studi kasus pada anak “s” umur 15 bulan yang...

13
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan simki.unpkediri.ac.id || 1|| STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE DI RUANG ANGGREK RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH Oleh : MIFTAHUL JANNAH 12.2.05.01.0026 PRODI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 1||

STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG

MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DENGAN

DIAGNOSA MEDIS DIARE DI RUANG ANGGREK

RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

MIFTAHUL JANNAH

12.2.05.01.0026

PRODI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2015

Page 2: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Page 3: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 3||

Page 4: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 4||

STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG

MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DENGAN

DIAGNOSA MEDIS DIARE DI RUANG ANGGREK

RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

MIFTAHUL JANNAH

12.2.05.01.0026

Fakultas Ilmu Kesahatan – DIII Keperawatan

[email protected]

Pembimbing 1 : Siti Aizah, S.,Kep.,Ns.,M.Kes

Pembimbing 2 : Susi Ernawati, S.,Kep.,Ns.,M.Kes

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

STUDI KASUS PADA AN.S UMUR 15

BULAN YANG MENGALAMI MASALAH

KEPERAWATAN GANGGUAN

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT DENGAN DIAGNOSA

MEDIS DIARE DI RUANG ANGGREK

RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI,

MIFTAHUL JANNAH (2015).

PEMBIMBING 1 : SITI

AIZAH,S.KEP.,NS,M.KES PEMBIMBING

2 : SUSI ERNAWATI,S.KEP.,NS,M.KES.

Diare adalah pengeluaran tinja yang

tidak normal dan cair frekuensinya lebih sering

dari biasanya (pada umumnya 3x atau lebih)

perhari dengan konsistensi cair dan

berlangsung kurang dari 7 hari. Diare

disebabkan oleh beberapa hal, yaitu infeksi,

alergi makanan, gangguan penyerapan

makanan, keracunan makanan atau sebagai

salah satu gejala dari penyakit yang

menyebabkan gangguan sistem kekebalan

tubuh.

Tujuan penulisan studi kasus adalah

untuk menerapkan asuhan keperawatan pada

pasien dengan diare cair akut meliputi

pengkajian, intervensi, implementasi dan

evaluasi keperawatan. Hasil: Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 3x24 jam

didapatkan kebutuhan cairan dan elektrolit

terpenuhi, suhu tubuh dalam rentang normal,

nutrisi pasien terpenuhi.

Berdasarkan studi kasus pada An.S

ditemukan diagnosa keperawatan utama yaitu

gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Adapun tindakan yang dilakukan yaitu

memantau tanda dan gejala kekurangan cairan

dan elektrolit memberikan intake dan

memantau output cairan, menganjurkan

keluarga untuk memberi minum pada klien

sesuai dengan kebutuhan, dan berkolaborasi

dengan tim medis pemberian cairan infus RL

dan obat antibiotik.

Gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit pada An.S dikarenakan bakteri yang

menginfeksi saluran pencernaan yang dapat

berdampak pada An.S mengalami kehilangan

cairan dan elektrolit yang berlebihan. Untuk itu

maka perlu penanganan cairan dan elektrolit

Kata kunci : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, Diare

Page 5: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 2||

I. LATAR BELAKANG

Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Diare akut adalah

buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3x atau

lebih) perhari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari (Depkes,

2009).

Penyakit diare masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah 5 tahun)

terbesar di dunia (Amirudin, 2007). Bila ditinjau dari tingkat kegawatannya pada

umumnya menganggap bahwa diare merupakan penyakit biasa-biasa saja, pada

umumnya masyarakat kita menganggap remeh penyakit ini, sehingga seringkali

berakibat fatal dalam hal penanganan penderita, hal ini diakibatkan oleh kurang

pengetahuan penerapan prinsip-prinsip rehidrasi seawal mungkin belum dilakukan oleh

masyarakat sehingga terjadi keterlambatan tindakan rehidrasi yang dapat memperparah

kesakitan, bahkan dapat mengakibatkan kematian (Unik, 2005).

Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, secara

global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1.5 juta

pertahun. Pada Negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata

mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan menyebabkan

kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan

penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2009).

Untuk skala nasional berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun

2008, penderita diare pada tahun tersebut adalah 8.443 anak dengan angka kematian

akibat diare adalah 2.5%. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 1.7%

dengan jumlah penderita diare adalah 3.661 anak (Perwira, 2008). Data yang diperoleh

oleh Medikal Record dalam tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2012 sampai tahun 2014

tercatat 271 anak yang dirawat di RSUD Gambiran Kota Kediri.

Secara umum, diare dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu infeksi, alergi

makanan, gangguan penyerapan makanan, keracunan makanan atau sebagai salah satu

gejala dari penyakit yang menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh. Infeksi

retrovirus menjadi penyebab utama diare di Indonesia, selain itu, bakteri dan parasit

juga bisa menjadi penyebab, hal ini tentu saja erat kaitannya dengan kebersihan yang

tidak terjaga. Kurangnya penanganan pada penyakit diare dapat menyebabkan anak

Page 6: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 3||

terkena dehidrasi yang disebabkan oleh hilangnya kandungan air dan elektrolit pada

tubuh(Saing, 2007).

Upaya dalam mengatasi anak yang mengalami diare dilakukan penyediaan terapi

rehidrasi oral dengan terus menyusui dari usia 0 sampai 2 tahun, penggunaan

antimikroba hanya untuk anak diare berdarah, kasus kolera yang parah, atau infeksi

non-usus serius. Para pengasuh anak-anak yang masih muda juga harus diajarkan

tentang cara pemberian makana bersih dan sehat serta keberhasilan yang dapat

mengurangi morbiditas diare.

Melihat uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas dan mempelajari

lebih dalam tentang masalah keperawatan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

dengan diagnosa medis diare pada anak

II. METODE

1. Dengan melakukan wawancara yaitu, melakukan pengkajian pada pasien dan

keluarga.

2. Dengan observasi langsung keadaan umum pasien dan melakukan pemeriksaan

fisik saat pengkajian.

3. Dengan studi dokumentasi rekam medis berupa hasil-hasil pemeriksaan dan

dokumentasi pasien selama dirawat di rumah sakit sampai pengkajian dilakukan.

III. HASIL DAN KESIMPULAN

A. PENGKAJIAN

Data diambil tanggal: 29 – 06 – 2015 Tanggal MRS : 29-06-2015

Jam : 08.30 WIB Jam MRS : 08.00 WIB

Ruang rawat/kelas : R. Anak

No. Rekam medik : 327846

Dx. Medis : GEA + Vomiting

I. IDENTITAS ANAK IDENTITAS ORANG TUA

Nama : An. S Nama ayah : Tn. Z

Tanggal lahir : 05 – 03 – 2014 (15 bln) Nama ibu : Ny. M

Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan ayah/ibu: Wiraswasta

Alamat : Gondangrejo, Banyakan Pendidikan ayah/ibu: SMP/SMA

Suku/bangsa: Jawa/Indonesia Agama : Islam

Diagnosa medis: GEA + Vomiting Alamat : Gondangrejo,Banyakan

Page 7: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 4||

Sumber Informasi: Ibu Px dan RM

II. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Riwayat keperawatan sekarang

a. Keluhan Utama : Ibu Px mengatakan anaknya BAB encer ± 6x dalam sehari,

muntah 3x dan badannya panas

b. Riwayat Penyakit saat ini : Ibu Px mengatakan anaknya sejak tanggal 26–06–2015

BAB encer ± 6x dalam sehari, muntah 3x, makan dan minum susu menurun,

badjannya panas dan pada tanggal 27-06-2015 periksa di bidan puskesmas diberi

obat diare tidak ada perubahan. Px selanjutnya dibawa ke UGD RSUD Gambiran

pada tanggal 29-06-2015 Di UGD Px mendapat terapi Inf. KA-EN 3B 250cc/16

jam 15 tpm. Inj.Ceftriaxone 2x200 mg,

c. Riwayat Persalinan :

1) Antenatal : Pada saat hamil ibu mangalami mual muntah pada trimester

pertama

2) Natal : Ibu melahirkan secara SC karena letak lintang BB bayi = 3,4 kg PB =

49 cm

3) Post Natal: Tidak ada masalah kesehatan pada post natal, Px lahir dengan

kondisi sehat, refleks menghisap ada (normal).

2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya

a. Riwayat Kesehatan Ibu: Ibu Px pernah menderita penyakit TBC pada tahun 2007

dan melakukan perawatan pengobatan 6 bulan sudah sembuh

b. Riwayat Kesehatan Keluarga: Ibu Px mengatakan keluarga tidak mempunyai

penyakit keturunan seperti DM, Jantung, hipertensi dll.

3. Status nutrisi: dirumah = ASI + Susu formula + Bubur tim

Di RS = Bubur tim, Susu

4. Riwayat Imunisasi:

Tabel 2.1 Riwayat Imunisasi

NO Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi setelah pemberian

1 BCG Umur 1 bulan Tidak ada reaksi

2 DPT (I,II,III) 2,3,4 bulan Demam dan rewel

3 Polio (I,II,III) 1,2,3 bulan Tidak ada reaksi

4 Campak 9 bulan Demam ringan

5 Hepatitis Lupa -

5. Riwayat Tumbuh Kembang

Page 8: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 5||

a. Pertumbuhan Fisik

1) BB saat ini: 9kg, BB sebelum sakit: 9,5kg TB = 63cm LK=46cm LLA = 15cm,

BBI= (1,3x2)+8=10,6Kg

2) Waktu tumbuh gigi: mulai 7 bulan

b. Perkembangan Tiap tahap

Usia anak saat

1) Tengkurap : 4 bulan

2) Kembali Tengkurap: 5 bulan

3) Duduk : 7 bulan

4) Merangkak : 8 bulan

5) Berdiri : 10 bulan

6) Berjalan : 12 bulan

7) Senyum pada orang lain partama kali: 3 bulan

8) Bicara pertama kali: belum dapat

6. Riwayat Nutrisi

a. Pemberian ASI

1) Pertama kali disusui : Pada saat setelah lahir

2) Cara pemberian : setiap kali menangis

3) Lama pemberian : Sampai saai ini

b. Pemberian susu formula

1) Alasan pemberian : untuk tambah nutrisi

2) Jumlah pemberian : 3 botol/hari

3) Cara pemberian : Dengan dot

c. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai usia saat ini

Tabel 2.2 Status Nutrisi

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian

1. 0-6bln Asi + Susu formula Sampai Px kenyang

2. 6-12bln Asi + Susu formula +

bubur tim, pisang

Sampai Px kenyang

3. Saat ini Asi + Susu formula +

Nasi tim, lauk

Sampai Px kenyang

Page 9: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 6||

III. OBSERVASI DAN PENGKAJIAN FISIK ( BODY OF SYSTEM )

Keadaan Umum= Px terlihat lemah

TD = - mmHg N = 120 x/mnt S= 382ᵒC RR = 26 x/mnt

1. Pernafasan

a. Bentuk dada : Normal/datar

b. Pola nafas : Regular

c. Retraksi otot bantu nafas : tidak ada

d. Perkusi thorak : Sonor

e. Alat bantu pernafasan : tidak ada

f. Batuk : Tidak

2. Kardiovaskuler

a. Irama Jantung : Reguler

b. Pulsasi : < 1 cm pada ICS 5 lurus pada mid clavicula

c. Bunyi Jantung : BJ 1 dan BJ 11 tunggal

d. Capillary Refil Time (CRT): ada, >3 detik

3. Persyarafan

a. Kesadaran : Composmentis

b. Istirahat : ± 15 jam/ hari

4. Genitourinaria

a. Bentuk alat kelamin : labia mayora dan minora tidak ada kelainan

b. Uretra : lubang uretra terpisah dengan lubang vagina

c. Kebersihan alat kelamin: Bersih, tidak ada lecet

d. BAK : 350ccx/hari

5. Pencernaan

a. Mulut

1) Mukosa mulut : Kering

2) Bibir : Kering

3) Kebersihan rongga mulut: rongga mulut terlihat bersih

b. Abdomen

1) Inspeksi : bentuk abdomen datar

2) Perkusi : Hipertimpani

3) Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar

4) Auskultasi : bising usus 45x/mnt

5) BAB : ±6x/hari, konsistensi = cair , warna= kuning

Page 10: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 7||

6. Musculoskeletal dan Integumen

a. Kemampuan pergerakan sendi dengan tungkai= anak bergerak aktif

b. Kekuatan otot= Anak bergerak aktif

c. Akral= Panas

d. Turgor kulit= Sedang (kurang elastis)

e. Kelembaban kulit= lembab

f. Lain-lain= -

7. Endokrin

a. Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada

b. Pembesaran kelenjar parotis : Tidak ada

8. Kepala

a. Bentuk kepala: simetris, rambut merata, ubun-ubun cekung

b. Mata

1) Bentuk : simetris

2) Pergerakan bola mata : baik

3) Pupil : isokor

4) Konjungtiva : merah muda

5) Sclera : putih

6) Palpebra : mata cowong +/+

c. Hidung

1) Bentuk : tulang hidung dan posisi septum nasi tidak ada

pembengkokan

2) Lubang Hidung : tidak ada secret, tidak ada perdarahan

d. Telinga

1) Bentuk : Simetris

2) Tulang rawan : -

9. Aspek Psikososial

a. Ekspresi afek dan emosi : ekspresi emosi sesuai dengan ekspresi wajah

b. Dampak hospitalisasi bagi anak: Px tampak selalu terlihat rewel

c. Dampak hospitalisasi bagi keluarga: cemas

Page 11: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 8||

Hasil Lab Tanggal 29-06-2015

Tabel 2.3

PARAMETERS NILAI RUJUKAN

WBC 12.6 [10^3/uL] 4,0 –10,0

RBC 5.09 [10^6/uL] 3,80-6,00

HGB 10.7 [g/dL] 11,0-16,5

HCT 30.2 [%] 35-50

MCV 59.3 [fL] 81,0-99,0

MCH 21.0 [pg] 27,0-31,0

MCHC 35.4 [g/dL] 33,0-37,0

PLT 467 [10^3/uL] 150-450

RDW-SD 36.2 [fL] 35-47

RDW-CV 17.1 [%] 11,5-14,5

PDW 10.0 [fL] 9,0-13,0

MPV 10.0 [fL] 7,2-11,1

PCT 0.47 [%] 0,150-0,400

NEUT # 5.07 [10^3/uL] 1,5-7

NEUT% 41.7 [%] 40-74

LYMPH# 6.40 [10^3/uL] 1-3,7

LYMPH% 52.6 [%] 19-48

MONO# 0.61 [10^3/uL] 0,16-1

MONO% 5.0 [%] 3-9

EO# 0.06 [10^3/uL] 0-0,8

EO% 0.5 [%] 0-7

BASO# 0.02 [10^3/uL] 0-0,2

BASO% 0.2 [%] 0-1

IV. TERAPI

1. Inf. KA-En 3B 250cc/16 jam (mikro) 15 tpm

2. Injeksi Ceftriaxone 2x150 mg (IV)

3. Oralit 1 bungkus (oral)

4. Vometa 3x1,5 mg (oral)

5. Paracetamol 3x125 mg (oral)

Page 12: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 9||

A. Kesimpulan

1. Pengkajian

Hasil pengkajian pada An.S ditemukan hasil Ibu Px mengatakan anaknya sejak

tanggal 26–06–2015 BAB encer ± 6x dalam sehari, muntah 3x, makan dan minum

susu menurun, badannya panas, DO: K/U lemah, makan dan minum menurun, N=

120x/mnt, S= 382ᵒC. RR= 26x/mnt, badan panas

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang ditemukan Pada An.S ini prioritas diagnosa

keperawatan yang muncul adalah Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

berhubungan dengan Kehilangan cairan dan elektrolit berlebih

3. Perencanaan

Perencanaan keperawatan pada An.S yang mengalami masalah keperawatan

prioritas gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang dilakukan adalah: Pantau

tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit, berikan intake dan memantau

output cairan, anjurkan keluarga untuk memberikan minum banyak sesuai kebutuhan

pasien, kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat antibiotik dan cairan

infus. Kriteria hasil yang telah disesuaikan untuk dapat melakukan asuhan

keperawatan.

4. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan dalam kasus ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana

yang telah disusun dengan melibatkan pasien, keluarga dan kolaborasi dengan tim

medis lain.

5. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk memonitor keberhasilan yang tercapai selama

tahap pengkajian, analisa, perencanaan, dan tindakan keperawatan. Dari 3 diagnosa

keperawatan yang muncul, semua teratasi pada tanggal 01-07-2015 sesuai dengan

perencanaan.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Amirudin, H. (2008). Ilmu Kesehatan Pada Anak: Salemba Medika

Asmadi, A. (2008). Konsep Keperawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC

Barnard Scipien Chard Howe, WHO. (2009). Pediatric Nursing Care, The Mosby

Company.

Page 13: STUDI KASUS PADA ANAK “S” UMUR 15 BULAN YANG …simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/12.2.05.01.0026.pdf · dan elektrolit memberikan intake dan memantau output cairan,

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

MIFTAHUL JANNAH|12.2.05.01.0026 FAKULTAS ILMU KESEHATAN – D3 Keperawatan

simki.unpkediri.ac.id || 10||

Ngastiyah. (2007). Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC

Nursalam. (2009). Buku Ajar Konsep Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Perwira, Andri. (2008). Buku Ajar Kesehatan Anak, jilid I, Penerbit FKUI

Potter & Perry. (2005). Konsep Dasar Hospitalisasi Pada Anak.

http://firmanpharos.wordpress.com. Di unduh pada tanggal 29 Januari 2015. Jam

17.00

Pratiwi, Unik. (2005). Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit. Jakarta: EGC

RI, Depkes. (2007). Pedoman Konsep Dasar Diare Di Tingkat Pelayanan

Kesehatan. Jakarta. Depkes RI

Saing, iwan. (2007). Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak Dengan Diare.

http://iwansaing.wordpress.com. Diunduh pada tanggal 23 januari. Jam 16.00

Simadibrata, M, Setiati S. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Pusat

Penerbitan Departemen.

Soegijanto S. (2007). Ilmu Penyakit Anak “Diagnosa dan Penatalaksanaan”.

Surabaya: Airlangga University Press.

Soeparman & Waspadji, 1990, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Ed. Ke-3, BP FKUI,

Jakarta.

Subowo, Imam. (2010). Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta

Supartini, Y. (2010). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC

Suraatmaja, S. (2009). Aspek Gizi Air Susu Ibu. Jakarta: EGC.

Suraja, Brewis. (2008). Pengaruh Hospitalisasi, lembaga Penerbit Fakultas

Kedokteran UI, Jakarta

Whaley & Wong. (2006). Nursing Care of Infants and Children. fifth edition,

Clarinda company, USA.

Widoyono dan kawan-kawan. (2008). Pendidikan Medik Pemberantasan Diare,

Departemen Kesehatan RI Ditjen PPM & PLP.