cetak juli

16

Upload: radiosasaraina-mentawai

Post on 29-Oct-2015

1.520 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cetak Juli
Page 2: Cetak Juli

e d i t o r i a l

Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013

2

dapur redaksi

redaksi

Kepala BNPB Bantah Dana Huntap Telah Cair....!

Indak paralu babantah pak, jujur se lah cukuik tu....!

p a n t a i b a r a t

Tataruang Pei-Pei Direncanakan......................!

Bilo mambangunyo lai pak..................................!

REDAKSI BULETIN SASARAINA

Pelindung: Yudas Sabaggalet, Rijel Samaloisa, Penanggung Jawab: dr. Ifdil Gusti, MPPM,

Pemimpin Redaksi: Drs. Joni Anwar, Redaktur: Ayub Khan Sakoikoi, S.Sos, Redaktur Pelaksana:

Ismar Santi, SH, Marcolinus Salamanang, S.IP, Koordinator Liputan: Rahadio Suroso, Staf

Redaksi: Nurtiana Sanenek, Jasni Efita, Erpitanus, Kartani, Koresponden Kecamatan Pagai

Selatan: Suerman, Kecamatan Sikakap: Wahyu Rahmadani, Kecamatan Pagai Utara: Sarman

Parningotan, SH, Kecamatan Sipora Selatan: Sergius, Kecamatan Sipora Utara: TP. Siagian

S,TP, Kecamatan Siberut Barat Daya: Nikolas Raingot, S.IP, Kecamatan Siberut Selatan: Yohana,

Kecamatan Siberut Tengah: Ananias, Kecamatan Siberut Utara: Immanuel, Kecamatan Siberut

Barat: Murdani, Juanda, Design/Lay Out : Iswanto, S.Pd.I & B. Nainggolan, Percetakan: Singgalang.

Alamat Redaksi: Jl. Raya Tuapejat KM 2 Sipora Utara—Kabupaten Kepulauan Mentawai. Telpon:

0759 320099, SMS Redaksi: 081266088666, Website: www.buletinsasaraina.com, Email:

[email protected]

MOJOK: Mas Diok duduk mojok di tengah kerumunan warga Dusun Muntei menikmati denyut bengkak sakit di betis kakinya karena infeksi tertusuk

kayu saat terjun meninjau banjir kebeberapa dusun terdampak banjir.

photo press

Siberut Dikepung Banjir..................................!

Ayo kita bantu rame-rame..................................!

Korban Banjir Terancam Kelaparan.................!

Awak cari se keladi jo pisang kok indak diagiah

bareh...............................................................!

Page 3: Cetak Juli

Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

3 opini

P a k l e k

c a r i b a d a i

Nias tanpa MatrasSEJAK menjalani tugas sebagaiseorang jurnalis di Kabupaten Kepu-lauan Mentawai, naik kapal sudahtidak asing lagi. Perasaan was-was diatas kapal juga sudah terkubur. Sebabpertama kali naik KMP Mabu-Ambupada tahun 2007, perasaan selalu di-bayangi dengan film Titanic. Sebuahtragedi kemanusiaan dan jangansampai terjadi pada seluruh kapal yangada di Indonesia. Cukup Tampomassaja yang terbakar.

Petualang sebagai seorang jurnalispun akhirnya sampai pada tanah Batak,Sibolga. Di pelabuhan Sibolga itu, se-orang berbadan kekar berbaju birudongker selalu sibuk membuka plangmasuk. Setiap penumpang yang ma-suk pun selalu diminta untuk menun-jukkan tiketnya, begitu juga dengansemua barang dagangan.

Tertip, disiplin dan tegas. Itu yangsaya perhatikan dari seluruh petuga dipelabuhan Sibolga. Dua kapal milikASDP sudah bertengger di pelabuhanSibolga. Pintu KMP Belanak danSimeuleu sejak pagi sudah terbuka le-bar untuk menanti semua penum-pang menuju Kabupaten Nias, yangmasih bersebelahan dengan perairanlaut Mentawai.

”Kalau pakai mobil pribadi, hanyalima orang yang dibebaskan dari tiket.Ini peraturannya,” tegas seorang pen-jual tiket kepada saya ketika akanmemasukkan mobil pribadi dalam

KMP Belanak."Saya dari Kota Padang, mau sewa

kasur tipis seperti matras untuk tidurselama satu malam di atas kapal," pintasaya seorang ABK KMP Belanak.

Dengan enteng dan bingung, se-orang ABK tersebut malah balik ber-tanya. ”Saya di sini ABK, bukan pen-jual kasur. Tidak ada kasur di sini. Kalaumau tidur pakai kasur, silahkan bawasendiri dari rumah dan bentang di kapalini. Terserah tempatnya di mana sajaboleh,” tegasnya dan lalu pergi di depanpintu kapal, kemudian duduk.

Merasa aneh, saya pun kembalimendekatinya dan duduk persis disampingnya. Keinginan mendapat-kan informasi soal pelayanan kapalpun terus mendorong naluri saya.

”Pak, di lantai duanya saya lihat adaranjang tempat tidurnya. Kok tidakada fasilitas kasurnya ya,” tanya sayadengan nyinyir.

”Kau tahu bahasa Indonesia tidak.Kan sudah ku bilang, di sini tidak adakasur. Kalau kau mau tidur di atasranjang itu, bawa saja kasur dari ru-mah. Atau kau beli koran dan ben-tangkan untuk tidur,” jawabnya de-ngan nada bahasa khas Medan.

Tidak berapa lama dia pun mem-buka cerita, bahwa KMP Belanak tidakpernah menjual barang di luar tang-

gungjawab kapal. Mereka hanya cukupmenjual makanan dan minuman dikafe kapal. Tujuannya juga hanya untukantisipasi bagi penumpang yangkelaparan selama dalam pelayaran.

”Kami punya kafe dan menjualmakanan dan minuman. Hanya ituyang diperbolehkan. Kafe itu juga tu-juannya untuk mengantisipasi kalauada penumpang yang kelaparan selamadalam pelayaran kapal. Sebab pelayarankita satu malam penuh,” jelasnya de-ngan nada bersahabat.

Bel kapal pun sudah berbunyi. Lalusaya naik ke lantai dua untuk melihat

suasana penumpang. Sedikit heran, se-mua penumpang yang duduk di kursidi kelas ekonomi itu sangat rapi. Di atasranjang, juga tidak ada terlihat matrasbiru. Umumnya mereka tidur di ataskoran atau membawa tikar sendiri. Matamereka semua konsentrasi menataptelevisi dengan film laga. Suara sorak-sorai menggemah di dalam kapalBelanak penuh dengan akrab.

Sepanjang menanti keberangkatanmenjelang Adzan Isya, tidak ada ter-lihat keributan, baik memperebutkantempat duduk atau matras biru. Me-reka semua menyesuaikan diri. Semuakursi ekonomi hanya untuk tempatduduk penumpang dan tidak bolehuntuk menempatkan tas atau barangbawaan penumpang.

Selain itu, jalur jalan kaki di dalamkapal juga cukup terbuka, sehingga ti-dak perlu melangkahi badan ataukepala penumpang lainnya saat menu-ju toilet. Terasa nyaman dan terhormatrasanya ketika saya berada di dalamKMP Belanak menuju Pulau Nias.

Jika dianalisa, kapal itu berlayar me-mang untuk penumpang. Maka wajarpenumpang memiliki hak sepenuh-nya di dalam kapal selama mengikutiprosedur dan peraturan dalam kapal.Tidak ada keistimewaan, baik untukpejabat maupun sampai penjual to-

mat. Mereka semua mendapatkantempat yang sama di dalam kapal se-suai dengan masing-masing tiketnya.Bagi penumpang yang cepat datang,mereka akan bebas memilih tempatyang nyaman terlebih dahulu, baik dikursi ekonomi, maupun di atas ran-jang. Sebaliknya, bagi yang terlambat,harus menyesuaikan tempat, biasanyalebih memilih di bawah untuk dudukdi samping deretan kenderaan trukbermuatan karet, coklat, dan komo-ditas pertanian Nias lainnya.

Dalam sudut pandang ekonomi,untuk membangun daerah, baik kotamaupun kabupaten harus mengede-pankan kesan yang baik. Sehingga se-mua pengunjung yang meninggalkandaerah tersebut selalu cerita dengankesan yang menarik, baik keramahanpenduduknya, maupun pelayananselama dalam perjalanan di dalamkapal. Semoga pelayanan kapal yangprima bisa terwujud untuk seluruharmada ASDP di Nusantara. Semoga!

Kolom “cari badai” ini disediakan

untuk pembaca yang memiliki

pandangan kritis secara objektif

terhadap masalah dan kendala yang

dihadapi pemkab Mentawai, tanpa

mengandung unsur sara. Kirimkan

tulisan anda beserta foto di email:

[email protected].

Page 4: Cetak Juli

4utamaEdisi : 07/tahun VII/Juli-2013

Pembangunan Huntap Batal

Padang, Sasaraina—Masyarakatkorban gempa dan tsunami Mentawaitampaknya harus sabar dan tetap ting-gal di hunian sementara (huntara).Sebab, pembangunan hunian tetap(huntap) untuk korban gempa diKepulauan Mentawai gagal terlaksanatahun ini.

Setelah dana pembangunannyaditarik Kementerian Keuangan, ter-nyata tidak serta merta bisa dikucurkankembali. Badan Nasional Penanggu-langan Bencana (BNPB) hanya meng-alokasikan untuk pemotongan kayusebesar Rp 5 miliar.

Warga MentawaiMasih Bertahan diHuntara

“Informasi yang saya terima, tahunini BNPB hanya mengalokasikan ang-garan Rp 5 miliar untuk pemotongankayu yang dilaksanakan Primkopad.Kalau itu telah selesai, barulah dilan-jutkan dengan pembangunan fisikhuntap,” ujar Gubernur Sumbar,Irwan Prayitno, pekan lalu.

Ia menyebutkan, dana pembangu-nan hunian tetap yang telah dialokasi-kan untuk pembangunan huntap te-lah ditarik pemerintah pusat. Alasan-nya, pengerjaan pembangunan huntaptelah melewati batas akhir tahun ang-garan. Sehingga, pusat memerintah-kan anggaran huntap disetorkan kem-bali ke kas negara.

“Terlambatnya pembangunanhuntap itu bukan karena Pemprovatau Pemkab Mentawai sengaja mem-perlambatnya. Tapi, prosesnya ter-hambat saat pengurusan perizinan da-

ri Kementerian Kehutanan. Ini bu-kan karena kelalaian kita. Permohonandispensasi regulasi telah kita usulkanuntuk mempercepat proses pemba-ngunan huntap, namun aturan dariKementerian Kehutanan untuk me-manfaatkan hutan lindung memangketat. Sehingga, persetujuan izinyabaru Februari lalu diterima PemprovSumbar,” ujarnya.

Pemprov juga telah mengajukanpermohonan untuk memanfaatkandana pembangunan huntap yang telahjatuh tempo 2012 lalu dengan permin-taan dana luncuran tahun 2013. Na-mun, di tengah penantian tersebut,Kemenkeu memerintahkan untukmenyetorkan sisa anggaran kegiatanrehab rekon Mentawai.

“Tak ada yang berani menggunakandana tersebut, setelah ada perintahuntuk menyetorkannya kembali dari

pemerintah pusat. Makanya, dana itudisetorkan kembali. Untuk selanjut-nya, BNPB bersama DPR RI memba-has kembali pengucuran dana untukpembangunan huntap,” tuturnya.

Gubernur mengatakan, pemba-ngunan huntap bagi korban gempaMentawai akan dilajutkan tahun 2014mendatang. ”Kemungkinan untukpembangunan fisiknya baru dilakukantahun 2014 mendatang. Tentu, danapembangunan huntap tersebut akandibicarakan kembali. Kita pinginnyacepat huntap tersebut dibangun, se-hingga korban gempa tak terlalu lamatinggal di hunian sementara,” ujarnya.

Kepala Bidang Rehabilitasi danRekonstruksi Badan PenanggulanganBencana Daerah (BPBD) Sumbar,Oktavianus menuturkan, total angga-ran yang harus disetorkan sebesar Rp382,61 miliar.

Untuk percepatan pembangunanhuntap, Gubernur mengaku telah me-ngirim surat permohonan ke Kemen-terian Keuangan untuk dapat me-ngeluarkan dana rehab rekon Menta-wai yang telah jatuh tempo 2012 lalu,dengan permintaan dana luncuran ditahun 2013. Namun, di tengah penan-tian tersebut, Kemenkeu memerintah-kan untuk menyetorkan sisa anggarankegiatan rehab rekon Mentawai.

“Izin pemanfaatan hutan barukami dapatkan Februari lalu. Makanya,setelah itu, kami mulai bekerja mela-kukan land clearing. Ternyata ada mu-sibah baru lagi yang harus kamihadapi,” ujarnya.

Untuk pengurusan izin, telah di-ajukan ke Kementerian Kehutanan se-jak tahun 2010. Namun, Kemenhutmemprosesnya sesuai aturan normal.

(***)

Mentawai,Sasaraina—Tsunamiadalah salah satu bencana yang palingditakuti di seluruh pelosok Bumi,khususnya orang-orang yang tinggaldi pesisir pantai. Seperti yang sudahterjadi di Aceh, Nias dan Sikakap, tsu-nami bukan lagi cerita atau sejarah, te-tapi betul-betul suatu fakta yang sudahdilihat bahkan dirasakan oleh warga

Indonesia termasuk Bumi sikerei,khususnya warga Sikakap.

Ketakutan Warga terhadap anca-man bencana tsunami, telah menjadiperhatian khusus bagi pemerintah,sehingga sudah berbagai macam danberkali-kali dilakukan sosialisasi ter-hadap Masyarakat, untuk selalu siagaterhadap ancaman bencana tersebut.

Program sosialisasi yang juga telahdilaksanakan di Simalegi, sampai saatini belum sempurna diterima atau dipahami oleh sebagian Masyarakat.

Hal tersebut dikarenakan oleh pe-ngaruh dan tekanan dari segelintir ma-syarakat yang masih sangat meyakinibahwa; Gempa Bumi bukanlah pem-bawa bencana bagi Masyarakat Si-malegi, melainkan pembawa keber-untungan.

Hal pembawa keberuntungan iniyang mereka maksud adalahselain darikode alam, juga dapat mengubah mu-sim terhadap tanaman pertanian.

Apalagi yang mereka maksud kalaubukan seperti yang diyakini dari ceritaRakyat Sitorobigki’at , di mana dalamcerita itu mengatakan, setiap gempa

terjadi, gempa itu sudah mempunyaiarti tersendiri, tergantung pada waktuterjadinya gempa.

Jiaka gempa itu terjadi pada tengahmalam maka semua anggota keluargayang sedang tidur harus dibangunkan,kalau dia masih bayi harus diangkat.Menurut keyakinan masyarakat, gem-pa yang seperti itu akan menimbulkansesuatu yang kurang baik.

Kenapa semua anggota keluargaharus bangkit dari tempat tidur, karenagempa itu terjadi untuk menggun-cang-guncangkan kepala orang-orangyang sudah mati, sipadheiluk utekra ta-simamatei, sehingga saat itu kepala or-ang-orang yang masih hidup tidakboleh ikut terguncang.

Kemudian jika gempa itu terjadipada sore hari atau subuh, berarti itupertanda baik. Biasanya gempa sepertiitulah yang dikatakan dapat meng-ubah musim. Maka tidak lama setelahitu, semua tanaman-tanaman sepertidurian, rambutan dan yang sejenis,akan berbuah lebat.

Ada juga gempa yang memberitanda bahwa sebentar lagi musim pe-

nyakit akan melanda penduduk, danada juga gempa yang menyebabkantumbuhnya jamur tanah ‘koromuntuk’yang biasanya menjadi santapan lezatwarga Simalegi tanpa terkecuali.

Nah, hal-hal yang seperti itulah yangmembuat sebagian masyarakat awamkurang bahkan tidak menerima him-bauan bahwa; jika gempa terjadi was-padalah terhadap ancaman bencanatsunami.

Dan yang lebih parahnya merekajuga mempengaruhi orang-orang yangpercaya terhadap ancaman bencanatersebut, sehingga rambu-rambu jalurevakuasi yang dipasang di setiap per-simpangan, banyak yang di ganggu.Bahkan kadang rambu-rambu diputarsupaya arah tanda panahnya menunjukke arah yang tidak benar, bahkan adayang sengaja dirusak.

Mudah-mudahan keyakinan sege-lintir masyarakat yang seperti itu, re-sikonya tidak berdampak pada orang-orang banyak, dan semua warga bisalebih meningkatkan kewaspadaan ter-hadap segala kemungkinan yang tidakdi inginkan. (Murdani)

WargaSimalegi

LemahMemahamiAncaman

Gempa

Setiap gempa terjadi,gempa itu sudahmempunyai arti

tersendiri, tergantungpada waktu terjadinya

gempa

Page 5: Cetak Juli

5 utama

Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Korban TsunamiEnggan Bahas Huntap

Mentawai, Sasaraina—Lambat-nya pembangunan hunian tetap(huntap) untuk korban bencana gem-pa dan tsunami di Mentawai, mem-buat pengungsi korban gempa dantsunami Mentawai 2010 trauma dankecewa. Setiap kali ada pembahasansoal huntap, mereka enggan mem-bicarakannya.

Leisa Saogo, Kepala Dusun SabeuGunggung, Desa Betumonga Ke-camatan Pagai Utara, Kabupaten Men-tawai kepada Puailiggoubat di ruma-hnya mengaku sangat kecewa mende-ngar berita huntap belum bisa diba-ngun tahun ini, dimana 53 warganyapenerima huntap kini masih terpaksabertahan di huntara.

“Tentu saja kami sangat kecewadengan tidak jadinya dibangunnyahuntap, kalau huntap tidak jadi diba-ngun kenapa pemerintah kita diamsaja, tidak memberikan kejelasan ke-pada kami, mana yang namanya tang-gung jawab pemerintah kita di kabu-paten untuk mendorong BPBD Pro-vinsi Sumbar segera menyelesaikanini,” katanya, Kamis, 11 Juli.

“Kami disini emosi kalau sudahbicara tentang huntap, jika huntap ti-dak jadi dibangun jangan salahkan ka-mi membabat hutan untuk membukalahan pertanian, kami sungguh sangatkecewa kepada pemerintah dan seka-rang kepercayaan kami kepada peme-rintah tidak ada lagi,” lanjut Leisa.

Kepala Dusun Muntei, Desa Betu-monga, Parmenas Saleleubaja dalamdiskusi dengan Puailiggoubat bahkanmengatakan, ketidak jelasan kapan di-mulainya pembangunan huntapmembuat masyarakat berencana mela-kukan aksi demontrasi.

Kehidupan warga Muntei menu-rut Parmenas semakin tampak terpu-ruk, dengan lilitan ekonomi yang sulit.“Tidak ada jalan lain langkah kita ha-rus melakukan demo lagi, karena pe-merintah sudah terlalu membohongikita, anggota dewan yang kita pilih sajatidak pernah datang melihat kondisikita di sini dan bila perlu kita tidakikut memilih nanti,” katanya.

Dilanjutkan Brenti Sababalat (51),warga Dusun Baru-baru, dalam dis-kusi tersebut sejak warga menempatilokasi huntara, pemerintah tak pernahdatang. “Bahkan jaminan hidup yangdijanjikan hanya sekali saja yangjanjinya akan rutin diberikan selama 3tahun,” kata Brenti

Sementara di Kilometer 37 PagaiSelatan, warga korban gempa dan tsu-nami juga meyuarakan kekecewaannyaterhadap gagalnya pembangunanhuntap. “Kami sangat kecewa dan su-dah hilang harapan kalau bicarahuntap, tidak usah bahas huntap lagi,”kata Djanas Sampo, Kepala DusunKilometer 37 dalam pertemuan Ka-mis, 4 Juli 2013.

Selain itu di Kilometer 40 dianta-ranya warga Dusun Laggigi berjumlah92 KK, Dusun Bake 37 KK, DusunTapak 28 KK dan Dusun Bulasat ber-jumlah 44 KK, di wilayah Desa Bu-lasat, juga menyatakan kekecewaansama dan menurutnya lebih baikmasyarakat yang membangun huntap.

“Lebih baik kalau tidak ada kepas-tian pembangunan huntap dari peme-rintah biarkan saja masyarakat yangmembangun huntapnya sendiri,”kata Risman Sabelau, Kepala DusunTapak, Desa Bulasat, Kecamatan PagaiSelatan, seperti dilansir pualiggoubat.

Kepala Dusun Kinumbuk, DesaBulasat, Parlindungan Taileleu menga-takan tak dapat informasi soal pem-bangunan huntap baik dari pemerin-tah desa maupun pemerintah Kabu-paten Mentawai. “Saya hanya dengarisu-isu saja kalau dana huntap ditarikmenteri keuangan, dan dari desa puntidak memberikan informasi kepadakami,” ujarnya.

Lambannya pembangunan hun-tap untuk 2.072 KK tersebut alasanBadan Penanggulangan Bencana Dae-rah (BPBD) Sumbar karena telah ha-bisnya masa penggunaan anggaran se-nilai Rp382 miliar, karena itu sisa danauntuk Rehab Rekon (RR) pada tahun2012 ditarik oleh KementerianKeuangan pada April 2013 lalu.

(***)

Terjepit Ekonomi, Pengungsi Tsunami Mentawai ‘Turun Bukit’PAGAI SELATAN-Kesulitan

ekonomi yang kian hari menderapengungsi korban gempa dan tsuna-mi Mentawai 2010 memaksa hampirsemua mereka kembali ke kampunglama untuk membenahi sumberekonomi keluarga.

Warga yang kembali diantara dariDusun Purourougat sebanyak 75 KKdari 79 KK yang mengungsi, Asahansebanyak 58 KK dari sebelumnya 62KK, Lakgigi sebanyak 87 KK dari 92KK yang mengungsi. Kemudian diDusun Bake sebanyak 34 KK dari 36KK dan Tapak Jaya sebanyak 31 KKdari 33 KK, mereka diungsikanpemerintah mulai dari KM 37 sampaiKM 42 Kecamatan Pagai Selatan.

Warga yang berasal dari DesaMalakkopak dan Bulasat itu hanyakembali ke lokasi pengungsian satuminggu satu kali khusus untukberibadah, besoknya mereka kembali

ke kampung lama.Kepala Dusun Asahan Roberlin

Saogo mengatakan, tidak bisa berbuatapa-apa untuk melarang warga yangkembali ke kampung lama karena se-cara pribadi ia juga merasakan himpitanekonomi seperti yang dialami warganya.

“Dua tahun lebih kami bertahandengan kondisi yang serba kurang,pemerintah menjanjikan adanya uangjaminan hidup (jadup), tiap KK men-dapatkan Rp300 ribu per bulan, na-mun pemberian uang tersebut hanyasekali saja,” katanya, Minggu, 7 Juli.

Untuk memenuhi kebutuhan ke-luarga, kata Roberlin, di kampung la-ma mereka bertanam kacang tanah, ja-gung, bersawah dan mengolah kopra.“Beberapa juga memancing di laut, ha-silnya sebagian dimakan dan sebagiandijual, sama seperti saya,” ujarnya.

Roberlin menyebutkan, selaintekanan ekonomi, warganya juga

mendapatkan tekanan dari pemiliktanah tempat mereka diungsikan pe-merintah. “Saat warga akan menanampisang, masyarakat di sebelah mulaimarah-marah, mereka bilang ini tanahmereka, status tanah ini tidak selesaididudukkan pemerintah yang me-munculkan masalah,” ujarnya.

Di Dusun Tapak Jaya ceritanya punsama, menurut kepala dusunnya,Arisman Sabelau, ia sering pulang ba-lik dari kampung lama ke pengungsianyang berjarak 3 kilometer untukbekerja. “Waktu senggang, saya man-faatkan buat memancing dan ber-ladang,” katanya.

Zelpianus Saogo, salah seorangwarga menyebutkan, sebenarnyamasyarakat sangat takut untuk kem-bali ke perkampungan lama karenamasih trauma dengan bencana tahun2010 yang merenggut ratusan nyawa.Namun untuk bertahan tanpa sumber

pendapatan, lanjut Zelpianus, samajuga dengan bencana.

Menurut Zelpinus, awal mereka di-relokasi, pemerintah menjanjikanmemberi jadup Rp300 ribu per KKper bulan namun tidak terealisasi.Janji BPBD mencairkan dana huntap,lanjut Zelpinus, hanya isapan jempol.

“Masyarakat Pagai Selatan Desa Bu-lasat sudah frustrasi dengan peng-ingkaran yang kerap dilakukan peme-rintah, kami ingin kenyataan,” ujarnya.

Untuk bertahan, lanjut Zelpinus,mereka harus rela kembali ke kampunglama untuk memanen pisang, coklat,cengkeh, nilam dan pinang kemudiandiangkut ke lokasi pengungsian de-ngan jarak tempuh sekitar 2 jam.

“Meski perjalanan tiap hari ditem-puh dengan beban berat karena mestimengangkut pisang dan lain sebagai-nya, namun itu tetap dilakukan kalautidak ingin mati konyol,” katanya. (***)

Dua tahun lebih kami

bertahan dengan kondisi

yang serba kurang,

pemerintah menjanjikan

adanya uang jaminan

hidup (jadup), tiap KK

mendapatkan Rp300 ribu

per bulan, namun

pemberian uang tersebut

hanya sekali saja

Page 6: Cetak Juli

6khususEdisi : 07/tahun VII/Juli-2013

DPRD Segera Bahas Delapan RanperdaMentawai, Sasaraina—DPRD

Kabupaten Kepulauan Mentawai akanmembahas delapan rancangan peratu-ran daerah (ranperda) dari total 21ranperda yang telah ditetapkan men-jadi program legislasi daerah (prolegda)tahun 2013.

Ketua DPRD Mentawai HendriDori Satoko, mengatakan sesuai agen-da DPRD, Juli ini mereka akan mem-bahas ranperda diantaranya adalahpengesahan 3 ranperda retribusi yaituRetribusi Jasa Usaha, Retribusi JasaUmum dan Retribusi Perizinan terten-tu. Pembahasan diagendakan 15 Julidan 23 Juli.

Selanjutnya membahas ranperdatentang pertanggungjawaban APBDtahun 2012, 16 Juli, lalu Ranperda ten-tang Pengelolaan dan PemanfaatanDaya Tarik Wisata Selancar (surfing),Ranperda tentang Penyertaan Modalpada PT BPD, Ranperda tentang Pem-biayaan Tahun Jamak yang dimulai 17Juli, serta Ranperda Rencana TataRuang Wilayah (RTRW) pada 18-22Juli.

Sementara pengesahan RanperdaPertanggungjawaban APBD 2012dijadwalkan 29 hingga31 Juli 2013.Sesuai agenda DPRD yang ditetapkan1 Juli 2013, selain membahas ranperda,DPRD juga melakukan kegiatan kon-sultasi komisi ke luar daerah pada 23-27 Juli dan agenda reses ke dapil ma-sing-masing dari tanggal 2- 7 Juli.

Sejauh ini, baru Ranperda Retribusiyang sudah melaksanakan pembicaraantahap dua yang maksudnya untukpengambilan keputusan. Sedangkanuntuk ranperda lainnya masih dalampembicaraan tahap pertama yang me-liputi penyampaian nota penjelasan,pandangan umum fraksi, jawaban bu-pati atas pandangan umum fraksi,pembahasan dengan eksekutif sertarapat gabungan komisi.

Untuk ranperda RTRW menurutHendri, rencananya akan menghadir-kan pihak Balai Taman NasionalSiberut (BTNS) serta pihak terkait ten-tang pengelolaan BTNS. Beberapa haltentang draft RTRW juga perlu diper-baiki soal penamaan karena menurut-nya pembuatan draft RTRW masihmengacu penamaan sebagaimana yang

tertulis pada RPJMD PropinsiSumbar.

Untuk Ranperda pembiayaan ta-hun jamak, dikatakan Hendri ada baikdan ada buruknya. “Pembiayaan ta-hun jamak di satu sisi baik untukMentawai, namun di sisi lain juga adaburuknya dan perlu ada payung hu-kum yaitu perda” kata Hendri dikantornya, 3 Juli.

Sisi baiknya menurut Hendri dapatmembiayai anggaran pembangunanproyek dengan jumlah besar denganwaktu lebih dari setahun, namun sisiburuknya dapat menjadi Sisa LebihPerhitungan Anggaran (SILPA).

Sedang penyertaan modal di BankPembangunan Daerah (BPD) perludilakukan kajian apakah untung atautidak. “Pemda Mentawai adalah pe-milik saham ketiga terbesar di BPD.Oleh karena itu, perlu ada kajian un-tung atau tidak,” katanya.

Pendapatan daerah dari penyertaanmodal di BPD dalam bentuk pemba-gian deviden setiap tahun. Pendapatandeviden ini masuk ke pos pendapatanlain-lain yang sah yang menurut Hen-dri pada tahun 2012 berjumlah Rp 13miliar.

Menurutnya dari total PendapatanAsli Daerah (PAD) tahun 2012 sebesarRp 32 miliar, deviden ini menyum-bang terbesar. Sementara itu untuk pe-nyertaan modal pada PT Bank Pre-kreditan Rakyat (BPR) Sipora, ia eng-gan memberikan keterangan. “Tanyasaja di DPPKAD,” katanya singkat.

Dikatakan Hendri, kemungkinanyang akan menghambat pelaksanaanagenda Juli ini terkait akan berhentinya4 orang anggota DPRD yang telahmemilih pindah partai politik untukmenjadi calon legislatif dari partai ba-runya, sehingga akan sulit memenuhiquorum dalam pengambilan kepu-tusan. Karena sesuai aturan yang ber-laku anggota dewan yang pindah par-tai harus berhenti dari jabatannya se-bagai anggota DPRD. Hal ini menu-rut Hendri ditegaskan dalam UUNomor 2 tahun 2008 tentang Partaipolitik, PP Nomor 6 tahun 2010 sertalebih ditegaskan dalam Surat Edaran(SE) menteri dalam negeri nomor 161/3294/S tanggal 24 Juni 2013. (***)

154 Ton Raskin Belum DisalurkanPadang, Sasaraina—Sebanyak

154,543 Ton beras miskin (raskin) jatahMentawai menumpuk di gudang Ba-dan Logistik (Bulog) Padang, SumatraBarat. Pemerintah Kabupaten Kepu-lauan Mentawai belum menyalurkanraskin yang sangat dibutuhkankeluarga miskin tersebut meski datarumah tangga miskin di daerah itubertambah pasca bencana tsunami2010.

Kadivre Badan Urusan Logisitik(Bulog) Sumatera Barat, AbdullahDjawas mengatakan, terkait penum-pukan raskin tersebut, pihaknya dangubernur telah menyurati PemkabMentawai namun belum adatanggapan.

“Melihat kondisi ini, dalam waktudekat kita akan menemui pemerintahMentawai untuk mempertanyakan halini,” katanya, Senin, 1 Juli.

Menurut Abdullah, Raskin untukjatah Mentawai yang belum diambilsebanyak 154,543 ton untuk jatah Juni2012 sampai Juni 2013. Padahal, lanjutAbdullah, jumlah Rumah TanggaSasaran (RTS) tahun ini bertambah.

“Pada 2012 data RTS yang diusul-kan Pemkab Mentawai pada kita se-banyak 3.979 kepala keluarga, dan ta-hun ini jumlahnya bertambah sejakbencana yang menimpa Mentawaimencapai 10.303 kepala keluarga,”ujarnya.

Abdullah menyebutkan, saat iniMentawai masih berutang kepada Bu-log sebanyak Rp84 juta, itu utang padatahun 2012. “Kita menginginkanMentawai segera mengambil jatahnyauntuk mengantisipasi gejolak hargaberas di pasaran, apalagi harga berasdi sana tergolong mahal, jadi solusinyananti Pemkab Mentawai harus menya-lurkan Raskin,” katanya.

Dalam minggu ini, kata Abdullah,Bulog akan menyalurkan Raskin se-bagai kompensasi dampak kenaikanharga bahan bakar minyak (BBM) ke-pada masyarakat yang terkena dampak.

Sementara Wakil Bupati Mentawai,Rijel Samaloisa mengatakan, dana un-tuk membeli raskin tersebut sebesarRp3 miliar, namun rencana bupati, da-na tersebut akan digunakan untukmembangun sawah di Mentawai.

“Meski demikian kita akan melakukankoordinasi pada beliau (bupati), tentukeputusan ada di tangan bupati,”ujarnya.

Dari data Pemerintah Provinsi Su-matera Barat, jatah raskin untuk ma-sing-masing kabupaten tahun ini yak-ni Kepulauan Men-tawai 10.303 kilo-gram, Pesisir Selatan 24.298 kilogram,Solok 22.828 kilogram, Sijunjung11.999 kilogram, Tanahdatar 18.634kilogram, Padangpariaman 21.794 ki-logram, Agam 26.235 kilogram, Lima-puluh Kota 24.946 kilogram, Pasaman20.193 kilogram, Solok Selatan 9.188kilogram, Dharmasraya 9.566 kilo-gram, Pasaman Barat 26.652 kilogram,Padang 30.474 kilogram, Kota Solok2.507 kilogram, Sawahlunto 1.114 ki-logram, Padangpanjang 2.359 kilo-gram, Bu-kit-tinggi 2.644 kilogram,Paya-kum-buh 6.383 kilogram danPariaman 3.314 kilogram.

Beras raskin disalurkan oleh PerumBulog ke titik distribusi dengan hargaRp1.600 per kilogram, masing-masingkepala keluarga mendapat jatah 15kilogram.(rus/g)

Kades TaikakoKlarifikasi Dana Bansos

Mentawai, Sasaraina—KepalaDesa Taikako, Kecamatan Sikakap, Ka-bupaten Mentawai, Marluster Sapalak-kai membantah telah melakukan pe-nyelewengan dana Bantuan Desa se-perti yang dituduhkan Bilmar dansejumlah orang lainnya.

Menurutnya, tuduhan Bilmar Cs,seperti dilansir Puailiggoubat yang me-ngatakan material pasir, lobrik danmaterial kayu untuk penyelesaian kan-tor desa yang terbengkalai dari pejabatsebelumnya, Jen Josep tidak benar.

“Saat saya menjadi kepala desa, kon-disi bangunan kantor masih kosongmelompong, hanya ada kerangka. Se-telah saya jabat kades tersebut, saya su-dah mulai membangun kantor itu, se-perti pemasangan lobrik, pasir, jadi tu-duhan penggunaan dana fiktif tidakberalasan. Kalau ingin bukti, datanglah

melihat kondisi kantor desa saat ini,”katanya.

Sementara tuduhan penggelapandana karang taruna Taikako Rp 13,1juta, Marluster juga membantahnya.Katanya sesuai dengan kesaksian Ke-tua Karang Taruna Horas Marohattadana tersebut tidak dia terima.

“Dana itu dipakai pada saat pelak-sanaan perayaan HUT RI Agustus2012 silam. Tidak benar kalau dia(Horas-red) tidak tahu dan tidak me-manfaatkan dana tersebut. Nyatanyaacara HUT -RI yang juga termasukupacara bendera dapat berlangsung.Logikanya, uangnya dari mana?” kataMarluster.

Katanya seluruh tuduhan yang di-berikan kepadanya tidak benar, semuadana digunakan sesuai dengan kebu-tuhan pemerintah desa. (***)

BPD Coret Alokasi Dana ADDMentawai, Sasaraina—Badan

Permusyarawatan Desa (BPD) Saibi-samukop, Kecamatan Siberut Tengahmencoret sebagian dana program Ang-garan Pendapatan dan Belanja Desayang didanai Alokasi Dana Desa(ADD) tahun ini.

Ketua BPD Saibisamukop, Melki,mengatakan pengurangan dan penco-retan dana program desa dinilai ka-rena program belum pro masyarakat.“Kita menginginkan program ADDini harus menyentuh langsung masya-rakat,” katanya usai evaluasi pemba-hasan ADD, Senin, 1 Juli.

Total dana ADD Desa Saibisamu-kop tahun ini, Rp892.110.000, darijumlah itu Rp70.940.000 penggunaandana yang tidak disetujui oleh BPDSaibi. Beberapa pos yang dipotong dandikurangi oleh BPD adalah belanja ho-nor tim panitia dari Rp12.900.000 di-potong Rp6.450.000, biaya perjalanandinas, pembelian bahan baku material,

peralatan kendaraan dinas (mesin danbodi boat) dan pembelian 1 unit jangkar

Selain biaya makan selama setahun,menurut Melki dana Rp19 juta itu ter-lalu mahal untuk biaya makan. “Kalaukita hitung dalam seminggu hanya tigakali berkantor, apa begitu banyak ang-garannya, pengurangan dana dan pen-coretan program kami lakukan karenaada program yang menguntungkansegelintir orang,” katanya.

Hasil pengurangan anggaran dise-rahkan kembali ke desa dan hanya pe-merintah desa yang punya kewenangansebagai kuasa pengguna anggaran.“Dana Rp70, 94 juta itu kita kembalikankepada desa, kami BPD tidak punyakewenangan terhadap anggaran itu, tapikami tetap mengawasinya,” katanya.

Setelah anggaran tersebut dibahasdi tingkat BPD, 4 Juli 2013 kembalidilakukan rapat bersama BPD danpemerintah desa. Pada level ini kadesdan pengurus BPD terjadi perdebatan

alot mengenai pengurangan dana ter-sebut, namun perbedaan pendapat ituselesai setelah dirapatkan secara ber-sama-sama.

Kepala Desa Saibisamukop, Masi-mo Satokonyo, mengatakan setiapanggaran tersebut dibuat sesuai pe-doman dan petunjuk teknis dalamPeraturan Bupati No 27-28. “Jadi kitapunya dasar di Perbub itu. Belanjakendaraan dinas atau perawatan mesinitu sangatlah penting,” katanya dite-mui di ruang kerjanya. Sedangkan me-ngenai pemotongan dan pencoretanyang dilakukan BPD menurut Ma-simo tidak mempermasalahkannya,hanya saja belanja desa dan semuanyaakan diubah lagi.

“Pembahasan ADD ini merupa-kan kedua kalinya, karena BPD tidaksetuju mungkin akan kembali dibahasketiga kalinya, pembahasan yang ketiganantinya akan dilakukan Juli ini,”katanya. (***)

Page 7: Cetak Juli

7 mudikEdisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

ASDP: Seluruh DermagaSiap Tampung Pemudik

Jakarta, Sasaraina—PT ASDPIndonesia Ferry (Persero) menyatakanbahwa seluruh dermaga pelabuhanyang dikelola BUMN tersebut siapuntuk menampung para pemudiksaat lebaran.

”Seluruh dermaga di pelabuhansiap menampung kendaraan dengankapasitas maksimal,” kata DirekturUtama ASDP Danang S Baskoro.

Menurut Danang, ASDP akanmemberikan layanan yang lebih baikdibanding tahun sebelumnya yangdiwujudkan dengan rangkaian pro-gram komprehensif antara lain pe-ningkatan kehandalan kapal dan infra-struktur pelabuhan, peningkatan pe-layanan serta peningkatan koordinasidengan berbagai pihak di pelabuhan.

Dalam hal kehandalan kapal, ujardia, ASDP menurunkan kapal-kapalbaru untuk mengangkut pemudik.

"Sesuai data pola operasi yang kamisampaikan, pada arus mudik dan baliknanti telah disiapkan kapal-kapal yanghandal untuk beroperasi sebanyak 28kapal," katanya.

Ia memaparkan, kehandalan kapaltersebut dilihat dari kondisi kapalselama satu bulan terakhir di manakapal-kapal tersebut telah melakukanproses docking sebelum masa operasiangkutan lebaran. Demikian dengansarana prasarana pendukung lainnyaseperti posko keamanan, pusat infor-masi dan keluhan, ruang kesehatan,dan ruang ibu menyusui.

”ASDP juga menyediakan tenda se-panjang 600 meter khusus untuk pe-ngendara sepeda motor dalam meng-antisipasi terjadinya hujan. Sehinggapengguna jasa tidak kehujanan dan bi-sa lebih nyaman menunggu,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, dari tahun ketahun, kendaraan roda dua mendapatlebih banyak perhatian dikarenakanjumlahnya yang terus bertambah danjuga perilaku para pengendara yanglebih sukar ditangani.

Ia berpendapat, hal tersebut ke-mungkinan karena pemudik dengankendaraan roda dua kelelahan akibatperjalanan jauh dengan beban yang beratdan ingin cepat sampai di tujuan.

”PT ASDP melihat ini sebagai tan-tangan karena mereka adalah saudara-saudara kita yang harus diakomodirkebutuhannya,” ujarnya.

Sebelumnya, ASDP merencanakanadanya pola angkutan massal di ang-kutan lebaran dengan pola penjad-walan waktu keberangkatan dan stra-tegi tarif yang berbeda.

Rencana tersebut antara lain bagipengendara kendaraan roda dua yangmenyeberang pada pagi hingga sianghari mendapat tarif yang lebih murahdibandingkan pengendara yangmenyeberang pada malam hari.

"Namun, rencana ini belum tereali-sasi pada tahun 2013 ini. dikarenakanwewenang tarif bukan di ASDP," jelasDanang.

(***)

Jembatan Dermaga Merak RobohPOLISI masih menyelidiki

ambruknya jembatan (moveablebridge) di dermaga lima PelabuhanMerak, Banten, yang menyebabkansebuah truk berikut muatannya teng-gelam ke laut. "Kita sedang melaku-kan penyelidikan atas robohnyajembatan di dermaga lima itu," kataKepala Kepolisian Sektor KawasanPelabuhan (KSKP) Merak, AKP Ka-marul Wahyudi, di Merak, Minggu.

Tidak ada korban jiwa dalamperistiwa robohnya jembatan yangmengubungkan daratan ke galangankapal itu. ASDP Merak sedang ber-upaya mengevakuasi truk pengang-kut 25 on tepung tapioka itu dari da-lam laut. Petugas terus melakukanpenyelidikan di lapangan untuk me-ngetahui penyebab kerusakan jemba-tan dermaga lima itu. "Kami juga su-dah memeriksa sopir dan kenek yangselamat dari kecelakaan itu," katanya.

Menurut dia, pihaknya belum bisamemastikan robohnya jembatantersebut akibat melebihi tonase ataukerusakan kondisi jembatan.

Kekuatan jembatan itu, kata dia,bisa menampung beban berat 50 ton.”Kami berharap secepatnya bisaterungkap ambruknya jembatan itu,”katanya.

Ia menyebutkan, ambruknya jem-batan dermaga lima Pelabuhan Me-rak terjadi sekitar 23.30 WIB, namunsaat ini belum diketahui penyebabnya.Meskipun terjadi kerusakan dermagalima, tetapi arus kendaraan berjalanlancar dengan dilayani empat der-maga. "Kami minta pengemudi jikanaik ke atas kapal terlebih dahulu hati-hati untuk menghindari kecelakaan,"katanya.

Kepala Bagian Humas PT ASDPIndonesia Ferry Cabang Merak Mario

Sardadi Oetomo membenarkanbahwa pihaknya sedang mngevakuasitruk yang tenggelam.

ASDP Merak terus bekerja kerasagar ”moveable bridge” di dermaga limaPelabuhan Merak bisa secepatnyadifungsikan kembali.

Selama ini, kata dia, pihaknya be-lum mengetahui kerusakan jembatanyang roboh di dermaga lima tersebut.”Kami akan berupaya untuk mem-perbaiki kerusakan jembatan MB agarbisa dipungsikan lima dermaga,”

Page 8: Cetak Juli

Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013

wisata & budaya 8

KEPALA DESA SOSIALISASIKAN BLSM.JPG

Pencairan BLSM,TPK Dibentuk

Mentawai,Sasaraina—Kepala Desa SimalegiGunawan, membentuk TPK di Dusun BetaetSelatan dan di Dusun tengah timur-barat. TimPengelolah Kegiatan (TPK) dibentuk khususuntuk pengelolaan kegiatan ProgramPNPM tahunanggaran 2013.

TPK yang sudah terbentuk di Betaet selatanpada (24/7) yaitu; ketua: Evi varianto, sekretaris:Anselmus Emai, bendahara: Marlim, bagian teknis:Krisman, dan bagian pemberdayaan: Martinus.

Selanjutnya di Dusun Tengah Timur-Barat pada(26/7) yaitu; ketua: Piator, sekretaris Injamen, ben-dahara: Lili darwati, bagian teknis: Abraham danbagian pemberdayaan: Dahlan.

Dalam sosialisasi yang dilaksanakan di Simalegitengah, pada (26/7) Kepala Desa menerangkanbahwa selama program PNPM masih ditangan pe-merintahan Desa, maka pembentukan TPK akantetap dilakukan setiap Tahun.

“Kami akan membentuk TPK di Dusundimana Program PNPM ada, dan TPK yangterbentuk hanya untuk mengelolah satu kali atausatu jenis kegiatan yang masuk, setelah pekerjaanselesai maka TPK akan dibubarkan,” kataGunawan.

Setelah pembentukan TPK tersebut, Piator se-laku ketua TPK menyampaikan harapannya kepadapemerintah Desa supaya program tersebut segeradipercepat dan dipertahankan untuk membangunjembatan Malibug yang sudah lapuk dan telahmenyebabkan terjadinya kecelakaan fatal (patahtulang).

Dan Kepala Desa juga merespon dengan serius,bahkan Kepala Desa langsung menjamin di depanforum bahwa; jembatan Malibug akan di bangunoleh PNPM dalam tahun ini, “saya akan

perjuangkan sekuat tenaga, jika saya gagal saya akanberhenti sebagai Kepala Desa,” katanya me-yakinkan.

Selain itu Kepala Desa juga mengambil kesem-patan untuk mensosialisasikan kepada masyarakattentang kartu BLSM yang diambil di kantor posSikabaluan pada (14/7) dan sekaligus membagikanuangnya kepada KK yang namanya terdaftar di datapenerima BLSM.

Menurut keterangannya kartu tersebut akandiberlakukan untuk segala bentuk atau jenisbantuan, tidak hanya dalam bentuk uang, tetapibisa saja dalam bentuk barang atau sembako, salah-satunya seperti RasKin.

Bantuan uang tunai yang dibayarkan untukhitungan dua bulan tersebut senilai Rp.300.000,00,dan masih terdapat beberapa KK yang tidakkebagian, hal itu disebabkan karena tidak adanyadata mereka dalam daftar penerima BLSM.

Beberapa KK yang tidak mendapat bantuansangat kesal karena sebelumnya mereka sudahsempat mendapat jatah dari BLT, namun sekarangmalah orang-orang/KK yang baru yang justrumendapat bantuan. Darimana saja datangnya datayang sekarang ini?

Untuk menyikapi hal itu, Kepala Desa Simalegitelah menekankan kepada Kepala Dusun untukmendata ulang warga/KK yang belum menerimaBLSM tersebut.

Gunawan mengatakan, sebelumnya tidakpernah ada informasi yang diterima tentang ban-tuan uang tunai tersebut, bahkan setelah uangnyasudah masuk di kantor POS Muara Sikabaluan,Kepala Desa hanya tau informasinya dari mediaPuailiggoubat.

(Murdani)

Pencairan ADD DongkrakPembangunan Desa Simalegi

Mentawai,Sasaraina—Pembangunan fisikdari anggaran Alokasi Dana Desa Simalegi (ADD)mulai berjalan. Pada (26/7) material semen telahsampai di lokasi sasaran pembangunan, yaitu diDusun muara 300 zak, Dusun Tengah Barat 20zak, dan Dusun Betaet 80 zak.

Dalam perjalanan dinas aparat desa menuju Si-malegi Tengah, (26/7) sempat meninjau aktivitasmasyarakat di Dusun Muara terkait masuknya ma-terial semen tersebut. Di samping itu juga sekali-gus melakukan pengukuran jalan sebagai sasaranpembangunan.

Kepala Desa Simalegi Gunawan, menegaskankepada seluruh lapisan masyarakat untuk selaluaktif serta berpartisipasi dalam mendukung kegia-tan atau pembangunan yang dianggarkan dariAlokasi Dana Desa (ADD).

”Apalagi ADD baru pertama kali ini di lakukandi Desa Simalegi, bukan hanya pemerintahan ditingkat desa yang dituntut serius menjalankan pem-bangunan, tetapi masyarakat juga perlu melibatkandiri untuk menyukseskannya,” jelasnya.

Gunawan optimis dengan program yang sudahdirancang. Berdasarkan pengamatannya, BPDperiode 2013-2019 sangat koordinatif dalam men-

jalin kerjasama dengan pemerintah desa.”Selain pembangunan, honor perangkat desa

dan kelembagaan BPD juga sudah dibayarkanterhitung sejak Januari sampai Juni. Kecualianggaran untuk kelembagaan LPM, LAD, danKarang Taruna. Dananya sudah ada tapi belumbisa di bayarkan,” ujarnya.

Menurut Gunawan, meskipun anggarannya su-dah ada tapi tidak bisa diserahkan begitu saja tan-pa ada permohonan secara tertulis dari kelembaga-an. Bahkan jika sampai pada Oktober belum adapengajuan permohonan, maka dana yang sudahada tersebut akan dialihkan pada pembangunanfisik.

Sekretaris Desa Simalegi Meon, juga meng-himbau kepada Badan Permusyawaratan Desa(BPD) jangan segan-segan melakukan pengawasanterhadap pembangunan untuk membantu suk-sesnya pelaksanaan pembangunan desa.

Ketua Badan Permusyawartan Desa (BPD) Jo-suar bersama beberapa anggota BPD telah me-nyusun program kerja dalam satu tahun. Programtersebut tak lepas dari fungsi pengawasan terhadappelaksanaan pembangunan.

(Murdani)

Puluhan karung

material dan

semen

menumpuk untuk

mendukuing

kelancaran

pembangunan

Desa Simalegi.

Page 9: Cetak Juli

9 pendidikanEdisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Sekolah Hutan Lahirkan Kampung Baru

Bekerja Serabutan Demi Sekolah AnakMentawai, Sasaraina—Susahnya

ekonomi keluarga saat ini tidak me-nyurutkan semangat orang tua anakdi Desa Saibi Kecamatan SiberutTengah untuk menyekolahkan anak-nya. Banyaknya biaya yang dikeluarkansaat memasuki tahun ajaran pendidi-kan 2013/2014 baru ditambahmahalnya harga kebutuhan pokokmemaksa sebagian orang tua bekerjaapa saja asal mendapat uang.

Leppeat Sakairiggi (49), salah se-

orang warga mengatakan, kehidupanekonomi saat ini susah, harga kebu-tuhan pokok seperti beras, ikan danBBM serba mahal. Namun, lanjutLeppeat mahalnya harga berbandingterbalik dengan harga komoditaspetani yang dijual warga.

“Coklat harganya rendah, sudahbanyak mati karena penyakit, sebagiandari kami harus menjelajahi hutanuntuk mencari gaharu yang harganya cu-kup mahal, namun susah dapatnya,”

katanya seperti dilansir puailiggoubat.com.Leppeat menyebutkan, saat ini ia

baru mendaftarkan dua anaknyamasuk sekolah, satu di SMP yangsatunya di SMA.

“Biaya sekolah sudah gratis namunbiaya kebutuhan seragam, septau danbuku masih mahal,” ujarnya.

Menurut hitungan Leppeat, anak-nya yang masuk SMP menghabiskanbiaya sebesar Rp500 ribu sementarayang SMA sebesar Rp1 juta. “ Untuk

mencari biaya tersebut saya beralihpekerjaan menjadi pencari manau dihutan karena coklat yang diandalkansudah mati,” katanya.

Senada dengan Leppeat, PetrusKalipegi Sagara-gara (49), warga Du-sun Simoilalak mengatakan untukmencukupi kebutuhan keluarga dansekolah anak, ia bekerja serabutan.“Kadang mencari manau sekaligus ga-haru hutan,” katanya.

Saat anak masuk sekolah, kata

Petrus, beban ekonomi keluarga tam-bah berat karena bersamaan denganitu, harga-harga kebutuhan pokokmelambung. ”Namun sebagai kepalakeluarga dan bapak, kita tak bolehmenyerah sampai di mana kita bisadan mampu bertahan,” ujarnya.

Namun dibalik ketegaran Petrus,ia tetap khawatir dengan situasi eko-nomi saat ini, “kalau ekonomi tidakmembaik, anak tidakbisa kuliah karenabiaya tidak ada,” katanya. (***)

Padang, Sasaraina—Sekolahhutan di sepanjang aliran sungai Sila-koinan berada di tiga lokasi yakni Bek-keiluk, Magosi dan Tinambu lahir dariide yang sangat sederhana.

Pada 2002, YCMM melakukan risetbahan penyusunan buku tentang bu-daya Mentawai sekaligus melakukanpengorganisasian di Dusun Salappak,Desa Muntei, Kecamatan SiberutSelatan.

Dari kegiatan itu, muncul inisiatifdari YCMM mendirikan perpustakaanyang dikenal dengan nama Pailingen.Pustaka hadir sebagai bentuk kepri-hatinan atas minimnya layanan infor-masi tentang dunia luar sekaligus tem-pat pembelajaran masyarakat melaluibuku.

Keberadaan perpustakaan Pai-lingen dengan berbagai koleksi bukuternyata tidak hanya menarik perhatianwarga Salappak, beberapa warga disepanjang aliran sungai Silakoinandari daerah perladangan Bekkeiluk ikutmeminjam buku di perpustakaan itu.

Namun minat terhadap buku takdidukung dengan kemampuan bacatulis terutama anak-anak di Bekkeiluksaat itu. Mayoritas anak di komunitasmasyarakat Suku Sagulu yang berdiamdi Bekkeiluk tak bisa baca tulis.

Pada 2004, YCMM memperluasdaerah penelitian untuk mengumpul-kan berbagai referensi dari tokoh-tokoh adat di daerah itu, salah satunyadi Bekkeiluk.

Ketika Tarida Hernawati, antropo-log yang juga staf YCMM melakukanriset di Bekkeiluk, ia menemukan faktaanak-anak di sana tidak pandai bacatulis. Beberapa buku yang dibawanyauntuk dibaca sendiri sangat menarikminat anak-anak tersebut.

Mereka saat itu, kata Tarida hanyabisa senyum-senyum memperhatikanbuku tersebut, ketika diminta mem-baca ternyata mereka tak satupun yangbisa membaca. Ketertarikan merekamulai bertambah ketika salah seorangwarga setempat yang bernama Julia-nus Sagulu kerap datang ke DusunSalappak untuk meminjam beberapabuku di Perpustakaan Pailingen yang

didirikan YCMM.Karena buku-buku bergambar

yang menarik, anak-anak Bekkeilukmenyampaikan keinginan merekauntuk bisa membaca kepada Julianus.Gayung bersambut, Julianus me-nyampaikan hal itu kepada Tarida.

Melihat semangat belajar yang di-miliki anak-anak tersebut, YCMM me-lalui Tarida mulai memfasilitasi kegia-tan belajar tersebut yang dibantu Ju-lianus menjadi guru. Ketika itu, komu-nitas warga masih tinggal di tengahhutan yang berjarak sekitar satu jam ber-jalan kaki dari pinggir sungai Silakoinan.

Buku tulis, pensil dan kapur dibe-rikan YCMM untuk membantu kegia-tan belajar anak-anak Bekkeiluk.Anak-anak yang hadir saat itu hanyalima orang. Pakaian mereka ala kadar-nya, beberapa bahkan tak pakai baju,satu anak yang bernama Ruruk Manaihanya mengenakan kabit (cawat) saatbelajar.

Meski hanya belajar di rumah tanpakursi dan meja mereka tetap semangatmengeja huruf demi huruf . Usai bela-jar mereka kembali ke rumah, mem-bantu orang tuanya ke ladang nilamatau mengangkat batangan sagu untuk

makan babi.Sorenya mereka balik ke rumah Ju-

lianus, untuk mempermudah meng-ingat huruf yang mereka pelajari padasiang hari, tanah dijadikan media tulismenulis, maklum buku tulis jumlah-nya masih terbatas. Melihat semangatbelajar anak-anaknya, para orang tuamulai berpikir mendirikan sekolah.Dari hasil diskusi adat, di tahun yangsama, secara swadaya masyarakat yangterdiri dari 17 KK mendirikan bangu-nan sederhana yang dijadikan tempatbelajar.

Kesadaran yang mulai meningkatmendorong komunitas tersebut ber-pikir untuk berpindah kampung kepinggir sungai agar jarak tempuh bagiorang luar untuk memberikan layananpendidikan lebih mudah.

Tahun 2005 rencana itu terealisasi,17 KK yang dulunya hidup terpencar-pencar di tengah hutan dengan jarakantara satu rumah dengan rumah lainsangat jauh membentuk kampungbaru di Muara Sungai Bekkeiluk. Kam-pung ditata sedemikian rupa, tataruang perladangan dan peternakandisusun agar semuanya rapi.

Orang-orang tak perlu berjalan jauh

masuk ke hutan sekitar satu jam keBekkeiluk karena kampungnya kini te-lah pindah di pinggir sungai dengantujuan mempermudah layanan pen-didikan baik yang melayani maupunyang dilayani.

Setelah Sekolah Hutan Bekkeilukberjalan normal, YCMM yang men-jadi inisiator sekolah itu menyerahkanpengelolaannya kepada Paroki MuaraSiberut yang memiliki sistim pelaya-nan lebih terpadu.

Pada tahun 2007, YCMM mengem-bangkan daerah penelitiannya ke hulusungai Silakoinan yakni ke komunitasmasyarakat adat Suku Sangong, Sa-beleakek dan lainnya di daerah Sangong.

Setahun kemudian, YCMM kem-bali membuka sekolah hutan di ko-munitas Suku Sangong. “Anak-anaktertarik dari buku-buku yang saya ba-wa, mereka ingin mengetahui isi bukuitu namun tak bisa membaca,” kataTarida seperti dilansir puailiggoubat.

Dengan inisiatif sederhana, Taridamulai mengajari anak-anak itu me-ngeja huruf sambil duduk santai dirindangnya pohon. Melihat semangatanak-anak, Kepala Suku Sangong,Aman Sabba Ogok meminta Tarida

mengajari anak-anak mereka baca tulis.Dari sosialisasi secara tidak lang-

sung yang dilakukan anak-anak AmanSabba ke anak-anak komunitas lainyang hidup terpencar di hutan mem-buat para orangtua tertarik. Anak-anaksaat itu hanya sekitar tujuh orang, se-lang sebulan jumlah anak bertambahmenjadi 21 orang.

Tarida dengan segala keterbatasansumber daya mulai memfasilitasianak-anak belajar, meski tidak formal.Uma Sangong yang ditempati AmanSabba Ogok dijadikan sekolah.

Pada 2009, semangat belajar anak-anak Sangong mulai menyebar hinggake Tinambu, sebuah perkampungantradisional dengan jarak tempuh seki-tar satu jam dari Sangong. Masyarakatdi sana menyampaikan ketertarikanmereka mendapatkan pendidikanyang sama seperti di Sangong.

Kembali dengan sumber daya yangterbatas YCMM memfasilitasi anak-anak belajar yang saat itu berjumlah51 orang. Seiring perkembangannya,jumlah anak di Tinambu menyusutkarena beberapa orang tua kembali keSaliguma, sebagian lagi kembali ke hu-lu sungai tempat pemeliharaan babimilik mereka. Sementara di Sangong,semangat anak dan orang tua makinbertambah melihat kecakapan anak-anak membaca dan berhitung.

Seiring mulai rutinnya jadwal bela-jar, orang tua murid yang berasal darikomunitas adat yang tinggal di Sa-ngong, Masabsap, Gojo dan Bat Si-rauk mulai berpikir untuk mendirikankampung baru dalam satu wilayahkarena kasihan melihat anak-anak yangharus berjalan kaki satu jam dari rumahke sekolah melalui jalan setapak yangbecek, semak belukar dan hutan.

Lahan baru dibuka, kampung punberdiri dengan nama Magosi yang di-ambil dari akronim nama ketiga tem-pat itu yakni Masabsap, Gojo dan BatSirauk yang diisi sekitar 30 kepalakeluarga.

Sejalan dengan pembangunankampung, orang tua turut mendirikanrumah sekolah khusus karena UmaAman Sabba dinilai kurang kondusifuntuk belajar ketika ada ritual adat,mereka terpaksa ‘libur’ karena tempattidak ada. Tahun itu juga sekolah ram-pung dibuat dari swadaya masyarakatdan bantuan YCMM.

Tahun 2012, kegiatan belajar anakdipindah ke Kampung Magosi de-ngan memakai fasilitas gedung gerejaKatolik, murid diajari seorang gurupelajaran alam dan sebagian lagi di-ambil dari kurikulum formal.

Di pengujung Januari 2013, anak-anak yang sudah menyelesaikan kelasIII melanjutkan ke kelas IV di SDN 16Saliguma melalui MoU antara YCMMdan sekolah itu. Juni 2013 MoUkembali diperbaharui, Kini, SekolahHutan Magosi resmi menjadi bagianSDN 12 Muntei. (***)

Pembangunan TK Bunga Rayo TerhentiMentawai, Sasaraina—Proses

pembangunan gedung TK di DusunBunga Rayo, Desa Sinakak KecamatanPagai Selatan yang dibiayai ProgramNasional Pemberdayaan MasyarakatMandiri Perdesaan (PNPM-MP)terhenti tanpa sebab yang jelas. Sejakdimulai pada Februari lalu hingga Julibangunan yang berukuran 8 X 16meter tersebut tak selesai.

Dari pantauan media, masyarakatsetempat telah mengumpulkan pasir,batu dan kayu untuk material ba-

ngunan namun tak kunjung diba-ngun. Material yang terkumpul didekat perumahan guru di DusunBunga Rayo berupa 40 meter kubikbatu, pasir 80 meter kubik dan kayu17 meter kubik.

Akibat kegiatan tidak berjalan, ma-syarakat yang bekerja tidak mendapat-kan upah, mereka terpaksa berutangdi warung-warung dengan harapanpelunasannya dilakukan setelah upahmereka dibayarkan. Akibat utang yangmenumpuk, salah satu warung di

tempat itu bangkrut.Menurut Kepala Dusun Bungo

Rayo, Tarsan Saleleubaja, jika dihitungmasa kontrak kerja mestinya gedungtersebut telah rampung. Bahkan kataTarsan, saat ini sudah bisa dilakukanpenerimaan murid baru.

“Namun para pengurus PNPM Pa-gai Selatannya tidak siap untuk mem-percepat pembangunan TK tersebut,”katanya seperti dilansir Puailiggoubat.

Tarsan mengaku kecewa karenapembangunan TK tersebut terbeng-

kalai, padahal menurut informasi yangdia terima, dana pembangunan terse-but sudah ada. “Kami berharap pem-bangunan segera dilanjutkan dan se-lesai, dana yang katanya telah ada segeradigunakan,” katanya.

Sementara Sekretaris Tim PelaksanaKegiatan (TPK) Darlesman Sapalakkaiyang dikonfirmasi Puailiggoubat me-ngaku tidak tahu banyak apa persoalanpenundaan pembangunan tersebut.

“Saya belum dapat informasi yangtepat,” ujarnya. (***)

Page 10: Cetak Juli

10hukum dan peristiwa

Tiga Napi Sumbar KaburPolisi TingkatkanKeamanan di Perbatasan

Padang, Sasaraina—Tiga terpidana pembunuhanasal Sumbar yang dititipkan di Lembaga Pemasyara-katan (LP) Kelas I Tanjung Gusta, Medan, SumateraUtara, ikut kabur dalam kerusuhan yang terjadi di LPtersebut pada Kamis malam (11/7). Untuk mengan-tisipasi kaburnya para napi ke Sumbar, polisi memper-ketat penjagaan dan melakukan razia di daerah per-batasan.

Informasi yang dihimpun media, tiga terpi-danaasal Sumbar itu sempat menjalani hukuman di LP Ke-las II A Muaro, Padang. Masing-masing bernama AuliaGunawan (kasus pembunuhan di Lubukalung, Pa-dangpariaman), Belly Chandra (pelaku pembunuhananggota Brimob di Kuranji, Padang), serta Ade Putraalias Ucok (pelaku pembunuhan serta perkosaanmahasiswi STKIP PGRI Padang).

Kepala Pengamanan LP Muaro Padang, Darwan,(12/7), mengatakan tiga warga binaan asal LP Muaroitu dipindahkan ke LP Tanjung Gusta karena men-dapatkan hukuman seumur hidup.

“Tga warga binaan LP Muaro itu dijatuhi hukumanseumur hidup. Informasi yang kami terima, tiga napiitu kabur saat kerusuhan,” ujar Darwan.

Darwan menjelaskan, tiga napi itu dipindahkan keLP Tanjung Gusta pada tahun 2012 karena pelakukejahatan yang dijatuhi hukuman seumur hidup, harusmenjalani hukuman di LP Kelas I.

Kepala Kanwil Hukum dan HAM Sumbar, Sudir-man D Hury mengatakan telah menyerahkan foto sertaidentitas tiga napi asal Sumbar ini ke aparat kepolisian.

Sudirman juga telah memerintahkan seluruh jajaran-nya meningkatkan pengamanan di seluruh LP denganberkoordinasi dengan aparat kepolisian.

Kapolda Sumbar, Brigjen Noer Ali ketika dihubungiPadang Ekspres mengatakan, telah memerintahkan ja-jaran polres di kawasan perbatasan seperti, KapolresPasaman Barat dan Timur, Kapolres Limapuluh Kota,serta Kapolres Agam meningkatkan pengamanan danrazia di daerah masing-masing.

“Kita sudah melakukan koordinasi termasuk raziabersama di daerah-daerah perbatasan atau pintu masukdua provinsi ini,” kata Kapolda.

Kapolres Pasbar, AKBP Sofyan Hidayat mengakunapi LP Tanjung Gusta yang kabur berpeluang kaburke Sumbar via Pasaman Barat. Mengantisipasi itu, se-mua polsek di Pasbar telah meningkatkan pengawasandan razia.

Kemarin, jajaran Polres Pasbar telah memeriksa do-kumen kendaraan, identitas sopir dan penumpang da-ri Sumut. “Titik paling rawan kalau napi masuk kePasbar itu kalau lewat Ranahbatahan. Ini langsung ber-batasan dengan Kabu-paten Madina, Sumut. Kawa-sanini menjadi fokus utama kita,” jelasnya.

Kerusuhan di LP Tanjung Gusta menyebabkan ba-nyak napi yang kabur. Polisi mengklaim dari 200 orangwarga binaan yang kabur, 100 lebih telah diringkus kem-bali, termasuk lima orang warga binaan yang tergabungdalam kelompok teroris. (***)

23 PengacaraGugat KejatiPraperadilkan SP3 Kasus KorupsiNagari Airbangis

Padang, Sasaraina—Para pgiat anti-korupsi yang tergabung dalam KoalisiMasyarakat Sipil Sumbar (KMSS) me-mastikan akan menggugat KejaksaanTinggi (Kejati) Sumbar terkaitdihentikannya penyidikan 22 kasus ko-rupsi. Gugatan praperadilan itu akandidaftarkan Senin lusa.

Pada tahap awal, anggota KMSS yangterdiri dari aktivis LSM, akademisi,jurnalis dan mahasiswa itu, akan mem-praperadilankan penghentian kasus pengambilalihan aset PemerintahanNagari Airbangis, Kecamatan Sungaiberemas, Kabupaten Pasaman barat,tahun 2002-2007.

Gugatan warga Nagari Airbangis itu didampingi 23 pengacara dariKMSS. Ini dilakukan menyusul dikeluarkannya Surat Perintah Peng-hentian Penyidikan (SP3) Nomor: Print-245/N.3/Fd.1/05/2013 tanggal15 Mei 2013 lalu oleh Kejati Sumbar. Praperadilan itu ditujukan kepadaKejaksaan Agung cq Kejati Sumbar.

Dalam praperadilan nanti, pihak pemohon diwakili oleh sekitar 23orang kuasa hukum di antaranya Ady Surya, Ar-disal, Deddy Alparesi,Eddy Ramadhan, Era Purnama Sari, Guntur Abdulrahman, Jefri Naldi,Kaut-sar, Khairul Fahmi, Muhammad Fauzan Azim, Miko Kamal, NaldiGantika, Newton Nusantara, Nurul Firmanysah, Oktavianus Rizwa,Poniman, Rina Noverya, Rony Saputra, Rudi Harmono, Sahnan SahuriSiregar, Samaratul Fuad, Sudi Prayitno, dan Vino Oktavia.

Keputusan itu disampaikan setelah dirampungkannya pem-buatanmateri gugatan praperadilan itu di Kantor LBH Padang, kemarin (12/7).

Dalam pantauan media, perampungan gugatan praperadilan itu cukupalot. Setiap orang mengemukan pendapat demi penyempurnaan gugatantersebut. Dalam diskusi itu, diputuskan gugatan ini akan didaftarkan kePengadilan Tipikor Padang, Senin depan.

“Insya Allah hari Senin (15/7) gugatan praperadilan itu kita daftarkanke Pengadilan Tipikor di PN Padang,” kata Miko Kamal, salah seorangkuasa hukum pemohon.

Menanggapi hal itu, Kasi Penkum dan Humas Kejati Sumbar, IkwanRatsudy menanggapi santai. “Memang itu haknya mereka, silakan saja.Itu sudah ditegaskan oleh Kajati berulang kali,” paparnya.

Sebelumnya, penyidik Kejati Sumbar beralasan tidak menemukanindikasi penyalahgunaan aset nagari, tapi penyalahgunaan bantuan hibahyang diberikan pihak swasta kepada masyarakat dan nagari sebagai bentukatas peminjaman tanah ulayat masyarakat. Bantuan hibah itu disalurkanmelalui KSU Airbangis Semesta. Namun di perjalanan, terindikasi pihaknagari melalui KSU tidak memberikan hak-hak yang harus diterimamasyarakat petani. Meski begitu, tiba-tiba Kejati Sumbar mengeluarkanSP3 dengan alasan tak cukup bukti. (***)

Edisi : 07/tahun VII/Juli-2013

Mantan Ketua KPUMentawai Gugat KPUSumbar dan Timsel

Mentawai, Sasaraina—Mantan Ketua KPUMentawai periode 2008-2013, Bastian Sirirui,menggugat penetapan anggota KPU Mentawaiperiode 2013-2018 oleh KPU Sumbar. Bastianmengajukan gugatan bersama empat calon anggotalainnya yang tidak lulus yakni Hantiter, Maruli, SofiNofia dan Renita Astra.

Bastian Sirirui, Ketua KPU Mentawai periode2008-2013 yang juga ikut dalam test anggota KPUperiode 2013-2018 bersama dengan empat orangrekannya yang tidak lulus memasukkan gugatan keBawaslu dan KPU RI. Mereka memasukkan gugatanJumat 12 Juli lalu. “Kami telah memasukkangugatan kepada KPU RI dan Bawaslu di Jakarta,”katanya saat berada di Bandara Soekarno Hatta yangdihubungi lewat telepon, 12 Juli.

Bastian dan empat rekannya menggugat KPUProvinsi Sumbar, Tim seleksi KPU Mentawaibeserta 3 orang yang diluluskan oleh KPU Propinsidan Tim seleksi KPU Mentawai. Alasannya karenadiduga banyak kecurangan dan kejanggalan.

Ada lima nama yang telah ditetapkan dan dilantikmenjadi tiga anggota KPU Mentawai yakni Andres,Arif, Martina Seppungan, Manroppen dan Laurensius.

Menurut Bastian, Andres yang menjadi KetuaKPU Mentawai saat ini sebenarnya pada tahap seleksiadministrasi sudah gagal karena tidak memiliki KTP.“Dia hanya mengantongi surat keterangan dari kepaladusun Sikakap Timur. Walau dikatakan dalam suratdomisilinya di Sikakap Tengah, namun suratketerangan dibuat oleh kepala dusun SikakapTimur,” katanya kepada Puailiggoubat, tak lamasetelah memasukkan gugatan.

Sedangkan Arif, menurut Bastian, memiliki KTPganda yakni domisili di Padang dan domisili diMonganpoula. “Kami memiliki bukti-bukti itu,”tegas Bastian.

Sementara Martina yang merupakan satu-satunyakomisioner KPU Mentawai periode lalu yang lolos,menurut Bastian juga berdomisili di Padang danbukan di Mentawai. Dia juga menyebutkan bahwaselama kebersamaan mereka di KPU Mentawaiperiode lalu, Martina sangat jarang berada di tempattugas dengan alasan sakit perut atau sakit kepala.“Dia jarang melaksanakan tugas di KPU denganalasan sakit perut dan sakit kepala,” katanya. Selainitu menurut Bastian, Martina hanya datang keTuapeijat untuk mengambil gaji saja. “Datang keTuapeijat, ambil gaji lalu pulang ke Padang,” katanya.

Menanggapi laporan Bastian dan empat oranglainnya, Arif mengatakan siap. Arif mengakui masa-lah KTP memang sudah dipersoalkan tim seleksi se-belumnya. Sebelumnya dia menggunakan KTP Pa-dang dalam mengurus surat di pengadilan, namunkarena dipersoalkan maka ia mengurus surat ke-terangan pengadilan lagi dengan KTP Mentawai yangmasih aktif. “Persoalan itu sudah selesai dan saya jujurdi pengadilan mengatakan bahwa saya memiliki duaKTP,” katanya seperti dilansir Puailiggoubat.

Menurutnya, yang dipersoalkan adalahperbedaan nama pada KTP dan ijazah, dalam ijazahnamanya Arif namun pada KTP namanya adalahM. Arif Salangkiran. Untuk itu ia sudah mengambilsurat dari pengadilan.

“Kalau KTP elektronik dari Mentawai sudahkeluar, saya akan pakai KTP Mentawai, persoalannyameski sudah dilakukan rekam KTP, namun KTPMentawai belum keluar,” katanya. Ia dan wargaMentawai yang tinggal di Padang juga melakukanrekam KTP di kantor perwakilan Mentawai diPadang. Sementara itu Martina mengaku bahwa iamemang tinggal di Padang. “Saya memang tinggaldi Padang, secara administrasi saya memiliki KTPMentawai sesuai persyaratan,” katanya 13 Juli.

Namun Martina keberatan jika dituding jarangdi tempat tugas sebab selama ada tugas KPU dalamPemilu ia selalu di Tuapeijat. “Saya selama pelaksa-naan pemilu empat kali saya selalu di Tuapeijat,”katanya.

Kalaupun ke Padang, ia minta izin kepada ketuaKPU. Dikatakannya ia pernah minta izin karena sakitmata, dan bukan karena sakit perut dan sakit kepala.“Kalau sakit perut dan sakit kepala kan penyakitbiasa,” katanya.

Meski demikian, Martina tak memungkiri bebe-rapa waktu belakangan memang sering di Padangkarena mengobati matanya yang sakit. “KPU kanhanya mengambil keputusan, yang kerja ada orangsekretariat, dan itupun masih kita bantu,” katanya.

Page 11: Cetak Juli

11 lingkunganEdisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Indonesia Penangkap Terbesar Hiu di DuniaSEBUAH penyelidikan yang didukung Uni Eropa

dalam rangka menerapkan pakta baru untuk melindungitujuh spesies ikan hiu dan pari yang terancam, Selasa(30/7/2013), menyebut Indonesia dan India sebagaipenangkap terbesar ikan hiu di dunia. Kedua negara me-nyumbang lebih dari seperlima tangkapan hiu global,demikian menurut jaringan pemantau perdagangansatwa liar, TRAFFIC.

Indonesia bersama India menduduki urutan teratas20 negara yang secara bersama-sama menyumbang ham-pir 80 persen dari total tangkapan hiu yang dilaporkanantara tahun 2002 hingga 2011. Negara-negara lain, dalamurutan itu, adalah Spanyol, Taiwan, Argentina, Meksiko,Amerika Serikat, Malaysia, Pakistan, Brasil, Jepang, Pe-rancis, Selandia Baru, Thailand, Portugal, Nigeria, Iran,Sri Lanka, Korea Selatan, dan Yaman.

Laporan tersebut diminta eksekutif Komisi Eropadari Uni Eropa menyusul pendaftaran tujuh spesies hiudan pari oleh Konvensi tentang Perdagangan Interna-sional Spesies Langka (CITES) di Bangkok Maret lalu.CITES baru akan diberlakukan pada September 2014untuk memberikan kesempatan bagi negara-negara me-nentukan di level mana perdagangan hiu bisa berlang-sung secara berkelanjutan dan bagaimana industri negara-negara itu dapat beradaptasi dengan hal tesebut.

Jumlah hiu telah menipis akibat penangkapan ikanberlebihan, sebagian besar akibat permintaan sirip hiudi China. Ketiadaan predator puncak itu dalam rantaimakanan memiliki efek lanjutan besar padakeanekaragaman hayati. Beberapa ilmuwan percaya bahwasalah satu konsekuensi dari langkanya hiu adalahterjadinya ledakan jumlah ubur-ubur.

TRAFFIC, sebuah aliansi antara WWF dan Interna-tional Union for Conservation of Nature (IUCN),mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi sejumlahnegara lain yang telah menjadi pusat utama perdagangandaging hiu atau bagian-bagian tubuh hiu. Negara-negaraitu termasuk Banglades, Maladewa, Oman, Singapura,Thailand, dan Uni Emirat Arab yang bertindak sebagaieksportir sirip hiu, dan Namibia, Afrika Selatan, Panama,dan Uruguay sebagai eksportir daging ikan hiu.

Beberapa spesies hiu memang secara khusus dijadikansasaran dalam operasi penangkapan, tetapi beberapa spe-sien lain tertangkap secara kebetulan ketika kapal pukatmencari tuna.

Kontrol CITES akan mencakup hiu sirip putih (car-charhinus longimanus), hiu porbeagle (lamna nasus),tiga spesies hiu martil dan dua spesies pari manta, yangsemuanya diklasifikasikan sebagai "terancam punah"dalam IUCN Red List.

Petani Adukan LimbahSemen Padang ke DPRD

Padang, Sasaraina—Puluhan petani di Padangmendatangi kantor DPRD setempat, Senin, untukmengadukan limbah pabrik PT Semen Padang yangdiduga telah merusak lahan sawah dan pertanian mereka.

Para petani menggarapsawahnya di KelurahanKampung Jua, Batuang Tabadan Kelurahan PengambiranAmpalu Kota Padang yangdialiri air melewati kawasanpabrik perusahaan semen itu.

Mereka mengadukanlimbah dari pabrik SemenPadang yang diduga merusaklahan pertanian yangberakibat menurunnyaproduksi sawah petani.

Para petani diterima dua anggota DPRD padang,Yendril dan M Dinul Akbar yang merupakan wakil rakyatdari daerah pemilihan tempat para petani tersebutbermukim.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ke-lurahan Kampung Jua, Marjuas mengatakan, sejak ter-cemar limbah pabrik hasil panen sawah mereka menurun.

Pencemaran terjadi saat hujan dimana air dari hasillimbah pengolahan PT Semen Padang ikut mengalir ma-suk ke sawah dan terjadi penumpukan, katanya.

Para petani juga telah menyampaikan hal ini kepadaPT Semen Padang melalui surat namun belummendapat tanggapan dari perusahaan sehingga petanimengadu ke DPRD Padang.

Menanggapi pengaduan para petani, anggota DPRDPadang Yendril mengatakan, harus ada komitmen jelasdan keseriusan dari PT Semen Padang untuk menye-lesaikan masalah tersebut. (***)

Limbah Bakau Diolah Jadi Pewarna Batik

TIM peneliti Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan Universitas Diponegoro (FPIKUndip) mengolah limbah mangrove (bakau)menjadi pewarna alami batik yang ramahlingkungan.

”Kami teliti empat varietas mangroveuntuk diambil pigmennya, ternyatamenghasilkan warna yang cukup unik," kataanggota tim peneliti, Dr Delianis Pringgenis,di Semarang, Senin.

Hal itu diungkapkannya saat kunjunganke kediaman Sururi, salah satu pelestari danpembudi daya mangrove di kawasanMangunharjo Semarang untuk mengenalkanhasil pengembangan riset tersebut.

Menurut Delianis, yang juga Kepala PusatPenelitian, Konsultasi, dan PengembanganUsaha Kecil Menengah Lembaga Penelitiandan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip,pewarna alami yang terbuat dari mangrovesangat cocok untuk pewarna batik.

Berbekal dana penelitian dari LPPM

Undip, ia mengatakan, para peneliti FPIKUndip kemudian meneliti manfaat yang bisadiambil dari limbah mangrove yang selamaini tidak dimanfaatkan para petani.

Empat varietas mangrove yang ditelitiuntuk bahan pewarna alami itu, yakniAegiceras corniclatum, Ceriops decandra,Rhizophora Apiculata, dan Avicenna albayang diambil dari limbah tanaman.

"Kami tegaskan pewarna ini dibuat darilimbah mangrove yang sudah tidak terpakai,terutama daun dan batang. Biasanya petanimangrove melakukan perawatan denganmemangkas secara berkala," katanya.

Hasil pemangkasan beberapa bagiantanaman itu yang selama ini tidak banyakdimanfaatkan dan terbuang percuma, katadia, padahal jika diolah ternyata memiliki nilaiekonomis yang cukup tinggi.

Warna yang dihasilkan dari pigmen olahanempat varietas mangrove itu kebanyakancokelat, dengan variasi yang unik dan

cenderung lembut (soft), dan daun maupunbatang menghasilkan warna berbeda, ujarnya.

"Pewarna alami dari limbah mangrove inicocok untuk mereka yang alergi denganpakaian yang berpewarna sintetis. Kamisudah kenalkan ini ke salah satu perajin batikdi Kabupaten Semarang," kata Delianis.

Sementara itu, Sururi mengatakan bahwapemangkasan secara berkala beberapa bagiantanaman memang diperlukan untukperawatan mangrove agar tanaman bakau itubisa tumbuh optimal.

"Itu kan kemudian jadi limbah, ada pulalimbah dari bagian-bagian tanaman yang me-ngering secara alami. Biasanya, limbah tana-man itu kami buang. Pernah setiap musimlimbahnya sampai satu bak pikap," katanya.

Namun, kata Sururi, ternyata limbahtanaman mangrove itu bisa diolah menjadibahan yang bermanfaat, seperti pewarna alamisehingga tanaman mangrove tetap lestari dankian bernilai ekonomis tinggi. (*)

Page 12: Cetak Juli

12birokrasiEdisi : 07/tahun VII/Juli-2013

Monitoring Pemilih DaerahKepulauan Terkendala

Padang, Sasaraina—Komisi Pemilihan Umum(KPU) diminta memperhatikan pemilih di daerahterpencil dan kepulauan. Bila tidak diantisipasi sejak dini,distribusi logistik pemilu bakal terkendala bila waktunyamendesak. Selain itu, anggaran transportasi ke daerahkepulauan dinilai tidak proporsional.

Hal itu mengemuka ketika dua anggota DewanPerwa-kilan Daerah (DPD) RI asal Sumbar, Alirman Soridan Emma Yohanna berdialog dengan KomisionerKPU Sumbar Nurhaida Yetti didampingi Sekretaris KPU,Hendrinal beserta para kabag Kantor KPU Sumbar.

Saat dialog, Hendrinal memaparkan, anggaran pelak-sanaan tahapan Pemilu 2014 yang dikucurkan KPU RIbisa mencukupi hingga Desember nanti. Namun, kataHendrinal, anggaran itu dikucurkan tidak secara propor-sional oleh KPU RI.

“Contohnya, anggaran transportasi untuk KPUMentawai disamakan dengan anggaran di daerah daratan.Untuk diketahui, di Mentawai biaya boat lebih mahaldibanding rental atau beli BBM mobil di daerah daratan,”papar Hendrinal.

Karena itu, Hendrinal meminta DPD memperjuang-kan penambahan anggaran kepada KPU RI. KomisionerKPU Sumbar, Nurhaida Yetti menambahkan, kapal keMentawai sudah enam minggu tidak beroperasi karenacuaca buruk. Selain itu, sulitnya akses internet juga menjadikendala dalam input data pemilih. “Dikhawatirkankondisi itu akan mempengaruhi tahapan pemilu yangdilaksanakan KPU di daerah itu,” ulas Yetti.

Kepala Bagian Program, Data Organisasi, dan SDMSekretariat KPU Sumbar, Firman menyebutkan, moni-toring ke Kabupaten Kepulauan Mentawai ini tidak bisadilakukan karena anggaran transportasi tidak mencukupi.

“Biaya untuk pulang pergi setidaknya Rp 2 jutaanuntuk sewa boat. Sementara, anggaran untuk transportasiyang tersedia Rp 110 ribu,” katanya.

Anggota DPD Emma Yo-han-na menyebutkan,kehadiran DPD ke KPU Sumbar untuk memantautahapan Pemilu 2014 yang dilakukan KPU Sumbar, sesuaiUU No 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilu.

Emma menyarankan KPU memperhatikan potensipemilih pemula pada 2014 mendatang. KPU harus meng-ingatkan PPK dan PPS agar tidak terlibat dalam mani-pulasi data pemilih. “Ini perlu dilakukan. Kepada parpoljuga perlu kita beri pemahaman, jangan melakukan tinda-kantindakan tidak terpuji terkait data pemilih. Akibatnyananti, nama KPU sebagai penyelenggara KPU akanrusak,” kata Emma Yohanna. (***)

Pejabat DilarangTerima Parsel

Padang, Sasaraina—Gubernur Sumbar Irwan Pra-yitno me-larang seluruh pejabat daerah di lingkunganPemprov untuk menerima parsel dalam bentuk apa pun.Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) takmemperbolehkan pejabat negara untuk mene-rima parseldari pihak mana pun saat Lebaran.

Irwan pun pasang badan. Jika ada kiriman parselun-tuknya, ia akan segera mengembalikan kirimam parseltersebut. “Tidak ada alasan apa pun yang membolehkanpejabat untuk terima parsel. Aturan ini sudah tegas. Par-sel dianggap sama dengan gratifikasi. Penerimaan gra-tifikasi harus dilaporkan ke KPK. Jika tidak, gratifikasitersebut bisa dianggap sebagai suap,” ujarnya .

Seperti diketahui, KPK menilai pemberian parsel tidakmendukung upaya pemerintah memberantas tindak pi-dana korupsi. “KPK dalam hal ini, telah melayangkansurat imbauan kepada seluruh menteri, kepala lembagapemerintahan nonkementerian, direksi BUMN, guber-nur, bupati/wali kota, gubernur Bank Indonesia, danpimpinan lembaga negara,” ungkapnya.

Tak hanya parsel, pejabat juga dilarang menerima segalabentuk hadiah berupa uang, diskon, voucher, fasilitaspenginapan, perjalanan wisata, dari bawahan, rekan kerjaatau rekanan yang berhubungan dengan jabatan.

Terpisah, pengamat hukum dari Unand, Suharizalmengatakan, berdasarkan UU KPK dan Tipikor, mene-rima parsel termasuk dalam ranah gratifikasi. “Memangkalau dilihat dari luar, parsel itu hanya berupa barang.Namun, kita kan tidak tahu, bisa saja dalam parsel itudiselipkan uang untuk si penerima parsel yang jum-lahnyatak sedikit,” tutur Suharizal.

Bagi pejabat daerah yang sudah telanjur mendapatparsel, sebaiknya kata Suharizal, par-sel tersebut dikem-balikan. Karena dikhawatirkan, parsel tersebut akan me-nimbulkan persoalan di kemudian hari. “Jika nilai parseldi atas Rp 10 juta, wajib dilaporkan ke KPK untuk dikla-rifikasi, tidak,” tukasnya. (***)

Lebaran, Mobil DinasDikandangkan

Tak Perlu Merengek Minta Jabatan

Padang, Sasaraina—Pejabat dilingkungan Pemprov Sumbardilarang menggunakan ken-daraandinas saat mudik leba-ran. Alasannya,kendaraan dinas hanya bolehdigu-na-kan untuk kegiatan yangber-hubu-ngan dengan pekerjaanbu-k-an untuk kepen-ti-ngan pribadi.Apabila, diketahui ada pejabat daerahyang meng-gunakan kendaraan dinassaat lebaran, maka bakal di berikansanksi sesuai dengan aturan yangberlaku.

“Kendaraan dinas tak bo-leh dibawa mudik. Karena kenda-raandinas hanya untuk kegiatanoperasional yang membantu SKPDdalam men-jalankan tu-pok-sinya. Diluar hal itu, ken-daraan dinas tak bolehdiper-gunakan,” ujar GubernurSum-bar Irwan Pra-yitno kepadaPa-dang Ekspres, di gubernurankemarin (16/7).

Kepala Biro Umum Set-daprovSumbar, Asben Hendri mengakuakan mengamankan kebijakangubernur soal lara-ngan ken-daraandinas untuk digunakan mudik.Ka-tanya, kendaraan dinas akandikan-dang-kan selama le-baran,ter-kecuali ken-daraan dinas ter-sebutdipergunakan untuk tugaske-dinasan.

Kendaraan dinas yang be-ra-da dibawah penga-wasan Biro UmumSetdaprov Sum-bar se-ba-nyak 36unit. “Kalau guber-nur sudahmelarang ken-daraan dinas untukmudik, ya tentunya seluruh SKPDharus menin-daklanjuti apa yang telahdiins-truksikan terse-but. Tentu, kitaakan ikuti aturan main yang ada,”ujarnya. (ayu)

Pasaman, Sasaraina—Setiap akanterjadi mutasi dan pelantikan pejabat, takjarang seorang PNS merengek-rengek ke-pada orang lain untuk minta tolong dipro-mosikan atau dimutasikan ke jabatan yangdiinginkan. Cara tersebut akan menyulitkanbagi aparatur itu sendiri. Merengek-rengektersebut bukanlah cara yang lazim untukmendapatkan jabatan.

“Tidak ada pilih kasih dalam penem-patan seorang pejabat untuk mengisiSOTK, pejabat yang ditunjuk adalahmereka yang telah dapat memperlihatkankinerja yang baik sesuai dengan hasilpenilaian bersama,” tegas Wabup Pasaman,Daniel saat melantik 46 pejabat eselon III,IV, Pengawas dan Kepala Se-kolah dilingkungan Pemkab Pasaman bertempatdi Gedung Syam-siar Thaib, Senin (15/7)lalu.

Hadir pada kesempatan itu, para stafahli bupati, para asisten, sejumlah kepalaSKPD, serta undangan lainnya.

Ditambahkan wabup, bahwa mutasipada hakekatnya dapat terjadi kapan sajasesuai dengan kebutuhan organisasi.Karena itu, selagi pemerintahan itu ada,proses mutasi pasti akan tetap berlangsung,setidak-tidaknya untuk mengisi

kekosongan jabatan yang ditinggalkan olehpejabat sebelumnya karena ada memasukiusia pensiun, atau karena pindah tugas ke

daerah lain.“Dengan mutasi, kita memberikan ke-

sempatan kepada PNS yang mempunyaidedikasi yang baik untuk mendapatkanpromosi jabatan, karena yang mempunyaidedikasi dan motivasilah kita yakini tugas-tugas yang diamanatkan dapat terlaksanadengan baik,” kata wabup.

Sumber daya manusia aparatur meru-pakan aset utama dan mempunyai peransangat penting dalam mencapai visi danmisi pemerintah daerah. Karena itu,dedikasi dan motivasi salah satu kunciutama kesuksesan dalam mengembanamanah.

Untuk menjadi seorang pemimpin, se-benarnya tidak melihat dari sisi disiplin il-munya saja, akan tetapi kemampuannyamengembangkan inovasi, berwawasan kedepan dan siap melakukan perubahan ke-arah yang lebih baik untuk kemajuan derahdan kesejahteraan masyarakat.

”Walaupun kita melihat belum sepe-nuhnya hal tersebut bisa kita jalankan, na-mun dengan dedikasi dan motivasi yangdimiliki, walaupun belum sesuai dengankompetensi dan disiplin ilmunya, kita yakinakan mampu melaksanakan tugas yangdipercayakan,” harap wabup. (***)

Tidak ada pilih kasihdalam penempatan

seorang pejabat untuk

mengisi SOTK, pejabatyang ditunjuk adalah

mereka yang telah dapat

memperlihatkan kinerjayang baik sesuai denganhasil penilaian bersama,

Page 13: Cetak Juli

13 birokrasi

Edisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Ujian CPNSSistem Online

Jakarta, Sasaraina—Ujian calon pegawai negeri sipil(CPNS) 2013 untuk pelamar umum menggunakansistem computer assisted test (CAT) yang berbasis online.Dengan sistem digital itu, potensi pendaftar ganda danmelamar di lintas instansi cukup besar. Panitia berupayamencegah kecurangan tadi dengan sejumlah cara.

Pelaksanaan tes rekrutmen CPNS baru dengan sistemCAT secara massal ini baru dijalankan pertama kali tahunini. Sebelumnya hanya instansi tertentu yang menerapkansistem CAT. Seperti rekrutmen CPNS baru di instansiBadan Kepegawaian Negara (BKN).

Kepala Biro Hukum dan Humas (Karo Hukmas) Ke-menterian Penda-ya-gunaan Aparatur Negara dan Refor-masi Birokrasi (Kemen PAN-RB) M Imanud-din menga-takan, tantangan pelaksanaan tes CPNS baru dengan sis-tem CAT memang besar sekali. “Tetapi tingkat akunta-bilitas dan kredibilitasnya bisa dijaga,” kata dia kemarin.Di antara keunggulan tes dengan sistem CAT ini adalah,peserta bisa langsung mengetahui hasil tes kompe-tensidasar (TKD) ketika selesai mengerjakan soal ujian.

Jika nilai yang dia dapat melebihi ambang batas ataupassing grade, potensi diterima menjadi abdi negeri sema-kin besar. Peserta dengan nilai ujian TKD tinggi, berhakmaju lagi ke tes kompetensi bidang (TKB).

Imanuddin menuturkan, ujian dengan sistem onlineini memang memiliki potensi kecurangan peserta yangharus secepatnya diantisipasi. Seperti adanya pelamar gan-da. Skenario pelamar ganda ini adalah, pelamar yang tida-k lulus di ujian yang resmi akan menyerobot mengikutiujian lagi di instansi lain dan waktu berbeda.

“Kami menerapkan sistem keamanan berlapis. Supayatidak ada yang mendaftar ganda satu instansi atau di ba-nyak instansi,” kata dia. Intinya peserta ujian hanya bo-leh melamar menggunakan satu akun dan di satu instansisaja.

Di antara sistem keamanan yang bakal diterapkan ada-lah keterangan foto dan tanda tangan peserta ujian. Duatanda identitas itu akan disimpan di pusat data panitia,sehingga sudah tidak bisa dipakai untuk berkali-kali olehpelamar nakal.

“Disamping foto dan tanda tangan, panitia juga meng-gunakan data-data unik. Misalnya sidik jari,” ujarImanuddin. Data sidik jari pelamar ini diambil dari lembarijazah yang sebelumnya sudah di-upload pelamar ke serverCAT. Dengan sejumlah identitas pribadi tadi, Imanuddinmengatakan potensi ada pelamar curang bisa ditekan.Jika ada pelamar yang ketahuan mendaftar ganda, akanlangsung dicoret dan kepesertaannya digugurkan.

Imanuddin menegaskan, dalam sistem ujian CAT inipelamar hanya bisa ikut sekali ujian. Hanya saja dengansistem ini, pelaksanaan ujian dijalankan berkali-kali dalamsejumlah gelombang.

Misalnya dalam sehari dijalankan ujian sebanyak tigagelombang dan setiap gelombang terdiri dari 30 sampai50 peserta ujian. “Jika sehari bisa sampai empatgelombang, berarti sepekan (enam hari) bisa 24gelombang,” kata dia.

Imanuddin belum mendapatkan informasi instansipusat mana saja yang sudah pasti menjalankan ujian de-ngan sistem CAT. Dia menga-takan, sampai saat ini masihkantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) pusat dan re-gional yang siap menjalankan ujian dengan sistem CAT.

Jika ada instansi yang belum siap dengan sistem CAT,ujian CPNS baru untuk pelamar umum dijalankan secarakonvensional dengan sistem lembar jawaban komputer(LJK). “Meskipun dikombinasi dengan LJK, prinsipKemen PAN-RB ujian CPNS 2013 pelamar umum wajibsistem CAT,” pungkasnya.

Kuota besar CPNS baru untuk pelamar umum seba-nyak 60 ribu kursi. Rinciannya adalah 40 ribu kursi untukinstansi daerah dan 20 kursi untuk instansi pusat (ke-menterian/lembaga). Jumlah ini berpe-luang bertambah,karena Kemen PAN-RB mengusulkan penambahan kuo-ta baru ke Kementerian Keua-ngan (Kemenkeu). (***)

Cegah Pendaftar Ganda,Curang Langsung Dicoret

Pemda Wajib Umumkan Formasi

Jakarta, Sasaraina—Kementerian Pen-dayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi (Kemen PAN-RB) membagikanformasi CPNS baru periode 2013. Merekameminta setiap instansi segera mengumum-kan formasi lowongan itu ke masyarakatumum.

Imbauan itu disampaikan Kepala BiroHukum dan Humas (Karo Hukmas) Ke-menPAN-RB, M Imanuddin. Dia menye-butkan, banyak media bisa dipakai untukmengumumkan lowongan formasi CPNS2013. Mulai dari media cetak daerah setem-pat, website resmi, hingga pengumumantempelan biasa, tetapi dipasang hingga dikantor desa, kelurahan, hingga kecamatan.

“Pengumuman setidaknya berisi jabatandibutuhkan, jumlahnya, akan ditempatkandi mana, dan kualifikasi minimalnya apa,”katanya kemarin. Dia menyebutkan masihada laporan bahwa instansi penerima kuotaCPNS baru belum mengumumkan ke ma-syarakat. Padahal, pengalokasian itu sudahdilakukan beberapa pekan lalu.

Imanuddin menyampaikan, sampai saatini masih bermun-culan sejumlah pertanya-

an dari masyarakat, baik melalui SMS, te-lepon, bahkan ada datang ke Kemen PAN-RB. Mereka menanyakan di mana merekabisa mengetahui pengumuman itu, apakahdi Kementerian PAN-RB atau di masing-masing instansi. “Selain itu, masyarakat ba-nyak yang menanyakan lokasi dan jadwalujian,” ujar dia.

Menurutnya, pengumuman formasi ataulowongan CPNS merupakan upaya trans-paransi dalam penerimaan calon apara-turbaru. “Masyarakat bisa mengetahui posisipekerjaan apa sesuai ijazahnya,” kata dia.Misalnya dibutuhkan sarjana ekonomi,tentu saja pelamar yang boleh mengikutirangkaian ujian adalah lulusan S-1 ekonomi.

Imanuddin menjamin seleksi CPNS di-jalankan secara bersih, objektif, jujur dan ti-dak dipungut biaya. “Melalui cara-cara bersihini, diharapkan bisa menumbuhkan kembalikepercayaan publik terhadap PNS,” katanya.

Tahun 2013 ini, pemerintah melakukanrekrutmen CPNS melalui lima jalur. Yaknijalur pelamar umum, honorer kategori 2 (K-2), formasi khusus untuk dokter, seleksiuntuk tenaga ahli tertentu yang tidak ada dilingkungan PNS, dan seleksi calon siswaikatan dinas. Untuk pelamar umum dantena-ga honorer kategori 2 (K-2), dilakukanseleksi melalui tes kompetensi dasar (TKD)dan tes kompetensi bidang (TKB). Pelak-

sanaan tes untuk K-2, dengan sistem lembarjawaban komputer (LJK), sedangkan bagipelamar umum dengan sistem kombinasi,LJK dan computer assited test (CAT).

Di Sumbar, hanya Pemprov Sumbar,Pemkab Kepulauan Mentawai dan SolokSelatan yang dibolehkan Kemen PAN-RBuntuk menerima CPNS. Ketiga instansi inimendapat jatah 193 CPNS. Sedangkan yangdiusulkan Pemprov Sumbar ke KemenPAN-RB 930 CPNS.

“Pusat memangkas usulan formasi kitasebanyak 737 usulan CPNS,” ujar KepalaBadan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar,Jayadisman. Saat ini, menurut Jayadisman,pihaknya menyiapkan analisis formasi.Setelah itu, usulan formasi ini dikirim lagike Kemen PAN-RB. Terkait 193 formasidisetujui pusat, Jayadisman mengakubelum mengetahui berapa jatah Pemprovdan dua kabupaten lainnya.

Soal ujian CPNS dibuat pe-me-rintah pu-sat. “Kita hanya sebagai pelaksana. Semuanyadari pusat,” ujarnya.

Seperti diketahui, tahun ini Kemen PAN-RB hanya menetapkan 325 instansi pusatdan daerah menerima CPNS. Men-teri PAN-RB Azwar Abubakar menyampaikan per-kembangan itu dalam Rapat KoordinasiPengadaan CPNS 2013 di Jakarta, baru-baruini. (***)

Kemen PAN-RB JaminSeleksi CPNS Bersih

”THR” PNS Pemprov Rp 2 Jutangan kesejahteraan. “Setiap PNS mendapat-kan Rp 2 juta, tidak pandang jabatan dangolongannya,” ujar Zaenuddin.

Karena tunjangan kesejahteraan bertu-juan untuk meringankan beban PNS dalammerayakan Lebaran, maka pencairannyadilakukan seminggu sebelum Lebaran.

“Jika tahun lalu PTT mendapatkantunjangan kesejahteraan, tahun ini kitamasih menunggu keputusan. Kalau secarapribadi, saya lebih setuju PTT diberikantunjangan kesejahteraan karena merekajuga bekerja seperti PNS. Namun jikadibagikan, bisa jadi temuan BPK lagi.Karena itu, kta masih menunggu petunjuklebih lanjut,” tuturnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno me-

ngatakan, dengan adanya tunjangan itu,seyogianya PNS Pemprov lebih mening-katkan kinerja. “Sudah sewajarnya PNSmemberikan pelayanan maksimal. Apalagiyang kurang bagi PNS pemprov, dapattunjangan bulanan, ditambah tunjangankesejahteraan saat menyambut Lebaran.Sementara di daerah lain, masih ada PNSyang tidak mendapatkan keduanya,” jelasmantan anggota DPR RI ini.

Salah seorang PNS Pemprov, Alfianmengaku gembira mendengar informasitunjangan kesejahteraan itu. “Tunjangankesejahteraan itu akan sangat membantumeringankan beban di tengah kenaikanharga BBM dan kebutuhan pokok yangmelambung,” jelasnya. (***)

PTT Belum Ada Kepastian

Padang, Ssaaraina—Menyambut HariRaya Idul Fitri tahun ini, PNS di lingku-ngan Pemprov Sumbar bisa bernapas lega.Seperti tahun sebelumnya, para pamongini menerima tunjangan kesejahteraan se-besar Rp 2 juta. Namun untuk pegawaitidak tetap (PTT), belum bisa dialokasikankarena menjadi temuan Badan PemeriksaKeuangan (BPK) pada tahun lalu.

Kepala Dinas Pengelolaan KeuanganDaerah (DPKD) Sumbar, Zaenuddin me-ngatakan, sebenarnya PNS tidak mengenalistilah tunjangan hari raya (THR). Untuk itu,Pemprov Sumbar menamakannya tunja-

Page 14: Cetak Juli

14lintas sumbarEdisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Mentawai, Sasaraina—TersangkaPM yang telah melakukan tindak pi-dana pencabulan terhadap anak kan-dungnya sendiri yang masih dibawahumur, pada akhirnya berhasil ditang-kap, (22/7), setelah menjadi buronnanselama 10 Minggu.

Untuk menangkap tersangka ”PM”polisi pun menyusun strategi kemu-dian mangkal di Dusun Sakaladat. Stra-tegi yang cukup matang itu akhirnyaberjalan mulus dengan melakukanoperasi menjelang subuh.

Saat melakukan proses operasi pe-nangkapan tersangka, polisi sedikitkewalahan karena harus melewati jalanporos di lereng perbukitan Tairete de-ngan kondisi sudah hancur. Selain itujuga harus menempuh sungai meng-gunakan perahu pompong yang mem-butuhkan waktu 2 jam. Namun un-tuk memastikan target operasi harusberhasil, tim polisi terus bersemangatmeski harus gelepotan.

Salah seorang tim operasi, BrigadirJoni Ferwira mengatakan, jika penang-kapan diundur sampai sehari, dikha-watirkan tersangka akan kabur darirumah.

”Kita harus berangkat dan sampaidi lokasi target sebelum Matahari ter-bit. Jika tidak, keberadaan kita di sinibisa tercium dan tersangka akan mela-rikan diri,” katanya kepada Sasarainayang ikut dalam tim liputan.

Rumah kediaman tersangka ”PM”di Dusun Tengah, (22/7), sekitar pu-kul 04.00 WIB, dikepung polisi yangdi pandu Kepala Desa dan serta duaorang warga setempat. Setelah rumahtersangka terkepung, seorang wargaGilangen (40) diperalat sebagai panci-ngan supaya tersangka keluar darikamar.

Gilangen mengetuk pintu kamarsambil mengatakan bahwa kedata-ngannya hanya untuk mencari obatuntuk keluarganya. Lalu tanpa kecuri-gaan, tersangka langsung saja keluardengan kondisi tidak mengenakanbaju dan hanya memakai celana pen-dek warna hitam.

Pada saat itu juga salah seorang po-lisi Briptu Batasar yang sudah bersiagadi depan pintu, langsung menangkapdan menyeret tersangka keluar dari ru-mah. Sementara Aiptu Arman, Briga-dir Joni Ferwira, dan Briptu Arie Wah-yudi sudah siaga di luar.

Proses penangkapan pun berlang-sung singkat tanpa ada perlawanan daritersangka. Sekitar empat menit, timoperasi dari polisi langsung membe-kuk tersangka dan langsung dibawake perahu menuju dermaga Sakaladat.

Pada waktu penangkapan berlang-sung, tersangka tidak sempat melaku-

Kadus Tengah Timur Ditangkap

kan perlawanan. Hanya Arianna isteritersangka yang berusaha menahansupaya suaminya tidak di bawa.

Menurutnya, suaminya hanya bo-leh ditangkap jika ia yang melapor ke-pada pihak yang berwajib.

”Siapa yang menyuruh kalian me-nangkap suami saya? Saya tidak adatuntutan,” katanya terus merengek.

Sampai di Sakaladat, tersangka barumenandatangani beberapa rangkapsurat, salah satunya surat penangkapanNo. POL : SP-KAP/17/VII/2013/RESKRIM, dan setelah itu tersangkadi bawa ke Polsek Sikabaluan.

Brigadir Joni Ferwira, saat di wa-wancarai Sasaraina mengatakan, bah-wa tersangka akan dibawa ke PolsekSikabaluan. ”Kami akan membawatersangka ke Polsek Sikabaluan, ke-mudian Polres akan datang menjem-put tersangka dengan kapal antar pu-lau. Selanjutnya Polres yang akan me-nangani kasus ini lebih lanjut,”jelasnya.

Dengan tertangkapnya tersangka

yang sudah bersembunyi kurang lebih75 hari, warga setempat merasa nya-man dalam beraktivitas. Meskipunmerasa puas, warga tetap berharap agartersangka dapat kembali dengan sela-mat setelah menjalani hukuman.

Selain itu, warga Tengah Timur jugatelah memilih Kepala Dusun baru(21/7), untuk menggantikan kedudu-kan tersangka. Sebab saat terjerat kasuspencabulan, tersangka masih berstatuskepala dusun.

Kepada Sasaraina, tersangka sem-pat menyatakan bahwa dirinya tidakmenyangka akan ditangkap dan diper-lakukan tidak adil. ”Padahal saya tidakpernah mengancam orang-orang apa-lagi yang namanya polisi,” katanya de-ngan pasrah. (Murdani)

Tersangka JadiBuron Selama 10Minggu

Page 15: Cetak Juli

15 politikEdisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

Jokowi: Terlanjur Nyapres ApaEnggak Ngenes Nanti?

KEMANA pun Jokowi pergi, hampir selalu ada per-tanyaan tentang popularitasnya sebagai calon presidenpada Pemilu 2014. Begitu juga saat dia menjadi pem-bicara dalam diskusi bersama peserta Sekolah Staf danPimpinan Kepolisian RI. Selama ini, jika pertanyaan itudilontarkan wartawan, jawaban Jokowi standar saja,”Enggak tahu, enggak mikir.”Namun, jawaban berbedamuncul jika pertanyaan sama diajukan oleh calon perwiratinggi polisi. Jokowi menjelaskan panjang lebar. ”Buat apamikir nyapres (maju dalam bursa pencalonan presiden)?Pekerjaan saya saja banyak banget yang harus dipikirin,”katanya di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 25 Juli 2013.

Jokowi menambahkan, untuk maju sebagai calonpresiden harus memiliki perhitungan matang. Kekuatanpartai pendukung juga harus diperhatikan. ”Lah, hasilsuara untuk partainya seperti apa juga belum tahu,” kataJokowi. ”Kalau ternyata dukungan partai tidak cukupkuat, sudah nyapres lalu tidak dicalonkan apa enggak ngenesnanti?”

Saat ini setidaknya ada dua nama yang sudah menya-takan diri akan maju sebagai calon presiden dalam Pe-milu 2014. Mereka adalah Aburizal Bakrie dari Partai Gol-kar serta pasangan Wiranto-Hari Tanoesoedibjo dari Par-tai Hanura. Ketika ditanya apakah Jokowi enggan ikutbursa pemilihan karena takut bernasib ngenes, dia hanyanyengir kemudian mengulangi ucapannya. ”Ngapain mikirnyapres, pekerjaan saya masih banyak yang harusdipikirkan,”katanya.

Capres Urusan MegaTerkait masalah capres, Joko Widodo menyerahkan

sepenuhnya wacana pencalonan presiden kepada KetuaUmum PDIP Megawati Sukarno Putri. ”Kalau urusansama saya ya Jakarta,” kata Jokowi, di Balai Kota padaSenin, 22 Juli 2013.

Jokowi mengakui belakangan memang seringbertemu tokoh-tokoh politik nasional seperti PrabowoSubiyanto, Hatta Rajasa, dan Abu Rizal Bakri. Menurutdia pertemuan tersebut urusan Jakarta.

Dia pun tidak mau menanggapi wacana sejumlah to-koh politik yang sering membawa namanya. Seperti ter-akhir Abu Rizal Bakri alias Ical yang akan menggandengJokowi. ”Saya biasa digoda-goda gituan tapi tidak mikir,”katanya. Bahkan dia menegaskan bahwa dirinya adalah kaderPDIP. ”Jadi urusan bu Ketua Umum,” ujarnya. Bahkan,Jokowi menanggapi enteng pernyataan Prabowo yangmenyebut dia dibawa ke Jakarta oleh Ketua Umum PartaiGerindera tersebut. ”Siapa saja boleh bawa nama saya,”

PKB MintaRhoma IramaNaikkan Elektabilitas

Ketua DPP PKB Marwan Jafar tak maubanyak komentar soal rencana Rhoma Iramamaju jadi calon presiden melalui PKB. Iahanya mengatakan partainya tak melulumengutamakan popularitas dalammenentukan Calon Presiden.

"Kita pentingkan elektabilitas dong.Populer belum tentu dipilih," kata WakilSekretaris Jenderal Marwan Jafar dalam acarabuka puasa bersama di restoran Pulau Dua,Senin 22 Juli 2013.

Marwan mengatakan partainya belummenentukan figur yang akan diusung untukjadi calon presiden pada Pemilu mendatang.Ia meminta agar calon yang selama inidigadang-gadang, tidak ge-er. "Jangankepedean dong," katanya.

Namun Marwan membantah semuakomentar itu ditujukan pada Rhoma Irama.Dia mengatakan banyak nama yang tengahdibahas di dalam internal PKB. "Yang jelas,PKB sedang inventarisir nama. Saat ini,siapapun bisa," katanya.

Pencalonan Pramono Edhi Semakin KentaraWakil Aburizal DitentukanUsai Pemilu Legislatif

WAKIL Ketua Partai Golkar Agung Laksonomengatakan, pasangan Aburizal Bakrie baru ditentukanusai Pemilu Legislatif 2014. Untuk melapangkan jalanketua umum partai beringin itu, kata Agung, pihaknya

mematok target 170 kursi diDPR. “Siapa sosok yang akanmendampingi Aburizal, tungguhasil pemilu legislatif dulu,” kataAgung.

Menurut Agung, untuk me-raih 170 kursi Senayan, PartaiGolkar telah menginstruksikankepada kader-kader yang tersebardi seluruh provinsi agar bekerjakeras. Partai, kata Agung, jugameminta agar para kader mampu

mengukur kerjanya masing-masing. ”Mengukur diriberapa kira-kira wakil rakyat yang harus diraih baik ditingkat provinsi atau kabupaten/ kota,” kata Agung.

Agung menyadari target merebut 170 kursi tidakmudah. Malah, kata dia, ada lembaga survei yangmenyatakan bahwa Partai Golkar maksimal hanya akanmendapat 114 kursi saja. Perkiraan perolehan kursiberdasarkan survei itu dirilis pada Mei - Juni 2013 lalu.”Masih ada sisa satu tahun untuk setidaknya mendekatitarget perolehan 170 kursi,” kata Agung yang jugaMenteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.

Bila target kursi 30 hingga 35 persen bisa dicapai,ujar Agung, Partai Golkar leluasa menggaet calon wakilpresiden yang akan dipasangkan dengan Aburizal. Soalsiapa nama-nama calon wakil incaran Partai Golkar,Agung tidak mau menyebutkan. ”Waktunya belumtepat kalau disebutkan sekarang,” kata politisi senioritu.

ORGANISASI sayap Partai Demokratyakni Barisan Massa Demokrat (BMD) siapmenunjukkan dukungan kepada AnggotaDewan Pembina, Pramono Edhie Wibowo,sebagai calon presiden. Bendahara DewanPimpinan Pusat BMD, Tumpal Naibaho,mengatakan akan memasang spandukdukungan di seluruh Indonesia setelahbertemu dengan Pramono.

”Kami berencana bertemu dengan PakPramono setelah lebaran,” kata Tumpal ke-marin. Ia menuturkan pihaknya sudah ber-kirim surat untuk meminta bertemu dan me-nunjukkan dukungan. Namun, karena Pramo-no sibuk, pertemuan ini belum bisa digelar.

Tumpal menuturkan saat ini mereka ma-sih menyebarkan 10 spanduk dukungan diJakarta. Mereka memasang di tempat strategisseperti pintu keluar Gedung DPR di Senayan,Jakarta Pusat, Pelabuhan Tanjung Priok,Jakarta Utara, serta kawasan Kramat Jati danJalan Pemuda, Jakarta Timur.

”Kami sudah menyiapkan banyak spandukuntuk dipasang di kota-kota besar seluruh In-donesia,” ucap Tumpal. Dia mengatakanpengadaan spanduk ini dari mereka dan takada bantuan dana dari tim sukses Pramono.

Adapun Pramono adalah mantan KepalaStaf Tentara Nasional-Angkatan Darat danadik ipar dari Ketua Umum Partai Demokrat,SBY. Ia diundang mengikuti Konvensi PartaiDemokrat yang akan dimulai pada 1 Agustusmendatang. Konvensi tersebut untukmenjaring calon Presiden dari partai ini.

Selain Pramono, mereka yang diundangadalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi,Mahfud MD, Menteri Perdagangan, Gita

Wirjawan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat,Marzuki Alie, dan Ketua Dewan PerwakilanDaerah, Irman Gusman.

Ketua Departemen Kesejahteraan RakyatDewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat,Mohammad Jafar Hafsah, mengatakanpartainya masih membahas persyaratan bagikandidat yang ikut konvensi calon presiden.”Nanti setelah Idul Fitri (baru diumumkanpersyaratannya),” kata Jafar seusai acara bukapuasa bersama petinggi Demokrat di kedia-man pribadi SBY di Puri Cikeas, Bogor, JawaBarat, kemarin malam.

Menurut Jafar, sejauh ini partainya masihberfokus membentuk komite konvensi calonpresiden. Namun, ia menambahkan, nama-nama anggota komite tak dibahas dalam acarabuka puasa bersama di kediaman SBY.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Demo-krat, Syarief Hasan, mengatakan partainya

telah membentuk komite konvensi untukmemilih kandidat presiden yang akan di-usung dalam pemilihan presiden 2014. Kom-posisi komite, menurut Syariefuddin, akandiumumkan oleh SBY atau Sekretaris MajelisTinggi, Jero Wacik.

Ia menjelaskan, anggota komite ber-jumlah 18 orang, yang mayoritas dari lingkupeksternal partai. ”Sehari setelah pengumumananggota komite atau mulai 1 Agustus, De-mokrat akan mengirim undangan kepada to-koh yang dinilai layak ikut konvensi,” kataSyarief.

Pengamat politik dari Universitas Airlang-ga, Haryadi, mengatakan Konvensi PartaiDemokrat mencari calon Presiden sebenarnyadirancang untuk meningkatkan elektabilitaspartai dan figur di Pemilihan Umum 2014.

”Konvensi Demokrat yang panjang ber-tujuan mencuri perhatian media dan publik,”kata Haryadi kemarin. Menurutnya, PartaiDemokrat krisis figur. Selama ini, elektabilitasdan popularitasnya menurun akibat banyakisu yang menerpa.

Haryadi menuturkan salah satu kader yangpaling dipercaya oleh Partai Demokrat danKetua Umumnya adalah Pramono. Namunelektabilitas mantan Kepala Staf TNI-AD initak cukup membantu Demokrat. Karena itu,kata dia, durasi konvensi yang panjang digu-nakan untuk mendongkrak elektabilitas danpopularitas partai serta calon.

Alasan dipercayainya Pramono, kata Harya-di, karena Demokrat selama ini terpengaruholeh riset atau survei. ”Hasil survei, harapanpublik masih tinggi terhadap calon darimiliter, meskipun tak setinggi dulu,” ucapnya.

Pramono Edhie Wibowo

Aburizal Bakrie

Page 16: Cetak Juli

16komuniasiEdisi : 07/Tahun VII/Juli-2013

TOWER MINI DI BETAET SIBERUT BARAT

Musim Panas, Signal HilangMentawai,Sasaraina—Tower mini yang di ba-

ngun di Dusun Betaet, Desa Simalegi, KecamatanSiberut Barat akhir tahun 2012, sudah dinikmatiwarga awal February 2013. Namun warga hanyabisa berkomunikasi dengan layanan normal selamasebulan. Tower mini dengan ketinggian 32 metermenggunakan pembangkit tenaga Surya itu, kinisignalnya tidak pernah bertahan selama 24 Jam.Selain itu, kapasitasnya hanya masih terbatas untukdigunakan secara umum, melainkan hanyapenduduk Betaet.

Padahal sejak awal pemasangan perangkat,signalnya sempat dapat di Dusun Muara yangjaraknya hampir 27 Km. Namun ketikapemasangan perangkat dan pengaturan dikunci, sig-nal malah jadi hilang total.

Seorang warga Dusun Muara Rojuk Tateuteu,mengatakan, jika saja petugas akan melakukanpenyetelan ulang, maka signalnya pasti akan sampailagi di Dusun Muara. Hal ini juga terjadi di DusunSute’uleu, lebih kurang 10 Km, awalnya hampirdi setiap rumah signal terhubung tanpa harusmemakai alat bantu. Tetapi kemudian hilang danhanya bisa dapat dibeberapa titik dan itupun harusmemakai alat bantu tiang antena.

Saat ini bukan masyarakat Dusun tetangga sajayang mengeluh, tetapi warga Betaet juga sangatjengkel dengan keadaan signal yang tidak pernahnormal. Signal hanya dapat aktif paling lama 9jam dalam satu hari. Di antaranya pukul 06.00-08.00.WIB, pukul 16.00-19.00, dan pukul 23.00-03.00.WIB. Kondisi waktu itupun kadang tidakbisa digunakan untuk menelepon, kecualimengirim SMS.

Lemahnya signal tersebut bertambah parah saatpetugas memasang camera pengintai. Diduga,camera pengintai yang dipasang akhir Maret lalu,telah menambah beban pada system pengolahanarus yang hanya berasal dari tenaga surya.

Anehnya lagi, ternyata gangguan jaringan lebihsering terjadi saat musim panas atau kemarau.Padahal arusnya berasal dari tenaga surya. Dalam

hal ini masyarakat sangat berharap, agar pemerintahsetempat segera mengambil tindakan.

Jika memungkinkan, rombongan terakhir yangtelah memasang camera pengintai, harusdidatangkan untuk melakukan peninjauankembali. Kemungkinan, camera tersebut banyakmenyedot aurs tenaga surya.

Masyarakat sangat berharap, keadaan yang sepertiitu, tidak dibiarkan sampai berlarut-larut. Karenahal itu telah berdampak dan mengganggu jalannyakomunikasi dalam membangun desa.

Selain itu, orang tua juga sulit untuk berkomu-nikasi dengan anaknya yang masih bersekolah. Pe-merintah setempat dan masyarakat juga tidak bisamendapat informasi dari luar dengan lebih cepat.

Seperti pada 26 Juni lalu, anggota PPS/KPPSdari Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat, tidakbisa hadir dalam undangan KPU untuk mengikutipelatihan yang diadakan di Sikabaluan KecamatanSiberut Utara. Hal itu disebabkan karena merekamenerima informasi atau undangan melalui tele-pon dua hari sebelum tanggal pelaksanaan. Se-mentara diketahui, Desa Simalegi tidak mem-punyai akses jalan lain selain jalur laut.

Keterlambatan informasi itu, bukanlah sematakarena kelalaian dari pihak KPU, melainkan akibatjaringan komunikasi yang tidak maksimal,sehingga pihak KPU kesulitan untuk memberikaninformasi. Jika kedaan signal terus melemah tanpaperbaikan teknis, maka pihak lain pun tidak tertu-tup kemungkinan akan mengalami hal yang sama.

Pertengahan juni lalu, Camat Siberut BaratPaulina, sudah berupaya menghubungi petugasuntuk melakukan peninjauan sekaligus perbaikanjika memang ada mengalami gangguan. Namunsampai saat ini belum ada kepastian tim teknisakan datang memperbaiki.

”Mudah-mudahan walau pun lambat, merekatetap bisa datang dan berhasil melakukan perbaikanuntuk kelancaran akses komunikasi di SiberutBarat, khususnya di Desa Simalegi,” harapnya.

(Murdani)