sulawesi tencgara^ berbagai aspek kehidupan, sesuai dengan perkembangan zaman. upaya pengembangan...
TRANSCRIPT
76
Lampiran n
PETA KEBAHASAAN BAHASA PAMONA
l^Donggala Parigi^•r.'lUVAH JCAS.— •LLinji; BAIKJGAIril'
ec.Oiubong
gjfec. Utara j"r
a.-itiT iibe
o^inroiiJ e
TF.I UK TOLOTomata
HILPYPH
PROpirisi SULAWESI SELATA
KF.TERAMr.aU;
: Oaerab Pemakaian BP
+ Batas Ksbupalen
♦++*♦+; Batas Propinsi
A^ec. JJxaicJx Teng*
AX
\WILAYAH PRQPIN^fSULAWESI TENCGARA^
Lampiran I
75
DAFTARINFORMAN
1. N a m a
U m u r
PekeijaanA1 a m a t
2. N a m a
U m u r
PekeijaanA 1 a m a t.
3. N a m a
U m u r
PekeijaanA 1 a m a t
4. N a m a
U m u r
PekeijaanA 1 a m a t
5. N a m a
U m u r
PekeqaanA1 a m a t
6. N a m a
U m u r
PekeijaanA1 a m a t
Magido.71 tahun
Pensiunan Pegawai P & KPeso Sulawesi Tengah
Dis. Hans T.
36 tahun
Guru SMP Kristen 2 Poso
Desa Tambaio Kec. Lage Poso
Sodalemba Bintiri, Ba.
50 tahun
Kakandep Dikbud Kab. PosoKabupaten Poso
Lipanuli Tonali58 tahun
Pensiunan Kantcn: Penerangan Kab. PosoDesa Tambaro Kec. Lage Poso
Yustinus Hokey, Ba.
46 tahun
Guru SMA Kristen Poso
Kabupaten Poso
Kanori Biialino, BA
67 tahun
Pensiunan Kantw BKDH Tk. n F'oso
Kabv^iaten Poso
74TIOAK DIPEROAGANGKAN UNTUK IA4UM
Samsuri, 1978. Analisa BahasOy Jakarta; Erlangga.
Sikki, Ahmad. 1989. Morfologi Nomina Bahasa Bugis. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Sutawijaya, Alam. 1981. Sistem Pendangan Bahasa Sunda
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Verhaar, J.W.M. 1988. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gjaah MadaUniversity Press.
Walter A. Cook, S J. 1969. Introduction to Tagmemic Analysis.
New York: Holt, Rinehart & Winston, Inc.
Warriner, John. 1958. English Grammar Composition 9. New York:Harcourt, Brcae & World. Inc.
Sistem PerulanganBahasa Pamona
M. Asri Rente
H. Amir Kadir
Raoda Bouti
Pusat Pembinaan dan Pengembangan BahasaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1994
499.252 35
HEN
s
Hentet M. Asri
Sistem penilangan bahasa Pamona/M. Asri Hente; H. Amir Kadir dan Roode Bouti.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1994xii, 76 him.; 21 cm
Bibl. 73-74
ISBN 979-459^35-0
Penyunting: K. Biskoyo
1. Bahasa Pamona-Reduplikasi2. Kadir, H. Amir
3. Bouti, Roode4. Judul
Hak cipta dilindungi oleh undang-undangSebagian atau selunih isi buku ini dilarang diperbanyak dalam
bentuk apapim tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam halpengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.
Staf Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesiadan Daerah Jakarta: Dr. Hans Lapoliwa, M. Phil (PemimpinProyek), Drs. K. Biskoyo (Sekretaris), A. Rachman Idris(Bendaharawan), Drs. M. Syafei Zein, Dede Supriadi,
Hartatik, dan Yusna (Staf).Pewajah Kulit: K. Biskoyo.
IV
DAFTAR PUSTAKA
Elson, Benjamin, and Velma B. Pickett. 1960 Beginning Morphohgy -Syntax. Santa Ana : Summer Institute of Linguistics, Dallas, Texas.
Fries, Charles Carventer. 1969. The Structure of English. London:Longmans, Green & Co., Ltd.
Gonda, J. 1988. Linguistik Bahasa Nusantara. Kumpulan Karya. Jakarta:Balai Pustaka.
Halim, Amran. 1974. Introduction in Relation to Syntax in Bahasa Indonesia. Jakarta: Percetakan Intermassa.
Kalamper, Yohanes. 1989. Morfologi Bahasa Tamuan. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Kridalaksana, H. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PenerbitFT. Gramedia.
Nida, Eugene, a. 1963. Morphology. Anna Arbor: The University ofMichigan Press.
Ramlan, M. 1983 Hum Bahasa Indonesia Morfologi. Yogyakarta: C.V.Karyono.
Rozali, Latif. 1981. Struktur Bahasa Pamona. Departemen Pendidikandan Kebudayaan, Jakarta.
Said, Ide. D.M. 1979. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Bugis.Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dep. P & K, Jakarta.
73
72
Setelah peneliti mengemukakan beberapa butir kesimpulan tentang sistempenilangan bahasa Pamona ini, dapatlah dikemukakan saran sebasaiberikut: ^
a. Penelitian lebih intensif yang ditekankan pada sufiks kelompok-waka sufiks kelompok -i karena kedua kelompok ini hanyadapat dipadukan dengan kata dasar tertentu.
b. Karena masih kurangnya hasil-hasil penelitian tentang sistemperulangan bahasa daerah, disarankan agar basil penelitian ini dapatditerbitkan untuk menambah hasanah perbendaharaan di bidangperulangan.
KATA PENGANTAR
Masalah kebahasaan di Indonesia berkenaan dengan tiga masalahpokok, yaitu masalah bahasa nasional, bahasa daerah, dan bahasa asing.Dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia ketigamasalah pokok itu perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan be-rencana. Kegiatan pembinaan bahasa bertujuan agar masyarakat dapatmeningkatkan mutu dan keterampilannya dalam menggunakan bahasaIndonesia, sedangkan kegiatan pengembangan bahasa bertujuan agarbahasa Indonesia dapat berfungsi, baik sebagai sarana komunikasi yangmantap maupun sebagai wahana pengungkap yang efektif dan ehsienuntuk berbagai aspek kehidupan, sesuai dengan perkembangan zaman.
Upaya pengembangan bahasa itu dilakukan, antara lain, melaluipenelitian beibagai aspek bahasa dan sastra termasuk pengajarannya,baik yang berhubungan dengan bahasa Indonesia, bahasa daerah,maupun bahasa asing. Adapun usaha pembinaan bahasa dilakukan,antara lain, melalui penyuluhan tentang penggunaan bahasa Indonesiayang baik dan benar dalam masyarakat serta penyebarluasan berbagaibuku pedoman dan hasil penelitian.
Buku Sistem Perulangan Bahasa Pamona ini diterbitkan oleh PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan danKebudayaan, dengan biaya dari anggaran Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jakarta tahun 1993/1994.Buku ini diterbitkan berdasaikan naskah laporan hasil penelitian "SistemPerulangan Bahasa Pamona" yang dilakukan oleh M. Asri Rente, H.Amir Kadir, dan Raoda Bouti dengan biaya dari Proyek PenelitianBahasa dan Sastra Indonesia dan Sulawesi Tengah tahun 1991.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik bantuanbenipa tenaga, pikiran, keahlian, maupun dana yang kesemuanya itumerupakan kesatuan mata rantai yang telah memungkinkan terwujudnyaterbitan ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.Mudah-mudahan buku ini dapat dimanfaatkan oleh para pembacanyasebagai bahan bacaan yang akan memperkaya dan meningkatkanwawasan serta pengetahuan dalam bidang kebahasaan.
Jakarta, Desember 1993 Kepala Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa
Hasan Alwi
VI
BABY
a.
b.
c.
d.
e.
f.
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan penganalisan atas data yang ada, dapatlahdikemukakan kesimpulan sebagai berikut
Pemlangan bahasa Pamona merupakan proses morfologis. Jenis katayang banyak mengalami proses morfologis adalah KB dan KKapabila dirangkaikan dengan afiks tertentu.
Bentuk perulangan dapat berupa penilangan utuh (Dm) danperulangan sebagian (Dp). Perulangan sebagian teijadi hanya padasuku awal kata dasar kemudian diikuti bentuk dasar.
Perulangan semacam ini hanya berlaku [Mida kata dasar bersuku tigaatau lebih.
Makna perulangan kata dalam BP banyak ditentukan oleh jenis katayang jenis imbuhannya.
Dari segi-segi fonologis perulangan BP, hanya ada dua jenis, yakniasimilasi nasal dan perubahan fonem. Misalnya : /sabo/ 'lempar'
/mancabo-ncabo/ 'melempar-lempar'
Dalam struktur frase, perulangan dengan bentuk dasar nomina, verba,adjektiva, numeral, dan adverbia dapat muncul pada postsi inti danposisi atribut
Keunikan BP adalah adanya dua sampai tiga prefiks berpadu padabentuk dasar beserta sufiks tertentu lainnya.
71
70
Sondo-sondo jt^in ya rutbalu.'Banyak-banyak sapinya di jual/atu 'ratus'
Saatu-atu ntm ri bank, si*a modika doi.
'beratus-ratus orang di Bank, mereka menyimpan uang.'
UCAPAN TERDMAKASIH
Dengan selesainya naskah laporan penelitian ini disusun, tim penelidSistem Perulangan Bahasa Pamona menyampaikan puji dan syukurkepada Tuhan Yang Mahakuasa.
Selanjutnya, tim menyadari bahwa tercapainya tujuan penelitian iidadalah berkat bantuan d^ banyak pihak. Oleh karena itu, wajarlahapabila tim menyampaikan terima kasih serta penghargaan setinggi*tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, antaralain Bapak Gubemur Kepada Daerah Tingkat I Propinsi ^ SulawesiTengah, Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Sulawesi Tengah,Rektor Universitas Tadulako atas izin yang diberikan kepada kami untukmelaksanakan tugas ini. Tak lupa terima kasih juga kepada Bapak BupatiDaerah Dati n Peso, Kepala Wilayah Kecamatan Lage, dan staf.
Kemudian tidak terlupakan ucapan terima kasih yang sebesar-besamya kepada Bapak Kepala Kantor Depdikbud Dati n Posp bersamastafnya, serta para informan atas bantuan yang diberikan untukmemperoleh data di lapangan.
Mudah-mudahan hasil penelitian ini berguna bagi pembangunanbangsa dan negara.
Poso, 1991 M. Asri Hente
VII
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
A. Lambang
/
/- -/-/
(...)
B. Singkatan
fonemis
direalisasikan menjadibatas akhir kata
morfem
Bp bahasa Pamona
dkk dan kawan-kawan
Dm dwimumi (duplikasi mumi)Dp dwipurwa (reduplikasi suku awal)Du dasar ulang
KB kata benda
KBil kata bilangan
KK kata keija
KS kata sifat
N nasalisasi
n ng
n ny
Vlll
69
Yaku mombancani pai am madodoUlL'Saya berkenalan dengan yang cantik-cantik.'
4.2.9 PeruSangan Kata Sifat dalam Posisi Keterangpn
Contoh :
doyo 'rajin'Ananggodi setu modayo-doyomo mobasa.'Anak kecil itu sudah rajin-rajin membaca.'ega 'pincang'bengonya kesolOf ega-ega peUnjanya.'Karena pantatnya luka berkud^ jalannya pincang-pincangilalu 'hampir*Tau maju'a iilalu tumbu rayanya da mangkonL'Orang sakit perasaannya hampir-hampir tidak mau makan.'
4.2.10 Perulangan Kata Bilangan dalam Posisi Subjek
Contoh :
radua 'dua'
Raradua najunju nju'a bangke.'Dua-dua terkena penyakit yang keras.'aopo 'empat'Aaopo kakaji-kaji motumangi.'Empat-empat menangis tersedu-sedu.'sambaa 'satu'
Sambaa-sambaa mobasa suranya.
'Satu-satu (masing-masing) membaca suratnya.'
4.2.11 Perulangan Kata Bilangan dalam Posisi Predikat
Contoh :
togu 'tiga'Ananggodi setu totogu ri banuannya.'Anak kecil itu tiga-tiga di nimahnya.'
'bai^ak'
68
4.2.6 Perulangan Kaia Sifat dalam Posisi Subjek
Contoh :
alusu 'halus'
Aalusu engkonya amnggodi yve*a seH.'Halus-halus perangainya anak perempuan ini.'bangke *besar'Arm bangke-bangke sondo tau batanya.'Yang besar-besar banyak orang meragukannya.'donde 'sehat'
Arm modonde-donde monggayo magampi tau maju'a.'Yang sehat-sehat ikut melayani orang yang sakit.'
4.2.7 Perulangan Kaia Sifat dalam Posisi Predikat
Contoh :
Burma to Bada malalangkati.'Rumah orang Bada tinggi-tinggi *Burma suH be'^ru guna-gurm.'Rumah ini belum lengkap-lengkap.'main *meleh* (berlinang)Uwe mutunyu moili-iU modonge mumburi setu.'Air matanya berlinang-linang mendengar berita itu.'}u*u 'rusak'
Barmartyu muju*u-ju*umo, tinju wuyunyu mudenggO'denggo,'Rumahnya sudah rusak-rusak, tiang pagamya bengkok-bengkok'
4.2.8 Perulangan Kaia Sifat dulum Posisi Objek
Contoh :
duwou 'batu'
Nuolika yuku arm duduwou.'Dia belikan saya yang baru-baru.'dengki 'ngilu'Ndapayou arm medengfd-dengkL'Diurut yang terasa ngilu-ngilu.'
DAFTARISI
KATA PENGANTAR v
UCAPAN TERIMA KASIH vii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN viii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang dan Masalah i1.2 Masalah 2
1.3 Tujuan dan Hasil Acuan 21.4. Kerangka Teori Acuan 21.5 Metode dan Tehnik Penelitian 3
1.6. Sumber Data 4
1.7 Populasi dan Sampel 4
BAB n PERULANGAN DALAM BAHASA PAMONA 5
2.1 Pengertian Perulangan 62.2. Ciri-ciri Perulangan 52.3 Bentuk-bentuk Perulangan q2.3.1 Dwilingga g2.3.2 Dwipuma 172.4. Fungsi Perulangan ig
IX
2.4.1 Fiingsi Penilangan Kata 192.4.1.1. Perubahan Kategori Kata secara Derivatif 192.4.1.2 Perubahan Bentuk Kategori Kata secara inflektif 302.5 Makna Penilangan 5125.1 Makna Penilangan Bentuk Asal KB 5125.2 Makna Penilangan Bentuk Asal KK 532.5.3 Makna Penilangan Bentuk Asal KS 55
BAB raSEGI-SEGI FONOLOGIS PERULANGAN DALAMBAHASA PAMONA 57
3.1. Prefiks {moN - + Dm} 573.2 Prefiks {maN - + Dm} 583.3 Prefiks { poN - + Dm} 593.4 Prefiks { paN - + Dm} 593.5 Prefiks { saN - + Dm} 603.6 Prefiks { N - + Dm} 61
BAB rVSEGI-SEGI GRAMATBKAL, PERULANGAN DALAMBAHASA PAMONA 62
4.1 Penilangan Kata dalam Struktur Frase 624.1.1 Penilangan KB dalam Posisi Inti 634.1.2 Penilangan KB dalam Posisi Atribut 634.1.3 Penilangan KK dalam Posisi Inti 634.1.4 Penilangan KK dalam Posisi Atribut 644.1.5 Penilangan KS dalam Posisi Inti 644.1.6 Perulangan KS dalam Posisi Atribut 644.1.7 Perulangan KBil dalam Posisi Inti 654.1.8 Perulangan KBil dalam Posisi Atribut 654.2 Perulangan Kata dalam Struktur Kalimat 664.2.1 Perulangan KB dalam Posisi Subjek 664.2.2 Perulangan KB dalam Posisi Predikat 664.2.3 Perulangan KB dalam Posisi Objek 664.2.4 Perulangan KB dalam Posisi Keterangan 674.2.5 Perulangan KK dalam Posisi Predikat 67
67
'Kumpulkan sabut-sabut kelapa itu.'pombira 'kapak* (alat pembelah)Rimbei nupodika popombira setu.'Di mana kamu simpan kapak-kapak itu.?'gie *lidi*SVa mampepale gie-gie danapawia caewe.'Dia mencari lidi-lidi untuk dijadikan sapu.*
4.2.4 Penilangan Kata Benda dalam Posisi Keterangan
Contoh :
bandala Memari'
Wuncamo bajumo ri babandala kadi setu.'Masukkan bajumu di lemari-lemari kecil itu.'lipu 'kampung'Si'a damebate papana ri lipu-lipu.'Dia sedang menengok ayahnya di kampung-kampung'buyu 'bunung'Sa*eo to Bada meari ri buyu-buyu.'Drang Bada sebagian tinggal di gunung-gunung.'
4.2.5 Penilangan Kata Keija dalam Posisi Predikat
Contoh :
lonco 'lari'
Si'a molonco-lonco, yaku mesosombulaka.'Dia lari-lari, saya melompat-lompat.'jaguru 'tinju'Aananggodi setu membeja jaguru.'Anak-anak itu saling berkelahi.'moengke 'berlutut atau 'menjon^ok'Tau moana moengke-engke ri dopi.'Drang yang beranak (melahirkan) berlutut di atas papan.'
66
4.2 Perulangaii Kata dalam Stniktur Kalimat
Posisi perulangan kata dalam stmktur kalimat BP adalah sebagaiberikut.
4.2.1 Perulangan Kata Benda dalam Posisi Subjek
Contoh :
ale 'tiang'Alenile wuya setu niale modago-dago.'Tiang-tiang pagar itu diikat baik-baik.'angkana 'udang'Aangkana rapoapu, be maya raroro.'Udang-udang hams dimasak, tidak dibakar.'baka 'luka'
Baka-baka sakodi wale, manm-naumo.
'Luka-luka sudah semakin sembuh, sudah mulai kering.'
4.2.2 Perulangan Kata Benda dalam Posisi PredUcat
Contoh :
bale 'teman karib'
Madogo ream bale-balenya sinjau.'Balk hati teman-teman karibnya itu'donqm 'kelompok'Kami sandompu-ndompu metunda.'Kami berkelompok-kelompok duduk.'betue 'bintang'Ri tango bengi re bebetue ri yangi.'Di tengah malam ada bintang-bintang di langit.'
4.23 Perulangan Kata Benda dalam Posisi Objek
Contoh :
benu 'sabut kelapa'Pasambaka benu-benu setu.
4.2.6 Pemlangan KS dalam Posisi Subjek 684.2.7 Pemlangan KS dalam Posisi Predikat gg4.2.8 Pemlangan KS dalam Posisi Objek 684.2.9 Pemlangan KS dalam Posisi Keterangan 694.2.10Pemlangan KBil dalam Posisi Subjek 694.2.11 Pemlangan KBil dalam Posisi Predikat 69BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Informan 75
Lampiran n Peta Kebahasan
XI
65
bata 'ragu'mantaji bata-bata 'meng^iilangkan rasa ragu-ragu*boba *botak'
woonya boba-boba 'kepalanya botak-botak'
4.1.7 Perulangan Kata BUangan dalam Posisi Ind
Kata bilangan sebagai inti dalam bentuk ulang diikuti oleh kategorikata lain. Contohnya adalah sebagai berikut
Contoh :
tapi 'lempar'santapi-ntapi Upa 'hanya selembar saning'radua 'dua'
raradm melinja *dua-dua pergi' (beijalan)aopo 'empat*aaopo majm *empat-empat sakit'alima *lima'
aalima ri bonua 'lima-lima di rumah'
4.1.8 Perulangan Kata BUangan dalam Posisi Atribut
Kata bilangan dalam bentuk ulang yang berfiingsi sebagai atributkata yang diikutinya berkategpri tertentu yang berkedudukan sebagai inti.
Contoh :
radua 'dua'
melinja raradua 'beijalan dua-dua'talu 'tiga'melinja moapa tatalu 'beijalan bersama tiga-tiga'sambaa 'satu'
ananya ratamo sasambaa 'anaknya sudah datang satu-satu'
Dalam BP ditemukan pula bentuk perulangan yang ada dalamkalimat. Bentuk ulang tersebut terdiri atas kata benda, kata keija, katasifat, kata bilangan, serta kata keterangan. Kategori kata di atas dapatmenduduki subjek, predikat, objek, dan keterangan.
64
4.1.4 Perulangan Eata Kaja dalam Posisi AtribiU
Kata keija sebagai atribut dalam bentuk ulang mengjkuti kategorikata lain. Contohnya adalah sebagai berikut
linja 'jalan'palainto melmja-linja 'pergi jalan-jalan"jek 'datang'jaka jela-jela 'selalu datang-datang'lonco 'lari'
ntau molonco-lonco 'oiang lari-lari'deu 'angguk'metutu mendeu-ndeu 'tunduk mengangguk-angguk'
4.1.5 Perulangan Kata Sifat dalam Posisi Inti
Kata sifat dalam bentuk ulang berfimgsi sebagai inti diikuti olehkatagori kata lain sebagai atribut Contohnya adalah sebagai berikut.
ede 'rendah'
meede-ede bonuanya 'rendah-rendah rumahnya'langkati *tinggi*malaUmgkati nara setu 'tinggi-tinggi kuda itu'mosu 'hampir'mosu-mosu pura roomo 'hampir-hampir sudah habis'
4.1.6 Perulangan Kata Sifat dahtm Posisi Atribut
Kata sifat dalam bentuk ulang berfiuigsi sebagai atribut mengikutikategori kata lain sebagai inti.
contoh :
dayo 'rajin'motetala madayo-dayo *bekerialah rajin-Taiin'kodi 'kedl*
kaju kodi'hodi 'kayu kedl-kecil'jua 'sakit'koronya majua-jua 'penitnya sakit-sakif
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Later Belakang dan Masalah
Penelitian Sistem Perulangan Bahasa Pamona, disingkat BP adalahlanjutan dari beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukansebelumnya, antara lain, (i) Stniktur Bahasa Pamona oleh Drs. LatifRozali, dkk. (1981), (ii) Sastra Lisan Pamona oleh Drs Ahmad Saro, dkk.(1983), dan (iii) Morfosintaksis Bahasa Pamosa oleh Drs Latif Rozali,dkk. (1985).
Ketika hasil jenis penelitian itu belum ada yang menggambarkandeskripsi perulangan Bp secara spesifik, yaitu baik tentang bentuk danjenis, fungsi dan malma, maupun yang menyangkut segi fonologi,gramatikal, dan proses perulangan secara fonologis.
Perulangan kata yang merupakan salah satu ciri umum bahasa-bahasa Melanesia, termasuk bahasa-bahasa di Indonesia dan juga dalamBP. Bahkan, perulangan merupakan proses gramatikal yang teratur dankompleks sangat dominan. Oleh karena sistem perulangan yang unik ini,penelitian BP perlu dilakukan untuk pengembangan ilmu kebahasaanpada umumnya dan bahan komparasi pengkajian bahasa-bahasanusantara khususnya.
1.2 Masalah
Sebagaimana
haln
ya beb
erap
a bahasa dae
rah
di Nusan
tara yan
gte
golo
ng rum
pun bahasa Aus
tron
esia
, BP memiliki be
ntuk
pen
ilan
gan.
Penilangan itu teijadi dar
i proses gramatikal yang teratur dan memiliki
ciri
-cir
i ya
ng aga
k un
ik dan
kompleks.
Sehubungan den
gan
lata
r belakang dan
mas
alah
itu
, ad
a beberapa
masa
lah yang menyangkut si
stem
penilangan BP yang me
nari
k perhatian
untu
k di
teli
ti dan
diuraikan dalam lap
oran
ini
, antara lain seb
agai
berikut.
a. Bagaimana
ciri penilangan BP?
b. Ba
gaim
ana be
ntuk
pen
ilan
gan yang ter
dapa
t dalam BP?
c. Bagaimana
fiingsi dan ma
kna pe
nila
ngan
dalam BP?
d
Baga
iman
a kaidah-kaidah kebahasaan ten
tang
pen
ilan
gan dalam BP?
e. Sejauh man
a perubahan-perubahan fo
nolo
gis yang t
eijadi aki
bat
proses penilangan?
f.
Bagaimana pe
ran dan
fiin
gsi gramatikal terhadap pe
nila
ngan
BP?
1.3 Tujuan dan Hasil yang Di
hara
pkan
Peneli
tian i
ni b
ertu
juan
me
mper
oleh
gambaran
yang lengkap
meng
enai
sistem
peru
lang
an Bp yang
meliputi (i)
ciri da
n be
ntuk
penilangan, (ii) fun
gsi dan ma
kna
perulangan, (iii) ka
idah
-kai
dah
penilangan, (
iv) pe
ruba
han fonologis perulangan, dan (v
) perubahan
peru
lang
an akibat si
ntak
sis (
gram
atik
al).
Hasil yang dih
arap
kan dari pe
nelitian in
i ial
ah sebuah naskah lap
oran
tent
ang si
stem
per
ulan
gan BP. Ha
sil
pene
liti
an ini
dih
araj
dcan
ber
guna
untu
k ba
han ru
juka
n da
lam me
ngun
gkap
kan sistem perulangan ba
hasa
-ba
hasa
dae
rah la
in dan
seka
ligu
s menjad bah
an komparasi dalam bid
ang
ling
uist
ik tentang per
ulan
gan.
1.4 Kerangka Teori sebagai Acuan
Teor
i lin
guis
tik ya
ng di
pakai s
ebagai la
ndasan te
ori d
alam
penelitian
ini ialah
teor
i li
ngui
stik
str
uktu
ral.
Samsuri (1975) mengatakan bah
wape
rula
ngan
(red
upli
kasi
) mer
upak
an su
atu proses mo
rfol
ogis
yang banyak
seka
li ter
dapa
t pada bah
asa-
baha
sa di dunia
ini.
Sec
ara
lebi
h se
mpit
63
4.1.1 Perulangan Kat
a Benda dalam Pa
sisi
Ind
Kata
ben
da sebagai int
i di
ikut
i oleh kat
a benda sebagai penjelas.
Misalnya :
bonu
a 'r
umah
' —bobonua wcyo
'rum
ah-n
imah
bam
bu'
kala
wata
'pe
mata
ng' —kakalawaia li
da *pematang-pematang
sawah*
witti
'kaki'
—wtm'-ivitti mb«i!a'kaki-kaki kambing'
4.1.
2 Per
ulan
gan Kata Benda dalam Posid Atribut
Kata
benda yang
diik
uti ol
eh k
ata benda sebagai
penjelas dalam
bentuk ulang, da
pat dilihat pada conto
h berikut ini.
tiji Himba'
wuku ti
ji-tij
i 'tali timba-timba'
tonci
'bur
ung'
—alima tonci-tonci 'l
ima burung-burung'
japi '
sapi'
tand
i jcp
i-ja
pi 'tanduk sapi-sapi'
watu 'batu'
radua watu-watu 'dua bat
u-ba
tu kec
il'
4.1.
3 Perulangan Kata Ke
ija dala
m Po
sisi
Ind
Kata
kei
ja sebagai int
i dalam bentuk ulang dii
kuti
ole
h kata sif
at,
kata ket
eran
gan sebagai penjelas. Co
ntoh
nya ad
alah
sebagai berikut.
yoko
'te
iban
g'mo
yoko
-yok
o ede 'terbang-terbang rendah'
somb
ulak
a 'lompat'
meso
mcmb
ulak
a ndateka 'm
elom
pat-
lomp
at tinggi'
popea 't
ungg
u'po
pope
a sa
rai 't
ungg
u-tu
nggu
sebentar'
palai 'pergi'
papalaimo riu 'p
ergi
-per
gi dah
ulu'
BAB IV
SEGI-SEGI GRAMATIKAL PERULANGANDALAM BAHASA PAMONA
Segi-segi gramatikal perulangan dalam BP yang dimaksud di siniialah kedudukan perulangan kata dalam struktur frase dan strukturkalimat. Ada beberapa jenis kata dalam BP berbentuk perulangan. Secaragramatikal bentuk itu dapat menduduki jabatan atau posisi tertentu dalamstruktur firase maupun kalimat
Ada beberapa kata jika diulang berubah menjadi jenis kata lain.Gejala seperti ini sudah dibicarakan pada bagian terdahulu. Misalnya :
yowo-yowo
moyom}-yo\vo
liga-Kgamatiga-liga
'tidur'
'tidur-tiduran'
'pergi-pergi'*cepat-cepat*
(kata keija)(kata sifat)(kata-kega)(kata sifat)
Pada bagian ini, pembahasan kata ulang hanya difokuskan padaperulangan kata secara inflektif. Artinya, perulangan yang teijadi padafrase, baik sebagai inti maupun sebagai penjelas, tidak mengiibah kategorikata.
4.1 Perulangan Kata dalam Struktur Frase
Dalam perulangan ini ditemukan bentuk-bentuk sebagai berikut
62
Verhaar (1978) meng^takan bahwa di Asia Tenggara reduplikasi sangatumum termasuk dalam bahasa Indonesia dan banyak bahasa daerahlainnya di Indonesia.
Sesuai dengan kaidah umum yang berlaku dalam bahasa, yaitu setiapbahasa memiliki sistem tersendiri (unik), dalam hal perulangan pun BPmempunyai sistem tersendiri, baik mengenai ciri-ciri, bentuk, frmgsi danmakna khusus mengenai perulangan, Gondo (1950:171) mengatakan*It cannot be said that the reduplicative proses are of the same signifi--zance in all Indonesia languages*.
Untuk penelitian segi-segi morfofonemik perulangan BP ini, penelitimenggunakan teori yang dikemukakan oleh Elson dan Pockett (1960:51).Kedua orang itu berpendapat seperti berikut Fairly common in languagesis a type ofallomorphic alternation in wich an affix is of exactly die sameform as part or all of the stem, or is the same plus one additional phoneme. etc.
Untuk penelitian segi-segi gramatikal (sintaksis), peneliti selainmenggunakan teori Hill (1958) juga menggunakan teori Verhaar (1977).Mereka menyatakan bahwa kaidah reduplikasi selalu morfonemis.Bahkan, dalam pengulangan penuh tanpa perubahan fohem karena halitu ditentukan oleh lingkungannya. Bering ada kaidah yang ditambahkan,seperti perubahan fonem atau juga asimilasi morfofonemis.
13 Metode dan Tebnlk Penelitian :
Metode yang digunakan sebagai landasan dalam kegjatan penelitianini adalah metode deskriptif. Artinya, penelitian ini dilakukan seobjektifmungkin dan didasarkan semata-mata atas fakta walaupun bahan yangdipilih dari semua data yang terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian,yakni memperoleh gambaran yang lengkap dan menjelaskan sistemperulangan BP.
Dalam pengumpulan data, digunakan tehnik sebagai berikut.
1. Mencari keterangan tentang penutur asli BP sebagai calon infoiman.
2. Menyusun instrumoi penelitian berupa dafrar kata bmdang dalambahasa Indonesia yang .dipeiidrakan ada dalam BP. Yang diminta
mengisi instrumen penelitian teisebut hanyalah penutur asli yangmenurut pengamatan mampii berbahasa Indonesia.
3. Mengadakan wawancara dengan pada informan. Dalam wa^yancaraitu pencliti menggunakan pertanyaan yang menyangkut pendanganBP.
4. Mengadakan studi pustaka yang erat kaitannya dengan tujuanpenelitian (sistem perulangan).
5. Melakukan pengecekan terhadap bahan-bahan yang terkumpul sertavaliditas informasi.
Dalam menganalisis data digunakan tehnik sebagai berikut.
1. Data diklasifikasi ke dalam jenis-jenis perulangan menurut kelas katadan bentuk perulangan.
2. Data diseleksi untuk menetapkan apakah data tersebut sesuai dengandialek yang dijadikan sampel penelitian.
3. Setelah selesai diklasifikasi dan diseleksi, data tersebut dianalisis.Penganalisisan data didasarican atas dri-dri perulanga, perulangangramatikal, dan perulangan fonologis.
1.6 Sumber Data
Seperti telah dikemukakan bahwa sumber data penelitian terdiri atasdata primer dan data sekunder. Data yang paling utama ialah bahasa yangdipatei oleh para penutur dalam kehidupan sehari-hari secara umum.Adapun data sekunder bersumber dari data tertulis yang sudah adasebelumnya, antara lain, (i) Penelitian Struktur Bahasa Pamona,(ii) MoffaSintaksis Bahasa Pamomiy (iii) Sastra Lisan Pomona, danBaree-Nederlandsch Woordenbork (K^us Bahasa Bare'e - BahasaBelanda).
1.7 Popnlaa dan Sampel
Yang menjadi populasi praelitian ini adalah tuturan bahasa Pamonayang terdapat di Kabupaten Posos yang meliputi dialek Ondae, dialekPumboto, dalek Pebato, dialek Lage, dan dialek Taa.
61
3.6 Frefiks -N + Dm
Prefiks maN-(moN), paN, dan saN- dalam BP yang dipadukandengan bentuk dasar kata ulang dan diawali dengan fonem /s/ berubahmenjadi fonem /c/.
c/ n //
Kaidah di atas menyatakan bahwa fonem /s/ menjadi fonem /c/ jikadidahului oleh nasal /h/. Contohnya dikemukakan sebagai berikut.
Contoh :
silo — ma-ncilo-ncilo 'berkilau-kilauan'
sabo —po-ncabo-ncabo 'peminjam-minjam'
sue — pa-ncue-ncue 'meniru-niru'
SCO — sa-ncoo-ncoo 'hanya serikat'
SCO — mo-ncoo-ncoo 'mengikat-ikat'
60
Kaidah itu menyatakan bahwa nasal (N) menjadi fonem m jikabentuk dasar kata ulang diawali dengan fonem ̂ /, menjadi fonem n jikabentuk dasar kata ulang diawali dengan fonem A,d/, dan menjadi fonemTi jika bentuk dasar kata ulang diawali dengan fonem /k/.
Contoh :
puju
pisitajidompo/dta
kuru
—
—
—
—
—
—
pa-mpuju-pujupa-mpisi-mpisipa-ntaji-ntajipa-ndompo-ndompopa-rtkUa-nkUapa-ngkuru-ngkuru
'membungkus-bungkus*'memijit-mijif'membuang-buang''menyama-nyamakan''melihat-lihat'
'mengerut-ngerut'
3.5 Prefiks sa- + Dm
Prefiks saN- yang dipadukan dengan bentuk dasar kata ulang, fonemnasal (N)-nya mengalami perubahan sebagai berikut
N
/m/
/n/
/n/
p,b
t,d
Kg
\>IJ
Kaidah di atas menyatakan bahwa nasal (N) menjadi fonem m jikabentuk dasar kata ulang diawali dengan fonem /p,h/f menjadi fonem /i jikabentuk dasar kata ulang diawali /t,d/ dan menjadi fonem rj jika bentukdasar kata ulang dimulai dengan fonem /k,g/.
Contoh :
panga
bayutapidopokura
gungsi
->
->
->
->
->
->
sa-mpanga-mpanga
sa-mbayu-mbayusa-ntapi-ntapisa-ndopo-ndoposa-ng/atra-ngkurasa-nggungsi-nggunsi
'cuma (hanya)''beisama-sama*
'cuma selembar'
'hanya sedepah**hanya satu belanga'*hanya segunting-guntingkainV
Mengingat daerah pemakaian BP yang luas maka dipilih untukkeperluan penelitian ini dialek Lage yang ada di kecamatan Lage sebagaidaerah sampel deng^ pertimbangan sebagai berikut.
1. Penutur BP di daerah itu masih dianggap mumi dibandingkandengan di daerah-daerah BP lainnya. Selain itu, penutur BP yangterbesar menggunakan dialek Lage.
2. Daerah Lage merupakan daerah lain lintas perekonomian ke ibu kotaKabupaten Posos. Oleh karena itu, pemakaian tersebut lebihproduktif dan terbina oleh pendukungnya.
BAB n
PERULANGAN DALAM BAHASA PAMONA
2.1 Pengertian Pemlangan
Sams
uri (1
975)
menyatakan bahwa
perulangan (reduplikasi) ial
ahsuatu pr
oses
mor
folo
gis yang ban
yak sekali te
rdapat pad
a bahasa-bahasa
di dunia. S
ecar
a lebih sempit la
gi Var
haar
(1978) me
nyatakan bahwa di
Asia Tenggara re
dupl
ikas
i san
gat umum, term
asuk
dal
am bah
asa I
ndone
sia dan banyak bah
asa da
erah
di I
ndonesia, s
alah sat
unya
ada
lah Ba
hasa
Pamona di Su
lawe
si Ten
gah.
Berdasarkan
data di dalam BP ter
dapa
t be
rmac
am-m
acam
bentuk
dan
gejala p
erul
anga
n. Gej
ala
peru
lang
an dal
am BP bukan han
yamerupakan
peristiwa morfologis, melainkan juga mer
upak
an p
eristiwa
sint
aksi
s meskipun di
akui
bah
wa kad
ang-
kada
ng su
lit m
enarik ga
ris y
ang
teeas di antara kedua macam per
isti
wa per
ulan
gan
itu.
(Gonda, 1949 -
1950 : 171
)
2. 2 Ciri-ciri Pemlangan
Sebe
lum
memb
icar
akan
ciri-ciri p
erul
anga
n, perlu d
iten
tuka
nte
rleb
ih dahulu
isti
lah ma
na yang akan dip
akai
unt
uk nam
a ba
gi bentuk
baka
l pe
rula
ngan
dan bentuk ha
sil pe
rula
ngan
.Dalam
pemb
icar
aan mengenai morfologis, ser
ing
kita
men
jump
aiis
tila
h morfem d
asar
, mo
rfem
asal, dan mor
fem
akar (Ve
rhaa
r, 197
8;Sa
msur
i, 197
5). Di lain pi
hak,
ada
jug
a me
mper
guna
kan
istilah bentuk
59
33 Prefiks poN- + Dm
Apabila be
ntuk
das
ar kata ulang di
padu
kan dengan p
refi
ks poN
-maka nas
al (N) me
ngal
ami pe
ruba
han se
baga
i be
riku
t.
N->
—<1
/m/
M lr\l
p,b
t,d
Kg
l> I
Kaid
ah di atas menyatakan bahwa na
sal (N) me
njadi m jika be
ntuk
dasa
r kata ula
ng ber
awal
dengan fo
nem /p,b/, menjadi /i
jika
ben
tuk da
sar
kata ula
ng dia
wali
dengan fo
nem
/t,d/. dan
men
jadi
77 j
ika be
ntuk
dasar
kata
ula
ng dia
wali den
gan fo
nem
/k,g
/.
Contoh :
pida
—po
-mpi
da-m
pida
'mengedip-ngedip'
pom
—po-mpone-mpone
'tempa
t-tempat naik'
beluku
—^>'po-mbebeluku
'perkelahian-perkelahian'
baya
ri—
po-m
baba
jari
'pem
baya
r-pe
mbay
aran
'tosu
—po
-nto
su-n
tosu
'ora
ng penusuk-nusuk'
tapa
—po
-nta
pa-n
tapa
'tempat memanggang'
diu
—po
-ndi
u-nd
iu'tempat ma
ndi-
mand
i'dodo
—po-ndodo-ndodo
'penyangkal-nyangkal'
kuru
—po-ngkum-ngkuru
*tem
pat me
nguk
ur'
gale
—po
-nga
le-n
gale
'pen
gger
ak-g
erak
'
3.4 Prefiks paN- + Dm
Jika bentuk dasar ka
ta ula
ng dip
aduk
an dengan
pref
iks na
sal (
N),
maka nasal (N) me
ngal
ami pe
ruba
han se
baga
i berikut.
j ^
pN
—<\
/n/
t,d
I /n/
k
58
Kaidah di atas menyatakan bahwa nasal N benibah menjadi m
jikadiikuti oleh kata ulang yang berawal dengan Ipjb /; menjadi n jika diikutioleh kata ulang yang berawal dengan It4 /; dan menjadi r\ jika diikutioleh kata ulang yang berawal dengan /k^ g/.
Contoh :
palu—
mo-mpalu-mpalu'memukul dengan palu'
bayari—
mo-mbabayari'membayar-bayar'
tanu
—mo-ntanu-ntanu
'menenun-nenun'
dadii
—nw-ndadu-ndadu
'tergesa-gesa'kodo
—mo-nkodo-nkodo
'merentang-rentang'gale
mo-nggale-ngale'bergerak-gerak'
3.2 Prefiks miaN- + Dm
Jika prefiks moN- dipadukan dengan bentuk ulang yang
diawalidengan fonem-fonem tertentu maka nasal (
N) berubah sebagai berikut.
r1N
/m/
H
/n/
' /n/
pk
Kaidah di atas menyatakan bahwa nasal (N) pada Prefiks m
oN-
berubah menjadi m jika bentuk dasar ulang dimulai dengan fonem /p/,
menjadi n jika bentuk dasar kata ulang dimulai dengan fonem /i,d/ymenjadi ̂
jika bentuk dasar kata ulang dimulai dengan fonem /k/.
Contoh :
puka—
ma-mpuka-mpuka'memukat-mukat'
pau
—ma-mpau-mpau
'berkata-kata'
tima
—ma-ndma-ntima
'mengambil-ambil'dompo
—ma-ndompo-ndompo
'bersama-sama'
koni
—ma-ngkoni-ngfumi
'makan-makan'
kondo
—ma-ngkondo-ngkondo
'melangkah-langkah'
dasar, bentuk asal, dan pokok kata (Ramlan, 1978) untuk pengertian yangsama dengan yang pertama.Morfem dasar atau bentuk dasar adalah bentuk linguistik baik
tunggnl (monomorfenis) maupun kompleks (polimorfemis), yang menjadidasar pembentukan bagi bentiik kompleks (Ramlan, 1978; Verhaar, 1978;Samsuri, 1975). Bentuk berkeingmariy misalnya, terdiri dari bentuk ataunaorfem dasar keinginan dan afiks ber-, setogkan keinginan sendirimerupakan bentuk kompleks yang terdiri dari bentuk dasar (morfemdasar) ingin dan simulfite ke-an.
Morfem asal atau bentuk asal adalah bentuk linguistik yang palingkecil dan selalu monomorfemis yang menjadi asal suatu kata atau bentukkompleks (Ramlan, 1978; Verhaar, 1978; Samsuri, 1975). Contoh bentukingin di atas adalah morfem atau bentuk asal, baik dari bentuk komplekskeinginan maupun dari bentuk kompleks berkeinginan. Dari tahap bentukkeinginany bentuk ingin itu merupakan bentuk dasar yang sekaligusmerupakan juga bentuk asal.
Ciri perulangan dalam penelitian ini ditafsirkan sebagai identitasformal atau identitas gramatikal bentuk ulang, baik morfologis maupun
. sintaksis. Ciri semacam ini perlu ditelusuri mengingat adanya kenyataan
bahwa dalam beberapa bahasa di Indonesia perulangan tidak selalumerupakan proses gramatikal, melainkan ada pula yang merupakanidentitas leksikal.
Melalui contoh Uhlenbeck membedakan bentukan bahasa J
awa
baita-baita 'bermacam-macam kapal (perahu)' dengan bentukan ali-ali'dndn*. Bentukan pertama dikatal^ sebagai bentuk ulang karena bentukdasamya baita mempunyai makna, yaitu 'kapal' (perahu), sedangkanbentuk yang kedua dikatakan sebagai kata tunggal karena ali tidakmerupakan bentuk dasar yang mengandung pengertian. Demikian jugaRamlan (1978) menganggap bentuk-bentuk seperti sia-siay mondar-mandiTy dan huni-hara sebagai bukan bentuk ulang, karena sia, mondarydan hum bukanlah bentuk linguikik yang mempuyai makna.
2. 3 Bentuk-bentuk Perulangan
Yang dimaksud dengan bentuk perulangan ialah bentuk yang
menyatakan hubungan gramatikal antara bentuk dasar dengan bentukulang, dilihat dari segi stiuktumya.
8
Untuk membedakan b
entuk-bentuk p
enilangan, dal
am l
apor
anpe
neli
tian
ini d
ipak
ai is
tila
h-is
tila
h Wir
akus
umah
dal
am Alam Su
tawi
jaya
(198
1:10
), ya
itu du
plik
asi un
tuk pe
mlan
gan utuh, d
an reduplikasi untuk
perulangan sebagian. Dar
i kedua bentuk pem
lang
an di at
as, dalam da
taBP hanya ditemukan ben
tuk
peru
lang
an yang
diis
tila
hkan
ole
h Alam
Sutawijaya (19
81:1
0) seba
gai dwilingga dan dw
ipur
wa. Be
ntuk
-ben
tuk
itu ada ya
ng terikat ole
h af
iks dan ad
a pula yang ti
dak.
2.3.1 DwUinggfl
Dwil
ingg
a adalah ben
tuk ul
ang yang teijadi dari pe
rula
ngan
bentuk
dasa
r se
utuh
nya (
dupl
ikas
i). Dalam BP, cont
oh ben
tuk ul
ang di
atas
dap
atdi
kemu
kaka
n se
baga
i be
riku
t
Dengan Ben
tuk Da
sar Ka
ta Ben
da
Contoh :
a.
(1) nar
a(2) kaj
u(3) bau
'kuda' —>
'kay
u' -—>
'ikan' —
nara-mra
kaju-kaju
bau-bau
'kuda-kuda'
'kay
u-ke
cir
'ika
n-ik
an'
b. De
ngan
Ben
tuk Da
sar Ka
ta Keija
Contoh :
(4) ndeu
(5) jawa
(6) linja
'ang
guk'
—ndeu-ndeu
'bisik'
—jawa-jawa
'jalan*
—Unja-Unja
'angguk-angguk*
'bisik-bisik'
'jalan'jalan'
c. Dengan Ben
tuk Da
sar Ka
ta Sif
at
Contoh :
(7) ban
ke
*bes
ar' —
banke-banke
(8) limpu
'pingsan'—Unqfu-limpu
(9)
kela
'gelisah* —
kela-kela
'besar-besar'
'pingsan-pingsan'
'gelisah-gelisah'
Bentuk-bentuk ulang seperti di
ata
s mempunyai beb
erap
a variasi.
Vari
asi
itu be
ropa
komposisi sim
ulta
n de
ngan
beberapa
afiks. Untuk
BABm
SEGl-SEGI FONOLOGIS PERULANGAN
DALAM BAHASA PAMONA
Dalam bab in
i kit
a membicarakan se
gi-s
egi f
onol
ogis
pem
lang
an BP.
Yang
dimaksud dengan segi-segi fonologis pemlangan ialah pembahan-
perubahan mo
rfof
onem
is yan
g disebabkan o
leh
proses per
ulan
gan.
Pembahan-perubahan dalam h
al i
ni disebabkan
oleh
pen
amba
han,
penghilang
an, at
au pem
baha
n su
ku kata.
Dalam BP, pembahan-pembahan ter
sebu
t di
ata
s te
ijad
i apa
bila
pref
iks dipa
duka
n de
ngan
ben
tuk
dasar
kata t
ertentu. Prefiks-prefiks
di at
as ad^ah sebagai be
rikut.
3.1 Prefiks moN- -
i* Dm
Apabila p-efiks moN- dipadukan den
gan bentuk ulang yan
g diawali
dengan fonem-fonem tertentu maka nasal (N) bembah
menjadi se
pert
iberikut
->
hoj
lal
/V
p,b
t,d
57
56
Baula setu k
akomadusu'dusumo.
yusa 'lembek' —
mayusakakomayusa-yusaTaripana kakomayusa-yusa.
'Kerbau itu s
udah semakin
kurus'
'menjadi lembek''makin lembek'
'Mangganya semakinlembek.'
keperluan analisis ini, bentuk dwilingga diberi kode D (awal kata
duplikasi) dan dwilingga yang tidak mengalami perubahan fonem,seperti contoh-contoh di atas disebut d
wimumi (Dm).
Bentuk ulang Dm yang berg^bung dengan beberapa jenis afiks dapat
dilukiskan sebagai berikut.
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Benda
Bentuk ulang Dm dalam B
P dapat dirangkaikan dengan prefiks,
antara lain, ma-N-y moN-y paNy poNy po-y dan na-.
Contoh :
{lG)puka 'pukat'
—>
(11) pana 'panah'
—(12) palu
'palu' —
(13) pau
'kata' —> pompau-nqxiu
(14) bonde
'kebun' —pobonde-bonde
(15) ipo
'racun' —
mampuka-mpuka 'memukat-mukat'
pampana-pana 'memanah-manah'
mompalu-mpalu 'memalu-malu''orang berkata-kata'
'tempat berke-
bun'
naipo-ipo 'diracun-racun'
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
Bentuk ulang Dm dalam B
P juga dapat dirangkaikan dengan
beberapa prefiks tunggal, seperti ma-Ny me-y moN-y pa-y pe-te-, na-yda-y de-y nu-y ndOy ku-y ta-y dan ym-. Contoh bentuk itu adalah sebagaiberikut:
'lihat' —matddta-nkUa
'jalan' —-> meUnja-Iinja
'iris' —> monkojo-nkojo
(16) kita
(17) Unja
(18) kojo
'melihat-lihat'
'beijalan-jalan''mengiris-iris'
(19) basa
(20) ntima
(21) kom
{21) ok
(23) jore
'basa' —> pabasa-basa
'ambil' —pentima-ntima
'makan' —tekofu-koni
'lihat' —> naok-ok
'tidur' —> dajore-jore
'membaca-baca'
'coba ambil-
ambil'
'tidak sengajamakan'
'dilihat-lihat'
'akan tidur-tidur'
10
(24) so
re'jaga'
-—>
desoro-soro
'sed
ang ja
ga-j
aga'
(25) boba
'puk
ul' -—>
nuboba-boba
'kau
pukul-pukul'
(26) done
'den
gar'
-—>
ndadone-done
'dldengar-dengar'
(2'^
say u
'susun' -—>
ndisayu-sayu
'disusun-susun'
(2S)
ina
'Ingat'
-—>
kuina-ina
'ku In
gat-
lnga
t'
(29) bi
ra'belah' -—>
tabira-bira
'klta be
lah-
bela
h'
(30) noa
'tengada'--->
wunoa-noa
'tlba-tlba tengada'
c. Dengan Ben
tuk Da
sar Kata Sifat
Bent
u^ja
ng Dm dengan
dasa
r ka
ta s
ifat dal
am BP dap
at pula
dirangkaikan dsngan be
bera
pa prefiks tunggal
, se
pert
i ma
wi
dan
mo-,
. Contohnya ad
alah
seb
agai
berikut:
(31) dago
.'ba
lk'
—> madago-dago
'balk-balk*
(32) nk
osu
'bungkuk' —winkosu-nkosu 'bungkuk-
bung
jcuk
'(33) ba
nke
'besar'
—> mobanke-banke
'menjadl besar-
besar'
Sela
ln ben
tuk ulang Dm dapat dlrangkalkan de
ngan
prefiks tunggal,
Dm d
apat pul
a dl
komb
lnas
lkan
den
gan
pref
iks ra
ngka
p dalam
kata
benda, kat
a keija, dan
juga ka
ta sif
at Prefiks rangkap tersebut adalah
seba
gai be
riku
t.
a. De
ngan
Bentuk Dasar Ka
ta Benda
Bentuk ulang Dm dengan da
sar ka
ta benda
dengan j^efiks ran
gkap
topo-, p
opa-. mopo-, nap
o-.
sebagai be
riku
t:
(34) bonde
'kebun' —
topobonde-bo
nde
(35) yop
o 'hutan' —popayopo-yopo
(^yopo
'hutan' —> mopcyopo-yopo
(37) gum
'gur
u' —> nu
intp
agum
-gum
{3S)
yunu
't
eman
' —napoyunu-yumi
dapa
t dlrangkalkap
Contohnya ad
alah
'tuk
ang kebun-
kebun'
'berhutan-hutan'
'men
g^ut
an-h
utan
-kan'
'men
gaja
r-aj
ar'
'dlj
adlk
an tem
an'
55
2^5.3 Makna Pem
lang
an Bet
Uuk Asal Kat
a Sifat
Peru
lang
an yang
berbentuk
asal KS dapat men
lmbu
lkan
makna
seba
gai berikut.
a. Perulangan ben
tuk
asal KS y
ang be
rmak
na I
nten
slta
s dapat
dllukl^mn se
baga
i berikut
nainti-inti
inti
'kuat' —
'san
gat ku
at'
Nain
ti-i
nti wiwina.
liga
'cep
at' —
maliga-liga
Maliga-liga kojo kanjo'mu.
Iowa
'jauh' —
lawa
-law
aBanuannya lawa-lawa un
ka rirei.
'Bib
lmya
dltutup sangat
kuat'
'cepat sek
air
'Cepat sek
ali engkau pergl.'
'agak jauh'
'Rumahnya agak ja
uh darl
slnl.'
b. Perulangan ben
tuk asal KS mak
na neg
asi
Perulangan bentuk
asal
KS yang be
rmak
na n
egasi (
mele
mahk
anma
kna as
alny
a) dl
luklskan seb
agai
ber
ikut
.
buya
'putlh'
—mobuya-buya 'agak pu
tlh'
Mobiya-buya bajuku.
'Sudah aga
k putlh
bajuku.'
kala
ndo 'p
anja
ng' —kakalando
'agak panjang'
kaka
land
o ka
lenk
aju ma
kuni
. 'A
kar kayu kunlng ag
akpa
njan
g.'
c. Pe
mlanga
n KS Ber
makn
a Ma
kin
Peru
lang
an bentuk as
al KS yan
g bermakna mak
ln (b
ertambah) b
lla
mendapat prefiks kako- dap
at dll
ukl^
can se
baga
i be
riku
t
kodi
'kecU' —
kakokodi-kodi 'semakln kecU'
Pale
ana
ngod
i se
tu kak
okod
i-ko
di.
'Tangan anak Itu
mak
lnlama makln kecll.'
dutu
'kurus' —
madusu-dusu
'menjadl kurus-kurus'
kakomadusu-dusu
'semakln kurus'
54
d Pemlangan K
K Bermakna Tanpa Tujuan
Perulangan bentuk asal K
K yang bermakna selalu bersifat
sembarangan melakukan sesuatu walaupun pekeijaan itu tanpa tujuanadalah sebagai berikuL
taso 'lempar'
—>
metaso-taso 'melempar-lempar' tanpatujuan
Ntau setu metaso-taso. *Orang itu melempar-lempar.'
kende 'naik' —> kakende-kende 'sembarang tempat ia naiki*
Manunya kakende-kende.
'Ayamnya sembarang tempat
dinaiki.'
e. Perulangan K
K Bermakna Berbalasan
Perulangan bentuk asal KK yang bermakna berbalasan memakai
prefiks mombe- , antara lain, adalah sebagai berikut.
Hwi 'beri*
—>
numtbewai-wai *saling memberi'
Ana setu depa mombewai-wai. 'Anak itu baru saja salingmemberi/
jaguru 'tinju' —
mombejajaguru 'saling bertinju'
Alex pai Joni mombejajaguru. 'Alex dengan Joni salingbertinju'
f. Perulangan K
K Bermakna Kontinuitas
Perulangan bentuk asal KK yang bermakna pekeijaan dan bersifat
kontinu (terus-menerus) dilukiskan sebagai berikut
yunu 'teman* —
poyumi-yunuPapa ree poyunu-yunu pai sau setu.
dika 'simpan' —
madika-dika
Ine medika-dika ri raya pate.
'selalu bersahabat'
'Ayah selalu berteman
dengan orang itu.''menyimpan selalu'
'Ibu selalu menyimpanikan dalam peti.'
11
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata keija dapat pula diran^eaikan
dengan prefiks rangkap, seperti mampe-, mopo-y papa-, nupo-y ndipo-ytope-y paka-y mombe-y kate-, popa-y tepo (N)-y dan napa-. Contohnyaadalah sebagai berikut
(39) linja
'jalan' —> mampelinja-linja
'membuat jalan-jalan'
(40) songi 'tambah'
—moposongi-songi 'menambah-nam-
bah'
(41) layo
'pergi' —papolayo-layo
'suka pergi-pergi'(42) ngari
'teriak' —mtpongari-ngan 'kau buat berteriak-tCTiak'
(43) tunda
'duduk' —ndipotunda-tunda
'dipersOahkan du-duk-duduk'
(44) sabo 'pinjam'
—topesabo-sabo
'orang peminjam>miqam'
(45) sunko
'dukung' —mombesunko-
sunko
'saling dukung-mendukung*
(46) koni
'makan' —pakakom-koni
'beri makan
masing-masing'(47) bira
'belah' —> katebira-bira
'teibelah-belah'(48) yuli
'tidur' —popayuU-yuU
'selalu tidur-tidur'(49) poti
'halang' —tepompoti-mpoti
'terfaalang-halang'(50) tunda
'duduk' —napatunda-tunda 'dipersilahkan du-duk-duduk'
c. Dengan Bentuk Dasar Kata Sifat
Dalam BP ditemukan pula bentuk ulang D
m dengan dasar kata sifat
yang dirangkaikan dengan prefiks rangkap, seperti paka-, napa-,mampa-y popa-, topo-, dan ndapo-. Contohnya adalah sebagai berikut
(51) ede
'pendek' —> pakaede-ede
'pendek-pendek-kan'
12
(52) pa
ri
'cepat'
—nap
apar
i-pa
ri
'dipercepat-cepat'
(53) pa
ri
'cepat' —> mampapari-pari
'membuat ja
dicepat-cepat.
(54) ip
u 'r
agu'
—> popa
ipu-
ipu
'men
jadi
aga
k kua-
tir'
(55) yanngu
'mabuk' —> top
oyan
ngu-
yamgu
'orang suk
a mabu
k-• mabuk'
(56)
ngu
ju
'jel
ek' —> ndaponguju-
nguju
'dij
elek
-jel
ekka
n'
Bentuk ula
ng Dm dalam BP yan
g dirangkaikan den
gan pr
efik
s ya
ngte
rdir
i at
as tiga unsur ju
ga dit
emuk
an dal
am kel
as kat
a te
rten
tu. Bentuk
ulang semacam
ini sangat ter
bata
s jumlahnya. Seb
agai
contoh
adal
ahse
baga
i berikut.
(57)
mbe
vo
'ger
ak' —> nap
opom
bevo
-mbevo
'dig
erak
-ger
akka
n'(58) ka'
a 'j
erah
' —napampteka'
a-ka'a
'dibuat bet
ul-b
etul
jerah'
(59) kon
i 'm
akan
' —> nda
popa
nkom
-nkoni
'sudah membuat dia
makan berulang-
kali'
(60) yangu
'mabuk' —> katopoyangu-
yang
u 'd
alam
kea
daan
mabuk-mabuk'
Dalam BP se
laln
ben
tuk ul
ang Dm dirangkaikan dengan i^e
fiks
bai
kturiggal maupun
prefiks r
angi
mp, d
iten
tuka
n pu
la ben
tuk ulang Dm yan
gdi
ikut
i ol
eh suf
iks,
baik su
fiks
tunggal mau
pun
sufiks ran^ap. Ben
tuk
ulang se
maca
m ini di
temu
kan dalam
kela
s ka
ta t
ertentu, ant
ara
lain
,adalah sep
erti
berikut ini.
53
2.5.
2 Makna Perulangan Bentuk Asal Ka
ta Kei
ja
Perulangan yang.bentuk asa
lnya
KK dap
at memunculkan beberapa
kemu
ngki
nan makna,seperti tampak pada contoh berikut in
i.
a. Perulangan KK Bermakm Frekuentatif
Peru
lang
an KK yang bermakna fre
kuen
tati
f (melakukan
pekeijaan
yang
ber
ulan
g-ul
ang)
adal
ah sebagai ber
ikut
.
endo
'ing
at' —> en
do-e
ndo
'ingat-ingat'
Endo
-end
e janjina.
'Ing
at-i
ngat
janjinya.'
basa
'baca' —basa-basa
'baca-baca'
Si*a
madayo mobasa-basa buku.
'Dia rajin membaca-baca
buku.'
kae
'gal
i' —> ka
e-ka
e 'gal
i-ga
li'
Tibu
bu nak
e-ka
e.
'Sumur digali-gali.'
b. Perulangan KK Bermakna Be
bera
pa Saa
t
Perulangan bentuk
asal KK yang be
rmak
na melakukan p
ekei
jaan
untu
k beberapa saat la
many
a adalah seb
agai
berikut.
mompau
'ber
bica
ra' —mompau-mpau 'be
rcak
ap-c
akap
'Si
'a mompau-mpau pai
tu'anya.
'Dia ber
caka
p-ca
kap de
ngan
neneknya.'
tende
'bu^g ke
atas
' —> nat
ende
-ten
de 'di
buan
g-bu
ang ke
atas'
Anangodi setu natende-tende.
'Ana
k kecil
itu dibuang-
buan
g ke atas.'
c. Perulangan KK Ber
makn
a Ti
dak Serius
Peru
lang
an bentuk
asal KK yan
g be
rmak
na melakukan p
ekei
jaan
seca
ra tid
ak ser
ius adalah seb
agai
berikut.
tunda
'duduk' —>
motunda-tunda 'duduk-duduk'
Motu
nda-
tund
a monkabi kayoro.
'Duduk-duduk memintal
tali.'
ale
'lihat'
—>
naole-ole
'Sekedar dil
ihat
-lih
at'
Naol
e-ol
eka ba
juku
. 'B
ajuk
u dilihat-lihat.'
52
13
b. Perukmgan K
B Bermahta Jamak (banyak)
Penilangan bentuk asal KB yang bermakna banyak adalah sebagai
berikut.
tu*a 'nenek' —
tu*a-tu*a
Bara roa m
ankoni tu*a-tu'a setu?.
buyu 'gunung' —
>
buyu-buyuBuyu-buyu setu malankati.
'nenek-nenek*
'Apakah nenek-nenek itusudah makan?'
'banyak gunung*'Gunung-gunung itu tinggi/
c. Peruiangan K
B Bermakna Tiap-tiap
Penilangan bentuk asal KB yang mendapat prefiks sa- dapat
bermakna tiap-tiap dan menyatakan satuan kecil. Bentuk penilangantersebut dapat dili^skan sebagai berikut.
CO 'ban'
—> saeo-saeo
'tiap-tiap hari'Saeo-saeo yaku malai ri bonde.
'Tiap-tiap hari saya pergi kekebun.'
beni 'malam'—sambeni-sambeni
'tiap-tiap malam'Si'a mankoni ri banua sambeni-sambeni.
*Dia makan di rumah
tiap-tiap malam.'
d. Peruiangan K
B Bermakna Satuan Kecil (Sedikit)
Peruiangan bentuk asal KB yang bermakna satuan kedl dihilriskan
sebagai berikut.
kaju kayu'
—> sankaju-kaju
'sepotong (dialam satiiankecil) seekor'
Manu sankaju-kaju nakeni. 'Ayam satu ekor dia bawa.'
tabo 'piring' —
> santabo-tabo
'hanya satu piring'Santabo-tabo kinoni kukeni.
'Hanya satu piring nasi sayabawa.'
kura 'periuk' —
> sankura-kwra
'hanya satu periuk'Sankura-kura ose ndaoU.
'Hanya satu periuk betasdibeli.'
a. Bengan Bentuk Dasar Kata B
enda
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata benda yang dirangkaikan
dengan sufiks tunggal { -i, -gi, -si, -h', dan -wi }
adalah sebagai berikut.
(61) watu
'batu' —watu-watui
(62) laya 'layar'
—laya-layagi
(63) ue
'air' —ue-uesi
(64) paa
'pahat' —paa-paati
(65) kau
'tudung' —kau-kauwi
'beri batu-batu'
'layar-layari''air-airi'
'pahat-pahati''tudung-tudungi'
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata keija yang dapat dirangkaikan
dengan sufiks tunggal { -hi, -ki, -pU -ri, -ti, -ni, -mo, -ka }
adalah sebagaiberikut
(66) tutu
'tutup'—tutu-tutubi
'tutup-tutupi'(67) linja
'jalan'—linja-linjaki
'jalan-jalan'(68) unju
'sapu'—unju-unjupi
'sapu-sapui'(69) wuwu
'hambur'—wuwu-wuwuri
'hambur-hambauri'
(70) jau
'jahit'—jau-jauti
'jahit-jahiti'(71) rumpa
'tabrak'—> rumpa-rumpani
'tabrak-tabraki'
(72) koni
'makan'—koni-konimo
'makan-makanlah'
(73) ese
'gpsok'—ese-eseka
'gosok-gosokkan'
c. Dengan Bentuk Dasar Kata Sifat
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata sifat yang dapat dirangkaikan
dengan sufiks tunggal (-ni, -ri, -ti ) adalah sebagai berhait.
(74) teno
'bodoh' —teno-tenoni
'bodoh-bodohi'(75) tumi
'hidup' —tumi-tumiri
'hidup-hidupi'(76) jua
'sakit' —jua-juati
'sakit-sakiti'
Bentuk ulang Dm dalam B
P dapat pula diikuti oleh sufiks rangkap,
seperti contoh berikut.
14
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
Bentuk ulang Dm dengan kata dasar kata keija yang dapat dirang-kaikan dengan sufiks rang^p { -waka^ -bakOy -laka, -maka, -naka, -paka,-rakuy -saka, -taka } adalah sebagai berikut
(77) soka 'tangkap* —> sokasokawaka 'tangkap erat-erat'(78) rugo 'tekan' —rugo-rugobaka 'tekan-tekan ke
bawah'
(79) supa 'sembur' —supa-supalaka 'semburkan kuat-kuat'
(80) tana *tanam' —tana-tanamaka 'tanam-tanam lebihdalam'
(81) sompa 'turun* —sompa-sompa-naka 'tumnkan cepat-
cepat*
(82) tanda 'tumbuk' —> tanda-tandapaka 'tumbuk-tumbukkuat-kuaf
(83) suwu 'keluar' —r> suwu-suwuraka 'keluarkan cepat-cepat'
(84) peda 'banting' —peda-pedasaka 'banting lebih kuat'(85) oko 'angkat' —> oko-^kotaka 'angkat-angkat
cepat lagi'
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Si£at
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata sifat terbatas jumlahnya.Gontohnya adalah sebagai berikut
(86) lonko 'longgar' —hnko-lonko-maka 'longgar-longgar-
kan'
(87) roso 'buas' —roso-rosopaka 'jadikan buas-buas'
Selain bentuk ulang Dm dapat dirangkaikan dengan sufiks tunggaldan rangkap, bentuk ulang tersebut dapat pula dirangkaikan denganinfiks, antara lain, { -a/-, -ay-, -in-, -ar-, dan -am- }. Gontohnya adalahsebagai berikut.
51
4) Konfiks pe- + Dm -baka
Kcmfiks pada pe- + Dm -baka berfimgsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Gontoh :
tUo 'balik' —> petilo-tilobaka 'coba balik-balik lagi'rugo *tekan* —> perugo-rugobaka »coba tekan kuat-kuat*
25 Maka Perulangan
Pada bagian ini secara khusus akan dibahas segi-segi semantikperulangan BP dialek Lage. Penentuan makna dilakukan berdasarkansistem pengelompokan. Perulangan yang memiliki kesamaan jenis ataukelas kata dan bentuk asal dan kesamaan makna gramatikal dimasukkanke dalam kelcunpck yang berada pada prosodi yang sama.
Selain itu, dikemukakan juga contoh perulangan bentuk kompleksdalam BP dengan perubahan makna yang ditimbulkan. Misalnya/Teinyfl"linja; melinja-linja dari bentuk asal linja 'jalan' dan mauka-ukati danbentuk asal uka *buka\
Berdasarkan basil penelitian, makna perulangan dalam BP dapatdikemukakan sebagai berikut.
2.5.1 Makna Perulangan Bentuk Asal Kata Benda
Perulangan yang berbentuk asal KB dapat memunculkan dua makna,yakni bermakna menyerupai dan berma^a jamak. Gontoh masing-masing bentuk itu disajikan dalam kalimat berikut.
a. Perulangan KB Bermakna Menyenqmi
Perulangan bentuk asal KB yang bermakna menyerupai atau tiruanadalah :
baula 'kerbau' babaula 'kerbau-kerbau'
Jamin mobusu babaulanya. 'Jamin mencuci keibau-keibaunya.'nara 'kuda' —nara-nara 'kuda-kudaan'
Sia mobdtu nara-nara ri pasal. 'Dia menjual kuda-kudaan di pasar.'
50
Sufiks kelompok -waka itu ada yang hanya berfungsi membentukpenilangan secara derivatif dan ada pula yang berfungsi membentukperulangan secara inflektif. Sufiks yang berfiingsi membentuk penilangansecara infiektif, seperti telah dikemukakan itu.
Sufiks kelompok -waka dapat pula dipadukan dengan prefiks pe-yang berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasar kata keija.Jika berpadu dengan prefiks pa- dan po- perulangan tersebut membentukkelas kata lain.
1) Konfiks pe- + Dm -taka
Konfiks pada pe- + Dm -taka berfungsi membentuk perulangan katakeija dari da^ kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
oko 'ang^t' —peoko-okotaka *coba angkat lebih tinggi lagi'ore 'naik* —peore-oretaka 'coba naikkan lebih tinggi lagi*
2) Konfiks pe- + Dm -naka
Konfiks pada pe- + Dm -naka berfungsi membentuk perulangan katakeija dari da^ kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tau *turun* —petau-taunaka *coba turunkan barang'sampo *turun* —pesampo-sam-
ponaka *coba turunkan lebih cepat*
3) Konfiks pe- + Dm -waka
Konfiks pada pe- Dm -waka berfungsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK
Contoh :
tadu 'tunin* —> petudu-tuduwaka >coba turunkan cepat*tana 'tanam'-r—> petana-tanawaka > coha tanam Halam^alam*
15
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Benda
(88) sako *alas* —sayako-sako *alas-alas keranjang'(89) goli *matahari* —-> galott-goli *terbenam-terbenam*(90) sepa 'cabang* —sarepa-sepa *menetes-netes sebe-
lah menyebelah'(^\) samba *layar* —sumomba-
somba 'berlayar-layar*
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
(92) tuju 'tunjuk* — timmju-tunju 'telunjuk-lelunjuk*(93) baba 'bercakap*—beraba-baba *bercakap-cakap*(94) tunda *duduk' — tumunda-tunda
*duduk-duduk me-
nanti*
(95) wenta 'belit' —weenta-wenta *membelit-belit*
Dalam BP ditemukan pula beberapa imbuhan yang mengapit bentukulang Dm (yaitu bentuk konfiks), baik berbentuk tunggal maupun yangberbentuk rangkap. Perpaduan itu dapat dilihat dalam kelas kata benda,kata keija, dan kata sifat.
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Benda
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata benda yang diapit oleh imbuhan{ ma-i, ma-si, mampapa-ka, mampapo-ka, na-ka, napa-ka, dan pe-ni }adalah sebagai berikut.
(96) watu 'batu* —mawatu-watu *membatu-batui'(97) bure *garam' —mabure-buresi *menggaram-garami*(98) rosi *hasir —mdmpaparosi-
rosika 'menghasil-hasilkan*
(99) enu 'kalung* —man^poenu-enuka *mengalung-ngalung-
kan*
(100) ipo *racun* —> naipo-ipoka *diracun-racunkan*
16
(101
) yum 't
eman
* —mpcyum-yu-
nuka
'diteman-temani'
(102) at
a 'atap'
—peata-atani
'ata
p-at
api'
b. Dengan Bentuk Dasar Ka
ta Keija
Bentuk
ulang Dm dengan da
sar kata keija yan
g diapit oleh imbuhan
{ ma-
koy mampa-ka, ma
mpak
a-ka
, ma
mpe-
kay ma
mpop
e-ka
y m-kOy mi-
iy nap
e-ko
y dan m-kd) ad
alah seb
agai
ber
ikut
(103
) nayu 'n
yany
i* —manayu-noyuka
*menyanyi-nya-
nyikan
(104
) rata
'dat
ang'
—mampakarata-rata-
ka
'mendatang-da-
tang
kan'
(105
) tiu
"ter
ns*
—mampaliu-Uuka
'men
ems-
nems
-kan*
(106) ta
so
"lempar* —mampetaso-
tasoka
'mel
empa
r-le
m-pa
dcan
'(lifT) wot
e "seberang*—nawote-wote-
saka
*dis
eber
ang-
sebe
-ra
ngka
n'(108) Udu
'ikut*
—nabiiu'lubika
"diikut-ikuti*
(109) ta
so
"lempar* —> na
taso
-tas
oi
*dil
empa
r-le
mpar
i*(110) tudu
"tur
un*
—metudu-tudumaka 'tu
run-
tumn
cepat*
(111) ta
u "t
urun
* —natau-taunaka
'dit
umnk
an bar
ang
cepat*
c. Dengan Bentuk Dasar Kata Si£at
Bentuk ulang Dm dengan
dasar kata Sif
at yan
g diapit imbuhan,
seperti { pa-k
Uy mampa-kay mam
paka
-kay
noN-
kay ru^o-kay dan napaka-
ka } ad
alah sebagai berikut
(112) buya
*putih*
—pakabt^a-bi/yaka
*putih-putih-
kan*
49
21) Konfiks me-
+ Dm -ba
ka
Konf
iks p
ada me- + Dm -ba
ka ber
fimg
si membentuk per
ulan
gan kata
keija dari dasar kat
a ke
ija.
Formulanya ada
lah KK
KK.
Contoh :
tilo
*b
alik
* —metUo-tilobaka
*ter
bali
k-ba
lik*
ruga
*tek
an* —m
erug
o-ru
goba
ka
"tertekan ku
at-k
uat*
22) Kon
fiks
ma- + Dm -paka
Konfik
s pada ma-
+ Dm -paka b
eifungsi membentuk perulangan
kata keija dari da
sar ka
ta keija.
Formulanya ada
lah KK
KK.
Contdi:
tUo
*bal
ik* —> matUo-tilobaka
*membalik-balik*
ruga
*tekan* —marugo-rugobaka
"men
ekan
kuat-kuat*
23) Konfiks me- + Dm -pa
ka
Konfiks pada me-
+ Dm -pa
ka berfungsi membentuk per
ulan
gan ka
takeija dari dasar kat
a ke
ija.
Form
ulan
ya ada
lah KK
KK.
Contoh :
tanda *tumbuk* —metanda-tandapaka "
tert
umbu
k le
bih ke
ras*
tand
a "banting* —metanda-tandapaka "
teib
anti
ng kua
t-ku
at*
24) Konfiks ma- + Dm -paka
Konfiks pada ma- + Dm -paka beifungsi membentuk perulangan
kata kei
ja dari dasar ka
ta kei
ja.
Formulanya ada
lah KK —KK.
Contoh :
tanda "t
umbu
k* —mantanda-tandapaka "menumbuk leb
ih keras*
tand
a "b
anti
ng* —> mat
anda
-tan
dapa
ka "membanting kuat-kuat*
48
Contdi:
sonqx) 'tunin'tau
'tunin'
-> mesompo-somponaka 'tunmkan lebih cepat*
-> metau-taunaka
'turunkan (baiang)cepat'
18) Konfiks ma- + Dm -naka
Konfiks ma- + Dm -naka berfungsi membentuk penilangan kata
keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK.
Omtoh :
tau
'turun' —matau-taunaka
'menurun-nurunkan
(barang)'sompo *tiirun*
—macompo-compo
'menunin-nurunkanlebih cepat*
19) Konfiks m
e- + Dm -maka
Konfiks pada me- + Dm -maka berfiingsi membentuk penilangan
kata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK.
Contoh :
tudu 'turun' —
metudu-tudumaka
'turun lebih cepat*tana
'tanam* —metana-Uauunaka
'bertanam-tanam'
20) Konfiks m
a- + Dm -maka
Konfiks pada ma- + Dm -maka berfiingsi membentuk penilangan
kata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK.
Contdi:
tudu 'tunda' —
matudu-tudumaka
'menunda-nunda'
tana
'tanam*—mantana-ntanamaka
*menanam lebih
dalam*
17
(113) dago 'baik' —> mampadago-dagoka
'memperbaiki-baiki'
(114) rate *panjang' —
> mampakarate-rateka 'memanjang-
manjangkan'
(115) silo 'terang'
—nancilo-sUoni 'diterang-terangi'
(116) mono 'benar* —napomonco-mon-
coka *dibenar-benar-kan'
(117) jaa 'kasar'
—napakajaa-jaaka 'dikasar-kasan'
23.2 Dwipuma
Dalam BP ditemukan bentuk ulang yang teijadi dari penilangan suku
kata awal bentuk dasamya. Penilangan semacam ini hanya terdapat padabentuk dasar yang bersuku kata lebih dari dua, baik pada kelas kata keijamaupun pada kelas kata lainnya.Contohnya dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Benda
(118) duana 'perahu'
—duduana
*perahu-perahu*(119) taripa
'mangga' —tataripa
'mangga-mangga*
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
(120) jaguru 'tinju'
—jajaguru
'tinju-tinju'(121) sawari
'ganti' —sasawari
'ganti-ganti'
c. Dengan Bentuk Dasar Kata Sifat
(122) bolenta 'boros'
—bobolenta
*boros-boros*lv23)lankati
'tinggi' —> JalankaH
'tinggi-tinggi'
Bentuk ulang dwipurwa dalam BP dapat dirangkaikan dengan
beberapa jenis prefiks yang antara lain, dapat dicontohkan sebagaiberikut
18
(124) pepali 'mencari' —mampepepaU 'mencari-cari'
(125) jaguru 'tinju' —mombqajaguru 'saling bertiqu'(12Q sawari 'ganti' —nasasawari 'diganti-gsnti'(127) hmana 'nganga' —> mekukunana 'menganga terus-
menerus'
(128) pepara 'maki' —pepepara 'memaki-makd'
(129) lauro 'rotan' —melalauro 'mencari-cari
rotan'
(130) bonde 'ladang' —> topopobonde 'peladang-pela-'dang'
(131) bolenta 'boros' —bobolentanaka lebih-lebih boros'
(132) penau 'tunin' —> napepenauki 'diturun-turunkan'
2.4 Fungsi Perulangan
Seperti halnya afiksasi, perulangan mempunyai dua fungsi yaitufungsi gramatis dan fungsi semantis (Ramlan, 1973). Fungsi gramatisadalah fungsi yang bertalian dengan perubahan bentuk satuan bahasa,sedangkan fungsi semantis ialah fungsi yang bertalian dengan perubahanmakna satuan bahasa. Kedua fungsi itu pada hakikatnya satu, yaituteijadi serempak. Bila pada suatu satuan bahasa teijadi perubahanidentitas gramatisnya maka berubah pul identitas semantisnya. Hal yangsama teijadi pada sebaliknya oleh karena itu, untuk menentukan fungsigramatis dan membedakannya dengan fungsi semantis kadang-kadangsulit (Groys Keraf, 1975).
Apabila dihubungkan dengan uraian Verhaar (1978) mengenaiproses morfemis, fungsi gramatis dapat disejajarkan dengan derivasi,sedan^^ fungsi semantis disejajarkan dengsn infleksi paradigmatis.Yang .dimaksud dengan derivasi oleh Verhaar ialah looses gramatikalyang tidak mengubah identitas kategori kata. Dalam g^jala infleksi yangberubah hanyalah identitas semantisnya.
Meskipun istilah derivasi dan infleksi terutama berurusan denganproses afik^i dan reduplikasi (Verhaar, 1978), dalam penelitian ini akandiperluas jangkauannya hingga mencakup proses duplikasi. Dengandemikian, yang dimaksud dengan fungsi perulangan ialah segala
47
Contoh :
tende 'angkat' —matende-tenderaka *mengangkat-an^tnama orang lain'
Konfiks di atas beralomorf dengan mo- + Dm -raka dan contohnyaadalah :
tende 'angkat' —matende-tenderaka 'mengan^t-an^tdiri'
15) Konfiks me- + Dm -laka
Konfiks me- + Dm -laka berfiingsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
sombu 'loncaf —mesombu-sombulaka 'meloncat-loncat'
supa 'sembur' —mesupa-supakdca 'tersembur-semburlebih kuat'
16) Konfiks ma- + Dm -laka
Konfiks ma- + Dm -laka berfimgsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
supa 'sembur' —mancupa-ncupalaka 'menyembur-nyem-burkan lebih kuat'
tumba 'tolak' —mantumba-tumbalaka 'menolak lebih kuat'
17) Konfiks me- + Dm -naka
Konfiks me- + Dm -naka berfimgsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
46
tale *bentang' —metale-talesaka *membentangkan lebihkuat'
11) Konfiks me- + Dm -taka
Konfiks me- + Dm -taka berfungsi membentuk pemlangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
oko ^angkat* —> meoko-okotaka 'terangkat-an^mFora 'naik' —> meora-orataka 'naikkan tinggi-tinggi'
12) Konfiks ma- + Dm -taka
Konfiks ma- + Dm -taka berfungsi membentuk pemlangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
oko *angkat* —> maoko-okotaka *mengangkat-angkat'ora 'naik' —maora-orataka ^menaik-naikkan'
13) Konfiks me- + Dm -raka
Konfiks me- + Dm -raka berfungsi membentuk pemlangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tende *jingkat*—> metende-tenderaka *beijingkat-jingkaFsuwu ^keluar* —> mesuwu-suwuraka 'keluar segera'
14) Konfiks ma- + Dm -raka
Konfiks ma- + Dm -raka berfungsi membentuk poulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
19
penjadian kategori atau jenis kata bam dari kategori atau jenis kata yanglain sebagai akibat dari proses pemlangan (Sutawijaya, 1981:15).
Untuk menjelaskan fungsi pemlangan dalam BP, penulismenggunakan lima kategori dari sepuluh kategori kata yang ada, yaitunomina, verba, ajektiva, numeralia, dan kata tugas. Setiap fungsi diberinama menumt kategori yang dihasilkan, misalnya fungsi yang meng-hasilkan nomina disebut fungsi nominal, fungsi yang meng^asilkan verbadisebut fungsi verbal, dan seterusnya.
2.4.1 Fungsi Perulangan Kata
Berdasarkan data, perubahan kategori kate dalam BP disebabkanoleh looses pemlangan. Dengan kate lain, perpaduan antara afiks denganbentuk ulang, misalnya verba tapa 'pimggang' dirangkaikan denganprefiks po- 'tempat'. Dengan perpaduan prefiks po- dengan bentuk ulangyang mendapatlfan asimilasi nasal ri menjadi ntapa-tapa. Dengandemikian, terdptalah perubahan kategori kata dari kata keija menjadi katabenda, yaitu pontapa-tapa 'tempat memanggang-manggang".
Untuk kepraktisan deskripsi pemlangan dalam BP, penelitimengklasifikasikan perubahan kategori kata secara derivatif dan inflektil
2.4.1.1 Perubahan Katagori Kata secara Derivatif
1) Prefiks poN- + Dm
Prefiks tunggal poN- + Dm dalam BP dapat membentuk nomina daridasar kata benda dan dasar kata keija, yang masing-masing diberikancontoh sebagai berikut.
a. Formula KB ->KB
guru *gum' —> poguru-guru 'ten^t belajar-belajar'bonde 'kebun' —> pobonde-bonde 't^pat berkebun-kebun'
b. Formula KK ->KB
'panggang* —pontc^-tapa *tempat memanggang*tosu 'tusuk' —pontusu-tosu 'penusuk-nusuk (orang)'
20
2) PrefiBcs rangkap topo (tope)- + Dm
Prefiks langkap topo (tope)- + Dm dalam BP dapat membentuknomina dari dasar kata benda, dasar kata keija, dan dasar kata sifat.Sebagai contoh adalah sebagai berikut.
a. Fonnula KB KB
bonde 'kebun' —topobonde-bonde 'tukang kebun-kebun'soga *sagu* —topesoga-soga 'pengambil sagu'
b. Foimula KK -
uki *tulis*
bdSu 'ikut'
->KB
—topouki-uki—topeUdu-hdu
->KB
'penulis-penulis''pengikut-pengikut'
c. Fonnula KS -
jU *diam* —toponjU-njU *pendiam-diam'
yangu 'mabuk* —topoyangu-yangu 'pemabuk-pemabuk*
3) Prefiks tunggal me- + Dm
Prefiks tunggal me- dapat dirangkaikan dengan bentuk ulang Dmatau Dp (Dwipurwa) dan berfimgsi membentuk kata keija dari katabenda. Contohnya adalah sebagai berikut
Formula KB KK
soga *damar' —mesoga-soga 'mencari-damar*kaju 'kayu' —mekaju-kaju 'mengumpulkan kayu'
Prefiks tunggal me- + Dp
Prefiks tunggal me-^Dp dibentuk deng^ menuliskan suku pertamadari bentuk dasar yang diulang dan kemudian bentuk dasar tersebutdituliskan sepenuhnya. Bentuk dasar yang dimaksud ialah bersuku tigaatau lebih.
->KKFormula KB -
taripa *mangga* —> metataripalauro 'rotan* —mekdauro
'mencari mangga*'mengumpulkan rotan'
45
Formulanya adalah KK KK.Contoh :
soko 'peluk' —mesoko-sokowaka 'memeluk-meluk'hdu 'ikut' —mebdu-luluwaka 'mengikuti terus
menerus'
8) Konfiks ma- + Dm -waka
KonfiBcs ma- + Dm -waka berfungsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
soko 'peluk* —mancoko-ncokowaka 'memeluk denganrasa gembira'
soka 'genggam* —mancoka-ncokawaka 'menggenggamdengan erat*
9) Konfiks ma- + Dm -saka
Konfiks ma- + Dm -saka berfungsi membeiituk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
nawu 'jatuh' —manawu-nawusedai 'menjatuhkan namaorang'
wote 'seberang* —mawote-wotesaka *menyeberangkan lebihcepaf
10) Konfiks me- + Dm -saka
Konfiks me-+Dm -saka berfungsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contdi:
nawu 'jatuh' —menawu-nawusaka *menjatuh-jatuhkan din*
44
4)
Konfiks m- + Dm -i
Konfiks na-+Dm -i berfiingsi membentuk perulangan kata keqa dari
dasar kata keija.
->KK.
Formulanya adalah KK -
Contoh :
jau 'jahit'
—mjau-jauti
taso 'lempar'
—nataso-tasoi
'dijahit-jahiti*'dilempar-lempari'
5) Konfiks na-poN' +
Dm -ka
Konfiks na-poN' + Dm -ka beifungsi membentuk perulangan kata
keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK.
Contoh :
balu *jual'
—napobabi-baluka 'dijual-jualkan*
taso 'lempar*
—> napetaso-tasoka
'dilempar-lemparkan'
6) Konfiks pe-
Dp-ka
Konfiks pada pe- + Dp -ka berfungsi membentuk perulangan kata
keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK
Contoh :
ale 'lihat*
—pepeoleka
*perlihat-lihatkan'done
'denger' —pqtedoneka
'perdengar-dengarkan'
Ada pttla kelompok konfiks yang sufiksnya J
^ya dipasangkan
dengan dasar kata ulang tertentu saja. Kelompok koofiks tersebut adalahsebagai berikut.
7) Konfiks me- •¥ D
m -waka
Konfiks di atas berfungsi membentuk perulangan kata keija daridasar kata keija.
21
4) Prefiks tunggal m
oN- + Dm
Prefiks tunggal moN- + Dm dalam B
P dapat membentuk verba
dari dasar kata benda. Contohnya dapat diberikan berikut ini.
Formula KB
KK
paho *tugal'
—morrqxtho-paho 'menugal-nugal*palu
'palu' —num^bi-pabi 'memalu-nndu'
5) Prefiks tunggal p
aN- + Dm
Prefiks tunggal paN- + Dm dalam B
P membentuk kata keija dari
dasar nomina. Conti^ya diberikan sebagai berikut
Formula KB
KK
pana 'panah'
—> pampana-pana
'memanah-manah'pani
'cangkul' —pampani-pani
'mencangkul-can^cul'
6) Prefiks tunggal ndi- +
Dm
Prefiks ini beralomorf, yakni nda-^ nu-, na-, dan ta- berfungsimembentuk kata keija dari dasar kata nomina.
Contohnya adalah sebagai berikut.
Formula KB
->KK
ipo*racun*
—ndiipo-ipo
'diracun-racun (beliau)'ipo
*racun'
* —
nuraam-raam
'kau diracun-racuni'
ipo*racun*—
naracun-racun
*diracun-racunnya'ipo
'racun'—
taraam-racun
'kita racun-racun'
pana
'panah*—
ndipana-pana'dipanah-panah'
pana
'panah*—
nupana-pana
'k|iu pan^-panah'pana
'panah'—
napana-pana
'dipanah-panahnya'pana
'panah'—
tapana-pana*kita panah-panah'
7) Prefiks tunggal mho- +
Dm
Prefiks pada mho- + Dm bofimgsi membentuk perulangan kata sifiit
dari dasar Imta benda.
22
Formulanya adalah KB KS
Contoh :
bure 'garam' —mbobure-bure 'asin-asin'gola 'gula' —mbogola-gola 'manis-manis'
8) Prefiks tunggal ba- + Dm
Prefiks ba- + Dm berfiingsi membentuk penilangan kata sifat daridasar kata keija.
Formulanya adalah KK —KS.
Contoh :
ole 'lihat' —baole-ole *gemar melihat-lihat'cidu 'piknik' —baddu-ddu 'gemar melancong-lan-
cong*
9) Prefiks tunggal pe- + Dm
Prefiks pe- + Dm berfimgsi membentuk penilangan kata sifat daridasar kata keija.
Formulanya adalah KK KS.
Contoh :
bete 'terbif —pebete-bete *hal terbit-terbit'basa 'baca' —pebasa-basa 'coba membaca-baca'
10). Prefiks tunggal ke- + Dm
Prefiks ke- + Dm berfimgsi membentuk penilangan kata keija daridasar nomina.
Formiilanya adalah KB KK.
Omtohnya :
onti 'semut' —keonti-onti 'bersemut-semut*
daa 'darah' —kedaa-daa 'berdarah-darah'
43
Contoh :
ora 'naik'
oko 'angkat'
—ora-orataka
—oko-okotaka
'naikkan lebih tinggi lagi*'angkat-angkat lebih tinggi*
Sufiks-sufiks di atas dapat pula membentuk konfiks dalam BP.Oleh karena itu, penulisannya samaa dengan bentuk-bentuk afiks apit.1) Konfiks mam-pe- + Dm -ka
Konfiks mam-pe- + Dm -ka berfimgsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
keni 'bawa* —mampekeni-kenika *membawa-bawakan*inun *minum* —mampeinun-iminka *meminum-minum-
kan*
2) Konfiks pe- + Dm -ka
Konfiks pe- + Dm -ka berfimgsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
taso 'lempar* —petaso-tasoka 'lempar-lemparkan*onto *berhenti* —peonto-ontoka 'henti-hentikan*
3) Konfiks na- + Dm -ka
Konfiks na-^ Dm-ka berfimgsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
aJu *ikut* —> naabi-aluka *diikut-ikutkan'soo *ikat* —nasoo-sooka 'diikat-ikatkan*
42
tau 'tunm' — tau-taunaka 'tumnkan cepat (barang)'
15) Sufiks Dm + -paka
Sufiks -paka membentuk penilangan kata keija dari dasar kata keija.
Fonnulanya adalah KK KK.
Contoh :
tanda 'tumbuk* — tanda-tandapaka 'tumbuk lebih kuat'tanda 'banting' — tanda-tandapaka 'banting-banting lagi
(diri)'
16) Sufiks Dm + -raka
Sufiks -rdka berfimgsi membentuk penilangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Cont(^ :
tonda 'susul' — tonda-tondaraka 'susul-susul segera'tende 'jingkat' — tende-tenderaka 'beijingkat lebih
tinggi'
17) Sufiks Dm + -saka
Sufiks -saka beifungsi membentuk penilangan kata keija dari dasarkata keija.
Fonnulanya adalah KK KK.
Contoh :
peda 'banting' —peda-pedasaka 'banting lebih keras'tale 'bentang' —> tale-talesaka 'bentangkan lebih luas'
18) Sufiks Dm + -takaSufiks -taka berfimgsi membentuk penilangan kata keija dari dasar
kata keija.
Formulanya adalah KK KK
23
11) Prefiks tunggal mombe - + Dm
Prefiks mombe - + Dm berfimgsi membentuk penilangan nominadari dasar kata sifat.
Formulanya adalah KS —KB.
Contoh :
lawu 'jauh' —mombelavm-lawu 'saling beijauhan'mosu 'dekat' —mombemosu-mosu 'saling berdekatan'
12) Prefiks tunggal sa- + Dm
Prefiks sa- + Dm berfimgsi membentuk penilangan kata bilangandari dasar kata benda.
-> KBiLFormulanya adalah KB -
Contoh :
kaju 'kayu' —sankaju-nkaju 'sepotong kayu kedl'tapi 'lembar' —santapi-ntapi 'cuma satu lembar'
13) Prefiks rangkap tope- + Dp
Prefiks tope- + Dp berfimgsi membentuk penilangan kata bendadari dasar kata benda. Suku pertama kata dasamya diikuti oleh dasarkata ulang.
Formulanya adalah KB KB.Contoh :
lauro 'rotan' —topelalauro 'pencari-cari rotan'panaguntu 'bedil' —topepapanaguntu 'penembak-nemak'
Infiks Derivatif
Tnfiks derivatif dalam BP dapat dirangkaikan dengan bentuk dasarulang (Du). Infiks tersebut disispkan di antara huruf pertama dan keduakemudian diikuti kata dasar ulang. Jenis infiks tersebut adalah sebagaiberikut
24
1) Infiks -ay- + Du
Infiks -ay- + Du berfungsi membentuk perulangan kata benda daridasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KB.
Contoh :
Sako 'alas' —> sayako-sako 'pengalas-alas keranjang'
2) Infiks -in- + Du
Infiks -in- +Du berfungsi membentuk perulangan kata benda daridasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KB.
Contoh :
koni 'makan' —> kinoni-koni 'makanan-makanan'
tuju 'tunjuk' —> tinjuju-tuju 'telunjuk-telunjuk'
3) Infiks -al- + Du
Dalam BP contoh infiks -al- + Du sangat terbatas jumlahnya.
Fungsinya adalah membentuk perulangan kata keija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB > KK
Contoh :
goli 'matahari' —> galoli-goli 'terbenam-terbenam'
4) Infiks -ar- + Du
Infiks -ar- + Du juga sangat teibatas jumlahnya dalam BP. Fungsinyaadalah membentuk perulangan kata keija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB > KK
Contoh :
sepa 'cabang' —> sarepa-sepa 'menetes sebelah menye-belah'
41
soko 'peluk — soko-sokowaka 'peluk erat-erat'
11) Sufiks Dm + -baka
Sufiks -baka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
rugo 'tekan' —> rugo-rugobaka 'tekan kuat-kuat ke bawah'tih 'balik' —> tilo-tilobaka 'balik-balikkan'
12) Sufiks Dm + -laka
Sufiks -laka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
supa 'sembur' — supa-supalaka 'sembur lebih kuat'tumba 'tolak' —> tumba-tumbalaka 'tolak lebih kuat'
13) Sufiks Dm + -maka
Sufiks -maka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tudu 'turun' —> tudu-tudumaka 'turun-turun lagi'tana 'tanam' —> tana-tanamaka 'tanam lebih dalam'
14) Sufiks Dm + -naka
Sufiks -naka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija. ■
Formulanya adalah KK > KK
Contoh :
sompo 'turun' —sompo-somponaka 'tuninkan lebih cepat'
40
7) Sufiks Dm + -pi
Sufiks -pi berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
lonco 'lari' —> lonco-loncopi 'lari-larii*unju 'ulas' —> unju-unjupi 'ulas-ulasi (kepala)'
8) Sufiks Dm + -wi
Sufiks -wi berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
tutu 'tutup* — tutu-tutuwi 'tutup-tutupi'
9) Sufiks Dm + -ti
Sufiks -ti berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
jau 'jahit* —jau-jauti 'jahit-jahiti*
Selain sufiks kelompok -i ditemukan pula sufiks kelompok -wakadengan alomomya -baka, -laka, -maka, -naka, -paka, -raka, n-saka^ -taka^-ara. Berikut ini disajikan formula dari masing-masing sufiks di atas.
10) Sufiks Dm + -waka
Sufiks -waka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
soka 'tangkap' —soka-sokawaka 'tangkap erat-erat'
25
5) Infiks -um- + Du
Dalam BP infiks -um- + Du berfungsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata benda. Contohnya sangat terbatas.
Formulanya adalah KB > KK.
„ Contoh :
somba 'layar' —sumomba-somba 'berlayar-layar*
Infiks -um- + Du juga berfungsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata sifat. Contohnya juga terbatas.
Formulanya adalah KS > KK.
Contoh :
tore 'tenang' —tumoro-toro 'mendengar dengantenang-tenang'
Sufiks Derivatif
Sufiks derivatif dalam BP terdiri atas sufiks tunggal dan sufiksrangkap. Sufiks tunggal terbentuk sebagai berikut.
1) Sufiks tunggal Dm + -±
Jenis sufiks Dm + -i berfungsi membentuk perulangan kata keija daridasar kata benda.
Formulanya adalah KB > KK.Contoh :
watu 'batu' —watu-watui
ipo 'racun' —ipo-ipoi*beri-berikan batu'
'racun-racuni'
2) Sufiks tunggal Dm + -si
Sufiks Dm + -si berfungsi membentuk perulangan kata keija daridasar kata benda.
Formulanya adalah KB > KK.
Contoh :
26
—ue-uesi 'beri-beri air'
bwre *garam' —bure-buresi *beri-beri garam'
3) Sufiks tunggal Dm + -ft".
Sufiks pada Dm + -^ti berfimgsi membentuk kata keija dari dasar katabenda.
Formulanya adalah KB KK.
Contoh :
p<m 'pahat' —paa-paati 'pahat-pahati'
Sufiks pada Dm + -ft' dapat pula membentuk perulangan kata keijadari dasar bita sifat
Formulanya adalah KS KK.• Contoh :
jua 'sakit' —jm-juati 'sakit-sakiti'
4) Sufiks tunggal Dm + -gi
Sufiks pada Dm + -gi berfimgsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Contoh :
laya /layar' laya-layagi 'layari berulang-ulang*
5) Sufiks tunggal Dm+ -m\ . ;
Sufiks pada Dm + -rti berfiiDgsi membentuk perulangan kata keijadari dasar Icata sifat
Formulanya adalah KS > KK
Contoh :
teno 'bodoh' —teno-tenom 'bodoh-bodohi*
silo 'terang' —ncUo-sUom 'terang-terangi*
39
3) Sufiks Dm + -i
Sufiks -i beralomorf dengan -hi, -ki^ -ni, -pi, -riy -tiy dan -wi.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
tanda 'merek' — tanda-tandai 'merek-mereki*
gala 'campur' —galo-galoi 'campur-campuri'
4) Sufiks Dm + -bi
Sufiks -bi berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tutu 'tutup' — tutu-tutubi 'tutup-tutupi'sc^a 'sisip' —soya sayabi 'sisip-sisipi'
5) Sufiks Dm + -ni
Sufiks -ni berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasar katakeija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
rumpa 'tabrak* — rumpa-rumpani 'tabrak-tabraki'unca 'tutup' —unca-uncani 'tutup-tutupi*
6) Sufiks Dm + -Id
Sufiks -Id berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Cbntoh :
linja 'jalan' — linja-Unjaki 'jalan-jalani'tusa 'kutuk' — tusa-tusaki *kutuk-kutuki*
38
3) Infiks -urn- + Du
Infiks pada -um- + Du berfiingsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK —KK.
Contoh :
gora 'teriak' —gumora-gora 'berteriak-teriak'tunda 'duduk' — tumunda-tunda ^dudul-^uduk menanti'
Sufiks Inflekstif
Dalam BP ada empat jenis sufiks yang bersifat inflekstif, yakni -ka,-mo, -I, dan -waka. Kelompok sufiks -i mempunyai beberapa alomorf,demikian pula halnya dengan sufiks -waka. Sebagai contoh, berikutdisajikan kata-kata keijanya.
1) Sufiks Dm + -mo
Sufiks pada Dm + -mo berfungsi membentuk penilangan katia keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK —KK
Contoh :
koni *makan* —koni-konimo *makan-makanlah'
yore *tidur' —yore-yoremo *tidur-tidurlah'
2) Sufiks Dm + -ka
Sufiks pada Dm + -ka berfiingisi membentuk pequangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
ese 'gosdc' —ese-eseka 'gosok-gosokkan*tuju 'tunjuk* — tuju-ti^uka *tunjuk-tunjukkan'
27
6) Sufiks tunggal Dm + -wi
Sufiks pada Dm + -wi berfungsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB > KK
Contoh :
kau 'tudung' —kau-kauwi 'tudung-tudungi'
7) Sufiks tunggal Dm + -pi
Sufiks pada Dm + -pi berfungsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata benda.
-> KKFormulanya adalah KB -
Contoh :
unju 'sapu' —unju-unjtqri sapu-sapui
8) Sufiks tunggal Dm + -ri
Sufiks pada Dm + -ri berfungsi membentuk penilangan kata keijadari kata si&t dasar.
Formulanya adalah KS KK
Contoh :
tuwu 'hidup' —tuwu-tuwuri 'hidup-hidupi'
9) Sufiks tunggal Dm + -ti
Sufiks pada Dm + -ti, selain berfungsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata benda, dapat pula berfungsi membentuk penilangankata keija dari dasar kata sifat
Formulanya adalah KB KK, dan KS KK
Contoh :
jua 'sakiP —jua-juadmea 'merah' —mea-mead
'saldt-sakiti'
'merah-merahi*
28
Konfiks Derivatif
Bentuk afiks apit (konfiks) yang diran^ikan dengan bentuk ulangdalam BP sangat bervariasi dan kompleks. Bentuk yang paling produktifialah bentuk ulang Dm yang diapit oleh prefiks rangkap dan diikuti olehsufiks, balk tunggal maupun rangkap.
Berikut adalah bentuk-bentuk itu.
1) Konfiks ma- + Dm -i
Konfiks pada ma- + Dm -i berfimgsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Contoh :
watu *batu' —mawatu-watui "memberi batuberulang-ulang'
ipo 'racun' —maipo-ipoi 'meracun-racuni'
2) Konfiks ma- + Dm -si
Konfiks pada ma- + Dm -si berfiingsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK.
Contoh :
bare 'garam' —mabure-buresi 'menggaram-garami'lie 'air' —maue-uesi 'mengair-airi'
3) Konfiks mam-pa-pa- + Dm -ka
Konfiks pada mam-pa-pa- + Dm -ka berfimgsi membentukperulangan kata keija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Contoh :
rosi 'hasil' —mampaparosi-rosika 'men^asil-hasilkan'
37
kumatta 'menganga'—mekukunana 'menganga terus-mene-rus'
kiunde 'sombong' —> mekikhmde 'sombong terus-menerus'
8) Prefiks rangkap pe-pe- + Dm
Prefiks pada pe-pe- + Dm berfungai membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KKContoh :
ole 'hhat' —> pq)eole-ole 'melihat-lihat'done *dengar' —pqtedone-done 'mendengar-dengar'
Infiks Inflekstif
Dalam BP ditemukan pula infiks yang tidak mengubah kategori kata.Infiks seperti ini adalah sebagai berikut.
1) Infiks -al- +DuInfiks pada -al- + Du berfimgsi membentuk perulangan kata kerja
dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KK
Contoh :
wenta 'belit' —> walenta-wenda 'membelit-belit'wenci 'kupas' —walenci-wenci 'mengupas-ngtpas
dengan gigi'
2) Infiks -ar- + Di
Infiks pada -ar- + Du berfungisi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK
Omtdi:
baba *belajar bicara* —> baraba-baba 'bCTcakapKalraptoio *potong' —> taroto-toto 'memotong-motong
dahan yang masih ada'
36
5) Prefiks rangkap mom-pe- + Dm
Prefiks pada mom-pe- + Dm berfungsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
paU , *cari' —mampepali-paU 'mencari-cari'donda 'tendang* —mampedonda-
donda 'menendang-nendangagak tinggi'
6) Prefiks rangkap mampa-po- + Dm
Prefiks pada mampa-po- + Dm berfungsi membentuk penilangankata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK. 'Contoh :
eda 'pacu' —mampapoeda-eda 'memacu-macu terus-menerus'
ele 'menoleh' —mampapoeli-eU 'menoleh tenis-me-nerus'
7) Prefiks tunggal mo-(me)- + Dp
Prefiks pada mo-(me)- + Dp berfungsi membentuk penilangandwipurwa kata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tumani 'tangis' —motutumani 'menangis tenis-me-nenis'
tetala 'bekeija' —motetetala *bekeija tenis-mene-nis*
Dengan prefiks me- + Dp
Contdi:
29
4) Konfiks napo- + Dm -ka
Konfiks pada napo- + Dm -ka berfiingsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Contoh :
yunu 'teman' — napcyunu-yunuka 'dijadikan teman-teman'
5) Konfiks pe- + Dm -ni
Konfiks pada pe- + Dm -ni berfungsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Ccmtoh :
ata 'atap* —> peata-atard *atap-atapi'
6)' Konfiks mam-po-te- + Dm -ka
Konfiks pada mam-po-te+Dm -ka berfungsi membentuk penilangankata keija dari dasar kata sifat
Formulanya adalah KS KK
Cmtdi:
kene 'bangga* —mampotekene-ke-neka 'membangga-bangga-
kan*
7) Konfiks ka- + Dm -nya
Konfiks pada ka- + Dm -nya berfungsi membentuk penilangan katabenda dari dasar kata sifiit
PtHmulanya adalah KS KB.
Cootdi:
vosa 'lucu' —> kavosa-vosanya 'kelucu-lucuannya*
30
2.4.1.2 Penibahan Bentuk Kategori Kata secara Inflekstif
Yang dimaksud dengan penibahan bentuk kategori kata secarainflektif ialah penibahan bentuk yang disebabkan afiksasi, tetapi tidakmengubah kelas kata. Penibahan untuk seperti di atas banyak ditemukandalam BP, antara lain, adalah sebagai berikut
Prefiks Inflektif
1) Prefiks tunggal man- + Dm
Prefiks pada man- + Dm berfiingsi membentuk peruiangan kata keijadari dasar Irata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
kita *lihat' —mankita-kita 'meUhat'lihat'koni 'makan' —mankoni-nkoni 'makan-makan*
2) Prefiks tungg^ me- + Dm
Prefiks pada me- + Dm adalah alomorf dari prefiks maN- danberfiingsi membentuk peruiangan kata keija dari kata keija.
Formulanya adalah KK KK
Contoh :
linja 'jalan' —melinja-Unjakeni 'bawa' —mekeni-keni
'beijalan-jalan**membawa-bawa'
3) Prefiks tunggal mo- + Dm
Prefiks pada mo- + Dm adalah alomorf dari maN- yang berfungsimembentuk peruiangan kata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK
Contoh :
kojo 'iris* —monkojo-nkojo *mengiris-iris'toifii 'isap* —montomi-ntonU *mengisap-isap'
35
2) Prefiks rangkap ndi-po- + Dm
Prefiks pada ndi-po- + Dm berfiingsi membentuk peruiangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tunda *duduk' —ndipotunda-tunda 'dipersilakan duduk'pea 'tunggu' —ndipopea-pea 'tunggu-tunggu se-
bentar*
3) Prefiks tunggal nda-po-pa- + Dm
Prefiks pada nda-po-pa- + Dm berfungsi membentuk peruiangankata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK
Contoh :
koni 'makan' —ndapopangkoni-ngiooni 'dibuat dia makan
berulang-ulang'
inung 'minum' —ndapopainimg-inung 'dibuat dia minum
berulang-ulang'
4) Prefiks tunggal mombe- + Dp
Prefiks pada mombe- + Dp berfungsi membentuk peruiangan katakeija dari dasar kata keqa.
Formulanya adalah KK KK
Contoh :
jangguru 'tinju' —mombqajangguru 'saling tinju-meninju'bantara 'tangkap' —mombebabantara 'saling tangkap me-
nan^p'
34
15) Prefiks tungg^l ka- +
Dm
Prefiks pada ka- + Dm dapat diikiiti oleh dasar fcata gfyt dan tidak
berfungsi mengubah gol kata sqieiti dasamya. Selain itu, rfapat puiadiikuti oleh dasar kata keija yang herhmg;si m«iibenli& pendangan katakeija.Formulanya adalah K
S
> KS dan K
K
> KK.
KS -—> KS.
a.
CcHitoh :
momi
lawu
b. KK
mams
'jauh'
-> KK
—Kamomi-nwmii
—> kalawu-lawu
'teiasa to^lahi manis'
'teiasa to^iahi jauh'
Gontoh :
boha
'bicara'
kende
*naik'
—> kaboha-boha
Incara tidak k
aiuan'
—> kankende-ftkende 'sraiibafang tonpat
Datk*
Prejfiks Rangkap Inflektif
Prefiks rangkap cukup banyak dalam BP. Jenis-jalis fxefiks langkapteisebut, antara Iain, seb^ai berikiit
1) Prefiks rangkap pa-ka- +
Dm
Prefiks pada pa-ka- + Dm berfungsi membentuk poulangan kata
keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK.
Contoh :
imng 'minum'
—> pakaimmgrimmg
'buat mimim masing-
masing*^buat m
aVan masing-
mash^
koni *makan'
—> pakakcmikoni
31
4) I^efiks tunggal p
aN- + Dm
Prefiks pada paN + Dm yang beralomorf pa-, pe- berfungsi
membentuk penilangan kata keija dari dasar kata keija.
Fcmnulanya adalah KK
KK.
Contoh:
basa *baca*
—pabasa-basa
*ineinbaca-baca'imba
'hitung* —> paimba-mibay ■
*men^tung-hitung*
5) Prefiks tunggal pe- +
Dm
Prefiks pada pe- + Dm berfungsi membentuk penilangan kata keija
dari dasar kata keija.
Fonnulanya adalah KK
KK.
Contoh :
basa 'baca*
—pebasa-basa
'coba baca-baca'ntima
'ambiP —pendma-ntima
'coba ambil-ambiP
Q ftefiks tunggal te- +
Dm
Prefiks pada 1e- + Dm berfungsi membentuk penilangan kata keija
dari dasar kata keija.
Fmmulanya adalah K
K
KK.
Contidi:
omo
'telan* —
teomo-omo
*tidak sengaja ter-
ido
*ikuf
—teido-ido
telan*
*terikut-ikut
(tidak sengaja)'
7) Prefiks tunggal da- +
Dm
Prefiks pada da- + Dm berfungsi membentuk penilangan kata kerja
dari dasar kata keija.
Fonnulanya adalah KK
KK.
CcHitdi:
32
33
mahi
'pergi'
—damatai-malai
*akan pe
rgi-
perg
i*yore
'tid
iir*
—> dayore-yore
'aka
n tid
ur-t
idur
'
8) Prefiks tunggal de- + Dm
Prefiks pada de- + Dm ber
fung
si mem
brat
uk perulaguan kata kei
jada
ri dasar kata keij
a.
Fonnulanya ada
lah KK
KK.
Contoh :
immg 'mimim'
—deimmg-inung 's
edan
g mmum-minum'
koni
'mak
an'
—dekoni-kom
*sedang makan-makan'
9) Pr
efik
s tunggal na- + Dm
Prefiks pada na- + Dm bei
fung
si mem
tent
uk perulangan kata keija
dari
dasar kat
a keij
a.
Form
ulan
ya ada
lah KK
KK.
CcmttA :
Iota . *liliat*
—> nakUa-ldta
'dilihat-lihat*
oU
*bel
i*
—> naoU-oU
'dib
eli-
beli
'
10) Pre
fiks
tunggal nu- + Dm
Prefiks pa
da nu- + Dm berfiingsi me
mben
tuk pe
rula
ngan
kat
a ke
ija
dari
das
ar kat
a ke
ija.
Formulanya adalah KK
KK.
Omtxdi:
boba
'p
ukul'
—> nuboba-boba
'dUpukul-pukul'
raka
'tan
gkap
' —> nu
raka
-rak
a 'd
itan
g^p-
tang
jo^'
11) Pr
efik
s tu
ngga
l nd
i- + Dm
Pref
iks pada ndi- + Dm beifungsi membentuk per
ulan
gan ka
ta keija
dari das
ar kata ke
ija.
^ I
Fmmu
lany
a ad
alah
KK
KK.
Cootxdi:
soro
'jag
a'
—ndi
soro
-sor
o 'd
ijag
a-ja
ga'
tompa
'tan
ya'
—> nditon^-tompa
'ditanya-tanya'
12) Pt
efik
s tunggal ta- + I>m
Prefiks pa
da ta-
+ Dm b^f
imgs
i me
mben
tuk perulangan kat
a keija
dari dasar kat
a k^a.
Fnmulanya adalah KK
KK.
Contoh :
kaa
'teriak' —> takaa-kaa
'diteriak-teriaki'
tonq
fa
'tanya'
—ta
Umqx
i-io
mpa
'dit
anya
-tan
ya*
13) fte
fiks tun
ggal
wu-
+ Dm
. Prefiks p!»da wur
-i- Dm beifungsi mem
bent
uk perulangan ka
ta kei
jada
ri das
ar kat
a k^a.
Fonnulanya ada
lah KK
> KK.
Contoh :
mbuke
'dat
ang*
—> wu
mbuk
e-mb
uke
'tiba-tiba dat
ang'
moa
*taigada' —mmwa-moa
'tiba-tiba ten
^da'
14) Pr
efiks tu
ngga
l mombe- Ar
Dm
Pref
iks pada mombe- + Dm bei
fimg
si membentuk perulangan ka
take^ dari dasar kata koja.
Fonnulanya ada
lah KK
> KK.
Omtx^ :
babo
'pukul'
—> mombeboba-boba 'sa
ling
puk
ul-m
emu-
kul'
'tun
juk*
—> mo
mbet
i^u-
tigu
'saling tu
njuk
-men
un-
juk'
32
malai 'pergi'
—damalai-malai 'akan pergi-pergi*
yore 'tidur*
—dayore-yore
'akan tidiur-tidur'
8) Prefiks timggal de- +
Dm
Ptefiks pada de- + Dm berfungsi membentuk pendagnan kata keija
daii dasar kata keija.
Fonnidanya adalah KK
KK.
Ontdi:
inung 'minum'
—deuumg-immg 'sedang minum-minum'
koni 'makan'
—dekoni-koni
'sedang makan-makan'
9) Prefiks tunggal m
- + Dm
Prefiks pada na- + Dm berfungsi membratuk perulangan kata keija
dari dasar kata koja.
Formulanya adalah KK
> KK.
Contoh :
kUa . 'lihat*
—> nakita-kUa
'dilihat-lihat'
oU
'beli' —> naoU-oU
'dibeU-beli'
10) Prefiks tunggal nu- +
Dm
Plefiks pada m- + Dm berfungsi membentuk perulangan kata keija
dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK.
Contdi:
boba 'pukul'
—> nubaha-boba
raka 'tan^sap'
—> nuraka-raka
11) Prefiks tunggal ndi- •§• Dm
Prefiks pada ndi- + Dm beifimgsi membentuk perulangan kata keija
dari dasar kata k^'a.
'dipukul-pukul''ditan^rap-tangkap'
33
Formulanya adalah KK
> KK.
Omtdi:
soro 'jaga'
—> ndisoro-soro
'dijaga-jaga'UmqM
'tanya' —nditonq)a-tonqxi
'ditanya-tanya'
12) Prefiks tunggal ta- + Dm
Prefiks pada ta- + Dm berfungsi membentuk perulangan kata keija
dari dasar kata keija.
Fmmulanya adalah KK
KK.
Contoh :
kaa
'teriak' —> takaa-kaa
'diteriak-teriaki'
'tanya' —
tatompa-tompa 'ditanya-tanya'
13) Prefiks tunggal iMi-+
Prefiks pada wur + Dm berfungsi membentuk perulangan kata keija
dari dasar kata toja.
Formulanya adalah KK
KK.
Contoh:
mbuke 'datang*
—> wumbuke-mbuke
'tiba-tiba datang'moa
'tengada' —wumoa-moa
'tiba-tiba tengada'
14) Ptefiks tunggal m
ombe- +Dm
Prefiks pada nurnibe- + Dsot berfimgsi membentuk perulangan kata
ke^ dari dasar kata k
^a.
Foimulai^a adalah KK
> KK.
Contoh:
babo 'pukuP
—> mombeboha-boba 'saling pukul-memu-
kuP
'tunjuk* —> mombett^u-tuju
'saling tunjuk-menun-juk'
34
31
15) Pre
fiks
tun
ggal
ka- + Dm
Pref
iks pada ka-
+ Dm dap
at df
flni
ti old
i A«ar kala sHat Am tid
akberfimgsi me
ngubah
gol kata seperti dasamya. Selain
itUy
daqs
at pid
adi
ikut
i oleh da
sar ka
ta keija yang
memb
^itu
k pe
ndan
gaii
kata
keij
a. Fonn
idan
ya adalah KS
> KS dan
KK
-> KK.
KS -—KS.
a.
Ccmtoh :
momi
lawu
m
b. KK
ams
'jauh'
->KK.
—KanKMni-momi
—> kalawu-lawu
'traasa t^]ahi mams'
'tei
asa t^lalu jau
h'
Omtoh :
boha
'bicara'
kende
'naik'
—> kaboha-boha
'bicara tidak kaiuan'
—> kankende-nkende 's
anba
rang
tempat
naik*
Prefiks Rangkap Inf
lekt
if
Prefiks r
angj
kap c
ukup
banyak da
lam BP. Je
nis-
jaii
s jxefiks la
ng^cap
ters
ebut
, an
tara
lai
n, seb
agai
ber
ikuL
1) Pr
efik
s ra
ngka
p pa
-ka-
+ Dm
Pref
iks pada pa-
ka- + Dm b
erfimgsi mmbentuk pomlangan kata
keija da
ri das
ar kat
a keija.
Form
ulan
ya ada
lah KK
> KK.
Contoh :
inun
g 'm
inum
' —> pa
ktdn
ungr
inun
g 'boat minum masing-
horn
'mak
an'
—> pa
kako
m-ko
ni
'buat ma
kan masing-
4) Re
fiks
tun
ggal
paN- + Dm
^ Prefiks pa
da paN + Dm y
ang beralomorf pa-
, pe-
berf
ungs
ime
mben
tuk pe
rula
ngan
kata keija da
ri das
ar kat
a ke
ija.
* Foimulanya adalah KK
KK.
I Cont
oh:
basa
'b
aca'
—pabasa-basa
'memtoca-baca'
imba
'bit
ung'
—> p
aimba-imba' ' *men^t^
5) Prefiks tu
ngga
l pe
- + Dm
VieEks pad
a pe
- + Dm ber
fimg
si membentuk per
ulan
gan ka
ta kei
jada
ri das
ar kata ke
ija.
Form
ulan
ya ada
lah KK
KK.
I Cont
oh:
i basa
'b
aca'
—pebasa-basa
'coba baca-baca'
I ndma
'ambil'
—pmtima-ntima
'cob
a ambil-ambil'
I 6) P
refiks
tungg
al te-
+ Dm
t Pref
iks pa
da te-
+ Dm ber
fimg
si mem
bent
uk pem
lang
an kata keija
dari
dasar kata ke
ija.
Formulanya ada
lah KK
KK.
Contoh :
! omo
'tel
an'
—teomo-omo
'tidak sengaja ter-
ido
'ikut'
—teido-ido
telan'
'ter
ikut
-iku
t
(tidak sengaja)'
7) Prefiks tu
ngga
l da
- + Dm
ftefi
ks pad
a da- + Dm berfimgsi mem
bent
uk perulangan kata keija
dari
das
ar kat
a ke
ija.
Form
ulan
ya ada
lah KK -—KK.
Contdi;
'
•
30
2.4.1.2 Penibahan Bentuk Kategori Kata secara Inflekstif
Yang dimaksud dengan penibahan bentuk kategori kata secarainflektif iaiah penibahan bentuk yang disebabkan afiksasi, tetapi tidakmengubah kelas kata. Penibahan untuk seperti di atas banyak ditemukandalam BP, antara lain, adalah sebagai berikut
Prefiks Inflektif
1) PreiSks tungg^ man- + Dm
Prefiks pada man- + Dm berfiingsi membentuk perulang^n kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Ccmtoh :
fata 'lihaP —man/dta-kita *melihat'lihat*koni 'makan' —mankoni-nkoni *makan-makan'
2) Prefiks tunggal me- + Dm
Prefiks pada me- + Dm adalah alomorf dari prefiks maN- danberfiingsi membentuk perulangan kata keija dari kata keija.
Formulanya adalah KK KK
Contdi:
linja 'jalan' —melinja-Unja 'beijalan-jalan*keni 'bawa* —mekeni-keni 'membawa-bawa*
3) Prefiks tunggal mo- + Dm
Prefiks pada mo- + Dm adalah alomorf dari maN- yang berfungsimembentuk perulangan kata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
kojo 'iris' —monkojo-nkojo 'mengiris-iris'tomi 'isap' —montomi-ntomi 'mengisap-isap*
35
2) Prefiks rangkap ndi-po- + Dm
Prefiks pada ndi-po- + Dm berfiingsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Ccmtdi:
tunda 'duduk' —ndipotunda-tunda *dipeisilakan duduk'pea 'tunggu' —ndipopea-pea *tunggu-tunggu se-
bentar'
3) Prefiks tunggal nda-po-pa- + Dm
Prefiks pada nda-po-pa- + Dm berfungsi membentuk perulangankata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Ccmtdi:
koni 'makan' —ndapopangkoni-ngkoni 'dibuat dia makan
berulang-ulang'
inung 'minum' —ndapopainung-inung 'dibuat dia minum
berulang-ulang'
4) Prefiks tunggal mombe- + Dp
Prefiks pada mombe- + Dp berfungsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
jangguru 'tinju' —mombqajangguru 'saling tinju-meninju'bantara 'tangkap' —mombebabantara 'saling tangkap me-
nan^p'
36
5) Prefiks rangkap mom-pe- + Dm
Preflks pada mom-pe- + Dm berfungsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
pali . 'can' —mampepali-pali 'mencari-cari'donda 'tendang* —mampedonda-
donda 'menendang-nendangagak tinggi'
6) Prefiks rangkap mampa-po- + Dm
Prefiks pada mampa-po- + Dm berfungsi membentuk perulangapkata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
eda '[»cu' —mampapoeda-eda 'memacu-macu terus-menerus*
ele 'menoleh* —mampapoeli-eU 'menoleh terus-me-nerus'
7) Prefiks tunggal mo-(me)- + Dp
Prefiks pada mo-(me)- + Dp berfungsi membentuk penilangandwipurwa kata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tumam 'tangis* —motutunumi
tetala *bekeija* —motetetala
Dengan prefiks me- + Dp
Omtoh :
'menangis terus-me-nerus'
'bekeija terus-mene-rus'
29
4) Konfiks napo- + Dm -ka
Konfiks pada napo- + Dm -ka berfungsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Contoh :
yumi 'teman' — napoyum-yunuka 'dijadikan teman-teman'
5) Konfiks pe- + Dm -ni
Konfiks pada pe- + Dm -ni berfungsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Contoh :
ata *atap* —> peata-atani *atap-atapi'
6)' Konfiks mam-po-te- + Dm -ka
Konfiks pada mam-po-te+Dm -ka berfungsi membentuk penilangankata keija daii dasar kata sifat
Formulanya adalah KS KK.
CcNitoh :
kene 'bangga' —mampotekene-ke-neka 'membangga-bangga-
kan'
7) Konfiks ka- + Dm -nya
Konfiks pada ka- + Dm -nya berfungsi membentuk penilangan katabenda dari dasar kata si£at
Formulanya adalah KS KB.
Qmtdi:
vosa 'lucu' —> kavosa-vosanya 'kelucu-lucuannya'
28
Knnfiks Deiivatif
Bentuk afiks apit (konfiks) yang dirangkaikan dengan bentuk ulangdalam BP sangat bervariasi dan kompleks. Bentuk yang paling produkdfialah bentuk ulang Dm yang diapit oleh prefiks rangkap dan diikuti olehsufiks, balk tunggal maupun rangkap.
Berikut adalah bentuk-bentuk itu.
1) Konfiks ma- + Dm -i
Konfiks pada ma- + Dm -i berfiingisi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata benda.
Foimulanya adalah KB KK.
Contdi;
watu 'batu' —mawatu-watui 'member! batuberulang-ulang'
ipo 'racun' —maipo-ipoi 'meracun-racuni'
2) Konfiks mfl- + Dm -si
Konfiks pada ma- + Dm -si berfimgsi membentuk perulangan katakeija dari da^ kata benda.
Formulanya adalah KB KK.
Qmtoh :
bare 'garam' —mabure-buresi 'menggaram-garami'lie 'air* —maue-uesi 'mengair-airi'
3) Konfiks mam-pa-pa- + Dm -ka
Konfiks pada mam-pa-pa- + Dm -ka berfimgsi membentukperulangan kata keija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK.
Contoh :
rosi 'hasil* —manqtaparosi-rosika 'men^iasil-hasilkan'
37
kumana 'menganga'—mekukunana 'men^nga terus-mene-rus'
kiunde 'sombong' —> mekUdunde 'sombong terus-menerus
8) Prefiks rangkap pe-pe- + Dm
Prefiks pada pe-pe- + Dm berfimgsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
ole 'lihat' —> pepeole-ole 'melihat-lihat'done 'dengar' —pepedone-done 'mendengar-dengar'
Infiks Inflekstif
Dalam BP ditemukan pula infiks yang tidak mengubah kategori kata.Infiks seperti ini adalah sebagai berikut
1) Infiks -al- -¥ DaInfiks pada -al- + Du berfimgsi membentuk perulangan kata keija
dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
wenta 'belit' —walenta-wenda 'membelit-belit'wenci 'kupas' —walend-wenci 'mengi^jas-ngiqws
dengan gigi'
2) Infiks -ar- + Di
Infiks pada -ar- + Du berfimgsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Qmtoh :
baba 'belajar bicara' —> baraba-babatoto 'potong' —> taroto-toto 'memotong-motong
Hahan yang masih ada'
38
3) Infiks -um- + Du
Infiks pada -um- + Du berfiingsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK —KK.
Contoh :
gora 'teriak' —gumora-gora 'berteriak-teriak'tunda 'duduk' — tumunda-tunda 'dudul-duduk menanti'
Sufiks Inflekstif
Dalam BP ada empat jenis sufiks yang bersifat infiekstif, yakni -ka,-mo, -i, dan -waka. Kelompok sufiks -i mempunyai beberapa alomorf,demikian pula halnya dengan sufiks -waka. Sebagai contoh, berikutdisajikan kata-kata keijanya.
1) Sufiks Dm + -mo
Sufiks pada Dm + -mo beifungsi membentuk perulangan kata keqadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK —KK.
Contoh :
koni *makan* —koni-kommo 'makan-makanlah'yore 'tiduf' —yore-yoremo 'tidur-tidurlah*
2) Sufiks Dm + -ka
Sufiks pada Dm -i- -ka berfimgsi membentuk peijuan^n kata kegadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK —-> KK.
Contoh :
ese 'gosok' —ese-eseka 'gosok-gosokkan'tuju 'tunjuk* — tupi-ttquka 'tunjuk-tunjuldcan'
27
6) Sufiks tunggal Dm + -wi
Sufiks pada Dm + -wi berfungsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Contoh :
kau 'tudung' —kau-kauwi 'tudung-tudungi'
7) Sufiks tunggal Dm + -pi
Sufiks pada Dm + -pi beifimgsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Contoh :
unju *sapu* —unju-rmjupi 'sapu-sapui'
8) Sufiks tunggal Dm + -ri
Sufiks pada Dm + -ri beifungsi membentuk perulangan kata keijadari kata si£at dasar.
Formulanya adalah KS KK
Contoh :
tuwu 'hidup* —tuwu-tuwuri 'hidup-hidupi'
9) Sufiks tunggal Dm + -ft*
Sufiks pada Dm + -ti, selain berfungsi mmbentuk perulangan katakeija dari dasar kata benda, dapat pula berfungsi membentuk perulangankata keija dari dasar kata sifat
Formulanya adalah KB KK, dan KS KK.
Contoh ;
jua *sakit' —jua-juadmea 'merah' —> mea-mead
'sakit-sakiti'
'merah-merahi'
26
—ue-uesi 'beri-beri air'
bure 'garam* —bure-buresi *beri-beri garam'
3) Sufiks tunggal Dm + -ft*.
SulGks pada Dm + -ti berfiingsi membentuk kata keija dari dasar katabenda.
Foimulanya adal^ KB KK.Contoh :
paa 'pahat' —paa-paati 'pahat-pahati'
Sufiks pada Dm + -ti dapat pula membentuk penilangan kata keijadari dasar kata sifat
Formulanya adalah KS KK.• Contoh :
jua 'sakit' —jua-juati 'sakit-sakiti*
4) Sufiks tunggal Dm + -gi
Sufiks pada Dm + -gi berfimgsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK.
Contoh :
laya /layar' ,—> laya-layagi 'layari berulang-ulang'
5) Sufiks tunggal Dm+ -ni
Sufiks pada hm + -ni berfiingsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata sifat
Formulanya adalah KS > KK.
Omtoh :
teno 'bodoh' —teno-tenoni 'bodoh-bodohi'
sUo 'terang' —> ndh-sUoni 'terang-terangi'
39
3) Sufiks Dm + -i
Sufiks -i beralomorf dengan -biy -kiy -ni, -piy -ri, -ti, dan -wL
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh ;
tanda 'merek' — tanda-tandai 'merek-mereki'
galo 'campur' —galo-galoi 'campur-campuri'
4) Sufiks Dm + -bi
Sufiks -bi berfiingsi membentuk penilangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
tutu 'tutup' — tutu-tutubi 'tutup-tutupi'soya 'sisip' —soya sayabi 'sisip-sisipi'
5) Sufiks Dm + -ni
Sufiks -ni berfiingsi membentuk perulangan kata keija dari dasar katakeija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
rumpa 'tabrak' — rumpa-rumpani 'tabrak-tabraki'unca 'tutup' —unca-uncani 'tutup-tutupi'
6) Sufiks Dm + -Id
Sufiks -Id berfiingsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
linja 'jalan' — linja-Unjald 'jalan-jalani'tusa 'kutuk' — tusa-tusald 'kutuk-kutuki'
40
7) Sufiks Dm + -pi
Sufiks -pi berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
lonco 'lari' —> lonco-loncopi *lari-larii'unju 'ulas' —> imju-imjupi ^ulas-ulasi (kepala)'
8) Sufiks Dm + -wi
Sufiks -wi berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
tutu 'tutup* —> tutu-tutuwi 'tutiqvtutupi*
9) Sufiks Dm + -ti
Sufiks -ti berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
jau 'jahit' —> jau-jauti 'jahit-jahiti*
Selain sufiks kelompok -i ditemukan pula sufiks kelompok -wakadengan alomomya -baka, -laka, -maka, -naka, -paka, -raka, n-sakUy -takOy-ara. Berikut ini disajikan formula dari masing-masing sufiks di atas.
10) Sufiks Dm + -waka
Sufiks -waka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
soka *tangkap' —soka-sokawaka 'tangkap erat-eraF
25
5) Infiks -um- + Du
Dalam BP infiks -um- + Du berfungsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata benda. Contohnya sangat terbatas.
Formulanya adalah KB KK.
Contoh :
somba Mayar' —sumomba-somba *berlayar-layar'
Infiks -um- + Du juga berfungsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata sifat. Contohnya juga terbatas.
Formulanya adalah KS > KK.
Contoh :
toro *tenang' —> tumoro-toro 'mendengar dengantenang-tenang'
Sufiks Derivatif
Sufiks derivatif dalam BP terdiri atas sufiks tunggal dan sufiksrangkap. Sufiks tunggal terbentuk sebagai berikut.
1) Sufiks tunggal Dm + -±
Jenis sufiks Dm + -i berfungsi membentuk perulangan kata keija daridasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK.Contoh :
watu 'batu* —> watu-watui 'beri-berikan batu*
ipo 'racun' —> ipo-ipoi *racun-racuni'
2) Sufiks tunggal Dm + -si
Sufiks Dm + -si berfungsi membentuk perulangan kata keija daridasar kata benda.
Formulanya adalah KB > KK.
Contoh :
24
1) Infiks -ay- + Du
Infiks -ay- + Du berfungsi membentuk perulangan kata benda daridasar kata keija.
Formulanya adalah KK KB.
Contoh :
Sako 'alas' —sayako-sako 'pengalas-alas keranjang'
2) Infiks -in- + Du
Infiks -in- +Du berfiingsi membentuk perulangan kata benda daridasar kata keija.
Formulanya adalah KK KB.
Cbntoh :
koni 'makan' —kmoni-koni 'makanan-makanan'tuju 'tunjuk' —tinjuju-tuju 'telunjuk-telunjuk'
3) Infiks -al- + Du
Dalam BP contoh infiks -al- + Du sangat terbatas jumlahnya.Fungsinya adalah membentuk perulangan kata keija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Cbntoh :
goli 'matahari' —galoU-goli 'terbenam-terbenam'
4) Infiks -ar- + Dm
Infiks -ar- + Dm juga sangat terbatas jumlahnya dalam BP. Fungsinyaadalah membentuk perulangan kata keija dari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB KK
Contdi:
sepa 'cabang' —sarepa-sepa 'menetes sebelah menye-belah'
41
sdco *peluk — soko-sokowaka 'peluk eiat-erat'
11) Sufiks Dm + -baka
Sufiks -baka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
rugo 'tekari' —rugo-rugobaka 'tekan kuat-kuat ke bawah'tilo 'balik' —tilo-tilobaka 'balik-balikkan'
12) Sufiks Dm + -laka
Sufiks -laka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari das^kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
siqM 'sembur' —> supa-supalaka 'sembur lebih kuat'tumba 'tolak' — tionba-tumbalaka 'tolak lebih kuat'
13) Sufiks Dm + -maka
Sufiks -maka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija. »
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tudu 'turun' — tudu-tudumaka 'turun-turun lagi'tana 'tanam' — tana-tanamaka 'tanam lebih dalam'
14) Sufiks Dm + -naka
Sufiks -naka berfungsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija. •
Formulanya adalah KK KK
Contoh :
sonqfo *turun' —sompo-somponaka *turunkan lebih cepat'
42
tau 'turun* —> tau-taunaka 'turunkan cepat (barang)'
15) Sufiks Dm + -paka
Sufiks -paka membentuk perulangan kata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tmda 'tumbuk' — tanda-tandapaka 'tumbuk lebih kuat'tanda 'banting' — tanda-tandapaka 'banting-banting lagi
(diri)'
16) Sufiks Dm + -raka
Sufiks -raka berfiingsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tonda 'susul' — tonda-tondaraka 'susul-susul segera'tende 'jingkat' — tende-tenderaka 'beijingkat lebih
tinggi'
17) Sufiks Dm + -saka
Sufiks -saka berfiingsi membentuk perulangan kata keija dari dasarkata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
peda 'banting' —peda-pedasaka 'banting lebih keras'tale 'bentang' —tale-talesaka 'bentang^kan lebih luas'
18) Sufiks Dm + -takaSufiks -taka berfiingsi membentuk perulangan kata keija dari dasar
kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
23
11) Prefiks tunggal mombe - + Dm
Frefiks mombe - + Dm berfiingsi membentuk perulangan nominadari dasar kata sifat.
Formulanya adalah KS —KB.
Contdi:
lawu 'jauh' —mombelawu-lawu 'saling beijauhan'mosu 'dekat' —nwmnbemosu-mosu 'saling berdekatan'
12) Frefiks tunggal sa- + Dm
Frefiks sa- + Dm berfimgsi membentuk perulangan kata bilangandari dasar kata benda.
Formulanya adalah KB
Contdi:
kaju 'kayu'tapi 'lembar'
-> KBiL
-> sankaju-nkaju 'sepotong kayu kdnl'-> santapi-ntapi 'cuma satu lembar'
13) Frefiks rangkap tope- + Dp
Frefiks tope- + Dp berfimgsi membentuk perulangan kata bendadari dasar kata benda. Suku pertama kata dasaroya diikuti oleh dasarkata ulang.
Formulanya adalah KB > KB.Contoh :
Umro 'rotan' —topelalauro 'pencari-cari rotan'panaguntu 'bedil' —topqxqxmaguntu 'penembak-nemak'
Infiks Derivatif
Infiks derivatif dalam BF dapat dirangkaikan dengan bentuk dasarulang (Du). Infiks tersebut disispkan di antara huruf pertama dan keduakemudian diikuti kata dasar ulang. Jenis infiks tersebut adalah sebagaiberikut
22
-> KSFormulanya adalah KB ■
Contoh :
bare 'garam' —> mbobure-bure 'asin-asin'gola *gula* —mbogola-gola 'manis-manis*
8) Prefiks tunggal ba- + Dm
Prefiks ba- + Dm berfungsi membentuk perulangan kata sifat daridasar kata keija.
Formulanya adalah KK —> KS.
Contoh :
ok 'lihat' —> baok-ok 'gemar melihat-lihat'cidu 'piknik' —bacidu-cidu *gemar melancong-lan-
cong'
9) Prefiks tunggal pe- + Dm
Prefiks pe- + Dm berfungsi membentuk perulangan kata sifat daridasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KS.
Contoh :
bete 'terbit* —> pebete-bete *hal terbit-terbit'basa 'baca' —pebasa-basa 'coba membaca-baca'
10). Prefiks tunggal ke- + Dm
Prefiks ke- + Dm berfungsi membentuk perulangan kata keija daridasar n<xnina.
Formulanya adalah KB > KK
Contohnya :
onU 'semuF —keonti-onti 'bersemut-semut'
daa 'darah' —kedaa-daa 'berdarah-darah'
43
Contoh :
era *naik'
oka 'angkat'
—> ora-orataka
—oko-okotaka
'naikkan lebih tinggi lagi''angkat-angkat lebih tinggi'
Sufiks-sufiks di atas dapat pula membentuk konfiks dalam BP.Oleh karena itu, penulisannya samaa dengan bentuk-bentuk afiks apit.
1) Konfiks mam-pe- + Dm -ka
Konfiks mam-pe- + Dm -ka berfungsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
keni 'bawa' —> mampekeni-kenika 'membawa-bawakan'inun 'minum' —mampeinun-inunka 'meminum-minum-
kan'
2) Konfiks pe- + Dm -ka
Konfiks pe- + Dm -ka berfungsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK
Contoh :
taso 'lempar' —> petaso-tasoka 'lempar-lemparkan'onto 'berhenti' —> peonto-ontoka 'henti-hentikan'
3) Konfiks na- + Dm -ka
Konfiks na- + Dm -ka berfungsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Contoh :
abt 'ikut' —> naalu-abika 'diikut-ikutkan'SCO 'ikat' —nasoo-sooka 'diikat-ikatkan'
44
4) Konfiks na- + Dm -i
Konfiks m- + Dm 4 berfiingsi membentuk perulangan kata keija daridasar kata keija.
->KK.Formulanya adalah KK -
Contoh :
jau 'jahit' —najau-jautitaso 'lempar' —nataso-tasoi
*dijahit-jahiti''dilempar-lempari'
5) Konfiks na-poN- + Dm -ka
Konfiks na-poN- + Dm -ka berfiingsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
balu 'jual' —napobabi-babika 'dijual-jualkan'taso 'lempar' —napetaso-tasoka 'dilempar-lempailcan'
6) Konfiks pe- + Dp -ka
Konfiks pada pe- + Dp -ka berfiingsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
ale *lihaf —pepeolekadone 'denger' —pepedoneka
'perlihat-lihatkan''perdengar-dengarkan'
Ada pola kelompok konfiks yang sufiksnya J^ya dipasangkandengan dasar kata ulang tertentu saja. Kelompok konfiks teisebut adalahsebagai berikut
7) Konfiks me- + Dm -waka
Konfiks di atas berfiingsi membentuk perulangan kata keija daridasar kata keija.
21
4) Prefiks tunggal moN- + Dm
Prefiks tunggal moN- + Dm dalam BP dapat membentuk verbadari dasar kata benda. Contohnya daf^t diberikan berikut ini.
Formula KB KK
paho *tugal' —monqxdio-paho 'menugal-nugal'palu 'palu' —mompalu-pabi 'memalu-mafai'
5) Prefiks tunggal paN- + Dm
Prefiks tunggal paN- + Dm dalam BP membentuk kata keija daridasar nomina. Cratdmya diberikan sebagai berikut.
Formula KB KK
pana *panah' —pampana-pana 'memanah-manah'pani 'cang^' —panqxmi-pam 'mencangkul-cangkul'
6) Prefiks tunggal lufi- + Dm
Prefiks ini beralomorf» yakni nda-y nu-y na-y dan ta- berfiingsimembentuk kata keija dari dasar kata nomina.
Contohnya adalah sebagai berikut
Formula KB —->KK
ipo 'racun' — ndigfo-^ 'diracun-racun (beliau)'ipo 'racun' ' — nuraam-racun 'kau diracun-racuni*
ipo *racun' — naraam-raam 'diracun-racunnya**racun' — taracun-racun 'kita racun-racun'
pana 'panah' — ndipana-pana 'dipanah-panah'pana 'panah' — nuptma-pana 'k|iu panah-panah'pana 'panah'
— napana-pana 'dipanah-panahnya'pana 'panah'
— tapana-pana 'Idta panah-panah*
7) Prefiks tunggnl mbo- + Dm
Plrefiks pada mbo- + Dm berfiingsi membentuk p^ulangan kata sifatdari dasar kata benda.
20
2) Prefiks rangkap topo (tope)- + Dm
Prefiks rangkap topo (tope)- + Dm dalam BP dapat membentuknomina dari dasar kata benda, dasar kata keija, dan dasar kata sifat.Sebagai contoh adalah sebagai beiikut.
a. Formula KB KB
bonde 'kebun' —topobonde-bonde *tukang kebun-kebun'soga 'sagu' —topesoga-soga 'pengambil sagu'
b. Formula KK —
uid *tulis'
bdu ikuF
->KB
—topouh-uki—topebdu-lubi
'penulis-penulis''pengikut-pengikuF
c. Formula KS KB
jit 'diam* —toponjii-njti 'pendiam-diam'yangu 'mabuk' —topoyangu-yangp 'pemabuk-pemabuk*
3) Prefiks tunggal me- + Dm
Prefiks tunggal me- dapat dirangkaikan dengan bentuk ulang Dmatau Dp (Dwipurwa) dan berfimgsi membentuk kata keija dari katabenda. Contohnya adalah sebagai berikut
Formula KB KK
soga *damar' —mesoga-soga 'mencari-damar'kaju 'kayu' —mekaju-kaju 'mengumpulkan kayu'
Prefiks tunggal me- + Dp
Ptefiks tunggal me-Wp dibentuk dengan meouliskan suku pertamadari bentuk da^ yang diulang dan kemudian bentuk dasar tersebutdituliskan sepenuhnya. Bentuk dasar yang dimaksud ialah bersuku tigaatau lebih.
Formula KB > KK
taripa 'mangga* —metataripalauro 'rotan* —meUdauro
'mencari mangga''mengumpulkan rotan*
45
Formulanya adalah KK KK.Contoh :
s<dco *peluk* —mesoko-sokowaka *memeluk-meluk'lulu 'ikuF —mebdu-luluwaka 'mengikuti terns
menerus*
8) Konfiks ma- + Dm -waka
Konfiks ma- + Dm -waka berfimgsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
soko 'peluk' —mancoko-ncokawaka 'memeluk denganrasa gembira'
sdai 'genggam' —mahcoka-ncokawaka 'menggenggamdengan eraF
9) Konfiks ma- + Dm -saka
Konfiks ma- + Dm -saka berfimgsi memberituk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contdi:
nawu 'jatuh' —manawu-nawusaka ^menjatuhkan namaorang*
wote *seberang* —mawote-wotesaka 'menyeberangikan lebihcepaF
10) Konfiks me- + Dm -saka
Konfiks me--¥Dm -saka berfimgsi membentuk perulangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK > KK.
Omtoh :
nawu *jatuh' —menawu-nawusaka 'menjatuh-jatuhkan din'
46
tale 'bentang' —metale-talesaka 'membentangkan lebihkuat'
11) Konfiks me- + Dm -taka
Konfiks me- + Dm -taka beifiingsi membentuk penilangan kata keqadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
oko 'angkat* —> meoko-dootaka 'teian^cat-angkat'ora 'naik' —meora-orataka 'naikkan tinggi-tinggi'
12) Konflks ma- + Dm -taka
Konfiks ma- + Dm -taka beifiingsi membentuk penilangan kata keqadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
oko *angkat' —> maoko-okotaka *mengangkat-angkat*ora *naik' —maora-orataka 'menaik-naikkan'
13) Konfiks me- + Dm -raka
Konfiks me- + Dm -raka beifiingsi membentuk penilangan kata keqadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh ;
tende *jingkat*—> metende-tenderaka *beijing^t-jingkat*suwu 'keluar* —> mesuwu-sumaraka 'keluar segera'
14) Konfiks ma- + Dm -raka
Konfiks ma- + Dm -raka beifiingsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
19
penjadian kategori atau jenis kata baru dari kategori atau jenis kata yanglain sebagai akibat dari proses perulangan (Sutawijaya, 1981:15).
Untuk menjelaskan fungsi perulangan dalam BP, penulismenggunakan lima kategori dari sepuluh kategori kata yang ada, yaitunomina, verba, ajektiva, numeralia, dan kata tugas. Setiap fiingsi diberinama menurut kategori yang dihasilkan, misalnya fimgsi yang meng-hasilkan nomina disebut fimgsi nominal, fimgsi yang men^hasilkan verbadisebut fimgsi verbal, dan seterusnya.
2.4.1 Fungsi Pendangan Eata
Berdasarkan data, perubahan kategori kata dalam BP disebabkanoleh looses perulangan. Dengan kata lain, perpaduan antara afiks denganbentuk ulang, misalnya verba tapa 'panggang' dirangkaikan denganprefikspo- 'tempaP. Dengan perpaduan prefikspo- dengan bentuk ulangyang mendapatlfan asimilasi nasal n menjadi ntapa-tapa. Dengandemikian, terdptalah perubahan kategori kata dari kata keija menjadi katabenda, yaitu pontapa-tapa 'tempat memanggang-manggang*.
Untuk kepraktisan deskripsi perulangan dalam BP, penelitimengklasifikasikan perubahan kategpri kata secara derivatif dan inflektif.
2.4.1.1 Perubahan Katagori Kata secara Derivatif
1) Prefiks poN- + Dm
Prefiks tunggal poN- + Dm dalam BP dapat membentuk nomina daridasar kata benda dan dasar kata keija, yang masing-masing diberikancontoh sebagai berikut.
a. Formula KB KB
gpru 'guru* —poguru-guru 'tempat belajar-belajar*bonde 'kebun' —> pobonde-bonde 'tempat berkebun-kebun'
b. Formula KK KB
tqpa 'panggang" —pont€pa-4apa 'tempat memanggang'tosu 'tusuk' —pontusu-tosu 'penusuk-nusuk (orang)'
18
(124) pepali 'mencari' —mampepepali 'mencari-cari'
(125) jaguru 'tinju' —mombejajaguru 'saling bertinju'
(126) sawari 'ganti' —> nasasawari 'diganti-ganti'
(127) kunana 'nganga' —> mekukunana 'menganga terus-menerus'
(128) pepara 'maid' —pepepara 'memaki-maki'
(129) lauro 'rotan' —melalauro 'mencari-cari
rotan'
(130) bonde 'ladang' —> topopobonde *peladang-pela-»dang'
(131) bolenta 'boros' —> bobolentanaka lebih-lebih boros'
(132) penau 'turun' —> napepenauki *diturun-turunkan'
2.4 Fungsi Perulangan
Seperti halnya afiksasi, penilangan mempunyai dua fungsi yaitufungsi gramatis dan fungsi semantis (Ramlan, 1973). Ringsi gramatisadalah fungsi yang bertalian dengan perubahan bentuk satuan bahasa,sedangkan fungsi semantis ialah fungsi yang bertalian dengan perubahanmakna satuan bahasa. Kedua fungsi itu pada hakikatnya satu, yaituteijadi serempak. Bila pada suatu satuan bahasa teijadi perubahanidentitas gramatisnya maka berubah pul identitas semantisnya. Hal yangsama teijadi pada sebaliknya oleh karena itu, untuk menentukan fimgsigramatis dan membedakannya dengan fungsi semantis kadang-kadangsulit (Groys Kera^ 1975).
Apabila dihubungkan dengan uraian Verhaar (1978) mengenaiproses morfemis, fungsi gramatis dapat disejajarkan dengan derivasi,sedangkan fungsi semantis disejajarkan dengan infleksi paradigmatis.Yang .(^aksud dengan derivasi oleh Verhaar ialah fffoses gramatikalyang tidak mengubah identitas kategori kata. Dalam gejala infleksi yangberubah hanyalah identitas semantisnya.
Meskipun istilah derivasi dan infleksi toutama berurusan denganproses afiksafii dan reduplikasi (Verhaar, 1978), dalam penelitian ini akandiperluas jangkauannya hingga mencakup prc^es duplikasi. Dengandemikian, yang dimaksud dengan fungsi penilangan ialah segala
47
Contoh :
tende *angkat* —matende-tenderaka 'mengangkat-angkatnama orang lain'
Konfiks di atas beralomorf dengan mo- + Dm -raka dan contohnyaadalah :
tende 'angkat' —matende-tenderaka 'mengangkat-angkatdiri'
15) Konfiks me- + Dm -laka
Konfiks me- + Dm -laka berfimgsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
sombu 'loncat' —mesombu-sombulaka 'meloncat-loncat'
supa 'sembur' —mesupa-supalaka 'tersembur-semburlebih kuat'
16) Konfiks ma- + Dm -laka
Konfiks ma- + Dm -laka berfimgsi membentuk penilangan kata keijadari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
supa 'sembur' —mancupa-ncupalaka 'menyembur-nyem-burlmn lebih kuat'
tumba 'tolak' —mantumba-tumbalaka 'menolak lebih kuat'
17) Konfiks me- + Dm -naka
Konfiks me- + Dm -naka berfimgsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
48
Contoh :
sompo 'tunin'tau 'tunin'
—mesonpo-somponaka 'turunkan lebfli cepat'—metau-taunaka 'turunkan (baiang)
cepaf
18) Konfiks ma- + Dm -naka
Konfiks ma- + Dm -naka berfiingsi membentuk penilangan katakeija dari dasar kata keija.
Foimulanya adalah KK KK.
Contoh :
tau 'turun' —> matau-taunaka 'menurun-nurunkan
sompo 'turun' —macompo-compo(barang)''menurun-nurunkan
lebih cepaf
19) Konfiks me- + Dm -maka
Konfiks pada me- + Dm -maka berfiingsi membentuk penilangankata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tudu 'turun' —> metudu-tudumaka
tana 'tanam' —metana-tanamaka
'turun lebih cepaf'bertanam-tanam'
20) Konfiks ma- + Dm -maka
Konfiks pada ma- + Dm -maka berfiingsi membentuk penilangankata keija dari dasar kata kega.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tudu 'tunda' —matudu-tudumaka 'menunda-nimda'
tana 'tanam'—mantana-ntanamaka 'menanam lebih
dalam'
17
(113) dago 'baik' —mampadago-dagoka 'mempeibaiki-baiki'
(114) rate 'panjang' —mampakarate-rateka 'memanjang-manjangkan'
(115) silo 'terang' —nancUo-sUoni 'diterang-terangi'
(116) numo 'benar' —> napomonco-mon-coka 'dibenar-benar-
kan'
(117) jaa 'kasar' —> napakajaa-jaaka 'dikasar-kasari'
2.3.2 Dmpuma
Dalam BP ditemukan bentuk ulang yang tegadi dari penilangan sukukata awal bentuk dasamya. Penilangan semacam ini hanya terdapat padabentuk dasar yang bersuku kata lebih dari dua, baik pada kelas kata kegamaupun pada kelas kata lainnya.Contohnya dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Benda
(118) duana 'perahu' —duduana 'perahu-perahu'(119) taripa 'mangga' — tataripa 'mangga-mangga*
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Kega
(120) jaguru 'tinju' —jajaguru 'tinju-tinju'(121) sawari 'ganti' —sasawari 'ganti-ganti'
c. Dengan Bentuk Dasar Kata Sifat
(122) bolenia 'boros' —bobolenta 'boros-boros'(123) lankati 'tinggi' — lalankad 'tinggi-tinggi'
Bentuk ulang dwipurwa dalam BP dapat dirangkaikan denganbeberapa jenis {vefiks yang antara lain, dapat dicontohkan sebagaiberikut
16
i}Q\)yum 'teman*
—mpcyunu-yu-
nuka
'diteman-temani'
(102) Ota 'atap'
—peata-atani
'atap-atapi*
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata keija yang diapit oleh imbuhan
{ ma-kOf mampa-ka, mampaka-kay mampe-kOy mampope-ka, na-kOy m
i-
iy nape-koy dan na-ka} adalah sebagai berikuL
(103) noyu 'nyanyi'
—manoyu-nqyuka
'menyanyi-nya-nyikan
(104) rata 'datang'
—mampakarata-rata-
ka 'mendatang-da-tangkan'
(105)/{II *terus*
—> mampaliu-Uuka
*menerus-nenis-kan*
(106) taso 'lempar'
—mampetaso-
tasoka 'melempar-lem-parkan'
(107) wote 'seberang*—nawote-wote-
saka 'diseberang-sebe-rangkan"
(108) lulu 'ikut'
—nabilu-luluka
'diikiit-ikuti'(109) taso
'lempar' —nataso-tasoi
'dflempar-lempari'(110) tudu
*turun' —metudu-tudumaka 'tumn-tunin cepat'
(111) tau *turun'
—mtau-taunaka
'dituninkan barangcepat'
c. Dengan Bentuk Dasar Kata Si£at
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata Sifat yang diapit imbuhan,
seperti { pa-kUy manqM-kOy mampaka-kay noN-kUy ndpo-kay dan mqxdca-
ka } adalah sd)agai berikut
(112) buya 'putih'
—> pakabt^a-bt^aka
'putih-putih>lean'
49
21) Konfiks me- + Dm -baka
Konfiks pada me- + Dm -baka berfiingsi membentuk perulangan kata
keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK.
Contoh :
tUo *balik*
—metdo-tilobaka
'terbalik-balik*
ruga *tekan* —merugo-rugobaka
'tertekan kuat-kuat'
22) KonjQks m
a- + Dm -paka
Konfiks pada ma- + Dm -paka berfiingai membentuk perulangan
kata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK.
Contoh :
tilo *balik*
—matilo-tUobaka
'membalik-balik'
ruga 'tekan' —
marugo-rugobaka
'menekan kuat-kuat*
23) Konfiks m
e- + Dm -paka
Konfiks pada me- + Dm -paka berfimgsi membentuk perulangan kata
keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK
KK
Contoh :
Umda 'tumbuk' —
metanda-tandapaka 'tertumbuk lebih keras*
tanda 'banting' —metanda-tandapaka 'terbanting kuat-kuat'
24) Konfiks m
a- + Dm -paka
Konfiks pada ma- + Dm -paka beifungsi membentuk perulangan
kata keija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK —KK
Control:
tanda 'tumbuk' —> mantanda-tandapaka '
menumbuk lebih keras'
tanda -banting' —matanda-tandapaka 'membanting kuat-kuat'
50
Sufiks kelompok -waka itu ada yang hanya berfiingsi membentukperulangan secara derivatif dan ada pula yang berfungsi membentukperulangan secara inflektif. Sufiks yang berfiingsi membentuk perulangansecara infiektit seperd telah dikemukakan itu.
Sufiks kelompok -waka dapat faila dipadukan dengan prefiks pe-yang berfimgsi membentuk perulangan kata keija dari dasar kata keija.Jika berpadu dengan prefiks pa- dan po- perulangan tersebut membentukkelas kata lain.
1) Konfiks pe- + Dm -taka
Konfiks pada pe- + Dm -taka berfimgsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
oko 'ang^t' —peoko-okotaka 'coba angkat lebih tinggi lagi'ore 'naik' —peore-oretaka 'coba naikkan lebih tinggi lagi'
2) Konfiks pe- + Dm -naka
Konfiks pada pe- + Dm -naka berfimgsi membentuk perulangan katakeija dari da^ kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tau 'turun' —petau-taunaka *coba turunkan barang'sampo 'turun' —pesampo-sam-
ponaka 'coba turunkan lebih cepat'
3) Konfiks pe- + Dm -waka
Konfiks pada pe- Dm -waka berfimgsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tudu *turun' —> petudu-tuduwaka >coba ♦uninirain cepat'tana 'tanam'r—> petana-ianawaka > coba tanam dalam-dalam'
15
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Benda
(88) sako 'alas' —sayako-sako 'alas-alas keranjang'(89) goli 'matahari'—galoU-goli 'terbenam-terbenam'(90) sepa 'cabang' — sarepa-sepa 'menetes-netes sebe-
lah menyebelah'(91) 'layar' —sumomba-
somba 'berlayar-layar*
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija(92) tuju 'tunjuk' — timmju-tunju 'telunjuk-lelunjuk'(93) baba 'bercakap'—beraba-baba 'bercakap-cakap'(94) tunda 'duduk' — tunumda-tunda
'duduk-duduk me-nanti'
(95) wenta 'belit' —weenta-wenta 'membelit-belit'
Dalam BP ditemukan pula beberapa imbuhan yang mengapit bentukulang Dm (yaitu bentuk konfiks)» baik berbentuk tunggal maupun yangbeibentuk rang^p. Perpaduan itu dapat dilihat dalam kelas kata benda,kata keija, dan kata sifat.
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Benda
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata benda yang diapit oleh imbuhan{ ma-iy ma-siy mampapa-ka, mampapo-kay na-kay napa-ka, dan pe-ni }adalah sebagai berikut.
(96) watu 'batu' —mawatu-watu 'membatu-batui'(97) bare 'garam' —mabure-buresi 'menggaram-garami'(98) rosi 'hasil' —mampaparosi-
rosika 'menghasil-hasilkan'(99) enu 'kalung' —mampapoenu-
enuka 'mengalung-ngalung-kan'
(100) ipo 'racun' —na^qtoka 'diracun-iacunkan'
14
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
Bentuk ulang Dm dengan kata dasar kata keija yang dapat dirang-kaikan dengan sufiks rangkap { -wakay -bakOy -lakay -makay -nakOy -pakOy-rakUy -sakOy -taka } adalah sebag^ berikut
(77) soka 'tangkap' —soka-sokawaka *tangkap erat-erat'(78) rugo 'tekan' —> rugo-rugobaka 'tekan-tekan ke
bawah'
(79) 'sembur* —supa-supalaka 'semburkan kuat-kuat'
(80) tana 'tanam' —tana-tanamaka *tanam-tanam lebihdalam'
(81) sompa 'turun' —sompa-sompa-naka 'turunkan cepat-
cepat'
(82) tanda 'tumbuk' —tanda-tandapaka 'tumbuk-tumbukkuat-kuaf
(83) suwu 'keluar' —r> suwu-suwuraka 'keluarkan cepat-cepat'
(84) peda 'banting' —peda-pedasaka 'banting lebih kuat'(8^ oko 'angkat' —> oko-ckotaka 'angkat-angkat
cepat lagi'
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Sifat
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata sifat terbatas jumlahnya.Contohnya adalah sebagai berikut
(86) lonko 'longgar' — lonko-hnko-ntaka 'longgar-longgar-
kan'
(87) roso 'buas' —roso-rosopaka 'jadikan buas-buas'
Selain bentuk ulang Dm dapat diran^oukan dengan sufiks tunggaldan rangkap, bentuk ulang tersebut dapat pula dirangkaikan denganinfiks, antara lain, { -a/-, -ay-y -in-, -or-, dan -um- }. Contohnya adalahsebagai berikut
51
4) Konfiks pe- + Dm -baka
Konfiks pada pe- + Dm -baka berfiingsi membentuk perulangan katakeija dari dasar kata keija.
Formulanya adalah KK KK.
Contoh :
tUo 'balik' —> petUo-tilobaka »coba balik-balik lagi'rugo lekan' —perugo-rugobaka »coba tekan kuat-kuat'
2.5 Maka Perulangan
Pada bagian ini secara khusus akan dibahas segi-segi semantikperulangan BP didlek Lage. Penentuan makna dilakukan berdasarkansistem pengelompokan. Perulangan yang memiliki kesamaan jenis ataukelas kata dan bentuk asal dan kesamaan makna gramatikal dimasukkanke dalam kelompok yang berada pada prosodi yang sama.
Selain itu, dikemukakan juga contoh perulangan bentuk kompleksdalam BP dengan perubahan makna yang ditimbulkan. Misalnya peUnja-^Unja; metinja-linja dari bentuk asal linja 'jalan' dan mauka-ukati daribentuk asal uka *buka\
Berdasarkan hasil penelitian, makna perulangan dalam BP dapatdikemukakan sebagai berikut.
25.1 Makna Perulangan Bentuk Asa! Kata Benda
Perulangan yang berbentuk asal KB dapat memunculkan dua makna,yakni bermakna menyerupai dan bermalma jamak. Contoh masing-masing bentuk itu disajikan dalam kalimat berikut.
a. Perulangan KB Bermakna Menyenqni
Perulangan bentuk asal KB yang bermakna menyerupai atau tiruanadalah :
-> babaula 'kerbau-kerbau'baula 'kerbau' -
Jamin mobusu babaulanya. 'Jamin mencuci kerbau-kerbaunya.'nara 'kuda' —nara-nara 'kuda-kudaan'
Sia mobabi nara-nara ri pasal. 'Dia menjual kuda-kudaan di pasar.'
52
b. Perulangan KB Bermakna Jamak (b
anyak)
Peni
lang
an ben
tuk asal KB yang bennakna ban
yak adalah sebagai
beri
kut.
tu*a
*nenek' —
tu'a
-tu*
a
Bara roa mankom tu'a-tu*a set
u?.
buyu
'gun
ung'
—bu
yu-b
uyu
Buyu
-buy
u se
tu malankati.
'nenek-nenek'
'Apakah nenek-nenek itu
sudah makan?'
'banyak gu
nung
''G
unun
g-gu
nung
itu
tinggi.'
c. Perulangan KB Bermakna
Tiap
-tia
p
Peru
lang
an ben
tuk
asal KB yan
g mendapat p
refiks sa- dap
atbermakna t
iap-tiap dan
menyatakan satuan k
ecil. Bentuk per
ulan
gan
ters
ebut
dapat dilukiskan se
baga
i berikut.
eo
'bari* —> saeo-saeo
'tiap-tiap hari'
Saeo
-sae
o yaku malai ri
bon
de.
'Tiap-tiap har
i saya pe
rgi ke
kebun.'
beni
'malam' —> sambeni-sambeni
'tiap-tiap malam'
Si*a man
koni
ri ba
nua sambeni-sambeni.
'Dia makan di rumah
tiap
-tia
p malam.'
d. Pe
rula
ngan
KB Bermakna Satuan Kecil (S
edildt)
Perulangan ben
tuk asal KB yang bermakna satuan ke
dl dilukiskan
seba
gai berikut.
kaju 'kayu' —sankaju-kaju
'sep
oton
g (da
lam sa
tuan
keci
l) se
ekor'
Manu san
kaju
-kaj
u nakeni.
'Ayam
satu eko
r di
a ba
wa.'
tabo
'piring' —> san
tabo
-tab
o 'hanya sat
u pi
ring
'Santabo-tabo kin
oni k
uken
i.
'Han
ya sa
tu piring n
asi s
aya
bawa.'
kura
'p
eriu
k' —> san
ktaa
-kur
a 'hanya sat
u pe
riuk
'Sa
nkur
a-ku
ra ose ndaoU.
'Hanya sat
u pe
riuk
ber
asdi
beli
.'
13
a. De
ngan
Ben
tuk Da
sar Kata Benda
Bent
uk ulang Dm d
engan
dasar
kata benda yang
dirangkaikan
dengan sufiks tu
ngga
l { -i
, -gi\ -s
iy -
ti, dan
-wi
} ad
alah
seb
agai
ber
ikut
.
(61) wat
u 'b
atu'
—watu-watui
(62) la
ya
'layar'
—•> laya-layagi
(63) li
e 'air'
—ue-uesi
(64) paa
'pahat'
—paa-paati
(65) kau
'tud
ung'
—kau-kauwi
'beri ba
tu-b
atu'
'lay
ar-l
ayar
i''air-airi'
'pahat-pahati'
'tudung-tudungi'
b. De
ngan
Ben
tuk Da
sar Kata Keija
Bent
uk ulang Dm dengan da
sar kata kei
ja yang dapat di
rang
kaik
andengan sufiks tu
ngga
l { -bi, -k
i, -p
i, -r
i, -t
i, -n
i, -m
o, -k
a } ad
alah seb
agai
berikut
(66) tu
tu'tutup'
—tutu-tutubi
'tutup-tutupi'
(67) li
nja
'jal
an'
—linja-linjaki
'jal
an-j
alan
'(68) unj
u's
apu'
—unju-unjupi
'sap
u-sa
pui'
(69) wuwu
'hambur'—wuwu-wuwuri
'hambur-hambauri'
(70) jau
'jahit'
—jau-jauti
'jahit-jahiti'
(71) rumpa
'tabrak'—> rum
pa-r
umpa
ni't
abra
k-ta
brak
i'
(72) ko
ni'makan'—koni-konimo
'makan-makanlah'
(73) es
e'gosok'—ese-eseka
'gosok-gosokkan'
c. Dengan Ben
tuk Da
sar Kata Sif
at
Bent
uk ula
ng Dm den
gan dasar kata sif
at yang dapat di
rang
kaik
andengan suf
iks tu
ngga
l (-ni, -r
i, -t
i ) adal
ah sebagai berilait
(74) te
no
'bodoh'
—teno-tenoni
'bodoh-bodohi'
(75) tu
wu
'hid
up'
—tum
i-tu
wuri
'h
idup
-hid
upi'
(7Q jua
'sak
it'
—jua-juati
'sakit-sakiti'
Bentuk ula
ng Dm dal
am BP dap
at pul
a di
ikut
i oleh suf
iks ra
n^ca
p»seperti contoh ber
ikut
.
12
(52) pari 'cepat' —> napapari-pari 'dipercepat-cepat'(53) pari 'cepat* —> mampapari-pari 'membuat jadi
cepat-cepat.
(54) ipu 'ragu' —> popa ipu-ipu 'menjadi agak kua-tir'
(55) yanngu 'mabuk' —> topoyanngu-yarmgu 'orang suka mabuk-
mabuk'
(56) nguju 'jelek' —> ndaponguju-nguju 'dijelek-jelekkan'
Bentuk ulang Dm dalam BP yang dirangkaikan dengan prefiks yangterdiri atas tiga unsur juga ditemukan dalam kelas kata tertentu. Bentukulang semacam ini sangat terbatas jumlahnya. Sebagai contoh adalahsebagai berikut.
(57) mbevo 'gerak' —> mpopombevo-mbevo 'digerak-gerakkan'
(58) ka'a 'jerah' —napampteka'a-ka'a 'dibuat betul-betul
jerah'
(59) koni 'makan' —> ndapopankoni-nkoni 'sudah membuat dia
makan berulang-
kali'
(60) yangu 'mabuk' —> katopoyangu-yangu 'dalam keadaan
mabuk-mabuk'
Dalam BP selain bentuk ulang Dm dirangkaikan dengan prefiks baikturiggal maupun prefiks rangkap, ditentukan pula bentuk ulang Dm yangdiikuti oleh sufiks, baik sufiks tunggal maiqiun sufiks rangkap. Bentukulang semacam ini ditemukan dalam kelas kata tertentu, antara lain,adalah seperti berikut ini.
53
2.5.2 Makna Perulangan Bentuk Asal Kata Ketja
Penilangan yang. bentuk asalnya KK dapat memunculkan beberapakemungkinan makna,seperti tampak pada cbntoh berikut ini.
a. Perulangan KK Bermakna Frekuentatif
Perulangan KK yang bermakna frekuentatif (melakukan pekeijaanyang berulang-ulang) adalah sebagai berikut.
endo 'ingat' —endo-endo 'ingat-ingat'Endo-ende janjina. 'Ingat-ingat janjinya.'basa 'baca' —basa-basa 'baca-baca'
SVa madayo mobasa-basa buku. 'Dia rajin membaca-bacabuku.'
kae 'gali' —> kae-kae 'gali-gali''Sumur digali-gali.'Tibubu nake-kae.
b. Perulangan KK Bermakna Beberapa Saat
Perulangan bentuk asal KK yang bermakna melakukan pekeijaanuntuk beberapa saat lamanya adalah sebagai berikut.
mompau 'berbicara' —mompau-mpau 'bercakap-cakap'Si'a mompau-mpau pai tu'anya. 'Dia bercakap-cakap de-
. ngan neneknya.'
tende 'buang ke atas' —> natende-tende 'dibuang-buang keatas'
Anangodi setu natende-tende. 'Anak kecil itu dibuang-buang ke atas.'
c. Perulangan KK Bermakna Tidak Serius
Perulangan bentuk asal KK yang bermakna melakukan pekeijaansecara tidak serius adalah sebagai berikut.
tunda 'duduk' —> motunda-tunda 'duduk-duduk'
Motunda-tunda monkabi kayoro. 'Duduk-duduk memintal tali.'ole 'lihat' —> naole-ole 'Sekedar dilihat-lihat'
Naole-oleka bajuku. 'Bajuku dilihat-lihat.'
54
d- Perulangan KK Bermakna Ta
npa Tujuan
Perulangan bentuk asal KK yang bermakna
selalu bersifat
sembarangan
melakukan
sesuatu wa
laup
un p
ekeijaan i
tu t
anpa t
ujua
nad
alah
seb
agai
ber
ikut
taso
'lempar* —metaso-taso
'melempar-Iempar' ta
npa
tujuan
Ntau
setu me
taso
-tas
o.
'Orang itu
melempar-
iempar.'
kende 'n
aik'
—> ka
kend
e-ke
nde 's
emba
rang
tem
pat
ia naiki'
Mani
mya kakende-kende.
'Aya
mnya
sem
bara
ng tem
pat
dinaiki.'
e. Perulangan KK Bermakna Berbalasan
Perulangan b
entu
k as
al KK yang be
rmak
na b
erba
lasa
n memakai
prefiks momb
e- , a
ntar
a la
in, a
dala
h sebagai berikut.
wai
'ber
i' —>
momb
ewai
-wai
'saling me
mber
i'Ana setu depa mo
mbew
ai-w
ai.
'Anak
itu b
am sa
ja sa
iing
memberi.'
jagu
ru '
tinju' —
mombejajaguru
'sat
ing be
rtin
ju'
Alex
pai J
oni mo
mbej
ajag
uru.
'Alex de
ngan
Joni s
aiing
bertinju'
f.
Perulangan KK Bermakna Kon
tinu
Uas
Perulangan bentuk
asal
KK yan
g be
rmak
na pek
eija
an dan
bersifat
kontinu (terus-menerus) di
luki
skan
sebagai ber
ikut
.
yunu
'tem
an' —>
payu
nu-y
unu
Papa ree poy
unu-
yunu
pai
sau setu.
dika
'simpan' —madika-dika
Ine me
dika-d
ika ri raya pate.
'sel
alu bersahabat'
'Ayah selalu berteman
dengan orang itu.'
'menyimpan selalu'
'Ibu selalu me
nyim
pan
ikan
dalam p
eti.'
11
b. Dengan Bentuk Da
sar Kata Keija
Bentuk ulang Dm den
gan da
sar ka
ta kei
ja dap
at pul
a di
rang
^cai
kan
deng
an p
refiks ran
gkap
, se
pert
i mampe-, mo
po-y
pap
a-, nupo-y ndipo-,
tope
-y paka-y tnombe
-y k
ate-
y popa-y tepo (N)-y dan napa-. Con
tohn
yaadalah seb
agai
ber
ikut
(39) li
nja
'jal
an'
—manq>elmja-lmja 'm
embu
at ja
lan-
jala
n'
(40) songi 'tambah' —moposongi-songi '
menambah-nara-
bah'
(41) lay
o 'pergi'
—papolayo-layo
'suka pe
rgi-
perg
i'(42) ngari
'ter
iak'
—mq)ongari-ngari 'k
au buat berteriak-
teri
ak'
(43) tun
da 'd
uduk
' —ndipotunda-tunda
'dip
ersi
lahk
an du-
duk-duduk'
(44) sabo
'pin
jam'
—topesabo-sabo
'ora
ng pem
inja
m-minjam'
(45) sunko 'dukung' —> mombesunko-
sunk
o 'saiing du
kung
-mendukung'
(46) kon
i 'makan'
—pakakoni-koni
'ber
i makan
masi
ng-m
asin
g'
(47) bir
a 'belah'
—> kat
ebir
a-bi
ra
'tei
bela
h-be
lah'
(48) yu
li
'tidur'
—popayuU-yuU
'sel
alu ti
dur-
tidu
r'(49) po
ti
'hal
ang'
—> tep
ompo
ti-m
poti
't
erha
lang
-hal
ang'
(50) tun
da 'd
uduk
' —napatunda-tunda 'd
iper
sila
hkan
du-
duk-duduk'
c. Dengan Ben
tuk Da
sar Kata Sifat
Dalam BP ditemukan pul
a be
ntuk
ula
ng Dm dengan dasar ka
ta sifat
yang d
iran
gkai
kan dengan prefiks ra
ngka
p, seperti pak
a-y napa-,
mamp
a-y po
pa-y
Upo
-y dan ndapo-. Con
tohn
ya adalah se
baga
i be
riku
t
(51) ede
'p
ende
k' —pakaede-ede
'pen
dek-
pend
ek-
kan'
10
(24) sore 'jaga' —> desoro-soro
(25) boba 'pukul' —> nuboba-boba
(26) done 'dengar' — ndadone-done
{li) say u 'susun' —> ndisayu-sayu
(28)£Ra 'ingat' — kuina-ina
(29) bira 'belah' —> tabira-bira
(30) noa 'tengada'— wwioa-noa
*sedang jaga-jaga''kau pukul-pukul'^didengar-dengar''disusun-susun'
'ku ingat-ingaf'kita belah-belah*
'tiba-tiba tengada'
c. Dengan Bentuk Dasar Kata Sifat
Bentu^^^S dengan dasar kata sifat dalam BP dapat puladirangjkaikan ctengan beberapa prefiks tunggal, seperti ma wi danmo-y. Contohnya adalah sebagai berikut:
(31) dago .'balk' —> madago^go 'baik-baik'(32) nkcfsu 'bungkuk' —winkosu-nkosu 'bungkuk-
bungkuk'(33) banke 'besar' —> mobanke-banke 'menjadi besar-
besar'
Selain bentuk ulang Dm dapat dirangkaikan dengan prefiks tunggal,Dm dapat pula dikombinasikan dengan prefiks rangkap dalam katabenda, kata keija, dan juga kata sifat. Prefiks rangkap tersebut adalahsebagai berikut.
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Benda
Bentuk ulang Dm dengan dasar kata bendadengan prefiks rangkap topo-y papa-, mopo-y rnpo-.sebagai berikut:
(34) bonde 'kebun' —> topobonde-bonde
(35) yopo *hutan' —popayopo-yopoQ^yopo 'hutan' —mopoyopo-yopo
(37) guru 'guru' —manqjaguru-guru(3S)yunu 'teman' —> napayum-yunu
dapat dirangkaikaoContohnya adalah
'tukang kebun-kebun'
'berhutan-hutan'
'meng^utan-hutan-kan'
'mengajar-ajar''dijadikan teman'
55
2.5.3 Makna Perulangan Bentuk Asal Kata Sifat
Perulangan yang berbentuk asal KS dapat menimbulkan maknasebagai berikut.
a. Perulangan bentuk asal KS yang bermakna intensitas dapatdilukiskan sebagai berikut
inti 'kuat' —
Nainti'inti wiwina.
nainti-inti
liga 'cepat' — maliga-ligaMaliga-Uga kojo kanjo'mu.lawa 'jauh' — lawa-lawaBanmnnya lawa-lawa unka rirei.
'sangat kuat''Bibimya ditutup sangatkuat'
'cepat sekali''Cepat sekali engkau pergi.''agak jauh''Rumahnya agak jauh darisini.'
b. Perulangan bentuk asal KS makna negasi
Perulangan bentuk asal KS yang bermakna negasi (melemahkanmakna asalnya) dilukiskan sebagai berikut.
buya 'putih' —mobuya-buya 'agak putih'Mobuya-buya bajuku. 'Sudah agak putih
bajuku.'
kalando 'panjang' —kakalando 'agak panjang'kakalando kalenkaju makuni. 'Akar kayu kuning agak
panjang.'
c. Perulangan KS Bermakna Makin
Perulangan bentuk asal KS yang bermakna makin (bertambah) bilamendapat prefiks kako- dapat dilukiskan sebagai berikut.
kodi 'kecil' — kakokodi-kodi 'semakin kecil'
Pale anangodi setu kakokodi-kodi. 'Tangan anak itu makinlama makin kecil.'
dutu 'kurus' — madusu-dusu 'menjadi kurus-kurus'kakomadusu-dusu 'semakin kurus'
56
Bcmla setu kakomadusu'dusumo.
yusa
'lembek* —
mayusa
kako
mayu
sa-y
usa
Tari
pana
kak
omay
usa-
yusa
.
'Kerbau itu
sudah semakin
kunis*
'menja
di lem
bek'
*makjn lembek'
'Man
ggan
ya sem
akin
lembek/.
kepe
rlua
n an
alis
is i
ni, bentuk dwilingga d
iberi kode D (aw
al kat
aduplikasi) d
an dwilingga yang
tidak mengalami
perubahan fo
nem,
sepe
rti contoh-contoh di atas di
sebu
t dwimumi (Dm).
Bent
uk ulang Dm yang be
rgab
ung dengan beberapa j
enis
afiks dapat
dilukiskan sebagai ber
ikut
a. Dengan Ben
tuk Da
sar Kata Benda
Bentuk ulang Dm dal
am BP dap
at dir
angk
aika
n dengan p
refi
ks,
antara lain, ma-
N-y mo
N-y pa
Ny poNy po
-y dan
na-.
Contoh :
(10) puka
*puk
at' —mampuka-mpuka *memukat-mukat'
(11) pana
'p
anah
' —pampdna-pana
'memanah-manah'
(12) pa
lu
'pal
u' —mompalu-mpalu 'm
emal
u-ma
lu'
(13) pau
*kata' —pompau-mpau
'ora
ng ber
kata
-kata'
(14) bonde
'keb
un' —> po
bond
e-bo
nde
*tempat
berke-
bun'
(15) ipo
*racun* —> naipo-ipo
*dir
acun
-rac
un*
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
Bent
uk u
lang Dm dal
am BP juga dapat di
rang
kaik
an dengan
bebe
rapa
prefiks tunggal, seperti ma
-Ny me
-, moN
-y pa-
y pe-te-, na-y
da-y de-
y nu-y nday ku
-y ta-y da
n wu
-. G>n
toh bentuk itu adalah sebagai
berikut:
(16) ki
ta—
mankUa-nkita
*mel
ihat
-lih
at*
(17) li
nja
'jal
an'—
melinja-Unja
*beijalan-jalan'
(18) koj
o^i
ris'
—monkojo-nkojo
*men
giri
s-ir
is*
(19) bas
a*basa'—
paba
sa-b
asa
'membaca-baca'
(20) ntima
'ambir—
pend
ma-T
ttim
a'coba ambil-
ambil*
(21) kon
i'makan*—
tekoni-koni
'tidak sen
gaja
makan'
(21) al
e'l
ihat
*—>
naole-ole
'dUi
hat-
liha
t'
(23) jore
'tidur'—>
dajore-jore
'akan tidur-tidur'
8
Untuk membedakan bentuk-bentuk penilangan, dalam laporanpenelitian ini dipakai istilah-istilah Wirakusumah dalam Alam Sutawijaya(1981:10), yaitu duplikasi untuk perulangan utuh, dan redupUkasi untukperulangan sebagian. Dari kedua bentuk perulangan di atas, dalam dataBP hanya ditemukan bentuk perulangan yang diistilahkan oleh AlamSutawijaya (1981:10) sebagai dwiUngga dan dwipunva. Bentuk-bentukitu ada yang terikat oleh afiks dan ada pula yang tidak.
2.3.1 DwUinggfl
l>wilingga adalah bentuk ulang yang teijadi dari perulangan bentukdasar seutuhnya (duplikasi). Dalam BP, contoh bentuk ulang di atas dapatdikemukakan sebagai berikut.
a. Dengan Bentuk Dasar Kata Benda
Contoh :
(1) nara 'kuda' —nara-nara 'kuda-kuda'(2) kaju 'kayu* —kaju-kaju 'kayu-kedl'(3) bau 'ikan* — bau-bau 'ikan-ikan'
b. Dengan Bentuk Dasar Kata Keija
Contoh :
(4) ndeu(5) jawa(6) Unja
*angguk' —ndeu-ndeu'bisik' —jawa-jawa'jalan* — linja-Unja
*angguk-angguk''bisik-bisik'
'jalan'jalan'
c. Dengan Bentuk Dasar Kata Sifat
Contdi:
(7) banke *besar' —banke-banke(8) Umpu 'pingsan'—Umpu-Umfm(9) kela 'gelisah' —kela-kela
'besar-besar'
'pingsan-pingsan*'^lisah-gelisah'
Bentuk-bentuk ulang seperti di atas mempunyai beberapa variasi.Variasi itu b^upa komposisi simultan dengan beberapa afiks. Untuk
BABm
SEGI-SEGI FONOLOGIS PERULANGANDALAM BAHASA PAMONA
Dalam bab ini kita membicarakan segi-segi fonologis perulangan BP.Yang dimaksud dengan segi-segi fonologis perulangan isdah perubahan-perubahan morfofonemis yang disebabkan oleh proses perulangan.Perubahan-perubahan dalam hal ini disebabkan oleh penambahan,penghilangan, atau perubahan suku kata.
Dalam BP, perubahan-perubahan tersebut di atas teijadi apa bilaprefiks dipadukan dengan bentuk dasar kata tertentu. Prefiks-prefiksdi atas adalah sebagai berikut.
3.1 Prefiks moN- + Dm
Apabila {^efiks moN- dipadukan dengan bentuk ulang yang diawalidengan fonem-fonem tertentu maka nasal (N) berubah menjadi sepertiberikut
n -> -<|
An/
/n/
M/
p,b
t,d
k,g
57
58
Kaidah di atas menyatakan bahwa nasal N berubah menjadi m jikadiikuti oleh kata ulang yang berawal dengan fpjb /; menjadi n jika diikutioleh kata ulang yang berawal dengan It4 /; dan menjadi t) jika diikutioleh kata ulang yang berawal dengan Ik, gl.
Contoh :
palu — mo-mpahi-npalu 'memukul dengan palu'bayari — mo-ndjabayari 'membayar-bayar'tanu — mo-ntanu-ntanu 'menenun-nenun'
dadu — mo-ndadu-ndadu 'tergesa-gesa'kodo — mo-nkodo-nkodo 'merentang-rentang'gale mo-nggale-ngale 'bergerak-gerak'
3.2 Prefiks m'aN- + Dm
Jika i^efiks moN- dipadukan dengan bentuk ulang yang diawaliden^ui fonem-fonem tertentu maka nasal (N) berubah sebagai berikut.
N
II /m/
■H /n/
' /n/
P
k
Kaidah di atas menyatakan bahwa nasal (N) pada Prefiks maN-berubah menjadi m jika bentuk dasar ulang dimulai dengan fonem /p/,menjadi n jika bentuk dasar kata ulang dimulai dengan fonem /t,d/,menjadi ^ jika bentuk dasar kata ulang dimulai dengan fonem /k/.Contoh :
puka — ma-mpiika-mpuka 'memukat-mukat'pau — ma-mpau-mpau 'berkata-kata'tuna — ma-ntima-ntima 'mengambil-ambil'dotnpo — ma-ndompo-ndompo 'bersama-sama'kom — ma-ngkoni-ngkoni 'makan-makan'kondo — ma-ngkondo-ngkondo 'melangkah-langkah'
dasar, bentuk asal, dan pokok kata (Ramlan, 1978) untuk pengertian yangsama dengan yang pertama.
Morfem dasar atau bentuk dasar adalah bentuk linguistik baiktunggal (monomorfenis) maupun kompleks (polimorfemis), yang menjadidasar pembentukan bagi bentuk kompleks (Ramlan, 1978; Verhaar, 1978;Samsuri, 1975). Bentuk berkeingimny misalnya, terdiri dari bentuk ataumorfem dasar keinginan dan afiks ber-, sedangkan keingimn sendirimerupakan bentuk kompleks yang terdiri dari bentuk dasar (morfemdasar) ingin dan simulfiks ke-aru
Morfem asal atau bentuk asal adalah bentuk linguistik yang palingkecil dan selalu monomorfemis yang menjadi asal suatu kata atau bentukkompleks (Ramlan, 1978; Verhaar, 1978; Samsuri, 1975). Contoh bentukingin di atas adalah morfem atau bentuk asal, baik dari bentuk komplekskeinginan maupun dari bentuk kompleks berkeinginan. Dari tahap bentukkeinginany bentuk ingin itu merupakan bentuk dasar yang sekaligusmerupakan juga bentuk asal.
Ciri perulangan dalam penelitian ini dita&irkan sebagai identitasformal atau identitas gramatikal bentuk ulang, baik morfologis maupun
. sintaksis. Ciri semacam ini perlu ditelusuri mengingat adanya kenyataanbahwa dalam beberapa bahasa di Indonesia perulangan tidak selalumerupakan proses gramatikal, melainkan ada pula yang merupakanidentitas leksikal.
Melalui contoh Uhlenbeck membedakan bentukan bahasa Jawabaita-baita 'bermacam-macam kapal (perahu)' dengan bentukan att-ali'cindn'. Bentukan pertama dikatakan sebagai bentuk ulang karena bentukdasamya baita mempunyai makna, yaitu 'kapal' (perahu), sedangkanbentuk yang kedua dikatakan sebagai kata tunggal karena ali tidakmerupakan bentuk dasar yang mengandung pengertian. Demikian jugaRamlan (1978) menganggap bentuk-bentuk seperti sia-siay mondar-mandtTy dan huru-hara sebagai bukan bentuk ulang, karena sza, mondarydan hum bukanlah bentuk linguistik yang mempuyai makna.
2. 3 Bentuk-bentuk Perulangan
Yang dimaksud dengan bentuk perulangan ialah bentuk yangmenyatakan hubungan gramatikal antara bentuk dasar dengan bentukulang, dilihat dari segi struktumya.
BASn
PERULANGAN DALAM BAHASA PAMONA
2.1 Pengertian Perulangan
Samsuri (1975) menyatakan bahwa perulangan (reduplikasi) ialahsuatu proses morfologis yang banyak sekali terdapat pada bahasa-bahasadi dunia. Secara lebih sempit lagi Varhaar (1978) menyatakan bahwa diAsia Tenggara reduplikasi sangat umum, termasuk dalam bahasa Indonesia dan banyak bahasa daerah di Indonesia, salah satunya adalah BahasaPamona di Sulawesi Tengah.
Berdasarkan data di dalam BP terdapat bermacam-macam bentukdan gejala perulangan. Gejala perulangan dalam BP bukan hanyamerupian peristiwa morfologis, melainkan juga merupakan peristiwasintaksis meskipun diakui bahwa kadang-kadang sulit menarik garis yangtegas di antara kedua macam peristiwa perulangan itu. (Gonda, 1949 -1950 : 171)
2. 2 Ciri-ciri Perulangan
Sebelum membicarakan ciri-ciri perulangan, perlu ditentukanterlebih dahulu istilah mana yang akan thpakai untuk nama bagi bentukbakal perulangan dan bentuk hasil perulangan.
Dalam pembicaraan mengenai morfologis, sering kita menjumpaiistilah morfem dasar, morfem asal, dan morfem akar (Verhaar, 1978;Samsuri, 1975). Di lain pihak, ada juga mempergunakan istilah bentuk
59
33 Prefiks poN- + Dm
/^bila bentuk dasar kata ulang dipadukan dengan prefiks poN-maka nasal (N) mengalami perubahan sebagai berikut.
N
I
L
/m/
/n/
/n/
p,b
t,d
k,g
l>
Kaidah di atas menyatakan bahwa nasal (N) menjadi m jika bentukdasar kata ulang berawal dengan fonem /p,b/, menjadi /i jika bentuk dasarkata ulang diawali dengan fonem /t,d/. dan menjadi r) jika bentuk dasarkata ulang diawali dengan fonem /k,g/.
Contoh :
pida — po-mpida-mpida 'mengedip-ngedip'
pone — po-mpone-mpone 'tempat-tempat naik'
beluku —^>' po-mbebebtku 'perkelahian-perkelahian'
bayari — po-mbabajari 'pembayar-pembayaran'tosu — po-ntosu-ntosu 'orang penusuk-nusuk'tapa — po-ntapa-ntapa 'tempat memanggang'diu — po-ndiu-ndiu 'tempat mandi-mandi'dodo — po-ndodo-ndodo 'penyan^ral-nyangkal'kuru — po-ngkuru-ngkuru 'tempat mengukur*gale — po-ngale-ngale 'penggerak-gerak'
3.4 Prefiks paN- -i- Dm
Jika bentuk dasar kata ulang dipadukan dengan prefiks nasal (N),maka nasal (N) mengalami perubalm sebagai berikut.
r An/ P
N /n/
At/
t,d
k
60
Kaidah itu menyatakan bahwa nasal (N) menjadi fonem m jikabentuk dasar kata ulang diawali dengan fonem yjp/, menjadi fonem n jikabentuk dasar kata ulang diawali dengan fonem /t,d/, dan menjadi fonemT) jika bentuk dasar kata ulang diawali dengan fonem /k/.
Ctontoh :
puju — pa-mpuju-puju 'membungkus-bungkus'pisi — pa-npisi-mpisi 'memijit-mijiPtaji — pa-ntaji-ntaji 'membuang-buang'dompo — pa-ndompo-ndompo 'menyama-nyamakan'kUa — pa-nkUa-nkUa 'melihat-lihat'kuru — pa-ngkuru-ngkuru 'mengerut-ngerut'
3.5 Prefiks sa- + Dm
Prefiks saN- yang dipadukan dengan bentuk dasar kata ulang, fonemnasal (N)-nya mengalami perubahan sebagai berikut
N
/m/
M
/n/
P»b j -t,d |>
Kg '
Kaidah di atas menyatakan bahwa nasal (N) menjadi fonem m jikabentuk dasar kata ulang diawali dengan fonem /p,b/, menjadi fonem n jikabentuk dasar kata ulang diawali A,d/ dan menjadi fonem rj jika bentukdasar kata ulang dimulai dengan fonem /k,g/.
Gontoh :
panga —
bayu —
tapi —
dopo —
kura —
gungsi —
sa-mpanga-mpanga
sa-mbayu-mbayusa-ntapi-ntapisa-ndopo-ndoposa-ng/atra-ngkurasa-nggungsi-nggunsi
'cuma (hanya)''bersama-sama'
'cuma selembar'
'hanya sedepah''hanya satu belanga*'hanya segunting-guntingkain'
Mengingat daerah pemakaian BP yang luas maka dipilih untukkeperluan penelitian ini dialek Lage yang ada di kecamatan Lage sebagaidaerah sampel deng9n pertimbangan sebagai berikut.
1. Penutur BP di daerah itu masih dianggap mumi dibandingkandengan di daerah-daerah BP lainnya. Selain itu, penutur BP yangterbesar menggunakan dialek Lage.
2. Daerah Lage merupakan daerah lalu lintas perekonomian ke ibu kotaKabupaten Posos. Oleh karena itu, pemakaian tersebut lebihproduktif dan terbina oleh pendukungnya.
mengisi instrumen penelitian tersebut hanyalah penutur asli yangmenunit pengamatan mampu beibahasa Indonesia.
3. Mengadakan wawancara dengan pada infomian. Dalam wawancaraitu peneliti menggunakan pertanyaan yang menyangkut penilanganBP.
4. Mengadakan studi pustaka yang erat kaitannya dengan tujuanpenelitian (sistem penilangan).
5. Melakukan pengecekan terhadap bahan-bahan yang terkiimpul sertavaliditas infonnasi.
Dalam menganalisis data digunakan tehnik sebagai berikut
1. Data diklasifikasi ke dalam jenis-jenis penilangan menunit kelas katadan bentuk penilangan.
2. Data diseleksi untuk menetapkan apakah data tersebut sesuai dengandialek yang dijadikan sampel penelitian.
3. Setelah selesai diklasifikasi dan diseleksi, data tersebut dianalisis.Penganalisisan data didasarkan atas dri-dri perulanga, penilangangramatikal, dan perulangan fonologis.
1.6 SumberData
Seperti telah dikemukakan bahwa sumber data penelitian terdiri atasdata primer dan data sekunder. Data yang paling utama ialah bahasa yangdipa^i oleh para penutur dalam kehidupan sehari-hari secara umum.Adapun data sekunder bersumber dari data tertulis yang sudah adasebelumnya, antara lain, (i) Penelitian Struktur Bahasa Pamona,(ii) MorfoSitUaksis Bahasa Pamona, (iii) Sastra Lisan Panama, danBaree-Nederlandsch Woordenbork (K^us Bahasa Bare*e - BahasaBelanda).
1.7 Populasi dan Sampel
Yang menjadi populasi p^elitian ini adalah tuturan bahasa Pammiayang terdapat di Kabupaten Posos yang meliputi dialek Ondae, dialekPumboto, dalek Pebato, dialek Lage, dan dialek Taa.
61
3.6 Frefiks -N + Dm
Prefiks maN-(moN), paN, dan saN- dalam BP yang dipadukandengan bentuk dasar kata ulang dan diawali dengan fonem /s/ benibahmenjadi fonem /c/.
d n //
Kaidah di atas menyatakan bahwa fonem /s/ menjadi fonem /c/jikadidahului oleh nasal /n/. Cbntohnya dikemukakan sebagai berikut.
Contoh :
silo — ma-ncih-ncUo 'berkilau-kilauan'
sabo —po-ncabo-ncabo 'peminjam-minjam'
sue — pa-ncue-ncue 'meniru-niru'
SCO — sa-ncoo-ncoo 'hanya serikat'
SCO — mo-ncoo-ncoo 'mengikat-ikat'
BAB IV
SEGI-SEGI GRAMATKAL PERULANGAN
DALAM BAHASA PAMONA
Segi-segi gramatiikal perulangan dalam BP yang dimaksud di siniialah kedudukan perulangan kata dalam struktur frase dan strukturkalimat. Ada beberapa jenis kata dalam BP berbentuk perulangan. Secaragramatikal bentuk itu dapat menduduki jabatan atau posisi tertentu dalamstruktur frase maupim kalimat.
Ada beberapa kata jika diulang berubah menjadi jenis kata lain.Gejala seperti ini sudah dibicarakan pada bagian terdahulu. Misalnya :
yoYK>-yGwo
moyowo-yowo
liga-Ugamatiga-liga
'tidur*
'tidur-tiduran*
'pergi-pergi''cepat-cepat'
(kata keija)(kata sifat)(kata-keija)(kata sifat)
Pada bagian ini, pembahasan kata ulang hanya difokuskan padaperulangan kata secara inflektif. Artinya, perulangan yang teijadi padafrase, baik sebagai inti maupun sebagai penjelas, tidak mengubah kategorikata.
4.1 Peralangaii Kata dalam Struktur FVase
Dalam perulangan ini ditemukan bentuk-bentuk sebagai berikut
62
Verhaar (1978) mengatakan bahwa di Asia Tenggara reduplikasi sangatumum termasuk dalam bahasa Indonesia dan banyak bahasa daerahlainnya di Indonesia.
Sesuai dengan kaidah umum yang berlaku dalam bahasa, yaitu setiapbahasa memiliki sistem teisendiri (unik), dalam hal perulangan pun BPmempunyai sistem tersendiri, baik mengenai ciri-ciri, bentuk, fimgsi danmakna khusus mengenai perulangan, Gondo (1950:171) mengatakan7r cannot be said that the reduplicative proses are of the same signifi-lance in all Indonesia languages'.
Untuk penelitian segi-segi morfofonemik perulangan BP ini, penelitimenggunakan teori yang dikemukakan oleh Elson dan Pockett (1960:51).Kedua orang itu berpendapat seperti berikut. Fairfy common in languagesis a type ofallomorphic alternation in wich an affix is of exactly the sameform as part or all of the stem, or is the same plus one additional phoneme. etc.
Untuk penelitian segi-segi gramatikal (sintaksis), peneliti selainmenggunakan teori Hill (1958) juga menggunakan teori Verhaar (1977).Mereka menyatakan bahwa kaidah reduplikasi selalu morfonemis.Bahkan, dalam pengulangan penuh tanpa perubahan fonem l^ena halitu ditentukan oleh ling^cungannya. Sering ada kaidah yang ditambahkan,seperti perubahan fonem atau juga asimilasi morfofonemis.
1.5 Metode dan Tehnik Penelitian :
Metode yang digunakan sebagai landasan dalam kegiatan penelitianini adalah metode deskriptif. Artinya, penelitian ini dilakukan seobjektifmungkin dan didasarkan semata-mata atas fakta walaupun bahan yangdipilih dari semua data yang terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian,yakni memperoleh gambaran yang lengkap dan mehjelask^ sistemperulangan BP.
Dalam pengumpulan data, digunakan tehnik sebagai berikut.
1. Mencari keterangan tentang penutur asli BP sebagai calon informan.
2. Menyusun instrumen penelitian berupa daftar kata berulang dalambahasa Indonesia yang .d^ikirakan . ada dalam BP. Yang diminta
1.2 Masalah
Sebagaimana halnya beberapa bahasa daerah di Nusantara yangtegolong rumpun bahasa Austronesia, BP memiliki bentuk perulangan.Perulangan itu teijadi dari proses gramatikal yang teratur dan memilikiciri-ciri yang agak unik dan kompleks.
Sehubungan dengan latar belakang dan masalah itu, ada beberapamasalah yang menyangkut sistem perulangan BP yang menarik perhatianuntuk diteliti dan diuraikan dalam laporan ini, antara lain sebagai berikut.
a. Bagaimana ciri perulangan BP?b. Bagaimana bentuk perulangan yang terdapat dalam BP?c. Bagaimana fiingsi dan makna perulangan dalam BP?d. Bagaimana kaidah-kaidah kebahasaan tentang perulangan dalam BP?e. Sejauh mana perubahan-perubahan fonologis yang teijadi akibat
proses perulangan?f. Bagaimana peran dan fimgsi gramatikal terhadap perulangan BP?
1.3 Tujuan dan Hasil yang Diharapkan
Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang lengkapmengenai sistem perulangan Bp yang meliputi (i) ciri dan bentukperulangan, (ii) fungsi dan makna perulangan, (iii) kaidah-kaidahperulangan, (iv) perubahan fonologis perulangan, dan (v) perubahanperulangan a^bat sintaksis (gramatikal).
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini ialah sebuah naskah laporantentang sistem perulangan BP. Hasil penelitian ini diharapkan bergunauntuk bahan rujukan dalam mengungtopkan sistem perulangan bahasa-bahasa daerah lain dan sekaligus menjadi bahan komparasi dalam bidanglinguistik tentang perulangan.
1.4 Kerangka Teori sebagai Acuan
Teori linguistik yang dipakai sebagai landasan teori dalam penelitianini ialah teori linguistik struktural. Samsuri (1975) mengatakan bahwaperulangan (reduplikasi) merupakan suatu proses morfologis yang banyaksekali terdapat pada bahasa-bahasa di dunia ini. Secara lebih sempit
63
4.1.1 Perulangan Kata Benda dalam Posisi InU
Kata benda sebagai inti diikuti oleh kata benda sebagai penjelas.
Misalnya :
bonua 'rumah' —bobonua wcyo 'rumah-rumah bambu*kalawata 'pematang' —kakalawata lida *pematang-pematang
sawah'
wvtti *kaki' —witti-witti mbida 'kaki-kaki kambing'
4.1.2 Perulangan Kata Benda dalam Posisi Atribut
Kata benda yang diikuti oleh kata benda sebagai penjelas dalambentuk ulang, dapat dilihat pada contoh berikut ini.
tiji 'timba'wuku tiji-tiji 'tali timba-timba'tend 'burung' —alima tonci-tonci 'lima burung-burung'japi 'sapi'tandi jiq}i-japi 'tanduk sapi-sapi'watu 'batu'
radua watu-mitu 'dua batu-batu kecil'
4.1.3 Perulangan Kata Keija dalam Posisi Ind
Kata keija sebagai inti dalam bentuk ulang diikuti oleh kata sifa^kata keterangan sebagai penjelas. Gontohnya adalah sebagai berikut.
yoko 'terbang'mcyokayoko ede 'terbang-terbang rendah'sombulaka 'lompat'mesomombulaka ndateka 'melompat-lompat tinggi'popea 'tunggu'popopea sarai 'tunggu-tunggu sebentar'palai 'pergi'
riu'pergi-pergi dahulu'
64
4.1.
4 Pendangan Kaia Ke
ija dalam Posisi Atribui
Kata
keija seb
agai
atribut dalam bentuk ulang me
ngik
uti ka
tego
rika
ta lain. Con
tohn
ya adalah se
baga
i berikut
linj
a 'jalan'
pala
imo me
Unja
-lin
ja 'pergi j
alan
-jal
an'
jela
'datang'
jaka
jela
-jel
a *selalu datang-datang'
hnco *\m*
ntau
mol
onco
'lon
co *or
ang
lari-lari*
deu 'a
nggu
k'metutu men
deu-
ndeu
'tunduk mengangguk-angguk'
4.1.
5 Pendangan Kaia Sifat da
lam Posisi In
ti
Kata s
ifat dalam b
entu
k ulang be
ifim
gsi sebagai
inti
dii
kuti
ole
hkatagori kata la
in sebagai atribut Ctontohnya adalah sebagai berikut.
ede *rendah*
meede-ede bo
nuan
ya 're
ndah
-ren
dah rumahnya'
Umgkati 'tinggi'
mala
lang
kati
nar
a se
tu 'tinggi-tinggi kuda itu'
mosu 'hampir'
mosu
-mos
u pu
ra roomo 'hampir-hampir sudah hab
is'
4.1.6 Pendangan Kata Sifat da
lam Posisi Atr
ibut
Kata sifat dalam ben
tuk ul
ang
berfiingsi sebagai atr
ibut
mengikuti
kate
gori
kat
a la
in sebagai int
i.
contoh :
dayo
'r
ajin
*mo
teta
la mad
oyonloyo *b
ekei
jala
h ra
jin-
raji
n*kodi *k
ecil
'
kaju kod
i'ko
di *k
ayu ke
dl-k
ecil
'ju
a *s
akit
'ho
rony
a ma
jua-
jua *perutnya sa
kit-
saki
t'
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Masalah
Pene
liti
an Sis
tem Perulangan Bahasa Pa
mona
, di
sing
kat BP ada
lah
lanj
utan
dar
i beberapa penelitian yang sudah p
erna
h dilakukan
sebe
lumn
ya, an
tara
lai
n, (i)
Str
uktu
r Ba
hasa
Pamona oleh Drs. Latif
Rozali, dkk. (198
1), (
ii) S
astr
a Lisan Pamona ole
h Dr
s Ahmad Saro, dkk
.(1983), dan
(iii
) Mo
rfos
inta
ksis
Bah
asa Pamosa ole
h Drs
Lati
f Ro
zali
,dkk. (1985).
Keti
ka h
asil jenis p
enel
itia
n itu belum
ada yang menggambarkan
deskripsi perulangan Bp secara sp
esif
ik, ya
itu baik tentang ben
tuk da
njenis, fungsi da
n ma
kna,
maupun y
ang me
nyan
gkut
seg
i fonologi,
gram
atik
al, da
n proses per
ulan
gan secara fon
olog
is.
Peru
lang
an k
ata ya
ng mer
upak
an s
alah s
atu
ciri umum b
ahasa-
baha
sa Melanesia, te
rmas
uk bahasa-bahasa di Indonesia dan ju
ga dal
amBP. Bahka
n,pe
mlan
gan me
rupa
kan pr
oses
gramatikal ya
ng teratur dan
kompleks san
gat dominan. Oleh ka
rena
sistem pe
rula
ngan
yan
g unik in
i,pe
neli
tian
BP perlu dilakukan unt
uk pen
gemb
anga
n il
mu keb
ahas
aan
pada
umumnya dan b
ahan kom
para
si p
engk
ajia
n bahasa-bahasa
nusa
ntar
a kh
usus
nya.
65
bata 'ragu'
marUaji bata-bata 'menghilangkan rasa ragu-ragu'
boba 'botak'
woonya boba-boba 'ke[»lanya botak-botak'
4.1.7 PeruUmgan Kata Bihmgan dalam Pasisi Ind
Kata bilangan sebagai inti dalam bentuk ulang diikuti oleh kategorikata lain. Contohnya adalah sebagai berikut
Contoh :
tapi *lempar'
santapi-ntapi Upa 'hanya selembar sarung'
radua *dua'
raradua melinja 'dua-dua pergi' (beijalan)aopo 'empat'
aaopo majm 'empat-empat sakit'
alima 'lima'
aaUma ri b
onua 'lima-lima di nimah'
4.1.8 PenUangan Kata Bilangan dalam Posisi Atribut
Kata bilangan dalam bentuk ulang yang berfiingsi sebagai atributkata yang diikutinya berkategori tertentu yang berkedudukan sebagai inti.
Contoh :
radua
'dua'
melinja raradua 'beqalan dua-dua'
talu 'tiga'
melinja moapa tatalu 'beijalan bersama tiga-tiga'
sambaa
'satu'
ananya ratamo sasambda 'anaknya sudah datang satu-satu'
Dalam BP ditemukan pula bentuk perulangan yang ada dalam
kalimat. Bentuk ulang tersebut terdiri atas kata benda, kata keqa, katasifet, kata bilangan, serta kata keterangan. Kategori kata di atas dapatmenduduki subjek, predikat, objek, dan keterangan.
66
4.2 Perulangan Kata dalam Stniktur Kalimat
Posisi perulangan kata dalam stniktur kalimat BP adalah sebagaiberikut.
4.2.1 Pemlangan Kata Benda dalam Posisi Subjek
Gontoh:
ale 'tiang'Ale-ale wuya seta male modago-dago.Tiang-tiang pagar itu diikat baik-baik.'angkana 'udang'Aangkana rapoapu, be maya raroro,'Udang-udang hams dimasak, tidak dibakar.'baka 'luka'
Baka-baka sakodi wale, manua-naitmo.
'Luka-luka sudah semakin sembuh» sudah mulai kering.'
4.2.2 Perulangan Kata Benda dalam Posisi Predikat
Contoh :
bale 'teman karib'
Madogo raua bale-balenya sinjau.'Baik hati teman-teman karibnya itu'dompu 'kelompok'Kami sandompu-ndompu metunda.'Kami berkelompok-kelompok duduk.'betue 'bintang'Ri tango bengi re bebetue ri yangi.'Di tengah malam ada bintang-bintang di langit'
4.23 Perulangan Kata Benda dakm Posisi Objdc
Contoh :
benu 'sabut kelapa'Pasambaka benu-benu setu.
4.2.6 Perulangan KS dalam Posisi Subjek 684.2.7 Pemlangan KS dalam Posisi Predikat gg4.2.8 Pemlangan KS dalam Posisi Objek 684.2.9 Perulangan KS dalam Posisi Keterangan 694.2.10Pemlangan KBil dalam Posisi Subjek 694.2.11 Pemlangan KBil dalam Posisi Predikat 69BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 71
DAFTAR PUSTAKA 73
LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Informan 75
Lampiran n Peta Kebahasan
xi
2.4.1 Rmgsi Perulangan Kata2.4.1.1. Perubahan Kategori Kata secara Derivatif 192.4.1.2 Perubahan Bentuk Kategori Kata secara inflektif 3025 Makna Perulangan 5123.1 Makna Perulangan Bentuk Asal KB 512.5.2 Makna Perulangan Bentuk Asal KK 5323.3 Makna Perulangan Bentuk Asal KS 55
BAB mSEGI-SEGI FONOLOGIS PERULANGAN DALAMBAHASA PAMONA 57
3.1. Prefiks {moN - + Dm} 573.2 Prefiks {maN - + Dm} 583.3 Prefiks { poN - + Dm} 593.4 Prefiks { paN - + Dm} 593.5 Prefiks { saN - + Dm}3.6 Prefiks { N - + Dm} 61
BAB IVSEGI-SEGI GRAMAHKAL, PERULANGAN DALAMBAHASA PAMONA 62
4.1 Perulangan Kata dalam Struktur Frase 624.1.1 Perulangan KB dalam Posisi Inti 634.1.2 Perulangan KB dalam Posisi Atribut 634.1.3 Perulangan KK dalam Posisi Inti 634.1.4 Perulangan KK dalam Posisi Atribut 644.1.5 Perulangan KS dalam Posisi Inti 644.1.6 Perulangan KS dalam Posisi Atribut 644.1.7 Perulangan KBil dalam Posisi Inti 654.1.8 Perulangan KBil dalam Posisi Atribut 654.2 Perulangan Kata dalam Struktur Kalimat 664.2.1 Perulangan KB dalam Posisi Subjek 664.2.2 Perulangan KB dalam Posisi Predikat 664.2.3 Perulangan KB dalam Posisi Objek 664.2.4 Perulangan KB dalam Posisi Keterangan 674.2.5 Perulangan KK dalam Posisi Predikat 67
67
'Kumpulkan sabut-sabut kelapa itu.'pombira *kapak' (alat pembelah)Rimbei nupodika popombira setu.*Di mana kamu simpan kapak-kapak itu.?*gie *lidi'Si*a mampepale gie-gie dampama caewe.'Dia mencari lidi-lidi untuk dijadikan sapu.'
4.2.4 Perulangan Kata Benda dalam Posisi Keterangan
Contoh :
bandala 'lemari'
Wimcamo bajumo ri babandala kodi setu.'Masukkan bajumu di lemari-lemari kecil itu.*l^u 'kampung'SVa damebate papana ri lipu-lipu.'Dia sedang menengok ayahnya di kampung-kampung'buyu 'bunung'Sa*eo to Bada meari ri buyu-buyu.'Orang Bada sebagian tinggal di gunung-gunung.'
4.2.5 Perulangan Kata Keija dalam Posisi Predikat
Contoh :
lonco 'lari'
Si'a molonco-lonco, yaku mesosombulaka.'Dia lari-lari, saya melompat-lompat.'jaguru 'tinju'Aananggodi setu membeja jaguru.'Anak-anak itu saling berkelahi.'moengke 'berlutut atau 'menjon^ok'Tau moana moengke-engke ri dopi.'Orang yang beranak (melahiriuin) berlutut di atas papan.'
68
4.2.6 Pendangan Kata Sifat dalam Posisi Subjek
Contoh :
aJusu 'halus'
Aalusu engkonya ananggodi we*a se'i.'Halus-halus perangainya anak perempuan ini.*bangke 'besar'Anu bangke-bangke sondo tau batanya.'Yang besar-besar banyak orang meragukannya.'donde 'sehat'
Anu modonde-donde monggayo magampi tau maju'a.'Yang sehat-sehat ikut melayani orang yang sakit.'
4.2.7 Pendangan Kata Sifat dalam Posisi Predikat
Contoh :
Banua to Bada malalangkati.'Rumah orang Bada tinggi-tinggi.'Banua sa'i be'epa gana-gana.'Rumah ini belum lengkap-lengkap.'moili *meleh* (berlinang)Uwe matanya moili-ili modonge mambari setu.'Air matanya berlinang-linang mendengar berita itu.'ja'a 'rusak'Banuanya maja*a-ja*amo, tinja wayanya madenggo-denggo.'Rumahnya sudah rusak-rusak, tiang pagamya bengkok-bengkok'
4.2.8 Pendangan Kata Sifat dalam Posisi Objek
Contoh :
dawou 'batu'
Naolika yaku anu dadawou.'Dia belikan saya yang bani-baru.'dengtd 'ngjlu'Ndapayoa anu medengki-den^'Diurut yang terasa ngUu-ngilu.'
DAFTARISI
KATA PENGANTAR v
UCAPAN TERIMA KASIH vii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN viii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN l
1.1 Latar Belakang dan Masalah i1.2 Masalah 2
1.3 Tujuan dan Hasil Acuan 21.4. Kerangka Teori Acuan 21.5 Metode dan Tehnik Penelitian 3
1.6. Sumber Data 4
1.7 Populasi dan Sampel 4
BAB n PERULANGAN DALAM BAHASA PAMONA 6
2.1 Pengertian Perulangan 62.2. Ciri-ciri Perulangan g2.3 Bentuk-bentuk Perulangan y2.3.1 Dwilingga g2.3.2 Dwipuma ly2.4. Fungsi Perulangan ig
IX
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
A. Lambang
A
/ N(...)
B. Singkatan
fonemis
direalisasikan menjadibatas akhir kata
morfem
Bp bahasa Pamona
dkk dan kawan-kawan
Dm dwimumi (duplikasi mumi)Dp dwipurwa (reduplikasi suku awal)Du dasar ulang
KB kata benda
KBil kata bilangan
KK kata keija
KS kata sifat
N nasalisasi
n ng
n ny
VIll
69
Yaku mombancam pai arm ntadodoUlL*Saya berkenalan dengan yang cantik-cantik.'
4.2.9 Pendangan Kata Sifat dalam Posisi Keterangan
Contoh :
doyo 'rajin'Ananggodi setu modcyo-doyomo mobascu'Anak kecil itu sudah rajin-rajin membaca.'ega ̂ pincang*bengonya kesoloy ega-ega pelinjanya,'Karena pantatnya luka berkudis, jalaimya pincang-pincangilalu 'hampir'Tau maju'a iUalu tumbu rayanya da mangkonu'Orang sakit perasaaimya hampir-hampir tidak mau makan.'
4.2.10 Perulangan Kata BUangpn dalam Posisi Subjek
Cbntoh :
radua 'dua'
Raradua najunju nju*a bangke.'Dua-dua terkena penyakit yang keras.'aopo 'empat'Aaopo kakaji-kaji motumangi.'Empat-empat menangis tersedu-sedu.'sambaa 'satu'
Sambaa-sambaa mobasa suranya.
'Satu-satu (masing-masing) membaca suratnya.'
4.2.11 Pendangan Kata BUangan dalam Posisi Predikat
Contoh :
togu 'tiga'Ananggodi setu totogu ri banuannya.*Anak kecil itu tiga-tiga di rumahnya.'
*baayak'
70
Sondo-sondo japin ya nabalu.'Banyak-banyak sapinya di jual.'atu 'ratus'
Saatu-atu ntau ri bank, si*a modika doi.
'beratus-ratus orang di Bank, mereka menyimpan uang/
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan selesainya naskah laporan penelitian ini disusun, tim penelidSistem Perulangan Bahasa Pamona menyampaikan puji dan syukurkepada Tuhan Yang Mahakuasa.
Selanjutnya, tim menyadari bahwa tercapainya tujuan penelitian iniadalah berkat bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, wajarlahapabila tim menyampaikan terima Imsih serta penghargaan setinggi^tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, antaralain Bapak Gubemur Kepada Daerah Tingkat 1 Propinsi • SulawesiTengah, Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Sulawesi Tengah,Rektor Universitas Tadulako atas izin yang diberikan kepada kami untukmelaksanakan tugas ini. Tak lupa terima kasih juga kepada Bapak BupatiDaerah Dati n Pose, Kepala Wilayah Kecamatan Lage, dan staf.
Kemudian tidak terlupakan ucapan terima kasih yang sebesar-besamya kepada Bapak Kepala Kantor Depdikbud Dati n Posp bersamastafoya, serta para informan atas bantuan yang diberikan untukmemperoleh data di lapangan.
Mudah-mudahan hasil penelitian ini berguna bagi pembangunanbangsa dan neg^ra.
Poso, 1991 M. Asri Hente
VII
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik bantuanbenipa tenaga, pikiran, keahlian, maupun dana yang kesemuanya itumenipakan kesatuan mata rantai yang telah memungkinkan terwujudnyaterbitan ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.Mudah-mudahan buku ini dapat dimanfaatkan oleh para pembacanyasebagai bahan bacaan yang akan memperkaya dan meningkatkanwawasan serta pengetahuan dalam bidang kebahasaan.
Jakarta, I>esember 1993 Kepala Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa
Hasan Alwi
VI
BABY
a.
b.
d.
f.
KESIMPliLAN DAN SARAN
Setelah dilakukan penganalisan atas data yang ada, dapatlahdikemukakan kesimpulan sebagai berikut
Penilangan bahasa Pamona merupakan proses morfologis. Jenis katayang banyak mengalami proses morfologis adalah KB dan KKapabila dirangkaikan dengan afiks tertentu.
Bentuk perulangan dapat berupa perulangan utuh (Dm) danpenilangan sebagian (Dp). Perulangan sebagian teijadi hanya padasuku awal kata dasar kemudian diikuti bentuk dasar.
Perulangan semacam ini hanya berlaku pada kata dasar bersuku tigaatau lebih.
Makna perulangan kata dalam BP banyak ditentukan oleh jenis katayang jenis imbuhannya.
Dari segi-segi fonologis perulangan BP, hanya ada dua jenis, yakniasimilasi nasal dan perubahan fonem. Misalnya : /sabo/ 'lempar'
/mancabo-ncabo/ *melempar-lempar'
Dalam struktur frase, penilangan dengan bentuk dasar nomina, verba,adjektiva, numeral, dan adverbia dapat muncul pada posisi inti danposisi atribut.
Keunikan BP adalah adanya dua sampai tiga [vefiks berpadu padabentuk dasar beserta sufiks tertentu lainnya.
71
72
Setelah peneliti mengemukakan beberapa butir kesimpulan tentang sistemperulangan bahasa Pamona ini, dapatlah dikemukakan saran sebagaiberikut:
Penelitian lebih intensif yang ditekankan pada sufiks kelompok-waka dan sufiks kelompok -/ karena kedua kelompok ini hanyadapat dipadukan dengan kata dasar tertentu.
Karena masih kurangnya hasil-hasil penelitian tentang sistemperulangan bahasa daerah, disarankan agar basil penelitian ini dapatditerbitkan untuk menambah hasanah perbendaharaan di bidangperulangan.
a.
b.KATA PENGANTAR
Masalah kebahasaan di Indonesia beikenaan dengan tiga masalahpokok, yaitu masalah bahasa nasional, bahasa daerah, dan bahasa asing.Dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia ketigamasalah pokok itu perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan be-rencana. Kegiatan pembinaan bahasa beitujuan agar masyarakat dapatmeningkatkan mutu dan keterampilannya dalam menggunakan bahasaIndonesia, sedangkan kegiatan pengembangan bahasa beitujuan agarbahasa Indonesia dapat berfungsi, baik sebagai sarana komunikasi yangmantap maupun sebagai wahana pengungkap yang efektif dan efisienuntuk berbagai aspek kehidupan, sesuai dengan peikembangan zaman.
Upaya pengembangan bahasa itu dilakukan, antara lain, melaluipenelitian beibagai aspek bahasa dan sastra termasuk pengajarannya,baik yang berhubungan dengan bahasa Indonesia, bahasa daerah,maupun bahasa asing. Adapun usaha pembinaan bahasa dilakukan,antara lain, melalui penyuluhan tentang penggunaan bahasa Indonesiayang baik dan benar dalam masyarakat serta penyebarluasan berbagaibuku pedoman dan basil penelitian.
Buku Sistem Perulangan Bahasa Pamona ini diteifoitkan oleh PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan danKebudayaan, dengan biaya dari anggaran Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jakarta tahun 1993/1994.Buku ini diterbitkan berdasaikan naskah laporan hasil penelitian "SistemPendangan Bahasa Pamona" yang dilakukan oleh M. Asri Hente, H.Amir Kadir, dan Raoda Bouti dengan biaya dari Proyek PenelitianBahasa dan Sastra Indonesia dan Sulawesi Tengah tahun 1991.
499.252 35
HEN Rente, M. Asri
Sistem penilangan bahasa Pamona/M. Asri Rente; R. Amir Kadir dan Roode Bouti.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1994xii, 76 him.; 21 cm
Bibl.73--74
ISBN 979-459-435-0
Penyunting: K. Biskoyo
1. Bahasa Pamona-Reduplikasi2. Kadir, R. Amir
3. Bouti, Roode4. Judul
Rak cipta dilindungi oleh imdang-undangSebagian atau selumh isi buku ini dilarang diperbanyak dalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam halpengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.
Staf Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesiadan Daerah Jakarta: Dr. Rans Lapoliwa, M. Phil (PemimpinProyek), Drs. K. Biskoyo (Sekretaris), A. Rachman Idris(Bendaharawan), Drs. M. Syafei Zein, Dede Supriadi,
Rartatik, dan Yusna (StaO-Pewajah Kulit: K. Biskoyo.
Iv
DAFTAR PUSTAKA
Elson, Benjamin, and Velma B. Pickett. 1960 Beginning Morphology -Syntax. Santa Ana i Summer Institute of linguistics, Dallas, Texas.
Fries, Charles Carventer. 1969. The Structure of English. Lx)ndon:Longmans, Green & Co., Ltd.
Gonda, J. 1988. Linguistik Bahasa Nusantara. Kumpulan Karya. Jakarta:Balai Pustaka.
Ralim, Amran. 1974. Introduction in Relation to Syntax in Bahasa Indonesia. Jakarta: Percetakan Intermassa.
Kalamper, Yohanes. 1989. Morfologi Bahasa Tamuan. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Kridalaksana, R. 1982. Kamus Linguistik. Jakarta: PenerbitPT. Gramedia.
Nida, Eugene, a. 1963. Morphology. Anna Arbor: The University ofMichigan Press.
Ramlan, M. 1983 Hum Bahasa Indonesia Morfologi. Yogyakarta: C.V.Karyono.
Rozali, Latif. 1981. Struktur Bahasa Pamona. Departemen Pendidikandan Kebudayaan, Jakarta.
Said, Ide. D.M. 1979. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Bugis.Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dep. P & K, Jakarta.
73
74
Samsuri, 1978. Analisa Bahasa, Jakarta: Erlangga.
Sikki, Ahmad. 1989. Morfologi Nomina Bahasa Bugis. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Sutawijaya, Alam. 1981. Sistem Perulangan Bahasa Simda
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Verhaar, J.W.M. 1988. Pengantar LinguistUc. Yogyakarta: Gjaah MadaUniversity Press.
Walter A. Cook, S.J. 1969. Introduction to Tagmemic Analysis.
New York: Holt, Rinehart & Winston, Inc.
Warriner, John. 1958. English Grammar Composition 9. New York:Harcourt, Brcae & World. Inc.
TIOAK OIPEROAGANGKAN UhTTUK UMUM
Sistem PerulanganBahasa Pamona
M. Asri Rente
H. Amir Kadir
Raoda Bouti
Pusat Pembinaan dan Pengembangan BahasaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1994
Lampiran I
75
DAFTARINFORMAN
1. N a m a
U m u r
PekeijaanA 1 a m a t
2. N a m a
U m u r
PekeijaanA 1 a m a t
3. N a m a
U m u r
PekeijaanA 1 a m a t
4. N a m a
U m u r
PekeijaanA 1 a m a t
N a m a
U m u r
PekeijaanA 1 a m a t
5.
6. N a m a
U m u r
PekeqaanA1 a m a t
Magjdo.71 tahun
Pensiunan Pegawai P & KPoso Sulawesi Tengah
Drs. Hans T.
36 tahun
Guru SMP Kristen 2 Poso
Desa Tambaio Kec. Lag? Poso
Sodalemba Bintiri, Ba.
50 tahun
Kakandep Dikbud Kab. PosoKabupaten Poso
Upanuli Tonali58 tahun
Pensiunan Kantcn: Penerangan Kab. PosoDesa Tambaro Kec. Lage Poso
Yustinus Hokey, Ba.
46 tahun
Guru SMA Kristen Poso
Kabupaten Poso
Kanori Biralino, BA.
67 tahun
Pensiunan Kantw BKDH Tk. n Poso
Kabupaten Poso
Lampiran n
76
PETA KEBAHASAAN BAHASA PAMONA
Kab Donggala Parigi
-SnAmpan
^K'lLAVAH ICAB.^LWnSi; BAJKJGAl
;ec,ulubong
=r/Kec. BwigS-n; Dtara +
r
»ott'r uhe
l.'K TOLDTomata
Betelenffg
HILPYPH
Pft'^PIHSI SULAWESI SELATON
ungk I)KF.TF.RAMr.OH:
: Oaerah Pemakalan PP
+•+•+.; Batas KsbupaLen
++++++; Batas Propinsi
AiKec. Buncln;
*
X
\Ktji Kec. BuneKTC\ r -i
ylLPYAH PROPINSiol^S SelatanSULA'.iESI TENGGARA^