strategi pengembangan produk pariwisata ...repository.usd.ac.id/35237/2/142114047_full.pdfstrategi...

108
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA (Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progam Studi Akuntansi Oleh : Dewi Puspitasari 142114047 PROGAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

61 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA

    (Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Progam Studi Akuntansi

    Oleh :

    Dewi Puspitasari

    142114047

    PROGAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA

    (Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Progam Studi Akuntansi

    Oleh :

    Dewi Puspitasari

    142114047

    PROGAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    i

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    FAKULTAS EKONOMI

    JURURSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

    Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

    STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA

    (Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)

    dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 16 Juli 2019 adalah hasil karya saya.

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

    ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

    dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

    yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

    saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

    atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

    orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

    dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

    tulisan saya sendiri. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata melakukan

    tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

    sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

    terima.

    Yogyakarta, 31 Juli 2019

    Yang membuat pernyataan,

    Dewi Puspitasari

    iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS

    Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Dewi Puspitasari

    Nomor Mahasiswa : 142114047

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA

    (Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)

    Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

    Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain,

    mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

    mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

    tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

    selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal 31 Juli 2019

    Dewi Puspitasari

    v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan

    sesuai dengan kesanggupannya”

    (QS. Al-Baqarah: 286)

    Karya ini saya persembahkan untuk :

    Allah SWT

    Kedua Orangtuaku Bapak dan Ibu

    Adikku Dhamar

    Rizki Kurnia Amsar

    Serta semua keluarga dan sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan

    dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

    vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih penulis persembahkan kepada Tuhan Yang

    Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan penulis dapat menyelesaikan

    penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu

    syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Progam Studi Akuntansi,

    Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

    Penulis ini menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan,

    bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

    mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata

    Dharma yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar

    mengembangkan kepribadian diri.

    2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

    Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan dukungan dalam

    penulisan skripsi ini.

    3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan

    Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., selaku Dosen Pembimbing yang

    telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

    ini.

    vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, Ak, M.M. selaku Dosen Pembimbing

    Akademik yang telah membimbing penulis selama penulis berdinamika di

    Progam Studi Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

    memberikan ilmu selama proses perkuliahan sehingga dapat membantu

    dalam menyelesaikan skripsi ini.

    7. POKDARWIS Pantai Parangtritis yang telah mengijinkan penulis untuk

    melakukan penelitian di Pantai Parangtritis.

    8. Bapak, Ibu, dan Adek yang selalu memberikan doa, nasehat, dan semangat

    untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

    9. Rizki Kurnia Amsar dan keluarga yang secara langsung maupun tidak

    langsung telah mendukung dan mendorong penulis untuk segera

    menyelesaikan skripsi ini.

    10. Sahabat yang tersayang Deva, Eva, Naomi, Hanni, Shara, Riesta, Agata

    Evin, Della, Angga, One, Ika, dan Fitri yang selalu mendoakan,

    memberikan semangat, hiburan, perhatian, dan dukungan kepada penulis

    untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

    11. Teman MPAT dan kelas A 2014 yang selalu memberikan dukungan.

    12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

    memberikan dukungan, masukan, dan doa dalam penyusunan skripsi ini.

    viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

    jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang dimiliki penulis. Penulis sangat

    mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi

    ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan

    sebagaimana mestinya.

    Yogyakarta, 31 Juli 2019

    Dewi Puspitasari

    ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI................iv

    HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............v

    HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... vi

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ...........................................................................................................x

    DAFTAR TABEL ................................................................................................xiii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv

    ABSTRAK ….......................................................................................................xvi

    ABSTRACT.........................................................................................................xvii

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

    E. Sistematika Penelitian ........................................................................ 6

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8

    A. Definisi Pariwisata ............................................................................. 8

    B. Produk Wisata .................................................................................... 9

    x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • C. Strategi Pengembangan .................................................................... 11

    D. Metode Analisis SWOT ................................................................... 13

    E. Matriks Strategi Faktor Internal/IFAS (Internal Factor Analysis

    Summary)..........................................................................................15

    F. Matriks Strategi Faktor Eksternal/EFAS(External Factor Analysis

    Summary)..........................................................................................16

    G. Penelitian Terdahulu.........................................................................16

    BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 18

    A. Jenis Penelitian ................................................................................ 18

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 18

    1. Lokasi Penelitian ......................................................................... 18

    2. Waktu Penelitian ......................................................................... 18

    C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 18

    1. Subjek Penelitian ......................................................................... 18

    2. Objek Penelitian .......................................................................... 19

    D. Jenis Data dan Sumber Data ............................................................ 19

    1. Jenis Data .................................................................................... 19

    2. Sumber Data ................................................................................ 20

    E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 20

    1. Wawancara ...................................................................................20

    2. Kuesioner .....................................................................................21

    F. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 21

    1. Strategi Pengembangan ................................................................ 22

    2. Alternatif Strategi Pengembangan .............................................. 23

    G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 25

    xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................... 30

    A. Deskripsi Pantai Parangtritis ............................................................ 30

    B. Lokasi Pantai Parangtritis ................................................................ 31

    C. Tujuan Pokdarwis Pantai Parangtritis .............................................. 31

    D. Struktur Organisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis...........................32

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................... 36

    A. Analisis Data ....................................................................................36

    B. Pembahasan ......................................................................................66

    BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 73

    A. Kesimpulan ...................................................................................... 73

    B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 76

    C. Saran ................................................................................................ 76

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 79

    xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1.1 Jumlah Data Pengunjung Pantai Parangtritis .........................................2

    Tabel 2.1 Matriks SWOT ......................................................................................14

    Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan…..................................................22

    Tabel 3.2 Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan (Faktor Internal dan

    Faktor Eksternal .................................................................................... 23

    Tabel 3.3 Tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) ................................. 26

    Tabel 3.4 Tabel EFAS (External Factor Analysis Summary) ............................... 28

    Tabel 5.1 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh

    Pokdarwis Pantai Parangtritis (per kategori) Menurut Porter (dalam

    Rangkuti 2016) ..................................................................................... 37

    Tabel 5.2 Jenis Strategi yang Sedang Digunakan Oleh Pokdarwis Dalam

    Mengembangkan Pantai Parangtritis….................................................39

    Tabel 5.3 Hasil Kuesioner Kekuatan & Kelemahan Dalam Mengelola Pantai

    Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis ….............................................40

    Tabel 5.4 Klasifikasi hasil Kuesioner Kekuatan & Kelemahan Dalam Mengelola

    Pantai Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis …..................................42

    Tabel 5.5 Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai Parangtritis

    Menurut Ketua Pokdarwis ....................................................................45

    Tabel 5.6 Klasifikasi Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai

    Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis .................................................46

    Tabel 5.7 Faktor Kekuatan Dan Kelemahan Pengelolaan Pantai Parangtritis

    Menurut Ketua Pokdarwis.....................................................................49

    xiii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Faktor-Faktor Strategi Internal/IFAS (Internal Factor

    Analysis Summary) Menurut Ketua Pokdarwis ....................................52

    Tabel 5.9 Faktor Peluang Dan Ancaman Pengelolaan Pantai Parangtritis Menurut

    Ketua Pokdarwis ...................................................................................56

    Tabel 5.10 Hasil Penghitungan Faktor-Faktor Strategi Eksternal/EFAS (External

    Analysis Summary) Menurut Ketua Pokdarwis ....................................59

    Tabel 5.11 Penentuan Strategi Matriks SWOT .....................................................65

    xiv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis ...........................34

    Gambar 5.1 Matriks Internal Dan Eksternal 9 Sel Pengembangan Pantai

    Parangtritis ............................................................................................63

    xv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRAK

    STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PARIWISATA

    (Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)

    Dewi Puspitasari

    NIM: 142114047

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan yang

    digunakan Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul dan alternatif strategi

    pengembangan yang diusulkan. Penelitian ini penting bagi Pokdarwis karena

    sebagai bahan masukan untuk mengembangkan strategi pengembangan di Pantai

    Parangtritis.

    Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Pantai Parangtritis di

    Kabupaten Bantul. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara

    dan kuesioner yang berkaitan dengan strategi pengembangan Pantai Parangtritis.

    Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan

    kualitatif.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelola Pantai Parangtritis atau

    pokdarwis menggunakan fokus strategi (kombinasi antara strategi cost leadership

    dan diferensiasi). Jenis strategi cost leadership dan diferensiasi adalah Pokdarwis

    memperhatikan produk wisata seperti festival, keamanan, dan layanan, maupun

    biaya tiket murah. Selain itu, terdapat 8 (delapan) alternatif strategi yang sesuai

    dengan situasi yang ada yaitu 3 kombinasi strategi strengths dan opportunities, 2

    kombinasi strategi strengths dan threats, 2 kombinasi strategi weaknesses dan

    opportunities, dan 1 kombinasi strategi weaknesses dan threats.

    Kata kunci: metode analisis SWOT, strategi pengembangan, alternatif strategi

    pengembangan.

    xvi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRACT

    TOURISM PRODUCT DEVELOPMENT STRATEGY

    (A Case Study Of Parangtritis Beach in Bantul Regency)

    Dewi Puspitasari

    NIM: 142114047

    University of Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    This study aims to determine the development strategy and alternative

    development strategies that can be proposed to Parangtritis Beach in Bantul

    Regency. This research is important for Pokdarwis because it is a

    recommendation for developing strategies at Parangtritis Beach.

    This type of research is a case study on Parangtritis Beach in Bantul

    district. The technique of collecting data is interviews and questionnaires related

    to the strategy of developing Parangtritis Beach. The analysis data used is

    descriptive analysis with a qualitative approach.

    The results of this research showed that the management of Parangtritis

    Beach used focus strategy (combination of cost leadership and differentiation

    strategies). The type of cost leadership and differentiation were Pokdarwis pay

    attention to tourism product such as festivals, security, and services, as well as

    cheap ticket costs. In addition, there were 8 (eight) alternative strategies that

    suitable with the existing condition. There were three combination of strengths

    and opportunities strategies, two combinations of strengths and threats strategies,

    two combinations of weaknesses and opportunities, and one combination of

    weaknes and threat.

    Keywords: SWOT analysis methods, development strategies, alternative

    development strategies

    xvii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Negara Indonesia seperti yang kita ketahui merupakan salah satu

    negara berkembang yang memiliki berbagai potensi pariwisata, baik

    wisata alam maupun wisata budaya karena Indonesia memiliki bermacam-

    macam suku, adat-istiadat, dan kebudayaan serta karena letak geografis

    negara Indonesia sebagai negara tropis yang menghasilkan keindahan alam

    dan satwa.

    Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dengan didukung

    sumber daya alam yang beraneka ragam yang berpotensi untuk diolah dan

    dimanfaatkan. Selain itu, Indonesia juga kaya akan keindahan alamnya

    yang cukup potensial untuk dikembangkan dengan baik. Berdasarkan data

    statistik Organisasi Pariwisata Dunia dalam Primadany, Mardiyono dan

    Riyanto (2009) dari 1,3 miliar orang wisatawan di dunia hanya 4 juta saja

    yang berkunjung ke Indonesia sementara sisanya banyak berkunjung ke

    Malaysia, Thailand, dan Eropa. Melihat permasalahan di atas artinya minat

    para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Indonesia maupun lokal

    rendah, karena selama ini pariwisata Indonesia masih kurang maksimal

    dalam mengembangkannya.

    Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di Kabupaten Bantul

    memiliki potensi wisata yang beraneka ragam mulai dari flora, fauna, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    kekayaan budaya yang dapat dikembangkan menjadi objek dan daya tarik

    wisata. Objek wisata yang dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Daerah

    Kabupaten Bantul antara lain wisata pantai, wisata goa, wisata air terjun,

    wisata buatan, wisata petilasan/ziarah dan lain sebagainya. Objek tersebut

    mempunyai prospek ke depan yang dapat menjanjikan masyarakat

    sekitarnya, yakni secara ekonomis, sosial dan budaya, sehingga menambah

    pendapatan daerah.

    Pantai Parangtritis merupakan salah satu wisata pantai yang ada di

    Kabupaten Bantul yang mempunyai daya tarik lain yang membuat banyak

    wisatawan tertarik untuk datang ke pantai ini. Perkembangan kunjungan

    wisatawan sangat berpengaruh dalam perkembangan pariwisata. Berikut

    disajikan data pengunjung wisatawan yang berkunjung di Pantai

    Parangtritis Kabupaten Bantul.

    Tabel 1.1

    Jumlah Data Pengunjung Pantai Parangtritis Tahun 2016

    No Bulan Jumlah Pengunjung

    1 Januari 227,2

    2 Februari 139,075

    3 Maret 161,35

    4 April 158,9

    5 Mei 230,9

    6 Juni 60,100

    7 Juli 282,3

    8 Agustus 142,15

    9 September 142,05

    10 Oktober 173,8

    11 November 165,138

    12 Desember 346,162

    Jumlah Pengunjung 2,229,125

    Sumber : Data kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata dari Pemda

    Kab/Kota (dalam http://www.visitingjogja.jogjaprov.go.id)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.visitingjogja.jogjaprov.go.id/

  • 3

    Jumlah pengunjung Pantai Parangtritis pada tahun 2016, total

    jumlah pengunjung paling banyak adalah bulan Desember. Sedangkan

    jumlah pengunjung paling sedikit untuk tahun 2016 adalah bulan Juni.

    Dari data pengunjung Pantai Parangtritis tahun 2016 terjadi fluktuasi

    jumlah pengunjung. Adanya fluktuasi pada jumlah pengunjung tersebut

    tentu tidak diharapkan oleh pengelola Pantai Parangtritis yaitu pokdarwis

    (Kelompok Sadar Wisata), karena mempengaruhi pendapatan yang

    diterima oleh obyek wisata. Mengingat posisi strategi obyek wisata

    Pantai Parangtritis sebagai salah satu andalan pengembangan pariwisata

    di Kabupaten Bantul. Maka sebagai bagian dari pemecahanan masalah

    tersebut, peneliti ingin meneliti bagaimana strategi pengembangan

    produk pariwisata yang ada di Pantai Parangtritis.

    Strategi pengembangan produk pariwisata sangat diperlukan

    mengingat besarnya potensi pariwisata di Pantai Parangtritis belum

    dioptimalkan. Pengelola Pantai Parangtritis dan Pemerintah Daerah

    diharapkan lebih mengoptimalkan potensi obyek wisata dengan

    pengembangan pariwisata Pantai Parangtritis dapat dilakukan melalui

    pengemasan potensi wisata yang ada menjadi produk yang memiliki nilai

    jual. Hal ini berdasarkan Kodhyat (2007) dalam Kurniasih (2013) bahwa

    pengembangan kegiatan wisata harus ditunjang oleh pengembangan

    produk wisata.

    Adanya obyek wisata yang sudah berkembang dan dikenal luas

    oleh masyarakat baik dari dalam kota maupun luar kota menjadi obyek

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    wisata unggulan yang harus didukung dengan pengelolaan yang baik

    sehingga pengembangan obyek wisata dapat dilaksanakan secara

    berkelanjutan dengan memperbaiki obyek wisata tersebut agar minat

    berkunjung ke Pantai Parangtritis meningkat.

    Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pengembangan Produk

    Pariwisata (Studi Kasus Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul)”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa

    masalah yaitu:

    1. Apa strategi pengembangan produk wisata Pantai Parangtritis di

    Kabupaten Bantul?

    2. Alternatif strategi pengembangan produk pariwisata apa yang lebih

    sesuai dengan situasi yang ada di Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul

    berdasarkan analisis SWOT?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

    1. Untuk mengetahui strategi pengembangan yang digunakan wisata

    Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul.

    2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya alternatif strategi yang digunakan

    yang sesuai dengan situasi yang ada di Pantai Parangtritis Kabupaten

    Bantul.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

    antara lain:

    1. Bagi Pengelola Pantai Parangtritis

    Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan dalam strategi

    pengembangan produk pariwisata dalam meningkatkan pengunjung

    Pantai Parangtritis melalui metode analisis SWOT.

    2. Bagi Peneliti

    Penelitian ini diharapkan agar peneliti dapat menambah wawasan dan

    pengetahuan menulis tentang strategi pengembangan produk

    pariwisata dalam meningkatkan pengunjung Pantai Parangtritis dengan

    menggunakan metode analisis SWOT.

    3. Bagi Universitas

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

    pengetahuan bagi kemajuan akademisi dan dapat dijadikan acuan atau

    referensi bagi penelitian selanjutnya tentang strategi pengembangan

    produk pariwisata dalam meningkatkan pengunjung Pantai Parangtritis

    melalui analisis SWOT.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    E. Sistematika Penulisan

    Penulisan dari skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab, antara lain :

    Bab I PENDAHULUAN

    Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

    sistematika penelitian.

    Bab II LANDASAN TEORI

    Pada bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung

    topik penelitian yang akan digunakan peneliti dalam

    membahas permasalahan yang ada.

    Bab III METODE PENELITIAN

    Pada bab ini memuat penjelasan tentang metode penelitian

    yang digunakan, meliputi jenis penelitian, jenis dan sumber

    data, tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan

    data, teknik analisis data, dan variabel penelitian.

    Bab IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

    Pada bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang

    diteliti, seperti: sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur

    organisasi, dan produk usaha.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Bab V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data, dan

    hasil penelitian dan interpretasi.

    Bab VI PENUTUP

    Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatasan

    penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Definisi Pariwisata

    Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

    Kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

    didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh

    masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Menurut

    Meyers (2009) dalam Suwena Ketut (2017) pariwisata adalah aktivitas

    perjalanan yang dilakukan sementara waktu dari tempat tinggal semula ke

    daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah

    melainkan hanya untuk bersenang-senang, memenuhi rasa ingin tahu,

    menghabiskan waktu senggang atau waktu libur serta tujuan-tujuan

    lainnya.

    Menurut Musanef (1995:11) dalam Primadany, Mardiyono, dan

    Riyanto (2009) pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilaksanakan

    untuk sementara waktu, yang dilakukan dari satu tempat ke tempat yang

    lain untuk menikmati perjalanan bertamasya dan berekreasi. Dari

    pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pariwisata

    adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia yang bersifat sementara

    atau tidak menetap untuk menikmati perjalanan wisata.

    8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    B. Produk Wisata

    Menurut Suwantoro (2004:48) produk wisata adalah keseluruhan

    pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan

    semenjak meninggalkan tempat tinggalnya, sampai ke daerah tujuan

    wisata yang dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat semula.

    Kotler dan Gary (2008) dalam Kurniasih (2013) Produk adalah

    sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar orang tertarik

    perhatiannya, ingin memperoleh, menggunakannya dan mengkonsumsinya

    untuk memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Kodhyat (2007) dalam

    Kurniasih (2013) menyatakan bahwa produk wisata adalah segala sesuatu

    yang diminati dan dibeli oleh wisatawan untuk dinikmati.

    Menurut Middleton (2001:124) dalam Martina (2013) terdapat tiga

    komponen utama produk wisata, sebagai berikut:

    1. Atraksi

    Elemen-elemen didalam suatu atraksi wisata yang secara luas

    menentukan pilihan pilihan konsumen dan mempengaruhi motivasi

    calon-calon pembeli diantaranya:

    a. Atraksi wisata Alam, meliputi bentang alam, pantai, iklim dan

    bentukan geografis lain dari suatu destinasi dan sumber daya alam

    lainnya.

    b. Atraksi wisata buatan/Binaan Manusia, meliputi bangunan dan

    insfratruktur pariwisata termasuk arsitektur bersejarah dan modern,

    monument, trotoar jalan, taman dan kebun, pusat konvensi, marina,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    ski, tempat kepurbakalaan, lapangan golf, toko-toko khusus dan

    daerah yang bertema.

    c. Atraksi Wisata Budaya, meliputi sejarah dan cerita rakyat

    (legenda), agama dan seni, teater musik, tari dan pertunjukan lain,

    dan museum. Beberapa dari hal tersebut dikembangkan menjadi

    even khusus, festival, dan karnaval.

    d. Atraksi Wisata Sosial, meliputi pandangan hidup suatu daerah,

    penduduk asli, bahasa, dan kegiatan-kegiatan pertemuan sosial.

    2. Amenitas/Fasilitas

    Terdapat unsur-unsur di dalam suatu atraksi atau berkenaan dengan

    suatu atraksi yang memungkinkan pengunjung untuk menginap dan

    dengan kata lain untuk menikmati dan berpartisipasi di dalam suatu

    atraksi wisata. Hal tersebut meliputi:

    a. Akomodasi meliputi hotel, desa wisata, apartement, villa, caravan,

    hostel, guest house, dan sebagainya.

    b. Restoran, meliputi dari makanan cepat saji sampai dengan

    makanan mewah.

    c. Transportasi di suatu atraksi, meliputi taksi, bus, penyewaan

    sepeda dan alat ski di atraksi yang bersalju.

    d. Aktivitas, seperti sekolah ski, sekolah berlayar dan klub golf.

    e. Fasilitas-fasilitas lain, misalnya pusat- pusat bahasa dan kursus

    keterampilan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    f. Pelayanan-pelayanan lain, misalnya salon kecantikan, pelayanan

    informasi, penyewaan perlengkapan.

    3. Aksesibilitas

    Elemen-elemen ini adalah yang mempengaruhi biaya, kelancaran dan

    kenyamanan terhadap seorang wisatawan yang akan menempuh suatu

    atraksi. Elemen-elemen tersebut adalah:

    a. Infrastruktur

    b. Jalan, bandara, jalur kereta api, pelabuhan laut, marina.

    c. Perlengkapan, meliputi ukuran, kecepatan, jangkauan dari sarana

    transportasi umum.

    d. Faktor-faktor operasional seperti jalur/rute operasi, frekuensi

    pelayanan, dan harga yang dikenakan.

    e. Peraturan pemerintah yang meliputi pengawasan terhadap

    pelaksanaan peraturan transportasi

    C. Strategi Pengembangan

    Menurut Chandler (1962) dalam Rangkuti (2016) strategi

    merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya

    dengan tujuan jangka panjang, progam tindak lanjut, serta prioritas alokasi

    sumber daya. Moekidjat (2005:20) dalam Ervina (2017) pengembangan

    adalah perubahan yang dilakukan oleh seorang ataupun kelompok untuk

    mengarahkan pada perbaikan dan perubahan itu harus berdasarkan pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    pengetahuan, kecakapan dan sikap yang di wujudkan dalam pekerjaan

    untuk sekarang ini dan untuk dimasa akan datang.

    Menurut Rangkuti (2016), pemahaman yang baik mengenai konsep

    strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan

    suksesnya strategi disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai

    berikut:

    a. Distinctive Competence

    Distinctive Competence adalah tindakan yang dilakukan oleh

    perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan

    dengan pesaingnya. Menurut Day dan Wensley (1988) dalam Rangkuti

    (2016), identifikasi distinctive competence dalam suatu organisasi

    meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.

    b. Competetive Advantage

    Competetive Advantage adalah kegiatan spesifik yang dikembangkan

    oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

    Menurut Porter (dalam Rangkuti 2016), ada tiga strategi yang dapat

    dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yaitu:

    1. Cost Leadership

    Apabila perusahaan dapat memperoleh keunggulan

    bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika

    dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga

    yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai/kualitas produk yang

    sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    tersebut karena memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi,

    penggunaan teknologi, kemudahan akses, dan lain sebagainya.

    2. Differentiation Strategies (Strategi Diferensiasi)

    Apabila kombinasi target persaingan kecil atau sempit

    dikombinasikan dengan kebedaan produk maka perusahaan harus

    fokus keragaman produk. Strategi Pembedaan Produk

    (Differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup

    menemukan keunikan sendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.

    Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini

    memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-

    besarnya dari konsumen potensialnya.

    3. Focus Strategies (Strategi Fokus)

    Apabila perusahaan mempunyai target persaingan kecil

    atau sempit, tetapi juga ingin biaya rendah, dia harus fokus pada

    biaya produksi (cost focus) sebagai alat untuk menjadi unggul.

    Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen

    yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya

    untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga.

    D. Metode Analisis SWOT

    Menurut Rangkuti (2016) analisis SWOT adalah identifikasi

    berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

    Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

    (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). SWOT

    sendiri adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan

    Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang

    dihadapi dunia bisnis.

    Menurut Rangkuti (2016) alat yang dipakai untuk menyusun

    faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat

    menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal

    yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

    kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set

    kemungkinan alternatif strategis:

    Diagram 2.1 Matriks SWOT

    IFAS

    EFAS

    STRENGTHS (S)

    Tentukan 5 – 10 faktor-faktor

    kelemahan

    internal

    WEAKNESSES (W)

    Tentukan 5 – 10 kekuatan

    internal

    OPPORTUNIES (O)

    Tentukan 5 – 10 Faktor

    peluang

    eksternal

    STRATEGI SO

    Ciptakan strategi yang

    menggunakan kekuatan

    untuk memanfaatkan

    peluang

    STRATEGI WO

    Ciptakan strategi

    yang meminimalkan

    kelemahan untuk

    memanfaatkan

    peluang

    TREATHS (T)

    Tentukan 5 – 10 Faktor

    ancaman

    eksternal

    STRATEGI ST

    Ciptakan strategi yang

    menggunakan kekuatan

    untuk mengatasi

    ancaman

    STRATEGI WT

    Ciptakan strategi

    yang meminimalkan

    kelemahan dan

    mengindari ancaman

    Sumber : Rangkuti (2016:83)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Menurut Rangkuti (2016), matriks ini dapat menghasilkan empat set

    kemungkinan alternatif strategi :

    a. Strategi SO

    Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

    memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

    peluang sebesar-besarnya.

    b. Strategi ST

    Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

    perusahaan untuk mengatasi ancaman.

    c. Strategi WO

    Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

    dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

    d. Strategi WT

    Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

    berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

    ancaman.

    E. Matriks Strategi Faktor Internal/IFAS (Internal Factor Analysis

    Summary)

    Menurut Fahmi (2014:260), faktor internal ini mempengaruhi

    terbentuknya strengths dan weaknesses (S dan W). Dimana faktor ini

    menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang

    mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan. Faktor

    internal ini meliputi: pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya

    perusahaan.

    F. Matriks Strategi Faktor Eksternal/EFAS (External Factor Analysis

    Summary)

    Menurut Fahmi (2014:260), faktor eksternal ini mempengaruhi

    terbentuknya Opportunities dan Threats (O dan T), dimana faktor ini

    menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang

    mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini

    mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi,

    politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

    G. Penelitian Terdahulu

    Penelitian ini mengangkat topik mengenai strategi pengembangan.

    Dalam penyusunannya, penelitian ini tidak terlepas dari penelitian

    terdahulu yang memiliki kesamaan topik. Silitonga (2017) dalam

    penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan UMKM Batik Tulis

    (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah,

    Kabupaten Kulon Progo)” menunjukkan apakah ada alternatif strategi

    pengembangan berdasarkan analisis SWOT. Rambe (2018) dalam

    penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pengembangan Usaha

    Pembuatan Tahu Pada Pengrajin Tahu Bandung Kecamatan Padang Hulu

    Tebing Tinggi” menunjukkan bagaimana hasil analisis strategi

    pengembangan Usaha Pembuatan Tahu tersebut dalam meningkatkan

    omzet penjualan melalui analisis SWOT.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Penelitian yang dilakukan Maryam (2011) mengenai “Pendekatan

    Analisis SWOT Dalam Pengembangan Objek Wisata Kampoeng Djowo

    Sekatul Kabupaten Kendal” menunjukkan bagaimana strategi

    pengembangan yang tepat untuk diterapkan dalam meningkatkan jumlah

    pengunjung melalui analisis SWOT.

    Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu tersebut, strategi

    pengembangan memang menjadi hal penting. Strategi pengembangan

    digunakan sebagai media yang digunakan oleh pengusaha maupun objek

    wisata untuk mengembangkan tempat tersebut agar lebih baik dan dapat

    bersaing dengan tempat-tempat lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti

    berfokus pada strategi pengembangan apa yang digunakan, serta apakah

    ada alternatif strategi pengembangan produk wisata berdasarkan analisis

    SWOT.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, dimana hasil

    dari penelitian ini hanya berlaku pada lokasi dilaksanakannya penelitian.

    Peneliti menggunakan penelitian studi kasus karena ingin mengetahui

    keadaan yang sebenarnya terjadi pada suatu objek dengan memberikan

    gambaran secara jelas dan lengkap.

    B. Lokasi dan Waktu Peneltian

    1. Lokasi Penelitian

    Penelitian dilakukan di Pantai Parangtritis yang berada di

    Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian langsung di Pantai Parangtritis dilakukan pada bulan

    Maret 2018 sampai dengan bulan Mei 2018.

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengelola Pantai

    Parangtritis yaitu Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) tempat wisata

    Pantai Parangtritis yang berada Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek,

    Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

    18

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    2. Objek Penelitian

    Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah strategi

    pengembangan produk pariwisata Pantai Parangtritis yang berada di

    Kabupaten Bantul.

    D. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Data

    Jenis data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data

    ini menggambarkan fakta yang ada di Pantai Parangtritis. Data yang

    dicari dalam penelitian ini adalah :

    a. Profil Pantai Parangtritis

    Profil Pantai Parangtritis ini dibutuhkan untuk memberikan

    gambaran umum mengenai tempat wisata Pantai Parangtritis.

    b. Data mengenai strategi pengembangan yang digunakan Pokdarwis

    Pantai Parangtritis

    Data strategi pengembangan berguna untuk mengetahui

    strategi yang digunakan Pokdarwis Pantai Parangtritis dalam

    mengelola wisata Pantai Parangtritis. Jenis strategi pengembangan

    yang digunakan dalam mengelola Pantai Parangtritis, yaitu cost

    leadership, diferensiasi, dan fokus strategi (kombinasi antara cost

    leadership dengan diferensiasi).

    c. Data mengenai keadaan berdasarkan analisis SWOT.

    Data ini berguna untuk mengetahui kelebihan, kelemahan,

    peluang, dan ancaman yang ada di Pantai Parangtritis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    2. Sumber Data

    Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

    dan data sekunder, sebagai berikut:

    a. Data Primer

    Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan

    kuesioner. Wawancara dan kuesioner ini dilakukan dengan Bapak

    Triyono sebagai Ketua Pokdarwis.

    b. Data Sekunder

    Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari artikel-artikel

    dari internet yang terkait dengan gambaran umum maupun profil

    Pantai Parangtritis.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    1. Wawancara

    Wawancara ini dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan

    Ketua Pokdarwis. Teknik wawancara ini dilaksanakan dengan cara

    menyusun beberapa pertanyaan, kemudian mengajukan pertanyaan

    tersebut kepada pengelola Pantai Parangtritis yaitu Ketua Pokdarwis

    (pedoman pertanyaan terlampir pada halaman 80–81). Wawancara

    digunakan peneliti untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam

    yang berkaitan dengan:

    a. Informasi mengenai strategi yang digunakan Pokdarwis dalam

    mengelola Pantai Parangtritis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    b. Informasi mengenai kelemahan, kelebihan, peluang, dan ancaman

    yang ada di Pantai Parangtritis.

    2. Kuesioner

    Kuesioner ini merupakan hasil modifikasi dari Silitonga (2017).

    Kuesioner dilakukan untuk menambah dan memperkuat data yang

    akan dicari di dalam penelitian ini. Kuesioner hanya diberikan kepada

    pihak yang akan diwawancarai yaitu Ketua Pokdarwis Pantai

    Parangtritis selaku pengelola Pantai Parangtritis, sehingga hasil dari

    kuesioner maupun wawancara dapat saling melengkapi dan

    memperkuat data. Kuesioner untuk Ketua Pokdarwis Pantai

    Parangtritis yang berkaitan dengan:

    a. Strategi pengembangan apa yang digunakan pengelola Pantai

    Parangtritis (Pokdarwis) strategi tersebut seperti cost leadership,

    diferensiasi, atau fokus strategi dan strategi lain yang sedang

    digunakan oleh pengelola Pantai tersebut. (kuesioner terlampir

    pada halaman 82)

    b. Analisis SWOT yang berupa kelemahan-kekuakatan (faktor

    internal) dan peluang-ancaman (faktor eksternal) yang ada di

    Pantai Parangtritis tersebut. (kuesioner terlampir pada halaman 83–

    90).

    F. Variabel Penelitian dan Pengukuran

    Variabel dalam penelitian ini berupa strategi pengembangan, alternatif

    strategi pengembangan, dan analisis SWOT.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    1. Strategi Pengembangan

    Variabel penelitian ini diukur dengan menggunakan cara checklist

    untuk mengetahui strategi dan alternatif strategi yang digunakan

    Pokdarwis dalam mengelola Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul.

    Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan

    No Penilaian Deskripsi

    1. Ya Pokdarwis menerapkan strategi (cost leadership/differentiation/focus strategies)

    2. Tidak Pokdarwis belum menerapkan strategi (cost leadership/differentiation/focus strategies)

    Keterangan: Kuesioner dilampirkan pada halaman 82

    Pengukuran strategi pengembangan menggunakan skala dikotomi.

    Skala ini digunakan untuk memperoleh jawaban “Ya” atau “Tidak”

    dengan cara menjumlahkan seluruh jawaban “Ya” dan seluruh

    jawaban “Tidak” untuk tiap nomor pernyataan. Setelah dijumlah

    jawaban “Ya” atau “Tidak” maka akan dihitung persentasenya:

    Rumus menghitung strategi pengembangan per kategori:

    Untuk menjawab jawaban “Tidak” dihitung persentasenya dengan

    menggunakan rumus yang sama. Hasilnya tersebut kemudian akan

    dideskripsikan dan akan digunakan dalam menganalisis strategi yang

    digunakan saat ini oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    2. Alternatif Strategi Pengembangan

    Pada variabel penelitian ini alternatif strategi pengembangan

    diukur menggunakan checklist (terlampir pada halaman 82–90) untuk

    mengetahui alternatif strategi pengembangan yang digunakan Pantai

    Parangtritis. Pengukuran alternatif strategi pengembangan dengan

    melakukan identifikasi faktor internal maupun eksternal. Identifikasi

    faktor internal merupakan proses yang berkaitan dengan Sumber Daya

    Manusia, produk wisata, pemasaran. Sedangkan identifikasi faktor

    eksternal mengenai kondisis sosial, ekonomi, pesaing, dan

    pengunjung.

    Pengukuran alternatif strategi pengembangan tersebut dapat

    diukur menggunakan skala likert. Pengukuran dilakukan dengan

    menghitung jumlah responden yang memilih skala (1 sampai dengan

    5) dan mengalikan dengan skala yang dipilih, kemudian jumlah skor

    dari kelima skala dikelompokkan ke dalam klasifikasi kriteria yang

    sesuai. Semakin mendekati angka 5 artinya pengelola Pantai

    Parangtritis mempunyai tingkat kepentingan yang sangat tinggi dalam

    melakukan strategi pengembangan.

    Tabel 3.2

    Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan (Faktor Internal dan

    Faktor Eksternal)

    Tidak Setuju 1

    Kurang Setuju 2

    Cukup Setuju 3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Setuju 4

    Sangat Setuju 5

    Menghitung jumlah skor (per item) dengan cara:

    Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 5 (SS) : ∑ x 5 =...

    Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 4 (S) : ∑ x 4 =...

    Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 3 (CS) : ∑ x 3 =...

    Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 2 (KS) : ∑ x 2 =..

    Jumlah skor untuk (jumlah responden) menjawab skala 1 (TS) : ∑ x 1 =...

    Jumlah skor item = …

    Keterangan :

    Jumlah skor ideal untuk seluruh item = 5 x 20 = 100 (SS)

    Jumlah skor rendah = 1 x 20 = 20 (TS)

    Kriteria skor diperoleh dari :

    = (jumlah responden (20) x 5 skala) / 5 skala

    = 100 / 5

    = 20

    Kriteria skor :

    0 – 20 : Tidak Setuju (TS)

    21 – 40 : Kurang Setuju (KS)

    41 – 60 : Cukup Setuju (CS)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    61 – 80 : Setuju (S)

    81 – 100 : Sangat Setuju (SS)

    G. Teknik Analisis Data

    Untuk menjawab rumusan masalah pertama “Apa strategi

    pengembangan produk wisata Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul?”

    analisis deskriptif dilakukan dengan:

    1. Mendeskripsikan dari hasil wawancara dan kuesioner yang berkaitan

    dengan strategi pengembangan yang digunakan pada Pantai

    Parangtritis yang berada di Kabupaten Bantul.

    2. Mengklasifikasikan strategi yang dipilih oleh Pengelola Pantai

    Parangtritis. Klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan pilihan

    strategi yang sama ke dalam satu kelompok berdasarkan data yang

    diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner.

    3. Menganalisis pilihan strategi dan alasan memilih strategi untuk setiap

    kategori pertanyaan pada pengembangan produk wisata Pantai

    Parangtritis dengan cara perhitungan presentase pada setiap pilihan

    strategi (nilai masing-masing strategi yang dipilih setiap responden

    dijumlah kemudian dibagi dengan jumlah responden, dikalikan 100.

    Semakin tinggi presentase untuk setiap pilihan strategi menunjukkan

    semakin besar strategi yang dipilih atau digunakan oleh Pantai

    Parangtritis).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    4. Menyimpulkan hasil analisis pilihan strategi pengembangan dan alasan

    memilih strategi pengembangan dengan cara memberikan presentase

    pada setiap responden (menjumlahkan tiga kategori strategi untuk

    setiap responden).

    Berkaitan dengan rumusan masalah yang kedua “Alternatif strategi

    pengembangan produk pariwisata apa yang lebih sesuai dengan situasi

    yang ada di Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul berdasarkan analisis

    SWOT?”. Dalam penelitian ini analisis SWOT dilakukan untuk

    mengetahui alternatif strategi pengembangan dengan:

    1. Mengidentifikasi kekuatan-kelemahan (faktor internal) dan peluang-

    ancaman (faktor-eksternal) yang ada di Pantai Parangtritis Kabupaten

    Bantul.

    2. Menganalisis SWOT. Analisis ini dilakukan dengan menentukan

    faktor internal (kekuatan-kelemahan) dan faktor eksternal (peluang-

    ancaman) yang ada di Pantai Parangtritis.

    3. Menyimpulkan hasil analisis SWOT tersebut dengan cara menyusun

    tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal

    Factor Analysis Summary).

    Tabel 3.3 IFAS

    Faktor-Faktor

    Strategi Internal

    Bobot Rating Bobot X Rating

    Kekuatan

    Kelemahan

    Total

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Sumber : Rangkuti (2016 : 27-28)

    a) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

    perusahaan dalam kolom 1.

    b) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

    (paling penting) sampai titik 0.0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

    faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua

    bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

    c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

    memberikan skala mulai dari 4 (outsanding) sampai dengan 1 (poor),

    berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

    yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel

    yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai

    dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata

    industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat

    negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar

    sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1,

    sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri,

    nilainya adalah 4.

    d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

    memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

    pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

    mulai dari 4,0 (outsanding) sampai dengan 1,0 (poor).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    e) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

    faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya

    dihitung.

    f) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

    skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

    menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-

    faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

    membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

    kelompok industry yang sama.

    Tabel 3.4 EFAS

    Faktor-Faktor

    Strategi Eksternal

    Bobot Rating Bobot X Rating

    Kekuatan

    Kelemahan

    Total

    Sumber : Rangkuti (2016:26)

    a) Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

    b) Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0

    (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor

    tersebut kemungkinan dapat memberikan dapak terhadap faktor

    strategis.

    c) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

    memberikan skala mulai dari 4 (outsanding) sampai dengan 1 (poor)

    berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

    yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi

    jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating

    ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat

    besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit

    ratingnya 4.

    d) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

    mmeperoleh faktor pembobotan dalam kolom. Hasilnya berupa skor

    pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

    mulai dari 4,0 (outsanding) sampai dengan 1,0 (poor).

    e) Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa

    faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya

    dihitung.

    f) Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

    skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

    menunjukkan bagaiamana perusahaan tertentu bereaksi terhadap

    faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan

    untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya

    dalam kelompok industri yang sama.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

    A. Deskripsi Pantai Parangtritis

    Pantai Parangtritis merupakan destinasi wisata pantai yang sangat

    terkenal diantara pantai-pantai lain yang ada di Yogyakarta. Pantai

    Parangtritis terletak di pesisir selatan Kota Yogyakarta, letak pantai ini

    berdekatan dengan Pantai Parangkusumo dan Pantai Depok. Nama Pantai

    Parangtritis sudah ada sejak dulu. Arti dari Parangtritis berasal dari bahasa

    jawa, karang disebut juga dengan “paran”. Sedangkan tetesan air itu

    disebut dengan “tumatitis”, sehingga jadilah nama daerah tersebut dengan

    sebutan “Parangtritis” yang memiliki arti air yang menetes dari batu.

    Selain itu, pantai ini juga diyakini oleh masyarakat setempat sebagai

    perwujudan kesatuan trimurti untuk daerah Yogyakarta. Trimurti tersebut

    terdiri dari Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, dan Pantai Parangtritis.

    Ketiga letak tersebut membentuk garis lurus dari utara ke selatan daerah

    Yogyakarta.

    Pantai Parangtritis memiliki pemandangan yang unik yang tidak

    terdapat pada objek wisata lainnya, yaitu pantai ini memiliki ombak yang

    besar dan terdapat gunung-gunung pasir di sekitar kawasan Pantai

    Parangtritis yang disebut dengan gumuk pasir. Selain itu, terdapat tempat

    ziarah yang mana di pantai lainnya tidak ada tempat ziarah tersebut.

    Keunikan tersebut yang membuat Pantai Parangtritis ini menjadi daya

    tarik wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Parangtritis.

    30

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Pantai Parangtritis ini dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar

    Wisata) yang berada dibawah serta bertanggungjawab penuh kepada Dinas

    Pariwisata Bantul. Pokdarwis merupakan sekelompok masyarakat yang

    sadar akan potensi wisata yang ada di Pantai Parangtritis. Pokdarwis ini

    terdiri dari beberapa profesi seperti pedagang dan buruh.

    B. Lokasi Pantai Parangtritis

    Lokasi yang menjadi objek penelitian terletak di Desa Parangtritis,

    Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pantai ini terletak

    sekitar 27 km sebelah selatan Kota Yogyakarta. Jarak tempuh yang

    dibutuhkan untuk sampai Parangtritis sekitar 1,5 jam dari Kota

    Yogyakarta.

    Ada dua alternatif jalan untuk sampai ke lokasi Pantai Parangtritis.

    Jalur yang pertama adalah jalur Yogyakarta – Jl. Parangtritis – Kretek –

    Parangtritis. Jalur kedua dari Yogyakarta – Imogiri – Parangtritis. Jalur

    kedua ini lebih jauh akan tetapi, dalam perjalanan terdapat pemandangan

    alam yang menarik dari pada jalur pertama.

    C. Tujuan Pokdarwis Pantai Parangtritis

    Tujuan dibentuknya Pokdarwis adalah sebagai berikut :

    1. Mewujudkan objek dan daya tarik wisata budaya, alam, dan minat

    khusus di kawasan Pantai Parangtritis yang mengesankan bagi

    wisatawan.

    2. Mewujudkan profesionalisme kualitas pelayanan pariwisata.

    3. Mewujudkan produk pariwisata daerah yang dikenal secara luas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    D. Struktur Organisasi Pokdarwis Pengelola Lokasi Wisata

    Pemilihan pengurus Organisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis

    dilakukan dengan cara musyawarah bersama dan pemilihan pengurus

    dilakukan setiap 4 tahun sekali.

    Struktur Organisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis yang masih

    berlaku hingga sekarang tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:

    1. Ketua

    Ketua dalam kepengurusan Pokdarwis Pantai Parangtritis dipegang

    oleh Bapak Triyono. Tugas dan fungsi ketua antara lain :

    a. Memimpin kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

    b. Memberikan pengarahan pada anggota.

    c. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan serta bertanggung jawab

    mengenai pelaksanaan kegiatan.

    d. Memimpin pertemuan maupun diskusi kelompok.

    e. Berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

    Pariwisata.

    2. Sekretaris

    Sekretaris dalam kepengurusan Pokdarwis Pantai Parangtritis dipegang

    oleh dua orang, yaitu sekretaris I Bapak Susilo dan sekretaris II Bapak

    Waluyo. Tugas dan fungsi sekretaris antara lain :

    a. Membantu tugas ketua.

    b. Mewakili ketua dalam berbagai kegiatan maupun pertemuan

    apabila ketua berhalangan hadir.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    c. Menyusun dan melaksanakan kegiatan administrasi.

    d. Mengadakan hubungan dan koordinasi dengan pihak luar yang

    terkait.

    e. Menghimpun dan notulasi seluruh hasil rapat dan pertemuan.

    f. Bertanggung jawab kepada ketua.

    3. Bendahara

    Bendahara dalam kepengurusan Pokdarwis Pantai Parangtritis

    dipegang oleh dua orang, yaitu bendahara I Bapak Sugeng dan

    bendahara II Bapak Mujiono. Tugas dan fungsi bendahara antara lain :

    a. Melakukan pencatatan dan pelaporan keuangan secara tertib dan

    rutin.

    b. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran uang.

    c. Bertanggung jawab kepada ketua.

    4. Seksi Keamanan Dan Ketertiban

    Seksi keamanan Pokdarwis Pantai Parangtritis dipegang oleh dua

    orang. Seksi keamanan dan ketertiban I dipegang oleh Bapak Agus.

    Seksi keamanan dan ketertiban II dipegang oleh Bapak Budiyono.

    Tugas dan fungsi seksi keamanan dan ketertiban antara lain :

    a. Berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di Pantai Parangtritis.

    b. Bekerjasama dengan pihak keamanan seperti, Tim SAR dan

    kepolisian.

    c. Berkordinasi antar seksi serta bertanggung jawab kepada ketua.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    5. Seksi Kebersihan, Kesejukan Dan Keindahan

    Seksi kebersihan, kesejukan dan keindahan Pantai Parangtritis

    dipegang oleh tiga orang, yaitu Seksi I Bapak Suroto, Seksi II Bapak

    Rujiman, dan Seksi III Bapak Suwarno. Tugas dan fungsi dari seksi

    kebersihan, kesejukan dan keindahan antara lain :

    a. Menyelenggarakan kegiatan kebersihan dan keindahan.

    b. Mengadakan serta menyelenggarakan penghijauan.

    c. Berkordinasi antar seksi serta bertanggung jawab kepada ketua.

    6. Seksi Humas

    Seksi humas Pantai Parangtritis dipegang oleh 2 orang, yaitu seksi

    humas I Bapak Sigit dan seksi humas II Bapak Suwandi. Tugas dan

    fungsi dari seksi humas antara lain :

    a. Memberikan informasi dari pengurus mengenai kegiatan

    kepariwisataan kepada masyarakat.

    b. Memberikan informasi dari masyarakat kepada pengurus.

    c. Berkordinasi antar seksi serta bertanggung jawab kepada ketua.

    7. Seksi Usaha

    Seksi usaha Pantai Parangtritis dipegang oleh Bapak Supardi. Tugas

    dan fungsi dari seksi usaha antara lain :

    a. Membentuk suatu kelompok pengelola wisata untuk menggali

    potensi sumber daya wisata dan pelayanan terhadap wisatawan.

    b. Berkordinasi antar seksi serta bertanggung jawab kepada ketua.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Berikut ini gambar struktur organisasi pengelola Pokdarwis di Pantai

    Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta :

    Gambar 4.1

    Struktur Oganisasi Pokdarwis Pantai Parangtritis

    DINAS PARIWISATA

    SEKRETARIS BENDAHARA

    KETUA

    SEKSI

    KEAMANAN

    DAN

    KETERTIBAN

    SEKSI

    USAHA

    SEKSI

    HUMAS

    SEKSI

    KEBERSIHAN,

    KESEJUKAN

    DAN

    KEINDAHAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Analisis Data

    1. Analisis Strategi Pengembangan yang Digunakan oleh Pokdarwis

    Pantai Parangtritis

    Setelah melakukan observasi di Pantai Parangtritis yang

    berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan oleh

    Pokdarwis, selanjutnya peneliti memberikan beberapa pertanyaan yang

    dalam kuesioner ini berkaitan dengan strategi pengembangan yang

    dilakukan oleh Pokdarwis yang ada di Pantai Parangtritis. Tujuan

    kuesioner ini adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh

    Pokdarwis. Kuesioner ini diberikan kepada Ketua Pokdarwis dan

    didalam kuesioner ini terdapat 3 strategi yang sedang digunakan

    Pokdarwis yaitu : Cost Leadership, Diferensiasi, dan Fokus Strategis

    (kombinasi Cost Leadership dan Diferensiasi). Berikut ini tabel 5.1

    hasil kuesioner yang berkaitan dengan strategi pengembangan yang

    digunakan oleh Ketua Pokdarwis.

    36

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Tabel 5.1

    Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan

    oleh Pokdarwis Pantai Parangtritis (per kategori)

    Menurut Porter (dalam Rangkuti 2016) No Klasifikasi Strategi

    Pengembangan Menurut Porter

    Jawaban Alasan

    Ya Tidak

    1 Apakah dalam mengembangkan

    Pantai Parangtritis pengelola

    hanya fokus pada biaya murah

    saja tetapi tidak memperhatikan

    produk wisata? (Cost Leadership)

    Tidak hanya biaya murah,

    pengelola juga harus

    memperhatikan produk wisata

    supaya pantai parangtritis

    mempunyai daya tarik

    wisatawan.

    2 Apakah dalam mengembangkan

    Pantai Parangtritis pengelola

    hanya fokus memperhatikan pada

    produk wisata tetapi tidak

    memperhatikan kualitas produk

    wisata? (Diferensiasi)

    Tidak hanya produk wisata

    saja akan tetapi, kualitas

    produk wisata juga

    diperhatikan karena sebagai

    penunjang dalam

    meningkatkan pengunjung

    Pantai Parangtritis

    3 Apakah dalam mengembangkan

    Pantai Parangtritis pengelola

    memperhatikan biaya wisata dan

    produk wisata? (Kombinasi 1 dan

    2)

    Biaya wisata dan produk

    wisata sama-sama berpengaruh

    karena untuk meningkatkan

    pengunjung juga harus

    memperhatikan produk wisata.

    Sumber: Data Primer diolah, 2018

    Berdasarkan hasil kuesioner di atas, terdapat dua jawaban “Tidak”

    dan satu jawaban “Ya”. Hasil kuesioner di atas dihitung menggunakan

    rumus strategi pengembangan per kategori :

    a. Jawaban “Tidak”

    = 66,67 atau 67%

    b. Jawaban “Ya”

    = 33,33 atau 33%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Berdasarkan perhitungan atas hasil kuesioner pada tabel 5.1,

    dihasilkan persentase 67% dan persentase 33%. Pada persentase 67%

    tersebut memperlihatkan dua strategi pengembangan, yaitu cost leadership

    dan Diferensiasi (pernyataan nomor satu dan dua) yang dijawab “Tidak”

    oleh Ketua Pokdarwis. Jawaban tersebut didukung dengan adanya alasan

    jawaban dari kuesioner Pokdarwis :

    “tidak hanya biaya murah saja yang diperhatikan akan tetapi,

    produk wisata juga diperhatikan agar menjadi daya tarik wisatawan

    sehingga wisatawan punya kenang-kenangan agar berkesan dalam

    berkunjung di Pantai Parangtritis”

    “Tidak hanya produk wisata saja akan tetapi, kualitas produk

    wisata juga diperhatikan karena sebagai penunjang dalam

    meningkatkan pengunjung Pantai Parangtritis”

    Pada persentase 33% tersebut memperlihatkan kombinasi antara

    strategi cost leadership dan strategi diferensiasi (pernyataan nomor tiga)

    yang dijawab “Ya” oleh Ketua Pokdarwis. Jawaban tersebut didukung

    dengan adanya alasan jawaban dari kuesioner Pokdarwis :

    “Biaya wisata dan produk wisata sama-sama berpengaruh karena

    untuk meningkatkan pengunjung juga harus memperhatikan

    produk wisata”

    Dari hasil tabel 5.1 kuesioner strategi pengembangan yang

    digunakan oleh Ketua Pokdarwis Pantai Parangtritis memilih

    menggunakan strategi pengembangan yang ketiga yaitu strategi fokus atau

    kombinasi dari cost leadership dan strategi diferensiasi.

    Ketua Pokdarwis Pantai Parangtritis juga menjawab kuesioner

    terbuka yang berkaitan dengan strategi yang sedang digunakan oleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Pokdarwis Pantai Parangtritis. Berikut tabel 5.2 yang berkaitan dengan

    spesifikasi jenis strategi pengembangan yang sedang digunakan oleh

    Pokdarwis Pantai Parangtritis.

    Tabel 5.2

    Jenis Strategi yang Digunakan oleh Pokdarwis dalam

    Mengembangkan Pantai Parangtritis

    No Pernyataan Strategi Pengembangan

    1

    Koordinasi dalam manajemen (Strategi Diferensiasi/keragaman

    produk)

    2

    Pemasaran dengan media sosial dan festival-festival (Strategi

    Diferensiasi / keragaman produk)

    3 Inovasi produk wisata (Strategi Diferensiasi/keragaman produk)

    Sumber : Data diolah, 2018

    Dari hasil yang diberikan oleh Ketua Pokdarwis Pantai Parangtritis

    pada tabel 5.2 terdapat 3 strategi yang sedang digunakan oleh Ketua

    Pokdarwis selain strategi yang ada pada tabel 5.1. Ketiga strategi tersebut

    antara lain kordinasi dalam manajemen maksudnya di sini dalam

    mengelola Pantai Parangtritis sudah terdapat pembagian tugas sesuai

    dengan tanggungjawabnya, pemasaran dengan media sosial dan festival-

    festival, dan inovasi produk wisata. Hasil diatas menunjukkan bahwa

    Ketua Pokdarwis Pantai Parangtritis dalam mengembangkan strategi

    menggunakan fokus strategi yang berarti untuk mengembangkan Pantai

    Parangtritis Ketua Pokdarwis memperhatikan pengunjung wisata maupun

    produk wisata yang ada di Pantai Parangtritis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    2. Analisa Kelemahan Dan Kekuatan Mengelola Pantai Parangtritis

    Analisa ini digunakan untuk mengetahui berbagai macam item

    faktor persetujuan yang digunakan oleh Ketua Pokdarwis dalam

    mengelola Pantai Parangtritis. Analisa faktor persetujuan internal ini

    menggunakan kuesioner yang berisi 2 indikator yaitu kekuatan dan

    kelemahan, masing-masing indikator terdapat beberapa item

    pernyataan. Berikut tabel 5.3 hasil kuesioner kekuatan dan kelemahan

    dalam mengelola Pantai Parangtritis.

    Tabel 5.3

    Hasil Kuesioner Kekuatan & Kelemahan dalam Mengelola Pantai

    Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis

    No Kriteria-kriteria yang

    dipertimbangkan dalam strategi

    pengembangan Pantai

    Parangtritis

    TS KS CS S SS

    1 2 3 4 5

    A KEKUATAN

    1 Objek wisata Pantai

    Parangtritis mempunyai daya

    tarik unggulan

    2 Keamanan Objek wisata Pantai

    Parangtritis kondusif

    3 Rencana/progam

    pengembangan produk wisata

    Pantai Parangtritis disusun dan

    dilaksanakan tiap tahun

    4 Promosi Pantai Parangtritis

    dilakukan melalui media

    elektronik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Tabel 5.3

    Hasil Kuesioner Kekuatan & Kelemahan dalam Mengelola Pantai

    Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis (Lanjutan)

    No Kriteria-kriteria yang

    dipertimbangkan dalam strategi

    pengembangan Pantai

    Parangtritis

    TS KS CS S SS

    1 2 3 4 5

    5 Tersedianya fasilitas

    pendukung yang memadai

    seperti hotel, rumah makan,

    perbankan, dan lain-lain

    6 Jarak tempuh objek wisata

    yang dekat dengan Kota

    Yogyakarta

    7 Transportasi yang memadai √

    8 Biaya yang relatif murah √

    B KELEMAHAN

    1 Promosi objek wisata yang

    kurang baik

    2 Progam pengembangan objek

    wisata yang masih sederhana

    3 Keterbatasan anggaran untuk

    biaya sarana dan prasarana

    4 Kurangnya kesadaran

    masyarakat dalam upaya

    pengembangan objek wisata

    5 Kurangnya kuantitas dan

    kualitas barang-barang

    cinderamata yang dijual

    6 Diversifikasi produk dan

    pengemasan daya tarik wisata

    masih sederhana

    Sumber : Data primer diolah, 2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Kemudian skor yang diperoleh dari masing-masing kategori

    (berasal dari skala yang dipilih oleh Ketua Pokdarwis) dihitung dan

    diperoleh jumlah masing-masing skor per kategori. Jika mendekati skala

    angka 5 artinya Ketua Pokdarwis memiliki tingkat persetujuan yang sangat

    tinggi dalam memilih strategi pengembangan. Tingkat persetujuan yang

    sangat tinggi memiliki arti bahwa strategi pengembangan tersebut sangat

    berpengaruh dalam mengelola Pantai Parangtritis.

    Setelah diperoleh jumlah skor masing-masing item, selanjutnya

    hasil kuesioner tersebut dikelompokkan ke dalam kriteria skor yang sesuai

    untuk masing-masing kategori yang telah dipilih oleh responden

    Pokdarwis Pantai Parangtritis. Di bawah ini tabel 5.4 klasifikasi hasil

    kuesioner kekuatan dan kelemahan dalam mengelola Pantai Parangtritis.

    Tabel 5.4

    Klasifikasi Hasil Kuesioner Kekuatan dan Kelemahan dalam

    Mengelola Pantai Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis

    No Strategi Pengembangan Pantai

    Parangtritis Skor Tingkat Penilaian

    A KEKUATAN

    1

    Objek wisata Pantai

    Parangtritis mempunyai daya

    tarik unggulan

    5 Sangat Setuju

    2

    Keamanan Objek wisata Pantai

    Parangtritis kondusif 4 Setuju

    3

    Rencana/progam

    pengembangan produk wisata

    Pantai Parangtritis disusun dan

    dilaksanakan tiap tahun

    3 Cukup Setuju

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Tabel 5.4

    Klasifikasi Hasil Kuesioner Kekuatan dan Kelemahan dalam

    Mengelola Pantai Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis (Lanjutan)

    No Strategi Pengembangan Pantai

    Parangtritis Skor Tingkat Penilaian

    4

    Promosi Pantai Parangtritis

    dilakukan melalui media

    elektronik

    5 Sangat Setuju

    5

    Tersedianya fasilitas

    pendukung yang memadai

    seperti hotel, rumah makan,

    perbankan, dan lain-lain

    5 Sangat Setuju

    6

    Jarak tempuh objek wisata

    yang dekat dengan Kota

    Yogyakarta

    4 Setuju

    7 Transportasi yang memadai 5 Sangat Setuju

    8 Biaya yang relatif murah 5 Sangat Setuju

    B KELEMAHAN

    1

    Promosi objek wisata yang

    kurang baik 2 Kurang Setuju

    2

    Progam pengembangan objek

    wisata yang masih sederhana 4 Setuju

    3

    Keterbatasan anggaran untuk

    biaya sarana dan prasarana 4 Setuju

    4

    Kurangnya kesadaran

    masyarakat dalam upaya

    pengembangan objek wisata

    4 Setuju

    5

    Kurangnya kuantitas dan

    kualitas barang-barang

    cinderamata yang dijual

    3 Cukup Setuju

    6

    Diversifikasi produk dan

    pengemasan daya tarik wisata

    masih sederhana

    4 Setuju

    Sumber : Data primer diolah, 2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    Hasil tabel 5.4 menunjukkan dari 14 kategori strategi

    pengembangan yang ada, terdapat 5 kategori yang tergolong sangat

    setuju artinya sudah dijalankan oleh pokdarwis Pantai Parangtritis,

    antara lain A1, A4, A5, A7, dan A8. Ada 6 kategori yang tergolong

    setuju, yaitu A2, A6, B2, B3, B4, dan B6. Selain itu, ada 2 kategori

    yang tergolong cukup setuju, yaitu A3 dan B5. Sisanya terdapat 1

    kategori yang tergolong kurang setuju, yaitu B1. Hasil dari tabel 5.4

    mempunyai arti bahwa Pokdarwis Pantai Parangtritis tingkat

    penilaiannya yaitu setuju dalam melakukan strategi pengembangan

    internal yang mempunyai arti bahwa strategi pengembangan yang ada

    di Pantai Parangtritis sudah dijalankan oleh Pokdarwis.

    3. Analisa Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai Parangtritis

    Analisa ini digunakan untuk mengetahui berbagai macam item

    faktor persetujuan yang berasal dari luar usaha yang dimiliki oleh

    Pokdarwis Pantai Parangtritis. Analisa faktor tingkat persetujuan

    eksternal ini menggunakan kuesioner yang berisi 2 indikator yaitu

    peluang dan ancaman, masing-masing indikator terdapat beberapa item

    pernyataan. Berikut tabel 5.5 hasil kuesioner peluang dan ancaman

    mengelola Pantai Parangtritis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Tabel 5.5

    Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai

    Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis

    No Kriteria-kriteria yang

    dipertimbangkan dalam strategi

    pengembangan Pantai

    Parangtritis

    TS KS CS S SS

    1 2 3 4 5

    A PELUANG

    1 Tingkat aksesibilitas yang mudah √

    2 Banyaknya wisatawan Pantai

    Parangtritis yang ingin

    berkunjung

    3 Peningkatan produk dan atraksi

    wisata dengan memanfaatkan

    potensi-potensi yang ada

    4 Kerjasama dengan pihak lainnya

    dalam pengembangan atraksi

    wisata serta sarana dan prasarana

    5 Pengembangan infrastruktur

    pendukung wisata Pantai

    Parangtritis

    B ANCAMAN

    1 Adanya tempat wisata yang lebih

    menarik

    2 Cuaca yang sulit diprediksi √

    3 Meningkatnya peraturan

    pemerintah

    4 Kurangnya kesadaran wisatawan

    dalam menjaga objek wisata

    5 Belum adanya kerjasama dengan

    pihak swasta terhadap

    pengembangan objek wisata

    Pantai Parangtrtis

    Sumber : Data diolah 2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Kemudian skor yang diperoleh dari masing-masing kategori

    (berasal dari skala yang dipilih oleh pokdarwis) dihitung dan diperoleh

    jumlah masing-masing skor per kategori. Jika mendekati skala angka 5

    artinya, Pokdarwis Pantai Parangtritis memiliki tingkat persetujuan yang

    sangat tinggi dalam memilih strategi pengembangan. Tingkat persetujuan

    yang sangat tinggi tersebut mempunyai arti bahwa sangat berpengaruh

    dalam mengembangkan Pantai Parangtritis.

    Setelah diperoleh jumlah skor masing-masing kategori,

    selanjutnya hasil kuesioner tersebut dikelompokkan ke dalam kriteria skor

    yang sesuai untuk masing-masing kategori yang telah dipilih oleh

    responden Pokdarwis Pantai Parangtritis. Dibawah ini tabel 5.6 klasifikasi

    hasil kuesioner peluang dan ancaman dalam mengelola Pantai Parangtritis.

    Tabel 5.6

    Klasifikasi Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai

    Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis

    No Strategi Pengembangan Pantai

    Parangtritis Skor Tingkat Penilaian

    A PELUANG

    1

    Tingkat aksesibilitas yang

    mudah 5 Sangat Setuju

    2

    Banyaknya wisatawan Pantai

    Parangtritis yang ingin

    berkunjung 4 Setuju

    3

    Peningkatan produk dan atraksi

    wisata dengan memanfaatkan

    potensi-potensi yang ada 4 Setuju

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Tabel 5.6

    Klasifikasi Hasil Kuesioner Peluang Dan Ancaman Mengelola Pantai

    Parangtritis Menurut Ketua Pokdarwis (Lanjutan)

    No Strategi Pengembangan Pantai

    Parangtritis Skor Tingkat Penilaian

    4

    Kerjasama dengan pihak

    lainnya dalam pengembangan

    atraksi wisata serta sarana dan

    prasarana

    5 Sangat Setuju

    5

    Pengembangan infrastruktur

    pendukung wisata Pantai

    Parangtritis 5 Sangat Setuju

    B ANCAMAN

    1

    Adanya tempat wisata yang

    lebih menarik 2 Kurang Setuju

    2

    Cuaca yang sulit diprediksi 4 Setuju

    3

    Meningkatnya peraturan

    pemerintah 2 Kurang Setuju

    4

    Kurangnya kesadaran

    wisatawan dalam menjaga

    objek wisata 4 Setuju

    5

    Belum adanya kerjasama

    dengan pihak swasta terhadap

    pengembangan objek wisata

    Pantai Parangtrtis

    4 Setuju

    Sumber : Data primer diolah, 2018

    Hasil tabel 5.6 menunjukkan dari 10 kategori strategi

    pengembangan yang ada, terdapat 3 kategori yang tergolong sangat

    setuju artinya, yaitu A1, A4, dan A5. Ada 5 kategori yang tergolong

    setuju, yaitu A2, A3, B2, dan B4. Selain itu, ada 2 kategori yang

    tergolong kurang setuju, yaitu B1 dan B3. Hasil dari tabel 5.6

    mempunyai arti bahwa Pokdarwis Pantai Parangtritis memiliki tingkat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    penilaian setuju artinya sudah dijalankan dalam melakukan strategi

    pengembangan eksternal.

    4. Analisa Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pengelolaan Pantai

    Parangtritis

    Analisa faktor kekuatan dan kelemahan ini menggunakan

    kuesioner dan melakukan wawancara yang berkaitan dengan kekuatan

    dan kelemahan yang ada di Pantai Parangtritis yang telah dirasakan

    oleh Pokdarwis. Kuesioner analisa kekuatan dan kelemahan ditentukan

    berdasarkan skor yang dipilih oleh Pokdarwis dengan kriteria skor 5

    dan skor 4. Berikut tabel 5.7 yang termasuk dalam faktor kekuatan dan

    faktor kelemahan menurut Ketua Pokdarwis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Tabel 5.7

    Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pengelolaan Pantai Parangtritis

    Menurut Ketua Pokdarwis

    No Faktor Kekuatan Faktor Kelemahan

    1

    Objek wisata Pantai

    Parangtritis mempunyai

    daya tarik unggulan

    Keterbatasan anggaran untuk

    biaya sarana dan prasarana

    2 Keamanan Objek wisata

    Pantai Parangtritis kondusif

    Kurangnya kesadaran

    masyarakat dalam upaya

    pengembangan objek wisata

    3

    Promosi Pantai Parangtritis

    dilakukan melalui media

    elektronik

    Kurangnya kuantitas dan

    kualitas barang-barang

    cinderamata yang dijual

    4

    Tersedianya fasilitas

    pendukung yang memadai

    seperti hotel, rumah makan,

    perbankan, dan lain-lain

    Diversifikasi produk dan

    pengemasan daya tarik wisata

    masih sederhana

    5

    Jarak tempuh objek wisata

    yang dekat dengan Kota

    Yogyakarta

    Banyak Pedagang Kaki Lima

    (PKL) di tepi Pantai

    Prangtritis*

    6 Transportasi yang memadai Terdapat tempat yang

    dijadikan prostitusi*

    7 Biaya yang relatif murah

    8

    Sudah mempunyai nama

    atau terkenal dari dulu

    (iconnya daerah Bantul)*

    9 Terdapat tempat ziarah*

    Sumber : Data Primer diolah, 2018

    Keterangan : *) merupakan hasil wawancara.

    Dari tabel 5.7 berkaitan dengan faktor kekuatan dan

    kelemahan Pokdarwis Pantai Parangtritis yang diperoleh dari hasil

    kuesioner, terdapat 7 faktor kekuatan bagi Pokdarwis yaitu Pantai

    Parangtritis mempunyai daya tarik unggulan, keamanan wisata

    Pantai Parangtritis kondusif, promosi dilakukan melalui media

    elektronik, tersedianya fasilitas pendukung yang memadai seperti

    hotel, rumah makan, dan perbankan, jarak tempuh yang dekat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    dengan Kota Yogyakarta, transportasi yang memadai, dan biaya

    yang relatif murah.

    Selain itu, terdapat 4 faktor kelemahan bagi Pokdarwis

    Pantai Parangtritis yaitu keterbatasan anggaran untuk biaya sarana

    dan prasarana, kurangnya kesadaran masyarakat dalam upaya

    pengembangan objek wisata, kurangnya kuantitas dan kualitas

    barang-barang cinderamata yang dijual, dan diversifikasi produk

    dan pengemasan daya tarik wisata masih sederhana.

    Akan tetapi, hasil yang diperoleh dari wawancara

    menyebutkan bahwa Pokdarwis Pantai Parangtritis mempunyai dua

    faktor kelemahan, yaitu banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) di tepi

    Pantai Parangtritis dan terdapat tempat yang dijadikan prostitusi.

    Hal ini didukung dari jawaban berasal wawancara dengan Ketua

    Pokdarwis :

    “kelemahan yang ada di Pantai Parangtritis ini banyak PKL

    yang berjualan di tepi Pantai Parangtritis. Hal ini

    menyebabkan keindahan Pantai Parangtritis tidak terlihat

    dengan jelas. Selain itu, juga terdapat tempat penginapan

    yang dijadikan prostitusi.”

    Selain itu, terdapat 2 faktor kekuatan yang diperoleh dari

    hasil wawancara, yaitu Pantai Parangtritis sudah mempunyai nama

    atau terkenal dari dulu (iconnya daerah Bantul) dan terdapat tempat

    ziarah. Hal ini didukung dengan adanya wawancara terhadap

    Pokdarwis :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    “kekuatan yang ada di Pantai Parangtritis yaitu mempunyai

    nama atau terkenal dari dulu (iconnya daerah Bantul),

    walaupun sudah mempunyai nama dengan kelemahan

    tersebut juga akan membuat Pantai Parangtritis menjadi

    sepi pengunjung. Selain itu, kekuatannya tempat ziarah

    yang pantai lainnya belum ada wisata pantai d