pengaruh struktur sosial pada lembaga sosial dan kebudayaan terhadap struktur politik
TRANSCRIPT
PENGARUH STRUKTUR SOSIAL PADA LEMBAGA
SOSIAL DAN KEBUDAYAAN TERHADAP STRUKTUR
POLITIK
OLEH :
KELOMPOK 3
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2012/2013
1
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 3 :
Deby Anneke (1106205025)
Andira Eka P ( 1206205046)
Cokorda Gede Govinda Partha ( 1206205049)
Bagus Asta Iswara P (1206205050)
Nayda Al-khowarizmi Ryadi (1206205053)
Diyah Arum Puspitasari (1206205056)
Trisna Suwandewi (1206205058)
Mery Apsari (1206205060)
Pria Juni Prasetya (1206305040)
Dewa Ayu Sri Swasti Putri Wiryani (1206305089)
Gusti Ayu Made Cika Putri (1206305090)
Gede Ferdi Williantara (1206305092)
Luh Ayu Alita Erma Yanthi ( 1206305096)
Luh Putu Mayta Praptidewi ( 1206305097)
Luh Putu Setiawati ( 1206305109)
Ida Ayu Made Aletheari ( 1206305120)
2
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan penulis jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah penulis dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang penulis susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini (Rangkuman Materi Sosiologi dari buku Maurice Duverger yang berjudul Pengaruh Struktur social dan kebudayaan terhadap struktur politik) sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Om Santih Santih Santih Om
Denpasar, 11 April 2013
Penulis,
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................... 3
Daftar Isi ............................................................................................................................... 4
Struktur Sosial........................................................................................................................ 5
Lembaga-Lembaga................................................................................................................ 6
Lembaga Sosial...................................................................................................................... 7
Tipe Lembaga........................................................................................................................ 8
Peran Lembaga....................................................................................................................... 8
Kebudayaan............................................................................................................................ 9
Berbagai Jenis Keyakinan...................................................................................................... 9
Entitas Kultural...................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 11
4
STRUKTUR SOSIAL
Struktur social adalah struktur yang berasal dari politik, merupakan lawan dari struktur
fisik (geografis dan demografis), berasal dari buatan manusia dan bukan alam. Ini meliputi
penemuan material (alat, mesin), sistem hubungan kolektif (perusahaan, sistem matrimonial),
dan bahkan doktrin dan kebudayaan (marxisme, humanisme barat).
Struktur social bisa dibagi ke dalam tiga golongan:
1. Ketrampilan teknologi
Ketrampilan teknologi adalah cara-cara yang dipergunakan manusia untuk mengolah
benda-benda, alat-alat, mesin, dan yang lainnya.
2. Lembaga-lembaga
Lembaga-lembaga adalah alat mempertahankan ketertiban hubungan social yang stabil,
status hukum keluarga, undang-undang yang mengatur barang-barang dan milik, dan
konstitusi politik.
3. Kultur
Kultur adalah ideology, keyakinan, dan ide-ide kolektif yang pada umumnya dianut di
dalam suatu komunitas tertentu.
Ketrampilan teknologi, lembaga-lembaga, dan kultur sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu dari
yang lain. Namun, ketiga hal tersebut adalah deskripsi yang cukup tepat tentang aspek-aspek
kehidupan social, yang dipandang sebagai kerangka dimana fenomena berlangsung.
4.
5
LEMBAGA-LEMBAGA
Kamus Robert mendefinisikannya sebagai bentuk kolektif atau struktur dasar dari
organisai social sebagaimana dibangun oleh hukum atau manusia. Dalam arti ini, lembaga-
lembaga mempunyai pengaruh yang tidak dapat disangkal terhadap fenomena politik. Lembaga-
lembaga yang bersifat politik perdefinisi, yaitu mereka yang mewujudkan organisasi dan struktur
kekuasaan, jelas-jelas melaksanakan pengaruh yang lebih langsung terhadap kehidupan politik.
Unsur-unsur yang terlibat dalam konsep lembaga
Lembaga dibatasi oleh dua unsur, unsure structural dan unsur keyakinan manusia dan citra-citra
rakyat. Lembaga adalah model hubungan manusia dari mana hubungan-hubungan individu
mengambil polanya, dengan itu mendapatkan stabilitas, kelangsungan, dan kekohesifan. Akan
tetapi, kita harus membedakan antara dua jenis lembaga. Beberapa adalah hanya sistem
hubungan, yang didasarkan pada model structural dari jenis yang baru saja dideskripsikan. Yang
lain, tambahan pula, organisasi formal teknikal dan material.
Tempat Individu dalam Lembaga Sosial (Status dan Peran)
Peran dan status menjelaskan masalah dasar dari posisi relative individu di dalam lembaga-
lembaga social. Peran dan status terdapat dalam dirinya institusi tepatnya lembaga adalah
penjelmaan berbagai jenis peran dan status. Konsep dan peran status diolah di tahun 1936 oleh
Ralph Linton di dalam edisi pertama The Study of Man.
Bagi setiap status, ada sejumlah pola tingkah laku yang diharapkan dari individu, yang
memegang posisi, dan serentak atribut-atribut tertentu yang seharusnya ia miliki.
Jenis Lembaga yang Berbeda-beda
Sangat sulit untuk mengklasifikasikan lembaga-lembaga, tergantung dari tujuannya. Mereka bisa
dibedakan menurut golongan politik, agama, keluarga, ekonomi, administrasi, dan seterusnya.
Kita akan menampilkan satu jenis perbedaan lain, suatu yang berguna untuk mendefinisikan
institusi dan terutama menjelaskan posisi lembaga-lembaga legal (hukum). Lembaga-lembaga
legal adalah lembaga-lembaga by design atau “normative”.
6
Ada tiga jenis lembaga normative yang berdasarkan hukum, yang berdasarkan prinsip-prinsip
moral, dan yang didasarkan pada kebiasaan-kebiasaan sosial. Perbedaan tersebut berdasarkan
sistem nilai yang berada dibalik “norma-norma” dan pada metode pengembangannya dan sanksi.
Hukum adalah jumlah seluruh aturan-aturan yang dikenakan sanksi oleh otoritas public, dan
didirikan atau diakui oleh Negara.
Dari sini kita mendefinisikan lembaga-lembaga legal sebagai lembaga-lembaga yang (1)
didirikan oleh hukum, peraturan-peraturan , dan keputusan-keputusan yang dibuat oleh
pemerintah dan (2) lembaga-lembaga yang didirikan oleh social custom atau kontrak-kontrak
yang dibuat oleh individu secara pribadi tetapi diakui dan disahkan oleh hukum.
Lembaga Sosial
Ciri-ciri lembaga social :
1. Organisasi pola – pola pemikiran dan pola prilaku wujudnya aktivitas – aktivitas
kemasyarakatan dan hasilya.
2. Mempunyai tingkat kekelannya sendiri
3. Mempunyai alat –alat perlengkapan sendiri yang digunakan untuk mencapai tujuannya
4. Mempunyai lambang-lambang berupa simbol-simbol, warna dan logo yang menjadi ciri khas
lembaga tersebut.
5. Mempunyai tradisi tertulis atau tak tertulis untuk merumuskan tujuannya, tata tertib dan lain-
lain.
7
Tipe Lembaga
Adapun Tipe lembaga sosial yaitu :
1. Dari sudut perkembangannya adalah suatu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh
dari adat istiadat masyarakat.
2. Dari sudut sistem nilai- nilai yamg diterima masyarakat adalah lembaga sosial yang sangat
penting untuk memelihara dan memperrtahankan tat tertib dalam masyarakat.
3. Dari sudut penerimaan masyarakat adalah lembaga – lembaga sosial yang diterima oleh
masyarakat seperti lembaga pendidikan.
4. Dari sudut faktor penyebarannya adalah lembaga-lembaga sosial yang dikenal dan dianut
hampir oleh masyarakat dunia .
5. Dari sudut fungsinya adalahh lembaga sosial yang menghimpun poola-pola atau tata cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
. Peran Lembaga
Lembaga memiliki dua peranan dalam keberadaannya yaitu disatu sisi sebagai lembaga
sosial yang memiliki Fungsi lembaga sosial yaitu Sebagai suatu perkumpulan yang mengatur
sistem kelakuan dan hubungan antar sesama manusia dalam masyarakat lembaga sosial yang
memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai pedoman bertingkah laku atau bersikap
2. Menjaga keutuhan masyarakat
8
KEBUDAYAAN
Istilah “kultur” mengacu kepada keyakinan, ideology dan mitos, yaitu citra-citra kolektif
dan ide suatu komunitas, adalah elemen spiritual dan psikologisnya : teknologi dan lembaga
merupakan aspek material komunitas. Istilah kultur sering kali dipakai dalam arti luas, suatu
yang mengacu kepada bentuk-bentuk yang unik diseputar mana semua unsure yang meliputi
suatu kelompok social bergabung : citra kolektif, keyakinan, ideology, lembaga-lembaga,
teknologi dan bahkan factor – factor geografis dan demografis. Di dalam dunia nyata tidak ada
masyarakat kapitalistik atau masyarakat sosialistik, akan tetapi masyarakat kapitalistik tertentu
atau masyarakat sosialistik tertentu, yang benrtanggal dan bersituasi secara unik sebagai hasil
sejarah, dan atas peri yang unik yang berbeda dari masyarakat yang lain. Setiap masyarakat ini
merupakan suatu kultur. Kebudayaan dalam arti sempit dinamakan dengan keyakinan.
Berbagai jenis keyakinan
Dalam kenyataannya tidaknlah mungkin membuat klasifikasi berbagai jenis kepercayaan
atau keyakinan. Dapat diajukan 2 jenis kategori : ideology, yang adlah keyakina-keyakinan yang
lebih rasional, ada rumusannya dan keyakinan-keyakinan irasional, yang lebih bersifat spontan
dan yang akan kita namakan mitos.
Ideology adalah kumpulan dari keyakinan- keyakinan yang diirasionalisir dan
disitematisir yang mencerminkan situasi masyarakat dimana mereka berasal. Sampai tingkat
tertentu, Ideolog mengungkapkan kecendrungan psikologsisnya sendiri dan konflik batinnya
didalam doktrin yang dirumuskannya. Orang mengenal dirinya didalam ideology yang baru dan
memakainya untuk mengekspresikan aspirasi dan tuntutan-tuntutannya, dan memberikan definisi
tujuan-tujuan dasarnya dari tindakan politiknya.
Dengan mitos kita maksudkan keyakinan yang kurang jelas, kurang rasional, dan yang
kurang diteliti diolah dalam pikiran dibandingkan dengan ideology. Definisi yang agak kurang
tepat ini meliputi, dalam kenyataanya dua hal yang sangat berbeda yaitu, mitos bisa disebutkan
tradisional dan dapat disebutkan sebagai mitos aksi ( MITHS OF ACTICON).
9
Mitos tradisonal kurang lebih bersifat fable tentang alam, dunia, manusia dan masyarakat,
yang sudah diterima secara kuat dan dengan demikian berlaku untuk memberikan inspirasi
kepada kehidupan dari suatu kelompok social. Mitos aksi adalah ideology yang disedehanakan,
atau lebih baik ideology-ideologi yang diredusir kedalam tema-tema atau citra-citra yang singkat
dan brutal. Mitos aksi dapat menggugah gerakan-gerakan revolusioner, diyakini, sesiap mereka
bisa menyumbangkan untuk mempertahankan ketertiban social yang membius permintaan rakyat
dan mengaburkan masa depan, yang katanya susah ditangan tapi sebenarnya tidak direalisir,
dengan sebuah masa kini yang sama sekali berbeda.
Entitas cultural ( unsur-unsur kebudayaan)
Semua unsur yang membentuk suatu komunitas seperti unsure geografis, demografik, dan
unsure teknologi, lembaga-lembaga, keyakinan dan citra rakyat yang bercampur baur didalam
situasi actual, membentuk kombinasi yang jelas berbeda yang bisa kita sebut entitas cultural.
Setiap kelompok social secara umumnya dalah entitas cultural.
Entitas cultural dibentuk oleh sejarah, diperkuat oleh pendidikan dalam arti seluas-
luasnya. Secara keseluruhan, semua orang mengikuti kernagka umum perkembangan sejarah
yang sama. Kebudayaan sebagaimana dibentuk oleh perkembangan sejarah yang unik dari setiap
bangsa atau kelompok bangsa-bangsa, diwariskan melalui mekanisme pendidikan dalam arti
sleuas-luasnya. Entitas cultural berbeda menurut periode sejarah dan lokasi-lokasi geografis
dimana pada satu waktu, suku-suku atau kelompok etnik yang kecil membentuk suatu entitas
cultural dasar. Dengan demikian ada korelasi antara hakikat entitas cultural dan karakter
kelompok-kelompok social yang mempunyai organisasi politik paling kuat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Duverger, Maurice. 2010. Sosiologi Politik. Jakarta : Rajawali Pers
11