strategi internalisasi nilai karakter pada anak dalam keluarga

24
BAB I PENDAHULUAN I. Pendahuluan I.1 LatarBelakang Pendidikan karakter di dalam keluarga merupakan awal dari pembentukan karakter seorang anak. Sebelum seorang anak masuk bangku sekolah, pendikakan yang pertama kali diberikan kepada anak yaitu pendidikan di keluarga. Ketika anak mulai menginjak umur 6 – 7 tahun barulah dimasukkan kedalam PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Namun peran dalam keluarga sangat menetukan karakter anak tersebut. Dalam hal ini, ibu merupakan peran utama, Karena ibu yang melahirkan, sangat dekat dengan anak, paling sayang dengan anak.Kasih sayang merupakan peranan penting dalam pembentukan karakter. Orang Tua yang bijak adalah orang tua yang selalu memperhatikan apa yang disenangi oleh anaknya selagi permintaan itu sesuai dengan kebutuhan anak. Keinginan belajar seorang anak bisa terlihat ketika dia ingin dibelikan sebuah buku, pena, pensil, penghapus, huruf- huruf, angka-angka, meja belajar yang dia minta sebelum masuk SD ataupun PAUD. Dalam hal ini sebaiknya orang tua memenuhi keinginan anak, dampingi anak, latih anak 1

Upload: adhi-panjie-gumilang

Post on 14-Jun-2015

3.033 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

Pendidikan karakter di dalam keluarga merupakan awal dari pembentukan karakter seorang anak. Sebelum seorang anak masuk bangku sekolah, pendikakan yang pertama kali diberikan kepada anak yaitu pendidikan di keluarga. Ketika anak mulai menginjak umur 6 – 7 tahun barulah dimasukkan kedalam PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Namun peran dalam keluarga sangat menentukan karakter anak tersebut. Dalam hal ini, ibu merupakan peran utama, Karena ibu yang melahirkan, sangat dekat dengan anak, paling sayang dengan anak.Kasih sayang merupakan peranan penting dalam pembentukan karakter.

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

I. Pendahuluan

I.1 LatarBelakang

Pendidikan karakter di dalam keluarga merupakan awal dari pembentukan

karakter seorang anak. Sebelum seorang anak masuk bangku sekolah, pendikakan

yang pertama kali diberikan kepada anak yaitu pendidikan di keluarga. Ketika anak

mulai menginjak umur 6 – 7 tahun barulah dimasukkan kedalam PAUD (Pendidikan

Anak Usia Dini). Namun peran dalam keluarga sangat menetukan karakter anak

tersebut. Dalam hal ini, ibu merupakan peran utama, Karena ibu yang melahirkan,

sangat dekat dengan anak, paling sayang dengan anak.Kasih sayang merupakan

peranan penting dalam pembentukan karakter.

Orang Tua yang bijak adalah orang tua yang selalu memperhatikan apa yang

disenangi oleh anaknya selagi permintaan itu sesuai dengan kebutuhan anak.

Keinginan belajar seorang anak bisa terlihat ketika dia ingin dibelikan sebuah buku,

pena, pensil, penghapus, huruf-huruf, angka-angka, meja belajar yang dia minta

sebelum masuk SD ataupun PAUD. Dalam hal ini sebaiknya orang tua memenuhi

keinginan anak, dampingi anak, latih anak bagaimana cara memegang pensil, pena,

ataupun penghapus, beri anak pengertian tentang huruf-huruf atau benda-benda,

sambil bermain dengan anak disertai dengan ciuman atau pelukan agar anak merasa

dekat dengan orang tua. Strategi pendekatan inilah yang akan menentukan

kepribadian seorang anak.

Untuk itu, agar seorang anak memiliki kepribadian yang baik, kepribadian yang

diinginkan orang tuanya, dan kepribadian yang dapat membanggakan, perlu dibuat

sebuah perencanaan strategi internalisasi nilai-nilai karakter pada anak agar

kepribadian yang diharapkan bisa terwujud. Makalah ini akan membahas strategi-

strategi internalisasi nilai yang terdapat pada pendidikan karakter yang nantinya akan

1

Page 2: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

diterapkan pada anak. Untuk itu, penulis berharap makalah ini dapat menjadi sumber

referensi bagi para orang tua khususnya dan pada pembaca pada umumnya untuk

menerapkan strategi internalisasi nilai karakter pada anak di dalam keluarga.

I.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan penulis bahasa dalam makalah ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan strategi internalisasi?

2. Bagaimana cara strategi-strategi internalisasi nilai karakter pada anak di dalam

keluarga?

I.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui hakikat dari strategi

internalisasi dan mengetahui strategi-strategi internalisasi nilai karakter pada anak di

dalam keluarga. Selain itu, penulis berharap makalah ini bisa menjadi sumber bacaan

bagi pencari literatur khususnya para orang tua atau calon orang tua yang

menginginkan anaknya mempunyai karakter yang baik, lebih-lebih memiliki karakter

yang sesuai dengan nilai karakter yang disebutkan oleh kemendiknas.

2

Page 3: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

II. Pembahasan

II.1 Strategi Internalisasi

II.1.1Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai

the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan

dalam peperangan. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk

mendapatkan kemenangan atau mecapai tujuan. Strategi pada dasarnya

merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan

(ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,

mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip

pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki

taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih

sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering

kali mencampur adukkan ke dua kata tersebut. Contoh berikut menggambarkan

perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan

taktik untuk memenangkan satu pertandingan". Pada awalnya kata ini

dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke

berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak

bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi,

dan lain-lain.

3

Page 4: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

II.1.2Pengertian Strategi Menurut Beberapa Ahli

Strategi memiliki pengertian yang berbeda-beda tergantung siapa yang

mengartikannya. Dalam konteks ini terdapat beberapa ahli yang berpendapat

tentang pengertian strategi, seperti di bawah ini:

1. Karl Von Clausewitz

Strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk

memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan

kelanjutan dari politik.

2. A. Halim

Strategi adalah suatu cara dimana organisasi/ lembaga akan mencapai

tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman

lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan

internal.

3. Stephanie K. Marrus

Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,

diserta penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

dapat dicapai.

4. Websters Third New International Dictionary

Strategi adalah ilmu dan seni tentang penggunaan kekuatan-kekuatan

politik, ekonomi, psikologi, dan militer satu bangsa atau kelompok

bangsa-bangsa yang memungkinkan dukungan maksimal kepada

kebijakan yang telah ditetapkan, baik saat damai maupun saat perang

II.1.3Pengertian Internalisasi

Internalisasi adalah proses pemasukan nilai pada seseorang yang akan

membentuk pola pikirnya dalam melihat makna realitas pengalaman. Nilai-nilai

tersebut bisa jadi dari berbagai aspek baik agama, budaya, norma sosial dll.

Pemaknaan atas nilai inilah yang mewarnai pemaknaan dan penyikapan

manusia terhadap diri, lingkungan dan kenyataan di sekelilingnya. Sedangkan

4

Page 5: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), internalisasi adalah

penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan

keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan

dalam sikap dan perilaku.

II.1.4Pengertian Strategi Internalisasi

Strategi Internalisasi adalah suatu cara untuk menanmkan sesuatu kepada

seseorang yang bertujuan untuk membentuk pola pikir tertentu yang digunakan

untuk kehidupan nyata. Strategi Internalisasi sangat efektif digunakan untuk

menanamkan nilai-nilai karakter pada anak di dalam keluarga dikarenakan

strategi ini memberikan penanaman menggunakan kebiasaan, pengertian-

pengertian, dan kasih sayang yang dirasa anak sangat baik baginya.

II.2 Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum,

etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang

dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam

hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan

lingkungan serta kebangsaan.

Terdapat nilai-nilai karakter yang yang perlu dikembangkan dalam dunia

pendidikan. Berdasarkan kajian nilai–nilai agama, norma–norma sosial, peraturan/

hukum, etika akademik dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai

yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia

dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan

lingkungan serta kebangsaan - Kemendiknas (2010). Ada 18 nilai-nilai dalam

pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dibuat oleh Diknas. 

Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan

pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya. 18 nilai-nilai dalam

pendidikan karakter menurut Diknas adalah:

5

Page 6: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang

dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun

dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang

selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,

sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan

dan peraturan.

5. Kerja Keras

Kerja keras berarti berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

6. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari

sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban

dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam

dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan

bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

6

Page 7: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

11. Cinta Tanah Air

Cinta tanah air adalah cinta kepada Negara tempat kita dilahirkan, dibesarkan

dan memperoleh kehidupan di dalamnya.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang

berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang

lain.

13. Bersahabat/ Komunikatif

Bersahabat komunikatif dapat diartikan sebagai tindakan yang memperlihatkan

rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain..

14. Cinta Damai

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang

berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang

lain.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang

memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan

alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan

masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,

yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan

(alam, sosial dan budaya), negaradanTuhan Yang MahaEsa.

7

Page 8: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

II.3 Penerapan Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Di Dalam

Keluarga

II.3.1Strategi Secara Umum

Pertumbuhan anak di usia dini sangat rentan terhadap pembentukan

karakter seorang anak. Pada masa pertumbuhan dini ini peran kedua orang tua

sangat dibutuhkan untuk mengawasi pertumbuhan karakternya, karena tidak

dapat dipungkiri pertumbuhan karakter seorang anak dimulai dari keluarga.

Pengalaman pertama bagi pertumbuhan anak didapat dalam keluarga yang

dapat menjamin kehidupan emosial untuk tumbuh dan berkembang di

lingkungan keluarga yang kemudian akan berdampak nantinya keluar. Keluarga

berperan dalam meletakkan dasar pendidikan agama dan sosial.

Masa ini juga merupakan masa peletakan dasar untuk mengembangkan

kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral. Hal

ini sangat menuntut kedua orang tua untuk menciptakan keluarga yang sehat

dan bahagia. Adapun suatu keluarga dikatakan sehat dan bahagia harus

memiliki enam kriteria penting bagi pertumbuhan anak yaitu:

1. Kehidupan beragama dalam keluarga.

2. Mempunyai waktu untuk bersama.

3. Mempunyai pola konsumsi yang baik bagi semua anggota keluarga.

4. Saling menghargai satu dengan yang lainnya.

5. Masing-masing anggota keluarga merasa terikat dalam keluarga.

6. Mampu menyelesaikan masalah dalam keluarga secara positif.

Keenam indikator di atas adalah sebuah simbol yang dimiliki oleh

keluarga yang sehat dan bahagia. Dari sinilah bisa dilihat bahwasannya semua

anggota keluarga sangat menentukan kepribadian dari seseorang, terutama

terbentuknya kepribadian seorang anak.

Dalam hal pembentukan karakter seorang anak, mengembangkan sikap

positif pada anak perlu dilakukan agar sang anak tumbuh menjadi aktif, cerdas,

dan memiliki masa depan cemerlang. Untuk mengembangkan sikap positif anak

8

Page 9: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

diperlukan tahap-tahap untuk mendidik anak secara baik. Karena itu, berikut

beberapa langkah yang perlu diimplementasikan untuk membantu anak agar

lebih aktif, penuh perhatian, bertanggung jawab, dan lebih terorganisir:

1. Sesekali orang tua perlu memberi kesempatan kepada anak untuk

membantu atau membiarkan dia membereskan mainannya sendiri, hal ini

dapat meningkatkan rasa tanggung jawab pada diri anak.

2. Ketika minta anak untuk membereskan mainannya yang berantakan, perlu

mematikan televisi terlebih dahulu. Hal ini dapat membuat anak fokus

pada pekerjaannya.

3. Orang tua perlu mengajak anak menyikat gigi dua kali dalam satu hari

dan hal ini harus dilakukan secara rutin agar kelak anak terbiasa.

4. Keluarga bisa mengisi hari libur dengan bermain bersama anak, selain

bermain orang tua bisa mengajak anak untuk olahraga bersama.

5. Orang tua perlu bersikap tegas kepada anak, selain itu jadilah orang tua

yang menyenangkan agar anak mau mendengarkan nasihat anda.

Karakter akan terbentuk sebagai hasil tiga hubungan yang pasti dialami

setiap manusia, yaitu hubungan dengan diri sendiri (interpersonal), dengan

lingkunagan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan

(spiritual). Setiap hasil tersebut akan memberikan pemahaman yang pada

akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami hubungan

tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman

negatif akan berimbas pada perlakuan negatif dan pemahaman yang positif akan

memperlakukan dunianya dengan positif.

II.3.2Strategi Internalisasi Dengan Nilai-Nilai Karakter

Seperti yang kita ketahui bahwasannya nilai-nilai yang terkandung dalam

pendidikan karakter yang dicetuskan olek kemendiknas menyebutkan bahwa

ada 18 nilai karakter yang dapat dikembangkan untuk membentuk kepribadian

yang baik pada anak. Pembentukan karakter tersebut bisa dimulai ketika sang

9

Page 10: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

anak sejak masa prenatal sejak dalam kandungan, usia pra sekolah, usia sekolah

dasar, remaja, dan dewasa.

Keluarga merupakan tempat dimana seseorang mulai membentuk dan

menemukan karakter dirinya. Dalam sebuah keluarga seorang anak

memerlukan peranan orangtua dalam setiap fase perkembangan fisik dan

psikisnya. Mulai dari masa prenatal sejak dalam kandungan, usia pra sekolah,

usia sekolah dasar, remaja, dan dewasa, Orang tua menjadi tumpuan seorang

anak yang dapat mengarahkan perkembangannya. Sejak masa prenatal atau

masa sebelum kelahiran secara psikologis seorang anak sudah mulai bisa

diarahkan.

Untuk itu, agar kepribadian seorang anak bisa terbentuk dengan baik dan

sesuai harapan orang tua. Orang tua perlu menanamkan atau membuat cara

(strategi) agar dari 18 nilai karakter kepribadian tersebut bisa tertanam dalam

diri seorang anak, dan merasuk ke dalam jiwanya sehingga nilai tersebut bisa

mencerminkan kepribadian sang anak.

Sebagai awal, keluarga yang menjadi peletak pertama kepribadian anak

dapat mengajarkan atau menanamkan nilai-nilai karakter yang disebutkan oleh

kemendiknas, tentunya nilai-nilai tersebut harus yang sesuai dengan kondisi

psikis maupun fisik sang anak. Strategi yang baik untuk menanamkan nilai-nilai

karakter adalah dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan sederhana yang

mampu memberika efek positif kepada anak. Adapun nilai-nilai yang cocok

untuk ditanamkan atau diinternalisasikan kepada diri seorang anak yaitu:

1. Nilai Religius

Dalam menamkan nilai religius, orang tua bisa mengajarkan beberapa

kebiasaan-kebiasaan yang bersifat religius seperti:

a. Kebiasaan mengenal Tuhan dalam sebutan sederhana dalam

keseharian seperti Allah, Allahu Akbar, Laailaaha Illallaah, dll.

b. Kebiasaan sholat berjama’ah dengan orang tua.

c. Dibiasakan untuk mengaji dan berbuat baik.

10

Page 11: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

d. Mengucapkan salam ketika akan memasuki ruangan atau keluar

ruangan serta ketika bertemu sesama.

2. Nilai Kejujuran

Adapun kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan dengan kejujuran yaitu:

a. Kebiasaan mendidik anak supaya jujur.

b. Mendidik anak supaya amanah.

c. Memberikan pegertian bahwa kebohongan adalah suatu yang tidak

baik.

d. Memberikan hukuman yang mendidik pada anak ketika ketahuan

berbohong agar bisa merasakan bahwa kejujuran itu penting.

3. Nilai Toleransi

a. Mengenalkan anak terhadap adanya perbedaan.

b. Mengajarkan anak untuk berbuat baik kepada siapa saja tanpa

memandang perbedaan

4. Nilai Disiplin

a. Membiasakan untuk bangun pagi.

b. Membiasakan pada anak untuk mengerjakan segala sesuatu tepat

pada waktunya.

c. Menghukum anak apabila dia berbuat salah.

d. Memberikan peraturan-peraturan yang bersifat mendidik

kedisiplinan.

5. Nilai Kerja Keras

a. Melaih berdagang.

b. Membiasakan pada anak untuk tetap berjuang ketika melakukan

kesalahan.

c. Tidak mudah memberikan sesuatu yang diinginkan anak.

6. Nilai Mandiri

a. Membiarkan anak melakukan apa yang disukainya.

b. Tidak memberikan bantuan bila tidak dirasa butuh bantuan.

c. Membiarkan anak mealukan segala sesuatunya dengan sendiri.

11

Page 12: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

7. Nilai Peduli Lingkungan

a. Mengajarkan kebersihan.

b. Membuang sampah pada tempatnya.

c. Membiasakan menggunakan perlengkapan yang ramah lingkungan.

d. Memberikan pengertian akan pentingnya lingkungan yang bersih.

e. Mengajarkan pada anak agar tidak mencabut tanaman secara

sembarangan.

8. Nilai Menghargai Prestasi

a. Selalu memuji apapun yang dicapai anak.

b. Tidak membedakan anak dengan anak yang lain.

c. Memberi reward pada segala sesuatu yang diraih anak.

d. Diajarkan untuk rendah diri dan tidak sombong bila memperoleh

prestasi.

9. Nilai Sosial

a. Kebiasaan menyapa orang yang lebih tua dengan sapaan yang

menunjukkan rasa hormat.

b. Kebiasaan berjalan menunduk dihadapan orangtua.

10. Nilai Tanggung Jawab

a. Membiasakan anak menyelesaikan permasalahan yang dia buat.

b. Mengajarkan pentingnya tanggung jawab kepada anak.

Dari 10 nilai diatas dapat disimpulkan bahwa strategi internalisasi nilai

karakter pada anak di dalam keluarga dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:

1. Dengan mendidik anak sebaik-baiknya dengan pengajaran-pengajaran

dan pengertian-pengertian.

2. Memberikan contoh yang baik kepada anak.

3. Mendidik anak dengan cinta dan kasih sayang yang mendalam.

4. Dengan pendidikan agama yang menjadi pondasi bagi kelanjutan

perkembangan anak sejak usia dini.

12

Page 13: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

BAB III

PENUTUP

III. Penutup

III.1 Kesimpulan

(1) Strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau mecapai

tujuan.

(2) Internalisasi adalah proses pemasukan nilai pada seseorang yang akan

membentuk pola pikirnya dalam melihat makna realitas pengalaman

(3) Strategi internalisasi adalah suatu cara untuk menanmkan sesuatu kepada

seseorang yang bertujuan untuk membentuk pola pikir tertentu yang

digunakan untuk kehidupan nyata.

(4) Keluarga merupakan tempat dimana seseorang mulai membentuk dan

menemukan karakter dirinya. Dalam sebuah keluarga seorang anak

memerlukan peranan orangtua dalam setiap fase perkembangan fisik dan

psikisnya. Mulai dari masa prenatal sejak dalam kandungan, usia pra

sekolah, usia sekolah dasar, remaja, dan dewasa, Orang tua menjadi

tumpuan seorang anak yang dapat mengarahkan perkembangannya. Sejak

masa prenatal atau masa sebelum kelahiran secara psikologis seorang

anak sudah mulai bisa diarahkan.

(5) Strategi internalisasi nilai karakter pada anak di dalam keluarga dapat

dilakukan dengan 4 cara, yaitu:

Dengan mendidik anak sebaik-baiknya dengan pengajaran-pengajaran

dan pengertian-pengertian.

Memberikan contoh yang baik kepada anak.

Mendidik anak dengan cinta dan kasih sayang yang mendalam.

13

Page 14: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

Dengan pendidikan agama yang menjadi pondasi bagi kelanjutan

perkembangan anak sejak usia dini.

III.2 Saran

Dalam makalah ini penulis berharap para orang tua mulai menyadari akan

pentingnya penanaman nilai-nilai karakter pada anak. Hal ini dikarenakan nilai-nilai

karakter yang ditanamkan pada anak usia dini akan menentukan kepribadiannya di

masa yang akan datang. Selain itu orang tua diharapkan membuat strategi-strategi

sendiri yang dianggap cocok untuk diterapkan kepada anaknya.

14

Page 15: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

(1)

(2)

INTERNET

http://ikalda-tarutung.blogspot.com/2013/10/nilai-nilai-penting-dalam-

pembentukan.html

http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/

15

Page 16: Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga

16