susunan kumpulan abstrak cetak

74
RAPAT KERJA DAN PEKAN ILMIAH KE – 2 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA (Palangka Raya, 20 dan 21 Desember 2010) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Upload: diana-ancy

Post on 01-Jul-2015

438 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

RAPAT KERJA DAN PEKAN ILMIAH KE – 2 FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

(Palangka Raya, 20 dan 21 Desember 2010)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS PERTANIAN

2010

Page 2: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

DAFTAR ISI

Daftar Isi....................................................................................... 1

Latar Belakang............................................................................. 2

Tujuan........................................................................................... 2

Mekanisme Pelaksanaan.............................................................. 2

Susunan Panitia............................................................................ 4

Agenda Kegiatan / Jadual............................................................. 5

Abstrak Disertasi Dosen S3.......................................................... 7

Abstrak Tesis Dosen S2............................................................... 14

Abstrak Hibah Penelitian Dosen.................................................. 21

Abstrak Hibah Penelitian Mahasiswa.......................................... 30

Abstrak Poster Mahasiswa........................................................... 33

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 20101

Page 3: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

Rapat Kerja dan Pekan Ilmiah Ke-2 Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Latar belakangFakultas Pertanian merupakan salah satu fakultas yang mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di Universitas Palangka Raya. Fakultas ini memiliki sumberdaya manusia yang rata-rata masih berusia muda dengan tingkat kualifikasi pendidikan yang sangat baik di mana hampir 100% bergelar S-2, 12,5% berpendidikan S-3 dan 5% telah mencapai jabatatan fungsional tertinggi sebagai Guru Besar. Dengan semakin berkembangnya kerjasama internasional di Unpar, maka diperlukan revitalisasi suasana akademik dan kegiatan penelitian terutama di Fakultas Pertanian. Pekan Ilmiah Fakultas Pertanian 2010 merupakan implementasi dari salah satu rumusan Rapat Kerja Fakultas Pertanian bulan Nopember 2009 berupa peningkatan rasa kebersamaan dengan saling mengenal bidang keahlian para dosen untuk menuju pembentukan kelompok-kelompok peneliti di Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Kegiatan ini juga sejalan dengan pelaksanaan English Conversation Club Fakultas Pertanian yang sudah dilaksanakan sejak awal Nopember 2009.

TujuanTujuan dari Rapat Kerja dan Pekan Ilmiah Ke-2 Fakultas Pertanian tahun 2010 adalah:1. Silahturahmi dan saling mengenal bidang keahlian serta

meningkatkan sinergi dan kebersamaan antar sesama dosen di fakultas pertanian

2. Meningkatkan suasana akademik dan mendorong dosen fakultas pertanian untuk meningkatkan prestasi di bidang penelitian

3. Meningkatkan kualitas bimbingan dan hubungan antara dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan penelitian skripsi mahasiswa

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 20102

Page 4: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

4. Meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa untuk mempublikasikan hasil penelitian dalam bahasa Inggris

5. Meningkatkan kapasitas dosen fakultas pertanian untuk melakukan kerjasama penelitian internasional

6. Membantu angka kredit penelitian bagi dosen fakultas pertanian dalam rangka menunjang kenaikan pangkat dan jabatan dan mendukung program sertifikasi dosen.

Mekanisme PelaksanaanRapat Kerja dan Pekan Ilmiah Fakultas Pertanian merupakan agenda tahunan Fakultas Pertanian. Untuk tahun 2010, Rapat Kerja dan Pekan Ilmiah Ke-2 akan dilaksanakan pada tanggal 20 dan 21 Desember 2010. Rapat Kerja dan Pekan Ilmiah ke-2 akan diisi dengan kegiatan Kuliah Umum Informasi Terkini Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia Pembicara Tamu dari Jakarta, Bimbingan Teknis Perhitungan Beban Tugas Mengajar Dosen oleh Pembicara Tamu dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, seminar ilmiah melalui oral presentasi hasil penelitian disertasi, tesis dan hibah serta pemajangan poster hasil penelitian tugas akhir mahasiswa dan dosen. Mengingat singkatnya masa persiapan dan terbatasnya waktu pelaksanaan, dosen yang diundang untuk melakukan presentasi pada tahun 2010 adalah mereka yang memenuhi kriteria:

1. Dosen yang baru menyelesaikan gelar Doktor (S-3)2. Dosen yang baru menyelesaikan gelar Master (S2)

3. Dosen yang memenangkan hibah penelitian internasional4. Dosen yang memenangkan hibah penelitian nasional5. Dosen yang memenangkan hibah penelitian PHK I-Mhere6. Dosen yang memenangkan hibah penelitian lainnya.

Untuk memeriahkan suasana Pekan Ilmiah, maka para mahasiswa Faperta yang akan diwisuda pada periode Desember 2010 dan

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 20103

Page 5: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

mahasiswa pemenang Student Research Grant PHK I-Mhere diwajibkan untuk menampilkan poster hasil penelitian mereka yang akan dipajang selama kegiatan Pekan Ilmiah berlangsung.Kepada setiap dosen dan mahasiswa yang akan mempresentasikan hasil penelitiannya diminta untuk mengumpukan abstrak esktensi berbahasa Inggris dengan format yang telah disediakan. Abstrak penelitian dosen yang memenangkan hibah penelitian disarankan mencantumkan semua nama tim penelitinya, sedangkan untuk abstrak penelitian mahasiswa wajib untuk mencantumkan nama Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II penelitian skripsinya. Semua abstract yang masuk akan dipublikasikan dalam bentuk buku kumpulan Abstrak.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 20104

Page 6: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

SUSUNAN PANITIA

Penanggungjawab : Dekan Fakultas Pertanian UNPAR(Prof. Dr. Ir. Salampak, MS)

Pengarah : Pembantu Dekan I (Prof. Dr. Sulmin Gumiri, M.Sc.)Pembantu Dekan II (Ir. Wilson Daud, M.Si.)Pembantu Dekan III (Ir. Christoperos, MP.)

Ketua : Ir. Adrianor, M.Sc. Ph.D.

Sekretaris : Dr. Hastin Ernawati Nur Chusnul Chotimah, SP, MP.

Bendahara : Yanetri Asi, Sp, M.Si. Ph.D.

Koordinator Seksi : Drs. H. Ibrahim

Seksi Sekretariat : Koordinator : Dra. Nor Aida AriyaniAnggota : Muh. Kundori, SP

Sunarto, A.Md.AbersondEva Resturini, S.Pi.Hendriawan

Seksi Acara : Koordinator : Emoharty, S.SosAnggota Henny Hepriani, SP.

Regina, S.Hut.Utari, S.Pi.

Seksi Perlengkapan : Koordinator : Dra. Natalina AntangAnggota Herlis

MuliadiGandisonHendriadi

Seksi Konsumsi : Koordinator : Dra. HolidianieAnggota Yulinde, S.Hut.

Delianae, A.Md.Abdi

Seksi Dok/Publikasi : Koordinator : Drs. ArnoldAnggota : Muhammad Dahwani

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 20105

Page 7: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

JADUAL ACARA RAPAT KERJA DAN PEKAN ILMIAH FAPERTA 2010 (20 Desember 2010)

NO JAM ACARA PEMBICARA Moderator1 07.00 - 08.00 Registrasi Peserta Panitia2 08.00 - 08.30 Pembukaan

1 Laporan Panitia Pelaksana Ketua Panitia Panitia2 Sambutan Dekan Fakultas Pertanian UNPAR Dekan Faperta Unpar Panitia3 Sambutan Rektor/mewakili sekaligus membuka Rektor/Mewakili Panitia

3 08.30 - 09.45 Kuliah Umum Informasi Terkini Perkebunan Kelapa Sawit Ir. Teguh Patriawan, M.Ba. Yanetri Asi, SP, M.Si, Ph.D.4 09.45 - 10.00 Istirahat Panitia5 10.00 - 12.00 Bimbingan Teknis Perhitungan Beban Tugas Dosen Prof. Dr. Widji Soeratri, DEA, Apt. Prof. Sulmin Gumiri, MS6 12.00 - 13.00 Ishoma / Poster Presentasi Panitia7 13.00 - 14.00 Lanjutan Bimbingan Teknis Perhitungan Beban Tugas Dosen dan Diskusi Prof. Dr. Widji Soeratri, DEA, Apt. Prof. Sulmin Gumiri, MS8 14.00 - 14.30 Presentasi Program Revitalisasi Fakultas Pertanian Pembantu Dekan I Ir. Ardianor, M.Si, Ph.D.9 14.30 - 14.45 Istirahat Panitia

10 14.45 - 16.00 Presentasi Proposal Revitalisasi Jurusan Ketua-ketua Jurusan Panitia11 16.00 - 17.00 Kompilasi Proposal Revitalisasi Tim Kerja Panitia

JADUAL ACARA RAPAT KERJA DAN PEKAN ILMIAH FAPERTA 2010 (21 Desember 2010)

NO JAM ACARA PEMBICARA Moderator1 09.00-10.30 1 Presentasi Disertasi Doktor An. Dr. Ir. Mofit Saptono, MP Dr. Ir. Mofit Saptono, MP Dr. Ir. Yusurum Jagau, MS

2 Presentasi Disertasi Doktor An. Dr. Ir. Zulkifli, MP Dr. Ir. Zulkifli, MP3 Presentasi Disertasi Doktor An. Ir. Ardianor, M.Si, Ph.D. Ir. Ardianor, M.Si, Ph.D.

2 10.30 - 10.45 I s t i r a h a t3 10.45 - 11.30 4 Presentasi Disertasi Doktor An. Prof. Dr. Ir. Sih Winarti, M.Si Prof. Dr. Ir. Sih Winarti, M.Si Dr. Ir. H. Saputera, M.Si.

5 Presentasi Disertasi Doktor An. Dr. Ir. Erina Riak Asie, MP Dr. Ir. Erina Riak Asie, MP.6

4 11.30 - 12.30 1 Presentasi Tesis S2 An. Iis Yuanita, S.Pt, M.Si. Iis Yuanita, S.Pt. M.Si. Ir. Hj. Rahmawati Budi Mulyani, MP2 Presentasi Tesis S2 An. Mahdi Santoso, S.Hut, M.Sc Mahdi Santoso, S.Hut, M.Sc3 Presentasi Tesis S2 An. Suriansyah, S.Pi. M.Si. Suriansyah, S.Pi. M.Si

5 12.30 - 13.30 Ishoma / Poster Presentasi6 13.30 - 14.30 1 Peresetasi Penelitian Hibah Fundamental Ir. Hj. Rahmawati Budi Mulyani, MPIr. Siti Zubaidah, MP

2 Peresetasi Penelitian Hibah Fundamental Ir. Adrianson Agus Djaya, M.SI3 Peresetasi Penelitian Pengabdian Kamilah, SP, MP4 Peresetasi Penelitian Pengabdian Ir. Hj. Melhanah, MP

7 14.30 - 15.30 1 Peresetasi Penelitian Hibah STRANAS Dr. Ir. H. Saputera, M.Si Ir. Ardianor, M.Si, Ph.D.2 Peresetasi Penelitian Hibah I-MHERE Dualantus, S.Pi, M.Si.3 Peresetasi Penelitian Pengabdian Ir. Sustiyah, MP4 Peresetasi Penelitian Pengabdian Ir. Siti Zubaidah, MP

8 15.45 - 16.45 1 Peresetasi Penelitian Pengabdian Ir. Susi Kresnatita, MP Iis Yuanita, S.Pi, M.Si.2 Peresetasi Penelitian Hibah SINTA DEPTAN Tri Mud'zalifah3 Peresetasi Penelitian Hibah SINTA DEPTAN Leny Widya

9 16.45 - 17.00 Penutupan

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 20106

Page 8: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

ABSTRAK DISERTASI DOKTOR

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 20107

Page 9: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI DINAMIKA FITOPLANKTON DANAU DI KALIMANTAN TENGAH, INDONESIA

ArdianorProdi MSP,Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Email: [email protected]

ABSTRAKPhytoplankton diteliti selama 29 bulan dari Februari 2004 – Desember 2006 bersama dengan pengukuran kedalaman, kecerahan air, suhu air, daya hantar listrik, pH dan oksigen terlarut serta klorofil-a di Danau Tehang dan D. Batu daerah limpasan banjir Sungai Kahayan. Penelitian bertujuan melihat pengaruh faktor lingkungan terhadap dinamika fitoplankton yang dianalisis dengan statistik multivariable (korelasi dan regresi linier, serta redundancy analysis (RDA) and canonical correspondence analysis (CCA)) yang diuji dengan ANOVA-permutasi. Tahun 2004, distribusi vertikal fitoplankton diobservasi untuk melihat migrasi harian dari fitoplankton. Tahun 2008, survey pengaruh tumbuhan air terhadap dinamika fitoplankton diteliti di Danau Lutan dengan menambahkan beberapa parameter selain di atas seperti intensitas cahaya matahari dan nutrient (N & P). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitoplankton teridentifikasi sebanyak 96 spesies meliputi delapan klas yang didominasi oleh Euglenophyceae (38%), Bacillariophyceae (31%) dan Chlorophyceae (21%). Cryptomonas sp. and Trachelomonas volvocina ditemukan melimpah pada ketiga danau. Keragaman spesies lebih tinggi dan stabil di Danau Tehang yang selalu mengalami ganguan oleh banjir sepanjang tahun dibandingkan dengan D. Batu yang cederung dimonopoli oleh spesies dominan mengidikasikan masih berlakunya teori “intermediate disturbance hypothesis”. Survei 24 jam memperlihatkan bahwa migrasi verikal fitoplankton sangat aktif terjadi terutama oleh jenis fitoplankton berflagela bahkan disaat terjadinya stratifikasi massa air. Faktor biologi (klorofil-a, kelimpahan dan indeks diversitas fitoplankton) dan fisika-kimia air berflustuasi sepanjang tahun. Berbeda dengan fitoplankton pada danau berlintang tinggi (daerah subtropis dan temperate), di wilayah ini total biomasa fitoplankton tidak berkorelasi signifikan dengan klorofil-a. RDA mendeteksi bahwa faktor biologi berkorelasi signifikan dengan kedalaman, suhu, daya hantar listrik dan oksigen terlarut. CCA juga mendekteksi bahwa jenis fitoplankton yang melimpah berkorelasi signifikan dengan kedalaman dan suhu air. Selanjutnya pengaruhu tumbuhan air terhadap dinamika fitoplankton akan dijelaskan pada waktu presentasi. Secara keseluruhan walaupun flusktuasi suhu air tahunan relatif kecil di danau wilayah tropis dibanding danau berlintang tinggi, suhu dan kedalaman masih sangat berpengaruh terhadap dinamika fitoplankton di Kalimantan Tengah.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 20108

Page 10: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

Kata kunci: dinamika fitoplankton, faktor lingkungan, danau limpasan banjir

BUDIDAYA UBIKAYU PADA SISTEM AGROFORESTRI : Apakah Jenis Pohon dan Naungan Tajuk Pohon

Penyebab Penurunan Hasil Ubikayu ?

Mofit Saptono

Program Studi Agroteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian,Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

e-mail : [email protected]

ABSTRAKTumpangsari ubikayu dengan pohon (agroforestri) adalah satu pilihan untuk mengatasi permasalahan kesuburan tanah ultisol. Penelitian ini akan menjawab beberapa pertanyaan, yaitu : (1) apakah tanaman ubikayu toleran terhadap naungan tajuk pohon pada sistem agroforestri ?, (2) bagaimana mengatur tajuk pohon agar intensitas cahaya di bawah pohon meningkat ?, (3) apakah seresah pohon mahoni, sengon, karet dan kelapa sawit jumlahnya memenuhi target untuk mempertahankan bahan organik tanah ?, (4) berapa lama seresah pohon mahoni, sengon, dan kelapa sawit mengalami dekomposisi. Tanaman ubikayu di bawah pohon mengalami peningkatan luas daun spesifik mencapai 19% dibandingkan pola monokultur. Rerata kandungan klorofil a dan b ubikayu pada sistem agroforestri berkurang 3,2% dan 10,7% dibandingkan pola monokultur. Hasil ubi di bawah pohon mahoni, sengon karet dan kelapa sawit berturut-turut hanya 7,7 ; 2,3 ; 6,1 dan 8,3 Mg ha -1. Ubikayu monokultur yang mampu menghasilkan ubi 26,9 Mg ha-1. Rerata intensitas cahaya di bawah pohon mahoni dan jati 41% lebih tinggi di bandingkan di bawah pohon sengon dan akasia, yaitu 423 µmol m-2 detik-1. Pangkasan 50% dan 75% tajuk pohon mampu meningkatkan intensitas cahaya mencapai 10% dan 25%, dibandingkan di bawah pohon tanpa pangkasan, yaitu 497 µmol m-2

detik-1. Pangkasan tajuk pohon 50% dan 75% mampu meningkatkan laju pertumbuhan relatif ubikayu berturut-turut 22% dan 36%, dibandingkan tanaman di bawah pohon tanpa pangkasan, yaitu 3,5 g m-2 hari-1. Harga satuan daun tanaman ubikayu mencapai 0,2 ; 0,3 dan 0,4 mg cm -2 hari-1

berturut-turut pada sistem agroforestri tanpa pangkasan tajuk, pangkasan tajuk 50 dan 75 %. Ubi yang dihasilkan di bawah pohon mahoni, jati, sengon dan akasia pada berturut-turut adalah 5,4 ; 3,7 ; 3,2 ; 1,2 Mg ha-1. Rerata hasil ubi di bawah pohon tanpa pangkasan tajuk adalah 2,6 Mg ha -1. Pangkasan tajuk 50% dan 75% dapat meningkatkan hasil ubi menjadi 3,4 dan 4,2 Mg ha-1. Sengon menghasilkan seresah 4,7 Mg ha-1 tahun-1, lebih

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 20109

Page 11: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

banyak dibandingkan seresah mahoni dan karet (1,8 dan 2,1 Mg ha -1 tahun-

1), sementara itu kelapa sawit menghasilkan seresah, sekitar 0,02 Mg ha -1

tahun-1. Laju dekomposisi seresah selama musim hujan hampir dua kali lebih cepat dibandingkan musim kemarau untuk seresah mahoni dan sengon, namun hal tersebut tidak terjadi pada seresah karet, kelapa sawit dan ubikayu. Laju dekomposisi yang paling tinggi ditunjukkan oleh ubikayu; sekitar 2 minggu seresah ubikayu telah mengalami kehilangan bobot mencapai 50%. Seresah mahoni mengalami kehilangan bobot paling lambat lambat, kehilangan bobot masa 50% seresah tersebut membutuhkan waktu sekitar 18 dan 28 minggu pada musim hujan dan musim kemarau.

Kata Kunci : Ubi Kayu, Agroforestry, Naungan, Tajuk Pohon.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201010

Page 12: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO (ORYZA SATIVA L.) DALAM SISTEM AGROFORESTRY SENGON (PARASERIANTHES FALCATARIA L.

FOSBERG) YANG DIBERI PUPUK ORGANIK DAN FOSFAT PADA ULTISOLS (Growth and Yield of Upland Rice (Oryza sativa L.) under Sengon

(Paraserianthes falcataria L. Fosberg) Agroforestry System Fertilized with Organic and Phosphate Fertilizers on Ultisols)

Sih Winarti1), Ukun Sastraprawira, Tjetje S. Hassan2), Aos M. Akyas2)

1) Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAR2) Program Doktor Universitas Padjadjaran

ABSTRAKTelaah ekofisiologi mengenai kombinasi tanaman agroforestry padi-sengon dengan pemupukan pupuk organik dan fosfat serta residunya, dilakukan dalam upaya mengubah sistem perladangan berpindah menjadi pertanian menetap untuk menahan kerusakan dan mempertahankan ekosistem hutan. Percobaan diawali dengan penentuan waktu inkubasi pupuk organik terbaik. Tahap berikutnya percobaan lapangan menggunakan Rancangan Petak-petak Terpisah dengan tiga taraf kerapatan tanaman sengon ((3 x 1), (3 x 2), dan (3 x 3) m) sebagai petak utama, lima taraf pupuk organik (0, 5, 10, 15, dan 20 t ha-1) sebagai anak petak, dan lima taraf pupuk fosfat (0, 13.11, 26.22, 39.33, dan 52.44 kg ha-1 P) sebagai anak anak-petak. Hasil menunjukkan bahwa waktu inkubasi terbaik adalah 4,29 minggu. Kadar Air Relatif Daun meningkat dengan meningkatnya takaran pupuk organik dan fosfat, Nisbah Pupus Akar meningkat dengan meningkatnya residu takaran pupuk fosfat. Konsentrasi P tanaman meningkat dengan meningkatnya takaran pupuk organik dan fosfat, sedangkan konsentrasi N cenderung lebih tinggi dengan makin rapatnya tanaman sengon dan tingginya residu fosfat. ILD lebih tinggi dan LAB dan LTT lebih cepat dengan lebih tingginya pupuk fosfat pada setiap takaran pupuk organik dan kerapatan tanaman sengon yang berbeda. Nisbah Kesetaraan Lahan semakin meningkat dengan lebih rendahnya kerapatan tanaman sengon dan lebih tingginya residu pupuk organik dan fosfat. Laju pertambahan tinggi sengon meningkat dengan meningkatnya kerapatan tanaman, sedangkan laju pertambahan diameter menurun dengan lebih tingginya kerapatan tanaman sengon. Hasil gabah tertinggi 3,90 t ha-1 diperoleh pada kerapatan sengon (3 x 3) m, takaran optimum pupuk organik dan fosfat berturut-turut 16,53 t ha-1 dan 50,75 kg ha-1

Kata Kunci : Padi Gogo, Agroforestry, Sengon, Ultisol

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201011

Page 13: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

RESPON KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN AMELIORAN PADA TANAH GAMBUT

ZukilfiJurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAKMeningkatkan pH, menurunkan KTK dan meningkatkan KB, menurunkan kadar polifenol agar tidak meracuni tanaman, meningkatkan kuantitas dan kualitas unsur hara tersedia, merupakan tujuan ameliorasi tanah gambut. Beragamnya sifat yang perlu diperbaiki tersebut, tidak mungkin dapat diperbaiki hanya dengan aplikasi satu atau dua jenis amelioran saja, tetapi diperlukan perpaduan dari beberapa amelioran yang saling bersinergi untuk memperbaiki kendala budidaya tanaman pada tanah gambut. Abu vegetasi di atas lahan gambut, kapur dolomit, dan empat unsur hara mikro (Fe, Zn, Mn, dan Cu), diformulasikan dan diharapkan saling bersinergi untuk memperbaiki sifat marginal tanah gambut, dan perlu diteliti efeknya terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kedelai. Hasil penelitian menunjukkan: (1) ameliorasi tanah gambut dengan abu vegetasi di atas lahan gambut dan kapur dolomit yang diformulasi dengan empat unsur hara mikro (Fe, Zn, Mn, dan Cu) efektif untuk memperbaiki sifat kimia dan kesuburan tanah gambut, (2) Kedelai varietas Baluran, Nanti dan Wilis memberikan respon yang sama terhadap perlakuan formulasi amelioran pada tanah gambut. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak adanya interaksi antara varietas kedelai dengan perlakuan formulasi amelioran, (3) perlakuan formulasi amelioran f8, yaitu formulasi antara 1200 kg abu vegetasi di atas lahan gambut ha-1 + 4 ton kapur dolomit ha-1 + empat unsur hara mikro (Fe, Zn, Mn, dan Cu) merupakan formulasi amelioran terbaik, karena dapat meningkatkan hasil kedelai sebesar 330,30%. Kandungan dan komposisi unsur hara yang terdapat pada perlakuan formulasi f8 adalah: 63,34 kg N ha-1, 9,60 kg P ha-1, 12,68 kg K ha-1, 5,90 kg Na ha-1, 572,82 kg Ca ha-1, 393,58 kg Mg ha-1, 25,05 kg Fe ha-1, 20,05 kg Zn ha-1, 15,02 kg Mn ha-1, dan 10,01 kg Cu ha-1).

Kata Kunci : Kedelai, Amelioran, Tanah Gambut.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201012

Page 14: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max L. Merr.) PADA ULTISOLS YANG DIBERI PUPUK HAYATI MAJEMUK

DAN KOMPOS JERAMI PADIErina Riak Asie

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAKDua tahap percobaan dilaksanakan untuk meneliti respons tanaman kedelai empat kultivar pada Ultisols terhadap pemberian pupuk hayati majemuk dan bahan organik jerami padi berbeda waktu pengomposan serta untuk menentukan takaran optimum pupuk hayati majemuk dan kompos jerami padi hasil pengomposan dalam waktu tertentu yang memberikan hasil tertinggi kedelai kultivar terpilih. Percobaan pertama berupa percobaan pot dengan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan tiga faktor, yaitu (1) kultivar (Wilis, Slamet, Sindoro, Kawi); (2) pupuk hayati majemuk (0, 5, 10, 15 g kg-1 benih); dan (3) bahan organik jerami padi berbeda waktu pengomposan (15 hari dan 30 hari). Percobaan kedua berupa percobaan lapang, disusun berdasarkan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan dua faktor, yaitu (1) pupuk hayati majemuk (0, 5, 10, 15 g kg -1

benih); (2) kompos jerami padi (0, 5, 10, 15, 20 ton ha -1). Hasil percobaan menunjukkan bahwa : (1) pada pemberian pupuk hayati majemuk dengan takaran meningkat dan pemberian bahan organik jerami padi dengan waktu pengomposan 30 hari pada kultivar Wilis diperoleh jumlah dan bobot bintil akar efektif serta bobot biji per tanaman teringgi dibandingkan dengan kultivar Slamet, Sindoro, dan Kawi ; (2) nisbah pupus akar dan konsentrasi N dalam jaringan tanaman lebih tinggi dengan meningkatnya takaran pupuk hayati majemuk dan kompos jerami padi yang diberikan; (3) ILD, LAB, dan LTT meningkat akibat pemberian pupuk hayati majemuk pada setiap takaran kompos jerami padi ; (4) takaran optimum pupuk hayati majemuk dan kompos jerami padi yang memberikan hasil maksimum kedelai masing-masing 11,83 g kg-1 benih dan 14,13 ton ha-1 dengan hasil 721,99 g biji kering per petak.

Kata kunci : kedelai, pupuk hayati majemuk, kompos jerami padi, Ultisols.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201013

Page 15: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

EFFECTIVENESS OF BUSINESS PARTNERSHIPS IN OIL PALM NUCLEUS ESTATE AND SMALLHOLDER SCHEME

IN WEST AND CENTRAL KALIMANTAN PROVINCES

M. SALEH MOKHTARBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah

Jl. G.Obos Km. 5 Palangka Raya

Nucleus Estate and Smallholders (NES) Scheme is a scheme of business partnership between estate company as “ nucleus” and smallholders as “plasma”. The objectives of this study were: (i) to examine the effectiveness of the business partnership from the smallholders’ and estate companies’ point of view, (ii) to identify the social and economic factors affecting effectiveness of the business partnership, (iii) to identify strategic factors of the business partnership from estate companies’ point of view. This study was a study on the effectiveness of business partnership in oil palm NES scheme from smallholders’ point of view, based on 150 smallholder respondents chosen on a purposive multi stage stratified random sampling. The study found that effectiveness of the business partnership from both smallholders’ and estate companies’ point of views was adequate, with an achievement rating scale of 663 or 66.3% of the maximum rating scale, respectively. Results of the multiple regression analysis showed that seven of the 13 independent variables affecting effectiveness were found to be significant. They were: (1) commitment of estate companies (CCOM), (2) role of the estate companies (CORS) (3) role of smallholders’ organizations (OFRS), (4) farm capital of smallholders (CAPL), (5) price of fertilizers used by smallholders (PFER), (6) distance of smallholders’ home to oil palm plot (DIST), (7) types of ownership of the NES (OWNS). Results of path analysis showed that six of the seven variables i.e. DIST, OWNS, CCOM, CORS, OFRS, and PFER had both direct and indirect effects on effectiveness (EFES). CAPL, however, had only direct effect on EFES. CAPL, however, had the highest total positive effect on EFES, followed by OFRS, CCOM, OWNS, CORS, and PFER. While, DIST had a relatively high negative total effect on EFES. The economic factors that had a significant total effect on the effectiveness (EFES) were CAPL and PFER, and DIST; and the social factors that had a significant total effect on EFES were CCOM, CORS, OFRS, and OWNS. Five strategies were recommended for improving the effectiveness of the business partnership in a descending order of priority. They are: (i) all parties involved, estate companies,

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201014

Page 16: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

government, and smallholders, should be very committed in carrying out their responsibilities and safeguarding their rights as stated in the contract agreement and the relevant government regulations, (ii) the government and estate companies should provide empowerment programs for smallholders, farmers’ organizations, and officials at various levels, (iii) estate companies and smallholders should constantly improve cooperation and place each other as valued partners, (iv) estate companies and government should ensure constant supply of production inputs/fertilizers to smallholders, and (v) top management of NES scheme should assist in strengthening capability of site management and their supporting staffs.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201015

Page 17: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

ABSTRAK TESIS MASTER

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201016

Page 18: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PEMANFAATAN AMPAS BUAH MERAH (PANDANUS CONOIDEUS) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN AYAM PEDAGING: PERFORMA DAN STATUS

KESEHATAN AYAM

IIS YUANITA

Prodi Peternakan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Pemberian pakan tambahan pada ayam harus memberikan efisiensi penggunaan pakan yang lebih baik dan peningkatan kesehatan serta tidak menimbulkan residu pada karkas ayam. Penggunaan tanaman obat ternyata tidak meninggalkan residu dan memiliki toksisitas yang rendah dibandingkan bahan-bahan kimia organik yang lain. Buah merah merupakan buah khas yang berasal dari Papua yang kaya akan minyak, karotenoid dan vitamin E. Zat aktif karotenoid dan vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dan meningkatkan kekebalan tubuh. Ampas buah merah (ABM) merupakan produk samping dari proses ekstraksi buah merah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian ampas buah merah terhadap performa dan status kesehatan ayam broiler. DOC (day old chick) strain Ross sebanyak 200 ekor dibagi dalam 5 perlakuan dan 4 ulangan yang setiap ulangan perlakuan terdiri atas 10 ekor. Ransum perlakuan terdiri dari T0 (ransum basal sebagai kontrol), T1

(ransum basal + ABM 0.5%), T2 (ransum basal + ABM 1.0%), T3 (ransum basal + ABM 1.5%) dan T4 (ransum basal + ABM 2.0%). Peubah yang diamati adalah data performa (konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, bobot badan akhir, persentase karkas, tingkat kematian dan indeks performa), luas permukaan villi usus halus, jumlah sel darah merah, hemoglobin, hematokrit, jumlah sel darah putih dan diferensiasinya serta titer antibodi terhadap ND. Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) bila terdapat perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan terhadap performa ayam dan status kesehatannya, kecuali pada luas permukaan villi usus halus nyata lebih luas (P<0.05) pada

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201017

Page 19: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

perlakuan ABM dibandingkan kontrol. Kesimpulan penelitian ini bahwa perlakuan ransum basal ditambah ABM 1.5% (T3) meningkatkan bobot badan, persentase karkas, indeks performa dan menurunkan persentase kematian ayam, tetapi tidak mempengaruhi profil darah dan titer antibodi terhadap ND ayam. Penambahan ABM memperluas permukaan villi usus halus, sehingga meningkatkan pencernaan dan penyerapan bahan makanan untuk pembentukan karkas.

Kata kunci : ampas buah merah, performa, status kesehatan, profil darah, titer antibodi terhadap ND

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201018

Page 20: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

UJI EFEKTIVITAS TIGA BAHAN PENGHAMBAT API PADA KAYU MERANTI MERAH

Mahdi Santoso1, Sutjipto Ahmad Hadikusumo2

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan sortimen kayu meranti merah berukuran 6 cm x 15 cm x 500 cm. Rancangan penelitian yang digunakan adalah CRD yang disusun secara faktorial dengan dua faktor yaitu jenis bahan penghambat api (seng klorida, natrium silikat dan kombinasi boraks + asam borat 1:1) dan lama perlakuan (tekanan 1 jam, tekanan 2 jam dan tekanan 3 jam ) dengan jumlah ulangan 5, ditambah kontrol dengan jumlah ulangan yang sama. Konsentrasi bahan penghambat api sebesar 7% dan besarnya tekanan sebesar 12 kg/cm2. Proses pengawetan yang dipergunakan adalah metode sel kosong. Pengujian ketahanan terhadap degradasi oleh api mengacu pada standar ASTM E 69-02 prosedur B, sedangkan untuk pengujian ketahanan terhadap degradasi oleh rayap kayu kering mengacu pada metode rayap makan tanpa pilihan (no choice feeding test). Parameter yang diamati untuk keperluan analisis antara lain: absorpsi, retensi aktual, intensitas bakar, suhu pembakaran maksimal, lama pembaraan, mortalitas rayap kayu kering, pengurangan berat contoh uji, derajat kerusakan dan kenampakan fisik contoh uji setelah uji bakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis bahan penghambat api terbukti efektif untuk meningkatkan sifat ketahanan kayu meranti merah terhadap degradasi oleh api. Seng klorida dan kombinasi boraks + asam borat 1:1 mempunyai tingkat efektivitas yang sama dan keduanya lebih baik jika dibanding dengan natrium silikat. Pada pengujian ketahanan kayu meranti merah terhadap degradasi oleh rayap kayu kering, seng klorida dan kombinasi boraks + asam borat 1:1 terbukti sangat efektif untuk meningkatkan sifat ketahanan kayu meranti merah terhadap degradasi oleh rayap kayu kering, sedangkan natrium silikat kurang efektif.

Kata kunci: bahan penghambat api, seng klorida, natrium silikat, boraks, asam borat, rayap kayu kering, kayu meranti merah, metode sel kosong.

1 Staf Pengajar Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya2 Staf Pengajar Jurusan Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201019

Page 21: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

STUDI PEMATANGAN DAN PERKEMBANGAN GONAD IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch) DENGAN RANGSANGAN HORMON

(Study on Gonad Development and Final Maturation of Climbing Perch (Anabas testusdineus Bloch) with the Hormonal Stimulation)

Suriansyah, Agus Oman Sudradat, dan Muhammad Zairin JuniorEmail : [email protected]/[email protected]

ABSTRAK

Pemberian ovaprim merupakan premiks hormon yang mengandung LHRHa dan anti dopamin, yang mempengaruhi proses pematangan akhir gonad melalui kontrol release GnRH dan LH. Pemberian 17α-metiltestosteron dalam emulsi water in oil in water (w/o/w) berfungsi sebagai hormon regulatur yang bekerja secara langsung mempengaruhi organ target (hipotalumus-hipofisis-gonad) untuk perkembangan gonad melalui kontrol release GnRH dan FSH. Pemijahan ikan betok sekali setahun pada waktu musim penghujan dan termasuk jenis ikan yang sangat sulit dipijahkan secara alami pada lingkungan budidaya walaupun dalam keadaan sudah matang gonad. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh LHRHa dan anti dopamin (ovaprim) terhadap pematangan akhir gonad ikan betok dan juga ingin mengetahui efek 17α-metiltestosteron dalam emulsi w/o/w terhadap perkembangan gonad ikan betok. Manfaat penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah kesulitan ikan betok memijah dalam segala musim, sehingga ketersdeiaan benih dapat dipenuhi secara kontinu sepanjang tahun. Hasil penelitian pematangan akir gonad dengan rangsangan LHRHa dan anti dopamin (ovaprim) dosis ¼ ml/kg per bobot tubuh dapat meningkatkan waktu mulai percumbuan dan pemijahan (3.30 dan 4.30 jam), meningkatkan nilai gonado somatik indeks (GSI) sebesar 2.72%, dan mempecepat peningkatan sebaran frekwensi diameter telur akhir ikan betok 0.70 mm 67.50%. Sedangkan hasil penelitian perkembangan gonad ikan betok dengan menggunakan rangsangan 17α-metiltestosteron 200 μg/kg dalam emulsi w/o/w dapat meningkatan konsenrasi testosteron dan estradiol-17β, mempercepat perkembangan sebaran frekwensi diameter telur ≥0.20 mm 71.00%, dan mempercepat perkembangan persentase posisi inti sel telur keposisi germinal vesicle breakdown (GVBD) sebesar 17.50%.

Kata kunci: Ikan betok, Anabas testudineus, perkembangan dan pematangan gonad, 17α-metiltestosteron, ovaprim

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201020

Page 22: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

ABSTRAK HIBAH PENELITIAN DOSEN

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201021

Page 23: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

EKSPLORASI JAMUR KONSUMSI (Edible mushroom) DAERAH GAMBUT, PERBUKITAN DAN DAS KAHAYAN

Adrianson Agus Djaya, Yanetri Asi Nion, Evi Marlia Kadie,Lunne, dan Sumarlan

Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta UNPAR

ABSTRAKEksplorasi jamur konsumsi daerah gambut, perbukitan dan DAS Kahayan, di Kalimantan Tengah telah dilakukan pada bulan April – November 2010. Daerah eksplorasi yaitu: 1). Daerah arboretum Nyaru Menteng dan daerah perbukitan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya; 2). hutan di Kalampangan zone adalah kawasan eks proyek lahan gambut (PLG) 1 juta ha blok C yang merupakan lahan bekas kebakaran dan bukan kebakaran; Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, dan 3). daerah DAS Kahayan yaitu di desa Bukit Rawi dan Bahu Palawa, Kecamatan Kahayan Tengah, Kalimantan Tengah. Pengamatan dan penelitian lanjutan dilaksanakan di laboratorium CIMTROP Universitas Palangka Raya. Jamur konsumsi lokal yang ditemukan adalah kulat kritip (S.commune), kulat puti (Plerous sp), kulat danum (Pleurotus sp), kulat bitak (Auricularia sp), kulat enyak (Oudemansiella sp no.1), kulat nyamu (Lentinus sp), kulat siau (H. chloropana), kulat tapis bajanyi 1, kulat tapis bajanyi 2 (Favolashia sp), kulat suli 1 (Oudemansiella sp no.2), kulat suli 2 (Campanella sp), kulat bango dan jamur kuping agar (T. fuciformis). Keanekaragaman hayati jamur (rata-rata di bawah 0,35) dan indeks dominasi (rata-rata di bawah 0,50) pada daerah tersebut masih rendah. Lokasi mempengaruhi jenis dan jumlah jamur yang tumbuh. Jenis jamur konsumsi lebih banyak di DAS Kahayan (Bukit Rawi) dan perbukitan Tangkiling dibanding dari daerah Kalampangan. Jamur yang selalu ada setiap bulan adalah kulat bitak dan kulat kritip, sedangkan jamur yang jarang muncul yaitu kulat tapis bajanyi 2 dan kulat suli 2. Jamur yang tumbuhnya sangat sedikit yaitu jamur kuping agar, sedangkan jamur yang tumbuh dominan yaitu tumbuh 5 sampai 100 kali lebih banyak dibanding jenis jamur konsumsi lain yaitu kulat kritip.Target riset tahun depan yaitu mengetahui kandungan gizi jamur lokal, mendapatkan isolat jamur, mengetahui teknik budidaya jamur tersebut dan potensi jamur sebagai pengendali penyakit tanaman.Key words: Eksplorasi, jamur konsumsi, gambut, perbukitan, DAS KahayanBagian dari penelitian Hibah Fundamental 2010, Dibiayai oleh DP2M DIKTI, No. Kontrak No. 021/SP2H/PP/DP2M/III/2010

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201022

Page 24: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

EFEKTIVITAS ANTIFUNGI TUBUH BUAH BEBERAPA JENIS POLYPORACEAE DARI WILAYAH DAS KAHAYAN TERHADAP PATOGEN FUSARIUM

OXYSPORUM CUBENSE

Rahmawati Budi Mulyani1), Adrianson Agus Djaya1), Patricia Erosa Putir2)

ABSTRAK

Hutan tropis di wilayah DAS Kahayan, Provinsi Kalimantan Tengah memberikan peluang yang sangat besar untuk eksplorasi senyawa antimikroba yang berasal dari tubuh buah maupun miselium jamur makro Filum Basidiomycota. Senyawa antimikroba adalah substansi kimia alamiah yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri, antifungi, antivirus, dan immunostimulan. Aktivitas antifungi dari tubuh buah jamur makro Basidiomycota perlu diuji kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan patogen Fusarium oxysporum cubense penyebab penyakit layu tanaman pisang di Kalimantan Tengah. Hasil penelitian tahun I telah diidentifikasi 33 famili jamur makro di wilayah DAS Kahayan yang didominasi oleh famili Polyporaceae sebanyak 47,36% terdiri dari 15 jenis dengan jumlah individu sebanyak 342 individu. Hasil penelitian tahun II menggunakan metode pengujian in vitro secara oposisi langsung ekstrak kasar (dalam metanol) dari 14 jenis famili Polyporaceae, diketahui penghambatan tertinggi terhadap pertumbuhan diameter koloni patogen F.o. cubense ditunjukkan oleh jenis Trametes sp. 7 (39,92 %), dan penghambatan terendah terdapat pada jenis Polyporus xanthopus (3,46 %). Genus Trametes merupakan jamur yang anggota-anggotanya kebanyakan sebagai jamur pelapuk kayu dan menghasilkan enzim lignase maupun selulase. Selain itu, Polisakarida-K (Krestin) yang diisolasi dari tubuh buah Trametes sp. diketahui bersifat antifungal, antivirus dan antikanker. Untuk kedepan, karakteristik senyawa antifungi dari jamur makro famili Polyporaceae, terutama jenis Trametes sp. perlu diketahui dan kemungkinan formulasi senyawa tersebut sebagai bahan aktif fungisida hayati yang lebih ramah lingkungan. Kata Kunci : Jamur makro Polyporaceae, Antifungi, Fusarium oxysporum cubense

1) Jurusan BDP/PS Agroteknologi, Fak. Pertanian Unpar 2) Jurusan Kehutanan Fak. Pertanian Unpar

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201023

Page 25: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

DAMPAK KEMAMPUAN PEMBIBITAN JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) BAGI KELOMPOK USAHA AGRIBISNIS JAMUR TIRAM PUTIH DI

KOTA PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH(Breeding Ability Impact White Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus) for

Agribusiness Group White Oyster Mushroom in Palangka Raya, Central Kalimantan)

Siti Zubaidah1), Rahmawati Budi Mulyani 1), Abdul Mukti2)

1)Fakultas Pertanian, Prodi Agroteknologi, 2) Fakultas Pertanian, Prodi Agribisnis

Universitas Palangkaraya, Jl. Yos Sudarso Palangka Raya.73112Telp./Faxs: (0536) 3222664. e_mail: [email protected]

ABSTRAK

Pengembangan budidaya jamur tiram putih di masyarakat, tidak terlepas dari kemampuan masyarakat dalam pembuatan bibit jamur tiram putih, karena bibit merupakan salah satu komponen pokok dalam proses budidaya. Bibit menjadi faktor produksi yang sangat menentukan pendapatan, sementara itu kemampuan masyarakat untuk membuat bibit sendiri diharapkan dapat menurunkan biaya produksi. Pembibitan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada kelompok usaha agribisnis jamur tiram putih di kota Palangkaraya telah dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2010. Pembibitan bertujuan untuk mempelajari teknik pembuatan bibit jamur tiram putih F1, F2 dan F3 secara mandiri. Bibit F1 menggunakan media PDA, bibit F2 dengan media beras jagung dan media F3 menggunakan serbuk gergaji dan dedak. Hasil pembibitan menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan pembuatan bibit F1 berkisar 10 %, bibit F2 50 % dan F3 80%. Kemampuan petani dalam membuat bibit jamur tiram putih mampu meningkatkan pendapatan. Kata kunci: Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), bibit F1, F2, F3

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201024

Page 26: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

IbM KELOMPOK TANI SAYURAN DI KELURAHAN TUMBANG TAHAI KOTA PALANGKA RAYA

Susi Kresnatita, Lilies Supriati, Kambang V. AsieStaf Pengajar Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Palangka

Raya

ABSTRAK

Tujuan dilakukannya kegiatan IbM ini adalah agar petani mitra mau/ dapat memanfaatkan tumbuhan purun tikus, kalakai dan eceng gondok untuk dikelola menjadi kompos bokashi serta menggunakannnya sebagai pupuk organik pada tanaman sayuran. Petani mitra mampu dan trampil mengelola tumbuhan purun tikus, kalakai dan eceng gondok menjadi kompos bokashi. Diharapkan dengan menggunakan kompos bokashi pada budidaya tanaman sayuran akan dapat meningkatkan produktivitas tanamaan sayuran, baik kualitas maupun kuantitasnya, demikian juga kesuburan tanah gambut berpasir yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani sayuran. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kompos bokashi yang berasal dari tumbuhan lokal baik purun tikus, kalakai dan eceng gondok memberikan pengaruh positif terhadap tanah dan tanaman. Ketiga kompos bokashi tersebut memberikan manfaat sama baiknya dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sayuran karena mengandung unsur hara makro dan mikro serta memiliki pH mendekati netral. Selama kegiatan pengabdian ini berlangsung terkendala oleh faktor cuaca yaitu selalu turun hujan sehingga dalam mendapatkan tumbuhan lokal seperti purun tikus, kalakai dan eceng gondok harus melewati air/rawa. Kondisi tanah gambut berpasir yang telah diberi kompos bokashi menunjukkan tingkat kesuburan yang lebih baik yaitu terlihat dengan pertumbumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dan kacang panjang yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa kompos bokashi (tanaman tumbuh merana dan tidak mampu berproduksi).

Kata kunci: Kompos bokashi, purun tikus, kalakai, eceng gondok, jagung manis, kacangpanjang

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201025

Page 27: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PENINGKATAN PENGETAHUAN PETANI TENTANG BAHAYA PIRIT (FeS2) DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA PADA USAHA PERTANIAN PASANG SURUT DI DAERAH MENTAREN KALIMANTAN TENGAH

(Improvement of farmer’s knowledge on the dangerous of pirite (FeS2) and its preventive efforts on agriculture activity in tidal area in Mentaren Central

Kalimantan)

SUSTIYAH, Y. SULISTIYANTO, FENGKY F. ADJI,Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengetahui karakteristik, kedalaman pirit, cara pengendalian, dan mengatasi pirit (FeS2), yang tujuan akhirnya dapat meningkatkan hasil pertanian pada lahan pasang surut di daerah Mentaren Kabupaten Pulang Pisau, Propinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2010 dengan melibatkan pula PPL, Perangkat desa dan Dinas. Hasil pengukuran di lapangan diperoleh bahwa kedalaman lapisan pirit dari permukaan tanah di daerah Mentaren berkisar antara 15 - 50 cm untuk lahan sawah dan di tanggul >50 cm di Rei 8, sedangkan di Rei 7 untuk lahan sawah < 5 cm dan 10 cm untuk lahan di tanggul. Mengingat keberadaan pirit cukup dangkal (5-15 cm), maka pengolahan tanah dengan menggunakan cangkul dan traktor yang dilakukan petani selama ini harus mendapat perhatian. Jika pirit teroksidasi akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pada awalnya, pengetahuan dasar mengenai karakteristik pirit tdak diketahui oleh petani, perangkat desa, bahkan penyuluh lapangan di daerah Mentaren, namun setelah program IbM ini dilaksanakan pengetahuan mitra/masyarakat/petani meningkat. Salah satu alternative untuk mengatasi terjadinya oksidasi pirit adalah dengan melakukan pengolahan tanah secara minimal (minimum tillage) yakni dengan menggunakan herbisida,

Kata Kunci : Pirit, Pasang Surut.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201026

Page 28: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN TAMBAHAN PADA PAKANTERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis sp.) 1)

Dualantus, Ricky Djauhari dan Maryani 2)

Pembelian pakan merupakan biaya terbesar dalam biaya produksi ikan budidaya yang dapat 70 – 75 % dari total biaya produksi. Beberapa strategi adalah dengan dengan memberikan pakan tambahan, memberikan pakan alternatif dan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplemen tambahan pada pakan terhadap pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan relatif benih ikan nila. Suplemen tambahan yang diuji adalah suplemen ultrinik (A), suplemen ursal (B) , dan simbal plus (C). Penelitian ini dilakukan didalam wadah bak fiber berukuan 70 x 70 x 60 cm dengan kedalaman air 50 cm. Hasil penelitian dengan jangka waktu 56 hari menunjukan bahwa pemberian suplemen tambahan pada pakan belum memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan benih Ikan Nila (Oreochromis sp.) yang dipelihara dalam bak fiber dengan mengunakan media air gambut. Nilai Pertumbuhan ikan, yang meliputi pengukuran berat dan panjang selama pemeliharaan benih Ikan Nila (Oreochromis sp.) dari masing-masing perlakuan menunjukkan adanya pertambahan berat mutlak, panjang baku dan panjang total setiap kali sampling. Pertumbuhan berat mutlak berkisar antara 9,04 – 12,78 gram dan pertumbuhan relatif berkisar antara 51,82 – 83,68 %. Kata kunci : Suplemen tambahan, pertumbuhan, benih ikan nila----------------------------------1) Judul penelitian yang dibiayai oleh Hibah Penelitian Proyek I-MHERE

Program Studi Budidaya Perairan tahun 20092) Staff pengajar pada Program Studi Budidaya Perairan

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201027

Page 29: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

KAJIAN PENGEMBANGAN BIJI KAMANDRAH (Croton tiglium L.) SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL

Saputera, Muliansyah dan Titin Apung Atikah Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, UNPAR

ABSTRAK

Tumbuhan kamandrah (Croton tiglium L) merupakan tumbuhan lokal yang banyak terdapat di Kalimantan Tengah. Berdasarkan uji proksimat biji kamandrah berpotensi sebagai bahan baku biodiesel. Penelitian lanjutan dilakukan dalam beberapa tahap yang meliputi evaluasi taksonomi, pengeringan, ekstraksi dan trans-esterifikasi. Memperoleh minyak dari biji kamandrah dilakukan menggunakan metode bertingkat yaitu pengepresan dan maserasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan RSM (Response Surface Method). Kajian pengembangan biji kamandrah sebagai bahan baku biodiesel sangat menjanjikan. Hal ini terbukti dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengeringan biji kamandrah menggunakan Compartmen Dryer merupakan metode yang terbaik menghasilkan ekstrak minyak kasar tertinggi 26,76 %. Berdasarkan hasil pemurnian menggunakan metode trans-esterifikasi menghasilkan produk biodiesel berwarna jernih dengan massa jenis pada 40oC (879 kg/m3) berada pada batas nilai 850-890 kg/m3, viskositas kinematik pada 40oC (4,562 mm2/s) berada pada batas nilai 2,3 – 6,0 mm2/s, gliserin total 0,099 %-massa berada pada batas nilai maks. 0,24 %-massa, angka Iodium 108,77 5-massa berada pada batas nilai maks. 115 %-massa dan angka penyabunan 188,5 mg KOH/gr.

Kata Kunci : Kamandrah, ekstraksi, trans-esterifikasi, biodiesel

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201028

Page 30: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran secara Vertikultur di Desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau

Kamillah, Y.A. Rangkai, J.Y.G. Atmaja dan A.J. NaroJurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Desa Tumbang Nusa di Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau merupakan desa yang terletak di daerah pinggiran sungai, dimana areal pekarangan rumah penduduk dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Pada saat air pasang areal pekarangan akan tergenang air dan dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga pekarangan tidak dapat dipergunakan untuk budidaya tanaman secara konvensional. Hal ini berakibat, kebutuhan akan sayuran dipasok dari luar desa, sedangkan perjalanan cukup jauh sehingga sayuran sudah kurang segar pada saat diterima konsumen. Kondisi lahan yang seperti ini cocok bila menggunakan budidaya secara vertikultur, yaitu dengan menggunakan bak-bak tanam yang disusun secara vertikal, sehingga dapat mengatasi kondisi lahan yang tergenang. Pelatihan ini bertujuan memberikan keterampilan pada masyarakat setempat dalam memanfaatkan lahan untuk budidaya sayuran untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan masyarakat. Hasil pelatihan menunjukkan terdapat sebagian masyarakat yang antusias dengan model budidaya ini dan berminat melanjutkan budidaya sayuran ini secara mandiri..

Kata Kunci: Vertikultur, pasang surut, sayuran

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201029

Page 31: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

IbM KELOMPOK TANI SAYURAN DI KELURAHAN KALAMPANGAN KOTA PALANGKA RAYA (SOSIALISASI PELATIHAN PEMBUATAN INSEKTISIDA

NABATI DENGAN TEKNOLOGI EM4 DAN APLIKASINYA KEPADA KELOMPOK TANI SAYURAN DI KALAMPANGAN)

Melhanah, Lilies Supriati, Kambang Vetrani Asie,

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian – Universitas Palangka Raya

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Di kota Palangka Raya terdapat beberapa daerah transmigrasi yang telah berkembang menjadi kelurahan, salah satunya adalah kelurahan Kalampangan. Daerah transmigrasi merupakan penghasil sayur-mayur untuk wilayah kota Palangka Raya. Kegiatan pertanian yang dilakukan petani di kelurahan Kalampangan sangat intensif sekali sesuai dengan mata pencaharian mereka. Produksi pertanian terbanyak dihasilkan di kelurahan Kalampangan. Petani selalu menggunakan insektisida untuk mengendalikan serangan hama. Hal ini disebabkan banyak jenis dan tingginya serangan hama yang terjadi pada lahan sayuran petani Petani belum pernah mencoba mengendalikan hama dengan insektisida nabati, karena mereka belum memiliki pengetahuan akan hal tersebut. Pada hal bahan baku insektisida nabati yang teresedia di wilayah petani cukup mendukung, seperti babadotan dan butrowali. Program kegiatan yang akan dilakukan yaitu:1) Mensosialisasikan kepada mitra tersedianya berbagai tumbuhan lokal (in situ) yang merupakan insektisida nabati yaitu babadotan dan butrowali yang keberadaannya sangat melimpah di wilayah mitra. 2) Memberikan pelatihan pembuatan insektisida nabati dengan menggunakan EM4. 3). Memberikan contoh cara aplikasinya melalui demplot tanaman jagung manis, kacang panjang, dan sawi, dan 4). Dengan terselenggaranya kegiatan ini akan mengarahkan petani kepada sistim usahatani yang berwawasan lingkungan atau pertanian organik

Kata Kunci : Insektisida Nabati, EM4, Pelatihan

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201030

Page 32: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

ABSTRAK HIBAH MAHASISWA

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201031

Page 33: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PENGARUH PEMBERIAN HASIL PAKET BIOTEKNOLOGI PUPUK ORGANIK JERAMI PADI BERBASIS DEKOMPOSER EM4 TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI

Leny Widya, Yustinus Sulistiyanto dan Gusti Irya Ichriani

Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh pemberian hasil paket bioteknologi pupuk organik jerami padi berbasis dekomposer EM4 terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial yang terdiri dari 3 taraf yaitu kontrol E0, jerami padi tanpa dekomposer EM4 (E1) dan jerami padi dengan dekomposer EM4 (E2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan jerami padi dengan decomposer EM4 (E2) memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kontrol (E0) pada tinggi tanaman, bobot gabah basah dan kering serta bobot jerami padi. Tetapi jika dibandingkan dengan perlakuan jerami padi tanpa dekomposer (E1) tidak berpengaruh terhadap semua parameter. Perbandingan antara jerami padi tanpa dekomposer EM4 (E1) dan kontrol (E0) secara statistik tidak menunjukkan berbeda nyata untuk semua parameter yang diamati.

Kata kunci: Pupuk organik, Dekomposer EM4, jerami padi

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201032

Page 34: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

RESPON HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum frutescens l. ) ATAS PEMBERIAN JERAMI PADI DAN BOKASI JERAMI PADI

Tri mud’zalifah, Yustinus Sulistiyanto dan Sustiyah

Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya, dibawah bimbingan

ABSTRAK

Melimpahnya jerami padi pada saat panen dan unsur hara yang baik untuk tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian jerami dan bokasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap non faktorial yang terdiri dari 3 taraf yaitu kontrol E0, jerami padi tanpa dekomposer EM4 (E1) dan jerami padi dengan dekomposer EM4 (E2). Dari hasil penelitian, diantara 3 perlakuan, perlakuan yang menggunakan dekomposer EM4 pada jerami padi dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai dibandingkan dengan perlakuan yang tidak menggunakan dekomposer dan tanpa perlakuan. Penggunaan dekomposer EM4 dengan mikroorganisme perombak, mampu menyediakan unsur hara lebih cepat dibandingkan dengan tanpa adanya mikroorganisme perombak.

Kata kunci: Bokasi jerami padi, tanaman cabai

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201033

Page 35: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

ABSTRAK POSTER MAHASISWA

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201034

Page 36: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

POTENSI TEGAKAN TINGGAL TINGKAT POHON FAMILI Dipterocarpaceae Pada IUPHHK PT. DWIMAJAYA UTAMA KABUPATEN KATINGAN

KALIMANTAN TENGAH

Khristiano Tursianto Yuda, Christopheros, Hendra ToniJurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi famili Dipterocarpaceae tingkat pohon pada tegakan tinggal di IUPHHK PT. Dwimajaya Utama Tumbang Manggu Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Manfaat penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi mengenai potensi tingkat pohon Famili Dipterocarpaceae yang dapat dijadikan pertimbangan dalam rangka menunjang kegiatan kelestarian hutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu pengukuran langsung dilaksanakan di lapangan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, dimana letaknya dipilih pada petak-petak yang telah ditentukan. Untuk kemudahan di lapangan selama penelitian, dibantu oleh pengenal pohon dan juru rintis. Luas jalur coba pada pengamatan ini 3 ha dengan 3 buah jalur coba, lebar jalur 20 m, panjang jalur 500 m dan jarak antar jalur 200 m, Variabel yang diamati pada masing-masing petak ukur adalah jenis, jumlah, tinggi, volume dan diameter setinggi dada (1,30 m) atau 20 cm diatas banir. Hasil penelitian pada tingkat pertumbuhan pohon pada areal PT. Dwimajaya Utama pada RKT 2003 diperoleh sebanyak 8 jenis tumbuhan famili dipterocarpaceae yaitu jenis Meranti Merah (Shorea leprosula), Meranti Kuning (Shorea multiflora), Meranti Putih (Shorea bracteolata), Keruing (Dipterocarpus borneensis), Bengkirai (Shorea leavifolia), Tengkawang (Shorea pinanga), Resak (Vatica rassak), Benuas (Shorea laevifolia). Jumlah pohon keseluruhan pada 3 buah jalur coba adalah 201 batang atau 67 batang/ha, dengan volume 29.823 m³ atau 9,941 m³/jalur atau 29.823 batang/ha. Kisaran pada selang kepercayaan 95 % untuk jumlah sebesar 61,22712 – 72,77288 batang/ha, sedangkan untuk volume pada selang kepercayaan 95 % sebesar 9,57355 – 10,30845 m³/ha. Untuk rotasi tebang berikutnya setelah 35 tahun dengan asumsi riab 1 m³/ha/thn diperkirakan volume yang akan diperoleh antara 44,57355 – 45,30845 m³/ha/thn.

Kata Kunci : Potensial, Tegakan Tinggal, Dipterocarpaceae

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201035

Page 37: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias fuscus), BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DAN BENIH IKAN BETOK (Anabas testudineus

Bloch ) DI DALAM AKUARIUM

Cintyaina MT. Sameng, Kartika Bungas, M. Tophan KamilJurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNPAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan benih Ikan Lele Dumbo (Clarias fuscus), benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan benih Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch) dan tingkat mortalitasnya. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang berguna sebagai pertimbangan dalam usaha budidaya Ikan Lele Dumbo, Ikan Nila dan Ikan Betok yang dipelihara di dalam Aquarium. Kualitas air (water quality) adalah suatu nilai parameter atau kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penggunanya. Kualitas air yang baik untuk penanganan benih dan pemeliharaan ikan harus batas yang normal dan mampu ditolerir untuk kelangsungan hidup ikan, Parameter Suhu, pH, DO, CO₂. Dari hasil penelitian Pertumbuhan Ikan Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias Fuscus), Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dan Benih Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch) Di Dalam Akuarium selama pemeliharaan 30 hari atau 1 bulan di peroleh data berat rata-rata, panjang rata-rata, pertumbuhan relatif, ,FCR, dan Mortalitas, selain itu di peroleh data Kualitas air Do, pH, Suhu, dan CO₂.. Berdasarkan analisa statistik diperoleh bahwa F hitung < = F tabel 5% berarti tidak berbeda nyata,maka Ho diterima dan Hi ditolak, dan F Hitung > = F tabel 1% berarti berbeda sangat nyata,maka Ho ditolak dan Hi diterima maka diputuskan bahwa antara perlakuan berbeda nyata / berbeda sangat nyata terhadap pertumbuhan ikan, yang dicapai pada masing – masing perlakuan bahwa A (Ikan Lele Dumbo) memiliki tingkat pertumbuhan berat lebih baik di bandingkan dengan perlakuan B (Ikan Nila) dan C (Ikan Betok). Tingkat mortalitas tertinggi pada perlakuan B (ikan Nila) yaitu, 15% dan nilai terendah pada perlakuan C (Ikan Betok) yaitu, 1,6 % dan A (Ikan lele dumbo) adalah 13,33%. Kualitas air selama penelitian meliputi suhu, oksigen terlarut (O₂), karbondioksida (CO₂), dan derajat keasaman (pH) masih berbeda dalam batas yang dapat ditolerir tidak berpengaruh negatif terhadap kelangsungan hidup benih ikan selama masa pemeliharaan.

Kata Kunci : Benih Ikan, Clarias fuscus, Oreochromis niloticus, Anabas testudineus Bloch, Aquarium

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201036

Page 38: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

DUGAAN POPULASI ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) DI KAWASAN HUTAN DESA TAHAWA KABUPATEN PULANG PISAU KALIMANTAN TENGAH

Aprie, Fouad Fauzi, Hendra Toni

Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Salah satu sumber daya alam hayati yang perlu dijaga kelestariannya adalah satwa orangutan. Orangutan hanya ditemukan di pulau Kalimantan dan Sumatera. Indonesia mempunyai tanggung jawab besar untuk kelestarian orangutan sebagai satwa. Sebagai langkah awal dalam upaya pelestarian terhadap satwa orangutan adalah melakukan kegiatan inventarisasi terhadap potensi jenis satwa ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi orangutan (Pongo pygmaeus) yang terdapat di hutan desa Tahawa. Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini selama 2 bulan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode transek garis (Line Transect) yang langsung mencatat jumlah satwa dan sarang yang dijumpai. Jumlah jalur pengamatan sebanyak 4 jalur dengan ukuran penjang 3 km dan pengambilan titik jalur pengamatan ditentukan dimana populasi itu berada. Arah jalur dibuat tegak lurus dengan tepi sungai sebagai awal jalur. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan metode transek garis adalah sebagai berikut : Menentukan letak/penyebaran dan arah jalur pergerakan pengamatan,menetukan panjang garis transek (jalan) sebagai jalur pengamatan,menentukan titik pasti permulaan jalur.Setiap perjumpaan dengan satwa yang disensus harus diukur jarak pertama kali melihat dan jumlah satwanya. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dengan menggunakan garis transek sepanjang 12 km secara langsung, maka ditemukan hanya 1 (satu) ekor orangutan betina muda dan 35 sarang. Kemudia dari data tersebut dianalisis dengan Metode Sarang (Nest Count) dan metode survey sarang, maka dapat diketahui bahwa potensi daripada populasi orangutan yang menempati kawasan tersebut diperkirakan 97 ekor dengan kepadatan orangutan sebesar 0,97/km². Sedangkan jumlah sarang pada kawasan tersebut diperkirakan sebanyak 5.401 sarang dengan kerapatan 54 sarang/km² di kawasan hutan di desa Tahawa.

Kata Kunci : Pongo pygmaeus, Kawasan Hutan, Populasi

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201037

Page 39: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

EFEKTIFITAS PEKERJA PADA KEGIATAN PERSEMAIAN CV. TRITALA SAKTI TANGKILING KOTA PALANGKA RAYA

Kristiannopeni, Jumri Dulamin Fouad Fauzi

Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan persemaian dan pembibitan. Waktu kerja yang efektif dapat memberikan prestasi kerja yang maksimal sehingga mendatangkan keuntungan bagi pihak perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian terhadap waktu kerja dan prestasi kerja pada kegiatan pengisian polybag dan penyapihan bibit. Pada penelitian ini waktu efektif dan prestasi pekerja yang sedang melakukan kegiatan pengisian polybag dan penyapihan bibit dihitung dengan menggunakan alat pengukur waktu stopwatch. Objek dari penelitian ini adalah pekerja yang sedang melakukan kegiatan pengisian polybag dengan media berupa tanah subur dan kegiatan penyapihan bibit pada bedeng sapih. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini antara lain prestasi kerja, perhitungan waktu normal, kebutuhan hari orang kerja, biaya tenaga kerja, dan perbedaan prestasi kerja sebelum istirahat dan sesudah istirahat siang yang diketahui dengan menggunakan analisis uji-t pada taraf 99%. Hasil pengamatan pada kegiatan pengisian polybag menunjukkan rata-rata waktu efektif kerja murni sebesar 66,00% kemudian rata-rata prestasi kerja yang dihasilkan berjumlah 246 polybag. Pada kegiatan penyapihah bibit rata-rata waktu efektif kerja murni sebesar 79,09% kemudian rata-rata prestasi kerja yang dihasilkan berjumlah 260 polybag. Berdasarkan analisis pada kegiatan pengisian polybag di dapat t hitung 1,133 < t tabel 2,845 dan penyapihan bibit t hitung 2,53 < t tabel 2,733 berarti sebelum istirahat siang prestasi kerjanya tidak berbeda dengan setelah istirahat siang. Kebutuhan hari orang kerja pada kegiatan pengisian polybag yaitu 645,79 HOK. Dan kegiatan penyapihan bibit yaitu 362,64 HOK.

Kata Kunci : Penyapihan, Polybag, Persemaian, Pembibitan.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201038

Page 40: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

KEANEKARAGAMAN JENIS JAMUR PELAPUK KAYU DI ARBORETUM NYARU MENTENG PALANGKA RAYA

Sukijarsono, Patricia E. Putir, Eritha K. FirdaraJurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis jamur pelapuk kayu yang ada di Arboretum Nyaru Menteng Kecamatan Bukit Batu Palangka Raya. Penelitian ini dilaksanakan dimulai dari September – November 2010. Objek penelitian yang diamati adalah semua jenis jamur pelapuk kayu yang bertubuh buah dengan 5 cm. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat jalur-jalur pengamatan dengan panjang jalur yang digunakan adalah 125 m x 80 m = 10.000 m2 atau 1 Ha dan banyaknya jalur pengamatan yang dibuat yaitu 5 jalur pengamatan, jarak antar jalur 5 m dan lebar jalur 20 m. Hasil penelitian yang dilaksanakan di Arboretum Nyaru Menteng adalah 6 famili, 10 jenis jamur dan berjumlah 593 individu ditemukan yang terdiri dari jenis Auricularia auricula (Auriculariaceae), Aleurodiscus tsugae (Cortiaceae), Ganoderma sp (Ganodermataceae), Fomes sp (Polyporaceae), Fomitopsis vinosa (Polyporaceae), Polyporus xanthopus (Polyporaceae), Trametes sp (Polyporaceae), Pcynoporus sp (Polyporaceae), Pleurotus ostreatus (Pleurotaceae), Typhulla sp (Typhullaceae). Jamur yang ditemukan memiliki habitat pada kayu mati, karena areal penelitian jamur ini merupakan areal ex HPH yang pernah melakukan kegiatan penebangan (eksploitasi). Nilai indeks keanekaragaman jenis yang diperoleh adalah H’ = 0,655676 dikategorikan sangat rendah dan indeks dominasi jenis adalah C = 0,508795 dikategorikan sangat rendah. Hasil penelitian ini ditemukan jenis-jenis jamur pelapuk kayu termasuk Brown-rot, yaitu merupakan jamur dari kelas Basidiomycetes. Jamur pelapuk kayu yang bersifat parasit adalah Aleurodiscus tsugae (Cortiaceae), Fomes sp (Polyporaceae), Fomitopsis vinosa (Polyporaceae), Polyporus xanthopus (Polyporaceae), Trametes sp (Polyporaceae), Pcynoporus sp (Polyporaceae) dan Typhulla sp (Typhullaceae). Serta jamur yang bersifat saprofit adalah Auricularia auricula (Auriculariaceae), Ganoderma sp (Ganodermataceae), Pleurotus ostreatus (Pleurotaceae).

Kata Kunci : Diameter, Keanekaragaman, Jamur Pelapuk, Arboretum.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201039

Page 41: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

ANALISIS BIAYA PENGADAAN BIBIT DI PERSEMAIAN CV. TRITALA SAKTI TANGKILING

KOTA PALANGKA RAYA

Aditya Pradana Ramadhani , Jumri Dulamin, Fouad FauziJurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya Biaya, Pendapatan dan Keuntungan yang diperoleh pihak proyek pada masing-masing jenis bibit yang diusahakan. Manfaat Penelitian ini adalah memberikan gambaran atau informasi mengenai biaya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengadaan bibit dalam rangka menunjang kegiatan pelestarian hutan. Objek penelitian ini adalah kegiatan pengadaan bibit tahun anggaran 2009, terutama pada komponen biaya dan pendapatan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara Observasi/Pengamatan langsung kelapangan terhadap objek penelitian yaitu wawancara dengan pihak pengelola persemaian. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh dan dilakukan dengan menghitung nilai Keuntungan Absolut (Total Profit), Break Even Point (BEP) dan Revenue Cost Ratio (RCR). Komponen-komponen biaya yang diamati adalah gaji tenaga pengelola, penyusutan peralatan dan bangunan, biaya pemeliharaan peralatan dan bangunan, biaya lain-lain yang semuanya termasuk biaya tetap (Fixed Cost). Sedangkan Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) adalah Biaya bahan / Material, biaya tenaga lapangan, biaya minyak dan pelumas serta biaya listrik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa biaya total pengadaan bibit sebesar Rp. 412.065.000,- yang terdiri dari Biaya tetap sebesar Rp. 86.680.000,- dan Biaya Tidak Tetap Rp. 325.385.000,-, maka diperoleh keuntungan absolut sebesar Rp. 2.326.685.000,-, perhitungan Break Even Point sebesar Rp. 98.500.000,- dan Revenue Cost Ratio sebesar 6,64 ini menunjukkan bahwa pengadaan bibit di persemaian CV. Tritala Sakti secara finansial menguntungkan.

Kata Kunci : Analisis Biaya, Persemaian, Pelestarian Hutan.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201040

Page 42: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. KARYA MANUNGGAL BERSAMA DALAM KEGIATAN PERSEMAIAN

Amrollah Hadi, I Nyoman Surasana, Yosep RJurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan persemaian dan pembibitan. Waktu kerja yang efektif dapat memberikan prestasi kerja yang maksimal sehingga mendatangkan keuntungan bagi pihak perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian terhadap waktu kerja dan prestasi kerja pada kegiatan pengisian polybag dan penyapihan bibit. Pada penelitian ini waktu efektif dan prestasi pekerja yang sedang melakukan kegiatan pengisian polybag dan penyapihan bibit dihitung dengan menggunakan alat pengukur waktu stopwatch. Objek dari penelitian ini adalah pekerja yang sedang melakukan kegiatan pengisian polybag dengan media berupa tanah subur dan kegiatan penyapihan bibit pada bedeng sapih. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini antara lain waktu kerja, prestasi kerja, kebutuhan hari orang kerja, biaya tenaga kerja, dan perbedaan prestasi kerja sebelum istirahat dan sesudah istirahat siang yang diketahui dengan menggunakan analisis uji-t pada taraf 95%. Hasil pengamatan pada kegiatan pengisian polybag menunjukkan rata-rata waktu efektif kerja murni sebesar 95,68 % kemudian rata-rata prestasi kerja yang dihasilkan berjumlah 207 polybag. Pada kegiatan penyapihah bibit rata-rata waktu efektif kerja murni sebesar 96,38% kemudian rata-rata prestasi kerja yang dihasilkan berjumlah 277 polybag. Berdasarkan analisis pada kegiatan pengisian polybag di dapat t hitung 7,6385 > t tabel 2,576 Hal ini menunjukkan bahwa ada beda prestasi kerja antara sebelum dan sesudah istirahat siang dan penyapihan bibit t hitung

0,1576 < t tabel 2,000 berarti sebelum istirahat siang prestasi kerjanya tidak berbeda dengan setelah istirahat siang. Kebutuhan hari orang kerja pada kegiatan pengisian polybag yaitu 208,04 HOK. Dan kegiatan penyapihan bibit yaitu 154,71 HOK.

Kata Kunci : Prestasi, Polybag, stop, F hitung, t tabel

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201041

Page 43: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN KULIT BUAH KAMANDRAH (Croton tiglium L.)

TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA KOMPOS YANG DIHASILKAN(Study Effect of Temperature Storage Pods Kamandrah (Croton tiglium L)

on the Properties Physico - Chemical Compost Produced)

Andri. J. A. Engkang, Saputera, Wahyu Widyawati

Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

ABSTRAK

Pemberian pupuk organik dibutuhkan dalam jumlah yang cukup untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman salah satu pupuk organik yang dapat dimanfaatkan adalah limbah kulit buah kamandrah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh suhu penyimpanan kulit buah kamandrah terhadap sifat Fisiko – Kimia kompos yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktor Tunggal dengan perlakuan S0 (suhu kamar/kontrol), S1 (suhu 400 C), S2 (suhu 450 C) dan S3

(suhu 500 C). Hasil penelitian sifat fisiko kompos kulit buah kamandrah menunjukkan warna dan struktur yang sama pada setiap perlakuan sedangkan hasil analisis sifat kimia kompos kulit buah kamandrah perlakuan suhu penyimpanan berpengaruh nyata pada variabel pengamatan kandungan N, K, Mn dan tidak berpengaruh nyata pada variabel pengamatan C-Organik , P, Ca, Mg dan Fe. Dari hasil analisis sifat kimia kompos kulit buah kamandrah dengan data pembanding menunjukkan bahwa angka hasil analisis kompos kulit buah kamandrah lebih tinggi dibandingkan dengan angka pada data pembanding.

Kata kunci : suhu, kamandrah, sifat fisiko-kimia, kompos

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201042

Page 44: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

UJI EFIKASI INSEKTISIDA NIMBO TERHADAP HAMA ULAT BUAH (HELICOVERPA ARMIGERA HUBNER)

PADA DUA VARIETAS TANAMAN TOMAT(Efficacy Test of Nimbo Insecticides The Fruitworn Tomato (Helicoverpa

armigera Hubner) on Two Tomato Varieties)

Eva Budiarti, Melhanah, Ici Piter KuluJurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efikasi insektisida nimbo terhadap intensitas serangan hama ulat buah (Helicoverpa armigera Hubner). Penelitian ini Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 5 taraf perlakuan konsentrasi insektisida Nimbo (N) yaitu : N0 = tanpa insektisida Nimbo (kontrol); N1 = Nimbo dengan konsentrasi 2,0 ml/L; N2 = Nimbo dengan konsentrasi 4,0 ml/L; N3 = Nimbo dengan konsentrasi 6,0 ml/L dan N4 = Nimbo dengan konsentrasi 8,0 ml/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan N4 pada varietas Ratna dan Permata memiliki intensitas serangan dan populasi larva terendah dari perlakuan yang lainnya. Efikasi insektisida nabati Nimbo mampu menekan intensitas serangan dan populasi larva hama ulat buah (Helicoverpa armigera Hubner).

Kata Kunci: Efikasi, Hama Ulat Buah, Insektisida Nimbo, Varietas Toma

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201043

Page 45: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

SIKAP MASYARAKAT DALAM UPAYA KONSERVASI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BUKIT TANGKILING KELURAHAN BANTURUNG KECAMATAN

BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA

RINGKASAN

Edi Muliyono, Moh. Rizal, Fouad Fauzi.

Jurusan Kehutanan Fakultan Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 046/Kpts/Um/I/1997 pada tanggal 25 Januari 1977, Bukit Tangkiling ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam, dengan luas 533 Ha. Kawasan ini terletak di Banturung Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya. Pengembangan dan pengelolaan kawasan konservasi Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling hendaknya juga memperhatikan aspirasi masyarakat di sekitar kawasan, karena bagaimanapun peran serta mereka sangat penting dalam kelangsungan suatu kawasan konservasi. Kerjasama yang baik perlu dibina termasuk mempertimbangkan peningkatan taraf hidup masyarakat agar dapat berperan aktif dalam menjaga dan mempertahankan kelangsungan kawasan konsevasi. Masyarakat sebagai pengunjung yang datang ke Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling tersebut, dapat juga berakibat bertambahnya aktifitas - aktifitas yang dilakukan, yang berarti hal ini sangat berpengaruh terhadap pengelolaan dan pengembangannya. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling yang dilaksanakan selama 2 (dua) bulan. Objek penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang berdomisili di sekitar kawasan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling Kelurahan Banturung Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya yang merupakan populasi penelitian. Parameter yang diamati adalah sosial ekonomi, meliputi kelas umur, tingkat pendidikan, mata pencaharian/pekerjaan, pendapatan serta tanggapan masyarakat yaitu perlindungan dan pelestarian hutan, pengawetan plasma nutfah, pemanfaatan dan pelestarian kawasan hutan Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling. Dari hasil penelitian kuesioner terdapat 87 orang responden yang terbagi dalam kategori kelas umur, tingkat pendidikan, mata pencaharian/pekerjaan dan tingkat pendapatan hasil juga sama diketahui bahwa yang bersikap positif sebanyak 94,25 %, bersikap netral sebanyak 3,44 % dan bersikap negatif sebanyak 2,29 %. Sedangkan hasil penelitian keseluruh responden menunjukan sikap positif terhadap upaya perlindungan dan pelestarian hutan, pengawetan plasma nutfah, pemanfaatan dan pelestarian kawasan hutan.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201044

Page 46: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

Kata Kunci : Konsrvasi, Taman Alam.

KERAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes sp) DI HUTAN PENDIDIKAN HAMPANGEN KECAMATAN TASIK PAYAWAN KABUPATEN

KATINGAN KALIMANTAN TENGAH

Ira Kasmiwanto, Hendra Toni Yosep

Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Nepenthes atau populer dikenal dengan nama kantong semar, merupakan salah satu jenis flora alami yang penyebarannya sebagian besar hanya ada di daerah beriklim tropis dan sebagian kecil sub tropis. Habitat asli mereka terancam oleh konversi hutan dan lahan secara besar-besaran menjadi areal pemukiman, pertanian, pertambangan, perkebunan, dan kebakaran hutan dan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur keanekaragaman jenis kantong semar (Nepenthes sp) yang terdapat pada lokasi penelitian yaitu di hutan pendidikan Hampangen Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan metode jalur. Penentuan petak contoh dilakukan secara purposive sampling yaitu penentuan petak contoh dipilih dan ditentukan terlebih dahulu yang dianggap dapat mewakili vegetasi secara keseluruhan. Plot penelitian dibuat dengan ukuran plot 100 m x 200 m atau 2 ha. Pada plot tersebut dibuat jalur pengamatan Nepenthes sebanyak 5 jalur, jarak antar jalur 20 m dan lebar jalur 20 m. Jenis Nepenthes yang ditemukan pada lokasi penelitian ada 4 (empat) jenis, yaitu (1) Nepenthes reinwardtiana, (2) Nepenthes ampullaria, (3) Nepenthes rafflesiana, dan (4) Nepenthes mirabilis. Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Nilai Penting (INP) secara berurutan dari yang tertinggi terdapat pada Nepenthes reinwardtiana, Nepenthes ampullaria, Nepenthes rafflesiana dan Nepenthes mirabilis. Nilai dari ketiga indeks, keanekaragaman (H’), kekayaan (R), dan kemerataan (E) jenis Nepenthes tergolong rendah, masing-masing dengan nilai H’ (1,21), R (0,44) dan E (0,87).

Kata Kunci : Kantong Semar, Hutan Pendidikan.

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201045

Page 47: Susunan Kumpulan Abstrak cetak

PENGGUNAAN AIR EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale Rosc) DAN LENGKUAS (Alpinia galangal) DALAM PAKAN FENGLIE

TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Miras Satria Putra, Inga Torang, Ricky DjauhariJurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNPAR

ABSTRAK

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan tanaman jahe (Zingiber officinale) dan lengkuas (Alpinia galanga) pada sistem nutrisi benih ikan mas (Cyprinus carpio) dalam rangka memaksimalkan proses pertumbuhan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang manfaat tanaman obat tradisional jahe (Zingiber officinale) dan lengkuas (Alpinia galanga) dalam sistem nutrisi dan pertumbuhan ikan. Metode pelaksanaan yang dilakukan pada kegiatan penelitian ini adalah dengan menggunakan sistem Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan proses pemberian ekstrak jahe dan lengkuas pada pakan fenglie terhadap benih ikan mas selama 42 hari atau 6 minggu. Kemudian dilakukan sampling untuk mengetahui pertumbuhan panjang dan bobot ikan. Dari hasil penelitian didapatkan hasil dari perlakuan C (ekstrak lengkuas) dengan data pertumbuhan panjang dan bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain, disusul dengan perlakuan A (control), perlakuan B (ekstrak jahe).

Kata Kunci : Ekstrak Jahe, Pakan Fengly, Sistem Nutrisi

Pekan Ilmiah Ke – 2 Fakultas Pertanian UNPAR Tahun 2010 >> 20 - 21 Desember 201046