studi komparatif fungsi perencanaan dakwah di...

122
i STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI YAYASAN AMAL PENGAJIAN AHAD PAGI BERSAMA PALEBON DAN YAYASAN BIMATAMA BANYUMANIK SEMARANG PERIODE 2003-2008 SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati 1101108 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) WALISONGO SEMARANG 2008

Upload: truongdiep

Post on 31-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

i

STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH

DI YAYASAN AMAL PENGAJIAN AHAD PAGI BERSAMA

PALEBON DAN YAYASAN BIMATAMA BANYUMANIK

SEMARANG PERIODE 2003-2008

SKRIPSI

untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

Tri Widiati 1101108

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) WALISONGO

SEMARANG

2008

Page 2: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

ii

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 5 (eksemplar)

Hal : Persetujuan Naskah

Usulan Skripsi

Kepada

Yth. Bapak Dekan Fakultas Da’wah

IAIN Walisongo Semarang

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya,

maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara/i :

Nama : Tri Widiati

NIM : 1101108

Jurusan : DAKWAH /MD

Judul Skripsi : STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN

DAKWAH DI YAYASAN AMAL PENGAJIAN AHAD

PAGI BERSAMA PALEBON DAN YAYASAN

BIMATAMA BANYUMANIK SEMARANG PERIODE

2003-2008

Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian atas

perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, Januari 2008

Pembimbing,

Bidang Substansi Materi, Bidang Metodologi & Tata tulis,

Dr. H. Awaludin Pimay, Lc., M Ag Dra Siti Prihatiningtyas, M.Pd. NIP. 150 299 491 NIP. 150 262 174

Page 3: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

iii

SKRIPSI

STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI

YAYASAN AMAL PENGAJIAN AHAD PAGI BERSAMA PALEBON

DAN YAYASAN BIMATAMA BANYUMANIK SEMARANG

PERIODE 2003-2008

Disusun oleh

Tri widiati 1101108

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal : 28 Januari 2008

dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Dewan Penguji/ Dekan/Pembantu Dekan, Anggota Penguji, Hj.Yuyun Alfandi, Lc.MA Drs.H.Anasom,M.Hum NIP. 150 254 345 NIP. 150 262 748 Sekretaris Dewan Penguji/ Pembimbing Dra. Siti Prihartinigtyas, M.Pd Saerozi, S.Ag, M.Pd NIP. 150 262 174 NIP. 150 289 732

Page 4: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri

dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan

yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak diterbitkan,

sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka

Semarang, Januari 2008 Tanda tangan

Tri Widiati

Page 5: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

v

MOTTO

Artinya: Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. (QS. Al Baqarah : 45) (Depag, 1997 : 45).

Page 6: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

vi

PERSEMBAHAN

Dalam perjuangan mengarungi samudra Ilahi tanpa batas, dengan keringat dan air

mata kupersembahkan karya tulis skripsi ini teruntuk orang-orang yang selalu hadir dan

berharap keindahan-Nya. Kupersembahkan bagi mereka yang tetap setia berada di ruang

dan waktu kehidupan ku khususnya buat:

Bapak dan Ibuku tercinta (Bapak Musanef dan Ibu Suwatni). Yang memberi

motivasi dan do'a dalam hidupku. Ridlamu adalah semangat hidup ku

Mertuaku tercinta yang telah memberi nasehat dalam menapak hidup ini.

Suamiku yang tercinta (Manshur Hidayat S.Pdi), yang telah memberi semangat

dan menemaniku dalam suka dan duka sehingga tersusun skripsi ini.

Kakak-kakakku tercinta (Mbak Sri Sugianti dan Mbak Tatik Nurjannah) yang

telah memberi semangat dan dorongan selama menyusun skripsi dan selalu

menasihatiku dalam menapak hidup ini.

Teman-temanku senasib seperjuangan (spesial Bihah, Minan, Fiyah, Awal,

Efriyadi, Nafi'), dan anak kost A 34 serta yang tak dapat kusebutkan satu persatu

yang selalu bersama dalam canda dan tawa.

Penulis

Page 7: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

vii

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudul: Studi Komparatif Fungsi Perencanaan Dakwah Di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang Periode 2003-2008.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui penerapan fungsi perencanan dakwah di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon, (2) mengetahui penerapan fungsi perencanaan dakwah di Yayasan Bimatama Banyumanik dan (3) mengetahui persamaan dan perbedaan fungsi perencanaan dakwah antara Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang.

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan manajemen dakwah, sedangkan spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer atau sumber data utama yang diperoleh dari wawancara langsung pada Yayasan Amal Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang, dan sumber data sekunder berupa arsip, dokumen, struktur organisasi serta program kerja. Teknik pengumpulan data meliputi : observasi, dokumentasi, wawancara. Analisis datanya dengan menggunakan proses berfikir induktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penerapan fungsi perencanaan dakwah di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Semarang cukup memberikan dampak yang signifikan dalam mewujudkan proses penyelenggaraan dakwah secara profesional dan proporsional. Hal ini dapat dilihat dari penerapan prinsip-prinsip dan pola perencanaan dalam lembaga tersebut, hanya saja prinsip-prinsip dan pola perencanaan yang ada belum mencerminkan manajemen perencanaan secara ideal. Sehingga masih diperlukan upaya pembenahan dan pengembangan terhadap pola manajerial perencanaan yang ada dalam menjawab dan mengikuti perkembangan zaman.(2) Penerapan fungsi perencanaan dakwah di Yayasan Bimatama Semarang dapat dikatakan memberikan pengaruh yang sangat penting dalam memajukan dan mengembangkan proses penyelenggaraan dakwah secara ideal. Hal ini dapat dilihat dari aplikasi fungsi manajemen khususnya perencanaan dakwahnya dikembangkan oleh lembaga tersebut. Meskipun secara umum perencanaan yang dilakukan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang sudah baik, namun masih ada kekurangan dan kelemahan yang perlu dikembangkan lebih baik lagi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.(3) Terdapat titik persamaan dan perbedaan pola manajemen perencanaan yang diterapkan oleh Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang.

Page 8: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang yang senantiasa

telah menganugerahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada penulis. Sholawat serta

salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, yang telah

membimbing umatnya kepada jalan kebenaran.

Dalam rangka menyelesaikan karya skripsi dengan judul ”Studi

Komparatif Fungsi Perencanaan Dakwah di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang”. Karya skripsi

ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial

Islam (S.Sos.I) bidang jurusan Manajemen Dakwah (MD) di Fakultas Dakwah

Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis merasa bersyukur atas bantuan dan

dorongan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah membantu

terselesaikannya skripsi penulis dengan baik. Oleh karena itu penulis

menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Rektor IAIN Walisongo, yang telah memimpin lembaga tersebut dengan

baik

2. Bapak Drs. H. M. Zain Yusuf, MM selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Bapak Dr. H. Awaludin Pimay, Lc., M Ag selaku Dosen pembimbing I dan Dra

Siti Prihatiningtyas, M.Pd. selaku Dosen pembimbing II yang telah berkenan

membimbing dengan keikhlasan dan kebijaksanaannya meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan-pengarahan hingga

terselesaikannya skripsi ini.

Page 9: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

ix

4. Seluruh dosen, staf dan karyawan di lingkungan civitas akademik Fakultas

Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan pelayanan yang

baik serta membantu kelancaran penulisan skripsi ini.

5. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang serta pengelola perpustakaan

Fakultas Dakwah yang telah memberikan pelayanan kepustakaan dengan baik.

6. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, Suami, dan kakak-kakakku

7. Teman-temanku mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, khususnya kepada

mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Terutama ditujukan

kepada teman-temanku di jurusan Manajemen Dakwah.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan yang ideal dalam arti sebenarnya, namun penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para

pembaca pada umumnya.

Nasrun Minallah Wafathun Qorieb

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Semarang, Januari 2008

Penulis

Page 10: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………. i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING……………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….. iii

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………………….. iv

HALAMAN MOTTO………………………………………………………………... v

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………... vi

ABSTRAKSI…………………………………………………………………………. vii

HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………………………….... viii

HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………………………… x

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………….. 1

1.2. Perumusan Masalah………………………………………………….. 7

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………………. 8

1.4. Penelusuran Literatur………………………………………………… 9

1.5. Metodologi Penelitian………………………………………………... 12

1.5.1. Jenis Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian…………………… 12

1.5.2. Definisi Operasional…………………………………………… 13

1.5.3. Sumber Data……………………………………………………. 15

1.5.4. Teknik Pengumpulan Data……………………………………... 16

1.5.5. Teknik Analisis Data…………………………………………… 18

1.6. Sistematika Penulisan Penelitian……………………………………... 18

BAB II : DAKWAH DAN FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH

2.1. Dakwah………………………………………………………………. 21

2.1.1. Pengertian Dakwah…………………………………………….. 21

2.1.2. Tujuan Dakwah………………………………………………… 23

Page 11: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

xi

2.1.3. Unsur-unsur Dakwah…………………………………………... 25

2.2. Fungsi Perencanaan Dakwah………………………………………… 32

2.2.1. Pengertian Perencanan Dakwah………………………………... 32

2.2.2. Manfaat Perencanaan Dakwah…………………………………. 35

2.2.3. Langkah-langkah Perencanaan Dakwah……………………….. 38

BAB III : GAMBARAN UMUM DAN PENERAPAN FUNGSI

PERENCANAAN DAKWAH DI YAYASAN AMAL PENGAJIAN

AHAD PAGI BERSAMA PALEBON SEMARANG

3.1. Profil Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

Semarang……………………………………………………………… 46

3.1.1. Sejarah berdirinya……………………………………………… 46

3.1.2. Struktur Organisasi…………………………………………….. 50

3.2. Penerapan Fungsi Perencanaan Dakwah Yayasan Amal Pengajian

Ahad Bersama Palebon Semarang……………………………………. 53

3.2.1. Forecasting……………………………………………………... 53

3.2.2. Objectives………………………………………………………. 54

3.2.3. Penetapan tindakan-tindakan dakwah………………………….. 54

3.2.4. Penetapan metode……………………………………………… 55

3.2.5. Penetapan jadwal (schedule)…………………………………… 56

3.2.6. Penetapan lokasi………………………………………………... 57

3.2.7. Penetapan biaya………………………………………………… 58

3.3. Program kerja Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon ……………………………………………………………….. 58

BAB IV : GAMBARAN UMUM DAN PENERPAN FUNGSI

PERENCANAAN DAKWAH DI YAYASAN BIMATAMA

BANYUMANIK SEMARANG

4.1. Profil Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang…………………... 63

4.1.1. Sejarah berdirinya……………………………………………… 63

4.1.2. Struktur Organisasi…………………………………………….. 65

4.2. Penerapan Fungsi Perencanaan Dakwah Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang………………………………………………. 66

Page 12: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

xii

4.2.1. Forecasting…………………………………………………….. 66

4.2.2. Objectives……………………………………………………… 67

4.2.3. Penetapan tindakan-tindakan dakwah………………………….. 67

4.2.4. Penetapan metode……………………………………………… 68

4.2.5. Penetapan jadwal (schedule)…………………………………… 70

4.2.6. Penetapan lokasi………………………………………………... 72

4.2.7. Penetapan biaya………………………………………………… 73

4.3. Program kerja Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang………….. 73

BAB V : ANALISIS FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI YAYASAN

AMAL PENGAJIAN AHAD PAGI BERSAMA PALEBON DAN

YAYASAN BIMATAMA BANYUMANIK SEMARANG

5.1. Analisis tentang Fungsi Perencanaan Dakwah di Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Semarang…………………… 77

5.1.1. Forecasting……………………………………………………... 77

5.1.2. Objectives………………………………………………………. 78

5.1.3. Penetapan tindakan-tindakan dakwah………………………….. 79

5.1.4. Penetapan metode……………………………………………… 80

5.1.5. Penetapan jadwal (schedule)…………………………………… 81

5.1.6. Penetapan lokasi……………………………………………….. 81

5.1.7. Penetapan biaya…………………………………………........... 82

5.2. Analisis tentang Fungsi Perencanaan Dakwah di Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang……………………………………………….. 82

5.2.1. Forecasting……………………………………………………... 82

5.2.2. Objectives……………………………………………………… 84

5.2.3. Penetapan tindakan-tindakan dakwah…………………………. 85

5.2.4. Penetapan metode……………………………………………… 86

5.2.5. Penetapan jadwal (schedule)…………………………………… 87

5.2.6. Penetapan lokasi……………………………………………….. 88

5.2.7. Penetapan biaya………………………………………………… 88

5.3. Analisis Program Kerja Terealisasi…………………………………... 90

5.4. Persamaan dan Perbedaan Fungsi Perencanaan Dakwah di Yayasan

Page 13: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

xiii

Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang……………………………………………….. 92

5.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persamaan dan Perbedaan

Fungsi Perencanaan Dakwah di Yayasan Amal Pengajian Ahad

Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik

Semarang……………………………………………………………… 94

BAB VI : PENUTUP

6.1. Kesimpulan…………………………………………………………… 100

6.2. Saran-saran…………………………………………………………… 102

6.3. Penutup……………………………………………………………….. 103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

xiv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :Tri Widiati

NIM : 1101108

Tempat / tgl. lahir : Brebes, 19 September 1981

Alamat Asal : Jl. Pemuda No.32 RT 03 RW 01 Jatibarang Brebes

Pendidikan : - SDN 02 Jatibarang

- MTs.N Slawi

- MAN I Brebes

- Fakultas Dakwah Jurusan Manajemen Dakwah IAIN

Walisongo Semarang Angkatan 2001

Demikian daftar riwayat hidup pendidikan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

dan harap maklum adanya.

Semarang, Januari 2008

Tri Widiati

Page 15: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan

dan kemunduran umat Islam, sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah

yang dilakukannya. Berdakwah adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim

dengan segala bentuknya. Penyampaian ajaran Allah dan RasulNya kepada

orang lain (al Maidah : 67), dengan menjalankan segala perintahNya

mengajak kepada seluruh umat manusia untuk berbuat kebaikan dan

melarang berbuat kejahatan (ali Imran : 104). Baik dengan cara memberikan

washiyah atau nasehat ataupun dengan jalan berjuang demi menegakkan

agama Allah (at Taubah : 88). Sebaliknya, azabnya akan turun kepada siapa

saja yang enggan melakukan kegiatan dakwah (al-Maidah: 79).

Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam surat Ali ‘Imran ayat 104

yang berbunyi:

ويون إلى الخعدة يأم كممن كنن رلتوهنيوف ورعون بالمرأميو ـيك عن المنكر )104: أل امران ( نوحلفم الم ه واول

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali Imran: 104).

Page 16: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

2

Selain itu disebutkan juga dalam al-Qur’an Surat al-Maidah ayat 67

yang berbunyi :

)67: املا ئده (

Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (Q.S al Maidah : 67).

Dari ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa setiap muslim diwajibkan

menyampaikan dakwah Islam kepada seluruh umat manusia dengan ber-

amar makruf nahi munkar, berjihad, memberi nasehat dan sebagainya.

Agama Islam berfungsi sebagai rahmat dan nikmat bagi

manusia seluruhnya, maka Allah mewahyukan agama ini sebagai

penyempurna agama-agama sebelumnya yang meliputi aspek-aspek

dasar tentang dunia dan akhirat, yang mana dapat membimbing

manusia kepada kebahagiaan lahir batin di dunia dan akhirat. Hal ini

semua bisa tercapai salah satunya dengan adanya dakwah

Dakwah merupakan bagian integral dari ajaran Islam yang wajib

dilaksanakan oleh setiap muslim. Kewajiban ini tercermin dari konsep amar

Page 17: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

3

ma’ruf dan nahi mungkar; yakni perintah untuk mengajak masyarakat

melakukan perilaku positif-konstruktif sekaligus mengajak mereka untuk

meninggalkan dan menjauhkan diri dari perilaku negatif-destruktif. Konsep

ini mengandung dua implikasi makna sekaligus; yakni prinsip perjuangan

menegakkan kebenaran dalam Islam serta upaya mengaktualisasikan

kebenaran Islam tersebut dalam kehidupan sosial guna menyelamatkan

mereka dan lingkungannya dari kerusakan (al-fasad).

Pada hakekatnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani

(teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia

beriman dalam bidang kemasyarakatan secara teratur untuk mempengaruhi

cara merasa, berfikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran

kenyataan individual dan sosiokultural dalam rangka mengusahakan

terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan

menggunakan cara tertentu.

Mengingat fungsi dan peran dakwah yang demikian penting dan

menentukan, maka pengertian dakwah dan segala sesuatu yang berkaitan

dengannya, harus dipahami secara tepat dan benar, sejalan dengan ketentuan

al-Qur`an, sunnah rasul, dan sirah nabawiyah yang berisikan petunjuk

bagaimana dakwah itu dilakukan, sehingga menghasilkan pribadi-pribadi

yang istiqamah dan tangguh; dan melahirkan tatanan kehidupan masyarakat

yang Islami.

Masyarakat sebagai obyek dakwah atau sasaran dakwah merupakan

salah satu unsur penting. Oleh karenanya masalah yang terjadi pada

Page 18: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

4

masyarakat dapat dipelajari dengan sebaik-baiknya sebelum melangkah

kepada aktivitas dakwah yang sebenarnya. Sebagai bekal dakwah bagi

seorang dai atau mubaligh hendaknya melengkapi dirinya dengan beberapa

pengetahuan dan pengalaman yang hubungannya erat dengan masalah yang

dihadapi masyarakat itu sendiri. Di samping itu juga dakwah berupaya

membina masyarakat Islam yang lebih berkualitas (khairu ummah) yang

dibina dengan ruh tauhid dan ketinggian nilai-nilai Islam (Syukir,1983:65).

Tujuan dakwah secara umum adalah menyelamatkan umat manusia

dari lembah kegelapan dan membawanya ke tempat yang terang benderang

dari jalan yang sesat kepada jalan yang lurus, dari lembah kemusyrikan

dengan segala bentuk kesengsaraan menuju tauhid yang menjanjikan

kebahagiaan (Pimay, 2006: 8).

Untuk mencapai tujuan dakwah, terlebih dahulu tujuan-tujuan umum

ini harus dirumuskan ke dalam tujuan yang lebih operasional dan dapat

dievaluasi. Selain itu diperlukan juga perencanaan yang strategis,

sistematis, pengorganisasian yang baik, pelaksanaan yang teratur, terarah,

dan pengawasan kegiatan yang tertib terhadap hasil-hasil yang akan dicapai.

Penyelenggaraan dakwah dapat berjalan dengan efektif dan efisien

bilamana sebelumnya sudah dipersiapkan dan direncanakan terlebih dahulu

dengan matang. Dengan perencanaan, penyelenggaraan dakwah dapat

berjalan secara lebih terarah dan teratur rapi, sehingga dapat

dipertimbangkan kegiatan-kegiatan apa yang harus didahulukan dan

kegiatan-kegiatan mana yang harus dikemudiankan. Atas dasar inilah maka

Page 19: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

5

kegiatan-kegiatan dakwah dapat diurutkan sedemikian rupa, tahap demi

tahap yang mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran dan tujuan yang

ditetapkan. Perencanaan juga memungkinkan dipilihnya tindakan-tindakan

yang tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi yang benar-benar dihadapi

pada saat dakwah diselenggarakan (Shaleh,1977 : 48).

Dalam menghadapi berbagai masalah yang semakin berat dan

kompleks, sebagai akibat tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, globalisasi dan tuntutan kebutuhan, maka kiranya kegiatan

dakwah yang dilakukan perorangan kurang memadai. Oleh karena itu

hendaknya dilakukan melalui sebuah kelembagaan yang ditata dengan baik

dan menghimpun berbagai keahlian yang diperlukan.

Berdasarkan keterangan di atas, maka manajemen pada lembaga

dakwah sangat diperlukan, agar dalam menyusun, merencanakan,

mengorganisasikan, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dakwah

mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dengan adanya

persiapan dan rencana yang matang diharapkan usaha dakwah Islam bisa

dan mampu menghadapi problema yang ada. Persiapan perencanaan,

strategi dan usaha dakwah Islam meliputi pula sumber daya, para

pelaksananya yang tentu memiliki kemampuan dan mereka diorganisir

dalam kesatuan lembaga dakwah.

Apabila dilihat dari kuantitas, lembaga dakwah yang ada di

Indonesia jumlahnya cukup banyak, yang seharusnya membawa

peningkatan kualitas dan kuantitas umat. Namun kenyataannya jumlah yang

Page 20: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

6

banyak belum mencerminkan peningkatan lembaga-lembaga atau

organisasi-organisasi dakwah Islam pada umumnya seperti apa yang

diharapkan. Hal ini karena tidak ada kesatuan antara teori strategis, teknik

perencanaan dan pelaksanaan dakwah. (Ahmad, 1983: 4).

Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

demikian juga Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

Semarang dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang yang berazaskan

Pancasila sudah barang tentu mempunyai tujuan yang hendak dicapai.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka Yayasan Amal Pengajian dan

Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang membuat rencana kerja yang

berupa program kerja untuk satu periode kepengurusan yaitu program kerja

jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Kedua yayasan ini ditinjau dari aspek pendidikan telah berkembang

cukup baik, hal itu ditandai dengan banyaknya alumni dari yayasan tersebut

diterima masuk dalam jenjang pendidikan SLTA yang terbilang bermutu

baik dari segi kualitas maupun fasilitas pengembangannya. Namun, dalam

aspek dakwah yang diimplementasikan dalam bentuk pengajian misalnya

belum berjalan sebagaimana diharapkan. Hal ini ditandai dengan kurang

meningkatnya jumlah jama'ah pengajian. Kurang antusiasnya peserta

pengajian mengakibatkan tertinggalnya pengembangan dakwah di kedua

yayasan itu dibandingkan dengan aspek pengembangan pendidikan. Adapun

menariknya kedua yayasan ini dibandingkan adalah karena ditinjau dari

aspek pengembangan pendidikan dan dakwah Yayasan Bimatama

Page 21: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

7

Banyumanik Semarang lebih maju dari Yayasan Amal Pengajian Ahad

Pagi Bersama Palebon Semarang.

Berdasarkan uraian tersebut, maka jelaslah bahwa pada dasarnya

perencanaan yang terdapat pada kedua yayasan ini sudah berjalan dengan

baik, namun masih ada kekurangannya, yaitu masih adanya pelaksanaan

kegiatan yang tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Atas dasar

itu mendorong peneliti mengangkat tema ini. Sedangkan alasan peneliti

memfokuskan pembahasan pada aspek perencanaan adalah karena

perencanaan merupakan titik tolak pertama dari suatu organisasi atau

lembaga apakah organisasi atau lembaga itu bisa mencapai hasil hasil yang

diharapkan atau tidak, maka hal itu tergantung pada aspek perencanaannya.

Jika aspek perencanaannya sudah dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan

prinsif atau fungsi manajemen maka bisa diharapkan bahwa organisasi atau

lembaga tersebut mencapai hasil yang diharapkan.

Dengan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti

permasalahan dalam sebuah skripsi yang berjudul “Studi Komparatif Fungsi

Perencanaan Dakwah di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan di atas,

maka sesuai dengan judul penelitian ini, penulis mengajukan rumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 22: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

8

1. Bagaimanakah penerapan fungsi perencanaan dakwah di Yayasan Amal

pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Semarang?

2. Bagaimanakah penerapan fungsi perencanaan dakwah di Yayasan

Bimatama Semarang?

3. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan fungsi perencanaan dakwah di

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan

Bimatama Banyumanik Semarang?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan jawaban

atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dan memberikan solusi

sebagaimana telah disebutkan pada perumusan masalah tersebut. Adapun

tujuan penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui penerapan fungsi perencanaan dakwah di Yayasan

Amal pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Semarang.

b. Untuk mengetahui penerapan fungsi perencanaan dakwah di Yayasan

Bimatama Banyumanik Semarang.

c. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan fungsi perencanaan

dakwah di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan

Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Page 23: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

9

Hasil penelitian ini diharapkan berguna dan mampu memberikan

sumbangsih kepada pihak-pihak terkait. Adapun manfaat dari penelitian ini

sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini diarahkan untuk : pertama, memberikan

rujukan pelaksanaan dakwah yang dikelola secara modern oleh kedua

lembaga dalam hal ini adalah Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang.

Kedua, memberikan pola acuan integrasi-teoritik perencanaan dakwah

dengan permasalahan yang ada. Ketiga, memberikan masukan dan solusi

alternatif yang konstruktif terhadap para pelaku dakwah dalam hal

penerapan manajemen dakwah khususnya dalam hal perencanaan.

2. Secara praktis penelitian diharapkan menambah kasanah intelektual

khususnya sebagai bahan literatur atau referensi dalam rangka

pengembangan keilmuan dalam ilmu dakwah secara ideal.

1.4. Penelusuran Literatur

Pembahasan tentang fungsi perencanaan memang telah banyak yang

menelitinya karena proses penyelenggaraan dakwah Islam tidak dapat

berhasil tanpa adanya perencanaan yang logis dan sistematis. Sebagaimana

dilihat pada kenyataan yang ada bahwa dakwah Islam dihadapkan pada

berbagai realitas sosio-kultural yang secara dinamis selalu berubah sebagai

akibat tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, globalisasi dan

tuntutan kebutuhan. Sedangkan pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai

Page 24: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

10

Islam masih jauh dari apa yang diharapkan yaitu memahami Islam secara

kaffah.

Pada penelitian dakwah lebih memfokuskan pada fungsi perencanaan

karena sangat diperlukan untuk mensikapi dan memberikan solusi terhadap

persoalan-persoalan yang berkembang di masyarakat. Sehingga tidak asing

lagi apabila banyak yang melakukan penelitian dan pembahasan tentang

fungsi perencanaan dakwah baik dalam buku-buku tentang dakwah maupun

penelitian skripsi.

Dalam penelitian di perpustakaan penulis menemukan beberapa

skripsi yang memiliki relevansi dan kesesuaian dengan pembahasan dan

kajian di atas. Skripsi yang dimaksud yaitu skripsi yang berjudul

“Perencanaan dan Pengembangan Strategi Dakwah pada Taman Kanak Al

Qur’an di Kodya Semarang” disusun oleh Hikmatin Dwi Muryodewi

(1997). Pada intinya penulis skripsi menjelaskan, anak sebagai salah satu

sasaran dakwah merupakan aset besar dalam pembentukan generasi yang

berkualitas. Umat Islam saat ini mulai memperhatikan pendidikan agama

terhadap anaknya. Karena pendidikan agama di sekolah formal belum

mencukupi, maka alternatif lain yaitu memasukkan anaknya di TK al-

Qur’an. TK al-Qur’an adalah tempat belajar al-Qur’an yang diharapkan

mampu mengajarkan al-Qur’an dengan penuh kenyamanan dan

kegembiraan. Lebih dari itu TK al-Qur’an juga tempat menanamkan dan

meletakkan ajaran Islam yang diharapkan mampu mengembangkan seluruh

aspek perkembangannya. Metode-metode yang diterapkan harus mendorong

Page 25: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

11

agar seluruh aspek perkembangan anak bisa berkembang dengan baik di TK

al-Qur’an berdasarkan pertimbangan agama dan psikologis.

Skripsi yang disusun Nurul Anwar, 1997, dengan judul: "Eksistensi

Kelompok Pengajian Raudhatus Sholihah Dalam Rangka Membina

Keberagamaan Karyawati PT Simoplas Kodia Semarang". Dalam skripsi ini

dijelaskan, eksistensi Raudhatus Sholihah adalah sebagai wadah, media,

lembaga pendidikan non formal dan sebagai alat pemersatu (Ukhuwah

Islamiyah) di lingkungan karyawati. Sebagai wadah ia tidak kurang

menampung 70 anggota dan kepada mereka dilakukan pembinaan

keagamaan, sebagai media karena digunakan untuk menyelenggarakan

kegiatan pembinaan. Sebagai lembaga pendidikan non formal karena secara

definitif setiap majlis taklim merupakan lembaga pendidikan non formal

bidang agama untuk orang dewasa dan sebagai alat pemersatu (Ukhuwah

Islamiyah). Eksistensi Raudhatus Sholihah telah mampu menjadi alat untuk

mengikat dan menyatukan karyawati dalam satu organisasi karena adanya

persamaan visi, persepsi dan religi.

Skripsi yang disusun Hanik Siti Musthofiyah, 2007, dengan judul:

"Aplikasi Fungsi-fungsi Manajemen dalam Pengajian Pahingan di Pondok

Pesantren Sunan Kalijaga Patebon Kendal. " Dalam skripsi ini

diungkapkan, Pondok Pesantren Sunan Kalijaga merupakan salah satu

lembaga yang ada di daerah Kendal untuk program kegiatan yang ditujukan

untuk masyarakat diantaranya pengajian yang merupakan program unggulan

Page 26: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

12

dari Pondok Pesantren tersebut hal ini dikarenakan semakin bertambahnya

jamaah dari tahun ke tahun.

Dalam pelaksanaan pengajian pahingan memanfaatkan fungsi-fungsi

manajemen di antaranya: perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan

pengendalian. Fungsi ini akan mempermudah pelaksanaan pengajian

pahingan dan mempermudah dalam memberi pelayanan pada jamaah

pengajian.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan penelitian sebagaimana

yang telah dijelaskan berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu

terfokus pada judul “Studi Komparatif Fungsi Perencanaan Dakwah Di

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Dan Yayasan

Bimatama Banyumanik Semarang”. Dalam penelitian ini penulis mencoba

memaparkan sejauhmana keaktifan suatu penyelenggara dakwah yang lebih

memfokuskan pada penerapan fungsi perencanaan dakwah dalam proses

pelaksanaan dakwah Islamiyah.

1.5. Metodologi Penelitian

1.5.1. Jenis dan Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian.

Sesuai rumusan masalah yang ada dengan pertimbangan bahwa

dalam penelitian ini mengejar yang terukur, menggunakan logika matematik

dan membuat generalisasi atau neraca mengamodasi deskripsi verbal

menggantikan angka, atau menggabungkan olahan statistik dengan olahan

verbal dengan pola pikir tetap kuantitatif, maka jenis penelitian ini adalah

penelitian kualitatif (Yahya, 2003 : 33-38). Dalam konteks penelitian ini,

Page 27: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

13

peneliti dalam memperoleh data tidak diwujudkan dalam bentuk angka,

namun data itu diperoleh dalam bentuk penjelasan dan berbagai uraian yang

berbentuk lisan maupun tulisan. Penelitian kualitatif secara garis besar

dikelompokkan menjadi 3 yaitu : penelitian kualitatif naturalistik, penelitian

kualitatif teks, dan penelitian kualitatif histories. Dari ketiga model diatas

penelitian ini sesuai dengan judulnya masuk pada model pertama, yaitu

penelitian kualitatif naturalistik.

1.5.2 Definisi Operasinal.

Definisi operasional ini merupakan upaya memperjelas ruang

lingkup penelitian. Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menguraikan

beberapa batasan menyangkut definisi judul untuk menghindari

kesalahpahaman pemaknaan.

Studi dapat diartikan kajian, telaah, penelitian atau penyelidikan

ilmiah ( KBBI, 1988 : 860 ) atau dapat diartika pula sebagai suatu

pendekatan untuk meneliti gejala sosial dengan menganalisis suatu kasus

secara mendalam dan utuh, sedangkan komparatif adalah sebagai

perbandingan. Studi komparatif diartikan sebagai model dalam penelitian

yang membandingkan dua atau lebih obyek untuk dikaji dan dianalisis

secara mendalam dan utuh dalam kasus gejala-gejala sosial.

Menurut Sudarto, proses perbandingan ini dikarenakan beberapa hal

yaitu mungkin konsep keduanya dekat, mungkin perbandingan dilakukan

mengenai suatu masalah atau yang dibandingkan merupakan pertentangan,

mungkin sangat serupa mungkin juga dalam perspektif yang merupakan

Page 28: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

14

pertentangan untuk mencari jalan keluar, sedang yang serupa mencari

pemikiran yang lebih mantap dan definitif (Sudarto, 1997 : 50 ). Secara

opersional studi komparatif diartikan sebagai proses perbandingan antara

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan

Bimatama Banyumanik Semarang.

Perencanaan maksudnya proses, cara, perbuatan merencanakan

(merancangkan) (Tim Penyusun Kamus, 2003: 946). Sedangkan dakwah di

sini diartikan sebagai seruan untuk memeluk, mempelajari dan

mengamalkan ajaran agama (Tim Penyusun Kamus, 2003: 946). Dakwah

Islam secara konseptual menurut Ali Mahfudz adalah mengajak manusia

untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka

berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka

mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat (Rauf, 1987 :10). Secara

operasional dakwah Islam diartikan sebagai penyebarluasan nilai-nilai

keislaman kepada masyarakat.

Jadi maksud dari perencanaan dakwah dalam penelitian ini adalah

suatu ketentuan, keputusan dan persiapan yang mesti dilakukan dalam suatu

aktifitas dakwah untuk menciptakan kondisi kehidupan beragama Islam di

masa mendatang yang lebih baik. Dalam hal ini fungsi perencanaan dakwah

yang dimaksud adalah Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang.

Dari sini dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan " Studi

Komparatif Fungsi Perencanaan Dakwah di Yayasan Amal Pengajian

Page 29: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

15

Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik

Semarang " diarahkan pada obyek :

a. Sinergi dan kinerja dakwah pada Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon.

b. Sinergi dan kinerja dakwah pada Yayasan Bimatama Banyumanik

Semarang.

c. Mencari titik singung dan titik beda antara keduanya.

1.5.3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu data

primer atau utama dan data sekunder atau tambahan. Menurut Lexy

Moleong sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah “ kata-kata “

dan “tindakan “,selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-

lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam

kata-kata, tindakan dan sumber data tertulis.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer atau utama dalam penelitian ini berupa kata -

kata dan tindakan orang -orang yang diamati atau di wawancarai. “kata-

kata disini diarahkan pada proses wawancara dengan pihak pengelola

lembaga. Metode ini secara lebih lanjut diaplikasikan pada proses

wawancara kepada pimpinan Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang.

Sedangkan “ tindakan diarahkan pada aspek manajemen yang terkait

dengan pola penyampaian. Penggalian data disini dilakukan dengan cara

Page 30: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

16

mencari data-data tertulis yang berkaitan dengan perencanaan dakwah

dan proses dakwah yang dilakukan oleh Yayasan Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang.

Sumber data utama dalam penelitian ini di catat melalui catatan tertulis

atau melalui perekam.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini lebih diarahkan pada

data-data pendukung dan data-data tambahan. Dalam hal ini berupa

sumber data tertulis. Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang

berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber dari arsip,

dokumen, buku-buku ilmiah.

1.5.4. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini. Metode pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

terhadap fenomena-fenomena yang akan diselidiki ( Hadi, 1989 : 136)

serta mengadakan pertimbangan-pertimbangan sehingga menemukan

hasil dan penilaian yang tepat ( Arikunto, 1997 : 204 ). Penggunaan

metode ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan pengetahuan

tentang tentang objek penelitian, yakni Yayasan Amal pengajian Ahad

Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang

baik yang berkaitan dengan kondisi kedua lembaga dakwah tersebut,

Page 31: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

17

proses administrasi, program kerja dan sebagainya. Selain itu juga

metode ini digunakan untuk menggali data-data langsung dari lokasi

penelitian. Penulis menggunakan teknik observasi tidak langsung

(observation non- participant), yaitu penulis tidak terlibat langsung

dalam kegiatan manajemen dakwah yang dilakukan di Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah

pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Usman

dan Akbar, 1996 : 73). Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan

data yang telah ada baik berupa buku-buku induk, biografi, arsip, akta

notaris dan lainnya. Dalam hal ini penulis menggunakan dokumen atau

arsip yang ada di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang sebagai dokumen yang

penting guna mengetahui data operasional lembaga yang telah disusun

sehingga data yang penulis kumpulkan menjadi valid.

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan

mengajukan pertanyaan secara langsung kepada seorang yang

berwenang tentang suatu masalah (Arikunto, 1997 : 202), yang

dilakukan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian

( Hadi, 1989 : 193 ) metode ini digunakan untuk mewancarai pimpinan

Page 32: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

18

kedua lembaga tersebut untuk memperoleh tentang sejarah berdirinya

dan perkembangannya.

1.5.5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun, 1989:

263). Metode analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

analisis induktif yaitu mengambil kesimpulan-kesimpulan yang

berangkat dari pernyataan yang bersifat khusus menuju pada kesimpulan

yang bersifat umum. Dengan demikian penelitian ini bertujuan

melukiskan secara sistematis fakta dan karakteristik bidang-bidang

tertentu secara faktual dan cermat dengan menggambarkan keadaan atau

status fenomena (Arikunto, 1997 : 209).

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi di bawah ini dibuat sedemikian rupa,

sehingga dapat diketahui topik-topik bahasannya beserta alur

pembahasannya. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab pertama berisi pendahuluan, yang didalamnya mencakup

tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, penelusuran literatur, metodologi penelitian serta dilanjutkan

dengan sistematika penulisan skripsi.

Bab kedua merupakan landasan teori yang terdiri dari: pertama

,membahas kajian tentang dakwah yang di dalamnya terdapat pengertian

Page 33: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

19

dakwah, tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah. Kedua, membahas tenang

fungsi perencanaan dakwah yang terdiri dari pengertian perencanaan

dakwah, manfaat perencanaan dakwah, langkah-langkah perencanaan

dakwah.

Bab ketiga merupakan gambaran umum obyek penelitian yang

terdiri dari : profil Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

(sejarah dan latarbelakang berdirinya, struktur organisasi, tujuan berdirinya

organisasi), profil Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang (sejarah dan

latarbelakang berdirinya, struktur organisasi, dan tujuan berdirinya ).

Bab keempat berisi penerapan fungsi perencanaan dakwah yang

akan diteliti dalam skripsi ini pertama, data-data dari Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon yang terdiri dari : rencana strategis,

rencana operasional, dan program kerja Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon . kedua, data-data dari Yayasan Bimatama Banyumanik

Semarang yang terdiri dari rencana strategis, rencana operasional, dan

program kerja Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang.

Bab kelima, membahas Analisis data fungsi perencanaan dakwah di

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan

Bimatama Banyumanik Semarang yang meliputi : analisis fungsi

perencanaan dakwah di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon, analisis penerapan fungsi perencanaan dakwah di fungsi

perencanaan dakwah di Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang, analisi

rencana strategis, analisis rencana operasional, analisis program kerja,

Page 34: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

20

persamaan dan perbedaan antara Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang, dan

faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan dan persamaan antara Yayasan

Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang

Bab IV Penutup. Bab ini berisi simpulan-simpulan, saran-saran, dan

kata penutup.

Setelah terselesaikannya penulisan skripsi ini dari bab I hingga bab

IV, penulis melengkapinya dengan daftar kepustakaan, lampiran-lampiran

serta daftar riwayat hidup penulis.

Page 35: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

21

BAB II

DAKWAH DAN FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH

2. 1. Dakwah

2.1.1. Pengertian Dakwah

Dalam pengertian keagamaan, dakwah memasukkan aktifitas tabligh

(penyiaran), tatbiq (penerapan/pengamalan) dan tandhim (pengelolaan)

(Sulthon, 2003: 15). Kata dakwah berasal dari bahasa Arab dalam bentuk

masdar (infinitif) dari kata kerja da'â ( دعا ) yad'û (يدعو ) da'watan (دعوة),

di mana kata dakwah ini sekarang sudah umum dipakai oleh pemakai bahasa

Indonesia, sehingga menambah perbendaharaan bahasa Indonesia (Munsyi,

1981: 11).

Kata da'wah (دعوة ) secara harfiyah bisa diterjemahkan menjadi:

"seruan, ajakan, panggilan, undangan, pembelaan, permohonan (do'a)

(Pimay, 2005: 13). Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat tentang

definisi dakwah, antara lain: menurut Ya'qub (1973 : 13), dakwah adalah

mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti

petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Menurut Anshari (1993: 11) dakwah adalah

semua aktifitas manusia muslim di dalam usaha merubah situasi dari yang

buruk pada situasi yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT dengan disertai

kesadaran dan tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan

terhadap Allah SWT. Menurut Umar (1985: 1) dakwah adalah mengajak

manusia dengan cara bijaksana menuju pada jalan yang benar sesuai dengan

Page 36: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

22

perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan

di akhirat.

Definisi lainnya dikemukakan Umary (1969 : 52) dakwah adalah

mengajak orang kepada kebenaran, mengerjakan perintah, menjauhi

larangan agar memperoleh kebahagiaan di masa sekarang dan yang akan

datang. Menurut Sanusi (Sanusi, tth: 11) dakwah adalah usaha-usaha

perbaikan dan pembangunan masyarakat, memperbaiki kerusakan-

kerusakan, melenyapkan kebatilan, kemaksiatan dan ketidak wajaran dalam

masyarakat. Dengan demikian, dakwah berarti memperjuangkan yang ma'ruf

atas yang munkar, memenangkan yang hak atas yang batil. Esensi dakwah

adalah terletak pada ajakan, dorongan (motivasi), rangsangan serta

bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh

kesadaran untuk keuntungan pribadinya sendiri, bukan kepentingan juru

dakwah/juru penerang (Arifin, 1996 : 6).

Dalam pengertian yang integralistik, dakwah merupakan suatu

proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban

dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan

Allah, dan secara bertahap menuju perikehidupan yang Islami (Hafidhuddin,

1998 : 77). Dakwah adalah setiap usaha rekonstruksi masyarakat yang masih

mengandung unsur-unsur jahili agar menjadi masyarakat yang Islami (Rais,

1995: 25). Oleh karena itu Zahrah menegaskan bahwa dakwah Islamiah itu

diawali dengan amr ma'ruf dan nahy munkar, maka tidak ada penafsiran

logis lain lagi mengenai makna amr ma'ruf kecuali mengesakan Allah secara

Page 37: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

23

sempurna, yakni mengesakan pada zat sifatNya (Zahrah, 1994: 32). Lebih

jauh dari itu, pada hakikatnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani

(teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia

beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur

untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia

pada dataran kenyataan individual dan sosio kultural dalam rangka

mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan

dengan menggunakan cara tertentu (Achmad, 1983: 2).

Keanekaragaman pendapat para ahli seperti tersebut di atas

meskipun terdapat kesamaan ataupun perbedaan-perbedaan namun bila

dikaji dan disimpulkan bahwa dakwah mencerminkan hal-hal seperti

berikut:

1. Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan

sadar dan terencana;

2. Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah,

memperbaiki situasi yang lebih baik (dakwah bersifat pembinaan dan

pengembangan) (Syukir, 1983: 21).

3. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni

hidup bahagia sejahtera di dunia ataupun di akhirat.

2.1.2. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur

serta mendapat rida Allah (Bachtiar, 1997: 37). Ketika merumuskan

pengertian dakwah, Amrullah Ahmad menyinggung tujuan dakwah adalah

Page 38: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

24

untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap, dan bertindak manusia

pada dataran individual dan sosiokultural dalam rangka terwujudnya ajaran

Islam dalam semua segi kehidupan (Achmad, 1983 : 2).

Kedua pendapat di atas menekankan bahwa dakwah bertujuan untuk

mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang baik menjadi

lebih baik atau meningkatkan kualitas iman dan Islam seseorang secara

sadar dan timbul dari kemauannya sendiri tanpa merasa terpaksa oleh apa

dan siapa pun. Selain itu dakwah juga bertujuan menguatkan atau

memperkokoh keimanan, memberikan harapan,menimbulkan semangat

untuk beramal, dan menghilangkan sifat keragu-raguan dalam menghadapi

problem kehidupan sehari-hari.

Salah satu tugas pokok dari Rasulullah adalah membawa mission

sacre (amanah suci) berupa penyempurnaan akhlak yang mulia bagi

manusia. Akhlak yang dimaksudkan ini tidak lain adalah al-Qur'an itu

sendiri sebab hanya kepada al-Qur'an-lah setiap pribadi muslim itu akan

berpedoman. Atas dasar ini tujuan dakwah secara luas, dengan sendirinya

adalah menegakkan ajaran Islam kepada setiap insan baik individu maupun

masyarakat, sehingga ajaran tersebut mampu mendorong suatu perbuatan

sesuai dengan ajaran tersebut (Tasmara, 1997: 47).

Adapun karakteristik tujuan dakwah itu adalah (Aziz, 2004: 61)

1. Sesuai (suitable), tujuan dakwah bisa-selaras dengan misi dan visi

dakwah itu sendiri.

Page 39: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

25

2. Berdimensi waktu (measurable time), tujuan dakwah haruslah konkret

dan bisa diantisipasi kapan terjadinya.

3. Layak (feasible), tujuan dakwah hendaknya berupa suatu tekad yang

bisa diwujudkan (realistis).

4. Luwes (fleksible) itu senantiasa bisa disesuaikan atau peka (sensitif)

terhadap perubahan situasi dan kondisi umat atau peka (sensitif)

terhadap perubahan situasi dan kondisi umat.

5. Bisa dipahami (understandable), tujuan dakwah haruslah mudah

dipahami dan dicerna. Dakwah yang dikembangkan harus dimengerti

terutama tentang arah dan tujuan yang hendak dicapai. Bila tujuan

dakwah sukar dimengerti maka tidak akan mencapai hasil sesuai dengan

apa yang diharapkan dari dakwah itu sendiri.

Secara umum tujuan dakwah dalam al-Qur'an adalah:

1. Dakwah bertujuan untuk menghidupkan hati yang mati.

2. Agar manusia mendapat ampunan dan menghindarkan azab dari Allah.

3. Untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya.

4. Untuk menegakkan agama dan tidak terpecah-belah.

5. Mengajak dan menuntun ke jalan yang lurus.

6. Untuk menghilangkan pagar penghalang sampainya ayat-ayat Allah ke

dalam lubuk hati masyarakat. (Aziz, 2004: 60)

2.1.3. Unsur-Unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang selalu ada

dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut adalah da'i (pelaku

Page 40: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

26

dakwah), mad'u (penerima dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah

(media dakwah), thariqah (metode), dan atsar (efek dakwah).

2.1.3.1 Da’I (Pelaku Dakwah)

Kata da'i ini secara umum sering disebut dengan sebutan

mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran Islam) namun

sebenarnya sebutan ini konotasinya sangat sempit karena

masyarakat umum cenderung mengartikan sebagai orang yang

menyampaikan ajaran Islam melalui lisan seperti penceramah

agama, khatib (orang yang berkhutbah), dan sebagainya. Kata da'i

mempunyai pengertian yang luas setiap orang yang mengajak atau

menyeru ke jalan yang benar maka ia dapat dijuluki sebagai da'i.

Dengan demikian, pada dasarnya semua pribadi Muslim itu berperan

secara otomatis sebagai da'i atau orang yang menyampaikan atau

dalam bahasa komunikasi dikenal sebagai komunikator.

Untuk itu dalam komunikasi dakwah yang berperan sebagai

da'i sebagai berikut: (1) secara umum adalah setiap Muslim atau

Muslimat yang mukallaf (dewasa) di mana bagi mereka kewajiban

dakwah merupakan suatu yang melekat tidak terpisahkan dari

misinya sebagai penganut Islam, sesuai dengan perintah;

"Sampaikan walaupun hanya satu ayat." (2) secara khusus adalah

mereka yang mengambil spesialisasi khusus (mutakhasis) dalam

bidang agama Islam yang dikenal panggilan dengan ulama

(Tasmara, 1997: 41-42).

Page 41: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

27

Dalam kegiatan dakwah peranan da'i sangatlah esensial,

sebab tanpa da'i ajaran Islam hanyalah ideologi yang tidak terwujud

dalam kehidupan masyarakat. Biar bagaimanapun baiknya ideologi

Islam yang harus disebarkan di masyarakat, ia akan tetap sebagai

ide, ia akan tetap sebagai cita-cita yang tidak terwujud jika tidak ada

manusia yang menyebarkannya (Ya'qub, 1973 : 37).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, da'i

merupakan ujung tombak dalam menyebarkan ajaran Islam sehingga

peran dan fungsinya sangat penting dalam menuntun dan memberi

penerangan kepada umat manusia.

2.1.3.2. Mad’u ( penerima dakwah)

Unsur dakwah yang kedua adalah mad'u, yaitu manusia yang

menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik

sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang

beragama Islam maupun tidak; atau dengan kata lain manusia secara

keseluruhan. Sesuai dengan firman Allah QS. Saba' 28:

افة للناس بشريا ونذيرا ولكن أكثر الناس لا وما أرسلناك إلا ك )28: سبأ (يعلمون

Artinya: Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Saba: 28)

Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah

bertujuan untuk mengajak mereka mengikuti agama Islam;

Page 42: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

28

sedangkan kepada orang-orang yang telah beragama Islam dakwah

bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ihsan.

Mad'u (penerima dakwah) terdiri dari berbagai macam

golongan manusia. Oleh karena itu, menggolongkan mad'u sama

dengan menggolongkan manusia itu sendiri, profesi, ekonomi, dan

seterusnya. Penggolongan mad'u tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Dari segi sosiologis, masyarakat terasing, pedesaan, perkotaan,

kota kecil, serta masyarakat di daerah marjinal dari kota besar.

2. Dari struktur kelembagaan, ada golongan priyayi, abangan dan

santri, terutama pada masyarakat Jawa.

3. Dari segi tingkatan usia, ada golongan anak-anak, remaja, dan

golongan orang tua.

4. Dari segi profesi, ada golongan petani, pedagang seniman,

buruh, dan pegawai negeri.

5. Dari segi tingkatan sosial ekonomis, ada golongan kaya,

menengah, dan miskin.

6. Dari segi jenis kelamin, ada golongan pria dan wanita.

7. Dari segi khusus ada masyarakat tunasusila, tunawisma, tuna-

karya, narapidana, dan sebagainya (Arifin, 1996: 13-14).

2.1.3.3 Maddah ( Materi Dakwah )

Membahas pesan dakwah adalah membahas ajaran Islam itu

sendiri, sebab semua ajaran Islam yang sangat luas itu bisa dijadikan

pesan dakwah Islam. Akan tetapi, ajaran Islam yang dijadikan pesan

Page 43: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

29

dakwah itu pada garis besarnya dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

1. Akidah, yang meliputi:

a. Iman kepada Allah; b. Iman kepada Malaikat-Nya; c.

Iman kepada Kitab-kitab-Nya; d. Iman kepada Rasul-

rasul-Nya; e. Iman kepada hari akhir; f. Iman kepada

qadha-qadhar

2. Syari'ah

a. Ibadah (dalam arti khas): Thaharah, Sholat, Zakat,

Shaum, Haji

b. Muamallah (dalam arti luas) meliputi: al-Qanunul Khas

(hukum Perdata), dan al-Qanunul 'am Muamalah

(hukum niaga). Al-Qanunul Khas (hukum Perdata)

meliputi: Munakahat (hukum nikah), Waratsah (hukum

waris), dan sebagainya. Al-Qanunul 'am (hukum publik)

meliputi: Hinayah (hukum pidana), Khilafah (hukum

negara), Jihad (hukum perang dan damai), dan lain-lain

3. Akhlaq, yaitu meliputi:

a. Akhlak terhadap khaliq

b. Akhlak terhadap makhluk yang meliputi:

(1). Akhlaq terhadap manusia yang meliputi:

(a) Diri sendiri

(b). Tetangga

Page 44: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

30

(c). Masyarakat lainnya

(2) Akhlaq terhadap bukan manusia yang meliputi:

(a). Flora

(b). Fauna

(c). Dan lain sebagainya (Anshari, 1993 : 27-31)

2.1.3.4. Wasilah (media dakwah)

Wasilah (media) dakwah, yaitu alat yang dipergunakan untuk

menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad'u. Untuk

menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat

menggunakan berbagai wasilah. Ya'qub membagi wasilah dakwah

menjadi lima macam, yaitu lisan, tulisan, lukisan, dan audio visual :

1. Lisan, inilah wasilah dakwah yang paling sederhana yang

menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan wasilah ini dapat

berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan

sebagainya.

2. Tulisan, buku majalah, surat kabar, surat menyurat

(korespondensi) spanduk, flash-card, dan sebagainya.

3. Lukisan, gambar, karikatur, dan sebagainya.

4. Audio visual, yaitu alat dakwah yang merangsang indra

pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, televisi, film,

slide, ohap, internet, dan sebagainya.

Pada dasarnya dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah

yang dapat merangsang indra-indra manusia serta dapat

Page 45: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

31

menimbulkan perhatian untuk menerima dakwah. Semakin tepat dan

efektif wasilah yang dipakai semakin efektif pula upaya pemahaman

ajaran Islam pada masyarakat yang menjadi sasaran dakwah.

2.1.3.5. Thariqah (metode)

Abdul Kadir Munsyi (1982: 29) mengartikan metode sebagai

cara untuk menyampaikan sesuatu. Sedangkan dalam metodelogi

pengajaran ajaran Islam disebutkan bahwa metode adalah suatu cara

yang sistematis dan umum terutama dalam mencari kebenaran

ilmiah (Yusuf dan Soesanto, 1981: 38).

Dalam kaitannya dengan pengajaran ajaran Islam, maka

pembahasan selalu berkaitan dengan hakikat penyampaian materi

kepada peserta didik agar dapat diterima dan dicerna dengan baik.

Metode adalah cara yang sistematis dan teratur untuk

pelaksanaan suatu atau cara kerja (Partanto dan Barri, 1994: 461).

Dakwah adalah cara yang digunakan subjek dakwah untuk

menyampaikan materi dakwah atau biasa diartikan metode dakwah

adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da'i untuk

menyampaikan materi dakwah yaitu al-Islam atau serentetan

kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sementara itu dalam komunikasi, metode dakwah ini lebih

dikenal sebagai approach, yaitu cara-cara yang dilakukan oleh

seorang da'i atau komunikator untuk mencapai suatu tujuan tertentu

atas dasar hikmah dan kasih sayang.

Page 46: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

32

Adapun metode dakwah di antaranya: metode ceramah,

diskusi, anjangsana/silaturahmi dan sebagainya.

2.2. Fungsi Perencanaan Dakwah

2.2.1 Pengertian Perencanaan dakwah

Dalam kehidupan modern dewasa ini, perencanaan merupakan

bagian dari cara hidup dan cara mewujudkan berbagai usaha untuk dapat

bertahan, tumbuh dan berkembang dalam suasana lingkungan yang selalu

berubah. Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa setiap orang itu adalah

perencana dalam artian yang tidak formal. Bahkan anak-anak pun dapat

membuat perencanaan setelah masa belajar usai dan memasuki saat liburan

sekolah. Perencanaan informal dan bersifat pribadi semacam itu membuat

hidup mempunyai arah dan tujuan. Sedangkan perencanaan yang bersifat

formal akan mengarahkan manajer untuk menggerakkan tenaga dan

mengerahkan sumber daya untuk pencapaian tujuan organisasi (Muchtarom,

1997: 62).

Pada perencanaan dakwah terkandung di dalamnya mengenai hal-hal

yang harus dikerjakan seperti apa yang harus dilakukan, kapan, di mana dan

bagaimana melakukannya? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

disebutkan bahwa perencanaan dapat berarti proses, perbuatan, cara

merencanakan atau merancangkan (KBBI, 2002: 948). Secara terminologis,

perencanaan dirumuskan oleh para ahli dalam redaksi dan titik tekan yang

berbeda, di antaranya:

Page 47: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

33

1. Menurut Harold Koontz dan Cyril O'donnel (1967 : 699), perencanaan

merupakan pengambilan keputusan yang mempengaruhi arahnya suatu

perusahaan atau suatu bagiannya di kemudian hari.

2. Menurut Louis Allen (1961 : 98) , perencanaan didefinisikan sebagai

pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manager dalam menentukan

terlebih dahulu suatu cara bertindak.

3. Menurut Manullang (1963 : 48), perencanaan adalah fungsi seorang

manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari berbagai alternative

dari pada tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-

prosedur dan program-program.

4. Menurut George R.Terry (1977 : 173), planning is the selecting and

relating of facts and the making and using of assumptions regarding the

future in the visualization and formulation of proposed activities

believed necessary to achieve desired results (perencanaan meliputi

tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta

menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam

hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan

yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan).

5. Menurut Sondang P.Siagian (1970 : 129), planning adalah keseluruhan

proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada hal-hal yang

akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian

tujuan yang telah ditentukan.

Page 48: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

34

Dari beberapa pengertian tentang dakwah dan perencanaan tersebut,

maka perencanaan dakwah dapat dirumuskan yaitu proses pemikiran dan

pengambilan keputusan yang matang dan sistematis mengenai tindakan-

tindakan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dalam rangka

penyelenggaraan dakwah (Shaleh, 1977 : 64).

Dengan demikian, perencanaan merupakan proses pemikiran, baik

secara garis besar maupun secara detail dari satu pekerjaan yang dilakukan

untuk mencapai kepastian yang paling baik dan ekonomis.

Perencanaan merupakan gambaran dari suatu kegiatan yang akan

datang dalam waktu tertentu dan metode yang akan dipakai. Oleh karena itu,

perencanaan merupakan sikap mental yang diproses dalam pikiran sebelum

diperbuat, ia merupakan perencanaan yang berisikan imajinasi ke depan

sebagai suatu tekad bulat yang didasari nilai-nilai kebenaran.

Untuk memperoleh perencanaan yang kondusif, perlu

dipertimbangkan beberapa jenis kegiatan yaitu;

a. Self-audit (menentukan keadaan organisasi sekarang).

b. Survey terhadap lingkungan

c. Menentukan tujuan (objektives)

d. Forecasting (ramalan keadaan-keadaan yang akan datang)

e. Melakukan tindakan-tindakan dan sumber pengerahan

f. Evaluate (pertimbangan tindakan-tindakan yang diusulkan

g. Ubah dan sesuaikan "revise and adjust" rencana-rencana sehubungan

dengan hasil-hasil pengawasan dan keadaan-keadaan yang berubah-

Page 49: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

35

ubah.Communicate, berhubungan terus selama proses perencanaan

(Mahmuddin, 2004: 24).

2.2.2. Manfaat Perencanaan Dakwah

Perencanaan merupakan sebuah proses yang menentukan cara

mengimplementasikan sebuah strategi atau melaksanakan sebuah proyek

dengan cara yang efektif. Proses perencanaan dakwah itu merupakan

tindakan sistematis yang dapat membantu mengidentifikasi cara-cara yang

lebih baik untuk mencapai sebuah sasaran dakwah. Rencana aktivitas

cenderung menghasilkan pikiran-pikiran yang lebih akurat mengenai waktu

yang telah dibutuhkan untuk menjalankan sebuah strategi, dengan demikian

menghasilkan deadlines yang lebih realistis untuk melaksanakan proyek-

proyek dan mencapai sasaran (Gary, 1994: 67)

Secara umum, perencanaan membantu untuk menghindari

penundaan-penundaan yang disebabkan oleh kegagalan melaksanakan suatu

tindakan, dan untuk kembali mengambil langkah tindakan sedini mungkin

atas kegagalan. Di samping itu, perencanaan juga dapat membantu dalam

mengestimasi biaya-biaya dari strategi yang diajukan, dengan demikian

memberikan kesempatan kepada seorang manajer untuk mengevaluasi apa-

apa yang harus dilakukan (Gary, 1994: 68)

Menurut Handoko (1999 : 81), perencanaan mempunyai banyak

manfaat. Sebagai contoh, perencanaan 1) membantu manajemen untuk

menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan; 2) membantu

dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama; 3)

Page 50: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

36

memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih

jelas; 4) membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat; 5) memberikan

cara pemberian perintah untuk beroperasi; 6) memudahkan dalam

melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi; 7) membuat

tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami; 8)

meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; dan 9) menghemat waktu, usaha

dan dana.

Dengan demikian, maka perencanaan merupakan sebuah proses

pemantauan kemajuan dalam mengimplementasikan sebuah strategi atau

melaksanakan sebuah proyek, memudahkan pendelegasian tanggungjawab,

dan pengokoordinasian. Jadi, perencanaan merupakan sesuatu yang sangat

urgen dan dapat memberi manfaat bagi keberhasilan aktivitas dakwah, yaitu

antara lain:

• Dapat memberikan batasan tujuan (sasaran dan target dakwah) sehingga

mampu mengarahkan para da'i secara tepat dan maksimal.

• Menghindari penggunaan secara sporadis sumber daya insani dan

menghindari pula benturan di antara aktivitas dakwah yang tumpang-

tindih.

• Dapat melakukan prediksi dan antisipasi mengenai berbagai problema

dan merupakan sebuah persiapan dini untuk memecahkan masalah

dakwah.

• Merupakan usaha untuk menyiapkan kader da'i dan mengenai fasilitasi,

potensi, dan kemampuan umat.

Page 51: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

37

• Dapat melakukan pengorganisasian dan penghematan waktu dan

pengelolaannya secara baik.

• Menghemat fasilitas dan kemampuan insani serta materiil yang ada.

• Dapat dilakukan pengawasan sesuai dengan ukuran-ukuran objektif dan

tertentu.

• Merangkai dan mengurutkan tahapan-tahapan pelaksanaan sehingga

akan menghasilkan program yang terpadu dan sempurna (Munir dan

Ilaihi, 2006: 105)

Selanjutnya, mungkin ada sebuah pertanyaan, mengapa harus

dilakukan perencanaan? Perencanaan ini diperlukan karena:

• Perencanaan itu dapat memberikan arah ke mana dakwah itu harus

dibawa.

• Dapat mengurangi dampak dari perubahan yang tidak diinginkan.

• Dapat meminimalisir suatu pemborosan dan kelebihan.

• Dapat menentukan standar dalam pengendalian dakwah.

Dengan perencanaan yang matang, maka dapat memantapkan

aktivitas dakwah yang terakomodasi. Perencanaan dakwah memberikan

sebuah arah kepada para da'i atau pelaku dakwah dalam sebuah organisasi

dakwah. Ketika para da'i mengetahui ke mana arah organisasi itu, dan apa

yang harus mereka sumbangkan guna mencapai sasaran-sasaran yang

diinginkan, maka para da'i dapat mengoordinasikan kegiatan-kegiatan

mereka, bekerja sama satu sama lain, dan bekerja sama dengan tim. Tanpa

adanya sebuah perencanaan dakwah, maka departemen-departemen dakwah

Page 52: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

38

mungkin bekerja dengan tujuan yang saling bertentangan dan sebagai ujung-

ujungnya dapat menghambat organisasi dakwah itu sendiri untuk bergerak

secara efisien menuju sasaran-sasarannya.

Perencanaan akan mengurangi ketidakpastian dengan mendorong

para da'i untuk melihat ke depan, mengantisipasi perubahan kondisi umat,

mempertimbangkan feedback-nya yang kemudian menyusun tanggapan-

tanggapan yang tepat. Perencanaan juga memperjelas konsekuensi tindakan-

tindakan para mad'u yang kemudian dapat dengan cepat ditanggapi oleh

para pelaku dakwah.

Dengan adanya perencanaan diharapkan dapat mengurangi kegiatan-

kegiatan dakwah yang tumpang-tindih dan sia-sia. Selain itu, apabila sarana

dan tujuan-tujuannya jelas, maka ketidakefisienan menjadi jelas yang dapat

dikoordinasikan dan dihilangkan (Munir dan Ilaihi, 2006: 105)

Akhirnya, perencanaan itu menentukan sasaran-sasaran yang

digunakan untuk mengendalikan. Dalam perencanaan dakwah, para da'i

harus menyusun sasaran-sasaran mad'u yang akan didakwahi. Sebagai

fungsi pengendaliannya, maka para da'i memperbandingkan kinerja aktual

dengan sasaran-sasaran tersebut, mengidentifikasi setiap penyimpangan

yang penting, dan mengambil tindakan koreksi yang perlu. Singkatnya,

tanpa ada perencanaan tidak akan ada sistem pengendalian dakwah.

2.2.3 Langkah-Langkah Perencanaan Dakwah

Rincian kegiatan perencanaan tersebut menggambarkan adanya

persiapan dan antisipasi ke depan yang berkaitan dengan kegiatan

Page 53: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

39

perencanaan yang akan dilakukan. Atas dasar itu maka perencanaan dakwah

merupakan proses pemikiran dan pengambilan keputusan yang matang dan

sistematis mengenai tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada masa yang

akan datang dalam rangka penyelenggaraan dakwah (Shaleh, 1977: 64).

Menurut Munir dan Ilaihi (2006: 95) dalam organisasi dakwah,

merencanakan di sini menyangkut merumuskan sasaran atau tujuan dari

organisasi dakwah tersebut, menetapkan strategi menyeluruh untuk

mencapai tujuan dan menyusun hirarki lengkap rencana-rencana untuk

mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. Pada

perencanaan dakwah menyangkut tujuan apa yang harus dikerjakan, dan

sarana-sarana bagaimana yang harus dilakukan.

Dengan demikian perencanaan dakwah dapat berjalan secara efektif

dan efesien bila diawali dengan persiapan yang matang. Sebab dengan

pemikiran secara matang dapat dipertimbangkan kegiatan prioritas dan non

prioritas, Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan dakwah dapat diatur

sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka proses perencanaan dakwah

meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Forecasting

Forecasting adalah tindakan memperkirakan dan

memperhitungkan segala kemungkinan dan kejadian yang mungkin

timbul dan dihadapi di masa depan berdasarkan hasil analisa terhadap

data dan keterangan-keterangan yang konkrit (Shaleh, 1977: 65).

Page 54: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

40

Singkatnya forecasting adalah usaha untuk meramalkan kondisi-kondisi

yang mungkin terjadi di masa datang (Terry dan Rue, 1972: 56).

Perencanaan dakwah di masa datang memerlukan perkiraan dan

perhitungan yang cermat sebab masa datang adalah suatu prakondisi

yang belum dikenal dan penuh ketidakpastian yang selalu berubah-ubah.

Dalam memikirkan perencanaan dakwah masa datang, jangan hanya

hendaknya mengisi daftar keinginan belaka.

Di dalam al-Qur'an telah diterangkan perlunya forecasting,

sebagaimana disebutkan dalam QS. al-Hasyr (59): 18 :

)18: احلشر ( ولتنظر نفس ما قدمت لغدالذين آمنوا اتقوا اهللايا أيها Artinya : Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada

Allah clan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). (QS. al-Hasyr: 18 :)

Dengan demikian, jelaslah bahwa dalam rangka forecasting

diperlukan adanya kemampuan untuk lebih jeli di dalam

memperhitungkan dan memperkirakan kondisi objektif kegiatan dakwah

di masa datang, terutama lingkungan yang mengitari kegiatan dakwah,

seperti keadaan sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan yang

mempunyai pengaruh (baik langsung maupun tidak langsung) pada

setiap pelaksanaan dakwah.

Dalam kerangka forecasting ini, berbagai tindakan yang perlu

diperhatikan adalah:

Page 55: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

41

1) Evaluasi keadaan

Hal ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan rencana dakwah

yang lalu terwujud. Dari hasil telaah dan penelitian itu, maka dapat

diketahui keberhasilan dan kegagalan pelaksanaannya. Dari situ

dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, sehingga

memerlukan tindak lanjut perbaikan di masa datang (Hafidhuddin,

1998 : 192).

2) Membuat Perkiraan-perkiraan

Langkah ini dilakukan berdasarkan kecenderungan masa

lalu, dengan bertolak pada asumsi; kecenderungan masa lalu

diproyeksikan pada masa yang akan datang, peristiwa yang terjadi

berulang-ulang pada masa datang, menghubungkan suatu peristiwa

dengan peristiwa yang lain. Bertolak dari asumsi di atas, maka

diperlukan pendekatan sebagai berikut;

a) Pendekatan ekstrapolasi; yaitu perluasan data di luar data yang

tersedia, tetapi tetap mengikuti pola kecenderungan data yang

tersedia. (KBBI, 2001: 222).

b) Pendekatan normatif; yaitu pendekatan yang berpegang teguh

pada norma atau kaidah yang berlaku (KBBI, 2001: 618).

c) Pendekatan campuran.

3) Menetapkan sasaran/tujuan

4) Merumuskan berbagai alternatif

5) Memilih dan menetapkan alternatif

Page 56: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

42

6) Menetapkan rencana

b. Objectives

Objectives diartikan sebagai tujuan. Sedangkan yang dimaksud

dengan tujuan adalah nilai-nilai yang akan dicapai atau diinginkan oleh

seseorang atau badan usaha. Untuk mencapai nilai-nilai itu dia bersedia

memberikan pengorbanan atau usaha yang wajar agar nilai-nilai itu,

terjangkau (Davis, 1951: 90).

Penyelenggaraan dakwah dalam rangka pencapaian tujuan,

dirangkai ke dalam beberapa kegiatan melalui tahapan-tahapan dalam

periode tertentu. Penetapan tujuan ini merupakan langkah kedua sesudah

forecasting. Hal ini menjadi penting, sebab gerak langkah suatu kegiatan

akan diarahkan kepada tujuan. Oleh karena itu, ia merupakan suatu

keadaan yang tidak boleh tidak harus menjadi acuan pada setiap

pelaksanaan dakwah.

Tujuan tersebut harus diarahkan pada sasaran dakwah yang telah

dirumuskan secara pasti dan menjadi arah bagi segenap tindakan yang

dilakukan pimpinan. Tujuan tersebut diwujudkan dalam bentuk target

atau sasaran kongkrit yang diharapkan dapat dicapai (Muchtarom, 1996:

41 – 42). Sasaran dakwah tersebut harus diperjelas secara gamlang guna

mengetahui kondisi sasaran yang diharapkan, wujud sasaran tersebut

berbentuk individu maupun komunitas masyarakat (Hafidhuddin, 1998 :

184 – 185).

Page 57: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

43

c. Mencari berbagai tindakan dakwah

Tindakan dakwah harus relevan dengan sasaran dan tujuan

dakwah, mencari dan menyelidiki berbagai kemungkinan rangkaian

tindakan yang dapat diambil, sebagai tindakan yang bijaksana.

Tindakan dakwah harus singkron dengan masyarakat Islam,

sehingga tercapai sasaran yang telah ditetapkan. Ketidaksingkronan

dalam menentukan isi dakwah dapat menimbulkan dampak negatif

terhadap pribadi muslim (Hafidhuddin, 1998 : 189 – 190).

Oleh karena itu jika sudah ditemukan berbagai alternatif

tindakan, maka perencana harus menyelidiki berbagai kemungkinan

yang dapat ditempuh, dalam arti bahwa perencana harus memberikan

penilaian terhadap kemungkinan tersebut. Pada tiap-tiap kemungkinan

tersebut, harus diperhitungkan untung ruginya dengan

mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hal ini

menjadi dasar pengambilan keputusan.

d. Prosedur kegiatan

Prosedur adalah serentetan langkah-langkah akan tugas yang

berkaitan, ia menentukan dengan cara-cara selangkah demi selangkah

metode-metode yang tepat dalam mengambil kebijakan (Terry dan Rue,

1972 : 69).

Prosedur kegiatan tersebut merupakan suatu gambaran mengenai

sifat dan metode dalam melaksanakan suatu pekerjaan, atau dengan kata

lain, prosedur terkait dengan bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan.

Page 58: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

44

e. Penjadwalan (Schedul)

Schedul merupakan pembagian program (alternatif pilihan)

menurut deretan waktu tertentu, yang menunjukkan sesuatu kegiatan

harus diselesaikan. Penentuan waktu ini mempunyai arti penting bagi

proses dakwah. Dengan demikian, waktu dapat memicu motivasi. (SP.

Siagian, 1981 : 11)

Untuk itu perlu diingat bahwa batas waktu yang telah ditentukan

harus dapat ditepati, sebab menurut Drucker semakin banyak

menghemat waktu untuk mengerjakan pekerjaan merupakan pekerjaan

profesional (Drucker, 1986: 41).

f. Penentuan lokasi

Penentuan lokasi yang tepat, turut mempengaruhi kualitas

tindakan dakwah. Oleh karena itu, lokasi harus dilihat dari segi

fungsionalnya dari segi untung ruginya, sebab lokasi sangat terkait

dengan pembiayaan, waktu, tenaga, fasilitas atau perlengkapan yang

diperlukan. Untuk itulah lokasi merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam rangka perencanaan dakwah.

g. Biaya

Setiap kegiatan memerlukan biaya, kegiatan tanpa ditunjang oleh

dana yang memadai, akan turut mempengaruhi pelaksanaan dakwah.

Pusat Dakwah Islam Indonesia memberikan defenisi tentang dana

dakwah, yaitu segala tenaga atau modal uang peralatan yang dapat

dipergunakan dalam kegiatan dakwah (Forum Dakwah, 1971: 306).

Page 59: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

45

Batasan tersebut meliputi segala perbendaharaan yang bernilai material

yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam pelaksanaan dakwah.

Perintah berkorban dengan harta didahulukan dari pada berkorban

dengan jiwa, karena dana sangat dibutuhkan baik di waktu damai

maupun di waktu perang (Forum Dakwah, 1971: 306).

Pernyataan tersebut sesuai dengan firman Allah dalam QS. al-

Taubah (9:41):

الكمووا بأماهدجبيل اهللاوفي س أنفسكمو لكم ريخ ذلكم )41: التوبة (إن كنتم تعلمون

Artinya: Dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah yang

demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. al-Taubah: 41)

Page 60: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

46

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN FUNGSI PERENCANAAN

DAKWAH DI YAYASAN AMAL PENGAJIAN AHAD PAGI

BERSAMA PALEBON SEMARANG

3.1. Gambaran umum Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon Semarang.

3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang berdirinya Yayasan Amal Pengajian

Ahad Pagi Bersama Palebon Semarang

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama di Palebon

Pedurungan Semarang secara resmi berdiri pada hari Ahad 12

Januari 2003 dihadapan Notaris Djoko Sanyoto, SH. Dengan akta

notaris no 12. Pembentukan Yayasan ini bermula dari sebuah

kegiatan Pengajian Ahad Pagi Bersama yang dilaksanakan pertama

kali pada tanggal 07 Mei 2000. Pengajian ini pada waktu itu hanya

diikuti + 55 orang jamaah dengan penceramah KH Muhammad

Anshari, BA. (Wawancara dengan Bapak Supangat, 30 April 2007).

Seiring dengan perjalanannya dari tahun ke tahun yang

senantiasa berkembang baik dari jamaah maupun respon dari

masyarakat luas. Maka muncul pemikiran untuk melembagakan

Pengajian Ahad Pagi Bersama menjadi sebuah yayasan. Pendirian

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama merupakan gagasan

dari H.M Ali Mansur SH. CN M. Hum. Gagasan ini muncul ketika

Ali Mansur menjadi penceramah di sebuah pengajian di daerah

Page 61: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

47

Lamper, namun pengajian dirasa kurang dinamis karena hanya

dilaksanakan pada satu tempat. Idepun terus berkembang dikalangan

jama'ah musholla Al-Ikhlas yang memandang perlu adanya ukhuwah

Islamiyah di wilayah Palebon Barat. Maka takmir msjid Al-Ikhlas

menawarkan gagasan pada ketua masjid Al-Muhajirin, Masjid Al-

Ihsan, Masjid Al-Hikmah dan Mushollah Nurul Iman untuk

membentuk pengajian bersama. (Wawancara dengan Bapak

Ramelan, 30 April 2007).

Selanjutnya pada tanggal 25 April 2000 bertempat di

musholla Al-Ikhlas diadakan rapat yang dihadiri oleh masjid Al-

Muhajirin, Masjid Al-Ihsan, Masjid Al-Hikmah dan Mushollah Nurul

Iman. Dalam rapat itu disepakati beberapa hal :

- Berdirinya forum silaturahmi masjid dan musholla yang berupa

Pengajian Ahad Pagi Bersama.

- Pelaksanaan Pengajian Ahad Pagi Bersama diawali (putaran

perdana) bertempat di musholla Al-Ikhlas dengan pembicara KH.

M. Anshori, BA

- Pengurus Pengajian Ahad Pagi Bersama terhitung mulai tanggal

terbentuknya yaitu tanggal 25 April 2000 – sekarang dengan

susunan pengurus sebagai berikut :

Penanggung Jawab : Ir. HA. Fuad, MBA

Koordinator : H.M. Ali Mansur, SH.CN.M.Hum

Sekretaris : Drs. H. Supangat, MM

Page 62: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

48

Wakil Sekretaris : Drs. H. Ramelan

Bendahara : Tatang Sutisna

Sub Koordinator

- Musholla Al-Ikhlas : Mansjoer

- Masjid Al-Ikhsan : H. Arief Suyoto

- Masjid Al-Hikmah : Gunarto

- Masjid Al-Muhajirin : Ir. Suyuti

- Masholla Nurul Iman : Drs. Sugeng Alal

- Masjid Nurul Iman : Asyhadi Noor, BA (Sejak tahun

2001)

Humas / Publikasi : 1. Dwi Yanto

2. Drs. Herman

3. Suyadi

4. Mulyadi

5. M.A. Kodir. SE

6. Sutrisno

7. Muntasir, S.Sos

8. H. Ngatirin, SH (Sejas tahun

2001). (Dokumentasi sejarah

Berdirinya YAPAPB,2003: 3-4)

Pasca Harlah I masjid Nurul Iman diterima menjadi sebagai

anggota Pengajian Ahad Pagi Bersama yang ke-6. Selang beberapa

waktu jamaah Pengajian Ahad Pagi Bersama semakin bertambah

Page 63: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

49

banyak, maka ada sebuah pemikiran untuk segera mewujudkan

gagasan untuk mendirikan yayasan, namun membutuhkan kurun

waktu untuk merenung dan mengkristalkan ide-ide tentang corak

yayasan yang akan dibentuk. Berkat keinginan yang kuat dari

segenap pengurus Pengajian Ahad Pagi Bersama untuk mewujudkan

sebuah yayasan, maka tanggal 23 November 2002 diadakan rapat

yang dipimpin langsung oleh koordinator Pengajian Ahad Pagi

Bersama yaitu HM. Ali Mansur dan notulen H. Ramelan yang mana

mengusulkan beberapa nama yayasan yang akan dibentuk.

(Dokumentasi sejarah Berdirinya YAPAPB,2003: 4)

Setelah melalui proses pengendapan dari berbagai ide-ide

yang berkembang di depan. Pertimbangan yang menonjol bahwa

image PAPB dalam sebuah nama yayasan tidak dapat dipisahkan.

Kemudian pada tanggal 11 Januari 2003 bertempat di sekretariat

PAPB diadakan rapat khusus kembali yang diikuti oleh ta'mir dari 4

masjid dan 2 mushalla sebagai pengurus PAPB.

Berdasarkan rapat tersebut dibahas tentang rancangan

yayasan yang akan dinotariskan pada tanggal 12 Januari 2003 yang

antara lain disepakati :

a. Nama yayasan : Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

disingkat YAPAPB

b. Tentang muqadimah, tujuan, azaz dan pengurus harian yayasan

serta komisi-komisi yang ada dalam yayasan.

Page 64: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

50

c. Komposisi / Struktur Organisasi yayasan tersusun sebagai

berikut:

Pembina

Pengawas

Ketua Umum

Ketua I sampai dengan V

Sekretaris Umum

Sekretaris I dan II

Bendahara Umum

Bendahara I dan 2 anggota

Komisi – komisi ada 5 :

1. Komisi Pemdidikan dan Kebudayaan

2. Komisi Kesehatan dan Sosial

3. Komisi Ekonomi dan Pemberdayaan Umat

4. Komisi Dakwah, Informasi dan Sumber Daya Manusia

5. Komisi Sarana dan Prasarana (Dokumentasi sejarah

Berdirinya YAPAPB,2003: 5)

3.1.2. Struktur Organisasi

Berikut ini pengurus Yayasan APAPB (Pengajian Ahad Pagi

Bersama) periode 12 Jnuari 2003 sampai dengan 12 Januari 2008.

Pembina : Prof . Dr. H. M. Amin Syukur, MA.

Pengawas : Dr. H.A Mukhoyar, MA.

Ketua Umum : HM. Ali Mansur, SH. CN. M.Hum

Page 65: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

51

Ketua I : Drs. H. Supangat

Ketua II : H. Arief Suyoto

Ketua III : K. Ashadi Noor, BA

Ketua IV : HM. Bakhri

Sekretaris Umum : Drs. H. Ramelan

Sekretaris I : H. Muntasir, S.Sos

Sekretaris II : Ir. Sayuti

Bendahara Umum : Dra. Hj. Dwi Retno Purwanti B Purwadi

Bendahara I : M. Abdul Kodir, SE

Anggota : 1. H. Burhan

2. Gunarto

Page 66: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

52

Struktur Organisasi Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon

Gambar 1. Struktur Organisasi Yayasan Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Ket : : Garis komando

Pembina Pengurus Pengawas

Ketua Umum Ketua

I, II, III, IV, V Pengurus dan anggota

Sekretaris Umum Sekretaris I, II

Pengurus & Anggota Pengurus harian

Bendahara Umum Bendahara I

Pengurus anggota

Komisi Dikbud

Komisi Kes Sos

Komisi Ekonomi & PDU

Komisi Dakwah Info & SDM

Komisi Sarana & Prasarana

Page 67: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

53

3.2. Penerapan Fungsi Perencanaan Dakwah Yayasan Amal Pengajian Ahad

Pagi Bersama Palebon

3.2.1. Forecesting

Perencanaan dakwah berarti tindakan pengambilan keputusan

yang dilakukan sekarang untuk penyelenggaraan dakwah dimasa

mendatang. Perencanaan dakwah yang tidak didahului dengan

perkiraan dan perhitungan dimasa depan, merupakan tindakan

sewenang-wenang yang dilakukan secara untung-untungan. Sebuah

lembaga ataupun organisasi sudah barang tentu mempunyai perkiraan-

perkiraan dimasa depan. Begitu juga dengan Yayasan Amal Pengajian

Ahad Pagi Bersama Palebon pada awal berdiriya sudah memiliki

rancangan kegiatan yang akan dilakukan untuk lima tahun kedepan.

Adapun perkiraan-perkiraan tersebut antara lain :

a) Penambahan sarana dan prasarana yang bertujuan untuk kelancaran

keberhasilan program kerja.

b) Mendirikan balai pengobatan yang kemudian akan dijadikan

poliklinik.

c) Sumber daya manusia yang ada diharapkan mempunyai dedikasi,

loyalitas yang tinggi untuk mendukung semua kegiatan baik

dibidang pendidikan, bidang dakwah, bidang sosial, maupun

bidang kesehatan.

d) Pengembangan pada bidang dakwah selain kegiatan pengajian ahad

pagi bersama yang dilakukan secara rutin setiap minggunya, juga

diadakannya kegiatan muhasabah yang dilakukan setiap

Page 68: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

54

menyambut tahun baru hijriyah dan penerbitan bulletin Al Ahad

yang diterbitkan setiap bulan.

Dengan adanya perkiraan-perkiraan tersebut diatas diharapkan

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dapat

menjalankan segala aktivitasnya dan tugasya dengan baik.

3.2.2. Objectives ( menentukan tujuan )

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai dan diharapkan dapat

terlaksana atau terwujud dengan baik :

1. Dengan adanya kegiatan dakwah yang diadakan rutin setiap

minggunya diharapkan merupakan suatu bentuk untuk mencapai

kebahagiaan dunia akhirat.

2. Terealisasinya sarana dan prasarana bidang pendidikan

3. Bentuk pengabdian diri terhadap masyarakat

3.2.3. Penetapan tindakan-tindakan dakwah

Tindakan-tindakan dakwah merupakan suatu penjabaran dari

sasaran dakwah yang telah ditentukan dalam bentuk aktivitas nyata.

Sebagai penjabaran dari sasaran tindakan-tindakan dakwah haruslah

relevan dengan sasaran itu, baik luasnya maupun macam-macam

aktivitas yang akan dilakukan.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam perkiraan

dimasa mendatang, Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon merasa perlu untuk menjabarkan segala tindakan-tindakan

Page 69: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

55

dakwah yang akan dilakukan, berkaitan dengan apa yang terjadi pada

masyarakat sekitarnya yaitu antara lain :

1. Meningkatkan dan memperdalam kesadaran umat Islam khususnya

masyarakat sekitarnya untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran-

ajaran Islam yang sesuai dengan Alqur'an dan Hadits secara

sungguh-sungguh.

2. Memelihara dan merawat sarana prasarana yang sudah ada untuk

dimanfaatkan dengan baik.

3. Menjaga dan membina kesehatan jasmani dan rohani masyarakat.

4. Menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan

dan Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

menyelenggarakan segala usaha-uasaha dibidang pendidikan.

3.2.4. Penetapan metode

Segala bentuk usaha yang telah disampaikan atau dirintis oleh

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dilakukan

dengan atau melalui berbagai cara sesuai dengan bidangnya masing-

masing :

1. Bidang Pendidikan

Para tenaga pengajar biasanya memberikan diskusi dan

tanya jawab kepada para siswanya setelah selesai memberikan

materi.hal ini bertujuan agar para siswa tidak mengalami kejenuhan

dalam setiap jam pelajaran dilaksanakan. Metode diskusi dan tanya

jawab ini juga untuk mengetahui apakah materi yang telah

Page 70: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

56

disampaikan para tenaga pengajar dapat difahami dan dimengerti

oleh para siswa, selain itu juga untuk melatih mental para siswa

dalam mengungkapkan pendapat.

2. Bidang Dakwah

Kegiatan dakwah yang ada di Yayasan Amal Pengajian

Ahad Pagi Bersama Palebon yang secara rutin dilakukan setiap

minggunya adalah pengajian. Metode yang digunakan dalam

meyampaikan materi pengajian adalah dengan ceramah. Namun

satu hal yang menarik disini adalah para da'inya/mubaligh

didatangkan lansung dari orang-orang yang berkualitas

dibidangnya, artinya bukan hanya dari berprofesi sebagai

penceramah saja melainkan juga sebagai tenaga pengajar dilembaga

itu.

3. Bidang Sosial

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

dikenal sebagai yayasan yang cukup dekat dengan kondisi

lingkungan masyarakat sekitar. Salah satu metode yang digunakan

antara lain mengadakan penyuluhan kesehatan kepada para jama'ah

pengajian dan warga sekitar.

3.2.5. Penetapan jadwal (schedule)

Sebelum kegiatan dakwah dilaksanakan terlebih dahulu disusun

serangkaian jadwal yang telah ditetapkan oleh pengurus yayasan.

Dengan penetapan jadwal diharapkan kegiatan yang nanti dilaksanakan

Page 71: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

57

dapat tertata dan tersusun dengan baik dan lebih terkoordinir. Contoh

susunan jadwal kegiatan dakwah khususnya pada pengajian ahad pagi

bersama di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

untuk tahun 2007 adalah sebagai berikut :

JADWAL CERAMAH PENGAJIAN AHAD PAGI BERSAMA TAHUN

2007/1427/1428 H

Sekolah

IT

PAPB

Pendidikan

25-3-2007

Pendidikan

1- 7 - 2007

Pendidikan

7- 10 - 2007

Pendidikan

25- 11- 2007

Masjid

Al Hikmah

UMUM

1 - 4 - 2007

AKHLAK

8 – 7 – 2007

HADIST

14 – 10 - 2007

TAFSIR

2 – 12 – 2007

Mushola

Nurul

Iman

SIRROH

NABI

7-1- 2007

TASAWUF

8 – 4 – 2007

TAFSIR

15 – 7 -2007

SIRROH NABI

21 - 10 – 2007

HADITS

9 – 12 – 2007

Masjid

Al Ikhlas

HADITS

25-2-2007

TAFSIR

15 – 4 – 2007

FIQH

22 – 7 – 2007

AKHLAK

28 – 10 - 2007

SIRROH NABI

16 – 12 – 2007

Masjid Al-

Muhajirin

SIRROH

NABI

4-3-2007

HADITS

22 – 4 -2007

UMUM

29 – 7 – 2007

FIQH

4 – 11 - 2007

AKHLAK

23 – 12 – 2007

Masjid

Nurul

Iman

AKHLAK

11-2-2007

SIRROH NABI

29 – 4 – 2007

TASAWUF

5 – 8 – 2007

UMUM

11 – 11 – 2007

FIQH

30 – 12 - 2007

Masjid

Al Ikhlas

FIQH

18-3-2007

AKHLAK

6 – 5 – 2007

HADITS

12 – 8 – 2007

TASAWUF

18 – 11 - 2007

3.2.6. Penetapan lokasi

Kegiatan dakwah yang diselenggarakan oleh Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dilaksanakan di daerah

Pedurungan khususnya wilayah Palebon. Tempat pelaksanaan

pengajian rutin selain di yayasan tersebut, juga mempunyai lokasi lain

Page 72: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

58

di masjid-masjid dan mushola-mushola yang ada di wilayah palebon

berjumlah lima ( 3 masjid dan 2 mushola).

Untuk kelancaran dan terlaksananya suatu aktifitas dakwah

tidak terlepas dari faktor biaya dan pendanaan, hal ini merupakan salah

satu faktor penting keberhasilan penyelenggaraan dakwah. Yayasan

Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon membentuk suatu

kepanitiaan di bidang pendanaan dibawah bendahara untuk mencari,

menghimpun dan mengkoordinasi pemasukan dalam setiap bulannya.

Hal ini didukung dengan adanya para donator yang setiap bulannya

memberikan untuk mensukseskan dan terlaksananya aktivitas dakwah.

3.2.7. Penetapan Biaya

Untuk kelancaran suatu aktivitas dakwah tidak terlepas dari

faktor biaya atau pendanaan, hal ini merupakan faktor pendukung

keberhasilan dakwah. Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon membentuk kepanitiaan di bidang dana di bawah

kepengurusan harian untuk menghimpun dan mengkoordinir

pemasukan dalam setiap bulannya. Hal ini didukung pula adanya para

donator yang memberikan infaq untuk mensukseskan keberhasilan

aktivitas dakwah.

3.3. Program Kerja Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ramlan dijelaskan

bahwa untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka Yayasan Amal Pengajian

Ahad Pagi Bersama membuat rencana kerja yang berupa program kerja

Page 73: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

59

untuk satu periode kepengurusan (5 tahun). Berikut ini adalah progrm kerja

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama untuk tahun 2003-2008 yang

merupakan hasil keputusan ketua yayasan melalui musyawarah dengan

beberapa pengurus antara lain :

1. Komisi Pendidikan dan Kebudayaan

- Mendirikan sekolah mulai dari play group dan TK

- Mendirikan SLTP Islam terpadu, yaitu sekolah dengan kurikulum

SLTP Umum dan pemberian pendidikan Islam secara intensiv.

Kelas-kelas yang ditawarkan adalah kelas unggulan. Dengan jumlah

siswa satu kelas hanya 20 – 25 anak didik.

- Meningkatkan kualitas siswa, guru dan perangkat belajar yang

dilakuan bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan lain.

2. Komisi Kesehatan dan sosial

a. Bidang Kesehatan

- Mendirikan balai pengobatan yang kemudian akan dikembangkan

menjadi poliklinik.

- Memberikan penyuluhan tentang kesehatan. Sasarananya para

jamaah dan warga sekitar, dilaksakan bekerjasama dengan

masjid-masjid, musholla-musholla dan Majlis Ta'lim yang ada.

b. Bidang Sosial.

- Mendata jamaah prasejahtera

- Membentuk bea siswa kepada keluarga jamaah

Page 74: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

60

3. Komisi Ekonomi dan Peberdayaan Umat

a. Bidang Koperasi

Koperasi yang akan dibentuk bertujuan untuk bisa memberikan

modal atau tambahan modal kerja kepada para anggota supaya bisa

meningkatkan pendapatannya. Sifat kegiatan koperasi bersifat

produktif. Bentuk usaha atau kegiatan yang dikembangkan antara

lain : simpan pinjam.

b. Bidang Usaha dan Sarana

Kegiatan bidang usaha dan sarana antara lain : Penyediaan hewan

kurban, membuka toko buku dan alat tulis, membuat produk-produk

yang menguntungkan.

4. Komisi Pengembangan Dakwah Informasi dan SDM

- Menyelenggarakan muhasabah (perenungan atau dzikir bersama)

seperti saat nyambut 1 Muharam 1424 H. Kegiatan ini

diselenggarakan kerjasama dengan masjid-masjid dan musholla-

musholla.

- Melanjutkan penerbitan buletin al-Ahad dengan menambah materi di

luar ceramah agama. Misalnya masalah kesehatan, pendidikan dan

lain-lain.

- Penerbitan buku-buku saku seperti buku Khotbah, buku tentang

petunjuk praktis pengalaman ajaran agama Islam.

Page 75: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

61

5. Komisi Sarana dan Prasarana

- Pemeliharaan sarana atau barang inventaris milik yayasan atau

lembaga di bawah yayasan seperti : kursi pengajian.

- Pembangunan gedung yayasan dengan lembaga-lembaga dalam

lingkup yayasan seperti : balai pengobatan, sekolah, dan sebagainya.

Tahap awal direncanakan membangun gedung yayasan dua lantai

dengan biaya sekitar 1 Miliar. Untuk pelaksanaannya telah disusun

oleh panitia, baik pelaksanaan maupun penggalian dana.

Perencanaan memungkinkan suatu bentuk kegiatan dapat berjalan

lebih terarah dan teratur. Disamping itu juga memungkinkan dipilihnya

tindakan-tindakan yang tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi yang benar-

benar dihadapi pada saat kegiatan diselenggarakan. Suatu perencanaan juga

menetapkan apa yang akan dilaksanakan, bagaimana pelaksanaannya serta

siapa yang akan melaksanakan (Munir dan Ilaihi, 2006: 95)

Berkaitan dengan program kerja tersebut di atas diadakan rapat kerja

yang berfungsi :

- Menjaring data yang sebanyak-banyaknya tentang permasalahan myang

dihadapi.

- Perencanaan dalam pendanaan

- Mengidentifikasi dan menyatukan kebutuhan umat

- Mempersiapkan fasilitas-faslitas yang ada

Segala bentuk kegiatan atau tindakan akan berjalan efektif bila mana

menggunakan cara-cara yang tepat. Pada yayasan ini metode yang digunakan

Page 76: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

62

adalah komitmen atau kesepakatan bersama antara masing-masing pengurus

untuk melaksanakan program kerja yang ada, dan kerjasama antara pihak

yayasan dengan lembaga-lembaga lain diluar yayasan. Misalnya adanya

kerjasama dengan biro perjalanan haji (penyelenggaraan pelaksanaan haji),

adanya kerjasama dengan lembaga pendidikan (kegiatan studi

banding).(Wawancara dengan Bapak Ramlan, 30 April 2007)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dalam Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon, program kerja yang telah ditetapkan

tidak seluruhnya dapt terealisasi. Jika hal ini diprosentasikan, maka kurang

lebih ada 50 % program yang dapat terealisasi. Faktor yang menjadi kendala

yayasan tersebut antara lain karena masih kurangnya sarana dan prasarana

sehingga dalam pengembangannya tidak dapat berjalan dengan baik,

ketersediaan dana, kurangnya lahan atau lokasi untuk pengembangan

dakwah.

Dari sini penulis dapat menyimpulkan bahwa pola manajemen yang

dikembangkan oleh Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama masih

kurang dari kerangka ideal. Hal ini disebabkan karena kurang maksimalnya

sssproses perencanaan yang telah diterapkan. Disamping itu juga penjabaran

yang dilakukan oleh masing-masing tingkat kepengurusan harus lebih

mengena pada sasaran yang akan dicapai. Sehingga kedepan diperlukan

adanya perbaikan manajemen, jika memang Yayasan Amal Pengajian Ahad

Pagi Bersama mempunyai keinginan menjadi lembaga yang ideal.

Page 77: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

63

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN PENERAPAN FUNGSI

PERENCANAAN DAKWAH DI YAYASAN BIMATAMA

BANYUMANIK SEMARANG

4.1. Gambaran umum Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang

4.1.1. Sejarah dan Latar Belakang berdirinya Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang

Yayasan Bimatama pertama kali berdiri pada tahun 1995.

Pada saat itu masih bertempat di kantor BPD Cabang Pembantu

Bangkong. Yayasan Bimatama pada awalnya mendirikan beberapa

unit pendidikan diantaramya KB (kelompok bermain), TK, dan SD.

Dua tahun kemudian tepatnya ditahun 1997 Yayasan Bimatama

memutuskan untuk membangun gedung SD sendiri. Berawal dari

ide inilah yayasan Bimatama memutuskan untuk berpindah tempat

di daerah Banyumanik tepatnya di Jl. Klentengsari. Tanah tersebut

diperoleh dari salah seorang donatur yang berada di Jakarta, yang

kemudian dimanfaatkan untuk pembangunan gedung SD. Selain

digunakan untuk sarana pendidikan SD juga untuk sarana KB dan

TK. (Wawancara dengan Ibu Sri Yamti, 1 Mei 2007).

Dengan melihat perkembangan yayasan yang cukup baik

dan begitu cepat khususnya di bidang pendidikan, ternyata mendapat

respon dari donatur dan pengurus yayasan untuk memperluas

sarananya. Akhirnya yayasan mendapatkan modal kerja dari BPD

Page 78: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

64

Jateng yang digunakan untuk membangun gedung KB dan TK.

Bersamaan dengan itu pula yayasan Bimatama mendapatkan tanah

wakaf seluas 3,5 hektar yang diperoleh dari para donatur dan

pengurus yayasan itu sendiri. Tidak lama kemudian yayasan

Bimatama mendapatkan pinjaman modal kerja lagi dari BPD Jateng

digunakan untuk pembangunan gedung SMP. Sehingga dari tahun

1997 sampai tahun 1999 secara resmi yayasan Bimatama sudah

memiliki sarana pendidikan yang terdiri dari KB, TK, SD dan SMP.

Setelah yayasan Bimatama dapat merealisasikan di bidang

pendidikan, beberapa pengurus mempunyai ide atau gagasan untuk

mengembangkannya di bidang dakwah. Yang mana dengan adanya

kegiatan dakwah dapat menampung aspirasi bukan hanya dari

pengurus tetapi juga wali murid serta masyarakat disekitar yayasan.

Dengan mendapat persetujuan dari masing-masing pengurus

dan para donatur, akhirnya yayasan mendirikan masjid " al Azhar "

pada tahun 2000. Pembangunan masjid itu berada tidak jauh dari

lingkungan yayasan, lembaga pendidikan dan masyarakat. Sehingga

semua oramg atau masyarakat dapat memanfaatkan pembangunan

masjid tersebut (Wawancara dengan Sri Yamti, 1 Mei 2007).

Dengan pembangunan masjid maka banyak sekali kegiatan –

kegiatan dakwah yang dilaksanakan. Baik dari kegiatan yang

dilakukan oleh murid-murid itu sendiri maupun kegiatan dakwah

yang diadakan oleh para wali murid. Tentunya segala bentuk

Page 79: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

65

kegiatan dakwah yang berada di masjid al azhar dibawah naungan

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dengan mendapat wewenag

langsung dari pengurus yayasan Bimatama (wawancara dengan

ketua yayasan Bimatama) (Wawancara dengan Sri Yamti, Sebagai

Ketua Harian, 1 Mei 2007).

4.1.2. Struktur Organisasi Yayasan Bimatama

Gambar 2. Struktur Organisasi Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang Ket : : Garis komando

Pembina Pengurus Pengawas

Ketua Umum

Ketua

I, II, III, IV, V

Sekretaris Umum

Sekretaris I, II

Bendahara Umum

Bendahara I, II

Seksi Pendidikn

Seksi Perlengka

pan

Seksi Pengumpulan

dana

Seksi Pengembangan

sarana dan prasarana

Seksi Pembinaan

masjid untuk masyarakat (dakwah))

Seksi Humas

Page 80: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

66

4.2. Penerapan Fungsi Perencanaan Dakwah Di Yayasan Bimatama

Banymanik Semarang

4.2.1. Forecasting ( perkiraan masa depan)

Suatu lembaga atau organisasi sudah barang tentu

mempunyai rencana untuk mencapai keberhasilan dari setiap

kegiatan atau aktifitas dakwahnya secara efisien dan efektif. Untuk

mencapai keberhasilan tersebut Yayasan Bimatama mempunyai

suatu rancangan atau perkiraan yang akan dilakukan dimasa

mendatang antara lain :

a) Mewujudkan lembaga pendidikan yang berguna bagi agama

bangsa dan negara dengan berprinsip pada iman dan taqwa,

berpengetahuan luas serta berbudi luhur.

b) Peningkatan dan pengembangan kegiatan-kegiatan dakwah

dengan SDM yang berkualitas dengan materi-materi dakwah

yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari.

c) Peningkatan dan pengembangan konsolidasi organisasi untuk

menuju target yang diharapkan.

d) Memperluas jaringan kegiatan dakwah

4.2.2. Objective ( Tujuan )

Perkiraan rencana untuk yang akan datang tidak lepas dari

tujuan organisasi, atau nilai-nilai tersebut nantinya dijadikan acuan

dasar dalam melangkah untuk menciptakan suatu hasil yang

diinginkan. Yayasan Bimatama dalam melangkah kedepan

Page 81: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

67

mempunyai tujuan yang nyata untuk dilaksanakan. Tujuan tersebut

antara lain :

• Untuk membawa umat manusia agar merealisasikan ajaran

Islam.

• Secara bertahap membangun generasi Islam yang cerdas dengan

bertumpu pada iman dan takwa.

• Meningkatkan syiar Islam

4.2.3. Penetapan Tindakan Dakwah

Sebuah tindakan dalam penyelenggraan dakwah sangat

penting untuk mendukung sasaran dan tujuan yang akan dicapai.

Tindakan ini dapat dijadikan sebagai solusi alternatif yang dapat

diambil sebagai tindakan yang bijaksana. Kebijaksanaan yang

diambil ini harus sesuai dengan keadaan masyarakat Islam sekarang

agar tidak terjadi dampak negatif dalam kehidupan umat. Sebelum

pengambilan tinadakan dakwah, harus benar-benar

memperhitungkan baik dan buruknya dengan memperhatikan gejala-

gejala yang ada. Pada Yayasan Bimatama terdapat beberapa

tindakan dakwah yang diambil dalam penyelenggaraan kegiatan

dakwah, antara lain :

a) Menanamkan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya

pendidikan yang baik kepada anak-anak, remaja dan anggota

keluarga serta menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan.

Page 82: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

68

b) Membentengi anak dari pengaruh budaya asing dengan jalan

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat Islami.

c) Menyelenggarakan penelitian buku-buku Islam, majalah-

majalah dan pengetahuan umum yang berdasarkan pada Al

qur'an dan hadits.

d) Meningkatkan pengetahuan dan mempraktekkan ajaran-ajaran

Islam yang sesuai dengan Al qur'an dan hadits pada masyarakat.

4.2.4. Penetapan Metode

Dalam melasanakan suatu aktifitas atau pekerjaan agar

tertata dan tersusun dengan baik membutuhkan sebuah prosedur

yang tepat atau metode yang jeli sebelum melangkah. Hal ini

dikerenakan apa yang akan kita laksanakan nanti dapat berjalan

semaksimal mungkin. Penetapan metode dijadikan mencari langkah

yang tepat dalam pengambilan kebijakan sesuai program yang telah

direncanakan.

a) Bidang Pendidikan

Metode yang digunakan pada bidang pendidikan

adalah dengan cara ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi

dan pengembangan diri. Pengembangan diri ini seperti

menghafalkan surat-surat pendek dan ayat-ayat al Qur'an

sebelum para siswa masuk kelas, selain itu juga jama'ah shalat

dhuhur, jum'at amal dan sebagainya.

Page 83: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

69

Selain itu terdapat pula metode untuk melatih otak para siswa

yaitu dengan diadakannya seminar untuk anak didik yang

dilaksanakan setiap enam bulan sekali, tema yang disampaikan

berhubungan dengan kesehatan, keislaman, kepemimpinan,

kedisiplinan dan lain-lain. Adapula metode lain yang digunakan

adalah study banding antar sekolah.

b) Bidang Dakwah

Pada bidang dakwah metode yang dilakukan adalah

dengan ceramah, talk show dan diskusi. Dapat dijelaskan bahwa

metode ceramah ini biasanya dilakukan setiap hari kamis dan

jum'at, jama'ah pengajian ini sebagian besar di ikuti para ibu-ibu

dan remaja masjid. Metode talk show dilakukan beberapa bulan

sekali yang biasanya menghadirkan para narasumber yang

berkompeten dibidangnya sesuai dengan tema yang dibahas.

Sedangkan untuk metode diskusi biasanya dilaksanakan setiap

sebulan sekali dengan diikuti para remaja-remaja masjid dan

dibuka untuk umum.

c) Bidang Sosial

Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh Yayasan

Bimatama diwujudkan dalam bentuk santunan kepada orang

yang tidak mampu, penyaluran daging kurban setiap lebaran haji

biasanya diberikan kepada masyarakat sekitar.

Page 84: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

70

4.2.5. Penetapan Jadwal

Penetapan jadwal sangat penting untuk mengatur dan

menyusun tema yang akan disampaikan dan penentuan waktu.

Adapun jadwal kegitan dakwah di Yayasan Bimatama adalah

sebagai berikut :

1. Kajian Tafsir Al qur'an

Koordinator : Ustd. H. Fathurrohman S.Pd.I

Waktu : Setiap hari ba'da subuh s/d 05.30 WIB

Materi : Kajian Tafsir Al qur'an

Pembicara : Ustd. Ulil Albab

Ustd. H. Fathurrohman S.Pd.I

2. Terjamah Kalimat Al qur'an

Koordinator : Ibu Wati Hemanto

Waktu : Setiap hari Senin, 09.00-10.30 WIB

Materi : Belajar menerjemahkan kalimat Al qur'an

perkata

Pembicara : Ustd. M. Wasro'i

3. Kajian Jum'at Dhuha

Koordinator : Ibu Herman Ahmad dan Ibu Ferry Irwanto

Waktu : Setiap hari Jum'at, 08.00-10.00 WIB

Materi : Aqidah, Akhlak, Fiqh

Pembicara : Sesuai jadwal persemester

4. Kajian Irmaza

Page 85: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

71

Koordinator : Ustd. H. Fathurrohman S.Pd.I

Waktu : Setiap hari Kamis, 18.30-20.00 WIB

Materi : Aqidah, Akhlak, Fiqh

Pembicara : Sesuai jadwal

5. Kajian Tafsir Hadits

Koordinator : Ibu Ananto Kusumo

Waktu : Setiap hari Rabu I dan III, 18.30-20.00

WIB

Materi : Membahas hadits Bukhori Muslim

Pembicara : Ustd. Ir. M. Syafi'i

6. Tahsin Tilawah

Koordinator : Ibu Dwi Mulyani

Waktu : Setiap hari Selasa dan Kamis, 09.00-10.30

WIB

Materi : Belajar membaca Al qur'an dengan metode

qiro'ati

Pembicara : Ustd. Harmaeli, Ustzh. Kusmiyati, Ustzh.

Sofieah

7. Qiro'ati Irmaza

Koordinator : Sdr. Efendi

Waktu : Setiap hari Selasa, 18.00-19.30 WIB

Materi : Belajar membaca Al qur'an dengan metode

qiro'ati

Page 86: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

72

Pembicara : Ustd. Eko Mudin Su'ur

8. Kajian Pra Munakahat

Koordinator : Ustd. H. Fathurrohman S.Pd.I

Waktu : Setiap hari Kamis, 18.30-20.30 WIB

Materi : Pernikahan

Pembicara : Sesuai jadwal

9. Qiro'ah

Koordinator : Ibu Ninik

Waktu : Setiap hari Senin, 08.00-09.00 WIB

Materi : Melagukan bacaan Al qur'an

Pembicara : Ustd. Abdul Wahid

10. Qiro'ati dan Tilawah Al qur'an

Koordinator : Ibu Lestari Uji

Waktu : Setiap hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis,

10.00-11.30 WIB

Materi : Belajar membaca Al qur'an dengan metode

qiro'ati

Pembicara : Ustd. A. Jaelani S.A.g

4.2.6. Penetapan Lokasi

Segala bentuk kegiatan baik dibidang pendidikan dan bidang

dakwah yang dilaksanakan oleh Yayasan Bimatama mempunyai

lokasi atau tempat yang strategis. Untuk kampus atau gedung

sekolah itu sendiri bertempat di jalan klentengsari Pedalangan.

Page 87: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

73

Sedangkan semua akrivitas yang berkaitan dengan kegiatan dakwah

di adakan di Masjid Al Azhar, lokasinya sangat berdekatan antara

gedung sekolah dan masjid.

4.2.7. Penetapan Biaya

Sebagian besar biaya atau pendanaan yang diperoleh dari

para donatur. Para donatur itu sendiri adalah para wali murid dari

murid-murid yang bersekolah di TK, SD, SMP Al Azhar.

Sedangkan pendanaan untuk akivitas dakwah diproleh melalui infaq

para jama'ah pengajian.

4.3. Program Kerja Yayasan Bimatama Banyumanik

Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka yayasan Bimatama

membuat rencana kerja yang berupa program kerja untuk satu periode

kepengurusan (5 tahun). Berikut adalah program kerja yayasan Bimatama

untuk periode tahun 2002-2007 yang merupakan hasil keputusan ketua

pimpinan melalui musyawarah yang berpedoman pada anggaran dasar yaitu:

a. Seksi Pendidikan

- Mengupayakan terwujudnya penyelenggaraan pendidikan sesuai

dengan ajaran Islam untuk membina agar menjadi muslim yang

taqwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas dan terampil, serta

berguna bagi agama, bangsa dan negara.

b. Seksi Perlengkapan

- Menyediakan fasilitas untuk semua kegiatan sekolah dan kegiatan

pengajian

Page 88: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

74

- Segera menyelesaikan inventarisasi aset yayasan

c. Seksi Pengumpulan Dana

- Pendataan dan pengaktifan donatur

- Melaksanakan iuran bulanan

- Mengadakan usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat

(Dokumentasi sejarah Berdirinya Yayasan Bimatama Banyumanik,

2003: 6)

d. Seksi Sarana dan Prasarana

- Memperluas bangunan sekolah untuk SD, SMP dan SMU

e. Seksi Pembinaan Masjid untuk Masyarakat (dakwah)

- Memantapkan mekanisme kegiatan masjid

- Penerbitan buletin Al-Azhar sebagai pelengkap diluar materi

ceramah

- Peningkatan intensitas dakwah melalui masjid, majlis ta'lim maupun

kepada mayarakat umum terutama anak didik, remaja masjid dan

para wali murid

f. Seksi Humas

- Bertanggung jawab atas semua hal yang berhubungan dengan

kemasyarakatan

- Mengkoordinir para donatur dan jamaah dalam kegiatan yayasan.

Page 89: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

75

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan

program adalah :

a. Program yang dicanangkan hendaknya menambah pemahaman

keagamaan .

b. Program direncanakan dengan pertimbangan dapat dilaksanakan dengan

melihat pada kemampuan fasilitas sasaran-sasaran dan prasarana serta

kesempatan.

c. Program yang direncanakan mampu memecahkan masalah atau minimal

membantu memecahkan masalah yang ada. (Wawancara dengan Ibu

Ani Hidayati, tanggal 1 Mei 2007).

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan dalam Yayasan

Bimatama Banyumanik, program kerja yang telah ditetapkan tidak

seluruhnya dapat terealisasi. Jika hal ini diprosentasikan, maka kurang lebih

ada 70 % program yang dapat terealisasi. Faktor yang menjadi kendala

yayasan tersebut antara lain karena keterbatasan waktu, ketersediaan dana,

kesibukan pengurus di luar organisasi dan lain sebagainya.

Dari sini penulis dapat menyimpulkan bahwa pola manajemen yang

dikembangkan oleh Yayasan Bimatama relatif dalam kondisi lebih baik.

Beberapa hal yang menjadi kurang maksimalnya proses perencanaan yang

telah diterapkan adalah masih kurangnya segi pendanaan, fasilitas yang

belum tercukupi dalam hal media dakwah, masih kurangnya komitmen dan

konsolidasi antar pengurus. Disamping itu juga tata hubungan yang kurang

kompak atau harmonis antar pengurus dalam hal ini kurang responnya

Page 90: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

76

dalam menyikapi dan mencermati pelaksanaan dakwah di lapangan.

Sehingga kedepan diperlukan adanya perbaikan manajemen, jika memang

Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang mempunyai keinginan menjadi

lembaga yang ideal.

Page 91: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

77

BAB V

ANALISIS FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI

YAYASAN AMAL PENGAJIAN AHAD PAGI BERSAMA

PALEBON DAN YAYASAN BIMATAMA BANYUMANIK

SEMARANG

5.1. Analisis Fungsi Perencanaan Dakwah di Yayasan Amal Pengajian

Ahad Pagi Bersama Palebon.

5.1.1 Forecesting

Memperkirakan atau memperhitungkan sebuah perencanaan

sangat diperlukan dalam sebuah lembaga atau organisasi. Hal ini

berkaitan erat dengan suatu keadaan yang belum kita kenal dan

selalu berubah-ubah. Maka dari itu diperlukan sebuah sumber daya

manusia yang pengamatan yang seksama dan jeli dalam

memperhitungkan serta memperkirakan kondisi yang sebenarnya

kegiatan dakwah dimasa mendatang.

Dari penelitian yang telah kami lakukan di Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon terdapat perhitungan dan

perkiraan yang akan dilaksanakan untuk beberapa tahun yang akan

datang, terutama mengenai tentang kondisi yayasan diantaranya :

pertama, pengembangan sarana dan prasarana adalah sebagai

wujud untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar,

baik itu untuk para tenaga pengajarnya ataupun para murid. Kedua,

Page 92: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

78

mendirikan balai pengobatan yang akan dikembangkan menjadi

poliklinik, disini bertujuan agar masyarakat sekitar yayasan dapat

menikmati fasilitas yang telah disediakan. Ketiga, mempunyai

SDM bekualitas dan berdedikasi tinggi, dapat berpotensi untuk

menghasilkan tenaga-tenaga berkualitas pada pelaksanaan kegiatan

dakwah. Keempat, pengembangan pada bidang dakwah, diharapkan

di bidang dakwah adanya penigkatan baik dari segi materi maupun

sasaran dakwahnya.

Dari beberapa perkiraan tersebut diatas sudah barang tentu

diharapkan semuanya berjalan dengan apa yang telah diinginkan,

namun segala bentuk usaha tidak terlepas dari ketidakberhasilan.

Akan tetapi di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon dapat dilihat bahwa forecasting yang telah dibuat benar-

benar telah diperhitungkan secara matang, dan mempunyai suatu

tujuan yang baik, sehingga tidak menutup kemungkinan akan dapat

berhasil dimasa mendatang.

5.1.2 Objektives

Dari penelitian yang telah kami lakukan pada Yayasan

Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dapat dikatakan nilai-

nilai yang akan dicapai atau diinginkan oleh yayasan ini dapat

digolongkan kedalam secara umum dan secara khusus. Tujuan

secara umum menampilan Islam sebagaiagama rahmatan lilalamin,

suka beramal dan ikhlas, merealisasikan dakwah Islam dan Amar

Page 93: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

79

ma'ruf nahi munkar yang bersumber pada Al qur'an dan Hadits.

Secara khusus data diuraikan bahwa ingin terus meningkatkan

kegiatan pengajian ahad pagi bersama baik dari penceramahnya,

da'inya dan jama'ahnya dengan menjawab persoalan-persoalan

zaman yang semakin maju, terlaksananya pengadaan sarana dan

prasarana baik di bidang pendidikan, bidang dakwah dan bidang

sosial.

Dari uraian tersebut secara jelas bahwa langkah

perencanaan untuk menetapkan tujuan organisasi di Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon tersusun dengan baik dan

mempunyai nilai yang mulia untuk kehidupan dunia dan akhirat.

5.1.3 Penetapan Tindakan Dakwah

Penetapan tidakan dakwah diperlukan untuk mencari dan

menyelidiki berbagai kemunginan yang ada sebagai tindakan yang

bijaksana. Adanya hubungan tindakan dakwah dengan tujuan atau

sasaran yang akan dicapai harus benar-benar melaukan pemikiran

yang mendalam dalam penetapan tindakan dakwah. Salah sedikit

dapat menimbulkan persoalan baru dalam lingkungan yayasan

maupun masyarakat.

Pada Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

dalam penetapan tindakan dakwah melalui masyarakat dan

diusahakan semaksimal mungkin untuk diaplikasikan dalam

Page 94: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

80

kehidupan berorganisasi dan kemasyarakatan khususnya untuk

umat Islam.

Beberapa contoh tindakan dakwah Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon adalah meningkatkan dan

memperdalam kesadaran umat Islam khususnya masyarakat sekitar

untuk sungguh-sungguh mempelajari dan mengamalkan ajaran-

ajaran Islam, menanamkan kesadarn betapa pentingnya agama

(Islam) dan pendidikan, memberikan bea siswa pada anak pra

sejahtera dan sebagainya. Dari contoh-contoh tersebut

memperkirakan butuh kemamapuan dan usaha yang keras

untukmenciptakan atau menghasilkan SDM yang berguna untuk

agama, bangsa dan negara.

5.1.4 Penetapan Metode

Sebuah rancangan bagus, tujuan yang mulia dan tindakan

yang tepat apabila tidak dibarengi dengan cara atau metode yang

baik pula tidak akan mewujudkan atau menghasilkan tujuan yang

ingin dicapai. Metode dakwah sangat terkait dengan bagaimana

melaksanakan suatu pekerjaan, hal ini membutuhkan langkah-

langkah yang tepat metode yang tepat dalam mengambil kebijakan

untuk syi'ar Islam.

Pada Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon

dalam melaksanakan suatu pekerjaan sangat memerlukan metode

dalam setiap langkah dakwahnya, beberapa metode yang dilakukan

Page 95: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

81

pada yayasan ini mencerminkan untuk membentuk pendewasaan

diri, berfikir lebih maju, menciptakan ide-ide yang cemerlang yaitu

dengan jalan metode diskusi, ceramah, tanya jawab, studi banding

(untuk bidang pendidikan). Dari metode-metode tersebut

diharapkan ampu mencetak kader yang berkualitas baik yang

berhubungan dengan urusan dunia dan akhirat.

5.1.5 Penetapan Jadwal

Agar tertata dengan baik dan sistematik, ditentukan pula

adanya penjadwalan. Penjadwalan ini dapat berfungsi untuk

mengatur semua kegiatan yang akan dilaksanakan dapat berjalan

dengan baik dan sukses. Dalam Yayasan Amal Pengajian Ahad

Pagi Bersama Palebon pengaturan penjadwalan khususnya untuk

kegiatan pengajian rutin ditentukan oleh pengurus dengan melihat

sanggup tidaknya, kemampuannya, dan tempat untuk pengajian.

Contohnya untuk bidang aqidah yang ditugasi sebagai nara sumber

harus benar-benar orang yang mampu dibidang tersebut, untuk

jadwal materi dan tempat ditentukan pengurus yayasan dan

diketahui oleh para penceramah.

5.1.6 Penetapan Lokasi

Lokasi menjadi faktor penting dalam kemajuan sebuah

lembaga atau organisasi. Hal ini beralasan dengan lokasi yang

strategi dan nyaman dalam kegiatan dakwahnya dapat berpengaruh

pada pembiayaan, waktu, tenaga, fasilitas dan perlengkapan. Pada

Page 96: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

82

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon mempunyai

tempat di daerah perkotaan jauh dari kebisingan dan kesibukan

masyarakat kota, jarak dari jalan protokol sekitar 500 meter.

Lokasinya berada ditengah-tengah masyarakat, tapi tidak

menganggu aktivitas dakwahnya.

5.1.7 Penetapan Biaya

Penetapan biaya menjadi faktor penentu dalam sebuah

organisasi atau lembaga, meskipun dengan sebuah perkiraan

rencana yang bagus, tujuan yang jelas, dan metode yang tepat serta

program kerja yang sistematik tidak akan terleksana apabila tidak di

imbangi segi pendanaan yang memadai. Pada Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dalam penentuan

pendanaannya selain sumber dana dari para wali murid juga

didapatkan dari para donator luar, dan infak para jama'ah pengajian.

Dengan demikian semua pembiayaan dalam penyelenggaraan

kegiatan dakwah di danai dengan biaya sendiri, dan dapat dibilang

pembiayaan untuk Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon masih kurang dalam kelangsungan kegiatan dakwah.

5.2. Analisis Fungsi Perencanaan Dakwah di Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang.

5.2.1. Forecesting

Bahwasannya setiap lembaga atau organisasi mempunyai

perkiraan dan perhitungan yang matang yang akan dilakukan

Page 97: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

83

dimasa depan. Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon mempunyai perkiraan dan perhitungan dimasa mendatang,

yakni peningkatan sarana dan prasarana mendirikan balai

pengobatan, peningkatan SDM dan peningkatan program kegiatan

dakwah. Sedangkan Yayasan Bimatama Banyumanik mempunyai

perkiraan dan perhitungan masa mendatang antara lain

mewujudkan lembaga pendidikan yang berguna bagi bangsa dan

negara, peningkatan dan pengembangan kegiatan dakwah

khususnya untuk kemakmuran masjid, peningkatan kedisiplinan

SDM yang dimiliki dan sebagainya.

Paparan perkiraan dan perhitungan masa depan Yayasan

Bimatama Banyumanik diatas menggambarkan dengan jelas arah

dan pola pengembangan sebuah lembaga atau yayasan tersebut.

Secara umum arah dan pola pengembangan dakwah diatas adalah

lebih mengutamakan adanya peningkatan dan kedisiplinan SDM

yang dimiliki, artinya SDM yang ada harus mempunyai

kedisiplinan tinggi dan berkualitas khususnya dalam menjalankan

tugas yang diberikan oleh pimpinan yayasan. Seorang pemimpin

tidak menginginkan adanya pembagian tugas yang setengah-

setengah. Selain itu juga perkiraan tersebut ingin lebih

meningkatkan akan pentingnya kesadaran masyarakat dalam

kegiatan dakwah. Dengan demikian perkiraan yang telah ada

Page 98: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

84

menunjukkan sebuah pola tujuan yang bagus dalam mencapai target

atau sasaran yang diharapkan.

5.2.2. Objektives

Penetapan tujuan merupakan aspek penting kedua setelah

perkiraan, hal ini dikarenakan gerak langkah suatu penylenggaraan

dakwah atau kegiatan akan diarahkan pada tujuan. Dengan

demikian tujuan merupakan suatu keadaan yang harus ada untuk

dijadikan acuan pada setiap pelaksanaan dakwah.

Pada Yayasan Bimatama Banyumanik secara garis besar

dalam penetapan tujuan memperhatikan perkembangan zaman

sekarang ini yang semakin maju dan modern tanpa menghilangkan

norma-norma agama atau syari'at Islam. Tujuan tersebut

diantaranya secara umum untuk merealisasikan ajaran-ajaran Islam

kepada semua umat, membangun generasi Islam yang cerdas

bertumpu pada iman dan taqwa dan meningkatkan syiar Islam.

Secara khusus tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya kualitas

dan keunggulan SDM, pengembangan konsolidasi organisasi,

peningkatan dan pengembangan model dan kualitas pendidikan,

peningkatan dan pengembangan kurikulum dan materi dakwah dan

pembinaan kedisiplinan dalam beraktivitas.

Dari tujuan yang telah ditetapkan oleh Yayasan Bimatama

Banyumanik tersebut dapat dikatakan bahwa sasaran atau target

yang ingin dicapai jelas baik untuk pembentukan pribadi muslim

Page 99: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

85

yang berkualitas, beriman, bertaqwa dan berdedikasi tinggi untuk

kemajuan imat Islam serta untuk membina, mengembangkan dan

mensyiarkan syariat Islam kepada umat Islam umumnya dengan

berpegang teguh pada Alqur'an dan Hadits sebagai bekal hidup dan

pedoman untuk kehidupan dunia dan akhirat.

5.2.3. Penetapan Tindakan Dakwah

Dalam penetapan tindakan dakwah diharapkan nantinya

dapat menimbulkan pengaruh yang baik terhadap jalannya suatu

organisasi atau lembaga tersebut. Berbagai kemungkinan yang

dapat ditempuh itu memberikan penilaian tindakan dakwah apakah

langkah atau kebijaksanaan itu tepat pada sasaran atau tujuan

dakwah. Oleh karena itu tindakan dakwah harus ada korelasinya

dengan tujuan dan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhinya sebagai tolok ukur atau patokan sebelum

pengambilan keputusan.

Pada Yayasan Bimatama Banyumanik terdapat beberapa

tindakan dakwah yang diambil dapat dikatakan bahwa keputusan-

keputusan tersebut memperlihatkan sebuah usaha yang sungguh-

sungguh dalam menanamkan kesadaran kepad semua pihak betapa

pentingnya sebuah pendidikan. Hal ini ditandai dengan

menawarkan sebuah kurikulum yang beda dengan lembaga

pendidikan lain berlandaskan pada Al qur'an dan Hadits tanpa

menghilangkan nilai-nilai pancasila. Selain itu segala tindakan

Page 100: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

86

dakwah yang diambil terkonsentrasi pada peningkatan pengetahuan

umat Islam yang beriman dan bertaqwa untuk mengikuti

perkembangan era globalisasi yang terus maju dengan tidak

mengenyampingkan syari'at Islam yaitu aqidah, fiqh dan akhlak.

5.2.4. Penetapan Metode

Sebelum melaksanakan sebuah aktifitas atau pekerjaan

dalam hal ini penyelenggaraan dakwah kita tidak boleh melupakan

akan prosedur, langkah-langkah, metode, cara atau strategi yang

matang untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Metode ini

merupakan gambaran untuk menyikapi keadaan di lapangan secara

langsung bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan tersebut.

Pada Yayasan Bimatama Banyumanik metode yang telah

ditawarkan dapat dikatakan bahwa metode yang diambil baik pada

bidang pendidikan, bidang dakwah dan bidang sosial menandakan

sebuah tawaran baru untuk membina, mengarahkan, membimbing

dan menasehati dengan nilai-nilai bagus yang dapat bermanfaat

untuk pembentukan diri (pribadi muslim) dan diharapkan

menciptakan SDM yang berkualitas, beriman, dan bertaqwa dalam

menghadapi tantangan zaman sekarang yang banyak mempengaruhi

moral generasi muda. Selain itu metode yang ditawarkan

menginginkan suasana tanpa melupakan tujuan utam belajar untuk

dapat berekspresi, berargument dan mencari inspirasi serta ide-ide

bagus untuk selangkah lebih maju baik pada bidang pendidikan,

Page 101: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

87

dakwah dan sosial. Secara garis besar dalam penetapan metode

pada Yayasan Bimatama tidak menginginkan adanya pembunuhan

karakter berfikir yang dimiliki oleh masing-masing individu ( siswa

atau para Jama'ah) tapi tetap berpegang pada al Qur'an dan Hadits.

5.2.5. Penetapan Jadwal

Penetapan jadwal berpengaruh besar dalam kelangsungan

pelaksanaan penyelenggaraan dakwah, hal ini dikarenakan tanpa

adanya jadwal semua kegiatan akan tidak teratur seolah-olah tidak

tersusun atau tertata dengan baik. Dengan adanya penetapan jadwal

pula diharapkan dapat menanamkan motivasi yang tinggi demi

kelancaran kegiatan. Selain itu juga mengatur waktu dalam

melaksanakan aktivitas atau kegiatan merupakan pekerjaan

profesional.

Dari jadwal yang telah ditetapkan pada Yayasan Bimatama

Banyumanik dapat dikatakan bahwa pembentukan jadwal dibuat

dengan jelas, nyata, dan terorganisir. Hal ini dapat dilihat pada

penetapan jadwal pengajian dakwah terdapat beberapa nama

jama'ah pengajian dengan diberi koordinatornya, waktu, materi

yang akan disampaikan dan pembicaranya. Dalam penjadwalan ini

menunjukkan sebuah perencanaan yang matang dan siap sebelum

pelaksanaan kegiatan dakwah, dengan harapan dapat berjalan lancar

dan mendapat respon dari para jama'ah pengajian dan masyarakat

pada umumnya.

Page 102: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

88

5.2.6. Penetapan Lokasi

Dalam penentuan lokasi kegiatan dakwah harus benar-benar

diperhitungkan secara matang baik buruknya tempat tersebut dalam

melaksanakan kegiatan dakwah. Hal ini dapat berpengaruh pada

pembianyaannya, waktu, tenaga, fasilitas, perlengkapan dan minat

masyarakat umumnya khususnya para jama'ah pengajian, para

siswa dan elemen pengurusnya. Dengan demikian lokasi tidak bisa

dipisahkan dalam perencanaan dakwah untuk memajukan

perkembangan sebuah organisasi dan penyelenggaraan dakwahnya.

Pada Yayasan Bimatama Banyumanik dapat dikatakan

mempunyai lokasi yang strategis, nyaman dan terjangkau kepada

semua pihak yang berada di daerah perkotaan jauh dari kesibukan

masyarakat kota setiap harinya. Lokasinya ini dapat dikatakan

berada pada lingkungan akademik yang berdekatan dengan

beberapa perguruan tinggi, sehingga dalam proses penyelenggaraan

dakwah khususnya pendidikanya lebih mendukung dalam

perkembangannya. Jarak lokasi dengan jalan raya cukup dekat

sekita 300 meter namun kegiatan dakwahnya tidak terganggu oleh

aktivitas masyarakat umum.

5.2.7. Penetapan Biaya

Sebuah perencanaan yang baik, program yang bermutu,

tujuan yang jelas tidak ada gunanya kalau tidak adanya pembiayaan

yang memadai. Biaya disini sangat berperan penting dalam

Page 103: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

89

mempengaruhi pelaksanaan dakwah, tanpa adanya biaya yang

memadai bukan mustahil sebuah organisasi atau lembaga dalam

pelaksanaan kegiatannya akan jalan ditempat.

Pada Yayasan Bimatama Banyumanik dalam penetapan

biaya dapat dikatakan bahwa sebagian besar biaya diperoleh dari

para donator, wali murid dan infaq dari para jama'ah pengajian.

Dalam menetapkan biaya ini yang mempunya peran penting adalah

jajaran pengurus yayasan yang telah dibentuk untuk mencari

penggalian dana selain dari para wali murid, donatur dan infaq.

Biaya kegiatan dakwah khususnya pendidikan yang dilaksanakan

pada Yayasan Bimatama Banyumanik dapat dikatakan cukup tinggi

untuk masyarakat umum. Untuk bidang dakwah, operasional

pembiayaan pengajian disamping ada alokasi dana dari pengurus

yayasan juga banyak para jama'ah pengajian yang memberikan

infak untuk kelangsungan kegiatan pengajian dakwah tersebut.

Dengan demikian secara garis besar segi pembiayaan pada

Yayasan Bimatama Banyumanik baik di bidang pendidikan, bidang

dakwah, dan bidang sosial dapat dibilang cukup memadai sebagai

faktor pendukung yang penting untuk kelangsungan yayasan

tersebut.

Page 104: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

90

5.3. Analisis Program Kerja Terealisasi di Yayasan Amal Pengajian Ahad

Pagi Bersama Palebon Dan Yayasan Bimatama Banyumanik

Semarang.

Sebuah lembaga atau organisasi bisa dikatakan baik dan terkenal

tidak lepas dari pola menajemen yang teratur dan rapi. Manajemen yang

yang tersusun baik dan terkoordinir mempunyai sebuah tujuan yang benar-

benar ingin dicapai tidak hanya sebagai tulisan belaka yang berfungsi

sebagai formalitas dalam mendirikan organisasi. Dalam hal ini segala

sesuatu memerlukan menejemen dan pengelolaan dalam mencapai tujuan

yang ingin diwujudkan.

Program kerja merupakan aspek penting dalam pengelolaan sebuah

lembaga atau organisasi. Salah satu faktor berhasil tidaknya sebuah

lembaga dapat dilihat dari program kerja yang telah disusun, tentunya

dalam pembuatan program kerja sudah mempertimbangkan dengan detail

kira-kira yang dihadapi nanti. Sebagai manusia kita pasti punya kelebihan

dan kekurangan masing-masing, demikian juga dengan program kerja ada

yang baik dan buruk, ada yang berhasil dan ada yang tidak.

Program kerja dapat diartikan sebagai rencana yang sekali

digunakan, mencakup kumpulan yang relative besar dari aktivitas

organisasi dengan menspesifikasikan langkah-langkah utama, urutan dan

waktu, serta unit yang bertanggung jawab untuk setiap langkah.

Dari hasil melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dari

dua lembaga dakwah yaitu Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Page 105: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

91

Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang ada perbedaan

yang cukup signifikan realisasi program kerja yang telah disusun. Tingkat

perbedaan tersebut mencapai 20 % bahkan lebih, hal ini disebabkan karena

pola manajerial dan budaya organisasi antara kedua yayasan tersebut

berbeda. Program keja pada Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon telah dipaparkan secara jelas pembagian tugas masing-masing

pengurus sehingga kinerjanya diharapkan benar-benar dapat berjalan

dengan baik dan lancar, dibandingkan dengan Yayasan Bimatama program

kerja yang ada terlihat kurang spesifik kepada siapa saja tugas tersebut

akan diberikan tanggung jawab. Namun pada kenyataan yang ada pola

manajerial yang berhasil berjalan dengan baik dan tertata rapi melainkan

Yayasan Baimatama. Hal ini disebabkan Yayasan Bimatama sangat

mengutamakan kedisiplinan dan profesionalitas pada masing-masing

program kerja yang ada, sehingga program kerja yang ada relatif dapat

berjalan dengan baik.

Salah satu fungsi manajemen, planning ( perencanaan) yang

diterapkan oleh Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang sudah relatif

baik, sedangkan pada Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon masih relatif kurang berjalan dengan baik. Sehingga kondisi ini

memberi dampak yang cukup signifikan terhadap pelaksanaan dakwah

yang dikembangkan kedua yayasan tersebut.

Page 106: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

92

5.4. Persamaan dan Perbedaan Fungsi Perencanaan Dakwah di Yayasan

Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Dan Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang.

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dalam proses

penyelenggaraan dakwah masih menggunakan manajemen lebih khusus

perencanaan masih konvensional dan cenderung berjalan apa adanya, hal

ini karena dipengaruhi beberapa hal. Konvensional berhubungan dengan

persoalan-persoalan yang berkaitan dengan lembaga dakwah yang

dikembangkan, baik yang berhubungan dengan lembaga itu sendiri, sumber

daya manusia, maupun proses manajemen yang diterapkan. Yayasan

Bimatama Banyumanik dalam proses penyelenggaraan dakwah lebih

memiliki konsep manajemen yang baik lebih khusus perencanaan yang

dimiliki dan cukup sistematis karena prinsip-prinsip manajemen didukung

oleh kemampuan dan budaya yang modern. Dalam aplikasinya, disamping

menggunakan fungsi manajemen terutama perencanaan diatas, Yayasan

Bimatama Banyumanik juga menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang

berpedoman pada syari'at islam yaitu al Qur'an dan Hadits.

Dari perbedaan tersebut terdapat pula persamaan-persamaan antara

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Dan Yayasan

Bimatama Banyumanik adalah sama-sama berpedoman pada syari'at Islam

al Qur'an dan Hadits menerapkan amar ma'ruf nahi munkar, menerapkan

fungsi-fungsi manajeman terutama perencanaan dakwahnya, mencetak

kader-kader bangsa yang Islami. Sedangkan perbedaannya terletak pada

Page 107: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

93

aplikasi manajemen dakwah yang diterapkan, dimana Yayasan Bimatama

Banyumanik lebih bisa menerapkan fungsi manajemen dakwah.

Persamaan dan perbedaan tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yakni :

1. SDM yang dimiliki

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon Dan Yayasan

Bimatama Banyumanik didukung oleh SDM yang relatif baik. Hal ini

dapat dilihat dari kepengurusan personel yang kebanyakan berbasis

perguruan tinggi. Hanya saja anggota pengurus salah satu yayasan ada juga

yang mempunyai latar belakang pendidikan biasa, sehingga kondisi ini

mempengaeuhi pemikiran dan aktifitas dakwah yang dikembangkan.

2. Etos kerja dan tanggung jawab

Etos kerja dan tanggung jawab pengurus terhadap yayasan yang dimiliki

kedua yayasan terdapat perbedaan yang cukup bararti. Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon terlihat lebih fleksibel dan kurang

ketatnya kedisiplinan dalam menilai hasil kerja anggotanya dan mayoritas

anggotanya mempunyai aktifitas dan kesibukan yang luar biasa sehingga

perhatian dan konsentrasi terhadap yayasan relatif berkurangdan belum

maksimal, sehingga perkembangan Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon dalam konteksnya sebagai lembaga dakwah menjadi

kurang lancar. Yayasan Bimatama Banyumanik didukung oleh personel

pengurus dengan budaya dan lembaga yang melekat dengan aturan dan

Page 108: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

94

pedoman yang kuat serta mengutamakan kedisiplinan yang tinggi, sehingga

menciptakan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.

3. Hubungan dengan masyarakat

Kedua yayasan sama-sama mengedepankan silaturahmi dalam

menjalankan hubungan dengan masyarakat. Hanya saja pada kenyataannya

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon lebih terbuka untuk

masyarakat kalangan umum, dibandingkan Yayasan Bimatama

Banyumanik yang terkesan lebih tertutup. Sehingga sikap yang diberikan

kepada kedua yayasan tersebut lebih berdasarkan pertimbangan subyektif,

tidak secara obyektif. Kondisi inilah yang sebenarnya harus dihilangkan ari

mayoritas masyarakat secara umum.

5.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persamaan dan Perdedaan Fungsi

Perencanaan Dakwah di Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon Dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang.

1. Faktor sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana menjadi faktor penting dalam setiap aktivitas

kegiatan dakwah dari kedua yayasan tersebut. Yayasan Amal Pengajian

Ahad Pagi Bersama Palebon sudah memiliki akan sarana dan prasarana

dalam mendukung kegiatan hanya saja masih belum memadai untuk setiap

kegiatan dakwahnya. Hal ini dapat dilihat sarana yang berkaitan dengan

kegiatan pengajian, pendidikan, kesehatan, pengembangan SDM dan lain-

lain masih kurang dan belum memenuhi standar. Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang dalam melaksanakan kegiatan program kerjanya

Page 109: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

95

baik yang berkaitan sarana dakwah, sarana pendidikan, pengembangan

dakwah dan lain-lain sudah dapat dikatakan terpenuhi dan memadai seperti

untuk gedung sudah memenuhi standar pendidikan yang baik, sarana olah

raga ada semua, tempat untuk pengajian sudah representative, mobil untuk

jemput siswa dan lain-lain. Dari faktor ini dapat dijadikan persamaan dan

perbedaan dari yayasan ini untuk menciptakan sebuah organisasi yang

benar-benar dikatakan maju untuk mencapai tujuannya masing-masing.

2. Faktor Finansial

Finansial merupakan faktor yang selalu menjadi kendala

terlaksananya sebuah tujuan atau program dalam setiap organisasi, tetapi

hal ini tidak menjadi faktor mutlak penentu tujuan tercapai. Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dana adalah menjadi kendala

pertama yang serius dalam kelangsungan setiap kegiatan, bukan berarti

lembaga ini tidak mempunyai dana sedikitpun dalam kelangsungan

programnya tapi masih sangat membutuhkan untuk kemajuan dan

perkembangan organisasi ini. Untuk Yayasan Bimatama Banyumanik

masalah pendanaan dibilang sudah mencukupi baik dalam pengelolaan,

penggalian dan pengembangan untuk melancarkan programnya. Hal ini

terlihat disamping iuran dari siswa juga donatur yang banyak baik donatur

tetap atau tidak tetap. Dengan pendanaan yang sudah mencukupi bukan

berarti yayasan ini tidak kekurangan dana, tapi juga masih membutuhkan

dana untuk biaya operasional apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Faktor ini

memperlihatkan adanya persamaan dan perbedaan dari kedua organisasi ini

Page 110: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

96

dalam usaha pengembangan dan perkembangan organisasi, dan diharapkan

tujuan yang ingin dicapai terpenuhi.

3. Faktor Hubungan Dengan Lembaga Dakwah Lain

Hubungan dengan lembaga dakwah lain sangat diperlukan setiap

organisasi, karena dengan hubungan ini dapat saling bekerja sama dalam

memajukan organisasinya. Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon hubungan dengan lembaga lain masih kurang luas, hal ini dapat

dilihat belum maksimalnya pencapaian yang diharapkan dari tahun

ketahun baik dari prestasi siswanya, penambahan gedungnya,

kurikulumnya dan sebagainya. Bila dibandingkan dengan Yayasan

Bimatama Banyumanik hubungan dengan lembaga dakwah lain sudah

sangat baik dan luas, hal ini terlihat tidak hanya hubungan dengan tingkat

regional tapi juga sudah menjalin hubungan dengan tingkat nasional

bahkan internasional. Secara fisik bukti yang ada adalah gedung sekolah,

sarana olahraga, masjid, kurikulumnya dan lain-lain yang sudah

reperesentatif dan memenuhi standar. Faktor ini terdapat persamaan dan

perbedaannya, sama-sama menjalin hubungan dengan lembaga dakwah lain

dan perbedaanya terletak pada ruang lingkup hubungannya serta bukti fisik

dan non fisik.

4. Faktor Materi Dakwah

Harapan dan kebutuhan objek dakwah terhadap materi dawah

tidaklah selalu sama, bahkan berbeda antara objek dakwah yang dengan

objek dakwah yang lain. Begitu pula antara objek dakwah Yayasan Amal

Page 111: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

97

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dengan Yayasan Bimatama

Banyumanik tidak menutup kemungkinan adanya persamaan dan

perbedaan materi dakwah yang dilakukan dengan memprioritaskan dengan

harapan dan kebutuhan objek dakwah.

Materi yang dikembangkan oleh Yayasan Amal Pengajian Ahad

Pagi Bersama Palebon mengarah pada aspek amaliyyah, aqidah dan fiqh

tapi masih kurang pendalaman dalam pembahasannya serta adanya upaya

penyesuaian adat dan tradisi yang berkembang di masyarakat dengan nilai-

nilai atau ajaran Islam. Hal ini berbeda dengan Yayasan Bimatama

Banyumanik dalam kegiatan dakwahnya banyak mengarah pada aspek

amaliyah dengan tingkat yang sedang dan tinggi (sufi ), selain itu juga

membahas pada materi ubudiyah dan keimanan yang sifatnya untuk

pondasi dasarnya, serta materi fiqh yang tidak tertuju pada satu mazdhab.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dakwah yang dilakukan meliputi

berbagai macam dan segi kehidupan.

Perbedaan dan persamaan suatu materi dakwah juga dipengaruhi

oleh tujuan yang hendak dicapai oleh masing-masing organisasi tersebut.

Setiap materi yang diberikan oleh kedua yayasan ini pasti ada kelemahan

dan kelebihannya masing-masing.

5. Faktor Metode

Metode adalah hanya sebagai suatu alat atau jalan dalam mencapai

sasaran, metode paling sesuaipun tidak akan menjamin hasil yang baik. Hal

ini disebabkan karena objek dakwah yangdihadapi beraneka ragam yang

Page 112: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

98

tentu saja menuntut adanya pengujian efektifitas metode dengan intensitas

meteri dakwah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode dakwah yang

diterapkan Yayasan Bimatama Banyumanik lebih bersifat variatif jika

dibandingkan dengan metode dakwah yang diterapkan oleh Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon. Metode dakwah yang diterapkan

Yayasan Bimatama meliputi ; metode ceramah yang kemudian dilanjutkan

dengan diskusi dan dialog, metode talk show dan seminar, metode

pendidikan baik formal maupun non formal. Sedangkan metode dakwah

yang diterapkan oleh Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon terdiri atas metode ceramah, metode tanya jawab dan metode

pendidikan formal.

6. Faktor Media

Media menjadi faktor yang mempengaruhi persamaan dan perbedaan

dakwah Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan

Yayasan Bimatama Banyumanik, yang meliputi berbagai pertimbangan,

yakni :

a. Tujuan yang hendak dicapai.

b. Kesesuaian dengan materi dakwah.

c. Kesesuaian dengan sasaran dakwah.

d. Kemampuan da'I dalam menggunakan media.

e. Ketersediaan media dakwah.

Page 113: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

99

Pada point tujuan yan hendak dicapai, baik Yayasan Amal Pengajian

Ahad Pagi Bersama Palebon maupun Yayasan Bimatama Banyumanik,

sama-sama berupaya merealisasikan dakwah islamiyah. Hanya saja dalam

konteks gerakan yang dikembangkan terdapat perbedaan. Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dalam gerakan dakwahnya

menggunakan semboyan dan semangat " kembali al Qur'an dan al Hadits".

Sedangkan Yayasan Bimatama Banyumanik berpendirian bahwa dalam

agama harus ada akomodasi budaya lokal, sehingga tradisi yang

berkembang di masyarakat harus dilestarikan dan disesuaikan dengan

ajaran dan nilai-nilai islam.

Pada aspek kesesuaian dengan matri dan sasaran dakwah, terdapat

perbedaan yang cukup signifikan antara Yayasan Amal Pengajian Ahad

Pagi Bersama Palebon maupun Yayasan Bimatama Banyumanik. Yayasan

Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon lebih bisa mengemas materi

dakwah yang dilakukan, yakni dengan ditentukannya kurikulum dakwah

yang tercover dalam Buku Kumpulan Ceramah Pengajian Ahad Pagi.

Sedangkan Yayasan Bimatama Banyumanik lebih mendasarkan materi

dakwahnya berdasarkan pada relitas dan kebutuhan umat.

Sementara itu, aspek ketersediaan media dakwah dan kemampuan

da'I dalam menggunakan media dakwah, masing-masing kedua yayasan

sudah mempunyai media dakwah. Hanya saja ada yang menggunakan

majalah, buku, ada juga yang menggunakan media ceramah dan

silaturahmi.

Page 114: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

100

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab satu sampai dengan bab lima

sebelumnya, ada beberapa kesimpulan yang dapat kemukakan sebagai hasil

dari penelitian ini, yaitu :

1. Pola manajemen khususnya perencanaan dakwah yang diterapkan oleh

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dalam

konteksnya sebagai lembaga dakwah diharapkan mampu mengemban

misi dakwah dan mengemban agama Islam secara menyeluruh. Oleh

karena itu pola menejerial Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon secara profesional dan proporsional harus senantiasa

diterapkan dan dikembangkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa

pola manajerial khususnya perencanaan yang diterapkan Yayasan

Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon cukup baik. Hal ini dapat

dilihat dari penerapan prinsip-prinsip dan pola perencanaan dalam

lembaga dakwah tersebut. Hanya saja prinsip-prinsip dan pola

perencanaan yang ada belum mencerminkan manajemen perencanaan

organisasi secara ideal, sehingga diperlukan upaya pembenahan dan

pengembangan terhadap pola manajerial perencanaan yang ada.

Dengan demikian diharapkan proses dakwah yang dilaksanakan akan

terealisasi dengan baik dan lancer serta sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan umat.

Page 115: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

101

2. Pola manajerial perencanaan dakwah yang diterapkan oleh Yayasan

Bimatama Banyumanik Semarang dalam gerakan dakwahnya dapat

dikatakan relatif baik. Hal ini dapat dilihat dari aplikasi fungsi

manajemen khususnya perencanaan dakwahnya dikembangkan oleh

lembaga tersebut. Hanya saja masih terdapat beberapa kekurangan dan

kelemahan, sehingga kedepan perlu dikembangkan pola manajemen

perencanaan yang ada secara baik.

3. Terdapat titik persamaan dan perbedaan pola manajemen perencanaan

yang diterapkan oleh Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang. Titik

persamaan tersebut terletak pada penerapan fungsi perencanaan

dakwah dan program kerja.

Sedangkan titik perbedaannya terletak pada aplikasi dan realisasi

konsep perencanaan tersebut pada organisasi dakwah yang

dikembangkan, dimana Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama

Palebon belum bisa menerapkan konsep perencanaan dakwah dalam

gerakan dakwahnya secara lebih baik. Bila dibandingkan dengan

Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang lebih bisa menerapkan

konsep perencanaan dalam gerakan dakwahnya, sehingga dapat

dikatakan bahwa Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang lebih

memungkinkan untuk mengemban lemnaga dakwah jika dibandingkan

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon. Hal ini

Page 116: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

102

didukung oleh kapasitas SDM dan budaya lembaga yang

dikembangkan dan melekat pada lembaga tersebut.

Meskipun demikian, menurut hemat penulis bahwa keberadaan

kedua lembaga tersebut, baik Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang

sangat penting bagi upaya penyelenggaraan dakwah Islamiyyah, yaitu

pelaksanaan dakwah yang dilakukan secara kelembagaan atau melalui

organisasi akan lebih terarah dan dapat dikelola dengan baik. Karena

dengan sebuah lembaga pelaksanaan dakwah dapat dilaksanakan secara

mnyeluruh. Hal ini karena didukung oleh beberapa faktor seperti :

SDM, sarana dan prasarana, pola dakwah yang dikembangkan. Selain

itu ada evaluasi dan pembenahan-pembenahan serta pemecahan

masalah dalam rangka meningkatkan dan meneruskan penyelenggaraan

dakwah Islamiyah amr makruf nahi munkar dengan berpegang teguh

pada al-Qur'an dan Hadits.

6.2. Saran-saran

1. Hendaknya pada para pelaksana dakwah lebih meningkatkan fungsi-

fungsi manajemen dakwah khususnya perencanaanya, dengan harapan

maksud dan tujuan dakwah dapat mencapai hasil yang diharapkan.

2. Hendaknya masyarakat memberikan dukungan terhadap keberadaan

Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan

Bimatama Banyumanik Semarang. Dukungan tersebut dapat ditempuh

dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Page 117: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

103

3. Hendaknya perguruan lebih besar lagi membuka kesempatan bagi para

peneliti untuk meneliti fungsi perencanaan dakwah di Yayasan Amal

Pengajian Ahad Pagi Bersama Palebon dan Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang. Dari penelitian tersebut diharapkan dapat

dijadikan studi banding dalam mengembangkan manajemen dakwah.

6.3. Penutup

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah

akhirnya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari

bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran konstruktif

sangat penulis harapkan guna kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Page 118: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Amrullah. 1983. Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Primaduta

Allen, Louis A. 1961. Karya management. Jakarta: Pustaka Sarjana.

Anshari, Hafi. 1993. Pemahaman dan Pengamalan Dakwah. Surabaya: al-Ikhlas.

Anwar, Nurul. 1997. Eksistensi Kelompok Pengajian Raudhatus Sholihah Dalam Rangka Membina Keberagamaan Karyawati PT. Simoplas Kodia Semarang. (Tidak dipublikasikan, Skripsi, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang).

Arifin, M. 1996. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bulan Bintang.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Aziz, Moh Ali. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media.

Bachtiar, Wardi. 1984. Metodologi Penelitian Dakwah. Jakarta: Logos

Departemen Agama RI, 2004, Al Qur'an Dan Terjemahnya, Semarang: Toha Putra, tt.

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research I. Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM.

Hafidhuddin, Didin. 1998. Dakwah Aktual. Jakarta: Gema Insani Press.

Handoko, T.Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Hunger, David dan Thomas L Wheelen. 1996. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Inni Hikmatin, Dwi Muryodewi. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Strategi Dakwah pada Taman Kanak-kanak Al-Qur’an di Kodya Semarang. (Tidak dipublikasikan, Skripsi, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang).

Kooniz, Harold dan Cyril O'donnel. 1967. Prinsip-Prinsip Management. Jilid Ke-2, Jakarta: Bhratara.

Page 119: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

Mahmudin, 2004. Manajemen Dakwah Rasulullah : Suatu Telaah Historis. Jakarta:Penerbit Restu Ilahi.

Manullang, M. 1981. Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Balai Aksara.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mudjiono, Yoyon. 2001. Strategi Komunikasi Sebagai Penunjang Dakwah, dalam, Jurnal Ilmu Dakwah, Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Sunan Ampel.

Muchtarom, Zaini. 1996. Dasar-Dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta : Al Amin Press.

Munir, M., dan Wahyu Ilaihi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media.

Munsy, Abd. Kadir. 1982. Metode Diskusi dalam Dakwah. Surabaya: Al-Ihlash.

Mustofiyah, Siti Hanik. 2007. Aplikasi Fungsi-fungsi Manajemen dalam Pengajian Pahingan di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Patebon Kendal. (Tidak dipublikasikan, Skripsi, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang).

Pimay, Awaluddin. 2005. Paradigma Dakwah Humanis, Semarang: RaSAIL.

-------. 2006. Metodologi Dakwah, Semarang: RaSAIL.

R.Terry, George, 1977, Principles of Management, Richard D. Irwin, INC. Homewood, Irwin-Dorsey Limited Georgetown, Ontario L7G 4B3.

Rais, Amien. 1995. Cakrawala Islam Antara Cita dan Fakta. Bandung: Mizan.

Reksohadiprodjo, Sukanto. 1996. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : BEEF

Sudarto, 1997. Metode Penelitian Filsafat, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sanusi, Salahuddin, 1964, Pembahasan Sekitar Prinsip-prinsip Dakwah Islam , Semarang, CV.Ramadhani.

Sayid Abd. Rauf, Abdul Kadir. 1987. Dirasah Fiqh Dakwah al- Islamiyah, Kairo : Dar El-Tiba'ah al-Muhammadiyah.

Shaleh, Abdul Rosyad. 1977. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Siagian, Sondang P. 1981. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.

Page 120: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

Sulthon, Muhammad. 2003. Desain Ilmu dakwah, Kajian Ontologis, Epistimologis dan Aksiologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: al-Ikhlas

Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pertama.

Umar, Thoha Yahya. 1981. Ilmu Dakwah. Jakarta: Wijaya.

Umary, Barmawie. 1980. Azas-Azas Ilmu Dakwah. Semarang: CV Ramadhani.

Usmain, Husaini. & Purnomo Styady Akbar. 1996. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara.

Winardi. 1983. Asas-asas Management, Bandung: Alumni.

Ya'qub, Hamzah. 1973. Publisistik Islam, Seni dan Teknik Dakwah. Bandung: CV Diponegoro.

Yuki, Gary. 1994. Leadership in Organization. Jakarta: Perhallindo.

Yusuf, Soeleman dan Slamet Soesanto. 1981. Pengantar Pendidikan Sosial. Surabaya: Usaha Nasional.

Zahrah, Abu. 1994. Dakwah Islamiah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 121: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN YAYASAN AMAL PENGAJIAN

AHAD PAGI BERSAMA PALEBON

1. Bagaimanakah historitas Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi Bersama ?

a. Kapan berdirinya ?

b. Siapa pendirinya ?

c. Latar belakang berdirinya ?

d. Tujuan berdirinya ?

2. Bagaimanakah perkembangan Yayasan Amal Pengajian Ahad Pagi

Bersama?

a. Bagaimana program YAPAPB dari tahun ke tahun ?

b. Adakah hambatan-hambatan yang dihadapi ?

c. Bagaimana aspek pendanaan YAPAPB ?

3. Bagaimanakah fungsi perencanaan dakwah Yayasan Amal Pengajian Ahad

Pagi Bersama ?

a. Bagaimanakah konsep perencanaan dakwah YAPAPB ?

b. Bagaimanakah penerapan perencanaan dakwah YAPAPB ?

c. Sejauh manakah keberhasilan perencanaan dakwah YAPAPB ?

d. Adakah perubahan-perubahan konsep perencanaan dakwah dari tahun ke

tahun ?

e. Bagaimanakah respon masyarakat terhadap perkembangan YAPAPB?

Page 122: STUDI KOMPARATIF FUNGSI PERENCANAAN DAKWAH DI …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/76/jtptiain-gdl... · Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Tri Widiati ... yang diperoleh dari

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN YAYASAN BIMATAMA

BANYUMANIK SEMARANG

1. Bagaimanakah historitas Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang?

a. Kapan berdirinya ?

b. Siapa pendirinya ?

c. Latar belakang berdirinya ?

d. Tujuan berdirinya ?

2. Bagaimanakah perkembangan Yayasan Bimatama Banyumanik

Semarang ?

a. Bagaimana program Yayasan Bimatama Banyumanik Semarang dari

tahun ke tahun ?

b. Adakah hambatan-hambatan yang dihadapi ?

c. Bagaimana aspek pendanaan Yayasan Bimatama Banyumanik

Semarang?

3. Bagaimanakah fungsi perencanaan dakwah Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang?

a. Bagaimanakah konsep perencanaan dakwah Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang?

b. Bagaimanakah penerapan perencanaan dakwah Yayasan Bimatama

Banyumanik Semarang?

c. Sejauh manakah keberhasilan perencanaan dakwah Yayasan

Bimatama Banyumanik Semarang ?

d. Adakah perubahan-perubahan konsep perencanaan dakwah dari

tahun ke tahun ?

e. Bagaimanakah respon masyarakat terhadap perkembangan Yayasan

Bimatama Banyumanik Semarang?