subdevisi tht
DESCRIPTION
nervus cranialis yang berhubungan dengan THT dan subdev THTTRANSCRIPT
![Page 1: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS THT
![Page 2: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/2.jpg)
NERVUS 1( NERVUS OLFAKTORIUS )
• Saraf yang berperan dalam sistem penghidu, sehingga dengan adanya nervus
olfaktorius kita bisa mencium bau seperti bau strawberi, apel, dan lain-lain.
• Nervus olfaktorius mempunyai reseptor yang berada di mukosa cavum nasi.
Apabila udara yang mengandung zat kimia atau partikel-partikel tertentu masuk
ke cavum nasal dapat menyebabkan terjadinya interaksi dari reseptor.
• Contoh gangguan nervus 1 :
• Infeksi saluran nafas atas
Paling sering adalah common cold. Kemungkinan mekanismenya adalah kerusakan
langsung pada epitel olfaktorius atau jalur sentral karena virus itu sendiri yang
dapat merusak sel reseptor olfaktorius.
![Page 3: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/3.jpg)
NERVUS 2( NERVUS OPTIKUS )
• Berfungsi untuk menentukan ketajaman penglihatan dan lapang
pandang mata.
• Bersifat sensoris dan membawa rangsangan penglihatan ke otak.
• Contoh gangguan nervus 2:• Terdapat infiltrasi kanker nasofaring perkontinuitatum ke jaringan sekitar sampai
intrakranial, sehingga dapat menyebabkan kebutaan pada satu mata oleh karena
perluasan ke fosa serebri media dan invasi ke orbita, juga karena kompresi nervus
optikus oleh jaringan tumor.
![Page 4: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/4.jpg)
N III(Okulomotorius)
• Merupakan saraf motorik• Intinya berada di mesensefalon• Fungsi: Pergerakn bola mata, elevasi alis, konstriksi
pupil dan memfokuskan lensa. Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil, dan mempertahankan terbukanya kelopak mata.
• Mempersarafi otot bola mata m.rektus medialis, m.rektus superior, m.rektus inferior, m.levator palpebrae, m.sfingter pupile, m.siliare
![Page 5: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/5.jpg)
N IV(Trochlearis)
• Merupakan saraf motorik• Pusatnya terdapat di mesensefalon kaudal dari
N III setinggi kolikulus inferior• Fungsi: pergerakan bola mata ke bawah,
bekerja sama dengan n.III dan VI.• Menginervasi m.obliqus superior. Kerja otot ini
menyebabkan mata dan dilirikkan ke bawah dan nasal.
![Page 6: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/6.jpg)
Nervus 5Nervus Trigeminus
• Fungsi motorik dan sensorik Fungsi motorik untuk mengunyah, mempersarafi m. masseter, m.
temporalis, m pterigoideus medialis, m. pterigoideus lateralis Fungsi sensorik untuk sensibilitas wajah. Dibagi dalam tiga cabang; nV 1. oftalmika nV 2. maksilaris
nV 3. mandibularisGangguan nervus 5 :a. Nyeri hebat pada wajah seperti tertusuk atau nyeri sinus atau sakit gigi yang berlangsung berjam-jam yang dicetuskan oleh pencetus seperti mengunyah, menggerakankan rahangb. Trismus
![Page 7: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/7.jpg)
Nervus 6nervus abdusen
• Fungsi sebagai gerak bola mata ke arah temporal/lateral
Gangguan nervus 6Kelumpuhan melihat kearah temporal/lateral akibat ca nasofaring
![Page 8: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/8.jpg)
N.VII (Facial Nerve)
• Mengandung 4 macam serabut:– Somato-motorik: mempersarafi m. stapedius di
telinga tengah– Visero-motorik: mengurus glandula dan mukosa
faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal, glandula submaksila , sublingual, dan lakrimal.
– Visero-sensorik: menghantar impuls dari alat pengecap di 2/3 bagian depan lidah
– Somato-sensorik: rasa nyeri dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang disarafi oleh N.V
![Page 9: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/9.jpg)
N.VII (Facial Nerve)
• Motorik: Inervasi otot wajah• Sensasi: sensasi eksteroseptif dari gendang
telinga , sensasi pengecapan 2/3 bagian anterior lidah
• Parasimpatis: kelenjar ludah dan air mata
![Page 10: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/10.jpg)
N.VII (Facial Nerve)
• Gangguan: – Antara inkus & maleus berjalan cabang n. fasialis
(korda timpani). Bila radang/ trauma di telinga tengah korda timpani bisa terjepit gangguan pengecapan
– Komplikasi Otitis Media Supuratif Kronis di telinga tengah paralisis N. VII
– Herpes Zoster Oticus
![Page 11: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/11.jpg)
N. VIII (Vestibulocochelar Nerve)
• Saraf Vestibularis– Berhubungan dengan:• Batang otak: serabut berhubungan dengan N.
III,IV, VI gerakan & posisi kepala• Medula spinalis: mengatur tonus ekstensor
badan, anggota gerak terhadap gravitasi, mempertahankan sikap tegak• Serebelum: mempertahankan keseimbangan
![Page 12: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/12.jpg)
N. VIII (Vestibulocochelar Nerve)
• Gangguan pendengaran tuli– Pemakaian obat ototoksik (streptomisin) tuli
sensorineural – Tumor nervus VIII tuli saraf
• Gangguan keseimbangan vertigo sentral/perifer, mual, muntah, hilang keseimbangan– Nistagmus: gerak involunter bola mata – Komplikasi Otitis Media Supuratif Kronis di telinga
dalam tuli saraf & gangguan keseimbangan
![Page 13: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/13.jpg)
N. VIII (Vestibulocochelar Nerve)
• Penyebab gangguan vestibuler– Perifer• Neuritis vestibular• BPPV• Mabuk kendaraan • Trauma • Obat ototoksik• Labirinitis • Meniere’s disease• Tumor di fossa posterior
![Page 14: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/14.jpg)
N. VIII (Vestibulocochelar Nerve)
• Penyebab gangguan vestibuler– Sentral• Stroke • Trauma • Perdarahan/ lesi di serebelum• Lesi lobus temporalis• Tumor
![Page 15: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/15.jpg)
N. Glossopharygeal (N.IX)• Fungsi :a) Motoris :
– membantu menelan– fonasi dilakukan oleh pita suara, yang dipersarafi oleh N. laringeus
rekurens (cabang dari N.X)– Artikulasi kata-kata diurus oleh otot-otot mulut (masseter, pterigoideus
lateralis, orbikularis oris), otot lidah, otot laring dan faring (merupakan kerja sama antara saraf otak V, VII, IX, X dan XII)
b) Sensoris : – Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai
sensasi rasa (N.IX mempersarafi 1/3 bagian posterior lidah (sedangkan 2/3 anterior lidah dipersarafi oleh N.V dan N.VII)
• Gangguan N.IX dan X- Disartria (cadel, pelo) : gangguan pengucapan akibat kelumpuhan N.V, VII, IX, X- Disfagia (salah telan) : akibat kelumpuhan N.IX, X- Disfonia (suara serak) : akibat kerusakan N. Laringeus rekurens (cabang N.X)- Afonia : suara tidak ada sama sekali
![Page 16: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/16.jpg)
N. Vagus (N.X)• Fungsi :a) Sensori : Menerima rangsang dari organ dalamb) Motorik : Mengendalikan organ-organ dalam XIc) Autonom : inhibitor dari jantung; paralysis menyebabkan takikardi, iritasi
menyebabkan bradikardi• Mekanisme :
Nervus vagus memiliki dua ganglia sensorik, yaitu ganglia superior dan ganglio inferior. Nervus vagus kanan dan kiri akan masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru kanan untuk ikut membentuk plexus pulmonalis. Selanjutnya, nervus vagus berjalan ke permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk plexus esogafus. Nervus vagus kanan kemudian akan didistrubusikan ke permukaan posterior gaster melalui cabang celiaca yang besar ke duodenum, hepar, ginjal, dan usus halus serta usus besar sampai sepertiga kolon transversum.
• Penyebab Gangguan N.IX dan X :- Aneurisma a. vertebralis- Stroke bilateral (hemiparese dupleks)- Idiopatis- Hal yang menyebabkan gangguan pada m. Laringeus rekurens: aneurisma aorta,
tumor di mediastinum, tumor di bronkus
![Page 17: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/17.jpg)
N. Accessory (N.XI)• Fungsi : (somatomotorik)a) Motorik : Mengendalikan pergerakan kepal (mempersarafi otot
sternokleidomastoideus dan bagian atas otot rapezius )• Mekanisme :• Nervus asesoris merupakan gabungan radix cranialis dan radix spinalis (C1-C5)
masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum, bersatu dengan saraf kranial membentuk nervus aksesorius, keluar dari tengkorak melalui foramen jugulare dan kembali terpisah, saraf spinalnya akan menuju otot sternocleidomastoid dan trapezius, sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan vagus melakukan fungsi motorik di faring, laring, dan palate.
• Gangguan pada N XI dan Penyebabnya- Lesi supranuklir (sentral,upper motor neuron) dapat terjadi karena kerusakan di
korteks, atau traktus piramidalis (di kapsula interna dan batang otak), misalnya oleh gangguan peredaran darah (strok).
- Lesi nuklir (perifer) didapatkan pada siringobulbi, dan ALS (amiotrofik lateral sclerosis). Pada lesi nuklir ini, selain parese, juga didapatkan atrofi dan fasikulasi pada otot.
- Lesi infranulkir (perifer, lower motor neuron) dapat terjadi karena kerusakan di ekstrameduler (di dalam tengkorak, di foramen jugulare, dan di leher. Hal ini menyebabkan paralysis dengan atrofi
![Page 18: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/18.jpg)
N. Hypoglossal (N.XII)
• Fungsi : (somatomotorik)– Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah (otot ekstrinsik dan otot intrinsik
lidah )
• Gangguan Pada N.XII Dan Penyebabnya– Lesi N.XII dapat bersifat supranuklir, misalnya pada lesi di korteks atau
kapsula interna, yang dapat disebabkan oleh misalnya pada strok. Dalam hal ini didaptkan kelumpuhan otot lidah tanpa adanya atrofi dan fasikulasi.
– Pada lesi nuklir, didapatkan atrofi dan fasikulasi. Hal ini dapat disebabkan oleh siringobulbi, ALS, radang, gangguan peredaran darah dan neoplasma
– Pada lesi infranuklir didapatkan atrofi. Hal ini disebabkan oleh proses di luar medulla oblongata, tetapi masih di dalam tengkorak, misalnya trauma, fraktur dasar tulang tengkorak, meningitis, dll
![Page 19: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/19.jpg)
SUBDIVISI THT
![Page 20: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/20.jpg)
Subdivisi Maksilofasial Plastik Rekonstruksi
• Kasus rekonstruksi terapeutik pasca pembedahan onkologi
• Kasus trauma fasial akibat kecelakaan lalu lintas
• Rekonstruksi daun telinga , hidung, kantung mata, mandibula, scar, keloid, face lift
![Page 21: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/21.jpg)
Subdivisi Audiologi/ Neurootologi
• Ilmu fungsi pendengaran• Pemeriksaan fungsi pendengaran dengan alat
audiometri • Audiogram menentukan tuli konduktif,
sensorineural, campuran• Terapi tuli berdasarkan lokasi, jenis, derajat. • Pemasangan dan menyesuaikan alat bantu dengar• Perkembangan bicara pada anak• Speech learning pd pasien stroke
![Page 22: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/22.jpg)
Subdivisi THT Komunitas
• Bidang ini menangani masalah kesehatan THT di masyarakat, khususnya yang menyangkut deteksi dini dan rehabiltasi.
• Pemeriksaan yang dilakukan :– BOA– Timpanometri– Play audiometry– OAE– BERA Automatis (AABR)
![Page 23: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/23.jpg)
• Protokol skrining:1. Pemeriksaan menggunakan OAE 2. Dilaksanakan di bangsal bayi 3. Mencakup seluruh bayi yang lahir 4. Pemeriksaan dilakukan
a. Umur bayi 24 jam untuk bangsal bayi b. Sebelum keluar rumah sakit untuk bayi perawatan intensif
5. Evaluasi kanalis akustikus eksternus dan kelainan fisik lahir6. Anamnesis keluarga dan inform consent 7. Hasil tes pass diberikan surat keterangan8. Hasil refer diberikan surat keterangan untuk tes ulang pada umur 1 bulan9. Tes ulang umur 1 bulan dilakukan tes OAE dan ABR/BERA10. Hasil ABR/BERA refer, dilakukan fitting alat bantu dengar (umur 3-6 bulan)11. Dilanjutkan dengan habilitasi terpadu12. Rekam medis format baku13. KIE terhadap orang tua
![Page 24: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/24.jpg)
![Page 25: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/25.jpg)
Subdivisi Bronkoesofagologi
• Sumbatan traktus trakeo-bronkial• Benda asing di bronkus• Disfagia • Penyakit dan kelainan esofagus; divertikel
esofagus, varises esofagus, tumor esofagus• Benda asing esofagus• Trauma inhalasi, keracunan
![Page 26: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/26.jpg)
Subdivisi Bedah Kepala Leher - Onkologi
• Ca nasofaring• Ca laring, tonsil, • Ca hidung• Ca lidah • Limfoma • Basal cell carcinoma• Skuamos cell carcinoma• Sarcoma
![Page 27: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/27.jpg)
SUBDIVISI ALERGI-IMUNOLOGI
• Rhinitis Alergi• Asma• Dermatitis atopi• Food allergy
![Page 28: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/28.jpg)
SUBDIVISI FARING-LARING
• Faringitis• Tonsilitis• Laringitis• Snoring • OSAS (Obstructive Sleep Apnea Syndrome)
![Page 29: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/29.jpg)
• Tumor nasofaring menginvasi sinus cavernosus -> menekan saraf bola mata
• Berhubungan dengan nervus vestibulokoklearis dengan batak otak = serabut inti vestibularis mengadakan hubungan dengan inti saraf otak n. III, IV, VI (yang mengurus otot ekstraokuler). Sistem vestibuler memainkan peranan dalam mengurus terkonjugasi bola mata yang refleks terhadap gerakan serta posisi kepala. Gangguannya dapat terjadi nistagmus.
![Page 30: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/30.jpg)
SUBDIVISI OTOLOGI
• Fokus terhadap pasien dengan keluhan penyakit telinga
• Penyakit yang sering:• 1. Otitis Eksterna• 2. Otitis Media Akut• 3. Otitis Media Kronis• 4. Mastoiditis• 5. Tumor telinga (jarang)
![Page 31: subdevisi THT](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022062315/55cf8588550346484b8f1597/html5/thumbnails/31.jpg)
SUBDIVISI RHINOLOGI
• Fokus terhadap pasien dengan keluhan penyakit hidung
• Penyakit yang sering:• 1. Rhinitis Alergi• 2. Sinusitis• 3. Hidung tersumbat (septum deviasi, polip
hidung, konkha hipertrofi)• 4. Rhinitis Akut