survei dampak covid-19 di pertanian perspektif peternak...pernafasan dengan gejala batuk, flu,...
TRANSCRIPT
6 Mei 2020
Survei Dampak COVID-19 di Pertanian – Perspektif PeternakStudi kualitatif terkait perubahan perilaku peternak selama pandemi COVID-19 di tiga target provinsi PRISMA
Tentang Survei
Pasien COVID-19 pertama ditemukan tanggal 2 Maret
2020 di Jakarta dan pemerintah segera melakukan
sosialisasi yang intensif untuk mencegah penyebaran
virus sejak pertengahan Maret 2020.
PRISMA melakukan tiga survei kualitatif melalui telepon
kepada petani, peternak dan toko tani, pada pertengahan
April 2020 di masa transisi antara panen dan musim
tanam baru. Survei ini bertujuan untuk mengetahui
dampak COVID-19 di bidang pertanian setelah satu
bulan upaya sosialisasi intensif oleh pemerintah dalam
mencegah penyebaran virus.
Survei kepada peternak melibatkan 52 peternak di tiga
provinsi wilayah kerja PRISMA (Jawa Tengah, Jawa
Timur dan NTT). Survei ini mungkin tidak dapat mewakili
kondisi seluruh peternak di Indonesia tetapi diharapkan
dapat memberikan masukan bagi mitra PRISMA dalam
membuat strategi dalam kondisi pandemi COVID-19.
DesainRiset
Alat RisetAlokasi
Sumber DayaPelatihan
EnumeratorPengumpulan
DataPengolahan
DataAnalisa
DataPelaporan
Topik
UmumPemahaman peternak
tentang COVID-19
Aktivitas
PeternakanPerubahan aktivitas
peternakan selama
pandemi COVID-19
Input PeternakanTantangan dan inisiatif
terkait input peternakan
selama COVID-19
Penjualan produkPenjualan hewan ternak
selama pandemi
PembiayaanAkses pembiayaan petani
selama COVID-19
Penggunaan InternetPenggunaan internet
peternak selama COVID-19
Penerimaan InformasiCara peternak menerima
informasi
Umum
Pemahaman peternak tentang COVID-19
Pemahaman Peternak tentang COVID-19
Sumber informasi petani berasal dari tetangga, TV, radio, dan
internet. Dibeberapa kabupaten di NTT sosialisasi mengenai
COVID-19 dilakukan pemerintah setempat menggunakan “mobil
penyuluh”.
Peternak memahami bahwa COVID-19 adalah penyakit
pernafasan dengan gejala batuk, flu, menyebar dengan cepat
dan dapat menyebabkan kematian.
Hanya satu responden yang tidak memahami mengenai COVID-19
dan sisanya memahami bahwa pendemi virus belum bisa
disembuhkan.
99,8% peternak memahami informasi tentang COVID-19
Kredit foto: Media Indonesia
• Perubahan signifikan yang dilakukan sebagian besar responden
adalah tinggal di rumah selama pandemi.
• Juga terjadi perubahan perilaku higienis. Peternak babi di NTT
sebanyak 75% mengatakan mereka menjaga kebersihan
dengan mencuci tangan. 50% diantaranya juga menggunakan
masker saat berinteraksi dengan orang lain. Temuan serupa
juga disampaikan peternak sapi di Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
• Saat menjaga kesehatan pribadi dan melakukan pembatasan
jarak sosial, beberapa peternak juga menyadari untuk menjaga
kebersihan kandang babi untuk mencegah penyakit ASF.
Kebanyakan peternak sudah mengimplementasikan anjuran
pemerintah dalam hal cuci tangan, pakai masker dan menjaga jarak
Perubahan di Rumah Tangga Peternak karena COVID-19
2
1
2
1
5
4
4
2
0 1 2 3 4 5 6
Washing hands
Wearing mask
Reducing travels
Keep environment clean
Keep physical distancing
Doing activities at home
Perubahan di tingkat rumah tangga –peternak susu Jateng dan Jatim
EJ CJJatim Jateng
Peternak mengikuti instruksi pemerintah untuk
menghindari infeksi
Perubahan di Komunitas Peternak
▪ Sebagian besar responden (58% dari peternak babi NTT)
menyatakan bahwa mereka tidak lagi menghadiri pertemuan
kelompok yang meliputi pertemuan kelompok tani, arisan,
serta kunjungan lainnya.
▪ Para petani juga berlatih menjaga jarak sosial dan
menghindari tempat-tempat ramai seperti pasar tradisional
dan beberapa responden mengatakan mereka saat ini tidak
menghadiri tempat-tempat keagamaan.
Ya, tidak ada lagi pertemuan kelompok, ada instruksi dari
Bappeda yang mewajibkan kami untuk pulang ke rumah,
setiap rumah harus menyediakan sudut untuk mencuci tangan,
serta melakukan patroli pemantauan disetiap kabupaten.
Malang, Jawa Timur
8% 8%
17% 17% 17%
58%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Not going toplace ofworship
Wearing maskoutside
Avoid crowd Keep physicaldistance
School is off No communitygathering(arisan,
POKTAN,visiting each
other)
Perubahan di Tingkat Masyarakat –Peternak Babi di NTT
Not going
to places of
worship
Wearing a
mask
outside
No
communitygatherings
Avoidingcrowds
Physical
distancingSchool is
offTidak pergi ke
tempat ibadah
Mengenakan
masker saat
diluar
Menghindari
kerumunanMenjaga
jarak fisik
Sekolah
diliburkan
Tidak ada
pertemuan
masyarakat
Aktivitas Beternak
Perubahan perilaku beternak selama pandemi COVID-19
Perubahan Aktivitas Beternak
71%
29%
Perubahan pada Peternakan Unggas
Yes No
▪ Dibandingkan dengan sektor sapi, sapi perah dan babi,
responden dari sektor perunggasan NTT menghadapi
beberapa tantangan karena COVID-19 dalam hal:
• Pakan lengkap terbatas (terutama untuk ayam Arab)
• Bibit ayam umur sehari (DOC) terbatas, tidak tersedia
stok di kios
• Tidak ada pelanggan yang membeli ayam, karena
kebijakan untuk tinggal di rumah dan menjaga jarak
sosial
▪ Hanya 8% responden peternak babi di NTT yang
mengatakan bahwa ada sedikit perubahan dalam
pemeliharaan babi karena meningkatnya biaya.
▪ Sebagian besar peternak sapi perah di Jawa Timur dan Jawa
Tengah masih menjalankan bisnisnya karena peternak
menganggap pasar susu berjalan seperti biasa dan sapi
perah mereka dalam kondisi sehat.
▪ Tidak ada perubahan dalam layanan kesehatan hewan dan
inseminasi buatan untuk peternak sapi di Jawa Timur dan
Jawa Tengah.
12 12
11
1
11 11
10
1
0
2
4
6
8
10
12
14
No changes in dailymilking activity
No changes in healthand artificial
insemination schemeservice
No change in otheractivity (picking milkschedule, ordered
quantity, etc.)
There are changes inordered quantity and
quality of milk
CJ EJ
No changes in
health and
artificial
insemination
No changes in
other activity
(picking milk
schedule,
ordered quantity,
Perubahan pada Peternakan Unggas dan Sapi
No changes
to other
activities
i
There are changes in
ordered quantity and
quality of milk
Tidak ada
perubahan
pada aktivitas
lain
Tidak ada
perubahan pada
inseminasi
buatan
Tidak ada
perubahan pada
aktivitas lain
(jadwal memerah
susu, jumlah
pesanan, dll)
Ada perubahan
pada jumlah
pesanan dan
kualitas susu
JatimJateng
Ya Tidak
Perubahan Modal Beternak
33%
17%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Feed price increase Number of pigs solddecreased (pig rearing cost
decreased)
25% 25%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Using local feed Not buyingmedicine/vitamins
50%50%
Apa ada perubahan modal untuk beternakbabi?
Yes
No
Tidak ada perubahan karena… Ada perubahan karena…
Untuk saat ini bahan baku masih tersedia
di kios "Kuda Terbang", tetapi harganya
telah sedikit meningkat, air minum untuk
babi cukup dan kami menyimpan babi di
kandang.
Manggarai, NTT
▪ Hanya responden dari peternak babi NTT yang
menyebutkan perubahan biaya pemeliharaan karena
kenaikan harga pakan di pasar.
▪ Peternak babi NTT yang menyebutkan tidak ada
perubahan dalam biaya pemeliharaan dengan alasan
utama karena menggunakan pakan tradisional dan
alasan kedua karena mereka tidak membeli vitamin atau
vaksin.
Penghasilan petani perlahan menurun,
disisi lain, biaya untuk pemeliharaan babi
meningkat.
TTU, NTT
Ya
Tidak
Menggunakan
pakan lokalTidak membeli
obat/vitaminPeningkatan harga
pakanPenurunan jumlah babi
terjual (biaya ternak babi
menurun)
Perubahan Layanan Kesehatan Hewan dan Pembiakan
• Ketika ditanya tentang kondisi babi karena ASF, 58% responden
mengatakan mereka kehilangan babi karena ASF yang terjadi pada Maret
2020 tetapi hanya 33% petani yang menjaga kebersihan kandang babi,
memberi mereka makanan lengkap, dan chek kesehatan babi dengan
dokter hewan diberitahu bahwa babi mereka belum terkena ASF.
• Ada 8% responden peternak babi NTT yang tidak memiliki informasi
tentang ASF.
• 16% responden peternak babi NTT dan 14% peternak unggas NTT
menghadapi kesulitan untuk mengakses obat-obatan karena pekerja
hewan tidak lagi mengunjungi mereka dan persediaan kios terbatas.
• Sebagian besar peternak dan peternak sapi perah percaya diri dengan
kondisi kesehatan ternak mereka dan ada SOP tambahan untuk kegiatan
pemerahan ditambahkan untuk meningkatkan kebersihan.
Jika kita ingin memerah susu sapi, kita harus
membersihkan sapi, petani harus mencuci tangan
dan memakai masker sebelum memerah susu, dan
botol susu harus dicuci terlebih dahulu.
Probolinggo, Jawa Timur
5 55 5
0
1
2
3
4
5
6
Beef is still healthy Health service is stillnormal & get medicine
normally
Kondisi ternak sapi dan aksespada layanan kesehatan
CJ EJ
Ternak sapi
masih sehat
Layanan kesehatan
dan akses obat
masih normal
Ternak sapi
masih sehat
2
4
5 5
0
1
2
3
4
5
6
Worry about beef pricedecreasing
Willing to continue breeding
Beternak Setelah Pandemi
CJ EJ
Worried about beef Willing to continue
JatimJateng
JatimJateng
Cemas mengenai penurunan
harga daging sapiAkan lanjut beternak
Input Peternakan
Tantangan dan inisiatif sekitar input peternakan selama COVID-19
Perubahan dalam Akses Input - Pakan
• Semua responden peternak di Jawa Tengah dan Jawa Timur
menggunakan pakan konsentrat sebelum pandemi masih bersedia
untuk terus menggunakan pakan konsentrat yang sama setelah
pandemi. Merek pakan konsentrat yang masih akan digunakan oleh
responden termasuk Nutrifeed, Superfeed, dan Susfeed.
• Sejumlah besar responden dari peternak babi NTT (50%), peternak
unggas NTT (57%), peternak sapi dan peternak sapi perah Jawa Timur
dan Tengah (50%) menyebutkan sulitnya mengakses pakan karena
COVID-19 dan beberapa kios mulai membatasi pembelian per petani.
• Hampir setengah dari petani menyatakan bahwa ada perubahan dalam
memberi makan sapi perah karena beberapa bahan baku pakan sulit
didapatkan di pasar seperti pakan konsentrat, singkong, dan ampas
tahu.
14%
29%
57% 57%
86%
71%
43% 43%
Medicine forchicken
Vitamins forchicken
Chicken feed Day-Old-Chicken(DOC)
Tantangan dengan input – Unggas di NTT
Yes No
50%58%
17%
0%
50%42%
83% 83%
Pigs Feed Piglet Medicine Vitamin
Tantangan dengan input - Babi di NTT
Yes No
Pakan
BabiBibit Babi Obat VitaminBibit/anak Babi
Ada perubahan dalam distribusi
pakan unggas, beberapa toko tidak
mengizinkan pembelian pakan dalam
jumlah besar untuk merek tertentu
seperti Angsa dan 709.
Kupang, NTT
Pakan ternak sering terlambat
untuk kembali tersedia sejak
pandemi COVID-19.
Klaten, Jawa Timur
Tantangan utama: Pakan ternak
Obat untuk
ayam
Vitamin
untuk ayam
Pakan
ayam
Bibit ayam
umur sehari
(DOC)Ya Tidak
Ya Tidak
Perubahan dalam Akses Input - DOC/Anak Sapi/Babi
• DOC di NTT terbatas dan menyebabkan kenaikan harga.
• 86% peternak unggas NTT mengatakan bahwa mereka tidak
pernah mendengar tentang pembatasan input untuk memasuki
wilayah mereka, tetapi ada pembatasan dari pemerintah untuk DOC
Chicken Arab untuk memasuki NTT karena masalah izin dan
sertifikasi.
• Bagi peternak babi, masalah dalam mendapatkan anak babi
terutama karena ASF, peternak menderita kehilangan babi mereka,
termasuk babi dewasa dan anak babi. Beberapa petani juga fokus
pada penaburan babi untuk produksi anak babi yang disapih,
sehingga mereka masih memiliki stok untuk anak babi.
• Tidak ada masalah dengan ketersediaan anak sapi di Jawa Tengah
dan Jawa Timur karena petani secara teratur melakukan kegiatan
pembibitan.
Peternak unggas menghadapi kesulitan untuk mengakses DOC karena
COVID-19 dan peternak babi karena ASF
50%
58%
17%
0%
50%
42%
83% 83%
Pigs Feed Piglet Medicine Vitamin
Apakah Anda Mengalami Kesulitan untukMendapatkan Input Berikut selama Pandemi?
Yes No
Pig Feed Piglets Medicine Vitamins
Ya Tidak
Pakan
Babi
Bibit/anak
Babi
Obat Vitamin
Perubahan Penggunaan Input - Vitamin
• Sebagian besar petani di Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTT
mengatakan saat ini mereka masih tidak kesulitan untuk
mendapatkan obat dan vitamin karena mereka masih tersedia di kios
dan 14% mulai menghadapi kesulitan untuk mengakses obat-obatan
dan vitamin.
• Mereka yang menghadapi kesulitan karena:
• Obat untuk babi biasanya diresepkan oleh pekerja hewan
(PUSKESWAN) sehingga tidak ada kesulitan untuk mengakses
input jenis ini. Namun, beberapa petani mengatakan bahwa
sejak pandemi COVID-19 tidak ada pekerja hewan
(PUSKESWAN) yang berkunjung.
• Stok terbatas di kios seperti disebutkan oleh 29% peternak
unggas di NTT dan 25% peternak sapi perah di Jawa Tengah
dan Jawa Timur selama survei.
Petani mulai menghadapi tantangan dalam mengakses vitamin dan
layanan kesehatan hewan
14%
29%
57% 57%
86%
71%
43% 43%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Medicine forchicken
Vitamins forchicken
Chicken feed Day-Old-Chicken(DOC)
Apakah Anda Mengalami Kesulitan untukMendapatkan Input Berikut selama Pandemi?
Yes No
Sejauh ini, petani tidak memiliki masalah
pada ketersediaan obat-obatan, stok
dalam jumlah yang memadai dan harga
juga tidak banyak berubah, kecuali pakan.
Manggarai, NTT
Obat untuk
ayam
Vitamin
untuk ayam
Pakan
ayam
Bibit ayam
umur sehari
(DOC)Ya Tidak
Perubahan Harga Input
4
1 11 1 1
0
1
2
3
4
5
Feeding dairy cow Milk price Dairy medicine price Vitamines price
Perubahan harga input sapi perahsaat COVID-19
CJ EJ
Dairy feed Milk price Dairy medicine price Price of vitamins
14%
29%57%
Perubahan harga input unggas saatCOVID-19
Yes
No change
Not informed
• 14% responden unggas menginformasikan bahwa ada beberapa perubahan harga input. Pakan tradisional telah
meningkat dari Rp 500/kantong menjadi Rp1.000/kantong.
• Kelangkaan DOC mempengaruhi kenaikan harga DOC. Sebelum COVID-19 hanya Rp 1.150.000 per kotak
menjadi Rp1.250.000 per kotak.
• 67% peternak babi dari survei menjelaskan bahwa perubahan dalam biaya pemeliharaan babi sebagian besar
disebabkan oleh kenaikan harga pakan lengkap seperti Pokpan menaikkan harga mereka dari IDR 430.000 per
karung menjadi Rp 450.000 per karung di Karot, Manggarai.
• Disisi lain harga pakan babi dari Merek EGP 703 telah menurun dari Rp 420.000 per karung menjadi 395.000 per
karung karena peningkatan jumlah di toko dari 6 menjadi 11 di Naiola, TTU.
Meningkatnya kompetisi membantu penurunan harga pakan – kasus di Naiola, TTU, NTT
Ada perubahan
Tidak ada perubahan
Tidak mendapat
informasi
Pakan sapi
perahHarga susu Harga obat Harga vitamin
JatimJateng
90% responden menginformasikan bahwa kios masih
buka selama COVID-19. Namun, ada perubahan jam
buka dan jumlah pakan yang bisa dibeli petani.
Input seperti pakan, obat-obatan, dan vitamin
masih tersedia di kios walaupun jumlahnya
terbatas dibeberapa lokasi.
Kios juga menyediakan tempat cuci tangan dan
persyaratan untuk menggunakan masker saat
mengunjungi toko.
Sebagian besar responden di NTT menyatakan
bahwa mereka belum menerima informasi tentang
ASF selama COVID-19.
Tidak ada perubahan dalam metode pembayaran ke
kios karena COVID-19.
Update Toko Ternak dari Sudut Pandang Petani
Tidak, toko hanya menyediakan input, untuk
informasi tentang ASF, petani yang mencari tahu
melalui internet dan peristiwa yang terjadi disekitar
lingkungan.
Manggarai, NTT
Beberapa input terkait untuk sektor unggas tidak
tersedia di kios seperti DOC dan pakan ayam.
17% responden mengatakan mereka akan mengurangi
kunjungan ke kios untuk mengurangi risiko akibat
COVID-19.
Penerimaan Informasi
Cara peternak mendapatkan informasi
• Peternak unggas NTT dari survei menyebutkan bahwa mereka tidak
dapat menghadiri kelompok tani, karena ada instruksi untuk jarak
sosial seperti yang disebutkan oleh 60% peternak sapi perah di
Jawa Timur.
• Biasanya peternak unggas NTT menerima informasi dari sektor
swasta melalui kios. Namun, karena COVID-19 petani tidak sesering
seperti sebelumnya ke kios untuk membeli input atau mendiskusikan
tentang kegiatan peternakan ayam.
• 50% responden petani babi NTT mengatakan mereka mengalami
perubahan dalam penyampaian informasi dari PUSKESWAN sejak
pandemi dan 17% responden mengatakan bahwa mereka tidak
tahu, karena PUSKESWAN belum pernah mengunjungi mereka
bahkan sebelum pandemi.
• Hanya 16% peternak sapi perah di Jawa Timur yang menyebutkan
aktivitas dari Mantri / PPL terganggu.
Penerimaan Informasi
Jaga jarak sosial membuat petani kesulitan mengakses informasi
57%
43%50%
43%
57%50%
0%
20%
40%
60%
Farmers group PUSKESWAN Private sector
Apakah ada masalah dalam menerimainformasi dari sumber berikut?
Yes No/Never Receiving
50%
33%
17%
Apa ada perubahan dalam penyampaianinformasi dari PPL/PUSKEWAN/Dinas
selama COVID-19?
Yes
No
Do not know
Ya, staf lapangan (Nestle) tidak lagi
mengunjungi ladang atau area
petani ternak.
Pasuruan, Jawa Timur
Kelompok Tani Sektor Swasta
Ya
Tidak
Ya Tidak/tidak menerima
Tidak tahu
• 42% responden peternak babi di NTT mengatakan tidak ada
perbedaan untuk mendapatkan informasi tentang pemeliharaan
babi, karena mereka masih memiliki akses ke telepon dan internet
(Google).
• Ketika ditanya apakah petani memiliki platform atau media baru
untuk menerima informasi selama COVID-19, semua petani
mengklaim bahwa mereka tidak menggunakan platform/media baru
untuk menerima informasi dan menggunakan platform/media lama
seperti telepon, Whatsapp, media sosial, Google, dan tetangga.
• Semua peternak sapi perah di Jawa Timur dan Jawa Tengah
menerima informasi tentang susu, yang sepertiga dari mereka
menerimanya dari sumber online (Whatsapp, telepon).
Sumber Informasi
Peternak menggunakan internet dan Whatsapp
untuk mendapatkan informasi
50%
25% 25%
8%
Phone(Call,WA,SMS)
Neighbors/relatives(directly)
No other source Internet (Socmed,Google)
Sumber informasi lain selama COVID-19
3
4
3
4
0
1
2
3
4
5
Online source (WA, Phone,internet, social media)
Offline source (cooperative,neighbour, POKTAN, off taker,
agri-input kiosk, etc.)
Sumber informasi lain
CJ EJJatimJateng
Tidak ada kelompok peternak
babi, jadi informasinya hanya
dikumpulkan dari TV, SMS, atau
telepon.
Manggarai, NTT
Telepon
(panggilan,
WA, SMS)
Tidak ada
sumber info
lain
Sumber daring (WA,
telepon, internet, sosmed)Sumber luring (koperasi,
tetangga, POKTAN, off-taker,
toko tani)
Penjualan Hewan Ternak
Performa penjualan hewan ternak selama masa pandemi
▪ 43% responden melaporkan bahwa menjual ayam sulit dilakukan
karena:
• Off-takers berhenti membeli ayam karena restoran menutup
bisnis mereka selama COVID-19
• Tidak ada pelanggan yang membeli ayam hidup selama COVID-
19
▪ Sementara harga dan stok babi stabil, penjualan babi menurun karena
pasar tutup dan konsumen terbatas membeli babi di pasar.
▪ Sebagian besar petani sapi perah mengatakan mereka tidak
menghadapi perubahan dalam penjualan susu ke off-takers/pabrik
susu/koperasi, sementara hanya satu orang yang mengatakan ada
kenaikan harga, tetapi itu terjadi sebelum pandemi.
Perubahan dalam Penjualan Hewan Ternak
Peternak babi dan ayam menghadapi kendala penjualan produk
43%
57%
Apa ada kesulitan menjualayam saat COVID-19?
Yes
No
50%
17%
33%
Apa ada perubahan dalam penjualanbabi* di pasar?
Yes
No
Do not know
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak tahu
▪ 43% peternak unggas dari survei mulai menjual panen ayam mereka
melalui Facebook, mereka juga menyediakan strategi pengiriman
pesanan, menurunkan harga ayam, dan mempromosikan ayam kepada
teman dan kerabat.
▪ Sebagian besar pasar hewan di Jawa Timur ditutup, sedangkan di Jawa
Tengah masih beroperasi secara normal selama pandemi. Ada perubahan
dalam hal tempat transaksi di Jawa Timur karena penutupan pasar hewan,
sementara transaksi dilakukan di rumah responden.
Perubahan Strategi Penjualan
Peternak mulai menggunakan internet untuk menjual produknya
43%
57%
Apa ada strategi khusus untukmenjual ayam saat COVID-19?
Yes
No
1
4
3
1
3
1
4
1
2
0
1
2
3
4
5
Changes inplace and way of
transaction
Animal market isstill open
Animal market isclosed
Decreasing beeftransaction at
the market afterpandemic <50%
Decreasing beeftransaction at
the market afterpandemic >50%
Kondisi Pasar Sapi di Jateng dan Jatim
CJ EJ
Biasanya penjualan ternak terjadi di pasar
hewan, tetapi sekarang pembeli datang ke
rumah kami.
Tuban, Jawa Timur
Ya
Tidak
JatimJateng
Perubahan
tempat dan
cara transaksi
Pasar hewan
masih bukaPasar hewan
tutupPenurunan
transaksi <50%
saat pandemic
Penurunan
transaksi >50%
saat pandemic
Pembiayaan
Akses pembiayaan peternak selama COVID-19
42% memiliki pinjaman dari bank atau koperasi
▪ Beberapa petani yang memiliki pinjaman
menyampaikan kalau mereka akan kesulitan untuk
pembayaran karena selama COVID-19 sulit untuk
mendapatkan pembeli ayam atau babi yang jumlahnya
menurun.
▪ Sepertiga peternak sapi perah di Jawa Tengah dan
Jawa Timur yang memiliki pinjaman kesulitan
melakukan pembayaran dan pengajuan keringanan
tidak mendapatkan respon dari bank.
▪ 17% responden peternak ayam dari NTT akan
mengajukan pinjaman jika pandemi terus berlanjut dan
merasa tidak mendapatkan cukup pendapatan dari
berternak.
Perubahan Perilaku terkait Pembiayaan
Pembeli yang memiliki restoran
tidak lagi membeli ayam karena
tutup dan tidak ada pengunjung.
Manggarai, NTT
Iya, saya akan mengajukan
kredit jika pandemi corona
terus berlanjut.
Manggarai, NTT
Iya, saya meminjam dari pabrik
dan pembayaran dilakukan setiap
bulan dengan mengurangi hasil
penjualan susu.
Pasuruan, Jawa Timur
Selama corona saya belum
membayar angsuran yang biasanya
saya bayar setiap enam bulan
dibulan Juni.
Klaten, Jawa Tengah
Skema Pembiayaan Baru Pemerintah
100%
Tidak
Apakah anda pernah mendengar
skema baru pinjaman karena
COVID-19?
Saat ditanyakan apakah pernah
mendengar skema baru pemerintah
untuk mengurangi dampak COVID-19,
semua responden peternak di NTT
mengatakan belum mengetahui.
Saya tidak pernah mendengar
informasi tersebut.
Manggarai, NTT
▪ 5 peternak di Jawa Tengah dan satu di
Jawa Timur menerima informasi
mengenai perubahan skema
pembiayaan karena COVID-19 melalui
TV/YouTube/bank lokal/sumber lainnya.
▪ Hanya tiga peternak Jawa Tengah yang
percaya bahwa mereka bisa
mendapatkan skema baru dari
pemerintah.
Iya mendengar dan mereka
menjelaskan mengenai metode
pembayaran dan bunga.
Boyolali, Jawa Timur
5
3
1
0
2
4
6
8
Reeceived information aboutchanges of loan scheme
Will receive changes of loanscheme
Perubahan Skema Pinjaman
CJ EJ
Menerima info tentang
perubahan skema pinjamanMengalami perubahan skema
pinjaman
JatimJateng
Penggunaan Internet
Perilaku penggunaan internet oleh peternak saat COVID-19
Penggunaan Internet
57%
43%
Penggunaan internet untuk promosi ayam dan memperolehinformasi tentang ternak ayam di NTT
Yes
No
▪ 43% peternak anggas NTT, 50% peternak babi NTT dan 45% peternak di
Jawa Timur dan Jawa Tengah secara aktif menggunakan internet selama
COVID-19.
▪ Peternak menggunakan internet untuk mendapatkan informasi cara
beternak yang baik dan menjual hewan ternak.
▪ Peternak yang tidak menggunakan internet dengan alasan tidak memiliki
teknologi untuk mengakses internet dan menggunakan telepon untuk
membuat panggilan atau mengirim pesan.
▪ Ada indikasi jika peternak tidak memiliki keterampilan untuk
mempromosikan produk mereka melalui internet. Hal ini bsia menjadi
peluang untuk intervensi TIK dalam hal peningkatan literasi TIK peternak
sehingga mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini.
Iya, lebih mudah mengkases banyak hal
melalui internet tetapi saya tidak punya
smartphone.
Ya, terutama untuk mengakses informasi
dampak corona terhadap peternakan.
Lamongan, Jawa Timur
Tidak memakai internet, kami membeli
produk peternakan langsung dari kios.
Tuban, Jawa Timur
Ya
Tidak
Kesimpulan
▪ Peternak memahami tentang COVID-19 dan mengikutianjuran pemerintah untuk menghindari penularan. Peternaksapi perah bahkan merubah SOP untuk meningkatkankebersihan.
▪ Tantangan utama peternak disaat pendemi COVID-19adalah:
• Pakan ternak terbatas
• DOC terbatas dan harganya naik
• Produk kesehatan hewan dan layanan terbatas
• Kesulitan menjual hewan ternak karena pasar tutup
▪ Peternak mulai melakukan penyesuaian rencana karenaCOVID-19 dalam hal perbaikan praktek peternakan,menggunakan internet untuk mengakses pasar daninformasi, dan mengajukan pinjaman karena biaya produksi
naik.
Terima kasih!
Devi, Henny, Imam, Renata, Ica, Yuni, Danang
Pandangan, temuan, interpretasi, dan kesimpulan dalam publikasi ini tidak mencerminkan
pandangan dari Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia