subacute bacterial endokarditis
TRANSCRIPT
Subacute Bacterial Endokarditis
Endokarditis bakterial merupakan penyakit infeksi pada katup jantung yang
biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit jantung yang
mendahului endokarditis bisa berupa penyakit jantung bawaan maupun penyakit
jantung yang didapat. Perjalanan endokarditis bisa hiperakut, akut, subakut atau
kronik, bergantung pada virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita.
Sulit untuk menentukan faktor pencetus yang menyebabkan endokarditis
bakterial, namun infeksi saluran nafas atas, trauma operasi dan pencabutan gigi sering
dihubungkan dengan terjadinya penyakit ini. Prosedur perawatan gigi seperti
pencabutan gigi, gingivektomi, kuretase, penyikatan gigi, prosedur endodontik
merupakan penyebab tersering timbulnya endokarditis bakterial, karena prosedur-
prosedur tersebut dapat menyebabkan penjalaran bakteri hingga sampai ke jantung.
Lebih dari 1000 laporan kasus menghubungkan penyakit dan prosedur
perawatan gigi dengan terjadinya endokarditis bakterial. Cawson memperkirakan
sekitar 6-10% kasus endokarditis terjadi setelah prosedur perawatan gigi. Hilson
memperkirakan bahwa 1 dari 3000 perawatan gigi beresiko terjadi endokarditis.
Pogral dan Welsby juga mengindikasikan bahwa 1 dari 115.500 perawatan gigi
beresiko mengalami endokarditis bakterial. Namun perlu ditegaskan bahwa tidak
seluruh prosedur perawatan gigi menyebabkan endokarditis bakterial.
3.1.1 Definisi
Endokarditis bakterial adalah penyakit infeksi pada salah satu atau lebih katup
jantung atau pada permukaan endothelial jantung, yang disebabkan oleh pembentukan
vegetasi bakteri dengan manifestasi terutama berupa septikemia dan fenomena
emboli. Vegetasi yang dimaksud yaitu terdiri dari fibrin, platelet, sel-sel darah merah,
sel-sel darah putih dan mikroorganisme yang bersifat infektif. Septikimia adalah
masuknya bakteri kedalam darah tanpa disertai dengan pembentukan abses. Dengan
kata lain septikemia merupakan keracunan darah oleh kerena organisme patogen atau
zat-zat yang dihasilkan oleh organisme tersebut .
Adapun yang dimaksud dengan fenomena emboli atau embolisme adalah
penyumbatan pembuluh darah secara mendadak oleh suatu embolus yang terbawa
aliran darah, bisa terdiri dari sepotang jaringan, lemak, gelembung udara tau
sekumpulan bakteri.
3.1.2 Etiologi
Kasus-kasus endokarditis yang berasal dari gigi hampir selau disebabkan oleh
bakteri dengan tingkat virulensi rendah yang menyerang endokardium yang telah
mengalami kerusakan sebelumnya secara perlahan (subakut), sehingga
mengakibatkan terjadinya endokarditis bakterial subakut. Endokarditis subakut
merupakan sepertiga dari seluruh endokarditis bakterial, paling banyak disebabkan
oleh Streptococcus viridans. Mikroorganisme ini biasanya hidup dalam saluran nafas
bagian atas. Sebelum ditemukan antibiiotik, 90-95% endokarditis bakterial subakut
disebabkan oleh Stertococcus viridans, tapi sejak ditemukan antibiotik, maka S.
Viridans menyebabkan 50% endokarditis subakut.
Selain itu, bakteri yang dapat menyebabkan endokarditis bakterial antara lain :
Stafilokokus aureus, Stafilokokus epidermis, Enterokokus , Neiseria gonorhoae.
Faktor predisposisi dan faktor pencetus:
1) Faktor Presdisposisi Endokarditis Bakterial
Faktor presdisposisi bakterial dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelainan jantung
organik dan tanpa kelainan jantung.
a. Kelainan jantung organik, yaitu berupa penyakit jantung reumatik, penyakit
jantung bawaan, katup janting prostetik (buatan), penyakit jantung sklerotik,
prolaps katup mitral (disebut juga dengan clik-murmur syndrome), operasi
jantung.
b. Tanpa kelainan jantung organik, misal pada hemodialisis atau dialisis
peritonial, sirosis hati, DM, penyakit obsrtuksi menahun, ginjal, lupus
eritematus dan penyalahgunaan narkotik intra vena.
Berdasarkan derajat resiko terkena endokarditis bakterial, pasien yang memiliki
lesi jantung, dapat dibagi mejadi empat kelompok:
1. Kelompok pasien yang beresiko tinggi mendapat endokarditis yaitu :
a. Pasien yang mempunyai riwayat pernah terkena endokarditis
b. Pasien yang memakai katup jantung prostetik
2. Kelompok pasien yang secara signifikan beresiko terkena endokarditis
bakterial, yaitu :
a. Pasien dengan penyakit jantung reumatik
b. Pasien dengan penyakit jantung bawaan
c. Pasien dengan protesa intravaskular
d. Pasien dengan penyempitan pembuluh darah aorta
3. Kelompok pasien beresiko minimal terkena endokarditis bakterial yaitu :
a. Pasien yang memakai pacu jantung transvena
b. Pasien dengan riwayat demam reumatik tapi memiliki penyakit jatung
reumatik.
4. Kelompok pasien yang beresiko minimal terkena endokarditis bakterial dan
tidak membutuhkan profilaksis antibiotik, yaitu :
a. Pasien tanpa murmur (bising diastolik)
b. Pasien tanpa komplikasi atrial septal defect
c. Pasien yang menjalani operasi cangkok pembuluh darah arteri koroner
2) Faktor pencetus endokarditis bakterial
Yang menjadi faktor prncetus terjadinya endokarditis bakterial adalah
pencabutan gigi, atau tindakan lain pada gigi dan mulut, kateterisasi saluran
kemih, tindakan obstetrik, ginekologis dan radang saluran pernaasan. Disebut
bahwa 10% dari kasus endokarditis bakteri dihubungkan dengan prosedur
perawatan gigi. Instrumen dan prosedur perawatan gigi yang melibatkan mukosa
atau jaringan yang terkontaminasi menyebabkan penjalaran bakteri. Namun jika
telah melewati 10 menit pasca perawatan, penjalaran bakteri ini jarang terjadi.
3.1.3 Patogenesis
Infeksi periodontal dan endodontik biasa dihubungkan dengan mikroflora
(bakteri) kompleks. Berbagai prosedur klinis, seperti pencabutan gigi, perawatan
periodontal dan endodontik dapat menyebabkan perpindahan mikroorganisme dari
rongga mulut ke dalam aliran darah. Mikroorganisme yang mencapai aliran darah
mengikuti sirkulasi aliran darah, namun biasanya tereliminasi oleh respon imun
pejamu dalam hitungan menit. Katup jantung yang rusak dan tidak rata mudah
terinfeksi oleh mikroorganisme, menimbulkan vegetasi yang terdiri atas trombosit dan
fibrin.
Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak baik, sehingga memudahkan
mikroorgaanisme berkembang biak dan akibatnya menambah kerusakan katup
jantung. Kuman yang patogen dapat menyebabkan robeknya katup hingga terjadi
kebocoran. Penyakit katup jantung dapat menyebabkan kelainan-kelainan pada aliran
darah yang melintasi katup-katup jantung tersebut. Katup yang terserang penyakit
dapat menimbulkan dua jenis gangguan fungsional : (1) insufisensi katup, yaitu katup
tidak dapat menutup dengan rapat sehingga darah dapat mengalir balik (sinonimnya
adalah regurgitassi atau inkompetensi katup), (2) stenosis katup, yaitu lubang katup
mengalami penyempitan sehingga aliran darah mengalami hambatan. Insufisiensi
katup memakasa jantung memompkan darah lebih banyak untuk menggantikan
jumlah darah yang mengalami regurgitasi atau mengalir balik, sehinggia
meningkatkan kerja jantung. Sedangkan stenosis memaksa jantung meningkatkan
tekanannya agar dapat mengatasi resistensi terhadap aliran yang meningkat.
3.1.4 Tanda dan Gejala
Sering penderita tidak mengetahui dengan jelas. Sejak kapan penyakitnya
mulai timbul , misalnya sesudah cabut gigi, mulai kapan demam, letih-lesu, keringat
malam banyak, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit sendi, sakit dada,
sakit perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada ekstremitas (jari tangan dan kaki),
dan sakit pada kulit.
1. Gejala umum
Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten / intermiten atau tidak
teratur sama sekali. Suhu 38 - 40 C terjadi pada sore dan malam hari, kadang
disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah
berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan pembesaran hati dan
limpha.
2. Gejala Emboli dan Vaskuler
Ptekia timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada).
umumya sukar dibedakan dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi
kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga yang berlanjut sampai pada masa
penyembuhan. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan (splinter
hemorrhagic).
3. Gejala Jantung
Tanda-tanda kelainan jantung penting sekali untuk menentukan adanya
kelainan katub atau kelainan bawaan seperti stenosis mitral, insufficiency aorta,
patent ductus arteriosus (PDA), ventricular septal defect (VCD), sub-aortic
stenosis, prolap katub mitral. Sebagian besar endocarditis didahului oleh penyakit
jantung, tanda-tanda yang ditemukan ialah sesak napas, takikardi, palpasi,
sianosis, atau jari tabuh (clubbing of the finger). Perubahan murmur menolong
sekali untuk menegakkan diagnosis, penyakit yang sudah berjalan menahun,
perubahan murmur dapat disebabkan karena anemia . Gagal jantung terjadi pada
stadium akhir endokarditis infeksi, dan lebih sering terjadi pada insufisiensi aorta
dan insufisiensi mitral, jarang pada kelainan katub pulmonal dan trikuspid serta
penyakit jantung bawaan non valvular.
3.1.5 Diagnosis Banding
a. Pneumonia
b. Meningitis
c. abses otak
d. malaria
e. perikarditis akut.
3.1.6 Penatalaksanaan
1. Ant ib io t ika
Setelah pemeriksaan kultur darah, pemberian antibiotik bisa
dimulai.Sebaiknya antibiotika diberikan sesuai dengan hasil test sensitivitas
darimikroba yang ditemukan pada pemeriksaan kultur darah.Apabila dicurigai
penyebab endokarditis infektif adalah golonganstreptococcus maka bisa
diberikan :
Benzyl penicillin 2 gr iv setiap 4 jam
Gentamycin 80 iv setiap 12 jam
Sedangkan apabila dicurigai golongan staphylococcus maka
dapatdiberikan :
Flucloxacillin 3 gr setiap 6 jam
Gentamycin 80 mg setiap 12 jam
Pemberian obat-obatan di atas harus diberikan selama 4 minggu.Pada
penderita yang sensitive terhadap penicillin bias diberikanVancomycin 1 gr iv
2x sehari atau Teicoplanin iv (400 mg 3x/sehari selam3 hari, kemudian 400
mg iv setiap hari). Pemberian Gentamycin dan Vancomycin harus dimonitor
secara seksamakarena adanya efek ototoxicity dan nephrotoxicity pada kedua
obat.
2. Pengobatan bila terjadi gagal jantung bias diberikan obat-obatan
sepertidigitalis, diuretika, & vasodilator.Apabila terjadi komplikasi pada organ
lain, bias diberikan obat-obatansesuai dengan komplikasi yang terjadi.
3 . Pembedahan
Tindakan pembedahan diperlukan pada keadaan tertentu.
Subacute Bacterial Endokarditis
Definisi
Endokarditis Bakterial adalah penyakit infeksi oleh organisme pada
permukaan endokardial atau jaringan endothelial jantung, termasuk katup jantung
(baik yang alami atau prostetik), endokardium muralis, korda tendinae atau defek
septum (Talib 2001, Keith 2000, Gerardo 2003). Nama lain dari endokarditis infektif
adalah endokarditis bakterial (Soparman 1987, Mokhtar Moendiyah 1998) . Lesi yang
khas pada endokarditis infektif adalah vegetasi yang terdiri dari trombosit, fibrin,
mikroorganisme dan sel-sel radang (Mokhtar Moendiyah 1998). Endokarditis infektif
biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit jantung yang
mendahului endokarditis, bisa berupa penyakit jantung bawaan maupun penyakit
jantung yang didapat. Dahulu diduga infeksi pada endokard hanya disebabkan oleh
bakteri, sehingga disebut endokarditis bakterial. Kemudian ternyata bahwa infeksi
bukan saja disebabkan oleh bakteri tetapi dapat juga disebabkan oleh mikroorganisme
lain, seperti jamur, virus dan lain-lain.( Soparman 1987,Mokhtar moendyah 1998).
Endokarditis juga bisa terjadi pada endokard dan katup yang sehat, misalnya
endokarditis yang terjadi pada penyalahgunaan narkotik intravena dan penyakit yang
kronik. Perjalanan penyakit bisa akut atau sub-akut bergantung pada virulensi
mikroorganisme dan daya tahan pasien.
Faktor predisposisi dapat dibagi dua, yaitu kelainan jantung organik dan tanpa
kelainan jantung organik. Kelainan jantung organik dapat berupa penyakit jantung
reumatik, penyakit jantung bawaan, katup jantung prostetik, penyakit jantung
sklerotik, prolaps katup mitral, operasi jantung, kardiomiopati hipertrofi
obstruktif(Soparman, 1987).
Endokarditis infektif sub-akut sering timbul pada penyakit jantung reumatik
dengan fibrilasi dan gagal jantung. Infeksi sering mengenai katup aorta dan mitral.
Penyakit jantung bawaan yang terkena endokarditis infektif adalah penyakit jantung
bawaan tanpa sianosis dengan deformitas katup dan tetralogi fallot(Soparmant 1987).
Bila tidak ada kelainan organik pada jantung, maka faktor predisposisi
endokarditis infektif adalah akibat pemakaian obat imunosupresif atau sitostatik,
hemodialisis atau dialysis peritoneal, sirosis hati, diabetes mellitus, penyakit paru
obstruktif kronik, penyakit ginjal, lupus eritematosus, gout, penyalahgunaan narkotik
intravena(Soparman, 1987).
Faktor pencetus endokarditis infektif adalah ekstraksi gigi atau tindakan lain
pada mulut, tindakan pada traktus respiratorius (tonsilektomi dan adenoidektomi,
bronkoskopi, tindakan bedah), tindakan pada traktus gastrointestinal (skleroterapi,
operasi traktus biliaris, endoskopi), tindakan pada traktus genitourinarius (kateterisasi,
operasi prostate, sitoskopi), atau tindakan obstetric-ginekologis(Gerardo 2003). Lima
puluh persen pasien endokarditis sub-akut tidak diketahui faktor
pencetusnya(Soparman, 1987).