studi kasus asuhan keperawatan pada tn. s · pdf filelampiran 1 log book kegiatan harian ......

48
i STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DISUSUN OLEH : ALI SAMBODO NIM. P.10072 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: lamtram

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S

DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

ALI SAMBODO

NIM. P.10072

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

i

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S

DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

ALI SAMBODO

NIM. P.10072

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

ii

ii

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

iii

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

iv

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat, rahmat dan karunian-Nya, sehingga penulis dapat menyeleseikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S

DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG ABIMANYU

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Setiyawan, S.Kep, Ns, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep, Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII

Keperawatan sekaligus selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan dan inspirasi, serta telah

memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

3. Amalia Agustin, S.Kep, Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

vi

4. Joko Kismanto, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Semua Dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orang tuaku, keluarga besar Abdullah Satar dan seorang yang selalu

saya sayangi yang selalu memberikan doa, dukungan dan kasih sayangnya

serta menjadi inspirasi dan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Sahabat-sahabatku kos yang berjuang bersama menempuh 3 tahun belajar di

bangku akademik STIKes Kusuma Husada Surakarta.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes

Kusuma Husada Surakarta dan karyawan karyawati STIKes Kusuma

Husada Surakarta serta bebagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

9. Teman-teman Mahasiswa Program studi DIII Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta, Puput Lestari, Defi Fritasari, Evi Ratna Pradila,

Mahardika Cahyaningrum, Monicha Iga Purwanto.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan

ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 13 Juni 2013

Ali Sambodo

NIM. P 10072

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan .................................................................. 5

C. ManfaatPenulisan ................................................................. 6

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ..................................................................... 8

B. Pengkajian ........................................................................... 8

C. Diagnosa Keperawatan ........................................................ 14

D. Intervensi Keperawatan ........................................................ 15

E. Implementasi Keperawatan .................................................. 19

F. Evaluasi Keperawatan .......................................................... 20

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ......................................................................... 23

B. Simpulan .............................................................................. 33

C. Saran .................................................................................... 35

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 GenogramTn.S......................................................................... 10

Gambar 2.2 Pohon Masalah ........................................................................ 15

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian

Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 3 Lembar Pendelegasian Pasien

Lampiran 4 Asuhan Keperawatan

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (2001, dalam Hidayati, 2012). Kesehatan adalah

keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

penyakit atau kelemahan. Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat apabila

seluruh aspek dalam dirinya dalam keadaan tidak terganggu baik tubuh,

psikis, maupun sosial. Apabila fisiknya sehat, maka mental atau jiwa dan

sosialpun sehat, demikian pula sebaliknya, jika mentalnya terganggu atau

sakit, maka fisik dan sosialnyapun akan sakit.

Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang

menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang

mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (Kusumawati, 2010). Sehat sakit

dan adaptif-maladaptif merupakan konsep yang berbeda. Tiap konsep berada

pada rentang yang terpisah. Rentang sehat sakit berasal dari sudut pandang

medis, jadi seseorang yang mengalami sakit baik fisik maupun jiwa dapat

beradaptasi terhadap keadaan sakitnya. Kriteria kesehatan jiwa telah

diidentifikasi dalam berbagai hal yaitu dengan sikap positif terhadap diri

sendiri, integrasi dan ketanggapan emosional, pertumbuhan, perkembangan,

dan aktualisasi diri (Stuart, 2007).

Menurut Yosep (2007, dalam Damaiyanti, 2010). Gangguan jiwa

adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

2

berhubungan dengan fisik, maupun mental.Keabnormalan tersebut terlihat

dalam berbagai macam gejala, yang terpenting diantaranya ketegangan,

seorang yang terkena neorosa masih mengetahui dan merasakan kesukaranya

serta kepribadianya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam

kenyataan pada umumnya. Sedangkan orang yang terkena psikosa, tidak

memahami kesukaran-kesukaranya, kepribadianya yang dilihat dari segi

tanggapan, perasaan atau emosi, dan dorongan motivasinya sangat terganggu,

selain itu tidak ada integritas dan klien hidup jauh dari alam kenyataan.

Menurut WHO (2009, dalam Hidayati, 2012) memperkirakan 450

juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang

dewasa mengalami gangguan jiwa saat ini dan 25% penduduk diperkirakan

akan mengalami gangguan jiwa pada usia tertentu selama hidupnya. Usia ini

biasanya terjadi pada dewasa muda antara usia 18 sampai 21 tahun. Menurut

National institute of mental health (dalam Hidayati, 2012) angka kejadian

gangguan jiwa mencapai 13% dari penyakit secara keseluruhan dan

diperkirakan akan berkembang menjadi 25% di tahun 2030. Kejadian tersebut

akan memberikan andil meningkatnya prevalensi gangguan jiwa dari tahun ke

tahun di berbagai negara. Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika

Serikat tahun 2004, diperkirakan 26,2 % penduduk yang berusia 18 sampai 30

tahun atau lebih mengalami gangguan jiwa.

Diperkirakan bahwa 2 sampai 3% dari jumlah penduduk indonesia

menderita gangguan jiwa berat. Bila separuh dari mereka memerlukan

perawatan dirumah sakit dan jika penduduk indonesia berjumlah 120 juta

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

3

orang maka ini berarti bahwa 120 ribu orang dengan gangguan jiwa berat

memerlukan perawatan dirumah sakit. Padahal yang tersedia sekarang hanya

kira-kira 10.000 tempat tidur(Yosep, 2007).

Salah satu jenis gangguan jiwa adalah skizofrenia, gangguan

skizofrenia merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi

berbagai area fungsi individu, termasuk berpikir dan berkomunikasi,

menerima, dan menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukan

emosi, dan berperilaku dengan sikap yang dapat diterima secara sosial.Dalam

masyarakat umum skizofrenia terdapat 0,2 sampai 0,8% dan retardasi mental

1 sampai 3%, maka dinegara kita terdapat kira kira 2.400.000 orang anak

yang mengalami gangguan jiwa (Maramis, 2004). Salah satu jenis skizofrenia

adalah skizofrenia paranoid dan ciri-cirinya adalah waham yang sistematis

atau halusinasi pendengaran, individu inidapat penuh curiga, argumentatif,

kasar, dan agresif(Isaacs,2004).Secara umum klien skizofrenia akan

mengalami beberapa masalah keperawatan seperti halusinasi, harga diri

rendah, isolasi sosial, perilaku kekerasan, waham dan depresi(Yosep, 2007).

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang

melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri

sendiri maupun orang lain. Perilaku kekerasan sering disebut gaduh gelisah

atau amuk dimana seseorang marah berespon terhadap stressor dengan

gerakan motorik yang tidak terkontrol(Yosep, 2007). Gangguan jiwa yang

paling menonjol adalah di psike (psikogenik), unsur yang saling

mempengaruhi terjadi secara bersamaan, kemudian timbulah gangguan badan

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

4

ataupun jiwa. Salah satu contohnya jika seorang dengan depresi mengalami

gangguan tidur, karena kurang tidur daya tahan badaniahnya berkurang

sehingga mengalami keradangan tenggorokan, sebaliknya kalau keradangan

yang melemah, maka daya tahan psikologinya akan menurun dan mungkin

mengalami depresi. Sudah lama diketahui bahwa penyakit pada otak sering

mengakibatkan gangguan jiwa(Maramis, 2004). Melihat dari dampak dan

kerugiannya, perilaku kekerasan merupakan salah satu respon terhadap

stresor yang dihadapi seseorang. Jadi perilaku kekerasan dapat menimbulkan

kerugian baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkumgan

(Keliat,2007).

Rumah sakit jiwa Surakarta adalah rumah sakit jiwa milik

pemerintah yang diklasifikasikan sebagai kelas A dan sebagai pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh lapisan masyarakat yang

berhubungan dengan perencanaan dari suatu rumah sakit terhadap klien

gangguan jiwa, dengan berbagai tingkat keparahannya. Data rekam medik di

RSJD Surakarta menunjukan pasien pada tahun 2012 diantaranya rawat jalan

26.449 klien, rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang mengidap penyakit

skizofrenia 2.233 klien, laki laki 1.495 atau 66,9% perempuan 738 atau

33,1% (Medical record, 2012). Berdasarkan komunikasi dengan perawat

dibangsal Abimanyu di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada tanggal 25

sampai 27 April 2013 diketahui jumlah pasien 32 pasien 15 diantaranya

menderita gangguan perilaku kekerasan, sisanya halusinasi 11 orang, dan

waham 6 orang.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

5

Salah satu masalah dari gangguan jiwa yang menjadi penyebab

penderita di bawa ke rumah sakit adalah perilaku kekerasan. Observasi yang

dilakukan tanggal 25 April 2013 pada klien dengan perilaku kekerasan di

ruang Abimanyu Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, didapatkan bahwa

klien yang kooperatif dan dapat membina hubungan saling percaya adalah Tn.

S. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan dan ketika klien menceritakan apa

penyebab klien masuk rumah sakit, klien menunjukkan tanda-tanda perilaku

kekerasan seperti tegang, mata melotot, tangan mengepal, serta nada suara

tinggi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menulis

karya tulis ilmiah dengan judul “Studi Kasus Asuhan Keperawatan pada Tn.S

dengan Resiko Perilaku Kekerasan di Ruang Abimanyu Rumah Sakit Jiwa

Daerah Surakarta”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis melaporkan kasus asuhan keperawatan pada Tn. S dengan resiko

perilaku kekerasan di ruang Abimanyu RSJD Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis dapat melakukan pengkajian pada Tn.S dengan resiko perilaku

kekerasan.

b. Penulis dapat merumuskan masalah keperawatan pada Tn.S dengan

resiko perilaku kekerasan.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

6

c. Penulis dapat menyusun perencanaan keperawatan pada Tn.S dengan

resiko perilaku kekerasan.

d. Penulis dapat melaksanakan implementasi pada Tn.S dengan resiko

perilaku kekerasan.

e. Penulis dapat melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada Tn.S

dengan resiko perilaku kekerasan.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan informasi

tentang asuhan keperawatan jiwa khususnya masalah resiko perilaku

kekerasan.

2. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan penulis tentang asuhan keperawatan jiwa

mengenai masalah resiko perilaku kekerasan dan dapat mengaplikasikan

ilmu yang diperoleh dibangku kuliah serta pengalaman nyata dalam

memberikan asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan masalah resiko

perilaku kekerasan.

3. Bagi Institusi

Menambah masukan dan sumber bacaan diperpustakaan khususnya

mengenai asuhan keperawatan jiwa dengan masalah resiko perilaku

kekerasan.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

7

4. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak rumah sakit untuk membuat

kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan asuhan

keperawatan pada klien dengan masalah gangguan resiko perilaku

kekerasan.

5. Profesi keperawatan

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada dirumah

sakit dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa

khususnya pada kasus resiko perilaku kekerasan.

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

8

BAB II

LAPORAN KASUS

Bab II laporan kasus penulis akan mengulas tentang asuhan keperawatan

pada klien dengan resiko perilaku kekerasan di ruang Abimanyu RSJD Surakarta

pada tanggal 25 sampai 27 April 2013 yang terdiri dari pengkajian pada klien,

analisa dari data yang diperoleh, intervensi, implementasi keperawatan serta

evaluasi dari hasil implementasi keperawatan.

A. Identitas klien

Pengkajian penulis dilakukan pada tanggal 25 April 2013 dengan

metode wawancara dan melihat status klien, dari pengkajian tersebut

didapatkan data sebagai berikut, klien dengan inisial Tn. S yang berusia 30

tahun, jenis kelamin laki-laki bertempat tinggal di Banyuasin

Timur,Karanganyar,Ngawi. Klien beragama Islam, status klien belum

menikah, klien bekerja sebagai petani dan pendidikan terakhir SMP. Klien

masuk RSJD Surakarta sudah 2 kali ini, klien masuk terakhir tanggal 11 April

2013. Keluarga yang bertanggung jawab atas klien adalah Ny. L umur 57

tahun yang merupakan Ibu kandung klien yang bertempat tinggal di

Banyuasin Timur, Karanganyar, Ngawi.

B. Pengkajian

Hasil pengkajian tanggal 25 April 2013 pukul 10.00 WIB. Klien dibawa

ke IGD RSJD Surakarta pada tanggal 11 April 2013 oleh keluarganya,

dengan alasan klien masuk saat masuk rumah sakit yaitu klien sering

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

9

mengamuk, marah-marah, berkata kasar, membanting barang, mengancam

orang lain, sering mondar mandir, tegang, mata melotot, mata merah,

bingung, susah tidur, hal ini terjadi karena permintaan klien tidak dituruti oleh

keluarganya, sehingga klien dibawa ke IGD RSJD Surakarta pada tanggal 11

April 2013 dan setelah dilakukan anamnesa klien di pindah ke ruang Amarta

selama 4 hari, setelah itu klien dipindah di ruang Abimanyu.

Pengkajian predisposisi didapatkan data klien sebelumnya pernah

mengalami gangguan jiwa dan sudah 1 kali di rawat di RSJD Surakarta,

pengobatan kurang berhasil dilihat dari klien yang sering kambuh karena

klien tidak rutin kontrol dan kondisi ekonomi keluarga yang kurang mampu,

keluarga klien ada yang mengalami gangguan jiwa yaitu kakak kandungnya.

Faktor presipitasi, klien mengatakan saat di rumah klien sering merasa tidak

sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan darah 120/80

mmHg, nadi 88 kali permenit, respirasi 20 kali permenit, suhu 36˚C, berat

badan 70 kg, tinggi badan 168 cm, bentuk kepala meshocepal, rambut

pendek, hitam, dan bersih, mata simetris antara kanan dan kiri, hidung

simetris, tidak ada polip, mulut simetris, tidak ada sariawan, telinga simetris

antara kanan dan kiri, sedikit serumen, leher tidak ada pembesaran kelenjar

thyroid.

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

10

Genogram pada Tn. S dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Keterangan :Gambar 2.1 Genogram

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Sakit/ gangguan jiwa

: Menikah/ garis perkawinan

: Garis keturunan

: Serumah

: Pasien

Berdasarkan pengkajian psikososial khususnya genogram klien

merupakan anak keempat dari lima bersaudara dan tinggal serumah dengan

kakak pertamanya. Di dalam anggota keluarganya ada yang mengalami

gangguan jiwa yaitu kakak kandung ketiganya dan didapatkan data dari

rekam medik yang mengalami gangguan jiwa yaitu pamannya.

Tn. S, 30 tahun, resiko

perilaku kekerasan

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

11

Pengkajian pada konsep diri dalam gambaran diri klien mengatakan

klien suka dengan seluruh anggota tubuhnya karena klien merasa bersyukur

atas apa yang sudah diberikan oleh tuhan. Identitas diri klien berumur 30

tahun, jenis kelamin laki-laki,pendidikan terakhir SMP, klien berasal dari

ngawi, klien mengatakan belum menikah dan belum punya anak. Peran klien

mengatakan klien sebagai anak laki-laki yang selalu membantu bapaknya,

klien mengatakan bekerja sebagai petani, ideal diri, klien mengatakan klien

ingin segera sembuh dari penyakitnya dan ingin segera pulang. Harga diri,

klien mengatakan klien merasa kurang diterima dimasyarakat, karena klien

sering mengamuk saat klien mau bergabung dengan masyarakat mereka

terkesan menghindar dari klien karena takut kepada klien.

Berdasarkan pola hubungan sosial, klien mengatakan orang terdekat

adalah kakak pertamanya, peran serta dalam kegiatan masyarakat, klien

mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan masyarakat karena klien malu

dan sering diejek sama teman-temanya. Hambatan dalam berhubungan

dengan orang lain, klien mengatakan tidak ada hambatan, klien mengatakan

beragama islam tetapi klien kadang-kadang menjalankan sholat 5 waktu.

Berdasarkan status mental klien dari penampilan selama dirumah sakit

berseragam rumah sakit dan rapi. Pembicaraan klien agak lambat tapi keras,

intonasi nada tinggi, berkata kasar. Didapatkan data aktivitas motorik, klien

terlihat tegang, marah, gelisah, mata melotot, ketika berinteraksi dengan

teman diruangan terkadang klien terlihat marah dan tampak mengepalkan

tanganya. Didapatkan data alam perasaan, klien mengatakan ingin segera

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

12

pulang, klien mengatakan merasa marah ketika temanya mengganggu. Saat

pengkajian afek klien sedih saat mengingat atau labil, dibuktikan dirinya tidak

dapat bekerja dan klien nampak jengkel, marah pada saat klien minta sesuatu

tidak pernah dituruti oleh keluarganya. Interaksi selama wawancara klien

cukup kooperatif, namun terlihat membunyikan sesuatu, hal ini dibuktikan

ketika klien ditanya oleh perawat hanya menjawab tidak apa-apa. Didapatkan

data pola persepsi, klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara

atau bisikan maupun bayangan. Pengkajian proses pikir, klien tidak ada

gangguan dan pembicaraan masih terarah dan masih dapat dimengerti.

Didapatkan data isi pikir, klien tidak ada obsesi, fobia depersonalisme, ide

yang terkait maupun pikiran magis.

Pengkajian status mental berikutnya yaitu pengkajian tingkat kesadaran

didapatkan data, klien sadar dengan keadaanya, bisa mengenal dan

berorientasi dengan waktu, tempat, kondisi, dan orang lain. Memori klien

tidak ada gangguan kejadian masa lampau dimana klien masih ingat saat

klien dibawa ke RSJD, tidak ada gangguan jangka pendek dimana klien

mengingat dengan baik kegiatan yang baru saja dilakukan. Didapatkan data

tingkat konsentrasi, klien dapat berkonsentrasi dengan baik dibuktikan klien

mampu menjelaskan kembali apa yang telah dibicarakan dan klien dapat

berhitung dengan baik dibuktikan dengan klien mampu melakukan

penambahan dan pengurangan. Pengkajian kemampuan penilaian, klien dapat

mengambil keputusan dengan sederhana, mau mandi dulu kemudian makan.

Didapatkan data daya tilik diri klien, mengetahui dirinya sakit dan kerumah

sakit untuk berobat.

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

13

Berdasarkan pengkajian kebutuhan pulang, pada kebutuhan makan

klien mampu secara teratur dengan mandiri, frekuensi 3 kali sehari, klien

mampu menyiapkan makanan dan bisa membersihkan alat secara mandiri.

BAB atau BAK, klien mampu mandiri pada tempatnya, mandi klien secara

mandiri tanpa harus diarahkan dan keramas maupun gosok gigi. Berhias atau

berpakaian klien mampu berhias dan berpakaian secara mandiri. Istirahat

tidur klien mengatakan tidur siang selama 1 sampai 2 jam sehabis sarapan,

tidur malam dari jam 7 malam sampai 4 pagi, setelah bangun kegiatan

pertama yang dilakukan adalah sholat subuh. Penggunaan obat, klien minum

obat secara teratur yang sudah disiapkan oleh perawat risperidone 2x2 mg,

trihexyiphenidyl 2x2 mg, zyprat 1x0,5 mg. Pemeliharaan kesehatan, klien

didukung dengan terapi obat dan perawatan lanjutan, dengan menjalankan

kontrol rutin. Kegiatan dalam rumah, klien dapat mempersiapkan makanan,

dapat menjaga kerapian rumah, mencuci pakaian. Kegiatan diluar rumah,

klien sering berinteraksi dengan orang lain dan jika bosan dirumah klien

sering keluar berkumpul dengan teman-temanya.

Berdasarkan mekanisme koping, klien memiliki mekanisme koping

maladaptif, jika terjadi masalah dengan keluarga dan temanya, klien lebih

memilih diam dan pergi meninggalkan keluarganya, namun jika benar sudah

jengkel atau marah maka klien dapat berkata-kata kasar terhadap

keluarganya. Masalah psikososial dan lingkungan, klien mengatakan merasa

jengkel pada temanya karena kalau bercanda suka berlebihan, selain itu klien

merasa jengkel dengan neneknya karena suka marah-marah pada klien.

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

14

Pengetahuan, klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakit yang

dideritanya. Klien mengatakan dengan minum obat itu menyebabkan pikiran

menjadi tenang. Aspek medik klien didiagnosa F.20.1, terapi medis yang

diberikan risperidone 2 x 2 mg, trihexyiphenidyl 2 x 2 mg, zyprat 1 x 0,5 mg.

C. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan data tersebut dapat ditegakkan diagnosa keperawatan

antara lain diagnosa keperawatan prioritas adalah resiko perilaku kekerasan,

diagnosa keperawatan tersebut didukung dengan data subyektif klien

mengatakan jika sedang berinteraksi pada teman-temanya di ruangan

terkadang klien marah dan ingin memukul. Kemudian data obyektifnya klien

terlihat marah, tampak tegang, tangan mengepal dan klien mondar-mandir.

Dari prioritas diagnosa diatas dapat dibuat pohon masalah dalam kasus

ini dapat di simpulkan sebagai berikut resiko menciderai diri sendiri, orang

lain dan lingkungan sebagai akibat, resiko perilaku kekerasan sebagai care

problem, Gangguan konsep diri : Harga diri rendah sebagai penyebab. Dari

diagnosa tersebut dapat dijadikan prioritas diagnosa, prioritas yang pertama

resiko perilaku kekerasan, gangguan konsep diri : Harga diri rendah, Resiko

menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

15

Pohon Masalah

Resiko menciderai diri Sendiri, orang Lain dan Lingkungan (Akibat)

(Core Problem)

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah (Etiologi)

Gambar 2.2 Pohon Masalah

D. Intervensi keperawatan

Rencana keperawatan yang disusun Setelah memprioritaskan masalah

keperawatan dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan. Tujuan

umum yaitu Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan. Tujuan khusus

pertama Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria

evaluasi setelah 2x15 menit pertemuan klien menunjukkan tanda-tanda

percaya kepada perawat, wajah cerah dan tersenyum, mau berkenalan, ada

kontak mata serta bersedia menceritakan perasaannya. Intervensi yang akan

dilakukan bina hubungan saling percaya dengan memberi salam setiap

interaksi, perkenalkan nama dan nama panggilan perawat serta tujuan perawat

berinteraksi, tanyakan dan panggilan nama kesukaan klien, tunjukkan sikap

empati, jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi, tanyakan perasaan

klien dan masalah yang dihadapi, buat kontak interaksi yang jelas, dengarkan

dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien.

Tujuan khusus kedua klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku

kekerasan yang dilakukannya. Dengan kriteria evaluasi setelah 2x15 menit

Resiko perilaku kekerasan

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

16

pertemuan klien dapat menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang

dilakukannya, menceritakan penyebab perasaan jengkel atau kesal baik dari

diri sendiri maupun lingkungan. Intervensi yang akan dilakukan bantu klien

mengungkapkan perasaan masalahnya, motivasi klien untuk menceritakan

penyebab rasa kesal, dengarkan tanpa menyela setiap ungkapan perasaan

klien.

Tujuan khusus ketiga klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku

kekerasan. Dengan kriteria evaluasi setelah 2x15 menit pertemuan klien

menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan, tanda fisik mata

merah, tangan mengepal, ekspresi wajah tegang, tanda emosional perasaan

marah, jengkel, bicara kasar, tanda sosial bermusuhan yang dialami saat

terjadi perilaku kekerasan. Intervensi yang akan dilakukan bantu klien

mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya, motivasi

klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat terjadi perilaku

kekerasan, motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain

(tanda-tanda sosial) saat perilaku kekerasan terjadi.

Tujuan khusus keempat klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku

kekerasan yang pernah dilakukan. Dengan kriteria evaluasi setelah 2x15

menit pertemuan klien menjelaskan jenis-jenis ekspresi kemarahan yang

selama ini dilakukannya, perasaan saat melakukan kekerasan, efektifitas cara

yang dipakai dalam menyelesaikan masalah. Intervensi yang akan dilakukan

diskusikan dengnan klien perilaku kekerasan selama ini, motivasi klien

menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini pernah

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

17

dilakukannya, motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak

kekerasan terjadi, diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukan

masalah yang dialami teratasi.

Tujuan khusus kelima klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku

kekerasan. Dengan kriteria evaluasi setelah 2x15 menit pertemuan klien

menjelaskan akibat tindak kekerasan yang dilakukannya, diri sendiri (luka),

orang lain (luka, tersinggung), lingkungan (rusak). Intervensi yang akan

dilakukan diskusikan dengan klien akibat negatif cara yang dilakukan pada

diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

Tujuan khusus keenam klien dapat mengidentifikasikan cara konstruktif

mengungkapkan kemarahan. Dengan kriteria hasil setelah 2x15 menit

pertemuan klien menjelaskan cara-cara sehat mengungkapkan kemarahan.

Intervensi yang akan dilakukan diskusikan dengan klien apakah klien mau

mempelajari cara baru untuk mengungkapkan marah yang sehat, jelaskan

berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan kemarahannya, jelaskan

cara-cara sehat untuk mengungkapkan kemarahan, cara fisik yaitu dengan

nafas dalam, pukul bantal, olahraga, verbal yaitu dengan mengungkapkan

bahwa dirinya sedang kesal dengan orang lain, sosial yaitu dengan latihan

asertif dengan orang lain, spiritual yaitu dengan sembahyang, zikir, meditasi,

dan sebagainya, libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

stimulasi persepsi mengontrol perilaku kekerasan sesi 2 (pukul bantal), 3

(membuat jadwal kegiatan), 4 (minum obat).

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

18

Tujuan khusus ketujuh klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol

perilaku kekerasan. Dengan kriteria evaluasi setelah 2x15 menit pertemuan

klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan, fisik tarik nafas

dalam, memukul bantal atau kasur, verbal mengungkapkan perasaan kesal,

jengkel pada orang lain tanpa menyakiti, spiritual zikir atau doa, meditasi,

dan sebagainya sesuai dengan agamanya. Intervensi yang akan dilakukan

diskusikan cara yang mungkin dipilih dan anjurkan klien untuk memilih cara

yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan, latih klien memperagakan

cara yang dipilih, peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih, jelaskan

manfaat cara tersebut, anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah

dilakukan, anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah.

Tujuan khusus kedelapan klien mendapat dukungan keluarga untuk

mengontrol perilaku kekerasan. Dengan kriteria evaluasi setelah 3x15 menit

pertemuan keluarga menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku

kekerasan, mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien. Intervensi yang

akan dilakukan diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai

pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan, peragakan cara

merawat klien, beri kesempatan pada keluarga untuk meragakan ulang, beri

pujian pada keluarga, tanyakan perasaan keluarga.

Tujuan khusus kesembilan klien menggunakan obat sesuai program

yang telah ditetapkan. Dengan kriteria evaluasi setelah 3 kali pertemuan klien

menjelaskan manfaat minum obat, kerugian tidak minum obat, nama obat,

bemtuk obat dan warna obat, dosis obat yang diberikan kepadanya, waktu

pemakaian, cara pemakaian, dan efek yang dirasakan. Intervensi yang akan

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

19

dilakukan jelaskan manfaat menggunakan obat dan kerugian jika tidak minum

obat, jelaskan kepada klien jenis obat, nama, warna dan bentuk obat, dosis

yang tepat untuk klien, waktu pemakaian, cara pemakaian, efek yang akan

dirasakan, anjurkan klien minta dan menggunakan obat tepat waktu, lapor ke

perawat jika mengalami efek yang tidak biasa, beri pujian terhadap

kedisiplinan klien menggunakan obat.

E. Implementasi keperawatan

Implementasi untuk diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan

dilaksanakan pada tanggal 25 April 2013, pukul 10.30 WIB. Penulis

melakukan strategi pelaksanaan I yaitu mengajari cara mengontrol perilaku

kekerasan dengan fisik 1 yaitu dengan cara nafas dalam. Penulis melakukan

hubungan saling percaya (BHSP), mengidentifikasi penyebab perasaan

penyebab perasaan marah, mengidentifikasi tanda dan gejala yang dirasakan,

mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan, mengindentifikasi akibat

perilaku kekerasan, menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan,

membantu klien mempraktekkan latihan cara mengontrol perilaku kekerasan

dengan nafas dalam, dan memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

Implementasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 26 April 2013,

pukul 09.00 WIB. Penulis melakukan Strategi Pelaksanaan 2 yaitu mengajari

cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara pukul bantal atau kasur.

Penulis menanyakan perasaan klien, mengevaluasi jadwal kegiatan harian,

melatih klien mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik 2 yaitu

pukul bantal atau kasur, dan memasukan jadwal kegiatan harian.

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

20

Implementasi yang ketiga dilaksanakan pada tanggal 27 April 2013,

pukul 10.00 WIB. Penulis melakukan strategi pelaksanaan 3 yaitu mengajari

cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik 3 dengan cara verbal.

Penulis menanyakan perasaan klien, mengevaluasi jadwal kegiatan harian,

melatih klien mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik 3 dengan

cara verbal, menganjurkan klien untuk memasukan dalam jadwal kegiatan

harian.

F. Evaluasi keperawatan

Tindakan keperawatan dikatakan berhasil atau tidak dengan cara

mengetahui perkembangan pada klien serta apakah masalah sudah teratasi

maka perlu dilakukan evaluasi. Diagnosa yang pertama SP I tanggal 25 April

2013, pukul 10.45 WIB. Didapatkan data subyektif, klien mengatakan nama

dan mau berjabat tangan, klien mengatakan marah jika mengalami

ketidakcocokan pendapat saat berbicara, klien mengatakan jika marah

dadanya berdebar-debar, klien mengatakan puas jika klien sudah memukul,

klien mengatakan tidak peduli akibat yang dilakukannnya yang penting klien

merasa puas, klien mengatakan mau menarik nafas dan menahannya sebentar

kemudian mengeluarkan lewat mulut, klien mengatakan mau mencoba jika

rasa marah timbul. Dari data obyektif klien mau berkenalan dan berjabat

tangan, klien tampak memperagakan bernafas dalam, pandangan tajam. Klien

dapat mempraktekkan cara mengontrol marah dengan nafas dalam dan

mampu mengungkapkan terjadinya perilaku kekerasan. Analisa sehingga

disimpulkan bahwa masalah sudah teratasi. Sehingga perencanaan untuk klien

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

21

anjurkan klien untuk mengontrol rasa marah dengan cara nafas dalam.

Sedangkan perencanaan untuk perawat evaluasi SP I yaitu dengan nafas

dalam, dan lanjut SP II yaitu dengan cara pukul bantal atau kasur.

Pada SP II tanggal 26 April 2013, pukul 09.15 WIB. Didapatkan data

subyektif yaitu klien mengatakan telah mencoba cara mengontrol marah

dengan nafas dalam jika marah muncul, klien mengatakan bersedia untuk

diajari cara mengontrol marah dengan cara fisik kedua yaitu dengan cara

pukul bantal dan kasur. Dari data obyektif klien tampak tenang, klien mampu

melakukan cara mengontrol marah dengan pukul bantal. Klien mau berlatih

cara fisik kedua dengan cara pukul bantal atau kasur. Analisa sehingga

disimpulkan masalah sudah teratasi. Sehingga perencanaan untuk klien

anjurkan klien untuk mengontrol rasa marah dengan cara fisik kedua yaitu

dengan cara pukul bantal atau kasur jika timbul rasa marah. Sedangkan

perencanaan untuk perawat evaluasi SP 1 yaitu dengan cara nafas dalam, dan

SP 2 yaitu dengan cara pukul bantal atau kasur, dan lanjut SP 3 yaitu dengan

cara verbal.

Pada SP III tanggal 27 April 2013, pukul 10.15 WIB.Didapatkan data

subyekytif : klien mengatakan telah mencoba cara mengontrol marah dengan

nafas dalam, pukul bantal atau kasur dan jika marah muncul, klien

mengatakan bersedia untuk diajari cara mengontrol marah dengan cara fisik 3

yaitu dengan cara verbal. Data obyektif klien tampak tenang, klien mampu

melakukan cara mengontrol marah dengan cara verbal. Klien mau berlatih

cara fisik 3 dengan cara verbal. Analisa sehingga disimpulkan masalah sudah

teratasi, sehingga planning untuk klien anjurkan klien mengontrol rasa marah

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

22

dengan cara fisik 3 yaitu dengan cara verba jika timbul rasa marah.

Sedangkan perencanaan untuk perawat evaluasi SP 1 yaitu dengan cara nafas

dalam, SP 2 dengan cara pukul bantal atau kasur, SP 3 yaitu dengan cara

verbal dan lanjut SP 4 dengan cara spiritual.

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

23

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara teori

dengan studi kasus asuhan keperawatan pada Tn. S dengan resiko perilaku

kekerasan di ruang Abimanyu RSJD Surakarta. Pembahasan yang penulis

lakukan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi

keperawatan dan evaluasi keperawatan.

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses

keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan

perumusan kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan meliputi

data biologis, psikososial, dan spiritual (Direja, 2011).

Penulis melakukan pengumpulan data menggunakan metode

wawancara dan mengobservasi klien yaitu dari segi penampilan,

pembicaraan, dan perilaku klien. Kemudian ditambah dengan menelaah

catatan medik dan catatan keperawatan. Dalam pengkajian ini penulis

mengkaji data dari tanggal klien masuk RSJD, identitas klien, identitas

penggung jawab, alasan masuk, faktor predisposisi, faktor prestisipitasi,

pemeriksaan fisik, keluhan fisik, psikososial (genogram dan analisa

genogram) konsep diri, hubungan sosial, spirtual, status mental, kebutuhan

persiapan pulang, meknisme koping, masalah psikososial dan lingkungan,

pengetahuan klien, aspek penunjang dan aspek medik.

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

24

Menurut Fitria (2009), tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan yang

muncul biasanya adalah mata melotot atau pandangan tajam, tangan

mengepal, rahang mengatup, wajah memerah dan tegang, serta postur

tubuh kaku, mengancam, mengumpat dengan kata-kata kotor, berbicara

dengan nada keras, kasar, ketus, menyerang orang lain, melukai diri

sendiri,merusak lingkungan,amuk atau agresif dan mengamuk. Hal ini

sesuai dengan kasus pada Tn. S dimana pada alasan masuk didapatkan data

Tn. S mengamuk, marah-marah, berkata kasar, membanting barang,

mengancam orang lain, mondar-mandir, tegang, mata melotot, mata merah,

dan susah tidur.

Menurut Yosep (2010, dalam Damaiyanti 2012), dalam faktor

predisposisi perilaku kekerasan terdapat beberapa teori yang menjadi

penyebab munculnya perilaku ini salah satunya yaitu teori biologis teori ini

menyatakan adanya faktor gen yang diturunkan melalui orang tua, menjadi

potensi perilaku agresif. Menurut Direja (2011), faktor yang berhubungan

dengan masalah perilaku kekerasan dapat terjadi karena stimulus

lingkungan dan putus obat. Berdasarkan teori yang telah disampaikan

tersebut sama dengan data pengkajian faktor predisposisi yang ditemukan

pada kasus klien Tn. S dimana keluarga klien ada yang mengalami

gangguan jiwa seperti klien yaitu kakak kandung dan pamanya, selain

masalah tersebut klien juga tidak mau minum obat, sehingga terapi

pengobatan klien kurang berhasil yang berakibat klien kambuh lagi.

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

25

Menurut Yosep (2007), dalam pengkajian faktor presipitasi yaitu

seseorang akan berespon dengan marah apabila merasa dirinya terancam,

ancaman tersebut dapat berupa injurysecara psikis, atau lebih dikenal

dengan adanya ancaman terhadap konsep diri seseorang. Menurut Yosep

(2010, dalam Damaiyanti 2012), faktor yang dapat mencetuskan perilaku

kekerasan berkaitan dengan ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan

dasar dan kondisi ekonominya. Berdasarkan teori yang telah disampaikan,

ada kesamaan dengan apa yang dihadapi klien, bahwa klien mengatakan

saat di rumah klien sering merasa tidak sesuai dengan apa yang

dinginkannya, dan karena kondisi ekonomi keluarganya yang kurang

mampu sehingga terjadi kekambuhan lagi dan klien berhenti minum obat.

Pengkajian status mental, dari cara berpenampilan klien rapi memakai

seragam rumah sakit, klien tidak pernah mendengar suara-suara atau

bisikan maupun bayangan, klien tidak mengalami halusinasi, dalam proses

pikir klien pembicaraanya masih terarah dan masih dapat dimengerti, tetapi

pada saat dikaji pembicaraan klien intonasinya tinggi, keras dan berkata

kasar, diaktivitas motorik klien terlihat tegang dan gelisah, mondar mandir,

ketika berinteraksi dengan temanya terkadang klien terlihat marah dan

tampak mengepalkan tanganya dan ingin memukul. Menurut (Direja,2011),

tanda gejala klien perilaku kekerasan dapat dilihat dari pengkajian status

mental dalam pembicaraan dengan nada keras, kasar mengancam dan

aktivitas motorik tangan mengepal, tegang, muka merah, menyerang orang

lain, melukai diri sendiri atau orang lain dan lingkungan.

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

26

Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program

pengobatan klien yang dimulai dari segera setelah klien masuk rumah sakit.

Hal ini merupakan proses yang menggambarkan usaha kerja sama antara

tim kesehatan, keluarga, klien, dan orang yang penting bagi klien (Yosep,

2007). Pengkajian persiapan pulang penulis hanya mengkaji tentang berapa

kali klien makan dan menu yang dikonsumsi klien, seharusnya penulis

harus mengkaji apakah klien mandiri dalam makan atau harus dengan

bantuan. Kemudian pada pengkajian BAB dan BAK penulis juga hanya

mengkaji frekuensi dan kondisi feses dan urin, seharusnya penulis juga

harus mengkaji bagaimana proses BAB dan BAK apakah mandiri atau

dengan bantuan, dan dimana klien BAB dan BAK. Kemudian pada

pengkajian istirahat tidur, penulis hanya mengkaji frekuensi tidur klien dari

jam berapa sampai jam berapa. Seharusnya dilengkapi data kegiatan apa

yang dilakukan klien sebelum tidur dan sesudah tidur. Kesulitan yang

penulis hadapi dalam proses pengkajian adalah proses komunikasi

teraupetik belum maksimal sehingga ada sebagian data-data yang

pendokuimentasianya kurang mendalam.

Aspek medik, diagnosa medik skizofrenia akut F 20.1 dan terapi medik

yang diberikan Risperidone 2 x 2 mg, Triheksipenidil 2 x 2 mg, dan Zyprat

1 x 0,5 mg. Risperidone merupakan obat yang mengurangi gejala afektif

yang berhubungan dengan skizofrenia, dan efek sampingnya antara lain

insomnia, cemas, sakit kepala, somnolen dan lelah. Triheksipenidil

merupakan jenis obat pada pengobatan segala bentuk parkinson karena

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

27

pengaruh obat untuk susunan syaraf, efek sampingnya adalah mulut kering,

pusing, mual, muntah, bingung dan takikardi. Zypraz adalah jenis obat

pengobatan untuk anxietas dan gangguan panik, efek sampingnya adalah

mengantuk, pusing, dan cemas. ( ISO, 2010).

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah interpretasi ilmiah dari data pengkajian

yang digunakan untuk mengarahkan perencanaan, implementasi, dan

evaluasi keperawatan (Damaiyanti, 2012).

Menurut Fitria (2009) Diagnosa keperawatan yang sering ditemukan

pada kasus perilaku kekerasan antara lain perilaku kekerasan, resiko

mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan, perubahan persepsi

sensori : halusinasi, harga diri rendah kronis, isolasi sosial, danberduka

disfungsional. Diagnosa utama yang diangkat pada Tn. S yaitu resiko

perilaku kekerasan, diagnosa ini didukung dengan data subyektif klien

mengatakan jika sedang berinteraksi pada teman-temanya di ruangan

terkadang klien marah dan ingin memukul. Kemudian data obyektifnya

klien terlihat marah, tampak tegang, mata melotot tangan mengepal dan

klien mondar-mandir. Diagnosa ini diambil menjadi prioritas utama karena

pada saat pengkajian data-data diatas yang paling aktual dibandingkan

dengan diangosa yang kedua, yaitu harga diri rendah.

Dalam pohon masalah dijelaskan bahwa yang menjadi core problem

adalah perilaku kekerasan, etiologinya yaitu harga diri rendah, dan sebagai

efek yaitu resiko meciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Fitria,

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

28

2009). Berdasarkan teori yang disebutkan ada perbedaan dengan kasus,

bahwa yang menjadi core problem adalah resiko perilaku kekerasan, tetapi

pada etiologi dan efek sama, yaitu harga diri rendah sebagai etiologi, dan

resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan sebagai efek.

Resiko perilaku kekerasan atau agresif adalah perilaku yang menyertai

marah dan merupakan dorongan untuk bertindak dalam bentuk destruktif

dan masih terkontrol (Yosep, 2007).

3. Intervensi Keperawatan

Perencanaan keperawatan terdiri dari tiga aspek yaitu tujuan umum,

tujuan khusus dan rencana tindakan keperawatan. Tujuan umum berfokus

pada penyelesaian permasalahan dari diagnosa tertentu. Tujuan umum

dapat dicapai jika serangkaian tujuan khusus telah dicapai (Direja, 2011).

Menurut Stuart (2001, dalam Direja, 2011), tujuan khusus berfokus

pada penyelesaian etiologi dari diagnosa tersebut. Tujuan khusus

merupakan rumusan kemampuan yang perlu dicapai atau dimiliki klien.

Kemampuan ini dapat bervariasi sesuai dengan masalah dan kebutuhan

klien. Umumnya, kemampuan klien pada tujuan khusus dapat dibagi

menjadi tiga aspek yaitu kemampuan kognitif yang diperlukan untuk

menyelesaikan etiologi dari diagnosa keperawatan, kemampuan

psikomotor yang diperlukan agar etiologi dapat teratasi dan kemampuan

afektif yang perlu dimiliki agar klien percaya pada kemampuan

menyelesaikan masalah.

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

29

Intervensi keperawatan yang dilakukan pada Tn. S berdasarkan pada

teori keperawatan jiwa, dimana terdapat tujuan umumnya yaitu klien tidak

melakukan tindakan kekerasan, dan terdapat sembilan tujuan khusus yaitu

tujuan khusus pertama adalah bina hubungan saling percaya dengan klien,

rasionalnya adalah hubungan saling percaya merupakan landasan utama

untuk hubungan selanjutnya, tujuan khusus kedua yaitu mengidentifikasi

penyebab perilaku kekerasan, rasionalnya adalah klien beri kesempatan

untuk mengungkapkan perasaan dapat membantu mengurangi stres dan

penyebab perasaan jengkel atau kesal dapat diketahui, tujuan khusus ketiga

adalah mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan, rasionalnya adalah

untuk mengetahui hal yang dialami dan dirasa saat jengkel, tujuan khusus

keempat adalah mengidentififkasi jenis perilaku kekerasan, rasionalnya

adalah dapat membantu klien dalam menemukan cara yang dapat

digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Intervensi keperawatan selanjutnya pada tujuan khusus kelima adalah

mengidentifikasi akibat dari perilaku kekerasan, rasioanalanya adalah

membantu klien untuk menilai perilaku kekerasan yang dilakukanya,

tujuan khusus keenam adalah mengidentifikasi cara yang dilakukan ketika

perilaku kekerasan muncul, rasionalnya adalah agar klien dapat

mempelajari cara yang lain konstruktif, tujuan khusus ketujuh adalah

ajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan, rasionalnya adalah

memberikan simulasi kepada klien untuk menilai respon perilaku

kekerasan secara tepat, tujuan khusus kedelapan adalah ajarkan pada

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

30

keluarga cara merawat klien dengan perilaku kekerasan, rasionalnya adalah

agar keluarga dapat merawat klien dengan perilakun kekerasan, tujuan

kesembilan adalah anjurkan pada klien menggunakan obat dengan benar,

rasionalnya adalah klien dan keluarga dapat mengetahui nama-nama obat

yang diminum oleh klien (Damaiyanti, 2012). Dalam rencana keperawatan

yang penulis susun pada masalah keperawatan Tn. S, penulis sesuaikan

dengan teori diatas.

4. Implementasi

Implementasi merupakan standar dari standar asuhan yang

berhubungan dengan aktivitas keperawatan profesional yang dilakukan

oleh perawat, dimana implementasi dilakukan pada pasien, keluarga dan

komunitas berdasarkan rencana keperawatan yang dibuat (Damaiyanti,

2012).

Menurut Keliat (2009), strategi pelaksanaan klien resiko perilaku

kekerasan ada lima yaitu strategi pelaksanaan pertama melatih cara

mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik pertama yaitu nafas

dalam. Strategi pelaksanaan kedua membantu klien latihan mengendalikan

perilaku kekerasan dengan cara fisik kedua yaitu dengan cara pukul bantal

atau kasur. Strategi pelaksanaan ketiga membantu klien latihan

mengendalikan perilaku kekerasan secara verbal. Strategi pelaksanaan

keempat membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan

dengan cara spiritual. Strategi pelaksanaan kelima membantu klien latihan

mengendalikan perilaku kekerasan dengan minum obat.

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

31

Teori tersebut sesuai dengan yang penulis lakukan, tetapi penulis

hanya dapat melaksanakan strategi pelaksanaan pertama melatih cara

mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik pertama yaitu nafas

dalam dilakukan pada hari kamis tanggal 25 April 2013, pukul 10.00 WIB.

Strategi pelaksanaan kedua membantu klien latihan mengendalikan

perilaku kekerasan dengan cara fisik kedua yaitu dengan cara pukul bantal

atau kasur dilakukan pada hari jum’at tanggal 26 April 2013, pukul 10.00

WIB. Strategi pelaksanaan ketiga membantu klien latihan mengendalikan

perilaku kekerasan dengan cara verbal dilakukan pada hari sabtu tanggal 27

April 2013, pukul 10.00 WIB. Strategi pelaksanaan keempat membantu

klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara spiritual dan

strategi pelaksanaan kelima membantu klien latihan mengendalikan

perilaku kekerasan dengan cara minum obat, tidak dapat dilaksanakan

penulis karena keterbatasan waktu dan kemampuan klien dalam memahami

yang penulis ajarkan.

5. Evaluasi

Menurut Kurniawati (2004, dalam Nurjanah, 2005), Evaluasi adalah

proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan

pada klien. Evaluasi dilakukan terus-menerus pada respon klien terhadap

tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.

Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP sebagai

berikut: S: Subyektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah

dilaksanakan, O: Respon obyektif klien terhadap tindakan keperawatan

Page 42: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

32

yang telah dilaksanakan. A: Analisa diatas data subyektif dan obyektif

untuk menyimpulkan apakah masalah masih tetap muncul atau muncul

masalah baru atau data-data yang kontra indikasi dengan masalah yang

ada. P: perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada

respon klien yang terdiri dari tindak lanjut klien, dan tindak lanjut perawat

(Direja, 2011). Dalam penulisan kasus ini penulis menggunakan evaluasi

hasil (sumatif) serta menggunakan system penulisan S.O.A.P sesuai

dengan teori diatas. Evaluasi dilakukan setiap hari sesudah dilakukan

interaksi terhadap klien.

Hasil evaluasi yang didapatkan penulis sesuai dengan kriteria

evaluasi yang penulis buat. Evaluasi yang didapatkan penulis antara lain

pada tujuan khusus yang pertama yaitu klien dapat membina hubungan

saling percaya, tujuan khusus kedua yaitu mengidentifikasi penyebab

perilaku kekerasan, tujuan khusus ketiga yaitu klien dapat

mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan, tujuan khusus keempat

yaitu klien dapat mengidentififkasi perilaku kekerasan yang biasa

dilakukan, tujuan khusus kelima yaitu klien dapat mengidentifikasi akibat

perilaku kekerasan, tujuan khusus keenam yaitu klien dapat

mengidentifikasi cara konstruktif dalam merespon terhadap kemarahan,

tujuan khusus ketujuh yaitu klien dapat mendemonstrasikan cara

mengontrol perilaku kekerasan dengan cara tarik nafas dalam (SP 1),

dengan cara pukul bantal atau kasur (SP 2), dengan cara verbal (SP 3).

Hasil evaluasi yang penulis dapatkan sesuai dengan kriteria evaluasi pada

perencanaan yang penulis buat.

Page 43: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

33

Hambatan penulis selama proses keperawatan dilakukan yaitu tujuan

khusus dalam diagnosa keperawatan tidak dapat tercapai semua. Tujuan

khusus kedelapan klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol

perilaku kekerasan tidak tercapai, dikarenakan selama proses keperawatan

tidak ada keluarga yang datang menjenguk klien. Tujuan khusus

kesembilan klien dapat menggunakan obat-obatan yang diminum dan

kegunaanya tidak tercapai, sehingga penulis melakukan pendelegasian

tugas terkait masalah keperawatan pada Tn. S dengan perawat diruangan.

B. Simpulan dan Saran

Berdasarkan studi kasus asuhan keperawatan pada Tn. S dengan resiko

perilaku kekerasan yang telah penulis lakukan. Maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Simpulan

Berdasarkan studi kasus asuhan keperawatan pada Tn. S dengan resiko

perilaku kekerasan yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

a. Pengkajian yang didapatkan pada Tn. S adalah data subyektif klien

mengatakan jika sedang berinteraksi pada teman-temanya di ruangan

terkadang klien marah dan ingin memukul. Data obyektif terdapat data

klien yaitu klien terlihat marah, tampak tegang, mata melotot tangan

mengepal dan klien mondar-mandir.

b. Diagnosa keperawatan utama yang muncul pada Tn. S saat dilakukan

pengkajian yaitu resiko perilaku kekerasan.

Page 44: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

34

c. Rencana keperawatan yang dapat dilakukan pada Tn. S meliputi tujuan

umum klien tidak melakukan tindakan kekerasan, serta untuk tujuan

khusus pertama klien dapatmembina hubungan saling percaya, tujuan

khusus kedua yaitu mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan,

tujuan khusus ketiga yaitu klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda

perilaku kekerasan, tujuan khusus keempat yaitu klien dapat

mengidentififkasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan, tujuan

khusus kelima yaitu klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku

kekerasan, tujuan khusus keenam yaitu klien dapat mengidentifikasi

cara konstruktif dalam merespon terhadap kemarahan, tujuan khusus

ketujuh yaitu klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku

kekerasan, tujuan khusus kedelapan klien mendapat dukungan keluarga

dalam mengontrol perilaku kekerasan, Tujuan khusus kesembilan klien

dapat menggunakan obat-obatan yang diminum dan kegunaanya.

d. Implementasi keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan

keperawatan yang telah disusun pada Tn. S. Berdasarkan tindakan

keperawatan yang telah dilakukan, penulis dapat menyelesaikan tiga

strategi pelaksanaan dari lima strategi pelaksanaan yaitu strategi

pelaksanaan pertama melatih cara mengendalikan perilaku kekerasan

dengan nafas dalam, strategi pelaksanaan kedua melatih

mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara pukul bantal atau

kasur, strategi pelaksanaan ketiga melatih mengendalikan perilaku

kekerasan dengan cara verbal, strategi pelaksanaan keempat melatih

Page 45: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

35

mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara spiritual, dan strategi

pelaksanaan kelima melatih mengendalikan perilaku kekerasan dengan

cara minum obat, tidak dapat dilaksanakan penulis karena keterbatasan

waktu dan kemampuan klien dalam memahami yang penulis ajarkan.

e. Evaluasi pada Tn. S berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan

bahwa klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara

nafas dalam (SP 1), klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan

dengan cara pukul bantal atau kasur (SP 2), dan klien mampu

mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara verbal (SP 3),

mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual dan menggunakan

obat dengan benar tidak dapat dilaksanakan, karena tidak ada

dukungan dari keluarga klien.

2. Saran

Penulis memberikan saran yang mungkin dapat diterima sebagai

bahan pertimbangan guna meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada

klien dengan resiko perilaku kekerasan berikut:

a. Bagi Rumah Sakit

Hendaknya menyediakan dan memfasilitasi apa yang dibutuhkan oleh

klien untuk penyembuhan, rumah sakit menyediakan tenaga kesehatan

yang profesional guna membantu penyembuhan pasien.

Page 46: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

36

b. Bagi Institusi

Memberikan motivasi dan menyediakan perpustakaan yang berguna

dan lengkap kepada mahasiswa untuk penyelesaian tugas karya tulis

ilmiah jiwa.

c. Profesi Perawat

Perawat diharapkan untuk lebih profesional dalam merawat pasien dan

lebih sabar dalam memberikan pelayanan guna peningkatan keadaan

pasien, khususnya resiko perilaku kekerasan.

Page 47: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

37

DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Mukhripah & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Penerbit

Buku: PT Refika Aditama. Bandung.

Damaiyanti, Mukhripah. 2010. Komunikasi Terapeutik Dalam Praktik

Keperawatan. Penerbit Buku: PT Refika Aditama. Bandung

Direja, Ade Herman Surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Penerbit

Buku: Nuha Medika. Yogyakarta.

Hidayati, Eni. 2012. Pengaruh Terapi Kelompok Suportif Terhadap Kemampuan

Mengatasi Perilaku Kekerasan Pada Klien

Skizofenia.http://www.jurnalkesmas.org/files/kesehatanjiwa.pdfdiakses

tanggal 26 april.

Isaacs, Ann. 2004. Keperawatan Kesehatan Jiwa Dan Psikiatrik. Penerbit Buku:

EGC. Jakarta.

ISO. 2010. Informasi Spesialite obat. Penerbit PT.ISFI. Jakarta Barat.

Kelliat, Budi A & Akemat. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.

Penerbit Buku: EGC. Jakarta.

Kusumawati, Farida & Yudi Hartono. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.

Penerbit Buku: Salemba Medika. Jakarta.

Maramis, WF. 2004. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Penerbit Buku: Airlangga.

Surabaya.

Nurjannah, Intansari. 2005. Aplikasi Proses Keperawatan. Penerbit Buku: Moco

Medika. Yogyakarta.

Nita, Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan

dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Penerbit Buku:

Salemba Medika. Jakarta.

Stuart, G Wail. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Penerbit Buku: EGC.

Jakarta.

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Penerbit Buku: PT Refika Aditama.

Bandung.

Page 48: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S · PDF fileLampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika ... rawat inap 2.906 klien, dari rawat inap yang

38

Yosep, Iyus. 2010. Keperawatan Jiwa (Edisi Revisi). Penerbit Buku: PT Refika

Aditama. Bandung.