metode bangun mitra abadi

32
METODE PELAKSANAAN Nama Paket : Pemeliharaan Berkala Jalan P. Siantar – Tanah Jawa di Kab. Simalungun Nama Peserta Lelang : PT. Bangun Mitra Abadi A. PENDAHULUAN Berikut ini kami berusaha menjelaskan seluruh pendekatan Metode Pelaksanaan yang digunakan dalam penawaran pelelangan pekerjaan berikut rincian waktu pelaksanaan masing-masing item pekerjaan (penjadwalan). Secara umum metodologi ini dimaksudkan sebagai acuan dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pekerjaan. Dengan adanya acuan ini kami optimis seluruh aspek pekerjaan dapat kami laksanakan dengan sebaik-baiknya secara lebih efisien dan efektif dengan tetap menjaga mutu tentunya. Dalam kaitan dengan usaha untuk mendapatkan hasil akhir pelaksanaan pekerjaan fisik yang sesuai dengan tuntutan dalam dokumen kontrak, maka perusahaan ini juga akan berpegang teguh pada prinsip-prinsip pelaksanaan konstruksi yang dianut termasuk pedoman-pedoman yang ada dan telah ditetapkan oleh Direksi Pemberi Kerja maupun yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta akan selalu berkoordinasi dengan pihak yang terkait dengan pekerjaan ini seperti Direksi Pemberi & Pengawas Pekerjaan. Oleh karena itu, pemahaman personil kami mengenai tugas dan tanggung jawabnya, baik dalam lingkup pelaksanaan proyek secara keseluruhan maupun dalam lingkup detail pada setiap bagian pekerjaan merupakan suatu hal yang bersifat mutlak dan tidak diragukan lagi urgensinya.

Upload: seno-leegunz

Post on 11-Aug-2015

215 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE Bangun Mitra Abadi

METODE PELAKSANAAN

Nama Paket : Pemeliharaan Berkala Jalan P. Siantar – Tanah Jawa di Kab. SimalungunNama Peserta Lelang : PT. Bangun Mitra Abadi

A. PENDAHULUAN

Berikut ini kami berusaha menjelaskan seluruh pendekatan Metode Pelaksanaan yang

digunakan dalam penawaran pelelangan pekerjaan berikut rincian waktu pelaksanaan

masing-masing item pekerjaan (penjadwalan). Secara umum metodologi ini dimaksudkan

sebagai acuan dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pekerjaan. Dengan

adanya acuan ini kami optimis seluruh aspek pekerjaan dapat kami laksanakan dengan

sebaik-baiknya secara lebih efisien dan efektif dengan tetap menjaga mutu tentunya.

Dalam kaitan dengan usaha untuk mendapatkan hasil akhir pelaksanaan pekerjaan fisik

yang sesuai dengan tuntutan dalam dokumen kontrak, maka perusahaan ini juga akan

berpegang teguh pada prinsip-prinsip pelaksanaan konstruksi yang dianut termasuk

pedoman-pedoman yang ada dan telah ditetapkan oleh Direksi Pemberi Kerja maupun

yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta akan

selalu berkoordinasi dengan pihak yang terkait dengan pekerjaan ini seperti Direksi

Pemberi & Pengawas Pekerjaan.

Oleh karena itu, pemahaman personil kami mengenai tugas dan tanggung jawabnya, baik

dalam lingkup pelaksanaan proyek secara keseluruhan maupun dalam lingkup detail pada

setiap bagian pekerjaan merupakan suatu hal yang bersifat mutlak dan tidak diragukan

lagi urgensinya.

A.1GAGASAN PEDOMAN PELAKSANAAN

Pemahaman mengenai Pedoman Pelaksanaan merupakan bekal bagi personil pelaksana

di lapangan agar dapat bertindak sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Sasaran pelaksanaan proyek hanya akan tercapai sepenuhnya apabila semua pihak yang

terkait memahami dan melaksanakan sepenuhnya Pedoman Pelaksanaan dan Prosedur

Pelaksanaan Pekerjaan dengan benar.

Adapun pedoman pelaksanaan kami pada pelelangan pekerjaan ini tugas utamanya yaitu

untuk mencapai 4 ketepatan sebagaimana diuraikan berikut ini.

1. Ketepatan Mutu

2. Ketepatan Waktu

Page 2: METODE Bangun Mitra Abadi

3. Ketepatan Biaya

4. Ketepatan Administrasi

1. Ketepatan Mutu

Mutu hasil pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan tuntutan mutu yang

tercantum dalam dokumen kontrak (bestek) pada bagian Spesifikasi Umum dan

Spesifikasi Khusus.

Mutu hasil akhir pelaksanaan pekerjaan kami yakin sangat tergantung kepada :

Mutu bahan atau material yang dipakai

Metode atau cara pelaksanaan pekerjaan

Dengan demikian perlu dipahami bahwa material dengan mutu yang baik tidaklah

cukup untuk mendapatkan hasil akhir yang baik, ini harus diikuti dengan cara

pelaksanaan pekerjaan yang benar. Kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan

yagn tidak terpisahkan.

Pencapaian Tepat Mutu harus dipandang sebagai suatu tantangan professional.

Kegagalan atau ketidak-tepatan mutu pelaksanaan pekerjaaan harus dihindari

karena hal tersebut merupakan cermin dari kegagalan kontraktor dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Pendekatan dan Metode pengendalian mutu yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan fisik adalah menggunakan cara-cara sbb :

PENGUJIAN BAHAN ; yang mempunyai 3 (tiga) tahapan yakni

o Bahan Baku

o Bahan Olahan

o Bahan Jadi

QUANTITY & QUALITY ; yang mempunyai 2 (dua) kriteria yakni

o Dimensi

o Kualitas

PENGUJIAN MODEL ; pengujian yang mempunyai 5 (lima) hal yakni

o Jenis Pemeriksaan

o Metode Pemeriksaan

o Frekwensi Pemeriksaan

o Spesifikasi

o Toleransi Hasil Pekerjaan

Prosedur pengendalian mutu meliputi pengendalian mutu bahan dasar, bahan

olahan dan bahan jadi adalah sebagai berikut :

Page 3: METODE Bangun Mitra Abadi

a) 24 jam sebelum melaksanakan pengujian bahan olahan dan bahan jadi,

Kontraktor mengajukan request permohonan pengetesan.

b) Bersama-sama dengan Konsultan Pengawas Teknik dan staff Pemberi

Tugas mengecek kesiapan Kontraktor mengenai :

Peralatan untuk pengujian di laboratorium dan lapangan

Material (jumlah material, jenis material dan rancangan JMF)

c) Kontraktor akan melengkapi kekurangan persyaratan yang diminta oleh

Konsultan Pengawas Teknik apabila terdapat kekurangan atau sebagai

persyaratan terhadap Konsultan Pengawas Teknik untuk

merekomendasikan/persetujuan pengujian.

d) Persetujuan dari Pemberi Tugas mengenai pengetesan setelah ada

rekomendasi dari Konsultan Pengawas Teknik

e) Request pengujian bahan olahan dan bahan jadi ditutup dengan Verifikasi

2. Ketepatan Waktu

Waktu pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan kondisi kami saat ini kami

tawarkan selama 150 hari kalender dan rentang waktu ini masih bisa lebih cepat

karena kami telah mendapat dukungan AMP tidak jauh dari lokasi pekerjaan.

Keterlambatan penyelesaian proyek akan menimbulkan permasalahan

berkelanjutan. Selain itu, keterlambatan penyelesaian proyek secara langsung

akan merugikan masyarakat, karena fasilitas prasarana yang dibangun/perbaiki

menjadi terlambat pemanfaatannya, di samping memang kerugian bagi kontraktor

itu sendiri karena cost operasional terutama yang bersifat ’rental’ tentu akan

membengkak.

3. Ketepatan Biaya

Pengertian dari tepat biaya adalah hasil pelaksanaan sesuai dengan biaya yang

telah direncanakan dalam Bill Of Quantity, atau dengan jumlah biaya yang telah

dibayarkan didapat hasil pelaksanaan yang optimal menurut perhitungan RAP

(Rencana Anggaran Pelaksanaan).

Tepat biaya ini berkaitan erat dengan :

Kuantitas hasil pelaksanaan

Dimensi atau ukuran suatu bagian pekerjaan, baik yang terlihat maupun yang

tidak terlihat sesuai dimensi atau ukuran yang diajukan dalam pembayaran

Kelayakan Teknis

Page 4: METODE Bangun Mitra Abadi

Tidak ada item pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan dan

dibayarkan yang secara teknis tidak bisa diterima kelayakannya atau

urgensinya (untuk dilaksanakan).

Dalam hal ini penting untuk dipahami bahwa semua bagian pekerjaan akan

dilaksanakan berdasarkan kajian terhadap kebenaran perhitungan teknis dan

asas manfaatnya serta menghindari pekerjaan 2x (pek. ulang atau perbaikan)

yang biayanya memboroskan.

4. Ketepatan Administrasi

Administrasi pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian penting yang tidak bisa

diabaikan. Administrasi ini sebagai rekaman atau catatan pelaksanaan proyek

yang sekaligus sebagai alat untuk membuktikan bahwa pelaksanaan pekerjaan

telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Pembuktian itu

diperlukan baik bagi kalangan intern (dalam organisasi pelaksanaan) maupun

bagi pihak lain yang terkait atau yang memerlukannya (Inspektorat dan Tim

Pemeriksa lainnya).

Tertib administrasi dimaksud akan meliputi sebagai berikut :

Administrasi pelaksanaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan fisik

harian, mingguan, bulanan dan pelaksanaan kegiatan pengujian baik di

lapangan maupun di laboratorium.

Administrasi pembayaran, sebagai cash flow perusahaan

Administrasi pelaksanaan lainnya seperti surat menyurat, surat perintah

perubahan pekerjaan, justifikasi teknik, Berita Acara Percobaan

Lapangan, Rekomendasi dari Owner/Konsultan, Instruksi dari

Owner/konsultan kepada kontraktor dan lain-lain seperti ketentuan yang

ada dalam dokumen kontrak.

A.2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN (PROYEK)

Sesuai dengan yang tertuang dalam Dokumen lelang, kami sebagai kontraktor

akan menyediakan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk menyelesaikan

pekerjaan, yang terdiri dari pekerjaan persiapan atau sementara, pekerjan

utama dan pekerjaan finishing.

Untuk semua pekerjaan tersebut kami akan selalu mengacu kepada b.o.q pada

Dokumen Lelang dan Spesifikasi Teknik atau Instruksi dan Petunjuk Direksi

Pekerjaan.

Page 5: METODE Bangun Mitra Abadi

Adapun jenis pekerjaan sebagai ruang lingkup proyek yang akan dilaksanakan

sesuai dengan Dokumen Lelang sesuai dengan urutan mata pembayaran

adalah sbb :

1.2 M O B I L I S A S I

Baik alat maupun personil bisa kami datangkan apakah dari base camp

kami yang lain seperti dari Kutacane ataupun Takengon, kami akan

pelajari terhadap segala kemungkinan termasuk kemungkinan pembelian

alat baru khusus untuk pekerjaan dimaksud (apabila diperlukan).

Photo Dokumentasi (3 phase)

a. Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu harus dilakukan

pengambilan gambar atau photo untuk dokumentasi. Ini dimaksudkan

agar kita mempunyai informasi tentang kondisi awal dari pekerjaan

yang akan kita laksanakan. Pengambilan photo untuk dokumentasi ini

akan digunakan sebagai ”Photo Dokumentasi 0%”. Setiap titik

pengambilan photo harus diberi nama sesuai dengan lokasinya.

b. Apabila pelaksanaan pekerjaan telah dimulai dari staf teknik harus

terus mengikuti perkembangan penyelesaian perkerjaan. Setelah

penyelesaian pekerjaan sudah mencapai setengah dari saat kondisi

awal dilakukan pengambilan gambar atau photo untuk dokumentasi.

Ini dimaksudkan agar kita mempunyai informasi tentang kondisi

pencapaian pelaksanaan pekerjaan yang telah kita laksanakan.

Pengambailan photo untuk dokumentasi ini akan kita gunakan sebagai

”Photo Dokumentasi 50%”. Setiap titik pengambilan photo harus

diberi nama sesuai dangan lokasinya.

c. Dan selanjutnya apabila pelaksanaan pekerjaan telah selesai maka

dilakukan pengecekan bersama antara Staf Teknik, Pelaksana dan

Pengawas Pekerjaan. Dan setelah dilakukan pengecekan dan

pekerjaan sudah diterima dilakukan pengambilan gambar atau photo

untuk dokumentasi. Ini dimaksudkan agar kita mempunyai informasi

tentang penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang telah kita

laksanakan. Pengambilan photo untuk dokumentasi ini akan kita

gunakan sebagai ”Photo Dokumentasi 100%”. Setiap titik

pengambilan photo harus diberi nama sesuai dengan lokasinya.

Pekerjaan Pengukuran (Memanjang dan Melintang)

Page 6: METODE Bangun Mitra Abadi

Setelah lokasi pekejaan siap dan bersih dari segala barang/benda yang

menghalangi pandangan pengukuran, maka selanjutnya kami akan

melaksanakan pekerjaan pengukuran topografi (memanjang dan

melintang) termasuk untuk keperluan shop dan as built drawing. Pertama-

tama kami memasang patok pada tempat yang akan diukur baik untuk

semua lokasi pekerjaan. Setelah selesai memasang patok dilanjutkan

dengan pengukuran yaitu :

a. Pengukuran poligon untuk jalur trace dan menentukan R (jari-jari

lengkung) pada belokan.

b. Pengukuran Water Pass untuk elevasi Vertikal dan Profil memanjang

c. Pengukuran situasi / lay out

d. Data pengukuran akan kami serahkan kepada Direksi untuk

diperiksa, setelah selesai diperiksa dan hasil pengukuran masuk

pada toleransi yang telah ditentukan maka kami lanjutkan pada

pemrosesan data.

e. Setelah selesai proses data ukur dan diperiksa oleh Direksi dan

konsultan, kami lanjutkan dengan penggambaran.

f. Penggambaran untuk gambar kerja (shop drawing) akan

menggunakan skala sesuai dengan ketentuan atau petunjuk dari

Direksi.

Pembuatan Shop Drawing (Gambar Kerja)

Setiap akan melakukan setiap item pekerjaan terlebih dahulu kontraktor

membuat Shop Drawing (Gambar Kerja) yang mengacu kepada Gambar

Design yang telah ada dan berdasarkan keadaan di lapangan dari hasil

pengukuaran dan pemeriksaan yang telah dilakukan bersama antara

Kontraktor dan Pengawas Lapangan. Setelah Shop Drawing selesai

dibuat, kemuadian diajukan kepada Direksi dan Konsultan u ntuk

mendapat persetujuan dan selanjutnya diperbanyak sesuai dengan

kebutuhan di lapangan dan akan didistribusikan kepada yang

berkepentingan selain itu juga satu berkas disimpan sebagai arsip.

Untuk selanjutnya Shop Drawing tesebut akan menjadi acuan dalam

pelaksanaan pekerjaan di lapangan, diperjelas juga dengan skematis

ini :

Page 7: METODE Bangun Mitra Abadi

Pembuatan Kantor Lapangan dan Fasilitas Proyek

Kantor lapangan dan Fasilitas proyek yang harus disediakan antara lain :

a. Direksi keet dan kelengkapannya sesuai dengan ketentuan dalam

dokumen kontrak

b. Barak kerja untuk tenaga pekerja

c. Gudang tempat penyimpanan bahan dan alat

d. Ruangan Lab untuk pengujian

e. Air bersih untuk kebutuhan sehari-hari

f. Penerangan listrik dengan menggunakan daya PLN atau Genset

sendiri

g. Persiapan kotak obat-obatan untuk P3K

h. Alat-alat kerja atau alat bantu di lapangan.

i. Papan Informasi Pekerjaan, yang menjelaskan sebanyak mungkin

data proyek yang dikerjakan

GAMBAR RENCANA/ SPEC

PEMBUATAN SHOP DRAWING

SURVAI KONDISI LAPANGAN

PENGAJUAN SHOPDRAWING

PEMBERI TUGAS

SHOP DRAWINGDASAR PELAKSANAAN

PENGAJUAN MATERIAL

YA

REVISI

TIDAK

UJI MATERIAL

PEMBERI TUGAS

YA

TIDAKGANTI MATERIAL

PELAKSANAANPEKERJAAN

AS BUILT DRAWING

Page 8: METODE Bangun Mitra Abadi

Pengajuan dan Pengujian Material

Pengujian laboratorium sangan penting, karena akan menyangkut mutu

pekerjaan nantinya. Untuk pengujian material dan hasil pekerjaan,

kontraktor akan mengacu pada standar mutu yang telah ditetapkan dalam

spesifikasi teknis.

Istilah agregat mencakup antara lain batu bulat, batu pecah, abu batu, dan

pasir. Efesiensi dan efektivitas produksi agregat untuk campuran beraspal

(material aspal) ditentukan oleh pengaturan dan pengawasan yang

dilakukan pada unit pemecah batu (Stone Crusher/SC). Sebelum masuk

ke unit pemecah batu (stone crusher) bahan baku batuan harus sudah

memenuhi persyaratan kekerasan dan keawetan. Demikian juga setelah

keluar dari unit produksi, harus memenuhi persyaratan sifat fisik yang

ditentukan dalam spesifikasi.

2.1(1) GALIAN UNTUK DRAINASE, SELOKAN DAN SALURAN AIR

Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana

yang diperlukan untuk membentuk selokan baru atau lama sehingga

memenuhi kelandaian yang ditunjukkan pada gambar pelaksanaan.

Untuk galian drainase, pada umumnya digunakan excavator untuk dimensi

saluran yang memungkinkan dikerjakan oleh bucket excavator dengan tujuan

tidak banyak material tanah asli yang terbuang dan waktu lebih cepat

dibandingkan cara manual. Hasil galian akan dimuat oleh alat excavator itu

juga untuk dibuang ke suatu tempat tertentu yang diizinkan ataupun

Existing Pavement

- Dump Truck would be used to bring the excavation material

3. Orderly last excavation would be executed by manual

1. Excavation for drainage ditches and waterways 2. - First excavation would be used Excavator

Existing Pavement

Excavation Direction

to disposal area

Page 9: METODE Bangun Mitra Abadi

dikumpulkan ke suatu tempat apabila bisa ‘dipergunakan’ sewaktu-waktu

sebagai timbunan. Hasil bentukan penampang galian ini kemudian akan

dirapikan menurut dimensi pada gambar proyek dimana kemiringan

dasar/lantai saluran dibuat sedemikian rupa dengan alat bantu agar air

buangan bisa teralirkan dengan baik dan lancar.

Di samping itu, selama melaksanakan penggalian drainase, kami tetap

mengindahkan K3 dengan melengkapi pekerja dan operator dengan APD

(Alat Pelindung Diri) seperti helmet, sepatu, dll termasuk rambu-rambu

penggalian.

2.2 (1) PASANGAN BATU DENGAN MORTAR

Pekerjaan ini dilaksanakan dengan alat (mekanik) yakni concrete mixer dan

material yang diperlukan di antaranya adalah pasir, batu, semen dan air.

Oleh karena kami memiliki Stone Crusher (SC) dan izin quary untuk

pengambilan material sungai, maka kebutuhan atau suplai pasir dan batu

bisa didatangkan sendiri tanpa harus menunggu pembelian dari pihak

sehingga sedikit banyaknya pekerjaan ini tidak tergantung kepada pihak lain

(kecuali semen) dan dapat dipercepat bila lokasi dan ukuran pemasangan

pasangan batu ini sudah diketahui dengan jelas. Pekerjaan ini bisa dilakukan

di awal proyek dan bisa pula di akhir proyek karena tidak akan berakibat

apapun (secara significant) terhadap pembangunan terutama pengasapalan

badan jalan.

Material pasir dan semen dimasukkan bisa dengan menggunakan tenaga

manual dengan alat bantu seperti sekop/cangkul ataupun ember cor dan

selanjutnya dicampur dengan menggunakan concrete mixer (molen) kapasitas

+ 0,2 - 0,3 m3. sebelum dijadikan pasta untuk perletakan dan pemasangan

batu, adukan harus benar-benar rata dan kadar air yang digunakan harus

dengan komposisi yang tepat (factor air-semen). Sebelum diberikan sentuhan

pasta semen pasir, permukaan batu dibersihkan terlebih dahulu lalu kemudian

dipasang sepanjang saluran atau drainase yang telah tergali.

Material seperti semen, pasir, dan batu penempatannya diatur sedemikian

rupa agar tumpukan material bisa disesuaikan secara seimbang dengan

kebutuhan pemasangan pasangan batu dan tidak banyak material yang akan

Galian Drainase

(paling lama 6 mgg)

Pek. Mendahului Pek. BerikutnyaMobilisasi, Pek. Div.8 Psg Bt Mortar

Page 10: METODE Bangun Mitra Abadi

terbuang atau kelebihan. Material ini diangkat/dikirim oleh truk colt diesel dan

bebannya disesuaikan agar jangan sampai mengganggu badan jalan yang

sudah terbentuk apalagi bila sudah teraspal.

Campuran semen dan air yang akan menentukan mutu ikatan pasta

pasangan batu selain harus mengikuti spesifikasi yang ada juga akan

mendengarkan petunjuk pengawas/direksi lapangan.

Masalah jumlah pekerja/tukang untuk pek. pasangan batu ini akan ditentukan

kemudian bilamana hasil rekayasa lapangan telah keluar sehingga sejumlah

grup yang akan dibentuk nantinya memberikan hasil yang efisien namun

cepat/tepat waktu.

Apabila terjadi hujan terus menerus yang mengakibatkan air selalu tergenang

di penampang saluran mortar, maka ditempuh solusi dengan 2 cara yakni

pembuatan saluran pengelak dan pengeringan tempat pekerjaan

(dewatering).

Pada prinsipnya, pembuatan saluran pengelak adalah merelokasi saluran air

yang akan dipasang mortar dengan tetap mempertahankan kelandaian dasar

saluran lama sehingga tidak menyebabkan terjadinya penggerusan baik pada

bangunan sekitarnya maupun hasil pekerjaan yang lain. Dalam hal

dewatering, kami akan melakukan pemompaan/pengisapan air dengan

pompa air terhadap lokasi genangan dan bila dimungkinkan membuangnya

menggunakan water tank truk agar kapasitas yang diangkut lebih banyak.

Selain itu bisa ditempuh dengan cara estafet dari satu bak penampungan ke

penampungan lain sehingga memungkinkan suatu areal bisa kering dengan

cepat.

2.3 (4) GORONG – GORONG PIPA BETON BERTULANG, DIAMETER DALAM 95 – 10 5 CM

Kami mengupayakan sedapat mungkin mengerjakan pemasangan pipa beton

ini (gorong-gorong) setelah mengetahui titik mana saja yang akan dipasang

sesuai volume Rekayasa Lapangan, sebelum pekerjaan timbunan ataupun

lapis pondasi agregat dimulai agar badan jalan yang terbentuk nantinya

(setelah terpasang gorong-gorong) tidak dibongkar lagi.

Pas. Batu dgn Mortar (8 Minggu)

Pek. Mendahului Pek. Berikutnya

Galian Drainase, bouwplank Timbunan Biasa

Page 11: METODE Bangun Mitra Abadi

Gorong-gorong ini akan kami beli langsung dari produsennya dengan tebal

gorong-gorong serta diameter yang tercantum dalam Bill of Quantity ataupun

dan mutu beton serta tulangannya sesuai dengan yang disyaratkan di dalam

Spesifikasi. Pengangkutan pipa/gorong-gorong ini bisa dilakukan dengan pick

up ataupun mobil truk Colt Diesel tergantung kebutuhannya nanti.

Saat pertama pelaksanaan, titik/lokasi pemasangan pipa akan digali

menggunakan excavator dan bila pipa/gorong-gorong eksisting masih ada

maka akan dibuang karena mungkin sudah tidak layak dipakai lagi. Dasar

gorong-gorong akan dipadatkan dengan Tamper untuk memberikan landasan

yang cukup kuat dan kemudian diberi lapisan pasir dengan ketebalan seperti

tersebut dalam Dokumen Spesifikasi. Seluruh pelaksanaan (kecuali

penggalian) dilakukan secara manual dan sekelompok pekerja akan

merapikan kembali permukaan atas gorong-gorong yang telah terpasang.

ikan dalam jangka waktu 13 hari.

Oleh karena pada saat penggalian gorong-gorong melintang terhadap lebar

jalan, maka untuk mengatur lalu lintas agar kendaraan proyek bisa lalu lalang,

maka kami merencanakan penggalian ruas gorong-gorong setengah lebar

jalan dimana bila pekerjaan telah selesai dilanjutkan pada ruas setengahnya

lagi. Setiap perlintasan kendaraan akan kami evaluasi bahwa timbunan

kembali ruas gorong-gorong harus benar-benar padat sehingga bisa

melindungi gorong-gorong dari beban langsung as kendaraan.

3.1(1a). GALIAN BIASA.

1. Pekerjaan ini dilakukan untuk menggali tanah ataupun tebing yang tidak berbatu.

2. Galian ini dilakukan untuk mempersiapkan pondasi dari satu struktur atau bisa juga

untuk mempersiapkan pondasi jalan dan memotong tebing tidak berbatu untuk

rencana perluasan jalan.

3. Pekerjaan ini dilakukan dengan cara mekanis (menggunakan excavator).

4. Dalam penggalian tanah tersebut harus kita kontrol kedalaman galian tersebut

dengan alat ukur dengan ketelitian yang akurat.

Gorong-gorongPek. Mendahului Pek. Berikutnya

Pas. Batu dgn mortar, Galian Timbunan, Perkerasan

Page 12: METODE Bangun Mitra Abadi

5. Tanah bekas galian kemudian dibuang keluar lokasi pekerjaan, agar lalu lintas tidak

terganggu.

6. Kemudian kita ukur kedalaman/dimensi galian tersebut sesuai dengan gambar atau

petunjuk direksi.

Pekerjaan Galian biasa seperti halnya pekerjaan Galian Selokan Drainase,

menggunakan excavator dalam pelaksanaannya.

3.1(7) GALIAN PERMUKAAN BERASPAL TANPA COLD MILLING MACHINE

Penggalian dilaksanakan pada perkerasan aspal lama yang ditentukan.

Pekerjaan galian

dilaksanakan dengan Compressor , Jack Hammer , material hasil galian

dimuat ke dalam Dump

Truck untuk dibuang keluar lokasi pekerjaan .

Peralatan yang dipergunakan :

- Compressor

- Jack Hammer

- Motor Grader

- Dump Truck

- Alat Bantu

4.2(2B) LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS S

Lapis Podasi Agregat Klas S merupakan perkerasan untuk bahu jalan, bahan

yang digunakan agregat kasar, agregat halus serta sirtu. Penanganan pekerjaan

sebagai berikut, Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck bahan material

agregat klas S, Dump Truck mengangkut ke lokasi pekerjaan, bahan material

agregat klas S dihampar dengan tebal jadi 15 cm dengan menggunakan Motor

Grader selanjutnya disiram dengan Water Tanker kemudian dipadatkan dengan

menggunakan Vibratory Roller dan Pneumatic Tyre Roller, selama pemadatan

Water Tanker tetap memberikan penyiraman air sesuai dengan kebutuhan kadar

air maksimum. Apabila dalam pelaksanaan pada badan jalan akan mengganggu

pengguna jalan, maka pelaksanaannya dilakukan setengah dari lebar badan jalan

tersebut, sekelompok pekerja merapikan hasil hasil timbunan agregat klas C

dengan menggunakan alat bantu.Waktu yang

Page 13: METODE Bangun Mitra Abadi

Kelas S :

DIVISI – 5 PERKERASAN BERBUTIR

Pekerjaan ini mencakup penambahan lebar perkerasan lama sampai lebar jalur lalu lintas

yang diperlukan dalam design, pekerjaan mencakup penggalian dan pembuangan bahan

yang ada, penyiapan tanah dasar, dan penghamparan dengan menggunakan motor grader

serta pemadatan bahan dengan menggunakan tandem roller dan pnematic tire roller,

pekerjaan ini harus selesai sebelum pelaksanaan dari pelapisan perata.

Pelebaran perkerasan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar, penentuan pelebaran

perkerasan apakah satu sisi maupun dua sisi harus dilakukan dengan mempertimbangkan

Ruang milik Jalan yang tersedia.

Bilamana alinyemen jalan lama tidak memenuhi ketentuan minimum dari fungsi jalan

tersebut, maka pelebaran dilaksanakan dengan perbaikan alinyemen sedemikian hingga

sumbu jalan menjadi lebih lurus dan lengkung pada tikungan maupun pada puncak

tanjakan dapat dikurangi.

Pada permukaan semua Lapis Pondasi Agregat tidak boleh terdapat ketidakrataan yang

dapat menampung air dan semua punggung (camber) permukaan itu harus sesuai dengan

yang ditunjukkan dalam Gambar.

Tebal total minimum Lapis Pondasi Agregat tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal

yang disyaratkan.

Lapis Pondasi SPek. Mendahului Pek. BerikutnyaTimbunan Biasa,Pilihan,

Aspal

5.00

~ 7

.50

1.50

TOP VIEW

Traffic

TOP VIEW

Traffic

1.50SHOULDER

Traffic

1. Transporting Base B aggregate material by dump truck.

CL CL

Traffic

2. Dumping material from dump truck.

Ditch Drainage

Ditch Drainage Ditch Drainage

1.50

1.50

5.00

~ 7

.50

SHOULDER

Ditch Drainage

SHOULDER

SHOULDER

Flagman

Flagman

Dump Truck

Page 14: METODE Bangun Mitra Abadi

5.1(1). LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A

Tebal minimum Lapis Pondasi Agregat Kelas A tidak boleh kurang satu sentimeter

dari tebal yang disyaratkan.

Pada permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang disiapkan untuk lapisan

resap pengikat atau pelaburan permukaan, bilamana semua bahan yang terlepas

harus dibuang dengan sikat yang keras, maka penyimpangan maksimum pada

kerataan permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m, diletakkan

sejajar atau melintang sumbu jalan, maksimum satu sentimeter

Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel atau

pecahan batu atau kerikil yang keras dan awet. Bahan yang pecah bila berulang-

ulang dibasahi dan dikeringkan tidak boleh digunakan.

Bilamana agregat kasar berasal dari kerikil maka untuk Lapis Pondasi Agregat

Kelas A mempunyai 100 % berat agregat kasar dengan angularitas 95/90. 95/90

menunjukkan bahwa 95% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah satu atau

lebih dan 90% agregat kasar mempunyai muka bidang pecah dua atau lebih.

Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel pasir alami atau

batu pecah halus dan partikel halus lainnya. Fraksi bahan yang lolos ayakan

No.200 tidak boleh melampaui dua per tiga fraksi bahan yang lolos ayakan No.40.

Seluruh Lapis Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan

lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan

harus memenuhi ketentuan gradasi (menggunakan pengayakan secara basah)

DIVISI 6 PERKERASAN ASPAL

Bahan hotmix yang utama selain aspal adalah batu pecah yang dihasilkan

dari Stone Crusher.

Adapun urutan pemecah batu yang biasa dipakai pada Stone Crusher untuk

memproduksi agregat adalah sebagai berikut :

a) Pemecah primer : digunakan pemecah batu jenis jaw, gyratory

atau hammer mill

b) Pemecah sekunder : digunakan pemecah batu jenis konus, roll

atau hammer mill

c) Pemecah tersier : digunakan pemecah batu jenis roll, rod mill atau

ball mill.

Page 15: METODE Bangun Mitra Abadi

Pemilihan peralatan pemecah batu di atas harus mempertimbangkan

hal-hal berikut ini untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal.

- Jenis batuan yang akan dipecah

- Ukuran batu yang akan dipecah

- Ukuran dan bentuk agregat yang diperlukan

♦ Pengujian Agregat

Gradasi agregat adalah pembagian ukuran butiran yang dinyatakan

dalam persen dari berat total. Tujuan utama pekerjaan analisa ukuran

butir agregat adalah untuk pengontrolan gradasi agar diperoleh

konstruksi campuran yang bermutu tinggi.

Gradasi ditentukan dengan melakukan penyaringan terhadap contoh

bahan melalui sejumlah saringan yang tersusun sedemikian rupa dari

ukuran besar hingga kecil; bahan yang tertinggal dalam tiap saringan

kemudian ditimbang.

6.1.(1a) Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair

Pekerjaan ini mecakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada

permukaan yang telah disiapkan sebelumnya. Lapis resap pengikat digunakan

diatas permukaan jalan yang tidak beraspal seperti Lapisan Pondasi Aggregat.

Lapis Resap Pengikat disemprotkan dengan peralatan asphalt sprayer diatas

permukaan aggregate yang benar-benar kering dan tidak dilaksanakan pada waktu

angin kencang,turun hujan atau akan turun hujan. Bahan yang digunakan antara

lain adalah Aspal Penetrasi 60/70 atau 80/100 atau Aspal Emulsi Medium setting /

Slow setting yang memiliki tingkat peresapan paling baik sesuai kondisi lapangan.

Contoh aspal terlebih dahulu disampaikan kepada Direksi Teknik untuk dilakukan

pengujian jenis dan mutu bahan.

Sebelum bahan Lapis Resap Pengikat digunakan, maka permukaan jalan terlebih

dahulu dibersihkan dengan Compressor agar semua pertikel yang tidak berguna

atau batuan yang terlepas tidak berada diatas hamparan aggregat yang akan

disemprot. Selanjutnya penyemprotan dilakukan dengan menggunakan asphalt

sprayer yang ditarik kenderaan roda karet. Alat penyemprot dilengkapi dengan

batang semprot sehingga dapat mensirkulasikan aspal secara penuh kearah

horizontal maupun vertical. Bila digunakan alat penyemprot aspal tangan (hand

sprayer) maka akan dilengkapi dengan tangki aspal dengan alat pemanas, pompa

Page 16: METODE Bangun Mitra Abadi

yang dapat memberi tekanan kedalam tangki aspal agar aspal tersemprot keluar

dan batang semprot yang dilengkapi dengan nozel. Penyemprotan dilaksanakan

oleh operator yang terampil. Percobaan lapangan dengan disaksikan oleh Direksi

Teknik atau wakilnya dilakukan untuk mendapatkan takaran yang tepat yaitu dalam

batasan 0,40 sampai 1,30 liter / m2 (diatas lapisan aggregate).

Lintasan penyemprotan dilaksanakan dengan mengambil ½ lebar badan jalan,

disemprot secara merata sampai selesai. Penggunaan aspal setiap lintasan

dicatat / dihitung apakah telah sesuai dengan ketentuan spesifikasi. Setelah

penyemprotan selesai lalulintas tidak izinkan lewat sampai bahan aspal meresap

dan mengering atau minimal selama 4 jam.

6.1.(2a) Lapis Perekat-Aspal Cair

Pekerjaan ini mecakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada

permukaan yang telah disiapkan sebelumnya. Lapis Perekat digunakan diatas

permukaan jalan yang telah beraspal. Lapis Perekat disemprotkan dengan

peralatan asphalt sprayer diatas permukaan lapis pondasi aggregate yang benar-

benar kering dan tidak dilaksanakan pada waktu angin kencang,turun hujan atau

akan turun hujan. Bahan yang digunakan antara lain adalah Aspal Penetrasi 60/70

atau 80/100 atau Aspal Emulsi Medium setting / Slow setting yang memiliki tingkat

peresapan paling baik sesuai kondisi lapangan. Contoh aspal terlebih dahulu

disampaikan kepada Direksi Teknik untuk dilakukan pengujian jenis dan mutu

bahan.

Sebelum bahan Lapis Perekat digunakan, maka permukaan jalan terlebih dahulu

dibersihkan dengan Compressor agar semua pertikel yang tidak berguna tidak

berada diatas aspal yang akan disemprot. Selanjutnya penyemprotan dilakukan

dengan menggunakan asphalt sprayer yang ditarik kenderaan roda karet. Alat

penyemprot dilengkapi dengan batang semprot sehingga dapat mensirkulasikan

aspal secara penuh kearah horizontal maupun vertical. Bila digunakan alat

penyemprot aspal tangan (hand sprayer) maka akan dilengkapi dengan tangki

aspal dengan alat pemanas, pompa yang dapat memberi tekanan kedalam tangki

aspal agar aspal tersemprot keluar dan batang semprot yang dilengkapi dengan

nozel. Penyemprotan dilaksanakan oleh operator yang terampil. Percobaan

lapangan dengan disaksikan oleh Direksi Teknik atau wakilnya dilakukan untuk

mendapatkan takaran yang tepat yaitu dalam batasan 0,15 l/m2 untuk permukaan

Page 17: METODE Bangun Mitra Abadi

aspal baru dan 0,15 - 0,35 l/m2 diatas lapisan aspal lama yang permukaan nya

telah terekpos cuaca.

Lintasan penyemprotan dilaksanakan dengan mengambil ½ lebar badan jalan,

disemprot secara merata sampai selesai. Pengguna aspal setiap lintasan dicatat /

dihitung apakah telah sesuai dengan ketentuan spesifikasi. Setelah penyemprotan

selesai lalulintas tidak izinkan lewat sampai bahan aspal meresap dan mengering.

6.3.(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) (gradasi halus)

Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang terdiri dari aggregate dan

bahan aspal yang dicampur dipusat instalasi pencampur aspal, penghamparan dan

pemadatan campuran diatas suatu pondasi permukaan jalan yang telah disiapkan.

Produksi AC-WC dipusat instalasi pencampur aspal menggunakan bahan

aggregate yang dihasilkan stone crusher dengan komposisi campuran sesuai

rancangan dalam Job Mix Design.

Bahan yang digunakan untuk campuran terdiri dari aggregate kasar , aggregate

halus, bahan pengisi (filler) dengan tambahan semen, aspal dan bahan anti

pengelupasan disediakan dalam jumlah yang cukup serta dari sumber bahan yang

telah diseleksi sesuai rancangan campuran (JMD).

Pada tahap awal produksi AC-WC akan dilakukan trial test dilapangan guna

mendapatkan jumlah lintasan pemadat yang digunakan dalam pekerjaan test ini

dilakukan diluar efektif.

Dalam pelaksanaan penghamparan dilapangan kondisi cuaca harus dalam

keadaan tidak turun hujan dan lapangan pekerjaan dalam kondisi kering.

Pengangkutan dari unit pencampur aspal sampai kelokasi pekerjaan menggunakan

dump truck. Selama pengangkutan suhu aspal harus tetap dijaga dengan cara

melindungi aspal dengan lapisan penutup yang diyakini dapat menjaga suhu aspal.

Penghamparan Hotmix dilaksanakan diatas lapisan permukaan yang telah dilabur

Lapis Resap Pengikat dan dipastikan masih dalam kondisi yang baik serta dapat

dilaksanakan penghamparan. Sebelum dihampar permukaan aspal lama

dibersihkan dengan alat compressor sampai bersih dari unsur yang tidak

diperlukan. Balok kayu atau acuan lainnya dipasang pada bagian tepi lokasi yang

akan diaspal.

Penghamparan dilaksanakan oleh Asphalt finisher dengan mengambil ½ lebar

badan jalan. Pengaturan tebal gembur aspal yang dihampar akan diatur sedemikian

rupa sehingga setelah selesai dipadatkan akan diperoleh tebal sesuai rancangan

yaitu : 4 cm atau setidaknya masih dalam batas toleransi yang diberikan.

Page 18: METODE Bangun Mitra Abadi

Penggilasan aspal dilaksanakan dalam tiga tahapan operasi yang terpisah yaitu :

a). Pemadatan Awal

b). Pemadatan Antara

c). Pemadatan Akhir.

Penggilasan awal (break-down) akan dilaksanakan dengan alat pemadat Tandem

Roller sebanyak minimal 2 lintasan penggilasan setiap titik perkerasan dengan

kecepatan tidak lebih dari 4 km/jam.

Penggilasan antara menggunakan alat Pneumatic Tyre Roller sesaat setelah

penggilasan awal selesai dikerjakan. Kecepatan alat tidak melebihi 10 km/jam

dengan jumlah lintasan minimal sebanyak : 8 lintasan.

Penggilasan akhir menggunakan Tandem Roller atau alat pemadat roda baja

lainnya yang tampa penggetar ( vibrasi ).

Setelah semua tahapan pengaspalan selesai dikerjakan, maka permukaan

perkerasan akan diperiksa dengan cara melakukan pengujian antara lain :

pengujian kerataan dan pengujian kepadatan.

Untuk pengujian campuran aspal , dilakukan diinstalasi pencampur aspal.

Pengambilan benda uji dilapangan dengan cara Core-drill sesuai ketentuan dalam

spesifikasi teknis.

Selama priode konstruksi, permukaan jalan yang telah selesai diaspal akan tetap

dipantau atau diawasi apakah pada tempat-tempat tertentu terjadi kerusakan atau

perobahan akibat arus lalulintas atau karena factor cuaca.

Pekerjaan penghamparan AC-WC dilaksanakan diatas lapisan AC-BC.

6.3.(6a). Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi kasar)

Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang terdiri dari aggregate dan

bahan aspal yang dicampur dipusat instalasi pencampur aspal, penghamparan dan

pemadatan campuran diatas suatu pondasi permukaan jalan yang telah disiapkan.

Produksi AC-BC dipusat instalasi pencampur aspal menggunakan bahan aggregate

yang dihasilkan stone crusher dengan komposisi campuran sesuai rancangan

dalam Job Mix Design. Bahan yang digunakan untuk campuran terdiri dari

aggregate kasar , aggregate halus, bahan pengisi (filler) dan semen serta aspal

disediakan dalam jumlah yang cukup serta dari sumber bahan yang telah diseleksi

sesuai rancangan campuran (JMD). Bila diperlukan dapat ditambahkan bahan aditif

untuk campuran.

Page 19: METODE Bangun Mitra Abadi

Pada tahap awal produksi AC-BC akan dilakukan trial test dilapangan guna

mendapatkan jumlah lintasan pemadat yang digunakan dalam pekerjaan test ini

dilakukan diluar efektif.

Dalam penghamparan dilapangan kondisi cuaca harus dalam keadaan tidak turun

hujan dan lapangan pekerjaan dalam kondisi kering. Pengangkutan dari unit

pencampur aspal sampai kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck. Selama

pengangkutan suhu aspal harus tetap dijaga dengan cara melindungi aspal dengan

lapisan penutup yang diyakini dapat menjaga suhu aspal. Penghamparan Hotmix

dilaksanakan diatas lapisan permukaan yang telah dilabur Lapis Resap Pengikat

dan dipastikan masih dalam kondisi yang baik serta dapat dilaksanakan

penghamparan. Sebelum dihampar permukaan jalan dibersihkan dengan alat

compressor sampai bersih dari unsur yang tidak diperlukan. Balok kayu atau acuan

lainnya dipasang pada bagian tepi lokasi yang akan diaspal. Penghamparan

dilaksanakan oleh Asphalt finisher dengan mengambil ½ lebar badan jalan.

Pengaturan tebal gembur aspal yang dihampar akan diatur sedemikian rupa

sehingga setelah selesai dipadatkan akan diperoleh tebal sesuai rancangan yaitu :

5 cm atau setidaknya masih dalam batas toleransi yang diberikan.

Penggilasan aspal dilaksanakan dalam tiga tahapan operasi yang terpisah yaitu :

a). Pemadatan Awal

b). Pemadatan Antara

c). Pemadatan Akhir.

Penggilasan awal (break-down) akan dilaksanakan dengan alat pemadat Tandem

Roller sebanyak minimal 2 lintasan penggilasan setiap titik perkerasan dengan

kecepatan tidak lebih dari 4 km/jam.

Penggilasan antara menggunakan alat Pneumatic Tyre Roller sesaat setelah

penggilasan awal selesai dikerjakan. Kecepatan alat tidak melebihi 10 km/jam

dengan jumlah lintasan minimal sebanyak : 8 lintasan.

Penggilasan akhir menggunakan Tandem Roller atau alat pemadat roda baja

lainnya yang tampa penggetar ( vibrasi ).

Setelah semua tahapan pengaspalan selesai dikerjakan, maka permukaan

perkerasan akan diperiksa dengan cara melakukan pengujian antara lain :

pengujian kerataan dan pengujian kepadatan.

Untuk pengujian campuran aspal , dilakukan diinstalasi pencampur aspal.

Pengambilan benda uji dilapangan dengan cara Core-drill sesuai ketentuan dalam

spesifikasi teknis.

Page 20: METODE Bangun Mitra Abadi

Selama priode konstruksi, permukaan jalan yang telah selesai diaspal akan tetap

dipantau atau diawasi apakah pada tempat-tempat tertentu terjadi kerusakan atau

perobahan akibat arus lalulintas atau karena factor cuaca.

Pekerjaan penghamparan AC-BC dilaksanakan sebelum pekerjaan AC – WC

dikerjakan.

6.3(8a) Aspal Keras

Aspal yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi Bahan pengikat ini dicampur

dengan agregat sehingga menghasilkan campuran beraspal sebagaimana

mestinya sesuai dengan yang disyaratkan dalam tabel spesifikasi, sebagaimana

yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Dan dicampurkan pada saat proses

produksi AC-WC dan AC-BC.

6.3.9 Bahan Anti Pengelupasan (anti stripping agent)

Anti stripping agent ditambahkan dalam bentuk cair kedalam campuran agregat

dengan menggunakan pompa penakar pada saat proses pencampuran basah di

pugmil. Kuantitas pemakaian anti stripping agent dalam rentang 0,2% - 0,3%

terhadap berat aspal. Jenisnya haruslah mendapat persetujuan dari Direksi

Pekerjaan. Dan dicampurkan pada saat proses produksi AC-WC dan AC-BC.

6.3(10b) Bahan Pengisi (Filler) Tambahan Semen

Bahan pengisi yang digunakan adalah semen yang sumbernya disetujui oleh

Direksi Pekerjaan, bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari

gumpalan-gumpalan. Dan dicampurkan pada saat proses produksi AC-WC dan AC-

BC.

8.1 (1) LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A UNTUK PEK. MINOR

Pada prinsipnya pelaksanaan pekerjaannya menyerupai lapis pondasi agregat

kelas A untuk pekerjaan utama (bukan pek. Minor) hanya saja perbedaannya

adalah item pekerjaan ini berupa perbaikan lubang atau penambalan yang rusak

sedemikian rupa sehingga perlu pengembalian kondisi seperti perkerasan lama.

Penentuan titik pekerjaan ini ditentukan berdasarkan visualisasi pada permulaan

periode mobilisasi ataupun saat Rekayasa Lapangan. Lapis pondasi agregat

kelas A untuk pekerjaan minor tetap berada di atas existing sama seperti pada

item pekerjaan utama.

Page 21: METODE Bangun Mitra Abadi

8.1 (5) CAMPURAN ASPAL PANAS PEK. MINOR

Sama seperti penjelasan campuran aspal pada pekerjaan aspal AC-WC atau AC-

BC, campuran aspal panas untuk pekerjaan minor pada prinsipnya hampir sama

pelaksanaannya dengan pekerjaan utama. Hanya saja untuk pekerjaan

Pengembalian Kondisi ini, kami akan menyiapkan jadwal kemajuan (progress)

pekerjaan mingguan untuk diserahkan kepada Direksi Pekerjaan guna disahka.

Pengajuan jadwal ini di dalamnya dipaparkan kuantitas bahan setiap kilometer,

kuantitas selesai minggu sebelumnya, dan kumulatif kuantitas.

Selain itu, penentuan lokasi mana yang akan ditambal campuran aspal panas

harus ditandai dengan cat dan kemudian digali manual berbentuk segi empat

dengan sisinya sejajar dan tegak lurus sumbu jalan. Dasar galian ini nantinya

akan dipadatkan secara mekanis (bila memungkinkan) untuk kemudian

selanjutnya diberi tutup permukaan campuran agregat dan aspal panas (spot

leveling).

8.4(1) MARKA JALAN THERMOPLASTIK

Pekerjaan Pengukuran Marking

Pengukuran marking jalan jalan dilakukan dengan alat mekanis seperti Theodolit

terutama untuk mendapatkan keakuratan modul lengkung dan sumbu satu garis

lurus sejajar. Selain alat tersebut, juga dibantu dengan instrumen sederhana

lainnya seperti meteran dll.

Sebelum pengecatan yang sebenarnya dilakukan, berdasarkan pengukuran

yang telah dilakukan, kami akan melakukan pre marking (cat pendahuluan)

sehingga mengurangi tingkat kekeliruan ketika cat dengan komposisi yang

sebenarnya dioleskan.

Oleh karena kebutuhan jalan akan penandaan (marking) sudah direncanakan

dengan Departemen Perhubungan terkait, maka setelah pre marking kami buat,

hasilnya akan dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan sambil menantikan

konfirmasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.

Patok-patok hasil pengukuran lainnya seperti bench mark dan peta situasi, turut

menjadi pedoman dalam pembuatan pre marking karena titik acuan dan arah

segala marka yang direncanakan merupakan implementasi dari kebutuhan jalan

itu sendiri maupun kondisi situasi lokasi jalan.

Page 22: METODE Bangun Mitra Abadi

Pekerjaan Pengecatan Marking

Sebelum pekerjaan pengecatan marking kami laksanakan, pelaksana di

lapangan akan memeriksa untuk menjamin bahwa permukaan perkerasan jalan

yang akan diberi marka jalan harus bersih, kering dan bebas dari bahan yang

bergemuk dan debu. Kami wajib/harus menghilangkan dengan grit blasting

(pengausan dengan bahan berbutir halus) setiap marka jalan lama baik

termoplastis maupun bukan, yang akan menghalangi kelekatan lapisan cat baru.

Seperti juga telah disinggung sebelumnya, kami juga harus mengatur dan

menandai semua marka jalan pada permukaan perkerasan dengan dimensi dan

penempatan yang presisi sebelum pelaksanaan pengecatan marka jalan, itulah

yang tertuang dalam pre marking; walau pre marking itu sendiri tidak masuk

dalam pembayaran, namun merupakan suatu metode pelaksanaan pengecatan

marking yang tepat dan baik.

Marka jalan dilakukan dengan alat pemanas dan pencetak bentuk panel cat

sesuai dengan arahan yang diberikan direksi pekerjaan. Pencampuran cat

marka terutama dengan bahan aditif lainnya dilakukan dengan baik dan tepat

agar hasilnya memuaskan. Ketebalannya pun disesuaikan dengan spesifikasi

dan arahan yang diberikan sebab makin tebal cat marka akan menyebabkan

kemungkinan air tergenang makin besar oleh karenanya juga tidak baik.