survei topografi mempunyai peranan yang sangat penting mulai dari awal proses penambangan batu bara...

Upload: nurul-ana-wilda

Post on 10-Oct-2015

141 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Survei topografi mempunyai peranan yang sangat penting mulai dari awal proses penambangan batu bara hingga akhir. Pada tahap eksplorasi rinci, dibutuhkan peta detail topografi skala 1:1000 untuk mengetahui koreksi topografi dari daerah pengeboran hingga arah penyebaran, kemiringan dan perkiraan cadangan awal pada suatu daerah yang dieksplorasi agar dapat diinterpretasikan dengan baik. Untuk mendapatkan hasil kegiatan survei topografi yang maskimal, dibutuhkan penerapan manajemen survei pemetaan bagi individu ataupun perusahaan agar dapat melaksanakan kegiatan survei topografi dengan prinsip efisiensi dan efektivitas.Perencanaan survei topografi meliputi perencanaan teknis pelaksanaan, sumber daya manusia, jadwal serta biaya. Pada perencanaan teknis dilakukan pembagian zona pengukuran dan penentuan titik-titik rencana bench mark. Selanjutnya, tahap pelaksanaan merupakan proses implementasi dari perencanaan proyek yang terdiri dari pengukuran kerangka dasar, pengukuran detail situasi dan pengukuran titik kontrol. Pengendalian proyek survei topografi dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan non-teknis yang dapat terjadi saat pelaksanaan survei topografi.Penerapan manajemen proyek dapat menghasilkan rencana teknis survei topografi yang digunakan sebagai dasar perencanaan waktu, sumber daya manusia serta biaya pelaksanaan survei topografi pada eksplorasi rinci tambang batu bara. Agar perencanaan survei topografi efektif, harus dilakukan kegiatan penyuluhan lapangan terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang menggambarkan keadaan aktual dari wilayah pengukuran.

PERENCANAAN TAMBANG BATUBARAA. PENAKSIRAN CADANGAN

Penaksiran cadangan merupakan salah satu tugas terpenting dan berat tanggung jawabnya dalam mengevaluasi suatu proyek pertambangan karena keputusan-keputusan teknis amat tergantung padanya. Model cadangan yang dibuat adalah pendekatan dari keadaan cadangan nyata berdasarkan data/informasi yang tersedia dan masih mengandung ketidakpastian.Ada beberapa hal yang mendasari sehingga penaksiran cadangan dianggap penting, antara lain :1)Penaksiran cadangan memberikan taksiran dari kuantitas (tonase) dan kualitas (kadar dan lain-lain) dari cadangan.2)Penaksiran cadangan memberikan perkiraan bentuk tiga dimensi dari cadangan serta distribusi ruang (spatial) dari nilainya. Hal ini penting untuk menentukan urutan atau tahapan penambangan, yang pada gilirannya akan mempengaruhi pemilihan peralatan danNet Present Value(NPV) dari tambang.3)Jumlah cadangan menentukan umur tambang. Hal ini penting dalam perancangan pabrik pengolahan dan kebutuhan infrastruktur lainnya.4)Batas-batas kegiatan penambangan (pit limit) dibuat berdasarkan taksiran cadangan. Faktor ini harus diperhatikan dalam menentukan lokasi pembuangan tanah atau batuan penutup dantailing(waste dumpdantailing impoundment), pabrik pengolahan bijih, bengkel dan fasilitas lainnya.Syarat-syarat untuk dapat melaksanakan penaksiran cadangan suatu daerah penambangan, antara lain :1)Suatu taksiran cadangan harus mencerminkan kondisi geologis dan karakter atau sifat dari mineralisasi.2)Model cadangan yang akan digunakan untuk perancangan tambang harus konsisten dengan metode penambangan dan teknik perencanaan tambang yang akan diterapkan.3)Taksiran yang baik harus didasarkan pada data faktual yang diolah atau diperlakukan secara objektif.4)Metode penaksiran yang digunakan harus memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi.Tahap pertama setelah penaksiran cadangan selesai dilakukan adalah memeriksa atau mengecek taksiran kadar blok (unit penambangan terkecil). Hal ini dilakukan dengan menggunakan data pemboran (komposit data assay) yang ada disekitarnya. Setelah penambangan dimulai, taksiran kadar dari model cadangan harus dicek ulang dengan kadar dan tonase hasil penambangan yang sesungguhnya.

B.METODE PENAKSIRAN CADANGAN

Prinsiputamadalampenaksiran cadangan adalah bagaimana mendapatkan suatu nilai pengganti terbaik dari sejumlah perconto yang diambil dari suatu badan mineral. Secara lebih spesifik kita ingin menaksir kadar pada suatu lokasi dimana kita tidak memiliki data dengan menggunakan sejumlah perconto yang letaknya dekat dengan lokasi tersebut.Ada berbagai metode untuk menghitung cadangan sesuai dengan kondisi geologi dan mineralogi endapan. Berbagai metode tersebut telah dikembangkan dari metode konvensional (klasik) yang manual sampai metode geostatistik dengan komputer. Metode geostatistik secara bertahap telah menggantikan penggunaan metode konvensional. Metode geostatistik penjelasan secara rinci tidak akan dibahas dalam kesempatan ini.Untuk memilih salah satu di antara metode itu diperlukan beberapa pertimbangan, yaitu analisis geologi cadangan, tujuan perhitungan cadangan, sistem penambangan dan prinsip-prinsip dari interpretasi dan eksplorasi yang dipakai. Metode tertentu lebih sesuai dipakai untuk endapan dengan bentuk geometri dan distribusi kadar yang tertentu pula. Endapan dengan bentuk geometri kompleks dan distribusi kadar yang tinggi akan lebih cocok bila dihitung dengan Metode Krigging. Untuk endapan dengan bentuk geometri sederhana dengan distribusi kadar atau koefisien variasi rendah akan lebih efektif dihitung dengan metode penampang yang sederhana.Metode-metodekonvensionalyangdigunakanuntuk perhitungan cadangan adalah sebagai berikut :1) Menurut G. Popov : Metode rata-rata faktor dan luasa.Metode analogb.Metode blok-blok geologiMetode blok-blok penambangana.Blok terbuka pada empat sisi pekerjaan bawah tanahb.Blok terbuka pada tiga sisi pekerjaan bawah tanahc.Blok terbuka pada dua sisi pekerjaan bawah tanahd.Blok terbuka pada satu level dan perpotongan pada kedalaman pemboranMetodecross-sectiona.Metode standarb.Metodelinearc.MetodeisolineMetode Analitika.Metodetriangle(segitiga)b.Metode poligon1)Penyebaran lubang bor tidak teratur2)Penyebaran lubang bor teraturi.Jaringan kerja bujur sangkarii.Grid papan catur2) Menurut Park adalah : Regulara.Included areab.Excluded areac.Semi regularIrregulara.Area of influenceb.Triangle groupingc.Cross-sectionBerikut ini uraian mengenai beberapa metoda yang biasa diaplikasikan :1) Metode PenampangMelintangPenampang melintang disusun dari kombinasi antara peta garis singkapan (cropline) batubara dengan data pemboran (log bor). Penampang melintang per seam disusun dengan melakukan interpolasi antar data lapisan (seam) pada setiap titik bor yang berdekatan. Garis penampang melintang sebaiknya selalu diusahakan tegak lurus jurus garis singkapan batubara.Penampang seam berguna untuk memudahkan perhitungan sumberdaya sekaligus cadangan batubara salah satunya dengan menggunakan rumusmean area. Data tersebut juga dapat digunakan untuk menghitung cadangan tertambang dengan memasukkan asumsi sudut lereng ke dalamnya.Cadangan dihitung berdasarkan luas daerah batas seam pada penampang yang bersebelahan. Volume cadangan yang dihitung adalah volume antara dua penampang yang bersebelahan. Perhitungan volume dilakukan menggunakan rumusmean area.

V = L /2 (S1 + S2)

keterangan :V = Volume daerah yang ditaksir (m3)L = Jarak antar Penampang (m)S = Luas daerah penampang batubara pertama dan kedua (ton/m3)Selain menggunakan rumus mean area, perhitungan ini juga dapat dilakukan menggunakan rumus kerucut terpancung, rumus prismoida dan rumus obelisk.Faktor tonase biasanya diperoleh untuk masing-masing material secaraempirik. Kemudian tonase untuk masing-masing penampang dijumlahkan untuk memberikan gambaran total tonase cadangan batubara. Perkiraan akhir untuk kualitas batubara diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata tertimbang (weighted average)untuk masing-masing seam atau area perhitungan.2) Metode Penampang Horizontal

Walaupun metode penampang vertikal telah banyak digunakan untuk penaksiran cadangan bijih pada masa lalu, sekarang metode ini telah banyak digantikan oleh teknik-teknik berdasar pada penggunaan penampang horizontal.Metode penampang horizontal pada dasarnya melakukan perhitungan volume berdasarkan luas daerah juga. Nilai-nilai elevasi yang diperoleh daridatapemborandikorelasikan secara horizontal membentuk permukaan lapisan menggunakan prinsip triangulasi atau daerah pengaruh. Kemudian permukaan ini dihitung luasnya, dan luas permukaannya dikalikan dengan rata-rata ketebalan lapisan untuk memperoleh volume seam yang diinginkan.3) Metode Triangular

Metode triangular adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung cadangan batubara. Di dalam metode triangular, masing-masing titik batas material pada lubang bor dijadikan ujung sebuah segitiga sehingga akan dihasilkan suatu permukaan yang terdiri dari gabungan segitiga-segitiga dan dihasilkan seam berupa prisma-prisma segitiga yang teridiri dari dua buah segitiga yang sejajar dengan jarak vertikal sebesar ketebalan lapisan. Jika prisma segitiga yang terbentuk memiliki ketebalan yang tetap, maka volumenya akan sama dengan luas daerah dikalikan dengan ketebalan, dan untuk memperoleh tonnase, maka dikenakanlah faktor tonase yang sesuai.4) Metode Poligon

Metode poligon merupakan metode penaksiran yang konvensional. Metode ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri sederhana.Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada ditengah-tengah poligon sehingga metode ini sering disebut metode poligon daerah pengaruh (area of influence).Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik sampel dengan satu garis sumbu. Poligon dibangun dari titik-titik pada garis hubung dengan jarak batas terhadap pusat poligon yang selalu sama dengan jarak batas pusat poligon disebelahnya. Di dalam poligon, kadar diasumsikan konstan dan sama dengan kadar pada lubang bor di dalamnya. Dalam kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran poligon dengan jarak titik terdekat(rule of nearest point),yaitu nilai hasil penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai sampel yang terdekat.5) Menurut U.S. Geological Survey, 1980

Perhitungan sumberdaya batubara dilakukan berdasarkan berat batubara per unit volume, luas daerah yang melingkupi sumberdaya yang akan dihitung, dan rata-rata ketebalan seam.Metode ini dianggap sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara yang berbentuk tabular dengan ketebalan dan kemiringan yang relatif konsisten. Prosedur perhitungan dalam sistem USGS adalah dengan membuat lingkaran-lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara, yaitu singkapan batubara dan lokasi pemboran.Untuk batubara dengan kemiringan lapisan kurang dari 30 derajat, daerah dalam radius lingkaran 0-400 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terukur dan daerah radius 400-1200 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terunjuk. Sedangkan untuk batubara dengan kemiringan lebih dari 30 derajat, radius lingkaran-lingkaran dicari harga proyeksinya ke permukaan terlebih dahulu. Tonase batubara diperkirakan dengan rumus sebagai berikut :

A x B x C = tonase batubara

Keterangan :A = rata-rata ketebalan seam (m)B = berat batubara per unit volume yang sesuai (ton/m3)C = luas daerah dasar batubara (m2)

6) ModelGridded Seam (Model Blok stratigrafi)Dasar aplikasi teknik-teknik komputer untuk penaksiran tonase dan kadar adalah membagi-bagi cebakan dan memvisualisasikan cebakan sebagai kumpulan blok-blok, kemudian blok-blok inilah yang akan diamati untuk memperkirakan tonase dan kadar. Untuk pemodelan batubara dan cebakan-cebakan berlapis yang memiliki penyebaran lateral biasanya digunakan modelgridded seam. Secara lateral endapan batubara dan daerah sekitarnya dibagi menjadi sel-sel yang teratur, dengan lebar dan panjang tertentu. Adapun dimensi vertikalnya tidak dikaitkan dengan tinggi jenjang tertentu, melainkan dengan unit stratigrafi dari cebakan yang bersangkutan. Permodelan dilakukan dalam bentuk puncak, dasar, dan ketebalan dari unit stratigrafi. Kadar dari berbagai bahan galian atau variabel dimodelkan untuk setiap lapisan.Dalam melakukan perhitungan cadangan, parameter-parameter yang penting adalah :a.Ketebalan dan luasb.Kadar dari bijihc.Berat jenis bijihC.KONSEP PENAMBANGANDalam merencanakan suatu tambang batubara perlu pemahaman mengenai Konsep Penambangan dan Perancangan Penambangan yang benar untuk suatu tambang terbuka batubara. Hal ini menjadi penting karena penataan lahan bekas tambang seharusnya menjadi bagian perencanaan tambang.

1. Pemilihan Daerah PenambanganPemilihan daerah penambangan tentunya harus didasarkan pada hasil Kajian Geologi Tambang akan diperoleh daerah penambangan tersebut. Beberapa faktor yang menyebabkan suatu daerah dapat dikatagorikan potensial adalah :Penyebaran batubara yang merata.Jumlah cadangan yang besar.Lapisan batubara yang tebal.Kualitas batubara yang baik.Perhitungan cadangan tertambang pada daerah tambang tersebut dapat menghasilkan nisbah kupas yang bervariasi. Besarnya nisbah kupas pada tambang-tambang ini disebabkan antara lain oleh kondisi topografi dan hilangnya penyebaran lapisan batubara pada daerah tersebut.Oleh karena itu daerah yang mempunyai nisbah kupas > 12 : 1 dianggap tidak ekonomis untuk ditambang saat ini. Lapisan penutup di atas lapisan batubara maupun antara lapisan batubara pada umumnya terdiri darisiltstone, mudstonekadang-kadang dengan sisipanshallycoaldansandstone.Kemiringan lapisan batubara berkisar antar 8 35 derajat.2. Tahapan PenambanganDua pendekatan rancangan tambang terbuka :Mempertimbangkan persoalan tahapan pemindahan material per blok untuk memenuhi produksi.Mempertimbangkan pemindahan material yang berhubungan sangat erat dengan peralatan yang digunakan.Pada tambang terbuka daerah penambangan cukup luas sehingga memungkinkan pemakaian alat-alat yang besar. Dalam pemilihan metoda penambangan perlu memperhatikan pertimbangan teknis yang didasarkan atas :Faktor geografi dan geologiLokasi :penentuan pemakaian alat penambanganCurah hujan, temperatur, iklim dan ketinggian akan berpengaruh terhadap produktifitas alat.Faktor geologi yang berpengaruh seperti keadaan permukaan, jumlah lapisan batubara, kemiringan batubara, dan ketebalan tanah penutup.Ukuran dan distribusi lapisan batubaraKetersediaan peralatan dan kesesuaian dengan peralatan lainGeoteknikUmur tambangProduksiSistem Penambangan BatubaraKegiatan-kegiatan dalam tambang batubara terbuka meliputi :Persiapan daerah penambanganPemboran dan peledakan atau penggaruanPengupasan dan pembuangan tanah penutupPemuatan dan pembuangan tanah penutupReklamasiTeknik penambangan pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi dan topografi daerah yang akan ditambang.Kegiatan penambangan selalu menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan, oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam penambangan harus mengetahui/mengerti akibat-akibat yang mungkin akan ditimbulkan dari kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga dapat diusahakan dampak negatif yang sekecil mungkin.Contoh jenis peralatan tambang dan peralatan bantu utama yang akan digunakan dalam sistem penambangan seperti yang telah diuraikan di atas adalah seperti yang terlihat pada Tabel 1

Tabel 12.1. Contoh Peralatan Tambang Yang Diperlukan Berdasarkan Aktivitas(Laporan Akhir Proyek Bina Pertambangan, ITB, 2000)AktivitasPeralatan/Bahan

Pembongkaran, penggaruan, dan penggusuranBuldoser dengansingle shank (giant) ripperdandouble shank ripper

Pemboran dan peledakan- Alat bor : CRD dan Kompresor- Bahan peledak : ANFO (bahan peledak utama) dan Power Gel (primer)- Alat bantu peledakan : NONEL, sumbu ledak, sumbu api,plain detonator.

Penggalian dan pemuatanShoveldanbackhoe

PengangkutanTruk jungkit

3. Cadangan Tertambang

Seperti telah dijelaskan dalam Kajian Geologi Tambang, perhitungan cadangan tertambang dilakukan dengan perhitungan dilakukan dengan metode penampang atau metode lainnya.

4. Strategi Penambangan

Perancangan penambangan pada daerah tambang pada umumnya dilakukan berdasarkan batasan nisbah kupas.

D. PERANCANGAN PENAMBANGAN1. Rencana ProduksiSemua perusahaan tambang merencanakan beroperasi dengan tingkat produksi batubara per tahun. Produksi tahun ke-1 biasanya lebih kecil dari tahun-tahun berikutnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada tahun awal penambangan selain kegiatan penambangan juga diperlukan berbagai kegiatan lainnya seperti persiapan permuka kerja, pembuatan jalan keoutside dump, dan lain sebagainya.Rencana produksi untuk setiap tahun memperhatikan pengaruh curah hujan terhadap produksi batubara.Rencana produksi bertahap seperti yang dijelaskan di atas selanjutnya menjadi panduan untuk menentukan batas kemajuan penambangan setiap tahun.2. Kriteria PenambanganKriteria penambangan pada umumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :Faktor struktur geologiFaktor geoteknikFaktor hidrologi dan hidrogeologiData dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan :-Waktu kerja-Sifat fisik material-Efisiensi kerja peralatan3. Rancangan Penambangan1) Permuka kerja penambanganPermuka kerja penambangan adalah medan kerja di mana kegiatan penggalian/penambangan batubara sedang berlangsung. Satu permuka kerja membutuhkan satu armada peralatan tambang yang terdiri dari satu unit alat gali-muat dengan beberapa unit alat angkut dan dibantu satu unit alat garu-dorong. Dalam satu pit penambangan mungkin terdapat satu atau lebih permuka kerja. Jika pit cukup luas dan dengan alasan kebutuhan produksi maka beberapa permuka kerja dapat beroperasi secara bersamaan. Banyaknya permuka kerja yang harus beroperasi dalam penambangan ditentukan oleh jumlah armada peralatan penambangan batubara yang dibutuhkan berdasarkan target produksi.2) Batas penambangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan batas tambang terbuka adalah batas Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi, penyebaran lapisan batubara, dimensi lereng aman, rencana produksi, nisbah kupas, aliran sungai, dan jalan negara yang melewati tambang tersebutPenentuan batas lereng akhir tambang juga mengacu pada nisbah kupas dan dimensi maksimum lereng yang aman berdasarkan rekomendasi Kajian Geoteknik. Rencana produksi akan menentukan batas pit yang akan ditambang setiap tahun dengan nisbah kupas tertentu.Batas penambangan tiap semester/tahun baik ke arah lateral (luas bukaan tambang) maupun vertikal (posisi lantai tambang) diwujudkan dalam peta kemajuan tambang tiap tahun.

3) Arah dan urutan penambangan

Arah kemajuan penambangan adalah dari daerah singkapan ke arah tegak lurus jurus lapisan batubara sampai lereng akhir penambangan, kemudian bergerak maju ke daerah penambangan tahun berikutnya mengikuti penyebaran lapisan batubara.Pemilihan urut-urutan penambangan terutama didasarkan pada pertimbangan teknis operasional serta cadangan yang ada

4) Kegiatan Penambangan

Penambangan batubara biasanya dilakukan dengan siklus konvensional yaitu menggunakan kombinasi peralatanshovel/ backhoedan truk jungkit serta buldoser. Metode ini mempunyai fleksibilitas dan selektivitas dalam penggalian, serta ketersedian alat baik jenis maupun ukuran di pasaran.Operasi penambangan setiap tahunnya terdiri kegiatan pembersihan lahan yang dilaksanakan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan penggalian/ pemberaian, pemuatan dan pengangkutan yang dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Artinya, sementara kegiatan pembersihan lahan terus berlangsung dan setelah luas lahan yang dibersihkan cukup dan aman untuk tempat kerja alat gali, maka kegiatan penggalian/pemberaian dapat segera dimulai. Kegiatan ini diikuti dengan kegiatan pemuatan dan pengangkutan, baik untuk batubara maupun lapisan penutup.

5) Pembersihan lahan

Untuk menyediakan tempat kerja bagi alat gali-muat dan alat angkut perlu dilakukan pembersihan lahan. Pembersihan lahan ini dilakukan terhadap vegetasi/pohon-pohon yang terdapat di sekitar daerah operasi penambangan dengan menggunakan buldoser.

6) Penanganan tanah pucuk

Pertimbangan penanaman kembali daerah bekas tambang untuk mengurangi kerusakan lingkungan (reklamasi) memerlukan suatu strategi untuk penanganan tanah pucuk. Tanah pucuk ini nantinya akan disebar pada bagian teratas dari tumpukan lapisan penutup, baik di lokasioutside dumpmaupun di lokasibackfilling.Tanah pucuk akan dikupas dan dimuat ke dalam truk jungkit dengan menggunakan alat muat kemudian diangkut ke lokasi penimbunan dan langsung disebar di atas timbunan lapisan penutup, kecuali pada awal penambangan karena belum ada timbunan lapisan penutup maka tanah pucuk akan ditumpuk di dekat lokasioutside dumpsebelum disebar di atas timbunan lapisan penutup.

7) Penggalian/pemberaian, pemuatan dan pengangkutan lapisan penutupSeperti telah diuraikan sebelumnya, teknik penggalian yang direkomendasikan adalah :Penggalian bebas untuk tanah pucukPenggaruan untuk batubara,mudstone, sebagiansandstonedansiltstonePeledakan untuk sebagian batuan keras, bila ada.Oleh sebab itu penanganan lapisan penutup (overburden dan interburden) akan dilakukan dengan cara sebagai berikut :Penggalian/pemberaianPemuatanPemuatan lapisan penutup ke dalam alat angkut baik dari hasil penggaruan maupun hasil peledakan adalah menggunakan alat muat.PengangkutanPengangkutan lapisan penutup ke lokasi penimbunan adalah menggunakan truk jungkit.8) Penggalian/pemberaian, pemuatan dan pengangkutan batubaraPada umumnya penanganan lapisan batubara akan dilakukan dengan cara sebagai berikut :PenggaruanPenggaruan batubara dengan menggunakan buldoser yang dapat dilengkapi dengansingle/double shank ripper.PemuatanPemuatan batubara ke dalam alat angkut menggunakan alat muat.PengangkutanPengangkutan lapisan batubara keROM stockpilemenggunakan truk jungkit (rigid truck).9) Jalan tambang

Yang dimaksud dengan jalan tambang adalah jalan yang menghubungkan permuka kerja dengan lokasiROM stockpiledan lokasi penimbunan lapisan penutup. Jalan tambang disiapkan untuk untuk dua jalur pengangkutan truk jungkit.

10) Perencanaan penimbunan lapisan penutup

Dalam perencanaan penimbunan lapisan penutup, penimbunan di lokasioutside dumphanya akan dilaksanakan sampai tersedianya daerah bekas penambangan yang cukup luas untuk dapat melaksanakanbackfilling.Cara seperti ini selain mengurangi biaya produksi (karena jarak angkut lapisan penutup berkurang) juga mengurangi kerusakan lingkungan akibat bekas penambangan. Denganbackfillinglubang-lubang bekas tambang diisi kembali sehingga persiapan pelaksanaan reklamasi dapat segera berjalan.Untuk keperluan penimbunan di luar pit ini telah dipilih lokasi timbunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi penimbunan tanah adalah sebagai berikut :jarak yang tidak terlalu jauh dari permuka kerja tambangtidak ada cadangan batubara di bawah lokasi yang dipilihtidak mengganggu daerah yang akan ditambangtopografi permukaan berupa lembah.Untuk menjaga agar lereng timbunan tetap aman, perancangan penimbunan tanah di luar pit maupunbackfillingselalu mengikuti dimensi timbunan yang telah direkomendasikan oleh Kajian Geoteknik.

11) Kebutuhan PeralatanKebutuhan alat-alat tambang dihitung dengan cara membagi target produksi per jam dengan produktivitas alat per jam. Target produksi per jam didapatkan dengan cara membagi target produksi per tahun dengan jam kerja efektif alat per tahun.Peralatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi peralatan tambang utama dan peralatan penunjang.E. APLIKASI MINESCAPE 4Minescape 4 merupakan salah satu perangkat lunak terpadu yang dirancang khusus untuk industri pertambangan. Minescape yang berintikan sistem grafik CAD 3D dengan produk-produk aplikasinya memungkinkan penggunanya secara interaktif membuat dan mengolah model-model geologi tiga dimensi serta desain tambang dalamPlatform Silicon GraphicsdanSun UNIX. Aplikasi Minescape merupakan inti dari sistem Minescape meliputi sistem dasar dari program, bahasa pemrograman, struktur data,library, alat-alat dan modul-modul yang merupakan bagian perangkat lunak Minescape.Komponen-komponen Minescape meliputi :GTI (Graphic Task Interface)GTI merupakan sistem minescape yang menyediakan manajemeninterfaceyang akan gambar-gambar dan secara visual berbeda dari lingkungan Minescape. GTI terdiri daribase windowdan berisi sejumlahPageyang dapat dikonfigurasikan untuk kebutuhan pemakai dan ditampilkan sebagai tab-tab dalamtabdeck.PagePage(halaman layar) merupakan gabungan jendela yang menjalankan fungsi-fungsi khusus dan ditampilkan di dalam GTIWindow. Secara umumPageada dua macam, yaitumonitor pageyang menyediakan layanan pemantauan dan kontrol terhadap modul-modul yang dijalankan dan minescape page yang menyediakan fungsi-fungsi Minescape.CADWindowCADWindowmenampilkan grafis 3D CAD dari Minescape (Computer Aided Design).FormFormat merupakanwindowtersendiri yang menampilkan parameter dan data yang relevan untuk mengoperasikan Minescape secara khusus serta memungkinkan anda untuk melihat, memanipulasi parameter secara interaktif dan menyerahkan modul-modul tersebut untuk dijalankan.Produkadalah perangkat lunak khusus yang dipadukan dengan aplikasi Minescape.Produk-produktambahanmemberikan kehandalan dalam aplikasi dan fungsi-fungsi tambahan yang khusus pada operasi-operasi tertentu (misalnyaQuality,Stratigraphic ModellingdanUnderground Design). Produk-produk yang tersedia dalam keluaran ini meliputi :Blasthole DatabaseStratigraphic ModellingBlock ModellingQualityOpen Cut Mine DesignUnderground Coal Mine DesignMine SurveyingReservesHaul Road DesignDrill & Blast DesignDragline ModellingScheduling

Truck Route

1. Arti PerencanaanPerencanaan dapat diartikan sebagai kegiatan berikut : Penentuan tujuan dan sasaran kegiatan yang ingin dicapai. Proses persiapan secara sistematik mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan menggunakan sumber dan kemampuan yang tersedia secara berdaya guna dan berdaya hasil. Pembahasan dari persoalan, kemungkinan dan kesempatan yang dapat terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan. Penentuan dari tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan berdasarkan analisa tujuan dan kesempatan.2. Fungsi PerencanaanFungsi perencanaan tergantung dari jenis perencanaan yang digunakan dan sasaran yang dituju, tetapi secara umum fungsi perencanaan dapat dikatakan antara lain sebagai berikut : Pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan dan kegagalannya mungkin terjadi. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian. Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik. Penyusunan urutan kepentingan tujuan. Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian. Cara penggunaan dan penempatan sumber secara berdaya guna dan berdaya hasil.3. Tujuan Perencanaan TambangTujuan dari pekerjaan perencanaan tambang adalah membuat suatu rencana produksi tambang untuk sebuah cebakan bijih yang akan : Menghasilkan tonase bijih pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan biaya yang semurah mungkin. Menghasilkan aliran kas (cash flow) yang akan memaksimalkan beberapa kriteria ekonomik seperti rate of return atau net present value.4. Masalah Perencanaan TambangMasalah perencanaan tambang merupakan masalah yang kompleks karena merupakan problem geometrik tiga dimensi yang selalu berubah dengan waktu.Geometri tambang bukan satu-satunya parameter yang berubah dengan waktu.Parameter-parameter ekonomi penting yang lain pun sering merupakan fungsi waktu pula.5. Ruang Lingkup Perencanaan TambangAgar perencanaan tambang dapat dilakukan dengan lebih mudah, masalah ini biasanya dibagi menjadi tugas-tugas sebagai berikut :1. Penentuan batas daripitMenentukanbatas akhirdari kegiatan penambangan (ultimate pit limit) untuk suatu cebakan bijih. Iniberarti menentukan berapa besar cadangan bijih yang akan ditambang (tonase dan kadarnya) yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari cebakan bijih tersebut. Dalam penentuan batas akhir daripit, nilai waktu dari uang belum diperhitungkan.2. PerancanganpushbackMerancang bentuk-bentuk penambangan (minable geometries) untuk menambang habis cadangan bijih tersebut mulai dari titik masuk awal hingga ke batas akhir daripit. Perancangan pushback atau tahap-tahap penambangan ini membagi ultimatepitmenjadi unit-unit perencanaan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat masalah perancangan tambang tiga dimensi yang kompleks menjadi lebih sederhana. Pada tahap ini elemen waktu sudah mulai dimasukkan ke dalam rancangan penambangan karena urut-urutan penambanganpushbacktelah mulai dipertimbangkan.3. Penjadwalan produksiMenambang bijih dan lapisan penutupnya (waste) di atas kertas, jenjang demi jenjang mengikuti urutanpushback, dengan menggunakan tabulasi tonase dan kadar untuk tiappushbackyang diperoleh dari tahap 2). Pengaruh dari berbagai kadar batas (cut off grade) dan berbagai tingkat produksi bijih danwastedievaluasi dengan menggunakan kriteria nilai waktu dari uang, misalnyanet present value. Hasilnya akan dipakai untuk menentukan sasaran jadwal produksi yang akan memberikan tingkat produksi dan strategi kadar batas yang terbaik.4. Perencanaan tambang berdasarkan urutan waktuDengan menggunakan sasaran jadwal produksi yang dihasilkan pada tahap 3), gambar atau peta-peta rencana penambangan dibuat untuk setiap periode waktu (biasanya per tahun). Peta-peta ini menunjukkan dari bagian mana di dalam tambang datangnya bijih danwasteuntuk tahun tersebut. Rencana penambangan tahunan ini sudah cukup rinci, di dalamnya sudah termasuk pula jalan angkut dan ruang kerja alat, sedemikian rupa sehingga merupakan bentuk yang dapat ditambang. Peta rencana pembuangan lapisan penutup (waste dump) dibuat pula untuk periode waktu yang sama sehingga gambaran keseluruhan dari kegiatan penambangan dapat terlihat.5. Pemilihan alatBerdasarkan peta-peta rencana penambangan dan penimbunan lapisan penutup dari tahap 4) dapat dibuat profil jalan angkut untuk setiap periode waktu. Dengan mengukur profil jalan angkut ini, kebutuhan armada alat angkut dan alat muatnya dapat dihitung untuk setiap periode (setiap tahun). Jumlah alat bor untuk peledakan serta alat-alat bantu lainnya (dozer, grader, dll.) dihitung pula.6. Perhitungan ongkos-ongkos operasi dan kapitalDengan menggunakan tingkat produksi untuk peralatan yang dipilih, dapat dihitung jumlah gilir kerja (operating shift) yang diperlukan untuk mencapai sasaran produksi. Jumlah dan jadwal kerja dari personil yang dibutuhkan untuk operasi, perawatan dan pengawasan dapat ditentukan. Akhirnya, ongkos-ongkos operasi, kapital dan penggantian alat dapat dihitung.Catatan:peta-peta yang dihasilkan dalam tahap 1), tahap 2) dan tahap 4) merupakan peta tampak atas (plan/level maps).3. TAHAPAN DALAM PERENCANAAN3.1 PendahuluanTahapan dalam perencanaan menurut LEE (1984) dan Taylor (1977) dapat terbagi tiga tahap, yaitu :1. Studi Konseptual.Studi pada tahap pekerjaan awal ini merepresentasikan suatu transformasi dari suatu ide proyek kedalam usulan investasi yang luas dengan menggunakan metoda-metoda perbandingan dari definisi ruang lingkup dan teknik-teknik estimasi biaya untuk mengidentifikasikan suatu kesempatan investasi yang potensial. Biaya modal dan biaya operasi biasanya didekati dengan perkiraan nisbah yang menggunakan data historik.Studi ini akan menekankan pada aspek investasi yang utama dari usulan penambangan yang memungkinkan. Persiapan studi ini pada umumnya adalah pekerjaan dari satu atau dua insinyur. Hasil dari studi ini dilaporkan sebagai evaluasi awal.Studi ini sering juga disebutorder of magnitudes studiesatauscoping studies.Pada umumnya berdasarkan data sementara/tak lengkap dan yang keabsahannya masih diragukan.Hasilnya biasanya merupakan suatu dokumen intern dan tidak disebarluaskan di luar perusahaan yang bersangkutan.Di samping meninjau kemungkinan diteruskannya proyek ini, tujuan lainnya adalah menentukan topik yang harus dievaluasi secara mendalam pada studi yang lebih rinci di masa yang akan datang.2. Pra Studi KelayakanSrudi ini adalah suatu pekerjaan pada tingkat menengah (intermedia) dan secara normal tidak untuk mengambil keputusan. Studi ini mempunyai obyektif didalam penentuan apakah konsep proyek tersebut menjustifikasi suatu analisis detail oleh suatu studi kelayakan (apakah studi kelayakan diperlukan) dan apakah setiap aspek dari proyek adalah kritis dan memerlukan suatu investigasi yang mendalam melalui suatu studi pendukung.Studi ini harus dipandang sebagai suatu tahap menengah antara studi konseptual yang tidak mahal dan suatu studi kelayakan yang relatif mahal. beberapa dari studi ini dibuat oleh suatu tim (terdiri 2 & 3 orang). Kedua atau ketiga orang ini mempunyai akses ke konsultan dalam berbagai bidang, selain dapat berupa usaha dari multi group.Data yang digunakan lebih lengkap dan kualitasnya lebih baik.Beberapa pekerjaan paling tidak telah dilakukan untuk semua aspek penting dari proyek seperti pengujian metalurgi bijih, geoteknik, lingkungan, dsb.Bagi perusahaan tambang besar, studi pra-kelayakan ini cenderung masih dianggap sebagai dokumen intern. Perusahaan yang lebih kecil sering menggunakan dokumen ini untuk mencari dana di pasar modal untuk membiayai studi-studi selanjutnya. (Ingat kasus Bre-X/Busang!).3. Studi KelayakanSering pula disebut sebagaibankable feasibility study. Hasilnya merupakan suatubankble documentyang hampir selalu ditujukan untuk mencari modal untuk membiayai proyek tersebut. Karena itu, dokumen yang dihasilkan ini biasanya disebarluaskan pula di luar perusahaan.Semua aspek utama harus dibahas dalam tahap ini. Hampir semua aspek tambahan harus dibahas pula.3.2 Biaya PerencanaanBiaya perencanaan (Lee, 1984) bervariasi bergantung kepada ukuran dan faktor alamiah proyek, tipe dari studi yang dilakukan, jumlah alternatif yang harus diteliti dan sejumlah faktor lain.Atau bisa dinyatakan dalam persamaan berikut :Biaya = f (ukuran & sifat dari proyek, jenis studi, jumlahalternatif yang diinvestigasi, dll).Dalam rangka menghitung biaya atau bagian teknik dari studi tidak termasuk seperti ongkos pemilikan seperti ongkos pengeboran eksplorasi, uji metalurgi, lingkungan dan studi hukum, atau studi pendukung lainnya, biasanya dinyatakan sebagai persentase dari biaya modal dari proyek :Studi konseptual = 0,1 0,3 % dari biaya totalStudi pra kelayakan = 0,2 0,8 % dari biaya totalStudi kelayakan = 0,5 1,5 % dari biaya total3.3 Akurasi dari Estimasi3.3.1 Tonase dan kadarPada tahap studi kelayakan, karena pengambilan sampel yang banyak dan pemeriksaan yang berulang, kadar rata-rata dari penambangan dari beberapa tonase yang diumumkan, disukai karena diketahui memiliki limit yang dapat diterima, katakanlah 5%, dan diturunkan dari metoda statistik yang standar. Walaupun tonase yang pasti dari bijih mungkin untuk tambang terbuka diketahui jika pemboran eksplorasi dari permukaan, dalam kenyataannya tonase ultimat dari banyak endapan bervariasi karena ia tergantung pada biaya harga dihubungkan dengan panjang waktu proyek.Dua standar yang penting yang dapat didefinisikan untuk sebagian besar tambang terbuka adalah :1. Cadangan minimum bijih harus sebanding untuk keperluan yang dibutuhkan untuk seluruh tahun Cash Flow yang diproyeksikan dalam laporan studi kelayakan haruslah diketahui dengan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.2. Sebuah tonase ultimat yang potensial, diproyeksikan berlanjut dan optimistik, seharusnya dikalkulasikan dengan baik untuk mendefinisikan area tambahan yang berpengaruh untuk penambangan, dan dimana dumping area serta abngunan pabrik musti diletakkan.3.3.2 Unjuk kerjaUnit-unit dari penambangan open pit sudah memiliki rate unjuk kerja yang stabil dan biasanya dicapai jika bekerja dalam organisasi yang baik dan pengorganisasian alat (misal Shovel dan Truck) secara tepat. Unjuk kerja akan terganggu jika pekerjaan tambahan (pengupasan tanah penutup dalam sebuah pit) tidak mencukupi. Pemeliharaan harus dilakukan dan pekerjaan ini harus dijadwalkan secara baik dan disediakan dalam laporan studi kelayakan.3.3.3 BiayaBeberapa mata biaya, terutama ongkos oeprasi di lapangan, hanya berbeda sedikit dari tiap tambang dan dapat diketahui secara detail. Beberapa mungkin unik atau sukar untuk diperkirakan. Umumnya akurasi dalam modal atau estimasi biaya operasi kembali kepada akurasi dalam kuantitas, kuota yang ada atau unit harga, kecukupan ketentuan untuk ongkos tidak langsung dan overhead. Tendensi terakhir menunjukkan adanya batas yang meningkat.Akurasi dari modal dan estimasi dari biaya operasi meningkat ketika proyek meningkat dari studi konseptual ke pra kelayakan dan tahap studi kelayakan. Normalnya range yang bisa diterima untuk akurasi diberikan sebagai berikut :Faktor kesalahan dari studi konseptual + 30% dari biaya totalFaktor kesalahan dari pra studi kelayakan + 20% dari biaya totalFaktor kesalahan dari studi kelayakan + 10% dari biaya total.3.3.4 Harga dan perolehanPendapatan selama umur tambang adalah kategori utama dari uang. Itu harus membayar seluruhnya, termasuk pembayaran kembali dari investasi awal dari uang. Krena pendapatan adalah dasar yang terbesar dalam mengukur faktor ekonomi tambang sehingga lebih sensitif mengubah penerimaan daripada mengubah faktor-faktor lain dari jenis-jenis pengeluaran.Penerimaan ditentukan oleh kadar,recovery, dan harga dari produk metal. Oleh karenanya, harga adalah: (a) sejaun ini sangat sulit untuk estimasi dan (b) suatu jumlah yang besar diluar dari kontrol estimator. Walaupun mengabaikan inflasi, harga pembelian secara lebar bervariasi terhadap waktu. kecuali komoditi yang bisa dikontrol dengan tepat, mereka mengarah untuk mengikuti bentuk siklus.Departemen pemasaran harus menginformasikan hubungan suplai dan permintaan dan pergerakan harga metal. Mereka dapat juga menyediakan harga rata-rata metal di luar negeri dalam harga dolar sekarang, baik kemungkinan maupun konservatif. Harga terakhir berkisar 80% dari kemungkinan atau lebih. Idealnya, walaupun pada harga konservatif, harus tetap menguntungkan.4. CHECKLIST DATA AWAL YANG HARUS DIKUMPULKANPada awal tahap perencanaan untuk setiap proyek (tambang) yang baru, terdapat banyak faktor dari berbagai jenis yang harus dipertimbangkan. Beberapa faktor tersebut dapat dengan mudah diperoleh, sedangkan beberapa faktor lain diperoleh dengan suatu keharusan melakukan studi yang mendalam (misalnya geometri pit).Untuk menghindari ketidaklengkapan data, maka sebaiknya dibuat suatu checklist (rebel, 1975, Field Work Program Checklist for New Properties).Checklist Item1. Topografi1. USGS maps 1 : 500 1 : 1000b. Special Aerial or lamd survey establish control stations2. Kondisi iklim (Climate condition)a. Ketinggianb. Temperatur rata-rata bulanan sudah cukup.c. Prespitasi (untuk penirisan) rata-rata presipitasi tahunan rata-rata curah hujan bulanan rata-rata Run-off (keadaan normal dan flood/banjir)d. Angin, maks, tercatat dalam arah.e. Kelembaban.f. Delay.g. Awan, fog.3. Aira. Sumber : mata air, sungai, danau, bor.b. Ketersediaan : hukum, kepemilikan, biaya.c. Kuantitas : ketersediaan perbulan, kesempatan aliran, kemungkinan lokasi bendungan.d. Kualitas : sampel, perubahan-perubahan kualitas, efek kontaminasi.e. Sewage Disposal Methode.4. Struktur Geologia. Dalam daerah tambang.b. Disekeliling daerah tambang.c. Kemungkinan gempa bumi.d. Akibat pada slope (maks. slope).e. Estimasi dan kondisi fondasi.5. Air Tambanga. Kedalaman.b. Konduktivitas.c. Metode Penirisan.6. Permukaana. Vegetasi : tipe, metode pembabatan, biaya.b. Kondisi yang tidak biasa : danau, endapan deposit, pohon-pohon besar.7. Tipe/Jenis Batuan (Bijih, overburden)a. Sample untuk uji kemampuan dibor.b. Fragmentasi : Hardness, derajat pelapukan, bidang-bidang diskontinu, kecocokan untuk jalan.8. Lokasi untuk Konsentrator.a. Lokasi tambang, Haul up hill, down hill.b. Preparasi lokasi (cut, fill).c. Proses air : gravitasi, pompa.d. Tailing Disposal.e. Fasilitas pemeliharaan.9. Tailing Pond (daerah)a. Lokasi pipa.b. Alamiah, bendungan, danau.c. Pond overflow.10. Jalana. Peta jalanb. Informasi jalan-jalan yang ada : lebar, permukaan, batas maksimum beban batas maksimum load sesuai musim pemeliharaan.c. Jalan yang dibuat (harus) oleh perusahaan panjang profile cut and file jembatan pengkondisian tanah dll.11. Powera. Ketersediaan (PLN) : kilovolt, jarak (terdekat), biaya.b. Kabel ke SIB.c. Lokasi sub station.d. Kemungkinan untuk power station sendiri.12. Smeltinga. Ketersediaan pabrik.b. Metode pengapalan : jarak, alat angkut, awak, reet, dll.c. Biaya.d. Aspek terhadap lingkungan.e. Rel KA, dok.13. Kepemilikan lahana. Kepemilikan : begara, pribadi.b. Tata guna lahan.c. Harga tanah.d. Jenis oplians : sewa, beli, dll.14. Pemerintaha. Suasana politik.b. Hukum, UU pertambangan.c. Keadaan lokal.15. Kondisi ekonomia. Industri utama yang ada, berpengaruh ke infrastruktur.b. Kesediaan tenaga kerja.c. Skala penggalian.d. Struktur pajak.e. Ketersediaan sarana, toko, rumah sakit, sekolah, rumah.1. Ketersediaan material, termasuk bensin, semen, gravel.g. Pembelian.16. Lokasi Pembuangan (waste) : tambang, rumah sakit, perumahana. Jarak.b. Profil jalan.c. Kekungkinan proses lebih lanjut.17. Aksessibilitas dari kota utama ke luara. Metode transportasi.b. Realibilitas dan transportasi yang tersedia.c. Komunikasi.18. Metode mendapatkan informasia. Past records (pemerintah).b. Memelihara alat-alat komunikasic. Mengunpulkan conto.d. Pengukuran dan pengamatan lokasi lapangan.e. Survey lapangan1. Layout pabrik.g. Check untuk load informasih. Check hukum lokal.1. Personal inquiry dan observasi suasana politik dan ekonomi.2. Peta-peta.k. Cost inquiries.1. Material.m. Membuat utility, avaliability, inquiries.

Komentar :Leave a Comment Tag:mine planKategori :Materi Kuliahmine plan30042009KONSEP DASAR PERENCANAAN TAMBANG1. PENGERTIANPerencanaan adalah penentuan persyaratan dalan mencapai sasaran,kegiatan serta urutan teknik pelaksanaan berbagai macam kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan. Pada dasarnya perencanaan dibagi atas 2 bagian utama, yaitu:1. Perencanaan strategis yang mengscu kepada sasaran secara menyeluruh, strategi pencapaiannya serta penentuan cara, waktu, dan biaya.2. Perencanaan operasional, menyangkut teknik pengerjaan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai sasaran.Dari dasar perencanaan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu perencanaan akan berjalan dengan menggunakan dua pertimbangan yaitu pertimbangan ekonomis dan pertimbangan teknis. Untuk merealisasikan perencanaan tersebut dibutuhkan suatu program-program kegiatan yang sistematis berupa rancangan kegiatan yang dalam perencanaan penambangan disebut rancangan teknis penambanganRancangan teknis ini sangat dibutuhkan karena merupakan landasan dasar atau konsep dasar dalam pembukaan suatu tambang khususnya tambang bijih nikel.2. PERTIMBANGAN DASAR PERENCANAAN TAMBANGDalam suatu perencanaan tambang, khususnya tambang bijih nikel terdapat dua pertimbangan dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:3.3.1 Pertimbangan EkonomisPertimbangan ekonomis ini menyangkut anggaran. Data untuk pertimbangan ekonomis dalam melakukan perencanaan tambang batubara,yaitu:a. Nilai (value) dari endapan per ton batubarab. Ongkos produksi, yaitu ongkos yang diperlukan sampai mendapatkan produk berupa bijih nikel diluar ongkos stripping.c. Ongkosstripping of overburdendengan terlebih dahulu mengetahui stripping rationya.d. Keuntungan yang diharapkan dengan mengetahui Economic Stripping Ratio.e. Kondisi pasar3.3.2 Pertimbangan TeknisYang termasuk dalam data untuk pertimbangan teknis adalah:a. Menentukan Ultimate Pit Slope (UPS)Ultimate pit slope adalah kemiringan umum pada akhir operasi penambangan yang tidak menyebabkan kelongsoran atau jenjang masih dalam keadaan stabil. Untuk menentukan UPS ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: Stripping ratio yang diperbolehkan. Sifat fisik dan mekanik batuan Struktur Geologi Jumlah air dalam di dalam batuanb. Ukuran dan batas maksimum dari kedalaman tambang pada akhir operasic. Dimensi jenjang/benchCara-cara pebongkaran atau penggalian mempengaruhi ukuran jenjang. Dimensi jenjang juga sangat tergantung pada produksi yang diinginkan dan alat-alat yang digunakan. Dimensi jenjang harus mampu menjamin kelancaran aktivitas alat mekanis dan faktor keamanan. Dimensi jenjang ini meliputi tinggi, lebar, dan panjang jenjang.d. Pemilihan sistem penirisan yang tergantung kondisi air tanah dan curah hujan daerah penambangan.e. Kondisi geometrik jalanKondisi geometrik jalan terdiri dari beberapa parameter antara lain lebar jalan, kemiringan jalan, jumlah lajur, jari-jari belokan,superelevasi,cross slope, dan jarak terdekat yang dapat dilalui oleh alat angkut.f. Pemilihan peralatan mekanis yang meliputi: Pemilihan alat dengan jumlah dan type yang sesuai. Koordinasi kerja alat-alat yang digunakan.g. Kondisi geografi dan geologi TopografiTopografi suatu daerah sangat berpengaruh terhadap sistem penambanganyang digunakan. Dari faktor topografi ini,dapat ditentukan cara penggalian, tempat penimbunan overburden, penentuan jenis alat, jalur-jalur jalan yang dipergunakan,dan sistem penirisan tambang. Struktur geologiStruktur geologi ini terdiri atas lipatan, patahan, rekahan, perlapisan dan gerakan-gerakan tektonis. Penyebaran batuan Kondisi air tanah terutama bila disertai oleh stratifikasi dan rekahan.Adanya air dalam massa ini akan menimbulkan tegangan air pori.