studi kasus asuhan keperawatan pemenuhan...

39
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA NY.M DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA SEDANG DI BANGSAL BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO DISUSUN OLEH : WAHYU RATNAWATI P.09053 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: vuonghanh

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY.M DENGAN POST OPERASI

SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA

SEDANG DI BANGSAL BOUGENVILE RSUD

SUKOHARJO

DISUSUN OLEH :

WAHYU RATNAWATI

P.09053

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY.M DENGAN POST OPERASI

SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA

SEDANG DI BANGSAL BOUGENVILE RSUD

SUKOHARJO

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

WAHYU RATNAWATI

P.09053

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : WAHYU RATNAWATI

NIM : P.09053

Program Studi : DIII KEPERAWATAN

Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa

Nyaman pada Ny.M dengan Post Operasi Sectio

Caesaria atas Indikasi Pre Eklampsia Sedang di

Bangsal Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah

Sukoharjo

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut engan

ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, Maret 2012

Yang Membuat Pernyataan

WAHYU RATNAWATI

NIM. P.09053

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis ini diajukan oleh :

Nama : WAHYU RATNAWATI

NIM : P.09053

Program Studi : DIII KEPERAWATAN

Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa

Nyaman pada Ny.M dengan Post Operasi Sectio

Caesaria atas Indikasi Pre Eklampsia Sedang di

Bangsal Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah

Sukoharjo

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di :

Hari/Tanggal :

Pembimbing : Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns (…………………...)

NIK . 201187085

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis ini diajukan oleh :

Nama : WAHYU RATNAWATI

NIM : P.09053

Program Studi : DIII KEPERAWATAN

Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa

Nyaman pada Ny.M dengan Post Operasi Sectio

Caesaria atas Indikasi Pre Eklampsia Sedang di

Bangsal Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah

Sukoharjo

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di :

Hari/Tanggal :

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns (…………………….)

NIK. 201187085

Penguji II : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns (…………………….)

NIK. 200179001

Penguji III : Anissa Cindy N. A, S.Kep.,Ns (…………………….)

NIK. 201187086

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep.,Ns

NIK : 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa

Nyaman pada Ny.M dengan Post Operasi Sectio Caesaria atas Indikasi Pre

eklampsia Sedang di Bangsal Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah

Sukoharjo.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya

kepada yang terhormat :

1. Bapak Setiyawan, S. Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada.

2. Ibu Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi

DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba

ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji I yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan –

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam membimbing serta menfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

vi

4. Ibu Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, selaku penguji II yang memberikan masukan –

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam membimbing serta menfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Ibu Anissa Cindy, S.Kep.,Ns, selaku penguji III yang memberikan masukan –

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam membimbing serta menfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orang tuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman – teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu –

persatu, yang telah memberikaan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, April 2012

Penulis

WAHYU RATNAWATI

P.09053

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ............................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ........................................................ 3

C. Manfaat Penulisan ...................................................... 4

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ............................................................ 5

B. Pengkajian .................................................................. 5

C. Perumusan Masalah Keperawatan ............................... 10

D. Perencanaan Keperawatan .......................................... 10

E. Implementasi Keperawatan ......................................... 11

F. Evaluasi Keperawatan ................................................ 14

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ................................................................ 16

B. Simpulan dan Saran .................................................... 24

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Asuhan Keperawatan

Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 3 Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 4 Log Book

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Wahyu Ratnawati

Tempat,tanggal lahir : Boyolali, 12 Juni 1991

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Maluan Rt 4/Rw 3 Teras Boyolali

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Teras, lulus tahun 2004

2. SLTP Negeri 2 Teras, lulus tahun 2006

3. SMK Dwija Dharma Mojosongo Boyolali, lulus tahun 2009

4. DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada, Surakarta

Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya-benarnya.

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi
Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pre eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang terjadi setelah

usia kehamilan 20 minggu. Pre eklampsia ditandai hipertensi dengan

kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg atau lebih di atas tekanan yang biasanya

ditemukan tekanan diastolik naik hingga 15 mmHg, di atas yang biasa

ditemukan disertai edema pada ektremitas, proteinurin atau kedua-duanya.

(Soekimin, 2001).

Pre eklampsia dibedakan menjadi 3 yaitu: pre eklampsia ringan, pre

eklampsia sedang, dan pre eklampsia berat. Pada pre eklampsia sedang

ditandai tekanan darah 160 mmHg-180 mmHg, terjadi kenaikan tekanan

darah sistolik 30 mmHg atau tekanan diastolik 100 mmHg, protein urin

positif 2, oedem, pada kaki, jari tangan dan muka, disertai kenaikan berat

badan lebih dari 1 kg tiap minggu (Mary Billington, 2009).

Pre eklampsia dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih berat

yaitu eklampsia yang ditandai dengan timbulnya kejang. Penyebab terjadinya

pre eklampsia akan mengakibatkan menurunnya produksi progesteron yang

merupakan antagonis dari aldosteron, sehingga menyebabkan retensi natrium

dan cairan dan akhirnya terjadi tekanan darah meningkat dan oedem sel

endotel pembuluh darah yang berperan penting dalam mengatur tonus dan

permeabilitas pembuluh darah (Soekimin, 2001).

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

2

Pada ibu hamil dengan pre eklampsia proses persalinan diindikasikan

untuk dilakukan operasi sectio caesaria, karena bila dipaksakan pervagina

berisiko terjadi kejang pada ibu, sehingga dapat menyebabkan kematian ibu,

bahkan janin yang dikandungnya. Sectio caesaria merupakan salah satu jenis

pembedahan obstetrik. Tindakan pembedahan menyebabkan kerusakan

jaringan dan menimbulkan nyeri pada bagian abdomen (Benson, Ralph C.

2008)

Pada nyeri pasca bedah disebabkan oleh rangsangan mekanik, yaitu

luka (insisi). Tindakan insisi akan merangsang mediator-mediator kimia dari

nyeri, yaitu bradikinin, histamin, asetilkolin, dan substansi prostaglandin,

sehingga menimbulkan sensori nyeri. Rasa nyeri yang timbul akibat operasi

dinding abdomen biasanya dengan intensitas presentasi: nyeri ringan lebih

dari 50 %, nyeri sedang 10–15 %, nyeri lebih berat 30–50 %, nyeri pada

pasien meningkat rata-rata 1-3 hari, menjadi nyeri yang sangat hebat biasanya

terjadi pada satu hari pasca operasi (Oxorn Harry dan Forte R.William, 2010).

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar atau pokok yang

harus dipenuhi untuk memelihara homeostatis biologis dan kelangsungan

hidup. Salah satu yang merupakan kebutuhan fisiologis adalah terbebas dari

nyeri. Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat

individual. Dikatakan individual, karena respon individu terhadap sensasi

nyeri berbeda. Ada tiga jenis sel saraf dalam proses penghantaran nyeri yaitu

sel syaraf aferen atau neuron sensori, serabut konektor atau interneuron, dan

sel saraf eferen atau neuron motorik. Sel-sel syaraf ini mempunyai reseptor

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

3

pada ujungnya, sehingga menyebabkan impuls nyeri dihantarkan ke sumsum

tulang belakang dan otak. Reseptor-reseptor ini sangat khusus dan memulai

impuls yang merespon perubahan fisik dan kimia tubuh (Alimul Hidayat,

2006).

Hasil studi kasus pada Ny. M dengan post sectio caesaria ditemukan

masalah nyeri. Pada tindakan operasi sectio caesaria timbul rasa nyeri

dengan awitan yang cepat, intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat),

dan berlangsung dalam waktu yang singkat, karena ujung syaraf reseptor

nyeri mengalami kerusakan (Asmadi. 2008).

Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk melakukan studi

kasus tentang “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman

pada Ny. M dengan Post Operasi Sectio caesaria atas Indikasi Pre eklampsia

Sedang di Bangsal Bougenvile Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.”

B. Tujuan Penulis

1. Tujuan umum

Melaporkan kasus pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada Ny.M dengan

post sectio caesaria atas indikasi Pre eklampsia sedang di Rumah Sakit

Umum Daerah Sukoharjo.

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pemenuhan kebutuhan rasa

nyaman pada pasien post sectio caesaria.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

4

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman pada pasien post sectio caesaria.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman pada pasien post sectio caesaria.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pemenuhan kebutuhan rasa

nyaman pada pasien post sectio caesaria.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman

pada pasien post sectio caesaria.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri pada pasien post sectio

caesaria.

C. Manfaat Penulisan

1. Penulis

Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan post sectio caesaria atas

indikasi pre eklampsia sedang.

2. Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang

asuhan keperawatan pada ibu post partum dengan post sectio caesaria

akibat komplikasi pada kehamilan.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

5

BAB II

LAPORAN KASUS

Bab II ini merupakan resume “Asuhan Keperawatan Pemenuhan

Kebutuhan Rasa Nyaman pada Ny. M dengan Post Operasi Sectio Caesaria atas

Indikasi Pre Eklampsia Sedang di Bangsal Bougenvile Rumah Sakit Umum

Daerah Sukoharjo.” Asuhan Keperawatan pada Ny. M yang meliputi identitas

klien, pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi sesuai masalah keperawatan,

implementasi yang telah dilakukan, dan evaluasi.

A. Identitas Klien

Nama Ny. M, umur 38 tahun, jenis kelamin perempuan, status

perkawinan kawin, pekerjaan karyawan, latar belakang pendidikan SMP,

agama islam, suku bangsa jawa. Tanggal masuk Rumah Sakit 04 April 2012,

pukul 09.00 WIB, dengan diagnosa medis post sectio caesaria atas indikasi

pre eklampsia sedang.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, tanggal 06 April 2012 jam 15.00

WIB, dengan menggunakan metode anamese auto dan allo anamese.

Riwayat kesehatan sekarang pasien mengatakan kehamilan usia 40

minggu lebih 2 hari, hari pertama terakhir menstruasi tanggal 26 Juni 2011,

hari perkiraan lahir tanggal 2 April 2012. Pada tanggal 04 April 2012, pukul

05.30 WIB, klien mengatakan merasa mulas, keluar rembesan cairan air

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

6

ketuban dari jalan lahir, oleh keluarga dibawa ke Puskesmas pukul 07.45

WIB, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 160/110 mmHg,

karena tekanan darahnya tinggi pihak Puskesmas tidak bisa melakukan

tindakan dari Puskesmas dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo,

saat di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo pasien dilakukan pemeriksaan

di IGD: pasien mengatakan kehamilan usia 40 minggu lebih 2 hari, hari

pertama terakhir menstruasi tanggal 26 Juni 2011, hari perkiraan lahir tanggal

2 April 2012, pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah: 160/110 mmHg,

nadi: 100x/menit, respirasi: 24x/menit, suhu: 37ºC, edema pada tangan dan

kaki, pemeriksaan laboratorium protein urin positif 2, pasien mendapatkan

obat captopril 250 mg, tindakan pacuan melalui infus tetapi tidak berhasil,

cairan air ketuban keluar banyak, karena tidak adanya perubahan yang baik

maka dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi untuk

mengeluarkan janin, pada tanggal 5 April 2012 pukul 09.00 WIB – pukul

11.00 WIB, operasi selesai dilakukan. Pukul 11.30 WIB dibawa ke ruang

rawat gabung keluhan pasien mengatakan Ny. M mengatakan nyeri pada

perut bekas operasi sectio caesaria, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan agak

panas, nyeri pada bekas operasi bawah umbilikus dengan garis vertikal, skala

nyeri 7, nyeri pada saat miring kanan atau miring kiri, mau duduk, dan saat

bergerak, nyeri hilang timbul, kurang dari 10 menit.

Riwayat penyakit dahulu Ny. M mengatakan mempunyai riwayat

hipertensi selama 3 tahun, tetapi tidak pernah alergi dengan obat dan

makanan. Dalam keluarganya mempunyai riwayat penyakit keturunan yaitu

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

7

dari ibu pasien seperti: hipertensi, berdasarkan riwayat pasien digambarkan

genogram sebagai berikut:

Riwayat persalinan dan kehamilan dahulu pasien dengan G (getasi) 2,

P (partus) 2, A (abortus) 0, selama kehamilan pertama pasien rutin periksa ke

bidan terdekat, pasien mempunyai riwayat hipertensi, maka persalinannya

dilakukan tindakan sectio caesaria. Di Rumah Sakit PKU, tidak ada masalah

pada bayi, keadaan anak saat ini sehat dan berumur 3 tahun.

Pola kesehatan fungsional menurut gordon, pola persepsi sensori Ny.

M mengatakan nyeri: nyeri pada perut bekas operasi, nyeri seperti tertusuk-

tusuk dan agak panas, nyeri pada bekas operasi bawah umbilikus dengan

garis vertikal, skala nyeri 7, nyeri pada saat miring kanan atau miring kiri,

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: pasien

: dalam satu rumah

: garis pernikahan

: garis keturunan

Ny. M

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

8

mau duduk, dan saat bergerak, nyeri hilang timbul, kurang dari 10 menit,

pasien tampak meringis kesakitan, ekspresi wajah klien tampak gelisah dan

seperti menahan sakit.

Pola aktivitas dan latihan pasien mengatakan sebelum sakit dapat

melakukan aktivitas (activity daily living) secara mandiri, tingkat aktivitas 0,

selama sakit pasien dapat melakukan aktivitas (activity daily living) dibantu

keluarga, tingkat aktivitas 2, hingga hari pertama pasien mampu melakukan

latihan gerak miring kanan dan kiri 2-3 x/hari.

Pola istirahat pasien mengatakan sebelum sakit dapat tidur tapi sering

terbangun karena ingin BAK, dan dapat kembali tidur setelah BAK, tidur ± 7

jam, mulai dari pukul 21.00 - 04.00 WIB tidak ada masalah dalam tidur.

Selama sakit setelah post operasi sectio caesaria hari pertama pasien

mengatakan tidak dapat tidur karena nyeri, bisa tidur kira-kira hanya 2 jam.

Pola seksualitas reproduksi pasien mengatakan umur 15 tahun

menstruasi teratur setiap bulan, tidak desminore, tidak ada keluhan, jumlah

darahnya dalam sehari ganti pembalut 2-3x/ hari, menggunakan kontrasepsi

suntik 3 bulan sekali dan tidak ada keluhan.

Pemeriksaan Fisik keadaan umum pasien lemah dan tingkat

kesadarannya komposmentis, hasil pemeriksaan tanda – tanda vital: tekanan

darah: 150/100 mmHg, nadi: 100x/menit, suhu: 37ºC, pernafasan: 24x/menit.

Kepala: berbentuk mesocepal, rambut lurus hitam agak kusam. Mata:

konjungtiva tidak anemis, simetris. Hidung: bersih, tidak ada sekret tidak ada

polip. Telinga: kanan dan kiri simetris, tidak ada serumen. Mulut : gigi bersih

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

9

tidak bau mulut dan tidak ada stomatitis. Leher: tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid.

Pemeriksaan paru didapatkan hasil inspeksi: pengembangan dada

kanan dan kiri sama, tidak menggunakan otot bantu pernapasan, palpasi vocal

vremitus kanan dan kiri sama, perkusi sonor, auskultasi vesikuler.

Pemeriksaan jantung didapatkan hasil: inspeksi Ictus Cordis tidak nampak,

palpasi: Ictus Cordis tidak teraba, perkusi pekak, auskultasi Bj I= Bj II.

Payudara papilla mamae menonjol, hiperpigmentasi pada aerola, asi keluar

sedikit, belum lancar, tidak ada pembengkakan.

Pemeriksaan abdomen didapatkan hasil: inspeksi ada luka bekas post

operasi sebelumnya bawah epigastrum, garis horizontal, tedapat luka post

operasi sectio caesaria, dibawah umbilikus dengan garis vertikal terdapat

luka bekas post operasi sectio caesaria sepanjang 12 cm, luka tertutup kasa,

tidak ada rembesan, kering, auskultasi bising usus 12 x/menit, palpasi nyeri

tekan sekitar luka bekas post operasi sectio caesaria dibawah umbilikus garis

vertikal.

Pada Pemeriksaan Genetalia didapatkan hasil: Lokhea rubra, dengan

pengeluaran pervagina kurang lebih 50 cc/3 jam, terpasang kateter, perineum

bersih dan tidak ada luka bekas episiotomi didaerah jalan lahir.

Ekstermitas tangan kanan terpasang infus Rl 20 tpm, terdapat oedem

pada tangan dan kaki, tidak ada varises di kaki.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

10

Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan pemeriksaan laboratorium

pada tanggal 06 April 2012 dengan hasil hemoglobin 11,2 g/dl (12,3 – 15,3 g/

dl), hematokrit 33,3% (35 – 47%), leukosit 10,3 103/ul (4,0 – 11,3 10

3/ul).

Terapi yang dilakukan mendapatkan: infus RL 20 tpm, Cefotraxon

1gr/12 jam, Antalgin 500 mg/8 jam, Captopril 250 mg.

C. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 6 April

2012, maka didapatkan rumusan masalah yang meliputi data fokus: pasien

mengatakan nyeri post sectio caesaria, seperti tertusuk-tusuk dan terasa agak

panas, Ny. M mengatakan nyeri pada bekas operasi bawah umbilikus garis

vertikal, skala nyeri 7, nyeri dirasakan waktu bergerak, miring, dan saat mau

duduk. Dari data objektif ekspresi wajah pasien tampak gelisah dan seperti

menahan sakit, dengan tekanan darah : 150/100 mmHg, pernapasan : 24 x/

menit, nadi : 100 x/menit, suhu : 37 0C. Hasil dari data fokus, maka

didapatkan diagnosa keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera fisik.

D. Intervensi

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat dibuat intervensi

keperawatan. Perencanaan dan tujuan dari tindakan keperawatan

menggunakan kaidah sesuai dengan sistematika SMART, yaitu Spesifik

(jelas), Measureable (dapat diukur), Acepptance, Rasional, dan timming.

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

11

masalah nyeri dapat teratasi, dengan kriteria hasil: mampu mengontrol nyeri,

melaporkan bahwa nyeri berkurang menggunakan manajemen nyeri dari

skala 7 menjadi kurang dari 3, mampu mengenal nyeri, menyatakan rasa

nyaman setelah nyeri berkurang, tanda-tanda vital dalam batas normal

(tekanan darah 120/80 mmHg, pernapasan 16-24 x/menit, suhu 36-37o

C, nadi

60-100 x/menit). Berdasarkan masalah keperawatan diatas maka dapat

dilakukan intervensi keperawatan meliputi: 1. Monitor tanda – tanda vital

klien, rasionalisasinya memberikan gambaran lebih lengkap tentang sistem

kardiovaskuler. 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan,

rasionalisasinya untuk mengetahui respon pasien terhadap nyeri. 3. Lakukan

pengkajian skala nyeri (P, Q, R, S, T) secara komprehensif, rasionalisasinya

untuk mengidentifikasi skala nyeri dan ketidaknyamanan. 4. Ajarkan non

farmakologi dengan teknik relaksasi nafas dalam, rasionalisasinya

melepaskan tegangan emosional dan otot. 5. Motivasi penggunaan teknik

relaksasi saat nyeri. 6. Kolaborasi pemberian analgetik (Antalgin 500 mg/8

jam), rasionalisasinya mengurangi nyeri (Wilkinson, 2007).

E. Implementasi

Implementasi yang sudah penulis lakukan pada tanggal 06 April 2012,

pukul 15.00 WIB pada diagnosa pertama, nyeri akut berhubungan dengan

agen cidera fisik, penulis melakukan tindakan keperawatan memonitor tanda-

tanda vital dengan respon, pasien mengatakan bersedia dilakukan

pemeriksaan. Data yang didapat dari pengukuran tekanan darah : 150/100

mmHg, pernapasan : 24x/menit, nadi : 100 x/menit, suhu : 37oC. Jam 15.30

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

12

WIB, mengobservasi non verbal dari ketidaknyamanan, dengan respon pasien

mengatakan nyeri pada daerah bekas luka jahitan, data obyektif pasien

tampak meringis kesakitan dan seperti menahan sakit. Jam 16.00 WIB,

melakukan pengkajian skala nyeri (P, Q, R, S, T) pasien, data subjektif yang

didapat adalah pasien mengatakan: nyeri disebabkan karena post operasi

sectio caesaria, dengan kualitas nyeri seperti tertusuk – tusuk dan agak panas

pada daerah abdomen, skala nyeri 7 dan dirasakan saat anggota tubuh

digerakkan, data obyektif : pasien tampak meringis, pasien tampak gelisah,

pasien tampak memengangi perutnya. Jam 16.30 WIB, mengajarkan non

farmakologi dengan teknik relaksasi nafas dalam, dengan respon subjektif

pasien mengatakan bersedia diajarkan nafas dalam, data obyektif pasien

tampak kooperatif dan rileks. Jam 17.00 WIB Memotivasi pasien dalam

penggunaan teknik relaksasi saat nyeri, dengan respon pasien mengatakan

bersedia melakukan teknik relaksasi nafas dalam saat nyeri dirasakan, data

obyektif, pasien melakukan teknik relaksasi dengan benar. Jam 20.00 WIB,

melakukan tindakan keperawatan kolaborasi pemberian analgetik (Antalgin

500 mg/8 jam secara drip) dan respon subjektif: pasien mau diinjeksi, data

obyektif obat masuk melalui intra vena tanpa adanya alergi.

Implementasi pada tanggal, 07 April 2012, pukul 08.00 WIB,

melakukan pengkaji skala nyeri pasien (P, Q, R, S, T) data subyektif: pasien

mengatakan nyeri karena disebabkan post operasi sectio caesaria, kualitas

nyeri seperti tertusuk – tusuk pada daerah abdomen, skala nyeri 6 dan

dirasakan saat anggota tubuh digerakkan, data obyektif : pasien tampak

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

13

meringis, pasien tampak gelisah, pasien tampak memegangi perutnya. Jam

09.00 WIB, memotivasi dalam melakukan non farmakologi dengan teknik

relaksasi saat nyeri, dengan respon data subyektif pasien mengatakan: mampu

melakukan teknik relaksasi saat nyeri dirasakan, data obyektif pasien bisa

melakukan teknik relaksasi secara mandiri. Jam 11.30 WIB, memonitor

tanda-tanda vital dengan respon data subyektif pasien mengatakan bersedia

dilakukan pemeriksaan, data obyektif tekanan darah : 140/90 mmHg, nadi :

90 x/menit, pernapasan : 22 x/menit, suhu : 36oC. Jam 13.00 WIB, kolaborasi

memberikan analgetik (Antalgin 500 mg/8 jam secara drip) dan respon

subjektif: pasien mau diinjeksi, data obyektif obat masuk melalui intra vena

tanpa adanya alergi.

Implementasi pada tanggal, 08 April 2012, pukul 14.30 WIB,

melakukan pengkaji skala nyeri (P, Q, R, S, T) dengan respon pasien

mengatakan nyeri karena post operasi sectio caesaria, dengan kualitas nyeri

seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 5 dan dirasakan saat bergerak, data

obyektif : ekspresi wajah gelisah, pasien tampak memengangi perutnya. Jam

15.00 WIB, memonitor tanda-tanda vital dengan respon data subyektif pasien

mengatakan bersedia dilakukan pemeriksaan, data obyektif didapatkan

pengukuran tekanan darah: 130/80 mmHg, nadi: 80 x/menit, pernapasan: 20

x/menit, suhu: 36o

C. Jam 19.30 WIB, memberikan analgetik (Antalgin 500

mg/8 jam secara drip) dan respon subjektif: pasien mau diinjeksi, data

obyektif obat masuk melalui intra vena tanpa adanya alergi.

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

14

F. Evaluasi

Tindakan keperawatan selanjutnya, dilakukan evaluasi hari pertama

tanggal 06 April 2012, jam 20.00 WIB, didapatkan data subyektif pasien

mengatakan nyeri karena post operasi sectio caesaria, kualitas nyeri seperti

tertusuk-tusuk agak panas pada daerah abdomen, dengan skala nyeri 7,

dirasakan saat anggota tubuh digerakkan, data obyektif npasien tampak

meringis kesakitan, gelisah, tampak memegangi perutnya, analisa masalah

nyeri belum teratasi, planning intervensi dilanjutkan yaitu monitor tanda-

tanda vital, observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan, lakukan

pengkajian skala nyeri (P, Q, R, S, T), motivasi dalam teknik mengontrol

nyeri, kolaborasi pemberian analgetik (Antalgin 500 mg/8 jam secara drip).

Evaluasi dilakukan hari kedua pada tanggal 7 April 2012, jam 13.30

WIB, didapatkan data subyektif pasien mengatakan nyeri karena post operasi

sectio caesaria, dengan kualitas nyeri seperti tertusuk–tusuk pada daerah

abdomen, skala nyeri 6 dan dirasakan saat anggota tubuh digerakkan, data

obyektif pasien tampak gelisah, tampak memengangi perutnya, analisa

masalah nyeri belum teratasi, planning intervensi dilanjutkan yaitu monitor

tanda-tanda vital, observasi respon non verbal dari ketidaknyamanan, lakukan

pengkajian skala nyeri (P, Q, R, S, T), motivasi cara mengontrol nyeri,

kolaborasi pemberian analgetik (Antalgin 500 mg/8 jam secara drip).

Evaluasi dilakukan hari ketiga pada tanggal 8 April 2012, jam 20.00

WIB, dengan data subyektif pasien mengatakan nyeri karena post operasi

sectio caesaria, kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk berkurang, skala nyeri 5

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

15

dan dirasakan saat anggota tubuh bergerak, data obyektif pasien tampak

memegangi perutnya, ekspresi wajah gelisah. Analisa masalah nyeri belum

teratasi, planning intervensi dilanjutkan yaitu monitor tanda-tanda vital,

observasi respon non verbal dari ketidaknyamanan, lakukan pengkajian skala

nyeri (P, Q, R, S, T), kolaborasi pemberian analgetik (Antalgin 500 mg/8 jam

secara drip).

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

16

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

Dalam bab ini akan membahas “Asuhan Keperawatan Pemenuhan

Kebutuhan Rasa Nyaman pada Ny. M dengan Post Operasi Sectio Caesaria atas

Indikasi Pre Eklampsia Sedang di Bangsal Bougenvile Rumah Sakit Umum

Daerah Sukoharjo.” Disamping itu penulis akan membahas faktor pendukung,

mampu penghambat dalam memberikan asuhan keperawatan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman pada Ny. M sesuai dengan proses keperawatan yang

terdiri dari: pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan

evaluasi.

A. Pembahasan

Pre Eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang terjadi setelah

usia kehamilan 20 minggu. Pre eklampsia ditandai hipertensi dengan kenaikan

tekanan sistolik 30 mmHg atau lebih di atas tekanan yang biasanya ditemukan

tekanan diastolik naik hingga 15 mmHg, di atas yang biasa ditemukan disertai

edema pada ektremitas, proteinurin atau kedua-duanya (Mary Billington,

2009).

Pada pengkajian didapatkan hasil studi kasus pada Ny. M pada

pengkajian riwayat penyakit sekarang klien mengatakan kehamilan usia 40

minggu 2 hari, pemeriksaan ditemukan tekanan darah : 160/110 mmHg,

edema pada tangan dan kaki, pemeriksaan laboratorium protein urin positif 2,

Kasus yang ditemukan pada Ny. M kesenjangan dengan teori karena dari

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

17 �

kehamilan pertama Ny. M memiliki riwayat hipertensi, karna faktor keturunan

dari keluarga, tanda-tanda vital pasien meningkat karena terjadi peningkatan

tekananan darah, nadi, dan pernafasan, diaforesis, akibat stimulasi sistem saraf

simpatis ( Rothrock, 2003).

Pada ibu hamil dengan pre eklampsia proses persalinan diindikasikan

untuk dilakukan operasi sectio caesaria, karena bila dipaksakan pervagina

berisiko terjadi kejang pada ibu, sehingga dapat menyebabkan kematian ibu,

bahkan janin yang dikandungnya (Benson, Ralph C., 2008). Pada Ny. M

dengan kehamilan cukup bulan disertai pre eklampsi serta ditandai cairan air

ketuban yang keluar banyak oleh dokter sudah dilakukan tindakan pacuan

tidak ada kemajuan persalinan maka Ny. M dilakukan tindakan sectio

caesaria.

Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial

atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa, awitan yang tiba-tiba

atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat

diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung kurang dari 6 bulan. Batasan

karakteristik perubahan tekanan darah, perubahan frekuensi jantung,

perubahan frekuensi pernafasan, mengekspresikan perilaku (seperti gelisah,

merengek, menangis, iritabilitas, mendesah), melindungi area nyeri

(T. Heather Herdman, PhD, Rn, 2010). Ketika dilakukan pengkajian pasien

mengatakan nyeri pada perut bekas operasi, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan

agak panas, nyeri pada bekas operasi di abdomen bawah umbilikus dengan

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

18 �

garis vertikal, skala nyeri 7, nyeri pada saat miring kanan atau miring kiri,

mau duduk, dan saat bergerak, nyeri hilang timbul, kurang dari 10 menit.

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan masalah keperawatan

pemenuhan kebutuhan rasa nyaman : Nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera fisik. Penulis memprioritaskan diagnosa ini sebagai diagnosa utama

karena sesuai dengan teori yang telah dijelaskan (T. Heather Herdman, 2010).

Terdapat batasan karakteristik nyeri yaitu melaporkan nyeri secara verbal atau

non verbal, menunjukkan kerusakan, posisi untuk mengurangi nyeri, tingkah

laku ekspresif (gelisah, merintih, waspada, nafas panjang dan mengeluh

nyeri).

Penulis memprioritaskan masalah nyeri akut kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar atau pokok yang harus

dipenuhi untuk memelihara homeostatis biologis dan kelangsungan hidup.

Salah satu yang merupakan kebutuhan fisiologis adalah terbebas dari nyeri.

Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat individual.

Dikatakan individual, karena respon individu terhadap sensasi nyeri berbeda.

Ada tiga jenis sel saraf dalam proses penghantaran nyeri yaitu sel saraf aferen

atau neuron sensori, serabut konektor atau interneuron, dan sel saraf eferen

atau neuron motorik. Sel-sel saraf ini mempunyai reseptor pada ujungnya,

sehingga menyebabkan impuls nyeri dihantarkan ke sumsum tulang belakang

dan otak. Reseptor-reseptor ini sangat khusus dan memulai impuls yang

merespon perubahan fisik dan kimia tubuh (Alimul Hidayat, 2006).

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

19 �

Diagnosa ini ditegakkan atas data yang didapat dari pasien yang

mengatakan merasakan nyeri setelah dilakukan sectio caesaria dan dirasakan

pada daerah abdomen dengan skala nyeri 7 dan dirasakan ketika pasien

bergerak. Alasan kenapa penulis mengangkat nyeri sebagai diagnosa utama,

karena nyeri yang dirasakan pasien dapat mempengaruhi aktifitas pasien dan

menimbulkan masalah lain yaitu gangguan mobilitas fisik dan gangguan pola

tidur akibat nyeri yang dirasakan. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk

respon seseorang terhadap nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas. Kemajuan

fisik atau psikologis tidak dapat terjadi selama nyeri akut masih dirasakan

karena pasien memfokuskan semua perhatiannya pada upaya untuk mengatasi

nyeri. Setelah nyeri teratasi, maka pasien dan tim perawat kesehatan dapat

memberikan perhatian penuh pada upaya penyembuhan pasien (Oxorn Harry

dan Forte R.William, 2010).

Intervensi penulis melakukan tindakan selama 3x24 jam diharapkan

nyeri berkurang berdasarkan masalah keperawatan di atas maka dapat

dilakukan intervensi keperawatan meliputi: 1. Monitor tanda – tanda vital

klien, rasionalisasinya memberikan gambaran lebih lengkap tentang sistem

kardiovaskuler. 2. Lakukan pengkajian skala nyeri ( P, Q, R, S, T) secara

komprehensif, rasionalisasinya untuk mengidentifikasi skala nyeri dan

ketidaknyamanan. 3. Ajarkan non farmakologi dengan teknik relaksasi nafas

dalam, rasionalisasinya melepaskan tegangan emosional dan otot. 4.

Kolaborasi pemberian Analgetik, penelitian menunjukkan bahwa membantu

pasien untuk mengembangkan koping psikologis (pemberian posisi, napas

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

20 �

dalam), memberi informasi sensori (penjelasan tentang rasa tidak nyaman

yang akan dirasakan), dan memberi informasi tentang prosedur membuat

pasien lebih sedikit mengalami komplikasi yang melaporkan nyeri berkurang

dan menggunakan sedikit analgetik (Wilkinson, 2007).

Disini penulis akan membahas mengenai keberhasilan intervensi yang

dilakukan dalam waktu 3x24 jam, didalam kasus pasien berada dalam skala

nyeri 7, dimana skala 7 adalah nyeri berat. Nyeri berat yang dirasakan pasien

disebabkan karena luka insisi bedah yang telah dilakukan terhadap pasien

akan mengalami nyeri berat selama beberapa hari, ajarkan tehnik relaksasi

yaitu untuk mengurangi ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi

intensitas nyeri dan tujuan dari teknik ini akan melancarkan peredaran darah

sehingga kebutuhan oksigen pada jaringan terpenuhi dan nyeri berkurang

(Wilkinson, 2007).

Implementasi pada tanggal 6 April 2012 Pukul 13.20. Penulis

melakukan tindakan keperawatan yaitu pertama melakukan pengkajian skala

nyeri, adanya persamaan tindakan yang dilakukan penulis dengan teori. Pasien

diminta untuk menunjukan titik pada garis yang menunjukkan letak nyeri

terjadi di rentang garis vertikal sepanjang 12 cm, dimana terdapat 10 angka

yang mempunyai masing-masing kriteria skala nyeri, meliputi nyeri ringan,

nyeri sedang, nyeri berat, dan nyeri paling hebat. Dari tindakan yang

dilakukan didapatkan hasil skala nyeri 7. Pasien juga menggambarkan

karakteristik nyeri yang dialaminya, yaitu nyeri yang dialaminya setelah sectio

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

21 �

caesaria dirasakan seperti tertusuk-tusuk dibagian abdomen dengan skala

nyeri 7 dan dirasakan ketika klien bergerak.

Kedua mengajarkan tehnik relaksasi Pasien diminta melakukannya

dengan memejamkan mata dan bernapas dengan perlahan dan nyaman. Irama

yang konstan dapat dipertahankan dengan menghitung dalam hati dan lambat

bersama setiap inhalasi menghirup satu, dua, tiga, dan ekshalasi dengan

menghembuskan satu, dua, tiga. Sehingga dari hasil tindakan teknik relaksasi

pasien tampak rileks.

Ketiga Memonitor tanda-tanda vital, adanya persamaan tindakan yang

dilakukan penulis dengan teori. Mengukur suhu tubuh pasien, mengukur nadi,

mengukur tekanan darah, dan frekuensi pernafasan. Hal ini sebagai indikator

status kesehatan, ukuran-ukuran yang menandakan keefektifan sirkulasi,

respirasi, serta neurologis dan endokrin tubuh. Sehingga didapatkan hasil

tanda-tanda vital : tekanan darah 150/100 mmHg, pernafasan : 24 kali per

menit, suhu : 37ºC, nadi : 100 kali per menit.

Keempat kolaborasi pemberian analgetik, pasien juga diberikan

Antalgin (500 mg/8 jam secara drip). Pasien untuk mengembangkan koping

psikologis (pemberian posisi, napas dalam), memberi informasi sensori

(penjelasan tentang rasa tidak nyaman yang akan dirasakan), dan memberi

informasi tentang prosedur membuat pasien lebih sedikit mengalami

komplikasi yang melaporkan nyeri berkurang dan menggunakan analgetik.

Pada tanggal 7 April 2012 pukul 14.30 WIB. Penulis melakukan

motivasi tehnik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri, adanya persamaan

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

22 �

tindakan yang dilakukan penulis dengan teori. Teknik relaksasi yang

sederhana terdiri atas napas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama.

Pasien sudah bisa melakukannya dengan memejamkan mata dan bernapas

dengan perlahan dan nyaman, irama yang konstan dapat dipertahankan dengan

menghitung dalam hati dan lambat bersama setiap inhalasi menghirup satu,

dua, tiga, dan ekshalasi dengan menghembuskan. Sehingga dari hasil tindakan

teknik relaksasi pasien tampak rileks.

Memonitor tanda-tanda vital, adanya persamaan tindakan yang

dilakukan penulis dengan teori, mengukur suhu tubuh pasien, mengukur nadi,

mengukur tekanan darah, dan frekuensi pernafasan. Hal ini sebagai indikator

status kesehatan, ukuran-ukuran yang menandakan keefektifan sirkulasi,

respirasi, serta neurologis dan endokrin tubuh. Sehingga didapatkan hasil

tanda-tanda vital tekanan darah 140/90 mmHg, pernafasan : 22 kali per menit,

suhu : 36ºC, nadi : 90 kali per menit.

Melakukan pengkajian skala nyeri dengan hasil nyeri disebabkan

karena luka post sectio caesaria yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk pada

abdomen bawah umbilikus dengan skala nyeri 6 dan dirasakan pada saat

pasien bergerak. Kolaborasi pemberian analgetik, pasien juga diberikan

Antalgin (500 mg/8 jam secara drip), pasien untuk mengembangkan koping

psikologis (pemberian posisi, napas dalam), memberi informasi sensori

(penjelasan tentang rasa tidak nyaman yang akan dirasakan), dan memberi

informasi tentang prosedur membuat klien lebih sedikit mengalami komplikasi

yang melaporkan nyeri berkurang dan menggunakan analgetik.

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

23 �

Pada tanggal 8 April 2012 pukul 08.00 dilakukan kembali melakukan

pengkajian skala nyeri dengan hasil nyeri disebabkan karena luka post sectio

caesarea yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk pada abdomen bawah

umbilikus dengan skala nyeri 5 dan dirasakan pada saat pasien bergerak.

Memonitor tanda-tanda vital, adanya persamaan tindakan yang

dilakukan penulis dengan teori. Mengukur suhu tubuh pasien, mengukur nadi,

mengukur tekanan darah, dan frekuensi pernafasan. Hal ini sebagai indikator

status kesehatan, ukuran-ukuran yang menandakan keefektifan sirkulasi,

respirasi, serta neurologis dan endokrin tubuh. Sehingga didapatkan hasil

tanda-tanda vital : tekanan darah : 130/80 mmHg, pernafasan: 20 kali per

menit, suhu : 36ºC, nadi : 80 kali per menit.

Kolaborasi pemberian analgetik, pasien juga diberikan Antalgin (500

mg/8 jam secara drip), pasien untuk mengembangkan koping psikologis

(pemberian posisi, napas dalam), memberi informasi sensori (penjelasan

tentang rasa tidak nyaman yang akan dirasakan), dan memberi informasi

tentang prosedur membuat klien lebih sedikit mengalami komplikasi yang

melaporkan nyeri berkurang dan menggunakan sedikit analgetik.

Evaluasi hari pertama masalah belum teratasi dilihat dari skala nyeri 7,

secara verbal pasien mengatakan nyeri seprti tertusuk - tusuk, ekspresi wajah

meringis, gelisah, tampak memegangi perutnya. Evaluasi hari kedua masalah

belum teratasi dilihat dari skala nyeri berkurang menjadi 6, secara verbal

pasien mengatakan lebih nyaman setelah dilakukan tindakan teknik nafas

dalam. Evaluasi hari ketiga masalah teratasi sebagian dilihat dari skala nyeri

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

24 �

berkurang menjadi 5, secara verbal pasien mengatakan lebih nyaman setelah

diberikan analgetik (Antalgin 500 mg/8 jam secara drip). Intervensi masih

dilanjutkan yaitu pertama lakukan pengkajian skala nyeri (P, Q, R, S, T)

secara komprehensif. Kedua monitor tanda-tanda vital meliputi pengukuran

suhu, pengukuran nadi, pengukuran tekanan darah, pengukuran frekuensi

pernafasan. Ketiga kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik (Antalgin

500 mg/8 jam secara drip). Penulis mencantumkan pada evaluasi dengan hari

terakhir, alasannya karena untuk mengetahui berhasil atau tidaknya asuhan

keperawatan penulis selama 3 hari ditentukan oleh keadaan pasien pada hari

terakhir.

B. Kesimpulan Dan Saran

Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam pada Ny. M

dengan post caesaria, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran

yang dibuat berdasarkan studi kasus adalah sebagai berilkut :

1. Kesimpulan

Pengkajian pada Ny. M ditemukan masalah keperawatan

pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dengan diagnosa keperawatan nyeri

akut berhubungan dengan agen cidera fisik. Perencanaan tindakan

keperawatan pada klien dengan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman antara

lalin : monitor tanda – tanda vital, observasi reaksi non verbal dari

ketidaknyamanan, lakukan pengkajian skala nyeri (P, Q, R , S, T,), ajarkan

non farmakologi dengan teknik relaksasi, kolaborasi pemberian analgesik,

diharapkan dalam waktu 3x24 jam diharapkan masalah teratasi.

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

25 �

Implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yaitu:

menonitor tanda – tanda vital, melakukan pengkajian skala nyeri

(P, Q, R, S, T), mengajarkan non farmakologi dengan teknik relaksasi

nafas dalam, kolaborasi pemberian analgetik (Antalgin 500 mg/8 jam).

Hasil evaluasi tidak sesuai tujuan yang diharapkan, namun masalah pada

pasien belum teratasi. Ny. M mengalami penurunan skala nyeri 7 menjadi

skala nyeri 5. Tetapi masalah belum teratasi karena pasien masih berada

pada tingkat skala nyeri sedang yaitu skala nyeri 5.

2. Saran

a. Institusi Pendidikan

Agar dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih

mengembangkan ilmu pengetahuan melalui pengelolaan kasus yang

lebih inovatif lagi dan waktu pengelolaan pada pasien post sectio

caesaria ditambahkan agar bisa lebih detail melakukan asuhan

keperawatan.

b. Rumah Sakit

Diharapkan di dalam memberikan tindakan keperawatan dan

untuk mencapai hasil evaluasi yang maksimal tentu perlu adanya kerja

sama dengan tim kesehatan lain seperti dokter, fisioterapi, ahli gizi dan

yang lainnya, sehingga penulis mengharapkan agar mencapai hasil

yang maksimal tentu perlu adanya kerja keras dalam melaksanakan

tindakan baik secara mandiri maupun kolaborasi dengan tim kesehatan

lain.

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

26 �

c. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya yang ingin mengambil kasus asuhan

keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman, dalam manajemen

keperawatan untuk mengatasi nyeri tidak hanya secara farmakologi

dengan pemberian analgetik tetapi dapat juga dilakukan manajemen

nyeri secara non farmakologi dengan teknik relaksasi nafas dalam agar

lebih efektif, selain teknik relaksasi nafas dalam dapat dilakukan

manajemen nyeri secara non farmakologi seperti teknik distraksi.

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

DAFTAR PUSTAKA

Benson,Ralph C. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Edisi: 9. Alih Bahasa

Martin L. Pernool. Jakarta : EGC.

Billington Mary, Mandy Stevenson. 2009. Kegawatan dalam Kehamilan-

Persalinan. Edisi 7. Alih Bahasa Mandy Stevenson. Jakarta : EGC.

Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Alih Bahasa Jensen.

Jakarta : EGC.

Boyle, Maureen. 2007. Kedaruratan Dalam Persalinan. Edisi 3. Alih Bahasa

Maureen Boyle. Jakarta : EGC.

Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Alih Bahasa

Alice C Geissler. Jakarta : EGC.

Hanifa Wiknjosastro. 2010. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi 1. Alih Bahasa

Sarwono Prawirohardjo. Jakarta : EGC.

HK Joseph, M. Nugroho S. 2001. Ginekologi dan obstetri (obsgyn). Nuha

Medika. Yogyakarta.

Oxorn Harry dan Forte R William. 2010. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi

Persalinan. Edisi 3. Alih Bahasa Trijatmo Rachimhadhi. Yogyakarta :

EGC.

Perry and Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Alih

Bahasa Anne Griffin Perry. Jakarta : EGC.

Pinzon, Rizaldy. 2007. Breakthrough in Management of Acute Pain. Dexa Media

Yogyakarta. Diakses tanggal 10 April 2012.

Simkin P.T dkk. 2007. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi,

Arcan. Jakarta : EGC.

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Alih

Bahasa Brenda G. Bare. Jakarta : EGC.

Stoppard Miriam. 2009. Buku Panduan Lengkap Kehamilan dan Persalinan

Modern. Yogyakarta : Media Abadi.

Uliyah Musrifatul, A. Aziz A.H. 2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik

Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-wahyuratna... · pada pasien post sectio caesaria. f. Penulis mampu menganalisa kondisi

Wilkinson M Judith. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi

Nic ddan Kriteria Hasil NOC. Alih Bahasa : Widyawati, Editor Edisi

Bahasa Indonesia : Eny Meiliya, Monica, Ester, edisi 7. Jakarta : EGC.

Witlin AG, Sibia BM. Hypertension in pregnancy: current concept of

preeclampsia. Available at: http:/home.md.consult.com/das/article/body

1/jorg=journal&source.