studi kasus proses belajar mandiri seorang … · f. skema proses belajar mandiri seorang...

248
STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG PENYANDANG TUNAGANDA BUTA-TULI MEMPELAJARI KONSEP OBJEK DI SLB G/ AB HELEN KELLER INDONESIA YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Carina Bella Donna NIM : 109114037 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vuongnhan

Post on 23-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG PENYANDANG

TUNAGANDA BUTA-TULI MEMPELAJARI KONSEP OBJEK

DI SLB G/ AB HELEN KELLER INDONESIA YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Carina Bella Donna

NIM : 109114037

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

iv

HALAMAN MOTTO

Not only good but great.

-C.B.D-

You will do well.

-C.B.D-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala ucapan syukur kepada Allah SWT saya persembahkan karya ini kepada:

Allah SWT dan Muhammad SAW.

Drs. Boedi Chahyono dan Sepsri Hestriningsih.

Carisa Devina Athalia, M.B.A.

Ridwan Fatoni, S.Kep.,Ns.

Sonio Don Fatoni dan Soneo Don Fatoni.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

vii

STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG PENYANDANG

TUNAGANDA BUTA-TULI MEMPELAJARI KONSEP OBJEK

DI SLB G/ AB HELEN KELLER INDONESIA YOGYAKARTA

Studi Pada Mahasiswa PsikologiUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta

Carina Bella Donna

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses belajar mandiri seorang penyandang tunaganda buta-tuli total mempelajari konsep objek di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta. Gangguan pada inderapenglihatan serta indera pendengaran berdampak pada kesulitan dalam memperoleh informasi secara utuh sertamendetail tetntang konsep objek. Kesulitan dalam memperoleh informasi tentang konsep objek mengakibatkanpenyandang tunaganda buta-tuli mengalami keterbatasan belajar mandiri.

Subjek penelitian ini adalah seorang anak laki-laki berumur 10 tahun penyandang buta total dan tuli totalakibat virus rubella. Metode penelitian ini adalah deskripsi studi kasus. Metode deskripsi studi kasus adalah suatupenelitian yang menjelaskan atau menggambarkan suatu masalah yang terjadi dewasa ini secara akurat mengenaifakta dan karakteristik dari kasus tertentu yang dialami individu. Pengumpulan data menggunakan observasi padasubjek dan wawancara pada guru kelas serta orangtua subjek sebagai sumber informasi orang yang mendampingisubjek dalam proses tumbuh kembangnya. Teknik verifikasi menggunakan konfirmabilitas atas data hasil penelitiandan wawancara guru kelas serta orangtua subjek.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa subjek memiliki kemampuan belajar mandiri yang baik dalammempelajari konsep objek. Subjek juga mampu berpikir secara logis, namun cara berpikirnya masih bersifat konkrit.Faktor utama pendukung keberhasilan belajar mandiri seorang penyandang tunaganda buta-tuli mempelajari konsepobjek adalah memaksimalkan indera-indera yang masih tersisa, yaitu indera peraba, indera penciuman, dan inderapengecap, sehingga subjek mampu mengolah informasi yang didapatkan dari lingkungan di sekitarnya.

Kata Kunci : Proses belajar mandiri, Konsep objek, Ketunaan ganda, Buta-tuli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

viii

A CASE STUDY of SELF-LEARNING PROCESS of A DEAF-BLIND in LEARNING

THE OBJECT CONCEPT at SLB G/ AB HELEN KELLER YOGYAKARTA INDONESIA

Department of PsychologySanata Dharma University Yogyakarta

Carina Bella Donna

ABSTRACT

This qualitative research is aimed to describe a self-learning process of a deaf-blind in learning theobject concept at SLB G/ AB Helen Keller Yogyakarta, Indonesia. The disorder of the sight and hearing sensesconduces to the difficulties in obtaining full and detailed information about the concept of the object. Thesedifficulties are limiting a deaf-blind to learn.

The subject of this research ia a ten years old boy with a total inability to see and hear caused by rubellavirus. This research method is the description of the case study. A descriptive method in case study is a research thataccurately describes or explains a problem that is happening today about the facts and the characteristics of theparticular case experienced by individual. The data collection achieved through an observation on the subject andinterview with the classroom teachers as well as subject’s parents as resources who accompany the subject in hisdevelopment process. The verification technique is using confirmability on research data and interview of theclassroom teachers and the parents.

The result has shown that the subject has good self-learning ability in learning object concept. Thesubject is also able to think logically, but his way of thinking is still concrete. The main factor that is supporting thesuccessful self-learning process of a deaf-blind in learning the object concept is to maximize the remaining senses;those are the sense of touch, sense of smell, and sense of taste. Hence, the subject is able to process informationobtained from the surrounding environment.

Keywords: Self-learning process, Object concept, Multiple disabilities, Deaf-blind.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan Muhammad SAW atas berkat

dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga karya

ilmiah ini dapat bermanfaat dan memberi kontribusi yang baik bagi ilmu pengetahuan. Penulis

juga menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan doa dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas berkat dan rahmatNya sehingga memberikan kelancaran selama

penulisan skripsi.

2. Papa Drs. Boedi Chahyono dan Mama Sepsri Hestriningsih atas cinta serta kasih

sayangnya sehingga terus memotivasi selama penulisan skripsi.

3. Kakak Carisa Devina Athalia, M.B.A. atas dukungan dan perhatiannya sehingga

memberikan warna selama penulisan skripsi.

4. Papi Ridwan Fatoni, S.Kep.,Ns. atas kebersamaannya sehingga menjadi semangat juang

selama penulisan skripsi.

5. Bapak Carolus Wijoyo Adinugroho, M.Psi., Psi. selaku dosen pembimbing skripsi atas

waktu serta kesabarannya selama penulisan skripsi.

6. Ibu Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisari, M.Si. selaku pakar Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) atas waktu serta sarannya selama penulisan skripsi.

7. Sr. Magda, Pak Yoyok, Bu Rina, Bu Ella, dan Bu Karina atas waktu serta bantuannya

selama proses pengambilan data di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta.

8. Pusat Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi (P2TKP) sebagai sarana pembelajaran

kehidupan penulis selama 4 tahun, 2011 hingga 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................................ vii

ABSTRACT.......................................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................................... ix

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... x

DAFTAR ISI......................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xvii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 7

1. Manfaat Teoritis................................................................................................... 7

2. Manfaat Praktis .................................................................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 8

A. Buta ............................................................................................................................ 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

xii

B. Tuli............................................................................................................................. 10

C. Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind ............................................................................. 11

D. Konsep Objek Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind ..................................................... 14

E. Metode Belajar Mandiri Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind...................................... 20

F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli

Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek .................................................................... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 22

A. Desain Penelitian ....................................................................................................... 22

B. Batasan Penelitian...................................................................................................... 22

1. Anak Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind.............................................................. 22

2. Proses Belajar Mandiri Anak Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind........................ 23

3. Konsep Objek Anak Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind...................................... 23

C. Subjek Penelitian ....................................................................................................... 23

D. Pengkondisian Subjek Untuk Mendapatkan Data...................................................... 24

E. Metode Pengambilan Data......................................................................................... 26

1. Observasi.............................................................................................................. 26

2. Wawancara........................................................................................................... 27

F. Analisis Data.............................................................................................................. 27

1. Reduksi data......................................................................................................... 28

2. Penyajian data ...................................................................................................... 28

3. Verifikasi.............................................................................................................. 28

G. Keabsahan Data ......................................................................................................... 28

1. Kepercayaan (Credibility).................................................................................... 29

2. Keteralihan (Transferabilitas) ............................................................................. 29

3. Ketergantungan (Dependability).......................................................................... 30

4. Konformitas (Confirmability) .............................................................................. 30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 31

A. Proses Penelitian ........................................................................................................ 31

1. Peneliti Membuat Rancangan Penelitian ............................................................. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

xiii

2. Peneliti Menentukan Lokasi Penelitian ............................................................... 31

3. Meminta Surat Keterangan Penelitian Dari Kampus........................................... 31

4. Melaksanakan Observasi serta Perkenalan Dengan Subjek................................. 31

5. Pengumpulan Data ............................................................................................... 32

6. Melakukan Koding Hasil Observasi serta Wawancara........................................ 32

7. Melaksanakan Konfirmasi Hasil Wawancara Kepada Interviewee ..................... 32

8. Membuat Pembahasan dan Kesimpulan .............................................................. 32

B. Pelaksanaan Penelitian............................................................................................... 33

C. Identitas dan Gambaran Subjek ................................................................................. 34

1. Identitas Subjek.................................................................................................... 34

2. Latar Belakang Subjek......................................................................................... 34

D. Hasil Penelitian .......................................................................................................... 37

1. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Sentuhan ............................................... 37

2. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Sentuhan dan Sensasi Bau .................... 44

3. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Sentuhan, Bau, serta Rasa .................... 52

E. Kesimpulan Hasil Penelitian...................................................................................... 60

F. Pembahasan................................................................................................................ 63

1. Gambaran Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli/ ...........

Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek .............................................................. 63

2. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Sentuhan ............................................... 65

3. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Bau........................................................ 66

4. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Rasa ...................................................... 66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 68

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 68

B. Saran ......................................................................................................................... 69

1. Bagi Subjek Penelitian......................................................................................... 69

2. Bagi Masyarakat Umum ...................................................................................... 69

3. Bagi Pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB)........................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

xiv

LAMPIRAN ......................................................................................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kategori Objek

Tabel 2 : Tahap Perijinan Hingga Pengambilan Data

Tabel 3 : Identitas Subjek

Tabel 4 : Hasil Pengamatan Objek Flashdisk

Tabel 5 : Hasil Pengamatan Objek Penjepit Pakaian

Tabel 6 : Hasil Proses Belajar Pada Objek Dalam Kategori Sensasi Sentuhan

Tabel 7 : Hasil Pengamatan Objek Aroma Terapi

Tabel 8 : Hasil Pengamatan Objek Pewangi Pakaian

Tabel 9 : Hasil Proses Belajar Pada Objek Kategori Sensasi Sentuhan serta Bau

Tabel 10 : Hasil Pengamatan Objek Kiwi

Tabel 11 : Hasil Pengamatan Objek Kunyit

Tabel 12 : Hasil Proses Belajar Pada Objek Dalam Kategori Sensasi Sentuhan, Bau, serta

Rasa

Tabel 13 : Hal Unik yang Konsisten Hanya Pada 2 Hari Pengenalan Awal Proses Belajar Pada

Objek Baru

Tabel 14 : Hal Unik yang Konsisten Setelah 2 Hari Pengenalan Awal Proses Belajar Pada

Objek Baru

Tabel A.1 : Ringkasan Analisis Hasil Penelitian

Tabel B.1 : Kode Kriteria Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

Tabel B.2 : Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Senin, 20 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

Tabel B.3 : Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Selasa, 21 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

Tabel B.4 : Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Rabu, 22 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

Tabel B.5 : Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Kamis, 23 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

Tabel B.6 : Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Jumat, 24 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

Tabel B.7 : Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Sabtu, 25 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

Tabel B.8 : Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Senin, 27 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

Tabel C.1 : Kode Kriteria Wawancara

Tabel C.2 : Koding Verbatim Wawancara Dengan Guru Kelas Subjek

Senin, 23 Februari 2015 (12:30-13:00 WIB).

Tabel C.3 : Koding Verbatim Wawancara Dengan Orangtua Subjek

Senin, 02 Maret 2015 (12:30-13:00 WIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indera penglihatan serta indera pendengaran sering merujuk pada ‘indera-indera

jarak’, yakni bahwa indera tersebut menghubungkan manusia dengan dunia yang

terentang di luar jangkauan ruang tubuhnya. Indera pendengaran dan indera penglihatan

membantu manusia mengorganisasikan informasi dari lingkungannya (Gleasson, 2006).

Indera penglihatan serta indera pendengaran mampu memberikan kontribusi yang besar

pada manusia dalam memperoleh dan mengolah informasi yang didapatkan dari

lingkungan di sekitarnya. Apabila terdapat gangguan pada kedua alat indera tersebut,

maka manusia akan mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi secara utuh serta

mendetail tentang dunia.

Manusia yang memiliki kemampuan melihat dan mendengar mempelajari bahasa

serta konsep-konsep tentang objek tanpa melalui pengajaran yang terencana secara

khusus. Manusia hanya belajar di tengah-tengah orang yang menggunakan bahasa dan

dengan memiliki akses yang tersedia terhadap lingkungan yang aman, menarik dan

mengundang eksplorasi (Gleasson, 2006). Bahasa serta konsep-konsep tentang objek

merupakan bagian dalam kehidupan manusia karena disamping fungsinya yang berguna

sebagai alat untuk menyatakan perasaan serta pikiran kepada orang lain juga sekaligus

sebagai alat untuk memahami perasaan serta pikiran dari orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

2

Penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind harus menggantikan fungsi indera

penglihatan dan indera pendengaran dengan indera-indera lainnya untuk mempersepsi

lingkungannya. Individu tersebut tidak pernah mempunyai pengalaman visual dan

auditory, sehingga konsep objek untuk mengenal dunia mungkin berbeda dari konsep

objek untuk mengenal dunia pada orang yang memiliki panca indera lengkap. Perbedaan

penting antara perkembangan konsep anak tunaganda dan anak yang memiliki panca

indera lengkap, khususnya untuk konsep objek fisik adalah anak tunaganda

mengembangkan konsepnya terutama melalui pengalaman taktual sedangkan anak yang

memiliki panca indera lengkap melalui pengalaman visual. Lowenfeld (dalam Tarsidi,

2014), mengidentifikasi dua jenis persepsi taktual, yaitu synthetic touch and analytic

touch. Perabaan sintetis mengacu pada eksplorasi taktual terhadap objek yang cukup kecil

untuk dicakup oleh satu atau kedua belah tangan. Bila objek itu terlalu besar untuk dapat

dipersepsi melalui perabaan sintesis, maka dipergunakan perabaan analitis. Perabaan

analitis adalah kegiatan meraba bagian-bagian suatu objek secara suksesif dan kemudian

secara mental mengkonstruksikan bagian-bagian tersebut menjadi satu kesatuan yang

utuh. Orang yang memiliki panca indera lengkap dapat mempersepsi bermacam-macam

objek atau bagian-bagian dari satu objek sekaligus, tetapi orang tunaganda harus

mempersepsinya satu demi satu atau bagian demi bagian sebelum dapat

mengintegrasikannya menjadi satu konsep.

Satu perbedaan penting lainnya antara perabaan dan penglihatan adalah bahwa

perabaan menuntut jauh lebih banyak upaya sadar untuk memfungsikannya. Sebagaimana

diamati oleh Lowenfeld (dalam Tarsidi, 2014), indera perabaan pada umumnya hanya

berfungsi bila aktif dipergunakan untuk keperluan kognisi, sedangkan penglihatan aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

3

dan berfungsi selama mata terbuka. Oleh karena itu, untuk memperkaya kognisinya, anak

tunaganda harus sering didorong untuk mempergunakan indera perabaannya untuk

keperluan kognisi. Akan tetapi, di dalam masyarakat kita, dimana objek-objek tertentu

ditabukan untuk diraba, dorongan untuk mempergunakan indera perabaan itu sering harus

dibatasi demi menghindari perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial.

Menurut Mangunsong (dalam Sari, 2013), pendidikan untuk anak tunaganda buta-

tuli/ deaf-blind bertujuan agar mereka memperoleh kesempatan untuk mengikuti

pendidikan yang dapat memungkinkan mereka untuk berkembang secara optimal sesuai

dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya sehingga dapat berpartisipasi dalam

kehidupan di masyarakat. Pada anak tunaganda buta-tuli/ deaf-blind, pendidikan

berisikan program yang praktis, sederhana, dan langsung berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari. Program yang diselenggarakan dalam pendidikan anak tunaganda buta-tuli/

deaf-blind mencakup latihan menolong diri, sosialisasi, motorik kasar dan motorik halus,

komunikasi, pendayagunaan fungsi indera, keterampilan sederhana, akademik (menulis

dan berhitung), serta pengetahuan lainnya yang dapat mengacu kurikulum SD/ SLB.

Kegiatan pembelajaran yang mampu dilakukan tanpa bantuan orang lain dapat

dikaitkan dengan kemampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Contoh kegiatan

pembelajaran yang dirasakan sulit untuk dilakukan seorang penyandang tunaganda buta-

tuli/ deaf-blind dengan keterbatasan fungsi panca indera adalah belajar mandiri tanpa

peran guru dalam mempelajari konsep objek di kelas.

Situasi di atas menjadi bahan pemikiran bagi peneliti, sehingga memunculkan sebuah

pertanyaan mengenai apa yang seharusnya diupayakan dalam perkembangan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

4

bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind ? Melalui penelitian ini, peneliti tertarik

untuk mencobakan cara belajar baru pada seorang penyandang tunaganda buta-tuli

mempelajari konsep objek di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta, dari mulai

mendeteksi objek, menangkap objek, dan melakukan pengenalan terhadap objek tertentu.

Dengan begitu, keluasan informasi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind lebih

berkembang, sehingga mampu untuk mengenal dunia serta dapat merasa lebih aman

untuk hidup mandiri dalam memahami maupun berinteraksi dengan lingkungan di

sekitarnya.

Menurut Witarzah (2008), proses-proses pengenalan pembelajaran pada anak

tunaganda di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia, Yogyakarta terdapat 5 fase yaitu, Fase

pertama disebut fase konkrit dimana anak sedini mungkin dikenalkan dengan benda-

benda konkrit, misalnya gelas, piring, buah jambu, buah apel, dan lainnya. Fase kedua

disebut fase simbol yakni menggunakan benda-benda konkrit tersebut sebagai simbol-

simbol dalam setiap kegiatan belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas. Fase ketiga

disebut fase kombinasi yakni mengkombinasikan benda konkrit yang sudah anak

tunaganda kenali dengan benda-benda konkrit lainnya. Fase keempat disebut fase gambar

dimana anak bisa masuk pada tahap mengenali benda-benda konkrit tersebut dalam

bentuk gambar. Fase kelima disebut fase penyusunan kalimat artinya benda-benda

konkrit digunakan dalam sebuah kalimat atau digunakan dalam berkomunikasi.

Menurut Sari (2013), salah satu pengembangan kemampuan untuk hidup mandiri

adalah membekalinya dengan ketrampilan (softskill) untuk menghasilkan suatu produk

yang berniali ekonomi. Salah satu yang dilakukan adalah membuat aksesoris dari manik-

manik plastik. Mereka tidak hanya mampu membuat aksesoris, tetapi sudah bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

5

menghitung uang yang harus dibayar dan dikembalikan. Pembekalan softskill dalam

bentuk pelatihan pembuatan telur asin juga pernah dilakukan di SLB G/ AB Helen Keller

Indonesia, Yogyakarta. Siswa-siswa tunaganda membuat telur asin dan menjualnya di

warung-warung sekitar lokasi sekolah.

Memiliki keterampilan menyusun suatu metode belajar mandiri dalam mempelajari

konsep objek merupakan kebutuhan bagi para guru di sekolah luar biasa sebagai upaya

untuk memandirikan siswa dengan menggantikan peran guru yang digantikan dengan

tulisan braille.

Menurut Hastuti (2012), penyusunan metode belajar mandiri sangat berbeda dengan

penyusunan metode pembelajaran suatu mata pelajaran. Bimbingan belajar bertujuan

untuk membantu siswa mengenali hal-hal yang mempengaruhi lancar tidaknya proses

belajar. Pemahaman yang mendalam dan terintegrasi tentang tugas-tugas perkembangan

siswa dapat dijadikan dasar untuk mengenali lebih cermat hal-hal yang dapat

memperlancar dan menghambat proses belajar. Setelah guru dan siswa menyadari tugas-

tugas perkembangan, maka siswa dibantu untuk mempertahankan hal-hal yang dapat

memperlancar proses belajar serta memperkecil hal-hal penghambat proses belajar.

Metode belajar mandiri juga tidak dilaksanakan dalam bentuk pengajaran.

Jika terus-menerus menggunakan pendekatan maternal reflection, maka penyandang

tunaganda memerlukan kehadiran penuh dari seorang guru. Salah satu pengembangan

kemampuan untuk hidup mandiri adalah mengajarkannya dengan program pelatihan

metode belajar tanpa peran serta kehadiran guru (belajar mandiri). Hal tersebut sangat

diperlukan bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind agar dapat memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

6

kemandirian terhadap situasi yang ada di lingkungan sekitarnya. Apabila individu

tersebut kurang melatih kemandiriannya, maka akan merasa kesulitan untuk berinteraksi

dengan lingkungannya sehingga menjadi bergantung pada orang lain agar dapat bertahan

hidup.

Berdasarkan fenomena di atas, penulis berminat untuk melakukan suatu penelitian

mengenai ‘Studi Kasus Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-

Tuli Mempelajari Konsep Objek di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta’.

Menurut Hallahan & Kauffman (dalam Muninggar, 2008), Anak tunaganda

diperkirakan mempunyai presentase kurang dari 1% dari populasi anak berkebutuhan

khusus. Hal ini menunjukkan bahwa penyandang tunaganda dapat dikatakan sedikit

populasinya atau jarang ditemukan anak dengan kondisi buta-tuli total.

Penelitian ini menjadi menarik karena subjeknya hanya terdapat satu orang yang

menyandang tunaganda buta-tuli di Yogyakarta. Hal ini dikarenakan anak tunaganda

mempunyai presentase kurang dari 1% dari populasi anak berkebutuhan khusus.

Penelitian ini ingin memfokuskan pada proses belajar mandiri seorang penyandang

tunaganda buta-tuli yang menjadi siswa didik di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia

Yogyakarta, khususnya dalam hal mempelajari objek di sekitarnya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan

diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana proses belajar mandiri seorang penyandang tunaganda buta-tuli

mempelajari konsep objek di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

7

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan proses belajar mandiri seorang penyandang tunaganda buta-

tuli mempelajari konsep objek di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu Psikologi,

khususnya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), terutama yang berkaitan dengan

proses belajar mandiri bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind mempelajari

konsep objek.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada masyarakat umum,

khususnya bagi pengajar yang bekerja di sekolah luar biasa dalam menerapkan

metode belajar mandiri bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind mempelajari

konsep objek, serta membantu dalam pendampingan bagi penyandang tunaganda

buta-tuli/ deaf-blind.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. BUTA

Persatuan Tunanetra Indonesia/ Pertuni (dalam Tarsidi, 2014), mendefinisikan

ketunanetraan adalah mereka yang tidak memiliki penglihatan sama sekali (buta total)

hingga mereka yang masih memiliki sisa penglihatan tetapi tidak mampu menggunakan

penglihatannya untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan cahaya

normal meskipun dibantu dengan kacamata. Ini berarti bahwa seorang tunanetra mungkin

tidak mempunyai penglihatan sama sekali meskipun hanya untuk membedakan antara

terang dan gelap. Orang dengan kondisi penglihatan seperti ini kita katakan sebagai “buta

total”. Di sisi lain, ada orang tunanetra yang masih mempunyai sedikit sisa penglihatan

sehingga mereka masih dapat menggunakan sisa penglihatannya itu untuk melakukan

berbagai kegiatan sehari-hari termasuk untuk membaca tulisan berukuran besar (lebih

besar dari 12 point) setelah dibantu dengan kacamata.

Menurut Lowenfeld (dalam Juang Sunanto, 2003), ketunanetraan mengakibatkan

adanya keterbatasan dalam luasnya dan variasi pengalaman (konsep). Penggunaan indera

penglihatan adalah cara yang paling mudah dan efektif untuk memperoleh informasi untuk

orientasi karena dengan melihat lingkungan sekitar seseorang dapat mengumpulkan

informasi yang terbanyak. Bagi tunanetra untuk dapat berorientasi dengan lingkungannya

harus menggunakan indera selain penglihatan yaitu indera pendengaran (hearing),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

9

perabaan (touch), dan pembauan (smell) dan juga menggunakan memori untuk

memperoleh gambaran ada dimana dirinya dalam hubungannya dengan lingkungan.

Melihat dari segi fungsinya, tidak dapat dipungkiri bahwa indera penglihatan

memegang peranan yang sangat penting, terlebih lagi dalam hal pembelajaran. Misalnya

dalam mempelajari warna, mengamati serta mengenali objek-objek yang ada di sekitarnya,

mengamati ekspresi wajah orang lain, menulis serta membaca, memahami persepsi

mengenai jarak dan sebagainya.

Banyak informasi yang sangat diperlukan melalui penglihatan terutama pada anak

yang sedang belajar. Apabila indera penglihatan terganggu atau bahkan tidak berfungsi

sama sekali, maka informasi-informasi tersebut sangat sulit untuk ditangkap, dipahami, dan

dikuasai. Hal itulah yang terjadi pada orang yang tanpa penglihatan atau sering disebut

sebagai tunanetra.

Menurut Tarsidi (2014), berdasarkan cara pembelajarannya, ketunanetraan dapat

dibagai ke dalam dua kelompok, yaitu buta (blind) atau tunanetra berat dan kurang awas

(low vision) atau tunanetra ringan. Seseorang dikatakan tunanetra berat (blind) apabila

subjek sama sekali tidak memiliki penglihatan atau hanya memiliki persepsi cahaya,

sehingga untuk keperluan belajarnya subjek harus menggunakan indera-indera non-

penglihatan. Misalnya, untuk membaca subjek menggunakan tulisan braille yang dibaca

melalui ujung-ujung jari, atau rekaman audio yang “dibaca” melalui pendengaran.

Seseorang dikatakan tunanetra ringan (low vision) apabila setelah dikoreksi

penglihatannya masih sedemikian buruk tetapi fungsi penglihatannya dapat ditingkatkan

melalui penggunaan alat-alat bantu optik dan modifikasi lingkungan. Anak yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

10

memiliki panca indera yang lengkap belajar melalui indera-indera lainnya. Subjek mungkin

akan membaca tulisan yang diperbesar (large print) dengan atau tanpa kaca pembesar,

tetapi subjek juga akan terbantu apabila belajar braille atau menggunakan rekaman audio.

Keberfungsian penglihatannya akan tergantung pada faktor-faktor seperti pencahayaan,

alat bantu optik yang dipergunakannya, tugas yang dihadapinya, dan karakteristik

pribadinya.

Berdasarkan pengklasifikasian di atas, memungkinkan terjadinya perbedaan dalam

mengidentifikasi, mempersepsi atau merespon suatu objek. Kemampuan yang paling

terpengaruh oleh ketunanetraan untuk berhasilnya penyesuaian sosial individu tunanetra

adalah kemampuan untuk memahami hubungan lokasi antara diri dengan objek-objek di

lingkungan sekitar dan antara satu objek dengan objek lainnya di dalam lingkungan.

B. TULI

Menurut Pardi (2013), tunarungu adalah jenis gangguan pada kemampuan

pendengaran, sehingga tidak dapat menangkap berbagai rangsangan melalui indera

pendengaran. Ketunarunguan menimbulkan dampak yang sangat serius terhadap

kemampuan individu untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan individu-individu lain

di masyarakat. Anak tunarungu kurang atau mengalami hambatan dalam menerima dan

menyampaikan pesan-pesan dari dan kepada sesamanya.

Somantri (2007), mengemukakan tunarungu adalah suatu keadaan kehilangan

pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan,

terutama melalui indera pendengarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

11

Khalila (dalam Pardi, 2013), juga mengemukakan tunarungu adalah kondisi seseorang

yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian

maupun seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat

pendengaran, sehingga tidak dapat menggunakan pendengarannya dalam kehidupan sehari-

hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks.

Dwidjosumarto (dalam Somantri, 2007), berpendapat bahwa seseorang yang tidak atau

kurang mampu mendengar suara dikatakan tunarungu. Ketunarunguan dibedakan menjadi

dua kategori individu yaitu tuli (deaf) dan kurang pendengaran (low of hearing). Tuli

adalah individu yang indera pendengarannya tidak berfungsi sedangkan kurang dengar

adalah individu yang indera pendengarannya mengalami kerusakan tetapi masih dapat

berfungsi untuk mendengar, baik dengan maupun tanpa menggunakan alat bantu dengar

(hearing aids).

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa anak tunarungu adalah anak

yang mengalami gangguan pendengaran baik sebagian maupun total, sehingga tidak dapat

mengerti atau memahami pembicaraan secara tepat.

C. TUNAGANDA BUTA-TULI/ DEAF-BLIND

Istilah ‘buta-tuli/ deaf-blind’ dapat membingungkan. Hal ini dikarenakan bahwa

sangat sedikit individu yang benar-benar tuna netra secara total serta tunarungu secara

total, sehingga saat istilah ‘buta-tuli/ deaf-blind’ dipergunakan akan merujuk kepada

individu yang mempunyai kombinasi antara kehilangan penglihatan dan kehilangan

pendengaran. Pada sebagian besar penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind mempunyai

sisa penglihatan serta sisa pendengaran yang masih dapat dipergunakan, namun kombinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

12

efek dari hilangnya penglihatan serta pendengaran akan jauh lebih besar ketika

dibandingkan dengan individu yang hanya mengalami salah satunya. Penyandang

tunaganda buta-tuli/ deaf-blind akan membutuhkan pelayanan pendidikan khusus melebihi

pendidikan yang diberikan kepada individu yang hanya kehilangan penglihatan atau

pendengaran.

Suran&Rizzo (dalam Muninggar, 2008), mengemukakan anak tunaganda termasuk

dalam kelompok anak berkebutuhan khusus. Definisi anak berkebutuhan khusus itu sendiri

adalah anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi penting dari fungsi

kemanusiaannya. Mereka secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam

mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan dan potensi secara maksimal, yakni meliputi

mereka yang tuli, buta, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental,

gangguan emosional, juga anak yang berbakat dengan intelegensi yang tinggi, karena

mereka memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga profesional. Gearheart (dalam

Muninggar, 2008), menambahkan bahwa anak berkebutuhan khusus memerlukan

persyaratan pendidikan yang berbeda dari rata-rata anak normal, dan untuk dapat belajar

secara efektif memerlukan program, pelayanan fasilitas, dan materi khusus.

Menurut Hallahan & Kauffman (dalam Muninggar, 2008), anak berkebutuhan khusus

merupakan anak yang berbeda dari kebanyakan anak lain karena diantara mereka memiliki

kekurangan seperti keterbelakangan mental, kesulitan belajar, gangguan emosional,

keterbatasan fisik, gangguan bicara dan bahasa, kerusakan pendengaran, kerusakan

penglihatan ataupun memiliki keterbatasan khusus. Mereka membutuhkan pendidikan

khusus dan pelayanan terkait agar dapat mengembangkan segenap potensi yang

dimilikinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

13

Dalam kelompok anak berkebutuhan khusus ini, terdapat sebagian dari mereka

menyandang ketunaan lebih dari satu yang disebut dengan tunaganda. Snell (dalam

Muninggar, 2008), mengidentifikasikan anak tunaganda sebagai berikut:

1. Mereka memiliki ketunaan yang berat dan parah.

2. Mereka membutuhkan program pendidikan dengan sumber yang lebih besar daripada

program biasa.

3. Mereka membutuhkan program yang memfokuskan pada ketrampilan dalam fungsi

kemandirian dan pemenuhan diri.

Dalam kelompok U.S. Office of Education (dalam Muninggar, 2008), menyebutkan

anak tunaganda dan tunamajemuk sebagai mereka yang karena intentitas masalah fisik,

mental, ataupun emosional, membutuhkan pelayanan pendidikan, sosial, psikologis, dan

medis melebihi program pendidikan khusus yang biasa guna memaksimalkan partisipasi

mereka dalam masyarakat dan pemenuhan diri. Anak tunaganda dan tunamajemuk

mungkin mengalami kesulitan bahasa dan persepsi kognitif, memiliki kondisi fisiologis

yang rentan, dan menunjukkan beberapa tingkah laku abnormal seperti kegagalan dalam

menanggapi stimulus, melukai diri, amarah yang meledak-ledak, dan ketiadaan kontrol

verbal. Sontag, Smith, dan Sailor (dalam Muninggar, 2008), menambahkan bahwa anak

tunaganda dan tunamajemuk adalah anak yang kebutuhan dasar pendidikannya

memerlukan pemantapan dan pengembangan ketrampilan dasar dalam bidang sosial, bantu

diri, dan komunikasi yang merepresentasikan potensi anak untuk bertahan dalam dirinya.

Menurut Undang-undang No. 4 tahun 1997 tentang penyandang cacat (dalam Sumarno

dan Widjopranoto, 2004), derajad kecacatan adalah tingkat berat ringannya keadaan cacat

yang disandang seseorang. Derajad kecacatan yang disandang difabel berpengaruh pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

14

keberfungsian panca indra dan juga kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan

lingkungan sekitarnya.

Anak tunaganda diperkirakan mempunyai presentase kurang dari 1% dari populasi

anak berkebutuhan khusus (Hallahan & Kauffman, 2006). Snell (dalam Muninggar, 2008),

memakai gambaran prevalensi anak tunaganda sebanyak 0,05% dari populasi. Di Indonesia

sendiri, menurut data yang diperoleh dari Direktorat Pendidikan Luar Biasa (2005/2006),

jumlah anak tunaganda adalah 450 orang.

Anak tunaganda dengan kelainan buta-tuli/ deaf-blind mengalami kesulitan dalam

berkomunikasi. Masalah emosional yang dialami anak-anak tunaganda buta-tuli/ deaf-blind

pada awalnya disebabkan ketidakmampuan mereka memahami aspek-aspek emosional yang

dikomunikasikan oleh orang lain secara verbal. Jika pengalaman ini terus berlanjut, hal ini

akan menimbulkan rasa frustasi pada anak dan lawan komunikasinya. Apabila bahasa

ekspresif maupun represif tidak berkembang, anak akan sangat bergantung pada orang lain

(Sari, 2013). Di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta menggunakan bahasa

isyarat yang dikembangkan melalui teknik sentuhan. Hal ini yang menyebabkan pendidikan

yang di sekolah tersebut menekankan pada pelatihan pengembangan kemampuan dalam

berkomunikasi serta pembelajaran hidup secara mandiri.

D. KONSEP OBJEK TUNAGANDA BUTA-TULI/ DEAF-BLIND

Menurut Sunanto (2003), konsep objek berarti proses penggunaan informasi sensoris

(sensory information) untuk membentuk suatu gambaran ruang (space) dan lingkungan.

Pendapat yang telah dipaparkan di atas merupakan hal yang tepat terkait dengan kendala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

15

bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind dalam melakukan pengenalan terhadap

suatu objek di lingkungan sekitarnya, terlebih lagi pada saat belajar tanpa peran serta

kehadiran guru di kelas (belajar mandiri). Dalam hal ini konsep dapat disamakan dengan

kognitif dalam teori perkembangan kognitif Piaget.

Menurut Piaget (2002), kemampuan kognitif akan berkembang jika anak berinteraksi

dengan lingkungannya. Konsep tentang ruang (spatial) akan berkembang tergantung

utamanya pada indera penglihatan. Sebagaimana telah dikemukakan diatas, keterbatasan

luas dan variasi pengalaman akibat ketunagandaan tersebut perlu dikembangkan melalui

pengembangan konsep.

Menurut Piaget (2002), pengembangan kognitif memiliki beberapa tahap secara

hirarki, yaitu mulai tahap sensori motor, preoperational, concrete operation (operasi

konkrit), dan formal operation (operasi formal).

Mulai usia 0-2 tahun, anak melewati tahapan yang disebut Piaget sebagai tahap

sensori-motor. Tahapan ini merupakan masa dimana anak menggunakan dan

mengembangkan fisiknya dan secara sensoris mulai menjelajahi lingkungannya.

Selama masa pra-sekolah, dari rentang usia 2-7 tahun, disebut sebagai tahap pra-

operasional. Pada masa ini, anak mulai memiliki dan mengembangkan pemikiran internal

(internal thoughts) mengenai lingkungannya, terutama saat mereka mempelajari

penggunaan bahasa. Anak belajar menggunakan kata sebagai simbol dari berbagai objek.

Selama tahap pre-operasional anak-anak dapat merepresentasikan dunianya dalam simbol-

simbol tertentu.

Pada tahapan ketiga, adalah tahap operasional-konkrit, memiliki rentang antara usia 7-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

16

12 tahun. Pada masa ini anak mulai menggunakan pemikirannya. Anak-anak pada masa ini

belajar untuk mengklasifikasikan objek, menggunakan persamaan dan perbedaan yang

objek tersebut miliki. Mereka mulai memahami konsep waktu, angka, dan menguasai

konsep keruangan dengan tingkat pengalaman tertentu. Meskipun anak sudah mulai

mampu berpikir secara logis pada awal usia ini, namun cara berpikir mereka masih bersifat

konkrit. Mereka belum mampu menggunakan pemikirannya untuk berpikir abstrak.

Tahapan perkembangan kognitif yang terakhir adalah tahap formal- operasional.

Tahapan ini berkembang setelah usia 12 tahun, dan selama masa-masa di sekolah tinggi

awal maupun menengah (usia dewasa). Selama masa ini, anak mengembangkan

kemampuan kognitif untuk berfikir abstrak dan hipotesis, memahami sistem organisasi,

serta untuk memahami dan menggunakan perasaan empati.

Penyandang tunaganda tidak memiliki indera penglihatan (visual) dan indera

pendengaran (auditory), sehingga mengalami kesulitan untuk mencapai tahap konkrit

dalam memahami konsep tertentu bahkan ada beberapa konsep yang tidak mungkin

dipahami oleh tunaganda seperti warna, bulan, binatang, matahari, getaran suara, dan lain

sebagainya.

Menurut Sunanto (2003), konsep tentang objek yang secara ideal dapat dipahami

melalui indera penglihatan dan indera pendengaran, tunaganda harus memahaminya

melalui haptic atau kinesthetic. Konsep tentang objek ini sangat penting untuk mengetahui

atau mengenali hubungan antar objek. Misalnya, benda B terletak lebih jauh di samping

kanan benda A, sementara benda C terletak lebih dekat dengan A. Untuk mengenal konsep

seperti ini tunaganda tidak menggunakan indera penglihatan maupun indera pendengaran,

sehingga memerlukan teknik khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

17

Dalam kehidupan sehari-hari terlalu banyak konsep objek yang perlu dipahami oleh

manusia tak terkecuali tunaganda. Meskipun tunaganda tidak dapat memahami semua

konsep objek yang dapat dipahami oleh orang yang memiliki panca indera yang lengkap,

sekurang-kurangnya mereka perlu mengenal beberapa istilah yang digunakan untuk

menggambarkan konsep objek tersebut. Misalnya objek yang bertekstur, objek yang

bertekstur dan berbau, serta objek yang bertekstur, berbau, dan berasa. Pengenalan istilah

ini diperlukan untuk memenuhi sebagai alat komunikasi dengan orang yang memiliki

panca indera yang lengkap.

Selain itu, dalam handout “Teaching Strategies” (2006), memaparkan bahwa kepekaan

dari alat indera dapat diasah dengan dilatih secara terus-menerus. Pelatihan ketajaman

sensoris dapat diberikan pada beberapa area tertentu dengan menggunakan indera-indera

yang masih berfungsi serta memaksimalkan keterbatasan indera-indera yang masih tersisa.

Hal ini dibutuhkan bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind agar dapat merasakan

sensasi visual, sensasi auditory, sensasi sentuhan (perabaan/ tactile), sensasi bau

(penciuman/ olfactory), sensasi kinestesis (kinesthetic sense, dan sensasi rasa (pengecapan/

sense of taste).

Menurut Sunanto (2003), dalam pengajaran atau latihan dalam kemampuan mengenal

konsep sebuah objek dikenali atau dipelajari melalui tiga hal penting yaitu tujuan,

karakteristik, dan fungsi. Misalnya konsep tentang pintu dapat dikenali sebagai berikut:

1. Tujuan: untuk memisahkan dua ruang dalam suatu bangunan atau memisahkan antara

ruang (indoors) dan luar ruang (outside).

2. Karakteristik: pintu dapat dibuat dari kayu, metal, kaca, dan lain-lain.

3. Fungsi: pintu dapat berfungsi membuka dan menutup dengan menggunakan engsel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

18

Di samping penggunaan prinsip tersebut, pemahaman konsep objek sangat terkait

dengan pengembangan bahasa. Menurut Sunanto (2003), dalam mengajarkan konsep objek

pada anak-anak, mereka dikatakan telah memahami suatu konsep jika mereka dapat

mengikuti perintah-perintah dengan menggunakan kata-kata (word) yang menggambarkan

konsep tertentu dan dapat menggunakannya dalam komunikasi. Misalnya seorang anak

diberikan suatu mainan (bola) di letakkan di samping tubuhnya, kemudian kita tanya “ini

apa”. Misalnya dia menjawab “bola”, kemudian ditanya lagi “bola ada dimana”, dia

menjawab “di samping”. Kondisi ini menggambarkan bahwa anak telah memahami konsep

objek mengenai bola dan sedikit tentang konsep posisi (di samping).

Komunikasi bagi penyandang buta-tuli/ deaf-blind dikembangkan dengan bahasa

isyarat melalui sentuhan. Anak-anak didorong untuk memahami isyarat yang diberikan

oleh guru maupun pengasuhnya dengan sentuhan. Isyarat yang dilakukan mengikuti isyarat

internasional. Anak-anak juga diajarkan mengucapkan kata-kata (verbal) dengan

mengajarinya memegang leher dan merasakan getarannya. Para ahli menyarankan

penggunaan bahasa oral dan bahasa isyarat yang kemudian dikenal dengan pendekatan

komunikasi total (Sari, 2013). Di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta,

beberapa anak mampu berucap dan beberapa anak yang low vision juga memahami bahasa

bibir walaupun tidak sepenuhnya bisa.

Keterbatasan yang dialami penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind tidak menutup

kemungkinan untuk mengembangkan kemampuan tiga panca indera yang masih berfungsi

dengan baik, yaitu indera penciuman, indera pengecap, dan indera peraba. Tanpa disadari,

kita belajar dari yang terlihat dan terdengar pada waktu tertentu. Gleasson (2006),

berpendapat bahwa konsep yang dimiliki tentang objek di sekitar mereka sebagian besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

19

diperoleh dari metode ‘belajar secara insidental’ dimana ini merupakan metode paling

dasar dalam belajar untuk mengenal dunia. Pada penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-

blind, gangguan indera penglihatan serta indera pendengaran yang dialaminya bisa

memunculkan hambatan perkembangan antara lain sebagai berikut:

1. Hambatan dalam kemampuan penguasaan komunikasi dan bahasa.

2. Hambatan dalam segi perkembangan sosial.

3. Hambatan dalam segi perkembangan kognitif.

Dari penjelasan tersebut, dapat dibayangkan bahwa penyandang tunaganda buta-tuli/

deaf-blind akan sangat merasa kesulitan dalam melakukan sensasi, terlebih untuk

menginterpretasikan suatu stimulus yang sifatnya visual dan auditory. Hal ini dikarenakan

fungsi pada indera penglihatan serta indera pendengaran terbatas atau terganggu.

Penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind mengenal serta memahami lingkungan

sekitarnya dengan cara yang berbeda. Hal ini tentu bukan merupakan hal yang cukup mudah

bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind sampai pada tahap penginterpretasian atau

pemaknaan suatu objek karena dibutuhkan kerja keras serta usaha maksimal. Selain itu,

pengajar yang bekerja di sekolah luar biasa dapat membantu dalam pendampingan belajar

mandiri untuk mengatasi keterbatasan penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind.

Anak yang melihat dan mendengar melakukan antisipasi terhadap kegiatan sehari-hari

sehingga dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatannya. Anak

penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind kehilangan isyarat karena keterbatasan

penglihatan dan pendengarannya, dan menganggap dunia sebagai hal yang tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

20

diprediksi, membingungkan dan menakutkan. Anak ini memerlukan bantuan orang lain

memahami dunia luar. Dari sudut pandang anak penyandang buta-tuli/ deaf-blind, mungkin

tidak memahami atau tidak dapat mengantisipasi yang terjadi terhadap dirinya. Ia mungkin

mencoba berkomunikasi, namun isyarat yang digunakannya sedemikian subtle (tidak

kentara) sehingga sulit bagi orang lain untuk memahaminya.

E. METODE BELAJAR MANDIRI TUNAGANDA BUTA-TULI/ DEAF-

BLIND

Kurikulum di Sekolah Dasar (SD)/ di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang digunakan

mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diperkaya dengan

maternal reflection. Dengan kurikulum tersebut guru, pengasuh, dan murid menggunakan

komunikasi awal (menggunakan media atau membawa anak ke lingkungan), mengaitkan

komunikasi tersebut dalam percakapan dan mengarahkannya ke dalam pembelajaran. Dalam

metode maternal reflection, seorang guru mempersiapkan lingkungan belajar yang

mengarahkan anak pada materi yang akan diberikan pada hari itu (Sari, 2013).

Contoh singkat penggunaan pendekatan maternal reflection yaitu pada pembelajaran

manisan buah. Pada pagi hari sebelum memulai pembelajaran, guru yang dikelilingi

muridnya menyetuhkan buah-buahan pada anak-anak. Anak-anak diajak merasakan bentuk,

aroma, dan rasa dari buah yang dimaksud. Jika anak sudah mengenal huruf, lalu guru

memberikan isyarat huruf-huruf tentang nama buah itu. Pembelajaran sepanjang hari itu

akan bertema manisan buah. Anak-anak akan belajar bahasa, IPA, matematika, sampai

dengan seni berdasarkan pengetahuan awal mereka tentang manisan buah (Sari, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

21

Memiliki keterampilan menyusun suatu metode belajar mandiri dalam mempelajari

konsep objek merupakan kebutuhan bagi para guru di sekolah luar biasa sebagai upaya

untuk memandirikan siswa dengan menggantikan peran guru yang digantikan dengan tulisan

braille. Experiental learning atau belajar dari pengalaman dipilih dengan maksud agar guru-

guru berlatih mendampingi siswa untuk dapat menemukan potensinya sendiri. Pendekatan

ini sangat berbeda dengan pengajaran dimana guru lebih sering menunjukkan atau

menginformasikan sesuatu konsep kepada siswa-siswa daripada mengajak siswa untuk

memahami diri sendiri.

F.Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind

Mempelajari Konsep Objek

┼┼ ┼ ┼

Gambaran fisik anaktunaganda buta-tuli:

▸ Mengalami gangguanfisik akibat adanyakelainan pada inderapenglihatan dan inderapendengaran, sehinggaterganggunya fungsipenglihatan dan fungsipendengaran.

Gambaran proses belajarmandiri seorang penyandangtunaganda buta-tulimempelajari konsep objek

Gambaran proses belajarmandiri anak tunagandabuta-tuli:

▸ Menggantikan peran guruyang digantikan dengantulisan braille.

▸ Experiental learning ataubelajar dari pengalaman,dipilih agar guru-guruberlatih mendampingi siswauntuk dapat menemukanpotensi dirinya.

Gambaran konsep objekanak tunaganda buta-tuli:

▸ Mengembangkankonsep objek melaluipengalaman taktual(synthetic touch andanalytic touch).

▸ Anak usia 7-12 tahunsudah memasuki tahapoperasional-konkrit, masaini belajar untukmengklasifikasikan objek,menggunakan persamaandan perbedaan yang objektersebut miliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan

menggunakan metode deskriptif studi kasus. Menurut Moleong (2012), penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan secara holistik

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Metode deskriptif studi kasus bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan suatu

masalah yang terjadi dewasa ini. Penelitian ini akan mengungkap tentang gambaran proses

belajar mandiri seorang penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind mempelajari konsep

objek di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta.

B. BATASAN PENELITIAN

Penelitian ini ingin melihat proses belajar mandiri seorang penyandang tunaganda buta-

tuli/ deaf-blind dalam mempelajari konsep objek, maka dengan demikian diperlukan

batasan-batasan dalam pembahasan penelitian tersebut. Batasan-batasan dalam pembahasan

penelitian ini sebagai berikut :

1. Anak Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind

Seorang yang mengalami gangguan fisik akibat adanya kelainan pada indera

penglihatan dan indera pendengaran, sehingga terganggunya fungsi penglihatan dan

fungsi pendengaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

23

2. Proses Belajar Mandiri Anak Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind

Menggantikan peran guru yang digantikan dengan tulisan braille, sehingga

experiental learning atau belajar dari pengalaman dipilih agar guru-guru berlatih

mendampingi siswa untuk dapat menemukan potensi dirinya.

3. Konsep Objek Anak Tunaganda Buta-Tuli/ Deaf-Blind

Proses penggunaan informasi sensoris (sensory information) untuk membentuk suatu

gambaran ruang (space) dan lingkungan.

Pada penelitian ini memerlukan suatu kriteria sebagai batasan untuk melakukan proses

belajar mandiri bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind mempelajari konsep objek,

yaitu sebagai berikut:

1. Penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind diharapkan memiliki kemampuan dalam

memaksimalkan fungsi organ-organ sensoriknya yang meliputi mampu memahami

sensasi bau, rasa, dan raba.

2. Penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind diharapkan memiliki kemampuan

berkomunikasi yang meliputi mampu menggunakan spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.

C. SUBJEK PENELITIAN

Subjek yang berpartisipasi pada penelitian ini berjumlah satu orang berdasarkan kriteria

yang telah ditentukan oleh peneliti. Peneliti melakukan batasan berdasarkan kriteria fisik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

24

yaitu penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind. Subjek yang ikut berpartisipasi

merupakan siswa di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta.

Penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind ini merupakan anak laki-laki berusia 10

tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Penelitian ini juga melibatkan seorang guru

pendamping penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind di Sekolah Luar Biasa (SLB)

tersebut. Hal ini dilakukan agar peneliti memperoleh data tambahan berupa wawancara

mengenai anak penyadang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind tersebut.

D. PENGKONDISIAN SUBJEK UNTUK MENDAPATKAN DATA

Pengkondisian adalah suatu prosedur percobaan yang digunakan untuk memodifikasi

perilaku dan semua proses belajar melibatkan pengkondisian. Pengkondisian dilakukan

dalam rangka untuk mendeskripsikan prosedur aktual yang dapat memodifikasi perilaku

(Hergenhahn&Olson, 2009).

Subjek perlu dikondisikan dengan menggunakan tulisan Braille, adapun settingnya

dengan cara subjek diminta untuk menulis menggunakan Braille. Penggunaan tulisan Braille

dibutuhkan sebagai alat bantu belajar untuk mendapatkan informasi selain dari sumber guru

dalam proses belajar mandiri bagi seorang penyadang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind dalam

mempelajari konsep objek.

Pada penelitian ini subjek dikenalkan dengan objek sekaligus diberitau nama-nama objek

yang memiliki stimulus raba, stimulus bau, dan stimulus rasa disertai keterangan dengan

tulisan Braille. Setiap hari dalam kurun waktu satu jam selama satu minggu subjek dipandu

belajar dengan tulisan Braille. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir peran guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

25

proses pembelajaran. Pada minggu berikutnya, peneliti akan mengujikan objek-objek yang

sudah dipelajari oleh subjek selama satu minggu lalu. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Guru akan memberikan informasi mengenai 6 objek dalam bentuk spelling abjad jari

kepada subjek.

2. Guru akan memberikan informasi mengenai 6 objek dalam bentuk bahasa isyarat

kepada subjek.

3. Guru akan memberikan informasi mengenai 6 objek dalam bentuk tulisan braille yang

diantara objek tersebut memiliki stimulus raba, stimulus bau, dan stimulus rasa

kepada subjek.

4. Subjek akan diberi kesempatan mengidentifikasi 6 objek tersebut tanpa guru. Peneliti

memberikan satu persatu objek kepada subjek lalu meminta subjek untuk mengenali

objek tersebut dengan caranya sendiri (tanpa bantuan dari guru kelas serta peneliti).

5. Peneliti akan menguji pemahaman subjek mengenai objek tersebut dengan meminta

subjek untuk menebak nama objek menggunakan spelling abjad jari, bahasa isyarat,

dan tulisan braille dari macam-macam objek yang telah dipelajari.

Pada penelitian tersebut, peneliti memberikan 2 objek pada setiap kategorinya. Hal ini

bertujuan untuk melihat perbandingan dalam mengenali objek-objek yang ada. Alasan

peneliti memberikan 6 objek dalam penelitiannya karena keenam objek yang dipilih belum

diajarkan oleh guru kepada subjek dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan sesuai

Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) 2006 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) kelas 3 Sekolah Dasar (SD), sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian ini

sekaligus dapat membantu guru dan subjek dalam mempelajari bahan ajar yang ada pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

26

buku pelajaran tersebut. Berikut ini merupakan pengkategorian objek yang digunakan dalam

penelitian:

Tabel 1

Kategori Objek

No Kategori Objek

Bertekstur Bertekstur&Berbau Bertekstur,Berbau&Berasa

1. Flashdisk Aroma terapi Kiwi

2. Penjepit pakaian Pewangi pakaian Kunyit

Peneliti juga mengobservasi perilaku subjek dalam mengenali objek-objek yang diberikan

oleh peneliti selama proses pengambilan data berlangsung. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui berapa banyak objek yang dapat dipelajari subjek dalam memahami objek

tersebut serta dapat memberikan gambaran proses belajar mandiri seorang penyandang

tunaganda buta-tuli/ deaf-blind mempelajari konsep objek.

E. METODE PENGAMBILAN DATA

1. Observasi

Jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan, yaitu peneliti dalam

penelitian ini bertindak sebagai pengamat yang berpartisipasi dalam situasi tertentu dan

terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber data penelitian. Berdasarkan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan

lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang

nampak (Sugiyono, 2011). Tujuan dilakukan observasi ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

27

a. Untuk memperoleh data-data (fakta dan informasi) mengenai gambaran awal tentang

subjek serta lingkungannya.

b. Untuk menemukan hal-hal yang tidak terungkap dari subjek dalam wawancara karena

bersifat sensitif.

c. Untuk membuat peneliti lebih mengerti secara langsung tentang kehidupan penyandang

tunaganda buta-tuli/ deaf-blind atau masalah-masalah yang dihadapinya.

2. Wawancara

Wawancara semiterstruktur yaitu wawancara yang menggunakan panduan dimana

dalam pelaksanaannya tidak terikat atau lebih bebas dibandingkan dengan wawancara

terstruktur (Sugiyono, 2011). Dalam wawancara ini, peneliti menggunakan peralatan

pendukung, antara lain:

a. Alat perekam untuk merekam proses wawancara

b. Ballpoint dan kertas untuk mencatat informasi yang dianggap penting.

Wawancara dilakukan dengan guru kelas dan orangtua subjek karena keduanya

merupakan orang yang mendampingi subjek dalam proses tumbuh kembangnya.

F. ANALISIS DATA

Analisis data adalah proses mengatur serta mengorganisasikan urutan data ke dalam

suatu pola uraian besar. Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu deskriptif

kualitatif, dimana observasi dan dokumentasi data sekunder digunakan sebagai

pengambilan data utama, setelah mengumpulkan data, maka selanjutnya peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

28

menganalisis data. Menurut Sugiyono (2011), tahap - tahap dalam proses analisis data

sebagai berikut:

1. Reduksi data

Data hasil observasi dan dokumentasi diolah melalui proses reduksi data dengan cara

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

kemudian dicari tema dan polanya. Hasil kedua sumber data tersebut dikelompokkan dan

diberi kode berdasarkan subjek yang diteliti sehingga memudahkan peneliti untuk dapat

melihat catatan-catatan yang penting di dalam hasil tersebut.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data

dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk tabel, uraian singkat, dan hubungan antar

kategori. Tahapan ini dilakukan untuk melihat dan memberikan tanda sehingga apa yang

dituliskan dapat sesuai dengan kebutuhan yang ingin diteliti. Selain itu, peneliti juga

memberikan kode sehingga dapat mempermudah dalam mengelompokkan data-data yang

sesuai.

3. Verifikasi

Proses berikutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi berdasarkan data yang

telah direkap/ disajikan dalam bentuk deskriptif.

G. KEABSAHAN DATA

Menurut Sugiyono (2011), penelitian kualitatif adalah suatu realitas itu bersifat

majemuk atau ganda, dinamis atau selalu berubah sehingga tidak ada yang konsisten dan

berulang seperti semula. Selain itu, cara melaporkannya pun bersifat ideosyneratic dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

29

individualistik, selalu berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti memberi laporan

menurut bahasa dan jalan pikiran sendiri.

Menurut Akbar dan Usman (2001) terdapat empat kriteria yang digunakan dalam

penelitian kualitatif yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),

kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

1. Kepercayaan (Credibility)

Kredibilitas ialah kesesuaian antara konsep peneliti dengan konsep subjek.

Pengujian kredilitas dilakukan dengan cara:

a. Waktu pengamatan yang digunakan dalam penelitian harus

cukup lama dan dilakukan secara terus menerus.

b. Mengadakan triangulasi untuk menghilangkan perbedaan-

perbedaan sewaktu mengumpulkan data dan mengulang temuannya

dengan membandingkan berbagai sumber, metode, atau teori.

c. Bertanya atau mendiskusikan dengan teman lainnya atau

orang-orang yang berkompeten agar sesuai.

d. Menganalisis kasus negatif yang bertentangan dengan hasil

penelitian.

e. Menggunakan alat bantu dalam memperoleh data.

f. Menggunakan member check, yaitu memeriksa kembali

informasi dengan pertanyaan ulang.

2. Keteralihan (Transferabilitas)

Transferabilitas dalam hal ini ialah apabila hasil penlitian tersebut dapat

digunakan pada tempat lain. Untuk memperoleh transferabilitas yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

30

dipercaya peneliti juga perlu mempelajari kelompok lain sampai terdapat

kesamaan mengenai suatu gejala.

3. Ketergantungan (Dependability)

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan

audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang

independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti

dalam melakukan penelitian. Peneliti mulai menentukan masalah/ fokus,

memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data,

melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat

ditunjukkan oleh peneliti.

4. Konformitas (Confirmability)

Dalam penelitian kualitatif, uji confirmability mirip dengan uji dependability,

sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji hasil

penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PROSES PENELITIAN

Peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa tahapan-tahapan sebagai bagian dari

proses penelitian sebelum melakukan pengambilan data. Tahapan-tahapan yang

dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Peneliti Membuat Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian berisi latar belakang serta tujuan penelitian yang akan

dilakukan berupa landasan teori, metode penelitian, dan batasan penelitian.

2. Peneliti Menentukan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terdapat di Sekolah Luar Biasa Ganda Buta-Tuli Helen Keller

Indonesia (SLB G/ AB HKI) Yogyakarta yang merupakan satu-satunya tempat untuk

menangani ketunaan ganda bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind. Di

Sekolah Luar Biasa (SLB) tersebut hanya terdapat 1 orang anak berusia 10 tahun

penyandang buta-tuli total.

3. Meminta Surat Keterangan Penelitian Dari Kampus

Surat keterangan penelitian dari kampus sebagai surat ijin untuk melakukan penelitian

di Sekolah Luar Biasa Ganda Buta-Tuli Helen Keller Indonesia (SLB G/ AB HKI)

Yogyakarta.

4. Melaksanakan Observasi serta Perkenalan Dengan Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

32

Observasi dan perkenalan dengan subjek dilakukan setelah mendapat persetujuan

penelitian dari Kepala Sekolah Luar Biasa Ganda Buta-Tuli Helen Keller Indonesia

(SLB G/ AB HKI) Yogyakarta. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh data-data

(fakta dan informasi) mengenai gambaran awal tentang subjek serta lingkungannya.

5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dengan metode observasi dan wawancara yang

menggunakan alat perekam gambar serta suara. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

data yang mendukung tentang proses belajar mandiri seorang penyandang tunaganda

buta-tuli/ deaf-blind mempelajari konsep objek.

6. Melakukan Koding Hasil Observasi serta Wawancara

Koding hasil observasi serta wawancara dilakukan berdasarkan kata kunci yang telah

ditetapkan lalu memberikan nomor secara berurutan pada setiap baris transkrip data

tersebut.

7. Melaksanakan Konfirmasi Hasil Wawancara Kepada Interviewee

Konfirmasi hasil wawancara kepada interviewee dilakukan untuk mengetahui data-

data yang didapatkan oleh peneliti sudah sesuai dengan informasi sebenarnya. Hal

tersebut dilakukan untuk mencapai validitas komunikatif yang didapatkan dari hasil

konfirmasi interviewee kepada interview.

8. Membuat Pembahasan dan Kesimpulan

Membuat pembahasan dan kesimpulan berdasarkan hasil dari penelitian dengan

subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

33

B. PELAKSANAAN PENELITIAN

Tabel 2

Tahap Perijinan Hingga Pengambilan Data

No Tanggal Keterangan Lokasi

1. 08 Oktober 2014 Mengambil surat ijin observasi

dari kampus dan menyerahkan

surat tersebut ke SLB G/ AB

HKI.

Sekretariat F. Psi

USD Paingan,

SLB G/ AB HKI.

2. 03 November 2014 Perkenalan dengan guru kelas dan

subjek.

Kelas Anne

Sullivan.

3. 10 November 2014 –

15 November 2014

Melakukan observasi kegiatan

belajar.

Kelas Anne

Sullivan.

4. 30 Januari 2015 Mengambil surat ijin

pengambilan data dari kampus

dan menyerahkan surat tersebut

ke SLB G/ AB HKI.

Sekretariat F. Psi

USD Paingan,

SLB G/ AB HKI.

5. 16 Februari 2015 Diskusi rancangan pengambilan

data dengan guru kelas.

Kelas Anne

Sullivan.

6. 23 Februari 2015 Wawancara dengan guru kelas. Kelas Anne

Sullivan.

7. 02 Maret 2015 Wawancara dengan orangtua

subjek.

Kelas Anne

Sullivan.

8. 06 April 2015 Diskusi rancangan pengambilan

data dengan guru kelas.

Kelas Anne

Sullivan.

9. 13 April 2015 Wawancara dengan guru kelas

dan orangtua subjek.

Kelas Anne

Sullivan.

10. 20 April 2015 –

27 April 2015

Pengambilan data. Kelas Anne

Sullivan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

34

C. IDENTITAS dan GAMBARAN SUBJEK

1. Identitas Subjek

Tabel 3

Identitas Subjek

No Keterangan Identitas Subjek

1. Inisial H

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Usia 10 tahun

4. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) kelas 3

5. Agama Islam

6. Latar Kebudayaan Jawa

7. Asal Yogyakarta

8. Urutan Kelahiran Anak ke 2 dari 2 bersaudara

9. Saudara Menderita Buta-Tuli Tidak ada

10. Ketunaan yang Dialami Buta total dan tuli total

11. Diagnosa Buta-Tuli Terdiagnosa usia 18 bulan

12. Penyebab Ketunaan Ganda Virus Rubella

2. Latar Belakang Subjek

Subjek terlahir dari keluarga yang sederhana, bapaknya bekerja sebagai petani dan

ibunya bekerja sebagai pelayan di sebuah rumah makan. Subjek juga memiliki satu orang

kakak perempuan yang masih duduk di bangku SMP. Keterbatasan yang dialami subjek

saat ini adalah ketunaan ganda yang meliputi buta total dan tuli total. Hal ini berpengaruh

pada relasi subjek dengan orang di sekitarnya ketika melakukan proses belajar mandiri

sehingga subjek memerlukan bantuan orang lain dalam pendampingan belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

35

Melalui hasil wawancara dengan orangtua subjek diketahui bahwa sewaktu

melahirkan anaknya memiliki penglihatan dan pendengaran yang normal, namun virus

rubella yang menimpa subjek saat usianya 18 bulan. Suatu ketika orangtua subjek

memperhatikan anak laki-lakinya tidak mampu merespon ketika ada suara nyaring

berbunyi atau ketika ada benda di depan mata putranya, dengan demikian jelas bahwa

anaknya buta dan sekaligus tuli. Hal tersebut yang membuat subjek mengalami kesulitan

dalam berkomunikasi serta belajar mengenal tentang lingkungan di sekitarnya.

Beberapa tahun mengalami hal tersebut dirasa sangat berat bagi subjek dan

keluarganya. Subjek menjadi anak yang sangat sulit diatur dan nakal. Subjek terus

berusaha untuk terus berbicara, namun tidak seorangpun yang dapat memahami

perkataannya sehingga ia sering mencubit dan mendorong ketika berinteraksi dengan

orang di sekitarnya. Orangtuanya terutama sang ibu sangat sedih melihat kondisi anak

mereka kemudian sepakat jika anaknya harus ditempatkan di sebuah ruang lingkup

pendidikan agar dapat belajar sopan santun. Seiring berjalannya waktu, ketika subjek

berusia 4 tahun keluarganya mendapat saran dari seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB)

untuk mengunjungi Sekolah Luar Biasa Ganda Buta-Tuli Helen Keller Indonesia (SLB

G/ AB HKI) Yogyakarta. Hal ini dikarenakan sekolah tersebut merupakan satu-satunya

tempat untuk menangani ketunaan ganda bagi penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-

blind.

Melalui hasil wawancara dengan guru kelas subjek diketahui bahwa pada usia 6

tahun subjek sudah bersekolah di Sekolah Luar Biasa Ganda (SLB) setelah sebelumnya

diusia 4 tahun tidak mau sekolah karena merasa takut berada di lingkungan baru. Guru

kelas subjek mulai melatih kemandirian subjek sejak masuk sekolah dengan meminta ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

36

subjek untuk meninggalkan anaknya ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

berlangsung, namun subjek mengamuk setiap kali mengetahui ibunya tidak ada untuk

menemani dirinya di sekolah. Setiap kali subjek meminta gurunya untuk menghadirkan

ibu pada jam pelajaran, maka sang guru menyuruh subjek untuk pulang ke rumah dan

tidak diperbolehkan mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Beberapa

hari berlangsung akhirnya subjek mulai ada keinginan dari dirinya sendiri untuk belajar

mandiri tanpa ditemani oleh ibunya di sekolah. Itulah awal proses belajar mandiri yang

subjek pelajari dari gurunya.

Subjek pertama kali diajarkan oleh gurunya meraba objek kemudian mengeja objek

dengan jari, dengan demikian ia dapat memahami konsep nama objek dan

menghubungkan kata dengan objek. Di sekolah subjek belajar dengan metode yang tepat,

namun ia tidak tahu bagaimana caranya untuk mengucapkan kata-kata dari objek

tersebut. Subjek tidak bisu hanya saja karena sejak kecil ia sudah tidak memiliki

kemampuan untuk melihat dan mendengar, maka subjek juga tidak bisa menirukan suara

orang lain. Guru subjek kemudian mengajarinya berbicara melalui gerakan mulut dengan

cara memegang tangan subjek dan meletakkannya pada rahang serta tenggorokannya lalu

mulailah subjek perlahan mengeluarkan suara. Proses belajar berbicara yang dilakukan

oleh subjek cukup lambat dan sulit sehingga subjek juga menggunakan bahasa isyarat

untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Secara bertahap kemampuan subjek

dalam belajar berkembang dengan cukup baik sehingga saat ini ia sudah mampu

menggunakan huruf braille bahkan juga belajar menggunakan mesin ketik braille. Media

tersebut yang membantu subjek dalam proses belajar mandiri mempelajari konsep objek

di lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

37

Di sekolah subjek mempelajari berbagai pengalaman yang meliputi pengembangan

isyarat, ketrampilan menggunting dan menempel, menulis, artikulasi, ketrampilan

meronce, berbelanja dan memasak, musik dan menari, Orientasi&Mobilitas (O&M),

bercerita dan membaca buku cerita, berkebun, berenang, bersepeda, senam, serta Activity

of Daily Living (ADL). Subjek sangat senang belajar hal-hal yang baru bagi dirinya

sehingga ia cepat menangkap materi yang diajarkan padanya.

D. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian didapatkan dengan melakukan analisa dari data observasi lalu

dikategorikan berdasarkan kriteria dalam bentuk tabel. Analisa dalam mempelajari

konsep objek pada subjek yang tercantum di bawah ini merupakan analisa peneliti untuk

mendapatkan gambaran proses belajar mandiri seorang penyandang tunaganda buta-tuli

mempelajari konsep objek di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia Yogyakarta.

1. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Sentuhan

Subjek menggunakan indera perabanya untuk merasakan sensasi sentuhan objek

yang diberikan kepadanya ketika proses pengambilan data berlangsung. Hal ini

terlihat dari pengamatan pada hari pertama hingga hari keenam mengenai objek

pertama yaitu flashdisk dan objek kedua yaitu penjepit pakaian.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan proses belajar pada objek flashdisk

dalam penelitian:

a. Hasil Proses Belajar Pada Objek Flashdisk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

38

Tabel 4

Hasil Pengamatan Objek Flashdisk

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Memutar

objek

Memutar

objek

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

Mampu

menebak

tekstur

objek

“keras”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

tekstur

objek

“halus”

(suara

pelan)

Membuka

penutup

objek

Membuka

penutup

objek

Membuka

penutup

objek

Membuka

penutup

objek

Membuka

penutup

objek

Membuka

penutup

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

39

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat kesimpulan melalui pengamatan selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek flashdisk. Subjek secara keseluruhan

menggunakan pola yang relatif sama dalam mempelajari konsep objek. Hal ini dapat

dilihat pada tabel nomor 4 ketika subjek beberapa kali mengulang hal yang

konsisten, seperti meraba braille keterangan objek, meraba objek, membuka penutup

objek, mampu spelling abjad jari nama objek, mampu bahasa isyarat nama objek, dan

mampu menulis nama objek dengan braille. Disisi lain, ada beberapa hal konsisten

yang dilakukan oleh subjek hanya pada 2 hari pengenalan awal ketika

mengidentifikasi objek flashdisk, seperti memutar objek, bertanya nama objek (suara

pelan), dan mampu menebak tekstur objek (suara pelan).

Proses belajar subjek pada objek flashdisk dilakukan tanpa didampingi aktif oleh

guru kelas sehingga dapat dikatakan adanya proses belajar mandiri dalam

mempelajari konsep objek. Subjek diberikan tulisan braille keterangan objek di awal,

dikenalkan pada flashdisk kemudian subjek melakukan eksplorasi terhadap flashdisk,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

40

dan subjek mengaitkan bacaan pada tulisan braille dengan hasil eksplorasinya pada

flashdisk sehingga subjek dapat menebak bahwa objek tersebut bernama flashdisk.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan proses belajar pada objek penjepit

pakaian dalam penelitian:

b. Hasil Proses Belajar Pada Objek Penjepit pakaian

Tabel 5

Hasil Pengamatan Objek Penjepit pakaian

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Memutar

objek

Memutar

objek

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

Mampu

menebak

tekstur

objek

“tebal”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

tekstur

objek

“kasar”

(suara

pelan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

41

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Menjepit

objek ke

baju

Menjepit

objek ke

baju

Menjepit

objek ke

baju

Menjepit

objek ke

baju

Menjepit

objek ke

baju

Menjepit

objek ke

baju

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat kesimpulan melalui pengamatan selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek penjepit pakaian. Subjek secara keseluruhan

menggunakan pola yang relatif sama dalam mempelajari konsep objek. Hal ini dapat

dilihat pada tabel nomor 5 ketika subjek beberapa kali mengulang hal yang

konsisten, seperti meraba braille keterangan objek, meraba objek, menjepit objek ke

baju, mampu spelling abjad jari nama objek, mampu bahasa isyarat nama objek, dan

mampu menulis nama objek dengan braille. Disisi lain, ada beberapa hal konsisten

yang dilakukan oleh subjek hanya pada 2 hari pengenalan awal ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

42

mengidentifikasi objek penjepit pakaian, seperti memutar objek, bertanya nama

objek (suara pelan), dan mampu menebak tekstur objek (suara pelan).

Proses belajar subjek pada objek penjepit pakaian dilakukan tanpa didampingi aktif

oleh guru kelas sehingga dapat dikatakan adanya proses belajar mandiri dalam

mempelajari konsep objek. Subjek diberikan tulisan braille keterangan objek di awal,

dikenalkan pada penjepit pakaian kemudian subjek melakukan eksplorasi terhadap

penjepit pakaian, dan subjek mengaitkan bacaan pada tulisan braille dengan hasil

eksplorasinya pada penjepit pakaian sehingga subjek dapat menebak bahwa objek

tersebut bernama penjepit pakaian.

Berikut ini merupakan kesimpulan dari hasil pengamatan proses belajar pada

objek yang memiliki satu sensasi (sentuhan) dalam penelitian:

c. Kesimpulan Proses Belajar Pada Objek Sensasi Sentuhan

Tabel 6

Hasil Proses Belajar Pada Objek Dalam Kategori

Sensasi Sentuhan

No Persamaan Perlakuan Perbedaan Perlakuan

Flashdisk&Penjepit pakaian Flashdisk Penjepit pakaian

1. Meraba braille keterangan

objek

Membuka penutup

objek

Menjepit objek ke

baju

2. Meraba objek

3. Memutar objek (hanya pada 2

hari pengenalan awal)

4. Bertanya nama objek (hanya

pada 2 hari pengenalan awal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

43

No Persamaan Perlakuan Perbedaan Perlakuan

Flashdisk&Penjepit pakaian Flashdisk Penjepit pakaian

5. Mampu menebak tekstur

objek (hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

6. Mampu spelling abjad jari

nama objek

7. Mampu bahasa isyarat nama

objek

8. Mampu menulis nama objek

dengan braille

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat kesimpulan melalui pengamatan selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek flashdisk dan objek penjepit pakaian. Subjek

secara keseluruhan menggunakan pola yang relatif sama dalam mempelajari konsep

objek yang memiliki satu sensasi (sentuhan). Hal ini dapat dilihat pada tabel nomor 6

ketika subjek mengidentifikasi dua objek yang memiliki satu sensasi (sentuhan)

dengan konsisten, seperti meraba braille keterangan objek, meraba objek, mampu

spelling abjad jari nama objek, mampu bahasa isyarat nama objek, dan mampu

menulis nama objek dengan braille.

Subjek juga melakukan beberapa hal unik yang konsisten, namun hanya pada 2

hari pengenalan awal dan setelah itu tidak dilakukannya lagi. Hal ini dapat dilihat

pada tabel nomor 6 ketika subjek mengidentifikasi objek yang baru, seperti memutar

objek, bertanya nama objek, dan mampu menebak tekstur objek.

Disisi lain, ada perbedaan ketika subjek mengidentifikasi dua objek berbeda yang

memiliki satu sensasi (sentuhan), seperti pada objek flashdisk (membuka penutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

44

objek) dan pada objek penjepit pakaian (menjepit objek ke baju). Hal ini dikarenakan

bentuk dari kedua objek tersebut berbeda.

2. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Sentuhan dan Sensasi Bau

Subjek menggunakan indera perabanya untuk merasakan sensasi sentuhan dan

menggunakan indera penciumannya untuk merasakan sensasi bau objek yang

diberikan kepadanya ketika proses pengambilan data berlangsung. Hal ini terlihat dari

pengamatan pada hari pertama hingga hari keenam mengenai objek pertama yaitu

aroma terapi dan objek kedua yaitu pewangi pakaian. Berikut ini merupakan hasil

pengamatan proses belajar pada objek aroma terapi dalam penelitian:

a. Hasil Proses Belajar Pada Objek Aroma terapi

Tabel 7

Hasil Pengamatan Objek Aroma terapi

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Objek

didekatkan

ke hidung

Objek

didekatkan

ke hidung

Mencium

objek

Mencium

objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

45

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

Mampu

menebak

tekstur

objek

“keras”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

tekstur

objek

“tebal”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

aroma

objek

“wangi”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

aroma

objek

“harum”

(suara

pelan)

Mengibas

tangan ke

arah objek

dan

mencium

tangannya

Mengibas

tangan ke

arah objek

dan

mencium

tangannya

Mengibas

tangan ke

arah objek

dan

mencium

tangannya

Mengibas

tangan ke

arah objek

dan

mencium

tangannya

Mengibas

tangan ke

arah objek

dan

mencium

tangannya

Mengibas

tangan ke

arah objek

dan

mencium

tangannya

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

46

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat kesimpulan pengamatan melalui selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek aroma terapi. Subjek secara keseluruhan

menggunakan pola yang relatif sama dalam mempelajari konsep objek. Hal ini dapat

dilihat pada tabel nomor 7 ketika subjek beberapa kali mengulang hal yang

konsisten, seperti meraba braille keterangan objek, meraba objek, mengibaskan

tangan kearah objek dan mencium tangannya, mampu spelling abjad jari nama objek,

mampu bahasa isyarat nama objek, serta mampu menulis nama objek dengan braille.

Disisi lain, ada beberapa hal konsisten yang dilakukan oleh subjek hanya pada 2

hari pengenalan awal ketika mengidentifikasi objek aroma terapi, seperti objek

didekatkan ke hidung, mencium objek, bertanya nama objek (suara pelan), mampu

menebak tekstur objek (suara pelan), dan mampu menebak aroma objek (suara

pelan).

Proses belajar subjek pada objek penjepit pakaian dilakukan tanpa didampingi

aktif oleh guru kelas sehingga dapat dikatakan adanya proses belajar mandiri dalam

mempelajari konsep objek. Subjek diberikan tulisan braille keterangan objek di awal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

47

dikenalkan pada aroma terapi kemudian subjek melakukan eksplorasi terhadap aroma

terapi, dan subjek mengaitkan bacaan pada tulisan braille dengan hasil eksplorasinya

pada aroma terapi sehingga subjek dapat menebak bahwa objek tersebut bernama

aroma terapi.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan proses belajar pada objek pewangi

pakaian dalam penelitian:

b. Hasil Proses Belajar Pada Objek Pewangi pakaian

Tabel 8

Hasil Pengamatan Objek Pewangi pakaian

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Objek

didekatkan

ke hidung

Objek

didekatkan

ke hidung

Mencium

objek

Mencium

objek

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

48

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Mampu

menebak

tekstur

objek

“cair”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

tekstur

objek

“kental”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

aroma

objek

“harum”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

aroma

objek

“bunga”

(suara

pelan)

Mengoles

objek ke

baju dan

mencium

bajunya

Mengoles

objek ke

baju dan

mencium

bajunya

Mengoles

objek ke

baju dan

mencium

bajunya

Mengoles

objek ke

baju dan

mencium

bajunya

Mengoles

objek ke

baju dan

mencium

bajunya

Mengoles

objek ke

baju dan

mencium

bajunya

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

49

Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat kesimpulan melalui pengamatan selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek pewangi pakaian. Subjek secara keseluruhan

menggunakan pola yang relatif sama dalam mempelajari konsep objek. Hal ini dapat

dilihat pada tabel nomor 8 ketika subjek beberapa kali mengulang hal yang

konsisten, seperti meraba braille keterangan objek, meraba objek, mengoles objek ke

baju dan mencium bajunya, mampu spelling abjad jari nama objek, mampu bahasa

isyarat nama objek, serta mampu menulis nama objek dengan braille.

Disisi lain, ada beberapa hal konsisten yang dilakukan oleh subjek hanya pada 2

hari pengenalan awal ketika mengidentifikasi objek pewangi pakaian, seperti objek

didekatkan ke hidung, mencium objek, bertanya nama objek (suara pelan), mampu

menebak tekstur objek (suara pelan), dan mampu menebak aroma objek (suara

pelan).

Proses belajar subjek pada objek pewangi pakaian dilakukan tanpa didampingi

aktif oleh guru kelas sehingga dapat dikatakan adanya proses belajar mandiri dalam

mempelajari konsep objek. Subjek diberikan tulisan braille keterangan objek di awal,

dikenalkan pada pewangi pakaian kemudian subjek melakukan eksplorasi terhadap

pewangi pakaian, dan subjek mengaitkan bacaan pada tulisan braille dengan hasil

eksplorasinya pada pewangi pakaian sehingga subjek dapat menebak bahwa objek

tersebut bernama pewangi pakaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

50

Berikut ini merupakan kesimpulan dari hasil pengamatan proses belajar pada

objek yang memiliki dua sensasi sekaligus (sentuhan-bau) dalam penelitian:

c. Kesimpulan Proses Belajar Pada Objek Sensasi Sentuhan&Bau

Tabel 9

Hasil Proses Belajar Pada Objek Sensasi Sentuhan serta Bau

No Persamaan Perlakuan Perbedaan Perlakuan

Aroma terapi&Pewangi

pakaian

Aroma terapi Pewangi pakaian

1. Meraba braille keterangan

objek

Mengibaskan tangan ke

arah objek dan

mencium tangannya

Mengoles objek ke

baju dan mencium

bajunya

2. Meraba objek

3. Objek di dekatkan ke

hidung (hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

4. Mencium objek (hanya

pada 2 hari pengenalan

awal)

5. Bertanya nama objek

(hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

6. Mampu menebak tekstur

(hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

7. Mampu menebak aroma

(hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

8. Mampu spelling abjad jari

nama objek

9. Mampu bahasa isyarat

nama objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

51

No Persamaan Perlakuan Perbedaan Perlakuan

Aroma terapi&Pewangi

pakaian

Aroma terapi Pewangi pakaian

10. Mampu menulis nama

objek dengan braille

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat kesimpulam melaui pengamatan selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek aroma terapi dan objek pewangi pakaian.

Subjek secara keseluruhan menggunakan pola yang relatif sama dalam mempelajari

konsep objek yang memiliki dua sensasi sekaligus (sentuhan-bau). Hal ini dapat dilihat

pada tabel nomor 9 ketika subjek mengidentifikasi dua objek yang memiliki dua

sensasi sekaligus (sentuhan-bau) dengan konsisten, seperti meraba braille keterangan

objek, meraba objek, mampu spelling abjad jari nama objek, mampu bahasa isyarat

nama objek, dan mampu menulis nama objek dengan braille.

Subjek juga melakukan beberapa hal unik yang konsisten, namun hanya pada 2

hari pengenalan awal dan setelah itu tidak dilakukannya lagi. Hal ini dapat dilihat

pada tabel nomor 9 ketika subjek mengidentifikasi objek yang baru, seperti objek di

dekatkan ke hidung, mencium objek, bertanya nama objek, mampu menebak tekstur

objek, dan mampu menebak aroma objek.

Disisi lain, ada perbedaan ketika subjek mengidentifikasi dua objek berbeda yang

memiliki dua sensasi (sentuhan-bau), seperti pada objek aroma terapi (mengibaskan

tangan ke arah objek dan mencium tangannya) dan pada objek pewangi pakaian

(mengoles objek baju dan mencium bajunya). Hal ini dikarenakan bentuk dari kedua

objek tersebut berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

52

3. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Sentuhan, Bau, serta Rasa

Subjek menggunakan indera perabanya untuk merasakan sensasi sentuhan,

menggunakan indera penciumannya untuk merasakan sensasi bau, menggunakan

indera pengecapnya untuk merasakan sensasi rasa objek yang diberikan kepadanya

ketika proses pengambilan data berlangsung. Hal ini terlihat dari pengamatan pada

hari pertama hingga hari keenam mengenai objek pertama yaitu kiwi dan objek kedua

yaitu kunyit. Berikut ini merupakan hasil pengamatan proses belajar pada objek kiwi

dalam penelitian:

a. Hasil Proses Belajar Pada Objek Kiwi

Tabel 10

Hasil Pengamatan Objek Kiwi

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Objek

didekatkan

ke hidung

Objek

didekatkan

ke hidung

Mencium

objek

Mencium

objek

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

53

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Mampu

menebak

tekstur

objek

“berbulu”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

tekstur

objek

“halus”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

aroma

objek

“harum”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

aroma

objek

“wangi”

(suara

pelan)

Mencecap

objek

Mencecap

objek

Mampu

menebak

rasa objek

“asam”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

rasa objek

“manis”

(suara

pelan)

Memakan

objek

Memakan

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

54

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat kesimpulan melalui pengamatan selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek kiwi. Subjek secara keseluruhan

menggunakan pola yang relatif sama dalam mempelajari konsep objek. Hal ini dapat

dilihat pada tabel nomor 10 ketika subjek beberapa kali mengulang hal yang

konsisten, seperti meraba braille keterangan objek, meraba objek, mampu spelling

abjad jari nama objek, mampu bahasa isyarat nama objek, dan mampu menulis nama

objek dengan braille.

Disisi lain, ada beberapa hal konsisten yang dilakukan oleh subjek hanya pada 2

hari pengenalan awal ketika mengidentifikasi objek kiwi, seperti objek didekatkan ke

hidung, mencium objek, bertanya nama objek (suara pelan), mampu menebak tekstur

objek (suara pelan), mampu menebak aroma objek (suara pelan), mencecap objek,

mampu menebak rasa objek (suara pelan), dan memakan objek.

Proses belajar subjek pada objek kiwi dilakukan tanpa didampingi aktif oleh guru

kelas sehingga dapat dikatakan adanya proses belajar mandiri dalam mempelajari

konsep objek. Subjek diberikan tulisan braille keterangan objek di awal, dikenalkan

pada kiwi kemudian subjek melakukan eksplorasi terhadap kiwi, dan subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

55

mengaitkan bacaan pada tulisan braille dengan hasil eksplorasinya pada kiwi

sehingga subjek dapat menebak bahwa objek tersebut bernama kiwi.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan proses belajar pada objek kunyit dalam

penelitian:

b. Hasil Proses Belajar Pada Objek Kunyit

Tabel 11

Hasil Pengamatan Objek Kunyit

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

braille

keterangan

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Meraba

objek

Objek

didekatkan

ke hidung

Objek

didekatkan

ke hidung

Mencium

objek

Mencium

objek

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

Bertanya

nama

objek

(suara

pelan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

56

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Mampu

menebak

tekstur

objek

“kasar”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

tekstur

objek

“keras”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

aroma

objek

“nyengat”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

aroma

objek

“nyengat”

(suara

pelan)

Mencecap

objek

Mencecap

objek

Mampu

menebak

rasa objek

“pahit”

(suara

pelan)

Mampu

menebak

rasa objek

“pahit”

(suara

pelan)

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

spelling

abjad jari

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

Mampu

bahasa

isyarat

nama

objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

57

Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Mampu

menulis

nama

objek

dengan

braille

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat kesimpulan melalui pengamatan selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek kunyit. Subjek secara keseluruhan

menggunakan pola yang relatif sama dalam mempelajari konsep objek. Hal ini dapat

dilihat pada tabel nomor 11 ketika subjek beberapa kali mengulang hal yang

konsisten, seperti meraba braille keterangan objek, meraba objek, mampu spelling

abjad jari nama objek, mampu isyarat nama objek, dan mampu menulis nama objek

dengan braille.

Disisi lain, ada beberapa hal konsisten yang dilakukan oleh subjek hanya pada 2

hari pengenalan awal ketika mengidentifikasi objek kunyit, seperti objek didekatkan

ke hidung, mencium objek, bertanya nama objek (suara pelan), mampu menebak

aroma objek (suara pelan), mencecap objek, dan mampu menebak rasa objek (suara

pelan).

Proses belajar subjek pada objek kunyit dilakukan tanpa didampingi aktif oleh

guru kelas sehingga dapat dikatakan adanya proses belajar mandiri dalam

mempelajari konsep objek. Subjek diberikan tulisan braille keterangan objek di awal,

dikenalkan pada kunyit kemudian subjek melakukan eksplorasi terhadap kunyit, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

58

subjek mengaitkan bacaan pada tulisan braille dengan hasil eksplorasinya pada

kunyit sehingga subjek dapat menebak bahwa objek tersebut bernama kunyit.

Berikut ini merupakan kesimpulan dari hasil pengamatan proses belajar pada

objek yang memiliki tiga sensasi sekaligus (sentuhan-bau-rasa) dalam penelitian:

c. Kesimpulan Proses Belajar Objek Sensasi Sentuhan, Bau&Rasa

Tabel 12

Hasil Proses Belajar Pada Objek Dalam Kategori

Sensasi Sentuhan, Bau, serta Rasa

No Persamaan Perlakuan Perbedaan Perlakuan

Kiwi&Kunyit Kiwi Kunyit

1. Meraba braille keterangan

objek

Memakan objek (hanya

pada 2 hari pengenalan

awal)

Tidak memakan

objek

2. Meraba objek

3. Objek di dekatkan ke

hidung (hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

4. Mencium objek (hanya

pada 2 hari pengenalan

awal)

5. Bertanya nama objek

(hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

6. Mampu menebak tekstur

(hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

59

No Persamaan Perlakuan Perbedaan Perlakuan

Kiwi&Kunyit Kiwi Kunyit

7. Mampu menebak aroma

(hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

8. Mencecap objek (hanya

pada 2 hari pengenalan

awal)

9. Mampu menebak rasa

objek (hanya pada 2 hari

pengenalan awal)

10. Mampu spelling abjad jari

nama objek

11. Mampu bahasa isyarat

nama objek

12. Mampu menulis nama

objek dengan braille

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat kesimpulan melalui pengamatan selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek kiwi dan objek kunyit. Subjek secara

keseluruhan menggunakan pola yang relatif sama dalam mempelajari konsep objek

yang memiliki tiga sensasi sekaligus (sentuhan-bau-rasa). Hal ini dapat dilihat pada

tabel nomor 12 ketika subjek mengidentifikasi dua objek yang memiliki tiga sensasi

sekaligus (sentuhan-bau-rasa) dengan konsisten, seperti meraba braille keterangan

objek, meraba objek, mampu spelling abjad jari nama objek, mampu bahasa isyarat

nama objek, dan mampu menulis nama objek dengan braille.

Subjek juga melakukan beberapa hal unik yang konsisten, namun hanya pada 2

hari pengenalan awal dan setelah itu tidak dilakukannya lagi. Hal ini dapat dilihat

pada tabel nomor 12 ketika subjek mengidentifikasi objek yang baru, seperti objek di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

60

dekatkan ke hidung, mencium objek, bertanya nama objek, mampu menebak tekstur

objek, mampu menebak aroma objek, mencecap objek, dan mampu menebak rasa

objek.

Disisi lain, ada perbedaan ketika subjek mengidentifikasi dua objek berbeda yang

memiliki tiga sensasi (sentuhan-bau-rasa), seperti pada objek kiwi (memakan objek)

dan pada objek kunyit (tidak memakan objek). Hal ini dikarenakan rasa dari kedua

objek tersebut berbeda.

E. KESIMPULAN HASIL PENELITIAN

Kesimpulan hasil penelitian didapatkan dengan melakukan analisa dari data

observasi lalu dikategorikan berdasarkan kriteria dalam bentuk tabel. Analisa dalam

mempelajari konsep objek pada subjek yang tercantum di bawah ini merupakan

analisa peneliti untuk mendapatkan gambaran proses belajar mandiri seorang

penyandang tunaganda buta-tuli mempelajari konsep objek di SLB G/ AB Helen

Keller Indonesia Yogyakarta. Berikut ini merupakan kesimpulan hasil dari proses

belajar pada objek dalam penelitian:

Tabel 13

Hal Unik yang Konsisten Hanya Pada 2 Hari

Pengenalan Awal Proses Belajar Pada Objek Baru

No Perlakuan

1. Bertanya nama objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

61

No Perlakuan

2. Mampu menebak tekstur objek

3. Mampu menebak aroma objek

4. Objek di dekatkan ke hidung

5. Mencium objek

6. Mencecap objek

7. Mampu menebak rasa objek

8. Memakan objek

Tabel 14

Hal Unik yang Konsisten Setelah 2 Hari

Pengenalan Awal Proses Belajar Pada Objek Baru

No Perlakuan

1. Meraba braille keterangan objek

2. Meraba objek

3. Mampu spelling abjad jari nama objek

4. Mampu bahasa isyarat nama objek

5. Mampu menulis nama objek dengan

braille

Berdasarkan tabel di atas, dapat dibuat kesimpulan melalui pengamatan selama 6

hari mengenai proses belajar pada objek baru. Subjek melakukan beberapa hal unik

yang konsisten dalam mengidentifikasi konsep objek ketika 2 hari pengenalan awal

dan setelah 2 hari pengenalan awal. Subjek dapat dikatakan memiliki kemampuan

untuk belajar mandiri dan memiliki pola sistematis dalam proses belajar mempelajari

konsep objek. Hal ini dapat dilihat pada tabel nomor 13 ketika subjek

mengidentifikasi objek baru hanya pada 2 hari pengenalan awal dan setelah itu tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

62

dilakukannya lagi, seperti objek di dekatkan ke hidung, mencium objek, bertanya

nama objek, mampu menebak tekstur objek, mampu menebak aroma objek,

mencecap objek, mampu menebak rasa objek, dan memakan objek.

Subjek melakukan beberapa hal unik yang konsisten dalam mengidentifikasi

konsep objek setelah 2 hari pengenalan awal. Hal ini dapat dilihat pada tabel nomor

14 ketika subjek mengidentifikasi objek baru setalah 2 hari pengenalan awal, seperti

meraba braille keterangan objek, meraba objek, mampu spelling abjad jari nama

objek, mampu bahasa isyarat nama objek, dan mampu menulis nama objek dengan

braille.

Subjek melakukan efisiensi waktu dalam mengidentifikasi objek baru ketika 2

hari pengenalan awal dan setelah 2 hari pengenalan awal. Hal ini dikarenakan subjek

membutuhkan waktu lama untuk pengenalan awal ketika mengidentifikasi objek baru

sehingga membutuhkan banyak perlakuan, sedangkan ketika sudah mulai terbiasa

mengidentifikasi objek baru, subjek hanya membutuhkan waktu semakin cepat

dengan sedikit perlakuan.

Subjek sudah mampu mengklasifikasikan objek dengan menggunakan alat indera

yang sesuai, seperti objek berbau dieksplorasi menggunakan indera penciuman,

objek berasa dieksplorasi menggunakan indera pengecap, dan objek bertekstur

dieksplorasi menggunakan indera peraba.

Proses belajar subjek pada objek dilakukan tanpa didampingi aktif oleh guru kelas

sehingga dapat dikatakan adanya upaya untuk memandirikan siswa dengan

menggantikan peran guru yang digantikan dengan tulisan braille pada proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

63

mandiri dalam mempelajari konsep objek. Hal ini terlihat ketika subjek diberikan

tulisan braille keterangan objek di awal, dikenalkan pada objek kemudian subjek

melakukan eksplorasi terhadap objek, dan subjek mengaitkan bacaan pada tulisan

braille dengan hasil eksplorasinya pada objek sehingga subjek dapat menebak nama

objek tersebut.

F. PEMBAHASAN

1. Gambaran Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda

Buta-Tuli/ Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek

Proses belajar subjek pada objek dilakukan tanpa didampingi aktif oleh guru

kelas sehingga dapat dikatakan adanya upaya untuk memandirikan siswa dengan

menggantikan peran guru yang digantikan dengan tulisan braille pada proses

belajar mandiri dalam mempelajari konsep objek. Hal ini terlihat ketika subjek

diberikan tulisan braille keterangan objek di awal, dikenalkan pada objek

kemudian subjek melakukan eksplorasi terhadap objek, dan subjek mengaitkan

bacaan pada tulisan braille dengan hasil eksplorasinya pada objek sehingga subjek

dapat menebak nama objek tersebut. Kondisi subjek ini sesuai dengan pendapat

Hastuti (2012), yang mengemukakan bahwa metode modeling dengan pendekatan

experiental learning diperlukan untuk menyusun suatu metode belajar mandiri.

Modeling menunjuk pada ‘process by which the behavior of an individual or

group (the model) acts as a stimulus for similar thoughts, attitudes, and behaviors

on the part of the observers.’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

64

Belajar mandiri dalam mempelajari konsep objek yang dikembangkan bagi

kehidupan penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind sangat bermanfaat untuk

dapat membantu anak tersebut melakukan pengenalan terhadap suatu objek di

lingkungan sekitarnya, terlebih lagi pada saat belajar tanpa peran serta kehadiran

guru di kelas (belajar mandiri).

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa subjek dapat melakukan

proses belajar mandiri dari pengalamannya dalam mempelajari konsep objek. Hal

ini didukung oleh keberhasilannya dalam mengidentifikasi tekstur, bau, dan rasa

pada setiap objek baru yang dipelajarinya tanpa harus dituntun oleh guru atau

peneliti ketika pembelajaran di kelas. Kondisi subjek ini sesuai dengan pendapat

Hastuti (2012), yang mengemukakan bahwa metode belajar mandiri dengan

pendekatan experiental learning atau belajar dari pengalaman dapat membuat

siswa menemukan potensinya sendiri.

Subjek yang saat ini berusia 10 tahun sudah mampu mengklasifikasikan objek

dengan menggunakan alat indera yang sesuai, seperti objek berbau dieksplorasi

menggunakan indera penciuman, objek berasa dieksplorasi menggunakan indera

pengecap, dan objek bertekstur dieksplorasi menggunakan indera peraba. Kondisi

subjek ini sesuai dengan pendapat Peaget (2002), yang mengemukakan bahwa

pada pengembangan kognitif pada tahapan ketiga yaitu tahap operasional-konkrit

dimana memiliki rentang antara usia 7-12 tahun. Pada masa ini anak-anak mulai

menggunakan pemikirannya untuk belajar mengklasifikasikan objek

menggunakan persamaan dan perbedaan yang objek tersebut miliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

65

Subjek juga melakukan efisiensi waktu dalam mengidentifikasi objek baru

ketika 2 hari pengenalan awal dan setelah 2 hari pengenalan awal. Hal ini

dikarenakan subjek membutuhkan waktu lama untuk pengenalan awal ketika

mengidentifikasi objek baru sehingga membutuhkan banyak perlakuan, sedangkan

ketika sudah mulai terbiasa mengidentifikasi objek baru, subjek hanya

membutuhkan waktu semakin cepat dengan sedikit perlakuan.

2. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Sentuhan

Subjek lebih banyak menggunakan indera perabanya untuk melakukan

belajar mandiri dalam mempelajari konsep objek. Subjek juga memiliki dua alat

indera lainnya yang masih tersisa, yaitu indera penciuman dan indera pengecap,

meskipun demikian subjek lebih banyak menggunakan indera perabanya untuk

mengidentifikasi objek dengan cara meraba objek, spelling abjad jari nama objek,

membuat bahasa isyarat nama objek, dan menulis nama objek dengan braille.

Subjek juga mampu menggunakan sensasi sentuhannya untuk mengenali

objek-objek yang baru dengan meraba objek secara berulang untuk mengetahui

karakteristik dari objek yang ada melalui indera perabanya dan kemudian subjek

akan menebak tekstur objek yang disentuhnya.

Keterbatasan pada indera penglihatan dan indera pendengaran yang

dialami oleh subjek tidak menutup kemungkinan baginya untuk belajar mandiri

dan memahami berbagai objek yang ada di lingkungan sekitarnya dengan

menggunakan sensasi sentuhannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

66

3. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Bau

Indera penciuman dapat digunakan untuk memahami dan membedakan

sensasi bau yang dicium. Melalui hasil pengamatan selama proses pengambilan

data, diketahui bahwa subjek mampu menggunakan indera penciumannya untuk

memahami dan membedakan sensasi bau dari objek yang khas, seperti menebak

aroma pada objek aroma terapi, pewangi pakaian, kiwi, dan kunyit.

Subjek menggunakan indera penciumannya untuk mengidentifikasi objek

dengan cara mencium objek yang diberikan. Subjek juga mampu menggunakan

sensasi penciumannya untuk mengenali objek-objek yang baru dengan mencium

objek secara berulang untuk mengetahui karakteristik dari objek yang ada melalui

indera penciumannya dan kemudian subjek akan menebak aroma objek yang

diciumnya.

Keterbatasan pada indera penglihatan dan indera pendengaran yang

dialami oleh subjek tidak menutup kemungkinan baginya untuk belajar mandiri

dan memahami berbagai objek yang ada di lingkungan sekitarnya dengan

menggunakan sensasi penciumannya.

4. Kemampuan Respon Terhadap Sensasi Rasa

Indera pengecap dapat digunakan untuk memahami dan membedakan

sensasi rasa yang dicecap. Melalui hasil pengamatan selama proses pengambilan

data, diketahui bahwa subjek mampu menggunakan indera pengecapnya untuk

memahami dan membedakan sensasi rasa dari objek yang khas, seperti kiwi dan

kunyit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

67

Subjek menggunakan indera pengecapnya untuk mengidentifikasi objek

dengan cara mencecap objek yang diberikan. Subjek juga mampu menggunakan

sensasi perasanya untuk mengenali objek-objek yang baru dengan mencecap

objek secara berulang untuk mengetahui karakteristik dari objek yang ada melalui

indera pengecap dan kemudian subjek akan menebak rasa objek yang dicecapnya.

Keterbatasan pada indera penglihatan dan indera pendengaran yang

dialami oleh subjek tidak menutup kemungkinan baginya untuk belajar mandiri

dan memahami berbagai objek yang ada di lingkungan sekitarnya dengan

menggunakan sensasi pengecapnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Subjek dapat dikatakan memiliki kemampuan untuk belajar mandiri dan memiliki

pola sistematis dalam proses belajar mempelajari konsep objek. Hal ini terlihat ketika

subjek mampu belajar tanpa didampingi aktif oleh guru kelas sehingga guru hanya

mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh subjek.

Proses belajar subjek pada objek dilakukan tanpa didampingi aktif oleh guru kelas

sehingga dapat dikatakan adanya upaya untuk memandirikan siswa dengan

menggantikan peran guru yang digantikan dengan tulisan braille pada proses belajar

mandiri dalam mempelajari konsep objek. Hal ini terlihat ketika subjek diberikan

tulisan braille keterangan objek di awal, dikenalkan pada objek kemudian subjek

melakukan eksplorasi terhadap objek, dan subjek mengaitkan bacaan pada tulisan

braille dengan hasil eksplorasinya pada objek sehingga subjek dapat menebak nama

objek tersebut.

Subjek juga memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi objek dengan baik dan

menebak dengan tepat nama objek yang diberikan. Hal ini terlihat ketika subjek

semakin lama melakukan pengenalan terhadap objek-objek yang diberikan, maka

semakin efisien pula dalam mengenali objek yang ada.

Keterbatasan pada indera penglihatan dan indera pendengaran yang dimiliki oleh

subjek tidak menjadikannya sebagai penghambat untuk melakukan belajar mandiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

69

karena subjek dapat menggunakan spelling abjad jari, bahasa isyarat, dan tulisan

braille sebagai media pendukung dalam pembelajaran.

B. SARAN

1. Bagi Subjek Penelitian

Subjek diharapkan dapat terus mempersering untuk banyak membaca braille

sehingga mampu belajar mandiri tanpa harus didampingi aktif oleh guru kelas

agar anak tersebut mampu hidup secara mandiri di lingkungan sekitarnya.

2. Bagi Masyarakat Umum

Masyarakat umum diharapkan dapat membuka wawasannya terhadap

penyandang tunaganda buta-tuli/ deaf-blind bahwa anak tersebut bukan orang

yang terhambat secara intelektual sehingga mengijinkannya untuk mengeksplor

lingkungan di sekitarnya.

3. Bagi Pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB)

Pengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) diharapkan dapat memiliki keberanian

untuk memandirikan penyandang buta-tuli/ deaf-blind dalam melakukan tugas

belajarnya secara mandiri dengan mempersiapkan objek yang aman dan teks

keterangan objek sehingga anak tersebut rajin membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

70

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, P.A. & Usman H. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Corey, G. (1991). Theory and Practice of Counseling Psychotherapy. Pacific Grove. California:

Brooks/ Cole Publishing Company.

Delphie, Bandi. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting Pendidikan

Inklusi. Jakarta: Refrika Aditama.

Gleasson, D. (2006). The National Information Clearinghouse on Children who are Deaf-Blind.

USA: Helen Keller National Center Perkins School for the Blind Teaching Research.

Hastuti, S. (2012). Penanganan Masalah Belajar Siswa Sekolah Dasar Melalui Bidang

Pengembangan Diri. Yogyakarta: Jurnal Penelitian.

Mangunsong, Frida, dkk. (1998). Psikologi dan Pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta: LPSP3

UI.

Moleong, L. J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muninggar., KD (2008). Hubungan Parenting Stress dengan Persepsi terhadap Pelayanan

Family-centered Care . Jakarta: FPSI UI.

Pardi, V. (2013). Meningkatkan Kemampuan Berbhasa Reseptif Tiga Anak Tunarungu Taman

Kanak-Kanak Kelas 1 dengan Metode Maternal Reflektif di SLB/ B Pangudi Luhur Jakarta

Barat. Jakarta: Jurnal Psiko-Edukasi.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Development 1&2. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

71

Sari, WW. (2013). Biotechnology For Young Learners. Yogyakarta: Jurnal Kependidikan.

Somantri, S. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyatma & Pranowo. (2004). Pemberdayaan Ekonomi bagi Penyandang Cacat di Daerah

Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Media Informasi Penelitian.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumarno, S & Widjopranoto, R. (2004). Potensi Penyandang Cacat Tubuh di Provinsi Jawa

Timur (Studi Kasus Kabupaten Blitar). Blitar: Media Informasi Penelitian.

Sunanto, J. (2003). Pengembangan Konsep pada Tunanetra. Jakarta: Jurnal Pendidikan.

Sunanto. (2012). Analisis Belajar Siswa Tunanetra dalam Memahami Segiempat di SLB Taman

Pendidikan dan Asuhan Jember Kaitannya dengan Tingkat Berpikir Geometri Van Hiele.

Jember: FKIP UJ.

Tarsidi, D. (2014). Hakikat Ketunanetraan dan Implikasinya pada Pendidikan Anak Tunanetra.

Bandung: UPI.

Teaching Strategies, (2006). India: Sense International India.

Witarzah, S. (2008). Komunikasi Verbal dan Non Verbal yang Dilakukan Suster dan Guru

Pendamping Dalam Mendampingi Anak-anak Tunaganda di SLB G/ AB Helen Keller Indonesia.

Yogyakarta: Ilmu Komunikasi UMY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

72

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

73

LAMPIRAN A

Ringkasan Hasil Analisa Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

74

Tabel A.1

Ringkasan Analisis Hasil Penelitian

Keterangan Gambaran Subjek

Aspek Indikator

Data Demografi Subjek Usia 10 tahun

Saudara yang menderita

buta-tuli

Tidak ada

Ketunaan yang dialami Buta-tuli/ deaf-blind

Diagnosa buta-tuli 18 bulan

Penyebab ketunaan ganda Virus rubella

Kriteria Belajar

Mandiri

Gambaran

Kemampuan Belajar

Mandiri

A. Kemampuan respon

terhadap sensasi sentuhan

Menggunakan indera

perabanya untuk

merasakan tekstur objek

B. Kemampuan respon

terhadap sensasi bau

Menggunakan indera

penciumannnya untuk

merasakan aroma objek

C. Kemampuan respon

terhadap sensasi rasa

Menggunakan indera

pengecapnya untuk

merasakan rasa objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

75

LAMPIRAN B

Tabel Koding Hasil Pengamatan

Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

76

Tabel B.1

Kode Kriteria Pengamatan

Koding Keterangan

KRThdS Kemampuan respon terhadap sensasi sentuhan

KRThdB Kemampuan respon terhadap sensasi bau

KRThdR Kemampuan respon terhadap sensasi rasa

KMotHls Kemampuan motorik halus

KMotKsr Kemampuan motorik kasar

KKOM Kemampuan dalam berkomunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

77

Tabel B.2

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Senin, 20 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

78

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“satu minggu “H” nanti belajar

mengenai objek.” Subjek tersenyum dan

mengangguk kemudian Ibu guru

memegang tangan subjek untuk

memberikan tulisan braille keterangan

objek yang bertuliskan flashdisk adalah

benda kecil untuk memindah data dari

komputer. Objek pertama yaitu

“flashdisk”. Subjek kemudian

menirukan mengeja kata tersebut

dengan spelling abjad jari. Objek yang

kedua yaitu “penjepit pakaian”. Penjepit

pakaian adalah alat untuk menjepit

pakaian. Subjek kemudian menirukan

mengeja kata tersebut dengan spelling

abjad jari. Objek yang ketiga yaitu

“aroma terapi”. Aroma terapi adalah lilin

yang jika dibakar akan mengeluarkan

wangi aroma terapi. Subjek kemudian

menirukan mengeja kata tersebut

dengan spelling abjad jari. Objek yang

keempat yaitu “pewangi pakaian”.

Pewangi pakaian adalah berbentuk cairan

KMotHls

KMotHls

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

79

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

kental yang wangi untuk proses

pembilasan pakaian. Subjek kemudian

menirukan mengeja kata tersebut

dengan spelling abjad jari. Objek yang

kelima yaitu “kiwi”. Kiwi adalah buah

berbentuk oval dengan biji kecil dan bisa

dimakan. Tekstur buah ini sangat halus

dan rasanya unik. Subjek kemudian

menirukan mengeja kata tersebut

dengan spelling abjad jari. Objek yang

terakhir yaitu “kunyit”. Kunyit adalah

rempah berbentuk memanjang yang

mempunyai bau khas dengan rasa agak

pahit. Subjek kemudian menirukan

mengeja kata tersebut dengan spelling

abjad jari. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

“Bu “R” sekarang mau membuat

bahasa isyarat untuk keenam objek

yang sudah “H” spelling tadi.” Subjek

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KMotHls

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

80

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat objek

pertama yaitu “flashdisk” secara

perlahan-lahan. Subjek kemudian

menirukan bahasa isyarat untuk kata

tersebut dengan menggerakkan

tangannya sehingga membentuk

simbol tertentu. Objek yang kedua yaitu

“penjepit pakaian” dan Ibu guru

memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang kedua yaitu “penjepit pakaian” dan

Ibu guru memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

KMotHls

KMotHls

KMotHls

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

81

89

90

91

92

93

94

96

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang ketiga yaitu “aroma terapi” dan Ibu

guru memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang keempat yaitu “pewangi pakaian”

dan Ibu guru memegang tangan subjek

untuk memberikan bahasa isyarat kata

tersebut secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang kelima yaitu “kiwi” dan Ibu guru

memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

82

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang terakhir yaitu “kunyit” dan Ibu guru

memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Ibu guru

memegang tangan subjek dan subjek

langsung meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Bu “R” sekarang

mau menulis huruf braille untuk

keenam objek yang sudah “H” spelling

dan isyaratkan tadi.” Subjek tersenyum

dan mengangguk kemudian Ibu guru

mengambil alat tulisnya lalu memulai

menusukkan alat tulisnya pada selembar

kertas untuk menghasilkan tulisan

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

83

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

pertama yaitu “flashdisk” Subjek

kemudian meraba tulisan braille dan

menirukan dengan menuliskan tulisan

braille untuk kata tersebut. Objek

yang kedua yaitu “penjepit pakaian” dan

kemudian Ibu guru mengambil alat

tulisnya lalu memulai menusukkan alat

tulisnya pada selembar kertas untuk

menghasilkan tulisan kedua yaitu

“penjepit pakaian” Subjek kemudian

meraba tulisan braille dan menirukan

dengan menuliskan tulisan braille

untuk kata tersebut. Objek yang ketiga

yaitu “aroma terapi” dan kemudian Ibu

guru mengambil alat tulisnya lalu

memulai menusukkan alat tulisnya pada

selembar kertas untuk menghasilkan

tulisan ketiga yaitu “aroma terapi”

Subjek kemudian meraba tulisan

braille dan menirukan dengan

menuliskan tulisan braille untuk kata

tersebut. Objek yang keempat yaitu

“pewangi pakaian” dan kemudian Ibu

KMotHls

KMotHls

KMotHls

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

84

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

guru mengambil alat tulisnya lalu

memulai menusukkan alat tulisnya pada

selembar kertas untuk menghasilkan

tulisan keempat yaitu “pewangi pakaian”

Subjek kemudian meraba tulisan

braille dan menirukan dengan

menuliskan tulisan braille untuk kata

tersebut. Objek yang kelima yaitu

“kiwi” dan kemudian Ibu guru

mengambil alat tulisnya lalu memulai

menusukkan alat tulisnya pada selembar

kertas untuk menghasilkan tulisan kelima

yaitu “kiwi” Subjek kemudian meraba

tulisan braille dan menirukan dengan

menuliskan tulisan braille untuk kata

tersebut. Objek yang terakhir yaitu

“kunyit” dan kemudian Ibu guru

mengambil alat tulisnya lalu memulai

menusukkan alat tulisnya pada selembar

kertas untuk menghasilkan tulisan

terakhir yaitu “kunyit” Subjek

kemudian meraba tulisan braille dan

menirukan dengan menuliskan tulisan

KMotHls

KMotHls

KMotHls

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

85

181 braille untuk kata tersebut. menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

86

Tabel B.3

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Selasa, 21 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

87

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut dan

memutar-mutarkannya. Subjek juga

KRThdsS

KRThdS

KKOM

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

88

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berkata: “ini keras..apa nama.”

dengan suaranya yang tidak terlalu

jelas. Subjek menggoyangkan

flashdisk dan berusaha untuk

mendorong slot pembukanya. Subjek

akhirnya dapat mendorong slotnya

sehingga slot flashdisk dapat terbuka dan

tertutup. Subjek mengangkat tangan

kanannya untuk menspellingkan

abjad jari kata “flashdisk.” Subjek

tersenyum dan juga menghela nafas.

Subjek kemudian menaruh flashdisk di

meja lalu subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “flashdisk”.

Subjek mengeja kata untuk objek

pertama dengan suara yang pelan:

“fla..sh..disk.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di loker mejanya dan

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

89

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

menaruhnya di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut dan memutar-

mutarkannya. Subjek juga berkata:

“ini tebal..apa nama.” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

KMotHls

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

90

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan mendekatkan hidungnya

pada objek tersebut. Subjek juga

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KKOM

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

91

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

berkata: “wangi..keras..apa nama.”

dengan suaranya yang tidak terlalu

jelas. Subjek tersenyum dan menghela

nafas. Subjek lalu mengibaskan tangan

kearah objek dan mencium

tangannya. Subjek mengangkat

tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

KRThdB

KMotHls

KRThdB

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

berbicara

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

92

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan mendekatkan hidungnya

pada objek tersebut. Subjek juga

berkata: “cair..harum..apa nama.”

dengan suaranya yang tidak terlalu

jelas. Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

tersenyum dan menghela nafas. Subjek

mengoles objek ke baju dan mencium

bajunya. Subjek mengangkat tangan

kanannya untuk menspellingkan

abjad jari kata “pewangi pakaian”.

Subjek kemudian meraba meja di

KRThdS

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdB

KMotHls

KRThdS

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

93

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

depannya, meraba beberapa kata

tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “aroma terapi”.

Subjek mengeja kata untuk objek

ketiga dengan suara yang pelan:

“pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut dan

mendekatkan hidungnya pada objek

tersebut. Subjek juga berkata: “ada

bulu..harum..apa nama.” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KKOM

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

94

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

kemudian menjilat kiwi tersebut,

menggigit, dan memakannya. Subjek

juga berkata: “asam”. Subjek

mengkerutkan dahinya dan menyipitkan

matanya. Subjek lalu menjilat,

menggigit, dan memakan lagi kiwinya.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

KRThdB

KRThdC

KKOM

KRThdC

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

Sensasi penciuman

Sensasi perasa

Kemampuan

berbicara

Sensasi perasa

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

95

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut dan

mendekatkan hidungnya pada objek

tersebut. Subjek juga berkata:

“kasar..nyengat..apa nama.” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

kemudian menjilat kunyit tersebut.

Subjek juga berkata: “pahit..pahit”.

Subjek mengkerutkan dahinya dan

menyipitkan matanya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

KRThdS

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdC

KKOM

KMotHls

KMotHls

menulis

Sensasi perabaan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi perasa

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

96

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

97

Tabel B.4

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Rabu, 22 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

98

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin “H” pelajari dalam bentuk

spelling abjad jari, bahasa isyarat, dan

tulisan braille.” Subjek tersenyum dan

mengangguk kemudian Ibu guru

memegang tangan subjek lagi lalu

subjek meraba tangan Ibu guru untuk

memahami penjelasan yang diberikan

oleh ibu guru menggunakan bahasa

isyarat: “Nanti “H” belajar mandiri

enam buah objek yang terdiri dari dua

buah objek bertekstur saja, dua buah

objek bertekstur dan berbau, lalu dua

buah objek bertekstur, berbau, serta

berasa.” Peneliti lalu memberikan satu

persatu objek kepada subjek dan objek

yang pertama didekatkan ke meja subjek

yaitu “flashdisk”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan memutar-mutarkannya.

Subjek juga berkata: “ini halus..apa

KRThdsS

KRThdS

KKOM

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

99

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

nama” dengan suaranya yang tidak

terlalu jelas. Subjek menggoyangkan

flashdisk dan berusaha untuk

mendorong slot pembukanya. Subjek

akhirnya dapat mendorong slotnya

sehingga slot flashdisk dapat terbuka dan

tertutup. Subjek mengangkat tangan

kanannya untuk menspellingkan

abjad jari kata “flashdisk.” Subjek

tersenyum dan juga menghela nafas.

Subjek kemudian menaruh flashdisk di

meja lalu subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “flashdisk”.

Subjek mengeja kata untuk objek

pertama dengan suara yang pelan:

“fla..sh disk.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya dan

menaruhnya di atas meja. Subjek mulai

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

100

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut dan memutar-

mutarkannya. Subjek juga berkata:

“ini kasar..apa nama.” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

101

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penjepit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan mendekatkan hidungnya

pada objek tersebut. Subjek juga

berkata: “tebal..harum.” dengan

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KKOM

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

102

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

tersenyum dan menghela nafas. Subjek

mengibas tangan kearah objek dan

mencium tangannya lalu mengembang

kempiskan hidungnya ke arah aroma

terapi yang berada di atas mejanya.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aroma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

KRThdB

KRThdB

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

103

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan mendekatkan hidungnya

pada objek tersebut. Subjek juga

berkata: “kental..wangi” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

tersenyum dan menghela nafas. Subjek

lalu mengoles objek ke baju dan

mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

KRThdS

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdB

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

104

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

“pewangi pakaian”. Subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “aroma terapi”. Subjek

mengeja kata untuk objek ketiga

dengan suara yang pelan: “pe..wangi

pakai..an” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “pewangi pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang kelima didekatkan ke meja subjek

yaitu “kiwi”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut dan

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Sensasi penciuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

105

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

mendekatkan hidungnya pada objek

tersebut. Subjek juga berkata: “ini

halus..wangi.” dengan suaranya yang

tidak terlalu jelas. Subjek lalu

mendekatkan objek tersebut ke arah

hidungnya dan kembali menciumnya.

Subjek kemudian menjilat kiwi

tersebut, menggigit, dan memakannya.

Subjek juga berkata: “manis”. Subjek

mengkerutkan dahinya dan menyipitkan

matanya. Subjek lalu menjilat,

menggigit, dan memakan lagi kiwinya.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdC

KKOM

KRThdC

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi perasa

Kemampuan

berbicara

Sensasi perasa

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

106

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut dan

mendekatkan hidungnya pada objek

tersebut. Subjek juga berkata: “ini

keras..nyengat” dengan suaranya yang

tidak terlalu jelas. Subjek lalu

mendekatkan objek tersebut ke arah

hidungnya dan kembali menciumnya.

Subjek kemudian menjilat kunyit

tersebut. Subjek juga berkata:

“pahit..pahit”. Subjek mengkerutkan

dahinya dan menyipitkan matanya.

Subjek lalu menjilat lagi kunyitnya.

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdC

KKOM

KRThdC

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi perasa

Kemampuan

berbicara

Sensasi perasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

107

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

108

Tabel B.5

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Kamis, 23 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

109

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek menggoyangkan flashdisk dan

KRThdsS

KRThdS

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

110

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berusaha untuk mendorong slot

pembukanya. Subjek akhirnya dapat

mendorong slotnya sehingga slot

flashdisk dapat terbuka dan tertutup.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“flashdisk.” Subjek tersenyum dan juga

menghela nafas. Subjek kemudian

menaruh flashdisk di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “flashdisk”. Subjek mengeja

kata untuk objek pertama dengan

suara yang pelan: “fla..sh..disk.”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di loker mejanya dan menaruhnya

di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

111

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

KRThdS

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

Sensasi perabaan

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

112

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek lalu

mengibaskan tangan kearah objek dan

mencium tangannya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KMotHls

KMotHls

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

113

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

114

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek mengoles objek

ke baju dan mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“pewangi pakaian”. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

KRThdB

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

115

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

116

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

117

Tabel B.6

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Jumat, 24 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

118

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek menggoyangkan flashdisk dan

KRThdsS

KRThdS

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

119

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berusaha untuk mendorong slot

pembukanya. Subjek akhirnya dapat

mendorong slotnya sehingga slot

flashdisk dapat terbuka dan tertutup.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“flashdisk.” Subjek tersenyum dan juga

menghela nafas. Subjek kemudian

menaruh flashdisk di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “flashdisk”. Subjek mengeja

kata untuk objek pertama dengan

suara yang pelan: “fla..sh..disk.”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di loker mejanya dan menaruhnya

di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

120

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

KRThdS

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

Sensasi perabaan

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

121

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek lalu

mengibaskan tangan kearah objek dan

mencium tangannya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KMotHls

KMotHls

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

122

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

123

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek mengoles objek

ke baju dan mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“pewangi pakaian”. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

KRThdB

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

124

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

125

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

126

Tabel B.7

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Sabtu, 25 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

127

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek menggoyangkan flashdisk dan

KRThdsS

KRThdS

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

128

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berusaha untuk mendorong slot

pembukanya. Subjek akhirnya dapat

mendorong slotnya sehingga slot

flashdisk dapat terbuka dan tertutup.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“flashdisk.” Subjek tersenyum dan juga

menghela nafas. Subjek kemudian

menaruh flashdisk di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “flashdisk”. Subjek mengeja

kata untuk objek pertama dengan

suara yang pelan: “fla..sh..disk.”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di loker mejanya dan menaruhnya

di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

129

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

KRThdS

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

Sensasi perabaan

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

130

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek lalu

mengibaskan tangan kearah objek dan

mencium tangannya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KMotHls

KMotHls

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

131

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

132

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek mengoles objek

ke baju dan mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“pewangi pakaian”. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

KRThdB

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

133

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

134

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

135

Tabel B.8

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Senin, 27 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

136

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek menggoyangkan flashdisk dan

KRThdsS

KRThdS

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

137

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berusaha untuk mendorong slot

pembukanya. Subjek akhirnya dapat

mendorong slotnya sehingga slot

flashdisk dapat terbuka dan tertutup.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“flashdisk.” Subjek tersenyum dan juga

menghela nafas. Subjek kemudian

menaruh flashdisk di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “flashdisk”. Subjek mengeja

kata untuk objek pertama dengan

suara yang pelan: “fla..sh..disk.”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di loker mejanya dan menaruhnya

di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

138

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

KRThdS

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

Sensasi perabaan

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

139

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek lalu

mengibaskan tangan kearah objek dan

mencium tangannya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KMotHls

KMotHls

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

140

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

141

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek mengoles objek

ke baju dan mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“pewangi pakaian”. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

KRThdB

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

142

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

143

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

144

LAMPIRAN C

Tabel Koding Verbatim Wawancara Dengan Guru Kelas&Orangtua Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

145

Tabel C.1

Kode Kriteria Wawancara

Koding Keterangan

Latar Belakang Subjek

LBMKS Latar Belakang Masalah Ketunaan Subjek

LBS Latar Belakang Subjek

LBKS Latar Belakang Keluarga Subjek

HDSK Hubungan Dengan Saudara Kandung

POThdS Perlakuan Orangtua Terhadap Subjek

PKThdKS Peran Keluarga Terhadap Ketunaan Subjek

Kondisi Ketunaan Subjek

KPlhS Kondisi Penglihatan Subjek

KPndS Kondisi Pendengaran Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

146

Tabel C.2

Koding Verbatim Wawancara Dengan Guru Kelas Subjek

Senin, 23 Februari 2015 (12.30-13:00 WIB).

No Transkrip Wawancara Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Bu “R” apa yang menjadi

penyebab kebutaan dan

ketulian pada “H”?

Dulu ibunya “H” cerita kalau

mmm...dia itu kena virus rubella

mbak, jadi sekarang “H” buta-

tuli total.

Sudah pasti itu disebabkan

oleh virus rubella ya bu?

Eee…iya mbak, untuk lebih

jelasnya coba mbak tanyakan

langsung pada ibunya “H”.

Dulu orangtuanya pernah cerita

kalau orangtuanya tidak sadar

anaknya sakit apa, mmm

mungkin dikiranya hanya

demam biasa. Lha kan

tinggalnya di desa mbak, jadi

mungkin kurang pengetahuan.

LBMKS

LBMKS

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang ketunaan

subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang ketunaan

subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

147

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

Pada usia berapa “H”

terdiagnosa buta-tuli bu?

Eee..1,5 tahun mbak. Kalau pas

lahir itu sudah tuli total, tapi

belum buta total. Dia waktu itu

masih low vision, daya

penglihatannya makin lama

berkurang lalu sampai total.

Pada usia berapa “H”

bersekolah di Helen Keller

Indonesia?

“H” belajar mulai umur 6 tahun

mbak..eee sebelumnya pas umur

4 tahun sudah dibawa ke sini,

tapi masih takut sekolah. Mmm

belum berani dengan lingkungan

baru jadi masih suka gendolin

ibunya.

Lalu setiap sekolah “H” selalu

minta untuk ditungguin

ibunya ya bu?

Iya mbak, maka dari itu saya

meminta “H” untuk belajar

LBMKS

LBS

LBS

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang ketunaan

subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

148

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

mandiri supaya tidak ditemani

selama sekolah tapi anaknya

merengek nangis kalau tau

ditinggal pulang ibu. Eee jadi

saya minta “H” untuk tidak

sekolah, jadi pulang saja kalau

masih ditemani ibu terus ya

lama-kelamaan anaknya sendiri

yang minta sekolah pas umur 6

tahun.

Ibunya “H” tidak bekerja jika

selalu menemani anaknya di

sekolah bu?

Kerja kok mbak..ibunya pelayan

di rumah makan, ya shift-shiftan

kerjanya masuk pagi masuk

siang. Pas “H” sudah mau

ditinggal nanti pulangnya yang

jemput eee bapaknya, kan

petani.

“H” memiliki berapa saudara

bu, apakah juga mengalami

ketunaan seperti “H”?

LBKS

LBKS

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang keluarga

subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang keluarga

subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

149

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

Mmm..engga kok mb. “H”

hanya dua bersaudara.

Kakaknya perempuan, sekarang

duduk di bangku SMP dan

normal kondisinysa tidak seperti

adiknya. Malah sangat banget

sama “H” tau adiknya seperti

itu. Keluarganya pada perhatian

sama “H” juga, kalau kita pas

home visit itu ya “H”

diperlakukan sama seperti

kakaknya kasih sayangnya.

Lalu kondisi penglihatan dan

kondisi pendengaran “H” saat

ini sudah total ya bu?

Iya eee mbak..low visionnya

cuma sebentar pas masih bayi

itu terus total sampai sekarang

ini. Pendengarannya juga sudah

total mbak. Pernah diberi alat

bantu dengar dari peduli kasih

indosiar, tetapi juga tidak dapat

berfungsi pada pendengarannya.

KPlhS

KPndS

Ibu guru subjek

menceritakan

kondisi

penglihatan subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

kondisi

pendengaran

subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

150

Tabel C.3

Koding Verbatim Wawancara Dengan Orangtua Subjek

Senin, 02 Maret 2015 (12.30-13:00 WIB).

No Transkrip Wawancara Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Bu “K” apa yang menjadi penyebab

kebutaan dan ketulian pada “H”?

Virus rubella mbak..ya dampaknya jadi

“H buta-tuli total.

Sudah pasti itu disebabkan oleh

virus rubella ya bu?

Eee…iya mbak, kan saya periksain ke

dokter. Awalnya malah budhenya yang

nggatekke. Bilang kok anak ini

matanya putih-putih terus saya bilang

mungkin kena cahaya diruangan, terus

pas saya coba gendong keluar ya juga

sama aja keliatan putih-putihnya gitu

eee mbak. Ya terus ke dokter itu tak

bawa si “H”.

Pada usia berapa “H” terdiagnosa

buta-tuli bu?

Eee..1,5 tahun mbak, jadi

penglihatannya makin lama berkurang

terus sampai total. Awalnya kanan

dulu yang masih lihat, lha terus kok

makin lama kirinya juga ikutan juga

mmm.

LBMKS

LBMKS

KPlhS

Ibu subjek

menceritakan masalah

latar belakang

ketunaan subjek

Ibu subjek

menceritakan masalah

latar belakang

ketunaan subjek

Ibu subjek

menceritakan kondisi

penglihatan subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

151

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

Pada usia berapa “H” bersekolah di

Helen Keller Indonesia?

Dulu itu kan pas “H” 4 tahun

dikenalkan tempat ini sama suster dari

pusat low vision lalu saya bawa sini

awalnya ngga mau anaknya sekolah,

takut eee megangin saya terus. Pas

“H” mulai umur 6 tahun mbak baru

mau bener sekolah eee.

Lalu setiap sekolah “H” selalu minta

untuk ditungguin ibu?

Cuma itu kok pas awalnya saja,

soalnya gurunya minta “H” pulang

ngga usah sekolah kalau masih

gendolin mamak. Lalu ya saya bawa

pulang “H” terus dia itu malah yang

minta sekolah mak, gitu eee mbak.

Ibu dan bapak bekerja dimana bu?

Halah kalau bapaknya cuma ngarit

mbak, petani di sawah itu loh mbak.

Kalau saya cuma bantu-bantu jadi

pelayan di rumah makan. Lha rumah

cuma di desa juga, kecil mbak eee.

“H” memiliki berapa saudara bu,

apakah juga mengalami ketunaan

seperti “H”?

Tidak mbak. Wong kakaknya normal

saja tuh mbak, ya saya juga heran eee

PKThdKS

POThdS

LBKS

LBKS

Ibu subjek

menceritakan peran

keluarga terhadap

ketunaan subjek

Ibu subjek

menceritakan

perlakuan orangtua

terhadap subjek

Ibu subjek

menceritakan latar

belakang keluarga

subjek

Ibu subjek

menceritakan latar

belakang keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

152

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

mbak, tapi ya mamak sama bapaknya

apalagi mbak “A” sayang banget sama

“H”. Sering kita ajak main atau bicara

pakai isyarat kan eee orang rumah

juga belajar bahasa isyarat gitu eee.

Lalu kondisi penglihatan dan kondisi

pendengaran “H” saat ini sudah

total ya bu?

Heeh mbak kan cuma bisa lihatnya pas

umur 1 tahunan terus ya lama-lama

menurun penglihatannya terus ya eee

sampai total 10 tahun ini mbak.

HDSK

KPlhS

KPndS

subjek

Ibu subjek

menceritakan

hubungan dengan

saudara kandung

subjek

Ibu subjek

menceritakan kondisi

pengihatan dan

pendengaran subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

73

LAMPIRAN A

Ringkasan Hasil Analisa Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

74

Tabel A.1

Ringkasan Analisis Hasil Penelitian

Keterangan Gambaran Subjek

Aspek Indikator

Data Demografi Subjek Usia 10 tahun

Saudara yang menderita

buta-tuli

Tidak ada

Ketunaan yang dialami Buta-tuli/ deaf-blind

Diagnosa buta-tuli 18 bulan

Penyebab ketunaan ganda Virus rubella

Kriteria Belajar

Mandiri

Gambaran

Kemampuan Belajar

Mandiri

A. Kemampuan respon

terhadap sensasi sentuhan

Menggunakan indera

perabanya untuk

merasakan tekstur objek

B. Kemampuan respon

terhadap sensasi bau

Menggunakan indera

penciumannnya untuk

merasakan aroma objek

C. Kemampuan respon

terhadap sensasi rasa

Menggunakan indera

pengecapnya untuk

merasakan rasa objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

75

LAMPIRAN B

Tabel Koding Hasil Pengamatan

Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

76

Tabel B.1

Kode Kriteria Pengamatan

Koding Keterangan

KRThdS Kemampuan respon terhadap sensasi sentuhan

KRThdB Kemampuan respon terhadap sensasi bau

KRThdR Kemampuan respon terhadap sensasi rasa

KMotHls Kemampuan motorik halus

KMotKsr Kemampuan motorik kasar

KKOM Kemampuan dalam berkomunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

77

Tabel B.2

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Senin, 20 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

78

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“satu minggu “H” nanti belajar

mengenai objek.” Subjek tersenyum dan

mengangguk kemudian Ibu guru

memegang tangan subjek untuk

memberikan tulisan braille keterangan

objek yang bertuliskan flashdisk adalah

benda kecil untuk memindah data dari

komputer. Objek pertama yaitu

“flashdisk”. Subjek kemudian

menirukan mengeja kata tersebut

dengan spelling abjad jari. Objek yang

kedua yaitu “penjepit pakaian”. Penjepit

pakaian adalah alat untuk menjepit

pakaian. Subjek kemudian menirukan

mengeja kata tersebut dengan spelling

abjad jari. Objek yang ketiga yaitu

“aroma terapi”. Aroma terapi adalah lilin

yang jika dibakar akan mengeluarkan

wangi aroma terapi. Subjek kemudian

menirukan mengeja kata tersebut

dengan spelling abjad jari. Objek yang

keempat yaitu “pewangi pakaian”.

Pewangi pakaian adalah berbentuk cairan

KMotHls

KMotHls

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

79

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

kental yang wangi untuk proses

pembilasan pakaian. Subjek kemudian

menirukan mengeja kata tersebut

dengan spelling abjad jari. Objek yang

kelima yaitu “kiwi”. Kiwi adalah buah

berbentuk oval dengan biji kecil dan bisa

dimakan. Tekstur buah ini sangat halus

dan rasanya unik. Subjek kemudian

menirukan mengeja kata tersebut

dengan spelling abjad jari. Objek yang

terakhir yaitu “kunyit”. Kunyit adalah

rempah berbentuk memanjang yang

mempunyai bau khas dengan rasa agak

pahit. Subjek kemudian menirukan

mengeja kata tersebut dengan spelling

abjad jari. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

“Bu “R” sekarang mau membuat

bahasa isyarat untuk keenam objek

yang sudah “H” spelling tadi.” Subjek

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KMotHls

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan

spelling abjad jari

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

80

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat objek

pertama yaitu “flashdisk” secara

perlahan-lahan. Subjek kemudian

menirukan bahasa isyarat untuk kata

tersebut dengan menggerakkan

tangannya sehingga membentuk

simbol tertentu. Objek yang kedua yaitu

“penjepit pakaian” dan Ibu guru

memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang kedua yaitu “penjepit pakaian” dan

Ibu guru memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

KMotHls

KMotHls

KMotHls

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

81

89

90

91

92

93

94

96

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang ketiga yaitu “aroma terapi” dan Ibu

guru memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang keempat yaitu “pewangi pakaian”

dan Ibu guru memegang tangan subjek

untuk memberikan bahasa isyarat kata

tersebut secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang kelima yaitu “kiwi” dan Ibu guru

memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

82

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Objek

yang terakhir yaitu “kunyit” dan Ibu guru

memegang tangan subjek untuk

memberikan bahasa isyarat kata tersebut

secara perlahan-lahan. Subjek

kemudian menirukan bahasa isyarat

untuk kata tersebut dengan

menggerakkan tangannya sehingga

membentuk simbol tertentu. Ibu guru

memegang tangan subjek dan subjek

langsung meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Bu “R” sekarang

mau menulis huruf braille untuk

keenam objek yang sudah “H” spelling

dan isyaratkan tadi.” Subjek tersenyum

dan mengangguk kemudian Ibu guru

mengambil alat tulisnya lalu memulai

menusukkan alat tulisnya pada selembar

kertas untuk menghasilkan tulisan

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

83

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

pertama yaitu “flashdisk” Subjek

kemudian meraba tulisan braille dan

menirukan dengan menuliskan tulisan

braille untuk kata tersebut. Objek

yang kedua yaitu “penjepit pakaian” dan

kemudian Ibu guru mengambil alat

tulisnya lalu memulai menusukkan alat

tulisnya pada selembar kertas untuk

menghasilkan tulisan kedua yaitu

“penjepit pakaian” Subjek kemudian

meraba tulisan braille dan menirukan

dengan menuliskan tulisan braille

untuk kata tersebut. Objek yang ketiga

yaitu “aroma terapi” dan kemudian Ibu

guru mengambil alat tulisnya lalu

memulai menusukkan alat tulisnya pada

selembar kertas untuk menghasilkan

tulisan ketiga yaitu “aroma terapi”

Subjek kemudian meraba tulisan

braille dan menirukan dengan

menuliskan tulisan braille untuk kata

tersebut. Objek yang keempat yaitu

“pewangi pakaian” dan kemudian Ibu

KMotHls

KMotHls

KMotHls

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

84

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

guru mengambil alat tulisnya lalu

memulai menusukkan alat tulisnya pada

selembar kertas untuk menghasilkan

tulisan keempat yaitu “pewangi pakaian”

Subjek kemudian meraba tulisan

braille dan menirukan dengan

menuliskan tulisan braille untuk kata

tersebut. Objek yang kelima yaitu

“kiwi” dan kemudian Ibu guru

mengambil alat tulisnya lalu memulai

menusukkan alat tulisnya pada selembar

kertas untuk menghasilkan tulisan kelima

yaitu “kiwi” Subjek kemudian meraba

tulisan braille dan menirukan dengan

menuliskan tulisan braille untuk kata

tersebut. Objek yang terakhir yaitu

“kunyit” dan kemudian Ibu guru

mengambil alat tulisnya lalu memulai

menusukkan alat tulisnya pada selembar

kertas untuk menghasilkan tulisan

terakhir yaitu “kunyit” Subjek

kemudian meraba tulisan braille dan

menirukan dengan menuliskan tulisan

KMotHls

KMotHls

KMotHls

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

menulis

Subjek

menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

85

181 braille untuk kata tersebut. menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

86

Tabel B.3

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Selasa, 21 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

87

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut dan

memutar-mutarkannya. Subjek juga

KRThdsS

KRThdS

KKOM

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

88

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berkata: “ini keras..apa nama.”

dengan suaranya yang tidak terlalu

jelas. Subjek menggoyangkan

flashdisk dan berusaha untuk

mendorong slot pembukanya. Subjek

akhirnya dapat mendorong slotnya

sehingga slot flashdisk dapat terbuka dan

tertutup. Subjek mengangkat tangan

kanannya untuk menspellingkan

abjad jari kata “flashdisk.” Subjek

tersenyum dan juga menghela nafas.

Subjek kemudian menaruh flashdisk di

meja lalu subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “flashdisk”.

Subjek mengeja kata untuk objek

pertama dengan suara yang pelan:

“fla..sh..disk.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di loker mejanya dan

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

89

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

menaruhnya di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut dan memutar-

mutarkannya. Subjek juga berkata:

“ini tebal..apa nama.” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

KMotHls

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

90

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan mendekatkan hidungnya

pada objek tersebut. Subjek juga

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KKOM

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

91

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

berkata: “wangi..keras..apa nama.”

dengan suaranya yang tidak terlalu

jelas. Subjek tersenyum dan menghela

nafas. Subjek lalu mengibaskan tangan

kearah objek dan mencium

tangannya. Subjek mengangkat

tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

KRThdB

KMotHls

KRThdB

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

berbicara

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

92

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan mendekatkan hidungnya

pada objek tersebut. Subjek juga

berkata: “cair..harum..apa nama.”

dengan suaranya yang tidak terlalu

jelas. Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

tersenyum dan menghela nafas. Subjek

mengoles objek ke baju dan mencium

bajunya. Subjek mengangkat tangan

kanannya untuk menspellingkan

abjad jari kata “pewangi pakaian”.

Subjek kemudian meraba meja di

KRThdS

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdB

KMotHls

KRThdS

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

93

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

depannya, meraba beberapa kata

tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “aroma terapi”.

Subjek mengeja kata untuk objek

ketiga dengan suara yang pelan:

“pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut dan

mendekatkan hidungnya pada objek

tersebut. Subjek juga berkata: “ada

bulu..harum..apa nama.” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KKOM

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

94

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

kemudian menjilat kiwi tersebut,

menggigit, dan memakannya. Subjek

juga berkata: “asam”. Subjek

mengkerutkan dahinya dan menyipitkan

matanya. Subjek lalu menjilat,

menggigit, dan memakan lagi kiwinya.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

KRThdB

KRThdC

KKOM

KRThdC

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

Sensasi penciuman

Sensasi perasa

Kemampuan

berbicara

Sensasi perasa

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

95

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut dan

mendekatkan hidungnya pada objek

tersebut. Subjek juga berkata:

“kasar..nyengat..apa nama.” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

kemudian menjilat kunyit tersebut.

Subjek juga berkata: “pahit..pahit”.

Subjek mengkerutkan dahinya dan

menyipitkan matanya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

KRThdS

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdC

KKOM

KMotHls

KMotHls

menulis

Sensasi perabaan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi perasa

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

96

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

97

Tabel B.4

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Rabu, 22 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

98

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin “H” pelajari dalam bentuk

spelling abjad jari, bahasa isyarat, dan

tulisan braille.” Subjek tersenyum dan

mengangguk kemudian Ibu guru

memegang tangan subjek lagi lalu

subjek meraba tangan Ibu guru untuk

memahami penjelasan yang diberikan

oleh ibu guru menggunakan bahasa

isyarat: “Nanti “H” belajar mandiri

enam buah objek yang terdiri dari dua

buah objek bertekstur saja, dua buah

objek bertekstur dan berbau, lalu dua

buah objek bertekstur, berbau, serta

berasa.” Peneliti lalu memberikan satu

persatu objek kepada subjek dan objek

yang pertama didekatkan ke meja subjek

yaitu “flashdisk”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan memutar-mutarkannya.

Subjek juga berkata: “ini halus..apa

KRThdsS

KRThdS

KKOM

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

99

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

nama” dengan suaranya yang tidak

terlalu jelas. Subjek menggoyangkan

flashdisk dan berusaha untuk

mendorong slot pembukanya. Subjek

akhirnya dapat mendorong slotnya

sehingga slot flashdisk dapat terbuka dan

tertutup. Subjek mengangkat tangan

kanannya untuk menspellingkan

abjad jari kata “flashdisk.” Subjek

tersenyum dan juga menghela nafas.

Subjek kemudian menaruh flashdisk di

meja lalu subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “flashdisk”.

Subjek mengeja kata untuk objek

pertama dengan suara yang pelan:

“fla..sh disk.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya dan

menaruhnya di atas meja. Subjek mulai

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

100

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut dan memutar-

mutarkannya. Subjek juga berkata:

“ini kasar..apa nama.” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

101

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penjepit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan mendekatkan hidungnya

pada objek tersebut. Subjek juga

berkata: “tebal..harum.” dengan

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KKOM

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

102

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

tersenyum dan menghela nafas. Subjek

mengibas tangan kearah objek dan

mencium tangannya lalu mengembang

kempiskan hidungnya ke arah aroma

terapi yang berada di atas mejanya.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aroma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

KRThdB

KRThdB

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

103

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut dan mendekatkan hidungnya

pada objek tersebut. Subjek juga

berkata: “kental..wangi” dengan

suaranya yang tidak terlalu jelas.

Subjek lalu mendekatkan objek

tersebut ke arah hidungnya dan

kembali menciumnya. Subjek

tersenyum dan menghela nafas. Subjek

lalu mengoles objek ke baju dan

mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

KRThdS

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdB

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

104

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

“pewangi pakaian”. Subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “aroma terapi”. Subjek

mengeja kata untuk objek ketiga

dengan suara yang pelan: “pe..wangi

pakai..an” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “pewangi pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang kelima didekatkan ke meja subjek

yaitu “kiwi”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut dan

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Sensasi penciuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

105

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

mendekatkan hidungnya pada objek

tersebut. Subjek juga berkata: “ini

halus..wangi.” dengan suaranya yang

tidak terlalu jelas. Subjek lalu

mendekatkan objek tersebut ke arah

hidungnya dan kembali menciumnya.

Subjek kemudian menjilat kiwi

tersebut, menggigit, dan memakannya.

Subjek juga berkata: “manis”. Subjek

mengkerutkan dahinya dan menyipitkan

matanya. Subjek lalu menjilat,

menggigit, dan memakan lagi kiwinya.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdC

KKOM

KRThdC

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi perasa

Kemampuan

berbicara

Sensasi perasa

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

106

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut dan

mendekatkan hidungnya pada objek

tersebut. Subjek juga berkata: “ini

keras..nyengat” dengan suaranya yang

tidak terlalu jelas. Subjek lalu

mendekatkan objek tersebut ke arah

hidungnya dan kembali menciumnya.

Subjek kemudian menjilat kunyit

tersebut. Subjek juga berkata:

“pahit..pahit”. Subjek mengkerutkan

dahinya dan menyipitkan matanya.

Subjek lalu menjilat lagi kunyitnya.

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KKOM

KRThdB

KRThdC

KKOM

KRThdC

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi perabaan

Sensasi penciuman

Kemampuan

berbicara

Sensasi penciuman

Sensasi perasa

Kemampuan

berbicara

Sensasi perasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

107

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

108

Tabel B.5

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Kamis, 23 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

109

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek menggoyangkan flashdisk dan

KRThdsS

KRThdS

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

110

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berusaha untuk mendorong slot

pembukanya. Subjek akhirnya dapat

mendorong slotnya sehingga slot

flashdisk dapat terbuka dan tertutup.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“flashdisk.” Subjek tersenyum dan juga

menghela nafas. Subjek kemudian

menaruh flashdisk di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “flashdisk”. Subjek mengeja

kata untuk objek pertama dengan

suara yang pelan: “fla..sh..disk.”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di loker mejanya dan menaruhnya

di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

111

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

KRThdS

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

Sensasi perabaan

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

112

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek lalu

mengibaskan tangan kearah objek dan

mencium tangannya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KMotHls

KMotHls

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

113

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

114

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek mengoles objek

ke baju dan mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“pewangi pakaian”. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

KRThdB

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

115

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

116

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

117

Tabel B.6

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Jumat, 24 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

118

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek menggoyangkan flashdisk dan

KRThdsS

KRThdS

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

119

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berusaha untuk mendorong slot

pembukanya. Subjek akhirnya dapat

mendorong slotnya sehingga slot

flashdisk dapat terbuka dan tertutup.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“flashdisk.” Subjek tersenyum dan juga

menghela nafas. Subjek kemudian

menaruh flashdisk di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “flashdisk”. Subjek mengeja

kata untuk objek pertama dengan

suara yang pelan: “fla..sh..disk.”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di loker mejanya dan menaruhnya

di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

120

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

KRThdS

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

Sensasi perabaan

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

121

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek lalu

mengibaskan tangan kearah objek dan

mencium tangannya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KMotHls

KMotHls

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

122

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

123

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek mengoles objek

ke baju dan mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“pewangi pakaian”. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

KRThdB

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

124

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

125

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

126

Tabel B.7

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Sabtu, 25 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

127

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek menggoyangkan flashdisk dan

KRThdsS

KRThdS

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

128

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berusaha untuk mendorong slot

pembukanya. Subjek akhirnya dapat

mendorong slotnya sehingga slot

flashdisk dapat terbuka dan tertutup.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“flashdisk.” Subjek tersenyum dan juga

menghela nafas. Subjek kemudian

menaruh flashdisk di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “flashdisk”. Subjek mengeja

kata untuk objek pertama dengan

suara yang pelan: “fla..sh..disk.”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di loker mejanya dan menaruhnya

di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

129

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

KRThdS

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

Sensasi perabaan

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

130

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek lalu

mengibaskan tangan kearah objek dan

mencium tangannya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KMotHls

KMotHls

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

131

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

132

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek mengoles objek

ke baju dan mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“pewangi pakaian”. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

KRThdB

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

133

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

134

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

135

Tabel B.8

Koding Hasil Pengamatan Proses Belajar Mandiri Mempelajari Konsep Objek

Senin, 27 April 2015 (08:30-09:30 WIB).

No Hasil Pengamatan Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Peneliti mendatangi SLB G/ AB HKI

Yogyakarta untuk melakukan observasi

di kelas Anne Sullivan. Peneliti masuk

ke ruang kelas tersebut dan tampak

subjek sedang melakukan lingkaran pagi,

setelah itu peneliti mengamati kegiatan

belajar subjek pada hari itu. Berdasarkan

pengamatan dari peneliti, subjek

menggunakan seragam sekolah berwarna

putih-merah dan subjek duduk tegak

pada sebuah kursi yang di depannya

terdapat meja berbentuk persegi panjang.

Ibu guru kemudian menarik kursinya

untuk memposisikan duduk di dekat

subjek. Ibu guru memegang tangan

subjek dan subjek langsung meraba

tangan Ibu guru untuk memahami

penjelasan yang diberikan oleh ibu

guru menggunakan bahasa isyarat:

KMotKsr

KRThdS

Subjek

memposisikan

tubuhnya untuk

duduk

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

136

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

“Hari ini “H” belajar mandiri

mengenai enam buah objek yang

kemarin Ibu “R” ajarkan dalam

bentuk spelling abjad jari, bahasa

isyarat, dan tulisan braille.” Subjek

tersenyum dan mengangguk kemudian

Ibu guru memegang tangan subjek lagi

lalu subjek meraba tangan Ibu guru

untuk memahami penjelasan yang

diberikan oleh ibu guru menggunakan

bahasa isyarat: “Nanti “H” belajar

mandiri enam buah objek yang terdiri

dari dua buah objek bertekstur saja,

dua buah objek bertekstur dan

berbau, lalu dua buah objek

bertekstur, berbau, serta berasa.”

Peneliti lalu memberikan satu persatu

objek kepada subjek dan objek yang

pertama didekatkan ke meja subjek yaitu

“flashdisk”. Subjek meraba tulisan di

depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek menggoyangkan flashdisk dan

KRThdsS

KRThdS

KMotHls

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Subjek

menggunakan

indera perabanya

untuk memahami

bahasa isyarat

yang diberikan ibu

guru saat

berkomunikasi

Sensasi perabaan

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

137

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

berusaha untuk mendorong slot

pembukanya. Subjek akhirnya dapat

mendorong slotnya sehingga slot

flashdisk dapat terbuka dan tertutup.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“flashdisk.” Subjek tersenyum dan juga

menghela nafas. Subjek kemudian

menaruh flashdisk di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “flashdisk”. Subjek mengeja

kata untuk objek pertama dengan

suara yang pelan: “fla..sh..disk.”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di loker mejanya dan menaruhnya

di atas meja. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

KMotHls

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

melakukan bahasa

isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

138

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“flashdisk”. Peneliti lalu memberikan

objek selanjutnya kepada subjek dan

objek yang kedua didekatkan ke meja

subjek yaitu “penjepit pakaian”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

menekan penjepit pakaian lalu

menjepitkannya pada kerah seragam

sekolahnya dan lengan bajunya.

Subjek mengangkat tangannya untuk

menspellingkan abjad jari “penjepit

pakaian.” Subjek kemudian menaruh

penjepit pakaian di meja lalu subjek

mengangkat tangan kanan dan tangan

kirinya untuk membuat bahasa

isyarat untuk objek tersebut. Subjek

kemudian meraba meja di depannya,

meraba beberapa kata tulisan braille

di atas meja, dan meraba tulisan

braille “penjepit pakaian”. Subjek

KRThdS

KMotHls

KMotHls

KMotHls

KRThdS

Sensasi perabaan

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

139

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

mengeja kata untuk objek pertama

dengan suara yang pelan: “penje..pit

pakai..an.” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas yang berada di atas

meja. Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “penjepit pakaian”.

Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang ketiga didekatkan ke meja subjek

yaitu “aroma terapi”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek lalu

mengibaskan tangan kearah objek dan

mencium tangannya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“aroma terapi”. Subjek

menspellingkan abjad jari kata

KKOM

KMotHls

KRThdS

KRThdB

KMotHls

KMotHls

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

mengenali objek

Menggerakkan

tangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

140

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

“aroma terapi”. Subjek mengangkat

tangan kanan dan tangan kirinya

untuk membuat bahasa isyarat untuk

objek tersebut. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “aro..ma tera..pi” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“aroma terapi”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang keempat

didekatkan ke meja subjek yaitu

“pewangi pakaian”. Subjek meraba

tulisan di depannya lalu memegang

objek itu kemudian meraba objek

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KRThdS

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Sensasi sentuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

141

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

tersebut. Subjek tersenyum dan

menghela nafas. Subjek mengoles objek

ke baju dan mencium bajunya. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“pewangi pakaian”. Subjek kemudian

meraba meja di depannya, meraba

beberapa kata tulisan braille di atas

meja, dan meraba tulisan braille

“aroma terapi”. Subjek mengeja kata

untuk objek ketiga dengan suara yang

pelan: “pe..wangi pakai..an” Subjek

mengambil alat tulisnya dan kertas di

atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“pewangi pakaian”. Peneliti lalu

memberikan objek selanjutnya kepada

subjek dan objek yang kelima didekatkan

ke meja subjek yaitu “kiwi”. Subjek

meraba tulisan di depannya lalu

KRThdB

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

Sensasi penciuman

Menggerakkan

tangan untuk

spelling abjad jari

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

142

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

memegang objek itu kemudian

meraba objek tersebut. Subjek

mengangkat tangan kanannya untuk

menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kiwi”. Subjek

mengeja kata untuk objek kelima

dengan suara yang pelan: “ki..wi”

Subjek mengambil alat tulisnya dan

kertas di atas mejanya. Subjek mulai

memposisikan alat tulisnya berada di

atas kertas dan menekan alat tulisnya

sehingga kertasnya memunculkan

simbol huruf braille untuk kata

“kiwi”. Peneliti lalu memberikan objek

selanjutnya kepada subjek dan objek

yang terakhir didekatkan ke meja subjek

yaitu “kunyit”. Subjek meraba tulisan

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi sentuhan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

Menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

143

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

di depannya lalu memegang objek itu

kemudian meraba objek tersebut.

Subjek mengangkat tangan kanannya

untuk menspellingkan abjad jari kata

“kiwi”. Subjek mengangkat tangan

kanan dan tangan kirinya untuk

membuat bahasa isyarat untuk objek

tersebut. Subjek kemudian meraba

meja di depannya, meraba beberapa

kata tulisan braille di atas meja, dan

meraba tulisan braille “kunyit”.

Subjek mengeja kata untuk objek

terakhir dengan suara yang pelan:

“kun..yit” Subjek mengambil alat

tulisnya dan kertas di atas mejanya.

Subjek mulai memposisikan alat

tulisnya berada di atas kertas dan

menekan alat tulisnya sehingga

kertasnya memunculkan simbol huruf

braille untuk kata “kunyit”.

KMotHls

KRThdS

KKOM

KMotHls

tangan untuk

spelling abjad jari

Menggerakkan

tangan untuk

bahasa isyarat

Sensasi perabaan

Kemampuan

berbicara

Menggerakkan

tangan untuk

menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

144

LAMPIRAN C

Tabel Koding Verbatim Wawancara Dengan Guru Kelas&Orangtua Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

145

Tabel C.1

Kode Kriteria Wawancara

Koding Keterangan

Latar Belakang Subjek

LBMKS Latar Belakang Masalah Ketunaan Subjek

LBS Latar Belakang Subjek

LBKS Latar Belakang Keluarga Subjek

HDSK Hubungan Dengan Saudara Kandung

POThdS Perlakuan Orangtua Terhadap Subjek

PKThdKS Peran Keluarga Terhadap Ketunaan Subjek

Kondisi Ketunaan Subjek

KPlhS Kondisi Penglihatan Subjek

KPndS Kondisi Pendengaran Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

146

Tabel C.2

Koding Verbatim Wawancara Dengan Guru Kelas Subjek

Senin, 23 Februari 2015 (12.30-13:00 WIB).

No Transkrip Wawancara Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Bu “R” apa yang menjadi

penyebab kebutaan dan

ketulian pada “H”?

Dulu ibunya “H” cerita kalau

mmm...dia itu kena virus rubella

mbak, jadi sekarang “H” buta-

tuli total.

Sudah pasti itu disebabkan

oleh virus rubella ya bu?

Eee…iya mbak, untuk lebih

jelasnya coba mbak tanyakan

langsung pada ibunya “H”.

Dulu orangtuanya pernah cerita

kalau orangtuanya tidak sadar

anaknya sakit apa, mmm

mungkin dikiranya hanya

demam biasa. Lha kan

tinggalnya di desa mbak, jadi

mungkin kurang pengetahuan.

LBMKS

LBMKS

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang ketunaan

subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang ketunaan

subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

147

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

Pada usia berapa “H”

terdiagnosa buta-tuli bu?

Eee..1,5 tahun mbak. Kalau pas

lahir itu sudah tuli total, tapi

belum buta total. Dia waktu itu

masih low vision, daya

penglihatannya makin lama

berkurang lalu sampai total.

Pada usia berapa “H”

bersekolah di Helen Keller

Indonesia?

“H” belajar mulai umur 6 tahun

mbak..eee sebelumnya pas umur

4 tahun sudah dibawa ke sini,

tapi masih takut sekolah. Mmm

belum berani dengan lingkungan

baru jadi masih suka gendolin

ibunya.

Lalu setiap sekolah “H” selalu

minta untuk ditungguin

ibunya ya bu?

Iya mbak, maka dari itu saya

meminta “H” untuk belajar

LBMKS

LBS

LBS

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang ketunaan

subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

148

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

mandiri supaya tidak ditemani

selama sekolah tapi anaknya

merengek nangis kalau tau

ditinggal pulang ibu. Eee jadi

saya minta “H” untuk tidak

sekolah, jadi pulang saja kalau

masih ditemani ibu terus ya

lama-kelamaan anaknya sendiri

yang minta sekolah pas umur 6

tahun.

Ibunya “H” tidak bekerja jika

selalu menemani anaknya di

sekolah bu?

Kerja kok mbak..ibunya pelayan

di rumah makan, ya shift-shiftan

kerjanya masuk pagi masuk

siang. Pas “H” sudah mau

ditinggal nanti pulangnya yang

jemput eee bapaknya, kan

petani.

“H” memiliki berapa saudara

bu, apakah juga mengalami

ketunaan seperti “H”?

LBKS

LBKS

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang keluarga

subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

masalah latar

belakang keluarga

subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

149

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

Mmm..engga kok mb. “H”

hanya dua bersaudara.

Kakaknya perempuan, sekarang

duduk di bangku SMP dan

normal kondisinysa tidak seperti

adiknya. Malah sangat banget

sama “H” tau adiknya seperti

itu. Keluarganya pada perhatian

sama “H” juga, kalau kita pas

home visit itu ya “H”

diperlakukan sama seperti

kakaknya kasih sayangnya.

Lalu kondisi penglihatan dan

kondisi pendengaran “H” saat

ini sudah total ya bu?

Iya eee mbak..low visionnya

cuma sebentar pas masih bayi

itu terus total sampai sekarang

ini. Pendengarannya juga sudah

total mbak. Pernah diberi alat

bantu dengar dari peduli kasih

indosiar, tetapi juga tidak dapat

berfungsi pada pendengarannya.

KPlhS

KPndS

Ibu guru subjek

menceritakan

kondisi

penglihatan subjek

Ibu guru subjek

menceritakan

kondisi

pendengaran

subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

150

Tabel C.3

Koding Verbatim Wawancara Dengan Orangtua Subjek

Senin, 02 Maret 2015 (12.30-13:00 WIB).

No Transkrip Wawancara Kode Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Bu “K” apa yang menjadi penyebab

kebutaan dan ketulian pada “H”?

Virus rubella mbak..ya dampaknya jadi

“H buta-tuli total.

Sudah pasti itu disebabkan oleh

virus rubella ya bu?

Eee…iya mbak, kan saya periksain ke

dokter. Awalnya malah budhenya yang

nggatekke. Bilang kok anak ini

matanya putih-putih terus saya bilang

mungkin kena cahaya diruangan, terus

pas saya coba gendong keluar ya juga

sama aja keliatan putih-putihnya gitu

eee mbak. Ya terus ke dokter itu tak

bawa si “H”.

Pada usia berapa “H” terdiagnosa

buta-tuli bu?

Eee..1,5 tahun mbak, jadi

penglihatannya makin lama berkurang

terus sampai total. Awalnya kanan

dulu yang masih lihat, lha terus kok

makin lama kirinya juga ikutan juga

mmm.

LBMKS

LBMKS

KPlhS

Ibu subjek

menceritakan masalah

latar belakang

ketunaan subjek

Ibu subjek

menceritakan masalah

latar belakang

ketunaan subjek

Ibu subjek

menceritakan kondisi

penglihatan subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

151

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

Pada usia berapa “H” bersekolah di

Helen Keller Indonesia?

Dulu itu kan pas “H” 4 tahun

dikenalkan tempat ini sama suster dari

pusat low vision lalu saya bawa sini

awalnya ngga mau anaknya sekolah,

takut eee megangin saya terus. Pas

“H” mulai umur 6 tahun mbak baru

mau bener sekolah eee.

Lalu setiap sekolah “H” selalu minta

untuk ditungguin ibu?

Cuma itu kok pas awalnya saja,

soalnya gurunya minta “H” pulang

ngga usah sekolah kalau masih

gendolin mamak. Lalu ya saya bawa

pulang “H” terus dia itu malah yang

minta sekolah mak, gitu eee mbak.

Ibu dan bapak bekerja dimana bu?

Halah kalau bapaknya cuma ngarit

mbak, petani di sawah itu loh mbak.

Kalau saya cuma bantu-bantu jadi

pelayan di rumah makan. Lha rumah

cuma di desa juga, kecil mbak eee.

“H” memiliki berapa saudara bu,

apakah juga mengalami ketunaan

seperti “H”?

Tidak mbak. Wong kakaknya normal

saja tuh mbak, ya saya juga heran eee

PKThdKS

POThdS

LBKS

LBKS

Ibu subjek

menceritakan peran

keluarga terhadap

ketunaan subjek

Ibu subjek

menceritakan

perlakuan orangtua

terhadap subjek

Ibu subjek

menceritakan latar

belakang keluarga

subjek

Ibu subjek

menceritakan latar

belakang keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: STUDI KASUS PROSES BELAJAR MANDIRI SEORANG … · F. Skema Proses Belajar Mandiri Seorang Penyandang Tunaganda Buta-Tuli Deaf-Blind Mempelajari Konsep Objek ... Tabel 4 : Hasil Pengamatan

152

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

mbak, tapi ya mamak sama bapaknya

apalagi mbak “A” sayang banget sama

“H”. Sering kita ajak main atau bicara

pakai isyarat kan eee orang rumah

juga belajar bahasa isyarat gitu eee.

Lalu kondisi penglihatan dan kondisi

pendengaran “H” saat ini sudah

total ya bu?

Heeh mbak kan cuma bisa lihatnya pas

umur 1 tahunan terus ya lama-lama

menurun penglihatannya terus ya eee

sampai total 10 tahun ini mbak.

HDSK

KPlhS

KPndS

subjek

Ibu subjek

menceritakan

hubungan dengan

saudara kandung

subjek

Ibu subjek

menceritakan kondisi

pengihatan dan

pendengaran subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI