strategi komunikasi kementerian agama republik...

157
STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENSOSIALISASIKAN APLIKASI “HAJI PINTAR” Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) oleh: Farhan Surya Fajriansyah NIM. 11140510000151 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2018 M  

Upload: vothu

Post on 19-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

STRATEGI KOMUNIKASI

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

DALAM MENSOSIALISASIKAN

APLIKASI “HAJI PINTAR”

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

oleh:

Farhan Surya Fajriansyah

NIM. 11140510000151

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2018 M

 

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

 

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

 

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

 

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

i

ABSTRAK

Farhan Surya Fajriansyah

Strategi Komunikasi Kementerian Agama Republik

Indonesia Dalam Mensosialisasikan Aplikasi “Haji Pintar”.

Dalam usaha meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji,

Direktorat Jendral Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

(PHU) Kementrian Agama Republik Indonesia melakukan

pengembangan aplikasi berbasis smartphone atau ponsel pintar

dengan merilis aplikasi “Haji Pintar” pada tahun 2015. Dari data

yang tercatat pada google play store aplikasi “Haji Pintar”

tersebut sudah diunduh oleh sekitar 100 ribu orang. Jumlah

pengunduh aplikasi “Haji Pintar” belum menyeluruh kepada

jamaah, melihat dari jumlah porsi haji dan pengunduh aplikasi

tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana formulasi

strategi yang dilakukan Kementerian Agama Republik Indonesia

dalam mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”? Kedua,

bagaimana implementasi strategi yang dilakukan Kementerian

Agama Republik Indonesia dalam mensosialisasikan aplikasi

“Haji Pintar”? Dan bagaimana evaluasi strategi yang dilakukan

Kementerian Agama Republik Indonesia dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada

teori Fred R. David bahwa strategi meliputi tiga tahapan yaitu:

formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu metode penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa paradigma konstruktivis

yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan

yang objektif, tetapi di konstruksi melalui proses interaksi dalam

kelompok, masyarakat dan budaya.

Hasil penelitian ini menampilkan bahwa Kementerian

Agama Republik Indonesia dalam mensosialisasikan aplikasi

“Haji Pintar” dengan berdasarkan tiga tahapan. Pertama,

formulasi strategi dengan melihat unsur unsur dalam formulasi,

seperti mengembangkan tujuan yaitu untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kepada jamaah, dengan melihat peluang yaitu

 

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

ii

jamaah yang akan menggunakan aplikasi “Haji Pintar” dan

ancaman eksternal yaitu adanya aplikasi lain serupa dengan

aplikasi “Haji Pintar”. Terakhir, memilih strategi yaitu press

release, sounding, melalui internet seperti website, dan sosialisasi

melalui media social resmi milik Kementerian Agama Republik

Indonesia seperti twitter, facebook, dan instagram. Kedua, tahap

implementasi strategi, yaitu menjalankan strategi yang sudah

dirumuskan. Terakhir, evaluasi strategi, melakukan evaluasi

disetiap tahunnya bersama Direktur, pimpinan Direktorat Jendral

dan evaluasi bersama staff ahli Menteri.

Kata kunci: Strategi, Komunikasi, Kementerian Agama,

Sosialisasi, Haji Pintar.

 

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi, berkat,

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan hasil penelitian ini menjadi sebuah skripsi yang

berjudul “Strategi Komunikasi Kementerian Agama Republik

Indonesia dalam Mensosialisasikan Aplikasi Haji Pintar”.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan

baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para

sahabat serta seluruh pengikutnya yang senantiasa menjadi

rahmat bagi seluruh alam.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan

sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial

(S.Sos) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa selama masa perkuliahan, penelitian,

penyusunan, penulisan sampai masa penyelesaian skripsi ini

penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak baik dari keluarga, sahabat, teman, dan berbagai pihak

lainnya yang telah banyak berjasa bagi penulis. Oleh karena itu,

 

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

iv

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Suparto, M.Ed., Ph D. sebagai Wakil Dekan I, Ibu

Dr. Raudhonah, MA. sebagai Wakil Dekan II, Bapak Dr.

Suhaimi, M.Si. sebagai Wakil Dekan III, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Masran, MA, sebagai Ketua Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam merangkap Dosen Penasehat Akademik

KPI Kelas D angkatan 2014 dan Ibu Fathurokhmah, M.Si,

selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan

memudahkan segala urusan mereka.

4. Bapak H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM, sebagai Dosen

pembimbing skripsi yang secara ikhlas dan sabar

memberikan pemahaman, petunjuk, dan arahan baik kepada

peneliti dalam proses penyusunan skripsi ini. Semoga Allah

 

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

v

memberikan kesehatan dan limpahan rezeki dan keberkahan

kepadanya.

5. Kepada seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, atas segala pengetahuan dan pengalaman berharga

sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Kedua orang tua saya Bapak Abdurahman dan Ibu Erna

Fitria yang selalu memberi do’a, kasih sayang dan memberi

semangat kepada penulis agar dapat menyelesaikan studi S1

dengan baik dan menyelesaikan skripsi ini.

7. Kakak saya, saudara Rafi Kurniawan yang membantu,

memberi informasi, memberi semangat kepada penulis agar

dapat menyelesaikan studi S1 dengan baik.

8. Bapak H. Cecep Nursamsi, M.Si, selaku Kepala Seksi

Pelayanan Transportasi Udara Subdirektorat Transportasi dan

Perlindungan Jamaah Haji Reguler Direktorat Pelayanan Haji

Dalam Negeri Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan

Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia.

 

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

vi

Terimakasih telah memberikan banyak masukan dan arahan

kepada penulis.

9. Bapak Dr. H. Ihsan Faisal BR Rohman, S.Th.I, M.Ag.

Selaku Kepala Seksi Subdirektorat Akomodasi Haji

Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jendral

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama

Republik Indonesia. Terimakasih atas kesediannya menjadi

narasumber dan telah memberikan data untuk melengkapi

penelitian ini. Terimakasih telah memberikan banyak

masukan dan arahan kepada penulis.

10. Bapak H. Fitsa Baharuddin, S. Kom, selaku Kepala Seksi

Pelayanan Akomodasi Subdirektorat Akomodasi Haji

Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jendral

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama

Republik Indonesia. Terimakasih atas kesediannya menjadi

narasumber dan telah memberikan data untuk melengkapi

penelitian ini.

11. Bapak H. Abduh Dhiya’ur Rahman, S.Kom, M.Si, selaku

Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Akomdasi

Subdirektorat Akomodasi Haji Direktorat Pelayanan Haji

 

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

vii

Luar Negeri Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan

Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia.

Terimakasih atas kesediannya menjadi narasumber dan telah

memberikan data untuk melengkapi penelitian ini.

12. Kepada saudari Putri Nur’aini Multazam yang selalu

memberikan doa, dukungan, perhatian dan tidak henti

memberikan semangat kepada penulis dalam setiap proses

penyelesaian skripsi ini.

13. Kepada keluarga besar mahasiswa Komunikasi dan

Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2014. Semoga silaturahmi kita akan tetap terjaga.

14. Kepada seluruh teman-teman Kelas KPI D angkatan 2014

yang telah memberikan semangat di masa perkuliahan.

15. Sahabat sejak kuliah, Raga Arrizallu Panjaitan, Muhammad

Bayu Tama, Rizki Aris Munandar, R. Alfin Pradana, Waqid

Setyo, Ridmargus Wanys, Muhammad Zemil Ghairi, Donny

Erlambang Ressu, Bayu Setiawan, Abdul Rouf, Thoriqul

Anwari, Nurikhsan Aldi Pradana, Venny Adella, Risna

Meidina, Vrilisya Widya Sarah, Fenny dan Raden Siti Poppy

Purwita. Terimakasih selalu setia membantu dan memberikan

 

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

viii

motivasi kepada peneliti dimasa perkuliahan sampai

penulisan skripsi ini selesai.

Mohon maaf untuk seluruh pihak yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa terimakasih

penulis atas bantuannya selama ini.

Akhirnya penulis mengucapkan mohon maaf jika banyak

terjadi kesalahan dan kekhilafan yang penulis yang penulis

pernah lakukan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Jakarta, 30 Agustus 2018,

Farhan Surya Fajriansyah

 

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK .....................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................. iii

DAFTAR ISI .................................................................................ix

DAFTAR TABEL .........................................................................xi

DAFTAR BAGAN ..................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Pembatasan Masalah .......................................................... 7

C. Rumusan Masalah .............................................................. 7

D. Tujuan Penelitian ............................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................. 8

F. Metodologi Penelitian ........................................................ 8

G. Tinjauan Pustaka .............................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORITIS ................................................ 18

A. Strategi Komunikasi ......................................................... 18

B. Sosialisasi Aplikasi Haji Pintar ........................................ 39

BAB III GAMBARAN UMUM .................................................. 45

A. Sejarah Berdirinya Kementerian Agama Republik

Indonesia .......................................................................... 45

B. Visi dan Misi ................................................................... 61

 

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

x

C. Struktur Organisasi Direktorat Jendral Penyelenggaraan

Haji dan Umrah ................................................................ 63

D. Kode Etik Pegawai ........................................................... 63

E. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Agama

Republik Indonesia........................................................... 64

F. Tugas dan Fungsi Direktorat Jendral Penyelenggaraan

Haji dan Umrah ................................................................ 65

G. Tugas dan Fungsi Subdirektorat Akomodasi Haji ........... 66

H. Alamat Kementerian Agama Republik Indonesia............ 67

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA ............................. 68

A. Formulasi Strategi ............................................................ 70

B. Implementasi Strategi....................................................... 78

C. Evaluasi Strategi............................................................... 95

BAB V PENUTUP ..................................................................... 104

A. Kesimpulan .................................................................... 104

B. Saran ............................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 107

LAMPIRAN

 

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perkembangan Fitur Aplikasi Haji Pintar ................... 99

 

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Struktur Organisasai Dirjen PHU ............................... 63

 

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Aplikasi Haji Pintar .................................................... 5

Gambar 4.1 Aplikasi Serupa ........................................................ 74

Gambar 4.2 Aplikasi Serupa ........................................................ 74

Gambar 4.3 Pemberitaan Televisi setelah Press Release............. 80

Gambar 4.4 Pemberitaan Televisi setelah Press Release............. 80

Gambar 4.5 Pemberitaan Tribunnews setelah Press Release ...... 81

Gambar 4.6 Sosialisasi di website resmi Kementerian Agama

Republik Indonesia....................................................................... 83

Gambar 4.7 Sosialisasi melalui akun facebook resmi Kementerian

Agama Republik Indonesia .......................................................... 84

Gambar 4.8 Sosialisasi melalui akun twitter resmi Kementerian

Agama Republik Indonesia .......................................................... 85

Gambar 4.9 Sosialisasi melalui akun instagram resmi

Kementerian Agama Republik Indonesia .................................... 86

Gambar 4.10 Manfaat Fitur pada Aplikasi ................................... 87

Gambar 4.11 Login Aplikasi ........................................................ 88

Gambar 4.12 Fitur Jadwal Penerbangan ...................................... 89

Gambar 4.13 Fitur Informasi Konsumsi ...................................... 90

Gambar 4.14 Fitur Kegiatan Selama Berhaji ............................... 91

Gambar 4.15 Fitur Informasi Nilai Tukar Mata Uang ................. 92

Gambar 4.16 Fitur Informasi Jadwal Sholat ................................ 93

Gambar 4.17 Fitur Terjemahan Bahasa ....................................... 94

Gambar 4.18 Aplikasi Haji Pintar 2015 ....................................... 98

Gambar 4.19 Aplikasi Haji Pintar 2016 ....................................... 98

Gambar 4.20 Aplikasi Haji Pintar 2017 ....................................... 98

 

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

xiv

Gambar 4.21 Aplikasi Haji Pintar 2018 ....................................... 98

 

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dapat

meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan

dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, dan akurat.

Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan

bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada

teknologi, diantaranya e-government, e-commerce, e-

education, e-medicine, e-laboratory, dan lain sebagainya.

Fungsi utama pemerintah adalah memberikan

pelayanan, menyelenggarakan pembangunan dan

menyelenggarakan pemerintahan untuk mengatur dan

mengurus masyarakatnya, dengan menciptakan ketentraman,

ketertiban dan menyejahterakan masyarakatnya.1

Kementerian Agama bertugas untuk menyelenggarakan

fungsi pemerintahan dalam pembimbingan dan pengelolaan

fungsi administratif dari kegiatan keagamaan di Indonesia

dan menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang agama.

Salah satu tugas Kementerian Agama Republik Indonesia

yaitu meningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan

umrah yang trasparan dan akuntabel untuk pelayanan ibadah

haji yang prima.2

1

Herdiyansyah, Komunikasi dan Pelayanan Publik, (Yogyakarta:

Gava Media, 2015), h. 15. 2 https://kemenag.go.id/home/artikel/42942 Diakses pada tanggal 20

Maret 2018.

 

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

2

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam. Sebagai

bentuk ibadah, tata cara pelaksanaan haji harus sesuai dengan

perintah Allah dan dilakukan seperti yang dicontohkan oleh

Rasulullah Shollallaahu „Alaihi wa Salam. Jika prosesnya

tidak dilakukan dengan benar dan salah satu dari rukunnya

terabaikan, maka ibadah hajinya dianggap tidak sah. Hukum

haji adalah fardu ain, yakni wajib sekali seumur hidup bagi

setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini telah disebutkan

di dalam Alquran, surat Ali Imron, ayat 97, sebagai berikut:

ولله على ٱلناس حج ٱلب يت من ٱستطاع إليه

لمي ومن كفر فإن ٱلله غن عن ٱلع سبيلا “Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah

adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi

orang–orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana.

Barangsiapa mengingkari (kewajibannya) haji, maka

ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan

sesuatu) dari seluruh alam.”

Dalam ayat ini Allah swt mewajibakan kepada manusia

untuk mengunjungi Baitullah manakala mereka memiliki

kemudahan untuk menunaikannya. Jika mereka tidak mau,

maka itu adalah sikap kufur. Ayat ini menyatakan masalah

kewajiban haji secara umum kepada semua manusia.

 

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

3

Terkait dengan segala urusan Haji di Indonesia, yang

bertanggung jawab dan bertugas dalam bidang Haji di

Indonesia adalah Direktorat Penyelenggara Ibadah Haji dan

Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Republik

Indonesia. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan

Umrah mempunyai tugas yaitu merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang

penyelenggaraan haji dan umrah.3

Dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada

jamaah haji, Subdirektorat Akomodasi Haji, Direktorat

Jendral Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementrian

Agama Republik Indonesia khususnya Subdirektorat

Akomodasi Haji melakukan peluncuran aplikasi berbasis

smartphone android atau ponsel pintar dengan merilis

aplikasi “Haji Pintar” yang dirilis sejak 2015. Aplikasi ini

diharapkan dapat memudahkan jamaah dalam mendapatkan

informasi seputar ibadah haji. Selain panduan dan informasi

pelaksanaan ibadah haji, aplikasi Haji Pintar ini juga memuat

beberapa fitur yaitu informasi tahun keberangkatan jamaah

haji, lokasi pemondokan di Makkah dan Madinah, informasi

konsumsi, informasi cuaca, informasi rute bus shalawat,

informasi kesehatan, serta memuat informasi tentang jadwal

keberangkatan kloter, doa-doa, serta Informasi layanan

pengaduan.4

3 https://kemenag.go.id/home/artikel/42941 Diakses pada tanggal 20

Maret 2018. 4 https://kemenag.go.id/berita/read/504974/kemenag-rilis-aplikasi-

haji-pintar-generasi-tiga Diakses pada tanggal 20 Maret 2018.

 

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

4

Aplikasi Haji Pintar ini harapkan dapat digunakan

secara menyeluruh kepada jamaah haji yang tersebar di

seluruh provinsi Indonesia. Selain itu, aplikasi ini diharapkan

dapat digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat seperti

pedesaan, perkotaan secara menyeluruh, baik jamaah usia

muda maupun lanjut usia. Sesuai dengan keterangan Bapak

H. Fitsa Baharuddin, yaitu sebagai berikut:

“Rentang usia pengguna kita sih ga berpatok ya,

karena dominasi umur para jamaah Haji sekarang ini ya

bermacam-macam lah, sekarang yang penting menggunakan

Handphone Android dan bisa akses internet. Kalau usia kita

ga ada batasan karna kan bermacam-macam usia yang

berangkat Haji.”

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan

kuota haji untuk tahun 2015 yaitu 168.800 jamaah.5 Tahun

2016 untuk Indonesia dan seluruh negara sama seperti tahun

lalu. Kuota Indonesia sebanyak 168.800 jamaah.6 Kepastian

mengenai jumlah kuota haji Indonesia tahun 2017 telah

terjawab dengan terbitnya Keputusan Menteri Agama

Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017 tentang

Penetapan Kuota Haji Tahun 1438H/2017M. Pemerintah

telah menetapkan dan membagi kuota nasional 2017 menjadi

kuota masing-masing provinsi. Kuota nasional ditetapkan

oleh Menteri Agama sebanyak 221.000 (dua ratus dua puluh

5 https://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-jurnal-

haji/14/12/11/nget57-kuota-haji-2015-sebanyak-168800-orang Dakses pada

tanggal 20 Maret 2018. 6 http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-jurnal-

haji/16/03/16/o447id313-menag-kuota-haji-2016-tetap-168800 diakses pada

tanggal 20 Maret 2018.

 

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

5

ribu) orang yang terbagi ke dalam kuota haji regular 204.000

(dua ratus empat ribu) orang dan kuota haji khusus 17.000

(tujuh belas ribu) orang.7 Keputusan Menteri Agama (KMA)

tentang Penetapan Kuota Haji Tahun 2018 telah

ditandatangani oleh Menteri Agama. Pada KMA tersebut

ditetapkan kuota jemaah haji Indonesia sebanyak 221.000

orang. Pembagiannya untuk haji reguler 204.000 orang dan

haji khusus 17.000 orang, sama persis dengan tahun 2017

lalu.8

Aplikasi Haji pintar ini dapat diunduh oleh masyarakat

atau jamaah melalui website resmi milik Kementerian Agama

yaitu kemenag.go.id atau google playstore tahun 2015

sampai 2018.

Gambar 1.1

Aplikasi Haji Pintar

Sumber:https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.simpu.ke

menag.hajipintar

7 https://haji.kemenag.go.id/v3/content/kemenag-tetapkan-

kuota-haji-indonesia-2017-capai-221000-jemaah Diakses pada tanggal 20 Maret 2018.

8 https://haji.kemenag.go.id/v3/content/kuota-haji-2018-ditetapkan-

221000-jemaah Diakses pada tanggal 20 Maret 2018.

 

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

6

Aplikasi “Haji Pintar” yang dirilis sebenarnya

menyimpan potensi yang luar biasa dalam memandu dan

memberi informasi terkini tentang ibadah Haji kepada

jamaah. Kementerian Agama Republik Indonesia sangat

memudahkan masyarakat untuk memperoleh panduan

tentang Haji kepada Jamaah. Dari data yang tercatat pada

google play store seperti yang tertera pada gambar, aplikasi

“Haji Pintar” tersebut sudah diunduh oleh sekitar 100 ribu

orang. Penggunaan aplikasi ini belum meluas keseluruh

jamaah Haji yang ada di Indonesia jika dilihat dari tahun

dirilisnya aplikasi tersebut dengan jumlah porsi Haji dari

tahun 2016 hingga sampai tahun 2018.

Dengan demikian, penulis sangat tertarik untuk

mengkaji bagaimana strategi sosialisasi atau dengan kata lain

strategi komunikasi yang dilakukan oleh Kementerian

Agama Republik Indonesia dalam mensosialisasikan kepada

jamaah supaya mau untuk menggunakan aplikasi “Haji

Pintar”. Sehingga, layanan yang sangat memudahkan jamaah

untuk mengetahui informasi terkini tentang ibadah tersebut

mampu memandu jamaah dalam melaksanakan persiapan

atau ketika ditanah suci. Munculnya aplikasi “Haji Pintar” ini

diharapkan mempermudah jamaah untuk memperoleh

panduan dan informasi terkait ibadah Haji.

Berdasarkan alasan inilah, penulis tertarik untuk

mengambil penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi

Kementerian Agama Republik Indonesia Dalam

Mensosialisasikan Aplikasi Haji Pintar”.

 

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

7

B. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah, maka

penulis membatasi kajian ini pada strategi komunikasi yang

diterapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia

dalam mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dikaji oleh peneliti

adalah:

1. Bagaimana formulasi strategi yang dilakukan

Kementerian Agama Republik Indonesia dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”?

2. Bagaimana implementasi strategi yang dilakukan

Kementerian Agama Republik Indonesia dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”?

3. Bagaimana evaluasi strategi yang dilakukan

Kementerian Agama Republik Indonesia dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji pintar”?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan, diantaranya:

1. Untuk mengetahui formulasi strategi yang dilakukan

Kementerian Agama Republik Indonesia dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”.

2. Untuk mengetahui implementasi strategi yang dilakukan

Kementerian Agama Republik Indonesia dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”.

3. Umtuk mengetahui evaluasi strategi yang dilakukan

 

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

8

Kementerian Agama Republik Indonesia dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan menjadi acuan ilmiah

maupun referensi dalam pengembangan ilmu

komunikasi, khususnya pada tataran kajian strategi

komunikasi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang ilmu

pengetahuan bagi mahasiswa Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran islam. Serta mahasiswa lain yang berminat

dalam kajian Strategi Komunikasi. Serta diharapkan

dapat membantu Kementerian Agama Republik

Indonesia sebagai bahan evaluasi.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk

mengetahui sementara serta mengetahui pengkajian

dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat

dalam penelitian. Ditinjau dari sudut filsafat, metodologi

suatu penelitian merupakan epistimologi penelitian yaitu

menyangkut bagaimana tentang penelitian.9

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,

yakni peneliti berusaha untuk memahami fenomena

9 Husaini Usman Purnomo dan Setiady Akbar, Metodologi Penelitian

Sosial, Cet. Ke-3 (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000)

 

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

9

sedalam-dalamnya dan membentuk pengertian sesuai

dengan makna yang lazim digunakan oleh subjek

penelitian. Dalam hal ini peneliti mengamati gejala pada

keadaan alamiah dan tidak memanipulasi fenomena yang

diamatinya.10

Menurut M. Nazir dalam bukunya, metode

deskriptif kualitatif mempelajari masalah-masalah yang

ada di masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam

masyarakat termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap,

pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan

pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.11

Metode ini memaparkan data dengan

menerangkan, memberi gambaran keadaan dilapangan

secara sistematis dengan fakta-fakta dan dianggap akurat

serta menuangkannya dalam konteks penelitian ini.

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kegiatan awal

dalam proses penelitian. Pengertian paradigma menurut

Bogdan dan Biklen adalah sebagai kumpulan longgar

dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep

atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dari

penelitian.12

Paradigma penelitian yang digunakan pada

10

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi,

(Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006), h. 28. 11

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), h.

55. 12

Kasiram Mohammad, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif,

(Malang: UIN Maliki Press, 2010), h. 37.

 

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

10

penelitian ini mengacu pada paradigma konstruktivis.

Litlejohn mengatakan bahwa teori-teori aliran

konstruktivis ini berdasarkan pada ide bahwa realitas

bukanlah bentukan yang objektif, tetapi dikonstruksi

melalui proses interaksi dalam kelompok, masyarakat

dan budaya.13

Jadi Peneliti memilih paradigma konstruktivis

untuk mengetahui bagaimana Kementrian Agama

Republik Indonesia membentuk realitas di masyarakat,

agar tujuan dari strategi komunikasinya dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar” dapat tercapai.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Subdirektorat

Akomodasi Haji Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri

Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Kementerian Agama Republik Indonesia. Sedangkan

objek penelitian ini adalah strategi komunikasi untuk

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”.

4. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Subdirektorat

Akomodasi Haji Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri

Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Kementerian Agama Republik Indonesia Jalan Lapangan

Banteng Barat No.3-4 Jakarta Pusat, 10710.

13

Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta:

Wacana Media, 2013), h. 165.

 

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

11

5. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian terdiri dari teknik

pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik

analisa data, yaitu sebagai berikut:

a. Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Observasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan penelitian secara teliti, serta

pencatatan secara sistematis (Arikunto, 2002).14

Observasi langsung mengamati

bagaimana tahapan-tahapan strategi komunikasi

yang dilakukan Kementrian Agama Republik

Indonesia dalam mensosialisasikan aplikasi

“Haji Pintar” yaitu dengan cara mengamati

langsung kegiatan yang dilakukan oleh

Kementrian Agama Republik Indonesia.

2) Wawaancara

Wawancara merupakan metode

pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari

sumbernya. Metode pengumpulan data dan

teknik analisis data adalah metode wawancara

14

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), h. 143.

 

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

12

mendalam, observasi, dan dokumentasi.15

Kegunaan wawancara adalah untuk

mendapatkan data dan untuk menguji hasil dari

teknik pengumpulan data lainnya16

Pada teknik

wawancara ini, pertanyaan diajukan kepada

informan, yang telah disiapkan secara lengkap

dan cermat. Akan tetapi cara penyampaian

pertanyaan tersebut dilangsungkan secara

bebas. Dengan demikian sekalipun

pewawancara telah terikat oleh pedoman

wawancara tetapi pelaksanaannya dapat

berlangsung dalam suasana tidak terlalu formal,

harmonis, dan tidak kaku.17

Penelitian ini melakukan wawancara

langsung dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin

selaku Kepala Seksi Pelayanan Akomodasi Haji

Kementerian Agama Republik Indonesia dan

Bapak H. Abduh Dhiya’ur Rahman selaku

Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi

Akomodasi Haji Kementerian Agama Republik

Indonesia. Selain itu, penelitian ini

mewawancarai Ibu Yumanih sebagai calon

15

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2010), cet-4, h.

208.

16

Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian

Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 58.

17

Dudung Abdul Rahman, Pengantar Metode Penelitian,

(Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003), h. 63.

 

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

13

jamaah haji Indonesia. Wawancara ini bertujuan

untuk menggali keterangan yang mendalam

seputar topik yang terkait dengan permasalahan

ini, sehingga peneliti dapat mengumpulkan

informasi.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kumpulan

sejumlah besar fakta dan data tersimpan. Secara

detail bahan dokumentasi terbagi beberapa

macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi,

buku atau catatan harian, memorial, kliping,

dokumen pemerintahan atau swasta, data di

server dan flashdisk, data tersimpan di website

dan lain-lain.18

Adapun dalam penelitian ini,

peneliti memperoleh melalui dokumen atau

arsip dari Kementerian Agama Republik

Indonesia.

b. Teknik Pengolahan Data

Setelah data sudah terkumpul, pengolahan

data dilakukan dengan pemeriksaan terhadap data

yaitu mengenai kejelasan dan kelengkapan yang

kemudian data dipelajari. Dalam penelitian ini,

peneliti menampilkan dalam bentuk gambar, tabel,

bagan dokumentasi terkait dengan strategi

komunikasi yang diterapkan oleh Kemenag RI

18

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi

Akasra, 2013), h. 175.

 

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

14

dalam mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”.

Pedoman penulisan penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

Bab I: PENDAHULUAN

Pendahuluan terdiri dari latar belakang

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika

penulisan.

Bab II: LANDASAN TEORITIS

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai

landasan teori yang digunakan dalam penelitian

yaitu tiga tahapan strategi oleh Fred R. David

(formulasi strategi, implementasi strategi, dan

evaluasi strategi).

Bab III: GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan tentang gambaran

umum profil Kementerian Agama Republik

Indonesia. Profil itu sendiri terdiri atas sejarah

berdirinya Kementerian Agama Republik

Indonesia, visi dan misi Kementerian Agama

Republik Indonesia, Struktur Organisasi Direktorat

Jendral (DIRJEN) Penyelenggaraan Haji dan

Umrah (PHU), kode etik pegawai, Kedudukan

tugas dan fungsi Kementerian Agama Republik

Indonesia, tugas pokok dan fungsi Direktorat

Jendral Penyelenggaraan haji dan umrah, tugas dan

 

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

15

fungsi Subdirektorat Akomodasi Haji, Alamat

Kementerian Agama Republik Indonesia.

Bab IV: TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini berisi temuan penelitian dan analisis

yang terjadi selama peneliti melakukan observasi

di Kementerian Agama Republik Indonesia.

Bab V: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan

mengenai hasil kesimpulan dan saran peneliti.

c. Teknik Analisis Data

Langkah selanjutnya adalah mengolah hasil

temuan atau data, melalui proses meninjau kembali

berkas-berkas data yang telah terkumpul. Data

yang diperoleh yaitu hasil observasi, wawancara,

serta dokumentasi seperti dokumen dan arsip

Kementerian Agama Republik Indonesia, artikel

berita, dan data dari google playstore. Data yang

diperoleh akan dideskripsikan secara konkret

dengan didukung oleh beberapa hasil temuan studi

pustaka yang kemudian dianalisis.

G. Tinjauan Pustaka

Gilang Kusuma Rukmana menyimpulkan tentang

strategi komunikasi yang diterapkan PT. Arminereka

Perdana Dalam Mempromosikan Program Haji Plus.

Penelitian tersebut mengangkat strategi komunikasi yang

diterapkan untuk mempromosikan program Haji Plus dan

 

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

16

Umrah yang dilakukan PT. Aminereka Perdana.19

Sedangkan penelitian ini mengangkat tentang sosialisasi

layanan haji yang berbentuk aplikasi berbasis smartphone

android milik Kementerian Agama Republik Indonesia

untuk jamaahnya.

Ridho Falah Adli menyimpulkan tentang strategi

komunikasi yang diterapkan Majelis Ulama Indonesia

(MUI) dalam mensosialisasikan fatwa sesat ormas

Gafatar. Penelitian tersebut membahas tentang strategi

komunikasi dalam mensosialisasikan fatwa sesat ormas

Gafatar yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia

(MUI).20

Persamaan dengan penelitian ini yaitu

membahas strategi komunikasi. Perbedaan dengan

penelitian ini yaitu subjek dan objeknya, Ridho meneliti

tentang MUI dengan objek strategi komunikasi untuk

mensosialisasikan fatwa sesat dan menyesatkan ormas

Gafatar di MUI Pusat, sedangkan penulis membahas

tentang sosialisasi “Haji Pintar” milik Kementerian

Agama Republik Indonesia yang disosialisasikan kepada

jamaahnya.

Nany Suryaningsih menyimpulkan tentang strategi

komunikasi Layanan Kesehatan (LKU) di Masjid dalam

19

Gilang Kusuma Rukmana, Strategi Komunikasi PT. Arminereka

Perdana Dalam Mempromosikan Program Haji Plus dan Umrah, Skripsi

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015). 20

Ridho Falah, Strategi Komunikasi Majelis Ulama Indonesia Dalam

Mensosialisasikan Fatwa Sesat Ormas Gafatar, Skripsi Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, (Jakarta:

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2016).

 

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

17

mensosialisasikan suatu program wakaf tunai ambulance

plus pada Masjid AN-Nashr Bintaro. Dalam penelitian

tersebut menyimpulkan tentang strategi komunikasi untuk

mensosialisasikan suatu program layanan kesehatan yang

diberikan oleh Masjid An-Nashr Bintaro kepada

masyarakat sekitarnya.21

Perbedaan dengan penelitian ini

yaitu subjek dan objeknya. Nany meneliti strategi

komunikasi LKU dalam mensosialisasikan program wakaf

tunai ambulance plus di Masjid AN-Nashr Bintaro.

Sedangkan penulis strategi komunikasi yang diterapkan

oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dalam

kegiatan mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”.

21

Nany Suryaningsih, Strategi Komunikasi Layanan Kesehatan

(LKU) Dalam Mensosialisasikan Program Wakaf Tunai Ambulance Plus di

Masjid AN-Nashr Bintaro, Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, 2013).

 

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

18

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Strategi Komunikasi

1. Strategi

a. Pengertian Strategi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), disebutkan bahwa strategi adalah Ilmu dan

seni menggunakan semua sumber daya bangsa-

bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu

diperang dan damai, atau rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.1

Kata strategi berasal dari akar kata bahasa

Yunani strategos yang secara harfiah berarti “seni

umum”, kelak term ini berubah menjadi kata sifat

strategia berarti “keahlian militer” yang belakangan

diadaptasikan ke dalam lingkungan bisnis modern.

Kata strategos bermakna sebagai:

1) Keputusan untuk melakukan suatu tindakan

dalam jangka panjang dengan segala akibatnya.

2) Penentuan tingkat kerentanan posisi kita dengan

posisi para pesaing (ilmu perang dan bisnis).

3) Pemanfaatan sumber daya dan penyebaran

informasi yang relatif terbatas terhadap

kemungkinan penyadapan informasi oleh para

1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), edisi ketiga, h. 1092.

 

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

19

pesaing.

4) Penggunaan fasilitas komunikasi untuk

penyebaran informasi yang menguntungkan

berdasarkan analisis geografi dan topografi.

5) Penemuan titik-titik kesamaan dan perbedaan

penggunaan sumber daya dalam pasar informasi.2

Dalam lingkungan militer, “strategi”

menjelaskan manuver pasukan ke suatu posisi

sebelum musuh berada di posisi ini. Jadi, untuk

manuver pasukan ini diperlukan “gelar pasukan”

sebagai persiapan terakhir untuk menduduki posisi

musuh, dan jika pasukan telah terlibat kontak dengan

musuh, maka pusat perhatian pasukan diletakkan

pada “taktik”. Jadi, ketika kita bicara tentang strategi,

maka kegiatan utamanya adalah pengerahan pasukan.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan

(planning) dan manajemen (management) untuk

mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai

tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta

jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan

harus mampu menunjukan bagaimana taktik

operasionalnya.3

Menurut Hamel dan Prahalad seperti yang

dikutip oleh Umar Husein, pengertian strategi adalah

2 Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 240. 3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 32.

 

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

20

tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.

Dengan demikian, strategi hampir dimulai dari apa

yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.

Terjadinya kecepatan inovasi dan perubahan pola

konsumen memerlukan kompetensi ini (core

competencies).4

Menurut J.L Thompson (1995) yang dikutip

oleh Sandra Oliver, dalam bukunya yang berjudul

Public Relations Strategy, strategi adalah rencana

yang disatukan dan mengikat semua bagian

perusahaan menjadi satu. Strategi dapat dikatakan

menyeluruh karena meliputi semua aspek penting

perusahaan. Strategi juga terpadu karena semua

bagian rencana serasi antara satu sama lain dan

bersesuaian.5

Menurut Henry Mintzberg seperti yang dikutip

oleh Alo Liliweri, dalam buku yang berjudul The

Rise and Fall of Strategic Planning (1994),

menunjukkan bahwa orang menggunakan term

“strategi” dalam beberapa cara berbeda namun pada

4 Umar Husein, Strategic Management in Action, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2001), h. 24. 5 Sandra Oliver, Public Relations Strategy, alih bahasa Sigit

Purwanto, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 2.

 

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

21

umumnya mencakup empat makna:6

1) Strategi adalah sebuah rencana, “bagaimana”,

suatu cara untuk mendapatkan sesuatu dari sini

atau dari sana.

2) Strategi adalah pola tindakan dari waktu ke

waktu misalnya, sebuah perusahaan yang secara

teratur memasarkan produknya yang sangat

mahal sehingga harus menggunakan strategi

high-end (dari awal sampai akhir tetap mahal

demi menjamin nama produk).

3) Strategi adalah suatu posisi yang mencerminkan

keputusan untuk menawarkan produk atau jasa

tertentu di pasar tertentu.

4) Strategi adalah perspektif terhadap visi dan arah

terhadap visi.

Dengan demikian, strategi merupakan proses

perencanaan atau sebuah cara untuk mencapai suatu

tujuan yang diharapkan. Strategi bukan hanya

perencanaan atau planning, melainkan strategi juga

menunjukan bagaimana mengimplementasikan

langkah-langkah yang tepat secara sistematis, efektif,

dan efisien sehingga memudahkan dalam proses

pelaksanaannya. Strategi menjadi acuan untuk

mencapai hasil yang diharapkan oleh sebuah

6 Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 242.

 

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

22

perusahaan, organisasi, maupun lembaga.

b. Tahapan-Tahapan Strategi

Menurut Fred R. David, strategi tidak cukup

hanya formulasi strategi dan implementasi terhadap

strategi tersebut melainkan dalam strategi juga

dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah

dilakukan berhasil atau tidak. Ada tiga tahapan

strategi7, yaitu:

1) Formulasi Strategi (strategy formulation)

Langkah pertama yang dilakukan adalah

merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah

termasuk di dalamnya adalah pengembangan

tujuan, mengidenfitikasi peluang dan ancaman

eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan

secara internal, menetapkan suatu objektifitas,

memulai strategi alternatif dan memilih strategi

untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi

juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan,

memperluas, menghindari atau melakukan suatu

keputusan dalam proses kegiatan.

2) Implementasi Strategi (strategy

implementation)

Implementasi strategi sering kali disebut

“tahapan aksi” dari manajemen strategi.

Mengimplementasikan strategi artinya

7 Fred R. David, Manajemen Strategik, alih bahasa Novita Puspasari

dan Liza Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat, 2015), h. 4.

 

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

23

memobilisasi tenaga organisasi atau lembaga

untuk mengubah strategi yang diformulasikan

ke dalam tindakan. Dalam tahap pelaksanaan

strategi yang telah dipilih sangat

membutuhkan komitmen dan kerjasama dalam

pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses

formulasi dan analisis strategi tidak memiliki

tujuan yang berguna. Kemampuan

interpersonal sangat penting bagi keberhasilan

implementasi strategi. Tantangan dari

implementasi strategi harus bisa menstimulasi

tenaga organisasi atau lembaga untuk bekerja

dengan rasa bangga dan antusias dalam

mencapai tujuan yang sudah dibuat.

3) Evaluasi Strategi (strategy evaluation)

Tahap terakhir dari strategi adalah

evaluasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan

untuk kelangsungan organisasi. Evaluasi

strategi memiliki tiga aktivitas dasar yaitu

memeriksa dasar strategi organisasi atau

lembaga, membandingkan hasil yang

diharapkan dengan hasil aktual, dan

mengambil tindakan koreksi untuk

memastikan kinerja sesuai rencana. Tahap ini

perlu dilakukan guna mencari kekurangan

yang harus diperbaiki dan kelebihan yang

harus dipertahankan untuk jangka panjang.

 

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

24

2. Komunikasi

a. Pengertian Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu

Communicatio yang berarti pemberitahuan atau

pertukaran pikiran. Secara terminologis komunikasi

berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh

seseorang kepada orang lain dan yang terlibat dalam

komunikasi adalah manusia.8

Menurut Everett M. Rogers (1985) seperti

dikutip oleh Hafied Cangara, komunikasi adalah

proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber

kepada satu penerima atau lebih dengan maksud

untuk mengubah tingkah laku mereka.9

Menurut Louis Forsdale (1981) seperti yang

dikutip oleh Arni Muhammad, komunikasi adalah

“communication is the process by which a system is

established, maintained, and altered by means of

shared signals that operate according to rules”.

Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal

menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini

suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah.

Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai

suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal

yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai

8 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008), h. 3-4. 9 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi (Jakarta:

Rajawali Pers, 2013), h. 33.

 

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

25

aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini

menjadikan orang yang menerima signal yang

diterimanya. Misalnya setiap bahasa mempunyai

aturan tertentu baik bahasa lisan, bahasa tulisan

maupun bahasa isyarat. Bila orang yang mengirim

signal menggunakan bahasa yang sama dengan

orang yang menerima, maka si penerima akan dapat

memahami maksud dari signal tersebut, tetapi kalau

tidak mungkin dia tidak dapat memahami

maksudnya.10

Menurut Lauwrence D. Kincaid (1987) seperti

yang dikutip oleh Hafied Cangara, komunikasi

adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih

membentuk atau melakukan pertukaran informasi

dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya

akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.11

Harold Laswell, seperti yang dikutip oleh

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya dinamika

komunikasi, menyatakan bahwa cara yang terbaik

untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah

pertanyaan “Who says what in which channel to

whom with what the effect”.12

Komunikasi secara sederhana, dapat

10 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), Cet ke-2, h. 1. 11 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Cet. Ke-2,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 36. 12 Onong Uchjana Efendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008), h. 29.

 

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

26

didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan

oleh komunikator kepada komunikan melalui media

yang menimbulkan akibat tertentu. Dalam

pelaksanaannya, komunikasi dapat dilakukan secara

primer (langsung) dan sekunder (tidak langsung).13

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada

hakikatnya komunikasi merupakan penyampaian

pesan dari komunikator kepada komunikan untuk

menginformasikan, memotivasi, mengubah sikap,

bahkan membentuk suatu perilaku baik secara

langsung maupun tidak langsung melalui media

tertentu dan menimbulkan suatu efek tertentu.

b. Proses Komunikasi

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap,

yakni secara primer dan sekunder.

1) Proses komunikasi secara primer

Proses penyampaian pikiran atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan lambing (symbol) sebagai media

primer, lambing sebagai media primer dalam

proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat,

gambar, warna dan lain sebagainya yang secara

langsung mampu “menerjemahkan” pikir atau

perasaan komunikator kepada komunikan.

2) Proses komunikasi secara sekunder

13

Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 4.

 

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

27

Proses penyampaian pesan oleh seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan alat

atau sarananya berada ditempat yang relatif

jauh dan jumlahnya banyak. Surat, telepon,

surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan

banyak lagi adalah media kedua yang

digunakan dalam komunikasi.14

c. Unsur-Unsur Komunikasi

Komponen atau unsur-unsur komunikasi

adalah sebagai berikut:15

1) Komunikator

Komunikator adalah orang yang mempunyai

kebutuhan untuk berkomunikasi. Kebutuhan ini

dapat berupa keinginan untuk memperoleh

pengakuan social sampai pada keinginan untuk

mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang

lain.

2) Encoding

Encoding adalah suatu aktifitas internal pada

komunikator dalam menciptakan pesan melalui

pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal,

yang disusun berdasarkan aturan tata bahasa

serta disesuaikan dengan karakteristik

komunikan.

14 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 11-16. 15

Suranto AW, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011), h. 7.

 

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

28

3) Pesan

Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik

verbal maupun non verbal, atau gabungan

keduanya, yang mewakili keadaan khusus

komunikator untuk disampaikan kepada pihak

lain. Pesan merupakan unsur yang sangat

penting, komunikasi akan efektif apabila

komunikan menginterpretasi makna pesan

sesuai dengan keinginan komunikator.

4) Saluran atau media

Penggunaan saluran atau media dalam

komunikasi interpersonal semata-mata

dilakukan karena kondisi yang tidak

memungkinkan berkomunikasi secara tatap

muka.

5) Komunikan

Komunikan adalah orang yang menerima,

memahami, dan menginterpretasi pesan.

Penerima bersifat aktif, selain menerima pesan

melakukan pula proses interpretasi dan

memberikan umpan balik. Sehingga dapat

dikatakan efektif apabila makna pesan dapat

dipahami secara bersama.

6) Decoding

Penerima mendapatkan macam-macam data

dalam bentuk “mentah” berupa kata-kata dan

 

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

29

simbol yang harus diubah kedalam pengalaman-

pengalaman yang mengandung makna.

7) Respon

Respon adalah apa yang telah diputuskan oleh

penerima pesan untuk dijadikan sebagai sebuah

tanggapan terhadap pesan. Respon dapat

bersifat positif, netral, dan negatif.

8) Gangguan (noise)

Gangguan (noise) dapat terjadi di dalam

komponen-komponen maupun dari sistem

komunikasi. Noise merupakan hal yang

mengganggu atau membuat kacau penyampaian

dan penerimaan pesan.

9) Konteks Komunikasi

Konteks komunikasi memiliki tiga dimensi

yaitu ruang, waktu dan nilai.

d. Media Komunikasi

Media massa saat ini telah merasuk

(persuasive) ke dalam kehidupan modern. Melalui

media, orang mampu membentuk opini dari

informasi dan interpretasi atas informasi yang

mereka terima. Ini berarti bahwa bahkan liputan

berita sekalipun mengandung unsur persuasi. Akan

tetapi upaya media untuk melakukan persuasi

biasanya dilakukan melalui editorial (tajuk rencana)

dan alasan atau komentar yang jelas-jelas bertujuan

persuasi. Hampir semua media memisahkan antara

 

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

30

materi yang di desain untuk membujuk dengan

materi berita. Koran mengemas artikel opininya

dalam bagian editorial. Ulasan di televisi biasanya

bersifat opini.

Pesan media yang paling jelas dimaksudkan

untuk keperluan persuasi adalah advertisement

(iklan). Iklan mengajak audiens atau pembaca untuk

menuruti apa yang dikehendaki iklan, contohnya

membeli pasta gigi, makanan ataupun lainnya.

Public Relations adalah persuasi yang lebih halus,

berusaha membujuk tetapi biasanya tidak mengajak

untuk melakukan tindakan langsung. Public

Relations berusaha membentuk sikap, biasanya

dengan mengajak audiens media massa untuk

melihat suatu institusi atau aktifitas tertentu dari

sudut pandang tertentu. John Vivian menyebutkan

ada tujuh media komunikasi, yakni buku, majalah,

Koran, radio, advertising, internet, dan televisi, 16

yaitu sebagai berikut:

1) Buku

Produksi buku secara massal pertama kali

dilakukan pada pertengahan 1400-an, telah

mengubah sejarah manusia dengan

mempercepat pertukaran ide dan informasi

antara manusia. Buku merupakan gudang

16 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana, 2008),

h. 22.

 

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

31

penyimpan kebudayaan. Buku adalah wahana

utama dalam mengerjakan nilai-nilai sosial

kepada generasi baru dan sarana utama bagi

generasi baru untuk memahami pelajaran

generasi lama.

2) Koran

Koran adalah medium massa utama bagi orang

tertentu untuk memperoleh berita. Di sebagian

besar kota, tidak ada sumber berita yang bisa

menyamai kedalaman liputan berita Koran. Ini

memperkuat popularitas dan pengaruh Koran.

Banyaknya para pembaca membuat Koran

menjadi media efektif dalam penyampaian

pesan.

3) Majalah

Saat ini majalah-majalah besar merupakan

medium massa yang mempengaruhi kultur

Negara-negara maju, termasuk Amerika.

Literatur besar dan ide-ide besar lainnya masuk

dalam format majalah yang berbeda dengan

buku, dapat dijangkau oleh hampir semua

orang. Periklanan memanfaatkan majalah

diantaranya membangun pasar nasional untuk

produk-produk mereka. Karena orang

mempunyai selera yang sangat luar biasa pada

majalah. Singkatnya majalah adalah medium

 

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

32

persuasive. Keluasan audiens majalah membuat

majalah menjadi medium yang amat kompetitif.

4) Advertising

Advertising adalah ekonomi konsumen yang

penting. Tanpa iklan, orang sulit mengetahui

bermacam-macam produk dan jasa yang

tersedia. Advertising dalam kenyataannya

adalah penting untuk masyarakat yang makmur.

Advertising juga merupakan basis financial dari

media massa yang kontemporer. Walaupun

demikian, advertising bukan medium massa,

tetapi mengandalkan pada media untuk

menyampaikan pesannya.

5) Radio

Radio telah menjadi medium massa yang sangat

luas, ada diberbagai tempat dan disepanjang

waktu. Tetapi sebagai sebuah industry, ada

tanda-tanda yang menggelisahkan. Acara utama

radio yakni music, telah tersedia dalam bentuk

perangkat lain dan banyak tanpa iklan. Audiens

utama radio, yakni kelompok usia 18 sampai 24

tahun telah banyak berkurang.

6) Televisi

Banyaknya audiens televisi menjadikannya

sebagai medium dengan efek yang sangat besar

terhadap orang, kultur, dan juga terhadap media

lain. Sekarang televise adalah medium massa

 

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

33

dominan untuk hiburan dan berita. Tidak bisa

dipungkiri, di Indonesia hampir setiap rumah

tangga memiliki satu televisi. Jelas bahwa

televisi mampu mempengaruhi gaya hidup

masyarakat.

7) Internet

Internet muncul sebagai medium massa besar

yang melebihi media massa tradisional dalam

banyak hal. Setiap perusahaan media massa

besar menempatkan produknya di Internet.

Ribuan perusahaan baru membangun jaringan

internet. Teknologi ini sangat langsung dan

aksesnya murah, sehingga jutaan individu bisa

membuat situs milik sendiri.17

3. Strategi Komunikasi

a. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi Komunikasi merupakan keseluruhan

perencanaan, taktik dan cara yang akan di

pergunakan oleh kelompok atau organisasi untuk

melancarkan komunikasi dengan memperlihatkan

keseluruhan aspek yang ada pada proses komunikasi

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.18

Strategi komunikasi merupakan perpaduan

perencanaan komunikasi (communication planning)

17 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, h. 22.

18 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara,

2014), h. 66.

 

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

34

dengan manajemen komunikasi (communication

management) untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Strategi komunikasi harus menunjukan

bagaimana operasionalnya secara praktis harus

dilakukan, dalam arti kata pendekatannya berbeda-

beda tergantung pada suatu situasi dan kondisi.19

Middleton (1980) seperti dikutip oleh Hafied

Cangara, membuat definisi dengan menyatakan

“Strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik

dari semua elemen komunikasi mulai dari

komunikator, pesan, saluran (media), penerima

sampai pengaruh (efek) yang dirancang untuk

mencapai tujuan komunikasi yang optimal.”20

Menurut Alo Liliweri dalam bukunya

“Komunikasi Serba Ada Serba Makna”, strategi

komunikasi yaitu: 21

1) Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan,

dan mempromosikan suatu visi komunikasi dan

satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan

yang baik.

2) Strategi untuk menciptakan komunikasi yang

konsisten, komunikasi yang dilakukan

berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari

19 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29. 20 Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Cet.2,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 64. 21

Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna), h. 240.

 

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

35

beberapa opsi komunikasi.

3) Strategi berbeda dengan taktik, strategi

komunikasi menjelaskan tahapan konkret dalam

rangkaian aktifitas komunikasi yang berbasis

pada satu teknik bagi pengimplementasian

tujuan komunikasi. Adapun taktik adalah suatu

pilihan tindakan komunikasi tertentu

berdasarkan strategi yang telah ditetapkan

sebelumnya.

4) Adalah tujuan akhir komunikasi, strategi

berperan memfasilitasi perubahan perilaku

untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen.

b. Fungsi Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi sangatlah diperlukan

dalam proses komunikasi, karena berhasil tidaknya

kegiatan komunikasi secara efektif banyak

ditentukan oleh strategi komunikasi. Lebih-lebih

dalam kegiatan komunikasi massa, tanpa strategi

yang semakin modern yang kini banyak

dipergunakan di Negara-negara yang sedang

berkembang karena mudahnya diperoleh dan relatif

mudahnya dioperasionalkan, bukan tidak mungkin

akan menimbulkan pengaruh negatif.

Dengan demikian, strategi komunikasi baik

secara makro (planed multimedia strategy) maupun

secara mikro (single communication medium

strategy) yang mempunyai fungsi pada:

 

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

36

1) Menyebarkan pesan komunikasi yang bersifat

informatif persuasif dan intruktif secara

sistematik kepada sasaran untuk memperoleh

hasil yang optimal.

2) Menjembatani “cultural gap” akibat

kemudahan diperoleh dan dioperasionalkan

media massa yang begitu ampuh, yang jika

dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.22

c. Tujuan Strategi Komunikasi

Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson

dan M. Dallas Burnett dalam bukunya: “Technique

Effective Communication”, bahwa tujuan sentral

kegiatan komunikasi atas tiga tujuan, yaitu:

1) To secure understanding

Memastikan bahwa komunikan paham

mengenai pesan yang diterima.

2) To establish acceptance

Setelah komunikan mengerti dan menerima

pesan maka harus dilakukan pembinaan

3) To motivate action

Setelah penerimaan itu dibina akhirnya kegiatan

dimotivasikan (to motivate action).23

Menurut Alo Liliweri dalam bukunya

Komunikasi Serba Ada Serba Makna, tujuan strategi

22 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 32.

23 Onong Uchjana Efendy, Dinamika Komunikasi, h. 32.

 

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

37

komunikasi meliputi: Announcing, motivating,

educating, informing, and supporting decision

making, yaitu:24

1) Memberitahu (announcing)

Tujuan pertama dari strategi komunikasi

adalah announcing, yaitu pemberitahuan

tentang kapasitas dan kualitas informasi (one of

the first goals of your communications strategy

is to announce the availability of information on

quality). Oleh karena itu informasi yang akan

dipromosikan sedapat mungkin berkaitan

dengan informasi utama dari seluruh informasi

yang demikian penting.

2) Memotivasi (motivating)

Kita dapat mengusahakan agar informasi

yang disebarkan harus dapat memberikan

motivasi bagi masyarakat untuk mencari dan

mendapatkan kesempatan.

3) Mendidik (educating)

Tiap informasi yang diberikan harus

disampaikan dalam kemasan educating atau

yang bersifat mendidik. Ini yang disebut dengan

strategy of educating.

4) Menyebarkan informasi (informing)

Menyebarluaskan informasi kepada

masyarakat atau audiens yang menjadi sasaran.

24 Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, h. 248.

 

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

38

Diusahakan agar informasi yang disebarkan ini

merupakan informasi yang spesifik dan actual,

sehingga dapat digunakan konsumen. Apalagi

jika informasi ini tidak saja sekedar

pemberitahuan, atau motivasi semata-mata tetapi

mengandung unsur pendidikan.

5) Mendukung pembuatan keputusan (supporting

decision making)

Dalam rangka pembuatan keputusan, maka

informasi yang dikumpulkan, dikategorisasi,

dianalisis sedemikian rupa, sehingga dapat

dijadikan informasi utama bagi pembuatan

keputusan.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi

Komunikasi

1) Mengenali Sasaran komunikasi

Faktor yang perlu diperhatikan dalam komunikan

adalah faktor kerangka referensi. Kerangka

referensi seseorang terbentuk dari hasil

pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma

hidup, status sosial, dan lain-lain. Faktor yang

kedua yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan

pada saat menerima pesan.

2) Pemilihan Media Komunikasi

Media komunikasi banyak bentuknya seperti

media tulis atau cetak, visual, aural, dan audio-

visual. Untuk mencapai sasaran komunikasi,

 

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

39

seorang komunikator dapat memilih media yang

sesuai bergantung pada tujuan yang akan dicapai,

pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang

dipergunakan.

3) Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi

Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan (the

content of the message) dan lambang (symbol).

Isi pesan komunikasi bisa satu tetapi lambang

yang dipergunakan bisa bermacam-macam

seperti bahasa, gambar, warna, kial (gesture), dan

sebagainya.

4) Peran Komunikator dalam Komunikasi

Faktor penting yang ada pada diri komunikator

adalah daya tarik sumber (source attractiveness)

dan kredibilitas sumber (source credibility).

Komunikator akan berhasil dalam komunikasi

jika pihak komunikan merasa bahawa

komunikator ikut serta dengannya atau

komunikan merasa ada kesamaan antara

komunikator, sehingga komunikan bersedia taat

pada pesan yang dilancarkan oleh komunikator.25

B. Sosialisasi Aplikasi Haji Pintar

1. Pengertian Sosialisasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosialisasi

mengandung pengertian proses belajar seseorang

25

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 35.

 

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

40

anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati

kebudayaan masyarakat dilingkungannya, dapat juga

diartikan usaha untuk menubah milik perseorangan

menjadi milik umum.26

Menurut Edwar A. Ross (1969), sosialisasi adalah

pertumbuhan perasaan kita dan perasaan ini akan

menimbulkan tindakan segolongan. Dikatakan, banyak

macam perasaan ini ditimbulkan dan tipis tebalnya

perasaan ini bergantung pada macam golongan

mendatangkan pengaruh itu.27

Menurut Peter L. Berger sosialisasi didefinisikan

sebagai “a process by which a child learns to be a

participant member of society”. Proses melalui mana

seseorang anak belajar menjadi seseorang anggota yang

berpartisipasi dalam masyarakat. Definisi ini

disajikannya dalam suatu pokok bahasan berjudul

society in man; dari sini tergambar pandangannya bahwa

melalui sosialisasi masyarakat dimasukkan ke dalam

manusia.28

Menurut George Herbert Mead menyatakan bahwa

sosialisasi dapat berlangsung dengan melalui beberapa

tahap, sebagai berikut:29

26

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Cet Ke-2 (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 1085. 27 Abdulsyani, Sosiologi Skemaika Teori dan Terapan, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2012), Cet ke-4, h. 58. 28 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2004), Cet ke-4, h. 57. 29 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, h. 57.

 

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

41

a) Tahap meniru (play stage), yakni seseorang anak

kecil mulai belajar mengambil peran orang yang

berada disekitarnya.

b) Tahap siap bertindak (game stage), pada tahap ini

peniru yang dilakukan mulai berkurang dan berganti

oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri

dengan penuh kesabaran. Mead mengatakan bahwa

pada setiap ini orang telah dapat mengambil peran

orang lain.

c) Tahap penerimaan norma kolektif (generalized

stage), pada tahap ini seorang telah dianggap

dewasa dan telah menjadi warga masyarakat

sepenuhnya. Seseprang tersebut telah menjadi warga

masyarakat sepenuhnya. Seseorang tersebut telah

mampu berinteraksi dengan orang lain dalam

masyarakat karena telah memahami perannya

sendiri serta orang lain dengan siapa ia berinteraksi.

Sosialisasi sangat erat hubungannya dengan proses

komunikasi, karena untuk dapat menginternalisasikan

sebuah informasi, nilai dan kepahaman pada diri sendiri

diperlukan transfer informasi dari sumber informasi

kepada target sasarannya. Dalam penyampaian aktifitas

tersebut biasanya menggunakan media, media yang

digunakan bisa berupa keluarga, kelompok bermain,

 

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

42

sekolah, lingkungan kerja dan media massa.30

2. Pengertian Aplikasi

Pengertian Aplikasi Menurut Kamus Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penerapan dari rancang

sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan

atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi

adalah suatu program komputer yang dibuat untuk

mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari user

(pengguna).31

Aplikasi adalah program yang ditulis oleh manusia

untuk melakukan tugas-tugas atau memecahkan masalah

tertentu. 32 Menurut Pressman, aplikasi merupakan

sebuah produk yang dikembangkan oleh pengembang

perangkat lunak (software engineer) yang mencakup

program yang dapat dieksekusi oleh komputer dengan

berbagai ukuran dan arsitektur.33

3. Pengertian Haji Pintar

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada

jamaah haji dalam melaksanakan ibadah haji. Dengan

memanfaatkan teknologi informasi, Kementerian Agama

mengembangkan sebuah aplikasi yang dioperasikan

30

Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar,

(Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 56. 31 http://www.spengetahuan.com/2016/06/10-pengertian-aplikasi-

menurut-para-ahli-lengkap.html Diakses pada tanggal 25 Maret 2018. 32 Agus Mulyanto, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009), h. 88. 33 Roger S. Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak, Pendekatan

Praktis, alih bahasa Harnaningrum, (Yogyakarta: ANDI, 2002), h. 3.

 

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

43

menggunakan ponsel pintar atau smartphone dan diberi

nama “HAJI PINTAR”.

Aplikasi ini berisi panduan dan informasi dalam

melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Selain itu

terdapat juga informasi pemondokan di madinah dan

makkah serta lokasi tenda maktab. Kini, jamaah juga

mendapatkan informasi seperti seperti:

a) Rencana Perjalanan Haji

Jamaah dapat mengetahui jadwal kegiatan

operasional haji, sejak keberangkatan hingga

kepulangan.

b) Info Manasik Haji

Jamaah dapat meningkatkan pemahaman manasik

ibadah haji dan doa-doa tuntunan.

c) Jadwal Penerbangan

Jamaah dapat mengetahui jadwal penerbangan

keberangkatan dan kepulangan setiap kloter.

d) Haji Pedia

Jamaah dapat menambah wawasan seputar

penyelenggaraan ibadah haji.

e) Informasi Haji

Petugas dapat mengetahui identitas jamaah melalui

Scan QR Qode pada gelang jamaah.

f) Estimasi Keberangkatan

Jamaah dapat mengetahui perkiraan tahun

keberangkatan dengan memasukkan nomor porsi

haji.

 

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

44

g) Akomodasi

Jamaah dapat mengetahui nama dan lokasi hotel

tempat menginap di Makkah dan Madinah.

h) Konsumsi

Jamaah dapat mengetahui menu layanan konsumsi

yang akan disajikan pada saat penyajian di Makkah

dan Madinah.

i) Transportasi

Jamaah dapat mengetahui rute dan jalur operasional

bus salawat yang akan mengantarkan dari hotel ke

Masjidil Haram.

j) Layanan Pengaduan

Jamaah dapat menyampaikan pengaduan atas

layanan yang diterima melalui sms, whatsapp, dan

telepon.

 

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

45

BAB III

GAMBARAN UMUM

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

A. Sejarah Berdirinya Kementerian Agama Republik

Indonesia

1. Latar Belakang

Kementerian Agama adalah kementerian yang

bertugas menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang

agama. Usulan pembentukan Kementerian Agama

pertama kali disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin

dalam Rapat Besar (Sidang) Badan Penyelidik Usaha –

Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),

tanggal 11 Juli 1945. Dalam rapat tersebut Mr.

Muhammad Yamin mengusulkan perlu diadakannya

kementerian yang istimewa, yaitu yang berhubungan

dengan agama.1

Menurut Yamin, "Tidak cukuplah jaminan kepada

agama Islam dengan Mahkamah Tinggi saja, melainkan

harus kita wujudkan menurut kepentingan agama Islam

sendiri. Pendek kata menurut kehendak rakyat, bahwa

urusan agama Islam yang berhubungan dengan pendirian

Islam, wakaf dan masjid dan penyiaran harus diurus oleh

1 https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

46

kementerian yang istimewa, yaitu yang kita namai

Kementerian Agama”.2

Namun demikian, realitas politik menjelang dan

masa awal kemerdekaan menunjukkan bahwa

pembentukan Kementerian Agama memerlukan

perjuangan tersendiri. Pada waktu Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melangsungkan sidang

hari Ahad, 19 Agustus 1945 untuk membicarakan

pembentukan kementerian/departemen, usulan tentang

Kementerian Agama tidak disepakati oleh anggota PPKI.

Salah satu anggota PPKI yang menolak pembentukan

Kementerian Agama ialah Mr. Johannes Latuharhary.3

Keputusan untuk tidak membentuk Kementerian

Agama dalam kabinet Indonesia yang pertama, menurut

B.J. Boland, telah meningkatkan kekecewaan orang-

orang Islam yang sebelumnya telah dikecewakan oleh

keputusan yang berkenaan dengan dasar negara, yaitu

Pancasila, dan bukannya Islam atau Piagam Jakarta.

Diungkapkan oleh K.H.A. Wahid Hasjim

sebagaimana dimuat dalam buku Sedjarah Hidup K.H.A.

Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian

Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang

pada teori bahwa agama harus dipisahkan dari negara.

2 https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 3 https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

47

Pikiran orang pada waktu itu, di dalam susunan

pemerintahan tidak usah diadakan kementerian tersendiri

yang mengurusi soal-soal agama. Begitu di dalam

teorinya. Tetapi di dalam prakteknya berlainan."4

Lebih lanjut Wahid Hasjim menulis, "Setelah

berjalan dari Agustus hingga November tahun itu juga,

terasa sekali bahwa soal-soal agama yang di dalam

prakteknya bercampur dengan soal-soal lain di dalam

beberapa tangan (departemen) tidak dapat dibiarkan

begitu saja. Dan terasa perlu sekali berpusatnya soal-soal

keagamaan itu di dalam satu tangan (departemen) agar

soal-soal demikian itu dapat dipisahkan (dibedakan) dari

soal-soal lainnya. Oleh karena itu, maka pada

pembentukan Kabinet Parlementer yang pertama,

diadakan Kementerian Agama. Model Kementerian

Agama ini pada hakikatnya adalah jalan tengah antara

teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan

agama dan negara."

Usulan pembentukan Kementerian Agama kembali

muncul pada sidang Pleno Komite Nasional Indonesia

Pusat (KNIP) yang diselenggarakan pada tanggal 25-27

November 1945. Komite Nasional Indonesia Pusat

(KNIP) merupakan Parlemen Indonesia periode 1945-

1950, sidang pleno dihadiri 224 orang anggota, di

4 https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

48

antaranya 50 orang dari luar Jawa (utusan Komite

Nasional Daerah). Sidang dipimpin oleh Ketua KNIP

Sutan Sjahrir dengan agenda membicarakan laporan

Badan Pekerja (BP) KNIP, pemilihan

keanggotaan/Ketua/Wakil Ketua BP KNIP yang baru dan

tentang jalannya pemerintahan.

Dalam sidang pleno KNIP tersebut usulan

pembentukan Kementerian Agama disampaikan oleh

utusan Komite Nasional Indonesia Daerah Keresidenan

Banyumas yaitu K.H. Abu Dardiri, K.H.M Saleh Suaidy,

dan M. Sukoso Wirjosaputro. Mereka adalah anggota

KNI dari partai politik Masyumi. Melalui juru bicara

K.H.M. Saleh Suaidy, utusan KNI Banyumas

mengusulkan, "Supaya dalam negeri Indonesia yang

sudah merdeka ini janganlah hendaknya urusan agama

hanya disambilkan kepada Kementerian Pendidikan,

Pengajaran dan Kebudayaan saja, tetapi hendaklah

Kementerian Agama yang khusus dan tersendiri”.5

Usulan anggota KNI Banyumas mendapat

dukungan dari anggota KNIP khususnya dari partai

Masyumi, di antaranya Mohammad Natsir, Dr. Muwardi,

Dr. Marzuki Mahdi, dan M. Kartosudarmo. Secara

aklamasi sidang KNIP menerima dan menyetujui usulan

pembentukan Kementerian Agama. Presiden Soekarno

5 https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

49

memberi isyarat kepada Wakil Presiden Mohammad

Hatta akan hal itu. Bung Hatta langsung berdiri dan

mengatakan, "Adanya Kementerian Agama tersendiri

mendapat perhatian pemerintah." Pada mulanya terjadi

diskusi apakah kementerian itu dinamakan Kementerian

Agama Islam ataukah Kementerian Agama. Tetapi

akhirnya diputuskan nama Kementerian Agama.6

Pembentukan Kementerian Agama dalam Kabinet

Sjahrir II ditetapkan dengan Penetapan Pemerintah No

1/S.D. tanggal 3 Januari 1946 (29 Muharram 1365 H)

yang berbunyi; Presiden Republik Indonesia, Mengingat:

usul Perdana Menteri dan Badan Pekerja Komite

Nasional Pusat, memutuskan: Mengadakan Kementerian

Agama.7

Pembentukan Kementerian Agama pada waktu itu

dipandang sebagai kompensasi atas sikap toleransi wakil-

wakil pemimpin Islam, mencoret tujuh kata dalam

Piagam Jakarta yaitu "Ketuhanan dengan kewajiban

menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya."8

Maksud dan tujuan membentuk Kementerian

Agama, selain untuk memenuhi tuntutan sebagian besar

rakyat beragama di tanah air, yang merasa urusan

6 https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 7 https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 8 https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

50

keagamaan di zaman penjajahan dahulu tidak mendapat

layanan yang semestinya, juga agar soal-soal yang

bertalian dengan urusan keagamaan diurus serta

diselenggarakan oleh suatu instansi atau kementerian

khusus, sehingga pertanggungan jawab, beleid, dan taktis

berada di tangan seorang menteri.9

Pembentukan Kementerian Agama, sebagaimana

diungkapkan R. Moh. Kafrawi (mantan Sekretaris

Jenderal Kementerian Agama), "…. dihasilkan dari suatu

kompromi antara teori sekuler dan Kristen tentang

pemisahan gereja dengan negara, dan teori muslim

tentang penyatuan antara keduanya. Jadi Kementerian

Agama itu timbul dari formula Indonesia asli yang

mengandung kompromi antara dua konsep yang

berhadapan muka: sistem Islami dan sistem sekuler."10

Pengumuman berdirinya Kementerian Agama

disiarkan oleh pemerintah melalui siaran Radio Republik

Indonesia. Haji Mohammad Rasjidi diangkat oleh

Presiden Soekarno sebagai Menteri Agama RI Pertama.

H.M. Rasjidi adalah seorang ulama berlatar belakang

pendidikan Islam modern dan di kemudian hari dikenal

9 https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 10

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

51

sebagai pemimpin Islam terkemuka dan tokoh

Muhammadiyah.11

Rasjidi saat itu adalah menteri tanpa portfolio

dalam Kabinet Sjahrir. Dalam jabatan selaku menteri

negara (menggantikan K.H. A. Wahid Hasjim), Rasjidi

sudah bertugas mengurus permasalahan yang berkaitan

dengan kepentingan umat Islam.12

Kementerian Agama mengambil alih tugas-tugas

keagamaan yang semula berada pada beberapa

kementerian, yaitu Kementerian Dalam Negeri yang

berkenaan dengan masalah perkawinan, peradilan agama,

kemasjidan dan urusan haji; Kementerian Kehakiman

yang berkenaan dengan tugas dan wewenang Mahkamah

Islam Tinggi; dan Kementerian Pengajaran, Pendidikan

dan Kebudayaan yang berkenaan dengan masalah

pengajaran agama di sekolah-sekolah.13

Sehari setelah pembentukan Kementerian Agama,

Menteri Agama H.M. Rasjidi dalam pidato yang

disiarkan oleh RRI Yogyakarta menegaskan bahwa

berdirinya Kementerian Agama adalah untuk memelihara

11

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 12

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 13

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

52

dan menjamin kepentingan agama serta pemeluk-

pemeluknya.14

Kutipan transkripsi pidato Menteri Agama H.M.

Rasjidi yang mempunyai nilai sejarah, tersebut diucapkan

pada Jumat malam, 4 Januari 1946. Pidato pertama

Menteri Agama tersebut dimuat oleh Harian Kedaulatan

Rakyat di Yogyakarta tanggal 5 Januari 1946.15

Dalam Konferensi Jawatan Agama seluruh Jawa

dan Madura di Surakarta tanggal 17-18 Maret 1946,

H.M. Rasjidi menguraikan kembali sebab-sebab dan

kepentingan Pemerintah Republik Indonesia mendirikan

Kementerian Agama yakni untuk memenuhi kewajiban

Pemerintah terhadap Undang-Undang Dasar 1945 Bab XI

pasal 29, yang menerangkan bahwa "Negara berdasar

atas Ketuhanan Yang Maha Esa" dan "Negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut

agamanya dan kepercayaannya itu" (ayat 1 dan 2). Jadi,

lapangan pekerjaan Kementerian Agama ialah mengurus

segala hal yang bersangkut paut dengan agama dalam arti

seluas-luasnya.16

2. Perkembangan Berikutnya

14

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 15

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 16

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

53

Tahun-tahun berikutnya merupakan masa

konsolidasi dan pengembangan kementerian. Peralihan

kekuasaan kepada Pemerintah RI menjadi momentum

penting untuk memperkuat posisi kementerian. Pada

tanggal 23 April 1946, Menteri Agama mengeluarkan

Maklumat yang isinya:17

Pertama, Shumuka yang dalam zaman Jepang

termasuk dalam kekuasaan Residen menjadi Jawatan

Agama Daerah, yang selanjutnya ditempatkan di bawah

Kementerian Agama.

Kedua, hak untuk mengangkat penghulu Landraad

(sekarang bernama Pengadilan Negeri), ketua dan

anggota Raad Agama yang dahulu ada di tangan

pemerintah kolonial Hindia Belanda, selanjutnya

diserahkan kepada Kementerian Agama.

Ketiga, hak untuk mengangkat penghulu masjid,

yang dahulu ada tangan Bupati, selanjutnya diserahkan

kepada Kementerian Agama.

Melalui perjuangan yang gigih dan tanpa pamrih

para pendahulu kita, sejarah Kementerian Agama

menyatu dengan sejarah NKRI. Bahkan dalam masa

revolusi fisik dan diplomasi mempertahankan

kemerdekaan, Kantor Pusat Kementerian Agama turut

hijrah ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Kementerian

17

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

54

Agama di masa H.M. Rasjidi dapat disebut "kementerian

revolusi", karena ketika awal dibentuk, Kementerian

Agama sejak 12 Maret 1946 berkantor di ibukota

revolusi, Yogyakarta.18

Dalam Maklumat Kementerian Agama No 1

tanggal 14 Maret 1946 diumumkan alamat sementara

kantor pusat Kementerian Agama adalah di Jalan

Bintaran No 9 Yogyakarta. Kemudian bulan Mei 1946

alamat Kementerian Agama pindah ke Jalan Malioboro

No 10 Yogyakarta. Kantor ini tersedia berkat jasa baik

tokoh Muhammadiyah K.H. Abu Dardiri dan K.H.

Muchtar. Dalam waktu tersebut tugas-tugas Menteri

Agama secara fakultatif tetap memiliki akses dengan

Jakarta.19

Setelah berdirinya Kementerian Agama, urusan

keagamaan dan peradilan agama bagi umat Islam yang

telah berjalan sejak prakemerdekaan menjadi tanggung

jawab Kementerian Agama.20

Semula hal itu berlaku di Jawa dan Madura, tetapi

setelah terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang didorong oleh mosi integral Mohammad

Natsir (periode berlakunya UUDS 1950) dan penyerahan

18

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 19

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 20

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

55

urusan keagamaan dari bekas negara-negara bagian

Republik Indonesia Serikat (RIS) kepada Menteri

Agama, maka secara de jure dan de facto, tugas dan

wewenang dalam urusan agama bagi seluruh wilayah RI

menjadi tanggung jawab Menteri Agama21

Dalam perkembangan selanjutnya, diterbitkanlah

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1949 dan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1950 serta

Peraturan Menteri Agama Nomor 5 Tahun 1951 antara

lain menetapkan kewajiban dan lapangan tugas

Kementerian Agama yaitu:22

a) Melaksanakan asas Ketuhanan Yang Maha Esa

dengan sebaik-baiknya;

b) Menjaga bahwa tiaptiap penduduk mempunyai ke

merdekaan untukmemeluk agamanya masing-masing

dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya;

c) Membimbing, menyokong, memelihara dan menge

mbangkan aliran agama yang sehat;

d) Menyelenggarakan, memimpin dan mengawasi

pendidikan agama di sekolah-sekolah negeri;

21

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 22

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

56

e) Memimpin, menyokong serta mengamati pendidikan

dan pengajaran di madrasah-madrasah dan perguruan-

perguruan agama lain-lain;

f) Mengadakan pendidikan guru-guru dan hakim agama;

g) Menyelenggarakan segala sesuatu yang bersangkut

paut dengan pengajaran rohani kepada anggota-

anggota tentara, asrama-asrama, rumah-

rumah penjara dan tempat-tempat lain yang

dipandang perlu;

h) Mengatur, mengerjakan dan mengamati segala hal

yang bersangkutan dengan pencatatan pernikahan,

rujuk dan talak orang Islam;

i) Memberikan bantuan materiil untuk perbaikan dan

pemeliharaan tempat-tempat beribadat (masjid-

masjid, gereja-gereja dll);

j) Menyelenggarakan, mengurus dan mengawasi segala

sesuatu yang bersangkut paut dengan Pengadilan

Agama dan Mahkamah Islam Tinggi;

k) Menyelidiki, menentukan, mendaftarkan dan

mengawasi pemeliharaan wakaf-wakaf;

l) Mempertinggi kecerdasan umum dalam hidup

bermasyarakat dan hidup beragama.

Pada waktu memperingati 10 tahun berdirinya

Kementerian Agama, tahun 1956, Menteri Agama K.H.

Muchammad Iljas menegaskan kembali politik

keagamaan dalam Negara Republik Indonesia.

 

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

57

Ditegaskannya, bahwa fungsi Kementerian Agama adalah

merupakan pendukung dan pelaksana utama asas

Ketuhanan Yang Maha Esa.23

3. Kondisi Saat Ini

Pada perkembangan selanjutnya, dalam rangka

meningkatkan pelayanan publik, saat ini Kementerian

Agama terdiri dari 11 unit eselon I yaitu : Sekretariat

Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan Penelitian dan

Pengembangan, dan Pendidikan dan Pelatihan, dan 7

Direktorat Jenderal yang membidangi Pendidikan Islam,

Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Bimbingan

Masyarakat Islam, Bimbingan Masyarakat Kristen,

Bimbingan Masyarakat Katolik, Bimbingan Masyarakat

Hindu, Bimbingan Masyarakat Buddha, dan Badan

Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).24

Selain 11 unit kerja tersebut, Menteri Agama juga

dibantu oleh 3 (tiga) staf ahli dan 2 (dua) pusat yaitu :

Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Keagamaan,

Staf Ahli Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi,

Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, Pusat

Kerukunan Umat Beragama, Pusat Bimbingan dan

Pendidikan Khonghucu.25

23

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 24

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 25

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

58

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal

(BPJPH) merupakan unit kerja baru dan baru efektif

melaksanakan tugasnya pada tahun 2017. BPJPH

dibentuk sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor

33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) yang

disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada

tanggal 17 Oktober 2014 dan pada tanggal tersebut juga

diundangkan oleh Menkumham Amir Syamsuddin.

Dalam Undang-Undang JPH, disebutkan bahwa BPJPH

harus dibentuk paling lambat 3 (tiga) tahun terhitung

sejak Undang-Undang JPH diundangkan.26

BPJPH merupakan unit eselon I di bawah Menteri

Agama yang dipimpin oleh Kepala Badan, hal ini

tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015

tentang Kementerian Agama yang mengatur ketentuan

mengenai tugas, fungsi, dan susunan organisasi Badan

Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Keberadaan BPJPH juga tertuang dalam Peraturan

Menteri Agama (PMA) Nomor 42 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama. PMA

Nomor 42 Tahun 2016 mengatur mengenai tugas dan

fungsi dari masing-masing struktur BPJPH mulai dari

eselon IV sampai dengan eselon I. Keputusan Menteri

Agama RI No. 270 tahun 2016 tentang Peta Proses Bisnis

Kementerian Agama yang di dalamnya ada Subprocess

26

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

59

Map Penjaminan Produk Halal juga merupakan peraturan

pelaksanaaan UU JPH yang terkait dengan BPJPH.27

Menurut UU JPH, dalam penyelenggaraan Jaminan

Produk Halal BPJPH berwenang antara lain:

merumuskan dan menetapkan kebijakan JPH,

menetapkan norma, standar, prosedur dan kriteria JPH,

menerbitkan dan mencabut Sertifikat Halal pada produk

luar negeri; dan melakukan registrasi Sertifikat Halal

pada Produk luar negeri.28

Pembahasan draft RPP secara internal Kementerian

Agama dilakukan semenjak tahun 2014 sampai dengan

Juli 2016, sedangkan pembahasan panitia antar

Kementerian dilakukan pada bulan Agustus s.d.

Desember 2016 atau sebanyak 12 x pertemuan.29

Selain menyusun RPP, Kementerian Agama juga

membuat Peraturan Menteri Agama, yang materi

muatannya meliputi: jenis-jenis produk halal, sanksi,

penyelia halal, tata cara permohonan sertifikat halal,

lembaga pemeriksa halal, peran serta masyarakat, jenis

27

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 28

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 29

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

60

hewan yang diharamkan, kerja sama luar negeri, label

halal, dan pengelolaan keuangan BPJPH.30

Dalam melaksanakan wewenangnya, BPJPH

bekerjasama dengan kementerian dan/atau lembaga

terkait, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan Majelis

Ulama Indonesia (MUI). Penetapan kehalalan

dikeluarkan MUI dalam bentuk Keputusan Penetapan

Halal Produk. Kedepannya apabila diperlukan, maka

BPJPH dapat membentuk perwakilan di daerah.

Ketentuan mengenai tugas, fungsi, dan susunan

organisasi BPJPH diatur dalam Peraturan Presiden.31

Saat ini, dalam rangka meningkatkan pelayanan

publik, Kementerian Agama menyelenggarakan fungsi

antara lain:32

a) Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidang bimbingan masyarakat Islam, Kristen, Katolik,

Hindu, Buddha, dan Khonghucu, penyelenggaraan

haji dan umrah, dan pendidikan agama dan

keagamaan;

b) Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan

pemberian dukungan administrasi kepada seluruh

unsur organisasi di lingkungan Kementerian Agama;

30

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 31

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018. 32

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

61

c) Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang

menjadi tanggung jawab Kementerian Agama;

d) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan

Kementerian Agama;

e) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas

pelaksanaan urusan Kementerian Agama di daerah;

f) Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke

daerah;

g) Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan

pengembangan di bidang agama dan keagamaan;

h) Pelaksanaan penyelenggaraan jaminan produk halal;

dan

i) Pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh

unsur organisasi di lingkungan Kementerian Agama.

B. Visi dan Misi

Berikut visi dan misi Kementrian Agama Republik

Indonesia sesuai dengan keputusan Menteri Agama Nomor

39 Tahun 2015, yaitu:

1. Visi:

“Terwujudnya Masyarakat Indonesia yang Taat

Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin

dalam rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong

Royong.”

2. Misi:

a. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran

 

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

62

agama

b. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat

beragama

c. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang

merata dan berkualitas

d. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas

pengelolaan potensi ekonomi keagamaan

e. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan

umrah yang berkualitas dan akuntabel

f. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum

berciri agama, pendidikan agama pada satuan

pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan

g. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih,

akuntabel, dan terpercaya.33

33

https://www2.kemenag.go.id/artikel/12433/visi-dan-misi-

kementerian-agama Diakses pada tanggal 1 Juni 2018.

 

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

63

C. Struktur Organisasi Direktorat Jendral Penyelenggaraan

Haji dan Umrah (PHU)

Bagan 3.1

Struktur Organisasi Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan

Umrah (DITJEN PHU)

Sumber: https://www2.kemenag.go.id/artikel/42518/kementerian-

agama-pusat

D. Kode Etik Pegawai

Sebagaimana tercantum pada lampiran I Keputusan

Menteri Agama RI Nomor 421 Tahun 2001 Tentang Kode

Etik Pegawai Kementrian Agama, antara lain:

“Kami Pegawai Kementrian Agama yang Beriman dan

Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa”:

a. Menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan bangsa

b. Mengutamakan pengabdian dan pelayanan kepada

masyarakat

 

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

64

c. Bekerja dengan jujur adil dan amanah

d. Melaksanakan tugas dengan disiplin, professional dan

inovatif

e. Setiakawan dan bertanggung jawab atas kesejahteraan

korps.34

E. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Agama

Republik Indonesia

Kedudukan, tugas dan fungsi Kementerian Agama RI

sebagaimana tercantum pada peraturan Menteri Agama

antara lain:

1. Tugas

Kementrian Agama Republik Indonesia

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang agama untuk membantu

Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan

Negara.

2. Fungsi

Dalam menjalankan tugasnya, Kementrian Agama

menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan

di bidang bimbingan masyarakat Islam, Kristen

Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu,

penyelenggaraan Haji dan Umrah dan pendidikan

agama dan keagamaan;

b. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan

34

https://lampung.kemenag.go.id/artikel/37515/kode-etik-pegawai-

kementerian-agama Diakses pada tanggal 1 Juni 2018.

 

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

65

pemberian dukungan administrasi kepada seluruh

unsur organisasi di lingkungan Kementrian Agama;

c. Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang

menjadi tanggung jawab Kementrian Agama;

d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan

Kementrian Agama;

e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise atas

pelaksanaan urusan Kementrian Agama di daerah;

f. Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke

daerah;

g. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian dan

pengembangan di bidang agama dan keagamaan;

h. Pelaksanaan penyelenggaraan jaminan produk halal;

dan

i. Pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh

unsur organisasi di lingkungan Kementrian

Agama.35

F. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jendral

Penyelenggaraan Haji dan Umrah

1. Tugas

Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan

Umrah mempunyai tugas untuk merumuskan serta

melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang

penyelenggaraan haji dan pembinaan umrah berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri.

35

https://kemenag.go.id/home/artikel/42941 Diakses pada tanggal 1

Juni 2018.

 

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

66

2. Fungsi

a. Perumusan dan penetapan visi, misi dan kebijakan

teknis di bidang Penyelenggaraan Haji dan

Pembinaan Umrah;

b. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan

prosedur di bidang Penyelenggaraan Haji dan

Pembinaan Umrah;

c. Pelaksanaan kebijakan di bidang Penyelenggaraan

Haji dan Pembinaan Umrah;

d. Pemberian pembinaan teknis dan evaluasi pelaksana

tugas;

e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jendral.36

G. Tugas dan Fungsi Subdirektorat Akomodasi

Subdirektorat Akomodasi Haji mempunyai tugas

sebagaimana tercantum pada peraturan Menteri Agama yaitu

melaksanakan perumusan dan pelaksanaaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan

teknis, serta memonitoring dan evaluasi di bidang pelayanan

akomodasi haji diluar negri.

Dalam melaksanakan tugas Subdirektorat Akomodasi

Haji, dimana menyelenggarakan fungsi antara lain:

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pelayanan

akomodasi haji di luar negri;

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan

akomodasi haji di luar negri;

36

https://kemenag.go.id/home/artikel/12715 Diakses pada tanggal 2

Juni 2018.

 

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

67

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan

kriteria di bidang pelayanan akomodasi haji di luar negri;

dan

Penyiapan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi di

bidang pelayanan akomodasi haji di luar negri.37

H. Alamat Kementerian Agama Republik Indonesia

Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat

10710.38

(+6221) 3811679 dan (+6221) 34833004

Email: [email protected]

Website: www.kemenag.go.id dan www.haji.kemenag.go.id

37 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 80 Tahun

2013, Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Agama, (Jakarta, 2013), Pasal

304G, h. 9. 38

https://kemanag.go.id/home/find Diakses pada tanggal 2 Juli 2018.

 

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

68

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Penelitian ini membahas tentang strategi komunikasi yang

diterapkan Kementerian Agama Republik Indonesia dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”. Kementerian Agama

Republik Indonesia meluncurkan aplikasi berbasis ponsel pintar

atau smartphone yang diberi nama “Haji Pintar”, dirilisnya

aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan jamaah dalam

mempersiapkan dan melaksanakan Ibadah Haji saat jamaah

berada di tanah air maupun di tanah suci. Aplikasi Haji Pintar ini

adalah wujud pelayanan dan perlindungan terhadap jamaah haji.

Peluncuran awal aplikasi Haji Pintar ini pada tahun 2015.

Pada awal peluncuran, aplikasi ini dilengkapi dengan informasi

seperti info pemondokan, info transportasi, info catering,

penunjuk jalan, info kesehatan dan info perusahaan perusahaan

Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU).

Seiring berkembangnya teknologi disitulah munculnya

aplikasi Haji Pintar ini. Pada tahun 2016, Kementerian Agama

Republik Indonesia meluncurkan aplikasi Haji Pintar generasi

kedua. Aplikasi Haji Pintar ini merupakan pengembangan dari

aplikasi Haji pintar sebelumnya. Adapun informasi yang dapat

diakses dari aplikasi Haji Pintar generasi kedua ini yaitu jadwal

penerbangan, layanan transportasi darat, rute jamaah haji,

akomodasi Makkah dan Madinah, catering Makkah dan Madinah

serta di Arafah Mina, informasi kesehatan, sms center, manasik,

posisi jamaah dan petugas, dan informasi penting lainnya. Fitur

 

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

69

pada aplikasi Haji Pintar kedua ini, jamaah dapat mengecek

keberangkatan berdasarkan porsi. Dengan hanya memasukkan

nomor porsi, jamaah dapat mengetahui waktu keberangkatan

berdasarkan nomor porsi, jika ada waktu keberangkatan, maka

perubahan ini dapat diketahui secara online atau real time.

Pengembangan lainnya juga terdapat pada fitur akomodasi haji,

jamaah dapat mengetahui wilayah hotel, foto hotel, nomor kamar

hotel serta fasilitas hotel lainnya.1

Pada tahun 2017 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah

(PHU) Kementerian Agama Republik Indonesia merilis Aplikasi

Haji Pintar versi terbaru. Pada generasi ini, sudah dilakukan

upgrade dengan menambahkan beberapa fitur baru, seperti: Al-

Quran, jadwal sholat, informasi ziarah baik di Makkah dan

Madinah, nilai tukar rupiah yang selalu update setiap harinya, dan

Itinerary (rencana perjalanan ibadah haji). Selain itu aplikasi yang

pertama kali dirilis pada tahun 2015 ini juga memuat informasi

tentang jadwal keberangkatan kloter, do’a-do’a, serta informasi

layanan pengaduan dan whatsapp.2

Kementerian Agama menghadirkan kembali layanan

berbasis digital pada musim haji pada tahun 2018. Versi terbaru

aplikasi Haji Pintar sudah diluncurkan. Pada tahun 2018, terdapat

penambahan fitur QR Qode yang berfungsi saat jamaah tersesat

di Arab Saudi, jadi masyarakat hanya men-scan barcode yang

1

https://kemenag.go.id/berita/read/379442/kemenag-luncurkan-

aplikasi-haji-pintar-kedua--apa-fitur-barunya- Diakses pada hari Minggu, 22

Juli 2018 pukul 16.44 WIB. 2

https://kemenag.go.id/berita/read/504974/kemenag-rilis-aplikasi-

haji-pintar-generasi-tiga Diakses pada hari Minggu, 22 Juli 2018 pukul 16.52

WIB.

 

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

70

ada di gelangnya. Jika sudah di scan, akan muncul identitas

jamaah, lokasi pemondokan, dan lainnya terkait identitas

jamaah.3

Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Kementerian

Agama Republik Indonesia dalam mensosialisasikan aplikasi

“Haji Pintar”, berkaitan dengan tahapan-tahapan strategi menurut

Fred R. David dalam konteks strategi komunikasi yang terbagi

dalam tiga langkah, yaitu: formulasi strategi, implementasi

strategi, dan evaluasi strategi yaitu sebagai berikut:

A. Formulasi Strategi

Sebuah lembaga, perusahaan, atau instansi memiliki

tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai suatu tujuan, di

perlukan adanya strategi. Hal ini merupakan salah satu proses

awal dalam mencapai tujuan yang direncanakan oleh sebuah

lembaga atau perusahaan untuk mencapai tujuan. Menurut

Fred R. David dalam buku Manajemen Strategik, langkah

pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang

akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah

pengembangan tujuan, mengidenfitikasi peluang dan

ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan

secara internal, menetapkan suatu objektifitas, memulai

strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan.

Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk

3 Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom. Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

71

memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan

suatu keputusan dalam proses kegiatan.4

1. Mengembangkan Tujuan

Tujuan merupakan pencapaian akhir yang ingin

dicapai oleh suatu organisasi, hal ini membentuk kinerja

organisasi lebih focus dan terarah pada suatu tujuan.

Adapun tujuan Kementerian Agama Republik Indonesia

membuat aplikasi “Haji Pintar” tersebut untuk

memberikan kualitas pelayanan prima terhadap jamaah

haji di Indonesia, baik pada saat persiapan didalam

negeri maupun pada saat di tanah suci. Dengan adanya

aplikasi “Haji Pintar” juga sebagai wadah Kemenag

untuk memberikan informasi-informasi terkait persiapan

dan pelaksanaan ibadah haji sesuai keterangan dari

Bapak Fitsa Baharuddin, Kasi Pelayanan Akomodasi

Haji, sebagai berikut:

“Tujuannya itu sudah pasti mengarah kepada

pelayanan itu sendiri,. Karena kalau pegawai Negeri itu

kan memberikan pelayanan. Jadi semaksimal mungkin

kita harus tingkatkan pelayanan Haji dengan kemajuan

teknologi saat ini, ya karna itulah kita mengikuti

perkembangan zaman dan pelayanan ini harus

mengikuti perkembangan zaman seperti sekarang ini,

jadi dibuatlah aplikasi Haji Pintar ini. Nah selain itu

aplikasi haji pintar ini juga kan sebagai wadah

komunikasi antara Kementerian Agama dengan jamaah

dengan fitur-fitur pelayanan yang ada didalamnya.”5

4 Fred R. David, Manajemen Strategik, alih bahasa Novita Puspasari

dan Liza Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat, 2015), h. 4. 5 Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

72

2. Peluang dan Ancaman Eksternal

a. Peluang

Mengenali peluang eksternal dapat membantu

strategi yang akan dilakukan. Peluang dapat

mengantisipasi ancaman eksternal yang dapat

mengganggu pelaksanaan strategi. Melihat

kenyataan dilapangan pada saat jamaah berada di

tanah suci, Subdirektorat Akomodasi Haji melihat

jamaah banyak memiliki kendala dalam

melaksanakan Ibadah haji. Jamaah haji harus

mendapatkan pelayanan prima saat mempersiapkan

maupun melaksanakan ibadah Haji saat di tanah air

dan di tanah suci. Kemajuan teknologi pada masa

sekarang ini membuat peluang untuk Kementerian

Agama Republik Indonesia khususnya Subdirekorat

Akomodasi Haji untuk merancang pelayanan haji

yang didasarkan atas kemajuan teknologi.

Subdirektorat Akomodasi Haji membuat sebuah

aplikasi berbasis smartphone android. Aplikasi

tersebut berawal dikhususkan untuk melayani

akomodasi haji. Hal ini diperkuat oleh keterangan

Bapak H. Fitsa Baharuddin, Kasi Pelayanan

Akomodasi Haji, yaitu sebagai berikut:

“Sumber awalnya Haji Pintar itu adanya di

subdit Akomodasi. Jadi gini cerita awalnya,

bagaimana sih caranya supaya jamaah tuh tau

hotelnya dimana? Sejak dia mau berangkat Haji

jadi sudah tau gimana sih caranya. Karena kan

kayak di Mekkah itu tahun ini ada 156 hotel, di

 

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

73

Madinah ada 113 hotel. Gimana sih dia tau

wilayahnya mana? Hotelnya dimana? Jaraknya

berapa? Maka dari itu kita buatlah aplikasi

sederhana Haji Pintar itu khusus untuk melayani

Akomodasi.”6

b. Ancaman

Ancaman adalah situasi penting yang tidak

menguntungkan dalam lingkungan organisasi yang

dapat mengganggu keberadaan organisasi.

Tidak hanya melihat peluang, Kementerian

Agama Republik Indonesia khususnya Subdirektorat

Akomodasi Haji juga merumuskan ancaman yang

ada terkait dengan peluncuran aplikasi “Haji Pintar”

ini. Ancaman itu berupa adanya aplikasi serupa

yang mengatasnamakan dari Kementerian Agama,

namun aplikasi tersebut berada di luar dari

Kementerian Agama.

“Kalau menurut saya ya ada sedikit ancaman

yaa paling dari luar ya.. seperti misalnya ada

aplikasi lain serupa tapi tak sama.”7

6 Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji. 7 Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

74

Gambar 4.1.

Aplikasi lain yang serupa

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=lab.a

thalon.cekhaji

Gambar 4.2.

Aplikasi lain yang serupa

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.c

ekporsi.hajipintar

 

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

75

Selain yang telah disebutkan diatas, ancaman

selanjutnya datang dari jamaah itu sendiri. Ancaman

tersebut yaitu jika jamaah sendiri tidak memiliki

handphone berbasis smartphone android dan rata-

rata usia jamaah adalah usia lanjut, ini merupakan

sebuah ancaman untuk Kementerian Agama

Republik Indonesia. Sesuai dengan keterangan

Bapak H. Fitsa Baharuddin, Kasi Pelayanan

Akomodasi Haji, yaitu sebagai berikut:

“Jamaah itu mayoritas sudah berumur dan

gak semuanya juga bisa pake smartphone.”8

3. Menetapkan Kekuatan dan Kelemahan Internal

a. Kekuatan

Kekuatan adalah sesuatu yang dimiliki oleh

organisasi sebagai modal bagi keberlangsungan dan

perkembangan. Kekuatan yang dimiliki oleh

Kementerian Agama Republik Indonesia yaitu:

1) Memiliki kemudahan untuk mengundang media

pada acara khusus untuk mensosialisasikan

aplikasi “Haji Pintar” yaitu dengan diadakannya

Press Release. Hal ini diperkuat oleh Bapak H.

Fitsa Baharuddin, Kasi Pelayanan Akomodasi

Haji, yaitu sebagai berikut:

“..melaksanakan Press Release, yang

disampaikan oleh Menteri atau disampaikan

8 Wawancara dengan Bapak Abduh Dhiya’ur Rahman, S.Kom, M.Si.

Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Akomodasi Haji, Pada hari Senin, 16

Juli 2018 di ruang Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

76

oleh Dirjen atau disampaikan oleh Direktur

didepan wartawan.”9

2) Memiliki banyak kesempatan untuk

mensosialisasikan jika ada kunjungan ke daerah-

daerah. Sesuai dengan keterangan Bapak H.

Fitsa Baharuddin, Kasi Pelayanan Akomodasi

Haji, yaitu sebagai berikut:

“ada pimpinan kita yang diundang ke

daerah, dan disitu juga disosialisasikan kepada

pimpinan daerah yang bertanggungjawab

dengan segala urusan Haji, yang penting

informasi itu sampai ke daerah.”10

3) Data yang ada dalam aplikasi berbasis

smartphone android ini sangat terjamin ke-

valid-an dan keakuratannya karena data tersebut

diambil dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu

(SISKOHAT) Kementerian Agama Republik

Indonesia. Hal ini diperkuat oleh keterangan

Bapak H. Fitsa Baharuddin, Kasi Pelayanan

Akomodasi Haji, yaitu sebagai berikut:

“karena Haji Pintar ini, data kita ambil

dari SISKOHAT.”11

9 Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji. 10

Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji. 11

Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

77

b. Kelemahan

Kelemahan adalah sesuatu yang terdapat

dalam sebuah organisasi yang menyebabkan

organisasi mengalami kemunduran. Kelemahan

secara internal Kementerian Agama Republik

Indonesia yaitu:

1) Kurangnya Sumber Daya Manusia yaitu tenaga

ahli dalam bidang Information Technology (IT)

membuat Kementerian Agama Republik

Indonesia harus bekerjasama dengan pihak

eksternal yaitu Ureking Tech, vendor yang

membuat aplikasi “Haji Pintar”. Sesuai dengan

keterangan Bapak H. Fitsa Baharuddin, Kasi

Pelayanan Akomodasi Haji, yaitu sebagai

berikut:

“Komunikasi dengan Ureking Tech vendor

kita sih lancar dan gamasalah ya”12

Perencanaan strategi untuk mensosialisasikan aplikasi

“Haji Pintar” yang dilakukan oleh Kementerian Agama

Republik Indonesia yaitu mengadakan kegiatan Press

Release, sosialisasi dengan cara sounding kepada pemimpin

tertinggi bagian haji pada Kantor Wilayah (Kanwil), yang

seelanjutnya pihak Kanwil mensosialisasikan bertatap muka

langsung kepada jamaah melalui bimbingan manasik massal.

12

Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

78

Kementerian Agama juga mensosialisasikan melalui website

resmi Kementerian Agama Republik Indonesia yaitu

http://kemenag.go.id dan http://haji.kemenag.go.id. Tidak

hanya melalui website, Kemenag juga mensosialisasikan

menggunakan sosial media seperti twitter, facebook, dan

instagram.

B. Implementasi Strategi

Setelah merumuskan dan memilih strategi yang

ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan

strategi yang telah ditetapkan tersebut. Implementasi strategi

sering kali disebut “tahapan aksi” dari manajemen strategi.

Mengimplementasikan strategi artinya memobilisasi tenaga

organisasi atau lembaga untuk mengubah strategi yang

diformulasikan ke dalam tindakan. Dalam tahap pelaksanaan

strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen

dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka

proses formulasi dan analisis strategi tidak memiliki tujuan

yang berguna. Kemampuan interpersonal sangat penting bagi

keberhasilan implementasi strategi. Tantangan dari

implementasi strategi harus bisa menstimulasi tenaga

organisasi atau lembaga untuk bekerja dengan rasa bangga

dan antusias dalam mencapai tujuan yang sudah dibuat.13

Bentuk sosialisasi yang sudah dilakukan Kementerian

Agama Republik Indonesia yaitu sebagai berikut:

13 Fred R. David, Manajemen Strategik, alih bahasa Novita Puspasari

dan Liza Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat, 2015), h. 4.

 

Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

79

1. Press Release

Press release merupakan salah satu bentuk paling

dasar dari persuasi pers, maka press release merupakan

topik yang paling baik untuk memulai bahasan mengenai

teknik persuasi.14

Press Release yang dilakukan

Kementerian Agama Republik Indonesia kepada pers

(wartawan) adalah berita yang berkaitan dengan aplikasi

“Haji Pintar” dan mengajak masyarakat untuk

mengunduh aplikasi tersebut. Press release tersebut

dilakukan disetiap tahunnya setelah aplikasi tersebut siap

untuk dikonsumsi jamaah. Sesuai dengan keterangan

dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, Kasi Pelayanan

Akomodasi Haji, yaitu sebagai berikut:

“Untuk teknis Press Release itu sendiri itu nanti

juga bersama staf Ahli Menteri. Insya Allah dilakukan

minggu ini. Yang jelas nanti kita juga melakukan

sosialisasi yaitu mempublikasikan pada media massa,

kita undang humas kementerian Agama juga. Dialah

yang mengundang seluruh wartawan.”15

Dari kegiatan Press Release yang dilaksanakan

Kementerian Agama Republik Indonesia, media dapat

memberikan informasi kepada masyarakat melalui

tayangan beritanya.

14 Tony Greener, Kiat Sukses Public Relations dan Pembentukan

Citranya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), h. 39. 15

Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

80

Gambar 4.3.

Pemberitaan melalui televisi setelah dilaksanakan Press Release

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=VYBzSMRSpmU&t=

104s

Gambar 4.4.

Pemberitaan media online kompas.com

sumber:

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/18/1715476

1/akses-informasi-seputar-haji-melalui-aplikasi-haji-

pintar

 

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

81

Gambar 4.5.

Pemberitaan media online tribunnews.com

sumber:

http://jogja.tribunnews.com/2018/07/16/ibadah-haji-

2018- didukung-aplikasi-haji-pintar-tersedia-di-google-

play-store

2. Sounding

Sounding dilakukan kepada pimpinan tertinggi

bagian haji pada Kantor Wilayah (Kanwil). Dalam

pelaksanaan sosialisasi aplikasi “Haji Pintar”,

Kementerian Agama Republik Indonesia tidak dapat

terlepas dari Kementerian Agama Kantor Wilayah

(Kanwil). Hal itu dikarenakan Kanwil yang bertatap

langsung dengan jamaah. Pegawai atau pimpinan

Kemenag RI sounding. Teknisnya yaitu pada saat ada

kunjungan ke Kanwil, pegawai Kemenag sounding

kepada pimpinan bagian haji yang ada di Kantor

 

Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

82

Wilayah (Kanwil) untuk menginformasikan tentang

aplikasi “Haji Pintar” baik fitur yang ada didalamnya

maupun teknis untuk penggunaannya. Selanjutnya pihak

Kanwil menginformasikan, mendidik, dan memberi

arahan kepada jamaah pada saat menyelenggarakan

manasik massal, agar menggunakan aplikasi “Haji

Pintar”. Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak H. Fitsa

Baharuddin, Kasi Pelayanan Akomodasi Haji, yaitu

sebagai berikut:

“Yang jelas kita sosialisasi ke seluruh daerah-

daerah, kita informasikan kepada Kanwil-kanwil

ataupun kanwil kita undang ke Kemanag Pusat, yang

selanjutnya kanwil mengadakan manasik kepada jamaah

didaerah tanggungjawabnya, jadi step by step, seperti

itu sistemnya”16

Selanjutnya sounding yang dilakukan Kemenag

RI, ditindaklanjut oleh Kemenag Kantor Wilayah

(Kanwil) untuk mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”

dengan bertatap muka langsung kepada jamaah-jamaah

melalui program bimbingan manasik massal.

3. Internet

a. Website resmi Kementerian Agama Republik

Indonesia

Kemenag RI melaksanakan sosialisasi melalui

website resminya dengan menulis berita mengenai

aplikasi “Haji Pintar”.

16

Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

83

Gambar 4.6.

Berita di website resmi Kementerian Agama Republik

Indonesia

sumber:

https://kemenag.go.id/berita/read/508113/aplikasi-haji-

pintar-2018-sudah-tersedia-untuk-diunduh

b. Social Media resmi Kementerian Agama Republik

Indonesia

1) Facebook

Kementerian Agama Republik Indonesia telah

melaksanakan sosialisasi kepada jamaah melalui

official account facebook yang dimilikinya.

 

Page 102: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

84

Gambar 4.7.

Memberikan informasi melalui akun facebook resmi

Kementerian Agama Republik Indonesia

sumber:

https://kemenag.go.id/berita/read/508113/aplikasi-

haji-pintar-2018-sudah-tersedia-untuk-diunduh

2) Twitter

Kemenag RI melaksanakan sosialisasi melalui

official account twitter yang dimiliki Kementerian

Agama Republik Indonesia, yaitu sebagai berikut:

 

Page 103: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

85

Gambar 4.8.

Memberikan informasi melalui akun twitter resmi

Kementerian Agama Republik Indonesia

sumber:

https://twitter.com/Kemenag_RI/status/101843882

7830960128

3) Instagram

Kemenag RI melaksanakan sosialisasi kepada

jamaah melalui official account instagram yang

dimilikinya.

 

Page 104: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

86

Gambar 4.9.

Memberikan informasi melalui akun Instagram resmi

Kementerian Agama Republik Indonesia

sumber:

https://www.instagram.com/p/BlPqwaSl4Ou/?utm

_source=ig_share_sheet&igshid=qb1h3as776xc

 

Page 105: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

87

4. Fitur-fitur Aplikasi “Haji Pintar”

Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan

Umrah (PHU) Kementerian Agama Republik Indonesia

bekerja sama dengan vendor perancang aplikasi,

meluncurkan aplikasi “Haji Pintar” dengan berbagai fitur

di dalamnya yang memudahkan jamaah dalam

mengakses informasi. Seperti jadwal keberangkatan,

konversi mata uang, tuntunan ibadah dan lain-lain.

Dirancangnya aplikasi “Haji Pintar” dengan berbagai

fitur tersebut merupakan upaya Kemenag untuk

mempermudah proses sosialiasi aplikasi ini kepada

jamaah. Berikut fitur-fitur yang ada dalam aplikasi “Haji

Pintar”:

Gambar 4.10.

Manfaat Nomor Porsi Haji di Aplikasi “Haji Pintar”

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

 

Page 106: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

88

Jamaah yang sudah mendaftar haji, dapat mengetahui

jadwal keberangkatan dengan memasukan nomor porsi haji pada

fitur estimasi keberangkatan yang ada pada aplikasi “Haji Pintar”.

Fitur ini dapat meminimalisir penipuan biro haji, melihat

maraknya kasus penipuan biro perjalanan haji. Selain itu, fitur ini

juga dapat memberi informasi kepada jamaah bahwa namanya

sudah tercatat dalam jamaah kuota resmi Indonesia.

Gambar 4.11.

Login Aplikasi “Haji Pintar”

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

Jamaah dapat menikmati fitur-fitur pada aplikasi “Haji

Pintar” antara lain informasi akomodasi, informasi kesehatan,

 

Page 107: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

89

jadwal penerbangan, informasi doa-doa, informasi pemondokan

dan bimbingan manasik haji. Jika jamaah login dengan

memasukan nomor paspor dan tanggal lahir jamaah yang

terdaftar.

Gambar 4.12.

Jadwal Penerbangan

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

 

Page 108: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

90

Jamaah dapat mengetahui jadwal penerbangan dengan

memasukan kode embarkasi dan nomor kloter. Selain itu, jamaah

juga dapat mengetahui informasi bandara terkait penerbangan

menuju tanah suci.

Gambar 4.13.

Informasi Konsumsi

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

Fitur konsumsi memudahkan jamaah mengetahui

informasi terkait konsumsi selama di Arab Saudi. Jamaah dapat

mengetahui informasi makanan yang bisa didapatkan pada lokasi,

hari dan waktu makan tertentu.

 

Page 109: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

91

Gambar 4.14.

Jadwal Kegiatan Selama Berhaji

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

Aplikasi “Haji Pintar” dapat memudahkan jamaah

mengetahui informasi kegiatan jamaah, mulai dari masuk asrama,

keberangkatan, hingga kepulangan jamaah. Selain itu, jamaah

mendapatkan tuntunan dan jadwal waktu Lontar Jumrah.

 

Page 110: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

92

Gambar 4.15.

Informasi Nilai Tukar Mata Uang

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

Jamaah haji dipermudah dengan adanya fitur konversi mata

uang Indonesia to Arab Saudi maupun sebaliknya.

 

Page 111: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

93

Gambar 4.16.

Informasi Jadwal Sholat

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

Jamaah dapat mengetahui informasi jadwal sholat pada saat

di Makkah, Madinah, dan Jeddah.

 

Page 112: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

94

Gambar 4.17

Fitur Tejemahan Bahasa

Sumber:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

Jamaah dapat menggunakan fitur terjemahan bahasa dari

Indonesia ke bahasa Arab melalui fitur ini terjemahan.

 

Page 113: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

95

C. Evaluasi Strategi

Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi strategi.

Evaluasi strategi diperlukan untuk kelangsungan organisasi.

Evaluasi strategi memiliki tiga aktivitas dasar yaitu

memeriksa dasar strategi organisasi atau lembaga,

membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil aktual,

dan mengambil tindakan koreksi untuk memastikan kinerja

sesuai rencana. Tahap ini perlu dilakukan guna mencari

kekurangan yang harus diperbaiki dan kelebihan yang harus

dipertahankan untuk jangka panjang.17

Pada tahapan ini Kementerian Agama Republik

Indonesia khususnya Subdirektorat Akomodasi Haji

melakukan evaluasi disetiap tahunnya. Fitur-fitur dari awal

peluncuran selalu mengalami perubahan mulai dari awal

dirilisnya 2015 sampai pada tahun 2018 sekarang ini.

Perubahan fitur ini dimaksudkan agar aplikasi “Haji Pintar”

ini mudah digunakan oleh semua kalangan. Pembaruan fitur

pada setiap tahunnya menunjang proses sosialisasi aplikasi

tersebut. Sosialisasi lebih mudah jika aplikasi “Haji Pintar”

ini mudah digunakan pula.

“Setiap tahun pasti kita adakan evaluasi. Disini kan

banyak unit-unit, ya supaya ketahuan lah udah seberapa

jauh kita bergerak lainnya juga supaya jadi pembelajaran

buat kita juga. Sama kayak seperti masnya nih, kita dapet

dong ya nanti masukan dari hasil skripsinya, kan itu juga

jadi pembelajaran buat kita. Ya aplikasi ini bisa sampai

seperti sekarang itu karena melalui proses panjang mas,

17 Fred R. David, Manajemen Strategik, alih bahasa Novita Puspasari

dan Liza Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat, 2015), h. 4.

 

Page 114: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

96

apalagi setiap tahunnya kita selalu rilis aplikasi dengan

versi terbarunya. Kalau fitur bisa jadi bertambah, sesuai

dengan kebutuhan-kebutuhan yang belum ada di aplikasi

itu.”18

“Ya seperti yang kita lihat sekarang, aplikasi dari awal

diluncurkannya berbeda kan sama yang terbaru tahun 2018

ini? Pada awal diluncurkan fitur hanya terlihat icon-icon

saja, ya masih sulit lah kalau digunakan oleh jamaah jika

ingin akses aplikasi ini. Kalau sekarang sudah berbentuk

gambar yang modern jadi kan bisa memudahkan jamaah,

memanjakan jamaah. Ya kita buat aplikasi yang user friendly

lah”19

Teknis evaluasi yang dilakukan Kementerian Agama

Republik Indonesia yaitu evaluasi tidak hanya dilakukan oleh

Subdirektorat Akomodasi saja, namun evaluasi dilaksanakan

bersama pimpinan seperti Direktur, Dirjen, dan Staff Ahli

Menteri Kementerian Agama Republik Indonesia.

“seperti evaluasi atau masukan-masukan dari

Direktur, Dirjen, bahkan staf ahli Menteri.. Ya itu kita

tampung terus.. Kalau pimpinan yang ini maunya seperti ini..

ya kita buat seperti ini.. Kalau pimpinan mau seperti itu.. ya

kita buat seperti itu.. karna ga sembarangan kan.. Kita harus

memberikan pelayanan yang prima buat para jamaah”20

Keseluruhan kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan

oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dinilai kurang

18

Wawancara dengan Bapak H. Abduh Dhiya’ur Rahman, S.Kom,

M.Si. Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Akomodasi Haji, pada hari Senin

16 Juli 2018, diruang Kasubdit Akomodasi Haji.

19

Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji. 20

Wawancara dengan Bapak H. Fitsa Baharuddin, S.Kom, Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Haji, Pada hari Rabu, 11 Juli 2018 di ruang

Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 115: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

97

intens dalam bersosialisasi. Memang belum adanya unit

khusus yang dibuat untuk segala kepentingan terkait aplikasi

“Haji Pintar” membuat Subdirektorat Akomodasi harus

bekerja keras untuk mencapai target yang diinginkan. Hal ini

diperkuat oleh keterangan Bapak H. Abduh Dhiya’ur

Rahman, selaku Kasi Monitoring dan Evaluasi Subdirektorat

Akomodasi Haji, yaitu sebagai berikut:

“Artinya semua media elektronik sudah, medsospun

sudah. Secara langsung lewat Kanwil Provinsi Embarkasi

kepada jamaah langsung juga sudah. Jadi tinggal kurang

intens aja sih.. lebih ke intensitasnya aja paling yang di

evaluasi sih.. memang masalah intensitas selalu ditekankan

dari Dirjen dan Staff Ahli Menteri. Karena begini mas, tugas

dari subdit akomodasi haji itu banyak sekali termasuk segala

persiapan yang jamaah butuhkan di tanah suci. Persiapan

itu jauh kita lakukan sebelum waktu keberangkatan haji,

sehingga sosialisasi untuk aplikasi ini memang masih kurang

intens. Rencana kedepannya mungkin akan ada tim khusus

yang menangani aplikasi haji pintar ini agar lebih fokus dan

lebih terarah sosialisasinya”21

21

Wawancara dengan Bapak H. Abduh Dhiya’ur Rahman, S.Kom,

M.Si. Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Akomodasi Haji, pada hari Senin

16 Juli 2018, diruang Kasubdit Akomodasi Haji.

 

Page 116: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

98

Gambar 4.18. Gambar 4.19.

Aplikasi “Haji Pintar” 2015 Aplikasi “Haji Pintar” 2016

Gambar 4.20. Gambar 4.21.

Aplikasi “Haji Pintar” 2017 Aplikasi “Haji Pintar” 2018

 

Page 117: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

99

Sumber:

2015: http://m.inponsel.co.id/berita/d/354424/haji-pintar-aplikasi-

untuk-mudahkan-jamaah-di-tanah-suci

2016: http://www.nichealeia.com/2016/07/aplikasi-haji-pintar-

solusi-mempermudah-perjalanan-haji-mandiri.html

2017:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

2018:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.hajiproject

Fitur awal peluncuran aplikasi “Haji Pintar” tahun 2015

mengalami perubahan hingga tahun 2018. Fitur-fitur selalu

bertambah dan tampilan lebih sederhana sehingga dapat

memudahkan jamaah untuk menggunakannya (user friendly).

Tabel 4.1.

Perkembangan Aplikasi “Haji Pintar”

Tahun 2015-2018

Tahun

Aplikasi

Fitur Aplikasi Jumlah

Jamaah

Jumlah

Pengunduh

2015 Fitur pada tahun ini

adalah:22

1. Lokasi

Pemondokan

2. Jadwal

168.800 Kurang

lebih 10.000

22

https://www.liputan6.com/tekno/read/2298550/manjakan-calon-

haji-kemenag-luncurkan-aplikasi-haji-pintar Diakses pada tanggal 6 Oktober

2018

 

Page 118: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

100

Penerbangan

3. Petunjuk Jalan

4. Informasi

Cattering

2016 Fitur pada tahun ini

adalah:23

1. Lokasi

Pemondokan

2. Jadwal

Penerbangan

3. Petunjuk Jalan

4. Informasi

Cattering

5. Data jamaah

melalui input

porsi haji

6. Jadwal

keberangkatan

7. Priview foto hotel

dan fasilitasnya

8. Keluarga dapat

melihat posisi

jamaah dengan

168.800 Kurang

lebih

50.000

23

https://www2.kemenag.go.id/berita/379442/kemenag-luncurkan-

aplikasi-haji-pintar-kedua-apa-fitur-barunya Diakses pada tanggal 6 Oktober

2018.

 

Page 119: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

101

GPS

2017 Fitur pada tahun ini

adalah:24

1. Lokasi

Pemondokan

2. Jadwal

Penerbangan

3. Petunjuk Jalan

4. Informasi

Cattering

5. Data jamaah

melalui input

porsi haji

6. Jadwal

keberangkatan

7. Priview foto hotel

dan fasilitasnya

8. Keluarga dapat

melihat posisi

jamaah dengan

GPS

9. Jadwal

keberangkatan

kloter

221.000 Kurang

lebih

100.000

24

https://www.merdeka.com/peristiwa/aplikasi-haji-pintar-2017-

dirilis-ada-fitur-fitur-baru.html Diakses pada tanggal 7 Oktober 2018.

 

Page 120: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

102

10. doa-doa

11. Layanan

pengaduan

2018 Fitur pada tahun ini

adalah:25

1. Rencana

Perjalanan Haji

2. Info Manasik

Haji

3. Jadwal

penerbangan

4. Haji pedia

5. Informasi Haji

6. Estimasi

keberangkatan

7. Akomodasi

8. Konsumsi

9. Transportasi

10. Layanan

pengaduan

221.000 Kurang

lebih

110.000

Perkembangan aplikasi “Haji Pintar” dari tahun ke

tahun memang diperuntukkan kepada jamaah Haji agar

semua kebutuhannya dapat terpenuhi. Aplikasi “Haji Pintar”

25

https://inet.detik.com/mobile-apps/d-4115600/kemenag-perbarui-

aplikasi-haji-apa-fitur-barunya Diakses pada tanggal 7 Oktober 2018.

 

Page 121: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

103

sangat membantu jamaah untuk mempersiapkan dan

melaksanakan ibadah Haji. Sesuai dengan keterangan Ibu

Yumanih, sebagai berikut:

“Ya membantu jadi enak apa apa yang kita butuhin

sekarang gampang jadinya, tinggal klik klik aja di

aplikasinya.”26

Jamaah yang sudah berusia lanjut sulit menggunakan

aplikasi “Haji Pintar”. Pada kenyataannya, jamaah dibantu

oleh keluarga yang mengerti dalam menggunakan

smartphone android untuk mengoperasikan aplikasi “Haji

Pintar”. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ibu Yumanih,

yaitu sebagai berikut:

“Ya saya udah tua gini, paling kalo saya mau nanya

aplikasi ke anak saya.”27

26

Wawancara dengan Ibu Yumanih, Jamaah Haji, pada hari Jumat 20

Juli 2018, di Jalan Haji Sijan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 27

Wawancara dengan Ibu Yumanih, Jamaah Haji, pada hari Jumat 20

Juli 2018, di Jalan Haji Sijan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

 

Page 122: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian strategi komunikasi Kementerian

Agama Republik Indonesia dalam mensosialisasikan aplikasi

“Haji Pintar” melalui tiga tahapan (formulasi strategi,

implementasi strategi, dan evaluasi strategi) maka peneliti

memberi kesimpulan sebagai berikut:

1. Formulasi strategi

Kementerian Agama Republik Indonesia telah

melakukan formulasi dengan melihat unsur-unsur

formulasi, seperti mengembangkan tujuan, melihat

peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan

dan kelemahan internal, dan memilih strategi dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar”

Tujuannya agar meningkatkan kualitas pelayanan

haji di Indonesia dengan melihat peluang dengan

kemajuan teknologi saat ini. Ancaman eksternalnya

adalah adanya aplikasi serupa dari luar Kemenag RI.

Adapun kekuatan Kemenag RI yaitu mudah

mengundang media pada acara khusus dalam

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar” dan memiliki

banyak kesempatan untuk mensosialisasikan jika ada

kunjungan ke daerah-daerah.

Kelemahannya adalah kurangnya Sumber Daya

Manusia yaitu tenaga ahli bidang Information

 

Page 123: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

105

Technology (IT). Kemenag RI bekerjasama dengan

pihak eksternal yaitu Ureking Tech, yang membuat

aplikasi “Haji Pintar”.

Kemenag RI memilih strategi sosialisasi dengan

mengadakan press release setiap tahun, sosialisasi

dengan cara sounding kepada pemimpin tertinggi bagian

haji pada Kantor Wilayah (Kanwil) pada manasik

massal di Kanwil yang selanjutnya pihak Kanwil

mensosialisasikan bertatap muka langsung kepada

jamaah melalui bimbingan manasik massal. Kemenag RI

juga mensosialisasikan melalui website resmi yaitu

http://kemenag.go.id dan http://haji.kemenag.go.id .

Tidak hanya melalui website, rancangan Kemenag juga

mensosialisasikan menggunakan media sosial seperti

twitter, facebook, dan instagram.

2. Implementasi strategi

Setelah dirumuskan strategi selesai dirumuskan,

maka pelaksanaan sosialisasinya meliputi kegiatan press

release, sounding ke Kanwil, melalui website resmi,

media sosial seperti twitter, facebook, dan instagram

sejak awal peluncuran aplikasi tahun 2015 hingga 2018.

3. Evaluasi strategi

Kementerian Agama Republik Indonesia

khususnya Subdirektorat Akomodasi Haji melakukan

evaluasi setiap tahunnya. Fitur-fitur dari awal peluncuran

selalu mengalami perubahan mulai dari awal dirilisnya

2015 sampai pada tahun 2018 sekarang ini. Perubahan

 

Page 124: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

106

fitur ini dimaksudkan agar aplikasi “Haji Pintar” ini

mudah digunakan oleh semua kalangan. Pembaruan fitur

pada setiap tahunnya menunjang proses sosialisasi

aplikasi tersebut.

B. Saran

1. Aplikasi Haji Pintar sebaiknya terus dilanjutkan karena

semakin berkembangnya zaman, teknologi akan semakin

membantu pelayanan Kementerian Agama Republik

Indonesia melalui aplikasi “Haji Pintar”. Maka aplikasi

ini sebaiknya dilanjutkan karena fitur-fitur yang ada

sudah memudahkan pelayanan Kemenag kepada jamaah.

Fitur yang akan datang disesuaikan dengan usia jamaah.

Jamaah haji yang pada umumnya berusia 60 tahun

keatas sebaiknya diberikan sosialisasi khusus dan

diberikan fitur yang lebih mudah diakses oleh jamaah

usia lanjut.

2. Perlu ada pembentukan tim khusus yang difokuskan

untuk aplikasi Haji Pintar, terutama tim untuk

mensosialisasikan aplikasi “Haji Pintar” ini agar aplikasi

“Haji Pintar” dapat digunakan menyeluruh kepada

jamaah-jamaah haji di Indonesia karena jika dibentuk

tim khusus, intensitas dalam sosialisasi aplikasi “Haji

Pintar” akan lebih fokus dan lebih baik lagi.

 

Page 125: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

107

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. (2012). Sosiologi Skemaika Teori dan Terapan Cet.

ke-4. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ardial. (2014). Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bahasa, T. P. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta:

Balai Pustaka.

Bungin, B. (2010). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:

Kencana.

Cangara, H. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi.

Jakarta: Rajawali Pers.

Cangara, H. (2014). Perencanaan dan Strategi Komunikasi cet.2.

Jakarta: Rajawali Pers.

David, F. R. (2002). Manajemen Strategi Konsep, alih bahasa

Indonesia, alih bahasa Alexander Sindoro. Jakarta:

Prnhallindo.

Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.

Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Effendy, O. U. (2008). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Effendy, O. U. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

 

Page 126: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

108

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif . Jakarta: Bumi

Aksara .

Herdiyansyah. (2015). Komunikasi dan Pelayanan Publik.

Yogyakarta: Gava Media.

Husein, U. (2001). Startegic Management in Action. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Ilahi, W. (2010). Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Jumroni, & Suhaimi. (2006). Metode-metode Penelitian

Komunikasi. Ciputat: UIN Jakarta Press.

Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba Makna Ada Serba Makna.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Muhammad, A. (1995). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Muhammad, A. (2014). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Mulyana, D. (2008). Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan

Lintas Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Oliver, S. (2007). Strategi Publik Relations. Jakarta: Erlangga.

 

Page 127: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

109

Pressman, R. S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak, Pendekatan

Praktis, alih bahasa Harnaningrum. Yogyakarta: ANDI.

Rahman, D. A. (2003). Pengantar Metode Penelitian.

Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta.

Rahmat, J. (2002). Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi

Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

RI, P. B. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Seto, I. (2013). Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis Bagi

Penelitian dan Skripsi Komunikasi . Jakarta : Mitra

Wacana .

Sunarto, K. (2000). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fak. Ekonomi UI.

Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi Cet. ke-4. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

Usman, H., & Setiadi, P. A. (1996). Metodologi Penelitian Sosial

. Jakarta: Bumi Aksara.

Vivian, J. (2008). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana.

Widjaja. (2002). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.

Jakarta: Bumi Aksara.

 

Page 128: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

110

Sumber lain:

Agama, B. H. (2007, November 26). kemenag.go.id. Dipetik Juni

1, 2018, dari Visi dan Misi Kementerian Agama:

https://www2.kemenag.go.id/artikel/12433/visi-dan-misi-

kementerian-agama

Agama, B. H. (2016, Mei 12). lampung.kemenag.go.id. Dipetik

Juni 1, 2018, dari Kode Etik Pegawai Kementerian

Agama:

https://lampung.kemenag.go.id/artikel/37515/kode-etik-

pegawai-kementerian-agama

Agama, B. H. (2017, Januari 1). kemenag.go.id. Dipetik Juni 1,

2018, dari Sejarah Pembentukan Kemanag:

https://kemenag.go.id/home/artikel/42956

Agama, B. H. (2017, April 4). kemenag.go.id. Dipetik Juni 1,

2018, dari Struktur Organisasi Kemenag :

https://www2.kemenag.go.id/artikel/42518/kementerian-

agama-pusat

Agama, B. H. (2017, Januari 1). kemenag.go.id. Dipetik Juli 2,

2018, dari Tugas dan Fungsi Direktorat Penyelenggaraan

Haji dan Umrah:

https://kemenag.go.id/home/artikel/12715

Agama, B. H. (2017, Januari 1). Kemenag.go.id. Dipetik Maret

2018, 20, dari Tujuan Pembangunan Kementerian Agama:

https://kemenag.go.id/home/artikel/42942

Agama, B. H. (2017, Januari 1). Kemenag.go.id. Dipetik Juni 2,

2018, dari Tugas dan Fungsi Kementerian Agama:

https://kemenag.go.id/home/artikel/42941

 

Page 129: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

111

Arnani, M. (2018, Juli 18). Akses Informasi Seputar Haji Melalui

Aplikasi "Haji Pintar". Dipetik September 16, 2018, dari

kompas.com:

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/18/17154761/a

kses-informasi-seputar-haji-melalui-aplikasi-haji-pintar

Iwe. (2018, Juli 16). Ibadah Haji 2018 Didukung Aplikasi HAJI

PINTAR, Tersedia di Google Play Store. Dipetik

September 2018, 2018, dari TribunJogja.com:

http://jogja.tribunnews.com/2018/07/16/ibadah-haji-2018-

didukung-aplikasi-haji-pintar-tersedia-di-google-play-

store

Kontri. (2017, Juli 17). kemanag.go.id. Dipetik Juli 22, 2018, dari

Kemenag Rilis Aplikasi Haji Pintar Generasi Tiga:

https://kemenag.go.id/berita/read/504974/kemenag-rilis-

aplikasi-haji-pintar-generasi-tiga

Kontri. (2017, Juli 21). Kemenag rilis aplikasi haji pintar generasi

tiga . Dipetik Maret 20, 2018, dari kemenag.go.id:

https://kemenag.go.id/berita/read/504974/kemenag-rilis-

aplikasi-haji-pintar-generasi-tiga

Kontri. (2017, Juli 21). Kemenag.go.id. Dipetik Maret 20, 2018,

dari Kemenag Rilis Aplikasi Haji Pintar Generasi Tiga:

https://kemenag.go.id/berita/read/504974/kemenag-rilis-

aplikasi-haji-pintar-generasi-tiga

Sasongko, A. (2016, Maret 16). Menag: Kuota Haji 2016 tetap

168800. Dipetik Maret 20, 2018, dari

www.republika.co.id:

http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-jurnal-

haji/16/03/16/o447id313-menag-kuota-haji-2016-tetap-

168800

 

Page 130: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

112

Sasongko, A. (2016, Maret 16). www.republika.co.id. Dipetik

Maret 20, 2018, dari Kuota Haji 2016:

https://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-

jurnal-haji/16/03/16/o447id313-menag-kuota-haji-2016-

tetap-168800

 

Page 131: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

LAMPIRAN

HASIL WAWANANCARA

Wawancara 1

Narasumber : H. Fitsa Baharuddin, S.Kom.

Jabatan : Kepala Seksi Pelayanan Akomodasi

Subdirektorat Akomodasi Haji Direktorat

Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jendral

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian

Agama Republik Indonesia

Waktu : Rabu, 11 Juli 2018, pukul 13.35 WIB

Tempat : Ruang Kasubdit Akomodasi Haji, Kementerian

Agama Republik Indonesia, Jalan Lapangan

Banteng Barat No.3-4 Jakarta Pusat, 10710.

1. Apa yang melatar belakangi pembuatan aplikasi haji

pintar? Bagaimana ide awal pembuatan aplikasi haji

pintar ini?

Aplikasi Haji Pintar ini yang jelas ingin memberikan

informasi kepada jamaah Haji, memberikan pelayanan yang

terbaik dan kemudahan untuk jamaah Haji, yang sudah

jelasnya. Kita harus meningkatkan terus kualitas pelayanan

Haji. Karena kalau pegawai Negeri itu kan memberikan

pelayanan. Jadi semaksimal mungkin kita harus tingkatkan

pelayanan Haji dengan kemajuan teknologi saat ini, ya karna

itulah kita mengikuti perkembangan zaman dan pelayanan ini

harus mengikuti perkembangan zaman. Jadi Kemenag

melakukan terobosan baru sebagai wujud peningkatan

 

Page 132: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

pelayanan jamaah Haji. Maka dibuatlah aplikasi Haji Pintar

ini.

2. Apa tujuan dari dibuatnya aplikasi Haji Pintar?

Tujuannya itu sudah pasti mengarah kepada pelayanan itu

sendiri,. Karena kalau pegawai Negeri itu kan memberikan

pelayanan. Jadi semaksimal mungkin kita harus tingkatkan

pelayanan Haji dengan kemajuan teknologi saat ini, ya karna

itulah kita mengikuti perkembangan zaman dan pelayanan ini

harus mengikuti perkembangan zaman seperti sekarang ini,

jadi dibuatlah aplikasi Haji Pintar ini. Nah selain itu aplikasi

haji pintar ini juga kan sebagai wadah komunikasi antara

Kementerian Agama dengan jamaah dengan fitur-fitur

pelayanan yang ada didalamnya.

3. Berapakah rentang usia pengguna yang ditargetkan

untuk menggunakan aplikasi Haji Pintar?

Rentang usia pengguna kita sih ga berpatok ya, karena

dominasi umur para jamaah Haji sekarang ini ya bermacam-

macam lah, sekarang yang penting menggunakan Handphone

Android dan bisa akses internet. Kalau usia kita ga ada

batasan karna kan bermacam-macam usia yang berangkat

Haji.

4. Apa pertimbangan Kemenag sebelum merencanakan

pembuatan aplikasi Haji Pintar ini?

 

Page 133: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Banyak yang harus dipertimbangkan mas, karena kita bangsa

yang besar dengan mayoritas penduduknya adalah umat

Muslim, setiap tahun juga Alhamdulillah kita mendapatkan

quota yang besar dan meningkat terus, untuk Haji 221.000

jamaah. Nah inilah pertimbangan kita untuk meningkatkan

kualitas pelayanan dan perlindungan kepada jamaah itu

sendiri, Selain itu juga kita yang memberikan pelayanan

akomodasi saat di Arab Saudi, jadi kita taulah kebutuhan-

kebutuhan jamaah saat disana, tapi tidak menyampingkan

kebutuhan jamaah saat persiapan keberangkatan juga, itu

juga kita perhatikan sekali. Disamping itu kita lihat dari

teknologi sekarang ini yang sudah pesat kemajuannya, nah

karna kemajuan itulah kita melihat peluang yang sangat

bagus sekali untuk membuat aplikasi Haji Pintar ini untuk

memudahkan jamaah yang jumlahnya semakin mengalami

peningkatan ketika di tanah air dan di tanah suci. Kalau

sudah muncul aplikasi ini kan enak, apapun berkaitan dengan

Ibadah Haji bisa di akses aja dari aplikasi. Nah begitulah

pertimbangan-pertimbangan sebelum dirilisnya aplikasi ini.

Dengan tenaga kita orang kita disini terbatas jumlahnya

untuk subdit Akomodasi, tapi kita disini memaksimalkan

pelayanan.

5. Dari awal peluncuran aplikasi ini, apa saja usaha-usaha

sosialiasi yang sudah dilakukan oleh Kemenag?

Yang jelas kita sosialisasi ke seluruh daerah-daerah, kita

informasikan kepada Kanwil-kanwil ataupun kanwil kita

 

Page 134: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

undang ke sini.. yang selanjutnya kanwil mengadakan

manasik kepada jamaah didaerah tanggung jawabnya, jadi

step by step, seperti itu sistemnya. Kita kuat juga sosialisasi

dari media massa. Sosialisasi ini kan berbagai macam cara,

Pegawai Kanwil kita panggil kesini seperti kepala-kepala

pimpinan Haji yang kita undang kesini. Pada saat itulah kita

lakukan sosialisasikan kalau kita punya Aplikasi Haji Pintar

dan silahkan untuk di download, kemudian yang kedua, ada

pimpinan kita yang diundang ke daerah, dan disitu juga

disosialisasikan kepada pimpinan daerah yang

bertanggungjawab dengan segala urusan Haji, yang penting

informasi itu sampai ke daerah, dari daerah tersebut nantinya

akan disosialisasikan sampai tersampaikan informasi kepada

jamaah bahwa kita punya Aplikasi Haji Pintar. Adalagi

Humas kita, seperti melaksanakan Press Release, yang

disampaikan oleh Menteri atau disampaikan oleh Dirjen, atau

disampaikan oleh Direktur didepan wartawan. Kemudian

media sosial kita punya website Kementerian Agama, bisa

disosialisasikan disitu, jadi berbagai macam cara, jadi tidak

satu saja, jadi seperti gini, mas nya datang untuk wawancara

kesini, saya menyampaikan, kan itu bagian dari sosialisasi

juga kan? Kalau sosialisasai jelas sudah kita ke seluruh

daerah di Indonesia itu kita pasti sosialisasi tentang aplikasi

Haji Pintar ini. Sosialisasi tidak berhenti dari awal

peluncuran aplikasi Haji Pintar ini dari pertama kali yaitu

pada tahun 2015, ya berarti sosialisasi itu dilakukan dari

2015 sampai dengan sekarang. Untuk sosialisasi yang

 

Page 135: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

sekarang ini tahun 2018, kita awali dengan Press Release,

minggu ini dengan Bapak Menteri atau nanti kita yang

melakukan Press Release.

6. Bagaimana teknis Press Release itu sendiri pak?

Untuk teknis Press Release itu sendiri itu nanti juga bersama

staf Ahli Menteri. Insya Allah dilakukan minggu ini. Yang

jelas nanti kita juga melakukan sosialisasi yaitu

mempublikasikan pada media massa, kita undang humas

juga. Dialah yang mengundang seluruh wartawan.

7. Melalui media apa sosialisasi yang paling efektif?

Untuk yang paling mudah ya melalui media sosial, karena

tersampaikan langsung. Katakanlah direktur dalam sebuah

acara, memberikan statement dalam acara itu “sekarang

jamaah sudah dipermudah dengan layanan informasi Haji

Pintar, bisa diakses melalui Handphone Android”. Nah..

ketika masyarakat melihat itu, kan masyarakat langsung

mendownload aplikasi Haji Pintar itu.

8. Apa saja hambatan yang ditemui dalam proses sosialisasi

aplikasi ini?

Ga ada hambatan untuk sosialisasi, karena banyak moment

kita untuk sosialisasi, bahkan kita punya acara khusus untuk

sosialisasi pelayanan haji luar negeri, seperti yang sudah

dilakukan di Medan, nah itu semua yang kita punya, kita

sosialisasikan pelayanan yang dilakukan tahun ini,

 

Page 136: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

peningkatan-peningkatan ya seperti itulah. Agak aneh ya

kalo di sosialisasi itu ada hambatan ya, karena udah berbagai

macam cara ya seperti tadi yang saya bilang. Kalo menurut

saya sih untuk informasi ini ga ada hambatan ya, sulit

memang jika jamaah itu tidak mempunyai Smartphone

berbasis android, itu baru sulit. Hambatan itu ada karena

informasi yang ingin kita sampaikan itu belum lengkap, nah

jadilah hambatan itu. Saya ibaratkan seperti WA gabisa? Ya

bisa SMS, telfon gabisa? WA Call bisa, ya jadi banyak cara

gituloh.. Jadi, informasi itu untuk sekarang agak sulit gitu

kalo dibilang ada kendala. Ya memang ada, tapi kecil dan ga

mempengaruhilah..

9. Kalau memang ada hambatan sedikit itu seperti apa ya

pak?

Seperti.. nih kaya saya lagi buka email, internetnya

jaringannya bermasalah. Sementara informasi di email ini

yang saya ambil, itu untuk Haji Pintar dari bagian Cattering,

nah.. catteringnya lagi di Saudi sekarang.. dia kirim email tp

gabisa dibuka karena jaringan internet saya bermasalah..

kalau saya telfon kesana, biayanya banyak kan? Saya WA

pun dia susah balasnya karena ga aktif WA nya, kalau WA

nya aktif sih gamasalah.. Nah itu salah satu hambatan.

10. Selain itu ada hambatannya lagi pak atau ancaman

mungkin?

 

Page 137: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Ancaman seperti apanih? Ga ada preman mas disini Haha..

Kalau menurut saya ya ada sedikit ancaman yaa paling dari

luar ya.. tapi ga, seperti misalnya ada aplikasi lain serupa tapi

tak sama dong yaa, ga ada yang bisa samakan aplikasi kita..

Namun aplikasi itu bukan keluaran dari Kemenag, mungkin

ini hambatan kecil ya, karena kan kalau jamaah di google

playstore itu salah mendownload aplikasi bukan keluaran

dari kita itukan berarti jamaah salah menggunakan aplikasi,

nah itu sih ga besar ya karena itu seperti yang saya bilang

tadi pada sosialisasi, itu ga sembarang sosialisasi.. itu pasti

diberitahu aplikasi kita yang berlogo seperti apa, dan fitur-

fiturnya seperti apa, ya sangat jelas sekalilah, makannya saya

bilang itumah ga berpengaruh besarlah, yang berpengaruh

besar itu kalo vendor kita ga dibayarkan mas hahaha..

11. Setelah melakukan segala aksi sosialisasi aplikasi Haji

Pintar, apakah Kemenag melakukan evaluasi? Apa saja

hal-hal yang di evaluasi?

Ya seperti yang kita lihat sekarang, aplikasi dari awal

diluncurkannya berbeda kan sama yang terbaru tahun 2018

ini? Pada awal diluncurkan fitur hanya terlihat icon-icon saja,

ya masih sulit lah kalau digunakan oleh jamaah jika ingin

akses aplikasi ini. Kalau sekarang sudah berbentuk gambar

yang modern jadi kan bisa memudahkan jamaah,

memanjakan jamaah. Ya kita buat aplikasi yang user friendly

lah. Kalau ditahun pertma kalau tidak salah, ada fitur

petunjuk jalan dan lokasi, akomodasi, jadwal penerbangan,

 

Page 138: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

catering, sampai informasi kesehatan. Namun secara

tampilan dan fitur kan sudah jauh berbeda dengan sekarang

ya, itu karna udah lewatin proses evaluasi yang begitu

panjang sampai sampai 6 kali perubahan untuk desain

tampilannya. Nah kalau sekarang coba deh mas nya

download. Itu sekarang ada fitur QR Qode.. Jadi, buat

jamaah yang tersesat disana, itu kita tinggal scan gelang yang

dipakainya aja, nanti keluar semua tuh identitas jamaah yang

tersesat itu. Nah kalau versi sebelumnya ini, Makanan cuma

dalam bentuk tabel aja.. kalau sekarang, jamaah udah

gampang itu melihat jelas gambar makanannya.. Semua

menu yang terlihat pada hari itu juga bisa diketahui oleh

jamaah.. Kalau dulu kan mas liat deh.. nah kalau sekarang itu

dalam aplikasi Haji Pintar itu semua yang ada di Dirjen PHU

itu ada didalam aplikasi itu.. Nah Itu semua mengapa bisa

terjadi yak karena setelah dilakukan evaluasi kaya seperti

evaluasi atau masukan-masukan dari Direktur, Dirjen,

bahkan staf ahli Menteri.. Ya itu kita tampung terus.. Kalau

pimpinan yang ini maunya seperti ini.. ya kita buat seperti

ini.. Kalau pimpinan mau seperti itu.. ya kita buat seperti itu..

karna ga sembarangan kan.. Kita harus memberikan

pelayanan yang prima buat para jamaah.. Dari situ kita tidak

lepas dari kreatifitas vendor pembuatan aplikasi kita..

12. Bagaimana kalau evaluasi sosialisasinya pak? Perbedaan

sosialisasi di tahun pertama rilisnya aplikasi Haji Pintar

ini dengan yang sekarang?

 

Page 139: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Kalau berkaitan dengan evaluasinya ya coba mas lihat lagi

deh aplikasi yang sekarang ini.. seperti yang saya bilang

mas.. berubah banyak kan ya dengan yang dulu? Kalau dulu

kita sosialisasi susah dengan fitur-fitur yang kurang friendly

dengan jamaah Haji, jadi sulit digunakan, mungkin faktor ini

yang membuat jamaah belum maksimal dalam menggunakan

aplikasi ini yaa.. Kalau sekarang dengan fitur gambar-gambar

yang bagus dan gampanglah dimengerti oleh jamaah ini kan

lebih mudah digunakan sama jamaah itu. Jadi kita mudahlah

dengan aplikasi yang user friendly ini untuk disosialisasikan

untuk jamaah. Jadi dengan aplikasi yang sekarang udah

matang banget walau melewati proses yang panjang seperti

ini, saya yakin jamaah gampanglah gunain aplikasi ini.

13. Mengapa Aplikasi Haji Pintar ada pada dalam Subdit

Akomodasi?

Sumber awalnya Haji Pintar itu adanya di subdit Akomodasi.

Jadi gini cerita awalnya, bagaimana sih caranya supaya

jamaah tuh tau hotelnya dimana? Sejak dia mau berangkat

Haji jadi sudah tau gimana sih caranya. Karena kan kayak di

Mekkah itu tahun ini ada 156 hotel, di Madinah ada 113

hotel. Gimana sih dia tau wilayahnya mana? Hotelnya

dimana? Jaraknya berapa? Maka dari itu kita buatlah aplikasi

sederhana Haji Pintar itu khusus untuk melayani Akomodasi.

Nah seperti tadi mas nya bilang evaluasi, akhirnya

berkembang naik sampai ke pelayanan catering, berkembang

lagi naik ke transportasi, Akhirnya satu dirjen PHU ini semua

 

Page 140: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

pelayanannya ada di Haji Pintar. Ya seperti do’a do’a kan

ada pada bimbingan Haji, estimasi pemberangkatan ada di

pendaftaran, data nya ada di SISKOHAT. Akhirnya

berkembang nih, nah.. nanti gatau kedepannya apakah Haji

Pintar itu masih ada di bawah Subdit Akomodasi Pelayanan

Haji Luar Negeri, atau nanti kita kembalikan ke Dirjen PHU,

lalu ditaro di SISKOHAT, karena yang mengolah data dan

informasi itu ada di SIDU, karena Haji Pintar ini, data kita

ambil dari SISKOHAT.

14. Bagaimana komunikasi dengan vendor pembuat

aplikasi?

Komunikasi dengan Ureking Tech vendor kita sih lancar dan

gamasalah ya, kalo memang bermasalah ya ngapain disini

vendor saya bayar? Haha.. Yaa disini kan kita beli.. dengan

begitu vendor juga udah mengerti dan harus siap dengan apa

tanggung jawabnya dan baru vendor bisa terima haknya..

Kita juga ga sembarang pilih vendor. Dan vendor dengan

mas Prana inilah yang terbaik menurut versi Kementerian

Agama. Jadi gada hambatanlah, nah Kebetulan tadi juga kita

baru selesai bahas Haji Pintar dengan vendor dan staf Ahli

Menteri. Sebelum ke Pak Menteri, itu kita harus ke staf ahli

Menteri dulu.. kalo dia bilang gabisa? Ya engga bisa. Jadi ga

sembarangan.. Pada saat sampai ke Menteri itu sudah Oke

dan gaboleh ada masalah. Jadi sesuatu yang kita buat, itu ada

tahapannya, seperti harus berkomunikasi melalui Direktur

 

Page 141: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

dulu, baru Dirjen, nah pada saat sampai kepada Menteri, itu

sudah Final sudah jadi sempurna aplikasi Haji Pintar ini.

15. Bahasan apa yang ada dalam rapat dengan staf ahli

Menteri?

Untuk bahasan rapat tadi sih untuk kematangan semua fitur

didalamnya, ya kalo dibilang sekarang sih sudah 90%

lebihlah, karna kita ga cuma sekali aja rapat kan, berkali kali

kita lewatin tahapan bersama pak Direktur terlebih dahulu,

lalu Dirjen, nah kalau tadi dihadiri oleh staf ahli Menteri.

Yaa udah siaplah aplikasi ini, tinggal finishing aja. Tadi juga

ada masukan dari vendor kita yang lain, kayak Telkomsel

memberi saran begini, ya kita bahas di rapat. Ya sangat

bagus masukannya. Ini menjadi catatan untuk saya juga,

yang selanjutnya saya targetkan untuk vendor pembuat

aplikasi agar cepat menyelesaikan arahan dari hasil rapat

tadi. Alhamdulillah vendor kita semua isinya orang-orang

hebat. Jadi lancar kerjasama dengan kita.

Jakarta 13 Juli 2018,

Peneliti Narasumber

(Farhan Surya Fajriansyah) (Fitsa Baharuddin, S.Kom)

 

Page 142: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Wawancara 2

Narasumber : H. Abduh Dhiya’ur Rahman, S.Kom, M.Si.

Jabatan : Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi

Akomodasi, Subdirektorat Akomodasi Haji,

Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri, Direktorat

Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Kementerian Agama Republik Indonesia.

Waktu : Senin, 16 Juli 2018, pukul 13.10 WIB

Tempat : Ruang Kasubdit Akomodasi Haji, Kementerian

Agama Republik Indonesia, Jalan Lapangan

Banteng Barat No.3-4 Jakarta Pusat, 10710.

1. Apakah ada strategi khusus untuk mensosialisasikan

aplikasi Haji Pintar?

Peluncuran awal aplikasi pada 2015, kalau sosialisasi itu

lewat media elektronik. Setiap tahunnya kita selalu ada Press

Release, wartawan nanti melakukan wawancara terus setelah

itu kita ada dari website Kementerian Agama juga kita

laksanakan sosialisasi. Dari seluruh provinsi, pada saat

melakukan manasik juga disampein bahwa kita ada aplikasi

Haji pintar. Nah ini dari Kanwil kan langsung ke jamaahnya.

2. Bagaimana dengan jamaah yang tidak memiliki

Handphone berbasis android?

Jamaah itu mayoritas sudah berumur dan gak semuanya juga

bisa pake smartphone, setidaknya itu di dalam kloter itu ada

yang pakai, setidaknya didalam regu itu ada yang pakai.

 

Page 143: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Karena kan setiap regu itu ada 10 orang, kalau rombongan itu

ada 45 orang. Didalam itu ada regu, pasti ada 1 yang punya

handphone berbasis android kan.. ya emang ga semuanya

bisa, tapi setidaknya dalam kloter itu pasti ada kita yakin,

kalaupun tidak ada juga kita bantu pasti dilapangan nanti

untuk menggunakan aplikasi Haji Pintar ini. Mereka yang

tidak tahu, bisa mencari tahu ke yang pegang smartphone.

3. Bagaimana perkembangan pengguna aplikasi Haji Pintar

ini di setiap tahunnya?

Secara fitur selalu bertambah, terus desain dibuat semudah

mungkin untuk pengguna. Kalau tahun lalu 2017 hanya icon

dan deskripsi aja, tahun sebelumnya itu 2016 hanya ada icon

dan tulisan disampingnya. Tapi kalau tahun 2018 ini, lebih

disederhanakan lagi, dalam satu layar bisa mencakup semua

fitur-fiturnya lah. Jadi mudah untuk jamaah yang berumur.

Kalau dilihat secara data itu selalu ada peningkatan, nah

peningkatan ini didasari karena kita itu buat aplikasi agar

mudah digunakan oleh jamaahnya ya se sederhana mungkin

kita buat.

4. Sesuai keterangan yang tadi bapak sampaikan,

perkembangannya hanya pada fitur yang ada di

aplikasinya saja, lalu bagaimana perkembangan

sosialisasinya?

Gini mas, saya jelaskan masalah perkembangan fitur tadi itu,

karena memang fitur gak bisa dipisahkan dengan

 

Page 144: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

sosialisasinya. Karena aplikasi ini kan yang gunain kan

jamaah, nah dominan usia jamaah haji itu relatif usia lanjut.

Jadi dari fitur itu kita buat semudah mungkin digunakan..

Jadi kunci dasar untuk mudah sosialisasinya itu ya berangkat

dari fiturnya dulu. Apakah fitur itu mudah digunakan atau

tidak.. itu kan sangat mempengaruhi saat kita sosialisasikan

kepada jamaah-jamaah. Seperti pada tahun 2018 ini saya rasa

lebih mudah ya digunakan.. nah ini juga sangat berpengaruh

saat kita mensosialisasikan atau menjelaskan penggunaan

aplikasi ini.

5. Lalu bagaimana sosialisasi pada tahun awal diluncurkan

sampai tahun 2018?

Kalau tahun sebelum sebelumnya itu mas semua rencana

berjalan dengan lancar, kita sosialisasi lewat media juga,

website pun berjalan, dengan humas kita adakan press

release, di Kanwil juga disosialisasikan, pejabat disini juga

jalan sosialisasi di luar.. Nah, itu berjalan, namun kurang

pada intensitasnya.. kembali lagi pada fitur.. mungkin

sebelumnya itu belum merangkul jamaah.. nah kalau tahun

ini saya rasa aplikasi ini sudah merangkul lah..

6. Apakah jamaah ditekankan untuk menggunakan aplikasi

Haji Pintar?

Setidaknya aplikasi ini memberikan informasi awal sebelum

keberangkatan, dimana hotel dia tinggal, jaraknya sejauh apa,

makanan-makanan setiap harinya itu kana da semua di

 

Page 145: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

aplikasi itu. Jadi jamaahpun butuhkan informasi-informasi

ini. Dan informasi ini kita tuangkan semua didalam aplikasi

Haji Pintar.

7. Apakah adanya aplikasi lain, menjadi ancaman untuk

Kemenag?

Sebenernya kita bebas aja untuk orang lain membuat untuk

memberikan nformasi seinformatif mungkin. Aplikasi Haji

pintar ini bukan sebagai competitor. Masyarakat yang

membuat aplikasi serupa itu tidak dilarang, kana ada

copyright nya juga. Intinya mereka juga memberikan

informasi. Apkikasi yang kita buat itu datanya, ya data valid.

Karena semua unit-unit nya semua ada disini, nah kalau

orang lain kan ga ketauan sumbernya dari mana. Ya bisa jadi

keakuratannya masih diragukan.

8. Apakah sosialisasi udah menyeluruh kepada seluruh

jamaah? Dan sosialisasi mana yang paling efektif?

Sosialisasi lebih mengena nya lagi itu langsung dari kanwil

yang mengadakan manasik itu. Cuma kalau melihat kekuatan

dari tenaga yang kita punya disini, paling kita bisa dari

televisi, broadcast dari medsos. Itu hanya untuk pressing aja

kepada jamaahnya agar mengetahui keberadaan aplikasi ini.

Karena kalau dari tv atau medsos kan hanya mengetahui aja.

Nah setdaknya pimpinan-pimpinan daerah yang kita undang

kesini, atau pimpinan kita yang diundang ke daerah. Itu bisa

langsung di informasikan ke daerah lalu daerah nanti

 

Page 146: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

langsung ke jamaah. Bicara masalah efektif, semua

sosialisasi saya rasa efektif ya karna kan sudah seperti yang

tadi saya jelaskan juga.

9. Setelah melakukan proses sosialisasi, apakah

Kementerian Agama melakukan evaluasi?

Setiap tahun pasti kita adakan evaluasi. Disini kan banyak

unit-unit, ya supaya ketahuan lah udah seberapa jauh kita

bergerak lainnya juga supaya jadi pembelajaran buat kita

juga. Sama kayak seperti masnya nih, kita dapet dong ya

nanti masukan dari hasil skripsinya, kan itu juga jadi

pembelajaran buat kita. Ya aplikasi ini bisa sampai seperti

sekarang itu karena melalui proses panjang mas, apalagi

setiap tahunnya kita selalu rilis aplikasi dengan versi

terbarunya. Kalau fitur bisa jadi bertambah, sesuai dengan

kebutuhan-kebutuhan yang belum ada di aplikasi itu. Diluar

dari aplikasi seperti merchandise untuk jamaah belum pernah

ada. Kalau kaos untuk panitia-panitia doing, kayak beberapa

minggu lalu kita adakan acara launching juga di Bogor, itu

ada merchandise berupa kaos dan botol minuman, bukan

untuk umum gitu. Nah ini yang baru diadakan ditahun 2018,

tahun lalu belum ada ini untuk merchandise. Untuk yang

lainnya, Medsos juga kita ada seperti twitter, media

elektronik online kita memberitakan juga, dari TV One juga

baru datang memberitakan tadi. Artinya semua media

elektronik sudah, medsospun sudah. Secara langsung lewat

Kanwil Provinsi Embarkasi kepada jamaah langsung juga

 

Page 147: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

 

Page 148: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Wawancara 3

Narasumber : Yumanih

Jabatan : Jamaah haji reguler

Waktu : Jumat, 20 Juli 2018, pukul 16.30 WIB

Tempat : Jl. H. Sijan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

1. Apakah ibu mengetahui adanya aplikasi “Haji

Pintar”?

Ya, saya tau

2. Darimana ibu mengetahui tentang aplikasi “Haji

Pintar”?

Dari yayasan tempat saya daftar haji, terus juga ada dari

berita kan

3. Menurut ibu adakah sosialisasi yang dilakukan

Kemenag terkait aplikasi “Haji Pintar”?

Iya itu yang dari tv kan ada orang Kemenag yang

ngomong langsung

4. Apakah dengan informasi dari tv sudah dapat

memandu ibu untuk menggunakan aplikasi “Haji

Pintar”?

Ya saya udah tua gini, paling kalo saya mau nanya

aplikasi ke anak saya. Jadi tau sedikit sedikit saya belajar

sama anak. Kan ada juga tuh nunggu manasik bareng di

 

Page 149: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

 

Page 150: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Penulis foto bersama H. Fitsa Baharuddin, S.Kom selaku Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Subdirektorat Akomodasi Haji

Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jendral

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik

Indonesia.

 

Page 151: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Penulis foto bersama H. Fitsa Baharuddin, S.Kom sebagai Kepala

Seksi Pelayanan Akomodasi Subdirektorat Akomodasi Haji

Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jendral

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik

Indonesia.

 

Page 152: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Penulis sedang wawancara langsung bersama Bapak H. Abduh

Dhiya’ur Rahman, S.Kom, M.Si sebagai Kepala Seksi

Monitoring dan Evaluasi Akomodasi, Subdirektorat Akomodasi

Haji, Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri, Direktorat Jendral

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik

Indonesia

 

Page 153: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Foto sisi kiri penulis, bersama H. Abduh Dhiya’ur Rahman,

S.Kom, M.Si sebagai Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi

Akomodasi, Subdirektorat Akomodasi Haji, Direktorat Pelayanan

Haji Luar Negeri, Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan

Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia.

Foto sisi kanan penulis, bersama Bapak Dr. H. Ihsan Faisal BR

Rohman, S.Th.I, M.Ag. Selaku Kepala Seksi Subdirektorat

Akomodasi Haji Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri

Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian

Agama Republik Indonesia.

 

Page 154: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

Foto ruang Subdirektorat Akomodasi Haji Direktorat Pelayanan

Haji Luar Negeri Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan

Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia.

 

Page 155: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

 

Page 156: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

 

Page 157: STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42480/1/FARHAN...yang berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang