studi literatur 2

32
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu kebutuhan primer manusia yaitu membutuhkan tempat untuk berlindung. Rumah merupakan salah satu penunjang kebutuhan manusia akan tempat berlindung. Berdasarkan Survey Sensus Penduduk tahun 2014, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah, hal tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang ada. Penggunaan lahan secara bijaksana dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya diimplementasikan dengan dibuatnya rumah tinggal dua lantai. Hal itu bertujuan untuk memaksimalkan lahan yang ada untuk memfasilitasi kegiatan manusia didalamnya. Semakin banyak ruangan yang terbuang semakin besar dampak negatif yang ditimbukan bagi lingkungan, maka diberikan solusi hunian dua lantai. Hal ini terlihat dari banyaknya pembangunan perumahan atau rumah baru khususnya di perkotaan yang notabene memiliki lahan sempit menggunakan desain rumah dua lantai. Rumah tinggal yang akan dirancang, menerapkan rumah tinggal tipe home dengan konsep minimalis. Rumah minimalis dengan tipe home yang dimaksud adalah rumah yang dapat menjadi tempat berlindung dari cuaca dan bahaya, tempat melakukan aktivitas dan beristirahat setelah melakukan serangkaian aktivitas, serta tempat berkumpul bersama keluarga dalam jangka waktu yang lama.

Upload: saeful-widi

Post on 22-Dec-2015

257 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

studi literatur SPA

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Literatur 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu kebutuhan primer manusia yaitu membutuhkan tempat untuk berlindung. Rumah merupakan salah satu penunjang kebutuhan

manusia akan tempat berlindung. Berdasarkan Survey Sensus Penduduk tahun 2014, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah, hal

tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan yang ada. Penggunaan lahan secara bijaksana dibutuhkan untuk mengatasi

permasalahan tersebut, salah satunya diimplementasikan dengan dibuatnya rumah tinggal dua lantai. Hal itu bertujuan untuk

memaksimalkan lahan yang ada untuk memfasilitasi kegiatan manusia didalamnya. Semakin banyak ruangan yang terbuang semakin besar

dampak negatif yang ditimbukan bagi lingkungan, maka diberikan solusi hunian dua lantai. Hal ini terlihat dari banyaknya pembangunan

perumahan atau rumah baru khususnya di perkotaan yang notabene memiliki lahan sempit menggunakan desain rumah dua lantai.

Rumah tinggal yang akan dirancang, menerapkan rumah tinggal tipe home dengan konsep minimalis. Rumah minimalis dengan tipe

home yang dimaksud adalah rumah yang dapat menjadi tempat berlindung dari cuaca dan bahaya, tempat melakukan aktivitas dan

beristirahat setelah melakukan serangkaian aktivitas, serta tempat berkumpul bersama keluarga dalam jangka waktu yang lama.

Untuk memenuhi semua kegiatan, maka rumah yang akan dirancang harus memiliki 4 zona yaitu Publik, Semi Publik, semi Private, privat,

dan Service. Zona publik meliputi Halaman dan Teras yang dapat dimasuki oleh siapa saja. Zona Semi Publik meliputi Ruang tamu yang

dapat dimasuki oleh orang luar apabila pemilik rumah mengijinkan. Zona Semi Private meliputi Ruang Makan, dan ruang keluarga. Zona

private meliputi, kamar tidur utama, kamar mandi utama, kamar tidur anak, serta kamar mandi keluarga(anak) yang hanya diperbolehkan

bagi penghuni rumah atau keluarga dekat, serta ruang kerja/belajar. Zona yang terakhir adalah zona Service yang meliputi kamar tidur

pembantu, kamar mandi pembantu, tempat cuci, tempat jemur, garasi, carport, serta dapur.

Page 2: Studi Literatur 2

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan msalah yang didapatkan berdasarkan latar belakang dari berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut.

1. Dibutuhkan adanya cara untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan lahan yang ada.

2. Dibutuhkan adanya cara untuk memfasilitasi kegiatan manusia didalamnya

3. Dibutuhkan adanya cara untuk menentukan ruang-ruang didalamnya sesuai dengan kebutuhan penghuninya.

4. Dibutuhkan adanya cara untuk memberi kenyamanan didalam rumah tinggal.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

1. Sebagai landasan konsep perencanaan dan perancangan fasilitas berupa rumah tinggal dengan mengedepankan fungsi ruang dan

kenyamanan.

2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk berkontribusi pada kepentingan kehidupan bermasyarakat dalam peranan sebuah profesi

sebagai seorang professional saat merancang fasilitas serupa ataupun yang relevan.

Page 3: Studi Literatur 2

BAB II KEBUTUHAN RUANG DAN PENGATURAN ZONING

2.1 Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang manusia didalam rumah tergantung aktivitas dan kebutuhan pemiliknya. Oleh karena itu kebutuhan ruang harus

disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan oleh penghuni ruangan tersebut. Untuk menentukan ruang, dikelompokkan berdasarkan

kebutuhan ruang tersebut, dengan cara pengelompokan zona/area sesuai kebutuhannya. Penentuan zoning dalam rumah tinggal dibagi

menjadi :

1. ZONA PUBLIK

a) halaman

b) teras

2. ZONA SEMI PUBLIK

a) ruang tamu

b) ruang tidur tamu

3. ZONA SEMI PRIVAT

a) ruang keluarga

b) ruang makan

4. ZONA PRIVAT

a) ruang tidur utama

b) kamar mandi ruang utama

c) ruang tidur anak

d) kamar mandi anak

e) ruang kerja/belajar

5. ZONA SERVICE

a) Carport

b) Dapur

c) Ruang tidur pembantu

d) Ruang cuci dan jemur

e) gudang

Page 4: Studi Literatur 2
Page 5: Studi Literatur 2
Page 6: Studi Literatur 2

2.1.1 Diagram zoning

Page 7: Studi Literatur 2

1. Lantai atas

Page 8: Studi Literatur 2

2.2.2 Diagram Blocking

1. Lantai bawah

Page 9: Studi Literatur 2

2. Lantai Atas

Page 10: Studi Literatur 2

2.2 Pola kedekatan ruang

Carport

Teras

Cottage

R.Tamu

K.Tidur Tamu

K.Tidur Utama

KM/WC K.Tidur Utama

KM/WC 1

R.Keluarga 1

Dapur

R.Keluarga 2

K.Pembantu

R.Jemur/Cuci

K.Tidur Anak 1Dekat

Page 11: Studi Literatur 2

K.Tidur Anak 2Sedang

KM/WC 2Jauh

R.Kerja/Belajar

BAB III ANALISA RUANG

Dalam pembangunan rumah tinggal perlu adanya pembagian dalam masing-masing ruang, dengan tujuan kegunaan dan kebutuhan ruang

dapat berfungsi dengan baik.

Ada tiga tiga pengelompokan aktivitas dalam rumah tinggal antara lain :

3.1 Zona Publik

Zona publik adalah area yang dapat diakses oleh semua orang dengan atau tanpa kepentingan tertentu..

Zona publik merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :

1. Teras

Teras berfungsi sebagai ruang transisi sebelum seseorang masuk dalam

rumah. Jika diibaratkan struktur tubuh manusia, teras seperti bagian bentuk

wajah sehingga mudah untuk dikenali. Jadi baik buruknya bentuk wajah

tersebut semua tergantung dari perawatannya. Begitu juga dengan teras

rumah minimalis, diperlukan desain khusus agar terlihat nyaman dan enak

dipandang sebab teras merupakan bagian dari rumah yang pertama dilihat

orang ketika bertamu. Dengan melihat desain teras, umumnya orang bisa

langsung menyimpulkan karakteristik ruangan di dalam rumah.

Page 12: Studi Literatur 2

Secara umum jenis teras dibagi menjadi 3 desain yang dibedakan menurut posisinya, yaitu teras bagian depan, teras bagian samping, dan

teras bagian belakang. Untuk teras depan biasanya sering dimanfaatkan sebagai ruang tamu kedua, dimana ditempat ini biasanya juga

dipakai untuk menerima tamu. Teras bagian samping biasanya digunakan untuk bersantai oleh seluruh anggota keluarga.

Page 13: Studi Literatur 2

2. Halaman

Sebelum merencanakan rumah tinggal, terlebih dahulu memperhitungkan luas tanah yang akan digunakan. Namun tidak semua luas tanah

yang kita miliki digunakan untuk mendirikan bangunan rumah tinggal. Sekitar 40% dari luas tanah, kita gunakan untuk halaman, yang

bertujuan agar penyerapan air hujan lebih maksimal.

Selain berfungsi sebagai penyerap air hujan, halaman juga berfungsi sebagai taman. Adanya taman depan rumah, selain mempercantik

rumah, juga sebagai penyuplai udara bersih dan segar kedalam rumah, karena tanaman dapat memproduksi gas oksigen di siang hari.

Di halaman rumah juga bisa membuat kolam ikan kecil untuk mempercantik taman dan menyejukkan pikiran.

Page 14: Studi Literatur 2

3. GAZEBO/SAUNG

Pengertian Saung

Kata Saung berasal dari bahasa Sunda yang artinya rumah atau

gubug kecil. biasanya kata saung digunakan untuk menyebut

sebuah gubug kecil yang ada di luar rumah seperti di sawah, ladang,

kebun atau dimana saja yang terpisah dari bangunan rumah.

Sebagai ilustrasi jika disekitar rumah ada gubug kecil yang dipakai

untuk nyimpan binatang peliharaan, perabotan, kayu bakar, atau

tempat istirahat, maka gubug itu biasa disebut Saung.

Page 15: Studi Literatur 2

Pengertia Gazebo

Gazebo adalah salah satu fasilitas dengan ruang-ruang

terbuka sebagai alternatif tempat berkumpul dan

melakukan kegiatan santai bersama anggota keluarga

lainnya, banyak juga yang menyebut saung karena

digunakan untuk tempat santai. Kuncinya adalah suasana

alami, keakraban, kenyamanan dan keindahan. Ini cocok

dengan kata Gazebo yang berasal dari kata gaze (Inggris)

artinya memandang, dan ebo (Latin) artinya ke luar,

sehingga maknanya kurang lebih menjadi tempat untuk

memandang ke luar. Gazebo biasanya dibuat atau

ditempatkan di halaman rumah, taman, teras belakang,

atau di tepi kolam renang sebagai daya tarik utama

diarea itu, dibuat secara artistik dan terbuka namun

biasanya dengan konstruksi sederhana, tidak masif atau tidak terlalu berlebihan.

Saung dan Gazebo pada dasarnya adalah sama, hanya saung lebih dulu akrab di mata dan telinga masyarakat Indonesia karena

keberadaannya memang sudah ada seiring adanya nenek moyang bangsa ini. Sementara kata Gazebo berkembang dari Eropa,

dipopulerkan para arsitek dan pengembang perumahan dengan semakin berkembangnya designer Pertamanan bahkan mungkin

dunia Pariwisata, hingga Gazebo terdengar lebih keren dari Saung. Namun begitu saung lebih banyak dijadikan trademark dibanding

Gazebo.

Page 16: Studi Literatur 2

3.2 Zona semi publik

Zona semi publik adalah area yang dapat diakses semua orang (tamu) dengan kepentingan tertentu. Tamu yang berkunjung dengan

menggunakan ruangan ini ialah tamu yang berkepentingan, misalnya rekan atau teman pemilik rumah tersebut. Zona ini merupakan

wadah dari aktivitas umum yang digunakan sebagai ruang interaksi antara anggota keluarga dengan tamu atau orang luar yang diundang

masuk ke rumah kita.

Zona semi publik merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :

1. Ruang tamu,

Ruang tamu adalah tempat untuk menerima tamu

sekaligus untuk berkomunikasi dengan orang luar. Ruang

ini dapat pula menampung fungsi-fungsi lain sesuai

dengan kebutuhan aktivitas penghuni, misalnya untuk

pertemuan atau perjamuan. Biasanya ruang ini terletak

pada area yang mudah di akses oleh tamu/orang luar.

Pada umumnya ruang tamu ini berada di bagian depan

bangunan.

Ruangan ini mewakili konsep yang diusung oleh

keseluruhan ruangan dan dapat mencerminkan kehidupan dari sang pemilik rumah. Perabot dan hiasan yang terdapat pada ruangan ini

biasanya terdiri dari satu set sofa, tirai, pernak-pernik penghias ruangan, karpet, dan lain-lain. Hiasan atau pernak pernik yang ada di

dalam ruang tamu juga dapat mencerminkan pribadi pemiliknya Maka dari itu ruang tamu memerlukan perhatian khusus tentang

dekorasi agar tamu dapat merasa nyaman saat berada di ruang tamu.

Page 17: Studi Literatur 2

2. Ruang tidur tamu

berfungsi sebagai tempat istirahat tamu atau kerabat

dekat yang bermalam dirumah tersebut. Biasanya

ruangan ini berdekatan dengan ruang tamu dan

kamar mandi\wc. Ruang tidur tamu ini biasanya tidak

terlalu besar namun cukup nyaman untuk ditempati

2 orang. Furniture kamar tidur tamu yang dibutuhan

biasanya hanya ranjang, nakas, dan lemari, namun

bila memungkinkan untuk ditambahkan tv cabinet

maka sebaiknya ditambahkan agar tamu lebih

nyaman.

Desain furniture kamar tidur tamu ini buatlah

sesimpel mungkin agar biaya yang dikeluarkan untuk

membuat kamar tidur ini tidak terlalu banyak, karena

memang ruang ini hanya akan di pakai jika ada tamu saja, namun tentu saja tidak boleh asal asalan.

Page 18: Studi Literatur 2

3.3 Zona semi privat

Zona semi privat adalah area yang hanya dapat diakses oleh penghuni rumah atau anggota keluarga. Area ini berfungsi sebagai sarana

interaksi antar anggota keluarga.

Zona semi privat merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :

1. Ruang keluarga dan ruang makan (lantai 1)

Ruang keluarga dan ruang makan merupakan

tempat berkumpul dan berinteraksi antar anggota

keluarga. Di ruang ini sering kali di lakukan aktivitas

rekreasi dan bersantai. ruang ini direncanakan

dengan suasana akrab. Ruang keluarga biasanya

menyatu dalam satu area dengan ruang makan dan

tentunya berdekatan dengan dapur.

Ruang ini juga memerlukan teras yang cukup besar

dengan tujuan memudahkan pergerakan udara.

Begitu juga naungan seperti teritis yang

menyebabkan terjadinya pembayangan, serta

melindungi ruangan dari panas dan hujan.

Page 19: Studi Literatur 2

2. Ruang keluarga (lantai 2)

Lain halnya dengan ruang keluarga di lantai dua,

karena di lantai 2 adalah ruang keluarga tanpa

ruang makan. Ruang keluarga di lantai 2 hanya

diperuntukan bagi anak saja, yang letak kamar

tidurnya berada di lantai dua. Fungsi lain dari

ruangan ini yaitu selain untuk bersantai, juga untuk

bermain atau sekedar bercengkrama dengan rekan.

Ruang ini merupakan cermin karakter penghuni

rumah dan menjadi first impression bagi para tamu

yang datang. Dua sisi ini makin menuntut ruang

keluarga didekor secara maksimal, nyaman, dan

stylish. Desain dan Objek Ruang Keluarga Desain

dan obyek pada ruang keluarga harus dibuat hangat, akrab, fleksibel sekaligus menggairahkan, karena fungsi ruang keluarga adalah

mengakomodasi banyak aktivitas.

Page 20: Studi Literatur 2

3.4 Zona privat

Zona privat adalah area yang hanya dapat diakses oleh anggota keluarga dengan kepentingan tertentu. Area ini berfungsi ebagai area

pribadi yang tidak sembarangan orang dapat mengakses ruangan ini karena penghuni yang memasuki area ini adalah penghuni yang

melakukan kegiatan yang bersifat pribadi.

Zona privat merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :

1. RUANG TIDUR UTAMA

Kamar tidur utama merupakan bagian terpenting dari rumah, apalagi kamar utama

untuk suami istri, tentu kenyamananlah yang menjadi prioritas utama. anyaknya

aktivitas sehari-hari akan terbayar dengan kamar tidur yang nyaman untuk

melepas lelah. Desain kamar tidur utama memang disesuaikan dengan selera

masing-masing. Namun yang menjadi pertimbangan adalah luas ruangan kamar

dan furniture apa saja yang akan mengisi kamar utama tersebut, karena penghuni

ruangan ini biasanya dua orang, maka kelengkapan furniture untuk penunjang

aktifitas didalamnya perlu diperhatikan.

Ruang tidur utama biasanya dilengkapi dengan kamar mandi pribadi didalamnya,

yang hanya dapat diakses oleh penghuni ruangan tersebut. Kamar mandi yang

digunakan pun memang di desain sebaik mungkin karena pemilik rumah memang

sudah seharusnya mendapatkan fasilitas yang terbaik dan paling nyaman bila kita

lihat dari sudut pandang hirarki.

Page 21: Studi Literatur 2
Page 22: Studi Literatur 2

2. Ruang belajar/ruang kerja yakni, bagian dari rumah yang

di gunakan untuk aktivitas belajar atau bekerja, jadi

sebisa mungkin ruangan ini dekat dengan kamar tidur

anak. Oleh karena itu, ruang ini harus dilengkapi dengan

sarana yang diperlukan untuk belajar/bekerja.

Ruang ini dilengkapi jendela untuk penerangan di

siang hari. Pada malam hari, gunakan penerangan

dari lampu bercahaya putih yang merata, sehingga

tidak menimbulkan bayangan di beberapa titik,

karena ruangan ini juga dapat digunakan sebagai

ruang baca yang dilengkapi rak buku untuk

menyimpan koleksi buku.

Ruang yang panas akan membuat cepat lelah dan

jenuh, maka jendela akan bermanfaat  untuk

membiarkan udara bebas masuk dan keluar

ruangan.

Ruang kerja atau ruang belajar membutuhkan

pemandangan indah dan kondisi disekitarnya tenang agar dapat berkonsentrasi. Contohnya, menghadap ke jendela, taman,

atau berada dekat dengan kolam air mancur. Sehingga dapat mengistirahatkan mata sejenak dan membuat tubuh rileks.

Peletakkan meja yang tidak tepat akan mengganggu konsentrasi dan kenyamanan kerja, jadi perlu diperhatikan juga

perletakan furniturenya.

Page 23: Studi Literatur 2

3. Ruang tidur anak

ruang tidur anak merupakan ruang tempat beristirahat anak setalah seharian

beraktivitas. Anak memiliki mobilitas yang tinggi, maka biasanya anak juga

membutuhkan kenyamanan dalam beristirahat. Karenanya ruang ini harus

direncanakan dengan perlengkapan istirahat dan suasana santai serta tenang, agar

anak dapat beristirahat dengan nyaman. Ruang ini harus dihindarkan dari kebisingan

dan polusi, juga membutuhkan sinar matahari dan memiliki sirkulasi udara yang

lancar.

Secara psikologis, ruang tidur yang nyaman dapat meningkatkan perkembangan afektif

serta kognitif seorang anak. Kamar anak dilengkapi dengan bukaan jendela yang

bertujuan untuk sirkulasi udara dan jalur masuk cahaya matahari. Dengan adanya

pergantian udara dapat mengurangi resiko anak terjangkit penyakit, karena mengingat

anak usia dini sistem imunitasnya belum mencapai tingkat maksimum sehingga

membutuhkan udara segar dan bersih untuk bernafas. Cahaya matahari juga berguna

untuk mengurangi tingkat kelembaban kamar.

Page 24: Studi Literatur 2

3.5 Zona service

Zona service merukan area pelayanan bagi seluruh aktifitas penghuni didalamnya.

Zona service merupakan kelompok ruang yang terdiri atas :

1. Dapur, merupakan ruang untuk mempersiapkan makanan,ruang ini harus di rencanakan dengan material yang mudah di bersihkan,

sehingga kebersiihan dan kesehatan selalu terjaga. Pada ruang ini dilakukan aktivitas memasak makanan yang sering menggunakan api

atau listrik. Karenanya instalasi yang di perlukan harus bekerja dengan baik. Sirkulasi udara di ruang ini harus di rencanakan dengan

baik agar asap yang timbul dari aktivitas memasak dapat secepat mungkin hilang.

2. Kamar mandi/wc, merupakan area untuk membersihkan diri. Biasanya ruangan ini terletak dekat area semi publik dan privat.

3. Garasi, yaitu area untuk menyimpan kendaraan. Area ini perlu di pisahkan karena biasanya dekat dengan debu dan polusi.

Page 25: Studi Literatur 2

BAB 1V KESIMPULAN DAN SARAN

Idealnya sebuah rumah memang harus dapat memenuhi kebutuhan aktivitas harian penghuninya. Namun demikian bukan berarti bahwa

semua ruang tersebut harus diadakan. Pada kasus-kasus tertentu beberapa fungsi dapat di tampung sekaligus dalam satu ruang, misalnya

ruang keluarga sekaligus ruang tamu, yang sekaligus juga menampung aktivitas makan anggota keluarga. Penyediaan ruang ini dipengaruhi

kondisi ekonomi pemilik rumah. Kelengkapan ruang-ruang pun berfariasi dari yang sederhana, yang sekedar, dan agar aktivitas yang di

rencanakan dapat berlangsung, hingga pada kelengkapan yang mewah sekalipun.

Secara arsitektural, besarnya ruang pada sebuah rumah harus memenuhi standar kebutuhan ruang gerak bagi penghuni untuk melakukan

aktivitas tertentu. Ruang gerak untuk aktivitas makan akan berbeda dengan ruang gerak yang di butuhkan untuk melakuakan interaksi sosial.

Selain itu, ukuran ruang tersebut harus juga melihat kapasitas untuk daya tampung ruang yang direncanakan. kebutuhan ruang gerak untuk

dua orang tentu berbeda dengan kebutuhan ruang untuk tiga orang.