strategi pelayanan customer service dalam...
TRANSCRIPT
STRATEGI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN
JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG RAWAMANGUN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh :
Yusron Musthafa Kamal
NIM: 1112053000061
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016 M / 1438 H
i
ABSTRAK
Yusron Musthafa Kamal, NIM: 1112053000061, STRATEGI PELAYANAN
CUSTOMER SERVICE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH
PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG RAWAMANGUN. Di
bawah bimbingan Lili Bariadi, MM., M.Si.
Persaingan yang sangat ketat dalam dunia bisnis jasa perbankan telah
memaksa para perusahaan jasa perbankan untuk bersaing mendapatkan hati di para
nasabah. Setiap perusahan ingin mempertahankan keberadaannya di nasabah agar
bertahan dan memperluas pangsa pasar. Untuk dapat memasuki pasar maka
perusahaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan nasabah dengan meningkatkan
pelayanan.
PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun pmeyiapkan staff
karyawan yang mampu menangani kebutuhan nasabahnya yang biasa disebut dengan
customer service. Tugas utama customer service adalah memberikan pelayanan dan
membina hubungan yang baik dengan nasabah, oleh karena PT. Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Rawamangun membuat strategi khusus agar nasabah merasa
puas sehingga berpengaruh dengan jumlah nasabah karena pelayanan yang diberikan
oleh customer service.
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan
menggunakan penelitian ini menghasilkan data deskriptif. Metode ini bertujuan untuk
menggambarkan secara terperinci dan kemudian menganalisa hasil data yang
terkumpul. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi customer service di PT.
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun dalam memberikan pelayanan
kepada nasabah. Serta upaya yang berpengaruh terhadap pelayanan customer service
PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun.
Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi pelayanan customer
service dalam memberikan pelayanan kepada nasabah yaitu, competence
(kompetensi), trusted & trust (percaya dan dipercaya), contribution (kontribusi),
honesty (kejujuran), service excellent (pelayanan prima), social & environment care
(sosial dan peduli pada lingkungan) innovation (perubahan). Serta upaya yang
dilakukan oleh customer service dalam meningkatkan jumlah nasabah adalah pertama
tujuh rekening baru dalam satu hari, kedua cross selling (penjualan silang) ketiga roll
play dan terakhir shopper.
Kata kunci : Strategi, Pelayanan Customer Service, PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Rawamangun.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT Tuhan Seru
Sekalian Alam. Tidak ada kata yang pantas kecuali pujian yang terus dilafalkan
oleh lisan. Hanya Dia lah yang pantas dipuji dan disembah, kepada-Nya pula
hamba memohon pertolongan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan sebaik-baiknya.
Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada
pemimpin umat, Baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga serta para
sahabat yang telah menjadi suri tauladan bagi kita dalam melangkah.
Penulisan skripsi ini semoga menjadi awal dari langkah untuk
melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi. Penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada Ayahanda H.M.Yazid,SE dan Uminda Ustazah Hj. Siti
Fatimah,S.Ag tercinta. Orang tua yang selalu memberikan doa, semangat,
motivasi, materi dan kasih sayangnya selama ini kepada penulis. Semoga Allah
senantiasa memberikan umur yang panjang dalam taat kepada Allah Swt,
diberikan kesehatan jasmani dan rohani, serta keberkahan kepada mereka. Amiin.
Dibalik keberhasilan selalu ada kebersamaan yang selalu
memberikan semangat, bimbingan, motivasi dan doa. Oleh karena itu, dengan
segenap kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
2. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang akademik, Ibu Dr.
Roudhonah, M.Ag. selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, dan Dr.
Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan
kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah dan Bapak Sugiharto, MA, selaku Sekertaris Jurusan Manajemen
Dakwah.
4. Bapak Drs. Helmi Rustandi, MA, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak Lili Bariadi MM. M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang sudah sangat
sabar membimbimg penulis dan memberikan motivasi, arahan, saran serta
masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga apa yang
sudah beliau ajarkan mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar jurusan Manajemen Dakwah dan Konsentrasi
Lembaga Keuangan Syariah atas semua ilmu dan pengalaman yang telah
diberikan.
7. Pengurus dan staff Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi
dan Perpustakaan Utama, yang telah membantu penulis dalam mencari data-
data yang diperlukan.
8. Seluruh pihak Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun, Pak Ricki
Ricardo, Ibu Reni, dan Ibu Ayu, yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk mewawancarai Bapak dan Ibu.
iv
9. Syifa Fauziah, Silvia Azizah, Silvana Zakiyah, Syahnaz Nabila, Furqon
Muhammad, Zahra Kamila dan Zain Fais Muhammad serta Keluarga Besar
Alm. Kakenda H.M. Sidik dan Keluarga Besar Alm. Kakenda H. Ghozali,
yang telah memberikan semangat, motivasi, doa dan kasih sayangnya yang
sangat luar biasa kepada penulis. Semoga Allah memberikan umur yang
panjang, kesehatan dan keberkahan.
10. NURA this is my someone and my sweety, tiada henti selalu mendoakan,
memberikan semangat, saran dan nasihat yang membuat penulis tidak putus
asa sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin.
11. Tim Hadroh Himmatul Muhibbin dan Pengurus MT. Al Asrar Pulo Gebang
yang selalu memberikan motivasi dan doa kepada penulis. Semoga Allah
selalu memberikan kesolidaritasan yang lebih ukhuwah.
12. Teman-teman seperjuangan LKS-MD dan ZISWAF-MD 2012, terima kasih
atas pertemanan selama 4 tahun berjuang bersama-sama untuk mendapatkan
gelar sarjana ini. Semoga Allah senantiasa meridhai setiap langkah kita.
Amiin.
Akhirnya penulis sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak
dapat penulis tuliskan, semoga doa dan harapan kita semua dikabulkan oleh Allah,
Amin.
Jakarta, 22 September 2016
Yusron Musthafa Kamal
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………......... ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. v
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………...... 1
A. Latar Belakang Masalah.…………………..……………………..... 1
B. Pembatasan Masalah ……………. ……………………………….. 4
C. Perumusan Masalah …………….…………………………………. 5
D. Tujuan Penelitian ………..………,……………………………...... 5
E. Manfaat Penelitian ……………….………………………………... 6
F. Meteodologi Penelitian ……………………………………………. 6
G. Tinjauan Pustaka ………………….……………………………….. 10
H. Sistematiak Penulisan ………………………..…………………… 11
BAB II TINJAUAN TEORITS STRATEGI PELAYANAN CUSTOMER
SERVICE…………………………………………………………… 14
A. Konsep Strategii ………….……………………………………… 14
1. Pengertian Strategi .……………………...………………. 14
2. Macam-macam Strategi …………...…………………….. 17
3. Proses Strategi ……………...……………………………. 18
4. Faktor-faktor Strategi ………………..…………………… 20
B. Konsep Pelayanan ………………………...…………………….. 23
1. Pengertian Pelayanan ……………………………………. 23
2. Ciri-ciri Pelayanan Yang Baik ……………..……………. 27
3. Dimensi Kualitas Pelayanan ………………..…………… 29
vi
4. Kualitas Jasa Bank ………………….………………….. 32
C. Strategi Pelayanan ………………………………………………. 33
D. Customer Service ……...…………………………………………35
1. Pengertian Customer Service …………………………….35
2. Fungsi dan Tugas Customer Service.………………….…35
E. Bank Syariah …………………………………………………….. 38
1. Pengertian Bank Syariah ………………….……………… 38
2. Tujuan Bank Syariah ……………………………………. 38
3. Ciri-ciri Bank Syariah ………………….………………… 40
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI
CABANG RAWAMANGUN ……………………………………….. 42
A. Profil Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun…..…………… 42
B. Sejarah Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun...………… 42
C. Tageline Bank Syariah Mandiri ………………………..………… 45
D. Visi Bank Syariah Mandiri ……………………..…………………. 46
E. Misi Bank Syariah Mandiri ……….……………….………………. 46
F. Budaya Bank Syariah Mandiri ………………….……..………… 47
G. Produk Pendanaan Bank Syariah Mandiri…… ………………....49
H. Produk Layanan Bank Syariah Mandiri………………………… 59
I. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang
Rawamangun ……………….………………….…………………… 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS.. ……………………….. 65
A. Strategi Pelayanan Customer Service PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Rawamangun …….…...………………………… 65
B. Upaya Pelayanan Customer Service Dalam Meningkatkan Nasabah
Pada PT. Bank Syariah Mandiri Rawamangun ……...………......71
vii
C. Analisis ….…….………………………………………………......73
BAB V PENUTUP………….…………………………………………………. 74
A. Kesimpulan …………..……………………………………………. 74
B. Saran ….……………………………….…………………………… 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan
disetujuinya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut
diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat
dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah, undang-undang tersebut
juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang
syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.1
Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah adalah bank
yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa
disebut dengan bank tanpa bunga adalah lembaga yang operasional dan
produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-qur’an dan hadis Nabi
Muhammad SAW. Dengan kata lain, bank Islam adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainya dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan
prinsip syariat2
Bank merupakan lembaga keuangan yang tugas pokokonya
mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya dari masyarakat ke
1 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani,
2001),cet ke-1, h.26 2 Zubair Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah: Titik Temu Hukum Islam dan
Hukum Nasional, (Jakarta: Rajawali Pers,2009), h.27
2
masyarakat, selain itu bank juga memberikan jasa-jasa keuangan, pembayaran dan
pembiayaan lainnya kepada masyarakat atas adanya bank-bank berusaha
semaksimal mungkin melakukan daya tarik (insentif) ekonomi berupa bonus serta
hadiah yang menarik. Berbagai langkah dilakukan bank dengan tujuan
menghimpun dana masyarakat, yang salah satunya adalah dengan meningkatkan
jumlah nasabah.3
Sedangkan nasabah pada lembaga keuangan sangat penting. Nasabah itu
ibarat nafas yang sangat berpengaruh terhadap kelanjutan suatu lembaga
keuangan. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2008 tentang Perbankan Syariah, nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa
bank syariah dan atau Unit Usaha Syariah. Nasabah penyimpan adalah nasabah
yang menempatkan dananya di Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dalam
bentuk simpanan berdasarkan akad antara Bank Syariah dan atau Unit Syariah dan
nasabah yang bersangkutan.4
Jumlah nasabah pada suatu perbankan syariah ditentukan oleh baik atau
buruknya pelayanan yang diberikan. Ciri pelayanan yang baik yaitu dapat
memberikan kepuasan kepada nasabah. Memiliki karyawan yang professional,
tersedia sarana dan prasarana yang baik, tersedia semua produk yag di inginkan
oleh nasabah, bertanggung jawab kepada setiap nasabah dari awal hingga selesai,
mampu melayani secara cepat dan tepat, mampu berkomunikasi secara jelas,
3 M. Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001),
cet ke-1, h.129 4 Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2014), cet ke-
4, h.137
3
memiliki pengetahuan umum lainnya, mampu memberikan kepercayaan kepada
nasabah.5
Kualitas pelayanan merupakan suatu esensi yang pentimg bagi
kelangsungan hidup suatu badan usaha. Bank syariah adalah industri jasa
berdasarkan prinsip-prinsip syariah, dimana mayoritas orang di Indonesia memliki
bank syariah untuk melakukan transaksi berdasarkan pelayanan yang diberikan,
sehingga bank harus memberikan pelayanan yang baik untuk dapat memberikan
kepuasan kepada nasabah. Sebagai konsekuensinya setiap badan usaha penyedia
layanan jasa juga perlu memperhatikan kualitas layanan yang diberikan sehingga
mampu memenuhi tuntutan nasabah. Dalam memberikan jasa pelayanan kepada
pelanggan terdapat lima kriteria penentu kualitas pelayanan, yaitu keandalan,
ketanggapan, keyakinan, empati dan berwujud.6
Pelayanan nasabah dapat diberikan oleh berbagai pihak, baik customer
service, teller atau kasir. Namun istilah customer service digunakan secara khusus
untuk dunia perbankan. Artinya memang ada bagian yang khusus melayani
nasabah dengan nama customer service. Customer service merupakan suatu
bagian dari unit organisasi yang berada di front office yang berfungsi sebagai
sumber informasi dan perantara bagi bank dan nasabah yang ingin mendapatkan
jasa-jasa pelayanan maupun produk-produk bank. Sesuai dengan fungsinya,
customer service di harapkan dapat melakukan “one stop service”, artinya nasabah
cukup menghubungi bagian customer service saja dalam berhubungan dengan
5 Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.9
6 Philip Kotler, Marketing Manajemen, (Jakarta, Gramedia Pustaka, 1997), h.440
4
bank. Customer service haruslah mengetahui secara umum dan luas bentuk-
bentuk pelayanan jasa dan produk bank dengan baik. Kesempatan berhubungan
dengan nasabah yang cukup besar dapat dipergunakan secara efektif untuk
menawarkan produk-produk bank lainnya.7
PT. Bank Mandiri Syariah merupakan salah satu bank syariah yang
terbesar di Indonesia telah berusaha memberikan pelayanan terbaik dalam
melayani nasabahnya. Maka untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelayanan
customer service penulis tertarik untuk meneliti strategi dan bagaimana yang
dilakukan PT. Bank Syariah Mandiri dalam meningkatkan jumlah nasabah akan
menuangkan dalam sebuah karya ilmiah “skripsi” dengan judul :
“Strategi Pelayanan Customer Service Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah
pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun.”
B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan yang akan diteliti, maka
penulis membatasi permasalahan hanya menekankan pada strategi pelayanan
customer service dalam meningkatkan jumlah nasabah pada PT. Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Rawamangun.
7
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kualitas Layanan Perbankan,(Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2014), h. 64
5
C. Perumusan Masalah
Untuk lebih fokus dalam pembahasan, rumusan masalah pada penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana strategi pelayanan customer service dalam meningkatkan
jumlah nasabah pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Rawamangun?
2. Apa upaya pelayanan customer service dalam meningkatkan jumlah
nasabah pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh penulis diatas
maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penyeleseian skripsi ini,
diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menganalisa tentang bagaimana strategi pelayanan
customer service dalam meningkatkan jumlah nasabah di PT. Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun Jakarta.
2. Untuk mengetahui dan menganalisa apa upaya pelayanan customer service
dalam meningkatkan jumlah nasabah di PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Rawamangun Jakarta.
6
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak,
diantaranya :
a. Manfaat Akademis
Untuk kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan serta sumbang pikiran dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi
kepustakaan dan penelitian khususnya tentang lembaga keuangan islam yang
nantinya akan disumbangkan untuk perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
b. Manfaat Praktisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pihak pihak yang terkait sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan serta
memberikan masukan kepada pemerintah, organisasi, perusahaan, atau pelaksana
perbankan syariah tetang Strategi Pelayanan Customer Service.
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu
dengan melakukan penelitian dengan pengamatan langsung yang bersifat
interaktif dan memaparkan sesuai data yang didapat. Menurut Bogdan dan Taylor
penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
7
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang
dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu
dalam konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,
komprehensif dan holistic.8
Proses penelitian kualitatif supaya dapat menghasilkan temuan yang benar
benar bermanfaat memerlukan perhatian yang serius terhadap berbagai hal yang
dipandang perlu, dalam membincangkan proses penelitian kualitatif paling tidak
ada 3 hal yang perlu di perhatikan yaitu kedudukan teori, metodologi penelitian
dan desain penelitian kualitatif.
Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dekriptif, yaitu dengan
mengumpulkan, menyusun, dan mendeskripsikan berbagai dokumen, data
informasi yang aktual yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan yang di
teliti.9 Dengan data yang didapatkan maka akan di interpresentasikan dan
dianalisis sehingga penulis dapat memberikan kesimpulan pada penelitian ini.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Rawamangun Jakarta yang beralamat Jalan Paus Raya No. 86, Rawamangun
Jakarta Timur, Indonesia, Telpon. (021) 4711987. Adapun waktu penelitian
penulis dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2016.
8 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2003), h.213 9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
2000), cet. ke-11, h.3
8
3. Sumber Data
Sumber data merupakan hal yang sangat penting untuk digunakan dalam
penelitian guna menjelaskan riil atau tidaknya suatu penelitian tersebut. Dalam hal
ini, penulis membagi dalam dua kategori, yaitu:
a. Data Primer
Data Primer merupakan data pokok yang diperoleh secara langsung dari
sumber data atau dari hasil penelitian lapangan. Sumber data yang di dapatkan
melalui dokumen yang ada dan wawancara yang dilakukan penulis kepada para
customer service di PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun.
b. Data Sekunder
Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan
data yang merupakan sebagai data pendukung. Data sekunder di dapat dari buku-
buku, jurnal, majalah, Koran, internet, dan penelitian tedahulu serta sumber-
sumber tertulis lainya yang berkaitan dengan pembahasann skripsi ini.
c. Subyek dan Obyek Penelitian
Adapun yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah PT. Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Rawamangun Jakarta., sedangkan untuk obyek yang
diteliti adalah mengenai strategi pelayanan customer service yang dilakukan PT.
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun itu sendiri.
9
4. Teknik Analisis Data
Penulis melakukan analisa setelah semua data yang diperlukan terkumpul.
Dalam teknik menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif analisis,
yaitu suatu teknik data dimana penulis terlebih dahulu mempaparkan data yang
diperoleh dari hasil pengamatan secara sistematis kemudian dianalisis sesuai
dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, untuk selanjutnya disajikan
dalam bentuk laporan ilmiah.
5. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mendapatkan data
yang sedang di perlukan dalam penelitian. Untuk itu mendapatkan data dan
pengumpulan data, penulis menggunakan instrumen pengumpulan data, yaitu:
a. Observasi
Observasi yaitu metode melalui pengamatan secara langsung di
lapangan terhadap obyek penelitian.10
Penulis melakukan penelitian
dengan cara mengamati langsung terhadap segala sesuatu yang terkait
dengan masalah yang akan diteliiti, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dalam hal ini penliti terjun langsuung dan melakukan observasi
ke PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun Jakarta untuk
mengetahui bagaimana strategi pelayanan customer service yang
dilakukan oleh bank tersebut.
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta) hal.128
10
b. Wawancara
Wawancara adalah tehnik pegumpulan data dengan cara tanya
jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung dengan
responden. Dalam hal ini penulis mewawancarai staff customer service di
PT. Bank Syariah Kantor Cabang Rawamangun Jakarta.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu proses pengumpulan data dan pengambilan data
berdasarkan tulisan berbentuk catatan, buku, dokumen atau arsip-arsip
milik lembaga yang diteliti. Peneliti meminta data-data yang sesuai dengan
kebutuhan kepada lembaga yang diteliti, yaitu PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Rawamangun Jakarta.
6. Teknik Penulisan
Dalam penulisan ini penulis berpedoman dan mengacu kepada
buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh CEQDA,
September 2012, cetakan, ke-2.
G. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, penulis melakukan
beberapa tinjuan sebelum melakukan penulisan skripsi, dan tinjauan yang diteliti
adalah merujuk skripsi yang terdahulu :
11
Hikmatul Laili Amaliyah (107053002433), Pengaruh Pelayanan Terhadap
Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Cabang Ciledug Jurusan Manajemen
Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2014. Fokus pembahasan ialah Kualitas pelayanan terhadap tingkat
kepuasan nasabah.
Pembahasan penulis penulis berbeda dari segi pembahasan materinya,
objek dan subjek penelitiannya. Di skripsi ini penulis akan menguraikan tentang
strategi pelayanan customer service guna meningkatkan jumlah nasabah.
H. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mudah memahami pembahasan dan penulisan pada
skripsi ini, maka penulis menguraikan secara terperinci masalah demi masalah
yang pembahasannya terbagi menjadi lima bab dan masing-masing bab terdiri sub
bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang penjelasan latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, jenis penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi tentang penjelasan mengenai definisi-definisi yang
bersangkutan dengan judul penelitian. Yakni mengupas
12
tentang teori-teori yang bersangkutan dengan Strategi
Pelayanan Customer Service.
BAB III : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG RAWAMANGUN JAKARTA
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang gambaran
umum atau profil PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Rawamangun Jakarta yang meliputi sejarah
singkat, visi, misi, produk-produk, customer service dan
struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Rawamangun Jakarta.
BAB IV : STRATEGI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH
PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR
CABANG RAWAMANGUN JAKARTA
Membahas tentang tinjuan umum pelayanan customer
service pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Rawamangun Jakarta. Dengan rincian berupa Konsep
Strategi, Konsep Pelayanan, Customer Service, dan Bank
Syariah. Yang mempengaruhi jumlah nasabah pada PT.
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun.
BAB V : PENUTUP
13
Merupakan bab penutup, yang mana di dalamnya penulis
mengemukakan kesimpulan dari seluruh pembahasan dan
sekaligus menjawab permasalahan pokok yang
dikemukakan sebelumnya dan kemudian penulis
mengemukakan saran-saran.
14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI PELAYANAN
CUSTOMER SERVICE
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara etimologi stategi berasal dari bahasa Yunani yaitu
“strategos” yang berarti jendral.11
Pada awalnya kata “Strategi
digunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian
berkembang keberbagai bidang yang berbeda seperti strategi
ekonomi,pemasaran, manajemen strategic dan lain sebagainya.12
Sejalan dengan uraian di atas, dari sudut etimologis berarti
penggunaan kata “strategi” dalam manajemen sebuah organisasi,
dapat diartikan sebagai kiat,cara dan taktik utama yang dirancang
secara sistematik dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen,
yang terarah pada tujuan strategi organisasi.13
Dalam kamus manajemen istilah strategi adalah rencana
yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan
saling hubungan dalam waktu dan ukuran.Dalam sebuah perusahaan,
11
George Steiner, Jhon Minner, Manajemen Strategi, penerjemah Agus Dharma,
(Jakarta: Erlangga, 1999), h.20 12
Thomas Sumarsan, System Pengendalian Manajemen, (Jakarta: Indeks, 2013), h.61 13
Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan
Dengan Ilustrasi di Bidang Penddidikan, (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 2012),
h.148
15
strategi merupakan salah satu faktor terpenting agar perusahaan dapat
berjalan dengan baik.14
Selain definisi definisi strategi yang sifatnya umum, ada
juga yang lebih khusus, misalnya dua pakar strategi yaitu Hamel dan
Prahalad. Mereka berdua mendefinisikan strategi yang terjemahannya
sebagai berikut:
“Strategi merupakan tindakan yang bersifat terus menerus
(meningkat) dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa
depan. Jadi, strategi kali dimulai dari apa yang dapat terjadi dan
bukan dimulai dari apa yang terjadi.”15
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana
dikemukakan oleh para ahli dalam bukunya karya mereka masing-
masing. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian strategi,
penulis mengedepankan pengertian strategi yang dikemukakan oleh
beberapa pakar diantaranya:
A. Menurut prof. dr. A.M Kadarman, strategi merupakan
penentuan tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran
dari suatu perusahaan atau organisasi, serta pemilikan cara-cara
bertindak dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan
untuk mewujudkan tujuan tersebut.16
B. Menurut Chander, strategi adalah penentuan dasar goal jangka
panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara dan
14
B.N Mubun, Kamus Manajemen (Jakarta: Pustaka Sinar Harian, 2003), h. 340 15
Thomas Sumarsan, System Pengendalian Manajemen, (Jakarta: Indeks, 2013), h.62 16
A.M. Kadarman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Prenhallindo, 2001), h.58
16
alokasi sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.17
C. Menurut George Steiner dan Jhon Minner, strategi merupakan
penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi,
dengan mengingat kekuatan external dan internal, perumusan
kebijkan dan strategi tertentu untuk mencapai sasaran dan
memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan
sasaran utama organisasi akan tercapai.18
D. Menurut prof. dr. Onong Uchyana Efendi, MA, strategi
merupakan perencanaan (planning) dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan
bagaimana taktik operasionalnya.19
Dari pengertian yang dikemukakan oleh beberapa
pakar ilmu strategi diatas, maka penulis dapat menyimpukan
bahwa strategi pada hakikatnya merupakan suatu perencanaan
jangka panjang untuk mencapai suatu tujuan dari perusahaan
atau organisasi.
17
Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, (Yogyakarta: BPFE, 1985), h.8 18
George Steiner, Jhon Minner, Manajemen Strategi, penerjemah Agus Dharma,
(Jakarta: Erlangga, 1999), h.20 19
Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992), h.6
17
2. Macam – macam Strategi20
Pembahasan tentang Strategi ada beberapa macam-macam
strategi adalah sebagai berikut :
A. Strategi pemimpin pasar (market leader)
Pemimpin pasar adalah perusahaan yang diakui oleh industry yang
bersangkutan sebagai pemimpin. Perusahaan yang dominan selalu
ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil
tindakan ke-3 arah yaitu: mengembangkan pasar keseluruhan,
melindungi pangsa pasar, dan memperluas pangsa pasar.
B. Strategi pemantang pasar (market challenger)
Penantang pasar adalah perusahaan “runner up” yang secara konstan
mencoba memperbesar pangsa pasar mereka. Yang dalam usaha
tersebut mereka berhadap secara terbuka dan langsung dengan
pemimpin pasar. Strategi yang dilakukannya adalah dengan
menentukan lawan dan sasaran strategi serta memilih penyerangnya.
C. Strategi pengikut pasar (market follower)
Pengikut pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak
mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan
diri terhadap kondisi-kondisi pasar.
20
M. Ismail Yustanto dan M. Karbet Widjatakusuma, Menggagas Bisnis Islam, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2002), h.319
18
D. Strategi penggarap pasar (market nicher)
Penggarap ceruk pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri
melayani sebagai pasar yang diabaikan perusahaan besar. Strategi
yang dilakukan adalah spesialisasi dalam hal pasar, konsumen,
produk, dan sebagainya.
3. Proses Strategi21
Proses strategi terdiri dari tiga proses tahap diantaranya sebagai
berikut :
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi ini didalamnya termasuk mengembangkan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternatif dan
memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.
b. Implementasi Strategi
Didalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang
efektif, mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi yang diterima. Implementasi strategi
sering disebut tahap tindakan, karena implementasi berarti
memobilisasi manusia yang ada dalam sebuah organisasi untuk
mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan.Tahap ini
merupakan tahapan yang paling sulit karena memerlukan kedisiplinan,
21
Fred R David, Manajemen Strategis Konsep Pemasaran, (Jakarta: PT.
Prenhallindo,2002), h.5
19
komitmen dan pengorbanan. Kerjasama juga merupakan kunci dari
tindakannya implementasi strategi.
c. Evaluasi Strategi22
Tahap akhir dalam strategi ialah evaluasi strategi. Ada tiga macam
aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi :
1). Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi. Adapun faktor perubahan eksternal seperti tindakan yang
dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi suatu hambatan
dalam mencapai tujuan begitu pula dengan faktor internal
diantaranya yang tidak efektif atau aktifitas implementasi yang
buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang dicapai.
2). Mengukur prestasi yakni membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan. Menyelidiki penyimpangan dari rencana,
mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang di
buat kearah penyampaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk
mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan dibuktikan, kriteria
yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang
mengungkapkan apa yang telah terjadi.
3). Mengambil tindakan korekatif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai rencana. Tindakan korekatif diperlukan bila tindakan
korekatif sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian
yang direncanakan, maka disitulah tindakan korekatif diperlukan.
22 Fred R David, Manajemen Strategis Konsep Pemasaran, (Jakarta: PT.
Prenhallindo,2002), h.104
20
Salah satu cara utama perusahaan jasa untuk dapat
membedakan dirinya sendiri adalah dengan cara konsisten
menyampaikan mutu lebih tinggi ketimbang para pesaingnya. Banyak
perusahaan menyadari bahwa pelayanan yang luar biasa dapat
memberikan keunggulan bersaing yang kuat kepada mereka yang
menghasilkan penjualan dan laba tinggi.
Evaluasi perlu untuk semua organisasi dari semua kegiatan
dengan mempertanyakan pernyataan dan asumsi manajerial, dan harus
memicu tinjauan dari nilai-nilai yang merangsang kreativitas.
4. Faktor-faktor Strategi
Kesadaran bagi setiap orang baik individu ataupun
kelompok organisasi, baik organisasi social maupun organisasi bisnis
tujuan yang hendak dicapai akan berubah. Suatu usaha untuk
mencapai tujuan tersebut dan sebuah usaha-usaha yang mengerahkan
pada penyampaian tujuan disebut strategi.
Suatu strategi harus efektif dan jelas karena ia mengarahkan
organisasi kepada tujuannya. Untuk itu konsep suatu strategi
memperhatikan faktor-faktor penetapan strategi diantaranya:
a. Lingkungan
Lingkungan tidak pernah berada pada kondisi tetap dan selalu
berubah. Perubahan yang terjadi berpengaruh sangat luas kepada
segala sendi kehidupan manusia. Sebagai individu masyarakat,
21
tidak hanya kepada cara berfikir tetapi juga tingkah laku
kebiasaan, kebutuhan dan pandangan hidup.
b. Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi yang meliputi segala sumber daya dan
kebijakan organisasi yang ada.
c. Kepemimpinan
S. P Siagan memberikan definsi tentang kepemimpinan yakni
“Seorang pemimpin adalah orang tertinggi dalam mengambil
keputusan.” Oleh karena itu setiap pemimpin dalam menilai
perkembangan yang ada dalam lingkungan baik itu eksternal
maupun internal berbeda.23
Prinsip prinsip untuk menyukseskan strategi
Ada beberapa prinsip demi terlaksana dan berhasilnya
strategi tersebut. Menurut Hatten dan Hatten memberikan
petunjuk mengenai cara pembuatan strategi sehingga bisa berhasil
diantaranya yaitu:
a. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya. Ikutilah
arus perkembangan yang bergerak dimasyarakat dalam
lingkungan yang memberi peluang untuk bergerak maju.
b. Setiap strategi tidak hanya membuat satu strategi. Tergantung
pada ruang lingkup kegiatannya. Apabila banyak strategi yang
23
S.P. Siagian, Manajemen Modern, (Jakarta: Masagung, 1994), cet. ke-2, h.9
22
dibuat, maka strategi yang satu haruslah konsisten dengan
strategi lainnya.
c. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan
menyatukan semua sumber daya dan tidak mencerai beraikan
satu dengan sama lainnya.
d. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang
merupakan kekuatanya dan tidak pada titik yang justru pada
kelemahannya. Selain itu, hendaknya juga memanfaatkan
kelemahannya. Selain membuatkan langkah-langkah yang
tepat untuk menepati posisi kompetitif yang lebih kuat.
e. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu
besar. Memang setiap strategi mengandung resiko, tetapi
haruslah berhati-hati sehingga tidak menjerumuskan organisasi
kedalam lubang yang besar. Oleh sebab itu suatu strategi
harusnya dapat dikontrol.
f. Strategi hendaknya disusun atas landasan keberhasilan yang
telah dicapai. Jangan menyusun strategi atas kegagalan.
g. Tanda-tanda dari kesuksesnya strategi dengan adanya
dukungan dari pihak-pihak yang terkait, terutama dari para
eksekuitif, dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi.24
24 Iwan Purwanto, Manajemen Strategi, (Bandung: Yrama Widya, 2006), cet. ke-1, h.76-
77
23
B. Konsep Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan
oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen yang bersifat tidak
berwujud dan tidak dapat dimiliki.25
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pelayanan
diartikan sebagai kemudahan yang diberikan sehubungan jual beli.
Pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah.26
Pelayanan juga dapat diartikan setiap tindakan membantu,
menolong, memudahkan, menyenangkan dan manfaat bagi orang lain.
Pelayanan nasabah adalah rangkaian kegiatan sikap dan perilaku
petugas bank dalam menerima kehadiran atau berkomunikasi dengan
nasabah secara langsung maupun tak langsung.27
Ada beberapa macam pengertian pelayanan yang diberikan
oleh para pakar diantranya adalah:
a. Gronross berpendapat bahwa pelayanan adalah suatu aktifitas
yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi
sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan
25
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2010) h. 211
26
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), edisi ke-3 cet. Ke-2, h.446 27
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2010), h. 211-212
24
karyawan atau hal lain-lain yang disediakan oleh perusahaan
pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan
permasalahan konsumen/pelanggan.28
b. Kotler berpendapat bahwa pelayanan adalah aktifitas atau manfaat
yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan
apapun kepada yang menerimanya.29
Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
pelayanan adalah suatu aktifitas yang terjadi antara konsumen dengan
karyawan guna memecahkan permasalahan konsumen yang sifatnya
tidak berwujud.
Sejalan dengan pengertian tersebut, dapat dijabarkan
karakteristik dari suatu pelayanan sebagai berikut:
Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat
berlawanan sifatnya dengan barang jadi.
Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan
nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan
sosial.
Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan
tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada
28 Ratmino dan Atik Septiwinarsih, Manajemen Pelayanan Pengembangan Model
Konseptual Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007), h.2
29
M.N Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005),h.75
25
umumnya terjadi dalam waktu dan tempat
bersamaan.30
Pengertian dari service of excellence adalah yang berkaitan
dengan jasa pelayanan yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam
upaya untuk memberikan jasa kepuasan, dan membutuhkan
kepercayaan terhadap pihak pelanggannya (konsumen), sehingga
mereka merasa dipentingkan atau diperhartikan dengan baik dan
wajar. Memenangkan strategi pesaing dalam bisnis dalam bisnis jasa
pelayanan melalui kiat pelayanan prima tersebut, tindakan cukup
hanya melakukan suatu proses admintrasi dengan cepat, tetapi
“bagaimana” memperlakukan para pelanggan yang sedemikian rupa
sehingga memeperlihatkan cara kiat dapat melayani dengan sebaik
mungkin serta menumbuhkan kesan atau persepsi yang positif dari
pihak para pelanggan.31
Sebagian besar produk dan proses pelayanan perbankan
dialami dan dikonsumsi ketika pelayanan berlangsung. Produk-
produk dan jasa perbankan yang ditawarkan oleh berbagai bank bisa
jadi sama, tetapi perbedaaan dapat ditunjukan melalui cara yang
diterapkan oleh bank dalam melayani nasabah.32
30 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kualitas Layanan Perbankan,(Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2014), h.75
31 Rosady Ruslan, SH. MM, Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsep dan Aplikasi,
(Jakarta: Grapindo Persada, 2002), h. 284 32
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013),
cet. 2, h. 178
26
Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan
sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Dalam standar
pelayanan ini juga terdapat baku mutu pelayanan. Adapun pengertian
mutu merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan pihak yang menginginkan.33
Kualitas pelayanan yang dirasakan nasabah merupakan
penilaian global, berhubungan dengan suatu transaksi spesifik, lebih
abstrak dan eksklusif karena didasarkan pada persepsi-persepsi
kualitas yang berhubungan dengan kepuasan serta komperasi harapan-
harapan dengan persepsi-persepsi kinerja produk jasa bank,
fleksibelitas respon terhadap perubahan permintaan pasar.34
Model mata rantai laba pelayanan industri jasa ditentukan
oleh nilai kualitas produk jasa dan biaya-biaya yang digerakan pihak
bank tersebut. Kualitas jasa bank melekat pada pihak bank sendiri
dalam memberikan pelayanan jasa kepada nasabah.35
Bank yang berorientasi pada pelayanan akan membawa
sukses besar, bank yang peka dalam melihat sikap emosional nasabah
sebagai suatu indikator yang harus ditangani dengan sebaik-baiknya.
33
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran, (Bandung: Alfabeta, 2010),… h. 212 34
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah: Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar
Bank Syariah, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010),… h. 91 35
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah: (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010),… h. 92
27
Nasabah sangatlah penting, bagi bank nasabah merupakan “the
customer may not always be right, but the is always important”.36
Alasan inilah yang menjadikan bank harus mengedepankan
nasabah. Nasabah pun menjadi titik keberuntungan bagi bank.
Pelayanan yang ditujukan kepada nasabah haruslah memenuhi
kebutuhan dan keinginan nasabah. Pada pemberian pelayanan yang
baik dan berkualitas, maka pihak bank akan mampu bersaing dengan
bank bank yang lainnya. Karena pada hakikatnya memberikan
pelayanan yang baik kepada nasabah dapat menciptakan kepuasan
nasabah.
2. Ciri-ciri Pelayanan yang Baik
Dalam melayani nasabah hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah kepuasan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan.
Praktiknya, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri dan
hampir semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama untuk
membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik.
Berikut ini ciri-ciri pelayanan yang baik terhadap nasabah,
sebagai berikut:
a. Memiliki Kepribadian yang baik
Kenyamanan nasabah juga sangat tergantung dari petugas
nasabah customer service yang melayaninya. Petugas customer
36
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah: (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010),… h. 94
28
service harus ramah, sopan, cepat tanggap, pandai bicara,
menyenangkan serta pintar.
b. Tersedia sarana dan prasarana yang baik
Sarana dan prasarana harus dilengkapi oleh kemajuan
teknologi masa kini. Karena berpengaruh pada pelayanan yang
prima.
c. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah
Dalam menjalankan kegiatan pelayanan customer service
harus mampu melayani dari awal hingga selesei. Nasabah akan
merasa puas jika customer service bertanggung jawab terhadap
pelayanan yang diberikan.
d. Mampu melayani secara cepat dan tepat
Dalam melayani nasabah diharapkan harus sesuai prosedur.
Layanan yang diberikan sesuai jadwal untuk pekerjaan tertentu
dan jangan membuat kesalahan dalam arti pelayanan yang
diberikan sesuai dengan keinginan nasabah.
e. Mampu berkomunikasi
Petugas customer service harus mampu berbicara kepada
setiap nasabah. Petugas customer service pun mampu dengan
cepat memahami keinginan nasabah.
f. Berusaha memahami kebutuhan nasabah
Customer service harus cepat dan tanggap apa yang
diinginkan oleh nasabah. Petugas customer service yang lambat
29
akan membuat nasabah merasa tidak puas dengan
pelayanannya sehingga nasabah meninggalkan bank.
g. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah
Kepercayaan calon nasabah kepada bank mutlak diperlukan
sehingga calon nasabah mau menjadi nasabah bank yang
bersangkutan. Demikian pula untuk menjaga nasabah yang
lama agar dapat menjaga kepercayaanya.37
3. Dimensi Kualitas Pelayanan
Perkembangan perekonomian Indonesia khususnya dalam
bidang jasa menciptakan sebuah persaingan yang semakin ketat tidak
terkecuali pada sektor perbankan, yang pada saat ini persaingan dalam
dunia perbankan tidak lagi bertumpu pada produk tetapi lebih
bertumpu pada pelayanannya. Oleh karenanya, sebuah usaha
perbankan haruslah mampu memberikan sebuah pelayanan yang
baik.38
Dalam memberikan pelayanan jasa yang baik, menurut
konsep ServQual (Service Quality)terdapat lima dimensi penentu
kualitas jasa pelayanan yang di antaranya:
a. Tangible (Berwujud)
Bukti fisik merupakan kemampuan dalam menampilkan fasilitas
fisik, meningkatkan kondisi gedung yang bersih, nyaman dengan
37
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2005),… h. 33 38
Adi S. Widjojo dan Weman Suardy, Analisis Strategi Pelayanan Oleh Front Liner Dan
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT. Bank Central Asia TBK Capen Mayor Okin,
Jurnal Ilmiah Kesatuan, No. 02, Vol. 11, Oktober 2009, STIE Kesatuan, h. 1
30
interior yang menarik, tempat parker yang aman, escalator, keamanan,
AC, serta menjaga penampilan dan keterampilan pegawai.
b. Reability (Keandalan)
Yaitu dimensi yang mengukur keandalan dari perusahaan dalam
memberikan pelayanan kepada nasabahnya. Keandalan merupakan
kemampuan untuk meningkatkan pelayanan dengan segera, tepat
waktu, akurat dan memuaskan, kemudahan proses transaksi di teller
atau menggunakan kartu ATM, program promosi dilaksanakan sesuai
dengan yang disosialisasikan, fasilitas kartu member/anggota yang
digunakan sesuai dengan fungsinya.
c. Responsiveness (Ketanggapan)
Daya tanggap merupakan kemampuan untuk meningkatkan
kecepatan pegawai yang bertugas dalam menanggapi permintaan
nasabah, selalu siap dan bersediamembantu kesulitan nasabah,
kemampuan menyelesaikan keluhan nasabah dengan tepat, memberi
informasi dengan jelas yang sesuai kebutuhan nasabah.
d. Assurance ( Jaminan)
Jaminan merupakan kemampuan untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan sarta sifat yang dapat dipercaya dalam menangani
keluhan pelanggan, memberikan pelayanan dengan ramah dan sopan,
kualitas produk yang dijual sesuai dengan sosialisasi promosi,
31
harga/biaya pemeliharaan produk sesuai dengan harga yang
dipromosikan.39
e. Emphaty (Empati)
Hal ini sebagai bentuk perhatian pribadi, memahami nasabah
adalah faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkat
kepuasan nasabah, maka menjadi sangat penting bahwa seluruh mitra
internal bank untuk lebih memperhatikan pendekatan individu dengan
nasabah sehingga dapat terjalin hubungan emosional yang baik dengan
nasabah. Rasa tanggap terhadap kebutuhan nasabah harus dimiliki oleh
setiap pegawai sehingga nasabah tidak perlu repot-repot menanyakan
produk yang diinginkan, tetapi pegawai telah menyediakan sebelum
nasabah menanyakan. Pelayanan nasabah lebih ditingkatkan dengan
tidak membedakan status sosial.40
Jika dari kelima dimensi ini dilakukan mulai dari tangible,
reability, responsiveness, assurance, dan emphaty dengan baik oleh bank,
maka nasabah pun akan merasa senang dan terpuaskan dalam melakukan
transaksi. Kepuasan nasabah inilah yang dapat menjadikan bank mampu
bersaing dan menguasi pasar perbankan. Tidak hanya itu, dalam hal ini
bank telah membuktikan bahwa ia mampu memaksimalkan kepuasan
nasabah dan meminimalisir rasa kecewa nasabah.
39
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah: (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010), h. 89 - 90 40
Retno, dikutip dari tesis: Analisis Tingkat Layanan Pelanggan Pada Bank BRI dan
Bank BPD Jateng Cabang Karanganyar, (Surakarta: Program Pascasarjana Univ. Muhammadiyah
Surakarta, 2005)
32
4. Kualitas Pelayanan Jasa Bank
Apabila terkait dengan pelayanan, ukurannya bukan hanya
ditentukan oleh pihak yang melayani (perusahaan) saja, tetapi lebih
banyak ditentukan oleh pihak yang dilayani, karena merekalah yang
menikmati layanan yang diberikan oleh perusahaan sehingga dapat
mengukur kualitas pelayanan berdasarkan harapan-harapan mereka
dalam memnuhi kepuasannya.
1). Kualitas layanan internal
Kualitas layanan internal berkaitan dengan interaksi jajaran
pegawai perusahaan dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Faktor
yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal adalah:
a. Pola manajemen umum perusahaan.
b. Penyediaan fasilitas pendukung.
c. Pengembangan sumber daya manusia.
d. Iklim kerja dan keselarasan hubungan kerja.
e. Pola insentif.41
2). Kualitas Layanan Eksternal
Mengenai kualitas layanan kepada pelanggan eksternal, kualitas
layanan ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
a. Yang berkaitan dengan penyedian jasa.
b. Yang berkaitan dengan penyedian barang atau produk.
41 M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2010), h. 218
33
C. Strategi Pelayanan
Strategi pelayanan adalah bagian sentral srtategi bisnis
perusahaan yang juga meliputi tujuan keuntungan, pasar, teknologi, dan
sebagainya. Hal ini harus mencakup keperluan dan harapan konsumen,
kegiatan pesaing, serta wawasan tentang masa depan.42
Karena pada
dasarnya tidak ada perusahaan yang mampu bertahan lama jika kebutuhan
konsumennnya tidak terpenuhi atau diabaikan. Dan tanpa pengetahuan
tentang apa yang dilakukan pesaing, sangat mustahil untuk memperoleh
keuntungan melalui kualitas dan inovasi pelayanan yang diberikan.
Setidaknya kita harus mengetahui strategi pesaing. Dan tidak hanya itu
saja, perusahan juga harus memiliki pemimpin yang berwawasan luas
akan masa depan perusahaannya untuk mendorong ekperimentasi dan
perubahan serta memungkinkan pegawainya menciptakan wawasan untuk
masa depan.
Strategi pelayanan adalah proses rencana bantuan utama
dalam kebaikan yang bermanfaat dan saling menghasilkan satu sama lain
yang juga bersifat menyeluruh dan terintegritas berisikan sasaran dan
program jangka panjang yang dirumuskan berdasarkan keunggulan dan
kelemahan perusahaan atau instansi guna menghadapi peluang dan
ancaman dari luar. Pemberian pelayanan atau jasa yang baik kepada
nasabah akan memberikan kepuasan kepada para nasabah yang akhirnya
menciptakan loyalitas terhadap karyawan yang bersangkutan. Bila
42 Denis Walker, Mendahulukan Kepuasan Pelanggan: Strategi Untuk Memberikan
Pelayanan Terbaik, Penerjemah: Anton Adiwitoyo, (Tangerang: Binarupa Askara, 2011), h. 25
34
pelayanan atau jasa yang diterima dapat memuaskan maka kualitas
pelayanan atau jasa itu akan di persepsikan baik, namun sabaliknya bila
pelayanan atau jasa yang diterimanya lebih rendah dari yang diharapkan
maka kualitas atau jasa itu akan di persepsikan buruk.43
Strategi pelayanan dapat diartikan sebagai kemudahan yang
diberikan sehubungan jual-beli barang atau jasa. Adapun pengertian
strategi pelayanan menurut AS. Moenir, “Strategi pelayanan sebagai
proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung
diterima”. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa strategi pelayanan
merupakan tindakan yang dilakukan orang lain agar masing-masing
memperoleh keuntungan yang diharapkan dan mendapatkan kepuasan.
Mendahulukan kepuasan konsumen adalah iktikad yang
baik, tetapi itu akan lebih dari sekedar kata-kata jika ada strategi pelayanan
yang semestinya. Dua tujuan utama strategi ini adalah menciptakan
perbedaan yang dapat dilihat dan dapat diukur oleh konsumen serta
mempunyai dampak yang sesungguhnya didalam perusahaan.44
Adapun strategi pelayanan yang baik adalah kemampuan
perusahaan dalam memberikan kepuasan nasabah dengan standar yang
sudah ditetapkan.Kemampuan tersebut ditujukan oleh sumber daya
manusia dan sarana serta prasarana yang dimiliki.Banyak perusahaan
yang ingin dianggap selalu baik dimata nasabah. Karena nasabah akan
menjadi setia terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
43 Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2005), h.9
44 Denis Walker, Mendahulukan Kepuasan Pelanggan: Strategi Untuk Memberikan
Pelayanan Terbaik, Penerjemah: Anton Adiwitoyo, (Tangerang: Binarupa Askara, 2011), h. 25
35
D. Customer Service
1. Pengertian Customer Service
a. Customer service secara bahasa berasal dari dua kata yaitu
“customer” yang artinya pelanggan, dan “service” yang artinya
pelayanan. Istilah customer service yang terjemahkan dalam
bidang bisnis secara umum sebagai pelayanan pelanggan.
b. Secara umum, pengertian customer service adalah setiap kegiatan
yang di peruntukan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan
nasabah melalui pelayanan yang diberikan seseorang. Jadi intinya
customer service melayani segala keperluan nasabah secara
memuaskan. Pelayanan yang diberikan termasuk menerima
keluhan atau masalah yang sedang dihadapi dengan nasabah.
Customer service harus pandai dalam mencari jalan keluar untuk
menyeleseikan masalah yang dihadapi oleh nasabahnya.45
2. Fungsi dan Tugas Customer Service
Banyak nasabah yang masih beranggapan bahwa customer
service itu sebagai pusat informasi saja, padahal kenyataanya
customer service juga memberikan pelayanan jasa-jasa dan produk
dari perusahaan.
Setiap customer service tentu telah di terapkan fungsi dan
tugas yang harus diembannya. Fungsi dan tugas yang harus benar-
45
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h.180
36
benar dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga
dapat menjalankan tugasnya secara prima.
Fungsi dan tugas customer service sebagai berikut :
1. Sebagai receptionis
Receptionis artinya customer service sebagai penerima tamu
atau nasabah yang datang ke bank. Dalam menerima tamu,
Customer Service harus bersikap ramah, sopan, dan
menyenangkan. Dalam hal ini customer service harus bersikap
memberikan perhatian, berbicara dengan suara yang lembut
dan jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti. Selama
melayani nasabah customer service tidak diperkenankan untuk
merokok, makan dan minum.
2. Sebagai deskman
Deskman artinya seorang customer service berfungsi sebagai
orang yang melayani berbagai macam aplikasi yang diajukan
nasabah atau calon nasabah. Pelayanan yang diberikan berupa
informasi mengenai produk-produk bank. Termasuk
memberikan arahan dan petunjuk cara-cara pengisian aplikasi
tersebut hingga tuntas, serta prosedur transaksi yang
diinginkan oleh nasabah atau calon nasabah. Sebagai
deskaman juga harus menyiapkan berbagai brosur dan
formulir untuk kepentingan nasabah.
37
3. Sebagai salesman
Salesman artinya customer service sebagai orang yang
menjual produk perbankan sekaligus sebagai pendekatan,
mencari nasabah baru, mengatasi dan menjawab segala
permasalahan nasabah.
4. Sebagai Customer Relation Officer
Customer Relation Officer sebagai orang membina hubungan
baik kepada seluruh nasabah. Dalam menajaga hubungan baik
kepada nasabah dengan cara menjaga image bank sehingga
nasabah merasa senang, puas dan makin percaya kepada bank.
5. Sebagai komunikator
Sebagai komunikator, customer service sebagai orang yang
menghubungi nasabah dan memberikan informasi tentang
segala sesuatu yang ada hubunganya antara bank dengan
nasabah. Komunikasi penting karena akan dapat mempererat
hubungan antara nasabah dengan bank.46
6. Sebagai Sales (penjual)
Sebagai sales (penjual) customer service dapat berfungsi
sebagai penjual produk, dengan menjual berbagai produk yang
ada pada bank, seperti berbagai jenis tabungan, giro, deposito
dan lain-lainnya.47
46
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.182
47
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kualitas Layanan Perbankan, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2014), h.66
38
E. Bank Syariah
1. Pengetian Bank Syariah
Kata bank dari kata banque dalam bahasa prancis, dan dari
banco dalam bahasa italia, yang berarti peti/lemari atau bangku.
Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat
menyimpan benda-benda berharga seperti peti emas, peti berlian,
peti uang dan sebagainya. Dalam Al-Qur’an, istilah bank
disebutkan secara eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah
sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen,
fungsi, hak dan kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas
seperti zakat, shadaqah, ghanimah (rampasan perang), bai’ (jual
beli), dayn (uang dagang), maal (harta) dan sebagainya, memiliki
fungsi yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan
ekonomi.48
2. Tujuan Bank Syariah
Bank syariah mempunyai beberapa tujuan diantaranya
sebagai berikut:
a. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk
bermuamalat secara islam, khususnya muamalat yang
berhubungan dengan perbankan agar terhindar dari
praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan
lain yang mengandung unsur gharar (tipuan), dimana
48
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet,
2005), h.2
39
jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam islam,
juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap
kehidupan ekonomi rakyat.
b. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi
dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan
investasi, agar tidak terjadi kesengajaan yang amat
besar antara pemilik modal dengan pihak yang
membutuhkan dana.
c. Untuk meningkatka kualitas hidup umat dengan jalan
membuka peluang berusaha yang lebih besar terutama
kelompok miskin, yang diarahkan kepada kegiatan
usaha yang produktif, sehingga terciptanya kemandirian
usaha.
d. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada
umumnya merupakan program utama dari negara-
negara yang sedang berkembang. Upaya bank syariah
didalam mengentaskan kemiskinan ini berupa
pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat
kebersamaan dari siklua usaha yang lengkap seperti
program pembinaan pengusaha produsen, pembinaan
pedagang perantara, program pembinaan konsumen,
program pengembangan modal kerja dan program
pengembangan usaha bersama.
40
e. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan
aktivitas bank syariah akan mampu menghindari
pemanasan ekonomi di akibatkan adanya inflasi,
menghindari persaingan yang tidak sehat antara
lembaga keuangan.
f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam
terhadap bank non syariah.49
3. Ciri-ciri Bank Syariah
Bank syariah mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan
bank konvensional, adapun ciri-ciri bank syariah adalah:
a. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad
perjanjian diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang
besarnya tidak kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan
untuk tawar-menawar dalam batas wajar. Beban biaya tersebut
hanya dikenakan sampai batas waktu sesuai dengan
kesepakatan dalam kotrak.
b. Penggunaan presentase dalam hal kewajiban untuk melakukan
pembayaran dihindari, karena presentase bersifat melekat pada
sisa utang meskipun batas waktu telah berakhir.
c. Di dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah
tidak menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang
pasti ditetapkan dimuka, karena pada hakikatnya yang
49
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait Al-
Muamalat Al-Haditsah, wa Ahkamuh, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996), h.18
41
mengetahui tentang ruginya suatu proyek yang dibiayai bank
hanya allah semata.
d. Pengarahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan
oleh penyimpanan dianggap sebagai titipan (wadiah)
sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang
diamanatkan sebagai penyertaan dana pada proyek-proyek
yang dibiayai bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah sehingga pada penyimpanan tidak dijanjikan
imbalan yang pasti.
e. Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas untuk mengawasi
operasional bank dari sudut syariahnya. Selain itu manajer dan
pimpinan bank islam harus menguasai dasar-dasar muamalah
islam.
f. Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara
pihak pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana,
juga mempunyai fungsi khusus yaitu amanah, artinya
berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan
dana yang disimpan dan siap sewaku-waktu apabila dana
diambil pemiliknya.50
50
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait Al-
Muamalat Al-Haditsah, wa Ahkamuh, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996), h. 20-22
42
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG
RAWAMANGUN JAKARTA
A. Profil Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun yang
beralamatkan Jl. Raya Paus Kelurahan Rawamangun Kecamatan Pulo
Gadung Jakarta Timur berdiri pada tanggal 28 April 2003 dengan jumlah
karyawan sebanyak 40 karyawan. Lokasi yang sangat strategis dekat
dengan perkantoran, perumahan , universitas, dan mall. Selain dekat
dengan keramaian lokasi, Bank Syariah Mandiri sendiri berhimpitan
dengan bank-bank konvensional dan syariah lainnya. Hal ini membuat
persaingan antar bank semakin ketat dan sehat.51
B. Sejarah Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun
Hadir dengan cita-cita membangun negeri. Nilai-nilai perusahaan
yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas, telah tertanam kuat
pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal
pendiriannya.Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang
disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik
51 Wawancara pribadi dengan Bapak Ricki Ricardo (Branch Manager) Jakarta 16
September 2016
43
nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat
terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia
usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang
didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri
(BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999,
sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi
dan moneter 1997 – 1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan
moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi
termasuk dipanggung politik nasional, telah menimbulkan beragam
dampak yang negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank – bank konvensional
mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan
dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank – bank di
Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB
berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger
44
dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat
bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank
(Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo)
menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal
31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan
menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas
baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan
Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan
perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon
atas berlakunya UU No. 10 Tahun 1998, yang member peluang bank
umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim
Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU
tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT
Bank Susila Bakti dari konvensional menjadi bank syariah. Oleh
karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan
sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari
bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum
dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
45
1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya melalui surat keputusan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul
pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri
secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau
tanggal 1 November 1999.
PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni dan idealism usaha dan nilai-
nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk
bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.52
C. Tageline Bank Syariah Mandiri
Tageline dari Bank Syariah Mandiri adalah :
“Bank Syariah Terdepan Modern Menentramkan”
a. Terdepan, adalah komitmen BSM untuk selalu menjadi bank
syariah yang terbaik dan terbesar.
b. Modern, adalah komitmen BSM untuk terus berinovasi dari sisi
produk, layanan, teknologi dan sumber daya manusia yang
professional sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
perbankan syariah.
52 https://www.syariahmandiri.co.id/category/infoperusahaan/profilperusahaan/sejarah/di
akses pada tanggal 29 Agustus 2016
46
c. Menenteramkan, adalah komitmen BSM untuk memberikan rasa
aman dan nyaman dalam melakukan aktifitas perbankan sesuai
prinsip syariah bagi seluruh stakeholder.53
D. Visi Bank Syariah Mandiri
Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah:
“Bank Syariah Terdepan dan Modern”
Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di
antara industri perbankan syariah di
Indonesia pada segmen consumer, micro,
SME, Commercial, dan Corporate.
Bank Syariah Modern: Menjadi bank syariah dengan sistem layanan
dan teknologi mutakhir yang melampaui
harapan nasabah.54
E. Misi Bank Syariah Mandiri
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi
yang melampaui harapan nasabah.
c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
53 Wawancara pribadi dengan Bapak Ricki Ricardo (Branch Manager) Jakarta 30
Agustus 2016
54 Wawancara pribadi dengan Bapak Ricki Ricardo (Branch Manager) Jakarta 30
Agustus 2016
47
d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang
sehat.
f. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.55
F. Budaya Bank Syariah Mandiri
Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai
sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang
disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah
Mandiri yang disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri. Shared Values
Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”56
.
Excellence:
Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-
oriented).
Teamwork:
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Humanity:
Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan
lingkungan.
Integrity:
Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi
.
55 Wawancara pribadi dengan Bapak Ricki Ricardo (Branch Manager) Jakarta 30
Agustus 2016
56
Jurnal (Dokumen) Pribadi Bank Syariah Mandiri
48
Customer Focus:
Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah
dan berupaya melampaui harapan nasabah (internal dan
eksternal).
Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Rawamangun juga memiliki
program peningkatan integritas pegawai melalui kegiatan:
a. Forum Doa Pagi setiap hari
b. Pengajian Juma’at Sore
c. Dzikir Juma’at Pagi
Selain itu Bank Syariah Kantor Cabang Rawamangun memiliki
Slogan untuk mencapainya seluruh target dan tujuan, slogan tersebut
adalah “PAS” yaitu:
Percaya Diri : Yakin mencapai tujuan dengan kompetensi
dari kontribusi dalam seleseikan tugas dan
tantangan
Antusias : Energik saatnya bergerak menuju yang
terdepan dan modern
Semangat : Terus Berjuang pacu diri untuk berprestasi
dalam meraih kejayaan pada tahun 2020.
Penyedian dan pengembangan sarana peningkatan kualitas SDM
sudah menjadi komitmen manajemen bank syariah mandiri dan seluruh
pegawai. Komitmen tersebut dilakukan dalam rangka mendukung
transformasi menjadi bank syariah kebanggan bangsa Indonesia.
49
G. Produk Pendanaan Bank Syariah Mandiri
1. BSM Tabungan
Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad
Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu
yang disepakati.
Fitur atau karakteristik :
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah
mutlaqah.
Minum setoran awal Rp. 80.000
Minimum setoran berikutnya Rp.10.000
Saldo minimum Rp.50.000
Biaya tutup rekening 20.000
Biaya administrasi perbulan Rp.6.000
Persyaratan membuka tabungan BSM yaitu memberikan
kartu identitas berupa KTP/SIM/Paspor.
Manfaat:
Aman dan Terjamin
Online di seluruh outlet BSM
Bagi hasil yang kompetitif
Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM
& debit
50
Fasilitas e-Banking , yaitu BSM Mobile Banking &
BSM Net Banking
Kemudahan dalam penyaluran zakat,infaq dan sedekah
Sebagai contoh perhitungan :
Saldo rata rata tabungan A bulan april 2014 adalah 1 juta.
Perbandingan bagi hasil (nisbah) antara bank dan nasabah adalah
66:34. Bila saldo rata rata tabungan seluruh nasabah BSM pada
bulan april 2014 ada 70 milyar dan pendapatn bank yang di bagi
hasilkan untuk nasabah tabungan adalah 6 milyar maka bagi
hasil yang di peroleh A adalah
Rp. 1.000.000 × Rp.6.000.000.000 ×34% =
Rp. 29.143 (Sebelum dipotong pajak)
Rp. 70.000.000.000
2. BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang
serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk
memperoleh dananya sesuai target waktu yang telahdisepakati
dan perlindungan asuransi gratis.
Fitur atau karakteristik :
Berdasarkan prinsip syari`ah mudharabah muthlaqah
Periode tabungan 1s/d 10 tahun.
51
Usia nasabah minimal 18 tahun dan maximal 60 tahun
saat jatuh tempo
Setoran bulanan minimal Rp.100.000
Target dana minimal Rp.1.200.000 dan maksimal 200
juta
Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidk dapat
diubah
Tidak dapat menerima setoran diluar setoran bulanan
Saldo tabungan tidak bisa di tarik. Apabila di tutup
sebelum jatuh tempo akan dikenakan biaya
administrasi/penalty
Persyaratan membuka tabungan berencana yaitu kartu
identitas berupa KTP, SIM, Paspor nasabah dan Memiliki
Tabungan BSM sebagai rekening asal (source account).
Sedangkan manfaat membuka tabungan berencana di BSM
ada 2 keuntungan. Diantaranya:
A. Manfaat Tabungan
Bagi hasil yang kompetitif
Kemudahan perencanaan keuangan nasabah jangka
panjang
Perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis tanpa
harus memeriksa kesehatan
52
Jaminan pencapaian target dana
B. Manfaat Asuransi
Santunan tunai berfungsi untuk memenuhi kekekurangan
target dana,sehingga manfaat asuransi dihitung dengan
cara : (target dana - saldo saat klaim)
3. BSM Tabungan Mabrur
Tabungan untuk membantu masyarakat untuk
merencanakan ibadah haji dan umrah.
Fitur atau karakteristik:
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah
muthlaqoh
Tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi biaya
penyelenggaraan ibada haji/umrah (BPIH)
Setoran awalnya Rp.5000.000
Setoran selanjutnya minimal Rp.100.000
Saldo minimal untuk di daftarkan ke SISKOHAT adalah
Rp.25.500.000 atau sesuai ketentuan dari Departemen
agama
Biaya penutupan rekening karena batal Rp.25.000
Persyaratan membuka tabungan mambrur yaitu kartu identitas
berupa KTP, SIM, Paspor nasabah
Sedangkan manfaat membuka tabungan mambrur adalah :
Aman dan terjamin
53
Fasilitas talangan haji untuk kemudahan mendapatkan
porsi haji
Online dengan SISKOHAT departemen agama untuik
kemudahan pendaftaraan haji
4. BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC)
Tabungan berjangka yang diperuntukkan untuk pendidikan
dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dilengkapi
oleh perlindungan asuransi. Dan bagi masyarakat dalam
melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi
putra/putri.
Fitur atau karakteristik :
Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah
Periode tabungan 1 s/d 20 tahun
Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun
Setoran bulanan miniamal Rp.100.000 s/d Rp.4.000.000
Jumlah setoran bulalnan dan periode tabunghan tidak
dapat diubah
Penarikan sebagian saldo diperbolehkan , dengan saldo
minimal Rp.1.000.000
Persyaratan membuka tabungan investa cendekia yaitu kartu
identitas berupa KTP,SIM.Paspor nasabah dan Memiliki
Tabungan BSM sebagai rekening asal (source account).
54
Sedangkan manfaat membuka tabungan Investa Cendekia di
BSM ada 2 keuntungan, diantaranya:
A. Manfaat Tabungan
Bagi hasil yang kompetitif
Kemudahan perencanaan keuangan masa depan,
khususnya pendidikan untuk putra/i
Perlindungan asuransi secara otomatis tanpa
pemeriksaaan kesehatan
B. Manfaat Asuransi
Tahun pertama kepersertaan Tahun kedua dan Seterusnya
Meninggal dunia karena sakit
(bukan karena kecelakaan)
Santunan meninggal sebesar 50X
setoran bulanan (setelah 3 bulan
kepesertaan dan maksimal Rp.50jt)
Santunan manfaat asuransi sebesar
100X setoran bulanan
Pembayaran sisa setoran bulanan
untuk masa depan yang belum di
jalani
Meninggal dunia atau cacat
tetap total karena kecelakaan Santunan manfaat asuransi
sebesar 50x setoran bulanan
Pembiayaan sisa setoran bulanan
untuk masa yang belum dijalani
Santunan manfaat asuransi sebesar
100x setoran bulanan
Pembayaran sisa setoran bulanan
untuk masa yang belum dijalani
5. BSM Tabungan Simpatik
Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip
Wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
berdasarkan syarat – syarat tertentu yang telah disepakati.
Fitur dan Karakteristik:
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah
55
Setoran awal minimal Rp. 20.000 (tanpa ATM) & Rp.
30.000 (dengan ATM)
Setoran berikutnya minimal Rp. 20.000
Saldo minimal Rp.20.000
Biaya tutup rekening Rp. 10.000
Biaya admintrasi Rp. 2000 per rekening perbulan atau
sebesar bonus bulanan (tidak memotong pokok)
Biaya pemeliharaan kartu ATM Rp. 2000 perbulan
Persyaratan membuka tabungan Simpatik yaitu kartu identitas
berupa KTP, SIM, Paspor nasabah
Manfaat:
Aman dan terjamin.
Online diseluruh outlet BSM.
Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan
BSM.
Fasilitas BSM Card, yang berfungsi sebagai kartu ATM
& debit dan potongan harga di merchant yang telah
bekerja sama dengan BSM.
Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM
Net Banking.
Penyaluran zakat, infaq dan sedekah.
56
6. Tabungan Ku BSM
Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan
ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di
Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Fitur dan Karakteristik:
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadhi’ah yad
dhamanah.
Setoran awal pembukaan rekening minimum Rp.20.000
(tanpa ATM) dan Rp.80.000 (dengan ATM)
Setoran tunia selanjutnya minimum Rp.10.000
Saldo minimum rekening (setelah penarikan) adalah
Rp.20.000 (tanpa ATM) dan Rp.50.000 (dengan ATM).
Jumlah minimum rekening di counter sebesar Rp.100.000
kecuali pada saat penutupan rekening.
Bebas biaya adminitrasi rekening.
Biaya pemeliharaan kartu TabunganKu Rp.2000 (bila
ada)
Biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah
Rp.20.000
Biaya ganti buku karena hilang/rusak atau sebab lainnya
sebesar Rp.0
57
Rekening Dormant (tidak ada transaksi selama 6 bulan
berturut-turut)
Manfaat :
Aman dan terjamin
Online diseluruh outlet BSM
Bonus
Fasilitas Kartu TabunganKu yang berfungsi sebagai
kartu ATM dan debit.
Fasilitas e-banking, yaitu BSM Mobile & BSM Net
Banking.
Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq, dan
sedekah.
7. BSM Tabungan Dollar
Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan
dengan menggunakan slip penarikan.
8. BSM Tabungan Mabrur Junior
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu
pelaksanaan ibadah haji & umrah khusus untuk usia dibawah 17
Tahun.
9. BSM Deposito
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat
dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
58
10. BSM Deposito Valas
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat
dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan
dalam bentuk valuta asing.
11. BSM Giro
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro atau alat perintah bayar
lainnya dengan prinsip Wadiah Yad Adh – Dhamanah.
12. BSM Giro Valas
Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip Wadiah
Yad Adh – Dhamanah.
13. BSM Giro Singapore Dollar
Simpanan dalam mata uang Dollar Singapore yang
penarikkannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip
Wadiah Yad Adh – Dhamanah.
14. BSM Giro Euro
Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan prinsip Wadiah Yad Adh –
Dhamanah.
15. BSM Obligasi
Surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah
yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk
59
membayar pendapatan Bagi Hasil / kupon dan membayar
kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo.
16. BSM Tabungan Perusahaan
Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung
kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi/ Perusahaan
berbadan hokum dengan menggunakan fasilitas autosave.57
H. Produk Layanan Bank Syariah Mandiri
1. BSM Electronic Payroll
Pembayaran gaji karyawan institusi melalui tekhnologi
terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel.
2. BSM SKBD
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah
(applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk
membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel
pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima atau memberi kuasa
kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima
atau untuk menegosiasikan wesel – wesel yang ditarik oleh
penerima atas penyerahan dokumen. (untuk saat ini khusus BSM
dengan BSM).
3. BSM Letter of Credit
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah
(applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk
57 Brosur Bank Syariah Mandiri
60
membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima dan
membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima
atau pemberi kuasa kepada pihak lain untuk melakukan
pembayaran kepada penerima atau untuk menegosiasikan wesel –
wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen.
4. BSM Transfer Western Union
Jasa pengiriman Uang/ Penerimaan kiriman uang secara
cepat (real time on line).
5. BSM Card
Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,
pembayaran,dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM
Mandiri, ATM Bersama maupun ATM Bank Card. Selain itu
juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk
transaksi belanja di Mercant – merchant yang berlogokan
“Gunakan BSM Card Anda disini”.
6. BSM Sentra Bayar
Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran
tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat,
Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan
setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS
Banking, atau proses auto debet secara bulanan.
61
7. BSM Mobile Banking
Merupakan Produk layanan perbankan berbasis tekhnologi
SMS telepon seluler (Handphone/Ponsel) yang memberikan
kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan
dimana saja, kapan saja.
8. BSM Net Banking
Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk
melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui
jaringan internet dengan sarana komputer.
9. BSM Mobile Banking GPRS
Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis
tekhnologi GPRS telepon seluler (Ponsel) yang memberikan
kemudahan kepada nasabah untuk melakukan berbagai transaksi
perbankan dimana saja, kapan saja.
10. PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindah Bukuan di
ATM)
Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga
pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non
bank) melalui menu pemindah bukuan di ATM.
11. BSM Pooling Fund
Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang
memudahkan nasabah untuk yang dilakukan lintas Negara atau
dalam satu Negara (domestik).
62
12. BSM Kliring
Penagihan warkat bank lain dimana lokasi bank tertariknya
berada dalam satu wilayah kliring.
13. BSM Inkaso
Penagihan warkat bank lain dimana bank tertariknya
berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya
penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
14. BSM Intercity Clearing
Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank
diluar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat
menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada
keesokan harinya.
15. BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)
Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu
kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time.
16. Transfer Dalam Kota (LLG)
Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah
kliring lokal.
17. BSM Pajak Online
Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk
membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran
pajak impor) secara otomatis dengan mendebet rekening atau
secara tunai.
63
18. BSM Pajak Impor
Memberikan kemudahan kepada importer untuk membayar
pajak barang dalam rangka impor secara Online sebagai syarat
untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan
cukai.58
I. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun
Branch Manager : Ricky Ricardo Mulyadi
Service Manager : Arif Rahmat Budiman
General Service assistance : Inanda A
: Abdul Wasi
: Indah Purwaningtias
Transactional & Reporting Officer : Hamidah
Transactional & Reporting assistance : Istiana N
Marketing Manager : Nurcholis
Sales Assistance : Jen Parlina
: Nurul Fauzia
Kepala Warung Mikro : Metha DP
Pelaksana Marketing Mikro : Rizky Darmadi
: Moga Hilman
: Ahmad Chaerudin
: Najril
Micro Financing Analyst : Ahmad Isnaedi
58 Brosur Bank Syariah Mandiri
64
Administrasi Pelaksana Mikro : Wieny SF
Officer Gadai : Ratu Pakungwati
Pelaksana Penaksir : Oke wintoro
: FS prayogi
Priority Banking Officer : Vera Rosula
: Fina alfiana S
: Wiyan Prakoso
Customer Service Officer : Rina Akromah
Customer Service Representatif : Reni Nggraeni
: Diah Ayu Budi
Head Teller : Desita
Teller : Anita
: Riri Ardila
Satpam : Ropa`i
: Prayitno
: Ageng
: Aang S
: Jaharudin59
59 Dokumen Pribadi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Strategi Pelayanan Customer Service PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Rawamangun
Salah satu cara perusahaan bank agar dapat merebut pangsa pasar
adalah dengan memperoleh nasabah yang sebanyak-banyaknya. Peningkatan
jumlah nasabah merupakan aspek yang paling penting untuk dilakukan
melalui pemberian pelayanan yang optimal karena dengan pelayanan yang
optimal memberikan dampak yang positive bagi jumlah nasabah yang di
dapatkan. Perusahaan akan berhasil memperoleh nasabah dalam jumlah
banyak apabila perusahaan itu dinilai dapat memberikan kepuasan bagi
nasabah tersebut. Selain itu perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar
adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa serta kualitas
pelayanan. Sejatinya nasabah yang merasa benar-benar puas atas pelayanan
yang diberikan akan mampu mempertahankan nasabah yang lama untuk tetap
membeli produk yang ditawarkan. Dan juga nasabah yang lama dapat
memberikan rekomendasi kepada orang lain serta akan mampu pula untuk
menarik calon nasabah yang baru untuk mencobanya.
Pelayanan yang optimal pada akhirnya juga akan mampu
meningkatkan image perusahaan sehingga citra perusahaan dimata
nasabahnya terus meningkat pula. Dengan memiliki citra yang baik, segala
yang dilakukan perusahaan akan dianggap baik pula. Dalam pemasaran,
produk mempunyai arti luas, yaitu satu kesatuan yang di tawarkan pada pasar
baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Produk yang berwujud biasanya
66
disebut barang (goods) dan produk yang tidak berwujud biasa disebut dengan
jasa (service). Memberikan pelayanan bukanlah pekerjaan yang mudah, akan
tetapi bila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan baik maka perusahaan
yang bersangkutan akan dapat meraih manfaat yang besar.
Customer service berarti petugas yang siap melayani nasabah
berupa keluhan atau masalah yang di hadapi atau calon nasabah yang datang
untuk membuka rekening baru.60
Dalam wawancara yang pernah dilakukan penulis bahwa salah
satu aspek penting dalam menjalankan bisnis adalah sebuah pelayanan
terhadap nasabah. Pelayanan yang diberikan customer service harus sesuai
dengan standarisasi yang telah ditentukan.
Strategi pelayanan yang mendasar yang dilakukan oleh customer
service pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun adalah
sebagai berikut:
a. Bersikap ramah
Setiap karyawan customer service harus melayani nasabahnya dengan
sikap yang ramah agar nasabah tersebut merasakan kenyaman ketika
melakukan aktifitas yang berhubungan dengan perbankan seperti
pembukaan rekening baru, konsultasi tentang produk, keluhan dan lain
lain. Dan mengawali komunikasi dengan memberikan salam yang
hangat kepada nasabah.
60 Wawancara pribadi dengan Ibu Reni (Customer Service) Jakarta 16 September 2016
67
b. Komunikatif
Customer service harus memiliki kehalian dalam bidang komunikasi,
keahlian tersebut merupakan salah satu keahlian yang harus di
perhatikan karena karyawan pada bidang customer service berhadapan
langsung oleh nasabah yang memiliki karakteristik yang berbeda beda.
Selain itu penting juga diperhatikan gaya komunikasi yang jelas dan
terarah agar tidak timbul kesalah pahaman.
c. Name Tag yang selalu diperlihatkan
Pada bagian ini merupakan hal yang kecil namun berdampak cukup
besar bagi pelayanan yang diberikan. Tujuan seorang customer service
memperlihatkan kartu identitas berupa name tag agar nasabah mengenali
karyawan tersebut. Jika suatu saat pelayanan yang diberikan kepada
nasabah kurang positif, maka nasabah bisa melaporkan karyawan
customer service tersebut untuk mengevaluasi kinerjanya cukup dengan
menyebutkan nama dari karyawan itu sendiri.61
Diantara ketiga strategi dasar tersebut ada tujuh strategi utama
guna meningkatkan pelayanan terhadap nasabah yang dilakukan oleh
customer service di PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun
diantaranya adalah :62
1. Competence (Kompetensi) : Setiap karyawan customer service dituntut
untuk meningkatkan keahlian sesuai tugas yang berikan dan tuntutan
profesi banker.
2. Trusted & Trust (Percaya dan Dipercaya) : Mengembakan prilaku yang
dapat dipercaya oleh nasabah dan percaya kepada nasabah. Segala
61 Wawancara pribadi dengan Ibu Reni (Customer Service) Jakarta 16 September 2016
62
Wawancara pribadi dengan Ibu Reni (Customer Service) Jakarta 16 September 2016
68
informasi yang diberikan kepada nasabah harus up to date sehingga
nasabah bisa mempercayai untuk melakukan transaksi.
3. Contribution (Kontribusi) : Memberikan kontribusi yang positif berupa
pemikiran dan tindakan yang bertujuan untuk mencapai pelayanan yang
optimal.
4. Honesty (Kejujuran) : prilaku yang harus ditanamkan oleh semua
karyawan diperusahaan dan diaplikasikan di dunia pekerjaan. Pada bank
syariah mandiri mengharamkan FRAUD atau korupsi yang dilakukan
oleh karyawannya.
5. Service Excellent (Pelayanan Prima) : memberikan pelayanan yang
terbaik untuk melampaui harapan dari nasabah serta memberikan
kepuasan dan mendapatkan penilaian yang baik dari nasabah.
6. Social & Environment Care (Sosial dan peduli pada lingkungan) :
memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan kerja sehingga
menimbulkan kemajuan keselurahan staff dan sosial.
7. Innovation (Perubahan) : Mengembangkan proses, layanan, dan produk
untuk melampaui harapan dari nasabah.63
Selain mewawancarai karyawan pada bagian staff customer
service peneliti juga mewawancarai beberapa nasabah yang menjadi nasabah
aktif di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun. Adapun jumlah
nasabah yang di libatkan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan
sebanyak 5 orang. Hasil wawancara dengan nasabah Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Rawamangun sebagai berikut:
63 Wawancara pribadi dengan Ibu Reni (Customer Service) Jakarta 16 September 2016
69
1. Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh customer service Bank
Syariah Mandiri Rawamangun?
“Selama saya menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Rawamangun
Kantor Cabang Rawamangun ini saya masih merasa cukup puas
dengan pelayanan yang diberikan, terutama bagian customer service
setiap saya bertanya saya mengerti jawaban yang dijelaskan. Jadi saya
merasakan kenyamanan menabung di Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Rawamangun”64
Dari pemaparan yang disampaikan oleh Ibu Icha Muslihah
bahwa selama menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Rawamangun ini beliau merasa cukup puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh customer service. Petugas melayani dengan penuh
kesabaran dan ketelatenan. Jika ibu Icha bertanya didengarkan baik-baik
dan dijawab pula dengan baik-baik pula. Keterangan ini menunjukan
bahwa pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan Service Excellent
selain itu didukung oleh kenyamanan dalam melakukan transaksi.
2. Apakah bagian customer service sudah kompeten dibidangnya?
“Iya, buktinya saya datang kesini dengan membawa pengajuan
pengaduan bahwa kartu ATM yang saya miliki bermasalah dalam
melakukan transaksi. Alhamdulillah customer service ini bisa
menangani permasalahan yang saya alami saat ini.”65
Dari penjelasan yang dijelaskan oleh ibu Siti Fatimah
bahwasanya dengan salah satu sikap yang dimiliki customer service
64 Wawancara pribadi dengan Ibu Icha Muslihah (Nasabah) Kantor Bank Syariah Mandiri
Rawamangun 20 September 2016
65 Wawancara pribadi dengan Ibu Siti Fatimah (Nasabah) Kantor Bank Syariah Mandiri
Rawamangun 20 September 2016
70
yang berkompeten bisa menjadi salah satu alternative pemecahan
masalah. Karena dengan kompetensi yang dimiliki akan selalu dengan
cepat tanggap dan secara tepat dengan kemampuannya.
3. Apakah customer service sudah memberikan pelayanan yang maksimal?
“Sudah, menurut saya customer service di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Rawamangun ini sudah memberikan pelayanan yang
maksimal untuk nasabahnya. Terutama saya membuka tabungan investa
cendikia untuk kelangsungan jangka panjang keluarga saya. Customer
serice memberikan kelebihan dan keuntungan di produk tabungan
tersebut. Namun kurang cepat proses yang dilakukan untuk pembukaan
tabungan baru.”66
Dari pemaparan dari bapak Shohib dapat ditarik kesimpulan
bahwa customer service di Bank Syariah Mandiri Rawamangun
memberikan pelayanan secara transparansi namun kurang cepat dalam
menangani pembukaan tabungan.
4. Bagaimana penyampaian informasi yang dilakukan oleh bagian
customer service?
“Penyampaian informasi yang saya rasakan sangatlah baik. Tutur
katanya yang sopan, cara komunikasinya yang intelektual dan mudah
dipahami, serta penyampaian informasinya jelas.”67
Bapak Pujut merasakan informasi yang diberikan secara baik.
Customer service menjelaskan dengan bahasa dan tutur kata yang sopan
dan intelektual yang mudah di pahami.
66 Wawancara pribadi dengan Bapak Shohib (Nasabah) Kantor Bank Syariah Mandiri
Rawamangun 20 September 2016
67 Wawancara pribadi dengan Bapak Pujut Wibowo (Nasabah) Kantor Bank Syariah
Mandiri Rawamangun 20 September 2016
71
5. Apakah bapak pernah mengalami kesulitan dan mengajukan keluhan,
jika iya bagaimana pelayanannya, sampai tuntas atau tidak disaat
mengalami kesulitan informasi?
“Iya saya pernah mengalami kesulitan saat saya lupa atas password
ATM, keluhan saya direspon dengan baik bahkan saya dibantu dari
awal sampai akhir. Dan menurut saya customer service tersebut faham
atas keluhan yang saya alami saat itu.”68
Dari pengalaman bapak Muhammad Hamid bahwa beliau pernah
mengalami lupa password ATM dan akhirnya beliau mengajukan
keluhan ke customer service Rawamangun, dengan sikap yang positif
customer service tersebut membantu apa yang jadi keluhan bapak
Muhammad Hamid serta mampu menyelesaikan tugasnya sampai
selesai.
Kelima hasil wawancara yang penulis dapatkan bisa ditarik
kesimpulan bahwa nasabah yang di Bank Syariah Mandiri Rawamangun
sudah merasakan kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan.
B. Upaya Pelayanan Customer Service Dalam Meningkatkan Jumlah
Nasabah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun
Customer service memegang peranan yang sangat penting
sebagai ujung tombak bank dalam menghadapi nasabah. Customer service itu
ibarat wajah terdepan atau gerbang awal sebuah bank. Dengan ini customer
service harus menunjukan pelayanan yang benar-benar menjadi andalan
perusahaan tersebut.
68 Wawancara pribadi dengan Bapak Muhammad Hamid (Nasabah) Kantor Bank Syariah
Mandiri Rawamangun 20 September 2016
72
Setiap stretegi yang dirumuskan oleh perusahaan tidak akan
berjalan jika hanya sebatas sebuah pemikiran dan planning, disini penulis
ingin menjabarkan tentang bentuk upaya yang dilakukan oleh karyawan
customer service.
Wawancara yang pernah penulis ajukan menghasilkan beberapa
point bentuk upaya, diantaranya:
1) Tujuh rekening baru dalam satu hari : Ini adalah sebuah target yang
telah ditetapkan oleh PT. Bank Syariah Mandiri. Target adalah Sesuatu
sasaran yang telah ditetapkan untuk digapai bersama.
2) Cross Selling (Penjualan Silang) : Konsep cross selling pada dasarnya
merupakan salah satu seni berjualan yang sangat menarik. Sebab dengan
teknik ini, memungkinkan terjadinya penjualan kembali setelah
sebelumnya sudah terjadi di penjualan yang pertama. Karyawan
customer service haruslah menguasai seluruh produk produk perusahaan
Bank Syariah Mandiri guna menjalankan croos selling kepada nasabah
yang datang ke meja customer service.
3) Roll Play : Bentuk evaluasi yang bertujuan meningkatkan sebuah
pelayanan yang diberikan kepada nasabah, mulai menyapa, berbicara,
mengenalkan produk-produk Bank Syariah Mandiri. Selain itu roll play
ini bertujuan agar Customer Service tetap pada jalur SOP yang telah
ditentukan. Kegiatan ini dilakukan setiap seminggu sekali di hari kamis
pagi dengan nasabah percobaan dari karyawan Bank Syariah Mandiri
Rawamangun.
4) Shopper : Shopper merupakan mata-mata dari Bank Syariah Pusat yang
ditugaskan untuk menilai kinerja pelayanan di kantor cabang maupun
73
kantor cabang pembantu. Seorang Shopper berpura-pura menjadi
nasabah yang bertransaksi, pengaduan keluhan maupun pembukaan
rekening baru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh shopper untuk
menguji ketanggapan, kecepatan, kepengetahuan dari seorang customer
service.69
C. Analisis
Berdasarkan penelitian dan pengamatan strategi pelayanan
customer service PT. Bank Syariah Mandiri Rawamangun, peniliti mencoba
membuat analisis mengenai strategi pelayanan tersebut. Sebagaimana
diketahui bahwa dari ketiga strategi dasar dan tujuh strategi utama pelayanan
pada PT. Bank Syariah Mandiri Rawamangun sudah terlaksana dengan baik.
Dengan demikian bahwa pelayanan yang dilakukan oleh customer service
PT. Bank Syariah Mandiri Rawamangun yang telah dijelaskan termasuk
dalam kategori yang baik dan telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
nasabah sehingga mendapatkan penilaian yang positif dari nasabah. Oleh
karena itu, maka PT. Bank Syariah Mandiri Rawamangun patut
mempertahakan segala prestasi yang telah dicapai baik secara tertulis
maupun tidak tertulis, sebagai bank yang berlandaskan syariat islam yang
selalu meningkatkan pelayanan dan fasilitas yang nyaman serta penyedian
produk jasa perbankan yang lengkap. Sesuai dengan ajaran syariah dan tetap
tidak bertentangan dengan peraturan pemerintahan. Memperhatikan para
nasabahnya dengan cara membangun komunikasi yang baik antara pihak
perusahaan kepada nasabahnya.
69 Wawancara pribadi dengan Ibu Reni (Customer Service) Jakarta 16 September 2016
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat
dikemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan penelitian,
pengelolahan dan analisis data yang telah dilakukan dan diuraikan pada bab-
bab sebelumnya. Namun secara garis besar kesimpulan yang dapat penulis
paparkan, antara lain:
1. Strategi customer service PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Rawamangun dalam memberikan pelayanan ada dua kategori diantaranya
strategi pelayanan yang mendasar meliputi karyawan yang bertugas di bagian
customer service harus bersikap ramah, komunikatif, name tag yang selalu
diperlihatkan. Sedangkan stretegi pelayanan utama meliputi kompetensi,
percaya dan dipercaya, kontribusi, kejujuran, pelayanan prima, sosial dan
peduli lingkunngan dan yang terakhir innovasi.
2. Adapun bentuk upaya yang dilakukan oleh customer service PT. Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun dalam meningkatkan jumlah
nasabah adalah pertama menargetkan satu hari tujuh pembukaan rekening
baru, kedua melakukan cross selling kepada nasabah, ketiga evaluasi berupa
roll play yang dilakukan dengan nasabah percobaan oleh sejumlah karyawan
lainnya, dan keempat melakukan shopper kepada customer service.
75
B. Saran
Setelah penulis melakukan penelitian pada PT. Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Rawamangun ada beberapa saran mengenai pelayanan yang
diberikan oleh customer service, yakni:
1. Lebih ditingkatkan lagi kecepatan dalam melayani nasabah ketika keadaan
nasabah sedang banyak yang datang.
2. Pertahankan terus unsur-unsur pelayanan yang diterapkan oleh customer
service yang meliputi keramahan, komunikatif, dan kerapihan dalam
berpakaian.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Arif, M. Nur Rianto. (2010). Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah.
Bandung: Alfabeta.
Antonio, M. Syafi'i. (2001). Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. jakarta:
Gema Insani.
Arifin, Zainul. (2005). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta:
Pustaka Alvabet.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
David, Fred. (2002). Manajemen Strategis Konsep Pemasaran. Jakarta:
Prenhallindo.
Efendi, Onong. Uchayana. (1992). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung: Rosdakarya.
Hasan, Ali. (2010). Marketing Bank Syariah: Cara Jitu Meningkatkan
Pertumbuhan Pasar Bank Syariah. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hasan, Zubair. (2009). Undang-Undang Perbankan Syariah: Titik Temu
hukum Islam dan Hukum Nasional. Jakarta: Rajawali Pers.
Indonesia, Ikatan. Bankir. (2014). Mengelola Kualitas Layanan Perbankan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kadarman, A.M (2001). Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.
Kasmir. (2005). Etika Customer Service. Jakarta: PT Raja Grafindo Pustaka.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Minner, George. Steiner. (1999). Manajemen Strategi. Jakarta: Erlangga.
Moleong, Lexy. J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mubun, B. N (2003). Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar Harian.
Nasional, Departemen. Pendidikan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Nasution, Muhammad. (2005). Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Nawawi, Hadari. (2012). Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan Dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Gajah Mada
Universitas Press.
Purwanto, Iwan. (2006). Manajemen Strategi. Bandung: Yrama Widya.
Ruslan, Rosady. (2003). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Siagian, S.P. (1994). Manajemen Modern. Jakarta: Masagung.
Soemitra, Andri. (2014). Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:
Kencana.
Sumarsan, Thomas. (2013). System Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Indeks.
Sumitro, Warkum. (1996). Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-
Lembaga Terkait Al-Muamalat Al-Haditsah, wa Ahkamuh. Jakarta: PT. Grafindo
Persada.
Supriono. (1985). Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis. Yogyakarta:
BPFE.
Wahjono, Sentot. Imam. (2013). Manajemen Humas dan Komunikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Walker, Denis. (2011). Mendahulukan Kepuasan Pelanggan: Strategi Untuk
Memberikan Pelayanan Terbaik, Penerjemah: Anton Adiwitoyo. Tanggerang:
Binarupa Askara.
Widjatakusuma, M. Ismail. (2002). Menggagas Bisnis Islam. Jakarta: Gema
Insani Press.
HASIL WAWANCARA
Tanggal Wawancara : 16 September 2016
Interviewer : Yusron Musthafa Kamal
Interviewee : Bapak Ricki Ricardo dan Ibu Reni
Jabatan : Branch Manager
Tempat : PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun
1. Bagaimanakah profil berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Rawamangun?
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Rawamangun yang
beralamatkan Jl. Raya Paus Kelurahan Rawamangun Kecamatan Pulo Gadung
Jakarta Timur berdiri pada tanggal 28 April 2003 dengan jumlah karyawan
sebanyak 40 karyawan.
2. Apa visi dan misi dari PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Rawamangun?
Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah: Bank Syariah Terdepan dan Modern
Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di
antara industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer,
micro, SME, Commercial, dan Corporate.
Bank Syariah Modern: Menjadi bank syariah dengan sistem layanan
dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.
Sedangkan misi dari Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri
yang berkesinambungan.
Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
3. Apa yang dimaksud dengan customer service?
Customer service berarti petugas yang siap melayani nasabah berupa
keluhan atau masalah yang di hadapi atau calon nasabah yang datang untuk
membuka rekening baru.
4. Bagaimana struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri?
Branch Manager : Ricky Ricardo Mulyadi
ervice Manager : Arif Rahmat Budiman
General Service assistance : Inanda A
: Abdul Wasi
: Indah Purwaningtias
Transactional & Reporting Officer : Hamidah
Transactional & Reporting assistance : Istiana N
Business Banking Officer : Irsal
: Ii Taqiyudin
: Alda Ilham
: Rusdian Triyono
: Nadya Permata Putri
Kepala Warung Mikro : Metha DP
Pelaksana Marketing Mikro : Rizky Darmadi
: Moga Hilman
: Ahmad Chaerudin
: Najril
Micro Financing Analyst : Ahmad Isnaedi
Administrasi Pelaksana Mikro : Wieny SF
Officer Gadai : Ratu Pakungwati
Pelaksana Penaksir : Oke wintoro
: FS prayogi
Priority Banking Officer : Vera Rosula
: Fina alfiana S
: Wiyan Prakoso
Customer Service Officer : Rina Akromah
Customer Service Representatif : Reni Nggraeni
: Diah Ayu Budi
Head Teller : Desita
Teller : Anita
: Riri Ardila
Satpam : Ropa`i
: Prayitno
: Ageng
: Aang S
: Jaharudin
Driver : Rohmadi
: Slamet
: Zainudin
Office Boy : Andri
: Dede
: M. Irfan
5. Bagaimana Strategi Pelayanan Customer Service PT. Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Rawamangun?
Strategi yang dilakukan oleh staff customer service PT. Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Rawamangun terdiri dari dua kategori, yang pertama
strategi dasar dan khusus. Strategi dasar meliputi, Bersikap ramah setiap
melayani nasabahnya, komunikatif saat menjelaskan produk-produk bank
syariah mandiri dan menangani keluhan yang dialami nasabah, name tag yang
selalu diperlihatkan mencerminkan suatu kerapihan dalam berpakaian.
Strategi khusus mecakup diantaranya:
A. Competence (Kompetensi) : Setiap karyawan customer service
dituntut untuk meningkatkan keahlian sesuai tugas yang berikan dan
tuntutan profesi banker.
B. Trusted & Trust (Percaya dan Dipercaya) : Mengembakan prilaku
yang dapat dipercaya oleh nasabah dan percaya kepada nasabah.
Segala informasi yang diberikan kepada nasabah harus up to date
sehingga nasabah bisa mempercayai untuk melakukan transaksi.
C. Contribution (Kontribusi) : Memberikan kontribusi yang positif
berupa pemikiran dan tindakan yang bertujuan untuk mencapai
pelayanan yang optimal.
D. Honesty (Kejujuran) : prilaku yang harus ditanamkan oleh semua
karyawan diperusahaan dan diaplikasikan di dunia pekerjaan. Pada
bank syariah mandiri mengharamkan FRAUD atau korupsi yang
dilakukan oleh karyawannya.
E. Service Excellent (Pelayanan Prima) : memberikan pelayanan yang
terbaik untuk melampaui harapan dari nasabah serta memberikan
kepuasan dan mendapatkan penilaian yang baik dari nasabah.
F. Social & Environment Care (Sosial dan peduli pada lingkungan) :
memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan kerja sehingga
menimbulkan kemajuan keselurahan staff dan sosial.
G. Innovation (Perubahan) : Mengembangkan proses, layanan, dan
produk untuk melampaui harapan dari nasabah.
6. Apa sajakah faktor pendukung terhadap pelayanan nasabah?
A. Menyediakan fasilitas ruangan yang nyaman berupa ruangan ber-AC,
free Wifi, sejuk dan wangi.
B. Meningkatkan sumber daya manusia berupa pelatihan.
C. Memberikan pelayanan yang optimal oleh staff customer service.
7. Keluhan apa yang sering diajukan oleh nasabah dan bagaimana
melayani keluhannya tersebut?
Dari banyaknya keluhan yang paling tersering adalah lupa password
ATM. Dalam melayani keluhan nasabah tersebut kami menanyakan
kelengkapan data yang dimiliki, menjelaskan persyaratan-persyaratan yang
harus dipenuhi, dan terakhir diproses secara professional.
Jakarta, 20 September 2016
Ricki Ricardo Mulyadi MM
(Branch Manager)