stroke iskemik trombotik

12
Definisi Stroke trombotik terjadi karena pembekuan darah yang terbentuk di dalam salah satu arteri otak . Hal ini menyebabkan sel-sel otak di daerah itu untuk menghentikan fungsi dan cepat mati. Bekuan darah yang memicu stroke trombotik biasanya terbentuk di dalam arteri yang sudah telah dipersempit oleh atherosclerosis . Ini adalah suatu kondisi dimana timbunan lemak ( plak ) membangun di dalam pembuluh darah .Stroke trombotik dapat mempengaruhi arteri besar atau kecil di otak . Stroke yang mempengaruhi arteri besar menghalangi aliran ke bagian yang lebih besar dari otak . Etiologi Trombosis serebri menunjukkan oklusi trombotik arteri karotis atau cabangnya, biasanya karena arterosklerosis yang mendasari. Proses ini sering timbul selama tidur dan bisa menyebabkan stroke mendadak dan lengkap. Defisit neurologi bisa timbul progresif dalam beberapa jam atau intermiten dalam beberapa jam atau hari. Ini beberapa penyebab trombotik: 1. Aterosklerosis (tersering) 2. Vaskulitis: arteritis temporalis, poliarteritis nodosa

Upload: intan-nararia

Post on 11-Jul-2016

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Stroke Iskemik Trombotik

Definisi

Stroke trombotik terjadi karena pembekuan darah yang terbentuk di dalam

salah satu arteri otak . Hal ini menyebabkan sel-sel otak di daerah itu untuk

menghentikan fungsi dan cepat mati. Bekuan darah yang memicu stroke trombotik

biasanya terbentuk di dalam arteri yang sudah telah dipersempit oleh atherosclerosis .

Ini adalah suatu kondisi dimana timbunan lemak ( plak ) membangun di

dalam pembuluh darah .Stroke trombotik dapat mempengaruhi arteri besar atau kecil

di otak . Stroke yang mempengaruhi arteri besar menghalangi aliran ke bagian yang

lebih besar dari otak .

Etiologi

Trombosis serebri menunjukkan oklusi trombotik arteri karotis atau cabangnya,

biasanya karena arterosklerosis yang mendasari. Proses ini sering timbul selama tidur

dan bisa menyebabkan stroke mendadak dan lengkap. Defisit neurologi bisa timbul

progresif dalam beberapa jam atau intermiten dalam beberapa jam atau hari. Ini

beberapa penyebab trombotik:

1. Aterosklerosis (tersering)

2. Vaskulitis: arteritis temporalis, poliarteritis nodosa

3. Robeknya arteri: karotis, vertebralis 10 (spontan atau traumatik)

4. Gangguan darah: polisitemia, hemoglobinopati (penyakit sel sabit)

5. Riwayt keluarga yang terkena stroke

6. Diabetes

7. Tekanan darah tinggi ( hipertensi )

8. Kolesterol tinggi

9. Merokok

Patofisiologi

Aterosklerosis dapat menimbulkan bermacam-macam manifestasi klinik dengan cara:

Page 2: Stroke Iskemik Trombotik

a. Menyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan insufisiensi aliran

darah

b. Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya thrombus atau

perdarahan aterom

c. Merupakan terbentuknya thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli.

d. Menyebabkan dinding pembuluh menjadi lemah dan terjadi aneurisma yang

kemudian dapat robek.

Embolus akan menyumbat aliran darah dan terjadilah anoksia jaringan otak di

bagian distal sumbatan. Selain itu, embolus juga bertindak sebagai iritan yang

menyebabkan terjadinya vasospasme lokal di segmen di mana embolus berada.

Gejala kliniknya bergantung pada pembuluh darah yang tersumbat. Ketika arteri

tersumbat secara akut oleh trombus atau embolus, maka area sistem saraf pusat

(SSP) yang diperdarahi akan mengalami infark jika tidak ada perdarahan kolateral

yang adekuat.

Sekitar zona nekrotik sentral, terdapat ‘penumbra iskemik’ yang tetap variable

14 untuk suatu waktu, artinya fungsinya dapat pulih jika aliran darah baik

kembali. Iskemia SSP dapat disertai oleh pembengkakan karena dua alasan:

edema sitotoksik yaitu akumulasi air pada sel-sel glia dan neuron yang rusak,

serta edema vasogenik yaitu akumulasi cairan ektraselular akibat perombakan

sawar darah-otak. Edema otak dapat menyebabkan perburukan klinis yang berat

beberapa hari setelah stroke mayor, akibat peningkatan tekanan intrakranial dan

kompresi struktur-struktur di sekitarnya

Page 3: Stroke Iskemik Trombotik

Skema 1. Patofisiologi Stroke Trombotik

Gejala Klinis

Gejala stroke trombotik bisa bervariasi, tergantung pada daerah mana otak

dipengaruhi. Itu karena berbagai wilayah otak yang bertanggung jawab untuk fungsi

yang berbeda . Gejalan stroke trombotik bisa berupa :

1. Sakit kepala

2. Pusing atau kebingungan

3. Kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh

4. Tiba-tiba , mati rasa berat di bagian manapun dari tubuh

5. Gangguan visual , termasuk tiba-tiba kehilangan penglihatan

6. Kesulitan berjalan , termasuk mengejutkan atau membelok

Page 4: Stroke Iskemik Trombotik

7. Masalah koordinasi di lengan dan tangan

8. Bicara cadel atau ketidakmampuan untuk berbicara

Penegakan Diagnosis

Diagnosis dan penentuan jenis patologi stroke dapat segera ditegakkan dengan

algoritma hgajah mada:

Tabel 1. Algoritma Gajah Mada

Pemeriksaan Penunjang

1. CT-Scan

Membedakan jenis stroke iskemik dengan stroke perdarahan perlu

dilakukan pemeriksaan radiologi CT-Scan kepala. Stroke iskemik akan

terlihat adanya gambaran hipodens.

2. Gula darah

Page 5: Stroke Iskemik Trombotik

Diabetes melitus merupakan faktor risiko untuk stroke, namun tidak

sekuat hipertensi. Gatler menyatakan bahwa penderita stroke aterotrombotik

di jumpai 30% dengan diabetes mellitus. Diabetes melitus mampu

menebalkan pembuluh darah otak yang besar, menebalnya pembuluh darah

otak akan mempersempit diameter pembuluh darah otak dan akan

mengganggu kelancaran aliran darah otak di samping itu, diabetes melitus

dapat mempercepat terjadinya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah)

yang lebih berat sehingga berpengaruh terhadap terjadinya stroke.

3. Pemeriksaan Lipid

LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol.

LDL merupakan komponen utama kolesterol serum yang menyebabkan

peningkatan risiko aterosklerosis, HDL berperan memobilisasi kolesterol dari

ateroma yang sudah ada dan memindahkannya ke hati untuk diekskresikan ke

empedu , oleh karena itu kadar HDL yang tinggi mempunyai efek protektif

dan dengan cara inilah kolesterol dapat di turunkan, namun penurunan kadar

HDL merupakan faktor yang meningkatkan terjadinya aterosklerosis dan

stroke.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang cepat, tepat, dan cermat memegang peranan besar

dalam menentukan hasil akhir pengobatan. Betapa pentingnya pengobatan stroke

Page 6: Stroke Iskemik Trombotik

sedini mungkin, karena ‘jendela terapi’ dari stroke hanya 3-6 jam. Hal yang harus

dilakukan adalah:

a. Stabilitas pasien dengan tindakan ABC (Airway, breathing, Circulation)

b. Pertimbangkan intubasi bila kesadaran stupor atau koma atau gagal napas 19

c. Pasang jalur infus intravena dengan larutan salin normal 0,9 % dengan kecepatan

20 ml/jam, jangan memakai cairan hipotonis seperti dekstrosa 5 % dalam air dan

salin 0, 45 %, karena dapat memperhebat edema otak

d. Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung - Jangan memberikan

makanan atau minuman lewat mulut - Buat rekaman elektrokardiogram (EKG)

dan lakukan foto rontgen toraks .

e. Ambil sampel untuk pemeriksaan darah: pemeriksaan darah perifer lengkap dan

trombosit, kimia darah (glukosa, elektrolit, ureum, dan kreatinin), masa

protrombin, dan masa tromboplastin parsial.

f. Jika ada indikasi, lakukan tes-tes berikut: kadar alkohol, fungsi hati, gas darah

arteri, dan skrining toksikologi.

g. Tegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik - CT Scan atau

resonansi magnetik bila alat tersedia.

Beberapa obat telah terbukti bermanfaat untuk pengobatan penyakit

serebrovaskular, obat-obatan ini dapat dikelompokkan atas tiga kelompok yaitu obat

antikoagulansia, penghambat trombosit dan trombolitika  :

1. Antikoagulansia adalah zat yang dapat mencegah pembekuan darah dan di

gunakan pada keadaan dimana terdapat kecenderungan darah untuk membeku.

Obat yang termasuk golongan ini yaitu heparin dan kumarin.

2.  Penghambat trombosit adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit

sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus yang terutama

sering ditemukan pada sistem arteri. Obat yang termasuk golongan ini adalah

aspirin, dipiridamol, tiklopidin, idobufen, epoprostenol, clopidogrel.

Page 7: Stroke Iskemik Trombotik

3. Trombolitika disebut fimbrinolitika berkhasiat melarutkan trombus diberikan 3

jam setelah infark otak, jika lebih dari itu dapat menyebabkan perdarahan otak,

obat yang termasuk golongan ini adalah streptokinase, alteplase, urokinase, dan

reteplase.

Komplikasi

1. Demam, yang dapat mengeksaserbasi cedera otak iskemik dan harus di obati

secara agresif dengan antipiretik atau kompres dingin. Penyebab demam

biasanya adalah pneumonia aspirasi, kultur darah dan urin kemudian beri

antibiotik intravena sesuai hasil kultur.

2. Hipovolemia, dapat di koreksi dengan kristaloid isotonis. Cairan hipotonis

(dekstrosa 5% dalam air, larutan NaCl 0,45 %) dapat memperberat edema

serebri dan harus di hindari.

3. Hiperglikemi dan hipoglikemi, ini  dapat lakukan terapi setiap 6 jam selama

3-5 hari sejak onset stoke :

a.       < 50 mg/dl             : dekstrosa 40% 50 ml bolus intravena

b.      50-100 mg/dl         : dekstrosa 5 % dalam NaCl 0,9 %, 500 ml 6 jam

c.       100-200 mg/dl       : pengobatan (-), NaCl 0,9 % atau Ringer laktat

d.      200-250 mg/dl       : insulin 4 unit intravena

e.       250-300 mg/dl       : insulin 8 unit intravena

f.       300-350 mg/dl       : insulin 12 unit intravena

g.      350-400 mg/dl       : insulin 16 unit intravena

h.      > 400 mg/dl           : insulin 20 unit intravena

4. Trombosis vena dalam, di cegah dengan pemberian heparin 5000 unit atau

fraksiparin 0,3 cc setiap 12 jam selama 5-10 hari.

Page 8: Stroke Iskemik Trombotik

Pencegahan

Pencegahan primer dapat dilakukan dengan menghindari rokok, stres mental,

alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebih, obat-obat golongan amfetamin,

kokain dan sejenisnya. Mengurangi kolesterol dan lemak dalam makanan.

Menggendaliakan hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit vaskular

aterosklerotik lainya. Perbanyak konsumsi gizi seimbang dan olahraga teratur.

      Pencegahan skunder dengan cara memodifikasi gaya hidup yang berisiko seperti

hipertensi dengan diet dan obat antihipertensi, diabetes melitus dengan diet dan obat

hipoglikemik oral atau insulin, penyakit jantung dengan antikoagulan oral,

dislipidemia dengan diet rendah lemak dan obat antidislipidemia, berhenti merokok,

hindari kegemukan dan kurang gerak.

Prognosis

Prognosis stroke dapat dilihat dari 6 aspek yakni: death, disease, disability,

discomfort, dissatisfaction, dan destitution. Keenam aspek prognosis tersebut terjadi

pada stroke fase awal atau pasca stroke. Upaya mencegah agar aspek tersebut tidak

menjadi lebih buruk maka semua penderita stroke akut harus dimonitor dengan hati-

hati terhadap keadaan umum, fungsi otak, EKG, saturasi oksigen, tekanan darah dan

suhu tubuh 20 secara terus-menerus selama 24 jam setelah serangan stroke.

Prognosis fungsional stroke pada infark lakuner cukup baik karena tingkat

ketergantungan dalam activity daily living (ADL) hanya 19 % pada bulan pertama

dan meningkat sedikit (20 %) sampai tahun pertama.

<Irdawati. 2008. Perbedaan Pengaruh Latihan Gerak Terhadap Kekuatan Otot Pada

Pasien Stroke Non-Hemoragik Hemiparese Kanan Dibandingkan Dengan

Hemiparese Kiri. Surakarta: Media Medika Indonesia.>

< Mardjono M & Sidharta P. 2010. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: Penerbit Dian

Rakyat.>