strategi pelaksanaan tindakan keperawatan

26
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi Sosial Pada Nn. D di Wisma Srikandi Rs Jiwa Banyumas Pertemuan ke 1 (Satu) A. Proses Keperawatan. 1. Kondisi Klien Data subjektif : Klien mengatakan malas bertemu dengan orang lain, pasien merasakan dikucilkan oleh orang tua dan saudaranya, pasien mengatakan malu karena tidak lusus SMA, pasien merasa tidak berguna Data objektif : Pasien duduk menyendiri, pasien diam, tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain. 2. Diagnosa Keperawatan. Isolasi Sosial. 3. Tujuan Khusus : a. Klien dapat membina hubungan saling percaya. b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial. c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain. d. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap : mengajarkan klien berkenalan 4. Tindakan Keperawatan. a. Membina hubungan saling percaya.

Upload: lili-indriyani

Post on 19-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

keperawatan jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Isolasi Sosial Pada Nn. D

di Wisma Srikandi Rs Jiwa Banyumas

Pertemuan ke 1 (Satu)

A. Proses Keperawatan.

1. Kondisi Klien

Data subjektif : Klien mengatakan malas bertemu dengan orang lain,

pasien merasakan dikucilkan oleh orang tua dan saudaranya, pasien

mengatakan malu karena tidak lusus SMA, pasien merasa tidak berguna

Data objektif : Pasien duduk menyendiri, pasien diam, tidak mau

bercakap-cakap dengan orang lain.

2. Diagnosa Keperawatan.

Isolasi Sosial.

3. Tujuan Khusus :

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.

b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.

c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan

dengan orang lain.

d. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap :

mengajarkan klien berkenalan

4. Tindakan Keperawatan.

a. Membina hubungan saling percaya.

b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.

c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan

orang lain.

d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan

orang lain

e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang

f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-

bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian.

Page 2: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

B. Proses Pelaksanaan

1. Fase Orentasi.

a. Salam Terapeutik.

Assalamualaikum..!!! selamat pagi mba… perkenalkan nama saya

Azki Awalia Candra. Saya mahasiswa praktek dari DIII Keperawatan

Purwokerto Poltekkes Semarang yang akan dinas di ruangan

anggrek  ini selama 2 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00

pagi sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat mba selama di

rumah sakit ini. Nama mba siapa? Senangnya mba di panggil apa? Oo

Diana.

b. Evaluasi / Validasi.

Bagaimana perasaan Diana hari ini? O.. jadi Diana merasa bosan dan

tidak berguna.

c. Kontrak.

1) Topik :

Baiklah mba, bagaimana kalau kita berbincang-bincang

tentang keluarga dan teman-teman Diana? Apakah bersedia? 

2) Waktu :

Berapa lama mba mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20

menit?

3) Tempat :

Diana mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang

tamu?.

2. Fase kerja.

Baiklah Diana, kita sudah ada di ruang tamu, coba ceritakan dengan siapa

mba tinggal  serumah? Siapa yang paling dekat dengan mba? apa yang

menyebabkan mba dekat dengan orang  tersebut? Siapa anggota keluarga

dan teman Diana yang tidak dekat dengan Diana? apa yang membuat

Diana tidak dekat denganya? Apa yang mba Diana rasakan selama

dirawat disini? Apa saja kegiatan yang dilakukan Diana dengan teman

yang Diana kenal di ruangan ini? Apa yang menghambat Diana dalam

Page 3: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

bercakap-cakap dengan orang lain? Menurut Diana apa keuntungan kita

kalau mempunyai teman? Wah benar, kita mempunyai teman untuk

bercakap-bercakap. Apa lagi Diana? (sampai pasien dapat menyebutkan

beberapa) Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa Diana? ya

apa lagi? (sampai menyebutkan  beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak

punya teman ya. Kalau begitu Diana ingin belajar berteman dengan orang

lain? Nah untuk memulainya sekrang Diana latihan berkenalan dengan

saya terlebih dahulu. Begini Diana untuk berkenalan dengan orang lain

kita sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan yang kita sukai.

Contohnya: nama saya Azki Awalia, senang sipanggil Azki, nama kamu

siapa? Senang dipanggil siapa?. Selanjutnya Diana menanyakan nama

orang yang diajak berkenalan. Ayo Diana coba dipraktekkan! Misalnya

saya belum kenal dengan Diana, coba Diana berkenalan dengan saya. Ya

bagus sekali Diana!! coba sekali lagi Diana, bagus sekali Diana, setelah

berkenalan dengan Diana, teman baru Diana bisa melanjutkan percakapan

tentang hal-hal yang menyenangkan. Misalnya tentang cuaca, tentang

hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya, nah bagaimana kalau

sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman Diana. (dampingi

pasien bercakap-cakap).

3. Terminasi.

a. Evaluasi subjektif dan objektif :

Bagaimana perasaan Diana setelah kita latihan berkenalan? Nah

sekarang coba ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan

orang lain.

b. Rencana Tindak Lanjut

Nah, setelah kegiatan ini, Diana bisa mengingat-ingat bagaimana cara

untuk berkenalan dengan orang lain.

c. Kontrak yang akan datang :

1) Topik :

Baiklah Diana bagaimana besok kita berbincang-bincang tentang

pengalaman Diana bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan

Page 4: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

latihan bercakap-cakap  dengan topik tertentu. apakah Diana

bersedia?

2) Waktu :

Diana mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?

3) Tempat :

Diana maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau

di ruang tamu? Baiklah Diana besok saya akan kesini jam 11:00

sampai jumpa besok Diana. saya permisi Assalamualaikum.

Page 5: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Isolasi Sosial Pada Nn. D

di Wisma Srikandi Rs Jiwa Banyumas

Pertemuan ke 2 (Dua)

C. Proses Keperawatan.

1. Kondisi Klien

Data subjektif : Klien mengatakan sudah berlatih berkenalan dengan

orang lain secara mandiri, tapi masih sulit untuk memulai percakapan

dengan orang lain.

Data objektif : Klien lebih banyak bercakap-cakap dan mampu membina

hubungan saling percaya. Klien mempraktikan cara berkenalan dengan

orang lain di pertemuan sebelumnya.

2. Diagnosa Keperawatan.

Isolasi Sosial.

3. Tujuan Khusus :

a. Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain.

b. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-

bincang dengan orang lain.

4. Tindakan Keperawatan.

a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.

b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara

berkenalan dengan satu orang.

c. Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang

dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.

A. Proses Pelaksanaan

1. Fase Orentasi.

a. Salam Terapeutik.

Assalamualaikum W, Selamat pagi mba Diana, Masih ingat dengan

saya?

Page 6: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

b. Evaluasi/ Validasi :

Bagaimana dengan perasaan mba Diana hari ini? Apakah mba Diana

sudah mulai berlatih berkenalan dengan teman? Coba sebutkan lagi

bagaimana caranya berkenalan dengan orang lain. Bagus sekali mba

Diana, sekarang mba diana sudah mulai ada kemajuan.

c. Kontrak :

4) Topik :

Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan

bagai mana berkenalan dan bercakap-cakap orang lain. Saya akan

mengajak mba Diana berkenalan dengan dua orang teman saya

Perawat Cintia dan Dewi agar mba Diana semakin banyak teman.

Apakah mba Diana bersedia?

5) Waktu :

Tidak lama kok mba, hanya 15 menit.

6) Tempat :

Mba Diana mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau

di ruang tamu?

2. Fase Kerja.

Mba Diana kita sudah ada di ruang tamu, didepan mba diana sudah

ada Perawat cintia dan Dewi. Mba Diana bisa memulai berkenalan,

apakah mba Diana masih ingat bagaimana cara berkenalan? (beri pujian

jika pasien masih ingat, jika pasien lupa, bantu pasien mengingat kembali

cara berkenalan) nah silahkan mba Diana mulai (fasilitasi perkenalan

antara pasien dengan perawat lain) wah bagus sekali mba Diana, selain

nama, alamat, hobi apakah ada yang ingin mba Diana ketahui tetang

perawat Cintia dan Dewi? (bantu pasien mengembangkkan topik

pembicaraan) wah bagus sekali Mba Diana. Kalau tidak ada lagi yang

ingin dibicarakan. Mba Diana bisa sudahi percakapan ini. Lalu Mba

dianan bisa buat janji bertemu lagi dengan Perawat Dewi atau Cintia jam

1 siang nanti. Baiklah Perawat Cintia dan Dewi, karena Mba Diana sudah

Page 7: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

selesai berkenalan, saya dan Mba Diana akan kembali ke ruangan.

Selamat pagi.

3. Terminasi.

a. Evaluasi subjektif dan objektif :

Bagaimana perasaan mba Diana setelah kita berkenalan dengan

perawat Dewi dan Cintia ? Coba mba Diana  sebutkan kembali

bagaimana caranya berkenalan?

b. Rencana Tindak Lanjut

Bagaimana kalau  Dianambah lagi jadwal kegiatan mba Diana yaitu

jadwal kegiatan bercakap-cakap ketika membantu teman sedang

menyiapkan makan siang. Mau jam berapa mba Diana latihan? Oo

ketika makan pagi dan makan siang.

c. Kontrak yang akan datang :

7) Topik :

Baiklah mba Diana  bagaimana kalau besok saya akan

mendampingi mba Diana berkenalan dengan 4 orang lain dan

latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian lain,

apakah mba Diana bersedia?

8) Waktu :

Mba Diana mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00?

Baiklah mba Diana besok saya akan kesini jam 10:00 sampai

jumpa besok mba Diana. saya permisi Assalamualaikum

WR,WB.

9) Tempat :

Mba Diana maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana

kalau di ruang tamu?

Page 8: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Isolasi Sosial Pada Nn. D

di Wisma Srikandi Rs Jiwa Banyumas

Pertemuan ke 3 (Tiga)

D. Proses Keperawatan.

4. Kondisi Klien

Data subjektif : Klien mengatakan sudah berlatih berkenalan dengan

teman satu kamar.

Data objektif : Klien mampu berkenalan dengan orang lain dengan baik.

5. Diagnosa Keperawatan.

Isolasi Sosial.

6. Tujuan Khusus :

c. Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain.

d. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-

bincang dengan orang lain.

7. Tindakan Keperawatan.

a. mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.

b. memberikan kesempatan pada klien berkenalan.

c. menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

A. Proses Pelaksanaan

1. Fase Orentasi.

a. Salam Terapeutik.

Assalamualaikum, Selamat pagi mba Diana, masih ingat dengan saya?

b. Evaluasi/ Validasi :

Bagaimana dengan perasaan mba Diana hari ini? Apakah mba

Diana sudah bersemangat bercakap-cakap dengan orang lain? Apa

kegiatan yang dilakukan sambil bercakap-cakap? Bagaimana dengan

jadwal berkenalan dan bercakap-cakap, apakah sudah dilakukan?

Bagus mba Diana.

Page 9: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

c. Kontrak :

1) Topik :

Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan

mendampingi mba Diana berkenalan atau bercakap-cakap dengan

tukang masak, serta bercakap-cakap dengan teman sekamar saat

melakukan kegiatan harian. Apakah mba Diana bersedia?

2) Waktu :

Berapa lama mba Diana mau berbincang-bincang? Bagaimana

kalau 20 menit?

3) Tempat :

Mba Diana mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di

ruang tamu?

2. Fase Kerja.

Baiklah mba Diana, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para

juru masak sedang memasak dan juru masak disana berjumlah lima orang

disana. Bagaimana jika kita berangkat sekarang? Apakah mba

Diana sudah siap bergabung dengan banyak orang? Nah mba

Diana sesampainya disana  mba Diana langsung bersalaman dan

memperkenalakan diri seperti yang  sudah kita pelajari, mba Diana

bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana senang dengan

kedatangan mba Diana. baiklah kita berangkat sekarang ya mba Diana

(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai

dengan kembali keruma).

Nah mba Diana, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat

melakukan kegiatan harian, kegiatan apa yang ingin mba Diana lakukan?

Ooh merapikan kamar baiklah dengan siapa mba Diana ingin di

dampingi? Dengan Nn. E? baiklah mba Diana. kegiatannya merapikan

tempat tidur dan menyapu kamar tidur ya mba Diana (perawat mengaja

pasien E untuk menemani pasien merapikan tempat tidur dan menyapu

kamar, kemudian memotivasi pasien dan teman sekamar bercakap-cakap.

3. Terminasi.

Page 10: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

a. Evaluasi subjektif dan objektif :

Bagaimana perasaan mba Diana setelah kita berkenalan dengan juru

masak di dapur? kalau setelah merapikan kamar bagaimana mba

Diana? apa pengalaman mba Diana yang menyenangkan berada dalam

kelompok? Adakah manfaatnya kita bergabung dengan orang banyak?

b. Rencana Tindak Lanjut :

Baiklah mba Diana selanjutnya mba Diana bisa menambah orang

yang mba Diana kenal. Atau mba Diana bisa ikut kegiatan menolong

membawakan nasi untuk dimakan  oleh teman-teman mba Diana.

jadwal bercakap-cakap setiap pagi saat merapikan tempat tidur kita

cantumkan dalam jadwal ya mba Diana. setiap jam berapa mba

Diana akan berlatih? Baiklah pada pagi jam 08:00 dan sore jam 16:00.

c. Kontrak yang akan datang :

4) Topik :

Baiklah mba Diana bagaimana kalau besok saya akan

mendampingi mba Diana dalam melakukan berbincang-bincang

saat menjemput pakaian ke laundry. apakah mba Diana bersedia?

5) Waktu :

Mba Diana mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00

6) Tempat :

Mba Diana maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana

kalau di ruang tamu? ? Baiklah besok saya akan kesini jam 11:00

sampai jumpa besok. saya permisi Assalamualaikum WR,WB.

Page 11: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Isolasi Sosial Pada Nn. D

di Wisma Srikandi Rs Jiwa Banyumas

Pertemuan ke 4 (Empat)

A. Proses Keperawatan.

1. Kondisi Klien.

Data subjektif : Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan orang

lain. Klien mengatakan mampu berinteraksi dengan orang lain.

Data objektif : Klien bisa melakukan aktivitas di ruangan.

2. Diagnosa Keperawatan.

Isolasi Sosial.

3. Tujuan.

a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.

b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

4. Tindakan Keperawatan.

a. mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.

b. memberikan kesempatan pada klien berkenalan.

c. menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Proses Pelaksanaan

1. Fase Orentasi.

a. Salam Terapeutik.

Assalamualaikum, Selamat pagi mba Diana. Apakah mba Diana masih

kenal dengan saya?

b. Evaluasi/ Validasi :

Bagaimana dengan perasaan mba Diana hari ini? masih ada perasaan

kesepian, rasa enggan berbicara dengan orang lain? Bagaimana

dengan kegiatan hariannya sudah dilakukan? dilakukan sambil

bercakap-cakap kan mba Diana? sudah berapa orang baru yang mba

Diana kenal? Dengan teman kamar yang lain bagaimana? Apakah

Page 12: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

sudah bercakap-cakap juga? Bagaiman perasaan mba Diana setelah

melakukan semua kegiatan? Waah mba Diana memang luar biasa. 

c. Kontrak :

1) Topik :

Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan

mendampingi mba Diana dalam menjemput pakaian ke laundry

atau latihan berbicara saat melakukan kegiatan sosial. Apakah mba

Diana bersedia?

2) Waktu :

Berapa lama mba Diana mau berbincang-bincang? Bagaimana

kalau 20 menit?

3) Tempat :

Mba Diana mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di

ruang tamu?

2. Fase Kerja.

Baiklak, apakah mba Diana sudah mempunyai daftar baju yang akan di

ambil? (sebaiknya sudah disipakan oleh perawat) baiklah mba Diana mari

kita berangkat ke ruangan laundry. (komunikasi saat di ruangan laundry).

Nah mba Diana caranya yang pertama adalah mba Diana ucapkan salam

untuk ibu siti, setelah itu mba Diana bertanya kepada ibu Siti apakah

pakaian untuk ruangan anggrek sudah ada? Jika ada pertanyaan dari ibu

siti mba Diana jawab ya.. setelah selesai, minta ibu siti menghitung total

pakaian dan kemudian mba Diana ucapkan terimakasih pada Ibu siti.. Nah

sekarang coba mba Diana mulai ( perawat mendampingi pasien)

3. Terminasi.

a. subjektif dan objektif :

Bagaimana perasaan mba Diana setelah bercakap-cakap saat

menjemput pakaian ke ruangan laundry? Apakah pengalaman yang

menyenangkanbu?

b. Rencana Tindak Lanjut :

Page 13: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Baiklah mba Diana, selanjutnya mba Diana bisa terus menambah

orang yang mba Diana kenal dan melakukan kegiatan menjemput

pakaian ke ruangan laundry.

c. Kontrak yang akan datang :

4) Topik :

Baiklah mmba Diana bagaimana kalau besok kita berbincang-

bincang lagi tentang kebersihan diri. apakah mba Diana bersedia?

5) Waktu :

Mba Diana mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00

6) Tempat :

Mba Diana maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana

kalau di ruang tamu? Baiklah mba Diana besok saya akan kesini

jam 11:00 sampai jumpa besok mba Diana. saya permisi

Assalamualaikum.

Page 14: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Isolasi Sosial Pada Nn. D

di Wisma Srikandi Rs Jiwa Banyumas

Pertemuan ke 5 (Lima)

A. Proses Keperawatan.

1. Kondisi Klien.

Data subjektif : Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan orang

lain. Klien mengatakan mampu berinteraksi dengan orang lain.

Data objektif : Klien sudah mau keluar kamar. Klien bisa melakukan

aktivitas di ruangan.

2. Diagnosa Keperawatan.

Isolasi Sosial.

3. Tujuan khusus

Setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat pasien

isolasi sosial.

4. Tindakan

a. Melatih Keluarga Merawat Pasien Isolasi sosial

Keluarga merupakan sistem pendukung utama bagi pasien untuk dapat

membantu pasien mengatasi masalah isolasi sosial ini, karena

keluargalah yang selalu bersama-sama dengan pasien sepanjang hari.

b. Tahapan melatih keluarga agar mampu merawat pasien isolasi sosial di

rumah meliputi:

1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat

pasien.

2) Menjelaskan tentang:

a. Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien.

b. Penyebab isolasi sosial.

c. Cara-cara merawat pasien dengan isolasi sosial, antara lain:

1. Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan

cara bersikap peduli dan tidak ingkar janji.

Page 15: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

2. Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk

bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain

yaitu dengan tidak mencela kondisi pasien dan

memberikan pujian yang wajar.

3. Tidak membiarkan pasien sendiri di rumah.

4. Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan

pasien.

c. Memperagakan cara merawat pasien dengan isolasi sosial

d. Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat yang telah

dipelajari, mendiskusikan yang dihadapi.

e. Menyusun perencanaan pulang bersama keluarga

B. Proses Pelaksanaan

1. Orientasi:

a. Salam Terapeutik

Assalamu’alaikum Bu. Perkenalkan saya perawat Azki, saya yang

merawat, cucu ibu Mba Diana, di ruang Srikandi ini. Nama Bapak

siapa? Ibu biasanya senang dipanggil siapa?

b. Evaliuasi/Validasi

Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana keadaan Mba Diana

sekarang?

c. Kontrak

Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak

Bapak dan cara perawatannya

d. Waktu

Kita diskusi di sini saja ya? Berapa lama Bapak punya waktu?

Bagaimana kalau setengah jam?

2. Kerja:

Apa masalah yang Ibu hadapi dalam merawat Mba Diana? Apa yang

sudah dilakukan? Masalah yang dialami oleh Mba Diana disebut isolasi

sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh

Page 16: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

pasien-pasien gangguan jiwa yang lain. Tanda-tandanya antara lain tidak

mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun berbicara

hanya sebentar dengan wajah menunduk. Biasanya masalah ini muncul

karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan

dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah

dengan orang–orang terdekat. Apabila masalah isolasi sosial ini tidak

diatasi maka seseorang bisa mengalami halusinasi, yaitu mendengar

suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada.

Untuk menghadapi keadaan yang demikian Ibu dan anggota

keluarga lainnya harus sabar menghadapi Mb Diana. Dan untuk merawat

Mb, Diana keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga

harus membina hubungan saling percaya dengan Mba Diana yang

caranya adalah bersikap peduli dengan Mba Diana dan jangan ingkar

janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada

Mba Diana untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang

lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.

Selanjutnya jangan biarkan Mba Diana  sendiri. Buat rencana atau jadwal

bercakap-cakap dengan Mba Diana . Misalnya sholat bersama, makan

bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah tangga bersama.

Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan

semua cara itu. Begini contoh komunikasinya, BU : “Diana , nenek lihat

sekarang kamu sudah bisabercakap-cakap dengan orang lain.

Perbincangannya juga lumayan lama. Nenek senang sekali melihat

perkembangan kamu. Coba kamu bincang-bincang dengan saudara yang

lain. Lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu sholat berjamaah.

Kalau di rumah sakit ini, kamu sholat di mana? Kalau nanti di rumah,

kamu sholat bersana-sama keluarga atau di mushola kampung.

Bagiamana Diana , kamu mau coba kan?”

Nah coba sekarang Ibu peragakan cara komunikasi seperti yang saya

contohkan. Bagus, bu. Ibu telah memperagakan dengan baik sekali”

”Sampai sini ada yang ditanyakan Bu”

Page 17: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

3. Terminasi:

a. Evaluasi Subyektif/Obyektif

Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan Ibu setelah kita

latihan tadi? Coba Ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi

sosial dan tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial.

Selanjutnya bisa Ibu sebutkan kembali cara-cara merawat anak

bapak yang mengalami masalah isolasi sosial. Bagus sekali Bu, Ibu

bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut »

b. Rencana Tindak Lanjut

Nanti kalau ketemu Mba Diana coba Ibu lakukan. Dan tolong

ceritakan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal

yang sama.

c. Kontrak

1) Topik

Bagaimana kalau kita betemu tiga hari lagi untuk latihan

langsung kepada Mba Diana?

2) Tempat

Bagaimana kalau besok kita berbicang di ruang tamu? Baiklah

kalau begitu.

3) Waktu

Ibu ingin berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit? Baiklah

kalau begitu bu, terimakasih. Assalamu’alaikum.

Page 18: Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan