strategi menemukan pola

Upload: mella

Post on 13-Oct-2015

461 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

FINDING A PATTERN MERUPAKAN SALAH SATU DARI 10 STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

TRANSCRIPT

  • THE FINDING A PATTERN STRATEGY / STRATEGI MENEMUKAN POLA

    OLEH

    MELSIM IMELDA LALUS ( 1101031030 )

    YOSEPHA PATRICIA W LAJA ( 1101031036 )

    TIRZA E TANEO ( 0901030210 )

    PROGRAM STUDI PEND. MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NUSA CENDANA

    KUPANG

    2013

  • A. PENGERTIAN

    Salah satu kecantikan Matematika adalah kelogisan dan keteraturan yang menjadi

    sifat alaminya. Kelogisan tersebut dapat dilihat secara fisik sebagai sutau pola atau

    serangkaian pola. Matematikawan menggunakan pola sebagai alat bantu dalam

    menyelesaikan masalah dalam geometri, serta dalam bidang lainnya. Dalam kurikulum

    sekolah menegah, kita juga dapat menemukan soal soal matematika yang dapat diselesaikan

    dengan menemukan pola dari soal soal tersebut.

    Contohnya : Tentukan 2 angka dari urutan 1 , 3 , 4 , 7 , 11 , 18 , _ , _ !

    Setelah melihat soal ini, pertama tama yang harus kita lakukan adalah mencari dan

    mengenali pola. Kemungkinan pola masing masing angka setelah dua angka pertama

    merupakan jumlah dari dua angka sebelumnya. Angka 4 merupakan jumlah dari dua angka

    sebelumya yaitu 1 + 3, angka 7 merupakan jumlah dari 3 + 4 dan seterusnya. Urutan

    bilangan tersebut merupakan salah satu contoh dari deret Fibonaci dimana dalam deret

    Fibonaci, masing masing angka merupakan penjumlahan dari dua angka sebelumnya. Jadi

    dengan mudah kita dapat menentukan 2 angka selanjutnya yaitu 29 ( 11 + 18 ) dan 47 ( 18 +

    29).

    Contoh diatas merupakan salah satu contoh penyelesaian soal matematika dengan

    menggunakan strategi menemukan pola. Terbukti bawha dengan menggunakan strategi

    penemuan pola ini, soal soal atau masalah masalah dapat diselesaikan dengan lebih

    sederhana daripada menggunakan solusi pada umumnya.

    B. PENGGUNAAN STRATEGI MENEMUKAN POLA UNTUK MENYELESAIKAN

    MASALAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

    Penggunaan strategi menemukan pola tidak hanya untuk menyelesaikan masalah

    masalah dalam matematika saja tapi juga dapat menyelesaikan masalah masalah dalam

    kehidupan sehari. Contohnya saat mencari alamat di suatu perumahan, sepanjang jalan kita

    akan melihat serangkaian pola pada nomor rumah. Pada sisi kanan jalan terdapat rumah

    bernomor ganjil dan sisi kirinya terdapat rumah bernomor genap. Tanpa kita sadari kita telah

    menemukan pola pada nomor rumah dan pola tersebut mempermudah kita untuk menemukan

    alamat yang dicari.

  • Contoh lainnya seperti polisi dalam menentukan modus operandi dalam menentukan

    pola suatu tindak kriminalitas , para ilmuwan menggunakan pola yang mereka temukan

    dalam penelitian untuk mengetahui bagaimana perkembangan virus dan bakteri, bahkan di

    sekolah, kita juga dapat menemukan pola berulang tingkah laku beberapa siswa yang

    membutuhkan perhatian dan bantuan khusus dari guru.

    C. PENGGUNAAN STRATEGI MENEMUKAN POLA DALAM MENYELESAIKAN

    MASALAH MASALAH MATEMATIKA

    Berikut ini ada 10 contoh masalah matematika yang di selesaikan dengan

    menggunakan strategi menemukan pola.

    1. Tentukan jumlah ukuran sudut dari icosagon ( poligon 20 sisi ) !

    Solusi :

    Cara paling efisien untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan menentukan pola.

    Kita akan melihat berapa banyak sisi dan jumlah ukuran sudut pada poligon dan dimulai

    dari segitiga, segiempat, dan seterusnya.

    Perhatikan gambar !

    Berdasarkan gambar, dapat kita temukan pola yang ditunjukkan oleh tabel berikut.

    Berdasarkan tabel, ketika jumlah sisi bertambah 1, jumlah segitiga juga bertambah 1 dan

    jumlah ukuran sudut bertambah 1800 . Untuk Poligon 9 sisi, maka jumlah segitiga yang

    terbentuk sebanyak 7 dan jumlah ukuruan sudutnya adalah 7 x 1800

    = 1.2600 Jadi untuk

  • icosagon (poligon 20 sisi), karena jumlah segitiga yang terbentuk adalah 18, maka jumlah

    ukuran sudutnya adalah 18 x 1800

    = 3.2400

    2. Misalkan kita mempunyai suatu mesin yang hanya dapat mengoperasikan bilangan

    bilangan yang diberikan dan bukan bilangan lainnya. Jadi jika kita memasukkan angka 3,

    mesin hanya akan mengoperasikan dengan 3. Mesin ini menngunakan operasi dasar dari

    aritmetika ( penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian ) baik dalam operasi itu

    sendiri maupun dikombinasikan. Berikut ini adalah tabel kelima hasil masukan dari x = 1

    sampai 5.

    Berapakah hasil yang diperoleh jika kita memasukkan angka 9 ?

    Solusi :

    Banyak siswa akan mulai mengerjakan masalah ini dengan mencoba menebak aturan dari

    fungsi tersebut. Cara ini sangat sulit dan menghabiskan banyak waktu. Meskipun

    demikian, disisi lain masalah ini dapat diselesaikan dengan mengunakan strategi

    menemukan pola dengan beberapa alasan untuk menentukan apakah fungsi dari mesin ini

    dapat dilakukan ketika kita memasukkan sebuah angka. Hasilnya akan tampak mendekati

    hasil pangkat tiga dari bilangan yang diberikan. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel

    berikut.

  • Bagaimanapun juga, karena hasil yang kita peroleh hanya mengandung angka yang

    dimasukkan, kita harus menyatakan x3 sebagai x.x.x dan ( x -1) sebagai (x x/x ). Jadi

    aturan kita untuk hasil operasi dari masukan x adalah ( x.x.x + ( x x/x ) ). Dengan

    demikian apabila kita memasukkan angka 9 pada mesin tersebut maka hasilnya adalah

    3. Tentukan jumlah dari 20 bilangan ganjil pertama !

    Solusi :

    Bilangan ganjil yang kedua puluh adalah 39. Jadi, kita akan menentukan jumlah dari 1 +

    3 + 5 + 7 + + 33 + 35 + 37 + 39. Beberapa siswa mungkin menyelesaikannya dengan

    menuliskan semua bilangan itu dan menjumlahkannya. Atau ada yang menekan setiap

    bilangan tersebut pada kalkulator dan menemukan hasil penjumlahannya. Cara tersebut

    memang baik, tapi menghabiskan waktu dan ada kemungkinan terjadi kesalahan. Ada

    pula yang menyelesaikannya dengan mendaftar ke-20 bilangan tersebut, kemudian

    mencatat jumlah dari bilangan ke-1 dan ke-20 yaitu 1 + 39 = 40, bilangan ke-2 dan ke-19

    ( 3 + 37 = 40), dan seterusnya. Karena ada 20 bilangan, maka terdapat 10 pasangan.

    Untuk mendapatkan jumlahnya, maka dikalikan 10 x 40 = 400.

    Kita akan menyelesaikan masalah ini dengan menemukan pola seperti yang ditunjukkan

    dalam tabel berikut.

    Dari tabel diatas, dapat dilihat dengan jelas bahwa jumlah dari n bilangan ganjil pertama

    adalah n2. Jadi jumlah dari 20 bilangan ganjil pertama adalah 20

    2 = 400

    4. Perhatikan peta sebuah kota berikut. Billy tinggal dijalan Fairfield no.4 dan Betty tinggal

    dijalan Appleton no.8. Jika Billy akan mengunjungi rumah Betty dengan arah

    perjalanannya hanya timur dan utara, maka ada berapa banyak rute yang bisa ditempuh

    oleh Billy ?

  • Solusi :

    Pada umumnya, siswa mencoba menggambarkan rute pelajaran yang bisa ditempuh Billy

    sesuai dengan arah perjalanan yaitu dari arah utara dan timur. Tapi ini tidak mudah.

    Kemudian siswa menyadari bahwa ada 5 jalan yang bisa di tempuh melalui arah utara dan

    4 nomor yang bisa ditempuh melalui arah timur, sehingga siswa dapat membuat daftar

    rute yang berbeda dengan menyusun 5 huruf U dan 4 huruf T, seperti : UUUUUTTTT,

    TTTTUUUUU, UTUTUTUTU, dan seterusnya. Maka kita bisa menentukan rute yang

    berbeda dengan menggunakan rumus kombinasi, yaitu C (9,5) atau C (9,4) dan hasilnya

    adalah

    Penyelesaian alternatif lainnya adalah dengan menemukan pola dari rute perjalanannya.

    Perhatikan gambar peta berikut !

  • Angka pada gambar menunjukkan banyaknya cara pada titik tersebut yang bisa dilalui

    baik melalui arah utara maupun timur yang dimulai dari titik rumah Billy sampai titk

    rumah Betty. Jika kita perhatikan, angka angka pada setiap titik sama halnya dengan

    angka pada segitiga pascal. Perhatikan segitiga pascal berikut ini.

    Jadi banyaknya rute perjalanan yang dapat ditempuh oleh Billy adalah 126

    5. Enam suku pertama ditampilkan pada gambar. Jika barisan berlanjut dalam pola seperti di

    bawah ini, berpa banyak persegi yang akan terbentuk pada suku kesepuluh dan berapa

    banyak persegi yang akan diarsir ?

    Solusi :

    Tentunya kita dapat melanjutkan gambar diatas dengan menambahkan baris pada bagian

    atas dan bawah hingga kita mendapatkan gambar yang terbentuk dari persegi yang

    kesepuluh. Kita akan mudah menghitung banyaknya persegi yang ada dan berapa banyak

    persegi yang diarsir. Akan tetapi jika kita mengurutkan data dalam tabel, kita mungkin

    akan menemukan pola yang terbentuk dan pola tersebut akan membantu kita dalam

  • menyelesaikan soal ini. Dengan memisalkan kesimpulan dari data diatas kita dapat

    menuliskan dalam tabel berikut.

    Permisalan yang pertama dengan melihat total atau jumlah persegi. Disini ada pola yang

    terbentuk yaitu beda antara setiap suku adalah 4, 6, 8, 10, ...

    Dengan kata lain, dan seterusnya.

    Setelah itu kita melihat jumlah persegi yang diarsir, ditemukan lagi suatu pola bahwa

    beda antara setiap suku adalah 2, 4, 4, 6, 6, ... Dengan demikian kita dapat melengkapi

    tabel sampai suku ke-10.

    Hal ini berarti pada gambar ke-10 akan ada 109 persegi dan 59 diantaranya adalah persegi

    yang diarsir. Kita dapat menguji hasil ini dengan menggambar suku ke-7 dan memeriksa

    kebenaran dari pola yang telah kita temukan (lihat gambar di bawah !!). Dengan begitu,

    pertanyaannya, untuk mendapatkan 55 persegi, apakah 31 persegi yang terarsir? Ya. Jadi,

    kita dapat menyimpulkan bahwa pola yang kita temukan benar dan berlaku untuk semua

    suku yang akan dibentuk.

    6. Jika kita melanjutkan menulis bilangan bulat dari 2 sampai 1.000 pada tabel dibawah ini,

    manakah kolom yang terisi dengan angka 1.000 ?

  • Solusi :

    Angka angka yang tetera pada tabel tampaknya setiap letak dari huruf huruf di atas

    memberi ciri tertentu sesuai dengan sebuah pola. Misalkan, kita mencoba untuk

    menggambarkan pola apa yang terbentuk. Dalam tabel, terdapat 8 kolom yang dibentuk

    oleh 8 huruf, apabila angka angka dalam setiap kolom dibagi dengan 8 maka :

    Setiap angka dalam kolom A memberi sisa 1

    Setiap angka dalam kolom B memberi sisa 2

    Setiap angka dalam kolom C memberi sisa 0

    Setiap angka dalam kolom D memberi sisa 3

    Setiap angka dalam kolom E memberi sisa 7

    Setiap angka dalam kolom F memberi sisa 4

    Setiap angka dalam kolom G memberi sisa 6

    Setiap angka dalam kolom H memberi sisa 5

    Misalkan kita membagi angka 1.000 dengan 8, maka akan diperoleh sisa 0. Dengan

    demikian,angka 1.000 akan terletak pada kolom C.

    Catatan : Untuk menetukan suatu tempat/ letak seperti soal diatas, kita dapat

    menyelesaikannya dengan menggunakan sistem modulo.

    7. Berapa banyak sudut yang dibentuk dari 10 garis berbeda yang berasal dari titik awal

    yang sama ?

    Solusi :

    Menggambar garis dan menghitung sudut yang terbentuk dimulai dari 1 garis, 2 garis, 3

    garis, 4 garis, lalu memperhatikan pola hubungan antara banyak garis dan sudut adalah

    langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan masalah ini

  • Pola yang terlihat dalam gambar, kita masukkan dalam tabel.

    Tanpa perlu menggambarkan 10 garis dan menghitung banyak sudutnya, kita bisa

    menentukan banyaknya melalui pola bilangan yang tercipta berdasarkan tabel yaitu 0, 1,

    3,6, 10, 15, 21, . . . merupakan barisan aritmatika yang mempunyai beda 1, 2, 3, 4,5, . . .,

    maka jika kita teruskan barisan aritmatika tersebut sampai suku ke 10 yaitu 0, 1, 3, 6, 10,

    15, 21, 28, 36, 45. Jadi, banyaknya sudut untuk 10 garis adalah 45 sudut.

    8. Tentukan hasil penjumlahan berikut.

    Solusi : Untuk menjumlahkan keseluruhan suku di atas, perhatikan pola penjumlahan

    berikut ini dimulai dari 1 suku pertama, 2 suku pertama, 3 suku pertama dan 4 suku

    pertama.

  • Berdasarkan pola diatas, maka kita bisa menemukan pola jumlah deret pecahan tersebut

    yaitu bilangan perkalian dari penyebut suku terakhirnya. Jadi penjumlahan deret diatas

    sampai

    sebagai suku terakhir adalah

    Penyelesaian alternatif lainnya, yaitu dengan mengenali pola bentuk lain dari pecahan

    berikut ini:

    9. Berapakah hasil penjumlahan dari ?

    Solusi :

    Setelah melihat soal ini siswa akan menggunakan kalkulator untuk menentukan hasil

    penjumlahannya. Tetapi apabila kita tidak mempunyai kalkulator, maka kita dapat

    menyelesaikan soal ini dengan strategi menemukan pola.

  • Perhatikan data diatas, angka angka dalam kolom terakhir yaitu 1,3,6,10, ... merupakan

    triangular numbers ( angka segitiga ). n angka segitiga dibentuk dengan mengambil

    jumlah pertama n bilangan bulat. Artinya , jumlah angka segitiga pertama [1 = 1] ,

    jumlah angka segitiga kedua [ 3 = ( 1 + 2 ) ], jumlah angka segitiga ketiga [6 = ( 1 + 2 + 3

    ) ], jumlah angka segitiga keempat [ 10 = ( 1 + 2 + 3 + 4 ) ], dan sebagainya . Dengan

    demikian , kita bisa menulis ulang masalah kita sebagai berikut :

    Jadi jumlahnya adalah

    10. Selesaikan persamaan untuk nilai x

    Solusi :

    Dari soal tersebut dapat kita temukan pola yaitu, munculnya sebanyak 2 kali.

    Kita misalkan , maka :

    dimana dan

    Subtitusi dalam persamaan :

    merupakan bilangan imajiner

  • DAFTAR PUSTAKA

    Posamentier, Alfred S & Krulik, Stephen. 1998. Problem-Solving stratgies for efficient and

    elegant solutions : a resource for the mathematics teacher. Corwin Press: California