studi potensi lanskap kompleks masjid raya kota … · kompleks masjid raya kota bogor sebagai...

100
STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA BOGOR SEBAGAI MODEL KEGIATAN KEISLAMAN BINTANG DIPRATAMA HENDAYU DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2018

Upload: ngonguyet

Post on 08-Mar-2019

280 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA

KOTA BOGOR SEBAGAI MODEL KEGIATAN KEISLAMAN

BINTANG DIPRATAMA HENDAYU

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2018

Page 2: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
Page 3: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Studi Potensi Lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip baik dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2018

Bintang Dipratama Hendayu

NIM A44130002

Page 4: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

ABSTRAK

BINTANG DIPRATAMA HENDAYU. Studi Potensi Lanskap Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor sebagai Model Kegiatan Keislaman. Dibimbing oleh WAHJU

QAMARA MUGNISJAH.

Masjid adalah tempat yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat muslim.

Selain fungsi utamanya sebagai tempat salat, masjid juga memiliki fungsi lain

yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengidentifikasi lanskap Masjid Raya Kota Bogor, mengetahui potensi lanskap

Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman dengan literatur dan

persepsi pengunjung, menganalisis strategi pengelolaan Masjid Raya Kota Bogor

sebagai model kegiatan keislaman yang berkelanjutan dengan metode SWOT, dan

memberi rekomendasi pengelolaan potensi lanskap Masjid Raya Kota Bogor agar

dapat dimaksimalkan fungsinya oleh pengurus dan masyarakat. Data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi kondisi umum seperti aspek fisik dan

biologi, profil lanskap Masjid Raya Kota Bogor, dan aspek pengunjung. Analisis

data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, teknik skoring, kuesioner,

dan metode SWOT. Hasil penelitian ini juga merekomendasikan rencana

pengelolaan lanskap oleh DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Masjid Raya Kota

Bogor yang bertanggung jawab kepada Pusat Pengembangan Islam Bogor.

ABSTRACT

BINTANG DIPRATAMA HENDAYU. Study the Landscape Potency of Bogor‟s

Municipal Mosque Complex for the Islamic Model Activities. Supervised by

WAHJU QAMARA MUGNISJAH.

Mosque is a place that cannot be separated from Muslim society. Besides its

primary function as a place for praying, mosque also has other functions related to

community activities. The purpose of this research is to identify the landscape of

Bogor City Municipal Mosque, know the landscape potential of Bogor City

Municipal Mosque as a model for Islamic activities using literally and visitor

perception, analyze the management strategy for Bogor City Municipal Mosque as

a model of Islamic activities and sustainable using the SWOT Methods, then, give

recommend to management of landscape potential of Bogor City Municipal

Mosque so that the community can maximize its function properly. The data

needed in this research include general conditions such as physical and biological

aspects, the landscape profile of Bogor City Municipal Mosque, and visitor

aspect. Data analysis was done by using descriptive analysis, scoring technique,

questionnaire, and SWOT method. The results of this study also recommend the

landscape management plan by DKM (Mosque Family Council/Dewan Keluarga

Masjid) of Bogor City Municipal Mosque which is responsible to the Islamic

Development Center of Bogor/Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB).

Page 5: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

Keywords: Masjid Raya Kota Bogor, Islamic Center, Landscape Management,

SWOT Method.

Page 6: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian

pada

Departemen Arsitektur Lanskap

STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA

KOTA BOGOR SEBAGAI MODEL KEGIATAN KEISLAMAN

BINTANG DIPRATAMA HENDAYU

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2018

Page 7: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
Page 8: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2016 ini ialah lanskap

masjid, dengan judul “Studi Potensi Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Sebagai Model Kegiatan Keislaman”.

Dengan segala hormat dan hati yang tulus, penulis mengucapkan terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa bagi penulis dalam menyelesaikan

tugas akhir ini, yaitu:

1. Prof. Dr. Ir. Wahju Qamara Mugnisjah M.Agr. selaku pembimbing

skripsi yang telah membimbing dan memberikan dukungan terhadap

penulis selama melaksanakan penelitian dan penyusunan tugas akhir;

2. Drs. H. Ade Sarmili Sy, M.Si. dan Sahidul Burhan SE dari DKM Masjid

Raya Kota Bogor dan PPIB Kota Bogor yang telah membantu selama

pengumpulan data;

3. Dr. Ir. Bambang Sulistyantara M.Agr. selaku pembimbing akademik;

4. Ibunda Nurlida, S.Sos yang selalu berdoa dan berkorban untuk

kelancaran masa studi selama di kampus IPB;

5. Keluarga besar Meka Algazi, S.Hum atas support dan doa untuk

kelancaran masa studi selama di kampus IPB;

6. Keluarga besar Dr. Ir. Omo Rusdiana, M.Sc dan Ibu Neni Rusdiana,

beserta anggota keluarga: Yunus Gerry, S.Kpm, Nurfajriah Salsabila,

Farahdilla Sahara, Ghina Afiyah Aqilah yang juga selalu berdoa dan

mendukung penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini;

7. Rekan-rekan seperjuangan Arsitektur Lanskap angkatan 50, khususnya

Tim Dayat Ranger atas segala doa dan perjuangan selama berada di

kampus.

Bogor, April 2018

Bintang Dipratama Hendayu

Page 9: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Kerangka Pikir Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 3

Lanskap Masjid dan Fungsinya 3

Masjid sebagai pusat kegiatan keislaman 4

Memakmurkan Masjid 4

METODE 5

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan 5

Tahapan Penelitian 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 15

Kondisi Umum 15

Profil Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor 19

Identifikasi Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor 27

Analisis Strategi Pengelolaan Potensi Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman Yang Berkelanjutan 59

SIMPULAN DAN SARAN 74

Simpulan 74

Saran 74

DAFTAR PUSTAKA 75

LAMPIRAN 77

RIWAYAT HIDUP 88

Page 10: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

DAFTAR TABEL

Kerangka Pikir Penelitian 2 Lokasi penelitian (Kompleks Masjid Raya Kota Bogor) 5 Matriks IE Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor 13 Peta Administratif Kota Bogor 18 Lokasi sejarah pembangunan lanskap 19 Gedung PPIB Masjid Raya Kota Bogor 20 Kegiatan di TK Ibnu Hajar Masjid Raya Kota Bogor 21 Struktur Kepengurusan Masjid Raya Kota Bogor 22 Struktur Bidang Riayah Masjid Raya Kota Bogor 23 Kegiatan pemangkasan ranting dan dahan pohon besar 25 Kemiripan pola arsitektur Masjid Raya Kota Bogor 28

Denah ruang utama Masjid Raya Kota Bogor lantai 1 dan lantai 2 29 Kondisi ruang ibadah masjid pada lantai 1 29 Kondisi ruang ibadah masjid pada lantai 2 30 Menara Masjid Raya Kota Bogor 31 Plaza masjid 31 Koridor masjid 32 Basement masjid 32 Taman bagian barat Masjid Raya Kota Bogor 33 Sudut bagian utara dan timur halaman utama Masjid 33 Taman bagian timur plaza Masjid Raya Kota Bogor 34 Konsep ruang dan sirkulasi 35 Konsep tata hijau Masjid Raya Kota Bogor 36 Aktivitas Peribadatan, Pendidikan, dan Perkantoran 37

Aktivitas Kegiatan Keislaman dan Bersantai 38 Peta situasi Kompleks Masjid Raya Kota Bogor 40 Akses menuju Lanskap Masjid Raya Kota Bogor 41 Keadaan bangunan Masjid Raya Kota Bogor 43 Mobil-mobil yang diparkir di area halaman masjid 43 Bangunan Masjid Raya Kota Bogor dan Taj Mahal, India. 44 Alih fungsi penggunaan dan kurangnya perawatan menyebabkan 45 Beberapa contoh fasilitas penunjang kegiatan keislaman di 46

Sumber listrik dan sumber air Masjid Raya Kota Bogor 46 Tempat sampah di sudut Kompleks masjid 47 Drainase outlet Masjid Raya Kota Bogo 48 Tanaman hias di Masjid Raya Kota Bogor : (a) Coleus hybridus, 49 Tujuan dan alasan ke masjid bagi pengunjung 50

Jenis kelamin dan domisili responden 51

Usia dan pendidikan terakhir responden 51

Pekerjaan responden 52 Transportasi responden 52 Grafik keindahan bangunan Masjid Raya Kota Bogor 53 Grafik keindahan menara Masjid Raya Kota Bogor 53 Grafik keindahan plaza Masjid Raya Kota Bogor 54 Grafik keindahan menara Masjid Raya Kota Bogor 55

Page 11: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

Grafik keindahan area basement Masjid Raya Kota Bogor 55 Grafik keindahan taman Masjid Raya Kota Bogor 56 Persepsi keindahan lanskap Masjid Raya Kota Bogor 56 Persepsi pengelolaan masjid oleh pengunjung 58 Matriks IE Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor 63 Area tapak masjid yang masih dapat dimaksimalkan 66 Kegiatan yang dapat memanfaatkan tapak masjid 66 Rekomendasi area koridor dengan stop kontak listrik 67 Rekomendasi struktural bidang riayah 68 Pengunjung harus menitipkan alas kaki di area penitipan 70 Benda penaung yang dapat diterapkan di plaza Masjid Raya 71

Rekomendasi vegetasi screen di bagian barat masjid 72

DAFTAR GAMBAR

Kerangka Pikir Penelitian 2 Lokasi penelitian (Kompleks Masjid Raya Kota Bogor) 5 Matriks IE Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor 13 Peta Administratif Kota Bogor 18 Lokasi sejarah pembangunan lanskap 19 Gedung PPIB Masjid Raya Kota Bogor 20 Kegiatan di TK Ibnu Hajar Masjid Raya Kota Bogor 21 Struktur Kepengurusan Masjid Raya Kota Bogor 22 Struktur Bidang Riayah Masjid Raya Kota Bogor 23

Kegiatan pemangkasan ranting dan dahan pohon besar 25 Kemiripan pola arsitektur Masjid Raya Kota Bogor 28 Denah ruang utama Masjid Raya Kota Bogor lantai 1 dan lantai 2 29 Kondisi ruang ibadah masjid pada lantai 1 29

Kondisi ruang ibadah masjid pada lantai 2 30 Menara Masjid Raya Kota Bogor 31 Plaza masjid 31

Koridor masjid 32 Basement masjid 32

Taman bagian barat Masjid Raya Kota Bogor 33 Sudut bagian utara dan timur halaman utama Masjid 33 Taman bagian timur plaza Masjid Raya Kota Bogor 34

Konsep ruang dan sirkulasi 35 Konsep tata hijau Masjid Raya Kota Bogor 36

Aktivitas Peribadatan, Pendidikan, dan Perkantoran 37 Aktivitas Kegiatan Keislaman dan Bersantai 38

Peta situasi Kompleks Masjid Raya Kota Bogor 40 Akses menuju Lanskap Masjid Raya Kota Bogor 41 Keadaan bangunan Masjid Raya Kota Bogor 43

Mobil-mobil yang diparkir di area halaman masjid 43 Bangunan Masjid Raya Kota Bogor dan Taj Mahal, India. 44

Page 12: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

Alih fungsi penggunaan dan kurangnya perawatan menyebabkan 45 Beberapa contoh fasilitas penunjang kegiatan keislaman di 46 Sumber listrik dan sumber air Masjid Raya Kota Bogor 46 Tempat sampah di sudut Kompleks masjid 47 Drainase outlet Masjid Raya Kota Bogor 48 Tanaman hias di Masjid Raya Kota Bogor : (a) Coleus hybridus, 49 Tujuan dan alasan ke masjid bagi pengunjung 50 Jenis kelamin dan domisili responden 51 Usia dan pendidikan terakhir responden 51 Pekerjaan responden 52 Transportasi responden 52 Grafik keindahan bangunan Masjid Raya Kota Bogor 53 Grafik keindahan menara Masjid Raya Kota Bogor 53 Grafik keindahan plaza Masjid Raya Kota Bogor 54

Grafik keindahan menara Masjid Raya Kota Bogor 55 Grafik keindahan area basement Masjid Raya Kota Bogor 55 Grafik keindahan taman Masjid Raya Kota Bogor 56 Persepsi keindahan lanskap Masjid Raya Kota Bogor 56 Persepsi pengelolaan masjid oleh pengunjung 58 Matriks IE Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor 63 Area tapak masjid yang masih dapat dimaksimalkan 66 Kegiatan yang dapat memanfaatkan tapak masjid 66 Rekomendasi area koridor dengan stop kontak listrik 67 Rekomendasi struktural bidang riayah 68 Pengunjung harus menitipkan alas kaki di area penitipan 70

Benda penaung yang dapat diterapkan di plaza Masjid Raya 71 Rekomendasi vegetasi screen di bagian barat masjid 72

DAFTAR LAMPIRAN

Kuesioner persepsi keindahan dan pengelolaan lanskap Kompleks 78 Daftar wawancara penulis bersama pengelola lanskap Kompleks 80 kegiatan yang memanfaatkan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota 81 Contoh perhitungan Analisis Potensi lanskap Kompleks Masjid Raya 84 Adab-adab saat berada di masjid 85

Peta eksisting lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor 87

Page 13: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masjid merupakan pusat kegiatan kaum muslimin. Dari masjid, kaum

muslimin dapat merancang masa depannya, baik dari segi din (agama), ekonomi,

politik, sosial dan seluruh sendi kehidupan, sebagaimana para pendahulunya

memfungsikan masjid secara maksimal. Perkembangan masjid pada masa

sekarang ini yang begitu pesat itu dapat dilihat di kota-kota sampai ke pelosok-

pelosok desa. Masjid mudah kita jumpai di mana saja, baik di terminal, tempat

rekreasi, dan di lembaga-lembaga pendidikan. Hal itu boleh-boleh saja dilakukan

mengingat sekarang ini banyak orang yang memiliki mobilitas tinggi, hingga

mereka dituntut untuk berpacu dengan waktu. Kehadiran masjid-masjid di sekitar

mereka sedikit banyak akan membantu karena tidak perlu waktu lama untuk

mendatangi masjid dan salat berjamaah di dalamnya (Al-Faruq, 2010).

Dalam keadaan mobilitas yang tinggi tersebut, banyak orang-orang yang

lupa akan pentingnya menjaga keadaan rohaninya dengan mendekatkan diri ke

masjid. Supardi dan Amirudin (2001) menjelaskan, fenomena pertumbuhan

masjid yang semakin banyak ternyata tidak diimbangi dengan upaya

memakmurkannya. Tidak semua masjid yang dibangun bisa mengoptimalkan

fungsinya, karena masjid mulai mengalami mutilasi fungsi dan distorsi wilayah

kerja. Masjid hanya identik dengan tempat salat, tidak lebih dari itu, sehingga

banyak masjid telah dibangun tetapi sepi dari jamaah. Semua itu disebabkan

karena pada masa sekarang banyak orang membangun masjid tidak didasari

dengan rasa taqwa melainkan hanya sebagai pelengkap dan legitimasi keislaman

di suatu lingkungan. Beberapa penyebab orang-orang enggan datang ke masjid

diantaranya adalah, (1) kondisi fisik masjid yang kurang terawat, (2) mobilitas

yang tinggi, dan (3) kurang menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan dan ruang

publik.

Dewasa ini, Kota Bogor memiliki Kompleks bangunan Islam yang

bertujuan untuk memakmurkan dan meramaikan masjid oleh masyarakat, yaitu

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Kota

Bogor. Secara umum, lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor telah

mengalami perkembangan pesat baik dalam bentuk bangunan maupun fungsinya.

Di Kompleks masjid yang didominasi area terbuka ini, beragam kegiatan indoor

dan outdoor yang melibatkan fisik seperti pentas seni sering dilakukan, bahkan

hingga beberapa kegiatan pada waktu yang sama di beberapa area terbuka yang

berbeda. Masjid yang memiliki plaza ini sering digunakan untuk berbagai

aktivitas outdoor, bahkan menjadi lokasi pelaksanaan bazar buku dan beberapa

kegiatan keislaman nasional seperti “Damai Indonesiaku” yang disiarkan oleh

salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Dengan demikian, sebagai tempat

penyelenggaraan berbagai kegiatan keislaman, akan sangat baik jika keseluruhan

bagian dari lanskap masjid dapat dievaluasi, dimaksimalkan potensinya, dan

dimakmurkan sehingga dapat digunakan secara baik oleh masyarakat.

Page 14: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

2

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) mengidentifikasi

karakteristik lanskap Masjid Raya Kota Bogor, (2) menganalisis potensi lanskap

Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman berdasarkan literatur

dan persepsi pengunjung, (3) menganalisis strategi pengelolaan Masjid Raya Kota

Bogor sebagai model kegiatan keislaman yang berkelanjutan, dan (4) memberi

rekomendasi pengelolaan potensi lanskap Masjid Raya Kota Bogor.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) mengetahui

karakteristik lanskap Masjid Raya Kota Bogor, (2) mengetahui potensi lanskap

Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman, dan (3) pengurus

masjid mengetahui rekomendasi yang diajukan sehingga dapat membantu

pengelolaan potensi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor dengan sebaik-

baiknya.

Kerangka Pikir Penelitian

Lanskap Masjid Raya Kota Bogor

Sejarah Fisik dan Biologi Sosial Pengelolaan

Sejarah Kawasan

Lanskap

Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor

1. Letak Geografis

Kawasan

2. Iklim

3. Aksesibilitas dan

Sirkulasi

1. Penduduk Kota

Bogor

2. Pengunjung

Masjid Raya

Kota Bogor

1. Pengelola

lanskap

Kompleks

Masjid Raya

Kota Bogor

2. Kegiatan

Masjid Raya

Kota Bogor

Identifikasi

Lanskap

Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor

Deskriptif-

Spasial

Analisis Potensi

lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota

Bogor sebagai Model

Kegiatan Keislaman

Teknik Skoring

Penilaian lanskap

Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor

menurut Persepsi

Pengunjung

Kuesioner

Analisis Strategi

Pengelolaan

Potensi Lanskap

yang Berkelanjutan

Metode SWOT

Rekomendasi pengelolaan potensi lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai

Model Kegiatan Keislaman

Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian

Page 15: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

3

TINJAUAN PUSTAKA

Lanskap Masjid dan Fungsinya

Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat muslim. Masjid

artinya tempat sujud, dan masjid berukuran kecil disebut juga musala, langgar,

atau surau. Selain tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan

komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,

ceramah, dan belajar Alquran sering dilaksanakan di masjid. Bahkan dalam

sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial

kemasyarakatan hingga kemiliteran.

Menurut Sutanta et al. (2007), etimologi akar kata dari masjid adalah sajada

yang berarti tempat sujud. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau

"tempat sembahan". Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata

mosque ini berasal dari bahasa Spanyol, yaitu mezquita. Kata mosque kemudian

menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas. Salah satu hadits

yang membahas mengenai masjid adalah hadits HR. Muslim yang artinya, “Setiap

bagian dari bumi Allah adalah tempat sujud (masjid)”.

Sutanta et al. (2007) menginformasikan bahwa fungsi masjid sebenarnya

meliputi segala segi kehidupan manusia. Hal ini terkandung dalam Surat Al-Alaq

Ayat 19 yang berbunyi, “Sujudlah kepada Tuhan dan beribadahlah”. Berdasarkan

ayat tersebut, fungsi masjid adalah sebagai tempat yang di dalamnya banyak

disebut nama Allah atau berzikir, tempat salat, iktikaf, serta pusat pertemuan umat

Islam, baik untuk kegiatan tarbiyah (pendidikan) maupun untuk membicarakan

urusan hidup dan perjuangan. Jadi, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat

salat saja, melainkan dapat mengakomodasi berbagai kegiatan keislaman lainnya.

Masjid merupakan suatu institusi utama dalam Islam, serta merupakan salah

satu institusi yang pertama kali berdiri. Masjid adalah rumah tempat ibadah umat

Muslim. Masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan.

Ketika Nabi Muhammad Shalallahu‟alaihi wasallam tiba di Madinah, Beliau

memutuskan untuk membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan

nama Masjid Nabawi, yang berarti Masjid Nabi. Masjid Nabawi menjadi jantung

kota Madinah saat itu dan digunakan untuk melaksanakan kegiatan politik,

pendidikan dan sosial, merencanakan kota, menentukan strategi militer, dan

mengadakan perjanjian. Sutanta et al. (2007) memberikan pengertian bahwa

fungsi pendidikan merupakan salah satu fungsi yang menonjol, masjid digunakan

Nabi Shalallahu‟alaihi wasallam untuk menerangkan hukum-hukum Islam.

Adapun fungsi sosial kemasyarakatan, masjid sangat berperan dalam aspek

pendidikan, perekonomian umat, bidang kesehatan, pembinaan remaja, peringatan

hari besar Islam, dan sebagai sarana komunikasi seperti musyawarah, dan

pertemuan-pertemuan.

Page 16: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

4

Masjid sebagai pusat kegiatan keislaman

Menurut Soeparlan (1985), Pusat kegiatan keislaman adalah lembaga

keagamaan yang merupakan pusat pembinaan dan pengembangan agama Islam

yang berperan sebagai mimbar pelaksanaan dakwah dalam era pembangunan

nasional. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pusat Kegiatan

Keislaman adalah suatu lembaga keagamaan yang meliputi beberapa fungsi:

1. sebagai wadah bagi umat Islam untuk bermusyawarah, berkonsultasi, dan

berdialog tentang masalah-masalah, baik yang berhubungan dengan ajaran

agama, kehidupan beragama maupun lebih luas lagi untuk kehidupan

bermasyarakat;

2. sebagai pusat informasi dan hubungan masyarakat termasuk penerangan

dan dokumentasi serta komunikasi bagi umat Islam;

3. sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pengkajian, serta sebagai forum

pembinaan termasuk menjaga kemurnian ajaran syariat Islam maupun

sebagai media dakwah.

Oleh karena itu, sebuah pusat kegiatan keislaman yang berada dalam

struktural masjid itu sendiri diharapkan dapat mengakomodasi berbagai fungsi

kehidupan masyarakat muslim, yaitu fungsi ibadah, muamalah, tarbiyah, dan

dakwah.

Memakmurkan Masjid

Makna memakmurkan masjid adalah menetapinya untuk melaksanakan

ibadah di dalamnya dalam rangka mencari keridhaan-Nya, misalnya salat,

berdzikir kepada Allah Subhanahuwata‟ala, dan mempelajari ilmu agama. Juga

termasuk maknanya adalah membangun masjid, menjaga dan memeliharanya.

Ada dua pengertian memakmurkan masjid Allah Subhanahuwata’ala.

Pertama, membangun masjid, memperindah atau memperkokoh

bangunannya, namun ini hanya sekedar sarana saja, bukan tujuan utama

memakmurkan masjid. Kedua, memakmurkan dengan melaksanakan ketaatan

kepada Allah Ta‟ala dan berzikir kepada-Nya di dalam masjid tersebut. Allah

Subhanahuwata‟ala berfirman, “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid

Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta

tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain

kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan

orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At-Taubah [9]: 18).

Keadaan masjid mencerminkan keadaan umat Islam. Makmur dan sepinya

masjid bergantung mereka. Apabila mereka rajin beribadah ke masjid, maka

makmurlah tempat ibadah itu. Tetapi apabila mereka enggan atau malas ke masjid

maka sepi pulalah masjid tersebut. Masjid yang makmur menunjukkan kemajuan

umat di sekitarnya, sedangkan masjid yang sepi menunjukkan kualitas iman dan

rasa tanggung jawab umat di sekitarnya sudah menipis. Dengan adanya umat

Islam di sekitarnya, masjid perlu mengaktualisasikan perannya dalam

mengkoordinir mereka, baik untuk salat jamaah, maupun aktivitas lainnya, dalam

rangka menyatukan potensi dan kepemimpinan umat.

Sebagai rumah dari rumah-rumah Allah Ta‟ala yang mempunyai peranan

vital, ada beberapa etika yang telah digariskan oleh Islam ketika berada di

Page 17: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

5

dalamnya. Hal-hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan saat berada di lingkungan

masjid akan ditampilkan dalam Lampiran 5 Adab-adab saat berada di masjid.

METODE

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan di Kompleks Masjid Raya Kota Bogor pada

koordinat 6°36‟26,19” S dan 106°48‟31,95” T. Kawasan ini terletak di daerah

Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, dan terletak di pusat Kota Bogor

(Gambar 2).

Gambar 2 Lokasi penelitian (Kompleks Masjid Raya Kota Bogor)

Sumber : Google Earth Pro

Penelitian ini berlangsung selama dua belas bulan, dimulai pada bulan

Maret 2017 hingga Februari 2018. Jadwal tersebut meliputi satu bulan tahap

persiapan pada bulan Maret 2017, tahap inventarisasi dan pengambilan data

dilakukan pada bulan April, Mei, dan Juni, tahap analisis-sintesis pengolahan data

dilakukan selama delapan bulan, yaitu pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus,

September, Oktober, November, dan Desember, terakhir adalah tahap penyusunan

skripsi yang dilakukan beriringan dengan tahap analisis-sintesis pengolahan data,

yaitu pada bulan Mei 2017 hingga Desember 2017 (Tabel 1).

Page 18: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

6

Tabel 1 Rencana Kegiatan Penelitian

Jenis kegiatan 2017 2018

Maret April Mei Juni Juli Agustus-Desember Januari Maret

Persiapan

Inventarisasi

dan

pengambilan

data

Analisis dan

pengolahan

data

Penyusunan

laporan akhir

Seminar

Sidang

Tahapan Penelitian

Kegiatan penelitian merupakan suatu proses memperoleh atau mendapatkan

suatu pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi, dilakukan

secara ilmiah, sistematis dan logis. Tahapan penelitian Studi Potensi Lanskap

Masjid Raya Kota Bogor sebagai Model Kegiatan Keislaman ini terdiri dari tahap

inventarisasi, tahap analisis, dan tahap sintesis yaitu rekomendasi hasil akhir dari

data yang telah diolah.

Inventarisasi

Tahap inventarisasi adalah tahap mengumpulkan data-data yang berada di

tapak penelitian yaitu Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor. Jenis-jenis

data yang dikumpulkan berupa kondisi umum yang terdiri dari data kondisi

umum, data profil lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor, dan data

pengunjung. Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penelitian, yaitu data

primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapang. Data

primer ini meliputi hasil pengamatan pada tapak (foto, rekaman, dan lainnya) dan

hasil wawancara responden yang bersangkutan, terdiri atas responden kunci

(pengelola Kompleks Masjid Raya Kota Bogor) dan responden umum

(pengunjung Kompleks Masjid Raya Kota Bogor). Data sekunder merupakan

studi pustaka mengenai teori pengelolaan dan konsep manajemen masjid yang

digunakan dalam penelitian, serta literatur mengenai rekaman sejarah dan kondisi

tapak. Tabel 2 menyajikan jenis, sumber, dan cara pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian.

Selain data penelitian, tahap ini juga dibantu oleh alat-alat yang mendukung

kegiatan penelitian. Alat-alat tersebut adalah kamera digital, alat ukur berupa

meteran, dan laptop dengan software AutoCAD, Google SketchUp, Adobe

Photoshop, Microsoft Word, dan Microsot Excel. Alat-alat tersebut digunakan

untuk menunjang seluruh proses penelitian, mulai dari pengambilan, pengolahan,

hingga penyajian akhir data. Selain itu, dokumentasi kondisi tapak saat ini

(existing condition) juga merupakan bahan yang diperlukan.

Page 19: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

7

Tabel 2 Spesifikasi jenis data, bentuk data, dan sumber data.

No. Jenis data Bentuk data Sumber data

1. Kondisi umum

a) Letak Geografis Kawasan Peta Kota Bogor, Batas

wilayah

BPS Kota Bogor tahun

2014, Google.

b) Iklim Tabel iklim, Suhu udara

rata- rata, Curah hujan

BMKG Kota Bogor

c) Penduduk Tabel kepadatan penduduk

per kecamatan di Kota

Bogor

BPS Kota Bogor tahun 2014

d) Aksesibilitas Peta aksesibilitas menuju

Kota Bogor

Google map.

2. Profil lanskap Masjid Raya

Kota Bogor

a) Sejarah lanskap tapak Deskripsi tertulis LKK PPIB tahun 2014,

Google, Wawancara

b) Luas wilayah tapak Deskripsi tertulis Wawancara dengan

pengelola masjid, Google

map.

c) Pengelolaan atau manajemen

lanskap tapak

Deskripsi tertulis, Bagan

struktural

Wawancara dengan

pengelola masjid, LKK

PPIB tahun 2014

d) Vegetasi tapak Deskripsi tertulis, Peta

vegetasi, Dokumentasi foto

Pengamatan langsung,

Dokumentasi PPIB

e) Karakteristik lanskap pada

tapak

Dokumentasi foto Wawancara dengan

pengelola masjid,

Pengamatan langsung.

f) Fasilitas dan utilitas tapak Deskripsi tertulis, Peta

letak fasilitas dan utilitas

masjid

Wawancara dengan

pengelola masjid,

Pengamatan langsung, LKK

PPIB tahun 2014

g) Kegiatan dan aktivitas pada

tapak

Deskripsi tertulis, Peta

penggunaan ruang dan

aktivitas masjid

Wawancara dengan

pengelola masjid,

Pengamatan langsung,

Dokumentasi PPIB, LKK

PPIB tahun 2014

3. Pengunjung

a) Identifikasi pengunjung Biodata pengunjung Kuesioner

b) Persepsi pengunjung

terhadap masjid

Grafik dan tabel penilaian

pengunjung terhadap

keindahan dan kenyaman

lanskap masjid

Kuesioner

Keterangan :

LKK PPIB = Laporan Kegiatan dan Keuangan Pusat Pengembangan Islam Bogor

BMKG = Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

BPS = Badan Pusat Statistik

Page 20: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

8

Analisis

Tahap analisis adalah tahap penilaian kondisi fisik dan potensi tapak Masjid

Raya Kota Bogor. Penilaian disajikan secara deskriptif, spasial, dan menggunakan

metode SWOT. Proses analisis dibagi menjadi tiga tahap berikut.

1. Identifikasi lanskap Masjid Raya Kota Bogor

Pada tahap ini dilakukan penilaian secara deskriptif tentang

karakteristik tapak Masjid Raya Kota Bogor, yaitu elemen lanskap

bangunan, halaman masjid, serta konsep ruang dan aktivitas lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor.

2. Analisis Potensi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai Model

Kegiatan Keislaman

Tahap ini merupakan tahap penilaian potensi kawasan lanskap masjid

dengan teknik skoring. Aspek-aspek yang akan dianalisis adalah, lokasi dan

aksesibilitas, aktivitas dan daya dukung, kondisi keaslian arsitektur,

keunikan arsitektur, fasilitas dan utilitas, serta vegetasi dan lingkungan

daerah tersebut. Aspek-aspek ini diadaptasi dari pertimbangan penentuan

lokasi masjid menurut Rukmana (2002), kriteria potensi bangunan oleh

MacKinnon et al. (1986) dalam Hendry (2008), pola aktivitas pemanfaatan

ruang oleh Ghaisani (2016), dan potensi pendukung wisata oleh Soemarno

(2008) dalam Rahman (2015) dengan beberapa modifikasi yang disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan penelitian. Kriteria penilaian dapat dilihat

pada Tabel 3. Selanjutnya, aspek tersebut dihitung dengan menggunakan

metode skoring yang dikemukakan oleh Selamet dalam Allindani (2007)

dengan rumus interval kelas:

Interval Kelas (IK) = Skor Maksimum (Sma) - Skor Minimum (Smi)

3 kelas skor

Tinggi = SMi + 2IK + 1 sampai Sma

Sedang = SMi + IK + 1 sampai (SMi + 2 IK)

Rendah = SMi sampai SMi + IK

Berdasarkan kriteria diatas maka akan dimodifikasi untuk menentukan

skoring yang akan dilakukan. Nilai skoring 1 untuk yang rendah, nilai

skoring 2 untuk yang sedang dan nilai skoring 3 untuk yang tinggi. Jumlah

skor total 6-10 termasuk dalam kategori kurang potensial, 11-14 termasuk

kategori potensial, dan skor total 15-18 termasuk dalam kategori sangat

potensial.

Page 21: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

9

Tabel 3 Kriteria potensi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai

model kegiatan keislaman

No. Kriteria

potensi

Penilaian

1 (Rendah) 2 (Sedang) 3 (Tinggi)

1. Lokasi dan

aksesibilitas1

Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor

memiliki sirkulasi

dan kondisi jalan

yang kurang baik

dan terawat, serta

lokasinya yang

terpencil dan sangat

jauh

Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor memiliki

jalur sirkulasi dan

kondisi jalan yang baik,

lokasi yang masih dapat

dijangkau meskipun

akses menuju tapak

memiliki hambatan

seperti kemacetan

Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor

memiliki jalur

sirkulasi dan kondisi

jalan yang baik dan

terawat, lokasi yang

mudah dijangkau,

akses menuju tapak

tidak ada hambatan

seperti kemacetan

2. Pola

aktivitas

pemanfaatan

ruang2

Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor

memiliki ruang

untuk beribadah

namun tidak

memiliki ruang

untuk melaksanakan

kegiatan keislaman

Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor memiliki

ruang yang cukup untuk

beribadah namun

terbatas untuk kegiatan

keislaman lainnya

Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor

memiliki ruang yang

cukup untuk

beribadah dan ruang

untuk mengadakan

aktivitas kegiatan

keislaman lainnya

3. Kondisi

keaslian

arsitektur3

Kondisi tapak

Masjid Raya Kota

Bogor sudah

mengalami

perubahan total

akibat renovasi

Kondisi tapak Masjid

Raya Kota Bogor sudah

mengalami perubahan

namun keaslian

bangunan dan tapak

masih terlihat

Kondisi tapak Masjid

Raya Kota Bogor

tidak mengalami

perubahan total, baik

dari segi bentuk

maupun lanskap

disekitarnya.

4. Keunikan

arsitektur3

Tidak unik karena

arsitektur bangunan

dan lanskap Masjid

Raya Kota Bogor

sangat sederhana

Tingkat keunikan sedang

karena bangunan dan

lanskap Masjid Raya

Kota Bogor memiliki

arsitektur campuran

Sangat unik, karena

arsitektur bangunan

dan lanskap Masjid

Raya Kota Bogor

sangat khas

keislaman.

5. Fasilitas dan

utilitas4

Fasilitas dan utilitas

pada Masjid Raya

Kota Bogor tersedia

namun tidak terawat

dengan baik

Fasilitas dan utilitas pada

Masjid Raya Kota Bogor

tersedia dan cukup

terawat

Fasilitas dan utilitas

pada Masjid Raya

Kota Bogor tersedia

dan sangat terawat

dengan baik.

6. Vegetasi dan

lingkungan4

Lanskap Masjid

Raya Kota Bogor

memiliki kualitas

kelembaban yang

kurang baik akibat

tidak banyaknya

vegetasi sehingga

memberikan rasa

kurang nyaman bagi

orang yang berada

di tapak.

Lanskap Masjid Raya

Kota Bogor memiliki

sedikit vegetasi, namun

masih mendukung

karakter lanskap

disekitarnya dan kualitas

kenyamanan yang

ditimbulkan masih bisa

dirasakan.

Lanskap Masjid Raya

Kota Bogor terdapat

vegetasi yang

mendukung karakter

lanskap disekitarnya

sehingga

menciptakan kualitas

lingkungan yang

baik.

Sumber : 1Rukmana (2002),

2Ghaisani (2016),

3Hendry (2008), dan 4Rahman (2015) dengan

modifikasi.

Page 22: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

10

Selain menganalisis potensi lanskap Masjid Raya Kota Bogor dengan

standar literatur, potensi masjid juga diukur melalui kuesioner yang berisi

penilaian keindahan dan pengelolaan selama berada di masjid. Penilaian ini

dilakukan oleh pengunjung yang diwakili oleh 96 responden dalam bentuk

kuesioner yang berisi penilaian keindahan dan pengelolaan selama berada di

masjid. Berdasarkan rumus Slovin (Sevilla et al., 2007), jumlah responden

yang ditentukan dari hasil sebagai berikut:

n =

dengan

n = jumlah sampel e = toleransi error

N = jumlah total populasi

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor dapat menampung lebih kurang

sebanyak 2.000 pengunjung. Angka tersebut dijadikan asumsi untuk

mendapatkan jumlah responden yang dibutuhkan dengan toleransi error

sebesar 10 %. Dengan demikian, didapatkan hasil sebagai berikut:

n =

n = 95,23.... (96)

Penilaian responden ini menggunakan skala Likert. Skala Likert

merupakan metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2012). Skala ini sering digunakan dalam kuesioner untuk

mendapatkan tingkat kesepakatan atau sikap responden terhadap suatu objek

tertentu. Skala Likert menggunakan lima skala penilaian dengan cara

memberikan nilai pada masing-masing jawaban pertanyaan. Skor pada skala

tertinggi ialah 5 (lima) dan skor terendah ialah 1 (satu). Skor ideal

merupakan skor yang digunakan untuk menghitung skor yang digunakan

untuk menentukan rating scale dan jumlah seluruh jawaban. Untuk

menghitung jumlah skor ideal dari seluruh variabel penilaian, digunakan

rumus berikut.

Skor Kriteria = Nilai Skala x Jumlah Responden

Pemilihan sampel kuesioner dengan menggunakan metode purposive

sampling (pengambilan sampel secara sengaja). Skor tertinggi yang

diberikan adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Masing–masing skor

nantinya akan dikalikan dengan jumlah responden seperti pada tabel berikut

(Tabel 4).

Page 23: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

11

Tabel 4 Skor ideal penilaian keindahan masjid dan pengelolaan Masjid Raya Kota

Bogor

Rumus Skala

Keindahan masjid Pengelolaan masjid

5 x 96 = 480 Sangat indah Sangat baik

4 x 96 = 384 Indah Baik

3 x 96 = 288 Cukup indah Cukup baik

2 x 96 = 192 Kurang indah Kurang baik

1 x 96 = 96 Tidak indah Tidak baik

Sumber : Sugiyono (2012)

Skor yang didapat dari hasil perhitungan ini nantinya dimasukan ke dalam

rating scale untuk mengetahui hasil data kuesioner. Nilai rating scale yang

didapat nantinya perlu dikonversi menjadi indeks penilaian dan menghasilkan

rating baru (Tabel 5) dengan meggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

Indeks =

Tabel 5 Indeks jawaban masing - masing kategori

Rumus Skala

Keindahan masjid Pengelolaan masjid

0,81 – 1,00 Sangat indah Sangat baik

0,61 – 0,80 Indah Baik

0,41 – 0,60 Cukup indah Cukup baik

0,21 – 0,40 Kurang indah Kurang baik

0,00 – 0,20 Tidak indah Tidak baik

Sumber : Sugiyono (2012)

3. Analisis Strategi Pengelolaan Potensi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor sebagai Model Kegiatan Keislaman yang Berkelanjutan

Penilaian ini menggunakan metode SWOT yang bertujuan untuk

mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal masjid yang berperan

sebagai bagian dari pengelolaan potensi lanskap Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman yang berkelanjutan. Berikut

ini merupakan langkah-langkah dalam membuat analisis strategi

pengelolaan potensi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

menggunakan metode SWOT.

a. analisis penilaian faktor internal dan faktor eksternal, dengan faktor

internal yang terdiri atas kekuatan dan kelemahan, serta faktor

eksternal yang terdiri atas peluang dan ancaman,

b. menentukan tingkat kepentingan masing-masing faktor internal dan

eksternal dengan nilai 1–4. Nilai peringkat faktor positif (kekuatan

Page 24: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

12

dan peluang) tersebut berbanding terbalik dengan faktor negatif

(kelemahan dan ancaman) seperti pada penjelasan di bawah ini.

Kekuatan (sthrenghts) dan peluang

(opportunities)

Kelemahan (weakness) dan

ancaman (threats)

Nilai

Sangat penting Tidak penting 4

Penting Cukup penting 3

Cukup penting Penting 2

Tidak penting Sangat penting 1

c. menentukan setiap bobot strategis setiap faktor internal dan faktor

eksternal menggunakan metode paired comparison (Kinnear dan

Taylor 1991) dengan ketentuan

1. bobot 1 jika indikator faktor horizontal kurang penting

dibandingkan faktor vertikal,

2. bobot 2 jika indikator faktor horizontal sama penting

dibandingkan faktor vertikal,

3. bobot 3 jika indikator faktor horizontal lebih penting

dibandingkan faktor vertikal, dan

4. bobot 4 jika indikator faktor horizontal sangat lebih penting

dibandingkan faktor vertikal,

d. membuat tabel hasil perhitungan faktor internal dan eksternal yang

telah ditentukan nilai perbandingan (paired comparison), bobot,

tingkat kepentingan (rating), dan skornya seperti yang ditampilkan

pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6 contoh hasil perhitungan faktor internal dan/atau faktor eksternal

Faktor (a)1 (b)1 (c)1 (d)1 (e)1 (f)1 I2 II2 III2 IV2

(a)1 x x x x x

(b)1 x x x x x

(c)1 x x x x x

(d)1 x x x x x

(e)1 x x x x x

(f)1 x x x x x

Total akhir (g)

Sumber : 1Kinnear dan Taylor (1991) dan 2David (2008) dengan modifikasi

Ket :

(a) sampai (f) = faktor internal (SO) dan/atau faktor eksternal (WT)

X = nilai dari paired comparison faktor internal dan/atau faktor eksternal

I = Total semua nilai pada satu baris (a) hingga (f),

II (Bobot) = nilai pada setiap kolom total (I)

nilai keseluruhan kolom total (g)

III (Rating) = angka penilaian kepentingan setiap faktor

IV (Skor) = nilai setiap rating (III) x nilai setiap bobot (II)

Total akhir = jumlah keseluruhan skor, merupakan nilai kekuatan

kondisi internal dan/atau kondisi eksternal tapak

Page 25: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

13

e. penilaian bobot internal dan eksternal dari Kinnear dan Taylor (1991)

menggunakan Matriks IE (Internal-External). Pembuatan Matriks IE

dilakukan untuk mengetahui tipe strategi yang harus digunakan untuk

tindak lanjut pengelolaan potensi lanskap Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman yang berkelanjutan.

Pada Matriks IE, terdapat tiga tipe strategi, yaitu strategi untuk kondisi

lanskap yang sedang tumbuh dan berkembang (grow and build) pada

Sel I, II, dan IV, strategi untuk mempertahankan dan memelihara

kondisi lanskap saat ini (hold and maintain) pada Sel III, V, dan VII,

serta strategi untuk melepaskan atau divestasi lanskap tersebut

(harvest or divesti) pada Sel VI, VIII, dan IX. Hasil pemetaan antara

matriks IE dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Matriks IE Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Sumber : David (2006) dengan modifikasi

f. Membuat matriks SWOT untuk penyusunan alternatif strategi yang di

dapatkan dari setiap unsur SWOT yaitu faktor internal dan faktor

eksternal lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor. Setiap faktor

dihubungkan untuk memperoleh alternatif strategi. Matriks SWOT

akan ditampilkan pada Tabel 7. Empat golongan dari unsur SWOT

yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi alternatif strategi adalah

sebagai berikut.

1. SO (strength-opportunity), yaitu menggunakan kekuatan yang

dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada;

V

Page 26: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

14

2. ST (strength-threat), yaitu menggunakan kekuatan yang

dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi;

3. WO (weakness-opportunity), yaitu berusaha mendapatkan

keuntungan dari kesempatan yang ada untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan;

4. WT (weakness-threat), yaitu berusaha meminimumkan

kelemahan dan menghindari ancaman yang ada.

Tabel 7 no Matriks SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Opportunities (O) Threats (T)

1. 1.

2. 2.

Strength (S) Strategi SO Strategi ST

1. 1. 1.

2. 2. 2.

Weakness (W) Strategi WO Strategi WT

1. 1. 1. 2. 2. 2.

g. Pembuatan tabel ranking alternatif strategi pengelolaan. Penentuan

alternatif strategi dihasilkan dari Matriks SWOT dengan cara

menjumlahkan semua faktor-faktor yang mempengaruhi alternatif

strategi tersebut. Kemudian strategi tersebut diperingkat sesuai dengan

jumlah skor dari yang terbesar sampai terkecil. Strategi-strategi yang

ada dideskripsikan untuk merencanakan rekomendasi studi potensi

Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai Model Kegiatan

Keislaman. Berikut ini merupakan contoh tabel ranking alternatif

strategi pengelolaan (Tabel 8).

Tabel 8 Ranking alternatif strategi pengelolaan

No. Alternatif strategi

pengelolaan Unsur SWOT Skor Peringkat

Sintesis

Tahap ini merupakan tahap pengambilan kesimpulan yang akan diterapkan

pada tapak. Kesimpulan tersebut berasal dari perhitungan-perhitungan analisis

yang dilakukan pada analisis SWOT. Strategi-strategi yang ada kemudian

dideskripsikan untuk dibuat rekomendasi pengelolaan potensi Lanskap Kompleks

Page 27: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

15

Masjid Raya Kota Bogor sebagai Model Kegiatan Keislaman. Rekomendasi

tersebut dapat dijadikan sebagai sudut pandang yang berbeda bagi pihak pengelola

Masjid Raya Kota Bogor sehingga potensi lanskap masjid dapat dimanfaatkan

dengan sebaik-baiknya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum

Letak Geografis Kawasan Secara geografis, Kota Bogor terletak diantara 106º 43‟30” - 106º 51.00”

Bujur Timur dan 6º30‟30” - 6º 41‟00” Lintang Selatan. Kota ini berjarak lebih

kurang 50 km dari Jakarta. Kondisi topografi wilayah Kota Bogor pada dasarnya

bervariasi antara datar dan berbukit (antara 0-200 mdpl sampai dengan >300

mdpl). Wilayah Kota Bogor yang mempunyai ketinggian >300 mdpl sebagian

besar berada di wilayah selatan yang merupakan kaki Gunung Salak. Perbedaan

ketinggian yang relatif sedikit ini membuat Kota Bogor menjadi wilayah yang

sangat cocok untuk pengembangan perkotaan dimana hal ini tercermin dari kota

bogor merupakan kota yang telah dibangun sejak lama.

Kota Bogor merupakan salah satu kota penyangga ibu kota Jakarta dengan

kondisi alam yang relatif lebih nyaman dibandingkan kota penyangga lainnya

sehingga menjadi alternatif permukiman bagi penduduk, baik yang datang dari

sekitar Bogor maupun dari daerah lainnya. Kedudukan geografi Kota Bogor di

tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibu

kota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan

pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan

wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur

juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.

Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km². Di kota ini juga mengalir

beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu:

Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok.

Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir

alami. Lebih jauh, Kota Bogor juga dikenal sebagai kota hujan karena memiliki

curah hujan tahunan yang lebih tinggi dari daerah lain di Indonesia. Curah hujan

rata-rata pertahun di Bogor adalah 3.500 hingga 4.000 milimeter sehingga dijuluki

"Kota Hujan". Pada masa kolonial Belanda Bogor dikenal dengan nama

Buitenzorg yang berarti aman dan tenteram.

Iklim Menurut BMKG, Kondisi iklim Masjid Raya Kota Bogor yang berlokasi di

Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, mengikuti kondisi iklim

umum kawasan Bogor dan sekitarnya. Kota Bogor termasuk kawasan yang

memiliki iklim A (iklim Schmidt-Ferguson) karena memiliki curah hujan yang

cukup tinggi setiap tahunnya. Tabel 9 dibawah ini merupakan data iklim rata-rata

Kota Bogor dan sekitarnya per tiga tahun terakhir (Januari 2014-Desember 2016).

Page 28: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

16

Tabel 9 Iklim rata-rata Kota Bogor dan sekitarnya per tiga tahun terakhir (Januari

2014-Desember 2016)

Bulan Rata-rata

Curah hujan (mm) Lama penyinaran (jam) Kecepatan angin (knot)

Januari 454 102 1,6

Februari 396,6 87,9 1,9

Maret 338,8 134,1 1,9

April 421 150,1 2

Mei 275,5 182,2 1,9

Juni 182,7 182,1 1,8

Juli 214,4 195,8 2,1

Agustus 316,6 204,7 2,2

September 179,9 210,8 2,3

Oktober 220,2 179,8 2,1

November 611,7 151,8 2,2

Desember 298,8 123,4 2,4

Sumber : BMKG Stasiun Dramaga Klas I Bogor dan https://id.climate data.org/location/3930/

Berdasarkan Tabel 9, bulan November memiliki curah hujan tertinggi rata-rata per

tiga tahun di Kota Bogor, yakni 611,7 mm. Disusul berturut-turut oleh bulan

Januari (454,0 mm) dan April (421,0 mm). Curah hujan yang tinggi dapat

menjamin kebutuhan air untuk kebutuhan pengelolaan masjid, baik untuk

membersihkan bangunan maupun untuk menyiram tanaman. Tanaman yang

berada di taman-taman masjid sangat bervariasi seperti pohon pinus, groundcover,

tanaman hias, dan tanaman buah-buahan. Berdasarkan keterangan dari Eka (41),

staf bagian Riayah Masjid Raya Kota Bogor, selain PDAM, air hujan juga sebagai

pemasok air tanah pada sumur bor yang digunakan untuk berwudhu dan toilet

masjid. Air tanah dialirkan ke dalam tangki air berukuran 4m x 4m yang terletak

di bawah koridor masjid. Sebagai kawasan yang terletak di daerah strategis,

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sering dikunjungi oleh pengunjung dari

Bogor dan luar Kota Bogor sebagai tempat ibadah dan lokasi transit. Masyarakat

langsung memanfaatkan waktu untuk berwisata menikmati keindahan masjid.

Penduduk Berdasarkan data terakhir yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) Kota Bogor tahun 2014, penduduk Kota Bogor berjumlah sebesar

1.030.720 jiwa dengan rincian 523.479 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan

507.241 jiwa berjenis kelamin perempuan. Pada tahun 2011, penduduk Kota

Bogor berjumlah 987.315 jiwa yang berarti terjadi peningkatan sebanyak 43.405

jiwa dalam waktu 3 tahun. Kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan

Bogor Barat dengan jumlah 228.860 jiwa. Masyarakat Kota Bogor terdiri dari

masyarakat asli dan masyarakat pendatang. Masyarakat asli didominasi oleh asli

Bogor, sementara masyarakat pendatang berasal dari luar Bogor. Pendatang

banyak yang berasal dari area Jadetabek (Jakarta-Depok-Tangerang-Bekasi).

Page 29: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

17

Berikut ini merupakan tabel penduduk Kota Bogor menurut kecamatan dan tahun

2011-2014 (Tabel 10).

Tabel 10 Penduduk Kota Bogor menurut kecamatan dan tahun 2011-2014

Kecamatan dan Tahun Penduduk (orang)

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Bogor Selatan 99 459,00 94 720,00 194 179,00

Bogor Timur 51 508,00 50 476,00 101 984,00

Bogor Utara 94 438,00 91 660,00 186 098,00

Bogor Tengah 52 588,00 51 532,00 104 120,00

Bogor Barat 116 138,00 112 722,00 228 860,00

Tanah Sareal 109 348,00 106 131,00 215 479,00

2014 523 479,00 507 241,00 1 030 720,00

2013 514 797,00 498 222,00 1 013 019,00

2012 510 884,00 493 947,00 1 004 831,00

2011 502 243,00 485 072,00 987 315,00

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor tahun 2014.

Aksesibilitas Kota Bogor merupakan sebuah kota strategis di sebelah barat Provinsi Jawa Barat

yang termasuk kedalam kawasan Jabodetabek dan dapat diakses melalui jalur

darat. Waktu perjalanan dari Kota Depok menuju Kota Bogor adalah 1 jam 22

mnt (36,0 km) melewati Jalan Raya Parung dan Jalan Jkt–Bogor, dari Tangerang

dan sekitarnya memakan waktu kurang lebih 2 jam 3 mnt (78,9 km) via Jalan Tol

Jagorawi, dari Kota Bekasi ditempuh dalam waktu 1 jam 20 mnt (58,3 km)

melewati Jalan Tol Jagorawi, dari DKI Jakarta menuju Bogor menempuh waktu

selama 1 jam 33 mnt (55,5 km) via Jalan Tol Jagorawi, dan terakhir dari Ibukota

Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, dapat ditempuh dalam waktu 3 jam 42 mnt

(184,8 km) via Jalan Raya Pantura/Jalan Tol Jakarta–Cikampek, serta 4 jam 51

mnt (212,1 km) apabila menggunakan Jalan Tol Cipali dan Jalan Raya Pantura/Jl.

Tol Jakarta-Cikampek. Berikut ini merupakan tabel Jarak tempuh aksesibilitas

menuju Kota Bogor dari kawasan Jadetabek dan Bandung (Tabel 11).

Tabel 11 Jarak tempuh aksesibilitas menuju Kota Bogor dari kawasan Jadetabek

dan Bandung

No. Nama Kota Jam dan jarak tempuh Akses menuju Bogor

1 Jakarta 1 jam 33 mnt (55,5 km) Jalan Tol Jagorawi

2 Depok 1 jam, 22 mnt (36,0 km) Jalan Raya Parung dan Jalan Jkt–

Bogor

3 Tangerang 2 jam 3 mnt (78,9 km) Jalan Tol Jagorawi

4 Bekasi 1 jam 20 mnt (58,3 km) Jalan Tol Jagorawi

5 Bandung 1. 3 jam 42 mnt (184,8 km)

2. 4 jam 51 mnt (212,1 km)

1. Jalan Raya Pantura/Jalan Tol

Jakarta–Cikampek

2. Jalan Tol Cipali dan Jalan Raya

Pantura/Jl. Tol Jakarta-Cikampek

Sumber : Google Map.com

Page 30: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

18

Gambar 4 Peta Administratif Kota Bogor

Page 31: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

19

Profil Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Sejarah Kawasan Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Pembangunan konstruksi Masjid Raya Kota Bogor dimulai pada tahun 1965

atas inisiasi dari Walikota Bogor saat itu yaitu Let. Kol. H. Ahmad Syam.

Walikota mempunyai gagasan untuk membangun masjid termegah di Bogor

lengkap dengan gedung Islamic Center yang ditunjang dengan lembaga

pendidikan islam dari TK. Pada saat itu, Bogor belum memiliki masjid besar yang

dipakai untuk kegiatan dakwah. Gagasan ini akhirnya didukung banyak pihak,

terutama dari tokoh-tokoh di Departemen Agama, Kota Bogor.

Gambar 5 Lokasi sejarah pembangunan lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Pada awal perencanaan, lokasi pertama pembangunan masjid berada di

sebelah Balai Kota Bogor, yaitu di Jalan Ir. H. Juanda. Namun, lokasi tersebut

urung digunakan karena terlalu sempit. Akhirnya lokasi tersebut digunakan untuk

pembangunan kantor Kejaksaan Negeri Bogor. Lokasi kedua yang terpilih untuk

Page 32: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

20

pembangunan masjid adalah Kelurahan Baranangsiang (Gambar 5). Awalnya,

Baranangsiang juga tidak disetujui dengan pertimbangan kondisi tapak yang tidak

rata dan penduduknya banyak yang nonislam. Dalam perkembangannya,

Baranangsiang akhirnya disetujui sebagai lokasi pembangunan masjid. Arsitek

yang terpilih sebagai perancang masjid adalah Frederich Silaban (arsitek Masjid

Istiqlal, Jakarta).

Pada tahun 1970, dimulailah peletakan batu pertama pembangunan masjid

yang dipimpin oleh Walikota H. Ahmad Syam. Meskipun proyek ini sempat

terhenti karena kekurangan dana, pembangunan ini tetap dilanjutkan dengan dana

bantuan yang berasal dari swadaya masyarakat, gaji PNS yang diinfakkan sebesar

Rp 25,- perbulan, bantuan langsung pemerintah provinsi (gubernur), pemerintah

pusat (Sekretaris Negara), dan pemborong baru dari lingkungan Pemerintah

Daerah (Pemda Kota Bogor), yaitu bapak Akhyar Ridwan dan Ir. Nurmawan

Sadili. Pada tanggal 29 Juni 1979, masjid selesai dibangun dan diresmikan oleh

Gubernur Jawa Barat, H.A. Kunaefi. Mulanya masjid ini bernama Masjid Ahmad

Syam Bogor, tetapi diganti dengan nama resmi Masjid Raya Kota Bogor. H.

Adro‟i Sajoeti yang menjabat sebagai Kabag (Kepala Bagian) Keuangan Kota

Bogor resmi ditetapkan sebagai Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM)

Masjid Raya Kota Bogor yang pertama.

Pada tahun 1999, dimulailah pembangunan gedung Pusat Pengembangan

Islam Bogor (PPIB) yang dipimpin oleh Walikota Bogor, Drs. H. Eddy Gunardi.

Pembangunan gedung merupakan rencana awal sebagai bagian dari Masjid Raya

Kota Bogor dengan tujuan untuk kegiatan dakwah Islam. Pada tahun 2004, H.

Endang Oman terpilih sebagai ketua DKM Masjid Raya Kota Bogor yang baru

menggantikan H. Syafei Bratasenjaya. Pada tahap ini sistem manajemen

kepengurusan Masjid Raya Kota Bogor disatukan dengan Pusat Pengembangan

Islam Bogor (PPIB). Proyek rehabilitasi masjid dilakukan dengan membangun

menara masjid dalam kurun waktu tiga tahun (2009 s.d. 2012). Manajemen Pusat

Pengembangan Islam (PPI) berubah menjadi Markaz Islam.

Gambar 6 Gedung PPIB Masjid Raya Kota Bogor

Pada tahun 2013, terjadi pergantian kepengurusan, Markaz Islam kembali

berganti nama menjadi Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) berdasarkan

Peraturan Walikota No. 27 Tahun 2013. Masjid Raya Kota Bogor dan PPIB

menjadi satu kepengurusan. Kepengurusan DKM Masjid Raya Kota Bogor telah

mendapat legitimasi atau pengesahan dari Dewan Masjid Indonesia berupa SK

Page 33: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

21

DMI Nomor 414/SK/PD/DMI-Kot.Bo/II/2015 tanggal 28 Februari 2015 periode

2015-2020. Di gedung PPIB ini juga terdapat kantor Majelis Ulama Indonesia

(MUI), Kota Bogor, yang terletak di lantai dua, sedangkan gedung utama PPIB

terletak di lantai satu.

Selain bangunan masjid dan gedung PPIB, terdapat Taman Kanak-kanak

(TK) Ibnu Hajar yang terletak di sebelah utara gedung masjid. Letaknya persis di

bawah gedung masjid. Setiap orang tua yang mengantarkan anaknya memasuki

area TK akan melewati memiliki pintu gerbang dan anak tangga ke bawah untuk

menuju ke TK tersebut. Sebelum bernama TK Ibnu Hajar, nama sekolah ini

adalah TK Mesra (Masjid Raya) untuk menunjukkan TK di Masjid Raya Kota

Bogor. Struktur kepengurusan TK Ibnu Hajar juga berbeda dengan struktur DKM

Masjid Raya Kota Bogor, karena TK Ibnu Hajar di kelola oleh yayasan Ibnu

Hajar. Dalam kegiatan sehari-harinya, aktivitas pendidikan di TK tersebut tetap

mendapat perhatian dan pengawasan PPIB (Gambar 7).

Gambar 7 Kegiatan di TK Ibnu Hajar Masjid Raya Kota Bogor

Pengelola Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Menurut Laporan Kegiatan dan Keuangan Pusat Pengembangan Islam Bogor

(LKK PPIB) Tahun 2014, konsep manajemen masjid yang diterapkan pada

Masjid Raya Kota Bogor merupakan konsep yang diadopsi dari pengertian sistem

pengelolaan manajemen pada umumnya dalam bentuk POAC (Planning,

Organizing, Acting, dan Controlling). Secara spesifik, konsep manajemen masjid

juga diadopsi dari Yani (2012), yaitu Idaroh, Imaroh, dan Riayah. Idaroh

merupakan pengelolaan sumber daya insani yang didalamnya juga mencakup pola

pengorganisasian, kehumasan, pembukuan, serta pengelolaan aset keuangan

masjid (Yani, 2012). Imaroh adalah kegiatan memakmurkan dan memberdayakan

masjid (imaratul masjid) dengan berbagai macam kegiatan, meliputi salat lima

waktu dengan berjamaah dan salat sunnah lainnya, kegiatan majelis taklim,

madrasah diniyah, TPQ, peringatan hari besar islam, koperasi, balai pengobatan,

ibadah qurban, remaja masjid, bayt al maal wa attamwil, perpustakaan masjid,

Page 34: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

22

pengurusan jenazah, bimbingan manasik haji, pemberdayaan lembaga amil zakat

dan riayah (Yani, 2012). Terakhir, Riayah adalah pengelolaan lanskap berkaitan

dengan kondisi fisik masjid seperti kebersihan elemen keras dan elemen lunak

masjid. Konsep riayah menjadi konsep yang difokuskan dalam penelitian ini.

PPIB sebagai pembina Kompleks Masjid Raya Kota Bogor dan DKM Masjid

Raya Kota Bogor sebagai pelaksana kegiatan masjid memandang idaroh, imaroh,

dan riayah sebagai suatu aktivitas yang berbeda. Namun, secara keseluruhan

merupakan hal yang menjadi karakteristik tanggung jawab manajemen masjid.

a. Struktural Organisasi Masjid

Pengelolaan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor saat ini berada

di bawah binaan PPIB yang langsung membawahi DKM Masjid Raya Kota

Bogor. DKM Kota Bogor bertanggung jawab penuh atas pengelolaan elemen

keras, elemen lunak, dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada lingkungan

masjid. Struktur kepengurusan Masjid Raya Kota Bogor dapat dilihat pada

Gambar 8.

Gambar 8 Struktur Kepengurusan Masjid Raya Kota Bogor

(Sumber : LKK PPIB Tahun 2014)

Berdasarkan Gambar 8, diperoleh susunan kepengurusan Masjid Raya Kota

Bogor yang terdiri dari Dewan Penasehat, Direktur PPIB, Dewan Masjid

Indonesia (DMI), dan Ketua DKM Masjid Raya Kota Bogor. Secara struktural,

kuasa penuh dipegang oleh Direktur PPIB yang bertanggung jawab dalam

melakukan evaluasi kepada Pemerintah Kota Bogor selaku pimpinan daerah.

Namun, dalam kegiatan sehari-hari, pengelolaan dipegang langsung oleh DKM

Masjid yang bertanggung jawab kepada Direktur PPIB. Sebagai pihak yang

bertanggung jawab dalam mengelola lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor,

DKM Masjid Raya Kota Bogor dibantu oleh Sekretaris dan Bendahara. Ketua

Page 35: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

23

DKM memiliki tiga wakil ketua yang membantu dalam bidang fungsional dan

spesifikasi kerja. Rinciannya adalah, Wakil Ketua 1 membawahi badan otonom

dan bidang imaroh (kemakmuran masjid), Wakil Ketua 2 membawahi bidang

idaroh (manajemen, humas, dan pembukuan), terakhir adalah Wakil Ketua 3 yang

bertanggung jawab atas bidang riayah (lanskap masjid). Menurut pengelola masjid,

susunan struktur organisasi ini sudah cukup optimal dalam menjalankan roda

aktivitas keislaman pada lanskap Masjid Raya Kota Bogor.

Demi menjaga efektivitas pengelolaan bentuk lanskap masjid, pihak DKM

memiliki bidang riayah yang bertanggung jawab atas hal itu. Bidang inilah yang

berperan penting dalam menjalankan roda aktivitas yang selalu dijumpai

pengunjung setiap harinya. Kebersihan fisik masjid, yaitu elemen keras dan

elemen lunak, keamanan masjid menjadi tanggung jawab pengelola riayah agar

tercapai rasa cinta masyarakat Kota Bogor kepada masjid raya nya. Gambar 9

merupakan susunan kepengurusan bidang riayah Masjid Raya Kota Bogor.

Gambar 9 Struktur Bidang Riayah Masjid Raya Kota Bogor

Sumber : LKK PPIB Tahun 2014

b. Ketenagakerjaan

Pengelolaan kebersihan dan kerapian lanskap masjid dipegang oleh

bagian kebersihan. Adapun bagian yang dikelola adalah gedung dan taman

masjid. Jadwal kerja rutin harian adalah 8 jam, yaitu pukul 07.00 s.d. 16.00

WIB dengan istirahat satu jam pada pukul 12.00 s.d. 13.00. Hari kerja rutin

berlaku pada Senin s.d. Jumat, namun ada juga para pekerja yang

diperbantukan kerja pada hari Sabtu dan Minggu.

Tabel 12 Tenaga kerja umum di Masjid Raya Kota Bogor

No. Kegiatan Jumlah Tenaga Kerja (orang)

1 Kebersihan

a. Gedung masjid dan PPIB 10

b. Taman dan halaman masjid 2

2 Penitipan 3

3 Maintenance 2

4 Juru Parkir 5

5 Keamanan 5

6 Kantin 2

Total 29

Sumber : Hasil wawancara

Page 36: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

24

Hal yang menarik adalah para pekerja tidak hanya bekerja dengan

spesifikasi pekerjaan yang telah dibagi, dengan rasa cinta pada masjid, setiap

pekerja selalu bekerja sama mengisi kekosongan pekerjaan apabila pekerja yang

bertanggung jawab pada bagian itu tidak bisa hadir. Hasilnya adalah pemeliharaan

lanskap masjid yang sangat stabil dan teratur. Pada umumnya, pekerja masjid

dapat bekerja sampai malam hari apabila masjid mengadakan acara yang besar.

Pemeliharaan lanskap setiap harinya terdiri dari pembersihan tapak, menyapu,

mengepel lantai, penyiraman tanaman, dan pemangkasan tanaman. Menurut

Arifin dan Arifin (2005), efektivitas kerja operator pemeliharaan taman sangat

ditentukan oleh beberapa berikut ini:

1. motivasi kerja dan tingkat keterampilan yang dimiliki oleh para operator

pemeliharaan taman,

2. sistematika jadwal perencanaan pemeliharaan taman,

3. ketersediaan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan,

4. tingkat pengawasan pekerjaan di lapangan, dan

5. kelancaran komunikasi antara pimpinan (manager) dengan para mandor

dan antara mandor dengan operator pemeliharaan taman di lapangan.

c. Jadwal Pemeliharaan

Jadwal pemeliharaan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor terbagi

atas dua aspek, yaitu pemeliharaan gedung masjid dan pemeliharaan taman

masjid. Pada bagian ini, akan ditampilkan tabel rincian jadwal pemeliharaan

umum Kompleks Masjid dengan perbedaan jadwal pemeliharaan Kompleks

Masjid saat ditemui di lapangan dengan literatur. Penjadwalan secara literatur

akan membantu pengelolaan tapak masjid lebih efektif. Berikut ini merupakan

tabel kegiatan dan frekuensi pemeliharaan taman dan pemeliharaan gedung

masjid (Tabel 13 dan Tabel 14).

Tabel 13 Kegiatan dan frekuensi kegiatan pemeliharaan taman masjid

No. Kegiatan Frekuensi

1 Pembersihan Area Taman

a. Penyapuan perkerasan Harian

b. Penyapuan rumput Harian

2 Pemangkasan

a. Rumput 1 kali sebulan

b. Semak dan Perdu 1 kali sebulan

c. Pohon 3 bulanan

3 Penyiraman Harian

4 Pemupukan

a. Rumput Insidental

b. Semak dan Perdu Insidental

c. Pohon Insidental

5 Penyiangan gulma Insidental

6 Pendangiran Insidental

Sumber : Hasil wawancara dan pengamatan lapang bersama pegawai Riayah Masjid Raya

Kota Bogor (April-Mei, 2017).

Page 37: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

25

Gambar 10 Kegiatan pemangkasan ranting dan dahan pohon besar

Tabel 14 Kegiatan dan frekuensi kegiatan pemeliharaan gedung masjid

No. Lokasi Aktivitas Frekuensi

1 Ruang utama (Lt 1 dan Lt 2) a. Menyedot debu karpet 1/Minggu

b. Membersihkan kaca 2/Minggu

c. Membersihkan mimbar masjid Harian

d. Membersihkan ornamen

masjid Harian

e. Mengepel lantai Harian

f. Menyapu lantai Harian

2 Selasar a. Mengepel lantai Harian

b. Menyapu lantai Harian

3 Plaza a. Mengepel lantai Harian

b. Menyapu lantai Harian

4 Ruang wudhu dan Toilet a. Mengepel lantai Harian

b. Mengharumkan ruangan Harian

5 Gedung utama masjid Cat bangunan Insidental

6 Gedung PPIB a. Mengepel lantai Harian

b. Menyapu lantai Harian

7 Lantai basement dan tangga plaza a. Mengepel lantai Harian

b. Menyapu lantai Harian

8 Gedung bagian luar a. Membersihkan drainase Insidental

b. Membuang sampah Harian

Sumber : Hasil wawancara dan pengamatan lapang.

d. Alat dan Bahan

Setiap pekerja dibekali dengan seperangkat alat kebersihan dan

pemeliharaan sesuai spesifikasi kerja yang dibagikan. Fasilitas, sarana, dan

prasarana pengelolaan dan pemeliharaan lanskap secara umum menjadi tanggung

jawab dari Bidang Riayah DKM Masjid Raya Kota Bogor. Berdasarkan hasil

wawancara dan pengamatan di lapangan, alat pemeliharaan yang digunakan

pekerja adalah sapu, alat pel, cangkul, sabit, dan lain-lain. Saat ini, alat dan bahan

yang tersedia di Masjid Raya Kota Bogor secara keseluruhan dalam kondisi yang

cukup baik dan berfungsi secara optimal. Jumlah yang tersedia pun sudah

Page 38: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

26

mencukupi untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan masjid. Beberapa alat yang

digunakan pekerja dapat dibuat sendiri dengan mengandalkan kreativitas, sisanya

adalah alat yang dibeli dalam keadaan siap pakai. Beberapa alat yang dibuat oleh

pekerja adalah alat pel dan trolly. Jumlah dan kondisi alat dan bahan ini sangat

mempengaruhi kelancaran proses pekerjaan. Apabila terdapat alat dan bahan di

lapangan yang kurang dan tidak berfungsi, pekerja dapat melaporkan kepada

pihak kantor untuk pengadaan penambahan alat dan bahan. Berikut ini merupakan

daftar alat-alat yang digunakan pekerja pemelihara lanskap masjid.

Tabel 15 Daftar alat-alat pekerja pemelihara lanskap Masjid Raya Kota Bogor

No Nama Alat Jumlah Kondisi Fungsi

1 Sapu 6 Baik Penyapuan perkerasan

2 Alat pel 6 Baik Pembersih perkerasan

3 Sikat 4 Baik Pembersih perkerasan

4 Sabun lantai 3 Baik Pengharum perkerasan

5 Pendorong air 5 Baik Penyuplai air

6 Selang air 2 Baik Penyiraman

7 Serokan sampah 7 Baik Pengangkutan sampah

8 Vacuum cleaner 3 Baik Penyedot debu dan sampah

9 Rakbol 3 Baik Pengharum perkerasan

10 Sapu lidi 4 Baik Penyapuan sampah

11 Pengki 0 - Pengangkutan sampah

12 Gerobak dorong 1 Baik Pengangkutan sampah

13 Cangkul 2 Baik Pendangiran

14 Trolly 1 Baik Pengangkutan benda

15 Kored 3 Baik Pendangiran, penyiangan

16 Sabit 3 Baik Pemangkasan

17 Gunting pangkas 2 Baik Pemangkasan

18 Gunting stek 1 Baik Pemangkasan

19 Asah Gurinda 2 Baik Penajam alat-alat tajam

20 Parang 1 Baik Pemangkasan

21 Teko air 1 Baik Penyiraman

22 Sprinkler 0 - Penyiraman

23 Pompa air 2 Baik Penyuplai air

24 Downey 8 Baik Pengharum ruangan

Sumber : Hasil wawancara dan pengamatan lapang

Saat ini, alat dan bahan yang tersedia di Masjid Raya Kota Bogor secara

keseluruhan dalam kondisi yang cukup baik dan berfungsi secara optimal. Jumlah

yang tersedia pun sudah mencukupi untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan

masjid. Beberapa alat yang digunakan pekerja dapat dibuat sendiri dengan

mengandalkan kreativitas, sisanya adalah alat yang dibeli dalam keadaan siap

pakai. Beberapa alat yang dibuat oleh pekerja adalah alat pel dan trolly. Jumlah

dan kondisi alat dan bahan ini sangat mempengaruhi kelancaran proses pekerjaan.

Apabila terdapat alat dan bahan di lapangan yang kurang dan tidak berfungsi,

Page 39: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

27

pekerja dapat melaporkan kepada pihak kantor untuk pengadaan penambahan alat

dan bahan.

e. Anggaran Biaya

Pusat Pengembangan Islam Bogor atau PPIB selaku pembina Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor mengalokasikan anggaran biaya pemeliharaan lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor dalam bidang belanja maintenance, sarana,

dan prasarana sebanyak Rp 8.500.000 per bulan. Jika dikalkulasikan satu tahun,

total biaya yang dialokasikan oleh pihak masjid adalah Rp 102.000.000 per

tahunnya. Anggaran belanja pegawai terdiri dari total gaji pokok seluruh pegawai

sebesar Rp 48.816.500 per bulan, biaya makan Rp 9.420.000 per bulan, dan biaya

lembur sebesar Rp 1.900.000 per bulan. Menurut pengurus masjid, jumlah ini

sudah mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan dalam perawatan masjid dalam

bidang kebersihan gedung dan kebersihan halaman masjid, bahkan pengurus

menemukan anggaran tersebut surplus setiap bulannya. Taman masjid juga

memiliki desain organik dan sederhana, begitu pula material bangunan masjid

yang mudah dipelihara. Jumlah tersebut sudah mengakomodasi pemeliharaan

secara keseluruhan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Arifin dan

Arifin (2005) bahwa desain taman yang rumit memerlukan pemeliharaan yang

intensif, sementara untuk desain yang sederhana tidak memerlukan anggaran

biaya yang besar.

Identifikasi Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Karakteristik Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Masjid Raya Kota Bogor adalah masjid provinsi yang terletak di Kota

Bogor, Jawa Barat. Masjid Raya Kota Bogor mulai dibangun sejak tahun 1970

dan mengalami dua kali pemugaran, yaitu pada tahun 1999 dan tahun 2012.

Secara keseluruhan Lanskap Masjid Raya Kota Bogor memiliki luas sekitar 0,4

hektare atau 4.057 m2 dengan rincian area perkerasan sebesar 77 persen dan ruang

terbuka hijau sebesar 23,25 persen. Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

berdiri di lahan yang telah diratakan dengan metode cut and fill, yaitu metode

menjadikan tanah menjadi lebih datar dan dapat dibuat pondasi di atasnya.

Penyebabnya adalah tepi bagian barat Jalan Raya Pajajaran merupakan tebing

yang curam.

Dilihat dari sudut pandang lanskap, elemen tapak masjid terdiri dari

bangunan dan ruang terbuka hijau. Secara arsitektural, bangunan masjid memiliki

ciri-ciri fisik pola keislaman yang kental, baik itu interior maupun eksterior

masjid, setiap sudut bangunan masjid tergambar goresan arabesque dan pola-pola

bintang segi delapan ciri khas keislaman. Meskipun ciri keislaman sangat terlihat

pada bangunan masjid, hal itu tidak berimbang kepada halaman masjid. Pola

desain taman Islami yang dicirikan dengan elemen softscape seperti air mancur

tidak terlihat di tapak ini. Menurut salah satu tenaga kebersihan Masjid Raya Kota

Bogor, saat pembangunan Kompleks masjid memang tidak terdapat desain khusus

atau pola taman Islam untuk halaman masjid.

Masjid dua tingkat yang dapat menampung kurang lebih 2.000 jemaah ini

memiliki pola yang mirip dengan Masjid Istiqlal, yaitu asimetris. Masjid yang

Page 40: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

28

dibangun dua tingkat ini memiliki pola yang mirip dengan Masjid Istiqlal yang

dapat menampung kurang lebih 2.000 jemaah. Namun, dalam setiap pelaksanaan

salat Jumat dan biasa dapat lebih dari jumlah tersebut, karena selain di dalam

ruangan jamaah juga menggunakan area parkir mobil masjid. Desain dalam

masjid cukup unik dan menarik dengan lampu kristal gantung tepat di tengahnya.

Gedung utama masjid merupakan bangunan utama Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor. Menurut Ching (1996), bentuk dasar ruang dan bangunan secara

umum terdiri dari tiga, yaitu segitiga, lingkaran, dan persegi. Masjid Raya Kota

Bogor menggunakan bentuk dasar persegi yang terdiri dari dua lantai dan

dikelilingi oleh selasar di setiap sisinya, kecuali yang mengarah ke kiblat. Gedung

utama terdiri dari ruang utama sebagai ruang salat (lantai satu dan lantai dua),

selasar, ruang baca, dan tempat wudhu).

Gambar 11 Kemiripan pola arsitektur Masjid Raya Kota Bogor

dengan Masjid Istiqlal

Di sekeliling ruang utama, terdapat selasar masjid seluas 657,7 m2. Selasar

yang juga berfungsi sebagai teras masjid ini sering digunakan untuk istirahat, saf

salat jumat, dan sebagai tempat berbuka puasa sunnah Senin dan Kamis, serta

puasa Ramadhan. Selasar ini juga menjadi tempat favorit bagi jamaah untuk

makan sahur setelah melakukan Itikaf Ramadhan. Masjid Raya Kota Bogor

memiliki tiga kubah di atasnya. Dua kubah di sisi kiri dan kanan masjid serta satu

kubah terbesar terletak di tengah masjid. Dua kubah kecil terkesan sebagai puncak

dari dua tiang raksasa penyangga bangunan utama masjid.

Page 41: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

29

Gambar 12 Denah ruang utama Masjid Raya Kota Bogor lantai 1 dan lantai 2

berbentuk kotak menurut Ching (1996)

Masjid Raya Kota Bogor memiliki ruang utama yang bisa dikatakan luas.

Terdapat balkon di sisi kiri kanan atas ruang utama dengan penopang berwarna

keemasan menambah daya tampung masjid. Lantai satu ruang utama tidak

memiliki tiang-tiang penyangga yang biasa ditemukan pada ruang utama masjid

pada umumnya, sementara di lantai dua terdapat tiang-tiang yang dihiasi pola

arabesque. Selain itu, keramik pada lantai dua memiliki desain garis hitam untuk

tumit saf salat (Gambar 13), sedangkan pada lantai satu tidak ditemukan.

Gambar 13 Kondisi ruang ibadah masjid pada lantai 1

Langit-langit di bawah balkon dihiasi ornamen berbentuk bintang segi

delapan, dengan lampu-lampu tanam (Gambar 13). Di atas lubang mihrab terdapat

tulisan Arab berbunyi “Allah” dan “Muhammad” dengan dua baris kaligrafi

mendatar di atasnya, dan diapit sepasang kaligrafi melingkar di kiri dan kanannya.

Page 42: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

30

Tempat imam dan mimbar khatib menjadi satu dengan bagian atasnya berhias

ukiran yang menarik (Gambar 13).

Gambar 14 Kondisi ruang ibadah masjid pada lantai 2

Di atas gedung utama, terdapat kubah. Kubah merupakan salah satu unsur

arsitektur yang selalu digunakan. Kubah berbentuk seperti separuh bola, atau

seperti kerucut yang permukaannya melengkung keluar. Kubah termasuk

komponen arsitektur bangunan yang menjadi identitas serta ciri khas sebuah

masjid. Kesan indah dan megah dapat terlihat dari sebuah masjid yang berkubah.

Selain kesan megah dan indah yang dibawakannya, kubah memiliki fungsi estetis

dan praktis. Secara praktis kubah berfungsi sebagai penanda arah kiblat dari sisi

eksterior masjid, dari sisi interior masjid kubah berfungsi sebagai penerang. Bagi

Masjid Raya Kota Bogor, peletakan kubah yang berada di atas bangunan dan

menjadikannya sebagai titik tertinggi memberikan arti simbolik dari kekuasaan

Tuhan sehingga pesan kekuasaan dan kebesaran Tuhan akan turut dirasakan

mereka yang beribadah. Berdasarkan perkembangannya, kubah masjid bukanlah

elemen atau komponen arsitektur bangunan yang berakar dari seni Islam. Hal

tersebut dikarenakan Islam tidak mengajarkan secara langsung tradisi budaya

secara fisik, dan konkrit mengenai tata bentuk dan arsitektur.

Satu hal yang dapat dilihat adalah keberadaan bangunan menara masjid.

Menurut Sutanta et al. (2007), pada awal mula perkembangan Islam, menara

digunakan oleh muadzin untuk mengumandangkan azan. Karena itulah menara

dibuat lebih tinggi dari atap masjid agar suaranya dapat menjangkau area yang

lebih luas. Seiring dengan kemajuan teknologi, menara masjid tak lagi digunakan

untuk muazin mengumandangkan adzan, tetapi banyak dimanfaatkan untuk

keperluan ruang yang lain, seperti ruang kantor pengelola, atau untuk

menempatkan menara air. Di Kompleks Masjid Raya Kota Bogor, menara masjid

digunakan sebagai kantor BAZ (Badan Amil Zakat) Kota Bogor, yaitu sebuah

lembaga amil zakat yang berfungsi sebagai bagian aktivitas sosial dan ekonomi

keumatan Islam seperti yang dijelaskan oleh Sutanta et al. (2007). Secara

arsitektural, Menara masjid yang berdiri cukup jauh dari bangunan utama ini

terkesan seperti sebuah bangunan mandiri jika saja tidak ada lorong penghubung

di antara kedua bangunan itu. Bagian dasar menara berbentuk segi empat tiga

tingkat, dengan tingkat ketiga berukuran lebih kecil. Di dasar tiang menara masih

berbentuk segi empat, dan baru di atasnya menjadi segi enam dengan ukuran

Page 43: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

31

semakin ke atas semakin kecil dan berakhir dengan kubah di puncaknya tempat

tiang berhiaskan bulan bintang tertancap. Menara yang cukup indah dipandang

mata.

Gambar 15 Menara Masjid Raya Kota Bogor

Plaza masjid juga termasuk area penting di area Masjid Raya Kota Bogor.

Area ini terletak di sebelah selatan gedung utama masjid. Jika dilihat dari

sirkulasinya, pengunjung umumnya berada di pinggir plaza pada sore hari antara

pukul 15.00 dan pukul 17.30 WIB. Aktivitas terbanyak tercatat pada hari Jumat

antara pukul 10.00 dan pukul 12.00 WIB karena banyak pengguna yang

menggunakannya untuk beristirahat sambil menunggu waktu salat Jumat.

Gambar 16 Plaza masjid

Selain hari Jumat, aktivitas di plaza juga terlihat ramai apabila diadakan

bazaar dan acara Islamic Book Fair (IBF) yang diadakan setiap tahunnya. Area

plaza dicirikan dengan motif arsitektur Islami dengan adanya motif dari keramik

berbentuk bintang segi delapan di tengah-tengah plaza.

Page 44: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

32

Koridor masjid merupakan bangunan yang terletak di sebelah barat plaza.

Koridor sepanjang 33,5 m dan lebar 3,4 m ini menghubungkan masjid dengan

kantor BAZ Kota Bogor/menara masjid dan tempat wudhu di bawahnya. Dari segi

arsitektur, konsep arsitektur Islam tergambar dengan jelas yang ditandai dengan

motif ukiran barisan bintang persegi delapan pada atapnya dan jajaran pilar yang

mencirikan bangunan bergaya Islam. Ciri lainnya adalah penggunaan pilar dan

corak motif atap yang geometris. Di samping koridor terdapat tangga kecil untuk

menghubungkan sirkulasi koridor dengan plaza.

Gambar 17 Koridor masjid

Area basement merupakan area yang terletak di bawah plaza masjid. Area

ini terdiri dari tempat parkir kendaraan dan tempat wudhu wanita. Tempat wudhu

ini berada di bawah kantor BAZ. Sejalan dengan itu, Hafidz (2012)

menginformasikan bahwa lokasi penempatan tempat wudhu dan kamar kecil pada

area ini dinilai tepat karena lokasinya tertutup dan cukup luas sehingga tidak

menyebabkan antrian orang untuk berwudhu.

Gambar 18 Basement masjid

Page 45: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

33

Area basement yang sebagian besar fungsinya digunakan untuk peruntukan

parkir kendaraan ini memiliki luas sebesar 760 m2 dan dapat menampung 10 unit

mobil. Untuk sepeda motor dapat ditampung sebanyak 150 unit. Beberapa kendala

yang terjadi di area parkir adalah kurangnya pencahayaan dan rambu-rambu

parkir yang terstandarisasi. Hal ini terlihat dari kondisi lantai yang polos. Dari

segi visual, area parkir motor memiliki manajemen yang bagus karena kondisi

motor yang parkir terlihat sangat rapi dan lantai tidak ada yang rusak.

Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor memiliki 23,25 persen untuk

lahan terbuka hijau. Lahan terbuka hijau tersebut terdiri dari taman-taman masjid

yang terletak di bagian barat, utara, dan timur bangunan masjid.

Gambar 19 Taman bagian barat Masjid Raya Kota Bogor

Sumber : Dokumentasi pribadi

Sudut halaman utama bagian utara dan timur masjid merupakan bagian dari

halaman utama di Kompleks Masjid Raya Kota Bogor. Sudut bagian timur juga

berfungsi sebagai area parkir mobil jamaah. Hal menarik yang dapat ditemui

adalah area parkir tidak menganggu kondisi vegetasi yang tumbuh ditempat

tersebut. area parkir dibantu oleh pembatas berupa bata yang tersusun mulai dari

pintu gerbang kanan masjid hingga pagar bagian utara masjid. Pohon-pohon

seperti Pinus (Pinus mercusii) dibiarkan hidup walaupun beberapa tapaknya telah

dipasang conblok.

Gambar 20 Sudut bagian utara dan timur halaman utama Masjid

Raya Kota Bogor. Sumber : Dokumentasi pribadi

Page 46: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

34

Gambar 21 Taman bagian timur plaza Masjid Raya Kota Bogor

Sumber : Dokumentasi pribadi

Terakhir adalah taman bagian timur plaza. Lokasi vegetasi yang dilalui oleh

jalan menuju area basement inipun terbagi menjadi dua bagian. Pertama, vegetasi

yang bersebelahan langsung dengan fisik plaza. Kedua adalah bagian taman yang

lebih besar. Taman ini membentang dari pintu gerbang kiri masjid, melewati pos

satpam hingga batas PPIB. Tanaman perdu seperti Hanjuang (Cordyline) dan

Drasena (Dracaena reflexa 'Variegata') disusun sebagai pengarah menuju area

basement. Berikut ini merupakan tabel keberadaan vegetasi yang ada di lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor (Tabel 16).

Tabel 16 Daftar vegetasi pada Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Spesies Nama Latin Jumlah

a. Pohon

1. Pinus Pinus mercusii 6

2. Pucuk merah Syzygium oleana 22

3. Rambutan Nephelium lappaceum 5

4. Pepaya Carica papaya 3

5. Mangga Mangifera indica 1

6. Kurma Phoenix dactylifera 3

7. Jambu Syzygium aqueum 2

8. Jambu biji Psidium guajava 1

9. Bunut Ficus glauca 4

10. Palem Botol Hyophorbe lagenicaulis 5

11. Cermai Phyllanthus acidus 1

12. Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi 1

13. Damar Agathis dammara 2

14. Sawo manila Manilkara zapota 1

15. Mahoni Swietenia mahagoni 4

16. Beringin Ficus benjamina 2

17. Jambu jamaika Syzygium malaccensis 5

18. Karet kebo Ficus elastica 2

19. Pinang Areca catechu 1

b. Semak

1. Hanjuang merah Cordyline sp. 30

2. Hanjuang hijau Dracaena sp. 30

3. Drasena Dracaena reflexa 'Variegata' 40

Sumber : Wawancara dan pengamatan lapang

Page 47: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

35

Konsep Ruang dan Aktivitas Lanskap di Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Konsep ruang dan aktivitas lanskap adalah konsep yang menjelaskan

tentang aktivitas sehari-hari pada ruang lanskap Masjid Raya Kota Bogor dengan

lebih detail. Konsep ruang dibagi menjadi dua, yaitu Konsep Ruang dan Sirkulasi

dan Konsep Tata Hijau, sedangkan aktivitas lanskap terdiri dari Aktivitas

Peribadatan, Pendidikan, dan Perkantoran serta Aktivitas Kegiatan Keislaman dan

Bersantai.

1. Konsep ruang dan sirkulasi

Konsep ruang hadir berdasarkan tingkat keeratan hubungan antar

ruang. Selain itu, agar terjadinya keharmonisan dalam penataan ruang, dapat

dicapai dengan memperhatikan interaksi antar ruang, baik interaksi

langsung maupun tidak langsung. Elemen-elemen ruang terdiri dari

Welcome Area, Active Zone (Zona Aktif), dan Passive Zone (Zona Pasif).

Sirkulasi pada tapak merupakan penghubung antar ruang di dalam tapak.

Secara umum jalur sirkulasi dalam tapak dibagi menjadi dua bagian, yaitu

sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki. Sirkulasi kendaraan

merupakan jalur sirkulasi dengan fungsi utama sebagai jalur kendaraan

bermotor, baik mobil maupun sepeda motor. Sedangkan sirkulasi pejalan

kaki adalah jalur yang diperuntukan bagi pejalan kaki yang menghubungkan

ruang-ruang dalam tapak. Berikut ini merupakan konsep ruang dan sirkulasi

lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor.

Gambar 22 Konsep ruang dan sirkulasi

Page 48: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

36

2. Konsep tata hijau Vegetasi merupakan salah satu elemen penting dalam area lanskap.

Penggunaan vegetasi pada Masjid Raya Kota Bogor dapat memberikan

keseimbangan alam serta menjaga kelestarian lingkungan disekitar tapak.

Vegetasi pada Masjid Raya Kota Bogor terdiri dari dua, yaitu Vegetasi Penyangga

dan Vegetasi Estetik. Vegetasi penyangga yaitu vegetasi yang terdiri dalam

bentuk pohon-pohon besar maupun tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai

barrier (pembatas) tapak masjid dengan tapak di luar masjid, sedangkan vegetasi

estetik yaitu vegetasi yang terdiri dalam bentuk tanaman hias dan penutup tanah

(semak dan groundcover). Vegetasi yang dapat dijumpai yaitu rumput paetan

(Axonophus compressus), pinus (Pinus mercusii), palem botol (Hyophorbe

lagenicaulis), teh-tehan (Acaliypha macrophylla), kurma (Phoenix dactylifera),

pucuk merah (Syzygium oleana), hanjuang (Cordyline), drasena (Dracaena reflexa

'Variegata'), damar (Agathis dammara), mahoni (Swietenia mahagoni), karet kebo

(Ficus elastica), bunut (Ficus glauca), dan rambutan (Nephelium lappaceum).

Susunan tanaman yang indah dipandang mata terletak di tengah-tengah area parkir

mobil yaitu vegetasi yang mengelilingi bangunan toilet eksternal masjid. Vegetasi

pucuk merah (Syzygium oleana), hanjuang (Cordyline), dan drasena (Dracaena

reflexa 'Variegata') mendominasi tapak ini. Berikut ini merupakan gambaran

konsep tata hijau pada lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor (Gambar 23).

Gambar 23 Konsep tata hijau Masjid Raya Kota Bogor

3. Aktivitas Peribadatan, Pendidikan, dan Perkantoran

Masjid merupakan tempat yang suci, pada masjid terdapat area inti

yang harus dijaga kesuciannya. Area inti tersebut seperti ruang sholat dan

Page 49: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

37

ruang disekitarnya yang digunakan untuk salat agar tidak dapat dimasuki

oleh aspek-aspek yang tidak memenuhi syarat masuk ke dalam tempat salat

seperti alas kaki, alat berat, hewan, dan lain sebagainya. Area peribadatan

inti terletak di bangunan utama masjid yang didalamnya terdapat ruang salat

dengan batas suci garis merah putus-putus (Gambar 24). Ruang salat ini

terdiri dari dua lantai. Bagi jamaah laki-laki, ruang salat Jumat bertambah ke

plaza dan koridor masjid. Pada saat pelaksanaan salat Idul Fitri dan Idul

Adha, ruang salat bertambah dari plaza, koridor, hingga halaman utama

masjid. Selain sebagai tempat beribadah, tapak masjid juga dimaksimalkan

untuk itu setiap kegiatan atau aktivitas yang bernilai positif dan tidak

bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya sebagai tempat kegiatan belajar

dan mengajar, pengajian Alquran, berkumpul, berdiskusi, mentoring,

tadarus bersama, dan sebagai kantor operasional masjid (PPIB, DKM, dan

BAZ). Berikut ini merupakan gambaran penggunaan pola ruang untuk

aktivitas peribadatan, pendidikan, dan perkantoran pada lanskap Masjid

Raya Kota Bogor (Gambar 24).

Gambar 24 Aktivitas Peribadatan, Pendidikan, dan Perkantoran

4. Aktivitas Kegiatan Keislaman dan Bersantai

Fungsi Masjid Raya Kota Bogor selain sebagai tempat beribadah juga

adalah sebuah ruang publik, untuk itu kegiatan bersosialisasi antar jamaah

dilakukan untuk menguatkan rasa ukhuwah Islamiah antar jamaah masjid.

Kegiatan bersosialisasi yang dapat dilakukan diantaranya mengobrol,

berdiskusi, rapat RT/RW, istirahat atau duduk-duduk santai, dan lain

Page 50: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

38

sebagainya. Para pengunjung atau jemaah biasanya menggunakan area

koridor maupun selasar masjid sebagai tempat bersantai. Tujuan dari

bersantai, bersosialisasi dan bercengkrama di dalam Islam adalah karena

Manusia tak ubahnya sebatas makhluk sosial yang saling membutuhkan

sesama. Semandiri apapun manusianya pasti akan butuh dengan bantuan

lainnya. Maka dari itu, eksistensi agama Islam yang dibawa oleh Nabi

Muhammad SAW bukan sebatas mengajarkan keyakinan (aqidah) dan

ibadah. Tetapi mengajarkan pula betapa pentingnya bermu‟amalah dengan

sesama makhluk-Nya (bersosialisasi antar masyarakat).

Kegiatan bersosialisasi antar jamaah juga dapat berlangsung pada saat

diadakannya berbagai kegiatan keislaman. Kegiatan dan aktivitas yang

berhubungan dengan keislaman dapat diadakan oleh stakeholder internal

maupun stakeholder eksternal masjid. Ruang-ruang yang digunakan untuk

kegiatan keislaman adalah ruang utama dan plaza masjid. Berikut ini

merupakan gambaran penggunaan pola ruang untuk aktivitas kegiatan

keislaman dan bersantai (Gambar 25). Untuk daftar dan gambaran kegiatan

keislaman dapat di lihat pada Lampiran 3.

Gambar 25 Aktivitas Kegiatan Keislaman dan Bersantai

Page 51: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

39

Analisis Potensi Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model

Kegiatan Keislaman

Penilaian potensi lanskap Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor ini

menggunakan pertimbangan keberadaan masjid yang dikemukakan oleh Rukmana

(2002), kriteria potensi bangunan oleh MacKinnon et al. dalam Hendry (2008),

pola aktivitas pemanfaatan ruang oleh Ghaisani (2016), dan potensi pendukung

wisata oleh Soemarno dalam Rahman (2015) dengan modifikasi. Berdasarkan

hasil kunjungan dan inventarisasi tapak, kawasan lanskap Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai daerah kegiatan

keislaman di Kota Bogor. Letaknya yang strategis, berbatasan langsung dengan

Jalan Raya Pajajaran, dekat dengan permukiman warga hingga aktivitas sosial

setempat yang tinggi memungkinkan tempat ibadah ini ramai dikunjungi oleh

masyarakat umum, khususnya masyarakat Kota Bogor.

Lebih lanjut, bentuk fisik bangunan masjid yang begitu artistik juga menjadi

nilai lebih dan ciri khas masjid terbesar yang ada di Kota Bogor ini. Masjid juga

sering digunakan oleh masyarakat dan institusi yang mengadakan kegiatan-

kegiatan keagamaan, seni-budaya, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Meskipun

memiliki potensi yang positif, tapak masjid juga tidak lepas dari kendala-kendala

lanskap seperti kondisi rumput yang kering di area halaman masjid, tidak adanya

area toilet dan berwudhu untuk penyandang disabilitas, dan kurangnya benda

penaung dan vegetasi di lingkup plaza masjid.

Melalui potensi dan kendala inilah pengelola Masjid Raya Kota Bogor dapat

memanfaatkan dan memperbaiki kelebihan dan kekurangan masjid, kemudian

menjadikan area tersebut sebagai ruang publik baru di Kota Bogor dan sering

dikunjungi oleh masyarakat yang memiliki mobilitas rendah dan mobilitas tinggi.

Dengan demikian, cita-cita umat Islam untuk memakmurkan masjid dapat

diterapkan secara langsung di kawasan Masjid Raya Kota Bogor. Berikut ini

adalah hasil penilaian potensi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai

model kegiatan keislaman dari berdasarkan standar literatur dan persepsi

pengunjung.

Lokasi dan aksesibilitas Menurut Rukmana (2002), suatu pengaturan lokasi yang baik harus

memperhatikan faktor aksesibilitas, sehingga dapat menghemat biaya dan waktu

didalam melakukan perjalanan ke tempat-tempat berkomunikasi diantara

masyarakat. Efektifitas lokasi tempat ibadah sangat ditentukan oleh kualitas

lokasinya, yaitu tempat yang mudah dicapai atau dijangkau, baik oleh faktor jarak

maupun transport cost (biaya perjalanan). Untuk menuju tapak, dapat

menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum yang sangat terjangkau

harganya. Untuk kendaraan umum berupa mobil angkot (angkutan kota)

dikenakan biaya sebesar Rp 4.000,-. Lain halnya dengan kendaraan umum seperti

Go-car, Go-Jek, Grab, dan sebagainya memiliki tarif harga yang cenderung relatif,

misalnya Rp 1.750,- per km untuk 12 km pertama, dan Rp 30.000,- untuk jarak

diatas 3 km selanjutnya. Bagi yang tinggal di area sekitar masjid dapat menempuh

masjid dengan berjalan kaki.

Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor merupakan bangunan publik

yang dikelilingi oleh daerah hierarki pelayanan. Menurut Rukmana (2002), untuk

Page 52: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

40

membangun masjid, perencanaan harus disesuaikan dengan keadaan masjid yang

akan dibangun, misalnya masjid kota, hasilnya adalah masjid tersebut memiliki

aksesibilitas dan daya tarik yang sangat tinggi bagi kehidupan masyarakat kota.

Karena itu letak masjid harus memilih lokasi yang paling strategis, dapat

dijangkau oleh semua komunitas dan aktifitas kerja, seperti perdagangan,

perkantoran, pendidikan dan sebagainya. Dengan penempatan masjid pada pusat

aktivitas ini dapat memudahkan masyarakat terutama melaksanakan shalat lima

waktu. Dapat menjadi sarana rekreasi, dan pusat kegiatan sosial keagamaan.

Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor merupakan bangunan ibadah umat

Islam yang berada di lokasi yang sangat strategis. Letaknya yang berada dekat

dengan persimpangan tol Jagorawi menyebabkan area ini selalu didatangi oleh

pendatang yang berasal dari luar daerah Bogor. Tapak ini juga didukung oleh

daerah hierarki pelayanan seperti terminal Baranangsiang, perkantoran, sekolah,

hotel, pertokoan, dan, Kompleks perumahan. Kompleks perumahan yang dekat

dengan tapak masjid adalah Perumahan Jalan Riau. Daerah hierarki pelayanan

tapak lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor ditampilkan melalui peta

situasi berikut.

Gambar 26 Peta situasi Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Secara umum, kondisi akses menuju masjid sangat baik karena terletak

disebelah Jalan Pajajaran yang merupakan salah satu jalan arteri Kota Bogor.

Akses menuju masjid juga didukung oleh kondisi pedestrian yang lebar, bersih,

dan bebas dari pedagang kaki lima (PKL). Meskipun kondisi fisik jalan terlihat

baik, untuk menuju ke area ini juga memiliki beberapa hambatan eksternal, seperti

kemacetan. Titik macet sudah terlihat dipersimpangan tol Jagorawi ini. Waktu

terjadinya kemacetan pun beragam, setiap hari kerja (Senin--Jum‟at), kemacetan

terjadi pada pagi (06.30--08.30) dan sore hari (17.30--20.00), kondisi ini dapat

Page 53: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

41

dimaklumi karena pada waktu tersebut merupakan waktu masyarakat yang pulang

pergi dari dan menuju ke tempat kerjanya. Berbeda dengan libur akhir pekan

(Sabtu dan Minggu), kemacetan dapat terjadi sepanjang hari. Penyebab kemacetan

juga beragam, ada yang macet karena sudah mulai banyaknya kendaraan pribadi

yang masuk ke Kota Bogor, baik itu kendaraan roda dua dan roda empat dari

masyarakat Kota Bogor maupun dari luar Kota Bogor. Selain kendaraan pribadi,

juga ada kendaraan umum (angkot) yang berhenti sembarangan (ngetem). Jalur

kemacetan diwakili oleh garis merah pada Gambar 27. Oleh karena itu, untuk

menuju masjid, masyarakat akan memilih berangkat diluar waktu tersebut untuk

menghindari kemacetan.

Gambar 27 Akses menuju Lanskap Masjid Raya Kota Bogor

dengan tingkat kemacetannya

Pola aktivitas pemanfaatan ruang Ruang selalu berkaitan erat dengan kehidupan manusia, karena manusia

bergerak, beraktivitas, dan berada di dalamnya (Ghaisani, 2016). Perancangan

ruang Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman juga harus

didasarkan pada kebutuhan manusia. Pertimbangan terhadap aktivitas yang

digunakan manusia di dalam ruangan Masjid Raya Kota Bogor sangat

menentukan fungsi, kebutuhan, dan pola hubungan ruang yang diciptakan. Pola

aktivitas pemanfaatan ruang memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi ruang

aktivitas, pelaku aktivitas, dan waktu aktivitas (Hakim dalam Ghaisani, 2016).

Page 54: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

42

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor dinilai memiliki ruang yang cukup untuk

beribadah dan untuk mengadakan aktivitas kegiatan keislaman didalamnya.

Ruang-ruang pada Masjid Raya Kota Bogor dapat digunakan untuk berbagai

macam kegiatan dengan tidak meninggalkan fungsi aslinya. Ruang ibadah utama

misalnya. Ruang ini tidak hanya digunakan untuk melaksanakan ibadah salat

fardu saja, namun juga dapat digunakan sebagai area tempat melaksanakan akad

nikah, ceramah agama berskala kecil atau besar (Damai Indonesia-ku), bimbingan

haji dan umroh, dan lain sebagainya. Selain ruang ibadah utama, Masjid Raya

Kota Bogor memiliki ruang-ruang yang dapat digunakan untuk bersantai dan

beristirahat, misalnya selasar dan koridor yang menghubungkan bangunan utama

masjid dan menara BAZ.

Disamping itu, Kompleks Masjid Raya Kota Bogor juga terdapat plaza.

Selain berfungsi sebagai alun-alun masjid, plaza juga merupakan tempat acara

tahunan masjid berskala Kota Bogor, diantaranya Islamic Book Fair (IBF), pentas

seni Islami, perlombaan Nasyid, dan MTQ. Disebelah utara bangunan masjid

terdapat TK Ibnu Hajar. Keberadaan TK ini juga merepresentasikan bahwa masjid

sebagai pusat tarbiyah (pendidikan) dan dakwah Kota Bogor. Disebelah selatan

masjid, ada gedung PPIB yang memiliki fungsi yang lebih Kompleks seperti,

tarbiyah, dakwah, pentas seni, hingga resepsi pernikahan. Diluar kegiatan tersebut,

ruang-ruang masjid yang digunakan oleh pengelola untuk keperluan operasional

masjid adalah, menara masjid sebagai kantor BAZ Kota Bogor, ruang DKM, dan

ruang UPZ (Unit Pengelola Zakat) yang letaknya sejajar dengan ruang ibadah

utama.

Kondisi keaslian arsitektur Kondisi keaslian bangunan lanskap Masjid Raya Kota Bogor dinilai sudah

mengalami perubahan namun keaslian bangunan dan tapak masih terlihat.

Renovasi yang dilakukan pada Masjid Raya Kota Bogor tidak serta merta

mengubah tatanan lanskap dan kondisi awalnya melainkan hanya untuk

memperindah dan mempercantik elemen-elemen tersebut agar stakeholder dapat

menggunakan masjid lebih nyaman lagi. Hasilnya dapat diamati dari bentuk dan

tata letak elemen masjid yang tidak diubah.

Sebelum direnovasi, bangunan masjid mengadopsi bentuk arsitektur pagoda

pada atapnya dengan bentuk limas segi empat yang bertingkat yang merupakan

akulturasi bentuk arsitektur Hindu. Hafidz (2012) menginformasikan bahwa

bentuk arsitektural masjid pada saat itu dinilai belum sesuai dengan kesatuan tema

antara bangunan masjid, plaza, koridor masjid, dan kantor BAZ Kota Bogor yang

bergaya arsitektur Islam. Kini, Masjid Raya Bogor memiliki satu kubah besar

yang diapit dua kubah kecil, menggantikan atap masjid yang sebelumnya bergaya

limasan dua tumpang (Gambar 28).

Elemen menara, plaza, dan koridor tidak banyak yang berubah, tetapi yang

diganti adalah warna bangunan saja (Gambar 28). Penggunaan warna dominan

kuning sebelum renovasi telah diganti dengan warna putih. Kantin yang terletak

disebelah plaza pun juga dibangun untuk menunjang fasilitas dan kegiatan

keislaman di area masjid.

Page 55: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

43

Gambar 28 Keadaan bangunan Masjid Raya Kota Bogor

sebelum direnovasi

Disamping itu, renovasi juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan

standar pelayanan yang baik oleh pihak pengelola kepada masyarakat. Misalnya

kondisi halaman masjid yang telah berubah desain dan penggunaannya. Dari segi

desain, keberadaan kolam di tengah halaman sudah di alih fungsikan sebagai

tempat wudhu sementara dari segi penggunaan, halaman yang tadinya berfungsi

sebagai lawn telah berubah menjadi lahan parkir kendaraan roda empat (mobil)

(Gambar 29). Kondisi ini memang mengakomodasi orang-orang yang melakukan

kegiatan di masjid, namun alangkah baiknya tetap memperhatikan penggunaan

aslinya yaitu sebagai ruang terbuka yang bebas dari kendaraan apapun.

Gambar 29 Mobil-mobil yang diparkir di area halaman masjid

Keunikan arsitektur Fungsi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan

keislaman bagi masyarakat Kota Bogor pada umumnya tidak terlepas dari

keunikan arsitekturnya. Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor memiliki

seni arsitektur yang menarik. Hal ini tercermin dari warna bangunan, goresan

arsitektur keislaman, dan bentuk bangunan. Setiap elemen bangunan masjid juga

memiliki corak warna yang berbeda, misalnya bangunan utama dan kubah masjid

didominasi oleh warna putih dan abu-abu, menara masjid dan koridor dengan

warna putih dan merah mudanya, dan plaza masjid dengan keramik berwarna abu-

abu dan warna kuning yang membentuk bintang segi enam khas arsitektur Islam

di tengahnya.

Prawira (1989) menjelaskan, warna termasuk salah satu unsur keindahan

dalam seni dan desain selain unsur–unsur visual yang lain. Secara psikologis,

warna merupakan bagian dari pengalaman indera penglihatan (Sanyoto, 2005).

Jika dilihat dari kejauhan, warna putih terlihat mendominasi setiap elemen

Page 56: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

44

bangunan pada lanskap masjid. Warna putih melambangkan kesucian, kebersihan,

dan ketepatan, yang melambangkan kesucian dan kesakralan pada masjid. Secara

tidak langsung, warna bangunan masjid memberikan ketenteraman dan

memperbaiki kualitas view area disekitarnya. Lanskap masjid terlihat

mengesankan apabila didukung oleh cuaca yang cerah bagi stakeholder dan

pengunjung yang sedang berada di dalam pelaksanaan kegiatan keislaman.

Ornamen-ornamen keislaman juga menghiasi dinding-dinding dan jendela masjid.

Konsep arsitektur Islam juga tergambar di masing-masing sisi atap koridor masjid

yang ditandai dengan motif ukiran barisan bintang persegi delapan pada sisi

atapnya dan jajaran pilar yang mencirikan bangunan bergaya Islam. Satu hal yang

menarik dari bangunan utama masjid, menurut pengunjung yang sedang bersantai

di area plaza, bangunan masjid sekilas terlihat seperti bangunan Taj Mahal di

India (Gambar 30).

Gambar 30 Bangunan Masjid Raya Kota Bogor dan Taj Mahal, India.

Sumber : Dokumentasi pribadi dan tajmahal.org.uk

Disamping itu, keunikan arsitektur lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor juga memiliki beberapa kendala. Keunikan pada elemen hard material

tidak diiringi oleh keunikan elemen soft material. Halaman utama Masjid Raya

Kota Bogor yang dulunya memiliki sebuah kolam ditengahnya sekarang beralih

fungsi sebagai tempat wudhu dan lahan parkir mobil. Lahan yang beralih fungsi

tersebut juga membuat kondisi fisik pavement halaman masjid menjadi rusak.

Kualitas bad view terlihat dari munculnya beberapa titik run-off yang muncul saat

terjadi hujan, sebagian lagi menyebabkan rumput-rumput tidak tumbuh dengan

baik. Hembusan pasir dapat terjadi setiap saat, dan pola desain dengan batas-batas

yang jelas pun menjadi tidak terbentuk. Akibatnya, masyarakat tidak dapat

menikmati keindahan unsur alami atau taman Islam pada halaman masjid.

Meskipun begitu, sebagian besar tanamannya tetap terawat dengan baik. Hal ini

dapat dimaklumi karena keterbatasan lahan parkir pada basement masjid sehingga

mengakibatkan halaman utama beralih fungsi sebagai parkiran mobil. Situasi ini

dapat diatasi apabila pengelola dapat menemukan lahan parkir mobil yang baru.

Page 57: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

45

Gambar 31 Alih fungsi penggunaan dan kurangnya perawatan menyebabkan

kondisi eksisting halaman menjadi kurang rapi

Fasilitas dan utilitas Kompleks Masjid Raya Kota Bogor memiliki fasilitas untuk menunjang

kegiatan keislaman. Fasilitas dan utilitas pada Masjid Raya Kota Bogor tersedia

sesuai fungsinya dan cukup terawat dengan baik. Beberapa sarana publik yang

perlu digunakan oleh masyarakat umum antara lain: (1) Areal parkir, (2) Tempat

wudhu dan toilet yang terpisah untuk pria dan wanita, (3) Meeting room sebagai

ruang serba guna, (4) Ruang khusus wanita, (5) Perpustakaan, (6) Poliklinik, (7)

Ruang untuk aktifitas belajar, dan (8) Penitipan barang (PPIB, 2014). Disamping

itu, sarana lain yang dapat dilengkapi pada masjid meliputi pelayanan

peminjaman alat ibadah, kotak amal, dan mading (majalah dinding). Fasilitas-

fasilitas ini hampir semuanya terdapat pada masjid raya, masjid agung, dan masjid

besar lainnya, salah satunya Masjid Raya Kota Bogor. Pada Kompleks Masjid

Raya Bogor, umumnya sarana-sarana tersebut sudah tersedia, termasuk poliklinik.

Namun letak poliklinik yang dulunya terletak di kantor BAZ, sekarang sudah

dipindah ke kantor PDAM Kota Bogor dibawah tanggung jawab Masjid Raya

Kota Bogor dan PDAM. Ketersediaan fasilitas pada Masjid Raya Kota Bogor

ditampilkan pada Tabel 17.

Tabel 17 Ketersediaan fasilitas publik Masjid Raya Kota Bogor

No. Nama Ketersediaan Kondisi

1 Area parkir (basement) Ada Baik

2 Tempat wudhu dan toilet Ada Baik

3 Ruang khusus wanita Ada Baik

4 Ruang baca di selasar Ada Baik

5 Poliklinik Ada1 Baik

6 Ruang aktifitas belajar Ada Baik

7 Penitipan barang Ada Baik

8 Peminjaman alat ibadah Ada Baik

9 Penitipan alas kaki Ada Baik

10 Wi-Fi Ada Baik

11 Kantin Ada Baik

12 Ruang serba guna Ada Baik 1Ruang Poliklinik berada di kantor PDAM Kota Bogor dan dikelola bersama PPIB. Sumber :

Pengamatan lapang

Page 58: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

46

Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor yang terdiri dari lingkungan

Masjid Raya Bogor dan gedung PPIB dialiri oleh satu gardu sumber listrik yang

sama. Gardu listrik terletak dibawah kantor BAZ atau menara masjid yang masih

berada di dalam basement. Gardu listrik yang berkekuatan 53.000 watt ini dapat

mengaliri tiga gedung yakni gedung PPIB, gedung BAZ, dan gedung utama

masjid. Selain gardu, Komplek masjid juga mendapat suplai listrik dari genset

berkekuatan 45.000 kPa (Empat Puluh Lima Ribu KiloPascal) yang digunakan

saat pemadaman listrik. Kekuatan listrik yang dialirkan ke Komplek masjid

berkisar sebesar 220/240 Volt dari yang normal (220 Volt). Sedangkan aliran

listrik normal di kota Bogor berkisar 195 Volt. Kekuatan listrik masjid yang

melebihi kapasitas ini dikendalikan oleh alat Step-Up agar alirannya berimbang

dengan permukiman di sekitarnya. Aliran listrik ini dapat memenuhi kebutuhan

dan aktifitas masjid seperti lampu taman, ruang utama, sound system, dan ruang

lainnya.

Gambar 33 Sumber listrik dan sumber air Masjid Raya Kota Bogor

Gambar 32 Beberapa contoh fasilitas penunjang kegiatan keislaman di

Masjid Raya Kota Bogor

Page 59: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

47

Berbeda dengan sumber listrik. Sumber air di area masjid dipisahkan

menjadi dua bagian, yaitu aliran air PDAM dan air tanah yang menggunakan

sistem sumur bor. Pusat aliran air PDAM terletak di bawah tanah di depan kantin

masjid. Sedangkan air tanah dialirkan ke dalam tangki air berukuran 4m x 4m

yang terletak di bawah koridor masjid. Menariknya, pipa PDAM hanya mengairi

gedung masjid dan gedung BAZ sedangkan sumur bor mengairi gedung PPIB.

Kedua sumber air ini adalah bagian dari sumber kebutuhan air yang ada di Masjid

Raya Kota Bogor.

Sejauh ini, Komplek Masjid Raya Kota Bogor hanya memiliki satu lokasi

tempat pembuangan akhir sampah. Area itu terletak disebelah tangga pintu masuk

gedung utama masjid sebelum penurunan menuju ruang basement. Menurut

pengurus, selain strategis dan terbuka, tempat tersebut juga memudahkan petugas

kebersihan Kota Bogor untuk mengambil sampah masjid karena letaknya juga

berhadapan langsung dengan pintu gerbang masjid. Namun dari segi keindahan,

letak tempat sampah itu justru kurang tepat. Pertama, letaknya tepat berada

disebelah tangga pintu masuk gedung utama. Kedua, letaknya yang berhadapan

dengan pintu gerbang akan menganggu kualitas pemandangan atau bad view

pengunjung yang masuk. Ketiga, letaknya merusak rumput-rumput hijau yang

berada di bawahnya. Terakhir, letak tempat sampah yang begitu berdekatan

dengan aktifitas sirkulasi pengunjung yang padat akan menimbulkan bau yang

tidak sedap dan justru menganggu kegiatan-kegiatan lainnya (Gambar 34).

Gambar 34 Tempat sampah di sudut Kompleks masjid

Untuk mengurangi hal tersebut, pihak pengelola masjid dapat membuat

beberapa solusi seperti memperbarui ulang tempat tersebut atau memindahkan

lokasi tempat sampah ke tempat yang baru. Apabila pihak pengelola belum

menemukan lokasi yang baru untuk tempat sampah, memperbarui ulang area itu

dapat solusinya. Memperbarui ulang merupakan modifikasi dari bentuk tempat

sampah dengan lokasi pembangunan tetap ditempat awalnya, caranya adalah area

tersebut dibuatkan bak tertutup dengan volume penampungan yang besar. Warna

bak disesuaikan dengan warna primer masjid yakni putih dan abu-abu. Kemudian

sisi luar bak kembali ditambahkan elemen lunak seperti groundcover (rumput-

rumputan), semak, dan tanaman hias lainnya. Metode ini digunakan agar dapat

memanipulasi kesan visual pengunjung hingga mampu memperbaiki mindset

tempat sampah yang terkesan kotor, kumuh, dan kurang rapi justru dapat

dirancang menjadi rapi, indah, dan terawat. Komplek Masjid Raya Bogor sudah

memiliki saluran drainase yang cukup baik. Air hujan mengalir dari pipa-pipa

(inlet) yang berasal dari atap gedung utama masjid dan melewati area basement

Page 60: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

48

hingga berakhir di pipa pembuangan akhir (outlet) bagian barat masjid. Semua

jalur pembuangan air berakhir di outlet itu (Gambar 35).

Gambar 35 Drainase outlet Masjid Raya Kota Bogo

Vegetasi dan lingkungan Pembangunan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai ruang

publik tidak meninggalkan filosofinya sebagai ruang ramah lingkungan. Lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor memiliki 23,25 persen Ruang Terbuka Hijau

(RTH). Lahan RTH terdiri dari halaman utama seluas 850 m2, taman kecil bagian

barat masjid, dan taman timur plaza. Fungsi ruang terbuka hijau ini adalah sebagai

penyeimbang dan memperindah keindahan masjid. Selain itu, adanya konsep

vegetasi sesuai dengan kebutuhan fisik dan psikis manusia yang berada di area

tersebut. Vegetasi Kompleks Masjid Raya Kota Bogor terdiri dari pohon-pohon

besar yang berfungsi sebagai penaung dan pemecah angin. Disamping pohon,

terdapat beberapa macam susunan tanaman hias dan beberapa tanaman buah-

buahan (Gambar 36).

Booth (1983) menjelaskan, adanya kelompok tanaman ini memberikan

kontribusi yang sangat besar di dalam lingkungan luar (taman), yaitu berfungsi

secara struktural, environmental (berhubungan dengan lingkungan), dan visual.

Tanaman atau pohon secara struktural dapat berfungsi sebagai pagar atau

pembatas, atap maupun lantai, yang dapat mempengaruhi efek pergerakan

manusia sebagai elemen lingkungan tanaman berpengaruh terhadap kualitas udara,

kualitas air, pencegah erosi serta ikut mempengaruhi cuaca maupun iklim.

Keberadaan pohon-pohon yang tinggi di Masjid Raya Kota Bogor secara tidak

langsung menjadi pemecah suara yang berasal dari aktivitas kendaraan pada Jalan

Raya Pajajaran. Vegetasi juga berfungsi sebagai penyaring debu dan polusi yang

masuk ke Kompleks Masjid Raya Kota Bogor. Dengan demikian, keberadaan

vegetasi mendukung terciptanya kenyamanan berkegiatan di area masjid. Lebih

lanjut, Purnomohadi (2006) menjelaskan, ketersedian Ruang Terbuka Hijau

(RTH) yang cukup merupakan salah satu usaha mempertahankan kualitas

lingkungan secara optimal. Konsep vegetasi pada lanskap Masjid Raya Kota

Bogor mempengaruhi keadaan lingkungan, kenyamanan, dan iklim mikro

Page 61: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

49

disekitarnya. Menurut Laurie (1984), iklim mikro merupakan iklim spesifik suatu

tapak yang tercipta dari topografi, vegetasi, keterbukaan terhadap angin, pola-pola

bayangan yang disebabkan oleh bangunan dan pepohonan, ketinggian dari muka

laut, dan hubungan tapak terhadap suatu kawasan air yang luas. Idealnya

temperatur udara yang nyaman bagi manusia berkisar pada 27oC hingga 28

oC

(Laurie 1986) sementara kondisi temperatur tapak Masjid Raya Kota Bogor

adalah fluktuatif mulai dari angka 26oC hingga 28

oC. Hal ini menandakan kondisi

lingkungan pada Masjid Raya Kota Bogor telah cukup memberikan kenyamanan

bagi pengunjung yang datang, baik untuk beraktivitas maupun untuk bersantai.

Gambar 36 Tanaman hias di Masjid Raya Kota Bogor : (a) Coleus hybridus,

(b) Cordyline sp.,(c) Syzygium oleana, (d) Dracaena sp., (e)

Syzygium aqueum.

Meskipun halaman menciptakan suasana yang sejuk, area ini hanya

digunakan sebagai penunjang kegiatan keislaman saja seperti, parkir mobil.

Secara arsitektural, bangunan masjid juga tidak terlalu masif sehingga memiliki

sirkulasi udara yang baik. Berikut ini ditampilkan hasil penilaian potensi lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman.

Tabel 18 Penilaian potensi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai

model kegiatan keislaman

No. Kriteria Potensi Penilaian Keterangan

1 Lokasi dan aksesibilitas 2 S

2 Pola aktivitas pemanfaatan ruang 3 T

3 Kondisi keaslian arsitektur 2 S

4 Keunikan arsitektur 3 T

5 Fasilitas dan utilitas 2 S

6 Vegetasi dan lingkungan 3 T

Total 15 SP

Keterangan:

3 = Σ 15--18 = Sangat Potensial (SP)

2 = Σ 11--14 = Potensial (P)

1 = Σ 6--10 = Kurang Potensial (KP)

Page 62: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

50

Berdasarkan penilaian diatas, diketahui bahwa lanskap Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor memiliki nilai 15 yang artinya tapak ini sangat potensial, baik

sebagai icon keislaman maupun sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan

keislaman di Kota Bogor.

Persepsi Pengunjung Pengunjung adalah orang-orang yang datang menuju ke Masjid Raya Kota

Bogor dengan tujuan tertentu. Menurut Syahidur Burhan selaku Sekretaris DKM

Masjid Raya Kota Bogor, pengunjung atau jamaah Masjid Raya Kota Bogor tidak

hanya berasal dari dalam Kota Bogor (Jamaah Mukimin), tetapi juga dari luar

Kota Bogor (Jamaah Transit). Pengunjung yang datang terdiri dari berbagai

kelompok umur, jenis pekerjaan, pendidikan, usia, domisili, tujuan, dan

transportasi yang berbeda-beda. Hal ini tertera pada Gambar 35. Dari hasil

kuisioner mengenai persepsi pengunjung, diperoleh bahwa tujuan pengunjung

datang sebagian besar hanya untuk ibadah (77 persen). Selain itu, pengunjung

datang hanya untuk transit sekaligus beribadah sebelum kembali beraktivitas di

daerah masing-masing. Alasan atau aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung

adalah ibadah dan ibadah-transit.

Kegiatan ibadah banyak dilakukan oleh pengunjung Masjid Raya Kota Bogor.

Hal ini disebabkan oleh fungsi Masjid sebagai tempat ibadah umat Islam. Ibadah

salat yang dilakukan tidak hanya salat wajib lima waktu, tetapi juga tempat salat

Jumat, salat Tarawih, salat Idul Fitri dan salat Idul Adha. Di samping ibadah salat,

para pengunjung juga melakukan kajian rutin kitab dan tausiyah bersama ustadz

dan alim ulama semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah Subhanahuwa

ta’ala. Selain itu, masjid juga mengadakan kegiatan lainnya sebagai sarana ibadah

mendekatkan diri kepada Allah seperti pendidikan (tarbiyah), kegiatan derma

bersama kaum fakir dan anak yatim, manasik haji, dan pelatihan-pelatihan

keagamaan lainnya (Gambar 37).

Gambar 37 Tujuan dan alasan ke masjid bagi pengunjung

Rutinitas ibadah-transit juga ada di lingkungan Masjid Raya Kota Bogor.

pengunjung yang berasal dari dalam Kota Bogor pada umumnya beribadah dahulu

sebelum menuju ke daerah lain, begitupun sebaliknya yang berasal dari luar Kota

Bogor. Aktivitas ini banyak dijumpai pada saat bulan Ramadhan dan hari besar

Islam seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Tujuannya adalah sebagai kegiatan rutin

tahunan beribadah di Masjid Raya Kota Bogor. Setiap sepuluh malam terak hir

77%

22%

0%

1%

IBADAH

IBADAH-TRANSIT

WISATA

SEMUANYA

TUJUAN DAN ALASAN

Page 63: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

51

bulan Ramadhan, pengunjung yang berasal dari dalam dan luar Kota Bogor

meramaikan masjid agar maksimal dalam mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah

ini disebut Qiyamul-Lail atau ibadah di malam hari. Aktivitas yang dilakukan

setelah salat Tarawih dan Witir ini mencakup salat sunnah, tadarus Alquran,

mengikuti kajian, berdo‟a dan lain sebagainya sambil menunggu sahur dan salat

Shubuh berjamaah.

Gambar 38 Jenis kelamin dan domisili responden

Berdasarkan grafik informasi pribadi pengunjung ke Masjid Raya Kota Bogor,

jumlah pengunjung yang berperan sebagai responden berjumlah 96 (sembilan

puluh enam) orang pengunjung. Responden terdiri dari 75 orang laki-laki (78

persen) dan 21 orang perempuan (22 persen). Pada umumnya mereka adalah

masyarakat Bogor yang mencakup Kota Bogor dan Kabupaten Bogor (68 persen),

selebihnya adalah pendatang (32 persen). Responden pendatang terbanyak

berdomisili di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Di wilayah Provinsi Jawa

Barat non Bogor, responden berasal dari Cianjur, Sukabumi, Karawang, dan

Bandung. Kemudian satu orang responden dari Purworejo, Provinsi Jawa Tengah,

dan satu orang yang berasal dari Malang, Provinsi Jawa Timur.

Gambar 39 Usia dan pendidikan terakhir responden

Secara umum, responden yang datang merupakan responden berusia muda

pada rentang 20-29 tahun (47 persen). Mereka terdiri dari lulusan dan

pelajar/mahasiswa aktif (38 persen), sebagai pegawai/karyawan (28 persen) di

perusahaan swasta, 14 persen berwiraswasta, dan sisanya sebagai Pegawai Negeri

Sipil/PNS, guru, dosen, buruh non tani dan pensiunan. Rata-rata tingkat

pendidikan terakhir mereka adalah Sekolah Menengah Atas/SMA (37 persen).

Page 64: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

52

Dari 96 responden, 18 diantaranya merupakan pelajar aktif Sekolah Menengah. 15

orang dari SMA, 1 orang dari SMK, dan 2 orang dari SMP. Hal ini dikarenakan

sekitar Masjid Raya Kota Bogor terletak SMA Negeri 3 Kota Bogor dan

Madrasah Aliyah Negeri/MAN 2 Kota Bogor. pada umumnya mereka selalu ke

masjid pada jam istirahat, baik pada pukul 09.00 pagi untuk melaksanakan salat

sunnah Dhuha, maupun saat pulang sekolah (pukul 13.00) untuk melaksanakan

ibadah fardhu salat Dzuhur. Untuk tingkat pendidikan Strata-1/S1 (33 persen),

enam di antaranya merupakan mahasiswa aktif dan sisanya merupakan lulusan

yang sudah bekerja. Sebagian besar pengunjung yang hadir menggunakan masjid

sebagai tempat ibadah (77 persen) dan ibadah-transit (22 persen) sebelum menuju

daerah lain.

Gambar 40 Pekerjaan responden

Pada umumnya, akses menuju tapak tidaklah sulit karena Masjid Raya Kota

Bogor terletak di lokasi yang sangat strategis. Masyarakat sekitar masjid dapat

menempuh tapak dengan berjalan kaki. Masyarakat yang berasal dari dalam kota

Bogor dapat menggunakan kendaraan pribadi (mobil, sepeda motor, dan sepeda)

dan kendaraan umum (angkot, bus, ojek, ojek online, dll). Untuk masyarakat yang

berasal dari luar kota Bogor seperti Jabodetabek dapat melewati jalan tol Jagorawi

bagi yang menggunakan kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) dan berhenti

di Terminal Baranangsiang bagi yang menggunakan transportasi umum (bus atau

Travel).

Gambar 41 Transportasi responden

Page 65: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

53

Pada pembahasan ini, pengunjung menilai tentang aspek keindahan dan

pengelolaan selama berada di tapak. Berikut ini merupakan penilaian keindahan

elemen lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor yang terdiri dari gedung

utama masjid, menara, plaza masjid, koridor masjid, gedung PPIB, area basement,

dan taman masjid yang diwakili oleh 96 responden.

1. Bangunan masjid

Bangunan masjid memperoleh nilai keindahan sebesar 0,84.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pengunjung, banyak yang

berpendapat bahwa gaya arsitektur bangunan Masjid Raya Kota Bogor

sangat artistik, modis, dan tidak kalah dengan bangunan-bangunan yang

bergaya serupa di luar Kota Bogor, hal itu disampaikan oleh penilaian

keindahan pengunjung dengan angka 44 persen sangat indah (Gambar 42).

Gambar 42 Grafik keindahan bangunan Masjid Raya Kota Bogor

2. Menara masjid

Satu hal yang bisa dilihat adalah keberadaan bangunan menara

masjid. Menara Masjid Raya Kota Bogor memperoleh nilai keindahan

sebesar 0,80. Menurut pengunjung, keindahan menara dipengaruhi oleh

bentuk arsitektur dan corak warna abu-abu sebagai tanda ketegasan dan

kemegahan bangunan tersebut (48 persen indah). Selain itu, menara masjid

ini sangat unik karena berbeda dari kebanyakan menara masjid yang

banyak dijumpai karena menara juga bagian dari gedung kantor Badan

Amil Zakat (BAZ) Kota Bogor. Hal ini seperti yang disampaikan oleh

Hafidz (2012). Menurut Hafidz, bangunan menara sebenarnya adalah

gedung kantor BAZ (Badan Amil Zakat) Kota Bogor (Gambar 43).

Gambar 43 Grafik keindahan menara Masjid Raya Kota Bogor

Page 66: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

54

Struktur kepengurusan kantor BAZ Kota Bogor tidak termasuk ke

dalam bagian organisasi masjid, namun bertanggung jawab langsung

kepada Pimpinan Pusat (PP) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Kantor BAZ dengan luas 144 m2 dengan dua lantai berada di selatan

koridor. Bangunan ini memiliki kesatuan desain yang serasi dengan

koridor dan plaza dengan konsep bangunan bergaya Islam yang dicirikan

oleh menara adzan, desain jajaran pilar-pilar pada dindingnya, lengkungan

setengah lingkaran sebagai ventilasinya, serta adanya kubah kecil di ujung

menara yang memperkuat karakter dari bangunan Islam. Gedung ini

berfungsi sebagai pusat administrasi zakat di Kota Bogor.

3. Plaza masjid

Plaza masjid juga termasuk area penting di area Masjid Raya Kota

Bogor. Plaza masjid mendapatkan nilai keindahan sebesar 0,81.

Pengunjung menilai, kualitas keindahan plaza masjid seperti

mencerminkan keindahan plaza masjid-masjid luar negeri (42 persen

indah). Namun hal yang sangat menganggu kenyamanan adalah saat

terjadinya hujan, masih banyak terdapat genangan-genangan air yang

disebabkan oleh tidak terdapatnya aliran air khusus atau saluran drainase

di setiap sisi plaza. Hal ini menandakan bahwa desain konstruksi plaza

belum optimal. Pengunjung juga merasa kepanasan terkena sinar panas

matahari langsung saat berada di tengah plaza. Penyebabnya karena area

plaza kekurangan elemen hard material berupa benda penaung dan soft

material seperti vegetasi peneduh. Benda penaung dan vegetasi peneduh

berfungsi untuk mengurangi radiasi panas matahari dan memperindah

plaza yang terkesan kaku tanpa penghias (Gambar 44).

Gambar 44 Grafik keindahan plaza Masjid Raya Kota Bogor

4. Koridor masjid

Koridor masjid yang mendapatkan nilai keindahan sebesar 0,74 ini

merupakan bangunan yang terletak di sebelah barat plaza. Koridor masjid

memperoleh nilai keindahan sebesar 0,74. Dari segi arsitekturnya,

pengunjung menilai area ini 45 persen indah. Area ini juga sering

dikunjungi pengunjung karena sebagai daya tarik untuk bersantai dan

menikmati pemandangan Gunung Salak dan perumahan disekitarnya.

Kekurangan dari area ini adalah apabila hujan turun, daerah ini juga

terkena percikan air hujan yang dibawa oleh angin sehingga membuat

kurang nyaman pengunjung yang sedang beristirahat disana. Solusinya

Page 67: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

55

adalah, pihak pengelola dapat mengurangi penggunaan intensitas koridor

bagi pengunjung saat hujan turun dengan cara menutup akses tersebut

dengan papan peringatan, sehingga tidak menganggu arus sirkulasi petugas

masjid lain yang sedang bertugas (Gambar 45).

Gambar 45 Grafik keindahan menara Masjid Raya Kota Bogor

5. Area basement

Area basement merupakan area yang terletak di bawah plaza masjid.

Area ini terdiri dari tempat parkir kendaraan dan tempat wudhu wanita.

Dari segi visual, area parkir motor memiliki manajemen yang bagus

karena kondisi motor yang parkir terlihat sangat rapi dan lantai tidak ada

yang rusak (42 persen cukup indah) dengan nilai keindahan sebesar 0,58.

Hal yang harus diperbaiki dari segi visual adalah pencahayaan, warna

ruangan yang tidak terlalu polos, dan penambahan rambu-rambu parkir.

Apabila pihak pengelola memiliki rencana memperbesar kembali luas

lahan parkir dengan segala atribut yang disebutkan diatas tentu merupakan

sebuah kabar baik untuk implementasi lahan parkir Masjid Raya Kota

Bogor yang secara tidak langsung dapat menjadi percontohan lahan parkir

atau area basement masjid-masjid lainnya.

Gambar 46 Grafik keindahan area basement Masjid Raya Kota Bogor

6. Taman masjid

Berdasarkan penilaian responden, penilaian sebesar 40 persen indah,

artinya area ini memperoleh nilai keindahan sebesar 0,63. Menurut

pengunjung, kondisi tapak memungkinkan untuk ditanami dengan keadaan

vegetasi yang lebih rapi lagi, namun yang terjadi adalah banyaknya rumput

yang rusak akibat dari kurangnya perawatan dan kebersihan taman seperti

taman bagian barat pada Gambar 47. Taman bagian barat juga masih

dipenuhi oleh material-material kecil dan beberapa sampah. Kondisi

Page 68: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

56

rumput sebelah timur plaza juga mengalami kerusakan akibat letak tempat

sampah yang terletak disitu, begitu juga dengan taman bagian utara yang

terdapat pohon Pinus. Rumput-rumput yang bolong menjadi pekerjaan

selanjutnya bagi pengelola masjid agar menjadikan tapak tersebut asri

kembali.

Gambar 47 Grafik keindahan taman Masjid Raya Kota Bogor

Menurut Lestari et al. (2015), sejatinya rumput paetan yang

mendominasi keseluruhan vegetasi masjid merupakan tanaman yang tidak

mudah rusak walaupun sering terinjak-injak. Penambahan tanah berpasir

membantu rumput subur kembali. Perawatan yang harus dilakukan adalah

rutin melakukan pemupukan sebanyak 1 kali/bulan dan pemangkasan

sebanyak 1 kali/bulan. Berikut ini merupakan gambar grafik penilaian

persepsi terhadap keindahan lanskap Masjid Raya Kota Bogor sebagai

model kegiatan keislaman.

Gambar 48 Persepsi keindahan lanskap Masjid Raya Kota Bogor

Menurut pengunjung, lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

merupakan bagian dari daftar kunjungan yang harus mereka singgahi. Selain

nyaman sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Kota Bogor memiliki beberapa

ruangan yang cukup luas dan memadai untuk beraktivitas. Selain itu, pihak

pengelola juga berasal dari tenaga-tenaga terampil, berkompeten dan diawasi oleh

pengurus organisasi dengan latar belakang pengalaman serta pendidikan yang

baik. Keindahan dan kenyamanan perlu ditingkatkan agar para pengunjung yang

berasal dari luar kota Bogor menjadi lebih tertarik untuk kembali berkunjung.

Bagi masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya, pengelolaan lanskap masjid menjadi

Page 69: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

57

lebih baik apabila pengurus dan Pemda Kota Bogor selalu intens bekerja sama.

Pengurus wajib melaporkan agenda kegiatan setiap tahunnya kepada pemerintah

kota. Pemda Kota Bogor juga harus berkontribusi membantu masjid dalam hal

operasional kegiatan, nonkegiatan, dan kesejahteraan umat. Bantuan dapat

berbentuk uang pendanaan, kebendaan, dukungan moral, dan dukungan spiritual.

Pengelolaan area Masjid Raya Kota Bogor didukung oleh persepsi pengunjung

terhadap beberapa aspek di tapak. Menurut Jannah (2013), aspek tersebut terdiri

dari kebersihan, keamanan, ketersediaan fasilitas, pelayanan, dan kenyamanan.

Berikut adalah pembahasan dari analisis deskriptif persepsi pengunjung terhadap

pengelolaan Kompleks Masjid Raya Kota Bogor.

1. Kebersihan Berdasarkan kuesioner, sebagian besar pengunjung menilai kebersihan

di area lanskap Masjid Raya Kota Bogor adalah baik (nilai 0,78). Penilaian ini dipengaruhi oleh sebagian besar area masjid terjaga kebersihan dan kerapiannya. Adapun area tersebut adalah ruang utama, plaza masjid, selasar masjid, halaman masjid, dan tempat parkir masjid (Gambar 49).

2. Keamanan Secara umum, area masjid merupakan tempat yang aman dalam

kegiatan sehari-harinya. Salah satu penyebab stabilnya keamanan di Masjid

Raya Kota Bogor adalah satpam dan tenaga kerja pengelola yang selalu

rajin patroli keliling area masjid. Hal ini untuk mengurangi kejadian

pencurian tas maupun barang yang selama ini meresahkan jamaah.

Walaupun peristiwa ini sangat jarang terjadi, tetapi efektif menekan jumlah

aduan dari para jamaah. Selanjutnya, masjid memiliki fasilitas tempat

penyimpanan barang agar barang titipannya dapat terjamin keamanannya.

Selain itu, setiap sudut ruangan masjid juga dilengkapi dengan kamera

pengintai CCTV untuk memaksimalkan keamanan di dalam masjid. Dewasa

ini, pihak satpam juga perlu diperkuat dengan alat deteksi untuk para jamaah

yang datang dari luar. Dengan demikian, Masjid Raya Kota Bogor turut

andil dalam menekan tingkat kriminalitas yang terjadi area masjid.

Berdasarkan deskripsi di atas, pengunjung telah menilai bahwa keamanan di

area masjid adalah baik (nilai 0,78). Dengan hasil ini, diharapkan masjid

dapat meningkatkan kembali segi keamanannya, agar dapat menjadi salah

satu ruang publik yang aman bagi masyarakat Kota Bogor umumnya

(Gambar 49).

3. Ketersediaan Fasilitas Berdasarkan analisis pengelolaan masjid, pihak Masjid Raya Kota

Bogor memiliki fasilitas yang berfungsi sebagai penunjang aktifitas jamaah di dalam masjid. Beberapa fasilitas yang banyak digunakan oleh pengunjung terdiri dari area parkir, tempat wudhu, toilet, ruang baca, ruang aktifitas belajar, penitipan barang dan alas kaki, wifi, dan kantin. Tidak ada responden yang menilai tidak baik, artinya penilaian pengunjung terhadap ketersediaan fasilitas adalah baik (nilai 0,77). Penilaian baik ini disebabkan oleh setiap jamaah dapat menggunakan fasilitas umum tersebut setiap saat di hari kerja masjid (Gambar 49).

Page 70: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

58

4. Pelayanan Berdasarkan kuesioner, sebagian besar pengunjung menilai pelayanan

di Masjid Raya Kota Bogor adalah baik (nilai 0,80). Pelayanan yang baik ini tidak terlepas dari fasilitas dan utilitas yang disediakan masjid. Pihak masjid melalui tenaga kerja pengelolanya juga menunjukan sikap ramah, santun, dan bekerja sesuai visi misi masjid. Pelayanan yang baik juga didasari oleh sikap memakmurkan masjid sebagaimana tertulis dalam Surah At-Taubah/09 Ayat 18 yang berbunyi “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (Gambar 49).

5. Kenyamanan

Menurut pengunjung yang datang, Masjid Raya Kota Bogor merupakan

salah satu ruang publik yang nyaman untuk dikunjungi. Hal ini disebabkan

oleh arsitektur bangunan masjid yang tidak terlalu terbuka dan juga tidak

terlalu tertutup. Area masjid dialiri oleh sirkulasi udara yang baik. Salah satu

ruang yang selalu ditempati jamaah adalah ruang utama. Ruangan utama yang

luas, tidak banyak tiang penyangga, kipas angin yang tersedia, serta karpet

sujud yang empuk dan bersih membuat jamaah beribadah dengan khusuk

sembari berdzikir dan tadarus Alquran. Selain ruang utama, selasar ruang

utama masjid juga menjadi area yang selalu ditempati oleh jamaah, termasuk

ruang baca di dalamnya. Pengunjung dapat menikmati pemandangan halaman

masjid dan keriuhan Jalan Raya Pajajaran. Halaman masjid diimbangi oleh

tersedianya ruang terbuka hijau yang mengelilinginya. Area ini akan lebih

indah saat banyak mobil yang tidak dalam keadaan parkir disitu. Di bagian

yang lain, terdapat koridor yang menghubungkan gedung utama dengan

menara masjid. koridor ini juga sebagai area yang dikunjungi pengunjung.

Saat cuaca cerah, pengunjung dapat menikmati pemandangan perumahan

Jalan Riau yang berlatar belakang Gunung Salak, sangat indah (good view).

Gambar 49 menyajikan sebagian besar pengunjung menilai kenyamanan

masjid adalah sangat baik (nilai 0,83). Berikut ini merupakan gambar grafik

penilaian persepsi terhadap pengelolaan masjid lanskap Masjid Raya Kota

Bogor sebagai model kegiatan keislaman.

Gambar 49 Persepsi pengelolaan masjid oleh pengunjung

Page 71: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

59

Analisis Strategi Pengelolaan Potensi Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman Yang Berkelanjutan

Upaya strategi pengelolaan potensi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor sebagai model kegiatan keislaman yang berkelanjutan dilakukan dengan

menggunakan analisis SWOT. Menurut Rangkuti (1998), analisis SWOT

didasarkan pada kondisi kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) yang

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman

(threats) yang ada pada Kompleks Masjid Raya Kota Bogor. Faktor internal dan

eksternal akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.

Faktor Internal

Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor merupakan salah satu ruang

publik yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan keislaman yang

ada di Kota Bogor. Pada umumnya, kegiatan-kegiatan diselenggarakan oleh

internal pengurus masjid dan kadang-kadang dilaksanakan oleh stakeholder luar

pengurus masjid. Tidak hanya digunakan oleh masyarakat Kota Bogor,

masyarakat di luar Bogor pun juga kerap menggunakan Kompleks masjid untuk

penyelenggaraan acaranya. Tempat ibadah umat Islam kebanggaan masyarakat

muslim Kota Bogor ini juga dikenal sebagai bangunan yang sangat indah karena

memiliki gaya arsitektur yang khas seperti bangunan-bangunan religi Timur-

Tengah seperti pola arabesque pada tiang dan koridor masjid. Selain itu, jendela,

mirhab, dan atap balkon masjid juga memiliki ornamen yang serupa. Lantai dua

masjid pada ruang utama juga terdapat desain posisi tumit shaf salat. Sebagai

bangunan publik yang ramah lingkungan, lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor memiliki ruang terbuka hijau yang terletak di halaman utama, taman bagian

timur plaza, dan taman kecil bagian barat masjid. Di area ini terdapat vegetasi

yang berfungsi sebagai penyeimbang kondisi lingkungan dan kenyamanan masjid.

Tidak mengherankan jika keindahan bangunan ini berperan sebagai potensi atau

daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk mendekatkan diri dengan masjid, baik

untuk mengadakan kegiatan keislaman, maupun hanya sekedar berkunjung. Dari

segi pengelolaan, lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor didukung oleh

antar-stakeholder yang berkualitas dan kompeten yang tergabung dalam PPIB

yang membawahi DKM Masjid Raya Kota Bogor. Secara umum, pengurus masjid

merupakan orang-orang yang terdiri dari sumberdaya manusia yang berkualitas,

kompenten, profesional, dan bekerja sesuai dengan spesialisasi pekerjaan di

bidangnya. Baik itu bidang manajemen, perkantoran, pemeliharaan lanskap, dan

seni keislaman.

Meskipun masjid ini dikenal sebagai tempat ibadah yang nyaman, lanskap

masjid juga memiliki beberapa kendala seperti keterbatasan ruang parkir yang

sewaktu-waktu digunakan oleh ratusan jamaah yang datang pada saat kegiatan

sedang diadakan di Masjid Raya Kota Bogor. Kekurangan ruang parkir ini

menyebabkan halaman utama dijadikan ruang baru bagi parkir kendaraan roda

empat. Selain ruang parkir, plaza masjid memiliki kondisi eksisting yang tidak

memiliki benda penaung disekitarnya. Bagi pengunjung, hal itu sangat

menganggu apabila disiang hari mereka mendapatkan sinar matahari langsung

yang panas. Disamping itu, faktor kebersihan lanskap pun perlu dijaga karena

kebersihan meliputi segala aspek ruang aktif maupun ruang pasif pada masjid.

Page 72: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

60

Selain itu, kualitas pemandangan dari koridor masjid juga perlu ditingkatkan

dengan menambah borrowing landscape agar pengunjung tidak terganggu dengan

badview yang muncul dari bagian belakang rumah penduduk. Lebih jauh,

kenyamanan pengunjung selama berada di masjid juga lebih diperhatikan dengan

pengadaan fasilitas wifi dan stop kontak listrik untuk membantu kebutuhan

mereka saat menggunakan media elektronik mereka. Oleh karena itu, adanya

dukungan kerjasama pengurus masjid bersama Pemda Kota Bogor yang

berkeinginan menjadikan lanskap masjid sebagai ruang syiar dakwah dan kegiatan

keislaman merupakan potensi yang dapat dimaksimalkan untuk mencapai tujuan

tersebut.

Faktor Eksternal

Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor memiliki potensi penggunaan

ruang yang selalu digunakan untuk berbagai acara. Setiap ruang pada masjid

umumnya dapat digunakan untuk mewadahi suatu kegiatan. Beberapa ruang

lanskap masjid biasa disewa oleh pihak luar untuk melakukan kegiatan adalah

plaza seperti Islamic Book Fair (IBF). Ruang utama untuk majelis taklim, dan

gedung PPIB sebagai tempat belajar dan resepsi pernikahan sehingga menjadi

salah satu sumber pendapatan asli masjid. Tidak hanya sebagai tempat

penyelenggaraan kegiatan keislaman, Lembaga diluar struktural Masjid Raya

Kota Bogor seperti badan amil zakat nasional (BAZNAS) kota Bogor juga

berkantor diruangan lantai satu dan lantai dua menara masjid. Sebagai bentuk

dukungan Pemda Kota Bogor, Dinas Pertamanan Kota Bogor dapat kembali

membantu pengelola masjid untuk memaksimalkan perawatan dan kualitas

tanaman-tanaman di lingkungan Masjid Raya Kota Bogor yang terakhir kali

dilaksanakan pada tahun 1995. Keberadaan lanskap masjid juga semakin vital

karena terletak di area yang strategis dan dikelilingi oleh permukiman masyarakat,

pertokoan, perkantoran, sekolah, dan lain sebagainya.

Dengan keberadaan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor yang

strategis tersebut menyebabkan sirkulasi jalan di depan masjid sering mengalami

kemacetan, karena batas-batas pagar masjid berbatasan langsung dengan Jalan

Raya Pajajaran sehingga sirkulasi arus balik kendaraan berlangsung di salah satu

jalan utama Kota Bogor tersebut. Dari segi fisik, curah hujan yang kerap tinggi di

Masjid Raya Kota Bogor juga dinilai mengkhawatirkan keadaan topografi atau

lahan tempat masjid ini berdiri. Hal ini disebabkan oleh lahan masjid yang berdiri

diatas tanah hasil cut and fill karena tapak masjid dulunya berupa tebing Jalan

Raya Pajajaran. Bencana atau gangguan alam seperti erosi dan longsor tetap

menjadi ancaman pada struktur lahan masjid. Selain itu, lanskap Masjid Raya

Kota Bogor juga memiliki kendala harian seperti pengunjung yang masih kurang

disiplin saat berada di lingkungan masjid, misalnya tidak meletakkan alas kaki

atau barang bawaan mereka di tempat penitipan yang telah disediakan. Hal-hal ini

perlu himbauan dari pengelola masjid agar masyarakat yang datang untuk

berkunjung dan mengadakan kegiatan keislaman dapat meningkatkan kedisiplinan

mereka dengan baik selama berada di lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor.

Analisis SWOT

Berdasarkan analisis faktor internal dan faktor eksternal diatas, akan

dirumuskan variabel faktor internal lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor,

Page 73: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

61

yaitu berupa Kekuatan (Strength) dan Peluang (Opportunities) dan faktor

eksternal berupa variabel Kelemahan (Weakness), dan Ancaman (Threats).

Kekuatan (Strength)

1 Kompleks Masjid Raya Kota Bogor memiliki ruang terbuka hijau dan

tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai penambah estetika

masjid.

2 Bentuk bangunan mengikuti karakteristik desain arsitektur Islam masa

lalu.

3 Struktur kepengurusan masjid mencukupi dan berkualitas.

4 Dukungan dari Pemda Kota Bogor untuk menjadikan lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor sebagai kegiatan keislaman.

Kelemahan (Weakness)

1 Lanskap masjid memiliki keterbatasan ruang parkir kendaraan karena

memiliki banyak jamaah transit dan jamaah mukimin.

2 Kondisi eksisting plaza masjid belum memiliki benda penaung dan

tanaman peneduh.

3 Beberapa bagian sudut masjid terdapat badview atau bagian yang

menganggu kualitas pemandangan.

4 Halaman utama masjid digunakan sebagai tempat parkir kendaraan roda

empat.

5 Penggunaan fasilitas dan utilitas untuk keperluan umum masih kurang.

Peluang (Opportunities)

1 Beberapa ruang pada masjid berpotensi digunakan sebagai tempat

kegiatan yang baru.

2 Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kompleks masjid berpotensi mendapat

perawatan intensif dari Dinas Pertamanan.

3 Lembaga diluar PPIB yang dapat berkantor di dalam Kompleks masjid.

4 Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor didukung oleh daerah

hierarki pelayanan disekitarnya karena lokasinya yang strategis.

Ancaman (Threats)

1 Sirkulasi jalan di depan Masjid Raya Kota Bogor yang sering macet.

2 Bencana atau gangguan alam seperti erosi dan longsor menjadi ancaman

pada struktur lahan masjid yang terletak di tepi jurang Jalan Raya

Pajajaran.

3 Rasa kedisiplinan yang kurang di dalam masjid menyebabkan insiden

pencurian kerap terjadi.

Seluruh faktor internal dan eksternal kemudian diberikan bobot pada

masing-masing faktornya. Berikut ini (Tabel 19 dan Tabel 20) merupakan hasil

analisis SWOT terhadap faktor internal (strength dan weakness) dan faktor

eksternal (opportunities dan threats) yang telah dihitung bobot, rating, dan skornya

untuk selanjutnya digunakan untuk menentukan strategi pengelolaan potensi

lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman

Page 74: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

62

yang berkelanjutan. Berikut ini merupakan tabel hasil pembobotan faktor internal

lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor (Tabel 19).

Tabel 19 Hasil pembobotan faktor internal

Faktor S1 S2 S3 S4 W1 W2 W3 W4 W5 Total Bobot Rating Skor

S1 2 1 1 1 2 2 2 1 12 0,08 3 0,24

S2 2 1 1 1 2 2 2 1 12 0,08 3 0,24

S3 3 3 2 2 3 3 3 2 21 0,14 4 0,56

S4 3 3 2 2 3 3 3 2 21 0,14 4 0,56

W1 3 3 2 2 3 3 3 2 21 0,14 1 0,14

W2 2 2 1 1 1 2 2 1 12 0,08 2 0,16

W3 2 2 1 1 1 2 2 1 12 0,08 2 0,16

W4 2 2 1 1 1 2 2 1 12 0,08 2 0,16

W5 3 3 2 2 2 3 3 3 21 0,14 1 0,14

Total 144 1 2,36

Setelah mengetahui dan menghitung bobot faktor internal Masjid Raya Kota

Bogor, langkah selanjutnya adalah mengetahui dan menghitung bobot eksternal

Masjid Raya Kota Bogor. Berikut ini merupakan tabel hasil pembobotan faktor

eksternal lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor (Tabel 20).

Tabel 20 Hasil pembobotan faktor eksternal

Faktor O1 O2 O3 O4 T1 T2 T3 Total Bobot Rating Skor

O1 3 2 3 2 2 2 14 0,16 4 0,64

O2 1 1 2 1 1 1 7 0,08 3 0,24

O3 2 3 3 2 2 2 14 0,16 4 0,64

O4 1 2 1 1 1 1 7 0,08 3 0,24

T1 2 3 2 3 2 2 14 0,16 1 0,16

T2 2 3 2 3 2 2 14 0,16 1 0,16

T3 2 3 2 3 2 2 14 0,16 1 0,16

Total 84 1 2,24

Jika setiap faktor internal dan faktor eksternal telah diketahui bobot, rating,

dan skornya, dilakukan penilaian bobot internal dan eksternal dari Kinnear dan

Taylor (1991) menggunakan Matriks IE (Internal-External). Pembuatan Matriks

IE dilakukan untuk mengetahui tipe strategi yang harus digunakan untuk tindak

lanjut pengelolaan potensi lanskap kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai

model kegiatan keislaman yang berkelanjutan.

Pada Matriks IE, terdapat tiga tipe strategi, yaitu strategi untuk kondisi

lanskap yang sedang tumbuh dan berkembang (grow and build) pada Sel I, II, dan

IV, strategi untuk mempertahankan dan memelihara kondisi lanskap saat ini (hold

and maintain) pada Sel III, V, dan VII, serta strategi untuk melepaskan atau

Page 75: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

63

divestasi lanskap tersebut (harvest or divesti) pada Sel VI, VIII, dan IX. Hasil

pemetaan antara matriks IE dilihat pada Gambar 50.

Berdasarkan hasil penghitungan kondisi internal dan eksternal masjid,

didapatkan bahwa kondisi internal dari Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

memiliki skor sebesar 2,36 dan kondisi eksternalnya memiliki skor sebesar 2,24

yang berarti nilai total skor IE lanskap kompleks Masjid Raya Kota Bogor berada

di skala 2,00-2,99 pada Kuadran V. Artinya, kondisi potensi lanskap Masjid Raya

Kota Bogor masih dapat dipertahankan dan dikelola dengan baik lagi oleh

pengurus Masjid Raya Kota Bogor. Antar-stakeholder harus menjaga

keseimbangan pengelolaan yang telah tercapai serta mencari cara untuk terus

meningkatkannya lagi. Berikut ini ditampilkan tabel alternatif strategi untuk

pengelolaan potensi lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai model

kegiatan keislaman yang berkelanjutan.

Gambar 50 Matriks IE Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Sumber : David (2006) dengan modifikasi

Page 76: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

64

Tabel 21 Matriks SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Opportunities (O) Threats (T)

1. Beberapa ruang pada masjid

berpotensi digunakan sebagai

tempat kegiatan yang baru

2. Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Kompleks masjid berpotensi

mendapat perawatan intensif

dari Dinas Pertamanan

3. Lembaga diluar PPIB yang

dapat berkantor di dalam

Kompleks masjid

4. Lanskap Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor didukung oleh

daerah hierarki pelayanan

disekitarnya karena lokasinya

yang strategis

1. Sirkulasi jalan di depan

Masjid Raya Kota Bogor

yang sering macet

2. Bencana atau gangguan

alam seperti erosi dan

longsor menjadi ancaman

pada struktur lahan masjid

yang terletak di tepi

jurang Jalan Raya

Pajajaran

3. Rasa kedisiplinan yang

kurang di dalam masjid

menyebabkan insiden

pencurian kerap terjadi

Strenghts (S) Strategi SO Strategi ST

1. Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor memiliki ruang terbuka

hijau dan tanaman-tanaman

yang dapat digunakan sebagai

penambah estetika masjid

2. Bentuk bangunan mengikuti

karakteristik desain arsitektur

Islam masa lalu

3. Struktur kepengurusan masjid

mencukupi dan berkualitas

4. Dukungan dari Pemda Kota

Bogor untuk menjadikan

lanskap Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor sebagai

kegiatan keislaman

1. Meningkatkan penggunaan

beberapa ruang lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor sebagai

salah satu contoh pusat pendidikan

umat dan karakter keislamian

2. Meningkatkan pengelolaan

kualitas dan estetika tanaman-

tanaman yang ada di lingkungan

masjid

1. Menjaga kualitas bangunan

lanskap Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor dari ancaman

bencana alam

2. Meningkatkan kualitas

pelayanan perlindungan dan

keamanan pengunjung

Weakness (W) Strategi WO Strategi WT

1. Lanskap masjid memiliki

keterbatasan ruang parkir

kendaraan karena memiliki

banyak jamaah transit dan

jamaah mukimin

2. Kondisi eksisting plaza masjid

belum memiliki benda

penaung

3. Beberapa bagian sudut masjid

terdapat badview atau bagian

yang menganggu kualitas

pemandangan

4. Halaman utama masjid

digunakan sebagai tempat

parkir kendaraan roda empat

5. Penggunaan fasilitas untuk

keperluan umum masih

kurang

1. Menyusun kembali rencana

pengelolaan lanskap di bidang

struktural organisasi, pemeliharaan

gedung, dan taman masjid

2. Meningkatkan pelayanan dan

kenyamanan bagi pengelola masjid

dan pengunjung melalui fasilitas

yang baru

3. Menambah benda penaung pada

plaza masjid untuk kenyamanan

pengunjung

4. Menutup area badview di sekitar

masjid dengan vegetasi yang

berfungsi sebagai screen

1. Memiliki rencana tambahan

dalam mengakomodasi

banyaknya kendaraan

pengunjung yang masuk ke

masjid

Page 77: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

65

Tabel 22 Peringkat alternatif strategi pengelolaan lanskap Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman yang berkelanjutan

No. Alternatif strategi pengelolaan Unsur

SWOT Skor Peringkat

1 Meningkatkan penggunaan beberapa

ruang lanskap Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor sebagai salah satu contoh

pusat pendidikan umat dan karakter

keislamian

S1, S2, S3,

O1,O3, O4 1,92 1

2 Meningkatkan pelayanan dan

kenyamanan bagi pengelola masjid dan

pengunjung melalui fasilitas yang baru

W5, O1, O3 1,42 2

3 Menyusun kembali pengelolaan lanskap

di bidang gedung dan taman masjid

W3, O1,

O2, O4 1,28 3

4 Meningkatkan kualitas pelayanan

perlindungan dan keamanan

pengunjung

S3, T1, T2,

T3 1,04 4

5 Menambah benda penaung pada plaza

masjid untuk kenyamanan pengunjung

W2, W5,

O1 0,94 5

6 Menjaga kualitas bangunan lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor dari

ancaman bencana alam

S4, T2 0,72 6

7 Menutup area badview di sekitar masjid

dengan vegetasi yang berfungsi sebagai

screen

W3, O2, O4 0,64 7

8 Mengakomodasi banyaknya kendaraan

pengunjung di lahan parkir yang baru

W1, W2,

W4, T1 0,62 8

9 Meningkatkan pengelolaan kualitas dan

estetika tanaman-tanaman yang ada di

lingkungan masjid

S1, O2 0,48 9

Rekomendasi pengelolaan strategi pengelolaan lanskap Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman yang berkelanjutan

1. Meningkatkan penggunaan beberapa ruang lanskap Kompleks Masjid

Raya Kota Bogor sebagai salah satu contoh pusat pendidikan umat dan

karakter keislamian

Strategi ini merupakan strategi S-O. Alternatif ini sangat bagus apabila

diterapkan secara maksimal bagi pihak pengelola masjid dan pemda kota bogor.

Alternatif ini dapat berupa mengadakan program tambahan dengan tema „Aku

Islam, Aku Cinta Indonesia‟ bagi anak-anak dan remaja islam. Rincian peserta

kegiatan meliputi murid TK Ibnu Hajar, murid-murid bimbingan TPA se-Kota

Bogor, remaja masjid se-Kota Bogor, dan remaja sukarela yang berasal dari

masyarakat. Kegiatan dapat berupa sekolah alam dan bermain anak. Pendanaan

kegiatan dapat diperoleh dari pemda, keuangan internal masjid, dan sumbangan

masyarakat yang dikelola masjid.

Page 78: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

66

Kegiatan tersebut bisa dijadwalkan dengan rapi tanpa menganggu kegiatan

yang sudah ada. Kegiatan ini dapat menggunakan taman bagian utara halaman

masjid dan plaza masjid. taman bagian utara halaman masjid dan plaza menjadi

ruang terbuka penyelenggaraan kegiatan untuk mengganti penggunaan ruang

tertutup bagi anak-anak agar mereka dapat merasakan hawa sejuk lingkungan

sekitar mereka. Namun apabila terjadi hujan, penyelenggara kegiatan dapat

kembali menggunakan ruang utama lantai dua dengan alternatif yang telah

disusun.

Gambar 51 Area tapak masjid yang masih dapat dimaksimalkan

Melalui program ini, pihak masjid memperkenalkan studi dan karakter

keislaman kepada peserta. Bentuk kegiatan meliputi belajar mentaddaburi Alquran,

outbond, belajar menggambar, kuliah umum, pelatihan amar makruf nahi

mungkar, dan pelatihan olahraga islami kepada anak-anak, misalnya memanah

dan bela diri atau pencak silat. Pihak masjid dapat menggunakan area plaza masjid

untuk olahraga tersebut. Dengan begitu, anak-anak, remaja, dan pemuda muslim

masjid raya bogor dan sekitarnya terlatih untuk mencintai umat, bangsa, negara

dan dapat selalu memakmurkan masjid. seperti yang diterangkan dalam surah At-

Taubah ayat 18 yang berbunyi, “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid

Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta

tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain

kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan

orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS At-Taubah: 18)

(a) Pencak silat (b) Panahan

Gambar 52 Kegiatan yang dapat memanfaatkan tapak masjid

Page 79: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

67

2. Meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi pengelola masjid dan

pengunjung melalui fasilitas yang baru

Strategi ini masuk ke dalam strategi W-O. Jumlah pengunjung yang datang

setiap hari dan menitnya ke Kompleks Masjid Raya Kota Bogor tidak bisa

diprediksi. untuk mewadahi umat agar merasa nyaman dan tenang di dalam

masjid, sangat penting untuk meningkatan pelayanan dan kenyamanan masjid.

Artinya, masyarakat yang datang tidak hanya melakukan aktivitas yang biasa di

dalam masjid. Fasilitas yang perlu ditingkatkan yaitu wifi masjid untuk

memudahkan akses informasi. Walaupun masjid sudah memiliki wifi, pihak

masjid harus konsisten dalam mengaktifkannya. Penggunaan wifi pun juga harus

terjadwal agar masyarakat juga tidak lalai dalam beribadah. Waktu penggunaan

pun dapat dilakukan saat jam kerja masjid. semakin banyak umat yang datang ke

masjid, maka semakin mudah juga pihak masjid dan umat islam dalam

mendakwahkan islam kepada mereka. Adapun utilitas yang perlu ditambahkan

adalah setiap sudut ruangan, selasar, dan koridor masjid ditambahkan stop kontak

listrik agar para jamaah yang membawa perangkat elektroniknya dapat

menggunakan itu saat terjadi kekosongan baterai. Penambahan gazebo kecil juga

dapat menambah rasa betah pengunjung di masjid. pengunjung dapat menikmati

suasana di luar ruangan dengan bersantai dan bercengkrama antar sesama. Titik

lokasi yang dapat diadakan gazebo adalah, halaman TK Ibnu Hajar dan pada

sekitaran pohon pinus halaman bagian utara masjid.

Gambar 53 Rekomendasi area koridor dengan stop kontak listrik

3. Menyusun kembali rencana pengelolaan lanskap di bidang struktural

organisasi, pemeliharaan gedung, dan taman masjid

Strategi ini merupakan strategi W-O. Secara umum, Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor sudah memiliki sistem manajerial dan organisasi yang baik dan

profesional. Hal ini tercermin dalam pembagian pekerjaan sesuai spesialisasi

pekerjaan masing-masing bidang seperti idaroh, imaroh, dan riayah. Pengelolaan

Page 80: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

68

lanskap keseluruhan masjid terangkum dalam ketiga bidang ini. Demi

meningkatkan pelayanan masjid kepada para jamaah atau pengunjung, pihak

masjid dinilai masih butuh dukungan dan beberapa penambahan tenaga kerja dan

jadwal kerja sehingga pekerjaan yang dilaksanakan akan lebih teratur. Misalnya

dalam pemeliharaan dan kebersihan elemen lunak di setiap halaman masjid. Saat

ini, pemeliharaan halaman masjid harian dipegang oleh dua orang pegawai, satu

diantaranya sudah berusia lanjut. Baik pemeliharaan hardscape maupun softscape

halaman masjid. Dengan demikian, pihak masjid dapat memaksimalkan tenaga

kerja yang berusia lebih muda untuk memudahkan pemeliharaan halaman masjid.

Karena Masjid Raya Kota Bogor merupakan instansi dibawah pemerintahan

kota Bogor, pihak masjid juga dapat bekerjasama dengan Pemda kota Bogor

untuk mengaktifkan kembali tim khusus dari Dinas Pertamanan yang pernah aktif

pada tahun 1995. Dinas Pertamanan dapat berperan berbagi ilmu dengan pegawai

terkait halaman masjid misalnya, dalam hal penyulaman tanaman dan pengecekan

tanaman yang sakit sehingga pegawai kebersihan halaman dapat merawat dan

menjaga tanaman-tanaman tersebut dengan maksimal. Dinas Kebersihan melalui

truk sampah berperan membantu pengambilan sampah dari titik tempat sampah

yang ada di Kompleks masjid. Tim pengawas dapat ditunjuk oleh Pemda Kota

Bogor atau PPIB. Lebih jauh, tim pengawas, Dinas Pertamanan, dan Dinas

Kebersihan Kota Bogor disebut Tim Khusus. Selanjutnya, bagian keamanan

masjid juga membutuhkan tenaga Satpol PP untuk menjaga lingkungan sekitar

masjid. Adapun tenaga dari masyarakat sekitar juga dapat diberdayakan secara

insidental apabila masjid sedang mengadakan acara besar keagamaan seperti

pembagian Ibadah Qurban.

Gambar 54 Rekomendasi struktural bidang riayah

Selain rekomendasi struktural bidang riayah, dibawah ini ditampilkan

rekomendasi pemeliharaan jadwal pemeliharaan gedung masjid yang mengacu

pada Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum/Permen PU No. 24/PRT/M/

Tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung dan jadwal

pemeliharaan taman dan halaman masjid sesuai standar kegiatan pemeliharaan

Arifin dan Arifin 2005.

Page 81: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

69

Tabel 23 Rekomendasi jadwal pemeliharaan gedung masjid

No. Frekuensi Kegiatan

1 Harian a. Menyapu lantai

b. Mengepel lantai

c. Mengharumkan ruangan

d. Menyedot debu lantai dan karpet masjid

e. Membersihkan kaca bangunan

f. Membersihkan ruang wudhu

g. Membersihkan toilet dan urinoir

2 Mingguan a. Membersihkan permukaan marmer, digosok, dan

Dikeringkan

b. Membersihkan selokan, dan drain/penutup drainase

c. Mencuci bersih semua kaca, pembatas ruangan, pintu

masuk, rangka dan jendela bagian luar.

d. Menyikat bersih seluruh permukaan lantai parkir.

e. Membersihkan debu dan mengelap lampu-lampu

f. Membersihkan semua tempat-tempat yang tinggi dari

debu, kotoran, sarang laba-laba, dan serangga.

3 Triwulan a. Membersihkan semua langit-langit di daerah umum dan

toilet.

b. Membersihkan dan menyedot semua oulet/inlet AC dan

exhaust dari noda dan debu.

c. Menyikat dan memoles lantai toilet dengan mesin poles.

d.

Membersihkan lantai dari debu dengan menggunakan

obat pengkilap lantai dan dinding marmer hingga

mengkilap (kristalisasi).

e. Mencuci karpet dengan mesin dan vacuum wet & dry

4 Insidental Cat Bangunan

Tabel 24 Rekomendasi jadwal pemeliharaan taman dan halaman masjid

No. Frekuensi Kegiatan

1 Harian a. Pembersihan Area Taman

b. Membuang sampah dari lanskap masjid

2 Mingguan Pemangkasan semak dan perdu

3 Dua Mingguan a. Pemangkasan rumput

b. Pendangiran

4 Bulanan a. Penyiangan gulma

b. Pencegahan hama dan penyakit*

5 Triwulan a. Pemupukan tanaman penutup tanah

b. Pemupukan semak dan perdu

6 Semesteran a. Pemangkasan ranting dan dahan pohon

b. Pemupukan pohon

7 Insidental Penyiraman

*Kegiatan baru pada halaman masjid

Page 82: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

70

Pada tabel rekomendasi pemeliharaan taman dan halaman masjid diatas,

kegiatan pencegahan hama dan penyakit dapat dimasukkan ke dalam kegiatan

bulanan. Kegiatan ini dapat melibatkan tim khusus dari Dinas Pertamanan Kota

Bogor. Pencegahan hama dan penyakit bagi tanaman-tanaman yang berada di

taman dan halaman masjid sangat penting karena sebagian besar halaman masjid

dihiasi oleh tanaman-tanaman hias sehingga perlu dirawat dan dijaga

kelestariaannya. Keberadaan bentuk, warna, dan kesegaran tanaman-tanaman

tersebut akan memberikan dampak positif bagi pengunjung seperti pemandangan

yang bagus dan penilaian keasrian taman masjid yang terjaga kondisinya.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan perlindungan dan keamanan

pengunjung

Strategi ini merupakan strategi S-T. Setelah melakukan kesempatan

kerjasama dan bertukar pikiran dengan jamaah dari luar, pihak masjid perlu

memikirkan tindak lanjut dari alternatif pada poin diatas, salah satunya adalah

bidang pelayanan dan perlindungan kenyamanan kepada pengunjung. Hal yang

dapat dilakukan pengelola adalah petugas masjid selalu standby atau siap sedia

didepan monitor CCTV. Kemudian, personel satpam yang bertugas patroli gedung

setiap saatnya. Tujuan dari peningkatan pelayanan ini adalah untuk mencegah

terjadinya beberapa tindak kejahatan yang kerap terjadi di lingkungan masjid.

Menurut penuturan salah satu petugas masjid bidang riayah, setiap jamaah pernah

kehilangan barang seperti tas dan alas kakinya. Area kehilangan yang sering

terjadi adalah ruang utama dan area basement. Pada area basement, pengunjung

masih meletakkan alas kakinya didepan pintu menuju ruang wudhu sebelum naik

ke ruang utama. Insiden kehilangan dapat terjadi saat adanya kegiatan maupun

tidak adanya kegiatan pada hari itu. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh

pihak pengelola adalah sebagai berikut.

1. Setiap pengunjung yang apabila membawa barang bawaan harus

menitipkannya ke petugas dan loker penitipan yang telah disiapkan.

Pemberitahuan ini harus ditindaklanjuti dengan tindakan tegas agar para

pengunjung dapat memahami adab dan melaksanakan aturan di Masjid

Raya Kota Bogor.

2. Apabila pengunjung membawa barang bawaan penting seperti perangkat

elektronik, pihak pengelola menyediakan tas sandang praktis sebagai

tempat sementara mereka didalam masjid. Selain itu, pihak pengelola

harus menambah unit tempat penitipan agar barang titipan mencukupi

sesuai kebutuhan.

3. Pihak pengelola melakukan sentralisasi tempat penitipan sandal untuk

mencegah pengunjung tidak menaruh alas kaki di sembarang tempat

seperti pada area basement tadi dan angka kasus kehilangan alas kaki

dapat ditekan.

Gambar 55 Pengunjung harus menitipkan alas kaki di area penitipan

Page 83: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

71

5. Menambah benda penaung pada plaza masjid untuk kenyamanan

pengunjung

Strategi ini termasuk ke dalam strategi W-O. Sebagai salah satu kawasan

keagamaan yang berada di Kota Bogor, bangunan Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor juga memiliki plaza masjid sebagai penunjang kegiatan-kegiatan yang ada

di kota Bogor. kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat berlangsung di pagi hari,

siang, maupun pada malam hari. Jika dilihat dari segi aktivitas, setiap harinya

pengunjung umumnya berada di pinggir plaza pada sore hari antara pukul 15.00

WIB dan pukul 17.30 WIB. Di siang hari, Pengunjung yang berada di plaza

merasa kurang nyaman karena terkena sinar terik matahari langsung saat berada di

tengah plaza. Penyebabnya karena area plaza kekurangan elemen benda penaung.

Benda penaung berfungsi untuk mengurangi radiasi panas matahari dan

memperindah plaza yang terkesan kaku tanpa penghias.

Gambar 56 Benda penaung yang dapat diterapkan di plaza Masjid Raya

Kota Bogor

6. Menjaga kualitas bangunan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

dari ancaman bencana alam

Strategi ini masih merupakan strategi S-T. Di dalam konteks pengelolaan,

pengawasan, dan penggunaan sebuah tapak, hal yang sangat penting diperhatikan

oleh pihak Masjid Raya Kota Bogor adalah rutin dalam mengecek kondisi

topografi atau lahan tempat bangunan masjid berdiri. Tujuannya adalah untuk

mengantisipasi bencana tanah longsor atau retak karena hujan yang terjadi terus

menerus di Kota Bogor mengingat topografi masjid yang tidak datar. Pihak

pengelola masjid dapat bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kota Bogor untuk mengantisipasi bencana tanah longsor di

Masjid Raya Kota Bogor.

Page 84: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

72

7. Menutup area badview di sekitar masjid dengan vegetasi yang berfungsi

sebagai screen

Strategi ini merupakan strategi W-O. Strategi ini dilakukan untuk menutupi

area badview di sekitar masjid. Berdasarkan lokasi yang ditampilkan oleh peta

situasi pada bab Analisis Potensi Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

sebagai Model Kegiatan Keislaman, tapak ini dikelilingi oleh berbagai macam

hierarki pelayanan, salah satunya adalah perumahan jalan Riau. Perumahan ini

terletak di area barat gedung masjid dan dapat dilihat melalui koridor masjid. Dari

koridor, pengunjung dapat menikmati pemandangan Kota Bogor yang

mengagumkan ditambah oleh pemandangan Gunung Salak. Namun, kondisi yang

nyaman ini tidak diiringi oleh setiap keindahan yang selalu muncul di depan mata

manusia. Rata-rata bangunan perumahan jalan Riau adalah area belakang

rumahnya. Kondisi ini juga beriringan dengan tata letak pembuangan masjid juga

terletak di bagian barat masjid, tidak heran apabila beberapa pengunjung

merasakan bau yang tidak sedap saat berada di koridor masjid. Oleh karena itu,

untuk membatasi kualitas badview dan bau yang tidak sedap itu, dilakukan

rekomendasi lanskap berupa menutup pemandangan area bagian barat masjid

dengan tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pembatas (screen). Tanaman

yang direkomendasikan adalah pohon Pucuk merah (Syzigium oleana) seperti

yang ditampilkan pada Gambar 57.

Gambar 57 Rekomendasi vegetasi screen di bagian barat masjid

Page 85: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

73

8. Mengakomodasi banyaknya kendaraan pengunjung di lahan parkir yang

baru

Strategi ini merupakan strategi W-T. Alternatif ini merupakan tindak lanjut

dari alternatif pada poin (3), dengan tujuan meningkatkan pengelolaan akibatnya

banyaknya jumlah pengunjung yang datang ke masjid. Rencana tambahan tersebut

adalah menambah tenaga pengelola area parkir, keamanan, dan area parkir itu

sendiri. Saat ini area parkir masjid terdiri dari dua tempat yaitu area basement dan

halaman masjid. Mengingat kondisi lahan yang terbatas, pihak masjid dapat

mencari lahan parkir diluar Kompleks masjid dengan jarak yang berdekatan

dengan Kompleks masjid. Penambahan area ini berperan untuk membendung

jumlah kendaraan yang masuk ke masjid. Setelah area tempat parkir ditambah,

pihak pengelola memastikan tempat parkir ditempatkan oleh beberapa personel

keamanan penjaga kendaraan pengunjung. Personel keamanan dapat berasal dari

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), masyarakat, dan perekrutan tenaga kerja

baru area perparkiran. Dengan demikian, tingkat kejahatan dan kriminal untuk

pencurian kendaran dapat diatasi dan acara yang berlangsung berjalan dengan

kondusif.

9. Meningkatkan pengelolaan kualitas dan estetika tanaman-tanaman yang

ada di lingkungan masjid

Strategi ini masih merupakan strategi S-O. Lanskap Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor memiliki wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 23,25 persen.

Wilayah ini terdiri dari halaman dan taman masjid yang terletak di bagian barat,

utara, dan timur gedung masjid dan plaza. Beberapa tanaman ditumbuhi oleh

pohon-pohon dan tanaman-tanaman hias untuk mempercantik keindahan masjid.

Salah satu tanaman hias yang mendominasi area halaman masjid adalah tanaman

pucuk merah (Syzygium oleana). Lanskap ruang terbuka hijau ini berpotensi

sebagai penyejuk pandangan. Akan tetapi, keasrian lahan tidak diiringi oleh

pemeliharaan secara intensif. Hal ini dikarenakan petugas pemeliharaan taman

terdiri dari dua orang saja. Pemeliharaan yang dilakukan berupa penyiraman,

pemangkasan tanaman, pemupukan, dan penyulaman. Secara umum,

pemeliharaan yang dilakukan oleh petugas didapat dari pengalaman sehari-hari

saja. Tentunya bekal pengalaman tersebut akan semakin baik apabila petugas juga

mendapat cara-cara terbaru pemeliharaan taman berdasarkan literatur, standar, dan

tenaga yang ahli dibidang tanaman dan pertamanan, sehingga petugas

pemeliharaan tidak condong ke satu jenis tanaman dan memunculkan inspirasi

baru dalam desain tanaman. Sebagai organisasi yang berada dibawah binaan

Pemda Kota Bogor, pengelola Masjid Raya Kota Bogor dapat kembali bekerja

sama dengan Dinas Pertamanan Kota Bogor. Langkah yang dapat diambil adalah,

beberapa tim ahli dari Dinas Pertamanan dapat berperan berbagi ilmu dengan

pegawai terkait pertamanan di area masjid, misalnya dalam hal penyulaman

tanaman dan pengecekan tanaman yang sakit. Harapannya adalah pegawai

pemeliharaan taman masjid dapat merawat dan menjaga tanaman-tanaman

tersebut dengan maksimal serta dapat mempertahankan dan meningkatkan

pengelolaan kualitas dan estetika tanaman-tanaman yang ada di lingkup Masjid

Raya Kota Bogor.

Page 86: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

74

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor yang berpotensi sebagai model

kegiatan keislaman yang ada di Kota Bogor. Berdasarkan karakteristiknya,

lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor terletak di lahan yang sudah

diratakan dengan metode cut and fill karena lokasi pembangunan masjid

merupakan tebing Jalan Raya Pajajaran. Elemen-elemen masjid terdiri dari

bangunan utama, menara, plaza, koridor, dan halaman masjid. Bangunan masjid

dipercantik dengan seni dekorasi khas keislaman yang indah dan halamannya

memiliki susunan tanaman hias. Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

memiliki potensi yang dapat dipertahankan dan dikembangkan untuk kegiatan

keislaman. Potensi tersebut didukung oleh lokasi tapak yang mudah dijangkau dan

aksesibilitas yang cukup baik, ruang-ruang yang bisa dimanfaatkan saat ada

kegiatan keislaman ataupun saat tidak ada kegiatan keislaman, kondisi keaslian

arsitektur yang masih terjaga sebagai sejarah tersendiri bagi masyarakat yang

ingin mengenal kondisi fisik masjid lebih jauh, arsitektur khas keislaman yang

menghiasi bangunan dan taman masjid, fasilitas dan utilitas yang masih terawat

baik dan dapat digunakan kapan saja, serta kondisi lingkungan masjid yang

terjaga dengan keberadaan vegetasi pada ruang terbuka hijaunya. Potensi-potensi

ini juga didukung oleh penilaian dari responden yang sebagian besar menilai

lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor adalah ruang publik yang indah dan

nyaman untuk dikunjungi. Untuk mempertahankan dan mengelola lanskap

Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman yang

berkelanjutan, dibutuhkan strategi-strategi berikut ini : (1) Meningkatkan

penggunaan beberapa ruang lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor sebagai

salah satu contoh pusat pendidikan umat dan karakter keislamian, (2)

Meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi pengelola masjid dan pengunjung

melalui fasilitas yang baru, (3) Menyusun kembali rencana pengelolaan lanskap di

bidang struktural organisasi, pemeliharaan gedung, dan taman masjid, (4)

Meningkatkan kualitas pelayanan perlindungan dan keamanan pengunjung, (5)

Menambah benda penaung pada plaza masjid untuk kenyamanan pengunjung, (6)

Menjaga kualitas bangunan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor dari

ancaman bencana alam, (7) Menutup area badview di sekitar masjid dengan

vegetasi yang berfungsi sebagai screen, (8) Mengakomodasi banyaknya

kendaraan pengunjung di lahan parkir yang baru, terakhir adalah (9)

Meningkatkan pengelolaan kualitas dan estetika tanaman-tanaman yang ada di

lingkungan masjid.

Saran

Diperlukan adanya kerja sama intensif antara Pemda Kota Bogor, pihak

pengelola (PPIB dan DKM), dan masyarakat untuk menerapkan strategi yang

diusulkan serta berguna untuk menjaga kenyamanan di Masjid Raya Kota Bogor.

Page 87: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

75

DAFTAR PUSTAKA

Al-Faruq, A. 2010. Manajemen Masjid. Solo (ID): Arafah.

Allindani. 2007. Studi Potensi Lanskap Bersejarah Untuk Pengembangan Wisata

Sejarah di Kota Mataram [Skripsi]. Bogor : Departemen Arsitektur Lanskap,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Arifin HS dan Arifin NHS. 2005. Pemeliharaan Taman. Jakarta (ID): Penebar

Swadaya.

[BMKG] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2017. Data Iklim. Bogor

(ID): Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor.

Booth, N.K. 1983. Basic Element of Landscape Architectural Design. Illionis

(US): Waveland Press, Inc. [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2014. Kota Bogor Dalam Angka/ Bogor

City in Figures. Bogor (ID): Badan Pusat Statistik Kota Bogor.

Ching, Francis D.P. 1996. Architecture; Form, Space, And Order. Jakarta (ID):

Erlangga.

David FR. 2006. Manajemen Strategi. Jakarta (ID): Salemba Empat. Terjemahan

dari: Management: Concept and Cases.

Ghaisani, S. 2016. Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Luar Kawasan Wisata

Songgoriti Batu. Vol 4, No. 2.

Hafidz F. 2012. Desain Taman Masjid Raya Bogor untuk mendukung

Ekoarsitektur [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hendry. 2008. Studi Potensi Lanskap Sejarah Kawasan Pecinan Glodok Jakarta

Sebagai Kawasan Wisata Sejarah[skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Jannah, M. 2013. Pengelolaan Lanskap Masjid Al-Hurriyah sebagai Pusat

Kegiatan Keislaman [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kinnear TC and Taylor JR. 1991. Marketing Research: an Applied Approach.

New York (US): McGraw-Hill Inc.

Laurie, M. 1986. Pengantar kepada Arsitektur Pertamanan. Bandung: Intermatra

Lestari, G dan Kencana IP. 2015. Tanaman Hias Lanskap. Jakarta (ID): Penebar

Swadaya.

Purnomohadi S. 2006. Ruang Terbuka Hijau Sebagi Unsur Utama Tata Ruang

Kota. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Departemen

Pekerjaan Umum.

Prawira, S. 1989. Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni dan Desain. Jakarta

(ID): Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rahman. AS. 2015. Strategi Pengelolaan Lanskap Pertanian Desa Wangunjaya,

Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, untuk Wisata Pertanian Terpadu.

[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Rangkuti F. 1998. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID):

Gramedia Pustaka Utama.

Rukmana N. 2002. Masjid dan Dakwah, Merencanakan, Membangun dan

Mengelola Masjid, Mengemas Substansi Dakwah,Upaca Pemecahan Krisis

Moral dan Spiritual. Jakarta (ID): Almawardi Prima.

Sanyoto, S. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakarta (ID) : Arti

Bumi.

Page 88: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

76

Sevilla, C. et al. 2007. Research Methods. Quezon City (PH): Rex Printing

Company.

Soeparlan S. 1985. Kapita Selekta Pondok Pesantren. Jakarta (ID): Paryu

Barokah.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung

(ID): Alfabeta.

Supardi dan Amirudin, Teuku. 2001. Konsep Manajemen masjid Optimalisasi

Peran Masjid. Yogyakarta: UII Press.

Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta (ID) :

Andi Offset. Sutanta, G. et al. 2007. Membangun Masjid dan Mushola. Depok (ID): Penebar

Swadaya.

Yani A. 2012. Panduan Memakmurkan Masjid: Kajian Praktis bagi Aktivis

Masjid. Jakarta (ID): Dea Press.

Page 89: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

77

LAMPIRAN

Page 90: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

78

Lampiran 1 Kuesioner persepsi keindahan dan pengelolaan lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor oleh pengunjung

KUESIONER PENELITIAN

STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA

KOTA BOGOR SEBAGAI MODEL KEGIATAN KEISLAMAN

BOGOR, JAWA BARAT

_____________________________________________________________________

Perkenalkan nama saya Bintang Dipratama Hendayu, mahasiswa S1

jurusan Arsitektur Lanskap di Institut Pertanian Bogor yang sedang melakukan

penelitian dengan judul “Studi Potensi Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor sebagai Model Kegiatan Keislaman‟. Saya ingin mengetahui persepsi dari

responden yang berkunjung ke Masjid Raya Kota Bogor ini. Untuk itu, responden

diharapkan mengisi beberapa pertanyaan di bawah ini. Hasil dari kuesioner ini

nantinya akan digunakan dalam pengolahan data penelitian untuk mengetahui

presentase persepsi masyarakat, yang akan berpengaruh terhadap rencana

pengelolaan yang akan dilakukan.

I. Identitas responden

1. Nama : ..................................................................................

2. Jenis kelamin : ( L ) / ( P )

3. Alamat : ..................................................................................

..............................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

4. Umur : ................tahun

5. Tempat/tanggal lahir : ..................................................................

6. Pendidikan terakhir : SD / SMP / SMA / SMK / D3 / S1 / S2 / S3

7. Pekerjaan : PNS / Buruh non tani / Petani / Guru / Dokter / Ibu

rumah tangga / Pelajar / Lainnya........................

8. Akses menuju Masjid : Motor / Mobil / Bus / Angkot / Jalan Kaki /

Lainnya.................../

Page 91: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

79

II. Penilaian Lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Tabel penilaian keindahan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

No. Elemen lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor

Penilaian

1 2 3 4 5

1 Bangunan masjid

2 Menara

3 Plaza

4 Koridor

5 Area Basement

6 Taman masjid Keterangan: 1= Tidak Indah, 2= Kurang Indah, 3= Cukup Indah, 4= Indah, 5= Sangat Indah.

Tabel penilaian pengelolaan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

No. Jenis pengelolaan Penilaian

1 2 3 4 5

1 Kebersihan

2 Keamanan

3 Ketersediaan fasilitas

4 Pelayanan

5 Kenyamanan

Keterangan: 1= Tidak Baik, 2= Kurang Baik, 3= Cukup Baik, 4= Baik, 5= Sangat Baik.

Terimakasih Atas Kesediaan Anda Mengisi Kuisioner ini

Bintang Dipratama Hendayu

A44130002

Mahasiswa Arsitektur Lanskap

Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Page 92: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

80

Lampiran 2 Daftar wawancara penulis bersama pengelola lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor

1. Bagaimana struktur organisasi pengelolaan lanskap lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor?

2. Bagaimana sistem pengelolaan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor?

3. Tindakan apa saja yang telah dilakukan pengelola dalam upaya

pelestarian lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor?

4. Bagaimana rencana pengelolaan selanjutnya untuk menjaga keberlanjutan

lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor?

5. Apakah pengelola memiliki bank data seperti dokumentasi kegiatan yang

ada di lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor?

6. Apakah pengelola memiliki jadwal pemeliharaan bangunan dan taman

masjid?

7. Apa saja faktor-faktor yang menjadi kekuatan dari lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman?

8. Apa saja faktor-faktor yang menjadi kelemahan dari lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman?

9. Apa saja faktor-faktor yang menjadi peluang dari lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman?

10. Apa saja faktor-faktor yang menjadi ancaman dari lanskap Kompleks

Masjid Raya Kota Bogor sebagai model kegiatan keislaman?

Page 93: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

81

Lampiran 3 kegiatan yang memanfaatkan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor

Gambar kegiatan yang memanfaatkan lanskap Masjid Raya Kota Bogor

Sumber : PPIB dan Dokumentasi pribadi

Tabel daftar kegiatan yang memanfaatkan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor

Nama Kegiatan Lokasi Waktu

Kegiatan

Tempat Salat

1. Salat Fardhu berjamaah Ruang utama Harian

2. Salat Jumat berjamaah Ruang utama Mingguan

3. Isra Mi'raj dan Maulid Nabi

Muhammad Shalallahu'alaihi

wasallam

Tentatif Tahunan

4. Nuzulul Qur'an Ruang utama Tahunan

5. Tarhib Muharram dan Ramadhan Tentatif Tahunan

6. Pembacaan Rabib Al-Hadad Ruang utama Tahunan

7. Salat Tarawih Ruang utama Tahunan

8. Itikaf Ramadhan Tentatif Tahunan

9. Salat Idul Fitri dan Idul Adha Ruang utama dan Plaza

masjid

Tahunan

Sosial dan Kemasyarakatan

1. Majelis Taklim Al-Mir'aj Ruang utama Mingguan

2. Majelis Taklim Mawaddah Ruang utama Mingguan

3. Pengumpulan dan penyaluran ZIS Ruang utama Bulanan

4. Ibadah Qurban Basement Parkir dan taman

sebelah utara dan barat Masjid

Tahunan

5. Bimbingan manasik haji Plaza masjid Tahunan

Page 94: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

82

Tabel daftar kegiatan yang memanfaatkan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor (Lanjutan)

Nama Kegiatan Lokasi Waktu

Kegiatan

6. Kegiatan pengurusan jenazah Ruang utama dan ruang PPIB Harian

7. Konsultasi keagamaan, ekonomi,

sosial, dan budaya

Ruang UPZ/ DKM Masjid

Raya

Harian

8. Santunan terhadap fakir miskin dan

dhuafa

Ruang utama Bulanan

9. Persiapan Ta'zil Berbuka Ramadhan Tentatif Tahunan

10. Persiapan Sahur Bersama Tentatif Tahunan

11. Penerimaan Zakat Fitrah Ruang UPZ/ DKM Masjid

Raya

Tahunan

12. Santunan sosial kemanusiaan dan

pemberdayaan yatim dan dhuafa

Ruang utama Bulanan

13. Islamic Book Fair (IBF) Plaza Masjid Tahunan

Pendidikan

1. Taman Pendidikan Anak-anak (TPA) Ruang utama Harian

2. Pembinaan Remaja Masjid Ruang utama Bulanan

3. Pembinaan Pelajar Islam Ruang utama Bulanan

4. Perpustakaan dan bulletin Masjid Ruang utama Harian

5. Kegiatan pendidikan umat Ruang utama Harian

6. Kajian dan Kuliah Islam: Ruang utama

7. Kitab Mukhtarul Hadits Ruang utama Mingguan

8. Kajian Tafsir Sabtu Ba'da Shubuh Ruang utama Mingguan

9. Kitab Minhajul Abidin Ruang utama Mingguan

10. Kitab Sulamuttaufiq Ruang utama Mingguan

11. Kajian Sabtu Pagi Ruang utama Mingguan

12. Kajian Lepas Kerja Ruang utama Mingguan

13. Kajian Mar'ah Solihah Ruang utama Mingguan

14. Kajian Pembinaan Mualaf Ruang utama Mingguan

15. Kajian Islam bersama Buya Yahya Ruang utama Bulanan

16. Kajian Islam dan Muslimah

Berdzikir

Ruang utama Bulanan

17. Malam cinta Rasul Ruang utama Tahunan

18. Kajian Nahwu Sorof Praktis Ruang utama Harian

19. Kajian Faroid Ruang utama Bulanan

20. Kajian Tajwid Praktis Ruang utama Bulanan

21. Kuliah Wawasan Keislaman Ruang utama Bulanan

22. Kuliah Tarawih Ruang utama Tahunan

23. Kuliah Shubuh Ruang utama Harian

24. Kuliah Dzuhur Ruang utama Harian

25. Kultum Ta'zil menjelang berbuka Ruang utama Tahunan

26. Kajian Islam bersama TV One Ruang utama dan Plaza

masjid

Insidental

27. Kajian Islam bersama Kompas TV Ruang utama dan Plaza Insidental

Page 95: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

83

Tabel daftar kegiatan yang memanfaatkan lanskap Kompleks Masjid Raya Kota

Bogor (Lanjutan)

Nama Kegiatan Lokasi Waktu

Kegiatan

28. Kajian Islam bersama Kompas TV Ruang utama dan Plaza

masjid

Insidental

29. Kajian Islam bersama TVRI Ruang utama dan Plaza

masjid

Insidental

30. Kajian Kitab Kuning Ruang utama Bulanan

31. Kajian Itikaf Ruang utama Tahunan

Ekonomi

1. Kegiatan Perekonomian Masjid Gedung BAZ Insidental

2. Kegiatan Bayt u al maal wa attamwil Gedung BAZ Insidental

Seni dan Budaya

1. Bimbingan Seni Tilawah Alquran Plaza masjid Tahunan

2. Ramadhan in Mind Plaza masjid Tahunan

3. One Day One Juz Ruang utama dan Plaza

masjid

Tahunan

4. Festival Kreasi Seni Islam (Qasiah,

Marawis, Pukul Bedug, Hadroh, dll)

Plaza masjid Tahunan

5. Pojok Tahfidz Gedung PPIB Mingguan

6. Pesantren Ramadhan Ruang utama dan Plaza

masjid

Tahunan

7. Pesantren Pelajar Sabtu dan Minggu Ruang utama dan Plaza

masjid

Mingguan

8. Pesantren Sabtu dan Minggu Remaja

Masjid

Ruang utama dan Plaza

masjid

Mingguan

9. Pembinaan Imam dan Khotib Plaza masjid Insidental

10. Training Da'i Plaza masjid Insidental

Page 96: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

84

Lampiran 4 Contoh perhitungan Analisis Potensi lanskap Kompleks Masjid Raya

Kota Bogor sebagai Model Kegiatan Keislaman

Interval Kelas (IK) = Skor Maksimum (Sma) - Skor Minimum (Smi)

3 kelas skor

Tinggi = SMi + 2IK + 1 sampai Sma

Sedang = SMi + IK + 1 sampai (SMi + 2 IK)

Rendah = SMi sampai SMi + IK

IK = 18-6

3

IK = 4

Kategori Tinggi = (SMi + 2IK + 1) sampai SMa

= (6 + 2(4) + 1) sampai 18

= 15 sampai 18

Kategori Sedang = (SMi + IK + 1) sampai (SMi + 2IK)

= (6 + 4 + 1) sampai (6 + 2(4))

= 11 sampai 14

Kategori Rendah = SMi sampai (SMi + IK)

= 6 sampai (6 + 4)

= 6 sampai 10

Page 97: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

85

Lampiran 5 Adab-adab saat berada di masjid

Tabel adab yang boleh dilakukan saat berada di masjid

No. Adab-adab Sumber

1 Memakai pakaian yang bagus serta menutup

aurat

QS. Al-A‟raf : 31

2 Berwudhu sebelum berangkat kemesjid dan

memperbanyak langkah kemesjid

HR. Muslim

3 Menjawab azan muadzin HR. Bukhari

4 Memperjauh langkah menuju mesjid, karena

semakin jauh langkah semakin banyak

pahalanya.

Mutaffaq „alaihi

5 Berjalan kemasjid dengan tenang, meskipun

sudah iqomah

HR. Bukhari dan Muslim

6 Berdoa ketika masuk dan keluar mesjid dengan

doa yang datang dari nabi

HR. Muslim

7 Mendahulukan kaki kanan ketika masuk mesjid Mutaffaq „alaihi

8 Shalat tahiyyatul masjid Mutaffaq „alaihi

9 Disunnahkan shalat mendekati sutrah

(penghalang di depan tubuh shalat)

HR. Abu daud dan Ibnu Majah, dan

dishahihkan oleh Syekh Albani

10 Mengucapkan salam kepada orang yang berada

dimasjid

HR. Bukhari

11 Memanfaatkan waktu antara azan dan iqomat

untuk berdoa dan shalat

HR. Abu Daud dan Mutaffaq 'alaihi

12 Mendoakan kerugian kepada orang yang berjual

beli dimesjid

HR. At-Tirmidzi

13 Tetap menjaga adab-adab Nabawiyah didalam

mesjid seperti: menguap, menjaga mulut dari

bau makanan, dan bersiwak

HR.Abu daud, Ibnu majah, dan Ahmad;

Muttafaq „alaihi

14 Merapatkan shaf ketika shalat berjama‟ah Mutaffaq „alaihi

15 Shaf barisan wanita dibelakang laki-laki,

semakin jauh kebelakang maka semakin baik

HR. Muslim

16 Boleh membawa anak kecil ke masjid HR. Bukhari dan Muslim

17 Mengagungkan masjid QS. Al-Hajj : 32

18 Menjaga dari ucapan yang jorok dan tidak layak

di Masjid

Shahih Sunan at-Tirmidzi

19 Mengaitkan hati dengan masjid Al-Mausuuatul Aadaab Al-Islamiyyah

Abdul Aziz Bin Fathi As-Sayyid Nada

20 Berpindah tempat ketika merasa ngantuk HR Abu Dawud dari Ibnu „Umar dan

dinilai shahih oleh al-Albani dalam

Shahih Abi Dawud

21 Membuat pintu khusus untuk wanita HR Abu Dawud dari Ibnu „Umar dan

dinilai shahih oleh Syeikh Al-Albani

dalam shahih Abi Dawud

22 Tidur di masjid HR. Bukhari

23 Memakai sandal di masjid Musykilul Atsar

24 Makan dan minum di masjid HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh

Syeikh AI-Albani dalam Mukhtasor

Syamail Muhammadiyyah

25 Keluar masjid dengan mendahulukan kaki kiri

dan membaca doa

HR. Hakim yang telah dishahihkan oleh

Ad-Dzhabi dan HR. Muslim

Page 98: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

86

Tabel adab yang tidak boleh dilakukan saat berada di masjid

No. Adab-adab Sumber

1 Melintas dihadapan orang yang shalat. Mutaffaq „alaihi

2 Bersiul dan bertepuk tangan karena hal itu

meniru perbuatan orang-orang musyrik

Quraisy

QS. Al-Anfal : 35

3 Melakukan hal-hal yang sia-sia dimesjid

kecuali berzikir, (mengingat Allah/

menuntut ilmu), shalat, dan membaca

Alqur'an

Mutaffaq „alaihi

4 Mencari-cari barang yang hilang dimasjid HR. At-Tirmidzi

5 Shalat apapun dimesjid apabila telah iqomat HR. Muslim

6 Mendahului imam ketika shalat berjama‟ah HR. Muslim

7 Bagi wanita dilarang memakai wangi-

wangian jika hendak kemesjid

HR. Muslim

8 Menjadikan masjid sebagai tempat lalu

lalang

Al-Mausuuatul Aadaab Al-

Islamiyyah Abdul Aziz Bin Fathi As-

Sayyid Nada

9 Mengambil tempat khusus di masjid karena

mendorong munculnya sifat riya'

HR Abu Dawud dan al-Hakim dan

disetujui oleh adz-Dzahabi dari

„Abdurrahman bin Syibl rahiallahu’anhu

10 Keluar setelah adzan kecuali ada alasan HR. Muslim dan dinilai shahih oleh

Syeikh al-Albani dalam kitab shahih Ibni

11 Jual beli di masjid HR Tirmidzi dan Subulus Salam jilid 1

12 Mengganggu orang yang beribadah di

masjid

al-Adzkar Imam an-Nawawi dan HR Abu

Daud 1332 dan Ahmad dan dinilai shahih

oleh Imam Ibnu Hajar Al Asqalani dalam

kitab Nata-ijul Afkar jilid 2

13 Berteriak dan membuat gaduh di masjid HR Ahmad, Abu Dawud, dan al-Hakim

dan dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani

dalam Shahihal-Jami’

14 Lewat di dalam masjid dengan membawa

senjata tajam

HR Al-Bukhari dan Muslim dari Abu

Musa radhiallahu’anhu dan dinilai shahih

oleh Syeikh Al-Albani dalam shahih wa

dho’if al-jami ashshoghir

15 Lewat di depan orang shalat HR. Bukhari dan Muslim

16 Melingkar di dalam masjid untuk berkumpul

untuk kepentingan dunia

HR al-Hakim jilid 4 dan dinilai hasan oleh

Syaikh al-Albani

17 Meludah di masjid Kitab Riyadhus Shalihin bab “an-Nahyu

‘anil Bushaqfil Masjid”

Page 99: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

87

Lampiran 6 Peta eksisting lanskap Kompleks Masjid Raya Kota Bogor

Page 100: STUDI POTENSI LANSKAP KOMPLEKS MASJID RAYA KOTA … · Kompleks Masjid Raya Kota Bogor Sebagai Model Kegiatan Keislaman” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

88

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 13 Juni 1995 di Kerinci, Provinsi Jambi.

Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Hendra Pili dan Ibu

Nurlinda, S.Sos. Penulis mengawali pendidikannya pada tahun 2001 dengan

menempuh TK Islam Amanah Kerinci, dan Sekolah Dasar Negeri No. 166/III,

Koto Renah, Kerinci, yang diselesaikan pada tahun 2007. Pendidikan lanjutan

tingkat pertama diawali tahun 2007 sampai 2010 di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 2, Kota Sungai Penuh. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan jenjang

pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2, Kota Sungai Penuh. Penulis

diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2013 melalui jalur Undangan di

Fakultas Pertanian, Departemen Arsitektur Lanskap.

Selama masa pendidikan di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif dalam

kegiatan nonakademik baik di dalam maupun di luar Departemen Arsitektur

Lanskap. Penulis pernah diamanahkan menjadi Ketua Biro Internal BEM (Badan

Eksekutif Mahasiswa), Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, periode 2014-

2015, Ketua Medis dan Kesehatan (Agrihealth) Masa Perkenalan Fakultas

Pertanian IPB periode 2014-2015, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

Pertanian (Interim), periode 2014-2015, Panitia Masa Perkenalan Bersama

Fakultas Pertanian Angkatan 52 IPB periode 2015-2016, Anggota Hubungan

Masyarakat Fieldtrip Arsitektur Lanskap periode 2015-2016. Selain di kampus,

penulis juga aktif berorganisasi di dalam OMDA IMK Bogor (Organisasi

Mahasiswa Daerah Ikatan Mahasiswa Kerinci Bogor). Selama berada di OMDA

IMK Bogor, penulis diamanahkan menjadi Ketua Informasi dan Komunikasi IMK

Bogor IPB periode 2014-2015, Ketua Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa

Ikatan Mahasiswa Kerinci Bogor (IMK Bogor) IPB periode 2014-2015, Ketua

Pelaksana Malam Keakraban Ikatan Mahasiswa Kerinci Bogor (IMK Bogor) IPB

Angkatan 51 periode 2014-2015, dan Ketua Pelaksana Buka Bersama Bogor-

Kerinci Ikatan Mahasiswa Kerinci Bogor (IMK Bogor) IPB periode 2014-2015.

Sebelum menyelesaikan masa kuliah, penulis juga aktif mengikuti seminar

dan workshop. Dalam kegiatan perkuliahan, penulis pernah mengabdikan diri

sebagai asisten praktikum pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Arsitektur Lanskap dan

Mata Kuliah Lanskap Pertanian periode 2017.