studi kasus penodaan agama oleh alexander an...

122
STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN (ATEIS MINANG) MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Muaro No. 45 /PID.B/2012/PN.MR) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Disusun Oleh : Akhmad Yusuf Hilmi 1110043200042 KONSENTRASI PERBANDINGAN MAZHAB PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: hadung

Post on 08-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

STUDI KASUS PENODAAN AGAMA

OLEH ALEXANDER AN (ATEIS MINANG) MELALUI MEDIA SOSIAL

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Muaro No. 45 /PID.B/2012/PN.MR)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)

Disusun Oleh :

Akhmad Yusuf Hilmi

1110043200042

KONSENTRASI PERBANDINGAN MAZHAB

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

ii

STUDI KASUS PENODAAN AGAMA

OLEH ALEXANDER AN (ATEIS MINANG) MELALUI MEDIA SOSIAL

DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Muaro Nomor 45/PID.B/2012/PN.MR)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Sebagai Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)

Oleh :

AKHMAD YUSUF HILMI

NIM : 1110043200042

Pembimbing I

Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si

NIP : 19741213 200312 1 002

Pembimbing II

Shonifah Al Bani, SH, MH

KONSENTRASI PERBANDINGAN MAHZAB

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAHZAB

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan
Page 4: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan
Page 5: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, inayah dan taufiknya sehingga penyusun

dapat menyelesaikan tugas akhir dalam menempuh studi di Jurusan Perbandingan

Mazhab dan Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang berhasil menyampaikan risalahnya kepada umat manusia di

seluruh dunia, pendobrak revolusi akbar dalam peradaban sosial kehidupan kita yang

kita harapkan syafaatnya kelak di akhirat.

Selanjutnya dalam proses penyusunan skripsi ini, penyusun tidak berdir I

sendiri. Dalam arti, penyusunan banyak mendapatkan kontribusi dari pihak-pihak

lain. Untuk itu, penyusun menghaturkan ribuan terimakasih kepada:

1. Dr. Asep Saepuddin Jahar, MA. selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga menjadi

pemimpin yang memberikan teladan dan integritas yang lebih baik.

2. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M. Si dan Ibu Siti Hanna, S.Ag, Lc., MA.

Selaku ketua dan sekretaris Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum yang sudah

membantu proses penyelesaian skripsi dari awal hingga akhir.

Page 6: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

vi

3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si dan Ibu Shonifah Albani, SH, MH. yang

telah membimbing dan sangat membantu dengan keikhlasannya, dan memotivasi

penulis untuk dapat segera menyelesaiakan skripsi ini.

4. Dosen penguji yang telah menguji skripsi ini, yang telah memberikan kritik serta

saran demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Pegawai Perpustakaan Utama dan Fakultas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah membantu menyediakan referensi bagi penulisan ini.

6. Bapak ibu dosen yang telah mengajar dan memberikan ilmu serta mendidik

penulis agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi agama dan bangsa.

7. Kepada keluarga, kedua orang tuaku, Ibu, bapak dan kakak yang dengan sangat

sabar dan ikhlas dalam mendukung, mendidik, mamberikan semangat luar biasa

untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada sahabat Perbandingan Hukum, Rafika, Berliantika, Ramdani, Aidz, Hafiz,

Ridwan, dan Fathin yang sangat membantu dan memberikan semangat serta

berjuang bersama, semoga ilmu kita berguna.

9. Kepada kerabat lainnya dari Remaja Masjid IKRAM Bojongsari dan ITTC DM3

Club Yogyakarta - Jabodetabek yang mendukung penulis dalam penulisan skripsi

ini.

10. Dan kepada semua pihak terkait dengan skripsi ini yang tidak bisa penulis

sebutkan semua.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang

telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-

Page 7: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

vii

Nya. Semoga karya penelitian tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan

kebaikan bagi banyak pihak demi kemaslahatan bersama serta bernilai ibadah di

hadapan Allah SWT. Amin.

Jakarta, 17 Juli 2017

Akhmad Yusuf Hilmi

Page 8: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

viii

ABSTRAK

Akhmad Yusuf Hilmi. NIM 1110043200042. STUDI KASUS PENODAAN

AGAMA OLEH ALEXANDER AN (ATEIS MINANG) MELALUI MEDIA

SOSIAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF

(Analasis Putusan Pengadilan Negeri Muaro No. 45/PID.B/2012/PN.MR). Program

Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum, Konsentrasi Perbandingan Hukum, Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H /

2017 M. x + 63 halaman + Putusan MA 49 halaman.

Skripsi ini membahas tentang bagaimana hukum Islam, KUHP Pasal 156 dan

UU ITE Tahun 2008 pasal 28 mengenai kasus penodaan agama melalui media sosial

yang dilakukan oleh seorang komunitas ateis indonesia. Dalam hal ini bertujuan

untuk memahami bagaimana aturan hukum Islam, KUHP Pasal 156 dan UU ITE

Tahun 2008 pasal 28 terkait dengan kasus penodaan agama. Sebagaimana yang diatur

dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi

dan Transaksi Elektronik bahwa menyebarkan informasi yang bertujuan untuk

menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat

tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) merupakan

suatu tindak pidana.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, sumber data

terdiri dari data primer yaitu Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pasal 156a dan

156b, Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 11 Tahun 2008

Pasal 28 Jo Pasal 45 ayat 2 dan data sekunder berupa data pustaka yang dihimpun

dari sejumlah buku, jurnal, surat kabar, media internet, dan sumber bacaan lainnya

yang terkait dengan skripsi ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi

kepustakaan,dan analisis datanya dilakukan dengan cara kualitatif.

Kata kunci : Penistaan Agama, Atheis, KUHP Pasal 156a dan b, UU ITE Nomor

11 Tahun 2008 Pasal 28, Hukum Islam.

Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si. dan Shonifah Albani, SH, MH.

Daftar Pustaka : Tahun 1952 s.d. Tahun 2016.

Page 9: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

ix

DAFTAR ISI

COVER DEPAN .................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .............................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 7

D. Tinjauan Kajian Terdahulu ......................................................... 8

E. Kerangka Teoritik ....................................................................... 9

F. Metode Penelitian ....................................................................... 10

G. Sistematika Penulisan ................................................................. 13

BAB II PERKEMBANGAN FAHAM ATEIS DI INDONESIA

A. Pengertian dan Sejarah Faham Ateisme .................................... 15

B. Eksistensi Tuhan Dalam Pandangan Ateisme ............................ 17

C. Tokoh-Tokoh Ateisme Dalam Aliran Filsafat ............................ 18

D. Komunitas Indonesian Atheist ................................................... 24

E. Eksistensi Ateis di Indonesia ...................................................... 26

Page 10: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

x

BAB II PENGERTIAN TINDAK PIDANA PENISTAAN AGAMA

A. Pengertian Tindak Pidana .......................................................... 30

B. Tindak Pidana Dalam Hukum Islam .......................................... 33

C. Pengertian Penistaan Agama ...................................................... 38

BAB IV ANALISA PUTUSAN NOMOR : 45/PID.B/2012/PN.MR

A. Kronologi Kasus ........................................................................ 46

B. Dasar Tuntutan Penuntut Umum ................................................ 47

C. Pertimbangan Putusan Hakim .................................................... 47

D. Putusan Hakim ........................................................................... 50

E. Analisis Dalam Hukum Positif ................................................... 51

F. Analisis Dalam Hukum Islam ..................................................... 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 57

B. Saran ........................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60

LAMPIRAN

Page 11: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama adalah suatu sistem ajaran tentang Tuhan, dimana penganut-

penganutnya melakukan tindakan-tindakan ritual, moral, atau sosial atas dasar

aturan-aturan-Nya. Indonesia bukanlah negara agama, sebab negara Indonesia

tidak didasarkan pada suatu agama tertentu, tetapi Indonesia mengakui eksistensi

5 agama, yaitu agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha. Islam

merupakan salah satu agama yang diakui di Indonesia dan merupakan agama

mayoritas penduduk Indonesia. Sebenarnya, masalah keyakinan terhadap suatu

ajaran agama adalah urusan hati setiap manusia dan tidak bisa diintervensi siapa

pun. Tapi mengubah, menambah, atau menghilangkan ajaran agama yang sudah

ada dianut di Indonesia, bukanlah suatu hak asasi manusia yang harus dihormati

dan dilindungi, karena itu adalah perbuatan menista suatu agama atau penodaan

agama.

Pengingkaran atau penodaan agama Islam sudah terjadi dari sejak turunnya

Al-Qur`an dan berlanjut hingga sekarang. Penodaan ajaran agama ialah suatu hal

atau kegiatan yang mengusik ajaran sakral dalam satu agama. Penodaan ajaran

agama kembali menjadi topik pembicaraan terhangat di masyarakat Indonesia.

Hal ini menyebabkan tantangan yang dihadapi MUI semakin berat karena

disebabkan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi umat Islam di

negeri ini. Kebebasan yang tidak terbatas akibat reformasi yang disalah artikan

Page 12: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

2

telah melahirkan berbagai sikap dan perbuatan yang jauh menyimpang dari

norma-norma agama yang sebenarnya.

Fenomena penistaan agama sangat sering muncul di negeri ini, dalam islam

biasa kenal dengan Istihza'1. Penghinaan islam tidak pernah berhenti di media-

media pemberitaan dan lain-lain. Berbagai modus dan cara digunakan untuk

melecehkan Islam. Dalam kisah perjalanan Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam,

fenomena penghinaan terhadap Islam pun sering muncul, hampir semua tindakan

penghinaan tersebut dihukum mati. Bahkan ada kasus salah seorang sahabat yaitu

Umar bin 'Adi yang langsung membunuh seorang wanita yang menghina Nabi

Shalallahu 'alaihi wa sallam tanpa menanyakan terlebih dahulu kepada Rasulullah

Shalallahu 'alaihi wa sallam. Namun ketika tindakan tersebut dilaporkan kepada

Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, beliaupun menyetujuinya bahkan kemudian

berujar kepada para sahabat, "Barang siapa ingin melihat orang yang menolong

Allah dan rasul-Nya maka lihatlah Umar bin 'Adi"2.

Indonesia memiliki konstitusi yang mengatur kebebasan beragama.

kebebasan beragama di Indonesia dapat dilihat dari UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 amandemen kedua Pasal 28E ayat 1dan 2 disebutkan3 :

1. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,

memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih

kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan

meninggalkannya, serta berhak kembali.

1 Istihza' adalah tindakan yang sangat berlawanan dengan prinsip keimanan. Seseorang

yang beriman tidak mungkin ada dalam hatinyamuncul sikap pelecehan atau peremehan terhadap

sesuatuyang berkaitan dengan agama. 2 Ibnu Taimiyyah dalam Ash-Sharim Al-Maslul, h. 95

3 Undang-undang Dasar 1945, Pasal 28E.

Page 13: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

3

2. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercyaan, menyatakan

pikiran dan sikap sesuai dengan hati nuraninya.

Aturan yang berkaitan dengan kebebasan beragama lebih lanjut dijabarkan

dalam UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Meski demikian,

Indonesia merupakan negara dengan berbagai Suku, Ras, Bahasa, Profesi,

Keturunan, Kultur dan Agama atau dapat dikatakan Indonesia menjadi negara

yang beragam dengan masyarakat yang pluralisme dan multi agama. akan tetapi,

setiap kebebasan selalu terdapat pembatasan seperti diatur dalam Pasal 28 J ayat 1

dan 2 UUD 1945 amandemen kedua disebutkan4 :

1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam

tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk

kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan

maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan

atas hak dan kebebasan orang lain dengan untuk memenuhi tuntutan

yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,

keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Negara berkewajiban menjamin kebebasan beragama yang merupakan hak

dari warga negaranya, tetapi negara membatasi kebebasan beragama agar setiap

orang dapat saling menghormati hak orang lain dalam setiap menjalankan haknya

sendiri. Setiap warga negara yang tidak mentaati pembatasan-pembatasan yang

telah diatur dalam konstitusi, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan

4 Undang-undang Dasar Tahun 1945, Pasal 28 J

Page 14: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

4

aturannya. Pengaturan tentang sanksi secara umum dan khusus bagi setiap orang

yang telah melanggar hak beragama orang lain diatur dalam Kitab Undang-

undang Hukum Pidana (KUHP).

Meskipun Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia, tidak menjadikan

Islam sebagai dasar negara Indonesia. Hal itu menegaskan bahwa semua agama

memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang, termasuk pemeluk agama untuk

menjalankan agamanya secara bebas dan orang yang lain mempunyai kewajiban

untuk menghormati kewenangan tersebut. Saat ini Indonesia memiliki penduduk

lebih dari 237 juta jiwa, dan pemeluk agama Islam tetap menempati urutan

terdepan dari sekian banyak agama dan keyakinan yang ada. Sesuai dengan

ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan Indonesia

agar mengamalkan butir-butir yang terkandung dalam sila pertama yaitu :

"Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan

kepercayaanmasing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab"

(II/MPR/1978)5. Artinya, secara ideologi, setiap warga negara Indonesia percaya

dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memeluk suatu agama.

Berbicara tentang Ateis di Indonesia, beberapa tahun lalu masyarakat

Indonesia dihadapkan dengan kasus yang dianggap oleh pemerintah sebagai

tindakan penistaan agama yang dilakukan oleh seorang CPNS Sumatera Barat

bernama Alexander Aan. Melalui akun jejaring sosialnya Aan melontarkan

pernyataan bahwa Ia tidak mempercaya eksistensi Tuhan atau sama saja mengaku

sebagai Ateis, serta melecehkan kitab suci Al-Quran dan Nabi Muhammad. Pada

5 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978,

Tentang pedoman penghayatan dan Pengamalan Pancasila.

Page 15: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

5

Akhirnya Alexander Aan mendapat kecaman dari berbagai pihak, khususnya umat

Islam. Sikap ini berkaitan dengan jati diri seseorang dalam memandang eksistensi

Tuhan. Di Indonesia bentuk sikap seperti ini tergolong asing. Kasus Alexander

Aan merupakan bagian kecil dari beberapa kasus yang pernah ada, khususnya di

jejaring sosial atau berita internet.

Sikap yang telah dilakukan oleh Alexander Aan melalui akun jejaring

sosialnya itu merupakan suatu tindak pidana yang dengan sengaja dan tanpa hak

menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau

permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku,

Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA), sebagaimana diatur dalam Pasal 28

ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik.

Dalam KUHP sebenarnya tidak ada bab khusus mengenai delik agama,

meski ada beberapa delik yang sebenarnya dapat dikategorikan sebagai delik

agama. Prof. Oemar Seno Adji seperti dikutip Barda Nawawi Arief menyebutkan

bahwa delik agama hanya mencakup delik terhadap agama dan delik yang

berhubungan dengan agama6. Meski demikian, bila dicermati sebenarnya delik

menurut agama bukan tidak ada dalam KUHP meski hal itu tidak secara penuh

ada dalam KUHP seperti delik pembunuhan, pencurian, penipuan, penghinaan,

fitnah, delik-delik kesusilaan (zina, perkosaan dan sebagainya).

Sedangkan pasal 156a yang sering disebut dengan pasal penodaan agama

bisa dikategorikan sebagai delik terhadap agama. Pasal 156a yang sering

6 Prof. Barda Nawawi Arief, SH, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, (Bandung:Citra

Aditya Bakti,1996), h.331.

Page 16: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

6

dijadikan rujukan hakim untuk memutus kasus penodaan agama. pasal ini

selengkapnya berbunyi :

"Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang

siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau

melakukan perbuatan: a. yang pokoknya bersifat permusuhan,

penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di

Indonesia; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama

apapun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa."

Agama, menurut pasal ini, perlu dilindungi dari kemungkinan-

kemungkinan perbuatan orang yang bisa merendahkan dan menistakan simbol-

simbol agama seperti Tuhan, Nabi, Kitab Suci dan sebagainya. Meski demikian,

karena agama "tidak bisa bicara" maka sebenarnya pasal ini juga ditujukan untuk

melindungi penganut agama7.

Dari deskrispsi diatas terdapat masalah yang menarik dan problematik untuk

diketahui mengenai gerakan ateis di media sosial yang tumbuh di tengah

mayoritas masyarakat beragama, terutama agama Islam. Hal inilah yang menjadi

latar belakang bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul

penelitian "Studi Kasus Penodaan Agama oleh Alexander An (Ateis Minang)

melalui Media Sosial dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif

(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Muaro No. 45 /PID.B/2012/PN.MR)".

7 Prof. H. Oemar Seno Adji, Hukum (Acara) Pidana dalam Prospeksi,

(Jakarta:Erlangga,1981), cet. 3, h. 79-80.

Page 17: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan masalah-masalah yang akan diteliti sdan diananlisis antara lain:

1. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap kasus penodaan agama?

2. Bagaimana tinjauan hukum positif terhadap kasus penodaan agama?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap kasus penodaan

agama yang dilakukan oleh seorang Ateis

2. Menjelaskan bagaimana tinjauan hukum positif terhadap kasus

penodaan agama yang dilakukan oleh seorang Ateis

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Secara Teoritis, yakni diharapkan penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan serta pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu

mengenai tindak pidana penodaan agama serta sanksi hukum pelaku

penodaan agama, guna membangun argumentasi ilmiah bagi peneliti.

b. Secara Praktis, yakni menyuguhkan analisis dan argumentasi hukum

yang diperlukan agar diperoleh daya guna yang di harapkan bagi

penegak hukum demi terciptanya suasana yang adil dan kondusif serta

menjamin kepastian hukum. Dengan demikian, dapat ikut memberikan

Page 18: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

8

andil agar penegakkan hukum tentang pelecehan atau penodaan agama

sesuai dengan yang diharapkan dan bermanfaat bagi upaya terciptanya

ketentraman, keadilan, dan kemaslahatan bagi rakyat serta kehidupan

beragama.

D. Tinjauan Kajian Terdahulu

Kajian atau penelitian tentang komunitas ateis di Indonesia sejauh

pengetahuan penyusun belum banyak dilakukan dilingkungan akademik.

Beberapa penelitian mengenai sikap ateis pada tataran individu telah banyak

dilakukan. karya ilmiah yang pernah dilakukan terkait ini adalah tentang "ateis

dan konsep takdir" oleh Agus Mustofa seorang penggiat tasawuf modern serta

penulis aktif. dalam karya tersebut terdapat himpunan tanya jawab yang ditujukan

kepada seorang ateis asal surabaya bernama Brian Koentjor, Brian adalah seorang

warga negara Indonesia yang sedang menempuh pendidikan doktoralnya di

Australia. Dalam kajian tersebut terdapat pembahasan terkait kehendak bebas

dalam tataran ateis.

Sepengetahuan penyusun, skripsi yang membahas mengenai penodaan

agama memang sudah banyak. Namun, yang khusus membahas mengenai kasus

penodaan agama yang dilakukan oleh komunitas ateis masih jarang dan masiah

bersifat umum. ada sebuah artikel yang berjudul "sejarah dan perkembangan

komunitas Indonesian Atheist tahun 2008-2013" yang disusun oleh Muhammad

Burhanuddin mahasiswa fakultas agama islam universitas muhammadiyah

surakarta tahun 2014. penulis menemukan tentang perkembangan kaum

Page 19: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

9

Indonesian ateist pada media internet dalam kurun lima tahun sejak masa

berdirinya tahun 2008-2013.

Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji tinjauan normatif antara hukum

Islam dan hukum positif mengenai penodaan agama. Dalam penulisan penelitian

ini, penulis tidak membandingkan antara kedua hukum. penulis juga akan meneliti

sejauh manaperkembang komunitas ateis Indonesia di Indonesia yang akan dikaji

oleh penulis nantinya akan memberikan pengetahuan baru.

E. Kerangka Teoritik

Dalam penyusunan skripsi supaya terarah dengan baik, penyusun perlu

mengemukakan kerangka teoritik terlebih dahulu guna memecahkan

permasalahan yang hendak dibahas. Membangun kerukunan antar umat

beragama tentu tidak semudah membalik tangan, membangun kerukunan umat

beragama tentu sangat rumit sebab menyangkut persoalan yang paling berat, yaitu

mengenai keyakinan agama yang memang meniscayakan perbedaan.

Perbedaan keyakinan itulah yang kemudian bisa memicu berbagai konflik

yang tidak bisa diredam dengan mudah. Ini menyangkut persoalan Tuhan yang

Maha Suci dan Maha Esa, sehingga ketika ada orang lain yang berupaya untuk

menodainya, maka dapat dipastikan akan terjadi kekerasan sosial. Tentu masih

dapat diingat tentang segelintir orang yang menghina kitab suci Al-Quran dan

Nabi Muhammad SAW, maka dapat dipastikan akan mendapat ganjaran atas

perbuatannya itu.

Page 20: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

10

Agama merupakan modal dasar yang dimiliki oleh rakyat dan bangsa

Indonesia. Disini agama sebagai modal rohaniah dan mental, yaitu kepercayaan

dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang

tidak ternilai bagi pengisian aspirasi-aspirasi bangsa.

Ateis seperti yang diketahui, merupakan suatu negasi (pengingkaran) dari

sikap Teis. Dalam diskursus teologi, Ateis menjadi sebuah lawan atas keberadaan

Tuha. Bagi ateis, Tuhan memang diyakini oleh banyak manusia akan tetapi sulit

untuk membuktikan keberadaannya. Adapun mengenai persinggungan antara

kelompok ateis dengan kelompok beragama di Indonesia secara otomatis

mengikuti trayek konstitusi, dimana kelompok beragama mampu membantah

faham atheisme berdasarkan adanya undang-undang yang melarangnya. Dengan

demikian penelitian ini memuat eksistensi kelompok ateis dan bagaimana

pandangan ulama Islam di Indonesia yang mana agama Islam adalah mayoritas.

F. Metode Penelitian

1. Metode penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan hukum normatif (yuridis

normative), yakni bagaimana hukum didayagunakan sebagai instrumen

mewujudkan penerapan mekanisme penyelesaian kasus penodaan agama di

Peradilan Dengan cara melakukan pengumpulan bahan-bahan baik yang

terpublikasi atau tidak yang berkenaan dengan bahan hukum positif yang dikaji.

Dengan terkumpulnya bahan-bahan hukum tersebut maka akan mudah

Page 21: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

11

melakukan sistemasi dan analisis berikutnya.8 Penelitian ini menggunakan tipe

penelitian hukum normatif (normative legal research) yang merupakan penelitian

dengan mengkaji studi dokumen, yakni menggunakan berbagai data sekunder

seperti peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, teori hukum, dan

dapat berupa pendapat para sarjana.9

Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis, artinya membatasi

kerangka studi kepada suatu pemberian, suatu analisis atau klasifikasi tanpa

secara langsung bertujuan untuk membangun atau menguji hipotesa-hipotesa atau

teori­teori. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif,

yakni memberikan, menganalisis dan mesistematisasikan hukum yang berlaku

dengan penelitian sebagai penunjang.

2. Sumber Data

Adapun sumber data yang dipergunakan untuk mendukung penelitian ini

adalah data sekunder, dimana bahan-bahan hukum seperti yang dikemukakan oleh

Soerjono Soekanto meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan

bahan hukum tertier. Sehingga Penulisan ini menitik beratkan pada penelitian

bahan pustaka atau yang dalam metode penelitian dikenal sebagai data sekunder10

yang terdiri dari :

8 Fahmi Muhammad Ahmadi dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 38. 9SoerjonoSoekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia (Jakarta: UI-Press,

2008), h. 50-51. 10

SoerjonoSoekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia (Jakarta: UI-

Press, 2008), h. 51-52.

Page 22: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

12

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum yang diperoleh melalui kepustakaan (library research) yaitu

sebagai teknik untuk mendapatkan informasi melalui penelusuran peraturan

perundang­undangan.

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan-bahan yang ada kaitannya dengan bahan hukum primer, berupa

literatur bahan bacaan berupa buku, artikel, dan kamus-kamus hukum, jurnal-

jurnal hukum dan komentar atas putusan pengadilan.

c. Bahan Hukum Tertier

Bahan diambil dari ensiklopedia, majalah, surat kabar untuk penunjang

informasi dalam penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Mengingat penelitian ini memusatkan perhatian pada data sekunder maka

pengumpulan data terutama ditempuh dengan melakukan penelitian kepustakaan11

dan analisis terhadap peraturan perundang-undangan.

4. Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian

dalam rangka memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti, sebelum

analisis data dilakukan, terlebih dahulu diadakan pengumpulan data, kemudian

11

Ronny HanityoSoemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta: Ghalia

Indonesia,1988), h. 11.

Page 23: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

13

dianalisis secara kualitatif dan ditafsirkan secara logis dan sistematis, terhadap

asas-asas hukum sistem-sistem hukum dan sinkronisasi hukum dengan

menggunakan metode berpikir deduktif dan induktif. Maksudnya kaidah-kaidah

yang benar dan tepat diterapkan menyelesaikan suatu permasalahan dari kasus ke

kasus yang akan membantu.

G. Sistematika Penulisan

Sebagaimana halnya setiap karya tulis dimana antara satu bab dengan yang

lainnya memiliki satu kesatuan agar dapat menjelaskan permasalahannya dan

untuk memperoleh sistematika yang teratur maka skripsi ini menggunakan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, permasalahan, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan metode penelitian.

BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN FAHAM ATEIS DI

INDONESIA

Bab ini berisi teori dan kerangka berpikir yang berkaitan dengan masalah

pokok yang diteliti. Di sini penulis memberikan gambaran maupun penjelasan

tentang sejarah pemikiran Ateis dan tokoh Ateis dari Aliran Filsafat dan

perkembangan kelompok ateis di Indonesia dan juga di media sosial internet.

Page 24: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

14

BAB III PENGERTIAN TINDAK PIDANA PENISTAAN AGAMA

Bab ini Memberikan pengertian tentang tindak pidana dan penistaan agama.

Menjelaskan bagaimana tindak pidana, unsur-unsur pidana dan bagaimana tindak

pidana dalam hukum Islam. Mengetahui batasan-batasan dalam bersikap

mengenai keyakinan dengan melihat hukum yang berlaku dalam hukum Islam dan

undang-undang negara.

BAB IV ANALISA PUTUSAN NOMOR 45 /PID.B/2012/PN.MR

Dalam bab ini penulis membahas kasus Posisi, dasar pertimbangan hakim

dalam menjatuhkan putusan serta analisa hukum atas putusan tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dalam pembahasan penulis yang berisikan

kesimpulan dari seluruh pembahasan serta saran-saran dari penulis.

Page 25: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

15

BAB II

PERKEMBANGAN FAHAM ATEIS DI INDONESIA

A. Pengertian dan Sejarah Faham Ateisme

Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai

keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam arti

luas, Ateisme adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.

Orang yang menganut paham ateisme disebut ateis.

Sokrates dihukum sebagai ateis, karena dia tidak mau percaya akan

politeisme yang merupakan agama resmi di kota Athena. juga Spinoza dihukum

sebagai ateis, tetapi sekarang Spinoza dipandang sebagai panteis (bukan ateis).

Yang hilang dalam filsafat Spinoza, itu bukannya Allah, melainkan segala sesuatu

yang lain.

Sampai beberapa abad yang lalu, semua sektor kehidupan dipengaruhi oleh

agama, kesusasteraan, orientasi ilmu-ilmu, arsitektur, filsafat, hukum dan politik.

ateis-ateis hampir tidak ada, dan hanya sejumlah kecil yang menamakan diri

sendiri 'ateis' dipandang sebagai 'autocast' masyarakat. Namun hal ini sekarang

berbeda. Ateisme bukan gejala lagi. bagi banyak orang, ateisme telah menjadi

lebih lazim daripada beragama. Adapun bentuk-bentuk ateisme sebagai berikut1:

1 Harry Hamersma, Persoalan Ketuhanan dalam Wacana Filsafat, (Yogyakarta, Kanisius,

2014), h. 52-63.

Page 26: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

16

1. Anti-teisme.

Bentuk ateisme yang paling terkenal itu adalah 'anti-teisme'. Anti-teisme

merupakan perlawanan aktif terhadap iman kepada Allah, sebab iman ini

dianggap sebagai ancaman bagi manusia. Biasanya dibedakan menjadi tiga

macam anti-teisme, yaitu: saintisme, humanisme ateistis, dan materialisme

dialektis.

2. Saintisme

Saintisme berpendapat bahwa semua perkataan yang tidak dapat

diverifikasikan, adalah tidak benar. Oleh sebab semua perkataan tentang Allah

tidak dapat diverifikasikan, maka semua perkataan tentang jenis ini tidak benar.

Pendapat ini berbeda dari agnotisisme. Seorang agnostisis mengatakan bahwa

tidak dpaat diketahui apakah perkataan-perkataan tentang Allah adalah benar atau

tidak. Bentuk ateisme ini sangat dogmatis dan sekarang kurang berpengaruh

daripada dahulu.

3. Humanisme Ateistis

Dalam ateisme yang diwakili oleh banyak humanis, adanya Allah disangkal,

sebab afirmasi adanya Allah merintangi kebebasan manusiawi. Percaya akan

Allah mengasingkan manusia dari dirinya sendiri. Humanisme ateistis (diwakili

misalnya oleh J.P Sartre dan A. camus) mau mengembalikan manusia kepada

dirinya sendiri. Manusia harus memilih sendiri penilaian-penilainnya dan hukum-

hukumnya.

Page 27: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

17

4. Materialisme Dialektis

Menurut materialisme dialektis (diwakili antara lain Marx, Lenin, Engels),

agama dianggap berbahaya. Agama itu candu umat, iman kepada Allah membius

manusia. Surga itu rekaan untuk melepaskan diri dari tugas kini dan disini. Agama

merupakan drug yang menghambat realisasi firdaus duniawi melalui perubahan

situasi sosial ekonomis.

5. Ateisme Religius

Ada juga terdapat ateisme didalam teologi. misalnya, "Teologi Kematian

Allah" merupakan suatu aliran teologis yang hidup terutama antara 1960 dan

1970, dan yang sekarang sendiri sudah hampir mati. Aliran ini, yang menamai

dirinya sendiri 'Radical Theology' mengumumkan suatu injil tanpa Allah.

6. Ateisme yang mencari dialog dengan agama masehi

Menurut aliran ini setiap agama pada dasarnya merupakan sebuah jalan

buntu. Meskipun tidak mengakui adanya Tuhan, aliran ini tetap mengajak dialog

agama Masehi. Dengan kata mereka dapat dikatakan sebagai ateis namun bukan

anti-teis.2

B. Eksistensi Tuhan Dalam Pandangan Ateisme

Ateisme adalah suatu paham yang tidak mengakui Tuhan itu ada, atau yang

mengakui Tuhan itu tidak ada.3 Arqom Kuswanjoro menunjukkan beberapa alasan

orang mempunyai paham ateisme:

2 Harru Hamersma, Persoalan Ketuhanan dalam Wacana Filsafat, h. 42 dan lihat dalam

Arqom Kuswanjono, Ketuhanan Dalam Telaah Filsafat Perennial: Refleksi Pluralisme Agama di

Indonesia, (Yogyakarta: Badan Penerbit Filsafat UGM, 2006), h. 33-34. 3 Endang Saifuddin Anshari, Ilmu Filsafat & Agama, (Surabaya: Bina Ilmi, 1979), h. 111

Page 28: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

18

1. Naturalisme, paham yang menganggap bahwa duniaempiris ini

merupakan keseluruhan realita. Adanya alam tidak membutuhkan

adanya bantuan dari luar. Semua kejadian di alam berada dalam siklus

yang terus berjalan, sehingga tidak membutuhkan adanya kehadiran

pihak lainuntuk memahami alam, naturalisme bertentangan dengan

supranaturalisme.

2. Kejahatan dan penderitaan. Jika Tuhan betul-betul Maha Kasih

tentunya akan menghapus kejahatan. Apabila Ia Maha Kuasa pasti akan

menghapus kejahatan ini. Kenyataannya kejahatan ini tetap ada, oleh

karenanya Tuhan tidak dapat bersifat Maha Kuasa dan Maha Kasih.

3. Otonomi Manusia. Manakala Tuhan ada maka manusia secara otomatis

tidak memberi kebebasan. Padahal kenyataannya manusia bebas. Jadi,

Tuhan tidak ada.

4. Kepercayaan kepada Tuhan hanya merupakan hasil dari pikiran,

harapan (wishful thinking) dan kebiasaan masyarakat.4

C. Tokoh-Tokoh Ateisme Dalam Aliran Filsafat

1. Auguste Comte (dari Aliran Positivisme)

Auguste Comte lahir di Montpleier Prancis tahun 17985. Ia adalah figur

yang paling representatif untuk positivisme sehingga dia di juluki sebagai bapak

Positivisme. Dalam usia 25 tahun, dia studi di Ecole Polytechnique di Paris dan

sesudah dua tahun disana dia mempelajari pikiran-pikiran ideolog.

4 Arqom Kuswanjoro, Ketuhanan Dalam Telaah Filsafat Perennial, h. 32-33

5 Titus dkk, Persoalan-persoalan Filsafat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h. 364.

Page 29: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

19

Positivisme memandang agama sebagai gejala beradaban yang primitif.

Aguste Comte tokoh Positivisme, membagi sejarah umat manusia atas tiga tahap.

Pertama, tahap Teologi, kedua tahap Metafisika, ketiga tahap positif. Bagi Comte

bahwa tiga tahap perkembangan umat manusia tidak saja berlaku bagi suatu

bangsa atau suku, tetapi juga individu dan ilmu. Ketika masih anak-anak,

seseorang menjadi teolog. Ketika remaja dia menjadi metafisikus, dan ketika

dewasa dia menjadi positif. Ilmu juga demikian, pada awalnya ilmu di kuasai oleh

teologis, sesudah itu di abstraksikan oleh Metafisika dan akhirnya baru di

cerahkan oleh hukum-hukum positif6. Oleh karena itu paham positiv membatasi

dunia pada hal-hal yang nyata, yang bisa di ukur dan yang bisa di buktikan

kebenarannya. Karena agama maksudnya Tuhan tidak bisa di lihat, di ukur dan di

buktikan, maka agama tidak mempunyai arti dan faedah.

2. David Hume (dari Filsafat Empirisme)

David Hume yang paling di kenal dari Empirisme, lahir di Edinburgh,

Scotland, tahun 1711. Ia belajar hukum dan sastra filsafat7. Dan pernah bekerja

sebagai diplomat di Inggris, Prancis, Austria dan Italia.

Pandangan David Hume tentang eksistensi Tuhan dia mengatakan ketika

kita percaya kepada Tuhan sebagai pengatur alam ini, kita berhadapan dengan

dilema. Kita berfikir tentang Tuhan menurut pengalaman masing-masing,

sedangkan itu hanya setumpuk persepsi dan koleksi emosi saja. Seterusnya,

Bagaimana kita dapat mengatakan Tuhan itu Maha Sempurna dan Maha Kuasa

sedangkan di alam terjadi kejahatan dan berbagai bencana. Seyogyanya, alam ini

6 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama : Wisata Pemikiran dan Kepercayaan Manusia, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2009), h. 116. 7 Harry Hamersma, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta: Gramedia, 1986), h. 22.

Page 30: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

20

juga sempurna sesuai dengan penciptanya, tetapi ternyata tidak, Tuhan juga

sumber kejahatan, terbatas, dan memiliki sifat mencintai dan membenci.

Penelitian tentang dunia, demikian Hume, tidak mampu membuktikan Tuhan

kecuali Tuhan itu tidak sempurna, seperti dunia. Selanjutnya Hume menyatakan

bahwa kita tidak tau menau tentang alam lain, kita hanya tau alam yang kita diami

ini. Karena itu, alam lain tidak jelas, dan pengetahuan kita terbatas mengenainya8.

Selanjutnya Hume menyatakan, tidak ada bukti yang dapat dipakai untuk

membuktikan bahwa Tuhan ada dan bahwa Ia penyelenggara dunia. Juga tidak

ada bukti bahwa jiwa tidak dapat mati. Dalam praktek orang-orang yang

beragama selalu mengikuti 'kepercayaan', yang di anggap pasti sedangkan akal

tidak bisa membuktikannya. Menurut Hume, Banyak sekali keyakinan agama

yang merupakan hasil hayalan, tidak berlaku umum dan tidak berguna baik hidup.

Agama, Menurut Hume, bukan disebabkan karena penyelewengan dari wahyu

yang asli, yaitu dari monoteisme ke politeisme dan bukan juga dari politeisme ke

monoteisme. Akan tetapi, akal berasal dari penghargaan dan ketakutan manusia

terhadap tujuan hidupnya. Itulah yang menyebabkan manusia mengangkat

berbagai dewa untuk disembah9.

3. Karl Marx (dari Filsafat Materialisme)

Karl Marx lahir di Trier Jerman Barat, 5 Mei 1818. Ia belajar ilmu hukum di

Bonn dan teruatama di Berlin, ia tertarik oleh filsafat Hegel. Tidak lama sesudah

8 Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, h. 110.

9 M. Baharuddin, Eksistensi Tuhan dalam Pandangan Ateisme. Davit Hume, An enguiry

Concerning Human Uanderstanding, (Chicago: Chicago University, 1952), h. 470.

Page 31: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

21

berkenalan dengan filsafat Hegel. Selanjutnya ia menjadi tokoh terkenal dalam

kalangan Hegelian10

.

Karl Marx menyatakan, agama bagi kelas elit di jadikan alat legitimasi

untuk mempertahankan ketidakadilan dan menamakan 'moralitas' sesuai dengan

kepentingan mereka. Disisi lain agama bagi kaum buruh dianggap pelarian dari

penindasan. Menurut Marx agama adalah bagian dari kelas buruh yang menderita.

Mereka tidak mampu melawan struktur kelas yang begitu kuat, sehingga mereka

mencari kekuatan 'supernatural' untuk menolong mereka. Dari sini muncul lah

Tuhan-Tuhan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Orang miskin Tuhannya

adalah orang kaya. Orang yang tertindas, Tuhannya adalah yang kuat, dan orang-

orang yang berperang Tuhan mereka adalah yang kemenangan. Menurutnya jika

sosialisme muncul, tidak seorangpun yang kelaparan, dan tidak seorangpun akan

tertindas. Karena itu, agama akan mati dengan sendirinya sebagaimana halnya

dengan negara11

.

Karl Marx sendiri mengakui bahwa dia penganut ateisme yang paling

radikal. Dia mengkritik Cassendi yang ingin mempersatukan filsafat atei Epicurus

dengan agama Kristen. Marx berkata "hal ini seolah-olah seperti melemparkan

jubah seorang biarawati Kristen ke atas tubuh seorang jenius Yunani yang indah

dan elok"12

. Bahkan sebelum menemukan bakatnya sebagai pembaharu sosial atas

nama filsafat, Marx yang masih muda pernah mengatakan, "saya membenci segala

macam Tuhan", pada saat itu, satu-satunya "ketuhanan yang siap dibelanya adalah

10

K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, (Yogyakarta: Kanesius, 1981), h.78-79. 11

Harsja W. Bachtiar (ed), Percakapan dengan Sidney Hook tentang 4 Masalah Filsafat,

(Jakarta: Jambatan, 1980), h.129. 12

Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, h. 124.

Page 32: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

22

pikiran"13

. Muhammad Al Bahiy menyatakan "sesungguhnya filsafat marsisme

yang diajarkan Karl Marx selain mengandung berbagai kontradiksi merupakan

suatu propaganda bagi kemunduran kemanusiaan dan umat manusia. Ia

mengajakkan kepada kebudakan "pemaksaan", "paganisme", moral dan niai-nilai

"kebinatangan"14

.

4. J.P Sartre (dari Filsafat Humanisme)

Jean Paul Sartre lahir di paris, tahun 1905. Ia terkenal melalui novel-

novelnya. Ia adalah penyokong gerakan-gerakan pembela kebebasan manusia. Ia

mengatakan "manusia tidak mempunyai sandaran keagamaan atau tidak dapat

mengandalkan pada kekuatan diluar dirinya, manusia harus mengendalikan

kekuatan dirinya sendiri"15

.

Sebagaimana tokoh-tokoh ateis yang lain demikian juga sartre tidak

mempercayai eksistensi Tuhan. Menurut pengakuannya dia kehilangan keyakinan

ketika umur 11 tahun. Tuhan, kata Sartre, bukan merupakan hal yang jelas bagi

dia, sehingga sartre menganggap sama sekali tidak ada manfaatnya untuk meneliti

dan membuktikan kesalahan argumen tradisional dan modern tentang eksistensi

Tuhan. Sartre berpendapat bahwa Tuhan atau Allah hanya merupakan proyeksi

jiwa manusia16

. Menurut Sartre, hipotesis tentang Tuhan atau Allah tidak

diperlukan untuk mewujudkan dan memahami eksistensi manusia. Baik Tuhan

ada atau tidak ada tidak mengubah kondisi nyata manusia, demikian pendapat

Sartre. Sebab, seandainya Tuhan ada, manusia ada sebagai pelindung, paling

13

Ibid, h. 124-125. 14

Ibid, h. 227-228. 15

Titus dkk, Persoalan-persoalan Filsafat, h. 395. 16

Ignace Lepp, Ateisme Dewasa Ini, (Yogyakarta: Solhudin Press, 1985), h. 138.

Page 33: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

23

sempurna dari tatanan nilai-nilai moral dan rasional yang mapan. Tuhan harus

ditolak atas nama kebebasan17

.

Menurut Sartre kebebasan manusia adalah mutlak dan sekaligus merupakan

hukuman, sebagaimana pohon dihukum menjadi pohon, manusia dihukum

menjadi bebas. Dibalik kebebasan itu, manusia dituntut bertanggung jawab

terhadap dirinya sendiri. Artinya, Manusia menemukan kebebasan, tetapi justru

kebebasan tersebut dirasakannya sebagai beban yang berat. Tidak ada yang dapat

meringankan beban tersebut, termasuk Tuhan. Menurut Sartre, Tuhan tidak dapat

dimintai bertanggung jawab dan tidak bisa dijadikan untuk menggantungkan

tanggung jawab. Oleh karena itu, dan kebebasan yang dimilik manusia maka

manusia bertanggung jawab18

.

Konsepsi tentang kebebasan menjadi alasan menjadi Ateisme Sartre.

Menurut Sartre seandainya Tuhan ada tidak mungkin saya bebas. Tuhan Maha

Tahu dan sudah mengetahui segala-galanya sebelum saya melakukan dan Tuhan

pulalah yang akan menentukan hukuman moral19

. Humanisme dan

Eksistensialisme mendasari konsep ateisme pada kebebasan manusia. Manusia

sebagai mahkluk yang tertinggi dibandingkan dengan makhluk lain yang memiliki

cara berada yang sama sekali berbeda. Perbedaan itu terletak pada kebebasan

bertindak.

17

Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, h. 152. 18

Fuad Hasan, Berkenalan dengan Eksistensialisme, (Jakarta: Pustaka Jaya, Cet. 4, 1989),

h. 144 19

Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, h. 154.

Page 34: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

24

D. Komunitas Indoensian Ateist20

Indonesian Ateist berdiri pada tahun 2008 melalui jaringan internet. Tujuan

dari didirikannya komunitas ini yakni ada dua faktor, yang pertama, Indonesian

Ateist bertujuan untuk menghimpun sesama ateis dan agnostik. Kedua, ingin

menjembatani dialog antara ateis dan teis di Indonesia dan mencoba meluruskan

pemahaman tentang ateis yang berkembang di masyarakat. Indonesian Ateist

memiliki anggota resmi yang terdaftar melalui uji seleksi sebanyak ribuan anggota

yang terdiri dari berbagai latar belakang pemikiran, diantaranya Ateis murni,

agnostik, panteis, deis dan free thinker21

.

kegiatan yang dilakukan oleh Indonesian Ateist tidak seperti komunitas

pada umumnya. Komunitas Indonesian Ateist lebih menitikberatkan pada aktifitas

online. Namun, didalam koordinasi online tersebut juga terdapat pimpinan dan

beberapa admin untuk mengatur jalannya setiap kegiatan yang diadakan. adapun

kegiatan tersebut diantaranya adalah dengan menciptakan sebuah komunitas dunia

maya yang terdiri dari:

1. Forum facebook "anda bertanya Ateis menjawab" atau disingkat

dengan "ABAM". Forum ini terdiri dari anggota pro-Ateis dan kontra-

Ateis (teis) yang berjumlah puluhan ribu anggota, yang forum ini berisi

dialog aktif antara masyarakat ateis dan masyarakat teis yang

berlangsung setiap hari.

2. Forum Facebook Indonesian Atheist. Forum ini berisi dialog internal

anggota resmi Indonesian Atheist.

20

Eko Arryawan, Mejawab Ateis Indonesia, (Media Abadi Indonesia). 21

Atheist Census, Country Data, (http://www.atheistcensus.com/country), diakses tanggal

27 Mei 2017.

Page 35: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

25

3. Web atau Blog resmi Indonesian Atheist. Website ini berisi informasi

aktual terkait perkembangan Indonesian Atheist di Indonesia, serta

kajian-kajian atau rangkuman jawaban yang berasal dari beberapa

forum yang telah disebutkan sebelumnya (forum facebook ABAM dan

forum facebook Indonesian Atheist).

Adapun tujuan dari diciptakannya beberapa media online tersebut adalah

untuk mengganti interaksi yang bersifat riil kepada khalayak umum. Selain

kegiatan online, Indonesian Atheist juga memiliki kegiatan yang bersifat riil,

namun hanya terkhusus bagi anggota resmi Indonesian Atheist dan orang yang

telah mendapat izin dari pihak Indonesian Atheist. Adapun kegiatan riil tersebut

diantaranya adalah gathering yang diadakan setiap bulan dibeberapa tempat.

Di sisi lain, Indonesian Atheist juga memiliki kegiatan yang bersifat sosial

seperti bantuan kemanusiaan. Hal ini pernah dilakukan pada tahun 2013 terkait

bencana Topan Haiyan di Filipina. Namun, bantuan tersebut tidak berupa kegiatan

bersama di publik, hanya bantuan donasi yang dikirim melalui instansi yang

berbeda.

Kegiatan secara riil memang terlalu sulit bagi komunitas ateis Indonesia,

ancaman-ancaman yang muncul terkait dengan status ateis di Indonesia masih

menjadi penghambat. Kegiatan gathering yang kerap diadakan juga tak lepas dari

ancaman dari berbagai oknum, terlebih pasca kasus Alexander An.

Tindakan Alexander An yang secara terang-terangan menolak eksistensi

Tuhan memang dianggap sebagai tindakan yang fatal bagi kalangan ateis di

Indonesia pada umumnya, hal ini terkait dengan perundang-undangan di

Page 36: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

26

Indonesia yang masih belum menerima asas penolakan terhadap Tuhan. Jika kita

sedikit menelusuri setiap individu yang berada di komunitas ateis Indonesia, tidak

ada satupun member yang secara terang-terangan memperlihatkan identitas asli

mereka. Bahkan di lingkup dunia maya pun, kecuali pimpinan dari Indonesian

Atheist sendiri, yakni Karl Karnadi, itupun karena ia berdomisili di luar Indonesia.

E. Eksistensi Ateis di Indonesia

Berbicara tentang ateis di Indonesia tidak terlepas dari ideologi komunis

yang pernah ada. walaupun sejatinya minim korelasi, paling tidak melalui ini bisa

memperoleh gambaran tentang kelompok ateis di Indonesia. Gagasan komunisme

pertama kali dibawa oleh warga Belanda bernama Hendricus Josephus Franciscus

Marie Sneevliet pada tahun 1913. Bersamaan dengan rekannya Adolf Baars,

Sneevliet mendirikan ISDV (indische Sociaal-Democratische Veereninging). Pada

mulanya ISDV menyebarluaskan gagasan sosialis, tapi kemudian berpaling

sepenuhnya pada komunisme.

Kurang lebih tiga tahun sebelumnya, pada tahun1911 seorang pengusaha

batik asal solo bernama Haji Samanhudi (1868-1956) mendirikan sebuah

organisasi yang bernama sarekat dagang islam (SDI). Pada awalnya SDI bukan

merupakan organisasi politik, tapi seiring berjalannya waktu, pimpinan cabang

yang berada di Surabaya mengubahnya menjadi gerakan politik. Selanjutnya pada

tahun 1912 nama "Sarekat Islam" saja dengan membuang kata "Dagang".

Pimpinan dibalik rubahan itu adalah H.O.S. Tjokroaminoto (1882-1934) seorang

ahli pidato yang gemar berpolitik.

Page 37: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

27

Pada masa awal berdiri, Sarekat Islam dihadapkan dengan berbagai

permasalahan politik yang berkaitan dengan sikap Muslim terhadap pemerintah

kolonial, hal ini mendorong Sarekat Islam untuk segera menentukan kebijakan.

Tjokroaminoto selaku pimpinan tinggi Sarekat Islam memahami kekhawatiran

muslim. Tantangan lain yang dihadapi Sarekat Islam adalah terkait asas dasar

organisasi, apakah tetap ketat berhaluan Islam atau diubah menjadi komunis,

persoalan ini menyita waktu hampir 10 tahun sejak awal pendiriannya. Terlebih

cabang Sarekat Islam pada masa berkembang banyak terpengaruh oleh ISDV,

bahkan cabang Sarekat Islam di Semarang adalah Semaun, Darsono, dan Alimin.

Mereka beranggapan bahwa dasar Central Sarekat Islam tidak sanggup menerima

kemajemukan masyarakat Indonesia, maka dari itulah asas dasar Sarekat Islam

harus diubah menjadi komunis agar dapat menerima segala macam lapisan

masyarakat.

Di Solo, hubungan antara Sarekat Islam dan komunis sangat harmonis, Haji

Misbach (wafat 1926) yang juga merupakan tetua dari Sarekat Islam Solo

menganggap bahwa Islam dan Komunisme adalah sama pentingnya, maka dari itu

harus tetap berjalan beriringan. Alih-alih Sarekat Islam menjadi organisasi yang

berjuang untuk gagasan komunis. Selain Haji Misbach, ulama yang menyokong

pergerakan Komunisme adalah Datuk Batuah. Batuah menjadi lokomotif

pergerakan Komunisme diwilayah Sumatera Barat. Pada akhirnya nama

Tjokroaminoto, Semaun, Haji Misbach dan Batuah menjadi tokoh utama

pergerakan Islam-Komunis di Indonesia melalui organisasi yang mereka ciptakan.

Page 38: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

28

1. Komunisme dan ateisme

Dalam arti singkat Komunisme merupakan sub-ideologi politik yang

berkaitan dengan pemerataan stratifikasi sosial. Hal ini berbeda dengan Ateisme

yang merupakan bentuk penolakan terhadap konsep keTuhanan. Komunisme

berawal dari Manifesto Komunis yang dipublikasi oleh Karl Marx (1818-1883)

beserta Friedrich Engels (1820-1895) pada liga komunis di Jerman tanggal 21

Februari 1848, yang mana di dalamnya memuat tentang perjuangan kelas

(Stratifikasi Sosial). Menurut Karl Karnadi seorang ateis tidak mempercayai

adanya bentuk kesadaran yang biasa disebut Tuhan, dalam penciptaan alam

semesta.

Korelasi antara Ateis dan komunis terletak pada muatan yang terkandung

dalam manifesto yang dilancarkan oleh kedua tokoh tersebut, yakni Marx dan

Engels. Didalam manifesto komunis, terdapat peringatan terhadap "proyeksi

Mistis" yang dilakukan oleh kelompok borjuis untuk melancarkan tindakan

eksploitatifnya dalam perseteruan antar kelas. Proyeksi mistis yang dimaksud

adalah agama yang dijadikan suatu alat untuk memobilisasi rakyat agar patuh

terhadap kehendak kelompok penguasa (kapitalis). Maka dari itulah Marx dan

Engels melalui manifesto komunisnya, selain membangkitkan semangat

kebebasan kelas, juga mencoba untuk menafikan konsep agama yang dianggap

sebagai faktor penghambat kemajuan rakyat.

Mensejajarkan komunsime dan ateisme sangat tidak mudah bahkan

terbilang absurd, hal ini seperti menggabungkan antara Islam dan Demokrasi.

Page 39: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

29

Komunisme lebih dipandang sebagai alat dominasi kekuasaan sedangkan Ateisme

lebih bersifat Transenden.

2. Indonesian Ateist di Negara Beragama

Keberadaan kelompok ateis di Indonesia memunculkan beberapa pertanyaan

terkait dengan status semu yang disandangnya. Selain itu masyarakat tentu

berpikir bagaimana menjaga kerukunan hidup dengan kelompok ateis yang

notabene tidak mengakui suatu landasan moral apapun. Bagi masyarakat awam

keberadaan kelompok ateis terbilang cukup asing. Romantisisme mengenai

keberadaan kelompok anti-Tuhan tentu kembali merujuk pada gerakan komunis

pada masa lampau, hal ini tercermin dari banyaknya anggapan masyarakat yang

menyimpulkan bahwa ateis berasal dari rahim ideologi komunis itu sendiri.

Walaupun tidak ada keterkaitan yang signifikan, setidaknya sikap anti-Tuhan juga

muncul dalam dialektika Komunis.

Dalam hal ini, komunitas Indonesian Atheist sangat menolak anggapan

tersebut, dengan berargumen bahwasanya ateis tidak memiliki kaitan dengan

ideologi komunis, karena banyak masyarakat agamis yang juga mengikuti

ideologi tersebut. Kaitannya dengan ini Karl Karnadi selaku founder Indonesian

Atheist juga menegaskan bahwa tidak ada satu pasal pun yang melarang

keberadaan ateis di Indonesia, karena setiap warga negara Indonesia berhak

mendapatkan kebebasan.

Page 40: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

30

BAB III

PENGERTIAN TINDAK PIDANA PENISTAAN AGAMA

A. Pengertian Tindak Pidana

Dalam bahasa Belanda istilah tindak pidana dikenal dengan strafbar feit

yang pada hakikatnya merupakan bahasa resmi yang ada di dalam Kitab Undang-

Undang Hukum pidana yang berlaku di Indonesia saat ini. Strafbar feit atau tindak

pidana dalam bahasa asing yang lainnya disebut dengan delictum dalam bahasa

latin yaitu suatu perbuatan yang dapat dijatuhi hukuman.1 Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, kata delik memiliki arti sebagai perbuatan yang dapat

dikenakan hukuman sebab merupakan pelanggaran terhadap undang-undang,

tindak pidana.2

Menurut Pompe, "strafbar feit merupakan suatu pelanggaran yang

melanggar kaidah hukum atau melanggar ketertiban hukum, dan demi menjaga

ketertiban hukum dan kesejahteraan umum pelakunya dapat diberikan pidana

karena kesalahan yang diperbuatnya".3 Selain Pompe, Simons juga memberikan

pendapatnya mengenai "Strafbar feit sebagai suatu handeling atau perbuatan

yang diancam dengan pidana oleh Undang-Undang, karena telah melanggar

1Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Hukum Pidana Indonesia, (Bandung: Refika Aditama,

2003), h. 39. 2 Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka,

2001). 3E.Y Kanter dan S.R. Sianturi, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya,

(Jakarta: Storia Grafika, 2002), h. 205.

Page 41: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

31

hukum (onrechtmatig) serta dilakukan dengan sengaja oleh orang yang mampu

bertanggung jawab".4

Di Indonesia ada beberapa pendapat yang juga dikemukakan oleh para pakar

hukum pidana mengenai istilah strafbar feit, seperti penjelasan yang dikemukan

oleh Moeljatno dalam pidato penetapannya sebagai guru besar di Universitas

Gajah Mada, memberi arti :

"strafbar feit sebagai “perbuatan pidana” dengan alasan bahwa

penggunaan kata “recht” (hukum) merupakan kata yang terlalu luas

dibanding kata “straf” (pidana). Kata “recht” dapat digunakan dalam

segala bidang hukum baik dalam pidana mau pun di dalam perdata,

sehingga ia lebih memilih menggunakan kalimat “strafbar” yang memiliki

arti “yang dapat dipidana” yang kemudian disingkat menjadi “pidana”

untuk menunjukan suatu kekhususan".5

Satochid Kartanegara dalam setiap perkuliahannya menyatakan bahwa ia

lebih setuju dengan pendapat yang dikemukan oleh Van der Hoeven yang tidak

setuju jika perkataan Strafbar feit itu diartikan sebagai perbuatan yang dapat

dihukum, sebab menurutnya yang dapat dihukum itu adalah manusianya, bukan

perbuatan yang dilakukan. Sehingga Satochid lebih memilih menggunakan istilah

tindak pidana sebab didalam istilah ini tercakup juga pengertian melakukan atau

berbuat (active handeling) dan tidak melakukan atau tidak berbuat (passive

handeling).6 Menurut Leden Marpaung unsur-unsur tindak pidana terbagi menjadi

dua:7

4E.Y. Kanter, S.R. Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, h. 205.

5Moeljatno, Perbuatan Pidana dan Pertanggung Jawaban Dalam Hukum Pidana,

(Yogyakarta: Gajah Mada, 1955), h. 8. 6 P.A.F. Lamintang, F. Theojunior lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana di Indonesia,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2014), h. 191. 7 Leden Marpaung, Asas, Teori, Praktik Hukum Pidana, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), h.

9.

Page 42: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

32

1. Unsur Subjektif

Unsur ini berasal dari diri pelaku. Dalam asas hukum pidana disebutkan

bahwa “tidak ada hukuman tanpa adanya kesalahan”. Kesalahan yang dimaksud

ialah baik timbul karena adanya kesengajaan (dolus) atau pun karena kealpaan

(ketidaksengajaan/culpa).

2. Unsur Objektif

Unsur ini berada diluar diri manusia, yang tersusun atas:

a. Perbutan manusia, baik perbuatan aktif (act/commision) maupun

perbuatan pasif (ommision).

b. Akibat yang timbul dari perbuatan tersebut.

c. Keadaan-keadaan (circumstances)

d. Sifat dapat dihukum dan sifat melawan hukum (onrechtmatigheid),

maksud dari melawan hukum yaitu perbuatan tersebut bertentangan

dengan hukum, baik perbuatan yang dilarang untuk dilakukan,

maupun perbuatan yang diperintahkan.

Kemudian tindak pidana dibagi menjadi dua, yaitu kejahatan (misdrijiven)

dan pelanggaran (overtridingen). Pengklasifikasian tindak pidana menjadi

kejahatan dan pelanggaran tidak hanya memberikan pengaruh terhadap upaya

pembagian KUHP menjadi buku ke- 2 dan buku ke-3, akan tetapi pemisahan ini

pun terjadi kepada semua perundang-undangan pidana yang ada di sistem pidana

kita. Selain terjadi pemisahan menjadi kejahatan dan pelanggaran, tindak pidana

pun kembali mengalami beberapa pembagian menjadi :8

8 Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana, (Theojunior Lamintang) h. 210-213.

Page 43: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

33

1. Delik formal

Merupakan delik yang dianggap telah selesai dengan dilakukannya

tindakan yang dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-

undang.

2. Delik material

Delik ini merupakan delik yang dianggap telah selesai dengan

ditimbulkannya akibat yang dilarang dan diancam dengan hukuman

oleh undang-undang.

3. Delik commissions adalah pelanggaran terhadap larangan-larangan yang

tertera di dalam undang-undangdan delik ommissionsadalah

pelanggaran terhadap keharusan-keharusan yang disebutkan oleh

undang-undang.

4. Delik opzet yaitu delik yang oleh pembuat undang-undang diharuskan

adanya “kesengajaan” dan delik culpoozeadalah delik yang oleh

pembentuk undang-undang yang syaratnya cukup terjadi dengan “tidak

sengaja”.

B. Tindak Pidana dalam Hukum Islam

Dalam hukum Islam ada dua istilah yang sering dipakai untuk menyatakan

suatu perbuatan pidana yaitu jinayah dan jarimah. Secara eksplisit tidak ada

perbedaan dalam penggunaan kata jinayah mau pun jarimah.9 Kata jinayah lebih

menekankan pada hasil perbuatan yang dilarang, sedangkan kata jarimah lebih

menekankan pada larangan-larangan syara‟ yang pelakunya diancam dengan

hukuman had maupun ta‟dzir. Menurut A. Djazuli selain membatasi perbuatan

9Topo Santoso, Menggagas Hukum Pidana Islam (Penerapan Syari‟at Islam dalam

Konteks Modernitas), (Bandung: As- Syaamil Press, 2001), h. 132.

Page 44: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

34

yang dapat dikategorikan sebagai jinayah hanya perbuatan yang diancam dengan

hukuma qishash dan hudud.10

Sedangkan menurut A. Hanafi ada sebagian ulama

yang mengklasifikasikan jarimah kepada perbuatan yang diancam dengan hudud

dan qishash saja.11

Imam al- Mawardi mengemukakan definisi tentang jarimah sebagai

perbuatan yang dilarang oleh syariat yang hukumannya dapat berupa ta’zir atau

hudud sebagaimana dikutip oleh Ahmad Wardi Muslich.12

ر ي س ؼ ت أ د ح اب ي ن يػ ال ؼ ت رللا ج ز ة ي ػ ر ش ات ر ظ ح ه ن ائ ر الج

“Jarimah ialah suatu perbuatan yang dilarang oleh syariat yang diganjar

oleh Allah ta‟ala denhan hukuman hudud maupun ta‟zir.”

Pendapat al- Mawardi ini dilengkapi oleh Abd al- Qadr Audah yang

meberikan penjelasan lebih rinci tentang “perbuatan yang dilarang” dengan

penjelasan sebagai berikut :

ب و ر ه أ ه ل ف ؼ ك ت ر أ ن و ػ ن ي ي ه ل ف ؼ :إ هاإت ي اى ى ي ات ر ظ ح الو

“Perbuatan yang dilarang itu baik melakukan pekerjaan yang dilarang

atau meninggalkan pekerjaan yang diperintahkan untuk dilakukan.”13

Sedangkan Sayyid Sabiq memberikan penjelasan jinayah sebagai perbuatan

yang mengancam keselamatan jiwa, agama, akal, keturunan serta harta:14

10

A. Djazuli, FiqhJinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam), (Jakarta : Raja

Grafindo, 2000), h. 1. 11

Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h. 1. 12

A. Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005). 13

Abdul Qadir Audah, al- Tasyri‟ al- Jina‟i al- Islamy: Muqaranan bi al- Qanuni al-Wad‟i,

Juz 1, (Beirut: Dar al-Kutub al- Alamiyah, 1971), h. 53. 14

Sayid Sabiq, Fiqh al- Sunnah, (Kairo: Dar el- Hadits, 2008). h. 323

Page 45: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

35

ك ع ر الش ف ر يػ ف ة اي ن ج ال ب اد ر الو م ر ح ه ل ؼ ف ل : ع ار الش ه ر ظ ح ل ؼ ف ل ك م ر ح الو ل ؼ الف .

ض ر الؼ أ ل ق الؼ أ س ف الن أ ي ي الد لي ػ غ اق ر ر ض ي ه و ي اف و ,ل و ن ه غ ن ه ال الو أ

“Yang dimaksud dengan jinayah menurut syara‟ yaitu segala perbuatan

yang dilarang oleh pembuat hukum untuk dilakukan. Jika perbuatan

tersebut dilakukan maka akan memberikan bahaya bagi agama, jiwa,

akal, keturunan dan agama”

Dari pengertian-pengertian yang diberikan di atas pada dasarnya memang

benar tidak ditemukan permasalahan yang terlalu penting tentang perbedaan

antara jarimah dan jinayah. Sebab secara keseluruhan definisi di atas mengerucut

pada satu titik bahwa baik jarimah dan jinayah kesemuanya merupakan perbuatan

yang dilarang oleh agama.

Baik jinayah maupun jarimah memiliki unsur-unsur yang harus ada yaitu:

1. Unsur Umum yang terdiri dari tiga unsur:15

a. al- Rukn al- Syar‟i (unsur hukum/unsur formal) yaitu adanya nash-

nash atau dalil-dalil yang melarang suatu perbuatan untuk

dilakukan, disertai dengan adanya ancaman-ancaman hukuman jika

perbuatan tersebut dilakukan.

b. al- Rukn al- Madi (unsur materiil) yaitu unsur-unsar yang

membentuk jinayah, baik melakukan perbuatan yang dilarang

maupun mengabaikan perbuatan yang diperintah.

c. al- Rukn al- Adaby (unsur adab)16

dimana pelaku yang melakukan

jinayah/jarimah tersebut merupakan orang yang mukallaf, sehingga

dapat dituntut atas perbuatan yang telah dilakukannya.

15

A. Djazuli, Fiqh Jinayah. h. 12 16

Ahmad Hanafi, Asas- asas Hukum Pidana Islam, h. 1- 3

Page 46: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

36

2. Unsur Khusus yang dilihat dari:17

a. segi berat ringannya hukuman;

1) Jarimah Hudud, yaitu perbuatan yang jumlah hukuman dan

jenisnya telah ditentukan dan menjadi hak Allah SWT.

Maksudnya ialah bahwa jarimah hudud ini tidak memiliki

batas minimal dan batas maksimal, dan hukuman jarimah ini

tidak bisa dihapuskan oleh orang perorangan (individu)

maupun oleh masyarakat.18

Menurut Mohammad Ibnu Ibrahim

Ibnu Jubair sebagaimana dikutip oleh Topo Santoso bahwa

perbuatan yang termasuk kedalam kejahatan hudud

diantaranya riddah, al- baghy, zina, qadzaf, sariqah, hirabah,

shurb al-khamr.19

2) Jarimah Qishash dan Diyat, Jarimah yang diancam dengan

qishash dan diyat diantaranya ialah pembunuhan baik sengaja,

semi sengaja maupun yang tidak sengaja. Serta penganiayaan

baik yang sengaja mau pun penganiayaan tidak sengaja.

Jarimah ini merupakan hak individu yang sudah ditentukan

jumlahnya. 20

3) Jarimah Ta‟zir, merupakan jarimah yang pelakunya diancam

dengan satu atau beberapa hukuman, yang jumlahnya tidak

ditentukan seperti pada hukuman qishash dan hudud.

17

Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, h. 12 18

Abd al- Qadr Audah, al- Tasyri‟ al- Jinai al- Islamy: Muqaranan bi al- Qaniin al-

Wad‟i, h. 79 19

Topo Santoso, Membumikan Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Gema Insan Press, 2003), h.

22 20

Abd al- Qadr Audah, al- Tasyri‟ al- Jinai al- Islamy: Muqaranan bi al- Qaniin al- Wad‟i,

h. 100

Page 47: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

37

Penentuan hukuman ta’zir biasanya diberikan pada

pemerintah.21

b. Niat pelaku

1) Jarimah Sengaja (dolus), pelaku dengan sengaja melakukan

perbuatan yang dilarang oleh syariat padahal ia tahu bahwa

perbuatan tersebut dilarang.

2) Jarimah Tidak Sengaja (culpa), Pelaku tidak sengaja

melakukan perbuatan yang dilarang, akan tetapi perbuatan

tersebut terjadi akibat kekeliruannya. Dalam hal ini kekeliruan

dibagi menjadi dua macam :

a) pelaku dengan sengaja melakukan perbuatan jarimah

tersebut, akan tetapi jarimah ini sama sekali tidak ia niatkan.

b) pelaku tidak sengaja berbuat dan jarimah yang terjadi sama

sekali tidak diniatkan oleh pelaku tersebut.22

c. Segi pengerjaannya

1) Jarimah ijabiyyah/positif, terjadi karena melakukan perbuatan

yang dilarang. Jarimah ini juga bisa disebut dengan delik

commissions. Perbuatan yang termasuk kedalam jarimah ini

ialah mencuri, zina, pembunuhan dan lain-lain.

2) Jarimah salabiyyah/negatif, terjadi karena tidak melakukan

perbuatan yang diperintahkan oleh syariat, jarimah/delik yang

termasuk di dalamnya seperti tidak mengeluarkan zakat.

Jarimah ini juga bisa disebut sebagai delik ommissions.

21

Ibid. 22

Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Islam, h. 11-12

Page 48: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

38

d. Segi korban

1) Masyarakat,Jarimah yang dilakukan ini penjatuhan

hukumannya dimaksudkan untuk menjaga kepentingan

masyarakat.

2) Orang perorangan, Merupakan jarimah yang penjatuhannya

ditujukan untuk melindungi hak atau keselamatan individu.

C. Pengertian Penistaan Agama

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata „penistaan‟ berasal dari kata

„nista‟ yang memiliki arti "hina, rendah". Sedangkan kata „penistaan‟ memiliki

arti sebagai suatu proses atau cara yang digunakan untuk menistakan.23

Sedangkan

agama berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti kurang lebih sebagai

sesuatu yang diwariskan secara turun temurun dan kemudian diadaptasi menjadi

suatu kebiasaan.24

Menurut Taib Thahir Abdul Muin agama merupakan suatu

peraturan yang memaksa jiwa sesorang untuk mempunyai akal, memegang

peraturang Tuhan dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai kebahagian hidup

di dunia dan di akhirat.25

Penodaan agama dapat dikatakan sebagai suatu penentangan terhadap hal-

hal yang dianggap suci atau hal-hal yang dianggap tabu untuk diserang (dikritisi)

seperti dalam bentuk simbol-simbol agama, pemimpin agama, kitab suci agama.

Bentuk penodaan atau penistaan agama biasanya berupa tulisan atau perkataan-

perkataan yang meragukan ketuhanan dalam agama-agama yang mapan.

23

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 965. 24

Mujahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h.

1 25

Mujahid Abdul manaf, Sejarah Agama, h. 1.

Page 49: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

39

Sedangkan hal yang tidak dianggap sebagai suatu penodaan agama menurut

Frans Magnis Suseno sebagaimana dikutip oleh Pultoni dkk, ialah :26

1. Memiliki keyakinan yang berbeda dengan ajaran suatu agama bukan

merupakan penghinaan, melainkan memang implikasi keyakinan yang

memang berbeda.

2. Jika suatu kelompok dengan keyakinan agama tertentu mengajarkan

suatu ajaran yang bertentang dengan ajaran agama lain hal itu bukan

merupakan suatu penodaan atau penghinaan terhadap ajaran agama

itu.

3. Kedua hal di atas berlaku bagi kelompok beragama yang keyakinanya

mungkin dapat menimbulkan penolakan oleh keyakinan agama lain

contoh perbedaan keyakinan ajaran kristiani terhadap ajaran agama

Islam. Termasuk juga keyakinan dari kelompok anti-mainstream yang

berbeda keyakinan dengan agama induknya.

Di Indonesia peristiwa penodaan agama bisa dikatakan sering terjadikarena

kurangnya sikap intoleransi dalam menghadapi perbedaan (antar umat beragama),

selain itu maraknya peristiwa penodaan agama juga dapat disebabkan kurangnya

pemahaman masyarakat atau pelaku terhadap ajaran suatu agama bahkan terhadap

ajaran agamanya sendiri (ex: orang Islam yang tidak memahami ajaran Islam),

sehingga manakala ketidakpahaman tersebut disebarkan ke publik maka dapat

menimbulkan implikasi penodaan agama.

Kemudian bagaimanakah hukum positif Indonesia mengatur dan

menyelesaikan permasalahan penodaan agama ini ? Pada hakikatnya hukum

positif di Indonesia tidak pengatur secara khusus terkait tindak pidana penistaan

agama. Dahulu Indonesia pernah memiliki Penpres (penetapan presiden) Nomor :

1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama

yang dikeluarkan pada tanggal 27 Januari 1965 yang kemudian berubah menjadi

Undang-Undang No. 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan

26

Pultoni, dkk.Panduan Pemantauan Tindak Pidana Penodaan Agama dan Ujaran

Kebencian atas Dasar Agama, (Jakarta: ILRC, 2012), h. 45.

Page 50: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

40

Presiden dan Peraturan yang ditetapkan pada tanggal 5 Juli 1969 oleh Presiden

Suharto.27

Kemunculan Undang-Undang di atas didasarkan pada permintaan dari

organisasi-organisasi Islam yang ingin mencegah penyebaran aliran kepercayaan,

sebab aliran-aliran kepercayaan dianggap dapat menodai ajaran agama.28

Dengan

berdasarkan jika hal demikian (aliran kepercayaan) dibiarkan maka lama

kelamaan dapat menimbulkan perpecahan dan mengancam persatuan bangsa dan

negara maka Undang-undang No. 1/Pnps/1965 tersebut akhirnya disahkan oleh

Presiden Soekarno.29

Pada Penpres tersebut ada empat pasal yang mengatur tentang penodaan

agama. Pada Pasal 1 Penpres No.1 Tahun 1965 disebutkan bahwa:

“Setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan,

menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum, untuk melakukan

suatu penafsiran tentang sesuatu agama yang dianut di Indonesia atau

melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-

kegiatan keagamaan dari agama itu, penafsiran dan kegiatan yang mana

menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu”.

Selanjutnya dalam Pasal 2 dikatakan bahwa: “Barang siapa yang melanggar

ketentuan tersebut dalam Pasal 1 diberi perintah dan peringatan keras untuk

menghentikan perbuatannya itu di dalam di dalam suatu keputusan bersama

Menteri Agama, Menteri/Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri”.

Kemudian di dalam Pasal 3 disebutkan bahwa:

27

http://www.negarahukum.com/hukum/penodaan_agama_ahok, artikel diakses pada

tanggal 14 Juni 2017. 28

https://tirto.id/asal-usul-delik-penodaan-agama. artikel di akses pada tanggal 14 Juni

2017. 29

Dalam makalah Prof. Dr. Asasriwarni, Undang-Undang Nomor :1 /PnPs/1965Tentang

Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agam a Dari Persepektif Agama di Indonesia.

(Makalah disampaikan pada acara Kegiatan Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi di Kementrian

Hukum dan HAM tanggal 20 Juni 2010), h. 5.

Page 51: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

41

“Setelah dilakukan Penindakan oleh Menteri Agama, Menteri/Jaksa

Agung dan Menteri Dalam Negeri atau Presiden menurut ketentuan di

dalam Pasal 2, terhadap orang, organisasi atau aliran kepercayaan

mereka masih terus melanggar ketentuan dalam Pasal 1 maka orang dan

anggota dan/ atau anggota pengurus organisasi yang bersangkutan dari

aliran itu dipidana dengan penjara selama-lamanya lima tahun”.

Dari ketiga pasal tersebut maka dapat dipahami bahwa proses penanganan

kasus penodaan agama pertama-tama harus diberikan peringatan berupa surat

teguran kepada orang, organisasi, atau aliran kepercayaan tersebut untuk

membubarkan diri. kedua, manakala teguran yang diberikan tidak di indahkan

maka presiden dengan berdasarkan pertimmbangan/masukan dari Ketiga menteri

dapat melakukan pembubaran paksa, dan terhadap anggota organisasi atau aliran

tersebut dapat dikenakan pidana penjara maksimal lima tahun sebagaimana tertera

di Pasal tiga.30

Selanjutnya untuk Pasal 4 Undang-Undang ini dimasukan dalam Pasal 156a

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ketentuan sebagai berikut

:31

“Dipidana selama-lamanya lima tahun barang siapa yang dengan sengaja

di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:

a. Yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau

penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia.

b. Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apa pun

juga, yang bersendikan ketuhanan yang Maha Esa.”

Terkait dengan tindak pidana penodaan agama Barda Nawawi Arief

membagi delik ini kedalam tiga macam:32

1. Tindak Pidana “menurut agama”

30

R. Soesilo, Pokok-pokok Hukum Pidana; Peraturan Umum dan Delik-delik Khusus,

(Bogor: Politea, tt), h.188. 31

Adami Chazawi, Hukum Pidana Positif ;Penghinaan, (Malang: MNC, 2016), hal. 222. 32

Uli Parulian Sihombing, dkk, Ketidakadilan Dalam Beriman, (Jakarta: ILRC, 2012), h.

64.

Page 52: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

42

2. Tindak Pidana “terhadap agama”

3. Tindak pidana “yang berhubungan dengan agama” atau “terhadap

kehidupan beragama”

Menurut Barda Nawawi Arief "delik menurut agama adalah tindakan-

tindakan yang dilarang oleh agama-agama, contoh membunuh, fitnah, zina,

perkosaan dan lain sebagainya. Sedangkan Pasal 156a dapat dikatakan sebagai

delik terhadap agama".

Sebagaimana dikutip oleh Rumadi, Oemar Seno Adji mengatakan :

"bahwa yang menjadi landasan masukya Pasal 156a ini ke dalam KUHP

ialah sila pertama ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagaimana disebutkan

pula pada Undang-Undang Dasar Pasal 28 yang menyebutkan bahwa

negara berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Atas dasar itulah

manakala ada yang mengejek dan menodai kebesaran Tuhan yang

disembah maka orang tersebut tidak bisa dibiarkan dan harus

dipidana".33

Rumadi sendiri pun beranggapan bahwa "Pasal 156a ini merupakan pasal

karet (hartzaai articelen) yang dapat ditarik ulur untuk menjerat siapa saja yang

dianggap melakukan penodaan terhadap agama. Maka dengan sifat

“kelenturan”-nya ini Pasal 156a tersebut bisa digunakan tanpa batas". Bahkan ia

pun berpendapat dengan sifat Pasal 156a tersebut ada upaya untuk memperluas

jangkaun Pasal a quo untuk melindungi korban di dalam RUU-KUHP. Ia pun

berpesan agar pasal-pasal terkait penodaan agama tidak hanya melindung

33

Rumadi, Delik Penodaan Agama dan Kehidupan Beragama Dalam RUU KUHP,

(Jakarta: Wahid Institue, 2007), h. 14.

Page 53: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

43

kepentingan umum, akan tetapi juga memiliki fungsi untuk melindungi kebebasan

beragama baik bagi mayoritas maupun minoritas. Selain itu Rumadi pun berharap

agar pasal ini dapat menjamin perbedaan penafsiran dan cara pandang terhadap

berbagai persoalan keagamaan tidak dipandang sebagai suatu upaya penodaan

agama dan pelaksaan pasal tersebut bebas dari kepentingan kelompok-kelompok

tertentu.34

Keberadaan Pasal 156a memang mengundang sejumlah kontroversi baik

secara formil, mau pun secara materiil. Secara formil, Maria Farida, Hakim

Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Undang-Undang No. 1/PnPs/1965 tersebut

hanya bersifat kondisional saja, artinya penerapannya hanya berdasarkan kondisi

tertentu. Selain itu memasukkan suatu pasal ke dalam undang-undang lain

dianggap sebagai sesuatu yang tidak lazim dalam teknik pembuatan peraturan

perundang-undangan.35

Selain itu secara substansial (materiil) Pasal 156a dianggap sebagai pasal

yang inkonstitusional karena bertentangan dengan Pasal 28E dan Pasal 29

Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi :

Pasal 28E:

“(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut

agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,

memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negera dan

meninggalkannya serta berhak kembali.

34

Rumadi, Delik Penodaan Agama dan Kehidupan Beragama dalam RUU-KUHP, h. 15-

16. 35

Siti Aminah dan Uli Parulian Sihombing, Memahami Pendapat Berbeda (Dissenting

Opinion) Putusan Uji Materiil Undang-Undang Penodaan Agama, (Jakarta : ILRC, 2010), h. 47-

48

Page 54: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

44

“(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan

pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nurani.

“(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan

mengeluarkan pendapat

Pasal 29 berbunyi :

“(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

“(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan

kepercayaannya itu.

Selain bertentangan dengan UUD 1945, Pasal 156a juga dianggap

bertentangan dengan Pasal 1 Undang-Undang No, 13 Tahun 2005 yang

merupakan hasil ratifikasi Pasal 18 Konvenan Hak sipil dan Politik PBB yang

berbunyi:

“Setiap orang berhak atas kebebasan berfikir, keyakinan, dan beragama.

Hak ini mencakup kebebesan untuk menetapkan agama atau kepercayaan

atas pilihannya sendiri dan kebebasan, baik secara sendiri maupun

bersama-sama dengan orang lain, baik ditempat umum maupun tertutup,

untuk menjalankan agama dan kepercayaannya dalam kegiatan ibadah,

pentaatan, pengamalan, dan pengajaran.”

Kemudian dari rumusan Pasal 156a di atas dapat terdapat dua bentuk

kejahatan :

1. Kejahatan pertama memiliki unsur antara lain:

(Unsur obyektif):

a. Perbuatan Mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan yang

bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadapsuatu

agama yang dianut di Indonesia.

b. Di muka Umum

c. Kesalahan dengan sengaja (unsur Subyektif).

Page 55: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

45

2. Kejahatan Kedua:

(Unsur Obyektif):

a. Perbuatan Mengeluarkan perasaan, Melakukan perbuatan, di muka

umum

b. Kesalahan: dengan maksud agar supaya orang tidak menganut

agama apapun juga yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.

(Unsur Subyektif)

Maksud dari perbuatan yang sifatnya memusuhi suatu agama ialah bahwa

apa yang dilakukan oleh pelaku dianggap oleh penganut agama tersebut sebagai

suatu upaya untuk memusuhi agamanya. Sedangkan menurut Adami Chazawi

"yang dimaksud dengan penodaan agama ialah bahwa pelaku yang melakukan

perbuatan tersebut oleh penganut agama yang bersangkutan dianggap telah

melakukan penodaann agama yang bersifat menghina, melecehkan dan

meremehkan sesuatu dari agama tersebut".36

36

Adami Chazawi, Hukum Pidana Positif; Penghinaan, h. 226-227.

Page 56: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

46

BAB IV

Analisa Putusan Nomor : 45/PID.B/2012/PN.MR.

A. Kronologi Kasus

1. Biodata Terdakwa

Nama : Alexander An

Tempat lahir : Jakarta

Umur/tanggal lahir : 30 Tahun/ 13 Juli 1981

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jalan Lintas Sumatera Pulau Punjung Kenagarian

Sungai Kambut Kec. Pulau Punjung Kab.

Dharmasraya

Agama : Atheis (mau masuk Islam)

Pada tanggal 18 Januari 2012 terdakwa Alexander An dengan sengaja dan

tanpa hak telah menyebarkan sebuah tulisan pada sebuah akun facebook (group

atheis minang) yang berjudul “Nabi Muhammad barancuak jo babu bininyo”

yang memiliki arti kurang lebih, “ Nabi Muhammad bersetubuh dengan pembantu

istrinya.”. Selain itu ia (Alexander An) juga mengirimkan sebuah gambar atau

karikatur tentang Nabi Muhammad yang tengah bersetubuh dengan pembantu

istrinya. Karikatur tersebut pun mendapatkan berbagai tanggapan dari pengikut

group tersebut, hingga pada akhirnya ada yang memberikan komentar yang

berbunyi, "ayat al-Quran diturunkan dalam kaitan untuk melegalkan perkawinan

Nabi Muhammad dengan Zainab binti Jas".

Page 57: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

47

Perbuatan yang dilakukan terdakwa pada akhirnya membuat resah

masyarakat Kenagarian Sungai Kambut, sehingga masyarakat saat itu beramai-

ramai mendatangi tempat kerja terdakwa yaitu di kantor BAPPEDA. Kemudian

terdakwa pun dibawa ke Polsek Pulau Punjung demi mengamankan terdakwa dari

amukan massa.

B. Dasar Tuntutan Penuntut Umum

Jaksa Penuntut Umum yakni Ibrahim Khalil, SH memberikan tuntutan atas

perbuatannya tersebut maka terdakwa di tuntut karena melanggar :

1. Pasal 28 Jo Pasal 45 ayat 2 No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik.

2. Pasal 156a dan 156b Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang

ajakan agar orang tidak menganut agama apa pun.

C. Pertimbangan Putusan Hakim

a. Alat Bukti

- Keterangan saksi :

1) Saksi Mulyadi

2) Saksi Hendri, S.Ag, M.Si

3) Saksi Hendri Martariko, S.Kom

4) Saksi OS Chandra

5) Saksi Nurhadi

6) Saksi Frinaldi

7) Saksi Drs. Sulhan Harahap

Page 58: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

48

8) Saksi H. Aminullah Salam, SMIQ, Spd.i

- Keterangan Ahli :

1) Prof. Dr. Ismansyah, Dosen hukum pidana Program Pasca Sarjana

Universitas Andalas mengatakan bahwa secara fakta perbuatan yang

dilakukan oleh terdakwa telah menimbulkan perasaan kebencian dari

suatu kelompok atau masyarakat yang menganut agama. Kemudian ahli

membenarkan bahwa terdakwa telah memenuhi unsur subyektif dan

unsur obyektif dalam Pasal 156a dan b KUHP.

2) Drs. Hasanuddin, M.Si, seorang dosen dari Fakulktas Ilmu Budaya

Univ. Andalas dan mempunyai ahli dibidang ilmu bahasa

menyampaikan bahwa apa yang disampaikan oleh terdakwa merupakan

suatu kalimat yang kotor yang bertentangan dengan norma kesusilaanm

dan tidak seharusnya diucapkan dan ditampilkan ke muka umum.

Karena jika baik gambar mau pun tulisan tersebut ditampilkan di muka

umum maka dapat menyebabkan terpancingnya emosi seseorang atau

sekelompok orang dan atau masyarakat luas dikarenakan gambar dan

tulisan tersebut seolah-olah merupakan perbuatan Nabi Muhammad,

yang merupakan suri tauladan bagi umat Islam. Sebab dengan adanya

tulisan dan gambar tersebut dapat menimbulkan pandangan negatif

terhadap Nabi Muhammad.

3) Ahli Yuhandri, S.Kom., M.Kom, Dosen pada Univ. Putera Indonesia

(UPI “YPTK”), sesuai dengan keilmuannya selaku ahli komputer

menyatakan bahwa, sesorang tidak diperbolehkan membuat atau

menimpalkan tulisan atau gambar yang bisa menimbulkan keresahan

Page 59: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

49

terhadap orang lain atau organisasi atau masyarakat. Apabila hal

tersebut dilakukan maka dapat dikategorikan sebagai pelanggaran

terhadap hukum yang mengatur tentang informasi dan transaksi

elektronik. Terkait perbuatan yang dilakuka oleh terdakwa yang

memposting tulisan dan gambar yang berkaitan dengan agama Islam,

sehingga memancing kebencian umat Islam, maka benar terdakwa telah

melanggar Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2).

4) Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A, merupakan ahli agama dan ahli filsafat

Islam dari UIN jakarta, menyatakan bahwa dalam Konvenan Sipil dan

Politik yang telah diratifikasi oleh Indonesia menyatakan bahwa

kebebasan beragama, berkeyakinan, dan berekspresi merupakan hak

yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun (non derogable

right). Ia pun mengatakan bahwa perbuatan terdakwa dilindungi oleh

UUD 1945 Pasal 28E meskipun pasal tersebut dibatasi dengan Pasal

28J. Sukron berpendapat bahwa apa yang terjadi pada terdakwa

merupakan “kegalauan” teologis yang ia tidak temukan jawabannya

dari para ulama akar rumput, sehingga penting bagi terdakwa untuk

mempelajari tentang filsafat agama.

b. Barang bukti berupa ;

1) 1 unit CPU Komputer

2) 1 unit LCD monitor.

3) 1 unit Keyboard berwarna hitam

4) 1 unit Mouse berwarna putih

Page 60: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

50

5) 11 (sebelas) gambar karikatur Nabi Muhammad.

6) 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad tertarik kepada

menantunya.

7) 1 (satu) lembar alamat email facebook [email protected] yang

ditulis terdakwa Alexander An alias Aan.

c. Keadaan yang memberatkan dan Meringankan

Hal-hal memberatkan terdakwa antara lain :

1) Perbuatan terdakwa bertentangan dengan Falsafah Negara Republik

Indonesia yaitu pancasila, khususnya sila pertama.

2) Perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat

3) Perbuatan terdakwa telah melecehkan atau menodai agama Islam.

Sedangkan hal meringankan hukuman terdakwa ialah :

1) Bahwa terdakwa belum pernah di hukum.

D. Putusan Hakim

Dengan berdasarkan pertimbangan yang ada maka Hakim memutuskan :

1. Terdakwa secara sah dan meyakinkan telah terbukti melakukan tindak

pidana, “Dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang

ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhban

individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku,

Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA). Dan juga Alexnader An

mengakui perbuatannya dikarenakan sejak tahun 2008 Alexander An

tidak mempercayai adanya Tuhan dan dan tidak mengerjakan sholat dan

puasa karena sudah tgak sesuai dengan pemahamannya. Oleh karena itu

Page 61: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

51

Alexander An menulis tentang agama Islam dan Nabi Muhammad

SAW. Ia menafisrkan sendiri mengenai agama Islam dan akhirnya

menjelek-jelekan Nabi Muhammad SAW dan berpendapat bahwa Nabi

Muhammad bukanlah teladan yang baik. maka dengan inilah Alexander

An dinilai meresahkan melalui Media Sosial.

2. Terdakwa dihukum dengan hukuman penjara selama 2 (dua) tahun dan

3 (tiga) bulan dan pidana denda sebesar Rp. 100.000.000, (Seratus Juta

Rupiah) yang apa bila tidak dibayar maka diganti dengan kurungan

selama 3 (tiga) bulan.

3. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2000,-

(Dua Ribu Rupiah).

E. Analisis dalam Hukum Positif

Dari apa yang dijelas di dalam putusan Pengadilan Negeri Muaro Nomor :

45/PID.B/2012/PN.MR, penulis berpendapat bahwa putusan yang diberikan oleh

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Muaro sudah tepat. Karena sebagaimana

diketahui seseorang dapat dikatakan telah melakukan suatu tindak pidana

manakala sudah tercukupi dua unsur yakni unsur subyektif dan unsur obyektif.

Unsur obyektif terdiri dari perbuatan yang dilarang atau diharuskan, adanya

akibat dari keadaan atau masalah tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan

unsur subyektif ialah meliputi kesalahan dan kemampuan bertanggung jawab si

Page 62: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

52

pelaku tindak pidana, menurut Lamintang yang termasuk kedalam unsur subyektif

ialah niat dari si pelaku.37

Dalam putusan tersebut Jaksa menggunakan dakwaan alternatif yang mana

di dalam surat dakwaan ini terdapat beberapa dakwaan yang disusun secara

berlapis. Lapisan yang pertama merupakan alternatif dan bersifat mengecualikan

dakwaan pada lapisan lainnya. Bentuk dakwaan ini digunakan bila belum didapat

kepastian tentang tindak pidana mana yang paling tepat dapat dibuktikan. Dalam

dakwaan ini, meski dakwaan tersusun dalam beberapa lapisan namun hanya satu

dakwaan saja yang harus dibuktikan tanpa memperhatikan urutan dakwaan

tersebut, dan jika satu dakwaan telah terbukti maka dakwaan yang lain tidak perlu

dibuktikan.38

Dari Putusan yang ada penulis melihat bahwa hakim lebih memilih untuk

membuktikan Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang No. 11

Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik, dari pada membuktikan

Pasal 156 a dan b Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, yang memang jika

penulis lihat bahwa apa yang dilakukan oleh terdakwa lebih condong kepada

pelanggaran terhadap Pasal 28 ayat (2) yang berbunyi:“Setiap orang dengan

sengaja, dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk

menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok

masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan

(SARA)”.

37

F.A. Lamintang, Dasar –Dasar Hukum Pidana Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti,

1997), h. 193. 38

Marry Margaretha, dalam ,”Bentuk-bentuk Surat Dakwaan”. http://hukumonline.com.

Situs diakses pada tanggal 14 Juni 2017.

Page 63: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

53

Dalam Pasal ini terdakwa telah terbukti secara obyektif telah melakukan

perbuatan yang dilarang, sehingga dengan perbuatannya tersebut menimbulkan

rasa kebencian di dalam masyarakat Pulau Punjung. Selain itu penulis juga

melihat baik Jaksa Penutut Umum maupun Majelis Hakim ragu-ragu untuk

menerapkan Pasal 156a dan b sehingga berusaha untuk berhati-hati dalam

menerapkan pasal bagi terdakwa sehingga digunakanlah dakwaan alternatif

tersebut.Sebab jika melihat pada penjelasan sebelumnya bahwa Pasal 156a dan

huruf b ini merupakan pasal karet yang bisa digunakan siapa saja untuk menjerat

pelaku penodaan agama, selain itu pembuktiannya pun sangat sulit untuk

dibuktikan.

Sehingga jika Hakim menerapkan Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2)

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik maka dapat disimpulkan bahwa terdakwa tidak dianggap melakukan

tindak pidana penodaan agama. Meski pun pada dasarnya terdakwa secara jelas

juga telah melakukan tindak pidana penodaan agama karena dianggap telah

menghina Nabi Muhammad SAW.

F. Analisis dalam Hukum Islam

Dalam hukum Islam tidak disebutkan secara eksplisit mengenai penodaan

agama, sebab pengertian penodaan agama dalam hukum Islam memiliki cakupan

yang amat luas. Sebab semua perbuatan yang bertentangan dengan aturan-aturan

agama baik yang dilarang mau pun yang diperintahkan dapat dikatakan sebagai

perbuatan penodaan agama.

Page 64: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

54

Terkait perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa Alexander Aan Penulis

memandang bahwa pernyataan yang dilakukan olehnya sudah dapat dikategorikan

sebagai suatu perbuatan yang murtad, sebab dalam pengakuan sebelumnya

Alexander mengaku sebagai seorang muslim, akan tetapi kemudian ia menyatakan

bahwa dirinya menjadi seorang atheis. Ini menandakan bahwa secara terang-

terangan Alexander mengatakan bahwa ia keluar dari Islam.

Menurut Sayid Sabiq :

"yang dimaksud dengan murtad ialah kembalinya seorang

muslim,berakal, baligh, dari agama Islam kepada kekufuran baik

dilakukan oleh seorang pria mau pun oleh wanita. Menurut Sayid Sabiq

bahwa seseorang belum dikatakan murtad jika hanya sebatas ucapan saja,

sedangkan hatinya masih dalam keadaan beriman. Namun seseorang

dikatakan murtad jika hatinya mengakui kekufuran tersebut, dan hatinya

merasa nyaman dengan kekufuran tersebut, dan ia melakukan perbuatan

yang mengarah kepada kekufuran".39

Sedangkan hukuman bagi orang murtad menurutnya ialah dibunuh,

sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berasal dari

Ibnu „Abbas bahwa nabi bersabda, “Barang siapa yang mengganti agamanya,

maka bunuhlah”. Selain itu ada pula hadis dari Ibnu Mas‟ud bahwa Rasulallah

pernah bersabda, “Tidak halal dari seorang muslim kecuali disebebkan karena

tiga perkara : 1. kafir setelah iman, 2. pezina muhsan, 3. dan orang yang

membunuh dengan sengaja.40

Wahbah Zuhaili juga memberikan definisi riddah atau murtad sebagai

kembalinya seorang muslim dari agama Islam kepada kekafiran, baik dengan niat,

perbuatan yang mengafirkan maupun maupun ucapan, baik ia mengucapkannya

39

Sayid Sabiq, Fiqh al- Sunnah, (Beirut: Dar al- Kitab al- Arabi), h. 450. 40

Sayid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, h. 455.

Page 65: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

55

sebagai pelecehan, pengingkaran maupun sebagai keyakinan. Dari penjelasannya

itu dapat diketahui bahwa unsur murtad terdiri dari:41

1. adanya upaya keluar dari Islam dengan cara:

a. adanya perbuatan atau menolak perbuatan.

b. dengan ucapan

c. dengan i‟tikad (keyakinan)

2. adanya niat melawan hukum

Menurut Hasbi Ash- Shiddiqi sebagaimana dikutip oleh Ahmad Wardi

Muslich :

"bahwa seseorang dianggap keluar dari iman manakala ia mempunyai

keyakinan yang menafikan Islam, seperti tidak mempercayai bahwa alam

ini ada yang menciptakan. Keyakinan menafikan itu harus diwujudkan

dalam bentuk ucapan atau perbuatan. Apabila keyakinan tersebut hanya

baru sebatas pemikiran dan belum diucapkan atau dilakukan, maka orang

tersebut belum dikatakan murtad, dan ia belum dikenakan hukuman".42

Perihal hukuman bagi pelaku murtad ada sedikit perdebatan bahwa menurut

Imam Muhammad bin Ismail al-kahlani ash- Shon‟ani mengatakan bahwa seorang

laki-laki yang murtad harus dibunuh, sedangkan untuk perempuan yang murtad

masih terjadi perbedaan. Jumhur berpendapat bahwa perempuan yang murtad juga

harus dibunuh, hal ini berdasarkan pada keumuman hadis yang diriwayatkan dari

Ibnu „Abbas bahwa Rasulallah bersabda, “barang siapa yang mengganti

agamanya, maka bunuhlah dia”. Jumhur beralasan bahwa hadis ini bersifat umum

41

Wahbah zuhaili, al-Fiqh al- Islamiy Wa adillatuhu, (Damaskus: Dar al- Fikr, 1989), h.

183. 42

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Menurut al-Qur’an, (Jakarta: DIADIT MEDIA,

2007), h. 272.

Page 66: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

56

artinya berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan.43

Sedangkan ulama

Mazhab Hanafi berpendapat bahwa Perempuan yang murtad dilarang untuk

dibunuh, namun hendaknya wanita tersebut untuk diajak untuk kembali ke ajaran

Islam terlebih dahulu, namun apabila wanita tersebut menolak maka wanita itu

harus dipenjara sampai meninggal.

Dasar pertimbangan tujuan diberlakukannya hukuman mati terhadap pelaku

murtad didasarkan pada tiga hal :44

1. Sebab orang yang murtad tersebut telah menolak keyakinan yang telah

diyakininya (atheis).

2. Menghalalkan yang telah diharamkan oleh Allah dan sebaliknya

mengharamkan apa yang telah dihalalkan oleh Allah.

3. Melecehkan Agama berarti telah melecehkan Allah dan melecehkan

Rasulullah.

Kemudian jika kita mengkaitkan apa yang telah diperbuat oleh terdakwa

Alexander An dengan penjelasan murtad, unsur-unsur, serta hukumannya, maka

perbuatan Alexander An tidak hanya menodai agama Islam semata. Sehingga

dengan berdasarkan pada hukum Islam harusnya terdakwa Alexander An dapat

dijatuhi hukuman mati (hudud).

43

Muhammad Ibn Ismail al- Kahlani ash-Shon‟ani, Subulus salam, (Mesir: Syarikah

Maktabah Wa Mathba‟ah Mushthafa al- Baby al- Halaby, 1960), h. 265. 44

Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h. 77.

Page 67: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian dan analisa yang telah dikemukakan maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Dalam hukum Islam mengenai pengertian penistaan atau penodaan agama

itu sendiri sebenarnya itu perbuatan mukallaf atau orang Islam yang sudah

baligh manakala dia tidak menjalankan syariat Islam maka dia termasuk

menistakan agama. Adapun dalam kasus Alexander Aan yang dibahas

dalam penulisan ini sebenarnya lebih kepada murtad sesuai dalam Fiqh

Jinayah. Dalam kasus Alexander Aan ini dimana dia adalah seorang ateis

yang sudah menghina Nabi kemudian meragukan eksistensi adanya Allah

SWT, keraguan ini yang sehingga terdapat unsur pemurtadan. Dalam

pandangan hukum Islam dapat dikatakan seorang yang murtad karena dalam

hukum Islam sudah dijelaskan bahwa orang yang keluar dari Islam yang

kembali kepada kekafiran itu hukumannya adalah hudud atau dibunuh.

2. Kasus penodaan Agama melalui media sosial dilihat dari sudut pandang

pasal 156a KUHP terdiri dari dua unsur objektif dan subjektif, subjektifnya

lebih kepada si pelaku itu sendiri. Niat si pelaku untuk melakukan hal

melakukan hal tersebut belum dikatakan tindak pidana manakala niat

tersebut belum dipraktekan dalam sebuah perbuatan, jadi perbuatan dari si

Page 68: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

58

pelaku tersebut menjadi suatu objek dari hukum pidana. Ketika perbuatan

itu dilakukan maka itu sudah jelas menjadi suatu tindak pidana pelanggaran

terhadap pasal 156a, namun selama itu belum dipraktekan dan hanya berupa

niat saja maka si pelaku tidak dikenakan tindak pidana karena yang dipidana

itu perbuatannya. Dalam UU ITE sudah jelas dalam pasal 28, barang siapa

menyalahgunakan informasi dan mengumumkan ke publik dengan maksud

agar menimbulkan rasa benci kepada perorangan atau kelompok itu suatu

pidana. Dalam pasal 45 UU ITE maka dikenakan hukuman penjara selama 6

tahun dan denda 100 juta, jikalau si pelaku tidak mampu membayar denda

maka diganti dengan penambahan kurungan penjara selama 3 bulan.

B. Saran-saran

1. Diharapkan kepada praktisi hendaknya lebih berhati-hati, lebih bijak dan

teliti dalam melihat sebuah kasus sehingga dapat memberikan Hukuman

atau dakwaan yang lebih adil.

2. Untuk akademisi, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi

khususnya dalam perkembangan ilmu hukum, dan penelitian tentang kasus

terkait agar dapat menemukan hukuman yang tepat.

3. Untuk kalangan masyarakat umum hendaknya menjaga prilaku dalam

bersosialisasi atau dalam kehidupan sosial, jagalah kerukukan antar Suku,

Ras, Agama dan Golongan saling menghormati.

Page 69: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

59

DAFTAR PUSTAKA

Audah, Abdul Qadir, al- Tasyri' al- Jina'i al- Islamy: Muqaranan bi al-

Qanuni al- Wad'i Juz 1, Beirut: Dar al-Kutub al-Alamiyah 1971

Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu Filsafat & Agama, Surabaya: Bina Ilmi

1979

Ali, Zainuddin, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika 2007

Ahmadi, Fahmi Muhammad dan Aripin Jaenal, Metode Penelitian Hukum,

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010

Aminah, Siti dan Uli Parulian Sihombing, Memahami Pendapat Berbeda

(Dissenting Opinion) Putusan Uji Materiil Undang-Undang Penodaan Agama,

Jakarta: ILRC 2010

Arryawan, Eko, Menjawab Ateis Indonesia, Media Abadi Indonesia

Baharuddin, M, Eksistensi Tuhan dalam Pandangan Ateisme. Davit Hume,

An enguiry Corcerning Human Uanderstanding, Chicago: Chicago University,

1952

Bachtiar, Harsja W, Percakapan dengan Sidney Hook tentang 4 Masalah

Filsafat, Jakarta: Jambatan 1980

Bertens, K, Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta: Kanesius 1981

Bakhtiar, Amsal, Filsafat Agama: Wisata Pemikiran dan Kepercayaan

Manusia, Jakarta: Raja Grafindo Persada 2009

Page 70: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

60

Chazawi, Adami, Hukum Pidana Positif: Penghinaan, Malang: MNC 2016

Djazuli, A, Fiqh Jinayah (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam),

Jakarta: Raja Grafindo 2000

Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai

Pustaka 2001

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia

Hamersma, Harry, Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern, Jakarta: Gramedia

1986

Hasan, Fuad, Berkenalan dengan Eksistensialisme, Jakarta: Pustaka Jaya

cetakan 4 1989

Hanafi, Ahmad, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang

2005

Hamersma, Harry, Persoalan Ketuhanan dalam Wacana Filsafat,

Yogyakarta: Kanisius 2014

Ismail al- Kahlani ash- Shon'ani, ibn Muhammad, Subulus Salam, Mesir:

Syarikah Maktabah Wa Mathba'ah Musthafa al-Baby al- Halaby 1960

Ketetepan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No.

II/MPR/1978, Tentang pendoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila

Kuswanjono, Arqom, Ketuhanan Dalam Telaah Filsafat Perennial: Refleksi

Pluralisme Agama di Indonesia, Yogyakarta: Badan Penerbit Filsafat UGM 2006

Page 71: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

61

Lepp, Ignace, Ateisme Dewasa Ini, Yogyakarta: Solhudin Press 1985

Leahy, Louis. 1985. Aliran-aliran Besar Atheisme Yogyakarta, kanisius.

Lamintang, F.A, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Citra

Aditya Bakti 1997

Lamintang, F. Theojunior, P.A.F lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana di

Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika 2014

Moeljatno, Perbuatan Pidana dan Pertanggung Jawaban Dalam Hukum

Pidana, Yogyakarta: Gajah Mada 1955

Manaf, Mujahid Abdul, Sejarah Agama-Agama, Jakarta: Raja Grafindo

Persada 1996

Marpaung, Leden, Asas, Teori, Praktik Hukum Pidana, Jakarta: Sinar

Grafika 2004

Muslich, A. Wardi, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika 2005

Nazir, Moh., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Cetakan keenam, Bogor

2005.

Prof. H. Adji Oemar Seno, Hukum (Acara) Pidana Dalam Prospeksi,

Jakarta: Erlangga 1981

Prof. Arief Barda Nawawi, SH, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana,

Bandung: Citra Aditya Bakti 1996

Page 72: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

62

Prodjodikoro, Wirjono, Asas-asas Hukum Pidana Indonesia, Bandung:

Refika Aditama 2003

Prof. Dr. Asasriwarni, Makalah Undang-Undang Nomor: 1/PnPs/1965

Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan /atau Penodaan Agama Dari

Perspektif Agama di Indonesia, Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi di

Kementrian Hukum dan HAM 20 Juni 2010

Pultoni dkk, Panduan Pemantauan Tindak Pidana Penodaan Agama dan

Ujaran Kebencian atas Dasar Agama, Jakarta: ILRC 2012

Rumadi, Delik Penodaan Agama dan Kehidupan Beragama Dalam RUU

KUHP, Jakarta: Wahid Institue 2007

Soemitro, Ronny Hanityo, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri,

Jakarta: Ghalia Indonesia 1988

Santoso, Topo, Menggagas Hukum Pidana Islam (Penerapan Syari'at Islam

dalam Konteks Modernitas), Bandung: As-Syaamil Press 2001

Sianturi, S.R. dan Y.E Kanter, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan

Penerapannya, Jakarta: Storia Grafika 2002

Santoso, Topo, Membumikan Hukum Pidana Islam, Jakarta: Gema Insan

Press 2003

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia,

Jakarta: UI-Press 2008

Page 73: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

63

Sabiq, Sayyid, Fiqh al- Sunnah, Kairo: Dar el-Hadits 2008

Sihombing, Uli Parulian dkk, Ketidakadilan Dalam Beriman, Jakarta: ILRC

2012

Soesilo, R, Pokok-pokok Hukum Pidana: Peraturan Umum dan Delik-delik

Khusus, Bogor: Politea tt

Taimiyyah, Ibnu, ash- Sharim al- Maslul

Titus dkk, Persoalan-persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bintang 1974

Zuhaili, Wahbah, al- Fiqh al- Islamy Wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al- Fikr

1989

Dari Artikel Internet :

E-Jurnal, Pengertian Atheisme, http://www.e-

jurnal.com/2013/11/pengertian-atheisme.html, diakses pada tanggal 8 Mei 2017

08.00

Atheist Census, Country Data, http://www.atheistcensus.com/country,

diakses tanggal 27 Mei 2017

http://www.negarahukum.com/hukum/penodaan_agama_ahok, artikel

diakses pada tanggal 14 Juni 2017

https://tirto.id/asal-usul-delik-penodaan-agama, artikel diakses pada tanggal

14 Juni 2017

Margaretha Marry, dalam “Bentuk-bentuk Surat Dakwaan”.

http://hukumonline.com, Situs diakses pada tanggal 14 Juni 2017

Page 74: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

PUTUSANNOMOR : 45 /PID.B/2012/PN.MR

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Muaro yang mengadili perkara –perkara pidana dalam tingkat pertama

dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara

Terdakwa :

Nama lengkap : ALEXANDER AN PGL AAN

Tempat lahir : Jakarta

Umur / tanggal lahir : 30 tahun / 13 Juli 1981

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jalan Lintas Sumatera Pulau Punjung Kenagarian

Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung Kabupaten

Dharmasraya

Agama : Atheis (Mau Masuk Islam)

Pekerjaan :CPNS Pada Kantor BAPPEDA Kab. Dharmasraya

Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Advokat/Penasihat Hukum RONY SAPUTRA,

SH dan DEDI ALFARESI, SH, Advokat/Penasihat Hukum dari Lembaga bantuan Hukum

Padang yang beralamat dan berkedudukan di Jl. Pekan Baru No. 21 Ulak Karang - Padang

dengan Surat Kuasa Khusus tertanggal 13 Maret 2012 ;

Terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara oleh :

• Penyidik sejak tanggal 19 Januari 2012 s/d tanggal 07 Pebruari 2012 ;

• Perpanjangan Jaksa Penuntut Umum sejak tanggal 08 Pebruari 2012 s/d tanggal 11

Maret 2012 ;

• Penuntut Umum sejak tanggal 12 Maret 2012 s/d tanggal 18 Maret 2012 ;

• Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 19 Maret 2012 s/d tanggal 17 April 2012 ;

• Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 18 April 2012 s/d tanggal

17 Mei 2012 ;

PENGADILAN NEGERI TERSEBUT ;

• Setelah membaca surat-surat dalam berkas perkara ;

1

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 75: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan;

• Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;

• Setelah mendengar keterangan saksi –saksi dan keterangan Terdakwa dipersidangan ;

Setelah mendengar pembacaan Tuntutan Pidana oleh Penuntut Umum tanggal 07 Juni

2012, yang pada pokoknya mohon pada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara

ini memutuskan sebagai berikut :

1 Menyatakan Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN bersalah melakukan “Tindak Pidana

dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk

menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan / atau kelompok masyarakat

tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA)” sebagaimana

diatur dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Traksaksi Elektronik dalam dakwaan Kesatu.

2 Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN berupa pidana

penjara selama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dengan dikurangi selama Terdakwa berada

dalam tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan.

3 Menyatakan barang bukti berupa :

• 1 (satu) Unit CPU komputer merk Acer Aspire M 1641 warna Hitam;

• 1 (satu) Unit LCD monitor merk Acer AL 1716 W warna Hitam;

• 1 (satu) Unit Keyboard warna Hitam;

• 1 (satu) Unit Mouse warna Pink;

Dikembalikan ke Kantor Bappeda Kab. Dharmasraya

• 11 (sebelas) lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad;

• 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri;

• 1 (satu) lembar alamat email facebook [email protected] yang ditulis Terdakwa

Alexander An Pgl Aan.

Tetap terlampir dalam berkas perkara.

4 Menetapkan supaya terdakwa tersebut dibebani biaya perkara masing-masing sebesar Rp.

2.000,- (dua ribu rupiah).

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 76: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa atas Tuntutan Pidana (Requisatoir) tersebut, Penasehat Hukum

Terdakwa mengajukan Nota Pembelaan (Pledoi) pada tanggal 11 Juni 2012 yang pada pokoknya

adalah sebagai berikut:

1 Menyatakan Terdakwa Alexander Aan tidak terbukti secara sah dan menyakinkan

melakukan tindak pidana yang diatur dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 ayat (2) UU No.

11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ;

2 Membebaskan Terdakwa Alexander An dari segala Dakwaan dan Tuntutan hukum, serta

mengeluarkan Terdakwa dari tahanan ;

3 Memulihkan hak Terdakwa Alexander An dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta

martabatnya sebagai manusia ;

4 Membebankan segala biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Negara ;

Dan/atau mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono), apabila Majelis Hakim

berpendapat lain.

Untuk selengkapnya Nota Pembelaan dari Penasehat Hukum Terdakwa terlampir dalam berkas

perkara sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Putusan ini ;

Menimbang, bahwa atas Nota Pembelaan dari Penasehat Hukum Terdakwa tersebut,

Penuntut Umum menanggapinya dalam Surat Tanggapan (Replik) pada tanggal 12 Juni 2012, dan

atas Tanggapan dari Penuntut Umum selanjutnya Penasehata Hukum Terdakwa mengajukan

Tanggapan secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan Nota Pembelaannya semula,

Tanggapan Penuntut Umum secara tertulis terlampir dalam berkas perkara dan Tanggapan

Penasehat Hukum secara lisan tercatat dalam Berita Acara Persidangan yang merupakan satua

kesatuan yang tak terpisahkan dari Putusan ini ;

Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan Pengadilan Negeri

Muaro dengan dakwaan Nomor Reg. Perkara : PDM-25/PL.PJG/Ep.1/03/2012 tanggal 14 Maret

2012 sebagai berikut :

KESATU:

-------Bahwa ia Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN, pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012

sekira pukul 14.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih dalam tahun

2011 hingga tahun 2012 bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung Kab. Dharmasraya atau setidak-tidaknya

3

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 77: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idpada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Muaro yang

berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan

informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan /

atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan

(SARA), perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:---------------------

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana yang telah diuraikan di atas, Terdakwa ditangkap

oleh masyarakat Pulau Punjung kemudian diserahkan ke Kepolisian Dharmasraya karena

Terdakwa telah membuat di Akun Facebook Terdakwa (Group Ateis Minang) yang bernama Alex

Aan, email [email protected] berupa tulisan yang berjudul Nabi Muhammad tertarik

kepada menantunya sendiri dan gambar yang bertuliskan kisah “Nabi Muhammad barancuak jo

babu bininyo” (Nabi Muhammad bersetubuh dengan pembantu istrinya), di mana tulisan dan

gambar tersebut dilihat oleh saksi Hendri, S.Ag., M.Si, Mulyadi, S.Ag, Doni Saptria, A.Md, Yon

Riadi, Hendri Martariko di Akun Facebook Atheis Minang.

Bahwa gambar atau kartun kisah Nabi Muhammad yang sedang barancuak dengan babu bininyo

atau berbuat mesum dengan babu istrinya tersebut telah melecehkan dan menodai Agama Islam

karena Nabi Muhammad tersebut adalah seorang Nabi dan Rasul Umat Islam, terhadap tulisan

yang ditulis Terdakwa di Akun Facebook milik Terdakwa bahwa Nabi Muhammad tertarik

kepada menantunya sendiri dan ada juga tulisan yang menyatakan tuduhan dari para pengikutnya,

diantaranya membuat Nabi Muhammad merasa perlu mengeluarkan lagi wahyu koleksinya untuk

disimpan sebagai ayat-ayat Al-Qur’an, dengan itu kalimat-kalimat yang diungkapkan Terdakwa

dalam tulisan tersebut telah menyimpang dari makna dan tujuan Al-Qur’an dan telah menyalahi

ajaran Agama Islam dan merupakan suatu penghinaan atau penodaan terhadap Kitab Suci al-

Qur’an sebagai pedoman Agama Islam, kemudian tulisan yang dibuat oleh Terdakwa tersebut

mengatakan “ayat Al-Qur’an diturunkan dalam kaitan untuk melegalkan perkawinan Nabi

Muhammad dengan Zainab Binti Jas”, hal tersebut merupakan suatu pelecehan terhadap ayat Al-

Qur’an, sehingga menimbulkan kemarahan dan meresahkan masyarakat sebagai pemeluk Agama

Islam saat membaca tulisan tersebut, kemudian masyarakat mencari Terdakwa ke kantornya di

Bappeda Kab. Dharmasraya.

Bahwa berdasarkan keterangan Yuhandri, S.Kom., M.Kom (sebagai saksi ahli) tata cara yang

benar melaksanakan transaksi informasi dengan elektronik, tidak diperbolehkan seseorang

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 78: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idmembuat atau menampilkan tulisan atau gambar yang bisa menimbulkan keresahan terhadap

orang lain atau oraganisasi atau masyarakat dan perbuatan Terdakwa yang telah membuat artikel

yang bertuliskan Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dan gambar yang

bertuliskan Nabi Muhammad Barancuak samo babu bininyo, dimana gambar tersebut

ditampilkan Terdakwa di Akun Facebook milik Terdakwa, yang dapat menimbulkan kebencian

orang atau kelompok orang apalagi hal yang menyangkut dengan Nabi Muhammad yang menjadi

suri teladan bagi umat yang beragama Islam, hal ini bisa mengakibatkan perpecahan antar umat

beragama yang dikenal dengan SARA (Suku, Adat, Ras dan Agama) di tengah masyarakat tidak

boleh ditampilkan di media elektronik.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45

Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik.

ATAU

KEDUA:

-------Bahwa ia Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN, pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012

sekira pukul 14.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih dalam tahun

2011 hingga tahun 2012 bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung Kab. Dharmasraya atau setidak-tidaknya

pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Muaro yang

berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja di muka umum mengeluarkan

perasaan atau melakukan perbuatan yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan

atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia, perbuatan mana dilakukan oleh

terdakwa dengan cara sebagai berikut:--- Pada waktu dan tempat sebagaimana yang telah

diuraikan pada dakwaan Kedua, Terdakwa ditangkap oleh masyarakat Pulau Punjung kemudian

diserahkan ke Kepolisian Dharmasraya karena Terdakwa telah membuat artikel Muhammad

tertarik pada menantunya sendiri dan gambar tentang kisah Nabi Muhammad yang berjudul Nabi

Muhammad berancuak jo babu bininyo (kisah Nabi Muhammad bersetubuh dengan pembantu

istrinya), di mana tulisan dan gambar Nabi Muhammad tersebut ditulis oleh Terdakwa di

Facebook milik Terdakwa Alex Aan dan di Group Atheis (tidak percaya pada Tuhan).

Bahwa dalam Akun Facebook Terdakwa terdapat gambar kisah Nabi Muhammad yang sedang

berbuat mesum dengan pembantu istrinya, sangat menodai Agama Islam karena Nabi

5

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 79: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMuhammad tersebut adalah seorang Nabi dan Rasul Umat Islam, dan tulisan yang ditulis

terdakwa di akun Facebook milik Terdakwa bahwa Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya

sendiri dan ada juga tulisan yang menyatakan tuduhan dari para pengikutnya, diantaranya

membuat Nabi Muhammad merasa perlu mengeluarkan lagi wahyu koleksinya untuk disimpan

sebagai ayat-ayat Al-Qur’an, dengan itu kalimat-kalimat yang diungkapkan Terdakwa dalam

tulisan tersebut telah menyimpang dari makna dan tujuan Al-Qur’an dan telah menyalahi ajaran

Agama Islam dan merupakan suatu penghinaan atau penodaan terhadap Kitab Suci al-Qur’an

sebagai pedoman Agama Islam, kemudian tulisan yang dibuat oleh Terdakwa tersebut

mengatakan “ayat Al-Qur’an diturunkan dalam kaitan untuk melegalkan perkawinan Nabi

Muhammad dengan Zainab Binti Jas”, hal tersebut merupakan suatu pelecehan terhadap ayat Al-

Qur’an.

Bahwa tulisan dan gambar yang dibuat oleh Terdakwa di Akun Facebook milik Terdakwa yang

berjudul Nabi Muhammad tertarik kepada pembantunya sendiri, dan gambar Nabi Muhammad

barancuak jo babu bininyo, dapat menimbulkan rasa benci pada ornag lain atau sekelompok

orang atau pada keyakinan seseorang atau keyakinan sekelompok orang (Agama Islam), karena

apa yang ditulis dan dibuat oleh Terdakwa tersebut bertentangan dengan perbuatan dan keyakinan

atau pedoman hidup yang dimiliki oleh Umat Islam di Indonesia khususnya di Kab.

Dharmasraya.

Bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa yang menulis tulisan yang berjudul Nabi Muhammad

tertarik pada menantunya dan gambar Nabi Muhammad yang sedang barancuak dengan

pembantu istrinya dapat juga menimbulkan perasaan permusuhan antara Terdakwa dengan

masyarakat penganut Agama Islam karena Nabinya tidak seperti tulisan dan gambar yang dibuat

oleh Terdakwa.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 156 a huruf a KUHP.

ATAU

KETIGA:

-------Bahwa ia Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN, pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012

sekira pukul 14.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu tertentu yang masih dalam tahun

2011 hingga tahun 2012 bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau Punjung Kab. Dharmasraya atau setidak-tidaknya

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 80: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idpada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Muaro yang

berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, dengan sengaja di muka umum mengeluarkan

perasaan atau melakukan perbuatan dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama

apa pun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa, perbuatan mana dilakukan oleh

terdakwa dengan cara sebagai berikut:----------------------------------------------------------------------

Berawal ketika saksi Hendri, S.Ag., M.Si berteman Facebook dengan Terdakwa, di mana pada

waktu pertemanan tersebut saksi melihat tulisan-tulisan atau gambar-gambar yang menjelekkan

Agama Islam, seperti halnya Nabi Muhammad mencintai babunya dan ada lagi memplesetkan

ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadist-hadist yang menggambarkan Nabi Muhammad,

kemudian tulisan-tulisan dan gambar disebarkan Terdakwa ke masyarakat umum melalui dunia

maya/ jejaring sosial melalui Akun Facebook Atheis Minang, yang dapat mempengaruhi

pembaca Akun Facebook agar tidak percaya pada Tuhan, dan saksi Hendri S.Ag., M.Si melihat di

Facebook Terdakwa yang bertuliskan “Kalau kamu percaya Tuhan, tolong lihatkan Tuhanmu itu

pada aku” tulisan Atheis Minang, kemudian atas perbuatan Terdakwa yang menulis artikel dan

gambar Nabi Muhammad tersebut, saksi Hendri S.Ag., M.Si menyampaikan kepada teman-

temannya supaya tidak terpengaruh oleh Akun Facebook Atheis Minang. Bahwa selain dari saksi

Hendri S.Ag., M.Si, saksi Mulyadi, S.Ag, Doni Saptria, A.Md (PNS pada Kantor Camat Padang

Laweh), Yon Riadi (Jln. Asoy Koto Baru), Hendri Martiko, S.Kom (Staf Pemda Dharmasraya)

juga melihat di Akun Facebook Terdakwa tulisan Muhammad juga tertarik pada menantunya

sendiri dan gambar kartun Nabi Muhammad barancuak samo babunyo.

Bahwa gambar Nabi Muhammad yang sedang bersetubuh atau berbuat mesum dengan pembantu

istrinya, sangat menodai Agama Islam karena Nabi Muhammad tersebut adalah seorang Nabi dan

Rasul Umat Islam, terhadap tulisan yang ditulis terdakwa di akun Facebook milik Terdakwa

bahwa Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dan ada juga tulisan yang

menyatakan tuduhan dari para pengikutnya, diantaranya membuat Nabi Muhammad merasa perlu

mengeluarkan lagi wahyu koleksinya untuk disimpan sebagai ayat-ayat Al-Qur’an, dengan itu

kalimat-kalimat yang diungkapkan Terdakwa dalam tulisan tersebut telah menyimpang dari

makna dan tujuan Al-Qur’an dan telah menyalahi ajaran Agama Islam dan merupakan suatu

penghinaan atau penodaan terhadap Kitab Suci al-Qur’an sebagai pedoman Agama Islam,

kemudian tulisan yang dibuat oleh Terdakwa tersebut mengatakan “ayat Al-Qur’an diturunkan

7

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 81: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.iddalam kaitan untuk melegalkan perkawinan Nabi Muhammad dengan Zainab Binti Jas”, hal

tersebut merupakan suatu pelecehan terhadap ayat Al-Qur’an.

Bahwa tulisan Nabi Muhammad tertarik pada menantunya dan gambar Nabi Muhammad yang

ditampilkan Terdakwa di dinding Akun Facebooknya, Terdakwa juga membuatnya di Facebook

Group Atheis karena Terdakwa termasuk Kamunitas Atheis (tidak percaya Tuhan). Bahwa

berdasarkan Akun Facebook Terdakwa, Terdakwa merupakan salah satu kelompok anti Tuhan /

Atheis yang bertentangan dengan Pancasila, Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) yang

tidak dapat dipisah-pisahkan dengan Agama yang merupakan salah satu tiang pokok dari pada

kehidupan manusia dan Bangsa Indonesia, kemudian pada tanggal 18 Januari 2012, masyarakat

Pulau Punjung mengetahui bahwa Terdakwalah yang menulis dan menampilkan gambar kartun

Nabi Muhammad tersebut di Akun Facebook milik Terdakwa dan Group Atheis Minang, dan saat

ditanya Terdakwa mengaku sebagai Atheis sehingga Terdakwa ditangkap dan diserahkan ke

Kepolisian Dharmasraya.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 156 a huruf b KUHP.

Menimbang, bahwa atas surat dakwaan tersebut Penasehat Hukum Terdakwa telah

mengajukan Eksepsi/Keberatan pada tanggal 05 April 2012 dan atas Eksepsi tersebut Penuntut

Umum telah menanggapinya dalam suratnya Tanggapannya tanggal 12 April 2012 dan

selanjutnya Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela pada tanggal 19 April 2012 yang

amarnya adalah :

MENGADILI :

• Menyatakan menolak Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN

untuk seluruhnya ;

• Memerintahkan Penuntut Umum melanjutkan pemeriksaan dalam perkara ini dengan

menghadirkan saksi-saksi dan barang bukti dipersidangan ;

• Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir ;

Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi/Keberatan dari Penasehat Hukum Terdakwa

ditolak selanjutnya persidangan dilanjutkan dengan acara pembuktian, dan atas kesempatan yang

diberikan Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi dalam berkasa perkara maupun saksi

tambahan yang diluar berkas perkara sebagai berikut :

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 82: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

1 Saksi MULYADI, S.Ag, dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan sebagai

berikut :

• Bahwa sebabnya saksi diajukan kepersidangan untuk memberikan keterangan dalam

peristiwa penodaan agama Islam yang dilakukan oleh Terdakwa Alexander Pgl. Aan ;

• Bahwa 1 (satu) bulan sebelum Terdakwa Alexander Aan ditangkap di Kantor BAPPEDA

Dharmasraya, Saksi selaku Ketua LSM Pandham ditelepon oleh Saksi Hendri Matriko

yang mengatakan bahwa ada situs di internet yang dipakai oleh Terdakwa yang di

dalamnya melakukan penyebaran dan penghinaan terhadap agama Islam;

• Bahwa selama 1 (satu) bulan setelah menerima informasi hingga penangkapan Alexander

An, baik Saksi Mulyadi maupun Saksi lainnya tidak ada yang melaporkan kepada pihak

yang berwenang ataupun kepada BAKOR PAKEM Dharmasraya, Kantor Departemen

Agama Kabupaten Dharmasraya untuk menyelesaikan permasalahan Terdakwa tersebut;

• Bahwa selama 1 (satu) bulan tersebut Saksi hanya melakukan pemantauan pada Facebook

group Ateis Minang melalui Facebook Saksi maupun Saksi lainnya seperti Saksi Hendri

S.Ag, M.Si. dan Saksi Hendri Matriko yang menjadi teman Terdakwa Alexander An di

Facebook ;

• Bahwa sebelum Terdakwa ditangkap pada tanggal 18 Januari 2012, pada hari itu sekitar

pukul 10.00 Wib, Saksi ditelepon oleh Hendri Matariko yang mengatakan, “Pak Ketua

Situs Milik Alex Aan Ini Sudah Luar Biasa Penghinaan dan Penistaan Terhadap Agama

Islam” dan saat itu saksi mengatakan “Saya Sedang Menuju Lokasi, Tunggu Saya

Sebentar” sesaat dalam perjalanan tersebut, Saksi Menelepon Ketua Pemuda (Saksi Os

Chandra) dan mengatakan, “Pak Ketua Pemuda, Saya minta tolong untuk dialog dengan

Alex Aan terkait dengan status di Facebook Terdakwa (ATEIS)”, setibanya Saksi di

Kantor BAPPEDA, pemuda-pemuda setempat sudah ramai di sana dan mengepung

Terdakwa di ruang kerja Terdakwa ;

• Bahwa pada saat pemuda mengepung Terdakwa di ruang kerjanya, para pemuda tersebut

mendesak Terdakwa dengan pertanyaan terkait artikel dan gambar di Facebook dan saat

itu Terdakwa mengatakan “Itu hak saya”, dan saat itu Terdakwa masih mengelak dan

tidak mengakui bahwa dia Ateis dan setelah didesak oleh Pemuda untuk membuka Akun

9

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 83: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Facebook miliknya, kemudian Terdakwa membuka facebooknya sambil berkata “Ini hak

saya dan saya membuatnya tidak ada paksaan, jadi tuan-tuan tidak usah

mempermasalahkannya” serta saat itu massa sudah marah kepada Terdakwa ;

• Bahwa kemudian saat itu Saksi berinisiatif untuk menyelamatkan Terdakwa dari amukan

massa dengan membawa Terdakwa ke dalam mobil Saksi, karena saat itu Polisi belum

datang dan ketika akan naik ke mobil Saksi, datang mobil patroli Polisi dan membawa

Terdakwa ke Polsek Pulau Punjung;

• Bahwa terkait dengan karikatur Nabi Muhammad tersebut berada di dinding facebook

Terdakwa yang dicopy oleh rekan Saksi yang berisikan penistaan terhadap agama Islam ;

• Bahwa gambar karikatur Nabi Muhammad pada facebook Terdakwa baru Saksi lihat pada

tanggal 18 Januari 2012 pada saat di Komputer milik Kantor Terdakwa bekerja,

sebelumnya saksi hanya mendengar kabar dari Saksi Hendri Matriko dan saksi lihat pada

saat itu langsung dari Komputer kerja Terdakwa secara langsung yang saksi melihat

bahwa di facebook Terdakwa terdapat karikatur yang berjudul “Nabi Muhammad

Bersetubuh Dengan Menantunya Sendiri” dan karikatur yang berjudul “Nabi Muhammad

bersetubuh dengan Babu/Pembantunya sendiri” ;

• Bahwa di dalam facebook Terdakwa hanya menistakan agama Islam saja, sebab menurut

saksi Rasulullah itu seorang Nabi, orang yang suci, sementara Terdakwa di dalam

karikaturnya mengatakan bahwa Nabi Muhammad bersetubuh dengan menantunya dan

juga babunya sendiri yang merupakan penistaan terhadap junjungan umat Islam;

• Bahwa Terdakwa selalu mengajak teman satu kantor dengan Terdakwa untuk berdebat

yang inti perdebatannya Terdakwa mengajak orang untuk menganut paham ateis. Selain

itu dari segi perilakunya juga sering mengatakan kepada teman-temannya bahwa paham

ateis yang dianut Terdakwa tersebut benar;

• Bahwa karikatur dan artikel tidak hanya ada di facebook Terdakwa tetapi juga ada di grup

“Ateis Minang”;

• Bahwa grup Ateis Minang dibuat oleh Terdakwa dan teman-teman Terdakwa yang mana

Terdakwa bertindak sebagai salah satu admin grup tersebut;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 84: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa Saksi tidak pernah melihat Terdakwa membuat langsung Karikatur tersebut dan

saksi hanya melihat gambar tersebut di faceebook Terdakwa pada tanggal 18 Januari 2012

atau pada hari penangkapan Terdakwa;

• Bahwa Saksi Hendri, S.Ag, M.Si. dan Saksi Hendri Matriko berteman dengan facebook

Alexander Aan dan mereka ini yang memancing Terdakwa melalui facebook untuk

mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa Terdakwa ateis;

• Bahwa pernyataan di facebook tersebut di copy oleh Frinaldi melalui komputer kantor

milik Frinaldi yang untuk selanjutnya diperlihatkan kepada orang-orang yang menangkap

Terdakwa di kantor Bappeda Kabupaten Dharmasraya, pada tanggal 19 Januari 2012 (satu

hari setelah penangkapan Terdakwa) ;

• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer

Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna

hitam, 1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas)

lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi

Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dibenarkan oleh saksi ;

Atas keterangan Saksi, Terdakwa membantah melakukan perdebatan bukan tentang

agama, melainkan tentang ketidak sepakatan Terdakwa terhadap penghakiman massa, Terdakwa

tidak pernah mengajak teman-teman sekantornya untuk menganut paham ateis dan Terdakwa

tidak pernah bertindak menyebarkan paham ateis dan Terdakwa mengakui dirinya sebagai ateis

pada saat berada di Polsek Pulau Punjung ;

2 Saksi HENDRI,S.Ag, M.Si, dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan

sebagai berikut :

• Bahwa saksi mengetahui ada akun facebook dengan nama Ateis Minang dari teman saksi

bernama Zarkasih ;

• Bahwa informasi tersebut diperoleh 1 (satu) bulan, sekitar bulan desember sebelum

Terdakwa di tangkap di Kantor Bappeda Dharmasraya dari seorang teman yang bernama

ZARKASIH ;

• Bahwa saksi pernah berinteraksi dengan seseorang di Facebook group Atheis Minang

dengan tulisan Saya buat, “SeAtheis-atheisnya orang Minang, mau tidur pasti Ia ingat

11

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 85: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Tuhan” dan ada seseorang yang membalasnya dengan nama Atheis Minang yang

menjawab “Kalau Kamu percaya Tuhan itu ada, tolong perlihatkan kepada Saya!” ;

• Bahwa sejak mendapat informasi tersebut, saksi hanya melakukan pemantauan dengan

membuka page Ateis Minang, kemudian Saksi membuka grup Ateis Minang dan

menemukan gambar Ka’bah dalam keadaan banjir dan karikatur yang berjudul “Nabi

Muhammad Bersetubuh dengan Menantunya” dan Nabi Muhammad bersetubuh dengan

Pembantu Istrinya”, dan memberitahukannya kepada Mulyadi, S.Ag, namun saksi tidak

melaporkan kepada pihak Kepolisian ataupun ke Kantor Departemen Agama Kabupaten

Dharmasraya ;

• Bahwa saksi pernah membuka Facebook group Ateis Minang dan dari situ ada tulisan

yang menyinggung umat Islam dengan nama pengirim Facebook Alex Aan (by Alex

Aan) ;

• Bahwa saksi pernah membuka page Ateis Minang dan membuka facebook atas nama

Alex Aan banyak tulisan dari Alex Aan ini yang menyinggung tentang Nabi Muhammad

akan tetapi saksi tidak berkawan dalam Facebook dengan nama profile Alex Aan ;

• Bahwa saksi memperoleh informasi dari orang yang tidak dikenal terkait dengan identitas

dan riwayat dari Alex Aan yang menerangkan ciri-cirinya yaitu Aan dulu tamatan SMA.

7 Padang, sekarang bekerja di Kantor BAPPEDA Dharmasraya dan atas info tersebut

saksi pernah bertanya kepada Bendahara di kantor Camat Padang Baru bernama Doni

Septria yang menyebutkan kepada Saksi bahwa ia pernah satu kendaraan Travel plang

dari Padang menuju Pulau Punjung dengan orang yang bernama Aan dan selama dalam

diperjalanan Doni mendengar Terdakwa berdebat dengan penumpang lain mengenai

Ketuhanan dan berdasarkan informasi itulah saksi berasumsi bahwa Terdakwalah yang

membuat status di Facebook group Atheis Minang tersebut ;

• Bahwa saksi pernah membuka page Ateis Minang dan membuka facebook atas nama

Alex Aan banyak tulisan dari Alex Aan ini yang menyinggung tentang Nabi

Muhammad ;

• Bahwa saksi mengetahui yang menjadi admin grup ateis minang adalah Jusfiq Hadjar dan

sekarang berganti nama menjadi Sutan Maradjo lelo selain itu ada juga yang bernama Zal

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 86: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Batam, hal ini saksi ketahui setelah melihat grup Ateis Minang termasuk juga Alex Aan

(Terdakwa) ;

• Bahwa grup Ateis Minang adalah group terbuka dengan ciri-ciri walaupun tidak

menekan tanda “suka” (like) semua orang bisa mengetahui isinya ;

• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer

Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna

hitam, 1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas)

lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi

Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dibenarkan oleh saksi ;

Atas keterangan saksi, Terdakwa membantahnya yaitu tidak pernah berdebat ketuhanan di

Travel melainkan berdebat terkait masalah Hukum dan saksi adalah Admin yang diundang

bukan pendiri group Atheis Minang ;

3 Saksi HENDRI MARTARIKO, S.Kom, dibawah sumpah dipersidangan memberikan

keterangan sebagai berikut :

• Bahwa sebabnya saksi diajukan kepersidangan untuk memberikan keterangan dalam

peristiwa penodaan agama Islam yang dilakukan oleh Terdakwa Alexander Pgl. Aan

melalui Facebook Atheis Minang ;

• Bahwa saksi mendapatkan informasi adanya grup Ateis Minang sekitar 1 (satu) minggu

sebelum Terdakwa ditangkap;

• Bahwa saksi mengenal Terdakwa saat bekerja sebagai Staf Litbang di kantor BAPPEDA

Kabupaten Dharmasraya dan satu kantor dengan Terdakwa lebih kurang 4 (empat) bulan

lamanya ;

• Bahwa walapun satu kantor Saksi tidak akrab dengan Terdakwa karena saksi tidak satu

pemikiran terkait masalah pekerjaan di Kantor ;

• Bahwa penghinaan yang termuat dalam Facebook group atheis Minang, salah satunya ada

yang mengiris hati saksi selaku pemeluk Islam, adalah dibikin Gambar Hajar Aswad,

seperti gambar Vagina perempuan, lalu ditulis dengan tulisan “Kami datang ke Vagina Mu

Ya Allah”, padahal orang Islam kalau berada di Mekah Cuma bilang “Labaik Kallahuma

13

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 87: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Labaik” dan ini ada barang buktinya (menyerahkan foto copy gambar pelecehan Aswad)

dari group Atheis Minang ;

• Bahwa pagi hari sebelum Terdakwa di tangkap saksi bersama teman-teman sekantor yang

bernama FRINALDI, S.T, M.Sc, Ari Hafif Hudri, Sulastri, dan Rahmad Ifraja dan

membuka page Ateis Minang dan grup Muda Minang ;

• Bahwa siang hari tanggal 18 Januari 2012 saksi melihat beberapa pemuda datang ke

kantor BAPPEDA, dan Saksi segera datang ke Kantor tersebut, adapun tujuan dari

pemuda itu untuk mencari Terdakwa yang dianggap telah menyebarkan ateis dan

menghina Agama Islam;

• Bahwa sebelumnya saksi mendapatkan informasi dari group Muda Minang yang

menentang Atheis Minang tentang Terdakwa sebagai sebagai salah satu admin grup Ateis

Minang kemudian hal tersebut saksi informasi kepada Mulyadi, S.Ag (Ketua LSM

Pandham) dan saksi tidak ada melaporkan ke Polisi ataupun ke Departemen Agama ;

• Bahwa saksi meminta teman Saksi yang bernama Frinaldi untuk membuka akun

facebook Terdakwa dan menyimpan posting-posting yang terdapat di facebook Terdakwa

maupun di group Atheis Minang ;

• Bahwa Saksi melihat facebook Terdakwa dibuka saat diminta oleh beberapa pemuda,

namun Saksi tidak melihat didalamnya ada penghinaan ataupun penistaan terhadap agama

Islam;

• Bahwa Saksi pertama kali melihat gambar-gambar Nabi Muhammad yang dilecehkan,

ketika Terdakwa diminta membuka facebooknya oleh beberapa orang pemuda di kantor

Bappeda;

• Bahwa tulisan-tulisan dan gambar-gambar tersebut terdapat di page Ateis Minang berupa

karikatur Nabi Muhamman dan di akun Facebook milik Terdakwa dengan nama Alex Aan

disimpan Artikel-Artile yang menghujat Agama Islam pada Catatan (Note) facebooknya ;

• Bahwa selain Terdakwa, ada admin lain yaitu Jusfiq hadjar, informasi ini juga saksi

dapatkan dari grup Muda Minang ;

• Bahwa Facebook group Atheis Minang adalah group terbuka dengan ciri-cirinya

walaupun orang tidak menekan tanda “suka” (like) isinya bisa diketahui semua orang ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 88: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa didalam group Atheis Minang Terdakwa ada menampilkan gambar dan tulisan

yang meghina agama Islam yang kemudian disebarluaskan ke masyarakat (teman-teman

Terdakwa) melalui jejaring sosial akun facebook milik terdakwa ;

• Benar saksi menerangkan bahwa di akun facebook Atheis Minang tersebut terdapat

gambar yang disertai tulisan yang menyatakan kisah Nabi Muhammad barancuak jo babu

bininyo, dengan karikatur yang mengumpamakan Nabi Muhammad beradegan mesum

tersebut ;

• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer

Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna

hitam, 1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas)

lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi

Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dibenarkan oleh saksi ;

Atas keterangan saksi, Terdakwa adalah Admin yang diundang bukan pendiri group

Atheis Minang dan Terdakwa tidak membuat karikatur tersebut melainkan hanya

mempostingkan saja pada group Atheis Minang ;

4 Saksi OS CHANDRA, dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan sebagai

berikut :

• Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di

Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di

Pulau Punjung Kab. Dharmasraya telah terjadi tindak pidana penodaan agama Islam yang

dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN ;

• Bahwa saksi membenarkan bahwa cara yang digunakan oleh Terdakwa dalam tindak

pidana tersebut adalah dengan membuat atau menampilkan gambar dan tulisan tentang

kisah Nabi Muhammad SAW di dinding facebooknya ;

• Bahwa alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan tersebut adalah 1 (satu) Unit

Komputer yang ada di meja kerja Terdakwa ;

• Bahwa saksi menerangkan bahwa tulisan yang dibuat dan ditampilkan oleh Terdakwa

tersebut berjudul “Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri”.

15

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 89: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa tulisan dan gambar-gambar tersebut telah menodai Agama Islam karena tulisan

dan gambar-gambar tersebut tidak benar, dan saksi selaku pemeluk Agama Islam

perbuatan Terdakwa telah melecehkan dan menodai Agama Islam yang dianutnya ;

• Bahwa bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut masyarakat khususnya di Pulau

Punjung menjadi resah dan sangat marah yang berjumlah ± 100 (seratus) orang ;

• Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut berawal dari telpon saksi Mulyadi, S.Ag

(Ketua LSM Pandham) yang mengatakan bahwa ada seseorang di Kantor Bappeda yang

manganut Paham Atheis dan juga telah menodai Agama Islam ;

• Bahwa kemudian saksi langsung berangkat menuju kantor Bappeda dan di sana sudah

banyak masyarakat Kenagarian Sungai Kambut yang berada di kantor Bappeda tersebut,

lalu saksi bersama dengan masyarakat melihat Terdakwa yang sedang berada di depan

komputer membuka akun facebook miliknya dan memang benar ada gambar tentang Nabi

Muhammad yang berjudul “Nabi Muhammad barancuak jo babu bininyo”, dan kemudian

saksi bersama dengan saksi Nurhadi dan Anggota Polsek Pulau Punjung membawa

Terdakwa ke Polsek Pulau Punjung dan mengamankan Terdakwa dari amukan massa ;

• Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, ada teman-teman sekantor terdakwa

marah dan masyarakat juga marah ;

• Bahwa benar masyarakat di sekitar tempat terdakwa bekerja adalah mayoritas pemeluk

agama Islam ;

Atas keterangan saksi, Terdakwa adalah Admin yang diundang bukan pendiri group

Atheis Minang dan Terdakwa tidak membuat karikatur tersebut melainkan hanya mempostingkan

saja pada group Atheis Minang ;

5 Saksi NURHADI, dibawah sumpah dipersidangan memberikan keterangan sebagai

berikut :

• Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib

bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten

Dharmasraya di Pulau Punjung Kab. Dharmasraya telah terjadi tindak pidana

penodaan agama Islam yang dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 90: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa pada saat kejadian saksi sedang lewat di depan kantor Bappeda Kab.

Dharmasraya dan melihat ada keramaian di kantor tersebut, kemudian saksi bertanya

kepada salah seorang masyarakat dan dijawab bahwa ada pegawai kantor Bappeda

yang menganut paham Atheis, saksi lalu masuk ke kantor Bappeda dan bertanya

kepada Terdakwa tentang paham Atheis yang dianutnya, dengan santai Terdakwa

menjawab “Saya memang Atheis dan itu hak saya” ;

• Bahwa saksi membenarkan bahwa cara yang digunakan oleh Terdakwa dalam tindak

pidana tersebut adalah dengan membuat atau menampilkan gambar dan tulisan

tentang kisah Nabi Muhammad Saw di dinding Facebooknya ;

• Bahwa alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan tersebut adalah 1 (satu) Unit

Komputer yang ada di meja kerja Terdakwa ;

• Benar saksi menerangkan bahwa tulisan yang dibuat dan ditampilkan oleh Terdakwa

tersebut berjudul “Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri”, adapun

karikaturnya berjudul “Nabi Muhammad barancuak jo babu bininyo” pada saat itu

tidak bisa dibuka ;

• Bahwa tulisan dan gambar-gambar tersebut telah menodai Agama Islam karena

tulisan dan gambar-gambar tersebut tidak benar, dan saksi selaku pemeluk Agama

Islam merasa bahwa Terdakwa telah melecehkan dan menodai Agama Islam ;

• Bahwa saksi membenarkan bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut

masyarakat khususnya di Pulau Punjung menjadi resah dan sangat marah yang

berjumlah ± 100 (seratus) orang ;

• Bahwa saksi bersama dengan masyarakat kemudian menyuruh Terdakwa membuka

facebooknya, setelah dibuka ternyata ada tulisan yang berjudul “Muhammad tertarik

kepada menantunya sendiri” ;

• Bahwa kemudian saksi bersama saksi OS membawa Terdakwa kemudian di bawa

Polsek Pulau Punjung untuk menghindari amukan massa yang mulai marah ;

• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer

Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna

hitam, 1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas)

17

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 91: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi

Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri dibenarkan oleh saksi ;

Atas keterangan saksi, Terdakwa adalah Admin yang diundang bukan pendiri group

Atheis Minang dan Terdakwa tidak membuat karikatur tersebut melainkan hanya mempostingkan

saja pada group Atheis Minang ;

Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum mengajukan saksi tambahan yang

tidak tersebut dalam BAP Penyidik sebanyak 1 (satu) orang yaitu :

1. Saksi FRINALDI, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di

Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di

Pulau Punjung Kab. Dharmasraya telah terjadi penodaan agama yang dilakukan oleh

Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN ;

• Bahwa saksi lebih dahulu menjadi PNS dari Terdakwa, saksi menjadi PNS sejak tahun

2005 sedangkan Terdakwa yang menjadi PNS di Kantor Bappeda Kab. Dharmasraya sejak

Maret 2011 saksi bekerja di Bagian Sarana dan Prasarana sedangkan Terdakwa bekerja di

Bidang Pelaporan ;

• Benar saksi menerangkan bahwa pada akun Atheis Minang terdapat pelecehan agama,

karena memuat posting-posting atau foto-foto karikatur vagina wanita yang ada ditaruh

Hajar Aswad ;

• Bahwa saksi mendapat informasi dari temannya mengenai hal tersebut, kemudian saksi

mencari admin dari akun tersebut, kemudian diketahui bahwa salah satu admin dari akun

itu adalah Terdakwa ;

• Bahwa saksi sebelumnya selama ± 3 (tiga) bulan pernah bertemanan akun facebook

dengan terdakwa ;

• Bahwa pada saat saksi berteman dengan terdakwa, saksi sering melihat dari akun

facebook terdakwa artikel-artikel yang menghina dan melecehkan islam dan nabi

Muhammad ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 92: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa saksi secara lisan pernah menegur terdakwa mengenai isi facebook terdakwa,

namun terdakwa membantah dan memberitahu bahwa itu merupakan hak asasi terdakwa

yang pada akhirnya terjadi argumentasi yang tidak berkesudahan ;

• Bahwa karena sering melihat facebook terdakwa tersebut, saksi menjadi emosi dan

akhirnya saksi memutuskan untuk berteman dengan terdakwa dalam facebooknya ;

• Bahwa saat terdakwa ditangkap, ketua pemuda nagari, saksi Edi Rambo dan ketua LSM

Pandham memaksa terdakwa untuk membuka facebooknya dan kemudian menyuruh

berteman dengan saksi supaya bisa dibuka isi facebook terdakwa ;

• Bahwa setelah dibuka isi facebook terdakwa ditemukan artikel-artikel dan gambar

karikatur yang melecehkan agama Islam dan Nabi Muhammad ;

• Bahwa saksi menerangkan ada 4 orang admin akun facebook Atheis Minang yaitu Jusfiq

Hadjar, Alex Aan,Aam dan Imam Rajolelo ;

• Bahwa setahu saksi sebelumnya sudah terdengar ribut-ribut di luar tentang adanya paham

Atheis tersebut ;

• Bahwa saksi mengetahui Terdakwa mengakui bahwa ia adalah salah satu admin facebook

Atheis Minang dengan mengatakan bahwa “Ya betul, saya admin silahkan lapor ke

polisi” ;

• Bahwa saksi merasa tersinggung karena perbuatan Terdakwa yang telah melecehkan

agama Islam ;

• Bahwa saksi menerangkan Terdakwa tidak mau kalau di ajak shalat dan selalu

mengatakan mana Tuhan ;

• Bahwa saksi tidak mempunyai hubungan dengan akun facebook Atheis Minang, tetapi

saksi lihat di Facebook Terdakwa dilihat note suatu artikel tentang Muhammad bersetubuh

dengan pembantu istrinya ;

• Bahwa Akun Facebook group Atheis Minang merupakan group terbuka yang bisa di like

dan dibuka oleh siapapun ;

• Benar saksi menerangkan bahwa pengelola akun facebook (admin) bisa memasuki dan

menyeleksi isi akun tersebut ;

19

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 93: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa dalam Facebook akun Terdakwa maupun Facebook group Atheis Minang isinya

menyerang Islam dengan tulisan-tulisan dan karikatur dan latar belakang agama

Terdakwa sebelumnya adalah Islam ;

• Bahwa saksi menerangkan, Terdakwa mengakui bahwa ia yang telah memposting

karikatur dan artikel tersebut ke akun facebook Atheis Minang ;

• Bahwa benar isi facebook Terdakwa yang mengganggu saksi adalah meragukan ayat-ayat

Al-qur’an ;

• Bahwa benar saksi menerangkan jaringan internet merupakan suatu informasi yang bisa

dilihat oleh masyarakat umum ;

• Benar ada pernyataan terdakwa dalam akun facebook terdakwa yang menyatakan :”saya

alex Aan; urang minang asli, baraja mengaji dari SD walaupun indak di pesantren,

pertanyaan yang ambo ajukan adalah pertanyaan manusia yang punya hati nurani, sudah

ambo pikian sajak kelas 4 S, sabalun barangkek sakolah (SMP) ambo selalu membaco al-

quran dalam bahasa arab, walau kuliah ambo aktif di rohis, tapi akhirnyo ambo dapat

hidayah dengan mencari tahu apo arti bahasa arab yang ambo baco tu, 3 tahun tanpa

intervensi dari pemikiran2 sia-sia, 2 tahun dengan intervensi majelis taklim dan setahun

ambo membaco di FFI…kesimpulannya adalah Islam tu srigala berbulu anjing” ;

• Bahwa diperlihatkan dipersidangan barang bukti : 1 (satu) CPU komputer merek Acer

Aspire M1641 warna hitam, 1 (satu) unit LCD monitor merek Acer AL 1716 warna hitam,

1 (satu) unit Keyboard warna hitam, 1 (satu) mouse warna pink, 11 (sebelas) lembar

gambar karikatur tentang Nabi Muhammad , 3 (tiga) lembar artikel nabi Muhammad

tertarik kepada menantunya sendiri, 1 (satu) lembar email facebook

[email protected] yang tertulis tersangka Alexander An Pgl. An, dibenarkan oleh

saksi ;

Atas keterangan saksi ini, terdakwa membantah tentang tidak ada berbicara dikantor

tentang Tuhan, tidak ada diskusi langsung, tidak ada menulis perangi orang yang beriman ;

6 Saksi Ahli Drs. SULHAN HARAHAP, dibawah sumpah dipersidangan memberikan

keterangan sebagai berikut :

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 94: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa saksi bertugas di Departemen Agama Kabupaten Dharmasraya dengan jabatan

KASI PENAMAS dan PEKAPONTREN ;

• Bahwa saksi ahli mengetahui sebabnya diajukan kepersidangan untuk memberikan

keterangan dalam peristiwa penodaan agama Islam yang dilakukan oleh Terdakwa

Alexander Pgl. Aan melalui Facebook ;

• Bahwa dari barang bukti yang diperlihatkan Penyidik ada komik-komik dan kisah Nabi

Muhammad yang tidak benar ;

• Bahwa komik tersebut berisikan karikatur yang menceritkana Nabi Muhammad berzina

dengan pembantunya dan ketertarikan Nabi Muhammad kepada Zainab ;

• Bahwa dalam keyakinan agama Islam memvisualisasikan Nabi Muhammad dengan cerita

tertarik secara seksualnya kepada Zainab merupakan penyimpangan yang jauh dari

keyakinan Umat Islam ;

• Bahwa ada lagi suatu artikel diperlihatkan oleh Penyidik yang menyatakan “alquran itu

adalah koleksi Nabi Muhammad” hal itu bertentangan dengan ajaran Islam karena

Alquran itu berasal dari Wahyu Tuhan, jadi tidak tepat Al Quran itu dikatan sebagai

koleksi Nabi Muhammad ;

• Bahwa di Indonesia seseorang tersebut tidak boleh menganut faham Atheis karena

bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan Kepres No. 6 Tahun 2000;

7 Saksi Ahli H. AMINULLAH SALAM, SMIQ, Spd.I, dibawah sumpah dipersidangan

memberikan keterangan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah Ketua Majelis Ulama di Departemen Agama Kabupaten

Dharmasraya ;

• Bahwa saksi ahli mengetahui sebabnya diajukan kepersidangan untuk memberikan

keterangan dalam peristiwa Atheis dan mempublikasikan penodaan agama Islam melalui

Facebook ;

• Bahwa bentuk penodaan Agama Islam tersebut adanya gambar dan tulisan Nabi

Muhammad sedang berbuat mesum dengan perempuan ;

21

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 95: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa di Indonesia seseorang tersebut tidak boleh menganut faham Atheis karena

bertentangan dengan Pancasila ;

Menimbang, bahwa dipersidangan Penuntut Umum menerangkan para saksi yaitu Prof.

Ismansyah (Ahli Pidana dari Fakultas Hukum Universitas Andalas), Dr. Hasanuddin, M.Si (Ahli

Bahasa), dan Yuhandri, S.Kom, M.Kom. (Ahli IT) tidak dapat hadir dipersidangan sesuai dengan

surat pemberitahuan dari instansi masing (surat terlampir dalam berkas perkara, dan oleh karena

itu Penuntut Umum memohon supaya keterangan Saksi Ahli didalam BAP Penyidik yang sudah

disumpah supaya dibacakan, dan atas permohonan tersebut Terdakwa melalui Penasehat Hukum

menyatakan keberatan dan keberatan tersebut dicatat dalam Berita Acara Persidangan ;

Menimbang, bahwa oleh karena para ahli tersebut sebelumnya sudah di Sumpah di

Penyeidik dan ketidakhadiran saksi karena berhalangan, maka Majelis berpendapat keterangan

Para Saksi Ahli tersebut dapat dibacakan oleh Penuntut Umum dipersidangan sebagai berikut :

1 Ahli Prof. Dr. ISMANSYAH, SH., MH, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa benar Ahli diminta sebagai ahli dalam perkara Tindak Pidana penyalahgunaan

dan / atau penodaan agama sesuai dengan surat permintaan permohonan ahli dari Polres

Dharmasraya No. Pol. :B/179/II/2012/Polres tanggal 07 Februari 2012 dan sebagai ahli

ditunjuk berdasarkan Surat Tugas dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas

Nomor : 202/UN.16.4/PP/2012 tanggal 09 Februari 2012 ;

• Bahwa benar Tindak Pidana penyalahgunaan dan / atau penodaan agama tersebut terjadi

pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di Kantor

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau

Punjung Kab. Dharmasraya yang dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl

AAN ;

• Bahwa benar ahli tidak mempunyai hubungan dengan Terdakwa ;

• Bahwa benar, ahli merupakan Dosen Hukum Pidana pada program sarjana dan pasca

sarjana Universitas Andalas dan ahli dapat menerangkan tentang seseorang yang dapat

dikategorikan melanggar suatu tindak pidana ;

• Bahwa benar ahli menjelaskan, suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai suatu tindak

pidana jika sudah memenuhi unsur-unsur dari tindak pidana itu sendiri, adapun berkenaan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 96: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dengan perbuatan Terdakwa, secara fakta hukum perbuatan Terdakwa tersebut telah

menimbulkan rasa benci dari sekelompok orang atau masyarakat yang menganut agama

atas tidak sejalannya atau kontradiktif dengan perbuatan Terdakwa, dan perbuatan

Terdakwa tersebut menimbulkan rasa benci dan mengusik keyakinan umat beragama ;

• Benar ahli menjelaskan bahwa perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur subjektif dan

unsur objektif Pasal 156a huruf a dan b KUHP, unsur subjektif dapat dijabarkan telah

timbulnya unsur kesengajaan atau dengan sengaja telah melahirkan tulisan-tulisan atau

gambar-gambar yang dimuat oleh Terdakwa dalam suatu media elektronik, dimana

perbuatan tersebut dilakukan secara sadar dan dengan sengaja yang bertujuan untuk dapat

menimbulkan rasa benci maupun perasaan ternoda terhadap penyalahgunaan tulisan atau

gambar yang tidak bisa diterima oleh kalangan umat beragama tenang kebenarannya.

Sedangkan unsur objektif perbuatan Terdakwa dengan memuat tulisan-tulisan atau

gambar-gambar dapat atau telah memenuhi perasaan permusuhan antara Terdakwa dengan

masyarakat penganut agama yang memiliki keyakinan bahwasanya Nabinya atau

pemimpin umatnya tidak seperti tulisan-tulisan atau gambar-gambar yang diungkapkan

oleh Terdakwa, perbuatan penyalahgunaan telah dilakukan oleh Terdakwa dengan

menggunakan media elektronik sebagai sarana, padahal patut diketahui atau sepatutnya

diketahui bahwa media elektronik merupakan tempat komunikasi dan bukanlah untuk

menebarkan perasaan permusuhan atau perasaan penodaan terhadap suatu agama dengan

tulisan-tulisan atau gambar-gambar yang diterbitkan oleh Terdakwa.

• Bahwa benar ahli menerangkan selebihnya sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Ahli

tanggal 09 Februari 2012.

2 Ahli Dr. HASANUDDIN, M.Si, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

• Bahwa benar Ahli diminta sebagai ahli dalam perkara Tindak Pidana penyalahgunaan

dan / atau penodaan agama sesuai dengan surat permintaan permohonan ahli dari Polres

Dharmasraya No. Pol. :B/179/II/2012/Polres tanggal 07 Februari 2012 dan sebagai ahli

ditunjuk berdasarkan Surat Tugas dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Nomor : 224.a/H.16.7/KP/2012 tanggal 08 Februari 2012 ;

23

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 97: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar Tindak Pidana penyalahgunaan dan / atau penodaan agama tersebut terjadi

pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di Kantor

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau

Punjung Kab. Dharmasraya yang dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl

AAN ;

• Bahwa benar ahli tidak mempunyai hubungan dengan Terdakwa ;

• Bahwa benar, ahli merupakan Dosen pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas dan

ahli mempunyai latar belakang pendidikan ilmu bahasa. Oleh karena itu, ahli bisa

mengartikan jika ada tulisan-tulisan berbahasa Minang karena sesuai dengan ilmu

pengetahuan yang saya peroleh selama di perguruan tinggi ;

• Bahwa benar ahli menjelaskan arti kata dari tulisan yang dimuat oleh Terdakwa di akun

facebook “Nabi Muhammad Barancuak Jo Babu Bininyo” adalah Nabi Muhammad

Bersetubuh dengan Pembantu Istrinya. Kalimat tersebut merupakan kalimat kotor yang

bertentangan dengan norma kesusilaan dan tidak bisa diucapkan atau ditampilkan di

tempat umum ;

• Benar ahli menerangkan bahwa apabila tulisan dan gambar tersebut ditampilkan di

tempat umum, maka akan memancing emosi seseorang atau sekelompok orang atau

masyarakat luas dikarenakan gambar tersebut seolah-olah menggambarkan perilaku Nabi,

maka yang terpancing emosinya adalah Umat Islam karena Nabi Muhammad adalah suri

tauladan bagi Umat Islam ;

• Benar ahli menerangkan bahwa arti kata dari artikel yang berjudul “Nabi Muhammad

Tertarik Kepada Menantunya Sendiri” adalah Nabi Muhammad Bernafsu kepada Istri dari

Anaknya Sendiri. Kalimat tersebut merupakan suatu pelecehan terhadap Nabi Muhammad

dan dapat menimbulkan pandangan negatif terhadap Nabi Muhammad serta akan

menimbulkan kemarahan Umat Islam ;

• Bahwa benar ahli menerangkan selebihnya sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Ahli

tanggal 09 Februari 2012 ;

3 Ahli YUHANDRI S.Kom., M.Kom, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 98: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar Ahli diminta sebagai ahli dalam perkara Tindak Pidana penyalahgunaan

dan / atau penodaan agama sesuai dengan surat permintaan permohonan ahli dari Polres

Dharmasraya No. Pol. :B/78/II/2012/Polres tanggal 07 Februari 2012 dan sebagai ahli

ditunjuk berdasarkan Surat Tugas dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Nomor : 032/UPI-YPTK/KL/II/2012 tanggal 08 Februari 2012 ;

• Bahwa benar Tindak Pidana penyalahgunaan dan / atau penodaan agama tersebut terjadi

pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wib bertempat di Kantor

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dharmasraya di Pulau

Punjung Kab. Dharmasraya yang dilakukan oleh Terdakwa ALEXANDER AN Pgl

AAN ;

• Bahwa benar ahli tidak mempunyai hubungan dengan Terdakwa ;

• Bahwa benar, ahli merupakan Dosen pada Universitas Putera Indonesia (UPI “YPTK”)

Padang dan ahli dapat menjelaskan sesuai dengan ilmu pengetahuan ahli selaku sarjana S2

Komputer ;

• Benar ahli menjelaskan bahwa tata cara dalam melakukan transaksi informasi elektronik

yang benar atau sesuai dengan aturan hukum yang berlaku adalah seseorang tidak

diperbolehkan membuat atau menampilkan tulisan atau gambar yang bisa menimbulkan

keresahan terhadap orang lain atau organisasi atau masyarakat ;

• Bahwa benar menurut keterangan ahli, apabila seseorang menampilkan di akun

facebooknya suatu tulisan atau gambar yang dapat menimbulkan kemarahan seseorang

atau suatu kelompok orang dan menimbulkan keresahan dalam masyarakat, maka hal

tersebut dapat dikategorikan melanggar hukum yang mengatur tentang Transaksi

Informasi Elektronik;

• Benar ahli menjelaskan bahwa perbuatan Terdakwa salah dan telah melanggar hukum

karena tulisan-tulisan atau gambar-gambar tersebut dapat menimbulkan kebencian orang

atau kelompok orang, apalagi hal ini menyangkut dengan Nabi Muhammad yang menjadi

suri tauladan bagi umat yang beragama Islam, dan hal ini juga bisa menyebabkan

perpecahan antar umat beragama yang dikenal dengan SARA (Suka, Adat, Ras, dan

Agama) di tengah masyarakat dan tidak boleh ditampilkan di media elektronik ;

25

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 99: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar ahli menerangkan, tulisan-tulisan atau gambar-gambar tersebut dikatakan

salah dan tidak boleh ditampilkan di media komunikasi elektronik seperti facebook karena

judul artikel tersebut belum tentu yang sebenarnya, dan judul dari gambar itupun

merupakan suatu kalimat kotor yang bertentangan dengan Norma Susila apabila

menyangkut dengan Nabi Muhammad ;

• Bahwa ahli membenarkan perbuatan Terdakwa telah melanggar Pasal 28 Ayat (2) Jo Pasal

45 Ayat (2) Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik ;

• Bahwa benar ahli menerangkan selebihnya sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Ahli

tanggal 08 Februari 2012 ;

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya mengajukan

saksi yang meringankan (adecharge) sebanyak 3 (tiga) orang dan sebelum memberikan

keterangan terlebih dahulu disumpah menurut agamanya masing-masing sebagai berikut :

1. Saksi Zulkarnain, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa Saksi telah mengenal Terdakwa dan keluarganya sejak Terdakwa kecil;

• Bahwa Saksi adalah tetangga orangtua Terdakwa di Lubuk Buaya, Kota Padang ;

• Bahwa Terdakwa adalah anak pertama dari 4 (empat) orang bersaudara;

• Bahwa sejak kecil Terdakwa merupakan anak yang baik, rajin beribadah, dan tidak

pernah berbuat kejahatan ;

• Bahwa Terdakwa pernah menjadi pengurus remaja Masjid di dekat rumahnya

sewaktu Sekolah Menengah Atas (SMA) ;

• Bahwa Terdakwa menamatkan kuliahnya di UNPAD jurusan statistik ;

• Bahwa sebelum menjadi CPNS di Bappeda Dharmasraya, Terdakwa pernah menjadi

guru privat Matematika di Kota Padang ;

• Bahwa setelah menjadi CPNS di BAPPEDA Dharmasraya, setiap hari Sabtu dan

Minggu Terdakwa pulang ke rumah orangtua di Padang ;

• Bahwa setiap pulang ke Padang dan berdiskusi dengan Saksi, Terdakwa tidak pernah

membahas masalah agama dan keyakinan ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 100: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa setelah menjadi CPNS di BAPPEDA Dharmasraya, Terdakwa masih terlihat

mengerjakan shalat di bulan Ramadhan ;

• Bahwa Saksi tidak mengetahui page Ateis Minang ;

2 Saksi Dodi Saputra, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

• Bahwa Saksi telah berteman dengan Terdakwa sejak kelas 3 (tiga) Sekolah Dasar

(SD) ;

• Bahwa semasa kecil Terdakwa rajin mengaji di MDA ;

• Bahwa orangtua Terdakwa adalah seorang guru dan taat melakukan ibadah,

disamping itu kakek Terdakwa adalah seorang Haji ;

• Bahwa semasa kecil Terdakwa tidak pernah melakukan perbuatan kenakalan ;

3 Saksi Suardi, menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :

• Bahwa saksi mengenal Terdakwa sejak Terdakwa berumur 2 (dua) tahun hingga

Terdakwa tamat Sekolah Dasar (SD) ;

• Bahwa Terdakwa merupakan anak yang baik dan rajin mengaji ke MDA ;

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya juga

mengajukan saksi ahli sebanyak 1 (satu) orang yang sebelum memberikan keterangan terlebih

dahulu disumpah menurut agamanya yaitu :

1 Prof. Sukron Kamil, M.A. (Ahli Agama dan Filsafat Islam dari Universitas Islam

Negeri Jakarta), pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa Indonesia adalah negara demokrasi ke-3 (ketiga) setelah Amerika dan India;

• Bahwa masalah kebebasan beragaman, berkeyakinan dan berekspresi telah diatur di

dalam Pasal 28 E UUD RI 1945 dan Konvenan Sipil dan Politik (Sipol) yang telah

diratifikasi oleh Negara Indonesia dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2005 ;

• Bahwa di dalam Konvenan Sipol, keberadaan kebebasan beragama, berkeyakinan

dan berekspresi merupakan hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun

(non derogable right) ;

• Bahwa di dalam Pasal 28J UUD RI 1945 meskipun ada pembatasan terhadap Hak

Asasi Manusia, namun hanya berkaitan dengan hak yang dapat dikurangi (derogable

27

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 101: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

right), dengan ketentuan pengurangan tersebut berkaitan dengan ketertiban sosial dan

mengancam keamanan negara ;

• Bahwa Indonesia sebagai negara yang telah meratifikasi Konvenan Sipol, tidak

konsisten dalam melindungi hak sasi manusia sebagaimana dibuktikan dengan

adanya keberadaan Pasal 28J UUD RI 1945 ;

• Bahwa berkaitan dengan kasus Terdakwa, belum dapat dikategorikan mengancam

ketertiban sosial dan keamanan negara karena apa yang dilakukan Terdakwa adalah

hak asasinya dan tidak pula menimbulkan kerusuhan di tingkat masyarakat apalagi

mengancam keamanan negara dan dari segi agama Terdakwa dikatagorikan Murtad ;

• Bahwa menurut Max Weber dalam Teori Invertitatif, maksud dari pernyataan

seseorang tidak harus dilihat dari tulisan tetapi harus melihat dari latar belakang

kenapa pernyataan itu ditulis ;

• Bahwa setelah Ahli berbicara dengan Terdakwa, ahli berpendapat Terdakwa tidak

mempunyai maksud untuk mencemarkan atau menodai agama Islam, tetapi ada

kegalauan Teologis yang dialami Terdakwa karena Terdakwa tidak menemukan ruang

untuk berdiskusi tentang beragama yang benar ;

• Bahwa motif tulisan Terdakwa hanyalah untuk mencari pengetahuan semata, bukan

bermaksud menodai agama Islam ;

• Bahwa kegalauan teologis yang dialami Terdakwa, timbul karena tidak seimbangnya

bahan bacaan yang dijadikan rujukan, dan ulama akar rumput juga tidak mampu

menjawabnya, sehingga penting bagi Terdakwa untuk mempelajari filsafat agama ;

• Bahwa dengan kondisi yang dialami Terdakwa, seharusnya Terdakwa tidak dihukum

melainkan harus belajar untuk memperdalam ilmu filsafat agama ;

• Bahwa jika ada penafsiran Al Qur’an yang digunakan Terdakwa, maka tidak dapat

disalahkan kepada Terdakwa semata karena Departemen Agama senantiasa hanya

membuat tafsir yang harfiah ;

• Bahwa berkaitan dengan tulisan “Nabi Muhamad tertarik pada menantunya”, perlu

diluruskan dimana Zainab sebelumnya merupakan istri dari Zaid, budak Nabi yang

dibebaskan oleh Nabi dan dijadikan anak angkat. Oleh karena status sosial antara

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Page 102: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Zainab dan Zaid berbeda, akhirnya Zaid menceraikan Zainab dan Nabi menikah

dengan Zainab atas kuasa Tuhan, sebagaimana ditemukan dalam Surat Al-Ahzab ayat

37;

• Bahwa Nabi mempunyai istri bernama Maria Al Qibthi yang merupakan hadiah dari

raja mesir. Maria Al Qibthi diangkat menjadi pembantu istri Nabi yang akhirnya

dinikahi oleh Nabi dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Ibrahim, namun

meninggal dunia pada umur 7 hari;

• Bahwa pada zaman nabi, ada orang yang bernama Harkam yang kerjanya mengolok-

olok Nabi dan selalu menguntit Nabi dari belakang, oleh Nabi yang bersangkutan

tidak pernah dihukum tetapi hanya disuruh tinggal di luar Madinah;

• Bahwa berkaitan dengan tidak boleh memvisualisasikan Nabi Muhamad tidak ada

larangan di dalam Al Qur’an dan Hadist, tetapi hanya berdasarkan kesepakatan para

ulama (Ijma’) ;

• Bahwa di dalam Islam tidak ada larangan orang untuk menganut ateis, yang sangat

ditakutkan dalam Islam adalah ajaran banyak tuhan (politeisme) ;

• Bahwa facebook menurut pendapat Ahli merupakan wilayah privat dari sipemilik

akun, bukan wilayah publik ;

Menimbang, bahwa dipersidangan Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan Bukti Surat

Amicus Curiae (Sahabat Peradilan) dari Asian Human Right Commission yang berkedudukan di

Hong Kong sebagaimana terlampir dalam berkas perkara ;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan Terdakwa

ALEXANDER AN Pgl AAN sebagai berikut :

• Bahwa Terdakwa bekerja di BAPPEDA Kab. Dharmasraya dengan status CPNS sejak

tahun pertengahan 2011 ;

• Bahwa Terdakwa mengenal paham ateis dari situs faith freedom Indonesia, pada

tahun 2008 dan Terdakwa bergabung dengan tujuan ingin belajar lebih dalam tentang

agama dari perdebatan yang ada di faith freedom Indonesia ;

• Bahwa Terdakwa ditangkap pada tanggal 18 Januari 2012 pada saat Terdakwa sedang

makan siang di luar kantor, sekembalinya dari makan siang Terdakwa melihat mobil

29

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Page 103: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dan orang ramai berkumpul di ruang Kepala Dinas Bappeda Dharmasraya kemudian

mereka menyuruh Terdakwa membuka facebook Terdakwa, tetapi mereka tidak

menemukan bukti-bukti terkait gambar-gambar yang menistakan Nabi Muhammad di

facebook Terdakwa ;

• Bahwa yang ada di facebook Terdakwa hanyalah artikel-artikel mengenai Al-Qur’an

yang diakses Terdakwa dari internet dan dimasukkan ke dalam facebook Terdakwa

pada bagian catatan (Note) sedangkan karikatur Nabi Muhammad Berancuak Jo

Babu Binonya Terdakwa posting ke Facebook pada foto group Atheis Minang yang

diambil dari faith freedom indoneisa ;

• Bahwa Terdakwa hanya ingin mempelajari sains, dan Terdakwa tidak menyadari

kalau orang akan salah paham dengan apa yang dibuat oleh Terdakwa ;

• Bahwa Terdakwa bergabung dengan grup Ateis Minang pada tahun 2009 karena di

undang oleh admin grup Ateis Minang yaitu Imam Bonjol, Jusfiq Hadjar, dan A.M ;

• Bahwa Terdakwa awalnya bergabung dengan Ateis Minang karena tertarik dengan

posting-posting tentang Islam yang ada di Ateis Minang dan tertarik untuk

melakukan dialog ;

• Bahwa tulisan yang Terdakwa buat di Ateis Minang terkait jawaban-jawaban

terhadap diskusi filsafat di dalam page Ateis Minang ;

• Bahwa setelah Terdakwa ditangkap, Terdakwa tidak lagi menjadi admin Ateis

Minang, karena Terdakwa dikeluarkan dari grup tersebut ;

• Bahwa Terdakwa tidak menyadari jika artikel yang dibuat Terdakwa akan

mengganggu orang lain ;

• Bahwa Terdakwa mempunyai akun facebook miliknya bernama Alex Aan dengan

emailnya [email protected] ;

• Bahwa Terdakwa membenarkan bahwa ia telah mempunyai teman facebook

sebanyak ± 500 (Lima ratus) orang ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Page 104: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Benar Terdakwa menerangkan bahwa tidak banyak orang yang sependapat dengan

pemikiran Terdakwa, namun hanya ada beberapa orang yang sependapat dengan

pemikiran Terdakwa tentang Atheis ;

• Bahwa benar terdakwa salah satu dari 4 (empat) orang admin dalam akun facebook group

Atheis Minang ;

• Bahwa benar Terdakwa menerangkan kelebihan sebagai admin adalah bisa menghapus

atau menyeleksi tulisan atau gambar yang dimuat di akun tersebut serta selain admin tidak

bisa memuat gambar atau artikel atau admin yang menyeleksi tulisan atau artikel yang

masuk ke dalam akun facebook group atheis minang tersebut ;

• Bahwa benar Terdakwa juga mengomentari tulisan atau gambar yang dimuat di akun

facebook Atheis Minang ;

• Bahwa benar Terdakwa tidak mengakui Al-qur’an secara ilmiah ;

• Bahwa benar Terdakwa mengatahui Indonesia merupakan negara yang mengakui

keberadaan Tuhan ;

• Bahwa terdakwa memposting artikel-artikel tentang “Muhammad tertarik kepada

menantunya sendiri, Kesalahan Sains dalam Islam, Menjawab Plintiran muslim,

Moslemology” dalam keadaan bebas dan tanpa tekanan ;

• Bahwa benar tulisan atau artikel tersebut tertera “by Alex Aan” ;

• Bahwa benar dalam artikel/tulisan “Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri”

dikomentari oleh banyaknya teman-teman jaringan sosial (facebook) terdakwa, kemudian

atas komentar-komentar dari teman-teman jaringan sosial (facebook) terdakwa tersebut,

lalu terdakwa menjawab/mengomentari juga dengan komentar-komentar :”makanya

negara dengan atheis mayoritas paling damai dan makmur didunia, ngapain gw peduli

sama fitnah dari orang2 bodoh dan kampungan kaya kalian, ga level kali.., makanya

bedain itu atheisme dengan komunisme, ngerti ga mayoritas tu apa?dari 100 % maka

dibilang mayoritas kl mendekati 100 % emang negar komunis yang paling banyak

atheisnya, ga tau ya bodoh sih, kampungan dan kayaknya sakit jiwa” ;

31

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Page 105: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa benar atas tulisan atau artikel yang ada dalam akun facebook terdakwa tersebut

banyak teman-teman dalam jaringan sosial (facebook) terdakwa yang marah dan resah

akibat perbuatan terdakwa, dan terdakwa tidak meralat/menghapus tulisan/artikel tersebut

serta tidak ada meminta maaf kepada teman-teman facebook terdakwa tersebut ;

• Bahwa Terdakwa dibawa oleh masyarakat ke Polsek Pulau Punjung

dikarenakan masyarakat marah karena merasa Terdakwa telah

menodai Agama Islam ;

• Bahwa Terdakwa memuat tulisan di akun facebook Atheis Minang

dikarenakan Terdakwa merupakan penganut paham Atheis (Tidak

percaya adanya Tuhan) tetapi isinya menghina dan melecehkan agama

Islam ;

• Bahwa tulisan-tulisan yang Terdakwa muat di akun facebook tersebut

dapat dilihat oleh orang-orang yang berteman dengan Terdakwa di

facebook ataupun yang tergabung dalam akun facebook Atheis

Minang ;

• Benar Terdakwa mengatakan bahwa ia menganut paham Atheis

dikarenakan adanya ketidaksesuaian definis Tuhan dengan realitas,

contohnya jika ada Tuhan mengapa kejahatan masih terjadi, oleh

karena itu Terdakwa menganut paham Atheis ;

• Bahwa Terdakwa dengan nama Facebook Alex Aan membenarkan

postingan di group 10.000 Pemuda Minang menolak Atheis ciri-

cirinya Aan dulu tamatan SMA. 7 Padang, sekarang bekerja di

Kantor BAPPEDA Dharmasraya dengan tulisan ”Yup” by Alex Aan ;

• Bahwa Terdakwa membenarkan gambar-gambar tentang kisah Nabi

Muhammad memang ada di akun facebook miliknya, namun bukan

Terdakwa yang membuat gambar-gambar tersebut ;

• Bahwa benar tujuan Terdakwa memuat tulisan dan gambar-gambar

tentang kisah Nabi Muhammad ke facebook adalah untuk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Page 106: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

mengungkapkan ekspresi Terdakwa karena Terdakwa suka hal yang

baru dan kontroversial ;

• Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlihatkan

kepadanya berupa 3 (Tiga) lembar tulisan yang telah diprint out

berjudul ”Muhammad Tertarik Kepada Menantunya” dan 11 (Sebelas)

lembar gambar karikatur tentang kisah Nabi Muhammad ;

• Bahwa benar Ayat Al-qur’an, hadis, dan sirah yang Terdakwa tulis

pada akun facebooknya tentang memerangi orang kafir, tentang

perkawinan Nabi Muhammad dengan zaenab dan ayat lainnya filsafat

tentang Tuhan ;

• Terdakwa membenarkan bahwa ayat-ayat Al-qur’an tentang

memerangi orang kafir ditulis oleh Terdakwa berdasarkan tafsir

keluaran Departemen Agama dalam Q.S Al-Anfal yang isinya

berbunyi memerangi orang kafir sampai mereka membayar jiziah,

sedangkan tentang perkawinan Nabi Muhammad dengan Zaenab

terdapat pada Q.S Al-Ahzab yang berbunyi bahwa Nabi sebelum

menikahi Zaenab telah tertarik kepada Zaenab ketika Zaenab masih

menjadi istri Zaid (Anak Angkat Nabi) ;

• Bahwa menurut Terdakwa tulisan tentang Nabi Muhammad tertarik

kepada istri dari anaknya sendiri adalah benar karena sesuai dengan

Q.S Al-Ahzab Ayat 37 ;

• Bahwa benar alat yang digunakan oleh Terdakwa untuk melakukan

perbuatannya adalah 1 (Satu) Unit Komputer merk Acer milik Kantor

Bappeda Kab. Dharmasraya yang saat ini telah diamankan oleh

Penyidik Sat Reskrim Polres Dharmasraya ;

• Terdakwa membenarkan bahwa sejak tahun 2008 sampai dengan bulan

Februari 2012 Terdakwa menganut paham Atheis (Tidak mempercayai

adanya Tuhan), dan sejak tanggal 14 Februari 2012 Terdakwa

memutuskan untuk kembali ke Agama Islam ;

33

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Page 107: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa setelah ditangkap kemudian Terdakwa menyerahkan pasword facebook

Terdakwa kepada penyidik di Polres Dharmasraya dan saat ini facebook Terdakwa

tidak bisa diakses lagi ;

Menimbang, bahwa keterangan saksi, keterangan ahli maupun keterangan Para Terdakwa

sebagaimana tersebut diatas selengkapnya termuat dalam Berita Acara Pemeriksaan persidangan

dan dianggap telah termuat dan menjadi satu kesatuan dalam putusan perkara ini ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penuntut umum juga telah memperlihatkan barang bukti

di depan persidangan baik kepada Terdakwa maupun kepada saksi-saksi yaitu berupa :

• 1 (satu) Unit CPU komputer merk Acer Aspire M 1641 warna Hitam;

• 1 (satu) Unit LCD monitor merk Acer AL 1716 W warna Hitam;

• 1 (satu) Unit Keyboard warna Hitam;

• 1 (satu) Unit Mouse warna Pink;

• 11 (sebelas) lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad;

• 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri;

• 1 (satu) lembar alamat email facebook [email protected] yang ditulis Terdakwa

Alexander An Pgl Aan.

dan barang bukti mana telah disita menurut hukum sehingga dapat dijadikan sebagai barang bukti

yang sah untuk dipertimbangkan dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Ahli maupun

keterangan serta dihubungkan dengan barang bukti yang satu dengan lainnya saling bersesuaian,

maka dapatlah diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

• Bahwa Terdakwa bekerja di BAPPEDA Kabupaten Dharmasraya dengan status

CPNS sejak tahun pertengahan Tahun 2011 sampai dengan saat ini ;

• Bahwa Terdakwa mengenal paham ateis dari situs Faith Freedom Indonesia, pada

tahun 2008 dan Terdakwa bergabung dengan tujuan ingin belajar lebih dalam tentang

agama dari perdebatan yang ada di Faith Freedom Indonesia ;

• Bahwa Terdakwa ditangkap masyarakat pada tanggal 18 Januari 2012 di Kantor

Bappeda Kabupaten Dharmasraya dan pada saat itu orang sudah ramai berkumpul di

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Page 108: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

ruang Kepala Dinas Bappeda Dharmasraya kemudian mereka menyuruh Terdakwa

membuka facebook Terdakwa ;

• Bahwa Terdakwa mempunyai akun facebook miliknya bernama Alex Aan dengan

emailnya [email protected] ;

• Bahwa Terdakwa membenarkan bahwa ia telah mempunyai teman facebook

sebanyak ± 500 (Lima ratus) orang ;

• Bahwa Terdakwa bergabung dengan grup Ateis Minang pada tahun 2009 karena di

undang oleh admin grup Ateis Minang yaitu Imam Bonjol, Jusfiq Hadjar, dan A.M

dan sekarang Terdakwa juga menjadi admin (pengurus) dari group tersebut ;

• Bahwa Terdakwa juga menjadi salah satu admin (pengurus) di Facebook group

Atheis Minang dan kelebihan adalah bisa menghapus atau menyeleksi tulisan atau

gambar yang dimuat di akun tersebut serta selain admin tidak bisa memuat gambar

atau artikel atau admin yang menyeleksi tulisan atau artikel yang masuk ke dalam

akun facebook group atheis minang tersebut ;

• Benar tidak banyak orang yang sependapat dengan pemikiran Terdakwa, namun

hanya ada beberapa orang yang sependapat dengan pemikiran Terdakwa tentang

Atheis ;

• Bahwa pada Facebook Terdakwa dengan nama profile Alex Aan terdapat artikel-

artikel dengan judul :

1 “MUHAMMAD TERTARIK KEPADA MENANTUNYA

SENDIRI” (by Alex Aan, on Tuesday, October 18, 2011 at

1:18am) ;

2 “Kesalahan Sains Dalam islam” (by, Alex Aan on Thursday,

October 13, 2011 at 2:27pm) ;

3 “menjawab plintiran muslim” (by, Alex Aan on Friday,

November 18, 2011 at 8:17am) ;

4 “MOSLEMOLOGY”, (by, Alex Aan on Wednesday,

November 18, 2011 at 8:17am) ;

35

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Page 109: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa pada Facebook group Atheis Minang profile Alex Aan terdapat karikatur dengan

judul “Kisah Nabi Muhammad Berancuak Jo Babu Binonyo” (By Ateis Minang (Albums)

Updated about 5 months ago. Taken at Arab Saudi, abad 6 Masehi) yang diperoleh saksi

FRINALDI dengan menyalinnya dari group Atheis Minang ;

• Bahwa menurut Terdakwa artikel-artikel tentang Al-Qur’an maupun Keislaman diakses

Terdakwa dari internet kemudian dimasukkan ke dalam facebook Terdakwa pada bagian

catatan (Note) sedangkan karikatur Nabi Muhammad Berancuak Jo Babu Binonya

Terdakwa posting ke Facebook pada foto (albums) group Atheis Minang yang diambil

dari Faith Freedom Indoneisa;

• Bahwa dari barang bukti yang diperoleh saksi HENDRI MATARIKO

ternyata pula postingan di group Gerakan 10.000 Urang Minang

memblokir Atheis Minang : ”Sekedar info : Alex Aan (admin Atheis

Minang) itu menghabiskan sekolah sampai SMA di Padang, Alumni

SMA 7 Padang Angkatan 1996 - 1999, dan melanjutkan kuliah ilmu

statistik di UNPAD. Saat ini kemungkinan jadi PNS di Padang...”

(November 29, 2011 at 7:41 am) dan dijawab oleh pengguna

Facebook dengan nama profile Alex Aan”Yup betul, pertama silahkan

anda ajukan saya ke Polisi, dan Polisi harus membuktikan kl yang saya

katakan bohong dan fitnah...kedua saya juga akan menuntut balik anda

dan muslim2 lainnya dengan modus yg sama pada keyakinan selain

Islam, .............” (December 1, 2011 at 8:07am) ;

• Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlihatkan dipersidangan kepada

Terdakwa berupa MUHAMMAD TERTARIK KEPADA MENANTUNYA SENDIRI” (by

Alex Aan, on Tuesday, October 18, 2011 at 1:18am), “Kesalahan Sains Dalam islam” (by,

Alex Aan on Thursday, October 13, 2011 at 2:27pm), “menjawab plintiran muslim” (by,

Alex Aan on Friday, November 18, 2011 at 8:17am) dan “MOSLEMOLOGY”, (by, Alex

Aan on Wednesday, November 18, 2011 at 8:17am) dan karikatur “Kisah Nabi

Muhammad Berancuak Jo Babu Binonyo” (By Ateis Minang (Albums) Updated about 5

months ago. Taken at Arab Saudi, abad 6 Masehi) ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Page 110: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa pada mulanya Terdakwa hanya ingin mempelajari sains, dan Terdakwa tidak

menyadari kalau orang akan salah paham dengan apa yang dibuat oleh Terdakwa serta

ada orang yang sependapat dengan pemikiran Terdakwa, namun hanya ada beberapa

orang yang sependapat dengan pemikiran Terdakwa tentang Atheis ;

• Bahwa benar tujuan Terdakwa memuat tulisan dan gambar-gambar

tentang kisah Nabi Muhammad ke facebook adalah untuk

mengungkapkan ekspresi Terdakwa karena Terdakwa suka hal yang

baru dan kontroversial ;

• Bahwa Terdakwa membenarkan ada memposting pada akun

facebooknya ayat Al-qur’an, hadis, dan sirah tentang memerangi orang

kafir, tentang perkawinan Nabi Muhammad dengan zaenab dan ayat

lainnya filsafat tentang Tuhan dan tentang perkawinan Nabi

Muhammad dengan Zaenab terdapat pada Q.S Al-Ahzab yang

berbunyi bahwa Nabi sebelum menikahi Zaenab telah tertarik kepada

Zaenab ketika Zaenab masih menjadi istri Zaid (Anak Angkat Nabi) ;

• Bahwa benar alat yang digunakan oleh Terdakwa untuk melakukan

perbuatannya adalah 1 (Satu) Unit Komputer merk Acer milik Kantor

Bappeda Kab. Dharmasraya yang saat ini telah diamankan oleh

Penyidik Sat Reskrim Polres Dharmasraya ;

• Bahwa setelah ditangkap kemudian Terdakwa menyerahkan pasword facebook

Terdakwa kepada penyidik di Polres Dharmasraya dan saat ini facebook Terdakwa

tidak bisa diakses lagi ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah

berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak

pidana yang didakwakan kepadanya ;

Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu tindak pidana,

maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh unsur dari tindak pidana yang

didakwakan kepadanya ;

37

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Page 111: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang

disusun secara alternatif yaitu Kesatu perbuatan Terdakwa sebagaiaman diatur dan diancam

pidana melanggar Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Traksaksi Elektronik atau Kedua perbuatan Terdakwa sebagaiaman diatur dan

diancam pidana melanggar Pasal 156 a huruf a KUHPidana atau Ketiga perbuatan Terdakwa

sebagaiaman diatur dan diancam pidanan melanggar Pasal 156 a huruf b KUHPidana ;

Menimbang, bahwa oleh karena surat dakwaan Penuntut Umum disusun secara alternatif,

maka Majelis Hakim dapat memilih dakwaan yang mana yang sesuai dengan fakta-fakta yang

terungkap dan menurut pendapat Majelis Hakim dakwaan yang sesuai dengan fakta-fakta yang

terungkap dalam dalam persidangan adalah dakwaan Kesatu perbuatan Terdakwa sebagaiaman

diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun

2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

1 Setiap orang ;

2 Dengan sengaja dan tanpa hak ;

3 Menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau

permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas

Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) ;

Menimbang, bahwa sebelum menguraikan unsur-unsur pasal Pasal 28 ayat (2) UU No. 11

Tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik, terlebih dahulu Majelis Hakim akan

menanggapi keberatan Penasehat Hukum Terdakwa tentang Putusan Mahkamah Konstitusi

Nomor : 50/PUU-VI/2008 yang dalam pertimbangan hukumnya menyatakan bahwa pasal-pasal

yang terdapat pada UU ITE tidak mengatur norma hukum pidana baru, melainkan hanya

mempertegas norma hukum pidana yang terdapat di dalam KUHP ;

Menimbang, bahwa menurut pendapat Majelis pertimbangan hukum dari Hakim

Mahkamah Konstitusi adalah berlaku khusus pada Pasal yang diuji yaitu Pasal 27 ayat (3) UU

Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga analogi dari

Penasehat Hukum Terdakwa hal tersebut dengan serta merta berlaku pada Pasal Pasal 28 ayat (2)

Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 adalah tidak berdasarkan hukum dan analogi dalam

hukum pidana tidak dapat dibenarkan karena melanggar kepastian hukum (Asas Legalitas) ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Page 112: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa pada Nota Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa mengedepankan

apa yang dilakukan Terdakwa merupakan Hak Asasi dari Terdakwa yaitu ”Kebebasan Untuk

mengeluarkan Pendapat” sebagaimana dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia maupun

Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik maupun sebagaimana dengan Bukti Surat

Amicus Curiae (Sahabat Peradilan) dari Asian Human Right Commission yang berkedudukan di

Hong Kong yang diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa ;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari tentang Deklarasi Universal Hak

Asasi Manusia maupun Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik ternyata pula dalam

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada Pasal 29 ayat (2) ”Dalam menjalankan hak-hak

dan kebebasan-kebebasannya, setiap orang harus tunduk hanya pada pembatasan-pembatasan

yang ditetapkan oleh undang-undang yang tujuannya semata-mata untuk menjamin pengakuan

serta penghormatan yang tepat terhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasan orang lain, dan untuk

memenuhi syarat-syarat yang adil dalam hal kesusilaan, ketertiban dan kesejahteraan umum

dalam suatu masyarakat yang demokratis” serta dalam Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan

Politik Pasal 19 ayat (3) ”Pelaksanaan hak-hak yang diicantumkan dalam ayat 2 pasal ini

menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab khusus. Oleh karenanya dapat dikenai pembatasan

tertentu, tetapi hal ini hanya dapat dilakukan seesuai dengan hukum dan sepanjang diperlukan

untuk : 3. Pelaksanaan hak-hak yang diicantumkan dalam ayat 2 pasal ini menimbulkan

kewajiban dan tanggung jawab khusus. Oleh karenanya dapat dikenai pembatasan tertentu, tetapi

hal ini hanya dapat dilakukan seesuai dengan hukum dan sepanjang diperlukan untuk :

a) Menghormati hak atau nama baik orang lain;

b) Melindungi keamanan nasional atau ketertiban umum atau kesehatan atau moral umum.

Ketentuan Internasional tentang Hak Asasi Internasional adalah senafas dengan Konstitusi

Negara R.I. yaitu UUD 1945 khususnya pada Pasal 29 huruf dengan pengertian Kebebasan Hak

Asasi sesorang tidaklah diberikan sebebas-bebasnya melainkan ada pembatasn dengan maksud

supaya tidak bertabrakan atau mengganggu Kebebasan Asasi orang lain ;

Menimbang, bahwa dengan demikian pemberlakuan Pasal 28 ayat (2) UU No. 11 Tahun

2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik kepada Terdakwa adalah sah menurut hukum

Internasional maupun hukum Nasional dan selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

unsur-unsur yang terkandung dalam pasal tersebut ;

39

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Page 113: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idAd. 1. Unsur Setiap Orang :

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur setiap orang adalah tiap-tiap orang

pribadi selaku pendukung hak dan kewajiban yang telah dewasa menurut hukum serta mampu

mempertanggung-jawabkan setiap perbuatannya menurut ketentuan hukum ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan perkara ini, orang sebagai subjek hukum

sebagaimana layaknya haruslah memenuhi kriteria kemampuan dan kecakapan bertanggung-

jawab secara hukum, atau yang disebut juga sebagai syarat syarat subjektif dan objektif ;

Menimbang, bahwa secara subjektif orang yang disangka atau didakwa melakukan

tindak pidana haruslah sudah dewasa secara hukum, serta cakap dan mampu dalam arti tidak

terganggu pikirannya serta secara objektif orang tersebut dapat memahami dan menyadari

sepenuhnya akan apa yang diperbuat hingga akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas, Terdakwa diajukan kepersidangan oleh

Penuntut Umum dikarenakan Terdakwa didakwa melakukan perbuatan menyebarkan informasi

atau mengeluarkan pernytaan di depan umum yang pada pokoknya bersifat permusuhan atau

penodaan terhadap suatu agama yang di Indonesia khususnya agama Islam melalui internet atau

dunia maya (virtual) dengan memakai Facebook ;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini secara subjektif sesuai dengan fakta-fakta

dipersidangan bahwa Terdakwa ALEXANDER AN Pgl. AN sebagaimana identitasnya tersebut

diatas dan telah dibenarkan dan diakui kebenarannya dipersidangan ternyata adalah seoran

perempuan yang dewasa menurut hukum dan berada dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,

sedangkan secara objektif Terdakwa ALEXANDER AN Pgl. AN sebagai subjek hukum tidak

ternyata sedang dalam keadaan berhalangan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi ;

1 Unsur Dengan sengaja dan tanpa hak ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “Dengan sengaja” secara umum

diartikan sebagai maksud atau termasuk dalam niatnya. Bahwa perkataan “Dengan sengaja”

unsur ini pasal ini mengandung makna semua unsur yang ada dibelakangnya juga diliputi Opzet.

Pendapat ahli hokum (Doktrin) memberikan pengertian "kesengajaan" sebagai dikehendaki dan

diinsyafi (Willen en Wetens). Kesengajaan menurut tingkatannya dibedakan menjadi tiga, yaitu :

kesengajan sebagai maksud (oopzet als oogmerk), Kesengajan sebagai sadar kepastian atau

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Page 114: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idkeharusan (opzet bij zakerheids of noodzakelijkheids bewustzijn) dan Kesengajaan sebagai

kesadaran akan kemungkinan (dolus eventualis). Kesengajaan sebagai kesadaran akan

kemungkinan (dolus eventualis) maksudnya adalah terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu

(sesuai dengan perumusan undang-undang hukum pidana) adalah perwujudan dari kesadaran

akan kemungkinan terjadi pada diri pelaku.

Ahli hukum Indonesia sebagai penganut teori kesengajaan sebagai kesadaran akan kemungkinan

adalah Prof. Moeljatno menyebutnya dengan istilah “Teori apa boleh buat” yang maksudnya

adalah kalau resiko yang diketahui kemungkinanakan adanya itu sungguh-sungguh timbul

(disamping hal yang dimaksud), apa boleh buat, dia juga berani pikul resiko akibat yang

dilakukannya.

Sedangkan yang dimaksud dengan tanpa hak adalah perbuatan melawan hukum dalam persfektif

formal (formele wederrechtelijkheid) yaitu suatu perbuatan yang dilarang oleh hukum formal

atau undang-undang formal dengan akibat diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang

melakukannya dan memenuhi unsur-unsur perbuatan yang disebutkan dalam undang-undang

pidana formal ;

Dalam pembentukan undang-undang dalam setiap ketentuan pidananya telah dirumuskan

perbuatan melawan hukumnya atau perbuatan tidak sah atau tanpa hak, ini dikarenakan untuk

mempermudah penerapan hukum di dalam peristiwa-peristiwa yang nyata dan membuat upaya

pembuktian yang harus diajukan di depan persidangan menjadi dibatasi serta menghindari

kesalahpahaman atau ketidakpastian bagi mereka yang ingin melakukan suatu perbuatan

berdasarkan hak yang ada pada mereka.

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan Terdakwa

ALEXANDER AN Pgl. AN menerangkan bahwa apa yang telah diperbuatnya dalam Akun

Facebook milik Terdakwa dengan nama profile Alex An maupun dalam Akun Facebook group

Atheis Minang dengan memposting atau melink artikel-artikel maupun karikatur Nabi

Muhammad adalah Terdakwa hanya ingin mempelajari sains (ilmu pengetahuan ilmiah) karena

Terdakwa menyukai hal-hal yang baru dan kontroversial serta tidak ada maksud Terdakwa untuk

melecehkan keyakinan orang yang beragama Islam dan disamping itu Terdakwa tidak menyadari

kalau orang akan salah paham dengan apa yang dibuat oleh Terdakwa tersebut ;

41

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Page 115: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa meskipun Terdakwa menyangkal akan adanya unsur kesengajaan

pada dirinya akan tetapi dari dari barang bukti yang diperoleh saksi HENDRI MATARIKO

ternyata pula postingan di group Gerakan 10.000 Urang Minang memblokir Atheis Minang :

”Sekedar info : Alex Aan (admin Atheis Minang) itu menghabiskan sekolah sampai SMA di

Padang, Alumni SMA 7 Padang Angkatan 1996 - 1999, dan melanjutkan kuliah ilmu statistik di

UNPAD. Saat ini kemungkinan jadi PNS di Padang...” (November 29, 2011 at 7:41 am), dan

dijawab oleh pengguna Facebook dengan nama profile Alex Aan (Terdakwa) ”Yup betul,

pertama silahkan anda ajukan saya ke Polisi, dan Polisi harus membuktikan kl yang saya katakan

bohong dan fitnah...kedua saya juga akan menuntut balik anda dan muslim2 lainnya dengan

modus yg sama pada keyakinan selain Islam, ...” (December 1, 2011 at 8:07am) dari ungkapan

Terdakwa selaku pengguna Facebook dengan akun Alex An tersebut telah ada kesedaran pada

diri Terdakwa akan kemungkinan yang terjadi atau telah memenuhi kesadaran akan

kemungkinan yang terjadi dan secara faktual pada diri Terdakwa telah memenuhi rumusan

kesengajaan sebagai kesadaran akan kemungkinan (dolus eventualis) ;

Menimbang, bahwa fakta yang terungkap dipersidangan Terdakwa pekerjaannya adalah

selaku CPNS pada BAPPEDA Kabupaten Dharmasraya bukan berprofesi sebagai Wartawan oleh

karenanya perbuatan Terdakwa yang memposting atau melink pada media internet (dunia maya)

pada Akun Facebook miliknya dengan nama profile Alex An maupun pada Facebook group

Atheis Minang terhadap suatu informasi baru yang bersifat kontroversial ditengah-tengah

masyarakat karena masih menjadi perdebatan (debatable) dengan atau memakai sarana

Komputer milik Pemerintah Kabupaten Dharmasraya adalah jelas-jelas bertentangan dengan

TUPOKSI selaku CPNS sebagai staf BAPPEDA Dharmasraya maupun bertentangan dengan

misi dan visi BAPPEDA Dharmasraya dan disamping itu perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan

tanpa izin dari otoritas pejabat yang berwenang dalam hal ini Menkominfo sehingga perbuatan

Terdakwa diklasifikasikan sebagai perbuatan tanpa hak ;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terpenuhi dan terbukti;

4 Menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau

permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas

Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Page 116: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan menyebarkan informasi didalam unsur ini

adalah menyebarkan melalui media internet dan perbuatan tersebut dilakukan dengan cara

memposting atau melink sesuatu konten agar muncul dalam media internet dengan tujuan

tertentu oleh si pembuat ;

Bahwa yang dimaksudkan dengan pengertian meposting adalah kegiatan atau usaha untuk

membuat artikel agar muncul di dalam media internet, baik dalam artikel blog maupun dalam

status dalam jejaring sosial seperti Facebook ataupun Twitter.

(sumber : delevdiel.wordpress.com/2011/12/05/pengertian-posting-2).

Bahwa yang dimaksud dengan Link (atau disebut juga hyperlink) adalah sebuah acuan dalam

dokumen hiperteks (hypertext) ke dokumen yang lain atau sumber lain. Seperti halnya suatu

kutipan di dalam literatur yang dikombinasikan dengan sebuah jaringan data dan sesuai dengan

protokol akses.

(sumber : bloggersorong.com/pengertian-link.html).

Menimbang, bahwa didalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Inormasi dan Transaksi Elektronik berbunyi “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi

Elektronik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat,kehati-hatian, iktikad baik,

dan kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi” ;

Menimbang, bahwa dari ketentaun Pasal 3 tersebut dikaitkan dengan rumusan unsur

menyebarkan informasi pada prinsipnya dilandasi oleh motivasi yang baik atau itikad baik ;

Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan perbuatan Terdakwa yang

memposting atau melink pada akun Facebook milik Terdakwa dengan nama profile Alex An

maupun pada Facebook group Atheis Minang adalah suatu konten yang menurut saksi-saksi

maupun saksi ahli sifatnya adalah menodai agama Islam maupun melecehkan Nabi Muhammad

sebagai suri tauladan ummat Islam dan menurut saksi ahli Prof. Sukron Kamil, M.A. (Ahli

Agama dan Filsafat Islam dari Universitas Islam Negeri Jakarta) perbuatan Terdakwa

tersebut dikatagorikan sudah keluar dari agama Islam (Murtad) hal mana sejalan dengan faham

yang dianut oleh Terdakwa yaitu Atheis (faham yang tidak mempercayai adanya Tuhan) ;

Menimbang, bahwa Terdakwa menganut faham Atheis akan tetapi di Indonesia hal

tersebut tidak dapat dibenarkan menurut Falsafah Negara Pancasila maupun dalam Pembukaan

43

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Page 117: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idUUD 1945 serta dalam Batang Tubuh UUD 1945 yang menyatakan Negara Republik Indonesia

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ;

Menimbang, bahwa meskipun Terdakwa menganut faham Atheis berdasarkan kebebasan

berekspresi yang dimiliki oleh Terdakwa akan tetapi hal tersebut tidak boleh dinyatakan secara

terang-terangan kepada umum melalui internet (dunia maya) sehingga dapat diketahui oleh

umum karena Negara Republik Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana

tersebut dalam Falsafah dan Ideologi Bangsa Pancasila maupun UUD 1945 sehingga perbuatan

Terdakwa dikatagorikan merongrong Pancasila dan menggangu Ketertiban Umum ;

Menimbang, bahwa perbuatan Terdakwa yang memposting atau melink pada akun

Facebook milik Terdakwa dengan nama profile Alex An maupun pada Facebook group Atheis

Minang isi yang menurut Terdakwa konten berupa Karikatur dengan judul “Kisah Nabi

Muhammad Berancuak Jo Babu Binonyo” (By Ateis Minang (Albums) Updated about 5 months

ago. Taken at Arab Saudi, abad 6 Masehi) yang diperoleh saksi FRINALDI dengan menyalinnya

dari group Atheis Minang dan artikel-artikel dengan judul “MUHAMMAD TERTARIK

KEPADA MENANTUNYA SENDIRI” (by Alex Aan, on Tuesday, October 18, 2011 at 1:18am)”,

“Kesalahan Sains Dalam islam” (by, Alex Aan on Thursday, October 13, 2011 at 2:27pm)”,

“menjawab plintiran muslim” (by, Alex Aan on Friday, November 18, 2011 at 8:17am) dan

“MOSLEMOLOGY”, (by, Alex Aan on Wednesday, November 18, 2011 at 8:17am)” sesuai

dengan barang bukti yang diajukan dipersidangan yang dibenarkan oleh saksi-saksi maupun

Terdakwa adalah dilandasi dengan itikad tidak baik karena ada yang kontra terhadap konten

tersebut baik dalam Akun Facebook Terdakwa dengan nama profile Alex An maupun dalam

Facebook group Atheis Minang akan tetapi Terdakwa selaku pemilik akun Facebook Alex An

maupun sebagai Admin dalam Facebook group Atheis Minang tidak menghapus konten yang

diperdebatkan tersebut dan juga sudah diingatkan oleh di group Gerakan 10.000 Urang Minang

memblokir Atheis Minang : ”Sekedar info : Alex Aan (admin Atheis Minang) itu menghabiskan

sekolah sampai SMA di Padang, Alumni SMA 7 Padang Angkatan 1996 - 1999, dan melanjutkan

kuliah ilmu statistik di UNPAD. Saat ini kemungkinan jadi PNS di Padang...” (November 29,

2011 at 7:41 am), dan dijawab oleh Terdakwa melalui Facebook dengan nama profile Alex Aan

”Yup betul, pertama silahkan anda ajukan saya ke Polisi, dan Polisi harus membuktikan kl yang

saya katakan bohong dan fitnah...kedua saya juga akan menuntut balik anda dan muslim2 lainnya

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Page 118: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.iddengan modus yg sama pada keyakinan selain Islam, ...” (December 1, 2011 at 8:07am) hal ini

membuktikan adanya motivasi atau tujuan tertentu pada diri Terdakwa ;

Menimbang, bahwa Terdakwa yang mengaku penganut faham Atheis yaitu faham yang

tidak mengakui kepada Tuhan akan tetapi konten yang diposting ataupun dilink oleh Terdakwa

hanya menodai satu agama tertentu di Indonesia yaitu Agama Islam dan melecehkan junjungan

atau Rasul Pembawa Risalah Islam yaitu Nabi Muhammad Saw, hal ini membuktikan Terdakwa

mempunyai tujuan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau

kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA)

khusunya Suku Minang dan Agama Islam;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka unsur

ini telah terpenuhi dan terbukti ;

Menimbang, bahwa oleh karena seluruh unsur Dakwaan Kesatu dari Penuntut Umum

telah terpenuhi, maka Majelis Hakim berpendapat dan berkeyakinan Terdakwa dinyatakan telah

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “DENGAN SENGAJA

DAN TANPA HAK MENYEBARKAN INFORMASI YANG DITUJUKAN UNTUK

MENIMBULKAN RASA KEBENCIAN ATAU PERMUSUHAN INDIVIDU DAN/ATAU

KELOMPOK MASYARAKAT TERTENTU BERDASARKAN ATAS SUKU, AGAMA,

RAS DAN ANTAR GOLONGAN (SARA)” sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut

Umum dalam Dakwaan Kesatu melanggar Pasal 28 ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11

Tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik;

Menimbang, bahwa sepanjang pemeriksaan dipersidangan tidak ditemukan alasan-alasan

pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa ALEXANDER

AN Pgl. AAN, maka kepada Terdakwa haruslah dijatuhi hukuman yang setimpal dengan

perbuatannya ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas Majelis Hakim tidak

sependapat dengan uraian Nota Pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa yang menyatakan

unsure-unsur yang didakwakan tidak terpenuhi dan terbukti dan memohon supaya Terdakwa

dibebaskan dari Dakwaan maupun Tuntutan Penuntut Umum dan oleh karena itu Majelis Hakim

sependapat dengan uraian Tuntutan Penuntut Umum sepanjang pembuktian unsur-unsur yang

didakwakan kepada Terdakwa telah terpenuhi dan terbukti ;

45

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Page 119: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa tujuan pemidanaan bukan semata-mata sebagai pembalasan atas

perbuatan Terdakwa, melainkan bertujuan untuk membina dan mendidik agar Terdakwa

menyadari dan menginsyafi kesalahannya sehingga diharapkan dapat menjadi masyarakat yang

baik di kemudian hari serta dikaitkan dengan ketentuan Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang No. 11

Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik selain diatur tentang ancaman pidana

penjara maximal juga sekaligus mengatur pidana denda maximal sebesar Rp. 1.000.000.000,-

(satu milyar rupiah), oleh karenanya kepada Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN harus pula

dijatuhi hukuman pidana penjara dan pidana denda yang besarnya ditentukan dalam amar

putusan dibawah ini ;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana kepada Para Terdakwa, Majelis Hakim

terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang

meringankan ;

HAL-HAL YANG MEMBERATKAN :

• Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan falsafah Negara R.I. Pancasila khususnya Sila

Ketuhanan Yang Maha Esa ;

• Perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat ;

• Perbuatan terdakwa telah melecehkan atau menodai agama Islam ;

HAL-HAL YANG MERINGANKAN :

- Terdakwa menyesali perbuatannya dan tidak akan mengulanginya lagi ;

• Terdakwa belum pernah dihukum ;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri Terdakwa telah dikenakan penahanan

yang sah, maka lamanya penahanan tersebut akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang akan

dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap diri Terdakwa

dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap ditahan;

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti yang diajukan dipersidangan berupa 1 (satu)

Unit CPU komputer merk Acer Aspire M 1641 warna Hitam, 1 (satu) Unit LCD monitor merk

Acer AL 1716 W warna Hitam, 1 (satu) Unit Keyboard warna Hitam, 1 (satu) Unit Mouse warna

Pink, telah diakui keberadaan dan erat kaitannya dengan perbuatan yang didakwakan kepada

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Page 120: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idTerdakwa serta barang bukti tersebut diatas merupakan asset Pemda Kabupaten Dharmasraya,

maka statusnya haruslah dikembalikan kepada Pemda Kabupaten Dharmasraya melalui

BAPPEDA Kabupaten Dharmasraya sedangkan barang bukti berupa : 11 (sebelas) lembar

gambar karikatur tentang Nabi Muhammad, 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad

tertarik kepada menantunya sendiri, 1 (satu) lembar alamat email facebook

[email protected] yang ditulis Terdakwa Alexander An Pgl Aan, telah diakui keberadaan

dan erat kaitannya dengan perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa serta barang bukti

tersebut diatas merupakan merupakan bagian dari perbuatan Terdakwa, maka statusnya haruslah

tetap terlampir dalam berkas perkara;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana dan Terdakwa sebelumnya

tidak mengajukan permohonan pembebasan dari biaya perkara, maka Terdakwa harus

dibebankan untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan

dibawah ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas dan dikaitkan pula

dengan tujuan pemidanaan yang bukan semata-mata sebagai pembalasan atas perbuatan

Terdakwa, melainkan bertujuan untuk membina dan mendidik agar Terdakwa menyadari dan

menginsyafi kesalahannya sehingga diharapkan dapat menjadi masyarakat yang baik di

kemudian hari, maka Majelis Hakim memandang adil dan patut apabila Terdakwa dijatuhi pidana

sebagaimana yang akan disebutkan dalam amar putusan dibawah ini;

Mengingat dan memperhatikan pasal-pasal undang-undang, khususnya Pasal 28 ayat (2)

Jo Pasal 45 Ayat (2) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik, dan

KUHAP serta ketentuan hukum lain yang berkaitan dengan perkara ini ;

M E N G A D I L I :

• Menyatakan Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN terbukti secara sah dan meyakinkan

bersalah melakukan Tindak Pidana “Dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan

informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu

dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar

Golongan (SARA)” ;

• Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ALEXANDER AN Pgl AAN berupa pidana

penjara selama 2 (dua) Tahun dan 3 (tiga) bulan dan pidana denda sebesar Rp.

47

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Page 121: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti

dengan kurungan selama 3 (tiga) bulan ;

• Menetapkan lamanya Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari

pidana yang dijatuhkan ;

• Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;

• Menyatakan barang bukti berupa :

• 1 (satu) Unit CPU komputer merk Acer Aspire M 1641 warna Hitam;

• 1 (satu) Unit LCD monitor merk Acer AL 1716 W warna Hitam;

• 1 (satu) Unit Keyboard warna Hitam;

• 1 (satu) Unit Mouse warna Pink;

Dikembalikan ke Kantor Bappeda Kab. Dharmasraya ;

• 11 (sebelas) lembar gambar karikatur tentang Nabi Muhammad;

• 3 (tiga) lembar artikel tentang Nabi Muhammad tertarik kepada menantunya sendiri;

• 1 (satu) lembar alamat email facebook [email protected] yang ditulis Terdakwa

Alexander An Pgl Aan.

Tetap terlampir dalam berkas perkara.

• Menetapkan supaya terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu

rupiah).

Demikian diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri

Muaro pada hari RABU, tanggal 13 Juni 2012 oleh kami EKA PRASETYA BUDI DHARMA,

SH, sebagai Hakim Ketua Majelis, ZEFRI MAYELDO HARAHAP, SH dan RIFAI, SH, masing

– masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari KAMIS, tanggal 14 Juni

2012 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis Hakim tersebut, dengan

didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh ELI HASNI, SH sebagai

Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Muaro, dan dihadiri pula oleh THIERY GAUTAMA,

SH, sebagai Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Pulau Punjung serta dihadapan Terdakwa

maupun Penasehat Hukumnya.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48

Page 122: STUDI KASUS PENODAAN AGAMA OLEH ALEXANDER AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41714/1/AKHMAD... · ideologi Pancasila, bahwasanya setiap penduduk yang berkebangsaan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idHAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

ZEFRI MAYELDO HARAHAP, SH EKA PRASETYA BUDI DHARMA, SH

RIFAI, SH

PANITERA PENGGANTI

ELI HASNI, SH

49

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49