2. identifikasi dan analisis 2.1 studi literatur tentang ... · 9 ! ! ! universitas*kristen*petra!...

44
9 Universitas Kristen Petra 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian Kemasan Kemasan (packaging) adalah material yang digunakan untuk membuat bungkus atau wadah (package) yang nantinya untuk membungkus barang, bisa berupa bentuk kotak, bulat, dan sebagainya, dan dari bahan kertas, plastik, dan sebagainya. Sedangkan batasan pengemasan dalam perancangan ini adalah mengemas makanan ringan yang terdapat di Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo. Definisi kemasan (packaging) menurut Philip Kotler adalah “The activities of designing and producing the container or wrapper for a product”. Yang berarti adalah aktivitas atau kegiatan dalam merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk. Definisi kemasan cukup beragam. “Packaging is kind of disguise. It’s kind of interference. It muddies our unmediated experience of what’s inside” (Kotler, 41) kemasan sebagain topeng yang menutupi apa yang ada di dalamnya. Namun, ada juga yang mengatakan sebaliknya. Bahwa kemasan merupakan cerminan dari isi yang ada di dalamnya. Melalui kemasan, seseorang terbantu dalam mendeskripsikan suatu produk, karakteristik, maupun kualitas produk. Berikut ini beberapa pendapat mengenai pengertian kemasan. a. Menurut Soehardi Sigit (43), adalah kegiatan penempatan produk ke dalam wadah (kontainer), tempat, isi atau sejenis yang terbuat dari timah, kayu, kertas, gelas, besi, plastik, selulose transparan, kain, karton, atau material lainnya yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen b. Menurut Basu Swastha (139) Pembungkusan (packaging) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penemuan desain dan pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang.

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

9      Universitas  Kristen  Petra  

 

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS

2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan

2.1.1 Pengertian Kemasan

Kemasan (packaging) adalah material yang digunakan untuk membuat

bungkus atau wadah (package) yang nantinya untuk membungkus barang, bisa

berupa bentuk kotak, bulat, dan sebagainya, dan dari bahan kertas, plastik, dan

sebagainya. Sedangkan batasan pengemasan dalam perancangan ini adalah

mengemas makanan ringan yang terdapat di Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo.

Definisi kemasan (packaging) menurut Philip Kotler adalah “The

activities of designing and producing the container or wrapper for a product”.

Yang berarti adalah aktivitas atau kegiatan dalam merancang dan memproduksi

wadah atau bungkus suatu produk. Definisi kemasan cukup beragam. “Packaging

is kind of disguise. It’s kind of interference. It muddies our unmediated experience

of what’s inside” (Kotler, 41) kemasan sebagain topeng yang menutupi apa yang

ada di dalamnya. Namun, ada juga yang mengatakan sebaliknya. Bahwa kemasan

merupakan cerminan dari isi yang ada di dalamnya. Melalui kemasan, seseorang

terbantu dalam mendeskripsikan suatu produk, karakteristik, maupun kualitas

produk. Berikut

ini beberapa pendapat mengenai pengertian kemasan.

a. Menurut Soehardi Sigit (43), adalah kegiatan penempatan produk ke

dalam wadah (kontainer), tempat, isi atau sejenis yang terbuat dari timah,

kayu, kertas, gelas, besi, plastik, selulose transparan, kain, karton, atau

material lainnya yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk

disampaikan kepada konsumen

b. Menurut Basu Swastha (139)

Pembungkusan (packaging) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan

umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penemuan desain dan

pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang.

Page 2: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

10      Universitas  Kristen  Petra  

 

c. Menurut Djaslim Saladin

“Kemasan adalah segala kegiatan merancang dan memproduksi wadah

atau bungkus suatu produk.” (87)

Jadi arti dari kemasan mengacu pada wadah yang memegang suatu produk atau

sekelompok produk, dan merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan umum dalam

perencanaan barang untuk menempatkan barang tersebut ke dalam wadah atau

tempat. Kemasan sama pentingnya juga dengan kualitas produk. Kemasan yang

baik menciptakan suatu dorongan membeli. Dari kemasannyalah sugesti

seseorang dapat dibangun, sehingga kepercayaan konsumen akan produk

meningkat.

2.1.2 Sejarah Kemasan

Kemasan telah dikenal manusia sejak dulu kala. Sekitar tahun 8000

sebelum masehi, kemasan yang digunakan terbuat dari bahan-bahan sederhana

kulit binatang, keranjang rumput sebagai wadah buah-buahan yang dipungut dari

hutan. Bangsa China menggunakan keramik sebagai wadah baik untuk benda

padat maupun benda cair, sedangkan bangsa Indonesia menggunakan wadah

bambu untuk menyimpan benda cair.

Bangsa Mesir telah membuat industri botol yang penting bagi kehidupan

masyarakatnya sekitar tahun 1550 SM. Sekitar tahun 750 sesudah masehi proses

pembuatan kertas tersebar luas mulai dari Asia tengah hingga Itali dan Jerman.

Tahun 1700an, teknik pembuatan kertas itu sampai di Amerika. Pada 1909,

selulose asetat digunakan untuk keperluan fotografi, penggunaan selulose asetat

yang nantinya dikenal sebagai plastik ini mulai berkembang. Tahun 1924 Du Pont

memproduksi cellophones pertama kali di New York. Tahun 1950an menyusul

penggunaan alluminium foil pertama sebagai kemasan. Seiring berjalannya waktu

industri kemasan berkembang memanfaatkan tidak hanya bahan langsung dari

alam tetapi juga beraneka ragam bahan kimia untuk menekan biaya industri dan

memberi berbagai macam keuntungan penggunaan. Mulai pada abad pertengahan

wadah yang digunakan beraneka ragam, baik dari kulit, bambu, keramik, kaca,

kayu, maupun batu. Namun wadah-wadah itu hanya mempunyai satu fungsi saja

yaitu hanya sebagai tempat semata untuk memudahkan membawa dan melindungi

barang dan selama berabad-abad fungsi kemasan tersebut tidak berubah. Baru

Page 3: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

11      Universitas  Kristen  Petra  

 

kemudian pada tahun 1950an ketika mulai hanya muncul supermarket, peranan

kemasan sesungguhnya baru dapat dirasakan.

Di pasar swalayan ini produk tidak lagi berdiri sendiri tetapi harus dapat

mempengaruhi konsumen untuk membeli. Tetapi pada saat itu fungsi kemasan

masih ditujukan untuk memberikan informasi-informasi kepada konsumen

mengenai apa isi dan kandungan produk tersebut. Baru pada tahun 1980an di saat

persaingan semakin ketat, kalangan produsen semakin berlomba untuk menarik

perhatian calon konsumen. Bentuk dan desain kemasan semakin diperhitungan

karena kemasan ini berfungsi untuk menggambarkan keistimewaan produk dan

membujuk calon konsumen untuk membeli suatu produk. Kemasan mengambil

alih tugas penjualan saat jual beli terjadi.

2.1.3 Fungsi dan Peranan Kemasan

Peranan kemasan sebagai salah satu alat pemasaran (Saladin, 87), yaitu :

a. Swalayan (self service)

Semakin banyak jumlah produk yang dijual dengan cara pembeli

mengambil sendiri barang yang dibutuhkan, kemasan semakin

berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan

harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen

dan memberi kesan menyeluruh yang menguntungkan.

b. Kemakmuran konsumen (consumer affluence)

Meningkatkan kekayaan konsumen akan berarti bahwa konsumen

bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan,

ketergantungan, dan prestise dari kemasan yang lebih baik.

c. Citra perusahaan dan merek (company and brand image)

Banyak perusahaan mengakui adanya kekuatan yang dikandung dari

kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat

konsumen mengenali perusahaan atau mereknya.

d. Peluang inovasi (inovational opurtunity)

Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan

juga memberi keuntungan bagi produsen.

Page 4: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

12      Universitas  Kristen  Petra  

 

Mengapa kemasan diperlukan (Saladin, 88) :

a. Kemasan memenuhi sasaran keamanan (safety) dan kemanfaatan

(utility)

b. Kemasan bisa melaksanakan program pemasaran perusahaan

c. Untuk meningkatkan laba

Menurut Swastha (139), sebuah kemasan dapat memperngaruhi sikap dan

kepercayaan konsumen dalam keputusannya untuk membeli suatu produk, karena

konsumen menilai sebuah produk pertama kali melalui kemasannya. Alasan yang

disebut sebelum ini merupakan alasan sederhana yang sering dijadikan alasan

melakukan pengemasan dan berikut ini dijabarkan alasan-alasan lain melakukan

pengemasan :

a. Merupakan salah satu fungsi dalam pemasaran. Membungkus

merupakan salah satu cara untuk melakukan perlindungan produk

terhadap cuaca, tertekan, serta permudah dalam proses distribusinya

dari produsen ke konsumen. Pengemas dapat membuat penampilan

barang tampak rapi, bersih, lebih memiliki ketahanan terhadap cuaca

ataupun tumpukan yang dapat merusak barang. Melalui

kemasannyalah konsumen dapat mengenali suatu produk yang akan

dibelinya dan mencegah penggantian barang-barang dari produsen

saingan.

b. Pengemasan juga merupakan program pemasaran perusahaan. Melalui

kemasannya identitas sebuah perusahaan dapat terbangun dan dikenal

target marketnya. Perubahan kemasan sering juga mengubah kesan

konsumen terhadap barang di dalamnya, karena sering mereka

beranggapan bahwa perubahan kemasan mempengaruhi perubahan isi

kemasan. Selain sebagai identitas, kemasan juga berfungsi sebagai alat

promosi yang efektif untuk memperkenalkan barang baru atau

membantu perluasan pasar.

c. Pemberian kemasan pada barang merupakan suatu cara untuk

meningkatkan kemungkinan laba bagi perusahaan. Sering dijumpai

Page 5: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

13      Universitas  Kristen  Petra  

 

kemasan yang menarik dapat membuat lebih banyak konsumen

tertarik membeli.

Sedangkan menurut Susan B. Bassin (21), perkembangan kemasan masa

kini telah melampaui segi fungsionalnya, yakni sekedar pembungkus sebuah

produk. Kini baik dari segi produsen maupun konsumen, kemasan harus mampu :

a. Membedakan brand yang diwakili

b. Membuat informasi secara deskriptif dan persuasif

c. Melindungi produk

d. Membantu penyimpanan produk

e. Membantu konsumsi produk

Adapun menurut Wirya (6-7), fungsi kemasan harus menampilkan

sejumlah faktor penting sebagai berikut :

a. Faktor Pengaman Melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan dan dapat menjadi

penyebab timbulnya kerusakan barang misalnya: cuaca, sinar, jatuh,

penumpukan, kuman, serangga, dan lain-lain.

b. Faktor Ekonomi Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan,

sehingga biaya tidak melebihi proposi manfaatnya.

c. Faktor Pendistribusian Mudah didistribusi dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke

tangan konsumen. Di tingkat distributor atau pengecer, kemudahan

penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan.

d. Faktor Komunikasi

Sebagai media komunikasi yang menerangkan atau mencerminkan

produk, citra merek, dan juga sebagai bagian dari promosi, dengan

pertimbangan yang mudah untuk dilihat, dipahami, dan diingat.

e. Faktor Ergonomi

Page 6: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

14      Universitas  Kristen  Petra  

 

Berbagai pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang,

dibuka, dan mudah diambil atau dikeluarkan isinya.

f. Faktor Estetika Keindahan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan

penggunaan warna, bentuk, merek/logo, ilustrasi, huruf, dan tata letak

untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.

g. Faktor Identitas Secara keseluruhan, kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, yakni

memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan membedakannya

dengan produk lain.

Menurut ketiga ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa, kemasan memiliki

dua fungsi dasar yaitu melindungi produk dari kerusakan selama pengiriman dan

mempromosikan produk ke konsumen. Konsumen sangatlah penting baik bagi

penjual maupun pembeli produk. Hali ini dapat mencegah adanya kerusakan,

gangguan, atau pencurian, meningkatkan kenyamanan dalam penggunaan dan

penyimpanan, dan membuat produk untuk lebih mudah diidentifikasikan. Pada

akhirnya, kemasan merupakan faktor penting dalam merebut perhatian calon

konsumen, baik itu menaikkan mutu dan citra perusahaan serta juga membedakan

produk yang satu dengan produk lainnya yang ada di pasaran.

2.1.4 Kemasan yang Ideal

2.1.4.1 Unsur penting dalam kemasan

Desain kemasan merupakan bidang keilmuan dalam studi desain

komunikasi visual. Pembelajaran mengenai desain kemasan adalah obyektif dan

di dalamnya, setiap tahapan dapat dipelajari dengan seksama. Dalam perancangan

kemasan baik melibatkan 3 unsur penting, yaitu :

a. Rencana pemasaran, dimana yang perlu direncanakan adalah area

pemasaran, karakteristik pasar, tujuan dan efisiensi biaya.

b. Desain fungsional, yaitu pemilihan bahan yang sesuai, cara

kemasan melindungi isinya, proses produksi, dan kemudahan

penggunaannya.

Page 7: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

15      Universitas  Kristen  Petra  

 

c. Desain grafis, yaitu faktor visual dari kemasan tersebut yang

meliputi bentuk, penampilan, dan warna, yang mampu menjadi

daya tarik dan sekaligus mewakili produk yang dikemas (Kristian

S.W, ix-23)

2.1.4.2 Kriteria kemasan yang baik

Kriteria kemasan yang baik menurut paparan Kristian. S.W (ix-24) adalah

yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehubungan dengan produk yang

dikemas di dalamnya, sehingga dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Kemasan harus sesuai dengan produk yang ada di dalamnya, dalam persyaratan

pemasaran, fungsional, dan grafis. Ini menunjukkan pentingnya

pengkoordinasian kemasan dan produk

b. Kemasan harus sesuai dengan kelas perdagangan yang diinginkan. Rencana

pemasaran harus mengidentifikasikan pasar dan desain grafis harus berdaya

tarik.

c. Kemasan mutakhir secara fungsional, grafis, dan harus mencerminkan posisi

pasar yang terakhir. Kemasan yang telah terlalu lama di pasar menjadi tidak

laku dan rencana pemasaran harus ditinjau kembali secara periodik.

d. Kemasan harus secara fungsional didesain dengan baik sesuai targetnya, cocok

dengan rencana pemasaran. Ini berarti bahwa kemasan harus melindungi

produk, mudah dibuka, mudah ditumpuk, dan ekonomis dalam situasi di mana

biasanya dijual.

d. Kemasan harus menarik dan dapat diterima pengecer sesuai syarat pemasaran,

fungsional, dan grafisnya.

e. Kemasan harus bisa dipajang dan dengan bentuk dan ukuran yang membuatnya

mudah dilihat di atas rak. Ini membutuhkan kombinasi kebijakan pemasaran,

desain fungsional, dan grafis.

f. Kemasan harus mengidentifikasi produk dan mereknya. Kemasan juga harus

membentuk hubungan dengan produk lain dari pabrik yang sama dimana

kebijakan pemasaran begitu berpengaruh.

Page 8: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

16      Universitas  Kristen  Petra  

 

g. Kemasan harus didesain secara grafis dengan baik. Desain grafis merupakan

fungsi kreatif yang ditujukan untuk target tertentu, ditetapkan dalam rencana

pemasaran, dan harus menjamin bahwa kemasan tersebut mampu menarik

perhatian untuk diambil. Warna dalam hal ini memainkan hal yang penting.

h. Kemasan umumnya harus berdaya tarik pada golongan mayoritas dan bukan

minoritas. Desain grafis harus mencerminkan kecenderungan umum kecuali

kebijakan pemasaran menetapkan rencana berbeda.

i. Kemasan harus mampu menyampaikan pada konsumen apa yang mereka beli.

Desain fungsional dan grafis harus menafsirkan pesan pemasaran.

j. Kemasan harus mudah dilihat dan berbeda dengan pesaingnya (jenis produk

yang sama).

2.1.4.3 Aspek dalam kemasan

Kemasan yang ideal selain harus mampu memenuhi fungsinya sebagai

wadah, sarana promosi dan identitas produk, juga harus dapat memberikan

sumbangan bagi distribusi yang efektif dan dapat memainkan perannya dalam

keseluruhan penjualan. Dalam pengertian besarnya biaya kemasan tidak melebihi

proporsi atau manfaatnya. Merancang suatu kemasan yang ideal melibatkan aspek

pemasaran, aspek fungsional, dan aspek grafis.

a. Aspek Pemasaran

Suatu kemasan merupakan bagian yang integral dari aspek

pemasaran. Jadi tidaklah benar untuk menempatkan rencana kemasan pada bagian

terakhir rencana pemasaran. Kemasan harus ditujukan pada suatu pasar yang

spesifik, maka diperlukan suatu riset mengenail pasar tertentu untuk mengetahui

kemasan seperti apa yang menarik bagi pasar tersebut. Rencana pemasaran yang

meliputi area pemasaran seringkali menentukan bentuk kemasan yang ideal agar

dalam proses pendistribusiannya, distributor tidak mengalami kesulitan seperti

kemasan rusak, memakan banyak tempat dan lain sebagainya.

b. Aspek Fungsional

Desain fungsional berhubungan erat dengan kesukaan dan

ketidaksukaan konsumen. Suatu kemasan harus dipertimbangkan apakah kemasan

tersebut mudah dibuka, tidak mudah bocor atau pecah, dapat diisi ulang, aman

Page 9: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

17      Universitas  Kristen  Petra  

 

bagi konsumen dan lain sebagainya. Sekalipun suatu kemasan sangat menarik dari

segi visual, kuat, tidak mudah rusak, mudah didistribusikan namun ketika

konsumen membeli setiba di rumah, kemasan tersebut sulit untuk dibuka atau

ketika dibuka melukai konsumen makan kemasan tersebut belum memenuhi

persyaratan aspek fungsional yang ideal.

c. Aspek Grafis

Fungsi utama dari aspek grafis adalah untuk menarik perhatian

konsumen yang pada akhirnya dapat menciptakan pembelian. Sekalipun dari segi

pemasaran dan segi kenyamanan atau fungsional suatu kemasan baik baik namun

konsumen tidak akan membeli suatu barang yang kelihatannya tidak

menyenangkan. Terutama bagi produk yang sudah padat di pasaran hingga

konsumen tidak tahu apa yang diinginkannya, aspek grafis pada kemasan dapat

memberikan nilai lebih pada pertimbangan konsumen. Menurut Danger (19),

tindakan konsumen di tempat penjualan akan diarahkan pada sejumlah

pertimbangan antara lain apa yang mereka lihat, atraksi visual yang dapat dilihat,

citra yang diciptakan oleh apa yang terlihat.

Elemen-elemen yang terdapat pada aspek grafis suatu kemasan meliputi

antara lain :

a. Warna

Warna adalah salah satu aspek yang paling berpengaruh dari desain

kemasan. Warna membedakan kepribadian, menarik perhatian ke atribut-atribut

lainnya dan memungkinkan untuk membuat perbedaan dari kompetitor dalam

lingkungan ritel yang ramai. Warna dapat mengindikasi budaya, jenis kelamin,

usia, etnis, daerah lokal, dan harga atau membedakan elemen – elemen visual dan

elemen – elemen tipografi. Penggunaan warna dengan tepat dapat menerobos

kategori produk dan membedakan ragam produk (komposisi), rasa atau bau dalam

suatu lini produk.

Page 10: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

18      Universitas  Kristen  Petra  

 

Gambar 2.1 Diagram warna

Sumber : https://cdn.tutsplus.com/photo/uploads/legacy/102_7colortips/08.jpg

Menurut Klimchuck (106) warna mengkomunikasikan secara psikologis

dengan menciptakan suatu asosiasi mental. Asosiasi mental inilah menentukan

persepsi seseorang tentang suatu objek atau lingkungan sekitarnya. Meskipun

orang dalam lingkungan yang sama mempunyai asosiasi mengenai warna secara

umum yang hampir sama, reaksi individu terhadap warna dipengaruhi juga oleh

latar belakang budaya dan intepretasi sosial secara umum. Walaupun konotasi

warna berubah seiring perubahan waktu, bagi pengguna dari latar belakang

budaya dan geografi yang mirip makna fundamental dari warna tetaplah

konsisten.

Menurut Danger (56) kegunaan warna dalam kemasan yang paling penting

antara lain :

a. Warna pada kemasan dapat berfungsi sebagai pengkodean, pemberian

ciri dalam kemasan, oleh karena itu pemilihan warna kemasan dengan

kontras yang maksimum pada masing-masing warna juga dapat

membedakan rasa, bau. Pada dunia periklanan, warna kemasan

seringkali menjadi citra yang seringkali diangkat seperti Sampoerna

Hijau, dll.

b. Warna sedikit banyak berpengaruh pada proteksi isi dari cahaya yang

dapat merusak. Faktor ini seringkali dipertimbangkan dalam

pengemasan makanan, obat-obatan. Warna juga berpengaruh pada

pengendalian temperatur dimana warna terang cenderung memantulkan

Page 11: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

19      Universitas  Kristen  Petra  

 

warna dan menjaga suhu benda dalam kemasan tetap sejuk, sedangkan

warna gelap sebaliknya menyerap warna yang berpengaruh pada

peningkatan suhu isi kemasan.

c. Keterbacaan, merupakan faktor yang penting karena konsumen tidak

mau bersusah payah membaca sebuah kemasan. Terutama jika kemasan

diletakkan di rak pajang suatu supermarket, dimana ratusan produk lain

turut bersaing.

b. Merek / Logo

Menurut John Murphy, personalitas sebuah produk merupakan hal yang

terlalu kompleks untuk dijelaskan kepada konsumen dalam waktu singkat. Oleh

karena itu, digunakan trademarks atau ciri khusus untuk menyampaikan kualitas,

nilai, kepercayaan, dan asal perusahaan dalam satu kalimat atau tampilan visual

yang dapat diingat konsumen. Trademarks dapat digunakan oleh produsen untuk

membedakan produk atau layanannya dari produk kompetitor. Trademarks terbagi

menjadi dua kategori yaitu wordmarks atau tanda perusahaan yang berupa kata

seperti, Roll sebagai alat pengenal. Wordmarks biasa dikenal dengan trademarks

saja, sedangkan devicemarks lebih dikenal dengan logo.

Gambar 2.2 Logo

Sumber : http://www.cartype.com/pics/2773/small/rolls_royce_logo_1.jpg

Menurut John Murphy dan Michael Rowe dalam buku yang berjudul

“How to Design Trade Marks And Logos” sebuah logo berfungsi untuk :

a. Identifikasi suatu produk atau organisasi

b. Pembeda dari produk atau organisasi lain

c. Mengkomunikasikan informasi tentang nilai dan kualitas

d. Menambah nilai

Page 12: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

20      Universitas  Kristen  Petra  

 

e. Mempresentasikan aset yang berharga

f. Properti legal dari suatu produk atau organisasi

3. Ilustrasi atau Gambar

Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan huruf pada kemasan

masih mengalami kendala, yakni perbedaan bahasa. Ilustrasi merupakan aspek

visual yang mampu melewati kendala tersebut. Mengingat ilustrasi adalah bahasa

gambar yang sifatnya universal sehingga mampu dipahami oleh bangsa manapun

dengan proses penerimaan komunikasi yang lebih cepat dan efektif daripada teks.

(Anggraeni, 46).

Ilustrasi digunakan baik dalam dunia seni, periklanan, maupun kemasan.

Secara umum dapat diperoleh dari dua macam teknik, yaitu :

a. Gambar Manual

b. Fotografi

c. Layout

Penampilan dari suatu kemasan sangat berpengaruh terhadap penjualan

produk. Biasanya penampilan dilihat dari tata letak desain keseluruhan, antara

teks dan gambar. Layout atau tata letak atau komposisi diartikan sebagai suatu

susunan unsur desain yang digunakan dalam perencanaan membentuk suatu

harmoni yang selaras dengan prinsip-prinsip desain.

Dalam desain kemasan, semua undur grafis ditata sedemikian rupa agar

menampilkan komposisi yang menarik dan enak dipandang sehingga sebuah

kemasan berfungsi secara estetis. Penataan setiap elemen desain dalam sebuah

kemasan erat kaitannya dengan bentuk struktural dari kemasan itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam

menciptakan layout yang baik (Godjali, 44) :

a. Keseimbangan atau balance

b. Irama atau rhytm

c. Perbandingan atau proportion

d. Kontras atau dominasi

e. Kesatuan atau unity

Page 13: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

21      Universitas  Kristen  Petra  

 

d. Tipografi

Tipografi adalah gaya, penampakan, atau penyusunan, dari penataan huruf.

Ini menentukan legibilitas dan kemudahan dalam mengenali huruf dan angka

(Roth, 19). Tipografi juga memiliki makna yang sangat dekat dengan type atau

huruf yang merupakan elemen yang penting dalam desain, huruf dipahami oleh

orang yang melihatnya dalam beberapa cara secara bersama-sama, sebagai teks

untuk dibaca, sebagai bentuk, dan secara murni sebagai elemen visual saat bentuk

huruf tersebut mengandung rasa atau makna.

Beberapa hal yang berkaitan juga dengan tipografi atau seni menyusun

huruf adalah font, typeface, dan typefamily, yang disebut font adalah suatu set

huruf yang berukuran sama dan mempunyai style yang sama. Font terdiri atas

huruf A sampai Z, angka, dan tanda-tanda. Typeface adalah suatu set desain dari

alphabetical dan numerical karakter yang mempunyai style dan karakteristik

dominan yang sama. Typefamily adalah satu set type lengkap dengan variannya

dari sebuah typeface, termasuk roman italic, expanded, condensed, dan

sebagainya.

Tipe huruf secara garis besar dapat diklarifikasikan dalam beberapa

golongan berikut :

- Serif

Yang termasuk dalam golongan huruf serif adalah huruf yang

memiliki ciri adanya garis melintang pada bagian atas dan bawah huruf, relatif

mudah dibaca, memberi kesan klasik dan hangat.

SERIF Serif

Gambar 2.3 Tipe huruf serif

- San Serif

San serif berarti tidak memiliki serif atau tidak memiliki kaki pada

bagian bawah huruf. Huruf san serif memiliki tingkat legabilitas tinggi yang

memberi kesan kokoh, modern, dan bersih.

SERIF  

       Serif  

Page 14: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

22      Universitas  Kristen  Petra  

 

Gambar 2.4 Tipe Huruf San Serif

- Script

Script adalah huruf yang bentuknya menyerupai tulisan tangan.

SCRIPT

Script

Gambar 2.5 Tiper Huruf Script

- Dekoratif

Huruf dekoratif adalah jenis huruf yang menggunakan segi estetis

daripada segi fungsionalnya. Tingkat legibilitas jenis huruf ini sangat rendah.

DEKORATIF

Dekoratif

Gambar 2.6 Tipe Huruf Dekoratif

Perbandingan antara lebar huruf dengan tinggi huruf juga membedakan

huruf ke dalam beberapa golongan :

- Condensed

Huruf condensed memiliki lebar huruf 60% dari tinggi hurufnya,

huruf ini terkesan kurus, terakomodasi banyak dalam satu halaman desain,

melelahkan mata bila dipakai pada naskah yang panjang, dan lebih cocok untuk

teks yang pendek.

- Regular

Huruf regular memiliki ciri lebar huruf 80% dari tinggi huruf, dan

dapat dipakai untuk teks naskah yang panjang maupun pendek.

- Expanded

Huruf expanded memiliki ciri lebar huruf yang sama dengan tinggi

huruf, cocok untuk naskah yang pendek seperti headline atau subheadline, dan

huruf ini memiliki kesan pendek dan gemuk.

Page 15: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

23      Universitas  Kristen  Petra  

 

Dalam tipografi terdapat empat prinsip penting, yaitu :

- Legibility, yaitu kualitas huruf sehingga huruf tersebut dapat terbaca.

- Leadibility, yaitu penggunaan jarak antara satu huruf dengan huruf yang

lain sehingga terlihat jelas.

- Visibility, yaitu kemampuan suatu huruf, kata, dan kalimat sehingga

dapat terbaca dalam suatu jarak tertentu.

- Clarity, yaitu kemampuan huruf-huruf yang dipakai dalam suatu karya

desain dapat dibaca dan dimengerti oleh pengamat yang dituju.

2.1.5 Pembagian kemasan

2.1.5.1 Menurut Sifat

Dalam merancang sebuah kemasan produk makanan diperlukan persiapan

yang cukup penting. Jenis produk mempengaruhi secara mendasar pada tahap

awal desain kemasan. Makanan ringan seperti rengginang memerlukan bahan

pembungkus yang mampu menjaga kerenyahannya sejak produksi, pemajangan,

pengiriman, berlanjut ke tangan konsumen, penyimpanan, hingga akhirnya

diberikan kepada sanak-saudara sebagai oleh-oleh atau souvenir. Selain jenis

kemasan, bentuk dan ukuran produk menjadi pertimbangan yang tak kalah

penting.

Jenis produk, bentuk, serta ukurannya digunakan untuk pertimbangan

bahan kemasan, bentuknya hingga ke teknik cetaknya. Kesemuanya menjadi

kesatuan yang utuh agar kemasan nantinya mampu memenuhi kriteria yang

ditetapkan.

Dalam tugas akhir ini, bahan kemasan dibedakan menjadi :

a. Flexible Packaging

Flexible Packaging adalah kemasan yang tidak keras dan tidak kaku,

melainkan mudah dilipat atau dibentuk sesuai keinginan. Bahan yang

digunakan untuk flexible packaging antara lain kertas, kertas timah (foil),

dan plastik.

Page 16: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

24      Universitas  Kristen  Petra  

 

Gambar 2.7 Flexible Packaging

    Sumber :http://www.inpackme.com/News_Details.aspx?id=24

b. Semi-flexible Packaging

Semi-flexible Packaging adalah kemasan yang memiliki karakteristik di

antara flexible packaging dan rigid packaging. Contoh semi-flexible

packaging adalah kertas karton.

Gambar 2.8 Semi-flexible packaging

Sumber :

http://www.losiento.net/system/contents/1000/images/big/c

ontents1000.jpg?1364057238

c. Rigid Packaging

Rigid Packaging adalah kemasan yang bersifat kuat dan kokoh. Contoh

rigid packaging adalah botol kaca, kaleng, dan peti kayu

Page 17: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

25      Universitas  Kristen  Petra  

 

Gambar 2.9 Rigid packaging

Sumber :

http://www2.dupont.com/Packaging/en_US/assets/images/2

2nd_awards/260_D_Coil_Can_HR.jpg

2.1.5.2 Menurut bahannya :

a. Kertas, karton, corrugated cartons

Kemasan berbahan baku kertas biasanya digunakan sebagai kemasn

sekunder pada produk makanan, karena kurang baik jika bersentuhan langsung.

Terutama karena produk makanan memerlukan kemasan yang higenis, maka akan

lebih baik jika kertasnya tidak terbuat dari kertas, karton, maupun corrugated

cartons . Corrugated cartons sangat baik jika digunakan sebagai kemasan

pengiriman karena sifat karton yang bergelombang yang memberikan efek

bantalan, mengurangi intensitas benturan langsung pada produk.

Kertas dan karton sebagai kemasan dapat dirancang dengan bentuk yang

bervariasi. Jenis kertas yang biasanya digunakan untuk bahan kemasan adalah

kertas dengan perlakuan coating satu sisi, karena sisi bagian dalam tidak

memerlukan printing. Ketebalan kertas yang dipakai untuk kemasan berkisar

antara 230-410 gr/m2, namun dalam prakteknya pemilihan ketebalan kertas juga

dipengaruhi oleh kemampuan tiap tipe mesin cetak (offset).

Page 18: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

26      Universitas  Kristen  Petra  

 

Gambar 2.10 Kertas

Sumber :

http://ambalaj.se/wp-

content/uploads/2013/12/LaLepreStanca_Tourmalet_11.jpg

Gambar 2.11 Karton

Sumber  :  http://www.creativereview.co.uk/images/uploads/2008/12/bigmac.jpg

Gambar 2.12 Corrugated cartons

Page 19: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

27      Universitas  Kristen  Petra  

 

Sumber : http://situsoke.com/wp-content/uploads/2013/12/packaging.jpg

b. Kemasan Plastik Kaku (rigid plastic)

Pada kemasan makanan ringan, kemasan plastik kaku banyak dipakai

sebagai kemasan primer karena mampu mempertahankan produk tetap renyah

serta mudah dikondisikan agar higenis dan kedap udara. Pada kemasan pada

umumnya, kemasan plastik kaku dipakai sebagai wadah bahan-bahan yang

sifatnya cair, seperti air mineral, sabun cair, kosmetik, hingga minyak goreng.

Gambar 2.13 Rigid plastic

Sumber   :   http://aviewfromtheright.com/wp-

content/uploads/2011/08/evian-bottled-water.jpg

c. Logam

Bahan logam digunakan untuk kemasan primer maupun sekunder, biasa

dijumpai pada produk minuman kaleng untuk kemasan primer. Sebagai kemasan

sekunder masih banyak dijumpai pada kaleng kemasan makanan ringan seperti

kue kering.

Gambar 2.14 Logam

Page 20: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

28      Universitas  Kristen  Petra  

 

Sumber :

http://www.amodelrecommends.com/wpcontent/uploads/20

11/02/diet_coke_2_23.jpg  

d. Gelas

Gelas digunakan sebagai kemasan primer. Selain karena kaku, gelas juga

mudah ditutup rapat, sehingga cocok sebagai kemasan primer. Namun kini

penggunaan gelas sebagai kemasan makanan ringan sudah sangat jarang. Gelas

masih digunakan untuk kemasan bahan makanan yang sifatnya cair atau kental,

misalnya kecap, selai, minuman soda, serta berbagai bumbu jadi seperti petis

udang, sambal terasi, dan lain-lain.

Gambar 2.15 Gelas

Sumber :  http://popsop.com/2009/11/our-farms-glass-packaging-from-moscow/  

2.1.5.3 Menurut tingkatan fungsinya (Kotler, 2002, 119) :

a. Fungsi Kemasan Primer

Kemasan primer adalah kemasan yang melindungi atau

bersentuhan dengan produk secara langsung dan oleh karenanya harus dapat

mampu melindungi produk.

b. Fungsi Kemasan Sekunder

Kemasan sekunder adalah kemasan yang membungkus kemasan

primer. Kemasan sekunder tidak langsung bersentuhan dengan produk yang

dikemas. Biasanya kemasan sekunder lebih menonjolkan desain daripada sebagai

pelindung produk. Kemasan ini biasanya dibuang saat produk digunakan.

Page 21: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

29      Universitas  Kristen  Petra  

 

c. Fungsi Kemasan Pengiriman

Kemasan pengiriman adalah kemasan yang melindungi sejumlah

kemasan sekunder dalam proses pengiriman atau pendistribusian produk tersebut.

Contohnya adalah kemasan kardus yang berisi beberapa kemasan kertas produk.

Kemasan ini juga berkaitan dengan fungsi pengangkutan dan identifikasi produk.

Terkadang karena alasan tertentu, kemasan sekunder juga berfungsi sebagai

kemasan pengiriman.

Gambar 2.16 Kemasan primer, kemasan sekunder, kemasan pengiriman

Sumber:

http://www.bbc.co.uk/schools/gcsebitesize/design/images/fd_p

ackaging_stages.gif

2.2 Tinjauan tentang Makanan Ringan

2.2.1 Pengertian Makanan Ringan

Makanan ringan, camilan, atau kudapan adalah istilah bagi makanan yang

bukan merupakan menu utama. Makanan yang dianggap ringan adalah sesuatu

yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu,

memberi sedikit pasokan tenaga ke tubuh, atau sesuatu yang dimakan untuk

dinikmati rasanya. Walaupun makanan ringan hanya sekadar pengisi suasana

santai, akan tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan obesitas

atau kegemukan bahkan bisa memicu datangnya penyakit lain seperti asam urat,

dan lain-lain.

Makanan ringan disebut juga dengan makanan selingan karena

dihidangkan di antara dua makanan utama, yaitu makan pagi dan makan siang,

Page 22: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

30      Universitas  Kristen  Petra  

 

atau makan siang dan makan malam. Makanan selingan berfungsi sebagai

makanan yang dapat mempertahankan kondisi tubuh agar tidak menurunkan daya

kerja. Jadi, dengan makanan ringan, tubuh tidak kekurangan kalori sampai waktu

makan utama tiba.

2.2.2 Makanan Ringan dan Oleh-oleh

Makanan ringan dijadikan sebagai oleh-oleh khas suatu daerah, makanan

ringan masuk dalam agenda wisata kuliner yang banyak diminati wisatawan.

Walaupun hanya sekadar makanan ringan yang kelihatannya sepele akan tetapi

jika dikemas secara unik, makanan ringan mampu mengangkat nama suatu daerah

produsen makanan tersebut.

Makanan ringan merupakan bentuk dari kekuatan lokalitas yang memiliki

potensi yang luar biasa bagi peningkatan kesejahteraan produsen atau masyarakat

pembuat makanan ringan. Seperti misalnya bakpia Jogja, karena pelanggan sudah

terkesan dengan manisnya bakpia, maka ketika mendengar kata bakpia, maka

pikirannya langsung tertuju pada daerah Patok, Jogjakarta. Jadi kekuatan makanan

ringan bisa mendorong laju perekonomian suatu daerah, bahkan bisa

menyejahterahkan produsen.

Sebenarnya masih banyak potensi makanan ringan khas daerah lain yang

belum dianggap secara maksimal. Yang dibutuhkan hanya pemikiran yang kreatif

dan berkarya membuat makanan ringan ciptaan sendiri dari bahan baku yang

tersedia di daerah masing-masing.

2.2.3 Manfaat Makanan Ringan

Biarpun camilan dikatakan makanan ringan, akan tetapi memiliki manfaat

yang tidak ringan bagi kesehatan manusia. Makanan ringan memiliki kandungan

gizi yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Misalnya roti gandum yang terdaoat

kandungan serat yang banyak yang berguna untuk melancarkan proses pencernaan

pada lambung manusia. Berikut ini beberapa manfaat lain dari makanan ringan

(www.anneahira.com/makanan-ringan.htm) :

a. Penunda Lapar

Page 23: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

31      Universitas  Kristen  Petra  

 

Salah satu fungsi makanan ringan adalah sebagai penunda rasa

lapar yang tiba-tiba menyergap. Namun yang harus diperhatikan bahwa makanan

ringan bukanlah pengganti makanan pokok, jika waktu makan tiba sebaiknya

tetap memilih makanan pokok daripada makanan ringan. Kebiasaan mengonsumsi

camilan ketika jam makan tiba, tidak akan menyehatkan tubuh, karena kandungan

gizi pada makanan ringan tak cukup untuk menutupi kebutuhan asupan nutrisi

tubuh. Makanan ringan tidak cukup mengandung karbohidrat yang berfungsi

sebagai energi dan kekuatan.

b. Meredakan Stress

Salah satu fungsi makanan ringan adalah meredakan stress. Contoh

keripik pisang diyakini mampu meredakan stress, sebab dalam kandungan pisang

terdapat zat seronotin yang berfungsi melancarkan peredaran darah dalam otak

sehingga menimbulkan rasa relaks. Kwaci yang terbuat dari biji matahari

mengandung banyak vitamin E yang berguna memulihkan kesehatan kulit pada

saat stress. Jadi makanan ringan mampu meredakan tingkat stress pada orang yang

memiliki beban kerja yang berat. Dengan mengonsumsi makanan ringan yang

terukur bisa bermanfaat bagi tubuh.

c. Media Berinteraksi

Makanan ringan ternyata juga memiliki fungsi sosial yakni sebagai

media berinteraksi dengan sesama, seperti saling berbagi makanan. Diharapkan

berbagai makanan ringan bisa mempererat tali silaturahmi.

2.2.4 Jenis makanan ringan

Makanan ringan dibagi menjadi dua macam, yaitu :

2.2.4.1 Makanan ringan basah

Makanan ringan basah biasa juga disebut dengan jajanan, biasanya

makanan ringan basah tidak dapat betahan dalam waktu yang cukup lama seperti

makanan ringan kering.

2.2.4.2 Makanan ringan kering

Yang dimaksud dengan makanan ringan kering adalah makanan ringan

yang biasa disebut dengan camilan. Disebut kering karena hasil akhirnya adalah

Page 24: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

32      Universitas  Kristen  Petra  

 

keringann atau merupakan makanan yang diproses hingga menjadi sangat kering.

Hasil olahan yang kering dapat menjadi berbagai macam bentukan, yaitu :

a. Keripik

Makanan ringan berbentuk keripik memiliki ciri khas yakni

bentuknya sangat tipis dan renyah menyerupai kerupuk. Bentukan yang tipis ini

diperoleh dengan dua cara. Yakni dengan mengiris sangat tipis dan ditumbuk

terlebih dahulu. Hasil irisan yang tipis itu dapat diperlakukan dengan dua cara,

yakni langsung digoreng dan dengan cara dijemur hingga kering terlebih dahulu

sebelum digoreng. Sebagai contoh, keripik yang dihasilkan dari irisan adalah

keripik gayam dan keripik paru.

b. Keringan

Makanan ringan ini tetap mempertahankan bentuk asalnya.

Sekalipun sudah menjadi kering dan renyah, namun bentukan asalnya tetap

terjaga, misalnya marning jagung, kacang, lorjuk, dan lainnya. Biasanya camilan

ini dipanggang atau disangrai. Cara ini dapat mempertahankan bentuknya

sekaligus mengeringkan dan merenyahkan.

Makanan ringan biasanya dikemas dalam beberapa ukuran. Di toko-toko

pusat oleh-oleh seperti di Pasar Atum, makanan ringan ditimbang dan dijual

sesuai harga per kilogramnya. Setelah ditimbang, dibungkus dengan plastik dan

diikat erat. Setelah dibeli, kerenyahan camilan tersebut dapat berubah karena

perlakuan yang tidak tepat pada saat penyimpanan. Ini disebabkan oleh ukuran

minimum pembeli lazimnya adalah seperempat kilo, sedangkan konsumen tidak

selalu dapat menghabiskannya dalam sekali makan.

2.2.5 Untuk menjaga agar makanan ringan tetap renyah, maka berikut akan

dibahas mengenai cara penyimpanan makanan ringan yang tepat, yaitu :

a. Dimasukkan toples.

Penggunaan toples atau container yang baik, yakni yang kedap

udara akan menjaga kerenyahan makanan ringan yang disimpan. Perlu

diperhatikan juga tingkat kelembaban udaranya.

b. Diikat kembali

Page 25: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

33      Universitas  Kristen  Petra  

 

Plastik yang diikat akan membuat kondisi kedap udara jika

ikatannya cukup erat atau setidaknya tidak melempem dalam waktu singkat.

Mengikat dapat menggunakan karet, penjepit kemasan, las plastik maupun dengan

membuat simpul dari panjang sisa plastik bagian atas.

c. Dimasukkan ke dalam lemari es

Lemari es memang dapat menjaga kerenyahan makanan ringan,

namun mengubah suhunya menjadi rendah, sehingga makanan ringan tertentu

menjadi lebih keras.

2.3 Data Produk

Makanan ringan khas Situbondo adalah makanan ringan yang diproduksi

di kota Situbondo dan telah menjadi kekhasan kota Situbondo. Produk makanan

ringan yang yang ada pada Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo ini berasal dari

bermacam-macam produsen. Makanan ringan ini telah memiliki kemasasan

primer berupa plastik. Di dalam perancangan ini, akan ada perubahan pada

kemasan primernya, dikarenakan kemasan kurang memiliki identitas.

Gambar 2.17 Kartu nama Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo

Sumber : dari Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo

2.3.1 Sejarah Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo

Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo diresmikan pada tanggal 2 Mei 2013

oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ibu presiden Ani Yudhoyono.

Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo ini terletak di jalur pantura arah Surabaya -

Bali, tepatnya di Jalan Basuki Rahmat No. 358 Situbondo Jawa Timur.

Page 26: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

34      Universitas  Kristen  Petra  

 

Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo ini adalah milik pemerintah, tetapi

dikelola oleh swasta. Pemerintah menyewakan lahan untuk didirikan pusat oleh-

oleh, sedangkan kewajiban pengelola adalah memberi setoran tiap tahunnya

kepada pemerintah. Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo ini terdiri dari dua tempat,

yang pertama menjual kerajinan khas Situbondo, dan yang kedua makanan ringan

khas Situbondo, tetapi pada perancangan kali ini akan dibuat kemasan untuk

makanan ringan. Berikut ini makanan ringan yang dijual di Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo :

Tabel 2.1 Daftar makanan ringan yang dijual

No Nama Makanan Ringan No Nama Makanan Ringan

1. Ladrang bawang 30. Ikan Jambrong

2. Ladrang sukun 31. Ikan asin

3. Ladrang kerang 32. Ikan kalopan

4. Ladrang keju 33. Tting-ting kacang

5. Ladrang zibond 34. Leter larut

6. Ladrang gurih 35. Cokelat kacang

7. Kesambi 36. Abon ayam super

8. Bidaran manis 37. Petis ikan manis

9. Bidaran asin 38. Rengginang bunga melati

10. Marning 39. Rengginang bawang

11. Marning jagung 40. Rengginang ikan dorang

Tabel 2.1 Daftar makanan yang dijual (sambungan)

Page 27: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

35      Universitas  Kristen  Petra  

 

No Nama Makanan Ringan No Nama Makanan Ringan

12. Marning gepeng 41. Kepeng singkong

13. Stik keju 42. Jamu

14. Kerupuk tengiri 43. Pastel mini

15. Keripik Pisang 44. Kacang peyek

16. Keripik asin 45. Kacang telur piring mas

17. Keripik sukun 46. Koro ori

18. Keripik singkong 47. Koro balado

19. Kerupuk pangsit 48. Kedawung

20. Plintiran coklat 49. Onde-onde ketawa

21. Plintiran andien 50. Kembang goyang

22. Plintiran oleng 51. Ting-ting beras

23. Kuping gajah putih 52. Ting-ting kacang

24. Kerupuk ikan kakap merah 53. Macu ayo

25. Ladu 54. Macu kacang

26. Udang ebi 55. Opak gulung

27. Rambak ikan lele 56. Karang mas

28. Terasi udang 57. Sale molen

29. Abon ikan lele 58. Sadru

Page 28: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

36      Universitas  Kristen  Petra  

 

Dari sekian banyak makanan ringan yang ada, hanya dipilih beberapa makanan

ringan untuk didesain kemasannya. Berikut makanan ringan yang akan di redesain

kemasannya :

a. Ladrang tela ungu

Gambar 2.18 Ladrang Tela Ungu

Sumber : Dokumentasi Pribadi

b. Onde-onde ketawa

Gambar 2.19 Onde-onde Ketawa

Sumber : Dokumentasi Pribadi

c. Abon ikan tongkol

Gambar 2.20 Abon Ikan Tongkol

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 29: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

37      Universitas  Kristen  Petra  

 

d. Kesambi

Gambar 2.21 Kesambi

Sumber : Dokumentasi Pribadi

e. Macu kacang

Gambar 2.22 Macu Kacang

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Alasan pemilihan makanan tersebut adalah karena :

a. Makanan – makanan tersebut adalah makanan ringan khas situbondo.

b. Makanan-makanan tersebut adalah makanan dengan penjualan paling

laris tetapi kemasannya sangat minim.

Page 30: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

38      Universitas  Kristen  Petra  

 

2.4 Kabupaten Situbondo

Gambar 2.23 Logo Kabupaten Situbondo

Sumber : http://situbondokab.go.id/img/Lambang.jpg

2.4.1Asal Usul Nama Kabupaten Situbondo

Berdasarkan Legenda Pangeran Situbondo, nama Kabupaten Situbondo

berasal dari nama Pangeran Situborido atau Pangeran Aryo Gajah Situbondo,

dimana sepengetahuan masyarakat Situbondo bahwa Pangeran Situbondo tidak

pernah menampakkan diri, hal tersebut dikarenakan keberadaannya di Kabupaten

Situbondo kemungkinan sudah dalam keadaan meninggal-dunia akibat kekalahan

pertarungannya dengan Joko Jumput, sehingga hanya ditandai dengan

ditemukannya sebuah 'odheng' (ikat kepala) Pangeran Situbondo yang ditemukan

di wilayah Kelurahan Patokan dan sekarang dijadikan Ibukota Kabupaten

Situbondo.Sedangkan menurut pemeo yang berkembang di masyarakat, arti kata

SITUBONDO berasal dan kata : SITI = tanah dan BONDO ikat, hal tersebut

dikaitkan dengan suatu keyakinan bahwa orang pendatang akan diikat untuk

menetap di tanah Situbondo, Kenyataan mendekati kebenaran karna banyak orang

pendatang yang akhirnya menetap di Kabupaten Situbondo.

2.4.2 Sejarah Kota Situbondo

Sejarah Kabupaten Situbondo tidak terlepas dari sejarah Karesidenan

Besuki, sehingga kita perlu mengkaji terlebih dahulu sejarah Karesidenan Besuki.

Yang membabat Karesidenan Besuki pertama kali adalah Ki Pateh Abs (± th

Page 31: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

39      Universitas  Kristen  Petra  

 

1700) selanjutnya dipasrahkan kepada Tumenggung Joyo Lelono. Karena pada

saat itu juga Belanda sudah menguasai Pulau Jawa (± th 1743) terutama di dáerah

pesisir termasuk pula Karesidenan Besuki dan dengan segala tipu-dayanya, maka

pada akhirnya Tumenggung Joyo Lebono tidak berdaya hingga Karesidenan

Besuki dikuasai sepenuhnya oleh Belanda.

Pada masanya (± th 1798) Pemerintahan Belanda pernah kekurangan

keuangan untuk membiayai Pemerintahannya, sehingga Pulau Jawa pernah

dikontrakkan kepada orang China, kemudian datanglah Raffles (± th 1811 - 1816)

dan Inggris yang mengganti kekuasaan Belanda dan menebus Pulau Jawa, namun

kekuasaan Inggris hanya bertahan beberapa tahun saja, selanjutnya Pulau Jawa di

kuasai kembali oleh Belanda, dan diangkatlah Raden Noto Kusumo putra dan

Pangeran Sumenep Madura yang bergelar Raden Tumenggung Prawirodiningrat I

(± th 1820) sebagai Residen Pertama Karesidenan Besuki.

Dalam masa Pemerintahan Kacten II banyak membantu Belanda dalam

membangun Kabupaten Situbondo, antara-lain Pembangunan Dam Air Pintu

Lima di Desa Kotakan Situbondo. Setelah Raden Prawirodiningrat I meninggal-

dunia sebagai penggantinya adalah kaden Prawirodiningrat II (± th 1830). Dalam

masa Pemerintahan Raden Prawirodiningrat II banyak menghasilkan karya yang

cukup menonjol antara-lain berdirinya Pabrik Gula di Kabupaten Situbondo,

dimulai dan PG. Demas, PG. Wringinanom, PG. Panji, dan PG. Olean, maka atas

jasanya tersebut Pemerintah Belanda memberikan hadiah berupa "Kalung Emas

Bandul Singa".

Perlu diketahui pula pada masa Pemerintahan Raden Prawirodiningrat II

wilayahnya hingga Kabupaten Probolinggo, terbukti salah seorang putranya yang

bernama Raden Suringrono menjadi Bupati Probolinggo. Setelah Raden

Prawirodiningrat II meninggal-dunia sebagai penggantinya adalah Raden

Prawirodiningrat III (± th 1840). Tetapi dalam masa Pemerintahan Raden

Prawirodiningrat III perkembangan Karesidenan Besuki kalah maju dibanding

Kabupaten Situbondo, mungkin karena di Kabupaten Situbondo mempunyai

beberapa pelabuhan yang cukup menunjang perkembangannya, yaitu antara-lain :

Pelabuhan Panarukan, Kalbut dan Jangkar, sehingga pada akhimya pusat

pemerintahan berpindah ke Kabupaten Situbondo dengan Raden Tumenggung

Page 32: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

40      Universitas  Kristen  Petra  

 

Aryo Soeryo Dipoetro diangkat sebagai Bupati Pertama Kabupaten Situbondo,

dan wilayah Karesidenan Besuki dibagi menjadi 2 yaitu: Besuki termasuk Suboh

ke arah Barat hingga Banyuglugur ikut wilayah Kábupaten Bondowoso dan

Mlandingan ke arah Timur hingga Tapen ikut wilayah Kabupaten Situbondo, hal

ini terbukti dan logat bicara orang Besuki yang mirip dengan logat Bondowoso

dan logat bicara orang Prajekan mirip dengan logat Situbondo.

Seiring berjalannya waktu, di kalangan anak muda mulai timbul berbagai

macam istilah-istilah anak muda yang disebut dengan bahasa gaul. Termasuk

istilah “Zibond” yang muncul di kalangan anak-anak muda Situbondo. Istilah

Zibond adalah bahasa gaul dari Situbondo yang sudah tidak asing lagi bagi telinga

masyarakat kota Situbondo.

2.4.3 Pantai Pasir Putih Situbondo

Gambar 2.24 Pantai Pasir Putih Situbondo

Sumber:

http://blog.djarumbeasiswaplus.org/harypujiastuti/files/2012/06/jej

eran-kapal-layar-pantai-pasir-putih-situbondo-1024x681.jpg

Pantai Pasir Putih di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dikenal karena

hamparan pasirnya yang putih. Tak hanya itu, morfologi pantai inipun terbilang

unik. Topografinya yang melengkung menghadap ke laut dengan latar belakang

hutan membentuk gugusan panorama yang sangat indah. Ke arah utara,

wisatawan dapat melihat luasnya laut utara Jawa dengan garis putih di pinggir

pantai. Di belakangnya, rimbunan hutan menyajikan kesejukan tersendiri.

Pasir Putih merupakan salah satu tujuan wisata pantai andalan bagi

Provinsi Jawa Timur. Hal ini karena letaknya yang strategis, yaitu di pinggiran

jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Wisatawan yang ingin menuju ke Bali (dari

Surabaya), atau menuju Gunung Bromo (dari Banyuwangi), biasanya mampir

Page 33: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

41      Universitas  Kristen  Petra  

 

untuk beristirahat dan menyaksikan keindahan panorama yang disuguhkan,

terutama menikmati eloknya matahari terbenam (sunset).

2.4.3.1 Keistimewaan

Berbagai macam olahraga laut seperti berenang, menyelam, maupun

berselancar dapat dilakukan di pantai ini. Jika enggan berenang, pengunjung

dapat menaiki perahu untuk berlayar dan menikmati pemandangan bawah laut.

Beragam hiburan seperti konser musik dan bermacam lomba seperti lomba

selancar, memancing, dan lomba perahu nelayan tradisional sering diadakan

untuk memuaskan para wisatawan.

Selain itu, pada bulan Oktober para nelayan biasanya mengadakan

upacara Petik Laut, yaitu melarung makanan, jajanan, dan kepala lembu ke

tengah laut sebagai upaya memohon berkah hasil laut dari Tuhan. Pada upacara

ini tak jarang diadakan pementasan musik Gandrung, yaitu musik tradisional

yang populer di daerah Banyuwangi dan sekitarnya.

Lokasi Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

2.4.3.2 Akses

Jalur menuju Pantai Pasir Putih terbilang mudah karena posisinya di

pinggir jalan utama Surabaya-Banyuwangi. Arena wisata pantai ini berjarak +

174 km dari Surabaya atau sekitar 4 jam perjalanan menggunakan bus (angkutan

umum) dari terminal Bungurasih, Surabaya. Dari arah Situbondo, Pasir Putih

berjarak + 21 km atau setengah jam perjalanan dari Kota Situbondo. Dari Ibu

Kota Kabupaten ini, perjalanan menuju Pasir Putih dapat ditempuh dengan

angkutan umum sepert bus dan minibus.

2.4.3.3 Harga Tiket

Tiap pengunjung dikenakan biaya tiket sebesar Rp 5.000 (Februari 2008).

2.4.3.4 Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Untuk pengunjung yang belum mahir berenang, di sekitar lokasi pantai

terdapat banyak penyewaan ban-pelampung untuk bermain-main di tengah laut.

Wisatawan juga dapat menyewa perahu yang dilengkapi kota-kaca untuk

menyaksikan pemandangan bawah laut. Pengelola wisata juga menyediakan

fasilitas kamar mandi, musholla, dan beberapa tempat untuk beristirahat berupa

bangku beton yang biasanya dekat dengan para penjaja makanan.

Page 34: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

42      Universitas  Kristen  Petra  

 

Di tempat ini juga tersedia kios-kios yang menjual souvenir seperti replika

perahu serta hiasan dan aksesoris dari kerang. Bagi yang ingin menginap, di

sekitar lokasi terdapat penginapan berupa hotel, motel, dan losmen. Tetapi kalau

ingin berkemah, ada juga area khusus untuk berkemah.

2.5 Analisis Data

2.5.1 5W1H

Analisis 5W1H menunjukkan bahwa, Pusat Oleh-Oleh Zibond Situbondo

didirikan pada tanggal 2 Mei 2013 dan dikelola oleh swasta, yaitu ibu Andien.

Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo beralamatkan di Jalan Basuki Rahmat no. 358.

Identitas dari kota Situbondo yang sudah dikenal oleh masyarakat adalah Pantai

Pasir Putih. Pantai tersebut terkenal karena keindahan sunset dan keindahan

karang bawah lautnya. Pusat Oleh-oleh Zibond Situbondo memerlukan identitas

yang kuat karena agar masyarakat mudah mengenali dan mengingat. Caranya

adalah dengan menerapkan desain yang berhubungan dengan identitas Situbondo

pada desain kemasannya

Page 35: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

43      Universitas  Kristen  Petra  

 

2.5.2 VIEW

2.5.2.1 Kesambi

Tabel 2.2 VIEW Kesambi

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Material dan Ukuran

Menggunakan material berupa plastik transparan dan

menyegel plastik dengan alat pemanas yang ditekan.

Ukurannya 17,5cm x 28cm x 6cm

- Warna

Plastik yang digunakan berwarna transparan, jadi

produk dapat terlihat oleh konsumen.

- Ilustrasi

Ilustrasinya terdapat foto dari kesambi di pojok

kanan atas.

- Tipografi

Tipografi yang digunakan dalam kemasan ini adalah

san serif dengan dicetak miring untuk tulisan “Kue

Unggulan”

San serif untuk mereknya, komposisi, kode produksi,

dan tempat produksi, dan tanggal kadaluwarsa, serta

berat.

Script untuk tulisan “oleh-oleh khas kabupaten

Situbondo”

Page 36: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

44      Universitas  Kristen  Petra  

 

Tabel 2.2 VIEW Kesambi (sambungan)

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Logo

Logogram hanya berupa gambar perahu layar,dan

logotype berupa tulisan zibond dengan menggunakan

jenis huruf dekoratif.

- Layout Desain

Di atas terdapat label dari produsen tersebut dan

sticker harga serta stiker Pusat Oleh-oleh ditempel di

bagian tengah.

Information Informasi yang tercantum dalam kemasan makanan ringan

tersebut adalah nama makanan, tempat produksi, komposisi,

tanggal kadaluwarsa, harga, alamat pusat oleh-oleh, berat

makanan.

Emotional

Appeal

Penggunaan plastik ini sudah menunjukkan kesan higenis,

tetapi masih kurang menarik minat konsumen karena tidak

ada sesuatu yang mencolok dan yang bisa meyakinkan

konsumen.

Workability Kemasan ini dirasa masih kurang melindungi isi di

dalamnya, karena plastik yang digunakan tipis sehingga

masih besar kemungkinan makanan hancur dan keluar dari

wadahnya.

Page 37: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

45      Universitas  Kristen  Petra  

 

2.5.2.2 Macu Kacang

Tabel 2.3 VIEW Macu Kacang

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Material dan Ukuran

Menggunakan material berupa plastik transparan dan

menyegel plastik dengan alat pemanas yang ditekan.

Ukurannya 18cm x 20cm

- Warna

Plastik yang digunakan berwarna transparan, jadi

produk dapat terlihat oleh konsumen.

- Ilustrasi

Tidak terdapat ilustrasi pada kemasan macu kacang

- Tipografi

Tipografi yang digunakan dalam kemasan ini adalah

san serif untuk tulisan macu kacang, komposisi,

kadaluwarsa, tempat produksi, kode produksi.

Script untuk tulisan “oleh-oleh khas kabupaten

Situbondo”

- Logo

Logogram hanya berupa gambar perahu layar,dan

logotype berupa tulisan zibond dengan menggunakan

jenis huruf dekoratif.

Page 38: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

46      Universitas  Kristen  Petra  

 

Tabel 2.3 VIEW Macu Kacang (sambungan)

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Layout Desain

Sticker harga serta stiker Pusat Oleh-oleh ditempel

di bagian tengah.

Information Informasi yang tercantum dalam kemasan makanan ringan

tersebut adalah nama makanan, tempat produksi, komposisi,

tanggal kadaluwarsa, harga, alamat pusat oleh-oleh, berat

makanan.

Emotional

Appeal

Penggunaan plastik ini sudah menunjukkan kesan higenis,

tetapi masih kurang menarik minat konsumen karena tidak

ada sesuatu yang mencolok dan yang bisa meyakinkan

konsumen.

Workability Kemasan ini kurang bisa melindungi isinya karena

plastiknya mudah sobek.

Page 39: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

47      Universitas  Kristen  Petra  

 

2.5.2.3 Abon Ikan Tongkol

Tabel 2.4 VIEW Abon Ikan Tongkol

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Material dan Ukuran

Menggunakan material berupa plastik transparan di

bagian depan dan alumunium foil di bagian belakang

lalu menyegel plastik dengan alat pemanas yang

ditekan. Plastik yang digunakan juga sangat tipis.

Ukurannya 13cm x 20cm x 3cm

- Warna

Plastik yang digunakan berwarna transparan, jadi

produk dapat terlihat oleh konsumen.

- Ilustrasi

Tidak terdapat ilustrasi

- Tipografi

Tipografi yang digunakan dalam kemasan ini adalah

san serif untuk tulisan “komposisi, kode dan tempat

produksi, tanggal kadaluwarsa”, dekoratif untuk

“merek produk, dan serif untuk tulisan abon ikan

tongkol”.

Script untuk tulisan “oleh-oleh khas kabupaten

Situbondo”

Page 40: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

48      Universitas  Kristen  Petra  

 

Tabel 2.4 VIEW Abon Ikan Tongkol (sambungan)

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Logo

Logogram hanya berupa gambar perahu layar,dan

logotype berupa tulisan zibond dengan menggunakan

jenis huruf dekoratif.

- Layout Desain

Di atas terdapat label dari produsen tersebut dan

sticker harga serta stiker Pusat Oleh-oleh ditempel

dengan asal-asalan.

Information Informasi yang tercantum dalam kemasan makanan ringan

tersebut adalah nama makanan, tempat produksi, komposisi,

tanggal kadaluwarsa, harga, alamat pusat oleh-oleh, berat

makanan.

Emotional

Appeal

Penggunaan plastik ini sudah menunjukkan kesan higenis,

tetapi masih kurang menarik minat konsumen karena tidak

ada sesuatu yang mencolok dan yang bisa meyakinkan

konsumen.

Workability Kemasan ini sudah bisa melindungi isinya.

Page 41: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

49      Universitas  Kristen  Petra  

 

2.5.2.4 Ladrang Tela Ungu

Tabel 2.5 VIEW Ladrang Tela Ungu

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Material dan Ukuran

20cm x 14cm x 5cm

Menggunakan material mika plastik yang sangat

tipis lalu disteples dan dipress juga.

Ukurannya 14cm x 21cm

- Warna

Mika yang digunakan berwarna transparan, jadi

produk dapat terlihat oleh konsumen.

- Ilustrasi

Tidak terdapat ilustrasi

- Tipografi

San serif untuk “mereknya”

Script untuk tulisan “oleh-oleh khas kabupaten

Situbondo”

Serif dicetak miring untuk komposisi, tanggal

kadaluwarsa, dan berat.

- Logo

Logogram hanya berupa gambar perahu layar,dan

logotype berupa tulisan zibond dengan menggunakan

jenis huruf dekoratif.

Page 42: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

50      Universitas  Kristen  Petra  

 

Tabel 2.5 VIEW Ladrang Tela Ungu (sambungan)

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Layout Desain

Sticker merek serta stiker Pusat Oleh-oleh ditempel

di bagian tengah.

Tidak terdapat harga pada kemasan ladrang tela

ungu.

Information Informasi yang tercantum dalam kemasan makanan ringan

tersebut adalah nama makanan, tempat produksi, komposisi,

tanggal kadaluwarsa, alamat pusat oleh-oleh, berat

makanan.

Emotional

Appeal

Penggunaan mika ini bisa menyebabkan makanan hancur

karena sangat tipis sehingga membuat konsumen ragu untuk

membelinya. Selain itu juga tidak terdapat ilustrasi yang

menarik.

Workability Kemasan ini dirasa masih kurang melindungi isi di

dalamnya, karena mika yang digunakan tipis sehingga masih

besar kemungkinan makanan hancur.

Page 43: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

51      Universitas  Kristen  Petra  

 

2.5.2.5 Onde-Onde Ketawa

Tabel 2.6 VIEW Onde-onde Ketawa

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Material dan Ukuran

Diameter kemasan 10cm x 7cm x 9cm

Menggunakan material berupa plastik transparan dan

plastik hanya diikat dengan pita tali.

Ukurannya menyesuaikan dengan banyak isinya.

Tatakan menggunakan kertas bekas

- Warna

Plastik yang digunakan berwarna transparan, jadi

produk dapat terlihat oleh konsumen.

- Ilustrasi

Ilustrasinya terdapat foto dari kesambi di pojok

kanan atas.

- Tipografi

San serif untuk tulisan “kue kering”, “onde-onde

ketawa”, “andrien bakery”, tempat produksi, tanggal

kadaluwarsa.

Script untuk tulisan “oleh-oleh khas kabupaten

Situbondo”

Page 44: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang ... · 9 ! ! ! Universitas*Kristen*Petra! 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS 2.1 Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1 Pengertian

52      Universitas  Kristen  Petra  

 

Tabel 2.6 VIEW Onde-onde Ketawa (sambungan)

Kemasan Primer Makanan Ringan Pusat Oleh-oleh

Zibond Situbondo

Visibility - Logo

Logogram hanya berupa gambar perahu layar,dan

logotype berupa tulisan zibond dengan menggunakan

jenis huruf dekoratif.

Logo untuk “Andien Bakery” menggunakan

logogram berbentuk topi koki dan logotype

menggunakan huruf san serif.

- Layout Desain

Label Andien Bakery dan harga dibagian depan, dan

label Pusat Oleh-oleh di bagian samping.

Information Informasi yang tercantum dalam kemasan makanan ringan

tersebut adalah nama makanan, tempat produksi, tanggal

kadaluwarsa, harga, alamat pusat oleh-oleh, berat makanan.

Tidak terdapat komposisi

Emotional

Appeal

Penggunaan plastik ini sudah menunjukkan kesan higenis,

tetapi masih kurang menarik minat konsumen karena tidak

ada sesuatu yang mencolok dan yang bisa meyakinkan

konsumen.

Workability Kemasan ini dirasa masih kurang melindungi isi di

dalamnya, karena plastik hanya diikat dengan tali pita saja.