stres dan cara mengatasinya

15
STRES DAN CARA MENGATASINYA Oleh Kelompok 6: M. Nasrhul Mu’afa (110413406535) Yusva Ferdiawan (110413406557) Universitas Negeri Malang 1

Upload: yusva-ferdiawan

Post on 29-Nov-2014

9.126 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Stres dan cara mengatasinya

STRES DAN CARA MENGATASINYA

Oleh

Kelompok 6:

M. Nasrhul Mu’afa (110413406535)

Yusva Ferdiawan (110413406557)

Universitas Negeri Malang

S1 Manajemen Fakultas Ekonomi 2012

1

Page 2: Stres dan cara mengatasinya

STRES DAN CARA MENGATASINYA

A. PENGERTIAN

Stres merupakan suatu respon adoptif terhadap suatu situasi yang

dirasakan menantang atau mengancam kesehatan seseorang. Stres juga

merupakan suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu

dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan

apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak

pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan

maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara

sehat. Menurut A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2009:157) mendefinisikan

Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam

menghadapi pekerjaan. Sedangkan menurut T. Hani Handoko (1988:200)

Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,

proses berfikir dan kondisi seseorang.

B. TUJUAN

Untuk mengetahui penyebab stres

Untuk mengetahui damapak dari stres

Untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan prestasi kerja

Untuk mengetahui pendekatan apa saja yang dapat dilakukan untuk

mengatasi stres

Untuk mengetahui cara mengatasi stres

Untuk mengetahui strategi manajemen stres

C. PEMBAHASAN

2

Page 3: Stres dan cara mengatasinya

o Penyebab stres yang berhubungan dengan pekerjaan antara lain :

1. Lingkungan fisik

Beberapa stressor ditemukan dalam lingkungan fisik pekerjaan,

seperti terlalu bising, kurang baiknya penerangan ataupun resiko

keamanan.

2. Stres karena peran atau tugas

Stressor karena peran atau tugas termasuk kondisi dimana para

pegawai mengalami kesulitan dalam memahami apa yang

menjadi tugasnya, peran yang dia mainkan dirasakan terlalu berat

atau memainkan berbagai peran pada tempat mereka bekerja.

Stresor ini memiliki empat penyebab utama, yaitu:

a. Konflik peran

Konflik ini terjadi ketika orang-orang bersaing menghadapi

berbagai tuntutan. Terdapat beberapa tipe konflik peran

dalam setting organisasional antara lain: (1) inter-role

conflict, (2) intra-role conflict, dan (3) person-role conflict.

Inter-role conflict terjadi ketika seorang pegawai memiliki

dua peran yang masing-masing berlawanan. Intra-role

conflict terjadi ketika individu menerima pesanberlawanan

dari orang yang berbeda. Sedangkan person-role conflict

terjadi ketika kewajiban-kewajiban pekerjaan dan nilai-nilai

organisasional tidak cocok dengan nilai-nilai pribadi.

b. Peran mendua/ambiguitas

Peran mendua muncul dan dirasakan ketika para pegawai

merasa bimbang tentang tugas-tugas mereka, harapan

kinerja, tingkat kewenangan dan kondisi kerja yan lain. Hal

ini cenderung terjadi ketika orang masuk pada situasi yang

baru.

c. Beban kerja

Beban kerja merupakan stresor hubungan peran atau

tugas lain yang terjadi karena para pegawai merasa beban

kerjanya terlalu banyak. Hal ini dapat disebabkan karena

perusahaan mengurangi tenaga kerjanya dan melakukan

restrukturisasi pekerjaan, meninggalkan sisa pegawai

3

Page 4: Stres dan cara mengatasinya

dengan lebih banyak tugas dan sedikit waktu dan sumber

daya untuk menyelesaikannya.

d. Karakteristik tugas

Sebagian tugas penuh stres ketika mereka membuat

keputusan pemecahan masalah,monoring perlengkapan

atau saling bertukar informasi. Kurangnya pengendalian,

terlalu banyak aktivitas pekerjaan dan lingkungan kerja

juga masuk dalam kategori ini.

3. Penyebab stress antar pribadi

Stressor ini akan semakin bertambah ketika karyawan dibagi

dalam divisi divisi dalam suatu departemen yang di

kompetisikanuntuk memenangkan target sebagai divisi terbaik

dengan reward yang menggiurkan. Perbedaan karakter,

kepribadian, latar belakang, presepsi, dan lain lainnya memungkin

munculnya stress.

4. Organisasi

Banyak sekali ragam penyebab stress yang bersumber dari

organisasi. Pengurangan jumlah pegawai merupakan salah satu

penyebab stress yang tidak hanya untuk mereka yang kehilangan

pekerjaan, namun juga untuk mereka yang masih tinggal. Secara

khusus mereka yang masih tinggal mengalami peningkatan

beban kerja, peningktan rasa tidak aman dan tidak nyaman dalam

bekerja serta kehilangan rekan kerja.

o Penyebab stres yang bukan bersumber dari pekerjaan antara lain :

1. Time based conflict

Time based conflict merupakan tantangan untuk

menyeimbangkan tuntutan waktu untuk pekerjaan dengan

aktifitas keluarga dan aktifitas bukan pekerjaan lainnya. Time

based conflit lebih akut pada wanita daripada pria.

2. Strain based conflict

4

Page 5: Stres dan cara mengatasinya

Strain based conflict terjadi ketika stres dari satu sumber meluap

melebihi kemampuan yang dimiliki orang tersebut. Misalnya,

kematian suami atau istri, masalah keuangan, dan lain lain.

3. Role behavior conflict

Tiap karyawan memiliki peran dalam pekerjaannya. Disamping itu

dia juga dituntut lingkungan yang ada kalanya bertentangan

dengan tuntutan pekerjaannya.

4. Stres karena adanya perbedaan individu

Terdapat tiga alasan mengapa dengan penyebab stres yang

sama orang memperlihatkan gejala gejala stres yang berbeda.

Pertama, penerimaan kita terhadap situasi yang sama, masing-

masing dari kita berbeda. Kedua, memiliki ambang batas

kemampuan dalam mengatasi stres yang lebih rendah dari

resistensi terhadap stres. Dan yang ketiga, orang mungkin

mengalami tingkat stres yang sama dan akibat yang ditimbulkan

dari stres berbeda, yang menunjukkan bahwa mereka

memerlukan strategi penanggulangan yang juga berbeda.

o Dampak atau akibat dari stres bisa dilihat dari 3 aspek :

Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh,

seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan

darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan

yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap

kecelakaan, dan sebagainya. Akibat stres dapat dikelompokkan dalam

tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala

perilaku.

1. Gejala Fisiologis

Akibat stres pada fisik mudah dikenali. Ada sejemlah penyakit

yang disinyalir karena orang tersebut mengalami stres yang

cukup tinggi dan berkepanjangan, diantaranya adalah penyakit

jantung, bisul, tekanan darah tinggi, sakit kepala, gangguan tidur,

tambah sakit jika sedang menderita sakit.

2. Gejala Psikologis

5

Page 6: Stres dan cara mengatasinya

Dampak stres pada aspek psikis bisa dikenali, diantaranya adalah

ketidakpuaasan kerja, depresi, keletihan, kemurungan dan kurang

bersemangat.

3. Gejala Perilaku

Akibat stres bisa dikenali dari perilaku, yaitu kinerja rendah,

naiknya tingkat kecelakaan kerja, salah dalam mengambil

keputusan, tingkat absensi kerja tinggi, dan agresi di tempat kerja.

o Hubungan stres dengan prestasi kerja yaitu stres dapat sangat

membantu tetapi juga sangat berperan salah dalam prestasi kerja.

Secara sederhana hal ini berarti bahwa stres mempunyai potensi untuk

mendorong atau menggangu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa

besar tingkat stres. Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya

dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika

menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh,

banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang

berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang

menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka

dapatkan dari pekerjaan mereka. Stres bisa positif dan bisa negatif.

Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang

menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda

dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai

tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan

baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan

memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres

hambatan.

o Pendekatan pendekatan yang dapat dilakukan antara lain :

1. Pendekatan dukungan sosial

Pendekatan ini dilakukan melalui aktifitas yang bertujuan

memberikan kepuasan sosial kepada karyawan misalnya bermain

game dan lelucon.

6

Page 7: Stres dan cara mengatasinya

2. Pendekatan melalui meditasi

Pendekatan ini perlu dilakukan karyawan dengan cara

berkonsentrasi ke alam pikiran, mengendorkan kerja otot dan

menenangkan emosi, meditasi ini dapat dilakukan selama 15

sampai 20 menit.

3. Pendekatan melalui biofeedback

jika stress menempatkan anda dalam keadaan yang tidak teratasi

atau mengganggu kehidupan sosial ataupun kehidupan kerja

anda,segera carilah bantuan melalui bimbingan medis seperti

dokter, psikiater dan psikolog.

4. Pendekatan ksesehatan pribadi

Pendekatan ini merupakan pendekatan preventif sebelum

terjadinya stres.

o Cara mengatasi stres antara lain adalah

1. Pola Sehat

Pola sehat adalah pola menghadapi stres yang terbaik yaitu

dengan kemampuan mengelola perilaku dan tindakan sehingga

adanya stres tidak menimbulkan gangguan, akan tetapi menjadi

lebih sehat dan berkembang. Mereka yang tergolong kelompok

ini biasanya mampu mengelola waktu dan kesibukan dengan

cara yang baik dan teratur sehingga ia tidak perlu merasa ada

sesuatu yang menekan, meskipun sebenarnya tantangan dan

tekanan cukup banyak.

2. Pola Harmonis

Pola harmonis adalah pola menghadaapi stres dengan

kemampuan mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis

dan tidak menimbulkan berbagai hambatan. Dalam pola ini,

individu mampu mengendalikan berbagai kesibukan dan

tantangan dengan cara mengatur waktu secara teratur. Ia pun

selalu mengahadapi tugas secara tepat. Dengan demikian, akan

terjadi keharmonisan dan keseibangan antara tekanan yang

diterima dengan reaksi yang diberikan.

3. Pola Patologis

7

Page 8: Stres dan cara mengatasinya

Pola patologis adalah pola menghadapi stres dengan

berdampak berbagai gangguan fisik maupun sosial psikologis.

Dalam pola ini, individu akan menghadapi berbagai tantangan

dengan cara cara yang tidak memiliki kemampuan dan

keteraturan mengelola tugas dan waktu. Cara ini dapat

menimbulkan reaksi-reaksi yang berbahaya karena bisa

menimbulkan berbagai masalah-masalah yang buruk.

o Strategi manajemen stres :

Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika

situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan

yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres

anda. Strategi-strategi apa saja yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Remove the Stressors

Salah satu solusi terbaik adalah dengan memberdayakan para

pegawai sehingga mereka memiliki kontrol yang lebih atas

pekerjaan dan lingkungan pekerjaan mereka. Sumber stres yang

berhubunga dengan tugas dapat diminimumkan lebih efektif

melalui seleksi dan penempatan pegawai sehingga persyaratan

pekerjaan sesuai dengan kemampuan mereka. Selogan The right

man on the right place at the right time cocok di terapan pada

saat seleksi dan penempatan pegawai. Family friendly and

work/life initiatives menghilangkan atau mengurangi stresor yang

menyebabkan time based conflict. Lima hal yang paling lazim

dalam family friendly and work/life initiatives antara lain:

a. Penggunaan/pemanfaatan waktu yang fleksibel

Beberapa perusahaan mengajak pegawainya untuk

menentukan kapan mulai dan berakhirnya waktu kerja

sehingga mereka dapat lebih mudah menyesuaikan antara

aktivitas pribadi dan pekerjaan.

b. Job sharing

8

Page 9: Stres dan cara mengatasinya

Yakni memisahkan posisi karier antara dua orang sehingga

mereka yang mengalami stres time-based lebih sedikit di

antara pekerjaan dan keluarga.

c. Telecommuniting

Telecommuniting adalah bekerja dari rumah, biasanya

dilakukan dengan menghubungkan komputer ke kantor

sehingga mudah untuk menukar kegiatan dan bukan

pekerjaan, dan sebagainya.

2. With drawing from the stresscors

Para pegawai biasanya mengalami stres ketika tinggal dan

bekerja dalam kultur yang berbeda. Tidak cukup dengan asumsi

asumsi dan harapan yang umum. Perlu waktu dan keinginan yang

kuat agar mampu beradaptasi dengan cepat dengan lingkunga

baru.

3. Changing Stress Perceptions

Tingkat stres yang dialami pegawai dalam situasi yang sama

mungkin dapat berbeda antara satu individu dengan yang lain.

Hal ini di sebabkan adanya perbedaan persepsi. Oleh karena itu

sebenarnya stres dapat diminimumkan melalui perubahan

persepsi atas situasi yang ada. Kita dapat memperkuat sell-

efficacy dan sellf-esteem kita sehingga dapat menerima

pekerjaan sebagai tantangan bukan ancaman.

4. Controlling the Consequences of Stress

Program gaya hidup sehat akan membantu pegawai belajar

bagaimana gaya hidup yang sehat. Mengendalikan stres dengan

baik tentu sangat bermanfaat, walau tidak semua orang mampu

melakukannya. Kebanyakan orang memerlukan orang lain untuk

membantunya agar dapat mengatasinya dengan baik.

5. Receiving Social Support

Dukungan lingkungan sekitar dapat mengurangi stres yang

dialami sesorang. Dalam suatu organisasi, ada tiga hal yang bisa

dilakukan untuk memberikan dukungan kepada pegawai yang

mengalami stres, yaitu : pertama, memperbaiki persepsi mereka

bahwa mereka bernilai dan berguna. Kedua, menyediakan

9

Page 10: Stres dan cara mengatasinya

informasi untuk membantunya memahami masalah yang

sesungguhnya yang memungkinkan untuk menghilangkan

sumber stres. Ketiga, dukungan emosional dari yang lain dapat

secara langsung membantu mengurangi stres.

10

Page 11: Stres dan cara mengatasinya

Daftar Pustaka

Handoko, T. Hani. 1989.Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Sopiah.2008.Perilaku Organisasional.Yogyakarta:CV Andi Offset.

Prabu Mangkunegara, A. A. Anwar.2009 .Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan . Bandung: PT. Remaja Rosdakarnya.

11

Page 12: Stres dan cara mengatasinya

12