strategi pemasaran tabungan muamalat...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN MUAMALAT PRIMA iB DALAM
MENINGKATKAN DANA RITEL (TABUNGAN) PADA BANK MUAMALAT INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I)
Oleh:
ELIYAH
1110053000022
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435 H/2014 M
iii
ABSTRAK Eliyah, Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam
Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) Pada Bank Muamalat Indonesia. Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Di bawah Bimbingan Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA
Dalam era globalisasi, pertumbuhan suatu bisnis sangat pesat dan itu
mengakibatkan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, untuk bisa
bersaing dengan kompetitornya setiap perusahaan dituntut untuk merumuskan
strategi-strategi jitu termasuk juga dalam strategi pemasaran. Hal ini terjadi pula
dalam bisnis perbankan termasuk perbankan syariah. Bank Muamalat Indonesia
sebagai Bank pertama yang murni syariah juga mempunyai strategi pemasaran
dalam kegiatan usahanya. Tabungan Muamalat Prima iB adalah salah satu
produk potensial dalam meningkatkan dana ritel tabungan di bank Muamalat
Indonesia karena tabungan ini mempunyai keunggulan bagi hasil yang tinggi
bahkan setara dengan deposito.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi
pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel dan
bagaimana pengaruh strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam
meningkatkan dana ritel (tabungan).
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif diskriptif, yaitu
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
yang diterapkan Bank Muamalat pada Produk Tabungan Muamalat Prima iB
adalah melalui pendekatan below the line dengan program-programnya yaitu
Program Reward Nisbah, Program Kilau emas dan Program Tabungan iB
Muamalat Prima Berhadiah.
Kata Kunci: Strategi, Pemasaran, Tabungan, Dana Ritel
v
KATA PENGANTAR
میحالر نمحالر اهللا بسم
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
sebaik-baiknya, meskipun masih terdapat banyak kekurangan. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah
memberi petunjuk kepada umatnya menuju kehidupan yang bahagia fiddun yaa
wal aakhirat.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya banyak campur
tangan orang-orang di sekitar penulis yang memberikan bantuan. Ucapan rasa
hormat yang setinggi-tingginya dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya atas
segala kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan
moril, kritik, masukan, dorongan, nasehat, semangat, dukungan finansial maupun
sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan, Bapak Dr. Suparto, M. Ed,
MA selaku Wakil Dekan I, Bapak Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan
II, Bapak Dr. H. Sunandar, MA selaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah
dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA dan Bapak Mulkannasir, BA.,
S.Pd.,MM selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vi
beserta jajarannya yang telah melayani penulis dalam administrasi
perkuliahan dan skripsi.
3. Bapak Drs. Hasanudin, MA selaku pembimbing skripsi yang bersedia
meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing, memberi motivasi,
semangat, arahan serta kritikan dan saran bagi penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepada tim penguji sidang munaqasyah: Bapak Mulkannasir, BA, S.Pd,
MM, Bapak Drs. M. Sungaidi, MA, Bapak Cecep Castrawijaya MA,
Ahmad Fatoni, S. Sos.I, Bapak Drs. Hasanudin, MA.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Jurusan Manajemen Dakwah yang
telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis dibangku kuliah.
6. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta serta Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).
7. Keluarga besar Muamalat Institute serta Bank Muamalat Indonesia kantor
pusat khususnya Pa Wawan, Pa kukuh, Pa Cecep, dan Mba Ais yang telah
memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian dan telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Orang Tua penulis yaitu Ayahanda Jaelani dan Ibunda Wasri serta
keluarga tercinta yang senantiasa memberi semangat, do’a, cinta dan kasih
sayang serta berbagai dorongan yang tak terhingga baik moril maupun
materil.
vii
9. Kepada sahabat dekat penulis, Melda Alini yang selalu memberikan
semangat, do’a, keceriaan, dan bantuan dalam penyelesaian skripsi
penulis. Selanjutnya kepada semua teman-teman Jurusan Manajemen
Dakwah khususnya Konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah dan Nurul
Hidayatul Ummah yang telah membantu penulis dan tidak henti-hentinya
menyemangati penulis untuk cepat-cepat menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman kosan (Ladies Akkajaman) yaitu Ka Anis, Ka Tata, Ka Ela,
Ka Arin, Dewi, Lia terutama Ka Momo (dan teman-temannya), Ka Icha,
Ka Ayu, Teh Ayi yang telah sabar mendengarkan cerita penulis dan tidak
lelah menjawab pertanyaan penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak
yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan skripsi ini. Semoga Allah memberikan balasan kebaikan yang berlipat
atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Selain itu, wabil khusus ucapan terima kasih kepada Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah SWT. Semoga senantiasa
memberikan sinar terang kepada seluruh hamba-Nya, dan semoga aktivitas
penulis selalu diberkahi-Nya dan diberikan hidayah oleh-Nya. Amiin.
Wallahu a’lam bishowab.
Jakarta, Mei 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iii
ABSTRAK ................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR GRAFIK .................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ...................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 7
D. Kajian Pustaka ...................................................................... 8
E. Metode Penelitian .................................................................. 9
F. Sistematika Penelitian ........................................................... 13
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Strategi Pemasaran ................................................................ 15
1. Pengertian Strategi Pemasaran ........................................ 15
2. Langkah-langkah Strategi Pemasaran ............................. 19
3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ................................ 19
ix
B. Tabungan .............................................................................. 26
1. Pengertian Tabungan ...................................................... 26
2. Macam-macam Tabungan .............................................. 27
3. Mekanisme Pembukaan dan Penutupan Tabungan .......... 29
C. Dana Ritel (Retail Banking) ................................................... 31
1. Pengertian Retail Banking .............................................. 31
2. Produk Retail Banking .................................................... 33
BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA
A. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia ....................... 37
B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia ............................... 40
C. Struktur Organisasi dan Kepengurusan Bank Muamalat
Indonesia ............................................................................... 41
D. Produk dan Jasa Layanan Bank Muamalat Indonesia ............. 42
1. Produk Pendanaan (Funding Product) ............................. 42
2. Produk pembiayaan (Lending Product) ........................... 45
3. Layanan (Service) ........................................................... 48
BAB IV STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN MUAMALATPRIMA
iB DALAM MENINGKATKAN DANA RITEL (TABUNGAN)
A. Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam
Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) .................................. 52
1. Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB .......... 52
2. Implementasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
pada Tabungan Muamalat Prima iB ................................ 60
x
B. Pengaruh Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB
Dalam Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) ........................ 68
C. Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB .... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 74
B. Saran ..................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 76
LAMPIRAN .............................................................................................. 79
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Tabanas dan Taska ................................... 29
Tabel 4.1 Presentase Pemberian Spesial Nisbah .................................... 57
Tabel 4.2 Ketentuan Pajak Penghasilan ................................................ 60
Tabel 4.3 Fitur dan Tarif Tabungan Muamalat Prima iB ....................... 64
Tabel 4.4 Presentase Pertumbuhan Total Tabungan Tahun 2013 ........... 68
Tabel 4.5 Presentase Pertumbuhan Dana Tabungan Muamalat Prima iB 70
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Pertumbuhan Total Tabungan Tahun 2013 ............................ 69
Grafik 4.2 Kontribusi Produk Tabungan Terhadap Komposisi Total
Tabungan .............................................................................. 69
Grafik 4.3 Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB Tahun 2013 ...... 70
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Iklan Program Tabungan Muamalat Prima Berhadiah ........... 54
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keterangan Dosen Pembimbing
Lampiran 2 : Surat keterangan Penelitian dari Muamalat Institute
Lampiran 3 : Daftar Pertanyaan Wawancara
Lampiran 4 : Struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia
Lampiran 5 : Prosedur Pelaksanaan Program Tabungan
Lampiran 6 : Prosedur Pelaksanaan Program Tabungan Prima iB Hadiah
Lampiran 7 : Memorandum Internal tentang Permohonan Persetujuan Spesial
Nisbah Produk Tabungan Muamalat Prima iB Periode Februari sd
April 2014
Lampiran 8 : Pedoman Program Kilau Emas
Lampiran 9 : Contoh PPIB Program Kilau Emas
Lampiran 10 : Contoh Pemberian Spesial Nisbah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi, sebuah perusahaan harus mampu mengikuti
perubahan yang terjadi baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan.
Salah satu faktor terjadinya perubahan suatu perusahaan adalah adanya
persaingan. Seiring dengan berkembangnya suatu bisnis yang membuat
persaingan menjadi ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan tentunya
memliki strategi masing-masing dalam menghadapi persaingan,
Permasalahannya adalah tepatkah strategi itu dipergunakan oleh perusahaan
tersebut. Karena apabila strategi yang diterapkan oleh perusahaan kurang
tepat, maka strategi tersebut bisa mengakibatkan sebuah kerugian bagi
perusahaan.
Strategi pemasaran mempunyai peranan penting untuk keberhasilan
usaha perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Strategi
pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa
yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau
peluang pada beberapa pasar sasaran.1
Banyak perusahaan berlomba-lomba membuat strategi pemasaran
untuk menarik pelanggannya. Hal tersebut juga terjadi pada industri
perbankan, termasuk perbankan syariah. Demikian juga halnya Bank
Muamalat terus melakukan kegiatan pemasaran secara terpadu. Terutama
1 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi), (Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2004) Ed 1, Cet. 7, h. 168
2
sekali melalui pengembangan produk dan beragam kegiatan promosi guna
memacu pertumbuhan permintaan terhadap produknya.
Kehadiran Bank Muamalat Indonesia menunjukkan industri
perbankan yang lebih sehat dan berkontribusi bagi pertumbuhan sektor riil
melalui pembiayaan sesuai kaidah syariah. Sebagai bank pertama yang
bergerak pada bidang syariah di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia juga
terus berusaha meningkatkan modalnya.2
Bank Muamalat Indonesia, sebagai bank pertama yang murni syariah
tentu saja menghadapi persaingan yang cukup ketat baik dengan bank
konvensial maupun sesama bank syariah. Oleh karena itu, agar dapat bertahan
dan berkembang tentu saja Bank Muamalat Indonesia harus mampu
memenangkan persaingan dengan menciptakan hubungan yang baik dan
harmonis dengan para nasabah. Persaingan tersebut salah satunya dilihat dari
persaingan dalam penghimpunan dana bank.
Sebagian besar bank memfokuskan pelayanan dan transaksinya pada
jenis-jenis nasabah tertentu. Dengan adanya pemfokusan, diharapkan bank-
bank tersebut dapat lebih menguasai nasabahnya sehingga kegiatan usahanya
dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan menghasilkan tingkat
keuntungan yang lebih tinggi. Secara umum jenis bank atas dasar target
pasarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:3
1. Retail Bank, yaitu bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksi
kepada nasabah individual, perusahaan, dan lembaga lain dalam skala
kecil dan menengah.
2 http://www.republika.co.id/koran, tanggal 06 Februari 2014
3 Irsyad Lubis, Bank Dan Lembaga Keuangan, (Medan: USU Press, 2010), h.31
3
2. Corporate Bank, yaitu bank yang memfokuskan pelayanan dan
transaksi pada nasabah yang berskala besar
3. Retail Corporate Bank, yaitu bank yang memfokuskan pelayanan dan
transaksi kepada nasabah ritel dan nasabah korporasi.
Dana pihak ketiga merupakan sumber dana bank yang berasal dari
masyarakat. Dari data statistik yang didapat, 88,17% sumber dana dari Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah berasal dari dana pihak ketiga.4 Itu
artinya, dana pihak ketiga mempunyai peranan besar dalam pengoperasian
suatu bank. Dana pihak ketiga merupakan dana yang berasal dari tabungan,
giro dan deposito. Ketiga macam sumber dana tersebut memiliki porsinya
masing-masing terhadap pendanaan bank. Oleh karena itu, bank harus mampu
meningkatkan dana pihak ketiga agar operasional bank berjalan dengan baik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi sumber dana dalam sistem
perbankan menurut Dahlan siamat dalam bukunya “Manajemen lembaga
keuangan” yaitu:5
1. Kepercayaan masyarakat pada suatu bank dipengaruhi oleh kinerja,
posisi kapabilitas, integritas, dan kredibilitas.
2. Ekspektasi perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh penabung
dibandingkan alternatif investasi lainnya dengan tingkat resiko yang
sama.
3. Keamanan dana nasabah lebih terjamin
4. Ketepatan waktu pengambilan simpanan nasabah harus tepat waktu.
5. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel
4 Statististik Perbankan Syariah per Desember 2013, h. 56 data didapat dari www.ojk.go.id pada tanggal 28 April 2014
5 http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=23708 diakses pada tanggal 06 Februari 2014
4
6. Pengelolaan dana bank yang hati-hati
Usaha perbankan dalam upaya meningkatkan pengerahan sumber
dana dari masyarakat salah satunya dengan penghimpunan dana tabungan.
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu tetapi tidak dapat ditarik dengan cek
atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Biasanya suatu bank
menyelenggarakan suatu produk tabungan lebih dari satu jenis.
Pada umumnya setiap bank di Indonesia, termasuk Bank Muamalat
Indonesia selalu menekankan management funding untuk lebih memfokuskan
penempatan dana pada jenis rekening tabungan yang biasanya merupakan
dana retail. Ini dibuktikan dengan pengelolaan dana simpanan nasabah ritel
Bank Muamalat mencapai Rp 20 triliun atau menyumbang 40% terhadap
total Dana Pihak Ketiga (DPK)6. Dana retail adalah dana yang berasal dari
nasabah individual, perusahaan maupun lembaga lain yang penempatan
dananya kurang dari 20 Milyar.7 Bagi sebagian management bank, dana yang
berasal dari jenis rekening tabungan atau dana retail tersebut merupakan dana
yang stabil dan mampu bertahan lebih lama sebagai asset bank dibanding
sumber dana lainnya.
Tabungan Muamalat Prima iB adalah salah satu produk potensial
dalam meningkatkan dana ritel tabungan di bank Muamalat Indonesia. Jenis
akad yang digunakan dalam tabungan Muamalat Prima iB adalah
Mudharabah Mutlaqah. Mudharabah Mutlaqah adalah kerjasama antara dua
6 http://www.infobanknews.com/2014/01/bank-muamalat-siap-perbesar-tabungan-ritel/,
di akses pada tanggal 06 Februari 2014 7 http://syariahmuamalah.blog.com/files/2011/10/JENIS-BANK.pdf, di akses pada
tanggal 31 April 2014
5
pihak dimana shahibul maal menyediakan modal dan memberikan
kewenangan penuh kepada mudharib dalam menentukan jenis dan tempat
investasi, sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi menurut kesepakatan
dimuka. Sehingga dalam hal ini, nasabah yang meyimpan dananya di bank
syariah tidak memberikan pembatasan bagi bank syariah dalam
menggunakan dana yang disimpannya. Bank Syariah bebas untuk
menetapkan akad seperti apa yang akan nantinya akan dipakai ketika
menyalurkan pembiayaan, kepada siapa pembiayaan itu diberikan, dan usaha
seperti apa yang harus dibiayai.
Tabungan Muamalat Prima iB merupakan produk tabungan yang baru
diluncurkan pada tanggal 13 Juli 2012. Keunggulan tabungan Muamalat
Prima iB ini adalah Tabungan Prioritas yang di desain bagi Nasabah yang
ingin mendapatkan Bagi Hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito.
Selain berupa bagi hasil yang tinggi, Tabungan Muamalat Prima iB
juga memberikan benefit berupa :
1. Menguntungkan. Tabungan Muamalat Prima memberikan keuntungan
yang tinggi.
2. Fleksibel. Dapat ditarik dan dimanfaatkan saldonya untuk bertransaksi
setiap saat dibutuhkan.
3. Aman. Tabungan Muamalat Prima telah di desain secara sistem dan
prosedur sehingga keamanan dana Nasabah memiliki tingkat jaminan
keamanan yang lebih tinggi.
6
4. Nyaman. Fasilitas electronic banking yang dapat diakses kapan saja
dan dimana saja (24/7) yaitu layanan ATM, internet banking, mobile
banking, phone banking dan kartu debit.
5. Kemudahan. Syarat saldo pembukaan rekening yang relatif rendah
dan biaya administrasi terjangkau.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada Bank Muamalat Indonesia dalam bentuk
penulisan skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat
Prima iB dalam Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan) Pada Bank
Muamalat Indonesia”.
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk lebih fokus dalam pembahasan skripsi ini, maka pembatasan
masalah hanya dibatasi pada strategi pemasaran Tabungan Muamalat
Prima iB pada Bank Muamalat Indonesia dalam meningkatkan dana ritel,
untuk dana ritelnya sendiri penulis membatasinya hanya pada produk
tabungan.
2. Perumusan Masalah
Yang menjadi pokok permasalahan yaitu strategi pemasaran
tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel tabungan
pada Bank Muamalat Indonesia. Sehingga dapat dirumuskan menjadi
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
7
a. Bagaimana strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dan
Implementasinya Dalam Meningkatkan Dana Ritel Tabungan?
b. Bagaimana pengaruh strategi pemasaran Tabungan Muamalat
Prima iB terhadap peningkatan Dana Ritel Tabungan?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada pokok permasalahan diatas, maka tujuan penulisan
ini secara umum adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran tabungan Muamalat Prima iB
dalam meningkatkan dana ritel (tabungan) pada Bank Muamalat
Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran Tabungan Muamalat
Prima iB dalam meningkatkan Dana Ritel (Tabungan).
Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut, diharapkan dari hasil
penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaannya antara lain sebagai
berikut:
1. Akademisi, Sebagai tambahan referensi untuk perbandingan bagi
penelitian lain, yang akan meneliti mengenai strategi pemasaran
lembaga keuangan syariah.
2. Rekomendasi, Bank Muamalat Indonesia, dapat mengetahui strategi
pemasaran yang baik dan tepat guna berdasarkan teori-teori yang ada
juga dapat menjadi bahan evaluasi serta masukan untuk lebih
memajukan lagi industri perbankan syariah tersebut. Masyarakat,
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan bank
terhadap nasabah, dan menimbulkan kepercayaan terhadap lembaga
8
keuangan syariah, melalui kualitas pelayanan bank, yang berkualitas
dan berprinsipkan asas syariah.
3. Praktisi, Sebagai bahan evaluasi dan acuan untuk lebih meningkatkan
kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan jumlah dana nasabah,
serta dapat menentukan strategi yang akan diambil dalam peningkatan
jumlah dana nasabah.
D. Kajian Pustaka
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa sumber
kepustakaan, adapun kajian pustaka yang digunakan penulis adalah:
1. Lamtiurma Pangaribuan (3696032387), Strategi Pemasaran Sektor
“Retail” Perbankan: Telaah Kasus pada Sebuah Bank Persero “BB”.
(Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Srajana
Universitas Indonesia 1997).
Tesis ini berisi tentang strategi pemasaran sektor retail pada
bank “BB” yang lebih menekankan pada strategi perusahaan dilihat dari
analisis SWOT dan Marketing mix.
2. Jeffry A.M. Dendeng (3696032308), Retail Banking Sebagai Strategi
Alternatif Bagi Bank BNI. (Program Studi Magister Manajemen
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia 1996)
Tesis ini berisi tentang bagaimana strategi peningkatan mutu
pelayanan Bank BNI dalam kaitannya dengan sistem dan prosedur,
dukungan sumber daya manusia dan sistem delivery yang digunakan
serta struktur organisasi dan bagaimana strategi produk yang digunakan
9
oleh Bank BNI khususnya dibidang penghimpunan dana dalam
kaitannya dengan pengembangan retail banking.
3. Alfian Sumirat (107046202441), Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Mencapai Target Penjualan Premi pada Produk Asuransi Kendaraan
bermotor (studi pada PT. Asuransi JASINDO Takaful). (Jurusan
Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2011).
Skripsi ini berisi tentang bagaimana pemasaran yang dilakukan
PT. Asuransi JASINDO Takaful dalam upaya mencapai target
penjualan premi pada produk asuransi kendaraan bermotor, dan
seberapa jauh perkembangan kinerja produk asuransi kendaraan
bermotor dapat mencapat target penjualan premi di PT. Asuransi
Jasindo Takaful.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu lebih
menekankan pada strategi pemasaran tabungan Muamalat Prima iB yang
diterapkan oleh Bank Muamalat Indonesia dalam meningkatkan dana ritel
tabungan.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dan jenis data yang di
perlukan maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif deskriptif dengan cara menggunakan mengenai suatu kenyataan
empiris dari objek yang dijadikan penelitian. Penelitian ini termasuk jenis
penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif analisis untuk
10
memaparkan data-data yang dapat di lapangan kemudian menganalisisnya
dan mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini.
Sedangkan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan judul
penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai
berikut:
a. Library Research (pengumpulan data melalui kepustakaan),
membaca buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan tema
skripsi, dalam hal ini bacaan yang berkaitan dengan strategi
pemasaran.
b. Field Research (penelitian lapangan), dengan datang langsung,
mengunjungi, mempelajari dan melakukan wawancara pada Bank
Muamalat Indonesia
2. Sumber Data
a. Primer
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama, dari
individu yaitu hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang
dilakukan peneliti, yakni peneliti melakukan sendiri observasi
dilapangan maupun di laboratorium.8
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data langsung dari
PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk dengan wawancara secara
langsung kepada pihak bank.
8Dergibson Siagian Sugiarto, Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama 2000) h.16
11
b. Sekunder
Merupakan data yang diperoleh oleh pihak lain, yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain, yang digunakan
oleh penulis untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran
pelengkap, ataupun untuk diproses lebih lanjut.9
Dalam penelitian ini penulis mengutip dari buku-buku,
majalah, internet dan lain sebagainya yang berisikan informasi
mengenai Bank Muamalat Indonesia.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk Jl
Jenderal Sudirman No. 2 Jakarta 10220, Indonesia. Telepon: (021)
2511414 / 2511451 Faks: (021) 2511453, 2511465, yang dilakukan pada
bulan Februari - April 2014.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi atau yang disebut pula pengamatan, meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indera, dapat dilakukan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap, dan
juga dapat dilakukan dengan tes, kuisioner, rekaman gambar dan
rekaman suara.10
Dalam hal ini peneliti terjun langsung dan melakukan
observasi ke PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, untuk mengetahui
9 Ibid, h. 17 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta) h.128
12
bagaimana strategi pemasaran tabungan Muamalat Prima iB yang
diterapkan Bank Muamalat dalam meningkatkan dana ritel tabungan.
b. Wawancara
Wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara, digunakan untuk menilai keadaan
seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar
belakang objek, ataupun sikap terhadap sesuatu.11
Dalam hal ini peneliti mawawancarai secara langsung kepada
pihak Bank Muamalat Indonesia, untuk memperoleh data-data yang
mendukung untuk penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis. Di dalam metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan lain
sebagainya, dapat dilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang
memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan
cek list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.12
Dalam hal ini peneliti melakukan penelusuran data dengan
menelaah buku, majalah, surat kabar, internet maupun sumber-
sumber lain yang berisikan informasi mengenai Bank Muamalat
Indonesia.
11 Ibid, h.126 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta) h.130
13
5. Teknik Penulisan
Sebagai pedoman dalam penulisan penelitian ini, penulis merujuk
pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi ”Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diperlukan agar didapat kejelasan dalam
pembahasan masalah yang dihadapi, serta memudahkan dalam pembahasan
penelitian, maka penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bab yang
terdiri dari:
Bab I tentang Pendahuluan yang terdiri dari gambaran umum tentang
penulisan skripsi, yang menguraikan tentang Latar Belakang Masalah,
Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II tentang Tinjauan Teori yang terdiri dari pengertian strategi
pemasaran, langkah-langkah strategi pemasaran, bauran pemasaran
(marketing Mix), pengertian tabungan, macam-macam tabungan, mekanisme
pembukaan dan penutupan tabungan, pengertian retail banking, dan Produk-
produk Retail Banking.
Bab III tentang Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia yang
terdiri dari sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia, Visi dan Misi Bank
Muamalat Indonesia, Struktur Organisasi, produk dan jasa Bank Muamalat
Indonesia.
Bab IV tentang Strategi Pemasaran Bank Muamalat Dalam
Meningkatkan Dana Ritel Tabungan yang terdiri dari strategi pemasaran
14
tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan dana ritel tabungan,
implementasi bauran pemasaran (marketing mix) terhadap tabungan
Muamalat Prima iB, dan pengaruh strategi pemasaran Tabungan Muamalat
Prima iB dalam Meningkatkan Dana Ritel Tabungan.
Bab V yaitu Penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian
yang telah dilakukan, dan terdapat saran-saran yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas untuk memperoleh solusi.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Dalam Kamus Manajemen, strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling
berhubungan dalam hal waktu dan ukuran.1 Strategi berbeda dengan taktik,
taktik adalah perencanaan dan pengarahan operasi jangka pendek untuk
mewujudkan strategi.2
Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu
yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan. 3 Di samping itu strategi mencerminkan pengetahuan
perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan dimana perusahaan akan
bersaing dan dengan siapa perusahaan sebaiknya bersaing serta untuk
tujuan apa perusahaan harus bersaing.
Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara yang terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia, sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan. 4 Sedangkan menurut Onong Uchyana
1B.N. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), Cet. 1, h. 341 2Ibid, h. 352 3 Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, (Jakarta:Erlangga, 1988) Ed. Ke-3, Terjemah oleh Murad h. 12 4 Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cet. ke-2, h. 17
16
Efendi, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai
suatu tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya.5
Dari pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
strategi adalah rencana yang cermat, menyeluruh dan terpadu mengenai
kegiatan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan
memenangkan persaingan.
Dalam Kamus Manajemen, pemasaran diartikan sebagai kegiatan
utama suatu perusahaan untuk memperkenalkan produk yang
dihasilkannya melalui promosi dan iklan sehingga calon pembeli tertarik
untuk membeli produk yang bersangkutan. Menurut definisi “Institute of
Marketing”, pemasaran adalah “proses manajemen dengan
mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan permintaan-permintaan
pelanggan secara menguntungkan”.6
Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep,
memberi harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide, barang dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan
organisasi.7 Pemasaran berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.
Salah satu definisi pemasaran yang terpendek adalah “memenuhi
5 Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), h. 32
6 B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 215 7 Carl McDaniel Jr., dan Roger Gates, Riset Pemasaran Kontemporer, (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), Jilid 1, Terjemah oleh Sumiyarto dan Rambat Lupiyoadi h. 4
17
kebutuhan secara menguntungkan”8. Pengertian lain adalah menyatakan
pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.9
Menurut Kotler dan Armstrong, pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran
timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.10 Sedangkan menurut M.
Suyanto, pemasaran yaitu proses bekerja dengan pasar untuk mewujudkan
transaksi potensial guna memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.11
Dari difinisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pemasaran
adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
(pasar) dalam rangka memperoleh keuntungan. Tujuan dari pemasaran
adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara memuaskan.
Setelah mengetahui pengertian dari strategi dan pemasaran,
pengertian dari strategi pemasaran menurut Sofjan Assuari adalah rencana
yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang
memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk
tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.12
Menurut M. Nur Rianto dalam buku “Dasar-sasar Pemasaran
Bank Syariah”, mendefinisikan strategi pemasaran sebagai serangkaian
8 M. Nur Rianto Al Arif,, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2010), h. 5 9Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi), (Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2004) Ed 1, Cet. 7, h. 5 10 Philip Kotler dan Gery Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,
1997) Ed-8, Terjemah oleh Damos Sihombing h. 7 11 M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, (Yogyakarta:Andi Offset, 2007),
h. 12 12 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi), h.168
18
tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada
usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing
tingkatan serta lokasinya.13
Strategi pemasaran merupakan cara perusahaan untuk mencapai
tujuan pemasaran. Dalam tujuan pemasaran harus secara jelas disebutkan
berapa market share dan volume penjualan yang ingin dicapai dan kapan
ingin dicapai. Dengan demikian strategi pemasaran adalah keseluruhan
langkah untuk mencapai sasaran tertentu. Jadi strategi pemasaran
merupakan cerminan pemikiran terbaik perusahaan tentang hal-hal yang
berkaitan dengan bagaimana perusahaan memanfaatkan potensi sumber
daya manusia pada pasar yang paling menguntungkan.14
Strategi pemasaran (Marketing Strategy) adalah suatu cara yang
digunakan untuk membantu kita membuat dan menjual barang dan jasa
yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan pasar target atau selera
konsumen yang dituju.15
Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa strategi
pemasaran adalah rencana yang cermat, menyeluruh dan terpadu yang
memberikan pedoman mengenai kegiatan pemasaran suatu perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasaran itu sendiri yaitu memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen (pasar) dalam rangka memperoleh keuntungan.
13 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 83 14 Freddy Rangkuti, Creating Effective Marketing Plan (Teknik Membuat Marketing Plan
Berdasarkan Customer Values & Analisis kasus), (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), h.110
15 Suharyadi, Dkk, Kewirausahaan (Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda), (Jakarta: Salemba Empat, 2007) Ed.1, h. 191
19
2. Langkah-langkah Strategi Pemasaran
Menurut M. Suyanto dalam buku “Marketing Strategic Top Brand
Indonesia” langkah-langkah dalam strategi pemasaran mencakup empat
tahapan, yaitu:16
a. Analisis Situasi Strategi, meliputi memenangkan pasar melalui
perencanaan strategis berorientasi pasar, mengumpulkan informasi
dan mengukur permintaan pasar, mencari peluang di lingkungan
pemasaran, menganalisis pasar konsumen dan perilaku pembeli,
menganalisis pasar komunitas internet, menganalisis pasar bisnis
dan perilaku pembelian bisnis, menghadapi pesaing dan
mengidentifikasi segmen pasar serta memilih pasar sasaran.
b. Perancangan Strategi Pemasaran, mencakup menentukan posisi
dan mendeferensiasi pasar, strategi hubungan pemasaran, dan
perencanaan produk baru.
c. Pengembangan Program Pemasaran, mencakup menetapkan
strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, strategi promosi.
d. Implementasi dan Pengelolaan Strategi, mencakup merancang
organisasi pemasaran pemasaran yang efektif, implementasi dan
pengendalian strategi.
3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Dalam merencanakan strategi pemasaran, beberapa perusahaan
menggunakan berbagai cara yang kemudian dikombinasikan menjadi satu
jenis strategi pemasaran, selanjutnya lebih akrab dikenal dengan istilah
16 M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, h. 33
20
“Marketing Mix”. Konsep marketing mix ini harus ada dalam strategi
pemasaran karena merupakan alat penunjang pemasaran yang efektif
dalam merealisasikan kegiatan pemasaran..
Marketing mix adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran yang
sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian dalam upaya
mencapai tujuan pada pasar sasaran.17 Marketing mix (bauran pemasaran)
merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya
kegiatan ini dilakukan secara bersamaan di antara elemen-elemen yang ada
dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan
sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain.18
Bauran pemasaran adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran
yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian dalam
upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran.19
Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa bauran
pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan secara terpadu, dapat dikendalikan dan saling mendukung
antara variabel-variabelnya yang digunakan untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam upaya memenuhi target pasarannya.
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai masing-
masing unsur dari bauran pemasaran (marketing mix), yaitu:
a. Product (Produk)
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses
yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu
17 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 14 18 Kasmir, Manajemen Perbankan,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2006), Ed. 1, h. 186 19 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 14
21
diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli
fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari
produk tersebut yang di sebut “the offer”.20 Produk adalah sesuatu
yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan
sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. 21
Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan.22
Dalam dunia perbankan, strategi produk yang dilakukan
dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut: 23
1) Penentuan Logo dan Moto
Logo merupakan ciri khas suatu produk sedangkan
moto adalah serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan
visi bank dalam melayani masyarakat. Logo dan moto juga
sering disebut sebagai ciri produk. Pertimbangan dalam
pembuatan logo dan moto yaitu memiliki arti, menarik
perhatian dan mudah diingat.
2) Menciptakan Merek
Karena jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap
jasa harus memiliki nama. Tujuannya agar mudah dikenal
dan diingat pembeli. Merek merupakan sesuatu untuk
20 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006) Ed. 2, h. 70
21 Kasmir, Pemasaran bank, (Jakarta: Kencana, 2005), h.136 22 Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 186 23 Kasmir, Pemasaran bank, h.136
22
mengenal barang dan jasa yang ditawarkan. Penciptaan
suatu merek harus mempertimbangkan faktor-faktor antara
lain mudah diingat, terkesan hebat dan modern, memiliki
arti, dan menarik perhatian.
3) Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk.
Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada
pemberian pelayanan dan jasa kepada para nasabah atau
bentuk tawaran produk yang dapat menarik para nasabah.
4) Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada
produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari
kemasan. Di dalam label dijelaskan siapa yang membuat,
dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya, dan
informasi lainnya.
b. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan
seseorang untuk mendapatkan hak menggunakan produk. 24
Sedangkan menurut Bilson Simomura, harga merupakan biaya
yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk. 25
24 J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h. 12 25 Bilson Simomura, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran efektif dan profitable,
(Jakarta: Gramedia, 2001), h. 36
23
Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa harga
adalah biaya atau nilai yang harus dibayarkan seseorang untuk
mendapatkan maupun hak menggunakan produk.
Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam
pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk,
serta keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga
berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi
penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting
adalah keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan
strategi pemasaran secara keseluruhan.26 Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya,
keuntungan, harga yang ditetapkan oleh pesaing, dan perubahan
keinginan pasar. 27
c. Promotions (Promosi)
Promosi adalah kegiatan untuk menginformasikan produk,
membujuk konsumen untuk membeli serta mengingatkan
konsumen untuk tidak melupakan produk. 28 Menurut M. Nur
Rianto, promosi merupakan komponen yang dipakai untuk
memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan,
sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi
oleh perusahaan tersebut. Tujuan dari promosi adalah konsumen
26 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, h. 72 27 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 15 28 Bilson Simomura, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran efektif dan profitable,h. 36
24
dapat mengetahui tentang produk tersebut dan akhirnya
memutuskan untuk membeli produk tersebut.29
Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa
promosi adalah komponen yang dipakai untuk
menginformasikan/memberitahukan, membujuk maupun
mempengaruhi konsumen yang bertujuan agar konsumen bisa
mengetahui dan membeli produk tersebut.
Secara garis besar keempat macam sarana promosi yang
dapat digunakan oleh perbankan adalah sebagai berikut: 30
1) Periklanan (Advertising) yaitu promosi yang dilakukan
dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang
tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah,
televisi, atau radio-radio.
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion) yaitu promosi yang
digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan
harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-
barang tertentu pula.
3) Publisitas (Publicity) yaitu promosi yang dilakukan untuk
meningkatkan citra bank di depan calon nasabah atau
nasabahnya melalui kegiatan amal atau sosial atau olahraga.
4) Penjualan Pribadi (Personal Selling) yaitu promosi yang
dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan baik dalam
melayani serta ikut mempengaruhi nasabah.
29 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 16 30 Kasmir, Pemasaran bank, h.163
25
d. Place (Tempat)/Lokasi
Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya
produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. 31 Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi suatu bank
adalah:32
1) Dekat dengan kawasan industri pabrik. Hal ini bisa menjadi
pertimbangan apabila segmen yang dijadikan target pasar
bagi bank adalah pabrik atau karyawan pabrik.
2) Dekat dengan perkantoran. Pilihan ini dapat diambil jika
target pasar yang akan diraih oleh bank adalah kantor serta
karyawan kantor tersebut.
3) Dekat dengan pasar. Keputusan pembukaan kantor cabang
atau kas di wilayah yang dekat dengan pasar dapat
dilakukan apabila target pasar yang ingin diraih adalah
pedagang pasar tersebut.
4) Dekat dengan perumahan atau masyarakat. Suatu
perbankan memilih untuk dekat dengan perumahan apabila
ingin fokus pada sektor ritel.
5) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di lokasi.
Apabila suatu daerah terlalu banyak jumlah pesaingnya,
maka sebaiknya suatu bank tidak membuka kantor didaerah
tersebut sebab perhitungan market share yang ingin dicapai
harus dapat diperhitungkan secara tepat, apabila sudah
31 Kasmir, Pemasaran bank, h.136 32 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 136
26
terlalu banyak pesaing maka akan mengurangi jumlah
pendapatan bank.
B. Tabungan
1. Pengertian Tabungan
Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.33 Menurut UU RI No. 10
Tahun 1998 tentang Perbankan Bab 1 Pasal 1 butir 5 menyatakan bahwa
tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.34
Tabungan merupakan jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak
ketiga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu sesuai
perjanjian antara bank dengan nasabah. 35 Menurut Dahlan Siamat,
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.36
Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid,
hal ini memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila
nasabah membutuhkan, namun bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabah
penabung kecil. Akan tetapi jenis penghimpunan dana tabungan
merupakan produk menghimpunan yang lebih minimal biaya bagi pihak
33 B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 351 34http://id.wikisource.org/wiki/UndangUndang_Republik_Indonesia_Nomor_10_Tahun_
1998. Di akses pada tanggal 09 Mei 2014 35 Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), (Jakarta, Kencana, 2010),
Ed. 1, Cet. 1. h. 44 36 Dahlan Siamat, Manajemen Bank Umum, (Jakarta:Intermedia, 1993), h. 102
27
bank karena bagi hasil yang ditawarkannya pun kecil namun biasanya
jumlah nasabah yang menggunakan tabungan lebih banyak daripada
produk penghimpunan lain.37
Dalam dunia perbankan syariah, mendeskripsikan pengertian
tabungan tidak berbeda jauh dengan pengertian tabungan pada umumnya.
Hanya saja dalam dunia perbankan syariah, tabungan dalam pelaksanaanya
berdasarkan akad-akad tertentu yang sesuai dengan prinsip syariah.
Pengertian tabungan dalam dunia perbankan diartikan sebagai simpanan
berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan mudharabah
atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang
penarikannya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, biyet giro, dan/ atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.38
Dari pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
tabungan adalah simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga (nasabah)
yang bersifat likuid yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat-syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah, tetapi
tidak dapat ditarik dengan cek, biyet giro, dan/ atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2. Macam-macam Tabungan
Dalam praktik perbankan di Indonesia dewasa ini terdapat
beberapa jenis-jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak
dari fasilitas yang diberikan kepada penabung, sehingga dengan demikian
37 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 34 38 Andri Soemitra, Bank &Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. 1,
h. 75
28
si penabung mempunyai banyak pilihan. Jenis-jenis tabungan dimaksud
adalah sebagai berikut: 39
a. Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional)
Yaitu suatu bentuk tabungan yang pada prinsipnya bersifat
bebas, tidak terikat oleh jangka waktu, jumlah setoran maupun
penarikannya. Pada masa sekarang setiap bank melakukan
penghimpunan dana melalui tabungan, dengan cara
mengkombinasikan antara tabungan kebutuhan-kebutuhan lain
manusia terhadap jasa uang, misalnya suatu bank membuat produk
jasa tabungan untuk nasabah dengan status sebagai karyawan,
ingin menyimpan dana untuk persiapan menjamin kehidupannya
pada masa pensiun, maka bank tersebut memproduk jasa uang
berupa tabungan pensiun.
b. Taska (Tabungan Asuransi Berjangka)
Yaitu suatu bentuk tabungan yang dikaitkan dengan
asuransi jiwa. Pada jenis tabungan ini terdapat ketentuan bahwa
nasabah menabung dalam batas waktu tertentu dengan besarnya
tabungan setiap periode telah ditentukan batas minimal menabung.
Ketentuan lain walaupun angsuran belum terpenuhi seluruhnya,
nilai tabungan dapat dibayar sepenuhnya kepada penabung apabila
mendadak meninggal dunia.40
39 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan,h. 85 40 Faisal Afif, Dkk, Strategi dan Operasional Bank, (Bandung: PT Eresco, 1996), Cet. 1,
h. 64
29
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Tabanas dan Taska
Tabanas Taska
Tabungan bersifat tidak terikat Taska terikat dengan asuransi Jumlah uang disetor bebas Setoran setiap periode tetap
jumlahnya Tidak ada p-embatasan jangka waktu
Terdapat pembatasan jangka waktu, sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan bank.
Jasa nasabah selalu berubah sesuai dengan perubahan tingkat bunga yang berlaku.
Jasa tetap
Untuk segala umur Untuk yang berusia 5-55 tahun Sumber: Buku Strategi dan Operasional Bank Oleh Faisal Afif, Dkk.
c. Tabungan lainnya, yaitu tabungan selain tabanas dan taska.
Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan
ketentuan-ketentuan yang diatur oleh BI (Bank Indonesia)
3. Mekanisme Pembukaan dan Penutupan Tabungan
a. Prosedur Pembukaan Tabungan
Persyaratan untuk dapat membuka rekening tabungan masing-
masing bank berbeda. Akan tetapi, pada umumnya bank memberikan
persyaratan yang sama yaitu setiap masyarakat yang ingin membuka
rekening tabungan, perlu menyerahkan fotokopi identitas, misalnya
KTP, SIM, paspor dan identitas lainnya. Di samping itu, setiap bank
akan memberikan persyaratan tentang setoran awal, minimal, serta
saldo minimal yang harus disisakan.41 Umumnya prosedur pembukaan
tabungan terdiri dari: 42
41 Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), h. 68 42 Malayu S.P Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), Cet.
ke-3, h. 83
30
1) Calon nasabah menuliskan nama dan alamat pada aplikasi formulir
permohonan untuk menjadi nasabah.
2) Calon nasabah menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM).
3) Menyerahkan setoran awal minimal sesuai yang ditentukan bank.
4) Membuat contoh tanda tangan pada tempat yang ditentukan bank.
5) Membuat buku tabungan dengan menuliskan nama, alamat, nomor
buku tabungan, dan jumlah tabungannya.
6) Buku tabungan diserahkan kepada pemiliknya.
b. Penyetoran Tabungan
1) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja setiap hari kerja.
2) Penyetoran dilakukan dengan slip setoran yang disetorkan, yaitu
uang tunai, cek/bilyet giro kliring, transfer masuk, inkaso masuk,
bunga deposito, dan lain-lain.
3) Setiap menyetor, buku tabungan harus dibawa sehingga tabungan
dapat dibukukan.
c. Penarikan Tabungan
1) Penarikan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemiliknya.
2) Maksimum penarikan sebesar saldo tabungan dikurangi saldo
wajib.
3) Penarikan tabungan dilakukan dengan slip penarikan atau ATM
Card
4) Jika penarikan dilakukan dengan slip penarikan, buku tabungan
harus dibawa.
31
5) Slip penarikan harus ditandatangani pemilik serta memperlihatkan
kartu identitas diri (KTM/SIM)
6) Jumlah penarikan harus dibukukan pada buku tabungan.
d. Alasan Penutupan Tabungan
Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat
dilakukan oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan
tertentu. Biasanya alasan tersebut antara lain:
1) Tabungan akan ditutup karena saldonya nol.
2) Tabungan akan ditutup atas permintaan pemiliknya.
3) Tabungan ditutup oleh bank karena saldo minimumnya kurang.
4) Tabungan ditutup karena pemiliknya meninggal dunia.
C. Dana Ritel (Retail Banking)
1. Pengertian Dana Ritel (Retail Banking)
Dalam Kamus Manajemen, Dana adalah uang tunai atau aktiva lain
yang segera dapat diuangkan yang tersedia atau disisihkan untuk maksud
tertentu.43 Menurut Kuncoro dan Suharjono, Dana Bank adalah semua
utang dan modal yang tercatat pada neraca bank berisi sisi passiva yang
dapat digunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan
penyaluran/penempatan dana. 44 Sedangkan menurut Malayu Hasibuan,
Dana Bank (Loanable Fund )adalah sejumlah uang yang dimiliki dan
dikuasai suatu bank dalam kegiatan operasionalnya.45
43 B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 56 44 Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), h. 39 45 Malayu S.P Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, h. 56
32
Dalam kamus bank dan keuangan, retail adalah noun sale of small
quantities of goods to ordinary cutomers46. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, mengartikan retail sebagai usaha bersama dalam
bidang perniagaan dalam jumlah kecil kepada penggunaan akhir atau
eceran.47 Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa dana retail
adalah dana yang berasal dari nasabah individual, maupun non perorangan
yang berskala kecil dan menengah.
Retail Banking adalah normal banking services provided for
customers by the main high street banks (as opposed to wholesale
banking). 48 Retail banking pada dasarnya adalah usaha jasa perbankan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersifat perorangan atau
individu, berbeda dengan corporate banking yang lebih menitikberatkan
pelayanannya kepada kebutuhan perusahaan.
Menurut Jeffry A.M. Dendeng, retail banking adalah bank dalam
kegiatan usahanya menitikberatkan kepada perseorangan dan usaha kecil.
Sedangkan bank yang titik berat kegiatan usahanya melayani korporat
disebut sebagai corporate banking. Stefan W. Kaminsky dalam buku
Beyond Retail Banking mengemukakan bahwa retail banking adalah bank
yang melayani individual/perorangan yang umumnya berada pada strata
berpendapatan menengah ke bawah. Berbeda dengan private banking
46 British Library Cataloguing-in-Publication Data, Dictionary of Banking and
Finance,(British: Peter Collin Publishing, Ltd, 1999), h. 271 47 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2008), Edisi Empat. h.1170 48British Library Cataloguing-in-Publication Data, Dictionary of Banking and Finance, h.
271
33
dimana nasabah yang dilayani adalah golongan atas yang ingin dilayani
secara tersendiri atau khusus.49
Retail banking atau customer banking mempunyai volume per unit
lebih kecil dibandingkan dengan segmen corporate banking. Namun
sekalipun volume per unit lebih kecil yang identik dengan biaya per unit
tinggi, retail banking dapat memberikan margin keuntungan yang
signifikan. Selain itu memiliki resiko yang relatif lebih kecil dibandingkan
sektor korporat. 50
Retail banking seperti bank pada umumnya menyediakan jasa yang
dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat umumnya menyangkut
tujuan-tujuan konsumtif. Kebutuhan-kebutuhan jasa yang demikian timbul
akibat berkembangnya kebutuhan masyarakat atas jasa keuangan yang
diantisipasi oleh bank. Jasa bank tersebut dapat berupa jasa untuk tujuan
menabung, jasa berupa kredit perorangan maupun jasa-jasa seperti layanan
pembayaran. 51
2. Produk Retail Banking
Produk retail banking yang ditawarkan umumnya adalah produk-
produk kebutuhan langsung para nasabah. Beberapa produk retail banking
dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Tabungan
Tabungan pada dasarnya adalah sejumlah uang yang tidak atau
belum terpakai untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif, yang
49 Jeffry A.M. Dendeng, Tesis: Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI.
(Jakarta:Universitas Indonesia, 1996). h. 24. 50 Lamtiurma Pangaribuan, Tesis: Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan telaah
kasus pada sebuah bank persero “BB”, (Jakarta: Universitas Indonesia,1997).h. 16. 51 Ibid, h. 16.
34
oleh pemiliknya disimpan dengan berbagai tujuan seperti
mengantisipasi kebutuhan, untuk pembelian sesuatu dimasa mendatang,
kebutuhan biaya pendidikan anak dimasa mendatang dan sebagainya.52
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Sebelum
pakto 1998 jenis tabungan sangat terbatas, yaitu Tabanas, Taska,
Tappelpram, namun sekarang ini masing-masing bank telah
mempunyai jenis tabungan sendiri dengan berbagai kelebihan yang
ditawarkan. 53 Selain tingkat bunga yang ditawarkan yang berbeda
antara bank yang satu dengan yang lainnya, fasilitas yang disediakan
pada masing-masing produk juga berbeda. Ada kelompok bank yang
menyediakan failitas ATM (Automated Teller Machine), ada pula yang
mengkombinasikan tabungan dengan pemberian asuransi jiwa, ada
yang menawarkan hadiah jutaan rupiah maupun dalam bentuk barang
seperti mobil, sepeda motor, dan sebagainya.54
b. Deposito
Instrumen penyimpanan lainnya adalah deposito. Deposito
terdiri dari deposito berjangka maupun sertifikat deposito. Deposito
berjangka adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan.
Sedangkan sertifikat deposito adalah simpanan berjangka atas
52 Jeffry A.M. Dendeng, Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI. h. 25 53 Lamtiurma Pangaribuan, Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan telaah kasus
pada sebuah bank persero “BB”, h. 19 54 Jeffry A.M. Dendeng, Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI, h. 26
35
pembawa yang dengan izin bank indonesia dikeluarkan oleh bank
sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual-belikan atau dipindah
tangankan kepada pihak ketiga. 55
Dilihat dari kepemilikan deposito, ada yang milik pemerintah,
lembaga/badan pemerintah, badan usaha milik negara, perusahaan
swasta, yayasan dan badan sosial, koperasi, perorangan dan lain-lain.
Deposito retail banking umumnya adalah deposito perorangan atas
kelebihan uangnya. Berbeda dengan tabungan yang relatif tidak terlalu
terpengaruh terhadap adanya isu devaluasi, maka deposito sangat peka
dengan isu tersebut dan bahkan perubahan-perubahan nilai uang
lainnya. 56
c. Kredit
Produk perbankan yang berkaitan dengan kegiatan penyaluran
dana, yang biasanya disebut sebagai produk asset adalah kredit.
Pengertian kredit menurut UU no. 7 tahun 1992 tentang perbankan
adalah penyediaan uang atau taguhan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam.57
Kredit pada retail banking lebih banyak dari jenis konsumtif
seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit untuk pembelian
kendaraan bermotor. Kredit jenis ini berkembang cukup pesat sejalan
dengan meningkatnya tingkat penghasilan penduduk per kapita. Di
55 Lamtiurma Pangaribuan, Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan telaah kasus
pada sebuah bank persero “BB”, h. 19 56 Jeffry A.M. Dendeng, Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI, h. 27 57 Lamtiurma Pangaribuan, Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan telaah kasus
pada sebuah bank persero “BB”, h. 20
36
dalam pemberian kredit jenis konsumtif kepada masyarakat, bank-bank
umumnya berlomba selain dalam pemberian tingkat bunga yang
bersaing, juga kecepatan dalam proses pemberian kredit serta
kemudahan-kemudahan lainnya seperti lunaknya persyaratan yang
ditetapkan. 58
d. Jasa Pelayanan
Transfer atau pengiriman uang yang dilakukan bank untuk
nasabahnya baik dengan cara mengkredit atau mendebet rekening
nasabah merupakan salah satu bentuk jasa pelayanan yang diberikan
bank kepada nasabahnya. Begitu pula jasa pelayanan atas tagihan
langganan telepon, listrik, air minum atau tagihan lainnya. Pemberian
layanan jasa ini mempunyai resiko yang kecil bagi bank dan
merupakan sumber pendapatan non bunga yang cukup besar bagi bank.
Tuntutan masyarakat akan jasa pelayanan bank semakin lama
semakin bervariasi khusunya yang berhubungan dengan kepraktisan,
kemudahan, dan efisiensi. Tingginya tingkat kesibukan masyarakat dan
semakin sempitnya waktu yang tersedia, mendorong masyarakat untuk
menuntut kepada bank agar mengambil alih urusan bayar membayar
atau kewajiban keuangan mereka lainnya. 59
58 Jeffry A.M. Dendeng, Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi Bank BNI.
(Jakarta:1996) Program Pascasarjana UI. Program Studi Magister Manajemen. h. 27 59 Ibid, 29
37
BAB III
GAMBARAN UMUM PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk
A. Sejarah Pendirian dan Perkembangan Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia adalah bank umum pertama di Indonesia
yang menerapkan prinsip syariah Islam dalam menjalankan operasinya. PT
Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1
Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal
1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan
Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim,
pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari
komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat
penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara
silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan
komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp
106 miliar.1
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,
Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.
Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah
pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk
yang terus dikembangkan.
1 www.muamalatbank.com diakses pada tanggal 17 Maret 2014
38
Pada akhir tahun ’90-an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor
perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank
Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan
macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp
105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari
sepertiga modal setor awal.
Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari
pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic
Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada
RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang
saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan
2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan
bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil
membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap
Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi
pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan
perbankan syariah secara murni.2
Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari
keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh
anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat
kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada:3
2 Warkum Sumitro, BAMUI, TAKAFUL, dan Pasar Modal Syariah di Indonesia.
(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 81-87 3 www.muamalatbank.com di akses pada tanggal 17 Maret 2014
39
1. Tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang
saham
2. Tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang
ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak Kru
Muamalat sedikitpun
3. Pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi
prioritas utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru
4. Peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja
Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua
5. Pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta
menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada
tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa Bank Muamalat
dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru
memasuki tahun 2004 dan seterusnya.
Hingga pada tahun 2014, Bank Mumalat memberikan layanan bagi
lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di
Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000
Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000
merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang
telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk
meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan
dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga
layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Sebagai
Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk
40
menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah,
namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok
nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media masa,
lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari
70 award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir.4
B. Visi, Misi dan Tujuan Bank Muamalat
1. Visi
Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar
spiritual, dikagumi di pasar rasional.
2. Misi
Menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia
dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan
manajemen, dan orientasi investasi yang inovatif untuk
memaksimalkan nilai bagi stakeholder.
3. Tujuan
a. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat
Indonesia, sehingga semakin berkurang kesenjangan sosial
ekonomi, dan dengan demikian akan melestarikan pembangunan
nasional, antara lain melalui:
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha
2) Meningkatkan kesempatan kerja
3) Meningkatkan penghasilan masyarakat banyak
4 Ibid, di akses pada tanggal 17 Maret 2014
41
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan
terutama dalam bidang ekonomi keuangan, yang selama ini masih
cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank
karena masih menganggap bahwa bunga bank itu riba.
c. Mengembangkan lembaga bank dan system perbankan yang sehat
berdasarkan efisiensi dan keadilan, mampu meningkatkan
partisipasi masyarakat sehingga menggalakkan usaha-usaha
ekonomi rakyat antara lain memperluas jaringan lembaga
perbankan ke daerah-daerah terpencil.
d. Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara
ekonomi, berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup
mereka.
C. Struktur Organisasi dan Kepengurusan Bank Muamalat
Bank Muamalat Indonesia sebagai sebuah organisasi yang fungsional
telah memiiki struktur organisasi yang baku agar dapat berfungsi secara
optimal sebagai sebuah lembaga keuangan bank.
Struktur organisasi yang dipakai oleh Bank Muamalat Indonesia itu
sendiri adalah struktur organisasi garis dimana dalam organisasi ini dipegang
oleh satu pimpinan yang memerintah dari atas sampai ke bawah. Dengan
kepengurusan sebagai berikut: 5
5 Annual Report PT Bank Muamalat tbk, tahun 2012, h. 169
42
1. Dewan Pengawas Syariah
Ketua :KH. Ma’ruf Amin
Anggota :Prof. Dr. Umar Shihab
Prof. Dr. H. Muardi Chatib
2. Dewan Komisaris
Presiden Komisaris :Dr. Widigdo Sukarman
Komisaris :Mohamad Al-Midani
Saleh Ahmed Al-Ateeqi
Sultan Mohammed Hasan Abdulrauf
Komisaris Independen :Emirsyah Satar, SE
Ir Andre Mirza Hartawan, M.B.A
3. Direksi
Direktur Utama : Ir. H. Arviyan Arifin
Direktur Complient : Ir. H. Andi Buchari, MM
And Risk Management
Direktur Corporate Banking : Ir Luluk Mahfudah
Direktur Retail Banking : Andrian S. Gunadi, S.E, M.B.A
D. Produk Dan Jasa Layanan Muamalat
1. Produk Pendanaan (Funding Product)
a. Giro Wadiah
1) Giro Muamalat Attijary iB
Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Al-wadiah
dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak
43
lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki. 6 Merupakan
sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis nasabah
perorangan maupun non-perorangan yang didukung oleh
fasilitas Cash Management.
2) Giro Muamalat Ultima iB
Produk giro berbasis akad mudharabah yang
memberikan kemudahan bertransaksi dan bagi hasil yang
kompetitif. Sarana bagi nasabah perorangan dan non-perorangan
untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis sekaligus
memberikan imbal hasil yang optimal.
b. Tabungan (Saving Deposit)
1) Tabungan Muamalat
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang akan
meringankan transaksi keuangan, memberikan akses yang
mudah, serta manfaat yang luas.
2) Tabungan Muamalat Dollar
Tabungan syariah dalam denominasi valuta asing US
Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD) yang ditujukan untuk
melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam,
khususnya yang melibatkan mata uang USD dan SGD.
6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), cet. 1, h.85
44
3) Tabungan Haji Arafah
Tabungan haji dalam mata uang rupiah yang
dikhususkan bagi masyarakat muslim Indonesia yang berencana
menunaikan ibadah Haji. Nasabah bebas menentukan setoran
bulanan tabungan sesuai dengan kemampuan dan diberikan
fasilitas standing instruction 7 untuk membantu perencanaan
keuangan dalam mempersiapkan keberangkatan haji.
4) Tabungan Haji Arafah Plus
Tabungan haji dalam mata uang rupiah yang
dikhususkan bagi masyarakat muslim Indonesia yang berencana
menunaikan ibadah Haji secara regular maupun plus.
5) Tabungan Muamalat Umroh
Tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan
membantu mewujudkan impian untuk berangkat beribadah
Umroh.
6) TabunganKu
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang sangat
terjangkau bagi semua kalangan masyarakat serta bebas biaya
administrasi.
7) Tabungan iB Muamalat Wisata
Tabungan ini merupakan sebuah tabungan rencana yang
di desain untuk memenuhi keinginan nasabah yang memiliki
7 Standing instruction adalah perintah yang diberikan oleh nasabah agar bank
melakukan transfer dana rutin untuk tujuan tertentu dan berlaku untuk periode yang disebutkan oleh pelanggan sampai instruksi tersebut ditarik. http://kamusbisnis.com/arti/standing-instruction/ diakses pada tanggal 04 April 2014
45
rencana untuk berwisata sehingga nasabah dapat merencanakan
keinginannya tersebut sesuai dengan kemampuannya.
8) Tabungan Muamalat Prima iB
Tabungan Muamalat Prima iB adalah Tabungan Prioritas
yang di desain bagi nasabah yang ingin mendapatkan bagi hasil
yang tinggi bahkan setara dengan deposito.
c. Deposito
1) Deposito Mudharabah
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US
Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi optimal
bagi nasabah. Produk ini menggunakan akad Mudharabah
muthlaqah yaitu bentuk kerja sama antara shahibul maal dan
mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh
spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis. 8
2) Deposito Fulinves
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US
Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang
optimal serta perlindungan asuransi jiwa gratis bagi nasabah dan
berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah.
2. Produk Pembiayaan (Lending Product)
Dalam hal penyaluran dananya (Lending), Bank Muamalat
Indonesia mengeluarkan produk-produk pembiayaan yang meliputi: 9
8 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik h. 97 9 www.muamalatbank.com di akses pada tanggal 17 April 2014
46
a. Konsumen
1) KPR Muamalat iB
KPR Muamalat iB adalah produk pembiayaan yang akan
membantu nasabah untuk memiliki rumah (ready stock/bekas),
apartemen, ruko, rukan, kios maupun pengalihan take-over KPR
dari bank lain. Berdasarkan prinsip syariah dengan dua pilihan
yaitu akad murabahah (jual-beli) atau musyarakah
mutanaqishah (kerjasama sewa).
2) Auto Muamalat
Auto Muamalat adalah produk pembiayaan yang akan
membantu nasabah untuk memiliki kendaraan bermotor. Produk
ini adalah kerjasama Bank Muamalat dengan Al-Ijarah
Indonesia Finance (ALIF). Berdasarkan prinsip syariah dengan
akad murabahah (jual-beli).
3) Dana Talangan Porsi Haji
Dana Talangan Porsi Haji adalah pinjaman yang
ditujukan untuk membantu nasabah mendapatkan porsi
keberangkatan haji lebih awal, meskipun saldo tabungan Haji
nasabah belum mencapai syarat pendaftaran porsi. Berdasarkan
prinsip syariah dengan akad al-qardh (pinjaman), fasilitas
angsuran secara autodebet dari Tabungan Haji Arafah.
4) Pembiayaan Muamalat Umroh
Pembiayaan Umroh Muamalat adalah produk
pembiayaan yang akan membantu mewujudkan impian nasabah
47
untuk beribadah Umroh dalam waktu yang segera. Berdasarkan
prinsip syariah dengan akad ijarah (sewa jasa).
5) Muamalat Pembiayaan Koperasi
Pembiayaan konsumtif yang diperuntukkan bagi
beragam jenis pembelian konsumtif kepada karyawan/guru/PNS
(selaku end user) melalui koperasi. Berdasarkan prinsip syariah
dengan akad mudharabah (bagi hasil) antara Bank dengan
koperasi atas pendapatan marjin pembiayaan murabahah (jual
beli) dari yang disalurkan kepada anggota.
b. Modal Kerja
1) Pembiayaan Modal Kerja
Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan
yang akan membantu kebutuhan modal kerja usaha sehingga
kelancaran operasional dan rencana pengembangan usaha akan
terjamin. Berdasarkan prinsip syariah dengan pilihan akad
musyarakah, mudharabah, atau murabahah sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan modal kerja.
2) Pembiayaan Modal Kerja LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi)
Pembiayaan Modal Kerja Lembaga Keuangan Mikro
(LKM) Syariah adalah produk pembiayaan yang ditujukan untuk
LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi) yang hendak
meningkatkan pendapatan dengan memperbesar portfolio
pembiayaannya kepada nasabah atau anggotanya.
3) Pembiayaan Rekening Koran Syariah
48
Pembiayaan Rekening Koran Syariah adalah produk
pembiayaan khusus modal kerja yang akan meringankan usaha
dalam mencairkan dan melunasi pembiayaan sesuai kebutuhan
dan kemampuan.
c. Investasi
1) Pembiayaan Investasi
Pembiayaan Investasi adalah produk pembiayaan yang
akan membantu kebutuhan investasi usaha sehingga mendukung
rencana ekspansi yang telah disusun. Berdasarkan prinsip
syariah dengan akad murabahah atau ijarah sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan investasi.
2) Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis
Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis adalah produk
pembiayaan yang akan membantu usaha untuk membeli,
membangun ataupun merenovasi properti maupun pengalihan
take-over pembiayaan properti dari bank lain untuk kebutuhan
bisnis. Berdasarkan prinsip syariah dengan dua pilihan yaitu
akad murabahah (jual-beli) atau musyarakah mutanaqishah
(kerjasama sewa).
3. Layanan
a. International Banking
1) Muamalat Remittence iB
Adalah layanan pengiriman atau penerimaan uang valas
dari atau kepada pihak ketiga kepada atau dari pemilik rekening
49
Bank Muamalat Indonesia baik tunai maupun non tunai dalam
denominasi valuta asing. Layanan produk yang termasuk ke
dalam Muamalat Remittence iB yaitu Remittence BMI-
MayBank, Remittence BMI-BMMB (Bank Muamalat Malaysia
Berhad), Remittence BMI-NCB (National Commersial Bank),
dan Tabungan Nusantara (Nusantara Savings).
2) Muamalat Trade Finance
Bank Muamalat memiliki layanan jasa dan pembiayaan
syariah yang inovatif untuk mendukung kelancaran bisnis
perdagangan nasabah, baik untuk transaksi perdagangan lokal
maupun international dan untuk transaksi L/C maupun non L/C.
Bank Muamalat siap memberikan solusi terbaik dengan layanan
prima untuk kemajuan bisnis nasabah. Dalam memberikan
layanan export/import, Bank Muamalat juga bekerja sama
dengan Bank-Bank dalam dan luar negeri serta lembaga-
lembaga multilateral lainnya. Layanan produk Muamalat Trade
Finance yaitu Produk Ekspor, Produk Impor, Produk Ekspor-
Impor Non LC Financing, Produk SKBDN, Produk Bank
garansi, Produk Letter of Credit (L/R), Produk Stanby LC.
3) Investment Service
Muamalat Investment Service meliputi layanan
Financial Advisory10 bagi klien untuk menghimpun dana dari
10 Financial Advisory adalah penasehat keuangan, fungsi financial advisory yaitu
memberikan nasihat dan solusi yang baik terhadap sesuatu hal yang tengah klien/nasabah hadapi terutama dalam permasalahan cara mengatur keuangan. http://blog.joomblaster.com/financial-advisor-konsultan-keuangan-terbaik/ di akses pada tanggal 04 April 2014
50
pasar modal syariah. Layanan ini juga meliputi Islamic
Syndication dimana Bank Muamalat akan membantu klien
menghimpun dana dari komunitas keuangan islam internasional,
guna membiayai proyek-proyek pembiayaan infrastruktur,
perdagangan, dan bisnis lain yang sejalan dengan syariah.
b. Transfer
Kemudahan transfer melalui 150 buah ATM yang
ditempatkan di kantor-kantor cabang dan lokasi di luar cabang yang
memiliki potensi besar. Melalui jaringan ATM ini diharapkan
Perseroan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
nasabah, selain meraih fee based income. Saat ini jaringan ATM
Bank Muamalat telah terkoneksi dengan 37 Bank yang tergabung ke
dalam ATM Prima dan 72 Bank yang tergabung ke dalam ATM
Bersama, sehingga nasabah dapat melakukan tarik tunai secara gratis
dan beberapa transaksi perbankan lainnya melalui jaringan ATM
BCA dan ATM Bersama. 11
c. Layanan 24 Jam
1) SMS Banking
Kemudahan layanan MBANK dari Bank Muamalat
dengan mengirimkan SMS ke 62265 (MBANK). Ketik
Saldo<spasi>Rek1 lalu kirim ke 62265, maka nasabah bisa
mengecek saldo Shar-E kapan saja, di mana saja, 24 jam setiap
hari.
11 www.muamalatbank.com di akses pada tanggal 17 April 2014
51
2) SalaMuamalat
SalaMuamalat merupakan layanan Phone Banking 24
jam melalui 500016 / (021) 500016 (jika dihubungi melalui
telepon seluler) yang memberikan kemudahan kepada nasabah,
setiap saat dan dimanapun nasabah berada untuk memperoleh
informasi mengenai produk, saldo dan informasi transaksi,
transfer antar rekening Muamalat hingga Maksimal
Rp.50.000.000, serta pembayaran ZIS.
3) Muamalat Mobile
Muamalat Mobile adalah layanan perbankan dengan
menggunakan teknologi GPRS yang dilakukan dari ponsel.
Nasabah dapat melakukan transakasi non-tunai seperti cek saldo,
transfer maupun melihat histori transaksi secara Real time
dengan biaya yang sangat murah.
4) Internet Banking
Internet Banking merupakan layanan perbankan yang
memberikan kemudahan dalam bertransaksi via internet.
Nasabah dapat melakukan transaksi dimanapun tanpa harus
datang ke kantor Bank Muamalat. 12
12 Ibid
52
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN MUAMALAT PRIMA iB
DALAM MENINGKATKAN DANA RITEL (TABUNGAN)
A. Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dan
Implementasinya
1. Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan
membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Strategi
pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di
bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan
dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. 1
Strategi pemasaran adalah rencana yang cermat, menyeluruh dan
terpadu yang memberikan pedoman mengenai kegiatan pemasaran suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran itu sendiri yaitu memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen (pasar) dalam rangka memperoleh
keuntungan.
Menurut Cecep Ridwan, dana yang masuk ke rekening tabungan
Muamalat Prima iB biasanya merupakan jangka menengah dan jangka
panjang. Karena pada dana jangka pendek biasanya hanya bersifat
“numpang lewat” dan saldo rata-rata, tapi untuk jangka menengah dan
jangka panjang biasanya tingkatan nasabahnya sudah berbeda.
Menurutnya, orang yang mempunyai dana jangka menengah dan jangka
1 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi), (Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2004) Ed 1, Cet. 7, h.168
53
panjang biasanya mereka sudah well manage terhadap keuangan mereka
dan orang-orang yang menengah ke atas biasanya berbicara tentang
optimalisasi dana. Jadi selama dana tersebut ada masa tunggu akan
digunakan kapan, mereka berharap mendapatkan yang lebih besar juga
dibanding dengan tabungan biasa. Untuk mendapatkan dana-dana tersebut
maka Bank Muamalat meluncurkan Tabungan Muamalat Prima iB. 2
Cecep Ridwan menjelaskan strategi pemasaran yang diterapkan
oleh Bank Muamalat terhadap produk Tabungan Muamalat Prima iB
adalah sebagai berikut:3
a. Pendekatan Above the line
Above The Line (ATL) adalah kegiatan pemasaran yang
digunakan untuk memasarkan produk maupun jasa dengan
menggunakan media masa, contohnya : iklan di Televisi, internet,
billboard, dll.4
Kegiatan pemasaran Tabungan Prima selama tahun 2013
sebenarnya tidak menggunakan pendekatan above the line, karena
efektifitas above the line dipandang lebih menyasar untuk mass
product, sementara Tabungan Prima diperuntukkan bagi segment
nasabah tertentu yang memiliki status middle high.5 Sekalipun ada,
Bank Muamalat hanya menggunakan media iklan di media internet
yang diletakkan di cover website Bank Muamalat sendiri
2 Hasil wawancara langsung dengan Cecep Ridwan selaku Product Development
Department Head Retail Funding Division Bank Muamalat Indonesia, pada tanggal 03 April 2014 3 Ibid 4 http://ferdinandonsky.tumblr.com/post/41856008330/istilah-marketing. di akses pada
tanggal 14 April 2014 5 Hasil wawancara by email dengan Hafni Marfuah selaku Produk Development
Department Retail Funding divison Bank Muamalat Indonesia, pada tanggal 23 April 2014
54
(www.bankmuamalat.com). Berikut ini merupakan contoh iklan
yang digunakan Bank Muamalat terhadap produk Tabungan
Muamalat Prima pada program Tabungan Muamalat Prima
Berhadiah di www.muamalatbank.com
Gambar 4.1
Iklan Program Tabungan Muamalat Prima Berhadiah
Sumber: www.muamalatbank.com
b. Pendekatan Below The Line
Menurut Cecep, strategi pemasaran yang diterapkan Bank
Muamalat pada Tabungan Muamalat Prima iB adalah dengan
melakukan pendekatan below the line artinya lebih pendekatan
personal. Pengertian below the line yaitu tidak “woro-woro” di
media, lebih bersifat personal. Jika ada sesekali iklan di media,
hanya sifanya memberitahukan saja. Untuk memasarkan Tabungan
Muamalat Prima iB, Bank Muamalat menyerahkan ke RM (Retail
Marketing) di cabang masing-masing.6
6 Hasil wawancara langsung dengan Product Development Department Head Retail
Funding Division Bank Muamalat Indonesia, pada tanggal 03 April 2014
55
Below the line merupakan segala aktifitas marketing yang
dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya
adalah merangkul konsumen agar bisa menggunakan atau membeli
produk perusahaan. Dalam istilah marketing perbankan,
pendekatan below the line disebut juga dengan Personal Selling
(Penjualan Pribadi). Personal selling secara umum dilakukan oleh
seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam, sampai
dengan pejabat bank. Secara khusus kegiatan personal selling
dapat diwakili oleh account officer atau financial advisor.
Penjualan secara personal selling akan memberikan
beberapa keuntungan bank, yaitu antara lain: 7
1) Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau
calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan
tentang produk bank kepada nasabah secara rinci.
2) Dapat memperoleh informasi langsung dari nasabah tentang
kelemahan-kelemahan produk bank secara langsung dari
nasabah, terutama dari keluhan yang nasabah sampaikan
termasuk informasi dari nasabah tentang produk lain.
3) Petugas bank dapat langsung mempengaruhi nasabah
dengan berbagai argumentasi logis yang dimiliki oleh bank.
4) Memungkinkan hubungan terjalin akrab antara pihak bank
dengan nasabah.
7 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 181
56
5) Petugas bank yang memberikan layanan merupakan citra
bank yang diberikan kepada nasabah apabila pelayanan
yang diberikan baik dan memuaskan.
6) Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah
mendengarkan, memperhatikan, dan menanggapi bank.
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada nasabah khususnya
dalam hal funding, maka dibutuhkan produk yang memberikan nilai lebih
bagi nasabah. Untuk mengakomodasi hal tersebut, maka Bank Muamalat
membuat program-program untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah
pada produk Tabungan Muamalat Prima iB untuk pengendapan dana
dengan jangka waktu tertentu, diantaranya yaitu:
a. Program Reward Nisbah
Dalam rangka menjaga dan meningkatkan pertumbuhan dana
tabungan Muamalat Prima, Bank Muamalat menggunakan program
spesial nisbah atau sistem bagi hasil yang tinggi kepada nasabah yang
ingin menempatkan dananya. Periode pelaksanaan program ini
dimulai tanggal 1 Februari s/d 30 April 2014. Minimal penempatan
dana diblokir 1 bulan atau SRR Rp 100 Juta. Pemberian spesial nisbah
dan pejabat yang berwenang untuk pemberian spesial nisbah sebagai
berikut: 8
8 Memorandum Internal Perihal Permohonan Persetujuan Pemberian Spesial Nisbah Produk Tabungan Muamalat Prima iB Per Feb s.d April 2014. Data di dapat dari hasil interview by email pada tanggal 11 April 2014
57
Tabel 4.1 Presentase Pemberian Spesial Nisbah
Nominal Penempatan dana Tabungan Cabang ARM/GM
KPO Retail Funding
Div. Head 100 Juta s.d 500 Juta 7,25% 7,50% 7.75% >500 Juta s.d 1 Milyar 7.75% 8,00% 8,25% >1 Milyar s.d 5 Milyar 8,25% 8,50% 8,75% >5 Milyar 8.75% 9,00% 9,25%
Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB
Untuk mengetahui tentang hasil benchmark produk kompetitor
terhadap Tabungan Muamalat Prima iB dapat dilihat dalam lembar
lampiran tentang Memorandum Internal perihal Permohonan
Pemberian Spesial Nisbah Produk Tabungan Muamalat Prima iB pada
skripsi ini.
b. Program Tabungan Prima iB Berhadiah
Program Tabungan Prima iB Berhadiah adalah program
penawaran hadiah yang diselenggarakan oleh Bank Muamalat kepada
nasabah pemilik rekening Tabungan Muamalat Prima iB yang
menyetujui tawaran hadiah yang disampaikan oleh Bank Muamalat
sesuai dengan syarat dan ketentuan Bank Muamalat Indonesia.9
Program Tabungan Prima iB Berhadiah merupakan pemberian
hadiah langsung, diberikan diawal berdasarkan komitmen, untuk
setiap komitmen yang disepakati dan tercapai dengan hadiah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Hadiah dalam program Prima iB
Berhadiah adalah berupa barang dan bukan uang tunai atau yang
dipersamakan dengan itu sesuai dengan permohonan nasabah.
Persyaratan dalam program ini, nasabah wajib membuka rekening
9 Prosedur Pelaksanaan Program Tabungan Prima iB Berhadiah. Data di dapat dari hasil
interview by email pada tanggal 11 April 2014
58
Tabungan Prima iB khusus yang akan diikut sertakan dalam Program
Tabungan Prima iB Berhadiah.
Dalam program Tabungan Prima iB Berhadiah, Nasabah setuju
bahwa saldonya akan diblokir selama jangka waktu komitmen sesuai
ketentuan. Saldo blokir adalah saldo pada rekening tabungan yang
diblokir dengan besaran dan jangka waktu yang ditawarkan oleh bank.
Apabila Pembukaan blokir saldo sebelum jatuh tempo komitmen
harus mendapat persetujuan prinsip pembatalan program oleh Branch
Manager (BM). Sisa saldo rekening setelah program berakhir menjadi
kewenangan nasabah untuk ditidaklanjuti.
Nasabah dapat mengambil manfaat dimuka dari hadiah yang
akan diterima dengan cara menerima titipan hadiah dan berlaku. Biaya
hadiah akan dibebankan secara proporsional (diamortasi bulanan)
sesuai dengan jangka waktu komitmen. Program Tabungan Prima iB
Berhadiah ini dapat diikuti oleh nasabah perorangan maupun Non
Perorangan. Pengiriman hadiah kepada nasabah dilakukan oleh
cabang tempat nasabah mengikuti program. Untuk beban pengiriman
hadiah dan beban hadiah itu sendiri menjadi biaya cabang, sedangkan
untuk hadiah yang dipesan melalui kantor pusat.10
c. Program Kilau Emas
Kemilau Program Customer Gathering Muamalat Berbagi
Rezeki (MBR) 2013, adalah program pertemuan dengan nasabah
yang dibuat untuk memberikan apresiasi kepada nasabah prioritas
10 Penjabaran secara rinci tentang prosedur pelaksanaan program Tabungan Prima iB
Berhadiah dapat dilihat dalam lembar lampiran pada skripsi ini.
59
(terpilih) dalam bentuk pelayanan dan bertujuan untuk meningkatkan
volume tabungan dari nasabah potensial dan akuisisi rekening
tabungan baru dalam kegiatan cross selling.11
Program ini merupakan pemberian hadiah langsung, dengan
mekanisme diberikan diawal dan/atau diakhir periode tertentu selama
jangka waktu penawaran penempatan dana, untuk setiap biaya hadiah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hadiah dengan manfaat
dimuka maka nasabah akan menerima hadiah sebagai titipan dari bank
selama jangka waktu penempatan dana, sedangkan hadiah dalam
manfaat diakhir maka nasabah akan menerima bonus dari Bank
Muamalat selama periode tertentu dalam jangka waktu penempatan
dana, ketika terpenuhinya syarat dan ketentuan program.
Hadiah pada program ini berupa emas yaitu hadiah dengan
manfaat muka untuk penempatan 1 tahun dan sebagai hadiah dengan
manfaat diakhir untuk apresiasi top up triwulanan yang telah
ditentukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Hadiah
lain pada program kilau emas ini adalah berupa bonus/free biaya
transfer sebagai hadiah dengan manfaat diakhir.
Apabila nasabah tidak memenuhi syarat dan ketentuan
program atau nasabah melakukan proses pembatalan program, maka
nasabah tersebut dikenakan biaya penggantian hadiah dan besarnya
nilai penggantian hadiah adalah sebesar harga hadiah pada saat
perolehan yang berlaku di pihak bank.
11 Pedoman Program Kilau Emas. data didapat dari hasil interview by email pada tanggal
11 April 2013
60
Dalam mengikuti program kilau emas ini, saldo nasabah
diblokir. Artinya saldo pada rekening tabungan yang diblokir dengan
besaran dan jangka waktu penawaran penempatan dana12 pada surat
penawaran program Tabungan Prima iB Berhadiah. Program ini dapat
diikuti oleh nasabah baik perorangan maupun non perorangan. 13
Ketentuan mengenai pajak atas bagi hasil mengacu kepada
Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dengan
ketentuan sebagai berikut: 14
Tabel 4.2 Ketentuan Pajak Penghasilan
NPWP Non NPWP Harga Hadiah 5% 6% ≤ 50Juta
15% 18% Rp 50 Juta – 249,99 Juta 20% 24% Rp 250 Juta – 499,99 Juta 30% 36% ≥ Rp500Juta
Sumber: Pedoman Program Kilau Emas Bank Muamalat
2. Implementasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Tabungan
Muamalat Prima iB
Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahliannya dalam
mengendalian strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran
mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan
yaitu yang lebih dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran). 15
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
12 Jangka waktu penawaran penempatan dana adalah satuan waktu tertentu yang telah
ditentukan oleh bank dengan syarat dan ketentuan program yang berlaku. Diambil dari pedoman program kilau emas Bank Muamalat Indonesia
13 Penjabaran secara rinci tentang prosedur pelaksanaan program Tabungan Prima iB Berhadiah dapat dilihat dalam lembar lampiran pada skripsi ini.
14 Pedoman Program Kilau Emas. data didapat dari hasil interview by email pada tanggal 11 April 2013
15 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 14
61
secara terpadu, dapat dikendalikan dan saling mendukung antara variabel-
variabelnya yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
upaya memenuhi target pasarannya.
Dalam strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB, Bank
Muamalat mengimplementasikan ke dalam pendekatan marketing mix (4P)
yaitu sebagai berikut:
a. Produk (Product)
Produk merupakan sesuatu yang memberikan manfaat yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
konsumen. Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan.16 Produk yang akan pasarkan dalam hal ini
adalah Tabungan Muamalat Prima iB.
Tabungan Muamalat Prima iB adalah tabungan prioritas yang
di desain bagi nasabah menengah ke atas baik perorangan maupun non
perorangan yang ingin mendapatkan bagi hasil yang tinggi bahkan
setara dengan deposito. Target pasar dari produk tabungan ini adalah
nasabah kelas atas yang menginginkan pemenuhan likuditas sekaligus
imbal hasil investasi yang tinggi.
Pada produk Tabungan Muamalat Prima terdapat kata iB (ai-
bi) yang artinya produk Tabungan Muamalat Prima iB merupakan
produk yang menggunakan pelayanan yang sesuai dengan prinsip-
16 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 136
62
prinsip syariah. Keunggulan lainnya, nasabah Tabungan Muamalat
prima iB diberikan kartu Shar-e Gold. Kartu Share-e Gold merupakan
kartu debit syariah yang dilengkapi dengan teknologi chip dengan
keuntungan akses transaksi yang lebih luas di seluruh jaringan ATM
Plus dan EDC berlogo VISA di seluruh dunia, bebas biaya transaksi
debit di seluruh merchant VISA di seluruh dunia, keamanan transaksi
yang lebih terjamin berkat adanya elemen chip-based pada kartu, dan
transfer gratis antar rekening Bank Muamalat di semua layanan,
kecuali di ATM BCA/ Prima, ATM Bersama.
Selain itu, Bank Muamalat menawarkan berbagai manfaat lain
dari produk Tabungan Muamalat Prima iB yang tidak bisa dimiliki
dari tabungan umumnya, yaitu: 17
1) Likuid
Tabungan Muamalat Prima iB bersifat likuid, dalam arti
dapat ditarik atau dimanfaatkan saldonya untuk bertransaksi pada
setiap saat dibutuhkan. Hal ini tidak seperti deposito yang wajib
mengendap dan hanya dapat dicairkan saldonya pada saat jatuh
tempo.
2) Multi Fasilitas
Tabungan Mumalat Prima iB dapat digunakan untuk
beragam transaksi yang melingkupi setoran dan penarikan di
counter Muamalat, penarikan di ATM (Muamalat, Plus, Prima,
Bersama, Visa dan MEPS), transaksi debit, transaksi pindahbuku,
17 Prosedur Pelaksanaan Produk Tabungan. Data di dapat dari hasil interview by email
pada tanggal 11 April 2014
63
cek saldo, cek mutasi, dan ganti PIN melalui ATM, EDC
Muamalat, phonebanking, dan mobilebanking, transaksi kliring,
transfer dan RTGS antarbank di counter dan ATM.
3) Aman
Tabungan Muamalat Prima iB dilengkapi dengan fasilitas
kartu SHAR-e Gold memiliki chip pengaman pada kartu. Fitur ini
akan meningkatkan keamanan nasabah pada saat bertransaksi
ditempat umum, khususnya ATM.
4) Nyaman
Fasilitas tarik tunai di jaringan ATM non-Muamalat,
termasuk ATM Plus, yang luas memberi kenyamanan bagi
nasabah sehingga tidak perlu sibuk mencari dan mengantri di
ATM. Jaringan kantor Bank Muamalat yang semakin mudah
ditemui juga telah meningkatkan kedekatan akses nasabah dengan
Bank. Fasilitas Phonebanking dan mobilebanking juga membuat
nasabah dapat bertransaksi dari rumah atau via handphone yang
bisa diakses kapan saja. Nasabah pada Tabungan Muamalat Prima
iB juga tidak perlu repot ketika bertransaksi di merchant VISA
karena bisa bertransaksi debit tanpa harus memasukkan nomor
PIN (cukup hanya tanda tangan).
5) Menguntungkan
Biaya administrasi ringan dan bebas biaya transaksi debit
akan memaksimalkan keuntungan nasabah, yaitu bagi hasil yang
relatif tinggi dengan menjaga saldo nasabah secara optimal.
64
b. Harga (Price)
Harga adalah biaya atau nilai yang harus dibayarkan seseorang
untuk mendapatkan maupun hak menggunakan produk. Penentuan
harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran.
Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga
sangat menentukan laku tidaknya produk jasa perbankan. 18
Untuk bisa bersaing dengan kompetitornya, Bank Muamalat
Indonesia menentukan strategi harga (Pricing) yang kompetitif.
Dalam Memo Perihal Permohonan Pemberian Spesial Nisbah Produk
Tabungan Muamalat Prima iB, dijelaskan bahwa besar tarif (Pricing)
terbaru yang ditentukan untuk Tabungan Muamalat Prima iB per 06
Februari 2014 yaitu19:
Tabel 4.4 Fitur dan Tarif Tabungan Muamalat Prima iB
Fitur dan Layanan Tarif (Pricing) Setoran Awal 1. Perorangan = min. Rp 5.000.000
2. Perusahaan = min. Rp 25.000.000 Saldo Minimum 1. Perorangan = min. Rp 5.000.000
2. Perusahaan= min. Rp 25.000.000 Nisbah Bagi Hasil < Rp 25 Juta = 5%
Rp 25 Juta s.d < Rp 50 Juta = 10% Rp 50 Juta s.d < Rp 100 Juta = 40% Rp 100 Juta s.d < Rp 250 Juta = 57% ≥ Rp 250 Juta = 62%
Biaya Administrasi Rp 7.500/Bulan Biaya Tutup Rekening Rp 20.000 Biaya Kartu Debit Belanja Gratis hanya di jaringan Plus (Visa)
Rp 4.000 di jaringan Prima (Debit BCA)
Biaya tarik tunai menggunakan ATM Bank lain
Rp 3.000/Transaksi
18 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 151 19 Memorandum Internal Perihal Permohonan Persetujuan Pemberian Spesial Nisbah
Produk Tabungan iB Muamalat Prima Per Feb s.d April 2014. Data di dapat dari hasil interview by email pada tanggal 11 April 2014
65
Biaya Cek Saldo 1. ATM & EDC Muamalat = Rp 0,- 2. ATM BCA/Prima, Bersama, Visa
dan MEPS = Sesuai biaya yang ditetapkan oleh penyedia layanan
3. Phonebanking, SMS Banking, Mobilebanking, Internet Banking = Sesuai biaya koneksi
Pembayaran Tagihan Via ATM (Telp, Listrik,dll)
Biaya tagihan telepon Rp 2.000 Biaya tagihan listrik Rp 2.000
Sumber: SOP Produk Tabungan Muamalat
Bank Muamalat Indonesia menentukan strategi harga (Pricing)
yang kompetitif, dimana penentuan setoran awal sebesar Rp 5.000.000
dengan nisbah bagi hasil yang cukup tinggi, jumlah tersebut
ditetapkan karena dianggap sebagai jumlah yang cukup pas untuk
segmentasi nasabah middle high tidak terlalu rendah dan tidak terlalu
tinggi untuk segi penempatan dana, hal ini didukung pula dengan
prosentase nisbah bagi hasil yang cukup tinggi. Prosentase nisbah pun
akan semakin meningkat jika dana yang di endapkan juga bertambah,
peningkatan prosentase mencapai hingga 62%.
Untuk penjabaran secara rinci tentang Pricing pada Tabungan
Muamalat Prima iB dapat dilihat dalam lembar lampiran tentang
Prosedur Pelaksanaan Produk Tabungan Muamalat Prima iB pada
skripsi ini.
c. Lokasi (Place)/Saluran Distribusi
Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk
perbankan. Dalam praktiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank,
yaitu kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan
lokasi mesin-mesin ATM. Penentuan lokasi suatu cabang bank
merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang
66
terletak dalam lokasi yang strategis dapat memudahkan nasabah dalam
berurusan dengan bank.20
Strategi tempat atau saluran distribusi yang dikembangkan
Bank Muamalat Indonesia dalam pengembangan saluran distribusi
dan transaksi untuk produk Tabungan Muamalat Prima iB dibatasi
pada saluran distribusi counter Bank Muamalat. Setiap pembukaan
dan penutupan rekening hanya dapat dilakukan melalui counter Bank
Muamalat. Sedangkan untuk transaksi lainnya dapat dilakukan melalui
fasilitas e-banking lainnya dan fasilitas dari kartu shar-e gold yang
menggunakan jaringan VISA. 21
Dalam penyaluran distribusi produk Tabungan Muamalat
Prima iB ini, Bank Muamalat Indonesia tidak membeda-bedakan
wilayah mana saja yang menjadi sasaran pasarnya. Saluran distribusi
tersebut terdapat di gerai-gerai Bank Muamalat yang tersebar di 33
provinsi di Indonesia. Saat ini Bank Mumalat mempunyai 275 gerai
Muamalat. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari
4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM,
serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-
satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di
Kuala Lumpur, dan Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas
nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan Malaysia
20 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 163 21 Hasil wawancara langsung dengan Product Development Department Head Retail
Funding Division Bank Muamalat Indonesia, pada tanggal 03 April 2014
67
Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat
diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia.22
d. Promosi (Promotion)
Menurut Kasmir dalam buku pemasaran bank, mengatakan
bahwa cara untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang produk
atau jasa yang kita tawarkan adalah melalui sarana promosi.23 Promosi
adalah komponen yang dipakai untuk menginformasikan atau
memberitahukan, membujuk maupun mempengaruhi konsumen yang
bertujuan agar konsumen bisa mengetahui dan membeli produk
tersebut.
Bank Muamalat dalam menyusun strategi promosi Tabungan
Muamalat Prima iB tidak menggunakan sarana publisitas maupun
periklanan, karena produk Tabungan Muamalat merupakan produk
yang didesain khusus untuk kalangan menengah ke atas sedangkan
promosi melalui saran periklanan dan publisitas dianggap lebih
mengarah kepada produk umum.
Karena pasar sasarannya adalah nasabah kelas menengah atas,
maka untuk strategi promosinya sendiri Bank Muamalat lebih
menekankan melalui pendekatan personal kepada nasabah yang
langsung ditangani oleh Retail Marketing pada masing-masing cabang,
strategi ini disebut juga dengan strategi below the line. Sedangkan
untuk promosi penjualan produk Tabungan Muamalat Prima iB , Bank
Muamalat membuat program yaitu Program Reward Nisbah, Program
22 http://www.muamalatbank.com/home/about/profile data diakses pada tanggal 18 April 2014
23 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi Pertama, Cet.2 h. 175
68
Kilau Emas Tabungan iB Muamalat Prima, dan Program Tabungan iB
Muamalat Prima Berhadiah.
B. Pengaruh Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB dalam
Meningkatkan Dana Ritel (Tabungan)
Menurut Cecep Ridwan selaku Product Development Department
Head Retail Funding Division Bank Muamalat Indonesia menyatakan bahwa
strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB selama ini berpengaruh
terhadap peningkatan dana ritel (tabungan), ini dibuktikan dengan
terpenuhinya target pertumbuhan dana tabungan tahun 2013 yang tercapai
sebesar 104%, yaitu dengan posisi dana pada tanggal 31 Desember 2013
sebesar Rp 11,839 Triliyun dari target sebesar Rp 11,766 Triliyun dengan
tingkat pertumbuhan sepanjang tahun 2013 adalah sebesar Rp 2,526 T atau
meningkat sebesar 27% terhadap posisi dana akhir tahun 2012.
Tabel 4.2 Presentase Pertumbuhan Total Tabungan Tahun 2013
Bulan Dana Tabungan (Dalam Milyar)
Presentase
Januari 9.163 -1,86% Februari 9.135 0,30% Maret 9.345 2,30% April 9.330 -0,16% Mei 9.234 -1,028% Juni 9.474 2,5% Juli 9.830 3,75% Agustus 10.161 3,36% September 10.444 2,7% Oktober 10.486 0,40% November 10.567 0,77% Desember 11.863 12,26%
Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB
69
Program Reward Nisbah Tabungan iB Muamalat Prima
24%
Program Kilau Emas Tabungan iB Muamalat Prima
2%
9337 9163 91359345 9330 9234
94749830
10161104441048610567
11863
9000
9500
10000
10500
11000
11500
12000
12500 Dalam Rp Milyar
Trend Total Tabungan (Selindo)
Grafik 4.1 Pertumbuhan Total Tabungan 2012- 2013
Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima
Berdasarkan grafik di atas terlihat pertumbuhan yang signifikan
dimana pada tahun 2012 total tabungan sebesar 9,337 T dan pada tahun 2013
naik sebesar 11,863 T.
Kompisisi dana tabungan per 31 Desember 2013 didominasi oleh 3
besar produk tabungan, yaitu Tabungan Muamalat Reguler, tabungan
Muamalat Prima iB dan Tabungan Muamalat Gold sebagai berikut:
Grafik 4.2 Kontribusi Produk Tabungan Terhadap Komposisi Total Tabungan
Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB
Tabungan iB
Muamalat Gold26%
Tabungan IB
Muamalat Prima27%
Tabungan iB
Muamalat Reguler
33%
Tabungan Lainnya
14%
Program tabungan iB Muamalat Prima Berhadian
1%
70
Pertumbuhan dana tabungan di tahun 2013 sebagian besar
didistribusikan oleh peningkatan volume Tabungan Muamalat Prima iB yaitu
sebesar Rp 2,165 Triliyun atau sebesar 86% dari total pertumbuhan dana
tabungan dengan trend sebagai berikut:
Tabel 4.5 Presentase Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB 2013
Bulan VolumeTabungan (Dalam Milyar)
Presentase
Januari 1.060 0,56% Februari 1.179 11,22% Maret 1.348 14,33% April 1.416 5,04% Mei 1.472 3,95% Juni 1.746 18,61% Juli 1.985 13,68% Agustus 2.133 7,45% September 2.541 19,12% Oktober 2.477 -2,51% November 2.498 0,84% Desember 3.219 28,86%
Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB
Grafik 4.3 Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB 2012- 2013
Sumber: Memorandum Internal Tabungan Muamalat Prima iB
1054 10601179
1348 1416 1472
1746
19852133
2541 2477 2498
3219
950
1450
1950
2450
2950
3450
Dec-12 Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13
Dalam Rp Milyar
Trend Tabungan Prima (Selindo)
71
Berdasarkan grafik Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB di
atas, terjadi kenaikan secara signifikan dari tahun 2012 sampai tahun 2013.
pada tahun 2012 Pertumbuhan Tabungan Muamalat Prima iB berjumlah
1,054 T dan pada tahun 2013 mencapai 3,219 T.
C. Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB
Dalam strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB, Bank
Muamalat menerapkan strategi pemasaran dengan dua pendekatan yaitu
above the line dan below the line. Pendekatan above the line dirasakan kurang
efektif, hal ini dikarenakan above the line dipandang lebih menyasar untuk
mass product, sementara Tabungan Muamalat Prima iB diperuntukkan bagi
segmen nasabah yang memiliki status middle high. Sedangkan pendekatan
below the line atau pendekatan personal merupakan strategi yang cukup
efektif karena ketika pihak RM (Retail Marketing) melakukan penawaran
produk secara langsung kepada nasabah, RM bisa mengetahui kebutuhan dan
keinginan nasabah dan bisa mengetahui tanggapan mereka tentang pelayanan,
sarana dan prasarana yang telah dijalankan sehingga dapat meningkatkan
kualitas pelayanan nantinya terhadap Produk Tabungan Muamalat Prima iB.
Kegiatan marketing mix (4P) yang diterapkan terhadap strategi
pemasaran tabungan Muamalat Prima iB dapat dikatakan efektif, hal ini
dilihat dari product yang ditawarkan memiliki kemudahan untuk nasabahnya
misalnya manfaat likuid dana dimana nasabah dapat melakukan penarikan
dananya, aman, nyaman dan menguntungkan. Strategi harga menawarkan
presentase bagi hasil yang cukup tinggi bahkan setara dengan deposito.
Dalam strategi tempat, Bank Muamalat Indonesia memiliki lebih dari 275
72
gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. sedangkan strategi
promosinya menggunakan Above The Line dan Below The Line, ke empat
unsur marketing mix ini perlu dikembangkan lagi misalnya dalam
pengembangan produk dan sosialisasi produk terhadap publik.
Pertumbuhan dana tabungan pada tahun 2013 tercapai sebesar 104%
yaitu dengan posisi dana pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 11,893
Triliyun dari target sebesar Rp 11,766 Triliyun dengan pertumbuhan
sepanjang tahun 2013 adalah sebesar Rp 2,526 Triliyun atau meningkat 27%
terhadap dana akhir tahun 2013. Walaupun pada awal tahun yaitu pada bulan
Januari dan Febuari volume tabungan cenderung menurun dibanding dengan
akhir tahun 2012, dan pada bulan Maret sampai Mei posisi pertumbuhan dana
tabungan sedikit menaik walaupun stabil. Pada bulan Juni sampai dengan
bulan November pertumbuhan dana tabungan selalu meningkat apalagi pada
akhir tahun 2013, pertumbuhan dana tabungan naik hingga 1,296 Triliyun
dari bulan November. Rata-rata pertumbuhan total tabungan pada tahun 2013
yaitu sekitar 2%.24
Pada komposisi dana tabungan per 31 Desember 2013, Tabungan
Muamalat Prima iB berkontribusi 27% terhadap total dana tabungan. Ini
dikarenakan Tabungan Muamalat Prima iB merupakan produk baru dalam
penghimpunan dana tabungan yaitu baru dikeluarkan pada tanggal 13 Juli
2012. Walaupun begitu, pertumbuhan dana tabungan di tahun 2013 sebagian
besar dikontribusikan oleh volume Tabungan Prima yaitu sebesar Rp 2,165
Triliyun atau sebesar 86% dari total pertumbuhan dana tabungan. Rata-rata
24 Hasil perhitungan dari jumlah pertumbuhan tabungan perbulan pada tahun 2013 di bagi
12 bulan.
73
pertumbuhan dana Tabungan Muamalat Prima iB pada tahun 2013 yaitu
sekitar 10%.
Pada pertumbuhan dana Tabungan Muamalat Prima iB pada tahun
2013 cenderung selalu naik dari akhir tahun 2012 sampai bulan september
2013, namun pada bulan Oktober dan November menurun dibanding dengan
bulan sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi naik-turunnya dana
tabungan biasanya adalah tingkatan bunga atau porsi bagi hasil, pertumbuhan
ekonomi, pendapatan perkapita, defisit anggaran pemerintah, rasio ekspor
neto dan pertumbuhan penduduk. Pada bulan Desember 2013 pertumbuhan
dana Tabungan Muamalat Prima iB menaik tajam hingga 721 Milyar. Ini
dikarenakan pada bulan Desember Bank Muamalat sedang gencar-gencarnya
melakukan strategi pemasaran melalui program-programnya untuk memenuhi
target pertumbuhan dana tabungan tahun 2013. Komposisi dana Tabungan
Muamalat Prima iB sebagaian besar dikontribusikan oleh Program Reward
Nisbah yaitu 89% dari dana Tabungan Muamalat Prima atau 24% dari
komposisi Dana Tabungan keseluruhan pada tahun 2013, ini dikarenakan
pada program Reward Nisbah nasabah mendapatkan bagi hasil yang tinggi
setara dengan Deposito.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan Bank Muamalat pada
Tabungan Muamalat Prima iB lebih mengarah kepada pendekatan below the
line. Pendekatan below the line dirasakan cukup efektif dibandingkan dengan
pendekatan above the line. Ini dikarenakan tabungan Muamalat Prima iB
merupakan produk tabungan khusus yang diperuntukkan untuk nasabah
kalangan menengah ke atas, sedangkan pendekatan above the line, biasanya
digunakan untuk produk tabungan yang umum. Untuk menunjang strategi
pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB, Bank Muamalat Indonesia
membuat beberapa program yaitu Program Reward Nisbah, Program Kilau
Emas dan Program Tabungan Prima Berhadiah yang semuanya dilakukan
untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah.
Strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB berpengaruh dalam
meningkatkan dana ritel (tabungan) pada tahun 2013, dibuktikan dengan
terpenuhinya target pertumbuhan dana tabungan tahun 2013 yang tercapai
sebesar 104%, yaitu ebesar Rp 11,839 Triliyun dari target sebesar Rp 11,766.
Pertumbuhan dana tabungan di tahun 2013 sebagian besar didistribusikan
oleh peningkatan volume Tabungan Muamalat Prima iB yaitu sebesar Rp
2,165 Triliyun atau sebesar 86% dari total pertumbuhan dana tabungan.
75
B. SARAN
Dari pembahasan di atas, penulis memberikan saran bahwa untuk
dapat memperoleh posisi kompetitif dalam industri perbankan, maka hal-hal
yang perlu mendapat prioritas utama agar strategi pemasaran Tabungan
Muamalat Prima iB lebih kompetitif antara lain:
1. Karena pendekatan yang digunakan dalam strategi pemasaran Tabungan
Muamalat Prima iB adalah pendekatan personal, maka yang perlu
ditingkatkan adalah kualitas sumber daya manusia baik keahliannya,
pengetahuan tentang produk Tabungan Muamalat Prima iB dan sikapnya
terutama sikap kepada nasabah agar nasabah merasa puas atas pelayanan
bank dan menjadi pelanggan setia.
2. Membangun Relationship Marketing yang baik dengan nasabah yaitu
dengan cara mendengar aspirasi dan kebutuhan nasabah, dalam hal ini
Bank Muamalat harus melakukan interaksi dengan nasabah dengan
maksud memperoleh umpan balik (feedback), bagaimana tanggapan
nasabah tentang pelayanan, sarana dan prasarana yang berhubungan
dengan Produk Tabungan Muamalat Prima iB sehingga Bank dapat
mengerti kebutuhan dan keinginan nasabah agar tercipta customer loyalty.
3. Menciptakan program-program yang lebih bervariatif lagi yang bertujuan
untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah pada produk Tabungan
Muamalat Prima iB
4. Menciptakan pricing yang lebih kompetitif agar bisa bersaing dengan
kompetitor sehingga dapat meningkatkan nasabah baru.
76
DAFTAR PUSTAKA
Afif, Faisal. Dkk. Strategi dan Operasional Bank. (Bandung: PT Eresco, 1996), Cetakan ke-1
Al Arif, M. Nur Rianto. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. (Bandung:
Alfabeta, 2010) Allison, Michael dan Jude Kaye. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba.
(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005). Edisi 1 Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. (Jakarta: Gema
Insani Press, 2001) Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta:
PT Rineka Cipta) Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi). (Jakarta:
Raja Grafindo Persada,2004) Edisi 1. Cetakan ke-7 British Library Cataloguing-in-Publication Data, Dictionary of Banking and
Finance,(British: Peter Collin Publishing, Ltd, 1999) Dendeng., Jeffry A.M. Tesis: Retail Banking Sebagai Strategi Alternatif bagi
Bank BNI. (Jakarta:Universitas Indonesia, 1996). Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2008), Edisi 4 Hasibuan, Malayu S.P. Dasar-dasar Perbankan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004),
Cetakan ke-3 Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi). (Jakarta, Kencana,
2010), Edisi 1, Cetakan ke-1. Kasmir. Manajemen Perbankan. (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2006), Edisi1
.Pemasaran Bank. (Jakarta:Kencana, 2005), Edisi 1, Cetakan ke-2
Kotler, Philip, A,B,Susanto,.Manajemen Pemasaran di Indonsia, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. (Jakarta :salemba empat, 2001). Jilid 1
dan Gery Armstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran. (Jakarta: Erlangga, 1997) Edisi 8. Terjemah oleh Terjemah oleh Damos Sihombing.
77
Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. (Jakarta: Salemba Empat, 2006)
Marbun, B.N. Kamus Manajemen. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2003).
Cetakan ke-1. McDaniel Jr., Carl dan Roger Gates. Riset Pemasaran Kontemporer. (Jakarta:
Salemba Empat, 2001). Jilid 1. Terjemah oleh Sumiyarto dan Rambat Lupiyoad
Pangaribuan, Lamtiurma. Tesis: Strategi Pemasaran sektor “retail” perbankan
telaah kasus pada sebuah bank persero “BB”, (Jakarta: Universitas Indonesia,1997).
Rangkuti, Freddy. Creating Effective Marketing Plan (Teknik Membuat Marketing
Plan Berdasarkan Customer Values & Analisis kasus), (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002)
R. Jauch, Lawrence dan William F. Glueck. Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan. (Jakarta:Erlangga, 1988) Edisi3. Terjemah oleh Murad. Siagian, Sondang. Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi
Organisasi. (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), cetakan ke-2. Siamat, Dahlan. Manajemen Bank Umum. (Jakarta:Intermedia, 1993)
Soemitra, Andri. Bank &Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), Edisi 1.
Sugiarto, Dergibson Siagian. Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi.
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000) Suharyadi, Dkk, Kewirausahaan (Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda),
(Jakarta: Salemba Empat, 2007) Edisi 1. Sumitro, Warkum. BAMUI, TAKAFUL, dan Pasar Modal Syariah di Indonesia.
(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2004). Supranto, J.dan Nandan Limakrisna. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007)
Suyanto, Muhammad. Marketing Strategy Top Brand Indonesia,
(Yogyakarta:Andi Offset, 2007) Uchyana, Onong. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992)
78
Website:
Annual Report Bank Muamalat Indonesia Tahun 2012.Pdf
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=23708
http://www.infobanknews.com/2014/01/bank-muamalat-siap-perbesar-tabungan-ritel
www.muamalatbank.com
http://www.republika.co.id/koran
http://syariahmuamalah.blog.com/files/2011/10/JENIS-BANK.pdf,
LEMBAR WAWANCARA
Narasumber : Cecep Ridwan
Jabatan :Product Development Department Head
Unit Kerja : Retail Funding Division
Tanggal : 03 April 2013
Waktu :Pukul 16.00 WIB
1. Apakah yang dimaksud dengan dana ritel tabungan?
Jawaban: Dana ritel tabungan adalah dana tabungan yang dimiliki individu
dan perusahaan kecil menengah. Penempatan dana ritel untuk individu tidak
memiliki batasan, sedangkan untuk perusahaan kecil menengah terbatas pada
mass banking dan priotitas banking.
2. Berapa batas maksimal yang termasuk ke dalam dana ritel tabungan?
Jawaban: Tidak ada batas maksimal dalam dana ritel tabungan dilihat dari
segmen individu. Jadi, terserah individu itu memiliki uang 300 milyar
maupun 100 rupiah itu termasuk ke dalam dana ritel. Sedangkan dalam
Corporate Banking Sales Turn Overnya sebesar 100 Milyar.
3. Bagaimana pengelolaan dana ritel tabungan pada Bank Muamalat Indonesia?
Jawaban: Pengelolaan Retail Banking itu sendiri diantaranya produk
tabungan, giro dan deposito juga. Jika tabungan dikelola oleh retail funding
division sedangkan giro dan deposito individu dikelola oleh corporate and
Hajj Division dan HBFI. Jadi dana ritel tabungan dikelola oleh retail funding
division yang termasuk ke dalam bagian Retail Banking.
4. Dari mana sajakah sumber dana ritel tabungan pada Bank Muamalat?
Jawaban: Dari individu dan perusahaan kecil menengah.
5. Apa yang menjadi penghambat dalam peningkatan dana ritel tabungan? Serta
bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan tersebut?
Jawaban: Retail banking itu sebenarnya titik terberatnya adalah individu,
walaupun bukan individu biasanya ke arah konvensional. Jika individu,
infrastruktur muamalat dituntut untuk lebih banyak, tapi itu sudah kita atasi
dengan membuka beberapa e-channel (fasilitas channel) seperti e-banking,
Internet Banking, ATM yang banyak. Karena seperti yang di ketahui individu,
retail banking identik dengan transaksi. Karena dari retail tabungan
diharapkan terdapat dana murah. Dana murah itu otomatis adanya ditransaksi,
karena baik perusahaan maupun individu biasanya ada 3 jenis dana, yaitu
dana operasional harian biasanya untuk makan, untuk kebutuhan sehari-hari,
untuk transaksi, yang kedua adalah dana jangka menengah dan yang ketiga
adalah jangka panjang ini biasanya untuk investasi. Jadi dana operasional
biasanya adalah 20 - 50%. nasabah muamalat sudah terdidik dengan
konvensional itu lebih cenderung dikaitkan dengan modern. Tantangannya
bagaimana pihak muamalat meng-imagekan menjadi terlihat lebih modern.
Maka dari itu pengembangan e-channel itu digencarkan untuk mendapatkan
dana ritel. Karena dana ritel itu sendiri dikatagorikan dana murah, dan dana
murah itu didapatkan dari sana. Dan dari 3 jenis dana itu untuk dana ritel
yang pas untuk transaksi itu ada di dana jangka pendek (operasional) dan
jangka menengah yang ditunjang oleh butuh fasilitas
6. Seberapa besar pengaruh dana ritel tabungan terhadap dana pihak ketiga pada
Bank Muamalat Indonesia?
Jawaban: Porsinya sendiri untuk saat ini diatas 30% dari dana pihak ketiga.
otomatis jika bank muamalat bisa mengejar dana murah dampaknya cukup
besar terhadap margin keuntungan bank muamalat itu sendiri. Sehingga pihak
muamalat bisa bermain leluasa di lending-nya. Karena fungsi bank
menyalurkan dana dari pihak ketiga di salurkan ke pembiayaan.
7. Bagaimana strategi pemasaran Tabungan Muamalat Prima iB yang dilakukan
Bank Muamalat dalam meningkatkan dana ritel tabungan? Tolong jelaskan
poin per poinnya.
Jawaban :Untuk tabungan muamalat prima, telah disebutkan dana jangka
menengah dan jangka panjang. Untuk jangka pendek biasanya dananya
bersifat numpang lewat dan saldo rata-rata, sedangkan untuk jangka
menengah dan jangka panjang biasanya tingkatan nasabahnya sudah berbeda.
Kalau orang yang mempunyai dana jangka menengah dan jangka panjang
biasanya mereka sudah well manage terhadap keuangan mereka dan sebagian
besar menengah ke atas. Nah, ini kita tangkap dengan tabungan muamalat
prima, sehingga biasanya orang-orang yang menengah ke atas itu bicaranya
tentang optimalisasi dana. Jadi selama dana itu ada masa tunggu mau
dipakainya kapan, mereka berharap mendapatkan yang lebih besar juga
dibanding dengan tabungan biasa. Itulah fungsinya tabungan prima, untuk
menyangga itu. Pemasarannya sendiri, kalau sasarannya adalah jangka
pendek dan menengah itu sifatnya mess jadi strateginya dengan promosi
besar-besaran. tapi kalau tabungan muamalat prima sasarannya menengah ke
atas itu biasanya kita melakukan pendekatan biodilen artinya kita lebih
pendekatan personal. Kalau biodilen itu pengertiannya tidak “woro-woro” di
media jadi lebih ke arah personal, atau kalaupun ada sesekali di media hanya
sifanya memberitahukan saja. Sehingga ketika marketing kita bertemu dengan
nasabah menawarkan tabungan prima, nasabah mengetahuinya. Jadi untuk
pembenaran saja. Jadi untuk strateginya kita serahkan ke RM (Retail
Manager) masing-masing. Apakah itu dengan hadiah ataupun bagi hasil yang
tinggi.
8. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah perpaduan seperangkat alat
pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian
dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran. Unsur-unsur bauran
pemasaran yaitu strategi produk, strategi promosi, strategi distribusi, strategi
harga dan strategi pelayanan. Tolong jelaskan bagaimana implementasi
unsur-unsur marketing mix tersebut terhadap produk tabungan Muamalat
Prima iB?
Jawaban: Otomatis dijalankan. Yang terpenting bank muamalat melakukan
KYC (Know your customer), yakni mengetahui siapa nasabah yang di
inginkan. Produk, seperti yang kita tahu tabungan muamalat prima ini kita
targetkan pada kalangan menengah ke atas, termasuk pricing-nya. Di
tabungan muamalat prima kan ada spesial nisbah, jadi pricing-nya jauh lebih
besar di banding tabungan biasa. Kalau promonya kita serahkan ke RM kita,
karena. Untuk distribusinya adalah seluruh cabang Bank Muamalat yang ada
di seluruh Indonesia.
9. Seberapa besar pengaruh tabungan Muamalat Prima iB dalam meningkatkan
dana ritel tabungan? Tolong berikan pula data statistiknya.
Jawaban: Kontribusi tabungan muamalat prima iB terhadap dana ritel
tabungan sebesar 86%. Statistik terlampir pada memorandum internal.
10. Apa yang menjadi penghambat produk tabungan Muamalat Prima iB dalam
meningkatkan dana ritel tabungan?
Jawaban : Ketika masuk ke segmen menengah atas, ekspektasi calon
nasabah biasanya macam-macam tidak hanya pricing, tetapi juga pelayanan.
Tabungan prima merupakan tabungan yang baru jadi secara fitur atau terkait
dengan pelayanan belum se-kompleks bank-bank lain di sana.
11. Apa keunggulan produk tabungan Muamalat Prima iB dari produk lainnya?
Jawaban: 1. Pricing, yaitu pembagian nisbah bagi hasil yang tinggi setara
dengan deposito. 2. Hadiah, pemberian bonus terhadap nasabah, misalnya
memberikan spesial nisbah dengan penempatan jumlah dana tertentu.
12. Bagaimana mekanisme pembukaan dan penutupan tabungan Muamalat Prima
iB?
Jawaban: Mekanisme penutupan dan pembukaan tabungan Muamalat Prima
iB sama seperti produk tabungan pada umumnya.
13. Bagaimana potensi/pangsa pasar bagi perkembangan produk tabungan
Muamalat Prima iB?
Jawaban: Dilihat dari potensi sosiografi, yaitu perkembangan kelas
menengah ke atas. Dimana potensi ini sangat besar, karena pertumbuhan
kelas menengah ini yang semakin bertambah, dengan kata lain pangsa pasar
pun akan semakin terbuka.
14. Bagaimana usaha dan langkah yang dilakukan Bank Muamalat untuk
mempertahankan loyalitas nasabah (existing) dan merekrut nasabah baru
(Referral) pada tabungan Muamalat Prima iB?
Jawaban: Pada tahun 2014 ini, untuk program nasional Bank Muamalat
membuat program-program seperti program hadiah yang disesuaikan dengan
kebutuhan para nasabah.
15. Jelaskan bagaimana perhitungan bagi hasil pada produk Tabungan Muamalat
Prima iB? Tolong berikan pula contoh perhitungannya.
Jawaban: Untuk perhitungannya sama seperti pembagian hasil di bank
syariah pada umumnya, namun prosentase bagi hasilnya lebih besar.
16. Apa syarat dan ketentuan jika ingin mendapatkan spesial nisbah dari
tabungan Muamalat Prima iB?
Jawaban: Melalui Cash by Cash, yaitu negosiasi RM (ritail marketing)
dengan nasabah, dengan minimal penempatan dana Rp 25 juta dan jangka
waktu penempatan dananya minimal 1 bulan.
17. Bagaimana perkembangan tabungan Muamalat Prima iB dari tahun 2012
sampai 2013? Tolong berikan pula data statistiknya (dalam skala bulan).
Jawaban: Terdapat pada lampiran memorandum internal.
18. Seberapa efektifkah strategi pemasaran yang di lakukan Bank Muamalat
Indonesia dalam mengimplementasikan strategi tersebut? Tolong berikan
pula data statistiknya.
Jawaban: Sejauh ini dapat dikatakan efektif, hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhan nasabah tabungan muamalat prima per tahun 2012-2013
mengalami kenaikan yang cukup tinggi, untuk statitik nya dapat dilihat pada
lampiran memorandum internal.
19. Bagaimana pencapaian target tabungan Muamalat Prima iB selama ini?
Jawaban: Pencapaian target tabungan Muamalat Prima iB Sejauh ini
terpenuhi, dengan pertumbuhan target 30% setiap tahunnya.
20. Usaha apa yang dilakukan jika mengalami penurunan nasabah pada tabungan
Muamalat Prima iB?
Jawaban: Merumuskan kembali strategi Pricing yang efektif, misalnya
dengan memberikan reward special nisbah kepada nasabah.
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :1
I. PENDAHULUAN Dalam rangka memberikan pelayanan kepada nasabah khususnya dalam
hal funding, maka dibutuhkan produk yang dapat memberikan nilai lebih bagi nasabah. Untuk mengakomodasi hal tersebut, maka Bank Muamalat membuat program Tabungan Prima iB Berhadiah dimana program ini ditujukan untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah pada produk Tabungan untuk pengendapan dana dengan jangka waktu tertentu.
II. DEFINISI Istilah yang digunakan dalam bab ini diantaranya adalah:
1. Program Tabungan Prima iB Berhadiah atau disebut “program”, adalah
program penawaran hadiah yang diselenggarakan oleh Bank Muamalat kepada nasabah pemilik rekening Tabungan Prima iB yang menyetujui tawaran hadiah yang disampaikan oleh Bank Muamalat sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditentukan Bank Muamalat.
2. Penabung diberikan kesempatan untuk menerima hadiah dimuka dengan menenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditentukan dan dituangkan kedalam memorandum oleh RFD.
3. Jangka waktu penawaran Penempatan Dana, adalah satuan waktu
tertentu yang telah ditentukan oleh bank dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
4. Rekening Tabungan Prima iB Khusus disebut sebagai “rekening
tabungan” adalah salah satu fasilitas penempatan dana pihak ketiga oleh Nasabah kepada Bank dengan menggunakan akad Mudharabah.
5. Akad Mudharabah, adalah transaksi penanaman dana dari pemilik
dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu sesuai syariah, dengan pembagian
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :2
hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
6. Buku Tabungan Prima iB (Program Berhadiah), adalah catatan buku
yang disediakan Bank untuk mencatat mutasi transaksi yang terjadi pada rekening tabungan yang diperuntukan untuk Program Tabungan Prima iB Berhadiah
7. Harga Hadiah penawaran adalah harga hadiah yang ditawarkan oleh
Bank kepada nasabah.
8. Harga Riil Hadiah adalah total biaya yang muncul untuk pengadaan hadiah tersebut seperti biaya beli, biaya kirim atau pajak yang ada.
9. Pihak ketiga, adalah pihak yang ditunjuk oleh Bank atau nasabah untuk
melakukan pembelian barang atau jasa yang ditawarkan Bank.
10. Saldo Blokir adalah dana yang harus diblokir pada rekening Tabungan Prima iB sesuai dengan syarat dan ketentuan program dan tidak dapat ditarik selama rekening tersebut mengikuti program.
11. Proses Break adalah proses pembatalan program dimana tidak
terpenuhinya syarat dan ketentuan program. Nasabah yang melakukan break program harus mengajukan permohonan secara tertulis dan mendapatkan persetujuan dari BM di kantor Cabang.
12. Biaya Penggantian Hadiah adalah biaya yang dikenakan kepada
nasabah apabila nasabah memenuhi ketidaksesuaian syarat dan ketentuan program (nasabah tidak dapat mengembalikan hadiah). Besarnya nilai penggantian hadiah adalah sebesar harga hadiah pada saat dilakukan penarikan oleh Bank.
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :3
13. Surat Penawaran Program Tabungan Prima iB Berhadiah adalah surat penawaran dari Bank kepada nasabah untuk mengikuti Program sesuai dengan syarat dan ketentuan Program yang ditentukan Bank.
III. KETENTUAN UMUM
A. Pelaksanaan program, parameter produk dan ketentuan hadiah mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Divisi Retail Funding.
B. Program Tabungan Prima iB Berhadiah merupakan pemberian hadiah
langsung, diberikandiawalberdasarkan komitmen, untuk setiap komitmen yang disepakati dan tercapai dengan hadiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
C. Hadiah adalah berupa barang dan bukan uang tunai atau yang dipersamakan dengan itu sesuai dengan permohonan nasabah.
D. Nasabah wajib membuka rekening Tabungan Prima iBKhusus yang akan diikutsertakan dalam Program Tabungan Prima iB Berhadiah.
E. Saldo blokir adalah saldo pada rekening tabungan yang diblokir dengan besaran dan jangka waktu yang ditawarkan Bank. Penawaran tersebut dibuat mengacu kepada pedoman program yang dikeluarkan Retail Funding Division.
F. Pembukaan blokir saldo sebagaimana butir E, sebelum jatuh tempo komitmen harus mendapat persetujuan prinsip pembatalan program dari Branch Manager (BM).
G. Sisa saldo rekening setelah program berakhir menjadi kewenangan nasabah untuk di tindaklanjuti.
H. Nasabah dapat mengambil manfaat dimuka dari hadiah yang akan
diterima dengan cara menerima titipan hadiah dan berlaku Ketentuan sebagai berikut :
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :4
1. Hadiah merupakan Bank
2. Jika nasabah melanggar syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan atau melakukan wanprestasi, maka Bank dapat menarik kembali hadiah yang telah diberikan.
3. Jika hadiah yang diberikan oleh Bank hilang atau tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya, maka Nasabah berkewajiban membayar biaya penggantian hadiah.
I. Biaya hadiah akan dibebankan secara proporsional (diamortisasi bulanan) sesuai dengan jangka waktu komitmen.
J. Program Tabungan Prima iB Berhadiah dapat diikuti oleh nasabah
Perorangan maupun Non Perorangan K. Dalam Program Tabungan Prima iB Berhadiah, Nasabah setuju bahwa
saldonya akan di blokir selama jangka waktu komitmen sesuai ketentuan.
L. Kebijakan operasi ini mengatur mekanisme operasional Program
Tabungan Prima iB Berhadiah meliputi keikutsertaan program, pemesanan hadiah, proses break dan proses akuntansi terkait. Mekanisme pembukaan dan penutupan rekening Tabungan Prima iB, blokir saldo serta operasional lain yang terkait mengikuti kebijakan operasi yang telah ada.
M. OM/BM/SBM akan menunjuk petugas operasional terkait untuk
menatausahakan permohonan dari Program Tabungan Prima iB Berhadiah. Petugas operasional dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Di Kantor Cabang : Back Office dan Customer Service 2. Di Kantor Capem : Back Office dan Customer Service 3. Di Kantor Kas : Customer Service dan Back Office Cab utama
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :5
N. Cabang dapat menentukan jenis hadiah dengan anggaran biaya sesuai ketentuan yang dibuat oleh Retail Funding Division
O. Pencairan dana pembelian hadiah mengacu kepada ketentuan berikut :
1. Pencairan dana pembelian hadiah nasabah dilakukan berdasarkan persetujuan biaya sesuai dengan limit kewenangannya dan berdasarkan kwitansi pembelian barang serta surat penawaran kepesertaan Program Tabungan Prima iB Berhadiah yang sudah disetujui oleh Operation Manager (OM).
2. Kewenangan Operation Manager adalah dalam kapasitasnya sebagai approval pelaksanaan pencairan.
3. Pelaksanaan pencairan dana pembelian hadiah dilakukan oleh Central Operation Department (COD) secara sentralisasi dan diatur sebagai berikut : i. Jika limit kewenangan persetujuan sampai dengan limit Cabang
maka Cabang harus mengirimkan bukti pembelian hadiah melalui email kepada COD.
ii. Jika limit kewenangan persetujuan sampai dengan limit Kantor Pusat maka pencairan dana pembelian hadiah dilakukan oleh petugas Central Operation Department berdasarkan persetujuan biaya dari Finance & Strategy Division (FASD).
4. Pembelian hadiah baik dengan limit cabang maupun melebihi limit cabang, maka pencairan dana pembelian hadiah dibukukan dengan jurnal sebagai berikut : Cabang Dr. Uang Muka Kr. Rekening Vendor COD Dr. BDD – Iklan dan Promosi Cr. RAB Umum Cabang
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :6
Cabang Dr. RAB Umum Cabang Cr. Uang Muka
P. Media pemberian persetujuan biaya hadiah menggunakan formulir permohonan pengajuan investasi dan biaya (form PPIB) seperti pada lampiran G.
Q. Amortisasi biaya hadiah dilakukan secara sentralisasi oleh COD pada tanggal 25 setiap bulannya atau ditetapkan lain sesuai dengan Kebijakan Operasional Bank.
R. Proses break dan pelepasan blokir saldo program mengacu kepada
ketentuan berikut : 1. Pada prinsipnya nasabah yang mengikuti program ini tidak
diperkenankan untuk break. 2. Untuk kemaslahatan bersama, kondisi-kondisi yang diperkenankan
untuk dilakukan break adalah nasabah dalam kondisi force majeure dibuktikan dengan dokumen pendukung.
3. Force majeure yaitu peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh bencana alam, kerusuhan, huru-hara, pemberontakan, epidemic, sabotase, peperangan, pemogokan, kebijakan pemerintah atau sebab lain diluar kekuasaan Nasabah.
4. Izin prinsip persetujuan break nasabah program Tabungan Prima iB berhadiah diberikan oleh BM berdasarkan pengajuan dari RM.
5. Atas permohonan break yang telah disetujui, BM memberikan permohonan tersebut kepada OM untuk realisasi pelaksanaan operasionalnya.
6. OM mendisposisikan persetujuan break nasabah kepada CS dan BO.
7. Customer Service, mintakan kepada nasabah hadiah yang telah diterima dimuka, apabila nasabah tidak dapat mengembalikan hadiah seperti kondisi di awal, maka sesuai dengan ketentuan program, hitung biaya penggantian hadiah dan buatkan advice
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :7
debet. 8. Customer service membuka blokir saldo rekening tabungan
berdasarkan formulir pelepasan blokir Nasabah yang telah disetujui BM dan hanya dapat dilakukan di cabang pembuka.
9. Berdasarkan persetujuan break nasabah program, maka Back Office mendebet rekening nasabah sebesar biaya penggantian dan mengkoreksi Beban Hadiah serta mengirimkan email kepada COD dengan melampirkan bukti break/lepas blokir nasabah terkait.
10. Berdasarkan informasi dari Cabang atas proses break program maka petugas COD melakukan pembukuan sebagai berikut :
Cabang Dr. Rekening Nasabah Kr. Beban Hadiah COD Dr. Beban Hadiah Cr. BDD - Iklan dan Promosi
S. SLA dari program ini adalah sebagai berikut : 1. Tanggal ditandatangani dan diserahkannya surat penawaran
program dengan tanggal transaksi pembentukan BDD maksimal dilakukan antara tanggal 26 bulan berjalan sampai dengan tanggal 24 bulan berikutnya.
2. Untuk hadiah dengan persetujuan limit Kantor Pusat maka proses persetujuan dan pembentukan BDD, dilakukan maksimal 5 hari kerja sejak pengajuan diterima NGSD.
3. SLA permohonan persetujuan biaya ke FASD adalah 2 hari kerja dengan cutt of time penerimaan maksimal pukul 14.30.
IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEJABAT YANG TERLIBAT
A. Branch Manager/Sub Branch Manager bertanggung jawab terhadap
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :8
pembukaan rekening & pemblokiran saldo untuk Program Tabungan Prima iB Berhadiah
B. Operation Manager/ Operation Supervisor/ Sub Branch Manager yang ditunjuk bertanggung jawab atas otorisasi pendaftaran, proses klaim dan break Tabungan yang mengikuti Program Tabungan Prima iB Berhadiah dan memastikan jurnal yang terjadi sesuai ketentuan
Saat Pembayaran ke Vendor hadiah (untuk hadiah yang dipesan oleh Cabang)
Di Kantor Pusat
Debet : BDD - Iklan dan Promosi
Nilai BDD terdiri dari :
1. Harga barang
2. PPN Masukan sebesar
3. Gross up PPh
Kredit : RAB Umum
Di Kantor Cabang
Debet : RAB Umum
Kredit : Rekening Vendor/Uang Muka
Kredit : Ttp Kas Negara PPh ps 21/23 lainnya
Saat Pembayaran ke Vendor hadiah (untuk hadiah yang dipesan oleh KP)
Di Kantor Pusat
Debet : BDD - Iklan dan Promosi
Kredit : Rek Vendor
Saat nasabah melakukan pembatalan program (break/lepas blokir) Di Kantor Cabang
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :9
Debet : Rekening Nasabah
Kredit : Beban Hadiah Tabungan Prima
Di Kantor Pusat
Debet : Beban Hadiah Tabungan Prima Kredit : BDD - Iklan dan Promosi Sebesar biaya penggantian hadiah (Nilai Buku BDD yang tersisa)
Saat pengakuan Biaya / Amortisasi hadiah setiap akhir bulan Debet : Beban Hadiah Tabungan Prima
Kredit : BDD - Iklan dan Promosi
Sebesar Harga Riil Hadiah dibagi jangka waktu komitmen
C. Bussiness Manager/Branch Manager (BM)/ Operation Manager bertanggung jawab atas:
1. Surat penunjukan pihak ketiga dari nasabah sebagai vendor hadiah.
2. Keabsahan dari transaksi yang sesuai dengan Purchase Order
(PO)/Surat tagihan/ Kwitansi yang mencantumkan harga barang/ jasa dan nomor rekening pihak ketiga.
V.
PEMESANAN HADIAH OLEH KANTOR PUSAT A. Berdasarkan permohonan dari cabang dan persetujuan biaya hadiah
pada form PPIB, maka Network & General Service Division (NGSD) akan melakukan pemesanan kepada vendor.
B. Berdasarkan rekapitulasi data nasabah program tersebut, maka vendor akan mengirimkan hadiah secara langsung kepada cabang tempat nasabah mengikuti Program tersebut.
C. Pengiriman hadiah kepada nasabah dilakukan oleh cabang tempat
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :10
VI.
nasabah mengikuti program Program Hadiah Langsung tersebut (jika diperlukan).
D. Beban pengiriman hadiah kepada nasabah dan beban atas hadiah menjadi biaya Cabang.
E. Untuk hadiah yang dipesan melalui Kantor Pusat, jika hadiah yang diterima tidak sesuai dengan rekapitulasi data nasabah, maka untuk penyelesaiannya dengan vendor harus melalui NGSD.
F. Apabila persediaan hadiah telah habis/tidak tersedia/discontinue, maka Bank akan melakukan penggantian dengan produk sejenis atau barang yang setara nilainya, dengan konfirmasi kepada nasabah.
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
A. Operation Manager harus memonitor dan memastikan bahwa pelaksanaan pembukuan program berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan.
B. Cabang melalui Customer Service/petugas yang ditunjuk wajib membuat laporan rekapitulasi permohonanProgram Tabungan Prima iB Berhadiah dan Nasabah break dari cabang dan kantor dibawahnya untuk selanjutnya diinformasikan kepada RFD.
C. Operation Manager harus menunjuk subordinate-nya yang bertugas memonitor pelaksanaan pengiriman hadiah agar sesuai dengan kondisi cabang
D. FASD harus memastikan bahwa biaya hadiah yang diajukan telah
sesuai dengan ketentuan program. E. Data Kontrol harus memonitor hal-hal sebagai berikut :
- bahwa setiap nasabah yang mengikuti program Tabungan Prima iB Berhadiah dan telah jatuh tempo, maka atas sejumlah dana / saldo
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :11
tertentu yang di-blokir telah dibuka. - hadiah tidak terkirim 2 (dua) kali / double untuk nasabah yang sama. - kesesuaian dan keabsahan data nasabah dengan dokumen - biaya hadiah yang diajukan telah sesuai dengan ketentuan program - transaksi terkait Program Hadiah Langsung setiap hari. - status pengiriman hadiah mengacu rekapitulasi data nasabah
penerima hadiah langsung yang dibuat oleh Sarlog / Petugas Yang Ditunjuk.
- bahwa perhitungan biaya penggantian hadiah atas nasabah yang melakukan break program telah sesuai dengan ketentuan fitur program yang berlaku.
F. Internal Audit Division secara periodik melakukan pemeriksaan atas
kesesuaian data pada dokumen yang terkait dengan program ini diantaranya yaitu dokumen penerimaan hadiah oleh nasabah, dokumen hadiah nasabah dalam pemesanan, dokumen pendukung break program dan sebagainya.
G. Internal Audit Division secara periodik melakukan pemeriksaan
terhadap data rekening program Tabungan Prima iB Berhadiah terkait dengan nisbah yang ada di sistem dengan nisbah yang telah ditetapkan oleh RFD.
VI. LAMPIRAN
A. Surat Penawaran Program Tabungan Prima iB Berhadiah.
B. Alur Pendaftaran Dimana Hadiah Ditentukan Oleh Cabang C. Alur Pemutusan Program Tabungan Prima iB Berhadiah Atas
Permintaan Nasabah (Break/Lepas Blokir) D. Alur Pendaftaran Dimana Hadiah Ditentukan Oleh Kantor Pusat E. Tabel Logbook F. Surat Penunjukkan Dealer/Toko/Vendor G. Petunjuk Pengisian Formulir Permohonan Pengajuan Investasi & Biaya
(PPIB)
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN PRIMA iB BERHADIAH
BAB I. KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku
: 21 Januari 2013
Status Dokumen : Rev 1
Bab/Halaman :12
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS
KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku : 13 Juni 2013
Status Dokumen : Baru
Bab/Halaman : 1
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada nasabah khususnya dalam hal funding,
maka dibutuhkan program untuk melengkapi fitur produk yang telah ada. Untuk
mengakomodasi hal tersebut, maka Bank Muamalat menyelenggarakan Program Kilau
Emas dimana program ini bertujuan untuk meningkatkan saldo rata-rata nasabah pada
produk Tabungan untuk pengendapan dana dengan jangka waktu tertentu.
II. SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
1. Kemilau Program Customer Gathering Muamalat Berbagi Rezeki (MBR) 2013,
adalah program pertemuan dengan nasabah yang dibuat untuk memberikan apresiasi
kepada nasabah prioritas (terpilih) dalam bentuk pelayanan dan bertujuan untuk
meningkatkan volume tabungan dari nasabah potensial dan akuisisi rekening
tabungan baru dalam kegiatan cross selling.
2. Produk yang ditawarkan pada acara ini adalah Tabungan iB Muamalat Prima
Berhadiah dengan ketentuan dan persyaratan program seperti pada Lampiran
(selanjutnya disebut “Tabungan Program”).
3. Program merupakan pemberian hadiah langsung, dengan mekanisme diberikan
diawal dan/atau diakhir periode tertentu selama Jangka Waktu Penawaran
Penempatan Dana, untuk setiap biaya hadiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Hadiah dengan manfaat dimuka maka Nasabah akan menerima hadiah sebagai
titipan dari Bank selama Jangka Waktu Penempatan Dana, dengan ketentuan :
a. Hadiah merupakan milik Bank, sampai dengan Jangka Waktu Penawaran
Penempatan Dana berakhir.
b. Jika nasabah melanggar syarat dan ketentuan pada Surat Penawaran Program
Tabungan Prima iB Berhadiah yang telah disepakati atau melakukan
wanprestasi, maka Nasabah harus mengembalikan hadiah yang telah diberikan.
c. Jika hadiah yang diberikan oleh Bank hilang, atau hadiah dalam kondisi tidak
sama seperti kondisi awal saat nasabah menerima hadiah atau Nasabah tidak
dapat mengembalikan hadiah jika terjadi wanprestasi, maka Nasabah
berkewajiban membayar Biaya Penggantian Hadiah.
5. Hadiah dengan manfaat diakhir maka Nasabah akan menerima bonus dari Bank
selama periode tertentu dalam Jangka Waktu Penempatan Dana, ketika terpenuhinya
syarat dan ketentuan Program.
6. Hadiah pada Program ini berupa emas yaitu hadiah dengan manfaat dimuka untuk
penempatan 1 tahun dan sebagai hadiah dengan manfaat diakhir untuk apreasiasi top
up periode triwulanan yang telah ditentukan sesuai dengan syarat dan ketentuan
program yang berlaku.
7. Hadiah lain pada Program ini berupa bonus/free biaya transfer sebagai hadiah
dengan manfaat diakhir.
8. Biaya Penggantian Hadiah adalah biaya yang dikenakan kepada nasabah apabila
nasabah tidak memenuhi syarat dan ketentuan Program atau nasabah melakukan
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS
KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku : 13 Juni 2013
Status Dokumen : Baru
Bab/Halaman : 2
proses pembatalan program dan besarnya nilai penggantian hadiah adalah sebesar
harga hadiah pada saat perolehan yang berlaku di pihak Bank.
9. Jangka Waktu Penawaran Penempatan Dana, adalah satuan waktu tertentu yang
telah ditentukan oleh bank dengan syarat dan ketentuan Program yang berlaku.
10. Saldo blokir adalah saldo pada Rekening Tabungan yang diblokir dengan besaran
dan jangka waktu sebagaimana yang ditawarkan Bank pada Surat Penawaran
Program Tabungan Prima iB Berhadiah.
11. Pembatalan program sebelum melampaui Jangka Waktu Penawaran Penempatan
Dana harus mendapat persetujuan prinsip pembatalan Program dari Branch Manager
(BM).
12. Rekening Tabungan Program setelah Program berakhir akan dikonversi menjadi
Tabungan iB Muamalat Prima Reguler.
13. Pembukuan pencairan biaya hadiah dilakukan pada SSL BDD-Iklan dan Promosi.
Akun BDD-Iklan dan Promosi yang terkait dengan program ini dibiayakan pada
akhir periode program.
14. Biaya atas hadiah menjadi beban Cabang dimana harga hadiah terdiri dari harga beli
hadiah dan pajak atas hadiah.
15. Program Tabungan Prima iB Berhadiah dapat diikuti oleh nasabah Perorangan
maupun Non Perorangan.
16. Pedoman ini mengatur mekanisme Program meliputi pemesanan hadiah, pemberian
insetif untuk tim sales dan proses pemberian bonus/free transfer. Mekanisme lainnya
mengacu kepada Prosedur Pelaksanaan Tabungan iB Muamalat Prima Berhadiah.
17. SLA dari program ini adalah :
a. Serah terima hadiah nasabah dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan
pada saat penyelesaian Uang Muka.
b. Pemberian hadiah berupa bonus/free biaya transfer dilakukan dengan sistem
refund dan pengkreditan dilakukan pada bulan berikutnya maksimal tanggal 28.
c. Pemberian hadiah atas top up periode triwulanan berupa emas dilakukan pada
bulan Oktober 2013, Januari 2014, April 2014 dan Juli 2014.
III. PEMESANAN DAN PEMBUKUAN HADIAH
1. Pemesanan hadiah menjadi tanggung jawab masing-masing Cabang pembuka
rekening, mengikuti ketentuan yang berlaku mengenai pengadaan barang dan jasa.
2. Pembukuan pencairan biaya hadiah dilakukan pada SSL BDD-Iklan dan Promosi.
Pembukuan pada akun BDD menjadi kewenangan Central Operation Department
(COD) sehingga pembukuan pencairan biaya hadiah dilakukan secara sentralisasi
oleh COD.
3. Biaya hadiah akan dibebankan dengan amortisasi secara sentralisasi selama Jangka
Waktu Penawaran Penempatan Dana.
4. Realiasasi biaya hadiah dilakukan dengan mendebet SSL-B. Hadiah Tabungan Prima
dan mengkredit SSL BDD-Iklan dan Promosi.
5. Pencairan dana untuk pembelian hadiah dengan manfaat dimuka dilakukan
berdasarkan persetujuan biaya sesuai dengan limit kewenangannya dibukukan
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS
KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku : 13 Juni 2013
Status Dokumen : Baru
Bab/Halaman : 3
sementara pada akun Uang Muka yang akan dipertanggungjawabkan dengan
kwitansi pembelian hadiah.
6. Pembukuan pencairan dana pembelian hadiah dilakukan dengan jurnal sebagai
berikut :
Pada saat pengeluaran uang muka untuk pembelian hadiah
Cabang
Dr. Uang Muka
Kr. Rekening/Kas
Pada saat penyelesaian uang muka dengan penyerahan kwitansi kepada COD
COD
Dr. BDD – Iklan dan Promosi
Kr. RAB Umum Cabang
Pada saat penyerahan hadiah kepada nasabah
Cabang
Dr. RAB Umum Cabang
Kr. Uang Muka
Kr. Ttpn Pph Lainnya
7. Media pemberian persetujuan biaya hadiah menggunakan Formulir Permohonan
Pengajuan Investasi dan Biaya (untuk selanjutnya disebut “Form PPIB”).
8. Pemberian hadiah diakhir periode top up triwulanan berupa emas dan bonus/free
biaya transfer dilakukan oleh Cabang berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh
Retail Funding Division.
9. Pembukuan hadiah berupa bonus/free biaya transfer dilakukan dengan jurnal sebagai
berikut :
Dr. B. Hadiah Tabungan Prima
Kr. Rekening Nasabah
Kr. Ttpn Pph Lainnya
IV. PEMBATALAN PROGRAM
Proses pembatalan program dan pelepasan Saldo Blokir mengacu kepada ketentuan
berikut :
1. Pada prinsipnya nasabah yang mengikuti Program ini tidak diperkenankan untuk
melakukan pembatalan program.
2. Untuk kemaslahatan bersama, kondisi-kondisi yang diperkenankan untuk dilakukan
pembatalan program adalah nasabah dalam kondisi force majeure dibuktikan dengan
dokumen pendukung.
3. Force majeure yaitu peristiwa-peristiwa yang disebabkan oleh bencana alam,
kerusuhan, huru-hara, pemberontakan, epidemic, sabotase, peperangan, pemogokan,
kebijakan pemerintah atau sebab lain diluar kekuasaan Nasabah.
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS
KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku : 13 Juni 2013
Status Dokumen : Baru
Bab/Halaman : 4
4. Izin prinsip persetujuan pembatalan program diberikan oleh BM berdasarkan
pengajuan dari RM.
5. Atas permohonan Pembatalan Program yang telah disetujui, BM memberikan
permohonan tersebut kepada OM untuk realisasi pelaksanaan operasionalnya.
6. OM mendisposisikan persetujuan proses pembatalan nasabah kepada CS dan Back
Office.
7. Customer Service, meminta kepada nasabah hadiah yang telah diterima dimuka dan
selanjutnya membuka saldo blokir pada Rekening Tabungan berdasarkan formulir
permohonan pembatalan Program yang telah disetujui BM. Pembatalan program
hanya dapat dilakukan di cabang pembuka dimana nasabah mengajukan Surat
Penawaran Program Tabungan Prima iB Berhadiah.
8. Berdasarkan persetujuan Pembatalan Program, maka Back Office mendebet
rekening nasabah sebesar biaya penggantian dan mengkoreksi Beban Hadiah serta
mengirimkan email kepada COD dengan melampirkan bukti lepas blokir nasabah
terkait.
9. Berdasarkan informasi dari Cabang atas proses Pembatalan Program maka
pembukuan dilakukan dengan jurnal sebagai berikut :
Apabila pembatalan program dilakukan pada tahun 2013
Cabang
Dr. Ttpn Lainnya (hasil penjualan emas)
Kr. Beban Hadiah (sebesar harga hadiah seperti pada definisi II.14)
Kr. Pend. Operasional Lainnya
COD
Dr. Beban Hadiah (sebesar sisa BDD yang belum diamortisasi)
Kr. BDD - Iklan dan Promosi
Apabila pembatalan program dilakukan pada tahun 2014
Cabang
Dr. Ttpn Lainnya (hasil penjualan emas)
Kr. Beban Hadiah (sebesar sisa BDD yang belum diamortisasi)
Kr. Pend. Operasional Lainnya
COD
Dr. Beban Hadiah (sebesar sisa BDD yang belum diamortisasi)
Kr. BDD - Iklan dan Promosi
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS
KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku : 13 Juni 2013
Status Dokumen : Baru
Bab/Halaman : 5
V. LAIN-LAIN
1. Ketentuan mengenai pajak atas bagihasil mengacu kepada Undang-Undang No. 36
Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan dengan ketentuan sebagai berikut :
NPWP Non NPWP Harga Hadiah
5% 6% ≤ 50 Juta
15% 18% 50 Juta – 249,99 Juta
20% 24% 250 Juta – 499,99 Juta
30% 36% ≥ 500 Juta
2. Insentif diberikan kepada RM/sales dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
a. Diperhitungkan berdasarkan saldo rata-rata pengendapan mulai bulan Juli 2013.
b. Atas setiap pengendapan dana Rp. 1 Milyar maka RM/sales berhak atas insentif
sebesar Rp. 100 ribu.
c. Insentif diperhitungkan dari pertumbuhan incremental saldo rata-rata nasabah
minimal Rp 1 Milyar (akumulasi dari jumlah pertumbuhan dana nasabah yang
berhasil diakuisisi pada rekening Tabungan Program). Contoh perhitungan
insentif yaitu :
Bulan
Pertumbuhan
incremental SRR
Tabungan Prima
Program (Rp)
Pertumbuhan yang
diakui (Rp)
Gross insentif
yang diberikan
(Rp)
Jul-13 1,535,000,000.00 1,535,000,000.00 100,000.00
Aug-13 2,699,000,000.00 1,164,000,000.00 100,000.00
Sep-13 1,164,000,000.00 -3,436,000,000.00 0.00
Oct-13 4,600,000,000.00 1,901,000,000.00 100,000.00
Nov-13 10,000,000,000.00 5,400,000,000.00 500,000.00
Dec-13 8,900,000,000.00 -1,100,000,000.00 0.00
Jan-14 12,000,000,000.00 2,000,000,000.00 200,000.00
Feb-14 100,000,000.00 -11,900,000,000.00 0.00
Mar-14 500,000,000.00 -11,500,000,000.00 0.00
Apr-14 8,000,000,000.00 -4,000,000,000.00 0.00
May-14 1,000,000,000.00 -11,000,000,000.00 0.00
Jun-14 5,000,000,000.00 -7,000,000,000.00 0.00
Rata-Rata 4,624,833,333.33
PEDOMAN PROGRAM KILAU EMAS
KETENTUAN PROGRAM
Tanggal Berlaku : 13 Juni 2013
Status Dokumen : Baru
Bab/Halaman : 6
3. Pengenaan pajak insentif mengikuti ketentuan Pph pasal 21 yang berlaku dan
dipotong dari besarnya perhitungan insentif.
4. Pembukuan insentif dilakukan oleh Human Capital Division (HCD)
berdasarkan perhitungan insentif dari Retail Funding Division (RFD) yang
telah disetujui oleh Finance And Strategy Division (FASD).
Nomor : Pembukuan : Biaya
Tanggal : Uang Muka Biaya / BDD/ Nilai Beli
Kepada President Director
Disampaikan melalui FASD Head
Finance & Operation Director
FASD Dept.Head
NOD Head
BM. KPO / Area Manager / Branch Manager
Pin. Capem / MO Jabotabek / Off. Ad. & Sarlog / Off. Umum & Perso KPO
Dari : 830 MOBILE BRANCH MAKASAR 2
Anggaran Biaya COF : 6,60% Dianggarkan x Tidak Dianggarkan
Realisasi Biaya :
Terbilang :
Kredit ke Rekening : Keterangan / Alasan : Rencana Pembelian EmasNama Nasabah
Jenis Nasabah Perorangan Kantor ANTAM
No Rekening
Jenis Paket Tab Prima Emas 2 - Paket 1 (S32A)
Komitment Penempatan (Rp) 100.000.000,00Rp
Jangka Waktu Blokir/ Komitment (bln) 12
Cabang Jenis Hadiah (Gram) 10 UM Awal :Biaya Hadiah (Rp) 5.500.000,00Rp Realisasi :Biaya Pajak 289.473,68Rp Sisa Kekurangan :
Biaya Pengadaan -Rp
Biaya Pengiriman
Total Biaya 5.789.473,68Rp Sesuai Budget
Cost Of Fund 5,79%
Dibebankan Pada Nomor SSL : Kode Cab : 181016002 Kode Cab MOBILE BRANCH MAKASAR 2 R/C : 9000
Nilai Anggaran Sama/Kurang/Lebih
Nilai BOPO : Sama/Kurang/Lebih
Nama Pos Anggaran
Total Anggaran Yang Disetujui
Realisasi Anggaran
Sisa Anggaran Rp - ( Saat Ini )
Diajukan Oleh PERSETUJUAN
Ditolak Disetujui
Alasan penolakan :
xxxxx xxxxx
BM/SBM *Pastikan kode produk rekening sesuai dengan paket
yang dipilih (tertera dalam pilihan paket di atas)
Oktaviani Moersalin Andri Donny
RFD Head FASD Head
( Setahun )
( s/d saat ini )
Nama perkiraan : BDD Iklan/ Promosi
MOBILE BRANCH
MAKASAR 2
Bank Muamalat
8300000001
GIRO ANTARA CABANG '830 IDR
Rp5.789.474
5.789.473,68Rp
PENGAJUAN PERSETUJUAN INVESTASI / BIAYA Program
Kemilau Emas
001 /CAB/PPB/VIII/2013
17 Syawal 1433 H/ 4 September 2012
Nomor : Pembukuan : Biaya
Tanggal : Uang Muka Biaya / BDD/ Nilai Beli
Kepada President Director
Disampaikan melalui FASD Head
Finance & Operation Director
FASD Dept.Head
NOD Head
BM. KPO / Area Manager / Branch Manager
Pin. Capem / MO Jabotabek / Off. Ad. & Sarlog / Off. Umum & Perso KPO
Dari : 101 BANDUNG
Anggaran Biaya COF : 6,60% Dianggarkan x Tidak Dianggarkan
Realisasi Biaya :
Terbilang :
Kredit ke Rekening : Keterangan / Alasan : Rencana Pembelian EmasNama Nasabah
Jenis Nasabah Perorangan Kantor ANTAM
No Rekening
Jenis Paket Tab Prima Emas 2 - Paket 2 (S33A)
Komitment Penempatan (Rp) 250.000.000,00Rp
Jangka Waktu Blokir/ Komitment (bln) 0
Cabang Jenis Hadiah (Gram) 25
Biaya Hadiah (Rp) 5.000.000.000,00Rp
Biaya Pajak 1.621.259.029,93Rp
Biaya Pengadaan -Rp
Biaya Pengiriman Rp -
Total Biaya 6.621.259.029,93Rp
Tidak Sesuai
Budget
Cost Of Fund 2648,50%
Dibebankan Pada Nomor SSL : Kode Cab : 181016002 Kode Cab BANDUNG R/C : 9000
Nilai Anggaran Sama/Kurang/Lebih
Nilai BOPO : Sama/Kurang/Lebih
Nama Pos Anggaran
Total Anggaran Yang Disetujui
Realisasi Anggaran
Sisa Anggaran Rp - ( Saat Ini )
Diajukan Oleh PERSETUJUAN
Ditolak Disetujui
Alasan penolakan :
xxxxx xxxxx
BM/SBM *Pastikan kode produk rekening sesuai dengan paket
yang dipilih (tertera dalam pilihan paket di atas)
Oktaviani Moersalin Andri Donny
RFD Head FASD Head
Budget total biaya maksimal Rp. 600.000/ pergram
Jika PPIB diteruskan akan di ajukan RFD ke Direksi untuk persetujuan
BANDUNG
( Setahun )
( s/d saat ini )
Nama perkiraan : BDD Iklan/ Promosi
Bank Muamalat
1010000001
GIRO ANTARA CABANG 101 IDR
Rp6.621.259.030
Sesuai memo RFD No. /RFD/MEMO/VIII/2013
perihal Perpanjangan Program Tab. Prima
Paket Kilau Emas yang ditandatangani Direksi
masih sesuai dengan budget Cost Akusisi
6,75% dengan tanpa pemberian insentif
6.621.259.029,93Rp
PENGAJUAN PERSETUJUAN INVESTASI / BIAYA Program
Kemilau Emas
001 /CAB/PPB/VIII/2013
17 Syawal 1433 H/ 4 September 2012
Nomor : Pembukuan : Biaya
Tanggal : Uang Muka Biaya / BDD/ Nilai Beli
Kepada President Director
Disampaikan melalui FASD Head
Finance & Operation Director
FASD Dept.Head
NOD Head
BM. KPO / Area Manager / Branch Manager
Pin. Capem / MO Jabotabek / Off. Ad. & Sarlog / Off. Umum & Perso KPO
Dari : 102 CAPEM SALMAN
Anggaran Biaya COF : 2,75% Dianggarkan x Tidak Dianggarkan
Realisasi Biaya :
Terbilang :
Kredit ke Rekening : Keterangan / Alasan : Rencana Pembelian EmasNama Nasabah
Jenis Nasabah Perorangan Kantor ANTAM
No Rekening
Jenis Paket Tab Prima Emas 1 (S26A)
Komitment Penempatan (Rp) 1.000.000.000,00Rp UM Awal :Jangka Waktu Blokir/ Komitment (bln) 12 Realisasi :
Cabang Jenis Hadiah (Gram) 10 Sisa Kekurangan :
Biaya Hadiah (Rp) 5.000.000,00Rp
Biaya Pajak 319.148,94Rp
Biaya Pengadaan -Rp
Biaya Pengiriman Rp -
Total Biaya 5.319.149Rp Sesuai Budget
Cost Of Fund 0,53%
Dibebankan Pada Nomor SSL : Kode Cab : 181016002 Kode Cab CAPEM SALMAN R/C : 9000
Nilai Anggaran Sama/Kurang/Lebih
Nilai BOPO : Sama/Kurang/Lebih
Nama Pos Anggaran
Total Anggaran Yang Disetujui
Realisasi Anggaran
Sisa Anggaran Rp - ( Saat Ini )
Diajukan Oleh PERSETUJUAN
Ditolak Disetujui
Alasan penolakan : *Pastikan kode produk rekening sesuai dengan paket
xxxxx xxxxx yang dipilih (tertera dalam pilihan paket di atas)
BM/SBM
Andri Donny Oktaviani Moersalin
FASD Head RFD Head
( Setahun )
( s/d saat ini )
Nama perkiraan : BDD Iklan/ Promosi
Bank Muamalat
1020000001
GIRO ANTARA CABANG 102 IDR
Rp5.319.149
CAPEM SALMAN
5.319.148,94Rp
PENGAJUAN PERSETUJUAN INVESTASI / BIAYA PENYELASAIAN
Program Kemilau Emas (Non NPWP)
001 /CAB/PPB/VIII/2013
17 Syawal 1433 H/ 4 September 2012