studi pemahaman dan gambaran penggunaan ramuan …

84
STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN BUMBU RUJA SEBAGAI ANALGESIK PADA MASA NIFAS DI DESA KAILOLO, KABUPATEN MALUKU TENGAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Atika Suri Usemahu NIM : 178114122 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN

BUMBU RUJA SEBAGAI ANALGESIK PADA MASA NIFAS DI DESA

KAILOLO, KABUPATEN MALUKU TENGAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Atika Suri Usemahu

NIM : 178114122

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

ii

Persetujuan Pembimbing

STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN

BUMBU RUJA SEBAGAI ANALGESIK PADA MASA NIFAS DI DESA

KAILOLO, KABUPATEN MALUKU TENGAH

Skripsi yang diajukan oleh:

Atika Suri Usemahu

NIM : 178114122

telah disetujui oleh

Pembimbing Utama

(Dr. apt. Yustina Sri Hartini)

23 Juni 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN

BUMBU RUJA SEBAGAI ANALGESIK PADA MASA NIFAS DI DESA

KAILOLO, KABUPATEN MALUKU TENGAH

Oleh :

Atika Suri Usemahu

NIM : 178114122

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal: 23 Juli 2021

Mengetahui

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

(Dr. apt. Yustina Sri Hartini)

Panitia Penguji : Tanda tangan

1. Dr. apt. Yustina Sri Hartini ……………..

2. apt. Putu Dyana Christasani, M.Sc ……………..

3. Dr. apt. Erna Tri Wulandari ……………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana layaknya karya

ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,

maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Yogyakarta, 23 Juli 2021

Penulis,

(Atika Suri Usemahu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Atika Suri Usemahu

Nomor Mahasiswa : 178114122

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN

BUMBU RUJA SEBAGAI ANALGESIK PADA MASA NIFAS DI DESA

KAILOLO, KABUPATEN MALUKU TENGAH

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 27 Juli 2021

Yang menyatakan

(Atika Suri Usemahu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

vi

ABSTRAK

Beberapa wanita mengalami nyeri kronis pasca persalinan. Salah satu cara

untuk mengurangi rasa nyeri yaitu dengan menggunakan ramuan bumbu ruja. Ramuan

tersebut digunakan oleh masyarakat Desa Kailolo pada masa nifas terdiri dari 8

tanaman obat, yaitu jahe, kunyit, daun sirih, daun salam, asam jawa, serai, lada, dan

gula merah/aren. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan gambaran

penggunaan ramuan bumbu ruja pada masyarakat di Desa Kailolo, Kabupaten Maluku

Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental deskriptif dengan

instrumen berupa kuesioner. Sampel sebanyak 100 orang yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu perempuan berdomisili di Desa Kailolo, berusia 20-49 tahun yang

melahirkan normal atau sesar maksimal 3 tahun terakhir, telah atau sedang dalam masa

nifas, dan pernah menggunakan ramuan bumbu ruja. Pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik kluster yang ditentukan dengan metode non random purposive sampling.

Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif dan dinyatakan dalam persen.

Berdasarkan hasil penelitian, 90,3% responden paham bahwa ramuan bumbu

ruja dapat digunakan sebagai analgesik pada masa nifas. Gambaran penggunaan

ramuan bumbu ruja oleh responden pada masa nifas bertujuan untuk mengurangi rasa

sakit setelah melahirkan sebesar 48%, hasil penggunaan ramuan bumbu ruja yang

mengurangi rasa sakit sebesar 64%, sumber penggunaan ramuan bumbu ruja dari

keluarga atau teman sebesar 54%, penggunaan 8 tanaman dalam ramuan bumbu ruja

sebesar 85%, penggunaan bagian daun untuk ramuan sebesar 38%, pengolahan ramuan

bumbu ruja dengan cara direbus dan diminum sebesar 100%, dan lama penggunaan

ramuan bumbu ruja selama tujuh hari setelah melahirkan sebesar 58%.

Kata kunci: gambaran penggunaan, pemahaman, ramuan bumbu ruja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

vii

ABSTRACT

Some women experience postpartum pain. One way to reduce pain is by using

bumbu ruja potion. The potion used by the people of Kailolo Village during the

puerperium consist of 8 medicinal plants, namely ginger, turmeric, betel leaf, bay leaf,

tamarind, lemongrass, pepper, and brown sugar/palm. This study aims to determine

the understanding and description of the use of bumbu ruja potion in the community in

Kailolo Village, Central Maluku Regency. This research is a non-experimental

descriptive research with a questionnaire instrument. The samples used in this study

were women who live in Kailolo Village, aged 20-49 years who gave birth normally

or by cesarean section for the last 3 years, have or are in the postpartum period, and

have used bumbu ruja potion. Sampling was carried out using a cluster technique

determined by the non-random purposive sampling method. Data processing uses

descriptive analysis and is expressed in percent.

Based on the results of the study, 90.3% of respondents understood that the

herb ruja potion could be used as an analgesic during the puerperium. In this study, the

purpose of using bumbu ruja potion to reduce pain after birth by 48%, the results of the

use of bumbu ruja potion that reduced pain by 64%, the source of bumbu ruja potion

from families or friends by 54%, the use of 8 plants in bumbu ruja potion by 85%, the

use of the leaves for potion by 38%, processing of bumbu ruja potion is boiled and

drinking by 100%, and the duration of the using of bumbu ruja potion for seven days

after giving birth by 58%.

Keywords: description of use, understanding, bumbu ruja potion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... v

ABSTRAK .............................................................................................................. vi

ABSTRACT ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xi

PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

METODE PENELITIAN ......................................................................................... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 9

KESIMPULAN ...................................................................................................... 39

SARAN .................................................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 40

LAMPIRAN ........................................................................................................... 44

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................ 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Skor Berdasarkan Sifat Pernyataan ............................................................ 7

Tabel II. Pemahaman Responden tentang Manfaat Ramuan Bumbu Ruja Sebagai

Analgesik Pada Masa Nifas ..................................................................... 15

Tabel III. Nama tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja .................... 19

Tabel IV. Kandungan tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja ........... 23

Tabel V. Bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan bumbu ruja ............. 24

Tabel VI. Jumlah tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja .................. 26

Tabel VII. Cara pengolahan ramuan bumbu ruja....................................................... 28

Tabel VIII. Cara penggunaan ramuan bumbu ruja...................................................... 29

Tabel IX. Waktu mengkonsumsi ramuan bumbu ruja .............................................. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Karakteristik Usia Responden ................................................................... 11

Gambar 2. Karakteristik Pekerjaan Responden .......................................................... 12

Gambar 3. Karakteristik Pendidikan Responden ........................................................ 12

Gambar 4. Karakteristik Jumlah Anak Responden ..................................................... 13

Gambar 5. Tujuan Konsumsi Ramuan Bumbu Ruja Oleh Responden ....................... 33

Gambar 6. Hasil yang Dirasakan Responden Setelah Mengkonsumsi Ramuan Bumbu

Ruja .......................................................................................................... 34

Gambar 7. Sumber Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja Sebagai Analgesik Pada Masa

Nifas ......................................................................................................... 35

Gambar 8. Bagian/organ Tanaman yang Dipakai Dalam Ramuan Bumbu Ruja ........ 35

Gambar 9. Jumlah Tanaman yang Digunakan Dalam Ramuan Bumbu Ruja ............. 36

Gambar 10. Lama Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja Pada Masa Nifas ................... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian dan Pengambilan Data ..................... 44

Lampiran 2. Surat Izin dari Kesbangpol Maluku Tengah ........................................... 45

Lampiran 3. Surat Izin dari Kantor Camat Pulau Haruku ........................................... 46

Lampiran 4. Surat Izin dari Pemerintahan Desa Kailolo ............................................ 47

Lampiran 5. Surat Ethical Clearance.......................................................................... 48

Lampiran 6. Uji Validitas ............................................................................................ 49

Lampiran 7. Uji Pemahaman Bahasa .......................................................................... 52

Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 54

Lampiran 9. Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden ....................................... 55

Lampiran 10. Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden .......................................... 57

Lampiran 11. Lembar Kuesioner Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja ........................ 58

Lampiran 12. Karakteristik Responden....................................................................... 63

Lampiran 13. Hasil Kuesioner .................................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

1

PENDAHULUAN

Persalinan adalah suatu proses ketika seorang wanita melahirkan bayi yang

diawali dengan kontraksi uterus sampai dengan pengeluaran bayi, plasenta dan

selaputnya (Kurniarum, 2016). Ada dua cara persalinan yaitu persalinan lewat vagina

dan persalinan sesar. Hampir semua wanita mengalami dan merasakan nyeri selama

persalinan. Beberapa wanita mungkin mengalami nyeri kronis pasca persalinan. Ada

kemungkinan bahwa tingkat keparahan nyeri dan durasi nyeri selama persalinan dapat

mempengaruhi resiko perkembangan menjadi nyeri kronis pasca persalinan. Persentase

nyeri kronis pasca persalinan sesar antara 6-18% dan sebesar 4-10% pasca persalinan

lewat vagina (Munro et al., 2017). Persalinan dapat menyebabkan nyeri karena

kontraksi maupun pembedahan abdomen dan dinding uterus sehingga menimbulkan

nyeri (Juwita et al., 2019). Nyeri ini perlu di kontrol agar tidak menimbulkan efek

negatif pada morbiditas dan mortalitas ibu saat melahirkan. Menurut Munro et al

(2017) menyatakan bahwa sebanyak 43% ibu pasca melahirkan mengalami nyeri

selama 2 minggu dan nyeri tersebut dapat berubah menjadi nyeri kronis hingga 3 bulan

sebanyak 25% pasien. Sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengurangi atau

menghilangkan rasa nyeri tersebut.

Masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa

nifas sekitar 6-8 minggu (Sukma et al., 2017). Tentang ramuan pasca persalinan, setiap

kebudayaan memiliki kepercayaan mengenai berbagai ramuan yang dapat digunakan

pada saat nifas. Umumnya dari ramu-ramuan yang diracik terdiri dari berbagai tumbuh-

tumbuhan, seperti daun, akar atau bahan lainnya untuk mengobati berbagai penyakit.

Kemahiran meracik ramuan diwariskan oleh nenek moyang kita secara turun-temurun,

dari tiap generasi hingga ke generasi sekarang.

Desa Kailolo merupakan salah satu desa adat dimana masyarakatnya masih

mempertahankan budaya nenek moyang, termasuk dalam upaya pengobatan yang

masih memanfaatkan pengobatan tradisional. Tahun 2019 jumlah penduduk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

2

perempuan di Desa Kailolo sebanyak 2,095 dibandingkan laki-laki sebanyak 2,045

dengan total penduduk sebanyak 4,141 orang (BPS, 2020). Menurut BPS (2020)

kemudahan masyarakat di Desa Kailolo mencapai sarana kesehatan terdekat seperti

poliklinik dan rumah sakit bersalin dikategorikan sulit. Sehingga masyarakat cukup

banyak menggunakan obat tradisional sebagai pilihan alternatif bahkan sebagai pilihan

utama dalam penyembuhan, termasuk kepada perempuan pasca persalinan (nifas).

Ramuan yang digunakan pada masa nifas secara turun-temurun dikenal

dengan istilah bumbu ruja yang terdiri dari 8 tanaman obat yaitu jahe, kunyit, daun

sirih, daun salam, asam jawa, serai, lada dan gula merah/aren (Muti’ah, 2014). Ramuan

ini diyakini masyarakat untuk mengurangi nyeri pasca persalinan dan hampir semua

perempuan menggunakan ramuan bumbu ruja saat masa nifas. Karakteristik responden

dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan usia, pekerjaan, pendidikan, dan

jumlah anak untuk mengetahui secara rinci gambaran responden yang mengkonsumsi

ramuan bumbu ruja saat masa nifas. Usia mempengaruhi swamedikasi yang dilakukan

seseorang dalam pengambilan keputusan terhadap pemilihan obat. Pekerjaan

mempengaruhi pola pikir seseorang sebelum memutuskan pemilihan obat yang

digunakan untuk pengobatan. Pendidikan berpengaruh pada persepsi seseorang terkait

swamedikasi (Ani dan Kusumawati, 2018). Jumlah anak berpengaruh pada

pengalaman seseorang menggunakan ramuan tradisional untuk pengobatan saat masa

nifas (Octavia dan Saragih, 2020). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang ramuan

bumbu ruja sebagai analgesik pada masa nifas meliputi pemahaman khasiat/manfaat

sebagai analgesik pada masa nifas, nama tanaman yang digunakan, kandungan

tanaman, bagian/organ tanaman yang dipakai, jumlah tanaman yang digunakan dalam

ramuan bumbu ruja, cara pengolahan, cara penggunaan, sumber penggunaan dan waktu

mengkonsumsi ramuan bumbu ruja pada masa nifas beserta gambaran penggunaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

3

METODE PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental karena responden

penelitian tidak diberi perlakuan. Penelitian ini bersifat deskriptif karena bertujuan

untuk mendapatkan gambaran tentang penggunaan ramuan bumbu ruja sebagai

analgesik pada masa nifas secara objektif.

Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman tentang ramuan bumbu ruja

meliputi pemahaman khasiat sebagai analgesik pada masa nifas, nama tanaman yang

digunakan, kandungan tanaman, bagian tanaman yang dipakai, jumlah tanaman,

pemahaman cara pengolahan, pemahaman cara penggunaan, sumber penggunaan dan

waktu mengkonsumsi pada masa nifas dan gambaran penggunaan ramuan bumbu ruja

pada masa nifas oleh perempuan di Desa Kailolo, Kabupaten Maluku Tengah.

Responden Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik kluster

sampling. Terdapat 4 dusun/kluster dalam penelitian ini dan tiap kluster yang

ditentukan akan dipilih sebanyak 25 responden (total 100 responden) dengan metode

non random purposive sampling agar sesuai dengan pertimbangan peneliti dalam

memilih sampel yaitu berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi (Sani, 2018). Kriteria

inklusi dan eksklusi untuk responden pada penelitian ini yaitu:

1. Kriteria inklusi: Perempuan berdomisili di Desa Kailolo, berusia 20-49 tahun (ibu-

ibu) yang melahirkan normal atau melahirkan sesar maksimal 3 tahun terakhir yaitu

tahun 2018, telah atau sedang dalam masa nifas, pernah atau telah menggunakan

ramuan bumbu ruja dan bersedia mengisi informed consent.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

4

2. Kriteria eksklusi: Perempuan yang tidak berdomisili di Desa Kailolo, tidak bisa

membaca dan menulis, tidak pernah menggunakan ramuan bumbu ruja, perempuan

usia 20 tahun namun belum melahirkan dan melahirkan lebih dari 3 tahun terakhir.

Jumlah penduduk perempuan di Desa Kailolo, Kabupaten Maluku Tengah

pada tahun 2019 sebanyak 2,095 orang. Jumlah sampel penelitian ditentukan dengan

rumus Slovin seperti berikut (Sani, 2018):

n = N / (1+N.d2)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi (2,095)

d = Taraf kepercayaan 90%

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:

n = 2,095/1+2,095 (0,12)

n = 2,095/21,95

n = 95,44 dibulatkan menjadi 96 orang

Dari perhitungan diatas didapatkan jumlah responden adalah 96 orang.

Responden yang digunakan ditetapkan sebanyak 100 orang, mengingat jumlah

populasi cukup besar dan rentang usia juga cukup panjang.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang telah dimodifikasi dari penelitian

Elfrieda Ignatine Yaninavita Mursita Putri (2009) tentang Studi Pemahaman dan

Gambaran Penggunaan Jamu Instan Kunyit Asam pada Masyarakat Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta, beberapa pertanyaan dan pernyataan dimodifikasi oleh peneliti.

Bagian yang dimodifikasi pada kuesioner yaitu pada bagian 1, 2, dan 3. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan

dan peryataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Pujihastuti, 2010). Kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian.

Bagian pertama dari kuesioner berisi pertanyaan untuk mendapatkan

informasi tentang karakteristik responden meliputi karakteristik usia, pekerjaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

5

pendidikan dan jumlah anak. Pada bagian ini responden dapat memilih jawaban yang

tersedia dan juga mengisi jawaban sendiri karena tidak disediakan pilihan jawaban.

Bagian kedua dari kuesioner terdiri dari 18 pernyataan untuk mengetahui

pemahaman responden, di mana responden diminta memilih sangat setuju (SS), setuju

(S), tidak setuju (TS), atau sangat tidak setuju (STS) untuk setiap pernyataan. Pada

bagian ini terdapat pernyataan bersifat favorable dan unfavorable.

Bagian ketiga dari kuesioner berisi pertanyaan semi-terbuka untuk

mengetahui gambaran penggunaan ramuan bumbu ruja. Responden dapat memilih

jawaban yang tersedia, namun juga dapat memberikan jawaban lain.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Kailolo, Kabupaten Maluku Tengah.

Penelitian ini membutuhkan rentang waktu selama 1 bulan.

Tata Cara Penelitian

1. Studi pustaka

Penelitian ini dimulai dengan studi pustaka, yaitu membaca literatur-literatur

yang ada mengenai obat tradisional, masa nifas, pembuatan kuesioner dan tentang

metodologi penelitian. Hal ini dilakukan agar dalam melaksanakan penelitian,

terjadinya kesalahan dapat diminimalkan atau bahkan ditiadakan.

2. Tahap persiapan

a. Permohonan izin Ethical Clearance. Diajukan kepada Komisi Etik

Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Penelitian ini sudah mendapatkan ijin etik dari Komisi Etik UGM dengan nomor

KE/FK/0428/EC/2021 (Lampiran 5).

b. Pembuatan surat izin penelitian. Perijinan dimulai dari Kantor Kesbangpol

di Kabupaten Maluku Tengah. Izin yang diperoleh dilanjutkan ke Kantor Camat Pulau

Haruku, selanjutnya izin ke Pemerintah Desa Kailolo yaitu kepala Desa Kailolo dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

6

Kepala Dusun dalam lokasi penelitian. Penelitian ini sudah mendapatkan ijin dari

lokasi penelitian pada tanggal 18 Mei 2021 (Lampiran 2, 3, dan 4).

3. Tahap pembuatan kuesioner

Daftar pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner dibuat berdasarkan tema

penelitian. Kuesioner yang digunakan dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama dari

kuesioner berisi pertanyaan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik

responden meliputi karakteristik usia, pekerjaan, pendidikan dan jumlah anak. Pada

bagian ini responden dapat memilih jawaban yang tersedia dan juga mengisi jawaban

sendiri karena tidak disediakan pilihan jawaban. Bagian kedua dari kuesioner terdiri

dari 18 pernyataan untuk mengetahui pemahaman responden, di mana responden

diminta memilih sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), atau sangat tidak

setuju (STS) untuk setiap pernyataan. Pada bagian ini terdapat pernyataan bersifat

favorable dan unfavorable. Bagian ketiga dari kuesioner berisi pertanyaan semi-

terbuka untuk mengetahui gambaran penggunaan ramuan bumbu ruja. Responden

dapat memilih jawaban yang tersedia, namun juga dapat memberikan jawaban lain.

4. Tahap pengujian kuesioner

a. Uji validitas. Bertujuan untuk memastikan bahwa isi kuesioner telah

mencakup ruang lingkup yang akan diukur. Uji validitas yang dilakukan adalah

validitas konten secara professional judgment kepada 3 validator yaitu 1 Dosen dan 2

Apoteker. Pengolahan data uji validitas dilakukan dengan cara diskusi dan melakukan

verifikasi antara peneliti dengan validator sehingga diperoleh suatu kesepakatan atau

professional agreement terhadap butir-butir pernyataan dan pertanyaan dalam

kuesioner yang dinilai belum layak/valid (Heryanto et al., 2019).

b. Uji pemahaman bahasa. Bertujuan untuk memastikan bahwa bahasa yang

akan digunakan dapat dipahami oleh responden pada saat mengisi kuesioner. Uji

pemahaman bahasa dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 5 orang

responden yang berbeda dari responden penelitian (Heryanto et al., 2019). Selama

pengujian kuesioner ditunggu oleh peneliti untuk mengetahui secara langsung

kekurangan dan bagian yang kurang jelas dari kuesioner tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

7

c. Uji reliabilitas. Dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana kuesioner yang

digunakan dapat dipercaya dan diandalkan sebagai instrumen untuk pengambilan data

(Sani, 2018). Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 orang yang berbeda dengan

responden uji. Responden diambil dari desa Hitapory yang merupakan desa terdekat

dengan lokasi penelitian dan memiliki karakteristik yang mirip dengan subjek di lokasi

penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan perhitungan koefisien

Cronbach Alpha, Kriteria reliabilitas yang baik jika nilai Alpha diatas 0,60 (α > 0,60)

(Alfian dan Putra, 2017). Pemberian skor pada uji reliabilitas berdasarkan skala Likert

sesuai tabel berikut ini (Masturoh dan Anggita, 2018):

Tabel I. Skor Berdasarkan Sifat Pernyataan

Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

5. Tahap penyebaran kuesioner

Kuesioner ditujukan kepada responden di lokasi penelitian yang telah

ditentukan. Kuesioner yang disebarkan adalah kuesioner yang lolos hasil uji validitas,

uji pemahaman bahasa dan uji reliabilitas. Kuesioner diisi sendiri oleh responden

dengan didampingi oleh peneliti untuk menghindari kesalahan saat pengisian,

sekaligus peneliti memeriksa kelengkapan data dan kelengkapan jawaban kuesioner.

Setelah itu disediakan waktu untuk kegiatan tanya-jawab dengan responden tentang

ramuan bumbu ruja. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk timbal-balik kepada

responden atas kesediaannya telah mengisi kuesioner.

6. Tahap pengambilan data

Pengumpulan data dimulai dengan memberikan penjelasan singkat kepada

responden tentang tujuan penelitian dan dilanjutkan dengan penandatanganan informed

consent bagi responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Kemudian

dilanjutkan dengan pengisian kuesioner oleh responden melalui form kuesioner yang

telah tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

8

Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif menggunakan teknik

perhitungan persentase kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram pie.

Perhitungan persentase dilakukan pada kuesioner bagian pertama, kedua dan ketiga

sesuai dengan rumus berikut:

P % = A

N × 100%

Keterangan:

P = Persentase jawaban

A = Jumlah jawaban yang sejenis

N = Jumlah responden total (Ayuningtyas et al., 2015).

Bagian pertama kuesioner dilakukan pengelompokkan karakteristik usia,

pekerjaan, pendidikan dan jumlah anak responden (dibuat diagram pie). Pada

karakteristik usia dilakukan penentuan dengan jumlah kelas dan interval kelas untuk

memudahkan pengelompokkan rentang usia responden. Jumlah kelas ditentukan

dengan rumus Sturgess: k = 1 + 3,3 log n

Keterangan:

k = jumlah kelas

n = jumlah data.

Interval kelas ditentukan dengan rumus: c = R/k

Keterangan:

c = interval kelas

R = range (nilai data maksimum - nilai data minimum)

k = jumlah kelas (Wirawan, 2016).

Bagian kedua kuesioner dihitung dengan cara mengelompokkan pernyataan

yang sama parameternya (dibuat tabel) kemudian dihitung jawaban sejenis yang

diberikan oleh responden (SS+S dan TS+STS) menggunakan perhitungan persentase

sesuai rumus diatas sehingga akan didapatkan kecenderungan jawaban responden yang

diberikan oleh responden. Bagian ketiga kuesioner dihitung dengan cara membahas

setiap poin pada pertanyaan maupun jawaban lain yang diberikan oleh responden

(dibuat diagram pie) lalu dihitung menggunakan perhitungan persentase sesuai rumus

diatas kemudian mengelompokkan jawaban sejenis antar responden satu dengan

responden lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Kuesioner

Pengujian kuesioner yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji

validitas, uji pemahaman bahasa dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas konten

secara professional judgment kepada 3 validator yaitu 1 Dosen dan 2 Apoteker.

Pengolahan data uji validitas dilakukan dengan cara diskusi dan melakukan verifikasi

antara peneliti dengan validator sehingga diperoleh suatu kesepakatan atau

professional agreement terhadap butir-butir pernyataan dan pertanyaan dalam

kuesioner yang dinilai belum layak/valid (Heryanto et al., 2019).

Terdapat 2 kali putaran pada uji validitas yang dilakukan dan perbaikan-

perbaikan yang mengarah pada penataan bahasa yang digunakan belum tepat. Pada

bagian pertama kuesioner penambahan data diri responden berupa nama inisial yang

disarankan dari validator, pada bagian kedua kuesioner terdapat 1 pernyataan yang

dihapus pada dimensi bagian/organ tanaman yang dipakai sehinnga jumlah pernyataan

yang awalnya 19 butir menjadi 18 butir pernyataan yang valid, dan bagian ketiga

kuesioner dilakukan perbaikkan pilihan jawaban (multiple choice) dibuat dalam jumlah

yang sama yaitu pilihan jawaban A, B, C, D dan E sehingga jumlah akhir butir

pertanyaan pada kuesioner bagian ketiga sebanyak 8 butir yang valid. Setelah

mendapatkan kesepakatan atau professional agreement pada akhirnya didapatkan item

yang layak secara konten untuk digunakan selanjutnya dalam uji pemahaman bahasa

dapat dilihat pada (Lampiran 5).

2. Uji Pemahaman Bahasa

Uji pemahaman bahasa dilakukan dalam penelitian ini dengan memberikan

kuesioner kepada 5 orang responden yang berbeda dari responden penelitian (Heryanto

et al., 2019). Selama pengujian kuesioner ditunggu oleh peneliti untuk mengetahui

secara langsung kekurangan dan bagian yang kurang jelas dari kuesioner tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

10

Secara keseluruhan bahasa yang digunakan dalam kuesioner sudah bisa dipahami oleh

kelima responden. Pada pernyataan nomor 1 skala likert responden merevisi kata “zat

aktif” menjadi “zat yang aktif” namun setelah dijelaskan peneliti penggunaan kata yang

tidak efektif jika menggunakan kata yang disarankan maka disetujui untuk

menggunakan kata zat aktif seperti awal. Pernyataan Beberapa poin pada bagian ketiga

kuesioner pertanyaan nomor 1 poin A dan D belum dipahami oleh responden sehingga

dilakukan perbaikan dapat dilihat pada (Lampiran 6).

3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 orang yang berbeda

dengan responden uji. Responden diambil dari desa Hitapory yang merupakan desa

terdekat dengan lokasi penelitian dan memiliki karakteristik yang mirip dengan subjek

di lokasi penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan perhitungan

koefisien Cronbach Alpha. Kriteria reliabilitas yang baik jika nilai Alpha diatas 0,60

(α > 0,60) (Alfian dan Putra, 2017). Dari hasil perhitungan diperoleh α = 0,653

(Lampiran 7), sehingga dapat dikatakan bahwa kuesioner telah memenuhi kriteria

reliabilitas.

Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi usia, pendidikan, pekerjaan dan jumlah anak.

1. Usia

Dalam penelitian ini dilakukan pengelompokkan usia responden dengan

menentukan jumlah kelas dan interval kelas. Jumlah kelas ditentukan menggunakan

rumus Sturgess: k = 1 + 3,3 log n, nilai k merupakan jumlah kelas dan nilai n

merupakan jumlah data. Interval kelas dihitung menggunakan rumus: c = R / k, nilai R

merupakan range (nilai data maksimum - nilai data minimum).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

11

Gambar 1. Karakteristik Usia Responden

Usia mempengaruhi swamedikasi yang dilakukan seseorang dalam

pengambilan keputusan terhadap pemilihan obat (Ani dan Kusumawati, 2018). Jumlah

usia responden dalam penelitian ini paling banyak pada usia 21-28 tahun sebesar 65%.

Pada usia ini disebut masa reproduksi dimana masa ini ibu telah siap terkait hal fisik

dan mental dalam melakukan perawatan diri selama masa nifas. Hal ini sesuai dengan

penelitian Safitri et al (2016) terhadap 47 ibu menunjukkan bahwa umur sebagian

responden yang sudah siap fisik dan mental dalam melakukan perawatan diri selama

masa postpartum dengan rentang umur 20-35 tahun sebanyak 87,2%.

2. Pekerjaan

Pekerjaan responden dalam penelitian ini paling banyak yaitu ibu rumah

tangga sebesar 82%. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga membuat ibu lebih sering

mengabiskan waktu di rumah sehingga bisa fokus pada perawatan saat masa nifas dan

ibu rumah tangga memiliki banyak waktu untuk berkumpul dengan ibu rumah tangga

lainnya di lingkungan sekitar juga dapat menambah informasi tentang perawatan saat

masa nifas. Pekerjaan berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang terkait banyaknya

informasi yang didapatkan dari lingkungan bekerja atau dari sesama individu yang

bekerja (Yuliasri dan Nur’aeni, 2019).

Usia 21-2865%

Usia 29-3630%

Usia 37-445%

Usia 45-490%

n = 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

12

Gambar 2. Karakteristik Pekerjaan Responden

3. Pendidikan

Pendidikan responden dalam penelitian paling banyak yaitu tamat

SMA/SMK/MA sebesar 67%. Semakin tinggi pendidikan maka semakin mudah

seseorang untuk menerima informasi. Sebaliknya seseorang yang tingkat

pendidikannya kurang maka akan menghambat perkembangan sikap seseorang

terhadap nilai baru (Yuliasri dan Nur’aeni, 2019). Sama halnya dengan pengetahuan

ibu nifas, ibu dengan pendidikan menengah diharapkan sudah memiliki pengetahuan

yang banyak tentang perawatan diri selama masa nifas karena semakin tinggi

pendidikan ibu, akan banyak informasi yang didapat maka kepeduliannya terhadap

perawatan diri semakin baik (Safitri et al, 2016).

Gambar 3. Karakteristik Pendidikan Responden

PNS5%

Wiraswasta5%

Petani1%

Ibu rumah tangga82%

Mahasiswa1%

Guru4%

Bidan2%

SD/MI4%

SMP/MTs5%

SMA/SMK/MA67%

D3 s/d D36%

S1 s/d S318%

n = 100

n = 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

13

4. Jumlah Anak

Jumlah anak berpengaruh pada pengalaman seseorang menggunakan ramuan

tradisional untuk pengobatan saat masa nifas. Jumlah anak responden dalam penelitian

ini paling banyak yaitu 2 anak sebesar 41%. Berdasarkan data yang didapatkan

diketahui pengalaman ibu dalam menggunakan ramuan tradisional saat masa nifas

sudah lebih dari satu kali artinya ibu sudah merasakan manfaat ramuan tradisional yang

digunakan untuk pengobatan masa nifas saat pertama kalinya. Pengalaman merupakan

sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran, apabila seseorang telah melahirkan

anak yang kedua kali dan seterusnya umumnya dapat melakukan perawatan saat masa

nifas dengan baik dikarenakan telah memperoleh pengalaman dan informasi pada

kelahiran anak sebelumnya (Octavia dan Saragih, 2020).

Gambar 4. Karakteristik Jumlah Anak Responden

Pemahaman Responden Tentang Ramuan Bumbu Ruja

Pemahaman responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi pemahaman

responden tentang khasiat/manfaat ramuan bumbu ruja sebagai analgesik pada masa

nifas, nama tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja, kandungan tanaman,

bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan bumbu ruja, jumlah tanaman yang

digunakan dalam ramuan bumbu ruja, cara pengolahan ramuan bumbu ruja, cara

penggunaan ramuan bumbu ruja dan waktu mengkonsumsi ramuan bumbu ruja pada

masa nifas.

1 Anak18%

2 Anak41%

3 Anak11%

4 Anak18%

5 Anak6%

6 Anak2%

7 Anak3%

8 Anak1%

n = 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

14

1. Manfaat ramuan bumbu ruja sebagai analgesik pada masa nifas

Pemahaman responden terhadap manfaat ramuan bumbu ruja sebagai

analgesik pada masa nifas meliputi ramuan bumbu ruja mengurangi rasa sakit pada

perut setelah melahirkan, mengurangi rasa sakit pada bekas jahitan setelah melahirkan,

dan mengurangi rasa sakit operasi sesar setelah melahirkan.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 82,3% responden yang paham tentang

manfaat ramuan bumbu ruja sebagai analgesik pada masa nifas. Nilai ini diperoleh dari

rata-rata persentase responden yang paham terhadap pernyataan-pernyataan tentang

manfaat ramuan bumbu ruja sebagai analgesik pada masa nifas. Untuk mengetahui

pemahaman responden tentang manfaat ramuan bumbu ruja digunakan tiga pernyataan

yaitu “Saya mengetahui bahwa ramuan bumbu ruja dapat mengurangi rasa sakit pada

perut setelah melahirkan” dengan hasil 100% responden yang paham terkait pernyataan

tersebut, pernyataan “Saya mengetahui bahwa ramuan bumbu ruja dapat mengurangi

rasa sakit pada bekas jahitan setelah melahirkan” dengan hasil 77% responden yang

paham terkait pernyataan tersebut, dan pernyataan “Saya tidak mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja dapat mengurangi rasa sakit operasi sesar setelah melahirkan”

dengan hasil 70% responden yang paham terkait pernyataan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

15

Tabel II. Pemahaman Responden tentang Manfaat Ramuan Bumbu Ruja

Sebagai Analgesik Pada Masa Nifas

No.

Pernyataan

Skor Pemahaman

Responden

Kecenderungan

Jawaban

Responden SS + S TS + STS

1. Saya mengetahui bahwa ramuan

bumbu ruja dapat mengurangi

rasa sakit pada perut setelah

melahirkan

100%

0%

SETUJU

2. Saya mengetahui bahwa ramuan

bumbu ruja dapat mengurangi

rasa sakit pada bekas jahitan

setelah melahirkan

77%

23%

SETUJU

3. Saya tidak mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja dapat

mengurangi rasa sakit operasi

sesar setelah melahirkan

30%

70%

TIDAK

SETUJU

a. Ramuan bumbu ruja mengurangi rasa sakit pada perut setelah melahirkan

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Saya mengetahui bahwa ramuan

bumbu ruja dapat mengurangi rasa sakit pada perut setelah melahirkan”. Hasil

yang diperoleh adalah 58% (58 responden) menyatakan sangat setuju, 42% (42

responden) menyatakan setuju, dan 0% (0 responden) menyatakan tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung setuju

terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 100%. Berdasarkan hasil

penelitian masyarakat di Desa Kailolo banyak yang mengetahui bahwa ramuan bumbu

ruja dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada perut setelah melahirkan,

ramuan bumbu ruja merupakan ramuan tradisional yang secara turun-temurun

digunakan dan terasa manfaatnya oleh masyarakat setempat saat masa nifas.

Hal ini sesuai dengan penelitian Nurkila dan Rosida (2013) tentang manfaat

herbal kuah rujak yang dirasakan ibu nifas salah satunya yaitu tidak ada nyeri perut.

Pada masa nifas akan terjadi perubahan fisiologis, salah satunya uterus akan

berinvolusi sehingga, ibu nifas sering mengeluh nyeri pada perut (Laili, 2019). Jahe

dan kunyit merupakan tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja. Minyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

16

atsiri seperti 1,8- cineol, eugenol, zingerone, gingerdiols (Bakri et al., 2017) yang

merupakan senyawa aktif dari jahe dan kurkumin dalam kunyit memiliki aktivitas

sebagai analgesik (Riantini et al., 2019).

b. Ramuan bumbu ruja mengurangi rasa sakit pada bekas jahitan setelah melahirkan

Pada kesioner tercantum penyataan “Saya mengetahui bahwa ramuan

bumbu ruja dapat mengurangi rasa sakit pada bekas jahitan setelah

melahirkan”. Hasil yang diperoleh adalah 37% (37 responden) menyatakan sangat

setuju, 40% (40 responden) menyatakan setuju, 22% (22 responden) menyatakan tidak

setuju, dan 1% (1 responden) menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian

diketahui bahwa responden cenderung setuju terhadap pernyataan tersebut, dengan

persentase sebesar 77%. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden di Desa

Kailolo mengetahui bahwa ramuan bumbu ruja dapat digunakan untuk mengurangi

rasa sakit pada bekas jahitan setelah melahirkan, masyarakat di Desa Kailolo cukup

banyak menggunakan pengobatan tradisional, salah satunya menggunakan ramuan

bumbu ruja sebagai pilihan dalam penyembuhan saat masa nifas, termasuk pada

penyembuhan luka.

Perawatan luka perineum dengan cara tradisional masih banyak dilakukan

oleh masyarakat, salah satunya menggunakan ramuan tradisional (Yuliaswati dan

Kamidah, 2018). Daun sirih merupakan salah satu tanaman dari ramuan bumbu ruja.

Beberapa kandungan daun sirih bisa dijadikan bahan untuk perawatan luka oleh ibu-

ibu setelah melahirkan seperti arekolin yang bermanfaat untuk merangsang saraf pusat

untuk meningkatkan gerakan perstaltik sehingga sirkulasi darah menjadi lancar pada

luka, oksigen jadi lebih banyak sehingga dapat mempengaruhi penyembuhan luka lebih

cepat. Selain itu daun sirih mengandung eugenol yang bersifat analgesik sehingga

dapat meredakan rasa nyeri pada luka, kavicol dan minyak atsiri yang bersifat sebagai

antijamur dan antibakteri (Damarini et al., 2013; Yuliaswati dan Kamidah, 2018).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

17

c. Ramuan bumbu ruja mengurangi rasa sakit operasi sesar setelah melahirkan

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Saya tidak mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja dapat mengurangi rasa sakit operasi sesar setelah

melahirkan”. Hasil yang diperoleh adalah 4% (4 responden) menyatakan sangat

setuju, 26% (26 responden) menyatakan setuju, 52% (52 responden) menyatakan tidak

setuju, dan 18% (18 responden) menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian

diketahui bahwa responden cenderung tidak setuju terhadap pernyataan tersebut,

dengan persentase sebesar 70%. Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden

artinya responden mengetahui bahwa ramuan bumbu ruja dapat digunakan untuk

mengurangi rasa sakit pada operasi sesar setelah melahirkan, selain menggunakan obat-

obatan dari dokter di rumah sakit, masyarakat di Desa Kailolo yang melahirkan secara

operasi sesar juga tetap menggunakan pengobatan tradisional saat masa nifas, salah

satunya menggunakan ramuan bumbu ruja sebagai pilihan dalam penyembuhan saat

masa nifas, termasuk pada penyembuhan luka.

Penatalaksanaan penyembuhan luka seksio sesar dapat diberi terapi

komplementer atau terapi tradisional (Nuraini, 2017). Serai merupakan salah satu

tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja. Minyak atsiri yang bersifat pedas

dan hangat merupakan senyawa aktif dari serai yang memiliki aktivitas sebagai

analgesik dan melancarkan sirkulasi darah. Dari sifat pedas dan hangat sehingga

minyak atsiri dapat melancarkan aliran darah yang akan meningkatkan suplai oksigen

ke jaringan, sehingga mengurangi rasa nyeri (Oliviani dan Sari, 2020). Selain itu serai

memiliki senyawa aktif alkaloid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri yang

cukup besar, alkaloid dapat menekan pertumbuhan bakteri dan mencegah infeksi pada

luka sehingga mempercepat penyembuhan luka (Erlyn, 2016).

2. Nama tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

Nama tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja di Desa Kailolo

meliputi jahe, kunyit, daun sirih, daun salam, serai, asam jawa, lada dan gula

merah/aren. Tanaman-tanaman ini merupakan bahan dapur yang mudah diperoleh,

dapat memberikan manfaat pada tubuh dan harga yang terjangkau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

18

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 93,3% responden yang paham tentang

nama tanaman-tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja. Nilai ini diperoleh

dari rata-rata persentase responden yang paham terhadap pernyataan-pernyataan

tentang nama tanaman-tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja. Untuk

mengetahui pemahaman responden tentang nama tanaman yang digunakan dalam

ramuan bumbu ruja digunakan enam pernyataan yaitu “Selama ini saya mengetahui

bahwa jahe dan kunyit digunakan dalam ramuan bumbu ruja” dengan hasil 98%

responden yang paham terkait pernyataan tersebut, pernyataan “Selama ini saya

mengetahui bahwa daun sirih dan daun salam digunakan dalam ramuan bumbu ruja”

dengan hasil 86% responden yang paham terkait pernyataan tersebut, pernyataan

“Selama ini saya mengetahui serai juga digunakan dalam ramuan bumbu ruja” dengan

hasil 94% responden yang paham terkait pernyataan tersebut, pernyataan “Selama ini

saya mengetahui asam jawa digunakan dalam ramuan bumbu ruja” dengan hasil 97%

responden yang paham terkait pernyataan tersebut, pernyataan “Selama ini saya

mengetahui lada juga digunakan dalam ramuan bumbu ruja” dengan hasil 85%

responden yang paham terkait pernyataan tersebut, dan pernyataan “Selama ini saya

mengetahui bahwa gula merah/aren juga ditambahkan dalam ramuan bumbu ruja”

dengan hasil 100% responden yang paham terkait pernyataan tersebut. Hasil penelitian

dapat dilihat pada tabel IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

19

Tabel III. Nama tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

No.

Pernyataan

Skor Pemahaman

Responden

Kecenderungan

Jawaban

Responden SS + S TS + STS

1. Selama ini saya mengetahui

bahwa jahe dan kunyit digunakan

dalam ramuan bumbu ruja

98%

2%

SETUJU

2. Selama ini saya mengetahui

bahwa daun sirih dan daun salam

digunakan dalam ramuan bumbu

ruja

86%

14%

SETUJU

3. Selama ini saya mengetahui serai

juga digunakan dalam ramuan

bumbu ruja

94%

6%

SETUJU

4. Selama ini saya mengetahui asam

jawa digunakan dalam ramuan

bumbu ruja

97%

3%

SETUJU

5. Selama ini saya mengetahui lada

juga digunakan dalam ramuan

bumbu ruja

85%

15%

SETUJU

6. Selama ini saya mengetahui

bahwa gula merah/aren juga

ditambahkan dalam ramuan

bumbu ruja

100%

0%

SETUJU

a. Jahe dan kunyit sebagai tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

jahe dan kunyit digunakan dalam ramuan bumbu ruja”. Hasil yang diperoleh

adalah 56% (56 responden) menyatakan sangat setuju, 42% (42 responden)

menyatakan setuju, 2% (2 responden) menyatakan tidak setuju, dan 0% (0 responden)

menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden

cenderung terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 98%.

Menurut Ristoja (2015) tanaman obat yang paling sering digunakan dalam

ramuan adalah kunyit (Curcuma domestica Val.) sebanyak 462 ramuan dan jahe

(Zingiber officinale Rosc.) sebanyak 242 ramuan. Tanaman dari famili Zingiberaceae

ini banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masak, bahan rempah, obat dan sebagainya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

20

yang memiliki ciri khas mengandung minyak menguap dan berbau aromatik

(Washikah, 2016). Selain itu tanaman dari famili ini banyak digunakan dalam ramuan

karena mudah didapatkan dan memiliki senyawa aktif yang berefek farmakologis

terhadap kesehatan (Putri dan Raden, 2019).

b. Daun sirih dan daun salam sebagai tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu

ruja

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

daun sirih dan daun salam digunakan dalam ramuan bumbu ruja”. Hasil yang

diperoleh adalah 46% (46 responden) menyatakan sangat setuju, 40% (40 responden)

menyatakan setuju, 13% (13 responden) menyatakan tidak setuju, dan 1% (1

responden) menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa

responden cenderung setuju terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

86%.

Menurut Ristoja (2015) sirih (Piper betle L.) paling sering digunakan dalam

ramuan sebanyak 300 ramuan. Bagian daun dari tanaman sirih paling sering digunakan

untuk pengobatan karena mempunyai senyawa aktif yang memiliki efek farmakologi

(Silalahi, 2019). Beberapa ramuan juga ada yang menggunakan daun salam (Syzygium

polyanthum). Tanaman ini selain dikenal sebagai bumbu masakan dengan aroma khas

juga berperan dalam aktivitas farmakologi dalam mengatasi penyakit (Rizki dan

Hariandja, 2015). Flavonoid yang merupakan senyawa aktif dari daun salam berperan

sebagai analgesik yang mekanisme kerjanya menghambat kerja enzim siklooksigenase

(Khotimah dan Muhtadi, 2016).

c. Serai sebagai tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

serai juga digunakan dalam ramuan bumbu ruja”. Hasil yang diperoleh adalah

42% (42 responden) menyatakan sangat setuju, 52% (52 responden) menyatakan

setuju, 5% (5 responden) menyatakan tidak setuju, dan 1% (1 responden) menyatakan

sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung setuju

terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 94%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

21

Tanaman serai (Cymbopogon ciatus) memiliki aroma khas yang mempunyai

manfaat yang cukup beragam sebagai obat karena serai memiliki kandungan metabolit

dan efek farmakologi (Oliviani dan Sari, 2020).

d. Asam jawa sebagai tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

asam jawa digunakan dalam ramuan bumbu ruja”. Hasil yang diperoleh adalah

54% (54 responden) menyatakan sangat setuju, 43% (43 responden) menyatakan

setuju, 3% (3 responden) menyatakan tidak setuju, dan 0% (0 responden) menyatakan

sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung setuju

terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 97%.

Secara tradisional, asam jawa (Tamarindus indica) digunakan bersama

dengan kunyit untuk menghilangkan nyeri pada wanita haid. Antosianin merupakan

kandungan aktif dari asam jawa yang berperan sebagai antiinflamasi, antipiretika, dan

penenang (Kusteja et al., 2019). Asam jawa digunakan bersama dengan kunyit untuk

menjaga stabilitas kurkumin. Stabilitas kurkumin sangat dipengaruhi oleh pH

lingkungan. Dalam lingkungan berair kurkumin mudah terdegradasi dalam kondisi

basa (Da'i et al., 2010). Selain itu rasanya yang asam juga dapat menambah rasa segar

dalam minuman.

e. Lada sebagai tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

lada juga digunakan dalam ramuan bumbu ruja”. Hasil yang diperoleh adalah 44%

(44 responden) menyatakan sangat setuju, 41% (41 responden) menyatakan setuju,

15% (15 responden) menyatakan tidak setuju, dan 0% (0 responden) menyatakan

sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung setuju

terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 85%.

Lada (Piper nigrum) merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan

sebagai obat tradisional karena memiliki senyawa aktif yang memiliki aktivitas

farmakologi (Hartati dan Pagarra, 2018). Piperin merupakan senyawa aktif dari lada

yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antiinflamasi dan analgesik (Zuhrotun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

22

2018). Selain itu penambahan lada pada ramuan dapat memberikan nilai tambah pada

minuman tersebut (Nabilah et al., 2021).

f. Gula merah/aren sebagai bahan yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

gula merah/aren juga ditambahkan dalam ramuan bumbu ruja”. Hasil yang

diperoleh adalah 61% (61 responden) menyatakan sangat setuju, 39% (39 responden)

menyatakan setuju, 0% (0 responden) menyatakan tidak setuju, dan 0% (0 responden)

menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden

cenderung setuju terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 100%.

Gula merah/aren merupakan pemanis alami yang cukup aman bagi tubuh,

selain itu kandungan di dalamnya membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Gula

merah/aren mengandung selenium yang cukup tinggi, sehingga dapat bermanfaat untuk

melemaskan urat saraf. Selenium pada gula merah/aren mampu membantu

menghilangkan kram dan nyeri saat menstruasi (Heryani, 2016).

Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden, sebagian besar

responden mengetahui bahwa nama bahan tanaman yang digunakan dalam ramuan

bumbu ruja terdiri dari jahe, kunyit, daun sirih, daun salam, serai, asam jawa, lada, dan

gula merah/aren. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurkila dan Rosida (2013) tentang

bahan tanaman herbal kuah rujak di wilayah Kota Ternate yang terdiri dari serei, jahe,

lengkuas, kunyit, asam, gula aren, ketumbar, dan merica yang diolah menjadi herbal

dengan sebutan Kuah Rujak yang dapat digunakan pada ibu nifas. Dapat disimpulkan

bahwa ramuan bumbu ruja dan herbal kuah rujak memiliki bahan tanaman yang sama

namun penyebutan nama tanaman yang digunakan pada tiap daerah berbeda-beda.

3. Kandungan tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

Tanaman memiliki beberapa bahan aktif yang dapat menghasilkan respons

sehingga dapat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit. Dalam penelitian ini

ingin mengetahui pemahaman responden terkait adanya kandungan senyawa aktif yang

berkhasiat sebagai obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

23

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 98% responden yang paham tentang

adanya kandungan senyawa aktif dari tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu

ruja. Nilai ini diperoleh dari hasil persentase responden yang paham terhadap

pernyataan tentang adanya kandungan senyawa aktif dari tanaman yang digunakan

dalam ramuan bumbu ruja. Untuk mengetahui pemahaman responden tentang adanya

kandungan senyawa aktif dari tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

digunakan satu pernyataan yaitu “Saya mengetahui bahwa tanaman yang digunakan

untuk ramuan bumbu ruja mengandung zat aktif yang berkhasiat untuk pengobatan”

dengan hasil 98% responden yang paham terkait pernyataan tersebut. Hasil penelitian

dapat dilihat pada tabel V.

Tabel IV. Kandungan tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

No.

Pernyataan

Skor Pemahaman

Responden

Kecenderungan

Jawaban

Responden SS + S TS + STS

1. Saya mengetahui bahwa tanaman

yang digunakan untuk ramuan

bumbu ruja mengandung zat aktif

yang berkhasiat untuk

pengobatan

98%

2%

SETUJU

a. Khasiat zat aktif tanaman dalam ramuan bumbu ruja

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Saya mengetahui bahwa tanaman

yang digunakan untuk ramuan bumbu ruja mengandung zat aktif yang

berkhasiat untuk pengobatan”. Hasil yang diperoleh adalah 62% (62 responden)

menyatakan sangat setuju, 36% (36 responden) menyatakan setuju, 2% (2 responden)

menyatakan tidak setuju, dan 0% (0 responden) menyatakan sangat tidak setuju. Dari

hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung setuju terhadap pernyataan

tersebut, dengan persentase sebesar 98%.

Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden artinya responden

mengetahui bahwa tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja mengandung

senyawa aktif sehingga dapat menghasilkan efek analgesik. Misalnya dari tanaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

24

yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja yaitu jahe dan serai mengandung minyak

atsiri jenis fenol seperti 1,8- cineol, eugenol, zingerone, gingerdiols, kunyit

mengandung kurkumin, daun sirih mengandung eugenol, daun salam mengandung

flavonoid, lada mengandung piperin, dan asam jawa mengandung antosianin. Zat aktif

yang terkandung dapat berperan sebagai analgesik. Tanaman obat adalah tanaman yang

berkhasiat sebagai obat, misalnya dapat menghilangkan rasa sakit, meningkatkan daya

tahan tubuh dan membunuh bibit penyakit (Darsini, 2013). Untuk lebih jelas terkait

kandungan zat aktif setiap tanaman obat yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

dapat dilihat pada Tabel I.

4. Bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan bumbu ruja

Tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja menggunakan beberapa

bagian saja dari keseluruhan organ tanaman tersebut. Dalam penelitian ini ingin

mengetahui pemahaman responden terkait bagian/organ tanaman yang dipakai dalam

ramuan bumbu ruja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 85% responden yang paham

tentang bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan bumbu ruja. Nilai ini

diperoleh dari hasil persentase responden yang paham terhadap pernyataan tentang

bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan bumbu ruja. Untuk mengetahui

pemahaman responden tentang bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan

bumbu ruja digunakan satu pernyataan yaitu “Bagi saya ramuan bumbu ruja hanya

menggunakan beberapa bagian saja dari tanaman obat” dengan hasil 85% responden

yang paham terkait pernyataan tersebut. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel VI.

Tabel V. Bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan bumbu ruja

No.

Pernyataan

Skor Pemahaman

Responden

Kecenderungan

Jawaban

Responden SS + S TS + STS

1. Bagi saya ramuan bumbu ruja

hanya menggunakan beberapa

bagian saja dari tanaman obat

85%

15%

SETUJU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

25

a. Bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan bumbu ruja

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Bagi saya ramuan bumbu ruja

hanya menggunakan berberapa bagian saja dari tanaman obat”. Hasil yang

diperoleh adalah 33% (33 responden) menyatakan sangat setuju, 52% (52 responden)

menyatakan setuju, 11% (11 responden) menyatakan tidak setuju, dan 4% (4

responden) menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa

responden cenderung setuju terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar

85%. Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden artinya responden

mengetahui bahwa ramuan bumbu ruja hanya menggunakan beberapa bagian saja dari

keseluruhan bagian tanaman obat. Misalnya dari tanaman yang digunakan dalam

ramuan bumbu ruja yaitu jahe dan kunyit menggunakan bagian rimpang, tanaman yang

menggunakan bagian daun yaitu daun sirih dan daun salam, serai menggunakan bagian

batang, lada dan asam jawa menggunakan bagian buah.

Bagian tanaman untuk pengobatan dapat menggunakan seluruh atau salah satu

bagian pada tumbuhan tersebut yang mengandung zat aktif yang dapat dimanfaatkan

sebagai penyembuh penyakit juga berkhasiat bagi kesehatan (Yassir dan Asnah, 2018).

Umumnya bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional yaitu

buah, bunga, daun, batang, akar, umbi lapis dan rimpang (Darmawati, 2017).

5. Jumlah tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

Jumlah tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja dalam penelitian

ini terdiri dari 1 tanaman obat dan terdiri dari 8 tanaman obat. Dari hasil penelitian

diketahui bahwa 85% responden yang paham tentang jumlah tanaman yang digunakan

dalam ramuan bumbu ruja. Nilai ini diperoleh dari rata-rata persentase responden yang

paham terhadap pernyataan-pernyataan tentang jumlah tanaman yang digunakan dalam

ramuan bumbu ruja. Untuk mengetahui pemahaman responden tentang jumlah

tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja digunakan dua pernyataan yaitu

“Selama ini saya mengetahui bahwa ramuan bumbu ruja hanya terdiri dari 1 tanaman

obat saja” dengan hasil 81% responden yang paham terkait pernyataan tersebut, dan

pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa ramuan bumbu ruja terdiri dari 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

26

tanaman obat” dengan hasil 89% responden yang paham terkait pernyataan tersebut.

Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel VII.

Tabel VI. Jumlah tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

No.

Pernyataan

Skor Pemahaman

Responden

Kecenderungan

Jawaban

Responden SS + S TS + STS

1. Selama ini saya mengetahui

bahwa ramuan bumbu ruja hanya

terdiri dari 1 tanaman obat saja

19%

81%

TIDAK

SETUJU

2. Selama ini saya mengetahui

bahwa ramuan bumbu ruja terdiri

dari 8 tanaman obat

89%

11%

SETUJU

a. Ramuan bumbu ruja terdiri dari 1 tanaman obat

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja hanya terdiri dari 1 tanaman obat saja”. Hasil yang diperoleh

adalah 7% (7 responden) menyatakan sangat setuju, 12% (12 responden) menyatakan

setuju, 61% (61 responden) menyatakan tidak setuju, dan 20% (20 responden)

menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden

cenderung tidak setuju terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 81%.

b. Ramuan bumbu ruja terdiri dari 8 tanaman obat

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja terdiri dari 8 tanaman obat”. Hasil yang diperoleh adalah 40%

(40 responden) menyatakan sangat setuju, 49% (49 responden) menyatakan setuju,

11% (11 responden) menyatakan tidak setuju, dan 0% (0 responden) menyatakan

sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung setuju

terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 89%.

Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden artinya responden

mengetahui bahwa ramuan bumbu ruja terdiri dari 8 tanaman obat jahe, kunyit, daun

sirih, daun salam, serai, asam jawa, lada, dan gula merah/aren. Hal ini sesuai dengan

penelitian Muti’ah (2014) tentang penggunaan obat tradisional pada masa nifas di Desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

27

Kailolo Kabupaten Maluku Tengah yaitu terdapat 8 tanaman obat dalam ramuan

bumbu ruja yang dikonsumsi oleh ibu nifas. Pada umumnya dalam satu ramuan terdiri

atas beberapa tanaman obat yang saling mendukung untuk mencapai efektifitas

pengobatan (Ristoja, 2017). Ramuan tradisional dapat terdiri dari 2-5 bahan tanaman

dan lebih dari 5 jenis tumbuhan obat dalam ramuan (Ristoja, 2017).

6. Cara pengolahan ramuan bumbu ruja

Terdapat beberapa cara masyarakat mengolah tanaman untuk pengobatan,

namun masyarakat lebih sering menggunakan ramuan dengan cara direbus lalu

diminum ke pasien yang sakit (Darmawati, 2017). Cara pengolahan ramuan bumbu

ruja dalam penelitian ini dengan cara merebus tanaman obat menjadi satu dan secara

terpisah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 91% responden yang paham tentang

cara pengolahan ramuan bumbu ruja. Nilai ini diperoleh dari rata-rata persentase

responden yang paham terhadap pernyataan-pernyataan tentang cara pengolahan

ramuan bumbu ruja. Untuk mengetahui pemahaman responden tentang cara

pengolahan ramuan bumbu ruja digunakan dua pernyataan yaitu “Selama ini saya

mengetahui bahwa ramuan bumbu ruja diolah dengan cara merebus masing-masing

bahan tanaman obat secara terpisah” dengan hasil 86% responden yang paham terkait

pernyataan tersebut, dan pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa ramuan

bumbu ruja diolah dengan cara merebus semua bahan tanaman obat menjadi satu”

dengan hasil 96% responden yang paham terkait pernyataan tersebut. Hasil penelitian

dapat dilihat pada tabel VIII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

28

Tabel VII. Cara pengolahan ramuan bumbu ruja

No.

Pernyataan

Skor Pemahaman

Responden

Kecenderungan

Jawaban

Responden SS + S TS + STS

1. Selama ini saya mengetahui

bahwa ramuan bumbu ruja diolah

dengan cara merebus masing-

masing bahan tanaman obat

secara terpisah

14%

86%

TIDAK

SETUJU

2. Selama ini saya mengetahui

bahwa ramuan bumbu ruja diolah

dengan cara merebus semua

bahan tanaman obat menjadi satu

96%

4%

SETUJU

a. Cara pengolahan ramuan bumbu ruja dengan merebus secara terpisah

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja diolah dengan cara merebus masing-masing bahan tanaman

obat secara terpisah”. Hasil yang diperoleh adalah 1% (1 responden) menyatakan

sangat setuju, 13% (13 responden) menyatakan setuju, 63% (63 responden)

menyatakan tidak setuju, dan 23% (23 responden) menyatakan sangat tidak setuju. Dari

hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung tidak setuju terhadap pernyataan

tersebut, dengan persentase sebesar 86%.

b. Cara pengolahan ramuan bumbu ruja dengan merebus menjadi satu

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja diolah dengan cara merebus semua bahan tanaman obat

menjadi satu”. Hasil yang diperoleh adalah 49% (49 responden) menyatakan sangat

setuju, 47% (47 responden) menyatakan setuju, 4% (4 responden) menyatakan tidak

setuju, dan 0% (0 responden) menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian

diketahui bahwa responden cenderung setuju terhadap pernyataan tersebut, dengan

persentase sebesar 96%.

Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden artinya responden

mengetahui bahwa cara pengolahan ramuan bumbu ruja dengan cara merebus tanaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

29

obat. Hal ini sesuai dengan penelitian Muti’ah (2014) tentang penggunaan obat

tradisional pada masa nifas di Desa Kailolo Kabupaten Maluku Tengah yaitu ramuan

bumbu ruja diolah dengan cara merebus bahan tanaman menjadi satu dalam wadah.

Cara pengolahan herbal kuah rujak di wilayah Kota Ternate, dengan cara

mengumpulkan semua rempah herbal kemudian ditumbuk dan direbus (Nurkila dan

Rosida, 2013).

7. Cara penggunaan ramuan bumbu ruja

Penggunaan tanaman sebagai ramuan pengobatan memiliki beberapa cara

yaitu pemakaian dalam seperti diminum, dimakan dan pemakaian luar seperti

dikompreskan ditempelkan, dibasuhkan dan dibalutkan maupun kombinasi dari

keduanya (Ristoja, 2017). Cara penggunaan ramuan bumbu ruja dalam penelitian ini

dengan cara dikompres dan diminum. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 87,5%

responden yang paham tentang cara penggunaan ramuan bumbu ruja. Nilai ini

diperoleh dari rata-rata persentase responden yang paham terhadap pernyataan-

pernyataan tentang cara penggunaan ramuan bumbu ruja. Untuk mengetahui

pemahaman responden tentang cara penggunaan ramuan bumbu ruja digunakan dua

pernyataan yaitu “Menurut pemikiran saya ramuan bumbu ruja digunakan dengan cara

dikompreskan” dengan hasil 76% responden yang paham terkait pernyataan tersebut,

dan pernyataan “Menurut pemikiran saya ramuan bumbu ruja digunakan dengan cara

diminum” dengan hasil 99% responden yang paham terkait pernyataan tersebut. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel IX.

Tabel VIII. Cara penggunaan ramuan bumbu ruja

No.

Pernyataan

Skor Pemahaman

Responden

Kecenderungan

Jawaban

Responden SS + S TS + STS

1. Menurut pemikiran saya ramuan

bumbu ruja digunakan dengan

cara dikompreskan

24%

76%

TIDAK

SETUJU

2. Menurut pemikiran saya ramuan

bumbu ruja digunakan dengan

cara diminum

99%

1%

SETUJU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

30

a. Cara penggunaan dengan cara dikompreskan

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Menurut pemikiran saya ramuan

bumbu ruja digunakan dengan cara dikompreskan”. Hasil yang diperoleh adalah

5% (5 responden) menyatakan sangat setuju, 19% (19 responden) menyatakan setuju,

56% (56 responden) menyatakan tidak setuju, dan 20% (20 responden) menyatakan

sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung tidak

setuju terhadap pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 76%.

b. Cara penggunaan dengan cara diminum

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Menurut pemikiran saya ramuan

bumbu ruja digunakan dengan cara diminum”. Hasil yang diperoleh adalah 64%

(64 responden) menyatakan sangat setuju, 35% (35 responden) menyatakan setuju, 1%

(1 responden) menyatakan tidak setuju, dan 0% (0 responden) menyatakan sangat tidak

setuju. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung setuju terhadap

pernyataan tersebut, dengan persentase sebesar 99%.

Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden artinya responden

mengetahui bahwa cara penggunaan ramuan bumbu ruja dengan cara diminum. Hal ini

sesuai dengan penelitian Muti’ah (2014) tentang penggunaan obat tradisional pada

masa nifas di Desa Kailolo Kabupaten Maluku Tengah yaitu ramuan bumbu ruja yang

dikonsumsi dengan cara diminum oleh ibu-ibu saat masa nifas. Terkait cara

penggunaan dengan cara dikompreskan, terdapat ramuan tradisional yang digunakan

saat masa nifas oleh masyarakat di Desa Kailolo yang dikenal dengan istilah ramuan

ba’ukup. Cara penggunaan herbal kuah rujak di wilayah Kota Ternate oleh ibu nifas

dengan cara diminum (Nurkila dan Rosida, 2013).

8. Waktu mengkonsumsi ramuan bumbu ruja pada masa nifas

Beberapa ramuan digunakan berdasarkan gejala/penyakit yang dirasakan.

Waktu mengkonsumsi ramuan bumbu ruja dalam penelitian ini yaitu setelah

melahirkan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 100% responden yang paham

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

31

tentang waktu mengkonsumsi ramuan bumbu ruja. Nilai ini diperoleh dari hasil

persentase responden yang paham terhadap pernyataan tentang waktu mengkonsumsi

ramuan bumbu ruja. Untuk mengetahui pemahaman responden tentang waktu

mengkonsumsi ramuan bumbu ruja digunakan satu pernyataan yaitu “Bagi saya

ramuan bumbu ruja boleh dikonsumsi setelah melahirkan” dengan hasil 100%

responden yang paham terkait pernyataan tersebut. Hasil penelitian dapat dilihat pada

tabel X.

Tabel IX. Waktu mengkonsumsi ramuan bumbu ruja

No.

Pernyataan

Skor Pemahaman

Responden

Kecenderungan

Jawaban

Responden SS + S TS + STS

1. Bagi saya ramuan bumbu ruja

boleh dikonsumsi setelah

melahirkan

100%

0%

SETUJU

a. Ramuan bumbu ruja dikonsumsi setelah melahirkan

Pada kuesioner tercantum pernyataan “Bagi saya ramuan bumbu ruja boleh

dikonsumsi setelah melahirkan”. Hasil yang diperoleh adalah 66% (66 responden)

menyatakan sangat setuju, 34% (34 responden) menyatakan setuju, 0% (0 responden)

menyatakan tidak setuju, dan 0% (0 responden) menyatakan sangat tidak setuju. Dari

hasil penelitian diketahui bahwa responden cenderung setuju terhadap pernyataan

tersebut, dengan persentase sebesar 100%.

Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden artinya responden

mengetahui bahwa waktu mengkonsumsi ramuan bumbu ruja yaitu setelah melahirkan.

Hal ini sesuai dengan penelitian Muti’ah (2014) tentang penggunaan obat tradisional

pada masa nifas di Desa Kailolo Kabupaten Maluku Tengah salah satu ramuan yang

digunakan saat masa nifas atau setelah melahirkan adalah ramuan bumbu ruja. Herbal

kuah rujak di wilayah Kota Ternate dikonsumsi oleh ibu nifas setelah melahirkan

(Nurkila dan Rosida, 2013). Untuk mendukung pernyataan diatas, berdasarkan data

Ristoja (2017) penggunaan ramuan pra/pasca persalinan di Maluku tergolong banyak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

32

ramuan tersebut merupakan salah satu pendukung program prioritas Kementerian

Kesehatan dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Gambaran Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja

Penggunaan ramuan bumbu ruja yang diteliti meliputi tujuan mengkonsumsi

ramuan bumbu ruja, hasil setelah mengkonsumsi ramuan bumbu ruja, sumber

penggunaan ramuan bumbu ruja, bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan

bumbu ruja, jumlah tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja, cara

pengolahan ramuan bumbu ruja, cara penggunaan ramuan bumbu ruja dan lama

penggunaan ramuan bumbu ruja pada masa nifas. Perhitungan persentase dilakukan

terhadap sejumlah responden yang pernah mengkonsumsi ramuan bumbu ruja pada

masa nifas (100 orang).

1. Tujuan mengkonsumsi ramuan bumbu ruja

Rata-rata responden mengkonsumsi ramuan bumbu ruja bertujuan untuk

mengurangi rasa sakit yang dirasakan setelah melahirkan (48%), untuk mengurangi

rasa sakit pada perut setelah melahirkan (41%), untuk mengurangi rasa sakit pada bekas

jahitan setelah melahirkan (7%), untuk mengurangi rasa sakit operasi sesar setelah

melahirkan (4%). Besarnya persentase tujuan responden mengkonsumsi ramuan

bumbu ruja dapat dilihat pada gambar 6, di mana responden diperbolehkan memilih

lebih dari satu jawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

33

Gambar 5. Tujuan Konsumsi Ramuan Bumbu Ruja Oleh Responden

2. Hasil setelah mengkonsumsi ramuan bumbu ruja

Responden yang pernah mengkonsumsi ramuan bumbu ruja, sebagian besar

(64%) responden menyatakan bahwa rasa sakit pada perut yang dirasakan berkurang,

sebanyak (12%) responden menyatakan bahwa rasa sakit pada bekas jahitan yang

dirasakan berkurang, sebagian (6%) responden menyatakan bahwa rasa sakit operasi

sesar yang dirasakan berkurang, dan hanya sedikit (4%) responden menyatakan tidak

mengurangi rasa sakit yang dirasakan. Beberapa (14%) responden yang menyebutkan

hasil yang dirasakan setelah mengkonsumsi ramuan bumbu ruja seperti memperlancar

pengeluaran darah kotor, mengurangi bau darah yang keluar, mengeringkan luka-luka

dalam dan mengembalikan stamina. Besarnya persentase hasil yang dirasakan

responden setelah mengkonsumsi ramuan bumbu ruja dapat dilihat pada gambar 7, di

mana responden diperbolehkan memilih lebih dari satu jawaban.

48%

41%

7%

4%

Untuk mengurangi rasa sakityang dirasakan setelahmelahirkanUntuk mengurangi rasa sakitpada perut setelah melahirkan

Untuk mengurangi rasa sakitpada bekas jahitan setelahmelahirkanUntuk Mengurangi rasa sakitoperasi sesar setelahmelahirkan

jumlah jawaban responden = 183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

34

Gambar 6. Hasil yang Dirasakan Responden Setelah Mengkonsumsi Ramuan

Bumbu Ruja

3. Sumber penggunaan ramuan bumbu ruja

Sumber penggunaan ramuan bumbu ruja sebagai analgesik pada masa nifas

dapat berasal dari pengalaman pribadi, keluarga atau teman, biang desa, dan buku obat

tradisional. Sebagian besar responden mengetahui manfaat ramuan bumbu ruja sebagai

analgesik pada masa nifas dari keluarga atau teman (54%), maupun dari biang desa

(30%), dan dari pengalaman pribadi (14%), serta dari buku obat tradisional (2%).

Sumber penggunaan yang dominan berasal dari keluarga atau teman. Karena

kebiasaan mengkonsumsi ramuan bumbu ruja oleh masyarakat di Desa Kailolo telah

diwariskan secara turun-temurun dari orang-orang terdahulu dan sudah merasakan

manfaatnya (Muti’ah, 2014). Peran keluarga dan teman sangat penting dalam

memberikan informasi tentang penggunaan ramuan bumbu ruja pada masa nifas.

Adanya interaksi sosial dengan keluarga maupun dengan teman dapat memberikan

pengaruh dalam lingkungan terhadap perilaku seseorang (Yigibalom, 2013). Besarnya

persentase sumber penggunaan ramuan bumbu ruja sebagai analgesik pada masa nifas

dapat dilihat pada gambar 8, di mana responden diperbolehkan memilih lebih dari satu

jawaban.

64%12%

6%

4%

14%Rasa sakit pada perut yangdirasakan berkurang

Rasa sakit pada bekas jahitanyang dirasakan berkurang

Rasa sakit operasi sesar yangdirasakan berkurang

Tidak mengurangi rasa sakityang dirasakan

Lainnya

Jumlah jawaban responden = 155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

35

Gambar 7. Sumber Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja Sebagai Analgesik Pada

Masa Nifas

4. Bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan bumbu ruja

Bagian tanaman yang dipakai misalnya bagian akar, buah, daun dan rimpang.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar (38%) responden menyatakan

bagian daun, sebanyak (23%) responden menyatakan bagian akar, sebanyak (20%)

menyatakan bagian buah, dan sebanyak (19%) menyatakan bagian rimpang. Besarnya

persentase bagian/organ tanaman yang dipakai dalam ramuan bumbu ruja dapat dilihat

pada gambar 9, di mana responden diperbolehkan memilih lebih dari satu jawaban.

Gambar 8. Bagian/organ Tanaman yang Dipakai Dalam Ramuan Bumbu Ruja

14%

54%

30%

2% Dari pengalaman pribadi

Dari keluarga atau teman

Dari biang desa

Dari buku obat tradisional

23%

20%38%

19%Akar

Buah

Daun

Rimpang

Jumlah jawaban responden = 147

Jumlah jawaban responden = 244

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

36

5. Jumlah tanaman yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja

Penggunaan banyaknya tanaman obat yang digunakan dalam ramuan bumbu

ruja yang diteliti sebanyak 2 tanaman obat, 5 tanaman obat, 7 tanaman obat, dan 8

tanaman obat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar (85%) responden

menyatakan 8 tanaman obat yaitu jahe, kunyit, daun salam, daun sirih, asam jawa, serai,

lada dan gula merah/aren. Hal ini sesuai dengan penelitian Muti’ah (2014) tentang

penggunaan obat tradisional pada masa nifas di Desa Kailolo Kabupaten Maluku

Tengah yaitu terdapat 8 tanaman obat dalam ramuan bumbu ruja yang dikonsumsi oleh

ibu nifas. Sebanyak (8%) menyatakan 7 tanaman obat yaitu jahe, kunyit, daun salam,

daun sirih, asam jawa, serai dan lada, sebanyak (5%) menyatakan 2 tanaman obat yaitu

jahe dan kunyit, dan sebanyak (2%) responden menyatakan 5 tanaman obat yaitu jahe,

kunyit, daun salam, daun sirih, asam jawa, serai dan lada. Bersarnya persentase jumlah

tanaman obat yang digunakan dalam ramuan bumbu ruja dapat dilihat pada gambar 10,

di mana responden diperbolehkan memilih lebih dari satu jawaban.

Gambar 9. Jumlah Tanaman yang Digunakan Dalam Ramuan Bumbu Ruja

6. Cara pengolahan ramuan bumbu ruja

Seluruh responden menyatakan bahwa cara pengolahan ramuan bumbu ruja

dengan cara merebus semua bahan tanaman obat jadi satu (100%). Tidak ada (0%)

responden yang menyatakan bahwa cara pengolahan ramuan bumbu ruja dengan cara

5% 2%

8%

85%

2 tanaman obat yaitu jahe dankunyit

5 tanaman obat yaitu jahe, kunyit,daun salam, daun sirih, dan serai

7 tanaman obat yaitu jahe, kunyit,daun salam, daun sirih, asam jawa,serai dan lada

8 tanaman obat yaitu jahe, kunyit,daun salam, daun sirih, asam jawa,serai, lada dan gula merah/aren

Jumlah jawaban responden = 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

37

merebus tanaman obat secara terpisah, merebus tanaman obat yang sudah diparut,

merebus tanaman obat yang sudah dibakar.

7. Cara penggunaan ramuan bumbu ruja

Seluruh responden menyatakan bahwa cara penggunaan ramuan bumbu ruja

dengan cara diminum (100%). Tidak ada (0%) responden yang menyatakan bahwa cara

penggunaan ramuan bumbu ruja dengan cara dimakan, dikompreskan dan dibasuhkan.

8. Lama penggunaan ramuan bumbu ruja pada masa nifas

Sebagian besar (58%) responden menggunakan ramuan bumbu ruja pada

masa nifas selama 7 hari setelah melahirkan, sebanyak (30%) menyatakan 12 hari

setelah melahirkan, sebanyak (12%) menyatakan 1 hari setelah melahirkan dan tidak

ada (0%) responden menyatakan 40 hari setelah melahirkan. Besarnya persentase lama

penggunaan ramuan bumbu ruja pada masa nifas dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 10. Lama Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja Pada Masa Nifas

Hasil penelitian Nurkila dan Rosida (2013) ibu nifas memberikan jawaban

berbeda-beda mengenai kapan mengkonsumsi herbal kuah rujak pada masa nifas mulai

dari hari pertama masa nifas, 3 hari masa nifas, 5 hari masa nifas, 7 hari masa nifas

sampai pada hari ke 12 hari masa nifas. Hal ini juga sama dengan ramuan bumbu ruja

yang dikonsumsi oleh masyarakat di desa Kailolo. Wawancara yang dilakukan oleh

peneliti kepada biang desa Kailolo yaitu “Bumbu ruja itu minum seng lama biasa 3

12%

58%

30%

0% Satu hari setelahmelahirkan

Tujuh hari setelahmelahirkan

Dua belas hari setelahmelahirkan

Empat puluh hari setelahmelahirkan

Jumlah jawaban responden = 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

38

sampai 7 hari atau lebih juga bisa tergantung lai dari orang yang minum deng orang

yang buat, karena itu obat terakhir yang diminum sebelum-sebelumnya sudah ada

barobat lai ada ba’ukup, sehi baru bumbu ruja ini yang terakhir” (BSU, Biang Desa

Kailolo). Artinya lama penggunaan ramuan bumbu ruja tergantung dari ibu nifas yang

mengkonsumsi, bisa dikonsumsi tiga sampai tujuh hari atau lebih dan ramuan bumbu

ruja merupakan obat terakhir yang dikonsumsi pada masa nifas sebelumnya ibu nifas

menggunakan ba’ukup dan sehi untuk pengobatan. Pengobatan tradisional

menggunakan ba’ukup yaitu air yang direbus dicampur dengan minyak katu putih dan

benalu yang menjalar pada batang pohon kelapa, uap yang dihasilkan inilah yang

digunakan sebagai sumber pengobatan. Sedangkan pengobatan menggunakan sehi

yaitu racikan yang ditumbuk dari 4 jenis tanaman yaitu daun papaya, daun pacar kuku,

jahe, dan kunyit diperas lalu diminum airnya tanpa diberi air (Muti’ah, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

39

KESIMPULAN

1. Karakteristik responden di Desa Kailolo, Kabupaten Maluku Tengah adalah ibu

rumah tangga (82%), berusia 21-28 tahun (65%) dengan pendidikan tamat

SMA/SMK/MA (67%) dan jumlah anak responden sebanyak 2 anak (41%).

2. Masyarakat di Desa Kailolo tergolong paham tentang ramuan bumbu ruja sebagai

analgesik pada masa nifas sebesar 90,3% yang dilihat dari hasil rata-rata

pemahaman responden tentang manfaat ramuan bumbu ruja sebagai analgesik

pada masa nifas (82,3%), nama tanaman yang digunakan (93,3%), kandungan

tanaman (98%), bagian/organ tanaman yang dipakai (85%), jumlah tanaman yang

digunakan (85%), cara pengolahan (91%), cara penggunaan (87,5%), dan waktu

mengkonsumsi ramuan bumbu ruja pada masa nifas (100%).

3. Gambaran penggunaan ramuan bumbu ruja bertujuan untuk mengurangi rasa sakit

setelah melahirkan (48%), hasil penggunaan ramuan bumbu ruja yang mengurangi

rasa sakit (64%), sumber penggunaan ramuan bumbu ruja dari keluarga atau teman

(54%), penggunaan 8 tanaman dalam ramuan bumbu ruja (85%), penggunaan

bagian daun untuk ramuan (38%), pengolahan ramuan bumbu ruja dengan cara

direbus dan diminum (100%), dan lama penggunaan ramuan bumbu ruja selama

tujuh hari setelah melahirkan (58%).

SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan antara

karakteristik responden dengan gambaran penggunaan ramuam bumbu ruja pada

masa nifas.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis atau takaran

ramuan bumbu ruja yang dikonsumsi oleh ibu nifas.

3. Perlu adanya edukasi pada masyarakat tentang kandungan senyawa aktif yang

berkhasiat untuk pengobatan dari masing-masing tanaman yang digunakan dalam

ramuan bumbu ruja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

40

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, R., Putra, A.M.P., 2017. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Medication

Adherence Report Scale (Mars) Terhadap Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmiah

Ibnu Sina, 2(2), 176-183.

Ani, N., Kusumawati, L., 2018. Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat terhadap

Pemilihan Obat Antiinflamasi Sebagai Upaya Pengobatan Sendiri di Kelurahan

Kampung Satu Tarakan Tengah. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia

(MPPKI), 1(3), 125-129.

Ayuningtyas, P., Soegimin, W.W., Supardi, A.I., 2015. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Fisika dengan Model Inkuiri Terbimbing Untuk Melatihkan

Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Pada Materi Fluida Statis. Jurnal Penelitian

Pendidikan Sains, 4(2), 635-647.

Badan Pusat Statistik (BPS)., 2020. Kecamatan Pulau Haruku Dalam Angka. BPS

Kabupaten Maluku Tengah, Maluku Tengah.

Bahiyatun., 2009. Buku Ajar: Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta.

Bakri, T., Kristiningrum, N., Pispitasari, E., Fajrin, F.A., 2017. Penetapan Kadar Fenol

Total dan Pengujian Aktivitas Antioksidan Minyak Jahe Gajah (Zingiber officinale

var. officinale). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 5(3), 432-436.

Chandra, C., Tjitrosantoso, H., Lolo, W.A., 2016. Studi Penggunaan Obat Analgesik

Pada Pasien Cedera Kepala (Concussion) Di Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Periode Januari-Desember 2014. Pharmacon, 5(2), 197–204.

Da'i, M., Fajria, A., Utami, W., 2010. Sintesis Senyawa Analog Kurkumin 3,5-Bis-(4’-

Hidroksi-3’-Metoksi Benzilidin)-Piperidin 4-On (Monohidrat Hidroklorida)

Dengan Katalis HCL. Pharmacon, 11(1), 33-38.

Damarini, S., Eliana., Mariati., 2013. Efektivitas Sirih Merah dalam Perawatan Luka

Perineum di Bidan Praktik Mandiri. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(1),

39-44.

Darmawati, 2017. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Masyarakat Di Desa

Kaluppini Kabupaten Enrekang. Jurnal Teknosains, 11(2), 164–172.

Darsini, N.N., 2013. Analisis Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Tradisional

Berkasiat Untuk Pengobatan Penyakit Saluran Kencing Di Kecamatan Kintamani,

Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Jurnal Bumi Lestari, 13(1), 159–165.

Erlyn, P., 2016. Efektivitas Antibakteri Fraksi Aktif Serai (Cymbopogon citratus)

terhadap Bakteri Streptococcus mutans. Syifa’Medika, 6(2), 113-125.

Harismah, K., Chusniatun., 2016. Pemanfaatan Daun Salam (Eugenia polyantha)

Sebagai Obat Herbal dan Rempah Penyedap Makanan. Warta LPM, 19(2), 110-118.

Hartati, Pagarra, H., 2018. Perbedaan Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Daun Lada (Piper

nigrum L ) terhadap Aktivitas Antimikroba. Jurnal Sainsmat. 7(1), 1–7.

Heryani, H., 2016. Keutamaan Gula Aren dan Strategi Pengembangan Produk. Lambung

Mangkurat University Press, Banjarmasin.pp. 39-41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

41

Heryanto, C.A.W., Korangbuku, C.S.F., Djeen, M.I.A., Widayati, A., 2019.

Pengembangan dan Validasi Kuesioner untuk Mengukur Penggunaan Internet dan

Media Sosial dalam Pelayanan Kefarmasian. Indonesian Journal of Clinical

Pharmacy, 8(3).

Hidayati, H., Fitriana, L.B., 2019. Skala Nyeri Ibu Berhubungan dengan Waktu Inisiasi

Pemberian ASI pada Bayi Baru Lahir Pasca Seksio Sesar di Alamanda 1 dan 2

RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Respati

Yogyakarta, 6(2), 625.

Indrawati., Sabilu, Y., Zainal, P.F., 2015. Keanekaragamaan dan Pemanfaatan

Tumbuhan Obat Tradisional Pada Masyarakat di Kelurahan Lipu Kecamatan

Betoambari Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara. Biowallacea, 2(1), 204-210.

Irman, V., Etriyanti., 2020. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Kunyit (Curcumin) Asam

(Tamarindus indica) Terhadap Intensitas Nyeri Haid (Disminore) Pada Siswi Kelas

X MAN 2 Padang tahun 2020. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 3(1), 1-8.

Juwita, D.R., Faradani, N., Wibowo, M.I.N.A., 2019. Studi Penggunaan Obat Analgesik

pada Pasien Pasca Partus Pervaginal dan Sectio Caesarea di RSU Bunda

Purwokerto. Jurnal Farmasi Indonesia, 16(2), 265.

Khotimah, S.N., Muhtadi, A., 2016. Review Artikel: Beberapa Tumbuhan yang

Mengandung Senyawa Aktif Antiinflamasi. Farmaka, 14(2), 28-40.

Kurniarum, A., 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Kementerian

Kesehatan RI, Jakarta, pp. 3.

Kusteja, N.F., Herliani, Y., Khairiyah, K., 2019. Kunyit Asam Efektif Mengurangi Nyeri

Dismenorea. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 15(1), 65–70.

Laili, A., 2019. Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Penggunaan Tapel Perut Pada

Masa Nifas Di Desa Banyumas, Stabat 2019. Excellent Midwifery Journal, 2(1),

80–84.

Marasabessy, S.F., 2012. Tradisi Manian (Studi Bentuk dan Dampak Tradisi Manian

Dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Negeri Kailolo Kabupaten

Maluku Tengah, Jurnal Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon, 1–11.

Masturoh, I., Anggita, N., 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kementerian

Kesehatan RI.

Muhsin., Johar, R., Nurlaelah, E., 2013. Pengingkatan Kemampuan Prmahaman dan

Pemecahan Masalah Matematis Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan

Kotekstual. Jurnal Peluang. 2(1). 13-24.

Mulati, T.S., Susilowati, D., 2018. Pengaruh Derajat Robekan Perineum Terhadap Skala

Nyeri Perineum Pada Ibu Nifas Di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Kebidanan dan

Kesehatan Tradisional, 3(1), 51–56.

Munro, A., George, R.B., Chorney, J., Snelgrove-Clarke, E., Rosen, N.O., 2017.

Prevalence and Predictors of Chronic Pain in Pregnancy and Postpartum. Journal of

Obstetrics and Gynaecology Canada, 39(9), 734–741.

Muti’ah, K.U., 2014. Perilaku Penggunaan Obat Tradisional Pada Ibu Pasca Melahirkan

di Desa Kailolo Kabupaten Maluku Tengah. Universitas Hassanudin, Makassar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

42

Nabilah, H.T., Wulandari, I.H., Khumaidi., Priyanti, E., 2021. Kajian Daya Terima

Minuman Rempah Dengan Penambahan Lada Hitam. Jurnal Teknologi Pertanian,

10(1), 1-8.

Notoatmodjo, S., 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta, Jakarta, pp. 17-18,

20-22, 107.

Nuraini, I., 2017. Pemanfaatan Herbal Dalam Penyembuhan Luka Perineum Dan Luka

Seksio Sesarea. Jurnal Keperawatan, 6(1), 70-77.

Nurkila, S., Rosida., 2013. Pengalaman Pengkonsumsian Herbal Kuah Rujak Pada Ibu

Nifas DI Wilayah Kota Ternate. Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku

Utara.

Octavia, Y.T., Saragih, F.L., 2020. Edukasi Perawatan Luka Perineum dengan

Kesembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Hari Ke 7 Di Rsu Sari Mutiara Medan.

Jurnal Abdimas Mutiara, 1(1), 160-170.

Oliviani, Y., Sari, E.L., 2020. Pengaruh Kompres Hangat Rebusan Air Serai Terhadap

Penurunan Nyeri Arthritis Rheumatoid Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha

Budi Sejahtera Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Kebidanan dan

Keperawatan, 11(1), 387-395.

Prabandari, D.A., Indriasari, I., Maskoen, T.T., 2018. Efektivitas Analgesik 24 Jam

Pascaoperasi Elektif di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2017. Jurnal

Anestesi Perioperatif, 6(2), 98–104.

Pratiwi, A.S., 2016. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Perineum di Bps

Husnul Hotimah A.Md.Keb. Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso Tahun

2016. Jurnal Akbid Dharma Praja, 3(1), 17-23.

Pujihastuti, I., 2010. Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian. Jurnal Agribisnis dan

Pengembangan Wilayah, 2(1), 43–56.

Putri, E.I.Y.M., 2009. Studi Pemahaman dan Gambaran Penggunaan Jamu Instan Kunyit

Asam Pada Masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Putri, K.M., Raden, B.I., 2019. Aktivitas Farmakologis Zingiber Officinale Rosc.,

Curcuma Longa L., dan Curcuma Xanthorrhiza Roxb. : Review. Farmaka, 17(2),

150-159.

Riantini, W.A., Kriswiyanti, E., Sudiartawan, P., 2019. Jenis dan Bagian Tumbuhan

Bahan Boreh Penyakit Tuju (Rematik) di Desa Taro Kecamatan Tegallalang,

Kabupaten Gianyar, Bali. Journal of Biological Scriences, 6(2), 206-216.

Rini, S., Kumala, F., 2017. Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based Practice.

Deepublish, Yogyakarta.

Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja)., 2015. Eksplorasi Pengetahuan Lokal

Etnomedisin Dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas Di Indonesia. Laporan

Nasional, Kementerian Kesehatan RI.

Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja)., 2017. Eksplorasi Pengetahuan Lokal

Etnomedisin Dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas Di Indonesia. Laporan

Nasional, Kementerian Kesehatan RI.

Rizki, M,I., Hariandja, E.M., 2015. Review: Aktivitas Farmakologis, Senyawa Aktif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

43

dan Mekanisme Kerja Daun Salam (Syzygium polyanthum). Prosiding Seminar

Nasional & Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi & Klinik 5, 239-244.

Rosmiyati., 2017. Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Nyeri Jahitan Perineum Pada

Ibu Nifas Hari Ke-1 Di Bps Desy Andriani,S.Tr.Keb Teluk Betung Bandar

Lampung Tahun 2016. Journal of Chemical Information and Modeling, 3(1), 50–

56.

Rupilu, B., Watuguly, T., 2018. Studi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Oleh

Masyarakat Suku Oirata Pulau Kisar Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan Kabupaten

Maluku Barat Daya. Biopendix. 5(1). 53-64.

Safitri, Y., Cahyanti, R.D., 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi

Terhadap Kemandirian Ibu Nifas Dalam Perawatan Diri Selama Early Postpartum.

Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4), 1937-1945.

Sani, F.K., 2018. Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Ekperimental:

Dilengkapi dengan Analisis Data Program SPSS. Deepublish, Yogyakarta, hal. 49,

51, 67-74.

Sarwono, S., 2017. Sosiologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta, pp. 1-2, 58-60.

Silalahi, M., 2019. Manfaat Dan Bioaktivitas Piper Betle L. Cendekia Journal of

Pharmacy, 3(2), 137–146.

Sudaryono, 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sukma, F., Hidayati, E., Nurhasiyah Jamil, S., 2017. Buku Asuhan Kebidanan pada

Masa Nifas.

Wardhina, F., Fakhriyah., Rusdiana., 2019. Perilaku Penggunaan Obat Tradisional Pada

Ibu Nifas di Desa Sungai Kitano Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar.

Jurkessia. 2(9). 68-75.

Washikah., 2016. Tumbuhan Zingeberaceae Sebagai Obat-obatan. Serambi Saintia,

4(1), 35-43.

Wirawan, N., 2016. Cara Mudah Memahami Statistik Ekonomi dan Bisnis (Statistika

Deskriptif). Edisi Keempat. Keraras Emas, Denpasar, pp. 34-35.

Yassir, M., Asnah., 2018. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan Obat Tradisional di Desa Batu

Hamparan Kabupaten Aceh Tenggara. Jurnal Biotik, 6(1), 17-34.

Yigibalom, L., 2013. Peranan Interaksi Anggota Keluarga dalam Upaya

Mempertahankan Harmonisasi Kehidupan Keluarga di Desa Kumuluk Kecamatan

Tiom Kabupaten Lanny Jaya. Journal, 2(4).

Yuliasri, T.R., Nur’aeni, S., 2019. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan

Luka Perineum Pada Masa Nifas. Jurnal Ilmu Kebidanan, 5(2), 182-189.

Yuliaswati, E., Kamidah., 2018. Upaya Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum

Melalui Penggunaan Air Rebusan Sirih Hijau. Indonesian Journal On Medical

Science, 5(1), 94-100.

Zuhrotun, R.K.B.A., 2018. Review Artikel : Potensi Khasiat Obat Tanaman Marga Piper

: Piper nigrum L., Piper retrofractum Vahl., Piper betle Linn., Piper cubeba L. dan

Piper crocatum Ruiz & Pav. Farmaka, 16(3), 204-212.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

44

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian dan Pengambilan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

45

Lampiran 2. Surat Izin dari Kesbangpol Maluku Tengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

46

Lampiran 3. Surat Izin dari Kantor Camat Pulau Haruku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

47

Lampiran 4. Surat Izin dari Pemerintahan Desa Kailolo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

48

Lampiran 5. Surat Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

49

Lampiran 6. Uji Validitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

52

Lampiran 7. Uji Pemahaman Bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

54

Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

55

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Saya Atika Suri Usemahu dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, akan melakukan penelitian yang berjudul “Studi Pemahaman dan

Gambaran Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja Sebagai Analgesik Pada Masa Nifas di

Desa Kailolo, Kabupaten Maluku Tengah”

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman dan gambaran tentang

penggunaan ramuan bumbu ruja di Desa Kailolo, Kabupaten Maluku Tengah. Saya

mengajak saudari untuk ikut serta dalam penelitiaan ini. Penelitian ini membutuhkan

sekitar 100 responden penelitian, dengan jangka waktu keikutsertaan masing-masing

responden sekitar 1 minggu.

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila

Anda sudah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk mengundurkan

diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda ataupun sanksi apapun.

B. Prosedur Penelitian

Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta

menandatangani lembar informed consent rangkap dua, satu untuk Anda simpan,

dan satu untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah:

1. Anda akan diwawancarai oleh peneliti untuk menanyakan: Inisial nama, alamat

tinggal, usia dan pekerjaan.

2. Responden harus masuk kedalam kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti

seperti berikut ini:

- Perempuan

- Berdomisili di Desa Kailolo, Kabupaten Maluku Tengah

- Usia 20-49 tahun (ibu-ibu)

- Pernah melahirkan normal dan melahirkan sesar maksimal 3 tahun terakhir

yaitu tahun 2018

- Telah atau sedang dalam masa nifas

- Pernah menggunakan ramuan bumbu ruja pada masa nifas

3. Setelah masuk ke dalam kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti responden

diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti.

C. Kewajiban reponden penelitian

Sebagai responden penelitian, saudari berkewajiban mengikuti aturan atau

petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas saudari

bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

Lampiran 9. Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

56

D. Risiko

Tidak adanya risiko yang serius dalam penelitian ini. Adapun kemungkinan jika

saudari merasakan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh penelitian ini saudari

dapat langsung memberitahukan kepada peneliti.

E. Manfaat

Kuntungan langsung yang anda dapatkan adalah Anda mendapat tambahan

referensi mengenai penggunaan ramuan bumbu ruja sebagai analgesik pada masa

nifas.

F. Kerahasian

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan

dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti. Kerahasian responden dijaga dengan

tidak memberitahukan kepada pihak lain.

G. Kompensasi

Saudari akan mendapatkan souvenir masker sebagai ucapan terima kasih telah

berpartisipasi dalam penelitian ini dan bersedia mengisi kuesioner.

H. Pembiayaan

Semua biaya terkait penelitian akan ditanggung oleh peneliti.

I. Informasi tambahan

Saudari diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas

sehubungan dengan penelitian ini.

Saudari juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Atika Suri Usemahu

(+6282322621191 atau email: [email protected] ) dan Komisi Etik

Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta

(Telp: 0274588688 atau email: [email protected] ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

57

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

“Studi Pemahaman dan Gambaran Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja Sebagai

Analgesik Pada Masa Nifas di Desa Kailolo, Kabupaten Maluku Tengah”

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Inisial Nama :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Usia :

Pekerjaan :

Telah menerima penjelasan mengenai tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Atika Suri Usemahu

NIM : 178114122

Saya bersedia menjadi responden dan bersedia mengisi kuesioner dengan

lengkap berdasarkan keadaan yang saya alami.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan kesadaran saya tanpa paksaan dari pihak

manapun.

Kailolo………………………

Responden

(………………………….)

Lampiran 10. Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

58

KUESIONER

Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja

A. Data Diri Responden

Responden diharapkan menjawab pertanyaan di bawah ini dengan mengisi titik-

titik dan memberi tanda (X) pada jawaban yang sesuai:

Nama inisial : …………………………………………………….

Alamat tinggal : …………………………………………………….

Usia : …………………………………………………….

Pekerjaan : a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

b. Wiraswasta

c. Petani

d. Ibu rumah tangga

e. Lainnya………………………………………….

Pendidikan terakhir : a. Tamat SD/MI

b. Tamat SMP/MTs

c. Tamat SMA/SMK/MA

d. D1 s/d D3

e. S1 s/d S3

f. Lainnya…………………………………………...

Jumlah anak : a. 1 anak

b. 2 anak

c. 3 anak

d. 4 anak

e. Lainnya…………………………………………...

Apakah Anda pernah menggunakan ramuan bumbu ruja?

a. Ya

b. Tidak

Lampiran 11. Lembar Kuesioner Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

59

B. Pemahaman Responden

Petunjuk pengisian

Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini kemudian berilah tanda (X)

pada kolom yang tersedia. Pilihan pada kolom adalah sebagai berikut:

SS bila Anda sangat setuju dengan pernyataan

S bila Anda setuju dengan pernyataan

TS bila Anda tidak setuju dengan pernyataan

STS bila Anda sangat tidak setuju dengan pernyataan

Jawaban Anda tidak akan dinilai BENAR atau SALAH.

No. Pernyataan Jawaban

1. Saya mengetahui bahwa tanaman yang

digunakan untuk ramuan bumbu ruja

mengandung zat aktif yang berkhasiat

untuk pengobatan.

SS S TS STS

2. Saya mengetahui bahwa ramuan bumbu

ruja dapat mengurangi rasa sakit pada

perut setelah melahirkan.

SS S TS STS

3. Saya mengetahui bahwa ramuan bumbu

ruja dapat mengurangi rasa sakit pada

bekas jahitan setelah melahirkan.

SS S TS STS

4. Saya tidak mengetahui bahwa ramuan

bumbu ruja dapat mengurangi rasa sakit

operasi sesar setelah melahirkan.

SS S TS STS

5. Selama ini saya mengetahui bahwa jahe

dan kunyit digunakan dalam ramuan

bumbu ruja.

SS S TS STS

6. Selama ini saya mengetahui bahwa daun

sirih dan daun salam digunakan dalam

ramuan bumbu ruja.

SS S TS STS

7. Selama ini saya mengetahui bahwa serai

juga digunakan dalam ramuan bumbu

ruja.

SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

60

8. Selama ini saya mengetahui bahwa asam

jawa digunakan dalam ramuan bumbu

ruja.

SS S TS STS

9. Selama ini saya mengetahui bahwa lada

juga digunakan dalam ramuan bumbu

ruja.

SS S TS STS

10. Selama ini saya mengetahui bahwa gula

merah/aren juga ditambahkan dalam

ramuan bumbu ruja

SS S TS STS

11. Bagi saya ramuan bumbu ruja hanya

menggunakan beberapa bagian saja dari

tanaman obat.

SS S TS STS

12. Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja hanya terdiri dari 1

tanaman obat saja

SS S TS STS

13. Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja terdiri dari 8 tanaman

obat.

SS S TS STS

14. Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja diolah dengan cara

merebus semua bahan tanaman obat

menjadi satu.

SS S TS STS

15. Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja diolah dengan cara

merebus masing-masing bahan tanaman

obat secara terpisah

SS S TS STS

16. Menurut pemikiran saya ramuan bumbu

ruja digunakan dengan cara

dikompreskan

SS S TS STS

17. Menurut pemikiran saya ramuan bumbu

ruja digunakan dengan cara diminum.

SS S TS STS

18. Bagi saya ramuan bumbu ruja boleh

dikonsumsi setelah melahirkan.

SS S TS STS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

61

C. Gambaran Penggunaan

Petunjuk pengisian

Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan keadaan

sebenarnya.

Jawaban Anda tidak akan dinilai BENAR atau SALAH.

1. Tujuan Anda mengonsumsi ramuan bumbu ruja adalah … (jawaban boleh lebih

dari satu)

a. Untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan setelah melahirkan

b. Untuk mengurangi rasa sakit pada perut setelah melahirkan

c. Untuk mengurangi rasa sakit pada bekas jahitan setelah melahirkan

d. Untuk mengurangi rasa sakit operasi sesar setelah melahirkan

e. Lainnya (tuliskan) ………………………..

2. Apa yang Anda rasakan setelah mengonsumsi ramuan bumbu ruja? (jawaban

boleh lebih dari satu)

a. Rasa sakit pada perut yang dirasakan berkurang

b. Rasa sakit pada bekas jahitan yang dirasakan berkurang

c. Rasa sakit operasi sesar yang dirasakan berkurang

d. Tidak mengurangi rasa sakit yang dirasakan

e. Lainnya (tuliskan) ………………….

3. Dari mana sajakah Anda mengetahui khasiat dan kegunaan ramuan bumbu

ruja? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Dari pengalaman pribadi

b. Dari keluarga atau teman

c. Dari biang desa

d. Dari buku obat tradisional

e. Lainnya (tuliskan) ………………….

4. Bagian tanaman obat apa sajakah yang Anda gunakan dalam ramuan bumbu

ruja? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Akar

b. Buah

c. Daun

d. Rimpang

e. Lainnya (tuliskan) ………………………..

5. Dalam ramuan bumbu ruja, berapa jumlah tanaman obat yang Anda gunakan?

(jawaban boleh lebih dari satu)

a. 2 tanaman obat yaitu jahe dan kunyit

b. 5 tanaman obat yaitu jahe, kunyit, daun salam, daun sirih dan serai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

62

c. 7 tanaman obat yaitu jahe, kunyit, daun salam, daun sirih, asam jawa, serai

dan lada

d. 8 tanaman obat yaitu jahe, kunyit, daun salam, daun sirih, asam jawa, serai,

lada dan gula merah/aren

e. Lainnya (tuliskan) ………………………..

6. Bagaimana cara Anda mengolah ramuan bumbu ruja?

a. Merebus semua bahan tanaman obat jadi satu

b. Merebus tanaman obat secara terpisah

c. Merebus tanaman obat yang sudah diparut

d. Merebus tanaman obat yang sudah dibakar

e. Lainnya (tuliskan) ………………………..

7. Bagaimana cara Anda menggunakan ramuan bumbu ruja?

a. Dengan cara diminum

b. Dengan cara dimakan

c. Dengan cara dikompreskan

d. Dengan cara dibasuhkan

e. Lainnya (tuliskan) ………………………..

8. Berapa lama Anda mengkonsumsi ramuan bumbu ruja?

a. Satu hari setelah melahirkan

b. Tujuh hari setelah melahirkan

c. Dua belas hari setelah melahirkan

d. Empat puluh hari setelah melahirkan

e. Lainnya (tuliskan) ………………………..

_TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA_

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

63

No. Alamat tinggal Usia

(Tahun)

Pekerjaan Pendidikan Jumlah

anak

1 Dusun 4 Mandilagu 28 IRT S1 1

2 Dusun 4 Mandilagu 24 PNS D3 1

3 Dusun 4 Mandilagu 36 IRT SMA 7

4 Dusun 4 Mandilagu 28 IRT S1 1

5 Dusun 4 Mandilagu 27 IRT SMA 4

6 Dusun 4 Mandilagu 27 IRT SMP 7

7 Dusun 4 Mandilagu 32 IRT SD 4

8 Dusun 4 Mandilagu 35 IRT SMP 4

9 Dusun 4 Mandilagu 33 PNS S1 4

10 Dusun 4 Mandilagu 23 IRT SMA 1

11 Dusun 4 Mandilagu 28 PNS S1 5

12 Dusun 4 Mandilagu 28 IRT SMA 6

13 Dusun 4 Mandilagu 39 IRT SMA 1

14 Dusun 4 Mandilagu 28 PNS SMA 5

15 Dusun 4 Mandilagu 29 IRT D3 5

16 Dusun 4 Mandilagu 29 IRT SMA 2

17 Dusun 4 Mandilagu 27 IRT SMA 2

18 Dusun 4 Mandilagu 25 IRT SMA 2

19 Dusun 4 Mandilagu 27 IRT SMA 1

20 Dusun 4 Mandilagu 28 IRT SMA 7

21 Dusun 4 Mandilagu 33 Guru S1 3

22 Dusun 4 Mandilagu 32 IRT SMA 2

23 Dusun 4 Mandilagu 29 PNS S1 1

Lampiran 12. Karakteristik Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

64

24 Dusun 4 Mandilagu 29 IRT SMP 5

25 Dusun 4 Mandilagu 25 IRT SMA 1

26 Dusun 3 Potahittu 35 IRT SMA 4

27 Dusun 3 Potahittu 35 Wiraswasta SMA 3

28 Dusun 3 Potahittu 28 IRT SMA 2

29 Dusun 3 Potahittu 28 Guru S1 1

30 Dusun 3 Potahittu 21 IRT SMA 1

31 Dusun 3 Potahittu 29 IRT SD 1

32 Dusun 3 Potahittu 34 IRT SMA 2

33 Dusun 3 Potahittu 29 IRT SMA 8

34 Dusun 3 Potahittu 28 IRT SMA 3

35 Dusun 3 Potahittu 35 IRT SMP 4

36 Dusun 3 Potahittu 38 IRT SMA 2

37 Dusun 3 Potahittu 30 IRT SMA 3

38 Dusun 3 Potahittu 36 IRT SMA 4

39 Dusun 3 Potahittu 35 IRT SD 5

40 Dusun 3 Potahittu 26 IRT SMA 2

41 Dusun 3 Potahittu 25 IRT SMA 1

42 Dusun 3 Potahittu 27 IRT SMA 3

43 Dusun 3 Potahittu 27 IRT SMA 4

44 Dusun 3 Potahittu 36 IRT SMA 4

45 Dusun 3 Potahittu 29 IRT SD 1

46 Dusun 3 Potahittu 30 IRT SMA 2

47 Dusun 3 Potahittu 26 IRT SMA 2

48 Dusun 3 Potahittu 29 IRT SMA 6

49 Dusun 3 Potahittu 28 IRT SMA 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

65

50 Dusun 3 Potahittu 24 IRT SMA 2

51 Dusun 2 Serambi 37 IRT SMA 4

52 Dusun 2 Serambi 21 IRT SMA 1

53 Dusun 2 Serambi 30 IRT S1 2

54 Dusun 2 Serambi 28 IRT SMA 4

55 Dusun 2 Serambi 21 IRT SMA 1

56 Dusun 2 Serambi 26 IRT SMA 4

57 Dusun 2 Serambi 27 IRT SMA 2

58 Dusun 2 Serambi 27 IRT SMA 1

59 Dusun 2 Serambi 24 IRT SMA 2

60 Dusun 2 Serambi 26 Mahasiswa D3 1

61 Dusun 2 Serambi 25 IRT S1 1

62 Dusun 2 Serambi 28 IRT SMA 1

63 Dusun 2 Serambi 28 IRT SMA 2

64 Dusun 2 Serambi 31 Wiraswasta S1 2

65 Dusun 2 Serambi 26 IRT SMA 2

66 Dusun 2 Serambi 29 IRT S1 2

67 Dusun 2 Serambi 28 IRT SMA 2

68 Dusun 2 Serambi 32 IRT SMP 4

69 Dusun 2 Serambi 27 Petani SMA 3

70 Dusun 2 Serambi 27 IRT SMA 1

71 Dusun 2 Serambi 21 IRT SMA 2

72 Dusun 2 Serambi 37 IRT SMA 1

73 Dusun 2 Serambi 31 Wiraswasta S1 1

74 Dusun 2 Serambi 23 IRT SMA 1

75 Dusun 2 Serambi 25 IRT S1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

66

76 Dusun 1 Tanusamahu 37 IRT SMA 5

77 Dusun 1 Tanusamahu 25 IRT SMA 2

78 Dusun 1 Tanusamahu 28 IRT S1 1

79 Dusun 1 Tanusamahu 28 IRT SMA 2

80 Dusun 1 Tanusamahu 27 IRT S1 1

81 Dusun 1 Tanusamahu 27 Wiraswasta SMA 3

82 Dusun 1 Tanusamahu 28 IRT SMA 2

83 Dusun 1 Tanusamahu 28 IRT SMA 4

84 Dusun 1 Tanusamahu 26 Bidan D3 2

85 Dusun 1 Tanusamahu 23 IRT SMA 1

86 Dusun 1 Tanusamahu 28 IRT S1 1

87 Dusun 1 Tanusamahu 23 IRT SMA 2

88 Dusun 1 Tanusamahu 30 IRT SMA 2

89 Dusun 1 Tanusamahu 27 IRT SMA 4

90 Dusun 1 Tanusamahu 26 IRT SMA 1

91 Dusun 1 Tanusamahu 27 IRT SMA 3

92 Dusun 1 Tanusamahu 27 IRT SMA 4

93 Dusun 1 Tanusamahu 29 Wiraswasta SMA 3

94 Dusun 1 Tanusamahu 25 IRT SMA 2

95 Dusun 1 Tanusamahu 24 IRT SMA 1

96 Dusun 1 Tanusamahu 26 IRT SMA 3

97 Dusun 1 Tanusamahu 27 Guru S1 4

98 Dusun 1 Tanusamahu 28 Guru S1 4

99 Dusun 1 Tanusamahu 26 Bidan D3 2

100 Dusun 1 Tanusamahu 28 IRT D3 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

67

KUESIONER

Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja

A. Data Diri Responden

Responden diharapkan menjawab pertanyaan di bawah ini dengan mengisi titik-

titik dan memberi tanda (X) pada jawaban yang sesuai:

Nama inisial : …………………………………………………….

Alamat tinggal : …………………………………………………….

Usia : …………………………………………………….

Pekerjaan : a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

b. Wiraswasta

c. Petani

d. Ibu rumah tangga

e. Lainnya………………………………………….

Pendidikan terakhir : a. Tamat SD/MI

b. Tamat SMP/MTs

c. Tamat SMA/SMK/MA

d. D1 s/d D3

e. S1 s/d S3

f. Lainnya…………………………………………...

Jumlah anak : a. 1 anak

b. 2 anak

c. 3 anak

d. 4 anak

e. Lainnya…………………………………………...

Apakah Anda pernah menggunakan ramuan bumbu ruja?

c. Ya

d. Tidak

Lampiran 13. Hasil Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

68

B. Pemahaman Responden

Petunjuk pengisian

Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini kemudian berilah tanda (X)

pada kolom yang tersedia. Pilihan pada kolom adalah sebagai berikut:

SS bila Anda sangat setuju dengan pernyataan

S bila Anda setuju dengan pernyataan

TS bila Anda tidak setuju dengan pernyataan

STS bila Anda sangat tidak setuju dengan pernyataan

Jawaban Anda tidak akan dinilai BENAR atau SALAH.

No. Pernyataan Jawaban (%)

1. Saya mengetahui bahwa tanaman yang

digunakan untuk ramuan bumbu ruja

mengandung zat aktif yang berkhasiat

untuk pengobatan.

62 36 2 0

2. Saya mengetahui bahwa ramuan

bumbu ruja dapat mengurangi rasa

sakit pada perut setelah melahirkan.

58 42 0 0

3. Saya mengetahui bahwa ramuan

bumbu ruja dapat mengurangi rasa

sakit pada bekas jahitan setelah

melahirkan.

37 40 22 1

4. Saya tidak mengetahui bahwa ramuan

bumbu ruja dapat mengurangi rasa

sakit operasi sesar setelah melahirkan.

4 26 52 18

5. Selama ini saya mengetahui bahwa

jahe dan kunyit digunakan dalam

ramuan bumbu ruja.

56 42 2 0

6. Selama ini saya mengetahui bahwa

daun sirih dan daun salam digunakan

dalam ramuan bumbu ruja.

46 40 13 1

7. Selama ini saya mengetahui bahwa

serai juga digunakan dalam ramuan

bumbu ruja.

42 52 5 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

69

8. Selama ini saya mengetahui bahwa

asam jawa digunakan dalam ramuan

bumbu ruja.

54 43 3 0

9. Selama ini saya mengetahui bahwa

lada juga digunakan dalam ramuan

bumbu ruja.

44 41 15 0

10. Selama ini saya mengetahui bahwa

gula merah/aren juga ditambahkan

dalam ramuan bumbu ruja

61 39 0 0

11. Bagi saya ramuan bumbu ruja hanya

menggunakan beberapa bagian saja

dari tanaman obat.

33 52 11 4

12. Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja hanya terdiri dari 1

tanaman obat saja

7 12 61 20

13. Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja terdiri dari 8

tanaman obat.

40 49 11 0

14. Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja diolah dengan cara

merebus semua bahan tanaman obat

menjadi satu.

49 47 4 0

15. Selama ini saya mengetahui bahwa

ramuan bumbu ruja diolah dengan cara

merebus masing-masing bahan

tanaman obat secara terpisah

1 13 63 23

16. Menurut pemikiran saya ramuan

bumbu ruja digunakan dengan cara

dikompreskan

5 19 56 20

17. Menurut pemikiran saya ramuan

bumbu ruja digunakan dengan cara

diminum.

64 35 1 0

18. Bagi saya ramuan bumbu ruja boleh

dikonsumsi setelah melahirkan. 66 34 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

70

C. Gambaran Penggunaan

Petunjuk pengisian

Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda anggap sesuai dengan keadaan

sebenarnya.

Jawaban Anda tidak akan dinilai BENAR atau SALAH.

1. Tujuan Anda mengonsumsi ramuan bumbu ruja adalah … (jawaban boleh lebih

dari satu)

No. Jawaban Jumlah Persentase

a. Untuk mengurangi rasa sakit yang

dirasakan setelah melahirkan 88 48%

b. Untuk mengurangi rasa sakit pada perut

setelah melahirkan 76 41%

c. Untuk mengurangi rasa sakit pada bekas

jahitan setelah melahirkan 12 7%

d. Untuk mengurangi rasa sakit operasi sesar

setelah melahirkan 7 4%

e. Lainnya 0 0%

Total 183 100%

2. Apa yang Anda rasakan setelah mengonsumsi ramuan bumbu ruja? (jawaban

boleh lebih dari satu)

No. Jawaban Jumlah Persentase

a. Rasa sakit pada perut yang dirasakan

berkurang

100 65%

b. Rasa sakit pada bekas jahitan yang

dirasakan berkurang

18 12%

c. Rasa sakit operasi sesar yang dirasakan

berkurang

9 6%

d. Tidak mengurangi rasa sakit yang

dirasakan

6 4%

e. Lainnya 22 14%

Total 155 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

71

3. Dari mana sajakah Anda mengetahui khasiat dan kegunaan ramuan bumbu

ruja? (jawaban boleh lebih dari satu)

No. Jawaban Jumlah Persentase

a. Dari pengalaman pribadi 20 14%

b. Dari keluarga atau teman 80 54%

c. Dari biang desa 44 30%

d. Dari buku obat tradisional 3 2%

e. Lainnya 0 0%

Total 147 100%

4. Bagian tanaman obat apa sajakah yang Anda gunakan dalam ramuan bumbu

ruja? (jawaban boleh lebih dari satu)

No. Jawaban Jumlah Persentase

a. Akar 55 23%

b. Buah 50 20%

c. Daun 92 38%

d. Rimpang 47 19%

e. Lainnya 0 0%

Total 244 100%

5. Dalam ramuan bumbu ruja, berapa jumlah tanaman obat yang Anda gunakan?

(jawaban boleh lebih dari satu)

No. Jawaban Jumlah Persentase

a. 2 tanaman obat yaitu jahe dan kunyit 5 5%

b. 5 tanaman obat yaitu jahe, kunyit, daun

salam, daun sirih dan serai

2 2%

c. 7 tanaman obat yaitu jahe, kunyit, daun

salam, daun sirih, asam jawa, serai dan lada

8 8%

d. 8 tanaman obat yaitu jahe, kunyit, daun

salam, daun sirih, asam jawa, serai, lada dan

gula merah/aren

89 86%

e. Lainnya 0 0%

Total 104 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

72

6. Bagaimana cara Anda mengolah ramuan bumbu ruja?

No. Jawaban Jumlah Persentase

a. Merebus semua bahan tanaman obat jadi satu 100 100%

b. Merebus tanaman obat secara terpisah 0 0%

c. Merebus tanaman obat yang sudah diparut 0 0%

d. Merebus tanaman obat yang sudah dibakar 0 0%

e. Lainnya 0 0%

Total 100 100%

7. Bagaimana cara Anda menggunakan ramuan bumbu ruja?

No. Jawaban Jumlah Persentase

a. Dengan cara diminum 100 100%

b. Dengan cara dimakan 0 0%

c. Dengan cara dikompreskan 0 0%

d. Dengan cara dibasuhkan 0 0%

e. Lainnya 0 0%

Total 100 100%

8. Berapa lama Anda mengkonsumsi ramuan bumbu ruja?

No. Jawaban Jumlah Persentase

a. Satu hari setelah melahirkan 12 12%

b. Tujuh hari setelah melahirkan 58 58%

c. Dua belas hari setelah melahirkan 30 30%

d. Empat puluh hari setelah melahirkan 0 0%

e. Lainnya 0 0%

Total 100 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STUDI PEMAHAMAN DAN GAMBARAN PENGGUNAAN RAMUAN …

73

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi yang berjudul “Studi Pemahaman dan Gambaran

Penggunaan Ramuan Bumbu Ruja Sebagai Analgesik Pada

Masa Nifas di Desa Kailolo, Kabupaten Maluku Tengah”

memiliki nama lengkap Atika Suri Usemahu. Anak ketiga dari

empat bersaudara pasangan Idris Usemahu dan Nurbaya

Salampessy, penulis lahir di Ambon pada tanggal 9 September

1999. Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK

Kartika XVIII-1 (2004-2005), SDN 61 Ambon (2005-2011),

SMPN 2 Ambon (2011-2014), dan SMK Kesehatan Tiant

Mandiri Ambon (2014-2017). Penulis melanjutkan pendidikan

sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tahun 2017. Selama

perkuliahan penulis terlibat dalam kegiatan student club, kegiatan kepanitiaan dan

kepengurusan organisasi. Student club yang penulis ikuti yaitu HGT (Herbal Garden

Team) sebagai sekretaris pada periode 2019/2020. Kegiatan kepanitiaan yang penulis

ikuti yaitu sebagai anggota divisi konsumsi pada kegiatan Desa Mitra pada tahun 2017,

dan sebagai anggota divisi dekorasi pada kepanitiaan Sience competition (SICON)

pada tahun 2019. Kepengurusan organisasi yang penulis ikuti yaitu sebagai anggota

divisi kaderisasi FKM Budi Utama USD periode 2018/2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI