bank & lembaga keuangan bukan bank

323
BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Oleh: H. Ahmad Rafiki, BBA, MMgt 1

Upload: amish

Post on 12-Jan-2016

163 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK. Oleh : H. Ahmad Rafiki , BBA, MMgt. Daftar Isi. Perbankan di Indonesia Bank Indonesia Analisa Kesehatan Bank Rahasia Bank Klasifikasi Bank Sumber-sumber Dana Bank Produk dan Jasa Bank Perbankan Syariah Leasing (Sewa Guna) dan Modal Ventura - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Oleh:H. Ahmad Rafiki, BBA, MMgt

1

Page 2: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Daftar IsiPerbankan di IndonesiaBank IndonesiaAnalisa Kesehatan BankRahasia BankKlasifikasi BankSumber-sumber Dana BankProduk dan Jasa BankPerbankan SyariahLeasing (Sewa Guna) dan Modal VenturaPegadaian dan AsuransiPasar Modal dan Dana PensiunReksadana dan Anjak Piutang

2

Page 3: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3

Perbankan di Indonesia

Page 4: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Peranan Lembaga Keuangan

Pada prinsipnya sistem Keuangan. di Indonesia, dibagi :• sistem moneter• sistem perbankan• sistem lemb. keu. Bukan bank

Sistem Moneter

Sistem KeuanganIndonesia

Sistem LKBB

Otoritas Moneter

Dep. KeuanganBank Indonesia

Dewan Moneter

Sist. Perbankan

4

Page 5: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Sistem LKBB

Lemb.Pembiayaan

UsahaAsuransi

Dana Pensiun Pegadaian Pasar

Modal

SewaGunaUsaha

AnjakPiutang

ModalVentura

Pemb.Konsumen

Kerugian

Jiwa

Sosial

Reasuransi

BrokerAsuransi

DPPK

DPLK

BursaEfek

Reksadana

PasarUang

5

Page 6: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Bank adalah :

- suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang dari pihak ketiga

- suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan

- suatu badan yang usaha utamanya menciptakan kredit

- suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral

6

Page 7: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Fungsi pokok bank umum

menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.

menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.

menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana dan trust atau wali amanat kepada individu dan perusahaan.

menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional.

memberikan pelayanan peyimpanan untuk barang-barang berharga.

menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer dana, dan sebagainya.

Tugas dan Lapangan Usaha Bank

Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepadamasyarakat dalam bentuk kredit

atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Lapangan Usaha Bank Umum : 1. Menghimpun Dana (Funding)2. Menyalurkan Dana (Lending)3. Memberikan jasa- jasa Bank

Lainnya (Services)

7

Page 8: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Menghimpun dana (funding)

Simpanan Giro (Demand Deposit) : merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Pemegang rekening giro -- bunga -- jasa giro -- dana murah

Simpanan Tabungan (Saving Deposit) : merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank --- buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM)---bunga tabungan -- jasa atas tabungannya.

Simpanan Deposito (Time Deposit) : merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikannyapun --- jangka waktu tersebut. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.

8

Page 9: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Menyalurkan Dana (Lending)Kredit Investasi, Yaitu merupakan kredit yang

diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di atas 1(satu) tahun. Contoh : kredit untuk membangun pabrik atau membeli peralatan pabrik seperti mesin-mesin

Kedit Modal Kerja, Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh : untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.

9

Page 10: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LendingKredit Perdagangan, Merupakan kredit yang diberikan kepada

para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh : untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau agen.

Kredit Produktif, Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai

Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh : kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.

Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter atau pengacara 10

Page 11: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Services Kiriman Uang (Transfer) merupakan jasa pengiriman uang lewat bank.

Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank devisa.

Kliring (Clearing) merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.

Bank Notes merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).

Inkaso (Collection) merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.

Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang- barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box dikenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.

Bank Draft merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya 11

Page 12: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Services Bank Card (Kartu kredit) atau lebih populer dengan sebutan kartu

kredit atau juga uang plastik. Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya tergantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.

Bank Garansi merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas nasabahnya.

Letter of Credit (L/C) merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya.

Cek Wisata (Travellers Cheque) merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.

12

Page 13: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

ServicesMenerima setoran-setoran. Dalam hal ini bank membantu

nasabahnya dalam rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain : Pembayaran pajak ; Pembayaran telepon ; Pembayaran air ; Pembayaran listrik ; Pembayaran uang kuliah

Melayani pembayaran-pembayaran. Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasa bahnya antara lain : Membayar Gaji/Pensiun/honorarium ; Pembayaran deviden Pembayaran kupon; Pembayaran bonus/hadiah

Bermain di dalam pasar modal. Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi :

- Penjamin emisi (underwriter)- Penjamin (guarantor)- Wali amanat (trustee)- Perantara perdagangan efek (pialang/broker)- Pedagang efek (dealer)- Perusahaan pengelola dana (invesment company)

13

Page 14: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jasa perbankan lainnya

Wholesale banking atau corporate banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah yang berskala besar. Untuk nasabah yang berskala besar (biasanya perusahaan-perusahaan besar) biasanya dibedakan dengan layanan kepada individu.

Retail banking atau consumer banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah berskala kecil dan menengah. ATM adalah salah satu contoh layanan bank kepada nasabah berskala kecil dan menengah,

Private banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah terkemuka dan orang-orang kaya yang lebih menyukai layanan secara khusus dari bank. Banyak orang-orang kaya lebih menyukai layanan khusus yang tidak sama dengan orang-orang lain.14

Page 15: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BANK INDONESIA

15

Page 16: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BANK INDONESIA1. SEJARAH2. STATUS DAN KEDUDUKAN3. TUGAS4. DEWAN GUBERNUR5. AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI6. HUBUNGAN DENGAN LEMBAGA LAIN

16

Page 17: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Bank Sirkulasi

(De Javasche Bank NV)

Pusat Bank Indonesia Cikal bakal Bank Negara Indonesia

Sept 45

De Javasche Bank = BS

1949

Bank Indonesia = BS1953

-Menjaga stabilitas moneter

-Mengedarkan uang

-Mengembangkan sistem perbankan

-Menjalankan fungsi bank komersial

-Tanggungjawab Kebijakan moneter ada pada pemerintah

Bank Indonesia = BS -Fungsi Bank Komersil dihapuskan

-Agen Pembagunan - Kasir Pemerintah

-Banker’s bank - Dewan Moneter

1968

Bank Indonesia = BS

(Independen)

1999 -Kebijakan moneter dilaksanakan oleh Bank Indonesia

-Menolak campurtangan pihak luar

-Menjadi badan hukum

1. Sejarah

17

Page 18: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. STATUS BI

LEMBAGA INDEPENDEN

PEMERINTAH ATAU PIHAK LAIN TIDAK

BOLEH INTERVENSI

BI WAJIB MENOLAK INTERVENSI

*TUJUAN BI

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah= Internal // inflasi= Eksternal // kurs

18

Page 19: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Sesuai dengan UU 23/1999 yang telah diamandemen dengan UU 3/2004, BI mempunyai:

Instrument independence: BI diberikan kewenangan untuk menetapkan

sasaran-sasaran dan instrumen kebijakan moneter untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan dampaknya thd perkembangan ekonomi dan keuangan.

Personal independence: Pihak lain dilarang mencampuri kebijakan moneter

BI. Masa jabatan Dewan Gubernur lima tahun, dengan

akhir jabatan secara berjenjang, dan dapat diangkat kembali.

Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat Presiden dengan persetujuan oleh DPR.

BI tidak mempunyai goal independence karena sasaran inflasi ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan BI.

Independensi Bank Indonesia 19

19

Page 20: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. TUGAS BI

UNTUK MENCAPAI TUJUAN MENSTABILKAN RUPIAH, BI MEMILIKI 3 TUGAS:

MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MONETER

MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

MENGATUR DAN MENGAWASI BANK

20

Page 21: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

A. TUGAS PENETAPAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN MONETER

Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi;

- BI menetapkan sasaran inflasi dengan memperhatikan perkembangan dan prospek ekonomi makro, terutama perkembangan harga

- Untuk mencapai sasaran inflasi tersebut, BI menetapkan besaran-besaran moneter atau likuiditas perekonomian

Mengatur dan Mengawasi Bank BI Tetap berfungsi sebagai lender of

last resort yang memungkinkan BI membantu kesulitan pendanaan jangka pendek yang dihadapi bank dengan syarat:

- # jangka waktu maksimal 90 hari- # penggunaan hanya untuk

mismacth- # Harus dijamin dengan surat

berharga yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Pengendalian moneter menggunakan instrumen kebijakan moneter

- Penetapan tagihan diskonto- Pengaturan kredit dan

pembiayaan- Penetapan cadangan minimal- Operasi pasar terbuka Mengelola cadangan devisa Melaksanakan kebijakan nilai

tukar berdasarkan sistem yg ditetapkan - UU Lalu Lintas Devisa

Mengelola Cadangan Devisa Negara Dengan Syarat:

- Security- Liquidity- Profitability

21

Page 22: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

B. TUGAS PENGATURAN DAN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN

Mencetak , mengedarkan, mencabut, menarik, dan memusnahkan rupiah dari peredaran

Mengatur sistem kliring antar bankMelaksanakan dan memberi izin atas

penyelenggaran jasa sistem pembayaranMenetapkan penggunaan alat pembayaran

22

Page 23: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

C. TUGAS MENGATUR DAN MENGAWASI BANK

Menetapkan peraturan berdasarkan prinsip prudential banking

Memberikan dan mencabut izin kelembagaan dan kegiatan usaha bank

Melaksanakan pengawasanMelaksanakan pemeriksaanMemberikan sanksiTugas pengawasan akan dialihkan kepada

pengwas sektor jasa keuangan

23

Page 24: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Calon Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden berdasarkan rekomendasi Gubernur.

Dewan Gubernur berwenang untuk menetapkan kebijakan prinsipil dan strategis (tidak membedakan kebijakan moneter, perbankan, sist.pembayaran).

Dewan Gubernur secara keseluruhan bertindak sebagai Policy making body, sedang Deputi Gubernur dan Direktur-Direktur bertindak sebagai executing body.

Kinerja Dewan Gubernur dan Bank Indonesia dinilai oleh DPR.

Kepemimpinan Bank Indonesia

GubernurGubernur

DeputiDeputiGubernuGubernu

rr

DeputiDeputiGubernuGubernu

rr

DeputiDeputiGubernuGubernu

rr

DeputiDeputiGubernuGubernu

rr

DeputiDeputiGubernuGubernu

rr

DeputiDeputiGubernuGubernu

rr

DeputiDeputiGubernur SeniorGubernur Senior

Susunan Dewan Gubernur BI

24

24

Page 25: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

4. HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH

PEMEGANG KAS PEMERINTAHMENGELOLA KEWAJIBAN PEMERINTAH

THP LUAR NEGERIMEMBANTU PENERBITAN SURAT

HUTANGTIDAK BOLEH MEMBERI PINJAMAN

KEPADA PEMERINTAHMEMBERI PENDAPAT DAN

PERTIMBANGAN MENGENAI RAPB

25

Page 26: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

HUBUNGAN INTERNASIONAL

KERJASAMA DENGAN BANK SENTRAL NEGARA LAIN, ORGANISASI DAN LEMBAGA INTERNASIONAL

BERTINDAK ATAS NAMA PEMERINTAH

26

Page 27: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

5. AKUNTABILITAS DAN ANGGARAN

Menyampaikan informasi kepada masyarakat.= Evaluasi kebijakan moneter= Rencana kebijakan moneter

BPK dapat melakukan pemeriksaan khusus

Sisa surplus usaha BI diserahkan kepada pemerintah

27

Page 28: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Amandemen Undang-Undang Bank indonesia (UU N0 3 th 2004)

Penetapan Sasaran Inflasi oleh PemerintahPenundaan Pengalihan Tugas Pengawasan

BankPengaturan Fasilitas Pembiayaan Darurat Bagi

Perbankan Peneyempurnaan Mekanisme Pencalonan

Dewan GubernurPenguatan Akuntabilitas dan TransparansiPembentukan Badan SupervisiPersetujuan Anggaran Operasional oleh DPR

28

Page 29: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

ANALISIS & PENILAIAN KESEHATAN BANK

29

Page 30: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PEMBAHASAN

PENDAHULUANMETODE PENILAIANPERMODALANKUALITAS AKTIVA PRODUKTIFMANAJEMENRENTABILITASLIKUIDITASPEMENUHAN KETENTUANFAKTOR YANG MENGGUGURKAN

30

Page 31: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PEDAHULUAN

TUJUAN Tolok ukur bagi manajemen untuk menilai apakah

pengelolaan bank dilakukan sejalan dengan azas-azas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tolok ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik secara individual maupun perbankan secara keseluruhan

KETENTUAN SK DIR BI No.30/12/KEP/DIR & SE BI No.30/3/UPPB masing-

masing tgl 30 April 1997 Perihal TKS BPR SK DIR BI No.30/11/KEP/DIR tgl 30 April 1997 & SK DIR BI

No.30/277/KEP/DIR tgl 19 Maret 1998 Perihal TKS Bank Umum

31

Page 32: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

METODE PENILAIANPENILAIAN DILAKUKAN DENGAN MENGKUANTIFIKASIKAN DUA ASPEK : Aspek pertama mencakup lima faktor yang dikenal sebagai CAMEL Aspek kedua mencakup faktor penilaian terhadap Pelaksanaan ketentuan yg sanksinya dikaitkan dengan dgn tingkat kesehatan

KUANTIFIKASI TERSEBUT DIMUNGKINKAN DILAKUKAN PENILAIAN LEBIH LANJUT DGN MENGGUNAKAN JUDGEMENT YAITU: Judgement yg berkaitan dgn penilaian tambahan untuk mendapatkan tingkat kesehatan yg sebenarnya Judgement yg berkaitan dgn faktor-faktor yg menggugurkan

32

Page 33: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

FAKTOR2 YG DINILAI

CAMEL BOBOT BOBOT BPR BANK UMUM

Permodalan 30% 25% Kualitas Aktiva Produktif 30%

30% Kualitas Manajemen 20% 25% Rentabilitas 10% 10% Likuiditas 10% 10%

PELAKSANAAN KETENTUAN BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit) PDN (Posisi Devisa Neto; khusus Bank Umum Devisa)

FAKTOR JUDGEMENT Faktor yang menggugurkan

33

Page 34: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PREDIKAT

TINGKAT KESEHATAN DIGOLONGKAN DALAM EMPAT KETEGORI.

SISTEM PEMBERIAN NILAI DALAM MENETAPKAN TINGKAT KESEHATAN DIDASARKAN PADA “SISTEM KREDIT” DENGAN NILAI KREDIT : 0 – 100

NILAI KREDIT PREDIKAT81 – 100 SEHAT66 -< 81 CUKUP SEHAT51 -< 66 KURANG SEHAT0 -< 51 TIDAK SEHAT

34

Page 35: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

1. PERMODALANMengukur kemampuan bank dalam rangka

pengembangan usaha & menampung resiko kerugianPenyediaan Modal didasarkan pada Aktiva

Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) =>

Modal (inti+pelengkap)/ATMRRasio 8% predikat SEHAT NK = 81

Setiap kenaikkan 0,1% NK ditambah 1 dgn maks. 100.Rasio dibawah 8% atau 7,9% predikat KURANG

SEHAT NK = 65Setiap penurunan 0,1% dari 7,9% NK dikurangi 1 dgn min 0.

Hasil Penilaian NK komponen Bobot 30%S : >= 8,0%KS : >= 6,5% - < 8,0%TS : < 6,5%35

Page 36: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF

Menunjukkan kualitas penanaman aktiva serta porsi penyisihan utk menutupi kerugian akibat penghapusan aktiva produktif

Semua aktiva rupiah/valas yang dimiliki oleh bank dgn maksud untuk memperoleh penghasilan (SE No.26/4/BPPP tgl. 27 Mei 1993)

Aktiva produktif digolongkan menurut kualitasnya berdasarkan kolektibilitas (BPR Lancar, Kurang Lancar, Diragukan, Macet; BU L, Dalam Perhatian Khusus, KL, D, M)

Unsur AP yg diklasifikasikan (BPR KL = 50%, D = 75%, M = 100%; BU DPK = 25%, KL = 50%, D = 75%, M = 100%)

Unsur AP untuk BPR Kredit yg diberikan, Surat Berharga, Penempatan pd bank lain (kecuali giro) dan penyertaan. Untuk BU Kredit yg diberikan, Surat Berharga, Penempatan pd bank lain (kecuali giro) dan penyertaan serta off-balanced)36

Page 37: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Bobot Total KAP 30%

Rasio KAP (APD/AP) bobot 25%- Rasio 22,5% atau lebih NK = 0 dan setiap penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100 BPR.- Rasio 15,5% atau lebih NK = 0 dan setiap penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100 BU.- Rasio KAP pada prinsipnya menggunakan data LapBul BPR/BU, hasil pemeriksaan atau lainnya termasuk laporan manajemen ttg perbaikan KAP.

Rasio PPAP/PPAPWD bobot 5%- Rasio 0% NK = 0 dan setiap kenaikkan 1% NK ditambah 1 dgn maks 100.- Pembentukan PPAPWD : BPR 0,5% dari AP Lancar; 10% dari AP Kurang Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP

Macet. BU 1% dari AP; DPK= 5% dari AP Lancar; 15% dari AP Kurang Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP Macet.

37

Page 38: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Hasil Penilaian Rasio KAP (APD/AP)- S : 0,00% - <=10,35%- CS : >10,35% - <=12,60%- KS : >12,60% - <=14,85%- TS : >14,85%

Hasil Penilaian Rasio PPAP/PPAWD- S : >=81,0%- CS : >=66,0% - <81,0%- KS : >=51,0% - <66,0%- TS : <51,0%

38

Page 39: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. MANAJEMENMenilai pelaksanaan manajemen bank &

keputusan2 strategis yg sangat mempengaruhi kondisi permodalan, penempatan dana, profitabilitas serta likuiditas bank.

Penilaian faktor manajemen meliputi 2 komponen : manajemen umum dan manajemen resiko, yg terdiri 25 aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen umum 10 & manajemen resiko 15 Untuk BPR; dan untuk Bank umum 100 aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen umum 40 & manajemen resiko 60.

Skala penilaian : 0 = kondisi lemah; 1,2,3 = kondisi antara; 4 = kondisi baik.39

Page 40: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

MATERI PERTANYAAN/PERNYATAAN:

Manajemen Umum- Strategi/sasaran, Struktur, Sistem, dan Kepemimpinan

Manajemen Risiko- Risiko likuiditas- Risiko kredit- Risiko operasional- Risiko hukum- Risiko pemilik & pengurus

Bobot manajemen umum 8% (BPR); 10% (BU) dan manajemen resiko 12% (BPR); 15% (BU).

Hasil Penilaian- S : 81 - 100- CS : 66 - <81- KS : 51 - <66- TS : <5140

Page 41: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

4. RENTABILITAS Mengukur tingkat profitabilitas bank dalam mengelola aktiva produktif

dan sumber pendapatan lainnya serta tingkat efisiensi operasional. Rasio

- ROA = (laba selama 12 bln terakhir)/(rata2 total asset dlm 12 bln terakhir)x100%

- BOPO = biaya operasional/pendapatan operasionalx100% Rasio ROA = 0 atau negatif NK = 0

Setiap naik 0,015% mulai dari 0 NK ditambah 1 maks 100. Rasio BOPO = 100 atau lebih NK = 0

Setiap penurunan 0,08% mulai dari 100NK ditambah 1 maksimal 100.

Bobot total Rentabilitas 10% Hasil Penilaian ROA Bobot 5%

- S : >=1,215%- CS : >=0,999% - <1,215%- KS : >= 0,765 - < 0,999%- TS : <0,765

Hasil Penilaian BOPO Bobot 5%- S : <=93,52%- CS : >93,53% - <=94,72%- KS : >94,72% - <=95,92%- TS : >95,92%

41

Page 42: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

5. LIKUIDITAS Menilai kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajiban2 jangka pendek

terhadap pihak III Bobot total likuiditas 10% Rasio

- Cash Ratio=Alat likuid/Hutang Lancar x 100% Rasio 0% NK = 0, setiap kenaikkan 0,05% BPR Cash Ratio=Kewajiban bersih antarbank/Modal inti x 100% Rasio 0% NK = 0, setiap penurunan 0,1% BU mulai dari 0% NK ditambah 1 maks 100- Rasio LDR = Kredit/dana yg diterima x 100% Rasio 115% atau lebih NK = 0, setiap penurunan 1% mulai dari 115% NK ditambah 4 maks 100.

HASIL PENILAIAN Cash Ratio bobot 5%- S : >=4,05%- CS : >=3,30% - <4,05%- KS : >=2,55% - <3,30%- TS : <2,55%

HASIL PENILAIAN LDR bobot 5%- S : <=94,75%- CS : >94,75% - <=98,50%- KS : >98,50% - <=102,25%- TS : >102,25%

42

Page 43: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PEMENUHAN KETENTUAN

BMPK (individu tdk terkait < 20%, kelompok tidak terkait < 30% & terkait < 10%) dan PDN (maks 20% dari Modal)

Untuk setiap pelanggaran BMPK atau PDN NK dikurangi 5, dan

Untuk setiap 1% pelanggaran BMPK NK dikurangi lagi dgn 0,05 dgn maks 10

Perhitungan = Jumlah Pelanggaran/Modal Bank x 100%

FAKTOR YG MENGGUGURKAN

Predikat tingkat kesehatan Bank yg S/CS/KS akan diturunkan menjadi TS, jika terdapat :- Perselihan intern- Campur tangan pihak2 di luar bank dalam kepengurusan bank- Windows dressing- Praktek bank dalam bank- Penghentian dalam kliring- Praktek perbankan yang dapat membahayakan kesehatan bank

43

Page 44: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

CONTOHMisal hasil perhitungan

:CAR = 17,50%Rasio KAP = 10,83%Rasio PPAP/PPAPWD =

191,51%Manj. Umum nilai 33 &

Manj. Risiko nilai 46ROA = 1,91%Rasio BOPO = 92,91%Cash Rasio = 3,96%LDR = 99,10%Pelanggaran

BMPK/Modal = 15%

Perhitungan NK: CAR = (17,50% 8%)/0,1x1NK+81NK

=176 NK maks NK = 100. Rasio KAP =

(22,5%-10,83%)/0,15x1 NK = 77,8NK

Rasio PPAP/PPAPWD = (191,51%-0%)/0,01x1 NK = 191,5 NK, maks NK = 100

ROA = (1,91%-0%)/0,015x1NK =127,3 NK, maks NK = 100

Rasio BOPO = (100%-92,91%)/0,08x1NK =88,6 NK

Cash Rasio = 3,96%/0,05% x 1 NK = 79,20 NK

LDR = (115%-99,10%)X4nk = 63,60NK

Pelanggaran BMPK/Modal = 5+(0,05x15)=5,75 sbg pengurang.

44

Page 45: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PERHITUNGAN ATMR UNTUK RISIKO OPERASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN PID

ATMR untuk Risiko Operasional = 12,5 x beban modal Risiko Operasional.

* beban modal Risiko Operasional adalah ratarata dari penjumlahan pendapatan bruto

(gross income) tahunan (Januari-Desember) yang positif pada 3 (tiga) tahun terakhir dikali

15% (lima belas persen).

Rumus Perhitungan beban modal Risiko Operasional sebagai berikut:

KPID = [ Σ(GI 1...n x a)]/n

*KPID = beban modal Risiko Operasional menggunakan PID*GI = pendapatan bruto positif tahunan dalam tiga tahun terakhir*n = jumlah tahun di mana pendapatan bruto positif*a = 15% Contoh: *(dalam Jutaan Rp)Bank A 2010 2009 2008 2007 2006Pendapatan Bruto 750 3.000 2.250 1.750 2.50045

Page 46: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Berdasarkan data di atas, maka pendapatan bruto dalam rangka

menghitung ATMR untuk Risiko Operasional posisi tahun 2011

adalah sebagai berikut:

ATMR Risiko Operasional = 12,5 x beban modal Risiko

Operasional

= 12,5 x [15%x{(750+3.000+2.250)/3}]= Rp.3.750 juta

46

Page 47: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

RAHASIA BANK

47

Page 48: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGERTIAN

RAHASIA SESUATU YANG DIPERCAYAKAN SESEORANG UNTUK TIDAK DICERITAKAN KEPADA ORANG YANG TIDAK BERWENANG MENGETAHUINYA

RAHASIA BANKSESUATU YANG DIPERCAYAKAN NASABAH KEPADA BANK AGAR TIDAK DICERITAKAN KEPADA ORANG LAIN YANG TIDAK BERWENANG MENGETAHUI

48

Page 49: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

MENGAPA RAHASIA BANK PENTING?

RAHASIA BANK ADALAH LANDASAN ETIKA BISNIS ANTARA BANK DENGAN CUSTOMER

49

Page 50: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SEJARAH:SEMULA TUMBUH DALAM PRAKTIK BAHWA

RAHASIA BANK ADALAH MASALAH NASABAH, BUKAN MASALAH BANK SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIASI

PADA NEGARA YANG MENGANUT SISTEM LIBERALISME, PERLINDUNGAN HAK MILIK HARUS DIREALISASI, SEHINGGA DALAM “BANKING ACT” DIATUR RESTRICTION ON DISCLOSURE OF INFORMATION

ATAUOBSERVANCE OF SECRECY AND RESPONSIBILITYDI EROPA DIANUT FILOSOFI: KERAHASIAAN BANK

ADALAH HAL YANG PRIMA DALAM LANDASAN ETIKA BISNIS ANTARA BANK DENGAN CUSTOMER50

Page 51: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

lanjutan…….. SEJARAHSWISS: KEWAJIBAN MENJAGA RAHASIA BANK BERDASAR:1. RIGHT TO PERSONAL PRIVACY: TERDAPAT DALAM UU2. CONTRACTUAL RELATIONSHIP, ANTARA NASABAH DENGAN BANK SEBAGAI AGEN

BANK HARUS MENJAGA RAHASIA BANK SEBAGAI BAGIAN HUBUNGAN KONTRAKTUAL SEBAGAI KONSEKWENSI BERLAKUNYA “PRINCIPLE OF GOOD FAITH INHERENT IN CISTOMARY LAW”

3. PASAL 47 BANKING LAW: … BANK SECRECY IS PROTECTED BY STATUTE, THE VIOLATION OF WHICH IS A PUNISHABLE OFFENCE”

AUSTRIA: DALAM KONTRAK BANK DENGAN NASABAH DIATUR MENGENAI LARANGAN

TERHADAP PEJABAT BANK UNTUK MEMBUKA INFORMASI NASABAH KEPADA PIHAK LAIN

DENGAN BATASAN, TIDAK MELANGGAR UU DLL

INDONESIA: UU 23 PRP 1960, UU 14 TAHUN 1967, UU 7 TAHUN 1992 DAN UU 10

TAHUN 1998 MENGALAMI PERKEMBANGAN SIGNIFIKAN DALAM CAKUPAN RAHASIA BANK DAN PENEROBOSANNYA

51

Page 52: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

TEORI RAHASIA BANK(Muhammad Djumhana)

TEORI RAHASIA BANK BERSIFAT MUTLAK (ABSOLUTELY THEORY)BANK BERKEWAJIBAN UNTUK MENYIMPAN RAHASIA NASABAH YANG DIKETAHUI BANK KARENA KEGIATAN USAHANYA DALAM KEADAAN APAPUN, BIASA ATAU DALAM KEADAAN LUAR BIASA.

TEORI RAHASIA BANK BERSIFAT NISBIBANK DIPERBOLEHKAN MEMBUKA RAHASIA NASABAHNYA, APABILA UNTUK KEPENTINGAN YANG MENDESAK, MISALNYA UNTUK KEPENTINGAN NEGARA.

52

Page 53: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Ketentuan – Rahasia BankPeraturan Pemerintah Pengganti UU RI Nomor 23

Tahun 1960 tentang Rahasia BankUU RI Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok

Perbankan

UU RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan “segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal-hal lain dari nasabah bank menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan”.

UU RI Nomor 10 Tahun 1998 (Revisi UU Nomor 7 Tahun 1992)

“sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan

mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya”53

Page 54: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Falsafah Pengaturan Rahasia Bank:

1. Meyakinkan dan menenangkan nasabah .2. Penyimpanan keterangan nasabah – tidak disalah

gunakan3. Rahasia bank diatur dalam UU Negara (Negara pihak

penguasa dan Rakyat pihak yang dikuasai) – campur tangan penguasa.

Pengecualian Rahasia Bank1. Untuk memenuhi kepentingan peradilan dan perkara

pidana2. Untuk kepentingan pajak3. Dalam rangka tukar-menukar informasi antara Bank4. Dalam perkara perdata antara Bank dan nasabah5. Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal6. Atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah

penyimpan yang dibuat secara tertulis54

Page 55: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Sanksi Pelanggaran Rahasia Bank1. Barang siapa tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari pimpinan Bank Indonesia, dengan sengaja memaksa Bank atau pihak terafiliasi untuk memberikan keterangan, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 tahun dan paling lama 4 tahun serta denda sekurang-kurangnya 10 milyar rupiah dan paling banyak 200 milyar rupiah.

2. Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi lainnya yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib

dirahasiakan, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 tahundan paling lama

7 tahun serta denda sekurang-kurangnya 4 milyar rupiah dan paling banyak 8 milyar rupiah.

3. Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank yang dengan sengaja tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 tahun dan paling lama 7 tahun serta denda sekurang-kurangnya 4 milyar rupiah dan paling banyak 15 milyar rupiah

55

Page 56: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SEJARAH RAHASIA BANK DI INDONESIA

1. UU NO 11 TAHUN 1953 TENTANG TUGAS POKOK

BANK INDONESIA

PASAL 7 DAN 8: TUGAS BANK INDONESIA “ ….. MEMAJUKAN PERKEMBANGAN YANG SEHAT …. DAN PENGAWASAN URUSAN KREDIT”

MENUNJUKKAN ADANYA OTORITAS BANKING SUPERVISION

PP 1 TAHUN 1955 TENTANG PENGAWASAN URUSAN KREDIT:

“KETERANGAN TENTANG BADAN KREDIT YANG DIPEROLEH BI TIDAK DIUMUMKAN DAN BERSIFAT RAHASIA”

56

Page 57: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. UU 23 PRP TAHUN 1960 TENTANG RAHASIA BANK

ISI: 7 PASALPASAL 2: BANK TIDAK BOLEH MEMBERIKAN

KETERANGAN-KETERANGAN TENTANG KEADAAN KEUANGAN LANGGANANNYA YANG TERCATAT PADANYA DAN HAL-HAL LAIN YANG HARUS DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN, KECUALI PERPAJAKAN DAN KEPENTINGAN PERADILAN

LANGGANAN BANK ADALAH ORANG-ORANG YANG MEMPERCAYAKAN UANGNYA PADA BANK, MENERIMA CEK, BUNGA DARI BANK DAN LAIN SEBAGAINYA

57

Page 58: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

• RAHASIA BANK HANYA BERLAKU UNTUK NASABAH DEPOSAN & WALKING CUSTOMER

• PENEROBOSAN OLEH MENKEU (PAJAK), DAN JA-GUNG DAN KETUA MA (PERADILAN)

• DICABUT DENGAN LAHIRNYA UU 14/1967 TENTANG POKOK-POKOK PERBANKAN

• RAHASIA BANK MASUK DALAM UU PERBANKAN, TIDAK TERPISAH DALAM UU TERSENDIRI

• TIDAK TERDAPAT RUMUSAN YANG JELAS TENTANG RAHASIA BANK

• DIBUTUHKAN SUATU PENAFSIRAN RESMI BANK INDONESIA58

Page 59: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. UU 14 TAHUN 1967 TENTANG POKOK-POKOK PERBANKAN

PASAL 36: BANK TIDAK BOLEH MEMBERIKAN

KETERANGAN2 TENTANG KEADAAN KEUANGAN

NASABAHNYA YANG TERCATAT PADANYA DAN HAL-HAL LAIN

YANG HARUS DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT

KELAZIMAN DALAM DUNIA PERBANKAN, KECUALI DALAM

HAL-HAL YANG DITENTUKAN DALAM UU INI

59

Page 60: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 2/377/UPPB/PbB PERIHAL PENAFSIRAN TENTANG PENGERTIAN RAHASIA BANK TANGGAL 11 SEPTEMBER 1969

KEADAAN KEUANGAN YANG TERCATAT PADANYA ADALAH KEADAAN MENGENAI KEUANGAN YANG TERDAPAT PADA BANK YANG MELIPUTI SEGALA SIMPANANNYA YANG TERCANTUM DALAM SEMUA POS PASIVA, DAN SEGALA POS AKTIVA YANG MERUPAKAN PEMBERIAN KREDIT DALAM BERBAGAI MACAM BENTUK KEPADA YANG BERSANGKUTAN

HAL-HAL LAIN YANG HARUS DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN DALAM DUNIA PERBANKAN, IALAH SEGALA KETERANGAN ORANG ATAU BADAN YANG DIKETAHUI OLEH BANK KARENA KEGIATAN DAN USAHANYA, YAITU: PEMBERIAN PELAYANAN, DAN JASA DALAM LALU

LINTAS UANG, BAIK DALAM MAUPUN LUAR NEGERI PENDISKONTOAN. DAN JUAL-BELI SURAT BERHARGA

RAHASIA BANK MENCAKUP NASABAH: DEPOSAN, DEBITUR, DAN KEGIATAN DALAM SISTEM PEMBAYARAN

60

Page 61: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

4. RAHASIA BANK DALAM UU 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN

PENGERTIAN:PASAL 1 ANGKA 16 “RAHASIA BANK ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEUANGAN DAN HAL-HAL

LAIN DARI NASABAH BANK YANG MENURUT KELAZIMAN

DUNIA PERBANKAN WAJIB DIRAHASIAKAN”

PASAL 40 AYAT 1:BANK DILARANG MEMBERIKAN KETERANGAN YANG DICATAT PADA BANK TENTANG KEADAAN KEUANGAN DAN HAL-HAL LAIN DARI NASABAHNYA, YANG WAJIB DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN DALAM DUNIA PERBANKAN61

Page 62: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

• NASABAH MENCAKUP NASABAH AKTIVA DAN PASIVA

• KELAZIMAN: MIS. CARA SIMPAN DAN TARIK DANA, BESAR DEPOSITO, JUMLAH KREDIT, BESAR BUNGA DLL

• DIATURNYA TENTANG PIHAK TERAFILIASI (DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, PEJABAT, KARYAWAN DLL)

62

Page 63: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 7 TAHUN 1992

1. PASAL 41: KEPENTINGAN PERPAJAKAN2. PASAL 42: KEPENTINGAN PERADILAN

DALAM PERKARA PIDANA3. PASAL 43: DALAM PERKARA PERDATA

ANTARA BANK DENGAN NASABAH4. PASAL 44: TUKAR-MENUKAR INFORMASI

ANTAR BANK

63

Page 64: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN UU 7 TAHUN 1992 TENTANGPERBANKAN

PENGERTIAN:PASAL 1 ANGKA 28 “RAHASIA BANK ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERANGAN MENGENAI NASABAH PENYIMPAN DAN SIMPANANNYA”

RAHASIA BANK HANYA TERBATAS KEPADA NASABAH PENYIMPAN

(DEPOSAN) DAN SIMPANANNYA SAJA

64

Page 65: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 41 (1): “UNTUK KEPENTINGAN PERPAJAKAN PIMPINAN BANK INDONESIA ATAS PERMINTAAN MENTRI KEUANGAN BERWENANG MENGELUARKAN PERINTAH TERTULIS KEPADA BANK AGAR MEMBERIKAN KETERANGAN DAN MEMPERLIHATKAN BUKTI-BUKTI TERTULIS SERTA SURAT-SURAT MENGENAI KEADAAN KEUANGAN NASABAH PENYIMPAN TERTENTU KEPADA PEJABAT PAJAK”

PASAL 42 (1): “UNTUK KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PIDANA, PIMPINAN BANK INDONESIA DAPAT MEMBERIKAN IZIN KEPADA POLISI, JAKSA ATAU HAKIM UNTUK MEMPEROLEH KETERANGAN DARI BANK MENGENAI SIMPANAN TERSANGKA ATAU TERDAKWA PADA BANK”

65

Page 66: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 41 A (1): “UNTUK PENYELESAIAN PIUTANG BANK YANG TELAH

DISERAHKAN KEPADA BADAN URUSAN PIUTANG DAN LELANG NEGARA/PANITIA URUSAN PIUTANG NEGARA, PIMPINAN

BANK INDONESIA MEMBERIKAN IZIN KEPADA PEJABAT BADAN URUSAN PIUTANG DAN LELANG NEGARA/PANITIA URUSAN PIUTANG

NEGARA UNTUK MEMPEROLEH KETERANGAN DARI BANK MENGENAI SIMPANAN NASABAH DEBITUR”

PASAL 43: “DALAM PERKARA PERDATA ANTARA BANK DENGAN NASABAHNYA, DIREKSI BANK YANG BERSANGKUTAN DAPAT MENGINFORMASIKAN KEPADA PENGADILAN TENTANG KEADAAN KEUANGAN NASABAH YANG BERSANGKUTAN DAN MEMBERIKAN KETERANGAN LAIN YANG RELEVAN DENGAN PERKARA TERSEBUT”66

Page 67: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 44 (1):

“DALAM RANGKA TUKAR MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK, DIREKSI BANK DAPAT MEMBERITAHUKAN KEADAAN KEUANGAN NASABAHNYA KEPADA BANK LAIN”

PASAL 44 A (1): “ATAS PERMINTAAN, PERSETUJUAN ATAU KUASA DARI NASABAH

PENYIMPAN YANG DIBUAT SECARA TERTULIS, BANK WAJIB MEMBERIKAN

KETERANGAN MENGENAI SIMPANAN NASABAH PENYIMPAN PADA BANK YBS KEPADA

PIHAK YANG DITUNJUK OLEH NASABAH PENYIMPAN TERSEBUT”

PASAL 44 A (2): “DALAM HAL NASABAH PENYIMPAN TELAH MENINGGAL DUNIA, AHLI WARIS YANG SAH DARI PENYIMPAN YANG BERSANGKUTAN BERHAK MEMPEROLEH KETERANGAN MENGENAI SIMPANAN NASABAH PENYIMPAN TERSEBUT”67

Page 68: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10/1998:

1. IJIN DARI PEMERINTAH/BI(PAJAK, PIUTANG BANK YANG DISERAHKAN

BUPLN/PUPN, PERADILAM DALAM PERKARA PIDANA)

2. TANPA IJIN(PERKARA PERDATA, TUKAR INFORMASI

ANTAR BANK, KUASA NASABAH, AHLI WARIS)

68

Page 69: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SANKSI ATAS KETENTUAN RAHASIA BANK DALAM UU PERBANKANBENTUK SANKSI: PIDANA DAN DENDA SECARAAKUMULATIF

PASAL 47 (1): TANPA MEMBAWA PERINTAH TERTULIS ATAU TANPA IJIN MEMAKSA BANK ATAU PIHAK TERAFILIASI UNTUK MEMBERI KETERANGAN DIANCAM PIDANA PENJARA 2 - 4 TAHUN, DAN DENDA 10 - 200 M

PASAL 47 (2): ANGGOTA DIREKSI, KOMISARIS ATAU PIHAK TERAFILIASI YANG SENGAJA MEMBERI KETERANGAN DIANCAM PIDANA PENJARA 2 – 4 TAHUN DAN DENDA 4 – 800 M

PASAL 47 A: ANGGOTA DIREKSI, KOMISARIS ATAU PIHAK TERAFILIASI YANG SENGAJA TIDAK MEMBERIKAN KETERANGAN, DIANCAM PIDANA PENJARA 2 – 7 TAHUN DAN DENDA 4 – 15 M69

Page 70: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

KESIMPULANUU CAKUPAN

RAHASIA BANKPENEROBOSAN RAHASIA BANK

UU 23 PRP TAHUN 1960

NASABAH DEPOSAN & WALKING CUSTOMER

PERPAJAKANPERADILAN

UU 14 TAHUN 1967

KEUANGAN NASABAH PADA POS AKTIVA DAN PASIVA, SERTA KEGIATAN DALAM SISTEM PEMBAYARAN

SDA

UU 7 TAHUN 1992

KEUANGAN DAN HAL-HAL LAIN DARI NASABAH

41-44: PERPAJAKAN, PERADILAN PERKARA PIDANA, PERKARA PERDATA ANTARA BANK DENGAN NASABAH,TUKAR-MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK

UU 10 TAHUN 1998

NASABAH PENYIMPAN (DEPOSAN) DAN SIMPANANNYA

1. IJIN DARI PEMERINTAH/BI (PAJAK, PIUTANG BANK YANG DISERAHKAN BUPLN/PUPN, PERADILAM DALAM PERKARA PIDANA)

2. TANPA IJIN (PERKARA PERDATA, TUKAR INFORMASI ANTAR BANK, KUASA NASABAH, AHLI WARIS)

70

Page 71: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

71

PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERINTAH ATAU IZIN TERTULIS MEMBUKA RAHASIA BANK

Page 72: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PBI NO. 2/19/PBI/2000 TANGGAL 7 SEPTEMBER 2000

PASAL 1: PENGERTIAN BANK, SIMPANAN, NASABAH, NASABAH DEBITOR, DAN RAHASIA BANK

PASAL 2 AYAT 4: KEWAJIBAN MERAHASIAKAN SEGALA SESUATU SEHUBUNGAN DENGAN NASABAH PENYIMPAN TIDAK BERLAKU UNTUK:

a. KEPENTINGAN PERPAJAKANb. PENYELESAIAN PIUTANG BANK YANG SUDAH

DISELESAIKAN KEPADA BUPLN/PUPNc. KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PIDANAd. KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PERDATA

ANTARA BANK DENGAN NASABAHNYAe. TUKAR MENUKAR INFORMASI ANTAR BANKf. PERMINTAAAN, PERSETUJUAN ATAU KUASA DARI NASABAH

PENYIMPAN YANG DIBUAT SECARA TERTULISg. PERMINTAAN AHLI WARIS YANG SAH DARI NASABAH

PENYIMPAN YANG TELAH MENINGGAL DUNIA72

Page 73: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

KEWAJIBAN RAHASIA BANK BERLAKU UNTUK PIHAK TERAFILIASI

BUTIR A, B DAN C WAJIB MEMPEROLEH PERINTAH ATAU IZIN TERTULIS UNTUK MEMBUKA RAHASIA BANK DARI PIMPINAN BI:KEPENTINGAN PAJAK DIDASARKAN PERMINTAAN

TERTULIS MENTERI KEUANGANPENYELESAIAN PIUTANG NEGARA ATAS PERMINTAAN

TERTULIS KEPALA BUPLN/PUPNPEADILAN PERKARA PIDANA ATAS PERMINTAAN

TERTULIS DARI KAPOLRI, JAKSA AGUNG DAN KETUA MAHKAMAH AGUNG

DAN BUTIR D,E, F DAN G TIDAK DIPERLUKAN PERINTAHDALAM KAITAN DENGAN TINDAK PIDANA KORUPSI

DILAKSANAKAN OLEH GBI DALAM WAKTU SELAMBAT-LAMBATNYA 3 HARI KERJA TERHITUNG SEJAK SURAT PERMINTAAN DITERIMA SECARA LENGKAP OLEH DIREKTUR HUKUM BI

Lanjutan……..

73

Page 74: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

GBI DAPAT MENOLAK UNTUK MEMBERIKAN PERINTAH SECARA TERTULIS APABILA SURAT PERMINTAAN TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN, YANG HARUS DIBERITAHUKAN SECARA TERTULIS SELAMBAT-LAMBATNYA 14 HARI SETELAH SURAT PERMINTAAN DITERIMA

PEMBLOKIRAN DAN ATAU PENYITAAN SIMPANAN ATAS NAMA SEORANG NASABAH YANG TELAH DINYATAKAN SEBAGAI TERSANGKA ATAU TERDAKWA OLEH POLISI, JAKSA, ATAU HAKIM DAPAT DILAKUKAN TANPA MEMERLUKAN IZIN PIMPINAN BI. DALAM HAL POLISI, JAKSA ATAU HAKIM BERMAKSUD MEMPEROLEH KETERANGAN MENGENAI NASABAH PENYIMPANAN DAN SIMPANANNYA YANG DIBLOKIR DAN ATAU DISITA, MAKA BERLAKU KETENTUAN MENGENAI CARA-CARA MEMBUKA RAHASIA BANK

Lanjutan……..

74

Page 75: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DI LUAR UU PERBANKAN

SURAT MAHKAMAH AGUNG NO. KMA/694/R.45/XII/2004 PERIHAL PERTIMBANGAN HUKUM ATAS PELAKSANAAN KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)

BERISI PENEGASAN BAHWA KETENTUAN PASAL 12 UU 30 TAHUN 2002 TENTANG KPK MERUPAKAN KETENTUAN KHUSUS (LEX SPECIALIS) YANG MEMBERIKAN KEWENANGAN KEPADA KPK DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN”

75

Page 76: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DI LUAR UU PERBANKAN

PROSEDUR IJIN MEMBUKA RAHASIA

BANK SEBAGAIMANA DIATUR DALAM

PASAL 42 UU PERBANKAN TIDAK

BERLAKU BAGI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI.76

Page 77: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Klasifikasi Bank

77

Page 78: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Klasifikasi Jenis Bank

1. Jenis Bank Menurut Kegiatannya

Bank Tabungan Bank PembangunanBank Ekspor – ImporBank UmumBank Pengkreditan

Rakyat

Tujuan:Memudahkan dlm

memilih kegiatan perbankan yang paling sesuai dengan karakter masing-masing bank

Menyederhanakan dan memudahkan dalam urusan mendapatkan izin operasi

78

Page 79: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. Jenis Bank Menurut

Target Pasar

Corporate Bank – pelayanan berskala besar

Retail Bank – pelayanan berskala kecil

Retail Corporate Bank – pelayanan berskala besar dan kecil

TujuanMemberi pelayanan

efisienFokus pada

kelompok nasabah (karakter) tertentu

79

Page 80: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya (penguasaan saham & akta pendirian Bank)

Bank milik pemerintah; BNI, BRI, BTN

Bank milik pemerintah daerah; Bank Sumut, Bank DKI

Bank milik koperasi; Bank Umum Koperasi Indonesia

Bank milik swasta nasional; BCA, BII, Bank Mua’malat

Bank milik asing; CitiBank, Standard Chartered

Bank milik campuran; Mitsubishi Buana Bank, Bank Sakura Swadarma

4. Jenis Bank Menurut Status atau Kedudukan (ukuran kemampuan dr segi jumlah produk, modal, & kualitas)

Bank Devisa Bank Non-Devisa

80

Page 81: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

5. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya

Bank – prinsip konventional; menggunakan sistem bunga dan free based.

- Dominan di Indonesia.

Bank – prinsip syariah; berdasarkan etika & prinsip-prinsip Islam hingga bebas dari;

a. unsur Riba (bunga) b. bebas dari unsur spekulatif non-produktif

seperti perjudian (maysir) c. bebas dari kegiatan yang meragukan

(gharar) d. bebas dari perkara yang tidah sah (bathil) e. hanya membiayai usaha-usaha yang halal

81

Page 82: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Types of Investment banks

Investment banks "underwrite" (guarantee the sale of) stock and bond issues, trade for their own accounts, make markets, and advise corporations on capital markets activities such as mergers and acquisitions.

Merchant banks were traditionally banks which engaged in trade finance. The modern definition, however, refers to banks which provide capital to firms in the form of shares rather than loans. Unlike venture capital firms, they tend not to invest in new companies.

Both combinedA universal bank is a bank that participate in all kinds of banking

activities. It is a bank that is both a Commercial bank and an Investment bank. For example, First Bank (a very large bank) is involved in

commercial and retail lending, and its subsidiaries in tax-havens offer offshore banking services to customers in other countries. Other large financial institutions are similarly diversified and engage in multiple activities. 82

Page 83: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Sumber Dana Bank & Aktivitas Perbankan

83

Page 84: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Pengertian Sumber Dana Bank

Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank untuk mencari atau menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya operasi dan pengelolaan bank. Dana yang dihimpun dapat berasal dari dalam perusahaan maupun lembaga lain diluar perusahaan dan juga dan dapat diperoleh dari masyarakat.

84

Page 85: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Sumber-sumber dana Perbankan :

1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiriSumber dana ini merupakan sumber dana dari modal

sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :

a. Setoran modal dari pemegang sahamb. Cadangan-cadangan bank, maksudnya adlah cadangan-

cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya.

c. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.

Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.85

Page 86: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. Dana yang berasal dari masyarakat luas.

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan

opersai bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu

membiayai operasinya dari sumber dana ini. Dapat dikelompokkan:

a.Simpanan girob.Simpanan tabunganc.Simpanan deposito.

86

Page 87: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya

Sumber dana yang ketiga inin merupakan tambahan jika bank mengalamikesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas.

Pencarian dari sumber dana ini relaitif labih mahal dan sifatnya hanya semntara waktu saja. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :

a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, Diberikan bank Indonesia kpd bank-

bank yg mengalami kesulitan likuiditas & diberikan kpd pembiayaan sector tertentu.

b. Pinjaman antar bank (call money);- diberikan kpd bank yang mengalami kalah kliring di dlm lembaga kliring- Bersifat jangka pendek dgn bunga yg relatif tinggi.

c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri; Diperoleh oleh perbankkan dari pihak luar negeri.

d. Surat berharga pasar uang (SBPU). Pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualkan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan

keuangan maupun nonkeuangan.

87

Page 88: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

1. Simpanan Giro Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat

dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dgn cara pemindahbukuan (UU Perbankkan nomor 10 thn 1998). Pengertian giro lain:

a. Simpanan pihak ketiga Simpanan pihak ketiga berupa penyimpanan sejumlah uang di bank

dalam bentuk giro. Simpanan ini dilakukan atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah, dimana nasabah menyimpan dananya dibank, untuk kemudian dikelola oleh pihak bank, dan dalam setoran pertama untuk membuka rekening giro ini masingmasing bank mematok jumlah yang berbeda.

b. Penarikan dana dapat setiap saat Penarikan dana dari rekening giro dapat dilakukan kapan saja, asalkan

dana yang tersedia mencukupi dana yang hendak diambil pada saat itu.

c. Cara penarikan Ada beberapa jenis sarana yang dapat dipakai untuk menarik dana di

rekening:- Cek; Cek atas nama, Cek atas unjuk, Cek silang & Cek kosong Bilyet Giro; Surat perintah dari nasabah utk memindahbukukan

sejumlah uang dari rekening yg bersangkutan kpd pihak penerima. Bilyet Giro akan berfungsi sama dengan Cek Silang.

88

Page 89: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Bilyet Giro

89

Page 90: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Cek

90

Page 91: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGERTIAN CEK (CHEQUE)Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk

menarik atau mengambil uang direkening giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat untuk melakukan pembayaran.

Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut

Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran

giral seperti yang diatur di dalam KUH Dagang pasal 178 yaitu :

pada surat cek harus tertulis perkataan "CEK"surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk

membayar sejumlah uang tertentu .nama bank yang harus membayar (tertarik)penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkantanda tangan penarik.91

Page 92: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Syarat lain :tersedianya danaada materai yang cukupjika ada coretan atau

perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek

jumlah uang yang tertulis diangka dengan huruf haruslah sama.

memperlihatkan masa kedaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebut

tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang ada di specimen (contoh tandatangan)

tidak diblokir pihak berwenang

resi cek sudah kembali

endorsment cek benar, jika ada

kondisi cek sempurna

rekening belum ditutup

dan syarat-syarat lainnya

92

Page 93: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis-jenis Cek 1. Cek Atas NamaMerupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang

atau badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut. Sebagai contoh jika didalam cek tertulis perintah bayarlah kepada : Tn. Roy Akase sejumlah Rp 3.000.000,- atau bayarlah kepada PT. Marindo uang sejumlah Rp 1.000.000,- maka cek inilah yang disebut dengan cek atas nama, namun dengan catatan kata "atau pembawa" dibelakang nama yang diperintahkan dicoret.

2. Cek Atas UnjukCek atas unjuk merupakan kebalikan dari cek atas

nama. Di dalam cek atas unjuk tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu jadi siapa saja dapat menguangkan cek atau dengan kata lain cek dapat diuangkan oleh si pembawa cek. Sebagai contoh di dalam cek tersebut tertulis bayarlah tunai, atau cash atau tidak ditulis kata-kata apa pun.93

Page 94: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis-jenis Cek3. Cek SilangCek Silang atau

cross cheque merupakan cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang. Cek ini sengaja diberi silang, sehingga fungsi cek yang semula tunai berubah menjadi non tunai atau sebagai pemindahbukuan.

4. Cek MundurMerupakan cek yang diberi

tanggal mundur dari tanggal seka rang, misalnya hari ini tanggal 01 Mei 2002. Sebagai contoh. Tn. Roy Akase bermaksud mencairkan selembar cek dan di mana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei 2002. jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur atau cek yang belum jatuh tempo, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si penerima cek, misalnya karena belum memiliki dana pada saat itu.94

Page 95: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis-jenis Cek

5. Cek KosongCek kosong atau blank cheque merupakan

cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro. Sebagai contoh nasabah Tn. Rahman Hakim menarik cek senilai 60 juta rupiah yang tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya ada 50 juta rupiah. Ini berarti kekurangan dana sebesar 10 juta rupiah, apabila nasabah menariknya. Jadi jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.

95

Page 96: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Keterangan yang ada didalam suatu cek :

1. Ada tertulis kata-kata Cek atau Cheque

2. Ada tertulis Bank Penerbit (Bank Matras)

3. Ada nomor cek4. Ada tanggal penulisan cek (di bawah

nomor cek)5. Ada perintah membayar " bayarlah

kepada....... atau pembawa"6. Ada jumlah uang (nominal angka dan

huruf)7. Ada-tanda tangan dan atau cap

perusahaan pemilik cek96

Page 97: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

CONTOH PERHITUNGAN JASA

GIRO Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray Ibrahim

selama bulan Mei 2002Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim Nomor Rekening : 10.04.2002.10- Tgl. 01 setor tunai Rp 10.000.000,-- Tgl. 07 tarik dengan cek Rp 2.000.000, -- Tgl. 10 setor tunai Rp 5.000.000, -- Tgl. 14 setor kliring Rp 12.000.000, -- Tgl. 16 tarik dengan BG Rp 5.000.000, -- Tgl. 18 transfer ke luar beban rek. Rp 3.000.000,-- Tgl. 23 kliring masuk Rp 7.000.000, -- Tgl. 29 setor dengan cek bank lain Rp 8.000.000, -Pertanyaan :Saudara diminta untuk menghitung berapa bunga bersih

yang diperoleh Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei jika bunga dihitung dari saldo terendah dan saldo rata-rata pada bulan yang bersangkutan dengan suku bunga yang berlaku 17% per tahun. Nasabah juga dikenakan pajak 15% atas jasa giro. Buatkan juga laporan rekening korannya secara lengkap.

97

Page 98: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Pembuatan rekening koran

Laporan Rekening Koran Tn. Ray Ibrahim per 31 Mei 2002

(Dalam Ribuan) Bunga 18%

Tgl. Transaksi Debet Kredit Saldo

01 setor tunai - 10.000 10.000

07 tarik dengan cek 2.000 - 8.000

10 setor tunai - 5.000 13.000

14 setor kliring - 12.000 25.000

16 tarik dengan BG 5.000 - 20.000

18 transfer keluar 3.000 - 17.000

23 kliring masuk 7.000 - 10.000

29 setor dengan cek - 8.000 18.000

98

Page 99: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Keterangan Laporan Keuangan:

Transaksi biasanya dibuat dalam kode tertentu, misalnya setor tunai 01, tarik tunai 02 dan seterusnya.

Sisi debet merupakan sisi untuk pengurangan dana dan sisi kredit untuk penambahan dana.

Setor tunai atau setor dengan cek atau setor dengan BG akan menambah rekening nasabah (kredit) clan tarik tunai atau tarik dengan cek atau tarik dengan BG akan mengurangi rekening (debet)

Tarik dengan cek maksudnya menarik uang dengan menggunakan cek bank yang bersangkutan (debet)

Setor kliring maksudnya menyetor uang dengan menggunakan cek atau BG dari bank lain (kredit).

Transfer keluar artinya mengirim uang dari bank yang bersangkutan ke bank lain melalui pembebanan rekening giro nasabah di bank yang bersangkutan (debet).

Transfer masuk artinya adanya uang masuk dari bank lain ke bank Matras dan masuk ke rekening nasabah (kredit)

Saldo artinya sisa uang yang ada direkening pada tanggal tertentu setelah melalui pengurangan dan penambahan.

Tanggal merupakan waktu kejadian transaksi99

Page 100: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

a. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah

17 % x Rp 8 000.000,-bunga = = Rp 113.333,-

12 bulan

pajak = 15% x Rp 113.333,- = Rp 16.999,-

bunga bersih bulan Mei = Rp 96.334,-

100

Page 101: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

b. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo rata-rata

Saldo rata-rata untuk bulan Mei adalah :121.000.000, - = 15.125.000,- 8 17 % x Rp 15.125.000, -bunga = Rp

214.271,- 12 bulan

pajak 15 % x Rp 214.271,- = Rp 32.141,-

bunga bersih = Rp 182.130, -

101

Page 102: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. Simpanan Tabungan

(UU Perbankan nomor 10 tahun 1998); simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syaratsyarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Besarnya bunga dan setoran awal simpanan tabungan disetiap bank menjadi berbeda, sesuai dengan prosedur masing-masing bank. Alat penarikan yg digunakan:

a. Buku tabungan; buku nasabah diberikan kpd nasabah pada awal menabung.

b. Kartu penarikan; kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah dana pd mesin penarikan uang pd lokasi tertentu, ATM (Automated Teller machine).

c. Surat Kuasa; adalah surat yang berisi pernyataan nasabah yang memberikan kuasa pada si pemegang surat kuasa yang terdapat tandatangan nasabah dan si pemegang surat kuasa untuk menarik sejumlah dana dari rekening nasabah.102

Page 103: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

CONTOH PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Roy Akase

selama bulan Mei 2002 :Tgl. 01 setor tunai Rp 5.000.000,-Tgl. 06 setor dengan cek bank lain Rp 8 000.000,-Tgl. 12 tarik tunai Rp 10.000.000, -Tgl. 17 transfer masuk Rp 7.000.000, -Tgl. 22 tarik tunai Rp 5.000.000, -Tgl.31 setor tunai Rp 3.000.000, -Suku bunga 18% per tahun (Pa) untuk perhitungan saldo teren

dah dan saldo rata-rata.

Pertanyaan :Coba saudara hitung berapa bunga bersih yang diterima Tn. Roy

Akase dengan menggunakan saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo

harian dan dikenakan pajak 15% atas bunga tabungan. Kemudian buatkan

laporan buku tabungannya.103

Page 104: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Laporan buku tabungan Laporan Rekening Tabungan

Tn. Roy Akase per 31 Mei 2002 (dalam rupiah)

Tgl Transaksi Debet Kredit Saldo

01 setor tunai - 5.000 5.000 06 setor dengan cek BL - 8.000 13.000 12 tarik tunai 10.000 - 3.000 17 transfer masuk - 7.000 10.000 22 tarik tunai 5.000 - 5.000 31 setor tunai - 3.000 8.000

104

Page 105: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Perhitungan dengan saldo bunga

terendah

18% x RP 3.000.000,

bunga = = Rp 45.000,- 12 bulan

pajak 15% x Rp 45.000,- = Rp 6.750,- bunga bersih = Rp 38.250,-

105

Page 106: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. Simpanan Deposito

Jangka waktu lebih lama bila dibandingkan dengan simpanan giro ataupun simpanan tabungan, serta tidak dapat diambil setiap waktu. (UU No.10 tahun 1998); simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan bank. Alat yang dapat digunakan untuk penarikan simpanan deposito tergantung dari jenis depositonya:

- Deposito berjangka --- bilyet deposito- Sertifikat deposito --- sertifikat deposito.

a. Deposito berjangka; Deposito yg diterbitkan oleh bank umum, diterbitkan atas nama orang atau lembaga.

- Jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, dan 24 bulan, dapat ditarik setiap bulan atau pada saat jatuh tempo baik tunai ataupun nontunai dengan cara pemindahbukuan.

- Batas minimalnya adalah sebesar Rp 5.000.000. Jika ditarik sebelum jatuh temponya, akan dikenakan penalty rate. Sedangkan insentif yang diberikan untuk nominal dana yang cukup besar berupa spesial rate, hadiah ataupun cindera mata.

b. Sertifikat Deposito; Deposito yang diterbitkan atas unjuk, maksudnya hanya ada nilai

nominalnya tidak disertai dengan nama orang ataupun lembaga hingga dpt diperjualbelikan

kepada pihak lain. Diterbitkan dengan jangka waktu, 2, 3, 4, 6, dan 12 bulan.c. Deposito on call; berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama 1 bulan.

Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar i.e.100 juta rupiah, tergantung dari bank yang menerbitkan deposito on call tersebut.106

Page 107: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Deposito Berjangka

107

Page 108: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Aktivitas Perbankan

1. Penghimpunan Dana

Perbankan --- melakukan penghimpunan dan penyaluran dana.

Keberhasilan penghimpunan dana tergantung faktor:

a. Tingkat Pendapatan.b. Tingkat Resikoc. Tingkat Kepercayaand. Tingkat Pelayanan

Sumber-sumber dana yg menjadi

harapan:

a. Dana Sendirib. Dana Deposanc. Dana Pinjamand. Call Moneye. Pinjaman antar Bankf. Kredit Liquiditasg. Surat Berharga Pasarh. Dana Transferi. Setoran Jaminan

(pendel/menengah)j. Diskonto BI

108

Page 109: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. Penggunaan Dana

2 hal perhatian alokasi Dana:

a. Resikob. Jangka Waktu &

Liquiditas

Penyaluran Dana:a. Cadangan

Liquiditas; Cadangan Primer & Sekunder

b. Investasi

c. Penyaluran KreditAspek Penilaian Penyaluran

Kredit:

Jenis Kredit; investasi, modal kerja, pertanian, peternakan, industri & perumahan

Jaminan Kredit; Dengan Jaminan & Tanpa Jaminan

Aspek Penilaian 5C (Unsur)

Aspek Penilaian 7P (Prinsip)

Character Personality

Capacity Party

Capital Purpose

Collateral Prospect

Condition Payment

Profitability

Protection

109

Page 110: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Produk dan Jasa Bank

110

Page 111: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Kliring“ the act of exchanging drafts on each other

and settling the differences”Jasa penyelesain hutang-piutang antar bank

dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring yang koordinir oleh Bank Indonesia.

Warkat; alat lalu lintas pembayaran giral yang diperhitungkan dalam satu lembaga yang disebut Lembaga Kliring. Contoh warkat:

- Cek, Bilyet Giro, Surat bukti penerimaan transfer, wesel bank, nota kredit dll

Lembaga Kliring dibentuk pd tgl 7 maret 1967111

Page 112: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Penolakan proses Kliring atas alasan tertentu

Bank Peserta KliringWakil Bank Peserta KliringProses Penyelesaian Kliring - Sistem Kliring Manual - Sistem Kliring Semiotomasi - Sistem Kliring Otomasi - Sistem Kliring Elektronik

112

Page 113: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Bank GaransiBank Garansi adalah jaminan pembayaran yang diberikan kepada

pihak penerima jaminan, apabil pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya.

3 pihak yang terkait dalam penerbitan Bank GaransiProses Penerbitan Bank Garansi? Jenis-Jenis Bank Garansi:- Bid Bond disebut juga Tender Bond adalah jaminan penawaran.- Advance Payment Bond adalah jaminan uang muka.- Performance Bond adalah jaminan pelaksanaan.- Retention/Maintenance Bond adalah jaminan pemeliharaan.Manfaat Bank Garansi: mempermudah/lancar urusan bisnis,

keuntungan utk pihak BankHal-hal Yang Perlu Diperhatikan Bagi Penerima Bank Garansi• Pastikan keaslian dan keabsahan Bank Garansi dengan cara

menghubungi bank penerbit.• Periksa masa berlaku Bank Garansi sesuai dengan jangka waktu

proyek Anda.• Periksa dan pahami syarat-syarat klaim untuk memudahkan Anda

melakukan klaim apabila diperlukan.113

Page 114: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Bank Garansi

114

Page 115: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis-jenis Jasa Bank LainnyaTelah dijelaskan didepan bila kelengkapan jenis-jenis jasa bank lainnya akan sangat tergantung dari apakah bank tersebut BPR, bank umum konvensional ataukah bank umum syariah. Berikut adalah beberapa jenis jasa-jasa bank lainnya :

1. Kiriman Uang (Transfer)Transfer adalah merupakan jasa pengiriman uang baik di dalam negari ataupun luar negeri. Sebagai contoh Rita mengirim uang kepada

ayahnya sebesar Rp 5.000.000 melalui “bank R” melalui jasa transfer.

2. InkasoInkaso merupakan jasa bank utnuk menagihkan warkat-warkat yangberasal dari luar kota atau luar negeri. Contoh apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh bank di kota Balikpapan, maka cek tersebut dapat dicairkan di Jakarta melalui jasa inkaso. Warkat-warkat

yang dapat ditagihkan melalui inkaso misalnya cek, bilyet giro, wesel,

deviden.

115

Page 116: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Inkaso

116

Page 117: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Inkaso

117

Page 118: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. Safe Deposit BoxSafe deposit box merupakan jasa banjk yang diberikan kepada para

nasabahnya yang membutuhkan keamanan pada benda-benda ataupun suratsurat berharga

miliknya. Bentuknya berupa kotak dimana terdapat ukukran yang berbede-beda

sesuai dengan kebutuhan dari para nasabahnya. Adapun surat-surat berharga disimpan

didalam safe deposit box adalah :a. Sertifikat deposito b. Sertifikat tanahc. Saham d. Obligasie. Surat Perjanjian f. Akte kelahirang. Akte pernikahan h. IjasahSedangkan untuk benda-benda-yang dapat disimpan di dalam safe deposit box adalah :a. Emasb. Mutiarac. Berliand. Intane. PermataAdapun keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah biaya sewa,

uang setoran jaminan yang mengendap, dan pelayanan nasabah.118

Page 119: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Safe Deposit Box

119

Page 120: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

4. Bank CardBank card adalah “kartu plastik”atau yang biasa kita sebut

dengan ATM, yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan

kepada nasabahnya untuk dipergunakan sebagai alat pembayaran

ditempat-tempat yang menyediakan fasilitas untuk ATM ini.

5. Travellers ChequeTravelier cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek

perjalanan, cek ini biasanya dipergunakan untuk orang-orang yang senang bepergian.Traveller cheque diterbitkan dalam pecahan-

pecahan tertentu seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata

uang rupiah dan mata uang asing.120

Page 121: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Traveller Cheque

121

Page 122: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

6. Letter of Credit (L/C)Letter of credit merupakan salah satu jasa bank

yang diberikan kepadamasyarakat untuk memperlancar arus barang termasuk barang dalam negeri.

Kegunaan letter of credit adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli (importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya. Pembukaan L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui bank yang disebut Opening Bank atau inssuing Bank sedangkan bank eksportir merupakan bank pembayar terhadap barang yang diperdagangkan.

Dalam hal ini eksportir berhubungan dengan bank pembayar atau disebut dengan advising bank122

Page 123: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Pelaku L/CApplicant atau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang

mengajukan aplikasi L/C.Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang menerima L/C. Issuing bank atau opening adalah bank pembuka L/C.Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank

koresponden (agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary. Bank tidak bertanggung jawab atas isi L/C dan hanya bertindak sebagai perantara.

Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran.

Paying bank adalah bank yang secara khusus ditunjuk dalam L/C untuk melakukan pembayaran dan beneficiary berkewajiban menyerahkan dokumen kepada bank tersebut.

Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat bisa juga perusahaan angkutan darat seperti truk, kereta Dll).

Tata cara pembayaran dengan L/C?123

Page 124: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis-jenis L/C

Revocable L/C.Irrevocable L/C. Irrevocable dan Confirmed L/CClean Letter of CreditDocumentary Letter of CreditDocumentary L/C dengan Red ClauseRevolving L/CBack to Back L/C.Transverable L/C

124

Page 125: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

L/C

125

Page 126: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Keuntungan Jasa-Jasa Bank Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah selisih antara

bunga simpanan dengan bunga kredit. Selain itu ada lagi keuntungan yang dapat diperoleh perbankkan yaitu melalui :

1. Biaya administrasiBiaya ini dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukan administrasikhusus, biasanya dikenakan untuk pengelolaan fasilitas tertentu.2. Biaya KirimBiaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang atau yang biasa disebut

dengan transfer, baik transfer dalam negari ataupun luar negeri.3. Biaya TagihJasa yang dikenakan untuk menagihkan dokumen-dokumen milik nasabahnyaseperti jasa kliring dan jasa inkaso. Biaya tagih ini dilakukan baik untuk

tagihan dokumen dalam negeri maupun luar negeri.4. Biaya Provisi dan KomisiBiaya ini dibebankan kepada jasa kredit dan jasa transfer serta jasa-jasa atas bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankkan.5. Biaya SewaBiaya ini dibebankan kepada nasabah yang menggunkan fasilitas safe deposit

box, dan besarnya sewa tergantung dari besarnya safe deposit box yang dipakai.

126

Page 127: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

RTGS (Real-Time Gross Settlement).  Sistem RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed / gross settlement) dan bersifat Real-Time (electronically processed), di mana rekening peserta dapat di- debit / di-kredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Dengan sistem RTGS, peserta pengirim melalui terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan transaksi pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS di Bank Indonesia untuk proses settlement. Jika proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan secara otomatis dan elektronis kepada peserta penerima.

Kecukupan saldo peserta pengirim adalah PENTING karena dalam sistem BI-RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain.

Penerapan sistem RTGS di Indonesia telah dimulai sejak tanggal 17 November 2000 dengan nama Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS).127

Page 128: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Perbankan Islam

128

Page 129: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

HUKUM – HUKUM SEPUTAR AQAD, JUAL

BELI DAN SYIRKAH DALAM ISLAM

129

Page 130: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Pengertian Aqad

Akad merupakan hubungan antara ijab dan qabul dalam bentuk yang disyariatkan, dengan dampak yang ditetapkan pada tempatnya.

Ijab dan qabul ini harus dilakukan secara syar’i, sehingga dampaknya juga halal bagi masing-masing pihak.

Aqad sangat penting dalam Aktivitas muamalah hampir sama dengan niat dalam masalah ibadah

130

Page 131: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SYARAT SAHNYA TRANSAKSI (Menurut SYARIAH)

a) transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan

saling ridha;(b) prinsip kebebasan bertransaksi diakui

sepanjang objeknya halal dan baik (thayib);(c) uang hanya berfungsi sebagai alat tukar

dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas;(d) tidak mengandung unsur riba;(e) Tidak mengandung Unsur Kedzoliman(f) tidak mengandung unsur maysir;(g) tidak mengandung unsur gharar;

131

Page 132: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

(h) tidak mengandung unsur haram;(i) tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang

(time valueof money).(j) transaksi tidak diperkenankan menggunakan

standar ganda harga untuk satu akad serta tidak menggunakan

dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam satu

akad;(k) tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan(najasy), maupun melalui rekayasa

penawaran (ihtikar);(l) tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap(risywah).

132

Page 133: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

ProdukPerbankan Syariah

133

Page 134: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

JUAL BELI

134

Page 135: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

JUAL BELIJenis Produk

1. Titipan (Wadiah)2. Bagi Hasil (Syirkah)3. Jual Beli (al Bai’)4. Sewa (al Ijarah)5. Jasa-jasa (Ja’alah)6. Tukar Menukar Valuta (Sharf)7. Produk dan Jasa Lainnya

135

Page 136: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah

Operasional Bank

Syariah di Indonesia

Penghimpunan Dana

Penggunaan Dana

Jasa Layanan Perbankan

Wadiah

Mudharabah

Equity FinancingDebt FinancingWakalah (arranger/agency)

Kafalah (garansi bank)

Hawalah (anjak piutang)

Rahn (Gadai)

TabunganDeposito

Giro (Yad Dhamanah)

ZIS

SDB

136

Page 137: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Produk Pembiayaan (Financing)

Equity Financi

ng

Mudharabah

Musyarakah

Muthlaqah (tidak bersyarat)

Muqayyadah (bersyarat)

Musyarakah (kerjasama dua pihak atau lebih)

137

Page 138: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Produk Pembiayaan (Financing) (Lanjutan)

Debt Financing

Barang-barang

Barang - uang

Barter

Uang - Barang

Uang - uang

Jual Beli (Bai)•Murabahah (margin)•Bitsaman Ajil (cicil)

Sewa Menyewa (Ijarah)• Ijarah (sewa)• Ijarah Wa Iqtina (sewa

beli)Salam (indent->

pertanian) Istishna (indent ->

manufacture)Sharf (tukar valas)

138

Page 139: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Skema Operasional Bank Syariah

Skema Operasional Bank Syariah

SUMBER DANA:

Giro Wadiah Tab Wadiah Tab. Mudharabah

Dep. Mudharabah

Equity

POOLING DANA

Bagi Hasil: Mudharabah Musyakarah

Pembiayaan/Jual Beli:

Murabahah Angsuran

Murabahan SekaligusSewa Beli: Ijarah

Margin

Bagi Hasil

Porsi Bank

100% pendapatan Bank

Jasa-jasa:•Kiriman Uang

•Inkaso•Garansi Bank

•Gadai

Profit Distributi

on

Porsi Nasabah

Alhamdulillah...

139

Page 140: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

1. Wadiah Dari segi bahasa diartikan sebagai meninggalkan,

meletakkan atau meletakan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara dan dijaga

Secara teknis berarti titipan murni, dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki

Landasan hukum:a. Al Qur’anSesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat (titipan) kepada yang berhak menerimanya (QS An Nisaa (4) : 58)

Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya (QS Al Baqarah (2) 283)140

Page 141: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Wadiah (Lanjutan)

Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah, yang diterapkan pada giro

Pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipian

Bank boleh memanfaatkan harta titipan Prinsip wadiah yang lain adalah wadiah yad

amanah, yaitu harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi

Keuntungan dan kerugian menjadi hak dan kewajiban bank (pemilik dana dapat diberi bonus tanpa perjanjian)

Bank dapat mengenakan biaya administrasi untuk menutupi biaya yang benar-benar terjadi

141

Page 142: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Skema Wadiah Yad adh-Dhamanah

Nasabah(penitip)

Bank(Penyimpan)

NasabahPembiayaan

1.Titip dana

4. Beri bonus

3. Bagi hasil2. Pemanfaatandana

WadiahWadiah (Lanjutan)(Lanjutan)

142

Page 143: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Rukun WadiahPenitip / pemilik barang / harta

(muwaddi’)Penerima titipan / orang yang

menyimpan (mustawda’)Barang / harta yang dititipkanAqad / Ijab Qabul

WadiahWadiah (Lanjutan)(Lanjutan)

143

Page 144: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. Syirkah

Prinsip yang didasarkan pada prinsip bagi hasil Terdapat pada produk Pendanaan dan

Pembiayaan Jenis-jenis Syirkah :

Musyarakah Mudharabah (Muthlaqah, Muqayyadah on

Balance Sheet & Muqayyadah Off Balance Sheet)

Isu sentral dari prinsip ini adalah modal, jaminan, manajemen, jangka waktu, besar bagi hasil

144

Page 145: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Syirkah - Musyarakah Merupakan bentuk umum dari usaha bagi hasil Sering disebut dengan syarikah, serikat atau kongsi Dilandasi keinginan para pihak bekerjasama untuk

meningkatkan nilai assets yang dimiliki secara bersama-sama

Kontribusi para pihak dapat berupa dana, trading assets, enterpreneurship, skill, property, equipment, paten, goodwill, credit worthiness dsb, yang dapat dinilai dengan uang

Bisa dengan batasan waktu maupun tanpa batasan waktu Dengan menyatukan semua modal maka pemilik modal

berhak turut serta menentukan kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek

Biaya pelaksanaan dan jangka waktu proyek harus diketahui bersama

145

Page 146: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)

Keuntungan dan kerugian dibagi sesuai kesepakatan Proyek yang dijalankan harus disebutkan dalam akad Pemilik modal dan Pelaksana yang dipercaya tidak

boleh : Menggabungkan dana proyek dengan dana pribadi Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain

tanpa izin pemilik modal lainnya Memberi pinjaman pada pihak lain

Setelah proyek selesai, modal dapat dikembalikan kepada pemilik modal bersama bagi hasil, atau sesuai kesepakatan pada akad

Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau digantikan pihak lain

Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerjasama jika : Menarik diri dari perserikatan Meninggal dunia Menjadi tidak cakap hukum

146

Page 147: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Syirkah - Musyarakah Lanjutan

Landasan Hukuma. Al Qur’anMaka mereka berserikat pada sepertiga (QS An Nisaa (4):12)Dan, sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (QS Shaad : 24)

b. Al HaditsDari Abu Hurairah,”Rasulullah SAW bersabda,”sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman,”Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya(HR. Abu Dawud)

147

Page 148: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Skema Musyarakah Nasabah

Asset ValueBank

Pembiayaan

Proyek /Usaha

Keuntungan / Kerugian

Bagi hasil keuntungan / kerugiansesuai porsi kontribusi modal

Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)

148

Page 149: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

. 5. Pengembalian Modal Pokok B Rp 125 juta (20%)

BPRS (B)(Mitra)

1. Akad Musyarakah

3. Nasabah B

4.Pembagian Keuntungan

Nisbah 56% x Marjin Debitur

Modal Pokok

Akad

Bank Umum (A)

(Shahibul Maal)

Modal Rp 625 juta

2. Modal A

Rp 500 juta

(80%)

Modal B Rp 125 juta (20%)

Nisbah 44 % x Marjin Debitur

. 5. Pengembalian Modal Pokok A Rp 500 juta (80%)

Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)

149

Page 150: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Syirkah - Mudharabah Berasal dari kata adharbu fil al ardhi (ulama Iraq), yaitu

bepergian untuk urusan dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata al qardhu (ulama hijaz) yang berarti al qath’u (potongan), karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keutungan.

Bentuk kerjasama antara minimal 2 pihak dimana pemilik modal (shahib al maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan

Kontribusi modal 100% dari shahibu al maal dan skill dari mudharib

Tidak mensyaratkan adanya wakil shahib al maal dalam manajemen proyek sebagai org kepercayaan

Musyarakah dan Mudharabah dalam fikih berbentuk uqud al amanah (perjanjian kepercayaan), yang menuntut kejujuran yang tinggi dan menjunjung keadilan

Jumlah modal yang diserahkan sebaiknya tunai, jika bertahap harus jelas tahapannya dan disepakati bersama150

Page 151: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Hasil pengelolaan dapat diperhitungkan dengan 2 cara: Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing) Perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing)

Hasil usaha dibagi sesuai akad. Shahib al maal menanggung seluruh kerugian kecuali akibat

kelalaian dan penyimpangan mudharib Shahib al maal dapat melakukan pengawasan terhadap

pekerjaan namun tidak berhak campur tangan dalam urusan pekerjaan.

Nasabah/pengelola yang wanprestasi dapat dikenakan sanksi administrasi

Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)

151

Page 152: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)

Landasan Hukuma. Al Qur’anDan jika dari orang-orang yang berjalan di muka bumi

mencari sebagian karunia Allah SWT (QS Al Muzzamil (73):20)

Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah

Karunia Allah SWT (QS Al Jumuah (63):10)

b. Al HaditsDari Shalih bin Suaib ra bahwa Rasulullah SAW

bersabda,”Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh,

muqaradhah (mudharabah) dan mencampuradukkan gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah bukan untuk dijual (HR. Ibnu Majjah)

152

Page 153: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Skema Pembiayaan Mudharabah

Rugi

Laba60 % 40 %

0 %100 %

Repayment of Capital

100 % modal management

Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)

Bank

153

Page 154: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Pendanaan Deposan bertindak sebagai shahib al maal (pemilik

modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola) Dana dapat dipergunakan bank untuk melakukan

pembiayaan murabahah, ijarah, mudharabah dsb Dalam hal dana dipergunakan untuk pembiayaan

mudharabah, maka kerugian menjadi kewajiban bank Produk mudharabah diaplikasikan pada tabungan

dan deposito berjangka Bank wajib memberitahukan nisbah & tata cara

pemberian keuntungan dan/atau perhitungan pembagian keuntungan serta risiko yg dpt timbul dr penyimpanan dana

Dana dpt ditarik oleh pemilik dana sesuai perjanjian

Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)

154

Page 155: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Rukun Mudharabah Shahib al maal (pemilik modal / nasabah) Mudharib (Bank) Amal (pekerjaan) Hasil (bagi hasil) Aqad / Ijab qabul

Contoh Perhitungan Bagi Hasil :saldo rata-rata nasabah x keuntungan yang diperoleh produk x

Nisbah saldo rata-rata produk Contoh :

Bapak Ahmad memiliki Deposito Rp. 10.000.000,- Jangka waktu 1 bulan, Nisbah Deposan 57% dan Bank 43 %, dgn asumsi rata-rata saldo deposito jangka waktu 1 bln Rp. 950.000.000,- dan keuntungan yang diperoleh u/ deposito 1 bln Rp. 30.000.000,-. Keuntungan Bp Ahmad sbb:(10.000.000 : 950.000.000) x 30.000.000 x 57 % = 180.000 (Sebelum Pajak)

Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)

155

Page 156: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)

Mudharabah Muthlaqah Tidak ada pembatasan bagi bank mempergunakan

dana yang dihimpun Bank wajib menginformasikan nisbah dan tata cara

serta resiko & keuntungan, kesepakatan tersebut harus tercantum pada akad

Untuk bukti penyimpanan dapat berupa buku (tabungan dan bilyet (deposito)

Tabungan dapat diambil setiap saat, tetapi tidak boleh mengalami saldo negatif

Deposito hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati

Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila pada akad sudah dicantumkan ARO, maka tidak diperlukan akad baru156

Page 157: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Skema Mudharabah Muthlaqah

Penabung /Deposan

Shahibul Maal

Bank :-Mudharib

-Wkl Shahibul Maal

1. Titip dana

4.Bagi Hasil2. Pemanfaatan

dana3. Bagi Hasil

Pengusaha

Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)

157

Page 158: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Mudharabah Muqayyadah Merupakan simpanan khusus (restricted investment) Pemilik dana menetapkan syarat tertentu yang harus dipatuhi bank

(misalnya syarat untuk bisnis, akad atau nasabah tertentu). Bank wajib menginformasikan nisbah dan tata cara serta resiko &

keuntungan, kesepakatan tersebut harus tercantum pada akad Bank wajib menerbitkan bukti simpanan khusus dan wajib

memisahkan dana dari rekening lainnya Penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usaha Bank bertindak sebagai perantara (arranger) Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus

dipatuhi bank dalam mencari kegiatan usaha yang akan dibiayai

Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)

158

Page 159: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)

Skema Mudharabah Muqayyadah

Investasi Khusus

Reksadana

Nasabah Bank Proyek

1. Proyek2. dana

3. Paper

BankReksadana

ManajerInvestasi

Investasi

Equity

Obligasi

Lain-Lain

159

Page 160: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Prinsip sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property)

Tingkat keuntungan bank ditentukan di muka dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual

Jenis-jenis Al Bai’ adalah : Murabahah (Angsuran/Bai’ Bi tsaman ajil dan Tangguh) Salam Istishna

Isu sentral Al Bai’ adalah : Harga kredit lebih tinggi dalam murabahah, harga mecicil lebih

mahal dibandingkan tunai Peningkatan harga kredit dalam murabahah, harga mencicil 2

tahun lebih mahal dibandingkan mencicil 1 tahun Penjual atau penyandang biaya ? Bebas resiko atau bagi-bagi resiko ?

3. Al Bai’

160

Page 161: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Ribhu (keuntungan) yaitu jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli

Harga jual adalah harga beli dari pemasok ditambah dengan biaya bank ditambah dengan marjin keuntungan (cost plus profit). Biaya bank tersebut antara lain ekuivalen harapan bagi hasil untuk deposan, overhead cost dan faktor resiko

Kedua belah pihak wajib menyepakati akad yang berisikan harga jual dan jangka waktu pembayaran

Akad tidak dapat diubah selama masa berlakunya Lazimnya dilakukan secara bi tsaman ajil atau cicilan

Landasan Hukuma. Al Qur’anAllah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba

(QS Al Baqarah (2) : 275)b. Al Haditsdari Suaib ar-Rumi ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tiga

hal yang di dalam terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah

(mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual” (HR. Ibnu

Majah)

Al Bai’ - Murabahah

161

Page 162: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Bank dan pembeli melakukan negosiasi tentang : Jumlah Kualitas Harga Profit margin bank Cara pembayaran nasabah

Jenis-jenis barang yang dapat diperjualbelikan antara lain barang konsumsi, modal kerja dan investasi

Nasabah yang lalai dapat dikenakan penalty Discount dapat diberikan kepada nasabah yang

mempercepat pembayaran (tidak diperjanjikan pada nasabah)

Nasabah dapat diwajibkan menyediakan uang muka yang dihitung dari harga beli barang atau sebesar minimal yang ditetapkan bank

Nasabah dapat dikenakan biaya administrasi sesuai ketentuan Bank

Al Bai’ – Murabahah (Lanjutan)

162

Page 163: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Bank Nasabah

2. Akad

6. Bayar

1. Negosiasi

Pemasok/Toko/Pabrikan

4. Kirim Barang3. Beli Barang

5. Terima Barang &Dokumen

Skema Murabahah

Al Bai’ – Murabahah Lanjutan

163

Page 164: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Al Bai’ – Salam

Dalam bahasa, salama sama dengan salafa, yaitu pemesan barang menyerahkan uangnya di tempat akad.

Menurut sayyid sabiq dalam fiqqih sunnah, as-salam dinamai juga as-salaf (pendahuluan), yaitu penjualan sesuatu dengan kriteria tertentu (yang masih berada) dalam tanggungan dengan pembayaran disegerakan

Transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada

Barang diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran tunai

Bank sebagai pembeli dan nasabah sebagai penjual Sekilas transaksi ini mirip ijon kecuali sudah adanya

kepastian waktu penyerahan, kuantitas, kualitas dan harga, misalnya 100 Kg mangga harumanis kualitas A dengan harga Rp 5.000/Kg dan diserahkan waktu panen 2 bulan mendatang

Prakteknya bank akan menjual barang kepada rekanan nasabah atau ke nasabah itu sendiri, baik tunai maupun cicilan

164

Page 165: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Al Bai’ – Salam (Lanjutan)

Jika bank menjual tunai maka biasanya disebuat bridging financing dan Umumnya dilakukan pada transaksi komoditi pertanian

Jika hasil produksi tidak sesuai akad maka nasabah harus bertanggung jawab

Bank dimungkinkan melakukan salam akad pararel dengan pihak lain.

Landasan Hukuma. Al Qur’anhai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya (QS Al Baqarah (2) : 283)b. Al Haditsdari Suaib ar-Rumi ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tiga hal yang di dalam terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual” (HR. Ibnu Majah)

165

Page 166: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Rukun Salam

Pembeli (Muslam / salam)

Penjual (Muslam ilaihi)

Barang (Muslam fihi)

Harga (Tsaman)

Ijab-qabul

Al Bai’ – Salam (Lanjutan)

166

Page 167: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Skema Salam

NasabahPenjual

Pembeli

B a n k

1. NegosiasiPesanan

2. PemesananBarang Nasabah& Bayar Tunai

4. KirimPesanan

5. Bayar tunai setelah pesanan selesai dibuat

3. Kirimdokumen

Al Bai’ – Salam (Lanjutan)

167

Page 168: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Al Bai’ – Istishna

Menyerupai produk salam, namun pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dan beberapa pihak.

Menurut jumhur ulama fuqaha, merupakan jenis khusus bai’ as-salam yang biasanya dipergunakan untuk manufaktur dan konstruksi

Spesifikasi barang harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah. Jika terjadi perubahan dari kriteria pada akad maka seluruh biaya tambahan ditanggung nasabah

Rukun Istishna Produsen (Shaani’) Pemesan (Mustashni’) Barang (Mashnu) Harga (Tsaman) Sighat (Ijab-qabul)168

Page 169: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Skema Istishna’

NasabahKonsumen(pembeli)

ProdusenPembuat

BankPenjual

1. Pesan

2. Pesan, bayar di muka, bayar sesuai termin

Al Bai’ – Istishna (Lanjutan)

3. Bank beli pesanan

4. Nasabah beli pesanan dan bayar cicil atau tunai

169

Page 170: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

4. Al Ijarah

Berasal dari kata alajru yang berarti al ‘iwadhu (ganti) Merupakan transaksi perpindahan manfaat/hak guna, hampir

sama dengan jual beli, perbedaannya hanya pada obyek transaksi dimana tidak diikuti perpindahan kepemilikan (milkiyyah)

sewa dapat dilakukan dengan operating lease (tidak terjadi perpindahan kepemilikan) atau bank dapat menjual barang yang disewakannya kepada nasabah (ijarah muntahhiyah bittamlik-IMBT/sewa yang diikuti dengan perpindahan kepemilikan/finance lease)

Dalam konteks perbankan dan lembaga keuangan berrarti menyewakan suatu obyek kepada nasabah berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditentukan sebelumnya (fixed charge)

170

Page 171: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Al Ijarah (Lanjutan)

Landasan Hukuma. Al Qur’anDan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak dosa bagimu apabila kamu mmberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan (QS Al Baqarah (2) : 233)

b. Al Haditsdiriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda,”berbekam kamu, kemudian berikanlah olehmu upahnya kepada tukang bekam itu”(HR Bukhari & Muslim) Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda,”berikanlah upah pekerja sebelum kering keringatnya” (HR Ibnu Majah)

Obyek sewa yang ditransaksikan antara lain meliputi barang konsumsi, properti, peralatan, alat-alat transportasi, dan alat-alat berat

Pada IMBT harga sewa dan harga jual ditetapkan di muka

171

Page 172: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Nasabah / Penyewa

SKEMA IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK

Supplier / Pemasok

Objek Sewa

1. Mengajukan Permohonan Sewa Beli

4. Menyerahkan objek Sewa

3. Akad Sewa

2. Membeli Objek Sewa

Bank Syariah 5. Membayar Sewa

Al Ijarah (Lanjutan)

172

Page 173: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

5. Ja’alah

Adalah akad antara dua pihak; pihak pertama menjanjikan imbalan tertentu kepada pihak kedua atas jasa atau pelayanan yang diberikannya kepada pihak pertama

Penerapannya dalam perbankan syariah dapat berupa berbagai pelayanan dengan imbalan fee tertentu, seperti Referensi Bank, Informasi Usaha dan sebagainya

Antara lain : Safe Deposit Box yang dapat dilakukan dengan akad ijarah

atau Wadiah Yad Amanah E-Banking seperti ATM, Debit Card, Prepaid Card, SMS

Banking, Internet Banking

173

Page 174: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

6. Sharf Sharf adalah transaksi pertukaran emas dan perak atau pertukaran

valuta asing yang dilakukan sesuai syariah yaitu penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot)

Dalam aplikasinya di perbankan syariah, Sharf merupakan jasa / pelayanan bank kepada nasabahnya untuk melakukan transaksi valuta asing menurut prinsip yang dibenarkan syariah.

Syarat Transaksi : Harus dilakukan secara tunai Transaksi tidak dimaksudkan untuk tujuan spekulatif, tetapi benar-

benar untuk tujuan operasional. Bila yang dipertukarkan adalah mata uang yang sama, maka

jumlah / nilainya harus sama pula.

174

Page 175: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Produk dan Jasa Lainnya

175

Page 176: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

1. Hiwalah Berasal dari kata tahwil yang berarti intiqal

(perpindahan), yaitu memindahkan hutang dari tanggungan orang yang berhutang (muhil) menjadi tanggungan orang yang berkewajiban membayar hutang (muhal ’alaih)

Dalam konsep hukum perdata, adalah serupa dengan lembaga pengambialihan utang (schuldoverneming) atau lembaga pelepasan/penjualan utang atau lembaga penggantian kreditor atau penggantian debitor.

Prakteknya dipergunakan kepada supplier untuk mendapatkan modal tunai untuk kelanjutan produksi

Bank mendapat biaya jasa atas pemindahan piutang Bank perlu berhati-hati karena resikonya cukup besar,

dimungkinkan adanya buy back guarantee Dasar Hukum a. Al HaditsImam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa

Rasulullah SAW bersabda,”menunda pembayaran bagi orang yang mampu adalah suatu kezaliman. Dan jika salah seorang dari kamu diikuti (di-hawalah-kan) kepada orang yang mampu/kaya, terimalah hawalah itu”

176

Page 177: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Hiwalah (Lanjutan)

Skema Hiwalah dalam Anjak Piutang

Muhal ’alaih Factor/Bank

MuhilSupplier

MuhalPembeli1. Supply Barang

2. Invoice 3. Bayar 4. Tagih 5. Bayar

177

Page 178: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. QardhSecara bahasa adalah pemberian harta

kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan

Dalam aplikasi biasanya dilakukan dalam 4 hal : Talangan haji Cash advanced Pinjaman kepada pengusaha kecil

terutama yang tidak mampu diberikan dengan pinjaman komersial

Pinjaman kepada pengurus bank178

Page 179: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Qardh (Lanjutan) Landasan Hukum

a. Al Qur’anSiapa yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala yang banyak (QS Al Hadiid (57) : 11)

b. Al HaditsIbnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW berkata,”bukan seorang muslim (mereka) yang meinjam muslim (lainnya) dua kali kecuali yang satunya adalah (senilai) sedekah (HR Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Baihaqi)

179

Page 180: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Qardh (Lanjutan)

Bank NasabahPerjanjian/Akad

Proyek/Usaha

Keuntungan

100% KembaliModal

180

Page 181: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. Rahn Secara teknis menahan salah satu harta

peminjam yang memiliki nilai ekonomis sebagai jaminan barang yang diterimanya. Sering disebut gadai

Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali pada bank dalam memberikan pembiayaan

Barang yang digadaikan harus barang milik nasabah sendiri, jelas ukuran/sifat/nilai – nilai ditentukan berdasarkan nilai riil pasar

Barang yang digadaikan dikuasai bank namun tidak boleh dimanfaatkan bank

181

Page 182: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Rahn (Lanjutan) Bank dapat melakukan penjualan barang gadai

nasabah wanprestasi. Untuk mendapatkan hasil optimal penjualan, nasabah dengan seizin bank dapat juga melakukan penjualan

Biasanya dilakukan dalam 2 akad, yaitu akad penitipan barang dan qardh

Bank mendapatkan keuntungan dari biaya penitipan.

Barang yang digadaikan harus memiliki nilai jaminan dan tidak boleh merupakan barang rampasan, barang pinjaman atau barang yang dijaminkan kepada pihak lain

Akad tidak dapat dibatalkan atau ditarik kembali. Jika bank melakukan perbuatan yang menghilangkan status kepemilikan maka akad gadai batal

Pembayaran hutang sebelum akad berakhir tidak termasuk pembatalan gadai

182

Page 183: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Landasan Hukuma. Al Qur’anJika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)

sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, hendaklah ada barang tanggungan yang dipergang

(oleh yang berpiutang) QS Al Baqarah (2) : 283)

b. Al HaditsAisyah ra berkata bahwa Rasulullah SAW membeli makan dari seorang

Yahudi dan menjamin kepadanya baju besi (HR Bukhari & Muslim)

Anas ra berkata,”Rasulullah SAW menggadaikan baju besinya kepada seorang yahudi di Madinan

dan mengambil darinya gandum untuk keluarga beliau” (HR Bukhari, Ahmad, Nasa’I dan Ibnu

Majah)

Rukun Gadai Ar Rahin (orang yang menggadaikan) Al Murtahin (yang menerima gadai) Al Marhun/rahn (barang yang digadaikan) Al marhun bih (hutang) Sighat, ijab dan qabul

Rahn (Lanjutan)

183

Page 184: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Rahn (Lanjutan)

Skema Rahn

Nasabah

Jaminan/Marhun

1. Titip + biaya pemeliharaan

Bank

4. Qardh

3. Akad

184

Page 185: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

4. Wakalah Wakalah atau wikalah berarti menyerahkan, pendelegasian atau

pemberian mandat Secara teknis adalah akad perwakilan antara dua pihak, dimana

pihak pertama (muwakkil) mewakilkan suatu urusan (taukil) kepada pihak kedua (wakil) untuk bertindak atas nama dan untuk kepentingan pihak pertama

Terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan atau jasa tertentu, seperti kliring, documentary collection, inkaso dan transfer uang.

Kelalaian dalam kuasa menjadi tanggung jawab bank, namun sepanjang pihak bank telah menjalankan sebatas kuasa dan wewenang yang diberikan, maka resiko dan tanggung jawab atas dilaksanakannya perintah tersebut menjadi tanggung jawab pemberi kuasa.

Apabila wakil yang ditunjuk lebih dari satu bank maka masing-masing bank tidak boleh bertindak sendiri-sendiri tanpa musyawarah dengan bank lain kecuali dengan seizin nasabah.

185

Page 186: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Wakalah (Lanjutan)

Tugas, wewenang dan tanggung jawab bank harus jelas sesuai dengan kehendak nasabah bank. Setiap tugas harus mengatasnamakan nasabah dan harus dilaksanakan oleh bank

Atas pelaksanaan tugasnya, wakil mendapat pengganti biaya (fee) berdasarkan kesepakatan bersama

Landasan Hukuma. Al Qur’anDan demikian kami bangkitkan mereka agar saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkata salah seorang di antara mereka,” sudah berapa lamakah kamu berada di sini?” mereka menjawab,”kita sudah berada (di sini) satu atau setengah hari” berkata (yang lain lagi),”Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini dan hendaklah ia lihat manakah makan yang lebih baik dan hendaklah ia membawa makan itu untukmu dan hendaklah ia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorangpun (QS Al Kahfi (18) : 19)

186

Page 187: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Wakalah (Lanjutan)

Al Qur’anjadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku

adalah orang yang pandai menjaga lagi Berpengalaman (QS Yusuf (12) : 55)

b. Al HaditsBahwa Rasulullah SAW mewakilkan kepada Abu Rafi dan seorang

Anshar untuk mewakilkan mengawiniMaimunah binti-Harist (HR Malik)

Jenis Wakalah :1. WAKALAH AL MUTHLAQAH Perwakilan diberikan secara mutlak, tanpa batasan

waktu maupun urusan

2. WAKALAH AL MUQAYYADAH Perwakilan hanya diberikan untuk urusan-urusan tertentu

3. WAKALAH AL AMMAH Perwakilan yang diberikan lebih luas dari pada Wakalah Al

Muqayyadah, tetapi lebih sederhana dibandingkan dengan Wakalah Al

Muthlaqah

187

Page 188: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Wakalah (Lanjutan)

Skema Al Wakalah

Nasabah(muwakil)

Investor(muwakil)

Bank(wakil)

•Agency•Administration•Collection•Payment•Co Arranger(taukil)

Kontrak + Fee

Kontrak + Fee

188

Page 189: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

5. Kafalah Merupakan akad jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)

kepada pihak ketiga dalam rangka menjamin kewajiban pihak yang ditanggung (makfulanhu), apabila pihak yang ditanggung tersebut cedera janji atau wanprestasi.

Dalam arti lain berarti juga mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan

Landasan HukumAl Qur’anPenyeru-penyeru itu berseru,”kami kehilangan piala raja dan barang

siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh makanan (seberat) beban unta dan aku menjamin

terhadapnya (QS Yusuf (12) : 72)

Al HaditsTelah dihadapkan kepada Rasulullah SAW (mayat seorang laki-laki untuk

dishalatkan). Rasulullah SAW bertanya,”apakah dia mempunyai warisan?” Para sahabat menjawab

tidak, Rasulullah SAW bertanya lagi,”apakah dia mempunyai hutang?” Sahabat menjawab,”Ya, sejumlah tiga dinar”.

Rasulullah pun menyuruh pada sahabat untuk menshalatkan (tetapi beliau sendiri tidak). Abu Qatadah lalu

bertanya,”saya menjamin hutangnya, ya Rasulullah” Maka Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut (HR

Bukhari)

189

Page 190: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Kafalah (Lanjutan)

Jenis-Jenis Kafalah1. KAFALAH BIN NAFS Jaminan dari diri seseorang yang memiliki reputasi, kredibilitas

dan bonafiditas yang dikenal baik (Personal Guarantee).2. KAFALAH BIL MAAL Jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang. Dalam

aplikasinya di perbankan dapat berupa jaminan uang muka (Advance Payment Bond) atau

jaminan pembayaran (Payment Bond).3. KAFALAH BIN NAFS Jaminan dari diri seseorang yang memiliki reputasi, kredibilitas

dan bonafiditas yang dikenal baik (Personal Guarantee).4. KAFALAH BIL MAAL Jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang. Dalam

aplikasinya di perbankan dapat Berupa jaminan uang muka (Advance Payment Bond) atau

jaminan pembayaran (Payment Bond).5. KAFALAH AL MUALLAQAH Jaminan mutlak yang tidak dibatasi oleh suatu jangka waktu dan

untuk kepentingan tertentu. Dalam transaksi perbankan dapat berupa jaminan

penawaran (Bid Bond) atau jaminan pelaksanaan proyek (Performance Bond).

190

Page 191: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Kafalah (Lanjutan)

Skema Al Kafalah

Tertanggung(Jasa/Obyek)

Penanggung(Bank)

Ditanggung(Nasabah)

191

Page 192: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

6. Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)

Secara fikih berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak

Zakat diwajibkan pada tahun ke 9 Hijriah sementara shadaqah pada tahun ke 2 Hijriah

Zakat diatur dalam UU No 38 tahun 1999 tentang ketentuan pengelolaan zakat

Lembaga zakat wajib memiliki persyaratan teknis : Berbadan hukum Memiliki program kerja yang jelas Memiliki pembukuan yang baik Bersedia diaudit

192

Page 193: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) (Lanjutan)

Pengelola zakat wajib : Beragama Islam Mukallaf (dewasa) Memiliki sifat amanah dan jujur Mengerti dan memahami hukum zakat Berkemampuan melaksanakan tugas

dengan baik Pekerja keras

UU mengizinkan dibentuknya Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat (orpol, ormas, takmir masjid, pesantren, media massa, bank dsb) selain Badan Amil Zakat yang dibentuk pemerintah

Penyaluran dana ZIS kepada 8 kelompok masyarakat sesuai Al Qur’an

193

Page 194: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

7. Wakaf Tunai Berasal dari kata waqafa, berarti menahan atau

berhenti, berarti menyerahkan suatu milik yang tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf), baik berupa perorangan maupun badan pengelola dengan ketentuan bahwa hasil atau manfaatnya digunakan untuk hal-hal yang sesuai dengan syariat

Harta yang diwakafkan keluar dari hak milik pewakaf, namun tidak menjadi hak milik nadzir, tetapi menjadi milik Allah dalam pengertian milik masyarakat umum

Dalam sejarah Islam merupakan lembaga penting dalam sistem sosio ekonomi Islam, khususnya semasa kekhalifahan Ottoman

Landasan Hukum:a. Al Qur’ankamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya (QS Ali Imran : 92)b. Al HaditsApabila manusia wafat, terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah atau ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan atau anak yang shaleh

194

Page 195: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Wakaf Tunai (Lanjutan)

Dalam hal wakaf tunai, sesuai komisi fatwa MUI : Adalah wakaf yang dilakukan seseorang,

kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk tunai

Termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga

Hukumnya boleh (jawaz) Hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk

hal-hal yang dibolehkan secara syar’I Nilai pokok wakaf harus dijamin

kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan atai diwariskan

Di kalangan ulama hukum wakaf tunai merupakan permasalahan yang diperdebatkan, karena uang bisa habis zatnya sekali pakai dan uang diciptakan bukan untuk diambil manfaatnya melainkan sebagai alat tukar

195

Page 196: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Wakaf Tunai (Lanjutan)

Bank sebagai Penerima dan Penyalur

BankSyariah

Pewakaf(Wakif)

Penerima manfaat (Al Mawquf’alaih)

Badan Wakaf Nasional

Pengelolaan Dana

LabaRugi

LembagaPenjamin

196

Page 197: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Wakaf Tunai (Lanjutan)

Lembaga sebagai Penerima dan Penyalur

LembagaPendidikan

Pewakaf(Wakif)

Penerima manfaat (Al Mawquf’alaih)

Badan Usaha Lembaga Pendidikan

Pengelolaan Dana

LabaRugi

LembagaPenjamin

197

Page 198: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

8. Investasi Reksadana Syariah Merupakan salah satu alternatif investasi

bagi masyarakat pemodal Dirancang sebagai sarana untuk

menghimpun dana yang memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk berinvestasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan terbatas

Secara teknis diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek (saham, obligasi, valas atau deposito) oleh manager investasi

Reksadana syariah tidak menginvestasikan dana pada perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariat Islam

198

Page 199: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Investasi Reksadana Syariah (Lanjutan)

Pengelolaan dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan ijin Bapepam sebagai manajer investasi. Perusahaan tsb dapat berupa : Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk

divisi tersendiri atau PT yang khusus menangani reksadana selain divisi perantara pedagang efek (broker dealer) dan penjamin emisi (underwriter)

Perusahaan yang secara khusus sebagai perusahaan manajemen investasi

Dalam pengelolaan juga melibatkan bank kustodian yang berwenang menyimpan, menjaga dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan serta pembayaran/penjualan kembali suatu reksadana berdasarkan kontrak yang dibuat manajer investasi

Jenis Reksadana berdasarkan sifat : Tertutup (close end fund), pemodal tidak bisa

menjual kembali kepada manajer investasi melainkan harus melalui pasar modal

Terbuka (Open end fund), pemodal dapat menjual kembali melalui bank kustodian

199

Page 200: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

9. Investasi Obligasi Syariah Merupakan surat utang dari suatu lembaga atau perusahaan yang

dijual kepada investor untuk mendapatkan dana segar Biasanya investor akan mendapatkan return dalam bentuk suku

bunga tertentu Sebagaimana fixed income securities, maka memiliki beberapa

karakter: Surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum Memiliki jangka waktu atau jatuh tempo Memberikan pendapatan tetap secara periodik Ada nilai nominal

Sebagai surat hutang, maka melibatkan perjanjian yang mengikat yang berisi minimal antara lain : Besar tingkat kupon serta periode pembayaran Jangka waktu jatuh tempo Besarnya nominal Jenis obligasi

200

Page 201: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Investasi Obligasi Syariah (Lanjutan)

Sebagaimana fatwa DSN MUI, obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa margin/fee serta membayar dana obligasi saat jatuh tempo

Obligasi syariah bukan hutang berbunga tetap, tetapi merupakan penyerta dana yang didasrkan pada prinsip bagi hasil.

Akad yang digunakan adalah penyertaan (muqaradhah bond) Obligasi syariah kompetitif sebab :

Kemungkinan perolehan dari bagi hasil pendapatan lebih tinggi Lebih aman karena untuk mendanai proyek prospektif Bila terjadi kerugian (di luar kontrol) investor tetap memperoleh

aktiva Bukan surat hutang, tetapi surat investasi

201

Page 202: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Sewa Guna (leasing)

202

Page 203: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Pengertian Sewa Guna UsahaPengertian dari sewa guna usaha adalah adanya hubungan antara

perusahaan leasing (lessor) dengan nasabah (lessee) dalam hal ketika lessee membutuhkan jasa lessor untuk sewa guna barang yang dibutuhkan oleh lessee.

Sedangkan pengertian sewa guna usaha sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun secara sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) utuk digunakan oleh lessee selam jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha di mana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak memiliki hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha.203

Page 204: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

204

Page 205: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

RUANG LINGKUPPeraturan Menteri Keuangan no. 84/PMK.012/2006

Peraturan Menteri Keuangan no. 84/PMK.012/2006205

Page 206: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

206

Page 207: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Penggolongan Perusahaan Leasing

Independent Leasing: perusahaan leasing yang berdiri sendiri

Captive Leasing: produsen/supplier meleasingkan barang2 mereka

Lease Broker: mempertemukan keinginan lessee untuk memperolehi barang modal kpd pihak lessor

Cross Border Lease: melibatkan dua negara i.e. alat transportasi

207

Page 208: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Unsur SGU (Leasing)

Unsur-unsur SGU

Lessor

Lessee

Barang Modal

Perjanjian SGU

Badan

Badan/OP

AT Berwujud

Dgn syarat tertentu

208

Page 209: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis-Jenis Pembiayaan leasing

Kegiatan yang dilakukan oleh sewa guna usaha menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 tanggal 21 November 1991. Kegiatan leasing dapat dilakukan dengan dua (dua) cara yaitu :

A. (FINANCE LEASING)

1.) Pihak lessee akan membeli dan kemudian memiliki barang tsbt jika masa perjanjian pemakaian telah habis2.) Harga pembelian adalah sebesar nilai sisa (residual value) yg mereka sepakati sebelumnya

209

Page 210: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

i. Direct finance leaseJika seorang lessess memiliki barang modal X, kemudian ia menggunakannya dengan cara leasing dan pd akhirnya periode ia beli sesuai dengan nilai sisa yg disepakati

ii. Sales and lease backJika pihak lessee telah memikili barang X, kemudian ia jual kepada lessor untuk mendapatkan tanbahan uang tunai dan selenjutnya lessor meleasingkan kembali kpd penjual.

B. OPERATING LEASING; service lease, maintenanance leaseHanya membayar sewa pamakaian barang modal tsbt secara

periodik.Lessee membayar rental yg besarnya secara keseluruhan tdk

meliputi harga barang serta biaya 2 lain yg dikeluarkan oleh lessor.

Akan menanggung semua biaya pemeliharaan, biaya asuransi dll

C. LEVERAGE LEASETermasuk Financial Lease tp melibatkan orang ketiga untuk

membiayai sebagaian barang modal yg diperlukan lessee.210

Page 211: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Perjanjian LeasingPerjanjian yang dibuat antara lessor dengan lease disebut

dengan “lease agrement”, di mana di dalam perjanjian tersebut memuat

kontrak kerja bersyarat antara kedua belah pihak, yaitu antara lessor dan

lessee. Isi kontrak tersebut memuat antara lain :a. Nama dan alamat leaseb. Jenis barang modal yang diinginkanc. Jumlah atau nilai barang yang dileasingkand. Syarat-syarat pembayarane. Syarat-syarat kepemilikan atau syarat lainnyaf. Biaya-biaya yang dikenakang. Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janji

Jika seluruh pesyaratan telah disetujui, maka pihak lessor akan menghubungi pihak asuransi untuk menanggung resiko

kemacetan pembayaran lessee.211

Page 212: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Kelebihan Transaksi Leasing

FleksibilitasFee yang Relatif MurahPenghematan pajakTidak terlalu complicatedKriteria yang cukup longgarProses Cepat Memperolehi proteksi InflasiDiversifikasi sumber-sumber pembiayaanMenghemat modal Memperolehi perlindungan akibat kemajuan

teknologi dan keuangan212

Page 213: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Kelemahan Transaksi Leasing

Biaya Bunga Cukup TinggiKurangnya Perlindungan Hukum Proses Eksekusi Leasing Macet yang cukup sulit

213

Page 214: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Kasus

Tanggal 1 Januari 2007 CV LESSEE mendapat sebuah truk dengan memperoleh pembiayaan financial lease dari sebuah perusahaan leasing PT LESSOR. Dalam kontrak dimuat ketentuan sebagai berikut :Nilai kontrak sebesar Rp 179.436.728Masa leasing selama 5 tahun, yaitu sejak 1 Januari

2007Pembayaran lease adalah Rp 50.000.000 pertahun, yg

harus dimulai 1 Januari 2007 (pada awal masa lease)Keterangan tambahan

Masa manfaat ekonomis truk 8 tahunTingkat bunga 20%

214

Page 215: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Modal Ventura

215

Page 216: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

1. Pengertian Modal Ventura

Pengertian modal ventura sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 adalah “Badan usaha yang melakukan suatu pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan.” Modal ventura adalah perusahaan yang memberikan pembiayaan dengan cara melakukan penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang dibiayai, dan keuntungan dari modal ventura berupa deviden atau capital gain.

216

Page 217: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. Tujuan Pendirian Modal Ventura

Tujuan dari perusahaan ini tidaklah hanya demi keuntungan semata namun juga membantu pemerintah dan pihak yang ingin membangun atau mendirikan sebuah usaha, berikut adalah beberapa tujuan pendirian modal ventura :

a. Untuk mengembangkan suatu proyek tertentu, misalnya proyek

penelitian, dimana proyek ini bukan hanya untuk meraih keuntungan

semata tetapi juga untuk pengembangan pengetahuan.b. Pengembangan suatu teknologi baru atau pengembangan

produk baru.c. Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaand. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dalam

hal ini modal ventura membantu pengusaha lemah yang kekurangan

modal akan tetapi tidak memiliki jaminan materi sehingga sulit memperoleh pinjaman.

e. Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.217

Page 218: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. Karakteristik Modal VenturaKegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung

ke dalam suatu perusahaan (di Indonesia harus berbentuk PT)

Bisnis yang dimasuki adalah bisnis beresiko tinggi/besar dibanding dengan resiko kredit atau pinjaman biasa

Penyertaan bersifat jangka panjang biasanya lebih dari 3 tahun

Kegiatannya lebih banyak dilakukan dalam usaha pembentukan usaha baru, atau pengembangan suatu usaha.

Keuntungan yang diperolehi berasal dari capital gain, deviden atau bagi hasil.

* Di indonesia, perusahaan modal ventura ini dapat dilakukan oleh lembaga keuangan Bank, lembaga keuangan bukan atau badan usaha lainnya.

218

Page 219: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

4. Jenis-Jenis Modal VenturaBerdasarkan cara pemberian bantuana. Single Tier Approach:Menempatkan suatu perusahaan modal ventura

dalam dua fungsi sekaligus yaitu sebagai pemberi bantuan biaya

dan juga pemberi bantuan manajemen.b. Two Tier Approach:Merupakan suatu pendekatan dimana perusahaan

pasangan usaha menerima bantuan pembiayaan dan bantuan

manajemen dari perusahaan yang berbeda.219

Page 220: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Berdasarkan cara penghimpunan danaa. Leverage ventura capital:Modal ventura yang bersumber dari perusahaan modal ventura dimana sebagian besar dana/modal yang disertakan perusahaan tersebut kepada perusahaan pasangan usahanya bersumber dari pinjaman pihak lain.

b. Equity venture capital:Kebalikan dari leverage ventura capital. Bersumber dari

perusahaan modal ventura dimana perusahaan modal ventura tersebut

menghimpun dana secara internal sehingga dana/modal yang disertakan

kepada perusahaan pasangan usaha sebagian besar merupakan

dana/modal sendiri dari perusahaan modal ventura yang bersangkutan

bukan berasal dari pinjaman pihak lain

220

Page 221: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Berdasarkan Kepemilikana. Conglomerate Venture-Capital Company:Jenis perusahaan modal ventura yang byk dijumpai di negara industri

maju dimana perusahaan seperti ini biasanya dimiliki oleh dua atau lebih

perusahaan-perushaan besar.

b. Bank Affiliate Venture-Capital Company:Jenis perusahaan modal ventura yg didirikan dan dimiliki oleh

lembaga keuangan bank karena bank tersebut mempunyai misi yang spesifik ditengah

masyarakat.

c. Public Venture-Capital Company:Jenis perusahaan modal ventura yang telah menjual saham-

sahamnya melalui bursa efek atau perusahaan tersebut telah go-public.

d. Private Venture-Capital Company:Jenis perusahaan modal ventura yang belum melakukan penjual

saham di bursa efek sehingga masyarakat luas belum mempunyai andil dalam

kepemilikannya.221

Page 222: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

a. Equity FinancingMerupakan jenis pembiayaan langsung. Dalam hal ini

perusahaan modal ventura melakukan penyertaan langsung pada perusahaan pasangan usaha (PPU) dengan cara mengambil bagian dari sejumlah saham milik PPU.

b. Semi Equity FinancialMerupakan pembiayaan dengan membeli obligasi

konversi yang diterbitkan oleh perusahaan PPU.c. Mendirikan perusahaan baruDalam hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama

dengan PPU mendirikan usaha yang baru sama sekali.d. Bagi hasilMerupakan pembiayaan kepada usaha kecil yang belum

memiliki bentuk badan hukum perseroan terbatas, namun dapat pula perusahaan yang berbentuk PT, apabila kedua belak pihak menyetujuinya.

5. Jenis-Jenis Pembiayaan Modal Ventura

222

Page 223: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Modal Ventura – Kurang berkembang

1. Belum dikenal oleh masyarakat secara luas 2. Pembiayaan jenis modal ventura ini

mempunyai resiko yang relatif tinggi berbanding jenis pembiayaan

lainnya.3. Tenaga profesional yang tersedia untuk

mengelola jenis pembiayaan ini dianggap masih kurang4. Peraturan dan perundang-undangan sebagai

dasar atau asas dalam pengembangan usaha ini dinilai masih

belum lengkap223

Page 224: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Pegadaian

224

Page 225: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Visi dan Misi

VisiPegadaian pada tahun

2010 menjadi perusahaan

yang modern, dinamis, dan

inovatif dengan usaha utama

gadai

MisiIkut membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat golongan

menengah ke bawah melalui

kegiatan utama berupaya

penyaluran kredit gadai dan

melakukan usaha lain yang

menguntungkan225

Page 226: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Penghimpunan Dana:Modal sendiriPenerbitan ObligasiPinjaman jangka pendek dari BankPinjaman jangka pendek dari pihak lain

Penggunaan Dana dpt digolongkan:Penyaluran dana atas dasar hukum gadaiPersediaan Uang kas dan dana likuid lainnyaPembelian dan pengadaan aktiva tetapPendanaan kegiatan operasi perusahaanInvestasi

226

Page 227: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Pengertian Usaha gadaiPegadaian adalah salah satu lembaga keuangan bukan bank

yang memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan mottonya “mengatasi masalah tanpa masalah” sedangkan menurut pengertian hukum gadai menurut KUHP pasal 1150, adalah sebagai berikut :

“ Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang

atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya,

dan memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan

dari pada orang-orang yang berpiutang lainnya; dengan

pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan setelah barang itu

digadaikan.”227

Page 228: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Tujuan Usaha Pegadaian1. Membantu orang yg membutuhkan pinjaman

dgn syarat mudah2. Memberikan jasa taksiran utk mengetahui nilai

barang3. Menyediakan jasa titipan pd masyarakat4. Memberi kredit kpd masyarakat yg mempunyai

penghasilan tetap5. Menunjang pelaksanaan kebijakan dan program

pemerintah dlm bidang ekonomi & pembangunan nasional6. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat7. Membina perekonomian rakyat kecil8. Membina pola perkreditan 228

Page 229: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Barang JaminanDalam hal menjaminkan barang-barang dipegadaian, pihak

pegadaiaan menetapkan jenis-jenis barang yan dapat digadaikan di kantor pegadaian. Barang-tersebut nantinya akan ditaksir oleh bagian penaksir untuk diketahui harga dari barang tersebut dan diabndingkan dengan harga yang berlaku dipasar untuk barang tersebut. Berikut adalah beberapa barang-barang yang dapat digadaikan :

a. Barang-barang yang termasuk ke dalam golongan perhiasan

- Emas - Perak- Intan - Berlian - Platina

b. Barang-barang yang termasuk ke dalam golongan kendaraan

- Mobil - Sepeda motor- Sepeda - becak

229

Page 230: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Barang Jaminan…c. Barang yang termasuk ke dalam golongan elektronik- Televisi - Radio - DVD

- Kompuer - Handphone - Kulkas

- Kamera

d. Mesin-mesin- Mesin jahit- Mesin kapal motor- Mesin untuk pengairan disawah

e. Barang-barang keperluan rumah tangga- pakaian- Kain batik- Barang-barang pecah belah

230

Page 231: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Persentase TaksiranPinjaman dipegadaian kini dibagi menjadi 6

golongan dengan persentase tertentu menurut golongannya, Perhitungan bunga diperum pegadaian dilakukan setiap 15 hari. Contoh Rita menggadaian barang miliknya dengan harga Rp 40.000. Bila Rita dapat menebus bunganya hanya dalam waktu 15 hari maka Rita hanya perlu membayar pokok plus bunga pinjaman sebesar 1,25%, berikut persentase yang berlaku dipegadaian

231

Page 232: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya

Selain menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan jaminan barang tertentu yang telah digolongkan oleh pihak pegadaian, ternyata dalam perkembangannya pegadaian memiliki usaha lainnya pula, yaitu seperti :

a. Jasa TaksiranJasa taksiran adalah pemberian fasilitas pelayanan kepada

masyarakat yang ingin mengetahui kualitas dan nilai sesungguhnya dari barang perhiasan yng dimilikinya, misalnya emas, berlian, dan yang lainnya. Dimana penaksiran akan dilakukan oleh juru taksir yang dimiliki oleh perum pegadaian.

b. Memberikan KreditPemberian kredit ini diberikan kepada karyawan tetap suatu

perusahaan, dimana pembayaran angsuran kredit akan dipotong setiap bulannya dari gaji bulanan karyawan tetap yang bersangkutan.

c. Galeri 24Adalah tempat penjualan emas dan permata, dimana perum

pegadaian akan menjamin kualitas keaslian karetase dan kualitas emas serta permata yang dijual.232

Page 233: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Keuntungan Usaha GadaiKeuntungan yang ditawarkan pihak pegadaian kepada

masyarakat adalah sebagai berikut :a. Dalam waktu yang relatif singlat masyarakat dapat memperoleh uang seperti yang diharapkan, tanpa harus menjalani prosedur

yang sulit.b. Persyaratan yang cukup mudah, dimana seseoarng yang inginmendapatkan uang melalui pihak pegadaian hanya membawa fotocopy KTP dan barang yang akan dijaminkan.c. Pihak pegadaian tidak akan mempermasalahkan uang tersebut akan digunakan untuk apad. Saat ini pelayanan pegadaian semakin baik dimana pelanggan dianggap nomor satu sehingga pelayanan yang diberikan

menjadikan nasabah menjadi semakin ramah dan cepat sehingga nasabah

menjadi nyaman dan bisa dikatakan telah banyak orang yang menggunakan jasa pegadaian

233

Page 234: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

ASURANSI

234

Page 235: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENGERTIAN ASURANSI

Menurut UU Republik Indonesia No.2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian

Asuransi atau pertanggungan adalah……

perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi yang bertujuan memberikan :235

Page 236: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LANJUTAN…1. Penggantian kepada tertanggung karena

kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan.

2. Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti.

3. Pembayaran uang yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

236

Page 237: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BIDANG USAHA PERASURANSIAN

Usaha asuransi

Usaha penunjang asuransi

237

Page 238: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

JENIS USAHA

Jenis usaha asuransi :

Usaha asuransi kerugian Usaha asuransi jiwa Usaha reasuransi

238

Page 239: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis usaha penunjang asuransi Usaha pialang asuransi Usaha pialang reasuransi Usaha penilaian kerugian asuransi Usaha konsultan aktuaria Usaha agen asuransi

LANJUTAN…

239

Page 240: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

RUANG LINGKUP USAHA PERASURANSIAN

Perusahaan asuransi kerugian hanya dapat menyelenggarakan usaha dalam bidang asuransi kerugian termasuk reasuransi.

Perusahaan asuransi jiwa hanya dapat menyelenggarakan usaha dalam bidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan diri, usaha anuitas, serta menjadi pengurus lembaga dana pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perusahaan reasuransi hanya dapat menyelenggarakan usaha pertanggungan ulang.240

Page 241: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LANJUTAN… Perusahaan pialang asuransi hanya dapat

menyelenggarakan usaha dengan bertindak mewakili perusahaan asuransi dalam rangka transaksi yang berkaitan dengan kontrak asuransi.

Perusahaan penilai kerugian asuransi hanya dapat menyelenggarakan usaha jasa penilaian kerugian terhadap kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada obyek asuransi kerugian. Perusahaan penilai kerugian asuransi hanya dapat menyelenggarakan usaha jasa penilaian kerugian terhadap kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada obyek asuransi kerugian.

241

Page 242: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LANJUTAN…

Perusahaan konsultan aktuaria hanya dapat menyelenggarakan usaha jasa di bidang aktuaria.

Perusahaan agen asuransi hanya dapat menyelenggarakan jasa pemasaran asuransi bagi perusahaan asuransi yang memiliki ijin Menteri Keuangan Republik Indonesia.

242

Page 243: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LARANGAN USAHA BAGI USAHA PERASURANSIAN

1. Perusahaan Pialang Asuransi, dilarang menempatkan penutupan asuransi pada perusahaan asuransi yang tidak punya ijin

2. Perusahaan Pialang Asuransi, dilarang menempatkan penutupan asuransi kepada suatu perusahaan asuransi sebagai afiliasi dari perusahaaan pialang asuransi yang bersangkutan, kecuali apabila calon tertanggung telah mengetahui adanya afiliasi tersebut

243

Page 244: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LANJUTAN…3. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi, dilarang

melakukan penilaian kerugian atas obyek asuransi yang diasuransikan kepada perusahaan asuransi kerugian sebagai afiliasi dari perusahaan penilai kerugian asuransi yang bersangkutan

5. Agen Asuransi, dilarang bertindak sebagai agen dari perusahaan asuransi yang tidak mempunyai ijin usaha

4. Perusahaan Konsultan Aktuaria, dilarang memberikan jasa kepada perusahaan asuransi sebagai afiliasi dari perusahaan aktuaria yang bersangkutan

244

Page 245: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

OBYEK ASURANSI

Benda dan JasaJiwa dan Raga kesehatan manusia

Tanggung Jawab HukumSemua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya

245

Page 246: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

FUNGSI ASURANSI

1. Menanggulangi risiko yang dihadapi anggota masyarakat

2. Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat

246

Page 247: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

TUJUAN ASURANSI Mengurangi risiko yang pasti (kematian) dan

yang mungkin (kecelakaan), yang terjadi Dapat dilakukan pencegahan / pengurangan

kerugian yang akan memberikan keuntungan bagi pihak tertanggung

Berupa pengeliminiran sebab-sebab yang dapat menimbulkan kerugian, perlindungan produk atau orang yang akan dirugikan, pengurangan kerugian, dan perlindungan agar produk yang telah rusak tidak semakin rusak

Keuntungan dengan mengetahui besarnya risiko yang terjadi dapat diketahui besarnya kerugian yang dialami 247

Page 248: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SASARAN ASURANSIPelaku ekonomi mikro (Rumah Tangga)Pelaku ekonomi makro (Dunia Bisnis dan

Pemerintah)

Pihak – pihak yang mempunyai keinginan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya kerugian yang belum diketahui secara pasti di masa mendatang melalui usaha perasuransian

248

Page 249: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

KLASIFIKASI PERUSAHAAN ASURANSI

Klasifikasi Perusahaan Asuransi Di Indonesia:

Asuransi Umum (kerugian)Asuransi VariaAsuransi Jiwa

1. Menurut Cabang Perusahaan :

249

Page 250: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Asuransi SosialAsuransi SukarelaAsuransi Pemerintah

Asuransi Komersial

2. Menurut John H. Magee :

LANJUTAN…

250

Page 251: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PERIJINAN ASURANSI

Anggaran Dasar

Susunan Organisasi

Permodalan

Kepemilikan

Keahlian di Bidang Perasuransian

Kelayakan Rencana Kerja

Hal Lain Yang Mendukung Usaha Perasuransian Yang Sehat

Syarat - syarat mendapat ijin usaha:

251

Page 252: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BENTUK HUKUM ASURANSI

1. Usaha perasuransian hanya dapat dibentuk oleh badan hukum yang berbentuk :

Persero Koperasi Perseroan Terbatas Usaha Bersama

2. Usaha Konsultan Aktuaria dan Usaha Agen Asuransi dapat dilakukan oleh perusahaan perorangan

252

Page 253: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

KEPEMILIKAN PERUSAHAAN PERASURANSI

Usaha perasuransian hanya dapat didirikan oleh WNI dan atau badan hukum Indonesia yang sepenuhnya dimiliki WNI dan badan hukum Indonesia

253

Page 254: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PEMBINAAN & PENGAWASAN USAHA PERASURANSIAN

1. Kesehatan, keuangan bagi perusahaan asuransi kerugian, asuransi jiwa dan perusahaan reasuransi terdiri dari : Batas tingkat solvabilitas Retensi sendiri Reasuransi Investasi Cadangan teknis Ketentuan lain yang berhubungan

dengan kesehatan keuangan254

Page 255: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LANJUTAN…

2. Penyelenggaraan usaha

Syarat – syarat polis asuransi Tingkat premi Penyelesaian klaim Persyaratan keahlian di bidang

perasuransian Ketentuan lain yang berhubungan dengen

penyelenggaraan usaha

255

Page 256: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

ASURANSI DAN PERJUDIANASURANSI PERJUDIAN

Bertujuan mengurangi risiko dengan mempertanggungjawabkan kepada perusahaan asuransi

Menciptakan risiko dari belum ada menjadi ada

Bersifat sosial Bersifat tidak sosial

Degree of risk dapat diukur

Degree of risk tidak dapat diukur

Kontrak asuransi tertulis dan mengikat

Kontrak perjudian tidak tertulis dan tidak mengikat256

Page 257: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

UPAYA MENGURANGI RISIKO KERUGIAN

Truly preventiveProtectiveMinimizingSalvaging

Menurut A. Abbas Salim (1985, hal 9), upaya menghindari dan mencegah risiko yang mungkin terjadi, terdiri dari :

257

Page 258: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

ASURANSI DEPOSITO

UU Perbankan No.10 Tahun 1998 pasal 37B “setiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank yang bersangkutan”

Pendirian suatu Lembaga Penjamin Simpanan yang berbentuk lembaga asuransi deposito (insurance deposit scheme atau IDS)

Demi melindungi kepentingan nasabah dan sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank

Berakhirnya program penjaminan dana masyarakat yakni blanket guarantee oleh pemerintah

Pentingnya penjaminan keamanan danaIDS merupakan skema penjaminan oleh

perusahaan asuransi khususnya simpanan deposito di bank.

258

Page 259: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LANJUTAN…Beberapa prinsip universal yang diberlakukan dalam mengelola perusahaan asuransi deposito Berdasarkan status keanggotaannya

perusahaan asuransi deposito bersifat wajib perusahaan asuransi deposito bersifat sukarela

Berdasarkan kelembagaan perusahaan asuransi deposito pemerintahperusahaan asuransi deposito swasta

Berdasarkan batasan jumlah dan limit ganti rugi yang sangat bervariasi antarnegara maka terdapat perusahaan asuransi deposito yang bervariasi pula

259

Page 260: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

LANJUTAN…Beberapa masalah yang dipertimbangkan dalam membentuk perusahaan asuransi deposito di Indonesia

Pembentukan model perusahaan asuransi deposito sebaiknya :

menggunakan dasar konsorsium antara pemerintah dan swasta, baik domestik maupun internasional

mewajibkan bagi bank untuk berperanserta mewajibkan bagi nasabah yang mempunyai

simpanan deposito di bank berapapun nilainya tanpa batasan nilai depositonya

menggunakan batasan limit ganti rugi260

Page 261: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PASAR MODAL

261

Page 262: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENDAHULUAN

Pasar Modal didefinisikan sebagai pasar berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yg diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

Alasan Dibentuknya Pasar Modal :

Fungsi Ekonomi• Pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari

lender ke borrower.• Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimilikinya,

lenders mengharapkan imbalan dari penyerahan dana tersebut.• Dari sisi borrower adanya dana dari pihak luar memungkinkan

dilakukan investasi tanpa harus menunggu dana hasil operasi perusahaan. Proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi, yang secara keseluruhan akan meningkatan kemakmuran

262

Page 263: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENDAHULUAN

Fungsi Keuangan

Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers dan lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tsb.

Beberapa daya tarik Pasar Modal :• Diharapkan pasar modal akan menjadi alternative

penghimpunan dana selain system perbankan. • Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan

sekuritas yang berupa surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham).

• Perusahaan bisa terhindar dari kondisi debt to equity ratio (yaitu perbandingan antara hutang dengan modal sendiri) yang terlalu tinggi sehingga cost of capital of the firm tidak lagi minimal.

263

Page 264: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PENDAHULUAN

• Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka.

• Para pemodal dapat melakukan diversifikasi investasi, membentuk portfolio sesuai dengan risiko yang mereka bersedia tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan.

• Dalam keadaan pasar modal yang efisien, hubungan positif antara risiko dan keuntungan yang diharapkan akan terjadi.

• Dari sisi perusahaan yang memerlukan dana, seringkali pasar modal merupakan alternative pendanaan eksternal dengan biaya yang lebih rendah dibanding system perbankan.

264

Page 265: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PASAR MODAL Supply Sekuritas Demand akan sekuritas Kondisi politik dan ekonomi Masalah hukum dan peraturan Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal

:• BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)• Bursa Efek• Akuntan Publik• Underwriter• Wali Amanat (Trustee)• Notaris• Konsultan Hukum• Lembaga Clearing

265

Page 266: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA

Tujuan yang ingin dicapai pasar modal Indonesia, yaitu :1. Untuk memobilisasikan dana di luar sistem perbankan2. Untuk memperluas distribusi kepemilikan saham-saham,

teruta-ma ke pemodal-pemodal kecil3. Untuk memperluas dan memperdalam sektor keuangan

Kegiatan pasar modal Indonesia dimulai pada tahun 1977 sewaktu perusahaan PT Semen Cibinong menerbitkan sahamnya di BEJ.

Penyebab kenaikan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEJ untuk tahun 1989 Dan 1990 adalah : BAPEPAM mulai menerapkan kebijakan baru yang

mencampuri pembentukan harga saham di pasar perdana. Pembentukan harga saham perdana dipersilahkan untuk ditentukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu emiten dan para penjamin

266

Page 267: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA

Batasan perubahan harga saham sebesar maksimum 4% setiap transaksi ditiadakan. Harga yang terbentuk diserahkan pada kekuatan permintaan dan penawaran.

Ada 2 kebijakan pemerintah yang mempunyai dampak sangat besar bagi perkembangan pasar modal, yaitu :

1. dikenakannya pajak sebesar 15 % atas bunga deposito.2. Diijinkannya pemodal asing untuk membeli saham-

saham yang terdaftar di BEJ.

Pada tahun 1992 mulai muncul cara penghimpunan dana dari pasar modal dengan menerbitkan Bukti Right.

Bukti Right adalah menunjukkan hak yang dimiliki seorang pemodal untuk membeli suatu saham dengan harga tertentu.

Tujuan utama dari penerbitan Right adalah untuk tidak merubah proporsi kepemilikan pemegang saham dan menekan biaya emisi

267

Page 268: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA

Regulatory Framework adalah kebijakan pasar modal agar bisa meningkatkan dan mendorong tumbuhnya pasar yang teratur, terbuka dan efisien, dan memberikan perlindungan yang wajar kepada masyarakat dan pemodal.

BAPEPAM mempunyai kewajiban untuk :1. Memonitor dan mengatur pasar, sehingga sekuritas

diterbitkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar, dan efisien agar kepentingan para pemodal dan masyarakat terlindungi.

2. Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, settlemen dan lembaga-lembaga penyimpanan, reksa dana, perusahan sekuritas dan para pialang, berbagai lembaga pendukung pasar modal dan para profesional

3. Untuk memberi rekomendasi tentang pasar modal kepada menteri keuangan

268

Page 269: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BAGAIMANA PERUSAHAAN MENERBITKAN SEKURITAS

Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menerbitkan saham dan bisa terdaftar di BEJ, diantaranya adalah :

A. Mengajukan surat permohonan Listing ke BAPEPAMB. Laporan Keuangan harus wajar tanpa syaratC. Jumlah saham yang Listed minimal 1.000.000 lembarD. Jumlah pemegang saham minimal 200E. Company Listing berlaku batasan 49%F. Perusahaan telah beroperasi lebih dari 3 tahunG. Menghasilkan laba (operasi dan bersih) selama 2 tahun

terakhirH. Total kekayaan minimal Rp. 20 milyar, modal sendiri

minimal Rp. 7,5 milyar dan telah disetor minimal Rp 2 milyar

I. Kapitalisasi saham yang listed minimal Rp. 4 milyarJ. Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai reputasi yang

baik

269

Page 270: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BAGAIMANA PERUSAHAAN MENERBITKAN SEKURITAS

Syarat-syarat untuk penerbitan Obligasi diantaranya :A. Mengajukan surat permohonan Listing ke BAPEPAMB. Laporan Keuangan harus wajar tanpa syaratC. Nilai nominal obligasi min Rp. 2,5 milyarD. Jangka waktu jatuh tempo min 4 tahunE. Telah beroperasi selama 3 tahunF. Menghasilkan laba sebelum 2 tahun terakhirG. Saldo laba yang ditahan min nol rupiahH. Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai reputasi yang

baik

Dalam melakukan emisi sekuritas, pertanyaan yang perlu dijawab oleh perusahaan adalah :1. Berapa dana yang akan dihimpun dari pasar modal ?2. Jenis sekuritas apa yang akan diterbitkan ?3. Pada harga berapa sekuritas tsb akan ditawarkan pada

harga perdana ?

270

Page 271: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BAGAIMANA PERUSAHAAN MENERBITKAN SEKURITAS

4. Persyaratan hutang dan kewajiban5. Analisis dan pembahasan oleh manajemen6. Risiko usaha7. Kejadian penting setelah tanggal laporan keuangan8. Keterangan tentang perseroan9. Kegiatan dan prospek usaha10. Ikhtisar data keuangan penting11. Modal sendiri12. Kebijakan dividen13. Perpajakan14. Penjaminan emisi efek 15. Profesi penunjang pasar modal16. Persyaratan pemesanan pembelian saham17. Penyebaran prospectus

271

Page 272: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SEKURITAS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET SECURITIES)

Sekuritas Pasar Modal (CAPITAL MAREKT SECURITIES) terdiri dari instrument dengan usia lebih dari 1 tahun hingga tak terbatas (tanpa waktu jatuh tempo).

Terbagi atas : sekuritas yang memberikan penghasilan tetap, misalnya

obligasi dengan bunga tetap sekuritas yang menawarkan partisipasi kepemilikan

(misal : saham biasa)

Securities House : Perusahaan (PT) yang dapat bertindak sebagai underwriter, broker-dealer, investment manager dan invesment consultant.

Dealer maka perusahaan tsb membeli dan menjual sekuritas untuk dirinya sendiri

272

Page 273: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SEKURITAS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET SECURITIES)

Broker maka ia membeli dan menjual sekuritas untuk pihak lain

Di Indonesia dealer dan broker dijadikan satu disebut PIALANG

Order untuk Transaksi : Para pemodal dalam menggunakan jasa pialang perlu memberikan spesifikasi order berikut :a. Nama perusahaanb. Apakah order tsb untuk membeli atau menjualc. Besarnya orderd. Berapa lama order tsb akan berlakue. Tipe order yang digunakan

Jenis waktu order berlaku :a. Order Harianb. Open Order /Good-till-concelled (GTC)

273

Page 274: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SEKURITAS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET SECURITIES)

Tipe Order :a. Market Order : Pialang diminta membeli dan menjual saham

pada harga pasarb. Limit Order : Pemodal akan menentukan bahwa saham akan

dile-pas kalau harga melebihi atau sama dengan harga tertentu

c. Stop Order/Stop Loss Order dan Stop Limit Order : Bertujuan untuk melindungi dari kerugian yang mungkin terjadi.

Di BEJ tipe order yang dapat dipergunakan adalah Market Order, Limit Order dan Discretionary Order .

Discretionary Order : Order tersebut akan dilaksanakan pada harga yang menurut anggota bursa (pialang) terbaik bagi klien (pemodal)

274

Page 275: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

PERDAGANGAN DI BURSA

Tiga segmen Pasar :a. Pasar Reguler : adalah tempat untuk para

pemodal yang ingin memperoleh harga terbaik bagi sekuritas mereka

b. Pasar Non-Reguler : akan dipilih para pemodal yang ingin membeli atau menjual sekuritas dalam jumlah dan harga yang sesuai dengan kesepakatan mereka sendiri

c. Pasar Tunai : ditujukan pada para pialang yang tidak mampu menyeragamkan sekuritas yang diperdagangkan pada hari keli-ma setelah transaksi (t+4)

Pembentukan Harga : Pasar Lelang Pasar Negosiasi

275

Page 276: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

OBLIGASI (BOND)

Sekuritas Penghasilan Tetap yang popular adalah Obligasi (Bond)

OBLIGASI adalah surat tanda hutang yg diterbitkan oleh suatu korporasi, lembaga keuangan atau Pemerintah.

Pembeli Obligasi menerima bunga yang tetap pada waktu yang telah ditentukan serta uang sejumlah uang nominal obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.

Macam obligasi yang sudah dimodifikasi :• Obligasi dengan bunga tidak tetap (mengambang)• Obligasi tanpa pembayaran bunga (zero-coupon bond)• Obligasi yang dapat ditarik oleh penerbitnya sebelum

waktu jatuh tempo (callable bond)• Obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham biasa

(convertible bond)• Obligasi yang ditarik sebelum jatuh tempo serta dapat

dikonversi menjadi saham biasa (callable convertible bond)

276

Page 277: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

TREASURY BILLS (T-BILLS)

Treasury Bills (T-Bills) adalah obligasi berjangka pendek (kurang dari satu tahun).

T-Bills tidak memberikan bunga namun dijual di bawah nilai nominal-nya (dijual secara diskon), sehingga pembelinya memperoleh keuntungan semata-mata dari perbedaan antara harga beli dengan nilai nominal yg diterima saat T-Bills jatuh tempo.

Treasury Notes (T-Notes) adalah obligasi yg memiliki waktu jatuh tempo 1 – 10 tahun. Tidak dapt ditarik sebelum waktu jatuh tempo.

Treasury Bonds (T-Bonds) adalah obligasi yg memiliki waktu jatuh lebih dari 10 tahun. Dapat ditarik sebelum jatuh tempo (callable)

277

Page 278: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

RESIKO DARI OBLIGASI

Pembeli Obligasi menanggung setidaknya 3 macam resiko, yaitu :

• risiko bunga dan nominal yg tidak terbayar (default risk)• risiko obligasi sulit dijual kembali (liquidity risk)• risiko harga pasar obligasi turun karena kenaikan suku

bunga pasar (interest rate risk)

Untuk membantu calon pembeli obligasi mengukur tingkat risiko kegagalan (default risk), maka obligasi perusahaan diperingkat oleh lembaga pemeringkat independen.

Di Indonesia sampai tahun 1998 baru ada satu perusahaan pemeringkat yang direkomendasi BAPEPAM yaitu PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

278

Page 279: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SAHAM PREFEREN (PREFERRED STOCK)

Saham Preferen (preferred stock) adalah saham blasteran dari saham biasa dan obligasi.

Sifat saham preferen : Tidak ada waktu jatuh tempo (namun ada beberapa saham preferen yang dapat dicall) dan memberikan dividen.

Sifat obligasi yang dimilikinya yaitu dividen yang diberikan bersifat tetap (merupakan persentase dari nilai nominalnya).

Jika pada suatu tahun tertentu dividen saham preferen tidak terbayar, maka akan diakumulasikan pada pembayaran dividen tahun mendatang.

Pada beberapa kasus dividen yg tidak terbayar dapat diganti dengan hak suara dalam RUPS.

279

Page 280: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

SAHAM PREFEREN (PREFERRED STOCK)

Dalam laporan Laba Rugi, pemegang obligasi akan menerima terlebih dahulu haknya, baru kemudian pemegang saham preferen, berikutnya disusul pemegang saham biasa.

Bunga obligasi dan dividen saham preferen relative lebih stabil, namun dividen saham biasa relative berfluktuasi.

Jika suatu perusahaan menerbitkan sekaligus tiga sekuritas terse-but, maka obligasi akan memiliki risiko terkecil, saham preferen memiliki resiko lebih besar dan saham biasa memilik risiko terbesar.

280

Page 281: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis-jenis Sekuritas yang diperdagangkan di BEJ adalah :

a. Saham Biasa adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dividen yang diterima tidak tetap

b. Saham Preferen merupakan saham yang akan menerima dividen dalam jumlah tetap

c. Obligasi merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan maupun pemerintah

d. Obligasi Konversi adalah obligasi yang dapat dikonversi (ditukar) menjadi saham biasa pada waktu tertentu atau sesudahnya

e. Sertifikasi Right merupakan sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham baru dengan harga tertentu

281

Page 282: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Dana Pensiun(Pension Fund)

282

Page 283: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Dana Pensiun (Pension Fund)

Dana pensuin adalah badan hukum yangmengelola dan menjalankan program yangmenjanjikan manfaat pensiun (UU No.11tahun 1992).

Dana pensiun adalah dana yang secara khusus dihimpun dengan tujuan untuk memberikan manfaat kepada peserta ketika mencapai usia pensuin(retirement), cacat (disability), atau meninggal dunia(death). Dana pensiun itu dikelola oleh trust, badan khusus sejenis lembaga kuangan atau perusahaan asuransi atau badan khusus yang dibentuk untuk mengelola dana pensiun (Ralph Estes).

283

Page 284: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Perusahaan Dana pensiun adalah perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikanpendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian (Kasmir).

Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

284

Page 285: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Tujuan Umum Program Pensiun

Dari segi ekonomiMerupakan upaya pemberi kerja (perusahaan) untuk menarik atau mempertahankan karyawan perusahaan yang memiliki potensi dan produktif yang diharapkan dapat mengembangkan perusahaan.

Dari segi sosialmerupakan wujud tanggung jawab sosial pemberi kerja(perusahaan) kepada keryawan ketika tidak mampu lagi bekerja dan juga kepada keluarga pada saat karyawan meningal dunia285

Page 286: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Tujuan Menyelenggarakan Dana Pensiun bagi Pemberi Kerja:

1. Memberikan penghargaan kepada karyawan.2. Agar dimasa pensiun karyawan tetap dapat menikmati

hasil kerjanya.3. Memberikan rasa aman batiniah bagi karyawan.4. Meningkatkan motivasi kerja karyawan.5. Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan

pemerintah.

Tujuan dana pensiun bagi karyawan:1. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa akan

datang(masa pensiun).2. Memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi kerja.

Tujuan dana pensiun bagi lembaga pengelola dana pensiun:

1. Mengalokasikan dana pensiun dalam kegiatan investasi2. Turut membatu dan mendukung program pemerintah.

286

Page 287: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Klasifikasi Dana Pensiun

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) “Dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau

badan yang mempekerjakan karyawan selaku pendiri,untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti,bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja"

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan “Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau

perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri, yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan, baik Bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan”287

Page 288: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan “Dana pensiun pemberi kerja yang

menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja”

288

Page 289: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Program Pensiun1. Program Pensiun Iuran Pasti “Program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam

peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun”(iuran ditanggung oleh perusahaan dan karyawan)

Rumus perhitungan PPIP sekaligus :

IP = 3 x FPd x PDPRumus perhitungan PPIP bulanan :

IP = 3 x FDe x PDPKeterangan :IP : Iuran PensiunFPd : Faktor penghargaan per tahun dalam

desimalFDe : faktor penghargaan per tahun dalam

persentase PDP : Penghasilan dasar pensiun per tahun

289

Page 290: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

2. Program Pensiun Manfaat Pasti “Program pensiun yang manfaatnya ditetapkan

dalam peraturan dana pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan program pensiun iuran pasti”(iuran merupakan beban karyawan yang dipotong dari gaji)

Rumus perhitungan PPMP sekaligus :MP = FPd x MK x PDP

Rumus perhitungan PPMP bulanan :MP = FPe x MK x PDP

Keterangan :MP : Manfaat pensiunFPd : Faktor penghargaan dalam desimalMK : Masa kerjaPDP : Penghasilan dasar pensiun bulan terakhir atau

rata-rata beberapa bulan terakhir. 290

Page 291: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis-jenis Pensiun

1. Pensiun NormalPensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun seperti yang telah ditetapkan perusahaan.

2. Pensiun DipercepatPensiun yang diberikan untuk kondisi tertentu (pengurangan pegawai)

3. Pensiun DitundaDiberikan kepada karyawan yang meminta pensiun sendiri saat usia pensiun belum mencukupi.

4. Pensiun CacatPensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk bekerja.

291

Page 292: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Asas-asas Dana Pensiun1. Asas keterpisahaan kekayaan dana

pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya

2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan

3. Asas pembinaan dan pengawasan4. Asas penundaan manfaat5. Asas kebebasan untuk membentuk atau

tidak membentuk dana pensiun

292

Page 293: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Anjak Piutang

293

Page 294: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Manajemen Anjak Piutang

Anjak Piutang (Factoring) adalah suatu badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi dalam negeri atau luar negeri

294

Page 295: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jenis fasilitas Anjak Piutang

Berdasarkan pemberitahuanDisclosed - Undisclosed

Berdasarkan penangungan risikoWith Recourse - Without Recourse

Berdasarkan pelayanan pelangganFull servise factoringResource factoringMaturity factoringAdvance payment

Berdasarkan wilayahDomestic factoringInternational factoring

295

Page 296: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Mekanisme Anjak PiutangDisclosed Factoring

Penyerahan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan sepengatahuan debitur

Undisclosed FactoringPenyerahan piutang kepada perusahaan anjak piutang tanpa sepengatahuan debitur atau notifikasi kepada customer

296

Page 297: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

With & Without Recourse

With recourseBila debitur tidak

mampu melunasi kewajibannya, risiko kredit menjadi tanggung jawab pihak kreditur dan pihak anjak piutang mengembalikan tanggung jawab penagihannya

Without recourseBila semua

risiko yang tidak terbayar dalam suatu penagihan piutang menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya dan bukan tanggung jawab kreditur

297

Page 298: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Factoring berdasarkan pelayanan

Full service factoring Memberikan semua jenis fasilitas pembiayaan & non pembiayaan

Resource

factoring

Memberikan semua fasilitas kecuali proteksi risiko tidak diterima tagihan

Maturity

factoring

Fasilitas yang diberikan, perlindungan kredit dan pengurusan penjualan

Advance paymnet Pembayaran dilaksanakan saat jatuh tempo sebesar 80% x nilai faktur

298

Page 299: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Tujuan Notifikasi

Menjamin pembayaran langsung kepada perusahaan anjak piutang

Mencegah debitur merugikan perusahaan anjak piutang

Mencegah adanya perubahan dalam kontrak

Memungkinkan perusahaan anjak piutang untuk menuntut apabila terjadi perselisihan

299

Page 300: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Disclosed Factoring

 

Suplier (Klien) Customer (Debitur)

Perusahaan AnjakPiutang (Factor)

1. Penjualan

3. Pemberitahuan

5. Penagihan4. Pembayaran

(80%)2. Kontrak

6. Pelunasan

300

Page 301: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Undisclosed Factoring

Suplier (Klien) Customer (Debitur)

Perusahaan AnjakPiutang (Factor)

1. Penjualan

2. Faktur

3. Pelunasan

4. Pembayaran

5. Pembayaran dimuka 80%

6. Copy faktur

301

Page 302: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Jasa Anjak Piutang

Financing servicesPenyediaan pembayaran dimuka 60 s/d 80 %

dari total piutang nasabahNon Financing serrvices

Investigasi kreditSales ledger administration & accountingPengawasan kredit dan penagihannyaPerlindungan terhadap risiko kredit akibat

fluktuasi nilai uangServices Charge

Domestik : 0,5 s/d 1,5 %International : 1,0 s/d 2,0 %

302

Page 303: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Mekanisme Anjak Piutang Internasional

Eksportir Importir

Export Factor Import Factor

INDONESIA JEPANG

1. Pengiriman barang

2. Faktur dan dokumen pengapalan

3. Pembayaran 80%

8. Refund 20%

5. Faktur dan dokumen pengapalan

6. Pembayaran

4. Faktur dan dokumen

7. Pembayaran 100%

303

Page 304: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Manfaat Anjak Piutang Internasional

EksportirEkspor dengan open account, tanpa perlu L/C

Penagihan di luar negeri yang lebih baik

ImportirDapat menggunakan fasilitas kredit lebih bebas

Penghematan biaya karena tidak menggunakan L/C

304

Page 305: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Biaya Anjak PiutangService charge

Berkaitan dengan pengadministrasianDitetapkan berdasarkan kesepakatan Service charge international > domestic

Discount charge / Interest chargeBerkaitan dengan pembayaran dimukaDitetapkan dalam prosentase secara tahunan

Ditetapkan sesuai hasil negosiasi

305

Page 306: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Informasi yang diperlukan perusahaan Anjak Piutang

Riwayat piutang macet klienPenilaian kredit oleh klienManajemen kredit klienSektor industriPersyaratan kreditSifat customerPola pembelian customerPengembalian utangProspek usaha klien

306

Page 307: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Faktor dalam pemilihan perusahaan Factoring

Pengalaman dan praktek dagang factoringTenaga manajemen Keahlian pengelolaSistem informasi yang dimilikiKinerja perusahaan dalam penyediaan data

keuangan / posisi piutangKesanggupan untuk menyediakan

cadangan untuk mengantisipasi risiko

307

Page 308: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Pokok perjanjian factoring

Ketentuan umumKeabsahan piutangPengalihan risikoPengalihan piutangNotifikasiSyarat pembayaranTanggung jawab klien atas debiturJaminan klien

308

Page 309: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Anjak Piutang vs KreditAnjak Piutang

Jual beli piutangPengalihan aktiva

produktifMemperlancar arus

kasMengubah penjualan

kredit menjadi tunaiAgunan tidak mutlakHubungan dengan

klien sebagai partner

KreditProses perkreditanMenimbulkan

utang dengan mobilisasi dana

Tambahan aktiva dalam bentuk kas

Memerlukan agunan

Kurang membantu administrasi debitur

309

Page 310: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Manfaat Anjak Piutang Menurunkan biaya produksi Memberikan fasilitas pembayaran dimuka Meningkatkan daya saing perusahaan klien Meningkatkan kemampuan perusahaan klien

memperoleh laba Menghindari kerugian karena kredit macet Mempercepat proses ekonomi Membantu adminitrasi penjualan dan penagihan Membantu beban risiko Memperbaiki sistem penagihan Memperlancar modal kerja Meningkatkan kepercayaan Kesempatan untuk mengembangkan usaha

310

Page 311: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

REKSA DANA

311

Page 312: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

APA ITU REKSA DANA ?

312

Definisi Menurut UU Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995, :

“Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi”

Reksa Dana adalah sebuah bentuk investasi yang dilakukan secara kolektif (bersama-sama), dan investasi ini dikelola oleh sebuah perusahaan manajemen investasi. Perusahaan manajemen investasi adalah perusahaan yang kerjanya mengelola investasi nasabahnya.

Page 313: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

•Pasar Uang•Pasar Modal

– Saham dan obligasi– Diterbitkan oleh emiten melalui bank investasi– Diperdagangkan melalui perusahaan-perusahaan

sekuritas

•Reksa Dana– Diversifikasi investasi melalui pemaketan aset keuangan – Dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional– Dana investasi yang dibutuhkan relative kecil– Pemegang unit penyertaan dapat melakukan penjualan

kembali kepada MI

KESEMPATAN BERINVESTASI

313

Page 314: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

KEUNTUNGAN INVESTASI DI REKSA DANA

314

Murah

Dengan dana Rp. 100.000,- saja investor sudah bisa berinvestasi di Reksa Dana, sehingga dengan dana minim bisa investasi di Pasar Modal

Biaya rendah

a. Biaya manajemen tahunan : tidak dibayar langsung tapi diperhitungkan dalam nilai reksa dana. Kurang dari 1%/thn untuk reksa dana pasar uang dan 2,5%/thn untuk reksa dana saham

b. Biaya penempatan pembelian : dibayar dimuka 0-6% tergantung jenis dan penempatan

c. Biaya penarikan : dibebankan pada saat menarik/menjual Sangat Likuid

Unit penyertaan bisa dijual (redeem) kapan saja. Diversifikasi secara otomatis

MI dengan jumlah dana yang besar dapat melakukan diversifikasi investasi dengan membeli efek yang sesuai dengan kebijakan investasinya. Diversivikasi investasi akan mengurangi risiko

Page 315: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

KEUNTUNGAN INVESTASI DI REKSA DANA

315

Dikelola MI yang profesional

Dengan keterbatasan waktu dan pengetahuan yang minim dari investor, MI melakukan pengelolaan secara profesional untuk kepentingan investor. Maksud manajemen yang profesional juga memperoleh akses informasi langsung ke bursa

Transparan

secara rutin MI meyampaikan laporan keuangan mengenai Reksa Dana kepada inevstor dan Bapepam

Fleksibel

Investor dapat memilih dari beberapa tipe Reksa Dana sesuai dengan preferensi. Fleksibel terhadap risiko

Pelayanan bagi pemegang saham : adanya reinvestasi deviden dan capital gain

Bebas pajak

Page 316: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BENTUK HUKUM REKSA DANA

316

Sesuai dengan Pasal 18 (1) UUPM Reksa Dana berbentuk Perseroan

”Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di Pasar Modal dan Pasar Uang” (penjelasan pasal 18 ayat 1 huruf 2)

Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif/ KIK

KIK adalah : “Kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan dimana Manajer Investasi dibuat wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan panitipan kolektif” (penjelasan pasal 18 ayat 1 huruf b)

Page 317: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

BENTUK HUKUM REKSA DANA

317

Reksa Dana berbentuk Perseroan dapat bersifat Terbuka atau Tertutup

Sedangkan Reksa Dana berbentuk KIK selalu terbuka

Reksa dana bersifat Terbuka adalah Reksa Dana yang dapat menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya/unit penyertaannya dari modal sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan.

Reksa Dana bersifat Tertutup adalah Reksa dana yang tidak dapat membeli kembali saham-sahamnya yang telah dijual kepada pemodal.

(penjelasan pasal 18 ayat 2)

Page 318: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

JENIS REKSA DANA SESUAI KEBIJAKAN INVESTASI

318

Peraturan BAPEPAM IV.C.4Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)

“Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund) : 100% dana yang terkumpul ditanamkan dalam pasar uang”

Reksa Dana ini mengutamakan investasi pada jenis-jenis efek di Pasar uang dengan orientasi pendapatan jangka pendek.

Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

“Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 % dalam instrumen berpendapatan tetap (obligasi dan instrumen pasar uang)”

Reksa Dana ini mengkhususkan pada Efek yang memberikan pendapatan secara tetap.

Page 319: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

JENIS REKSA DANA SESUAI KEBIJAKAN INVESTASI

319

Peraturan BAPEPAM IV.C.4Reksa Dana Saham (Growth Funds)

“Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 % dari aktivanya dalam Efek bersifat Ekuitas”.

Reksa Dana ini mengupayakan untuk memperoleh capital gain dalam jangka panjang

Reksa Dana Campuran (Balanced Funds)

“Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds) : dana yang terkumpul dibagi rata antara pendapatan tetap dan ekuitas”

Reksa Dana ini mengutamakan penganekaragaman jenis efek dengan proporsi yang seimbang antara efek ekuitas dan efek utang

Page 320: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Contoh Kinerja Reksadana Danareksa-Juli’07

320

Bln ThnSeruni Pasar Uang 0.54 8.67 Optima Pendapatan Tetap 0.65 11.82 Mawar Saham 8.78 57.32Anggrek Campuran 7.57 37.97

Reksadana (Mutual Fund) di Indonesia dipelopori oleh PT. Danareksa dibawah Departemen Keuangan.

Page 321: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Kerugian Membeli Reksa Dana

1. Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan : fluktuasi nilai dan biaya yang dibayar

2. Risiko Likuiditas : penjualan yang bersamaan menyulitkan manajer menyediakan uang tunai

3. Risiko politik dan ekonomi : kebijaksanaan politik dan ekonomi mempengaruhi kinerja perusahaan dan bursa

4. Risiko wanprestasi pihak terkait : perusahaan kabur, pihak asuransi tidak segera membayar klaim

5. Risiko kehilangan kesempatan transaksi : jika terjadi kehilangan surat berharga pihak asuransi akan mengganti dan perlu waktu

321

Page 322: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Cara kerja reksadana

1. Manajer investasi (yang menerbitkan reksadana) mengundang sejumlah pihak untuk menjadi sponsor (penyandang dana), setelah cukup akan dialokasikan pada sejumlah produk investasi

2. Perusahaan Danareksa akan membagi investasi dalam pecahan kecil yang disebut Unit Penyertaan (UP). Investasi yang dilakukan investor aalah membeli UP dengan harga atau nilai yang disebut Nilai Aktiva Bersih. Investor harus membayar komisi ke perusahan reksadana yang besarnya 0,75 – 3% dari total investasi.

Pemilihan menajer investasi :1. Kepercayaan2. Pengalaman

Membeli dan menjual reksa dana ada formulir pembelian dan formulir penarikan dan ada kontrak pembelian322

Page 323: BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Thank YouWassalam

323

Oleh:H. Ahmad RafikiBBA (Hons) Marketing – MARA University of

Technology, MalaysiaMMgt – International Islamic University,

MalaysiaPhD Candidate – Islamic Science University,

Malaysia