struktur sosial
TRANSCRIPT
Kelompok 6
•Farhah Kamilah•Ghina Nadhifah
•Khusnul Khotimah•Muhammad Hanif
•Nadia Bella Salsabila
Bentuk-bentuk struktur sosial dalam masyarakat
1.Diferensiasi
Sosial
2. Stratifikasi
Sosial
1. Diferensiasi Sosial
Deferensiasi sosial adalah pembedaan masyarakat
kedalam kelompok-kelompok tertentu secara
horizontal. Pembedaan masyarakat tersebut didasarkan
pada perbedaan ras, etnis/suku bangsa, klan, agama,
pekerjaan, dan jenis kelamin. Semua unsur tersebut pada
dasarnya memiliki derajat dan kedudukan yang sama.
Bentuk-bentuk diferensiasi sosial antara lain:
Bentuk - bentuk Diferensiasi SosialBerdasarkan bentuknya diferensiasi sosial dapat dibedakan sebagai
berikut.a. Diferensiasi berdasarkan rasRas adalah kategori individu yang secara turun temurun meiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama. Ras adalah pengertian biologis dan bukan pengertian sosio kultural. Artinya, apabila kita menyebut suatu kelompok ras, maka yang kita kemukakan adalah ciri-ciri fisik, bukan sifat mental atau sifat kebudayaan. Ilmu yang mempelajari ras-ras manusia dinamakan Somatologi.Menurut Andre Ketzsus, berbagai ciri fisik dapat dikemukakan sebagai berikut:1) Bentuk kepala2) Bentuk badan3) Bentuk hidung4) Bentuk rambut 5) Warna kulit6) Warna Mata, meliputi warna hitam, biru dan coklat serta abu-abu.
Pengklasifikasi Ras
•A.L. Kroeber membuat klasifikasi ras di dunia sebagai berikut:Austroloid / Negroid : terdiri dari orang-orang kulit hitam dengan rambut keriting, penduduk asli Australia (Aborigin)Mongoloid : terdiri dari orang-orang kulit kuning, yang meliputi Mongoloid asia, Malaya (termasuk Indonesia) dan Amerika atau IndianKaukasoid : terdiri dari orang-orang kulit putih, meliputi Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah
b. Diferensiasi Sosial berdasarkan agamaSuatu bentuk pengelompokkan masyarakat berdasarkan perbedaan agama yang dianut oleh seseorang. Berdasarkan agama yang dipeluk oleh seseorang atau kelompok, maka manusia dapat dibedakan atas golongan-golongan agama. Misalnya kelompok masyarakat penganut agama Islam dinamakan golongan Islam. Begitu pula dengan golongan Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
c. Diferensiasi Sosial berdasarkan KlenKlen adalah suatu kelompok kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat dengan menarik garis keturunan secara unilateral, yaitu melalui garis dari pihak ibu (matrilineal) saja, atau dari pihak bapak (patrilineal) saja.Dalam keterkaitan dengan perkawinan, klen bersifat eksogami, artinya anggota-anggota dari satu klen tidak boleh kawin-mengawini di dalam klen itu sendiri. Jadi, harus mencari jodoh ke klen lain.
d. Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori sosial yang diperoleh manusia sejak lahir. Para Sosiolog berkeyakinan bahwa secara biologis pria tidak lebih tinggi daripada wanita dalam merebut kesempatan yang berhubungan dengan ekonomi, hak istimewa, dan prestise.
e. Diferensiasi sosial berdasarkan profesi
Profesi akan terbentuk kalau berbagai kelompok
hanya mengerjakan satu tugas tertentu Di
masyarakat dapat dijumpai berbagai macam
profesi seperti petani, nelayan, peternak, tukang,
dokter dan sebagainya.
f. Diferensiasi sosial berdasarkan suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial yang lain karena mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul, tempat asal, dan kebudayaan.
Ciri-ciri yang paling mendasar itu antara lain :
1) Tipe fisik yang sama
2) Bahasa daerah yang sama
3) Adat istiadat yang sama, termasuk hukum adatnya
4) Kesenian yang sama.
2. Stratifikasi Sosial
Lapisan sosial dalam sosiologi dikenal
dengan istilah “stratifikasi sosial”. Kata
‘stratifikasi sosial’ berasal dari kata
stratum (lapisan) dan socius
(masyarakat).
Pengertian Menurut Para Ahli :
•Pitirim A. Sorokinadalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-
lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis). Dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
•Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu
sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
•Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Dasar - dasar Pembentukan Pelapisan Sosial
1. Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran
penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan
sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling
banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem
pelapisan sosial. Demikian pula sebaliknya, yang tidak
mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan
yang rendah. Dilihat dari bentuk tempat tinggal, benda-
benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun
kebiasaannya dalam berbelanja, serta kemampuannya
dalam berbagi kepada sesama.
2. Ukuran kekuasaan dan wewenangSeseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3. Ukuran kehormatanUkuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
4. Ukuran ilmu pengetahuanUkuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan.Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
pertanyaan
1. Abrar : Jadi Nabi Muhammad SAW. masuk ke kategori mana ?
2. Fachri : Jelaskan dan berikan contoh tentang dimensi kekuasaan, privilese dan prestise
3. Pradipta :apa perbedaan kekuasaan dan kehormatan ?