laporan survey ramuan tradisional di desa

Upload: desi-trisiah

Post on 14-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFI) Bhakti Pertiwi Palembang

TRANSCRIPT

  • i

    LAPORAN

    OBAT TRADISIONAL

    SURVEY RAMUAN TRADISIONAL DI DESA SUKARAMI

    KECAMATAN LINTANG KANAN

    DISUSUN OLEH :

    1. Desi Trisiah (12 01 01 013)

    2. Dede Okta (12 01 01 065)

    3. Indah Liana Eka Putri (12 01 01 079)

    4. Tiara (12 01 01 214)

    5. Amelia Sulistiawati (13 01 01 004)

    SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFI)

    BHAKTI PERTIWI PALEMBANG

    TAHUN AJARAN 2014-2015

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah SWT karena atas limpahan rahmat karunia-Nya, kami

    akhirnya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Survey Ramuan Tradisional di

    Desa Sukarami Kecamatan Lintang Kanan. Laporan ini ditulis untuk

    menindaklanjuti survey yang telah dilakukan dan untuk memenuhi tugas mata kuliah

    Obat Tradisional.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Sukarami Kecamatan

    Lintang Kanan dan masyarakat setempat yang telah membantu dalam pengumpulan

    data, serta dosen pembimbing, teman-teman, serta semua pihak yang membantu

    dalam pembuatan laporan ini.

    Kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari semua pihak demi

    kesempurnaan laporan ini. Besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat

    bagi kita semua. Amin.

    Palembang, Maret 2015

    Penyusun

  • iii

    DAFTAR ISI

    COVER .................................................................................................................. i

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1

    B. TUJUAN ................................................................................................ 2

    C. RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 3

    BAB II PEMBAHASAN

    NARASUMBER I

    - RAMUAN I (Bau mulut, serak dan sariawan) ...................................... 4

    - RAMUAN II (Ketombe) ...................................................................... 8

    NARASUMBER II

    - RAMUAN I (Keseleo) ......................................................................... 11

    NARASUMBER III

    - RAMUAN I (Darah Tinggi) ................................................................. 14

  • iv

    NARASUMBER IV

    - RAMUAN I (Penyumur peranakan dan maag) .................................... 17

    - RAMUAN II (Maag kronis dan batuk asma) ....................................... 20

    NARASUMBER V

    - RAMUAN I (Gatal-gatal alergi) .......................................................... 23

    - RAMUAN II (Gejala Maag) ................................................................ 26

    NARASUMBER VI

    - RAMUAN I (Darah Tinggi ) ................................................................ 28

    - RAMUAN II (Maag) ............................................................................ 30

    BAB III PENUTUP

    A. KESIMPULAN ...................................................................................... 33

    B. SARAN .................................................................................................. 33

    LAMPIRAN ........................................................................................................... 34

  • v

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Obat tradisional sudah dikenal dan digunakan di seluruh dunia sejak beribu

    tahun yang lalu. Di Indonesia, penggunaan obat berbahan alam yang lebih dikenal

    sebagai obat tradisional, telah meluas sejak zaman nenek moyang hingga kini dan

    terus dilestarikan sebagai warisan budaya. Bahan baku obat ini, dapat berasal dari

    sumber daya alam biotik maupun abiotik. Sumber daya biotik meliputi jasad renik,

    flora dan fauna serta biota laut, sedangkan sumber daya abiotik meliputi sumber daya

    daratan, perairan dan angkasa dan mencakup kekayaan/ potensi yang ada di

    dalamnya.

    Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki

    keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia,

    termasuk tanaman obat. Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman

    hayati tersebut, memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di

    antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat

    (Puslitbangtri, 1992). Keanekaragaman hayati Indonesia ini diperkirakan terkaya

    kedua di dunia setelah Brazil dan terutama tersebar di masing-masing pulau-pulau

    besar di Indonesia.

  • vi

    Desa Sukarami adalah desa yang berada pada Kecamatan Lintang Kanan dan

    Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Desa Sukarami Lintang Kanan

    cukup terkenal dengan penggunaan ramuan tradisional. Banyak masyarakat di Desa

    Sukarami telah terkenal pandai meracik jamu dan obat-obatan tradisional. Beragam

    jenis tumbuhan, akar-akaran, dan bahan-bahan alamiah lainnya diracik sebagai

    ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Ramuan-ramuan itu

    digunakan pula untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit,

    dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan itu

    diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun, dari satu generasi ke generasi

    berikutnya, hingga ke zaman kita sekarang.

    Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki

    keanekaragaman obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami bumi Indonesia,

    termasuk tanaman obat. Indonesia yang dianugerahi kekayaan keanekaragaman

    hayati tersebut, memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies di

    antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat atau digunakan sebagai bahan obat

    (Puslitbangtri, 1992). Keanekaragaman hayati Indonesia ini diperkirakan terkaya

    kedua di dunia setelah Brazil dan terutama tersebar di masing-masing pulau-pulau

    besar di Indonesia.

  • vii

    B. TUJUAN

    Untuk mengetahui ramuan tradisional apa saja yang masih digunakan oleh

    masyarakat di Desa Sukarami.

    Untuk mengetahui apa saja bahan dan khasiat dari ramuan tradisional yang

    digunakan tersebut.

    Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan ramuan tradisional

    tersebut.

    C. RUMUSAN MASALAH

    Apa saja ramuan tradisional yang masih digunakan oleh masyarakat di

    Desa Sukarami ?

    Apa saja bahan dan khasiat dari ramuan tradisional yang digunakan

    tersebut ?

    Bagaimana proses pembuatan ramuan tradisional tersebut?

  • viii

    BAB II

    PEMBAHASAN

    NARASUMBER I

    Nama : Saniyah

    Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat

    Lawang, Sumatera Selatan

    Profesi : Dukun

    Umur : 59 Tahun

    RAMUAN I

    Khasiat : Menghilangkan bau mulut, suara serak dan sariawan

    Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli dan mengambil dari halaman

    belakang rumah.

  • ix

    1. SIRIH

    Spesies : Piper betle L

    Famili : Piperaceae

    Kandugan Kimia :

    Sirih mengandung minyak atsiri 1% - 4,2 %, hidrosikavicol, kavicol 7,2

    16,7%, kavibetol 2,7 6,2%, allypyrokatekol 0 9,6%, karvakrol 2,2 5,6%,

    eugenol 26,8 -42,5%, eugenol methyl ether 4,2 15,8%, p-cymene 1,2 2,5%,

    cineole 2,4 4,8%, caryophyllene 3,0 9,8%, cadinene 2,4 -15,8%, estragol,

    terpenena, seskuiterpena, fenil propane, tannin, diastase 0,8 1,8%, gula, pati.

    Efek Farmakologi :

    Sirih mempunyai efek farmakologi antiradang,meredakan batuk, merangsang

    saraf pusat, meredakan sifat mendengkur, mencegah ejakulasi prematur, peluruh

    kentut. Sifat kimiawi sirih adalah rasa hangat dan pedas.

    Gambar :

  • x

    Deskripsi :

    Sirih merupakan tanaman yang tumbuh merambat dan bersandar pada batang

    pohon lain, tingginya dapat mencapai 5 15 m. Batang sirih berkayu lunak,

    berbentuk bulat, beruas-ruas, beralur-alur, berwarna hijau keabu-abuan. Daun sirih

    merupakan daun tunggal, tumbuh berseling. Pangkal daun berbenatuk jantung atau

    agak bundar asimetris, ujung daun runcing, tepi dan permukaan daun rata,

    pertulangan menyirip. Warna daun bervariasi, dari kuning, hijau sampai hijau tua.

    Daun sirih berbau aromatis. Bunga tersusun dalam bentuk bulir, merunduk, panjang 5

    15 cm, sendiri-sendiri di ujung cabang dan di ketiak daun. Buahnya adalah buah

    buni, bulat, berdaging, berwarna kuning hijau, menyambung manjadi bulat panjang.

    Biji berbentuk bulat.

    Bagian yang digunakan : Daun

    2. GAMBIR

    Spesies : Uncaria gambir (Hunt.) Roxb.

    Famili : Rubiaceae

    Kandungan Kimia :

    Kandungan yang utama dan juga dikandung oleh banyak anggota Uncaria

    lainnya adalah flavonoid (terutama gambiriin), katekin (sampai 51%), zat penyamak

    (22-50%), serta sejumlah alkaloid (seperti gambirtannin dan turunan dihidro- dan

    okso- nya, kuersetin, zat samak katekin, merah katekin, lendir, lemak, dan malam.

  • xi

    Efek farmakologis : Astringen, pencahar, batuk, sakit kuning, dan anti-diare.

    Gambar :

    Deskripsi :

    Tanaman perdu, tinggi 1-3 cm. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial,

    warna cokelat pucat. tunggal, berhadapan, bentuk lonjong, tepi bergerigi, pangkal

    bulat, ujung meruncing, panjang 8-13 cm, lebar 4-7 cm, warna hijau. Bunga

    majemuk, bentuk lonceng, di ketiak , panjang lebih kurang 5 cm, mahkota 5 I ielai

    berbentuk lonjong, warna ungu, berbentuk bulat telur, panjang lebih kurang 1,5 cm,

    warna hitam. Tumbuhan perdu setengah merambat dengan percabangan memanjang.

    oval, memanjang, ujung meruncing, permukaan tidak berbulu (licin), dengan tangkai

    pendek. Bunganya tersusun majemuk dengan mahkota berwarna merah muda atau

    hijau; kelopak bunga pendek, mahkota bunga berbentuk corong (seperti bunga kopi),

    benang sari lima, dan berupa kapsula dengan dua ruang.

    Bagian yang digunakan : Getah

  • xii

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat infus atau seduhan.

    Cara : Masukkan kedua bahan yakni sepotong gambir dan daun sirih 3 helai ke dalam

    air 1 gelas yang sedang dipanaskan. Tunggu ramuan tersebut mendidih. Setelah

    mendidih, tuang dalam gelas sambil disaring.

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    Untuk berkumur 2 kali sehari, pagi dan sore. Diulang selama 7 hari.

    REAKSI OBAT : -

    RAMUAN II

    Khasiat : Mengurangi ketombe

    Bahan bahan diperoleh dari kebun pribadi.

    1. LADA HITAM

    Spesies : Piper nigrum L.

    Famili : Piperaceae

    Kandungan kimia :

    Saponin, flavonoida, minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum,

    piperine, piperiline, piperoleine, poperanine, piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene

    oksida, kariptone, tran piocarrol, dan minyak lada.

  • xiii

    Efek Farmakologis :

    Mencegah kanker, mengatasi masalah pencernaan, mencegah jerawat,

    mengurangi ketombe, mengatasi demam dan flu, Mencegah dan mengobati sakit

    buang air kecil, melancarkan peredaran darah, khususnya di daerah kejantanan lelaki,

    Lada hitam juga memiliki potensi menjadi obat baru bagi penyakit pigmen kulit yang

    disebut vitiligo. Dalam istilah medis, vitiligo dikenal sebagai kondisi di mana di

    sebagian wilayah kulit kehilangan pigmen normal, sehingga permukaannya tampak

    memutih.

    Gambar :

    Deskripsi :

    Lada tergolong tumbuhan merambat. Daunnya berbentuk bulat telur, tunggal,

    bertangkai, letaknya berseling atau tersebar. Lada berbunga majemuk, berbentuk

    bulir, dan menggantung dengan panjang bulir 3,5 sampai 22 cm, terdapat pada ujung

  • xiv

    atau berhadapan dengan daun. Sedangkan bagian yang dipakai sebagai obat adalah

    buah.

    Bagian yang digunakan : Buah

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat dengan cara dihaluskan.

    Cara : Haluskan lada hitam lalu ambil 2 sendok teh serbuk lada hitam lalu

    campurkan dengan minyak kelapa.

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    Dioleskan pada kulit kepala yang berketombe, setelah satu jam, cuci dengan sampo.

    REAKSI OBAT : -

  • xv

    NARASUMBER II

    Nama : Saiful Bacharudin

    Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat

    Lawang, Sumatera Selatan

    Profesi : Guru

    Umur : 41 Tahun

    RAMUAN I

    Khasiat : Mengatasi Keseleo

    Bahan bahan diperoleh dari halaman belakang rumah.

    1. KENCUR

    Spesies : Kaempferia galangal L.

    Famili : Zingiberaceae

  • xvi

    Kandugan Kimia :

    Mengandung minyak atsiri yang tersusun dari monoterpenoid, sesquiterpenoid,

    borneol, kamfene, p-metoksistiren, n-pentadekan, p-metoksistirene dan flavonoid.

    Efek Farmakologi : Mengatasi kesele dan pegal-pegal.

    Gambar :

    Deskripsi :

    Kencur adalah tanaman herba rendah, tegak, daun mendatar tanah. Rimpang :

    merayap, bercabang-cabang, membulat semacam umbi, akar berdaging berakhir

    dengan umbi bulat 1 1,5 cm, aromatic, luar coklat, dalam putih. Batang : batang

    semu dibentuk oleh pelepah daun. Daun : tunggal, berjumlah 2, jarang 1 atau 3,

    mendatar tanah, elip lebar atau membulat, pangkal membulat. Bunga : susunan sepal,

    lebih dari 4 cm, 4 -12 atau lebih bunga, daun pelindung 2 tempat, 3 3,5 cm.

    Bagian yang digunakan : Umbi

  • xvii

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat dengan cara dihaluskan

    Cara : 4 siung kencur dihaluskan, ditambah tepung beras, diaduk sampai mengental.

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, 1kali sehari.

    REAKSI OBAT : -

  • xviii

    NARASUMBER III

    Nama : Zarni

    Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat

    Lawang, Sumatera Selatan

    Profesi : Petani

    Umur : 61 Tahun

    RAMUAN I

    Khasiat : Mengatasi Darah Tinggi

    Bahan bahan diperoleh dari halaman belakang rumah.

    1. MAHKOTA DEWA

    Spesies : Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.

    Famili : Thymelaeaceae

  • xix

    Kandungan Kimia :

    Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, flavonoid. Daging buah

    mengandung Alkaloid, tanin, flavonoid, fenol, saponin, lignin, minyak atsiri, sterol.

    Efek farmakologis : Menurunkan darah tinggi.

    Gambar :

    Deskripsi :

    Bentuknya layaknya pohon yang tumbuh ke atas (tidak merambat) dan

    memiliki usia yang tergolong panjang atau parenial. Tinggi maksimal mahkota dewa

    adalah 1 hingga 2,5 meter.

    Batang pohon : berkayu, silindris, berwarna coklat dengan permukaan

    cenderung kasar dan dilengkapi dengan sistem percabangan yang miring ke atas.

    Akar : tunggang. Daun : bentuk menjorong dengan panjang 7 sampai 10 cm dan lebar

    2 sampai 2,5 cm, warnanya hijau tua dan tersusun secara folia oposita atau

  • xx

    berhadapan. Buah : pada usia muda berwarna hijau saat matang berwarna merah

    terang, tersusun atas serat dan air dan memiliki biji.

    Bagian yang digunakan : Daging buah

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat dengan diseduh

    Cara : 1 genggam daging buah diiris tipis, dijemur sampai kering, diseduh dengan

    1gelas air panas sampai berubah warna kecoklatan.

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    Diminum, 3 kali sehari

    REAKSI OBAT : -

  • xxi

    NARASUMBER IV

    Nama : Karnoto

    Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat

    Lawang, Sumatera Selatan

    Profesi : Tetua

    Umur : 57 Tahun

    RAMUAN I

    Khasiat : Penyubur peranakan dan membantu mengobati maag

    Bahan bahan diperoleh dari halaman belakang rumah.

    1. KUNYIT PUTIH

    Spesies : Curcuma mangga Val.

    Famili : Zingiberaceae

  • xxii

    Kandugan Kimia :

    Rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) mengandung bahan minyak

    atsiri, amilum, tanin, gula dan damar (Muhisah, 1999) Syukur (2003). Komponen

    yang terdapat dalam rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) yaitu myrcene

    (81,4%), -ocimene (5,1%), -pinene (3,7%), -pinene (2,9%), minyak atsiri

    (0,28%), dan kurkumin (3%). Selain itu rimpang dan daunnya mengandung saponin,

    flavonoid dan polifenol.

    Efek Farmakologi :

    Kunyit putih memiliki kandungan zat ribosome inactivating protein (RIP) yang

    bisa digunakan untuk mematikan atau menonaktifkan kanker karena kandungan zat

    tersebut akan menempel di bagian sel yang tidak normal (kanker), dapat membantu

    dalam penyuburan peranakan dan mengatasi sakit maag.

    Gambar :

  • xxiii

    Deskripsi :

    Tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.) merupakan tanaman semak

    berumur tahunan. Tanaman ini mempunyai tinggi 50-75 cm, bentuk batang semu

    yang tersusun dari pelepah-pelepah daun. Daun berwarna hijau, berbentuk seperti

    mata lembing bulat lonjong di bagian ujung dan pangkalnya. Panjang daun 30-60 cm

    dengan lebar daun 7,5-12,5 cm, tangkai daunnya panjang sama dengan panjang

    daunnya. Permukaan atas dan bawah daun agak licin, tidak berbulu. Tanaman ini

    mempunyai bunga majemuk berbentuk bulir yang muncul dari bagian ujung batang.

    Mahkota bunga berwarna kuning mudaatau hijau keputihan, panjang 2,5 cm. Kunyit

    putih memiliki rimpang berbentuk bulat, renyah, dan mudah dipatahkan. Kulitnya

    dipenuhi semacam akar serabut yang halus hingga menyerupai rambut. Rimpang

    utamanya keras, bila dibelah tampak daging buah berwarna kekuning-kuningan di

    bagian luar dan putih kekuningan di bagan tengahnya. Rimpang berbau aromatis

    seperti bau mangga, dan rasanya mirip mangga sehingga masyarakat menyebutnya

    temu mangga.

    Bagian yang digunakan : Rimpang

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat dengan cara diambil patinya

    Cara : Kunyit putih diparut sampai halus, disaring dan ambil patinya, lalu ditambah

    telur ayam kampung.

  • xxiv

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    Diminum 1 kali sehari sebelum tidur.

    REAKSI OBAT : -

    RAMUAN II

    Khasiat : Mengatasi maag kronis dan batuk asma.

    Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli.

    1. BAWANG PUTIH

    Spesies : Allium sativum

    Famili : Alliaceae

    Kandugan Kimia :

    Senyawa karakteristik yang terkandung di dalamnya adalah turunan sicstein

    yang berkaitan erat dengan senyawa g-glutamil dipeptida.

    Bawang putih mengandung 0,2% minyak atsiri yang berwarna kuning kecoklatan,

    dengan komposisi utama adalah turunan asam amino yang mengandung sulfur (aliin,

    0,2-1%, dihitung terhadap bobot segar). Pada proses destilasi atau pengirisan umbi,

    aliin berubah menjadi alisin.

    Kandungan yang lain adalah alil sulfida dan alil propil disulfida, sejumlah kecil

    polisulfida, alil divinil sulfida, alil vinil sulfoksida, trans-Ajoen-2-vinil-[4H]-1,3-

    ditiin, metil-aliltrisulfida, cis-Ajoen, 3-vinil-[4H]-1,2-ditiin, Dialiltrisulfida, adenosin.

  • xxv

    Kadar Alliin sangat tergantung dari penyiapan simplisia (pada cara penyiapan

    simplisia yang kurang baik, maka 1/4 bagian aliin akan mengalami perubahan).

    Bobot jenis minyak atsiri bawang putih berkisar antara 1,046-1,057. alisin adalah

    senyawa yang memberikan bau khas bawang putih. Bawang putih juga mengandung

    saponin, tuberholosida, dan senyawa fosforus (0,41%).

    Efek Farmakologi :

    Bawang putih menimbulkan sedikit efek samping, tetapi dosis yang tinggi dapat

    menyebabkan sakit perut atau gangguan pada usus, seperti sensasi terbakar di mulut

    atau perut, mulas, gas, mual, muntah, bau badan, dan diare.Bahkan dapat

    menimbulkan resiko besar pendarahan pasca operasiyang dimana hal ini terutama

    terjadi bila dipakai bawang putih mentah.Selain itu, baunya dapat dianggap sebagai

    efek samping yang kurang sedap.

    Gambar :

  • xxvi

    Deskripsi :

    Bawang putih tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -

    75 cm, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian

    daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari

    serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak dan setiap umbi bawang putih terdiri dari

    sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna

    putih.

    Bagian yang digunakan : Umbi

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat dengan cara di seduh.

    Cara : 2- 3 bawang putih ditambah air hangat gelas , kemudian ditambah madu,

    tambah telur ayam yang diambil kuningnya saja, tambah sedikit garam.

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    Diminum sebelum tidur, satu minggu 2 kali.

    REAKSI OBAT : -

  • xxvii

    NARASUMBER V

    Nama : Sarmono

    Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat

    Lawang, Sumatera Selatan

    Profesi : Petani

    Umur : 45 Tahun

    RAMUAN I

    Khasiat : Mengatasi gatal-gatal (alergi)

    Bahan bahan diperoleh dari halaman belakang rumah

    1. SIRIH

    Spesies : Piper betle L

    Famili : Piperaceae

  • xxviii

    Kandugan Kimia :

    Sirih mengandung minyak atsiri 1% - 4,2 %, hidrosikavicol, kavicol 7,2

    16,7%, kavibetol 2,7 6,2%, allypyrokatekol 0 9,6%, karvakrol 2,2 5,6%,

    eugenol 26,8 -42,5%, eugenol methyl ether 4,2 15,8%, p-cymene 1,2 2,5%,

    cineole 2,4 4,8%, caryophyllene 3,0 9,8%, cadinene 2,4 -15,8%, estragol,

    terpenena, seskuiterpena, fenil propane, tannin, diastase 0,8 1,8%, gula, pati.

    Efek Farmakologi :

    Sirih mempunyai efek farmakologi antiradang,meredakan batuk, merangsang

    saraf pusat, meredakan sifat mendengkur, mencegah ejakulasi prematur, peluruh

    kentut. Sifat kimiawi sirih adalah rasa hangat dan pedas.

    Gambar :

  • xxix

    Deskripsi :

    Sirih merupakan tanaman yang tumbuh merambat dan bersandar pada batang

    pohon lain, tingginya dapat mencapai 5 15 m. Batang sirih berkayu lunak,

    berbentuk bulat, beruas-ruas, beralur-alur, berwarna hijau keabu-abuan. Daun sirih

    merupakan daun tunggal, tumbuh berseling. Pangkal daun berbenatuk jantung atau

    agak bundar asimetris, ujung daun runcing, tepi dan permukaan daun rata,

    pertulangan menyirip. Warna daun bervariasi, dari kuning, hijau sampai hijau tua.

    Daun sirih berbau aromatis. Bunga tersusun dalam bentuk bulir, merunduk, panjang 5

    15 cm, sendiri-sendiri di ujung cabang dan di ketiak daun. Buahnya adalah buah

    buni, bulat, berdaging, berwarna kuning hijau, menyambung manjadi bulat panjang.

    Biji berbentuk bulat.

    Bagian yang digunakan : Daun

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat dengan cara direbus

    Cara : Daun sirih hijau diambil 5 helai dan daun sirih merah diambil 3 helai, rebus

    dengan air secukupnya.

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    Diminum 2 kali sehari

    REAKSI OBAT : -

  • xxx

    RAMUAN II

    Khasiat : Mengatasi gejala maag

    Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli.

    1. KACANG HIJAU

    Spesies : Vigna Radiata L

    Famili : Papilionaceae

    Kandugan Kimia :

    Sterol/ terpen, saponin, antitrypsin, tannin, asam amino leusin, arginine,

    isoleusin, valin, lisin, asam oleat, asam, thiamin, riboflavin, niasin.

    Efek Farmakologi : Mengatasi gejala maag

    Gambar :

  • xxxi

    Deskripsi :

    Kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim berupa semak yang tumbuh

    tegak. Tanaman kacang hijau adalah tanaman yang berumur pendek, perakaran

    tanaman kacang hijau berakar banyak yang membentuk bintil akar (nodul) akar.

    Akarnya tunggang , batangnya bulat dan berbuku-buku, berbulu berwarna hijau atau

    coklat kemerahan,daun tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun tiap

    tangkai, helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip, bungaberbentuk

    seperti kupu-kupu berwarna kuning pucat, buah berbentuk polong, setiap

    polongberrisi 10-15 biji memiliki rambut-rambut pendek atau berbulu.

    Bagian yang digunakan : Buah

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat dengan cara diseduh.

    Cara : Ambil kacang ijo segelas, disangrai sampai hitamkemudian ditumbuk sampai

    halus dan dibuat seperti kopi.

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    Diminum 2-3 kali sehari

    REAKSI OBAT : -

  • xxxii

    NARASUMBER VI

    Nama : Wandioh

    Alamat : Desa Sukarami, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat

    Lawang, Sumatera Selatan

    Profesi : Petani

    Umur : 52 Tahun

    RAMUAN I

    Khasiat : Mengatasi Darah Tinggi

    Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli.

    1. ALPUKAT

    Spesies : P. americana

    Famili : Lauraceae

  • xxxiii

    Kandugan Kimia :

    Buah dan daun buah alpukat mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida,

    serta tanin. Daun alpukat mengandung polifenol, quersetin, dan gula alkohol. Alpukat

    juga mengandung betakaroten, klorofil, vitamin E, dan vitamin B-kompleks yang

    berlimpah dalam alpukat.

    Efek Farmakologi :

    Efek farmakologis alpukat adalah peluruh kencing (diuretik) dan astringen.

    Selain itu, daun dan kulit ranting memiliki efek farmakologis, seperti peluruh kentut

    (karminatif), penyembuh batuk, pelancar menstruasi, emollient, dan antibakteri.

    Gambar :

    Deskripsi :

    Pohon alpukat bisa tumbuh hingga ketinggian 20 m. Daun memiliki ukuran

    antara 12 s/d 25 cm. Bunga alpukat letaknya tersembunyi dan memiliki warna hijau

    kekuningan, ukuran bunga 5-10 mm. Buah alpukat memiliki tipe buni, kulit buah

  • xxxiv

    berwarna hijau tua hingga ungu dengan tekstur kulit yang lembut. Pertumbuhan buah

    tergantung dari masing-masing varietas alpukat itu sendiri. Daging buah umumnya

    memiliki warna hijau muda dengan warna kuning pada bagian dekat biji. Daging

    buah memiliki rasa gurih dan bertekstur lembut.

    Bagian yang digunakan : Daun

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat dengan cara direbus

    Cara : Daun alpukat direbus dengan 2 gelas air, jadikan 1 gelas.

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    Diminum 2-3 gelas sehari.

    REAKSI OBAT : -

    RAMUAN II

    Khasiat : Mengatasi Maag

    Bahan bahan diperoleh dengan cara membeli.

    1. Mentimun

    Spesies : Cucumis sativus L.

    Famili : Cucurbitaceae

  • xxxv

    Kandugan Kimia :

    Sebuah mentimun segar, umumnya mengandung 0,65% protein, 0,1% lemak

    dan 2,2% karbohidrat. Selain itu ketimun juga mengandung zat bermanfaat lainnya,

    seperti kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2

    dan vitamin C.

    Efek Farmakologi :

    Penyegar badan, penyejuk, peluruh kencing, menghaluskan dan melemaskan

    kulit. Daun: Perangsang muntah.

    Gambar :

    Deskripsi :

    Mentimun merupakan suatu jenis tanaman merambat yang buahnya terutama

    dimakan sebagai lalap dan sayur. Tanaman ini termasuk dalam anggota suku labu-

    labuan. Ketimun diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di India Utara. Di

    negeri itu, ketimun telah ditanam selama 3000 tahun.

  • xxxvi

    Mentimun dibudidayakan dimana-mana, baik di ladang, halaman rumah, atau di

    rumah kaca. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus.

    Pertumbuhannya memerlukan kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang

    gembur, dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainage yang baik.

    Bagian yang digunakan : Buah

    CARA PEMBUATAN RAMUAN :

    Dibuat dengan cara dikeruk bijinya

    Cara : Dikeruk bijinya, lalu ditambahkan madu secukupnya.

    CARA PENGGUNAAN DAN DOSIS :

    Diminum pada saat sakit.

    REAKSI OBAT : -

  • xxxvii

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Hasil Survey :

    Ada enam narasumber yang diwawancarai dan didapatkan 10 ramuan

    tradisional, yang masing-masing berkhasiat untuk mengatasi bau mulut, serak dan

    sariawan, mengurangi ketombe, keseleo, darah tinggi, penyubur peranakan, batuk

    asma, dan gatal-gatal (alergi)>

    B. SARAN

    Penulis mengharapkan agar ramuan tradisional pada laporan ini dapat

    dikembangkan menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Obat Herbal

    menjadi Fitofarmaka.

    Penulis mengharapkan agar laporan ini dapat dilanjutkan sebagai bahan

    penelitian untuk skripsi.

  • xxxviii

    LAMPIRAN

    Foto Bersama Narasumber

    Foto Bersama Narasumber

  • xxxix

    Kebun Lada Narasumber