studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

12
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN FISHWAY PADA BENDUNG TEMPURAN DI DESA TEMPURAN KECAMATAN PASREPAN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : DYAN EKA NURHAYATI NIM. 115060401111002-64 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2015

Upload: doanliem

Post on 10-Dec-2016

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN FISHWAY PADA

BENDUNG TEMPURAN DI DESA TEMPURAN KECAMATAN

PASREPAN KABUPATEN PASURUAN

JURNAL ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Teknik

Disusun oleh :

DYAN EKA NURHAYATI

NIM. 115060401111002-64

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2015

Page 2: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di
Page 3: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN FISHWAY PADA

BENDUNG TEMPURAN DI DESA TEMPURAN KECAMATAN

PASREPAN KABUPATEN PASURUAN Dyan Eka Nurhayati1, Very Dermawan2, Dian Chandrasasi2

1Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya 2Dosen Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

Jl. MT.Haryono No.167 Malang-65145 Jawa Timur-Indonesia

Telp/Fax : 0341-562454

Email: [email protected]

ABSTRAK

Fishway atau laluan ikan merupakan saluran yang didesain untuk mempermudah

ikan melewati bangunan konstruksi melintang sungai yang dibuat manusia. Dengan

adanya bangunan melintang pada sungai yang tidak dilengkapi dengan fishway akan

berakibat pada keseimbangan ekosistem pada sungai tersebut.

Studi perencanaan ini bertujuan untuk memberikan alternatif pengurangan

dampak negatif terhadap ekosistem sungai yang dapat disebabkan oleh pembangunan

bendung. Pada sungai Tempuran hidup beberapa jenis ikan. Oleh karena itu pada bendung

Tempuran perlu dilengkapi dengan fishway. Terdapat tiga alternatif tipe fishway yang

dapat diterapkan pada bendung Tempuran yang memiliki fungsi utama untuk irigasi, yaitu

tipe pool passes, slot passes, dan bypass channel. Ditinjau dari segi teknis, ekonomi, dan

kemampuan berenang ikan, dari hasil ketiga perhitungan alternatif tersebut dipilih

fishway tipe pool passes.

Kata kunci: Bendung, Ikan, Fishway

ABSTRACT

Fishway is a waterway to allow some fish specieses pass by a man-made

obstruction in river or stream. The river construction which has not fishway will give an

impact for the river ecosystem balance.

The purpose of this research is to give an alternative to reduce negative effect for

ecosystem in river because of weir. In Tempuran river live some fish specieses. That is

why fishway need to be built in Tempuran weir. There are three alternatives fish way

which can be applied in Tempuran weir, the alternatives are pool passes, slot passes, and

bypass channel. Considered from the result of analysis, economy analysis, and fish

swimming ability, fishway pool passes is the best one to be built in Tempuran weir.

Keyword: Weir, Fish, Fishway

1. PENDAHULUAN

Bendung merupakan bangunan me-

lintang pada sungai. Fungsi bendung ya-

itu untuk menaikkan tinggi muka air, se-

hingga air sungai tersebut dapat diman-

faatkan untuk irigasi.

Seiring dengan perkembangan zaman,

pembangunan suatu bangunan air tidak

boleh hanya mempertimbangkan faktor

teknis, tetapi juga harus memperhatikan

faktor lingkungan atau ekosistem sekitar.

Pada sungai yang dibangun sebuah

bendung terdapat ekosistem tempat be-

berapa jenis ikan hidup.

Siklus hidup ikan yang sering bermigrasi

dari hulu ke hilir atau sebaliknya dapat

terganggu dengan adanya pembangunan

bendung.

Apabila hal ini dibiarkan secara terus-

menerus populasi ikan tersebut dapat

berkurang atau bahkan punah. Sehingga

Page 4: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

bangunan melintang sungai seperti ben-

dung perlu dilengkapi dengan fishway

(laluan ikan).

Di Indonesia masih belum terlalu di-

terapkan bangunan melintang sungai ya-

ng dilengkapi fishway (laluan ikan). Ha-

nya ada tiga fishway yang dibangun pada

bangunan bendung di Indonesia, yaitu

Bendung Perjaya di Ogan Komering Ulu

(Propinsi Sumatera Selatan), Bendung

Batang Hari di Sumatera Barat, dan Ben-

dung Wawatobi di Sulawesi Selatan

(Maryono, 2008:34).

Tujuan dari perencanaan ini adalah

untuk mengetahui tipe fishway yang se-

suai pada bendung Tempuran, menge-

tahui rancangan anggaran biaya untuk

masing-masing alternatif, dan alternatif

tipe yang akan dipilih ditinjau dari segi

teknis dan ekonomi.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bendung

Bendung merupakan bangunan me-

lintang sungai yang berfungsi untuk me-

ninggikan tinggi muka air yang dapat di-

gunakan untuk irigasi, PLTA, dan kebu-

tuhan lainnya. Terdapat beberapa ba-

gian pada bangunan bendung, yaitu ba-

ngunan utama, bangunan perkuatan su-

ngai, dan bangunan pelengkap.

2.2. Fishway (Laluan Ikan)

Fishway atau laluan ikan merupa-

kan saluran yang didesain untuk mem-

permudah ikan melewati bangunan kon-

struksi melintang sungai yang dibuat

manusia (Katopodis, 1992:1).

Dengan adanya bangunan melintang pa-

da sungai yang tidak dilengkapi dengan

fishway akan berakibat pada keseim-

bangan ekosistem pada sungai tersebut.

2.2.1. Faktor Ekologi

Habitat ikan di sungai Indonesia

dapat dibedakan dari hulu ke hilir ber-

dasarkan karakteristik umum geomor-

fologinya (Kottelat dan Whitten, 1996,

dalam Maryono 2008:15). Habitat-ha-

bitat tersebut yaitu:

1. Sungai kecil di pegunungan

2. Sungai kecil di kaki gunung dan

dataran rendah

3. Sungai besar, oxbow, dan danau

oxbow

4. Estuari

5. Gua dan sungai bawah tanah

Ikan yang hidup di air tawar seperti

yang telah disebutkan diatas, tidak akan

berada di habitat tersebut sepanjang

waktu, ikan melakukan migrasi. Bebe-

rapa spesies ikan bermigrasi meng-ikuti

pergerakan musim. Untuk mendesain

suatu fishway sangat bergantung pada

karakteristik spesies ikan yang diper-

hitungkan akan melewati fishway ter-

sebut. Selain sifat migrasi ikan, faktor

yang juga perlu diperhitungkan yaitu

ukuran ikan dan kemampuan berenang

ikan (Bok dkk, 2004:11).

2.2.1.1. Migrasi Ikan

Migrasi merupakan perpindah-

an menuju habitat yang berbeda dengan

tujuan tertentu (Maryono, 2008:19). I-

kan memiliki berbagai macam tujuan

bermigrasi, seperti bereproduksi, men-

cari makan, mencari tempat berlindung,

penyebaran diri, dan mencari habitat ba-

ru.

2.2.1.2. Kemampuan Berenang Ikan

Kemampuan berenang ikan me-

rupakan salah satu faktor penting dalam

perencanaan suatu fishway. Kemampuan

berenang ikan bisa dijadikan sebagai pa-

rameter apakah kecepatan aliran pada

fishway tidak melebihi kecepatan bere-

nang ikan terlemah yang diprediksi akan

melalui fishway.

2.2.2. Perencanaan Umum Fishway

Ikan dan hewan invertebrata ber-

migrasi ke hulu mengikuti arus sungai.

Jalan masuk fishway harus mudah di-

temukan oleh organisme atau ikan yang

akan bermigrasi ke hulu. Pada umumnya

fishway terletak di tepi sungai (Anonim,

2002:22).

2.3. Tipe Fishway

Tipe fishway dapat dibedakan men-

jadi 2 tipe, yaitu tipe alamiah dan tipe

teknis. Tipe fishway alamiah yaitu (Mar-

yono, 2008:40):

Page 5: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

1. Saluran melingkar bendung (bypass

channel fishway)

2. Konstruksi ramp ikan (fish ramp)

3. Konstruksi ramp dasar sungai dan

konstruksi slope (bottom ramp and

slope)

Dan yang termasuk tipe teknis yaitu:

1. Tipe pool passes

2. Tipe slot vertikal (vertical slot pas-

ses)

3. Tipe denil (denil passes/counter fl-

ow passes)

4. Tipe lock (fish locks)

5. Tipe lift (fish lifts)

Pemilihan tipe fishway harus

berdasarkan prioritas yang sesuai deng-

an kondisi sungai dan bangunan me-

lintangnya.

2.4. Bangunan Pelengkap Fishway

Pada perencanaan fishway juga di-

butuhkan bangunan pelengkap untuk

mendukung agar fishway dapat bekerja

secara optimal. Beberapa macam ba-

ngunan pelengkap fishway, diantaranya

yaitu kolam istirahat, pengaman dari al-

iran debris, pintu air, perangkap, sa-

luran transisi, dan lain-lain. Pemilihan

bangunan pelengkap untuk fishway ini

disesuaikan dengan kebutuhan pada saat

perencanaan fishway.

2.4.1. Bangunan Pengatur Muka Air

Bangunan pengatur muka air ya-

ng digunakan pada studi perencanaan ini

yaitu berupa sluice gate. Sluice gate ini

berfungsi untuk mengatur debit yang

masuk pada saluran fishway, sehingga

tinggi muka air yang dibutuhkan fishway

terjaga. Bukaan pintu minimum fishway

yaitu 0,3 m dan lebar pintu 0,3 m, de-

ngan kecepatan aliran tidak melebihi 3

m/s. Selain itu pintu untuk fishway di-

sarankan tidak terdapat halangan di ba-

wah pintu, sehingga ikan yang akan ma-

suk ke fishway tidak akan kesulitan (Be-

ach, 1984:10-11).

2.4.2. Kolam Istirahat (Resting Pool)

Pada hilir pintu sluice gate, sebe-

lum air memasuki fishway, air terlebih

dahulu melalui saluran transisi. Saluran

transisi terletak di hulu dan hilir fishway,

apabila saluran ini cukup panjang, maka

di dalamnya perlu ditambah kolam pe-

nenang.

3. METODOLOGI Lokasi studi terletak di Desa Tem-

puran Kecamatan Pasrepan Kabupaten

Pasuran. Data Bendung Tempuran yaitu

sebagai berikut:

1. Lebar efektif bendung = 18 m

2. Debit rencana (Q100th) = 29,91 m3/det

3. Elevasi dasar sungai = +644,2 m

4. Elevasi puncak bendung = +645 m

5. Tinggi bendung (P) = 0,8 m

6. Hd = 0,7 m

7. He = 0,86 m

Data yang diperlukan untuk studi

alternatif ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1. Data yang digunakan

Data Fungsi

Eksisiting Bendung

-Debit banjir

rancangan bendung

-Dimensi bendung

Untuk menentukan

debit rancangan fishway

dan menentukan tipe

fishway yang sesuai

dengan kondisi

bendung

Data klimatologi

-Suhu

Untuk mengetahui

kemampuan berenang

ikan

Ekosistem sungai : Untuk menentukan

dimensi yang sesuai

pada perencanaan

fishway

-Jenis ikan

-Ukuran ikan

-Perilaku migrasi

Data topografi

Untuk mengetahui

elevasi lahan di sekitar

bendung untuk

perhitungan rancangan

anggaran biaya

Daftar Harga

Satuan Alat, Bahan

dan Material, dan

Satuan Pekerjaan

Untuk menghitung

rancangan anggaran

biaya konstruksi

fishway

Page 6: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

Gambar 3.1. Diagram alir penyelesaian

skripsi

4. PEMBAHASAN

4.1. Debit Banjir Rancangan Bendung

Tempuran

Perencanaan fishway pada Bendung

Tempuran ditinjau dengan mengguna-

kan Q2th sebesar 11,78 m3/det. Karena

Q2th merupakan debit dominan yang me-

lewati sungai, dengan probabilitas fish-

way yaitu 50%.

4.2. Faktor Ekologi Pada Perencana-

an Fishway

Pada Kali Tempuran terdapat bebe-

rapa jenis ikan yang hidup seperti yang

ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Jenis ikan, panjang, dan kece-

patan berenang

Jenis Ikan L U

(m) (m/det)

Wader Bintik Dua 0,10 2,42

Jenis Ikan L U

(m) (m/det)

Wader Pari 0,12 2,71

Sepat Mutiara 0,12 2,71

Sepat Rawa 0,10 2,42

Sumber: Hasil Perhitungan

4.3. Analisa Perencanaan Inlet dan O-

utlet Fishway

Inlet fishway terletak pada bagian

hilir bendung, sedangkan outlet fishway

terletak di hulu bendung. Inlet peren-

canaan fishway pada Bendung Tempu-

ran direncanakan 24,6 meter dari kaki

hulu bendung, dengan pertimbangan ja-

rak tersebut tidak terlalu jauh dari ben-

dung dan beraliran sub kritis. Sedangkan

outlet fishway terletak pada jarak 13,5

meter dari kaki hulu bendung.

4.4. Analisa Perencanaan Bangunan

Pengatur Muka Air Pada Fish-

way

Pada bagian hulu fishway atau out-

let fishway direncanakan bangunan pe-

ngatur muka air berupa pintu sorong

(sluice gate). Sluice gate pada fishway

Bendung Tempuran direncanakan sele-

bar 0,5 m, tinggi bukaan pintu 0,3 m, de-

ngan debit sebesar 0,424 m3/det.

4.5. Analisa Perencanaan Dimensi

Fishway

Hasil perhitungan untuk ketiga al-

ternatif fishway pada Bendung Tempu-

ran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Rekapitulasi perhitungan fish-

way tipe pool passes

Pool Passes

Lebar 0,8 m

Panjang Kolam 1,30 m

Panjang

Fishway 11,7 m

Jumlah kolam 9 kolam

Slope Fishway 0,115

Kedalaman Air 0,675 m

Debit Antar

Kolam 0,049 m3/det

Kecepatan

Aliran 1,716 m/det

Sumber: Hasil perhitungan

Mulai

Data

Bendung

Data

Ekosistem

Sungai

Penentuan Inlet

dan OutletFishway

Data

Klimatologi

Kemampuan

Berenang Ikan

Alternatif Pemilihan

Tipe Fishway

Perhitungan Teknis

Fishway

DataTopo-

grafi

Volume Fishway

Data Harga

Alat dan

Material

RAB Fishway

Pemilihan

alternatif dari segi

teknis dan harga

konstruksi

Kesimpulan

Selesai

Rumusan

Masalah 1

Rumusan

Masalah 2

Rumusan

Masalah 3

Page 7: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

Gambar 4.1. Detail bagian fishway tipe

pool passes Sumber: Anonim, 2002:71

Tabel 4.3. Rekapitulasi perhitungan fish-

way tipe slot passes

Slot Passes

Lebar 1,36 m

Panjang Kolam 1,70 m

Panjang

Fishway 15,3 m

Jumlah kolam 9 kolam

Slope Fishway 0,088

Kedalaman Air 0,675 m

Debit Antar

Kolam 0,128 m3/det

Kecepatan

Aliran 1,716 m/det

Sumber: Hasil perhitungan

Gambar 4.2. Fishway tipe slot passes

dengan dua slot

Sumber: Anonim , 2002:78

Tabel 4.4. Rekapitulasi perhitungan fish-

way tipe bypass channel

Bypass Channel

Saluran

1

Saluran

2

Saluran

3

Lebar 0,80 m 0,80 m 0,80 m

Panjang

Fishway 5 m 30 m 4.4 m

Bypass Channel

Saluran

1

Saluran

2

Saluran

3

Slope

Fishway 0,0102 0,034 0,01

Kedalam-

an Air 0,5 m 0,320 m 0,504 m

Debit

Antar

Kolam

0,131

m3/det

0,265

m3/det

0,129

m3/det

Kecepatan

Aliran

0,653

m/det

1,324

m/det

0,645

m/det

Sumber: Hasil perhitungan

Gambar 4.3. Posisi fishway tipe bypass

channel pada bendung

Sumber: Anonim, 2002:41

4.6. Pengaruh Fungsi Bendung De-

ngan Adanya Perencanaan Fish-

way

Pada perencanaan fishway diguna-

kan Q2th dengan debit maksimum sebe-

sar 11,78 m3/det.. Debit yang dibutuh-

kan untuk fishway yaitu 0,424 m3/det.

Sehingga debit berkurang menjadi

11,36 m3/det. Dengan debit tersebut

tinggi muka air di hulu berada pada el-

evasi +645,30 m, elevasi tersebut masih

berada diatas elevasi puncak bendung

yaitu +645,00. Sehingga perencanaan

fishway tidak akan mengganggu fungsi

utama bendung.

4.7. Perhitungan Rancangan Angga-

ran Biaya Perencanaan Fishway

Biaya yang dibutuhkan untuk

setiap alternatif fishway berdasarkan

dimensi saluran, penampang saluran,

dan material yang digunakan.

Page 8: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

Tabel 4.5. Rancangan Anggaran Biaya

fishway tipe pool passes

Material Pool Passes

Dasar

Saluran

Fishway

Pasangan batu kali

Sekat Kayu ulin borneo

Tanggul Pasangan batu kali

Biaya Rp 91,160,600.00

Sumber: Hasil perhitungan

Tabel 4.6. Rancangan Anggaran Biaya

fishway tipe slot passes

Material Slot Passes

Dasar

Saluran

Fishway

Pasangan batu kali

Sekat Kayu ulin borneo

Tanggul Pasangan batu kali

Biaya Rp 104,283,700.00

Sumber: Hasil perhitungan

Tabel 4.7. Rancangan Anggaran Biaya

fishway tipe bypass channel

Material Bypass Channel

Saluran 1 Saluran 2 Saluran 3

Dasar

Saluran

Fishway

Tanah Tanah Tanah

Sekat Batu 3

kg-5 kg

Batu 3

kg-5 kg

Batu 3

kg-5 kg

Tanggul

Pasangan

batu

kosong

Pasangan

batu

kosong

Pasangan

batu

kosong

Gebalan

rumput

Gebalan

rumput

Gebalan

rumput

Biaya Rp 16.401.100,00

Sumber: Hasil perhitungan

5. KESIMPULAN

1. Pada perencanaan fishway di Ben-

dung Tempuran terdapat tiga alterna-

tif yang dapat diterapkan tanpa meng-

ganggu fungsi utama bendung. Ke-

tiga alternatif tersebut yaitu fishway

tipe pool passes, slot passes, dan

bypass channel. Untuk fishway tipe

fish ramp tidak memungkinkan untuk

digunakan karena tipe tersebut hanya

dapat digunakan untuk bangunan

melintang sungai yang tidak digu-

nakan untuk irigasi. Sedangkan untuk

fishway tipe denil passes digunakan

untuk jenis ikan dengan perenang ku-

at. Perencanaan fishway di Bendung

Tempuran ini tidak akan mengganggu

ketersediaan air sungai yang akan

dialirkan untuk irigasi. Karena debit

sungai berkurang hanya 0,96% dari

debit maksimum Q2th, dengan debit

yang mengalir untuk fishway sebesar

0,424 m3/det dan bukaan pintu 0,30 m

pada outlet fishway. Elevasi muka air

di hulu masih diatas elevasi mercu

bendung, yaitu +645,30 m. Fishway

hanya beroperasi pada saat debit air

sungai normal, sedangkan pada

musim kering dan saat terjadi banjir

pintu air fishway akan ditutup.

2. Rancangan Anggaran Biaya yang di-

butuhkan untuk setiap alternatif fish-

way berdasarkan pada dimensi sa-

luran, penampang saluran, dan ma-

terial yang digunakan. Rancangan

Anggaran Biaya termurah yaitu fish-

way tipe bypass channel, yaitu se-

besar Rp. 16.401.100,00. Sedangkan

anggaran biaya termahal yaitu fish-

way tipe slot passes, yaitu sebesar Rp.

104.283.700,00. Anggaran biaya un-

tuk fishway tipe pool passes yaitu Rp.

91.160.600,00.

3. Dari hasil perhitungan didapatkan du-

a tipe fishway yang benar-benar me-

menuhi ketentuan dari masing-ma-

sing tipe, yaitu tipe pool passes dan

bypass channel, sedangkan slot pas-

ses kurang memenuhi ketentuan be-

sarnya debit. Berdasarkan kelebihan

dan kekurangan masing-masing tipe,

dapat dipilih fishway tipe pool passes

yang paling baik untuk diterapkan di

Bendung Tempuran. Karena fishway

tipe pool passes lebih aman dari ba-

Page 9: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

haya erosi dibandingkan dengan fish-

way tipe bypass channel. Ikan akan

berenang melalui fishway tipe pool

passes dengan nyaman karena kec-

epatan aliran sebesar 1,716 m/s tidak

melebihi kecepatan berenang ikan

terlemah (2,42 m/s).

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2002. Fish Passes- De-sign,

Dimensions, and Monitoring. Terj.

FAO (Food and Agriculture

Organization of The United Nations).

Rome: DVWK (Deutscher Verband

für Wasserwirtschaft und Kulturbau

e.V.).

2. Beach, M.H. 1984. Fisheries

Research Technical Report No.78

(Fish Pass Design –Criteria for The

design and Approval of Fish Passes

and Other Structure to Facilitate the

Passage of Migratory Fish in Rivers).

Directorate of Fisheries Research.

3. Bok, Rossouw, dan Rosseboom.

2004. Guidelines For The Planning,

Design and Operation of Fishway in

South Africa. Water Research

Commission.

4. Katopodis, Chris P.Eng. 1992.

Introduction To Fishway Design.

Canada: Freshwater Institute.

5. Maryono, Agus. 2008. Rekayasa

Fishway (Tangga Ikan). Yogyakarta:

UGM Press

LAMPIRAN GAMBAR

Page 10: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

+ 645.00 + 643.00 + 642.80+ 644.20

0.80

10.2

0

7.0

0

10.40

0.8

0

1.00

2.4

0

0.500m0.800m

+ 642.80

DENAH LETAK FISHWAY POOL PASSES DAN RESTING POOL

PADA BENDUNG TEMPURAN

1 : 200

14.000m 11.700m 13.700m

0.800m

1.300m 1.300m

KETERANGAN GAMBAR :

RESTING POOL

FISHWAY POOL PASSES

1.500m1.300m 1.500m

3.800m3.000m

Page 11: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

+ 645.00 + 643.00 + 642.80+ 644.20

0.80

10.2

0

7.0

0

10.40

0.8

0

1.00

2.4

0

0.500m1.360m

+ 642.80

15.300m14.000m 10.660m

1.700m 1.700m

1.360m

DENAH LETAK FISHWAY SLOT PASSES DAN RESTING POOL

PADA BENDUNG TEMPURAN

1 : 200

KETERANGAN GAMBAR :

RESTING POOL

FISHWAY POOL PASSES

1.500m 1.500m1.700m

Page 12: studi alternatif perencanaan fishway pada bendung tempuran di

+ 645.00 + 643.00 + 642.80+ 644.20

0.80

10

.20

7.0

0

10.40

0.8

0

1.00

2.4

0

0.500m0.800m

+ 642.80

saluran 1

30.000m5.000m 4.400m

saluran 2 saluran 3

DENAH LETAK FISHWAY BYPASS CHANNEL

PADA BENDUNG TEMPURAN

1 : 200

3.000m

0.800m

0.335m

0.335m 0.335m

3.000m