strategi lansia

5
c. Kebijakan program Ditetapkannya undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia dapat dijadikan salah satu indikasi tentang semakin besarnya perhatian pemerintah terhadap penduduk lanjut usia. Dalam Undang-Undang tersebut diatur secara tegas tentang upaya peningkatan kesejahteraan penduduk lanjut usia. Pasal 4 UU tersebut menyebutkan bahwa “upaya peningkatan kesejahteraan sosial bertujuan untuk memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif, terwujudnya kemandirian dan kesejahteraannya, terpelihara sistem nilai budaya dan kekerabatan bangsa Indonesia serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia, Departemen Sosial melalu Direktorat Bina Pelayanan Sosial Lanjut Usia, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, mengembangkan berbagai teknis yang mengacu pada komitmen nasional, regional maupun internasional serta kebijakan Menteri Sosial, sebagai berikut : 1. Meningkatkan dan memperkuat peran keluarga dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan sosial lanjut usia dengan melibatkan seluruh unsur dan komponen masyarakat termasuk dunia usaha, atas swadaya dan kesetiakawanan sosial sehingga dapat melembaga dan berkesinambungan. 2. Meningkatakan koordinasi intra dan inter sektoral, antar berbagai instansi pemerintah terkait di pusat dan daerah

Upload: ayu-lisna-pratiwie

Post on 11-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ini tugasku semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

c. Kebijakan programDitetapkannya undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia dapat dijadikan salah satu indikasi tentang semakin besarnya perhatian pemerintah terhadap penduduk lanjut usia. Dalam Undang-Undang tersebut diatur secara tegas tentang upaya peningkatan kesejahteraan penduduk lanjut usia. Pasal 4 UU tersebut menyebutkan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan sosial bertujuan untuk memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif, terwujudnya kemandirian dan kesejahteraannya, terpelihara sistem nilai budaya dan kekerabatan bangsa Indonesia serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia, Departemen Sosial melalu Direktorat Bina Pelayanan Sosial Lanjut Usia, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, mengembangkan berbagai teknis yang mengacu pada komitmen nasional, regional maupun internasional serta kebijakan Menteri Sosial, sebagai berikut :1. Meningkatkan dan memperkuat peran keluarga dan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan pelayanan sosial lanjut usia dengan melibatkan seluruh unsur dan komponen masyarakat termasuk dunia usaha, atas swadaya dan kesetiakawanan sosial sehingga dapat melembaga dan berkesinambungan.2. Meningkatakan koordinasi intra dan inter sektoral, antar berbagai instansi pemerintah terkait di pusat dan daerah serta dengan masyarakat atau organisasi sosial termasuk dunia usaha, untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan sosial bagi lanjut usia.3. Membangun dan mengembangkan sistem jaminan dan perlindungan sosial lanjut usia.4. Meningkataknan dan memperluas aksesibilitas bagi kesejahteraan lanjut usia5. Meningkatkan, mengembangkan dan memantapkan peran kelembagaan lanjut usia untuk meningkatkan kualitas dan personalitas pelayanan sosial lanjut usia.Dalam melaksanakan kebijakan tersebut ditempuh melalui strategi :1. Pemberdayaan2. Kemitraan3. Partisipasi4. Desentralisasi5. Meningkatkan jaringan kerja dan kemitraan6. Membangun dan mengembangkan partisipasi dan advokasi atas dasar kesetiakawanan.D. PROGRAM1. Pelayanan sosial Pelayanan sosial bagi lanjut usia dilaksanakan Departemen Sosial melalui 2 sistem yakni:a. Pelayanan melalui luar Panti atau Non Panti ( Community Based / Family Based )b. Pelayanan melalui Panti atau di dalam Panti ( Institutional Based )

Pelayanan sosial yang dilaksanakan Depatemen Sosial saat ini dan dimasa depan diarahkan atau dikembangkan pada program pelayanan yang berbasis keluarga dan maasyarakat dengan mendorong dan melibatkan sebanyak mungkin peran keluarga dan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia. Sedangkan upaya pelayanan melalui panti-panti sosial diharapkan merupakan aternatif terakhir yang terutama ditujukan bagi lanjut usia yang tidak potensial, miskin , cacat, terlantar, dan mengalami tindak kekerasan serta mereka yang benar-benar memerlukan bantuanPelayanan sosial lanjut usia dalam keluarga disebut juga sistem pelayanan sosial lanjut usia luar panti, dimana lanjut para lanjut usia yang diberikan pelayanan masih tetap tinggal di lingkungan keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang sangat menentukaan keberhasilan pelayanan sosial.2. Pemberdayaan sosialProgram emberdayaan sosial terutama ditujukan kepada lanjut usia yang masih potensial baik yang terlantar maupun yang masih mempunyai keluarga. Program ini dilaksanakan dengan pemberian pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha dalam bentuk kelompok-kelompok usaha bersama (KUBE)3. Bantuan dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosialDiberikan bagi lanjut usia yang miskin, cacat,dan terlanta agar mereka dapat mewujudkan dan menikmati taraf kesejahteraan sosialnya. Bntuan ini dapat diberikan sewaktu saja atau seumur hidup, tergantung pada kondisi lansia. Ssat ini sedang dipersiapkan peraturan perundang-undangan yang akan melandasi pemberian bantuan/perlindungan dan jaminan sosial bagi lanjut usia terlantar ini sebagai bagian dari pemberian jaminan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Kegiatan pelayanan sosial lanjut usia melalui sistem luar panti yang dilaksanakan selama ini meliputi:1. Pemberian bantuan berupa jaminan makan yang ditujukan bagi lanjut usia yang keadaan ekonominya lemah, tetapi tidak tertampung dalam Panti Werdha, sehingga masih tetap tinggal dalam keluarga yang pada umumnya keadaan ekonominya juga lemah atay pada kkeluarga lain yang merawatnya ( Home Care). Bantuan yang diberikan berupa : ppemberian makan setiap hari sesuai dengan kebutuhan lanjut usia, pelayanan kesehatan, bimbingan mental atau rohani, bimbingan keterampilan, pengisian waktu luang maupun senam lanjut usia.2. Pemberian bantuan yang bersifat akumulatif berupa bantuan paket usaha ekonomis produktif yang ditujukan bagi lanjut usia yang keadaaan ekonominya lemah, tapi fisiknya masih memungkinkan untuk melakukan kegiatan usaha produktif. Diharapkan dengan bimbingan dan pembinaan yang diberikan, ereka dapat mengebangkan bantuan untuk menunjang kehidupannya secara layak dan tidak tergantung pada orang lain. Pada tahun 2002 pemerintah memberikan bantuan melalui Usaha Ekonomis Produktif (UEP) dengan sasaran 12.927 orang di 30 provinsi. Sedangkan pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) tahun 2002 dijangkau sebanyak 160 kelompok dengan jumlah anggota 1.600 orang di 30 provinsi.

Di DKI Jakarta pelayanan sosial dalam keluarga berkembang pesat dan telah dilaksanakan melalui Pusat-Pusat Keluarga (PUSAKA) yang saat ini berjumlah 75 Pusaka dengan jumlah binaan 4.612 orang.