strategi strategi dalam tindakan
TRANSCRIPT
Strategi-strategi dalam Tindakan
Tujuan Jangka Panjang
Tujuan-tujuan jangka panjang (long-term objective) merepresentasikan hasil-hasil yang
diharapkan dari pelaksanaan dari pelaksanaan strategi tertentu.
Hakikat Tujuan Jangka panjang
Tujuan pada umumnya dinyatakan dalam pengertian-pengertian seperti pertumbuhan
asset, pertembuhan penjualan, profitabilitas, pangsa pasar, tingkat dan hakikat disertifikasi,
tingkat dan hakiat integrasi vertical, laba per saham dan tanggung jawab social. Tujual
semacam itu mengarahkan kemungkinan sinergi, membantu dalam evaluasi, menetapkan
prioritas, mengurangi ketidakpastian, meminimakan konflik, merangsang kerja, dan
membantu baik dalam alokasi sumber daya maupun rancangan pekerjaan.
Tujuan Keuangan dan Tujuan Strategis
Tujuan keuangan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan pendapatan,
pertumbuhan laba, dividen yang lebih tinggi, margin laba yang lebih besar, laba per saham
yang lebih tinggi, harga saham yang meningkat, pengembalian atas investasi (ROI) yang
lebih besar, laba persaham yang lebih tinggi, harga saham yang meningkat, arus kas yang
membaik, dan seterusnya. Sementara tujuan strategis mencakup hal-hal seperti pasar yang
lebih besar, waktu pengiriman yang lebih cepat dibandingkan pesaing, biaya yang
dibandingkan pesaing, memperoleh sertifikasi ISO 14001, menjadi pemimpin teknologi,
secara kkonsisten menghasilkan produk yang baru atau lebih baik mendahului pesaing.
Memimpin Tanpa Tujuan
Para penyusun strategi harus menghindari cara-cara alternative berikut supaya tidak
“memimpin tanpa tujuan” yakni sebagai berikut:
Memimpin berdasarkan ekstrapolasi
Memimpin berdasarkan krisis
Memimpin berdasarkan subjektivitas
Memimpin berdasarkan harapan
Balanced Scorecard
Dinamakan balanced scorecard karena keyakinan mengenai kebutuhan perusahaan
untuk “menyeimbangkan” ukuran-ukuran financial yang sering kali secara eksklusif
digunakan dalam evaluasi yan pengendalian strategi dengan berbagai ukuran non financial
seperti kualitas produk dan pelayanan konsumen.
Jenis-Jenis Strategi
Strategi-strategi alternative yang dapat dijalankan sebuah perusahaan yang
dikategorikan menjadi 11 tindakan:
1. Strategi-Strategi Integrasi
a. Integrasi ke depan
Berkaitan dengan usaha memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas
distributor atau peritel.
b. Integrasi ke belakang
Merupakan sebuah strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih
besar atas pemasok perusahaan.
c. Integrasi horizontal
Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mengupayakan kepemilikan atau
kiendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan.
2. Strategi-Strategi Intensif
a. Penetrasi pasar
Penetrasi pasar adalah strategi yuang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk
produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang
lebih besar.
b. Pengembangan pasar
Meliputi pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah
geografis yang baru.
c. Pengembangan produk
Merupakan sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara
memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini.
3. Strategi diversifikasi
a. Diversifikasi terkait
Merupakan sebuah strategi untuk menambah produk atau jasa yang baru namun masih
berkaitan. Enam pedoman tentang kapan diversifikasi terkait dapat menjadi sebuah
strategi yang sangat efektif antara lain:
1) Ketika organisasi berkompetisi disebuah industry tidak mengalami pertumbuhan
atau yang pertumbuhannya lambat.
2) Ketika penambahan produk yang baru namun terkait akan secara signifikan
mendongkrak penjualan saat ini.
3) Ketika produk baru namun terrkait dapat ditawarkan dengan harga yang bersaing.
4) Ketika produk terrbaru memiliki tingkat penjualan musiman yang dapat
mengimbangi puncak dan jurang penjualan yang ada saat ini.
5) Ketika produk organisasi yang ada saat ini sedang dalam tahap penurunan dari segi
siklus hidup produk
6) Ketika organisasi memiliki tim manajemen yang kuat
b. Diversifikasi tak terkait
Merupakan sebuah strategi untuk menambah produk atau jasa yang baru namun tidak
berkaitan dengan lebih memilih portfolio bisnis yang sanggup memberikan kinerja
keuangan yang sangat baik di industrinya sendiri, alih-alih berupaya memanfaatkan
kesesuaian strategis rantai nilai antara bisnis. Pedoman tentang kapan diserikasi
terrkait dapat menjadi strategi efektif antara lain:
1) Ketika saluran distrubusi organisasi dapat digunakan untuk memasarkan produk-
produk yang baru pada konsumen yang ada.
2) Ketika produk baru memiliki pola penjuan kontrasiklis bila dibandingkan dengan
produk organisai saat ini.
3) Ketika organisasi berrsaing di sebuah industry yang sangan kompeatitif dan/atau
tidak mengalami perrtumbuhan sebagaimana diindikasikan oleh margin laba dan
pengembalian industry yang rendah.
4) Ketika produk baru memiliki modal dan talenta manajerial yang dibutuhkan untuk
bersain dengan baik di industri baru.
5) Ketika industry dasar suatu organisasi mengalami penurunan dalam penjualan dan
laba tahunan.
6) Ketika organisasi memiliki peluang untuk membeli bisnis tak terkait yang menarik
secara investasi.
7) Ketika ada strategi financial antara perusahaan yang diakuisisi dan yang
mengakuisisi.
8) Ketika pasar yang ada sudah jenuh dengan produk organisasi saat ini.
9) Ketika aksi antritrust dapat didakwakan terhadap organisasi yang secara historis
telah berkonsentrasi pada satu jenis indusri
4. Strategi Defensif
o Penciutan
Penciutan terjadi manakala sebuah organisasi melakukan pengelompokan ulang
melalui pengurangan biaya dan asset untuk membalik penjualan dan laba yang
menurun.
o Divestasi
Menjual satui divisi tau bagian dari suatu organisasi.
o Likuidasi
Yaitu menjual seluruh asset perusahaan secara terpisah-pisah untuk kekayaan
berwujudnya.
Lima Strategi Generic Michael Porter
Menurut Porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh keunggulan
kompetitif dari tiga landasan yang berbeda: kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan fokus.
Porter menamakan landasan ini strategi generik. Berikut strategi generik dibagi menjadi lima
yakni sebagai berikut.
o Tipe 1-kepemimpina biaya rendah
Merupakan strategi biaya rendah yang menawarkan produk atau jasa kepada
konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar.
o Tipe 2-kepemimpinan nilai terbaik
Merupakan strategi nilai terbaik yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen
pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar.
o Tipe 3-diferensiasi
Merupakan sebuah strategi yang bertujuan menghasilkan produk atau jasa yang
dianggap unik di industri dan diarahkan kepada konsumen yang relatif peka terhadap
harga.
o Tipe 4-fokus biaya rendah
Strategi yang menawarkan produk atau jasa kepada sekelompok kecil konsumen pada
harga terendah yang tersedia di pasar.
o Tipe 5- fokus nilai terbaik
Strategi yang menawarkan produk atau jasa kepada sekelompok kecil konsumen
dengan nilai terbaik yang tersedia di pasar.
Strategi kepemimpinan biaya (tipe 1 dan 2)
Strategi kepemimpinan biaya type 1 atau type 2 akan sangat efektif dalam kondisi-kondisi
sebagai berikut:
1. Ketika persaingan harga antar penjual pesaing sangat ketat
2. Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan tersedia dari semua
penjual
3. Ketika ada beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang memiliki nilai bagi
pembeli
4. Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama
5. Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah membeli dari satu
penjual ke penjual yang lain
6. Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan untuk meminta
penurunan harga
7. Ketika pendatang industry baru menggunakan harga pengenalan yang rendah untuk
menarik pembeli dan membangun basis konsumen
Strategi diferensiasi (tipe 3)
Strategi diferensiasi tipe 3 akan sangat efektif dalam kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Ketika ada banyak cara untuk mendiferensiasi produk atau jasa dan banyak pembeli
memandang perbedaan ini sebagai sesuatu yang bernilai
2. Ketika kebutuhan dan penggunaan pembeli beragam
3. Ketika tidak banyak perusahaan pesaing yang mengikuti pendekatan diferensiasi serupa
4. Ketika perubahan tekhnologi berlangsung cepat dan kompetisi terjadi di seputar fitur-
fitur produk yang berubah dengan cepat
Strategi fokus (tipe 4 dan 5)
Strategi fokus tipe 4 atau tipe 5 bisa sangat menarik dalam kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Ketika ceruk pasar target besar, menguntungkan,dan sedang bertumbuh
2. Ketika pemimpin pasar tidak melihat ceruk tersebut penting bagi keberhasilan mereka
3. Ketika pemimpin pasar menganggap terlalu mahal atau sulit untuk memenuhi kebutuhan
khusus dari ceruk pasar target di samping tetap memperhatikan kebutuhan konsumen
arus utama mereka
4. Ketika industry memiliki banyak ceruk dan segmen yang berbeda dan dengan
demikian,memungkinkan pelaku strategi nfokus memilih ceruk yang relative menarik
dan sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya
5. Ketika tidak banyak pesaing berusaha berspesialisasi di segmen target yang sama
Sarana-sarana untuk Mencapai Strategi
o Usaha Patungan atau Kemitraan
Usaha patungan(joint venture) adalah strategi popular yang dijalankan manakala 2
atau lebih perusahaan membentuk sebuah persekutuan atau perkongsian sementara
untuk menindaklanjuti peluang tertentu.Jenis hubungan kerja sama (cooperative
arrangements) yang lain meliputi kemitraan penelitian dan pengembangan,kesepakatan
lintas distribusi,kesepakatan lintas lisensi,kesepakatan lintas manufaktur dan konsorsium
penawaran bersama. Walaupun usaha patungan dan kemitraan lebi8h disukai dari pada
merger sebagai sarana untuk mencapai strategi, tentu saja cara ini tidak selalu berhasil.
Kabar baiknya adalah bahwa resiko usaha patungan dan kemitraan tidak sebesar merger
bagi perusahaan, tetapi kabar buruknya adalah bahwa banyak aliansi yang gagal.
o Merger/ Akuisisi
Merger terjadi manakala dua organisasi yang berukuran kurang lebih sama bersatu
untuk membangun satu unit usaha. Akuisisi terjadi ketika sebuah organisasi yang besar
membeli atau mengakuisisi suatu perusahaan yang lebih kecil atau sebaliknya. Ketika
merger atau akuisisi tidak diinginkan oleh kedua belah pihak, maka dapat disebut
pengambilalihan (take over) atau pengambilalihan secara paksa atau sepihak (Hostile
Takeover). Sebaliknya jika diinginkan oleh kedua pihak, akuisisi diistilahkan sebagai
merger yang bersahabat (friendly merger). Namun demikian, adapula banyak daya
penggerak yang kuat yang membuat perusahaan-perusahaan yang dulunya rival berat
untuk melakukan merger sesungguhnya.
Akuisisi ekuitas swasta
Proliverasi (perkembangbiakan) kesepakatan akuisisi oleh perusahaan ekuitas swasta
telah mendorong para pemimpin serikat pekerja diseluruh dunia melobi pemerintah
untuk menetapkan larangan atas aktivitas ini, karena kesepakatan semacam ini menekan
daya tawar para anggotanya dan juga mendorong perbedaan pendapat yang melebar
antara eksekutif perusahaan dan pekerja, terlepas dari pertumbuhan laba dan
produktivitas.
Pengambilalihyan dengan utang (leveraged buy out atau LBO) terjadi manakala
saham sebuah perusahaan dibeli (karena itu dinamakan buy out atau beli kendali) oleh
manajemen perusahaan dan investor swasta lain dengan menggunakan dana pinjaman
karena itu dinamakan leveraged utang. LBO digunakan adalah keputusan manajemen
senior bahwa divisi tertentu tidak sejalan dengan strategi keseluruhan perusahaan atau
harus dijual untuk mengumpulkan kas atau adanya tawaran dengan harga yang menarik.
o Keuntungan-keuntungan pelaku utama
Keuntungan-keuntungan para pelaku pertama mengacu pada manfaat yang mungkin
diraih sebuah perusahaan dengan masuk ke pasar baru atau mengembangkan suatu
produ8k atau jasa baru sebelum perusahaan pesaing melakukannya. Menjadi pelaku
pertama sangat bagus ketika hal semacam itu:
1. Membanguin citra dan reputasi perusahaan dengan pembeli
2. Menghasilkan keunggulan biaya atas pesaing dalam hal teknologi baru, komponen
baru, saluran distribusi baru, dan seterusnya
3. Menciptakan konsumen yang benar-benar loyal
4. Menyebabkan peniruan atau duplikasi oleh pesaing sulit atau tidak dimungkinkan.
Namun demikian terdapat resiko yang terkait dengan menjadi pelaku pertama, seperti
munculanya berbagai persoalan dan biaya yang tak terduga dan tak terantisipasi karena
menjadi perusahaan pertama yang menjalankan bisnis dipasar yang baru.
o Pengalihkontrakan
Alih kontrak proses bisnis ( Bussiness process outsourcing-BPO) adalah bisnis baru
yang berkembang dengan pesat yang melibatkan suatu perusahaan untuk mengambil alih
operasi-operasi fungsional, seperti sumberdaya manusia, system informasi, penggajian,
akuntansi, layanan konsumen, dan bahkan pemasaran dari perusahaan lain. Banyak
perusahaan memilih untuk mengalihkontrakkan berbagai operasi fungsional mereka
karena beberapa alasan:
1. Lebih murah
2. Memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada bisnis intinya
3. Memampukan perusahaan untuk menyediakan layanan yang lebih baik.
Keuntungan-keuntungan lain dari system pengalihkontrakan perusahaan meliputi
bahwa strategi tersebut :
1. Memungkinkan perusahaan untuk menyejajarkan diri dengan pemasok terbaik didunia
yang berfokus pada tugas khusus
2. Memberi perusahyaan fleksibilitas sekiranya kebutuhan konsumen secara tak terduga
berubah
3. Memungkinkan perusahaan berfokus pada aktivitas-aktivitas rantai nilai internal lain
yang penting untuk mempertahankan keunggullan kompetitif
BPO adalah sarana untuk mencapai strategi yang serupa dengan kemitraan dan
usaha patungan.
Manajemen Strategis di Organisasi Nirlaba dan Organisasi Pemerintah
Banyak organisasi nirlaba dan organisasi pemerintah memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan perusahaan dan korporasi swasta dalam hal inovasi, motivasi, produktivitas,
dan manajemen startegis. Dibandingkan dengan perusahaan berorientasi laba, organisasi
nirlaba dan organisasi pemerintah mungkin sepenuhnya bergantung pada pendanaan dari luar
terutama untuk organisasi semacam ini,manajemen strategis menyediakan sarana yang tepat
untuk mengembangkan serta menjustifikasi permintaan bantuan financial yang dibutuhkan.
Manajemen Strategis di Perusahaan-Perusahaan Kecil
Proses manajemen strategis sama pentingnya bagi perusahaan kecil, sejak
perencanaannya semua organisasi mempunyai strategi meskipun mungkin hanya terkait
dengan operasi dari hari ke hari. Bahkan bila dijalankan secara informal atau sendirian oleh
pemilik atau pengusahanya, proses manajemen startegis dapat secara signifikan membantu
pertumbuhan dan kesejahteraan perusahaan kecil. Kurangnya pengetahuan tentang
manajemen strategis merupakan hambatan yang serius bagi pemilik bisnis kecil selain itu
kurangnya modal yang memadai untuk mengeksploitasi peluang eksternal yang muncul
maupun kerangka rujukan kognitif praktis adalah persoalan lain dalam penerapan konsep
manajemen startegis di usaha kecil. Manajemen strategis di perusahaan kecil lebih informal
daripada di perusahaan besar, tetapi perusahaan-perusahaan kecil yang menjalankan
manajemen strategis memiliki kinerja yang lebih baik daripada yang tidak melakukannya.