strategi pengembangan produk pariwisata ...repository.usd.ac.id/35237/2/142114047_full.pdfstrategi...
TRANSCRIPT
-
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA
(Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Progam Studi Akuntansi
Oleh :
Dewi Puspitasari
142114047
PROGAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA
(Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Progam Studi Akuntansi
Oleh :
Dewi Puspitasari
142114047
PROGAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURURSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA
(Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 16 Juli 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yang membuat pernyataan,
Dewi Puspitasari
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dewi Puspitasari
Nomor Mahasiswa : 142114047
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA
(Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2019
Dewi Puspitasari
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan
sesuai dengan kesanggupannya”
(QS. Al-Baqarah: 286)
Karya ini saya persembahkan untuk :
Allah SWT
Kedua Orangtuaku Bapak dan Ibu
Adikku Dhamar
Rizki Kurnia Amsar
Serta semua keluarga dan sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan
dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Progam Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis ini menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan,
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar
mengembangkan kepribadian diri.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan dukungan dalam
penulisan skripsi ini.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., selaku Dosen Pembimbing yang
telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak, M.M. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing penulis selama penulis berdinamika di
Progam Studi Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu selama proses perkuliahan sehingga dapat membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. POKDARWIS Pantai Parangtritis yang telah mengijinkan penulis untuk
melakukan penelitian di Pantai Parangtritis.
8. Bapak, Ibu, dan Adek yang selalu memberikan doa, nasehat, dan semangat
untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
9. Rizki Kurnia Amsar dan keluarga yang secara langsung maupun tidak
langsung telah mendukung dan mendorong penulis untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat yang tersayang Deva, Eva, Naomi, Hanni, Shara, Riesta, Agata
Evin, Della, Angga, One, Ika, dan Fitri yang selalu mendoakan,
memberikan semangat, hiburan, perhatian, dan dukungan kepada penulis
untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman MPAT dan kelas A 2014 yang selalu memberikan dukungan.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan, masukan, dan doa dalam penyusunan skripsi ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi
ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Dewi Puspitasari
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI................iv
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL ................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv
ABSTRAK ….......................................................................................................xvi
ABSTRACT.........................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
E. Sistematika Penelitian ........................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8
A. Definisi Pariwisata ............................................................................. 8
B. Produk Wisata .................................................................................... 9
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
C. Strategi Pengembangan .................................................................... 11
D. Metode Analisis SWOT ................................................................... 13
E. Matriks Strategi Faktor Internal/IFAS (Internal Factor Analysis
Summary)..........................................................................................15
F. Matriks Strategi Faktor Eksternal/EFAS(External Factor Analysis
Summary)..........................................................................................16
G. Penelitian Terdahulu.........................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 18
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 18
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 18
1. Lokasi Penelitian ......................................................................... 18
2. Waktu Penelitian ......................................................................... 18
C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 18
1. Subjek Penelitian ......................................................................... 18
2. Objek Penelitian .......................................................................... 19
D. Jenis Data dan Sumber Data ............................................................ 19
1. Jenis Data .................................................................................... 19
2. Sumber Data ................................................................................ 20
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 20
1. Wawancara ...................................................................................20
2. Kuesioner .....................................................................................21
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 21
1. Strategi Pengembangan ................................................................ 22
2. Alternatif Strategi Pengembangan .............................................. 23
G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 25
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................... 30
A. Deskripsi Pantai Parangtritis ............................................................ 30
B. Lokasi Pantai Parangtritis ................................................................ 31
C. Tujuan Pokdarwis Pantai Parangtritis .............................................. 31
D. Struktur Organisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis...........................32
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 36
A. Analisis Data ....................................................................................36
B. Pembahasan ......................................................................................66
BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 73
A. Kesimpulan ...................................................................................... 73
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 76
C. Saran ................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77
LAMPIRAN .......................................................................................................... 79
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Data Pengunjung Pantai Parangtritis .........................................2
Tabel 2.1 Matriks SWOT ......................................................................................14
Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan…..................................................22
Tabel 3.2 Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan (Faktor Internal dan
Faktor Eksternal .................................................................................... 23
Tabel 3.3 Tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) ................................. 26
Tabel 3.4 Tabel EFAS (External Factor Analysis Summary) ............................... 28
Tabel 5.1 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh
Pokdarwis Pantai Parangtritis (per kategori) Menurut Porter (dalam
Rangkuti 2016) ..................................................................................... 37
Tabel 5.2 Jenis Strategi yang Sedang Digunakan Oleh Pokdarwis Dalam
Mengembangkan Pantai Parangtritis….................................................39
Tabel 5.3 Hasil Kuesioner Kekuatan & Kelemahan Dalam Mengelola Pantai
Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis ….............................................40
Tabel 5.4 Klasifikasi hasil Kuesioner Kekuatan & Kelemahan Dalam Mengelola
Pantai Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis …..................................42
Tabel 5.5 Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai Parangtritis
Menurut Ketua Pokdarwis ....................................................................45
Tabel 5.6 Klasifikasi Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai
Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis .................................................46
Tabel 5.7 Faktor Kekuatan Dan Kelemahan Pengelolaan Pantai Parangtritis
Menurut Ketua Pokdarwis.....................................................................49
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Faktor-Faktor Strategi Internal/IFAS (Internal Factor
Analysis Summary) Menurut Ketua Pokdarwis ....................................52
Tabel 5.9 Faktor Peluang Dan Ancaman Pengelolaan Pantai Parangtritis Menurut
Ketua Pokdarwis ...................................................................................56
Tabel 5.10 Hasil Penghitungan Faktor-Faktor Strategi Eksternal/EFAS (External
Analysis Summary) Menurut Ketua Pokdarwis ....................................59
Tabel 5.11 Penentuan Strategi Matriks SWOT .....................................................65
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis ...........................34
Gambar 5.1 Matriks Internal Dan Eksternal 9 Sel Pengembangan Pantai
Parangtritis ............................................................................................63
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ABSTRAK
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA
(Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)
Dewi Puspitasari
NIM: 142114047
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan yang
digunakan Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul dan alternatif strategi
pengembangan yang diusulkan. Penelitian ini penting bagi Pokdarwis karena
sebagai bahan masukan untuk mengembangkan strategi pengembangan di Pantai
Parangtritis.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Pantai Parangtritis di
Kabupaten Bantul. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara
dan kuesioner yang berkaitan dengan strategi pengembangan Pantai Parangtritis.
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan
kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelola Pantai Parangtritis atau
pokdarwis menggunakan fokus strategi (kombinasi antara strategi cost leadership
dan diferensiasi). Jenis strategi cost leadership dan diferensiasi adalah Pokdarwis
memperhatikan produk wisata seperti festival, keamanan, dan layanan, maupun
biaya tiket murah. Selain itu, terdapat 8 (delapan) alternatif strategi yang sesuai
dengan situasi yang ada yaitu 3 kombinasi strategi strengths dan opportunities, 2
kombinasi strategi strengths dan threats, 2 kombinasi strategi weaknesses dan
opportunities, dan 1 kombinasi strategi weaknesses dan threats.
Kata kunci: metode analisis SWOT, strategi pengembangan, alternatif strategi
pengembangan.
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ABSTRACT
TOURISM PRODUCT DEVELOPMENT STRATEGY
(A Case Study Of Parangtritis Beach in Bantul Regency)
Dewi Puspitasari
NIM: 142114047
University of Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
This study aims to determine the development strategy and alternative
development strategies that can be proposed to Parangtritis Beach in Bantul
Regency. This research is important for Pokdarwis because it is a
recommendation for developing strategies at Parangtritis Beach.
This type of research is a case study on Parangtritis Beach in Bantul
district. The technique of collecting data is interviews and questionnaires related
to the strategy of developing Parangtritis Beach. The analysis data used is
descriptive analysis with a qualitative approach.
The results of this research showed that the management of Parangtritis
Beach used focus strategy (combination of cost leadership and differentiation
strategies). The type of cost leadership and differentiation were Pokdarwis pay
attention to tourism product such as festivals, security, and services, as well as
cheap ticket costs. In addition, there were 8 (eight) alternative strategies that
suitable with the existing condition. There were three combination of strengths
and opportunities strategies, two combinations of strengths and threats strategies,
two combinations of weaknesses and opportunities, and one combination of
weaknes and threat.
Keywords: SWOT analysis methods, development strategies, alternative
development strategies
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia seperti yang kita ketahui merupakan salah satu
negara berkembang yang memiliki berbagai potensi pariwisata, baik
wisata alam maupun wisata budaya karena Indonesia memiliki bermacam-
macam suku, adat-istiadat, dan kebudayaan serta karena letak geografis
negara Indonesia sebagai negara tropis yang menghasilkan keindahan alam
dan satwa.
Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dengan didukung
sumber daya alam yang beraneka ragam yang berpotensi untuk diolah dan
dimanfaatkan. Selain itu, Indonesia juga kaya akan keindahan alamnya
yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan baik. Berdasarkan data
statistik Organisasi Pariwisata Dunia dalam Primadany, Mardiyono dan
Riyanto (2009) dari 1,3 miliar orang wisatawan di dunia hanya 4 juta saja
yang berkunjung ke Indonesia sementara sisanya banyak berkunjung ke
Malaysia, Thailand, dan Eropa. Melihat permasalahan di atas artinya minat
para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Indonesia maupun lokal
rendah, karena selama ini pariwisata Indonesia masih kurang maksimal
dalam mengembangkannya.
Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di Kabupaten Bantul
memiliki potensi wisata yang beraneka ragam mulai dari flora, fauna, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
kekayaan budaya yang dapat dikembangkan menjadi objek dan daya tarik
wisata. Objek wisata yang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Daerah
Kabupaten Bantul antara lain wisata pantai, wisata goa, wisata air terjun,
wisata buatan, wisata petilasan/ziarah dan lain sebagainya. Objek tersebut
mempunyai prospek ke depan yang dapat menjanjikan masyarakat
sekitarnya, yakni secara ekonomis, sosial dan budaya, sehingga menambah
pendapatan daerah.
Pantai Parangtritis merupakan salah satu wisata pantai yang ada di
Kabupaten Bantul yang mempunyai daya tarik lain yang membuat banyak
wisatawan tertarik untuk datang ke pantai ini. Perkembangan kunjungan
wisatawan sangat berpengaruh dalam perkembangan pariwisata. Berikut
disajikan data pengunjung wisatawan yang berkunjung di Pantai
Parangtritis Kabupaten Bantul.
Tabel 1.1
Jumlah Data Pengunjung Pantai Parangtritis Tahun 2016
No Bulan Jumlah Pengunjung
1 Januari 227,2
2 Februari 139,075
3 Maret 161,35
4 April 158,9
5 Mei 230,9
6 Juni 60,100
7 Juli 282,3
8 Agustus 142,15
9 September 142,05
10 Oktober 173,8
11 November 165,138
12 Desember 346,162
Jumlah Pengunjung 2,229,125
Sumber : Data kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata dari Pemda
Kab/Kota (dalam http://www.visitingjogja.jogjaprov.go.id)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.visitingjogja.jogjaprov.go.id/
-
3
Jumlah pengunjung Pantai Parangtritis pada tahun 2016, total
jumlah pengunjung paling banyak adalah bulan Desember. Sedangkan
jumlah pengunjung paling sedikit untuk tahun 2016 adalah bulan Juni.
Dari data pengunjung Pantai Parangtritis tahun 2016 terjadi fluktuasi
jumlah pengunjung. Adanya fluktuasi pada jumlah pengunjung tersebut
tentu tidak diharapkan oleh pengelola Pantai Parangtritis yaitu pokdarwis
(Kelompok Sadar Wisata), karena mempengaruhi pendapatan yang
diterima oleh obyek wisata. Mengingat posisi strategi obyek wisata
Pantai Parangtritis sebagai salah satu andalan pengembangan pariwisata
di Kabupaten Bantul. Maka sebagai bagian dari pemecahanan masalah
tersebut, peneliti ingin meneliti bagaimana strategi pengembangan
produk pariwisata yang ada di Pantai Parangtritis.
Strategi pengembangan produk pariwisata sangat diperlukan
mengingat besarnya potensi pariwisata di Pantai Parangtritis belum
dioptimalkan. Pengelola Pantai Parangtritis dan Pemerintah Daerah
diharapkan lebih mengoptimalkan potensi obyek wisata dengan
pengembangan pariwisata Pantai Parangtritis dapat dilakukan melalui
pengemasan potensi wisata yang ada menjadi produk yang memiliki nilai
jual. Hal ini berdasarkan Kodhyat (2007) dalam Kurniasih (2013) bahwa
pengembangan kegiatan wisata harus ditunjang oleh pengembangan
produk wisata.
Adanya obyek wisata yang sudah berkembang dan dikenal luas
oleh masyarakat baik dari dalam kota maupun luar kota menjadi obyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
wisata unggulan yang harus didukung dengan pengelolaan yang baik
sehingga pengembangan obyek wisata dapat dilaksanakan secara
berkelanjutan dengan memperbaiki obyek wisata tersebut agar minat
berkunjung ke Pantai Parangtritis meningkat.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pengembangan Produk
Pariwisata (Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah yaitu:
1. Apa strategi pengembangan produk wisata Pantai Parangtritis di
Kabupaten Bantul?
2. Alternatif strategi pengembangan produk pariwisata apa yang lebih
sesuai dengan situasi yang ada di Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul
berdasarkan analisis SWOT?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui strategi pengembangan yang digunakan wisata
Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul.
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya alternatif strategi yang digunakan
yang sesuai dengan situasi yang ada di Pantai Parangtritis Kabupaten
Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
antara lain:
1. Bagi Pengelola Pantai Parangtritis
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dalam strategi
pengembangan produk pariwisata dalam meningkatkan pengunjung
Pantai Parangtritis melalui metode analisis SWOT.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan agar peneliti dapat menambah wawasan dan
pengetahuan menulis tentang strategi pengembangan produk
pariwisata dalam meningkatkan pengunjung Pantai Parangtritis dengan
menggunakan metode analisis SWOT.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan bagi kemajuan akademisi dan dapat dijadikan acuan atau
referensi bagi penelitian selanjutnya tentang strategi pengembangan
produk pariwisata dalam meningkatkan pengunjung Pantai Parangtritis
melalui analisis SWOT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
E. Sistematika Penulisan
Penulisan dari skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab, antara lain :
Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penelitian.
Bab II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung
topik penelitian yang akan digunakan peneliti dalam
membahas permasalahan yang ada.
Bab III METODE PENELITIAN
Pada bab ini memuat penjelasan tentang metode penelitian
yang digunakan, meliputi jenis penelitian, jenis dan sumber
data, tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan
data, teknik analisis data, dan variabel penelitian.
Bab IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang
diteliti, seperti: sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur
organisasi, dan produk usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
Bab V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan
hasil penelitian dan interpretasi.
Bab VI PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatasan
penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Pariwisata
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Menurut
Meyers (2009) dalam Suwena Ketut (2017) pariwisata adalah aktivitas
perjalanan yang dilakukan sementara waktu dari tempat tinggal semula ke
daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah
melainkan hanya untuk bersenang-senang, memenuhi rasa ingin tahu,
menghabiskan waktu senggang atau waktu libur serta tujuan-tujuan
lainnya.
Menurut Musanef (1995:11) dalam Primadany, Mardiyono, dan
Riyanto (2009) pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilaksanakan
untuk sementara waktu, yang dilakukan dari satu tempat ke tempat yang
lain untuk menikmati perjalanan bertamasya dan berekreasi. Dari
pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata
adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia yang bersifat sementara
atau tidak menetap untuk menikmati perjalanan wisata.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
B. Produk Wisata
Menurut Suwantoro (2004:48) produk wisata adalah keseluruhan
pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan
semenjak meninggalkan tempat tinggalnya, sampai ke daerah tujuan
wisata yang dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat semula.
Kotler dan Gary (2008) dalam Kurniasih (2013) Produk adalah
sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar orang tertarik
perhatiannya, ingin memperoleh, menggunakannya dan mengkonsumsinya
untuk memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Kodhyat (2007) dalam
Kurniasih (2013) menyatakan bahwa produk wisata adalah segala sesuatu
yang diminati dan dibeli oleh wisatawan untuk dinikmati.
Menurut Middleton (2001:124) dalam Martina (2013) terdapat tiga
komponen utama produk wisata, sebagai berikut:
1. Atraksi
Elemen-elemen didalam suatu atraksi wisata yang secara luas
menentukan pilihan pilihan konsumen dan mempengaruhi motivasi
calon-calon pembeli diantaranya:
a. Atraksi wisata Alam, meliputi bentang alam, pantai, iklim dan
bentukan geografis lain dari suatu destinasi dan sumber daya alam
lainnya.
b. Atraksi wisata buatan/Binaan Manusia, meliputi bangunan dan
insfratruktur pariwisata termasuk arsitektur bersejarah dan modern,
monument, trotoar jalan, taman dan kebun, pusat konvensi, marina,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
ski, tempat kepurbakalaan, lapangan golf, toko-toko khusus dan
daerah yang bertema.
c. Atraksi Wisata Budaya, meliputi sejarah dan cerita rakyat
(legenda), agama dan seni, teater musik, tari dan pertunjukan lain,
dan museum. Beberapa dari hal tersebut dikembangkan menjadi
even khusus, festival, dan karnaval.
d. Atraksi Wisata Sosial, meliputi pandangan hidup suatu daerah,
penduduk asli, bahasa, dan kegiatan-kegiatan pertemuan sosial.
2. Amenitas/Fasilitas
Terdapat unsur-unsur di dalam suatu atraksi atau berkenaan dengan
suatu atraksi yang memungkinkan pengunjung untuk menginap dan
dengan kata lain untuk menikmati dan berpartisipasi di dalam suatu
atraksi wisata. Hal tersebut meliputi:
a. Akomodasi meliputi hotel, desa wisata, apartement, villa, caravan,
hostel, guest house, dan sebagainya.
b. Restoran, meliputi dari makanan cepat saji sampai dengan
makanan mewah.
c. Transportasi di suatu atraksi, meliputi taksi, bus, penyewaan
sepeda dan alat ski di atraksi yang bersalju.
d. Aktivitas, seperti sekolah ski, sekolah berlayar dan klub golf.
e. Fasilitas-fasilitas lain, misalnya pusat- pusat bahasa dan kursus
keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
f. Pelayanan-pelayanan lain, misalnya salon kecantikan, pelayanan
informasi, penyewaan perlengkapan.
3. Aksesibilitas
Elemen-elemen ini adalah yang mempengaruhi biaya, kelancaran dan
kenyamanan terhadap seorang wisatawan yang akan menempuh suatu
atraksi. Elemen-elemen tersebut adalah:
a. Infrastruktur
b. Jalan, bandara, jalur kereta api, pelabuhan laut, marina.
c. Perlengkapan, meliputi ukuran, kecepatan, jangkauan dari sarana
transportasi umum.
d. Faktor-faktor operasional seperti jalur/rute operasi, frekuensi
pelayanan, dan harga yang dikenakan.
e. Peraturan pemerintah yang meliputi pengawasan terhadap
pelaksanaan peraturan transportasi
C. Strategi Pengembangan
Menurut Chandler (1962) dalam Rangkuti (2016) strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, progam tindak lanjut, serta prioritas alokasi
sumber daya. Moekidjat (2005:20) dalam Ervina (2017) pengembangan
adalah perubahan yang dilakukan oleh seorang ataupun kelompok untuk
mengarahkan pada perbaikan dan perubahan itu harus berdasarkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
pengetahuan, kecakapan dan sikap yang di wujudkan dalam pekerjaan
untuk sekarang ini dan untuk dimasa akan datang.
Menurut Rangkuti (2016), pemahaman yang baik mengenai konsep
strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan
suksesnya strategi disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Distinctive Competence
Distinctive Competence adalah tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan
dengan pesaingnya. Menurut Day dan Wensley (1988) dalam Rangkuti
(2016), identifikasi distinctive competence dalam suatu organisasi
meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.
b. Competetive Advantage
Competetive Advantage adalah kegiatan spesifik yang dikembangkan
oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.
Menurut Porter (dalam Rangkuti 2016), ada tiga strategi yang dapat
dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu:
1. Cost Leadership
Apabila perusahaan dapat memperoleh keunggulan
bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika
dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga
yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai/kualitas produk yang
sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
tersebut karena memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi,
penggunaan teknologi, kemudahan akses, dan lain sebagainya.
2. Differentiation Strategies (Strategi Diferensiasi)
Apabila kombinasi target persaingan kecil atau sempit
dikombinasikan dengan kebedaan produk maka perusahaan harus
fokus keragaman produk. Strategi Pembedaan Produk
(Differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup
menemukan keunikan sendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.
Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini
memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-
besarnya dari konsumen potensialnya.
3. Focus Strategies (Strategi Fokus)
Apabila perusahaan mempunyai target persaingan kecil
atau sempit, tetapi juga ingin biaya rendah, dia harus fokus pada
biaya produksi (cost focus) sebagai alat untuk menjadi unggul.
Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen
yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya
untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga.
D. Metode Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2016) analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). SWOT
sendiri adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan
Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang
dihadapi dunia bisnis.
Menurut Rangkuti (2016) alat yang dipakai untuk menyusun
faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis:
Diagram 2.1 Matriks SWOT
IFAS
EFAS
STRENGTHS (S)
Tentukan 5 – 10 faktor-faktor
kelemahan
internal
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5 – 10 kekuatan
internal
OPPORTUNIES (O)
Tentukan 5 – 10 Faktor
peluang
eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
TREATHS (T)
Tentukan 5 – 10 Faktor
ancaman
eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan dan
mengindari ancaman
Sumber : Rangkuti (2016:83)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
Menurut Rangkuti (2016), matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategi :
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
E. Matriks Strategi Faktor Internal/IFAS (Internal Factor Analysis
Summary)
Menurut Fahmi (2014:260), faktor internal ini mempengaruhi
terbentuknya strengths dan weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini
menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang
mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan. Faktor
internal ini meliputi: pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya
perusahaan.
F. Matriks Strategi Faktor Eksternal/EFAS (External Factor Analysis
Summary)
Menurut Fahmi (2014:260), faktor eksternal ini mempengaruhi
terbentuknya Opportunities dan Threats (O dan T), dimana faktor ini
menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang
mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini
mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi,
politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengangkat topik mengenai strategi pengembangan.
Dalam penyusunannya, penelitian ini tidak terlepas dari penelitian
terdahulu yang memiliki kesamaan topik. Silitonga (2017) dalam
penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan UMKM Batik Tulis
(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah,
Kabupaten Kulon Progo)” menunjukkan apakah ada alternatif strategi
pengembangan berdasarkan analisis SWOT. Rambe (2018) dalam
penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha
Pembuatan Tahu Pada Pengrajin Tahu Bandung Kecamatan Padang Hulu
Tebing Tinggi” menunjukkan bagaimana hasil analisis strategi
pengembangan Usaha Pembuatan Tahu tersebut dalam meningkatkan
omzet penjualan melalui analisis SWOT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
Penelitian yang dilakukan Maryam (2011) mengenai “Pendekatan
Analisis SWOT Dalam Pengembangan Objek Wisata Kampoeng Djowo
Sekatul Kabupaten Kendal” menunjukkan bagaimana strategi
pengembangan yang tepat untuk diterapkan dalam meningkatkan jumlah
pengunjung melalui analisis SWOT.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu tersebut, strategi
pengembangan memang menjadi hal penting. Strategi pengembangan
digunakan sebagai media yang digunakan oleh pengusaha maupun objek
wisata untuk mengembangkan tempat tersebut agar lebih baik dan dapat
bersaing dengan tempat-tempat lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti
berfokus pada strategi pengembangan apa yang digunakan, serta apakah
ada alternatif strategi pengembangan produk wisata berdasarkan analisis
SWOT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, dimana hasil
dari penelitian ini hanya berlaku pada lokasi dilaksanakannya penelitian.
Peneliti menggunakan penelitian studi kasus karena ingin mengetahui
keadaan yang sebenarnya terjadi pada suatu objek dengan memberikan
gambaran secara jelas dan lengkap.
B. Lokasi dan Waktu Peneltian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Pantai Parangtritis yang berada di
Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian langsung di Pantai Parangtritis dilakukan pada bulan
Maret 2018 sampai dengan bulan Mei 2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengelola Pantai
Parangtritis yaitu Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) tempat wisata
Pantai Parangtritis yang berada Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
2. Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah strategi
pengembangan produk pariwisata Pantai Parangtritis yang berada di
Kabupaten Bantul.
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data
ini menggambarkan fakta yang ada di Pantai Parangtritis. Data yang
dicari dalam penelitian ini adalah :
a. Profil Pantai Parangtritis
Profil Pantai Parangtritis ini dibutuhkan untuk memberikan
gambaran umum mengenai tempat wisata Pantai Parangtritis.
b. Data mengenai strategi pengembangan yang digunakan Pokdarwis
Pantai Parangtritis
Data strategi pengembangan berguna untuk mengetahui
strategi yang digunakan Pokdarwis Pantai Parangtritis dalam
mengelola wisata Pantai Parangtritis. Jenis strategi pengembangan
yang digunakan dalam mengelola Pantai Parangtritis, yaitu cost
leadership, diferensiasi, dan fokus strategi (kombinasi antara cost
leadership dengan diferensiasi).
c. Data mengenai keadaan berdasarkan analisis SWOT.
Data ini berguna untuk mengetahui kelebihan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang ada di Pantai Parangtritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder, sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan
kuesioner. Wawancara dan kuesioner ini dilakukan dengan Bapak
Triyono sebagai Ketua Pokdarwis.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari artikel-artikel
dari internet yang terkait dengan gambaran umum maupun profil
Pantai Parangtritis.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan
Ketua Pokdarwis. Teknik wawancara ini dilaksanakan dengan cara
menyusun beberapa pertanyaan, kemudian mengajukan pertanyaan
tersebut kepada pengelola Pantai Parangtritis yaitu Ketua Pokdarwis
(pedoman pertanyaan terlampir pada halaman 80–81). Wawancara
digunakan peneliti untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam
yang berkaitan dengan:
a. Informasi mengenai strategi yang digunakan Pokdarwis dalam
mengelola Pantai Parangtritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
b. Informasi mengenai kelemahan, kelebihan, peluang, dan ancaman
yang ada di Pantai Parangtritis.
2. Kuesioner
Kuesioner ini merupakan hasil modifikasi dari Silitonga (2017).
Kuesioner dilakukan untuk menambah dan memperkuat data yang
akan dicari di dalam penelitian ini. Kuesioner hanya diberikan kepada
pihak yang akan diwawancarai yaitu Ketua Pokdarwis Pantai
Parangtritis selaku pengelola Pantai Parangtritis, sehingga hasil dari
kuesioner maupun wawancara dapat saling melengkapi dan
memperkuat data. Kuesioner untuk Ketua Pokdarwis Pantai
Parangtritis yang berkaitan dengan:
a. Strategi pengembangan apa yang digunakan pengelola Pantai
Parangtritis (Pokdarwis) strategi tersebut seperti cost leadership,
diferensiasi, atau fokus strategi dan strategi lain yang sedang
digunakan oleh pengelola Pantai tersebut. (kuesioner terlampir
pada halaman 82)
b. Analisis SWOT yang berupa kelemahan-kekuakatan (faktor
internal) dan peluang-ancaman (faktor eksternal) yang ada di
Pantai Parangtritis tersebut. (kuesioner terlampir pada halaman 83–
90).
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel dalam penelitian ini berupa strategi pengembangan, alternatif
strategi pengembangan, dan analisis SWOT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
1. Strategi Pengembangan
Variabel penelitian ini diukur dengan menggunakan cara checklist
untuk mengetahui strategi dan alternatif strategi yang digunakan
Pokdarwis dalam mengelola Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul.
Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan
No Penilaian Deskripsi
1. Ya Pokdarwis menerapkan strategi (cost leadership/differentiation/focus strategies)
2. Tidak Pokdarwis belum menerapkan strategi (cost leadership/differentiation/focus strategies)
Keterangan: Kuesioner dilampirkan pada halaman 82
Pengukuran strategi pengembangan menggunakan skala dikotomi.
Skala ini digunakan untuk memperoleh jawaban “Ya” atau “Tidak”
dengan cara menjumlahkan seluruh jawaban “Ya” dan seluruh
jawaban “Tidak” untuk tiap nomor pernyataan. Setelah dijumlah
jawaban “Ya” atau “Tidak” maka akan dihitung persentasenya:
Rumus menghitung strategi pengembangan per kategori:
Untuk menjawab jawaban “Tidak” dihitung persentasenya dengan
menggunakan rumus yang sama. Hasilnya tersebut kemudian akan
dideskripsikan dan akan digunakan dalam menganalisis strategi yang
digunakan saat ini oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
2. Alternatif Strategi Pengembangan
Pada variabel penelitian ini alternatif strategi pengembangan
diukur menggunakan checklist (terlampir pada halaman 82–90) untuk
mengetahui alternatif strategi pengembangan yang digunakan Pantai
Parangtritis. Pengukuran alternatif strategi pengembangan dengan
melakukan identifikasi faktor internal maupun eksternal. Identifikasi
faktor internal merupakan proses yang berkaitan dengan Sumber Daya
Manusia, produk wisata, pemasaran. Sedangkan identifikasi faktor
eksternal mengenai kondisis sosial, ekonomi, pesaing, dan
pengunjung.
Pengukuran alternatif strategi pengembangan tersebut dapat
diukur menggunakan skala likert. Pengukuran dilakukan dengan
menghitung jumlah responden yang memilih skala (1 sampai dengan
5) dan mengalikan dengan skala yang dipilih, kemudian jumlah skor
dari kelima skala dikelompokkan ke dalam klasifikasi kriteria yang
sesuai. Semakin mendekati angka 5 artinya pengelola Pantai
Parangtritis mempunyai tingkat kepentingan yang sangat tinggi dalam
melakukan strategi pengembangan.
Tabel 3.2
Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan (Faktor Internal dan
Faktor Eksternal)
Tidak Setuju 1
Kurang Setuju 2
Cukup Setuju 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Menghitung jumlah skor (per item) dengan cara:
Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 5 (SS) : ∑ x 5 =...
Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 4 (S) : ∑ x 4 =...
Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 3 (CS) : ∑ x 3 =...
Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 2 (KS) : ∑ x 2 =..
Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 1 (TS) : ∑ x 1 =...
Jumlah skor item = …
Keterangan :
Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 5 x 20 = 100 (SS)
Jumlah skor rendah = 1 x 20 = 20 (TS)
Kriteria skor diperoleh dari :
= (jumlah responden (20) x 5 skala) / 5 skala
= 100 / 5
= 20
Kriteria skor :
0 – 20 : Tidak Setuju (TS)
21 – 40 : Kurang Setuju (KS)
41 – 60 : Cukup Setuju (CS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
61 – 80 : Setuju (S)
81 – 100 : Sangat Setuju (SS)
G. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah pertama “Apa strategi
pengembangan produk wisata Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul?”
analisis deskriptif dilakukan dengan:
1. Mendeskripsikan dari hasil wawancara dan kuesioner yang berkaitan
dengan strategi pengembangan yang digunakan pada Pantai
Parangtritis yang berada di Kabupaten Bantul.
2. Mengklasifikasikan strategi yang dipilih oleh Pengelola Pantai
Parangtritis. Klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan pilihan
strategi yang sama ke dalam satu kelompok berdasarkan data yang
diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner.
3. Menganalisis pilihan strategi dan alasan memilih strategi untuk setiap
kategori pertanyaan pada pengembangan produk wisata Pantai
Parangtritis dengan cara perhitungan presentase pada setiap pilihan
strategi (nilai masing-masing strategi yang dipilih setiap responden
dijumlah kemudian dibagi dengan jumlah responden, dikalikan 100.
Semakin tinggi presentase untuk setiap pilihan strategi menunjukkan
semakin besar strategi yang dipilih atau digunakan oleh Pantai
Parangtritis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
4. Menyimpulkan hasil analisis pilihan strategi pengembangan dan alasan
memilih strategi pengembangan dengan cara memberikan presentase
pada setiap responden (menjumlahkan tiga kategori strategi untuk
setiap responden).
Berkaitan dengan rumusan masalah yang kedua “Alternatif strategi
pengembangan produk pariwisata apa yang lebih sesuai dengan situasi
yang ada di Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul berdasarkan analisis
SWOT?”. Dalam penelitian ini analisis SWOT dilakukan untuk
mengetahui alternatif strategi pengembangan dengan:
1. Mengidentifikasi kekuatan-kelemahan (faktor internal) dan peluang-
ancaman (faktor-eksternal) yang ada di Pantai Parangtritis Kabupaten
Bantul.
2. Menganalisis SWOT. Analisis ini dilakukan dengan menentukan
faktor internal (kekuatan-kelemahan) dan faktor eksternal (peluang-
ancaman) yang ada di Pantai Parangtritis.
3. Menyimpulkan hasil analisis SWOT tersebut dengan cara menyusun
tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal
Factor Analysis Summary).
Tabel 3.3 IFAS
Faktor-Faktor
Strategi Internal
Bobot Rating Bobot X Rating
Kekuatan
Kelemahan
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Sumber : Rangkuti (2016 : 27-28)
a) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
b) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai titik 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua
bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outsanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel
yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai
dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata
industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat
negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar
sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1,
sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri,
nilainya adalah 4.
d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outsanding) sampai dengan 1,0 (poor).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
e) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung.
f) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industry yang sama.
Tabel 3.4 EFAS
Faktor-Faktor
Strategi Eksternal
Bobot Rating Bobot X Rating
Kekuatan
Kelemahan
Total
Sumber : Rangkuti (2016:26)
a) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
b) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor
tersebut kemungkinan dapat memberikan dapak terhadap faktor
strategis.
c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outsanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi
jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating
ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat
besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit
ratingnya 4.
d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
mmeperoleh faktor pembobotan dalam kolom. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outsanding) sampai dengan 1,0 (poor).
e) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung.
f) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaiamana perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan
untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya
dalam kelompok industri yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Deskripsi Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis merupakan destinasi wisata pantai yang sangat
terkenal diantara pantai-pantai lain yang ada di Yogyakarta. Pantai
Parangtritis terletak di pesisir selatan Kota Yogyakarta, letak pantai ini
berdekatan dengan Pantai Parangkusumo dan Pantai Depok. Nama Pantai
Parangtritis sudah ada sejak dulu. Arti dari Parangtritis berasal dari bahasa
jawa, karang disebut juga dengan “paran”. Sedangkan tetesan air itu
disebut dengan “tumatitis”, sehingga jadilah nama daerah tersebut dengan
sebutan “Parangtritis” yang memiliki arti air yang menetes dari batu.
Selain itu, pantai ini juga diyakini oleh masyarakat setempat sebagai
perwujudan kesatuan trimurti untuk daerah Yogyakarta. Trimurti tersebut
terdiri dari Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, dan Pantai Parangtritis.
Ketiga letak tersebut membentuk garis lurus dari utara ke selatan daerah
Yogyakarta.
Pantai Parangtritis memiliki pemandangan yang unik yang tidak
terdapat pada objek wisata lainnya, yaitu pantai ini memiliki ombak yang
besar dan terdapat gunung-gunung pasir di sekitar kawasan Pantai
Parangtritis yang disebut dengan gumuk pasir. Selain itu, terdapat tempat
ziarah yang mana di pantai lainnya tidak ada tempat ziarah tersebut.
Keunikan tersebut yang membuat Pantai Parangtritis ini menjadi daya
tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Parangtritis.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
Pantai Parangtritis ini dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar
Wisata) yang berada dibawah serta bertanggungjawab penuh kepada Dinas
Pariwisata Bantul. Pokdarwis merupakan sekelompok masyarakat yang
sadar akan potensi wisata yang ada di Pantai Parangtritis. Pokdarwis ini
terdiri dari beberapa profesi seperti pedagang dan buruh.
B. Lokasi Pantai Parangtritis
Lokasi yang menjadi objek penelitian terletak di Desa Parangtritis,
Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pantai ini terletak
sekitar 27 km sebelah selatan Kota Yogyakarta. Jarak tempuh yang
dibutuhkan untuk sampai Parangtritis sekitar 1,5 jam dari Kota
Yogyakarta.
Ada dua alternatif jalan untuk sampai ke lokasi Pantai Parangtritis.
Jalur yang pertama adalah jalur Yogyakarta – Jl. Parangtritis – Kretek –
Parangtritis. Jalur kedua dari Yogyakarta – Imogiri – Parangtritis. Jalur
kedua ini lebih jauh akan tetapi, dalam perjalanan terdapat pemandangan
alam yang menarik dari pada jalur pertama.
C. Tujuan Pokdarwis Pantai Parangtritis
Tujuan dibentuknya Pokdarwis adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan objek dan daya tarik wisata budaya, alam, dan minat
khusus di kawasan Pantai Parangtritis yang mengesankan bagi
wisatawan.
2. Mewujudkan profesionalisme kualitas pelayanan pariwisata.
3. Mewujudkan produk pariwisata daerah yang dikenal secara luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
D. Struktur Organisasi Pokdarwis Pengelola Lokasi Wisata
Pemilihan pengurus Organisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis
dilakukan dengan cara musyawarah bersama dan pemilihan pengurus
dilakukan setiap 4 tahun sekali.
Struktur Organisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis yang masih
berlaku hingga sekarang tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Ketua
Ketua dalam kepengurusan Pokdarwis Pantai Parangtritis dipegang
oleh Bapak Triyono. Tugas dan fungsi ketua antara lain :
a. Memimpin kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
b. Memberikan pengarahan pada anggota.
c. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan serta bertanggung jawab
mengenai pelaksanaan kegiatan.
d. Memimpin pertemuan maupun diskusi kelompok.
e. Berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Pariwisata.
2. Sekretaris
Sekretaris dalam kepengurusan Pokdarwis Pantai Parangtritis dipegang
oleh dua orang, yaitu sekretaris I Bapak Susilo dan sekretaris II Bapak
Waluyo. Tugas dan fungsi sekretaris antara lain :
a. Membantu tugas ketua.
b. Mewakili ketua dalam berbagai kegiatan maupun pertemuan
apabila ketua berhalangan hadir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
c. Menyusun dan melaksanakan kegiatan administrasi.
d. Mengadakan hubungan dan koordinasi dengan pihak luar yang
terkait.
e. Menghimpun dan notulasi seluruh hasil rapat dan pertemuan.
f. Bertanggung jawab kepada ketua.
3. Bendahara
Bendahara dalam kepengurusan Pokdarwis Pantai Parangtritis
dipegang oleh dua orang, yaitu bendahara I Bapak Sugeng dan
bendahara II Bapak Mujiono. Tugas dan fungsi bendahara antara lain :
a. Melakukan pencatatan dan pelaporan keuangan secara tertib dan
rutin.
b. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran uang.
c. Bertanggung jawab kepada ketua.
4. Seksi Keamanan Dan Ketertiban
Seksi keamanan Pokdarwis Pantai Parangtritis dipegang oleh dua
orang. Seksi keamanan dan ketertiban I dipegang oleh Bapak Agus.
Seksi keamanan dan ketertiban II dipegang oleh Bapak Budiyono.
Tugas dan fungsi seksi keamanan dan ketertiban antara lain :
a. Berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di Pantai Parangtritis.
b. Bekerjasama dengan pihak keamanan seperti, Tim SAR dan
kepolisian.
c. Berkordinasi antar seksi serta bertanggung jawab kepada ketua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
5. Seksi Kebersihan, Kesejukan Dan Keindahan
Seksi kebersihan, kesejukan dan keindahan Pantai Parangtritis
dipegang oleh tiga orang, yaitu Seksi I Bapak Suroto, Seksi II Bapak
Rujiman, dan Seksi III Bapak Suwarno. Tugas dan fungsi dari seksi
kebersihan, kesejukan dan keindahan antara lain :
a. Menyelenggarakan kegiatan kebersihan dan keindahan.
b. Mengadakan serta menyelenggarakan penghijauan.
c. Berkordinasi antar seksi serta bertanggung jawab kepada ketua.
6. Seksi Humas
Seksi humas Pantai Parangtritis dipegang oleh 2 orang, yaitu seksi
humas I Bapak Sigit dan seksi humas II Bapak Suwandi. Tugas dan
fungsi dari seksi humas antara lain :
a. Memberikan informasi dari pengurus mengenai kegiatan
kepariwisataan kepada masyarakat.
b. Memberikan informasi dari masyarakat kepada pengurus.
c. Berkordinasi antar seksi serta bertanggung jawab kepada ketua.
7. Seksi Usaha
Seksi usaha Pantai Parangtritis dipegang oleh Bapak Supardi. Tugas
dan fungsi dari seksi usaha antara lain :
a. Membentuk suatu kelompok pengelola wisata untuk menggali
potensi sumber daya wisata dan pelayanan terhadap wisatawan.
b. Berkordinasi antar seksi serta bertanggung jawab kepada ketua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Berikut ini gambar struktur organisasi pengelola Pokdarwis di Pantai
Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta :
Gambar 4.1
Struktur Oganisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis
DINAS PARIWISATA
SEKRETARIS BENDAHARA
KETUA
SEKSI
KEAMANAN
DAN
KETERTIBAN
SEKSI
USAHA
SEKSI
HUMAS
SEKSI
KEBERSIHAN,
KESEJUKAN
DAN
KEINDAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Analisis Strategi Pengembangan yang Digunakan oleh Pokdarwis
Pantai Parangtritis
Setelah melakukan observasi di Pantai Parangtritis yang
berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan oleh
Pokdarwis, selanjutnya peneliti memberikan beberapa pertanyaan yang
dalam kuesioner ini berkaitan dengan strategi pengembangan yang
dilakukan oleh Pokdarwis yang ada di Pantai Parangtritis. Tujuan
kuesioner ini adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh
Pokdarwis. Kuesioner ini diberikan kepada Ketua Pokdarwis dan
didalam kuesioner ini terdapat 3 strategi yang sedang digunakan
Pokdarwis yaitu : Cost Leadership, Diferensiasi, dan Fokus Strategis
(kombinasi Cost Leadership dan Diferensiasi). Berikut ini tabel 5.1
hasil kuesioner yang berkaitan dengan strategi pengembangan yang
digunakan oleh Ketua Pokdarwis.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Tabel 5.1
Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan
oleh Pokdarwis Pantai Parangtritis (per kategori)
Menurut Porter (dalam Rangkuti 2016) No Klasifikasi Strategi
Pengembangan Menurut Porter
Jawaban Alasan
Ya Tidak
1 Apakah dalam mengembangkan
Pantai Parangtritis pengelola
hanya fokus pada biaya murah
saja tetapi tidak memperhatikan
produk wisata? (Cost Leadership)
√
Tidak hanya biaya murah,
pengelola juga harus
memperhatikan produk wisata
supaya pantai parangtritis
mempunyai daya tarik
wisatawan.
2 Apakah dalam mengembangkan
Pantai Parangtritis pengelola
hanya fokus memperhatikan pada
produk wisata tetapi tidak
memperhatikan kualitas produk
wisata? (Diferensiasi)
√
Tidak hanya produk wisata
saja akan tetapi, kualitas
produk wisata juga
diperhatikan karena sebagai
penunjang dalam
meningkatkan pengunjung
Pantai Parangtritis
3 Apakah dalam mengembangkan
Pantai Parangtritis pengelola
memperhatikan biaya wisata dan
produk wisata? (Kombinasi 1 dan
2)
√
Biaya wisata dan produk
wisata sama-sama berpengaruh
karena untuk meningkatkan
pengunjung juga harus
memperhatikan produk wisata.
Sumber: Data Primer diolah, 2018
Berdasarkan hasil kuesioner di atas, terdapat dua jawaban “Tidak”
dan satu jawaban “Ya”. Hasil kuesioner di atas dihitung menggunakan
rumus strategi pengembangan per kategori :
a. Jawaban “Tidak”
= 66,67 atau 67%
b. Jawaban “Ya”
= 33,33 atau 33%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Berdasarkan perhitungan atas hasil kuesioner pada tabel 5.1,
dihasilkan persentase 67% dan persentase 33%. Pada persentase 67%
tersebut memperlihatkan dua strategi pengembangan, yaitu cost leadership
dan Diferensiasi (pernyataan nomor satu dan dua) yang dijawab “Tidak”
oleh Ketua Pokdarwis. Jawaban tersebut didukung dengan adanya alasan
jawaban dari kuesioner Pokdarwis :
“tidak hanya biaya murah saja yang diperhatikan akan tetapi,
produk wisata juga diperhatikan agar menjadi daya tarik wisatawan
sehingga wisatawan punya kenang-kenangan agar berkesan dalam
berkunjung di Pantai Parangtritis”
“Tidak hanya produk wisata saja akan tetapi, kualitas produk
wisata juga diperhatikan karena sebagai penunjang dalam
meningkatkan pengunjung Pantai Parangtritis”
Pada persentase 33% tersebut memperlihatkan kombinasi antara
strategi cost leadership dan strategi diferensiasi (pernyataan nomor tiga)
yang dijawab “Ya” oleh Ketua Pokdarwis. Jawaban tersebut didukung
dengan adanya alasan jawaban dari kuesioner Pokdarwis :
“Biaya wisata dan produk wisata sama-sama berpengaruh karena
untuk meningkatkan pengunjung juga harus memperhatikan
produk wisata”
Dari hasil tabel 5.1 kuesioner strategi pengembangan yang
digunakan oleh Ketua Pokdarwis Pantai Parangtritis memilih
menggunakan strategi pengembangan yang ketiga yaitu strategi fokus atau
kombinasi dari cost leadership dan strategi diferensiasi.
Ketua Pokdarwis Pantai Parangtritis juga menjawab kuesioner
terbuka yang berkaitan dengan strategi yang sedang digunakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
Pokdarwis Pantai Parangtritis. Berikut tabel 5.2 yang berkaitan dengan
spesifikasi jenis strategi pengembangan yang sedang digunakan oleh
Pokdarwis Pantai Parangtritis.
Tabel 5.2
Jenis Strategi yang Digunakan oleh Pokdarwis dalam
Mengembangkan Pantai Parangtritis
No Pernyataan Strategi Pengembangan
1
Koordinasi dalam manajemen (Strategi Diferensiasi/keragaman
produk)
2
Pemasaran dengan media sosial dan festival-festival (Strategi
Diferensiasi / keragaman produk)
3 Inovasi produk wisata (Strategi Diferensiasi/keragaman produk)
Sumber : Data diolah, 2018
Dari hasil yang diberikan oleh Ketua Pokdarwis Pantai Parangtritis
pada tabel 5.2 terdapat 3 strategi yang sedang digunakan oleh Ketua
Pokdarwis selain strategi yang ada pada tabel 5.1. Ketiga strategi tersebut
antara lain kordinasi dalam manajemen maksudnya di sini dalam
mengelola Pantai Parangtritis sudah terdapat pembagian tugas sesuai
dengan tanggungjawabnya, pemasaran dengan media sosial dan festival-
festival, dan inovasi produk wisata. Hasil diatas menunjukkan bahwa
Ketua Pokdarwis Pantai Parangtritis dalam mengembangkan strategi
menggunakan fokus strategi yang berarti untuk mengembangkan Pantai
Parangtritis Ketua Pokdarwis memperhatikan pengunjung wisata maupun
produk wisata yang ada di Pantai Parangtritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
2. Analisa Kelemahan Dan Kekuatan Mengelola Pantai Parangtritis
Analisa ini digunakan untuk mengetahui berbagai macam item
faktor persetujuan yang digunakan oleh Ketua Pokdarwis dalam
mengelola Pantai Parangtritis. Analisa faktor persetujuan internal ini
menggunakan kuesioner yang berisi 2 indikator yaitu kekuatan dan
kelemahan, masing-masing indikator terdapat beberapa item
pernyataan. Berikut tabel 5.3 hasil kuesioner kekuatan dan kelemahan
dalam mengelola Pantai Parangtritis.
Tabel 5.3
Hasil Kuesioner Kekuatan & Kelemahan dalam Mengelola Pantai
Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis
No Kriteria-kriteria yang
dipertimbangkan dalam strategi
pengembangan Pantai
Parangtritis
TS KS CS S SS
1 2 3 4 5
A KEKUATAN
1 Objek wisata Pantai
Parangtritis mempunyai daya
tarik unggulan
√
2 Keamanan Objek wisata Pantai
Parangtritis kondusif
√
3 Rencana/progam
pengembangan produk wisata
Pantai Parangtritis disusun dan
dilaksanakan tiap tahun
√
4 Promosi Pantai Parangtritis
dilakukan melalui media
elektronik
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Tabel 5.3
Hasil Kuesioner Kekuatan & Kelemahan dalam Mengelola Pantai
Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis (Lanjutan)
No Kriteria-kriteria yang
dipertimbangkan dalam strategi
pengembangan Pantai
Parangtritis
TS KS CS S SS
1 2 3 4 5
5 Tersedianya fasilitas
pendukung yang memadai
seperti hotel, rumah makan,
perbankan, dan lain-lain
√
6 Jarak tempuh objek wisata
yang dekat dengan Kota
Yogyakarta
√
7 Transportasi yang memadai √
8 Biaya yang relatif murah √
B KELEMAHAN
1 Promosi objek wisata yang
kurang baik
√
2 Progam pengembangan objek
wisata yang masih sederhana
√
3 Keterbatasan anggaran untuk
biaya sarana dan prasarana
√
4 Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam upaya
pengembangan objek wisata
√
5 Kurangnya kuantitas dan
kualitas barang-barang
cinderamata yang dijual
√
6 Diversifikasi produk dan
pengemasan daya tarik wisata
masih sederhana
√
Sumber : Data primer diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
Kemudian skor yang diperoleh dari masing-masing kategori
(berasal dari skala yang dipilih oleh Ketua Pokdarwis) dihitung dan
diperoleh jumlah masing-masing skor per kategori. Jika mendekati skala
angka 5 artinya Ketua Pokdarwis memiliki tingkat persetujuan yang sangat
tinggi dalam memilih strategi pengembangan. Tingkat persetujuan yang
sangat tinggi memiliki arti bahwa strategi pengembangan tersebut sangat
berpengaruh dalam mengelola Pantai Parangtritis.
Setelah diperoleh jumlah skor masing-masing item, selanjutnya
hasil kuesioner tersebut dikelompokkan ke dalam kriteria skor yang sesuai
untuk masing-masing kategori yang telah dipilih oleh responden
Pokdarwis Pantai Parangtritis. Di bawah ini tabel 5.4 klasifikasi hasil
kuesioner kekuatan dan kelemahan dalam mengelola Pantai Parangtritis.
Tabel 5.4
Klasifikasi Hasil Kuesioner Kekuatan dan Kelemahan dalam
Mengelola Pantai Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis
No Strategi Pengembangan Pantai
Parangtritis Skor Tingkat Penilaian
A KEKUATAN
1
Objek wisata Pantai
Parangtritis mempunyai daya
tarik unggulan
5 Sangat Setuju
2
Keamanan Objek wisata Pantai
Parangtritis kondusif 4 Setuju
3
Rencana/progam
pengembangan produk wisata
Pantai Parangtritis disusun dan
dilaksanakan tiap tahun
3 Cukup Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Tabel 5.4
Klasifikasi Hasil Kuesioner Kekuatan dan Kelemahan dalam
Mengelola Pantai Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis (Lanjutan)
No Strategi Pengembangan Pantai
Parangtritis Skor Tingkat Penilaian
4
Promosi Pantai Parangtritis
dilakukan melalui media
elektronik
5 Sangat Setuju
5
Tersedianya fasilitas
pendukung yang memadai
seperti hotel, rumah makan,
perbankan, dan lain-lain
5 Sangat Setuju
6
Jarak tempuh objek wisata
yang dekat dengan Kota
Yogyakarta
4 Setuju
7 Transportasi yang memadai 5 Sangat Setuju
8 Biaya yang relatif murah 5 Sangat Setuju
B KELEMAHAN
1
Promosi objek wisata yang
kurang baik 2 Kurang Setuju
2
Progam pengembangan objek
wisata yang masih sederhana 4 Setuju
3
Keterbatasan anggaran untuk
biaya sarana dan prasarana 4 Setuju
4
Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam upaya
pengembangan objek wisata
4 Setuju
5
Kurangnya kuantitas dan
kualitas barang-barang
cinderamata yang dijual
3 Cukup Setuju
6
Diversifikasi produk dan
pengemasan daya tarik wisata
masih sederhana
4 Setuju
Sumber : Data primer diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
Hasil tabel 5.4 menunjukkan dari 14 kategori strategi
pengembangan yang ada, terdapat 5 kategori yang tergolong sangat
setuju artinya sudah dijalankan oleh pokdarwis Pantai Parangtritis,
antara lain A1, A4, A5, A7, dan A8. Ada 6 kategori yang tergolong
setuju, yaitu A2, A6, B2, B3, B4, dan B6. Selain itu, ada 2 kategori
yang tergolong cukup setuju, yaitu A3 dan B5. Sisanya terdapat 1
kategori yang tergolong kurang setuju, yaitu B1. Hasil dari tabel 5.4
mempunyai arti bahwa Pokdarwis Pantai Parangtritis tingkat
penilaiannya yaitu setuju dalam melakukan strategi pengembangan
internal yang mempunyai arti bahwa strategi pengembangan yang ada
di Pantai Parangtritis sudah dijalankan oleh Pokdarwis.
3. Analisa Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai Parangtritis
Analisa ini digunakan untuk mengetahui berbagai macam item
faktor persetujuan yang berasal dari luar usaha yang dimiliki oleh
Pokdarwis Pantai Parangtritis. Analisa faktor tingkat persetujuan
eksternal ini menggunakan kuesioner yang berisi 2 indikator yaitu
peluang dan ancaman, masing-masing indikator terdapat beberapa item
pernyataan. Berikut tabel 5.5 hasil kuesioner peluang dan ancaman
mengelola Pantai Parangtritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
Tabel 5.5
Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai
Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis
No Kriteria-kriteria yang
dipertimbangkan dalam strategi
pengembangan Pantai
Parangtritis
TS KS CS S SS
1 2 3 4 5
A PELUANG
1 Tingkat aksesibilitas yang mudah √
2 Banyaknya wisatawan Pantai
Parangtritis yang ingin
berkunjung
√
3 Peningkatan produk dan atraksi
wisata dengan memanfaatkan
potensi-potensi yang ada
√
4 Kerjasama dengan pihak lainnya
dalam pengembangan atraksi
wisata serta sarana dan prasarana
√
5 Pengembangan infrastruktur
pendukung wisata Pantai
Parangtritis
√
B ANCAMAN
1 Adanya tempat wisata yang lebih
menarik
√
2 Cuaca yang sulit diprediksi √
3 Meningkatnya peraturan
pemerintah
√
4 Kurangnya kesadaran wisatawan
dalam menjaga objek wisata
√
5 Belum adanya kerjasama dengan
pihak swasta terhadap
pengembangan objek wisata
Pantai Parangtrtis
√
Sumber : Data diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Kemudian skor yang diperoleh dari masing-masing kategori
(berasal dari skala yang dipilih oleh pokdarwis) dihitung dan diperoleh
jumlah masing-masing skor per kategori. Jika mendekati skala angka 5
artinya, Pokdarwis Pantai Parangtritis memiliki tingkat persetujuan yang
sangat tinggi dalam memilih strategi pengembangan. Tingkat persetujuan
yang sangat tinggi tersebut mempunyai arti bahwa sangat berpengaruh
dalam mengembangkan Pantai Parangtritis.
Setelah diperoleh jumlah skor masing-masing kategori,
selanjutnya hasil kuesioner tersebut dikelompokkan ke dalam kriteria skor
yang sesuai untuk masing-masing kategori yang telah dipilih oleh
responden Pokdarwis Pantai Parangtritis. Dibawah ini tabel 5.6 klasifikasi
hasil kuesioner peluang dan ancaman dalam mengelola Pantai Parangtritis.
Tabel 5.6
Klasifikasi Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai
Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis
No Strategi Pengembangan Pantai
Parangtritis Skor Tingkat Penilaian
A PELUANG
1
Tingkat aksesibilitas yang
mudah 5 Sangat Setuju
2
Banyaknya wisatawan Pantai
Parangtritis yang ingin
berkunjung 4 Setuju
3
Peningkatan produk dan atraksi
wisata dengan memanfaatkan
potensi-potensi yang ada 4 Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
Tabel 5.6
Klasifikasi Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai
Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis (Lanjutan)
No Strategi Pengembangan Pantai
Parangtritis Skor Tingkat Penilaian
4
Kerjasama dengan pihak
lainnya dalam pengembangan
atraksi wisata serta sarana dan
prasarana
5 Sangat Setuju
5
Pengembangan infrastruktur
pendukung wisata Pantai
Parangtritis 5 Sangat Setuju
B ANCAMAN
1
Adanya tempat wisata yang
lebih menarik 2 Kurang Setuju
2
Cuaca yang sulit diprediksi 4 Setuju
3
Meningkatnya peraturan
pemerintah 2 Kurang Setuju
4
Kurangnya kesadaran
wisatawan dalam menjaga
objek wisata 4 Setuju
5
Belum adanya kerjasama
dengan pihak swasta terhadap
pengembangan objek wisata
Pantai Parangtrtis
4 Setuju
Sumber : Data primer diolah, 2018
Hasil tabel 5.6 menunjukkan dari 10 kategori strategi
pengembangan yang ada, terdapat 3 kategori yang tergolong sangat
setuju artinya, yaitu A1, A4, dan A5. Ada 5 kategori yang tergolong
setuju, yaitu A2, A3, B2, dan B4. Selain itu, ada 2 kategori yang
tergolong kurang setuju, yaitu B1 dan B3. Hasil dari tabel 5.6
mempunyai arti bahwa Pokdarwis Pantai Parangtritis memiliki tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
penilaian setuju artinya sudah dijalankan dalam melakukan strategi
pengembangan eksternal.
4. Analisa Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pengelolaan Pantai
Parangtritis
Analisa faktor kekuatan dan kelemahan ini menggunakan
kuesioner dan melakukan wawancara yang berkaitan dengan kekuatan
dan kelemahan yang ada di Pantai Parangtritis yang telah dirasakan
oleh Pokdarwis. Kuesioner analisa kekuatan dan kelemahan ditentukan
berdasarkan skor yang dipilih oleh Pokdarwis dengan kriteria skor 5
dan skor 4. Berikut tabel 5.7 yang termasuk dalam faktor kekuatan dan
faktor kelemahan menurut Ketua Pokdarwis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
Tabel 5.7
Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pengelolaan Pantai Parangtritis
Menurut Ketua Pokdarwis
No Faktor Kekuatan Faktor Kelemahan
1
Objek wisata Pantai
Parangtritis mempunyai
daya tarik unggulan
Keterbatasan anggaran untuk
biaya sarana dan prasarana
2 Keamanan Objek wisata
Pantai Parangtritis kondusif
Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam upaya
pengembangan objek wisata
3
Promosi Pantai Parangtritis
dilakukan melalui media
elektronik
Kurangnya kuantitas dan
kualitas barang-barang
cinderamata yang dijual
4
Tersedianya fasilitas
pendukung yang memadai
seperti hotel, rumah makan,
perbankan, dan lain-lain
Diversifikasi produk dan
pengemasan daya tarik wisata
masih sederhana
5
Jarak tempuh objek wisata
yang dekat dengan Kota
Yogyakarta
Banyak Pedagang Kaki Lima
(PKL) di tepi Pantai
Prangtritis*
6 Transportasi yang memadai Terdapat tempat yang
dijadikan prostitusi*
7 Biaya yang relatif murah
8
Sudah mempunyai nama
atau terkenal dari dulu
(iconnya daerah Bantul)*
9 Terdapat tempat ziarah*
Sumber : Data Primer diolah, 2018
Keterangan : *) merupakan hasil wawancara.
Dari tabel 5.7 berkaitan dengan faktor kekuatan dan
kelemahan Pokdarwis Pantai Parangtritis yang diperoleh dari hasil
kuesioner, terdapat 7 faktor kekuatan bagi Pokdarwis yaitu Pantai
Parangtritis mempunyai daya tarik unggulan, keamanan wisata
Pantai Parangtritis kondusif, promosi dilakukan melalui media
elektronik, tersedianya fasilitas pendukung yang memadai seperti
hotel, rumah makan, dan perbankan, jarak tempuh yang dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
dengan Kota Yogyakarta, transportasi yang memadai, dan biaya
yang relatif murah.
Selain itu, terdapat 4 faktor kelemahan bagi Pokdarwis
Pantai Parangtritis yaitu keterbatasan anggaran untuk biaya sarana
dan prasarana, kurangnya kesadaran masyarakat dalam upaya
pengembangan objek wisata, kurangnya kuantitas dan kualitas
barang-barang cinderamata yang dijual, dan diversifikasi produk
dan pengemasan daya tarik wisata masih sederhana.
Akan tetapi, hasil yang diperoleh dari wawancara
menyebutkan bahwa Pokdarwis Pantai Parangtritis mempunyai dua
faktor kelemahan, yaitu banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) di tepi
Pantai Parangtritis dan terdapat tempat yang dijadikan prostitusi.
Hal ini didukung dari jawaban berasal wawancara dengan Ketua
Pokdarwis :
“kelemahan yang ada di Pantai Parangtritis ini banyak PKL
yang berjualan di tepi Pantai Parangtritis. Hal ini
menyebabkan keindahan Pantai Parangtritis tidak terlihat
dengan jelas. Selain itu, juga terdapat tempat penginapan
yang dijadikan prostitusi.”
Selain itu, terdapat 2 faktor kekuatan yang diperoleh dari
hasil wawancara, yaitu Pantai Parangtritis sudah mempunyai nama
atau terkenal dari dulu (iconnya daerah Bantul) dan terdapat tempat
ziarah. Hal ini didukung dengan adanya wawancara terhadap
Pokdarwis :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
“kekuatan yang ada di Pantai Parangtritis yaitu mempunyai
nama atau terkenal dari dulu (iconnya daerah Bantul),
walaupun sudah mempunyai nama dengan kelemahan
tersebut juga akan membuat Pantai Parangtritis menjadi
sepi pengunjung. Selain itu, kekuatannya tempat ziarah
yang pantai lainnya belum ada wisata pantai d