strategi komunikasi pt. hasanah karya abadi dalam...
TRANSCRIPT
STRATEGI KOMUNIKASI PT. HASANAH KARYA
ABADI DALAM MEMPROMOSIKAN EKONOMI
SYARIAH KEPADA KONSUMEN DI BOGOR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Oleh:
Arga Pebrian
NIM: 1113051000086
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/2018 M
i
ABSTRAK
Arga Pebrian, 1113051000086
Strategi Komunikasi PT. Hasanah Karya Abadi dalam
Mempromosikan Ekonomi Syariah kepada Konsumen
Perkembangan properti di Indonesia belakangan semakin
menjamur, meskipun bukan perusahaan pertama properti syariah, tapi
PT. Hasanah Karya Abadi (Hasanah Land) merupakan perusahaan
properti syariah pertama yang menggunakan konsep kawasan. Selain
itu tidak hanya fokus dalam penjualan saja tapi mereka juga melakukan
dakwah kepada para konsumennya, berdakwah dalam mempromosikan
ekonomi syariah. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk
menganalisa seperti apa strategi komunikasi yang dilakukan oleh
Hasanah Land dalam mempromosikan ekonomi syariah.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan masalahnya
adalah bagaimana perencanaan/perumusan strategi komunikasi PT.
Hasanah Karya Abadi dalam mempromosikan ekonomi syariah?
Bagaimana implementasi strategi komunikasi PT. Hasanah Karya
Abadi dalam mempromosikan ekonomi syariah? dan bagaimana
evaluasi strategi komunikasi PT. Hasanah Karya Abadi dalam
mempromosikan ekonomi syariah?
Teori yang digunakan penulis adalah teori strategi dari Fred R.
David, dimana ia menyebutkan ada tiga tahap yang harus dilalui dalam
menjalankan strategi, yaitu: perencanaan/perumusan strategi,
implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
Metode yang penulis gunakan adalah pendekatan kualtatif,
dimana penelitian yang dhasilkan dari sebuah data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar, dan suatu penelitian yang bersifat alamiah
dengan mendatangi langsung tempat penelitian. Tahapan prosedur
penelitian yaitu, wawancara, observasi dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa, strategi komunikasi
yang dilakukan Hasanah Land melalui tiga tahapan, yaitu perumusan
yang meliputi pengedukasian kepada pegawainya. Kemudian
implementasi yang meliputi perekrutan, pelatihan, melakukan
gathering, dan melakukan survei bersama. Selanjutnya evaluasi yaitu
dengan cara meriset ulang. Adapun bentuk komunikasinya yaitu
komunikasi antarpribadi dengan menjadi konsutan properti, komunikasi
kelompok dengan mengadakan pengajian dan gathering dan
komunikasi massa dengan cara pemasaran.
Kata kunci: Strategi Komunikasi, dakwah, gathering, Hasanah
Land, Properti Syariah.
ii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الر حمن الر حيم
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala nikamat dan karunianya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW,
keluarganya, para sahabatnya, para pengikutnya dan kita selaku
umatnya hingga akhir zaman
Penulisan skripsi ini merupakan kebanggaan yang besar
bagi penulis, dan tentunya terselesaikannya skripsi ini berkat
dukungan doa, bimbingan dan motivasi bahkan juga bantuan
sarana sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Karena itu,
pada kesempatan ini izinkan penulis dengan segala kerendahan
hati mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah bersedia membantu dan memberikan dukungan dalam
penyelesaian skripsi ini, diantaranya:
1. Ayahanda tercinta Bpk. Oviv Rosidi dan Ibunda tercinta
Ibu Ikah Artika serta Adinda tercinta Nabila Meisya, yang
senantiasa selalu memberikan semangat, kesabaran yang
telah diberikan serta doa terbaik dan pengorbanannya,
baik moril maupun materil yang tak henti hingga kini.
Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah Swt.
Aamiin.
2. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed., Ph.D.
selaku Pudek I bidang akademik, Dr. Hj. Roudhonah,
iii
M.Ag. selaku Pudek II bidang administrasi umum, dan
Dr. H. Suhaimi, M.Si. selaku Pudek III bidang
kemahasiswaan.
3. Drs. Masran M.A. dan Fita Fathurohkmah M.Si. selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
4. Hj. Nunung Khoeriyah, MA. selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membantu dan membimbing selama
proses perkuliahan.
5. Kalsum Minangsih, MA. selaku Dosen Pembimbing
skripsi yang sudah berkenan meluangkan waktunya serta
memberikan arahan hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi
penulis.
7. Segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi dan juga Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah memberi
kemudahan penulis untuk mendapatkan berbagai referensi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh pengurus PT. Hasanah Karya Abadi yang
bersedia menerima penulis untuk meneliti serta
meluangkan waktunya untuk membantu penulis saat
wawancara.
9. Teman-teman seperjuangan KPI angkatan 2013
khususnya KPI B 2013, Keluarga besar HMJ KPI, DEMA
iv
FIDKOM, Tebbs Family yang saling membantu satu sama
lain dan selalu memberi semangat.
10. M. Syur Ronally S.T, Afrita Amelia S.Pd, Alhadi Nur,
Rohman Hidayat S.Pd yang terus menyemangati penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Ahmad Wildan, S.Sos, Rian Wanardi Eriyono, S.T,
Abbiyu Amrilesar, Amd Kep, Ilham Leo Maulana, S.S,
Lili Yulia, S.Pet, Yulia Kartika, Amd. Keb, dan Yuyun
yang selalu mengmotivasi dan menginspirasi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu
yang telah banyak membantu dan memberi masukan bagi
penulis, suatu kebahagiaan bisa dipertemukan dan
diperkenalkan dengan kalian semua, terima kasih banyak.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat
ganda kepada semua pihak atas segala bantuan yang diberikan
kepada penulis dalam menyusun skripsi ini, dan penulis berharap
semoga sekripsi ini bisa bermanfaat bagi yang membaca pada
umumnya dan bagi keluarga besar komunikasi dan penyiaran
islam kususnya.
Jakarta, 3 Oktober 2018
Arga Pebrian
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................... 1
B. Batasan dan Perumusan Masalah ...................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Masalah ............................ 6
D. Metodologi Penelitian ....................................... 8
E. Tinjauan Pustaka ............................................... 11
F. Sistematika Penulisan ....................................... 13
BAB II KAJIAN TEORI
A. Strategi .............................................................. 14
1. Pengertian Strategi ....................................... 14
2. Tahap-Tahap Strategi ................................... 16
3. Tujuan Strategi ............................................. 18
B. Komunikasi ....................................................... 19
1. Pengertian Komunikasi ................................ 19
2. Unsur-Unsur Komunikasi ............................ 21
3. Fungsi Komunikasi ...................................... 25
4. Bentuk-Bentuk Komunikasi ......................... 26
C. Strategi Komunikasi ......................................... 29
1. Pengertian Strategi Komunikasi ................... 29
2. Fungsi Strategi Komunikasi ......................... 30
3. Tujuan Strategi Komunikasi ........................ 31
D. Promosi ............................................................. 33
1. Pengertian Promosi ...................................... 33
vi
2. Tujuan Promosi ............................................ 35
3. Fungsi Promosi ............................................ 35
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perkembangan Perumahan Syariah ..... 37
B. Sejarah Singkat PT. Hasanah Karya Abadi ...... 39
C. Visi dan Misi PT. Hasanah Karya Abadi .......... 44
D. Kegiatan PT. Hasanah Karya Abadi ................. 44
E. Struktur Organisasi PT. Hasanah Karya Abadi . 45
F. Logo PT. Hasanah Karya Abadi ....................... 47
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Strategi Komunikasi PT. Hasanah Karya Abadi
dalam Mempromosikan Ekonomi Syariah ....... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................... 71
B. Saran ................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 74
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam agama Islam berdakwah merupakan suatu
tugas yang utama dan yang perlu diperhatikan. Dakwah
bisa diartikan sebagai suatu kegiatan yang menyampaikan
nilai-nilai tentang ajaran islam yang hakekatnya sangat
dibutuhkan oleh manusia. Dakwah bukan hanya kewenangan
ulama atau tokoh agama. Setiap muslim bisa melakukan
dakwah, karena dakwah bukan hanya tentang agama. Setiap
muslim mempunyai peran dalam menyampaikan dan
menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia.
Sesuai dengan firman Allah SWT:
سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسنةوجادلهم ادع إلى
إن ربك هى أعلم بمه ضل عه سبيله بالتي هي أحسه
وهى أعلم بالمهتد يه
Artinya : “Serulah (Manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu,
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
2
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl : 125).1
Ayat di atas menjelaskan bahwa untuk berdakwah
siapapun boleh melakukannya dan itu memang tugas umat
muslim, bukan tugas da‟i saja, bukan tugas ustadz saja,
bukan pula tugas kiyai saja. Dakwah juga bukan saja menjadi
kewajiban umat islam, baik secara individual maupun secara
kelompok, tetapi itu merupakan keperluan umat manusia.
Sesuai dengan salah satu tujuan dakwah itu sendiri yaitu
untuk perbaikan akidah dan akhlak sehingga keyakinan
tentang ajaran-ajaran Islam itu tidak lagi dicampuri dengan
rasa keraguan ataupun kemalasan.
Dalam dakwah ada beberapa bentuk pola dakwah,
yaitu dakwah kultural, dakwah politik dan dakwah ekonomi,2
tapi kali ini yang lebih condong adalah dakwah ekonomi
karena PT Hasanah Karya Abadi (Hasanah Land) yang ingin
penulis teliti sering berdakwah yang berkaitan dengan
ekonomi syariah.
Dakwah ekonomi merupakan sebuah kegiatan yang
dilakukan oleh umat Islam dalam menyampaikan ajaran
Islam yang berkaitan dengan proses-proses ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan umat Islam. Yang termasuk
kategori dakwah ekonomi antara lain: proses jual-beli, salam,
musaqoh, muzaro‟ah, zakat, dan infaq.
1 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Al-
Jumanatul „Ali, 2004), hal 281. 2
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011), hal 3.
3
Dalam proses berdakwah tidak terlepas dari
kegiatan komunikasi. Komunikasi merupakan cara terbaik
bagi komunikator (da’i) untuk dapat menyampaikan
pesan-pesan dakwah kepada komunikan (mad’u),
sehingga pesan dakwah yang mengajak kepada sesuatu
yang benar itu dapat dengan mudah diterima. Dan proses
interaksi berlangsung secara wajar didalam berdakwah.
Dalam segala hal sebuah strategi selalu dibutuhkan
untuk tercapainya suatu tujuan. Begitupun ketika berdakwah.
Komunikator yang cakap adalah komunikator yang memiliki
strategi agar bisa memengaruhi komunikan tetap pada jalan
dakwahnya.
Pertama kali penulis mengetahui PT Hasanah Karya
Abadi (Hasanah Land) ketika penulis menginjak semester
tujuh, ketika itu penulis sedang belajar berwirausaha, dan
ketika itu pula penulis diajak oleh salah satu teman untuk
mengikuti gathering yang diadakan oleh PT Hasanah Karya
Abadi. Disitu penulis mengetahui dan melihat ketika mereka
mengadakan gathering selalu mengutamakan pesan
dakwahnya. Mereka juga selalu memberikan pesan “bantu
orang lain dahulu baru nanti dibantu Allah”.
Seperti dalam firman Allah SWT
ي أ يها الذيه ءامنى ا إن تنصزوا هللا ينصزكم ويثبت
أقدامكم
4
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu
menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad : 7).3
Perusahaan Hasanah Land melakukan kegiatan dakwah
yang mengajak paracalon pembeli, bahkan pengusaha juga,
agar selalu mengingat dan mempraktikkan ajaran agama
Islam dimanapun dan kapanpun seperti proses jual beli,
masalah riba dan semua yang berkaitan dengan ekonomi
syariah.
Namun, berbeda dengan gathering-gathering yang
diadakan oleh developer konvensional, gathering PT.
Hasanah Karya Abadi ini, tidak hanya semata-mata bertujuan
untuk menjual unit properti saja. Tetapi juga sebagai majelis
edukasi mengenai bahaya riba dan konsep Properti Syariah
itu sendiri. Ditambah lagi, gathering ini juga sebagai majelis
silaturahim antar sesama kaum muslimin yang satu visi dan
satu frekuensi. Yang sama-sama penuh pengharapan akan
ridho Allah SWT, dengan menghindari dosa besar yang
bernama Riba.
Hasanah Land juga menekankan bahwa penjualan dan
dakwahnya selalu beriringan, namun uniknya penerapan
dakwahnya jika dipresentase bisa mencapai 70% dakwahnya
dan 30% penjualannya.
3 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Al-
Jumanatul „Ali, 2004), hal 507.
5
Oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk pelakukan
penelitian dari Perusahaan Hasanah Land yang sering
menyelipkan pesan dakwah disetiap mereka melakukan acara
gathering atau pertemuan kepada calon pembeli, para
pengusaha maupun calon-calon pengusaha.
Berdasarkan uraian tersebut sangat menarik bagi
peneliti untuk meneliti lebih jauh lagi dalam kegiatan
berdakwah yang dilakukan PT. Hasanah Karya Abadi
sendiri, dan strategi komunikasi yang dilakukan dalam
melakukan kegiatan tersebut. Maka dari itu peneliti
mengangkat judul skripsi ini dengan STRATEGI
KOMUNIKASI PT. HASANAH KARYA ABADI
DALAM MEMPROMOSIKAN EKONOMI SYARIAH
KEPADA KONSUMEN DI BOGOR.
B. Batasan dan Perumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Masalah merupakan suatu keadaan yang
sumbernya dari hubungan antara dua faktor atau bahkan
lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan
pertanyaan dan dari situ muncul kebutuhan akan upaya
pencarian jawabannya. Faktor diatas bisa berupa konsep,
data empiris, pengalaman serta unsur-unsur yang lain,
apabila faktor-faktor tersebut pasangkan maka masing-
masingnya akan menimbulkan banyak pertanyaan.4
4 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosadakarya, cet 23, 2007), hal 93.
6
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus
dan terarah serta tidak terjebak pada pembahasan yang
terlalu luas, peneliti membatasi masalah hanya pada
tahapan strategi komunikasi PT. Hasanah Karya Abadi
dalam mempromosikan ekonomi syariah.
2. Perumusan Masalah
Kemudian untuk memberikan kejelasan batasan
masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlu untuk
menyusun suatu perumusan masalah dalam penelitian,
karena itu merupakan penentu dalam penelitian
kualitatif. Pokok masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perumusan/perencanaan startegi
komunikasi yang dilakukan PT Hasanah Karya
Abadi dalam mempromosikan ekonomi syariah?
b. Bagaimana implementasi startegi komunikasi yang
dilakukan PT Hasanah Karya Abadi dalam
mempromosikan ekonomi syariah?
c. Bagaimana evaluasi strategi komunikasi yang
dilakukan PT Hasanah Karya Abadi dalam
mempromosikan ekonomi syariah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah
dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini secara
singkat adalah sebagai berikut:
7
a. Untuk mengetahui bagaimana perumusan
/perencanaan startegi komunikasi yang dilakukan
PT. Hasanah Karya Abadi dalam mempromosikan
ekonomi syariah
b. Untuk mengetahui bagaimana implementasi startegi
komunikasi yang dilakukan PT. Hasanah Karya
Abadi dalam mempromosikan ekonomi syariah.
c. Untuk mengetahui Bagaimana evaluasi strategi
komunikasi yang dilakukan perusahaan Hasanah
Land dalam mempromosikan ekonomi syariah
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kontribusi dibidang ilmu
komunikasi, serta sebagai referensi atau
perbandingan peneltian selanjutnya dalam bidang
studi ilmu dakwah dan ilmu komunikasi yang
berkaitan dengan strategi komunikasi.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan untuk menambah wawasan khususnya
mengenai teknik-teknik komunikasi dalam
melakukan dakwah yang dilakukan oleh pengusaha
di bidang properti.
8
D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah pandangan seseorang terhadap
diri dan lingkungannya yang memengaruhi pola pikir,
tindak tanduk dan sikap seseorang. Paragidma yang
digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis yang
memandang bahwa realitas sosial bukanlah realitas yang
sesungguhnya, tapi adalah hasil dari sebuah konstruksi.
Konstruktivis melihat realitas media sebagian dari
aktivitas konstruksi sosial.5
Menurut Craswell, beberapa asumsi dalam
pendekatan kualitatif yaitu pertama, peneliti kualitatif
lebih mementingkan proses dari pada hasil. Kedua,
peneliti kualitatif lebih memerhatikan intrepretasi.
Ketiga, peneliti kualitatif merupakan alat utama dalam
pengumpulan data dan analisis data serta peneliti
kualitatif harus terjun langsung kelapangan, melakukan
observasi partisipasi dilapangan. Keempat, peneliti
kualitatif harus menggambarkan bahwa peneliti terlibat
dalam proses penelitian, interpretasi data, dan
pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar.6
5 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Massa: (teori, paradigma dan
diskursus teknologi komunikasi di masyarakat) (Jakarta: Kencana, 2007) hal
306. 6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Massa: (teori, paradigma dan
diskursus teknologi komunikasi di masyarakat) hal 307.
9
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang
dihasilkan dari sebuah data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar dan suatu penelitian yang bersifat
alamiah dengan mendatangi langsung tempat penelitian.
Seperti yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor
mereka mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data
deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-
orang dan prilaku yang dapat diamati.7
Penelitian ini didasarkan pada upaya membangun
pandangan mereka yang diteliti yang rinci, dan dibentuk
dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit.
Bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian, seperti contoh yaitu,
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya.8
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu PT. Hasanah
Karya Abadi. Sedangkan yang menjadi objek dalam
penelitian ini yaitu strategi komunikasi yang dilakukan
oleh PT. Hasanah Karya Abadi dalam mempromosikan
ekonomi syariah.
7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, cet 1, 1989), hal 4. 8 Lexy J . Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, cet 23, 2007), hal 6.
10
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor
Operasional PT. Hasanah Karya Abadi (Hasanah Land)
yang terletak di Kelurahan Kebon Kelapa, Bogor
Tengah. Penelitian ini dilakukan mulai awal September
2017 mulai dari pengurusan perijinan sampai
pengumpulan data.
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan
deskriptif analitik. Deskriptif adalah gambaran tentang
suatu masyarakat atau kelompok tertentu, atau
gamabaran tentang suatu gejala hubungan antara dua
gejala atau lebih. Sedangkan analitik berarti uraian atau
sebuah situasi atau peristiwa, dalam penyelelesaian
skripsi. Kemudian data diperoleh melalui wawancara
dan dokumentasi. Serta untuk melengkapi data penelitian
ini digunakan pula studi kepustakaan untuk mencari
referensi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik upaya menghimpun
data yang akurat untuk keperluan melaksanakan
proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai
dengan data, dengan cara tanya jawab secara lisan
dan bertatap muka langsung antara pewancara
dengan yang diwawancarai.9
9Waradi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:
Logos, 1997), hal 72.
11
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik yang
dilakukan dalam mencari data pendukung dengan
mengkaji dari sumber-sumber data yang sesuai
dengan materi penelitian yang berupa buku,
makalah, atau sumber literature-literatur lainya.
Agar data yang diperoleh lengkap dan akurat.
6. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dan dikelompokan sesuai
dengan tujuan penelitian untuk dianalisis dan diberikan
intrepertasi dengan cara mengklarifikasikan dengan
kerangka teori yang berhubungan kemudian
disimpulkan.
7. Pedoman Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini menggunakan
teknik yang mengacu pada buku Pedoman Akademik
Program Strata 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2013/2014. Karya H. Moh.
Masna dkk. yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi, penulis menjadikan
beberapa contoh skripsi sebagai acuan dan pembanding
dalam penulisan skripsi ini, tentunya dengan subjek yang
berbeda-beda.Setelah mengamati beberapa skripsi yang ada
di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
12
di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
penulis menemukan ada beberapaskripsi yang mengangkat
judul tentang strategi komunikasi, diantaranya:
1. “Strategi Komunikasi Rumah Busana Ranti dalam
Mensosialisasikan Busana Islami” skripsi ini disusun
oleh Dian Putra mahasiswa Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2011, penelitian ini mendeskripsikan pada strategi
komunikasi yang dilakukan Rumah Busana Ranti dalam
mensosialisasikan busana Islami
2. “Strategi Komunikasi Bank CIMB NIAGA Dalam
Meningkatkan Pelayanan Terhadap Nasabah (Studi Pada
TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), skripsi
ini disusun oleh Irma Istarizkizra mahasiswa Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2009, penelitian ini
menitikberatkan pada strategi komunikasi dalam
meningkatkan pelayanannya terhadap nasabahnya.
3. “Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Republika Dalam
Sosialisasi Zakat.” skripsi ini disusun oleh M. Dzikril
Ami mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009,
penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis tentang
strategi komunikasi yang dilakukan Dompet Dhuafa
Republik dalam mensosialisasikan zakat.
13
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terbagi menjadi lima bab, dengan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, dalam bab ini penulis akan
menjelaskan latar belakang masalah, batasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metedologi penelitian, tinjauan
pustaka dan sistematka penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS, dalam bab ini penulis
akan menjelasakan, mengenai pengertian strateg
komunikasi, tahap-tahapan dalam strategi
komunikasi, serta bagaimana dalam
mempromosikan produk atau barang jasa dan
yang lainnya.
BAB III GAMBARAN UMUM, dalam bab ini akan
membahas tentang profil Hasanah Land, Latar
belakang berdirinya Hasanah Land, dan visi misi
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA, dalam bab
ini akan menganalisis tentang strategi
komunikasi yang diterapkan oleh PT. Hasanah
Karya Abadi (Hasanah Land) dalam
mempromosikan ekonomi syariah.
BAB V PENUTUP, pada bab ini penulis menuliskan
kesimpulan dari apa yang telah didapatkan dalam
penelitian, dan memberikan saran untuk
penelitian ini.
14
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata “Strategi” berasal dari bahasa Yunani yaitu
“Strategos” (Stratos = militer dan ag = memimpin)
artinya sesuatu yang dikerjakan oleh jenderal-jenderal
perang dalam membuat sebuah rencana yang tujuannya
untuk memenangkan peperangan.1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Strategi artinya ilmu dan seni menggunakan semua
sumber daya bangsa (-bangsa) untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai, atau
seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh
dalam perang, dalam kondisi yang menguntungkan, atau
juga berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan
dalam mencapai sasaran khusus.2
Adapun pengertian strategi secara terminologi
yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa pendapat
yang dikemukakan oleh para ahli mengenai strategi,
diantaranya:
a. Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi adalah
suatu perencanaan dan menejemen untuk mencapai
1 Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik, Pengantar Proses
Berpikir Strategik, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), hal 19. 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, cet 1 edisi 4, 2008), hal 1340.
15
b. suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut strategi bukan hanya menjadi peta jalan.
Yang hanya menunjukan jalan saja, melainkan harus
juga menunjukan teknik atau cara oprasionalnya.3
c. Menurut Anwar Arifin, strategi adalah keseluruhan
keputusan kondisional tentang tindakan yang akan
dijalankan, guna mencapai tujuan dalam
merencanakan sebuah strategi dakwah, keterampilan
dalam menentukan serta memanfaatkan ruang dan
waktu merupakan aspek yang penting demi
tercapainya sebuah tujuan.4
d. Menurut Lawrence R. Jauch dan William F. Gluek,
strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh
dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi
perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan.5
e. Menurut Imam Mulyana strategi adalah ilmu seni
menggunakan kemampuan bersama sumber daya
dan lingkungan secara efektif yang terbaik.6
3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,
(Bandung: Al-Amin Press, 1997), hal 19. 4 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer, Sebuah Studi Komunikasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hal 227. 5 Lawrence R. Jauch, William F. Gluek, Manajemen Strategis dan
Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 1988), hal 12. 6 Imam Mulyana, Mengupas konsep Strategi, Teori dan Praktek
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hal 32.
16
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu proses
penyusunan rencana yang dilakukan oleh individu atau
kelompok agar tujuan utama yang dirancang dapat
berjalan dengan baik dan efektif.
Pada hakikatnyastrategi adalah perencanaan
(planing) dan manajemen (management) untuk
mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai
petajalan yang hanyamenunjukan arah saja,
melainkan harus mampu menunjukan bagaimana
taktik operasionalnya.7
2. Tahap-tahap Strategi
Ada beberapa tahapan yang dikatakan oleh Fred R.
David dalam bukunya untuk menjalankan proses
strategi, yaitu:8
a. Perumusan Strategi
Ada beberapa hal yang termasuk dalam
perumusan strategi yaitu, suatu pengembangan
tujuan mengenai kekuatan, peluang, ancaman dan
kelemahan baik eksternal maupun internal,
menghasilkan strategi alternatif, serta memilih
strategi untuk dilaksanakan. Tahap ini merupakan
7 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hal 32. 8 Fred R. David, Management Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba
Empat, 2002), hal 5.
17
proses perancangan dan penyeleksian yang akan
menuntun pada pencapaian visi dan misi organisasi.
b. Implementasi Strategi
Setelah kita merumuskan dan memilih strategi
yang telah ditetapkan, makalangkah berikutnya
adalah melaksanakan atau mengimplementasikan
strategi yang ditetapkan tersebut.
Implementasi strategi sering disebut juga
sebagai suatu tindakan dalam menjalankan strategi,
karena implementasi berarti memobilisasi untuk
mengubah strategi yang dirumuskan menjadi suatu
tindakan. Kegiatan yang termasuk di dalam
implementasi strategi adalah pengembangan budaya
dalam mendukung strategi, menciptakan struktur
yang efektif, mengubah arah, menyiapkan anggaran,
mengembangkan dan memanfaatkan sistem
informasi yang masuk. agar implementasi strategi
mencapai kesuksesan, maka dibutuhkan adanya
kedisiplinan, motivasi dan kerja keras.
c. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi merupakan proses
pembandingan dimana manager membandingkan
antara hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat
pencapai tujuan. Tahap akhir dalam strategi adalah
mengevaluasi strategi yang telah dirumuskan.
Evaluasi juga menjadi tolak ukur atau patokan
untuk suatu strategi yang akan digunakan kembali
18
dan evaluasi juga sangat dibutuhkan untuk
memastikan sasaran yang dinyatakan telah tercapai.
3. Tujuan Strategi
Strategi Bertujuan untuk mempertahankan atau
mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan
pihak lawan atau pesaing. Organisasi yang bersangkutan
masih bisa meraih suatu keunggulan apabila ia dapat
memanfaatkan peluang-peluang di dalam lingkungan,
dan bisa menarik keuntungan-keuntungan dari bidang
kekuatannya bila memungkinkan.
Keberaadaan strategi tidak lepas dari suatu
pencapaian dari sebuah tujuan. Hal tersebut ditunjukan
oleh suatu jaringan kerja yang membimbing tindakan
apa yang akan dilakukan, pada saat yang bersamaan,
strategi itu akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang
dilakukan. Berarti prasyarat yang diperlukan untuk
merumuskan strategi adalah meningkatkan suatu
pemahaman tentang tujuan. Artinya, stelah kita
memahami hakikat dan makna suatu tujuan dengan
seksama, maka kita menentukan strategi untuk mencapai
tujuan. Tanpa adanya strategi, tindakan yang kita buat
hanya sekedar suatu taktik, yang mungkin bisa
meningkat cepat namun bisa juga merosot pada masalah
lain.9
9 Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:
Kencana, 2011), hal 239.
19
B. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” adalah terjemahan
dari bahasa Inggris Communication yang dikembangkan
di Amerika Serikat dan komunikasipun berasal dari
unsur persuratkabaran, yakni journalism. Adapun
definisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut yaitu:
dari sudut bahasa (etimologi) dan dari sudut istilah
(terminologi).10
Menurut bahasa, komunikasi berarti
“perhubungan”, sedangkan Communication berasal dari
perkataan latin, yaitu:
- Communicare, yang berarti berpartisipasi ataupun
memberitahukan.
- Communis, yang berarti milik bersama ataupun
berlaku dimana-mana.
- Communis Opinion, yang berarti berpendapat
umum ataupun berpendapat mayoritas.
- Communico, yang berarti membuat sama.
- Dan juga Communicatio yang berasal dari bahasa
latin yaitu Communicatio yang juga bersumber dari
kata Communisyang berarti sama. Maksud sama
disini adalah sama makna.11
Pengertian komunikasi secara etimologi ini
memberi pengertian bahwa komunikasi yang dilakukan
10
Raudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007), hal 19. 11
Raudhonah, Ilmu Komunikasi, hal 19.
20
hendaknya dengan lambang-lambang atau bahasa
yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang
memberi pesan dengan orang yang menerima pesan,
atau bisa disebut juga sebagai upaya yang tujuannya
untuk mencapai kebersamaan.12
Adapun pengertian komunikasi yang dikemukakan
oleh beberapa ahli, antaralain:
a. Menurut H. A. W. Widjaja komunikasi adalah
penyampaian informasi dan penengertian dari
seseorang kepada orang lain, yang bisa
menimbulkan saling pengertian antara dua belah
pihak.13
b. Menurut Gerbner dalam bukunya Marhaeni Fajar,
komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang
mempresepsikan suatu objek peristiwa, dan bereaksi
dalam suatu keadaan, dengan menggunakan alat
atau saluran tertentu agar sesuatu yang disampaikan
itu menjadi ada, dalam bentuk dan konteks tertentu,
dengan makna dan arti tertentu, dengan tujuan
memperoleh suatu akibat atau hasil tertentu.14
c. Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang orang lain untuk memberi tahu atau
12
Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hal 1. 13
H.A.W. Widjaja, Komunikasi; Komunikasi dan Hubungan
Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal 8. 14
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2009), hal 101.
21
untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik
secara langsung dengan lisan maupun secara tidak
langsung yang menggunakan media.15
d. Menurut Anderson (1959) dalam bukunya Edi
Santoso dan Mite Setiansah komunikasi adalah
proses di mana kita bisa memahami dan dipahami
oleh orang lain. Hal ini berjalan secara dinamis,
terus berubah-ubah dan berganti-ganti tergantung
situasi dan kondisi.16
Dari beberapa pengertian komunikasi dapat
disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses
penyampaian pesan yang dilakukan seseorang untuk bisa
memahami orang lain, agar bisa mengubah atau
memengaruhi tindakan, sikap, dan pendapat si
komunikan.
2. Unsur-unsur Komunikasi
Pada dasarnya berdakwah merupakan proses
mengkomunikasikan ajaran-ajaran islam. Disitu akan
tampak unsur-unsur komunikasi yang terlibat di
dalamnya, diantaranya sumber komunikasi,
komunikator, pesan komunikasi, media, komunikan,
tujuan, dan akibat komunikasi tersebut.17
a. Sumber komunikasi
15
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008), hal 5. 16
Edi Santoso dan Mite Setiansah, Teori Komunikasi, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2010), hal 5. 17
Kustadi Suhandang, Strategi Dakwah Penerapan Strategi
Komunikasi dalam Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hal 8.
22
Biasanya dakwah pada masa kini kebanyakan
mengangkat persoalan-persoalan hidup manusia dan
pelbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini. Dalam
komunikasi , sumber komunikasi ini dimaksudkan
sebagai latar belakang masalah atau topik
pembicaraan, baik itu data, fakta ataupun fenomena
yang terjadi di dunia ini. Dari sumber komunikasi
tersebut para dai menanggapinya dengan pedoman
yang tertuang dalam Al-Quran dan al-Hadits, dari
situlah dibuat pesan dakwah yang disampaikan
kepada umat manusia.
b. Komunikator (Da’i)
Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah
baik secara lisan maupun tulisan berupa kata-kata
melaui ucapan ataupun tulisan seperti buku ataupun
percontohan perbuatan baik seperti akhlak. Karena
dai tadi yang menyampaikan pesan dakwahnya,
maka da’i tersebut bisa disebut komunikator dalam
kegiatan dakwahnya. Dalam hal ini komunikator
dalam kegiatan ini di kenal dengan sebutan dai,
karena secara khusus memiliki kriteria dan
persyaratan tertentu.
c. Pesan Komunikasi
Dalam kegiatan dakwah pesan komunikasi
merupakan ajaran islam, baik berupa akidah, ibadah,
muamalah, dan akhlak yang diajarkan Allah dalam
Al-Quran melalui rasulnya. Ajaran yang
23
disampaikan tidak hanya teori saja, tetapi juga
berupa perbuatan yang dilakukan sang dai tersebut.
d. Media Komunikassi
Media komunikasi apaupun bisa dipakai untuk
menyampaikan pesan dakwah, karena sifatnya yang
netral, baik antar persona maupun massa. Bahkan
yang seperti mimbar khotbah, tulisan atau buku-
buku, seni bahasa, seni suara bisa dijadikan sebagai
media dakwah. Peralatan dan sarana komunikasi
moderen dan tradisional juga bisa digunakan untuk
keperluan menyampaikan pesan dakwah islamiah
e. Komunikan (Mad’u)
Komunikan adalah pihak yang menerima
pesan komunikasi (pesan dakwah). Komunikan ini
juga merupakan sasaran oleh komunikator untuk
menyampaikan pesan dakwahnya, dan sesuai
dengan bahasanya, orang-orang yang dijadikan
sebagai sasaran dakwah itu biasanya disebut mad’u.
f. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dalam dakwah ini
memberikan pengertian kepada umat manusia agar
mampu menjalankan kehidupannya dengan ajaran
Allah yang terkandung dalam Al-Quran. Bisa
dikatakan tujuan dakwah islamiah adalah
membentangkan jalan Allah agar dilalui manusia di
bumi ini.
24
Selain itu tujuan komunikasi secara singkat
adalah mengharapkan pengertian, dukungan gagasan
dan tindakan. Setiap kali kita melakukan
komunikasi maka kita perlu meneliti apa yang
menjadi tujuan kita.18
Adapun makna dari penjelasan tersebut
merupakan upaya mengubah sikap, sifat pendapat,
dan perilaku umat ke arah yang islami.
g. Akibat Komunikasi
Akibat yang diinginkan dalam dakwah adalah
terwujudnya umat yang berjalan di atas jalan Allah
ke arah yang islami. Seperti yang sudah dijelaskan
tadi. Namun atas pengaruh waktu dan tempat, serta
strategi yang dilakukan para da’i, belum tentu
tujuan itu bisa tercapai. Kita bisa melihat bahwa
dakwah yang bertitik tolak pada konsepsi keimanan
dan amal saleh yang berlandaskan ilmu
pengetahuan, serta mnggunakan media komunikasi
yang modern, dalam waktu yang relatif singkat bisa
melahirkan “umat pilihan” yang menjadi khalifah
seperti yang disiratkan pada surat Ali Imran ayat
110.
Dalam perspektif komunikasi akibat-akibat
tersebut merupakan perubahan sikap, sifat,
pendapat, dan perilaku. Namun dalam konteks
18
H.A.W. Widjaja, Komunikasi; Komunikasi dan Hubungan
Masyarakat, hal 11.
25
dakwah yang dimaksud, ternyata ada yang sesuai
dengan tujuannya baik oleh para da’i maupun oleh
Allah melalui kitabnya, dan ada yang tidak sesuai.
Perubahan yang sesuai itu ketika feed back dakwah
itu sama dengan tujuannya, maka kegiatan dakwah
itu bisa dikatakan well tuned (proses komunikasinya
berhasil).
3. Fungsi Komunikasi
Ada beberapa fungsi komunikasi yang
dikemukakan oleh Harold D. Laswell dalam bukunya
Nurudin, yang dikemukakan Harold D. Laswell adalah
sebagai berikut:19
a. Penjajakan/pengawasan lingkungan (surveillance of
the enviorenment)
b. Menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat
yang terpisah untuk menanggapi lingkungannya
(correlation of the part of society in responding to
the enviorenment)
c. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke
generasi berikutnya (transmission of the sosial
heritage)
Ditambah lagi dari pendapatnyaa Charles R.
Wright yaitu fungsinya sebagai hiburan (intertainment)
yang menunjukan pada tindakan-tindakan komunikatif
19
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada), hal 15-16.
26
yang maksudnya untuk menghibur tapi tidak
meninggalkan efek-efek yang dimilikinya.20
Ada juga pendapat dari H. A. W. Widjaja tentang
fungsi komunikasi, apabila komunikasi dipandang dari
sisi yang luas lagi, tidak hanya pertukaran pesan dan
berita tetapi sebagai kegiatan mengenai pertukaran data,
fakta, dan ide maka fungsinya sebagai berikut: a.
Informasi, b. Sosialisasi (pemasyarakatan), c. Motivasi,
d. Perdebatan dan diskusi, e. Pendidikan, f. Memajukan
kebudayaan, g. Hiburan, dan h. Integrasi.21
Menurut Hafied Cangara sebagai ilmu
pengetahuan komunikasi memiliki fungsi untuk:22
1. Memberi informasi,
2. Menghibur,
3. Mendidik, dan
4. Membentuk opini publik.
4. Bentuk-Bentuk Komunikasi
Sepertihalnya pengertian-pengertian yang lainnya,
bentuk komunikasi juga dikalangan para pakar pasti
berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Karena itu
didasari dari sudut pandang dari masing-masing pakar
dan menurut pengalaman dari bidang studinya.
20
Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, hal 16. 21
H.A.W. Widjaja, Komunikasi; Komunikasi dan Hubungan
Masyarakat, hal 9-10. 22
Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2013) hal 39.
27
Adapun yang dimaksud dari bentuk-bentuk
komunikasi disini yaitu: komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication), komunikasi kelompok
(group communication), dan komunikasi massa (mass
communication).
a. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal
Communication)
Komunikasi antarpribadi merupakan suatu
proses dimana disitu ada pertukaran makna antara
orang-orang yang sedang melakukan komunikasi.
Pengertian proses beracuan pada perubahan dan
tindakan yang berlangsung secara terus-menerus.
Komunikasi antarpribadi juga merupakan suatu
pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan
menerima pesan secara timbal balik. Sedangkan
makna yang dipertukarkan dalam proses tersebut
adalah kesamaan pemahaman pesan-pesan dari
orang-orang yang sedang berkomunikasi terhadap
proses komunikasi.23
Menurut Onong komunikasi interpersonal
adalah komunikasi yang berlangsung antara dua
orang, dimana diantara dua orang tersebut saling
terjadi kontak langsungsecara berhadapan muka,
bisa juga melalui medium telepon.24
23
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, hal 106. 24
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung:
Alumni, 1981), hal 48.
28
b. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Komunikasi kelompok merupakan komunikasi
yang berlangsung diantara si komunikator dengan
sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua
orang. Dalam komunikasi kelompok terdapat
pembagian berdasarkan jumlah orang, komunikasi
tersebut dibagi menjadi dua. Sekelompok
komunikan yang yang jumlahnya sedikit disebut
dengan komunikasi kelompok kecil, sedangkan
apabila jumlah komunikannya lebih banyak disebut
komunikasi kelompok besar.
c. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa merupakan suatu proses
tempat atau organisasi yang kompleks dengan
bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan
mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar,
heterogen dan tersebar.25
Pesan komunikasi massa berlangsung satu
arah dan tanggapan tertunda dan terbatas, akan
tetapi denga perkembangan teknologi komunikasi
yang begitu pesat, khususnya media massa
elektronik, maka umpan balik yang dilakukan
khalayak bisa lebih cepat kepada komunikator.
25
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2010), hal 192.
29
C. Strategi Komunikasi
1. Pengertan Strategi Komunikasi
Menurut Middelton dalam bukunya Hafied
Cangara, strategi komunikasi adalah suatu gabungan dari
semua elemen komuniksi yang dirancang untuk
mencapai tujuan komunikasi yang optimal.26
Berhasil atau tidaknya sebuah komunikasi itu
ditentukan oleh penerapan strategi komunikasinya.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada pembahasan
diatas tentang pengertian strategi, bahwa strategi itu
pada hakikatnya adalah perencanaan (planing) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.
Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi
tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
menunjukan arah saja, melainkan harus mampu
menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.
Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan
paduan dari perencanaan komunikasi (communicationn
planning) dan manajemen komunikasi (communication
management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk
mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus
mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya
berdasarkan situasi dan kondisi, yang artinya
pendekatannya berbeda atau berubah sewaktu-waktu.27
26
Hafied cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, hal 61. 27
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, hal 29.
30
Harold D Lasswell menyatakan bahwa cara yang
terbaik dalam melakukan kegiatan komunikasi adalah
dengan menjawab pertanyaan “who say what in which
channel to whom with what effect?”. Agar strategi
komunikasi lebih mantap, maka segala sesuatunya harus
ditautkan dengan komponen-komponen yang menjadi
jawaban terhadap rumus Harold D. Lasswell tersebut;
who? (siapakah komunikatornya), say what? (pesan apa
yang disampaikan), in which channel? (media apa yang
digunakan), to whom? (siapa komunikannya), with what
effect? (efek apa yang di harapkan).28
Dalam strategi komunikasi, peran komunikasi
sangatlah vital. Strategi komunikasi haruslahbersifat
dinamis, sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat
segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor
yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat
komunikasi dapat datang sewaktu-waktu, terlebih jika
komunikasi langsung melalui media massa. Faktor-
faktor yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen
media atau komponen komunikasi, sehingga efek yang
diharapkan tak kunjung tercapai.
2. Fungsi strategi komunikasi
Untuk mencapai komunikasi yang efektif
diperlukan suatu strategi komunikasi yang baik, karena
berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi yang efektif
itu banyak ditentukan oleh strategi komunikasinya. Apa
28
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, hal 29-30.
31
lagi dalam lingkup kegiatan komunikasi massa, tanpa
adanya strategi komunikasi yang benar, media massa
yang semakin modern yang sekarang ini banyak
digunakan karena mudah di peroleh dan relatif mudah
digunakan atau di operasionalkan, atau bahkan mungkin
bisa memunculkan pengaruh negatif.
Dengan begitu strategi komunikasi mempunyai
fungsi ganda, baik secara makro (planned multimedia
strategy) maupun secara mikro (single communication
medium strategy), fungsinya yaitu:
a. Menyebarkan pesan-pesan komunikasi yang
sifatnya informatif, persuasif, dan instruktif secara
sistematis kepada sasaran agar hasil yang diperoleh
isa optimal.
b. Menjembatani kesenjangan budaya akibat
mudahnya memperoleh dan mengoperasionalkannya
media massa yang begitu ampuh, yang apabila
dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.29
3. Tujuan Strategi Komunikasi
Tujuan strategi komunilasi itu sangat penting yang
berkaitan dengan aktivitas kita, karena meliputi,
announcing, motivating, educating, informing, and
supporting decision making.30
a. Memberitahu (Announcing)
29
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, hal 28. 30
Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, hal 248.
32
Announcing yaitu pemberitahuan tentang
kapasitas dan kualitas informasi. Oleh karenanya
informasi yang akan dipromosikan sebisa mungkin
berkaitan dengan informasi utama dari semua
informasi yang penting.
b. Memotivasi (Motivating)
Kita harus bisa mengusahakan agar informasi
yang disebarkan harus bisa memberikan motivasi
kepada masyarakat atau khalayak yang
mendapatkan informasi yang kita berikan.
c. Mendidik (Educating)
Tujuan strategi komunikasi selanjutnya adalah
education, dimana setiap informasi-informasi yang
diberikan harus disampaikan dalam kemasan
edukasi.
d. Menyebarkan Informasi (Informing)
Informasi yang disebarkan harus informasi
yang yang spesifik dan aktual, sehingga dapat
digunakan konsumen. Apalagi jika informasinya
tidak hanya sekedar pemberitahuan saja, atau
motivasi semata-mata tetapi mengandung unsur
pendidikan. Inilah yang sering kita sebut dengan
strategy of informing.
e. Mendukung Pembuatan Keputusan (Supporting
Decision Making)
Dalam pembuatan keputusan, maka informasi
yang dikumpulkan akan dikategorisasi dan dianalisis
33
sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan informasi
utama bagi pembuatan keputusan.
D. Promosi
1. Pengertian Promosi
Ada beberapa pengertian promosi dari beberapa
ahli, yaitu:
Menurut Tciptono, promosi merupakan suatu
bentuk komunikasi pemasaran, yang artinya aktifitas
pemasaran yang berusaha atau berupaya untuk
menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.31
Menurut Alo Liliweri, promosi merupakan
aktivitas untuk menyebarluaskan pesan tentang suatu
produk, sehingga produknya dapat diingat oleh para
konsumen atau para pelanggan. Pesan-pesannya
merangsang mereka untuk melakukan permintaan dan
penawaran tehadap suatu produk. Promosi sering
melibatkan suatu iklan yang berkelanjutan yang
dipublikasikan melalui suatu media.32
Promosi dilakukan perusahaan-perusahaan untuk
mendorong konsumen agar membeli produk yang
31
http://www.gurupendidikan.co.id diakses pada 16 Januari 2018 pukul
10.38 32
Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, hal 502.
34
ditawarkan. Promosi juga dikatakan sebagai proses
berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan
perusahaan yang selanjutnya.
Karena itu, promosi dipandang sebagai arus
informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran
dalam pemasaran. Kegiatan dalam promosi ini pada
umumnya adalah periklanan, personal selling, promosi
penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan
masyarakat dan publisitas.
Pemasaran merupakan proses sosial yang dimana
individu dan kelompok bisa mendapatkan yang mereka
inginkan dan mereka butuhkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan menukarkan secara bebas produk yang
bernilai dengan pihak lain.33
Seorang manajer harus mempunyai rencana-
rencana pemasaran yang disebut strategi bauran
pemasaran (Marketing Mix) yang terdiri dari: strategi
produk, strategi harga, strategi lokasi dan distribusi, serta
strategi promosi.
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang
sama pentingnya dari ketiga kegiatan di atas, tanpa
promosi pelanggan tidak bisa mengenal atau mengetahui
produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Oleh
33
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Prenhalindo, 2002),
edisi milenium, hal 647.
35
karena itu, pomosi merupakan sarana yang ampuh untuk
menarik dan mempertahankan konsumen.
2. Tujuan Utama Promosi
Sekurang-kurangnya ada tiga tujuan promosi,
yaitu:
a. Menginformasikan, kegiatan promosi bertujuan agar
para calon pelanggan dapat mengetahui karakteristik
produk yang diberikan. Sehingga mereka membeli
produk tersebut.
b. Membujuk, yaitu mempersuasi konsumen agar
membeli produk yang ditawarkan. Tindakan
mempersuasi berarti produsen berusaha
mengembangkan sikap positif dari konsumen
terhadap produk yang ditawarkan.
c. Mengingatkan, jika konsumen sudah memiliki sikap
positif terhadap produk yang ditawarkan, maka
pihak produsen harus tetap mengingatkan tentang
kelebihan produk yang ditawarkan. Promosi
merupakan mekanisme untuk mengingatkan
konsumen tentang keunggulan produk yang
ditawarkan.34
3. Fungsi Promosi
Menurut Ridwan Iskandar, S.E ada beberapa
fungsi dari kegiatan promosi, diantaranya adalah:
1. Mencari dan memperoleh perhatian dari calon
pembeli, karena mencari dan pemperoleh perhatian
34
Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, hal 504-505.
36
pembeli merupakan proses awal dari pengambilan
keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
2. Menciptakan dan menciptakan interes pada diri
calon pembeli, ketika sudah mendapatkan perhatian
dari calon pembeli mungkin akan dilanjutkan
ketahap selanjutnya atau mungkin berhenti. Maksud
dari tahap selanjutnya adalah timbulnya rasa tertarik
dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama
dari promosi
3. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon
pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan.
Hal ini adalah kelanjutan dari tahap sebelumnya.
Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul
rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli yang
merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaian,
dan lain sebagainya), maka rasa ingin memilikinya
akan semakin tinggi juga dan diikuti oleh suatu
keputusan untuk membeli.35
35 https://ridwaniskandar.files.wordpress.com diakses pada 16 Januari
pukul 14.46
37
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perkembangan Perumahan Syariah
Perkembangan sistem ekonomi berbasis syariah yang
ada di Indonesia memang tumbuh dengan pesat, karena di
Indonesia sendiri kebanyakan dihuni oleh mayoritas Islam.
Tapi terkadang masih banyak bisnis yang mengandung riba
sehingga tanpa disadari itu sangat bertentangan dengan
syariat Islam.
Pada tahun 2009 baru muncul perumahan yang
berbasis kredit syariah dan menggunakan bank syariah. Dan
pada saat itu banyak yang belum tau bahwa ternyata bank
syariah itu masih terdapat sistem riba. Setelah itu terjadi
perdebatan dengan bang syariah itu, maka beberapa pihak
muncul untuk membuat konsep baru dimana tidak
melibatkan bank di dalamnya.
Pada 2014 perumahan syariah muncul dengan konsep
yang diramu. Dan sekarang sudah banyak perumahan yang
benar-benar jauh dari riba. Dan sekarang ini banyak terdapat
peningkatan jumlah developer dan proyek bemunculan
diberbagai lokasi. Selain itu pada pihak konsumen atau
pembeli juga sudah mulai sadar bahwa mereka
membutuhkan sistem syariah dalam pembelian karena sangat
adil, tidak merugikan ihak pembeli seperti pada bank.1
1 Diakses dari http://indopropertisyariah.orgpada tanggal 11 April 2018
pukul 14.54
38
Prospek ekonomi berbasis syariah sangat besar
dikembangkan di Tanah Air. Hal itu diperkuat fakta bahwa
Indonesia merupakan negara dengan komunitas muslim
terbesar di dunia.
Salah satu bisnis yang ada di Indonesia yang
menggunakan syariah adalah perumahan syariah, sehingga
bisnis properti semakin meningkat.
Setiap tahunnya bisnis syariah di Indonesia mengalami
peningkatan sebanyak 11,23% sehingga banyak bisnis
properti yang menggunakan basis syariah. Ini tandanya
peluang bisnis dalam properti yang berbasis syariah masih
sangat besar, karena sistemnya mudah dan tidak mengandung
riba.
“Ini pertanda bahwa peluang bisnis untuk properti
syariah masih terbuka lebar. Bisnis properti syariah
mulai mendapat perhatian publik dari berbagai sisi.”2
“Ekonomi syariah juga tidak hanya mengenalkan
konsep halal untuk masyarakat, tapi juga menawarkan
inovasi produk yang dapat menunjang perekonomian.
Hanya saja, dalam pengaplikasiannya, produk inovasi
yang ditawarkan ekonomi syariah perlu untuk
diedukasikan lagi kepada masyarakat.”3
2 Achmad Bukhari (Deputi Komisioner Bidang Perbankan OJK),
dikutip dari http://bisnis.liputan6.com pada tanggal 31 Januari 2018 pukul
10.37 WIB 3 Achmad Bukhari (Deputi Komisioner Bidang Perbankan OJK),
dikutip dari http://properti.kompas.com pada tanggal 6 Februari 2018 pukul
09.52 WIB
39
Selain untuk membuka akses pada masyarakat yang
ekonominya rendah, ekonomi syariah juga dapat
berrkontribusi dalam pembiayaan jangka panjang.
Akan tetapi dalam proses pertumbuhannya properti
syariah masih dalam masa pengasuhan. Berhasil atau
tidaknya properti sariah bergantung bagai mana cara
mengasuhnya.
Menjadi pengasuh atau depelover perumahan syariah
tidaklah mudah, banyak ujian dan rintangannya. Ujian dan
rintangan pengusaha depelover properti sayariah terletak
pada tiga dasar kesuksesan yaitu, syar’i, profit dan sholeh.
B. Sejarah Singkat PT. Hasanah Karya Abadi
Berdirinya PT. Hasanah Karya Abadi (Hasanah Land)
diawali dari hijrahnya foundernya, karena awalnya mereka
juga sempat menjalankan bisnis yang konvensional dan jauh
dari kata syari, dan pada akhirnya mereka bangkrut dan
terlilit hutang yang cukup besar jumlahnya.
Kemudian mereka sempat mencari jati diri, bagaimana
caranya yang mereka lakukan bisa bermanfaat di kehidupan
dunia maupun di akhirat. Ketika itu mereka berawal dari
seorang marketer perumahan syariah, kemudian menjadi
sebuah broker, dan dari broker berlanjutlah ke sebuah
depelover. Ketika itu namanya bukan Hasanah Land tapi
Diandra Serpong Village yaitu salah satu projeknya.
Hasanah Land berdiri sejak Agustus 2016 tapi masih
dengan nama Diandra Serpong Villages, dan pada awal tahun
2017 bulan Januari barulah Hasanah Land terbentuk. Nama
40
Hasanah itu sendiri tidak semata-mata langsung jadi, tapi
melalui proses hasil diskusi dengan guru-guru komisaris
Hasanah dan juga hasil dari shalat istikharah juga.4
Sekarang kantor pemasaran PT. Hasanah Karya Abadi
berlokasi di Hotel Salak, Kota bogor yang sebelumnya juga
yang sebelumnya kantor operasional Hasanah berada di
daerah Kota Bogor, tepatnya di jalan Semboja No. 22 RT
01/08 Kelurahan Kebon Kelapa Kecamatan Bogor Tengah
Kota Bogor 16152. Hasanah juga mempunyai kantor
sementara di Jln. Udayana IX Komplek Udayana Sentul
Bogor. Rencananya Hasanah akan membangun pondok
pesantren sekaligus menjadi kantor di daerah Ciapus, Bogor
Hasanah Land atau PT. Hasanah Karya Abadi
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti
syariah sebagai pengembang, mentor, pembina, konsultan,
dan agensi marketing.5
Meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan
solusi hunian yang benar-benar terbebas dari riba menjadi
latar belakang hadirnya Hasanah Land.
Bukan semata bisnis properti yang diperjuangkan oleh
Hasanah Land. Bisnis properti hanyalah sebuah media atau
wasilah dari visi besar Hasanah Land.Visi Hasanah Land
yaitu membangun peradaban Islami yang menerapkan ajaran
Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan dan
4Wawancara pribadi, Idrus Salam, HRD Hasanah Land, di kantor
operasional Hasanah Land Bogor, pada tanggal 10 Januari 2018 5 Diakses dari website Hasanah Land pada tanggal 29 Januari 2018
pukul 11.40
41
mengembangkan kemandirian umat. Hasanah Land ingin
membangun seratus ribu rumah yang berbasis syariah yang
tersebar di seluruh Indonesia. Dengan harapan tidak ada lagi
kredit rumah dengan sistem riba pada masa yang akan
mendatang. Pembelian rumah sudah menggunakan sistem
syariah yang benar-benar syariah, tanpa adanya riba.
Agar visi besar tersebut cepat tercapai, maka Hasanah
Land juga menjadi konsultan dari depelover-depelover yang
ingin membangun rumah yang atau dengan cara syariah.
Proyek-proyek yang sudah dan akan berjalan antara lain
berada di daerah Bogor, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, dan
Palu.
Adapun sasaran pasar yang dituju oleh Hasanah Land
adalah masyarakat dari perekonomian yang menengah ke
bawah. Kalo menengah ke ataskan bisa satu milyar ke atas,
kalo menengah ke bawah 600 paling maksimal atau 450, jadi
masih menengah ke bawah targetnya.
Hasanah Land Group memiliki beberapa unit bisnis.
Tentunya dengan satu visi, yaitu menuju Indonesia Syariah.
Beberapa unit bisnis tersebut diantaranya sebagai berikut ini.
1. Developer Properti Syariah Hasanah Land
Merupakan Core Business dari Hasanah Land Group
sebagai Pengembang kawasan properti syariah. Maksudnya
adalah bisa dikatakan mereka pembangun serta pemasar
properti itu sendiri baik berupa perumahan sekala besar
maupun perumahan berskala kecil.
42
Di Indonesia, untuk menjadi developer properti ada
beberapa hal yang harus diketahui, diantaranya adalah
pemerintah Indonesia mewajibkan setiap orang atau
kelompok yang akan menjalankan bisnis sebagai developer
properti harus mempunyai legalitas penuh seperti CV bahkan
PT.
Hasanah Land sendiri dalam hal tersebut sudah
mempunyai legalitas penuh dengan menggunakan PT
(Perseroan Terbuka) dengan nama PT Hasanah Karya Abadi.
2. Konsultan Properti Syariah Hasanah Land
Pemilik properti baru baik individu atau perusahaan
biasanya membutuhkan bimbingan dan pengetahuan dari
konsultan properti profesional.
Hasanah Land Group juga berperan sebagai konsultan
bagi developer yang ingin menerapkan bisnis sistem syariah
di perumahan yang akan dibangun. Dimana ketika ada suatu
projek dari orang, dan orang tersebut tidak ada mentor, disitu
peran Hasanah menjadi mentor atau konsultan properti.
Selain itu konsultan properti dari Hasanah Land
bertugas memberikan saran satau masukan kepada orang atau
perusahaan yang dimentori, menganalisa, membuat laporan
dan menyediakan strategi dibidang properti yang tentunya
dengan cara-cara yang sesuai dengan ajaran islam.
3. Edukasi Properti Syariah Hasanah Land
Hasanah Land memiliki Divisi edukasi mengenai
konsep properti syariah berbentuk kampus/ma’had informal.
Lulusan Kampus Properti Syariah ini diharapkan bisa
43
menjadi developer properti syariah selanjutnya tidak hanya
di daerah Bogor saja akan tetapi bisa tersebar di seluruh
Indonesia.
Untuk sekarang Hasanah land mempunyai kurang
lebihnya 30 santri dari berbagai daerah. Untuk sekarang para
santri tersebut sementara tinggal di Head Office Hasanah
Land di Bogor. Rencananya Hasanah Land akan membangun
pondok di daerah Cipayung Bogor untuk para santri belajar
dan menimba ilmu tentang keagamaan serta tantang properti
syariah disana.
4. Agensi Properti Syariah Hasanah Land
Hasanah Land Group memiliki divisi agensi yang
fokus pada penjualan proyek-proyek Hasanah Land Group
maupun rekan-rekan seperjuangan pengembang Properti
Syariah lainnya.
Di dalam Hasanah Land juga telah membentuk agency
marketing yang terdiri dari dari orang-orang yang ingin ikut
serta dalam dakwah dan dari berbagai latar belakang juga
tentunya. Di Hasanah Land juga sudah terdaftar sekitar 2000
an marketing dan ada 400 an marketing yang aktif yang di
beri nama Hasanah Marketing Agency.6
6 Diakses dari website Hasanah Landpada tanggal 29 Januari 2018
pukul 11.49
44
C. Visi dan Misi Hasanah Land (PT. Hasanah Karya Abadi)
1. Visi PT. Hasanah Karya Abadi
Membangun peradaban Islami yang menerapkan
ajaran Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan
dan mengembangkan kemandirian umat.
Dari visi ini Hasanah ingin membangun
lingkungan yang benar-benar sesuai dengan peradaban
islami, tidak hanya properti syariah yang syari dalam
proses pembayarannya saja.
2. Misi PT. Hasanah Karya Abadi
Membangun perumahan yang berkonsep Islami
Membangun perumahan Islami dimana menjadi
tempat terbaik mengembangkan keluarga dan
membesarkan anak
Membangun system ekonomi Islami yang
mengembangkan kemandirian umat.7
D. Kegiatan PT. Hasanah Karya Abadi
Pengajian (diikuti anggota Hasanah setiap hari Jumat
dan Sabtu di kantor Hasanah)
Gathering Projek dan event, taip ketika tidak ada
event dan gathering diganti dengan pelatihan-
pelatihan.
Menjalankan projek utama (Hasanah City Bandung
dan Hasanah City Parung Panjang)
7 Diakses dari website Hasanah Land pada tanggal 15 Januari 2018
pukul 10.12
45
Menjadi suport system member of Hasanah(mereka
punya menejemen sendiri dan Hasanah hanya ikut
suport dari kontrol manajemennya dan juga
penjualannya. Projeknya antara lain Amera City
Serang, Madinah Land Palu, Amani Village
Jogjakarta)
Membentuk dan Mejalankan lembaga atau wadah
Kampus Properti Syariah (projek pengabdian),
merupakan kampus pembelajaran properti di
Indonesia, dimana visinya adalah mencetak
pengusaha properti yang ahli, syar’i dan rajin ngaji.
Dan targetnya adalah anak-anak muda yang belum
menikah yang berasal dari seluruh indonesia.
Jadwalnya mereka setiap selasa mengadakan
pengajian di Bandung.
E. Struktur Organisasi PT. Hasanah Karya Abadi
Berikut ini adalah daftar nama kepengurusan dan
jabatan mereka di Perusahaan Hasanah Land (PT. Hasanah
Karya Abadi):
Komisaris : Richo Diyanto
Direktur Utama : Anggi Sugih Jantika
Wakil Direktur : Dede Wahyudin
Direktur Marketing : Ali
Direktur Operasional : Rudiyana Priyatna
Direktur Umum : Ramli
Majager Digital Marketing : Nasiha
46
Staf Digital Marketing : Hasmul, Budi, Aldi, Rusli,
Febri, Dahlia, Arya, Romi,
Doyyim, Anto, Dedi
Manager Marketing : Lido
Wakil Manager Marketing : Hamdan
Supervisor Event : Asep
Staf Event : M. Ilmi
Supervisor Bisnis Depelovment : Syaiful
Koordinator Project : Syaldy
Koordinator Agency : Suratno
Manager Proyek : Helvi
Manager Konstruksi : Reza
Staf Konstruksi : Riki
Manager Legal : Septi
Manager HRD dan GA : Idrus Salam
Staf GA : Arif H
Staf Finance & Accounting : Wiwi, Kenah, Adha
Staf Tax : Ade
47
F. Logo PT. Hasanah Karya Abadi (Hasanah Land)
Hasanah Land memiliki logo seperti huruf hijaiyah
“Ha” yang atasnya menyerupai atap rumah, dengan warna
gradiasi hijau kekuningan. Dengan tulisan Hasanah Land di
bawahnya, dengan cetakan kapital dan terdapat dua garis
lurus diantara tulisan “land”.
Setiap nama, logo atau icon yang digunakan oleh suatu
perusahaan baik itu di Indonesia ataupun yang di luar
48
ndonesia pasti memiliki maksud tertentu atau filosofinya
sendiri, begitu juga Hasanah Land pasti mempunyai maksud
dan filosofinya sendiri.
Adapun filosofi pengambilan nama Hasanah sendiri
adalah hasanah sendiri artinya kebaikan, jadi Hasanah Land
berharap dengan adanya atau dengan munculnya kawasan
islami bisa menyebarkan kebaikan kepada umat islam.8
Karena umat muslim adalah umat yang terbaik. Sebagai umat
terbaik Hasanah ingin dan harus memberikan yang terbaik
juga kepada umat muslim lainnya.
Dengan adanya kawasan yang islami Hasanah berharap
semoga akan selalu menghadirkan kebaikan-kebaikan
dengan hadirnya tahfiz-tahfiz dengan program tahfiznya,
menghadirkan keluarga-keluarga terbaik dengan program
islami didalamnya. Hasanah hadir ingin menjadi sebuah
kebaikan dari kawasan islami itu sendiri.
8 Wawancara pribadi, Rudiyana Priyatna, Direktur Operasional
Hasanah Land, di kantor operasional sementara Hasanah Land Sentul, pada
tanggal 7 Maret 2018
49
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A. Strategi Komunikasi Hasanah Land dalam
Mempromosikan Ekonomi Syariah
Jika kita tengok sejarah lahirnya Hasanah Land yang
tujuannya adalah untuk membangun ekonomi yang syar‟i
serta membangun masyarakat yang madani untuk umat
muslim di Indonesia. Dengan mengedepankan ajaran-ajaran
islam diberbagai bidang seperti meningkatkan kualitas
keimanan melalui pembinaan akhlakul karimah,
meningkatkan kualitas karya dan kerja melalui pelatihan-
pelatihan, meningkatkan kualitas hidup dengan kegiatan
sosial, dan ekonomi umat serta kesehatan. Pada penelitian ini
penulis menitik beratkan pada bagaimana strategi kmunikasi
Hasanah Land mempromosikan ekonomi syariah kepada
SDM-nya dan juga konsumennya. Karena dengan sistem
ekonomi yang syar‟i atau bisa dibilang adil dapat
mensejahterakan masyarakat dan bisa menguatkan ketahanan
perekonomian.
Dalam menjalankan visi dan misinya Hasanah Land
harus memiliki sebuah perencanaan atau strategi, agar apa-
apa yang sudah direncanakan bisa berjalan sesuai dengan
yang diinginkannya.
Strategi merupakan proses penyusunan rencana yang
dilakukan oleh individu atau kelompok agar tujuan utama
yang dirancang dapat berjalan dengan baik dan efektif.
50
Sedangkan strategi komunikasi merupakan suatu
gabungan antara perencanaan komunikasi dan juga
manajemen komunikasi. Dimana keduanya ini digunakan
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Teori strategi komunikasi bisa dibilang sebagai suatu
pembimbingan untuk menentukan bagaimana perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi yang telah
ditetapkan bisa tercapai. Menurut Fred R. David dalam
bukunya menyebutkan bahwa ada tiga tahapan yang harus
dilewati yaitu, yang pertama perumusan strategi,
implementasi strategi, dan evaluasi strategi.1
Strategi dalam perumusan, implementasi, dan evaluasi
merupakan seluruh tahapan dalam merancang keputusan.
Tahapan semacam ini merupakan cara untuk
mensosialisasikan atau mempromosikan program serta
ekonomi syariahnya kepada masyarakat. Dan diharapkan
adanya suatu efek positif yang dirasakan baik dari respon,
jasa, ataupun investasi.
Strategi promosi melalui gathering atau event menjadi
sarana komunikasi yang potensial untuk memberikan
pemahaman mengenai pentingnya ekonomi syariah untuk
umat muslim kepada konsumen. Pesan-pesan yang
disampaikan juga disesuaikan dengan visi dan misi Hasanah
Land.
1 Fred R. David, Management Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba
Empat, 2002), hal 5.
51
“Sekarang metodenya kita coba lewat pameran-
pameran, kita kadang ikut event orang lain atau buat
event kita sendiri, kita sosialisasi disitu. Selain ada
gathering kita juga ada survei Bersama, dan kita
menyampaikannya ya lewat gathering tadi.”2
Hasanah Land dalam mempromosikan ekonomi syariah
dengan beberapa cara seperti gathering, event-event, dan
melakukan survey bersama.
Dalam menjalankan proses strategi komunikasi ini, PT
Hasanah Karya Abadi (Hasanah Land) menerapkan tiga
langkah yang harus mereka jalankan, yaitu:
1. Perumusan/perencanaan Strategi Komunikasi PT
Hasanah Karya Abadi dalam mempromosikan
ekonomi syariah
Perumusan strategi merupakan tahap awal dalam
strategi yang akan dilakukan. Strategi Hasanah Land
diawali dari mengedukasi Sumber Daya Manusia (SDM)
mereka, agar visi misi yang diterapkan bisa berjalan
dengan baik.
Sehingga tujuan yang diinginkan lembaga atau
perusahaan mencapai visi dan misi sesuai yang
diinginkan.
2 Wawancara pribadi, Rudiana Priyatna, Direktur Operasional PT
Hasanah Karya Abadi, di kantor operasional sementara Hasanah Land Sentul,
pada tanggal 7 Maret 2018
52
“ya untuk menyampaikan visi misi kita lah, urgensi
yang saat ini dibutuhkan oleh umat itu apa, kan
banyak berbagai aspeknya; aspek sosial, ekonomi,
sama moral. Kalo berbicara membangun ekonomi
kan bukan dari atas, kita harus mulai dari bawah.
Dari mana dulu.. ya dari orang itu sendiri,
makanya kita mempromosikannya atau
menyampaikannya itu bahwa yaitu melalui
kawasan islami, dimana dengan kawasan islami
ini generasi terbentuk, keluarga juga terbenutk,
dimana didalamnya ada kaidah keislaman.”3
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang
properti PT Hasanah Karya Abadi menginginkan
lingkungan di indonesia khususnya di daerah-daerah
menjadi lingkungan yang sesuai dengan syariat islam
dengan perekonomiannya juga sesuai dengan syariat
islam. Hal tersebut ingin mereka wujudkan dengan
meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia
mereka untuk tetap dan terus melanjutkan dakwah
mereka tentang perekonomian syariah dan kawasan yang
syariah melalui properti.
Adapun teknik perumusan strategi komunikasi
dalam mempromosikan ekonomi syariah yaitu edukasi
3 Wawancara pribadi, Rudiana Priyatna, Direktur Operasional PT
Hasanah Karya Abadi, di kantor operasional sementara Hasanah Sentul, pada
tanggal 7 Maret 2018
53
Dalam perumusan strategi ini, PT Hasanah Karya
Abadi menetapkan pengedukasian dahulu untuk
menjalankan keagiatannya, karena edukasi merupakan
suatu yang penting dari berjalannya kegiatan Hasanah
Land. Dari edukasi mereka bisa sekaligus
menyampaikan pesan kepada anggota Hasanah dan juga
calon konsumen.
“kita edukasi dulu, apa itu riba kita kasih tahu
dulu, nah disana baru kita matengin, karena
terkadang kita juga kan, agency atau agen-agen
kita kan ngga dibawah kita, independen mereka
rata-rata kan.”4
Edukasi disini mengarah kepada agen-agen karena
selain hasanah Land yang menyampaikan pesan kepada
para konsumen, mereka (agen-agen), juga
menyampaikan pesan kepada para konsumen tentang
visi misi dari hasanah tersebut serta tentang
muamalahnya.
Setelah Sumber Daya Manusia atau anggota (agen)
dari Hasanah Land diedukasi dan di arahkan untuk
memahami tentang muamalahnya, misalkan akad yang
batil seperti apa, perbedaan KPR konvensional dan KPR
syariah seperti apa dan yang lainnya, barulah mereka
yang menyampaikan pesan-pesan yang sudah mereka
4 Wawancara pribadi, Idrus Salam, HRD PT. Hasanah Karya Abadi, di
kantor operasional sementara Hasanah Bogor, pada tanggal 10 Januari 2018.
54
dapatkan dari pihak Hasanah kepada para konsumen
nantinya ketika acara gatheringdilaksanakan. Karena
pada dasarnya Hasanah sebagai developer harus
menyamakan dulu visi misinya kepada agency yang
akan mereka dan para agen sampaikan tentang dakwah
mereka dan juga pentingnya suatu kawasan yang islami.
Pengedukasian tersebut dilakukan untuk
menghidari yang kesalah pahaman penyampaian pesan
yang dilakukan oleh pihak agency kepada konsumen,
karena kebanyakan para agency yang tergabung dalam
Hasanah Land itu independen. Apabila mereka tidak
melakukan edukasi dulu, ada kecemasa tersendiri dari
hasanah land yaitu penyampaian pesan yang
disampaikan agen tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan pihak hasanah land.
2. Implementasi/pelaksanaanya Strategi
Implementasi strategi merupakan tahap selanjutnya
setelah perumusan, dimana implementasi ini sering
disebut sebagai suatu tindakan dalam menjalankan
strategi.
Implementasi strategi sering disebut juga sebagai
suatu tindakan dalam menjalankan strategi, karena
implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah
strategi yang dirumuskan menjadi suatu tindakan.
Upaya atau implementasi yang dilakukan oleh
Hasanah Land dalam mempromosikan ekonomi syariah
dilakukan dengan kegiatan merekrut SDM, karena
55
dengan adanya sumber daya manusia bisa lebih mudah
menjalankan visi dan misinya. Kemudian dengan
pelatihan-pelatihan kepada sumber daya manusianya itu,
setelah itu kegiatan gathering dimana pesan-pesan
dakwah disampaikan kepada para konsumen.
a. Perekrutan SDM
Dalam menjalankan implementasinya hal yang
pertama mereka laukan yaitu mencari dan merekrut
anggota yang nantinya akan dilatih oleh pihak
Hasanah Land agar bisa melanjutkan perjuangan
dakwah dari founder Hasanah.
Perekrutan sangat penting karena itu
diperlukan untuk menutupi kekurangan yang
diidentifikasi didalam perusahaan. Adapun tujuan
rekrutmen ini yaitu untuk ketika mereka sudah tidak
berada di hasanah lagi, mereka diharapkan bisa
melanjutkan perjuangan hasanah dalam
mempromosikan perekonomian syariah melalui atau
pada bidang properti syariah juga.
Perekrutan yang dilakukan oleh hasanah
dengan menggaet para pemuda-pemuda yang
tertarik di dunia bisnis dari yang masih sedikit
pengetahuannya tentang bisnis dan juga merekrut
yang jam terbangnya cukup mumpuni.
“Ada orang yang belum bisa apa-apa, punya
ketertarikan di eksekusi lahan misalnya, oke..
jadi kita punya pondok ketika mereka masuk
56
dan mulai gabung, tapi menarik orang yang
belum bisa apa-apa kita bina di sini sampai
punya basic.”5
Anggota yang direkrut anak muda yang
mempunyai ketertarikan dibidang properti syariah
dari berbagai daerah, tidak hanya dari daerah Bogor
saja.
“Ketika mau meriset formula bagaimana
mengutamakan dulu pendidikannya supaya
mereka cepat, dari orang yang biasa-biasa
aja menjadi orang yang luar biasa skillnya.
Apa lagi anak-anak muda ini cenderung masih
labil perannya, jiwanya, tempramentalnya
masih tinggi.”6
Ketika merekrut anggota mereka tidak asal
mengambil atau merekrut begitu saja, karna apabila
asal dalam merekrut anggota, berjalannya strategi
komunikasi tidak akan lancar.
Dalam merekrut anggota Hasanah Land
menggunakan metode stifin, dimana metode stifin
ini gunanya untuk mengetahui bakat, kecerdasan,
5 Wawancara pribadi, Rudiana Priyatna, Direktur Operasional PT
Hasanah Karya Abadi, di kantor operasional sementara Hasanah Sentul, pada
tanggal 7 Maret 2018 6 Wawancara pribadi, Rudiana Priyatna, Direktur Operasional PT
Hasanah Karya Abadi, di kantor operasional sementara Hasanah Sentul, pada
tanggal 7 Maret 2018
57
dan kepribadian si calon anggota tersebut. Dari situ
mereka dapat melihat si calon anggota
kemampuannya seperti apa, pengalamannya
bagaimana, cocoknya dimana, dan visi misi
hidupnya seperti apa.
b. Pelatihan SDM
Kegiatan pelatihan ini dilakukan ketika
kegiatan perekrutan telah dilakukan. Ketika anggota
direkrut tidak langsung diterjunkan kelapangan
langsung, akan tetapi mereka harus melewati
pelatihan atau pendidikan dahulu mengenai properti
syariah.
PT Hasanah Karya Abadi melakukan
pelatihan di kantor mereka sendiri yang sekaligus
dijadikan pondok oleh mereka yang diperuntukan
untuk anggota hasanah menimba ilmu melalui
kajian-kajian tentang kehidupan sehari-hari yang
fundamental dimulai dari akidahnya, adabnya,
akhlakul karimah dan tentunya keislaman dan
keimanan, serta segala hal yang menyangkut tentang
properti syariah itu sendiri, seperti pemahaman
muamalah, akad yang batil dan yang tidak itu seperti
apa, tentang KPR syariah dan KPR non syariah
(konvensional), serta tentang riba.
“kita menarik orang yang belum bisa apa-apa
kita bina di sini sampai punya basic. Ketika
mereka sudah punya basic, lantas saya butuh
58
orang website, orang desain di sini kita ngga
langsung terjunin, tapi kita godog (bina) dulu,
kita edukasi dan kita samakan visi misinya
dulu.”7
Pelatihan ini sangat penting mengingat visi
dan misi PT Hasanah Karya Abadi yang bisa
dibilang besar yaitu ingin membangun peradaban
yang islami serta menciptakan generasi yang
rabbani, makadari itu sangat penting diadakanya
pelatihan-pelatihan.
Selain itu ketika para anggota yang dari
berbagai daerah ini sudah mampu dan paham betul
tentang konsep-konsep tentang properti syariah ini,
mereka diharapkan bisa melanjutkan dakwah dan
membuat projek properti syariah sendiri di daerah
mereka masing-masing.
Anggota yang dimiliki Hasanah Land yang
sekarang masih proses pelatihan atau pembinaan di
pondoknya usianya rata-rata berkisar antara 19
tahun sampai 25.
c. Gathering
Setelah mereka (Hasanah Land) merekrut
anggota, mereka melakukan edukasi kepada SDM
7 Wawancara pribadi, Rudiana Priyatna, Direktur Operasional PT
Hasanah Karya Abadi, di kantor operasional sementara Hasanah Sentul, pada
tanggal 7 Maret 2018.
59
yang mereka miliki, kemudian barulah kegiatan
gathering dilaksanakan.
Gathering merupakan kegiatan yang
dilakukan Hasanah land dalam mengenalkan produk
mereka kepada calon pembeli, tidak hanya itu,
mereka juga mengedukasi para konsumen tentang
banyak hal mengenai bahaya riba, pentingnya
lingkungan yang islami, dan masih banyak lagi,
dengan kata lain mereka mengenalkan produk
mereka sekaligus melakukan dakwah, bisa disebut
juga sambil mempromosikan ekonomi syariah
kepada para konsumen.
Sesuai dengan firman Allah SWT
نكم تكهول ة م مرونويأ رخي ل ٱإلىعىنيد أم
ٱبمنكر ل ٱعهنهى وين روفمع ل
همئكوأول
٤٠١لحىنمف ل ٱ
Artinya: “dan hendaklah di antara kamu ada
segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah
dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung” (QS. Ali „Imran : 104).8
Ayat di atas menjadi salah satu patokan
mereka (Hasanah Land) dalam melakukan
8 Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Al-
Jumanatul „Ali, 2004), hal63.
60
dakwahnya untuk meninggalkan yang batil dan
menjalankan yang makruf melalui properti syariah
ini dengan cara yang sudah dibahas di atas seperti
mengedukasi agen, konsumen tentang meninggalkan
riba dalam kegiatan jual beli ataupun kehidupan
sehari-hari, betapa pentingnya tinggal di lingkungan
yang bernuansa islami, serta pentingnya umat
muslim memiliki investasi untuknya dimasa depan
baik itu yang bersifat duniawi maupun yang bersifat
akhiroh.
“Kita bukan menjuali tapi mengedukasi,
terlepas nanti dia membeli atau tidaknya itu
pilihan mereka. Yang jelas disitu kita
menyampaikan satu narasi bahwa umat
muslim itu wajib punya investasi, wajib
memiliki hunian yang islami. Sekarang ini,
kebanyakan orang kalo punya asset main jual-
jual aja. Kan ada orang yang datang itu ada
yang ingin investasi atau ingin punya hunian
aja. Jadi kita menyampaikan pentingnya
kawasan islami, karena inilah yang bias
menentukan frekuensi umat muslim itu
sendiri.”9
9Wawancara pribadi, Rudiana Priyatna, Direktur Operasional PT
Hasanah Karya Abadi, di kantor operasional sementara Hasanah Sentul, pada
tanggal 7 Maret 2018
61
Ketika berjalannya kegiatan gathering ini PT
Hasanah Karya Abadi memberikan narasi tentang
hal-hal yang menyangkut properti syariah dan
membangun peradaban islam untuk umat muslim di
Indonesia kepada konsumen atau calon buyer yang
ikut dalam kegiatan gathering tersebut. Biasanya
awal gathering Hasanah Land memberikan kajian-
kajian mengenai bahaya riba, dosa-dosa ketika
melakukan perbuatan riba, dan masih banyak lagi
seperti perbedaan KPR konvensional dengan KPR
syariah dan lain-lain. Setelah itu barulah para
konsumen yang mengikuti gathering itu diberi
waktu untuk bertanya.
“Nah makanya kita berikan pemahaman ke
buyer, itu sih tujuan kita, pemahaman itu
diberikan dimana? Di gathering dan kita
kasih tau disitu, karena pemahaman buyer
pasti berbeda-beda.”10
Seperti halnya anggota, buyer (konsumen)
juga diberi pemahaman agar para konsumen yang
tadinya tidak tahu properti syariah menjadi tahu dan
yang sudah tahu sebagai sekedar menyegarkan
ulang ilmu yang sudah mereka ketahui. pengetahuan
yang diberikan Hasanah land juga bertujuan untuk
10
Wawancara pribadi, Idrus Salam, HRD PT. Hasanah Karya Abadi,
di kantor operasional sementara Hasanah Bogor, pada tanggal 10 Januari 2018.
62
menyamakan visi misinya untuk membangun
masyarakat yang madani.
ة رخي كنتم مرونتأ للنبسرجت أخ أم
ٱبهٱبمنىنوتؤ منكرل ٱعهنهى وتن روفمع ل لل
ن لهم ار خي لكبنبكت ل ٱلأه ءامهولى همم
٤٤٠سقىنف ل ٱثرهموأك منىنمؤ ل ٱ
Artinya: “kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Ali
„Imran : 110).11
Berbeda dengan gathering-gathering yang
diadakan oleh developer konvensional, gathering
Hasanah Land ini, tidak hanya semata-mata
bertujuan untuk menjual unit properti saja. Tetapi
juga sebagai majlis edukasi mengenai bahaya riba
dan konsep properti syariah itu sendiri. Ditambah
lagi, gathering ini juga sebagai majlis silaturahim
antar sesama kaum muslimin.
11
Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Al-
Jumanatul „Ali, 2004), hal63.
63
d. Survei Bersama
Setelah gathering selesai dan apabila orang-
orang yang mengikuti gathering berminat dengan
apa yang dipresentasikan Hasanah atau berminat
memiliki hunian yang di tawarkan Hasanah Land
barulah kegiatan survey bersama itu dilakukan.
Kegiatan survei bersama dilakukan untuk
mengetahui bagaimana lokasinya seperti apa
lokasinya dan untuk apa saja lokasi itu kepada calon
pembeli. Kegiatan survei ini dimaksudkan agar
calon pembeli bisa tahu kondisi lahan atau bangunan
di kawasan tersebut seperti apa.
Menurut Harold D. Lasswell cara terbaik dalam
melakukan kegiatan komunikasi adalah dengan
menggunakan atau dengan menjawab pertanyaan “who
say what in which channel to whom with what effect”
maksudnya siapa mengatakan apa melalui media apa
kepada siapa dan efeknya seperti apa. Berikut ini adalah
analisis dari penulis.
a. Who (siapakah komunkatornya)
Dari analisis penulis sesuai dari hasil
wawancara yang telah penulis lakukan yang menjadi
komunikatornya adalah Mas Richo Dianto selaku
Komisaris atau Kang Rudiana Priyatna selaku
Direktur Operasional. Dimana setiap kali kegiatan
yang dilakukan oleh Hasanah Land yang menjadi
64
pembicaranya selalu antara mereka berdua, ketika
ada pengajian di kantor mereka, ketika ada event,
dan ketika gathering Mas Richo atau Kang Rudi
yang mengisi.
b. Say what (pesan apa yang disampaikan)
Ketika ada komunikator pasti ada pesan yang
disampaikan karena komunikasi tidak akan berjalan
baik apabila salah satu komponennya tidak ada.
Dalam hal ini pesan-pesan yang disampaikan adalah
ketika didalam pengajian rutinitas anggota Hasanah
Land pesan yang disampaikan antara lain mengenai
akidah, fiqih, dan juga bagaimana menjalankan
properti syariah yang benar-benar syar‟i, guna
memberikan pemahaman dan batasan-batasan dalam
mengambil tindakan dalam bekerja . Ketika
gathering pesan yang disampaikan adalah mengenai
pentingnya lingkungan yang syar‟i, dan juga tentang
ekonomi dalam islam.
c. In which channel (media apa yang digunakan)
Media yang digunakan Hasanah Land adalah
media internet dalam menyampaikan pesan agama,
sekaligus memasarkan produknya. Media internet
yang biasa digunakan antara lain website, facebook,
addwork, dan market place.
d. To whom (siapa komunikannya)
Komunikan adalah orang yang menerima
pesan dari komunikator. Komunkan yang menjadi
65
sasaran dalam menjalankan kegiatannya adalah
anggota Hasanah Land, itu ketika mereka
mengadakan suatu pengajian atapun pelatihan. Tapi
ketika Hasanah mengadakan konsumer gathering
yang menjadi komunikannya adalah masyarakat
e. With what effect (efek apa yang di harapkan)
Efek dari pesan yang disampaikan atau
dikomunikasikan oleh komunikator akan timbul
pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Efek
yang diharapkan oleh PT Hasanah Karya Abadi
adalah terciptanya lingkungan dengan nuansa islami
yang sesuai dengan syariat islam sehingga generasi
yang rabbani bisa terbentuk seperti pada jaman
kebangkitan islam dulu.
3. Evaluasi strategi
Evaluasi strategi merupakan proses pembandingan
dimana manager membandingkan antara hasil-hasil yang
diperoleh dengan tingkat pencapai tujuan. Tahap akhir
dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah
dirumuskan.
Pada tahap ini strategi yang awalnya direncanakan
dan kemudian dilaksanakan pasti akan ada evaluasinya.
Hal ini untuk mengukur seberapa besar keberhasilan
yang telah dicapai serta kegagalan yang dialami. Ini juga
untuk menentukan tolak ukur keberhasilan dan
kegagalan dari berjalannya rencana kegiatan yang telah
direncanakan sehingga mampu menetapkan tujuan
66
berikutnya. Evaluasi ini juga bertujuan agar mereka bisa
menilai apakah strategi yang dipilih sudah baik atau
belum.
Evaluasi juga sebagai pengukuran sistematis
terhadap hasil nyata yang bermanfaat kepada kinerja
Hasanah begitu juga dengan konsumennya dari suatu
proses atau kegiatan yang telah dilakukan.
Adapun evaluasi yang mereka lakukan atau
mereka gunakan adalah terus meriset ulang apa yang
sudah dilakukan.
“Evaluasinya adalah terus meriset, artinya meriset
jika ini gagal maka takarannya dikurangin, oh
misalnya ternyata metode seperti ini terlalu cepet
jadi harus dikurangin. Terus kita juga harus
memahami personality dari masing-masing orang
itu seperti apa, mulai dari kepribadiannya.”12
Dari hasil wawancara tersebut evaluasi yang
dilakukan dengan mereview lagi kinerja dari para
pegawainya dalam memahami materi yang telah
disampaikan oleh bagian manajemen Hasanah saat
pelatihan sudah maksimal atau belum. Ketika kinerja
yang dlakukan pegawai dirasa kurang maksimal,
disitulah Pihak manajemen harus memutar otak
12
Wawancara pribadi, Rudiana Priyatna, Direktur Operasional PT
Hasanah Karya Abadi, di kantor operasional sementara Hasanah Sentul, pada
tanggal 7 Maret 2018
67
bagaimana cara untuk memperbaiki kekurangan itu dan
mencari metode alternatifnya.
Selain itu Hasanah Land juga menyadari betul
bahwa dalam membangun sumber daya itu penting untuk
meningkatkan kualitas pegawainya, dengan memberikan
beasiswa untuk orang yang gigih dan mau berjuang
dalam berdakwah serta mencari keberkahan dalam
berjualan atau berbisnis.
Sebagian besar pengurus Hasanah Land yang
memiliki wewenang melakukan evaluasi kegiatan
strategi perencanaan dan strategi manajemen dilihat dari
indikator yang menjadi peluang dan ancaman terhadap
lembaga yang tergambar dari analisis SWOT di bawah
ini:13
a. Strenght (Kekuatan)
Strenght merupakan situasi atau kondisi yang
mearupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan atau
lembaga yang bsa memberikan pengaruh positif
pada saat ini atau pun di masa yang akan datang
Kelebihan atau kekuatan yang dimiliki
Hasanah Land dalam hal ini adalah:
1) Developer properti syariah pertama yang
menerapkan pembangunan kawasan islami
dengan konsep syariah yang berbasis
ahlussunah wal jamaah
13
Rafi‟udin dan Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah,
(Bandung: Pustaka Setia, 1997), hal 77.
68
2) Metode pemasaran yang digunakan dominan
secara online dengan digital marketing
3) Developer properti syariah pertama yang
menggunakan atau mengenalkan konsumer
gatheringyang mempunyai pola tidak
mendahulukan berjualan akan tetapi berdakwah.
b. Weakness(Kelemahan)
Ketika berbicara tentang kelemahan, setiap
perusahaan pasti mempunyai kelemahan, termasuk
PT Hasanah Karya Abadi dalam pelaksanaan
kegiatan strategi komunikasi memiliki kelemahan,
dari analisis penulis yaitu:
1) Hasanah belum bisa menyentuh ranah harga
rumah yang sekelas subsidi dan belum
mempunyai alternatif untuk bisa menyentuh
harga tersebut.
2) Dalam perizinan cenderung lama dan tidak bisa
secepat developer-developer konvensional, itu
karena mereka selalu menghindari riswah
(suap-menyuap).
c. Opportunities (Peluang)
Opportunitiesmerupakan situasi atau kondisi
yang merupakan peluang atau kesempatan di luar
perusahaan atau lembaga yang bisa memberikan
peluang untuk berkembang di kemudian hari.
69
Peluang yang dihadapi PT Hasanah Karya
Abadi dalam menjalankan atau melaksanakan
kegiatan strategi komunikasi adalah:
1) Masih belum banyak bahkan belum ada
kawasan yang berbasis syariah.
2) Sekarang ini kebutuhan rumah menjadi
perioritas utama bagi masyarakat.
3) Banyak transaksi yang dengan menggunakan
riba, dan mereka hadir dengan alternatif
menawarkan rumah yang tidak terkena riba.
d. Threats (Ancaman)
Setiap perusahaan atau lembaga harus bisa
memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman
baik itu dari internal maupun dari eksternal. Dalam
mengembangkan kekuatannya, suatu perusahaan
atau lembaga akan menghadapi suatu ancaman,
terutama dari luar, ancaman yang tidak diinginkan
pasti akan membuat sistem pada perusahaan atau
lembaga tersebut melemah. Untuk itu perusahaan
harus bisa mengantisipasi ancaman tersebut sedini
mungkin.
Adapun ancaman yang dihadapi oleh PT
Hasanah Karya Abadi dalam melaksanakan kegiatan
strategi komunikasi yaitu:
1) Dalam menghadapi situasi lingkungan yang
sedang marak seperti islamophobia atau tentang
70
issu-issu teroris, terkadang sesuatu yang
berlabel islam selalu dicurigai
2) Ancaman juga biasanya datang dari kompetitor-
kompetitor yang bergerak di bidang properti.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijelaskan
pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa strategi komunikasi yang
digunakan atau dilakukan oleh PT Hasanah Karya Abadi
(Hasanah Land) sudah cukup baik. Adapun strategi
komunikasinya adalah: pada tahap perumusan mereka
mengedukasi para pegawainya/agen yang tujuannya untuk
menyamakan visi dan misi antara Hasanah Land dengan
mereka dengan cara memberikan kajian-kajian di kantor
Hasanah maupun di luar kota. tujuannya adalah agar ilmu
dunia dan ilmu akhiratnya bisa diamalkan nantinya
kepada orang-orang disekitar mereka.
Menurut penulis kegiatan edukasi ini bisa dibilang
berjalan dengan baik, karena kegiatan itu dilakukan
dengan rutin disana setiap hari jum’at dan minggu.
Pada tahap implementasi, kegiatan yang dilakukan
oleh PT Hasanah Karya Abadi pertama merekrut anggota
yang nantinya juga akan menyampaikan visi misinya dari
Hasanah. Kedua setelah anggota direkrut mereka berikan
bimbingan dengan pelatihan-pelatihan tentang adab,
akhlak, keislamam, keimanan, bahayanya riba, dan
tentunya konsep tentang properti syariah itu sendiri.
Ketiga gathering dimana kegiatan ini dilakukan Hasanah
72
kepada konsumen dan didalamnya terdapat majelis
edukasi dan tentunya ajang pemasaran juga, tapi
presentasenya 70% dakwah dan 30% jualan. Selanjutnya
survei bersama, kegiatan ini dilakukan antara konsumen
dan pihak Hasanah Land ke lokasi pembangunan
perumahan syariah tersebut.
Pada tahap evaluasi, Hasanah Land meriset ulang
metode-metode penyampaiannya yang disampaikan
kepada anggota ketika saat pelatihan dan kepada
konsumen ketika gathering.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah penulis paparkan,
penulis memberikan sedikit saran untuk PT Hasanah
Karya Abadi demi kelangsungan dan keberhasilan
perusahaan dimasa yang akan mendatang, yaitu:
1. PT Hasanah Karya Abadi diharapkan selain
melakukan melakukan penjualan, mereka mampu
konsisten dalam melakukan dakwah dan
mempromosikan perekonomian yang syari kepada
konsumen khususnya dam masyarakat luas pada
umumnya.
2. PT Hasanah Karya Abadi dalam melakukan
promosinya diharapkan harus lebih aktif dan update
di blog dan media lainnya mengenai materi-materi
dakwah yang berkaitan dengan perekonomian yang
syari.
73
3. PT Hasanah Karya Abadi diharapkan membenahi
dan memperbaiki lagi struktur organisasinya yang
sebelumnya ada masalah, agar lebih fokus
kedepannya dalam menjalankan kegiatannya.
4. PT Hasanah Karya Abadi diharapkan bisa menjadi
contoh yang baik bagi perusahaan-perusahaan
properti syariah lain dengan menjadikan perusahaan
yang mengutamakan dakwah untuk kemaslahatan
umat muslim.
LAMPIRAN
Hasil Wawancara
Nama : Idrus Salam
Jabatan : HRD PT. Hasanah Karya Abadi
Tempat : Kantor Operasional Hasanah Land Bogor
Waktu : Rabu, 10 Januari 2018
Seperti apa Hasanah Land itu?
Kalo hasanah land itu berbeda dengan yang lainnya dan
brokernya. Dan banyak untuk properti syariah itu 2 tahun
belakangan ini kan banyak properti syariah yang menjamur, tapi
konsep kita tetap satu yaitu menciptakan kawasan. Kita bukan
jual rumah, habis jual rumah habis itu langsung pergi, ngga.. ngga
gitu. Memang benar kenapa kita diproperti, jalur properti gitu
dakwahnya, karena yang banyak ribanya itu di properti, dan itu
lama sekali untuk lepas dari ribanya itu. 5 tahun, 10 tahun gitu
kan. Nah itu, makanya dakwahnya lewat properti kita semua.
Kenapa harus kawasan, ada pertanyaan-pertanyaan kenapa ngga
rumah kecil-kecil, selesai tinggalkan, selesai tinggalkan. Yang
penting udah dapet duit dong, nah itu. Namun kita punya visi itu
menciptakan generasi yang robbani, nah itu setiap gathering, kalo
temen-temen pernah ikutin gathering costumer, kalian pasti tau
itu, kita ingin menciptakan generasi yang rabbani, nah gimana,
nah.. disini biasanya kalo gathering itu dikasih tahu seperti apa
contoh-contohnya gitu kan, seperti Ibnu Sina dan Marwan
Astarubi nah itu, mereka itu lahir Ibnu Sina itu semuanya
penemu-penemu islam yang lahir pada zaman hmm. Apa yah pas
lagi kegemilangan islam. Makanya kita ingin menciptakan
kawasan itu secara islam lagi agar tercipta generasi seperti itu
lagi, gitu.. sekarang berapa banyak sih umat islam yang bisa
menemukan atau sebagai penemu vitalnya.
Pertanyaan : Bagaimana perumusan atau perencanaan
dalam melakukan strategi komunikasi tersebut?
Edukasi dulu, kita edukasi dulu, apa itu riba kita kasih tahu dulu,
nah disana baru kita matengin, karena terkadang kita juga kan,
agency atau agen-agen kita kan ngga dibawah kita, independen
mereka rata-rata kan. Nah takutnya ada salah penyampaian dari
mereka, nah itu sangat berbahaya buat kita. dan ini bisa saja
beberapa projek ini terjadi sandungan antar buyer, ya karena
persepsi yang disampaikan oleh agen dengan perusahaan yang
diinginkan itu berbeda. Nah itu, makanya kita untung di
gathering, gathering itu bukan jualan sebenarnya, yang banyak itu
dakwahnya dulu, rentetannya pasti dah. Hampir 70% acara itu
adalah dakwahnya, kita kasih tau contoh akad batil, riba itu apa,
kita kasih tau konsepnya kita seperti apa, kenapa kita membangun
kawasan. Sebenarnya kita bukan mau memisahkan diri atau
gimana, tapi berharap biar nanti, apa ya, kita ini dah udah parah
banget di Indonesia, kita ngeliat secara ini aja , secara
sosiolognya aja udah parah banget, LGBT udah masuk gitukan,
ibaratnya pergaulan bebas udah mulai masuk, nah kita agak-agak
takut gitu kan, nah nanti kelanjutannya gimana, nah disitulah kita
sediain sekolah, kita sediain pasar, karena pada zamaan rosul juga
kan, dulu ketika pertama ketika beliau hijrah, pertama kali yang
dibangun adalah pasar, dulu di Madinah ada pasar cuma miliknya
yahudi, makanya pertama-tama yang kita bentuk adalah pasarnya,
memang sekarang belum terbentuk, sekarang masih proses akan
pembangunan, karena kita kan dua tahun belakangan ini, gitu
kan, mulai fungsinya setahunan sih, kalo kita pribadi ya, kalo
hasanah land terbangun itu januari 2017, itu sesuai dengan SK,
makanya di 2017 januari nah itu baru lahirlah Hasanah Land, kita
ngga jualan seperti yang lain, kalo yang lain kan jualan kebon,
jualan rumah kecil-kecil, cluster. Kalo kita kan targetnya satu
projek itu seratus hektar, terus bagaimana kita membentuknya,
kita usahakan. Karena kita mau bikin mall sendiri, mau bikin
rumah sehat (karena tujuannya untuk sehat), kita mau bikin
playground sendiri itu kan membutuhkan keluasan daerah yang
lebar, kalo cuma satu hektar dua hektar cuma jadi masjid aja
nanti, nah menurut kita itu kurang gereget. Nah makanya kita
berikan pemahaman ke buyer, itu sih tujuan kita, pemahaman itu
diberikan dimana? Di gathering dan kita kasih tau disitu, karena
pemahaman buyer pasti berbeda-beda, makanya agen diarahkan
untuk pemahaman muamalahnya aja, akad batil, perbedaan KPR
syariah dan KPR konvensional sama KPR bank syariah, kita
beritahukan, nah kalo kita setuju dengan tidak menggunakan
bank karena di bank itu kita belum bisa menjamin tidak terjadi
akad yang batil. Dulu kita beberapa kali ditawarin dari bank-bank
dan kita tolak, karena kenapa, ya kita kan awalnya mau
membangun kawasan yang syariah ya memang ngga gampang.
Mulai dari hal-hal seperti itu kita perbaiki. Itu harus kita edukasi
tuh, apa sih KPR Syariah? Apa sih KPR bank konvensional. Kalo
di KPR bank itu tiga yang berperan, pembeli, developer, dan
bank. Kalo secara akad gimana? Kalo kita menilainya itu udah
clear
Bagai mana implementasinya? Apakah ada kelanjutannya
setelah di edukasi?
Iya ada, sistemnya lagi kita bangun, biasanya kita waktu
ghatering yang bapak-bapaknya wajib shalat di masjid, karena
shalat di masjid buaat ikhwan, buat kita harus. Kalo buat ibu-
ibunya ya dirumah. Kita sebenarnya sudah ada program tinggal
nunggu pembangunan kaya rumah tahfiz terus bagai mana konsep
playgroundnya, dan masjidnya dijadikan majlis ilmu, nah itu
adahal konsep-konsep yang akan kita terapkan. Selain menjalin
kerja dengan buyer kita juga menjalin kerja dengan arsitek-arsitek
muslim, kita juga berharap bisa di ACC oleh PLN untuk
membuat pembangkit listrik sendiri. Sekarang kan kebanyakan
orang yang berfikir pake sinar matahari aja lah listriknya, kalo
kita kerja sama dengan turbin wine, kita punya penemunya
sendiri orang jogja, dan tubinnya tida besar tapi bisa
menghasilkan 5000 ampere.itu cukup untuk rumah empat lantai
dengan 20 kamar.
Adakah evaluasinya dan seperti apa?
Ada, di hasanah land itu dalam seminggu ada tiga kali pertemuan
atau pengajian, kita juga punya guru sendiri dan beliau lulusan
dari makkah. 10.20 itu gurunya pak Richo (komisaris) akhirnya
temen-temen diwajibkan, kita belajar fiqih ibadahnya dulu
selanjutnya baru fiqih muamalah, kalo ibadahnya udah baik pasti
muamalahnya juga baik. Kita juga selalu diingati, karena beliau
(pak Richo) juga pernah belajar selama sepuluh tahun di makkah.
Kegiatannya apa saja di hasanah land?
Kegiatan dakwah kita kebanyakan kita di properti, paling kita ada
kegiatan sosial seperti membantu anak yatim, panti jompo, dan
kalo di kawasan kita ngadain pengajian. Kurang lebih seperti itu
kegiatan dakwah yang bisa kita lakukan, ya karna kita juga kan
developer sering dikejar-kejar deadline gitu.
Strategi kita ya menggunakan internet marketing dalam
melakukan itu. Dan kita jarang yang namanya kopdar, kenapa
takutnya kita dipersulit dalam berdakwah..
Kalo dalam presentase berapa persen kira-kira dakwahnya
itu?
Presentasenya adalah 70% berbanding 30%, dakwahnya itu 70%
sedangkan jualannya adalah 30%. Dan tujuan kita membangun
kawasan itu dengan adanya fasilitas-fasilitas olahraga agar umat
islam memiliki kemampuan dalam melakukan olahraga itu, kami
bukan ingin membuat negara dalam negara, tapi ingin
memperbaiki generasi.
Interviewer
Arga Pebrian
Narasumber
Idrus Salam
Hasil Wawancara
Nama : Rudiyana Priyatna
Jabatan : Direktur Operasional PT. Hasanah Karya Abadi
Tempat : Kantor Operasional sementara Hasanah Land
Sentul
Jln. Udayana IX Komplek Udayana Sentul Bogor
Waktu : Rabu, 7 Maret 2018
Bagaimana strategi komuniksai yang dilakukan Hasanah
land dalm mempromosikan ekonomi syariah?
Yang menjadi magnetnya bukan uang yang pertama, yang
pertama ngajak orang itu hadirnya hasanah disini untuk
memanfaatkan untuk mendayagunakan hadirnya kita didunia itu
untuk apa, ya untuk menyampaikan visi misi kita lah, urgensi
yang saat ini dibutuhkan oleh umat itu apa, kan banyak berbagai
aspeknya; aspek sosial, ekonomi, sama moral. Kalo berbicara
membangun ekonomi kan bukan dari atas, kita harus mulai dari
bawah. Dari mana dulu.. ya dari orang itu sendiri, makanya kita
mempromosikannya atau menyampaikannya itu bahwa yaitu
melalui kawasan islami, dimana dengan kawasan islami ini
generasi terbentuk, keluarga juga terbenutk, dimana didalamnya
ada kaidah keislaman. Makanya kalo berbicara properti syariah,
itu hadir bukan semata-mata properti syariah saja, yang syari
secara pembayarannya saja. Akan tetapi secara lingkungan kita
menghadirkan kawasan yang islami. Dimana didalamnya ada
pembinaan anak, pembinaan keluarganya dan pembinaan
bagaimana cara mereka bersosialis, kegiatan tafsir quran, cara
kajiannya, cara mereka bermuamalatnya. Nah seperti itu.
Bagaimana mengimplementasikan strategi komunikasinya?
Caranya.. ketika berbicara tentang SDM ya, kita di sini jarang
sekali ya tarik (rekrut) orang, jadi.. tapi menarik orang yang
belum bisa apa-apa kita bina di sini sampai punya basic. Ketika
mereka sudah punya basic, lantas saya butuh orang website,
orang desain di sini kita ngga langsung terjunin, tapi kita godog
(bina) dulu, kita edukasi dan kita samakan visi misinya dulu.
Ada orang yang belum bisa apa-apa, punya ketertarikan di
eksekusi lahan misalnya, oke.. jadi kita punya pondok ketika
mereka masuk dan mulai gabung, rata-rata yang mondok itu anak
muda usia antara 19 tahun sampai 25 tahun, dan mereka itu kita
yang biayain, kita yang fasilitasin, mereka itu rajin-rajin.
Yang pertama mereka (di pondok) tidak langsung belajar masalah
teknikal, tapi belajar yang fundamental dulu. Dari mulai
akidahnya, adabnya, itu yang paling penting. Itu dari segi
SDMnya seperti itu.
Apa kendala dalam menjalaankan strategi komunikasi?
Kendala kita kesabaran dalam membimbing mereka, karena kan
kalo yang profesional dia udah jago, tapi kalo yang baru
menguasai fundamentalnya dan kurang menguasai teknikalnya
kendalanya adalah bagaimana kita membuat teknikal mereka
seperti profesional ya kendalanya itu, sebenarnya sih bukan
kendala juga, tapi hanya butuh waktu. Ketika mau meriset
formula bagaimana mengutamakan dulu pendidikannya supaya
mereka cepat, dari orang yang biasa-biasa aja menjadi orang yang
luar biasa skillnya. Apa lagi anak-anak muda ini cenderung masih
labil perannya, jiwanya, tempramentalnya masih tinggi. Nah
kendalannya seperti itu.
Bagaimana evaluasi dari strategi komunikasi
komunikasinya?
Evaluasinya adalah terus meriset, artinya meriset jika ini gagal
maka takarannya dikurangin, oh misalnya ternyata metode seperti
ini terlalu cepet jadi harus dikurangin. Terus kita juga harus
memahami personality dari masing-masing orang itu seperti apa,
mulai dari kepribadiannya, sekarang ada yang namanya metode
stifin, kita lihat dari stifinnya, cocoknya dimana. Kalo kemarin
kan kita asal penempatan aja tuh sesuai keinginan kita. Kalo
sekarang orang ini cocok ngga nih di tempatin di sini, kalo
kemaren kita rekrutnya asal. Sekarang kita filter, kemampuannya
seperti apa, pengalamannya seperti apa, cocoknya dimana,
hobinya apa, visi misi hidupnya seperti apa, mulai dari situ gitu.
Setelah itu pun ngga langsung ditempatin tapi belajar dulu
tentang adabnya, berkhitmat itu seperti apa, menghargai
menghormati,
Implementasi eksterrnal
Kalo dari segi eksternal kita tetap menyampaikannya dengan
narasi bahwa pentingnya kawasan islami untuk umat, pentingnya
kita tinggal dikawasan yang islami, pentingnya properti syariah
untuk generasi yang rabbani
Kalo konsep pemasaran saat ini kita banyak menggunakan online
ya.. via website, via market place, facebook ads, adswork, itu dari
segi internal. Kita coba juga kita punya pasukan penjualan yang
terikat secara freelance.
Sekarang metodenya kita coba lewat pameran-pameran, kita
kadang ikut event orang lain atau buat event kita sendiri, kita
sosialisasi disitu. Selain ada gathering kita juga ada survei
Bersama, dan kita menyampaikannya ya lewat gathering tadi.
Kita bukan menjuali tapi mengedukasi, terlepas nanti dia
membeli atau tidaknya itu pilihan mereka. Yang jelas disitu kita
menyampaikan satu narasi bahwa umat muslim itu wajib punya
investasi, wajib memiliki hunian yang islami. Sekarang ini,
kebanyakan orang kalo punya asset main jual-jual aja. Kan ada
orang yang dating itu ada yang ingin investasi atau ingin punya
hunian aja. Jadi kita menyampaikan pentingnya kawasan islami,
karena inilah yang bias menentukan frekuensi umat muslim itu
sendiri.
Kawasan islami itu harus ada di Indonesia sampai peradaban
islam itu kembali.
Apakah dalam menjalankan strategi komunikasi ini
menggunakan kemitraan?
Kalo dari segi kemitraan itu kita menggunakan freelance aja, kalo
ingin menyampaikan informasi. Kita punya strategi eksternal dan
internal. Kalo internalnya kan kita punya tim pemasarannya
sendiri, dimana kita bagi untuk iklan internal dan iklan eksternal.
Ya eksternal itu ada freelance yang melaksanakan, ada juga ke
agensi. Kalo agensi ini kan satu orang yang punya pasukan juga,
tapi kita ngelola kepalanya aja. Itu dengan yang bersifat
internalnya, yang bersifat digital. Kalo eksternalnya kita belum
maksimalkan di sini mungkin tahun depan kita maksimalkan.
Kegiatan di Hasanah Land apa saja?
- Mengcreat projek supaya projek itu berjalan (Hasanah
City Bandung dan Hasanah City Parung Panjang)
- Suport Sistem atau istilahnya member of Hasanah Land
(dia punya manajemen sendiri tapi kita ikut suport dari
kontrol menejemennya dan juga penjualannya) (Amera
City Serang, Madinah Land Palu, Amani Village
Jogjakarta)
- Pengajian
Apa arti dari logo Hasanah Land?
Logonya itukan berbentuk “Ha”. “Ha” itu lambang dari hasanah,
dan itu artinya adalah kebaikan. Jadi kita berfilosofi bahwa ingin
menghadirkan kebaikan, dengan hadirnya kawasan yang islami
ini kita ingin selalu menghadirkan kebaikan untuk umat islam,di
dunia ini kita adalah umat yang terbaik yah. Sebagai umat yang
terbaik kita harus memberikan yang terbaik. Makanya namanya
hasanah, hasanah artinya adalah kebaikan. Kita ingin memberi
kebaikan kepada SDM di sini kepada konsumen dan umat
muslim lainnya. Mudah-mudahan dengan adanya kawasan islami
ini akan selalu menghadirkan kebaikan-kebaikan dengan hadirnya
tahfiz-tahfiz dengan program tahfiznya, menghadirkan keluarga-
keluarga terbaik dengan program islami didalamnya. Hasanah
hadir ingin menjadi sebuah kebaikan dari kawasan islami itu
sendiri. Dari orang yang segi investasi maupun dari segi oang
yang tinggal. Dari segi nvestasi, dia dapet dua sisi pertama
keuntungannya dapet, yang namanya properti itu untung peluang
ruginya 25%. Tapi kitakan berbicara bukan hanya masalah dunia,
ketika mereka investasi dan didalamnya ada diskotik, tempat
maksiat itu hanya wasilah yang didapat. Tapi ketika mereka
investasi di kawasan islami selain untung dari segi dunia atau
materi tapi juga rohani atau akherat, bagaimana tidak ketika
mereka membeli mereka kan memberikan dana kepada
depeloper, dan dana itu digunakan untuk membangun kawasan
itu, ketika kawasan itu jadi maka semua kebaikan hadir di sana,
maka pahalanya mengalir untuk dia gitu. Pahala itu mengalir
bukan hanya sesaat, kalo uang ketika dia meninggal tidak akan
dibawa, tapi kalo amal itu pasti akan dibawa. Ketika orang
meninggal kan ada tiga yang dibawa, pertama amal jariyah yang
bermanfaat misal dia bangun masjid, dia bangun pesantren itu
adalah kebaikan kan termasuk kawasan islami ini. karena
didalamnya kan ada tahfiz quran, ada masjid jami nya, ada
fasilitas sunnahnya, dimana kalo sunnah itu jika dikerjakan
mendapat pahala. Kalo kita ngomongin fasilitas sunnahnya aja
ketika setiap hari ada orang yang berlatih disana brenang,
berkuda, memanah, itu semua otomatis kebagian pahalanya
ketika dia meninggal. Jadi keran amal. Makanya ini menjadi
solusi kebaikan. Yang kedua ilmu yang bermanfaat, bagaimana
ilmu yang bermanfaat ini hadir kalo tanpa yang terakhir yaitu
anak yang sholeh. Makanya gunanya kawasan islami adalah
mencetak generasi yang rabani. Mencetak anak yang sholeh agar
bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang bermanfaat dan tahu
pentingnya amal jariyah. Nah saat ini ummat masih banyak yang
terjerat dengan riba, umat masih banyak yang bermasalah dengan
keluarganya, dan ummat banyak yang bermasalah cara mendidik
anaknya. Karena kurangnya penerapan pendidikan islami dalam
keluarganya. Makanya betapa penting kawasan islami itu.
Bagaimana sejarah terbentuknya Hasanah Land?
Terbentuknya Hasanah land berawal dari hijrahnya para
foundernya, karena ketika berbisnis terjerat dalam riba dan jatuh
disitu masing-masing, lalu sempat pencarian jati diri ya, apa yang
kita lakukan agar seatle di kehidupan dunia dan kehidupan
akhirat. Saat itu kita bukan properti syariah yang pertama, waktu
itu kita lihat ada yang menjalankan properti syariah, nah disitu
kita mulai dari marketer, kita sebagai independent marketer
sendiri-sendiri, dan akhirnya menjadi sebuah broker, dari broker
lanjutlah ke sebuah depelover, waktu itu namanya bukan Hasanah
Land, namanya ya nama projeknya aja yaitu Diandra Serpong
Vilage, tapi setelah itu mas Richo selaku founder dari Hasanah
Land berfikir, terlalu kecil impactnya kalau hanya seperti ini,
makanya berfikir besar, inikan berbicara tentang konsep hunian
syariah kawasan islami yang dibutuhkan oleh seluruh umat
muslim di Indonesia, makanya harus besar. Makanya hadirlah
hasanah land itu tercetus dan mulai keluar SKPT pada januari
2017. Itu secara legalnya lah ya, kalo benar-benar mulainya itu
Agustusan 2016 muncul hasanah land. Ya berawal dari hijrahnya
sih sejarahnya, bagaimana kami ingin memperbaiki diri sekaligus
bermanfaat untuk umat, gitu. Jadi kalo bicara hasanah land ini
bukan semata-mata bisnis tapi landasan utamanya adalah
berdakwah, ini seperti jihad lah. Karena kenapa? Pertama, kita
dalam proses pembebasan lahan juga butuh perjuangan, apalagi
dalam proses perizinan. Kita sangat menghindari yang namanya
riswah (suap-menyuap) dimana yang kental akan itu diproses
seperti itu. Yang kedua kita tidak menggunakan bank, jadi ini
prosesnya sangat perjuangan, dari sisi mental ownernya, dari sisi
fundamentalnya, karena kalau tidak kuat maka ini bicara masalah
amanat dan tanggung jawab.
Interviewer
Arga Pebrian
Narasumber
Rudiana Priyatna
Hasil Wawancara
Nama : Rudiana Priyatna
Jabatan : Direktur Operasional PT. Hasanah Karya Abadi
Tempat : Head Office Hasanah Land Bogor
Jln. Ir. H Juanda No 8 Pabaton, Bogor Tengah,
Kota Bogor 16121
Waktu : Kamis, 25 Mei 2018
Apa yang menjadi strenght (kekuatan) bagi Hasanah Land?
- Developer properti syariah pertama yangmenerapkan
pembangunan kawasan islami
- Konsep syariah yang berbasis ahlussunah wal jamaah
- Mempunyai value islami dan konsep syariah
- Metode pemasaran yang dominan online dengan digital
marketing
- Developer properti syariah pertama yang mengenalkan
konsumer gathering yang mempunyai pola tidak
mendahulukan jualan akan tetapi berdakwah.
Apa yang menjadi weakness (kelemahan) bagi Hasanah
Land?
- Belum bisa menyentuh ranah harga rumah yang sekelas
subsidi dan belum mempunyai alternatif
- Dalam perizinan tidak bisa secepat developer-developer
konvensional karena menghindari riswah (suap-menyuap)
Apa saja yang menjadi opportunity (peluang) untuk Hasanah
Land?
- Sekarang masih belum ada kawasan yang berbasis syariah
- Kebutuhan rumah (papan) menjadi perioritas utama bagi
masyarakat
- Belum ada konsep kawasan yang berbasis islami
- Sekarang ini banyak transaksi yang dengan menggunakan riba,
dan di sini Hasanah Land hadir dengan alternatif menawarkan
rumah yang tidak terkena riba
Threats (ancaman) apa yang dhadapi oleh Hasanah Land?
- Ada ancaman dari luar biasanya dari yg syariah maupun
konvensional, dari kompetitor-kompetitor
Tantangan dalam berdakwah (mempromosikan ekonomi
syariah) yang dilalui Hasanah Land apa saja?
- Banyak masyarakat yang belum teredukasi secara syariah yang
benar-benar syariah
- Dalam menghadapi situasi lingkungan yang fanatik dengan
islam itu sendiri, terkadang islam selalu dicurigai
Harapan Untuk Pereknomian di Indonesia?
- Sudah tidak ada lagi embel-embel dengan menggunakan kata
syariah di belakangnya, maksudnya semuanya memang sudah
syariah, perusahaan-perusahaan juga semua sudah syariah
- Masyarakat mulai aware dengan adanya konsep syariah dan
mempermudah perizinan pembangunan kawasan islami
Interviewer
Arga Pebrian
Narasumber
Rudiana Priyatna
Dokumentasi peneliti bersama HRD Hasanah Land
Dokumentasi penulis dengan Direktur Operasional Hasanah Land
Dokumentasi Kantor Operasional Hasanah Land