struktur pasar 1
TRANSCRIPT
STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM
Disusun Oleh :
Nama : AsmawatiNIM : 01123076
Prodi : Ekonomi Syari’ahKelompok 4
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
W A T A M P O N E
2 0 1 4
STRUKTUR PASAR DALAM ISLAM
A. Struktur Pasar Yang Islami
Struktur Pasar yang Islami adalah Pasar yang menciptakan
tingkat harga yang adil. Adil dalam hal ini adalah tidak
merugikan konsumen maupun produsen, terkait dengan surplus
produsen dan surplus konsumen. Struktur Pasar dalam Islam
didasarkan atas prinsip kebebasan, termasuk dalam melakukan
kegiatan ekonomi.1
Kebebasan ekonomi adalah pilar pertama dalam struktur pasar Islami.
Kebebasan ini berdasarkan pada ajaran Islam, yang meliputi :
pertanggungjawaban dan kebebasan, sejarah kebebasan ekonomi dalam
masyarakat Islam , dengan uraian sebagai berikut:
1. Pertanggungjawaban dan kebebasan
Prinsip pertanggungjawaban individu merupakan hal yang mendasar
dalam ajaran Islam, yang ditekankan oleh al-Quran dalam berbagai ayat dan
perbuatan dan perkataan Nabi saw. Prinsip dari pertanggungjawaban
individual ini disebutkan dalam berbagai konteks dan kesempatan secara
berbeda sebagai berikut :
a. Setiap orang akan dihisab secara individu, dan ini diterapkan pada Nabi
saw. Tidak ada cara bagi seseorang untuk menebus perbuatan jahatnya,
kecuali dengan mencari keridhoan Allah dan melakukan amal baik.
b. Tidak ada konsep dosa turunan dan mempertanggungjawabkan
kesalahan orang lain.
c. Tidak ada perantaraan dalam hubungan langsung dengan Allah , Nabi
sendiri adalah seorang utusan atau perantaraan tuntutan Allah untuk
1 http://antapaniboys.blogspot.com/2009/08/struktur-pasar-dalam-islam.html
disampaikan pada manusia. Permintaan maaf harus disampaikan
langsung kepada Allah.
d. Setiap individu mempunyai hak penuh untuk berpedoman langsung
dengan sumber-sumber hukum Islam (al-Quran dan hadits).
e. Islam sudah sempurna , tidak seorang pun bisa menambah, menghapus,
atau bahkan mengubah satu ayat pun. Setiap pengambilan kesimpulan
dari penafsiran ayat adalah pemahaman personal, di mana setap orang
dapat berbeda-beda, dan tidak ada seorangpun dapat menyampaikan
pemahamannya kepada orang lain.
Jadi, tanggung jawab penuh dari perbuatan seorang muslim adalah
kebutuhan yang didasarkan pada jenjang kebebasan yang luas, dimulai
dengan kebebasan untuk memilih kepercayaan seseorang dan berakhir
dengan keputusan yang paling sederhana yang dibuat oleh seseorang.
Oleh karena itu, kebebasan adalah saudara kembar pertanggungjawaban.
2. Sejarah Kebebasan Ekonomi Dalam Masyarakat Islam
Disepanjang sejarah masyarakat Islam, kebebasan ekonomi dijamin
oleh tradisi masyarakat sebagai system hukumnya. Nabi saw menolak
penetapan harga, bahkan walaupun harga sangat tinggi. Penolakannya
didasarkan pada prinsip keterbukaan dalam bisnis, dimana tidak
memperbolehkan produsen dalam menjual barangnya pada tingkat yang
lebih rendah dari harga pasar, sepanjang perubahan harga itu disebabkan
oleh kondisi atau factor rill dari penawaran dan permintaan tanpa adanya
kekuatan monopoli.
a. Secara praktik :
1) Nabi Muhammad SAW menolak penetapan harga walaupun ketika
itu harga-nya sangat tinggi.
2) Nabi Muhammad SAW menolak menerima produksi pertanian
sebelum produksi itu sampai di pasar (talaqqi rukban).
b. Secara Teori
Struktur Pasar menurut Ibnu Taimiyyah (1263-1328 M)
1) Secara teknis-operasional menjamin terjadinya persaingan yang
sempurna.
2) Persaingan yang sempurna tersebut terjadi dalam bingkai nilai dan
moralitas Islam.
3) Untuk mengawal kebebasan ekonomi agar berjalan di koridor
yang berlaku, pemerintah bertugas menjadi regulator pasar (al
muhtasib).
c. Kebebasan Terkendali
Sebagaimana pemikiran Ibnu Taimiyah, kebebasan dalam Islam dibatasi
pada nilai syariah, sebagaimana Annisa ayat 29.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.”
3. Kerja sama (Cooperation)
Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang mengedepankan pada
kebebasan, tetapi kebebasan tersebut diungkapkan lebih pada bentuk kerja
sama dibandingkan dalam bentuk persaingan. Tentu saja kerja sama
merupakan tema umum dari organisasi sosial islam.
Individu dan kesadaran social tidak lepas dari jalinan yang bekerja
bagi terwujudnya kesejahteraan yang lainnya. Inilah ajaran Islam kepada
umatnya yang dituangkan dalam al Quran, yang diekspresikan oleh Nabi
saw. Prinsip persaudaraan sangat ditegaskan da;am al Quran dan sunah,
utamanya dalam hal pembagian kepemilikan pribadi kepada saudara.
Untuk memperkuat orientasi sosialdi kalangan muslim, maka Islam
memperkenalkan konsep atas kewajiban bersama, di mana tanggungjawab
individu dapat dilakukan oleh individu yang lainnya. Ini disebut dengan
fardhu kifayah. Konsep ini menekankan pada pemenuhan kebutuhan
masyarakat dan dorongan individu untuk berusaha memenuhinya.
4. Keterlibatan Pemerintah Dalam Pasar
Keterlibatan pemerintah dalam pasar bukanlah hal yang bersifat
sementara atau sesaat. Ekonomi Islam memandang pemerintah dalam pasar
merupakan satu kesatuan (co-existing) dengan unit ekonomi lainnya dengan
pasar yang permanen dan stabil. Dalam hal ini, pemerintah bertindak sebagai
perencana, supervisor, produsen juga sebagai konsumen.
5. Aturan Main Dalam Ekonomi Islam
Dalam kaitan ini, mengartikan seperangkat prinsip social, politik,
agama, moral dan hukum dan aturan yang diberikan untuk ditaati
masyarakat. Institusi social dirancang dengan maksud untuk mengarahkan
masyarakat dapat berperilaku benar sesuai dengan aturan, dan sekaligus
aturan tersebut untuk mengontrol dan mensupervisi perilaku tersebut.
Pelaksanaan aturan ini berlaku pula di lingkungan aktivitas ekonomi
masyarakat itu sendiri. Peraturan tersebut diturunkan dari kerangka
konseptual masyarakat dalam hubungannya dengan Allah SWT, kehidupan,
dunia, mahluk lain, dan takdir akhir kehidupan manusia.
6. Tindakan Batil Dalam Aktivitas Ekonomi
Dalam beraktivitas ekonomi, tindakan-tindakan batil yang ditentukan
dalam ajaran Islam adalah sebagi berikut:
a. Perjudian.
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah[434], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS
Al-Maidah: 90)
b. Riba.
Orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu,
adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya
jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya
dahulu[176] (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS Al
Baqarah: 275)
c. Penipuan (tadlis).
“Bukanlah termasuk ummatku, orang yang melakukan penipuan”. (HR
Ibnu Majah dan Abu Daud)
d. Penimbunan (ikhtikar).
Mengumpulkan sesuatu dan menahannya dengan menunggu naiknya
harga, lalu menjualnya dengan harga yang tinggi.
e. Pematokan Harga.
“Sesungguhnya jual-beli itu (sah karena) sama-sama suka”.
(HR Ibnu Majah).
B. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan
murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan
pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan
pasar.2
Pasar persaingan sempurna ini terbagi menjadi dua unsur, yaitu:
1. Struktur Pasar Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih dekat
struktur pasar islami.
Bukti kedekatannya adalah:
a. Bebas keluar masuk pasar
b. Harga ditentukan oleh pasar
c. Perfect information
2. Kebebasan ekonomi adalah pilar utama dalam struktur pasar Islami.
a. Tidak bertentangan dengan syariat Islam.
b. Tidak menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang
lain (fairness).
Adapun Manurung menjelaskan bahwa sebuah pasar
persaingan sempurna harus memenuhi ciri - ciri berikut:
1. Homogenitas Produk (Homogeneous Product)
Yang dimaksud dengan produk yang homogen adalah
produk yang mampu memberikan kepuasaan (utilitas)
kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa
produsennya. Konsumen tidak membeli merek barang tetapi
kegunaan barang. Karena itu semua perusahaan dianggap
2 http://liquidred.wordpress.com/2011/04/09/jenis-jenis-pasar
mampu memproduksi barang dan jasa dengan kualitas dan
karakteristik yang sama.
2. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen)
memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan
input yang dijual. Dengan dernikian konsumen tidak akan
mengalami perlakuan harga jual yang berbeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3. Output Perusahaan Relatif Kecil (Small Relatively Output)
Semua perusahaan dalam industri (pasar) dianggap
berproduksi efisien (biaya rata-rata terendah), baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Kendatipun
demikian jumlah output setiap perusahaan secara individu
dianggap relatif kecil dibanding jumlah output seluruh
perusahaan dalam industri.
4. Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price
Taker)
Konsekuensi dari asumsi ketiga adalah bahwa
perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada
harga yang ditetapkan pasar (price taker). Karena secara
individu perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga
pasar. Yang dapat dilakukan perusahaan adalah
menyesuaikan jumlah output untuk mencapai laba
maksimum.
5. Keleluasaan Masuk-Keluar Pasar (Free Entry and Exit)
Bebas masuk atau keluar berarti tidak ada biaya
khusus yang menyulitkan perusahaan untuk masuk maupun
keluar dari suatu pasar.3
C. Pasar Monopoli
Monopoli adalah pasar dimana hanya ada satu orang
penjual dalam pasar. Karena dia merupakan satu – satunya
penjual dalam pasar, maka antara penjual secara individu dan
pasar adalah identik sehingga kurva permintaan yang dihadapi
oleh monopolis dan kurva permintaan pasar adalah sama.
Monopolis memiliki market power yang besar di mana dia dapat
menentukan harga barang di pasar. Status seorang penjual
sebagai monopolis sangat relatif tergantung tempat, barang
substitusi, dan waktu. Seorang penjual dapat sebagai monopolis
dalam satu desa, tetapi tidak bisa lagi jika sudah mencakuo
kecamatan. Pabrik Semen Gresik sebagai monopoli di Jawa
Timur, tetapi tidak untuk Indonesia. Perlu juga dicatat bahwa
meskipun Semen Gresik adalah satu – satunya di Jawa Timur,
tetapi jika semen merk lain dapat leluasa masuk di Jawa Timur,
maka dengan sendirinya Semen Gresik bukan lagi sebagai
monopoli. Dengan demikian esensi dari status monopoli itu
adalah sejauh mana pasar penjual tersebut dapat terisolasi dari
para pesaingnya.
Selain itu, barang substitusi yang dekat akan mengurangi
atau bahkan melunturkan status monopoli dari satu barang. P.T.
PERSERO KERETA API INDONESIA (PT KAI) adalah monopoli
dalam pelayanan jasa kereta api. Akan tetapi jasa pengganti ada
3 Mandala Manurung dan Pratama Rahardja (2008), Pengantar Ilmu Ekonomi. Penerbit FEUI: Jakarta.
yaitu bus, kapal laut, dan pesawat udara. Dengan adanya
barang substitusi, maka dengan sendirinya market power akan
semakin berkurang. Dalam bentuk kurva permintaan, berarti
kurva permintaan semakin landai. Oleh sebab itu, status
monopoli sebuah barang akan tergantung bagaimana
mendefinisikan barang itu. Seperti contoh tadi , untuk jasa
angkut kereta api PT KAI memegang hak monopoli, tetapi untuk
jasa angkut dalam arti yang lebih luas PT KAI bukan lagi sebagai
monopolis.
Suatu perusahaan dapat menjadi monopolis untuk waktu
tertentu, tetapi tidak untuk selamanya, sebab jika monopolis
tersebut memperoleh laba yang besar, maka akan masuk para
penjual potensial atau akan muncul barang – barang pengganti
sebagai contoh, pada mula – mula munculnya air mineral, AQUA
adalah satu – satunya produsen. Namun beberapa tahun
kemudian bermunculan merk – merk lain seperti ADES, CLUB,
dan CHEERS.
Seberapa kuat sebuah monopoli dapat mempertahankan
status sangat tergantung pada kemudahan atau kesulitan
perusahaan potensialuntukmasuk ke pasar (burriers to entry).
Jika burriers to entry sangat kuat maka status monopoli dapat
bertahan lama dan sebaliknya jika lemah maka akan segera
munncul perusahaan – perusahaan baru untuk menyaingi
perusahaan yang sudah ada. Oleh sebab itu, biasanya
perusahaan monopoli akan menempuh berbagai cara untuk
memperkuat burries to entry .
Beberapa yang memungkinkan keberadaan monopoli,
antara lain:
1. Pengusaha bahan baku penting oleh satu perusahaan
sehingga perusahaan lain tidak bisa memperoleh bahan
baku tersebut.
2. Produk yang telah memperoleh hak patent.
3. Hak istimewa yang diberikan pemerintah kepada satu
perusahaan tertentu.
4. Suatu usaha yang memperlukan investasi dalam jumlah
yang sagat besar sehingga hanya perusahaan yang besar
saja yang dapat beroperasi secara efisien. Perusahaan yang
baru muncul biasanya mulai denga skala produksi kecil
sehingga tidak efisien dan kalah bersaing dengan
perusahaan yang sudah ada dengan skala produksi yang
besar. Monopolis jenis ini disebut dengan monopili alamiah.4
Pada pasar monopoli terdapat ciri-ciri berikut ini.
1. Hanya ada satu penjual sebagai pengambil keputusan harga
(melakukan monopoli pasar).
2. Penjual lain tidak ada yang mampu menyaingi dagangannya.
3. Pedagang lain tidak dapat masuk karena ada hambatan
dengan undang-undang atau karena teknik yang canggih.
4. Jenis barang yang diperjualbelikan hanya semacam.
5. Tidak adanya campur tangan pemerintah dalam penentuan
harga, contoh: PT Pertamina (persero), PT Perusahaan Listrik
Negara (persero), dan PT Kereta Api (persero).
D. Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan
banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak.
4 Umar Burhan.,hal 189-192
Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan
eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan
toko kelontong.
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri
berikut ini:
1. Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
2. Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda.
Contoh: sabun, pasta gigi, dan minyak goreng.
3. Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga
tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.
4. Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
5. Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan
dan memengaruhi harga pasar.
6. Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman
jenis barang yang dijual.5
Karakteristik pasar ini sama dengan pasar persaingan
sempurna, kecuali barang yang dihasilkan tidak homogen.
Karakteristik inlah yang melatarbelakangi nama persaingan
monopolistik. Tetapi dilihat dari aspek market power
perusahaan dalam persaingan monopolistik memiliki kekuatan
pasar (market power) meskipun tidak sebesar yang dimiliki oleh
monopoli. Kekuatan pasar tersebut sebagai akibat dari produk
yang dijual oleh perusahaan – perusahaan di pasar bersifat
hiterogen, sehingga pada batas – batas tertentu konsumen
memiliki loyalitas terhadap suatu produk tertentu. Sebagai
contoh, ambil saja produk diterjen dengan berbagai merk yang
ada di pasar. Setiap merk umumnya mempunya konsumen –
5 http://liquidred.wordpress.com/2011/04/09/jenis-jenis-pasar
konsumen yang setia sehingga jika harga deterjen merk A
dinaikkan, jumlah pembeli memang mungkin akan berkurang
tetapi tidak seluruh konsumen akan meninggalkan merk
tersebut dan pindah pada merk lain. Hal ini beda pada
persaingan sempurna. Jika seorang penjual menaikkan harga
barangnya di atas harga keseimbangan pasar, maka dia akan
kehilangan seluruh pembelinya.6
E. Pasar Oligopoli
Secara harfiah oligopoli berarti ada beberapa penjual di
pasar. Boleh dikatakan oligopoli merupakan pertengahan dari
monopoli dan monopolistik competition. Dalam monopoly,
penjual dapat menentukan harga tanpa harus kwatirreaksi
penjual lain. Dalam monopolistic xompetition, penjual hanya
dapat menentukan harga pada kisaran tertentu karena bila ia
menjual di luar kisaran tersebut, penjual lain yang menjual
barang yang mirip akan merebut pelanggannya.
Dalam pasar oligopoli di mana ada sedikit penjual yang
menjual barang yang sama, maka aksi penjual harus
memerhatikan reaksi penjual lain. Ada dua aksi yang diambil
penjual yaitu:
1. Menentukan berapa kuantitas yang akan diproduksinya.
Model yang menjelaskan hal ini adalah Cournot Quantity
Competition.
2. Menentukan berapa harga yang akan ditawarkan. Model
yang menjelaskan hal ini adalah Berthrand Price
Competition.7
6 M. Umar Burhan.,hal.2047 Adiwarman A. Karim.,hal.175-176
Contoh: Perusahaan menjual mobil dan sepeda motor,
perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan
semen.
Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini:
a. Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari
salah satu penjual akan memengaruhi penjual lainnya.
b. Produk-produknya berstandar.
c. Kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar masih
terbuka.
d. Peran iklan sangat besar dalam penjualan produk
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman, Karim. 2007. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Mandala Manurung dan Pratama Rahardja (2008), Pengantar Ilmu Ekonomi. Penerbit FEUI: Jakarta.
Umar, Burhan. 2006. Konsep Dasar Ekonomi Mikro. Malang : Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Muhammad. 2004. Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam. Yogyakarta : BPFE.http://antapaniboys.blogspot.com/2009/08/struktur-pasar-dalam-islam.html. Selasa,
25 September 2012.
http://jurnalekis.blogspot.com/2011/01/pasar-persaingan-sempurna-dalam.html. Selasa, 25 September 2012.
[1] http://antapaniboys.blogspot.com/2009/08/struktur-pasar-dalam-islam.html[2] http://liquidred.wordpress.com/2011/04/09/jenis-jenis-pasar[3] Mandala Manurung dan Pratama Rahardja (2008), Pengantar Ilmu Ekonomi. Penerbit FEUI:
Jakarta.
[4] M. Umar Burhan.,hal 189-192[5] http://liquidred.wordpress.com/2011/04/09/jenis-jenis-pasar[6] M. Umar Burhan.,hal.204[7] Adiwarman A. Karim.,hal.175-176