studi strategi operasi perusahaan pakan...

88
STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN IKAN BERBASIS PRODUK SAMPINGAN PERIKANAN TANGKAP DAN AGROINDUSTRI PADA CV. BABELAN AGRO SEJAHTERA BEKASI MUHAMAD IKHWAN RAHMANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: ngonga

Post on 22-May-2018

239 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN

PAKAN IKAN BERBASIS PRODUK SAMPINGAN

PERIKANAN TANGKAP DAN AGROINDUSTRI

PADA CV. BABELAN AGRO SEJAHTERA BEKASI

MUHAMAD IKHWAN RAHMANTO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh
Page 3: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini yang berjudul Studi

Strategi Operasi Perusahaan Pakan Ikan Berbasis Produk Sampingan

Perikanan Tangkap dan Agroindustri Pada CV. Babelan Agrosejahtera

Bekasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor

Bogor, Maret 2014

Muhamad Ikhwan Rahmanto

NIM H251100201

Page 4: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

RINGKASAN

MUHAMAD IKHWAN RAHMANTO. Studi Strategi Operasi Perusahaan Pakan

Ikan Berbasis Produk Sampingan Perikanan Tangkap dan Agroindustri pada CV.

Babelan Agro Sejahtera Bekasi. Dibimbing oleh MUHAMMAD SYAMSUN dan

IRAWADI JAMARAN.

Umumnya, pakan ikan diproduksi oleh perusahaan besar, memiliki

kualitas standar dan harga yang relatif mahal namun didukung jaringan distribusi

luas dan memberikan kemudahan tempo pembayaran kepada pelanggannya. CV

Babelan Agro Sejahtera (CV BAS) adalah salah satu dari sedikit industry kecil

yang memproduksi pakan ikan dengan kualitas standar dan harga murah, namun

jaringan distribusinya masih terbatas. Kondisi ini menuntut CV BAS untuk

meningkatkan daya saingnya. Strategi harga murah yang diterapkan CV. BAS

didukung oleh strategi pengadaan bahan baku murah berkualitas yang berbasis

produk sampingan perikanan tangkap dan agroindustri.

Tujuan penelitian ini adalah merumuskan kombinasi bahan baku pakan

ikan yang berkualitas berbasis produk sampingan perikanan tangkap dan

agroindustri agar biaya minimal, dan merumuskan strategi operasi untuk

meningkatkan daya saing produk. Obyek penelitian ini adalah aktivitas

operasional CV. BAS di Kampung Kedaung Desa Kedung Jaya Kecamatan

Babelan Kabupaten Bekasi. Data penelitian ini dikumpulkan dengan pengamatan

ke perusahaan, menelaah data sekunder, wawancara mendalam dengan

pengelolanya, dan penyampaian kuisioner AHP kepada 1 (satu) orang pengelola

perusahaan dan 5 (lima) orang responden ahli agribisnis atau agroindustri yang

ditentukan secara purposive sampling. Analisis data yang digunakan meliputi

analisis program linier, analisis SWOT, dan Analisis Hirarki Proses (AHP).

Sebelum minimasi, biaya bahan baku pakan ikan sebesar Rp. 2964,00/kg

dan setelah minimasi sebesar Rp. 2770/kg. Harga pakan ikan CV. BAS masih

sangat kompetitif, sehingga tetap dapat mempertahankan harga. Strategi ini perlu

dibarengi dengan mencari alternative bahan baku.

Matriks Internal Eksternal memposisikan bidang operasi CV. BAS berada

pada sel IV yang berarti menggambarkan growth and build (tumbuh dan

membangun). Perusahan perlu melakukan strategi integrasi ke belakang, integrasi

ke depan, atau integrasi horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan

pengembangan produk

Matriks SWOT menghasilkan 3 rumusan strategi operasi, yaitu

mempertahankan harga jual produk, peningkatan kapasitas produksi, dan

pengembangan SCM. AHP memberikan urutan prioritas implementasi strategi :

pengembangan SCM (0.560), mempertahankan harga (0.225), dan peningkatan

kapasistas produksi (0.215). Implementasi strategi tersebut harus memperhatikan

4 kriteria dengan urutan prioritas : kualitas (0.473), pengiriman (0.230),

fleksibilitas (0.180), dan biaya (0.113),

Kata Kunci : AHP, analisis SWOT, minimasi bahan baku, program linier, dan

strategi operasi

Page 5: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

SUMMARY

MUHAMAD IKHWAN RAHMANTO. Study of Operations Strategy of Fish

Feed Company Based on By Products of Capture Fisheries and Agroindustry at

CV Babelan Agro Sejahtera Bekasi. Supervised by MUHAMMAD SYAMSUN

and IRAWADI JAMARAN.

Generally, fish feed manufactured by a large company , has a standard of

quality and price is relatively expensive but supported extensive distribution

network and provide ease of payment due to its customers . CV Babelan Agro

Sejahtera ( CV BAS ) is one of the few small industries that produce fish feed

with standard quality and low price , but still a limited distribution network. These

conditions require CV. BAS to increase their competitiveness.

The purpose of this study is to formulate a combination of raw fish feed

quality – based on by products of capture fisheries and agroindustry, for

minimizing the cost of raw materials, and formulating operations strategy to

improve product competitiveness. Object of this study is the operational activity

of the CV . BAS in Kampung Jaya subdistrict Kedaung Kedung Babelan Bekasi .

Data was collected by observation to the company , analizing secondary data , in-

depth interviews with managers , and delivery of AHP questionnaire to 1 ( one )

person managing the company and 5 ( five ) expert respondents that are

determined by purposive sampling. Analysis of the data used include linear

programming analysis, SWOT analysis, and Analysis Hierarchy Process.

Before minimization, fish feed raw material costs Rp. 2964.00/kg and after

minimization of Rp. 2770/kg. These results indicate that the price of fish feed CV.

BAS is still very competitive, so as to maintain its price. This strategy needs to be

coupled with a search for alternative raw materials.

The result of internal-external matrix to put operations of CV. BAS at cell

IV. Its sugest the grow and build. This means CV. BAS should focus on market

penetrations, market development, product development (intensive strategy).

From the operational perspective, a backwad integrations, forward integration,

and horizontal integration should also be considered.

While the results of the SWOT analysis raises three alternative strategy :

maintaining prices, increased production capacity, and the development of SCM.

The results of the AHP analysis produces the following strategic priorities: (1) the

development of SCM (0.560), (2) to maintain prices (0.225), and (3) increasing

the capacity of production(0.215). Implementation of these strategies must

consider four criteria with priority (1) Quality (0.473), (2) Delivery (0.230), (3)

Flexibility (0.180), and (4) Costs (0.113)

Keywords: AHP, linear programming, minimization of raw materials costs,

operations strategy, and SWOT analysis

Page 6: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Page 7: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN

PAKAN IKAN BERBASIS PRODUK SAMPINGAN

PERIKANAN TANGKAP DAN AGROINDUSTRI

PADA CV. BABELAN AGRO SEJAHTERA BEKASI

MUHAMAD IKHWAN RAHMANTO

Tesis

Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar

Magister Sains

pada

Program Studi Ilmu Manajemen

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

Penguji luar komisi :

Prof Dr Ir H Musa Hubeis, MS Dipl Ing DEA

Page 9: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

Judul Tesis : Studi Strategi Operasi Perusahaan Pakan Ikan

Berbasis Produk Sampingan Perikanan Tangkap dan Agroindustri

pada CV. Babelan Agro Sejahtera Bekasi.

Nama : Muhamad Ikhwan Rahmanto

NIM : H251100201

Disetujui Oleh :

Komisi Pembimbing

Dr Ir Muhammad Syamsun, MSc

Ketua

Prof Dr Ir Irawadi Jamaran

Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi

Ilmu Manajemen

Dr Ir Abdul Kohar, MSc

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian: 17 Januari 2013

Tanggal Lulus:

Page 10: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah, SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi dan penyusunan tesis yang berjudul “Studi Strategi Operasi Perusahaan

Pakan Ikan Berbasis Produk Sampingan Perikanan Tangkap dan Agroindustri

pada CV. Babelan Agro Sejahtera Bekasi”

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya dihaturkan kepada Dr Ir

Muhammad Syamsun, MSc dan Prof Dr Ir Irawadi Jamaran, selaku Ketua dan

Anggota Komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pencerahan

dalam penyusunan tesis ini. Terima kasih dihaturkan pula kepada Prof DR Ir H

Musa Hubeis, MS, Dipl Ing, DEA sebagai penguji luar komisi dan Dr Mukhamad

Najib, STP, MM selaku penguji program studi yang telah memberikan koreksi,

kritik dan saran yang sangat berarti bagi perbaikan dan penyempurnaan tesis ini.

Tesis dan studi S2 ini dapat diselesaikan atas izin Allah, SWT, serta

dukungan dan bantuan banyak pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada : (1) Dirjen Pendidikan Tinggi dan

Koordinator Kopertis Wilayah IV yang telah meluluskan permohonan Beasiswa

Pendidikan Pasca Sarjana, (2) Rektor Universitas Islam “45”, yang telah

memberikan dorongan dan ijin studi lanjut, serta Dekan Fakultas Pertanian

UNISMA, Ketua Program Studi Agribisnis dan seluruh Dosen yang telah

mendorong penulis untuk melanjutkan dan menyelesaikan studi. (3) Sekolah

Pascasarjana IPB, Program Studi Ilmu Manajemen SPS IPB yang dipimpin DR Ir

Abdul Kohar Irwanto MSc dan staf sekretariat (Mas Hermawan dan Mas Ujang)

yang telah memberikan layanan akademik yang sangat ramah, serta seluruh Dosen

telah memberikan pencerahan. (4) Abdul Qodir, SP selaku pemilik dan pengelola

CV. BAS Bekasi yang bersedia menjadikan perusahaannya sebagai obyek riset

dan meluangkan banyak waktu hingga penulis dapat melakukan pengamatan dan

wawancara mendalam. (5) Dr Ir Nandang Najmulmunir, MS, Dra Is Zunaini

Nursinah, MSi, Dr Ir Supriyanto, MP, Ir Haris Budiyono, MT, dan Ir Ridwan

Lutfiadi, MT selaku responden ahli AHP yang telah meluangkan waktu untuk

mengisi kuisioner. (6) Teman-teman angkatan ke-4 Program Studi Ilmu

Manajemen SPS IPB, atas suasana kebersamaan, dan dukungannya.

Amat sulit dibayangkan pelaksanaan studi dan penyusunan tesis ini bila

tanpa pengorbanan, dukungan, kesabaran, sikap qana’ah, dan ketulusan isteriku

tercinta - Galuh Murti Dewati, S.Sos, serta ketiga putriku tersayang: Mufida

Arifah Ikhwan, Zahida Munifah Ikhwan, dan Qotrunnada Karimah Ikhwan.

Mohon maaf dan terima kasih banyak sayang. Selanjutnya atas do’a dan

dukungan lahir-batin, penulis menyampaikan sungkem dan banyak terima kasih

kepada Ibunda Sri Sulastri dan Ayahanda Abu Yazid (alm), serta kepada Ibu dan

Bapak Mertua (Ibu Sriwati Mangastuti dan Bapak Moertaki).

Semoga karya yang amat sederhana dan sangat banyak kekurangan ini masih

mampu memberikan manfaat bagi para pembaca.

Bogor, Maret 2014

Muhamad Ikhwan Rahmanto

Page 11: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

2 TINJAUAN PUSTAKA

3 METODE PENELITIAN

Kerangka Konsep Penelitian

Obyek dan Lokasi Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Penentuan Responden

Analisis Data

4 PROFIL PERUSAHAAN

Sejarah Pendirian dan Perkembangan Perusahaan

Modal dan Aset Perusahaan

Proses Produksi

Tenaga Kerja

Pemasaran

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Minimasi Biaya Bahan Baku

Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis Matriks IFE

Analisis Matriks EFE

Analisis Matriks IE

Analisis Matriks SWOT

Analisis Pengembangan Strategi CV BAS

Implikasi Penelitian

6 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii

xii

xiii

1

1

5

6

6

6

7

17

17

18

18

19

19

19

26

26

27

29

34

35

35

35

38

41

42

42

43

44

49

51

51

51

52

55

Page 12: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

DAFTAR TABEL

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Lima Provinsi dengan Jumlah Produksi Perikanan Budidaya Terbanyak

Tahun 2011

Jumlah Penyerapan Pakan Ikan Berdasarkan Lokasi Budidaya Ikan

Keramba Jaring Apung (KJA) di Provinsi Jawa Barat

Perbandingan Penelitian terdahulu dan

Jenis, Sumber, dan Cara Pengumpulan Data

Pendidikan dan Pekerjaan Responden

Hasil Observasi Bahan Baku Pakan Ikan 25

Matriks IFE dan EFE 34

Contoh Matriks SWOT

Nilai level hirarki

Matrik Perbandingan Kriteria

Nilai Indeks Random

Besar Pinjaman yang Diberikan Bank Mandiri kepada CV BAS

Lahan dan Bangunan Perusahaan

Mesin dan Peralatan Produksi Pakan Ikan

Perkembangan Aset Perusahaan

Pembelian Bahan baku pembuatan pakan ikan

Keadaan Pasokan Bahan Baku Pakan Ikan

Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja

Hasil Observasi Bahan Baku Pakan Ikan

Perbandingan formulasi dan Harga Pakan Ikan Sebelum dan Sesudah

Minimasi

Hasil Analisis Matriks IFE

Hasil Analisis Matriks EFE

Matriks Strategi Hasil Analisis SWOT

Matriks Implementasi Strategi Berdasarkan Kriteria

2

2

15

18

19

20

22

23

24

24

25

27

27

28

28

29

29

34

36

38

41

42

44

49

DAFTAR GAMBAR

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Hubungan antara masalah dan keputusan bisnis 1

Elemen-elemen struktur industry 6

Kerangka Konsep Penelitian

Matriks IE

Tahapan Proses Pengolahan Pakan Ikan

Hasil Olah Data Minimasi Bahan Baku Pakan Ikan dengan software

POM for WINDOWS

Hasil Matriks IE

Konstruksi Analisis Hierarki Proses

Hasil Analisis Hierarki Proses

1

11

17

22

31

37

43

45

46

Page 13: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

DAFTAR LAMPIRAN

1

2

3

4

5

Outline Profil Perusahaan

Informasi Bahan Baku Pakan Ikan

Identifikasi Lingkungan Internal dan eksternal

Kuisioner Penilaian Prioritas Strategi Operasi CV.BAS

Hasil Olah Data AHP

48

49

50

51

56

Page 14: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengelolaan suatu bisnis membutuhkan keputusan-keputusan yang tepat

sehingga mampu membuat kinerja perusahaan semakin meningkat. Keputusan

yang tepat perlu mendapat dukungan informasi yang berkualitas. Menurut Davis

(2001) informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting

bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam

keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Informasi dibedakan menjadi informasi kualitatif dan informasi kuantitatif.

Keputusan bisnis perlu didukung oleh kedua jenis informasi tersebut, sehingga

masalah yang muncul dapat diselesaikan secara komprehensif. Gaspersz (2011)

memberikan ilustrasi mengenai hubungan antara masalah bisnis dan keputusan

bisnis – sebagaimana terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Hubungan antara masalah dan keputusan bisnis

Keputusan bisnis yang efektif sebagai sebuah solusi harus dimulai dari

identifikasi permasalahan bisnis yang berupa kesenjangan antara kinerja bisnis

aktual (realisasi) dengan target bisnis yang ditetapkan (rencana). Contoh

masalah bisnis adalah menurunnya penjualan, terjadinya peningkatan biaya

produksi, penurunan kulitas produk, pengadaan bahan baku kurang stabil, proses

produksi kurang lancar, dan sebagainya. Pencarian solusi memerlukan dukungan

informasi yang relevan dan memadai, baik informasi kualitatif maupun informasi

kuantitatif. Informasi kualitatif dapat bersumber dari intuisi dan pengalaman

para pengelola bisnis, sedangkan informasi kuantitatif didasarkan pada fakta dan

data aktual yang ada.

Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu

meningkatkan kinerja dari organisasi. Dengan demikian tugas manajer dalam

organisasi adalah membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah-masalah

bisnis sehingga diharapkan dari keputusan itu akan memungkinkan organisasi

bisnis mencapai tujuannya seperti meningkatkan produktivitas, memperluas

pangsa pasar (market share), meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya, dan

Informasi Kualitatif

(pengalaman bisns, intuisi)

Apa Masalah

Bisnis INFORMASI

Informasi Kuantitatif

(Berdasarkan analisis data)

Keputusan Bisnis

Efektif

Page 15: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

2

lain-lain, yang pada prinsipnya akan meningkatkan kinerja bisnis dalam situasi

ekonomi yang sangat kompetitif (hiper competitif) sekarang ini. (Gaspersz, 2011)

Suasana kompetitif juga terjadi pada bisnis pakan ikan. Pakan ikan

diperlukan dalam usaha perikanan budidaya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi

ikan. Secara umum perikanan budidaya mencakup budidaya laut, tambak, kolam,

jaring apung, dan sawah. Lima provinsi dengan produksi perikanan budidaya

terbanyak di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1 Lima provinsi dengan jumlah produksi perikanan budidaya terbanyak

pada tahun 2011

No. Provinsi

Jumlah Produksi Perikanan (Ton)

Laut Tambak Kolam Karamba Jaring

Apung Sawah Total

1. Sulawesi Selatan 1.024.310 600.241 6.273 194 - 2.255 1.633.274

2. Sulawesi Tengah 734.635 42.057 4.394 273 - 19 781.378

3. Jawa Timur 412.738 177.682 115.086 676 9.281 341 715.865

4. Jawa Barat 7.934 179.980 295.715 491 185.428 25.556 695.104

5. Sulawesi Tenggara 588.745 54.921 4.169 - - - 647.836

Total Indonesia 4.605.827 1.602.748 1.127.127 131.383 375.430 86.448 7.928.962

Sumber : Dirjen Perikanan Budidaya KKP (2012)

Provinsi Jawa Barat menempati urutan keempat dalam produksi

perikanan budidaya, dengan jumlah produksi sebesar 695.104 ton. Khusus untuk

perikanan budidaya darat, Provinsi Jawa Barat menempati urutan pertama dengan

jumlah produksi mencapai 295.715 ton untuk kolam dan 185.428 ton untuk jaring

apung. Kontribusi Jawa Barat sebagai sentra Perikanan budidaya darat mencapai

29.48 % dari total produksi perikanan budidaya darat nasional.

Kebutuhan pakan ikan untuk perikanan budidaya darat di Jawa Barat

sangat besar. Jawa Barat merupakan konsumen pakan

ikan terbesar di Indonesia atau 40 persen dari total kebutuhan pakan ikan

nasional. Menurut Indrajaya (2009), dari kebutuhan pakan sebanyak 1,7 juta ton,

sekitar 1,6 juta ton di antaranya digunakan untuk budidaya ikan keramba jaring

apung (KJA) dengan sebaran sebagaimana Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Jumlah penyerapan pakan ikan berdasarkan lokasi budidaya ikan

keramba jaring apung (KJA) di Provinsi Jawa Barat No. Lokasi Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung (KJA)

di Provinsi Jawa Barat

Jumlah Penyerapan

Pakan Ikan (ton)

1. Waduk Cirata (Cianjur) 1.100.000

2. Waduk Jatiluhur (Purwakarta) 450.518

3. KJA Wilayah Bogor 487

4. KJA Wilayah Ciamis 13.15

Sumber : Indrajaya (2009)

Data di atas menunjukkan bahwa potensi pasar pakan ikan di Provinsi

Jawa Barat sebagian besar terserap untuk keperluan budidaya ikan keramba jaring

apung. Wajar bila banyak produsen pakan ikan yang memiliki jaringan distribusi

di sekitar beberapa lokasi keramba jaring apung di atas.

Kabupaten Bekasi – sebagai lokasi perusahaan CV. Babelan Agro

Sejahtera (CV. BAS) memiliki potensi perikanan darat yang sangat kecil bila

dibanding dengan Provinsi Jawa Barat. Demikian pula dengan Kota Bekasi yang

jaraknya sangat dekat dengan lokasi perusahaan memiliki potensi perikanan darat

Page 16: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

3

yang lebih kecil lagi. Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Barat (2012), potensi

perikanan budidaya Kabupaten Bekasi hanya sekitar 0.016 % dari potensi

perikanan darat provinsi Jawa Barat. Sedangkan potensi perikanan budidaya Kota

Bekasi hanya sekitar 0.011 % dari potensi perikanan darat provinsi Jawa Barat.

Selain potensinya yang kecil, lokasi budidaya perikanan darat di Kabupaten dan

Kota Bekasi juga menyebar, sehingga kurang menguntungkan bila dijadikan

sebagai sasaran utama pasar pakan ikan produksi CV. BAS.

Perkembangan bisnis budidaya ikan memerlukan dukungan industri

penyedia sarana produksi, antara lain industri pakan ikan. Keberadaan dan

perkembangan budidaya keramba jaring apung di beberapa waduk di Provinsi

jawa Barat telah mendorong perkembangan pabrik-pabrik pakan di daerah

Kabupaten/Kota Tangerang, Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan

Kabupaten/Kota Cirebon.

Harga pakan ikan produksi pabrik-pabrik tersebut umumnya sangat tinggi.

Menurut Indrajaya (2012), produksi pakan ikan dan udang masih bergantung pada

impor. Hingga kini produsen pakan harus mengimpor sampai 70 persen bahan

baku. Salah satu bahan baku yang dimaksudkan adalah tepung bungkil kedelai

yang diimpor 2,5 juta ton tahun lalu. Bahan baku impor lainnya adalah tepung

ikan.

Menurut Azwar (2010), tingginya harga pakan dibandingkan harga jual

ikan menjadi kendala besar dalam pengembangan perikanan budidaya. Kondisi itu

berakibat profit yang diterima petani semakin kecil dan dkhawatirkan dapat

mempengaruhi intensitas usaha yang nantinya dapat menurunkan target produksi.

Penggunaan bahan baku lokal (BBL) sebagai sumber pakan perlu ditingkatkan,

dengan biaya yang murah tentunya dapat mendorong peningkatkan produksi.

Selama ini hampir 90 persen pakan yang beredar untuk budidaya ikan dipasok

dari industri pakan yang dalam proses pembuatannya mengandalkan bahan baku

impor. Ketergantungan bahan baku impor sangat sulit menjaga kestabilan harga

pakan, harapan untuk menekan harga pakan adalah mengurangi ketergantungan

bahan baku impor, pemakaian masih sangat terbatas, kendalanya karena sulit

mendapatkan dalam jumlah besar disamping kualitas tidak stabil. BBL lebih

banyak dimanfaatkan oleh pabrikan skala menengah dan kecil karena kapasitas

produksi tidak besar dan umumnya dibuat untuk kebutuhan sendiri atau

kelompok. Ketersediaan bahan baku sumber protein cukup banyak tersedia di

Indonesia tapi pemanfaatannya belum optimal. Penelitian untuk memanfaatkan

beberapa bahan baku lokal sudah ada dan ada yang sedang dilakukan, namun

rekomendasi pemakaiannya dalam ransum masih terbatas, karena adanya faktor-

faktor pembatas. Upaya perbaikan kualitas beberapa bahan baku tersebut sudah

dan sedang diteliti agar pemakaiannya dapat ditingkatkan.

Umumnya produsen pakan ikan adalah perusahaan besar yang memiliki

kualitas produk standar, jaringan distribusi luas dan modal yang kuat sehingga

mampu memberikan fasilitas kemudahan tempo pembayaran. Fenomena yang

terjadi di salah satu sentra petani ikan jaring apung di Waduk Cirata dan Saguling

Jawa Barat menunjukkan bahwa keunggulan perusahaan besar tersebut mampu

mempengaruhi sebagian besar petani ikan untuk membeli pakan ikan produksinya

bahkan menjadi pelanggan, meskipun harganya mahal. Kondisi ini tentu tidak

menguntungkan petani ikan. Apalagi kenaikan harga pakan cenderung lebih cepat

dibanding dengan kenaikan harga ikan hasil panenannya.

Page 17: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

4

CV. BAS adalah satu-satunya industri kecil pakan ikan di Kabupaten dan

Kota Bekasi. Berdasarkan pengamatan pasar yang dilakukan pihak CV. BAS di

lokasi keramba jaring apung waduk Saguling dan Cirata, dalam beberapa tahun

terakhir tidak ada lagi pakan ikan produksi industri kecil yang beredar. Meskipun

harus bersaing dengan perusahaan besar, CV. BAS memilih sasaran pasar pakan

ikan utamanya di lokasi keramba jaring apung di beberapa waduk besar sebagai

sentra perikananan darat Provinsi Jawa Barat.

CV. BAS adalah perusahaan skala kecil yang memproduksi pakan ikan

sejak tahun 2003. Saat berdiri, sudah banyak pelaku usaha sejenis yang umumnya

adalah perusahaan berskala besar dengan keunggulan seperti di atas. Sebagai

perusahaan skala kecil dan pengikut , CV. BAS dituntut untuk mampu bersaing

dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Pakan ikan berkualitas dengan harga

yang lebih murah dari harga pasaran pada umumnya menjadi pilihan strategi

untuk dapat bersaing. Strategi ini dipilih karena petani ikan memerlukan pakan

dengan harga murah, karena dalam budidaya ikan proporsi biaya pakan mencapai

lebih dari 60 persen dari total biaya.

Strategi harga murah ini dapat dijalankan oleh CV. BAS karena

mendapatkan bahan baku yang murah. Bahan baku yang dipakai berbasis lokal

dan produk sampingan perikanan tangkap dan agroindustri. Meskipun telah

menerapkan strategi ini, tidak dengan serta merta produknya lantas mudah

diterima di pasaran. Dominasi perusahaan besar pakan ikan sebagaimana

digambarkan di atas tidak mudah ditembus.

Situasi ekonomi yang demikian menuntut perusahaan memiliki

keunggulan kompetitif. David (2011), menjelaskan bahwa memperoleh dan

mempertahankan keunggulan kompetitif sangat penting bagi keberhasilan jangka

panjang sebuah organisasi dan itulah inti pembahasan dari manajemen strategis.

Keunggulan kompetitif adalah segala sesuatu yang dapat dilakukan dengan jauh

lebih baik oleh sebuah perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan-

perusahaan saingan. Ketika suatu perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak

dapat dibuat oleh perusahaan saingan, atau memiliki sesuatu yang amat diinginkan

oleh perusahaan saingan, itu dapat merepresentasikan keunggulan kompetitif.

Pendekatan untuk memperoleh, mempertahankan, dan bahkan

mengembangkan keunggulan kompetitif merupakan ranah dari strategi bisnis.

Sedangkan strategi korporasi berbicara tentang bagaimana cara perusahaan

mendapatkan uang. Selanjutnya rincian pembagian sumberdaya pada tingkat

operasional akan dicakup pada strategi fungsional. Dengan demikian pada level

strategi fungsional terdapat strategi SDM, Strategi Keuangan, Strategi

Operasi/Produksi/Manufaktur, dan Strategi Pemasaran.

Lingkungan bisnis yang semakin dinamis menyebabkan persaingan antar

perusahaan semakin ketat dalam memperebutkan pangsa pasar. Tuntutan

konsumen terhadap produk yang berkualitas, spesifikasi yang sesuai, harga yang

rendah, dan layanan pengiriman yang cepat harus dipenuhi oleh produsen.

Dinamika inilah yang menuntut perusahaan harus memiliki keunggulan di semua

fungsi, yakni keunggulan di bidang pemasaran, sumberdaya manusia, keuangan,

dan operasi. Keunggulan di bidang operasi hanya dapat dilakukan bila

kemampuan operasi dipakai sebagai kekuatan bersaing dalam bisnis dengan cara

menjadikan strategi operasi sebagai bagian integral dari strategi bisnis. Untuk itu

Page 18: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

5

strategi bisnis harus memberikan informasi kepada semua fungsi di dalam

organisasi yang mendukung strategi operasi.

Perumusan Masalah

Kinerja operasi CV. BAS belum optimal. Berdasarkan kapasitas mesin

dan produktivitas tenaga kerja, perusahaan ini mampu memproduksi pakan

sebesar 1 ton per hari. Faktanya, produksi baru mencapai maksimal 750 kg per

hari. Belum lagi bila dikaitkan dengan potensi pasar pakan ikan murah

berkualitas yang masih besar, seharusnya CV. BAS berupaya meningkatkan lagi

kemampuan produksinya. Obsesi perusahaan untuk dapat meningkatkan kapasitas

produksi belum dapat diwujudkan karena kemampuan memasarkan produk masih

rendah, pasokan bahan baku belum stabil, dan proses produksi belum stabil.

Rendahnya kemampuan memasarkan produk menyebabkan volume

penjualan masih rendah pula. Hampir semua pakan ikan yang diproduksi CV.

BAS adalah untuk memenuhi pesanan. Selain itu jaringan distribusi juga masih

sangat terbatas. Upaya meningkatkan jaringan distribusi dengan menjalin

kerjasama dengan koperasi petani ikan dan agen pakan ikan belum membuahkan

hasil yang signifikan. Obsesi untuk memasarkan produk dengan cara membuka

toko sendiri juga belum dapat direalisasikan. Kondisi ini membuat CV. BAS

belum mengambil keputusan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

CV. BAS harus berupaya mendapatkan pasokan bahan baku berkualitas

dengan harga murah dengan cara mencarinya dalam wujud produk sampingan

perikanan tangkap dan agroindustri yang ada di Bekasi dan sekitarnya. Sampai

saat ini pasokan bahan baku utama, yakni bahan baku sumber protein seperti

tepung ikan dan bungkil kedelai, bungkil sawit, dan bungkil kopra dalam kondisi

belum stabil. Untuk memenuhi kapasitas produksi saat ini, secara kuantitas

pasokan sudah mencukupi, tapi akan kurang mencukupi bila perusahaan hendak

meningkatkan kapasitas produksinya. Selain itu kualitas bahan baku juga kurang

stabil. Saat musim hujan misalnya, kualitas ikan kering cenderung menurun, yaitu

kadar air yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan CV. BAS harus melakukan

proses pengeringan yang lebih lama. Selain itu kadar protein juga cenderung

menurun sehingga. Hal ini harus diatasi dengan menambah bahan pakan lain

dengan kandungan protein yang tinggi agar kualitas pakan tetap terjaga. Ketidak

stabilan juga terkait dengan kontinuitas. Faktor cuaca biasanya mempengaruhi

hasil tangkapan ikan para nelayan, sehingga pasokan ikan kering ke CV. BAS

tidak stabil. Ketidakstabilan ini memerlukan solusi dengan mencari alternatif

bahan baku yang lebih stabil dengan tetap memperhatikan standar kualitas pakan

dan harga yang murah. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi atas formulasi pakan

ikan yang diterapkan selama ini.

Proses produksi belum stabil dikarenakan kerusakan mesin terutama mesin

cetak ikan yang masih kadang-kadang terjadi. Kerusakan yang dapat ditangani

sendiri tidak menjadi masalah yang berarti karena hanya memerlukan waktu

sebentar. Lain halnya bila perbaikan harus di bawa ke bengkel dan memerlukan

waktu lebih dari sehari, ini akan menunda waktu proses dalam tempo di luar batas

toleransi. Permasalahan semacam ini selain menunda waktu proses pengolahan

pakan ikan, juga menyebabkan menurunnya kualitas pakan ikan. Hal ini

Page 19: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

6

dikarenakan proses pencetakan pakan ikan sekaligus merupakan proses

pengeringan pakan ikan, sehingga tertundanya proses pencetakan sama dengan

tertundanya proses pengeringan campuran pakan yang berakibat menurunkan

kualitasnya. Solusi atas masalah ini adalah dengan menambah jumlah mesin

cetak pakan ikan, sehingga bila yang satu rusak, dapat di pakai yang satunya lagi.

Kemampuan modal atau akses mendapatkan modal sebenarnya memungkinkan

CV. BAS untuk melakukan penambahan mesin cetak pakan ikan, namun hal itu

dipandang belum layak dilakukan karena harus seiring dengan program

peningkatan kapasitas produksi, padahal peningkatan kapasitas produksi sulit

dilakukan karena masih kecilnya volume penjualan dan belum stabilnya pasokan

bahan baku pakan ikan.

Nampak CV. BAS mengalami dilema dalam mengembangkan bisnisnya.

Uraian permasalahan di atas menunjukkan bahwa strategi operasi yang dijalankan

perusahaan belum tepat. Berangkat dari uraian di atas, permasalahan penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana formulasi bahan baku pakan ikan yang berkualitas berbasis produk

sampingan perikanan tangkap dan agroindustri agar biaya minimal ?

2. Bagaimana strategi operasi untuk meningkatkan daya saing produk ?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan :

1. Rumusan formulasi bahan baku pakan ikan yang berkualitas - berbasis produk

sampingan perikanan tangkap dan agroindustri – agar biaya minimal.

2. Rumusan strategi operasi untuk meningkatkan daya saing produk.

Kegunaan Penelitian

1. Bagi Pengusaha, secara umum sebagai pertimbangan dalam mengevaluasi dan

mengembangkan strategi operasi perusahaan, dan secara khusus mengevaluasi

kombinasi bahan baku pakan ikan yang berkualitas - berbasis produk

sampingan perikanan tangkap dan agroindustri – agar biaya minimal sebagai

upaya peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan keunggulan

perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

2. Secara akademis, memperkaya khasanah riset tentang manajemen strategi

operasi.

Ruang Lingkup Penelitian

1. Secara umum penelitian ini membahas bidang operasi CV. BAS.

2. Secara khusus penelitian ini membahas pengelolaan bahan baku CV. BAS

yang berbasis produk sampingan perikanan tangkap dan agroindustri.

3. Alat análisis yang dipakai adalah Linear Programming, Analisis SWOT, dan

Analytichal Hierarchie Process.

Page 20: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

7

2 TINJAUAN PUSTAKA

Industri Pakan Ikan

Industri pakan ikan yang mampu menghasilkan produk standar dengan harga

murah memiliki peluang usaha yang sangat menguntungkan. Karena industri pakan

mempunyai peran yang sangat penting dalam budidaya perikanan darat yang dikelola

secara intensif mengingat tidak kurang dari 70 % total biaya produksi terserap oleh

pakan. Meskipun pertumbuhan industri pakan sangat pesat seiring dengan

permintaan komoditas ikan di pasar domestik dan luar negeri, ternyata bangun

industrinya dikuasai hanya oleh beberapa perusahaan besar antara lain Comfeed,

Phokphand, Sinta. Kelompok usaha tersebut saat ini mengusasi jaringan bahan

baku, prosesing dan pemasaran. Dengan telah dikuasainya jaringan tersebut

berdampak langsung pada trend elastisitas harga yang tidak menguntungkan bagi

petani. (Srihati dan Sukirno 2003)

Mengacu kepada temuan Srihati dan Sukirno (2003), sebagian besar biaya

produksi usaha pakan ikan digunakan untuk pengadaan bahan baku yang

mencapai 87 % dan 52 % dari biaya bahan baku terserap oleh tepung ikan atau

biaya tepung ikan memiliki porsi sebesar 45 % dari total biaya produksi. Biaya

kacang kedelai sebagai sumber protein pakan ikan lainnya juga cukup tinggi,

yakni memcapai 17 % dari total biaya produksi.

Menurut Handajani dan Widodo (2010) salah satu kelemahan penyusunan

pakan ikan selama ini adalah kurang mengoptimalkan potensi pakan lokal.

Umumnya sebagain bahan pakan terutama sumber protein masih impor seperti

bungkil kedelai dan tepung ikan. Akibatnya harga bahan pakan tersebut relative

mahal. Alasan yang umum dipakai untuk pembenaran impor adalah belum adanya

bahan pakan tersebut di daerah lokal dan/atau standarisasi kualitas bahan pakan

yang relative stabil. Sementara potensi bahan pakan lokal sampai saat ini belum

tergarap dengan baik.

Untuk memilih bahan baku perlu memperhatikan yaitu persyaratan teknis

dan persyaratan sosial ekonomis. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan

dalam memilih bahan baku untuk pembuatan pakan buatan adalah : mempunyai

nilai gizi tinggi, tidak mengandung racun, sesuai dengan kebiasaan makan ikan,

bahan baku yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan makan ikan

di alam, hal ini dapat meningkatkan selera makan dan daya cerna ikan. Seperti

diketahui bahwa berdasarkan kebiasaan makannya jenis pakan dapat

dikelompokkan menjadi tiga yaitu herbivor, omnivor dan karnivor. Sedangkan

persyaratan sosial ekonomis yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan baku

untuk pembuatan pakan buatan adalah mudah diperoleh mudah diolah harganya

relatif murah bukan merupakan makanan pokok manusia, sehingga tidak

merupakan saingan dan sedapat mungkin memanfaatkan limbah industri pertanian

(Gusrina, 2008).

Melengkapi dua persyaratan tersebut, Handajani dan Widodo (2010),

menyatakan bahwa setiap kali menyusun pakan selalu harus memperhatikan tiga

faktor utama yang akan mempengaruhi pemilihan bahan pakan dalam rangka

menjaga kualitas dan kuantitas pakan tersebut. Ketiga hal tersebut adalah : (1)

Page 21: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

8

harga bahan pakan penyusun pakan ikan (2) ketersediaan bahan pakan dan (3)

kebutuhan zat makanan ikan.

Menurut Murtidjo (2007), sebelum dilakukan pengolahan pakan ikan,

perlu dilakukan analisis nutrisi makanan ikan meliputi : (1) Dasar penyusunan

makanan ikan, (2) Daftar Analisis Bahan Makanan Ikan, (3) Pedoman Batas

Penggunaan Bahan Makanan Ikan, (4) Spesifikasi Nutrisi Makanan Ikan, (5)

Metode Penyusunan Pakan Ikan. Penggunaan daftar analisis bahan pakan ikan

diperlukan sebagai acuan agar pakan yang dibuat memenuhi kandungan nutrisi

yang dibutuhkan ikan. Namun demikian, menurut Sukria dan Krisnan

(2009),hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan aspek nutrisi maupun

teknologi pengolahannya masih berkutat pada skala penelitian atau skala lapangan

yang terbatas, maka kecukupan nutrisi tidak bisa hanya didasarkan pada informasi

sekunder. Pengusaha pakan ikan perlu melakukan pengukuran kandungan nutrisi

terhadap bahan pakan dan produk jadinya.

Batasan penggunaan masing-masing bahan pakan biasanya didasarkan pada

alasan teknis dan ekonomi. Secara teknis penggunaan masing-masing bahan

pakan memerlukan batasan minimal atau maksimal untuk memperoleh performa

pakan yang optimal. Misalnya kandungan lemak yang terlalu tinggi menyebabkan

pakan cepat tengik, atau kandungan serat yang tinggi menyebabkan pakan mudah

hancur. Secara ekonomi, penggunaan bahan pakan harus mempertimbangkan

harganya sehingga diperoleh kombinasi bahan pakan dengan harga minimal.

Produk pakan ikan yang dihasilkan harus memiliki kandungan nutrisi

sesuai kebutuhan ikan. Pellet yang baik memiliki kadar air maksimal 10 %

kandungan abu dan serat kasar maksimal 5 % Sedangkan kandungan protein,

lemak,dan karbohidrat tergantung pada susunan bahan bakunya. Sebagai patokan

untuk pellet pakan ikan sebaiknya kadar proteinnya lebih dari 25%, lemak 5% -

7%, dan karbohidrat 16% - 18%. (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2011).

Produk Sampingan Perikanan Tangkap dan Agroindustri

Produk Sampingan merupakan produk yang dihasilkan dalam joint

production namun produk tersebut relative harganya atau nilainya atau

kuantitasnya lebih rendah dibanding yang lain (Halim, 2007). Selanjutnya Carter

dan Milton (2009) menjelaskan bahwa produk sampingan dapat diklasifikasikan

menjadi dua kelompok menurut kondisi dapat dipasarkannya produk tersebut pada

titik pisah batas yaitu produk sampingan yang dijual dalam bentuk asal (tanpa

diproses lebih lanjut) dan produk sampingan yang membutuhkan proses lebih

lanjut agar produk tersebut dapat dijual.

Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan

dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya, mulai dari praproduksi,

produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu

sistem bisnis perikanan, (Undang-Undang Nomor. 45 Tahun 2009 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor. 31 Tahun 2004 tentang perikanan.).

Selanjutnya, di dalam Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa perikanan

tangkap adalah kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan atau pengumpulan

binatang dan tanaman air, baik di laut maupun di perairan umum secara bebas.

Page 22: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

9

Kegiatan ini dibedakan dengan perikanan budidaya, dimana pada perikanan

tangkap, binatang atau tanaman air masih belum merupakan milik seseorang

sebelum binatang atau tanaman air tersebut ditangkap atau dikumpulkan

sedangkan pada perikanan budidaya, komoditas tersebut telah merupakan milik

seseorang atau kelompok yang melakukan budidaya tersebut.

Aktivitas perikanan tangkap menghasilkan produk sampingan yang terdiri

dari hasil tangkapan sampingan, ikan yang tak layak konsumsi, dan ikan tidak

utuh atau terpotong. Hasil Tangkap Sampingan (HTS) atau bycatch diartikan

sebagai ikan hasil tangkapan non target pada suatu perikanan tangkap tertentu

(Pauly, 1984; Alverson et.al, 1994 dalam Widodo et.al, 2010). Lebih lanjut

Widodo, et.al (2010) menjelaskan bahwa ikan non target dapat berupa bukan

spesies tujuan atau jenis ikan target tapi ukurannya di bawah standar yang

diinginkan yaitu berupa ikan yuwana atau ikan muda. Menurut Faubiany (2008),

ikan yang tidak layak konsumsi dan ikan yang terpotong dikarenakan buruknya

sanitasi dan penanganan pasca penangkapan.

Pengertian Agroindustri pertama kali dijelaskan oleh Austin (1981),

An agroindustri is an enterprise that processes agricultural raw material,

including ground and tree crops as well as livestock. The degree of processing

can vary tremendously, ranging from the cleaning, mixing, and chemical

alteration theat create a textured vegetable food.

Secara lebih detail, Anonim, 1983 dalam Mangunwidjaya dan Sailah

(2005), agroindustri didefinisikan sebagai kegiatan yang memanfaatkan hasil

pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa

untuk kegiatan tersebut. Agroindustri dengan demikian mencakuo Industri

Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP), Industri Peralatann dan Mesin Pertanian

(IPMP), dan Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP). IPHP meliputi IPHP tanaman

pangan, tanaman perkebunan, hasil hutan, perikanan, dan peternakan.

Agroindustri khususnya industri pengolahan hasil pertanian menghasilkan

produk sampingan. Produk sampingan yang dihasilkan dalam agroindustri dapat

dilihat pada Pohon Industri yang disusun oleh LIPI. Dedak adalah produk

sampingan dari penggilingan padi, kelapa, kelapa sawit, dan kedelai ketika diolah

menghasilkan produk sampingan berupa bungkil.

Minimasi Biaya Bahan Baku

Untuk menghasilkan barang dan jasa, semua jenis organisasi menjalankan

tiga fungsi. Fungsi-fungsi ini merupakan hal penting, bukan hanya untuk proses

produksi, tetapi juga demi kelangsungan hidup sebuah organisasi. Fungsi-fungsi

ini adalah sebagai berikut : (1). Pemasaran yang menghasilkan permintaan,

paling tidak, menerima pemesanan untuk esbuah barang atau jasa (tidak akan ada

aktivitas jika tidak ada penjualan). (2) Produksi/Operasi yang menghasilkan

produk, dan (3) Keuangan/Akuntansi yang mengawasi sehat tidaknya sebuah

organisasi, membayar tagihan, dan mengumpulkan uang (Heizer dan Render

2009). Fungsi operasional diperlukan untuk merangkai aktifitas yang menciptakan

nilai produk berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input

menjadi output secara optimal.

Page 23: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

10

Lebih lanjut Heizer dan Render (2009), menjelaskan bahwa banyak

keputusan manajemen operasi berkaitan dengan usaha menggunakan sumber daya

organisasi dengan cara yang paling efektif. Sumber daya biasanya meliputi

permesinan, suatu teknik matematis yang dirancang untuk membantu para

manajer operasi dalam merencanakan dan membuat keputusan yang diperlukan

untuk mengalokasikan sumber daya. Salah satu contoh penerapan program linier

yang berhasil adalah pemilihan bauran komposisi makanan untuk menghasilkan

kombinasi makanan

Berdasarkan temuan Srihati dan Sukirno (2003), sebagian besar biaya

produksi usaha pakan ikan digunakan untuk pengadaan bahan baku yang

mencapai 87 persen dan selanjutnya 52 persen dari biaya bahan baku terserap oleh

tepung ikan, maka minimasi biaya bahan baku pakan ikan penting untuk

dilakukan melalui pengaturan komposisi bahan baku penyusun pakan ikan.

Program Linier (Linier Programing) merupakan salah satu teknik riset

operasional (Operation Research) yang digunakan paling luas dan diketahui baik.

Ia merupakan metode matematika dalam mengalokasikan sumberdaya untuk

mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau

meminimumkan biaya. Program linier banyak diterapkan dalam membantu

menyelesaikan masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain (Mulyono

2007). Program linier adalah suatu cara penyelesaian persoalan pengalokasian

sumber daya yang terbatas di antara beberapa alternatif solusi, dengan cara yang

mungkin dilakukan, untuk mencapai hasil yang optimal atau hasil yang terbaik.

Menurut Heizer dan Render (2009), semua persoalan Program Linier (PL)

mempunyai empat sifat umum, yaitu :

1. Persoalan PL bertujuan memaksimalkan atau meminimalkan kuantitas (pada

umumnya berupa keuntungan atau biaya). Sifat umum ini disebut fungsi

tujuan (objective function) dari suatu persoalan PL. Pada umumnya, tujuan

utama suatu perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan pada jangka

panjang. Dalam kasus sistem distribusi suatu perusahaan angkutan atau

penerbangan, tujuan pada umumnya berupa meminimalkan biaya.

2. Adanya batasan (constraints) atau kendala yang membatasi tingkat sampai di

mana sasaran dapat dicapai. Sebagai contoh, keputusan untuk memproduksi

banyaknya unit dari setiap produk pada suatu lini produk perusahaan dibatasi

oleh tenaga kerja dan permesinan yang tersedia. Oleh karena itu, untuk

memaksimalkan atau meminimalkan suatu kuantitas (fungsi tujuan)

bergantung pada sumber daya yang jumlahnya terbatas (batasan).

3. Harus ada beberapa alternatif tindakan yang dapat diambil. Sebagai contoh,

jika suatu perusahaan menghasilkan tiga produk yang berbeda, manajemen

dapat menggunakan PL untuk memutuskan bagaimana cara mengalokasikan

sumber dayanya yang terbatas (tenaga kerja, permesinan, dan seterusnya). Jika

tidak ada alternatif yang dapat diambil, maka PL tidak diperlukan.

4. Tujuan dan batasan dalam permasalahan pemrograman linier harus dinyatakan

dalam pertidaksamaan atau persamaan linier. Programa Linier memiliki

model matematis yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu fungsi tujuan

dan fungsi kendala. Selain itu ditambah dengan batasan berupa syarat non-

negatif.

Page 24: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

11

Strategi Operasi

Keunggulan bersaing merupakan dasar bagaimana perusahaan mampu

menciptakan nilai untuk pembeli yang melebihi cost yang dikeluarkan perusahaan

untuk penciptaan nilai tersebut (Porter 1985). Nilai merupakan apa yang

diinginkan oleh pembeli yang mempunyai keinginan untuk membayar, aliran

penciptaan nilai yang superior yaitu bagaimana perusahaan menawarkan harga

yang lebih rendah dari pesaingnya untuk mendapatkan manfaat yang sama atau

memberikan manfaat yang unik dengan harga yang lebih tinggi. Dua dasar

keunggulan bersaing ini adalah adanya cost leadership dan differentiation.

Menurut Porter (1985) ada 5 kekuatan yang mempengaruhi persaingan

dalam suatu industri: (1) ancaman masuknya pendatang baru, (2) kekuatan tawar

menawar pemasok, (3) kekuatan tawar menawar pembeli, (4) Ancaman produk

substitusi, dan (5) persaingan dalam industri. Untuk menyusun rancangan strategi

yang baik dan agar dapat menduduki posisi yang kompetitif dalam industrinya

maka perusahaan harus dapat meminimumkan dampak kelima kekuatan tersebut.

Situasi persaingan dalam suatu industri ditunjukkan Gambar 2.

Gambar 2 Element-element struktur industri (Porter 1985)

Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan

intensitas persaingan dan kemampulabaan dalam industri. Kekuatan persaingan

akan menjadi dasar bagi penyusun strategi dalam perumusan strategi perusahaan

yang tujuannya adalah agar perusahaan mendapatkan posisi dalam industri yang

membuat mereka survive. Menurut Grant (1999) strategi memiliki 3 tingkat, yaitu

strategi korporasi, strategi bisnis, dan strategi fungsional. Salah satu strategi yang

berada pada strategi fungsional adalah strategi produksi atau operasi. Selanjutnya

New Entrants

BuyersSuppliers

Substitutes

Industry

Competitors

Intensity

of Rivalry

Threat of

Substitutes

Threat of

New Entrants

Bargaining Power

of Suppliers

Bargaining Power

of Buyers

Determinants of Buyer Power

Bargaining Leverage

• Buyer concentration vs.

firm concentration

• Buyer volume

• Buyer switching costs

relative to firm

switching costs

• Buyer information

• Ability to backward

integrate

• Substitute products

• Pull-through

Price Sensitivity

• Price/total purchases

• Product differences

• Brand identity

• Impact on quality/

performance

• Buyer profits

• Decision maker’s

incentivesDeterminants of Substitution Threat

• Relative price performance of substitutes

• Switching costs

• Buyer propensity to substitute

Rivalry Determinants

• Industry growth

• Fixed (or storage) costs / value added

• Intermittent overcapacity

• Product differences

• Brand identity

• Switching costs

• Concentration and balance

• Informational complexity

• Diversity of competitors

• Corporate stakes

• Exit barriers

Entry Barriers

• Economies of scale

• Proprietary product differences

• Brand identity

• Switching costs

• Capital requirements

• Access to distribution

• Absolute cost advantages

Proprietary learning curve

Access to necessary inputs

Proprietary low-cost product design

• Government policy

• Expected retaliation

Determinants of Supplier Power

• Differentiation of inputs

• Switching costs of suppliers and firms in the industry

• Presence of substitute inputs

• Supplier concentration

• Importance of volume to supplier

• Cost relative to total purchases in the industry

• Impact of inputs on cost or differentiation

• Threat of forward integration relative to threat of

backward integration by firms in the industry

Page 25: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

12

menurut Slack and Lewis (2011) dalam James (2011) strategi operasi adalah pola

total keputusan yang membentuk kapabilitas jangka panjang dari setiap jenis

usaha dan kontribusi mereka terhadap strategi keseluruhan, melalui rekonsiliasi

kebutuhan pasar dan sumber daya operasi.

Strategi operasi memerlukan manajemen sebagaimana strategi korporasi

dan strategi bisnis. Wheelen dan Hunger (2010) menjelaskan bahwa manajemen

strategik merupakan serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang

menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang. Manajemen strategik

mencakup scanning lingkungan (eksternal dan internal), formulasi strategi baik

bersifat jangka pendek atau panjang, evaluasi dan kontrol. Setiap organisasi harus

menggunakan konsep dan teknik manajemen strategis dalam lingkungan industri

yang dijalankannya dengan pendekatan proaktif dalam menghadapi berbagai

peristiwa.

Menurut Gaspersz (2005), perencanaan strategic manufacturing lebih

sering berhubungan dengan isu-isu internal dari pada isu-isu eksternal.

Bagimanapun juga, isu eksternal paling penting yang perlu dipertimbangkan

dalam strategi manufacturing adalah isu-isu yang berkaitan dengan pemasok

(supplier issues) serta pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Selanjutnya menurut Ellitan dan Anatan (2008) beberapa peneliti

menyatakan bahwa strategi manufaktur mewakili prioritas kompetitif. Prioritas

kompetitif ini meliputi biaya(cost), kualitas (quality), fleksibilitas (flexibility), dan

pengiriman (delivery). Keempat dimensi strategi tersebut bukanlah strategi yang

saling meniadakan satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan yang terpadu

dan saling memperkuat. Strategi biaya adalah produksi dan distribusi sebuah

produk dengan biaya terendah dan sumber daya tersisa (waste resources) yang

minimum. Strategi ini mencerminkan prioritas perusahaan pada efisiensi biaya

agar mampu berkompetisi berbasis pada biaya. Strategi kualitas didefinisikan

sebagai aktivitas perusahaan untuk memproduksi produk yang sesuai dengan

spesifikasi atau memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi fleksibilitas

didefinisikan sebagai kemampuan untuk merespon perubahan cepat dalam produk,

jasa dan proses. Sedangkan strategi pengiriman didefinisikan sebagai keandalan

dalam memenuhi jadwal pengiriman yang diminta dan dijanjikan, atau kecepatan

dalam merespon pemesanan konsumen

Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi suatu

organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (Strengths) dan peluang (opportunites), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan

keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi,

dan kebijakan organisasi. Dengan demikian, perencana strategis harus

menganalisis faktor-faktor strategis organisasi dalam kondisi yang ada saat ini

yang disebut dengan analisis situasi (Rangkuti 2008).

Page 26: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

13

David (2011) menjelaskan bahwa matriks SWOT adalah sebuah alat

pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat

strategi sebagai berikut:

a. Strategi SO (Strenghts-Opportunities), yaitu strategi yang menggunakan

kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang.

b. Strategi ST (Strenghts-Threats) merupakan strategi yang menggunakan

kekuatan untuk menghindari dan mengatasi ancaman.

c. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) sebagai strategi yang menggunakan

peluang yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan.

d. Strategi WT (Weaknesses-Threats) adalah strategi untuk meminimumkan

kelemahan dan menghindari ancaman.

Analisis Hirarki Proses

Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu teknik yang

digunakan dalam pengambilan suatu keputusan pada sebuah hirarki fungsional

dengan imput utamanya adalah persepsi manusia. Dalam mempergunakan prinsip

ini, AHP memasukkan baik aspek kualitatif maupun kuantitatif pikiran

manusia,aspek kualitatif untuk mendefenisikan persoalan dan hirarkinya

sedangkan aspek kuantitatif untuk mengekspresikan penilaian dan preferensi

secara ringkas dan padat. (Saaty 1993)

Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang

tidak terstruktur, strategis, dan dinamik menjadi sebuah bagian-bagian dan tertata

dalam suatu hierarki. Tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik,

secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut dan secara relatif

dibandingkan dengan variabel yang lain. Setelah itu, dari berbagai pertimbangan

kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas

tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut (Marimin dan

Maghfiroh 2010).

Lebih lanjut, Marimin dan Maghfiroh (2010) menjelaskan bahwa secara

grafis persoalan keputusan AHP dapat dikonstruksikan sebagai diagram bertingkat

(hierarki). AHP dimulai dengan goal atau sasaran lalu kriteria level pertama,

subkriteria dan akhirnya alternatif. Terdapat berbagai bentuk hierarki keputusan

yang disesuaikan dengan substansi dan persoalan yang hanya dapat diselesaikan

dengan AHP. Melalui AHP, pengguna dapat memberikan bobot relatif dari suatu

kriteria majemuk atau alternatif majemuk terhadap suatu kriteria. Bobot tersebut

diberikan dengan melakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons).

Selanjutnya, perbandingan berpasangan tersebut diubah menjadi suatu himpunan

bilangan yang merepresentasikan prioritas relatif dari setiap kriteria dan alternatif.

Beberapa keuntungan yang diperoleh bila memecahkan persoalan dan

mengambil keputusan dengan menggunakan AHP adalah (Saaty 1993) :

1. Kesatuan : AHP memberikan satu model tunggal yang mudah dimengerti,

luwes untuk aneka ragam persoalan tidak terstruktur

2. Kompleksitas : AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan

berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks

3. Saling ketergantungan : AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen-

elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linear

Page 27: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

14

4. Penyusunan hierarki : AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk

memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan

dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat

5. Pengukuran : AHP member suatu skala untuk mengukur hal-hal dan terwujud

suatu metode untuk menetapkan prioritas

6. Konsistensi : AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan

yang digunakan untuk menetapkan berbagai prioritas

7. Sintesis : AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan

setiap alternatif

8. Tawar menawar : AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari

berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi memilih alternatif

terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka

9. Penilaian dan consensus : AHP tidak memaksakan konsensus, tetapi

mensistensiskan suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang

berbeda

10. Pengulangan proses : AHP memungkinkan organisasi memperhalus definisi

mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian

mereka melalui pengulangan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang strategi operasi yang dikaitkan dengan

optimasi/minimasi/maksimasi dengan alat analisis seperti program linier, SWOT,

dan AHP telah banyak dilakukan. Penelitian yang dilakukan ini memiliki

persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu bila dilihat dari sisi ranah

penelitian maupun alat analisis yang digunakan. Bila ranah penelitian dibedakan

berdasarkan level atau cakupan bisnis, yaitu unit bisnis atau sub unit

operasi/produksi, dan ranah riset dibedakan menjadi strategi dan

optimasi/minimasi/maksimasi, serta alat analisis mencakup programa linier,

SWOT, dan AHP, maka posisi penelitian ini terhadap penelitian yang lalu dapat

dilihat pada Tabel 3.

Abbas, BS, Herman RT, dan Shinta (2008) melakukan penelitian dengan

judul : Analisis Produksi Menggunakan Model Optimasi Linear Programming

Pada PT. MAST. Penelitian dengan fokus aktivitas produksi ini dilakukan untuk

menentukan jumlah produksi ban yang optimsl agar keuntungan maksimal dan

mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah produksi yang optimal tersebut.

Data-data seperti data umum produk, data kebutuhan bahan baku, data produksi

dan penjualan, data harga produk, data bahan baku, data siklus waktu kerja, data

upah tenaga kerja di analisis program linier. Hasilnya adalah kombinasi produksi

yang dihasilkan oleh program linier memberikan keuntungan yang lebih besar dan

faktor-faktor yang mempengaruhi optimasi produksi adalah kapasitas bahan baku,

jam kerja mesin dan tenaga kerja, kapasistas produksi, jumlah hari kerja/bulan.

Purba (2010), melakukan riset “Optimasi Usaha Pengolahan Ikan (UPI)

Skala Menengah di Kabupaten Sukabumi”. Data diolah dan dianalisis dengan

analisis kelayakan usaha, penetapan critical control point, dan optimasi unit

pengolahan ikan. Hasilnya adalah UPI skala menengah layak untuk di

kembangkan karena nilai RC ratio lebih dari satu, payback periode relatif singkat,

kinerja keungannya baik dan bankable. Hasil analisis optimasi dengan program

Page 28: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

15

linier menunjukkan bahwa UPI skala menengah di Sukabumi yang dapat

dikembangkan sebanyak 41 unit, terdiri dari UPI ikan asin sebanyak 8 unit, UPI

pindang ikan besar sebanyak 4 unit, UPI pindang ikan kecil sebanyak 2 unit, UPI

bakso ikan sebanyak 3 unitUPI abon ikan sebanyak 22 unit, dan UPI kerupuk kulit

sebanyak 2 unit

Tabel 3 Perbandingan ranah dan alat analisis penelitian terdahulu dan penelitian

yang diilaksanakan

Judul dan Tahun Penelitian

Ranah Alat Analisis Unit

Bisnis

Sub unit

Operasi

Strategi Optimasi/

Maksimasi

/Minimasi

Programa

Linier

SWOT AHP Lainnya

Analisis Produksi Mengguna-

kan Optimasi Linear

Programming pada PT MAST,

2008

√ √ √

Optimasi Usaha Pengolahan

Ikan Skala Menengah di

Kabupaten Sukabumi Jabar,

2010

√ √ √ √

Kajian Optimasi Produksi dan

Strategi Pengembangan Usaha

Produk Fish Jelly (Studi Kasus

Pada PT “XP” di Jakarta), 2010

√ √ √ √ √ √ √

Strategi Operasional untuk

Meningkatkan Pendapatan dan

Nilai Tambah Usaha Dodol

Buah Studi Kasus : PD “X”

Kabupaten Garut Jawa Barat.

2011

√ √ √ √

Analysis of Indonesia

Agroindustry Competitiveness

in Nanotechnology Develop-

ment Perspective Using SWOT-

AHP Method.2011

√ √ √ √

Penelitian yang akan

dilaksanakan

√ √ √ √ √ √

Bastaman (2009) meneliti dengan judul “Strategi Operasional untuk

Meningkatkan Pendapatan dan Nilai Tambah Usaha Dodol Buah pada PD “X” di

Garut”. Analisis data meliputi analisis pendapatan, analisis fungsi produksi,

analisis nilai tambah, dan analisis SWOT. Hasilnya adalah bisnis yang

dijalankankan perusahaan telah efisien, dengan rata-rata nilai tambah sebesar

19.75 5, rata-rata imbalan untuk pemilik sebesar 65.84 % dan rata-rata imbalan

untuk tenaga kerja sebesar 34.16 %, penggunaan semua faktor produksi

berpengaruh nyata dan positif. Berdasarkan matriks IE perusahaan berada pada

kwadran II (grow and build) sehingga perlu menerapkan strategi intensif melalui

pemeliharaan mutu produk. Peningkatan kemampuan produksi, pengembangan

skala usaha, dan peningkatan ketersediaan bahan baku. Berdasarkan analisis

SWOT, strategi yang dapat dijalankan perusahaan adalah mempertahankan harga

produk, yang komperitif, membuka distributor/agen baru di tempat strategis,

promosi efisien dan efektif, meningkatkan kinerja pemasaran, meningkatkan dan

mempertahankan mutu produk, memperluas dan mempertahankan pasar yang

Page 29: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

16

sudah diraih, mempertahankan harga jual produk di pasaran, dan memperbaiki

saluran distribusi.

Ismarsudi (2010) melakukan riset tentang optimasi produksi dan strategi

pengembangan usaha pada PT “XP” di Jakarta. Fokus riset pada produk fish

jelly ini menggunakan sejumlah alat analisis, yaitu Metode Perbandingan

Eksponensial untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan

kriteria jamak, Linier Programming untuk mengalokasikan sumberdaya guna

mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan dan

meminimumkan biaya, dan Analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor-faktor

dan strategi yang menggambarkan kecocokan di antara mereka. Hasil yang

didapat dalam penelitian ini adalah pertama, berdasarkan analisis MPE, peringkat

produk berturut-turut adalah sebagai berikut : fish finger, bakso ikan, kakinaga,

sosis ikan, dan otak-otak ikan. Kedua hasil program linier terhadap dua produk

unggulan, fish finger memberikan keuntungan sebesar Rp.31.800,00 / kg dengan

kombinasi produk yang efisien untuk masing-masing sebanyak 25 % dan 75 %.

Ketiga hasil evaluasi faktor eksternal dan internal mengGambarkan perusahaan

dalam posisi agresif. Selanjutnya hasil analisis SWOT diperoleh gabungan

kekuatan dan peluang sehingga memperoleh kwadran S-O (Strength-Opportunity)

yang menyatakan bahwa menjaga hubungan baik dan kepercayaan dengan relasi

yang sudah terjalin harus dijaga dan ditingkatkan. Pengembangan usaha dengan

meningkatkan jumlah produksi dengan teknik baru untuk memperoleh

peningkatan kuantutas dan kualitas mutu produk yang dapat bersaing. Dengan

demikian penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi

ke depan, integraso horizontal, diversifikasi konglomerat, diversifikasi horizontal,

atau kombinasi semuanya bisa layak digunakan, tergantung kondisi spesifik yang

dihadapi perusahaan.

Rochman et al (2011), melakukan penelitian dengan menggunakan analisis

SWOT dan AHP untuk menentukan strategi. Penelitian dengan judul Analysis of

Indonesia Agroindustry Competitiveness in Nanotechnology Development

Perspective Using SWOT-AHP Method dilakukan pada lima agroindustri yang

dianggap potensial untuk mengembangkan nanoteknologi di Indonesia. Analisis

SWOT-AHP dilakukan untuk menentukan posisi keunggulan bersaing masing-

masing industri. Faktor internal yang didominasi oleh pengembangan master

teknologi dan ketersediaan bahan baku serta energi memiliki nilai signifikansi

yang lebih besar dibandingkan faktor eksternal yaitu dampak ekonomi bagi

industri seperti peningkatan nilai tambah produk-produk yang menggunakan

nanoteknologi serta peningkatan jangkauan pasar. Hasil studi ini dapat digunakan

sebagai referensi bagi stakeholders terkait untuk memformulasikan strategi dalam

rangka peningkatan agroindustri nasional melalui pengembangan nanoteknologi.

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat menguatkan dan

menambah khasanah kajian strategi operasi. Bila umumnya strategi operasi

didasarkan pada data kualitatif, misalnya dengan analisis swot, maka analisis swot

dalam penelitian ini didukung data kuantitatif yang menggunakan analisis

program linier.

Page 30: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

17

3 METODE PENELITIAN

Kerangka Konsep Penelitian

CV. Babelan Agro Sejahtera adalah industri kecil pakan ikan yang harus

bersaing dengan perusahaan besar dalam memasarkan produknya. CV. BAS

berupaya mewujudkan daya saingnya dengan memproduksi pakan dengan kualitas

standar dan harga produk yang lebih murah. Untuk mewujudkannya CV. BAS

berupaya menekan biaya operasional, terutama biaya bahan baku. Upaya yang

dilakukan CV. BAS adalah mencari bahan baku pakan ikan berkulitas dan murah

berbasis produk sampingan perikanan tangkap dan agroindustri. Riset ini untuk

merumuskan kombinasi bahan baku pakan ikan yang berkualitas berbasis produk

sampingan perikanan tangkap dan agroindustri, minimasi biaya bahan baku, dan

merumuskan strategi operasi untuk meningkatkan daya saing produk. Kerangka

pemikiran penelitian dimuat pada Gambar 3.

Gambar 3 Kerangka Konsep Penelitian

DESKRIPSI

PERUSAHAAN

LINGKUNGAN

EKSTERNAL

MATRIKS IFE

ANALISIS MINIMASI

BIAYA BAHAN BAKU PAKAN IKAN

RUMUSAN ALTERNATIF KOMBINASI BAHAN

BAKU PAKAN IKAN

IDENTIFIKASI FAKTOR

EKSTERNAL

BIDANG OPERASI

RUMUSAN PENGEMBANGAN

STRATEGI OPERASI

PERUSAHAAN

MATRIKS SWOT

A H P

LINGKUNGAN

INTERNAL

IDENTIFIKASI

FAKTOR INTERNAL

BIDANG OPERASI

MATRIKS EFE

Page 31: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

18

Tahapan awal adalah mengevaluasi kombinasi bahan baku pakan ikan

berbasis produk sampingan perikanan tangkap dan agroindustri, untuk minimasi

biaya bahan baku dengan tetap memperhatikan kualitas. Analisis ini

menggunakan programa linier, yakni metode simpleks

Tahapan selanjutnya adalah melakukan identifikasi faktor-faktor internal

dan eksternal yang terkait dengan operasional CV. BAS. Hasil ini digabungkan

dengan tahapan awal dijadikan acuan untuk melakukan analisis SWOT untuk

merumuskan strategi operasi CV. BAS. Analisis SWOT dilakukan dengan

diskusi mendalam dengan pengelola yang sekaligus pemilik perusahaan.

Tahapan terakhir adalah menentukan prioritas strategi dengan AHP yang

melibatkan pengelola perusahaan dan sejumlah responden ahli agribisnis atau

agroindustri. Penentuan prioritas strategi didasarkan pada kriteria strategi operasi

meliputi biaya, mutu, fleksibilitas, dan pengiriman.

Obyek dan Lokasi Penelitian

Obyek penelitian ini adalah manajemen operasional CV. Babelan Agro

Sejahtera (CV. BAS) yang berlokasi di Kampung Kedaung Desa Kedung Jaya

Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. Selain mengamati aktivitas operasional

dan mewawancarai pengelola perusahaan, penelitian ini juga memerlukan

wawancara mendalam dan terstruktur dengan responden ahli terdiri dari pengelola

dan responden ahli agribisnis dan agroindustri untuk mengisi kuisioner AHP.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data meliputi data primer dan data sekunder untuk menyusun profil

perusahaan, deskripsi lingkungan internal dan eksternal, kebutuhan dan harga

bahan baku, data-data mengenai faktor produksi, data mengenai asset dan omset

perusahaan. Jenis, sumber, dan cara pengumpulan data terdapat pada Tabel 4.

berikut ini.

Tabel 4 Jenis, sumber, dan cara pengumpulan data No Jenis Data Sumber Data Cara Pengumpulan Data

1. Profil Perusahaan CV. BAS (Data Sekunder

dan Primer)

Wawancara, penelusuran laporan,

dan pengamatan

2. Aset dan Omset CV. BAS (Data Sekunder

dan Primer)

Wawancara, penelusuran laporan,

dan pengamatan

3. Identifikasi Lingkungan

Internal dan Eksteral

CV. BAS (Data Sekunder

dan Primer)

Wawancara, penelusuran laporan,

dan pengamatan

4. Kebutuhan Bahan Baku CV. BAS (Data Sekunder

dan Primer)

Wawancara, penelusuran laporan,

dan pengamatan

5. Prioritas Strategi

pengembangan Operasi

Pengelola dan Responden

Ahli

Wawancara dan Pengisian kuesioner

Page 32: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

19

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara berikut :

a. Studi kepustakaan dilakukan terhadap buku, dan laporan hasil kajian yang

relevan dengan masalah yang diteliti.

b. Penelusuran Data Sekunder, yakni catatan dan laporan perusahaan meliputi

data-data yang telah dicatat atau menjadi laporan perusahaan meliputi jenis-

jenis data sebagaimana tertera pada Tabel 2 di atas.

c. Wawancara, baik wawancara biasa maupun wawancara mendalam (Indepth

interview) dilaksanakan dengan pengelola perusahaan untuk mendapatlan

data-data sebagaimana diuraikan pada Tabel 2 di atas.

d. Pengamatan, untuk mengamati aktivitas operasional CV. BAS dalam

melakukan produksi pakan ikan.

e. Wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner kepada pengelola

perusahaan dan responden ahli agribisnis atau agroindustri. Wawancara

terstruktur ini dilakukan dalam kerangka AHP untuk penentuan prioritas

pengembangan strategi operasi CV. BAS.

Teknik Penentuan Responden

Penentuan responden AHP dilakukan secara sengaja (Purposive

Sampling), karena responden yang bersangkutan memiliki keahlian dan kompeten

di bidangnya. Responden yang dipilih adalah para ahli atau praktisi agribisnis

yang berasal dari internal perusahaan dan akademisi/konsultan. Responden AHP

dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 5 Pendidikan dan pekerjaan responden AHP No. Responden Pendidikan Aktivitas

1. Responden 1 S1 Agribisnis Pemilik dan Pengelola CV. BAS

2. Responden 2 S3 – Ekonomi

Sumberdaya Alam

Akademisi, Konsultan Agribisnis dan

Pengembangan Wilayah

3. Responden 3 S3 – Teknik Pertanian Akademisi, Pengurus KADIN Kabupaten

Bekasi

4. Responden 4 S2 – Manajemen Industri Akademisi, Wirausaha Agribisnis

5. Responden 5 S2 – Tekno Ekonomi Akademisi, Konsultan Manajemen Strategis

6. Responden 6 S2 – Manajemen

Agribisnis

Akademisi, Wirausaha Agribisnis.

Analisis Data

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan profil perusahaan,

lingkungan internal dan eksternal perusahaan berdasarkan wawancara,

pengamatan, dan data sekunder. Hasil analisis ini ditampilkan dalam bentuk

deskripsi yang dilenkapi dengan Tabel dan grafik.

Page 33: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

20

Metode Simpleks untuk Minimasi Biaya Bahan Baku Pakan Ikan

Model tersebut dapat ditulis dalarn bentuk standar sebagai berikut :

Fungsi Tujuan :

Maximize/Minimie Z = c1x1 + c2x2 + ……. + cnxn

Kendala :

a11x1 + a12x2 + ……. + a1nxn ≤ b1 atau > b1

a21x1 + a22x2 + ……. + a2nxn ≤ b2 atau > b2

:

am1x1 + am2x2 + …….+ amnxn ≤ bm atau > bm

x1, x2, ……………, Xn ≥ 0

Konstruksi metode simpleks yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Formulasi Persoalan

Tujuan : Minimasi Biaya

Variabel Keputusan : Jumlah beberapa bahan baku yang harus dibeli per

periode pembelian, seperti tepung ikan, tepung bulu

ayam, tepung susu, bungkil sawit, bungkil kelapa,

dedak, vitamin, dan sebagainya.

Kendala : Batas maksimal atau minimal kandungan nutrisi pakan

ikan meliputi protein, lemak, karbohidrat, kalori,

mineral, dan sebagainya.

2. Tabel Observasi

Hasil observasi bahan baku pakan ikan disusun dalam bentuk Tabel sebagai

berikut :

Tabel 6 Hasil observasi bahan baku pakan ikan Bahan Baku

(X)

Harga

(Rp/kg)

Kandungan Protein

(%)

Batas Maksimal/Minimal

Kandungan Bahan Pakan (%)

Bahan Baku 1 (X1) C1 a11 b2

Bahan Baku 2 (X2) C2 a12 b3

… … … …

Bahan Baku n (Xn) Cn a1n bn

Batas Maks/Min

Kandungan Protein

b1

3. Formulasi model matematis :

Tujuan :

Minimie Z = c1x1 + c2x2 + ……. + cnxn

Kendala :

a11x1 + a12x2 + ……. + a1nxn ≤ b1 atau > b1

a21x1 + a22x2 + ……. + a2nxn ≤ b2 atau > b2

:

am1x1 + am2x2 + …….+ amnxn ≤ bm atau > bm

x1, x2, ……………, Xn ≥ 0

Page 34: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

21

4. Evaluasi dan Perhitungan :

Evaluasi dilakukan dengan memeriksa kebenaran langkah 1-3 di atas. Bila sudah

benar, maka dilanjutkan perhitungan. Perhitungan dilakukan dengan

menggunakan software POMforWINDOWS dan Management Scientis

5. Rekomendasi

Hasil perhitungan didapat informasi komposisi bahan baku dan biaya produksi

berdasarkan persyaratan kandungan nutrisi. Dengan metode simpleks ini, dapat

disusun formulasi pakan ikan berdasarkan kualitas pakan yang dikehendaki agar

dapat menekan biaya pembelian bahan baku.

Analisis SWOT

Analisa data internal dan eksternal yang menjadi faktor kunci dan terkait

dengan manajemen operasi CV. BAS. Data tersebut dianalisis dengan matriks

IFE, EFE dan Matriks SWOT sebagai berikut :

1. Analisis faktor internal dan eksternal (IFE – EFE)

Menurut David (2011), matriks IFE dan EFE dikembangkan dalam 5

langkah :

1) Membuat daftar faktor-faktor eksternal dan internal utama sebagaimana yang

disebutkan dalam proses audit eksternal. Masukkan 10-20 faktor, termasuk

peluang dan ancaman, serta kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi

perusahaan dan industrinya.

2) Setiap faktor tersebut bobot berkisar 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat

penting). Bobot itu mengindikasikan nyatanya suatu faktor terhadap

keberhasilan perusahaan.

3) Memberilkan peringkat 1-4 pada setiap faktor eksternal dan internal utama

untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam

merespon faktor tersebut, di mana 4 = respon sangat bagus, 3 = respon di atas

rataan, 2 = respon rataan, 1 = respon di bawah rataan. Untuk peluang maupun

kekuatan diberi skor 3-4 dan untuk kelemahan maupun ancaman menerima

skor 1 dan 2.

4) Mengalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor

bobot.

5) Menjumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor

bobot total untuk organisasi.

Dalam matriks EFE, skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai

adalah 4,0 dan skor bobot terendah adalah 1,0. Rataan skor bobot adalah 2,5. Skor

bobot 4,0 megindikasikan bahwa sebuah organisasi merespon secara sangat baik

peluang dan ancaman yang ada di industrinya. Skor total 1,0 menandakan bahwa

strategi perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada atau

menghindari ancaman yang muncul.

Sedangkan dalam matrik IFE, skor bobot total di bawah 2,5 mencirikan

organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang nyata berada di atas

2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Model matriks EFE dan IFE

ditunjukkan pada Tabel 7.

Page 35: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

22

Tabel 7 Matriks IFE dan matriks EFE Faktor Internal

/Eksternal Utama

Bobot

(a)

Peringkat

(b)

Nilai Tertimbang

(a x b)

Kekuatan/Peluang

1. ............

2. .............

n. .............

Kelemahan/ Ancaman

1. ............

2. ............

n. ............

Total

2.Analisis Matriks Internal – Eksternal (IE)

Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut :

Skor Bobot Total IFE

Kuat

3.0-4.0

Sedang

2.0-2.99

Lemah

1.0-1.99

Sk

or

Bo

bo

t T

ota

l E

FE

4.0 3.0 2.0 1.0

Tinggi

3.0-4.0 3.0

I

II

III

Menengah

2.0-2.99 2.0 IV

V VI

Lemah

1.0-1.99 1.0 VII VIII IX

Implikasi Strategi : Sel I, II, IV : Tumbuh dan berkembang

Integrasi ke Belakang, Integrasi ke Depan, Integrasi Horizontal,

Penetrasi pasar, Pengembangan pasar, Pengembangan produk.

Sel III, V, VII : Menjaga dan Mempertahankan

Penetrasi pasar, Pengembangan produk

Sel VI, Sel VI, VIII, IX : Panen atau divestasi

Penciutan, Divestasi

Gambar 4 Matriks IE

Menurut David (2011), matrik didasarkan pada dua (2) dimensi kunci,

skor bobot IFE total pada sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Pada

sumbu x dari matriks IE, skor bobot IFE total 1,0-1,99 menunjukkan posisi

internal adalah lemah; skor 2,0-2,99 posisinya dianggap sedang; dan skor 3,0-4,0

adalah posisi kuat. Pada sumbu y, skor bobot EFE total 1,0-1,99 adalah posisi

rendah; skor 2,0-2,99 dianggap posisi sedang; dan skor 3,0-4,0 adalah posisi

tinggi.

3. Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal maka akan

diperoleh peluang dan ancaman sebagai faktor strategis eksternal serta kekuatan

Page 36: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

23

dan kelemahan sebagai faktor strategis internal. Setelah diketahui kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman untuk masing-masing faktor kemudian

dilakukan analisis SWOT.

Dalam mengembangkan alternatif strategi digunakan matriks SWOT untuk

membantu dalam melakukan pencocokkan antar kekuatan dan peluang (strategi

SO), kekuatan dan ancaman (strategi ST), peluang dan kelemahan (strategi WO)

serta kelemahan dan ancaman (strategi WT). Matriks SWOT dapat dilihat pada

Tabel 8. Tahapan yang dilakukan dalam menggunakan matriks SWOT adalah

sebagai berikut (David 2011):

a. membuat daftar peluang eksternal;

b. membuat daftar ancaman eksternal;

c. membuat daftar kekuatan internal;

d. membuat daftar kelemahan internal;

e. mencocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal serta melakukan

pencatatan terhadap hasil dalam kolom strategi SO;

f. mencocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal serta melakukan

pencatatan terhadap hasil dalam kolom strategi WO;

g. mencocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal serta melakukan

pencatatan terhadap hasil dalam kolom strategi ST; dan

h. mencocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal serta melakukan

pencatatan terhadap hasil dalam kolom strategi WT.

Tabel 8 Contoh matriks SWOT Faktor Internal

Faktor Eksternal

KEKUATAN (STRENGTH)

KELEMAHAN (WEAKNESS)

PELUANG

(OPPORTUNITIES)

Strategi S-O (Progresif)

Menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi W-O (Korektif)

Mengatasi kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

ANCAMAN (THREATS) Strategi S-T (Diversifikasi)

Menggunakan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi W-T (Defensif)

Mengatasi kelemahan untuk

menghindari ancaman

Sumber : David (2011)

Analisis Hirarki Proses (AHP)

Terdapat tiga (3) prinsip dalam memecahkan persoalan dengan analisis

logis eksplisit, yaitu penyusunan hirarki, penetapan prioritas dan konsistensi logis

(Marimin dan Maghfiroh 2010).

a. Penyusunan Hirarki dan Penilaian Setiap Level Hirarki

Penyusunan tersebut dimulai dari permasalahan yang kompleks yang diuraikan

menjadi unsur pokok, unsur pokok ini diuraikan lagi ke dalam bagian-

bagiannya lagi secara hirarki. Susunan hirarkinya terdiri dari goal, kriteria dan

alternatif. Nilai level hirarki dapat dilhat pada Tabel 8.

Page 37: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

24

Tabel 9 Nilai level hirarki Nilai Keterangan

1 Faktor Vertikal sama penting dengan Faktor Horizontal

3 Faktor Vertikal lebih penting dari Faktor Horizontal

5 Faktor Vertikal jelas lebih penting Faktor Horizontal

7 Faktor Vertikal sangat jelas lebih penting dari Faktor Horizontal

9 Faktor Vertikal mutlak lebih penting dari Faktor Horizontal

2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai unsur yang berdekatan

1/ (2-9) Kebalikan dari keterangan nila 2 – 9

Catatan : Penilaian dilakukan melalui perbandingan berpasangan, skala 1-9 adalah

skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat.

b. Penentuan Prioritas

Untuk setiap level hirarki, perlu dilakukan perbandingan berpasangan

(pairwise comparisons) untuk menentukan prioritas. Proses perbandingan

berpasangan dimulai pada puncak hirarki (goal) digunakan untuk melakukan

pembandingan yang pertama lalu dari level tepat di bawahnya (kriteria), ambil

unsur-unsur yang akan dibandingkan. Elemen disusun dalam sebuah matriks

perbandingan seperti pada Tabel 10. Dalam matrik ini, unsur K1 dalam kolom

vertikal dengan unsur K1, K2, K3 dalam baris horizontal dan seterusnya.

Tabel 10 Matriks perbandingan kriteria

Goal K1 K2 K3

K1

K2

K3

c. Konsistensi Logis

Konsistensi sampai batas tertentu dalam menetapkan prioritas sangat

diperlukan untuk memperoleh hasil-hasil yang sahih dalam dunia nyata. Nilai

rasio konsistensi harus 10% atau kurang, jika lebih dari 10%, maka

penilaiannya masih acak dan perlu diperbaiki.

Berikut ini adalah persamaan matematika yang digunakan untuk pengolahan

data AHP (Marimin dan Maghfiroh, 2010).

1. Penghitungan Bobot (Vektor) Prioritas

Vektor prioritas (VP) atau bobot (W) dari setiap elemen dalam satu level

hirarki terhadap elemen tertentu diatasnya dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

𝑉𝑃 = 𝑉𝐸

𝑉𝐸𝑛𝑖=1

Dimana: VE = vektor eigen = rata-rata geometrik satu baris metrik

𝑉𝐸 = 𝜋𝑗=1𝑛𝑛𝑎𝑖𝑗

2. Penghitungan Nilai Eigen ( atau VB)

𝜆𝑖 atau 𝑉𝐵𝑖 = 𝑉𝐴

𝑉𝑃

Dimana VA = vektor antara

VA = (𝑎𝑖𝑗 ) (VP)

Page 38: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

25

3. Penghitungan Nilai Eigen Maksimum (maks atau VBmaks)

𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑉𝐵𝑖𝑛𝑖=1

𝑛

4. Penghitungan Konsistensi (Ratio Consistency)

Tolak ukur konsistensi dinyatakan oleh nilai Indeks konsistensi (CI) dan

nisbah konsistensi (CR). Keduanya menyatakan konsistensi jawaban

responden yang berpengaruh pada kesahihan hasil. Nilai CI dan CR tidak

seragam dipengaruhi oleh responden dan tingkat kepakarannya.

𝐶𝐼 = 𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑛

𝑛 − 1

𝐶𝑅 = 𝐶𝐼

𝑅𝐼, bila CR ≤ 10% dinyatakan konsisten

Dimana: 𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 = nilai eigen maksimum

n = jumlah elemen yang diperbandingkan (ukuran matriks)

CR = rasio konsistensi

RI = indeks random

Tabel 11. Nilai Indeks Random (RI) Ukuran Matriks Indeks Random (RI) Ukuran Matriks Indeks Random (RI)

1,2 0,00 8 1,41

3 0,58 9 1,45

4 0,90 10 1,49

5 1,12 11 1,51

6 1,24 12 1,48

7 1,32 13 1,56

Sumber: Oak Ridge Laboratory dalam Marimin dan Maghfirah (2010)

5. Matriks Pendapat Gabungan

Matriks pendapat gabungan (g) merupakan matrik baru yang elemen

matriknya (𝑔𝑖𝑗 ) berasal dari rata-rata geometrik elemen matriks pendapat

individu (𝑎𝑖𝑗 ) yang rasio konsistensinya memenuhi persyaratan.

𝑔𝑖𝑗 = 𝜋𝑘=1𝑚𝑚𝑎𝑖𝑗

Dimana : 𝑔𝑖𝑗 = elemen matriks gabungan pada baris ke-i kolom ke-j

m = jumlah pengolah data

𝑎𝑖𝑗 = elemen matriks individu pada baris ke-i kolom ke-j

Hasil pendapat gabungan tersebut kemudian dihitung dengan prosedur

yang sama seperti perhitungan vektor prioritas gabungan. Komponen hierarki

yang memiliki nilai eigen prioritas gabungan tertinggi pada setiap level,

merupakan komponen prioritas pertama. Alternatif strategi prioritas adalah

alternatif strategi yang memiliki eigen vektor prioritas tertinggi. Penyelesaian

perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Super Decision dan

Microsoft Exce 2007.

Page 39: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

26

3. PROFIL PERUSAHAAN

Sejarah Pendirian dan Perkembangan Perusahaan

CV. Babelan Agro Sejahtera (BAS) yang berlokasi di Kampung Kedaung

Desa Kedung Jaya Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi didirikan pada tahun

2003. Informasi tentang sulitnya mendapatkan ikan yang dialami petani ikan di

Bekasi dipahami oleh Abdul Qodir, SP – yang kemudian menjadi Direktur CV.

BAS - sebagai peluang pasar pakan ikan. Inilah yang menjadi inspirasi

dirintisnya usaha pengolahan pakan ini. Motivasi lainnya, yaitu turut

mengangkat potensi daerah sekaligus membantu menyediakan lapangan kerja bagi

orang lain di sekitar tempat tinggalnya. Potensi bahan baku pakan ikan di daerah

Bekasi dan sekitarnya cukup banyak, yaitu terdapat bahan baku pakan ikan seperti

ikan kering yang tak layak konsumsi sebagai produk sampingan perikanan

tangkap dan produk sampingan atau limbah agroindustri seperti dedak, bungkil

kelapa, bungkil sawit, dan bahan lainnya. Hal ini sejalan dengan upaya untuk

mewujudkan pakan ikan berbasis bahan baku lokal.

Ketika memulai usaha, modal awal yang digunakan sangat minim, yaitu

sebesar Rp. 15 juta. Modal itu digunakan untuk membeli peralatan sederhana dan

pembelian bahan baku. Mesin pembuatan pakan ikan masih menyewa. Awalnya

kapasitas produksi hanya sekitar 300 kilogram per hari. Untuk memasarkan

produknya, diawali dengan promosi door to door, dari petani ikan yang satu ke

petani ikan lainnya.

Masa-masa sulit tersebut dilalui sekitar tiga tahun. Setelah bergerilya dari

satu bank ke bank lainnya, akhirnya dana pinjaman berhasil didapat dari Bank

Mandiri pada tahun 2006. Dana tersebut dipergunakan untuk membeli mesin

produksi. Setelah itu kapasitas produksi usahanya meningkat tajam, sehingga

sehari bisa memproduksi 600 kilogram pakan ikan. Kerjasama dengan Bank

Mandiri terus berlanjut, bahkan pada pertengahan 2010, Abdul Qodir mendapat

penghargaan dari Bank Mandiri sebagai wirausaha yang sukses dan dengan

produk yang unik.

Mengusung merek dagang Babelan Agro Sejahtera, pakan ikan

produksinya telah mendapatkan tempat di kalangan para petani. Sebagian besar

produknya dipasarkan di daerah Bandung dan Cianjur, yakni petani ikan di

Waduk Cirata. Sebagian kecil di Bekasi. Untuk memenangkan pesaingan,

perusahaan menerapkan strategi harga dibawah rata-rata harga pasar namun

dengan kualitas produk yang standar bahkan sedikit di atas rata-rata. Saat ini rata-

rata produksi mencapai sekitar 600-700 kg per hari dengan omset penjualan

sekitar Rp. 50 juta per bulan.

Naiknya harga pakan ikan sejak tahun 2011 sampai saat ini membuat

petani ikan di Waduk Cirata mengalami kesulitan dalam membeli pakan ikan yang

umumnya dipasarkan dengan harga di atas Rp. 5.600,00 per kg membuka peluang

pengembangan pasar pakan ikan bagi produk CV BAS yang masih mampu

menjual dengan harga di bawah Rp.4.600,00 per kg. Para petani ikan yang

tergabung dalam koperasi mencoba mengajak kerjasama pemasaran pakan ikan

Page 40: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

27

Modal dan Aset Perusahaan

Modal Usaha

Awalnya usaha ini dilakukan dengan modal sendiri yang kecil dan

didukung dana investasi dari seorang Saudara sebesar Rp. 15 juta. Dengan modal

yang kecil, produksi ikan dilakukan dengan peralatan seadanya dan bahkan mesin

yang digunakan masih menyewa. Pada awalnya lahan yang diatasnya didirikan

bangunan sederhana untuk pembuatan pakan ikan adalah lahan milik mertua.

Selanjutnya setelah mencoba mengajukan pinjaman ke beberapa bank,

CV. Babelan Agro Sejahtera berhasil mendapatkan pinjaman dari Bank Mandiri.

Sampai saat ini, Bank Mandiri telah mengucurkan pinjaman sebanyak 3 (tiga) kali

sebagaimana tercantum pada Tabel 12 berikut.

Tabel 12. Besar pinjaman yang diberikan Bank Mandiri kepada CV. BAS No. Tahun Besar Pinjaman (Rp)

1. 2006 30.000.000,00

2. 2008 50.000.000,00

3. 2010 60.000.000,00

Kesulitan mendapatkan pinjaman dialami CV, BAS hanya terjadi pada tahap

awal. Pinjaman yang kedua dan ketiga relative mudah karena sudah ada

kepercayaan. Bahkan saat ini Bank Mandiri telah menawarkan pinjaman yang

keempat meskipun pinjaman yang ketiga yang didapat tahun 2010 sampai saat

penelitian ini dilakukan belum lunas angsurannya.

Aset Perusahaan

Sejak akhir tahun 2011 CV. Babelan Agro Sejahtera telah memiliki lahan

sendiri dengan luas 500 m2. Di atas lahan tersebut berdiri bangunan permanen

untuk pabrik pakan dengan spesifikasi sebagaimana tertera pada Tabel 13 berikut.

Tabel 13. Lahan dan Bangunan Perusahaan No. Lahan dan

Bangunan

Luas

(m2)

Harga

(Rp. Juta)

Tahun pembelian

/pembangunan

1. Lahan 500 50 2010

2. Bangunan

Bangunan

Utama

12x8

50

2009 akhir

Teras 12x2 2009 akhir

Ruang Oven 4x8 21

2011 akhir

Bangunan oven 1.2x6.8 2011 akhir

Sampai dengan tahun 2009 bangunan utama didirikan di atas lahan mertua,

setahun kemudian lahan tersebut dibeli, dan pada tahun 2011 akhir bangunan telah

dilengkapi dengan ruang oven. Aset berupa sejumlah alat dan mesin sebagai

tercantum pada Tabel 14 sebagai berikut :

Page 41: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

28

Tabel 14. Mesin dan peralatan produksi pakan ikan No. Nama Mesin dan

Alat

Kapasitas

Produksi

Daya

(Watt)

Sumber energi Tahun

pembelian

Harga

(Rp juta)

1. Mesin giling 1 150 kg / jam 10000 Listrik PLN Awal 2011 6

2. Mesin giling 2 150 kg / jam 23 pk Listrik Diesel Pertengahan

2011

8

3. Mesin cetak pakan 100 kg / jam

150 kg / jam

10000 Listrik PLN Agt 2009 40

4. Alat pendingin 30 kg / 5 mnt 250 Listrik PLN 0.6

5. Oven dilengkapi

dengan Blower

90 kg / 30 mnt

350

Kayu bakar

Listrik PLN

Akhir 2011

5. Timbangan(2 unit) 500 kg 2003 & 2011 1.6

6. Mesin jahit Listrik PLN 2010 0.75

7. Sekop

Secara bertahap, mesin dan alat produksi mengalami peningkatan,

sehingga kapasitas produksi meningkat dan kualitas produk juga meningkat.

Persalahan yang menonjol adalah belum adanya mesin pencampur dan sering

terjadi kerusakan pada mesin cetak ikan. Pengusaha menyadari hal ini, namun

upaya untuk mengatasinya, yakni pengadaan mesin pencampur dan penambahan

mesin cetak pakan ikan memerlukan investasi yang besar. Hal ini sampai

sekarang belum bisa di atasi. Namun tawaran pinjaman dari bank mandiri dan

sumber modal sendiri telah diancangkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Perkembangan Asset Perusahan

Sebagaimana digambarkan di atas, asset milik perusahan terus

berkembang sejalan dengan perkembangan usaha dan meningkatnya kepercayaan

dari Bank Mandiri. Data perkembangan asset dapat disajikan pada Tabel 15

sebagai berikut :

Tabel 15 Perkembangan aset perusahaan Tahun Nama aset

2006 Mesin dan peralatan, bangunan non permanen

2007 Mesin dan peralatan, bangunan non permanen

2008 Mesin dan peralatan, bangunan non permanen

2009 Mesin dan peralatan, bangunan permanen seluas 120 m2

2010 Mesin dan peralatan, lahan 500 m2bangunan permanen seluas 120 m2

2011 Mesin dan peralatan, Lahan 500 m2 dan bangunan seluas 160 m2

2012 Mesin dan peralatan, Lahan 500 m2 dan bangunan seluas 160 m2

Sejak 2006, perusahaan melakukan investasi mesin dan peralatan. Fokus

tersebut terus dilakukan sampai dengan tahun 2008. Sejak 2009, perusahaan

mulai melakukan investasi bangunan dengan membuat bangunan pabrik yang

permanen meskipun di atas lahan pinjaman. Selanjutnya pada tahun 2010 lahan

yang dipinjam tersebut dibeli, bahkan termasuk lahan sekitarnya hingga lahan

yang dimiliki seluas 500 m2. Terakhir pada akhir tahun 2011 yang lalu, bangunan

diselesaikan, yakni bangunan atau ruangan oven seluas 32 m2, berikut

membangun alat oven permanen.

Page 42: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

29

Proses Produksi

Bahan Baku Pakan Ikan

Komposisi bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan ikan

mengalami beberapa kali pergantian. Tepung ikan, dedak, dan vitamin

merupakan bahan pakan yang tetapu ada, sedangkan yang lainnya mengalami

pergantian. Penyebab pergantian adalah tuntutan peningkatan kualitas pakan,

masalah ketersediaan pasokan, dan masalah teknik pembuatan. Bahan baku pakan

ikan merupakan produk sampingan perikanan tangkap dan agroindustri yang

berasal dari Bekasi dan sekitarnya. Pengadaan bahan baku dilakukan dengan cara

pesan antar dan sebagian lagi membeli sendiri.

Formulasi pakan ikan yang dilakukan CV. BAS menggunakan metode

diagonal (Pearson’s Square).. Data pembelian bahan baku pakan ikan berikut

formulasi (komposisi) pakan ikan dapat dilihat pada Tabel 16 berikut :

Tabel 16 Pembelian bahan baku pembuatan pakan ikan dan formulasinya.

No. Nama Bahan Asal Cara

pembelian

Frekuensi

pembelian

kapasitas

pembelian

Harga

satuan

(Rp/kg)

Komposisi

(%)

1. Ikan kering Bekasi, Jakarta Pesan antar mingguan 1.5 -2 ton 3.500 25

2. Bungkil sawit Tangerang Beli sendiri 2 mingguan 1 ton 2.300 16

3. Bungkil kopra Tangerang Beli sendiri 2 mingguan 1 ton 2.300 16

4. Bungkil Kedelai Tangerang Beli sendiri 2 mingguan 1.5 3700 18

5. Tepung Susu Cikarang Pesan antar 2-3 mingguan 1.5 ton 4.500 5

6. Dedak Babelan Beli sendiri 3 harian 1 ton 2.100 35

7. Vitamin Pulogadung Beli sendiri 50 kg 2 mingguan 12.000 0.5

8. Minyak ikan Pulogandung Beli sendiri 50 kg 2 mingguan 7.000 0.5

Kelangsungan dan perkembangan bisnis pakan ikan sangat tergantung dari

manajemen pasokan bahan baku, baik dari aspek kuantitas, kualitas, maupun

kontinuitas. Bahan baku yang terdiri dari 8 bahan tersebut belum dapat dikelola

dengan baik – sebagaimana terlihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Keadaan Pasokan Bahan Baku Pakan Ikan

No. Nama Bahan Keadaan Pasokan

Kuantitas Kualitas Kontinuitas

1. Ikan kering memenuhi kurang Kurang

2. Bungkil sawit memenuhi kurang Kurang

3. Bungkil kopra memenuhi kurang Kurang

4. Bungkil Kedelai memenuhi kurang Kurang

5. Tepung Susu memenuhi kurang Kurang

6. Dedak memenuhi memenuhi Memenuhi

7. Vitamin memenuhi memenuhi Memenuhi

8. Minyak ikan memenuhi memenuhi Memenuhi

Catatan :

keadaan kurang untuk kualitas berarti kadang-kadang memenuhi dan kadang-kadang kurang

memenuhi

keadaan kurang untuk kontinuitas berarti pasokan kadang-kadang kurang dari jumlah yang

dipesan.

Nampak pada Tabel 16, bahwa hanya 3 bahan baku yang benar-benar baik

keadaan pasokannya, yakni dedak, vitamin, dan minyak ikan. Bahan baku

Page 43: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

30

lainnya sebanyak 5 (lima), yaitu ikan kering, bungkil sawit, bungkil kopra,

bungkil kedelai, dan tepung susu secara kuantitas memenuhi, namun kadang-

kadang kualitasnya kurang memenuhi dan belum tentu kontinu.

Pengadaan bahan baku ikan kering belum stabil, baik dari sisi kualitas,dan

kontinuitas. Kondisi ini terjadi karena ikan kering yang dijadikan bahan baku

adalah ikan-ikan kecil dan cacat yang tidak layak konsumsi yang dikumpulkan

dari para nelayan. Sisi lain aktivitas perikanan tangkap sangat tergantung dari

musim. Hasil tangkapan nelayan yang tidak menentu berimbas pada tidak stabil

jumlah ikan kecil dan cacat. Selama ini, bahan baku ini menjadi andalan CV.

BAS untuk mendapatkan sumber protein pakan ikan yang memadai dengan harga

murah. Upaya menambah sumber bahan baku ini telah dilakukan, namun belum

sesuai kebutuhan. Upaya untuk mengatasi masalah kualitas ikan kering, yakni

kadar air yang masih tinggi telah ada upaya yaitu dengan mengeringkan lagi

bahan baku ikan kering, karena biasanya kadar airnya masih perlu diturunkan.

Sedangkan untuk mengatasi masalah kuantitas, perusahaan mengambil langkah

untuk menambah stok tepung ikan dalam jumlah yang layak yakni dengan

membeli ikan kering dalam jumlah besar pada saat barang tersedia dan segera

mengeringkan dan menggiling menjadi tepung ikan. Masalah kontinuitas masih

menjadi masalah yang belum bisa diatasi secara optimal.

Upaya untuk mencari alternatif bahan baku pakan ikan berbasis lokal dan

produk sampingan masih terus dilakukan. Saat survey ini dilakukan misalnya,

CV. BAS mencoba menggunakan tepung bulu ayam sebagai substitusi tepung

ikan dan sekaligus meningkatkan kandungan protein pakan ikan. Beberapa kali

percobaan dengan variasi kandungan tepung bulu ayam telah dicoba, namun

belum memenuhi kualifikasi teknis, yakni tepung bulu ayam belum bisa

tercampur dengan baik, sehingga pelet mudah pecah.

Spesifikasi Produk

Pakan ikan yang diproduksi CV. BAS adalah jenis pakan ikan yang

tenggelam. Memproduksi pakan ikan yang tenggelam memerlukan teknologi

yang lebih sederhana dibandingkan pakan ikan yang terapung. Dengan demikian

total investasi mesin-mesin pengolahan pakan ikan tenggelam lebih kecil

dibanding total investasi mesin-mesin pengolahan pakan ikan terapung. Pakan

ikan yang tenggelam ini sering dikhawatirkan petani ikan karena dianggap tidak

dimakan ikan. Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, pemberian pakan perlu

jadwal yang tepat sehingga ketika pakan ditebar ke kolam, ikan dalam keadaan

membutuhkan pakan sehingga pakan tersebut tidak sempat tenggelam karena

langsung dimakan ikan.

CV. BAS memproduksi pakan ikan dalam bentuk pelet dengan panjang 1

cm dan diameter 3 m dan 2.5 mm. Variasi diameter ini dapat dipenuhi dengan

mengganti komponen mesin cetak ikan, yaitu berupa lempengan besi tempat

keluarnya pelet. Mencetak pelet dengan diameter 2.5 mm memerlukan waktu

yang lebih lama dibanding mencetak pelet dengan diameter 3 mm. Pelet dengan

dua macam diameter tersebut memiliki komposisi kandungan nutrisi yang sama.

Pelet produksi CV. BAS memiliki kandungan protein kasar sebesar 25 persen.

Kandungan protein sesungguhnya berkisar 27-30 %, namun untuk menjaga

kemungkinan penurunan kualitas selama distribusi, perusahaan menyatakan

kandungan proteinnya sebesar 25 persen. Untuk keperluan budidaya ikan,

Page 44: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

31

paremeter nutrisi yang paling penting dalam pakan ikan adalah protein. Dalam

pemasaran pakan ikan, kandungan protein inilah yang seringkali menjadi tolok

ukur kualitas pakan ikan.

Dengan komponen bahan baku dan formulasi yang dibuat, pakan ini cukup

memadai untuk pemeliharaan ikan di dalam jaring apung yang meliputi ikan patin,

ikan bawal dan ikan nila. Pernah ada petani ikan lele yang mencobanya, tapi

kurang cocok, karena kadar proteinnya kurang sehingga lambat dalam

pembesaran ikan lele. Produk dengan hanya satu macam kandungan protein

seperti ini menyebabkan keterbatasan pasar. Dengan demikian, perlu melakukan

strategi pengembangan produk untuk memperluas jangkauan pasar.

Tahapan Proses Produksi

Pakan ikan yang memerlukan 8 bahan baku yang diproduksi dengan

tahapan proses pengolahan sebagaimana terlihat pada gambar 5.

Ikan Rucah Kering Bahan Baku Lainnya

Tepung Ikan

Pelet Ikan

Gambar 5. Tahapan Proses Pengolahan Pakan Ikan

Penggilingan I

Penggilingan II

Penimbangan

Pencampuran

Pengeringan

Pencetakan

Pendinginan

Pengemasan

Bahan Baku Lainnya

terdiri dari :

1. Bungkil kelapa atau

Bungkil sawit

2. Dedak

3. Tepung susu

4. Vitamin

5. Minyak Ikan

Page 45: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

32

1. Pengeringan

Pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air bahan baku berupa ikan

rucah kering sebelum digiling. Meskipun ikan dibeli dalam keadaan kering,

namun sering kali tingkat kekeringannya belum cukup, sehingga perlu

dikeringka lagi. Dalam keadaan matahari bersinar terang, proses pengeringan

dilakukan dengan menjemur ikan di lantai jemur. Namun demikian oven juga

diperlukan untuk mempercepat pengeringan. Dalam kondisi sinar matahari

tidak bersinar terang, misal ketika mendung atau hujan atau pada sore/malam

hari, pengeringan sangat mengandalkan oven. Oven yang dipakai berjumlah

satu unit. Oven ini masih bersifat tradisional, mirip seperti tungku besar,

menggunakan bahan bakar kayu. Oven ini sengaja dipilih karena disekitar

lokasi banyak tersedia bahan bakar kayu, sehingga biaya energi lebih murah.

2. Penggilingan I

Penggilingan I adalah penggilingan ikan kering menjadi tepung ikan.

Penggilingan dilakukan dengan mesin giling bertenaga listrik.

3. Penimbangan

Semua bahan baku ditimbang sesuai dengan komposisi bahan yang telah

ditetapkan sebagai persiapan untuk pencampuran.

4. Pencampuran

Semua bahan baku yang telah disiapkan sesuai dengan berat yang ditentukan

dicampur di atas lantai dengan menggunakan sekop. Pencampuran ini masih

dilakukan secara manual, belum menggunakan mesin pencampur (mixer)

bertenaga listrik. Menurut perhitungan pengelola, mencampur secara manual

cukup efektif dan lebih ekonomis dibanding dengan mesin. Investasi mesin

pencampur dinilai oleh pemilik belum layak dilakukan.

5. Penggilingan II

Penggilingan tahap ke-2 dilakukan untuk menghaluskan semua bahan baku

pakan yang telah dicampur. Seperti pada penggilingan I, penggilingan ke-2

juga menggunakan mesin bertenaga listrik.

6. Pencetakan

Semua bahan baku yang telah dicampur dan digiling dimasukkan ke mesin

cetak pakan ikan bertenaga listrik. Pakan ikan berbentuk silinder dengan

panjang 1 cm dan diameter 2 -3 mm. Mesin ini memiliki kapasitas 100

kg/jam untuk pakan ikan berdiameter 2 mm dan 150 kg/jam untuk pakan ikan

berdiameter 3 mm.

7. Pendinginan

Pakan ikan yang tekah dicetak dalam keadaan panas, sehingga perlu

didinginkan. Alat pendingin pakan ikan ini sederhana, dan merupakan rakitan

dari pemilik usaha ini. Prinsip kerjanya adalah pakan ikan yang baru dicetak

dalam keadaan panas didinginkan dengan cara dikipasi. Kipas yang

digunakan adalah kipas angin biasa. Alat ini bisa mengatur sedemikian rupa

sehingga pakan ikan yang masih panas dapat dikipasi secara berurutan seperti

air yang mengalir.

8. Pengemasan

Pakan ikan yang telah dingin dikemas dengan karung plastic dan dijahit

dengan mesin jahit karung bertenaga listrik. Masing-masing kemasan berisi

pakan ikan seberat 50 kg. Pakan ikan jadi berupa pelet.

Page 46: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

33

Kapasitas Produksi

Berdasarkan fasilitas bangunan, alat dan mesin pengolahan, serta

produktivitas tenaga kerja, CV. BAS mampu memproduksi pakan ikan sebesar 1

ton per hari. Namun rata-rata produksi hanya 600 – 700 kg per hari. Upaya untuk

meningkatkan kapasitas produksi telah dilakukan, yakni dengan cara

meningkatkan kapasitas mesin untuk meningkatkan produktivitas, menambah

jumlah tenaga kerja untuk meningkatkan kapasitas penanganan bahan dan

operasional alat dan mesin, dan meningkatkan kualitas manajemen pasokan bahan

baku untuk mendapatkan bahan baku dalam jumlah yang cukup, berkelanjutan,

dan berkualitas.

Permasalahan yang masing sering muncul dalam upaya peningkatan

kapasitas produksi adalah :

1. Pengadaan Bahan baku belum stabil – sebagaimana telah diuraikan di atas.

2. Mesin pencetak pakan ikan terkadang rusak

Proses pembuatan pakan ikan terkadang harus berhenti karena kerusakan mesin

pencetak pakan ikan. Kerusakan akan semakin menghambat bila tidak bisa

ditangani sendiri. Selama ini pakan ikan yang telah dicampur harus segera

dicetak maksimal 2 hari. Lebih dari itu mutu produk menurun. Upaya untuk

mengatasi ini adalah dengan menambahkan campuran pakan lama (lewat dua

hari) sedikit demi sedikit ke dalam campuran pakan baru atau menambahkan

tepung susu pada campuran pakan lama. Upaya yang didambakan adalah

menambah mesin cetak pakan dengan kualitas yang lebih baik. Bila memiliki

2 unit mesin cetak, maka bila rusak satu masih bisa didikapai yang satunya

lagi, sehingga produksi tidak terhenti.

3. Permintaan pasar pakan ikan masih fluktuatif.

Dalam situasi tidak ada kendala bahan baku – terutama tepung ikan dan tidak

kendala kerusahan mesin cetak ikan, bukan berarti pakan ikan akan leluasa

untuk diproduksi. Ada permasalahan lain yang masih terjadi, yaitu permintaan

pasar yang fluktuatif. Dalam setahun permintaan pasar pakan ikan memiliki

masa ramai pada bulan April – November dan masa agak sepi pada bulan

Desember – Maret. Terutama pada masa agak sepi inilah perusahaan tidak bisa

leluasa mengoptimalkan kapasitas produksi karena permintaan pasar yang

terbatas. Hal ini memang masih menjadi kelemahan dalam pemasaran pakan

ikan ini yang masih mengandalkan produksi berdasarkan order dan jaringan

distribusi yang sangat tetbatas.

Pengendalian Mutu Pakan Ikan

Mutu pakan ikan sangat tergantung dari mutu bahan baku. CV. BAS

menggunakan bahan baku berbasis produk lokal dan produk sampingan perikanan

tangkap dan agroindustri. Pilihan ini menuntut pengendalian mutu yang ketat.

Upaya yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan terhadap bahan baku yang

akan dipakai. Untuk mendapat bahan baku, ada 2 cara yang selama ini

berlangsung, yakni CV.BAS secara pro aktif mencari bahan baku, atau merespon

tawaran bahan baku dari pemasok. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman,

pengelola CV.BAS secara empiris dapat menduga kualitas bahan baku.

Sedangkan untuk lebih akurat, dilakukan uji laboratorium terhadap kandungan

nutrisi bahan baku. Bahan baku yang perlu mendapat perhatian serius adalah ikan

Page 47: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

34

kering. Begitu sampai di perusahaan, kadar air ikan kering harus diperiksa. Bila

kurang kering, ikan harus segera dikeringkan atau dioven dan kemudian digiling.

Pengendalian mutu selama proses yang perlu dilakukan adalah perlunya

senantiasa menjaga kebersihan ruangan proses dan antisipasi penundaan proses

produksi akibat kerusakan mesin. Kerusakan mesin yang kadang terjadi adalah

mesin cetak, sehingga bahan baku yang telah dicampur terlambat dicetak.

Keterlambatan pencetakan pakan ikan ini akan menurunkan kualitas pakan secara

serius.

Bila proses produksi berjalan normal, selama ini tidak ada permasalahan

yang berarti pada kualitas produk. Pengusaha masih berpatokan bahwa pakan

yang dihasilkan telah cukup memadai sebagai pakan ikan bagi petani ikan dan

jarang terhaji complain dari pelanggan. Namun demikian karena masih sedikit

jumlah pengusaha pakan ikan skala kecil dan ketatnya persaingan dengan

pengusaha pakan ikan besar, sudah seharusnya pengusaha berpikir tentang

standarisasi kualitas pakan ikan. Termasuk diversifikasi produk pakan ikan

berdasar kandungan nutrisi sebagai upaya untuk merebut pangsa pasar yang lebih

besar.

Tenaga Kerja

Idealisme pengusaha untuk merekrut tenaga kerja putus sekolah atau

berpendidikan hanya lulus SD yang ada di sekitar lokasi tentu memiliki resiko.

Resikonya adalah ketrampilan pekerja juga kurang memadai sehingga harus

melatih dan mendampingi secara ketat. Sampai saat ini, kendali perusahaan masih

sepenuhnya dipegang oleh pemilik. Sehari hari pemilik mengurus pengadaan

bahan baku, keuangan, pemasaran dan mengendalikan produksi. Pernah dicoba

untuk mendelegasikan sebagian pengeloaan usaha kepada salah satu pekerja, tapi

belum sesuai dengan harapan. Sampai saat ini semua pekerja masih berada pada

kualifikasi operator.

Sisi lain, ada permasalahan secara mental, terutama pekerja yang masih

bujangan. Kebiasaan begadang pada saat hajatan, nonton layar tancep, dan

nonton dangdut masih sering dillakukan. Bila hal ini terjadi, pekerja malas

bekerja pada saat malam hari, bahkan juga malas bekerja saat siang hari.

Dilihat dari jumlah tenaga kerja, CV. BAS memiliki perkembangan

meskipun tidak pesat. Sejak usaha dimulai tahun 2003, perkembangan jumlah

tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 18 sebagai berikut :

Tabel 18 Perkembangan jumlah tenaga kerja No. Tahun Banyaknya Tenaga Kerja

1. 2003-2006 2

2. 2007 3

3. 2008-2009 4

4. 2010-2012 5

Catatan : Pemilik yang sekaligus direktur tidak dihitung sebagai tenaga kerja

Saat ini dengan jumlah pekerja sebanyak 5 orang, operasional produksi

dijalankan dengan 2 shift, yaitu shift siang melibatkan 3 orang pekerja dan shift

malam melibatkan 2 pekerja. Pekerja shift malam diberikan upah 2 kali lipat

Page 48: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

35

daripada pekerja shift siang. Pekerja shift siang melakukan pekerjaan utama

berupa penggilingan, pencetakan, dan pendinginan Pekerja shif malam

melakukan pekerjaan utama yaitu pengeringan dan penggilingan.

Pemasaran.

Pakan ikan yang diproduksi CV. BAS adalah pakan ikan tenggelam

dengan kadar protein sebesar 24 %. Besaran kadar tersebut merupakan kadar

protein pakan ikan yang dinyatakan kepada pembeli. Kadar yang sebenarnya dari

hasil pemeriksaan lebih tinggi 2-3 %. Sedangkan kalau dari hasil perhitungan

formulasi pakan ikan, kadarnya mencapai 29.196 %. Pernyataan kadar protein

dibawah kadar yang sebenarnya tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan

terjadinya penurunan kadar protein selama distribusi.

Pakan ikan yang diproduksi dengan merek dagang Babelan Agro Sejahtera

dipasarkan di daerah Bandung dan Cianjur, yakni petani ikan di Waduk Cirata dan

Saguling. Umunya merupakan petani ikan bawal, patin, dan nila. Daerah tersebut

merupakan sentra petani ikan jaring apung. Konsumen di kedua wilayah tersebut

biasanya memesan pakan ikan lewat telepon dan produk diantar oleh CV. BAS.

Sebagian dipasarkan di Bekasi dan Bogor. Saat dilakukan penelitian CV. BAS

sedang diajak kerja sama distribusi oleh sebuah koperasi petani ikan di Bandung

dan agen di daerah Klaten Jawa Tengah. Pemasaran pakan ikan semuanya

berdasarkan pesanan. Untuk luar daerah Bekasi, seluruh pesanan diantar oleh CV.

BAS. Sedangkan pembeli dari Bekasi mengambil barang dengan kendaraan

sendiri.

Saat ini, pakan ikan dengan jenis dan kualitas yang sama dengan CV. BAS

dan beredar di Waduk Saguling dan Cirata dijual dengan harga Rp.5.500,00-

Rp.5.700,00 per kg. Sedangkan CV. BAS masih mampu menjual pakan ikan

dengan harga Rp.4.500,00 per kg. Melihat perbedaan harga yang sangat

signifikan tersebut, potensi pasar pakan ikan murah bermutu yang diproduksi oleh

CV. BAS masih besar. Hal ini terutama bila dikaitkan dengan keluhan petani ikan

akan semakin mahalnya harga pakan ikan. Saat penelitian ini dilakukan, telah ada

permintaan kerjasama distribusi pakan ikan, yakni dari koperasi petani ikan di

daerah Bandung dan agen pakan ikan di daerah Klaten Jawa Tengah.

Melihat potensi tersebut, perusahaan harus segera mengambil langkah-

langkah perbaikan kinerja pemasarannya. Perusahaan perlu melakukan strategi

intensif, yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Minimasi Biaya Bahan Baku

Pakan ikan yang diproduksi oleh perusahaan besar umumnya memiliki

harga yang relative mahal. Sebagai industri kecil pakan ikan yang harus

berkompetisi dengan industri besar dalam memasarkan produknya, CV. BAS

berupaya memproduksi pakan ikan dengan kualitas standar dan harga jual yang

murah sebagai strateginya. Standar pakan ikan yang utama adalah kandungan

Page 49: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

36

protein, yaitu sebesar 25 %. Pakan kualitas standar dan harga murah diharapkan

mampu menjawab keluhan petani ikan akan mahalnya harga pakan ikan. Untuk

mewujudkannya, maka biaya operasional perusahaan harus ditekan. Karena biaya

operasional perusahaan didominasi oleh biaya pengadaan bahan baku dengan

proporsi lebih dari 70 persen, maka biaya pengadaan bahan baku harus dapat

ditekan semaksimal mungkin.

Hal yang bisa dilakukan oleh CV. BAS adalah mengevaluasi formula

bahan baku penyusun pakan ikan, sedemikian rupa hingga kualitas bahan baku

tetap mampu memenuhi standar kualitas pakan ikan dan biaya pengadaannya

lebih kecil. Untuk itu dilakukan analisis minimasi biaya bahan baku dengan

metode simpleks. Metode simpleks sebagai salah satu metode di dalam programa

linier diimpelementasikan dalam kasus ini dengan sistematika sebagai berikut :

1. Formulasi persoalan

Tujuan : Minimasi Biaya Pembelian Bahan Baku

Variabel Keputusan : Persentase masing-masing bahan baku pakan ikan, yaitu

tepung ikan, bungkil sawit, bungkil kelapa, bungkil kedelai,

tepung susu, dedak, vitamin, dan minyak ikan.

Kendala : Batas minimal kandungan protein

Batas maksimal komponen tepung ikan, bungkil sawit,

bungkil kelapa, bungkil kedelai, tepung susu, dedak,

vitamin, dan minyak ikan.

Jumlah kandungan vitamin dan minyak ikan

2. Tabel Hasil Observasi Bahan Baku Pakan Ikan

Hasil observasi bahan baku pakan ikan dapat disajikan pada Tabel 19 berikut.

Tabel 19. Hasil Observasi Bahan Baku Pakan Ikan Bahan Baku

(X)

Harga

(Rp/kg)

Kandungan Protein (%) Batasan Kandungan

Bahan Pakan Ikan (%)

Tepung Ikan (X1) 3500 50 maksimal 100

Bungkil sawit/kopra (X2) 2300 21 maksimal 25

Bungkil kedelai (X3) 3700 46 maksimal 35

Tepung susu (X4) 4500 32 maksimal 10

Dedak (X5) 2100 10 maksimal 35

Vitamin (X6) 12000 sama dengan 0.5

Minyak Ikan (X7) 7000 Sama dengan 0.5

Batas Minimal Kandungan Protein 29.196

Catatan :

Kandungan protein dan batasan kandungan bahan pakan ikan mengacu kepada berbagai

sumber dan CV.BAS

Batas minimal kandungan protein mengacu kepada hasil perhitungan kandungan protein hasil

formulasi CV.BAS yang menggunakan metode diagonal.

Kandungan protein merupakan indikator standar kualitas pakan yang utama. Sebelum

dihitung, CV BAS menyatakan bahwa pakan ikan produksinya mengandung protein sebesar

25 %, meskipun hasil uji laboratorium menunjukkan angka antara 27-30 %. Setelah dihitung

berdasarkan kandungan protein masing-masing bahan baku, ternyata kandungan protein pakan

sebesar 29,196 %. Angka ini kemudian dipakai sebagai standar kandungan protein minimal

dalam proses perhitungan minimasi biaya bahan baku pakan ikan.

Page 50: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

37

3. Formulasi Model Matematis

Berdasarkan formulasi permasalahan dan hasil observasi di atas, maka dapat

disusun formulasi model matematis sebagai berikut :

Min Z = 3500X1 + 2300X2 + 3700X3 + 4500X4 + 2100X5 + 12000X6 + 7000X7

Batasan :

1. Minimal kandungan protein 50X1 + 21X2 + 46X3 + 32X4 + 10X5

>= 29.196

2. Jumlah kandungan X1 + X2 + X3 + X4 + X5 + X6 + X7 = 100

3. Maksimal komponen tepung ikan X1 <= 100

4. Maksimal komponen bungkil sawit/kopra X2 <= 25

5. Maksimal komponen bungkil kedelai X3 <= 35

6. Maksimal komponen tepung susu X4 <= 10

7. Maksimal komponen dedak X5 <= 35

8. Jumlah komponen vitamin X6 = 0.5

9. Jumlah komponen minyak ikan X7 = 0.5

10. Batasan non negative X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 > 0

4. Perhitungan

Data dihitung dengan modul linier programming yang ada dalam di software

POMforWINDOWS. Hasil olah data dengan software POMforWINDOWS

disajikan dalam gambar 6.

Linear Programming Result

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 RHS Dual

Minimize 3500 2300 3700 4500 2100 12000 7000

Constraint 1 50 21 46 32 10 0 0 >= 29,196 0

Constraint 2 1 1 1 1 1 1 1 = 100 -3500

Constraint 3 1 0 0 0 0 0 0 <= 100 0

Constraint 4 0 1 0 0 0 0 0 <= 25 1200

Constraint 5 0 0 1 0 0 0 0 <= 35 0

Constraint 6 0 0 0 1 0 0 0 <= 10 0

Constraint 7 0 0 0 0 1 0 0 <= 35 1400

Constraint 8 0 0 0 0 0 1 0 = ,5 -8500

Constraint 9 0 0 0 0 0 0 1 = ,5 -3500

Constraint 10 1 1 1 1 1 1 1 >= 0 0

Solution-> 39 25 0 0 35 ,5 ,5 277000

Gambar 6. Hasil olah data minimasi bahan baku pakan ikan dengan software

POMforWINDOWS

Baris solution pada gambar 6 menunjukkan persentase masing-masing

bahan pakan ikan dan harganya. Selanjutnya hasil olah data tersebut dibandingkan

dengan formulasi pakan ikan yang diterapkan CV. BAS seperti terlihat pada

Tabel 20.

Page 51: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

38

Tabel 20 Perbandingan formulasi dan harga pakan ikan sebelum dan sesudah

minimasi

Nama

Bahan Pakan

Harga

(Rp/kg)

Perbandingan komposisi dan harga

Sebelum Minimasi Setelah Minimasi

Komposisi (%) harga (Rp) Komposisi (%) Harga (Rp)

Tepung Ikan 3500 25.00 875.00 39.00 1365.00

Bungkil

sawit/kopra 2300 16.00 368.00 25.00 575.00

Bungkil Kedelai 3700 18.00 666.00 0.00 0.00

Tepung Susu 4500 5.00 225.00 0.00 0.00

Dedak 2100 35.00 735.00 35.00 735.00

Vitamin 12000 0.50 60.00 0.50 60.00

Minyak ikan 7000 0.50 35.00 0.50 35.00

Jumlah 100 2964.00 100.00 2770.00

Catatan : Dalam prakteknya bungkil sawit dan bungkil kopra dipakai salah satu, tergantung

ketersediaan bahan di pasar.

Nampak pada Tabel 20 bahwa sebelum dilakukan minimasi dengan

programa linier, komposisi pakan ikan yang diterapkan di perusahaan, yaitu

tepung ikan, bungkil sawit/bungkil kopra, bungkil kedelai, tepung susu, dedak,

vitamin, dan minyak ikan masing-masing dengan proporsi 25 %, 16 %, 18 %, 5

%, 35 %, 0.5 %, dan 0.5 % memerlukan biaya bahan pakan ikan sebesar Rp.

2964,00/kg, Selanjutnya setelah dilakukan proses minimasi dengan tetap

mempertimbangkan kecukupan kandungan nutrisi pakan ikan komposisinya

menjadi tepung ikan, bungkil sawit/bungkil kopra, dedak, vitamin, dan minyak

ikan masing-masing dengan proporsi 39 %, 25 %, 35 %, 0.5 %, dan 0.5 %

memerlukan biaya bahan pakan ikan sebesar Rp. 2770,00/kg. Hasil analisis ini

menunjukkan bahwa harga pakan ikan CV. BAS masih sangat kompetitif,

sehingga tetap dapat mempertahankan harga, bahkan dapat menurunkan harga.

Dengan demikian CV. BAS masih memiliki kesempatan besar untuk bersaing

dengan perusahaan lain dari sisi harga.

Strategi tersebut perlu didukung dengan upaya mencari alternatif bahan

baku lainnya, terutama yang berada di sekitar lokasi perusahaan. Manajemen

pasokan perlu dibenahi agar bahan baku berbasis lokal dan produk sampingan bisa

didapatkan secara lebih stabil dan terjamin, sehingga resiko kekurangan bahan

baku dan mutu bahan baku yang rendah dapat di atasi.

Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal

Perkembangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh sejauh mana

manajemen mengambil keputusan secara tepat. Keputusan yang tepat

membutuhkan informasi yang berkualitas, baik informasi terkait dengan

lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Hal ini penting karena

perkembangan perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal.

Lingkungan internal aktivitas operasional CV. BAS mencakup kekuatan dan

kelemahan yang ada dalamnya, sedangkan lingkungan eksternal mencakup

peluang yang dapat diraih dan ancaman yang mungkin terjadi.

Page 52: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

39

Lingkungan Internal Bidang Operasi CV. BAS

a. Kekuatan

1) Harga Jual Produk Kompetitif

Pakan ikan yang beredar di pasaran umumnya merupakan produksi

perusahaan besar dengan harga yang relative mahal. Pakan ikan dengan

kandungan protein sekitar 24 persen, umumnya dijual dengan harga tidak

kurang dari Rp.5.500,00 per kg untuk pakan ikan tengelam dan untuk pakan

ikan apung tidak kurang dari Rp.7000,00 per kg. Dengan harga sebesar

Rp.4.500,00 per kg diharapkan pakan ikan produksi CV. BAS memiliki

keunggulan untuk bersaing.

Hasil minimasi biaya bahan baku pakan ikan yang dilakukan dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa biaya bahan baku masih dimungkinkan

untuk dikurangi bila CV.BAS melakukan pengaturan kembali formulasi

pakan ikannya yang didukung dengan upaya pengelolaan pasokan yang

lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa harga jual produk yang kompetitif

ini masih menjadi kekuatan CV. BAS yang dapat diandalkan.

2) Bahan Baku berbasis lokal dan produk sampingan

Salah satu penyebab mahalnya harga pakan ikan produksi

perusahaan besar adalah karena bahan baku utamanya, yakni sumber protein

yang berupa tepung ikan masih tergantung pada impor yang harganya

cenderung semakin mahal.

Dengan memproduksi bahan baku berbasis lokal dan produk

sampingan, CV. BAS mampu menekan biaya bahan baku yang proporsinya

mencapai sekitar 74 % dari total biaya. Hasil analisis minimasi

menunjukkan bahwa bahan baku berbasis lokal dan produk sampingan ini

harus dipertahankan bahkan dikembangkan untuk mendapatkan formulasi

pakan ikan yang berkualitas dengan harga yang murah. Hal ini akan

memberikan kesempatan yang lebih besar bagi perusahaan untuk

mempertahankan biaya bahan baku yang rendah sebagai faktor penting

dalam mewujudkan strategi operasi untuk meningkatkan daya saing produk.

b. Kelemahan

1) Kapasitas Produksi Terbatas

CV. BAS sebenarnya mampu memproduksi pakan ikan sebanyak 1

ton per hari. Hal ini didasarkan kemampuan alat dan mesin, serta

produktivitas tenaga kerja. Selain itu produksi sebanyak itu memang

kadang-kadang dilakukan untuk memenuhi pesanan. Namun demikian

kapasitas produksi sebesar 1 ton per hari tentu masih sangat terbatas bila

dibandingkan dengan peluang pasar yang seharusnya biasa diraih. Ini tentu

menjadi kelemahan bagi CV. BAS bila akan memperluas pasar.

Kelemahan yang masih ada pada CV. BAS adalah keadaan salah

satu mesin, yaitu mesin cetak pakan ikan yang terkadang rusak hingga waktu

produksi tertunda. Hal ini semakin menurunkan kapasitas produksi. Sisi

lain kapasitas produksi juga dibatasi oleh pasokan bahan baku yang belum

stabil.

Page 53: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

40

2) Jaringan Distribusi Terbatas

Perusahaan besar umumnya memiliki jaringan distribusi luas dan

kuat serta memberikan kemudahan tempo pembayaran kepada petani ikan.

Sementara jaringan distribusi CV. BAS masih terbatas dan belum punya

kemampuan memberikan kemudahan tempo pembayaran. Distribusi produk

belum menjalin kerjasama dengan agen dan kelompok petani ikan.

Jaringan distribusi yang masih terbatas ini menjadi kendala yang

serius bagi CV. BAS untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Bila

permasalahan terkait mesin produksi bisa diatasi dan pasokan bahan baku

bisa dikelola dengan baik, tidak dengan sendirinya CV. BAS leluasa

meningkatkan kapasitas produksinya mengingat daya serap pasar masih

terbatas akinat jaringan distribusi yang masih terbatas.

Lingkungan Eksternal Bidang Operasi CV. BAS

a. Peluang

1) Potensi pasar pakan ikan murah bermutu masih besar

Keluhan petani ikan terhadap mahalnya harga pakan ikan sudah

lama terjadi. Akhir-akhir ini keluhan tersebut semakin sering terdengar

karena harga pakan terus naik. Petani ikan sangat mengharapkan adanya

pakan bermutu standar dengan harga yang lebih murah.

CV. BAS mendapatkan informasi tersebut bukan hanya dari media,

tapi secara langsung di lapangan ketika rutin menjual produknya dan

kadang-kadang mempromosikan produknya. Peluang ini dapat dijadikan

CV. BAS untuk mengembangkan bisnisnya. Apalagi kenaikan harga

pakan ikan diprediksi akan masih terus terjadi.

2) Terbukanya peluang kerjasama distribusi dengan koperasi dan agen

Salah kunci sukses pengusaha besar dalam memasarkan produknya

adalah karena menjalin kerjasama dengan agen yang tersebar di sentra-

sentra petani ikan. Peluang ini terbuka untuk CV. BAS bila ingin

mengembangkan pemasaran produknya.

Permintaan kerjasama distribusi pakan ikan sudah diajukan oleh

sebuah koperasi petani ikan dengan berkunjung langsung ke CV.BAS.

Selain itu juga perseorangan yang mengajukan permintaan sebagai agen.

Peluang ini harus segera ditindaklanjuti bila CV. BAS akan

mengembangkan usahanya.

b. Ancaman

1) Jaringan Distribusi Pesaing luas dan ada kemudahan pembayaran

Perusahaan pesaing yang umumnya merupakan perusahaan besar

memiliki jaringan distribusi yang luas, kuat dan memberikan kemudahan

pembayaran membuat CV.BAS sulit menembus pasar pakan ikan,

terutama di sekitar Waduk Saguling dan Waduk Cirata yang menjadi

lokasi utama pemasaran karena merupakan sentra petani ikan jarring

apung. Sampai saat ini CV. BAS belum mampu mengimbangi keunggulan

yang dimiliki perusahaan pesaing tersebut, sehingga merupakan ancaman

yang berarti.

Page 54: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

41

2) Pasokan Bahan Baku Utama belum stabil

Bahan baku utama pakan ikan adalah bahan baku yang menjadi

sumber protein, yaitu tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil sawit, dan

bungkil kopra. Selama ini kualitas bahan baku tersebut belum stabil

sehingga perusahaan terkadang harus mencari sumber bahan baku

alternatif yang memenuhi standar mutu.

Selain itu, meskipun secara kuantitas terpenuhi, kadang-kadang

bahan baku belum tentu tersedia secara kontinu. Kontinuitas pasokan ikan

kering sebagai bahan baku tepung ikan tergantung kelancaran aktivitas

perikanan tangkap yang harus mempertimbangkan musim dan cuaca

kurang. Bungkil sawit, kopra, dan kedelai – meskipun dalam kadar yang

lebih ringan masalahnya, kadang-kadang ada masalah dengan kontinuitas.

Analisis Matriks IFE

Faktor-faktor yang menyusun matriks IFE adalah faktor-faktor internal

yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Faktor kekuatan bidang operasi CV.

BAS terdiri dari : Harga Produk Kompetitif dan Bahan baku berbasis lokal dan

produk sampingan. Sedangkan faktor kelemahan terdiri dari : kapasitas produksi

terbatas dan jaringan distribusi terbatas. Hasil analisis matriks IFE dapat dilihat

pada Tabel 21.

Tabel 21 Hasil analisis matriks IFE Faktor Internal

Bobot

(A)

Rating

(B)

Skor

(AxB)

KEKUATAN

1.Harga Jual Produk Kompetitif 0,3 4 1.20

2.Bahan Baku berbasis lokal dan produk sampingan 0,25 4 1.00

KELEMAHAN

1.Kapasitas Produksi Terbatas 0,20 2 0,40

2.Jaringan Distribusi Terbatas 0,25 2 0,50

TOTAL 1,00 12 3.10

Berdasarkan hasil perhitungan Matriks IFE pada Tabel 14, bahwa factor

harga produk kompetitif (1.20) lebih kuat dibanding Bahan baku berbasis lokal

dan produk sampingan (1.00). Tanpa harga produk yang kompetitif, pakan ikan

produksi CV.BAS tidak akan mampu memiliki daya saing. Bila harganya sama

dapat dipastikan petani ikan akan memilih pakan ikan produksi perusahaan besar

karena lebih dipercaya.

Pada faktor kelemahan, jaringan distribusi yang terbatas (0.50) lebih perlu

mendapat perhatian dibanding kapasitas produksi terbatas (0.40). Hal ini

dikarenakan untuk meningkatkan kapasitas perlu didahului dengan jaminan pasar.

Jaminan pasar dapat terwujud bila jaringan distribusi diperbaiki.

Bobot skor total matriks IFE adalah 3.10. Hal ini menunjukkan bahwa CV.

BAS memiliki posisi internal yang kuat, artinya bahwa perusahaan telah mampu

Page 55: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

42

menggunakan kekuatan yang dimiliki dan mengatasi kelemahan. Tentunya

kondisi ini masih perlu dioptimalkan karena masih ada ruang untuk peningkatan.

Analisis Matriks EFE

Matrik EFE berguna untuk mengetahui sebererapa besar faktor-faktor

eksternal yang mempengaruhi usaha CV.BAS. Faktor eksternal terdiri dari

peluang dan ancaman. Peluang CV. BAS adalah pangsa pasar pakan ikan

murah bermutu masih luas dan kerjasama distribusi dengan koperasi dan agen.

Sedangkan ancamannya adalah Jaringan distribusi pesaing luas dan ada

kemudahan pembayaran dan pasokan bahan baku utama belum stabil. Hasil

analisis matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Hasil analisis matriks EFE Faktor Eksternal

Bobot

(A)

Rating

(B)

Skor

(AxB)

PELUANG

1. Potensi pasar pakan ikan murah bermutu masih besar 0,25 3 0,75

2. Kerjasama distribusi dengan koperasi dan agen 0,20 3 0,60

ANCAMAN

1. Jaringan distribusi pesaing luas dan ada kemudahan

pembayaran 0,25 2 0,50

2. Pasokan bahan baku Utama belum stabil 0,30 2 0.60

TOTAL 1,000 11 2,45

Berdasarkan hasil perhitungan Matriks EFE pada Tabel. Dapat dilihat

bahwa pada faktor peluang, potensi pasar pakan ikan murah bermutu masih besar

(0.75) lebih tinggi skornya dibanding kerjasama distribusi dengan koperasi dan

agen (0.60). Peluang pasar pakan ikan murah bermutu menjadi daya tarik sangat

penting bagi CV.BAS ketika mulai merintis usahanya dan ketika akan

mengembangkannya.

Pada faktor ancaman, pasokan bahan baku utama belum stabil (0.60)

menjadi ancaman yang lebih serius dibanding jaringan distribusi pesaing luas

dan ada kemudahan pembayaran (0.5) dan. Bobot skor total diperoleh adalah 2,45.

Hal ini menunjukkan bahwa CV. BAS memiliki posisi eksternal rata-rata

(sedang), artinya bahwa perusahaan ini memiliki kemampuan merespon tergolong

cukup dan belum menggunakan secara optimal peluang-peluang yang ada untuk

mengatasi ancaman.

Analisis Matriks IE

Matriks IE merupakan matrik yang menggabungkan bobot skor Matriks

IFE dan Matriks EFE untuk melihat posisi sel CV. BAS. Jika posisi sel telah

diketahui, maka diketahui pula strategi apa yang harus dilakukan oleh perusahaan.

Page 56: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

43

Perhitungan Matriks IFE mununjukkan bahwa bobot skornya adalah 3.10

dan dari Matriks EFE didapatkan bobot skor 2,45. Hasil pemetaan matriks IE

dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Hasil matriks IE

Bidang operasi CV. BAS menempati posisi sel IV, berarti menggambarkan

bahwa posisi CV. BAS berada pada posisi grow and build (tumbuh dan

membangun). Menurut David (2011) strategi yang tepat bagi usaha yang berada di

sel ini adalah integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horizontal,

penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.

Analisis Matriks SWOT

Setelah dilakukan analisis matriks IFE dan EFE yang menghasilkan

matriks IE – kemudian disusun matriks SWOT untuk merumuskan strategi-

strategi berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal yang telah teridentifikasi

dari CV. BAS. Perumusan strategi operasi CV.BAS tercantum pada Tabel 23.

Matriks strategi hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa strategi yang

yang dapat dirumuskan sebagai hasil mempertimbangkan Kekuatan-Peluang,

Kekuatan-Ancaman, Kelemahan-Peluang, dan Kelemahan-Ancaman adalah :

1. Mempertahankan harga jual (S1,O1,O2)

2. Peningkatan kapasitas produksi (S2,O1,O2)

3. Promosi berbasis harga murah (S1,T1)

4. Meningkatkan Stabilitas Pasokan Bahan Baku (S2,T2)

5. Penambahan Mesin Produksi (W1, O1)

6. Realisasi Kerjasama Distribusi (W2,O1,O2)

7. Pengembangan SCM (W1,W2,T1,T2)

8. Mengembangkan jaringan distribusi (W2,T1)

Kuat

3,0 – 4,0

Sedang

2,0 – 2,99

Lemah

1,0 – 1,99

Tinggi

3,0 – 4,0

3,0

(I)

(II)

(III)

Sedang

2,0 – 2,99

2,0

(IV) (V) (VI)

Rendah

1,0 – 1,99

1,0

(VII)

(VIII)

(IX)

4,0

3,0 2,0 1,0 3.1

0

Skor Bobot Total IFE S

kor

Bob

ot

Tota

l E

FE

2.45

Page 57: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

44

Tabel 23 Matriks strategi hasil analisis SWOT

Eksternal

Internal

Peluang Ancaman

1. Pangsa pasar pakan ikan

murah bermutu masih luas

2. Kerjasama distribusi dengan

koperasi dan agen

1. Jaringan Distribusi Pesaing

luas dan ada kemudahan

pembayaran

2. Pasokan Bahan Baku Utama

belum stabil Kekuatan

1. Harga Jual Produk

Kompetitif

2. Bahan Baku berbasis

lokal dan produk

sampingan

Mempertahankan harga jual

(S1,O1,O2)

Peningkatan kapasitas

produksi (S2,O1,O2)

Meningkatkan daya saing

produk berbasis harga murah

(S1,T1)

Meningkatkan Stabilitas Pa-

sokan Bahan Baku (S2,T1,T2

Kelemahan

1. Kapasitas Produksi

Terbatas

2. Jaringan Distribusi

Terbatas

Penambahan Mesin Produksi

(W1, O1)

Realisasi Kerjasama

Distribusi (W2,O1,O2)

Pengembangan SCM

(W1,W2,T1,T2)

Mengembangkan jaringan

distribusi (W2,T1)

Berdasarkan cakupan dari masing-masing strategi dan kemudian

didiskusikan dengan pengelola CV. BAS, maka 8 strategi tersebut dapat diringkas

menjadi 3 strategi. Strategi 1 digabung dengan strategi 3. Strategi 2 dan 5

digabungkan. Strategi 4, 6, 7, dan 8 digabungkan. Dengan demikian maka,

strategi yang dapat dirumuskan menjadi 3, yaitu (1) mempertahankan harga jual

(2) peningkatan kapasitas produksi, dan (3) pengembangan SCM.

(1) Mempertahankan harga jual,

Mempertahankan harga jual adalah strategi yang perlu dilakukan CV. BAS

dalam menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi

ancaman. Harga jual produk kompetitif (S1) harus dimanfaatkan untuk meraih

pangsa pasar pakan ikan murah bermutu yang masih luas (O1) dan

menghadapi ancaman jaringan distribusi pesaing yang luas dan memberikan

kemudahan tempo pembayaran (T1).

(2) Peningkatan Kapasitas Produksi

Peningkatan kapasitas produksi adalah strategi operasi yang harus dijalankan

oleh CV. BAS dalam rangka menggunakan kekuatan untuk meraih peluang,

meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang dan menghadapi

ancaman. Bahan baku lokal dan berbasis produk sampingan dengan kualitas

standar dan harga murah harus digunakan untuk memacu peningkatan

kapasitas produksi untuk meraih pangsa pasar pakan ikan murah berkualitas

yang masih terbuka (O1) dan menjalin kerjasama dengan koperasi dan agen

(O2). Selanjutnya Kapasitas produksi terbatas (W1) harus ditingkatkan untuk

memanfaatkan pasar pakan ikan murah berkualitas yang masih terbuka (O1).

(3) Pengembangan Suplly Chain Management (SCM)

Pengembangan SCM adalah strategi operasi yang harus dilakukan dalam

rangka menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan menghadapi

ancaman, serta meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang dan

menghadapi ancaman. Melalui pengembangan SCM, Bahan Baku berbasis lokal

dan produk sampingan (S2) dapat digunakan untuk menghadapi ancaman pasokan

bahan baku utama belum stabil (T2). Kapasitas produksi terbatas (W1) harus

ditingkatkan dalam kerangka pengembangan SCM untuk menghadapi Jaringan

Distribusi Pesaing luas dan ada kemudahan pembayaran (T1) dan pasokan bahan

Page 58: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

45

baku yang belum stabil (T2). Melalui pengembangan SCM Jaringan Distribusi

yang Terbatas (W2) dapat diatasi agar pemasaran produk lancar dan perusahaan

mampu mengatasi ancaman pasokan bahan baku yang belum stabil (T2).

Analisis Pengembangan Strategi Operasi CV. BAS

Penyusunan Konstruksi AHP

Konstruksi AHP dalam perumusan strategi CV, BAS disusun menjadi 3

(tiga) level hirarki, yaitu : (1) Level pertama ditetapkan sebagai tujuan yang akan

dicapai, yaitu strategi operasi yang optimal, (2) Level kedua kriteria-kriteria yang

diperlukan untuk mencapai tujuan, yaitu biaya, kualitas, pengiriman, dan

fleksibilitas, dan (3) alternatif-alternatif yang akan dievaluasi di bawah kriteria,

yaitu mempertahankan harga, dan peningkatan kapasitas produksi, dan

pengembangan SCM . Struktur hirarki pengembangan strategi operasi CV. BAS

dapat dilihat pada gambar 8 berikut.

Gambar 8 Konstruksi analisis hierarki proses

Strategi operasi yang optimal dirumuskan sebagai tujuan sebagaimana

tujuan dari riset ini adalah untuk merumuskan strategi operasi untuk

meningkatkan daya saing produk.

Kriteria sebanyak 4 (empat) merupakan prioritas kompetitif dalam strategi

operasi meliputi biaya(cost), kualitas (quality), fleksibilitas (flexibility), dan

pengiriman (delivery). Keempat dimensi strategi tersebut bukanlah strategi yang

saling meniadakan satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan yang terpadu

dan saling memperkuat.

Alternatif yang terdiri dari 3 (tiga) strategi, yaitu mempertahankan harga,

dan peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan SCM merupakan hasil

dari analisis SWOT.

Prioritas Kriteria dan Strategi

Berdasarkan data kuisioner yang kemudian diolah dengan software super

decision, hasil dari AHP dapat disajikan pada gambar 9.

a. Prioritas Kriteria Strategi Operasi CV. BAS

Biaya

Peningkatan

Kapasitas Produksi

Kualitas

Mempertahankan

Harga Produk

STRATEGI OPERASI

YANG OPTIMAL

Pengiriman

Pengembangan

SCM

Fleksibilitas

Tujuan

Kriteria

T

uj

u

a

n Alternatif

Tuj

ua

n

Page 59: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

46

Sebagaimana terlihat pada Gambar 9, bahwa dari 4 (empat) kriteria yang

harus diperhatikan dalam menjalankan strategi operasi, masing-masing memiliki

bobot yang berbeda dengan urutan prioritas, yaitu kualitas (0.473), pengiriman

(0.230), fleksibilitas (0.184), dan biaya (0.113).

Gambar 9 Hasil analisis hierarki proses

Strategi biaya adalah produksi dan distribusi sebuah produk dengan biaya

terendah dan sumber daya tersisa (waste resources) yang minimum. Strategi ini

mencerminkan prioritas perusahaan pada efisiensi biaya agar mampu

berkompetisi berbasis pada biaya. Strategi kualitas didefinisikan sebagai aktivitas

perusahaan untuk memproduksi produk yang sesuai dengan spesifikasi atau

memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi fleksibilitas didefinisikan sebagai

kemampuan untuk merespon perubahan cepat dalam produk, jasa dan proses.

Sedangkan strategi pengiriman didefinisikan sebagai keandalan dalam memenuhi

jadwal pengiriman yang diminta dan dijanjikan, atau kecepatan dalam merespon

pemesanan konsumen

Kriteria kualitas dengan bobot terbesar menunjukkan bahwa kualitas

pakan ikan produksi CV. BAS merupakan hal yang harus mendapat perhatian

utama dalam persaingan, apalagi bersaing dengan produk dari perusahaan besar

yang biasanya lebih dipercaya standar kualitasnya dibanding usaha kecil. Kriteria

ini menuntut perusahaan harus memproduksi produk yang sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan konsumen, yaitu kandungan protein tidak kurang dari

25 %, warna yang lazim, dan bau yang lazim.

Kriteria kedua adalah pengiriman. CV. BAS harus berupaya semaksimal

mungkin untuk mengirim pakan ikan sesuai waktu yang diminta petani ikan atau

dijanjikan CV. BAS secara tepat waktu. Hal ini penting untuk menjaga kualitas

layanan kepada pelanggan. Kriteria fleksibilitas terkait dengan kemampuan

merespon perubahan dalam produk dan proses. Pengiriman dan fleksibilitas

sering menjadi 2 kriteria dalam strategi operasi yang harus dperhatikan CV. BAS

dalam waktu bersamaan ketika merespon pesanan konsumen yang menuntut

jumlah lebih besar dari kapasitas standar dan waktu penyelesaian dan pengiriman

yang lebih cepat. CV. BAS punya mekanisme kerja lembur untuk merespon

Biaya

(0.113)

Peningkatan

Kapasitas Produksi

(0.215)

Kualitas

(0.473)

Mempertahankan

Harga Produk

(0.225)

STRATEGI OPERASI

YANG OPTIMAL

Pengiriman

(0.230)

Pengembangan

SCM

(0.560)

Fleksibilitas (0.184)

Tujuan

Kriteria

T

uj

u

a

n Alternatif

Tuj

ua

n

Page 60: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

47

pesanan yang melebihi kapasitas normal. Sedangkan untuk pengiriman CV. BAS

mampu mengirim dengan alat transportasi yang ada.

Biaya sebagai kriteria dengan prioritas terakhir yang harus

dipertimbangkan dalam strategi operasi CV. BAS. Aktivitas yang menonjol

untuk mewujudkan kriteria ini adalah pada pengadaan bahan baku yang berbasis

lokal dan produk sampingan perikanan tangkap dan agroindustri. CV. BAS

berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan bahan baku berkualitas

dengan harga murah karena hal ini menjadi senjata untuk bersaing. Tapi sisi lain

untuk memenuhi kriteria kualitas yang sesuai, pengiriman yang cepat, dan

pesanan yang fleksibel, CV. BAS kadang-kadang harus menambah biaya.

b. Prioritas Strategi Operasi CV. BAS.

Tiga aternatif strategi operasi CV. BAS masing masing memiliki bobot

yang berbeda seperti terlihat pada Gambar 9. Untuk mengimplementasikannya,

prioritas strategi operasi CV. BAS disesuaikan dengan skornya dengan urutan

sebagai berikut : pengembangan SCM (0.560), mempertahankan harga (0.225)

dan peningkatan kapasistas produksi (0.215). Implementasi 3 (tiga) strategi

operasi tersebut adalah sebagai berikut :

1). Pengembangan SCM

Pengembangan SCM adalah strategi yang relevan dengan lingkungan

internal mencakup kekuatan dan kelemahan, serta lingkungan eksternal

perusahaan mencakup peluang dan ancaman. Hasil analisis matriks IE dalam

analisis SWOT, dimana bidang operasi CV. BAS menempati posisi sel IV,

berarti menggambarkan growth and build (tumbuh dan membangun).

Menurut David (2011) strategi yang tepat bagi usaha yang berada di sel ini

adalah integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horizontal,

penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Pemberian

prioritas pertama terhadap pengembangan SCM bagi CV. BAS dalam

menerapkan strategi operasi yang optimal untuk meningkatkan daya saing

produknya ini sejalan dengan hasil analisis matriks IE di atas.

Rekomendasi analisis minimasi biaya produksi bahwa reformulasi pakan

ikan dapat dilakukan dan mampu menurunkan biaya pembelian bahan baku

memerlukan dukungan pasokan bahan baku yang lebih stabil. Upaya

menstabilkan pasokan bahan baku merupakan bagian sangat penting dalam

pengembangan SCM.

Berdasarkan uraian di atas ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam

melaksanakan strategi pengembangan SCM, yaitu :

Meningkatkan kualitas manajemen pasokan bahan baku untuk menjamin

kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan.

Perbaikan perencanaan persediaan bahan baku, untuk mewujudkan tingkat

persediaan bahan baku yang optimal sehingga meminimalkan resiko

kekurangan dan kelebihan bahan baku.

Menambah mesin cetak pakan ikan dan memperbaiki pemeliharaannya

untuk menghindari tertundanya waktu proses sehingga terhindar dari

resiko kerusakan pakan dan tertundanya waktu pemenuhan pesanan.

Membangun jaringan distribusi dengan segera menindaklanjuti permintaan

kerjasama yang diajukan oleh koperasi petani ikan dan agen, serta

membuka jaringan lainnya untuk pengembangan pasar.

Page 61: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

48

Mengindentifikasi resiko-resiko SCM meliputi pengadaan bahan baku,

penanganan bahan selama berada di pabrik, dan distribusi produk serta

merumuskan langkah antisipasinya.

2). Mempertahankan harga produk

Sampai saat ini pasar pakan ikan masih didominasi perusahaan besar

dengan harga relative mahal. Dengan demikian mempertahankan harga

produk agar mampu berkompetisi di pasar adalah pilihan strategi yang harus

dilakukan. Berdasarkan analisis minimasi biaya bahan baku, strategi ini masih

dapat dipertahankan, bahkan bila diperlukan harga masih mungkin

diturunkan. Implementasi strategi ini relative mudah dilakukan karena

selama ini CV. BAS telah berkomitmen untuk menjual produk dibawah rata-

rata harga pasaran.

Mengacu kepada rekomendasi David (2011), strategi mempertahankan

harga produk ini harus didukung dengan integrasi ke depan, dengan

memperbaiki manajemen pasokan agar kuantitas, kualitas, dan kontinuitas

bahan baku terjamin. Kaitannya dengan distribusi produk, perusahaan perlu

melakukan integrasi ke belakang dan pengembangani pasar. Petani ikan yang

masih sering mengeluhkan harga pakan ikan yang cenderung semakin mahal

sebagai bukti masih terbukanya pasar perlu dijadikan sasaran promosi agar

lebih mengenal pakan ikan murah bermutu yang diproduksi CV. BAS.

3). Peningkatan Kapasitas Produksi

Bagi CV. BAS, peningkatan kapasitas produksi dapat dilakukan bila ada

jaminan pasar dan jaminan pasokan bahan baku yang menjadi bagian utama

dari strategi pengembangan SCM. Bila hal itu telah dilakukan maka dalam

jangka pendek, peningkatan kapasitas produksi dapat dilakukan dengan

meningkatkan produksi sampai dengan kemampuan optimal yang bisa dicapai

yaitu 1 ton per hari. Bila ini dapat dilakukan, maka CV. BAS akan dapat

meningkatkan kapasitas produksinya minimal 40 persen. Dalam jangka

menengah CV. BAS dapat meningkatkan kapasitas produksi dengan

menambah jumlah mesin produksi sekaligus mengoptimalkan ruangan pabrik.

Dalam jangka panjang, peningkatan kapasitas produksi memerlukan perluasan

pabrik. Hal ini masih dimungkinkan mengingat luas bangunan baru sekitar 32

persen dari total luas lahan yang telah dimiliki.

Prioritas strategi operasi tersebut nampak cukup realistis. Pengembangan

SCM mendapat prioritas pertama karena menjadi syarat utama dalam melakukan

peningkatan kapasitas produksi yang mendapat prioritas ketiga. Sedangkan

mempertahankan harga jual produk yang mendapat prioritas kedua merupakan

persyaratan yang harus dipenuhi dalam strategi operasi untuk meningkatkan daya

saing.

Impementasi ketiga macam strategi operasi tersebut harus

mempertimbangkan empat kriteria, dengan urutan prioritas adalah : (1) kualitas,

(2) pengiriman, (3) fleksibilitas, dan (4) biaya. Implementasi dari strategi dengan

mempertimbangkan 4 kriteria tersebut dapat dijelaskan dengan matriks sebagai

mana ditunjukkan pada Tabel 24 berikut :

Page 62: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

49

Tabel 24. Matriks Implementasi Strategi berdasar kriteria Strategi 1 :

Pengembangan SCM

Strategi 2 :

Mempertahankan

Harga Jual

Strategi 3 :

Peningkatan

Kapasitas Produksi

Kriteria 1 :

Kualitas

Pengembangan SCM

dilakukan dengan

pengendalian kualitas bahan

baku, proses, dan produk

jadi.

Harga jual dipertahankan

dengan cara minimasi biaya

bahan baku dengan tetap

memperhatikan standar

kualitas.

Peningkatan kapasitas

produksi harus didukung oleh

ketersediaan baku dengan

kualitas yang standar serta

penetrasi dan pengembangan

pasar yang menginginkan

pakan ikan murah

berkualitas.

Kriteria 2 :

Pengiriman

Pengembangan SCM

terutama hubungannya

dengan pelanggan antara lain

diwjudkan dengan

pengiriman produk kepada

pelanggan tepat waktu

Harga jual tetap harus

dipertahankan dengan tetap

melalukan pengiriman

produk tepat waktu sesuai

kesepakatan dengan

pelanggan

Peningkatan kapasitas

produksi perlu dibarengi

dengan upaya menjaga

pengiriman produk tepat

waktu, dengan meningkatkan

kinerja produksi dan

pemasaran.

Kriteria 3 :

Fleksibilitas

Pengembangan SCM harus

dilakukan secara fleksible

dalam menghadapi

ketidakstabilan pasokan,

mengantisipasi permasalahan

produksi, dan merespon

permintaan pelanggan.

Dalam hal biaya operasional

naik karena menerapkan

fleksibilitas, harga jual tetap

dipertahankan untuk menjaga

hubungan dengan pelanggan,

meskipun margin keuntungan

berkurang

Peningkatan kapasitas

produksi dengan tetap

menjaga fleksibilitas perlu

didukung oleh manajemen

bahan baku yang baik,

produktivitas tenaga kerha,

dan kehandalan mesin

produksi.

Kriteria 4 :

Biaya

Pengembangan SCM tetap

harus memperhatikan

penghematan biaya

operasional, namun demikian

penambahan biaya harus

dipersiapkan bila diperlukan

dalam pengembangan SCM.

Minimasi biaya dengan tetap

menjaga kualitas produk dan

layanan perlu dilakukan

dalam rangka

mempertahankan harga jual

produk

Peningkatan kapasitas

produksi yang didukung oleh

peningkatan manajemen

bahan baku, produksi, dan

pemasaran, harus

memperhatikan minimasi

biaya.

Implementasi strategi operasi untuk meningkatkan daya saing produk

memerlukan dukungan biaya yang cukup besar. CV. BAS memiliki kesempatan

untuk itu. Selain dengan modal sendiri, CV. BAS dapat memanfaatkan dana dari

perbankan. Perusahaan ini telah mendapat kepercayaan dari Bank Mandiri dan

bakan telah mendapat tawaran pinjaman dari Bank Mandiri karena telah tiga kali

mendapat pinjaman dari Bank tersebut dan lancar dalam pengembalian.

Penghargaan yang didapatkan oleh pemilik usaha ini sebagai wirausahawan yang

sukses semakin memperkuat kepercayaan Bank tersebut.

Implikasi Penelitian

Penelitian ini menggunakan 3 alat analisis, yaitu analisis minimasi,

analisis SWOT, dan AHP. Hasil dari penelitian ini adalah reformulasi pakan ikan

dengan biaya yang lebih kecil, pemetaan bidang operasi CV. BAS ke dalam sel IV

matriks IE, 3 rumusan strategi operasi hasil matriks SWOT, dan penyusunan

prioritas strategi yang mempertimbangkan prioritas kriteria hasil AHP. Implikasi

teoritis dalam penelitian ini adalah :

Page 63: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

50

1. Analisis minimasi dengan metode simpleks sebagai salah satu alat analisis

dalam program linier dalam formulasi pakan ikan terbukti mampu

menghasilkan formulasi pakan ikan baru dengan kualitas yang sama atau lebih

baik dan dengan biaya yang lebih kecil bila dibandingkan dengan metode yang

dipakai oleh perusahaan, yaitu metode square pearson. Hal sesuai dengan

kelebihan yang dimiliki program linier, yaitu kemampuan menyusun

formulasi pakan ikan dengan jumlah bahan baku yang lebih banyak dan biaya

minimal.

2. Penggunaan program linier dalam identifikasi faktor internal dalam analisis

SWOT dilakukan sebagai upaya memperkuat informasi, sehingga analisis

SWOT tidak hanya berdasarkan hasil identifikasi berbasis analisis kualitatif,

tapi juga analisis kuantitatif. Penggunaan analisis kuantitatif dalam analisis

SWOT sejalan dengan riset strategi operasi yang dilakukan, terutama

dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen operasi seperti fungsi

kapasitas, fungsi persediaan, dan fungsi kualitas.

3. Analisis SWOT yang digunakan dalam penelitian ini dapat memetakan bidang

operasi CV. BAS pada posisi grow and build (tumbuh dan membangun).

Selanjutnya dari analisis SWOT dapat disusun matriks strategi yang

menghasilkan 8 strategi, yaitu : (1) Mempertahankan harga jual, (2)

Peningkatan kapasitas produksi, (3) Promosi berbasis harga murah, (4)

Meningkatkan Stabilitas Pasokan Bahan Baku, (5) Penambahan Mesin

Produksi (6) Realisasi Kerjasama Distribusi, (7) Pengembangan SCM, (8)

Mengembangkan jaringan distribusi

4. Penggunaan SWOT dan AHP dalam riset ini memiliki dua makna, pertama

rumusan strategi dalam analisis SWOT dapat dipakai sebagai pertimbangan

dalam menyusun konstruksi model AHP, dimana dalam penelitian ini untuk

memudahkan implementasi AHP, 8 strategi hasil matriks SWOT di ringkas

menjadi 3 strategi. Kedua, dalam rumusan strategi sebagai output dari analisis

SWOT, perlu prioritas dalam implementasinya. Penentuan prioritas ini

dilakukan dengan AHP.

Implikasi manajerial dari penelitian ini bagi pengelola CV. BAS adalah :

1. Reformulasi pakan ikan yang mengubah proporsi penggunaan bahan baku

pakan yang dapat mengurangi biaya bahan baku meneguhkan strategi CV.

BAS untuk menjual produk dengan harga di bawah rata-rata harga pasar.

Hasil ini perlu ditindak lanjuti dengan perbaikan manajemen pasokan bahan

baku agar kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan terjamin.

2. Posisi bidang operasi CV. BAS yang berada pada sel IV yang berarti tumbuh

dan membangun perlu ditindaklanjuti oleh CV. BAS agar menerapkan strategi

integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horizontal, penetrasi

pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.

3. Tiga rumusan strategi operasi yang dihasilkan dari matriks SWOT, yakni

mempertahankan harga jual produk, peningkatan kapasitas produksi, dan

pengembangan SCM perlu diimplementasikan agar perusahaan mampu

menggunakan kekuatan dan meminimalkan kelemahan guna memanfaatkan

peluang dan mampu menghadapi ancaman.

4. Rumusan prioritas strategi operasi dan prioritas kriteria operasi hasil AHP

memberikan panduan kepada perusahaan agar strategi operasi yang terlebih

dahulu diimplementasikan adalah pengembangan SCM. Selanjutnya dengan

Page 64: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

51

tetap mempertahankan harga jual produk, perusahaan mulai melakukan

peningkatan kapasitas produksi. Dengan demikian peningkatan kapasitas

produksi berbasis SCM yang berkualitas dan harga jual produk yang tetap

dipertahankan dapat dilakukan sebagai bekal untuk melakukan penetrasi pasar

dan pengembangan pasar, serta pengembangan produk.

5 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Reformulasi pakan ikan menghasilkan perubahan komposisi penggunaan

bahan baku, yaitu komposisi awal adalah tepung ikan, bungkil sawit/bungkil

kopra, bungkil kedelai, tepung susu, dedak, vitamin, dan minyak ikan masing-

masing dengan proporsi 25 %, 16 %, 18 %, 5 %, 35 %, 0.5 %, dan 0.5 %

memerlukan biaya bahan pakan ikan sebesar Rp. 2964,00/kg, dan komposisi

setelah minimasi adalah tepung ikan, bungkil sawit/bungkil kopra, dedak,

vitamin, dan minyak ikan masing-masing dengan proporsi 39 %, 25 %, 35 %,

0.5 %, dan 0.5 % memerlukan biaya bahan pakan ikan sebesar Rp.

2770,00/kg. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi penjualan produk dengan

harga di bawah rata-rata harga pasar masih dapat dipertahankan..

2. Bidang operasi CV. BAS berada pada sel IV matriks Internal Eksternal. berarti

menggambarkan growth and build (tumbuh dan membangun) yang

memberikan panduan kepada perusahan untuk melakukan strategi integrasi ke

belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horizontal, penetrasi pasar,

pengembangan pasar, dan pengembangan produk

3. Matriks SWOT menghasilkan 3 rumusan strategi operasi, yaitu

mempertahankan harga jual produk, peningkatan kapasitas produksi , dan

pengembangan SCM

4. Hasil AHP memberikan urutan prioritas implementasi strategi :

pengembangan SCM (0.560), mempertahankan harga (0.225), dan

peningkatan kapasistas produksi (0.215). Implementasi strategi tersebut

harus memperhatikan 4 kriteria dengan urutan prioritas : Kualitas (0.473),

Pengiriman (0.230), Fleksibilitas (0.180), dan Biaya (0.113),

Saran

1. Pasokan bahan baku utama pakan ikan yang belum stabil dan jaringan

distribusi yang terbatas yang selama ini menjadi masalah dalam

pengembangan usaha perlu segera diatasi sebagaimana telah diuraikan dalam

implikasi manajerial. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan oleh CV.

BAS agar rencana untuk melakukan pengembangan bisnis dapat segera

dilakukan

2. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah harga

pakan ikan yang cenderung semakin mahal adalah secara bertahap mengubah

bahan baku pakan ikan berbasis impor dan produk utama menjadi berbasis

bahan baku lokal dan produk sampingan, dengan tanpa mengabaikan standar

Page 65: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

52

kualitasnya. Upaya tersebut memerlukan dukungan nyata dari segenap

pemangku kepentingan industri pakan ikan.

3. Pengembangan SCM yang menjadi salah satu rumusan strategi operasi dalam

analisis SWOT dan mendapat prioritas pertama dalam AHP perlu

ditindaklanjuti dengan riset-riset yang mendalam tentang SCM, baik yang

terkait dengan kinerja, resiko, juga model SCM-nya. Dalam lingkup yang

lebih luas riset tentang model industri pakan ikan berbasis lokal dan produk

sampingan menarik untuk dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, BS, Herman RT, Shinta. 2008. Analisis Produksi Menggunakan Model

Optimasi Linear Programming Pada PT. MAST. Jurnal Piranti Warta.

11(3): 469-482.

Anatan, L. 2006. Pengaruh Lingkungan Bisnis, Strategi Operasi, dan Teknologi

sebagai Variabel Pemoderasi terhadap Kinerja Operasional Perusahaan :

Studi pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia, Jurnal Widya

Manajemen dan Akuntansi, 6 (3) 339-365

Austin, JE. 1981. Agroindustrial Project Analysis, Maryland (US): The Johns

Hopkins University Press Baltimore.

Azwar ZI. 2010. Dorong Ketersediaan Pakan Murah, [internet]. [diunduh 2013

Juni 26]. Tersedia dari http://www.mediaindonesia.com.

[BP4K] Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan

Kabupaten Bogor. 2011. Teknologi Pembuatan Pellet Ikan. Bogor (ID):

BP4K Kabupaten Bogor

Bastaman B. 2011. Strategi operasional untuk meningkatkan pendapatan dan

nilai tambah usaha dodol buah studi kasus : PD “X” Kabupaten Garut

Jawa Barat. [Tesis]. Bogor (ID) : Program Studi Industri Kecil dan

Menengah Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Carter W dan Milton FU. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat Belas. Krista,

penerjemah. Jakarta (ID): Salemba Empat. Terjemahan dari Accounting

Cost

David FR. 2011. Manajemen Strategis Konsep. Buku 1 Edisi 12. Sunardi D,

penerjemah. Jakarta (ID): Penerbit Salemba Empat. Terjemahan dari

Strategic Management.

Dimyati TT, Dimyati A. 1992. Operations Research. Bandung (ID): Sinar Baru.

Ellitan L dan Anatan L. 2008. Manajemen Strategi Operasi : Teori dan Riset di

Indonesia. Bandung (ID): Alfabeta. Faubiany V. 2008. Kajian Sanitasi di Tempat Pendaratan dan Pelelangan Ikan

Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke serta Pengaruhnya terhadap

Kualitas Ikan Didaratkan. [Skripsi]. Bogor (ID): Departemen Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut

Pertanian Bogor.

Gaspersz, V, 2005. Production Planning and Inventori Control. Jakarta (ID) :

Vincent Fondation dan PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gaspersz V, 2011. Ekonomi Manajerial. Bogor (ID): Vinchristo Publication.

Page 66: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

53

Grant RM. Analisis Strategi Kontemporer. Edisi Kedua. Secokusumo T,

penerjemah. Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari Contemporary

Strategy Analysis

Gusrina 2008. Budidaya Ikan untuk SMK. Jakarta (ID): Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Halim A. 2007. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat. Yogyakarta (ID): Badan

Penerbit Fakultas Ekonomi Yogyakarta.

Handajani H, Widodo W. 2010. Nutrisi Ikan. Malang (ID): UMM Press.

Heizer J, Render B. 2009. Manajemen Operasi. Buku 1 Edisi 9. Chriswan

Sungkono, penerjemah. Jakarta (ID): Penerbit Salemba Empat.

Terjemahan dari Operations Management

Hermawan TA, Gunawan, Mahon YC. 2009. Decision Support System Tool

untuk Penyelesaian Permasalahan Linear Berbasis Simplex dan Revised

Simplex [Makalah]. Yogyakarta (ID): Seminar Nasional Aplikasi

Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009): F54-60

Indradjaya DD. 2009. Pakan Lokal Terserap 20 Persen. [internet]. [diunduh 2013

Juni 26]. Tersedia dari http://www.agromaret.com/arsip/162

Indradjaya DD. 2012, Prospek Industri Pakan Ikan Cerah pada Tahun 2013,

[internet]. [diunduh 2013 Juni 26]. Tersedia dari

http://www.industri.kontan.co.id.

Ismarsudi. 2010. Kajian Optimasi Produksi dan Strategi Pengembangan Usaha

Produk Fish Jelly (Studi Kasus Pada PT “XP” di Jakarta). [Tesis]. Bogor

(ID): Program Studi Industri Kecil dan Menengah Sekolah Pascasarjana,

Institut Pertanian Bogor.

James T. 2011. Operations Strategy. [ebook]. [diunduh 2012 Februari 6]. Tersedia

dari http://www.Bookbonn.com.

Marimin, Maghfiroh N. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam

Manajemen Rantai Pasok. Bogor (ID): IPB Press

Mulyono. 2007. Riset Operasi. Edisi Revisi. Jakarta (ID): Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Murtidjo BA.2007. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Porter ME. 1985. Competitive Advantage,Creating and Sustaining Superior

Performance. New York (US): The Free Press

Purba D. 2010. Optimasi Usaha Pengolahan Ikan Skala Menengah di Kabupaten

Sukabumi Jawa Barat. [Tesis]. Bogor (ID): Program Studi Teknologi

Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Rochman NT, Sa’id EG, Daryanto A, Nuryanto N. 2011. Analysis of Indonesian

Agroindustri Competitiveness in Nanotechnology Development Perspective

Using SWOT-AHP Method. International Journal of Business and

Management 6(8): 235-244

Rangkuti F. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID):

PT Gramedia Pustaka Utama.

Render B, Stair RM Hanna ME. 2009. Quantitative Analysis for Management.

Tenth Edition. New Jersey (US): Pearson Prentice Hall. Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Setiono L,

penerjemah. Jakarta (ID): PT. Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari:

Decision Making for Leaders: The Analitical Hierarchy Process for Decisions in

Complex World.

Page 67: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

54

Suroso E. 2009. Model Integrasi Lingkungan Bisnis – Strategi Operasi – Kinerja

Perusahaan. Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Menengah

Besar di Tasikmalaya. Jurnal Siasat Bisnis. 13(1) 43–59

Sriharti, Sukirno. 2003. Penembangan Sistem Produksi Pakan Ikan di Pilot Plant

Pakan UPT BPTTG LIPI Subang. Jakarta (ID): Pusat Penelitian

Informatika LIPI.

Sukria HA,Krisnan R. 2009. Sumber dan ketersediaan Bahan Baku Pakan di

Indonesia. Bogor (ID): IPB Press.

Taha HA. 2007. Operations Research : an Introduction. eighth edition. New

Jersey (USA): Pearson Education.

Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 2004 Junto Undang-undang Nomor 45 tahun

2009 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan.

Wheelen, Thomas L, David JD. 2010. Strategic Management and Business

Policy. Twelfth Edition. New Jersey (US): Prentice Hall.

Widodo AA, Prisantoso BI, Mahulete RT. 2010, Jenis dan Distribusi Ukuran Ikan

Hasil Tangkap Sampingan (Bycatch) pada Perikanan Tuna Samudra

Pasifik,. Jakarta (ID): Dewan Riset Nasional kerjasama dengan Badan Riset

Kelautan dan Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Page 68: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

55

Lampiran 1 Outline Profil Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Waktu Pendirian

Latar Belakang Pendirian Perusahaan

Dinamika Bisnis Awal Pendirian

Perkembangan Bisnis

2. Modal dan Aset PerusahaanAspek Keuangan

Modal Usaha

Aset Perusahaan

Perkembangan Aset Perusahaan

3. Proses Produksi

Bahan Baku Pakan Ikan

Spesifikasi Produk

Tahapan Proses Produksi Pakan Ikan

Kapasitas Produksi

Pengendalian Mutu Pakan Ikan

4. Tenaga Kerja

Jumlah Tenaga Kerja

Manajemen Tenaga Kerja

5. Aspek Pemasaran

Wilayah Pemasaran

Peluang Pengembangan Pasar

Page 69: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

56

Lampiran 2 Informasi Bahan Baku Pakan Ikan

1. Nama dan Harga Bahan, Suplyer, Cara, Frekuensi dan Jumlah Pembelian

No. Nama Bahan Harga Satuan

(Rp/Kg)

Nama dan

Asal

Pemasok

Cara

pembelian

Frekuensi

pembelian

Jumlah per

pembelian

(kg)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

2. Data Harga, Kandungan Nutrisi, dan Batasan Kandungan Nutrisi Bahan baku

No. Nama Bahan Harga

(Rp/Kg)

Kandungan (%) Batasan (%)

Protein Lemak Karbohidrat Serat Maks Min

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Page 70: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

57

Lampiran 3 Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal

Kekuatan :

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Kelemahan

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Peluang :

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Ancaman :

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Page 71: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

58

Lampiran 4 Kuisioner AHP

1. Konstruksi AHP

MODEL KEPUTUSAN DENGAN ANALISIS HIRARKI PROSES

Model kasus :

Penilaian Prioritas Strategi Operasi CV. Babelan Agro Sejahtera Bekasi.

Kriteria :

Kriteria yang digunakan dalam pemilihan strategi operasi adalah :

1. Biaya

Semua biaya terkait proses produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja, biaya energi, biaya penyusutan, dan sebagainya.

2. Kualitas

Mencakup pengendalian mutu bahan baku, proses, dan produk jadi

3. Pengiriman (Delivery)

Keandalaan dan kecepatan dalam pengiriman dan distribusi produk

4. Fleksibilitas.

Fleksible dalam perubahan volume produk dan spesifikasi produk,

Alternatif

1. Strategi Pengembangan SCM (Supply Chain Management)

Mencakup hubungan dengan pemasok, penyimpanan dan penanganan bahan

baku, bahan selama proses, penanganan dan pengiriman produk jadi.

2. Strategi Mempertahankan harga produk.

3. Strategi Peningkatan Kapasitas Produksi.

Biaya

Mempertahankan

Harga Produk

Kualitas

Pengembangan

SCM

STRATEGI OPERASI

YANG OPTIMAL

Pengiriman

n

Peningkatan

Kapasitas Produksi

Fleksibilitas

Tujuan

Kriteria

T

uj

u

a

n Alternatif

Tuj

ua

n

Page 72: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

59

Lanjutan Lampiran 4

2. Kuisioner

PENILAIAN PRIORITAS DALAM STRATEGI OPERASI

CV. BABELAN AGRO SEJAHTERA BEKASI

DENGAN METODE ANALISIS HIRARKI PROSES

Petunjuk :

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan penilaian terhadap setiap perbandingan

berpasangan berdasarkan pengetahuan, intuisi, dan pengalaman, dengan cara

menyilang salah satu angka penilaian tingkat kepentingan.

Skala :

Tingkat

Kepentingan Definisi

1 Kedua elemen sama pentingnya

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dibandingkan elemen

lainnya.

5 Elemen yang satu lebih penting dibandingkan elemen lainnya.

7 Elemen yang satu sangat lebih penting dibandingkan elemen

lainnya.

9 Elemen yang satu mutlak lebih penting dibandingkan elemen

lainnya.

2,4,6,8 Nilai-nilai tengah diantara dua penilaian

Bentuk Perbandingan Berpasangan :

Elemen X 9 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Elemen Y

Skala sisi kiri digunakan jika elemen X lebih penting dibanding elemen Y

Skala 1 digunakan jika elemen X sama penting dibanding dengan elemen Y

Skala sisi kanan digunakan jika elemen Y lebih penting dibanding elemen X

Page 73: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

60

Lanjutan lampiran 4

Identifikasi Responden

1. Nama : ………………………………………………………………………………

2. Umur : ………………………………………………………………………………

3. Pendidikan (Nama PT, Program Studi dan Tahun Lulus)

S-1 : ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

S-2 : ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

S-3 : ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Pengalaman di bidang Agribisnis/Agroindustri (bisa lebih dari satu) :

a. Praktisi/Pelaku b. Konsultan c. Akademisi

1. TUJUAN – KRITERIA

Dalam rangka mencapai tujuan “STRATEGI OPERASI YANG OPTIMAL”, di

antara kriteria berikut mana yang lebih penting dan berapa besar tingkat kepentingannya ?

Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas

Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengiriman

Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fleksibilitas

Kualitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengiriman

Kualitas 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fleksibilitas

Pengiriman 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fleksibilitas

Page 74: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

61

Lanjutan Lampiran 4

2. KRITERIA - ALTERNATIF

a. Dengan mempertimbangkan criteria “BIAYA”, di antara alternatif strategi

berikut, mana yang lebih penting dan berapa besar tingkat pengaruhnya ?

Pengembangan

SCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mempertahankan

Harga Produk

Pengembangan

SCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Peningkatan

Kapasitas Produksi

Mempertahankan

Harga Produk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Peningkatan

Kapasitas Produksi

b. Dengan mempertimbangkan criteria “KUALITAS”, di antara alternatif

strategi berikut, mana yang lebih penting dan berapa besar tingkat

pengaruhnya ?

Pengembangan

SCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mempertahankan

Harga Produk

Pengembangan

SCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Peningkatan

Kapasitas Produksi

Mempertahankan

Harga Produk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Peningkatan

Kapasitas Produksi

c. Dengan mempertimbangkan criteria “PENGIRIMAN”, di antara alternatif

strategi berikut, mana yang lebih penting dan berapa besar tingkat

pengaruhnya ?

Pengembangan

SCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mempertahankan

Harga Produk

Pengembangan

SCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Peningkatan

Kapasitas Produksi

Mempertahankan Harga Produk

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan

Kapasitas Produksi

Page 75: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

62

Lanjutan lampiran 4

d. Dengan mempertimbangkan criteria “FLEKSIBILITAS” di antara

alternatif strategi berikut, mana yang lebih penting dan berapa besar

tingkat pengaruhnya ?

Pengembangan

SCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Mempertahankan

Harga Produk

Pengembangan

SCM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Peningkatan

Kapasitas Produksi

Mempertahankan Harga Produk

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan

Kapasitas Produksi

Page 76: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

63

Lampiran 5 Hasil Olah Data AHP

1. Data Responden-01-AQ

a. Matriks Perbandingan dan Prioritas Kriteria Berdasarkan “Tujuan”, serta

Inconsistency Index-nya

b. Matriks Perbandingan dan Prioritas Alternatif berdasarkan “kriteria biaya”,

serta Inconsistency Index-nya

Page 77: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

64

Page 78: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

65

2. Data Responden-02-HB

Page 79: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

66

Page 80: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

67

Page 81: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

68

3. Responden-3-IZ

Page 82: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

69

Page 83: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

70

4. Responden-4-RL

Page 84: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

71

Page 85: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

72

Page 86: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

73

5. Olah Data Gabungan 4 Responden

a. Matriks Perbandingan dan Prioritas Kriteria berdasarkan Tujuan

b. Matriks Perbandingan dan Prioritas Alternatif berdasarkan Kriteria

Page 87: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

74

Page 88: STUDI STRATEGI OPERASI PERUSAHAAN PAKAN …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68753/2014mir.pdfminimizing the cost of raw materials, and ... Before minimization, ... Contoh

75

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Klaten Jawa Tengah pada tanggal 25 Februari 1971, dari

pasangan Bapak Abu Yazid dan Ibu Sri Sulastri, sebagai anak kedua dari empat

bersaudara, dengan nama lengkap Muhammad Ikhwan Rahmanto,.

Lulus pendidikan dasar di SD Negeri Tanjung II pada tahun 1983,

kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di SMP 1 Delanggu dan SMA 3

Solo, masing-masing diselesaikan pada tahun 1986 dan 1989. Selanjutnya mulai

tahun 1990, penulis menempuh pendidikan tinggi pada Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta dengan mengambil program studi Teknologi Industri Pertanian, dan

diselesaikannya pada bulan Februari 1997. Tahun 2010 penulis menjalani Tugas

Belajar pada Program Studi Ilmu Manajemen dengan peminatan Manajemen

Produksi dan Operasi, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dengan

sponsor BPPS Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan

Nasional RI.

Setelah lulus S1, yakni pada bulan Juni 1997, penulis mulai bekerja pada

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam “45” Bekasi.

Selain itu, pada institusi yang sama, penulis juga menjadi staf pengajar tidak tetap

pada Program Studi Agribisnis. Selanjutnya sejak Bulan Februari 1988, Penulis

diangkat sebagai Dosen Tetap Yayasan Pendidikan Islam “45” hingga saat ini.

Selain menjadi staf pengajar, penulis juga terlibat sebagai tim peneliti untuk

berbagai kegiatan kajian dan sebagai tenaga ahli dalam berbagai bentuk kegiatan

Pemberdayaan Masyarakat, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Penulis menikah dengan Galuh Murti Dewati S.Sos pada tanggal 6 Juli

1999, dan saat ini telah mendapat amanah 3 (tiga) anak perempuan, yaitu Mufida

Arifah Ikhwan (lahir 14 Januari 2001), Zahida Munifah Ikhwan (lahir 7 Juli

2002), dan Qotrunnada Karimah Ikhwan (lahir 17 Agustus 2009).