strategi pengembangan bisnis produk handsanitizer · 2018-12-14 · ii abstrak devi umi...

49
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK GEL HANDSANITIZER DEVI UMI PUSPASAFITRI DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: others

Post on 03-Jul-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK GEL

HANDSANITIZER

DEVI UMI PUSPASAFITRI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

ii

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pengembangan

Bisnis Produk Gel Handsanitizer adalah benar karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, 28 Agustus 2014

Devi Umi Puspasafitri

NIM F34100153

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

ii

ABSTRAK

DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel

Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI HARDJOMIJOJO dan DWI

SETYANINGSIH.

Handsanitizer umum digunakan masyarakat untuk membersihkan tangan

di era modern. Berkembangnya peluang pasar produk handsanitizer mendorong

terbukanya peluang bisnis produk tersebut. Tujuan dari kajian ini adalah

mempersiapkan strategi peluncuran produk ini ke pasar. Terdapat dua tahap dalam

kajian ini yakni desain produk dan perencanaan strategi. Desain produk mencakup

identifikasi pasar, desain prototipe penentua harga pokok dan penerimaan

pelanggan. Perancangan strategi dikembangkan dengan menggunakan evaluasi

internal faktor dan eksternal faktor (matriks IFE-EFE) yang diikuti dengan

matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSP). Hasil yang diperoleh menunjukan

bauran pasar produk sebesar 1.23 juta dan desain produk yang dipilih adalah

kemasan sekali pakai. Harga pokok produk adalah Rp 4 032. Hasil juga

menunjukkan penerimaan pelanggan yang tinggi terhadap produk. Terdapat 20

faktor yang mempengaruhi peluncuran produk (secara internal dan eksternal).

Total skor bobot pada faktor internal adalah 2.568 dan 2.620 untuk faktor

eksternal. Dengan analisis kartesius, dapat dilihat bahwa posisi bisnis terdapat

pada kuadran kelima. Berdasarkan posisi tersebut, strategi-strategi yang

disarankan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Kata Kunci : handsanitizer, peluncuran produk, matriks IFE-EFE, matriks QSP

ABSTRACT

DEVI UMI PUSPASAFITRI. Bussiness Development Strategy on Gel

Handsanitizer Product. Supervised by HARTRISARI HARDJOMIDJOJO and

DWI SETYANINGSIH

Handsanitizer is commonly used for cleaning peoples` hands in the modern

era. The development of hand sanitizer market opportunity could enhance the

opportunity of business development of the product. The objective of this study is

preparing the launch strategy of the product on the market. Two steps have been

conducted in this study, product design and strategic planning. The product design

step consists of market identification, prototype design, basic selling cost

determination and customer acceptance. The strategy was developed using

internal factor and external factor evaluation matrix (IFE-EFE matrix) followed

by Quantitative Strategy Planning (QSP) matrix. The result showed that market

share for the product is 1.23 millions and the design chosen is disposable product.

The cost of good is Rp 4 032. The result showed also high acceptance from

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

iii

customers. There were 20 factors could affect the launch of the product

(internally and externally). Total weight score of internal factor is 2.568 and 2.620

for the external factors. Using Cartesian analysis, we could see that the business

position is located at fifth quadrant. Based on this location, the strategies

suggested are market penetration and product development.

Keywords : business launch, handsanitizer, IFE-EFE matrix, QSP matrix.

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

iv

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknologi Industri Pertanian

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK GEL

HANDSANITIZER

DEVI UMI PUSPASAFITRI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

v

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

vi

Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer

Nama : Devi Umi Puspasafitri

NIM : F34100153

Disetujui oleh

Dr.Ir. Hartrisari Hardjomijojo, DEA

Pembimbing I

Dr. Dwi Setyaningsih, S.Tp, MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof.Dr.Ir. Nastiti Siswi indrasti

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

vii

PRAKATA

Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan.

Penelitian mengenai pengembangan bisnis pada produk handsanitizer ini

dilaksanakan mulai bulan Februari 2014 sampai Mei 2014 dengan judul Strategi

Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada

1. Recognition and Mentoring Program (RAMP) IPB yang telah

mempercayakan dana penelitian kepada penulis sehingga penelitian ini

berjalan lancar dari segi finansial.

2. Ibu Hartrisari Hardjomijojo dan Ibu Dwi Setyaningsih selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam

penyelesaian penelitian ini.

3. Bapak Syamsul Ma’arif selaku dosen penguji yang telah memberikan

saran dan masukan kepada penulis terhadap hasil penelitian dan

penulisan karya ilmiah ini.

4. Bapak Aji Hermawan selaku pimpinan Recognition and Mentoring

Program (RAMP) IPB beserta jajarannya yang telah memberi

bimbingan dan masukan dalam keberhasilan penelitian ini.

5. Bapak Tri selaku manager rumah makan x beserta jajarannya yang telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk mewawancarai pelanggan

rumah makan.

6. Nirwan H, Ryan A, Annalisa PF, Giovanni NP, Bapak Sugi, Fatkhia F,

Fitriana DP dan Elok P yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan

bisnis handsanitizer serta Alzara Z yang membantu penelitian

pengembangan produk.

7. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh

keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

8. Keluarga besar TIN 47 seperjuangan serta Annisha, Kardina dan

Hadiwijoyo rekan bimbingan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, 28 Agustus 2014

Devi Umi Puspasafitri

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

viii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODOLOGI 2

Instrumen Penelitian 2

Waktu dan Tempat Penelitian 3

Kerangka Penelitian 3

Metode Penelitian 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Penelitian Tahap I 7

Identifikasi Pasar 7

Desain prototipe 9

Riset dan Pengembangan 11

Penerimaan Pelanggan 12

Penelitian Tahap II 13

Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal 13

Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE) 16

Analisis Matriks Internal-Eksternal (IE) 17

Pengambilan Keputusan dengan Matriks Quantitative Strategy Planning (QSP)

19

SIMPULAN DAN SARAN 20

Simpulan 20

Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 22

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Identifikasi faktor internal .................................................................. 15

Tabel 2 Identifikasi faktor eksternal ................................................................. 16 Tabel 3 Evaluasi Faktor Internal ..................................................................... 16 Tabel 4 Evaluasi faktor eksternal .................................................................... 17 Tabel 5 Strategi Deskriptif .............................................................................. 18 Tabel 6 Hasil QSPM ......................................................................................... 19

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka pemikiran tahap I ............................................................. 3

Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian tahap II ........................................... 3 Gambar 3 Cara membersihkan tangan .............................................................. 8 Gambar 4 Alasan memilih handsanitizer .......................................................... 9 Gambar 5 Desain grafis logo prototipe (a) kemasan primer (b) kemasan

sekunder (c) ...................................................................................... 10 Gambar 6 Prototipe produk ............................................................................. 10

Gambar 7 Persen penerimaan masyarakat ....................................................... 12 Gambar 8 Total penerimaan masyarakat ......................................................... 12 Gambar 9 Matriks internal-eksternal ............................................................... 18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Form kuisioner cara membersihkan tangan dan data yang

diperoleh .......................................................................................... 22

Lampiran 2 Form kuisioner alasan masyarakat memilih handsanitizer

dan data yang diperoleh ................................................................... 23 Lampiran 3 Perhitungan harga pokok penjualan ............................................. 23 Lampiran 4 Hasil uji kelembaban tangan ........................................................ 26

Lampiran 5 Form penerimaan terhadap prototipe ........................................... 26 Lampiran 6 Form evaluasi faktor internal dan eksternal ................................. 27 Lampiran 7 Perhitungan IFE & EFE ................................................................ 31

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI
Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berbagai penyakit seperti penyakit pernafasan dan penyakit pencernaan

disebabkan oleh sistem imun tubuh yang terganggu oleh virus. Widyastuti (2013)

menyebutkan virus penyebab infeksi saluran pencernaan seperti bakteri

Staphylococcus dan Streptococcus dengan mudah mampu menyerang sistem

pencernaan manusia melalui tangan dan udara. Kondisi sosial masyarakat yang

semakin modern di era global ini, menjadikan mencuci tangan dengan sabun yang

dialiri air tidak dapat diaplikasikan pada setiap aktivitas masyarakat.

Handsanitizer atau pembersih tangan antiseptik merupakan temuan ilmiah yang

akhirnya dimanfaatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan tangan.

Peluang bisnis produk handsanitizer terus meningkat dibuktikan

meningkatnya jumlah merek produk tersebut di pasar. Dwianto (2007) mencatat

sedikitnya ada tujuh merek handsanitizer yang dijual di pasar yakni Antis, Handy

Clean, Nuvo, Number 1, Eskulin, Instance dan Laxmay pada tahun 2001 hingga

2007. Merek-merek yang kini beredar di pasar selain yang disebutkan sebelumnya

mengalami penambahan diantaranya Carrex, Dettol, Purrel, Calmic (Pengamatan

di Alfamart, Alfamidi, Carrefour, Giant pada tahun 2014) serta handsanitizer

tanpa merek yang diimpor dari China dan Korea (pengamatan Online shop 2014).

Mengingat besarnya peluang bisnis tersebut, invensi Widyastuti tahun 2013

berupa produk handsanitizer alami perlu dikomersialisasikan. Dalam

mengomersialkan produk, peninjauan mendalam mengenai produk yang akan

ditawarkan serta strategi bisnis perlu dilakukan. Peninjauan produk mencakup

identifikasi pasar, desain prototipe, riset dan pengembangan serta analisis

penerimaan masyarakat. Peninjauan yang diperlukan setelah itu adalah perumusan

rencana strategi yang sesuai untuk peluncuran produk.

Perumusan strategi bisnis diperlukan guna mengetahui langkah

melaksanakan aktivitas bisnis melalui tahapan identifikasi faktor, evaluasi faktor,

positioning dan penentuan skenario. Melalui identifikasi kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman yang ada di lingkungan bisnis, manajemen akan peka

terhadap faktor keberhasilan peluncuran produk . Evaluasi lanjutan terhadap

faktor peluncuran produk akan menghasilkan positioning bisnis dalam

menentukan skenario strategi. Rangkaian kegiatan ini perlu dilakukan untuk

memperoleh gambaran nyata pengembangan bisnis produk gel handsanitizer.

Penelitian ini akan menghasilkan sistem pengembangan bisnis pada produk

handsanitizer. Output yang diharapkan dari penelitian ini adalah desain prototipe

dan penerimaan masyarakat terhadap prototipe serta skenario strategi peluncuran

produk. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yang

akan melanjutkan riset terhadap handsanitizer, bagi calon pelaku bisnis

handsanitizer serta bagi para pembaca karya ini.

Perumusan Masalah

Permasalahan persiapan peluncuran produk dapat dievaluasi dengan dua

tahap peninjauan produk dan peninjauan strategi sehingga diperoleh rumusan

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

2

strategi yang sesuai untuk suatu produk. Dua tahap peninjauan produk dan

peninjauan strategi dapat diterapkan untuk mengevaluasi persiapan peluncuran

produk handsanitizer untuk menghasilkan rancangan nyata pengembangan bisnis

produk tersebut.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menghasilkan sistem pengembangan bisnis

handsanitizer pada produk yang akan diluncurkan.

Manfaat Penelitian

Bagi peneliti terdahulu

Sebagai upaya mewujudkan hasil penelitian agar layak dikomersialisasikan.

Bagi peniliti lain

Memberikan informasi dan gambaran nyata untuk peneliti lanjutan mengenai

pengembangan bisnis gel handsanitizer.

Bagi pelaku bisnis

Menghasilkan evaluasi perencanaan bisnis sebagai gambaran pengembangan

bisnis produk gel handsanitizer yang layak diluncurkan di tengah masyarakat

Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup dari penelitian terdiri dari dua bahasan utama yakni tahap I dan

tahap II. Tahap I meliputi identifikasi pasar, desain prototipe, riset &

pengembangan serta analisis penerimaan produk. Tahap II meliputi identifikasi

faktor internal eksternal, evaluasi faktor internal eksternal, positioning bisnisdan

perumusan startegi deskriptif serta analisa quantitative stratetgy planning (QSP).

METODOLOGI

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini terdiri produk gel handsanitizer yang dihasilkan

dari penelitian mengenai formulasi cairan pembersih tangan sebagai aplikasi

produk turunan minyak atsiri. Instrumen penelitian lainnya adalah kuisioner dan

responden pada analisa kebiasaan masyarakat, penerimaan terhadap produk dan

evaluasi faktor dalam lingkungan bisnis.

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

3

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 24 Februari 2014 sampai April

2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua tahap yakni penelitian I yang

dilakukan di wilayah Jakarta, Bekasi dan Bogor, sementara penelitian tahap II

dilakukan di Bogor.

Kerangka Penelitian

Gambar 1 Kerangka pemikiran tahap I

Gambar 1 dan 2 merupakan kerangka pemikiran penulis untuk

menjalankan penelitian tahap I dan II.

Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian tahap II

Mulai

Identifikasi pasar

Desain prototipe

Riset dan

pengembangan

Analisa penerimaan

pasar

Selesai

Studi literatur, survey teknik

wawancara

Design graphis, HPP

Studi literatur, uji

kelembaban, pendugaan

umur simpan

Survey teknik wawancara

(skala likert)

Mulai

Identifikasi faktor

Evaluasi faktor

Positioning bisnis

dan perumusan

strategi

Selesai

Daftar faktor internal

eksternal, studi literatur

Matriks IFE dan EFE

Matriks IE, analisis

deskriptif

Analisa QSP Matriks QSP (analisis

deskriptif)

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

4

Metode Penelitian

Penelitian tahap I

Tahap I dilakukan untuk memperoleh desain produk yang akan diluncurkan

ke pasar. Kegiatan ini meliputi identifikasi pasar, desain prototipe, research and

development, serta analisis penerimaan pelanggan terhadap produk yang akan

ditawarkan.

Identifikasi pasar

Identifikasi pasar dilakukan untuk menentukan segmen pasar dan besarnya

pasar yang dituju melalui studi literatur dan observasi calon pelanggan. Observasi

pelanggan dilakukan dengan metode kuisioner teknik wawancara (Singrimbun

dan Sofyan 1987) kepada 50 responden. Jumlah 50 responden untuk mengurangi

besarnya standar error dari hasil penghitungan, di mana syarat minimal jumlah

responden untuk memenuhi statistik adalah 30 responden.

Desain prototipe

Desain prototipe dilakukan dengan brainstorming ide-ide mengenai desain

logo dan tag line, desain kemasan, dan desain harga pokok penjualan. Desain logo

dan kemasan dilakukan dengan graphis design menggunakan corel draw x6.

Penentuan harga pokok penjualan dilakukan secara sederhana menggunakan

ekonomi teknik total biaya produksi untuk unit produk yang dihasilkan.

Research and development

Riset dan pengembangan dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas

produk yang akan diluncurkan. Kegiatan riset yang dilakukan adalah studi

literatur mengenai karakteristik produk, uji sensori kelembaban produk saat

penggunaan dengan rataan nilai baca alat skin analyzer serta pendugaan umur

simpan prototipe yang dilaksanakan dalam penelitian Zetiara tahun 2014.

Analisis penerimaan pelanggan

Analisis penerimaan pelanggan dilakukan untuk mengetahui pengaruh

rangkaian identifikasi pasar hingga kegiatan riset terhadap penerimaan calon

pelanggan. Kegiatan analisis penerimaan ini dilakukan dengan teknik wawancara

langsung terhadap 50 responden supaya nilai error minimal. Responden tersebut

merupakan masyarakat yang termasuk dalam katagori segmen pelanggan produk.

Aspek yang ditinjau dalam analisis penerimaan adalah aspek kepedulian, harga,

kemasan, tekstur, kelembaban, kecukupan isi dan aroma produk. Pengolahan data

dilakukan dengan skala likert dengan pembagian tiga interval penerimaan yakni

rendah (1-7) sedang (8-14) dan tinggi (15-21). Alasan pembagian tiga interval

karena skala likert yang digunakan terdapat tiga buah yakni; tidak setuju (1), ragu

(2), dan setuju (3) sehingga dengan jumlah aspek penilaian tujuh buah akan

menghasilkan interval penerimaan seperti yang sebelumnya disebutkan.

Hasil yang diharapkan dari penelitian tahap satu adalah mengetahui

pengaruh pelaksanaan sistem dalam tahap I terhadap penerimaan produk oleh

calon pelanggan.

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

5

Penelitian tahap II

Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan skenario strategi pengembangan

bisnis dari produk yang di desain pada kegiatan sebelumnya. Hasil dari tahap II

ini adalah skenario rangkaian strategi bisnis sesuai lingkungan bisnis.

Identifikasi faktor

Identifikasi faktor dilakukan dengan mengidentifikasi kemungkinan faktor-

faktor yang mempengaruhi berdasarkan literatur yang terkait untuk masing-

masing aspek dan fakta yang ada di lapang. Identifikasi dilakukan dengan sistem

listing dan checking untuk setiap faktor yang memberi pengaruh. Metode yang

digunakan ini mengacu pada Chatarine (2012) dan David (2010) dalam

mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan.

Evaluasi faktor internal dan eksternal bisnis

Evaluasi faktor-faktor dilakukan untuk menilai besar kecilnya pengaruh

faktor tertentu terkait tujuan peluncuran produk. Nilai yang dihasilkan dari evaluai

faktor ini menggambarkan kondisi bisnis secara internal maupun eksternal (David

2010). Kegiatan evaluasi ini dikenal dengan istilah internal factor evaluation

(IFE) dan external factor evaluation (EFE). Evaluasi faktor internal dan eksternal

dilakukan oleh enam responden yang terkait dalam berjalannya proses bisnis

produk. Evaluator merupakan orang yang terkait secara langsung (internal) dan

tidak langsung (eksternal) dalam proses bisnis produk handsanitizer.

Tahapan dalam pengisian matriks IFE (David 2010) dan (Chatarine 2012)

adalah:

1. Membuat daftar faktor internal (kekuatan dan kelemahan)

2. Memberi bobot berkisar dari 0-1 (tidak penting-sangat penting) untuk

setiap faktor. Bobot yang diberikan merupakan signifikansi faktor

terhadap keberhasilan tujuan (jumlah total bobot harus 1). Penentuan

bobot dilakukan dengan paired comparison dengan skala; 1=faktor

horizontal kurang penting dibanding vertikal; 2= faktor horizontal sama

penting dengan faktor vertical; 3=faktor horizontal lebih penting dari

faktor vertical.

3. Bobot setiap variabel faktor diperoleh dengan rumus:

keterangan :

αi = bobot variabel ke-I n = jumlah data

Xi = nilai variabel ke-i i = 1,2,3,…,n

4. Peringkat 1 sampai 4 pada diberikan pada setiap faktor (1=sangat lemah,

2=lemah, 3=kuat, 4=sangat kuat). Peringkat pada data individual

ditentukan menggunakan sebaran frekuensi (Walpole 1993). Data setiap

individual selanjutnya dikelompokkan menjadi data kelompok yang

peringkat utamanya ditentukan dengan modus.

5. Masing-masing bobot faktor dikalikan dengan peringkat untuk

menentukan skor bobot masing-masing variabel.Total skor bobot

organisasi adalah jumlah bobot keseluruhan faktor. Nilai bobot untuk

organisasi 2,5 (total skor bobot >2,5=organisasi lemah; total skor bobot

<2,5=organisasi kuat).

Langkah evaluasi faktor eksternal sama dengan tahapan dalam evaluasi

faktor internal, perbedaannya pada tahap akhir total skor bobot 4,0 menunjukkan

αi =

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

6

strategi bisnis memiliki respon baik terhadap peluang dan ancaman. Total skor

bobot 1,0 menunjukkan strategi perusahaan kurang memanfaatkan peluang atau

tidak menghindari ancaman.

Analisis matriks internal-eksternal (IE) dan perumusan strategi

Tahapan ini merupakan positioning bisnis dengan sebuah matriks yang

bernama matriks IE. Pengisian matriks ini dilakukan dengan plot hasil evaluasi

internal dan eksternal (Sutrisno et al 2013). Total rata-rata tertimbang IFE

merupakan sumbu x dan total skor EFE merupakan sumbu y (Chatarine 2012).

Hasil evaluasi ditarik garis kearah dalam matriks sampai keduanya bertemu pada

satu titik koordinat. Titik potong dari kedua faktor tersebut merupakan posisi

strategi perusahaan. Perumusan strategi dilakukan secara deskriptif sesuai hasil

identifikasi faktor, evaluasi faktor dan positioning bisnis. Strategi dirumuskan

berdasarkan posisi bisnis dan strategi yang diperlukan untuk mencapainya.

Pengambilan keputusan strategi dengan matriks Quantitative Planning

Strategy (QSP)

Langkah untuk menghasilkan prioritas strategi dalam QSPM adalah (David

2010) dan (Chatarine 2012):

1. Menulis daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada kolom

paling kiri matriks.

2. Menulis bobot setiap faktor sesuai hasil IFE dan EFE pada kolom sebelah

kanan faktor.

3. Menulis hasil evaluasi alternatif strategi yang diperoleh dari tahap

penyesuaian (analisis I-E dan analisa deskriptif) pada baris atas matriks.

4. Menentukan Attractiveness score (AS), yakni nilai daya tarik dari suatu

alternatif strategi. Interval penilaian untuk AS berkisar dari 1 sampai 4

(1=tidak menarik, 2=agak menarik, 3=cukup menarik dan 4=sangat

menarik). Menentukan Total attractiveness score (TAS), yakni nilai

total yang diperoleh dari hasil kali bobot faktor dengan nilai AS

(gambaran daya tarik relatif dari masing-masing alternatif strategi).

5. Langkah terakhir menjumlahkan seluruh nilai TAS dalam satu strategi

yang mempertimbangkan keseluruhan faktor internal maupun eksternal.

Nilai total ini merupakan faktor relevan untuk mengambil keputusan

strategi pengembangan bisnis handsanitizer.

Hasil dari tahap II ini adalah skenario strategi berdasarkan faktor-faktor

yang berpengaruh pada peluncuran produk sebagai suatu sistem pengembangan

bisnis.

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian Tahap I

Penelitian tahap I merupakan kegiatan mendesain produk sebagai sarana

menentukan segmen dan ukuran pasar, potensi pengembangan pelanggan, kebiasaan

masyarakat, desain logo dan kemasan, harga pokok penjualan, uji kelembaban,

pendugaan umur simpan, penerimaan pelanggan dan interval penerimaan pelanggan.

Identifikasi Pasar

Segmen dan ukuran pasar

Data statistik Indonesia menyebutkan jumlah penduduk usia 15-65 tahun

(segmen pelanggan) pada tahun 2014 diproyeksikan sebanyak 176 juta penduduk

(BPS 2013 dan Data Statistik Indonesia 2014). Jumlah masyarakat menengah ke atas

(asumsi peduli kebersihan tangan) dari total penduduk sebanyak 50% adalah 88 juta

merupakan total available market (TAM). PT Harlina Indah (Antis) pada tahun 2006

dalam Dwianto 2007 menganalisis market share produk handsanitizer dikuasai oleh

empat (4) merek yakni antis, handy clean, dettol dan nuvo. Perkembangan dari 2006

hingga 2013 memunculkan asumsi penulis mengenai merek-merek handsanitizer lain

yang beredar di masing-masing bisnis retail dan berpacu pada data yang diperoleh

Dwianto (2007). Proyeksi market share pada tahun 2013 : antis (28%), dettol (30%),

handy clean (25%), nuvo (10%) dan lain-lain (7%). Served available market (SAM)

sebesar 7% atau 6,16 juta penduduk (Dwianto 2007).

Target market (TM) merupakan sasaran pasar yang dituju sebagai pasar.

Berdasarkan data SAM (6,16 juta penduduk), asumsi target pasar sebesar 20% dari

pasar merek lain-lain yang beredar di pasar. Angka target pasar sebesar 20% dipilih

karna persaingan produk handsanitizer yang semakin ketat sehingga peluang bersaing

dalam merek others kecil. Target 20% tersebut setara dengan 1,23 juta penduduk

yang tersebar di Indonesia. Ukuran pasar yang berpotensi dikembangkan untuk skala

nasional sejumlah 1,23 juta penduduk.

Ukuran pasar untuk daerah Jabotabek ditentukan dengan langkah yang sama

untuk pasar nasional. Berdasarkan data yang diperoleh dari Pemerintah Jakarta (2014)

jumlah penduduk kota metropolitan Jakarta mencapai 9,6 juta jiwa penduduk dan

mencapai 23,6 juta penduduk wilayah Jabotabek. Bila asumsi angkatan kerja (15-65

tahun) sejumlah 75% maka besarnya sekitar 17,7 juta penduduk di Jabotabek. 50%

warga merupakan ekonomi menengah ke atas, maka TAM di Jabotabek setara dengan

8,85 juta penduduk. Market share produk lain-lain adalah 7% sehingga ukuran pasar

SAM sebesar 0,619 juta penduduk, dengan demikian besarnya ukuran pasar di

Jabotabek adalah 20% dari 0,619 juta penduduk atau sebesar 0,123 juta penduduk

sebagai pasar lokal. Langkah awal pengembangan bisnis ini dilakukan dengan pasar

lokal dengan asumsi pembelian dua kali dalam satu tahun.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

8

Potensi pengembangan pelanggan

Bersamaan dengan survey yang dilakukan di salah satu rumah makan di

kawasan Jakarta Selatan diperoleh peluang pasar yang mungkin dikembangkan untuk

perluasan pasar produk handsanitizer. Bisnis ini mampu menjadi salah satu rekan

bisnis dalam penyedia produk preventif kesehatan mengingat rumah makan ini

tergolong restoran tradisional yang memiliki lebih dari 15 outlet penjualan di seluruh

Indonesia dengan omset outlet minimal per hari Rp 60.000.000.

Kebiasaan masyarakat

Data kebiasaan masyarakat berikut diperoleh berdasarkan survey tertanggal 28

Februari – 2 Maret 2014 yang berlokasi di Galeri ATM BNI Dramaga, Restoran Ny.

Suharti Jaksel, Sekolah Dasar Insan Kamil, CV. Abyan Bogor, Perumahan Galaxy

Bekasi, dan Perwira Dramaga. Tanggal 28 Februari hingga 2 Maret 2014 bertepatan

dengan hari Jum’at hingga Minggu. Weekend dipilih karena kesediaan responden

untuk mengisi kuisioner sehingga hasil penilaian diharapkan objektif. Rumah makan

dan SD Insan Kamil dipilih untuk alasan sampel di kedua tempat tersebut memiliki

perekonomian relatif menengah ke atas. Untuk lokasi-lokasi lainnya merupakan

tempat umum dengan karakter responden beragam, sehingga diharapkan mampu

mewakili sampel segmen pelanggan. Jumlah total responden yang bersedia menjadi

responden sebanyak 50 masyarakat yang berasal dari golongan usia 15-65 tahun

dengan perekonomian menengah ke atas. Form kuisioner dan data survey terdapat

pada Lampiran 1 dan 2. Data yang diperoleh dalam survey tersebut selanjutnya

disajikan pada gambar 3 dan 4.

Gambar 3 Cara membersihkan tangan

Gambar 3 adalah hasil pengolahan data mengenai persentase cara umum yang

dilakukan masyarakat untuk membersihkan tangan. Cara umum tersebut adalah

mencuci tangan (dengan dan tanpa sabun) serta menggunakan tisu basah dan

handsanitizer. Hasil yang diperoleh menunjukan cara konvensional mencuci tangan

dengan sabun memiliki persen tinggi yakni 40%. Mencuci dengan sabun merupakan

cara utama masyarakat untuk membersihkan tangan. Gambar 3 dapat diartikan bahwa

masyarakat umumnya telah peduli dengan kebersihat tangan. Kepedulian masyarakat

dibuktikan dengan rendahnya persen mencuci tangan tanpa sabun (10%)

dibandingkan mencuci tangan dengan sabun.

mencuci

tanpa

sabun

10%

mencuci

dengan

sabun

40%

tisu

basah

0%

hand

sanitizer

4%

kombina

si

46%

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

9

Pembersihan tangan yang paling sering digunakan masyarakat selain dengan

sabun adalah kombinasi satu cara dengan cara lainnya (46%). Untuk penggunaan tisu

basah tidak dilakukan sehari-hari, melainkan termasuk dalam cara kombinasi.

Penggunaan handsanitizer dilakukan oleh 4% masyarakat hampir di setiap waktu.

Fakta yang diperoleh dari survey ini menunjukan bahwa masyarakat peduli dengan

kebersihan tangan dan penggunaan handsanitizer menjadi salah satu bentuk

kepedulian. Fakta lainnya adalah peluang bisnis handsanitizer terbuka karena mampu

mensubstitusi mencuci tangan pada kalangan tertentu.

Wawancara juga dilakukan terhadap 50 responden tentang alasan masyarakat

dalam memilih handsanitizer. Gambar 4 adalah hasil survey mengenai kebiasaan

masyarakat dalam memilih produk handsanitizer. Sebagian besar masyarakat

memilih produk handsanitizer berdasarkan aroma (45%) dan kepraktisan (35%).

Masyarakat berpendapat bahwa handsanitizer yang memiliki aroma menyenangkan

dan kemasan yang praktis akan memberi dorongan tertentu untuk meningkatkan daya

beli. Alasan harga (6%) dan kemasan (8%) tidak menjadi alasan utama masyarakat

untuk menentukan daya beli dan keinginan masyarakat dalam pemilihan

handsanitizer. Hal yang harus dilakukan untuk memasuki pasar pada produk

handsanitizer adalah meningkatkan kepraktisan dalam penggunaan produk dan aroma

produk yang menyenangkan. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka hal yang

dapat dikembangkan adalah riset mengenai varian aroma sehingga diperoleh

keunggulan produk dari segi aroma. Hal lain yang dapat dikembangkan adalah

mengembangkan desain kemasan yang praktis dan disukai masyarakat.

Gambar 4 Alasan memilih handsanitizer

Desain prototipe

Brand desain suatu prototipe perlu dilakukan untuk memberi gambaran good

yang akan ditawarkan kepada pelanggan dengan relasi saling menguntungkan (Kotler

dan Amstrong 1997). Desain prototipe dilakukan melalui desaian logo, desain

kemasan dan desain harga pokok penjualan. Desain logo dan desain kemasan

dilakukan dengan graphical design menggunakan software corel draw x6. Dasar-

dasar penentuan bentuk dan warna dalam melakukan desain logo dan kemasan

berdasarkan filosofi dari bentuk yang akan dihasilkan. Desain harga pokok penjualan

harga 6%

kemasan 8%

aroma 45%

praktis 35%

lainnya 6%

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

10

dilakukan dengann penghitungan ekonomi teknik menggunakan software Ms. excel

dari Microsoft office.

(c)

(a)

(b)

Gambar 5 Desain grafis logo prototipe (a) kemasan primer (b) kemasan sekunder (c)

Desain logo dan kemasan pada gambar 5 diperoleh dari mengumpulkan ide-ide

dan mengeliminasi sesuai kebutuhan dan tujuan yang diinginkan. Logo produk yang

akhirnya dipilih adalah tiga pilar daun berwarna hijau. Tiga pilar daun berwarna hijau

dalam logo prototipe memiliki filosofi kealamian produk yang akan ditawarkan.

Merek produk “Flair” merupakan adopsi kata Bahasa Inggris yang berarti kecerdasan

dalam memilih. Tag line produk “kecerdasan memilih kebersihan tangan” bertujuan

sebagai kalimat ajakan memilih produk tersebut karena sifat produk yang aman dan

alami. Desain kemasan primer dan sekunder dilakukan dengan proses pemasangan

dan pencocokan ikon-ikon yang sesuai dengan produk yang akan ditawarkan.

Gambar 6 Prototipe produk

Visual produk (gambar 6) ditawarkan dengan kemasan sekali pakai dengan

pengemas primer alumunium foil untuk alasan barrier alumunium foil yang baik (dua

lapis yakni plastik dan alumunium tipis). Kemasan sekunder produk adalah kertas

dupleks dengan printing loose plastic agar pelanggan mampu melihat isi dan jumlah

produk terkemas. Kertas dupleks dipilih karena kekuatan sobek dan tarik yang yang

baik untuk proses loading dan distribusi.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

11

Penentuan harga pokok penjulan dilakukan dengan menentukan biaya investasi,

biaya produksi dan biaya non produksi. Harga pokok penjualan merupakan kalkulasi

biaya produksi dan biaya nonproduksi per unit produk yang dihasilkan. Harga pokok

penjualan prototipe kemasan inner box (isi 20 sachet) adalah Rp 4.032,-. Perhitungan

harga pokok produksi ini dilakukan dengan sederhana dengan parameter-parameter

yang disesuaikan dengan kapasitas produksi (Lampiran 3). Harga yang ditawarkan

berdasarkan perhitungan tersebut adalah Rp 10.000.

Riset dan Pengembangan

Karakteristik produk

Produk handsanitizer yang dikembangkan merupakan hasil invensi Widyastuti

pada tahun 2013. Produk yang dihasilkan tersebut merupakan produk berbahan baku

alami yakni bioetanol hasil fermentasi singkong dengan aroma alami yang berasal

dari minyak atsiri. Karakteristik produk memiliki pH 5,01-5,71; densitas 0,87-0,88

g/ml; viskositas 5700 cP-8500 cP; serta efektifitas mikroba sekitar 16,55 CFU/cm2

(Widyastuti 2013). Produk yang dihasilkan tersebut selanjutnya dikembangkan dalam

riset bisnis dalam penelitian ini.

Pengujian kelembaban penggunaan produk

Uji kelembaban tangan dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

produk terhadap penigkatan kelembaban tangan. Uji ini dilakukan kepada tujuh orang

sebagai sampel menggunakan alat pembaca kelembaban skin analyzer. Pengujian

kelembaban tangan ini dilakukan sebelum menggunakan handsanitizer dan setelah

menggunakan handsanitizer. Selisih kelembaban tangan responden meningkat rata-

rata 2,143% setelah menggunakan handsanitizer (lihat Lampiran 4). Peningkatan

kelembaban tangan ini merupakan hasil yang baik karena produk yang ditawarkan

terbukti mampu meningkatkan nutrisi kulit pemakainya dengan meningkatnya

kelembaban. Hasil uji ini merupakan inputan untuk kegiatan riset dan pengembangan

produk dari aspek kelembaban.

Pendugaan umur simpan

Umur simpan merupakan salah satu kriteria mutu produk terkait ketahanan

simpan produk. Menurut aturan UU nomor 18 Label tahun 2012 dan PP nomor 69

tahun 1999 dalam publikasi penelitian saudara Arif (2014) terdapat keterangan

minimum label yang perlu dicantumkan salah satunya adalah tanggal kadaluarsa.

Maka pendugaan umur simpan produk ini perlu dilakukan untuk memenuhi ketentuan

tersebut. Penelitian mengenai pendugaan umur simpan dilakukan oleh Zetiara

terhadap produk handsanitizer menggunakan metode Arrhenius. Hasil pendugaan

umur simpan yakni penyimpanan pada suhu ruang selama 268,8 hari. Lama

penyimpanan umur simpan ini relatif lama mengingat bahan baku produk merupakan

bahan-bahan nabati seperti minyak atsiri dan etanol nabati.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

12

Penerimaan Pelanggan

Analisa penerimaan pelanggan dilakukan untuk mengetahui pengaruh

identifikiasi pasar, desain prototipe dan kegiatan riset pengembangan terhadap

penerimaan masyarakat. Prototipe hasil desain diujicoba kepada 50 masyarakat

sebagai responden sesuai hasil identifikasi segmen pasar. Responden yang berusia

10-65 tahun diminta memberikan penerimaan terhadap produk yang ditawarkan

(Lihat form pada Lampiran 5). Penilaian yang diberikan terhadap produk adalah skala

likert berupa tiga skala yakni (1)setuju, (2)ragu-ragu dan (3)tidak setuju terhadap

pernyataan.

Gambar 7 Persen penerimaan masyarakat

Gambar 7 menunjukan penerimaan masyarakat pada prototipe yang dihasilkan

mampu diterima baik oleh responden dengan persentase yang cukup tinggi.

Penerimaan masyarakat disajikan dalam persen penerimaan masyarakat. Persen

penerimaan diperoleh dari perbandingan total nilai aspek terhadap total nilai penuh

(apabila penerimaan setuju dengan pernyataan). Hasil yang diperoleh untuk

keseluruahan aspek mencapai 86% sampai dengan 98% pada masing-masing aspek.

Input dari hasil survey ini adalah harga yang ditawarkan untuk prototipe perlu

diperbaiki, kelembaban produk perlu dikembangkan dan desain kemasan sekali pakai

perlu dikaji ulang. Proses identifikasi produk, desain prototipe dan kegiatan riset

terbukti mampu dijadikan model aplikasi untuk menghasilkan prototipe yang sesuai

keinginan calon pelanggan.

Gambar 8 Total penerimaan masyarakat

98%

90%

88.67%

91.33%

86%

96.33%

86%

80% 85% 90% 95% 100%

kepedulian

kemasan

aroma

kecukupan isi

kelembaban

tekstur

harga

Persen penerimaan

Kri

teri

a p

ener

imaa

n

Keterangan :

(Responden*)

A hingga T2

menjelaskan

nama-nama

responden

0

5

10

15

20

25

A E I

M Q U Y

C2

G2

K2

O2 S2 W2

tota

l nila

i

responden*

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

13

Gambar 8 merupakan hasil lanjutan pengolahan data dari survey penerimaan

masyarakat. Penyajian total penerimaan masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui

interval penerimaan responden terhadap prototipe yang ditawarkan. Pengelompokan

interval ini didasarkan skala likert menjadi tiga sesuai jumlah skala yakni 1-7=

penerimaan rendah, 8-14= penerimaan sedang, dan 15-21= penerimaan tinggi.

Interval-interval tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi dari total selang nilai 21 (3

skala dikalikan 7 aspek). Keseluruhan nilai penerimaan responden selanjutnya diolah

sedemikian sehingga diperoleh 100% responden pada interval penerimaan yang tinggi

(lihat gambar 8).

Dari keselururan rangkaian tahap I pada penelitian ini diperoleh kesimpulan

bahwa rangkaian proses pada tahap ini mampu menjadi evaluasi persiapan produk.

Evaluasi ini mampu diaplikasikan sebagai salah satu langkah pengembangan bisnis

untuk tujuan mengetahui penerimaan calon pelanggan terhadap produk yang akan

ditawarkan. Rangkaian proses pada tahap I ini terbukti mampu memberikan hasil

penerimaan yang tinggi oleh calon pelanggan terhadap produk yang ditawarkan.

Penelitian Tahap II

Penelitian tahap II merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

rancangan strategi guna peluncuran produk. Hasil rumusan strategi ini berupa

skenario strategi yang dilakukan. Menurut Angkasa et al (2012) langkah perumusan

alternatif strategi dikembangkan melalui rangkaian analisis internal factor evaluation

(IFE) & external factor evaluation (EFE), positioning bisnis dan perumusan strategi

serta quantitative strategy planning matrix (QSPM).

Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Faktor internal

Identifikasi faktor internal dilakukan terhadap lima (5) aspek yakni pasar dan

pemasaran, sumber daya, produksi dan pengembangan produk, finansial dan sistem

informasi manajemen (David 2010) dan Chatarine (2012). Penentuan faktor

ditentukan dari pemikiran penulis atas acuan pustaka Chatarine (2012), Angkasa et al

(2012), Nasir et al (2012) dan Sutrisno et al (2013) mengenai penentuan faktor-faktor

untuk menghasilkan strategi pengembangan usaha bidang pertanian dan usaha kecil

menengah (UKM). Penentuan faktor juga ditentukan berdasarkan pengamatan lapang

yang terkait dengan masing-masing aspek tersebut.

Penulis menentukan faktor spesifik pada faktor internal ini dengan acuan

pustaka sesuai masing-masing aspek untuk mengetahui dasar teoritis yang

dikemukakan oleh para ahli pada aspek yang akan diidentifikasi. Pengamatan lapang

dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi sesuai keadaan lapang.

Kedua cara tersebut selanjutnya dikorelasikan sehingga diperoleh faktor-faktor yang

mempengaruhi peluncuran produk. Faktor juga ditentukan berdasar inputan pada

tahap I sebagai kondisi yang terjadi di lapang. Faktor juga ditentukan dengan kegiatan

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

14

wawancara terhadap inventor atas kekurangan dan kelebihan produk yang ditawarkan.

Keseluruhan cara tersebut selanjutnya di daftar dan eliminasi terkait pengaruhya

dalam peluncuran produk.

Aspek pasar dan pemasaran

Aspek pasar ditentukan dengan mencari teori terkait pemasaran yang

diperlukan untuk memenuhi pasar dan mencocokan teori yang ada dengan fakta di

lapang. Faktor yang mempengaruhi terpenuhinya pasar menurut Umar (2000) adalah

keinginan, daya beli dan tingkah laku. Pemasaran adalah suatu upaya untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (Kotler 1997). Berdasarkan hasil

lapang kegiatan kontrol terhadap pasar, kegiatan promosi dan pengembangan desain

produk merupakan hal yang mampu meningkatkan daya beli dan tingkah laku

pelanggan. Faktor-faktor ini diperoleh diantaranya dari inputan pada tahap I di mana

masyarakat menyukai produk yang praktis dan aroma menyenangkan sebagai ide

pengembangan desain produk yang perlu diimbangi dengan kegiatan promosi. Faktor

juga diperoleh berdasarkan kegiatan survey pada tahap I yang menghasilkan potensi

pengembangan pasar sebagai kegiatan kontrol pasar. Faktor-faktor selanjutnya di

daftar dalam tabel 1.

Aspek sumber daya

Aspek sumber daya ditentukan berdasarkan acuan Ostewalder (2010) yang

menyebutkan komponen sumber daya adalah manusia, bahan baku, alat mesin dan

komponen yang mendukung kelanjutan proses produksi. Hasil lapang terhadap

pelaksaan bisnis ini adalah memerlukan peran karyawan bidang produksi dan

pengemasan, tim survey dan peneliti pengembangan produk untuk menjalankan

bisnis. Inputan dari tahap I menunjukan bahwa pelanggan menginginkan produk yang

aman terbukti dengan penerimaan produk. Dari kedua keadaan lapang tersebut maka

keamanan produk serta prinsip bisnis kekeluargaan merupakan faktor internal bisnis.

Faktor-faktor yang ditetapkan tersebut akan memberikan pengaruh kuat terhadap

keberhasilan kualitas goods yang ditawarkan. Faktor-faktor selanjutnya di list dalam

tabel 1.

Aspek produksi dan pengembangan produk

Produksi merupakan suatu rangkaian proses dan aktivitas yang dilaksanakan

untuk menghasilkan suatu barang atau jasa yang mempunyai nilai ekonomis. Assauri

(1999) menambahkan, produksi merupakan rangkaian proses yang dilakukan untuk

mentransformasikan input menjadi output (barang/jasa). Untuk menentukan faktor

internal dari aspek ini, penulis mengevaluasi keadaan yang terjadi di lapang terkait

kegiatan produksi. Kondisi bisnis ini memiliki kendala produktivitas produk yang

minimal dan relatif tidak stabil. Faktor lainnya yang memberikan pengaruh adalah

umur simpan produk. Inputan umur simpan produk sebagai faktor diperoleh dari

penelitian tahap I pendugaan umur simpan 268,8 hari serta publikasi Arif (2014)

tentang syarat minimum label. Faktor-faktor selanjutnya di list dalam tabel 1.

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

15

Aspek finansial

Faktor pada aspek ini juga ditentukan dengan langkah utama studi literatur dan

pencocokan lapang. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) berbeda-beda,

tergantung pemilihan alternatif yang ada untuk sebagian besar usaha baru

(Moerdiyanto 2008). Harga yang terjangkau merupakan keinginan masyarakat yang

dibuktikan dalam penelitian tahap satu (lihat gambar 4) sebagai salah satu alasan

masyarakat membeli produk. Ketika harga yang ditawarkan mampu bersaing positif

dengan produk sejenis lain, maka kontinuitas permintaan akan terwujud. Faktor harga

produk ini mampu dijadikan salah satu variabel penentu tingkat penjualan produk.

Faktor selanjutnya di list dalam tabel 1.

Aspek sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu alat yang biasa digunakan

oleh suatu manajemen untuk pengambilan keputusan (decision making) untuk

meningkatkan kualitas keputusan dan kebijakan perusahaan (David 2010). Faktor ini

ditentukan berdasarkan pendapat Nasir et al (2012) bahwa pengembangan usaha

dapat dilakukan dengan peningkatan mutu, maka sistem jaminan mutu merupakan

faktor yang berpengaruh dalam kelangsungan bisnis. Pengalaman penulis saat

melakukan praktek di lapang menunjukan bahwa kegiatan administrasi manajemen

perlu diterapkan untuk kepentingan file. Faktor-faktor selanjutnya di list dalam tabel

1.

Tabel 1 Identifikasi faktor internal

Aspek Faktor Kekuatan Kelemahan

Pasar dan Pemasaran Kontrol pasar secara rutin

Kurang promosi

Desain kemasan kurang menarik

Sumber daya Produk yang aman dan alami

Prinsip bisnis kekeluargaan dan loyal

Produksi dan pengembangan

produk

Produktivitas rendah

Penyimpanan produk mudah dan awet

Finansial Harga yang terjangkau

Sistem informasi manajemen Sistem jaminan mutu rendah

Administrasi masih sederhana

Faktor eksternal

Aspek-aspek yang ditinjau dalam faktor eksternal diantaranya adalah ekonomi,

sosial, budaya, lingkungan, politik, pemerintahan,perkembangan teknologi dan

persaingan (David 2010) dan Chatarine (2012). Acuan yang penulis gunakan untuk

menentukan faktor eksternal diantaranya adalah Chatarine (2012), Angkasa et al

(2012), Nasir et al (2012) Nainggolan et al (2010) dan Sutrisno et al (2013) yang

melakukan perancangan strategi untuk pengembangan usaha melalui identifikasi

faktor-faktor. Kajian pustaka tersebut selanjutnya ditelaah dengan keadaan lapang

sehingga diperoleh faktor-faktor pada tabel 2 yang berpengaruh terhadap peluncuran

produk.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

16

Tabel 2 Identifikasi faktor eksternal

Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE)

Evaluasi faktor-faktor yang terdapat pada tabel 3 dan 4 dianalisis dengan

metode pembobotan kuisioner yang dilakukan oleh enam (6) orang responden.

Kualifikasi responden yang berhak mengisi kuisioner adalah orang yang terkait

langsung dalam penelitian, mengetahui tujuan penelitian serta memiliki peran aktif

dalam berlangsungnya penelitian. Responden tersebut yakni Nirwan, Annalisa,

Giovanni dan Ryan yang merupakan karyawan bagian produksi dan pengemasan,

Alzara yang merupakan peneliti lain untuk produk handsanitizer serta Elok yang

merupakan tim survey pasar (Form evaluasi dan perhitungan lihat Lampiran 6 dan 7).

Tabel 3 menunjukan hasil rekapitulasi evaluasi faktor internal

Tabel 3 Evaluasi Faktor Internal

Faktor internal bobot peringkat skor bobot Total

Kekuatan

A 0,104 3 0,311 B 0,092 1 0,092 C 0,087 1 0,087 D 0,106 2 0,211 E 0,104 4 0,418 1,118 Kelemahan F 0,104 3 0,311 G 0,104 3 0,311 H 0,099 3 0,297 I 0,110 4 0,440 J 0,092 1 0,092 1,450 total skor 2,568

Aspek Faktor Peluang ancaman

Ekonomi Permintaan pasar

Ketersediaan SDM Indonesia

Sosial Inovasi baru disukai masyarakat

Budaya Edukasi masyarakat rendah

Lingkungan Produk handsanitizer alami langka

Politik Birokrasi legalisasi dan pendaftaran nama

dagang

Pemerintah Kebijakan pemerintah terhadap perizinan

Teknologi Desain produk sekali pakai jarang

ditawarkan

Produk meningkatkan selera makan

Persaingan produsen

sejenis

Ancaman produsen handsanitizer raksasa

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

17

Keterangan :

A. Kontrol pasar secara rutin

B. Produk yang aman dan alami

C. Harga yang terjangkau

D. Penyimpanan produk mudah dan awet

E. Prinsip bisnis kekeluargaan dan loyal

F. Produktivitas rendah

G. Desain kemasan kurang menarik

H. Kurang promosi

I. Administrasi masih sederhana

J. Sistem jaminan mutu rendah

Hasil rekapitulasi faktor internal bisnis handsanitizer (tabel 3) menunjukan total skor bobot

sebanyak 2,568 yang terdiri dari kekuatan sebesar 1,118 dan kelemahan sebesar 1,450.

Tabel 4 Evaluasi faktor eksternal

Faktor

eksternal

Bobot Peringkat skor bobot Total

peluang

A 0,102 2 0,204 B 0,115 4 0,459 C 0,120 4 0,481 D 0,110 4 0,441 E 0,095 2 0,191 1,776 ancaman F 0,085 2 0,170 G 0,096 2 0,193 H 0,091 1 0,091 I 0,103 3 0,308 J 0,082 1 0,082 0,844 total skor 2,620

Keterangan A. Inovasi baru disukai masyarakat

B. Produk handsanitizer alami langka

C. Desain produk sekali pakai jarang

ditawarkan

D. Ketersediaan SDM Indonesia melimpah

E. Produk meningkatkan selera makan

F. Ancaman produsen handsanitizer raksasa

G. Kebijakan pemrintah terhadap perizinan

H. Permintaan pasar

I. Birokrasi legalisasi dan pendaftaran nama

dagang

J. Edukasi masyarakat rendah

Hasil rekapitulasi faktor eksternal bisnis handsanitizer (tabel 4) menunjukan total skor

bobot 2,620 yang terdiri dari total peluang dan ancaman.

Analisis Matriks Internal-Eksternal (IE)

Matriks internal-ekternal (IE) merupakan hasil komparasi bobot antara total skor

bobot IFE dengan EFE yang menggambarkan posisi suatu bisnis atau usaha, apakah itu

sedang berkembang, perlu dijaga atau tahap harvesting (Sutrisno et al 2013). Posisi bisnis

gel handsanitizer pada matriks Internal-Eksternal terletak dalam sel kelima (gambar 9).

Rangkuti (2008) menyebutkan, sel kelima (pertahankan dan pelihara) dalam matriks IE

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

18

merupakan posisi dengan solusi strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Bisnis

handsanitizer sebagai bisnis yang baru perlu memperkuat manajemen secara internal

(pengembangan produk) sebelum melakukan penetrasi ke lingkungan luar. Prinsip tersebut

selanjutnya diterapkan untuk merumuskan strategi bisnis (tabel 5).

Pengembangan produk dan penetrasi pasar akan menyebabkan pergeseran grafik

(gambar 9) ke arah kiri menuju sel I, II dan IV yakni grow & build yang mana pada posisi

ini bisnis akan mampu tumbuh dan berkembang.

Gambar 9 Matriks internal-eksternal

Perumusan strategi secara deskriptif

Strategi bisnis produk ini ditentukan secara deskriptif berdasarkan posisi strategis

yang terletak dalam sel V (gambar 9) . Posisi strategis sel V dilaksanakan dengan

pengembangan produk dan penetrasi pasar. Delapan hasil rumusan strategi pengembangan

bisnis merupakan upaya realisasi strategi pengembangan produk dan strategi penetrasi

pasar (tabel 5).

Tabel 5 Strategi Deskriptif

Strategi pengembangan produk Strategi penetrasi pasar

1. Melakukan pengembangan riset

mengenai varian aroma produk yang

meningkatkan selera makan

4. Menggunakan sistem agen sebagai

sarana pemasaran efektif baik

langsung maupun online

2. Melakukan pendekatan langsung dengan

pelanggan melalui event promo

3. Mengembangkan desain kemasan praktis

dan unik

5. Mengembangkan umur simpan

produk yang lebih tahan lama

8. Ikut berperan aktif dalam

kehidupan masyarakat melalui

sosialisasi dan kegiatan pembinaan

6. Menjaga ketersediaan produk di channel

penjualan

7. Meningkatkan mutu dan keamanan produk

melalui pengembangan efektifitas produk

Strategi yang dirumuskan dalam tabel 5 tersebut ditentukan berdasarkan arahan dari

pakar.

2568

2,620

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

19

Pengambilan Keputusan dengan Matriks Quantitative Strategy Planning (QSP)

Pengambilan keputusan untuk menentukan atractiveness score (AS) dan prioritas

strategi dihasilkan menggunakan evaluasi deskriptif. Penilaian terhadap masing-masing

strategi dilakukan dengan memberi nilai daya tarik antara strategi dengan setiap faktor yang

mempengaruhi bisnis. Nilai yang diberikan adalah 1 untuk ketertarikan rendah dan 4 untuk

ketertarikan tinggi, sementara nilai 2 dan tiga 3 merupakan nilai antara keduanya.

Hasil analisis pengambilan keputusan strategi pengembangan bisnis produk gel

handsanitizer dengan Quantitative Strategy Planning Matrix adalah rangking/prioritas

strategi. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 6 yang berisi total nilai daya tarik dan

rangking/prioritas strategi.

Tabel 6 Hasil QSPM

* Attractiveness score| nilai daya tarik masing-masing strategi terhadap masing-masing faktor

** Total attractiveness score| total daya tarik strategi

Analisis QSPM menghasilkan skenario strategi sebagai upaya pengembangan bisnis

produk handsanitizer. Skenario strategi mampu dijadikan sebagai evaluasi pelaksanaan

pengembangan bisnis produk melalui tahapan-tahapan yang dihasilkan berdasarkan

prioritas. Rangkaian proses dari pemodelan ini adalah meningkan mutu dan kualitas produk

melalui penerapan sistem jaminan mutu. Meningkatkan mutu dan keamanan produk

melaluikegiatan riset pengembangan efektifitas produk. Melakukan pendekatan langsung

kepada pelanggan melalui promosi seperti kegiatan pemasaran below the line. Melakukan

riset dan pengembangan varian produk yang memiliki aroma peningkat selera makan.

Melakukan desain kemasan praktis dan unik yang disukai pelanggan sehingga mampu

mempengaruhi daya beli dan tingkah laku. Menjaga ketersediaan produk di pasar untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Memperluas agen pemasaran untuk

membangun bisnis yang berkembang dan berkelanjutan. Tahapan terakhir adalah berperan

aktif dalam kehidupan bermasyarakat melalui sosialisasi dan kegiatan pembinaan

masyarakat. Tahapan pelaksanaan strategi perlu dilaksakan sesuai prosedur skenario yang

dihasilkan, mengingat setiap strategi memiliki prioritas yang berbeda-beda dalam tujuan

peluncuran produk.

Bobot

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4

AS*

TAS**

AS TAS AS TAS AS TAS

Total 4,729 4,739 4,671 4,467

Prioritas

strategi 4 3 5 7

Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Total 4,820 4,541 4,823 4,370

Prioritas

strategi 2 6 1 8

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

20

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini menghasilkan strategi pengembangan bisnis produk handsanitizer

untuk tujuan peluncuran produk. Sistem yang dihasilkan adalah dua tahapan utama, tahap

pertama dilakukan dengan identifikasi pasar, desain prototipe, riset & pengembangan serta

upaya validasi penerimaan calon pelanggan. Tahapan kedua dilakukan melalui tahapan

identifikasi faktor-faktor, evaluasi faktor-faktor, positioning bisnis dan perumusan strategi

serta analisis quantitative strategy planning matrix (QSPM). Dengan evaluasi

pengembangan ini, dihasilkan desain prototipe yang mampu diterima oleh calon pelanggan

dengan perimaan tinggi. Hasil yang diperoleh pada tahap dua adalah mengetahui faktor-

faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi peluncuran produk, hasil evaluasi faktor-

faktor, posisi bisnis, alternatif strategi dan skenario strategi untuk peluncuruan produk.

Saran

Melakukan strategi pengembangan pasar terlebih dahulu sebelum melakukan

penetrasi pasar untuk mempersiapkan produk sebelum dilempar ke pasar. Penelitian lebih

lanjut perlu dilakukan pada penerapan strategi pengembangan bisnis handsanitizer dengan

marketing mix.

DAFTAR PUSTAKA

Angkasa WI, Hubeis M, dan Pandjaitan NK. 2012. Strategi dan Kelayakan

Pengembangan Lembaga Intermediasi untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha

Kecil dan Menengah di Indonesia. Jurnal Manajemen IKM, September 2012 Vol.

7 no. 2 hal 95-101.

Arif W. 2014. Label untuk Produk Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) untuk

Pengusaha Industri Rumah Tangga (PIRT) di Kabupaten Bogor. Seminar hasil

penelitian Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, siap terbit.

Assauri Sofyan. 1999. Manajemen Produksi. Edisi Revisi. Jakarta (ID). UI Press.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Jumlah Penduduk Usia 15-65 Tahun. (Desember

2013) [Internet].(Diakses pada Desember 2013).Tersedia pada

http://www.bps.go.id . Jakarta (ID).

Chatarine VA. 2012. Strategi Pengembangan Bisnis Buah Semangka pada CV Salim

Abadi, Kabupaten Lampung Tengah, provinsi Lampung.[Skripsi]. Program

Sarjana Ekonomi Manajemen, Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. Bogor (ID) : IPB

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

21

Data Statistik Indonesia. 2014. Proyeksi Penduduk Indonesia menurut kelompok Umur

dan Jenis Kelamin Tahun 2010-2015). [Internet]. (Diakses pada Januari 2014).

Tersedia pada: http://www.datastatistik-Indonesia.com. Jakarta (ID).

David FR. 2010. Strategic Management – Manajemen Strategis Konsep. Edisi

Keduabelas. Jakarta (ID) : Salemba Empat.

Dwianto AW. 2007. Analisis Ekuitas Merek Produk Handsanitizer Antis. [Tesis].

Program Studi Magister Bisnis, Pascasarjana. Bogor (ID): IPB

Kotler P,Amstrong G. 1997. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta

(ID) : Erlangga.

Moerdiyanto. 2008. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta (ID) : UNY Press.

Nasir, Bintoro MH, Limbong WH. 2012. Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha

Beras Cimanuk Melalui Peningkatan Mutu oleh PD Jaya Saputra Kecamatan

Cimanuk Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Jurnal Manajemen IKM,

September 2012 Vol. 7 no. 2 hal 102-110.

Nainggolan TY, Sumantadinata K, Suryani A. 2010. Strategi Pengembangan Usaha “Nilla

Puff “ dalam Meningkatkan Pendapatan IKM Pengolahan Hasil Perikanan pada

CV “X” di Cibinong Bogor. Jurnal Manajemen IKM, September 2010 Vol.5 no.2

hal 132-144

Ostewalder A, Pigneur, Yves. 2010. Business Model Generation. United States of

America (US) : John Willey & sons, Inc., Hoboken, New Jersey.

Pemerintah Jakarta. 2012. Penduduk DKI Capai 9,6 Juta jiwa. [Internet]. Tersedia pada:

http:/www.Jakarta.go.id/v2/news/2012/II/penduduk-dki-capai-9,6-juta-jiwa.

Rangkuti, Fredy. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID) : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Singrimbun, Masri dan Efendi, Sofyan. 1987. Metode Penelitian Survai. Jogjakarta (ID) :

LP3S.

Sutrisno A, Basith A, dan Wijaya NH. 2013. Analisis Strategi Penerapan Sistem

Manajemen Keamanan Pangan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control

Points) di PT Sierad Produced Tbk. Parung. Jurnal Manajemen dan Organisasi.

Vol IV (2) : 73-90.

Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta (ID) : PT

Gramedia Pustaka.

Walpole RE. 1993. Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta (ID) : PT Gramaedia Pustaka

Utama.

Widyastuti, AS. 2013. Aplikasi Minyak Atsiri pada Pembuatan Produk pembersih Tangan

(Handsanitizer). [Skripsi]. Program Sarjana Teknologi Pertanian, Departemen

Teknologi Industri Pertanian. Bogor (ID) : IPB

Zetiara, Alzara. 2014. Aplikasi Gel Aloevera dan Gliserin sebagai pelembab pada Produk

Pembersih Tangan (Handsanitizer). [Skripsi]. Program Sarjana Teknologi

Pertanian, Departemen Teknologi Industri Pertanian. Bogor (ID) : IPB.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

22

LAMPIRAN

Lampiran 1 Form kuisioner cara membersihkan tangan dan data yang diperoleh

INTERVIEW PROTOCOL CARA MEMBERSIHKAN TANGAN

MASYARAKAT

Nama :

Usia :

No. HP :

Pekerjaan :

Jenis Kelamin : L/P

Tanggal mengisi:

Cara yang umum dilakukan responden untuk membersihkan tangan

Mencuci tangan dengan sabun

Mencuci tangan tanpa sabun

Membersihkan dengan tisu basah

Membersihkan dengan hand sanitizer

Kombinasi

Keterangan

a mencuci tanpa sabun

b mencuci dengan sabun

c dengan tisu basah

d dengan hand sanitizer

e kombinasi

CARA MEMBERSIHKAN TANGAN

a b c d e

5 20 0 2 23 total

10 40 0 4 46 %

Wawancara ini merupakan salah satu alat yang digunakan Devi Umi

Puspasafitri (F34100153) Mahasiswi Teknologi Industri Pertanian (TIN) Institut

Pertanian Bogor (IPB) dalam mengumpulkan data primer. Data yang diperoleh

dari wawancara ini merupakan cara apa saja yang umum digunakan masyarakat

dalam membersihkan tangan.

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

23

Lampiran 2 Form kuisioner alasan masyarakat memilih handsanitizer dan data yang

diperoleh

INTERVIEW PROTOCOL CARA MEMBERSIHKAN TANGAN

MASYARAKAT

Nama :

Usia :

No. HP :

Pekerjaan :

Jenis Kelamin : L/P

Tanggal mengisi:

Alasan responden saat hendak memilih hand sanitizer

Harga

Kemasan

Aroma

Praktis

Lainnya

Lampiran 3 Perhitungan harga pokok penjualan

kapasitas mesin jumlah satuan unit produk (sachet) unit produk (box)

menit 1 menit 55

2,75

hari 12 jam 39600

1980

tahun 330 hari 13068000 653400

alasan menggunakan hand sanitizer

harga kemasan aroma praktis lainnya

3 4 23 18 3 total

0,059 0,078 0,451 0,353 0,059

5,882 7,843 45,098 35,294 5,882 %

Wawancara ini merupakan salah satu alat yang digunakan Devi Umi

Puspasafitri (F34100153) Mahasiswi Teknologi Industri Pertanian (TIN) Institut

Pertanian Bogor (IPB) dalam mengumpulkan data primer. Data yang diperoleh

dari wawancara ini merupakan alasan dasar masyarakat memilih hand sanitizer.

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

24

rincian/armada

kegiatan jangkauan biaya/jangkauan

jumlah

load

total

load produk Jabotabek 10000000

12

120000000

Distribusi jumlah satuan biaya total armada 5 buah/tahun 120000000 600000000

BIAYA INVESTASI

No Jenis Pengeluaran Unit Jumlah Harga (Rp)

Total

Harga(Rp) umur Depresiasi

1 mesin pengemas buah 1

100.000.000

100.000.000

10

10.000.000

2 homomixer buah 1

80.000.000

80.000.000

10

8.000.000

3

sewa ruang

produksi buah 1

250.000.000

250.000.000

4 drum penyimpanan buah 20

300.000

6.000.000

5

1.200.000

5 mixer low speed buah 1

30.000.000

30.000.000

10

3.000.000

6

perlengkapan

produksi Unit 5

1.000.000

5.000.000

8

625.000

7 renovasi instalasi buah 1

10.000.000

10.000.000

8 leptop buah 2

4.000.000

8.000.000

3

2.666.667

Total investasi

489.000.000 depresiasi

22.825.000

BIAYA PRODUKSI

No Jenis Pengeluaran Unit Jumlah Harga (Rp) Total Harga(Rp)

1 Direct Labor

Gaji Pegawai Orang 3 2.500.000

7.500.000

2 Direct Material

bioetanol Liter 3.920

20.000

78.408.000

carbomer Kg 26

500.000

13.068.000

Gliserin Kg 26

25.000

653.400

minyak jeruk 25 ml 50

55.000

2.750.000

minyak pepermint 25 ml 50

50.000

2.500.000

minyak kemangi 25 ml 50

70.000

3.500.000

minyak lemon 25 ml 50

60.000

3.000.000

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

25

kemasan primer buah 13.068.000

50

653.400.000

kemasan sekunder buah 653.400

1.500

980.100.000

akuades liter 2.700

3.000

8.100.000

total

1.745.479.400

3 Overhead

Listrik bulan 12 750.000 9.000.000

ongkos lembur bulan 12 2.000.000 24.000.000

Upah tak langsung orang 12 1.500.000 18.000.000

Pemeliharaan mesin termin 4 2.000.000 8.000.000

Pemeliharaan peralatan termin 4 250.000 1.000.000

Telfon bulan 12 600.000 7.200.000

Foto copy bulan 12 300.000 3.600.000

dokumentasi bulan 12 350.000 4.200.000

ATK bulan 12 300.000 3.600.000

penyusutan

22.825.000 22.825.000

total

101.425.000

TOTAL PRODUCTION COST

1.854.404.400

BIAYA NON PRODUKSI

No Jenis Pengeluaran (Rupiah)

1 R&D 30.000.000

2 Customer Service

20.000.000

3 Distribution

600.000.000

4 Warehousing

30.000.000

5 Marketing cost

100.000.000

total

780.000.000

Harga Pokok Penjualan

(Production cost+non production cost)/total

unit

4.032

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

26

Lampiran 4 Hasil uji kelembaban tangan

Sebelum (%) rata2 Sesudah (%) rata2 selisih

ulangan 1

ulangan 2

ulangan 3

ulangan 1

ulangan 2

ulangan 3

61,6 41,4 44,1 49,033 62,5 53,3 51,5 55,767 47,8 46 41,4 45,067 46,9 42,3 45 44,733 47,8 47,8 48,7 48,100 57,9 57 48,7 54,533 53,3 55,8 55 54,700 53 54,2 49,7 52,300 45 50,6 43,2 46,267 46 45 39,1 43,367 28,5 44,3 33 35,267 29,4 41,4 35,8 35,533 32,7 52,4 40,4 41,833 39,5 56,1 51,5 49,033

45,752 47,895 2,143

Lampiran 5 Form penerimaan terhadap prototipe

KUISIONER PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP PRODUK

GEL HAND SANITIZER FLAIR

Nama :

Usia :

No. HP :

Pekerjaan :

Jenis Kelamin : L/P

Tanggal mengisi:

Cara pengisian : berilah tanda pada jawaban yang sesuai dengan responden

Pernyataan Setuju (S) Ragu –

ragu (R)

Tidak

setuju (T)

Saya adalah orang peduli terhadap

kebersihan tangan untuk menjaga kesehatan

saya.

Kuisioner ini merupakan salah satu alat yang digunakan Devi Umi

Puspasafitri (F34100153) Mahasiswi Teknologi Industri Pertanian (TIN) Institut

Pertanian Bogor (IPB) dalam mengumpulkan data primer. Data yang diperoleh

dari kuisioner ini merupakan nilai penerimaan masyarakat terhadap produk uji

coba yang diberikan yakni hand sanitizer.

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

27

Menurut saya kemasan Flair yang

ditawarkan menarik perhatian saya

Saya menyukai aroma hand sanitizer

Flair yang ditawarkan kepada saya

Menurut saya kemasan sachet Flair

cukup untuk sekali pakai

Saya tidak merasa lengket (merasa

lembab) pada tangan saya saat mencoba

produk hand sanitizer Flair

Saya merasa tekstur produk hand

sanitizer Flair sesuai dengan keinginan saya

Harga Rp 10.000 menurut saya cukup

untuk satu kemasan inner box produk hand

sanitizer Flair yang berisi 20 kemasan

sachet

Lampiran 6 Form evaluasi faktor internal dan eksternal

KUISIONER

Analisis Lingkungan Bisnis

PENENTUAN BOBOT FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

BISNIS GEL HAND SANITIZER

Tanggal Pengisisan :

Nama Responden :

Oleh :

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

28

Devi Umi Puspasafitri

PENGANTAR

Pengisian kuisioner ini ditujukan untuk mengetahui bobot faktor internal dan

eksternal dari bisnis produk gel hand sanitizer. Pengisian matriks fator internal dan

eksternal ini digunakan sebagai dasar analisis faktor internal dan eksternal yang

menenentukan strategi bisnis produk tersebut. Landasan utama pengisian matriks ini adalah

analisa Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE)

PETUNJUK PENGISIAN

I. UMUM 1. Isi kolom identitas yang terdapat pada halaman depan Kuisioner.

2. Berikan penilaian terhadap perbandingan faktor internal dan faktor eksternal

yang terdapat dalam masing-masing matriks evaluasi faktor internal dan

eksternal.

3. Penilaian dilakukan dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing-

masing faktor yang disediakan dalam masing-masing matriks internal dan

eksternal.

4. Pembandingan antar faktor dipertimbangkan berdasarkan kepentingan faktor

tersebut mempengaruhi keberhasilan peluncuran produk.

II. SKALA PENILAIAN Definisi dari skala yang gigunakan adalah sebagai berikut :

P

E

T

U

N

J

U

K

Bila faktor

horizontal kurang

penting dibanding

faktor vertikal

1

Bila faktor

horizontal sama

penting dengan

faktor vertikal

2

Bila faktor

horizontal lebih

penting dibanding

faktor vertikal

3

PERHATIAN : konsistensi sangat penting dalam

penelitian ini

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

29

Contoh pengisian :

Misalkan terdapat empat (4) faktor yang mempengaruhi suatu lingkungan bisnis

Fakt

or

A B C D Tota

l

Bo

bot

A 3(a)

2 1 0.2

5

B 1 2(b)

1 0.2

5

C 2 2 1

0.2

5

D 3 3 3 0.2

5

Total 1.0

0

Keterangan:

Nilai pada (a) : Faktor B lebih penting dari faktor A

Nilai pada (b) : Faktor C sama penting dengan faktor B

PENGISIAN KUISIONER

Tabel 1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor

internal

A B C D E F G H I J Total Bobo

t

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

T

otal

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

30

Di mana : A. Kontrol pasar secara rutin

B. Produk yang aman dan alami

C. Harga yang terjangkau

D. Penyimpanan produk mudah dan awet

E. Prinsip bisnis kekeluargaan dan loyal

F. Produktivitas rendah

G. Desain kemasan kurang menarik

H. Kurang promosi

I. Administrasi masih sederhana

J. Sistem jaminan mutu rendah

Keterangan: Anda diminta untuk membandingkan mana faktor yang memberikan

pengaruh penting terhadap keberhasilan peluncuran produk hand sanitizer. Faktor-faktor di

atas merupakan faktor yang mempengaruhi peluncuran produk secara internal.

Tabel 2. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Faktor

internal

A B C D E F G H I J Total Bobot

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

T

otal

Di mana : A. Inovasi baru disukai masyarakat

B. Produk hand sanitizer yang alami langka

C. Desain produk sekali pakai jarang ditawarkan

D. Ketersediaan SDM Indonesia melimpah

E. Produk meningkatkan selera makan

F. Ancaman produsen hand sanitizer raksasa

G. Kebijakan pemerintah terhadap perizinan

H. Permintaan pasar

I. Birokrasi legalisasi dan pendaftaran nama dagang

J. Edukasi masyarakat rendah

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

31

Keterangan: Anda diminta untuk membandingkan mana faktor yang memberikan

pengaruh penting terhadap keberhasilan peluncuran produk hand sanitizer berdasarkan

ancaman dan peluang yang ada. Faktor-faktor di atas merupakan faktor yang

mempengaruhi peluncuran produk pada lingkungan eksternal.

Lampiran 7 Perhitungan IFE & EFE

Perhitungan IFE Elok Perhitungan IFE Ryan Perhitungan EFE Tika

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

32

Fak

tor

inte

rnal

AB

CD

EF

GH

IJ

To

tal

Bo

bo

tp

eringk

at

uru

tan

freku

en

si

kela

s

inte

rval

A2

32

33

21

31

20

0,1

11

30,

067

0,07

20,

085

B2

33

32

22

32

22

0,1

22

40,

067

0,01

8056

0,10

3

C1

11

21

22

31

14

0,0

78

10,

078

0,12

1

D2

13

21

22

31

17

0,0

94

20,

094

0,13

9

E1

12

21

11

21

12

0,0

67

10,

100

F1

23

33

22

32

21

0,1

17

30,

106

G2

22

23

22

21

18

0,1

00

20,

111

H3

22

23

22

21

19

0,1

06

30,

117

I1

11

12

12

21

12

0,0

67

10,

122

J3

23

33

23

33

25

0,1

39

40,

139

To

tal

180

1

Fak

tor

inte

rnal

AB

CD

EF

GH

IJ

To

tal

Bo

bo

tp

erin

gkat

uru

tan

freku

en

si

kela

s

inte

rval

A1

12

13

33

33

20

0,1

11

30,

056

0,08

30,

076

B3

22

23

33

33

24

0,1

33

40,

061

0,02

0833

0,09

7

C3

22

33

33

33

25

0,1

39

40,

067

0,11

8

D2

22

13

33

33

22

0,1

22

40,

089

0,13

9

E3

21

33

33

33

24

0,1

33

40,

089

F1

11

11

12

11

10

0,0

56

10,

111

G1

11

11

33

23

16

0,0

89

20,

122

H1

11

11

21

12

11

0,0

61

10,

133

I1

11

11

32

33

16

0,0

89

20,

133

J1

11

11

31

21

12

0,0

67

10,

139

To

tal

180

1

Fakto

r

inte

rnal

AB

CD

EF

GH

IJ

To

tal

Bo

bo

tp

eri

ng

kat

uru

tan

freku

en

si

kela

s

inte

rval

A3

32

22

32

12

20

0,1

11

30

,07

80

,06

10

,09

3

B1

22

12

23

12

16

0,0

89

10

,07

80

,01

52

78

0,1

08

C1

22

12

23

12

16

0,0

89

10

,08

30

,12

4

D2

22

32

33

11

19

0,1

06

20

,08

90

,13

9

E2

33

13

33

22

22

0,1

22

30

,08

9

F2

22

21

22

11

15

0,0

83

10

,10

6

G1

22

11

22

12

14

0,0

78

10

,10

6

H2

11

11

22

22

14

0,0

78

10

,11

1

I3

33

32

33

23

25

0,1

39

40

,12

2

J2

22

32

32

21

19

0,1

06

20

,13

9

To

tal

180

1

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

33

Bobot IFE

Peringkat IFE tika zara vani nirwan ryan elok Modus

3 1 3 4 3 3 3

3 1 1 3 4 1 1

2 1 1 3 1 1 1

4 2 3 4 2 2 2

4 4 4 1 1 3 4

4 3 2 2 3 1 3

2 3 4 4 2 1 3

1 3 3 4 3 1 3

4 4 4 1 1 4 4

1 2 1 1 4 2 1

Bobot EFE

tika zara vanni nirwan ryan elok rata2

0,111 0,089 0,089 0,100 0,122 0,100 0,102

0,133 0,100 0,133 0,072 0,106 0,144 0,115

0,139 0,128 0,133 0,100 0,106 0,117 0,120

0,122 0,117 0,150 0,106 0,056 0,111 0,110

0,133 0,072 0,100 0,061 0,089 0,117 0,095

0,056 0,083 0,106 0,106 0,083 0,078 0,085

0,089 0,100 0,067 0,122 0,117 0,083 0,096

0,061 0,061 0,083 0,128 0,128 0,083 0,091

0,089 0,122 0,061 0,144 0,106 0,094 0,103

0,067 0,128 0,078 0,061 0,089 0,072 0,082

Tika Zara Vani Nirwan Ryan Elok Rata2

0,100 0,071 0,111 0,117 0,111 0,111 0,104

0,106 0,071 0,061 0,101 0,122 0,089 0,092

0,083 0,082 0,078 0,112 0,078 0,089 0,087

0,117 0,088 0,111 0,117 0,094 0,106 0,106

0,117 0,132 0,117 0,073 0,067 0,122 0,104

0,128 0,110 0,094 0,089 0,117 0,083 0,104

0,089 0,110 0,128 0,117 0,100 0,078 0,104

0,061 0,115 0,100 0,134 0,106 0,078 0,099

0,133 0,126 0,133 0,061 0,067 0,139 0,110

0,067 0,093 0,067 0,078 0,139 0,106 0,092

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

34

Peringkat EFE tika zara vanni nirwan ryan elok modus

3 2 2 2 4 2 2

4 3 4 1 3 4 4

4 4 4 2 3 3 4

4 4 4 3 1 3 4

4 1 2 1 2 3 2

1 2 2 3 2 1 2

2 2 1 3 4 1 2

1 1 1 4 4 1 1

2 4 1 4 3 2 3

1 4 1 1 2 1 1

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

35

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak ketiga dari pasangan Dr. Ir. Mustadjab HK, M.S dan Dra Sri

Sumaryati. Penulis dilahirkan di kota Yogyakarta pada 20 Desember 1991. Penulis

menghabiskan masa kecil di Jogjakarta dan menuntaskan pendidikan dasar di Sekolah

Dasar Muhammadiyah Sapen (1998-2004) kemudian melanjutkan ke SMP Muhammadiyah

II Yogyakarta (2004-2007). Penulis menyelesaikan pendidikan menegah atas di SMA Negri

11 Yogyakarta (2010). Tahun 2010 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui

jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) pada Departemen

Teknologi Industri Pertanian.

Semasa kuliah penulis aktif dalam berbagai kegiatan seperti keorganisasian

mahasiswa. Penulis merupakan sekretaris Organisasi Mahasiswa Daerah Jogja (OMDA)

pada tahu 2010-2012 dan Staf Departemen Komunikasi, Informasi dan Jurnalistik

(KOMIK) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (BEM Fateta)

Kabinet benang merah pada tahun 2011-2012. Selain aktif dalam organisasi penulis juga

aktif dalam kegiatan kepanitiaan di lingkungan IPB dan mengikuti pelatihan serta seminar.

Penulis pernah memperoleh dua kali medali perak pada cabang atletik lari estafet putri di

ajang Olimpiade Mahasiswa IPB (OMI) tahun 2012 dan 2014.

Penulis pernah menjadi asisten pada mata kuliah Bioproses (2014). Penulis sempat

beberapa kali diundang untuk menyampaikan presentasi pada konferensi Internasional yang

diselenggarakan CBEES pada tahun 2013 di bidang lingkungan dan pertanian, dan

diselenggarakan GSTF di bidang Teknologi Komputerisasi pada tahun 2013. Penulis

memperoleh beasiswa dari PPA/BBM Dikti dan dari Bank Indonesia sderta biaya penelitian

dari RAMP IPB. Penulis melaksanakan praktek lapangan di PT Mustika Ratu Tbk di

bagian Purchasing (2013). Judul studi yang dilakukan saat melakukan praktek lapang

adalah “ Studi Pengadan bahan Baku, Seleksi Supplier dan Evaluasi supplier Kemasan

Masker Bengkoang di PT Mustika Ratu Tbk”.

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI

36

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PRODUK HANDSANITIZER · 2018-12-14 · ii ABSTRAK DEVI UMI PUSPASAFITRI. Strategi Pengembangan Bisnis Produk Gel Handsanitizer. Dibimbing oleh HARTRISARI