studi perencanaan sumur resapan sebagai teknologi ekodrainase dalam upaya menanggulangi genangan...
TRANSCRIPT
STUDI PERENCANAAN SUMUR RESAPAN SEBAGAI TEKNOLOGIEKODRAINASE DALAM UPAYA MENANGGULANGI GENANGAN
(Daerah Studi : Kelurahan Mojolangu Kota Malang)
Nugraha Budi Eka Firdaus1, Suhardjono
2, Moch. Sholichin
3
1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya
2 Dosen di Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
Email: [email protected]
ABSTRAK
Nugraha Budi Eka Firdaus, 0910643007, Jurusan Pengairan, Fakultas Teknik, UniversitasBrawijaya, Malang Januari 2014, Studi Perencanaan Sumur Resapan sebagai Teknologi Ekodrainase dalamUpaya Menanggulangi Genangan (Daerah Studi : Kelurahan Mojolangu Kota Malang), Dosen PembimbingBapak Prof. Dr. Ir. Suhardjono, M.Pd., Dipl. HE. dan Bapak Ir. Moch Sholichin, MT., Ph.D.
Kota Malang, khususnya Kelurahan Mojolangu, merupakan kawasan yang banyak mengalamiperubahan tata guna lahan, yang mengakibatkan genangan pada beberapa titik. Penerapan drainasekonvensional dinilai kurang tepat, dikarenakan akan menurunkan kesempatan meresapnya air ke dalam tanah.Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dan analisis penerapan sistem drainase yang berwawasan lingkungan(ekodrainase) berupa teknologi sumur resapan untuk mengatasi masalah genangan, juga meresapkan air hujanuntuk menjaga ketersediaan air tanah.
Penelitian ini dilakukan secara teknis mengevaluasi sistem drainase eksisting Kelurahan Mojolangudengan analisis debit rancangan menggunakan metode rasional modifikasi, analisis kapasitas tampungansaluran eksisting, selanjutnya, dilakukan evaluasi selisih antara debit banjir rancangan dengan debit kapasitastampungan saluran eksisting yang merupakan debit genangan. Dengan metode ekodrainase, maka dipilihsumur resapan sebagai alternatif pemecahan masalah genangan di daerah penelitian.
Hasil analisis dan perhitungan menunjukan bahwa terdapat dua saluran yang tidak dapat menampungdebit rancangan. Debit genangan akibat limpasan yang tidak tertampung saluran adalah sebesar 30,6292m
3/jam. Dibutuhkan jumlah sumur resapan sebanyak 27 buah dengan tampungan 1 sumur sebesar 0,5888 m3.
Waktu resap limpasan di dalam satu sumur adalah selama 40,126 menit. Debit genangan yang dapat direduksiadalah sebesar 28,3596 m3
/jam dengan durasi hujan selama 4 jam.
Kata Kunci: evaluasi sistem drainase, ekodrainase, reduksi limpasan.
ABSTRACT
Nugraha Budi Eka Firdaus, 0910643007, Water Resources Engineering, Faculty of Engineering,University of Brawijaya, Malang, Januari 2014, Study of Technology Planning Infiltration Wells Ecodrainagein Efforts to Overcome Puddle (Study Area: Mojolangu Village City of Malang). Supervisor: Prof. Dr. IrSuhardjono, M.Pd., Dipl. HE. and Ir. Moch. Sholichin, MT., Ph.D.
Malang, especially Mojolangu Village, an area that many land use changes, which resulted in a puddleat some point. Application of conventional drainage was considered inappropriate, because the lower thechance will seep into ground wter. This study aims to evaluate and analyzes the implementation ofenvironmentally sustainable drainage system (ecodrainage) technology in the form of infiltration wells toovercome the problem of inundation, also bsorb rin waters to keep the soil water availability.
This study was conducted to evaluate the technical basis of the existing drainage system to theMojolangu Village discharge analysis using rational design modifications, capacity analysis of the existingchannel, then, to the evaluate the difference between the design flood discharge channel and discharge capacityof existing which is a puddle discharge. With ecodrainage method, the selected recharge wells as an alternative
to solving the problem inundation in the study area.
The result of the analysis and calculations show there are two channels that cannot accomodate thedesign discharge. Inundation discharge run off channels that is not accomodated by 30,6292 m3
/hour. It takes anumber of recharge wells with a total of 27 pieces of 1 wells at 0,5888 m3
. Time of absorbing run off in one wellis a 40,126 minutes. Discharge was reduced to a puddle of 28,3596 m3
/hour with rain for 4 hours duration.
Keywords: evaluation of drainage system, ecodrainage, run off reduction.
1. PENDAHULUANPertumbuhan kota dan
perkembangan sektor pembangunan,menimbulkan dampak yang cukupsignifikan terhadap perubahan nilailimpasan permukaan, yang dampaklanjutnya berpengaruh pada sistemdrainase. Meningkatnya kawasanterbangun secara langsung berakibat padameningkatnya koefisien pengaliran danmenjadikan debit limpasan permukaan dariair hujan menjadi semakin besar seiringdengan meningkatnya intensitas hujan dankoefisien pengaliran, sehinggamenyebabkan terjadinya banjir dangenangan sebagai akibat dari berkurangnyalahan resapan air serta sistem drainaseyang tidak baik. Hal ini perlu diantisipasidengan perbaikan sistem drainase.Berikut adalah identifikasi secara umummengenai permasalahan yang dihadapi diKelurahan Mojolangu :
a. Alih fungsi dari daerah resapanmenjadi kawasan terbangun.
b. Semakin meluasnya kawasanterbangun, akibatnya limpasan airsemakin tinggi dan meluas.
c. Intensitas hujan yang tinggi denganwaktu yang lama.
d. Kurangnya inlet saluran drainase.
Inlet drainase untuk mereduksigenangan akibat limpasan air tidak bekerjaefektif akibat tertutup sampah.
2. BAHAN DAN METODE
Pengimbuhan atau pengisiankembali air yang ada dalam tanah ituberlangsung akibat curah hujan, yangsebagian meresap kedalam tanah.
Bergantung pada jenis tanah dan batuanpada suatu daerah curah hujan meresap kedalam bumi dalam jumlah besar atau kecil.Prinsip dasar konvensional air adalahmencegah atau meminimalkan air yanghilang sebagai aliran permukaan danmenyimpannya semaksimal mungkinkedalam tubuh bumi. Atas dasar prinsip inimaka curah hujan yang berlebihan padamusim hujan tidak dibiarkan mengalirpercuma ke sungai maupun laut tetapiditampung dalam suatu wadah yangmemungkinkan air kembali meresap kedalam tanah (groundwater recharge).
2.1 PENGUMPULAN DATA
1. Data Curah Hujan
Data curah hujan yang diperolehadalah data hujan 10 tahun terakhir yaitumulai tahun 2003 sampai tahun 2012. Dataini diperoleh dari BMKG Karangploso danLaboratorium Hidrologi Jurusan TeknikPengairan Universitas Brawijaya. Dalampenelitian ini menggunakan dua stasiunhujan, yaitu Stasiun Hidrologi JurusanPengairan, dan Stasiun Hujan Ciliwung.Data curah hujan diperlukan dalamperhitungan debit rancangan.
2. Peta Kontur dan Denah Kawasan
Peta kontur dan denah kawasanMojolangu, Kota Malang digunakan untukperhitungan debit limpasan permukaan,sebagai acuan dalam menentukan besarnyakoefisien limpasan dan luas pengaliran.Peta ini diperoleh dari BAKOSURTANALdengan skala 1 : 25000.
3. Data Permeabilitas Tanah Permeabilitas tanah diperlukanuntuk mengetahui kemampuan tanah untuk
meloloskan air. Data permeabilitas tanahdidapatkan dengan cara pengambilansampel tanah yang diambil sedalam 2 mdari muka tanah. Sampel tanah diujikan diLaboratorium Mekanika Tanah JurusanSipil FT-UB. Berikut tahapan pengambilansampel tanah :
1. Pengambilan Sampel TanahSedalam 2 m
2. Sampel tanah dibawa dan diujidi Laboratorium MekanikaTanah
3. Tanah dikeringkan / di ovenselama 1 hari
4. Pengujian Grain Size5. Pengujian Hidrometer6. Pengujian Atteberg Limit7. Setelah semua proses,
kemudian diketahui jenis tanahtersebut termasuk ke dalamklasifikasi
Kemudian uji permeabilitas dengancontoh tanah asli dengan menggunakanmetode Constant Head atau Falling Head.
2.2 RANCANGAN PENELITIAN
2.2.1 Analisis Hidrologi
Tahapan pengolahan data hidrologidalam studi ini adalah sebagai berikut:1) Analisa Hidrologi.
a. Uji Konsistensi Data Curah Hujan.Uji konsistensi berarti mengujikebenaran data lapangan yang tidakdipengaruhi oleh kesalahan padasaat pengiriman atau saatpengukuran. Data tersebut harusbetul-betul menggambarkanfenomena hidrologi seperti keadaansebenarnya di lapangan. Dalam ujikonsistensi ini metode yangdigunakan adalah Metode RAPS.
b. Curah Hujan DaerahCurah hujan rerata daerah. Metodeyang digunakan adalah aritmaticmean.
c. Curah Hujan RancanganCurah hujan rancangan adalahcurah hujan terbesar yang mungkinterjadi pada suatu daerah tertentupada periode ulang tertentu, yangdipakai sebagai dasar perhitungandalam perencanaan suatu dimensibangunan air. Ada beberapa teknikanalisis frekuensi yang digunakandalam pengolahan data hidrologi,namun yang banyak digunakanadalah Log Pearson tipe III denganpertimbangan, bahwa metode inidapat dipakai untuk semua macamsebaran data.
d. Uji Kesesuaian DistribusiUji kesesuaian distribusi bertujuanuntuk mengetahui kesesuaian datayang tersedia dengan distribusiyang dipakai. Ada 2 macam ujiyang akan dipakai yaitu ujiSmirnov Kolmogorov dan Chisquare.
2) Debit Banjir Rancangana. Debit Banjir Rancangan
Perhitungan debit rencana dalamstudi ini menggunakan metoderasional dengan rumus yangdigunakan adalah Q = 0,278 . C . I .A.
b. Intensitas HujanIntensitas curah hujan (I)menyatakan besarnya curah hujandalam periode tertentu yangdinyatakan dalam satuan mm/jam.Dalam studi ini Intensitas hujanmenggunakan rumus (Nugroho,2010:30):
c. Koefisien Pengaliran (C)Menentukan koefisien pengaliran(C) dari peta tata guna lahanwilayah studi.
d. Luas Daerah Pengaliran (A)Menentukan luas daerah pengaliran(A) dari peta topografi.
e. Perhitungan Proyeksi PertumbuhanPenduduk.Menghitung proyeksi pertumbuhan
F.K
1 e
.RH Q
menggunakan rumus Qak = Pn
penduduk menggunakan metodeeksponensial. Metode ini dipilihkarena kecenderunganpertumbuhan penduduknya yangmeningkat dari tahun ke tahun.
f. Perhitungan debit air kotor.Perhitungan debit air kotor
xq
A
3) Perencanaan Teknis Sumur Resapana. Dimensi Sumur Resapan
Secara teoritis, volume danefisiensi sumur resapan dapatdihitung berdasarkankeseimbangan air yang masuk kedalam sumur dan air yang meresapke dalam tanah dan dapatdituliskan sebagai berikut
F . K .T 2
b. Kapasitas Sumur Resapan
Menghitung kapasitas sumurresapan menggunakan rumus V=
1/4. π. D
2. H
c. Debit Resapan
Menghitung debit resapan dandebit tampungan menggunakanrumus Qresapan= F.K.H
d. Waktu Resap
Menghitung waktu pengisiansumur atau waktu resapmenggunakan rumus
untuk mengetahui kemampuan tanah untukmeloloskan air. Ada beberapa tahapandalam pengujian tanah. Berikut tahapan-tahapan pengujian tanah di labratorium.
1. Uji Distribusi TanahUntuk mengetahui jenis tanah pada
lokasi penelitian perlu adanya klasifikasitanah. Dalam hal ini dilakukan duapengujian sampel tanah yaitu dengan caramenggali tanah sedalam 2 m.
2. Tes Permeabilitas TanahDari uji tanah tersebut dilakukan
percobaan Constant head atau FallingHead yaitu prosedur untuk mendapatkannilai koefisien permeabilitas. Dari hasilpercobaan Constant head atau FallingHead ini dimasukkan sebagai input dalammenentukan debit resapan yang terjadipada sumur resapan.
3. Perhitungan Debit ResapBerdasarkan hasil uji pemodelan
tanah didapatkan nilai permeabilitas dariberbagai macam komposisi tanah. Nilaipermeabilitas ini digunakan untuk mencaridebit resapan yang terjadi. Dalamperhitungan debit resapan digunakanrumus Qresapan = F . K . H
Debit resapan selain dipengaruhioleh nilai permeabilitas juga dipengaruhioleh faktor geometrik, tinggi muka airtanah.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 IDENTIFIKASI PENYEBAB
tresap =Vsumur
Qo
GENANGAN
Tabel 3.1 Penyebab Genangan di
No Penyebab Genangan
1 Kapasitas saluran yang kurang
2 Tumpukan sampah
3 Kondisi inlet yang kurang memadai
4 Jumlah inlet yang terbatas
5Tidak tersedianya inlet menuju salurandrainase
I t
A
A xC
Kelurahan Mojolangu
2.2.2 Analisis Hidrologi
Pada penelitian ini dilakukanpengujian tanah. Hal ini diperlukan untukmengetahui jenis tanah pada lokasipenelitian. Setelah mengetahui jenis tanah,dilakukan percobaan permeabilitas tanah.Dari hasil percobaan permeabilitas tanah,didapatkan nilai koefisien permeabilitas
Sumber: Hasil Survei Jalan Aspal = Luas Pengaliran – (LuasPemukiman + Luas RTH) = 0,2204 – (0,1322 + 0,0661 )
= 0,0220 km2
Cm =
n
i1n
i
i
i
i
0,60 0,1322 0,95 0,0220 0,50 0,0661 0,1322 0,0220 0,0661
Gambar 1. Lokasi Genangan
3.2 PERHITUNGAN LIMPASAN
3.2.1 Debit Air Hujan
Diketahui data sebagai berikut:
- Intensitas hujan (I)
Dengan durasi hujan (t) = 4 jam
R
t
= 0,605
- Debit rancanganQ = 0,278 . C . I . A
= 0,278 . 0,605 . 35,847 . 0,2204= 1,0628 m3
/det
3.2.2 Debit Air Kotor
- Proyeksi pendudukDalam studi ini, digunakan rumus
pertumbuhan penduduk eksponensialdikarenakan metode ini mengasumsibahwa pertumbuhan pendudukberlangsung terus menerus akibat adanyakelahiran dan kematian setiap tahun.Rumus : Pn = Po. ern
Diketahui dari Dispendukcapil tahun2010, untuk wilayah Kelurahan Mojolangupada tahun 2010, jumlah pendudukberjumlah 22.905 jiwa, dengan lajupertumbuhan penduduk 1,09 %, makaproyeksi jumlah penduduk pada 10 tahunke depan adalah :
I 143,3863
4= 35,847 mm/jam
Pn = Po. ern
= 22905. e(1,09 . 1)
- Koefisien pengaliran
Contoh diambil dari Jalan SoekarnoHatta Kiri sebagai berikut :Luas Pengaliran = 0,2204 km
2
Pemukiman = 0, 13221 km2
RTH = 30 % x 0,2204 km2
= 0,0661 km2
= 23.156 jiwa
Sumber : Hasil Perhitungan
Penduduk Metode EksponensialTabel 3.2 Proyeksi Pertumbuhan
-Debit Buangan Penduduk
Contoh perhitungan saluran Jalan
No. Tahun Jumlah Penduduk (Pn)
1 2010 22905
2 2011 23156
3 2012 23410
4 2013 23666
5 2014 23926
6 2015 24188
7 2016 24453
8 2017 24721
9 2018 24992
10 2019 25266
Tahun
3.2.3 Kapasitas Saluran DrainaseEksisting
Contoh perhitungan saluran drainaseJalan Soekarno Hatta Kiri.b = 0,91 mh = 1,00 mn = 0,015m = 0,2s = 0,0021A = (b + mh)h
= (0,91 + 0,2 . 1). 1= 1,110 m2
P = b 2h 1 m2
= 0,91 2 1 1 0,22
= 2,950 mR =A/P
= 1,110 m2 / 2,950 m= 0,376 m
Soekarno Hatta Kiri:Jumlah penduduk tahun 2019 (Pn) =25.266 jiwa
Vsal = 10,015
0,3762 / 3 0,0021
1/ 2
Kebutuhan air bersih = 176 lt/hr/orgJumlah air buangan (q) = 85% x 176lt/hr/org = 149,6 lt/hr/org = 0,001732lt/det/orgLuas pemukiman = 0,2204 km
2
Luas pemukiman total(A) = 0,5184 km2
Pn q Debit air kotor rata-rata =
A25266 0,0017315
=0,5184
= 84, 394 liter/detik/km2
= 0,084 m3/dtk/km
2
Debit air kotor pada saluran JalanSoekarno Hatta Kiri adalah:Qair kotor = Qak rata-rata x Luaspemukiman
= 0,084 x 0,2204= 0,0186 m3
/dtk
- Debit rancangan total
Q = Qair hujan + Qair kotor + Qimbuhan
= 1,8460 m3/dtk
= 1,5919 m / det
Qsal =VxA
= 1,5919 . 1,110
= 1,7670 m3 / det
- Debit yang melimpas
= Qair hujan + Qair kotor – Qsaluran eksisting
= 1,0628 + 0,01860 – 1,8412
= 0,0048 m3 / det
Jadi debit saluran eksisting lebih kecildari debit rancangan yang dihasilkan,maka saluran drainase eksisting tersebuttidak mampu menampung debit rancangandan terjadi limpasan sebesar 0,0048 m3 /det.
3.3 Permeabilitas Tanah
Pengujian menentukan koefisienpermeabilitas tanah (K) dilakukan dilaboratorium, menggunakan metodeFalling Head karena sampel jenis tanahpada lokasi studi akhir adalah lempung-
pasir sangat halus. Uji metode FallingHead dilakukan di LaboratoriumMekanika Tanah.
Diketahui :Tinggi air pertama (h1) = 53,5 cm
Tinggi air kedua (h2) = 52,4 cm
Panjang sampel tanah (L) = 10 cm
Diameter sampel tanah (D) = 6 cm
Luas sampel tanah (A) = 1/4. π. D
2
Nama JalanA Lahan Q Melimpas Q Melimpas
2(m )
3(m /dt)
3(m /jam)
Soekarno Hatta Kiri 0,2204 0,0048 17,29ST Kanan Griya Shanta 0,0309 0,0037 13,34
Total 0,2513 0,0085 30,63
Sumber: Hasil Perhitungan
kala ulang 10 tahun. Besarnya debitUntuk Jalan Soekarno Hatta Kiri dengan
Kedalaman sumur resapan direncanakan
.
menggunakan konstruksi sumur batu bata.
1 e
=.log 1
A (t2 t1 )K
= 1/4 . 3,14 . 6
2 = 28,26 cm
2
Luas pipa (a) = 0,25. π. 1,72 =
2,268 cm2
Waktu (t) = 86400 detik (24 jam)
rancangan sebesar 1,8460 m3/det dan debit
limpasan sebesar 0,0048 m3/det.
Dimensi sumur resapan Diameter sumur (d) = 1 m Jari-jari sumur (R) = 0,5 m H sumur = 3 m Faktor geometrik (F) = 2πR = 3,14 Durasi hujan (T) = 4 x 60 x 60 =
14400 detik Koefisien permeabilitas rerata =
0,00002596 m/detik Kapasitas sumur resapanVSumur = π . R
2. H
= 3,14 . 0,52 . 3
= 0,5888 m3
QSumur =
Maka :
a. L
. hh2
3,14 0,00002596 3 3 ,14.0 , 000025961440 0
.0,52
= 0,000315 m3/det
K 2, 268 x 10
28,26
. 2,3(86400 0)
.log 53,5 52,4
Debit resap sumur resapanQ0 =F.K.H
K = 2,368x10-3 cm/detik
Tabel 3.3 Nilai Koefisien PermeabilitasMetode Falling Head
Hari ke- h1 h2 L D A a t1 t2 K
(cm) (cm) (cm) (cm) (cm²) (cm²) (detik) (detik) (cm/detik)
1 53,50 52,40 10,0 6,0 28,26 2,268 86400 0 0,002368
2 59,10 58,00 10,0 6,0 28,26 2,268 86400 0 0,002618
3 63,10 61,70 10,0 6,0 28,26 2,268 86400 0 0,002192
4 67,00 65,80 10,0 6,0 28,26 2,268 86400 0 0,002722
5 67,30 66,20 10,0 6,0 28,26 2,268 86400 0 0,002985
6 66,30 65,10 10,0 6,0 28,26 2,268 86400 0 0,002693
Rerata 0,002596
Sumber: Hasil Lab. dan Perhitungan
3.4 Konstruksi Sumur Resapan
Konstruksi sumur resapan
300 cm dengan diameter 100 cm.
Contoh Perhitungan :
= 3,14 . 0,00002596 . 3
= 0,000245 m3/det
Waktu resap air dalam sumur resapanke dalam tanah
tresap = Vsumur / Q0
= 0,5888 / 0,000245= 2407,55 detik = 40,126 menit
Jumlah sumur yang diperlukann = Q genangan / Q Sumur
= 0,0048 / 0,000315= 15 buah sumur resapan.
Tabel 3.4 Perhitungan ReduksiSumur Resapan Kala Ulang 10
Berdasarkan contoh perhitunga
Nama JalanV Melimpas V Sumur Q Sumur
3(m )
3(m )
3(m /dt)
Soekarno Hatta Kiri 69,17 0,59 0,00032ST Kanan Griya Shanta 53,35 0,59 0,00032Total 122,52 0,59 0,00063
Nama Jalan JumlahSumur
Reduksi3
(m )3
(m /dt)3
(m /jam)Soekarno Hatta Kiri 15 68,58 0,0045 16,16ST Kanan Griya Shanta 12 52,76 0,0034 12,20Total 27 121,34 0,0079 28,36
ndiatas, penggunaan total 27 buah sumurresapan di lokasi studi mampu mereduksivolume limpasan sebesar 121,34 m3 ataudebit sebesar 28,36 m3
/jam dengan kalaulang hujan 10 tahun. Waktu yangdibutuhkan untuk pengkosongan kembali 1buah sumur resapan membutuhkan waktuselama 40,126 menit untuk meresapkanseluruhnya ke dalam tanah. Artinya 1 buahsumur resapan mampu mereduksi volumelimpasan sebesar 4,5392 m3 atau debitsebesar 1,0507 m
3/jam dengan durasi
hujan selama 4 jam.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
- KesimpulanBerdasarkan hasil analisa dan
perhitungan pada bab sebelumnya, makadapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan pengamatan langsungdi lapangan, penyebab terjadinyagenangan pada lokasi studidisebabkan oleh beberapa hal,diantaranya:a. Kapasitas saluran drainase yang
kurang.b. Saluran tersumbat sampah.c. Kondisi inlet yang kurang
memadai.d. Jumlah inlet yang terbatas.e. Kurang tersedianya inlet
menuju saluran drainase.2. Analisis kapasitas saluran drainase
dengan menggunakan debitrancangan 10 tahun. Debit totalyang melimpas adalah sebesar30,63 m
3/jam dengan rincian,
terdapat dua titik yang mengalamigenangan akibat limpasan, antaralain saluran Jalan Soekarno HattaKiri sebesar 17,29 m3
/jam dan STKanan Griya Shanta sebesar 13,34m
3/jam dengan durasi hujan selama
4 jam.3. Dibutuhkan volume total sumur
resapan sebesar 15,89 m3. Dengan
rincian, 1 buah sumur resapanmemiliki tampungan sebesar 0,59m
3.
4. Waktu yang dibutuhkan untukmeresapkan genangan ke dalamtanah di dalam sumur resapan, 1buah sumur resapan membutuhkanwaktu selama 40,13 menit.
5. Debit total genangan akibatlimpasan yang dapat direduksiadalah sebesar 28,36 m3
/jam.Dengan rincian, saluran JalanSoekarno Hatta Kiri sebesar 16,16m
3/jam dan ST Kanan Griya
Shanta sebesar 12,20 m3/jam
dengan durasi hujan selama 4 jam.6. Jumlah sumur resapan yang
dibutuhkan untuk mengurangiseluruh genangan adalah sebanyak27 buah. Dengan rincian, padaJalan Soekarno Hatta Kiri sebanyak15 buah, dan pada Jalan ST KananGriya Shanta sebanyak 12 buah.
- Saran
Berdasarkan hasil analisa danperhitungan dari bab sebelumnya, makabeberapa saran yang dapat diberikan antaralain:
1. Dalam perencanaan drainaseperkotaan, khususnya salurandrainase, perlu dilakukanpeninjauan kondisi tata guna lahandalam jangka waktu tertentu. Halini untuk menjaga relevansi antaradaya tampung saluran denganlimpasan permukaan yangdiakibatkan oleh perubahan tataguna lahan.
2. Terjadinya genangan disebabkanoleh beberapa masalah sepertikurangnya inlet menuju salurandrainase, sampah yang menumpukdi saluran dan kapasitas saluranyang kurang. Hal ini perlupembenahan terkait masalahtersebut, yakni menambah jumlahinlet dan memelihara kondisi inletagar tetap berfungsi dengan baikserta pembersihan sampah atausedimen yang ada di saluran secaraperiodik. Perlunya sosialisasitentang peran masyarakat untukselalu menjaga lingkungan dengantidak membuang sampahsembarangan.
3. Sebaiknya dalam perencanaandrainase di perkotaan, diperlukanjuga sumur resapan, sehinggabeban debit di saluran drainasedapat diminimalkan.
4. Penggunaan sumur resapan dapatdivariasikan dengan bangunan-bangunan drainase yang lain sepertiparit resapan atau kolam resapanagar penggunaannya lebihmaksimal dalam mengatasigenangan di perkotaan.
5. Penerapan sumur resapanhendaknya mengikuti standar yangada pada SNI-03-2453-2002tentang tata cara perencanaansumur resapan.
6. Beberapa hal yang perludiperhatikan dalam perencanaansumur resapan antara lain:a. Perlu dipasang trash rack atau
penyaring sampah sebelummasuk sumur resapan.
b. Agar tetap dapat berfungsidengan baik, diperlukanpemeliharaan berkala, denganmenempatkan manhole padajarak tertentu.
7. Penggunaan sumur resapan jugadapat meninggikan permukaan airtanah. Ditinjau dari kandungan airtanahnya, sangat menguntungkanjika daerah Kota Malang yang
permukaan air tanahnya relatifdalam menggunakan sumurresapan. Oleh karena itu, sumurresapan hendaknya dapatditerapkan di daerah-daerahlainnya di Kota Malang.
8. Dalam rangka menjagaketersediaan air tanah di KotaMalang, untuk mendapatkan hasilyang maksimal, perlu diperhatikandimensi sumur resapan dan luasarealnya.
9. Daerah perkotaan padat akanpenduduk biasanya mengalamihambatan pada penempatan lokasisumur resapan akibat meluasnyalahan pembangunan yang menjadikedap tertutup bangunan/jalansehingga berkurangnya lahanresapan alami. Oleh karena itu,pembangunan infrastrukturselanjutnya, setiap rumah/gedungatau bangunan yang lain,diwajibkan membuat sumurresapan. Ini sesuai denganPeraturan Daerah Malang No. 1tahun 2005 tentang Konservasi Airdimana daerah-daerah yangmenghilangkan Ruang TerbukaHijau (RTH) harus membuat sumurresapan.
5. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1990. Tata Cara PerencanaanDrainase Permukaan Jalan.Jakarta : SK SNI 03-3424-1990-FPuslitbang Jalan. Balitbang PU
Anonim. 1991. Spesifikasi Sumur ResapanAir Hujan untuk LahanPekarangan. Jakarta : SK SNI03-2459-1991 Puslitbang Jalan.Balitbang PU
Anonim. 1994. Tata Cara PerencanaanDrainase Permukaan Jalan.Jakarta : SK SNI 03-3424-1994Puslitbang Jalan. Balitbang PU
Anonim. 2002. Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk
Lahan Pekarangan. Jakarta : SKSNI 03-2453-2002 PuslitbangJalan. Balitbang PU
Anonim. 2006. Laporan Akhir MasterPlan Drainase Kota Malang.Malang : Kota Malang
Anonim. 2011. Praktikum MekanikaTanah. 2011 : UniversitasBrawijaya Malang
Kusnaedi, 2000 . Sumur Resapan UntukPemukiman Perkotaan danPedesaan. Jakarta : PT. PenebarSwadaya.
Montarcih Lily. 2009. HidrologiTeknik Terapan. Malang:Citra.
Nugroho.2010. Aplikasi Hidrologi.Malang: Jogja Mediautama.
Soemarto CD. 1995. HidrologiTeknik. Jakarta : PenerbitErlangga
Soewarno. 1995. Hidrologi-AplikasiMetode Statistik untukAnalisa Data.. Bandung :Nova
Sosrodarsono, S. 1977. Hidrologi UntukPengairan. Jakarta : Pradnyaparamita
Sosrodarsono, S. Kazuto Nakazama. 1988.Mekanika Tanah dan TeknikPondasi. Jakarta : PradnyaParamitha.
Sri Harto, Br. 1995. Analisis Hidrologi.Yogyakarta : PAU Ilmu TeknikUniversitas Gajah Mada
Suhardjono. 2013. Naskah Buku AjarDrainase Perkotaan. Malang.Universitas Brawijaya
Suripin. 2003. Sistem Drainase Perkotaanyang Berkelanjutan. Yogyakarta: Penerbit Andi