strategi pr kebab turki baba rafi dalam...
TRANSCRIPT
STRATEGI PR KEBAB TURKI BABA RAFI DALAM MEMPEROLEH
PENGHARGAAN ASIA TOP 10 YOUNG ENTREPRENEUR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
TANIA
NIM: 1110051000028
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435 H. / 2014 M.
STRATEGI PR KEBAB TURKI BABA RAFI DALAM MEMPEROLEH
PENGHARGAAN ASIA TOP 10 YOUNG ENTREPRENEUR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Tania
NIM: 1110051000028
Pembimbing,
Rachmat Baihaky, MA
NIP: 19761129 2009 121 001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435 H. / 2014 M.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 Juli 2014
Tania
i
ABSTRAK
Nama : Tania
NIM : 1110051000028
Judul : Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh
Penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur
Bisnis waralaba di dunia memperlihatkan adanya perkembangan yang
sangat pesat. Hingga akhir 1990-an waralaba asing masih sangat mendominasi,
hanya terdapat beberapa merek lokal di Indonesia. Namun kini menurut data
Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) hingga tahun 2006 ada 220 merek waralaba
asing dan 230 merek waralaba lokal. Kebab Turki Baba Rafi adalah perusahan
franchise yang bergerak di bidang kuliner yang menyajikan kebab sebagai menu
utamanya.
Dari latar belakang tersebut maka timbul sebuah rumusan masalah dalam
penelitian ini, yaitu: bagaimana strategi public relation Kebab Turki Baba Rafi
dalam memperoleh penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur? Dari sini,
peneliti menggali berbagai upaya strategi public relation Kebab Turki Baba Rafi
dalam memperoleh penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur.
Kebab Turki Baba Rafi terlihat melakukan strategi-strategi khusus untuk
meningkatkan penjualan dan menumbuhkembangkan franchise baik di Indonesia
maupun negara lain. Ada strategi dari pada Kebab Turki Baba Rafi sehingga
Kebab Turki Baba Rafi bisa berada di posisi saat ini dan mendapatkan
penghargaan Top 10 Young Entrepreneur.
Dalam upaya meningkatkan penjualan dan menumbuhkembangkan
franchise tentunya dibutuhkan sebuah strategi public relation, hingga saat ini
public relation Kebab Turki Baba Rafi terus menjalankan strategi yang sudah
dibuat sebaik mungkin. Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori
Fred R. David dalam manajemen strategi.
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif
dengan tehnik analisis deskriptif. Kemudian sumber data diperoleh melalui
wawancara dengan Widya Dwimurti selaku public relation Kebab Turki Baba
Rafi, studi pustaka dari literatur yang berkaitan dengan bahasan penelitian,
dokumentasi berupa internet dan data resmi Kebab Turki Baba Rafi yang
berkaitan dengan objek penelitian.
Berdasarkan pengamatan peneliti, Kebab Turki Baba Rafi menjalankan
beberapa tahapan strategi, yakni perumusan strategi, implementasi strategi,
kemudian evaluasi strategi. Adapun strategi-strategi yang dimaksud yaitu; strategi
pengeluaran promosi, strategi pemilihan media dan strategi penjualan.
Melalui tiga tahapan strategi tersebut Kebab Turki Baba Rafi berhasil
mengembangkan usahanya. Hingga saat ini Kebab Turki Baba Rafi memiliki
lebih dari 1000 gerai di seluruh Indonesia, membuka cabang di luar negeri, dan
mendapatkan sederetan penghargaan.
Keywords: strategi public relation, Kebab Turki Baba Rafi, Top 10 Young
Entrepreneur.
ii
KATA PENGANTAR
Kepada-Nya Sang pencipta alam semesta dan segala keindahannya, saya
panjatkan puja dan puji untuk-Nya. Dengan setetes cinta yang tak berbanding
dengan apapun, Dia kuatkan setiap perjuangan dan kesabaran saya dalam
menjalani hidup ini. Semoga rasa syukur ini dapat Engkau terima, Ya Allah.
Dengan-Mu saya bulatkan tekad serta meluruskan niat dan sempurnakan ikhtiar
untuk sebuah babak yang lebih bermakna.
Pada akhirnya skripsi ini telah mampu saya rampungkan dengan tidak
lepas dari segala pengorbanan waktu, tenaga, pikiran serta materi. Perjuangan
keras penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari peran serta
beberapa pihak yang ikut berjuang didalamnya. Terimakasih yang teristimewa
saya persembahkan pada semua pihak yang telah membantu kelancaran penelitian
skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Tanpa bantuan dan
dukungan tersebut, sulit rasanya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
waktu. Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. H. Arief Subhan, M.A,
Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D. selaku Wadek I bidang akademik, Drs.
iii
Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum, dan Drs.
Wahidin Saputra, M.A, selaku wadek III bidang kemahasiswaan.
3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku ketua jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam sekaligus selaku dosen pembimbing dalam penelitian ini
yang senantiasa bersabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing
segala kesulitan yang dihadapi peneliti. Kemudian, Ibu Fita
Fathurokhmah, M.Si selaku sekretaris jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
4. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama
menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga
peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.
5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama perkuliahan
dan penelitian skripsi ini.
6. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur
sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh tim Kebab Turki Baba Rafi yang telah mengizinkan peneliti untuk
melakukan penelitian terkait skripsi. Terutama kepada ibu Muthia Azizah
selaku HRD Kebab Turki Baba Rafi atas waktu dan usahanya untuk
memenuhi kebutuhan penulis terkait penulisan skripsi ini, dan juga ibu
iv
Widya Dwimurti selaku public relation yang bersedia meluangkan waktu
untuk diwawancara berkaitan dengan skripsi peneliti.
8. Ibunda Horganon dan Ayahanda Zulfikar tercinta yang senantiasa
mendukung secara moril juga materil demi kelancaran skripsi ini. Cinta,
doa dan bimbingan dalam pengerjaan skripsi ini yang begitu besar dan tak
pernah putus, menjadi semangat kepada peneliti untuk tetap fokus dalam
penulisan skripsi ini.
9. Kedua orang tua baru ku, Sizka Saskia Iskandar dan Enda Iskandar Yusuf
yang sudah mendukung dan mendoakan peneliti dalam penulisan skripsi.
10. Suamiku, Indra Nurcahya yang tidak pernah lelah menyemangati peneliti
dalam penulisan skripsi ini, terimakasih atas waktu dan cintanya. Bayi
kecil ku Alexander Cahaya Sastrawinata, walaupun kamu belum mengerti
apa-apa, tapi kamu adalah yang paling pengertian, terdapat doa mu dalam
setiap paragraf dalam skripsi ini, Nak.
11. Kakak ku Olga Florentyna, walaupun sekarang jauh terpisah benua, doa
dan semangatnya sampai ke peneliti, terimakasih sudah menginspirasi.
Adik ku, Gordon “alay” Geko, makasih udah nemenin Al main, stay Alay!
Kakak baru ku Indrira Rahmawita, terimakasih sudah mendukung peneliti
dalam penulisan skripsi ini.
12. Sahabat terbaik Shofa Fathiyah, yang selama ini telah setia mendukung
dalam segala hal yang peneliti lakukan, yang setia mendengarkan keluh
kesah peneliti baik dalam soal penulisan skripsi, maupun tempat berbagi
cerita cinta hingga masa depan.
v
13. Teman seperjuangan yang bertekad wisuda bersama, Pambayun Menur
Seta yang selalu menyemangati peneliti pada akhir-akhir penelitian skripsi
ini. Peneliti tidak pernah menyangka Syta bisa menjadi pembimbing dalam
peneltian ini, makasih yang.
14. Sahabat-sahabat selama melakukan perkuliahan Khairunisa, Pambayun
Menur Seta, Eva Damayanti, Sinta Taryas Putri, Indah Dwi Fujiani,
Ardiyat Ningrum, Noor Aisyah dan lainnya yang tergabung sebagai
Glamero, dan yang lainnya yang tidak cukup peniliti tulis satu persatu
menjadi tempat berbagi suka dan duka peneliti. Semoga kesuksesan dapat
kita genggam bersama di masa mendatang.
15. Terimakasih kepada RDK yang sudah menjadi tempat peneliti belajar
menjadi penyiar radio, untuk mencari ilmu selama berkuliah, atas
pengalaman dan pengetahuan di bidang penyiaran radio, dan juga kepada
seluruh crew-nya yang sangat loyal dan kreatif. Kepada Voice of
Communication (VOC) yang pernah mengisi hari-hari peneliti di awal
perkuliahan dengan aktifitas paduan suaranya yang begitu menyenangkan.
16. Teman-teman kelas KPI A angkatan 2010, yang selalu membuat peneliti
terpacu agar lebih baik, dan dan teman-teman di jurusan lain Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi angkatan 2010 atas kekompakannya dalam
menghabiskan waktu bersama yang hampir empat tahun masa perkuliahan.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, peneliti
ucapkan terima kasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan
vi
adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas segala
kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.
Akhir kata, penelitian skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna,
namun diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan
segenap keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
Jakarta, Juli 2014
Tania
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ......................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................
1. Tujuan Penelitian .................................................. 7
2. Manfaat Penelitian ................................................ 8
D. Metode Penelitian
1. Metodologi Penelitian ........................................... 8
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................ 8
3. Tehnik Pengumpulan Data .................................... 9
4. Tehnik Analisis Data ............................................. 10
E. Tinjauan Pustaka ......................................................... 10
F. Sistematika Penulisan ................................................. 14
\
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Public Relation
1. Pengertian Strategi ................................................ 16
viii
2. Public Relation ...................................................... 18
3. Strategi Public Relation ........................................ 21
B. Kebab Turki .................................................................. 23
C. Kuliner Indonesia ..........................................................
1. Ragam Kuliner Indonesia ...................................... 25
2. Popularitas Masakan Timur Tengah di Indonesia . 27
D. Asia Top 10 Young Entrepreneur ................................. 28
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Perkembangan Waralaba di Indonesia
1. Pengertian Waralaba ............................................. 31
2. Pertama Hadirnya Waralaba di Indonesia ............. 31
3. Pertumbuhan Waralaba di Indonesia .................... 32
4. Hukum Waralaba di Indonesia .............................. 34
B. Waralaba Makanan Lokal ............................................... 35
C. Sejarah Kebab Turki Baba Rafi ...................................... 38
BAB IV HASIL ANALISIS TEMUAN
A. Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh
Penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur ............ 43
B. Perumusan Strategi Public Relation ............................. 44
C. Implementasi Strategi Public Relation .......................... 45
D. Evaluasi Strategi Public Relation .................................. 54
ix
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 60
B. Saran ............................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perkembangan Franchise di Indonesia
Tabel 2. Jumlah Pemain Franchise Lokal di Indonesia
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Website Kebab Turki Baba Rafi berisi menu
Gambar 2. Twitter Kebab Turki Baba Rafi
Gambar 3. Website Kebab Turki Baba Rafi berisi daftar penghargaan
Gambar 4. Kemasan Kebab Turki Baba Rafi
Gambar 5. Gerai Kebab Turki Baba Rafi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bisnis waralaba di dunia memperlihatkan adanya perkembangan yang sangat
pesat. Seperti halnya yang terjadi di Amerika Serikat, bisnis waralaba hadir di semua
tempat belanja mulai dari sepanjang jalan raya hingga pusat perbelanjaan besar. Don
DeBolt selaku presiden dari International Franchise Association mengatakan pada
majalah Franchise Times, transaksi melalui waralaba diseluruh dunia akan lebih dari
1 triliun US Dollar.1 Hal ini mungkin saja terjadi karena hanya dari satu waralaba
makanan saja, yaitu McDonald’s yang memiliki 33.500 restoran yang tersebar di 199
negara, pada tahun 2012 lalu meraup pendapatan 6,9 miliar US Dollar.2
Hingga akhir 1990-an waralaba asing masih sangat mendominasi, hanya
terdapat beberapa merek lokal di Indonesia seperti Es Teler 77. Hal tersebut
diperkuat oleh nilai tukar rupiah saat itu, yang didukung pula dengan pola konsumsi
1 Perkembangan Bisnis Waralaba. Artikel diakses pada 7 Mei 2014 dari
http://www.mandirisahabatku.com/perkembangan-bisnis-waralaba/ 2 Khaled Muhammad. Dolar Naik, Keuntungan McDonald Terpangkas. Artikel diakses pada 7 Mei
2014 dari skalanews.com/news/118563/5/dolar-naik---keuntungan-mcdonald-terpangkas.html
2
dan gaya hidup sebagian besar masyarakat Indonesia yang cenderung lebih tertarik
pada merek impor.3
Perusahaan waralaba saat ini dituntut untuk semakin kreatif dalam
mempromosikan produknya. Diantaranya melalui beriklan di televisi, surat kabar,
majalah, radio, hingga yang sedang menjadi tren saat ini melalui social media. Jika
sepuluh tahun yang lalu kita hanya melihat iklan McDonald’s di media cetak atau
elektronik, dengan semakin majunya teknologi kini banyak perusahaan yang beriklan
melalui media Twitter, bahkan beriklan hingga melakukan promosi melalui media
sosial seperti Kakao Talk dengan membagikan voucher beli satu gratis satu. Oleh
karena itu media juga tidak kalah memiliki peran penting dalam perkembangan
waralaba saat ini.
Berbagai inovasi dan penyesuaian yang dilakukan setiap perusahaan waralaba
asing dibidang makanan khususnya, juga menjadi faktor pendukung
perkembangannya saat ini. Pada setiap negara cita rasa yang dihadirkan oleh restoran
menjadi berbeda-beda walaupun menu intinya sama. Seperti halnya restoran
McDonald’s di Indonesia menyajikan ayam goreng dengan nasi berbeda dengan
McDonald’s Amerika Serikat yang tentu saja tidak menghadirkan nasi dalam daftar
menunya. Inovasi yang dilakukan juga oleh restoran Pizza Hut yang menghadirkan
nasi goreng pada menu sarapannya. Hal-hal tersebut dilakukan semata-mata untuk
meningkatkan penjualan perusahaan.
3 Lukman Hakim, Info Lengkap Waralaba, (Jakarta: MedPress, 2008), h.41.
3
Secara khusus bisnis waralaba di Indonesia saat ini berkembang dengan cukup
pesat. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia
(AFI) terus naiknya omzet di setiap tahun. Pada tahun 2008 omzet waralaba masih
sekitar Rp 81,1 triliun, tahun 2010 omzet mencapai Rp 114,6 triliun, hingga tahun
2011 omzet menyentuh angka Rp 120 triliun.4 Pada semester 1 tahun 2013 lalu omzet
waralaba mencapai 50% dari omzet tahun 2012.5
Menurut Direktori Franchise Indonesia oleh Asosiasi Franchise Indonesia, di
Indonesia sendiri waralaba mulai dikenal sejak tahun 1970-an dengan masuknya
KFC, Ice Cream Swensen, Shakey Pizza, Burger King dan Seven Eleven. Namun
jauh sebelum dikenalnya waralaba yang ada sekarang ini sebenarnya Indonesia sudah
memakai konsep franchise yang digunakan oleh SPBU (pompa bensin) hingga saat
ini.6
Pertumbuhan ekonomi nasional yang berhasil bertahan di tengah gelombang
krisis ekonomi dunia tidak lepas dari peran tingkat konsumsi dalam negeri. Tingginya
tingkat konsumsi masyarakat Indonesia dapat dijadikan peluang oleh pelaku usaha, di
antaranya melalui program waralaba. Waralaba makanan adalah bisnis yang memiliki
pontensi kembang terbesar di Indonesia hal ini terlihat dari sekian banyak jenis
4 Havid Vebri. Bisnis Waralaba Makin Moncer. Artikel diakses pada 17 Maret 2014 dari
http://lipsus.kontan.co.id/v2/proyeksi2013/read/98/Bisnis-waralaba-makin-moncer 5 Zico. Omzet Waralaba di Semester 1 2013, Lampaui 50 Persen Realisasi 2012. Artikel diakses pada
17 Maret 2014 dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/07/24/0537324/Omzet.Waralaba.di.Semester.I.2013.La
mpaui.50.Persen.Realisasi.2012 6 Info Lengkap Waralaba. h.41.
4
waralaba yang ada di Indonesia. Tujuh puluh persen waralaba yang hadir di Indonesia
saat ini adalah waralaba makanan.7
Waralaba makanan yang berkembang di Indonesia saat ini tidak hanya
didominasi oleh merek impor seperti KFC, McDonald’s, Pizza Hut, Burger King,
A&W, dan beberapa merek besar lainnya. Kini perkembangan waralaba makanan
lokal sudah sangat menjamur kehadirannya. Menurut data Asosiasi Franchise
Indonesia (AFI) hingga tahun 2006 ada 220 merek waralaba asing dan 230 merek
waralaba lokal. Masih menurut data AFI kategori waralaba lokal restoran, kafe, butik
kafe dan karaoke menjadi bisnis dengan gerai terbanyak. Lonjakan dari tahun 2005
hingga awal 2007 lebih dari 100%, dari 2.350 gerai menjadi 6.200 gerai.8
Dalam bidang kuliner ada banyak waralaba lokal yang saat ini cukup terkenal,
tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke manca negara. Seperti Kebab Turki Baba
Rafi, JCo, Es Teler 77, Java Kitchen dan beberapa merek lainnya.9 Beberapa negara
menjadi tujuan waralaba lokal seperti Malaysia, Filipina, Singapura dan Australia10
.
Perubahan pola hidup yang serba instant menjadi salah satu pemicu
berkembang pesatnya waralaba dibidang makanan. Hadirnya macam-macam
7 Taufik Hidayat. Waralaba Makanan – Peluang Besar Franchise Makanan. Artikel diakses pada 17
Maret 2014 dari http://www.konsultanwaralaba.com/waralaba-makanan-peluang-besar-franchise-
makanan/ 8 Info Lengkap Waralaba. h. 44.
9 Wiji Nurhayat. Hanya 15 Waralaba Lokal yang Bisa Go International. Artikel diakses pada 8 Mei
2014 dari http://finance.detik.com/read/2013/05/31/180951/2261830/4/hanya-15-waralaba-lokal-yang-
bisa-go-international 10
4 Waralaba Kuliner Go International. Artikel diakses pada 8 Mei 2014 dari
www.investor.co.id/home/4-waralaba-kuliner-go-international/30001
5
makanan cepat saji menjadi salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan.
Semakin majunya teknologi menjadi sarana untuk memesan berbagai jenis kebutuhan
dengan cepat tanpa harus keluar rumah atau kantor apalagi mengantri saat memesan,
yaitu dengan cara delivery service.
Kini sebagian besar waralaba restoran cepat saji sudah dilengkapi dengan
phone order delivery hingga online order delivery. Dua kemudahan tersebut menjadi
andalan baik bagi perusahaan dari sisi penjualan dan bagi konsumen. Bagi banyak
perusahaan waralaba makanan cepat saji seperti; KFC, Pizza Hut Delivery, Hoka-
Hoka Bento, McDonald’s dan masih banyak restoran lainnya, layanan pesan antar ini
menjadi penyumbang penjualan yang cukup besar. Misalnya yang terjadi pada KFC
di Indonesia, seperti yang disampaikan Ghandi Lie General Manager PT. Fastfood
Indonesia, pada tahun 2012 omzet yang berasal dari layanan pesan antar merupakan
10% dari omzet total yang senilai Rp 857,43 miliar, dan hal ini dapat meningkat
setiap tahunnya11
.
Untuk terus memajukan waralaba lokal harus terdapat keunikan dari produk
yang ditawarkan. Dengan keunikan ini akan membuat berbeda dari yang lain dengan
keunggulannya yang tidak dimiliki oleh produk lain. Karena keautentikannya produk
11
Gustyanita Pratiwi. Bersaing di Delivery Order. Artikel dikases pada 7 Mei 2014 dari
http://swa.co.id/entrepreneur/bersaing-di-delivery-order?mobile=on
6
akan menjadi lebih ekslusif sehingga membuat konsumen akan mencari produk
tersebut walaupun dengan harga yang lebih tinggi.12
Selain produk yang unik cara pemasaran yang unik pun tidak kalah penting
untuk memajukan sebuah bisnis waralaba. Pada tahapan proses pembuatan produk
juga dapat menjadi pemasaran yang unik pula. Seperti yang diterapkan oleh waralaba
donat JCo yang menerapkan sistem open kitchen sehingga pelanggan dapat langsung
melihat proses pembuatan donatnya.13
Saat ini banyak bisnis waralaba yang
memanfaatkan media online sebagai media berpromosi. Dengan membuat website,
blog atau bergabung dalam forum bisnis. Selain media online yang sedang populer
juga saat ini adalah melalui media sosial. Misalnya yang dilakukan oleh Kebab Turki
Baba Rafi yang berpromosi melalui Twitter dengan akunnya @KebabBabaRafi.
Disana Kebab Turki Baba Rafi memberikan update terbaru mengenai perusahaannya,
promosi, dan juga mengadakan kuis-kuis berhadiah kepada 12.600 follower-nya.
Kebab Turki Baba Rafi didirikan oleh Hendy Setiono, yang mana dalam
perkembangannya bisnis kebab ini telah berhasik memenangkan beberapa
penghargaan nasional hingga kelas internasional. Seperti diantaranya Indonesian
Small Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA) yang diberikan menteri dan
koperasi UKM, Asia’s Best Entrepreneur Under 25 oleh majalah Business Week
International 2006, The Best In Marketing Indonesia Franchisor of The Year 2009,
12
Produk Franchise Haruskah Unik?. Artikel diakses pada 9 Mei 2014 dari
http://www.majalahfranchise.com/v2/newsflash/460-produk-franchise-haruskah-unik.html 13
Produk Franchise Haruskah Unik?.
7
Top Franchise ASEAN 2009, dan yang terbaru pada 2013 lalu Asia Top 10 Young
Entrepreneur yang diadakan di Malaysia.14
Berdasarkan latar belakang pesatnya perkembangan waralaba di Indonesia
sampai berhasil menembus pasar luar negeri menjadi alasan peneliti untuk
mengambil Kebab Turki Baba Rafi sebagai objek penelitian dengan judul “Strategi
PR Kebab Turki Baba Rafi di Indonesia Dalam Memperoleh Penghargaan Asia
Top 10 Young Entrepreneur”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti akan membatasi
masalah pada strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam kurun waktu satu tahun
tahun (2013) sehingga berhasil meraih penghargaan Asia Top 10 Young
Entrepreneur.
Dengan melihat pembatasan masalah tersebut, masalah yang dirumuskan
adalah:
1. Bagaimana strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam memperoleh
penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur?
14
Kebab Turki Baba Rafi.
8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Dapat mengetahui bagaimana strategi PR Kebab Turki Baba Rafi
sehingga dapat memperoleh penghargaan Asia Top 10 Young
Entrepreneur.
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan berguna untuk memperdalam tentang ilmu
komunikasi terhadap strategi PR pada suatu perusahaan. Serta menjadi
referensi bagi pengembang Ilmu Komunikasi jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran kepada
Kebab Turki Baba Rafi untuk lebih mengembangkan strategi PR, guna
menjaga dan meningkatkan penjualan perusahaan.
D. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan penelitian
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor kualitatif adalah prosedur penelitian yang
9
menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.15
Lokasi dan waktu penelitian:
Penelitian akan dilakukan di kantor Kebab Turki Baba Rafi di Jl. RS.
Fatmawati Raya No. 33 Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Wawancara dilakukan melalui email dengan public relation Kebab Turki
Baba Rafi.
1. Informan
Informan yang dipilih adalah public relation Kebab Turki Baba Rafi dan
beberapa informan lainnya yang peneliti anggap dapat memperkaya
informasi atau data dalam penulisan skripsi ini.
2. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
pengindraan. Peneliti mengamati secara langsung ke tempat yang
dijadikan lokasi penelitian.
b. Wawancara Mendalam
15
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h.4.
10
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan
wawancara mendalam.
c. Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data yang diambil dari buku-buku ilmiah,
literatur dan sumber lainnya yang memiliki keterkaitan dan hubungan
dengan permasalahan yang diteliti untuk menambahkan beberapa data
yang perlu diperjelas dan akan digunakan sebagai landasan teori
sebagai pendukung teoritis dalam permasalahan yang peneliti angkat.
E. Teknik Analisis Data
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu
teknik yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Teknik ini tidak mencari atau
menjelaskan suatu hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Analisis deskriptif ini memiliki tujuan, yaitu16
:
1. Mengumpulkan informasi yang aktual secara terperinci yang
melukiskan segala gejala yang ada.
2. Mengidentifikasi masalah atau menjelaskan kondisi dan praktek-
praktek yang berlaku.
3. Membuat perbandingan atau evaluasi.
16
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), cet-
13, h.24-25
11
F. Tinjauan Pustaka
Untuk menghindari tindakan plagiarism, maka peneliti telah melakukan
penelusuran literatur-literatur penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah penelitian
yang peneliti jadikan tinjauan pustaka, diantaranya:
No. Nama Judul skripsi Tahun Keterangan
1. Umi Nur Atiyah Strategi Komunikasi
Public Relation Gen Fm
Pada Minat Pemasang
Iklan
2011 Penelitian ini
membahas tentang
bagaimana strategi
untuk menarik minat
pemasang iklan di
Radio Gen Fm.
2. Johan Alkautsar Straegi Public Relation
PT. Anugrah Bersama
Sejahtera Dalam
Menjalin Loyalitas
Customer
2011 Penelitian ini
membahas tentang
loyalitas customer.
3. Nadya Ramayani Strategi Komunikasi
Public Relations Hotel
2013 Penelitian ini
membahas tentang
12
Sifyan (Syariah) Dalam
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Terhadap
Tamu
strategi dalam
meningkatkan mutu
pelayanan terhadap
tamu, dan bentuk-
bentuk komunikasi
yang digunakan PR
Hotel Sofyan.
4. Mumpuni Diyah
Islamey
Strategi Public Relations
Dompet Dhuafa
Republika Dalam
Membangun Citra
Positif Melalui Media
Sosial
2013 Penelitian ini
berfokus pada
bagaimana Dompet
Dhuafa Republika
membangun citra
positif melalui
media sosial dan
fungsi serta peran
PR Dompet Dhuafa
Republika dalam
membangun citra
positif melalui
media sosial.
5. Fatmawati Strategi Public Relations 2013 Penelitian ini
13
Harahap Badan Wakaf Indonesia
Dalam
Mensosialisasikan
Wakaf Tunai
membahas
bagaimana strategi
PR Badan Wakaf
Indonesia dalam
mensosialisasikan
wakaf tunai, dan
meneliti bagaimana
metode komunikasi
persuasif yang
digunakan.
6. Siti Muslipah Strategi Public Relations
Pegadaian Syariah
Cabang Ciputat Raya
Dalam Membangun
Kepuasan Pelayanan
Terhadap Konsumen
2014 Penelitian ini
membahas
bagaimana strategi
PR Pegadaian
Syariah cabang
Ciputat Raya dalam
membangun
kepuasan konsumen.
7. Tri Lestari Strategi Public Relations
106.2 FM Bens Radio
Dalam Memelihara
2013 Penelitian ini
membahas tentang
bagaimana strategi
14
Citra Perusahaan PR Bens Radio
dalam memelihara
citra perusahaan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan memperjelas dalam penulisan ini, peneliti
membaginya menjadi lima bab, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Metodologi Penelitian, Kajian Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II KERANGKA TEORITIS
Teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini, seperti menguraikan sekilas
tentang strategi, Public Relation, strategi PR, dan kebab, Turki, pengertian
penghargaan, Asia Top 10 Young Enterpreneur, pengertian waralaba.
BAB III GAMBARAN UMUM
Perkembangan waralaba di Indonesia, waralaba makanan lokal, sejarah Kebab Turki
Baba Rafi
15
BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS
Analisis Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh Penghargaan Asia
Top 10 Young Entrepreneur
BAB V PENUTUP
Meliputi simpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
16
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Strategi Public Relations
1. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos yang menunjukan
sebagai peran komando militer.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia strategi
adalah ilmu dan seni yang memanfaatkan berbagai sumber daya dalam kebijakan
tertentu di perang dan damai, atau susunan rencana demi mencapai suatu tujuan.2
Menurut J. L. Thompson yang dikutip oleh Oliver, strategi adalah langkah-
langkah yang diambil untuk mencapai tujuan sebuah organisasi atau perusahaan.3
Sedangkan menurut Onong Uchyana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori
dan Praktek, strategi pada dasarnya adalah sebuah perencaan untuk mencapai suatu
tujuan. Tidak hanya berfungsi sebagai pengarah, tetapi juga dapat menunjukan cara
kerjanya.4
1 Keith Butterwick, Pengatar Public Reations: Teori dan Praktik, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.
153. 2 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka,2005), h.1092. 3 Sandra Oliver, Public Relations Strategy, (Jakarta: Erlangga,2007), h.2.
4 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1992), h.32.
17
Menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang dikutip Sukristono (1995), strategi
adalah rencana para pemimpin untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi yang
disertai dengan sususan cara dan upaya.5
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa
strategi adalah susunan rencana yang dibuat dengan menggunakan berbagai macam
sumber daya, cara, dan upaya untuk mencapai tujuan akhir, baik untuk individu
maupun organisasi atau perusahaan.
Menurut George A. Steiner dalam buku Kebijakan dan Strategi Manajemen
secara umum memang tidak ada klasifikasi strategi, namun terdapat pengelompokan
menurut dimensi strateginya, yaitu; klasifikasi berdasarkan ruang lingkup, misalnya
strategi program; klasifikasi berdasarkan hubungannya dengan tingkat organisasi,
berdasarkan jenjang disetiap divisi yang memiliki strateginya masing-masing;
klasifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan sumber daya; klasifikasi
berdasarkan tujuan dan fungsi; klasifikasi berdasarkan strategi pribadi tingkat
manajer.6
Dalam penelitian ini, menggunakan teori yang dikemukakan oleh Fred R.
David, sebagaimana yang akan peneliti tuliskan sebagai berikut; menurut Fred R.
David, dalam strategi juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah dilakukan
berhasil atau tidak. Dalam teori manajemen strategik milik David mengemukakan
5 Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), h.31.
6 George A. Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997) h.15-16.
18
tiga tahapan strategi di antaranya; Yang pertama perumusan strategi; merupakan
tahapan pertama dalam strategi. Dalam tahap ini para pencipta harus berpikir matang
mengenai kesempatan dan ancaman dari luar perusahaan dan menetapkan kekuatan
dan kekurangan dari dalam perusahaan, serta menentukan sasaran yang tepat.7 Yang
kedua adalah implementasi strategi; tahapan dimana setelah strategi dirumuskan yaitu
pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan. Strategi yang dimaksudkan adalah strategi
yang telah direncanakan pada tahap pertama yaitu perumusan strategi. Yang terakhir
adalah evaluasi strategi; merupakan tahapan yang diperlukan karena dalam tahap ini
keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk penetapan tujuan
berikutnya.8
2. Public Relations
Menurut Oliver public relations adalah rangkaian komunikasi dalam sebuah
organisasi dengan publik yang bertujuan membangun pemahaman baik organisasi
ataupun publik.9 Pengertian PR dalam buku Dasar-dasar Public Relations, PR adalah
suatu pekerjaan yang dalam pelaksaannya melalui empat proses, yaitu penelitian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.10
7 Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep. (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3.
8 Manajemen Strategi dan Konsep.), h. 3.
9 Strategi Public Relations, h.4.
10 Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2002), h.8.
19
Anne Gregory dalam buku Public Relations dalam Praktek mengutip definisi
IPR bahwa PR adalah sebagai disiplin ilmu yang menangani reputasi sebuah
organisasi yang bertujuan mendapatkan dukungan publik dan mempengaruhi opini
serta perilaku. Tidak lupa juga PR bertugas menjaga hubungan baik antara organisasi
dengan publik.11
Definisi fungsi dasar PR menurut British Institute of Public Relations adalah
sebuah aktivitas yang bertujuan membangun satu pemahaman yang sama antara
publik dan organisasi, sehingga mendatangkan untung pada kedua belah pihak.12
Sedangkan menurut Dr. Rex F. Harlow PR berfungsi sebagai manajemen
yang membantu membentuk dan memelihara komunikasi dua arah sehingga timbul
pengertian satu sama lain, saling menerima dan kerja sama antar masyarakat dan
organisasi.13
Melvin L. DeFleur dan Everette E. Dennis, mengutip Scott Cutlip dan Allan
Center yang mendefinisikan PR dengan:
“…Upaya terencana guna memengaruhi opini publik melalui karakter
yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang didasarkan pada
komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belas pihak”.14
11
Anne Gregory, Public Relations dalam Praktek, (Jakarta: Erlangga, 2005), h.15. 12
Silih Agung Wasesa, Strategi Public Relation, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), h.307. 13
Firsan Nova, Crisis Public Relation: Bagaimana PR Menanganis Krisi Perusahaan, (Jakarta:
Grasindo, 2009), h.35. 14
Yosal Iriantara, Community Relations: Konsep dan Aplikasinya, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2007), h.5.
20
Berdasarkan berbagai pengertian PR menurut beberapa ahli, peneliti
berkesimpulan bahwa PR adalah kegiatan yang melakukan komunikasi dua arah yang
bertujuan memberikan pemahaman kepada publik sehingga terjadinya
kesepemahaman antara organisasi dan masyarakat. Selain itu PR juga bertugas
membangun dan menjaga image sebuah organisasi sehingga terhindar dari krisis.
Menurut Johnson dan Zawawi dalam Public Relations Theory and Practice,
PR terbagi menjadi tiga bagian yaitu; pertama PR Bisnis, memiliki tugas
memperkenalkan pada masyarakat agar sadar pada keberadaan produk tersebut
sehingga masyarakat tergerak untuk membeli produk yang ditawarkan,
berkomunikasi pada siapa saja yang yang memiliki kepentingan dengan perusahaan
seperti pemilik, pelanggan, karyawan dan masyarakat, dan membantu perusahaan
dalam membangun dan mempertahankan image serta reputasi baik di lingkungan
masyarakat sehingga pelanggan tetap setia pada produk tersebut.15
Kedua, PR
Pemerintah, membantu untuk mempermudah pemerintah dalam mencapai tujuan
politik dan kebijakan dengan sarana media, mengurus teknik dalam berkampanye
yang pemerintah perlukan. Ketiga, PR Non Government Organizations (NGOs) atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), berbeda dari sebelumnya PR pada LSM tidak
berorientasi pada keuntungan, berkonsentrasi pada isu-isu kemanusiaan seperti hak
asasi dan isu-isu kesehatan.16
15
Jane Jonhston dan Clara Zawawi, Public Relations: Theory and Practice, (Sydney: Allen&Unwin,
2004), h.378. 16
H. 429.
21
Menurut Dozier & Broom PR memiliki empat kategori peran dalam suatu
organisasi, yaitu; sebagai penasehat ahli yang memiliki kemampuan yang tinggi
sehingga dapat membantu memberikan solusi dalam penyelesaian masalah dengan
publik; fasilitator komunikasi yang mana PR bertindak sebagai mediator antara pihak
manajemen dengan publik untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh publik;
fasilitator proses pemecahan masalah, membantu pimpinan organisasi untuk
mengambil tindakan atau keputusan dalam mengatasi persoalan secara rasional dan
profesional; teknisi komunikasi, menyediakan layanan teknis komunikasi, baik arus
maupun media komunikasi yang digunakan pimpinan dengan bawahan dan bawahan
kepada tingkat atasan.17
Kegiatan dan sasaran PR menurut H. Fayol yaitu membangun identitas dan
citra perusahaan yang positif melalui kegiatan komunikasi dua arah dengan berbagai
pihak, kemudian menghadapai krisis dengan menangani keluhan yang terjadi serta
memperbaiki citra (recovery image), dan juga mempromoksikan aspek
kemasyarakatan yang menyangkut kepentingan publik serta mendukung kampanye
sosial seperti anti merokok, narkoba, dan sebagainya.18
3. Strategi Public Relation
Menurut Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen
Jayakarta, memberikan batasan pengertian tentang strategi PR, yang berbunyi:
17
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi (Edisi Revisi), (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2007), h. 20-21. 18
Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi (Edisi Revisi), h. 23-24.
22
“Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan
public relations dalam kerangka tujuan public relations (public
relations plan)”.19
Peran PR dalam membangun citra dapat terlaksana dengan adanya strategi
atau perencanaan yang matang. Berdasarkan penjelasan sebelumnya strategi yang
berarti perencanaan yang dibuat untuk mencapai tujuan akhir, serta PR yang memiliki
tugas membangun image atau citra organisasi, maka strategi PR adalah rencana yang
disusun oleh PR untuk mencapai suatu tujuan tertentu sesuai dengan tugasnya sebagai
PR, misal membangun citra positif ataupun menjadi “penyambung lidah” dari
organisasi kepada masyarakat ataupun sebaliknya.
Menurut Ronald D. Smith dalam buku Strategic Planning for Public Relations
terdapat sembilan langkah yang kemudian terbagi dalam empat tahap untuk membuat
strategic plan untuk PR yang dinamai the Nine Steps of Strategic Public Relations.
Tahap pertama adalah formative research; langkah pertama, menganalisa situasi,
menjadi langkah awal yang krusial, sangat penting untuk melihat kesempatan dan
hambatan yang akan ada pada program yang direncanakan; langkah ke-dua,
menganalisa kondisi organisasi, yang meliputi tiga aspek dalam organisasi yaitu
lingkungan internal, persepsi publik (mengenai reputasi organisasi), lingkungan
eksternal (kompetitor bahkan pendukung); langkah ke-tiga, menganalisa publik
19
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2001),
h. 115.
23
utama (target pasar). Tahap ke-dua strategi, yang meliputi; langkah ke-empat,
membuat goals dan tujuan; langkah ke-lima, merumuskan aksi dan respon, membuat
langkah-langkah apa yang harus dilakukan di berbagai situasi; langkah ke-enam,
membuat komunikasi yang efektif, pesan apa yang akan disampaikan, siapa yang
akan menyampaikannya pada publik. Tahap ke-tiga taktik; langkah ke-tujuh memilih
taktik komunikasi, memilih saluran apa yang akan digunakan dalam menyampaikan
pesan seperti face to face communication, controlled media (iklan dan promosi),atau
news media; langkah ke-delapan penerapan strategic plan, mengatur budget dan
jadwal untuk berkomunikasi. Tahap dan langkah terakhir adalah mengevaluasi
strategic plan.20
B. Kebab Turki
Kebab adalah hidangan daging dari dunia kuliner Timur Tengah. Berupa
daging yang dipanggang atau dibakar pada sebuah tusukan dari logam atau kayu.
Kebab terbuat dari daging kambing dan sapi, ada juga yang terbuat dari daging ayam,
ikan, dan kerang-kerangan.21
Secara etimologi kebab berasal dari bahasa Arab yaitu kabab yang awalnya
berarti daging goreng, bukannya daging bakar ataupun panggang. Pada awal abad ke-
20
Ronald D. Smith, Strategic Planning for Public Relations, (New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates, Inc, 2004). 21
Dapur Kirana, Kebab: Lezat & Eksotis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009).
24
14, kabab menjadi sinonim dengan tabahajah yang dalam bahasa Persia berarti
hidangan berupa daging goreng. Dalam beberapa literatur Turki, istilah kabab
digunakan untuk hidangan berupa bola-bola daging yang terbuat dari daging ayang
atau daging domba cincang.22
Turki modern berdiri pada tahun 1923 dari sisa-sisa Anatolia yang saat itu
mengalahkan Kekaisaran Ottoman oleh Pahlawan Nasional Mustafa Kemal Ataturk
yang kini dikenal pula sebagai “Bapak Turki”.23
Turki memiliki luas total 780.580
kilometer persegi.24
Masakan Turki sering dianggap sebagai salah satu yang terbesar di dunia,
dengan tradisi kuliner tetap bertahan lebih dari 1.300 tahun. Posisi negara Turki yang
berada di seputaran Laut Mediterania juga sebagai penunjang untuk membantu dan
mengembangkan dan mempertahankan masakan-masakan tradisional Turki.25
Beras, gandum, dan sayuran merupakan dasar dari berbagai hidangan Turki.
Bumbu-bumbu yang paling populer yang digunakan di Turki antara lain adalah mint,
peterseli, kayu manis, bawang putih, jintan, dan sumac (buah merah yang memiliki
rasa seperti lemon). Yoghurt juga sering digunakan untuk melengkapi hidangan
22
Dian Swandayani, Kebab, Cita Rasa dan Sebuah Indentitas, (Yogyakarta: Majalah Ilmiah Populer
Wuny), h.87-88. 23
Melissa McNamara. History of Turkey. Artikel diakses pada 28 Mei 2014 dari
www.cbnews.com/news/history-of-turkey/ 24
Geographic and Enviromental Setting. Artikel diakses pada 28 Mei 2014 dari
www.foodbycountry.com/spain-to-zimbabwe-cumulative-index/turkey.html 25
Geographic and Enviromental Setting.
25
daging dan sayuran. Hidangan berbahan dasar daging di Turki biasanya
menggunakan daging domba, seperti kebab.26
Banyak sekali jenis kebab yang dibuat dari daging yang berbeda-beda, dan
setiap jenis memiliki aroma yang berbeda pula. Di Turki terkenal dengan Doner
Kebab, Shish dan Chelow Kebab dari Iran, Shami Kebab dan Kathi Kebab dari
India.27
Doner Kebab.
C. Kuliner Indonesia
1. Ragam Kuliner Indonesia
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki belasan ribu
pulau yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal tersebut menjadikan Indonesia
memiliki ragam budaya yang begitu banyak, mulai dari seni, adat istiadat, hingga
jenis-jenis masakan. Hampir seluruh hidangan Indonesia kaya dengan rempah-
rempah seperti kemiri, kunyit, lengkuas, jahe, kencur, pala dan rempah lainnya.
Teknik memasaknya pun bermacam-macam hal ini dipengaruhi oleh adat dan tradisi
yang berlaku di daerah masing-masing.
Indonesia telah menjadi tempat perdagangan antara dua benua yang
mempengaruhi dalam bidang budaya, sosial, bahasa, agama, serta seni memasak yang
26
Geographic and Enviromental Setting. 27
Kebab: Lezat & Eksotis.
26
berbeda satu sama lain, yang dibawa oleh etnis pendatang yang singgah, bermukim
hingga berkembang biak dengan penduduk lokal Indonesia.28
Terdapat banyak sekali ragam makanan yang ada di Indonesia, seperti Sambal
Tuktuk dari Batak. Masakan Batak dominan dengan rasa pedas, bumbu lainnya yang
banyak digunakan di Batak antara lain jeruk purut, daun salam, ketumbar, bawang
merah dan putih, cabai, merica, serai, jahe, lengkuas, dan kunyit. Citarasa gurih dan
sedap banyak ditemui di aneka kuliner asal Betawi seperti Semur Jengkol. Hidangan
Betawi juga dipengaruhi oleh tradisi China, seperti Dodol Cina dan juga hidangan
dengan bahan dasar tahu, dan ikan Cing Cuan yang di Betawi berupa sajian dari ikan
ekor kuning atau ikan pisang-pisang yang diberi bumbu tauco. Hidangan dari
Minangkabau atau Sumatera pada umumnya kaya akan bumbu, rempah, santan, dan
terkenal dengan pedasnya yang sedikit banyaknya dipengaruhi oleh masakan India,
seperti aneka macam hidangan gulai.29
Keberadaan Belanda di Indonesia juga memberikan pengaruh pada masakan
Indonesia, seperti semur, menurut bahasa Belanda sendiri “smoor” adalah telah
direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan. Perdagangan dari China juga
membawa pengaruh terhadap kuliner di Indonesia, seperti bakmi, bakso, kedelai, dan
28
Indra Ketaren. Identitas Gastronomi Indonesia. Artikel diakses pada 4 Juni 2014 dari www.rimanews.com/read/20140524/152648/indentitas-gastronomi-indonesia 29
Identitas Gastronomi Indonesia.
27
lumpia.
Pengaruh perdagangan dan proses penyebaran agama dari Arab juga
menambah ragam masakan Indonesia seperti sate yang diadopsi dari kebab.30
2. Popularitas Masakan Timur Tengah di Indonesia
Masakan Timur Tengah banyak ditemui di Indonesia, baik makanan Timur
Tengah yang diserap ke kuliner Indonesia seperti roti canai yang banyak dijual di
warung Mie Aceh, maupun masakan asli Timur Tengah yang sekarang ini banyak
dijual di restoran besar hingga warung makan pinggir jalan. Hidangan asli Timur
Tengah sendiri dapat banyak kita jumpai restoran secara umum atau khususnya di
kawasan kampung Arab, misalnya seperti di Ampel Surabaya, Puncak Bogor, dan
Pekojan Jakarta.
Kuliner asal Timur Tengah menjadi populer di Indonesia salah satunya
dikarenakan untuk beberapa cita rasa terdapat kecocokan dengan lidah orang
Indonesia, seperti hidangan yang kaya akan bumbu dan rempahnya. Bahan baku
masakan Timur Tengah yang halal juga menjadi alasan mengapa hidangan asal Timur
Tengah banyak diminati di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan Indonesia sendiri
merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim, yang mana dalam Islam telah
diatur mengenai makanan yang halal maupun tidak boleh di konsumsi atau haram
bagi umat muslim, sebagaimana yang terdapat pada Al-Quran surat Al-Maidah ayat
3:
30
Identitas Gastronomi Indonesia.
28
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.”
Salah satu kuliner Timur Tengah yang sedang populer di Indonesia saat ini
adalah kebab. Di Indonesia kebab sendiri saat ini sudah cukup mudah dijumpai, tidak
perlu ke restoran besar, saat ini kebab banyak dijual di gerobak di pinggir jalan.
Kebab yang populer saat ini tentunya sudah disesuaikan dengan selera lokal, seperti
penambahan mayonnaise, keju, dan bumbu-bumbu yang terkandung dalam daging
panggang itu sendiri. Dari berbagai macam jenis kebab yang ada, yang populer di
Indonesia adalah jenis kebab yang berasal dari Turki, yaitu Doner Kebab berupa
daging panggang yang digantung kemudian di iris vertikal disajikan digulung
bersama sayur-sayuran dengan roti pita atau roti tortila.
29
D. Asia Top 10 Young Entrepreneur
Asia Top 10 Young Entrepreneur adalah sebuah ajang penghargaan yang
diberikan kepada pengusaha muda terpilih di Asia yang digagas oleh Dato’ Rick
Wong selaku founder RHA “Research House of Asia” Media Sdn Bhd yang
menerbitkan majalah Top 10 Asia. Majalah ini membahas bisnis-bisnis yang sukses,
orang-orang dan gaya hidup inspiratif. Pemberitaan tersebut bertujuan untuk
mengapresiasi perusahaan-perusahaan di Asia untuk menjadi inspirasi baik saat ini
maupun kepada generasi masa depan.31
Asia Top 10 Young Entrepreneur merupakan salah satu dari rangkaian acara
Top Asia Corporate Ball yang diadakan satu kali setahun. Pada tahun 2013 lalu Asia
Top 10 Young Entrepreneur diberikan kepada sepuluh pengusaha muda salah satu
diantaranya berasal dari Indonesia, yaitu Hendy Setiono, founder & President
Director of PT. Baba Rafi, selain itu juga diberikan kepada Khalid Alkhudair dari
Saudi Arabia founder www.glowork.net, Jeol Neoh dari Malaysia founder dan Chief
Executive Officer (CEO) GroupsMore Malaysia, Marvin Agustin asal Philippine
selaku founder Sumosan Food Inc., Leonard Tan dari Singapore founder PurpleClick
Media Pte Ltd., Kentaro asal Jepang founder Clara Online, Ganesh Kumar Bangha
asal Malaysia Co Founder MOL Acces Portal, dan Adhvith Dhuddu asal India
founder AliveNow.
31
Top 10 of Asia. Artikel diakses pada 26 Mei 2014 dari www.top10asia.org/about_us.php
30
Acara sekaligus gala dinner ini mengundang sekitar 1000 CEO terkemuka,
pemilik bisnis dan tokoh dari seluruh Malaysia dan Asia seperti di antaranya
perusahaan multinasional seperti IJM, Petronas, Air Asia, Exim Bank, DHL,
Tropicana Corporation dan beberapa perusahaan besar lainnya. Acara ini menjadi
wadah bagi para pengusaha untuk memperluas jaringan sekaligus memberikan
penghargaan kepada 10 pengusaha muda di Asia.32
32
Hendy Setiono, Salah Satu Dari Asia Top 10 Young Entrepreneur. Artikel diakses pada 26 Mei 2014
dari www.babarafi.com/new/2014/01/27/hendy-setiono-salah-satu-dari-asia-top-10-young-
entrepreneur-2013/
31
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Perkembangan Waralaba di Indonesia
1. Pengertian Waralaba
Saat ini waralaba tengah menjadi idola dikalangan pengusaha, baik pemain
lama ataupun yang baru mau berkecimpung di dunia usaha. Memiliki usaha waralaba
menjadi pilihan karena penerima waralaba (franchisee) tidak perlu repot melakukan
promosi besar-besaran, masyarakat sudah tahu tentang produk yang ditawarkan.
Penerima waralaba juga tidak perlu membuat konsep, sistem, hingga mencari bahan
baku karena sudah disediakan oleh pemberi waralaba (franchisor).
Waralaba merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu franchise, yang
mana franchise sendiri berasal dari bahasa Perancis yang berarti bebas dari
perhambaan atau perbudakan (free from servitude). Dalam bidang usaha, franchise
berarti kebabasan perorangan untuk memulai dan menjalankan usahanya sendiri. 1
2. Pertama Hadirnya Waralaba di Indonesia
Di Indonesia waralaba pertama kali diperkenalkan oleh Lembaga Pendidikan
dan Pembinaan Manajemen (LPPM). Waralaba berasal dari kata “wara” dan “laba”
1 Info Lengkap Waralaba. h.15.
32
yang artinya lebih dan untung. Jadi waralaba berarti usaha yang memberikan
keuntungan yang lebih.2 Menurut V. Winarto waralaba adalah hubungan kerja sama
antar pengusaha yang usahanya sudah kuat dan sukses dengan pengusaha baru yang
bertujuan untuk menguntungkan satu sama lain khususnya dalam bidang penyediaan
produk atau jasa.3
Perkembangan waralaba di Indonesia cukup pesat, menurut konsultan
waralaba Amir Karamoy pertumbuhan waralaba lokal pada tahun 1998-2000 naik
hingga 40,2%.4 Waralaba sendiri hadir di Indonesia diawali dengan masuknya
waralaba merk asing KFC pada tahun 1970. Hingga akhir tahun 1990-an waralaba
asing mendominasi pasar Indonesia hanya terdapat beberapa merk lokal saja seperti
Es Teler 77.5 Namun seiring dengan perkembangannya dalam kurun waktu 2001-
2006 pertumbuhan omzet waralaba di Indonesia naik dua kali lipat dari US$ 3 miliar
menjadi US$ 6 miliar.6
3. Pertumbuhan Waralaba di Indonesia
Menurut data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) terjadi pasang surut jumlah
waralaba di Indonesia pada tahun 1997-2003 dikarenakan krisi moneter pada saat itu,
namun kembali pulij pada tahun 2005, dan terus berkembang hingga tahun 2006 ada
2 Info Lengkap Waralaba. h.16.
3 Info Lengkap Waralaba. h.17.
4 Info Lengkap Waralaba. h.42.
5 Info Lengkap Waralaba. h.41.
6 Info Lengkap Waralaba. h.43.
33
220 merek waralaba asing dan 230 merek waralaba lokal. Lebih jelasnya seperti yang
tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Perkembangan Franchise di Indonesia.7
Tahun
Franchise Total Keterangan
Asing Lokal
1992 29 6 35 -
1995 117 15 132 -
1996 210 20 230 -
1997 (Juli) 235 30 265 Sejak terjadi
krisis moneter
akhir tahun
1997 sampai
2003, jumlah
franchise yang
beroperasi di
Indonesia
mengalami
pasang surut.
2000 (Juli) 222 39 261
2001 (Juli) 230 42 272
2003 170 85 255
2005 237 129 366 Bisnis
franchise
sudah pulih
kembali
2006 220 230 450 Konsep bisnis
lokal makin
berkembang.
Jumlah outlet
baik milik
perusahaan
7 Info Lengkap Waralaba. h.42.
34
maupun
franchisee
berjumlah
lebih dari
10.000 outlet.
Hingga tahun 2013 Kementrian Perdagangan mencatat bisnis waralaba terus
tumbuh. Menurut data Kementrian Perdagangan waralaba lokal tumbuh lebih pesat
dibandingkan waralaba asing, dengan presentase 11,7% untuk waralaba lokal dan
waralaba asing hanya tumbuh 6,25%.8
4. Hukum Waralaba di Indonesia
Dari sisi hukum waralaba di Indonesia diatur dalam buku III Kitab Undang-
undang Hukum Perdata, selain itu juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tanggal 18 Juni 1997 tentang Waralaba, dan juga
diatur oleh Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdangangan Republik Indonesia
Nomor 259/MPP/KEP/7/1997 tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.9
Pesatnya perkembangan waralaba di Indonesia juga mendorong pemerintah
dan para pemilik waralaba untuk mendirikan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI).
AFI didirikan selain menjadi pusat informasi mengenai waralaba juga menjadi wadah
8Chandra Harimurti. Gita Wirjawan dan Perjuangannya Memajukan Waralaba Lokal. Artikel di akses
pada 12 Juni 2014 dari jaringannews.com/politik-peristiwa/umum/5698/gita-wirjawan-dan-
perjuangannya-memajukan-waralaba-lokal 9 Info Lengkap Waralaba. h.50.
35
bagi para pebisnis untuk meningkatkan usaha, profesionalisme, dan etika. AFI juga
mengeluarkan kode etik antara pelaku bisnis waralaba agar tidak terjadi persaingan
yang tidak sehat.10
Waralaba banyak dipilih karena dapat menyebarkan produk dengan cepat dan
kepada pasar yang tepat. Bagi franchisor dengan sistem ini dapat memperluas
jaringan bisnisnya dengan cepat, tidak hanya secara nasional namun secara global
juga. Sedangkan keuntungan yang diterima oleh franchisee adalah mendapatkan
usaha yang telah matang csecara merk, memiliki pasar yang jelas sehingga
mengurangi resiko bangkrut.
B. Waralaba Makanan Lokal
Dewasa ini dunia waralaba di Indonesia tidak hanya dikuasai oleh waralaba
asing, perkembangan waralaba lokal sangatlah pesat dan terus berkembang dari tahun
ke tahun. Apabila tahun-tahun pertama hadirnya waralaba di Indonesia di dominasi
oleh waralaba asing, kini justru waralaba lokal yang menjadi waralaba terbanyak di
Indonesia.
Menurut data AFI terdapat tiga kategori waralaba yang diminati di Indonesia,
waralaba jenis restoran/ kafe/ karaoke yang menjadi urutan pertamanya, setelah itu
10
Info Lengkap Waralaba. h.46
36
bidang ritel dan kemudian di sektor pendidikan/ kursus. Seperti yang ada di tabel di
bawah ini:
Tabel 2. Jumlah Pemain Franchise Lokal di Indonesia.11
Jenis Industri November 2005 Awal 2007
Jumlah
Perusahaan
Jumlah
Gerai
Jumlah
Perusahaan
Jumlah
Gerai
Restoran, Kafe, Butik
Kafe dan Karaoke
55 2.350 86 6.200
Internet Café & Web
Developer
NA NA 7 145
Pendidikan / Kursus 19 910 43 1.400
Ritel 10 1.950 21 3.200
Agen Property 1 9 1 9
Laundry 3 225 4 371
Rental Film 2 186 2 300
Otomotif 2 24 8 174
Desain Grafis, Percetakan,
Fotografi, dan Jasa Bisnis
Terpadu
6 185 8 258
Travel 1 3 6 150
Salon 13 440 20 600
Printer dan Tinta Isi
Ulang
NA NA 4 25
Lain-lain 8 301 10 445
Total 120 6.583 220 13.227
11
Info Lengkap Waralaba. h.40
37
Melihat lonjakan jumlah gerai waralaba dalam bidang kuliner yang dalam
kurun waktu dua tahun melonjak lebih dari 200% menunjukan bahwa waralaba di
bidang kuliner merupakan lahan yang memiliki potensi bisnis yang menggiurkan. Hal
tersebut dikarenakan makanan selain merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia, saat ini makanan juga menjadi life style bagi sebagian masyarakat
khususnya yang berada di kota.
Waralaba lokal tidak hanya diminati oleh pasar Indonesia, hal ini terbukti
dengan datangnya minat dari beberapa negara seperti Malaysia, Qatar, Timur Tengah
dan beberapa negara lainnya. Pada tahun 2013 lalu tidak kurang dari 10 waralaba
lokal ekspansi ke negara-negara tersebut, yang mana hal ini juga meningkat dari
tahun 2012 hanya terdapat 3 waralaba lokal yang berhasil menembus pasar asing.12
Terdapat banyak sekali waralaba lokal di bidang kuliner seperti Mie Ayam
Grobakan, Mr. Tacos, Pizza Rakyat, Ayam dan Bebek Kremes Kriuk, Sate Klopo
Asia, Bakmi Gila, Ayam Abiss, Kedai Kopi Kapal Api, Super Bubble Drink,
Semerbak Kopi, Bakso Kaget Kaget, dan masih terdapat ratusan merk lainnya.13
Selain itu ada beberapa merk waralaba lokal di bidang makanan yang go
international seperti Es Teler 77 yang berdiri sejak tahun 1981 oleh Muniarti
Widjaja. Es Teler 77 ini juga dikenal sebagai merk lokal yang pertama kali
menerapkan sistem waralaba pada perusahaannya, saat ini Es Teler 77 juga dapat
12
Syahrina Pahlevi. Kemdag Optimis Lahir 300 Waralaba Lokal. Artikel di akses pada 12 Juni 2014
dari apec2013.or.id/index.php/read/surl/273 13
Daftar Waralaba Makanan & Minuman di Indonesia. Artikel di akses pada 12 Juni 2014 dari
www.kerjausaha.com/2013/01/daftar-waralaba-makanan-minuman-di.html
38
dijumpai di Singapura, Malaysia, dan Australia. Ayam Bakar Mas Mono juga
waralaba lokal yang berhasil menembus pasar asing, didirikan oleh Agus Purnomo di
awal tahun 2000 kini sudah memiliki outlet di Malaysia. Camilan donat dan juga
berbagai jenis kopi yang disajikan oleh JCo Donuts & Coffee yang didirikan oleh
Johnny Andrean kini juga sudah merambah ke pasar internasional tepatnya ke China,
Filipina, Malaysia dan Singapura. Restoran Bumbu Desa yang menyajikan masakan
khas Sunda yang dimulai oleh Arief Wirawangsadita pada tahun 2004 saat ini sudah
membuka cabang di Singapura dan Malaysia, dan juga akan membuka cabang di
Vancouver dan Kanada. Hendy Setiono pemilik usaha kuliner kebab dengan omzet
miyaran rupiah di usaha Kebab Turki Baba Rafi juga sudah melebarkan sayap
usahanya di beberapa negara seperti China, Fiipina, Thailand, Sri Lanka dan
Malaysia.14
C. Sejarah Kebab Turki Baba Rafi
Kebab Turki Baba Rafi (KTBR) merupakan usaha milik PT. Baba Rafi
Indonesia yang didirikan oleh Hendy Setiono yang kini juga Presiden Direktur dari
PT. Baba Rafi. Sebanyak 1000 outlet telah hadir selain di Indonesia juga di beberapa
14
Tasya Paramitha. 5 Waralaba Kuliner Sukses “Go International”. Artikel di akses pada 13 Juni 2014
dari life.viva.co.id/news/read/481001-5-waralaba-kuliner-indonesia-sukses-go-intennational-
39
negara seperti Malaysia, Filipina, Malaysia, China dan Sri Lanka. Selain menjual
kebab KTBR juga menyajikan burger, sandwich, canai, dan aneka makanan beku.15
Kebab Turki Baba Rafi memiliki visi “Berusaha menjadi bisnis waralaba
kebab yang terbesar, yang menguntungkan dan yang paling berpengaruh di dunia”.16
Hal ini terlihat pada perkembangan Kebab Turki Baba Rafi yang begitu pesat, yang
telah berhasil merambah dunia internasional dengan membuka gerai di beberapa
negara di Asia, dan juga sedang dalam proses untuk membuka gerai hingga benua
Eropa. Selain itu Kebab Turki Baba Rafi juga memiliki misi “Kami berusaha menjadi
bisnis waralaba kebab terbesar di dunia dengan menawarkan rasa dan kualitas dengan
harga yang terjangkau dan pelayanan yang memuaskan untuk para franchisee dan
pelanggan. Kami juga memiliki tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia
dengan mengadakan program dan tanggung jawab sosial yang dapat membantu
masyarakat dan pemegang saham”.17
Misi ini diwujudkan selain dengan
perkembangan Kebab Turki Baba Rafi hingga saat ini, juga melalui program
Corporate Social Responsibility (CSR) yang membentuk Baba Rafi Academy yang
dengan pelatihan yang diberikan kepada pengusaha muda yang sedang berkembang
dalam bisnisnya, serta mengadakan Pelatihan Untuk Indonesia Lebih Baik yang berisi
15
Artikel di akses pada 13 Juni 2014 dari babarafi.com 16
Artikel di akses pada 11 Agustus 2014 dari babarafi.com 17
Artikel di akses pada 11 Agustus 2014 dari babarafi.com
40
pembekalan dalam menjalankan bisnis, disampaikan oleh manajemen PT. Baba Rafi
Indonesia serta bekerja sama dengan Young Entrepreneur Academy (YEA!).18
Kebab Turki Baba Rafi memiliki tagline “The World’s Biggest Kebab Chain”,
tagline ini bermakna untuk mempertegas keberadaan Kebab Turki Baba Rafi yang
sudah memiliki lebih dari 1000 gerai di seluruh Indonesia dan hadir di berbagai
negara, bisa dikatakan Kebab Turki Baba Rafi merupakan franchise kebab pertama
dengan jaringan gerai terbesar di dunia. Dengan ini Kebab Turki Baba Rafi mampu
menyerap banyak tenaga kerja di setiap lokasi gerainya. Selain itu menurut Hendy
Setiono, tagline ini juga merangkum dari semua visi dan misi Kebab Turki Baba Rafi
ke depannya.19
Kebab Turki Baba Rafi juga memiliki akun facebook dan twitter untuk terus
berkomunikasi dengan pelanggannya, dalam fanpage facebook Kebab Turki Baba
Rafi memiliki 7427 likes, yang mana akun ini terkoneksi dengan twitter Kebab Turki
Baba Rafi yang bernama @KebabBabaRafi. Dalam kedua media sosial ini Kebab
Turki Baba Rafi dalam dengan langsung menyapa pelanggannya, serta
menyampaikan promosi dan juga update terbaru mengenai Kebab Turki Baba Rafi.
18
Artikel di akses pada 11 Agustus 2014 dari babarafi.com 19
Cipto, “The World’s Biggest Chain”, Tagline Baru Kebab Turki Baba Rafi. Artikel di akses pada 11
Agustus 2014 dari m.wartaekonomi.com
41
Ide untuk berjualan kebab di Indonesia berasal dari ketika Hendy Setiono
berkunjung ke Timur Tengah dan banyak menemui penjual kebab, makanan yang
terbuat dari daging panggang yang digulung bersama sayuran dan diberi mayonnaise.
Menurut Hendy Setiono kebab paling enak berasal dari Istanbul, Turki, oleh karena
itu dia menggunakan Turki dalam merek dagangnya untuk menarik calon pembeli.
Baba Rafi sendiri terinspirasi dari nama anak pertamanya yang bernama Rafi, dan
Baba sendiri berarti bapak, jadi Baba Rafi berarti “bapaknya Rafi”, sehingga
terciptalah merk Kebab Turki Baba Rafi.20
Kebab Turki Baba Rafi berdiri pada tahun 2003 dengan outlet pertamanya di
Jalan Nginden Semolo, Surabaya, yang berdekatan dengan area kampus dan tempat
tinggalnya. Dengan modal awal Rp 4 juta digunakan untuk membeli gerobak dan
peralatan memasak lainnya. Pengelolaan secara waralaba dimulai pada tahun 2005,
dalam kurun waktu enam tahun KTBR sudah memiliki 650 outlet yang tersebar di
seluruh Indonesia, dan menyerap 1.200 tenaga kerja.21
Dalam waktu sehari KTBR bisa menghabiskan 3 ton daging sapi untuk
seluruh gerainya. Kebab Turki Baba Rafi berkerjasama dengan PT. Belfoods
Indonesia untuk produksi daging kebabnya, hal ini dipilih karena PT. Belfoods
20
Kebab Turki Baba Rafi. Artikel di akses pada 13 Juni 2014 dari
wirausahaindonesia.com/archives/kebab-turki-baba-rafi#.u5sKxcsaysK0 21
Ninik Setiawati. Modal Rp 55 Juta, Miliki Bisnis Kebab Turki Ala Baba Rafi. Artikel di akses pada
13 Juni 2014 dari finance.detik.com/read/2011/01/18/103052/1548905/480/2/modal-rp-55-juta-miliki-
bisnis-kebab-turki-ala-baba-rafi
42
Indonesia sudah memenuhi standar Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan
(BPOM) dan sudah memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).22
Perkembangan KTBR yang begitu pesat membawa bisnis kebab ini
memenangkan beberapa penghargaan nasional hingga kelas internasional. Seperti
diantaranya Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA)
yang diberikan menteri dan koperasi UKM, Asia’s Best Entrepreneur Under 25 oleh
majalah Business Week International 2006, The Best In Marketing Indonesia
Franchisor of The Year 2009, Top Franchise ASEAN 2009, dan yang terbaru pada
2013 lalu Asia Top 10 Young Entrepreneur yang diadakan di Malaysia.23
22
Modal Rp 55 Juta, Miliki Bisnis Kebab Turki Ala Baba Rafi. 23
Kebab Turki Baba Rafi.
43
BAB IV
HASIL ANALISIS TEMUAN
A. Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam Memperoleh Penghargaan
Asia Top 10 Young Entrepreneur
Kebab Turki Baba Rafi sebagai industri kuliner di Indonesia seperti dijelaskan
pada bab sebelumnya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner
yang menerapkan sistem franchise pada perusahaannya. Selain itu Kebab Turki Baba
Rafi merupakan pionir dalam bisnis kebab di Indonesia yang mana produknya atau
kebabnya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia sehingga menghasilkan
cita rasa yang friendly kepada masyarakat Indonesia.
Selama sebelas tahun menjalankan bisnis kuliner Kebab Turki Baba Rafi
telah mendapatkan berderet penghargaan internasional, yang terbaru adalah Asia Top
10 Young Entrepreneur. Penghargaan ini adalah sebuah ajang penghargaan yang
diberikan kepada pengusaha muda terpilih di Asia yang bertujuan untuk
mengapresiasi perusahaan-perusahaan di Asia untuk menjadi inspirasi baik saat ini
maupun kepada generasi masa depan. Dalam mendapatkan penghargaan ini, Kebab
Turki Baba Rafi tidak lepas dari peran serta bagian internal perusahaan yaitu pada
divisi public relation Kebab Turki Baba Rafi.
44
Berkaitan dengan hal ini, divisi public relation Kebab Turki Baba Rafi
merancang strategi-strategi guna mendapatkan penghargaan tersebut. Strategi tersebut
terbagi menjadi strategi pengeluaran promosi, strategi pemilihan media dan strategi
penjualan. Di mana strategi pengeluaran promosi Kebab Turki Baba Rafi ini adalah
bekerja sama atau mendukung suatu event tertentu yang memiliki peluang baik dalam
promosi serta penjualan, strategi pemilihan media yang dimaksud adalah melihat
kredibilitas suatu media tertentu yang akan dijadikan media promosi Kebab Turki
Baba Rafi, kemudian strategi penjualan adalah misalnya dengan bekerja sama dengan
brand tertentu. Berikut ini peneliti akan mencoba menjabarkan tiga tahapan dalam
strategi public relation Kebab Turki Baba Rafi dalam memperoleh penghargaan Asia
Top 10 Young Entrepreneur.
B. Perumusan Strategi Public Relation
Sesuai dengan pengertian public relation dalam buku Dasar-dasar Public
Relation yang mengatakan bahwa public relation adalah suatu pekerjaan yang dalam
pelaksaannya melalui empat proses, yaitu penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.1 Yang mana hal ini sesuai dengan yang dilakukan public relation Kebab
Turki Baba Rafi dalam membuat perencanaan strategi.
1 Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2002), h.8.
45
Dalam perumusan strategi public relation di Kebab Turki Baba Rafi
dalam perumusannya selain melibatkan public relation sendiri juga
berkordinasi dengan tim operasional, dan untuk event tertentu atau yang
disebut Join Promo juga melibatkan General Affair. Hal ini seperti yang
disampaikan oleh public relation Kebab Turki Baba Rafi yang mengatakan:
”Di Baba Rafi yang terlibat dalam merumuskan strategi ini adalah
divisi Brand selaku pembuat konsep dibantu kordinasi dengan tim
operasional Dan GA apabila menyangkut dengan Join Promo”.2
Berdasarkan pengamatan peneliti, General Affair di sini dibutuhkan
untuk berkordinasi langsung ke luar apabila Kebab Turki Baba Rafi
melakukan promosi dengan bekerja sama dengan brand lain atau event
tertentu. Setelah dilakukannya perumusan divisi public relation Kebab Turki
Baba Rafi memperoleh tiga strategi, yaitu; strategi pengeluaran promosi,
strategi pemilihan media dan strategi penjualan, yang mana akan peneliti
jelaskan dalam point selanjutnya.
C. Implementasi Strategi Public Relation
Mula-mula untuk menjalankan strategi yang sudah dirumuskan public relation
harus membangun komunikasi yang baik dengan konsumen dan juga franchisee. Hal
ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari konsumen dan juga franchisee yang
juga memiliki kepentingan dalam promosi daripada Kebab Turki Baba Rafi itu
2 Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
46
sendiri. Tindakan ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Shannon dan
Weaver dikutip oleh David Cangara bahwa “komunikasi adalah sebuah bentuk
interaksi yang dilakukan oleh manusia yang mempengaruhi satu sama lain baik
disengaja maupun tidak disengaja”3.
Komunikasi yang dilakukan ini berupa bertukar ide dan saran.
Dilakukan baik dengan cara face to face communication, ataupun melalui
media internet. Seperti yang sudah di bahas pada bab sebelumnya, Kebab
Turki Baba Rafi juga aktif dalam mengembangkan websitenya, forum-forum
bisnis, dan juga aktif melalui akun twitternya di @KebabBabaRafi.
Strategi yang pertama di Kebab Turki Baba Rafi adalah strategi
pengeluaran promosi. Strategi ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan,
salah satunya dengan cara menjadi sponsor event tertentu dengan balasan
Kebab Turki Baba Rafi dapat membuka outlet disana. Hal ini dilakukan selain
keuntungan komersil juga Kebab Turki Baba Rafi bisa melakukan promosi di
event tersebut.
Strategi yang kedua adalah strategi pemilihan media, seperti yang
diungkapkan oleh public relation Kebab Turki Baba Rafi:
“…strategi pemilihan media dengan melihat jam terbangnya media
tersebut, contohnya seperti kita membuat kuis pada suatu radio dan
bisa dilihat dari frekuensi sms/telp yang masuk”. 4
3 David Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005). Cet ke- 5,
h. 18-19. 4 Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
47
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, public relation Kebab Turki
Baba Rafi di sini dimaksudkan untuk memilih media yang paling efektif
untuk melakukan promosi. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan timbal
balik mengenai promo yang dilakukan dari khalayak.
Strategi yang terakhir adalah strategi penjualan, seperti yang
diungkapkan public relation Kebab Turki Baba Rafi dalam wawancara:
“…strategi penjualan mengadakan join promo dengan bergabung
bersama brand ternama, dan bisa dilihat dari persedian bahan yang
digunakan dalam promo tersebut”5
Berdasarkan pengamatan peneliti, strategi ini bermaksud bekerja sama
dengan brand yamg sudah memiliki nama besar, misalnya seperti ber-partner
dengan PT. Belfoods Indonesia, di mana PT. Belfoods Indonesia di sini
bertugas memasok kebutuhan bahan baku dari Kebab Turki Baba Rafi,
sedangkan Kebab Turki Baba Rafi membantu menjual produk PT. Belfoods
Indonesia berupa frozen food.
Di luar dari startegi yang sudah dijabarkan oleh divisi public relation
Kebab Turki Baba Rafi sebelumnya peneliti juga melihat adanya usaha lain
yang dilakukan oleh divisi tersebut untuk membuat masyarakat sadar dengan
keberadaan Kebab Turki Baba Rafi agar masyarakat sadar dengan keberadaan
5 Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
48
Kebab Turki Baba Rafi dan tergerak untuk membeli produk yang ditawarkan.
Public relation Kebab Turki Baba Rafi mengatakan:
“Dengan cara selalu mengupdate sosmed serta web Baba Rafi apabila
ada prodak baru menjelaskan detail namun secara ringan tentang
kualitas produk…”6
Menurut pengamatan peneliti, hal tersebut sesuai dengan yang terjadi
di sosial media twitter Kebab Turki Baba Rafi dan juga website Kebab Turki
Baba Rafi. Berikut ini peneliti cantumkan halaman pada akun media sosial
Kebab Turki Baba rafi:
Gambar 1. Website Kebab Turki Baba Rafi menjelaskan menu yang
ditawarkan
Sumber: www.babarafi.com
6 Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
49
Gambar 2. Twitter Kebab Turki Baba Rafi menjadi sarana untuk
meng-update tentang Kebab Turki Baba Rafi
Sumber: www.twitter.com
Usaha lain yang juga dilakukan oleh divisi public relation Kebab
Turki Baba Rafi selain selalu mengupdate produk terbaru, juga selalu
menginformasikan kepada calon franchisee, konsumen Kebab Turki Baba
Rafi mengenai eksistensinya di mancanegara, dengan penghargaan-
penghargaan internasional dan nasional, dan juga menginformasikan bahwa
Kebab Turki Baba Rafi sudah membuka gerai hingga luar negeri, seperti
Malaysia, Filipina, Malaysia, China dan Sri Lanka. Seperti yang diungkapkan
public relation Kebab Turki Baba Rafi dalam wawancara:
50
“…dan tentunya juga dengan menginformasikan kepada konsumen,
franchisee, serta corporate tentang eksistensi Baba Rafi di
mancanegara, yang tentunya akan menambah nilai jual bagi Baba
Rafi.”7
Gambar 3. Website Kebab Turki Baba Rafi mencantumkan berbagai
penghargaan yang sudah didapat
Sumber: www.babarafi.com
Dalam gambar tersebut jelas terlihat bahwa di twitter Kebab Turki
Baba Rafi aktif dalam mempromosikan produknya, dan juga terlihat dalam
website-nya Kebab Turki Baba Rafi juga menuliskan produk-produk yang
dijual oleh Kebab Turki Baba Rafi itu sendiri dan juga sederet penghargaan
yang sudah diraih oleh Kebab Turki Baba Rafi.
7 Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
51
Strategi lain yang ditempuh divisi public relation Kebab Turki Baba
Rafi adalah dengan membuat tampilan Kebab Turki Baba Rafi menjadi eye
catchy. Terlihat pada logo Kebab Turki Baba Rafi yang tercetak pada
kemasan pembungkus kebab, gerai penjualan hingga website Kebab Turki
Baba Rafi, yang dominan kepada warna merah dan kuning. Warna merah
bertujuan meningkatkan selera makan dan warna kuning berarti ramah dan
siap melayani sepenuh hati. Seperti yang disampaikan public relation Kebab
Turki Baba Rafi:
“Makna merah dalam Baba Rafi sebenrnya untuk menimbulkan gairah
untuk makan, sedangkan warna kuning artinya ramah dan siap
melayani dengan sepenuh hati.”8
Berikut gambar kemasan dan gerai Kebab Turki Baba Rafi yang
dominan pada warna merah dan kuning:
Gambar 4. Kemasan Kebab Turki Baba Rafi yang dominan pada
warna merah dan kuning
Sumber: google images
8 Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
52
Gambar 5. Gerai Kebab Turki Baba Rafi yang dominan warna merah
dan kuning
Sumber: www.babarafi.com
Langkah lain yang juga ditempuh oleh public relation Kebab Turki
Baba Rafi untuk meningkatkan penjualan serta pertumbuhan franchise yakni
dengan cara meyakinkan calon franchisee secara langsung atau face to face
communication dan melalui website dengan menjelaskan secara rinci
mengenai estimasi pendapatan perhari hingga perbulan sesuai dengan jumlah
investasinya, dengan investasi mulai dari Rp 70.000.000 hingga Rp
200.000.000, dan juga estimasi pendapatan pergerai Rp 16.000.000, sedang
untuk omzet dari seluruh gerai di Indonesia sebesar Rp 1,5 M. Hal ini
bertujuan untuk meyakinkan calon franchisee bahwa Kebab Turki Baba Rafi
adalah tempat yang tepat untuk berinvestasi dan berwirausaha melalui
program franchise.
Public relation Kebab Turki Baba Rafi juga menggunakan berbagai
macam media untuk melakukan promosi, mulai dari promosi dari mulut ke
mulut, menggunakan media cetak, dan media digital. Namun menurut divisi
53
public relation Kebab Turki Baba Rafi media yang paling efektif untuk
mempromosikan Kebab Turki Baba Rafi adalah dengan bekerja sama dengan
prodak besar dan juga bergabung dalam event-event berkualitas tingkat
nasional maupun internasional yang membuat Kebab Turki Baba Rafi lebih
dikenal oleh masyarakat luas. Seperti yang diungkapkan oleh public relation
Kebab Turki Baba Rafi:
“Pada dasarnya semua media seperti mouth to mouth, media cetak
maupun digital ber-impact positive untuk Baba Rafi, namun sejauh ini
media bekerja sama dengan prodak besar, dan event-event
berkualitaslah yang memebuat Baba Rafi lebih dikenal masyarakat.”9
Hingga saat ini Kebab Turki Baba Rafi masih menjadi pilihan kuliner
kebab, terbukti dengan gerainya yang sampai saat ini sudah melampaui 1000
outlet yang tersebar di Indonesia dan juga merambah dunia internasional.
Menurut hasil pengamatan peneliti yang membedakan Kebab Turki Baba Rafi
ini Kebab Turki Baba Rafi merupakan yang menghadirkan sajian kebab di
kaki lima di Indonesia, selain itu dagingnya yang rendah lemak serta produksi
bahan baku yang terjamin kulitasnya, serta telah mendapatkan label halal dari
MUI dan juga BPOM. Hal-hal tersebut dapat meyakinkan konsumen bahwa
Kebab Turki Baba Rafi tidak hanya menyajikan rasa, tapi juga kualitas dalam
setiap sajiannya.
9 Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
54
D. Evaluasi Strategi Public Relation
Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi
strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali
untuk menetapkan tujuan berikutnya.10
Sesuai dengan yang dilakukan oleh divisi
public relation Kebab Turki Baba Rafi, yang melakukan evaluasi setelah
implementasi strategi. Seperti yang disampaikan public relation Kebab Turki Baba
Rafi dalam wawancara:
“Jika hasil evaluasinya sangat menguntungkan perusahaan akan tetap
mempertahankan strategi tersebut dengan mengganti promo konsep
sesuai update masyarakat saat ini, tapi jika hasil evaluasi kurang
memuaskan pastinya perusahaan akan meng-create kembali strategi
yang sudah ada dengan memenuhi kekurangan, yang memang kurang
saat proses evaluasi dilakukan.”11
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, public relation Kebab Turki
Baba Rafi akan mengevaluasi satu persatu strategi yang sudah dijalankan,
misalnya ketika menjadi sponsor sebuat event tertentu, apabila Kebab Turki
Baba Rafi sukses dalam bidang penjualan serta promosi dalam event tersebut,
maka Kebab Turki Baba Rafi akan kembali menjadi sponsor di event tersebut
selanjutnya, namun promo yang dilakukan akan disesuaikan dengan tema
baru. Tetapi jika strategi yang dijalankan kurang menunjukan keberhasilan
maka divisi public relation akan membuat strategi baru dengan
10
Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep. (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3. 11
Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
55
memperhatikan faktor-faktor yang menjadi penghambat keberhasilan strategi
yang sebelumnya agar tidak terulang di strategi yang baru.
Seperti yang sudah disampaikan public relation Kebab Turki Baba
Rafi pada paragraf sebelumnya, bahwa media promosi yang efektif untuk
Kebab Turki Baba Rafi adalah dengan bergabung dalam event-event
berkualitas. Pada beberapa event yang diadakan diluar negeri, public relation
Kebab Turki Baba Rafi menyampaikan perbedaan bahasa dan budaya
menjadi kendala dalam menyampaikan ide. Setelah beberapa kali mengikuti
event di luar negeri, public relation Kebab Turki Baba Rafi menanganinya
dengan cara menyewa translator freelance untuk menjelaskan konsep Kebab
Turki Baba Rafi. Seperti yang disampaikan oleh public relation Kebab Turki
Baba Rafi dalam wawancara:
“Adanya perbedaan budaya, serta bahasa, lingkungan sosial antar
negara yang terkadang menjadi salah satu hambatan untuk
menyampaikan suatu ide. Biasanya kita menyewa translator yang
freelence untuk menstranslate serta menjelaskan konsep Baba Rafi.”12
Selain mengevaluasi strategi, menurut hasil pengamatan peneliti,
public relation Kebab Turki Baba Rafi juga mengevaluasi melalui masukan
dan saran yang disampaikan oleh konsumen. Hal tersebut dikarenakan segala
saran serta masukan yang disampaikan oleh konsumen merupakan salah satu
12
Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
56
cara untuk mengetahui apa yang sedang dibutuhkan pasar saat ini, lalu akan
diproses dengan membuat konsep baru yang menjadi strategi baru juga, yang
untuk kemudian diimplementasikan selanjutnya.
Selain melalui saran dan masukan, peneliti melihat public relation
Kebab Turki Baba Rafi juga menerima keluhan yang disampaikan oleh
konsumen sebagai evaluasi. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh public
relation Kebab Turki Baba Rafi:
“Sikap kita pastinya menerima sebagai masukan yang membangun
untuk Baba Rafi, baru setelah itu kita lakukan follow up/make sure ke
divisi terkait, sehingga membuat pelayanan menjadi lebih baik lagi.” 13
Saran bisa terkait dengan pelayanan maupun kualitas produk, oleh
karena itu segala bentuk saran akan terlebih dahulu ditampung untuk diproses
lebih lanjut. Hal-hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan serta
menjaga kualitas pelayanan kepada konsumen Kebab Turki Baba Rafi.
Public relation Kebab Turki Baba Rafi juga memperhatikan bahwa
restoran junk food semakin berjamur sekarang ini, namun public relation
Kebab Turki Baba Rafi yakin mampu bersaing dengan memiliki konsep yang
kuat, kualitas bahan baku dengan daging yang rendah lemak, rasa yang sudah
disesuaikan dengan lidah orang Indonesia, serta dengan terus mampu
13
Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
57
memenuhi kebutuhan pasar. Seperti yang sudah disampaikan oleh public
relation Kebab Turki Baba Rafi:
“Yang menjadi pesaing KTBR adalah Restoran Junk Food yang
tentunya sudah memiliki brand kuat di masyarakat, namun saya
optimis Baba Rafi mampu bersaing dengan produk lainnya. Salah satu
tantangannya adalah untuk terus memiliki konsep yang kuat untuk bisa
selalu memenuhi kebutuhan pasar. Yang menjadi kelebihan kebab
Turki Baba Rafi dengan kebab yang lain adalah daging kebabnya yang
rendah lemak dan rasanya yang sudah disesuaikan dengan selera orang
Indonesia.”14
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, penghargaan Asia Top
10 Young Entrepreneur ini merupakan salah satu dari rangkaian acara Top Asia
Corporate Ball yang diadakan satu kali setahun, diberikan kepada 10 pengusaha
terpilih dari seluruh Asia. Menurut public relation Kebab Turki Baba Rafi kriteria
untuk mendapatkan penghargaan ini adalah pengusaha yang mendirikan brand yang
berkembang dengan baik, serta disukai oleh banyak masyarakat.
Berdasarkan pengamatan peneliti, kriteria tersebut sesuai dengan Kebab Turki
Baba Rafi. Berkat kerja divisi public relation dalam mempromosikan dan usaha
meningkatkan penjualan, perkembangan yang baik terlihat pada Kebab Turki Baba
Rafi di Indonesia, hal ini terbukti dengan berhasilnya Kebab Turki Baba Rafi
membuka lebih dari 1000 gerai di Indonesia dan berhasil merambah pasar luar negeri,
14
Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
58
dengan hal tersebut membuktikan bahwa Kebab Turki Baba Rafi banyak disukai oleh
masyarakat.
Menurut pengamatan peneliti untuk mendapatkan penghargaan Asia Top 10
Young Entrepreneur Kebab Turki Baba Rafi juga menempuh proses yang tidak
sebentar, yaitu seluruh waktu yang dijalani Kebab Turki Baba Rafi hingga mencapai
diposisi sekarang ini. Sesuai dengan kriteria untuk mendapatkan penghargaan yang
sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya. Hal ini seperti yang disampaikan oleh
public relation Kebab Turki Baba Rafi:
“Prosesnya pastinya CORPORATE BALL 2013 , dan saat itu juga menjadi
salah satu pembicara, yang saat itu diadakan di The Palce of Golden Horses
Malaysia pada tanggal 15 November 2013. Setelah terus menjalani dan
mengembangkan bisnis franchise baik di dalam negeri maupun di luar negeri
berhasil mendapatkan penghargaan tersebut dalam acara TOP ASIA” 15
Dengan mendapatkan penghargaan sekelas Asia Top 10 Young Entrepreneur
tentu saja Kebab Turki Baba Rafi mendapat banyak jaringan bisnis dengan pendiri
perusahaan terkemuka dari seluruh Asia, yang mana hal tersebut dapat menjadi
wadah untuk bertukar ide serta masukan sesama pengusaha satu sama lain untuk terus
mengembangkan usaha. Seperti yang diungkapkan public relation Kebab Turki Baba
Rafi dalam wawancara:
15
Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
59
“Yang didapat setelah memenangkan acara tersebut adalah pastinya membuka
networking dengan para CEO terkemuka yang memiliki bisnis di seluruh
Malaysia dan Asia serta memberikan wadah bagi peluang jaringan usaha dan
mendapat kepercayaan sebagai pengusaha muda yang menginspirasi para
pengusaha muda.”16
Selain itu menurut pengamatan peneliti, dengan mendapatkan
penghargaan ini membuat Kebab Turki Baba Rafi semakin diakui kualitas
produknya serta kualitas franchise-nya baik di Indonesia sendiri maupun di
seluruh dunia, khususnya negara-negara yang sudah terdapat gerai Kebab
Turki Baba Rafi. Seperti strategi public relation yang disampaikan pada
paragraf-paragraf sebelumnya, bahwa public relation Kebab Turki Baba Rafi
akan menyampaikan eksistensi Kebab Turki Baba Rafi di mancanegara
kepada calon franchisee ataupun konsumen sehingga meningkatkan nilai jual
Kebab Turki Baba Rafi itu sendiri.
16
Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab Turki Baba Rafi), wawancara
melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah peneliti menguraikan, mempelajari dan menganalisa permasalahan
yang ada dalam skripsi ini, yang berjudul “Strategi PR Kebab Turki Baba Rafi dalam
Memperoleh Penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur”, peneliti dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan pada Kebab Turki Baba Rafi berkat peran public
relation dengan strategi-strateginya yang memfokuskan Kebab Turki
Baba Rafi untuk mengikuti event-event ternama agar Kebab Turki
Baba Rafi lebih dikenal baik di Indonesia maupun mancanegara.
2. Kebab Turki Baba Rafi memiliki tiga tahapan strategi yaitu
perencanaan strategi PR, implementasi strategi PR, dan evaluasi
strategi PR. Hasil dari perencanaannya adalah strategi pengeluaran
promosi, di mana strategi pengeluaran promosi adalah Kebab Turki
Baba Rafi bekerja sama atau mendukung suatu event tertentu yang
memiliki peluang baik dalam promosi serta penjualan, strategi
pemilihan media yang dimaksud adalah melihat kredibilitas suatu
media tertentu yang akan dijadikan media promosi Kebab Turki Baba
61
Rafi, kemudian strategi penjualan adalah misalnya dengan bekerja
sama dengan brand tertentu.
3. Kebab Turki Baba Rafi terus menjaga kualitas pelayanan dan juga
bahan baku untuk menjaga kepercayaan franchise dan juga konsumen
dengan cara mempercayakan produksi bahan baku kepada yang lebih
mumpuni di bidangnya, dan menjaga kualitas pelayanan dengan
menampun saran dan keluhan konsumen yang kemudian akan
disampaikan kepada divisi terkait.
4. Kebab Turki Baba Rafi selalu memperbarui website dan juga
twitternya sebagai sarana berpromosi serta memperkenalkan Kebab
Turki Baba Rafi kepada khalayak luar.
5. Untuk mendapatkan penghargaan Asia Top 10 Young Entrepreneur,
Kebab Turki Baba Rafi melalui proses panjang, yakni sepanjang
Kebab Turki Baba Rafi berkembang hingga bisa kini berhasil
membuka lebih dari 1000 gerai di Indonesia dan bisa merambah pasar
luar negeri, yang mengartikan disukai oleh masyarakat.
6. Terkait efektif tidaknya strategi-strategi yang telah digunakan Kebab
Turki Baba Rafi, dirasa sudah sangat efektif terbukti dengan
banyaknya penghargaan yang sudah didapat oleh Kebab Turki Baba
Rafi, salah satunya Asia Top 10 Young Entrepreneur.
62
B. Saran
Kepada Kebab Turki Baba Rafi peneliti menyarankan untuk mencoba
memasang iklan atau berpromosi melalui media elektronik televisi. Di karenakan
peneliti melihat sejauh ini Kebab Turki Baba Rafi belum memasang iklan di
televisi. Menurut peneliti, tidak ada salahnya mencoba mengiklan di televisi,
sebab televisi lebih luas jangkauannya dalam penyiarannya, sehingga Kebab
Turki Baba Rafi bisa lebih dikenal hingga pelosok Indonesia.
Saran untuk peneliti selanjutnya, skripsi ini tentu tidak lepas dari berbagai
kekurangan. Apabila anda secara kebetulan mengangkat tema yang sama seperti
skripsi ini alangkah lebih baiknya anda lebih kritis dalam mengembangkan apa
yang sudah dituliskan dalam skripsi ini.
63
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Lukman, Info Lengkap Waralaba, Jakarta: MedPress, 2008
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2004
Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007
Butterwick, Keith, Pengatar Public Reations: Teori dan Praktik, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012)
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,2005
Oliver, Sandra Oliver, Public Relations Strategy, Jakarta: Erlangga,2007
Effendy, Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1992
Umar, Husein Umar, Strategic Management in Action, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2001
Steiner, George A., Kebijakan dan Strategi Manajemen, Jakarta: Erlangga,
1997
David, Fred R. David, Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta: Prenhalindo,
2002
Assumpta, Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations, Jakarta:
Grasindo, 2002
Gregorry, Anne, Public Relations dalam Praktek, Jakarta: Erlangga, 2005
64
Wasesa, Silih Agung, Strategi Public Relation, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2006
Firsan Nova, Crisis Public Relation: Bagaimana PR Menanganis Krisi
Perusahaan, (Jakarta: Grasindo, 2009),
Iriantara, Yosal, Community Relations: Konsep dan Aplikasinya,
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007
Jonhston, Jane, dan Zawawi, Clara, Public Relations: Theory and
Practice, Sydney: Allen&Unwin, 2004
Ruslam, Rosady, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi
(Edisi Revisi), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007
Ruslan, Rosady, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi, Jakarta:
PT. Raja Grafindo, 2001
Smith ,Ronald D., Strategic Planning for Public Relations, New Jersey:
Lawrence Erlbaum Associates, Inc, 2004
Dapur Kirana, Kebab: Lezat & Eksotis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2009
Swandayani, Dian, Kebab, Cita Rasa dan Sebuah Indentitas, Yogyakarta:
Majalah Ilmiah Populer Wuny
Internet:
Perkembangan Bisnis Waralaba. Artikel diakses pada 7 Mei 2014 dari
http://www.mandirisahabatku.com/perkembangan-bisnis-waralaba/
65
Khaled Muhammad. Dolar Naik, Keuntungan McDonald Terpangkas.
Artikel diakses pada 7 Mei 2014 dari skalanews.com/news/118563/5/dolar-naik---
keuntungan-mcdonald-terpangkas.html
Havid Vebri. Bisnis Waralaba Makin Moncer. Artikel diakses pada 17
Maret 2014 dari http://lipsus.kontan.co.id/v2/proyeksi2013/read/98/Bisnis-
waralaba-makin-moncer
Zico. Omzet Waralaba di Semester 1 2013, Lampaui 50 Persen Realisasi
2012. Artikel diakses pada 17 Maret 2014 dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/07/24/0537324/Omzet.Waralaba.di.
Semester.I.2013.Lampaui.50.Persen.Realisasi.2012
Taufik Hidayat. Waralaba Makanan – Peluang Besar Franchise Makanan.
Artikel diakses pada 17 Maret 2014 dari
http://www.konsultanwaralaba.com/waralaba-makanan-peluang-besar-franchise-
makanan/
Wiji Nurhayat. Hanya 15 Waralaba Lokal yang Bisa Go International.
Artikel diakses pada 8 Mei 2014 dari
http://finance.detik.com/read/2013/05/31/180951/2261830/4/hanya-15-waralaba-
lokal-yang-bisa-go-international
4 Waralaba Kuliner Go International. Artikel diakses pada 8 Mei 2014 dari
www.investor.co.id/home/4-waralaba-kuliner-go-international/30001
Gustyanita Pratiwi. Bersaing di Delivery Order. Artikel dikases pada 7
Mei 2014 dari http://swa.co.id/entrepreneur/bersaing-di-delivery-order?mobile=on
66
Produk Franchise Haruskah Unik?. Artikel diakses pada 9 Mei 2014 dari
http://www.majalahfranchise.com/v2/newsflash/460-produk-franchise-haruskah-
unik.html
Melissa McNamara. History of Turkey. Artikel diakses pada 28 Mei 2014
dari www.cbnews.com/news/history-of-turkey/
Geographic and Enviromental Setting. Artikel diakses pada 28 Mei 2014
dari www.foodbycountry.com/spain-to-zimbabwe-cumulative-index/turkey.html
Indra Ketaren. Identitas Gastronomi Indonesia. Artikel diakses pada 4 Juni 2014
dari www.rimanews.com/read/20140524/152648/indentitas-gastronomi-indonesia
Top 10 of Asia. Artikel diakses pada 26 Mei 2014 dari
www.top10asia.org/about_us.php
Hendy Setiono, Salah Satu Dari Asia Top 10 Young Entrepreneur. Artikel
diakses pada 26 Mei 2014 dari www.babarafi.com/new/2014/01/27/hendy-
setiono-salah-satu-dari-asia-top-10-young-entrepreneur-2013/
Chandra Harimurti. Gita Wirjawan dan Perjuangannya Memajukan
Waralaba Lokal. Artikel di akses pada 12 Juni 2014 dari
jaringannews.com/politik-peristiwa/umum/5698/gita-wirjawan-dan-
perjuangannya-memajukan-waralaba-lokal
Syahrina Pahlevi. Kemdag Optimis Lahir 300 Waralaba Lokal. Artikel di
akses pada 12 Juni 2014 dari apec2013.or.id/index.php/read/surl/273
1 Daftar Waralaba Makanan & Minuman di Indonesia. Artikel di akses pada 12
Juni 2014 dari www.kerjausaha.com/2013/01/daftar-waralaba-makanan-
minuman-di.html
67
Tasya Paramitha. 5 Waralaba Kuliner Sukses “Go International”. Artikel
di akses pada 13 Juni 2014 dari life.viva.co.id/news/read/481001-5-waralaba-
kuliner-indonesia-sukses-go-intennational-
Artikel di akses pada 13 Juni 2014 dari babarafi.com
Kebab Turki Baba Rafi. Artikel di akses pada 13 Juni 2014 dari
wirausahaindonesia.com/archives/kebab-turki-baba-rafi#.u5sKxcsaysK0
Ninik Setiawati. Modal Rp 55 Juta, Miliki Bisnis Kebab Turki Ala Baba
Rafi. Artikel di akses pada 13 Juni 2014 dari
finance.detik.com/read/2011/01/18/103052/1548905/480/2/modal-rp-55-juta-
miliki-bisnis-kebab-turki-ala-baba-rafi
Wawancara:
Wawancara Peneliti dengan Widya Dwimurti (Public Relation Kebab
Turki Baba Rafi), wawancara melalui email pada tanggal 2 Juli 2014.
LAMPIRAN
Foto piala penghargaan yang diterima oleh Kebab Turki Baba Rafi
Foto piagam penghargaan yang diterima oleh Kebab Turki Baba Rafi
Suasana kantor Kebab Turki Baba Rafi
Foto bersama HRD Kebab Turki Baba Rafi
Foto gudang logistik Kebab Turki Baba Rafi
Foto kantor Kebab Turki Baba Rafi
Email jawaban wawancara dari public relation Kebab Turki Baba Rafi