analisis struktur pasar dan kinerja industri …/analisis... · a. konsentrasi dan struktur pasar...

165
1 ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (SETELAH UNDANG-UNDANG PERBANKAN SYARIAH NO.10 TAHUN 1998) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh: FIRDAUS ROSYIDI F. 0104061 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Upload: truongdan

Post on 13-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

1

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

(SETELAH UNDANG-UNDANG PERBANKAN SYARIAH

NO.10 TAHUN 1998)

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh:

FIRDAUS ROSYIDI

F. 0104061

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 2: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

2

Skripsi dengan judul :

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (SETELAH UNDANG-UNDANG PERBANKAN SYARIAH NO.10 TAHUN

1998)

Surakarta, 22 Desember 2009 Disetujui dan diterima oleh: Pembimbing, (Drs. Akhmad Daerobi. Msi) NIP. 19570804 19861 1 001

HALAMAN PENGESAHAN

Page 3: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

3

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas

dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Surakarta, Desember 2009

Tim Penguji Skripsi

1. Izza Mafruhah, SE, Msi Ketua ( ) NIP. 197203232 00212 2 001 2. Drs, Akhmad Daerobi, Msi Pembimbing ( )

NIP. 19570804 19861 1 001 3. Dra.Nunung SM Anggota ( ) NIP. 195808051 98601 2 001

MOTTO

Page 4: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

4

Hai Orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan

sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta

orang-orang yang sabar.

(QS. Al-Baqarah :153)

Dia berikan hikmah (ilmu yang berguna) kepada siapa

yang di kehendaki-Nya. Barang siapa mendapatkan hikmah

itu, sesungguhnya dia mendapatkan kebajikan yang

banyak; dan tidaklah menerima peringatan, melainkan

orang-orang yang berakal

(QS. Al-Baqarah:169)

PERSEMBAHAN

Page 5: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

5

Karya ini penulis persembahkan untuk :

Allah SWT atas limpahan

rahmat & karunia-Nya.

dan dihadiahkan kepada :

Ayah dan Bunda tercinta yang

telah dengan sabar

memberikan limpahan kasih

sayang dan dorongan,

bimbingan serta do’a restunya,

baik moril maupun materiil

selama peneliti menuntut ilmu

Kakak, yang sangat peneliti

sayangi dan senantiasa

memberikan semangat kepada

peneliti.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan karunia-Nya yang selalu dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Page 6: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

6

skripsi ini dengan judul “Analisis Struktur Pasar dan Kinerja Industri

Perbankan Syariah di Indonesia (Setelah Undang-undang Perbankan Syariah

No.10 Ttahun 1998) Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam

pencapaian gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan hingga terselesaikannya

penyusunan skripsi merupakan tantangan tersendiri bagi penulis. Banyak kesulitan

dan hambatan yang harus dilalui. Tetapi berkat arahan, bimbingan dan bantuan

dari berbagai pihak, maka akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Tidak lupa penulis menghaturkan ucapan terima kasih sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan

bantuannya sehingga skripsi ini bisa diselesaikan. Oleh karena itu dengan

kerendahan hati dan ketulusan yang mendalam penulis menghaturkan terima kasih

kepada :

1. Drs. Akhmad Daerobi, Msi selaku pembimbing yang dengan arif dan bijak

telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan

memberikan masukan yang berarti dalam penyusunan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang secara langsung maupun tidak

langsung telah banyak membantu penulis selama menuntut ilmu di Fakultas

Ekonomi UNS.

3. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan.

4. Dra. Izza Mafruhah, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan.

5. Tim penguji yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis.

Page 7: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

7

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta beserta seluruh staff dan karyawan yang telah memberikan

bimbingan, arahan, dan pelayanan kepada penulis.

7. Bank Indonesia cabang Surakarta yang telah banyak membantu penulis dalam

mengumpulkan data yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi.

8. Keluarga yang senantiasa mendukung, memberi dorongan, semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini, bantuan moril dan materiil, juga lantunan do’a yang

tiada henti-hentinya.

9. Keluarga dan saudara-saudara di Solo yang juga telah memberikan dorongan,

do”a dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman di Ekonomi Pembangunan dan semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu per satu baik secara langsung maupun tidak atas bantuannya

kepada penulis hingga terselesaikannya penelitian ini.

Ibarat pribahasa tiada gading yang tak retak, begitu pula skripsi ini masih

memerlukan tanggapan, saran, kritik dan perbaikan. Semoga skripsi ini bisa

memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca. Saran serta kritik akan penulis

terima, sebagai bahan evaluasi bagi penulis.

Page 8: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

8

Surakarta, Desember 2009

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

Page 9: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

9

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

BAB

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 6

.......................................................................................................

C. Tujuan Penelitian............................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

II. TELAAH PUSTAKA

A. Pengertian Pasar dan Industri .......................................................... 9

B. Teori Organisasi Industri ................................................................ 10

1. Ruang Lingkup Organisasi Industri ............................................ 10

2. Struktur Pasar............................................................................. 11

3. Konsentrasi Industri ................................................................... 17

4. Kinerja Industri .......................................................................... 23

5. Hubungan Struktur Pasar dan Kinerja Industri ............................ 24

C. Lembaga Keuangan Bank ............................................................... 25

1. Pengertian Bank dan Lembaga Keuangan ................................... 26

2. Fungsi Bank ............................................................................... 26

3. Jenis dan Kegiatan Bank ............................................................ 28

4. Penilaian Kesehatan Bank .......................................................... 31

5. Penggabungan Usaha Bank ....................................................... 34

D. PenelitianTerdahulu ........................................................................ 36

E. Kerangka Teoritis ........................................................................... 38

F. Hipotesis ........................................................................................ 40

III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 41

B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 42

C. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 43

Page 10: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

10

D. Metode Analisis Data ..................................................................... 45

1. Struktur Pasar Industri Perbankan Syariah ................................. 45

2. Hubungan Struktur Pasar dan Kinerja Industri ............................ 47

3. Analisis Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah.............. 52

IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perkembangan Industri Perbankan Syariah di

Indonesia ........................................................................................ 60

1. Tujuan Pengembangan Perbankan Syariah ................................ 64

2. Hukum Perbankan dalam Islam .................................................. 65

B. Hasil Penelitian dan Analisis Data .................................................. 76

1. Analisis Konsentrasi dan Struktur Pasar Kelompok Industri

Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2004 - 2007 ................... 74

..................................................................................................

a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75

b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2005 .. 77

c. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2006 .. 79

d. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2007 .. 81

2. Analisis Korelasi Struktur Pasar dengan Kinerja Industri Perbankan

Syariah di Indonesia Tahun 2001 - 2002.................................... 90

a. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Terbesar (CR3)

dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) ................................ 90

b. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Terbesar (CR3)

dengan Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................ 93

c. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Terbesar (CR3)

dengan Return on Assets (ROA) ........................................... 96

3. Analisis Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah dari tahun

2001 - 2007 ................................................................................ 100

a. Paired Sample t Test............................................................. 101

b. Wilcoxon Signed Rank Test................................................... 109

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 119

Page 11: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

11

B. Saran .............................................................................................. 121

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL

1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah ....................................................... 5

4.1 Fatwa mengenai produk – roduk perbankan Syariah .............................. 72

4.2 Konsentrasi Industri Bank Syariah Tahun 2004 Ditinjau dari 3 Variabel 77

4.3 Konsentrasi Industri Bank Syariah Tahun 2005 Ditinjau dari 3 Variabel 79

4.4 Konsentrasi Industri Bank Syariah Tahun 2006 Ditinjau dari 3 Variabel

4.6 Konsentrasi Industri Bank Syariah Tahun 2007 Ditinjau dari 3 Variabel

4.11 Rata-rata Rasio Konsentrasi Tiga BUSND Terbesar ............................. 102

4.12 Rata-rata Rasio Konsentrasi Delapan BUSND Terbesar ....................... 103

4.14 Rata-rata Indeks Herfindahl BUSND .................................................... 104

Page 12: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

12

4.16 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar Berdasarkan

Aset dengan CAR................................................................................. 106

4.17 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar Berdasarkan

Dana Pihak Ketiga dengan CAR........................................................... 107

4.18 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar Berdasarkan

Pembiayaan Yang Diberikan dengan CAR ........................................... 108

4.19 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar Berdasarkan

Aset dengan FDR ................................................................................. 109

4.20 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar Berdasarkan

Dana Pihak Ketiga dengan FDR ........................................................... 110

4.21 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar Berdasarkan

Kredit yang Diberikan dengan FDR ..................................................... 111

4.22 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar Berdasarkan

Aset dengan ROA ................................................................................ 111

4.23 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar Berdasarkan

Dana Pihak Ketiga dengan ROA .......................................................... 113

4.24 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar Berdasarkan

Kredit yang Diberikan dengan ROA ..................................................... 114

4.25 Paired Sample t Test atas variabel CAR dan FDR tahun 2001 – 2002 ... 101

4.25 Paired Sample t Test atas variabel CAR dan LDR tahun 2002 – 2003 .. 102

4.25 Paired Sample t Test atas variabel CAR dan LDR tahun 2003 – 2004 .. 104

4.25 Paired Sample t Test atas variabel CAR dan LDR tahun 2004 – 2005 .. 105

4.25 Paired Sample t Test atas variabel CAR dan LDR tahun 2005 – 2006 .. 107

4.25 Paired Sample t Test atas variabel CAR dan LDR tahun 2006 – 2007 .. 108

4.26 Uji Wilcoxon atas variabel ROA tahun 2001 - 2002 ............................. 110

4.27 Ranks dalam Uji Wilcoxon atas variabel ROA ..................................... 111

4.26 Uji Wilcoxon atas variabel ROA tahun 2002 - 2003 ............................. 112

4.27 Ranks dalam Uji Wilcoxon atas variabel ROA ..................................... 113

4.26 Uji Wilcoxon atas variabel ROA tahun 2003 - 2004 ............................. 114

4.27 Ranks dalam Uji Wilcoxon atas variabel ROA ..................................... 115

4.26 Uji Wilcoxon atas variabel ROA tahun 2004 - 2005 ............................. 115

4.27 Ranks dalam Uji Wilcoxon atas variabel ROA ..................................... 116

4.26 Uji Wilcoxon atas variabel ROA tahun 2005 - 2006 ............................. 116

Page 13: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

13

4.27 Ranks dalam Uji Wilcoxon atas variabel ROA ..................................... 118

4.26 Uji Wilcoxon atas variabel ROA tahun 2006 - 2007 ............................. 119

4.27 Ranks dalam Uji Wilcoxon atas variabel ROA ..................................... 120

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR

2.1 Kurve Permintaan yang dihadapi Produsen di Pasar Persaingan

Sempurna.................................................................................. 12

2.2 Hubungan Struktur, Perilaku, dan Kinerja ............................................ 25

2.3 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Struktur dan Kinerja ................... 39

4.2 Konsentrasi Industri Bank Syariah di Indonesia Berdasarkan Aset ....... 98

4.3 Konsentrasi Industri Bank Syariah di Indonesia Berdasarkan Dana Pihak

Ketiga .................................................................................................. 99

4.4 Konsentrasi Industri Bank Syariah di Indonesia Berdasarkan Kredit yang

Diberikan ............................................................................................. 100

4.5 Daerah diterima dan ditolak t CAR dan FDR tahun 2001 - 2002…… 102

4.5 Daerah diterima dan ditolak t CAR dan FDR tahun 2002 - 2003……... 103

Page 14: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

14

4.5 Daerah diterima dan ditolak t CAR dan FDR tahun 2003 - 2004 ... 105

4.5 Daerah diterima dan ditolak t CAR dan FDR tahun 2004 - 2005 ………

106

4.5 Daerah diterima dan ditolak t CAR dan FDR tahun 2005 – 2006……...

107

4.5 Daerah diterima dan ditolak t CAR dan FDR tahun 2006 - 2007 ........... 109

4.6 Daerah diterima dan ditolak z ROA tahun 2001 - 2002 ......................... 110

4.6 Daerah diterima dan ditolak z ROA tahun 2002 - 2003 ......................... 112

4.6 Daerah diterima dan ditolak z ROA tahun 2003 - 2004 ......................... 114

4.6 Daerah diterima dan ditolak z ROA tahun 2004 - 2005 ......................... 116

4.6 Daerah diterima dan ditolak z ROA tahun 2005 - 2006 ......................... 118

4.6 Daerah diterima dan ditolak z ROA tahun 2006 - 2007 ......................... 120

ABSTRAK

ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (SETELAH UNDANG-UDANG PERBANKAN

SYARIAH NO.10 TAHUN 1998)

Firdaus Rosyidi NIM. F0104061

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kondisi struktur pasar industri perbankan syariah di Indonesia tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 berdasarkan konsentrasi pangsa pasar bank atas aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan yang diberikan, (2) mengetahui hubungan antara struktur pasar yang terdiri dari pangsa pasar bank atas aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan yang diberikan dengan kinerja industri perbankan syariah di Indonesia yang diwakili oleh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) selama kurun waktu penelitian, dan (3) mengetahui perbedaan ada tidaknya perbedaan kinerja bank syariah di Indonesia dilihat dari CAR, ROA, dan FDR dalam kurun waktu 2001 sampai dengan 2007. Sehubungan dengan tujuan tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut : (1) Industri perbankan syariah di Indonesia merupakan industri yang terkonsentrasi sehingga struktur pasarnya mengarah pada bentuk oligopoli (2) Diduga struktur pasar yang terdiri dari pangsa pasar bank atas aset, dana pihak ketiga, serta

Page 15: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

15

pembiayaan yang diberikan memiliki hubungan yang cukup erat dengan kinerja Industri perbankan syariah di Indonesia yang diwakili oleh variabel CAR, ROA, dan FDR sesudah ada undang-undang perbankan syariah No. 10 tahun 1998.

Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dengan populasi seluruh bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia untuk beroperasi di Indonesia sejak tahun 2001 hingga akhir penelitian yakni tahun 2007. Alat analisis yang digunakan adalah rasio konsentrasi (konsentrasion ratio) dan Indeks Herfindhal yang selanjutnya akan dikaitkan dengan criteria J.S Bain untuk menentukan struktur pasar Bank Syariah di Indonesia; serta paired sampel t test dan wilcoxon signed rank untuk melihat apakah terdapat perbedaan kinerja industri perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2001 hingga tahun 2007.

Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur pasar industri perbankan syariah berdasarkan pangsa pasar atas aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan yang diberikan cenderung mengarah pada tipe oligopoli murni dari tahun 2001 hingga tahun 2007 yang ditunjukan oleh nilai konsentrasi ratio (CR3 dan CR8) yang meningkat. Dan berdasarkan nilai Indeks herfindhal (IH) diketahui sejumlah 2 buah bank syariah yang menguasai pangsa pasar secara rata – rata dalam kurun waktu selama tuju tahun setelah di keluarkannya undang – undang perbankan syariah No. 10 tahun 1998. Selanjutnya dengan menggunakan uji korelasi dengan menggunakan α = 0,05 (two tailed) ditunjukkan bahwa tidak ada hubungan secara nyata antara variabel struktur pasar baik itu berdasarkan aset, dana pihak ketiga, maupun pembiayaan yang diberikan dengan variabel kinerja CAR. Artinya, berapapun nilai konsentrasi ratio atas ketiaga variabel tersebut masing masing tidak akan menaikkan kinerja CAR. selanjutnya uji korelasi yang dilakukan antara struktur pasar dengan kinerja FDR menunjukkan bahwa ada korelasi negative yang cukup kuat antara struktur pasar berdasarkan atas aset dan pembiayaan dengan kinerja FDR dan tidak ada korelasi antara struktur pasar berdasarkan atas aset dan dana pihak ketiga meningkat akan dimungkinkan menurunkan kinerja FDR, dan sebaliknya. Serta untuk uji korelasi antara struktur pasar dengan kinerja ROA dan tidak ada korelasi antara struktur pasar berdasarkan atas pembiayaan yang diberikan. Dari hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran antara: (1) setelah mengetahui bahwa konsentrasi pasar (khususnya berdasarkan aset dan dana pihak ketiga) mempunyai hubungan yang cukup erat dengan kinerja perbankan (khususnya FDR dan ROA) maka tidak ada jalan lain bagi perbankan untuk meningkatkan aset dan dana pihak ketiga pada bank mereka masing – masing tanpa mengabaikan peningkatan penyaluran kreditnya dalam ratio yang proporsional; (2) Pembentukan bank jangkar (anchor bank), yaitu bank yang benar – benar dikelola secara sehat dan professional sesuai konsep Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Bank jangkar tersebut selanjutnya diharapkan sebagai mitra Bank Indonesia (BI) dalam rangka mengembangkan perbankan Syariah Indonesia. Bank jangkar merupakan bank yang kuat dalam permodalan dan posisinya memerger dan mengakuisisi bank lain. Upaya penggabungan bank (merger) ditujukan agar bank semakin kuat dan siap dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat baik di dalam negeri maupun dalam menghadapi pasar bebas, di mana pesaing kita kali ini adalah bank-bank konvensional yang turut meramaikan pasar sehingga manjadi sangat kompetitif. Penggabungan ini terutama sekali dapat dilakukan oleh bank-bank yang memiliki pangsa pasar yang amat kecil baik dari variabel aset, dana pihak ketiga maupun variabel kredit yang disalurkan, agar

Page 16: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

16

nantinya mampu bersaing dengan bank-bank lain yang mempunyai pangsa pasar yang jauh lebih besar. kata kunci : kinerja industri, industri perbankan syariah, aset, dana pihak ketiga, pembiayaan, FDR, CAR, ROA, pangsa pasar, correlation ratio, indeks herfindhal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mengatur perekonomiannya sebuah negara membutuhkan lembaga

keuangan yang baik. Posisi lembaga keuangan sangatlah penting dalam mengatur

alur pembayaran dan keuangan sebuah negara. Bank sebagai salah satu bentuk

lembaga keuangan mengemban tugas tersebut. Sehingga kedudukannyapun

sangatlah penting dalam perekonomian.

Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

intermediasi, membantu kelancaran system pembayaran, dan tidak kalah

pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan

kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter. Karena fungsi-fungsinya tersebut,

maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara

Page 17: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

17

keseluruhan sebagai suatu sistem merupakan prasyarat bagi suatu perekonomian

yang sehat (Suseno dan Piter Abdullah 2004). Hal ini juga menunjukkan bahwa

Industri perbankan sangatlah memegang peranan penting dalam suatu

perekonomian. Di berbagai sektor perekonomian baik makro maupun mikro

keberadaan Industri perbankan sangat diperlukan. Kondisi ini terlihat bahwa bank

tidak hanya sebagai tempat menyimpan uang tetapi juga berfungsi untuk

memberikan kredit atau pinjaman bagi para nasabahnya. Kebutuhan masyarakat

terhadap lembaga keuangan semakin meningkat, sehingga perlu didukung dengan

kinerja perbankan yang cukup baik.

Pada perkembangannya, sektor perbankan semakin memainkan peranan

penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Terlebih lagi pada saat kejayaan

dari sektor minyak bumi mulai menurun, sehingga penerimaan dari sektor migas

tidak lagi dapat diandalkan karena harga minyak terus merosot. Merosotnya harga

minyak menyebapkan pemerintah mengalami kesulitan dalam membiayai

pembangunan. Kesulitan anggaran ditandai dengan defisit anggaran negara yang

semakin besar yang menuntut pengurangan kegiatan negara serta peningkatan

efisiensi dan produktifitasnya. Maka untuk mengatasi kesulitan tersebut,

pemerintah melakukan mobilisasi dana masyarakat melalui keuangan yang ada.

(Cahayatiningsih, 2005)

Industri perbankan sangatlah memegang peranan yang penting di tengah

pasang surutnya perekonomian negara di Indonesia. Di tengah terpuruknya

perekonomian Indonesia pada tahun 1998 kondisi perbankan juga ikut mengalami

keterpurukan yang cukup besar. Beberapa bank konvensional terpaksa harus

terkena likuidasi akibat dari dampak krisis ekonomi tersebut. Dan hanya beberapa

Page 18: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

18

dari bank Umum Konvensional yang masih bertahan pada waktu itu dengan

kinerjanya yang cukup baik.

Industri perbankan selama sepuluh tahun terakhir ini telah mengalami

perkembangan cukup pesat. Fenomena baru dalam dunia perbankan telah

memberikan kontribusi cukup bagus dalam perekonomian, yaitu ditandai dengan

berdirinya Lembaga Keuangan Syariah. Bank Syariah merupakan fenomena baru

dalam dunia perbankan di Indonesia kedudukannya teruji ketika terjadi krisis

moneter di tahun 1998. Pada waktu itu perbankan syariah tidak terkena pengaruh

dari krisis moneter pada saat itu. Hal ini terjadi dikarenakan prisnsip pembiayaan

yang digunakan dalam perbankan syariah bukanlah dengan sitem bunga namun

dengan menerapkan sistem bagi hasil.

Bank Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang berdiri di

Indonesia yang menerapkan prinsip Syariah. Perbedaan mencolok dari bank

Syariah dengan bank-bank Konvensional lain adalah adanya sistem bagi hasil

yang diterapkan kepada para nasabah yang akan melakukan peminjaman dana.

Bank syariah atau biasa disebut Islamic Bank pertama kali muncul pada tahun

1963 di kota kecil Mit Gharm, Mesir. Lembaga keuangan Syariah atau biasa

disebut dengan Bank Syariah ini berdiri sejak tahun 1992 dan ditandai dengan

berdirinya Bank Muamalat Indonesia.

Bank Syariah merupakan lembaga intermediasi dan penyedia jasa

keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya bebas

dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang nonproduktif seperti

perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar),

berprinsip keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal. Bank

Syariah sering dipersamakan dengan bank tanpa bunga. Bank tanpa bunga

Page 19: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

19

merupakan konsep yang lebih sempit dari bank Syariah, ketika sejumlah

instrumen atau operasinya bebas dari bunga. Bank syariah, selain menghindari

bunga, juga secara aktif berpartisipasi dalam mencapai sasaran dan tujuan dari

ekonomi Islam yang berorientasi pada kesejahteraan sosial. (Ascarya & Diana

Yumanita, Bank Syariah: Gambaran Umum. 2005).

Jumlah Industri perbankan syariah di Indonesia memang belum begitu

besar dibandingkan dengan Industri perbankan konvensional yang lain. Pada

tahun 2004, baru terdapat 10 cabang bank umum syariah yang terdiri dari bank

Muamalat dan bank syariah. Di butuhkan usaha yang cukup berat untuk

memperluas perkembangan bank syariah. Namun dewasa ini perkembangan bank

syariah mulai menunjukkan kenaikan yang cukup baik. Munculnya para nasabah

baru yang mulai meminati perbankankan syariah akan menciptakan pangsa pasar

baru bagi bank umum konvensional untuk membuka unit-unit syariah. Hal ini

mulai dilihat dengan tumbuhnya badan-badan usaha syariah, seperti asuransi,

reksadana, pegadaian, dan lembaga-lembaga keuangan lain dengan berbasiskan

prinsip syariah.

Seperti yang ditulis dalam buletin Ekonomi, Sharia Bussines Modal edisi

41 2004 bahwa saat ini perbankan syariah di Indonesia mengelola dana sekitar 2,5

miliar dolar AS. Hingga akhir tahun ini diperkirakan pertumbuhan perbankan

syariah mencapai 36,4 persen. Hal ini telah menunjukkan bahwa semenjak tahun

1992 perkembangan lembaga keuangan di sektor syariah tengah mengalami

peningkatan yang cukup mengembirakan.

Selain itu juga perkembangan perbankan syariah juga didukung oleh

pemerintah baik dari sisi kebijakan oleh BI dan fatwa yang dikeluarkan oleh MUI

Page 20: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

20

bahwa bunga bank adalah haram. Respon pemerintah ini mulai terlihat ketika

dikeluarkannya Undang-undang perbankan No.10 tahun 1998.

Di tengah perkembangan lembaga keuangan syariah beberapa respon

masyarakat terhadap kinerja perbankan syariahpun mulai bermunculan. Beberapa

kritikan tentang kinerja perbankan syariah muncul karena beberapa nasabah masih

meragukan prisnsip syariah. Dalam prakteknya para nasabah menilai antara

lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional belum ada

perbedaan yang mencolok. Sehingga dalam kinerjanya Industri perbankan syariah

masih banyak mendapatkan kritikan.

Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah Tahun Bank Umum

Syariah (BUS) Unit Usaha Syariah

(UUS) Jumlah Kantor

Jumlah Bank

Jumlah Kantor

Jumlah Bank

2000 55 2 7 3 2001 84 2 12 3 2002 113 2 25 6 2003 189 2 45 8 Jun-04 223 2 56 10 Jul-04 228 3 56 10 Ags-04 233 3 60 11 Sep-04 235 3 66 12 Okt-04 240 3 69 14 Nov-04 245 3 70 15 Des-04 263 3 74 15 Jan-05 265 3 75 15 Feb-05 271 3 78 16 Mar-05 273 3 84 16 Apr-05 281 3 90 17 Mei-05 283 3 90 17 Jun-05 288 3 94 17

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia – Juni 2005

Dalam perkembangannya Bank Syariah telah mengalami banyak

persaingan dengan Bank Konvensional. Namun sampai sekarang perkembangan

Page 21: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

21

Bank Syariah sendiri masih belum dapat bersaing dengan kinerja bank

Konvensional. Pengamat ekonomi UI Faisal Basri dalam seminarnya di Jakarta

tanggal 25 November yang berjudul “kebijakan dan Peluang Investasi Berbasis

Syariah di Indonesia” mengatakan bahwa pertumbuhan Bank Syariah hingga saat

ini belum mampu menyamai perbankan konvensional. Setelah lebih dari 10 tahun

beroperasi, asetnya masih di bawah 2 persen dari total aset perbankan nasional.

Perkembangan Bank Syariah tidak akan mengalami kemajuan pesat apabila hanya

menjadi follower dari bank konvensional.

Dengan umur yang tergolong masih muda diantara bank-bank umum dan

swasta lainnya pada dasarnya Bank Syariah memilki tugas yang cukup berat

dalam mengembangkan kinerja mereka sehingga dapat bersaing dengan Bank

Kovensional yang lain. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis melakukan

penelitian terhadap Struktur Pasar dan Kinerja Perbankan Syariah setelah adanya

UU No.10/1998.

Dual banking system telah banyak diterapkan oleh beberapa bank Swasta

di Indonesia namun persaingan dengan lembaga keuangan konvensionalpun masih

harus dihadapi. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan

evaluasi terhadap kinerja Perbankan Syariah di Indonesia. Selain itu pula untuk

mengetahui struktur pasar perbankan Syariah di Indonesia. Sehingga dengan

penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap kinerja Industri

Perbankan Syariah agar menjadi lebih baik. Dengan begitu lembaga keuangan

Syariah mampu bersaing dengan lembaga keuangan Konvensional dan

berkembang menjadi lebih baik.

Page 22: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

22

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

pokok permasalahan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi struktur pasar Bank Syariah di Indonesia setelah

adanya krisis moneter di Indonesia, berdasarkan pangsa pasar atas aset,

pangsa pasar atas dana pihak ketiga, dan pangsa pasar atas kredit yang

diberikan ?

2. Apakah terdapat hubungan antara struktur pasar yang terdiri dari

pangsa pasar atas aset, pangsa pasar atas dana pihak ketiga, dan pangsa

pasar atas kredit yang diberikan dengan kinerja industri Perbankan

syariah ?

3. Apakah Industri perbankan syariah di Indonesia merupakan Industri

yang terkonsentrasi sehingga struktur pasarnya mengarah pada bentuk

oligopoli ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk

memberikan gambaran umum mengenai industri perbankan syariah di Indonesia.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kondisi struktur pasar Bank Syariah di Indonesia

setelah adanya Undang-undang Perbankan No 10/ 1998 di Indonesia,

berdasarkan pangsa pasar atas aset, pangsa pasar atas dana pihak ketiga,

dan pangsa pasar atas kredit yang diberikan.

Page 23: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

23

2. Untuk mengetahui hubungan antara struktur pasar yang terdiri dari pangsa

pasar atas aset, pangsa pasar atas dana pihak ketiga, dan pangsa pasar atas

kredit yang diberikan dengan kinerja industri Perbankan syariah.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kinerja diantara Lembaga

Keuangan Syariah di Indonesia.

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap

Kinerja Dan Struktur Pasar Perbankan Syariah ditengah pesatnya perkembangan

Industri Perbankan Syariah dewasa ini, sehingga dapat memberikan maanfaat :

1. Bagi industri perbankan nasional, pada khususnya Bank Syariah, yaitu

sebagai evaluasi dari kinerja industri perbankan sehingga dapat dijadikan

masukan dalam menerapkan strategi yang yang lebih baik dalam kegiatan

operasionalnya.

2. Bagi pembuat kebijakan, yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi

pemerintah dan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dalam

menentukan arah kebijakan sektor perbankan yang lebih kondusif

sehingga akan meningkatkan kontribusi perbankan Indonesia terhadap

pembangunan ekonomi.

3. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan

penulis dan berguna sebagai perbandingan untuk penelitian serupa.

Page 24: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pasar dan Industri

Pasar dapat dikategorikan menjadi dua dimensi yaitu berdasarkan daerah

geografis dan jenis atau spesifikasi produk. Untuk menentukan struktur pasar

suatu industri, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendefinisikan

pasar. (Sepherd, 1997: 10, 61). Pasar berdasarkan daerah geografis pada

umumnya diartikan sebagai suatu tempat pertemuan antara penjual dan pembeli

untuk melakukan aktivitas jual-beli barang dan jasa. Secara spesifik pasar

dibedakan menurut jenis atau spesifikasi produknya.

Page 25: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

25

Dalam ilmu ekonomi, pasar diartikan secara lebih luas. Pasar meliputi

”pertemuan” antara pembeli dan penjual dimana antara keduanya tidak saling

melihat satu sama lain (Ari Sudarman, 1992: 8). Pasar tidaklah harus sebuah

tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, namun bisa juga diartikan sebagai

lembaga atau perusahaan yang menjalankan aktivitas jual-beli.

Menurut Nurimansjah Hasibuhan (1993: 12) secara sederhana pengertian

pasar adalah pertemuan antara penjual dan pembeli. Dalam pengertian penjual

telah termasuk setiap individu perusahaan dalam industri, sedangkan kedalam

pengertian pembeli telah tergabung sejumlah pembeli. Pengertian pasar dapat

dipandang secara nyata dan dapat secara abstrak. Secara abstrak, pasar dalam

pengertian kita adalah ratusan atau ribuan perusahaan dalam suatu industri yang

melakukan dalam suatu waktu.

Selanjutnya pengertian industri sangat luas, dapat dalam lingkup makro

dan mikro. Secara mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan yang

menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barang-barang yang

mempunyai sifat pengganti yang sangat erat. Sedangkan dalam lingkup makro

(dari segi pembentukan pendapatan), industri adalah kegiatan ekonomi yang

menciptakan nilai tambah (Nurimansjah Hasibuan, 1993: 12).

B. Teori Organisasi Industri

1. Ruang Lingkup Organisasi Industri

Ada beberapa alasan mengapa Ekonomi Industri umumnya, dan Organisi

Industri khususnya menjadi semakin penting untuk dipelajari, baik di negara-

negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Pertama, praktek-

Page 26: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

26

praktek struktur pasar yang semakin terkonsentrasi dalam kegiatan bisnis telah

dikenal sejak lama. Praktek-praktek perilakunya mempunyai daftar kerugian bagi

masyarakat konsumen. Kedua, semakin tinggi konsentrasi industri cenderung

mengurangi persaingan antar perusahaan yang kemudian membawa perilaku yang

kurang efisien. Dalam kenyataannya, sering terjadi bahwa perusahaan-perusahaan

besar menggunakan rintangan-rintangan masuk, sehingga persaingan menjadi

tidak wajar. Ketiga, konsentrasi industri yang tinggi membawa konsentrasi

kekayaan yang melemahkan usaha-usaha pemerataan, baik dilihat dari pemerataan

pendapatan, kesempatan kerja, maupun kesempatan berusaha. Keempat, kaitan

struktur industri dengan penyelesaian masalah-masalah ekonomi membawa lebih

jauh intervensi pemerintah. Kelima, kajian-kajian dari masalah-masalah apa yang

diproduksi, bagaimana, dan untuk siapa suatu barang dan jasa diproduksi

(Nurimansjah Hasibuhan 1993, 3).

2. Struktur Pasar

Struktur pasar menunujukkan atribut pasar yang mempengaruhi sifat

proses persaingan. Unsur-unsur struktur pasar meliputi: konsentrasi, diferensiasi

produk, hambatan masuk ke dalam pasar, struktur biaya, dan tingkat pengaturan

pemerintah. Para pakar ekonomi mengklasifikasi pasar dengan memperhatikan

seberapa banyak jumlah perusahaan yang ada dalam industri. Struktur pasar

penting, karena struktur pasar menentukan perilaku perusahaan yang kemudian

menentukan kinerja industri (Wihana Kirana Jaya 2001, 4).

a. Pasar Persaingan Sempurna

Yang dimaksud pasar persaingan sempurna di dalam teori ekonomi mikro

pada umumnya adalah suatu pasar yang ditandai oleh tidak adanya sama sekali

Page 27: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

27

persaingan yang bersifat pribadi (rivaly) di antara perusahaan-perusahaan individu

yang ada didalamnya. Jadi, dengan demikian pengertian pasar persaingan

sempurna di dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian persaingan di dalam

bahasa sehari-hari.Menurut pengertian teori ekonomi, yang dimaksud dengan

pasar persaingan sempurna adalah pasar yang memiliki 5 macam ciri-ciri yaitu

(Ari Sudarman 1992, 3-4):

a. Terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli.

Dengan adanya banyak penjual dan pembeli di pasar, hal itu berakibat

bahwa masing-masing penjual hanya menawarkan barang yang relatif sedikit

dibandingkan dengan seluruh barang yang ada di pasar. Dalam suasana pasar yang

seperti ini, maka baik penjual maupun pembeli secara individual tidak dapat

memnbgaruhi harga yang berlaku.

b. Barang yang dijualbelikan bersifat homogin

Barang yang bersifat homogin dalam hal ini adalah barang yang persis

sama antara yang satu dengan yang lain.

Gambar 2.1 Kurve Permintaan yang dihadapi Produsen di Pasar Persaingan

Sempurna.

Berdasarkan ciri-ciri yang dijelaskan pada point a dan b diatas

mengandung makna bahwa masing-masing produsen di pasar persaingan

sempurna adalah berstatus ”pengambil harga” (price taker). Kurve permintaan

Page 28: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

28

yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan adalah berbentuk horisontal sejajar

dengan sumbu output. Hal itu berarti bahwa produsen menghadapi kurve

permintaan yang elastis sempurna, di mana ia dapat menjual output berapapun

pada tingkat harga yang berlaku di pasar.

c. Masing-masing produsen bebas untuk keluar dari/masuk ke pasar.

Dalam pasar persaingan sempurna dinggap tidak ada hambatan bagi

produsen untuk keluar dari atau masuk ke pasar. Masing-masing produsen

dianggap mempunyai kebebasan untuk menentukan putusan perhitungan

ekonominya. Salah satu bentuk hambatan yang dapat menghalangi produsen

keluar masuk pasar adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah, misalnya tarif,

subsidi, hak paten dan lain-lain.

d. Adanya mobilitas faktor produksi secara sempurna

Dalam pasar persaingan sempurna faktor produksi dianggap bebas untuk

bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain. Jadi, dalam bentuk pasar ini,

tenaga kerja dianggap dapat berpindah-pindah pekerjaan sesuai dengan keputusan

ekonominya. Dengan kata lain, dalam bentuk pasar persaingan sempurna pasar

tenaga kerja dianggap berstruktur pasar persaingan sempurna pasar tenaga kerja

dinggap berstruktur pasar persaingan sempurna.

e. Pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar.

Dalam pasar persaingan sempurna dianggap bahwa masing-masing

produsen dan konsumen mengetahui pengetahuan yang lengkap tentang kondisi

pasar. Pengetahuan ini meliputi harga, jumlah barang, kualitas barang dan lain-

lain baik yang berlaku saat ini maupun saat yang akan datang. Dengan demikian

Page 29: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

29

dalam suasana yang seperti ini berarti ketidakpastian tentang suasana pasar untuk

masa-masa yang akan datang tidak ada.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pasar persaingan sempurna adalah suatu model pasar di mana terdiri dari banyak

produsen dan konsumen, produk yang dijualbelikan bersifat homogin, masing-

masing produsen bebas keluar dari atau masuk ke pasar, faktor produksi dapat

bergerak secara bebas dan masing-masing produsen serta konsumen mempunyai

informasi yang lengkap tentang kondisi pasar (Ari Sudarman 2003, 5).

b. Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah suatu model pasar di mana dalam pasar itu hanya

ada satu penjual, output yang dihasilkan produsen bersifat lain dari pada yang lain

(unique product) dan di pasar ada rintangan bagi produsen lain untuk

memasukinya (Ari Sudarman 1993, 56). Seperti halnya pasar persaingan

sempurna dalam kenyataannya fenomena pasar persaingan monopoli jarang

ditemui. Dalam suatu pasar hanya diperlukan satu produk barang dan tidak dapat

digantikan oleh produk lain. Tidak adanya saingan mengakibatkan tidak

diperlukannya usaha mempromosikan penjualan secara iklan.

Yang dimaksud pasar monopoli adalah suatu pasar yang mempunyai ciri-ciri :

1. Hanya ada satu penjual.

Page 30: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

30

2. Tidak ada penjual lain yang menjual output yang dapat mengganti secara

baik (close subtitute) output yag dijual monopolist.

3. Ada halangann (baik alami maupun buatan) bagi perusahaan lain untuk

memesuki pasar.

c. Pasar Persaingan Monopolistis

Persaingan Monopolistik merupakan suatu struktur pasar yang ditandai

dengan perusahaan berjumlah besar menjual produk bersubtitusi tetapi cukup

berbeda sehingga kurva permintaan masing-masing perusahaan mempunyai

kemiringan negatif (William A. Ceachern 2001,158). Di dalam pasar persaingan

monopolistik mengandung unsur-unsur yang dimiliki oleh pasar persaingan

sempurna dan monopoli. Chamberlin menggunakan istilah tersebut untuk

menggambarkan pasar dengan banyak produsen menawarkan produk yang

bersubtitusi dekat tetapi tidak dianggap identik oleh konsumen.

Model pasar persaingan monopolistis dibandingkan dengan model pasar

persaingan sempurna atau monopoli relatif masih baru. Menurut Chamberlin

model persaingan monopolistis didasari atas bebrapa buah anggapan dasar yaitu :

1. Di pasar banyak terdapat penjual dan juga pembeli

2. Produk yang dihasilkan produsen dibedakan (Diusahakan mempunyai ciri

yang berbeda-beda antara produk yang satu dengan produk yang lain),

tetapi diantara mereka terdapat kemampuan untuk saling mengganti secara

cukup besar.

3. Di pasar ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk ke/keluar dari pasar.

4. Produsen selalu berusaha untuk memaksimir keuntungan, baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang.

5. Harga-harga faktor produksi dan tingkat teknologi tertentu.

Page 31: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

31

6. Perilaku produsen dianggap tertentu setelah ia mengetahui bentuk

permintaan dan ongkos produksi dari usahanya.

7. Jangka panjang dianggap terdiri dari beberapa periode jangka pendek yang

identik, yang masing-masing bebas (independent) antara yang satu dengan

yang lain dalam arti bukan keputusan yang diambil produsen dalam 1

periode jangka pendek tertentu tidak mempengaruhi keputusan yang akan

diambilnya.

8. Kurve permintaan dan juga kurve ongkos produksi dianggap sama untuk

semua produsen yang ada di kelompok itu.

d. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari beberapa produsen yang

menghasilkan barang dari seluruh atau sebagian dari total pdroduk yang

dihasilkan oleh suatu pasar. Ciri khas dari pasar oligopoli tidak berbeda jauh

dengan pasar monopoli murni dimana terdapat sejumlah kecil perusahaan-

perusahaaan besar yang menghasilkan komoditas homogen seperti baja atau

komoditas yang berbeda corak seperti mobil. Dalam hal ini banyaknya pesaing

dari suatu perusahaan merupakan karakteristik yang membedakan pasar ini

berbagai jenis pasar yang lain. Ada kalanya pasar oligopoli terdiri dari dua

produsen saja yang dikenal dengan pasar duopoli.

Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Pada

umumnya dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang

Page 32: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

32

memiliki pangsa pasar (market share) 70 sampai 80 persen dan disamping itu

terdapat pula beberapa perusahaan dengan pangsa pasar yang kecil. Yang kecil.

Beberapa perusahaan yang termasuk golongan pertama (yang menguasai pasar)

sangat saling mempengaruhi satu sama lain. Di samping itu, keputusan dan

tindakan dari salah satu perusahaan besar sangat mempengaruhi kebijakan

perusahaan-perusahaan lainnya. Sifat ini menyebapkan setiap perusahaan harus

mengambil keputusan secara berhati-hati dalam merubah harga, membuat desain,

merubah teknik produksi, dan sebagainya.

Pada perekonomian yang sudah maju, pasar yang bersifat oligipolistik

banyak dijumpai karena teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern pada

umumnya akan mencapai efisiensi optimum hanya jika jumlah produksi yang

dihasilkan besar sekali. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan

Selain sifat-sifat penting yang telah dijelaskan di atas, pasar oligopoli

mempunyai beberapa ciri khas sebagai berikut: (1) menghasilkan komoditas

standart atau komoditas berbeda corak; (2) kekuasaan menentukan harga ada

kalanya sangat tangguh; dan (3) pada umumnya perusahaan oligopoli perlu

melakukan promosi iklan yang sensitif terutama bila perusahaan oligopoli tersebut

menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik. (Sadono Sukirno, 1996: 32).

3. Konsentrasi Industri

Konsentrasi dapat diartikan sebagai prosentase pangsa pasar yang dikuasai

oleh perusahaan relatif terhadap pasar total. Pada prinsipnya, konsentrasi tidak

disebabkan oleh faktor kebetulan, tetapi karena adanya kekuatan yang permanen

yang terletak dibelakang konsentrasi yang biasanya tidak berubah dari waktu ke

waktu. Konsentrasi juga menunjukkan tingkat produksi pasar dari industri yang

Page 33: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

33

hanya fokus pada satu atau beberapa perusahaan terbesar (Nurimansjah

Hasibuhan, 1993: 106).

Dalam konsentrasi Industri terdapat beberapa cara pengukuran yang

digunakan untuk mengetahui jenis konsentrasi Industri. Ada bermacam-macam

ukuran tentang konsentrasi Indutri seperti andil beberapa perusahaan terbesar,

kurva lorenz, Angka Gini, dan berbagai Indeks lainnya. Pengukuran dengan

menghitung indeks konsentrasi antara lain adalah Indeks Lerner, Indeks Bain, dan

Indeks Herfindhal. Bahkan seperti telah ditemukan dalam teori Ekonomi Mikro,

angka elastisitaspun dapat digunakan sebagai pengukur (Nurimanjsah Hasibuhan,

1993: 106-107).

1. Andil Perusahaan

Carl Keysan dan Donal F. Turner pada tahun 1959 membuat batasan

jumlah perusahaan yang menguasai sebagian atau seluruh penjualan disuatu pasar.

Dia menyusun dua kelompok oligopoli. Pertama, kelompok oligopoli, di mana

delapan perusahaan terbesar setidak-tidaknya mengusasai pasar satu jenis industri.

Akan tetapi, bisa juga digunakan ukuran alternatif, yakni 20 perusahaan

menguasai pasar sekitar 75%. Kelompok kedua, adalah oligopoli, dimana delapan

perusahaan tersebut dapat menguasai sekurang-kurangnya 33% suatu pasar

industri, atau sejumlah perusahaan terbesar memegang andil setidak-tidaknya 75%

dari pasaran suatu industri tertentu. Selanjutnya, untuk delapan terbesar yang

mengusai pasar kurang dari 33% disebut industri tidak terkonsentrasi

(Nurimansjah Hasibuhan, 1993 : 107-108).

Page 34: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

34

Dalam mengetahui jenis oligopoli Joe S. Bain memiliki ukuran yang lebih

Flexibel. Hal ini tergantung pada tingkat konsentrasi industri. Ada beberapa jenis

oligopoli yang dibagi dalam beberapa tipe. Tipe-tipe tersebut antara lain adalah :

a. Tipe I

Tipe I ini disebut tipe pasar oligopoli penuh yang dibagi menjadi dua

kelompok. Pertama, tipe Ia, di mana 3 perusahaan terbesar menguasai

sekitar 87% dari total penawaran produk dalam suatu pasar (atau total

output). Variasi dari tipe ini adalah 8 perusahaan terbesar menguasai

sekitar 99% dari total output. Dan kedua, tipe Ib, di mana 4 perusahaan

terbesar menguasai sekitar 99% dari total output dan 8 perusahaan terbesar

menguasai sekitar 78% dari total output dan 8 perusahaan terbesar

menguasai sekitar 98% dari total output.

b. Tipe II

Pada tipe ini jumlah perusahaan yang ada dalam industri lebih banyak dan

bersama mengontrol pasar. Empat perusahaan terbesar menguasai 65% -

75% dari total output, sedangkan 8 perusahaan terbesar menguasai 85% -

90% dari total output. Proporsi dari pasar yang dikontrol oleh beberapa

perusahaan besar lebih kecil dengan tipe I.

c. Tipe III

Tipe III ini disebut high moderate concentration. Ciri dari tipe ini adalah 4

perusahaan terbesar menguasai 50% - 65% dari total output. Variasinya

adalah 8 perusahaan terbesar kurang lebih menguasai 70% - 85% dari total

output dan 20 perusahaan terbesar kurang lebih 70% dari total outputnya.

d. Tipe IV

Page 35: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

35

Dalam tipe ini disebut low moderate concentration, di mana 4 perusahaan

terbesar menguasai 35% - 50% dari total outputnya, 8 perusahaan terbesar

menguasai 45% - 70% dari total outputnya dan 20 perusahaan terbesar

kurang lebih70% dari total outputnya.

e. Tipe V

Tipe V ini disebut Low grade oligopoly. Industri yang termasuk dalam

kategori ini biasanya mempunyai sejumlah besar penjualan skala kecil,

ditandai dengan dikuasainya pangsa pasar kurang dari 45% oleh 8

perusahaan terbesar menguasai kurang lebih 35% dari total outputnya.

Tingkat konsentrasi suatu industri menggambarkan pula tingkat

kesenjangan dalam suatu industri apakah kesenjangan dalam menciptakan nilai

tambah, atau volume barang yang dipasok ke pasar, ataupun tingkat kesenjangan

dalam akumulasi modal. Karena itu, tingkat konsentrasi ini dapat pula

digambarkan dengan menggunakan Kurva Lorenz (Nurimanjsah Hasibuhan,

1993: 110).

Rasio konsentrasi yaitu ukuran dari tingkat konsentrasi industri yang

didapat dengan jalan menjumlahkan pangsa pasar beberapa perusahaan terbesar.

Konsentrasi merupakan suatu indeks yang dapat mengukur kekuatan pasar dari

sisi produsen. Caranya dengan memilih ukuran dari n perusahaan relatif

terbesar terhadap total pasar. Ukuran dapat diambil dari masuknya (kapital atau

tenaga kerja) atau keluarannya (penjualannya). Ukuran yang sering digunakan

adalah prosentase total penjualan atau tenaga kerja dari 4 atau 8 perusahaan

perusahaan terbesar dalam industri (Nurimansjah Hasibuhan, 1993: 109).

Rasio konsentrasi dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut:

Page 36: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

36

CRm =

m

iMSi

1

NVtNViMSi

Dengan penjelasan :

CRm : besarnya tingkat konsentrasi m bank terbesar

Msi : pangsa pasar bank ke-i

m : jumlah bank terbesar yang sedang diamati

n : jumlah seluruh bank yang diamati

Nvi : nilai variabel bank ke-i, yaitu total aset, besarnya dana pihak

ketiga, dan besarnya kredit yang disalurkan; dan NVt merupakan nilai total

variabel dari bank yang dimati.

2. Kurva Lorenz

Tingkat konsentrasi industri dapat juga diukur dengan angka Gini, karena

dari kurva Lorenz dapat diturunkan angka Gini. Angka ini dapat pula digunakan

sebagai pengukur tingkat kesenjangan struktur pasar industri. Dalam kurva

Lorenz, sumbu vertikal (y) adalah jumlah kumulatif andil (proporsi) perusahaan di

pasar dari yang terkecil hingga yang terbesar.

Dalam kenyataannya kurva Lorenz untuk beberapa industri memang

mengindikasikan adanya kesenjangan antara ukuran-ukuran perusahaan. Ukuran

ringkas dari kesenjangan yang diindikasikan oleh kurva Lorenz dapat dihitung

dengan menggunakan koefisien Gini. Angka Gini dapat dirumuskan dengan

(Nurimansjah Hasibuan, 1993: 111) :

Page 37: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

37

G = iii YXYX 111

Semakin tinggi tingkat kesenjangan maka angka Gini mendekati satu.

Angka Gini yang tinggi dapat menunjukkan bahwa struktur pasar tidaklah

kompetitif. Kelemahan dari angka Gini adalah tidak terlalu umum, tidak

memperhitungkan jumlah perusahaan dalam Industri.

3. Indeks Lerner

Indeks Lerner mengukur kekuatan monopoli. Pengertian monopoli dalam

hal ini bersifat relatif. Tidak mengukur secara langsung tingkat konsentrasi

Industri, tetapi menyusun sebuah formula yang mengacu pada tingkat laba, yaitu

perbandingan antara perbedaan harga yang berlaku dengan ongkos marginal

terhadap harga jadi, dalam suatu industri. Bentuk formula dari Lerner:

)(ILHOMH

di mana IL menunjukkan Indeks Lerner, H adalah tingkat harga produk

yang dihasilkan, dan OM adalah ongkos marginal dalam mempoduksi barang

tersebut. Karena tingkat harga ditetapkan berdasarkan suatu perilaku dan struktur

pasar. Namun dapat saja terjadi bahwa dengan skala perusahaan yang berbeda IL-

nya sama, padahal masing-masing perusahaan adalah monopoli. Dalam contoh ini

dianggap bahwa masing-masing perusahaan mempunyai pasar masing-masing.

Jadi, dalam menggunakan formula ini telah ada anggapan bahwa semakin tinggi

konsentrasi (derajat monopoli) semakin tinggi nilai Indeks Lerner.

4. Indeks Bain (IB)

Page 38: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

38

Dalam bukunya pada tahun 1985, Joe S. Bain menulis tentang Barrier to

New Competition yang memuat formula penghitungan laba. Bila dibandingkan

konsep laba dengan penghitungan laba dalam akuntansi, tidak sama. Berdasarkan

batasan toeritik, laba adalah kelebihan penghasilan dari ongkos total, yang

merupakan bagian dari pendapatan perusahaan. Batasan laba secara ekonomis

menurut Bain adalah (R – C – D – iV). R adalah revenue; C sama dengan ongkos

pada tahun berjalan dalam dalam memproduksi; i, adalah tingkat bunga yang

berlaku, yang merupakan resiko dalam nilai investasi (V).

Bain mengukur tingkat keuntungan suatu industri dengan rumusan yang dapat di

bandingkan antar industri.

RWDCRIB

Dengan demikian, tingkat laba tidak hanya untuk satu perusahaan, tetapi

bersifat agregatif dalam suatu industri yang diamati. Formulanya tidak hanya

sekedar mengukur kekuatan monopoli. Apabila tingkat laba itu relatif tinggi,

maka strukturnya diperkirakan adalah monopoli.

5. Indeks Herfindahl

Dalam disertasinya, Orris C. Herfindahl mengukur konsentrasi industri

dengan formula sebagai berikut :

n

i NVtNViIH

1

2)(

Nilai IH akan berbeda dalam interval 0 .10 IH Dengan penjelasan

notasi; IH adalah Indeks Herfindahl; NVi adalah besaran absolut dari variabel

yang diamati pada perusahaan ke-i; NVt adalah Jumlah keseluruhan dari nilai

Page 39: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

39

variabel yang diukur; n adalah jumlah perusahaan yang terdapat dalam suatu

industri.

Nilai IH dinyatkan dalam prosentase, maka nilai ini adalah andil

perusahaan pertama sampai ke-i yang tersebar dalam suatu industri. Ukuran ini

juga mengkombinasikan tentang pangsa pasar dari semua perusahaan di pasar.

Apabila suatu industri di-supply oleh perusahaan monopolis maka pangsa pasar

perusahaan monopolis tersebut sama dengan satu. Bila ada perusahaan dan

masing-masing menguasai setengah pangsa pasar yang ada maka nilai IH sama

dengan setengah. Jadi jika ada n perusahaan yang ukurannya sama, maka IH sama

dengan 1/n.

Indeks herfindhal ini sangat sensitif terhadap andil perusahaan yang

terbesar, karena semakin kecil andil yang diberikan oleh suatu perusahaan, berarti

dalam indeks ini. Jadi indeks ini melengkapi kekurangan dari rasio konsentrasi

yang hanya memberikan informasi tentang pangsa pasar sedikit perusahaan-

perusahaan terbesar dalam industri.

4. Kinerja Industri

Pengertian dari kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dipengaruhi

oleh struktur dan perilaku industri, pemerataan pendapatan, dan kemajuan

teknologi (Nurimansjah Hasibuhan, 1993: 17). Beberapa aspek dari kinerja

menurut Joe S. Bain, yaitu : a) efisiensi produksi b) efisiensi distribusi, di mana

kemampuan industri menghasilkan produk-produknya dengan biaya rendah c)

efisiensi alokasi, di mana harga pasar yang di bebankan para pembeli konsisiten

dengan biaya penawaran termasuk pengembalian suatu laba normal d) kemajuan

teknologi, kemampuan para pemasok untuk selalu memperkenalkan teknik-teknik

Page 40: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

40

distribusi dan produk baru dengan hemat biaya dan memperkenalkan produk

superior e) karakter produk yang beragam dan berkualitas.

5. Hubungan Struktur Pasar dan Kinerja Industri

Mengenai paradigma tentang hubungan antara struktur, perilaku, dan

kinerja mula-mula dikemukakan oleh Joe S. Bain. Bain mengemukakan bahwa

antar struktur dengan kinerja dihubungkan oleh perilakunya. Struktur pasar

menjadi dasar dari perilaku perusahaan. Selanjutnya perilaku akan mempengaruhi

penerimaan dan biaya yang akhirnya akan mempengaruhi tingkat kinerjanya. Bain

menyimpulkan tingginya konsentrasi dapat mengarah pada pengurangan tingkat

harga kompetisi dan terhadap keuntungan monopoli.

Menurut Nurimansjah Hasibuhan (1993: 11), dalam melakukan analisis

ekonomi industri (khususnya organisasi industri) ada cara mengamati kaitan

antara struktur, perilaku, dan kinerja. Pertama, hanya memperhatikan mendalam

dua aspek, yakni kaitan struktur dan kinerja industri, sedangkan aspek perilaku

kurang ditekankan. Kedua, pengmatan kinerja dan perilaku, dan kemudian

dikaitkan lagi dengan struktur. Ketiga, menelaah kaitan struktur terhadap perilaku

dan kemudian dapat diamati kinerjanya. Keempat, kinerja tidak perlu diamati lagi,

oleh karena telah dapat dijawab dari hubungan struktur dan perilakunya.

Hubungan antara struktur pasar, perilaku, dan kinerjanya dapat dilihat dalam

gambar.

Page 41: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

41

Sumber : Shaerpherd (1997: 5)

Gambar 2.1 Hubungan Struktur, Perilaku dan Kinerja

Hipotesis aliran utama (1890-1970) mengasumsikan bahwa setiap struktur

pasar cenderung mempengaruhi perilaku perusahaan dan kinerjanya. Aliran

pengaruh digambarkan oleh garis lurus panah yang menuju ke bawah. Satu

perusahaan dominan dapat dapat menguasai pasar. Jika modelnya adalah oligipoli

tingkat tinggi dengan beberapa perusahaan yang menguasai pasar, mereka dapat

bersaing kuat atau berkolusi dengan satu atau beberapa perusahaan pada suatu

waktu. Semakin terkonsentrasinya suatu struktur pasar dan efeknya. (Sherpherd,

1997: 5).

C. Lembaga Keuangan Bank

Definisi secara umum yang dimaksud dengan lembaga keuangan adalah

”setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana,

Struktur Pasar o Pangsa pasar o Konsentrasi o Hambatan masuk

Perilaku o Kolusi dengan pesaing o Strategi melawan pesaing o Kegiatan periklanan

Struktur Pasar o Harga dan keuntungan o Efisien o Inovasi

Page 42: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

42

menyalurkan dana atau kedua-duanya yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana

atau kedua-duanya”. Artinya, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan,

apakah kegiatannya hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau

kedua-duanya yaitu menghimpun dan menyalurkan dana. (Kasmir: 2000)

1. Peran dan Fungsi Bank

Pada awal perkembangan, bank memiliki tiga fungsi, yaitu menerima

simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberi jasa pengiriman. Sedangkan

menurut undang-undang perbankan yang berlaku di Indonesia, yaitu UU No. 10

Tahun 1998, yang dimaksud dengan “bank” adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kemasyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

peningkatan taraf hidup rakyat banyak”. Dengan demikian kegiatan bank dapat

diidentifikasi menjadi :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

2. Menyalurkan dana ke masyarakat; dan

3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya

Dalam definisi ini dapat dibaca bahwa peran bank dititik beratkan kepada

alokasi sumber daya, khususnnya alokasi modal. Seperti yang diungkapkan oleh

Merton (1976), bahwa sistem keuangan yang fungsinya sudah lebih maju akan

menciptakan alokasi sumber daya modal yang lebih efisien dan secara produktif

akan digunakan pada sektor riil.

2. Definisi, Peran, dan Fungsi Bank Dalam Islam

Dari sudut pandang Islam, bank didefinisikan sebagai suatu lembaga

intermediasi yang mengalirkan Investasi publik secara optimal (dengan kewajiban

zakat dan pelarangan riba) yang bersifat produktif (dengan adanya pelarangan

Page 43: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

43

judi, yang disertai dengan etika dan sintem nilai Islam (Himawan, 2004). Oleh

karena itu, bank dalam pengertian Islam yang lebih sempit adalah bank yang

bebas dari bunga (interest free banking). Arti sempit ini memberikan arah kepada

perbankan syariah dalam operasionalisasi serta pemilihan Instrumen perbankan

yang harus menghindari bunga. Dalam konteks yang lebih luas, perbankan Islam

tidak hanya dimaksudkan untuk menghindari transaksi yang berbasiskan bunga,

tetapi juga diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif untuk mencapai tujuan

ekonomi Islam secara keseluruhan.

Menurut Fahim Khan (1996), secara umum perbankan syariah memiliki

tujuan untuk mempromosikan, mendorong, dan membangun aplikasi prinsip-

prinsip Islam, hukum Islam, dan tradisi Islam dalam transaksi keuangan,

perbankan, dan bisnis atau usaha, dan mempromosikan perusahaan perusahaan

investasi dan perusahaan-perusahaan lainnya yang peduli pada prinsip-prinsip

Islam dalam seluruh kegiatan usaha mereka. Prinsip-prinsip utama perbankan

syariah ini adalah :

1. Melarang riba dalam bentuk transaksi apapun

2. Melakukan kegiatan bisnis atau usaha yang berlandaskan pada prinsip

keadilan dan keuntungan yang halah.

3. Menyalurkan Zakat

4. Melarang Monopoli

5. Melakukan kerjasama untuk mencapai manfaat bagi masyarakat dan

mengembangkan seluruh aspek kehalalan di dalam bisnis perdagangan dan

investasi yang tidak dilarang oleh Islam.

Dengan landasan operasional yang tidak berbasiskan bunga ini dan sebagai

suatu lembaga bisnis, bank Islam pun beroperasi untuk mendapatkan keuntungan.

Page 44: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

44

Terdapat tiga bidang operasionalisasi perbankan syariah, yaitu perdangan, leasing,

dan pembiayaan langsung. Di samping itu, bank syariah memiliki kebebasan

dalam merancang instrumen atau produk dalam rangka pencapaian profitnya,

sepanjang intrumen atau produk yang diciptakan tersebut sesuai dengan prinsip-

prinsip Syariah (Al-Omar dan Abdel-haq, 1996)

3. Pengertian Bank Syariah

Pertama-tama perlu dipahami betul bahwa bank berdasarkan prinsip bagi

hasil atau bank syariah ini bukanlah sistem perbankan Arab sebagaimana

mestinya dipresentasikan banyak pihak. Bank Syariah merupakan suatu bentuk

perbankan yang mengikuti kententuan-ketentuan syariah Islam. Oleh karena itu

praktek bank syariah ini bersifat universal artinya negara dapat melakukan dan

memiliki bank dengan prinsip bagi hasil. Menurut peraturan, bank berdasarkan

prinsip bagi hasil adalah bank umum atau BPR yang melakukan kegiatan usaha

semata-mata berdasarkan prinsip bagi hasil. Oleh karena itu bank umum atau BPR

yang memperoleh ijin sebagai bank konvensional tidak diperkenankan melakukan

kegiatan perbankan bagi hasil. Prinsip bagi hasil tersebut adalah prinsip yang

berdasarkan syariah yang digunakan oleh bank berdasarkan prinsip bagi hasil

dalam (Dahlan Siamat, 1999: 125) :

a. Menetapkan imbalan yang akan diberikan kepada masyarakat sehubungan

dengan penggunaan dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya.

b. Menetapkan imbalan yang akan diterima sehubungan dengan penyediaan

dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan baik untuk keperluan

investasi maupun modal.

c. Menetapkan imbalan sehubungan dengan kegiatan usaha lainnya yang

lazim dilakukan oleh Bank dengan prinsip bagi hasil.

Page 45: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

45

Bank Syariah atau bank yag beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,

sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia. Bank Syariah sudah beroperasi di

Indonesia sejak tahun 1992, yaitu dengan beroperasinya Bank Muamalat

Indonesia. Namun, bank Syariah di atur secara formal sejak diamandemennya UU

No.7 Tahun 1992 dengan UU No.10 tahun 1998 dan UU No.23 tahun 1999

tentang Bank Indonesia. Sejak saat tersebut mulai berkembnglah bank dengan

prinsip bagi hasil di Indonesia.

Jumlah Bank Syariah telah berkembang dengan pesat sejak tahun 1998

dengan pertumbuhan 54% per tahun. Pada saat ini telah beroperasi dua bank

umum syariah (BUS), yaitu Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri,

delapan bank Syariah yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS), yaitu bank IFI,

Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Jabar, Bank Rakyat Indonesia, Bank

Danamon, Bank Bukopin, Bank Internasional Indonesia, dan The Hongkong and

Sanghai Banking Corporation (HSBC), yang merupakan UUS bank asing, serta 84

BPR Syariah. Meskipun jumlahnya telah cukup banyak namun apabila dilihat dari

volume usaha (total asset) masih kecil, yaitu sebesar 0,15% dari volume usaha

bank yang beroperasi secara konvensional pada akhir agustur 2003.

Berbeda dengan bank yang beroperasi secara konvensional (bank umum

atau BPR biasa) yang mempergunakan suku bunga, bank syariah beroperasi

berdasarkan prinsip bagi hasil. Seorang penabung di bank syariah tidak menerima

pendapatan bunga dari uang yang ditabung, tetapi menerima pendapatan bagi hasil

dari dana yang ditanamkan di bank. Demikian juga dengan pembiayaan

berdasarkan bagi hasil (kalau bank umum di sebut sebagai kredit), bank tidak

mendapatkan bunga kredit tetapi memperoleh pendapatan bagi hasil.

Page 46: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

46

Karena terdapat perbedaan dalam cara operasinya, maka pengaturan dan

pengawasan terhadap bank syariah juga berbeda. Hal tersebut merupakan

tantangan tersendiri bagi Bank Indonesia. Misalnya, apakah perlu bank syariah

diatur dalam undang-undang tersendiri, dan sebagainya.

Peranan Utama Bank Indonesia dalam pengembangan bank Syariah adalah

dalam mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan bank syariah yang

sehat dan konsisten (istiqomah) terhadap prinsip-prinsip syariah. Atau lebih

konkritnya dalam mewujudkan perbankan syariah yang mampu menggerakkan

sektor riil melalui kegiatan pembaiayaan berbasis ekuitas dalam kerangka tolong

menolong dan menuju kebaikan guna mencapai kemaslahatan umat.

4. Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia

Perbankan Syariah memiliki kelembagaan yang agak berbeda dengan

perbankan konvensional. Dalam perbankan Syariah, bank terbagi menjadi bank

umum syariah, unit usaha syariah, dan BPR syariah. Di luar bank terdapat Dewan

Syariah Nasional, Dewan Pengawas Syariah, Badan Abritase Syariah Nasional,

dan Bank Indonesia.(Bank Syariah : Gambaran Umum Ascarya & Diana

Yumanita 2005)

a. Bank Syariah

Secara kelembagaan, bank syariah di Indonesia dapat dibagi kedalam tiga

kelompok, yaitu Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan

Bank Perkreditan Rakyat Syariah. BUS memiliki bentuk kelembagaan seperti

Bank Umum Konvensional, sedangkan BPRS memiliki bentuk kelembagaan

seperti bank konvensional. Badan hukum BUS dan BPRS dapat berbentuk

Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah, atau Koperasi. Sementara itu, UUS bukan

Page 47: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

47

merupakan badan hokum tersendiri, tetapi merupakan unit atau bagian dari suatu

bank umum konvensional.

b. Bank Umum Syariah

Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. BUS merupakan badan usaha yang setara dengan

bank konvensional dengan bentuk hukum Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah,

atau Koperasi. Seperti halnya bank umum konvensional, BUS dapat berusaha

sebagai bank devisa atau bank nondevisa.

c. Unit Usaha Syariah

Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja di kantor pusat bank umum

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah dan

atau unit syariah. Dalam struktur organisasi, UUS berada satu tingkat di bawah

direksi bank umum konvensional yang bersangkutan. UUS dapat berusaha sebagai

bank devisa atau bank nondevisa. Sebagai suatu unit kerja khusus, UUS

mempunyai tugas untuk 1) mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor

cabang syariah 2) melaksanakan fungsi treasury dalam rangka pengelolaan dan

penempatan dana yang bersumber dari kantor cabang syariah, 3) menyusun

laporan keuangan konsolidasi dari seluruh kantor cabang syariah, dan 4)

melakukan tugas penatausahaan laporan keuangan kantor cabang syariah.

d. Bank Perkreditan Rakyat Syariah

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS merupakan merupakan

Page 48: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

48

badan usaha yang setara dengan bank perkreditan rakyat konvensional dengan

bentuk hukum Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah, atau Koperasi.

e. Dewan Syariah Nasional

Dewan Syariah Nasional (DSN) adalah dewan yang dibentuk oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI) yang bertugas dan memiliki kewenangan untuk

memastikan kesesuaian antara produk, jasa, dan kegiatan usaha lembaga keuangan

syariah (bank, asuransi, reksadana, modal ventura, dan sebagainya) dengan prinsip

syariah. Ada tiga hal yang melatarbelakangi pembentukan DSN, yaitu:

1) Mewujudkan aspirasi umat islam mengenai masalah perekonomian dan

mendorong penerapan ajaran islam dalam bidang perekonomian/keuangan

yang dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat islam

2) Efisiensi dan koordinasi para ulama dalam menanggapi isu-isu yang

berhubungan dengan masalah ekonomi/keuangan

3) Mendorong penerapan agama islam dalam kehidupan ekonomi dan

keuangan

Fungsi utama DSN adalah mengawasi produk-produk lembaga keuangan

syariah agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Untuk itu, DSN

membuat guidelines produk syariah yang diambil dari sumber-sumber hukum

Islam.

f. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan setingkat dewan komisaris

yang bersifat independent, yang dibentuk oleh Dewan Syariah Nasional dan

ditempatkan pada lembaga keuangan syariah yang melakukan kegiatan usaha

berdasar prinsip syariah, dengan tugas yang diatur oleh Dewan Syariah Nasional.

Tugas Utama DPS bank syariah adalah mengawasi kegiatan bank sehari-hari agar

Page 49: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

49

selalu sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariah, tentunya yang tertuang dalam

guiedelines dan fatwa-fatwa DSN. Dari hasil pengawasan tersebut DPS akan

membuat pernyataan secara berkala tentang kesesuaian operasi bank dengan

prinsip syariah, yang biasanya dimuat dalam laporan tahunan bank yang

bersangkutan. Selain itu, DPS juga meneliti dan merekomendasi produk baru dari

bank yang diawasinya dari segi kesesuaian dengan prinsip syariah, terutama

dengan guiedelines dan fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN.

Secara ringkas, fungsi DPS ada empat, yaitu:

1. Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada direksi, UUS, dan pimpinan

kantor cabang syariah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan syariah.

2. Sebagai pengawas aktif dan pasif dari pelaksanaan fatwa-fatwa DSN serta

memberi pengarahan/pengawasan atas produk/jasa dan kegiatan usaha

agar sesuai dengan prinsip syariah

3. Sebagai mediator antara bank dan DSN dalam mengkomunikasikan usul

dan saran pengembangan bank syariah yang diawasinya ke DSN sekurang-

kurangnya setahun sekali.

g. Badan Abritase Syariah Nasional

Badan Abritase Syariah Nasional (BASYARNAS) adalah lembaga yang

menangani perselisihan antara bank dan nasabahnya sesuai dengan tata cara

hukum syariah. Lembaga ini pertama kali didirikan bersama oleh Kejaksaan

Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia dengan nama Badan

Abritase Muamalah Indonesia, yang kemudian diubah menjadi Badan Abritase

Syariah Nasional. Apabila terjadi perselisihan antara bank dan nasabahnya,

mereka pertama kali biasanya memilih datang ke pengadilan negeri karena cara

ini lebih efisien dalam hal biaya dan waktu.

Page 50: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

50

5. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

a. Perkembangan sebelum UU No. 10 Tahun 1998

Dalam bukunya, Ascarya dan Diana Yumanita menuliskan bahwa

Perbankan Syariah mulai berdiri di Indonesia semenjak tahun 1992. Sebelumnya

pemerintah belum memiliki komitmen untuk mengembangkan Lembaga

Keuangan Syariah di Indonesia. Perkembangan ini ditandai dengan di buatnya UU

No 7 tahun 1992 tentang lembaga keuangan berdasarkan prisip bagi hasil. Dan di

tulis lebih rinci lagi pada undang-undang No. 72 tahun 1992. Dalam undang-

undang tersebut tidak begitu banyak memuat tentang prinsip bagi hasil. Karena

dalam bank syariah sendiri prinsip bagi hasil memiliki cakupan yang lebih luas.

Oleh karena itu, UU No. 7 Tahun 1992 dan PP No. 72 Tahun 1992 belum

memberikan landasan hukum yang cukup kuat untuk pengembangan bank syariah

di Indonesia karena bank syariah hanya dipahami sebagai bank bagi hasil yang

selanjutnya harus tunduk pada peraturan perbankan umum konvensional. Selain

itu, juga belum ada ketentuan-ketentuan operasional yang mengatur berbagai hal

yang berhubungan dengan bank syariah. Bank syariah yang ada pada saat itu tentu

saja mengalami banyak kesulitan dalam mengembangkan kegiatan operasional.

Institusi-institusi pendukung juga belum ada karena pemerintah belum sungguh-

sungguh memberikan dukungan untuk perkembangan bank syariah. Dengan UU

No. 7 Tahun 1992 dan PP No. 72 Tahun 1992, Pemerintah sebenarnya sudah

mulai memperkenalkan sistem perbankan ganda atau dual banking system pada

sistem perbankan walaupun belum menerapkannya.

Sedangkan dalam perkembangan usahanya sebelum UU No. 10 tahun

1998, jumlah bank syariah di Indonesia baru sebuah, yaitu Bank Muamalat

Indonesia. Pada saat itu posisi pemerintah sendiri belum membuka sepenuhnya

Page 51: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

51

terhadap peluang pendirian perbankan syariah. Hal ini tampak pada landasan

hukum bank syariah yang tertuang di dalam UU No. 7 tahun 1992 (Ascarya dan

Diana Yumanita. 2005, 05).

Berdasarkan suatu penelitian oleh Merza Gamal pada semester akhir

tahun 2005 terhadap sekitar 3.200 nasabah bank syariah di seluruh Indonesia,

diketahui bahwa lebih 70% nasabah memilih bank syariah dalam melakukan

transaksi perbankan dengan alasan utama sesuai keyakinan agama. Hal ini

menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang menginginkan dalam

melakukan transaksi keuangan tidak bertentangan dengan keyakinan agama.

Alasan utama lainya yang menyebabkan nasabah memilih bak syariah adalah

karena pelayanan bank syariah yang cepat dan memuaskan sebesar 38% serta

karena lokasi kantor bank yang strategis sebesar 30%, di samping alasan-alasan

rasional lainnya. Dapat pula diketahui, bahwa pada saat ini, berdasarkan penelitian

tersebut, nasabah bank syariah tersebut sebanyak hampir 66% masih

menggunakan bank konvensional di samping bertransaksi dengan bank syariah.

Alasan utama yang menyebabkan nasabah bank syariah masih menjadi nasabah

bank konvensional adalah karena alasan-alasan rasional dalam kemudahan

transaksi keuangan. Mereka sangat mengharapkan jaringan bank syariah dapat

diperluas serta bank syariah dapat meningkatkan pelayanan dan produk yang

dapat mengakomodasikan kebutuhan mereka dalam transaksi keuangan. Dari sisi

pendidikan, lebih dari dua pertiga nasabah bank syariah merupakan lulusan

perguruan tinggi. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

seseorang menjadi nasabah bank syariah bukan hanya karena faktor emosional

belaka, melainkan juga karena rasionalitas dalam kebutuhan perbankan dan

ekonomi lainnya tanpa meninggalkan keyakinan agama.

Page 52: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

52

b. Perkembangan sesudah UU No.10 Tahun 1998

Tahun 1998 merupakan tonggak bersejarah bagi perkembangan perbankan

syariah di Indonesia ketika Pemerintah memberikan komitmennya secara penuh.

Pada tahun itu, UU No. 14 Tahun 1976 tentang pokok-pokok perbankan diubah

dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang memberikan landasan dan operasional untuk

perkembangan perbankan syariah secara komprehensif. Oleh karena itu, landasan

hukum perbankan syariah menjadi lebih kuat dan jelas. Dengan undang-undang

ini, sisttem perbankan ganda diterapkan karena bank konvensional dan bank

syariah diakui keberadaannya dan kedua-duanya sama-sama diatur dan diawasi

oleh Bank Indonesia. Dengan undang-undang ini, bank umum maupun BPR dapat

beroperasi berdasarkan prinsip syariah dan bank umum konvensional, melalui

suatu mekanisme tertentu dari Bank Indonesia, dapat melakukan kegiatan usaha

perbankan syariah dengan membuka Unit Usaha Syariah (UUS). Amanah untuk

mengembangkan perbankan syariah ini ditindaklanjuti oleh Bank Indonesia

dengan mengeluarkan ketentuan mengenai kelambagaan dan jaringan kantor bagi

bank umum syariah (BUS), bank umum konvensional (BUK) yang membuka Unit

Usaha Syariah (UUS) dan Kantor Cabang Syariah (KCS), serta ketentuan

mengenai BPR Syariah (BPRS) (Ascarya dan Diana Yumanita. 2005).

Setelah diakomodasinya Bank Syariah pada Undang-Undang Perbankan

No. 10 tahun 1998, maka dari tahun 2000 hingga tahun 2004, dapat dirasakan

pertumbuhan Bank Syariah cukup tinggi, rata-rata lebih dari 50% setiap tahunnya.

Bahkan pada tahun 2003 dan 2004, pertumbuhan Bank Syariah melebihi 90% dari

tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, pada tahun 2005 dan 2006, dirasakan ada

perlambatan, meskipun tetap tumbuh sebesar 37% dan 28%. Akan tetapi,

walaupun dirasakan pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia melambat,

Page 53: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

53

sebenarnya pertumbuhan sebesar itu merupakan prestasi yang cukup baik. Perlu

disadari, bahwa di tengah tekanan yang cukup berat terhadap stabilitas

makroekonomi secara umum dan perbankan secara khusus, kondisi industri

perbankan syariah tetap memperlihatkan peningkatan kinerja yang relatif baik. Di

samping itu, dapat pula dipahami, bahwa meskipun share bank syariah pada saat

ini (per November 2007) baru 1,756%, namun hal tersebut telah menunjukkan

peningkatan yang luar biasa dibandingkan share pada tahun 1999 yang hanya

0,11% (Merza Gamal, 2008).

Tabel 2.1 Kontribusi Terhadap Aset Perbankan Nasional

Jumlah Aset (Miliar Rp)

Aset Nasional (miliar Rp)

Kontribusi Terhadap Aset Nasional

Dec-00 1,790 984,500 0,18%

Jun-01 2,269 1,057,992 0,21%

Dec-01 2,719 1,039,925 0,26%

Jun-02 3,312 999,987 0,33%

Page 54: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

54

Dec-02 4,045 1,059,816 0,38%

Jun-03 5,302 1,058,146 0,50%

Dec-03 7,856 1,026,016 0,74%

Jun-04 11,023 1,124,828 0,98%

Nop-04 14,190 1,204,160 1,11%

Sumber : Statistik Perbankan Syariah, Bank Indonesia, diolah

Penilaian Kesehatan Bank

Penilaian kesehatan bank dilakukan setiap tahun untuk dilihat apakah ada

peningkatan atau penurunan dalam kinerjanya. Dalam penilaian kesehatan bank

BI memiliki aspek penilaian sebagai berikut :

a. Aspek permodalan (Solvabilitas)

Penilaian pada aspek permodalan didasarkan kepada kewajiban

penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR

(Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan Bank Indonesia. CAR adalah

rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

menunjang aktiva yang mengandung resiko. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

CAR = %100Re

XsikorutimbangMenuAktivaTert

ModalBank

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi

penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan

oleh aktiva yang beresiko. Sesuai dengan ketentuan pemerintah tahun 1999,

bahwa nilai CAR minimal harus 8%.

b. Aspek kualitas aset

Page 55: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

55

Aspek ini digunakan untuk menilai jenis-jenis aset yang dimiliki oleh

bank. Penilaian aset harus sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dengan

memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan.

c. Aspek kualitas manajemen

Dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen

aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas.

Penilaian didasarkan kepada jawaban dari 250 pertanyaan yang diajukan

mengenai manajemen bank yang bersangkutan.

d. Aspek likuiditas

Suatu bank dapat dikatan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat membayar

semua hutang-hutangnya, terutama simpanan tabungan, giro, dan deposito pada

saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak

dibiayai. Adapun cara perhitungan likuiditas suatu bank ada bermacam macam.

Diantaranya adalah sebagai berikut :

Current Ratio (CR) = %100tan

XgLancarHu

arAktivaLanc

FDR = %100int

XiModalKLBITotalDPK

rikanitYangDibeJumlahKred

Current Ratio (CR) menunjukkan sejauh mana bank mampu untuk

melakukan kewajiban lancarnya yang dijamin pembayarannya oleh aktiva lancar.

Sedangkan Financing to Deposit Ratio (FDR) menunjukkan kemampuan suatu

bank untuk membayar kembali kewajibannya kepada para deposan dengan

menarik kembali kredit-kreditnya yang telah diberikan kepada para debiturnya.

FDR yang terlalu rendah berarti banyak dana yang tidak dioptimalkan

pemanfaatanya dalam bentuk penyaluran kredit. Sebaliknya, FDR yang terlalu

Page 56: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

56

besar menunjukkan bahwa bank tersebut terlalu ekspansif dalam penyaluran

kredit, di mana dana yang digunakan termasuk beresiko tinggi (fluktuasi tingkat

bunga kredit pinjaman). Untuk menciptakan kondisi perbankan yang sehat, maka

Bank Indonesia menetapkan batas minimal FDR yang harus dipenuhi suatu bank

sebesar 85%-110%.

e. Aspek rentabilitas

Aspek ini merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan

labanya dalam setiap periode atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank

yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. Pengukuran rentabilitas

untuk mengetahui kinerja suatu bank yang lazim digunakan adalah :

Return on Asset (ROA) = %100XtalrataAsetToRata

LabaBersih

Return on Equity (ROE) = %100XdalSendiriRatarataMo

LabaBersih

BOPO = %100tan

XlOperasionaPendapa

sionalBiayaOpera

Semua aspek penilaian di atas dikenal dengan penilaian analisis CAMEL (Capital,

Management, Earning, dan Liquidity).

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya oleh Maysun tentang Analisis Kinerja Bank Umum

Syariah dan Konvensional di Indonesia (Study Kasus pada 14 Bank Umum

Dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus Pada Aset 1-10 Triliun Tahun 2003).

Penelitian ini dibuat dengan tujuan pertama adalah untuk mengetahui bagaimana

Page 57: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

57

kinerja yang ditunjukkan dengan efisiensi pada masing-masing bank yang

memiliki kinerja keuangan sangat bagus pada aset 1-10 Ttriliun tahun 2003 baik

oleh Bank Umum Syariah dengan prinsip Syariah dan Bank Umum Konvensional

dengan prinsip bunga. Kedua, penelitian ini digunakan untuk mengetahui apa

yang menjadi sumber-sumber inefisiensi pada masing-masing bank dan

bagaimana cara mengatasinya. Ketiga, untuk mengetahui bagaimana kinerja yang

ditunjukkan dengan efisiensi bank-bank umum konvensional dengan prinsip

bunga.

Penelitian ini merupakan analisis data sekunder yang berupa data pada

tahun 2003 Metode yang digunakan untuk meneliti kinerja 14 Bank Umum

dengan kinerja keuangan sangat bagus pada aset 1-10 tahun 2003 adalah Data

Employment Analysis (DEA). DEA menggunakan multi input dan multi output

untuk menjelasakan kinerja bank secara riil sehingga dapat dilakukan kebijakan

koreksi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas kinerja bank.

Cahyatiningnih (2005) dalam penelitiannya menganalisis tentang struktur

pasar dan kinerja industri Bank Umum Swasta Nasional Devisa Di Indonesia

sebelum dan sesudah krisis moneter. Dalam penelitian ini menggukan studi kasus

tahun 1992-2001. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dengan

popuplasi seluruh BUSND di Indonesia. Alat analisis yang digunakandalam

mengetahui adalah rasio konsentrasi (consentration ratio) dan indeks Herfindhal.

Sedangkan pengukuran kinerja perbankan digunakan variabel CAR, ROA dan

FDR.

Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur pasar Industri BUSND di

Indonesia berdasarkan pangsa pasar pasar atas aset, dana pihak ketiga, dan kredit

yang diberikan cenderung mengalami kenaikan tipe oligopoli dari periode

Page 58: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

58

sebelum krisis moneter yakni oligopoli tipe IV (Low Moderate Oligopoly)

menjadi oligopoli tipe III (high moderate oligopoly) untuk periode setelah krisis

moneter yang ditunjukkan oleh nilai konsentrasi rasio (CR4/8/20) yang

meningkat.

E. Kerangka Teoritis

Berdasarkan kerangka pemikiran berikut dapat dijelaskan bahwa dalam

menentukan struktur pasar industri Perbankan Syariah di Indonesia, terlebih

dahulu kita mengukur konsentrasi dari produk yang di hasilkan meliputi : aset

yang dimiliki, kredit yang diberikan, serta dana pihak ketiga yang dapat

dikumpulkan. Setelah konsentrasi ditentukan maka struktur pasar industri

perbankan Syariah di Indonesia dapat diketahui pada skema kerangka pemikiran

berikut.

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran Analisis Struktur Pasar dan Kinerja

Aset

Dana Pihak Ketiga

Struktur Pasar

Kinerja Industri

Sesudah UU Perbankan Syariah No. 10 Th 1998

Pembiayaan yang diberikan

Financing to Deposit

Return on Asset

Capital Adequacy

Page 59: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

59

Dalam melakukan analisis terhadap Kinerja dan Struktur Pasar Perbankan

Syariah di perlukan sebuah kerangka pemikiran seperti diatas. Kerangka

pemikiran ini digunakan dengan tujuan untuk mempermudah dalam melakukan

penelitian. Dalam menganalisa Struktur Pasar digunakan variabel Aset, Kredit

yang diberikan dan Dana Pihak Ketiga. Sedangkan penilaian kinerja digunakan

Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR), Return on Asset (ROA) dan Capital

Adequacy Ratio (CAR). Variabel-variabel tersebut menunjukkan kinerja

perusahaan secara umum dilihat dari tingkat solvabilitas, rentabilitas, dan

rentabilitas. Variabel CAR dapat digunakan untuk mengukur kecukupan modal

yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan

resiko, misalnya dalam bank konvensional biasa disebut dengan kredit yang

diberikan. Variabel ROA dapat dijadikan ukuran dalam mengetahui kemampuan

bank menghasilkan keuntungan secara relatif dibandingkan dengan nilai total

asetnya. Variabel FDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai suber likuiditasnya. Ketiga variabel

kinerja tersebut dapat menunjukkan dalam pengukuran tingkat kesehatan dilihat

dari aspek solvabilitas, rentabilitas, serta likuiditas suatu bank dalam periode

waktu tertentu sehingga dapat dibandingkan antara bank yang satu dengan bank

yang lainnya, atau dengan sistem perbankan pada umumnya.

Page 60: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

60

Analisis selanjutnya akan diteliti mengenai seberapa kuat hubungan antara

struktur pasar atas aset, pangsa pasar atas dana pihak ketiga dan pangsa pasar atas

pembiayaan yang di berikan oleh Industri Perbankan Syariah yang diwakili oleh

variabel CAR, ROA, dan FDR.

F. Hipotesis

Merupakan dugaan sementara tentang hasil penelitian yang akan

dibuktikan kebenarannya melalui pengujian alat analisis. Berdasarkan study

literatur mengenai teori-teori dan hasil penelitian sebelumnya, dan untuk

mencapai tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1. Diduga struktur pasar yang terdiri dari pangsa pasar atas aset, panga pasar

atas dana pihak ketiga, serta pangsa pasar atas kredit yang diberikan

memiliki hubungan dengan kinerja industri perbankan syariah di Indonesia

yang diwakili oleh variabel CAR, ROA, dan FDR.

2. Diduga terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan

syariah di Indonesia dilihat dari variabel CAR, ROA, dan FDR sesudah

dikeluarkannya U No: 10/1998.

3. Industri perbankan syariah di Indonesia merupakan Industri yang

terkonsentrasi sehingga struktur pasarnya mengarah pada bentuk oligopoli.

Page 61: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

61

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini di buat sebagai studi mengenai organisasi industri yang

mencakup kajian tentang struktur pasar dan kinerja industri perbankan di

Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan pada kajian pustaka terhadap

berbagai literatur yang berhubungan dengan objek penelitian. Masalah industri

Page 62: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

62

perbankan yang dipilih lebih dikususkan pada studi kasus Perbankan Syariah di

Indonesia dengan pertimbangan bahwa :

1. Pemerintah telah memberikan komitmennya dengan dikeluarkannnya

Undang-Undang yang mengatur tentang Perbankan Syariah. Kebijakan ini

merupakan perubahan dari Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang

Pokok-pokok perbankan yang diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 yang

memberikan landasan kelembagaan dan operasional untuk perkembangan

perbankan Syariah secara komphrehensif.

2. Fenomena yang terjadi ketika krisis moneter tahun 1997 telah

memperburuk kondisi perbankan di Indonesia. Hal ini sangat terlihat pada

beberapa Bank Swasta yang terkena likuidasi. Namun kondisi ini tidak

memberikan dampak yang serupa terhadap perbankan Syariah ketika itu.

Semenjak krisis moneter ini perbankan Syariah mulai mendapat banyak

perhatian dari beberapa pengamat Ekonomi. Beberapa pengamat mulai

mengadakan penelitian terhadap perbankan Syariah.

3. Perkembangan Globalisasi kegiatan ekonomi telah membawa dampak

positif terhadap kondisi perbankan Syariah (Islamic Bank). Hal ini dapat

dilihat dengan mulai bermunculannya lembaga-lembaga keuangan

berbasiskan Syariah. Lembaga Keuangan Syariah ini dapat berupa Bank

Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan BPR Syariah.

B. Populasi Data

Populasi dari penelitian ini adalah Industri Perbankan Syariah. Elemen

dari populasi penelitian ini adalah seluruh bank Syariah yang terdapat

Indonesia dari tahun 2000 sampai 2007. Jumlah populasi yang di gunakan

Page 63: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

63

dalam menghitung nilai pangsa pasar bank syariah adalah sejumlah 24 bank

syariah.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersifat kuantitatif berupa laporan keuangan sepuluh tahun berturut-turut.

Data bersumber dari berbagai terbitan antara lain :

1. Direktori Perbankan Indonesia dari berbagai edisi yang diterbitkan

bank indonesia beserta situs resminya (www.bi.go.id).

2. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang diterbitkan oleh

Bank Indonesia.

3. Pencatatan dari literatur dan sumber-sumber yang dianggap perlu.

4. Peta dan Idikator Keuangan Perbankan Indonesia yang diterbitkan

oleh Ekofin Konsulindo (konsultan perbankan dan keuangan).

5. Biro riset majalah Infobank dari berbagai edisi beserta situs

resminya (www.infobank.co.id).

D. Definisi Operasional Variabel

Batasan pengertian dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Struktur Pasar

Struktur pasar menggambarkan pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan.

Struktur pasar merupakan karakteristik dari organisasi perusahaan yang dapat

Page 64: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

64

mempengaruhi sifat kompetisi dan harga. Variabel struktur pasar yang digunakan

meliputi :

a. Variabel Aset/aktiva. Variabel ini merupakan pangsa pasar jumlah aset

tersedia dari semua bank. Yang dimaksud dengan aset ialah keseluruhan

aktiva dalam rupiah dan valas yang dimilliki oleh bank dengan maksud

untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Termasuk

kedalam pos aktiva ialah kas, giro, di Bank Indonesia, tagihan pada bank

lain, Surat berharga dan tagihan lainnya, kredit yang diberikan,

penyertaan, cadangan aktiva yang diklasifikasikan, aktiva tetap dan

inventaris, dan rupa-rupa aktiva.

b. Variabel Kredit yang diberikan. Variabel ini merupakan pangsa pasar

kredit yang diberikan dari suatu bank terhadap total jumlah kredit yang

disalurkan yang tersedia dari semua bank. Yang masuk dalam kredit

yang diperlukan adalah semua realisasi kredit dalam rupiah dan valuta

asing yang diberikan oleh bank, termasuk kantornya di luar negeri,

kepada pihak ketiga bukan bank, baik di dalam negri maupun diluar

negeri.

c. Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK). Variabel ini merupakan pangsa

pasar dana pihak ketiga yang tersedia dari suatu bank terhadap total dana

pihak ketiga tersedia dari semua bank. Dana pihak ketiga ini meliputi :

giro, tabungan, deposito berjangka maupun sertifikat deposito baik

dalam bentuk rupiah maupun valuta asing.

2. Rasio Konsentrasi

Page 65: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

65

Rasio konsentrasi adalah suatu indeks yang mengukur kekuatan pasar

berdasarkan perusahaan-perusahaan terbesar. Nilai dari rasio konsentrasi suatu

industri merupakan dasar untuk menentukan struktur pasar suatu industri. Rasio

konsentrasi berdasarkan dana pihak ketiga, serta rasio konsentrasi berdasarkan

kredit yang diberikan.

3. Indeks Herfindal

Indeks Herfindal (IH) dihitung dengan menggunakan informasi tentang

kontribusi (share) yang ada dalam suatu industri. Nilai Indeks Herfindal

dinyatakan dalam prosentase di mana andil dari perusahaan pertama sampai ke-i

yang terbesar dari suatu industri.

4. Variabel kinerja yang digunakan

a. Variabel Capital Adequacy to Ratio (CAR). Variabel CAR merupakan

indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya

sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva

yang beresiko. CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh

seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat

berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri

bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank,

seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain.

CAR = sikorutimbangMenuAktivaTert

ModalBankRe

X 100%

b. Variabel Return on Asset (ROA). Variabel ROA merupakan salah satu

indikator profabilitas yang membandingkan antara laba bersih terhadap

rata-rata total aset. ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank

dalam menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimiliki.

Page 66: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

66

Return on Asset (ROA) = talrataAsettoRata

LabaBersih

X 100%

c. Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR). Variabel LDR merupakan

rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang

diberikan oleh bank. Dengan kata lain, FDR menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang

dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai

sumber likuiditasnya.

FDR = ModalIntiKLBITotalDPK

rikanityangDibeJumlahKred

X 100%

E. Metode Analisis Data

1. Struktur Pasar Industri Perbankan Syariah

Untuk menghitung pangsa pasar industri perbankan digunakan alat

analisis Corelation Ratio (CR) dan Herfindal Indeks (IH). Rasio konsentrasi

yang digunakan adalah pangsa pasar oleh 3 perusahaan terbesar dan 8

perusahaan terbesar dalam sebuah Industri. Perhitungan rasio konsentrasi di

gambarkan dalam rumus berikut: (Jaya dan Negoro: 1997).

MSMS

Crm n

m

Dimana Msi = NV

NVin

Keterangan :

Crm = besarnya tingkat konsentrasi m bank syariah terbesar

Page 67: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

67

MS = pangsa pasar

m = jumlah bank terbesar yang diamati

n = jumlah seluruh bank yang diamati

Msi = pangsa pasar bank ke-I

NV = nilai variabel

NVi = nilai variabel bank ke-i, yaitu total aset, besarnya dana pihak

ketiga, dan besarnya kredit yang diberikan.

Pangsa pasar yang akan dianalisa meliputi aset, dana pihak ketiga, dan

kredit yang diberikan. Angka konsentrasi ini dinyatakan dalam prosentase. Secara

sistematis nilainya berada dalam interval 0 .1 CR Apabila angka CR cukup

besar (mendekati 100%) maka struktur pasarnya adalah cenderung monopoli.

Nilai CR akan semakin menurun jika persaingan antar perusahaan semakin ketat

dengan bertambahnya jumlah perusahaan dalam industri, bahkan akan cenderung

ke dalam bentuk pasar persaingan sempurna bila angkanya mendekati 0%.

Perhitungan CR ini menitik beratkan pada pangsa pasar dari sejumlah perusahaan

terbesar dalam industri.

Indeks Herfindahl dihitung dengan menggunakan informasi tentang

kontribusi (share) perusahaan yang ada dalam suatu industri. Perhitungan Indeks

Herfindahl menggunakan rumus sebagai berikut :

IH =

n

i NVNNi

1

2)(

Keterangan :

IH = Indeks Herfindal (nilai konsentrasi dari andil perusahaan terbesar

dalam suatu industri)

Page 68: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

68

Nvi = besaran absolut dari variabel yang diamati pada perusahaan ke-i,

yaitu nilai aset, jumlah kredit yang diberikan, dan modal sendiri.

NV = jumlah keseluruhan dari nilai variabel yang diukur

n = jumlah perusahaan yang terdapat dalam suatu industri

Nilai Indeks Herfindhal dinyatakan dalam presentase dan akan berada

dalam interval 10 IH . Nilai ini menyatakan andil besar perusahaan pertama

sampai dengan ke-i yang terbesar dalam industri tersebut. Untuk mengetahui ada

beberapa perusahaan yang dominan menguasai pangsa pasar maka dapat diketahui

dengan mencari nilai IH tersebut. Apabila dalam Industri ada satu perusahaan

yang menguasai pasar maka nilai IH= 1. semakin bertambah jumlah perusahaan

dalam industri akan menurunkan angka indeks, dengan asumsi pangsa pasar

masing-masing perusahaan relatif sama.

Pengukuran lain dari sebuah konsentrasi Industri adalah dengan

menggunakan Herfindhal-Hirscham Index (HHI). Herfindhal-Hirscham Index

(HHI) adalah penjumlahan dari sejumlah kontribusi pasar pada suatu perusahaan

yang diberikan oleh suatu Industri, dari hasil tersebut dikalikan dengan 10,000

untuk mengurangi nilai desimal. Dengan mengkuadratkan nilai kontribusi pasar

sebelum menjumlahkannya, Index ukuran perusahaan dengan kontribusi pasar

yang tinggi akan terlihat lebih besar.

HHI = 10,000 2iw

Keterangan :

HHI : Herfindhal-Hirscham Index

w : Total Output dari kontribusi pasar ( Ti SS / )

iS : Total Penjualan Perusahaan

Page 69: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

69

TS : Total Penjualan dari sebuah Industri

Nilai dari Herfindhal-Hirscham Index terletak diantara 0 sampai 10,000.

Nilai 10,000 muncul ketika sebuah perusahaan (dengan kontribusi pasar iw = 1)

berada dalam sebuah Industri. Hasil dengan nilai 0 (enol) ketika terdapat banyak

perusahaan kecil. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui perbandingan

kontribusi pasar yang diberikan diantara Lembaga Keuangan Syariah.

2. Hubungan Struktur Pasar dan Kinerja Industri

Melalui analisis pangsa pasar pada sejumlah variabel, yaitu jumlah aset

yang dimiliki, jumlah dana pihak ketiga yang harus dikumpulkan, dan jumlah

kredit yang tersalurkan, maka dapat diketahui seberapa besar pangsa pasar yang

dikuasai oleh suatu bank. Dengan demikian kita dapat mengetahui struktur

pasarnya. Selanjutnya gambaran tentang struktur pasar dikaitkan dengan

gambaran kinerja Perbankan Syariah secara individual. Analisis ini diharapkan

dapat mengemukakan kaitan antara Struktur Pasar dan kinerja Perbankan Syariah.

Dalam menganalisis hubungan antara struktur pasar dan kinerja Perbankan

Syariah, sebelumnya dilakukan uji normalitas pada tiap-tiap variabel yang akan

diteliti. Dengan uji normalitas akan diketahui apakah data yang diteliti

terdistribusi normal (asimetris) atau tidak normal (simetris) sehingga dapat

ditentukan metode statistik apa yang selanjutnya akan dipergunakan dalam

menganalisis hubungan antara struktur pasar dan kinerja perbankan Syariah,

apakah metode parametrik atau non-parametrik. Uji normalitas yang akan

dipergunakan adalah uji Lilliefors (Komologrov-Smirnov) dan uji Shapiro-Wilk.

Hubungan antara struktur pasar dan kinerja Industri Perbankan Syariah di

Indonesia akan diuji dengan analisis korelasi. Analisis ini bertujuan untuk

mengukur kuat atau derajat hubungan linier antara dua variabel, sangat erat

Page 70: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

70

berhubungan tetapi sangat berbeda dalam konsep dari analisis regresi. Analisis

korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua

variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata

lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan

variabel independen. Beberapa sifat koefisien korelasi (r) dapat dijelaskan sebagai

berikut (Gujarati, 1995: 46-47) :

1. r dapat positif atau negatif, tandanya tergantung pada tanda faktor

pembilang, yang mengukur kovariasi sampel kedua variabel.

2. Terletak antara batas -1 dan +1, yaitu 11 r .

3. Sifat dasarnya simetris, yaitu koefisien korelasi antara X dan Y (rxy) sama

dengan keifisien korelasi antara Y dan X (ryx).

4. Tidak tergantung pada titik asal (origin) dan skala, yaitu kalau

didefinisikan Xi* = aXi + c dan Yi* = bYi + d, di mana a>0, b>0, dan c

dan d konstan, maka r antara X* dan Y* adalah sama dengan r antara

variabel asli X dan Y.

5. Kalau X dan Y bebas secara statistik, koefisien korelasi antara keduanya

adalah 0 (nol); tetapi kalau r = 0, ini tidak berarti bahwa kedua variabel

adalah bebas. Dengan perkataan lain korelasi nol tidak perlu berarti

kebebasan.

6. r hanyalah suatu ukuran hubungan linier atau ketergantungan linier saja; r

tidak mempeunyai arti untuk menggambarkan hubungan non linier.

7. Meskipun r adalah ukuran hubungan linier anatara dua variabel, tetapi

tidak perlu berarti adanya hubungan sebab akibat.

r = 2r

Page 71: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

71

=

22ii

ii

yx

yx

=

2222iiii

iiii

yyNxxN

yxyxN

Keterangan :

r = koefisien korelasi sampel

x = variabel struktur pasar Perbankan Syariah di Indonesia

y = variabel kinerja Perbankan Syariah di Indonesia

N = jumlah kasus penelitian

Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

1. Formulasikan H0 dan H1

H0 = tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau angka korelasi 0.

H1 = ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau angka korelasi tidak 0.

2. Menentukan level of Significance, %5

3. Pengambilan keputusan berdasarkan pada probabilitas :

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima, berarti tidak ada

hubungan/korelasi antara 2 variabel yang diamati.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menafsirkan angka

korelasi, yaitu:

Jika dalam hasil analisis menunjukkan angka korelasi

Di atas 0,5 : menunjukkan korelasi yang cukup kuat

Di bawah 0,5 : menunjukkan korelasi yang lemah

Page 72: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

72

Selain besar korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh terhadap penafsiran

hasil. Tanda – (negatif) pada output menunjukkan arah yang berlawanan

sedangkan tanda + (positif) menunjukkan arah yang sama.

Signifikansi hasil korelasi adalah bertujuan untuk mengetahui angka

korelasi tersebut benar-benar significance sehingga dapat digunakan untuk

menjelaskan hubungan antara dua variabel.

Uji korelasi Pearson Product Moment digunakan jika data terdistribusi

secara normal maka akan digunakan metode non parametrik dengan menggunakan

uji korelasi Spearman’s rho dan kendhall’s tau (Djarwanto, 1996: 329-330).

Adapun uji korelasi Spearman’s rho di rumuskan sebagai berikut:

rs = 1- )1(

62

2

nn

di

di mana n adalah banyaknya pasangan data, dan di adalah selisih dari

setiap pasangan rank. Sedangkan uji korelasi Kendall’s tau dapat dirumuskan

sebagai berikut:

)1(

21

NN

SkinumYangMungSkorMaksim

benarnyaSkorYangSe

Di mana s adalah nilai skor yang sebenarnya, dan N adalah banyaknya

objek atau satuan yang diurutkan pada X dan Y.

3. Analisis Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia per

tahun dari tahun 2000 sampai 2007.

Untuk mengetahui perbedaan kinerja industri perbankan Syariah di

Indonesia sebelum dan selama Undang-undang perbankan syariah No. 10 tahun

1998 terlebih dahulu dilakukan dengan menggunakan uji normalitas terlebih

dahulu. Apabila hasil uji normalitas data diperoleh hasil distribusi normal maka

Page 73: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

73

uji parametrik t-test dilakukan, yakni menggunakan Paired Sample t Test. Namun,

apabila distribusi data tidak normal digunakan uji non-parametrik, yaitu dengan

Wicolxon’s Signed Rank.

Pada penelitian ini variabel kinerja yang akan dilihat adalah Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), dan Financing to Deposit Ratio

(FDR) setelah dikeluarkankannya Undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998

Rumus uji t untuk dua sampel yang berpasangan adalah: (Santoso, 2002: 104).

nSdXXt/

0)( 21

nddtotalnXXX

/)()1/(10)( 21

1

di mana:

2X = rata-rata kinerja industri perbankan Syariah sebelum Undang-undang

1X = rata-rata kinerja industri perbankan Syariah Selama Undang-undang

Sd = Standar deviasi

d = selisih nilai kinerja industri perbankan Syariah sebelum dan selama

Undang- undang

n = jumlah data

Adapun langkah pengujiannya sebagai berikut :

1. Formulasikan H0 dan H1

H0 = Kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata kinerja

industri Perbankan Syariah di Indonesia Setelah Undang-

Undang perbankan No. 10 tahun 1998 per tahun adalah

sama/tidak berbeda secara nyata)

Page 74: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

74

H1 = Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata kinerja

Industri Perbankan Syariah di Indonesia setelah Undang-

Undang perbankan Syariah No. 10 tahun 1998 adalah berbeda

secara nyata)

2. Menentukan level of significance, = 5%

-t /2 +t /2

3. Kriteria pengambilan keputusan :

a. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel

H0 diterima apabila –t tabel < t hitung < t tabel

H0 ditolak apabila t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel

b. Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:

Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima.

Jika probabilitas < 0,05, maka H0 di tolak.

Sedangkan uji yang akan dilakukan untuk melihat apakah terdapat

perbedaan kinerja Return on Asset (ROA) setelah undang-undang

perbankan Syariah No. 10 tahun 1998 adalah dengan menggunakan

Wilcoxon Signed Rank Test, yang dirumuskan sebagai berikut: (Santoso,

2001: 148)

z = 12124/1

14/1

NNN

NNT

Ho ditolak Ho di tolak Ho di terima

Page 75: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

75

di mana T adalah selisih rata-rata terkecil, dan N adalah jumlah sampel.

Adapun langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis

H0 = Kedua rata-rata populasi adalah sama atau lebih besar dari nol

(rata-rata kinerja industri perbankan syariah di Indonesia setelah

undang-undang perbankan syariah No. 10 tahun 1998 per tahun

adalah sama/tidak berbeda secara nyata)

H1 = Kedua rata-rata populasi adalah lebih kecil dari nol (rata-rata

kinerja industri perbankan syariah di Indonesia setelah undang-

undang perbankan syariah No. 10 tahun 1998 per tahun adalah

berbeda secara nyata).

2. Menentukan level of significance

3. Kriteria pengambilan keputusan.

1) Dengan membandingkan angka z hitung dengan z tabel:

Jika z hitung < z tabel maka H0 diterima

Jika z hitung > z tabel maka H0 ditolak

2) Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan :

Probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Page 76: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

76

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perkembangan Industri Perbankan Syariah di

Indonesia

Industri Perbankan sempat mengalami guncangan besar pada tahun

1998. Krisis moneter telah mengakibatkan beberapa bank terkena likuidasi.

Sebagian besar masyarakat telah menarik tabungan mereka terhadap beberapa

Page 77: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

77

bank yang terkena likuidasi. Kondisi ini tidak berdampak terhadap kinerja

Bank Syariah pada waktu itu. Bank Syariah tetap menjalankan operasionalnya

tanpa terkena dampak krisis ekonomi. Bank Syariah pada waktu itu mampu

bertahan dikarenakan sintem yang mereka jalankan adalah sistem bagi hasil.

Sedangkan Bank Konvensional yang menerapkan sistem bunga sangat terkena

dampak krisis ekonomi. Krisis ekonomi telah mengakibatkan bunga bank

melambung tinggi sehingga beberapa bank konvensionalpun terancam tutup.

Kelahiran Bank Islam di Indonesia relatif terlambat dibandingkan

dengan negara-negara lain sesama anggota OKI. Hal tersebut merupakan ironi,

mengingat pemerintah RI yang diwakili Menteri Keuangan Ali Wardana,

dalam beberapa kali sidang OKI cukup aktif memperjuangkan realisasi konsep

bank Islam, namun tidak diimplementasikan di dalam negeri. KH Hasan Basri,

yang pada waktu itu sebagai Ketua MUI memberikan jawaban bahwa kondisi

keterlambatan pendirian Bank Islam di Indonesia karena political-will belum

mendukung.

Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia berawal dari

ide dan gagasan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, agar

memiliki sebuah alternatif sistem keuangan perbankan yang bersifat Islami. Di

sisi lain masyarakat Indonesia masih meyakini bahwa sistem perbankan

syariah yang menerapkan bagi hasil memberikan keuntungan, baik untuk

nasabah dan bank.

Page 78: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

78

Pada awal tahun 1980 gagasan pendirian perbankan syariah mulai

dilakukan. Maraknya seminar tentang pentingnya bank syariah yang dilakukan

masyarakat dan akademisi semakin memantapkan langkah tersebut. Sebagai

langkah uji coba, mereka kemudian mempraktekkan gagasan tentang bank

syariah dalam sklala kecil. Sejak itu berdirilah Bait Al-Tamwil Salman di

Institut Teknologi Bandung dan Koperasi Ridho Gusti di Jakarta. Keberadaan

badan usaha pembiayaan non-bank yang mencoba menerapkan konsep bagi

hasil ini semakin menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan

keberadaan alternatif lembaga keuangan syariah untuk melengkapi pelayanan

lembaga keuangan konvensional yang sudah ada.

Melihat aspirasi masyarakat untuk memiliki lembaga keuangan

syariah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) selanjutnya menindak lanjuti aspirasi

tersebut dengan melakukan pendalaman konsep-konsep keuangan syariah,

termasuk system perbankan syariah.

Pada tanggal 18 sampai 20 Agustus tahun 1990, Majelis Ulama

Indonesia (MUI) menyelanggarakan Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di

Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih

mendalam pada Musyawarah Nasional Keempat MUI di Jakarta pada tanggal

22 sampai 25 Agustus 1990. Hasilnya, lahirnya amanat untuk pembentukan

kelompok kerja pendirian bank Islam pertama di Indonesia. Kelompok kerja

ini disebut Tim Perbankan MUI yang bertugas untuk menindaklanjuti aspirasi

dan keinginan masyarakat tersebut serta melakukan berbagai persiapan dan

konsultasi dengan semua pihak terkait.

Page 79: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

79

Bank Syariah sendiri mulai berdiri di Indonesia yaitu sejak tahun 1992

ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat

merupakan satu – satunya bank Syariah yang berdiri pada tahun 1992.

Keberadaan Bank Syariah sendiri di Indonesia mulai diakui semenjak

diberlakukannya Undang – undang perbankan Syariah No. 7 tahun 1992.

Undang – undang ini merupakan titik awal perkembangan Industri perbankan

Syariah di Indonesia. Dengan berlakunya perundang-undangan tersebut telah

menandai berlakunya system perbankan ganda (dual banking system) di

Indonesia.

Melalui perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah,

pertumbuhan perbankan syariah nasional mengalami pertumbuhan yang relatif

cepat, terutama setelah dikeluarkannya UU No. 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan UU No. 23 Tahun

1999 tentang Bank Indonesia. Perkembangan periode tahun 1992 sampai

dengan 1998, terdapat hanya satu bank umum syariah dan 78 bank perkreditan

rakyat syariah (BPRS) yang telah beroperasi. Pada tahun 1998, dengan

dikeluarkannya UU No. 10 Tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No. 7

Tahun 1992 tentang Perbankan yang yang dianggap telah memberikan

landasan hukum yang lebih kuat dan kesempatan yang lebih luas untuk

jaringan pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Antara lain melalui

izin pembukaan kantor cabang syariah (KCS) oleh bank umum konvensional.

Selain itu UU No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang isinya tentang

pemberian wewenang kepada Bank Indonesia untuk dapat pula menjalankan

tugasnya berdasarkan prinsip syariah dan mempersiapkan perangkat peraturan

serta berbagai fasilitas penunjang dalam mendukung operasional bank syariah.

Page 80: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

80

Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan

oleh Bank Indonesia. Pada tahun 1992-1998 hanya ada satu bank syariah yaitu

Bank Muamalat Indonesia. Namun kondisi ini mulai berubah pada permulaan

Maret tahun 2007. Jumlah Bank Syariah telah mencapai 24 unit yang terdiri

atas 3 Bank Umum Syariah dan 21 Unit Usaha Syariah. Selain itu, jumlah

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) telah mencapai 105 unit pada

periode yang sama.

Dalam konteks pengelolaan perekonomian makro, meluasnya

penggunaan berbagai produk dan instrumen keuangan syariah akan dapat

merekatkan hubungan antara sektor keuangan dengan sektor riil serta

menciptakan harmonisasi di antara kedua sektor tersebut. Semakin meluasnya

penggunaan produk dan instrumen syariah disamping akan mendukung

kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi transaksi-

transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga mendukung stabilitas sistem

keuangan secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka

menengah-panjang (Sekilas tentang Perbankan Syariah di Indonesia,

www.bi.go.id). Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan Perbankan Syariah

baik dari sisi keuangan dan produk-produknya sangat bermanfaat bagi

masyarakat pada umumnya.

1. TUJUAN PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH

Langkah yang diambil pemerintah untuk membangun kembali system

perbankan yang sehat dalam rangka mendukung progam pemulihan dan

pemberdayaan ekonomi nasional, selain restrukturisasi perbankan, adalah

Page 81: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

81

dengan pengembangan system perbankan syariah. Tujuan pengembangan

perbankan syariah adalah untuk memenuhi hal-hal berikut (Muhamad Syafi”i

Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik) :

a. Kebutuhan Jasa Perbankan bagi Masyarakat yang Tidak Dapat Menerima

Konsep Bunga. Dengan diterapkannya system perbankan syariah yang

berdampingan dengan sistem perbankan konvensional, mobilisasi dana

masyarakat dapat dilakukan secara lebih luas, terutama dari segmen

masyarakat yang selama ini belum dapat tersentuh oleh system perbankan

konvensional.

b. Peluang Pembiayaan bagi Pengembangan Usaha berdasarkan Prinsip

Kemitraan. Dalam prinsip ini, konsep yang diterapkan adalah hubungan

antar investor yang harmonis (mutual investor relationship). Adapun

dalam sistem konvensional, konsep yang diterapkan adalah hubungan

debitur dan kreditur yang antagonis (debtor to creditor relationship).

c. Kebutuhan akan Produk dan Jasa Perbankan Unggulan. Sistem perbankan

syariah memiliki berbagai keunggulan komparatif berupa penghapusan

pembebanan bunga yang berkesinambungan (perpectual interest effect),

membatasi kegiatan spekulasi yang tidak produktif, dan pembiayaan yang

ditujukan pada usaha-usaha yang memperhatikan unsur moral (halal).

2. Hukum Perbankan dalam Islam

Sebagaimana telah dikemukakan, secara teoritis Bank Islam baru

dirintis sejak tahun 1940-an dan secara kelembagaan baru dapat dibentuk

pada tahun 1960-an. Di Indonesia kenyataannya baik secara teoritis maupun

Page 82: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

82

kelembagaan, perkembangan Bank Islam bahkan lebih kemudian. Eksistensi

Bank Islam secara hukum positif dimungkinkan pertama kali melalui Pasal 6

huruf m Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Pasal 6 huruf

m beserta penjelasannya tidak mempergunakan sama sekali istilah Bank

Islam atau Bank Syariah sebagaimana dipergunakan kemudian sebagai istilah

resmi dalam UUPI, namun hanya menyebutkan, “menyediakan pembiayaan

bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah."

Di dalam Pasal 5 ayat (3) PP No. 70 Tahun 1992 tentang Bank Umum

pun hanya disebutkan frasa “Bank Umum yang beroperasi berdasarkan

prinsip bagi hasil” dan di penjelasannya disebut “Bank berdasarkan prinsip

bagi hasil”. Begitu pula dalam Pasal 6 ayat (2) PP No. 71 Tahun 1992 tentang

Bank Perkreditan Rakyat hanya menyebutkan frasa “Bank Perkreditan

Rakyat yang akan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip bagi hasil”

yang dalam penjelasannya disebut “Bank Perkreditan Rakyat yang

berdasarkan bagi hasil”.

Kesimpulan bahwa “bank berdasarkan prinsip bagi hasil” merupakan

istilah bagi Bank Islam atau Bank Syariah baru dapat ditarik dari Penjelasan

Pasal 1 ayat (1) PP No. 72 Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip

Bagi Hasil. Dalam penjelasan ayat tersebut ditetapkan bahwa yang dimaksud

dengan prinsip bagi hasil adalah prinsip muamalat berdasarkan Syari’at

dalam melakukan kegiatan usaha bank.

Melihat ketentuan-ketentuan yang ada dalam PP No. 72 Tahun 1992,

keleluasaan untuk mempraktekkan gagasan perbankan berdasarkan syariat

Page 83: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

83

Islam terbuka seluas-luasnya, terutama berkenaan dengan jenis transaksi yang

dapat dilakukan. Pembatasan hanya diberikan dalam hal :

1. Larangan melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasarkan

prinsip bagi hasil (maksudnya kegiatan usaha berdasarkan

perhitungan bunga) bagi Bank Umum atau Bank Perkreditan

Rakyat yang kegiatan usahanya semata-mata berdasarkan prinsip

bagi hasil. Begitu pula Bank Umum atau BPR yang kegiatan

usahanya tidak berdasarkan prinsip bagi hasil dilarang melakukan

kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip bagi hasil.

2. Kewajiban memiliki Dewan Pengawas Syariah yang bertugas

melakukan pengawasan atas produk perbankan baik dana maupun

pembiayaan agar berjalan sesuai dengan prinsip Syari’at, dimana

pembentukannya dilakukan oleh bank berdasarkan hasil konsultasi

dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pada saat berlakunya UU No. 7 Tahun 1992, selain ketiga PP tersebut

di atas tidak ada lagi peraturan perundangan yang berkenaan dengan Bank

Islam. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa eksistensi Bank Islam yang

telah diakui secara hukum positif di Indonesia, belum mendapatkan dukungan

secara wajar berkenaan dengan praktek traksaksionalnya. Hal ini dapat dilihat

misalnya dari tidak seimbangnya jumlah dana yang mampu dikumpulkan

dibandingkan dengan penyalurannya di masyarakat. Bagi BMI tidak ada

kesulitan untuk mengumpulkan dana berupa tabungan dan investasi dari

masyarakat, namun untuk penyalurannya masih sangat terbatas, mengingat

Page 84: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

84

belum adanya instrumen investasi yang berdasarkan prinsip syariah yang

diatur secara pasti, baik instrumen investasi di Bank Indonesia, Pemerintah,

atau antar-bank. Tidak mengherankan bilamana dalam Laporan Keuangan

BMI pada masa tersebut dapat ditemukan satu pos anggaran atau account

yang diberi istilah sebagai “Pendapatan Non Halal”, yakni pendapatan yang

didapat dari transaksi yang bersifat perbankan konvensional.

Perkembangan lain yang patut dicatat berkaitan dengan perbankan

syariah pada saat berlakunya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan adalah berdirinya Badan Arbitrase Muamalat Indonesia (BAMUI).

BAMUI berdiri secara resmi tanggal 21 Oktober 1993 dengan pemrakarsa

MUI dengan tujuan menyelesaikan kemungkinan terjadinya sengketa

muamalat dalam hubungan perdagangan, industri, keuangan, jasa dan lain-

lain di kalangan umat Islam di Indonesia. Dengan demikian dalam transaksi-

transaksi atau perjanjian-perjanjian bidang perbankan syariah lembaga

BAMUI dapat menjadi salah satu choice of forum bagi para pihak untuk

menyelesaikan perselisihan atau sengketa yang mungkin terjadi dalam

pelaksanaan transaksi atau perjanjian tersebut. Perkembangan kemudian

berkenaan dengan BAMUI, melalui Surat Keputusan Majelis Ulama

Indonesia No. Kep-09/MUI/XII/2003 tanggal 24 Desember 2003 menetapkan

di antaranya perubahan nama BAMUI menjadi Badan Arbitrase Syari’ah

Nasional (BASYARNAS) dan mengubah bentuk badan hukumnya yang

semula merupakan Yayasan menjadi ‘badan’ yang berada di bawah MUI dan

merupakan perangkat organisasi MUI.

Page 85: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

85

Meskipun pada saat berlakunya Undang-undang No. 7 Tahun 1992

perkembangan perbankan syariah masih sangat terbatas, namun sebagaimana

disebutkan oleh Prof. Dr. Mariam Darus Badrulzaman, SH merupakan salah

satu tonggak sejarah yang sangat penting khususnya di dalam kehidupan

umat Islam dan pada umumnya bagi perkembangan Hukum Nasional. Dalam

makalahnya yang berjudul “Peranan BAMUI Dalam Pembangunan Hukum

Nasional” beliau mengatakan sebagai berikut :

Undang-undang Perbankan No. 7 Tahun 1992 membawa era baru

dalam sejarah perkembangan hukum ekonomi di Indonesia. Undang-undang

tersebut memperkenalkan system bagi hasil yang tidak dikenal dalam

Undang-undang tentang Pokok Perbankan No.14 Tahun 1967. Dengan

adanya system bagi hasil itu maka Perbankan dapat melepaskan diri dari

usaha-usaha yang mempergunakan system bunga. Jika sekarang ini peranan

hokum Islam terbatas pada peranan hokum keluarga, tetapi sejak tahun

1992, peranan Hukum Islam telah memasuki dunia hukum ekonomi (bisnis).

Pada tahun 1998 eksistensi Bank Islam lebih dikukuhkan dengan

dikeluarkannya Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas

Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Dalam Undang-

undang tersebut, sebagaimana ditetapkan dalam angka 3 jo. angka 13 Pasal 1

Undang-undang No. 10 Tahun 1998, penyebutan terhadap entitas perbankan

Islam secara tegas diberikan dengan istilah Bank Syari’ah atau Bank

Berdasarkan Prinsip Syari’ah. Pada tanggal 12 Mei 1999, Direksi Bank

Indonesia mengeluarkan tiga buah Surat Keputusan sebagai pengaturan lebih

Page 86: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

86

lanjut Bank Syariah sebagaimana telah dikukuhkan melalui Undang-undang

No. 10 Tahun 1998, yakni :

1. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/33/KEP/DIR

tentang Bank Umum, khususnya Bab XI mengenai Perubahan

Kegiatan Usaha dan Pembukaan Kantor Cabang Syariah;

2. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/34/KEP/DIR

tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah ; dan

3. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/36/KEP/DIR

tentang Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah.

Selanjutnya berkenaan dengan operasional dan instrumen yang dapat

dipergunakan Bank Syariah, pada tanggal 23 Februari 2000 Bank Indonesia

secara sekaligus mengeluarkan tiga Peraturan Bank Indonesia, yakni :

1. Peraturan Bank Indonesia No. 2/7/PBI/2000 tentang Giro Wajib

Minimum Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Bagi Bank Umum

Yang Melakukan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah ,

yang mengatur mengenai kewajiban pemeliharaan giro wajib

minimum bank umum yang melakukan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah;

2. Peraturan Bank Indonesia No. 2/8/PBI/2000 tentang Pasar Uang

Antar Bank Berdasarkan Prinsip Syariah, yang dikeluarkan dalam

rangka menyediakan sarana penanaman dana atau pengelolaan

dana antarbank berdasarkan prinsip syariah; dan

3. Peraturan Bank Indonesia No. 2/9/PBI/2000 tentang Sertifikat

Wadiah Bank Indonesia (SWBI) , yakni sertifikat yang diterbitkan

Page 87: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

87

Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek

dengan prinsip Wadiah yang merupakan piranti dalam

pelaksanaan pengendalian moneter semacam Sertifikat Bank

Indonesia (SBI) dalam praktek perbankan konvensional.

Berkenaan dengan peraturan-peraturan Bank Indonesia di atas,

relevan dikemukakan dalam hal ini mengenai tugas Bank Indonesia dalam

menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah,

sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang No. 23 Tahun 1999 tentang

Bank Indonesia (UUBI). Pasal 10 ayat (2) UUBI memberikan kewenangan

kepada Bank Indonesia untuk menggunakan cara-cara berdasarkan prinsip

syariah dalam melakukan pengendalian moneter. Kemudian Pasal 11 ayat (1)

UUBI juga memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk mengatasi

kesulitan pendanaan jangka pendek suatu Bank dengan memberikan

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah untuk jangka waktu paling lama 90

(sembilan puluh) hari. Dipandang dari sudut lain, dengan demikian UUBI

sebagai undang-undang bank sentral yang baru secara hukum positif telah

mengakui dan memberikan tempat bagi penerapan prinsip-prinsip syariah bagi

Bank Indonesia dalam melakukan tugas dan kewenangannya.

Disamping peraturan-peraturan tersebut di atas, terhadap jenis

kegiatan, produk dan jasa keuangan syariah, Bank Syariah juga wajib

mengikuti semua fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), yakni satu-satunya

dewan yang mempunyai kewenangan mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis

kegiatan, produk dan jasa keuangan syariah, serta mengawasi penerapan fatwa

dimaksud oleh lembaga-lembaga keuangan syariah di Indonesia. Sampai saat

Page 88: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

88

ini DSN telah memfatwakan sebanyak 43 fatwa, melingkupi fatwa mengenai

produk perbankan syariah, lembaga keuangan non-bank seperti asuransi, pasar

modal, gadai serta berbagai fatwa penunjang transaksi dan akad lembaga

keuangan syariah, yakni sebagai berikut:

Tabel 4.1 Daftar Fatwa Mengenai Produk – Produk Perbankan Syariah

No. NOMOR FATWA TENTANG

1 01/DSN-MUI/IV/2000 Giro

2 02/DSN-MUI/IV/2000 Tabungan

3 03/DSN-MUI/IV/2000 Deposito

4 04/DSN-MUI/IV/2000 Murabahah

Page 89: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

89

5 05/DSN-MUI/IV/2000 Jual Beli Salam

6 06/DSN-MUI/IV/2000 Jual Beli Istishna

7 07/DSN-MUI/IV/2000 Pembiayaan Mudharabah (Qiradh)

8 08/DSN-MUI/IV/2000 Pembiayaan Musyarakah

9 09/DSN-MUI/IV/2000 Pembiayaan Ijarah

10 10/DSN-MUI/IV/2000 Wakalah

11 11/DSN-MUI/IV/2000 Kafalah

12 12/DSN-MUI/IV/2000 Hawalah

13 13/DSN-MUI/IX/2000 Uang Muka dalam Murabahah

14 14/DSN-MUI/IX/2000 Sistem Distribusi Hasil Usaha dalam LKS

15 15/DSN-MUI/IX/2000 Prinsip Distribusi Hasil Usaha dalam LKS

16 16/DSN-MUI/IX/2000 Diskon dalam Murabahah

17 17/DSN-MUI/IX/2000 Sanksi atas Nasabah Mampu yang

Menunda-nunda Pembayaran

18 18/DSN-MUI/IX/2000 Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif

dalam LKS

19 19/DSN-MUI/IX/2000 Al-Qardh

Page 90: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

90

20 20/DSN-MUI/IX/2000 Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa

Dana Syariah

21 21/DSN-MUI/X/2001 Pedoman Umum Asuransi Syari’ah

22 22/DSN-MUI/III/2002 Jual Beli Istishna Paralel

23 23/DSN-MUI/III/2002 Potongan Pelunasan Dalam Murabahah

24 24/DSN-MUI/III/2002 Safe Deposit Box

25 25/DSN-MUI/III/2002 Rahn

26 26/DSN-MUI/III/2002 Rahn Emas

27 27/DSN-MUI/III/2002 Al-Ijarah al-Muntahiya bi al-Tamlik

28 28/DSN-MUI/III/2002 Jual Beli Mata Uang (al-Sharf)

29 29/DSN-MUI/VI/2002 Pembiayaan Pengurusan Haji LKS

30 30/DSN-MUI/VI/2002 Pembiayaan Rekening Koran Syari’ah

31 31/DSN-MUI/VI/2002 Pengalihan Utang

32 32/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syari’ah

33 33/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syari’ah Mudharabah

Page 91: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

91

34 34/DSN-MUI/IX/2002 L/C Impor Syari’ah

35 35/DSN-MUI/IX/2002 L/C Ekspor Syari’ah

36 36/DSN-MUI/X/2002 Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia

37 37/DSN-MUI/X/2002 Pasar Bank Antarbank Berdasarkan Prinsip

Syariah

38 38/DSN-MUI/X/2002 Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank

(Sertifikat IMA)

39 39/DSN-MUI/X/2002 Asuransi Haji

40 40/DSN-MUI/X/2003

Pasar Modal dan Pedoman Umum

Penerapan Prinsip Syariah di bidang Pasar

Modal

41 41/DSN-MUI/III/2004 Obligasi Syariah Ijarah

42 42/DSN-MUI/V/2004 Syariah Charge Card

43 43/DSN-MUI/VIII/2004 Ganti Rugi (Ta’widh)

Keberadaan perbankan Islam atau yang pada perkembangan mutakhir

disebut sebagai Bank Syariah di Indonesia telah diakui sejak diberlakukannya

Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, dan lebih dikukuhkan

dengan diundangkannya Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Atas Undang-undang No. 7 tahun 1992 beserta beberapa Surat Keputusan Direksi

Page 92: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

92

Bank Indonesia (PBI) sebagaimana telah dibahas di muka. Berkenaan dengan

transaksi dan instrumen keuangan Bank Syariah juga telah dikeluarkan beberapa

Peraturan Bank Indonesia dan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN).

B. Hasil Penelitian dan Analisis Data

1. Analisis Konsentrasi dan Struktur Pasar Kelompok Industri

Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2004 - 2007

Konsentrasi dalam konteks industri diartikan ukuran distribusi

penjual dan pembeli dalam suatu industri yang didapatkan dengan cara

menjumlahkan pangsa pasar beberapa perusahaan terbesar. Nilai dari

tingkat konsentrasi industri menjadi suatu dasar untuk menentukan struktur

pasar suatu industri (Wihana Kirana Jaya, 2001:48). Untuk mengukur

Page 93: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

93

konsentrasi pasar Industri Perbankan Syariah digunakan tiga variabel yaitu

asset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan yang diberikan.

Dalam analisis ini alat pengukuran yang akan digunakan dalam

menentukan struktur pasar perbankan syariah di Indonesia adalah rasio

konsentrasi (Concentrasion Ratio) dan Indeks Herfindhal (IH). Rasio

konsentrasi dihitung berdasarkan prosentase dari empat perusahaan

terbesar (CR4) yang menguasai pangsa pasar atas aset, pangsa pasar atas

dana pihak ketiga dan pangsa pasar atas pembiayaan yang diberikan oleh

Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Nilai konsentrasi dihitung dengan

membagi nilai perusahaan yang kemudian dijumlahkan berdasarkan

prosentase market sharenya. Sedangkan Indeks Haefindhal (IH) dihitung

berdasarkan kontribusi pangsa pasar dari semua yang ada dalam Industri,

di mana dalam penelitian ini adalah seluh bank Syariah di Indonesia yang

beroperasi selama kurun waktu 2004 - 2007.

a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Perbankan Syariah Tahun 2004

Tabel 4.2 Konsentrasi Industri Perbankan Syariah Tahun 2004 Ditinjau

dari 3 Variabel

Variabel ASET DANA PEMBIAYAAN CR3 0,872148396 0,939266925 0,940682411 CR8 0,998606942 0,998606942 0,999958453 IH 0,54910344 0,525073022 0,494460832 1/IH 1,821150493 1,821150493 2,022404881

Sumber : Hasil pengolahan data

Page 94: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

94

Pada tabel 4.2 Terlihat bahwa pada tahun 2004, konsentrasi

variabel pembiayaan industri Perbankan Syariah yang diukur dengan

Indeks Herfindhal adalah sebesar 0,4944. Indeks ini menunjukkan bahwa

konsentrasi Industri Perbankan Syariah sebanding dengan 2 Bank Syariah

terbesar yang masing-masing menguasai aset dengan proporsi yang sama.

Sedangkan nilai IH yang hampir sama sebesar 0,525 pada variabel dana

dan 0,5491 pada variabel pembiayaan menunjukkan bahwa konsentrasi

industri Perbankan Syariah sebanding dengan 1 Bank Syariah yang

masing-masing menguasai dana masyarakat dan pembiayaan dengan

proporsi yang sama.

Pada tabel 4.2 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah terbesar yang ditinjau dari variabel Aset adalah sebesar

0,8721. Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2004 aset

Bank Syariah 87,21% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan

12,79% sisanya di bagi pada 9 Bank Syariah lainnya.. Dan berdasarkan

CR8, 99,86% aset dikuasai oleh delapan Bank Syariah terbesar. Sedangkan

sisanya sebesar 14% dibagikan kepada 4 Bank Syariah lainnya. Dengan

berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank Syariah nilai CR3

dan CR8 atas aset pada tahun 2004 cenderung berbentuk oligopoly murni

tipe 1a.

Pada tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa rasio konsentrasi dari

tiga Bank Syariah terbesar ditinjau dari variabel dana adalah sebesar

0,9392. Rasio ini juga menunjukkan bahwa pada tahun 2004 pengumpulan

dana masyarakat oleh bank Syariah sebesar 93,92% dikuasai oleh tiga

Page 95: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

95

bank Syariah terbesar, sedangkan sejumlah 6,08% sisanya dibagi oleh 9

bank Syariah yang lain. Untuk delapan bank Syariah terbesar berdasarkan

CR8 menguasai 99,86% atas dana pihak ketiga sedangkan sisanya sebesar

14% dibagikan kepada 4 bank Syariah lainnya. Dengan berdasarkan pada

kriteria oligopoly J.S Bain, nilai CR3 dan CR8 struktur pasar bank Syariah

atas aset tahun 2004 cenderung berbentuk oligopoly penuh tipe 1a.

Pada tabel yang sama juga dapat dilihat bahwa rasio konsentrasi

dari tiga Bank Syariah terbesar ditinjau dari variabel pembiayaan adalah

sebesar 0,9406. Rasio ini juga menunjukkan bahwa pada tahun 2004

pengumpulan jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank Syariah

sebesar 94,06% dikuasai oleh tiga bank Syariah terbesar, sedangkan

sejumlah 5,94% sisanya dibagi oleh 9 bank Syariah yang lain. Untuk

delapan bank Syariah terbesar berdasarkan CR8 menguasai 99,99% atas

pembiayaan yang diberikan sisanya sebesar 1% dibagikan kepada 4 bank

Syariah lainnya. Dengan berdasarkan pada kriteria oligopoly J.S Bain,

nilai CR3 dan CR8 struktur pasar bank Syariah atas variabel Pembiayaan

tahun 2004 cenderung berbentuk oligopoly penuh tipe 1a.

b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Perbankan Syariah Tahun 2005

Tabel 4.3 Konsentrasi Industri Perbankan Syariah Tahun 2005

Ditinjau dari 3 Variabel

Variabel ASET DANA PEMBIAYAAN Cr3 0,809437319 0,918661881 0,940682411 Cr8 0,958127298 0,993303748 0,999958453 IH 0,245655578 0,525073022 0,427214651 1/IH 4,070740043 1,904497007 2,340743691

Sumber : Hasil pengolahan data

Page 96: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

96

Pada tabel 4.3 Terlihat bahwa pada tahun 2005, konsentrasi

variabel Aset industri Perbankan Syariah yang diukur dengan Indeks

Herfindhal adalah sebesar 0,2456. Indeks ini menunjukkan bahwa

konsentrasi Industri Perbankan Syariah sebanding dengan 4 Bank Syariah

yang masing-masing menguasai aset dengan proporsi yang sama.

Sedangkan nilai Ideks Herfindhal pada variabel dana menunjukkan angka

sebasar 0,525. Indeks ini menunjukkan bahwa konsentrasi Industri

perbankan Syariah sebanding dengan 1 Bank Syariah yang menguasai aset

dengan proporsi yang sama. Sedangkan nilai Indeks Herfindhal pada

variabel pembiayaan menunjukkan angka sebesar 0,4272. Indeks ini

menunjukkan bahwa konsentrasi Industri perbankan Syariah sebanding

dengan 2 bank Syariah yang menguasai aset dengan proporsi yang sama.

Pada tabel 4.3 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah yang ditinjau dari variabel Aset adalah sebesar 0,8094.

Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2005 aset Bank

Syariah 80,94% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan

12,79% sisanya di bagi pada 14 Bank Syariah lainnya dan berdasarkan

CR8, 95,81% aset dikuasai oleh 8 Bank Syariah terbesar. Sedangkan

sisanya sebesar 4,19% dibagikan kepada 11 Bank Syariah lainnya. Dengan

berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank Syariah nilai CR3

dan CR8 atas aset pada tahun 2005 cenderung berbentuk oligopoly murni

tipe 1a.

Pada tabel 4.3 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah yang ditinjau dari variabel Dana adalah sebesar 0,9186.

Page 97: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

97

Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2005 aset Bank

Syariah 91,86% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan 8,14%

sisanya di bagi pada 11 Bank Syariah lainnya dan berdasarkan CR8

sebesar 99,33% aset dikuasai oleh 8 Bank Syariah terbesar. Sedangkan

sisanya sebesar 0,67% dibagikan kepada 6 Bank Syariah lainnya. Dengan

berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank Syariah nilai CR3

dan CR8 atas aset pada tahun 2004 cenderung berbentuk oligopoly murni

tipe 1a.

Pada tabel 4.3 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah yang ditinjau dari variabel pembiayaan adalah sebesar

0,9406. Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2005 aset

Bank Syariah 94,06% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan

5,94% sisanya di bagi pada 9 Bank Syariah lainnya dan berdasarkan CR8

sebesar 99,33% aset dikuasai oleh 8 Bank Syariah terbesar. Sedangkan

sisanya sebesar 4,19% dibagikan kepada 4 Bank Syariah lainnya. Dengan

berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank Syariah nilai CR3

dan CR8 atas aset pada tahun 2005 cenderung berbentuk oligopoly murni

tipe 1a.

c. Konsentrasi dan Struktur Pasar Perbankan Syariah Tahun 2006

Tabel 4.4 Konsentrasi Industri Perbankan Syariah Tahun 2006

Ditinjau dari 2 Variabel

Variabel ASET DANA PEMBIAYAAN Cr3 0,84926761 0,936293503 0,799869208 Cr8 0,97397884 0,988006271 0,98478974 IH 0,314182767 0,405749046 0,350544845 1/IH 3,182860763 2,464577574 2,852702058

Sumber : Hasil pengolahan data

Page 98: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

98

Pada tabel 4.4 Terlihat bahwa pada tahun 2006, konsentrasi

variabel dana Industri Perbankan Syariah yang diukur dengan Indeks

Herfindhal adalah sebesar 0,4057. Indeks ini menunjukkan bahwa

konsentrasi Industri Perbankan Syariah sebanding dengan 2 Bank Syariah

yang masing-masing menguasai aset dengan proporsi yang sama.

Sedangkan nilai IH yang hampir sama sebesar 0,3141 pada variabel aset

dan 0,341 pada variabel pembiayaan sebanding dengan 3 Bank Syariah

yang masing-masing menguasai dana masyarakat dan pembiayaan dengan

proporsi yang sama.

Pada tabel 4.4 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah yang ditinjau dari variabel Aset adalah sebesar 0,8492.

Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2005 aset Bank

Syariah 84,92% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan

15,08% sisanya di bagi pada 14 Bank Syariah lainnya.. dan berdasarkan

CR8, 97,39% aset dikuasai oleh 8 Bank Syariah terbesar. Sedangkan

sisanya sebesar 2.61% dibagikan kepada 10 Bank Syariah lainnya. Dengan

berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank Syariah nilai CR3

dan CR8 atas aset pada tahun 2006 cenderung berbentuk oligopoly murni

tipe 1a.

Pada tabel 4.4 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah yang ditinjau dari variabel pembiyaan adalah sebesar

0,7998. Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2006 aset

Bank Syariah 79,98% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan

6.38% sisanya di bagi pada 9 Bank Syariah lainnya dan berdasarkan CR8

sebesar 98,80% aset dikuasai oleh 8 Bank Syariah terbesar. Sedangkan

Page 99: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

99

sisanya sebesar 1,2% dibagikan kepada 4 Bank Syariah lainnya. Dengan

berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank Syariah nilai CR3

dan CR8 atas aset pada tahun 2006 cenderung berbentuk oligopoly murni

tipe 1a.

Pada tabel 4.4 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah yang ditinjau dari variabel pembiayaan adalah sebesar

0,9406. Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2006 aset

Bank Syariah 94,06% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan

5,94% sisanya di bagi pada 9 Bank Syariah lainnya.. dan berdasarkan CR8

sebesar 98,47% aset dikuasai oleh 8 Bank Syariah terbesar. Sedangkan

sisanya sebesar 1,53% dibagikan kepada 4 Bank Syariah lainnya. Dengan

berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank Syariah nilai CR3

dan CR8 atas aset pada tahun 2006 cenderung berbentuk oligopoly murni

tipe 1a.

d. Konsentrasi dan Struktur Pasar Perbankan Syariah Tahun 2007

Tabel 4.5 Konsentrasi Industri Perbankan Syariah Tahun 2007

Ditinjau dari 2 Variabel

Variabel ASET DANA PEMBIAYAAN Cr3 0,887188981 0,951879508 0,852470615 Cr8 0,97397884 0,994016608 0,999975689 IH 0,314182767 0,399921614 0,494340421 1/IH 3,182860763 2,500490008 2,022897497

Sumber : Hasil pengolahan data Pada tabel 4.5 Terlihat bahwa pada tahun 2007, konsentrasi

variabel pembiayaan Industri Perbankan Syariah yang diukur dengan

Page 100: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

100

Indeks Herfindhal adalah sebesar 0,4943. Indeks ini menunjukkan bahwa

konsentrasi Industri Perbankan Syariah sebanding dengan 2 Bank Syariah

yang masing-masing menguasai aset dengan proporsi yang sama.

Sedangkan nilai IH yang hampir sama sebesar 0,3141 pada variabel aset

dan 0,3999 pada variabel dana sebanding dengan 3 Bank Syariah yang

masing-masing menguasai dana masyarakat dan pembiayaan dengan

proporsi yang sama.

Pada tabel 4.5 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah yang ditinjau dari variabel Aset adalah sebesar 0,8871.

Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2007 aset Bank

Syariah 88,71% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan

11,29% sisanya di bagi pada 9 Bank Syariah lainnya.. dan berdasarkan

CR8, 97,39% aset dikuasai oleh 8 Bank Syariah terbesar. Sedangkan

sisanya sebesar 2.61% dibagikan kepada 3 Bank Syariah lainnya. Dengan

berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank Syariah nilai CR3

dan CR8 atas aset pada tahun 2006 cenderung berbentuk oligopoly murni

tipe 1a.

Pada tabel 4.5 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah yang ditinjau dari variabel pembiyaan adalah sebesar

0,8524. Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2006 aset

Bank Syariah 85,24% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan

14,76% sisanya di bagi pada 6 Bank Syariah lainnya.. dan berdasarkan

CR8 sebesar 99,99% aset dikuasai oleh 8 Bank Syariah terbesar.

Sedangkan sisanya sebesar 0,01% dibagikan kepada 1 Bank Syariah

lainnya. Dengan berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank

Page 101: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

101

Syariah nilai CR3 dan CR8 atas aset pada tahun 2007 cenderung berbentuk

oligopoly murni tipe 1a.

Pada tabel 4.5 juga dapat dilihat bahwa CR3 yaitu konsentrasi dari

tiga Bank Syariah yang ditinjau dari variabel dana adalah sebesar 0,9518.

Rasio konsentrasi ini menunjukkan bahwa pada tahun 2007 aset Bank

Syariah 95,18% dikuasai oleh tiga Bank Syariah terbesar sedangkan 4,82%

sisanya di bagi pada 12 Bank Syariah lainnya.. dan berdasarkan CR8

sebesar 99,40% aset dikuasai oleh 8 Bank Syariah terbesar. Sedangkan

sisanya sebesar 0,6% dibagikan kepada 7 Bank Syariah lainnya. Dengan

berdasarkan pada kriteria JS Bain struktur pasar Bank Syariah nilai CR3

dan CR8 atas aset pada tahun 2007 cenderung berbentuk oligopoly murni

tipe 1a.

Gambar 4.1 Konsentrasi Induatri Perbankan Syariah di Indonesia

Berdasarkan Aset

Dalam gambar 4.1 dapat dilihat bahwa konsentrasi Industri

Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan atas aset cenderung

mengalami penurunan pada tahun 2005. Penurunan rasio konsentrasi

Page 102: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

102

tersebut disebapkan karena semakin banyaknya jumlah perusahaan

perbankan yang masuk dalam industri Perbankan Syariah.

Selama kurun waktu 2004 sampai 2007 penguasaan pangsa pasar

atas aset dikuasai oleh tiga bank terbesar. Pada tahun 2004, penguasaan

pangsa pasar atas aset di dominasi oleh tiga Bank Syariah terbesar yaitu

Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan BNI Syariah.

Sedangkan pada tahun 2005, penguasaan pangsa pasar atas aset di

dominasi oleh tiga Bank Syariah terbesar yaitu Bank Syariah Mandiri,

Bank Muamalat Indonesia, dan BPD Riau. Pada tahun 2006 penguasaan

pangsa pasar atas aset didominasi oleh tiga Bank Syariah terbesar yaitu

Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan BNI Syariah.

Sedangkan pada tahun 2007 penguasaan pangsa pasar atas aset di dominasi

oleh tiga Bank Syariah terbesar yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank

Muamalat Indonesia, dan Bank Bukopin.

Gambar 4.2 Konsentrasi Industri Perbankan Syariah di Idonesia

Berdasarkan Dana Pihak Ketiga

Dalam gambar 4.2 dapat dilihat bahwa konsentrasi Industri

Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan atas aset cenderung

Page 103: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

103

mengalami penurunan pada tahun 2005 dan 2006. Penurunan rasio

konsentrasi tersebut disebapkan karena semakin banyaknya jumlah

perusahaan perbankan yang masuk dalam industri Perbankan Syariah.

Selama kurun waktu 2004 sampai 2007 penguasaan pangsa pasar atas aset

dikuasai oleh tiga bank terbesar. Penguasaan pangsa pasar atas dana pihak

ketiga oleh tiga Bank Syariah terbesar diperebutkan oleh Bank Syariah

Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, dan BNI Syariah.

Gambar 4.3 Konsentrasi Industri Perbankan Syariah di Indonesia

Berdasarkan Pembiayaan yang diberikan.

Dalam gambar 4.3 di atas tampak tidak adanya ketidakstabilan

dalam penguasaan pangsa pasar atas pembiayaan yang diberikan.

Penurunan konsentrasi yang drastis tampak pada tahun 2006. Hal ini

berarti penyaluran pembiayaan oleh Bank Syariah mengalami

pertumbuhan negatif.

Berbeda dengan penguasaan pangsa pasar atas aset dan dana yang

diberikan, pangsa pasar atas pembiayaan oleh tiga bank terbesar dalam

industri Perbankan Syariah di Indonesia dikuasai oleh tiga bank terbesar

Page 104: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

104

dikuasai oleh bank-bank yang bervariasi. Selama tahun 2004 sampai tahun

2007, pangsa pasar atas pembiayaan yang diberikan diperebutkan oleh

Bank Muamalat Indonesia, BNI Syariah, Bukopin, Permata dan Niaga.

Pada tahun 2004 pangsa pasar atas pembiayaan dikuasai oleh Bank

Muamalat Indonesia, dan Bukopin. Sedangkan pada tahun 2005 dikuasai

oleh Bank Muamalat Indonesia, BNI Syariah, dan Bukopin. Sedangkan

pada tahun 2006 dikuasai oleh Bank Muamalat Indonesia, BNI Syariah

dan Niaga. Dan pada tahun 2007 pangsa pasar atas aset dikuasai oleh Bank

Muamalat Indonesia, Bank Tabungan Negara dan Permata.

Tabel 4.6 Rata-rata Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

Variabel CR3

Rata-rata 2004 2005 2006 2007

Aset 0,87214839

6 0,80943731

9 0,84926761 0,88718898

1 0,854510

5

DPK 0,93926692

5 0,91866188

1 0,93629350

3 0,95187950

8 0,936525

4

PBY 0,94068241

1 0,84663075

6 0,79986920

8 0,85247061

5 0,859913

2 Rata-rata

0,917365911

0,858243319

0,861810107

0,897179702 0,883649

Sumber: Hasil Pengolahan data

Berdasarkan pembagian dari JS. Bain, industri Perbankan Syariah

di Indonesia berdasarkan atas aset dari tahun 2004 sampai 2007 berbentuk

oligopoli murni tipe 1b. Begitu pula untuk variabel dana pihak ketiga dan

pembiayaan yang diberikan oleh Industri Perbankan Syariah di Indonesia

berbentuk oligopoly murni tipe 1b. Dengan rata-rata nilai aset sebesar

85,45%, sedang dana pihak ketiga menunjukan nilai rata-rata sebesar

93,65%, dan nilai pembiayaan yang diberikan sebesar 85,99%.

Tabel 4.6 Rata-rata Rasio Konsentrasi Delapan Bank Syariah Terbesar

Page 105: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

105

Variabel CR8

Rata-rata 2004 2005 2006 2007

Aset 0,99684688

6 0,95812729

8 0,97397884 0,99246631

2 0,980354

8

DPK 0,99860694

2 0,99330374

8 0,98800627

1 0,99401660

8 0,993483

3

PBY 0,99995845

3 0,98615877

3 0,98478974 0,99997568

9 0,992720

6 Rata-rata 0,99847076

0,979196606

0,982258284

0,995486203

0,9888529

Sumber: Hasil Pengolahan data

Menurut pembagian dari JS. Bain, industri Perbankan Syariah di

Indonesia berdasarkan atas aset dari tahun 2004 sampai 2007 berbentuk

oligopoli murni tipe 1b. Begitu pula untuk variabel dana pihak ketiga dan

pembiayaan yang diberikan oleh Industri Perbankan Syariah di Indonesia

berbentuk oligopoly murni tipe 1b. Dengan rata-rata nilai aset dari 8 bank

terbesar sebesar 98,03%, sedang dana pihak ketiga menunjukan nilai rata-

rata sebesar 99,34%, dan nilai pembiayaan yang diberikan sebesar 99,27%.

Tabel 4.7 Rata-rata Rasio Konsentrasi Indeks Herfindal Bank Syariah

Variabel IH

Rata-rata 2004 2005 2006 2007

Aset 0,33312604

7 0,24565557

8 0,31418276

7 0,28405413

3 0,294254

6

DPK 0,54910344 0,52507302

2 0,40574904

6 0,39992161

4 0,469961

7

PBY 0,49446083

2 0,42721465

1 0,35054484

5 0,49434042

1 0,441640

1 Rata-rata

0,458896773

0,399314417

0,356825552

0,392772056 0,40195

1/IH 2 2 3 2 2 Sumber: Hasil pengolahan data

Page 106: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

106

Dengan mengkonversikan ukuran yang dikemukakan oleh J.S. Bain

dengan nilai rata-rata atas tiga variabel untuk periode 2004 sampai 2007

menunjukkan tipe pasar yang mengarah pada tipe oligopoly murni tipe 1b.

Sedangkan nilai rata-rata tiga variabel tersebut yakni CR3 sebesar 88,36%,

CR8 sebesar 98,88% serta nilai IH sebesar 0,4019522.

2. Analisis Korelasi Struktur Pasar dengan Kinerja Industri Perbankan

Syariah

a. Analisis Korelasi rasio konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

dengan CAR(Capital Adequacy Ratio)

i. Analisis

Korelasi rasio konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar dengan

CAR(Capital Adequacy Ratio)

Berdasarkan hasil print out data pada tabel 4.8 ditunjukkan

bahwa korelasi CR3 atas Aset dengan CAR menghasilkan nilai r

sebesar 0,381 angka korelasi ini memperlihatkan kemungkinan

adanya hubungan yang lemah (r<0,5) antara ratio konsentrasi 3

bank Syariah terbesar berdasarkan Aset dengan kinerja CAR.

Naiknya CR3 tas aset tidak lantas menurunkan nilai CAR.

Page 107: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

107

Tabel 4.8 Hasil korelasi Rasio konsentrasi Tiga Bank Syariah

Terbesar Berdasarkan Aset dengan CAR

Namun uji dua sisi yang dilakukan dengan α = 0,05

sebesar 0,619 ternyata tidak memperlihatkan adanya signifikansi

hubungan antara kedua variabel tersebut. Artinya hubungan

keduanya tidak berbeda, dengan kata lain berapapun ratio

konsentrasi dari tiga Bank Syariah berdasarka aset tidak

mempengaruhi besar kecilnya nilai CAR, begitu pula sebaliknya.

Kemampuan atas penguasaan pangsa pasar Bank Syariah atas total

aset ternyata tidak serta merta meningkatkanefisiensi yang

diproksikan oleh nilai CAR.

ii. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

Berdasarkan Dana Pihak Ketiga (CR3-DPK) dengan CAR

Tabel 4.9 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah

Terbesar Berdasarkan Dana Pihak Ketiga dengan CAR

Correlations

1 ,168, ,832

4 4,168 1,832 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

CAR

CR3DPK

CAR CR3DPK

Correlations

1 ,381, ,619

4 4,381 1,619 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

CR3ASET

CAR

CR3ASET CAR

Page 108: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

108

Begitupun halnya dengan korelasi antara CR3 atas dana

pihak ketiga dengan variabel kinerja yang sama (tabel 4.9) ternyata

juga tidak memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara

kedua variabel tersebut. Angka korelasi yang didapat sebesar 0,168

tidak bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variebel

struktur pasar (CR3-DPK) dengan kinerja Bank Syariah (Variabel

CAR) karena uji dua sisi dengan α = 0,05 menghasilkan nilai

probabilitas sebesar 0,832. Jadi seperti halnya variabel CR3 atas

aset, variabel CR3 atas Dana Pihak Ketiga pun tidak dapat

mempengaruhi besar kecilnya kinerja CAR, begitu pula sebaliknya.

Hal ini dapat dartikan bahwa tingkat solvabilitas Bank Syariah

tidak dipengaruhi besar kecilnya penguasaan atas pangsa pasar

dana pihak ketiga.

iii. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

Berdasarkan Dana Pihak Ketiga (CR3-Pembiayaan) dengan CAR.

Tabel 4.10 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah

Terbesar Berdasarkan Pembiayaan Yang Diberikan

dengan CAR

Correlations

1 ,549, ,451

4 4,549 1,451 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

CAR

CR3PBY

CAR CR3PBY

Page 109: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

109

Berdasarkan tabel 4.10 nilai r sebesar 0,549

memperlihatkan kemungkinan adanya korelasi yang cukup kuat

antara CR3 atas pembiayaan yang diberikan dengan kinerja CAR

Bank Syariah. Uji dua sisi dengan nilai α = 0,05 sebesar 0,451

ternyata tidak memperlihatkan adanya signifikansi hubungan antara

kedua variabel tersebut. Artinya hubungan keduanya tidak berbeda,

dengan kata lain bahwa berapapun rasio konsentrasi dari tiga Bank

Syariah terbesar berdasarkan pembiayaan yang diberikan tidak

mempengaruhi besar kecilnya nilai CAR, begitu pula sebaliknya.

b. Analisisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

(CR3) dengan Financing to Deposit Ratio (FDR)

i. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syriah Terbesar

Berdasarkan Aset (CR3-ASET) dengan FDR.

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui korelasi CR3-ASET

dengan FDR menghasilkan nilai r sebesar -0,451 yang signifikan

pada tingkat kepercayaan 95% (two tailed) dengan nilai

probabilitas sebesar 0,549.

Tabel 4.11 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah

Terbesar Berdasarkan Aset dengan FDR

Correlations

1 -,451, ,549

4 4-,451 1,549 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FDR

CR3ASET

FDR CR3ASET

Page 110: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

110

Sumber : Hasil pengolahan data dengan progam SPSS versi 11.0

Nilai korelasi ini memperlihatkan bahwa antara CR3

berdasarkan aset dengan FDR memiliki hubungan yang negative

yang cukup erat, yaitu apabila rasio konsentrasi tiga Bank Syariah

terbesar atas aset mengalami peningkatan atau semakin

terkonsentrasi maka akan justru menurunkan FDR Perbankan

Syariah. Begitu pula sebaliknya, ketika FDR Perbankan Syariah

meningkat maka pangsa pasar tiga Bank Syariah terbesar atas aset

akan menurun atau tidak lagi terkonsentrasi pada tiga Bank Syariah

terbesar. Namun berdasarkan uji dua sisi dengan nilai α=0,05

sedang nilai r sebesar 0,549 tidak menunjukkan adanya signifikansi

hubungan, artinya hubungan keduanya tidak berbeda atau tidak

saling mempengaruhi. Berapapun besarnya rasio konsentrasi dari

tiga bank Syariah terbesar berdasarkan Aset tidak mempengaruhi

besar kecilnya nilai CAR,begitu pula sebaliknya.

ii. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

Berdasarkan Dana Pihak Ketiga (CR3-DPK) dengan FDR.

Pada tabel 4.12 berdasarkan Pearson Product Moment

Test diperoleh nilai r sebesar 0,336 yang signifikan pada α = 0,05

dengan nilai probabilitas sebesar 0,664. Nilai korelasi ini

menunjukkan hubungan negatif yang cukup erat antara CR3

berdasarkan dana pihak ketiga dengan kinerja LDR Bank Syariah.

Begitu pula sebaliknya , ketika FDR Bank Syariah meningkat maka

pangsa pasar tiga Bank Syariah terbesar atas Dana Pihak Ketiga

Page 111: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

111

akan menurun atau tidak lagi terkonsentrasi pada tiga Bank

Syariah.

Tabel 4.12 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah

Terbesar Berdasarkan Dana Pihak Ketiga dengan FDR

Sumber: Hasil pengolahan data dengan progam SPSS versi 11.0

iii. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

Berdasarkan Pembiayaan yang diberikan (CR3-PBY) dengan FDR.

Pada tabel 4.13 di diperoleh nilai r sebesar 0,659. Uji dua

sisi yang dilakukan dengan α = 0,05 ternyata tidak memperlihatkan

adanya signifikansi hubungan antara kedua variabel tersebut.

Artinya, hubungan keduanya tidak berdeda, dengan kata lain bahwa

berapapun rasio konsentrasi dari tiga Bank Syariah berdasarkan

pembiayaan yang diberikan tidak mempengaruhi besar kecilnya

FDR Bank Syariah.

Correlations

1 -,336, ,664

4 4-,336 1,664 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FDR

CR3DPK

FDR CR3DPK

Page 112: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

112

Tabel 4.13 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah

Terbesar berdasarkan Pembiayaan yang diberikan

dengan FDR.

c. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

Berdasarkan Aset (CR3-Aset) dengan ROA.

i. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

Berdasarkan Aset (CR3-ASET) dengan ROA

Tabel 4.14 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah

Terbesar Berdasarkan Aset dengan ROA.

Correlations

1 -,659, ,341

4 4-,659 1,341 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FDR

CR3PBY

FDR CR3PBY

Correlations

1,000 ,333, ,497

4 4,333 1,000,497 ,

4 41,000 ,400

, ,6004 4

,400 1,000,600 ,

4 4

Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

ROA

CR3ASET

ROA

CR3ASET

Kendall's tau_b

Spearman's rho

ROA CR3ASET

Page 113: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

113

Pada tabel 4.14 dengan menggunakan uji korelasi

Sphearman”rho dan uji Kendall”s tau berturut-turut diperoleh nilai

korelasi sebesar 0,400 dan 0,333 yang masing-masing signifikan pada

tingkat kepercayaan 95% (two tailed). Data tersebut menunjukkan

adanya tingkat korelasi yang cukup kuat antara CR3-Aset dengan

ROA. Tanda positif pada r menjelaskan bahwa hubungan antara

keduanya adalah saling berkaitan, yakni apabila pangsa pasar atas aset

tiga Bank Syariah terbesar menurun maka juga kan menurunkan

tingkat rentabilitas yang diproksikan oleh variabel ROA.

Tingginya konsentrasi Industri, yakni pada beberapa bank

saja dalam kelompok industri Perbankan Syariah dapat menyebapkan

terjadinya pengurangan tingkat keuntungan (profabilitas) industri

secara agregat. Dan sebaliknya, semakin tinggi kinerja ROA, semakin

besar pula tingkat keuntungan yang dicapai sehingga dapat

meningkatkan aset yang dimiliki dalam usaha perbankan yang

menyebapkan turunnya tingkat konsentrasi dalam industri Perbankan

Syariah.

ii. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Terbesar

Berdasarkan Dana Pihak Ketiga (CR4-DPK) dengan ROA

Hasil print out yang ditunjukkan pada tabel 4. Menunjukkan

nilai konsentrasi (r) berdasarkan uji Spearman sebesar 0,400 dan nilai

r berdasarkan uji Kendall sebesar 0,333 yang keduanya signifikan

pada tingkat kepercayaan 95% (two tailed). Angka probabilitas yang

Page 114: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

114

didapat masing-masing sebesar 0,600 dan 0,497 yang lebih besar dari

level of significance.

Tabel 4.15 Hasil korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah

Terbesar Berdasarkan Dana Pihak Ketiga dengan ROA.

Sumber: Hasil pengolahan data dengan progam SPSS versi 11.0

Nilai konsentrasi ini menunjukkan adanya hubungan yang

sama antara pangsa pasar atas dana pihak ketiga pada tiga Bank

Syariah terbesar dengan kinerja ROA. Ini dapat diartikan bahwa

apabila pangsa pasar tiga Bank Syariah terbesar berdasarkan dana

pihak ketiga menngalami peningkatan atau semakin terkonsentrasi

maka akan menaikkan kinerja ROA, dan sebaliknya apabila pangsa

pasar atas dana pihak ketiga semakin tidak terkonsentrasi pada tiga

Bank Syariah terbesar dalam industri maka kinerja ROA akan

mengalami penurunan.

Correlations

1,000 ,333, ,497

4 4,333 1,000,497 ,

4 41,000 ,400

, ,6004 4

,400 1,000,600 ,

4 4

Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

ROA

CR3DPK

ROA

CR3DPK

Kendall's tau_b

Spearman's rho

ROA CR3DPK

Page 115: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

115

iii. Analisis Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah Berdasarkan

Pembiayaan yang diberikan (CR3-PBY) dengan ROA.

Berdasarkan hasil print out yang ditunjukkan pada tabel 4.

Menunjukkan nilai konsentrasi (r) berdasrkan uji sprearman sebesar -

0,738 dan berdasarkan uji Kendall sebesar -0,548.

Tabel 4.16 Hasil Korelasi Rasio Konsentrasi Tiga Bank Syariah

Terbesar Berdasarkan Pembiayaan yang Diberikan

dengan ROA.

Sumber: Hasil pengolahan data dengan progam SPSS versi 11.0

Namun berdasarkan angka probabilitas yang diperoleh, yaitu

masing-masing sebesar 0,279 dan 0,262 (lebih tinggi dari level of

significance α = 0,05), maka angka korelasi yang diperoleh tidak bisa

digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel strukur pasar

berdasarkan pembiayaan yang diberikan oleh tiga Bank Syariah

terbesar dengan kinerja ROA. Artinya, hubungan keduanya tidak

berbeda, dengan kata lain bahwa berapapun rasio konsentrasi dari tiga

Bank Syariah terbesar berdasarkan pembiayaan yang diberikan tidak

Correlations

1,000 -,548, ,279

4 4-,548 1,000,279 ,

4 41,000 -,738

, ,2624 4

-,738 1,000,262 ,

4 4

Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

ROA

CR3PBY

ROA

CR3PBY

Kendall's tau_b

Spearman's rho

ROA CR3PBY

Page 116: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

116

mempengaruhi besar kecilnya ROA Bank Syariah, karena Return on

Asset adalah tingkat laba (keuntungan) yang diperoleh akibat

dimilikinya sejumlah aset tertentu.

3. Analisis Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah dari tahun

2001 – 2007

Untuk menguji apakah terdapat perbedaan kinerja Industri

Perbankan Syariah di Indonesia, dimana pada penelitian ini variable

kinerja yang akan dilihat adalah Capital Adequacy Ratio (CAR),

Return on Asset (ROA), dan Financing to Deposit Ratio (FDR), pada

tahun 2001 sampai tahun 2007. Berdasarkan uji normalitas data, maka

dalam penelitian ini perlu dilakukan uji t untuk dua sampel

berpasangan (paired sample t test) bagi fariabel CAR dan FDR.

Sedangkan bagi ROA akan digunakan Wilcoxon Signed Rank Test.

a. Paired Sample t Test

i. Analisis Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah tahun

2001 dan 2002

Tabel 4.17 Paired Sample t Test Variabel CAR dan FDR tahun 2001 -

2002

Paired Samples Test

9.8664 9.80962 2.95771 3.2762 16.4566 3.336 10 .008-8.2173 12.83102 3.86870 -16.8373 .4027 -2.124 10 .060

FDR2001 - FDR2002Pair 1CAR2001 - CAR2002Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Page 117: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

117

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada tabel diatas

diperoleh nilai t sebesar 3,336 untuk variable FDR dan nilai t sebesar -

2,124 untuk variable CAR. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua

sisi diperoleh nilai t tabel adalah 1,80. Sedangkan nilai probabilitas yang

diperoleh sebesar 0,008 untuk variable FDR dan 0,060 untuk variable

CAR. Karena t hitung terletak di daerah Ho ditolak dan nilai probabilitas

FDR lebih kecil dari 0,05 berarti kinerja FDR Industri Perbankan Syariah

pada tahun 2001 dan 2002 tidak berbeda secara nyata. Sedangkan t hitung

CAR terletak didaerah Ho ditolak dengan nilai probabilitas lebih besar dari

0,05 berarti kinerja Industri Perbankan Syariah pada waktu itu berbeda

secara nyata.

Analisis ekonomi atas penelitian pada data perbankan Syariah di

Indonesia pada tahun 2001 dan 2002 mengungkapkan bahwa rasio kinerja

yang diwakili oleh Variabel CAR menunjukkan perbedaan yang berarti

sedangkan rasio kinerja yang diwakili oleh variable FDR menunjukkan

perbedaan yang cukup berarti. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja FDR

selama kurun waktu tersebut menunjukkan perbedaan kinerja yang lebih

baik.

Ho ditolak dditolak

Ho ditolak Ho diterima

t tabel

-t tabel

Page 118: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

118

ii. Analisis Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah tahun 2002

dan 2003

Tabel 4.18 Paired Sampel t Test variabel CAR dan FDR tahun 2002 -

2003

Paired Samples Test

3.5573 11.57954 3.49136 -4.2220 11.3365 1.019 10 .33240.9527 6.31089 1.90280 36.7130 45.1924 21.522 10 .000

FDR2002 - FDR2003Pair 1CAR2002 - CAR2003Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada tabel diatas

diperoleh nilai t sebesar 1.019 untuk variable FDR dan nilai t sebesar

21,522 untuk variable CAR. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua

sisi diperoleh nilai t tabel adalah 1,80. Sedangkan nilai probabilitas yang

diperoleh sebesar 0,332 untuk variable FDR dan 0,000 untuk variable

CAR. Karena t hitung terletak di daerah Ho ditolak dan nilai probabilitas

FDR lebih besar dari 0,05 berarti kinerja FDR Industri Perbankan Syariah

pada tahun 2001 dan 2002 berbeda secara nyata. Sedangkan t hitung CAR

terletak didaerah Ho ditolak dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

berarti kinerja CAR Industri Perbankan Syariah pada waktu itu tidak

berbeda secara nyata.

Ho ditolak

dditolak

Ho ditolak Ho diterima

-t tabel

t tabel 1,81 (0,025;10) -1,81 (0,025;10)

Page 119: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

119

Analisis ekonomi pada penelitian pada data perbankan Syariah di

Indonesia pada tahun 2002 dan 2003 mengungkapkan bahwa rasio kinerja

yang dimiliki oleh variable CAR tidak menunjukkan perbedaan yang

cukup berarti. Sedangkan rasio kinerja yang diwakili oleh variable CAR

tidak menunjukkan perbedaan yang cukup berarti sedangkan rasio kinerja

yang diwakili oleh Variabel FDR menunjukkan perbedaan yang cukup

berarti.

iii. Analisis Perbedaan kinerja perbankan Syariah tahun 2003 dan 2004

Tabel 4.19 Paired Sampel t Test variabel CAR dan FDR tahun 2003 -

2004

Paired Samples Test

-2.9409 12.16920 3.66915 -11.1163 5.2345 -.802 10 .441-43.0145 68.84094 20.75633 -89.2625 3.2334 -2.072 10 .065

FDR2003 - FDR2004Pair 1CAR2003 - CAR2004Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada tabel diatas di

peroleh nilai t sebesar -0,082 untuk nariabel FDR dan nilai t sebesar -2,072

untuk variable CAR. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua sisi

diperoleh nilai t tabel adalah 1,80. Sedangkan nilai probabilitas yang

diperoleh sebesar 0,441 untuk variabel FDR dan 0,065 untuk variabel

CAR. Karena t hitung terletak didaerah Ho diterima dan nilai probabilitas

variabel FDR lebih besar dari 0,05 berarti kinerja pembiayaan Industri

perbankan syariah pada tahun 2003 dan 2004 tidak menunjukkan

perbadaan secara nyata. Sedangkan t hitung CAR terletak di daerah Ho di

Page 120: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

120

tolak dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 berarti kinerja

perbankan syariah pada tahun 2003 dan 2004 dari sisi modal menunjukkan

perbedaan secara nyata.

Analisis ekonomi atas penelitian pada data perbankan syariah di

Indonesia pada tahun 2003 dan 2004 mengungkapkan bahwa rasio kinerja yang

diwakili oleh variabel CAR menunjukkan perbedaan yang cukup berarti

sedangkan rasio kinerja yang diwakili oleh variabel FDR tidak menunjukkan

perbedaan yang cukup berarti. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja CAR dari

tahun 2003 sampai 2004 menunjukkan kinerja yang lebih baik.

iv. Analisis Perbedaan kinerja perbankan Syariah tahun 2004 dan 2005

Tabel 4.20 Paired Sample t Test variabel CAR dan ROA tahun 2004 -

2005

Paired Samples Test

-11.8282 3.29717 .99414 -14.0433 -9.6131 -11.898 10 .000-65.5412 103.43984 36.57151-152.0191 20.9366 -1.792 7 .116

FDR2004 - FDR2005Pair 1CAR2004 - CAR2005Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada tabel diatas di

peroleh nilai t sebesar -11,898 untuk nariabel FDR dan nilai t sebesar -

1,792 untuk variable CAR. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua

Ho diterima Ho diterima Ho ditolak

-t tabel t tabel -1,81 (0,025;10) 1,81 (0,025;10)

Page 121: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

121

sisi diperoleh nilai t tabel adalah 1,80. Sedangkan nilai probabilitas yang

diperoleh sebesar 0,000 untuk variabel FDR dan 0,116 untuk variabel

CAR. Karena t hitung terletak didaerah Ho diterima dan nilai probabilitas

variabel FDR lebih besar dari 0,05 berarti kinerja pembiayaan Industri

perbankan syariah pada tahun 2004 dan 2005 tidak menunjukkan

perbadaan secara nyata. Sedangkan t hitung CAR terletak di daerah Ho di

tolak dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 berarti kinerja

perbankan syariah pada tahun 2004 dan 2005 dari sisi modal menunjukkan

perbedaan secara nyata.

Dalam analisis ekonomi pada penelitian diatas terhadap data

perbankan Syariah di Indonesia pada tahun 2004 dan 2005

mengungkapkan bahwa rasio kinerja yang diwakili oleh variable CAR

menunjukan perbadaan yang cukup berarti. Sedangkan rasio kinerja yang

diwakili oleh Variabel FDR menunjukkan perbedaan yang cukup berarti.

Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak

-t tabel t tabel

-1,81 (0,025;10) 1,81 (0,025;10)

Page 122: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

122

Ho diterima Ho diterima

v. Analisis Perbedaan kinerja perbankan Syariah tahun 2005 dan 2006

Tabel 4.21 Paired Sample t Test variabel CAR dan ROA tahun 2005 -

2006

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada table diatas

diperoleh nilai t sebesar -0,726 untuk variable FDR dan nilai t sebesar

9,921 untuk variable CAR. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua

sisi diperlukan nilai t table adalah 1,80. Sedangkan nilai probabilitas yang

diperoleh adalah 0,484 untuk variabel FDR dan 0,000 untuk variabel CAR

karena t hitung terletak pada Ho diterima dan nilai probabilitas FDR lebih

kecil dari 0,05 berarti kinerja pembiayaan Industri perbankan Syariah pada

tahun 2003 dan 2004 tidak menunjukkan perbedaan secara nyata.

Sedangkan t hitung CAR terletak pada Ho diterima dengan nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 berarti kinerja pembiayaan Industri

perbankan Syariah pada tahun 2005 dan 2006 tidak menunjukkan

perbedaan secara nyata.

Paired Samples Test

-.7209 3.29136 .99238 -2.9321 1.4903 -.726 10 .484137.5282 45.97544 13.86212 106.6415 168.4149 9.921 10 .000

FDR2005 - FDR2006Pair 1CAR2005 - CAR2006Pair 2

Mean Std. Deviation Std. ErrorMean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of theDifference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Ho ditolak

-t tabel t tabel

1,81 (0,025;10) -1,81 (0,025;10)

Page 123: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

123

Analisis ekonomi atas penelitian pada data perbankan syariah di

Indonesia pada tahun 2005 dan 2006 mengungkapkan bahwa rasio kinerja

yang diwakili oleh variabel CAR menunjukkan perbedaan yang cukup

berarti sedangkan rasio kinerja yang diwakili oleh variabel FDR tidak

menunjukkan perbedaan yang cukup berarti.

Analisis Perbedaan kinerja perbankan Syariah tahun 2006-2007

Tabel 4.22 Paired Sample t Test Variabel CAR dan FDR tahun 2006 -

2007

Paired Samples Test

10,958500 4,7418481 1,3688536 7,945673 13,971327 8,006 11 ,000-8,684000 8,4437117 2,4374896 -14,0489 -3,319122 -3,563 11 ,004

FDR2006 - FDR2007Pair 1CAR2006 - CAR2007Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada table diatas

diperoleh nilai t sebesar 8,006 untuk variable FDR dan nilai t sebesar -

3,563 untuk variable CAR. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua

sisi diperlukan nilai t table adalah 1,80. Sedangkan nilai probabilitas yang

diperoleh adalah 0,000 untuk variabel FDR dan 0,004 untuk variabel CAR

karena t hitung terletak pada Ho diterima dan nilai probabilitas FDR lebih

kecil dari 0,05 berarti kinerja pembiayaan Industri perbankan Syariah pada

tahun 2006 dan 2007 tidak menunjukkan perbedaan secara nyata.

Sedangkan t hitung CAR terletak pada Ho diterima dengan nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 berarti kinerja pembiayaan Industri

perbankan Syariah pada tahun 2006 dan 2007 tidak menunjukkan

perbedaan secara nyata.

Page 124: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

124

Ho diterima Ho diterima

Analisis ekonomi atas penelitian pada data perbankan syariah di

Indonesia pada tahun 2006 dan 2007 mengungkapkan bahwa rasio kinerja

yang diwakili oleh variabel CAR menunjukkan perbedaan yang cukup

berarti sedangkan rasio kinerja yang diwakili oleh variabel FDR juga

menunjukkan perbedaan yang cukup berarti. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja yang ditunjukkan variabel CAR dan FDR dari tahun 2006 dan

2007 menunjukkan adanya perubahan. Kondisi ini disebabkan karena

kinerja CAR dan FDR menunjukkan adanya peningkatan.

b. Wilcoqxon Signed Rank Test

i. Analisis Perbedaan kinerja perbankan Syariah atas variabel ROA tahun

2001-2002

Uji yang akan dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan

Return On Asset (ROA) sesudah Undang – undang perbankan syariah No.

10 adalah Wilcoqxon Signed Rank Test. Berdasarkan hasil output

pengolahan data pada tabel 4. Diperoleh nilai z sebesar -0,235. Untuk

tingkat kepercayaan 95% dan uji dua sisi, diperoleh nilai z tabel adalah ±

1,96.

Ho ditolak

-t tabel t tabel

1,81 (0,025;10) -1,81 (0,025;10)

Page 125: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

125

Tabel 4.22 uji wilcoxon variabel roa tahun 2001 -2002

Test Statistics b

-,235a

,814ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2002 -ROA2001

Based on positive ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Sedangkan nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,814 dan

tidak signifikan pada α = 5%. Karena z hitung terletak di daerah Ho

diterima, dan nilai probabilitas lebih besar dari dari 0,05 berarti kinerja

industri (ROA) pada tahun 2001 dan 2002 adalah tidak berbeda secara

nyata.

Dalam tabel dapat dilihat bahwa kinerja Return On Asset (ROA)

kelompok bank syariah tahun 2001 lebih baik daripada tahun 2002.

Penurunan kinerja Return on Asset (ROA) pada tahun 2002 terjadi karena

lebih disebapkan banyaknya pembiayaan yang tidak diimbangi dengan

tingkat bagi hasil yang merupakan salah sumber pendapatan bank syariah.

Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak

-1,96 +1,96 -0,235

Page 126: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

126

Ranks

6a 7,00 42,006b 6,00 36,000c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2002 - ROA2001N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2002 < ROA2001a.

ROA2002 > ROA2001b.

ROA2001 = ROA2002c.

Sumber : Hasil pengolahan data dengan progam SPSS versi 11.0

Dalam kondisi seperti ini usaha bank syariah untuk menaikkan

tingkat bagi hasil tidak dapat dilakukan dengan mudah. Apabila

pembiayaan dinaikkan sampai melebihi tingkat rasio bagi hasil, maka bank

syariah kurang bisa leluasa menyalurkan dana atau pinjaman ke

masyarakat dan terpaksa bank syariah menurunkan alokasi dana untuk

pembiayaan.

ii. Analisis Perbedaan kinerja perbankan Syariah atas variabel ROA tahun

2002-2003

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada tabel 4. Dengan

menggunakan uji Wilcoqxon Signed Rank Test diperoleh nilai z sebesar -

2,981. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua sisi, diperoleh nilai z

tabel adalah ± 1,96.

Page 127: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

127

Tabel 4.22 uji wilcoxon variabel ROA tahun 2003 – 2004

Test Statistics b

-2,981a

,003ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2003 -ROA2002

Based on positive ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Sedangkan nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,003 dan

signifikan pada α = 5%. Karena z hitung terletak di daerah Ho diterima,

dan nilai probabilitas lebih besar dari dari 0,05 berarti kinerja induatri

(ROA) pada tahun 2002 dan 2003 adalah berbeda secara nyata.

Dalam tabel dapat dilihat bahwa kinerja Return On Asset (ROA)

kelompok bank syariah tahun 2002 lebih baik daripada tahun 2003.

Penurunan kinerja Return on Asset (ROA) pada tahun 2003 terjadi karena

lebih disebapkan banyaknya pembiayaan yang tidak diimbangi dengan

tingkat bagi hasil yang merupakan salah sumber pendapatan bank syariah.

Ho diterima

Ho ditolak Ho ditolak

+1,96 -1,96 -2,981

Page 128: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

128

Ranks

11a 7,00 77,001b 1,00 1,000c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2003 - ROA2002N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2003 < ROA2002a.

ROA2003 > ROA2002b.

ROA2002 = ROA2003c.

Sumber : Hasil pengolahan data dengan progam SPSS versi 11.0

Dalam kondisi seperti ini usaha bank syariah untuk menaikkan

tingkat bagi hasil tidak dapat dilakukan dengan mudah. Apabila

pembiayaan dinaikkan sampai melebihi tingkat rasio bagi hasil, maka bank

syariah kurang bisa leluasa menyalurkan dana atau pinjaman ke

masyarakat dan terpaksa bank syariah menurunkan alokasi dana untuk

pembiayaan.

iii. Analisis Perbedaan kinerja perbankan Syariah atas variabel ROA tahun

2003-2004.

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada tabel 4. Dengan

menggunakan uji Wilcoqxon Signed Rank Test diperoleh nilai z sebesar -

3,059. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua sisi, diperoleh nilai z

tabel adalah ± 1,96.

Page 129: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

129

Tabel 4.23 Uji wilcoxon atas variabel ROA tahun 2003 - 2004

Test Statistics b

-3,059a

,002ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2004 -ROA2003

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Sedangkan nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,02 dan

signifikan pada α = 5%. Karena z hitung terletak di daerah Ho ditolak, dan

nilai probabilitas lebih kecil dari dari 0,05 berarti kinerja induatri (ROA)

pada tahun 2003 dan 2004 adalah berbeda secara nyata.

Dalam tabel dapat dilihat bahwa kinerja Return On Asset (ROA)

kelompok bank syariah tahun 2002 lebih baik daripada tahun 2003.

Penurunan kinerja Return on Asset (ROA) pada tahun 2003 terjadi karena

lebih disebapkan banyaknya pembiayaan yang tidak diimbangi dengan

tingkat bagi hasil yang merupakan salah sumber pendapatan bank syariah.

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

+1,96 -1,96 -3,059

Page 130: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

130

Ranks

0a ,00 ,0012b 6,50 78,00

0c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2004 - ROA2003N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2004 < ROA2003a.

ROA2004 > ROA2003b.

ROA2003 = ROA2004c.

Sumber : Hasil pengolahan data dengan progam SPSS versi 11.0

Dalam kondisi seperti ini usaha bank syariah untuk menaikkan

tingkat bagi hasil tidak dapat dilakukan dengan mudah. Apabila

pembiayaan dinaikkan sampai melebihi tingkat rasio bagi hasil, maka bank

syariah kurang bisa leluasa menyalurkan dana atau pinjaman ke

masyarakat dan terpaksa bank syariah menurunkan alokasi dana untuk

pembiayaan.

iv. Analisis Perbedaan kinerja perbankan Syariah atas variabel ROA tahun

2004-2005

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada tabel 4. Dengan

menggunakan uji Wilcoqxon Signed Rank Test diperoleh nilai z sebesar -

2,040. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua sisi, diperoleh nilai z

tabel adalah ± 1,96.

Page 131: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

131

Test Statistics b

-2,040a

,041ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2005 -ROA2004

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Tabel 4.24 Uji wilcoxon atasvariabel ROA tahun 2004 - 2005

Sedangkan nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,041 dan

signifikan pada α = 5%. Karena z hitung terletak di daerah Ho ditolak, dan

nilai probabilitas lebih kecil dari dari 0,05 berarti kinerja induatri (ROA)

pada tahun 2003 dan 2004 adalah berbeda secara nyata.

Dalam tabel dapat dilihat bahwa kinerja Return On Asset (ROA)

kelompok bank syariah tahun 2006 lebih baik daripada tahun 2005.

Penurunan kinerja Return on Asset (ROA) pada tahun 2005 terjadi karena

lebih disebapkan banyaknya pembiayaan yang tidak diimbangi dengan

tingkat bagi hasil yang merupakan salah sumber pendapatan bank syariah.

Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak

+1,96 -1,96 -2,040

Page 132: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

132

Ranks

5a 5,10 25,507b 7,50 52,500c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2006 - ROA2005N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2006 < ROA2005a.

ROA2006 > ROA2005b.

ROA2005 = ROA2006c.

Dalam kondisi seperti ini usaha bank syariah untuk menaikkan

tingkat bagi hasil tidak dapat dilakukan dengan mudah. Apabila

pembiayaan dinaikkan sampai melebihi tingkat rasio bagi hasil, maka bank

syariah kurang bisa leluasa menyalurkan dana atau pinjaman ke

masyarakat dan terpaksa bank syariah menurunkan alokasi dana untuk

pembiayaan.

v. Analisis Perbedaan kinerja perbankan Syariah atas variabel ROA tahun

2005-2006

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada tabel 4. Dengan

menggunakan uji Wilcoqxon Signed Rank Test diperoleh nilai z sebesar -

1,059. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua sisi, diperoleh nilai z

tabel adalah ± 1,96.

Page 133: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

133

Tabel 4.25 Uji wilcoxon atas variabel ROA tahun 2005 - 2006

Test Statistics b

-1,059a

,289ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2006 -ROA2005

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Sedangkan nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,289 dan

tidak signifikan pada α = 5%. Karena z hitung terletak di daerah Ho

diterima, dan nilai probabilitas lebih besar dari dari 0,05 berarti kinerja

induatri (ROA) pada tahun 2004 dan 2005 adalah berbeda secara nyata.

Dalam tabel dapat dilihat bahwa kinerja Return On Asset (ROA)

kelompok bank syariah tahun 2005 lebih baik daripada tahun 2004.

Penurunan kinerja Return on Asset (ROA) pada tahun 2005 terjadi karena

lebih disebapkan banyaknya pembiayaan yang tidak diimbangi dengan

tingkat bagi hasil yang merupakan salah sumber pendapatan bank syariah.

Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak

+1,96 -1,96 -1,059

Page 134: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

134

Ranks

2a 6,50 13,0010b 6,50 65,00

0c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2005 - ROA2004N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2005 < ROA2004a.

ROA2005 > ROA2004b.

ROA2004 = ROA2005c.

Sumber : Hasil pengolahan data dengan progam SPSS versi 11.0

Dalam kondisi seperti ini usaha bank syariah untuk menaikkan

tingkat bagi hasil tidak dapat dilakukan dengan mudah. Apabila

pembiayaan dinaikkan sampai melebihi tingkat rasio bagi hasil, maka bank

syariah kurang bisa leluasa menyalurkan dana atau pinjaman ke

masyarakat dan terpaksa bank syariah menurunkan alokasi dana untuk

pembiayaan.

vi. Analisis Perbedaan kinerja perbankan syariah atas variabel ROA tahun

2006-2007

Berdasarkan hasil output pengolahan data pada tabel 4. Dengan

menggunakan uji Wilcoqxon Signed Rank Test diperoleh nilai z sebesar -

3,063. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan uji dua sisi, diperoleh nilai z

tabel adalah ± 1,96.

Page 135: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

135

Tabel 4. 26 uji wilcoxon atas variabel ROA tahun 2006 - 2007

Test Statistics b

-3,063a

,002ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2007 -ROA2006

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Sedangkan nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,002 dan

signifikan pada α = 5%. Karena z hitung terletak di daerah Ho ditolak, dan

nilai probabilitas lebih besar dari dari 0,05 berarti kinerja induatri (ROA)

pada tahun 2006 dan 2007 adalah berbeda secara nyata.

Dalam tabel dapat dilihat bahwa kinerja Return On Asset (ROA)

kelompok bank syariah tahun 2007 lebih baik daripada tahun 2006.

Penurunan kinerja Return on Asset (ROA) pada tahun 2006 terjadi karena

lebih disebapkan banyaknya pembiayaan yang tidak diimbangi dengan

tingkat bagi hasil yang merupakan salah sumber pendapatan bank syariah.

Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak

+1,96 -1,96 -3,063

Page 136: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

136

Ranks

0a ,00 ,0012b 6,50 78,00

0c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2007 - ROA2006N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2007 < ROA2006a.

ROA2007 > ROA2006b.

ROA2006 = ROA2007c.

Sumber : Hasil pengolahan data Progam SPSS Versi 11.0

Dalam kondisi seperti ini usaha bank syariah untuk menaikkan

tingkat bagi hasil tidak dapat dilakukan dengan mudah. Apabila

pembiayaan dinaikkan sampai melebihi tingkat rasio bagi hasil, maka bank

syariah kurang bisa leluasa menyalurkan dana atau pinjaman ke

masyarakat dan terpaksa bank syariah menurunkan alokasi dana untuk

pembiayaan.

Page 137: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

137

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis dapat disimpulkan beberapa hal tentang kondisi

industri perbankan syariah di Indonesia:

1. Menurut klasifikasi Bain (1956), industri perbankan syariah di Indonesia

berdasarkan berdasarkan pangsa pasar atas aset, dana pihak ketiga, dan

pembiayaan yang diberikan cenderung berbentuk tipe oligopoly murni tipe

1a selama kurun waktu 2004-2005. Dan berdasarkan nilai Indeks

Herfindhal (IH) diketahui sejumlah 2 buah bank Syariah terbesar

menguasai pangsa pasar secara rata-rata dalam kurun waktu 2004 sampai

2007, artinya keberadaan undang-undang perbankan syariah yang baru

mempengaruhi penguasaan pangsa pasar atas aset, dana pihak ketiga, dan

pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah di Indonesia.

2. Dengan menggunakan uji korelasi dengan tingkat signifikansi α=0,05 (two

tailed) dapat dilihat hubungan antara struktur pasar Perbankan Syariah di

Indonesia yang diproksikan oleh variabel pangsa pasar tiga Bank Syariah

terbesar berdasarkan atas Aset (CR3-ASET), dana pihak ketiga (CR3-

DPK), dan pembiayaan yang diberikan (CR3-PBY); dengan kinerja

industri Bank Syariah yang diproksikan oleh variabel Capital Adequacy

Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), dan Financing to Deposit Ratio

(FDR). Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan secara

nyata antara variabel struktur pasar baik itu berdasarkan aset, dana pihak

Page 138: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

138

3. ketiga maupun pembiayaan yang diberikan dengan variabel CAR. Artinya,

berapapun nilai konsentrasi rasio atas ketiga variabel tersebut masing-

masing tidak akan menaikkan atau menurunkan kinerja CAR.

4. Selanjutnya, uji korelasi yang dilakukan antara struktur pasar dengan

kinerja FDR menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang cukup

kuat antara antara struktur pasar berdasarkan atas aset, FDR dan

pembiayaan yang diberikan dan juga tidak ada korelasi yang kuat antara

struktur pasar berdasarkan atas aset, pembiayaan yang diberikan dan dana

pihak ketiga dengan FDR. Artinya, apabila kenaikan dan penurunan

pangsa pasar atas aset, pembiayaan dan dana pihak ketiga tidak akan

mempengaruhi kinerja FDR. Serta untuk uji korelasi antara struktur pasar

dengan kinerja ROA menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif cukup

kuat antara struktur pasar berdasarkan atas aset dan dana pihak ketiga

dengan kinerja ROA begitu pula dengan korelasi antara struktur pasar

berdasarkan atas pembiayaan dengan kinerja ROA. Hal ini dapat diartikan

bahwa jika pangsa pasar atas aset dan dana pihak ketiga meningkat maka

dimungkinkan akan menaikkan kinerja ROA.

5. Dengan menggunakan analisis paired sampel t test pada tingkat

kepercayaan 95% dihasilkan kesimpulan bahwa secara rata-rata

menunjuksn perbedaan yang signifikan pada kinerja CAR dan FDR pada

bank syariah dengan perbandingan kinerja pertahunnya dari tahun 2001 –

2007. Sedangkan pada uji wilcoqxon signed rank test pada tingkat

kepercayaan 95% dihasilkan kesimpulan bahwa rata – rata ROA bank

Page 139: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

139

syariah pertahunnya dari tahun 2001 – 2007 menunjukan perbedaan secara

nyata.

B. Saran

Setelah melakukan analisis pada penelitian ini, ada beberapa saran

yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan perbankan nasional,

khususnya bank syariah, sebagai referensi dalam kegiatan masing – masing

demi mencapai kinerjakinerja yang lebih baik lagi.

1. Setelah mengetahui bahwa konsentrasi pasar (khususnya berdasarkan aset

dan dana pihak ketiga) mempunyai hubungan yang cukup erat dengan

kinerja perbankan (khususunya FDR dan ROA) maka tidak ada jalan lain

bagi perbankan (khususnya bank dengan pangsa pasar yang amat kecil)

untuk meningkatkan aset dan dana pihak ketigapada bank mereka masing-

masing tanpa mengabaikan peningkatan penyaluran pembiayaannya dalam

rasio yang proporsional.

2. Pembentukan bank jangkar (anchor bank), yaitu bank yang benar – benar

dikelola secara sehat dan professional sesuai konsep Arsitektur Perbankan

Indonesia (API). Bank jangkar merupakan bank yang kuat dalam

permodalan dan posisinya memerger dan mengakuisisi bank lain. Upaya

pengggabungan bank (merger) ditunnjukkan agar bank semakin kuat dan

siap dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat baik dalam negeri

maupun dalam menghadai pasar bebas, di mana pesaing kita kali ini

adalah bank-bank yang turut meramaikan pasar sehingga menjadi sangat

kompetitif. Penggabungan ini terutama sekali dapat dilakukan oleh bank-

bank yang memiliki pangsa pasar yang amat kecil baik dari variabel aset,

Page 140: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

140

dana pihak ketiga maupun pembiayaan yang diberikan. Dalam penelitian

ini bank dengan pangsa pasar kecil adalah seperti HSBC, Lippo, BPD

Kalimantan Barat, BPD Sumatera Barat, BPD Aceh dan beberapa bank

lain.

Page 141: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

141

LAMPIRAN

Page 142: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

142

Lampiran 1 : Data Observasi bank syariah pada variabel FDR, CAR dan ROA tahun 2001

Lampiran 2 : Data Observasi bank syariah pada variabel FDR, CAR dan ROA tahun 2002

Observasi Financing to Deposit Ratio ROA CAR

2001 89,19 3,70% 59,5 Januari 2002 88,54 0,20% 53,17 Februari 2002 91,46 0,18% 52,1 Maret 2002 91,83 0,17% 53,1

Apr-02 96,59 0,16% 50,54 Mei 2002 97,74 0,14% 49,28 Juni 2002 93,55 0,13% 64,17 Juli 2002 96,16 0,11% 61,44 Agustus 2002 96,93 0,10% 61,76

Sep-02 102,11 0,08% 59,63 Oktober 2002 100,03 0,07% 58,91

Nop-02 97,73 -0,01% 59,1 Desember 2002

Observasi Financing to Deposit Ratio ROA CAR

2000 128,54 71% 43,8 Januari 2001 108,66 2% 67,46 Februari 2001 107,92 2% 62,16 Maret 2001 109,03 1% 36,98

Apr-01 102,46 1% 34,44 Mei 2001 107,9 1% 33,59 Juni 2001 109,28 0% 31,79 Juli 2001 114,95 0% 53,73 Agustus 2001 108,7 -1% 50,95

Sep-01 110,01 -1% 51,95 Oktober 2001 91,13 -2% 54,2

Nop-01 91,16 -2% 55,56 Desember 2001

Page 143: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

143

Lampiran 3 : Data Observasi bank syariah pada variabel FDR, CAR dan ROA tahun 2003

Observasi Financing to Deposit Ratio ROA CAR

2002 95,69 0,09% 60,84 Januari 2003 94,95 0,09% 16,76 Februari 2003 96,14 0,08% 16,48 Maret 2003 98,04 0,07% 17,07

Apr-03 98,25 0,07% 17,86 Mei 2003 62,63 0,06% 17,32 Juni 2003 87,33 0,06% 16,84 Juli 2003 94,56 0,05% 15,84 Agustus 2003 96,46 0,04% 14,81

Sep-03 93,06 0,04% 12,76 Oktober 2003 95,84 0,03% 14,02

Nop-03 96,28 0,90% 12,96 Desember 2003

Lampiran 4 : Data Observasi bank syariah pada variabel FDR, CAR dan ROA tahun 2004

Observasi Financing to Deposit Ratio ROA CAR

2003 92,71 0,70% 12,7 Januari 2004 84,78 0,70% 11,38 Februari 2004 86,28 1,00% 11,85 Maret 2004 94,75 1,30% 11,2

Apr-04 92,22 1,60% Mei 2004 95,95 1,60% Juni 2004 92,25 1,15% Juli 2004 96,66 0,70% 9,1 Agustus 2004 95 0,25% 125,34 triwulanan 3 2004 98 1,22% 123,54 Oktober 2004 106 1,24% 152,88

Nop-04 104 1,01% 167 Desember 2004

Page 144: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

144

Lampiran 5 : Data Observasi bank syariah pada variabel FDR, CAR dan ROA tahun 2005

Observasi Financing to Deposit Ratio ROA CAR

2004 97 1,41% 192 Januari 2005 98 1,45% 161,83 Februari 2005 103 1,45% 166,1 Maret 2005 106 1,50% 160,03

Apr-05 105 1,20% 125 Mei 2005 109 1,29% 160,19 Juni 2005 107 1,19% 176,45 Juli 2005 108 1,35% 170,48 Agustus 2005 108 1,39% 153,99

Sep-05 110 1,40% 56,56 Oktober 2005 111 1,34% 63,63

Nop-05 111 1,30% 204 Desember 2005

Lampiran 6 : Data Observasi bank syariah pada variabel FDR, CAR dan ROA tahun 2006

Observasi Financing to Deposit Ratio ROA CAR

2005 97,75 1,35% 9,32 Januari 2006 99,39 1,30% 8,06 Februari 2006 103,32 1,40% 8,1 Maret 2006 106,96 1,32% 7,9

Apr-06 109,22 1,41% 7,74 Mei 2006 109,68 1,43% 8,23 Juni 2006 110,52 1,51% 7,63 Juli 2006 112,23 1,47% 7,66 Agustus 2006 111,29 1,38% 7,58

Sep-06 109,39 1,41% 7,53 Oktober 2006 106,53 1,38% 7,47

Nop-06 105,4 1,44% 7,55 Desember 2006 98,9 1,55% 7,7

Page 145: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

145

Lampiran 7 : Data Observasi bank syariah pada variabel FDR, CAR dan ROA tahun 2007

Observasi Financing to Deposit Ratio ROA CAR

2006 98,9 Januari 2007 98,56 1,69% 6,32 Februari 2007 97,19 1,68% 6,44 Maret 2007 95,14 1,75% 6,55

Apr-07 97,03 1,75% 6,55 Mei 2007 97,12 1,76% 17,4 Juni 2007 96,096 1,79% 15,333 Juli 2007 95,792 1,81% 17,56 agustus 95,488 1,83% 19,787 september 95,184 1,85% 22,014 oktober 94,88 1,87% 24,241 november 94,576 1,89% 26,468 desember 94,272 1,92% 28,695

Page 146: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

146

Lampiran 8 : Data Pangsa Pasar Industri Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2004 (dalam jutaan rupiah)

ASET

Nama Bank Jumlah MS CR IH 1/IH 1 Bank Mandiri 15585302 0,714608535 0,54910344 1,8211505

2 Bank Muamalat Indonesia 4145070 0,190057427 0,03843808

3 BNI Syariah 754632 0,034600964 0,93926693 0,00231626 4 Bank Syariah Mandiri 636628 0,02919031 0,00111903 5 Mega Syariah 274833 0,012601489 0,00026696 6 BRI Syariah 160069 0,007339394 0,00010816 7 Bukopin 127925 0,005865545 5,4291E-05

8 BPD Jawa Barat dan Banten 94725 0,004343278 0,99860694 1,9887E-05

9 Permata 20480 0,000939037 0,48578582 10 BPD Riau 7950 0,000364519 0,52279907 11 BPD Aceh 1925 0,000088264 0,52365676 12 HSBC 27 0,000001238 0,52425561

Jumlah 21809566

No Nama Bank Jumlah MS CR IH 1/IH 1 Bank Syariah Mandiri 6.869.949 0,453772343 0,333126047 3,001867

2 Bank Muamalat Indonesia 5.209.804 0,344116814 0,127216708

3 BNI Syariah 1.124.258 0,074259239 0,872148 0,008800326 4 Niaga 532.124 0,035147736 0,003285891 5 Mega Syariah 400.871 0,026478242 0,002050528

6 BPD Jawa Barat dan Banten 346.987 0,022919108 0,001349431

7 BRI Syariah 344.708 0,022768576 0,120568133 8 Bukopin 263.200 0,017384828 0,996847 0,216557808 9 Permata 20.433 0,001349636 0,239584893 10 BPD Riau 18.212 0,001202935 0,242720226 11 BPD Aceh 7.078 0,000467514 0,244126216 12 HSBC 2.014 0,000133028 0,244897190 TOTAL 15.139.638

Page 147: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

147

PBY No Nama Bank Jumlah MS CR IH 1/IH

1 Bank Muamalat Indonesia 2179587 0,665855574 0,49446083 2,022405

2 BNI Syariah 684667 0,209163176 0,05109719 3 Bukopin 214941 0,065663662 0,940682 0,00734795

4 BPD Jawa Barat dan Banten 179971 0,054980459 0,00303624

5 BPD Riau 11838 0,003616464 0,39268249 6 BPD Aceh 1775 0,000542256 0,41865196 7 Permata 296 0,000090427 0,42210988 8 Bank DKI 152 0,000046435 0,999958 0,42460977 9 BPD Riau 136 0,000041547 0,42636696

Total 3273363 Lampiran 9 : Data Pangsa Pasar Industri Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2005 (dalam jutaan rupiah)

ASET No Nama Bank Des-05 MS CR IH 1/IH 1 Bank Syariah Mandiri 8.272.965 0,346040443 0,245655578 4,07074

2 Bank Muamalat Indonesia 7.427.047 0,310657501 0,125911590

3 BPD Riau 3.651.618 0,152739376 0,809437 0,029403508 4 BNI Syariah 1.339.067 0,056010310 0,006074191 5 Mega Syariah 896.910 0,037515828 0,002937036 6 BRI Syariah 663.920 0,027770354 0,001529598

7 BPD Jawa Barat dan Banten 327.555 0,013700926 0,173496600

8 Niaga 327.355 0,013692560 0,958127 0,305878089 9 Bukopin 366.470 0,015328657 0,310527697

10 Bank Tabungan Negara 191.477 0,008009074 0,312745686 11 Permata 165.741 0,006932592 0,313178815 12 Others 277384 0,011602380 1,570390409 Total 23.907.509

Page 148: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

148

DPK Des-05 MS CR IH 1/IH 1 Bank Mandiri 19.988.680 0,696982636 0,52507302 1,904497

2 Bank Muamalat Indonesia 5.517.546 0,192390581 0,03928823

3 BNI Syariah 839.966 0,029288663 0,91866188 0,00227409 4 Mega Syariah 701.812 0,02447139 0,00141627 5 Bank Syariah Mandiri 659.698 0,023002922 0,00081742 6 Niaga 380.896 0,013281412 0,34385956 7 BRI Syariah 239.506 0,008351303 0,99330375 0,37482222 8 Bukopin 158.733 0,00553484 0,40491769 9 BPD Aceh 69.120 0,002410136 0,40553929

10 BPD Jawa Barat dan Banten 48.219 0,001681342 0,40563574

11 Permata 41.906 0,001461215 0,40567908 12 Others 32796 0,001143559 1,21715858 Total 28.678.878

PBY

No Nama Bank Jumlah MS CR IH 1/IH

1 Bank Muamalat Indonesia 3.385.602 0,306374316 0,35054484 2,852702

2 BNI Syariah 1.079.555 0,031150864 0,04417053 3 Niaga 427.319 0,004880732 0,799869 0,01301967 4 Bukopin 362.305 0,003508562 0,00813893

5 BPD Jawa Barat dan Banten 264.833 0,00187467 0,00463037

6 Bank Tabungan Negara 256.894 0,001763959 0,0027557 7 Permata 164.066 0,000719478 0,00099174 8 Bank DKI 82.986 0,000184073 0,98479 0,00027226 9 BPD Aceh 51.435 0,000070713 0,47272732

10 BPD Kalimantan Timur 17.450 0,000008139 0,47999238

11 BPD Nusa Tenggara Barat 17.450 0,000008139 0,48627812

12 BPD Riau 6.700 0,000001200 0,4914539 Total 6.116.595

Page 149: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

149

Lampiran 10 : Data Pangsa Pasar Industri Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2006 (dalam jutaan rupiah)

ASET No Nama Bank Des-06 MS CR IH 1/IH 1 Bank Syariah Mandiri 9.554.967 0,415617846 0,314182767 3,182861

2 Bank Muamalat Indonesia 8.370.595 0,364100542 0,141444573

3 BNI Syariah 1.598.922 0,069549222 0,849268 0,008875368 4 BRI Syariah 1.138.623 0,049527334 0,004038274 5 Bukopin 512.664 0,022299638 0,001585317

6 BPD Jawa Barat dan Banten 489.653 0,021298716 0,001088043

7 Bank Tabungan Negara 413.031 0,017965845 0,000634408 8 Permata 313.114 0,013619698 0,973979 0,146897939 9 BPD Aceh 192.007 0,008351838 0,245334137 10 Bank DKI 102.593 0,004462546 0,281471685 11 BPD Riau 88.730 0,003859539 0,282704854 12 Others 214891 0,009347236 1,702981956 Total 22.989.790

DPK

MS CR IH 1/IH 1 Bank Mandiri 21988680 0,343571277 0,40574905 2,4645776 2 Bank Syariah Mandiri 6619779 0,031139061 0,06217777

3 Bank Muamalat Indonesia 6515442 0,030165206 0,9362935 0,03103871

4 BNI Syariah 958060 0,000652235 0,0008735 5 BRI Syariah 379360 0,000102264 0,32670945 6 Bukopin 254886 0,000046165 0,36959466 7 Permata 200467 0,000028556 0,39953075 8 Bank Tabungan Negara 147168 0,000015390 0,98800627 0,39973634 9 Niaga 133375 0,000012641 0,39984336

10 BPD Jawa Barat dan Banten 106223 0,000008018 0,39987631

11 BPD Aceh 93856 0,000006260 0,39990561 12 Others 116476 0,000001974 3,19935376

Page 150: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

150

PBY No Nama Bank Jumlah MS CR IH 1/IH

1 Bank Muamalat Indonesia 3.385.602 0,306374316 0,35054484 2,852702

2 BNI Syariah 1.079.555 0,031150864 0,04417053 3 Niaga 427.319 0,004880732 0,799869 0,01301967 4 Bukopin 362.305 0,003508562 0,00813893

5 BPD Jawa Barat dan Banten 264.833 0,00187467 0,00463037

6 Bank Tabungan Negara 256.894 0,001763959 0,0027557 7 Permata 164.066 0,000719478 0,00099174 8 Bank DKI 82.986 0,000184073 0,98479 0,00027226 9 BPD Aceh 51.435 0,000070713 0,47272732

10 BPD Kalimantan Timur 17.450 0,000008139 0,47999238

11 BPD Nusa Tenggara Barat 17.450 0,000008139 0,48627812

12 BPD Riau 6.700 0,000001200 0,4914539 Total 6.116.595

Lampiran 11 : Data Pangsa Pasar Bank Syariah di Indonesia tahun 2007 (dalam jutaan rupiah)

ASET

No Nama Bank 39.417 MS CR IH 1/IH 1 Bank Syariah Mandiri 12885390 0,382865907 0,284054133 3,520456

2 Bank Muamalat Indonesia 10569078 0,314040912 0,137467831

3 Bukopin 6403965 0,190282162 0,887189 0,038846136 4 BRI Syariah 1191354 0,035398915 0,002638835 5 Bank Tabungan Negara 789005 0,023443847 0,001385752 6 Permata 711843 0,021151119 0,000836138

7 BPD Jawa Barat dan Banten 556589 0,016538029 0,000388768

8 BPD Aceh 294328 0,008745421 0,992466 0,000115261 9 BPD Sumatera Utara 207710 0,006171725 0,000038779

10 BPD Jawa Timur 21350 0,000634376 0,000000689 11 Lippo 15753 0,000468072 0,000000286 12 BPD Sumatra Barat 8734 0,000259515 0,000000067

Total 33655099

Page 151: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

151

DPK

No Nama Bank Syariah Jumlah MS CR IH 1/IH 1 Bank Mandiri 27.449.153 0,571391444 0,399921614 2,50049 2 Bank Syariah Mandiri 9.960.157 0,207334211 0,073433432

3 Bank Muamalat Indonesia 8.318.162 0,173153853 0,95187951 0,030445957

4 BRI Syariah 735.085 0,015301794 0,000463700 5 Bank Tabungan Negara 531.499 0,011063874 0,000229555 6 Permata 324.356 0,006751911 0,000107146 7 Bukopin 293.488 0,006109352 0,000061557 8 BPD Sumatera Utara 139.802 0,002910169 0,99401661 0,000024233 9 BPD Aceh 136.747 0,002846575 0,000015764

10 BPD Jawa Barat dan Banten 132.643 0,002761144 0,000007661

11 BPD Kalimantan Barat 6.645 0,000138325 0,000000037 12 Others 11.402 0,000237348 0,000000033

Total 48.039.139

PBY No Nama Bank Jumlah MS CR IH 1/IH

1 Bank Muamalat Indonesia 4383158 0,68748755 0,49434042 2,022897

2 Bank Tabungan Negara 546066 0,085649109 0,02170129 3 Permata 505803 0,079333956 0,852471 0,01436552 4 Bukopin 459041 0,071999452 0,00807164

5 BPD Jawa Barat dan Banten 324964 0,050969804 0,00288772

6 BPD Aceh 88132 0,013823287 0,0002898

7 BPD Nusa Tenggara Barat 63135 0,009902569 0,000098718

8 BPD Riau 5164 0,000809961 0,999976 0,000000657 9 Bank DKI 155 2,43114E-05 0,000000001

Total 6375618

Page 152: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

152

Lampiran 12 : Uji Hubungan Struktur Pasar dengan Kinerja Industri Perbankan

Syariah di Indonesia tahun 2004 - 2007

Correlations

1 ,381, ,619

4 4,381 1,619 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

CR3ASET

CAR

CR3ASET CAR

Correlations

1 ,168, ,832

4 4,168 1,832 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

CAR

CR3DPK

CAR CR3DPK

Correlations

1 ,549, ,451

4 4,549 1,451 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

CAR

CR3PBY

CAR CR3PBY

Page 153: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

153

Correlations

1 -,451, ,549

4 4-,451 1,549 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FDR

CR3ASET

FDR CR3ASET

Correlations

1 -,336, ,664

4 4-,336 1,664 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FDR

CR3DPK

FDR CR3DPK

Correlations

1 -,659, ,341

4 4-,659 1,341 ,

4 4

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

FDR

CR3PBY

FDR CR3PBY

Page 154: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

154

Lampiran 13 : Uji Hubungan Struktur Pasar dengan Kinnerja Industri Perbankan

Syariah Indonesia Tahun 2004 – 2007 dengan Menggunakan Spearman”s rho dan

Kendhal”s tau_b (untuk data tidak normal)

Correlations

1,000 ,333, ,4974 4

,333 1,000,497 ,

4 41,000 ,400

, ,6004 4

,400 1,000,600 ,

4 4

Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

ROA

CR3ASET

ROA

CR3ASET

Kendall's tau_b

Spearman's rho

ROA CR3ASET

Correlations

1,000 ,333, ,497

4 4,333 1,000,497 ,

4 41,000 ,400

, ,6004 4

,400 1,000,600 ,

4 4

Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

ROA

CR3DPK

ROA

CR3DPK

Kendall's tau_b

Spearman's rho

ROA CR3DPK

Page 155: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

155

Correlations

1,000 -,548, ,279

4 4-,548 1,000,279 ,

4 41,000 -,738

, ,2624 4

-,738 1,000,262 ,

4 4

Correlation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (2-tailed)N

ROA

CR3PBY

ROA

CR3PBY

Kendall's tau_b

Spearman's rho

ROA CR3PBY

Page 156: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

156

Lampiran 14 : Uji Perbedaan Kinerja Perbankan Syariah tahun 2001 dan 2002

dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test (untuk data tidak normal)

Ranks

6a 7,00 42,006b 6,00 36,000c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2002 - ROA2001N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2002 < ROA2001a.

ROA2002 > ROA2001b.

ROA2001 = ROA2002c.

Test Statistics b

-,235a

,814ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2002 -ROA2001

Based on positive ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Page 157: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

157

Lampiran 15 : Uji Perbedaan Kinerja Perbankan Syariah tahun 2002 dan 2003

dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test (untuk data tidak normal)

Ranks

11a 7,00 77,001b 1,00 1,000c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2003 - ROA2002N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2003 < ROA2002a.

ROA2003 > ROA2002b.

ROA2002 = ROA2003c.

Test Statistics b

-2,981a

,003ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2003 -ROA2002

Based on positive ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Page 158: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

158

Lampiran 16 : Uji Perbedaan Kinerja Perbankan Syariah tahun 2003 dan 2004

dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test (untuk data tidak normal)

Test Statistics b

-3,059a

,002ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2004 -ROA2003

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Ranks

0a ,00 ,0012b 6,50 78,00

0c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2004 - ROA2003N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2004 < ROA2003a.

ROA2004 > ROA2003b.

ROA2003 = ROA2004c.

Page 159: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

159

Lampiran 17 : Uji Perbedaan Kinerja Perbankan Syariah tahun 2004 dan 2005

dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test (untuk data tidak normal)

Test Statistics b

-2,040a

,041ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2005 -ROA2004

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Ranks

2a 6,50 13,0010b 6,50 65,00

0c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2005 - ROA2004N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2005 < ROA2004a.

ROA2005 > ROA2004b.

ROA2004 = ROA2005c.

Page 160: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

160

Lampiran 18 : Uji Perbedaan Kinerja Perbankan Syariah tahun 2005 dan 2006

dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test (untuk data tidak normal)

Ranks

5a 5,10 25,507b 7,50 52,500c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2006 - ROA2005N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2006 < ROA2005a.

ROA2006 > ROA2005b.

ROA2005 = ROA2006c.

Test Statistics b

-1,059a

,289ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2006 -ROA2005

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Page 161: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

161

Lampiran 19 : Uji Perbedaan Kinerja Perbankan Syariah tahun 2006 dan 2007

dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test (untuk data tidak normal)

Ranks

0a ,00 ,0012b 6,50 78,00

0c

12

Negative RanksPositive RanksTiesTotal

ROA2007 - ROA2006N Mean Rank Sum of Ranks

ROA2007 < ROA2006a.

ROA2007 > ROA2006b.

ROA2006 = ROA2007c.

Test Statistics b

-3,063a

,002ZAsymp. Sig. (2-tailed)

ROA2007 -ROA2006

Based on negative ranks.a.

Wilcoxon Signed Ranks Testb.

Page 162: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

Lampiran 20 : Uji Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2001 dan 2002 dengan menggunakan Paired Sample t Test T-Test

Paired Samples Statistics

105.5636 11 7.67830 2.3151095.6973 11 3.99348 1.2040848.4373 11 12.27009 3.6995756.6545 11 5.12505 1.54526

FDR2001FDR2002

Pair1

CAR2001CAR2002

Pair2

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Correlations

11 -.348 .29511 .097 .777

FDR2001 & FDR2002Pair 1CAR2001 & CAR2002Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

9.8664 9.80962 2.95771 3.2762 16.4566 3.336-8.2173 12.83102 3.86870 -16.8373 .4027 -2.124

FDR2001 - FDR2002Pair 1CAR2001 - CAR2002Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t

Lampiran 21 : Uji Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2002 dan 2003 dengan menggunakan Paired Sample t Test T-Test

Paired Samples Statistics

95.6973 11 3.99348 1.2040892.1400 11 10.22844 3.0839956.6545 11 5.12505 1.5452615.7018 11 1.78840 .53922

FDR2002FDR2003

Pair1

CAR2002CAR2003

Pair2

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Correlations

11 -.165 .62711 -.565 .070

FDR2002 & FDR2003Pair 1CAR2002 & CAR2003Pair 2

N Correlation Sig.

Page 163: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

Paired Samples Test

3.5573 11.57954 3.49136 -4.2220 11.3365 1.01940.9527 6.31089 1.90280 36.7130 45.1924 21.522

FDR2002 - FDR2003Pair 1CAR2002 - CAR2003Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t

Lampiran 22 : Uji Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2003 dan 2004 dengan menggunakan Paired Sample t Test T-Test

Paired Samples Statistics

92.1400 11 10.22844 3.0839995.0809 11 6.40645 1.9316215.7018 11 1.78840 .5392258.7164 11 67.20423 20.26284

FDR2003FDR2004

Pair1

CAR2003CAR2004

Pair2

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Correlations

11 -.019 .95711 -.913 .000

FDR2003 & FDR2004Pair 1CAR2003 & CAR2004Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-2.9409 12.16920 3.66915 -11.1163 5.2345 -.802-43.0145 68.84094 20.75633 -89.2625 3.2334 -2.072

FDR2003 - FDR2004Pair 1CAR2003 - CAR2004Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t

Lampiran 23 : Uji Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2004 dan 2005 dengan menggunakan Paired Sample t Test T-Test

Page 164: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

Paired Samples Statistics

95.0809 11 6.40645 1.93162106.9091 11 3.85887 1.16349

76.5363 8 71.56350 25.30152142.0775 8 52.83369 18.67953

FDR2004FDR2005

Pair1

CAR2004CAR2005

Pair2

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Correlations

11 .911 .0008 -.369 .369

FDR2004 & FDR2005Pair 1CAR2004 & CAR2005Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

-11.8282 3.29717 .99414 -14.0433 -9.6131 -11.898-65.5412 103.43984 36.57151 -152.0191 20.9366 -1.792

FDR2004 - FDR2005Pair 1CAR2004 - CAR2005Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t

Lampiran 24 : Uji Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2005 dan 2006 dengan menggunakan Paired Sample t Test T-Test

Paired Samples Statistics

106.9091 11 3.85887 1.16349107.6300 11 3.81892 1.15145145.2964 11 46.07276 13.89146

7.7682 11 .26195 .07898

FDR2005FDR2006

Pair1

CAR2005CAR2006

Pair2

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Correlations

11 .633 .03711 .374 .257

FDR2005 & FDR2006Pair 1CAR2005 & CAR2006Pair 2

N Correlation Sig.

Page 165: ANALISIS STRUKTUR PASAR DAN KINERJA INDUSTRI …/Analisis... · a. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun 2004 . 75 b. Konsentrasi dan Struktur Pasar Bank Syariah Tahun

Paired Samples Test

-.7209 3.29136 .99238 -2.9321 1.4903 -.726137.5282 45.97544 13.86212 106.6415 168.4149 9.921

FDR2005 - FDR2006Pair 1CAR2005 - CAR2006Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t

Lampiran 25 : Uji Perbedaan Kinerja Industri Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2006 dan 2007 dengan menggunakan Paired Sample t Test T-Test

Paired Samples Statistics

106,9025 12 4,4282484 1,278325295,944000 12 1,2875490 ,3716834

7,762500 12 ,2505313 ,072322116,446500 12 8,2864228 2,3920842

FDR2006FDR2007

Pair1

CAR2006CAR2007

Pair2

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Paired Samples Correlations

12 -,107 ,74112 -,619 ,032

FDR2006 & FDR2007Pair 1CAR2006 & CAR2007Pair 2

N Correlation Sig.

Paired Samples Test

10,958500 4,7418481 1,3688536 7,945673 13,971327 8,006-8,684000 8,4437117 2,4374896 -14,0489 -3,319122 -3,563

FDR2006 - FDR2007Pair 1CAR2006 - CAR2007Pair 2

Mean Std. DeviationStd. Error

Mean Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Paired Differences

t