studi literatur 2
DESCRIPTION
studi literatur SPATRANSCRIPT
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu kebutuhan primer manusia yaitu membutuhkan tempat untuk berlindung. Rumah merupakan salah satu penunjang kebutuhan
manusia akan tempat berlindung. Berdasarkan Survey Sensus Penduduk tahun 2014, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah, hal
tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang ada. Penggunaan lahan secara bijaksana dibutuhkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut, salah satunya diimplementasikan dengan dibuatnya rumah tinggal dua lantai. Hal itu bertujuan untuk
memaksimalkan lahan yang ada untuk memfasilitasi kegiatan manusia didalamnya. Semakin banyak ruangan yang terbuang semakin besar
dampak negatif yang ditimbukan bagi lingkungan, maka diberikan solusi hunian dua lantai. Hal ini terlihat dari banyaknya pembangunan
perumahan atau rumah baru khususnya di perkotaan yang notabene memiliki lahan sempit menggunakan desain rumah dua lantai.
Rumah tinggal yang akan dirancang, menerapkan rumah tinggal tipe home dengan konsep minimalis. Rumah minimalis dengan tipe
home yang dimaksud adalah rumah yang dapat menjadi tempat berlindung dari cuaca dan bahaya, tempat melakukan aktivitas dan
beristirahat setelah melakukan serangkaian aktivitas, serta tempat berkumpul bersama keluarga dalam jangka waktu yang lama.
Untuk memenuhi semua kegiatan, maka rumah yang akan dirancang harus memiliki 4 zona yaitu Publik, Semi Publik, semi Private, privat,
dan Service. Zona publik meliputi Halaman dan Teras yang dapat dimasuki oleh siapa saja. Zona Semi Publik meliputi Ruang tamu yang
dapat dimasuki oleh orang luar apabila pemilik rumah mengijinkan. Zona Semi Private meliputi Ruang Makan, dan ruang keluarga. Zona
private meliputi, kamar tidur utama, kamar mandi utama, kamar tidur anak, serta kamar mandi keluarga(anak) yang hanya diperbolehkan
bagi penghuni rumah atau keluarga dekat, serta ruang kerja/belajar. Zona yang terakhir adalah zona Service yang meliputi kamar tidur
pembantu, kamar mandi pembantu, tempat cuci, tempat jemur, garasi, carport, serta dapur.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan msalah yang didapatkan berdasarkan latar belakang dari berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut.
1. Dibutuhkan adanya cara untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan lahan yang ada.
2. Dibutuhkan adanya cara untuk memfasilitasi kegiatan manusia didalamnya
3. Dibutuhkan adanya cara untuk menentukan ruang-ruang didalamnya sesuai dengan kebutuhan penghuninya.
4. Dibutuhkan adanya cara untuk memberi kenyamanan didalam rumah tinggal.
1.3 MANFAAT PENELITIAN
1. Sebagai landasan konsep perencanaan dan perancangan fasilitas berupa rumah tinggal dengan mengedepankan fungsi ruang dan
kenyamanan.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk berkontribusi pada kepentingan kehidupan bermasyarakat dalam peranan sebuah profesi
sebagai seorang professional saat merancang fasilitas serupa ataupun yang relevan.
BAB II KEBUTUHAN RUANG DAN PENGATURAN ZONING
2.1 Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang manusia didalam rumah tergantung aktivitas dan kebutuhan pemiliknya. Oleh karena itu kebutuhan ruang harus
disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan oleh penghuni ruangan tersebut. Untuk menentukan ruang, dikelompokkan berdasarkan
kebutuhan ruang tersebut, dengan cara pengelompokan zona/area sesuai kebutuhannya. Penentuan zoning dalam rumah tinggal dibagi
menjadi :
1. ZONA PUBLIK
a) halaman
b) teras
2. ZONA SEMI PUBLIK
a) ruang tamu
b) ruang tidur tamu
3. ZONA SEMI PRIVAT
a) ruang keluarga
b) ruang makan
4. ZONA PRIVAT
a) ruang tidur utama
b) kamar mandi ruang utama
c) ruang tidur anak
d) kamar mandi anak
e) ruang kerja/belajar
5. ZONA SERVICE
a) Carport
b) Dapur
c) Ruang tidur pembantu
d) Ruang cuci dan jemur
e) gudang
2.1.1 Diagram zoning
1. Lantai atas
2.2.2 Diagram Blocking
1. Lantai bawah
2. Lantai Atas
2.2 Pola kedekatan ruang
Carport
Teras
Cottage
R.Tamu
K.Tidur Tamu
K.Tidur Utama
KM/WC K.Tidur Utama
KM/WC 1
R.Keluarga 1
Dapur
R.Keluarga 2
K.Pembantu
R.Jemur/Cuci
K.Tidur Anak 1Dekat
K.Tidur Anak 2Sedang
KM/WC 2Jauh
R.Kerja/Belajar
BAB III ANALISA RUANG
Dalam pembangunan rumah tinggal perlu adanya pembagian dalam masing-masing ruang, dengan tujuan kegunaan dan kebutuhan ruang
dapat berfungsi dengan baik.
Ada tiga tiga pengelompokan aktivitas dalam rumah tinggal antara lain :
3.1 Zona Publik
Zona publik adalah area yang dapat diakses oleh semua orang dengan atau tanpa kepentingan tertentu..
Zona publik merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :
1. Teras
Teras berfungsi sebagai ruang transisi sebelum seseorang masuk dalam
rumah. Jika diibaratkan struktur tubuh manusia, teras seperti bagian bentuk
wajah sehingga mudah untuk dikenali. Jadi baik buruknya bentuk wajah
tersebut semua tergantung dari perawatannya. Begitu juga dengan teras
rumah minimalis, diperlukan desain khusus agar terlihat nyaman dan enak
dipandang sebab teras merupakan bagian dari rumah yang pertama dilihat
orang ketika bertamu. Dengan melihat desain teras, umumnya orang bisa
langsung menyimpulkan karakteristik ruangan di dalam rumah.
Secara umum jenis teras dibagi menjadi 3 desain yang dibedakan menurut posisinya, yaitu teras bagian depan, teras bagian samping, dan
teras bagian belakang. Untuk teras depan biasanya sering dimanfaatkan sebagai ruang tamu kedua, dimana ditempat ini biasanya juga
dipakai untuk menerima tamu. Teras bagian samping biasanya digunakan untuk bersantai oleh seluruh anggota keluarga.
2. Halaman
Sebelum merencanakan rumah tinggal, terlebih dahulu memperhitungkan luas tanah yang akan digunakan. Namun tidak semua luas tanah
yang kita miliki digunakan untuk mendirikan bangunan rumah tinggal. Sekitar 40% dari luas tanah, kita gunakan untuk halaman, yang
bertujuan agar penyerapan air hujan lebih maksimal.
Selain berfungsi sebagai penyerap air hujan, halaman juga berfungsi sebagai taman. Adanya taman depan rumah, selain mempercantik
rumah, juga sebagai penyuplai udara bersih dan segar kedalam rumah, karena tanaman dapat memproduksi gas oksigen di siang hari.
Di halaman rumah juga bisa membuat kolam ikan kecil untuk mempercantik taman dan menyejukkan pikiran.
3. GAZEBO/SAUNG
Pengertian Saung
Kata Saung berasal dari bahasa Sunda yang artinya rumah atau
gubug kecil. biasanya kata saung digunakan untuk menyebut
sebuah gubug kecil yang ada di luar rumah seperti di sawah, ladang,
kebun atau dimana saja yang terpisah dari bangunan rumah.
Sebagai ilustrasi jika disekitar rumah ada gubug kecil yang dipakai
untuk nyimpan binatang peliharaan, perabotan, kayu bakar, atau
tempat istirahat, maka gubug itu biasa disebut Saung.
Pengertia Gazebo
Gazebo adalah salah satu fasilitas dengan ruang-ruang
terbuka sebagai alternatif tempat berkumpul dan
melakukan kegiatan santai bersama anggota keluarga
lainnya, banyak juga yang menyebut saung karena
digunakan untuk tempat santai. Kuncinya adalah suasana
alami, keakraban, kenyamanan dan keindahan. Ini cocok
dengan kata Gazebo yang berasal dari kata gaze (Inggris)
artinya memandang, dan ebo (Latin) artinya ke luar,
sehingga maknanya kurang lebih menjadi tempat untuk
memandang ke luar. Gazebo biasanya dibuat atau
ditempatkan di halaman rumah, taman, teras belakang,
atau di tepi kolam renang sebagai daya tarik utama
diarea itu, dibuat secara artistik dan terbuka namun
biasanya dengan konstruksi sederhana, tidak masif atau tidak terlalu berlebihan.
Saung dan Gazebo pada dasarnya adalah sama, hanya saung lebih dulu akrab di mata dan telinga masyarakat Indonesia karena
keberadaannya memang sudah ada seiring adanya nenek moyang bangsa ini. Sementara kata Gazebo berkembang dari Eropa,
dipopulerkan para arsitek dan pengembang perumahan dengan semakin berkembangnya designer Pertamanan bahkan mungkin
dunia Pariwisata, hingga Gazebo terdengar lebih keren dari Saung. Namun begitu saung lebih banyak dijadikan trademark dibanding
Gazebo.
3.2 Zona semi publik
Zona semi publik adalah area yang dapat diakses semua orang (tamu) dengan kepentingan tertentu. Tamu yang berkunjung dengan
menggunakan ruangan ini ialah tamu yang berkepentingan, misalnya rekan atau teman pemilik rumah tersebut. Zona ini merupakan
wadah dari aktivitas umum yang digunakan sebagai ruang interaksi antara anggota keluarga dengan tamu atau orang luar yang diundang
masuk ke rumah kita.
Zona semi publik merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :
1. Ruang tamu,
Ruang tamu adalah tempat untuk menerima tamu
sekaligus untuk berkomunikasi dengan orang luar. Ruang
ini dapat pula menampung fungsi-fungsi lain sesuai
dengan kebutuhan aktivitas penghuni, misalnya untuk
pertemuan atau perjamuan. Biasanya ruang ini terletak
pada area yang mudah di akses oleh tamu/orang luar.
Pada umumnya ruang tamu ini berada di bagian depan
bangunan.
Ruangan ini mewakili konsep yang diusung oleh
keseluruhan ruangan dan dapat mencerminkan kehidupan dari sang pemilik rumah. Perabot dan hiasan yang terdapat pada ruangan ini
biasanya terdiri dari satu set sofa, tirai, pernak-pernik penghias ruangan, karpet, dan lain-lain. Hiasan atau pernak pernik yang ada di
dalam ruang tamu juga dapat mencerminkan pribadi pemiliknya Maka dari itu ruang tamu memerlukan perhatian khusus tentang
dekorasi agar tamu dapat merasa nyaman saat berada di ruang tamu.
2. Ruang tidur tamu
berfungsi sebagai tempat istirahat tamu atau kerabat
dekat yang bermalam dirumah tersebut. Biasanya
ruangan ini berdekatan dengan ruang tamu dan
kamar mandi\wc. Ruang tidur tamu ini biasanya tidak
terlalu besar namun cukup nyaman untuk ditempati
2 orang. Furniture kamar tidur tamu yang dibutuhan
biasanya hanya ranjang, nakas, dan lemari, namun
bila memungkinkan untuk ditambahkan tv cabinet
maka sebaiknya ditambahkan agar tamu lebih
nyaman.
Desain furniture kamar tidur tamu ini buatlah
sesimpel mungkin agar biaya yang dikeluarkan untuk
membuat kamar tidur ini tidak terlalu banyak, karena
memang ruang ini hanya akan di pakai jika ada tamu saja, namun tentu saja tidak boleh asal asalan.
3.3 Zona semi privat
Zona semi privat adalah area yang hanya dapat diakses oleh penghuni rumah atau anggota keluarga. Area ini berfungsi sebagai sarana
interaksi antar anggota keluarga.
Zona semi privat merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :
1. Ruang keluarga dan ruang makan (lantai 1)
Ruang keluarga dan ruang makan merupakan
tempat berkumpul dan berinteraksi antar anggota
keluarga. Di ruang ini sering kali di lakukan aktivitas
rekreasi dan bersantai. ruang ini direncanakan
dengan suasana akrab. Ruang keluarga biasanya
menyatu dalam satu area dengan ruang makan dan
tentunya berdekatan dengan dapur.
Ruang ini juga memerlukan teras yang cukup besar
dengan tujuan memudahkan pergerakan udara.
Begitu juga naungan seperti teritis yang
menyebabkan terjadinya pembayangan, serta
melindungi ruangan dari panas dan hujan.
2. Ruang keluarga (lantai 2)
Lain halnya dengan ruang keluarga di lantai dua,
karena di lantai 2 adalah ruang keluarga tanpa
ruang makan. Ruang keluarga di lantai 2 hanya
diperuntukan bagi anak saja, yang letak kamar
tidurnya berada di lantai dua. Fungsi lain dari
ruangan ini yaitu selain untuk bersantai, juga untuk
bermain atau sekedar bercengkrama dengan rekan.
Ruang ini merupakan cermin karakter penghuni
rumah dan menjadi first impression bagi para tamu
yang datang. Dua sisi ini makin menuntut ruang
keluarga didekor secara maksimal, nyaman, dan
stylish. Desain dan Objek Ruang Keluarga Desain
dan obyek pada ruang keluarga harus dibuat hangat, akrab, fleksibel sekaligus menggairahkan, karena fungsi ruang keluarga adalah
mengakomodasi banyak aktivitas.
3.4 Zona privat
Zona privat adalah area yang hanya dapat diakses oleh anggota keluarga dengan kepentingan tertentu. Area ini berfungsi ebagai area
pribadi yang tidak sembarangan orang dapat mengakses ruangan ini karena penghuni yang memasuki area ini adalah penghuni yang
melakukan kegiatan yang bersifat pribadi.
Zona privat merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :
1. RUANG TIDUR UTAMA
Kamar tidur utama merupakan bagian terpenting dari rumah, apalagi kamar utama
untuk suami istri, tentu kenyamananlah yang menjadi prioritas utama. anyaknya
aktivitas sehari-hari akan terbayar dengan kamar tidur yang nyaman untuk
melepas lelah. Desain kamar tidur utama memang disesuaikan dengan selera
masing-masing. Namun yang menjadi pertimbangan adalah luas ruangan kamar
dan furniture apa saja yang akan mengisi kamar utama tersebut, karena penghuni
ruangan ini biasanya dua orang, maka kelengkapan furniture untuk penunjang
aktifitas didalamnya perlu diperhatikan.
Ruang tidur utama biasanya dilengkapi dengan kamar mandi pribadi didalamnya,
yang hanya dapat diakses oleh penghuni ruangan tersebut. Kamar mandi yang
digunakan pun memang di desain sebaik mungkin karena pemilik rumah memang
sudah seharusnya mendapatkan fasilitas yang terbaik dan paling nyaman bila kita
lihat dari sudut pandang hirarki.
2. Ruang belajar/ruang kerja yakni, bagian dari rumah yang
di gunakan untuk aktivitas belajar atau bekerja, jadi
sebisa mungkin ruangan ini dekat dengan kamar tidur
anak. Oleh karena itu, ruang ini harus dilengkapi dengan
sarana yang diperlukan untuk belajar/bekerja.
Ruang ini dilengkapi jendela untuk penerangan di
siang hari. Pada malam hari, gunakan penerangan
dari lampu bercahaya putih yang merata, sehingga
tidak menimbulkan bayangan di beberapa titik,
karena ruangan ini juga dapat digunakan sebagai
ruang baca yang dilengkapi rak buku untuk
menyimpan koleksi buku.
Ruang yang panas akan membuat cepat lelah dan
jenuh, maka jendela akan bermanfaat untuk
membiarkan udara bebas masuk dan keluar
ruangan.
Ruang kerja atau ruang belajar membutuhkan
pemandangan indah dan kondisi disekitarnya tenang agar dapat berkonsentrasi. Contohnya, menghadap ke jendela, taman,
atau berada dekat dengan kolam air mancur. Sehingga dapat mengistirahatkan mata sejenak dan membuat tubuh rileks.
Peletakkan meja yang tidak tepat akan mengganggu konsentrasi dan kenyamanan kerja, jadi perlu diperhatikan juga
perletakan furniturenya.
3. Ruang tidur anak
ruang tidur anak merupakan ruang tempat beristirahat anak setalah seharian
beraktivitas. Anak memiliki mobilitas yang tinggi, maka biasanya anak juga
membutuhkan kenyamanan dalam beristirahat. Karenanya ruang ini harus
direncanakan dengan perlengkapan istirahat dan suasana santai serta tenang, agar
anak dapat beristirahat dengan nyaman. Ruang ini harus dihindarkan dari kebisingan
dan polusi, juga membutuhkan sinar matahari dan memiliki sirkulasi udara yang
lancar.
Secara psikologis, ruang tidur yang nyaman dapat meningkatkan perkembangan afektif
serta kognitif seorang anak. Kamar anak dilengkapi dengan bukaan jendela yang
bertujuan untuk sirkulasi udara dan jalur masuk cahaya matahari. Dengan adanya
pergantian udara dapat mengurangi resiko anak terjangkit penyakit, karena mengingat
anak usia dini sistem imunitasnya belum mencapai tingkat maksimum sehingga
membutuhkan udara segar dan bersih untuk bernafas. Cahaya matahari juga berguna
untuk mengurangi tingkat kelembaban kamar.
3.5 Zona service
Zona service merukan area pelayanan bagi seluruh aktifitas penghuni didalamnya.
Zona service merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :
1. Dapur, merupakan ruang untuk mempersiapkan makanan,ruang ini harus di rencanakan dengan material yang mudah di bersihkan,
sehingga kebersiihan dan kesehatan selalu terjaga. Pada ruang ini dilakukan aktivitas memasak makanan yang sering menggunakan api
atau listrik. Karenanya instalasi yang di perlukan harus bekerja dengan baik. Sirkulasi udara di ruang ini harus di rencanakan dengan
baik agar asap yang timbul dari aktivitas memasak dapat secepat mungkin hilang.
2. Kamar mandi/wc, merupakan area untuk membersihkan diri. Biasanya ruangan ini terletak dekat area semi publik dan privat.
3. Garasi, yaitu area untuk menyimpan kendaraan. Area ini perlu di pisahkan karena biasanya dekat dengan debu dan polusi.
BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN
Idealnya sebuah rumah memang harus dapat memenuhi kebutuhan aktivitas harian penghuninya. Namun demikian bukan berarti bahwa
semua ruang tersebut harus diadakan. Pada kasus-kasus tertentu beberapa fungsi dapat di tampung sekaligus dalam satu ruang, misalnya
ruang keluarga sekaligus ruang tamu, yang sekaligus juga menampung aktivitas makan anggota keluarga. Penyediaan ruang ini dipengaruhi
kondisi ekonomi pemilik rumah. Kelengkapan ruang-ruang pun berfariasi dari yang sederhana, yang sekedar, dan agar aktivitas yang di
rencanakan dapat berlangsung, hingga pada kelengkapan yang mewah sekalipun.
Secara arsitektural, besarnya ruang pada sebuah rumah harus memenuhi standar kebutuhan ruang gerak bagi penghuni untuk melakukan
aktivitas tertentu. Ruang gerak untuk aktivitas makan akan berbeda dengan ruang gerak yang di butuhkan untuk melakuakan interaksi sosial.
Selain itu, ukuran ruang tersebut harus juga melihat kapasitas untuk daya tampung ruang yang direncanakan. kebutuhan ruang gerak untuk
dua orang tentu berbeda dengan kebutuhan ruang untuk tiga orang.