studi penelusuran (tracer study) terhadap alumni...

18
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN (Tracer Study) TERHADAP ALUMNI PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Lieli Suharti Staf Pengajar Fakultas Ekonomika & Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Email: [email protected] Ferrynela Purbo Laksono Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Kristen Satya Wacana Email: [email protected] Abstract Tracer study merupakan salah satu kegiatan penelitian yang perlu dilakukan secara rutin oleh perguruan tinggi untuk mengetahui perubahan dan kebutuhan akan kemampuan dan kapabilitas lulusan yang sesuai dengan kondisi di dunia praktis yang kompleks melalui pendapat para alumni. Tulisan ini memaparkan hasil studi penelusuran (tracer study) yang dilakukan terhadap alumni Program studi (prodi) manajemen fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Dengan pendekatan diskriptif, studi ini memperoleh gambaran mengenai karir alumni yang mencakup masa tunggu kerja pertama, posisi pekerjaan, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan masukan dari alumni untuk pengembangan kurikulum program studi ke depan. Selain itu juga diperoleh pendapat alumni tentang berbagai kompetensi yang mereka miliki menurut BAN-PT Dikti, dan kesesuaiannya dengan tuntutan dunia kerja. Akhirnya studi ini juga memperoleh pemahaman mengenai tingkat keterikatan alumni (alumnae engagement) dengan almamaternya. Hasil tracer studi menghasilkan sejumlah kesimpulan dan saran implementatif yang sangat berguna bagi penyempurnaan penyelenggaraan sistim PBM ke depan. Keyword: tracer study, kompetensi, perguruan tinggi, alumni 1. Latar Belakang Perguruan tinggi adalah sebuah komunitas untuk pembentukan persekutuan ilmiah tingkat tinggi, yang disebut universitas scientiarum. Hakikat dan dasar eksistensi yang hakiki bagi berdirinya sebuah perguruan tinggi dan terbentuknya persekutuan ilmiah didasarkan pada gairah untuk menggeluti, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan bagi kemajuan peradaban masyarakat (Marwata, 2010). Badan Akreditasi Nasional Perguruan

Upload: phungkhanh

Post on 04-May-2018

229 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231

STUDI PENELUSURAN (Tracer Study)

TERHADAP ALUMNI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Lieli Suharti

Staf Pengajar Fakultas Ekonomika & Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana

Email: [email protected]

Ferrynela Purbo Laksono

Mahasiswa Program Magister Manajemen

Universitas Kristen Satya Wacana

Email: [email protected]

Abstract

Tracer study merupakan salah satu kegiatan penelitian yang perlu dilakukan secara rutin oleh

perguruan tinggi untuk mengetahui perubahan dan kebutuhan akan kemampuan dan kapabilitas

lulusan yang sesuai dengan kondisi di dunia praktis yang kompleks melalui pendapat para alumni.

Tulisan ini memaparkan hasil studi penelusuran (tracer study) yang dilakukan terhadap alumni

Program studi (prodi) manajemen fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Dengan pendekatan diskriptif, studi ini memperoleh gambaran mengenai karir alumni yang mencakup

masa tunggu kerja pertama, posisi pekerjaan, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan

masukan dari alumni untuk pengembangan kurikulum program studi ke depan. Selain itu juga

diperoleh pendapat alumni tentang berbagai kompetensi yang mereka miliki menurut BAN-PT Dikti,

dan kesesuaiannya dengan tuntutan dunia kerja. Akhirnya studi ini juga memperoleh pemahaman

mengenai tingkat keterikatan alumni (alumnae engagement) dengan almamaternya. Hasil tracer studi

menghasilkan sejumlah kesimpulan dan saran implementatif yang sangat berguna bagi

penyempurnaan penyelenggaraan sistim PBM ke depan.

Keyword: tracer study, kompetensi, perguruan tinggi, alumni

1. Latar Belakang

Perguruan tinggi adalah sebuah komunitas untuk pembentukan persekutuan ilmiah tingkat

tinggi, yang disebut universitas scientiarum. Hakikat dan dasar eksistensi yang hakiki bagi

berdirinya sebuah perguruan tinggi dan terbentuknya persekutuan ilmiah didasarkan pada

gairah untuk menggeluti, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan bagi

kemajuan peradaban masyarakat (Marwata, 2010). Badan Akreditasi Nasional Perguruan

Page 2: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

232 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Tinggi, mengartikan perguruan tinggi sebagai institusi yang didedikasikan untuk: (1)

menguasai, memanfaatkan, mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks), (2) mempelajari, mengklarifikasikan dan

melestarikan budaya, serta (3) meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Perguruan tinggi

sebagai pihak penyelenggara pendidikan tinggi mempunyai peran yang sangat penting

dalam mencerdaskan bangsa, khususnya diharapkan dapat menghasilkan lulusan-lulusan

berkualitas yang siap kerja maupun siap menciptakan lapangan kerja di masyarakat.

Perguruan tinggi diharapkan menghasilkan para lulusan yang berkualitas sehingga mampu

berkarya dengan baik dalam dunia praktis.

Situasi lingkungan eksternal yang semakin turbulen dan kompetitif menimbulkan

sejumlah kekhawatiran akan tidak mampunya lulusan perguruan tinggi memenuhi berbagai

tuntutan dan kebutuhan di dunia kerja. Kekhawatiran ini pernah dikemukakan oleh Dirjen

Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional, Fasli Jalal bahwa hasil

penelitian yang dilakukan Dikti menunjukkan banyak lulusan perguruan tinggi yang

menganggur karena kompetensi keahlian mereka tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga

kerja, dan mereka yang menganggur umumnya lulusan program studi ilmu-ilmu sosial

(Human capital, Edisi 48 Maret 2008)

Dalam menghadapi persaingan dunia kerja saat ini, pihak perguruan tinggi perlu

merancang sistem pendidikan yang sesuai dengan perubahan tuntutan lingkungan eksternal

dan juga kebutuhan dunia usaha. Untuk itu, pihak perguruan tinggi perlu secara rutin

mengikuti perkembangan dan perubahan kebutuhan dunia praktis, agar terjalin link match

antara penyelenggaraan kegiatan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia praktis. Untuk

maksud di atas, salah satu hal yang perlu dilakukan secara berkala oleh pihak perguruan tinggi

adalah pelaksanaan tracer study (studi penelusuran) terhadap para alumninya.

Menurut The ILO Thesaurus 2005 yang dikutip kembali oleh Millington (2006), tracer

study mempunyai makna sebagai berikut.

“tracer study is an impact assessment tool where the impact on target groups is traced

back to specific elements of a project or programme so that effective and ineffective

project components may be identified.”

Penjelasan tersebut menjelaskan makna Tracer Study sebagai sebuah suatu metode untuk

menelusuri informasi mengenai alumni. Melalui tracer study ini dapat diperoleh berbagai

informasi dan data yang dapat memberi loloh balik bagi pihak perguruan tinggi untuk

menyesuaikan dan menyempurnakan kurikulumnya beserta poses belajar mengajarnya. Tracer

study merupakan salah satu cara bagi perguruan tinggi untuk mengetahui perubahan dan

kebutuhan akan kemampuan dan kapabilitas yang sesuai dengan kondisi di dunia praktis yang

kompleks melalui pendapat alumninya. Syafila (2005) menyatakan bahwa tracer study

merupakan pendekatan yang memungkinkan institusi pendidikan tinggi memperoleh

informasi tentang berbagai kekurangan yang mungkin terjadi dalam proses pendidikan dan

proses pembelajaran dan dapat merupakan dasar untuk perencanaan aktivitas untuk

penyempurnaan di masa mendatang (Zembere dan Chinyama, 1996).

Page 3: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 233

Alumni merupakan unsur yang tak dapat dipisahkan dari perguruan tinggi, karena alumni

adalah representatif dari perguruan tinggi. Alumni juga membawa manfaat tersendiri bagi

perguruan tinggi, baik dalam akademik maupun bidang pragmatis, seperti: 1) Pemutakhiran

kurikulum berbasis relevansi dengan kebutuhan pasar / dunia kerja; 2) Continuing Education:

Universitas dapat dikembangkan menjadi media belajar sepanjang hayat bagi alumni; 3)

Mengembangkan Customer Satisfaction Index; dan 4) Pemanfaatan alumni sebagai dosen

tamu, dosen profesional, seminar, training dan lain lain (Schomburg,2003).

Berdasarkan pemikiran yang sama, maka Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (Progdi Manajemen FEB UKSW)

menyelenggarakan tracer study pada tahun 2011 terhadap para alumninya Mengikuti

standar yang telah ditetapkan oleh BAN-PT, maka studi penelusuran alumni yang dilakukan

ini memiliki beberapa tujuan berikut: 1) untuk memperoleh gambaran karir alumni yang

mencakup profil masa tunggu kerja pertama, posisi pekerjaan, kesesuaian bidang kerja dengan

bidang studi, dan masukan dari alumni untuk pengembangan kurikulum program studi ke

depan; 2) mengetahui pendapat alumni tentang berbagai kompetensi yang mereka miliki

menurut BAN-PT Dikti, dan kesesuaiannya dengan tuntutan dunia kerja; dan 3) mengetahui

bagaimana tingkat keterikatan alumni (alumnae engagement) dengan almamaternya (FEB).

2. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Satuan analisis dan satuan

pengamatan dari penelitian ini adalah alumni Progdi FEB UKSW angkatan di atas tahun

2000 yang sudah bekerja. Dengan demikian, mengacu pada masa studi normal 4 tahun, maka

alumni yang menjadi target responden pada saat penelitian ini diselenggrakan pada tanun

2011 adalah alumni angkatan 2001 – 2007 yang telah bekerja.

Secara umum, pelaksanaan tracer study ini mencakup tiga langkah berikut: (1)

pengembangan konsep dan instrument (2) pengumpulan data dan (3) analisa data dan

pelaporan. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh langsung dari alumni melalui kuesioner yang terstruktur. Penyebaran kuisioner

dilakukan secara on line melalui email, facebook, mailing list dan juga disebarkan secara

langsung kepada alumni yang diketahui dengan jelas alamatnya. Pengumpulan data lapangan

dimulai bulan Oktober 2010 hingga bulan Januari 2011. Setelah hampir 3 bulan, baru

berhasil menghimpun sejumlah 68 orang alumni yang mengembalikan kuesionernya. Dengan

total jumlah populasi lulusan mahasiswa prodi manajemen antara tahun antara tahun 2004 –

2010 yang jumlahnya mencapai sekitar 500 orang, maka respon rate tracer study ini hanya

sekitar 13,6%. Rendahnya respon rate terkendala dengan perubahan alamat rumah maupun

alamat email yang tidak terdeteksi dan diperbaharui.

Dari total alumni yang memberi respon melalui pengembalian kuesioner, 57%

diantaranya adalah laki-laki dan 43% sisanya adalah perempuan. Sebagian besar (34%) dari

responden adalah lulusan tahun 2004/2005, 23,6% lulusan tahun 2006/2007, 2008/2009

(23,68%), dan lulusan tahun 2010/2011 sebesar 18,42%. Bidang Studi konsentrasi para

Page 4: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

234 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

responden bervariasi, yang terdiri dari konsentrasi Pemasaran (42,11%), Keuangan

(34,21%), Manajemen Sumber Daya Manusia (7,89%), dan Bisnis Internasional (15,79%).

3. Pemaparan Hasil Tracer Study dan Pembahasan

3.1. Gambaran Karir Alumni

Dalam kaitannya dengan karir alumni, aspek yang diteliti adalah masa tunggu

mendapat pekerjaan pertama, IPK minimal yang disyaratkan ditempat kerja, jenis

kepemilikan perusahaan dimana alumni bekerja, kemungkinan dan frekwensi pindah tempat

kerja, serta jumlah pendapatan pertama yang diperoleh.

3.1.1 Masa Tunggu Kerja dan Jenis Tempat Kerja

Setelah lulus dari perguruan tinggi, para alumni biasanya akan mencari pekerjaan.

Hasil tracer study memperlihatkan masa tunggu untuk memperoleh pekerjaan yang pertama,

bervariasi antara para responden.. Beberapa alumni memperoleh pekerjaan dalam waktu

singkat (kurang dari 1 bulan) namun ada juga yang mendapat pekerjaan setelah menunggu

cukup lama. Mayoritas responden (37%) membutuhkan waktu antara 1 – 3 bulan untuk

mendapatkan pekerjaan pertamanya setelah lulus dari studinya. Namun demikian ada juga

sebagian alumni (24%) yang berhasil mendapat pekerjaan dalam waktu kurang dari 1 bulan

setelah lulus. Untuk lebih jelasnya digambarkan diagram berikut.

Hal ini menunjukkan bahwa lulusan program studi Manajemen FEB UKSW dapat

menangkap kesempatan kerja yang ada didunia kerja. Secara keseluruhan terlihat massa

tunggu kerja dari sekitar 60% responden untuk memperoleh pekerjaan pertama mereka

kurang dari 3 bulan setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.

Page 5: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 235

Tempat dimana alumni kami bekerja ternyata sebagaian besar terserap di perusahaaan swasta

(82%), diikuti perusahaan swasta asing (10%) dan sisanya ada yang terserap di BUMN

maupun sektor pemerintah.

3.1.2. IPK Yang Disyaratkan Saat Bekerja pertama kali

Indeks prestasi kumulatif (IPK) ternyata tetap menjadi salah satu tolak ukur pihak

pemberi kerja dalam menilai kemampuan para lulusan perguruan tinggi. Mayoritas responden

mengakui untuk mendapatkan pekerjaan mereka yang pertama, minimal harus memiliki IPK

antara 2,5 -3,0. Bahkan sejumlah 26% responden menagku IPK yang disyaratkan oleh

perusahaan temapt mereka mendapat pekerjaan pertama adalah diatas 3,0 – 3,5. Agar lebih

jelasnya, berikut disajikan pie chart mengenai IPK yang dibutuhkan dalam bekerja menurut

pengakuan responden

3.1.3. Pindah Tempat Kerja

Page 6: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

236 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Dalam bekerja alumni tidak serta merta langsung betah, mereka tentu pernah

berpindah kerja. Dalam kuesioner juga ditanyakan seberapa banyak alumni berpindah tempat

kerja dari pekerjaan pertama sampai saat penelitian dilakukan. Dalam pie chart berikut dapat

dilihat variasi frekwensi kepindahan kerja yang diakui responden.

Diagram 4. Pindah tempat kerja

Hasil studi penelusuran menunjukkan sebesar 74% dari responden tidak bertahan pada

pekerjaannya yang pertama. Sebesar 34% dari responden mengakui pindah kerja sebanyak 1

kali, dan 24% mengakui pindah kerja sampai 2 kali. Bahkan ada beberapa alumni yang

mengakui pernah pindah kerja sampai 5 kali, walaupun hanya sedikit. Namun demikian ada

juga responden alumni (26%) yang memilih untuk tetap bekerja ditempat semula. Ada

sejumlah alasan yang dikemukakan para responden sebagai dasar mereka memutuskan

pindah kerja, seperti yang tersaji dalam tabel berikut.

Diagram 5. Alasan pindah bekerja

Page 7: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 237

Sebagian besar alumni menyukai tantangan, hal ini terlihat dari paling banyak

responden mengakui alasan mereka berpindah karena ingin mencari tantangan baru, diikuti

alasan alasan selanjutnya seperti gaji yang diperoleh terlalu kecil, gaji tidak sepadan dengan

tugas, pimpinan yang bertindak sewenang-wenang, dan tidak cocok dengan lingkungan kerja.

Alasan lainnya yang dikemukakan walaupun jumlahnya sedikit adalah alasan ingin mencari

kerja dekat dengan rumah, dan juga alasan ingin berwirausaha sendiri.

3.1.4. Kesesuaian Antara Program Studi dengan Pekerjaan

Idealnya, para alumni diharapkan bekerja pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan

bidang studi yang sudah mereka pelajari semasa mereka kuliah. Adanya kekhawatiran bahwa

para sarjana banyak yang bekerja tidak pada bidang studinya mendorong studi penelusuran ini

menanyakan mengenai hal tersebut kepada para alumni kami.

Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 80% alumni responden bekerja pada bidang yang

sesuai dengan bidang studinya, sehingga hanya sekitar 19% yang mengaku bekerja pada

bidang yang pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang studi.

3.1.5. Gaji Pertama Yang Diperoleh

Gaji merupakan salah satu pendorong alumni dalam berkerja.. Penelitian ini juga mengkaji

tentang gaji pertama yang diperoleh alumni.

Page 8: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

238 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Tabel di atas menyajikan data tentang gaji pertama yang diperoleh alumni.Saat

pertama bekerja, semua alumni memperoleh pembayaran gaji yang bervariasi, namun

semuanya mendapat gaji yang besarnya di atas UMR Jawa Tengah. Variasi gaji berkisar

antara Rp.1.000.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,- dengan rincian yang memperoleh gaji

antara Rp. 1000.000,- - Rp. 3000.000,- sebesar 47,3 %., dan sebanyak 21,05% memperoleh

gaji pertama sebesar Rp.3.000.000,- - Rp. 5.000.000,-, dan sisanya mendapatkan gaji > Rp.

5.000.000,-

3.2. Kurikulum dan Metode Pembelajaran

Perguruan tinggi untuk menjalankan fungsi dan tujuannya memerlukan suatu arah

yang jelas. Untuk itu diperlukan suatu kurikulum. Menurut keputusan menteri pendidikan

nasional nomor 232/U/2000 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi.

Kurikulum terdiri atas dua bagian yaitu kurikulum inti dan kurikulum institusional.

Kurikulum yang disusun, dikembangkan dan diaplikasikan oleh perguruan tinggi,

idealnya mampu menjawab kebutuhan dunia kerja. Dimana kebutuhan tersebut secara terus

menerus mengalami perubahan. Wardiman (2008) mengungkapkan, mengingat pentingnya

kompetensi maka dari itu perlu adanya kesesuaian dan kesepadanan (link and match) antara

kurikulum perguruan tinggi dengan kebutuhan di dunia praktis.

Kurikulum Program Studi Manajemen FEB UKSW terbagi kedalam empat kelompok mata

kuliah, yaitu Matakuliah Dasar Umum, Matakuliah Wajib Ekonomi, Matakuliah Wajib

Manajemen, dan Matakuliah Wajib Konsentrasi (Pemasaran, Keuangan, Bisnis Internasional,

Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Kewirausahaan).

Dari kategori tersebut terdapat mata kuliah inti yang di kategorikan Pasak Bumi Mutu

(PBMT). Untuk program studi manajemen, mata kuliah tersebut meliputi Manajemen

Page 9: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 239

Organisasi, Bangunan Teori Metodologi Penelitian, Manajemen Sumberdaya Manusia,

Manajemen Keuangan, Manajemen Oprasi, Etika Bisnis dan Tata kelola korporasi, MKPK,

Kepemimpinan, dan Manajemen Strategik (Katalog FEB UKSW,2009). Guna menunjang

kurikulum dapat diterapkan dengan baik, maka metode pembelajaran yang digunakan di

kelas menjadi faktor penentu yang penting. Dalam studi ini ditelusuri juga pandangan

alumni tentang kurikulum yang telah diterapkan di Prodi Manajemen FEB UKSW, antara lain

tanggapan alumni mengenai manfaat mata kuliah inti (matakuliah pasak bumi/ PBMT),

kegiatan PBM, dan metode PBM.

3.2.1 Mata Kuliah Inti

Setiap perguruan mempunyai mata kuliah inti yang menjadi fokus kegiatan

perkuliahan. Sub pokok bahasan penelitian ini mengkaji tentang pentingnya dan manfaat

mata kuliah inti yang terdapat di Prodi Manajemen FEB UKSW menurut alumni. Tanggapan

alumni mengenai manfaat mata kuliah inti disajikan dalam tabel di bawah.

Secara keseluruhan matakuliah inti yang disajikan dinilai bermanfaat dalam

menunjang pekerjaan alumni, terlihat dari nilai rata-rata manfaat matakuliah inti mencapai

3.24 dari range skor 1 – 5. Terdapat lima mata kuliah inti yang dinilai sangat bermanfaat

bagi alumni yaitu mata kuliah Mananjemen dan Organisasi (3,61), Manajemen Sumberdaya

Manusia (3,42), Manajemen Keuangan (3.29), Kepemimpinan (3,74), dan Manajemen

Strategik (3.45). Sedangkan sisanya yaitu mata kuliah Bangunan Teori dan Metodologi

Penelitian (2,66), Manajemen Operasi (3.05), Etika Bisnis dan Tata kelola korporasi (3.00),

dan Metode kuantititatif dalam Pengambilan keputusan (2,92) masuk dalam tingkatan

bermanfaat.

Page 10: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

240 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

3.2.2. Tanggapan mengenai kegiatan Kuliah dan Ekstrakurikuler

Proses penyelenggaran kegiatan akademik bagi seorang mahasiswa prodi manajemen

FEB UKSW tidak semata-mata berisi kegiatan intra kurikuler saja, namun juga banyak

disediakan kegiatan ekstra kurikuler juga. Untuk membentuk karakter lulusan yang

profesional dan berbudi luhur, mahasiswa juga dibekali degan sejumlah softskill, seperti

pelatihan kepemimpinan, kesempatan berorganisasi, mengikuti sejumlah seminar

pembentukan karakter, study tour/magang/ praktek lapangan.

Dalam tracer study ini juga diminta tanggapan alumni responden tentang manfaat

beberapa kegiatan intra dan ekstra kurikuler dalam menunjang pekerjaan mereka.

Berbagai kegiatan intra kurikuler seperti kuliah dengan sistim tatap muka dan magang

/ praktek lapangan dirasa sangat bermanfaat dalam menunjang pekerjaan mereka. Demikian

juga penyediaan fasilitas laboratorium computer dinilai bermanfaat. Kegiatan ekstra kurikuler

dalam hal ini kesempatan berorganisasi semasa kuliah dirasa yang paling bermanfaat dalam

menunjang pekerjaan mereka. Hasil penelitian ini memberi indikasi dan arah pengembangan

kurikulum kedepan yang perlu lebih banyak memberi porsi pada kegiatan ekstra kurikuler

disamping semakin memantapkan intra kurikulernya.

3.2.3. Metode Pembelajaran

Dalam menerapkan Proses Belajar Mengajar (PBM) terdapat beberapa metode yang

diterapkan dalam kelas. Dalam penelitian ini alumni responden juga dimintai tanggapannya

mengenai manfaat berbagai metode pembelajaran yang selama ini diterapkan di lingkungan

Prodi Manajemen FEB UKSW. Berikut ini adalah tanggapan responden berkaitan dengan

tingkat kemanfaatan metode pembelajaran.

Page 11: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 241

Dari sejumlah metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran,

alumni responden menilai secara umum semuanya sangat bermanfaat. Metode itu meliputi

kegiatan kuliah dengan sistim tatap muka (skor: 3,34), tugas/quis/ makalah (skor: 3,37),

diskusi kelompok (skor: 3,47) yang termasuk dalam kategori sangat bermanfaat. Menarik

menemukan dalam tracer study ini bahwa metode diskusi dinilai paling tinggi manfaatnya

oleh alumni dalam menunjang pekerjaan mereka saat ini. Hal ini dapat dipahami karena

kegiatan diskusi sebenarnya sarat dangan pembekalan sofskill seperti berlatih berkomunikasi

dan menyampaikan pendapat dengan sistematis, mendengarkan orang lain dan menghargai

pendapat yang berbeda, bekerja sama dan menambah wawasan dari sudut pandang yang

berbeda berdasarkan hasil diskusi.

3.3. Tanggapan mengenai Kompetensi

Sesuai dengan keputusan menteri Pendidikan Nasional nomor 232/U/2000 tentang

pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar kurikulum,

kurikulum pendidikan program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi

sebagai berikut: 1) menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam bidang keahlian

tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara

penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya; 2) mampu menerapkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam

kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai

dengan tata kehidupan bersama; 3) mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri

berkarya di bidang keahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat; 4)

mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian yang

merupakan keahliannya.

Intinya, tujuan dari perguruan tinggi adalah mencetak lulusan yang mempunyai

kompetensi sesuai dengan yang diperlukan dunia kerja. Kompetensi adalah kombinasi dari

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menyumbang pada efektivitas seseorang, yang

Page 12: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

242 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

mana kesemuanya hal tersebut diperlukan seseorang untuk bekerja secara efektif dalam

berbagai jenis pekerjaan dan berbagai instansi (Suharti, 2005). Kompetensi seseorang

sebenarnya terdiri dari hard competencies/ hard skill dan soft competencies/ soft skills.

BAN-PT menjabarkan adanya tujuh macam kompetensi yang merupakan kombinasi

antara hard skills dan soft skills yang perlu dimiliki lulusan perguruan tinggi di Indonesia,

yaitu: 1) Integritas (etika dan moral); 2) Keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme);

3) Bahasa Inggris; 4) Pengembangan diri; 5) Komunikasi; 6) Kerjasama tim; dan 7)

Penggunaan Teknologi Informasi.

Berpedomankan 7 kompetensi yang dicanangkan dalam BAN-PT, maka Progdi

Manajemen FEB UKSW menentukan sejumlah kualifikasi yang perlu dimiliki para

lulusannya, yaitu: 1) Memiliki kemampuan manajerial ditandai dengan penguasaan teori teori

manajemen, kemampuan analitik yang didukung penguasaan metode keilmuan serta memiliki

kemampuan praktik yang memadai; 2) Cakap di bidang profesinya dan mempunyai integritas

pada apa yang dikerjakan dan berperilaku moral etis; 3) memiliki karakter sebagai pembelajar

mandiri yang kritis dan berkeinginan untuk terus belajar ditengah lingkungan yang berubah

dan 4) mampu mengelola perubahan secara kreatif dan realistis.

3.3.1. Tanggapan Alumni Mengenai Hard skill

Mengingat bahwa kompetensi merupakan hal yang penting dimiliki oleh seorang

lulusan, maka dalam tracer study ini juga digali pendapat alumni mengenai kompetensi

hardskill dan softskil yang mereka kuasai dengan menggunakan kerangka daftar softskill dan

hard skill yang pernah digunakan dalam meneliti kompetensi sarjana ekonomi menurut

persepsi pihak pengguna (Suharti, 2011).

Berikut ini tanggapan mengenai hard skill yang diharapkan, dan hard skill yang dikuasai

menurut alumni Prodi Manajemen FEB UKSW.

Tabel 1. Tanggapan mengenai Hardskills

Kompetensi Kebutuhan Dimiliki Gap

1

Memiliki kemampuan menghitung matematis

berkaitan dengan persoalan ekonomi manajemen 3,37

3,24 -0,18

2

Memiliki kemampuan merancang, mengaplikasikan

teori-teori ekonomi manajemen* 3,18

3,18 -0,05

3

Memiliki pemahaman terhadap persoalan,

menganalisis, dan memberikan solusi terhadap

kasus-kasus ekonomi manajemen.

3,32

3,21 -0,18

4

Memiliki pengetahuan yang luas mengenai teori-

teori ekonomi majanemen. 3,11

2,91 -0,21

5

Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu

ekonomi yang telah terjadi pada masa lalu. 3,00

2,74 -0,29

6 Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu 3,16 2,97 -0,16

Page 13: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 243

ekonomi yang aktual.

7

Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu non

ekonomi yang telah terjadi 3,16

2,97 -0,21

8

Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu non

ekonomi yang actual 3,13

2,91 -0,21

9

Memiliki kemapuan membuat model dan

menyederhakan berbagai fenomena ekonomi. 3,11

2,76 -0,34

10

Memiliki kemampuan membaca dan

menerjemahkan model-model ekonomi secara lisan. 3,08

2,85 -0,26

11

Memiliki kemampuan membaca dan

menerjemahkan model-model ekonomi secara

tertulis

3,05

3,00 -0,05

12

Memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai

komuter, internet dan peralatan pendukung kerja

lainya.

3,61

3,47 -0,11

13

Mempunyai kemampuan untuk mengoprasikan

komputer, internet dan peralatan pendukung kerja

lainya.

3,63

3,59 -0,08

14

Memiliki kemampuan mengaplikasikan software

aplikasi yang dapat membantu bekerja( microsoft

office, SPSS, E-viewe, dan soft ware lainya.*

3,42

3,29 -0,11

15

Menguasai bahasa asing dengan baik secara lisan

maupun tulisan (terutama bahasa inggris, mandarin,

jepang, jerman, dll.)*

3,13

2,94 -0,21

rata-rata dari total 3,23 3,05 -0,18

Sumber:data primer diolah 2011

Dari tabel di atas terlihat bahwa alumni menilai penguaaan hardskill sangat

dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan mereka di dunia kerja. Hal ini terlihat

pada rata-rata nilai yang mencapai 3.23. Alumni menilai hard skill yang mereka miliki sudah

termasuk baik, namun, apabila dibandingkan dengan tingkat yang dibutuhkan masih terlihat

adanya kekurangan (gap) untuk semua item dengan nilai rata-rata gap mencapai -0.18. Gap

terbesar ditemukan pada hardskill “memiliki kemampuan membuat model dan

menyederhanakan berbagai fenomena ekonomi” yang mencapai – 0.34. Menguasai bahasa

asing dengan baik juga memperlihatkan adanya gap yang cukup besar (0.21)

3.3.2 Tanggapan Alumni Tentang Soft skill

Selanjutnya tanggapan mengenai hard skill yang diharapkan, di miliki dan gap antara

yang diharapkan dan dimiliki oleh alumni Prodi Manajemen FEB UKSW ditampilkan dalam

tabel berikut

Page 14: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

244 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Tabel 2. Tanggapan Mengenai Softskills

Kompetensi kebutuhan dimiliki Gap

1

Memiliki integritas (etika dan moral) dalam perkataan

dan perbuatan* 3,58

3,47 -0,18

2

Memiliki sifat jujur dalam perkataan dan perbuatan di

dalam bekerja 3,61

3,50 -0,18

3 Memiliki kemampuan bekerja dalam tim* 3,63 3,56 -0,18

4

Memiliki kemampuan memotivasi diri berinisiatif dan

berorientasi pada kerja tinggi. 3,68

3,59 -0,18

5

Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara lisan

maupun tulisan* 3,61

3,56 -0,16

6

Berpikir kritis terhadap peristiwa-peristiwa yang

berkaitan dengan pekerjaan 3,54

3,32 -0,22

7

Memiliki kemampuan beradaptasi dan fleksibel

terhadap lingkungan baru. 3,68

3,56 -0,21

8

Memiliki kemampuan dalam mengambil resiko dan

konsekuensinya 3,63

3,38 -0,29

9 Memiliki kemampuan memimpin tim kerja. 3,61 3,29 -0,37

10

Memiliki kemampuan menjalin relasi dengan atasan,

bawahan, rekan kerja dan orang lain. 3,63

3,35 -0,37

11

Memiliki kemampuan bekerja di bawah tekanan beban

kerja, rekan kerja, maupun dari atasan 3,57

3,47 -0,15

12

Mempunyai kemampuan membaca peluang bisnis dan

memanfaatkanya. 3,61

3,26 -0,29

13 Kreatif dan memiliki ide-ide cemerlang dalam bekerja. 3,63 3,38 -0,26

14

Memiliki kemampuan memotivasi dan mempengaruhi

orang lain dalam lingkungan kerja. 3,66

3,32 -0,32

15

Memiliki kemampuan untuk meneliti dan

mengumpulkan informasi dalam rangka memperlancar

pekerjaan

3,68

3,29 -0,45

16 Memiliki rasa percaya diri dalam dalam berbagai situasi 3,71 3,32 -0,39

17

Memiliki pemahaman dan mengerti berhubungan

dengan orang lain yang memiliki perbedaan budaya,

bahasa, dsb.

3,66

3,38 -0,28

18

Memiliki kemauan beljar untuk meningkatkan

kemampuan dan mengembangkan diri yang mendukung

dalam pekerjaannya.*

3,74

3,38 -0,35

19

Kemampuan dalam mengelola dan mengatur waktu

dalam bekerja. 3,68

3,29 -0,39

20 Sadar dan memahami visi dan misi organisasi tempat 3,58 3,26 -0,31

Page 15: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 245

bekerja

21

Memiliki kemampuan melatih orang lain untuk

melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan 3,47

3,24 -0,24

Rata-Rata dari total skor 3,63 3,39 -0,28

Sumber: data primer diolah 2011

Dari tabel di atas terlihat bahwa menurut alumni kebutuhan akan soft skill lebih tinggi

dibanding hard skill terlihat dari rata-rata 3,63 dibanding rata-rata hardskill 3,23. Sedangkan

kompetensi soft skill yang dimiliki dinilai para alumni berada pada tahapan sangat baik

dengan rata-rata mencapai 3,39. Ini berarti alumni menilai proses pembelajaran selama

mereka menjadi mahasiswa di Prodi Manajemen FEB UKSW mampu memperkaya

kompetensi softskills mereka. Namun demikian, seperti halnya gap hard skill, alumni juga

menilai soft skill yang dibutuhkan mereka lebih besar dari softskill yang dimiliki dengan gap

negatif rata-rata -0,28. Alumni merasa masih memiliki kekurangan dalam kemampuan

membaca peluang bisnis dan memanfaatkannya, kemampuan dalam mengelola dan mengatur

waktu dalam bekerja, kurang memiliki rasa percaya diri dalam dalam berbagai situasi. Hal ini

terlihat dari gapnya yang besar yaitu -0.38. Alumni merasa lebih mempunyai kelebihan

memiliki kemampuan bekerja di bawah tekanan beban kerja, rekan kerja, maupun dari atasan

terlihat dari gapnya yang terkecil yaitu -0.15. Beberapa sofskills yang dirasa sangat penting

oleh alumni dan mereka masih kekurangan dalam aspek tersebut perlu menjadi perhatian

pihak fakultas dalam mendisain ulang berbagai kegiatan akademik yang dapat meningkatkan

softskills para lulusan ke depan.

3.4. Tanggapan Mengenai Kedekatan Alumni dengan Pihak Fakultas

Alumni merupakan salah satu unsur dari berbagai unsur yang ikut terlibat dalam

penyelenggaraan sebuah perguruan tinggi. Setelah alumni lulus dan bekerja seharusnya tetap

perlu ada hubungan yang berkesinambungan antara alumni dengan perguruan tinggi

almamaternya. Dalam tracer study ini juga ditanyakan bagaimana kedekatan alumni

(alumnae engagement ) dengan pihak fakultas setelah mereka bekerja.

Tabel 3. Kedekatan Alumni dengan Progdi

No Indikator Rata-Rata

1 Kedekatan dengan progdi manajemen FEB UKSW 2,10

2 Intensitas berhubungan dengan progdi manajemen FEB UKSW 2,28

3 Mengikuti perkembangan Informasi di progdi manajemen FEB UKSW 2,24

4 Kebutuhan informasi yang berkaitan dengan progdi manajemen FEB UKSW 2,18

5 Pengetahuan tentang web dan jejaring social dari FEB UKSW 2,29

6 Kemudahan mencari informasi tentang progdi manajemen FEB UKSW 2,13

Rata-Rata 2,20

Sumber data primer diolah 2011

Page 16: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

246 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Tabel di atas menunjukan bahwa alumni merasa tidak terlalu dekat dengan Fakultas.

Hal ini terlihat dari rata-rata skor hanya mencapai 2,20 dari range skor 1 – 5. Sejumlah

pertanyaan lain seperti: intensitas berhubungan dengan progdi, apakah mengikuti

perkembangan informasi yang ada di progdi, kebutuhan akan informasi tentang progdi,

apakah mengetahui web dan jejaring sosial milik progdi, dan kemudahan mencari informasi

mengenai progdi, semuanya dijawab dengan skor di bawah 2,30 yang berarti “rendah”.

Temuan ini memberi peringatan pada pihak fakultas untuk mengintensifkan berbagai kegiatan

untuk membangun jejaring yang lebih intensif dan erat dengan alumninya ke depan. Hal ini

mengingat peran alumni yang sangat penting dan stratejik dalam menyumbang terhadap

pengayaan kurikulum pembelajaran, sumber penyaluran lulusan baru dari fakultas dan sebagai

pencipta image fakultas di mata masyarakat.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan tracer study ini dapat ditarik beberapa kesimpulan:

1. Alumni secara umum dapat terserap didunia kerja dengan masa tunggu kerja yang normal

yaitu sekitar 3 bulan setelah lulus sudah mendapat pekerjaan mereka yang pertama.

Mayoritas dari alumni juga bekerja pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang

studinya.

2. Alumni menganggap bahwa kurikulum yang dikembangkan oleh Prodi sudah baik.

Hampir semua mata kuliah dasar inti yang diselenggarakan dinilai bermanfaat dalam

menunjang pekerjaan mereka. Untuk metode PBM alumni menilai kegiatan tatap muka

dikelas secara langsung dan kegiatan diskusi kelas, serta praktek di lapangan sangat

penting dan bermanfaat.

3. Alumni menganggap kompetensi hard maupun soft yang mereka miliki dan peroleh

selama belajar di prodi manajemen FEB UKSW sudah baik. Alumni menilai kompetensi

softskill yang mereka miliki lebih tinggi dari pada hard skill mereka dan hal ini sesuai

dengan kebutuhan dunia kerja yang semakin menuntut penguasaan soft skills. Namun jika

diperbandingkan dengan harapan akan tuntutan kompetensi ditempat kerja masih ada

sejumlah gap yang perlu ditingkatkan ke depan baik untuk hardskill maupun soft skill.

4. Rasa keterikatan/ kedekatan alumni dengan fakultasnya (alumnae engagement)

ditemukakan masih relatif rendah. Alumni merasa tidak terlalu dekat dengan pihak

fakultas dan juga tidak punya minat besar untuk mencari tahu lebih banyak mengenai

kegiatan fakultasnya.

4.2. Saran

1. Prodi perlu memanfaatkan masukan dari studi penelusuran (tracer study) ini untuk

menyempurnakan kurikulum maupun sistim PBM beserta metode pembelajaran sehingga

dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi hard maupun soft yang sesuai

dengan kebutuhan dunia praktis. Kegiatan perkuliahan di dorong untuk lebih banyak

Page 17: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 247

menggunakan metode diskusi kelas, serta kegiatan studi lapangan agar lebih fokus pada

ranah praktis. Mahasiswa agar lebih didorong terlibat secara pro aktif dalam berbagai

kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu pengembangan soft skill mereka

2. Penguatan jaringan dengan alumni harus digarap dengan serius mengingat para alumni

mempunyai peran penting dan strategis bagi kemajuan prodi kedepan. Upaya menjalin

relasi dengan alumni dapat dilakukan melalui komunikasi yang intensif melalui media-

media on line, maupun mengadakan gathering dengan alumni untuk mendapat feedback

bagi penyempurnaan kegiatan PBM ke depan. Upaya yang dilakukan pihak fakultas harus

bersifat mutual benefit, yang dapat menimbulkan kerinduan dan kebutuhan alumni untuk

selalu menjalin keeratan dengan almamaternya karena mereka merasakan ada

manfaatnya.

3. Tracer study seperti ini perlu dilakukan secara berkala. Disamping fihak fakultas dapat

memperoleh banyak masukan mengenai daya serap lulusan dan berbagai

permasalahannya, melalui tracer study perguruan tinggi juga dapat terus menjalin

hubungan dengan alumninya.

Daftar Pustaka

BAN-PT, “ Naskah Akademik, Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi”

Dikti, 2008. ”Wardiman Kembali Ingatkan Link and Match” diunduh dari

http://www.dikti.go.id/old/index.php?option=com_content&task=view&id=73&Itemi=5

4

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.232/U/2000 tentang pedoman penyusunan

kurikulum pedidikan tinggi dan penilaian hasil belajar kurikulum.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang

Kurikulum Inti Perguruan Tinggi.

Kominfo.2009. ”Perguruan tinggi tentukan kualitas ketenagakerjaan”, diunduh dari

http://bipnewsroom.info/index.php?&newsid=57670&_link=loadnews.php

Majalah Human Capital. 2008. Ada Apa dengan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi? Edisi 48

Maret 2008, diunduh dari www.portalhr.com/ beritahr/karir/detail.php? cid=1&id

=928&page 1

Page 18: Studi Penelusuran (Tracer Study) Terhadap Alumni …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1293/5/PROS_Lieli...Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN

248 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Marwata, 2009. “Eksistensi Perguruan Tinggi Swasta”. diunduh dari

http://cetak.kompas.com/read/2009/10/14/11011932/eksistensi.perguruan.tinggi.swasta

Millington, Claire., 2006. ”The Use of Tracer Studies for Enhancing Relevance and

Marketability in Online and Distance Education.”. Barbados Community College.

Schomburg, Harald. 2003. Handbook for Graduate Tracer Studies: Centre for Research

on Higher Education and Work, University of Kassel, Germany. Diunduh dari:

http://www.qtafi.de/handbook_v2.pdf

Setneg, 2010. “Mengharmonisasikan Tenaga Kerja dan Pendidikan di Indonesia”. diunduh

dari situs http/www.setneg.go.id

Syafila, Mindriany. 2005. Tracer Study. Warta Direktorat Pendidikan ITB. Bandung.

Suharti, L. 2005. Kompetensi Manajerial. Penerbit : Fakultas Ekonomi - UKSW

Suharti, L. 2011. “Penilaian Pihak Pengguna Terhadap Kompetensi Hardskill Dan Softskill

Sarjana Ekonomi”. Jurnal MEGADIKMA, vol 4 (2). 229-239

Yasar, Iftida, 2009. “Link and match: Keterkaitan dunia industri dan dunia

pendidikan”Diunduh dari situs 37 http://ilmusdm.,wordpress.com/2009/08/11/realita-

link-match-dunia-usaha-dan perguruan- tinggi/

Zembere S.N. and Chinyama N.P.M. 1996. “The University of Malawi Graduate Tracer

Study”. University of Malawi. Blantyre. Diunduh dari

http://www.aau.org/studyprogram/notpub/ ZEMBERE.pdf.