surat at-tiin
TRANSCRIPT
Group 1Rizqa Fauziah A. (03)
Sashanti Maya D. (05)
Ulia Himawati (11)
Surat At-Tiin
wattiini wazzaytuun[95:1] Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
wathuuri siiniin[95:2] dan demi bukit Sinai,
wahaadzaa lbaladi l-amiin[95:3] dan demi kota (Mekkah) ini yang aman,
laqad khalaqnaa l-insaana fii ahsani taqwiim[95:4] sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya .
tsumma radadnaahu asfala saafiliin
[95:5] Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka),
illaalladziina aamanuu wa'amiluu shshaalihaati falahum ajrun ghayru
mamnuun
[95:6] kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka
bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
famaa yukadzdzibuka ba'du biddiin
[95:7] Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan
sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
alaysallaahu bi-ahkami lhaakimiin
[95:8] Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?
Arti kata-kata (Mufrodat)
“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun”
Ayat ini menjelaskan bahwa : Allah bersumpah dengan buah
Tin dan Zaitun, karena kedua buah- buahan itu banyak
faedahnya. Dan tanah yang menjadi tempat tumbuhnya adalah
tanah Palestina tempat dilahirkannya Nabi Isa dan disitu pula
diturunkannya Injil.
Dan ada yang mengatakan yang dimaksud dengan “Tin” ialah
tempat tinggal Nabi Nuh, yaitu Damaskus yang banyak tumbuh
pohon Tin. Sedangkan yang dimaksud “Zaitun ialah Baitul
Maqdis” yang banyak tumbuh pohon Zaitun. Sedangkan Ahmad
Musthafa Al- Maraghi mengatakan bahwa Allah bersumpah
dengan Tin yaitu zaman ketika Adam dan istrinya menutupi
tubuhnya dengan pohon Tin, dan Zaitun yaitu zaman Nabi Nuh
as.
“dan demi bukit Sinai”
Ayat ini menjelaskan bahwa : Bukit inimengingatkan kepada peristiwa diturunkannyaayat- ayat Allah, ditampakkan secara jelas kepadaNabi Musa dan kaumnya. Serta peristiwaditurunkannya kitab Taurat kepada Nabi Musa, setelahkejadian ini bersinarnya Nur Tauhid, yang pada masasebelum itu dikotori oleh aqidah wasaniyah (keyakinankeberhalaan).
Ayat ketiga“dan demi kota (Mekah) ini yang aman”
Ayat ini menjelaskan : Allah bersumpah
dengan kota Mekah sebagai tempat
dilahirkannya Muhammad SAW, yang juga
menjadi tempat Baitullah (Ka’bah).
Sesungguhnya Allah bersumpah dengan
memakai nama ke empat macam tersebut
(Tin, Zaitun, Bukit Sinai, dan Mekah)
adalah karena masing- masing
mempunyai sejarah dan kesan tersendiri
bagi umat manusia. Dan pada ke empat
masa tersebut umat manusia diselamatkan
dari kegelapan cahaya keimanan.
“ sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalambentuk yang sebaik-baiknya .”
Pada ayat keempat Allah mengisyaratkan bahwa adapencipta lain selain Allah, namun tidak ada sebaik Allah.Peranan Yang lain itu sebagai ‘pencipta’sama sekali tidakseperti Allah, melainkan hanya sebagai alat atau perantara.Bahwa Allah dalam menciptakan manusia dalam bentuk yangsebaik-baiknya, baik dalam bentuk rohani maupun jasmani.
“Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang
serendah-rendahnya (neraka)”
Pada ayat kelima apabila manusia tidak menaati
Allah dan Rasul-Nya, maka keistimewaan yang telah
dianugerahkannya tidak akan membawa kemuliaan
dan kebahagiaan baginya, bahkan akan dikembalikan
ke tempat yang serendah-rendahnya yaitu neraka.
Ayat Keenam
“kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh; maka bagi
mereka pahala yang tiada putus-
putusnya.”
Pada ayat ke-6 dijelaskan bahwa untuk
dapat selamat dari api neraka dan terus
sebagai makhluk Allah yang paling
istimewa, manusia harus berbuat kebaikan
sesuai dengan syariat Islam, dan
merekalah orang-orang yang akan
mendapatkan balasan yang terus-
“Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari)
pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?”
Pada ayat ke tujuh setelah Allah memberikan gambaran tentang
penciptaan manusia yang sempurna, serta dibekali potensi-
potensi agar manusia bisa jadi yang terbaik, maka Allah
mempertanyakan bahwa apa yang menyebabkan manusia
mendustakan agama dan tidak beriman terhadap pembalasan
(perbuatan baik atau buruk) di hari akhir? Sementara ia
mengetahuinya setelah Allah memberikan peringatan-
peringatan(ajaran agama).
Ayat Kedelapan
“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”
Pada ayat terakhir Allah menegaskanbahwa Ia adalah seadil-adil hakim yangmemberi ganjaran (surga atau neraka)sesuai dengan amal perbuatan manusiaitu sendiri.
Thank You