stuktur struktur diastropisme

14
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pegunungan kapur selatan terutama di Kecamatan Besuki, Pakel Kabupaten Tulungagung terdapat hamparan sawah atau ladang luas yang dibatasi bukit kapur. Daerah tersebut dahulunya adalah pegunungan kapur yang kini telah berubah menjadi persawahan. Akibat patahan, bagian atas dari blok yang turun mengalami proses sedimentasi sehingga permukaan tanah bisa dijadikah sawah. Hal itu juga terjadi di daerah Malang bagian selatan yang dimanfaatkan sebagai perladangan. Adanya patahan karena terdapat tenaga yang menggerakkan yaitu tektonisme atau diastropisme. Tenaga ini didasari oleh pergerakan lempeng yang dapat merubah letak dan bentuk permukaan bumi. Oleh karena itu, bentuk muka bumi tidaklah rata. Tektonisme atau diastropisme merupakan tenaga yang menggerakkan dan hasil gerakannya dinamakan struktur diastropik. Akibat diastropisme menimbulkan proses yang akan membentuk struktur-struktur diastropik, proses ini dibedakan menjadi epirogenesa dan orogenesa. Struktur diastropik terdiri dari patahan, lipatan, pelengkungan, dan retakan. Rumusan Masalah Rumusan masalah makalah ini sebagai berikut.

Upload: riza-firdianzah

Post on 26-Dec-2015

91 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Struktur diastropik

TRANSCRIPT

Page 1: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pegunungan kapur selatan terutama di Kecamatan Besuki, Pakel

Kabupaten Tulungagung terdapat hamparan sawah atau ladang luas yang dibatasi

bukit kapur. Daerah tersebut dahulunya adalah pegunungan kapur yang kini telah

berubah menjadi persawahan. Akibat patahan, bagian atas dari blok yang turun

mengalami proses sedimentasi sehingga permukaan tanah bisa dijadikah sawah.

Hal itu juga terjadi di daerah Malang bagian selatan yang dimanfaatkan sebagai

perladangan.

Adanya patahan karena terdapat tenaga yang menggerakkan yaitu

tektonisme atau diastropisme. Tenaga ini didasari oleh pergerakan lempeng yang

dapat merubah letak dan bentuk permukaan bumi. Oleh karena itu, bentuk muka

bumi tidaklah rata.

Tektonisme atau diastropisme merupakan tenaga yang menggerakkan

dan hasil gerakannya dinamakan struktur diastropik. Akibat diastropisme

menimbulkan proses yang akan membentuk struktur-struktur diastropik, proses ini

dibedakan menjadi epirogenesa dan orogenesa. Struktur diastropik terdiri dari

patahan, lipatan, pelengkungan, dan retakan.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah makalah ini sebagai berikut.

1) Apa yang dimaksud dengan diastropisme ?

2) Bagaimana proses diastropisme ?

3) Apa saja struktur diastropisme ?

PEMBAHASAN

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengertian

diastropisme, proses diastropisme (epirogenesa dan orogenesa), serta struktur-

struktur diastropisme (yang meliputi patahan, lipatan, pelengkungan dan retakan).

Berikut pembahasan yang penulis paparkan.

Page 2: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

Pengertian Diastropisme

“Tektonisme atau diatropisme merupakan tenaga dari dalam bumi yang

mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) dan bentuk (deformasi) pada kulit

bumi” (Susilowati, 2006: 15). Pergeseran kerakbumi atau diastropisme merupakan

proses pembentukan permukaan bumi yang berasal dari tenaga bumi tanpa

dipengaruhi magma. Gerakan-gerakan tersebut mengakibatkan terjadinya

perubahan bentuk yang menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik.

Termasuk dalam struktur diastropik yaitu pelengkungan, pelipatan, patahan,

dan retakan (Wikipedia:2013). “Semua gerak-gerik kerak bumi disebut

duastropisme, sehingga pola atau bentuk yang dihasilkan oleh gerak-gerik bumi

disebut struktur diastropik”. (JP Buranda, 1990:52). Jadi, dapat disimpulkan

bahwa diastropisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi (endogen) yang

mengakibatkan pergeseran dan perubahan posisi lapisan batuan sehingga

mengubah bentuk muka bumi.

Proses Diastropisme

Berdasarkan (Anonim:2012) diastropisme merupakan proses pembentukan

litosfer berupa pembentukan deretan pegunungan, lipatan, patahan, dataran tinggi,

dataran rendah, lembah, dan sebagainya.proses diastropisme dapat dibedakan

menjadi dua, sebagai berikut.

1) Epirogenesa, yaitu proses pengangkatan atau penurunan permukaan bumi

yang disebabkan oleh tenaga geologi. Proses ini biasanya dapat

berlangsung dalam waktu sangat lama dan meliputi wilayah yang sangat

luas.

2) Orogenesa, yaitu hasil kerja tenaga geologi yang membentuk deretan

pegunungan, proses ini biasanya berlangsung dalam waktu yang cepat dan

meliputi wilayah yang sempit. Pegunungan Sirkum Mediterania dan

Sirkum Pasifik merupakan salah satu hasil tenaga orogenesa.

2

Page 3: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

Stuktur-Struktur Diastropisme

Struktur diastropisme dibedakan menjadi empat, sebagai berikut.

Patahan (Faulting)

Ali Fahmi(2008) menyatakan bahwa patahan terjadi ketika suatu batuan

mengalami tekanan dan kekuatan yang mendapatkan gaya sehingga timbul adanya

retakan. Tekanan yang diberikan mampu memberikan perubahan pada batuan

dengan waktu yang sangat lama. Ketika ini terjadi, maka akan timbul sebuah gaya

yang sangat besar serta menimbulkan getaran disekitarnya saat suatu batuan

mengalami patahan atau yang sering disebut dengan gempa. Arah pergerakan

pada suatu patahan tergantung pada kekuatan batuan. Patahan diakibatkan oleh

batuan yang mendapatkan gaya, pada umumnya dalam bentuk tekanan kemudian

pecah. Patahan adalah istilah yang menandai adanya gaya tekan atau tekanan dan

terjadi secara alami.

Bentuk Muka Bumi Akibat Patahan

a) Graben, yaitu lapisan tanah yang lebih rendah dari sisi kanan dan kiri

akibat terjadinya patahan.

b) Horst, yaitu lapisan tanah yang lebih tinggi dari sekelilingnya dan terjadi

sebagai akibat dari adanya patahan.

(Anonim : 2011)

c) Patahan Sesar Tangga adalah sebuah pegunungan yang mengandung

banyak patahan disebut kompleks pegunungan patahan.

3

Page 4: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

(Anonim : 2007)

Patahan terdiri dari beberapa tipe :

a) Patahan Normal

Patahan normal merupakan patahan yang arah lempeng

batuannya mengalami penurunan yang mengikuti arah gaya

berat (grafitasi bumi).

(Anonim : 2010)

b) Patahan Reverse

Patahan reverse merupakan patahan yang arah lempeng

batuannya bergerak naik dan berlawan dengan gaya berat

(arahnya kebalikan dari patahan normal).

4

Page 5: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

(Anonim : 2010)

c) Patahan Slip

Patahan Slip merupakan patahan yang terjadi sebagai akibat dari

adanya dua tenaga penggerak lapisan batuan yang horisontal dan

berlawanan arah . Patahan ini dibagi menjadi strike slip fault dan

oblique slip fault.

(Anonim : 2010)

Lipatan (Folding)

“Lipatan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara

mendatar (horizontal) yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis menjadi

melipat”. (Birtaria Ilham:2013). Lipatan mempunyai dua bagian yaitu sinklinal

dan antiklinal. Sinklinal adalah bagian dari lipatan yang lebih rendah

dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Sedangkan antiklinal adalah bagian dari

lipatan yang paling tinggi dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Kumpulan

5

Page 6: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

sinklinal dalam sebuah lipatan disebut sinklonorium, sedangkan kumpulan

antiklinal dalam sebuah lipatan disebut antiklinorium.

(Anonim : 2011)

Lipatan memiliki beberapa bentuk sebagai berikut:

a) Lipatan Tegak

Lipatan tegak merupakan lipatan yang mempunyai antiklinal dan sinklinal

dengan letak simetrik terhadap sumbu lipatan yang ada di sampingnya. Lipatan

ini terjadi sebagai akibat dari adanya dua tenaga yang bertemu dengan

kekuatan yang seimbang.

(Anonim.2007)

b) Lipatan Miring

Lipatan miring merupakan lipatan yang mempunyai sumbu antiklinal agak

miring. Lipatan ini dapat terjadi karena tekanan horisontal dari salah satu sisi

lebih besar dari sisi lainnya.

6

Page 7: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

(Anggita : 2014)

c) Lipatan menggantung

Lipatan menggantung merupakan lipatan yang mempunyai antiklinal dan

sinklinal yang miring dan lebih miring dibandingkan dengan lipatan miring,

Lipatan ini terjadi sebagai akibat dari adanya tekanan horisontal dari salah satu

sisi lebih besar dari sisi lainnya.

(Anggita : 2014)

d) Lipatan Isoklinal

Lipatan isoklinal merupakan lipatan yang mempunyai beberapa antiklinal yang

relatif sejajar. Lipatan ini terbentuk sebagai akibat dari adanya dua tekanan

horisontal hampir sama dan mengenai struktur batuan yang lebih elastis.

(Anggita : 2014)

7

Page 8: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

e) Lipatan Rebah

Lipatan rebah merupakan lipatan yang terjadi sebagai akibat dari adanya

tekanan kuat yang mendorong bagian dasar lipatan, sehingga antiklinalnya

rebah, Lipatan ini dapat terjadi karena adanya tekanan horisontal dari satu arah

yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan tekanan dari sisi satunya.

(Anggita : 2014)

1) Pelengkungan (Warping)

Pelengkungan adalah gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah,

khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur

lapisan yang mulanya horisontal menjadi melengkung. Jika melengkung ke

atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).

(Anonim : 2011 )

8

Page 9: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

2) Retakan (Jointing)

Retakan adalah struktur yang terbentuk karena gaya regangan yang

menyebabkan batuan retak, namun tidak mengalami dislokasi atau masih

bersambung. Gaya regangan bekerja tegak lurus pada bidang retakan ke arah

yang berlawanan. (JP Buranda, 1990:56)

PENUTUP

Kesimpulan

Diastropisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi (endogen)

yang mengakibatkan pergeseran dan perubahan posisi lapisan batuan sehingga

mengubah bentuk muka bumi.

Proses diastropisme ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Epirogenesa, yaitu proses pengangkatan atau penurunan permukaan bumi

yang disebabkan oleh tenaga geologi. Proses ini biasanya dapat

berlangsung dalam waktu sangat lama dan meliputi wilayah yang sangat

luas.

2) Orogenesa, yaitu hasil kerja tenaga geologi yang membentuk deretan

pegunungan, proses ini biasanya berlangsung dalam waktu yang cepat dan

meliputi wilayah yang sempit. Pegunungan Sirkum Mediterania dan

Sirkum Pasifik merupakan salah satu hasil tenaga orogenesa.

Struktur diastropisme dibedakan menjadi empat, yaitu : Patahan (Faulting),

Lipatan (Folding), Pelengkungan (Warping) dan Retakan (Jointing).

9

Page 10: STUKTUR STRUKTUR DIASTROPISME

DAFTAR RUJUKAN

Anonim.2007.Geografi.(online).(http://www.seputarpengetahuan.com/2007.04/

search/label/Geografi), diakses tanggal 28 September 2014

Anonim.2010.Patahan (Fault). (online). (http://poetrafic. wordpress.com

/2010/08/15/fault-patahan/), diakses tanggal 28 September 2014

Anonim.2011.Lipatan.(Online).(http://coretinta.wordpress.com/tag/lipatan/),

diakses tanggal 27 September 2014

Anonim.2012.Diastropisme.(online).(http://

ilmudanpengetahuangratis.blogspot.com/2012/11/diastropisme.html),

diakses tanggal 8 Oktober 2014

Anggita.2014.Tektonisme.(Online).(http://anggita698.blogspot.com/2014/02/

tektonisme.html), diakses tanggal 8 Oktober 2014

Birtaria, Ilham.2013. Diastropisme-Tektonisme. (online). (http://ilhambirtaria.

blogspot.com/2013/10/diastropisme-tektonisme. html), diakses tanggal

27 September 2014

Buranda, JP.1990.Geologi Umum.Malang. Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Malang

Fahmi, Ali.2008.Geologi Struktur. (online). (http://alifahmi.wordpress.com

/2008/10/09/geologi-struktur), diakses tanggal 27 September 2014

Susilowati.2006.BBM1.Bandung

Wikipedia.2013.Diastropisme,(Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/

diastropisme), diakses tanggal 25 September 2014

10