surat kabar rakyat bicara news

13
www. rakyatbicaranews.com Pemimpin Umum/Penjab: Laspen Sianturi Pemimpin Redaksi/Penjab I: Ismet Fauzi Pemimpin Perusahaan: Bernike Miranda Pardede On Line http://issuu.com/rakyatbicaranews EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011 www.rakyatbicaranews.com Topik Utama Topik Surat Kabar Bersambung ke hal. 11 Akses Baca RAKYAT BICARA ONLINE Harga Rp. 10.000 (luar kota + ongkos kirim) Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS Website www.suratkabarrbn.co.cc Akses Baca Tabloid RBN Online: http//issuu.com/tabloid_rbn Website www.kbrakyatbicaranews.co.cc Bersambung ke hal. 8 Jakarta, Kantor Berita RBN Selaku pejabat penye- lenggara Negara dan pejabat publik yang mengemban tugas dan setia kepada Negara maupun kepada pilar kedua dari empat pilar bangsa yaitu lembaga eksekutif selaku atasannya yang memberikan tugas kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Repub- lik Indonesia (BPN RI), Joyo Winoto, PhD terindikasi ku- rang menjaga nama baik dan nama besar Presiden RI, Kejaksaan Agung “Layak” Turun Tangan Untuk Penelitian Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasalnya, Joyo Winoto diduga kurang menghormati hukum terkait dengan kebe- radaan delik pertanahan Hambalang Kabupaten Bo- gor serta terindikasi salah gunakan jabatan selaku Ke- pala BPN RI. Demi tercip- tanya supremasi hukum di bidang pertanahan, Mabes Polri diminta lakukan penyelidikan terhadap indikasi tersebut dan Kejaksaan Agung selaku pengacara Negara “layak” turun tangan untuk lakukan penelitian terhadap indikasi korupsi, kolusi, nepotisme, gratifikasi serta penyalahgunaan jabatan yang dilakukan oleh Joyo Winoto selama menjabat kepala badan. Disebabkan penerbitan dan pembatalan Surat Ke- putusan (SK) terhadap Tanah Hambalang Kabupaten Bo- gor diduga terjadi penyalah- Mabes Polri Diminta Lakukan Penyelidikan Joyo Winoto Terindikasi “Salahgunakan Jabatan” Selaku Kepala BPN RI Bersambung ke hal. 5 Pelepasan Hak Tanah Hambalang Kepada Probosutedjo Joyo WInoto KPK Diminta Lakukan Tupoksi di Lingkungan Lemigas Cipulir Jakarta, Kantor Berita RBN Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) yang memiliki tupoksi (tugas pokok dan fungsinya) adalah memberantas para koruptor yang merugikan Negara, apalagi koruptor yang memperkaya diri dengan menggunakan uang negara, kepiawaian para penyidik KPK diharapkan dapat terbukti kinerjanya terhadap indikasi korupsi yang terjadi di Lingkungan Lemigas Cipulir Jakarta Selatan, yang sampai saat ini masih dalam bentuk “misteri” alias belum dapat terjawab, karena pelaku indikasi korupsi belum dapat tersentuh oleh hukum, walaupun indikasi korupsi tersebut diduga sudah berlangsung sekitar tiga tahunan, tanpa dapat tercium oleh penyidik maupun pers. Hal tersebut diduga disebabkan “sangat ketatnya” penjagaan untuk keamanan di Lingkungan Lemigas, dan sebab akibatnya memiliki dampak yang unik yaitu pelaku “indikasi korupsi” juga aman dalam melakukan perbuatannya untuk merugikan Negara. Supaya “biang koruptor” dapat terbasmi dari Bumi Pertiwi Indonesia, khususnya di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lemigas, Ir. Rudi Suhartono W, Ir. Djoko Sunarjanto, Syamsudin Mukhtar, SE Beserta Kroni “Sekongkol” Rugikan Negara Terkait Tanah Hambalang Bogor Jakarta, Kantor Berita RBN Terkait Tanah Hambalang Bogor dimana terjadi penuh dengan delik pertanahan serta disinyalir berawal dari “Surat Palsu”, kemudian terbit Sertifikat HGU PT Buana Estate, selanjutnya HGU habis masa berlakunya, seterusnya penerbitan SK, pembatalan SK dan sampai saat ini masih dalam proses pengadilan tingkat kasasi, akibatnya dapat dikatakan telah terjadi perkara dibalik perkara dan terus berperkara yang tidak tahu kapan habisnya penyelesaian perkara. Begitu juga dengan kisah Tanah Hambalang Bogor dimana terjadi ada masa, yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Adapun kronologis kepemilikan tanah Hambalang Bogor terindikasi terjadi kisah dibalik kisah yang unik, dimana Probosutedjo dan istrinya, Ratmani selaku pemilik PT. Buana Estate pada awalnya, diduga gunakan “surat palsu” untuk ciptakan sertifikat HGU (Hak Guna Usaha), dan setelah masa berlakunya HGU berakhir, diperpanjang lagi berdasarkan SK Kepala BPN RI yaitu SK Nomor 9 yang terindikasi cacat hukum. “Bahwa sesungguhnya tanah 2.117.500 m2, yang kemudian disebut tanah sengketa adalah tanah garapan masyarakat yang patut diduga telah diserobot oleh PT Berawal “Surat Palsu”, Terbit Sertifikat HGU, Penerbitan SK, Pembatalan SK dan Perkara Dibalik Perkara Jakarta, Kantor Berita RBN Pelepasan hak tanah Hambalang Kabupaten Bogor di Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo, SH untuk penerbitan sertifikat Hak Guna Usaha PT Buana Estate (Probosutedjo) terindikasi “Penuh Teka Teki” karena pelepasan hak dapat dilakukan walaupun surat asli tidak dapat ditunjukkan. Setelah dilakukan penelusuran terkait tanah Hambalang Bogor yang saat ini sedang menjalani proses banding tingkat kasasi secara peradilan perdata, dan sebelumnya dengan objek perkara yang sama telah selesai di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) serta sudah memiliki kekuatan hukum tetap, rupanya banyak terjadi proses hukum dan kisah dibalik kisah atas tanah tersebut, yaitu berawal dari “surat palsu” sampai “salahgunakan jabatan” dan “sepele” terhadap putusan Mahkamah Agung (MA) RI. Akta Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo “Penuh Teka Teki” Jakarta, Kantor Berita RBN Setelah pelantikan Syahrul Effendi, SH, MM menjadi Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (3/11) Minggu lalu, yang sebelumnya Syahrul Effendi menjabat Walikota Jakarta Selatan (Jaksel), diduga kuat Syahrul Effendi tinggalkan “borok warisan” kepada walikota penggantinya dan Gubernur DKI Jakarta disinyalir lindungi oknum pelaku korupsi. Akibatnya, kinerja Fauzi Bowo (Foke) selaku Gubernur DKI dipertanyakan. Pasalnya, selama Syah- rul Effendi menjabat Walikota Jaksel terindikasi “doyan Gubernur DKI Lindungi Pejabat Koruptor? Setelah Menjabat Deputi Syahrul Effendi Diduga Kuat Tinggalkan “Borok Warisan” setoran” dan “doyan duit” un- tuk perkaya diri, serta diduga pelihara mafia proyek dalam melakukan praktek korupsi, kolusi, nepotisme dan grati- fikasi. Sebab akibat dari hal tersebut, pelayanan masya- rakat di kota administrasi Jaksel menjadi “bobrok” ka- rena semarak dengan pungli serta penuh dengan indikasi praktek praktek kotor untuk merugikan negara. Selaku walikota “terla- ma” maupun walikota “ter- kaya” bila dibandingkan dengan lima walikota lainnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Syahrul Effendi selama menjabat Walikota Jaksel terkesan kurang meng- hormati keterbukaan infor- masi publik dan sering me- ngorbankan anak buahnya maupun jajarannya, dise- babkan Syahrul Effendi dapat melakukan indikasi korupsi dengan pintar untuk “cuci tangan” serta seolah olah bersih dari praktek indikasi korupsi. Untuk terciptanya pem- basmian korupsi di Bumi Pertiwi Indonesia khususnya di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), di- minta Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan Kejak- saan Agung (Kejagung) RI untuk “Tangkap” indikasi korupsi yang terjadi selama Syahrul Effendi menjabat Walikota Jaksel, dengan melakukan penelitian, penyelidikan dan penyidikan. Syahrul Effendi terin- dikasi perkaya diri dengan setoran setoran dari “pengu- rusan sepeda ontel” sampai proyek pemeliharaan dan pengadaan barang jasa yang nilai anggarannya miliaran rupiah. Hal tersebut disampaikan sumber Kantor Berita RBN yang tidak berkenan namanya ditulis dalam pemberitaan di Jakarta baru baru ini. Agar terwujudnya peme- rintahan yang bersih dari ko- rupsi, kolusi, nepotisme dan gratifikasi di Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel), serta membasmi pejabat pejabat terindikasi perkaya diri, KPK dan Kejagung RI diminta lakukan penelitian dan penyelidikan bersinergis Bersambung ke hal. 3 Bersambung ke hal. 9 Bersambung ke hal. 7 Tangsel, Kantor Berita RBN Dalam menjalankan tugasnya selaku walikota dan wakil walikota terpilih di Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie telah membuat target 100 hari ke depan dalam melakukan pembenahan dan pembangunan kota Tangsel dengan target dan visi misi di bidang: kesehatan, pendidikan, infrastruktur jalan, sarana dan pra sarana transportasi, lingkungan dan penanggulangan sampah. Program 100 Hari Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie: Penataan Manajemen Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Walikota Airin RD. dan Wawako Benyamin Davnie Syahrul Effendi saat pelantikan sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta Foto: ist. Foto: ist. Foto: ist. Foto: ist. Gedung kampus Lemigas OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM 1

Upload: kantor-berita-rakyat-bicara-news

Post on 06-Mar-2016

260 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Berita Investigasi

TRANSCRIPT

Page 1: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

Pemimpin Umum/Penjab:Laspen SianturiPemimpin Redaksi/Penjab I:Ismet FauziPemimpin Perusahaan: BernikeMiranda Pardede

On Line http://issuu.com/rakyatbicaranewsEDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

www.rakyatbicaranews.com

Topik UtamaTopik

Surat Kabar

Bersambung ke hal. 11

Akses BacaRAKYAT BICARA ONLINE

H a r ga R p . 10 . 0 0 0 (l u a r k o ta + o ng k o s k ir i m )

Surat KabarRAKYAT BICARA NEWS

Website www.suratkabarrbn.co.cc

Akses Baca Tabloid RBNOnline: http//issuu.com/tabloid_rbnWebsite www.kbrakyatbicaranews.co.cc

Bersambung ke hal. 8

Jakarta, Kantor Berita RBNSelaku pejabat penye-

lenggara Negara dan pejabatpublik yang mengemban tugasdan setia kepada Negaramaupun kepada pilar keduadari empat pilar bangsa yaitulembaga eksekutif selakuatasannya yang memberikantugas kepada Kepala BadanPertanahan Nasional Repub-lik Indonesia (BPN RI), JoyoWinoto, PhD terindikasi ku-rang menjaga nama baik dannama besar Presiden RI ,

Kejaksaan Agung “Layak” Turun Tangan Untuk Penelitian

Susilo Bambang Yudhoyono(SBY).

Pasalnya, Joyo Winotodiduga kurang menghormatihukum terkait dengan kebe-radaan delik pertanahanHambalang Kabupaten Bo-gor serta terindikasi salahgunakan jabatan selaku Ke-pala BPN RI. Demi tercip-tanya supremasi hukum dibidang pertanahan, MabesPolri d iminta lakukanpenyelidikan terhadap indikasitersebut dan Kejaksaan

Agung selaku pengacaraNegara “layak” turun tanganuntuk lakukan penelitianterhadap indikasi korupsi,kolusi, nepotisme, gratifikasiserta penyalahgunaan jabatanyang dilakukan oleh JoyoWinoto selama menjabatkepala badan.

Disebabkan penerbitandan pembatalan Surat Ke-putusan (SK) terhadap TanahHambalang Kabupaten Bo-gor diduga terjadi penyalah-

Mabes Polri Diminta Lakukan Penyelidikan

Joyo Winoto Terindikasi “Salahgunakan Jabatan” Selaku Kepala BPN RI

Bersambung ke hal. 5

Pelepasan Hak Tanah HambalangKepada Probosutedjo

Joy o WIn oto

KPK Diminta Lakukan Tupoksi diLingkungan Lemigas Cipulir

Jakarta, Kantor Berita RBNKomisi Pemberantas Korupsi (KPK) yang memiliki

tupoksi (tugas pokok dan fungsinya) adalah memberantaspara koruptor yang merugikan Negara, apalagi koruptoryang memperkaya diri dengan menggunakan uang negara,kepiawaian para penyidik KPK diharapkan dapat terbuktikinerjanya terhadap indikasi korupsi yang terjadi diLingkungan Lemigas Cipulir Jakarta Selatan, yang sampaisaat ini masih dalam bentuk “misteri” alias belum dapatterjawab, karena pelaku indikasi korupsi belum dapattersentuh oleh hukum, walaupun indikasi korupsi tersebutdiduga sudah berlangsung sekitar tiga tahunan, tanpa dapattercium oleh penyidik maupun pers.

Hal tersebut diduga disebabkan “sangat ketatnya”penjagaan untuk keamanan di Lingkungan Lemigas, dansebab akibatnya memiliki dampak yang unik yaitu pelaku“indikasi korupsi” juga aman dalam melakukanperbuatannya untuk merugikan Negara.

Supaya “biang koruptor” dapat terbasmi dari BumiPertiwi Indonesia, khususnya di Pusat Penelitian danPengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lemigas,

Ir. Rudi Suhartono W, Ir. Djoko Sunarjanto,Syamsudin Mukhtar, SE Beserta Kroni“Sekongkol” Rugikan Negara

Terkait Tanah Hambalang Bogor

Jakarta, Kantor Berita RBNTerkait Tanah Hambalang Bogor dimana terjadi

penuh dengan delik pertanahan serta disinyalir berawaldari “Surat Palsu”, kemudian terbit Sertifikat HGU PTBuana Estate, selanjutnya HGU habis masa berlakunya,seterusnya penerbitan SK, pembatalan SK dan sampaisaat ini masih dalam proses pengadilan tingkat kasasi,akibatnya dapat dikatakan telah terjadi perkara dibalikperkara dan terus berperkara yang tidak tahu kapanhabisnya penyelesaian perkara.

Begitu juga dengan kisah Tanah Hambalang Bogordimana terjadi ada masa, yaitu masa lalu, masa sekarangdan masa depan. Adapun kronologis kepemilikan tanahHambalang Bogor terindikasi terjadi kisah dibalik kisahyang unik, dimana Probosutedjo dan istrinya, Ratmaniselaku pemilik PT. Buana Estate pada awalnya, didugagunakan “surat palsu” untuk ciptakan sertifikat HGU(Hak Guna Usaha), dan setelah masa berlakunya HGUberakhir, diperpanjang lagi berdasarkan SK Kepala BPNRI yaitu SK Nomor 9 yang terindikasi cacat hukum.

“Bahwa sesungguhnya tanah 2.117.500 m2, yangkemudian disebut tanah sengketa adalah tanah garapanmasyarakat yang patut diduga telah diserobot oleh PT

Berawal “Surat Palsu”, Terbit Sertifikat HGU,Penerbitan SK, Pembatalan SK dan PerkaraDibalik Perkara

Jakarta, Kantor Berita RBNPelepasan hak tanah Hambalang Kabupaten Bogor di Notaris R.

Soerojo Wongsowidjojo, SH untuk penerbitan sertifikat Hak Guna UsahaPT Buana Estate (Probosutedjo) terindikasi “Penuh Teka Teki” karenapelepasan hak dapat dilakukan walaupun surat asli tidak dapat ditunjukkan.

Setelah dilakukan penelusuran terkait tanah Hambalang Bogor yangsaat ini sedang menjalani proses banding tingkat kasasi secara peradilanperdata, dan sebelumnya dengan objek perkara yang sama telah selesaidi Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) serta sudah memiliki kekuatanhukum tetap, rupanya banyak terjadi proses hukum dan kisah dibalik kisahatas tanah tersebut, yaitu berawal dari “surat palsu” sampai “salahgunakanjabatan” dan “sepele” terhadap putusan Mahkamah Agung (MA) RI.

Akta Notaris R. SoerojoWongsowidjojo “Penuh Teka Teki”

Jakarta, Kantor BeritaRBN

Setelah pelantikanSyahrul Effendi, SH, MMmenjadi Deputi GubernurProvinsi DKI Jakarta BidangPengendalian Kependudukandan Pemukiman di GedungBalaikota DKI Jakar ta, JlMedan Merdeka Selatan ,Kamis (3/11) Minggu lalu,yang sebelumnya SyahrulEffendi menjabat WalikotaJakar ta Selatan (Jaksel) ,diduga kuat Syahrul Effenditinggalkan “borok warisan”kepada walikota penggantinyadan Gubernur DKI Jakartadisinyalir lindungi oknumpelaku korupsi. Akibatnya,kinerja Fauzi Bowo (Foke)selaku Gubernur DKIdipertanyakan.

Pasalnya, selama Syah-rul Effendi menjabat WalikotaJaksel terindikasi “doyan

Gubernur DKI Lindungi Pejabat Koruptor?Setelah Menjabat DeputiSyahrul Effendi Diduga Kuat Tinggalkan “Borok Warisan”

setoran” dan “doyan duit” un-tuk perkaya diri, serta didugapelihara mafia proyek dalammelakukan praktek korupsi,kolusi, nepotisme dan grati-fikasi. Sebab akibat dari haltersebut, pelayanan masya-rakat di kota administrasiJaksel menjadi “bobrok” ka-rena semarak dengan pungliserta penuh dengan indikasipraktek praktek kotor untukmerugikan negara.

Selaku walikota “terla-ma” maupun walikota “ter-kaya” bila d ibandingkandengan lima walikota lainnyadi wilayah Provinsi DKIJakar ta, Syahrul Effendiselama menjabat WalikotaJaksel terkesan kurang meng-hormati keterbukaan infor-masi publik dan sering me-ngorbankan anak buahnyamaupun jajarannya, dise-babkan Syahrul Effendi dapat

melakukan indikasi korupsidengan pintar untuk “cucitangan” ser ta seolah olahbersih dari praktek indikasikorupsi.

Untuk terciptanya pem-basmian korupsi di BumiPertiwi Indonesia khususnyadi Wilayah Kota AdministrasiJakarta Selatan (Jaksel), di-minta Komisi PemberantasKorupsi (KPK) dan Kejak-saan Agung (Kejagung) RIuntuk “Tangkap” indikasikorupsi yang terjadi selamaSyahrul Effendi menjabatWalikota Jaksel, denganmelakukan penelitian ,penyelidikan dan penyidikan.

Syahrul Effendi terin-dikasi perkaya diri dengansetoran setoran dari “pengu-rusan sepeda ontel” sampaiproyek pemeliharaan danpengadaan barang jasa yang

nilai anggarannya miliaranrupiah.

Hal tersebut disampaikansumber Kantor Berita RBNyang tidak berkenan namanyaditulis dalam pemberitaan diJakarta baru baru ini.

Agar terwujudnya peme-rintahan yang bersih dari ko-rupsi, kolusi, nepotisme dan

gratifikasi di PemerintahanKota Administrasi JakartaSelatan (Jaksel), sertamembasmi pejabat pejabatterindikasi perkaya diri,KPK dan Kejagung RIdiminta lakukan penelitiandan penyelidikan bersinergis

Bersambung ke hal. 3Bersambung ke hal. 9

Bersambung ke hal. 7

Tangse l, Kantor BeritaRBN

Dalam menjalankantugasnya selaku walikota danwakil walikota terpilih diTangerang Selatan, Air inRachmi Diany dan BenyaminDavnie telah membuat target100 hari ke depan dalammelakukan pembenahan danpembangunan kota Tangseldengan target dan visi misi dib idang: kesehatan ,pendidikan , infrastrukturjalan, sarana dan pra sarana

transportasi, lingkungan dan penanggulangansampah.

Program 100 Hari Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie:

Penataan Manajemen PemerintahanKota Tangerang Selatan

Walikota Airin RD. dan Wawako Benyamin Davnie

Syahrul Effendi saat pelantikan sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta

Foto: ist.

Foto: ist.

Foto: ist.

Foto: ist.Gedung kampus Lemigas

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM1

Page 2: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

PERWAKILAN ACEH: Amir Syeh. PERWAKILAN MEDAN: BinsarRajagukguk BIRO MEDAN KOTA: A. Sianipar BIRO SIMALUNGUN:Nurmani S. BIRO TAPANULI UTARA: K. Hutabarat PERWAKILANBANTEN: Sahat Tumanggor BIRO PEMKOT TANGERANG: UndangBIRO PEMKAB TANGERANG: Syarifudin BIRO TANGERANGSELATAN:- BIRO PEMKOT BEKASI: Sutisno BIRO BOGOR: YunaniBIRO DEPOK: - BIRO KARAWANG: - BIRO BALI: -.

REKENING: Bank BRI Cabang Petukangan No: 0926-01-004621-50-5 a.n.: Bernike M. Pardede. ALAMATREDAKSI/TATA USAHA: Jl. Melawai III No. 28, Blok M.Kebayoran Baru, Jakarta Selatan TELP.: (021) 72781504,(021) 94705665 FAX: (021) 72781504 e-mail: [email protected] online http:/ /issuu.com/rakyatbicaranews website: www.suratkabarrbn.co.ccPercetakan: PT. Meridian Mega IndahJl. Bungur Besar 6 No. 31 C. Jakarta Pusat

DALAM M ENJALANKAN TUGAS JURNALISTIKNYA, WARTAWAN/TISURAT KABAR RAKYAT BICARA NEWS SELALU DILENGKAPI DENGANKARTU PERS SERTA NAMANYA TERCANTUM DI DALAM BOKS REDAKSI

PEMIMPIN PERUSAHAAN:Bernike M Pardede, SPd.

SEKRETARIS REDAKSI:Miranda

KOORDINATOR LITBANG:Negeri Parhitar Manurung, M.DIV

MANAGER UMUM & SIRKULASI:L. Sianturi

MANAGER IKLAN:Syamsudin Sihombing

ASISTEN MANAGER IKLAN:Lelo Pamuji Sihombing, SH.

LAYOUT/DESIGN:Guntur

MARKETING/IKLAN:Ayu Supinah, Sri Wulandari,

Condro Pranoto

PEMIMPIN REDAKSI/PENJAB I:Ismet Fauzie

REDAKTUR PELAKSANA:Dicky Siahaan, SH.

Polman SianturiBernhard Silaban, SPd.REDAKTUR KHUSUS:

Drs. Dolok F. SiraitKOORDINATOR LIPUTAN:

Polman SianturiREDAKTUR:

Rodeo Sujana MarbunSTAF REDAKSI:

Syamsudin Sihombing, LeloPamuji Sihombing, Minggus S.,

Sutisno, Polman Sianturi,Bernhard Silaban, SPd., Monang

S, Ahmad Nurlisan, ZulkifliSianturi, Ujang, Eko Budiono,Sudrajat, Andrew Richard P.,

Negeri Parhitar Manurung,M.DIV, Adam Parningotan S.,Sahat Tumanggor, Yulianto

Effendi, Yunani, Tiopan SinagaAbdul Aziz Bulex, MA

Penerbit:CV. Multimedia Rakyat Bersatu

(Kantor Berita Rakyat Bicara News)NPWP:

31.234.970.7-013.000PENDIRI:

Laspen Sianturi, Bernike Miranda Pardede, S.Pd, Ny.KSD Raja Guk-guk, Rolasta Sianturi, SE.Ak

DEWAN PEMBINA:Irjen Pol. (Purn) Hadiman

Irjen Pol. (Purn). Putra AstamanDEWAN PENASEHAT:

Ny. KSD Raja Guk-guk, Tengku Zainal, Drs. BudimanSiringo-ringo

PENASEHAT HUKUM:R. Sitorus, SH, Novarita, SH, Bonifasius Gunung, SH,

Dicky Siahaan, SH.PEMIMPIN UMUM/PENANGGUNGJAWAB:

Laspen Sianturi

1 Halaman Full Colour : Rp 20.000.000,-1/2 Halaman Full Colour : Rp 10.000.000,-1/4 Halaman Full Colour : Rp 5.000.000,-1/8 Halaman Full Colour : Rp 2.500.000,-1/16 Halaman Full Colour : Rp 1.250.000,-

1 Halaman hitam putih : Rp 16.000.000,-1/2 Halaman hitam putih : Rp 8.000.000,-1/4 Halaman hitam putih : Rp 4.000.000,-1/8 Halaman hitam putih : Rp 2.000.000,-1/16 Halaman hitam putih : Rp 1.000.000,- Daftar harga di atas tersebut untuk satu kali pemasangan iklan dan

harga belum termasuk PPN.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi PemimpinPerusahaan dan Bagian IklanTelp (021) 72781504, 94705665

DAFTAR HARGA IKLAN

Jangan Takut Bicara BenarBersatu Untuk Bicara danBerbicara Untuk Bersatu

DKI Jakarta 2EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

Jakarta , KantorBerita RBN

Untuk menata KotaTangerang Selatan (Tangsel)menjadi kota asri dan indahsecara estetika, masyarakatkota Tangsel yang ingin mem-bangun gedung atau rumahdihimbau supaya mengurusIjin Mendirikan Bangunan(IMB) terlebih dahulu sebe-lum proses membangun. Bilaada masyarakat yang diper-sulit oleh petugas pelayanan,

Kabid Pengawasan Pengendalian dan Pengaduan, Bambang Noertjahjo, SE, Ak :

Masyarakat Tangsel Dihimbau Untuk Urus IMBsilahkan dilaporkan kepadasaya dan nanti akan ditindaktegas bila petugas yang tidakmenjalankan tugasnya denganbenar.

Bagi yang mau mendi-rikan bangunan agar IMBnyadiurus ke BP2T, dan selakupelayan masyarakat, kamisiap untuk melayani secepat-nya, ungkap Bambang Noer-tjahjo, SE, Ak kepada KantorBerita RBN Minggu lalu diruangan kerjanya.

Supaya Kota Tangsel da-pat tertata dengan baik, jadisudah waktunya kita mema-tuhi Undang Undang tentangTata Ruang dan PeraturanDaerah yang mengatur ten-tang perijinan, dan tentunyaotomatis juga mendukungretribusi pendapatan asli dae-rah (PAD), karena PAD ada-lah sumber dana untuk mela-kukan pembangunan kotaTangsel yang k ita cin taibersama, imbuhnya.

Bambang Noertjahjo,SE, Ak juga menambahkan,walaupun Kota TangerangSelatan baru seumur jagung,tetapi dengan dukungan danpartisipasi masyarakat secarabersama sama, sertadukungan tokoh-tokohmasyarakat, mari kita bangunTangerang Selatan ini supayamenjadi kota indah danpermai.

Secara kemitraandengan Pers, Bambang

Noertjah jo , SE, Ak jugamengharapkan parawartawan yang melakukanliputan di wilayah kota Tangseluntuk melakukan tugas pokokdan fungsinya secara lugasdan akurat. Juga menyatakan,tanpa wartawan danberitanya, masa depan KotaTangsel bisa dikatakan gelapalias perkembangannya jadilambat, tandasnya. (SahatTumanggor)

Banten, KantorBerita RBN ( 22/10)

Untuk menyumbangkansuaranya dalam PemilihanKepala Daerah (Pilkada)Banten Satu, rupanya orangcacat juga aktif untukmenyampaikan aspirasinyaserta memerlukan perjuanganke Tempat PemungutanSuara (TPS), disebabkansituasi dan kondisi yangmemaksa sedemikian rupa.Walaupun dengan jalantertatih-tatih, akhirnya sampaijuga ke TPS.

Sesuai dengan pantauanKantor Berita RBN dalampilkada banten Satu, Sabtu(22/10) sekitar pukul 08.00WIB, masyarakat Bantenmencoblos pilihannya masingmasing sesuai dengan hatinurani masing masing. Dantidak ketinggalan juga,walaupun dengan usahakeras dan tertatih, BYakhirnya dapat mencoblossekitar pukul 11.00. WIB.

Adapun proses jalannyaPilkada 2011 di TPS 9, 8, 53Jl Talas 3 RT 02 RW 02Kelurahan Pondok CabeKecamatan Pamulang,kondisinya berjalan lancar &aman terkendali.

Saat dikonfirmasimengenai situasi dan kondisiaparat kepolisian yangberjaga di TPS tersebut,Aiptu Daniel Sinagamengatakan, “Situasi dankondisi di tiga TPS, yaituTPS 9, 8, 53 amanterkendali, tetapi ada satusebagai masukan untukPilkada berikutnya, supayafasilitas untuk orang cacatdisediakan, demi suksesnya

Perjuangan Orang Cacat UntukPilkada Banten Satu

Pilkada 2011 yang saat iniberlangsung, karena orangcacat juga sama haksuaranya. Seperti kertasvoting braile untuk tuna netra& fasilitas penyandang cacatlainnya” imbuh Daniel.

Sedangkan menurutKetua KPPS, Chairil Anwarmenanggapi hal fasilitaspenyandang cacat, “Memangbahwasanya, saat ini fasilitasbelum disedikan. Danharapannya hal ini menjadievaluasi untuk PemerintahDaerah Banten pada masayang akan datang” serunya.

Juga ditambahkan olehPengurus LSM Agenda yangjuga ikut serta memantauPilkada Banten 2011, bahwafasilitas untuk penyandangorang cacat belum ada danhal itu menjadi masukan yangbaik untuk masa mendatang.

Di lain sisi, di TPS 18 RT06 RW 05 dan RT 03 RW06 Jl Terbang RayaKelurahan Pondok CabeUdik, terlihat kurangnya parapemilih, padahal di TPS inijumlah calon pemilih sekitar480 jiwa tetapi yang hadirternyata hanya sekitar 148jiwa.

Kurang meriahnyapelaksanaan pilkada di JlTerbang Raya menjadimasukan dan evaluasibersama. Apa karenakondisinya hujanmengakibatkan kurangnyaanimo masyarakat dalampelaksanaan pilkada kali ini,atau karena hal lain, inimenjadi “PR” banten satuyang menang Pilkada tahun2011 ini. (Andi/Defi/Boim)

Seluruh Kepala Sekolah SD Negeri Tangerang Selatan sampai 4 Nopember 2011belum juga gajian. Menurut penyampaian guru-guru ini yang tidak mau dicantumkannamanya di media Rakyat Bicara News, alasannya bisa jadi sasaran kena imbasnya.

Kepala Sekolah ketika diwawancara wartawan dikantornya mengatakan mungkingajian nanti hari senin tanggal 6 Nopember 2011 itupun jika senin juga belum gajiansementara harus meminjam uang ke bank manapun yang dapat mencairkan uang untukgaji guru honor, uangkap Kepala Sekolah ini kepada wartawan tanggal 4 Nopember2011, karena sangat menyedihkan jika gaji guru honor yang belum terpenuhi.(tim)

Sampai Saat Ini, Belum Gajian

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM2

Page 3: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

DKI Jakarta 3

Bersambung ke hal. 11

EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

terhadap indikasi “korupsiberjamaah” yang sudah lamaberlangsung sekitar empat ta-hunan, setelah Syahrul Ef-fendi menjabat WalikotaJaksel, tanpa dapat tersentuhhukum, disebabkan WalikotaJaksel diduga cara bermain-nya sangat unik dan sistemik.

Walikota Jaksel SyahrulEffendi diduga doyan setoranuntuk perkaya diri denganmelakukan konspirasi dengan“staf khususnya”, sehinggapengelolaan anggaran kurangprofesional. Disinyalir hal ter-sebut dilakukan bersama de-ngan Mantan Kabag UmumSotar Harahap yang saat inimenjabat Asisten Pereko-nomian dan Administrasi.

Selaku pejabat peme-rintah, Syahrul Effendi se-harusnya menjaga namabaiknya serta dapat berperanaktif membasmi korupsi, demiterwujudnya pelaksanaanUndang Undang TindakPidana Korupsi Nomor 31Tahun 1999 sebagaimanadiubah Undang UndangNomor 20 Tahun 2001.

“Begitu sih…. selamaSyahrul Effendi jadi walikota,indikasi korupsinya sepertimemelihara pohon duit.Berlaku sistem setor dansetoran. Diduga Syahrulperkaya diri bersama dengankroninya. Mereka seper tipelesetkan amanah GubernurDKI, karena lebih memen-tingkan pengurusan sepedaontel dan jalurnya daripadamengurusi pelayanan masya-rakat” ujar sumber.

Diduga telah melakukanperbuatan melanggar hukum

dengan memperkaya d ir iserta terindikasi “SelingkuhTerhadap Negara” terkait de-ngan indikasi setoran setoran,baik dar i setoran setoranproyek perawatan cleaningservice, proyek pemeliharaan,dan setoran dari honor panitiapelaksana kegiatan.

Praktik korupsi, kolusi,nepotisme di Kantor WalikotaJaksel tersebut diduga mulaiterjadi sejak tahun anggaran2007, 2008, 2009 dan 2010lalu, tanpa dapat tersentuhhukum untuk tercip tanyasupremasi hukum danpemerintahan yang bersih dantransparan.

Contohnya, anggaranperawatan gedung, genset,AC, lift dan splingker jugadiduga pakai sistim setoran.Adapun proses tender untukproyek cleaning serv iceter indikasi sudah d iatursedemikian rupa dan me-langgar Keppres 80/2003serta Perpres perubahannya.

Di dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun1999 tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsisebagaimana telah diubaholeh Undang-Undang Nomor20 Tahun 2001 Pasal 12,tersurat dengan jelas, bahwa“Dipidana dengan penjaraseumur hidup atau penjarapaling sedikit 4 (empat) tahundan paling lama 20 (dua puluh)tahun dan pidana denda palingsedikit Rp 200.000.000,- (duaratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp 1.000.000.000,-(satu miliar rupiah): poin a.Pegawai negeri atau penye-lenggara negara yang mene-

rima hadiah atau janji, padahaldiketahui atau patut didugabahwa hadiah atau janjitersebut d iber ikan untukmenggerakkan agar mela-kukan, tidak melakukan se-suatu dalam jabatannya, yangbertentangan dengan kewa-jibannya; poin b. Pegawainegeri atau penyelenggaranegara yang menerimahadiah, padahal diketahui ataupatut diduga bahwa hadiahtersebut diberikan sebagaiakibat atau disebabkankarena telah melakukan, tidakmelakukan sesuatu dalamjabatannya yang bertentangandengan kewajibannya.”

Bila dilakukan peng-kajian dengan honor panitiapada proyek cleaning servicedimana anggarannya “dipe-cah” padahal dapat dikerjakandengan satu panitia, didugasudah terjadi pemborosanuang negara. Tetapi, kenapapada anggaran 2009 dan 2010proyek tersebut d ipecahsedangkan pada tahunanggaran 2011 baru baru initidak “dipecah”, sangat diper-tanyakan keberadaannya,tandas sumber.

Ketika hal tersebut di-konfirmasi ke Walikota Jakseldan Jajaran, Syahrul Effendimaupun Sotar Harahap takbersedia memberikan komen-tar. Adapun surat konfirmasidari Redaksi didisposisikandari Walikota kepada Sek-retaris Kota, kemudian didis-posisi ke Asisten Pereko-nomian. Selanjutnya, Sekre-taris Kota membantah indikasikorupsi tersebut dengan men-jawab surat konfirmasi, pada-

hal ketika indikasi korupsi ter-jadi, Syamsudin Noor belummenjabat Seko Jaksel.Seko Jaksel SyamsuddinNoor Bantah KerasIndikasi Korupsi SyahrulEffendi

Walaupun SyamsuddinNoor baru menjabat Sek-retaris Kota (Seko) Admi-nistrasi Jakarta Selatan padatahun 2011 baru-baru ini, danindikasi korupsi yang dikon-firmasi adalah anggaran tahun2009 dan 2010 lalu, namunSeko Jaksel SyamsuddinNoor “berani” membantahkeras indikasi korupsi yangdilakukan oleh Walikota JakselSyahrul Effendi, seolah-olahpada saat indikasi korupsitersebut terjadi, SyamsuddinNoor mengetahui denganjelas, dan ikut mendengar,atau melihat dan atau me-nyaksikan sehingga dari suratbantahan tersebut, seolah olahSyamsuddin Noor sudah siapmenjadi saksi bila dipanggilpenyid ik bahwa indikasikorupsi tersebut tidak benar,padahal surat konfirmasiditujukan kepada SyahrulEffendi selaku Walikotadengan tembusan surat SekoSyamsuddin Noor.

Sesuai dengan suratjawaban konfirmasi dari SekoJaksel Nomor 1123/-078.24tertanggal 6 Oktober 2011,yang tersurat dengan jelas,Menanggapi surat SaudaraNomor 035/KF-SK/11 tanggal19 Sepetember 2011 perihalkonfirmasi/klarifikasi, denganini dapat saya sampaikan hal-hal sebagai berikut; Terkaitdengan Anggaran OtonomiDaerah, Pemerin tahan U-mum, Administrasi Keuangan

Daerah Tahun Anggaran2010 lalu dengan anggarankegiatan Rp 143.799.000.000,- dan total rekening Rp135.983.149.600,- dan dikem-balikan ke Kas Daerah Rp7.815.850.400,- dapat kamijelaskan bahwa AnggaranKegiatan maupun to talRekening Pengeluaran sertajumlah pengembalian ke KasDaerah tidak sesuai denganlaporan realisasi anggaranyang ada di kota AdministrasiJakar ta Selatan sehinggakami tidak bisa menjelaskanapa yang dimaksud denganadanya dugaan tentang Ko-rupsi, Kolusi, Nepotisme danGratifikasi.

Bahwa adanya indikasiMark Up dan fiktif terhadapanggaran perawatan lift, acdan genset adalah tidak benar,karena kegiatan tersebut diatas sudah dilakukan sesuaidengan prosedur atau aturanyang berlaku mulai dari prosesperencanaan dengan pelak-sanaan di lapangan. Secarabertahap dan berjenjang bah-wa proses sudah dilalui me-lalui proses perencanaan olehunsur dinas teknis, prosespelelangan dilakukan oleh Pa-nitia Pengadaan Barang danJasa serta proses pelaksa-naan di lapangan diawasi jugaoleh unsur Suku Dinas Teknisbegitupun proses penagihanatau pencairan d ilakukansesuai dengan aturan dansebelum pencairan terlebihdahulu dilakukan pemeriksaanoleh panitia pemeriksa serahterima pekerjaan. Perlu kamisampaikan bahwa kegiatantersebut merupakan kegiatanyang sifatnya terus menerussesuai dengan Pergub 23

tahun 2008 sistem kon-traknya menggunakan kon-trak tahun jamak selama 12bulan sehingga sejak penan-datangan kontrak sampaidengan berakhirnya masakontrak kegiatan tersebutmasih tanggungjawab pihakPenyedia Jasa.

Bahwa perawatan MobilDinas tahun anggaran 2008,2009, 2010 diduga ter jadiMark Up dan fiktif itu jugatidak benar, dapat dijelaskanbahwa pemeliharaan Kenda-raan Dinas operasional per-baikan service besar dan keciltelah diatur oleh PeraturanGubernur Kepala DaerahKhusus Ibukota Jakarta No.38 tahun 2010 tentang Pem-berian Jatah Uang ServiceKendaraan Dinas Opera-sional Pemerintah KhususIbukota Jakarta. Dimana BabII pelaksanaan service dalampasal 2 bahwa Service Ken-daraan bermotor dinas ope-rasional sebagaimana dalampasal 1 terdiri dari servicebesar dan kecil pasal 3: ser-vice kecil kendaraan ber-motor dinas roda 4 (empat)dilakukan 8 (delapan) kalidalam 1 (satu) tahun, se-dangkan roda 2 (dua) dilaku-kan 10 kali dalam 1 (satu) ta-hun, dan service besar ken-daraan bermotor dinas roda4 (empat) dilakukan 4 (empat)kali dalam 1 (satu) tahun, se-dangkan roda 2 (dua) dilaku-kan 2 kali dalam 1 (satu) ta-hun. Dalam pasal 4: jatah ser-vice kecil dan service besardiberikan setiap 3 bulan dalambentuk uang jenis kelompok Idan II yang besarnya dariperkalian jenis service, jumlahbulan dengan patokan harga

service yang ditetapkan olehGubernur Kepala DaerahKhusus Ibukota Jakar ta.Adapun perbaikan Kenda-raan Dinas Operasional me-lalui bengkel-bengkel yangtelah ditetapkan oleh KepalaBadan Pengelola KeuanganDaerah Provinsi DKI Jakarta.

Walikota Jakarta SelatanSyahrul Effendy,SH,MMterindikasi perkaya d ir idengan melakukan konspirasibersama Sotar Harahap darisetoran-setoran hal ini tidakbenar sama sekali bahwa se-mua kegiatan sudah dilakukansesuai prosedur, kegiatanyang dipihak ketigakan telahdilaksanakan sesuai Perpres54 tahun 2010 tentangPedoman Pelaksanaan Pe-nyedia Barang/Jasa Peme-rintah.

Berkembangnya opinibahwa rehab Rumah DinasWalikota Jakar ta Selatantahun anggaran 2009, 2010dimana kontraktor pelaksanaadalah Saudara (kerabat) dariWalikota itu tidak benar, perlukami jelaskan bahwa padatahun anggaran 2008 terdapatbiaya pemeliharaan RumahDinas Walikota Rp434.508.433,- . Setelah dila-kukan pelelangan dimenang-kan oleh PT. HEXADAYAPUTRA SEJATI namun se-telah pelaksanaan ternyataditemukan dokumen (SBU)dari Penyedia Jasa tersebutpalsu sehingga terhadap pe-nyedia barang jasa tersebutterjadi pemutusan kontraksepihak dan anggaran ter-sebut tidak dibayarkan ataudirealisasikan dandikembalikan ke Kas Daerah.

Sambungan dari hal. 1. Foke Lindungi Pejabat ........

Bersambung ke hal. 4

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM3

Page 4: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

Nasional 4EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

Atas perhatian saudara sayaucapkan terima kasih.

Adapun surat jawabankonfirmasi tersebut dibuattembusannya kepada: Wali-kota Jakarta Selatan, Inspek-tur Pembantu Kota Adm Ja-karta Selatan, Asisten Pere-konomian dan AdministrasiSeko Adm Jakarta Selatan.

Di lain sisi, surat jawa-ban tersebut muncul karenaadanya surat konfirmasi dariRedaksi Rakyat Bicara Newsuntuk mempertanyakan de-ngan tujuan terciptanya pem-beritaan yang berimbang,yaitu dengan beberapa per-tanyaan: “Menindaklanjuti 2(dua) surat konfirmasi kamiterdahulu kepada BapakSyahrul Effendi, SH, MM se-laku Walikota Jakarta Selatandan Pejabat Publik dimanasampai saat ini kami masihmenunggu surat jawaban darisurat konfirmasi tersebut.Menurut Bapak selaku Wali-kota Jaksel dan Pejabat Pub-lik, bila ada surat konfirmasidari media apakah hal terse-but seharusnya dijawab atautidak?”

Sesuai dengan Undang-Undang No. 14 tahun 2008tentang Keterbukaan Infor-masi Publik pasal 3 bahwatujuan Undang-Undang ter-sebut adalah: Menjamin hakwarga negara untuk menge-tahui rencana pembuatankebijakan publik, programkebijakan publik dan prosespengambilan keputusan pub-lik, serta alasan pengambilansuatu keputusan public; Men-dorong partisipasi masya-rakat dalam proses pengam-bilan kebijaksanaan publik;Meningkatkan peran aktif ma-syakat dalam pengambilankebijakan publik dan penge-lolaan Badan Publik yang

baik; Mewujudkan penye-lenggaraan negara yang baik,yaitu yang transparan, efektifdan efisien, akuntabel sertadapat d ipertanggung-jawabkan; Mengetahui alasankebijakan publik yang mem-pengaruhi hajat hidup orangbanyak; Mengembangkanilmu pengetahuan dan men-cerdaskan kehidupan bangsa;dan/atau; Meningkatkan pe-ngelolaan dan pelayanan im-formasi yang berkualitas diIndonesia. Untuk terciptanyapemberitahuan yang akuratdan berimbang sesuai denganUndang Undang Pers No 40/1999 dan menghormatiUndang Undang No 14/2008tentang Keterbukaan Infor-masi Publik, menurut Bapakselaku Walikota dan PejabatPublik, apakah surat konfir-masi dari media perlu dijawabatau tidak, baik secara tertulismaupun secara lisan.

Terkait dengan anggaranOtonomi Daerah, Pemerin-tahan Umum, AdministrasiKeuangan Daerah T.A 2010lalu dengan anggarankegiatan Rp. 143.799.000.000,- dan total rekeningRp.135.983.149.600,- dandi-kembalikan ke Kas Dae-rah Rp. 7.815.850.400,-. TotalRekening Rp. 135.983.149.-600,- terindikasi sarat dengankorupsi, kolusi, nepotisme dangratifikasi. Bagaimana sebe-narnya yang terjadi ? Kamiminta untuk konfirmasi.

Walikota Jakarta SelatanSyahrul Effendi, SH, MMterindikasi perkaya diri de-ngan melakukan “konspirasi”bersama Sotar Harahap dari“setoran-setoran” tersebut.Bagaimana komentar andaterkait hal tersebut? Kamiminta konfirmasi dan atauklarifikasi.

Sesuai dengan opini yangberkembang bahwa pera-watan mobil dinas Tahun Ang-garan 2008, 2009 dan 2010silam diduga terjadi mark updan fiktif karena mobil dinastersebut masih kondisi baik,tetapi sudah dibuat kondisirusak sedemikian rupa dananggaran perawatan dike-luarkan untuk perkaya diri.Kami minta konfirmasi danatau klarifikasi.

Indikasi mark up danfiktif terhadap anggaran pera-watan lip dan ac KantorWalikota Jakarta Selatan Ta-hun Angggaran 2008, 2009,2010 lalu. Apakah benardemikian? Kami minta konfir-masi dan atau klarifikasi.

Indikasi korupsi dankolusi pada anggaran pera-watan Genset pada tahun2008, 2009 dan 2010 lalu. Haltersebut diduga juga terjadikorupsi dan konspirasi. Diha-rapkan untuk dapat konfirmasidan atau klarifikasi.

Berkembangnya opinibahwa proyek rehab rumahdinas Walikota Jakarta Sela-tan Tahun Anggaran 2009 dan2010, dimana kontraktor pe-laksana adalah saudara dariwalikota sendiri dan dokumenpenawaran ditemukan indikasi“pemalsuan dokumen’’. Ba-gaimana komentar andaterkait hal tersebut?

Ketika surat jawabantersebut dikonfirmasi kembalimelalui telepon genggamnya,apakah Seko Jaksel Syam-suddin Noor mengetahui de-ngan jelas indikasi korupsiSyahrul Effendi, karena saatindikasi korupsi tersebut ter-jadi Syamsuddin Noor belummenjabat Seko Jaksel, Syam-suddin Noor tak bersediamemberikan komentar. (PS/STR/Mnggs)

Berikut Anggaran Terindikasi KKN oleh Syahrul Effendi Untuk Perkaya Diri

4. Celaning Service Lantai 6 s/d 9 WJS Rp. 630.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 32.440.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 8.000.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 2.000.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman lelang/Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 582.060.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

5. Celaning Service Lantai 10 s/d 13 WJS Rp. 650.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 33.150.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 8.000.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 2.000.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman lelang/Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 601.350.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

6. Celaning Service Lantai 14 s/d 17 WJS Rp. 650.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 33.150.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 8.000.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 2.000.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman lelang/Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 601.350.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

7. Celaning Service Blok I WJS Rp. 275.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 15.700.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4.000.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 1.500.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman lelang/Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 248.300.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

7. Celaning Service Blok II WJS Rp. 250.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 14.250.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4.000.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 1.500.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman lelang/Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 224.750.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

8. Celaning Service Blok III WJS Rp. 250.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 14.250.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4.000.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 1.500.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman lelang/Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 224.750.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

9. Celaning Service Blok IV WJS Rp. 250.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 14.250.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 4.000.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 1.500.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman lelang/Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 224.750.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

10. Celaning Service Blok V WJS Rp. 330.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 18.150.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 3.500.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 2.000.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman lelang/Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 300.850.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

11. Celaning Service Plaza dan Taman WJS Rp. 100.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 6.150.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 2.600.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 1.500.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 88.250.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

12. Celaning Service Halaman Kantor WJS Rp. 100.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 6.150.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 2.600.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 1.500.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 88.250.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

13. Celaning Service Basement I, II Gedung Sayap A WJS Rp. 450.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 23.580.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 7.600.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 2.000.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman Lelang / Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 411.320.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

Sambungan dari hal. 3

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM4

Page 5: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

Nasional 5EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

gunaan jabatan oleh JoyoWinoto, PhD selaku KepalaBadan Pertanahan Nasional(BPN) RI, Joyo Winoto dila-porkan kepada Mabes Polriuntuk dilakukan penyelidikansampai ke penyidikan demiterciptanya supremasi hukumdi Bumi Persada Indonesia,khususnya di instansi per-tanahan.

Dalam isi suratnya kepa-da Kepala Kepolisian Repub-lik Indonesia (Kapolri), Direk-tur Utama PT Genta Prana,Drs. Dolok F Sirait menga-takan, sesuai dengan surat PTGenta Prana No. 35/GP/IV/2011 tanggal 18-04-2011perihal pokok surat, dan surattersebut telah berada 5 (lima)bulan pada KANIT IIPIDKOR BARESKRIM,dan sampai saat ini saya se-laku pelapor belum pernahdiperiksa oleh Polisi.

Dolok Sirait juga menga-takan, Polisi tidak perlu lagitakut memeriksa Joyo Winotoselaku orang dekat PresidenRI, disebabkan Presidensendiri telah memberi arahankepada Joyo Winoto, PhDselaku Kepala BPN RI, danJoyo Winoto harus melaksa-nakan Putusan MA No.482K/TUN/2007 tgl 20-02-2008 dan hasilnya dilaporkankepada Presiden RI, sesuaisurat Menteri SekretarisNegara RI No. 92/M.SesNeg/D4-4/PU10.01/05/2011 tanggal 02 Mei 2011.

Beberapa bukti bahwaJoyo Winoto, PhD telahmelakukan tindak pidanakorupsi UU RI No. 31 tahun1999 yaitu dengan adanyaPutusan Mahkamah Agung(MA) RI No. 482K/TUN/2007 tanggal 20-02-2008 JoNo. 72/PK/TUN/2008 tang-gal 16 September 2009 yaitumembatalkan SK BPN No. 9/HGU/BPN tanggal 01-06-2006, yang diterbitkan olehJoyo Winoto, PhD denganmenyalahgunakan wewe-nangnya, dan menghukumJoyo Winoto selaku KepalaBPN RI, serta diperintahkanuntuk menerbitkan antara lainsertifikat HGB atas nama PTGenta Prana seluas 211, 75ha. Akan tetapi hal tersebuttidak diindahkan oleh JoyoWinoto PhD. Ketua PTUNJakarta juga telah mengek-sekusi dan memerintahkanJoyo Winoto PhD selakuKepala BPN RI untuk me-laksanakan putusan MAtersebut sebagaimana mes-tinya, karena sudah mempu-nyai kekuatan hukum tetap,bahkan PK Joyo Winotosudah ditolak, namun demi-kian tetapi putusan tersebutbelum juga dilaksanakan olehJoyo Winoto, PhD.

Aryanto Sutadi selakuDeputi V BPN RI juga telahmembuat konsep surat ten-tang pelaksanaan PutusanMA dimaksud, atas dasarperintah Ketua PTUN Jakar-ta dan atas pertimbanganteknis dan hukum dari KepalaKantor Pertanahan Bogorserta dari Kepala KantorWilayah BPN Jawa Barat,akan tetap i pelaksanaan

14. Celaning Service Rumah Dinas WJS Rp. 100.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 6.150.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 2.600.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 300.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 500.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 89.950.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 500.000,-

15. Celaning Service Lapangan Tenis WJS Rp. 50.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 3.000.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 2.600.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 400.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 500.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 43.000.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 500.000,-

16. Pemeliharaan Taman Ade Irma Suryani dan Waduk WJS Rp. 100.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 6.150.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 2.600.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 300.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 500.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 89.950.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 500.000,-

17. Potnisasi Dilingkungan WJS Rp. 300.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 16.775.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 5.600.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 1.500.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman Lelang / Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 270.625.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

18. Pengharum Ruangan Dilingkungan WJS Rp. 300.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 16.775.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 5.600.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 1.500.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman Lelang / Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 270.625.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

19. Celaning Service Basement I, II Gedung Sayap B WJS Rp. 450.000.000,-5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan Rp. 23.580.000,-5.2.1.01.02 Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 7.600.000,-5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000,-5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender Rp. 2.000.000,-5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman Lelang / Pemenang Lelang Rp. 4.000.000,-5.2.2.03.12 Belanja Jasa Kebersihan (Celaning Service) Rp. 411.320.000,-5.2.1.11.02 Belanja makanan dan minuman rapat Rp. 1.000.000,-

BERSAMBUNG EDISI BERIKUTNYA……………………………….

putusan belum disetujui olehJoyo Winoto PhD selakuKepala BPN RI.

Seperti pengakuan JoyoWinoto waktu itu, “Bahwaselama SBY masih Presiden,Saya (Joyo Winoto) tidak akandiganti sebagai KepalaBPN.” Demikian penjelasanJoyo Winoto, PhD kepadaseorang Inspektur JenderalPolisi di BPN, ketika Dolok F.Sirait dan Ruhut Sitompulmenghadap Joyo Winoto dikantornya, dalam rangkamemohon agar putusan MAdimaksud dilaksanakan. Joyojuga menjawab aneh saatd itanya apa sebab takutmembatalkan SK No 9, “Saya(Joyo Winoto) takut kepadaProbosutejo.” Rasa takut ter-sebut patut diduga disebabkanadanya p idana korupsi,ujarnya.

“Saya telah bertugas diKepolisian RI selama 32tahun, sekarang sedang ter-tindas atas kesewenangandari Joyo Winoto PhD. Kira-nya tidaklah berlebihan apa-bila saya meminta tolong ke-pada Bapak KAPOLRI danStaf untuk menindaklanjutilaporan saya No. 35/GP/IV/2011 tanggal 18-04-2011, atausebagaimana mestinya yangterbaik menurut BapakKAPOLRI dan Staf” tandasDolok dalam suratnya.

“Presiden SusiloBambang Yudhoyono (SBY)adalah Presiden pilihan rakyat,dan saya sendiri termasuksalah seorang dari masyarakatIndonesia yang menggan-tungkan masa depan terhadappemerin tahan SBY. Sayaberharap supaya masa depanbangsa ini dapat terwujudsebagaimana mestinya, sesuaidengan cita cita para pahla-wan kita yaitu terwujudnyamasyarakat yang adil danmakmur”

Tetapi dalam masa pe-merin tahan SBY, KepalaBadan Pertanahan NasionalRepublik Indonesia (BPN RI)Joyo Winoto, PhD terkesan“cuek bebek” terhadap arah-an Presiden RI dan didugakurang menghormati hukumserta “kebal hukum” terkaitdengan delik pertanahanHambalang Bogor.

“Supaya tercip tanyasupremasi hukum, maka JoyoWinoto saya laporkan keMabes Polri dengan dugaanmenyalahgunakan jabatanterkait dengan penerbitanSurat Keputusan (SK) Nomor9 yaitu SK perpanjanganHGU PT Buana Estate danpenerbitan SK PembatalanNomor 1/Pbt/BPN RI/2011terhadap SK Nomor 9” ujarDirektur Utama PT GentaPrana, Drs. Dolok F Siraitkepada Kantor Berita RBN diJakarta Minggu lalu.

Untuk menindaklanjutiputusan hukum yang telahmemiliki kekuatan hukumtetap , Menter i SekretarisNegara Republik Indonesia,Sudi Silalahi juga dalamsuratnya tanggal 2 Mei 2011kepada Kepala BadanPertanahan Nasional Repub-lik Indonesia (BPN RI) dan

Kepala Kantor PertanahanKabupaten Bogor terkaitperkara PT Genta Pranadan H.M. Sukandi (ParaPenggugat) melawan KepalaBPN RI (Tergugat I), Ke-pala Pertanahan KabupatenBogor (Tergugat II) serta PTBuana Estate (TergugatIntervensi II ) dan telahdiputus o leh PengadilanPTUN Jakarta Nomor 120/G/2006/PTUN-JKT joPengadilan Tinggi Tata U-saha Negara Jakarta Nomor112/B/2007/PT.TUN.JKT joKasasi Mahkamah AgungNomor 482 K/TUN/2007 joPeninjauan Kembali Nomor72 PK/TUN/2009 yang telahberkekuatan hukum tetap,tetapi hingga saat ini putusantersebut belum dilaksanakanalias status quo.

Dalam isi surat tersebuttersurat dengan jelas, “Da-lam rangka memenuhi ke-tentuan Pasal 116 ayat (6)Undang Undang Nomor 51Tahun 2009 tentang Peru-bahan Kedua atas UndangUndang Nomor 5 tahun 1986tentang Peradilan Tata U-saha Negara dan memberi-kan kepastian hukum kepadapenggugat selaku pencarikeadilan, Presiden memberi-kan arahan agar hukum ha-rus ditegakkan dan putusanpengadilan yang telah mem-punyai kekuatan hukumtetap (inkracht) harus dilak-sanakan sesuai ketentuanperaturan perundang-un-dangan dan hasilnya dilapor-kan kepada Presiden” tegasSudi Silalahi dalam suratnya.

Tetapi, dalam hal kea-dilan terkait tanah Hamba-lang Bogor, Joyo Winoto ter-indikasi pilih kasih dan nasibkami selaku pencari keadilandijolimi. Yel yel pertanahan,Tanah untuk keadilan dankesejahteraan rakyat terin-dikasi hanya untuk meni-nabobokan masyarakat,tandasnya.

Di lain sisi Kepala BPNRI, Joyo Winoto , PhDmembatalkan Surat Kepu-tusan (SK) Nomor 9 yangmerupakan dasar penerbitansertifikat PT Buana Estatedengan SK pembatalanKepala BPN RI No. 1/Pbt/BPN-RI/2011 tanggal 15April 2011.

Adapun SK Nomor 9adalah SK perpanjanganHak Guna Usaha (HGU) PTBuana Estate yang notabenemilik pengusaha kondangProbosutedjo , d imanapenerbitan SK tersebut“cacat hukum” dan pem-batalan tersebut dilakukanuntuk menjalankan putusanhukum yang telah memilikikekuatan hukum tetap, tetapistatus tanahnya menjadistatus quo.

Sesuai dengan SKNomor 1/Pbt/BPN RI/2011tentang “PEMBATALANSEBAGIAN SURATKEPUTUSAN KEPALABADAN PERTANAHANNASIONAL NOMOR 9/HGU/BPN/2006 ATASTANAH SELUAS2.1175.500 M2 DAN

Sambungan dari hal. 1. Mabes Polri Diminta....................

Kecamatan Kebayoran BaruKota Administrasi Jakarta Selatan

Kecamatan PesanggrahanKota Administrasi Jakarta Selatan

Kecamatan SetiabudiKota Administrasi Jakarta Selatan

Segenap Jajaran Segenap Jajaran

Segenap Jajaran

Drs. Ma’munCamat

Djohari SSos.Wakil cam

Tommy FS, SSosSekretaris Camat

ttd.

Drs. Mahludin, MSiPlt. Camat

RM. Tamo SIjabatSekcam

ttd.Drs. Syamsudin Tonde

Plt. Camat

Drs. JahrudinWakil camat

Drs. Abd. Cholit, MSiSekretaris Camat

ttd.

Mengucapkan

Mengucapkan Mengucapkan

Ratu Dian Cherawati, S.SosLurah Senayan

Drs. LukmansyahLurah Gandaria Utara

Drs. M. ZenLurah Pulo

Drs. M. RizkiLurah Kramat Pela

KusworoLurah Petogogan

Iswahyudi, S.SosLurah Gunung

H. Rusamsi, S.SosLurah Melawai

SuharmiyatiLurah Selong

JumrohLurah Cipete Utara

Drs. Budi SantosoLurah Rawa Barat

Sambungan dari hal. 4

Bersambung ke hal. 6

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM5

Page 6: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

Bidik Korupsi 6EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

P E M B A T A L A NSERTIFIKAT HAK GUNAUSAHA NOMOR 149/HAMBALANG ATASNAMA PT. BUANAESTATE SEBAGAIP E L A K S A N A A NPUTUSAN YANG SUDAHM E M P U N Y A IKEKUATAN HUKUMTETAP SERTAPEMBERIAN IZINPELEPASAN HAK GUNAUSAHA ATAS NAMA PT.BUANA ESTATE.”

Dalam SK Pembatalan,KEPALA BADANP E R T A N A H A NNASIONAL REPUBLIKINDONESIA, Membaca: (A) Surat permohonan dariPT.Genta Prana qq. Drs. Do-lok F. Sirait dan H.M Sukanditanggal 6 November 2009tentang permohonan pemba-talan Surat Keputusan KepalaBadan Pertanahan NasionalNomor 9/HGU/BPN/2006dan penerbitan HGB atas na-ma PT Genta Prana. (B) S-urat permohonan dar i PTBuana Estate tanggal 1 Juli2010 Nomor 016/Perm/BE-Ham/VI/2010 tentang permo-honan izin pelepasan Hak Gu-na Usaha untuk lima sertifikat(Nomor 146/Sukahati, 147/Sukahati, 148/Sukahati, 150/Tangkil dan 151/Tangkil).

Menimbang, bahwayang dimohon pembatalannyaadalah Surat Keputusan Ke-pala Badan Pertanahan Na-sional Nomor 9/HGU/BPN/2006 tanggal 6 November2006 ten tang PemberianPerpanjangan Jangka WaktuHak Guna Usaha atas tanahyang terletak di KabupatenBogor, Provinsi Jawa Barat. (C). Bahwa Keputusan  hu-ruf “(A)” setelah didaftarkandi Kantor Pertanahan Kabu-paten Bogor diterbitkan Serti-fikat Hak Guna Usaha Nomor146/Sukahati Tahun 2006seluas 637.940 M2, Nomor147/Sukahati Tahun 2006seluas 74.650 M2, Nomor148/Sukahati Tahun 2006seluas 375.110 M2, Nomor149/Hambalang Tahun 2006seluas 4.486.975 M2, Nomor150/Tangkil (dahulu Hamba-lang) Tahun 2006 seluas428.570 M2 dan Nomor 151/Tangkil (dahulu Hambalang)Tahun 2006 seluas 575.070M2, ke semuanya atas namaPT. Buana Estate berkedu-dukan di Jakarta dan berakhirhaknya tanggal 30 Desember2007.

Bahwa atas terbitnyaKeputusan tersebut huruf“(A)” di atas, telah diajukankeberatan oleh PT GentaPrana qq. Drs. Dolok F.Siraitdan H.M Sukandi denganmenggugat Kepala BadanPertanahan Nasional Repub-lik Indonesia, Kepala KantorPertanahan Kabupaten Bogordan PT.Buana Estate di Pe-ngadilan Tata Usaha NegaraJakarta di bawah registerperkara Nomor 120/G/TUN/PTUN-JKT.

Bahwa perkara tersebuthuruf “(C)” telah diputus de-ngan Putusan Pengadilan TataUsaha Negara Jakarta No-mor 120/G/TUN/PTUN-JKTtanggal 26 April 2007 jis.

Putusan Pengadilan TinggiTata Usaha Jakarta Nomor112 B/2007/PT.TUN-JKTTanggal 29 Agustus 2007,Putusan MARI Nomor 482K/TUN/2007 Tanggal 20Februari 2008 dan Nomor 482K.TUN/2007 Tanggal 20Februari 2008 dan PutusanMARI Nomor 72 PK/TUN/2009 Tanggal 16 September2009, dengan ini amar putusanantara lain: Menyatakan batalSurat Keputusan KepalaBPN Nomor 9/HGU/BPN/2006 tanggal 1 Juni 2006 danSertifikat Hak Guna UsahaNo. 149/Hambalang atasnama PT.Buana Estate; Me-merintahkan kepada KepalaBPN dan Kantor PertanahanKabupaten Bogor untuk men-cabut keputusannya masing-masing sebagaimana tersebutdalam amar putusan di atas,dan menerbitkan keputusanbaru tentang perpanjanganHak Guna Usaha atas namaPT. Buana Estate; Memerin-tahkan kepada Kepala BPNdan Kantor Pertanahan Ka-bupaten Bogor untuk mem-proses lebih lanjut penerbitanHak Guna Bangunan atasnama PT. Genta Prana atastanah seluas 2.117.500 M2sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bahwa Kepala BadanPertanahan Nasional Repub-lik Indonesia telah ditegur olehKetua Pengadilan Tata UsahaNegara Jakarta untuk melak-sanakan putusan tersebuthuruf “(D)” di atas sebagai-mana surat NomorW.2.TUN.1.146/HK.06/VII/2009 tanggal 9 Juli 2009.

Bahwa Ketua Penga-dilan Tata Usaha Negara Ja-karta dengan surat NomorW2.TUN1.57.HK.06/II I /2010 tanggal 24 Maret 2010telah menyampaikan kepadaPresiden Republik Indonesiadan Ketua Dewan Perwa-kilan Rakyat Republik Indo-nesia untuk mengawasi pelak-sanaan putusan pengadilanoleh Badan Pertanahan Na-sional Republik Indonesia.

Bahwa Putusan Penga-dilan Tata Usaha Negara yangtelah memperoleh kekuatanhukum tetap, berkaitan de-ngan tanah seluas 2.117.500M2 yang terletak di DesaHambalang, Kecamatan Ci-teureup, Kabupaten Bogortersebut di atas yang meru-pakan bagian dari Hak GunaUsaha Nomor 149/Ham-balang atas nama PT.BuanaEstate seluas 4.486.975 M2,saat ini masih menjadi obyekgugatan kepemilikan antaraPT. Buana Estate (Peng-gugat) melawan PT. GentaPrana dan H.M Sukandi(Para Tergugat) dan KepalaBadan Pertanahan NasionalRepublik Indonesia, KepalaKantor Wilayah Badan Per-tanahan Nasional ProvinsiJawa Barat serta Kantor Per-tanahan Kabupaten Bogor(Para Turut Tergugat) di Pe-ngadilan Negeri Cibinongyang terdaftar dalam registerperkara Nomor 146/Pdt.G/2009/PN.Cbn, dan sampaisaat ini masih dalam tahappemeriksaan di TingkatBanding, dan 2010 Nomor

W11.U20/2267/HT.04.10/VII/2010 yang intinya meme-rintahkan melakukan pe-nyitaan jaminan terhadaptanah Hak Guna Usaha, dariSertifikat Hak Guna UsahaNomor 149/Hambalang se-luas 4.486.975 M2 yang ter-catat dan terdaftar atas namaPT. Buana Estate (Peng-gugat) yang diakui para Ter-gugat (PT. Genta Prana)sebagai barang miliknya se-luas 2.117.500 M2 setempatdikenal sebagai areal perke-bunan PT. Buana Estate,Desa Hambalang, Keca-matan Citeureup, KabupatenBogor, Provinsi Jawa Barat.

Bahwa terhadap bidangtanah Hak Guna Usaha yangtidak menjadi obyek perkarayaitu Hak Guna Usaha No-mor 146/Sukahati seluas594.014M2, Hak Guna UsahaNomor 147/Sukahati seluas74.650 M2, Hak Guna UsahaNomor 148/Sukahati seluas375.110 M2, Hak GunaUsaha Nomor 150/Tangkil(dahulu Hambalang) seluas178.570 M2 dan Hak GunaUsaha Nomor 151/Tangkil(dahulu Hambalang) seluas575.070 M2, oleh PT. BuanaEstate sebagaimana suratnyatanggal 1 Juli 2010 Nomor016/Perm/BE-Ham/VI/2010telah d imohonkan izinpelepasan hak dan akandipergunakan oleh Kemen-trian Pertahanan RepublikIndonesia untuk lokasi Pem-bangunan Pusat Misi Peme-liharaan Perdamaian TentaraNasional Indoneisa (PMPPTNI) berdasarkan Akta Per-nyataan Keputusan Rapattanggal 26 Mei 2010 Nomor46, yang dibuat di hadapan SriRahayu, SH, Notar is d iBekasi dan persetujuanKomisaris PT. Buana Estate,sebagaimana Surat Perse-tujuan untuk melepaskan hakatas tanah tanggal 28 Juni2010 Nomor 002/Spj/BE/VI/2010, sebagai tindak lanjutdari Surat Perjanjian Kerja-sama antara PT. Buana Es-tate dengan Kementr ianPertahanan Republik Indo-nesia tanggal 7 Juni 2010Nomor PKS/02/VI/2010 danNomor 3/SP/BE/VI/2010.

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sebagaitindak lanjut Putusan Pe-ngadilan Tata Usaha Negarayang telah mempunyai ke-kuatan hukum tetap sertadengan mempertimbangkanpermohonan izin pelepasanHak Guna Usaha PT. BuanaEstate, terdapat alasan hukumuntuk: Membatalkan sebagianSurat Keputusan KepalaBadan Pertanahan NasionalNomor 9/HGU/BPN/2006tanggal 1 Juni 2006 atas tanahseluas 2.117.500 M2;Membatalkan Sertifikat HakGuna Usaha Nomor 149/Hambalang atas nama PT.Buana Estate seluas4.486.975 M2; Menerbitkansertifikat sebagai penggantiSertifikat Hak Guna UsahaNomor 149 Hambalang untuktanah seluas 2.369.475 M2atas nama PT. Buana Estate;Memberikan izin kepada PT.Buana Estate untuk mele-paskan Hak Guna Usaha,

untuk kepentingan Kemen-terian Pertahanan RepublikIndonesia; Menata kembaliperuntukan, penggunaan, pe-nguasaan, dan pemilikan tanahyang dilepaskan o leh PT.Buana Estate untuk kepen-tingan Kementerian Perta-hanan Republik Indonesiaguna pembangunan PusatMisi Pemeliharaan Perda-maian Tentara NasionalIndonesia (PMPP TNI).

Mengingat: Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960(Lembaran Negara Tahun1960 Nomor 104); Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986(Lembaran Negara Tahun1986 Nomor 77) jo. Nomor 9Tahun 2004 (LembaranNegara Tahun 2004 Nomor35) jo. Nomor 51 Tahun 2009(Lembaran Negara Tahun2009 Nomor 160); PeraturanPemerintah Nomor 40 Tahun1996 (Lembaran NegaraTahun 1996 Nomor 58) ;Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997 (LembaranNegara tahun 1997 Nomor59); Peraturan PresidenRepublik Indonesia Nomor 10Tahun 2006; KeputusanPresiden Republik IndonesiaNo. 98/M Tahun 2005;Peraturan Menteri NegaraAgrar ia/Kepala BadanPertanahan Nasional Nomor3 Tahun 1997; PeraturanMenter i Negara Agrar ia/Kepala Badan PertanahanNasional Nomor 9 Tahun1999; Peraturan KepalaBadan Pertanahan NasionalRepublik Indonesia Nomor 3Tahun 2006; PeraturanKepala Badan PertanahanNasional Republik IndonesiaNomor 3 Tahun 2011.

M E M U T U S K A NMenetapkan: KEPUTUSANKEPALA BADANP E R T A N A H A NNASIONAL TENTANGP E M B A T A L A NSEBAGIAN KEPUTUSANKEPALA BADANP E R T A N A H A NNASIONAL NOMOR 9HGU/BPN/2006 ATSTANAH SELUAS 2.117.500M2 DAN PEMBATALANSERTIFIKAT HAK GUNAUSAHA NOMOR 149/HAMBALANG ATASNAMA PT. BUANAESTATE SEBAGAIP E L A K S A N A A NPUTUSAN PTUN YANGTELAH MEMPUNYAIKEKUATAN HUKUMTETAP SERTAPEMBERIAN IZINPELEPASAN HAK GUNAUSAHA ATAS NAMA PT.BUANA ESTATE.

PERTAMA : Menyatakan batal sebagianSurat Keputusan KepalaBadan Pertanahan NasionalNomor 9/HGU/BPN/2006tanggal 6 November 2006tentang PemberianPerpanjangan Jangka WaktuHak Guna Usaha Atas TanahSeluas 6.578.315 M2 terletakdi Kabupaten Bogor ProvinsiJawa Barat, sepanjang atastanah seluas 2.117.500 M2sebagaimana dimaksud dalamPutusan Mahkamah AgungRI Nomor 72 PK/TUN/2009tanggal 16 September 2009.

KEDUA : Menyatakanbahwa Surat KeputusanKepala Badan PertanahanNasional Nomor 9/HGU/BPN/2006 tanggal 6November 2006 selanjutnyahanya berlaku sah untukpemberian perpanjanganjangka waktu Hak GunaUsaha Nomor 149/Hambalang kepada PT.Buana Estate atas tanah sisaseluas 4.460.815 M2.

KETIGA : Membatalkan Sertifikat HakGuna Usaha Nomor 149/Hambalang, surat ukurNomor 7/Hambalang/2006tanggal 15 Juni 2006 sebagianseluas 2.117.500 M2 dari luaskeseluruhan 4.486.975 M2atas nama PT. Buana Estate,untuk diganti dengan SertifikatHak Guna Usaha untuk tanahsisa seluas 2.369.475 M2 atasnama PT. Buana Estate.

KEEMPAT : Menetapkan  tanah  bekasHak Guna Usaha Nomor 149/Hambalang sebagian seluas2.117.500 M2 setempatd ikenal sebagai arealperkebunan PT. Buana EstateDesa Hambalang,Kecamatan Citeureup,Kabupaten Bogor, ProvinsiJawa Barat yang telahdibatalkan sebagaimanaDiktum KESATU danKETIGA, dalam keadaanstatus quo sampai perkaraperdata Nomor 146/Pdt.G/2009/PN.Cbn sebagaimanadimaksud dalam konsideranMenimbang huruf “g”, telahmemperoleh putusanpengadilan yang berkekuatanhukum tetap.

KELIMA : Memerin tahkan kepadaKepala Kantor PertanahanKabupaten Bogor untuk : (A)Mencatat batalnya SertifikatHak Guna Usaha Nomor 149/Hambalang seluas 4.486.975M2 atas nama PT. BuanaEstate sebagaimana dimaksudpada Diktum KETIGA, padaBuku Tanah dan Daftar-Daftar Umum lainnya yangada pada administrasipendaftaran tanah . (B)Mencatat status quo dalamBuku Tanah Hak Guna UsahaNomor 149/Hambalangterhadap tanah bekas HakGuna Usaha Nomor 149/Hambalang sebagian seluas2.117.500 M2 setempatd ikenal sebagai arealperkebunan PT. BuanaEstate, Desa Hambalang,Kecamatan Citeureup,Kabupaten Bogor, Provinsi

Jawa Barat. (C) MenarikSertifikat Hak Guna UsahaNomor 149/Hambalangsebagaimana dimaksud padahuruf  “a”, dan apabila tidakdapat ditarik dari peredaran,agar diumumkan 1 (satu) kalidalam 1 (satu) surat kabarhar ian yang beredar d iwilayah Kabupaten Bogor.(D) Menerbitkan SertifikatHak Guna Usaha Penggantiatas nama PT. Buana Estate,untuk tanah sisa SertifikatHak Guna Usaha Nomor 149/Hambalang seluas 2.369.475M2, setelah dikurangi seluas2.117.500 M2 sebagaimanadimaksud dalam DiktumKESATU.

KEENAM :Memberikan izin kepada PT.Buana Estate untukmelepaskan Hak Guna Usahaatas tanah seluas 1.797.414M2, untuk kepentinganKementer ian Per tahananRepublik Indonesia gunapembangunan Pusat MisiPemeliharaan PerdamaianTentara Nasional Indonesia(PMPP TNI), terdiri dari :Sertifikat Hak Guna UsahaNomor 146/Sukahati seluas594.014 M2; Sertifikat HakGuna Usaha Nomor 147/Sukahati seluas 74.650 M2;Sertifikat Hak Guna UsahaNomor 148/Tangkil seluas375.110 M2; Sertifikat Hak

Guna Usaha Nomor 150/Tangkil seluas 178.570 M2;Sertifikat Hak Guna UsahaNomor 151/Tangkil seluas575.070 M2.

KETUJUH :Memerintahkan PT. BuanaEstate untuk melaksanakanpelepasan Hak Guna Usahaatas tanah sebagaimanaDiktum KEENAM dihadapan Pejabat yangberwenang.

KEDELAPAN :Mempersilahkan kepadaKementer ian Per tahananRepublik Indonesia untukmengajukan permohonan hakatas tanah, untuk kepentinganpembangunan Pusat MisiPemeliharaan PerdamaianTentara Nasional Indonesia(PMPP TNI) , setelahdilaksanakannya pelepasanhak sebagaimana dimaksuddalam Diktum KETUJUH.

KESEMBILAN :Keputusan ini berlaku sejaktanggal ditetapkan, denganketentuan apabila di kemudianhar i terdapat kekeliruan/kesalahan dalampenetapannya, akan ditinjaukembali sebagaimanamestinya.

Ketika hal tersebutdikonfirmasi kepada KepalaBPN RI, Joyo Winoto takbersedia memberikankomentar. (TIM DUA)

Dolok F. Sirait

Keluarga BesarPURI BERSAMA

ttd.

Irjen Pol. (Pur) HadimanKetua Umum

Mengucapkan

Sambungan dari hal. 5

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM6

Page 7: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

Estetika 7EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

Dasar kepemilikan tanahPT. Buana Estate padaawalnya diduga berdasarkan“Surat Palsu” yang diciptakansedemikian rupa oleh DirekturUtama PT. Buana Estateyang saat itu dijabat olehRatmani (istri Probosutedjo)serta terindikasi konspirasidengan Gusyaaf HendrikMantik (alm) pada tahun 1967silam.

Kemudian sertifikat HakGuna Usaha (HGU) Nomor1 diduga diterbitkan berda-sarkan Surat Palsu tersebutd iperpanjang lagi berda-sarkan Surat Keputusan(SK) Kepala Badan Per-tanahan Nasional (BPN) RINomor 9 yang terindikasisalahgunakan jabatan dansudah selesai proses pera-dilannya di PTUN Jakarta.

Disebabkan dalam pe-nerbitan SK untuk perpan-jangan HGU tersebut JoyoWinoto , PhD ter indikasikonspirasi dan gratif ikasidalam penerbitannya, Pre-siden RI, Susilo BambangYudhoyono (SBY) dimintauntuk memberikan kebijakanyang pro terhadap rakyat, dan“copot” pejabat terindikasikorupsi, kolusi, nepotisme dansenang dengan menerimagratifikasi, demi terwujudnyamasyarakat adil dan makmurdi Bumi Pertiwi Indonesia,khususnya di bidang perta-nahan dan masyarakat DesaHambalang KabupatenBogor.

Hal itu d isampaikanDirektur Utama PT. GentaPrana, Drs. Dolok F. Siraitkepada Kantor Berita RBNdi Jakarta Minggu lalu.

Namun demikian, JoyoWinoto selaku Kepala BPNRI diduga dalam melaksa-nakan isi putusan tersebutpenuh dengan “teka teki”yang patut dipertanyakan, danadapaun maksud dan tujuanisi SK sulit diterima akalsehat.

Pensiunan kepolisiandengan NRP 42060016 yangberniat untuk membela ma-syarakat kecil terjolimi ini jugamengatakan, di dalam Un-dang-Undang Nomor 31Tahun 1999 tentang Pembe-rantasan Tindak Pidana Ko-rupsi sebagaimana telahdiubah oleh Undang-Un-dang Nomor 20 Tahun 2001Pasal 12, tersurat denganjelas, bahwa “Dipidana de-ngan penjara seumur hidupatau penjara paling sedikit 4(empat) tahun dan palinglama 20 (dua puluh) tahundan pidana denda palingsedikit Rp 200.000.000,- (duaratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp 1.000.000.000,-(satu miliar rupiah): poin a.Pegawai  negeri  atau penye-lenggara negara yang mene-rima hadiah atau janji, padahaldiketahui atau patut didugabahwa hadiah atau janji ter-sebut diberikan untuk meng-gerakkan agar melakukan,tidak melakukan sesuatu da-lam jabatannya, yang ber-ten tangan dengan kewa-

jibannya; poin b. PegawaiNegeri atau penyelenggaranegara yang menerima ha-diah, padahal diketahui ataupatut diduga bahwa hadiahtersebut diberikan sebagai aki-bat atau disebabkan karena te-lah melakukan, tidak melaku-kan sesuatu dalam jabatannyayang bertentangan dengankewajibannya” imbuhnya.

Adapun kronologis kisahdibalik kisah Tanah Hamba-lang tersebut adalah sebagaiberikut: Tahun 1929 s/d 1938Hak Erpacht Nomor 79, 107,108, 220, 213 milik NVHandel   en  Cultuur  MatscTjideratie seluas 813 Ha yangmasih berlaku sampai dengan1980 d i Desa HambalangKecamatan Citereup Kabu-paten Bogor dan selanjutnyadisingkat PerkebunanCiderati.

Tahun 1961 tanah per-kebunan Ciderati yang tadi-nya disewa rakyat dari NVHandel   en  Cultuur  MatscTjideratie seluas 350 Ha tidaklagi membayar sewa dan ta-hun 1961 masyarakyat mulaimembayar pajak bumi tanahtersebut. Kemudian padatahun 1967 tanggal 25Nopember, Surat KepalaKantor Agraria dan Penga-wasan Agraria No. 1364/Kepad/P/1967 (Didugasurat palsu) yang memberiijin kepada KODAM VJAYA untuk menggarap per-kebunan Ciderati, denganketentuan diwajibkan mem-bayar ganti rugi garapan ke-pada rakyat bukan kepadaNV Handel en CultuurMatschppij Tjideratie selakupemilik sah HGU atas tanahdimaksud.

Selanjutnya, 15 Juni 1976,Ratmani (istri Probosutedjoselaku Direktur Utama PT.Buana Estate) memberi suratkuasa kepada suaminyaProbosoetedjo untuk me-manfaatkan surat yang patutdiduga palsu yaitu No.1364/kepad/P/1967 tersebut diatas.Tgl 18 Juni 1976, Probosoe-tedjo dan Gustaf HendrikMantik (Almarhum) meng-hadap Notaris R. SoerojoWongsowidjojo, SH, membuatakta pesetujuan a.l. KODAMV Jaya menjual/melepastanah kepada PT. buanaEstate perkebunan Cideratiseluas 737 Ha seharga Rp.368.500.000 dan sekaligusmelepas/menyerahkan keNegara RI tanah perkebunanCiderati tersebut. Akta patutdiduga palsu tersebut isinyatipu muslihat dan rangkaiankebohongan.

Pada tgl 13 Agustus1976, No.63/1976 suratketerangan pendaftaran tanahdari Kepala Sub DirektoratAgraria Kabupaten Bogortertulis an. De te DuitenzergGevostigde NV Handel enCultuur Matschappij Tjide-ratie yang berarti tidak adapenyerahan tanah Perke-bunan Ciderati ke Negara RIsesuai akta No. 39 tgl.18-6-1976.

Dalam kurun tahun 1977,Tgl. 25 Januari 1977, SkepMendagri No. SK1/HGU/DA/77, member HGU atas Ta-nah Perkebunan Ciderati ke-pada PT. Buana Estate dengankewajiban: Memberi ganti rugikepada NV Handel en CultuurMatschappij dan kepadarakyat penggarap di atas tanahtersebut.

Akan tetapi baik kepadaNV Handel en CultuurMatschappij Tjideratiemaupun kepada rakyat peng-garap, tidak ada menerimaganti rugi dari PT. BuanaEstate.

Setelah itu pada tgl 21-3-1977, tanah perkebunanCiderati dijadikan HGU No.1an. PT. Buana Estate olehBPN-RI tanpa sepengetahuanrakyat dan Kepala DesaHambalang dan tanpa mem-bayar ganti rugi garapankepada masyarakyat maupunkepada NV Handel en CultuurMatschappij. Baru diketahuimasyarakat bahwa tanah ga-rapan mereka sudah terbitHGU pada tahun 1996 yaitusetelah ± 19 tahun sudah terbitHGU No. 1, padahal ErpachtPerkebunan Ciderati sebenar-nya baru akan berakhir dankembali menjadi tanah NegaraTanggal. 23 September1980.

Tgl. 23 Desember 2002,Surat Keterangan pendaftaranTanah Kantor PertanahanKabupaten Bogor yang me-nyatakan HGU No. 1 an PT.Buana Estate berakhir mulaitanggal 31-12-2002 dan kem-bali menjadi tanah negara, dantidak dapat d iperpanjangkarena tidak memenuhi syaratperpanjangan HGU.

Tgl 1 Juni 2006, terbitSkep BPNNo. 9/HGU/BPN/2006 tentang perpanjanganHGU No. 1 an. PT. BuanaEstate tanpa permohonan barudan ijin lokasi baru. SK ter-sebut mewajibkan PT. BuanaEstate supaya terlebih dahulumenyelesaikan penggarapanrakyat yang ada di atas lahantersebut.

Tgl 15 Juni 2006, atasdasar SK No 9 tersebut terbitHGU No 149 tanpa sepenge-tahuan rakyat dan kepala desadan tanpa membayar ganti rugigarapan masyarakyat.

Setelah itu, 20 Juli 2007,Putusan Pidana No. 207 dan208/Pid.B/2007 PN Cibinongmemasukkan penjara 6 orangpenggarap tanah perkebunanCiderati/sengketa ke RutanPlendang Bogor, denganalasan merusak tanaman diatas tanah perkebunan PT.Buana Estate selaku pemiliksah sesuai sertifikat HGU No149 tahun 2006 an. PT. BuanaEstate. Padahal rakyat telahmenggarap tanah tersebutsecara turun temurun darinenek moyang mereka sampaisaat ini.

Pada 20 Februari 2008,Putusan Mahkamah AgungNo. 482 K/TUN/2007 yangsudah mempunyai kekuatanhukum tetap yang memba-talkan SK No. 9/HGU/BPN/2006 tgl. 1-6-2006 dan

sertifikat HGU No 149 Tgl 15Juni 2006.

16 September 2009,Putusan MA-RI No. 72 PK/TUN/2009 yaitu yang meno-lak PK yang diajukan KepalaBPN-RI dkk, dan Tgl. 14Desember 2009, surat KepalaKantor Pertanahan BogorNo. 600 kepada Kanwil BPNJawa Barat yang memohonpelaksanaan putusan PTUNyang sudah mempunyaikekuatan hukum tetap.

Tgl. 9 Juli 2010 No.W2.TUN.146/AK.06/Vll/2009 surat Ketua PTUNJakarta kepada kepala BPN-RI dan Kepala Kantor Per-tanahan Bogor perihal Penga-wasan putusan yang telahmemperoleh kekuatan hukumtetap.

Selanju tnya, Tgl 17Pebruari 2010 surat KepalaKantor Wilayah Jawa Baratkepada Kepala BPN-RI No.663/19-32/ll/2010 yang me-mohon pelaksanaan putusanPTUN yang sudah mempu-nyai kekuatan hukum tetap.

Kemudian Tgl. 1 Maret2010, pengumuman KetuaPTUN Jakarta tentang Amarputusan Pengadilan yang telahmemperoleh kekuatan hukumtetap berupa putusan MA No.482/K/TUN/2007 tgl. 16-2-2008 agar d iketahui olehmasyarakat. Dan, Tgl. 24Maret 2010, Surat KetuaPTUN Jakarta No.W2/TUNI.57/HK.06/lll/2010 kepada:Presiden RI dan kepada Ketua DPR-RI  perihal  pe-ngawasan PelaksanaanPutusan yang telah mempe-roleh kekuatan hukum tetap.

Setelah itu tgl 22 Juli2010, Majelis Hakim PerdataPN Cibinong mengucapkanputusan perkara perdataNo.146 /Pid.G/2009/PN Cbnyang intinya menyebut bahwatanah sengketa 211,75 Haadalah sah milik PT. BuanaEstate memiliki HGU No.149tgl 15-6-2006 dan aktaNotaris R. Soerojo Wongso-widjojo SH No. 39 tgl. 18 Juni1976 yang diduga asli tetapipalsu.

Sampai dengan saat initahun 2011 tanah sengketa/garapan rakyat 211,75 Hatersebut, pisik tanahnya masihdikuasai dan diusahakan olehPT. Genta Prana cq masya-rakat.

Namun demikian, padatgl 19 Januari 2011 kembaliPT. Buana Estate memasangplang PT. Buana Estate diatas sengketa 211,75 hadengan cara kekerasan/tidakmau dilarang kepala desa danrakyat. Masyarakyat DesaHambalang Bogor tidak be-rani bertindak lebih keraskarena trauma pada peristiwayang sama pada tahun 2007lalu, dimana beberapa orangmasyarakyat masuk penjarakarena mencabut plang yangdipasang PT. Buana Estate.

Adapun isi dar i ak tapersetujuan yang dibuat diNotaris R. Soerojo Wongso-widjojo, SH, antara KODAMV Jaya yang menjual/melepastanah perkebunan Cideratikepada PT. Buana Estate

seluas 737 Ha seharga Rp.368.500.000 adalah, “Padahari ini Jumat, tanggal Dela-pan Belas Juni Seribu Sem-bilan Ratus Tujuh Puluh E-nam, hadir di hadapan saya,Raden Soerojo Wongsowi-djojo SH, Notaris di Jakarta,dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris, danakan disebut dibawah ini.”

Gusyaaf Hendrik Man-tik, Mayor Jenderal TentaraNasional Indonesia, PanglimaKodam V Jaya, bertempattinggal di Jakarta, menurutketerangannya dalam hal inibertindak dalam jabatannyatersebut dan oleh karenanyauntuk dan atas nama Komando  Daerah Militer(KODAM) V Jaya, selakuPihak Pertama.

Probosoeterdjo, pengu-saha, bertempat tinggal diJakarta Jalan H. Agus SalimNomor 121 menurut kete-rangannya dalam hal in ibertindak berdasarkan suratkuasa dibawah tangan ter-tanggal 15-6-1976 yang ber-materai cukup dan dilekatkanpada minuta akta ini, sebagaikuasa dari dan sebagaidemikian atas nama IbuRatmani, pengusaha, bertem-pat tinggal di Jakarta, yangdalam hal ini diwakili sebagaiDirektur, selaku PihakKedua.

Para penghadap, ber-tindak sebagaimana tersebutdiatas, menerangkan lebihdahulu, bahwa berdasarkanSurat dar i Kepala KantorAgrar ia dan PengawasanAgraria Daerah Bogor (padawaktu itu) tertanggal 25-11-1967 Nomor:1364/Kapad/P/1967. Dimana surat aslinyatidak diperlihatkan kepadaNotaris.

Pihak Pertama, KodamV Jaya telah mendapat ijinuntuk menggarap lima bidangtanah terletak di dalamProvinsi Jawa Barat,Kabupaten Bogor Keca-matan Citeureup DesaHambalang, yang merupakanbekas tanah-tanah Perke-bunan Kelapa Sawit danSereh Ciderati/Karang Asemdengan   seluruhnya  seluaskurang lebih 813 Ha.

Bahwa tanah-tanah se-luas 813 Ha tersebut, adalah:sebagian luas kurang lebih 632Ha telah dibebaskan daripenggarapnya dan ganti rugigarapannya telah dibayarlunas sepenuhnya oleh PihakPertama kepada rakyatpenggarapnya.

Sebagian seluas kuranglebih 50 Ha yang letak danbatas-batasnya telah diketa-hui oleh kedua pihak menurutgambar yang akan diuraikandi bawah ini berdasarkansurat keputusan Panitia Pe-meriksa Tanah di Jawa Barattertanggal 1-10-1966 sertapersetujuan Pihak Pertamatelah diserahkan kepada Desadan merupakan tanah Desadan tanah-tanah rakyat.

Sebagian seluas kuranglebih 131 Ha belum dibayarganti kerugian garapannyakepada masyarakat pengga-rapannya dan ganti rugi itu

segera dibayar lunas olehPihak Pertama.

Bahwa di dalam lingku-ngan tanah-tanah tersebut ter-dapat pula tanah-tanah milikrakyat yang tetap menjadi hakmilik rakyat yang letak danbatas-batasnya telah diketa-hui oleh kedua pihak dan akandiuraikan dalam gambar yangakan diuraikan di bawah ini.

Dari tanah-tanah seluas813 Ha itu 26 Ha diantaranyadisediakan untuk 13 orangyang akan ditunjuk oleh PihakPertama masing-masing akanmendapatkan 2 ha tanah.Permohonan untuk menda-patkan hak atas tanah-tanahtersebut kepada instansi ag-raria belum diajukan oleh Pi-hak Pertama, sehingga PihakPertama bermaksud untukmengoperkan hak garapan itukepada Pihak Kedua.

Pihak Kedua bersediauntuk mengambil alih hakgarapan Pihak Pertama atastanah-tanah tersebut denganuang ganti kerugian sebesarRp. 50 tiap meter persegi,dengan ketentuan bahwaPihak Pertama akan membe-rikan bantuan kepada PihakKedua agar Pihak Keduadapat menjadi pemilik tanah-tanah tersebut dan PihakPertama juga memberikanbantuannya agar PihakKedua memperoleh sertifikattanah-tanah hak tersebut.

Bahwa kedua pihakhendak membuat suatu per-setujuan mengenal hal itu,maka berhubung dengan itupara penghadap, bertindaksebagaimana tersebut diatas,menerangkan bahwa PihakPertama (KODAM) danPihak Kedua (BUANAESTATE) yang satu denganyang lain.

Telah bersetuju untukdan dengan ini membuat suatupersetujuan dengan perjan-jian-perjanjian dan syarat-syarat berikut: Pasal 1 PihakPertama dengan ini melepas-kan dan menyerahkan kem-bali kepada Negara RepublikIndonesia, hak garapannyaatas lima bidang tanah yangterletak d i dalam DaerahPropinsi Jawa-Barat, Kabu-paten Bogor KecamatanCiteureup Desa Hambalang,tanah bekas tanah- tanahPerkebunan Kelapa Sawitdan Sereh Ciderati/Karang-asem, yang luasnya kuranglebih 8131 Ha tersebut diatasdan tanah tanah tersebutadalah tanah-tanah: BekasHak Kripacht nomor: 107,luasnya 2.022.502.5 m2, suratukur nomor: 225/1934, BekasHak Kripacht nomor : 108,luasnya 938.157.5 m2 suratukur nomor: 226/1934, BekasHak Kripacht Nomor luasnya804.700 m2 surat ukur nomor:567/1938. Bekas Hak Kri-pacht 213 luasnya 3.209.000m2 surat ukur nomor: 697/1938. Bekas Hak Kripachtnomor: 79 luasnya 1155.878m2 surat ukur nomor: 632/1929 atau seluruhnya seluaslebih kurang 8.130.238 m2,yang letak dan batas-batasnyaadalah menurut suatu gambarsituasi (peta) yang diberi

warna-warna berturut-turutkuning, hijau, abu-abu, ungudan merah, tertanggal hari ini,ditandatangani oleh keduabelah pihak bermaterai cukupdan dilekatkan pada minutakta ini.

Dalam tanah-tanah itutidak termasuk celah celah(enclaves) yang diberi warnabiru yang merupakan tanah-tanah hak milik Rakyat. Pasal2. Pelepasan dan penyerahankembali kepada NegaraRepublik Indonesia tanah-tanah Hak garapan tersebutdilakukan oleh Pihak Pertamaguna memberikan kesem-patan kepada Pihak Keduauntuk memohon hak berupaapapun juga atas tanah.

Pasal 3. Pelepasan danpenyerahan kembali kepadaNegara Republik Indonesiatanah-tanah hak garapanseluas 737 Ha tersebut diang-gap tidak pernah dilakukan.Bila Pihak Kedua karenasebab apapun juga tidakmendapat hak berupa apapunjuga atas tanah-tanah yangdiuraikan diatas.

Pasal 4. Untuk pelepasandan penyerahan kembalitanah- tanah hak garapanseluas 737 Ha tersebut PihakKedua membayar kepadaPihak Pertama ganti rugisebesar Rp. 50 setiap meterpersegi atau seluruhnyaberjumlah Rp. 368.500.000,-dari jumlah uang sebagiansebesar Rp. 100.000.000,-telah d ibayar o leh PihakKedua kepada Pihak Per-tama dan untuk penerimaanjumlah uang Rp.100.000.000,- itu PihakPertama dengan ini membe-rikan kwitansinya berupaakta ini. Sisanya sebanyakRp. 268.500.000,- akandibayar lunas o leh PihakKedua kepada Pihak Perta-ma segera setelah PihakKedua memliki sertifikat Haktanah-tanah seluas 737 Hatersebut.

Apabila karena sebabapapun juga Pihak Keduabelum dapat membayar lunaskekurangan uang ganti rugi itupada saat yang ditentukandiatas, maka pembayarankekurangan uang ganti rugi ituakan diputuskan oleh keduapihak secara musyawarah.Selain pembayaran yangdiuraikan diatas, Pihak Keduaakan membayar kepadaPihak Pertama tambahanbiaya pembebasan tanahseluas 131 Ha tersebut yangjumlahnya akan ditetapkanoleh kedua p ihak danpembayarannya akan dilaku-kan pada waktu uang pembe-basan itu diperlukan untukdibayarkan kepada yangbersangkutan.

Pasal 5. Pihak Pertamadan Pihak Kedua akan tundukkepada surat ukur/ gambarsituasi yang akan dikeluarkanoleh Instansi Pemerintah yangberwenang untuk membuatsurat ukur/gambar situasi itudan bila kemudian ternyatabahwa ukuran tanah-tanah itulebih atau kurang daripadayang ditetapkan di atas ialahseluas 737 Ha maka kelebihan

Sambungan dari hal. 1. Pelepasan Hak Tanah Hambalang ........

Bersambung ke hal. 8

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM7

Page 8: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

Estetika 8EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

atau kekurangan ganti rugi ituakan didasarkan kepada suratukur/gambar situasi tanah-tanah yang d ibuat o lehInstansi Pemerintah itu yangperhitungannya akan dilaku-kan pada waktu pelunasanpembayaran ganti rugi terse-but. Sebagaimana diuraikandalam pasal 4 akata ini.

Pasal 6. Pihak Pertamamenjamin Pihak Kedua bah-wa apa yang dilepaskan dandiserahkan kembali denganakta ini benar-benar haknyaPihak Pertama dan PihakPertama berhak untuk me-lakukan penglepasan dan pe-nyerahan kembali tanah-tanahHak garapan tersebut danbahwa tanah-tanah tersebuttidak di ikat dengan credit-verband, Dih ipotikkan ,Diberikan atau d ipertang-gungkan dengan cara lain ke-pada orang lain, bebas darisitaan dan pula bahwa PihakPertama belum menjual/mengoperkan tanah-tanahtersebut kepada orang lain danbahwa tanah-tanah itu tidaktersangkut pada suatusengketa.

Pasal 7. Pihak Pertamamenjamin Pihak Kedua,bahwa mengenai hak yangdilepaskan dengan akta iniPihak Kedua tidak akanmendapat tagihan atau tun-tutan apapun dan dari siapa-pun juga. Bila kemudian ter-nyata, bahwa Pihak Keduamengenai hak hak itu men-dapat tagihan atau tuntutan,maka segala kerugian yangdideritanya dipikul dan dibayaroleh Pihak Kedua. PihakPertama menjamin PihakKedua, bahwa Pihak Kedua

akan dapat memiliki sertifikattanah-tanah seluas 737 Hatersebut.

Pasal 8. Iuran Pemba-ngunan Daerah (I.P.D.) dariapa yang dilepaskan dan dise-rahkan kembali dengan aktaini dan beban-beban lainnyaatau tanah-tanah itu sampaihari tanggal dikeluarkannyasurat keputusan pemberianhak atas tanah-tanah itu atasnama Pihak Kedua dipikuldan d ibayar oleh PihakPertama, selanjutnya olehPihak Kedua.

Pasal 9. Pihak Pertamadengan ini berjan ji danmengikat diri kepada PihakKedua, janji dan pengikatandiri tersebut diterima olehPihak Kedua, bahwa PihakPertama akan turut memberi-kan bantuannya kepada PihakKedua.

Dalam hal ini Pihak Ke-dua membebaskan/membayar ganti rugi garapanRakyat atas tanah-tanah yangtidak termasuk dalam luaskurang lebih 737 Ha tersebutdan berada di luar daerah luastanah – tanah 737 Hatersebut diantaranya sebidangtanah seluas 56 Ha yangmerupa-kan tanah-tanah hakmilik Rakyat dan 15 Ha tanahpe-ngangonan yang terletakdiantara tanah-tanah seluas813 Ha tersebut diatas. Dalamhal Pihak Kedua mengajukansuatu permohonan hak atastanah-tanah tersebut kepadaintansi yang berwenang.

Dan semua biaya untukmembebankan hak-hak gara-pan Rakyat atas tanah-tanahtersebut semuanya seluas 737Ha dipikul dan dibayar oleh

Pihak Pertama, dikecualikanganti rugi pembebasan tanah-tanah hak milik Rakyat seluas56 Ha dan 15 ha itu menjaditanggungan dan dibayar olehPihak Kedua.

Pasal 10. Bila kemudianternyata masih ada penggarappenggarap diatas tanah-tanahseluas 737 Ha tersebut yangpembebasannya dari parapenghuninya ditanggung olehPihak Pertama, maka pengo-songan tanah-tanah itu men-jadi tanggung jawab PihakPertama dan semua b iayauntuk pengosongan itu jugaseluruhnya dipikul dan dibayaroleh Pihak Pertama.

Pasal 11. Segala biayayang berhubungan denganpelepasan dan penyerahantanah-tanah hak garapan ini,diantaranya biaya pembuatanakta ini, uang pemasukanuntuk Negara berdasarkansurat keputusan pemberianhak atas tanah-tanah itu, biayapembuatan sertif ikat danbiaya-biaya lain untuk menda-patkan sertifikat tanah-tanahhak itu semuanya dipikul dandibayar oleh Pihak Kedua,dikecualikan biaya pemetaan,biaya pengukuran dan untukmendapatkan surat ukur ataugambar situasi sebagai ganti-nya mulai ukur, pada sertifikatyang bersangkutan dipikul dandibayar oleh Pihak Perta-ma.Selanjutnya Pihak Perta-madan Pihak Kedua mene-rangkan dengan memberi hakdengan hak subsitusi sebagianatau seluruhnya kepada tuan-tuan.

Mewakili Pihak Pertamadan Pihak Kedua merubahatau menambah akta ini, bila

hal demikian diper lukanberdasarkan peraturan-peraturan dari yang berwajib.

Mewakili Pihak Pertamadan Pihak Kedua dalamsegala hal, urusan dantindakan tidak ada yangdikecualikan guna pengle-pasan dan penyerahan kem-bali tanah-tanah hak garapanatau hak lainnya tersebutkepada Negara RepublikIndonesia serta mengajukanpermohonan kepada yangberwajib. Agar Pihak Keduamendapat hak berupa apapunjuga atas tanah-tanah tersebutdan akan melakukan danmengerjakan apapun jugayang diperlukan.

Kuasa-kuasa tersebutmerupakan bagian yang takdapat d ip isahkan dar iperjanjian ini yang tak dibuattanpa kuasa itu dan kuasa itutak dapat ditarik kembali dantak akan berakhir karenasebab apapun juga. Seharus-nya Pihak Pertama mena-ngani dengan ini memberikuasa dengan hak subsitusiPihak Kedua.

Selama Pihak Keduabelum mendapat hak atastanah-tanah tersebut dariyang berwajib, mewakili PihakPertama sepenuhnya dimanadan terhadap siapa-pun jugasebagai yang berhak atastanah-tanah tersebut dalamsegala hal, urusan dantindakan tidak ada yangdikecualikan, sehingga PihakKedua berhak dan berwe-nang untuk melakukan danmengerjakan segala sesuatuyang Pihak Pertama sendirisebagai yang berhak atastanah-tanah tersebut berhak

untuk melakukan danmengerjakannya.

Bila Pihak Kedua kemu-dian tidak mendapat hak beru-pa apapun juga atas tanah-tanah tersebut seperti yangdiuraikan dalam pasal 3 aktaini untuk dan atas nama PihakPertama selekas- lekasnyamengoperkan dan menye-rahkan atau melepaskan de-ngan cara apapun juga tanah-tanah hak garapan tersebutkepada orang lain, demikiandengan tidak mengurangiperaturan-peraturan dari yangberwajib dengan harga danperjanjian-perjanjian yangditimbang baik oleh PihakKedua, mener ima hargapengoperan/penerimaan itu,demikian dengan ketentuanbahwa harga pengoperan/pelepasannya seluruhnyamenjadi haknya Pihak Keduadan segala kerugian yangdidapat atau didertia denganapa yang dioperkan/dilepas-kan dengan akta pengoperan/pelepasan tersebut mulaitanggal pengoperan tanah-tanah itu oleh Pihak Pertamahingga pengoperan/pelepasankedua itu menjadi haknya ataudipikul oleh Pihak Kedua.

Sebaliknya Pihak Keduadengan in i membebaskanPihak Pertama dari kewaji-bannya untuk mengembalikanuang ganti rugi yang telahditerima. Oleh Pihak Pertamatersebut kepada Pihak Kedua,sehingga jumlah uang tersebuttetap menjadi haknya PihakPertama sebagai penggantiandari pendapatan pengoperan/pelepasan kedua itu. Kuasakuasa yang dimaksud diatas

ini tak dapat ditarik kembalidan tak akan berakhir, karenasebab-sebab yang tercantumdalam pasal 1813 KitabUndang-Undang HukumPerdata atau karena apapunjuga. Akhirnya para pengha-dap, bertindak sebagaimanatersebut diatas menerangkan:Bahwa apa yang dilepaskandengan akta ini akan diserah-kan o leh Pihak Pertamakepada Pihak Kedua denganselayaknya segera setelahakta ini d itandatangani.Bahwa kedua pihak tentangperjan jian ini dan segalaakibatnya memilih tempattinggal tetap dan seumumnyadi Paniteraan PengadilanNegeri di Jakarta Pusat.

Walaupun pada Penga-dilan Tata Usaha Negara(PTUN) yang sudah memilikikekuatan hukum tetap, danJoyo Winoto , PhD sudahdiperintahkan untuk mencabutkeputusannya dan memper-baharui SK yang sudah diter-bitkan, namun sampai beritaini diturunkan Joyo Winotobelum bersedia membatalkanSK yang diterbitkannya sen-diri selaku Kepala Badan Per--tanahan Nasional (BPN) RI.

Perkara tanah antara PT.Buana Estate dengan PT.Genta Prana yang objekperkaranya d i Desa Ham-balang Kabupaten Bogor dansaat ini dalam proses banding,rupa rupanya diduga telahterjadi kisah misteri dibalikkisah yang sangat unik jalanceritanya.

Adapun dasar pengga-rapan tanah oleh PT. BuanaEstate berdasarkan surat dari

Kepala Kantor Agraria danPengawasan Agraria DaerahBogor (pada waktu itu)tertanggal 25-11-1967 Nomor:1364/Kapad/P/1967, dimanasurat aslinya tidak dapatdiperlihatkan termasuk padasaat membuat akta Notarispelepasan hak menggarap dariGusyaaf Hendrik Mantik,Mayor Jenderal TentaraNasional Indonesia, PanglimaKodam V Jaya kepada PTBuana Estate.

Dalam hal in i JoyoWinoto, PhD diharapkanuntuk evaluasi terhadap SKyang diterbitkannya sendiridan perlu untuk “sadar diri”agar pembenahan dapatdilakukan demi terciptanyapelayanan pertanahan yangprofesional dalam mener-bitkan legalitas pertanahan,tandasnya.

Sesuai dengan pantauanKantor Berita RBN, setelahJoyo Winoto menjabat KepalaBPN RI d iduga institusipertanahan tertutup kepadapublik dan terindikasi kurangmenghormati keterbukaaninformasi publik.

Sewaktu hal tersebutdikonfirmasi kepada BPN RI,Joyo Winoto enggan membe-rikan komentar, walaupun su-rat konfirmasi demi tercip-tanya pemberitaan berimbangsudah dik ir imkan sekitarsepuluh kali namun JoyoWinoto belum pernah ber-sedia memberikan jawabanataupun komentar terkaitpermasalahan tanah tersebutser ta terkesan kurangmenghormati keterbukaaninformasi publik. (TIM Red)

SMAN 90 PesanggrahanKota Administrasi Jakarta Selatan

SMAN 63 PesanggrahanKota Administrasi Jakarta Selatan

SMPN 177 PesanggrahanKota Administrasi Jakarta Selatan

ttd.Drs. Saksono Liliek Susanto, M.Pd

Kepala Sekolah

ttd.Drs. Tri Sugiareno

Kepala Sekolah

ttd.Drs. Tadjudin, MM

Kepala Sekolah

Mengucapkan Mengucapkan Mengucapkan

Sambungan dari hal. 7

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM8

Page 9: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

Estetika 9EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

Sambungan dari hal. 1. Terkait Tanah Hambalang ........Buana Estate pada ta-

hun 1976” ujar DirekturUtama PT. Genta Prana, Drs.Dolok F Sirait kepada KantorBerita RBN memulai pembi-caraan baru baru ini.

Dolok juga menambah-kan, adapun kisah dibalikTanah Hambalang, yaitu, “Pa-da tahun 1929 s/d 1938 adalah5 bidang tanah dengan luasseluruhnya 813 Ha yang ter-letak di Desa Hambalang dandijadikan Perkebunan selan-jutnya disebut PerkebunanCiderati. Merupakan Hak Er-pacht No. 79, 107, 108, 220dan 213 dimana ijinnya masihberlaku s/d 23 September1980 an . NV. Handel enCultuur Matschappy ‘Tjide-tarie’ disingkat NV Handel.350 Ha dari 813 Ha tersebutdisewakan kepada rakyat be-rupa plasma. Hasilnya dijualkepada NV Handel, akantetapi lama kelamaan rakyatmenjadi status penggarap,yang kemudian oleh panitiaLandeform menjadi milikrakyat dengan kewajibanmembayar pajak bumi.”

Pada tahun 1976 PT.Buana Estate membeli tanahNV Handel tersebut dari Ko-dam V Jaya melalui NotarisR. Soerojo Wongsowidjojo,SH dengan Akta No. 39 tgl18-06-1976. Dalam Aktatersebut dijelaskan antara lain:Kodam V Jaya mendapat ijinmenggarap dari Kantor Ka-daster sejak tahun 1967 atasperkebunan Ciderati; Padatahun 1976 Kodam V Jayamengaku sudah membe-baskan Perkebunan Cideratie623 Ha dari masyarakat (ma-syarakat tidak pernah terima,memang barang bukti tidakada). Baru pada tahun 2009/2010 mencoba memberi gantirugi kepada puluhan masya-rakyat Desa Hambalang; Ko-dam V Jaya berjanji akan

membebaskan lagi garapanrakyat 131 Ha yang sudahdijual tersebut; Tanah yangdiakui Kodam V Jaya pada tgl18-06-1976 sudah dibebaskandan yang akan dibebaskanlangsung dijual pada tgl 18-6-1976 kepada PT. Buana Es-tate. Patut diduga keteranganAkta No. 39 tersebut adalahpalsu, karena sesuai Surat Ke-pala Sub Direktorat AgrariaKabupaten Bogor No. 63/1976 tgl 13-8-1976, tanah per-kebunan Cideratie adalah mi-lik Dete Duilenzerg Gevos-tigde NV Handel en CultuurMatschappy Tjideratie (NVHandel). Dalam arti tanahperkebunan tersebut bukantanah Kodam V Jaya

Dan lagipula Kodam VJaya tidak ada hak dan tidakdibenarkan sesuai ketentuandi peraturan militer untukmenjual tanah milik KodamV Jaya melalu i Notar is,apalagi menjual tanah oranglain kepada siapapun.

Apabila Kodam V Jayamelepas hak tanah seharus-nya melalui Tim Interdep danatas persetujuan Menter iKeuangan RI, bukan melaluinotaris. Pada waktu Perke-bunan Ciderati dijadikan HGUNo. 1 an PT. Buana Estateseluas 7.050.550m2, bukanatas dasar bahwa perke-bunan Ciderati telah dibeliPT. Buana Estate. Akan te-tapi adalah atas dasar SKMenteri Dalam Negeri No:SK1/HGU/DA/77 tgl 25-1-1977 dengan ketentuan: PT.Buana Estate harus terlebihdahulu membayar ganti rugikepada CV Handel sebesaryang akan ditaksir oleh panitiapenaksir ganti rugi berdasar-kan Surat Keputusan DirjenAgraria tgl 16-6-1960 SK66/DDA/1960 yo tgl 21-3-1974No. SK20/DJA/1974 yangditetapkan dengan surat

Keputusan tersendir i dandiharuskan juga untuk mem-bayar ganti rugi kepada ma-syarakat yang sedang meng-garap Perkebunan Ciderati.

Bahwa ganti rugi terse-but tidak pernah dilaksanakanoleh PT. Buana Estate. Danlangsung saja disetujui untukmenerbitkan sertifikat PT.Buana Estate atas permo-honan PT. Buana Estate No.16/DIRUT/BE/VII/76 tgl 12-7-1976 yaitu Surat KeputusanMenteri Dalam Negeri No:SK1/HGU/DA/77 tgl 25-1-1977. Akan tetapi tidak mem-bayar ganti rugi, walau sudahada ketentuan pada SK No.1 tersebut, harus terlebih da-hulu memberikan ganti rugi.Akan tetapi belum ada gantirugi, langsung saja tanpasepengetahuan masyarakat,langsung terbit sertifikat HGUNo. 1 an PT. Buana Estate.

Masyarakat maupun a-parat pemerintah setempattidak ada yang mengetahuibahwa tanah mereka telahmenjadi sertifikat HGU No. 1an PT. Buana Estate. Adapunmasyarakat mengetahui barusekitar tahun 1996 ketikatanah tersebut diurus serti-fikatnya ke BPN.

Sesuai Risalah Pemerik-saan tanah B No. 540-07 KWBPN-PAN “B” 2004 tgl 24-12-2004, bahwa PerkebunanCiderati HGU No. 1 tgl 21-03-1977 seluas 7.050.550m2an PT. Buana Estate telahdimohon perpanjangan HGU-nya sesuai surat PT BuanaEstate No. 1/BE/III/2000 tgl22-03-2000, tidak disetujuiuntuk diperpanjang dan telahberakhir tgl 31-12-2002 sesuaisurat keterangan pendaftarantanah Kabupaten Bogor tgl23-12-2002 No. 250-46.

Karena tidak memenuhisyarat untuk diperpanjang, ta-nah tersebut kembali menjadi

tanah negara di bawah kewe-nangan Bupati KabupatenBogor sesuai pasal 2 Kepu-tusan Presiden No. 34/2003dan ayat (2) pasal 15 PP No.36/1998.

Bahwa Kepala BPNtidak mengindahkan surat Bu-pati Bogor No. 593.4/135-Pem-um tgl 13-7-2004 danlangsung saja terbit SK BPNNo. 9/HGU/BPN/2006 tgl 1-6-2006 tanpa ada surat per-mohonan baru dan ijin lokasibaru dari PT. Buana Estatesesuai peraturan Menter iAgraria/Kepala BPN No. 2tahun 1999.

Bahwa SK BPN No. 9tersebut langsung saja dijadi-kan dasar untuk menerbitkansertifikat HGU No. 146 se-banyak 2 buah asli tetapi palsuNo. 147, 148 dan No. 149seluas 4.486.975 m2 dimanadi dalamnya ada tanah seng-keta 2.117.500 m2 dan No150 sebanyak 2 buah yang aslitetapi palsu (SK BPN RI No.1/Pbt/BPN-RI/2011 tgl 15-4-2011). Bahwa 8 buah serti-fikat tersebut, tanpa memba-yar ganti rugi kepada masya-rakat penggarap sesuaiDIKTUM KE 3 SK BPN No.9/HGU/BPN/2006 dan ayat(3) Pasal 4 PP No. 40/1996dan Keputusan RI No. 32tahun 1979.

Patut diduga tanah terse-but diserobot oleh PT. BuanaEstate dari NV Handel enCultuur Matschappy Tjide-ratie, menurut Akta NotarisNo. 39 tgl 18-6-1976 dibelioleh PT. Buana Estate dariKodam V Jaya adalah tidakbenar. Terbukti dari SK Men-teri Dalam Negeri No. 3/DJA/1977 dan No. SK No. 1/HGU/1977, bahwa tanah Per-kebunan Ciderati direlokasi-kan kepada PT. Buana Estatedengan cara harus membayarganti rugi kepada NV Handeldan kepada masyarakatpenggarap.

Kemudian dengan me-nyalahgunakan wewenang,Kepala BPN RI, Joyo Winotomenerbitkan SK BPN No. 9/HGU/BPN/2006 tgl 1-6-2006tentang perpanjangan eksHGU No. 1 dengan keten-tuan: PT. Buana Estate harusmenyelesaikan penggarapanterhadap masyarakat. Akantetapi tanpa membayar gantirugi ke masyarakat, langsungsaja terbit sertifikat antara lainsertifikat No. 149 dimana didalamnya ada ada tanahrakyat 2.117.500 m2. Penye-lesaian ganti rugi dengan caramemasukkan para penggarapke penjara. Dengan demikiansejak terbit HGU No. 1 tahun1977 dan kemudian menjadiHGU No. 149 belum pernahada ganti rugi dari PT. BuanaEstate, tanah masyarakattersebut patut diduga benar-benar d iserobot o leh PT.Buana Estate dari masya-rakyat dan dari CV. Handel.

Asal mula kepemilikantanah sengketa 2.117.500m2 an. PT. Genta Prana.

Adapun asal mula kepe-milikan tanah sengketa atasnama PT. Genta Prana, yaitu,pada tahun 1994 s/d 1996 H.

Sukandi membebaskan tanahdi beberapa lokasi di Keca-matan Citeureup. Tanah di-maksud adalah untuk kepen-tingan Yayasan TIRASA milikHutomo Mandala Putra.Sebahagian atau 2.117.500m2 tanah yang telah dibayaroleh Yayasan TIRASA di-kembalikan kepada H.Sukandi, sehingga H. Sukandimempunyai utang kepadaYayasan TIRASA sebesarRp. 20 miliar yang belumdibayar sampai saat ini.

H. Sukandi membe-baskan tanah rakyat dengansepengetahuan aparat peme-rintah setempat. Tidak dalamkeadaan sengketa. Masya-rakat maupun pemerintahdaerah setempat tidak menge-tahui bahwa tanah yang dibe-baskan oleh H. Sukandi telahmenjadi sertifikat HGU PT.Buana Estate sejak tahun1997. H. Sukandi maupunmasyarakat tidak bisa berbuatapa-apa, karena pemilik HGUNo. 1 adalah Probosoetedjoadik Presiden Suharto.

Akan tetapi setelah H.Sukandi mengetahui dari BPNbahwa HGU No. 1 tidak di-perpanjang sesuai SuratKantor Pertanahan Kabu-paten Bogor No. 250-46 tgl23-12-2002, maka masya-rakat meminta Bupati Bogoragar tanah Negara Eks Per-kebunan Ciderati dikem-balikan kepada masyarakyat.Akhirnya didapat kesepakatandan persetujuan antara PT.Buana Estate dengan PemdaBogor/Instansi Terkait, KetuaDPRD, Camat Citeureup danpara Kepala Desa, supayaEks HGU No. 1 seluas705,055 Ha diretribusikan.

Bupati tidak keberatanEks HGU No. 1 seluas455,055 Ha d iperpanjangHGUnya seluas 4.550.550 m2(455.055Ha) kepada PT.Buana Estate, dan 250 Hadiprioritaskan untuk rakyat(termasuk di dalamnya 211,75Ha tanah sengketa) . PT.Buana Estate telah memba-yar Setoran Retribusi Daerah(SSRD) tgl 24-8-2004 atastanah 455,055 Ha (sesuai BAPemeriksaan Tanah Panitia Btahun 2004 hal 2) dan H.Sukandi pun mengurus serti-fikat tanah 211,75 Ha keBPN. Karena luas tanah2.117.500 m2, maka harusdiurus atas nama perusahaanberbadan hukum, dan dalamhal ini PT Genta Pranadimana H. Sukandi adalahKomisaris PT. Genta Pranasesuai Akta Notaris No. 01 tgl8-2-2006 Notaris YokoveraMokoagow,SH.

Dari awal Joyo Winoto,Phd selaku Kepala BPNRI te lah merencanakanuntuk t idak membayarganti rugi

Dari awal terbitnya SKBPN No. 9/HGU/BPN/2006tgl 1-6-2006 tentang perpan-jangan eks HGU No. 1 an. PTBuana Estate seluas6.578.315 m2 telah terlihatdengan jelas bahwa JoyoWinoto selaku Kepala BPNRI telah merencanakanpembebasan tanah masya-

rakat tanpa membayar biayaganti rugi.

Rencana tersebut ter-lihat jelas sebagaimanadisebutkan pada DIKTUMKE TIGA (a) SK BPN No. 9tersebut yang berbunyi: “Pe-nerima perpanjangan jangkawaktu (PT. Buana Estate)ber tanggungjawab untukmenyelesaikan penguasaan/penggarapan masyarakat me-nurut ketentuan peraturanperundangan yang berlaku,dan sesuai surat pernyataanPT. Buana Estate tgl 3-8-2004.”

Pada umumnya bahwaseluruh surat keputusan yangmenyangkut pelepasan hakatas tanah milik atau pengga-rapan, selalu dengan jelasdisebutkan harus terlebihdahulu diselesaikan dengancara membayar ganti rugi.Lain halnya dengan SK BPNNo. 9/HGU/BPN/2006 tgl 1-6-2006 bahwa PT. BuanaEstate ber tanggungjawabuntuk menyelesaikan pengu-asaan/penggarapan masya-rakat menurut ketentuanperundangan yang berlaku.

Menurut Joyo Winoto,Phd selaku Kepala BPN RI,bahwa pembebasan pengu-asaan/penggaraapan ma-syarakat tanah 2.117.500 m2tanah Desa Hambalang telahdiselesaikan sesuai denganketentuan perundangan yangberlaku yaitu melalui putusanPengadilan Negeri CibinongNo. 207 dan 208/Pid-B/PNCbn tgl 12-6-2007 dengancara pelaksanaannya sebagaiberikut; Atas dasar SK BPNNo. 9/HGU/BPN/2006 tgl 1-6-2006 langsung saja diter-bitkan 8 (delapan) sertifikattanpa membayar ganti rugigarapan masyarakat.

Adapun sertifikat yangditerbitkan an. PT. BuanaEstate adalah: 2 (dua) serti-fikat No. 146 dengan luas637.940 m2 dan 5.940.14 m2asli tetap i palsu , 1 (satu)sertifikat No. 147 dengan luas74.650 m2, 1 (satu) sertifikatNo. 148 dengan luas 375.110m2, 1 (satu) sertifikat No. 149dengan luas 4.486.975 m2, 2(dua) sertifikat No. 150dengan luas 428.570 m2 dan178.570 m2 asli tetapi palsu,1 (satu) sertifikat No. 151dengan luas 575.070 m2.

Setelah terbit SertifikatHGU an. PT. Buana Estate,kemudian surat pernyataanPT. Buana Estate tgl 3-8-2004di cabut/dibatalkan oleh PT.Buana Estate pada tgl 14-8-2006.

Bahwa sertifikat No. 146yang luasnya 594.014 m2 danser tif ikat No. 150 yangluasnya 178.570 m2 sudahdijual oleh PT. Buana Estatekepada Kementerian Perta-hanan RI.

Bahwa sertifikat No. 149yang luasnya 4.486.975 m2termasuk didalamnya tanahgarapan masyarakat yangbelum dibayar ganti ruginyaditaksir sebesar Rp.211.750.000.000 (dua ratussebelas miliar tujuh ratus limapuluh ju ta rupiah) dengarincian 2.217.500 m2 x Rp.100.000 /m2.

Setelah terbit sertifikatNo. 149 tgl 15-6-2006 an. PT.Buana Estate, maka padamalam hari tgl 5-2-2007 PT.Buana Estate bersama ok-num menanam 270 batangbibit pohon coklat, 33 bibitpohon mahoni dan 18 buahplang nama an. PT. BuanaEstate. Keesokan harinyaplang nama dan tanaman ta-naman tersebut yang ditanamdi kebun masyarakat spontandicabut oleh masyarakatselaku pemilik kebun.

Tanaman-tanaman ter-sebut dikumpulkan di satutempat, yang sesuai rencanaakan di serahkan kepadaPolisi besok harinya, karenahari sudah sore. Akan tetapibesoknya tgl 7-2-2007 pagi-pagi buta tanaman-tanamanyang dikumpulkan itu sudahtidak ada dan kemudiandiketahui telah berada diKantor Polres Bogor. Ataskejadian tersebut PT. BuanaEstate melaporkan masya-rakat ke Polres Bogor bahwamasyarakat menguasai fisiktanah PT. Buana Estate, di-mana tanah tersebut adalahHGU an PT. Buana Estatetertanggal 15-6-2006 yangmasih berlaku hingga tahun2027.

Padahal f isik tanahsudah dikuasai masyarakyatsejak tahun 1960-an secaraturun-temurun. Dan dilapor-kan juga soal pencabutantanam-tanaman dan plangnama yang dilakukan masya-rakat pemilik kebun denganistilah merusak harta milikPT. Buana Estate.

Realisasi dari laporanpolisi tanggal 7-2-2007tersebut, akhirnya para peng-garap H. Sukandi dan kawan-kawan dimasukkan penjaraantara 9 bulan s/d 1 tahun 4bulan sesuai putusan pidanaPN. Cibinong No 207 dan 208/Pid.B/cbn tanggal 12-6-2007.

Dengan adanya putusanpidana tersebut, Joyo Winotoselaku kepala BPN berpen-dapat bahwa penyelesaian/penguasaan penggarapantelah selesai dan sudah sesuaidengan ketentuan/peraturanhukum, yaitu putusan pidanaPN Cibinong No 207 dan 208/Pid /cbn yang kemudiandijadikan Novum oleh kepalaBPN RI dalam rangkaPeninjauan Kembali (PK) keMahkamah Agung, akantetapi sudah ditolak denganputusan Mahkamah AgungNo 72/PK/TUN/2009 tanggal16-9-2009.

Patut diduga JoyowinotoPhD selaku Kepala BPN-RI tidak takut kepadaPresiden RI tetapi takutkepada Probosoetedjo

Patut diduga juga bahwaJoyo Winoto, PhD selakupejabat Negara yang menja-bat Kepala BPN RI adalahindividu yang tidak patuhhukum, bahkan kebal hukum.Tidak perduli terhadap arahanBapak Presiden RI, apalagiterhadap surat Bapak BupatiBogor.

Surat Ketua PTUN JKTjuga tidak dilaksanakan, bah-kan surat dari Kepala Kantor

Keluarga BesarD & D Sentrum

Cipulir Jakarta Selatan

DedeManager

ttd.

Mengucapkan

Bersambung ke hal. 10

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM9

Page 10: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

Estetika 10EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

Pertanahan Kabupaten Bo-gor, dan dari Kepala KantorWilayah BPN Jawa Barat,yang pada intinya memohonsupaya putusan MA No482K/TUN/2007 tanggal 20-2-2008 dilaksanakan, jugatidak diperhatikan maupundidengar sebagai masukanyang baik.

Sehingga sampai dengansaat ini Kepala BPN RI belummenerbitkan SK BPN tentangpenerbitan sertifikat HGBatas nama PT. Genta Pranaatas tanah seluas 2.117.500m2, yaitu sesuai dengan apayang dimaksud pada putusanMA No 482K/TUN/2007 jo72 PK/TUN/2009 yang sudahmempunyai kekuatan hukumtetap.

Disebut kebal hukumkarena: Ketua PTUN Jkt su-dah membuat surat kepadaJoyo Winoto, PhD selakukepala BPN RI, dan kepadaPresiden RI maupun kepadaKetua DPR RI yang padaintinya supaya Joyo Winoto,PhD melaksanakan putusanMA No 482K/TUN/2007.Akan tetapi putusan tersebutbelum dilaksanakan sebagai-mana mestinya, antara lainbelum menerbitkan SKpenerbitan HGB an PT.Genta Prana atas tanah2.117.500 m2.

Dalam rangka meme-nuhi ketentuan pasal 116ayat(6) UU No 51 tahun2009, Presiden RI telahmemberi arahan kepadaKepala Badan PertanahanRI, akan tetapi tetap sajabelum menerbitkan SKpenerbitan sertifikat HGBatas tanah 2.117.500 m2 anPT. Genta Prana sesuaiketentuan perundang-unda-ngan. Apabila Kepala BPNtidak melaksanakan arahanPresiden RI tersebut, makaPresiden RI dapat memberisanksi berupa hukuman sesuaipasal 116 tersebut.

Akan tetapi Joyo Winoto,PhD selaku kepala BPN,tetap saja tidak melaksanakanarahan Presiden RI tersebutsebagaimana mestinya. JoyoWinoto, PhD tidak merasatakut akan sanksi yang akantimbul dari Presiden. Mungkinkarena Joyo Winoto menge-tahui bahwa selama SusiloBambang Yudhoyono masihPresiden RI, tidak akanmengganti Joyo Winoto selakukepala BPN RI (sesuaikesaksian Joyo Winotokepada Deputi V BPN).

Joyo Winoto, PhD selakuKepala BPN RI takut kepadaProbosoetedjo/ PT. BuanaEstate. Ketika PT GentaPrana bersama Ruhut Sitom-pul, SH datang menghadapJoyo Winoto, PhD di KantorBPN RI untuk memohonsupaya putusan MA yangsudah berkekuatan hukumtetap tersebut dilaksanakan,maka Joyo Winoto memberijawaban yang sangat meng-harukan, “Saya (Joyo Winoto)takut kepada Probosoetedjo”

Patut diduga Joyo Wino-to takut kepada Probosoe-tedjo, karena Joyo Winotosejak semula turut merenca-nakan supaya penyelesaianpenguasaan garapan ma-

syarakat diselesaikan dengancara: tidak perlu membayarganti rugi garapan tanah kepa-da masyarakyat yang nilainyaditaksir Rp. 2.117.500.000.000,- (dua ratus sebelas miliartujuh ratus lima puluh jutarupiah) 2.117.500m2 x Rp.100.000,-/m2. Tetapi supayadilaksanakan dengan caramemasukkan para penggarapke penjara dan hal tersebutberhasil, yaitu sesuaiputusan PN CibinongNo. 207/Pid.B/PnCbn tanggal12-6-2007 dan 207/Pid .B/PnCbn tanggal 12-6-2007.

Keterlibatan Joyo Wi-noto atas putusan PN Cibi-nong tersebut, adalah dibukti-kan sebagai berikut, pada la-zimnya segala surat keputusanyang menyangkut pembe-basan tanah, baik itu tanahmilik maupun garapan, selaluditekankan agar menyele-saikan dengan cara memba-yar ganti rugi. Kata ganti rugiselalu ditonjolkan.

Lain halnya dengan SKBPN No. 9/HGU/BPN/2006tgl 1-6-2006 DIKTUMKETIGA a. Penerima per-panjangan jangka waktuHGU bertanggung jawab me-nyelesaikan penguasaan/penggarapan masyarakat se-suai ketentuan peraturan per-undangan yang berlaku dansesuai dengan surat Pernya-taan PT. Buana Estate tgl 3-8-2004, yang realisasi pelak-sanaannya BPN segera me-nerbitkan 8 buah sertifikat anPT. Buana Estate dan duadiantaranya asli tapi palsuyaitu sertifikat No. 146 danNo. 150 .

2 (dua) sertifikat No. 146tahun 2006 dengan luas637.940 m2 dan 594.014 m2,1 (satu) sertifikat No. 147tahun 2006 dengan luas74.650m2, 1 (satu) sertifikatNo. 148 tahun 2006 denganluas 375.110m2, 1 (satu)sertifikat No. 149 tahun 2006dengan luas 448.6975m2(terdapat didalamnya2.117.500 m2 tanahsengketa), 2 (dua) sertifikatNo. 150 tahun 2006 denganluas 428.570 m2 dan 178.570m2 dan 1 (satu sertifikat No.151 tahun 2006 dengan luas575.070m2. Dengan demikianjumlah sertifikat ada 8 buah(sesuai SK BPN No. 1/Pbt/BPN-RI/2011 tgl 15-4-2011hal 1 menimbang b dan hal 5DIKTUM KE ENAM)

1 (satu) sertifikat No. 146seluas 594.014 m2 dan satulagi sertifikat No. 150 seluas178.570 m2 telah d ijualdengan istilah kerjasama olehPT. Buana Estate kepadaKementerian Pertahanan RI.Dan BPN RI pun telahmengetahui dengan carasupaya merubah sertifikat No.146 dan 150 menjadi an.Menteri Pertahanan RI.

Setelah terbit HGU No149 tgl 15-6-2006, tanpamembayar ganti rugi kepadamasyarakyat penggarap ta-nah 2.117.500m2 maka padatgl 14-8-2006, surat pernya-taan PT. Buana Estate tgl 3-8-2004 d icabut oleh PT.Buana Estate. Dan pada tgl7-2-2007, PT Buana Estate

melaporkan masyarakat kePolres Cibinong, bahwa rak-yat menguasai fisik tanah miliksah PT. Buana Estate sesuaisertifikat No. 149 yang terbittgl 15-6-2006 dan juga meru-sak tanaman-tanaman milikPT. Buana Estate, padahalmasyarakat sudah menguasaitanah tersebut sejak tahun1960-an secara turun temuruns/d saat ini tahun 2011. Dantanaman yang dimaksud diru-sak adalah tanaman yang dita-nam PT. Buana Estate bersa-ma oknum di kebun masya-rakat pada waktu malam haritgl 5-2-2007. Akibat laporantersebut, masyarakyat dihu-kum masuk penjara sesuaiPutusan PN Cibinong No. 207dan 208/Pid.B/PnCbn tgl 12-6-2007.

Menurut Joyo Winotoselaku Kepala BPNRI,putusan PN Cibinong No. 207dan 208/Pid.B/PnCbn adalahsah secara hukum bahwatanah 2.117.500 m2 adalahmilik sah PT. Buana Estatesehingga Kepala BPN RImengajukan Penin jauanKembali (PK) ke MahkamahAgung dengan NOVUMPutusan PN Cibinong No. 207dan 208/Pid.B/PnCbn tgl 12-6-2007. PK tersebut sudahditolak Mahkamah Agungdengan putusan No. 72PK/TUN/2009 tgl 16-9-2009,karena NOVUM yangdiajukan BPN RI bukan buktisah kepemilikan tanah2.117.500bm2.

Patut diduga bahwasesungguhnya Joyo Winototakut kepada Probosoetedjoadalah karena dana yangditaksir ratusan milliar yangseharusnya dibayarkan kepa-da masyarakat sebagai gantirugi garapan tanah rakyat, danpatut diduga juga bahwa danatersebut telah mengalir kepadaJoyo Winoto, PhD selakuKepala BPN RI. Sehinggamati-matian Joyo Winotomembela Probosoetedjo sam-pai tega memasukkan masya-rakat ke penjara, bahkan tidaktakut lagi akan sanksi dariPresiden RI. Hal tersebutdapat diterima akal sehat,karena sanksi dari Presiden ti-dak seberapa dibanding kalauJoyo Winoto masuk penjara,apabila sampai ada laporandari Probosoetedjo denganlaporan indikasi “suapmenyuap”.

PT. Genta Prana kalah diP engadilan NegeriCibinong dan PengadilanTinggi Bandung karenaJoyo Winoto, PhD selakuKepala BPN RI tak taathukum

Di Pengadilan NegeriCibinong PT. Genta Pranakalah yang kemudian dikuat-kan oleh Pengadilan TinggiBandung. Kekalahan tersebutdiduga d isebabkan, JoyoWinoto, PhD belum memba-talkan sertifikat HGU No. 149seluas 4.489.675 m2 dimanadi dalamnya ada tanah seng-keta 2.117.500 m2 sehinggamasih sah milik PT. BuanaEstate, disebabkan sertifikatadalah produk BPN dan be-

lum dibatalkan sesuai putusanPTUN.

Karena sertifikat No.149 tersebut belum dibatal-kan, walaupun sudah ada su-rat eksekusi dari KetuaPTUN JKT kepada KepalaBPN RI supaya melaksa-nakan putusan MA No.482K/TUN/2007 yang sudahmempunyai kekuatan hukumtetap yaitu antara lain supayamencabut /mem batalk ansertifikat No. 149 dan mem-proses penerbitan sertifikatHGB an PT. Genta Pranaatas tanah seluas 2.117.500m2.

Joyo Winoto, PhD tidakpatuh hukum, serta tidakmelaksanakan Putusan MAyang sudah mempunyai ke-kuatan hukum tetap. MajelisHakim PN Cibinong menya-takan sah sertifikat No. 149walaupun oleh MahkamahAgung RI (PTUN) sudahmenyatakan tidak sah.

Alasan Majelis HakimPN Cibinong menyatakansah ser tif ikat No. 149tersebut adalah: tanah serti-fikat No. 149 pada mulanyadidapat dari Kodam V Jayasesuai Akta Notaris No. 38tgl 18-06-1976 Notaris R.Soerojo Wongsowidjojo, SH.Akta tersebut berbunyi an-tara lain, Kodam V Jaya telahmembebaskan tanah rakyat632 Ha dan akan membebas-kan lagi 131Ha, dan pada saatpengakuan tersebut, yaitu tgl18-6-1976, tanah yang dibe-baskan dan yang akan dibe-baskan tersebut adalah tanahperkebunan NV Handel enCultuur Matschappy Tjide-ratie yang HGUnya masihberlaku s/d tahun 1980 sesuaidengan surat Bupati KepalaDaerah Tk II Bogor cq Ke-pala Sub Direktorat AgrariaKabupaten Bogor tgl 13-8-1976 No. 63/1976 tertulis an.NV Handel en CultuurMatschappy Tjideratie.Dalam arti Kodam V Jaya te-lah menjual tanah yang bukanmiliknya kepada PT BuanaEstate. Pengakuan itu adalahpalsu, karena sesuai denganketentuan dan perundanganyang berlaku di Kodam VJaya tidak diperbolehkan dantidak pernah menjual tanahyang dikuasai Kodam V Jayaapalagi menjual yang masihhak milik orang lain. ApabilaKodam V Jaya melepas hakatas tanah yang dikuasai,maka tata cara pelaksanaan-nya harus melalui Tim Inter-dep dan atas persetujuanMenteri Keuangan RI. Tidakdibenarkan melalui Notaris.Ketika ditanyakan hal inikepada Ketua Majelis HakimPT Bandung, jawabnya,silahkan laporkan ke Polisi.Ketika ditanya bagaimanahati nurani Bapak selakuKetua PT Bandung, jawabbeliau, hati nurani itu mahal.

Majelis Hakim PNCibinong menjelaskan bahwadiatas tanah HGU No. 149luas 4.486.975m2, denganrincian 2.369.475 milik PT.Buana Estate dan 2.117.500m2 milik rakyat/PT. GentaPrana (yang disengketakantentunya) terdapat v illa,

tanam-tanaman coklat, jatidan lain-lain adalah bohong.

Pada saat sidang di PNCibinong, bahwa pihak PTGenta Prana memohon agardilakukan sidang di lokasi(PL), dengan tegas ditolakoleh Majelis Hakim PNCibinong dengan alasan sudahmengetahui dengan jelas kea-daan lapangan/lokasi. MajelisHakim PN Cibinong adalahberbohong, karena diatas ta-nah 2.117.500 m2 tersebut ti-dak ada villa, tanaman coklatmaupun jati. Yang ada hanyatanam-tanaman singkongmilik masyarakat. Villa dantanaman tersebut berada diatas tanah 2.369.475m2 milikPT. Buana Estate.

Para saksi dari PT Bua-na Estate bersaksi d i PNCibinong, bahwa pada tahun1970 para saksi sudah menge-tahui bahwa tanah sengketaadalah milik PT. Buana Es-tate karena diats tanah terse-but telah berdiri plang namaPT. Buana Estate semenjaktahun 1970. Ketika pihak PT.Genta Prana menginfor-masikan kepada MajelisHakim PN Cibinong bahwakesaksian tersebut adalahpalsu, dengan penjelasanbahwa PT. Buana Estateberdiri pada tgl 8-9-1972 No.33 jo tgl 29-05-1973 No. 119,bagaimana bisa ada Plangtahun 1970. Akan tetap iMajelis Hakim tidak mempe-dulikannya, bahkan dijadikansebagai dasar kepemilikantanah PT. Buana Estate.

Sesuai barang bukti yangdiajukan oleh PT. Buana Es-tate dalam perkara PNCibinong berupa sertifikatHGU No. 1 yang terbit atasdasar SK Menter i DalamNegeri No. SK1/HGU/DA/77 tgl 25-1-1977 yangberbunyi antara lain: BahwaPT. Buana Estate diwajibkanmemberi ganti rugi kepadamasyarakat penggarap danNV Handel en CultuurMatschappy Tjideratie dankepada masyarakat peng-garap. Ganti rugi tersebuttidak pernah diterima masya-rakat penggarap tanah2.117.500 Ha. Bahkan ma-syarakat tidak ada yangmengetahui bahwa tanahtersebut sudah terbit HGUNo. 1 tahun 1977. Tanahtersebut tidak pernah dijadikanperkebunan oleh PT. BuanaEstate dan masyarakat tetapmenguasainya sejak tahun1960 dan secara turun temu-run hingga sekarang.

Para Kepala Desa jugasudah membuat surat kete-rangan bahwa tanah2.117.500 m2 tersebut dikua-sai rakyat/H. Sukandi dan jugadinyatakan tidak dalam per-kara. Karena memang sebe-lumnya tidak pernah perkara.Uraian tersebut telah dije-laskan kepada Majelis HakimPN Cibinong, akan tetapiMajelis Hakim tetap berpen-dapat tanah tersebut diperolehdari Kodam V Jaya. Dijelas-kan pada SK Menteri DalamNegeri No. SK1/HGU/DA/77 supaya memberi ganti rugikepada masyarakat pengga-rap dan NV Handel en

Cultuur Matschappy Tjide-ratie, tentu adalah karenatanah tersebut bukan tanahKodam V Jaya. Atau tanahtersebut bukan tanah yangsudah dibebaskan oleh Ko-dam V Jaya. Itu terbukti dariSK Menteri yang sama sekalitidak ada menyinggungKodam V Jaya. Skep No. 1tersebut menjelaskan bahwatanah dimaksud adalah tanahHGU milik NV Handel enCultuur Matschappy Tjide-ratie yang sebahagian digarapoleh masyarakat.

PT. Buana Estatemenuntut Perdata PT. GentaPrana di PN Cibinong, JoyoWinoto, PhD selaku KepalaBPN-RI tidak mengindahkanputusan Mahkamah AgungNo. 482K/TUN/2007 tgl 20-2-2008 jo 72PK/TUN/2009 tgl16-09-2009. Joyo Winoto,PhD antara lain belummembatalkan Sertifikat No.149 yang sudah memperolehkekuatan hukum tetap.

Dilain sisi, Ketua Penga-dilan Negeri Cibinong selakuKetua Majelis Perkara tidakmengindahkan putusanMahkamah Agung No. 482K/TUN/2007 tgl 20-2-2008 jo72PK/TUN/2009 tgl 16-09-2009. Majelis Hakim menya-takan sertifikat No. 149 masihsah milik PT. Buana Estatekarena belum dibatalkan olehKepala BPN RI.

Atas ketidak patuhanKepala BPN-RI terhadapKeputusan hukum yang sudahmemperoleh kekuatan hukumtetap dan Majelis Hakim PNCibinong yang sangat meng-hargai ketidakpatuhan KepalaBPN-RI yang tak bersediamelaksanakan Putusan Mah-kamah Agung yang sudahmemperoleh kekuatan hukumtetap, maka majelis HakimPN Cibinong memutuskanPerkara Perdata antara PTBuana Estate dan dikuatkanoleh PT Bandung. Dalam arti,PT. Genta Prana kalah diPengadilan Neger i danPengadilan Tinggi adalahkarena Joyo Winoto, PhDselaku Kepala BPN-RI tidaktaat hukum dan majelis hakimPengadilan Neger i Bogortidak menghargai putusanMahkamah Agung yangsudah mempunyai kekuatanhukum tetap.

SK Kepala BPN-RI No.1/Pbt/BPN-RI tgl 15-4-2011telah membatalkan sertifikatHGU No. 149 an. PT. BuanaEstate, akan tetapi belummemproses sertifikat HGBatas nama PT. Genta Pranaseluas 2.117.500 m2, sesuaiputusan MA No. 482K/TUN/2007 tgl 20-2-2008. JugaPresiden RI telah memberi

arahan Kepada Kepala BPN-RI sesuai surat MensesnegNo. R92/m.Sesneg/D4/PU10.01/05/2011 tgl 2 Mei2011, supaya seharusnyamelaksanakan putusan MANo. 482K/TUN/2007 tgl 20-2-2008 jo 72PK/TUN/2009 tgl16-09-2009 yang sudahmemperoleh kekuatan hukumtetap. Akan tetap i KepalaBPN RI belum juga mem-proses sertifikat HGB an PT.Genta Prana atas tanah2.117.500 m2.

PT. Genta Prana TempuhKasasi ke MahkamahAgung

Pada saat ini, PT. GentaPrana sedang tempuh Kasasike Mahkamah Agung, denganharapan mudah-mudahan PT.Genta Prana bisa menangperkara melawan PT BuanaEstate karena; SertifikatHGU No. 149 an PT. BuanaEstate sudah dibatalkan olehKepala BPN RI dengan SKBPN No. 1/Pbt/BPN-RI/2011 tgl 15-4-2011; danPresiden sudah memberiarahan kepada Kepala BPNRI, sesuai surat MensesnegNo. R92/M.Sesneg/D-4/10.01/05/2011 tgl 2-5-2011yaitu, supaya Kepala BPN-RIseharusnya melaksanakanPutusan Mahkamah AgungNo. 482K/TUN/2007 jo No.72/PK/TUN/2009 yang sudahmemperoleh kekuatan hukumtetap . Antara lain yangdimaksud dalam putusantersebut adalah membatalkansertifikat HGU No. 149 tgl 15-6-2006 an PT. Buana Estate.

Putusan MahkamahAgung 482K/TUN/2007 joNo. 72/PK/TUN/2009 yangditerbitkan oleh HakimMahkamah Agung, sudahtentu tidak akan dibatalkanoleh Hakim MahkamahAgung sendiri. Apalagi telahada SK Kepala BPN RI No.1/Pbt/BPN-RI/2011 tgl 15-4-2011 sebagai diuraikan di atasdan arahan Presiden RI.

Kami berdoa memohonkepada Allah Maha Kuasauntuk memberi Roh Hikmatdan bijaksana kepada yangmulia Majelis Hakim AgungMahkamah Agung RI yangsedang menangani KasasiPerkara PT. Genta Pranamelawan PT. Buana Estate.Kiranya Tuhan Allah ikutcampur memberi keadilanmelalui yang mulia MajelisHakim Agung MahkamahAgung RI, imbuh Dolok Sirait.

Sewaktu hal tersebutdikonfirmasi kepada BPN RI,Joyo Winoto, PhD tak ber-sedia memberikan komentar.(Tim RBN)

DALAM MENJALANKAN TUGASJURNALISTIKNYA, WARTAWAN/TI SURATKABAR RAKYAT BICARA NEWS SELALUDILENGKAPI DENGAN KARTU PERSSERTA NAMANYA TERCANTUM DIDALAM BOKS REDAKSI

Sambungan dari hal. 9

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM10

Page 11: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

Sambungan 11EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011

KPK maupun KejaksaanAgung diminta turun tanganuntuk lakukan penyelidikanterhadap indikasi korupsi,kolusi, nepotisme dan grati-fikasi yang terjadi di lingku-ngan Lemigas Cipulir denganpenyilidikan “bersinergis”.

Pasalnya, d iduga Ir.Rudi Suhartono W, Ir.Djoko Sunarjanto, Syam-sudin Mukhtar, SE Be-serta Kroni “Sekongkol”merugikan Negara dise-babkan terindikasi terimasuap ratusan juta rupiah un-tuk perkaya diri dan menga-kibatkan kerugian negara,karena negara membayartagihan proyek “fiktif” ke-pada kontraktor pelaksanaPT. Delapan Pancuran E-mas. Permintaan PengadaanBarang (PPB) dari BLM 1.2

Nomor 011/PPB/UFRT/2010sebesar Rp.424.487.877,-dengan n ilai kontrak Rp419.100.000,- ter indikasi“fiktif” alias tidak dikerjakan.

Hal itu disampaikan sum-ber Kantor Berita RBN yangtidak bersedia namanya diek-pos dalam pemberitaan diJakarta baru-baru ini.

PT. Delapan PancuranEmas disinyalir tidak menger-jakan proyek tersebut, tetapimembuat penagihan kepadaP2K Lemigas, kemudian se-telah tagihan diterima kon-traktor, disetor kembali kepa-da oknum Ir. Djoko Sunar-janto, M.Si beserta kronikroninya sekitar 404.000.000,-sebagai setoran dari indikasiproyek fiktif.

Diduga Ir. Djoko Sunar-janto, M.Si selaku P2K Lemi-

gas menerima suap dari pro-yek fiktif tersebut sebesarRp. 116.000.000, Moch.Fierdaus, S.Si selaku KetuaLelang menerima suap Rp.40.000.000, Anto menerimasuap Rp. 40.000.000, Ir.Tunggal M.Sc sebesar Rp.23.000.000, SyamsudinMukhtar, SE menerima suapsekitar Rp. 185.000.000 se-dangkan kontraktor PT Dela-pan Pancuran Emas hanyamendapat fee sekitar Rp.15.000.000 selaku pelaksanapekerjaan terindikasi fiktiftersebut.

Menurut sumber, terkaitdengan pengumuman Nomor:01 .P m/91.04/P PBJ/2010yang pekerjaannya dibiayaidar i DIPA TA 2010 laludengan jumlah paket 35 (tigapuluh lima) paket, dimana

dalam proses tender disinyalirmelanggar Keppres 80 Tahun2003, serta Undang-UndangNomor 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pida-na Korupsi sebagaimana te-lah d iubah oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun2001.

 Diduga dari 35 paket ter-sebut sarat korupsi, kolusi, ne-potisme, gratifikasi dan ber-bagai kepentingan antaraP2K, Panitia, dan KontraktorPelaksana. PengumumanNomor: 01.Pm/91.04/PPBJ/2010 tersebut terindikasi tidakdiumumkan di media saat itusupaya tidak diketahui publik.

Pembuatan GaransiBank juga terindikasi “aspal”yang umumnya digunakan o-leh kontraktor binaan, dimanahal tersebut diduga perse-

kongkolan antara P2K, Pani-tia dan Kontraktor Pelaksana.

Juga pengadaan barangAC Tahun Anggaran 2009lalu disinyalir barang yangdigunakan terindikasi barang bekas dimana Ir. Rudi Suhar-tono W terindikasi korupsi, ko-lusi, nepotisme dan terimagratifikasi.

P2K, Panitia dan Penga-was di Lingkungan Lemigasjuga terindikasi “doyan seto-ran” dari Kontraktor Binaan,baik dari proyek pekerjaan pe-nunjukan langsung maupunpekerjaan pemilihan langsunguntuk perkaya diri.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun1999 tentang PemberantasanTindak Pidana Korupsi seba-gaimana telah diubah olehUndang-Undang Nomor 20

Tahun 2001 Pasal 12, tersuratdengan jelas, bahwa “Dipi-dana dengan penjara seumurhidup atau penjara paling sedi-kit 4 (empat) tahun dan palinglama 20 (dua puluh) tahun danpidana denda paling sedikitRp 200.000.000,- (dua ratusjuta rupiah) dan paling banyakRp 1.000.000.000,- (satumiliar rupiah): a. Pegawai Negeri atau PenyelenggaraNegara yang menerima ha-diah atau janji, padahal dike-tahui atau patut diduga bahwahadiah atau janji tersebutdiberikan untuk menggerak-kan agar melakukan, tidak me-lakukan sesuatu dalam jaba-tannya, yang bertentangandengan kewajibannya; b. Pe-gawai negeri atau penye-lenggara negara yang mene-

rima hadiah, padahal diketahuiatau patut diduga bahwa ha-d iah tersebut d iberikansebagai akibat atau disebab-kan karena telah melakukan,tidak melakukan sesuatu da-lam jabatannya yang berten-tangan dengan kewajibannya.Dalam hal ini Kejaksaan danatau Intelijen Kejaksaan perluturun tangan untuk menun-taskan indikasi kerugianNegara tersebut” imbuhnya.

Ketika hal tersebut dikon-firmasi secara tertulis kepadaLemigas Cipulir, Kapus Le-migas maupun Ir. DjokoSunarjanto, Moch. Fierdaus,S.Si, Anto, Ir. Tunggal M.Sc,Syamsudin Mukhtar, SE danIr. Rudi Suhartono W tidakbersedia memberikan komen-tar. (ttr/str/and/mls/minggus)

Bidang Kesehatan Jumlah warga miskin yang mendapat pelayanan

Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)1. Peningkatan anggaran ; Rp.10.000.000.000,-. Tahun

sebelumnya Rp 5.400.000.000,-2. Sampai dengan akhir Juni 2011 telah terserap Rp

4.484.391.567,- yang meliputi 1.561 peserta Pelayanan Jaminan Persalinan (Jampersal) ; gratis

untuk seluruh persalinan normal Peresmian Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas)Peresmian 13 Puskesmas baru 4 jumlah kunjungan pasienyang meningkat ke Puskesmas bukan sebuah indikasibahwa meningkatnya orang sakit di Kota TangerangSelatan, namun sebagai bagian dari fungsi preventif yangdijalankan Puskesmas. Peningkatan pemberdayaan masyarakat bidang

kesehatanMembina 4.917 kader kesehatan, tahun sebelumnya 3.856kader Peningkatan insentif kader Rp 600.000,-/tahun/kader.

Tahun sebelumnya Rp 500.000,-Penataan Manajemen Pemerintahan Kota TangerangSelatanPrioritas Walikota Airin Rachmi Diany dan Wakil WalikotaBenyamin Davnie dalam 100 hari awal menjabat adalahmelakukan penataan penyelenggaraan pemerin tahan.Tujuannya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang bersih,partisipatif, transparan dan akuntabel didukung aparaturpemerintahan yang kompeten, profesional dan berdedikasi.Semua itu bisa dicapai melalui penataan sistem manajemenpemerintahan. Didorong pula munculnya kreativitas daninovasi perbaikan kinerja pemerintah, yang pada akhirnyasemua upaya itu akan mewujudkan tata kelola pemerintahanyang baik.Salah satu bukti pelaksanaan manajemen pemerintahan yangbaik di Kota Tangerang Selatan adalah proses pengadaanbarang dan jasa yang lebih cepat dengan suasana aman dankondusif. Penandatanganan kontrak lebih awal Waktu pelaksanaan pekerjaan yang cukup Lebih menjamin kualitas pekerjaan Semakin profesionalnya unsur yang terkait dengan

pelaksanaan kegiatan seperti Pengguna Anggaran,Panitia Pelelangan, maupun Pengusaha yang menjadipeserta pelelangan termasuk asosiasi.

Penyerapan anggaran yang sesuai jadwalperencanaan

Pelaksanaan pelelangan telah menggunakanLembaga Pelelangan Secara Elektronik (LPSE)

Pelaksanaan pembangunan dengan memanfaatkan dana-dana dari Pemerintah Pusat atau Provinsi Banten sebagaihasil dari komunikasi dan hubungan yang terpelihara denganbaik.

Bidang Bina Marga dan SDA;Pembangunan pelebaran jalan raya Siliwangi,Suryakencana & Pajajaran

Bidang Tata Kota dan PemukimanPembangunan gedung kantor BLH, sarana air bersih,sanitasi tempat pembuangan sampah terpadu (TPST). Bidang Kesehatan ;Pembangunan 2 unit puskesmas perawatan, bantuan alatkesehatan dan bantuan anggaran untuk puskesmas danrumah sakit umum daerah (RSUD).

Bidang Pendidikan: Pembangunan SMAN 12 KotaTangerang Selatan

Bidang Infrastruktur Jalan Dimulainya percontohan pengendalian banjir di Bukit

Pamulang Indah (BPI) Pemeliharaan rutin jalan sebanyak 95 ruas jalan

dengan panjang 74 km Pemeliharaan rutin jembatan sebanyak 31 buah Pemeliharaan saluran air sepanjang 45 km pada 18

ruas anak sungai Pemeliharaan rutin bangunan air sebanyak 40 unit

dan pintu air sebanyak 36 unit Kerja sama dalam hal penanggulangan banjir terpadu

dengan Pemerintah Daerah sekitar penyelenggaraansemiloka penanganan banjir se-Jabotabek

Dimulainya pelaksanaan pembangunan 79 ruas jalansepanjang 49 km

Pembangunan 16 bangunan sumber daya air

Bidang Perhubungan Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat

dalam hal penanganan sarana transportasi rencanarevitalisasi 5 stasiun kereta api.

Penertiban pengelolaan parker. Meningkatkanpendapatan asli daerah (PAD) melalui restribusiparker on the street. Penertiban 40 titik parkir on thestreet.

Bidang Tata Kota dan Pemukiman Peningkatan jalan lingkungan melalui PNPM Mandiri

Perkotaan. Pelaksanaan paving blok pada 35 lokasi.

Yang akan dilaksanakan : Pembangunan paving blok pada 177 lokasi. Lebar 1

– 3 meter, panjang 150– 200 meter. Penyediaan prasarana dan sarana air minum di

kawasan rawan air tanah di 7 lokasi. Ket : 1 titik lokasi memenuhi kebutuhan air minum

50-100 Kepala Keluarga (KK) Pembangunan drainase batu kali di 10 lokasi. Lebar

0,5 – 1 meter, panjang 150 – 200 meter.

Bidang Pendidikan Mewujudkan biaya pendidikan yang terjangkau walikota nomor 61 tahun 2011 Menghapuskan biaya untuk SD Menghapuskan DSP (dana sumbangan pendidikan)

untuk SMP, SMA, dan SMK. Membatasi biaya SPP untuk SMP maksimal 100.000/

bulan Membatasi biaya SPP untuk SMA maksimal 200.000/

bulan Menaikkan alokasi anggaran Bosda SD dari 12.500/

siswa menjadi 30.000/siawa , SMP dari 20.000/siswamenjadi 40.000/siswa

Pengaturan DSP RSBI (Rintisan Sekolah BerstandarInternational) . DSP SMP RSBI maksimalRp.4.500.000 dengan SPP maksimal Rp. 400.000/bulan, dan DSP SMA RSBI maksimal Rp.5000.000dengan SPP maksimal Rp.500.000/bulan.

Pembentukan SMA Negeri baru.

Bidang Kebersihan Penutupan bak sampah di jalan masuk pasar

Ciputat penambahan bak arm roll.

Pemindahan bak arm roll dari cimanggis. Mengintensifkan ker ja sama dengan

pemerintah kabupaten tangerang dalampembuangan sampah pasar.

Penutupan tempat pembuangan sampah liar. Sosialisasi pengolahan sampah kepada

masyarakat. Dimulainya pembanunan tempat pembuangan

akhir(TPA) Cipeucang Kecamatan Setu. Pembangunan tempat pengolahan sampah

terpadu(TPST)berbasis 3R (re-use,re-duce,re-cycle)dilingkungan RW.

Pengawasan dan pengendalian kebersihan di4 koridor (Jl.siliwangi, Jl Raya Serpong, JlGraha Raya dan Jl. Raya Ciputat)

Bidang Lingkungan Hidup Mewujudkan tangsel hijau Gerakan menanam pohon pada setiap

bangunan kantor pemerintah dan rumahwarga.

Melakukan uji emisi kendaraan Upaya pelestarian situ. Fasilitas pembentukan hutan kota BSD dan

BINTARO Fasilitasi pembentukan car free day di

BINTARO

Bidang Perijinan Mewujudkan kepastian perijinan dari sisi

waktu dan prosedur. Menertibkan billboard yang menyalahi

ketentuan.

Jangan Takut

Bicara Benar

Bersatu

Untuk Bicara

dan

Berbicara

Untuk

Bersatu

Kecamatan CilandakKota Administrasi Jakarta Selatan

Segenap Jajaran

Sayid Ali ZA, SHPlt. Camat

Heriyanto, S.SosSekcam

ttd.

Mengucapkan

Iwan Kristiawan SantosoLurah Gandaria Selatan

Safri Djani, S.SosLurah Pondok Labu

Hj. Nurul BaitiLurah Cipete Selatan

Arif Abidin Mucklis AP.Lurah Lebak Bulus

MundariLurah Cilandak Barat

Sambungan dari hal. 1 KPK Diminta Lakukan Tupoksi .......

Sambungan dari hal. 1 Penataan 100 Hari Airin....

OKE.pmd 11/8/2011, 1:04 AM11

Page 12: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS

w w w. r a k y a tb i c a r a n e w s . c o m

12EDISI 12 | TAHUN I | 07 NOVEMBER - 20 NOVEMBER 2011agamagam

HP. 0813 8245 4565

OKE.pmd 11/8/2011, 1:06 AM12

Page 13: Surat Kabar RAKYAT BICARA NEWS