stressor

23
stresor Respon tubuh Banyak tugas Sakit lambung Tekanan pekerjaan migrain Stress mau ujian Perut mulas Stressor Ketidakseimban gan kondisi fisiologis Daya tahan tubuh melemah Gangguan tubuh yg spesifik Faktor keturunan

Upload: brosh

Post on 06-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ketidakseimbangan kondisi fisiologis. Stressor. Daya tahan tubuh melemah. Faktor keturunan. Gangguan tubuh yg spesifik. Kuliah 5 perilaku coping resiliensi. Penyesuaian diri & coping thd stress. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Stressor

stresor Respon tubuhBanyak tugas Sakit lambungTekanan pekerjaan migrain Stress mau ujian Perut mulas

Stressor Ketidakseimbangan kondisi fisiologis

Daya tahan tubuh melemah

Gangguan tubuh yg spesifik Faktor keturunan

Page 2: Stressor

Kuliah 5

perilaku copingresiliensi

Page 3: Stressor

Penyesuaian diri & coping thd stress• Efektivitas penyesuaian diri individu

tergantung pd bgmn coping thd stres dlm hidupnya.

Perilaku coping

Upaya untuk melakukan perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam rangka memenuhi tuntutan internal/ eksternal (atau konflik diantara keduanya) yang bersifat spesifik dan dirasakan mengancam bagi individu. (Folkman & Lazarus)

Page 4: Stressor

Segala upaya individu utk menyesuaikan diri thd tantangan dan tuntutan dari stres, segala upaya penyesuaian yang dilakukan untuk mengurangi efek negatif dari stres (Red Cross: Community-based Psychological Support)

Page 5: Stressor

Menurut Folkman & Lazarus mengelola stress dapat meliputi langkah-langkah:

• menerima, mentoterir, menghindar atau meminimalkan stresor.

• Mengendalikan lingkungan.

Coping merupakan upaya secara sengaja utk mengelola stres dapat bersifat efektif atau tidak (Compas, Malcarne, & Fondacaro).

Page 6: Stressor

Lazarus : • Problem focused coping

Upaya untuk bertindak langsung pd sumber stress dlm bentuk (1) problem solving terencana (2) konfrontasi

• Emotion-focused coping Upaya Coping yg ditujukan ke dalam diri memperkuat respon emosi utk hadapi stresor regulasi emosi, bukan stressornya mencari dukungan emosional, meditasi, kontemplasi, wishful thinking, denial

Brandstadter : Assimilative mengubah

lingkungan Akomodatif merubah diri sendiri.

Macam-macam coping

Page 7: Stressor

Problem focused coping atau koping yang berfokus pada masalah.

• Problem focused coping adalah suatu upaya coping dengan mengubah hubungan antara diri dengan lingkungan sebagai strategi problem solving atau sebagai upaya mengubah/ mengelola stimulus stres (Prokop, dkk., 1991)

• Problem focused coping ditujukan untuk mengurangi tuntutan dari situasi yang penuh stres atau menggunakan segala sumber daya yang ada untuk mengatasi stres. Seseorang biasanya menggunakan koping jenis ini ketika meyakini bahwa sumberdaya yang dimilikinya dapat dipakai untuk mengatasi tuntutan situasi, selain itu seseorang juga menggunakan ini karena yakin bahwa situasi tersebut dapat dirubah.

• Sebagai contoh: ketika menghadapi suatu penyakit, maka segera memeriksakan diri ke dokter, istirahat cukup dan mengurangi pekerjaan yang ada.

Page 8: Stressor

Emotion-focused coping atau koping yang berfokus pada emosi.

• Emotion focused coping merupakan upaya coping dengan mengurangi beban emosi atau usaha untuk mengubah/mengelola respon emosi seseorang terhadap stimulus stres (Prokop, dkk., 1991). Emotion focused coping ditujukan untuk mengontrol respon emosional terhadap situasi penuh stres. Seseorang biasanya menggunakan emotion focused coping ini ketika menghadapi suatu situasi berat dan merasa tidak dapat melakukan apapun untuk merubah kondisi stresnya.

• Sebagai contoh: kehilangan seseorang yang dicintai karena meninggal dunia, terkena bencana alam yang tiba-tiba dll. Selain itu koping emosi ini juga bisa dilakukan ketika seseorang menyadari bahwa segala kemampuan yang dimiliki tidak dapat digunakan untuk mengatasi situasi yang penuh stres.

Page 9: Stressor

Lazarus: dilihat dari arahnya Ada 2 jenis coping: direct action & palliation

• Direct action : perilaku yg ditujukan utk merubah kesenjangan antara individu dan lingkungan meliputi antisipasi menghadapi ancaman, agresi thd sumber ancaman, menghindari sumber ancaman.

• Bila individu merasa tdk berdaya menghadapi ancaman kondisi psikologis yg biasa dikenal sbg apaty atau depresi

Page 10: Stressor

• Palliative: upaya yg berorientasi somatis utk mengurangi tekanan fisik dan psikologis dng alkohol, drugs & model pertahanan intrapsikis yg dikenal sbg defence mechanism dalam berbagai bentuknya bertujuan mengubah sifat negatif dari ancaman menjadi lebih tdk mengancam, meskipun sebenarnya secara objektif kondisi ancaman tetap sama

Page 11: Stressor

Schwarzer:1. Reactive coping respon thd ancaman yg sdh terjadi2. Anticipatory coping: upaya utk menghadapi tantangan

yg tertunda tp hampir pasti terjadi dlm waktu dekat.3. Preventive coping upaya menyiapkan diri

menghadapi kejadian yg blm pasti dlm jangka panjang.4. Proactive-coping: upaya membangun sumberdaya yg

dpt memfasilitasi upaya kearah pencapaian tantangan dan pengembangan pribadi.

Page 12: Stressor

• Moore & Constantine: menemukan pada budaya barat yg lebih individualistik menghargai nilai kebebasan dan keunikan direct coping strategies asertif, self disclosure, konfrontasi, ekspresi terbuka dr perasaan, pikiran indivisu konsisten dng coping bersifat problem-focused dan emotion-focused

• Budaya kolektif memberi nilai lebih pada strategi coping relasional seperti mencari dukungan & pertolongan dr keluarga dan teman drpd mencari dukungan formal spt pengobatan & konseling.

• Bentuk lainnya adalah forbearance (bersabar&menahan diri) yaitu minimalisasi masalah agar tdk membebani orang lain menghindari ekspresi emosi yg intens di depan orang lain; dpt berkaitan dg spiritualitas dan penerimaan kejadian buruk oleh lingkungan, yg akan menumbuhkan perasaan tenang dan terkontrol.

Page 13: Stressor

Konsep Strategi Coping• Biologis/Fisiologis– berkaitan

dengan perubahan kondisi fisiologis akibat respon fight or flight

• Kognitif – Bagaimana kita berfikir ttg situasi stres

• Behavioral – perilaku berkaitan dengan proses mental

• Learned– Strategi yang telah dipelajari dari hasil belajar melalui modeling/ observasi

• Intentioned (bertujuan) – dilakukan secara terpaksa atau sukarela.

Page 14: Stressor

ResiliensiSuatu pola adaptasi positif ketika berhadapan dengan kesulitan yang sedang atau telah berlalu (Wright & Masten)

Wright and Masten menyatakan orang yg memiliki resiliensi tdk berarti kebal dg trauma atau selalu berfungsi dg sempurna Mereka dpt menunjukkan resiliensi dlm satu titik atau aspek namun tdk pada aspek lain.

Page 15: Stressor

Resiliensi dapat dilihat dari:

• Adanya hasil penyesuaian diri yang baik meskipun individu memiliki resiko tinggi

• Menunjukkan kompetensi yang konstan ketika menghadapi stres

• Mampu memulihkan diri dari trauma (Wikipedia)

Page 16: Stressor

Karakteristik anak yg berkorelasi dengan resiliensi a.l:

• Temperamen yg adaptif/Sosial • Kemampuan kognitif yang kuat• Strategi regulasi emosi & perilaku yg

effectif.• Pandangan yg positif thd diri sendiri• Sikap positif • Keyakinan/merasa khidupan yg berarti• Karakteristik yg dinilai berharga oleh

lingkungan & diri sendiri (bakat, humor, penampilan

Page 17: Stressor

Resiliensi Keluarga“…coping and adaptational processes

in the family as a functional unit”

(Walsh)

Proses-proses coping dan adaptasi dalam keluarga sebagai sebuah unit fungsional

Stres

Proses-proses dlm keluarga

Individu anggota keluarga Unit keluarga

Mediasi & dukungan

Krisis

Page 18: Stressor

Prinsip resiliensi keluarga

• Resiliensi Individual seharusnya dipahami dalam konteks keluarga dan kehidupan sosial yg lebih luas, sebagai interaksi mutual dari individu, keluarga, sosial budaya dan institusional.

• Krisis yg terjadi dlm berbagai kejadian dan stres yg terus berlangsung, akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga, shg resiko tdk hanya berupa disfungsi secara individual tapi juga konflik relational dan keretakan dalam keluarga;

Page 19: Stressor

• Proses-proses dlm keluarga menjadi mediator thd dampak stres bagi semua anggota keluarga dan hubungan diantara mereka.

• Proses-proses protektif untuk terbentuknya resiliensi terjadi krn adanya perlindungan thd stres dan fasilitasi terhadap proses adaptasi.

• Respon yg maladaptif meningkatkan kerentanan dan resiko bagi individu dan terjadinya relasi yang menimbulkan tekanan.

• Semua individu dan keluarga memiliki potensi utk mencapai resiliensi yg lebih besar.

Page 20: Stressor

Tiga kunci utk mencapai resiliensi keluarga

• Sistem keyakinan dlm keluarga - Memaknai kejadian buruk – ada sense of coherence (orientasi hidup sbg hal yg dpt dipahami, dikelola, berarti)- Cara pandang/sikap yang positif- Keimanan dan spiritulaitas

• Pola organisasi:- Fleksibel – memiliki kapasitas utk berubah- Keterikatan (kohesivitas) – keterikatan struktural/emosional - Sumberdaya sosial dan ekonomic– jaringan yang luas

• Proses Komunikasi- Kejelasan dalam brkomunikasi- Keterbukaan dlm ekspresi emosi – ada interaksi emosi dan rasa saling percaya.- Problem solving yg bersifat kolaboratif– dalam mengelola konflik

Page 21: Stressor

Karakteristik keluarga yg berhubungan dg resiliensi

• Lingkungan keluarga yg stabil/ suportif

• Orang tua terlibat dlm aktivitas & pendidikan anak

• Orang tua memiliki karakteristik yg berhubungan dg resiliensi anak

• Kehidupan Sosial ekonomi yg baik

• Orang tua dg pendidikan baik

• Afiliasi yg kuat thdagama

(Masten, 2001 dalam Wind & Marshall, 2004)

Page 22: Stressor

Model yg dikembangkan Lazarus: Proses

terbentuknya CopingKeinginan individu, hirarkhi tujuan, Keyakinan ttg diri sendiri & lingkungan, sumberdaya pribadi

Lingkungan :

Hambatan, ancaman, tantangan, kesempatan, keuntungan

Hubungan individu- lingkungan

Penilaian

Arti hubungan

Coping

Arti ‘baru’ dr hubungan

• Emosi• Fungsi

individu• Moral• kesehatan

Proses

Hasil

Antecedents

Page 23: Stressor

• Wind, L. H. & Marshall, M. Coping and Resilience, Terrorism & Disaster center, University of Oklahoma Health Sciences Center.