strategi dinas perdagangan perindustrian dan …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/strategi dinas...

259
STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN KOPERASI DALAM PEMBINAAN KOPERASI DI KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh Wungu Amali Ilmi NIM. 6661120584 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2017

Upload: leminh

Post on 07-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN KOPERASI DALAM

PEMBINAAN KOPERASI DI KOTA SERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh

Wungu Amali Ilmi

NIM. 6661120584

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG 2017

Page 2: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

ABSTRAK

Wungu Amali Ilmi. 6661120584. Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang. Program Studi Ilmu

Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I : DR. Abdul Apip, M.Si. Dosen

Pembimbing II: Listyaningsih, M.Si.

Keberadaan koperasi di Indonesia menjadi sangat penting, karena bangsa Indonesia jika dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya masih rendah. Namun kondisi koperasi di Kota Serang saat ini masih dalam keadaan yang belum optimal. Masih banyaknya koperasi resmi di Kota Serang yang tidak aktif, kurangnya perhatian dan pembinaan dari pemerintah kepada koperasi, kurangnya pemberian bantuan modal kepada koperasi, masih adanya manajemen koperasi yang dikelola secara sederhana, serta kurangnya partisipasi masyarakat untuk berkoperasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis strategi yang tepat yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang. Teori yang digunakan analisis SWOT David (2010:327). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles & Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi masih belum optimal dan strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pembinaan koperasi yaitu strategi penguatan kelembagaan organisasi Dinas Perdagangan Peridustrian dan Koperasi Kota Serang, strategi membangun serta memperkuat kerjasama lintas sektor dalam melakukan pembinaan koperasi, strategi mendorong peran serta masyarakat khususnya pengurus dan anggota koperasi untuk berperan aktif dalam mengembangkan dan memberdayakan koperasi dan strategi penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat Kota Serang untuk hidup berkoperasi.

Kata kunci : Koperasi, Pembinaan, Strategi,

Page 3: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

ABSTRACT

Wungu Amali Ilmi. 6661120584. Strategy Department of Trade, Industry and

Cooperation in the Cooperatives Development in the Serang City. Department of

Public Administration. Faculty of Social and Political Science. The 1st

advisor :

Dr. Abdul Apip, M.Si. 2nd

advisor : Listyaningsih, M.Si

The existence of cooperatives in Indonesia is very important, because the Indonesian nation when viewed from the level of welfare is still low. But the condition of the cooperative in Serang city is still in a state which has not been optimal. Still many formal cooperatives in Serang inactive, lack of attention and guidance from the government to the cooperative, lack of provision of the cooperative, the persistence of the cooperative management managed modest, and the lack of public participation in cooperatives. This research was conducted to determine and analyze the right strategy undertaken by the Department of Trade, Industry and Cooperatives in the Cooperative Development in the Serang City. The theory used is based on a SWOT analysis (David, 2010:327) determining strategic alternatives. This research used a qualitative approach with descriptive methods. Data analysis technique used is the model of Miles & Huberman. The results of this study indicate that the strategy of the Department of Trade Industry and Cooperative Development Cooperative is still not optimal and the right strategy to be applied in the development of cooperatives is a strategy of strengthening the institutional organization of the Department of Trade of Industry and Cooperatives Serang City, strategy to build and strengthen cross-sector cooperation in fostering cooperative, strategy to encourage community participation, especially administrators and cooperative members to play an active role in developing and empowering cooperatives and strategy to strengthen public awareness and concern for living Serang cooperatives.

Keywords: Cooperation, Development of, Strategy,

Page 4: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 5: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 6: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 7: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Motto :

Maka Sesungguhnya Beserta Kesulitan Itu Ada Kemudahan

Dan Hanya Kepada Tuhanmu, Hendaklah Engkau Berharap…

(Qs: Al-Insyiraah 5-8)

Persembahan :

“Skripsi ini Ilmi Persembahkan untuk Ibu

Ayah beserta ketiga kakakku, adikku dan

Keluarga Ibu Ovien yang telah

memberikan doa tulusnya, serta motivasi

secara moral dan materiil dalam

penyelesaian skripsi ini”.

Page 8: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbila’lamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi dalam Melakukan Pembinaan Koperasi di Kota Serang”.

Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Penulis menyadari bahwa penyusunan ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak yang selalu membimbing serta mendukung penulis secara

moril dan materil. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari S.Sos M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Rahmawati, M.Si. Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom. Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan

Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

Page 9: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

iii

5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si. Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

6. Listyaningsih, M.Si. Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

dan juga Dosen Pembimbing II yang telah menyetujui atas penelitian skripsi

ini dan yang dengan baik hati memberikan data serta sabar dalam

memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

7. Riswanda, Ph.D. Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Dr. Abdul Apip, M.Si. Dosen Pembimbing I Skripsi yang telah menyetujui

atas penelitian skripsi ini, telah membimbing, memberikan ilmunya, serta

memotivasi penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

9. Ipah Ema Jumiati, M.Si. Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak

memberikan pengalaman, membimbing penulis dan memberikan saran dari

awal hingga akhir perkuliahan.

10. Semua Dosen dan Staff Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

11. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang yang telah

memberikan data dan informasi kepada peneliti.

Page 10: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

iv

12. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten yang telah memberikan data

dan informasi kepada peneliti.

13. Koperasi-Koperasi di Kota Serang dan pengamat koperasi Kota Serang yang

telah memberikan informasi kepada peneliti.

14. Kedua Orang Tua-ku yang selalu membimbing dan mengantarkan anaknya

sampai ke dalam tahap perguruan tinggi. Terimakasih banyak Ibu, Ayah.

Dan saudara-saudariku Mas Kukuh, Mas Gunan, Adiku Ilma, dan Mba Tina.

15. Keluarga Ibu Ovien yang telah memberikan motivasi serta materiil kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Sahabat seperjuangan Kamursi, Rengga, Dodo, Mega, Ndew, Vina, Dupeb,

Sella, Gista, Naya, Tiwi, Millda, Nindy, Ka Aida, Ka Tata, Ka Ridwan, Ka

Diana, Yuke dan Ikhsan yang telah membantu, menolong, dan memotivasi

penulis dalam proses pembuatan skripsi ini dan teman-teman seperjuangan

Administrasi Negara angkatan 2012. Semoga kami semua dapat berjuang

dan sukses bersama.

17. Keluarga Pengurus Himane 2013, Himane 2014, BEM FISIP 2015, dan

Kokesma 2013 yang telah memberikan kesempatan untuk belajar ber-

organisasi dan mengembangkan diri.

18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan kalian

bertambah lagi cerita perjalanan kehidupan kampus yang saya alami.

19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

v

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang

bersifat membangun. Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam

skripsi ini terjadi kesalahpahaman yang kurang berkenan selama penulis

melakukan penelitian. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat,

khususnya bagi peneliti sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

Serang, November 2016 Penulis

Wungu Amali Ilmi

Page 12: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 20

1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 20

1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................ 21

1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 21

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 21

1.7 Sistematika Penulisan……………………………………………………… 22

Page 13: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

vii

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI DASAR

PENELITIAN

2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 28

2.1.1 Pengertian Strategi ........................................................................... 29

2.1.2 Metode Perumusan Strategi ............................................................. 32

2.1.3 Analisis SWOT .……........................................................................ 34

2.1.4 Koperasi …........................................................................................ 40

2.1.4.1 Pengertian Koperasi .............................................................. 40

2.1.4.2 Tujuan, Asas/Prinsip, Fungsi dan Peran Koperasi................. 42

2.1.4.3 Struktur Organisasi Koperasi ................................................ 44

2.1.4.4 Jenis-jenis Koperasi .............................................................. 47

2.1.5 Pembinaan Koperasi ......................................................................... 50

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 52

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................. 55

2.4 Asumsi Dasar Penelitian............................................................................. 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................................ 59

3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ............................................................... 60

3.3 Lokus Penelitian ......................................................................................... 60

3.4 Fenomena yang Diamati ............................................................................. 61

3.4.1 Definisi Konsep ................................................................................. 61

3.4.2 Definisi Operasional .......................................................................... 62

Page 14: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

viii

3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................. 64

3.6 Informan Penelitian .................................................................................. 65

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 66

3.6.2 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 72

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 72

3.7.1 Teknik Analisis Data ........................................................................ 72

3.7.2 Uji Keabsahan Data ......................................................................... 75

3.8 Jadwal dan Lokasi Penelitian ................................................................... 76

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian …………………………………………….. 78

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Serang ………………………………….. 78

4.1.1.1 Visi dan Misi Kota Serang………………………………… 80

4.1.1.2 Keadaan Penduduk Kota Serang …………………………. 81

4.1.2 Deskripsi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang ………………………………………………………. 84

4.1.2.1 Visi dan Misi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang …………………………………… 85

4.1.2.2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang ………………… 86

4.2 Deskripsi Data …………………………………………………………. 95

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ………………………………………... 95

4.2.2 Data Informan …………………………………………………...... 98

Page 15: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

ix

4.3 Temuan Lapangan ………………………………………………………. 100

4.3.1 Strengths (Kekuatan)………………………………………………. 106

4.3.2 Weakness (Kelemahan) …………………………………………… 122

4.3.3 Opportunities (Peluang)……………………………………………. 143

4.3.4 Threats (Ancaman) ………………………………………………… 152

4.4 Pembahasan ……………………………………………………………… 162

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan …………………………………………………………….... 180

5.2 Saran …………………………………………………………………….. 182

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… xiv

LAMPIRAN

Page 16: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

x

DAFTAR TABEL

1.1 Perkembangan Koperasi di Indonesia ..................................................... 3

1.2 Kinerja Koperasi Provinsi Banten Menurut Indikator Produksi ............. 6

1.3 Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten/Kota 2013-2014 ......................... 7

1.4 Data Keragaan Koperasi Kota Serang 2013/2015 .................................. 10

1.5 Koperasi yang Mendapatkan Bantuan Pembinaan ................................. 12

1.6 Koperasi yang Mendapat Bantuan Dana Pembinaan .............................. .15

1.7 Jumlah Anggota, Manajer, dan Karyawan Koperasi Kota Serang

2013-2014 ............................................................................................... 18

2.1 Matriks TOWS. ....................................................................................... 39

3.1 Definisi Operasional Penelitian .............................................................. 63

3.2 Informan Penelitian ................................................................................ 66

3.3 Pedoman Wawancara ............................................................................. 68

3.4 Jadwal Penelitian ................................................................................... 77

4.1 Luas Wilayah Pembagian Administrasi Kota Serang …………………. 80

4.2 Jumlah Penduduk (Jiwa) dan Kepadatan (Jiwa/km2) Penduduk Kota

Serang Tahun 2012-2015 ……………………………………………… 81

4.3 Komposisi Penduduk Kota Serang Menurut Jenis Kelamin Tahun

2012-2015 ……………………………………………………………… 82

4.4 Komposisi Penduduk Kota Serang Menurut Kelompok Umur 2015…... 82

4.5 Sebaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan yang diTamatkan di

Kota Serang Tahun 2014……………………………………………….. 83

4.6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ……………………………. 84

4.7 Informan Penelitian ……………………………………………………. 99

Page 17: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

xi

4.8 Rencana Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota

Serang Bidang Koperasi Tahun 2014-2018 …………………………… 101

4.9 Rencana Kerja Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota

Serang Bidang Koperasi Tahun 2014-2018……………………………. 102

4.10 Matriks SWOT ………………………………………………………… 166

4.11 Faktor Pendukung Pembinaan Koperasi di Kota Serang………………. 178

4.12 Faktor Penghambat Pembinaan Koperasi di Kota Serang……………… 178

Page 18: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Kerangka Berfikir .............................................................. 57

Gambar 3.1 Proses Analisis Data ...................................................................... 73

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang ………………………… .......................... 94

Page 19: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Surat Ijin Penelitian

LAMPIRAN II Lembar Persetujuan Sidang Akhir

LAMPIRAN III Pedoman Wawancara

LAMPIRAN IV Member Check

LAMPIRAN V Kategorisasi Data

LAMPIRAN VI Undang-Undang No 25 Tahun 1992 Tentang

Perkoperasiaan

LAMPIRAN VII Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang

LAMPIRAN VIII Rencana Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Khusus Bidang Koperasi

LAMPIRAN IX Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Bidang

Koperasi

LAMPIRAN X Rekapitulasi Data Koperasi Berdasarkan Koperasi Tahun

2011-2014

LAMPIRAN XI Data Koperasi Kota Serang 2015

LAMPIRAN XII Dokumentasi

Page 20: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan menurut Siagian (1985) merupakan suatu proses perubahan

yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran

utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau

masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari

suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju kehidupan yang

lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa. Pembangunan

nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata

secara material maupun spiritual dengan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia 1945, serta menjalankan roda perekonomian

dan mewujudkan kesejahteraan sosial. Dengan kata lain, tujuan dari pembangunan

itu adalah untuk mengentaskan kemiskinan sehingga Bangsa Indonesia bisa

menjadi Bangsa yang sejahtera di Negeri-nya sendiri.

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir ditengah-

tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang termasuk di negara

Indonesia. Di Indonesia masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang

senantiasa relevan, bukan saja karena masalah kemiskinan telah ada sejak lama

dan masih hadir di tengah-tengah kita saat ini, melainkan pula karena kini

gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis multi dimensional yang masih

dihadapi oleh Bangsa Indonesia.

Page 21: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

2

Oleh sebab itu, salah satu cara dalam mewujudkan pembangunan yang

bertujuan untuk mensejahterakan suatu bangsa sesuai dengan UUD 1945 pada

alinea ke IV adalah dengan dibentuknya suatu usaha bersama berbadan hukum

dengan tujuan mensejahterakan anggotanya secara khusus dan mensejahterakan

masyarakat pada umumnya atau yang disebut dengan Koperasi.

Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang

Perkoperasian. Koperasi di Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas asas kekeluargaan. Hal tersebut juga didukung dengan adanya

Pasal 33 UUD 1945, pada Ayat 1 yang menyebutkan bahwa “Perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Berdasarkan hal

tersebut berarti bahwa koperasi telah memiliki kedudukan yang cukup kuat karena

memiliki dasar konstitusional yang jelas.

Saat ini kehidupan berkoperasi telah menjadi kebutuhan masyarakat, sebab

bagi masyarakat Indonesia dengan menjalankan perkoperasian berarti ikut

membangun perekonomiannya. Pemerintah merupakan pemrakarsa ekonomi yang

memiliki misi untuk memajukan koperasi sesuai dengan apa yang dikehendaki,

sehingga mempunyai kemampuan dapat dipergunakan sebagai alat untuk

memajukan ekonomi nasional.

Undang-Undang Dasar telah menempatkan koperasi sebagai soko guru

perekonomian Indonesia. Atas dasar itu pemberdayaan masyarakat melalui

koperasi diharapkan akan mampu memberikan dampak yang baik bagi suatu

Page 22: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

3

perekonomian. Hal tersebut juga dijelaskan dalam Undang-Undang No 25 tahun

1992 Pasal 4 bahwa fungsi dan peranan koperasi yaitu mengembangkan potensi

dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi

kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat,

mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan

jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

Keberadaan koperasi di Indonesia menjadi sangat penting, karena bangsa

Indonesia sendiri jika dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya masih

rendah. Dengan adanya koperasi yang berjalan sesuai dengan ketentuannya

memungkinkan tujuan dari adanya koperasi itu dapat tercapai yaitu kesejahteraan

masyarakat dari aspek perekonomian di daerah dapat terwujud. Tetapi kenyataan

saat ini keberadaan koperasi di Indonesia juga tidak serta merta membawa

dampak yang baik bagi masyarakat, karena jika salah dalam melakukan

pengelolaannya tidak akan membawa manfaat bagi para anggotanya dan

masyarakat secara luas. Perkembangan koperasi di Indonesia memang cukup

pesat keberadaannya, hal tersebut sesuai dengan data yang diperoleh. Berikut ini

merupakan data perkembangan koperasi di Indonesia.

Tabel 1.1

Perkembangan Koperasi di Indonesia

Tahun Koperasi Keseluruhan Koperasi Aktif Koperasi Tidak Aktif

Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2011 188.181 100 133.666 70,09 54,515 28.96 2012 194.295 100 139.321 71,70 54.974 28,29 2013 203.701 100 143.117 70,25 60.584 29,74 2014 209.488 100 147.249 70,28 62.239 29,71

(Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM diolah, 2016)

Page 23: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

4

Berdasarkan tabel 1.1 terlihat bahwa keberadaan koperasi di Indonesia

memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan setiap tahunnya, tetapi

bukan berarti dengan adanya perkembangan tersebut tidak ada koperasi yang tidak

aktif atau koperasi yang mengalami kerugian. Berdasarkan tabel 1.1 dapat

diketahui bahwa dari tahun 2012 menuju 2013 jumlah koperasi yang tidak aktif

semakin meningkat sekitar 30% setiap tahunnya. Hal tersebut membuktikan

bahwa dengan adanya perkembangan koperasi secara kuantitas tidak dibarengi

dengan perkembangan kualitas dari koperasi itu sendiri, terbukti dari tabel 1.1

bahwa koperasi tidak aktif meningkat setiap tahunnya dari tahun 2012-2014.

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh pihak terkait yaitu Menurut

Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan

bahwa dari data yang dimiliki, jumlah koperasi yang terdaftar sebanyak 206 ribu

koperasi, yang tersebar di seluruh Indonesia selama tahun 2014. Tetapi kemudian

dari jumlah tersebut, persentase sebanyak 30% koperasi berstatus tidak aktif,

dengan jumlah sekitar 61 ribu dan sebagian besar koperasi tidak aktif berada di

Pulau Jawa. (http://bisnis.liputan6.com/read/2158516/61-ribu-koperasi-bakal-

dibubarkan-januari, diunduh pada hari rabu, 01 April 2015 pukul 20.15 WIB).

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh Menteri Koperasi dan UKM,

bahwa sekitar 30% koperasi yang tidak aktif sebagian besar koperasi yang berada

di Pulau Jawa. Salah satu daerah yang terdapat di Pulau Jawa adalah Provinsi

Banten. Provinsi Banten merupakan salah satu Provinsi di Indonesia dan

berkedudukan sebagai wilayah penyanggah Ibukota Negara yang banyak memiliki

potensi untuk pembangunan. Pembangunan di berbagai sektor tentunya harus

Page 24: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

5

bertujuan dengan pemenuhan kesejahteraan masyarakatnya sehingga masyarakat

Banten dapat merasakan hasil dari adanya suatu pembangunan tersebut secara

merata agar dapat hidup sejahtera.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Banten Tahun 2012-2017. Struktur investasi Banten sampai saat ini dibentuk dari

sektor swasta dan rumah tangga yang merupakan sektor utama yang menjadi

kekuatan perekonomian di Banten dengan kontribusi sekitar 81,3% antara lain

terdiri dari sumbangan sektor koperasi dan UMKM sebesar 48,78%. Selain itu

dari sektor pemerintah menempatkan posisi sebesar 18,7% yang terdiri dari APBN

8,01%, APBD Provinsi Banten 3,34%, dan APBD Kabupaten/Kota 7,35%.

Berdasarkan penjelasan tersebut terlihat bahwa sumbangan dari sektor koperasi

dan UMKM memiliki kontribusi yang cukup membantu dalam perkembangan

perekonomian di Banten. Maka dari itu Keberadaan Koperasi dan UMKM tidak

bisa di anggap sebelah mata dan harus terus diperhatikan oleh pemerintah, seperti

dengan dilakukannya pembinaan dalam bentuk pelatihan dan sebagainya. Karena

kehadirannya membawa peran penting dalam perkembangan perekonomian di

Provinsi Banten. Berikut ini adalah data kinerja koperasi di Provinsi Banten tahun

2013 sampai 2014:

Page 25: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

6

Tabel 1.2

Kinerja Koperasi Provinsi Banten Menurut Indikator Produksi

Indikator Tahun

Satuan Pertumbuhan

(%) 2013 2014

Jumlah Koperasi 6550 6315 Unit (3,58) a. Aktif 4578 3897 Unit (14,87) b. Non Aktif 1972 2439 Unit 23,68 Anggota 1 092 565 919 434 Orang (15,85) Manajer 748 1088 Orang 45,45 Karyawan 12 716 13 541 Orang 6,49 Modal 6 467 792 15 410 683 Juta Rupiah 138,2 a. Modal Sendiri 1 760 339 1 797 875 Juta Rupiah 2,13 b. Modal Luar 4 707 453 3 612 808 Juta Rupiah (23,25) Volume Usaha 2 500 668 4 859 561 Juta Rupiah 94,33 Jumlah SHU 603 160 1 587 398 Juta Rupiah 163,18

(Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, 2016)

Menurut data yang didapatkan dari dinas koperasi dan UKM Provinsi

Banten menggambarkan kinerja koperasi dari tahun 2013 sampai dengan 2014. Di

tahun 2013 ke 2014 jumlah koperasi mengalami penurunan sebesar 235 unit

koperasi, hal tersebut senada dengan penurunan jumlah koperasi aktif sebesar 681

unit dari tahun 2013 ke 2014, penurunan tersebut juga berpengaruh pada

peningkatan koperasi non aktif yang semula 1972 menjadi 2439 unit dan hal

tersebut membawa dampak pada perubahan koperasi tidak aktif yang meningkat

dengan persentase 23,68 %. Penurunan jumlah koperasi yang terjadi juga

berbanding lurus dengan penurunan anggota koperasi. Namun penurunan jumlah

koperasi di tahun 2013-2014 di Provinsi Banten berbanding terbalik dengan

jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) yang mengalami peningkatan sebesar 984,234

dengan persentase pertumbuhan 163,18%.

Keberadaan koperasi memang tidak luput dari adanya suatu permasalahan,

seperti koperasi aktif yang semakin berkurang setiap tahunnya, selain itu koperasi

Page 26: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

7

yang kurang berkembang dan permasalahan tersebut juga salah satunya terjadi di

Provinsi Banten. Sebagai salah satu Provinsi yang berada di Indonesia dan

mengalami otonomi daerah, Provinsi Banten memiliki beberapa daerah yang

terdiri dari delapan Kabupaten/Kota antara lain yaitu Kabupaten Serang,

Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota

Tangerang, Kota Cilegon, Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang. Jika dilihat

dari sektor koperasinya masing-masing daerah tersebut memiliki komposisi

koperasi yang berbeda-beda. Dan berikut ini adalah jumlah koperasi menurut

Kabupaten/Kota dan status aktivitas di Provinsi Banten tahun 2013-2014:

Tabel 1.3

Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten/Kota 2013-2014

Kabupaten/Kota Aktif Tidak Aktif Jumlah

2013 2014 2013 2014 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Kab Pandeglang 539 375 300 209 839 584 2. Kab Lebak 657 687 108 102 765 789 3. Kab Tangerang 834 945 362 328 1196 1273 4. Kab Serang 792 280 168 733 960 1013 5. Kota Tangerang 626 646 502 502 1128 1148 6. Kota Cilegon 300 317 225 225 525 542 7. Kota Serang 489 240 205 102 694 342 8. Kota Tangerang Selatan 294 319 77 213 371 532 Provinsi Banten 47 88 25 25 72 113 Jumlah Provinsi Banten 4578 3897 1972 2439 6550 6336

(Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, 2016)

Permasalahan koperasi di daerah menjadi isu yang sangat strategis untuk

dibahas dan dikaji karena mengingat bahwa masih banyak daerah-daerah di

Indonesia khususnya di Provinsi Banten yang kondisi koperasinya semakin lama

semakin menurun baik dari segi kuantitas dan kualitasnya atau bahkan menjadi

tidak berkembang dan hal tersebut salah satunya juga dialami di Kota Serang.

Page 27: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

8

Kota Serang merupakan daerah yang berperan sebagai Ibukota dan

menjadi pusat pemerintahan Provinsi Banten, sekaligus berperan sebagai daerah

alternatif penyangga Ibukota Negara karena jaraknya dari Kota Jakarta hanya

sekitar 70 km. Semenjak awal didirikannya hingga saat ini pada tahun 2016 Kota

Serang terdiri dari enam kecamatan, yaitu kecamatan Curug, Walantaka, Cipocok

Jaya, Serang, Taktakan, dan Kasemen. Keenam daerah tersebut dibagi menjadi 66

Kelurahan.

Sesuai dengan visi dari kepala daerah Kota Serang yang terpilih pada

tahun 2013 adalah terwujudnya Kota Serang madani sebagai kota pendidikan

yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pertanian dan budaya. Dari

adanya visi tersebut kemudian dalam ranah pembangunan yang akan dilakukan

berpedoman pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)

Kota Serang Tahun 2014-2018, diarahkan dalam rangka mencapai visi kepala

daerah dengan menerapkan lima misi didalamnya. Salah satu misi dan arah

kebijakan pembangunan Kota Serang pada tahun 2014-2018 adalah dengan

meningkatkan perekonomian daerah melalui penciptaan iklim usaha dan investasi

yang kondusif bagi berkembangnya usaha kecil menengah dan koperasi, serta

industri yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan sosial

yang berkelanjutan. Dari misi pembangunan jangka menengah Kota Serang dalam

bidang koperasi, bertujuan untuk meningkatnya peran kelembagaan dan

permodalan UKM dan koperasi dalam pengembangan ekonomi lokal yang

berdaya saing, dan meningkatnya kesempatan berusaha dan lapangan kerja.

Page 28: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

9

Berdasarkan misi pembangunan tersebut kemudian menghasilkan dengan

arah kebijakan, yaitu menata, mengembangkan dan meningkatkan kapasitas,

kualitas, dan produktivitas UKM serta iklim kewirausahaan serta membina dan

mengembangkan koperasi. Dari adanya arah kebijakan ini, hal tersebut bertujuan

untuk mengembangkan dan meningkatkan lapangan kerja, kesempatan kerja,

keterampilan dan keahlian bagi tenaga kerja agar kesejahteraan masyarakat dapat

terwujud.

Pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota memiliki

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

yang fokus dalam menangani urusan di bidang koperasi yaitu Dinas Perdagangan,

Perindustrian dan Koperasi. Dinas ini memiliki tugas untuk melakukan

pengembangan dalam bidang perdagangan, perindustrian serta koperasi dan UKM

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kegiatan koperasi merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk

mensejahterakan anggota koperasi secara khusus dan masyarakat di

lingkungannya secara umum. Tetapi keadaannya saat ini masih terdapat berbagai

permasalahan yang terjadi pada dunia perkoperasian secara nasional dan tidak

terkecuali pada perkoperasian yang ada di Kota Serang. Permasalahan pembinaan

koperasi didaerah khususnya di Kota Serang menjadi isu yang sangat strategis

untuk dibahas dan dikaji karena mengingat Koperasi di Kota Serang mengalami

kemunduran baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Dalam praktiknya kegiatan perkoperasiaan di Kota Serang masih belum

berjalan dengan baik. Hal tersebut terlihat setelah peneliti melakukan observasi

Page 29: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

10

dan wawancara awal. Terdapat beberapa permasalahan mengenai keadaan

koperasi di Kota Serang saat ini diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, masih banyaknya koperasi resmi di Kota Serang yang tidak aktif.

Koperasi resmi merupakan koperasi yang telah mempunyai badan hukum dan

tercatat dalam Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi. Keberadaan

koperasi yang jelas dan aktif di suatu daerah menggambarkan bahwa kondisi

koperasi tersebut termasuk sehat dan berkembang. Namun berdasarkan observasi

awal yang dilakukan peneliti, terdapat masih banyak koperasi yang tidak aktif

bahkan tidak jelas, selain itu koperasi aktifnya pun semakin berkurang. Hal

tersebut dibuktikan berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang pada tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.4

Data Keragaan Koperasi Kota Serang 2013 - 2015

Variabel Tahun

2013 2014 April 2015

Koperasi Aktif 489 204 100 Koperasi Tidak Aktif

205 102 82

Jumlah Koperasi

694 342 182

(Sumber: Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, 2015)

Berdasarkan tabel 1.4 terlihat bahwa setiap tahun jumlah koperasi di Kota

Serang semakin berkurang. Pada tahun 2014 jumlah koperasi aktif semakin

berkurang, dari semula 489 menjadi 204 dan berkurang sekitar 285 unit, tetapi

berbanding terbalik dengan jumlah koperasi tidak aktifnya yang semakin kecil

dari 205 unit menjadi 102 unit. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa masih

Page 30: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

11

banyak koperasi yang tidak jelas kedudukannya di Kota Serang. Hal tersebut juga

sejalan dengan survei pendataan yang dilakukan pada bulan april tahun 2015 dari

data yang didapatkan tahun 2014, sebelumnya koperasi berjumlah 342, tetapi

setelah dilakukan pendataan pada bulan april 2015 ditemukan sebanyak 182

koperasi, dari 182 koperasi yang terverifikasi tersebut, 100 koperasi dikategorikan

sebagai koperasi aktif, 60 koperasi dikategorikan koperasi tidak aktif, dan 22

koperasi dikategorikan tidak jelas. Dan memperoleh persentase koperasi aktif

sebesar 56%, koperasi tidak aktif 33% dan koperasi tidak jelas 11%. Sejak tahun

2013 hingga 2015 keberadaan koperasi semakin lama semakin berkurang di Kota

Serang, hal tersebut dibuktikan dengan data yang telah dilampirkan diatas.

Terdapatnya jumlah koperasi yang semakin berkurang dan banyaknya koperasi

yang fiktif akan menimbulkan berbagai permasalahan dan secara tidak langsung

akan berpengaruh pada meningkatnya pengangguran dan kurang terserapnya

tenaga kerja di bidang sektor perekonomian rakyat. Selain itu tujuan dan prinsip

koperasi yang dapat mensejahterakan anggota masyarakatnya karena dikelola

dengan asas kekeluargaan sudah tidak terwujud lagi.

Kedua, kurangnya pembinaan dan perhatian dari Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang kepada pengurus koperasi di Kota

Serang. Bantuan dan pembinaan dari pemerintah daerah Kota Serang sebenarnya

sudah dilakukan tetapi hanya kepada sebagian kecil koperasi dan tidak merata

untuk keseluruhan koperasi yang berada didaerah tersebut. Berdasarkan observasi

dan wawancara awal dengan para pengurus koperasi bahwa mereka jarang sekali

mendapatkan pembinaan atau pelatihan untuk melakukan kegiatan koperasi yang

Page 31: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

12

baik dan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku seperti pelatihan akuntansi,

manajemen. Keadaannya saat ini adalah koperasi yang sudah maju yang menjadi

obyek pembinaan dari dinas terkait, maka dari itu pemerintah melihatnya bahwa

koperasi di Kota Serang itu sudah mampu untuk mengelola koperasinya dengan

baik, padahal masih banyak koperasi yang tidak maju atau tidak berkembang yang

belum mendapatkan sentuhan seperti pembinaan dan pelatihan. Koperasi maju itu

sendiri merupakan koperasi yang berkembang yaitu kegiatan operasional

koperasinya berjalan dan terus mendapatkan keuntungan dari kegiatan operasional

perkoperasiaannya serta meningkat perkembangannya. Sedangkan koperasi yang

tidak maju adalah koperasi yang tidak berkembang dimana kegiatan

perkoperasiannya statis dalam satu kegiatan saja dan kurang membawa

keuntungan bagi anggota. Berdasarkan hal tersebut terdapat 48 koperasi yang

pernah memperoleh pembinaan dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang adalah sebagai berikut :

Tabel 1.5

Koperasi yang Mendapatkan Bantuan Pembinaan

NO NAMA KOPERASI PEMBINAAN DARI PEMKOT

YA/TDK THN INTENSITAS

1 Menara Banten Ya 2014 12

2 Binawinaya Teknologi Ya 2014 1

2 KPRI SMPN I KOTA SERANG

"HANDAYANI"

Ya 2014 12

3 Mandiri Sejahtera Ya 2012 1

4 TIM PENGGERAK PKK "MADANI"

KOTA SERANG

Ya 2012 2

5 Melati 88 Ya 2013 1

6 KOCIPTA Ya 2014 1

7 KOPERASI KARYAWAN Ya 2013 1

Page 32: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

13

UNTIRTA (KOKIPTA)

8 PRIMKOP KARTIKA SULTAN

AGENG TIRTAYASA

Tidak 0 0

9 PRIMKOP GAKUBA Ya 2014 1

10 KOPERASI PENDIDIKAN

TIRTAYASA (KOPENTA)

Ya 2014 1

11 KOPERASI PEGAWAI PASUNDAN Ya 1 2014

12 AL-HIKMAH IAIN SMH BANTEN Ya 1 2014

13 KOCIPTA FINANCE Ya 1 2013&2014

14 Al-Islam Ya 1 2010

15 KOKESMA UNTIRTA Ya 1 2013&2014

16 CAHAYA ABADI Ya 2014 3

17 Mutiara Jaya Bersama Ya 2014 5

18 Dinar Amru Al-Bantani Ya 2013 1

19 Koperasi Tribuana I Ya 2013 1

20 Koperasi Segut Ya 2014 1

21 Sentra Dana Ya 2013 1

22 Berkah Sejahtera Ya 2014 2

23 Kodanua Ya 2014 1

24 KPRI Winaya Karya UPTD

Pendidikan Curug

Ya 2010 1

25 Koperasi Bina Insan Mandiri Ya 2014 1

26 An Nur ponpes alkautsar Ya 2013 1

28 Abdi Pertiwi Ya 2012-2014 2

29 Jujur Ya 0 2

30 BINA USAHA Ya 2013 3

31 MARI USAHA Ya 2014 1

32 KOPEGTEL "RANGGON" DIVA

Site Operation Serang dan Cilegon

Ya 2015 1

33 SEHAT SINGANDARU Ya 2012 2

34 KPRI DINAS PERINDAGKOP

KOTA SERANG "KEPANDEAN

SEJAHTERA"

Ya 2014 3

35 Primer Koperasi Kavling Brimob

"TERATAI SEMBILAN'

Ya 2014 5

36 Koperasi Brimob Polda Banten

"TERATAI"

Ya 2014 3

37 KOPERASI MERPATI Ya 2014 1

Page 33: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

14

38 MITRA SEJAHTERA Ya 2014 1

39 KOPKAR PD. BPR LPK

"SEJAHTERA BERSAMA"

Ya 2014 1

40 BMT EL-HAMID 156 Ya 2014 1

41 BMT MASJID AGUNG SERANG Ya 2000 1

42 PRIMER KOPERASI KARTIKA

MAULANA YUSUF

Ya 2014 2

43 KOPERASI PEDAGANG PASAR

INDUK RAU "KOPPIR"

Ya 2014 2

44 KPRI SMAN I Serang "WARGA

SEJAHTERA"

Ya 2014 1

45 KPRI PERMAI Ya 2014 1

46 HARFA MANDIRI Ya 2013 1

47 BINA TERANG Ya 2012&2013 2

48 KOPKAR PERUM PERHUTANI Ya 2012 1

(Sumber: Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, 2015)

Berdasarkan tabel 1.5 terlihat bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi tidak merata kepada seluruh koperasi di

Kota Serang selain itu juga terdapatnya beberapa koperasi yang mendapatkan

pembinaan dengan intensitas lebih dari satu kali dalam satu tahun periode

pembinaan contohnya saja koperasi menara banten yang mendapatkan pembinaan

sebanyak 12 kali dalam satu tahun yaitu tahun 2014. Berdasarkan hal tersebut

terlihat bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Dinas terkait masih tebang pilih

antar koperasi.

Ketiga, kurangnya pemberian bantuan modal koperasi. Menurut data yang

didapatkan dari dinas terkait bahwa hanya terdapat 15 koperasi yang sudah

memperoleh bantuan modal, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.6 di bawah ini

adalah sebagai berikut:

Page 34: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

15

Tabel 1.6

Koperasi yang Mendapat Bantuan Dana Pembinaan

NO NAMA KOPERASI BANTUAN DANA PEMBINAAN

STATUS YA/TDK THN SUMBER JML (Rp)

1 Menara Banten AKTIF Ya 2013 Pemprov 50.000.000

2 Kerukunan Warga MTsN AKTIF Ya 2011 Pemprov

3 KPRI SMPN I KOTA SERANG

"HANDAYANI" AKTIF Ya 2012 Bank 205.000.000

4 Mandiri Sejahtera AKTIF Ya 2012 Pemkot

5 TIM PENGGERAK PKK "MADANI"

KOTA SERANG TDK AKTIF Ya 2010 Pemkot 50.000.000

6 CAHAYA ABADI TDK AKTIF Ya 2013 pemprov 30.000.000

7 BANGUN CARAKA ARTHA KORPRI

BANTEN AKTIF Ya 2012-2014 Korpri 300.000.000

8 KPRI Winaya Karya UPTD

Pendidikan Curug AKTIF Ya 2012 Bank 475.000.000

9 An Nur ponpes alkautsar AKTIF Ya 2012 Pusat

10 Abdi Pertiwi TDK AKTIF Ya 2012 Pusat 50.000.000

11 BINA USAHA AKTIF Ya 2013 Pusat 650.000.000

12 Primer Koperasi Kavling Brimob

"TERATAI SEMBILAN' AKTIF Ya 2010 Pusat 50.000.000

13 BMT EL-HAMID 156 TDK AKTIF Ya 2014 Pemprov 400.000.000

14 BMT MASJID AGUNG SERANG AKTIF Ya 2005 Pusat 500.000.000

15 BINA TERANG TDK JELAS Ya 2012 Pusat 20.000.000

(Sumber : Dinas Perdagangan Peridustrian dan Koperasi Kota Serang, 2015)

Berdasarkan tabel 1.6 bahwa terdapat 15 koperasi yang pernah

mendapatkan bantuan dana pembinaan atau modal dan tidak menyeluruh kepada

seluruh koperasi yang ada di Kota Serang. Pihak pemerintah memang seharusnya

perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang sulit dalam masalah

permodalan. Dengan adanya bantuan permodalan diharapkan akan membantu

kegiatan usaha pada koperasi namun hal tersebut juga harus sejalan dengan

pengelolaan dana pembinaan yang baik, transparan, dan bertanggung jawab

sehingga hal tersebut membawa dampak positif bagi koperasi yang mendapatkan

Page 35: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

16

dana pembinaan atau permodalan dan pemerintah yang memberikan dana tersebut

sehingga jika pengelolaan modal berjalan dengan transparan dan bertanggung

jawab kegiatan pemberian modal akan terus berjalan dan berkelanjutan untuk

koperasi-koperasi berikutnya. Dengan diberikan modal kepada koperasi yang

membutuhkan, koperasi tersebut dapat berkembang dalam melakukan usahanya.

Namun bantuan- bantuan modal yang diberikan masih bersifat sporadis belum

terstruktur dan berkelanjutan sehingga dampaknya masih belum dirasakan oleh

koperasi di Kota Serang.

Keempat, masih adanya unit koperasi yang melakukan manajemen

pengelolaan koperasi dengan cara yang sederhana. Hal tersebut sesuai dengan

hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Listyaningsih sebagai pengamat

koperasi Kota Serang (wawancara pada jumat, 19 Juni 2015 pukul 15.48 WIB di

gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untirta). Bagus tidaknya koperasi

itu terlihat dari mampunya pengurus melakukan manajemen atau pengelolaan

yang baik didalam suatu kegiatan koperasi. Tetapi keadaannya di Kota Serang

koperasinya masih melakukan pengelolaan atau manajemen koperasi yang

sederhana. Hal tersebut di karenakan oleh sumber daya manusia yang kurang

berkompeten dalam melakukan pengelolaan keuangan dan hal tersebut pasti akan

membawa dampak pada pengelolaan saldo keuangan atau sisa hasil usaha yang

berkurang atau rendah di koperasi tersebut. Selain itu pengelolaan koperasi yang

masih tradisional tersebut terlihat pada masih adanya koperasi yang jarang

melakukan RAT (Rapat Anggota Tahunan) dan tidak melaporkan hasilnya kepada

dinas terkait, ada juga yang melakukan RAT tetapi tidak melaporkan kepada

Page 36: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

17

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang. Padahal hal tersebut

penting dilakukan untuk menjelaskan pengelolaan koperasi dan sisa hasil usaha

selama satu tahun periode kepada para anggota dan pengurus lainnya, selain itu

untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi, dan hal

tersebut juga telah tertuang pada Undang-Undang No 25 Tahun 1992.

Berdasarkan data yang di dapat dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang, hanya sebanyak 58 koperasi aktif yang menyerahkan RAT

di tahun 2014 dan sebanyak 28 koperasi aktif di tahun 2015. Hal tersebut masih

bisa dikatakan rendah jika dilihat dari jumlah koperasi keseluruhan yang terdapat

di Kota Serang. Dari adanya kemampuan manajemen koperasi yang masih

tradisional atau sederhana dan rendah yang melakukan laporan pertanggung

jawaban mengakibatkan hal-hal seperti di atas terjadi.

Kelima, Kurangnya partisipasi masyarakat Kota Serang untuk berkoperasi.

Hal tersebut dikarenakan jumlah masyarakat Kota Serang yang menjadi anggota

koperasi itu masih kecil. Hal itu bisa dibuktikan dengan persentase hanya sebesar

2.02% masyarakat Kota Serang yang hidup berkoperasi di tahun 2014 dari jumlah

penduduk Kota Serang pada tahun 2014.

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Serang, pada tahun 2014 jumlah penduduk Kota Serang berjumlah 613.774 jiwa

dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata sebesar 2.301 jiwa/km2. Jumlah

tersebut mengalami peningkatan sebanyak 2.413 jiwa dari tahun 2013 yang

berjumlah 589.581 jiwa atau Laju Pertambahan Penduduk (LPP) Tahun 2014

sebesar 4,10%, tetapi pertambahan jumlah penduduk di Kota Serang tidak

Page 37: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

18

sebanding dengan jumlah anggota koperasi di daerah tersebut. Berdasarkan hal

tersebut dapat terlihat dari data jumlah anggota koperasi Kota Serang berikut ini.

Tabel 1.7

Jumlah Anggota, Manajer, dan Karyawan Koperasi

Kota Serang Tahun 2013-2015

Kabupaten/Kota Anggota

(orang)

Manajer (orang) Karyawan

(orang)

2013 2014 2015 2013 2014 2015 2013 2014 2015

Kota Serang 44.312 12.402 10.190 22 32 19 122 153 127

(Sumber: Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, 2015)

Berdasarkan tabel 1.7 terlihat bahwa setiap tahunnya masyarakat yang

menjadi anggota koperasi semakin berkurang, hal itu juga senada dengan semakin

berkurangnya jumlah koperasi aktif di Kota Serang. Cukup signifikan

berkurangnya anggota dari tahun 2013 ke 2015 dalam waktu dua tahun koperasi

di Kota Serang berkurang sebanyak 34.122 anggota.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa masih kurangnya partisipasi

masyarakat untuk berkoperasi terlihat dari rendahnya anggota koperasi di daerah

tersebut. Keadaan tersebut disebabkan karena pendapat beberapa alasan, seperti

masyarakat Kota Serang yang sudah tidak begitu percaya dengan adanya badan

usaha yang beratas namakan koperasi yang suka mengambil uang simpanan para

anggota koperasinya, hal itu dikarenakan tidak adanya keterbukaan beberapa

koperasi sehingga dalam pengelolaannya pun tidak jelas. Selain itu juga

terdapatnya koperasi yang fiktif atau palsu sehingga masyarakat yang tidak

memiliki banyak pengalaman merasa tertipu dengan adanya badan usaha yang

Page 38: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

19

mengatas namakan koperasi. Dengan adanya berbagai penyebab tersebut,

sesungguhnya koperasi itu adalah soko guru perekonomian dan bisa menjadi salah

satu cara untuk memberdayakan masyarakat dengan cara berpartisipasi aktif

dalam kehidupan berkoperasi dengan cara membuka usaha bersama dan lain

sebagainya. Tetapi keadaanya saat ini tidak seperti itu masyarakat masih kurang

dalam berpartisipasi untuk ikut koperasi.

Hal-hal tersebut di atas mengindikasikan bahwa masih adanya masalah

dalam pembinaan per-koperasiaan di Kota Serang. Pihak yang mempunyai tugas

dan wewenang untuk melakukan pembinaan koperasi adalah Dinas yang

menaungi masalah perkoperasiaan khususnya di Kota Serang adalah Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi, Dinas tersebut telah melakukan berbagai

upaya untuk melakukan pembinaan koperasi, yaitu dengan melakukan strategi

pembinaan dan peningkatan terhadap penguatan kelembagaan koperasi agar

jumlah koperasi aktif tumbuh dan berkembang. Dengan adanya strategi tersebut

tujuannya adalah untuk meningkatkan koperasi yang tangguh dan mandiri serta

sasarannya adalah dengan peningkatan usaha koperasi sebagai pelaku ekonomi

yang mandiri dan terarah dengan kebijakannya yaitu mengembangkan dan

meningkatkan kapasitas, kualitas, dan produktivitas koperasi menuju iklim

kewirausahaan yang sehat. Namun sesuai dengan observasi awal yang dilakukan

oleh peneliti, strategi pembinaan koperasi yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi masih belum optimal karena masih terdapatnya

berbagai permasalahan yang telah dijelaskan diatas. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Dinas Perdagangan

Page 39: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

20

Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang” agar

dapat merekomendasikan strategi yang tepat untuk melakukan pembinaan

koperasi yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi di

Kota Serang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berlandaskan pada latar belakang masalah tersebut di atas, dapat di

identifikasikan permasalahan, yaitu sebagai berikut:

1. Masih banyaknya koperasi resmi di Kota Serang yang tidak aktif

2. Kurangnya perhatian dan pembinaan dari pemerintah kepada koperasi

di Kota Serang.

3. Kurangnya pemberian bantuan modal koperasi.

4. Masih adanya manajemen koperasi yang dikelola secara sederhana.

5. Kurangnya partisipasi masyarakat untuk berkoperasi di Kota Serang.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian diperlukan untuk lebih

mempersempit masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti

memfokuskan pada Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam

Pembinaan Koperasi di Kota Serang.

Page 40: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

21

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas yang telah dipaparkan, maka

sebagai rumusan masalah yang akan dikaji adalah Bagaimana Strategi Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi yang Tepat dalam Pembinaan Koperasi

di Kota Serang?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah diatas, maka peneliti mempunyai tujuan untuk

mengetahui dan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Strategi yang

sebaiknya dilakukan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam

Pembinaan Koperasi di Kota Serang.

1.6 Manfaat Penelitian

Tercapainya tujuan penelitian yang telah disebutkan diatas, maka hasil

penelitian diharapkan dapat menghasilkan manfaat:

1. Teoritis

a. Penelitian ini sangat bermanfaat karena dapat digunakan sebagai

bahan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang teori-

teori dan konsep-konsep yang diperoleh selama perkuliahan

dibandingkan dengan penerapannya secara nyata.

b. Memberikan pengetahuan yang lebih tentang Ilmu Administrasi

Negara khususnya yang berkaitan dengan Strategi Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi

di Kota Serang.

Page 41: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

22

2. Praktis

a. Manfaat bagi penulis atau peneliti adalah menambah ilmu

pengetahuan khususnya Ilmu Administrasi Negara yang berkaitan

tentang masalah dalam Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang.

b. Manfaat yang didapat oleh pihak Pemeritah Daerah Kota Serang

adalah sebagai bahan masukan yang bergunan untuk meningkatkan

kinerja Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dan untuk

meningkatkan Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang

c. Manfaat bagi masyarakat adalah membangun kesadaran masyarakat

dan paham akan berkoperasi yang baik dan benar, sehingga koperasi

di Kota Serang dalam lebih maju dan berkembang.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan

yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari ruang

lingkup yang paling umum hingga menukik kea rah yang paling

spesifik dan relevan dengan judul. Materi dari uraian ini dapat

bersumber pada hasil penelitian dari yang sudah ada sebelumnya, hasil

Page 42: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

23

pengamatan dan wawancara dengan pihak terkait. Latar belakang

masalah perlu diuraikan secara aktual dan logis.

1.2 Identifikasi Masalah

Menjelaskan identifikasi peneliti terhadap permasalahan yang muncul

dari uraian pada latar belakang masalah diatas, identifikasi masalah

dapat diajukan dalam bentuk pernyataan.

1.3 Batasan Masalah

Menjelaskan keterbatasan kemampuan dan kemampuan berfikir

peneliti terhadap permasalahan dari uraian latar belakang dan

identifikasi masalah.

1.4 Rumusan Masalah

Dari sejumlah masalah hasil identifikasi peneliti diatas, ditetapkan

masalah yang paling penting yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Pembatasan masalah mencakup fokus dan lokus penelitian, termasuk

didalamnya membuat batasan definisi konsep dan operasional yang

digunakan dalam penelitian.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai

dengan dilaksanakannya penelitian terhadap masalah yang telah

dirumuskan. Isi dan tujuan penelitian sejalan dengan isi dari tujuan

penelitian.

Page 43: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

24

1.6 Manfaat Penelitian

Menjelaskan manfaat penelitian yang terdiri dari manfaat teoritis dan

praktis temuan penelitian.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan menjelaskan tentang isi bab per bab secara

singkat dan jelas.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

Landasan teori berupa mengkaji teori dan konsep yang relevan dengan

permasalahan dan variable peelitian, kemudian menyusunnya secara

teratur dan rapi sehingga akan memperoleh konsep penelitian yang

jelas.

2.2 Penelitian Terdahulu

Menjelaskan kajian penelitian yang perah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah atau

penelitian sebelumnya.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari

perbincangan kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada

pembaca mengenai hipotesisnya dan penjelasan tersebut dilegkapi

dengan sebuah bagan.

Page 44: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

25

2.4 Asumsi Dasar

Asumsi dasar menjelaskan tentang perkiraan awal peneliti terhadap

suatu masalah atau kajian yang diteliti. Biasanya untuk memperjelas

maksud peneliti, dan peneliti menggunakan presentase dalam asumsi

dasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Bagian ini menguraikan tentang tipe/pendekatan penelitian atau

metode dari suatu penelitian.

3.2 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian

Membatasi dan menjelaskan subtansi materi kajian penelitian yang

akan dilakukan.

3.3 Lokasi Penelitian

Menjelaskan tempat (locus) penelitian dilaksanakan.

3.4 Variabel Penelitian

a. Variabel Konsep

memberikan penjelasan tentang konsep dari variable yang akan diteliti

menurut pendapat peneliti.

b. Variabel Operasional

merupakan penjabaran konsep atau variable penelitian dalam rician

yang terukur.

Page 45: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

26

3.5 Instrumen Penelitian

Menjelaskan tentang instrument penelitian yang digunakan oleh

peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian kualitatif

instrument penelitian yang digunakan adalah peneliti itu sendiri.

3.6 Informan Penelitian

Menjelaskan informan penelitian yang mana yang memberikan

berbagai macam informasi yang dibutuhkan sesuai dengan penelitian.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menjelaskan teknik analisa beserta rasionalisasinya yang sesuai

dengan sifat data yang diteliti.

3.8 Jadwal Penelitian

Menjelaskan tentang waktu penelitian secara rinci dari awal sampai

akhir penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian

secara jelas, struktur organisasi dari populasi/ sampel (dalam penelitian

ini menggunakan istilah informan) yang telah ditentukan serta hal lain

yang berhubungungan dengan obyek penelitian.

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah

dengan menggunakan teknik analisa data yang relevan.

Page 46: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

27

4.3 Temuan Lapangan

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah

dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif.

4.4 Pembahasan

Merupakan pembahasan lebih lanjut dari lebih rinci terhadap hasil

penelitian.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara jelas, singkat

dan juga mudah dipahami. Kesimpulan juga harus sejalan dengan

permasalahan serta asumsi dasar penelitian.

5.2 Saran

Memiliki isi berupa tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap

bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun secara praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan laporan

penelitian skripsi.

LAMPIRAN

Berisi daftar dokumen-dokumen yang menunjang data penelitian.

Page 47: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

28

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

Menurut Sugiyono (2012:43) teori adalah seperangkat konsep, asumsi dan

generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan

perilaku dalam berbagai organisasi baik organisasi formal maupun organisasi

informal. Berbagai definisi tentang teori dapat dikemukakan ada empat kegunaan

teori di dalam penelitian yaitu:

1. Teori berkenaan dengan konsep, asumsi, dan generalisasi yang logis. 2. Teori berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan, dan memprediksi perilaku yang memiliki keteraturan. 3. Teori sebagai stimulant dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan. 4. Teori sebagai pisau bedah untuk suatu penelitian.

Maka dari itu pada bab ini peneliti akan menjelaskan beberapa teori yang

berkaitan dengan masalah penelitian mengenai Strategi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang, yang akan

dikaji dengan beberapa teori dalam ruang lingkup Administrasi Negara untuk

mendukung penelitian ini, diantaranya adalah teori Strategi, Analisis SWOT,

Koperasi dan tidak lupa peneliti melampirkan penelitian terdahulu sebagai bahan

kajian dari penelitian ini.

Page 48: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

29

2.1.1 Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa yunani strategia (stratos :

militer, dan ag: pemimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi

seorang jendral, dimana jendral tersebut dibutuhkan untuk memimpin

suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi

merupakan cara terbaik yang dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu.

Selain itu pula bahwa strategi adalah suatu cara atau langkah yang harus

ditempuh oleh organisasi dalam mencapai tujuannya dalam menentukan

persaingan dengan para kompetitornya.

Strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,

disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

dapat dicapai. Sedangkan secara khusus strategi merupakan tindakan yang

bersifat senantiasa meningkat dan terus menerus.

Strategi menurut Thompson dalam Olivier (2007:2)

mendefinisikan strategi adalah:

“Sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Strategi merupakan cara yang sifatnya mendasar dan fundamental yang akan dipergunakan oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan dan berbagai sasarannya dengan selalu memperhitungkan kendala lingkungan yang pasti dihadapi”.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Namun untuk mencapai suatu

tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

Page 49: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

30

menunjukkan arah saja tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik

operasionalnya.

Strategi menurut David (2010:18-19) mendefinisikan strategi

adalah sebagai berikut:

“Sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi mempengaruhi perkembangan jangka panjang perusahaan biasanya lima tahun ke depan, dan karenanya berorientasi ke masa yang akan datang. Strategi mempunyai konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan atau organisasi”.

Dengan demikian strategi merupakan pola umum yang terdiri dari

tahapan untuk mencapai tujuan yang dimulai dari cara pelaksanaan dan

langkah sebagai pedoman untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi dalam

segala hal digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan

tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala

tindakan untuk pembuatan tujuan tidak terlepas dari strategi. Agar semua

perencanaan dari suatu kegiatan tercapai dengan baik, tentunya harus

sesuai dengan strategi yang telah tersusun dengan baik. Oleh karena itu,

perlu ditetapkan kriteria strategi dalam mencapai suatu tujuan yaitu:

a. Strategi pemberdayaan masyarakat

b. Strategi peningkatan kapasitas sumber daya

c. Strategi perlindungan sosial

d. Strategi peningkatan kualitas lingkungan

Page 50: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

31

Strategi itu tidak saja dilakukan oleh organisasi yang berorientasi

pada keuntungan saja atau private, namun juga dibutuhkan dan dilakukan

oleh organisasi yang bergerak dibidang sosial kemasyarakatan.

Sedangkan menurut Dirgantoro (2005:5) dalam bukunya

“Manajemen Stratejik: Konsep, Kasus, dan Implementasi” mengatakan

bahwa strategi adalah:

“Hal menetapkan arah kepada “manajemen” dalam arti orang tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana mengidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan didalam pasar.

Selain itu Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner dalam Rangkuti

(1998:4) strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif

terhadap peluang dan acaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan

internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

Selain definisi-definisi yang sifatnya umum ada juga yang lebih

khusus, misalnya dua orang pakar strategi, Hamel dan Prahald dalam

Husein (2008:31), strategi didefinisikan bahwa strategi itu merupakan :

“Tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi”.

Menurut Umar (2008:31) strategi itu berasal dari bahasa Yunani

kuno yang berarti “Seni Berperang”. Suatu strategi mempunyai dasar-

dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya

strategi merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.

Page 51: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

32

Menurut Jauch dan Glueck, dalam bukunya Manajemen Strategis

dan Kebijakan Perusahaan (1988:12). Strategi adalah:

“Rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Strategi adalah sarana yag digunakan untuk mencapai tujuan akhir (sasaran). Tetapi, strategi bukanlah sekedar suatu rencana. Strategi ialah rencana yang disatukan: strategi mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu. Strategi itu menyeluruh: strategi meliputi semua aspek penting perusahaan. Strategi itu terpadu semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian”.

Berdasarkan definisi-definisi strategi yang disampaikan oleh para

ahli, maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu cara yang

digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi juga dapat

digambarkan secara umum yaitu suatu pola rencana yang merupakan

respon terhadap peluang dan ancaman yang berasal dari luar organisasi

serta kekuatan dan kelemahan dari organisasi itu sendiri yang sangat

berpengaruh terhadap keberlangsungan organisasi dalam mencapai tujuan

organisasi yang dilakukan dengan cara membentuk sebuah

kebijakan/keputusan, program tindakan yang berkaitan dengan sumber

daya.

2.1.2 Metode Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi yang terpenting adalah bagaimana

pemilikan suatu strategi dilakukan menurut William R. King proses

pemilikan strategi dilakukan berdasarkan :

Page 52: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

33

a. Pengembangan strategi (strategic development)

b. Penyempurnaan (refinement)

c. Evaluasi

Pengembangan strategi meliputi pencairan strategi dalam rangka

pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Penyempurnaan strategi merupakan

elaborasi strategi-strategi yang ditentukan apakah dapat dianggap

memungkinkan untuk mewujudkan tujuan yang memiliki aspek-aspek

tertentu. Evaluasi strategi dimaksudkan suatu pertimbangan terhadap

berbagai strategi yang telah dipilih, dikembangkan dan disempurnakan

untuk memastikan alternatif mana yang paling sesuai untuk dapat

digunakan sebagai upaya dalam mencapai tujuan yang ditentukan.

Perumusan strategi antara lain dapat didasarkan atas hasil analisis

SWOT (strengths, weakness, opportunities, dan threats analysis)

sebagaimana dilakukan pada waktu mengadakan premises perencanaan

yang lazimnya juga disebut situation audit dengan memanfaatkan

kekuatan dan kesempatan tertungkap.

Dalam pengadaan premises melalui analisis SWOT dapat

terungkap data strategis yang terdiri atas kekuatan, kelemahan,

kesempatan, dan tantangan. Faktor-faktor tersebut berasal dari keadaan

ekstern, dan prakiraan keadaan (ekstern dan intern) serta disebut sebagai

profil keuntungan strategis (kekuatan dan kelemahan) serta profil

kesempatan dan tantangan lingkungan (kesempatan dan tantangan).

Page 53: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

34

2.1.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT menurut David (2010:327) adalah :

“Sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi yaitu Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman), dan Strategi WT (kelemahan-ancaman). Mencocokkan faktor-faktor eksternal dan internal utama merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada satu pun paduan yang paling benar. Bahwa strategi pertama adalah strategi SO, strategi kedua adalah strategi WO, strategi ketiga adalah strategi ST, dan strategi keempat adalah strategi WT”. Analisis SWOT menurut Pearce and Robinson dalam Christine

(2011:200) adalah :

“Teknik historis yang terkenal dimana para pemimpin menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis organisasi. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal organisasi (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman). Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang organisasi serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jika diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini memiliki impilkasi yang bagus dan mendalam bagi desain dari strategi yang berhasil”.

Analisis SWOT merupakan bagian dari manajemen strategi,

dengan cara manganalisis faktor eksternal maupun internalnya. Analisis

SWOT merupakan salah satu instrument analisis yang ampuh apabila

digunakan dengan tepat menurut Siagian (2007:172). SWOT merupakan

akronim untuk kata-kata Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan),

Opportunities (Peluang), Threats (Ancaman). Faktor kekuatan dan

kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis

tertentu. Sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor

Page 54: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

35

lingkungan yang dihadapi oleh organsiasi atau perusahaan atau satuan

bisnis yang bersangkutan.

Jika analisis SWOT dapat merupakan instrument yang ampuh

dalam melakukan analisis stratejik, kemapuhan tersebut terletak pada

kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan

peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang, sehingga dapat

sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang

terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang

timbul dan harus dihadapi. Jika para penentu strategi perusahaan mampu

melakukan kedua hal tersebut dengan tepat, biasanya upaya untuk memilih

dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang diharapkan.

Dan berikut ini adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan, diantaranya

adalah:

1. Kekuatan (Strengths)

Faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan

termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah antara lain kompetensi

khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilihan

keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran. Dikatakan demikian

karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan dan

sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam

merumuskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani

oleh satuan usaha yang bersangkutan. Contoh-contoh bidang-bidang

keunggulan itu antara lain adalah kekuatan pada sumber keuangan, citra

Page 55: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

36

positif, keunggulan kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok,

loyalitas pengguna produk dan kepercayaan para berbagai pihak yang

berkepentingan.

2. Kelemahan (Weakness)

Faktor-faktor kelemahan di dalam suatu organisasi atau suatu

perusahaan biasanya adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal

sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius

bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam prakteknya

berbagai keterbatasan dan kemampuan tersebut biasanya terdapat pada

sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan

manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan

tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh para pengguna

atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang

memadai.

3. Peluang (Opportunities)

Faktor-faktor peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatau satuan bisnis atau organisasi. dan berikut ini

adalah berbagai situasi yang dimaksud antara lain:

1. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan penggunaan produk.

2. Identifikasi suatu segmem pasar yang belum mendapat perhatian. 3. Perubahan dalam bentuk persaingan. 4. Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka

berbagai kesempatan baru dalam kegiatan berusaha. 5. Hubungan dengan para pembeli yang akrab. 6. Hubungan dengan pemasok yang harmonis.

Page 56: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

37

4. Ancaman (Threats)

Faktor ancaman ini merupakan faktor yang berbanding terbalik

dengan faktor peluang. Maksudnya faktor ancaman ini adalah faktor-faktor

lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis. Jika tidak

diatasi faktor ancama ini akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik utuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Berikut ini adalah contoh-contoh faktor ancaman yang terjadi adalah

sebagai berikut:

1. Masuknya pesaing baru di apsar yang sudah dilayani oleh satuan bisnis.

2. Pertumbuhan pasar yang lamban. 3. Meningkatkan posisi tawar pembeli produk yang dihasilkan. 4. Menguatnya posisi tawar pemasok bahan mentah atau bahan baku

yang diperlukan untuk diproses lebih lanjut menjadi produk tertentu.

5. Perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasai. 6. Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang sifatnya

restrifik.

Setelah dilakukan analisis SWOT yang memetakan analisis

lingkungan eksternal dan internal organisasi, maka perusahaan tentunya

memikirkan bagaimana organisasi menggunakan analisis SWOT dalam

menuangkan strategi yang akan dilakukan. Menurut Hunger dan Wheelen

dalam Agung (2003:230) dalam penyusunan strategi, organisasi tidak

selalu harus mengejar semua peluang yang ada. Tetapi perusahaan dapat

membangun suatu keuntungan kompetitif dengan mencocokkan

kekuatannya dengan peluang masa depan yang akan dikejar. Untuk dapat

membangun strategi yang mempertimbangkan hasil dari analisis SWOT,

Page 57: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

38

dibangunlah TOWS Matriks. TOWS Matriks (TOWS hanya kebalikan

atau kata lain dalam ungkapan SWOT) mengilustrasikan bagaimana

peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal dapat dipadukan dengan

kekuatan dan kelemahan dari organisasi, sehingga hasil yang diperoleh

dapat digambarkan melalui empat set alternatif strategi.

Menurut David (2010:327) Berikut ini adalah empat elemen

strategi matriks SWOT:

1. Strategi SO (SO Strategies) Memanfaatkan kekuatan internal organisasi untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Semua manajer tentunya menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai trend an kejadian eksternal. Secara umum, organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT untuk mencapai situasi dimana mereka dapat melaksanakan Strategi WO. Jika sebuah perusahaan memiliki kelemahan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Ketika sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka organisasi akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.

2. Strategi WO (WO Strategies)

Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul. Tetapi perusahaan atau organisasi memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut.

3. Strategi ST (ST Strategies)

Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah organisasi untuk menghindari atau mengurangi sampak ancama eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung didalam lingkungan eksternal.

Page 58: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

39

4. Strategi WT (WT Strategies)

Strategi ini merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organsiasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan, menyatakan diri bangkrut, atau memilih likuidasi. Dan berikut ini adalah tabel Matriks TOWS secara singkat.

Tabel 2.1

Matriks TOWS

Faktor-faktor

Internal

Faktor-faktor

Eksternal

Kekuatan (S)

Daftarkan 5-10 kekuatan Internal disini

Kelemahan (W)

Daftarkan 5-10 kekuatan Internal disini

Peluang (O)

Daftarkan 5-10 kekuatan Eksternal disini

Strategi S-O

Buat strategi disini yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi W-O

Buat strategi disini yang memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan

Ancaman (T)

Daftarkan 5-10 kekuatan Eksternal disini

Strategi S-T

Buat strategi disini yang menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

Strategi W-T

Buat strategi disini yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

(Sumber: Hunger dan Wheelen, (2003: 231))

1) S-O strategi : Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang

2) W-O strategi : Memanfaatkan peluang untung mengatasi

kelemahan

3) S-T strategi : Menggunakan kekuatan untuk

mengatasi/mengurangi dampak dari ancaman

4) W-T strategi : Menghilangkan atau mengurangi kelemahan agar

tidak rentan terhadap ancaman.

Page 59: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

40

Dari hasil kompetisi diatas akan diperoleh banyak kemungkinan

strategi yang dapat dilakukan organisasi. Tetapi, organisasi harus berani

memilih beberapa strategi yang kritikal dan memberikan dampak terbesar

bagi kemajuan organisasi. Organisasi harus mempertimbangkan pemilihan

strategi yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan dan tanggung jawab

organisasi terhadap lingkungan sekitar (social responsibility). Dengan

mempertimbangkan hal-hal diatas maka akan diperoleh strategi yang

diterima oleh anggota masyarakat.

2.1.4 Koperasi

2.1.4.1 Pengertian Koperasi

Pengertian koperasi ini dapat dibedakan menjadi dua

bagian, yaitu pengertian umum dan menurut Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Pengertian secara

umum koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan

orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan

kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama

secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi

kesejahteraan para anggotanya. Sedangkan berdasarkan Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Page 60: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

41

Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan

orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk

memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka,

melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara

demokratis. Selain itu ada beberapa pengertian mengenai koperasi

menurut Hatta dalam Soemarsono (2003:3) yaitu koperasi

didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela

keperluan hidupya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos

yang semurah-murahnya. Itulah yang dituju. Pada koperasi

didahulukan kepentingan bersama, bukan kepentingan keuntungan.

Sedangkan pengertian lain koperasi adalah suatu

perkumpulan orang biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi

terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang

diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan

sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan

bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai

dengan usaha yang mereka lakukan (ILO, 1966 dikutip dari Edilius

dan Sudarsono, 1993).

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat diketahui bahwa

dalam koeprasi setidak-tidaknya terdapat dua unsur yang saling

berkaitan satu sama lain. Unsur pertama adalah unsur ekonomi,

sedangkan unsur kedua adalah unsur sosial. Sedangkan menurut

Wirasasmita dalam Suhartati (2005:4) koperasi adalah suatu

Page 61: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

42

lembaga yang dirancang untuk memberikan pelayanan bagi

anggotanya yang sekaligus merupakan pemiliknya. Selain itu

Berdasarkan Sumarsono (2003: 3) koperasi itu antara lain yaitu (1)

Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-

orang yang memiliki kemampuan terbatas yang bertujuan untuk

memperjuangkan peningkatan kesejateraan ekonomi mereka. (2)

Bentuk kerjasama dalam koperasi bersifat sukarela. (3) Masing-

masing anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang

sama. (4) Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk

mengembangkan serta mengawasi jalannya usaha koperasi. (5)

Risiko dan keuntungan usaha koperasi ditanggung dan dibagi

secara adil.

2.1.4.2 Tujuan, Asas/Prinsip, Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Soemarsono (2003:6) tujuan utama pendirian

suatu koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi

para anggotanya. Hal tersebut juga sejalan dengan tujuan koperasi

berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 yaitu untuk

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian

nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,

dan makmur yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945.

Page 62: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

43

Menurut Soemarsono (2003:7) asas koperasi dalam bahasa

inggrisnya disebut Cooperative Principles ini berasal dari bahasa

Latin: Principium yang berarti basis atau ladasan dan inipun bisa

mempunyai beberapa pengertian yaitu sebagai cita-cita utama atau

kekuatan/peraturan dari organisasi. Menurut W.P Watkins, dalam

Soemarsono (2003:7) mantan Direktur ICA, menyatakan bahwa

Principles itu adalah cita-cita yang melekat pada koperasi. Cita-cita

itu tetap (tidak berubah), sedang praktek bisa berubah-ubah sesuai

dengan situasi. Prinsip-prinsip koperasi menurut Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang berlaku saat ini

di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demkoratis. 3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa. 4. Usaha masing-masing anggota. 5. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. 6. Kemandirian. 7. Pendidikan perkoperasian. 8. Kerjasama antar koperasi. Fungsi koperasi menurut Soemarsono (2003:10) adalah

memberikan jasa kepada anggota dan anggota mengeluarkan biaya

untuk menggantinya. Dengan demikian koperasi pada dasarnya

tidak mendapat manfaat apa-apa, akan tetapi anggotanya yang

menerima manfaat tersebut. Selain itu dan fungsi dan peran

koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 4

adalah sebagai berikut :

Page 63: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

44

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. 2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. 4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan

perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa sejak awal berdirinya koperasi memang ditujukan untuk

membuat kesejahteraan bagi anggota pada khususnya dan

kesejahteraan pada masyarakat secara umum.

2.1.4.3 Struktur Organisasi Koperasi

Secara umum, struktur dan tatanan manajemen koperasi

Indonesia dapat dirunut berdasarkan organisasi koperasi, yaitu:

1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota

koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi, untuk

membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi,

dalam rangka mengambil suatu keputusan dengan suara

terbanyak dari para anggota yang hadir. Rapat anggota sebagai

pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi mempunyai

kedudukan yang sangat menentukan, berwibawa dan menjadi

Page 64: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

45

sumber dari segala keputusan atau tindakan yang dilaksanakan

oleh perangkat organisasi koperasi dan para pengelola usaha

koperasi. Segala sesuatu yang telah diputuskan oleh rapat

anggota harus ditaati dan sifatnya mengikat bagi semua anggota,

pengurus, pengawas dan pengelola koperasi. Fungsi dan

wewenang yang dimiliki Rapat Anggota sangat menentukan,

sehingga menempatkannya pada kedudukan semacam lembaga

legislatif koperasi.

2. Pengurus

Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih

melalui rapat anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan

usaha. Idealnya pengurus koperasi sebagai perwakilan anggota

diharapkan mempunyai kemampuan manajerial, teknis dan

berjiwa wirakoperasi, sehingga pengelolaan koperasi

mencerminkan suatu cirri yang dilandasi dengan prinsip-prinsip

koperasi. Posisi yang menentukan tersebut merupakan

pengejawantahan tugas dan wewenang pengurus, yang

ditetapkan dalam undang-undang, Anggaran Dasar/Anggaran

Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku dan

diputuskan oleh Rapat Anggota. Pasal 29 ayat (2). UU. Koperasi

no 25 Tahun 1992 menyebutkan, bahwa “Pengurus merupakan

pemegang Kuasa Rapat Anggota”.

Page 65: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

46

3. Pengawas

Perangkat koperasi yang ketiga, pengawas adalah perangkat

organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandate untuk

melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan

usaha koperasi. Pengawas organisasi koperasi merupakan suatu

lembaga atau badan structural organisasi koperasi. Pengawas

mengemban amanat anggota untuk melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi,

sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga koperasi, keputusan pengurus, serta peraturan

lainnya yang berlaku di dalam koperasi.

4. Pengelola

Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan

diberhentikan oleh pengurus untuk mengembangkan usaha

koperasi secara efisien dan professional. Karena itu, kedudukan

pengelola adalah sebagai pegawai atau karyawan yang diberi

kuasa dan wewenang oleh pengurus. Dengan demikian, disini

berlaku hubungan perikatan dalam bentuk perjanjian ataupun

kontrak kerja. Jumlah pengelola dan ukuran standar

organisasinya sangat tergantung pada besarnya usaha yang

dikelola.

Page 66: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

47

2.1.4.4 Jenis-jenis Koperasi

Jenis koperasi didasarkan pada kebutuhan dan efisiensi

dalam ekonomi, jenis-jenis itu ialah koperasi konsumsi, koperasi

kredit dan koperasi produksi. Perkembangan koperasi yang mula-

mula hanya terbatas pada tiga bidang usaha, yang lambat laun

bertambah luas sesuai dengan keperluan masyarakat. Berbagai

macam koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha untuk

memperbaiki kehidupan. Oleh karena banyak macamnya

kebutuhan dan usaha untuk memperbaiki kehidupan itu, maka

lahirlah pula berbagai macam jenis Koperasi. Dalam garis besarnya

sekian banyak jenis Koperasi tersebut dapat dibagi menjadi 5

(lima) golongan, yaitu :

1. Koperasi Konsumsi

Barang konsumsi adalah barang yang diperlukan setiap hari,

misalnya: barang-barang pangan seperti beras, gula, garam, dan

minyak kelapa. Barang-barang sandang seperti kain batik, tekstil

dan barang pembantu keperluan sehari-hari seperti : sabun,

minyak tanah dan lain-lain. Oleh sebab itu maka koperasi yang

Page 67: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

48

mengusahakan kebutuhan sehari-hari juga disebut koperasi

konsumsi.

2. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Kredit didirikan untuk memberikan kesempatan

kepada anggota-anggotanya memperoleh pinjaman dengan

mudah dan dengan ongkos (atau bunga) yang ringan. Itulah

sebabnya Koperasi ini disebut pula Koperasi Kredit (atau

Koperasi Simpan Pinjam).

3. Koperasi Produksi

Koperasi produksi yaitu Koperasi yang bergerak dalam bidang

kegiatan ekonomi pembuat dan penjual barang-barang baik yang

dilakukan oleh Koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang

anggota koperasi. Contohnya adalah Koperasi Peternakan Sapi

Perah, Koperasi Tahu Tempe, Koperasi Pembuatan Sepatu,

Koperasi Kerajinan, Koperasi pertanian dan lain-lain.

4. Koperasi Jasa

Koperasi jasa yaitu koperasi yang berusaha di bidang

penyediaan jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat

umum. Contohnya adalah Koperasi Angkutan, Koperasi

Perencanaan dan Konstruksi Bangunan, Koperasi Jasa Audit,

Koperasi Asuransi Indonesia, Koperasi Perumahan Nasional

(Kopernas), Koperasi Jasa untuk mengurus dokumen-dokumen

seperti SIM, STNK, Paspor, Sertifikan Tanah dan lain-lain.

Page 68: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

49

5. Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Unit Desa (KUD)

Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat di

daerah pedesaan, pemerintah menganjurkan pembentukan

koperasi-koperasi Unit Desa (KUD). Satu Unit Desa terdiri dari

beberapa desa dalam satu Kecamatan yang merupakan satu

kesatuan potensi ekonomi. Untuk satu wilayah potensi ekonomi

ini dianjurkan membentuk satu Koperasi yang disebut KUD.

Hanya apabila potensi ekonomi suatu kecamatan

memungkinnya, maka dapat dibentuk lebih dari satu KUD.

Dengan demikian ada kemungkinan satu KUD itu meliputi satu

atau beberapa desa saja, tetapi diharapkan agar dapat meliputi

semua desa di dalam satu kecamatan. Yang menjadi anggota

KUD itu adalah orang-orang yang bertempat tinggal atau

menjalankan usahanya di wilayah Unit Desa itu yang

merupakan daerah kerja KUD.

Adapun jenis koperasi menurut jenjang hierarki organisasinya yang

dapat dibagi menjadi 2(dua) yaitu:

1. Koperasi Primer

Koperasi Primer ialah koperasi yang anggotanya adalah orang-

orang yang memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan

melakukan kegiatan usaha yang

Page 69: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

50

langsung melayani para anggotanya tersebut. Contohnya adalah

KUD di desadesa, dan Koperasi-koperasi tingkat lainnya.

2. Koperasi Sekunder

Koperasi sekunder yaitu koperasi yang beranggotakan badan-

badan hukum Koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomis

mereka berfederasi (bergabung) untuk tujuan efisiensi dan

kelayakan ekonomis dalam rangka melayani para anggotanya.

Jenjang penggabungan ini dapat bertingkat-tingkat, atau hanya

setingkat saja. Semua itu didasarkan kepada pertimbangan-

pertimbangan kelayakan dan efisiensi usaha dan pelayanan

kepada para anggota. Contohnya adalah Pusat dan Induk KUD

(Koperasi Unit Desa) dan Koperasi-koperasi tingkat sekunder

lainnya.

2.1.5 Pembinaan Koperasi

Ada beberapa segi koperasi yang pembangunannya memerlukan

bantuan pemerintah. Keikutsertaan pemerintah dalam pembinaan koperasi

itu dapat berlangsung secara efektif, dan tentu perlu dilakukan koordinasi

antara satu bidang dengan bidang lainnya. Pembinaan koperasi menurut

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 adalah upaya

yang dilakukan oleh pemerintah untuk menciptakan dan mengembangkan

iklim yang kondusif yang mendorong pemasyarakatan koperasi melalui

pemberian bimbingan, kemudahan, dan perlindungan kepada koperasi.

Oleh karena itu, Pembinaan koperasi adalah segala suatu tindakan yang

Page 70: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

51

berhubungan langsung dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan,

pengembangan, pengarahan, penggunaan serta pengendalian segala

sesuatu mengenai koperasi secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.

Pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia sebenarnya

sudah diatur dalam beberapa peraturan, baik itu Undang-Undang Dasar

sampai pada Peraturan Pemerintah. Tujuannya adalah agar dapat

keselarasan dalam menentukan pola pembinaan koperasi secara nasional.

Dengan terbangunnya keselarasan dalam pola pembinaan koperasi, maka

koperasi diharapkan dapat benar-benar meningkatkan kemampuannya,

baik dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat di

sekitarnya, maupun dalam turut serta membangun sistem perekonomian

nasional.

Pembinaan dan pengembangan koperasi sangat penting dalam

upaya memupuk pertumbuhan dan sekaligus meningkatkan peranan dan

tanggung jawab masyarakat golongan ekonomi lemah dalam kegiatan

pembangunan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25

Tahun 1992 pemerintah melakukan pembinaan koperasi dengan cara

berikut ini:

1. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta pemsyarakatan koperasi, yaitu dengan jalan:

a. Memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya kepada koperasi.

b. Meningkatkan dana memantapkan kemampuan koperasi agar menjadi koperasi yang sehat, tangguh dan mandiri.

Page 71: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

52

c. Mengupayakan tata hubungan usaha yang saling menguntungkan antara koperasi dengan badan usaha lainnya serta

d. Membudayakan koperasi dalam masyarakat. 2. Memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan kepada

koperasi, dengan cara : a. Membimbing usaha koperasi yang sesuai dengan kepentingan ekonomi anggotanya. b. Mendorong, mengembangkan, dan membantu pelaksanaan

pendidikan, penyuluhan, dan penelitian perkoperasian. c. Memberikan kemudahan untuk jaringan usaha koperasi serta

mengembangkan lembaga keuangan koeprasi. d. Membantu pengembangan jaringan usaha koperasi dan kerjasama

yang saling menguntungkan antar koeprasi serta e. Memberikan bantuan konsultasi guna memecahkan permasalahan

yang dihadapi oleh koperasi dengan tetap memperhatikan anggaran dasar dan prinsip koperasi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian “Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang. Peneliti melakukan

peninjauan terhadap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, baik berupa

jurnal, skripsi maupun tesis yang terkait dengan tema yang diambil dalam

penelitian ini. Peneliti mengambil tiga penelitian terdahulu yang bertujuan sebagai

pembanding dengan penelitian yang dilakukan.

Penelitian pertama yaitu diambil dari skripsi yang berjudul Analisis

Strategi Pengembangan Koperasi di Kabupaten Serang, yang dilakukan oleh Tiwi

Rizkiyani, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, tahun 2012. Dalam penelitian ini

diketahui bahwa strategi pengembangan koperasi di Kabupaten Serang cukup

optimal yang diperjelas dengan adanya hasil kuantitatif berupa angka sebesar

54,32 % dari prediksi paling tinggi 65% yang artinya strategi yang dilakukan

pemerintah Kabupaten Serang khususnya Dinas Koperasi Perindustrian dan

Page 72: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

53

Perdagangan di daerah tersebut dalam melakukan pengembangan koperasi sudah

cukup optimal. Dari penelitian ini juga terdapat beberapa faktor penghambat dan

pendukung pengembangan koperasi, faktor pendukung tersebut adalah dukungan

pemerintah daerah, adanya kendaraan dinas, keaktifan pengurus dan anggota

koperasi serta komitmen pimpinan, dan adanya kerjasama (usaha) kemitraan.

Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya jumlah SDM pada bidang

koperasi di dinasnya, partisipasi anggota kurang, kurangnya modal dan sarana

prasarana koperasi.

Persamaan penelitian ini dengan penulis, yaitu penulis melakukan

penelitian dengan objek utama yang sama yaitu strategi pemerintah untuk

koperasi. Dengan melihat objek yang sama maka peneliti dapat menjadi lebih

memahami bagaimana strategi pemerintah untuk koperasi. Perbedaan penelitian

ini dengan penulis adalah fokus yang dipilih penelitian terdahulu yaitu Analisis

Strategi Pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan

dalam Pengembangan Koperasi, tetapi penelitian yang penulis lakukan saat ini

berfokus pada Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam

Pembinaan Koperasi. Selain itu metode yang digunakan juga berbeda, jika

penelitian terdahulu meneliti menggunakan metode kuantitatif sedangkan

penelitian yang penulis lakukan dengan kualitatif dan selain itu lokus yang

diambil juga berbeda jika penelitian terdahulu di Kabupaten Serang sedangakan

penulis melakukan penelitian di Kota Serang.

Rujukan penelitian yang kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ali

Nazmudin, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada tahun

Page 73: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

54

2015 dengan judul Peran Pemerintah Desa terhadap Upaya Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat Melalui Koperasi Tunas Cipetung Kecamatan Karangampel

Kabupaten Indramayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari

pemerintah desa terhadap upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui

koperasi. Dari penelitian ini diketahui bahwa pemerintah pemerintah desa ikut

berperan dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui koperasi tunas

cipetung. Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah desa tidak lagi

menunjukkan perannya terhadap koperasi. Hal ini terjadi setelah pergantian

pemerintahan. Selain itu terdapat faktor lain yang menyebabkan hilangnya peran

pemerintah desa terhadap koperasi. Faktor tersebut adalah adanya patologi

(penyakit) yang muncul dalam birokrasi seperti kurangnya rasa tanggung jawab

pemerintah dan juga adanya miskomunikasi antara pemerintah desa dan koperasi.

Persamaan penelitian ini dengan penulis yaitu objek permasalahan yaitu

tentang koperasi dan menggunakan metode yang sama yaitu kualitatif . Tetapi

terdapat banyak perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang penulis

lakukan yaitu fokus penelitiannya berbeda jika penelitian terdahulu melihat

bagaiamana peran pemerintah desa dalam pengembangan koperasi, sedangkan

penelitian yang dilakukan penulis yaitu strategi dinas perdagangan perindustrian

dan koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi. Lokusnya pun berbeda yaitu

antara di Kabupaten Indramayu dengan di Kota Serang.

Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Syelli

Pritamisuhaedi, Universitas Sumatera Utara, tahun 2013 dengan judul Analisis

Strategi Pengembangan Koperasi Syariah di Kota Medan. Dari penelitian tersebut

Page 74: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

55

diketahui bahwa perkoperasian syariah di Kota Medan mulai menunjukkan

perkembangan yang berarti, hanya saja perkembangannya masih lamban dan

masih banyak yang harus dilakukan agar strategi pengembangan koperasi syariah

di Indonesia terutama di Kota Medan berjalan sesuai prinsip dan tujuannya.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai

pengembangan koperasi syariah di Kota Medan dan untuk menganalisis strategi

pengembangan koperasi syariah di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan

Analytical Hierarchy Process (AHP), EFAS-IFAS dan SWOT. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa kerjasama antara pengurus, pengawas, dan pengelola

dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, promosi yang berjalan

baik, lokasi yang strategis, dan sesuai dengan syariat islam.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah

sama sama membahas tentang strategi nya selain itu metode yang digunakan juga

penelitian deskriptif kualitatif, dan teori yang digunakan juga memakai analisis

SWOT. Tetapi perbedaannya adalah jika penelitian terdahulu ini fokusnya adalah

kepada koperasi syariah sedangkan yang penulis lakukan koperasi secara umum,

selain itu lokus nya berbeda antara Kota Medan dan Kota Serang.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:60), kerangka berfikir adalah sintesa tentang

hubungan antar-variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan. Dan berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan, selanjutnya

dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang

Page 75: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

56

hubungan antar-variabel yang diteliti. Sementara Uma Sekaran dalam Sugiyono

(2012:65) mengemukakan bahwa “Kerangka berfikir merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”.

Selama peneliti melakukan penelitian, peneliti memperoleh data dan

informasi melalui pengamatan dan observasi langsung ke lapangan serta

melakukan wawancara kepada pihak yang bersangkutan dengan Pembinaan

Koperasi di Kota Serang. Untuk mengetahui strategi apa yang harus dilakukan

dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang maka peneliti

menggunakan teknik Analisis SWOT. Adapun Teknik Analisis SWOT adalah

suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-

langkah strategi dalam mengoptimalkan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam

analisis faktor internal akan menentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan

(strength) dan kelemahan (weakness), sedangkan faktor eksternal akan

menentukan aspek-aspek yang menjadi peluang (opportunities) dan ancaman

(threaths) dengan begitu akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif

strategi yang dapat dijalankan dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota

Serang sehingga koperasi di Kota Serang dapat menjadi lebih berkembang,

kesejahteraan anggotanya menjadi lebih baik dan secara keseluruhan membawa

dampak baik untuk pembinaan koperasi. Berikut ini adalah kerangka berfikir yang

peneliti gunakan dalam penelitian:

Page 76: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

57

Gambar 2.3

Proses Kerangka Berfikir

(Sumber: Hasil Analisis Konsep Peneliti, 2016)

Input:

1. Masih banyaknya koperasi resmi di Kota Serang yang tidak aktif. 2. Kurangnya perhatian dan pembinaan dari pemerintah kepada koperasi di Kota Serang. 3. Kurangnya pemberian bantuan modal koperasi. 4. Masih adanya manajemen koperasi yang dikelola secara sederhana. 5. Kurangnya partisipasi masyarakat untuk berkoperasi.

Proses :

Analisis SWOT : a. Strengths (Kekuatan) b. Weakness (Kelemahan) c. Opportunities (Peluang) d. Threats ( Ancaman )

(David, (2010:327))

Output :

Strategi yang tepat dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang.

Outcome :

Koperasi di Kota Serang menjadi lebih berkembang sehingga dapat mensejahterakan anggota.

Page 77: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

58

2.4 Asumsi Dasar Penelitian

Asumsi dasar merupakan hasil dari refleksi penelitian berdasarkan kajian

pustaka dan kajian teori yang digunakan sebagai dasar argumentasi. Berdasarkan

hasil observasi awal dan kerangka berfikir yang telah dipaparkan terhadap fokus

penelitian, maka peneliti berasumsi bahwa penelitian tentang Strategi Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota

Serang masih belum optimal. Hal ini terlihat berdasarkan dengan masih adanya

permasalahan-permasalahan dalam melakukan pembinaan kepada koperasi baik

dari faktor internal maupun dari faktor eksternalnya.

Page 78: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang, peneliti menggunakan metode

penelitian kualitatif. Menurut Kirk dan Miller dalam Moleong (2006:4)

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada

manusia dalam kawasannya maupun peristilahannya. Menurut Bogdadan Taylor

dalam Moleong (2006:4) jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian

atau fenomena sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, dimana data yang

dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang

dapat diamati.

Moleong (2006:6) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain

secara holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif karena peneliti

bermaksud untuk mendeskripsikan hal-hal terkait Strategi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang, guna

Page 79: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

60

memahami fenomena apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan menggunakan metode ilmiah berupa wawancara,

studi dokumentasi dan observasi.

3.2 Ruang Lingkup/ Fokus Penelitian

Ruang lingkup/fokus penelitian merupakan bagian yang membatasi dan

menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan. Ruang

lingkup digunakan sebagai batasan penelitian agar dapat fokus pada fokus

penelitian yang akan dijalankan. Jadi dapat memudahkan peneliti untuk lebih

fokus dengan penelitian yang akan dijalankan, yaitu mengenai “ Strategi Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota

Serang”.

Pembatasan ruang lingkup penelitian didasarkan pada permasalahan yang

dibahas pada latar belakang masalah yang dijelaskan secara terperinci dan ringkas

ke dalam identifikasi masalah. Jadi ruang lingkup penelitian ini adalah

menjabarkan mengenai bagaimana Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang secara lebih mendalam lagi.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang. Penentuan lokasi ini dengan alasan bahwa yang menangani urusan

pembinaan koperasi ialah Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi.

Page 80: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

61

3.4 Fenomena yang diamati

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual digunakan untuk menegaskan konsep-konsep

yang jelas, yang digunakan supaya tidak menjadi perbedaan penafsiran

antara penulis dan pembaca. Konsep-konsep yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Strategi

David (2010:19) mendefinisikan strategi merupakan sarana bersama

dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi adalah aksi

potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan

sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi

mempengaruhi perkembangan jangka panjang perusahaan biasanya

lima tahun ke depan, dan karenanya berorientasi ke masa yang akan

datang. Strategi mempunyai konsekuensi yang multifungsi dan

multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan

internal yang dihadapi perusahaan atau organisasi.

2. Pembinaan Koperasi

Pembinaan Koperasi menurut Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 25 Tahun 1992 adalah upaya yang dilakukan pemerintah untuk

menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong

pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi melalui pemberian

bimbingan, kemudahan, dan perlindungan koperasi.

Page 81: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

62

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variabel

penelitian dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Dalam

penelitian Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam

Pembinaan Koperasi di Kota Serang peneliti menggunakan pendekatan

Analisis SWOT dimana analisis SWOT ini merupakan suatu cara

menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah

strategi dalam pengoptimalan usaha. Adapun dimensi dan indikatornya

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Page 82: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

63

Tabel 3.1

Definisi Operasional Penelitian

Dimensi Indikator Pernyataan

Strategi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi dalam

Pembinaan Koperasi di Kota

Serang

Strengths

Kekuatan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi

Manfaat pembinaan koperasi bagi koperasi di Kota Serang

Lingkungan kerja yang tercipta di Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi Kualitas sumber daya Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Anggaran pembinaan koperasi di Kota Serang

Weakness

Kelemahan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi

Budaya organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kualitas sumber daya Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Anggaran pembinaan koperasi di Kota Serang

Opportunity

Peluang yang dimiliki dengan dilakukannya pembinaan koperasi Peluang apa yang bisa didapatkan/

dimanfaatkan dari keberhasilan pembinaan koperasi

Threats Ancaman Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dalam

melakukan pembinaan koperasi Cara Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dalam menghadapi ancaman dari swasta

Ancaman yang dialami koperasi (Sumber: Peneliti 2016)

Page 83: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

64

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrument

meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif penguasaan

wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek

penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Validasi dilakukan oleh

peneliti itu sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap

metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti,

serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan (Sugiyono, 2011:222).

Jenis data yang dikumpulkan berupa jenis data primer dan sekunder.

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2006:157) sumber data utama

dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini

jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto

dan statistik. Adapun alat-alat bantu yang dipakai peneliti dalam mengumpulkan

data adalah alat perekam (handphone), pedoman wawancara, buku catatan,

kamera digital atau handphone yang digunakan untuk membantu peneliti

mengumpulkan data di tempat penelitian.

Page 84: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

65

3.6 Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, pengambilan sampel sumber data berkaitan

dengan siapa yang hendak dijadikan informan dalam penelitian. Menurut Bungin

(2009:76-77) menjelaskan objek dan informan penelitian kualitatif adalah

menjelaskan objek penelitian yang fokus dan lokus penelitian, yaitu apa yang

menjadi sasaran. Sasaran penelitian tak tergantung pada judul dan topik

penelitian, tetapi secara konkrit menggambarkan dalam rumusan masalah

penelitian. Sedangkan informan penelitian adalah subjek yang memahami

informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami

objek penelitiannya.

Pada penelitian ini, penentuan informan dibagi menjadi dua yaitu key

informan dan secondary informan. Key informan sebagai informan utama yang

lebih mengetahui situasi fokus penelitian, sedangkan secondary informan sebagai

informan penunjang dalam memberikan penambahan informasi. Dalam penelitian

ini pemilihan informannya menggunakan teknik purposive dan snowball. Menurut

Sugiyono (2011:218-219) purposive adalah teknik pengambilan sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut

yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia

sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial

yang diteliti. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini diantaranya

adalah sebagai berikut:

Page 85: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

66

Tabel 3.2

Informan Penelitian

No Informan Status Informan

I

Instansi:

a. Kepala Bidang Koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Secondary Informan

b. Kepala Seksi Bina Koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Key Informan

c. Kepala Seksi Fasilitasi dan Kemitraan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Secondary Informan

d. Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Secondary Informan

e. Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan dari Dinas Koperasi dan UMKM Pemerintah Provinsi Banten

Secondary Informan

II Koperasi :

a. Pengurus Koperasi di Kota Serang

Key Informan

III Stakeholder:

a. Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang

Secondary Informan

b. Tokoh Pengamat/ Pemerhati Koperasi Kota Serang Secondary Informan

(Sumber: Peneliti 2016)

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara

mengumpulkan data primer dan sekunder yang berkaitan dengan masalah

penelitian yang akan dibahas. Sumber data yang diperlukan dalam

penelitian ini meliputi:

Page 86: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

67

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2006:186).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil

(Sugiyono, 2011:137).

Dalam penelitian kualitatif,wawancara dilakukan secara mendalam.

Ada dua jenis wawancara dalam penelitian kualitatif, yaitu wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai

teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah

mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2011:138-140). Adapun

pedoman wawancara sebagai acuan dalam wawancara sebagai berikut :

Page 87: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

68

Tabel 3.3

Pedoman Wawancara

No Indikator Kisi-kisi Pertanyaan Informan

1.

Strengths

Kekuatan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

2. Pengamat Koperasi 3. Koperasi

Manfaat pembinaan koperasi bagi koperasi di Kota Serang

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang 2. Pengamat Koperasi 3. Koperasi

Lingkungan kerja yang tercipta di Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang 2. Pengamat Koperasi Kota Serang

Kualitas sumber daya Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

2. Pengamat Koperasi Kota Serang

Anggaran pembinaan koperasi di Kota Serang

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Kopersi Kota Serang

2. Pengamat Koperasi Kota Serang

2.

Weakness

Kelemahan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang 2. Pengamat Koperasi 3. Koperasi

Budaya organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Kualitas sumber daya Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

2. Pengamat Koperasi Anggaran pembinaan koperasi di Kota Serang

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

2. Pengamat Koperasi KotaSerang

Page 88: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

69

3.

Opportunity

Peluang yang dimiliki dengan dilakukannya pembinaan koperasi

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang 2. Pengamat Koperasi 3. Koperasi

Peluang apa yang bisa didapatkan/ dimanfaatkan dari keberhasilan pembinaan koperasi

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang 2. Pengamat Koperasi 3. Koperasi

Peluang bagi keberhasilan koperasi yang berkembang

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang 2. Pengamat Koperasi 3. Koperasi

4. Threats Ancaman Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang 2. Pengamat Koperasi 3. Koperasi

Cara Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dalam menghadapi ancaman dari swasta

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

2. Pengamat Koperasi Ancaman yang dialami koperasi jika koperasinya tidak berkembang

1. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang 2. Pengamat Koperasi 3. Koperasi

(Sumber: Peneliti,2016)

Page 89: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

70

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara secara

terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai acuan

dalam melakukan wawancara dengan informan. Jadi bahan untuk

melakukan wawancara dengan informan sudah jelas dan tersusun secara

sistematis di dalam pedoman wawancara yang akan dijadikan acuan bagi

peneliti untuk wawancara.

2. Observasi

Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:94) menyatakan bahwa,

observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana peneliti

melihat mengamati secara visual sehingga validitas data sangat tergantung

pada kemampuan observer. Apabila orang yang akan melakukan observasi

subjektivitasnya tinggi, hal ini akurasi data sangat terganggu, sehingga

harus diadakan lebih dari satu orang yang melakukan observasi dalam satu

fenomena.

Menurut Sugiyono (2011:145) observasi sebagai teknik

pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan

teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi

dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga

obyek-obyek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar. Dari segi pelaksaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan

menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non

Page 90: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

71

participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang

digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur

dan tidak terstruktur.

Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif

pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya seperti apa yang dikemukakan

oleh Guba dan Lincoln dalan Moleong (2006:216-217), yaitu :

1. Teknik ini didasarkan pada pengalaman secara langsung. 2. Memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat

perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenernya.

3. Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.

4. Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang didapatnya ada yang bias. 5. Memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit, karena harus memperhatikan beberapa tingkah laku yang

kompleks sekaligus. 6. Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat

bermanfaat.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan salah satu sumber data sekunder

yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Studi dokumentasi adalah setiap

bahan tertulis ataupun film, gambar, dan foto-foto yang dipersiapkan

karena adanya permintaan seorang peneliti. Selanjutnya studi dokumentasi

dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data melalui bahan-bahan

tertulis yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga yang menjadi bahan objek

penelitian. Baik berupa prosedur, peraturan-peraturan, gambar, laporan

Page 91: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

72

hasil pekerjaan serta berupa foto ataupun dokumen elektronik (rekaman)

(Fuad dan Nugroho, 2012:89).

3.6.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah data primer

dan data sekunder. Sumber data primer adalah data-data yang diperoleh

langsung dari lapangan dan masih bersifat data mentah. Sumber data

sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dari studi kepustakaan

dan studi dokumentasi. Adapun alat pendukung lainnya yang digunakan

peneliti dalam melakukan penelitian ini berupa alat perekam, kamera, dan

catatan lapangan.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen dalam

Sugiyono (2012:88) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

data, mengorganisasikan data, memilih-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan

apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode model

Miles dan Hubermen yaitu selama proses pengumpulan data dilakukan

tiga kegiatan penting diantaranya data reduction (reduksi data), data

display (penyajian data), verification (verifikasi). Seperti pada gambar

dibawah ini:

Page 92: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

73

Gambar 3.1

Proses Analisis Data

(Sumber : Sugiyono, 2012:247)

Dari gambar tersebut kita dapat melihat bahwa proses penelitian ini

dilakukan secara berulang terus menerus dan saling berkaitan satu sama

lain, baik dari sebelum saat dilapangan hingga selesainya penelitian.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yaitu proses memasuki lingkungan penelitian dan

melakukan pengumpulan data penelitian. Ini merupakan tahap awal

yang harus dilakukan oleh peneliti agar peneliti dapat memperoleh

informasi mengenai masalah-masalah yang terjadi di lapangan.

2. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti dilapangan,

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

Page 93: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

74

maka jumlah data yang akan didapat juga semakin banyak, kompleks

dan rumit, untuk itu perlu direduksi data. Reduksi data memiliki makna

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, lalu dicari teman dan polanya. Reduksi data berlangsung

selama proses pengambilan data itu berlangsung, pada tahap ini juga

akan berlangsung kegiatan pengkodean, meringkas dan membuat partisi

(bagian-bagian) proses transformasi ini berlanjut terus sampai laporan

akhir penelitian tersusun lengkap.

3. Penyajian Data

Setelah mereduksi data, langkah yang dilakukan peneliti adalah

melakukan penyajian data. Penyajian data dapat diartikan sebagai

sekumpulan informasi yang tersusun, yang kemungkinan memberi

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian

data ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan

antar kategori. Penyajian data juga bertujuan agar peneliti dapat

memahami apa yang terjadi dalam merencanakan tindakan selanjutnya

yang akan dilakukan.

4. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi

Langkah terakhir dalam pengumpulan data adalah verifikasi. Dari awal

pendataan peneliti mencari hubungan-hubungan yang berkaitan dengan

permasalahan yang ada, melakukan pencatatan hingga menarik

kesimpulan. Kesimpulan masih bersifat sementara dan akan selalu

mengalami perubahan selama proses pengumpulan data masih

Page 94: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

75

berlangsung, akan tetapi bila kesimpulan yang dibuat didukung dengan

data yang valid dan konsisten yang ditemukan kembali oleh peneliti

dilapangan, maka kesimpulan tersebut merupakan kesimpulan yang

kredibel.

3.7.2 Uji Keabsahan Data

Adapun uji keabsahan data bahwa setiap keadaan harus memenuhi

3 hal, yaitu (1) mendemonstrasikan nilai yang benar, (2) menyediakan

dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan (3) memperbolehkan keputusan

luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan

dari temuan dan keputusan-keputusannya (Moleong, 2006:320). Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan uji keabsahan data dengan teknik

triangulasi dan pengecekan anggota (member check).

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,

2006:330). Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis

teknik triangulasi, yaitu:

1. Triangulasi sumber, yaitu triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik, untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono, 2011:273)

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menggunakan 2 jenis

pendekatan triangulasi yaitu triangulasi sumber dimana peneliti akan

mendapatkan data dari sudut pandang Dinas Perdagangan Perindustrian

Page 95: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

76

dan Koperasi, Pengamat Koperasi, Koperasi, Petugas Penyuluh Koperasi

Lapangan (PPKL). Selain itu, peneliti menggunakan triangulasi teknik

dimana peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi untuk memperoleh data dimana teknik-teknik itu untuk

mengetahui apakah terjadi perbedaan atau tidak. Peneliti juga

menggunakan member check dalam menguji keabsahan data yang

didapatkan dari informan. Peneliti melakukan pengecekan kembali data-

data yang telah diperoleh dari informan penelitian dan bertujuan

memvalidasi data dengan yang telah diberikan informan penelitian,

sehingga data menjadi valid dan dapat dipercaya.

3.8 Jadwal dan Lokasi Penelitian

Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan berapa lama akan

dilakukan proses penelitian (Sugiyono, 2011:286). Berikut ini merupakan jadwal

penelitian Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam

Pembinaan Koperasi di Kota Serang.

Page 96: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

77

Tabel 3.4

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

2015 2016

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Pengumuman Judul

2 Observasi Awal

3 Penyusunan Proposal

4

Bimbingan dan Perbaikan Proposal

5 Seminar Proposal

6 Revisi Proposal

7

Proses Pengumpulan Data di Lapangan

8 Reduksi Data

9

Penyajian Data dan Penyusunan Laporan Penelitian

10 Sidang Skripsi

(Sumber: Peneliti 2016)

Page 97: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Deskripsi obyek penelitian ini akan menjelaskan tentang obyek penelitian

yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan gambaran umum

Kota Serang dan gambaran umum Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang dan sektor lainnya dalam pembinaan koperasi di Kota Serang. Hal

tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Serang

Kota Serang adalah wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten

Serang Provinsi Banten. Sebagai Ibukota Provinsi Banten, kehadirannya

adalah sebuah konsekuensi logis dari keberadaan Provinsi Banten. Kota

Serang merupakan daerah otonom yang terbentuk pada 2 November 2007

berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang pembentukan

Kota Serang, setelah sebelumnya RUU Kota Serang disahkan pada 17 Juli

2007 kemudian dimasukkan dalam Lembaran Negara Nomor 98 Tahun

2007 dan tambahan Lembaran Negara Nomor 4748, tertanggal 10 Agustus

2007. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Kota Serang pertimbangan pembentukan Kota Serang

dilakukan dengan tujuan bahwa perlunya peningkatan penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan publik guna

terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Page 98: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

79

Kota Serang secara geografis terletak diantara 50 99’- 60 22’

Lintang Selatan dan 1060 07’ – 1060 25’ Bujur Timur. Kota Serang

memiliki luas wilayah 266,77 km2 dengan jumlah penduduk sekitar

613.774 jiwa pada tahun 2014. Adapun batas wilayah Kota Serang adalah

sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Banten;

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang,

Kecamatan Ciruas, Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang;

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cikeusal,

Kecamatan Petir, Kecamatan Baros Kabupaten Serang; dan

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pabuaran,

Kecamatan Waringin Kurung, Kecamatan Kramat Watu

Kabupaten Serang.

Kota Serang memiliki 6 (enam) kecamatan yaitu Kecamatan

Serang, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Walantaka, Kecamatan Curug,

Kecamatan Cipocok Jaya, dan Kecamatan Taktakan. Dari 6 (enam)

kecamatan tersebut terdiri dari 20 Kelurahan dan 46 Desa. Data luas

wilayah Kota Serang per kecamatan dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai

berikut:

Page 99: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

80

Tabel 4.1.

Luas Wilayah Pembagian Administrasi Kota Serang

No Kecamatan Kel/Desa Luas (Km2) Persentase

(%)

Jumlah

Penduduk

Kepadatan

(per km2)

1 Serang 12 25,88 9,70 207.065 8.001 2 Cipocok

Jaya 8 31,54 11,82 80.862 2.564

3 Taktakan 12 49,60 18,59 78.384 1.631 4 Kasemen 10 63,36 23,75 87.794 1.386 5 Curug 10 48,48 18,18 47.175 951 6 Walantaka 14 47,88 17,95 75.681 4.561

Jumlah 66 266,74 100 576.961 2.163

(Sumber :Badan Pusat Statistik Kota Serang 2010)

4.1.1.1 Visi dan Misi Kota Serang

Visi Kota Serang

”Terwujudnya Kota Serang Madani sebagai Kota

Pendidikan yang Bertumpu pada Potensi Perdagangan,

Jasa, Pertanian dan Budaya.”

Misi Kota Serang

1. Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur;

2. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan;

3. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Kesehatan;

4. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan serta Optimalisasi

Potensi Pertanian dan Kelautan;

5. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan, Hukum, dan

Peningkatan Penghayatan terhadap Nilai Agama.

Page 100: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

81

4.1.1.2 Keadaan Penduduk Kota Serang

Kondisi demografi Kota Serang ditunjukkan dari jumlah

penduduk Kota Serang yang setiap tahun mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

Serang, pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Serang berjumlah

643.205 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata sebesar

2.411 jiwa/km2. Jumlah penduduk tersebut mengalami peningkatan

sebanyak 2.943 jiwa dari tahun 2014 yang berjumlah 613.774 jiwa

atau Laju Pertambahan Penduduk (LPP) Tahun 2015 sebesar

1.90%. Adapun rata-rata LPP Kota Serang Tahun 2010-2015

sebesar 2.15 % per tahun. Sementara itu, sebaran penduduk Kota

Serang per kecamatan terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk (jiwa) dan Kepadatan (jiwa/km

2) Penduduk

Kota Serang

Tahun 2012- 2015

No Kecamatan

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Jumlah Kepadat

an Jumlah

Kepadat

an Jumlah

Kepadat

an Jumlah

Kepadat

an

1 Curug 44.837 904 46.462 937 50.067 1.009 50.112 1.010

2 Walantaka 72.626 1.498 75.930 1.566 79.125 1.632 87.697 1.809

3 Cipocok Jaya 74.991 2.378 79.195 2.511 81.976 2.599 101.268 3.211

4 Serang 212.848 8.224 222.149 8.584 229.896 8.883 222.448 8.595

5 Taktakan 75.766 1.582 79.248 1.655 81.694 1.706 87.618 1.830

6 Kasemen 81.494 1.286 86.597 1.367 91.016 1.436 94.062 1.485

Kota Serang 562.562 2.109 589.581 2.210 613.774 2.301 643.205 2.411

(Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang, 2015)

Dilihat dari komposisinya, proporsi penduduk Kota Serang lebih

banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Komposisi

Page 101: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

82

jenis kelamin penduduk Kota Serang dari tahun 2012 sampai

dengan 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Komposisi Penduduk Kota Serang Menurut Jenis Kelamin Tahun

2012-2015

Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

2012 290.881 271.681 562.562 1.07

2013 305.119 284.462 589.581 1.07

2014 343.058 320.448 613.774 1.07

2015 329.806 313.399 643.205 1.05 (Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang, 2015)

Komposisi penduduk Kota Serang menurut kelompok umur tersaji

pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Komposisi Penduduk Kota Serang Menurut Kelompok Umur

Tahun 2015

No Struktur Umur (Tahun) Jumlah

(jiwa) Persen

1 0 – 4 69.625 10,82 2 5 – 9 66.425 10,33 3 10 – 14 62.108 9,66 4 15 – 19 61.785 9,61 5 20 – 24 59.346 9,23 6 25 – 29 55.645 8,66 7 30 – 34 55.442 8,62 8 35 – 39 52.792 8,21 9 40 – 44 46.096 7,17 10 45 – 49 37.068 5,77 11 50 – 54 28.052 4,37 12 55 – 59 20.094 3,13 13 60 – 64 12.399 1,93 14 65 + 16.328 2,54

Jumlah 643.205 100,00

(Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang, 2015)

Page 102: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

83

Jika dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan pada Tahun

2014, sekitar 18,8 % penduduk Kota Serang menamatkan

pendidikan menengah atas (SMA/SMK/Sederajat) sedangkan yang

menamatkan pendidikan sampai perguruan tinggi sebanyak 5,5 %.

Sementara itu, terdapat penduduk yang tidak/belum memiliki

ijazah SD/MI/Sederajat (termasuk didalamnya yang masih duduk

di bangku SD/MI/Sederajat) sebanyak 30,3 %. Selengkapnya

gambaran sebaran penduduk menurut tingkat pendidikan yang

ditamatkan di Kota Serang pada Tahun 2014 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Sebaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan

Di Kota Serang Tahun 2014

No. Tingkat Pendidikan Persentase

1 Tidak /Belum Tamat SD/MI/Sederajat 30,3

2 Tamat SD/MI/Sederajat 32,7 3 Tamat SMP/Sederajat 12,7 4 SMA/SMK/Sederajat 18,8 5 Universitas 5,5

Jumlah 100 (Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Serang, 2014)

Bila dilihat dari keragaman agama yang dianut penduduknya, Kota

Serang telah mencerminkan sebagai kota yang tumbuh sebagai

kota yang heterogen. Hal ini tampak dari komposisi penduduk

menurut agama dan kepercayaan sebagaimana dijelaskan pada

tabel berikut:

Page 103: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

84

Tabel 4.6

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah %

1 Islam 610.346 97,72 2 Kristen Protestan 6.768 1,15 3 Kristen Katholik 3.223 0,58 4 Hindu 280 0,05 5 Budha 2.806 0,50 6 Kepercayaan 6 0,0007

(Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2015)

4.1.2 Deskripsi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang

Salah satu pola yang sesuai dengan pembangunan yang

berorientasi kepada rakyat adalah dengan sistem ekonomi kerakyatan,

yaitu sistem ekonomi yang berorientasi pada peningkatan partisipasi

produktif masyarakat dalam penyelenggaraan ekonomi. Kegiatan yang

sesuai dengan kondisi masyarakat pada umumnya dan melibatkan

masyarakat adalah koperasi, pasar, usaha mikro, usaha kecil dan

menengah melalui berbagai sektor usaha antara lain sektor perindustrian,

perdagangan dan koperasi. Pihak yang berperan dalam pengembangan

industri, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah dalam

pembangunan ekonomi di Kota Serang adalah Dinas Perdagangan,

Perindustrian dan Koperasi sebagai salah satu satuan kerja di lingkungan

pemerintah Kota Serang yang memiliki tugas pokok melaksanakan

kewenangan dekonsentrasi di bidang perdagangan, perindustrian, koperasi

dan usaha kecil dan menengah serta tugas lainnya yang diberikan oleh

Page 104: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

85

Walikota. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi yang dikepalai

seorang Kepala Dinas yang bertanggungjawab kepada walikota dan

pelaksana kebijakan pemerintah Kota Serang dibidang, perindustrian,

koperasi dan usaha kecil dan menengah.

4.1.2.1 Visi dan Misi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang

Visi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

“Terwujudnya Pelaku Usaha yang Berdaya Saing, Modern,

Maju, Mandiri, dan Tangguh, sebagai Motor Penggerak

Perekonomian Daerah dalam Membangun Kota Serang

Madani”.

Misi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, maka Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi menetapkan misi

sebagai pernyataan komprehenshif pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi serta sasaran dan tujuan yang hendak

dicapai. Misi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Pengembangan Industri Kecil Menengah

yang Potensial Bagi Penciptaan Iklim Usaha dan

Investasi.

2. Melaksanakan Pengendalian Aktivitas Perdagangan

Barang dan Jasa yang Kondusif.

Page 105: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

86

3. Mengembangkan Kapasitas, Kualitas, dan Kemitraan

Koperasi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan

Sosial.

4. Mengembangkan Kapasitas dan Kualitas Usaha Kecil

Menengah dalam mengoptimalkan Sumber Daya Alam

dan Sosial.

4.1.2.2 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas

Perdagangan Perindustrian Koperasi Kota Serang.

a. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi merupakan

unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang perdagangan,

perindustrian, koperasi, dan usaha kecil dan menengah. Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perdagangan,

perindustrian, koperasi, dan usaha kecil dan menengah berdasarkan

azas otonomi dan tugas pembantuan yang diserahkan kepada

Pemerintah Daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Dinas Perdagangan,

Perindustrian, dan Koperasi mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perdagangan,

perindustrian dan koperasi;

b. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan,

perindustrian dan koperasi;

Page 106: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

87

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Adapun dalam penyelenggaraan pembinaan koperasi, Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang memberikan

tugasnya kepada Seksi Bina Koperasi di bawah koordinasi Bidang

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dengan tugas pokok yaitu

merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang

pembinaan koperasi, pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) serta fasilitasi dan kemitraan. Sedangkan untuk

melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mempunyai fungsi sebagai

berikut:

1. Penyusunan rencana kegiatan bidang pembinaan koperasi, pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

serta fasilitasi dan kemitraan; 2. Perumusan kebijakan teknis bidang pembinaan koperasi,

pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta fasilitasi dan kemitraan;

3. Penyelenggaraan kegiatan bidang pembinaan koperasi, pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta fasilitasi dan kemitraan; 4. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi bidang pembinaan koperasi, pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta fasilitasi dan kemitraan; 5. Pengawasan, Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang pembinaan koperasi, pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta fasilitasi dan kemitraan; 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Page 107: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

88

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintahan

Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kota bahwa Pemerintah

Kota diberi kewenangan untuk Urusan Bidang Bidang

Perdagangan, Perindustrian, Bidang Koperasi dan UKM.

Sedangkan Kewenangan Bidang Koperasi dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Pengesahan dan Pengumuman Akta Pendirian Koperasi di tingkat Kota Serang; 2. Pengesahan perubahan AD (Anggaran Dasar) yang menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan Bidang Usaha Koperasi;

3. Pembubaran Koperasi di tingkat Kota sesuai dengan pedoman Pemerintah; 4. Pembinaan dan pengawasan koperasi, di Wilayah Kota Serang;

5. Koordinasi perumusan kebijakan di Bidang Perkoperasian di Kota Serang; 6. Menciptakan Usaha Simpan Pinjam yang sehat di Kota Serang sesuai dengan pedoman Pemerintah 7. Membimbing dan menyuluh koperasi dalam membuat Laporan Tahunan, Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi KSP dan USP di Wilayah Kota Serang sesuai dengan Pedoman /Tatacara yang disusun oleh Pemerintah; 8. Memberikan bimbingan dan petunjuk dalam meningkatkan kualitas KSP dan USP dari aspek permodalan, Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan; 9. Memberikan pertimbangan kepada Pengurus KSP dan USP yang mengarah kepada kepailitan yang tidak dapat dihindarkan, sebelum diajukan kepada Instansi yang berwenang sesuai dengan pedoman Pemerintah;

10. Melaksanakan aturan dan tatacara penjatuhan/pemberian sanksi administratif kepada KSP atau USP yang tidak melaksanakan kewajibannya dan tidak mempunyai izin kegiatan simpan pinjam;

Page 108: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

89

11. Membimbing dan menyuluh kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan simpan pinjam, berdasarkan pedoman Pemerintah guna meningkatkan perkembangan usaha koperasi; 12. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi dengan cara :

a. Memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya kepada koperasi;

b. Meningkatkan dan menetapkan kemampuan koperasi agar menjadi koperasi yang sehat, tangguh dan mandiri;

c. Mengupayakan tata hubungan usaha yang saling menguntungkan antara koperasi dengan badan usaha lainnya;

d. Membudayakan dan memasyarakatkan koperasi pada tingkat Kota;

13. Memberikan bimbingan dan kemudahan koperasi di tingkat Kota dengan cara :

a. Membimbing usaha koperasi sesuai dengan kepentingan ekonomi anggota;

b. Mendorong, mengembangkan dan membantu pelaksanaan pendirian, pelatihan penyuluhan dan penelitian perkoperasian;

c. Memberi kemudahan untuk memperkokoh permodalan koperasi serta mengembangkan Lembaga Keuangan Koperasi;

d. Membantu pengembangan jaringan usaha koperasi dan kerjasama yang saling menguntungkan antar koperasi;

e. Memberikan bantuan konsultasi guna memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh koperasi dengan tetap memperhatikan anggaran dasar dan prinsip koperasi;

14. Memberikan perlindungan kepada koperasi, dengan : a. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh

diusahakan koperasi; b. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi di suatu wilayah

yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya;

15. Menetapkan Peraturan dan Kebijakan dalam rangka penumbuhan iklim usaha bagi UK di tingkat kota meliputi 7 (tujuh) aspek yaitu:

Page 109: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

90

a. Aspek pendanaan, dalam hal : Memperluas sumber pendanaan dengan memperbanyak

jenis dan meningkatkan alokasi sumber pendanaan; Meningkatkan akses sumber pendanaan, dengan

penyederhanaan tata cara perolehan dana; Memberikan kemudahan yakni keringanan persyaratan

dalam pendanaan; b. Aspek persaingan dengan cara : Meningkatkan kerjasama bagi UK, dalam bentuk

koperasi, asosiasi, dan himpunan kelompok usaha untuk memperkuat posisi tawar UK dalam melakukan transaksi bisnis dengan UM, Usaha Besar, pihak lain agar adanya kesepadanan dan meningkatkan skala ekonomi usaha;

Mencegah pembentukan struktur pasar yang menimbulkan persaingan yang tidak wajar, seperti monopoli, oligopoli dan monopsoni;

Mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh perorangan atau kelompok;

c. Aspek Prasarana, dengan cara : Mengadakan prasarana umum yang mendorong

petumbuhan UK, dengan tersedianya prasarana yang memadai seperti transportasi, telekomunikasi, listrik, lokasi usaha, tempat berusaha dan air;

Memberikan keringanan tarif bagi UK, dengan pembedaan perlakuan tarif secara langsung maupun tidak langsung;

d. Aspek Informasi, dengan cara : Membentuk dan memanfaatkan berbagai pusat bisnis,

dan sistem infomasi bisnis yang dimiliki pemerintah atau swasta;

Mengadakan dan menyebarkan informasi mengenai pasar, teknologi, desain dan mutu diseluruh tanah air agar UK dapat mengikuti perkembangan pasar baik dalam maupun luar negeri;

e. Aspek Kemitraan, dengan cara : Mewujudkan kemitraan dengan UM dan Usaha Besar

berupa stimulan tanpa paksaan sehingga terlaksananya alih tehnologi, manajemen dan kesempatan berusaha

Page 110: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

91

Mencegah terjadinya hal yang merugikan UK dalam pelaksanaan transaksi usaha antara lain akibat penundaan pembayaran serta pengalihan resiko yang tidak adil dalam konsinyasi;

f. Aspek Perizinan, dengan cara : Menyederhanakan tatacara dan jenis perizinan, dengan

mengupayakan pelayanan satu atap, secara bertahap; Memberikan kemudahan persyaratan untuk

memperoleh perizinaan dengan keringanan biaya; g. Aspek Perlindungan dengan cara : Menentukan tempat usaha bagi UK, yang meliputi

pemberian lokasi pasar, ruang pertokoan, sentra industri dan lokasi yang wajar bagi kaki lima serta lokasi lainnya;

Mencadangkan bidang dan jenis kegiatan usaha yang memiliki kekhususan proses, bersifat padat karya serta mempunyai nilai seni yg bersifat khusus dan turun temurun;

Mengutamakan penggunaan produk yang dihasilkan UK melalui pengadaan secara langsung;

Mengatur pengadaan barang atau jasa pemborongan pekerjaan yang dibiayai dari APBN , APBD dan BUMN, serta BUMD;

Memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan; 16. Melakukan pembinaan dan pengembangan UK ditingkat kota, yang meliputi :

a. Bidang produksi dan pengolahan, dengan cara : Meningkatkan kemampuan manajemen, tehnik produksi

dan pengolahan serta kemampuan rancang bangun dan perekayasaan;

Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana produksi, pengolahan bahan baku, serta kemasan;

b. Bidang pemasaran, dengan cara : Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran

bagi UK; Meningkatkan kemampuan manajemen dan tehnik

pemasaran;

Page 111: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

92

Menyediakan sarana serta dukungan promosi dan uji coba;

Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi serta memasarkan produk UK;

c. Bidang sumber daya manusia, dengan cara : Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan; Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial; Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan

pelatihan dan konsultan UK; Menyediakan tenaga penyuluh dan konsultan UK;

d. Bidang teknologi, dengan cara : Meningkatkan kemampuan teknologi dan pengendalian

mutu produksi, penelitian pengembangan desain dan tehnologi baru, kerjasama alih tehnologi dan meningkatkan kemampuan memenuhi standarisasi tehnologi;

17. Memfasilitasi akses pembiayaan bagi UK, di tingkat kota, yang meliputi :

a. Penyediaan pembiayaan, dengan cara : Kredit perbankan; Penjaminan Lembaga Keuangan bukan bank; Modal ventura; Pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba badan

usaha milik negara/ daerah (BUMN/ BUMD); Hibah dan jenis pembiayaan lainnya;

b. Memperluas akses penyediaan pembiayaan, dengan cara : Meningkatkan kemampuan dalam pemupukan modal

sendiri, menyusun study kelayakan, manajemen keuangan;

Menumbuhkan dan mengembangkan lembaga penjaminan;

Menjamin pembiayaan bagi Usaha Kecil melalui lembaga penjaminan milik pemerintah/swasta;

18. Melakukan pengawasan terhadap upaya pemberdayaan Koperasi dan UKM, ditingkat kota;

Page 112: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

93

b. Struktur Organisasi

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota

Serang mempunyai struktur organisasi berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Serang No. 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan dan

Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah secara hierarkis

sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

2. Sekretaris, yang terdiri dari:

1) Kasubag Umum dan Kepegawaian;

2) Kasubag Keuangan;

3) Kasubag Program, Evaluasi dan Pelaporan;

3. Kepala Bidang Perdagangan terdiri dari :

1) Kasi Perdagangan dalam dan Luar Negeri;

2) Kasi Pengelolaan Informasi dan Perlindungan Konsumen;

3) Kasi Pengelolaan dan Pengembangan Pasar;

4. Kepala Bidang Perindustrian terdiri dari:

1) Kasi Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Tekstil;

2) Kasi Industri Argo, Aneka dan Kerajinan;

3) Kasi Industri Kimia dan Hasil Hutan;

5. Kepala Bidang Koperasi terdiri dari :

1) Kasi Bina Koperasi;

2) Kasi Bina UMKM;

3) Kasi Fasilitasi dan Kemitraan;

Page 113: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

94

KASUB BAG

UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Perindusrian dan Koperasi

Kota Serang

( Sumber : Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, 2016)

SEKRETARIS

KASUB BAG

KEUANGAN

SEKSI PERDAGANGAN

DALAM DAN LUAR NEGERI

SEKSI INDUSTRI AGRO, ANEKA

DAN KERAJINAN

SEKSI INDUSTRI KIMIA DAN HASIL

HUTAN

SEKSI PENGELOLAAN

INFORMASI DAN PERLINDUNGAN

SEKSI PEGELOLAAN

DAN PENGEMBANGAN

PASAR

SEKSI INDUSTRI LOGAM, MESIN, ELEKTRONIK, DAN TEKSTIL

KABID KOPERASI

DAN UMKM

KASUBAG TU

KEPALA PASAR BANTEN LAMA

KASUB BAG

EVALUASI &

PELAPORAN

KABID

PERDAGANGAN

KABID PERINDUSTRIAN

SEKSI BINA

UMKM

SEKSI BINA

KOPERASI

SEKSI FASILITASI

DAN KEMITRAAN

KEPALA DINAS

KEPALA UPTD PASAR

KEPALA PASAR KALODRAN

KEPALA PASAR LAMA KEPANDEAN

KEPALA PASAR RAU

Page 114: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

95

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai data

yang telah didapatkan dari hasil penelitian. Data ini didapat dari hasil

penelitian dengan menggunakan teknik data kualitatif. Dalam penelitian

ini, penelitian mengenai strategi pembinaan koperasi di Kota Serang,

peneliti menggunakan analisis SWOT. Teori tersebut memberikan

gambaran yang berguna atas komponen-komponen penting yang harus

dipertimbangkan oleh pimpinan organisasi untuk menjamin dapat

berjalan dalam kehidupan organisasi. Strategi yang efektif mencakup

hubungan konsisten yang terdiri dari faktor-faktor strategis yaitu

strengths, weakness, opportunities, threats dari sebuah organisasi.

Langkah penentuan strategi ini yaitu; pertama, peneliti menentukan

faktor-faktor yang termasuk dalam strengths, weakness, opportunities,

threats dari sebuah organisasi penyelenggara pembinaan koperasi di

Kota Serang. Kedua, peneliti mencocokkan peluang-peluang dan

ancaman-ancaman eksternal yang dihadapi suatu organisasi tertentu

dengan kekuatan dan kelemahan internalnya dalam Matriks SWOT

(dikenal juga dengan TOWS), untuk menghasilkan empat rangkaian

alternatif strategis.

Jenis dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif, maka data yang diperoleh bersifat deskriptif

berbentuk kata dan kalimat dari hasil wawancara, hasil observasi

Page 115: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

96

lapangan serta data atau hasil dokumentasi lainnya. Kata-kata dan

tindakan informan merupakan sumber utama penelitian. Sumber data dari

informan dicatat dengan menggunakan alat tulis dan direkam melalui

handphone yang peneliti gunakan dalam penelitian. Sumber data sekuder

yang didapatkan peneliti berupa dokumentasi seperti dokumen-dokumen

Rencana Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota

Serang Tahun 2014-2018, Rencana Kerja Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang Tahun 2017-2018, Profil

Koperasi di Kota Serang merupakan data mentah yang harus diolah dan

dianalisis kembali untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Selain itu

bentuk data lainnya berupa foto-foto lapangan dimana foto-foto tersebut

merupaka foto kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan

koperasi di Kota Serang.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui

wawancara, observasi, dan dokumentasi dilakukan reduksi data untuk

mendapatkan tema dan polanya serta diberii kode-kode pada aspek

tertentu berdasarkan jawaban-jawaban yang sama dan berkaitan dengan

pembahasan permasalahan penelitian serta dilakukan kategorisasi. Dalam

menyusun jawaban penelitian, untuk mempermudah peneliti dalam

melakukan reduksi data, peneliti memberikan kode pada aspek tertentu,

yaitu:

Page 116: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

97

a. Kode Q menunjukkan daftar pertanyaan.

b. Kode Q1, Q2, Q3, Q4, dan seterusnya menunjukkan daftar urutan

pertanyaan.

c. Kode I menunjukkan informan.

d. Kode I1-1, I1-2, I1-3, I1-4, I1-5, menunjukkan daftar urutan informan dari

kategori instansi yaitu terdiri dari Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi Kota Serang.

e. Kode I2-1, I2-2, I2-3, I2-4, I2-5, menunjukkan daftar urutan informan

kategori pihak koperasi yang terkait pembinaan koperasi.

f. Kode I3-1, I3-2, menunjukkan daftar urutan informan kategori

Stakeholder yaitu Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang

dan Tokoh Pengamat Koperasi Kota Serang.

g. Kode P menunjukkan Peneliti.

Setelah pembuatan koding pada tahap reduksi data, langkah

selanjutnya adalah penyajian data, dimaksudkan agar lebih

mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara

keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Data-data

tersebut kemudian dipilih-pilih dan disisikan untuk disortir menurut

kelompoknya dan disusun sesuai dengan kategori yang sejenis untuk

ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk

kesimpulan-kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data direduksi.

Selanjutnya dengan triangulasi yaitu proses check dan recheck antara

sumber data degan sumber data lainnya. Setelah semua proses analisis

Page 117: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

98

data telah dilakukan peneliti dapat melakukan penyimpulan akhir.

Kesimpulan akhir dapat diambil ketika peneliti telah merasa bahwa data

peneliti sudah jenuh.

4.2.2 Data Informan

Pada penelitian ini, mengenai startegi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang

adapun informan-informan yang peneliti tentukan, merupakan orang-

orang yang menurut peneliti memiliki informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

Informan dalam penelitian ini adalah stakeholders (semua pihak)

baik pemerintah daerah sebagai pembuat kebijakan dan fasilitator,

pelaksana penyelenggaraan pembinaan koperasi di Kota Serang, serta

pihak lainnya yang memahami terhadap permasalahan pembinaan

koperasi di Kota Serang yang dijadikan informan dalam penelitian ini

adalah Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, Kepala Seksi Bina Koperasi

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, Kepala

Seksi Fasilitasi dan Kemitraan Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang, Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan dari

Kementerian Koperasi dan UKM, serta Petugas Penyuluh Koperasi

Lapangan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten. Pihak luar

yang terkait dalam penelitian ini sebagain informan adalah Pengurus

maupun Anggota Koperasi di Kota Serang. Stakeholders yang menjadi

Page 118: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

99

informan adalah Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang, dan

Tokoh Pemerhati atau Pengamat Koperasi Kota Serang. Adapun

informan-informan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 4.7

Informan Penelitian

No.

Informan Status Informan (SI)

Jenis

Kelamin Usia

Kode

Informan

1.

Instansi Pemerintah: Samsul Ma’arif, S.Ag, M.Pd

Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Laki-laki

54

I1-1

2. Mutiara Nurul Hidayah, STP, MM

Kepala Seksi Bina Koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Perempuan 29 I1-2

3. Tondi Apriliaries Sagala, S.Sos, MM

Kepala Seksi Fasilitasi dan Kemitraan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Laki-laki 34 I1-3

4. Ari Syahrina Rahmadiani, SE

Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Perempuan 31 I1-4

5. Muhadiyah Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten

Perempuan 34 I1-5

6.

Koperasi :

Abdullah Irham

Penasehat Koperasi Niaga Asketik

Laki-laki

45

I2-1

Page 119: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

100

7. Achmad Mulyadi Djuni Suparta

Ketua KPRI ”Mitra Teknologi Sejahtera”

Laki-laki 49 I2-2

8. Encu Suhartini Pengurus Koperasi Wanita Berkarya

Perempuan 39 I2-3

9. Dadi Masyudi, S.Pd Ketua Koperasi Tunas Mandiri

Laki-laki 30 I2-4

10. Pardianto Bendahara Koperasi Bina Usaha

Laki-laki 35 I2-5

11.

Stakeholder :

Drs. H. Hidayat

Ketua Bidang Advokasi dan Sosialisasi DEKOPINDA Kota Serang

Laki-laki

60

I3-1

12. Abdul Fatah, M.Pd Tokoh Pengamat Koperasi Kota Serang/ Akademisi

Laki-laki 35 I3-2

(Sumber: Peneliti 2016)

4.3 Temuan Lapangan

Data lapangan dalam penelitian ini merupakan data dan fakta yang

peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang

peneliti gunakan yaitu analisis SWOT. Berdasarkan temuan lapangan yang

didapatkan oleh peneliti mengenai pembinaan koperasi, pembinaan koperasi itu

merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menciptakan dan

mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta

pemasyarakatan koperasi melalui pemberian bimbingan, kemudahan, dan

perlindungan kepada koperasi. Berdasarkan hal tersebut untuk menentukan

strategi yang akan dibuat dan direkomendasikan oleh peneliti, terlebih dahulu

peneliti melihat strategi yang sebelumnya telah dilakukan oleh Dinas terkait.

Dalam hal ini, maka pihak yang berwenang untuk melakukan pembinaan kepada

Page 120: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

101

koperasi adalah pihak yang membidangi koperasi yaitu Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi.

Strategi pembinaan koperasi yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi sudah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Tahun 2014-2018, dan berikut ini

adalah Rencana Strategis Tahun 2014-2018 yang menjadi acuan strategi yang

dilakukan bidang koperasi untuk melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang

sebagai berikut :

Tabel 4.8

Rencana Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Tahun

2014-2018 Bidang Koperasi Kota Serang

Visi : Terwujudnya Pelaku Usaha yang Berdaya Saing, Modern, Maju, Mandiri, dan Tangguh Sebagai Motor Penggerak Perekonomian Daerah Dalam Membangun Kota Serang Madani Misi IV : Mengembangkan Kapasitas, Kualitas, dan Kemitraan Koperasi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sosial.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan Koperasi yang Tangguh dan

Mandiri

Peningkatan Usaha Koperasi Sebagai Pelaku Ekonomi yang Mandiri dan

Terarah

Pembinaan dan Peningkatan

Terhadap Penguatan

Kelembagaan Koperasi Agar

Jumlah Koperasi Aktif Tumbuh dan

Berkembang

Mengembangkan dan

Meningkatkan Kapasitas,

Kualitas, dan Produktivitas

Koperasi Menuju Iklim

Kewirausahaan yang Sehat

(Sumber : Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, 2015)

Berdasarkan tabel 4.8 strategi yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi khususnya bidang Koperasi dalam membina

koperasi di Kota Serang adalah dengan pembinaan dan peningkatan terhadap

Page 121: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

102

penguatan kelembagaan koperasi agar jumlah koperasi aktif tumbuh dan

berkembang. Dengan adanya strategi tersebut disusun beberapa kegiatan atau

program yang dijalankan setiap tahunnya. Dan rencana kerja bidang koperasi

Kota Serang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9

Rencana Kerja Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota

Serang Bidang Koperasi Tahun 2014-2015

Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target Kinerja Pada Tahun

2014 2015

Meningkatkan koperasi yang tangguh dan mandiri

Peningkatan usaha koperasi sebagai pelaku ekonomi yang mandiri dan terarah

Jumlah koperasi aktif 120 125 Jumlah anggota koperasi

10.400 10.550

Jumlah aset koperasi 2.3 M 2.4 M

Tersedianya data koperasi yang valid di Kota Serang dan adanya pembangunan sistem informasi perencanaan pembangunan perkoperasiaan

- 100 Koperasi dan 1 Dokumen Pendataan

Terselenggaranya hari ulang tahun koperasi tingkat Kota Serang dan adanya koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi

1 Kali Kegiatan

Rangkaian Peringatan

Harkop

1 Kali Kegiatan Rangkaian

Peringatan Harkop

Terselenggaranya pembinaan pengawasan terhadap koperasi di Kota

12 Koperasi Berprestasi

20 Koperasi Berprestasi

Page 122: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

103

Serang dan pemberian penghargaan kepada koperasi berprestasi

Adanya penerapan teknologi sederhana/manajemen modern pada jenis-jenis usaha koperasi

- 100 Koperasi

Terselenggaranya sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasiaan

- 100 Koperasi

Terwujudnya koperasi berbadan hukum bekerja sama dengan notaris

- -

(Sumber : Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, 2015)

Dalam melakukan pembinaan koperasi, Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi Kota Serang khususnya bidang koperasi melakukan kegiatan-

kegiatan atau program yang sudah terdapat dalam rencana kerja yang dimiliki

oleh dinas tersebut, namun jika dalam kegiatan pembinaan harus melakukan

beberapa kegiatan diluar rencana kerja tersebut tetap diperbolehkan.

Berdasarkan tabel 4.8 yang berisikan rencana kerja atau strategi yang dilakukan

pegawai di bidang koperasi dalam membina koperasi masih ada beberapa yang

belum dilaksanakan dengan baik atau pelaksanaannya belum optimal antara lain

yaitu adanya penerapan teknologi sederhana/manajemen modern pada jenis-jenis

usaha koperasi, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti terdapat

informasi bahwa kegiatan penerapan teknologi tersebut berupa penerapan

teknologi modern dalam melakukan pembukuan seperti pelatihan aplikasi

akuntansi dan sebagainya. Salah satu program tersebut dirasa masih belum

optimal karena pelaksanaannya sendiri jarang untuk dilaksanakan kepada

Page 123: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

104

koperasi-koperasi di Kota Serang, selain itu juga penyebab kegiatan tersebut

jarang untuk dilaksanakan karena para pegawai ataupun petugas penyuluh

koperasi lapangannya pun belum mampu untuk memberikan ilmu tentang

penerapan teknologi sederhana/ manajemen modern karena memang petugas

penyuluh koperasi lapangan tidak dibekali dengan ilmu pengaplikasian format-

format laporan keuangan. Dari beberapa strategi yang dilakukan oleh Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang khususnya di bidang

koperasi dalam membina koperasi terlihat belum tepat dalam penentuan

strateginya selain itu dalam pelaksanannya juga belum optimal karena terdapat

beberapa penyebab.

Berdasarkan Observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa secara

keseluruhan memang strategi pembinaan yang dilakukan oleh Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang masih belum optimal. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh I1-2 adalah sebagai

berikut :

”Pembinaan sih tetap saja berjalan walaupun kami belum optimal karena dari anggarannya terbatas, kita juga ya mesti ada peningkatan lagi lah, karena kita juga koperasinya banyak tapi aparaturnya sedikit, kita juga aparaturnya pemahaman di bidang koperasi masih belum maksimal atau kurang, PPKL-nya juga belum terlalu paham jadi pembinaan yang kita lakukan memang masih banyak PR karena banyak faktor yang menyebabkan pembinaannya dirasa belum optimal”. (Wawancara, di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 Juli 2016 pukul 10.55) Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan yang disampaikan

oleh I3-1 sebagai berikut :

“Sejauh ini pembinaan yang dilakukan belum maksimal, dari segi jumlah dan kualitasnya kurang apalagi sarana prasarana, anggaran juga apalagi.

Page 124: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

105

Jadi memang kami dari dekopinda juga menyarankan kalau pembinaan yang dilakukan dinas itu bisa lebih baik lagi”. (Wawancara, di Kediaman narasumber di Kota Serang, 4 Agustus 2016 pukul 11.11) Pendapat serupa juga disampaikan oleh I2-1 bahwa pihak Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi belum optimal dalam melakukan

pembinaan karena belum mempunyai role model. Seperti yang disampaikan

berikut ini:

“Kalau komentar saya sih gini, pembinaan itu dilakukan sesuai dengan norma tapi belum menggigit, alasannya karena dia belum punya role model, dan dia bukan pemain professional. Secara normative sih oke, tapi dilapangan prakteknya belum. Jadi ya pembinaannya masih gitu-gitu aja mba”. (Wawancara di kediaman narasumber I2-1 tanggal 14 agustus 2016 pukul 19.45) Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan oleh I1-2, I3-1 dan I2-1

terlihat bahwa pegawai di Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

khususnya di bidang koperasi memang belum optimal dalam membina koperasi.

Dan hal tersebut salah satunya juga di sebabkan karena penentuan strategi yang

belum tepat dalam melaksanakan pembinaan kepada koperasi-koperasi di Kota

Serang. Berdasarkan observasi dan wawancara awal yang dilakukan oleh

peneliti terlihat bahwa strategi yang telah di tetapkan dan digunakan sebelumnya

oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi masih belum optimal.

Dengan adanya hal tersebut maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

teori Analisis SWOT dari Fred. R. David untuk merekomendasikan strategi yang

sebaiknya dilakukan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota

Serang khususnya di bidang koperasi untuk melakukan pembinaan kepada

koperasi dengan membandingkan pada strategi yang sebelumnya telah ada dan

Page 125: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

106

digunakan oleh Dinas tersebut untuk membina koperasi. Dengan menggunakan

teknik analisis SWOT dapat membantu memilih strategi alternatif agar koperasi

di Kota Serang menjadi lebih berkembang sehingga dapat mensejahterakan

anggotanya secara khusus dan masyarakat Kota Serang secara umum.

4.3.1 Strengths (Kekuatan)

Strengths merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,

proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor

yang terdapat dalam tubuh organisasi yaitu hal-hal positif yang menjadi

kekuatan dalam mencapai tujuan. Strengths bersifat internal bukan hal-hal yang

datang dari luar, strengths biasanya berisi manfaat organisasi, anggaran

organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), dan kemampuan teknologi. Tujuan

dari penilaian kekuatan dalam organisasi ialah untuk melihat keunggulan dari

suatu organisasi agar dapat mengurangi kelemahan dan menutupi ancaman agar

dapat mencapai tujuan organisasi tersebut. Koperasi merupakan salah satu

lembaga berbadan hukum yang memiliki banyak manfaat di kehidupan

masyarakat yaitu karena bisa membawa dampak sosial dan ekonomi bagi

anggotanya dan masyarakat secara umum. Keberadaan koperasi menjadi sangat

penting karena koperasi mempunyai peran yang tidak bisa dilepaskan begitu saja

dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Keberadaan koperasi memiliki

peran yang sangat penting jika koperasi itu dilaksanakan oleh seluruh anggota

dan pengurus secara benar sesuai dengan prinsip perkoperasiaan seperti

dilakukan secara swadaya dan gotong royong pastinya masyarakat Kota Serang

Page 126: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

107

yang ikut dalam berkoperasi bisa sejahtera kehidupannya. Seperti yang

disampaikan oleh I1-1 sebagai berikut:

” Sebenarnya koperasi itu penting peranannya jika dilaksanakan secara benar prinsip koperasinya oleh seluruh anggota pengurus dan seisi di koperasi tersebut. Bahkan saya meyakini kalau masyarakat mengerti tentang koperasi, operasional koperasi itu seperti apa, prinsip-prinsip koperasi itu seperti apa, mereka mendirikan koperasi kemudian melaksanakan itu semua, gotong royong iurannya. Saya yakin masyarakat Kota Serang ini akan sejahtera, saya yakin asal dilaksanakan, bukan mendirikan koperasi hanya ketika pengen dapat bantuan bukan itu, kalau dilaksanakan prinsipnya, kekeluargaannya, gotong royongnya, koperasi itukan jalan kalau simpan pinjam, yaa jangan pinjam mulu simpannya engga tetapi dibangun tuh modal sendirinya, saya yakin pasti masyarakat Kota Serang yang berkoperasi bisa sejahtera”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 Juli 2016 pukul 14.00) Seperti yang disampaikan oleh I1-1 yang menyatakan bahwa koperasi itu

penting peranannya jika prinsip koperasinya dilakukan atau dijalankan secara

benar oleh seluruh anggota dan pengurus di dalam koperasi tersebut. Ketika

koperasi dalam keadaan sehat, baik, dan berkembang maka masyarakat atau

seluruh anggota koperasi akan mendapatkan manfaatnya dan bisa dipastikan

bahwa masyarakat Kota Serang yang berkoperasi bisa sejahtera kehidupan sosial

dan ekonominya. Seperti yang disampaikan oleh I1-2 sebagai berikut :

“ Peran koperasi saat ini yah sangat penting, sebenarnya koperasi kan bermanfaat ya untuk masyarakat. Mereka kan bisa memberikan pinjaman kepada masyarakat. Banyak juga kan kalau mereka yang sebagai pedagang kecil/usaha mikro tidak bisa mengakses bank atau lebih susah untuk mengakses ke bank makanya salah satunya itu mereka para pedagang kecil tersebut atau masyarakat ikut dalam koperasi untuk mengambil pinjaman”. (Wawancara, di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 Juli 2016 pukul 10.55)

Page 127: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

108

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 bahwa begitu sangat pentingnya

keberadaan koperasi saat ini, karena koperasi bermanfaat untuk masyarakat

seperti dengan dibantunya anggota koperasi yang membutuhkan dana bisa

langsung mengakses ke-koperasi dan dengan mengakses koperasi juga tidak

memberatkan anggota yang menggunakan fungsi koperasi sebagai sarana

simpan pinjam. Karena bagi para pedagang kecil/ usaha mikro akan lebih sulit

untuk mendapatkan akses bank jika tidak memiliki persyaratan-persyaratan yang

diajukan. Maka dari itu tujuan dari adanya koperasi selain mensejahterakan

anggotanya juga bertujuan untuk membendung arus rentenir karena, para

rentenir tersebutlah yang memberikan beban yang berat bagi masyarakat dengan

segala persyaratan yang memberatkan jika masyarakat sudah masuk dan

mengakses rentenir untuk meminjam barang maupun uang. Hal tersebut juga

disampaikan oleh I3-1 sebagai berikut :

“Sebenarnya peran koperasi itu sangat penting, dimana koperasi itu sendiri tujuannya untuk mensejahterakan anggotanya dan untuk membendung arus dari pada rentenir. Jika dilihat dari sejarahnya, awalnya dibentuk koperasi pada tahun 1896 dimana ada seorang patih yang bernama R. Aria Wiriatmadja pada saat jaman Belanda di Purwokerto. Beliau melihat sangat prihatin dengan keberadaan para pegawai negerinya yang terlibat dengan para rentenir. Maka dari itu dibentuklah suatu koperasi. Dengan berjalannya waktu, dari pemerintahan Belanda selalu menghambat perkembangan koperasi dengan bermacam-macam peraturan yang merepotkan. Sampai dengan pemerintahan jepang dimanfaatkan untuk kepentingan biaya perang mereka. Pada jaman kemerdekaan, barulah diadakan kongres pertama di tahun 1947 tepatnya tanggal 12 Juli 1947. Dan dari tanggal itulah di deklarasikan mejadi Hari Koperasi Indonesia sampai dengan sekarang. Jadi koperasi ini sebenernya sangat bermanfaat sekali bagi ekonomi kerakyatan karena disini tujuannya adalah untuk membangun ekonomi kerakyatan dan keberadaan koperasi sangat membantu sekali bagi masyarakat”.(Wawancara, di Kediaman Narasumber I3-1 di Kota Serang, tanggal 4 Agustus 2016 pukul 11.11)

Page 128: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

109

Berdasarkan pernyataan I3-1 bahwa peran koperasi itu sangat penting

dimana sejarah awal tujuan dibentuknya koperasi selain untuk mensejahterakan

anggotanya selain itu juga untuk membendung arus dari pada rentenir. Karena

berdasarkan sejarah awal dibentuknya koperasi pada saat pemerintahan belanda

pada tahun 1896 oleh seorang patih yang bernama R. Aria Wiriatmadja, beliau

sangat prihatin dengan keberadaan pegawai negerinya yang terlibat dengan para

rentenir. Maka dari itu pada saat jaman kemerdekaan tanggal 12 juli 1947

diadakan kongres pertama yang saat ini tanggal tersebut di deklarasikan

menjadi Hari Koperasi Indonesia sampai dengan saat ini. Jadi tujuan

diadakannya koperasi itu sebenarnya sangat bermanfaat sekali bagi ekonomi

kerakyatan pada masa itu dan masa sekarang karena tujuannya untuk adalah

untuk membangun ekonomi kerakyatan Indonesia dan keberadaan koperasi sangat

membantu sekali bagi masyarakat di Indonesia.

Keberadaan koperasi bisa tidak mempunyai peran apa-apa dimasyarakat

jika filsafah koperasi tersebut tidak dilakukan, tetapi jika di mulai dari adanya

kesamaan kepentingan dan adanya sifat gotong royong pasti akan mempunyai

peran di masyarakat dan kalau hal tersebut lahir terlebih dahulu sebelum badan

hukum yang terbentuk maka dapat dipastikan koperasi akan berjalan dan menjadi

salah satu alat atau wadah untuk kesejahteraan bersama, tetapi jika badan hukum

yang terbentuk terlebih dahulu untuk suatu kepentingan tertentu maka sebenarnya

koperasi tersebut tidak lahir seutuhnya menjadi koperasi yang membawa manfaat

bagi masyarakat sekitar atau dapat dikatakan koperasi tidak mempunyai peran

apa-apa di masyarakat. Karena koperasi tersebut lahir harus dari adanya

Page 129: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

110

kesepakatan anggota dengan dimulai dari kepentingan ekonomi yang sama dan

menjadi bersama-sama untuk menjalankan ekonomi tersebut sehingga istilah

koperasi itu dari, oleh dan anggota bisa terwujud. Seperti yang disampaikan oleh

I3-2 sebagai berikut :

“Sebenarnya kalau koperasi itu dimulai dari kesamaan kepentingan dan sifat gotong royong pasti mempunyai peran di masyarakat, dan kalau itu yang hadir terlebih dahulu sebelum badan hukum maka yakinlah koperasi itu akan berjalan dan menjadi instrument untuk kesejahteraan bersama. Tetapi kalau hadirnya badan hukum dulu yang dibikin maka ini bukan jadi koperasi sebenarnya jadi hanya badan hukum doang untuk suatu kepentingan tertentu tetapi koperasinya mah gajadi. Makanya koperasi itu lahirnya harus dari anggota berdasarkan kesepakatan, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa koperasi itu akan ada tokoh, akan ada orang-orang yang menggerakkan tapi pada akhirnya memang harus dimulai dari kepentingan ekonomi yang sama dan menjadi bersama-sama untuk menjalankan ekonomi itu, sehingga istilah koperasi dari, oleh dan untuk anggota itu bisa dilakukan. Tetapi kenyataanya koperasi saat ini kalau ada bantuan yang didapat dia aktif tetapi kalau tidak dapat bantuan dia tidak aktif lagi. Selain itu persentase jumlah anggota koperasi aktif dengan jumlah masyarakat di Kota Serang itu jumlahnya masih kecil sekitar 5% saja dan itu tidak akan berarti apa-apa untuk pertumbuhan perekonomian di Kota Serang. Sebenenrnya kalau koperasi masih seperti ini koperasinya ga berjalan dan tidak berperan di masyarakat. Dan menurut saya kalau seperti itu koperasi di Kota Serang tidak punya peran apa-apa. (Wawancara di Kantor Koperasi Civitas Akademika Untirta, tanggal 30 Agustus 2016 pukul 13.50) Berdasarkan hasil wawancara dengan I3-2 bahwa koperasi bisa tidak

memiliki peran apa-apa di masyarakat khususnya di Kota Serang jika koperasi

tersebut dibentuk bukan berdasarkan adanya kemauan dari semua anggota dan

kepentingan bersama melainkan dari adanya suatu kepentingan tertentu yang

tidak membawa keuntungan untuk bersama-sama. Maka keberadaan koperasi

jika sejak awal dilahirkannya seperti itu tidak akan berarti dan tidak akan

membawa dampak yang akan dirasakan oleh anggotanya secara khusus maupun

masyarakat daerah Kota Serang secara umum. Tetapi jika dibentuknya koperasi

Page 130: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

111

berdasarkan dengan adanya kepentingan ekonomi bersama dengan asas gotong

royong untuk memajukan kepentingan ekonomi koperasi tersebut secara

bersama-sama maka hal tersebut bisa dan diyakini akan membawa manfaat bagi

seluruh anggota maupun pengurus dan dapat mensejahterakan masyarakat Kota

Serang. Namun memang tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan atau

persentase jumlah koperasi aktif dan masyarakat Kota Serang yang ikut

berkoperasi masih hanya 5% saja dan hal tersebut jika terus seperti itu tidak

akan berarti apa-apa untuk pertumbuhan perekonomian di Kota Serang.

Permasalahan koperasi menjadi isu yang sangat strategis yang sedang

menjadi topik hangat baik di lingkup nasional maupun di daerah. Mengingat

masih rendahnya kondisi koperasi disetiap daerah di Indonesia yang akan

berpengaruh juga untuk perekonomian karena salah satu fungsi dan peran

koperasi untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya akan

terhambat jika keadaan atau kondisi koperasi di Indonesia semakin lama

semakin menurun kualitasnya sehingga dibutuhkannya pembinaan yang aktif

dan massif agar koperasi di Indonesia bisa terus ada dan berkembang

kualitasnya.

Di Indonesia pemerintah pusat maupun daerah provinsi, kabupaten/kota

melalui Kementerian Koperasi dan UKM serta SKPD terkait yang mengurusi

masalah perkoperasian terus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas

koperasi agar bisa terus berkembang sehingga membawa peran bagi ekonomi

kerakyatan yang terus meningkat kesejahterannya. Upaya yang dilakukan oleh

Page 131: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

112

instansi terkait salah satunya adalah dengan adanya pembinaan koperasi.

Pembinaan koperasi juga menjadi bagian terpenting bagi kehidupan

perkoperasian dengan adanya upaya tersebut dirasakan dapat membawa

perkembangan yang baik bagi koperasi tetapi juga pembinaan yang dilakukan

harus secara maksimal dan optimal. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

25 Tahun 1992 telah mengamanatkan bahwa koperasi itu harus di bina, dengan

dilakukannya pembinaan koperasi oleh pihak SKPD daerah Kabupaten/ Kota

ataupun Provinsi maupun pusat sekalipun. Ini merupakan salah satu kekuatan

dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang untuk

melakukan pembinaan koperasi karena memang kebijakan tersebut sudah di atur

di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang

perkoperasiaan dan sudah menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang untuk membina koperasi di Kota

Serang. Hal tersebut juga disampaikan oleh I1-1 sebagai berikut :

“Kekuatan yang dimiliki dinas ya pertama sebenernya memang dalam amanat UUD No 25 Tahun 1992 tentang perkoperasiaan sudah diamanatkan bahwa koperasi itu harus di bina dengan adanya pembinaan koperasi yang dilakukan oleh pihak SKPD daerah Kab/Kota ataupun Provinsi ataupun pusat sekalipun. Nah didaerah Kab/Kota ini memang pembinaan dilakukan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi termasuk kita yang ada di Kota Serang. Jadi kita memang menjalankan amanat tugas dan kewajiban yang telah ada yaitu menjalankan kewajiban untuk melakukan pembinaan koperasi yang ada di Kota Serang. Selain itu juga kita sudah mendapatkan perhatian yang lebih dari dinas koperasi dan umkm Provinsi Banten”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 Juli 2016 pukul 14.00) Pernyataan tersebut juga sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh

I1-2 sebagai berikut :

Page 132: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

113

“Kita Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang khususnya bidang koperasi memang lembaga yang berkewajiban untuk membina koperasi di wilayah kerja kami yaitu Kota Serang, dengan program-program yang telah kita susun soalnya kita kan juga mengacu pada UU No 25 Tahun 1992 yang sebenenarnya sudah ada pembaharuan peraturan cuma akhirnya tetep kembali ke undang-undang awal selain itu ditambah dengan Peraturan Menteri Koperasi No 10 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Koperasi disitu juga disebutkan pembinaan dan pengawasan koperasi dilakukan oleh SKPD yang membidangi koperasi”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 Juli 2016 pukul 10.55. Berdasarkan pernyataan oleh I1-1 dan I1-2 salah satu kekuatan Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi untuk melakukan pembinaan koperasi

adalah memang sudah menjadi tugas pokok dan fungsi SKPD tersebut karena

memang Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi khususnya bidang

koperasi Kota Serang yang berperan untuk melakukan pembinaan koperasi di

wilayah kerja mereka yaitu koperasi di Kota Serang selain itu juga mereka

melakukan kewajiban yang telah diatur dalam isi atau amanat Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian dan didukung

dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia Nomor

10/Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Kelembagaan Koperasi bahwa pembinaan dan

pengawasan koperasi harus dilakukan oleh pemerintah baik di pusat maupun di

daerah termasuk di daerah Kota Serang yang membidangi koperasi, karena

pembinaan koperasi ini merupakan salah satu cara untuk mengembangkan

koperasi agar kualitas koperasi di daerah Kota Serang bisa semakin baik.

Kota Serang merupakan salah satu daerah dengan kondisi koperasi yang

masih rendah karena stiap tahunnya koperasi aktif di Kota Serang semakin

berkurang dari tahun 2014 berjumlah 342 koperasi hingga 2015 hanya sekitar 182

Page 133: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

114

koperasi saja, selain itu Berdasrakan data yang didapatkan bahwa tercatat tahun

2014 partisipasi masyarakat di Kota Serang yang ikut dalam berkoperasi hanya

sekitar 12.402 jiwa dengan persentase 2.02% dari jumlah penduduk Kota Serang

sebanyak 613.774 jiwa. Selain itu pula koperasi di Kota Serang masih melakukan

manajemen koperasi yang dikelola secara sederhana sehingga untuk mencapai

koperasi yang dapat berkembang masih dibutuhkan berbagai usaha penangan yang

serius baik dari pemerintah maupun koperasi itu sendiri dan membutuhkan peran

serta semua stakeholders untuk memcahkan permasalahan ini. Kebijakan

pemerintah Kota Serang saat ini menjadi kekuatan untuk memperbaiki kondisi

koperasi di Kota Serang. Seperti yang disampaikan oleh I1-2 sebagai berikut :

“Perhatian pemerintah daerah saat ini memang belum sepenuhnya memperhatikan koperasi, tetapi kabar baiknya saat ini pemerintah sudah membuat kebijakan berupa peraturan daerah tentang pemberdayaan koperasi yang rencananya akan di sahkan tahun ini. Pemerintah juga sudah mulai memperhatikan koperasi supaya lebih baik perkembangannya karena jika koperasi itu berkembang akan membawa manfaat bagi setiap anggotanya jika dilakukan sesuai dengan prinsip perkoperasiaan”. (Wawancara di kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 Juli 2016 pukul 10.55)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2, menerangkan bahwa kebijakan

pemerintah Kota Serang untuk saat ini sudah mulai melirik dalam artian

pemerintah Kota Serang sudah mulai memberikan perhatian terhadap koperasi

dibandingkan sebelumnya namun memang belum sepenuhnya tetapi hal tersebut

menjadi angin segar karena memang sebelumnya keberadaan koperasi dipandang

sebelah mata. Kebijakan pemerintah Kota Serang saat ini yaitu dengan sedang

diprosesnya pembuatan peraturan daerah Kota Serang tentang pemberdayaan

koperasi yang rencananya akan di selesaikan di tahun 2016 karena memang

Page 134: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

115

sebelumnya pemerintah daerah Kota Serang belum membuat kebijakan yang

memperhatikan koperasi jadi dengan adanya kebijakan baru ini berupa peratura

daerah Kota Serang tentang pemberdaay koperasi diharapkan pemerintah bisa

lebih konsen untuk mengembangkan koperasi dengan cara melakukan pembinaan

yang berkelanjutan dan optimal. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh I1-3

sebagai berikut :

“Pemerintah Kota Serang saat ini tahun 2016 sudah perhatian ke kita nih mba ke koperasi khususnya dengan sedang diprosesnya Kebijakan berupa Peraturan Daerah Kota Serang tentang pemberdayaan koperasi, dari dewan sudah menyetujui sekarang sedang di proses di sekretaris daerah bagian hukum untuk di finalisasikan karena memang masih ada beberapa revisi jadi belum bisa di implementasikan ke publik. Tapi kita dari pihak dinas khususnya bidang koperasi sudah senang dengan adanya kebijakan peraturan daerah ini artinya kan pemerintah daerah juga mulai memperhatikan perkembangan koperasi di Kota Serang dengan adanya payung hukum yang mengatur itu mba”. (Wawancara di kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 11.45)

Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan yang disampaikan

oleh I1-4 sebagai berikut :

“Tahun ini sudah ada peraturan daerah mengenai pemberdayaan koperasi, tetapi memang baru keluar perlu di sosialisasikan. Tetapi setidaknya dengan kebijakan atau peraturan tersebut sudah ada bentuk perhatian dari pemerintah daerah Kota Serang untuk memperhatikan koperasi atau untuk mengembangkan koperasi di Kota Serang.” (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 11.00).

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I1-4 bahwa memang

kekuatan yang dimiliki oleh Dinas Perdagangan Perindustrian Kota Serang

adalah kebijakan pemerintah daerah telah memperhatikan keadaan koperasi di

Kota Serang dengan adanya peraturan daerah tentang pemberdayaan koperasi

Page 135: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

116

dan masih perlu disosialisasikan kepada seluruh koperasi atau masyarakat di

Kota Serang. Pernyataan serupa juga di katakan oleh I3-1 yaitu sebagai berikut :

“Saat ini pemerintah daerah sudah mulai memberikan perhatian kepada koperasi supaya lebih maju lagi dengan sedang diformulasikan peraturan daerah kota tentang pemberdayaan koperasi dan tinggal ketuk palu saja. (Wawancara di Kediaman Narasumber I3-1, tanggal 4 Agustus 2016 pukul 11.11) Berdasarkan hasil wawancara dengan I3-1, menerangkan bahwa kebijakan

Pemerintah Kota Serang saat ini sudah mulai memberikan perhatian kepada

koperasi supaya koperasi di Kota Serang bisa lebih maju lagi, saat ini

peraturannya memang sedang di formulasikan oleh pihak yang berwenang dan

hanya tinggal ketuk palu saja baru bisa di jadikan Peraturan Daerah Kota Serang

tentang pemberdayaan koperasi. Dengan adanya kebijakan ini dapat diartikan

bahwa Pemerintah Kota Serang sudah mulai memberikan usahanya untuk mulai

memperhatikan keadaan koperasi di Kota Serang karena memang tidak bisa

dipungkiri keadaan koperasi di Kota Serang perlu banyak perhatian dan perlunya

penanganan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada

koperasi agar koperasi di Kota Serang bisa lebih sehat dan berkembang sehingga

bisa membawa manfaat bagi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat di Kota

Serang.

Perhatian pun tidak hanya diberikan oleh Pemerintah Daerah Kota Serang

saja melainkan juga dari pihak Pemerintah Provinsi Banten dalam hal ini Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi Banten serta Kementerian Koperasi dan UKM

Republik Indonesia kepada koperasi di Kota Serang. Pembinaan merupakan hal

yang sangat penting dilakukan untuk mengembangkan koperasi, dengan adanya

Page 136: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

117

pembinaan yang dilakukan diharapkan dapat membawa perkembangan yang jauh

lebih baik untuk koperasi di daerah-daerah sehingga tujuan untuk

mensejahterakan perekonomian masyarakat bisa terwujud. Namun pada

kenyataannya pelaksanaan pembinaan selalu terhambat dengan tersedianya jumlah

sumber daya manusia atau pembina koperasi yang dimiliki SKPD yang

membidangi pembinaan koperasi ini sementara jumlah koperasi di daerah cukup

banyak dan penyebarannya cukup luas. Maka dari itu Kementerian Koperasi dan

UKM RI memiliki program untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu perlu

ada dukungan tenaga-tenaga terampil yang mampu membantu dinas yang

membidangi koperasi dan UKM provinsi, kabupaten, dan kota dalam menangani

urusan koperasi. Sehingga diadakanlah program pengadaan petugas penyuluh

koperasi lapangan atau biasa disebut dengan PPKL. Keberadaan PPKL menjadi

salah satu pilihan yang bijaksana dan realistis untuk mengawal dan melakukan

perubahan secara sistematis, terstruktur, dan berkelanjutan dalam keseluruhan

aspek tata kehidupan koperasi.

Kementerian Koperasi dan UKM RI serta Dinas Koperasi dan UMKM

Provinsi Banten telah memberikan perhatian kepada instansi yang membidangi

pembinaan koperasi dengan mengadakan PPKL baik yang dibiayai oleh

Kementerian maupun dari anggaran daerah provinsi, tidak terkecuali PPKL yang

ditugaskan untuk membantu Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota

Serang yang pada tahun 2016 terjadi penambahan jumlah PPKL. Hal tersebut

merupakan suatu kekuatan yang dimiliki oleh SKPD yang membidangi koperasi

karena urusan pembinaan koperasi seharusnya dapat dilakukan lebih baik karena

Page 137: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

118

terdapatnya penambahan jumlah PPKL di Kota Serang yang jauh lebih banyak

dibandingkan daerah lainnya di daerah Provinsi Banten. Seperti yang disampaikan

oleh I1-1 sebagai berikut :

“Pihak dinas koperasi dan UMKM Provinsi Banten telah memperhatikan kami dinas perdagangan dan koperasi Kota Serang dengan cara memberikan petugas penyuluh koperasi lapangan sebanyak 20 orangan lebih, hal itu bertujuan untuk membantu pihak dinas dalam membina koperasi yang ada di Kota Serang. Meskipun tiba-tiba kuotanya tahun ini melebihi target, saya sempat complain dan menanyakan kepada provinsi analisa penempatannya seperti apa, dan mereka menjawab “duh pak susah pak ini nya udah terima sajalah” dan memang ditempatkan berdasrkan domisili. Ya namanya tugas meskipun domisilinya di Kota Serang jika ditempatkan di luar Kota Serang ya harus sudah siap dan komitmen karena PPKL Provinsi harus siap ditempatkan di Kab/Kota se Provinsi Banten. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 Juli 2016 pukul 14.00) Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I1-1, menerangkan bahwa

Kota Serang mendapatkan kiriman PPKL yang berasal dari Dinas Koperasi

Provinsi Banten dan dari Kementerian yang berjumlah sekitar 20 orang, dengan

adanya penambahan PPKL ini bertujuan untuk membantu pihak dinas dalam

membina koperasi di Kota Serang, namun keberadaan PPKL di Kota Serang yang

melebihi permintaan awal dikarenakan pemilihan PPKL yang baru ini berdasarkan

aspek domisili si pelamar PPKL ini karena PPKL ini berasal dari Provinsi dan

Provinsi Banten terletak di daerah Kota Serang sehingga PPKL di Kota Serang

juga jumlahnya melebihi PPKL didaerah lainnya di Provinsi Banten. pernyataan

serupa juga disampaikan oleh I1-2 yaitu sebagai berikut :

“Sebenarnya kalau PPKL, PPKL itu ada dari kementerian koperasi dan umkm dan dari dinas koperasi dan umkm provinsi Banten. Tahun 2016 ini kita juga sudah mendapatkan perhatian dan bantuan dari pihak-pihak tersebut dengan memberikan kita petugas penyuluh yang ditempatkan di daerah-daerah di Indonesia atau Banten termasuk di Kota Serang. Kalau tahun 2015 PPKL yang berasal dari anggaran kementerian koperasi dan

Page 138: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

119

umkm hanya 1 sedangkan dari dinas koperasi dan umkm provinsi banten itu ada 3. Tetapi saat ini tahun 2016 ada penambahan jumlah PPKL baik dari Kementerian maupun Provinsi. Dari anggaran kementerian bertambah 3orang sedangkan dari provinsi ada 25 orang, dan saya juga kaget kenapa banyak banget di Kota Serang, saya juga bingung harus kaya gimana dengan dikeluarkannya SK dari bulan April. Karena sebanyak itu yang ditempatkan di Kota Serang jadi kami bagi perkecamatan 5-6 orang untuk menyuluh koperasi di Kota Serang. Saya rasa dari segi jumlah PPKL terlalu banyak, kalau dilihat koperasi di Kota Serang sendiri tidak sebanyak itu. Sebenernya prosedurnya kemarin dari pihak provinsi mengirimkan kita surat untuk merekomendasikan berapa PPKL. Kami minta 3 lagi tetapi malahan yang datang sebanyak itu. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang tanggal 14 Juli 2016 pukul 10.55) Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh I1-2, menerangkan

bahwa pada Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) itu terdiri dari dua

yaitu PPKL yang berasal dari Provinsi dan PPKL yang berasal dari Kementerian.

Pada tahun 2015 PPKL Provinsi ada 3 yang ditugaskan di bidang koperasi Kota

Serang sedangkan PPKL Kementerian ada 1 saja. tetapi saat ini Dinas yang

membidangi koperasi di Kota Serang mendapatkan perhatian yang lebih dari

pihak Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten dengan memberikan sekitar 25

PPKL yang ditugaskan untuk membantu Dinas melakukan pembinaan ke koperasi

di Kota Serang, walaupun Dinas yang membidangi koperasi ini hanya meminta 3

PPKL saja. Sedangkan dari pihak Kementerian Koperasi dan UKM RI tahun ini

memberikan 3 PPKL yang ditugaskan di Kota Serang. Sehingga keseluruhan

PPKL yang ditempatkan atau ditugaskan di Kota Serang berjumlah 30 PPKL. Hal

tersebut merupakan suatu kekuatan bagi Dinas yang membidangi koperasi karena

mendapatkan perhatian dan bantuan untuk lebih memaksimalkan pembinaan

koperasi di Kota Serang, tetapi dengan adanya jumlah PPKL tersebut dirasa

terlalu banyak dibandingkan dengan koperasi yang ada di Kota Serang. Sehingga

Page 139: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

120

dengan adanya PPKL tersebut harus diberdayagunakan kinerjanya sehingga tidak

terasa sia-sia dan akhirnya diperoleh satu kecamatan bisa dilakukan pembinaan

oleh 5-6 Orang PPKL. Pernyataan selanjutnya juga disampaikan oleh I1-4, sebagai

berikut :

“Tahun ini PPKL dari Provinsi ada 26 orang, dan dari Kementerian ada 4 orang jadi totalnya 30 orang PPKL yang ada di Kota Serang. Dan mereka sudah dibagi tugas perkecamatan, satu kecamatan 5-6 orang PPKL yang membina koperasi-koperasi”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang tanggal 19 Juli 2016 pukul 11.00) Hal serupa juga disampaikan oleh I1-5, yaitu sebagai berikut : “Saat ini keseluruhan ada 30 PPKL komposisi dari Provinsi dan Kemnterian”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang tanggal 14 Juli 2016 pukul 11.27. Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I1-4 dan I1-5, menerangkan

bahwa saat ini Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang di

bantu dalam hal melakukan pembinaan untuk koperasi karena terdapatnya PPKL

dari Provinsi dan Kementerian yang ditempatkan di daerah Kota Serang dengan

jumlah keseluruhannya 30 orang PPKL. Dan dengan adanya penambahan

kuantitas PPKL ini diharapkan juga PPKL yang dikirim mempunyai kualitas yang

bagus untuk membina dan memberikan penyuluhan kepada koperasi di Kota

Serang sehingga tujuan dari adanya PPKL ini dapat dirasakan manfaatnya untuk

Dinas dan untuk koperasi agar koperasi di Kota Serang bisa semakin baik secara

kuantitas maupun kualitasnya sehingga akan membawa nama baik daerah Ibukota

Provinsi Banten. Dari data lapangan yang telah dijelaskan di atas peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa yang menjadi faktor kekuatan (Strengths) Dinas

Page 140: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

121

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dalam melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang

Perkoperasian didukung dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM

Republik Indonesia Nomor 10/Per/M.KUKM/IX/2015 Tentang Kelembagaan

Koperasi yang menyatakan bahwa pembinaan dan pengawasan kelembagaan

koperasi dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi

koperasi sehingga sudah menjadi tugas dan kewajiban SKPD dalam hal ini

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dalam

melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang.

2. Kebijakan Pemerintah Kota Serang saat ini sudah berorientasi dan

mendukung pada pengembangan koperasi dengan sedang dalam proses

pembuatan Peraturan Daerah Kota Serang tentang Pemberdayaan Koperasi

sehingga Pemerintah Kota Serang sudah mulai memperhatikan keadaan

koperasi di Kota Serang, dan menginginkan bahwa koperasi di Kota Serang

berkembang menjadi lebih baik, membawa manfaat perekonomian dan sosial

bagi anggota secara khusus maupun masyarakat Kota Serang secara umum

sehingga koperasi di Kota Serang bisa di berdayagunakan.

3. Sudah adanya perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Banten

dalam hal ini Dinas Koperasi Provinsi Banten dengan memberikan Petugas

Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) ke Kota Serang sebanyak kurang lebih

25 Orang dan merupakan daerah terbanyak PPKL se-Provinsi Banten

Page 141: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

122

sehingga bisa sangat membantu SKPD yang membidangi koperasi dan bisa

mendorong pembinaan ke koperasi-koperasi menjadi lebih optimal.

4.3.2 Weakness (Kelemahan)

Kelemahan merupakan kondisi kekurangan yang terdapat didalam

organisasi. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam

tubuh organisasi. Kelemahan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

khususnya bidang koperasi dilihat dari kekurangan yang ada dalam melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang yang dapat menghambat penyelenggaraan

pembinaan koperasi di Kota Serang.

Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting untuk menjalankan

fungsi organisasi agar tercapainya tujuan organisasi. Tugas dan tanggung jawab

untuk menjalankan organisasi tentunya harus proporsional dalam artian harus

sesuai antara tugas yang dijalankan dengan jumlah SDM yang dibutuhkan untuk

tercapainya tujuan tersebut. Namun perlu diketahui SDM yang dimiliki Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dalam pembinaan koperasi

masih sangat terbatas dalam artian belum proporsional karena jumlah SDM yang

dimiliki masih kurang. Hal tersebut merupakan kelemahan yang menjadi

hambatan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dalam

melakukan pembinaan koperasi. Seperti yang disampaikan oleh I1-1, sebagai

berikut :

“Kelemahan yang kita alami memang SDM, kita itu pada umumnya di Kota Serang khususnya di bidang koperasi ini yang pns itu kurang personilnya jumlahnya atau kuantitasnya karena idealnya di bidang koperasi yang punya satu kepala bidang tiga kepala seksi, masing-masing

Page 142: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

123

kepala seksi ini mestinya punya tiga staf pns sehingganya kita butuh Sembilan staf pns. Sekarang kami di dinas ini di bidang koperasi hanya punya satu staf pns dan secara SK itu membidangi bina umkm, tetapi karena memang kebutuhan dua kasi yang lainnya juga jadi satu orang ini di keroyok jadi mengerjakan seksi lainnya juga. Tapi secara pertanggung jawaban karena memang ada di K3 itu maka secara kedinasan dia di umkm. Jadi satu staf ini double job membantu kasi yang lainnya juga. Makanya hampir setiap tahun kita butuh nih paling tidak 9 staff tapi kalau tidak 1 / 2 staf pns disetiap seksi. Tapi karena ada moratorium akhirnya tertunda lagi. Bukannya kita tidak butuh tapi butuh banget karena SDM di bidang koperasi memang kurang. Akhirnya SDM di dinas kurang untuk melakukan pembinaan akhirnya di bantu dengan PPKL untuk koperasi dan sarjana pendamping umkm untuk umkm. Jadi kita merasa terbantulah dengan itu meskipun tiba-tiba kuotanya tahun ini melebihi target”. (Wawancara di kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang tanggal 19 Juli 2016 pukul 14.00). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 bahwa SDM yang dimiliki untuk

menangani permasalahan koperasi di Kota Serang jumlahnya sedikit dan belum

proporsional. Jika mengacu pada prinsip proporsional untuk mengatasi

permasalahan koperasi di Kota Serang membutuhkan 6-9 orang staff karena

idealnya setiap seksi ada 3 orang staff agar lebih fokus dan program-program bisa

berjalan dengan baik. Namun pada realitanya dalam satu bidang hanya memiliki 5

orang saja yang terdiri dari kepala bidang, 3 kepala seksi yang terdiri dari seksi

bina koperasi, seksi bina umkm, dan seksi fasilitasi dan kemitraan sementara

untuk staff hanya ada satu orang yang ditempatkan di seksi bina umkm sementara

realitanya staff tersebut juga membantu program-program yang dilakukan oleh

setiap seksinya. Dan akhirnya pembinaan koperasi juga di bantu dengan petugas

penyuluh koperasi lapangan yang membina langsung ke koperasi-koperasi yang

ada di Kota Seranng. Selanjutnya pendapat yang sama disampaikan oleh I1-2,

adalah sebagai berikut :

Page 143: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

124

“Sebenarnya dari segi kuantitasnya kami masih sangat kurang, untuk pegawai di bidang koperasi itu kita kekurangan orang, jadi di bidang koperasi sendiri itu cuma ada Pak Kepala Bidang, Kepala Seksi ada 3 yaitu seksi bina koperasi, seksi bina umkm, seksi fasilitasi kemitraan, dan staffnya juga cuma 1 dan di tempatkan di umkm setelah itu sudah tidak ada lagi. Jadi pegawainya Cuma ada 5 dalam satu bidang dan ada juga beberapa TKS atau tenaga honor, makanya kurang orang, jadi secara kuantitas kita memang kekurangan orang”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 Juli 2016 pukul 10.55). Berdasarkan pendapat yang di kemukakan oleh I1-2, bahwa pada

kenyatannya memang Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi khususnya

yang membidangi koperasi masih sangat kekurangan pegawai untuk melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang jadi pembinaan yang dilakukan dirasa masih

belum optimal jika dilakukan oleh pegawai dinas yang membidangi bidang

koperasi. Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan dari I1-3, yaitu

sebagai berikut :

“Kalau jumlah SDM untuk membina koperasi memang sudah cukup karena kita dibantu dengan PPKL tapi kalau untuk pegawai dinasnya khusunya yang menjalankan pembinaan koperasi bisa dibilang masih kurang. Yaa kita memang masih butuh banyak staff disini, karena untuk staff PNS nya sendiri baru 1 cuma ada di UMKM. Kalaupun nanti tenaga non pns nya bisa jadi pns ya kita bakalan lebih bagus lagi. Jadi memang seharusnya SDM di kita mencukupi tapi saya rasa saat ini masih kurang”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 Juli 2016 pukul 11.45). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-3 diperoleh informasi bahwa

dalam pelaksanaan pembinaan koperasi memang Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang telah dibantu dengan adanya PPKL tetapi

memang tidak bisa dipungkiri bahwa kami masih sangat kekurangan SDM yang

berjabatan sebagai PNS karena kami hanya memiliki satu staf saja dan itupun

ditugaskan di UMKM bukan di bagian koperasi, tetapi jika menjalankan kegiatan

Page 144: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

125

ataupun program staf tersebut juga menjabat tugas yang lain juga. Pernyataan

tersebut juga didukung oleh I1-4, adalah sebagai berikut :

“Kalau SDM di dinas saya rasa masih kurang yah, karena cuma ada pak kabid, dan tiga kasi kemudian disatukan koperasi dan umkm. Dan saya sih berharap semoga bisa nambah lagi pegawainya”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 Juli 2016 pukul 11.00). Pernyataan tersebut juga disampaikan oleh I1-5, yaitu sebagai berikut :

Pernyataan yang sama juga di kemukakan oleh I3-1 adalah sebagai berikut:

“Dari segi jumlah SDM bidang koperasi ini saya rasa masih kurang untuk melakukan pembinaan. Karena saat ini disetiap seksi hanya ada beberapa saja pegawai negeri sipilnya, terkadag disetiap kasinya tidak memiliki staff pelaksana dan hanya tenaga honorer. Maka dari itu dibantu dengan adanya PPKL, kualitas PPKL dan SDM dinasnya pun masih lemah”. (Wawancara di kediaman narasumber I3-1 tanggal 4 agustus 2016 pukul 11.11)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I1-4, I1-5, I3-1 menerangkan

bahwa sumber daya manusia yang dimiliki dinas khususnya yang membidangi

koperasi memang sangat terbatas, sehingga proses pembinaan yang dilakukan

kepada koperasi dibantu oleh petugas penyuluh koperasi lapangan sehingga proses

penyelenggaraan pembinaan kepada koperasi sampai saat ini masih berjalan.

Namun pendapat yang sama juga disampaikan oleh I2-5, yaitu sebagai berikut :

“Koreksi buat dinas itu right man right place, orang koperasi terbatas bidangnya, pihak dinas koperasi keterbatasan SDM juga”. (Wawancara di Kediaman narasumber I2-5, tanggal 3 agustus 2016 pukul 15.34).

“Kalo dari segi kuantitas kurang ya sangat kurang malahan, karena dibidang koperasinya aja kabidnya 1 kasinya 3 staff pelaksananya cuma satu itu juga di bidang umkm. Tetapi saat ini untuk melakukan penyuluhan/ pembinaan koperasi dibantu sama penyuluhnya menjadi 30an. Apalagi kasi bina koperasinya saat ini lagi hamil gamungkin kan dia ngebina ke lapagan. Harusnya yang bagus itu satu kasi ada 3 pelaksana”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang tanggal 14 Juli 2016 pukul 11.27)

Page 145: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

126

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh I2-5, bahwa sumber daya

manusia dalam melakukan pembinaan koperasi itu kurang secara kuantitas

maupun kualitasnya karena sumber daya manusia yang ada di bidang koperasi

ini bukan dari seorang ahli yang paham dalam bidang yang di kerjakannya

sehingga pelayanan dalam melakukan pembinaan kepada koperasi dirasa masih

belum optimal, dan dinas yang membidangi koperasi ini pun keterbatasan

sumber daya manusia.

Jumlah Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang amat

penting dalam suatu organisasi. Namun dengan adanya sumber daya manusia

secara kuantitas juga harus diimbangi dengan kualitasnya. Kualitas sumber daya

manusia menjadi salah satu yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan

pembinaan koperasi di Kota Serang. Jika kualitas sumber daya manusia suatu

organisasi baik maka akan menjadi salah satu kekuatan untuk tercapainya suatu

tujuan organisasi, namun jika kualitas sumber daya manusia di suatu organisasi

masih belum memadai atau belum profesional akan menjadi hambatan tersendiri

dalam melakukan penyelenggaraan pembinaan koperasi di Kota Serang. Namun

perlu diketahui bahwa kualitas SDM yang dimiliki Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang khususnya yang membidangi koperasi

cukup baik keadaannya walaupun belum profesional atau belum memadai sesuai

dengan kebutuhannya karena terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal

tersebut terjadi. Seperti yang disampaikan oleh I1-1, adalah sebagai berikut :

“Kalau SDM di bidang koperasi memang sedikit ya, tapi memang rata-rata kami sudah berpendidikan tinggi semua namun latar belakangnya rata-rata bukan yang menggeluti tentang ekonomi atau koperasi ini. Tapi kami juga terus belajar dan belajar untuk memahami pekerjaan kami ini”.

Page 146: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

127

(Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 Juli 2016 pukul 14.00).

Berdasarkan pernyataan yang dikemukaan oleh I1-1 bahwa sumber daya

manusia yang dimiliki bidang koperasi memang sudah berpendidikan tinggi

namun latar belakang pendidikan yang ditempuh tidak sesuai dengan pekerjaan

yang diemban saat ini yaitu tentang perekonomian dan koperasi, namun para

sumber daya manusia dalam bidang koperasi akan terus belajar dan memahami

pekerjaan yang di tugaskan saat ini. Pernyaatan serupa juga disampaikan oleh I1-2,

yaitu sebagai berikut :

“Untuk pegawai di bidang koperasi dan umkm sebenernya kami semua memang bukan dari latar belakang pendidikan ekonomi, dari kepala bidang sampai kepala seksi dan staff memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda dengan pekerjaan kami sekarang, seperti pak kepala bidangnya saja dari pendidikan agama, saya kepala seksi bina koperasi juga dari sarjana teknologi pangan karena ada rotasi pegawai saya ditempatkan di bidang koperasi tepatnya seksi bina koperasi, serta para petugas penyuluh koperasi lapangan yang rata-rata bukan dari pendidikan ekonomi yang faham dengan masalah perkoperasian”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 Juli 2016 pukul 10.55)

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh I2-5 yaitu sebagai berikut :

“Dari SDM dinas khusunya bidang koperasi juga kurang, dan kualifikasi kemampuan atau background pegawai dinasnya sendiri juga tidak sesuai dengan pekerjaannya saat ini”. (Wawancara di kediaman narasumber I2-5 tanggal 3 agustus 2016 pukul 15.34). Pendapat yang sama juga disampaikan oleh I3-1 adalah sebagai berikut : “Menurut saya SDM yang dimiliki oleh Dinas khusunya bidang koperasi kualitasnya cukup baik walaupun belum professional atau belum memadai sesuai dengan kebutuhannya”. (Wawancara di kediaman narasumber I3-1 tanggal 4 agustus 2016 pukul 11.11).

Page 147: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

128

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I1-2, I2-5, dan I3-1

dikemukakan bahwa pegawai bidang koperasi mempunyai latar belakang

pendidikan yang berbeda-beda mulai dari para pemimpin di bidang tersebut yang

memiliki latar belakang pendidikan mengenai keagamaan sedangkan untuk seksi

bina koperasinya pun memiliki latar belakang pendidikan teknologi pangan yang

sangat berbanding terbalik mengenai pekerjaan yang digelutinya saat ini selain itu

para petugas penyuluh koperasi lapangan juga yang rata-rata bukan dari seorang

yang ahli dalam bidang perkoperasian. Sumber daya manusia yang dimiliki

bidang koperasi memang dirasa masih belum professional dalam menjalankan

pekerjaannya, salah satu indikatornya bisa dilihat dari background pendidikannya

yang sangat berbeda dengan pekerjaan yang ditempuh saat ini sehingga dalam

melakukan pembinaan kepada koperasi pun masih terdapat kendala atau hambatan

karena mereka hanya faham teori saja tetapi dalam menjalankan prakteknya masih

dirasa belum faham dengan apa yang dilakukan dan belum memadai sesuai

dengan kebutuhannya. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh I2-1 yaitu sebagai

berikut :

“Kalau menurut saya, bukan menjudge bagus atau tidaknya tapi saya umpamakan saja pelatih bola, tapi dia tidak pernah bermain bola, ya seperti komentator lah, karena mungkin dia juga bukan pemain bola atau hanya main bola biasa. Idealnya itu dinas punya koperasi sendiri, jadi otomatis kan orang lain punya role model. Jadi itu pelatih beneran. Jangan hanya sekedar teori saja tapi prakteknya tidak paham. (Wawancara di kediaman narasumber I2-1 tanggal 14 agustus 2016 pukul 19.45) Pendapat yang sama juga disampaikan oleh I3-2 adalah sebagai berikut : “Kalau bicara dinas apalagi di era otonomi daerah inikan penempatan orang itu tidak melulu karena kompetensi dan keahlian di bidangnya, tidak bisa dipungkiri kalau ada lobi-lobi politik yang terjadi dan SDM

Page 148: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

129

bidang koperasi ini saya rasa belum memadai untuk melakukan pembinaan ke koperasi-koperasi masih belum baik,mereka hanya sekedar menjalankan program menghabiskan apbd selesai jadi hanya menggugurkan kewajibannya”. (Wawancara di Kantor Koperasi Civitas Akademika Untirta Kota Serang tanggal 30 agustus 2016 pukul 13.50). Berdasarkan pendapat atau pernyataan yang disampaikan oleh I3-2 bahwa

sumber daya manusia yang ada di dinas saat ini tidak selalu sesuai dengan

kompetensi dan keahlian di bidangnya karena tidak bisa dipungkiri bahwa

ditempatkannya mereka dalam suatu pemerintahan pasti ada semacam lobi-lobi

politik yang dilakukan sehingga apa yang mereka kerjakan tidak sesuai dengan

passion mereka dan akhirnya mereka hanya menjalankan program-program yang

sudah ditentukan dengan dana yang sudah tersedia dan akhirnya hanya sekedar

menggurukan kewajibannya saja tanpa paham dan mengerti dengan falsafah dari

suatu pembinaan koperasi. Kurangnya kualitas sumber daya manusia yang

dimiliki dinas dalam melakukan pembinaan koperasi juga dirasakan oleh masih

belum profeisonalnya petugas penyuluh koperasi lapangan dalam melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang. Seperti yang disampaikan oleh I1-2 sebagai

berikut :

“Dari segi kualitas juga ya gitu sama saja, masih dikatakan belum sepenuhnya baik kualitasnya. Kalau dilihat dari background pendidikannya itu rata-rata sudah lulus kuliah ada juga yang lulus sma, tetapi saya juga belum tahu lulusan apa mereka itu tapi yang diutamakan lulusan akuntansi/ekonomi supaya lebih paham memberikan penyuluhan seperti penyuluhan pembuatan laporan keuangan. Tetapi ketika saya menanyakan kepada PPKL baru yang berasal dari kementerian, mereka maunya ke koperasi itu didampingin, Cuma kan saya bingung karena memang tugas penyuluh harus ke lapangan, penyuluhnya saja bingung harus ngapain ke koperasinya, saya juga menanyakan kepada mereka paham atau tidak dengan laporan koperasi, mereka menjawab tidak faham bu, nah gitu deh jadi agak repot kalau PPKLnya saja tidak faham dengan pembuatan laporan koperasi bagaimana mereka mau meyuluh koperasi di lapangan. Jadi penyuluh koperasi lapangannya pun masih

Page 149: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

130

belum faham apa tugas dan fungsinya, mereka hanya di beri tahu bahwa tugasnya hanya mendata, jadi sekedar nge-data alamat koperasi, no badan hukumnya bener apa engga dan termasuk koperasi aktif atau tidak, dan menjalankan RAT atau tidak hanya sekedar itu saja yang mereka tahu. Jadi mereka juga bingung mau memberikan penyuluhan atau pembinaan apa kepada para koperasinya. Sedangkan PPKL yang berasal dari Provinsi dan ditempatkan di Kota Serang prosedur pemilihannya itu juga karena banyak TKS dari provinsinya yang main dimasukin saja jadi PPKL. Karena Provinsi mungkin sekarang tidak bisa membayar TKS-TKSnya jadi salah satu upaya mereka untuk mengalihkan TKS itu dengan menjadi PPKL-PPKL yang di tempatkan di seluruh kab/kota se-Provinsi Banten, dan kebetulan karena Provinsi itu ada di Kota Serang, jadi yaa pada ditempatkan di kota serang sesuai dengan domisilinya. Jadi banyaklah PPKL di Kota Serang ya Kabupaten Serang yang deket dengan Provinsi Banten. Sebenarnya tujuan diadakannya PPKL itu untuk membantu pegawai dinas koperasi untuk melakukan pembinaan koperasi agar koperasi di setiap kab/kota bisa berkembang dengan baik dan berprestasi, tetapi jika petugas penyuluhnya saja belum mumpuni untuk melakukan hal tersebut ya pasti akan jalan ditempat juga”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 10.55). Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan yang disampaikan oleh I2-5 sebagai berikut :

” PPKL pernah datang ke koperasi kita kira-kira setahun dua kali dan kami mendapatkan isian angket seperti itu jadi yang dilakukan sekedar melakukan pendataan. Tapi kadang kalo orang dinas koperasi datang ke koperasinya agak bingung juga kalo dikasih minum doang gaenak, akhirnya kadang suka dikasih uang sama kami. Yang saya lihat mereka Cuma pendataan koeprasi ini ada badan hukumnya, jalan atau tidak, aktif atau tidak aktif begitu-begitu saja. Jadi hanya sekedar menggugurkan kewajiban mereka saja”. (Wawancara di Kantor Narasumber I2-5, tanggal 3 agustus 2016). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 dan I2-5 menyatakan bahwa

kinerja PPKL dalam melakukan pembinaan ke koperasi itu hanya melakukan

pendataan saja, seperti menyebar kuisioner menanyakan kepada koperasi adakah

badan hukum, aktif atau tidak, berapa asset yang dimiliki berapa modal yang

dimiliki tanpa melakukan penyuluhan langsung ataupun pelatihan kepada

koperasi-koperasi yang ada di Kota Serang. Jadi yang dilakukan oleh PPKL masih

Page 150: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

131

melakukan hal-hal yang bersifat administrative saja bahkan realitanya PPKL

tersebut sering mendapatkan uang tip dari para pengurus koperasi yang mereka

datangi karena para pengurus koperasi merasa tidak enak jika PPKL datang hanya

di biarkan begitu saja selain itu juga ada maksud terselubung agar suatu koperasi

dalam pendataannya masih dikategorikan koperasi aktif namun kenyataannya

koperasi yang mati segan hidup tak mau. Keberadaan PPKL ini membawa

harapan bagi perkembangan koperasi di Kota Serang seperti yang disampaikan

oleh I3-1 sebagai berikut :

“Menurut saya kualitas PPKL masih kurang untuk melakukan pembinaan walaupun saat ini jumlahnya memang banyak. Karena dengan ilmu baru diberikan tidak cukup untuk menghadapi permasalahan yang kompleks yang terjadi di lapangan. Maka dari itu saya tekankan agar PPKL lebih banyak membaca dan belajar. Dengan adanya PPKL kami mempunyai harapan agar koperasi-koperasi yang ada di Kota Serang Banten ini supaya berkualitas dan minimal ada penambahan jumlah koperasi dan hal tersebut merupakan keberhasilan dari PPKL”. (Wawancara di Kediaman Narasumber I3-1, tanggal 4 agustus 2016 pukul 11.11). Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh I3-2 yaitu sebagai berikut : “Dihadirkan PPKL itu karena harapannya ada orang-orang yang menekuni di bidang koperasi untuk melakukan pembinaan, jadi SDM nya terbantu dengan adanya PPKL tetapi PPKL saat ini orientasinya sekedar menjalankan hal-hal yang sifatnya administrative jadi ya kurang ada gunanya juga jika setiap melakukan penyuluhan ke koperasi seperti itu. Mereka juga tidak pernah jadi koperasi dan belum mengerti koperasi secara mendalam mereka hanya job seeker , mereka jadi PPKL juga bukan jiwa koperasi tapi karena memang tidak punya pekerjaan, akhirnya melamarlah jadi PPKL”. (Wawancara di Kantor Koperasi Civitas Akademika Untirta Kota Serang, tanggal 30 agustus 2016 pukul 13.50). Berdasarkan hasil wawancara dengan I3-1 dan I3-2 dapat disimpulkan

bahwa dengan dihadirkannya Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan ini bertujuan

untuk membantu dinas dalam melakukan pembinaan kepada koperasi di Kota

Serang sehingga koperasi di Kota Serang bisa bangkit dan berkembang dan

Page 151: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

132

menjadi koperasi yang sehat, namun kenyatannya PPKL hanya menjalankan

kegiatan yang bersifat administratif tanpa melakukan pembinaan atau penyuluhan

secara benar yang langsung memberikan pendidikan kepada para koperasi di Kota

Serang hal tersebut juga disebabkan karena jatid diri seorang PPKL tersebut

bukan orang yang memiliki jiwa koperasi namun hanya sebagai pekerja honorer

dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi yang dilimpahkan menjadi PPKL supaya

bisa tetap mendapatkan pekerjaan.

Belum optimalnya anggaran yang dialokasikan untuk melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang. Selain SDM, faktor lain yang sangat penting

dalam organisasi ialah anggaran. Anggaran dibutuhkan untuk menjalankan

organisasi sehingga tercapai tujuan organisasi tersebut. Jika dalam organisasi

keterbatasan anggaran maka akan menjadi hambatan dalam mencapai tujuan

organisasi tersebut. Dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang yang

dilakukan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi khususnya bidang

koperasi ternyata anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan pembinaan

koperasi masih sangat minim. Seperti yang disampaikan oleh I1-1 sebagai berikut:

“Kalau masalah anggaran memang kami masih terbentur dengan soal itu, sosialisasi yang kita lakukan juga belum maksimal karena salah satu faktornya terbentur dengan anggaran. Kita memang kekurangan tapi kalau melihatnya kurang ya terus-terusan kurang, pasti memang kurang karena urusan koperasi dan umkm kan urusan wajib, sementara bidang perindustrian dan perdagangan itu urusan pilihan artinya mestinya di suatu dinas kita ini yang lebih diprioritaskan itu dibidang koperasi dan umkm tapi ya maklum lah”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang tanggal 19 juli 2016 pukul 14.00). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 yang menyatakan bahwa

anggaran untuk melakukan pembinaan koperasi masih belum maksimal. Oleh

Page 152: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

133

karena itu sosialisasi yang dilakukan dalam rangka membina koperasi juga masih

belum maksimal karena terbentur dengan hal tersebut. Dengan adanya kondisi

koperasi yang masih rendah di Kota Serang perlu adanya perhatian dan

pembagian porsi yang lebih untuk bidang koperasi karena bidang koperasi

seharusnya menjadi urusan wajib dari pada bidang lainnya agar program yang

dilakukan berjalan dengan baik. Seperti yang disampaikan oleh I1-2 sebagai

berikut:

“Mengenai anggaran, saya rasa masih dapat dikatakan belum optimal karena anggaran koperasi sendiri masih kurang, diantara bidang yang lainnya bidang koperasilah yang paling kecil dibandingkan dengan anggaran perdagangan dan perindustrian. Namun pada prinsipnya dengan berapapun anggaran pembinaan koperasi selalu mengoptimalkan program-program tentunya dengan menggunakan prioritas dalam menggunakan anggaran atau bekerjasama melakukan singkronisasi program dengan pihak dinas koperasi provinsi banten. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 10.55). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 yang menyatakan bahwa

anggaran untuk penyelenggaraan pembinaan koperasi di Kota Serang masih

kurang diantara bidang lainnya di dalam satu dinas. Dalam satu dinas anggaran

untuk pembinaan koperasi lah yang paling kecil diantara anggaran perdagangan

dan perindustrian padahal bidang koperasilah yang seharusnya menjadi urusan

wajib dan yang membutuhkan anggaran yang lebih banyak dibandingkan dengan

yang lainnya. Namun dengan kekurangan anggaran dalam pembinaan koperasi,

bidang koperasi tetap melakukan singkronisasi program dengan pihak dinas

koperasi Provinsi Banten tetapi memang dengan pengalokasian anggaran yang

kurang untuk bidang koperasi dibandingkan dengan bidang lainnya akan

menghambat proses pelaksanaan pembinaan koperasi yang dilakukan oleh Dinas

Page 153: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

134

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi khususnya bidang koperasi. Hal serupa

juga didukung dengan pendapat dari I3-1 yang menyatakan bahwa :

“Anggaran yang dialokasikan pun menurut saya masih kurang dibandingkan dengan bidang lainnya dalam satu dinas”. (Wawancara di Kediaman Narasumber I3-1 tanggal 4 agustus 2016 pukul 11.11)

Belum terpenuhinya sarana dan prasarana yang mendukung dalam

melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang seperti kendaraan operasional dan

computer menjadi suatu hambatan dalam penyelenggaraan pembinaan koperasi di

Kota Serang. Seperti yang disampaikan oleh I1-2 sebagai berikut :

“Kalau untuk sarana prasarana kita masih kurang mencukupi yah. Untuk sarana prasarana ada perkantoran dan di lapangan. Untuk sarpras kantor kita masih kekurangan computer atau laptop karena terkadang kita harus bergantian mengerjakan laporan. Selain itu kendaraan operasional juga tidak ada untuk kelapangan melakukan penyuluhan jadi kita memakai kendaraan pribadi, terus juga kita tidak mempunyai ruangan yang cukup besar untuk melakukan kegiatan pembinaan koperasi. Kita kalau mengadakan acara tidak di kantor karena memang kita tidak punya ruangan disini paling juga ada satu ruang rapat atau aula internal tapi itu tidak bisa mengundang orang terlalu banyak karena memang kapasistasnya tidak mencukupi. Dan kita kalau mengadakan acara juga dihotel atau gedung pertemuan atau restoran atau misalnya langsung ditempat koperasinya seperti melakukan penyuluhan ke koperasi baru. Kita juga belum memiliki mobil/motor penyuluhan atau pembinaan koperasi jadi masih menggunakan kendaraan pribadi”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 10.55). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 yang menyatakan bahwa sarana

dan prasarana yang dimiliki oleh bidang koperasi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang untuk menunjang kegiatan masih

terbatas seperti laptop/ komputer dan kendaraan operasional untuk para petugas

penyuluh koperasi lapangan karena mereka lebih banyak bekerja di lapangan agar

bergerak lebih cepat. Selain itu ruangan yang dimiliki oleh Dinas Perdagangan

Page 154: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

135

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang juga tidak banyak untuk melakukan

pembinaan kepada koperasi sehingga jika melakukan pembinaan biasanya

dilakukan di luar kantor dinas. Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh I1-3

adalah sebagai berikut :

“Kalau untuk sarpras kita belum cukup ya untuk melakukan pembinaan masih ada beberapa yang kita butuhkan, seperti kita belum punya kendaraan operasional seperti mobil sosialisasi atau motor untuk melakukan pembinaan jadi kita gunakan yang ada saja”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 Juli 2016 pukul 11.45).

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I1-3 yang menyatakan

bahwa kendaraan operasional seperti mobil sosialisasi dan motor merupakan

kendaraan yang sangat dibutuhkan untuk melakukan pembinaan langsung kepada

koperasinya. Namun saat ini sarana prasarana berupa kendaraan operasional

masih memanfaatkan kepemilikan pribadi karena belum terfasilitasinya

kendaraan untuk melakukan pembinaan. Hal tersebut seperti yang dikemukakan

oleh I1-4 bahwa sebagai berikut :

“Kita itu hanya memanfaatkan kepemilikan sendiri jadi memanfaatkan yang ada, kalau sarana prasarana yang diberikan atau disiapkan dari dinas itu belum ada untuk melancarkan tugas kami. Jadi ya menurut saya sarana prasarana seperti kendaraan operasional, computer, dan laptop perlu ditingkatkan lagi untuk membantu melancarkan pembinaan koperasi yang dilakukan oleh PPKL maupun dinas itu sendiri”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 11.00). Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh I1-5 bahwa sebagai berikut : “Sarana prasarana itu saya rasa masih kurang ya untuk ngebina dari segi kendaraan operasional aja kita tidak punya jadi bawa kendaraan masing-masing saja.(Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 11.27).

Page 155: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

136

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh I3-1 adalah sebagai berikut : “Sarpras juga saya rasa masih kurang, terutama mobilitas yaitu sarana prasarana kendaraan operasional. Perlu ada perhatian khusus. (Wawancara di Kediaman Narasumber I3-1, tanggal 4 agustus 2016 pukul 11.11). Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I3-1 bahwa perlu adanya

perhatian khusus untuk pengadaan sarana prasarana penunjang dalam melakukan

pembinaan koperasi karena itu merupakan hal yang penting agar

penyelenggaraan pembinaan koperasi bisa berjalan dengan mudah, lancar dan

optimal. Namun karena kekurangan sarana prasarana untuk melakukan

pembinaan akhirnya sistem yang diberdayakan adalah memanfaatkan yang ada.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh I1-1 yaitu sebagai berikut :

“Sekarang sarana prasarananya cukup ya walaupun masih belum menyeluruh mendapatkan sarana prasarana untuk melakukan pembinaan koperasi. Jadi sistemnya kami berdayakan atau manfaatkan yang ada”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 14.00).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 yang menyatakan bahwa

prinsipnya mengenai sarana prasarana itu menggunakan dan memanfaatkan

sarana prasarana yang ada karena untuk penambahan sarana prasarana juga

terbentur dengan minimnya anggaran yang didapatkan oleh bidang koperasi

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang sehingga dengan

adanya prinsip seperti pembinaan koperasi yang dilakukan masih belum

maksimal dan hasilnya pun belum optimal.

Pembinaan Koperasi dirasa sangat perlu untuk menerapkan media

tekhnologi secara kekinian guna melakukan beberapa kegiatan seperti sosialisasi,

Page 156: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

137

penyuluhan, pengelolaan akuntansi melalui software yang lebih luas kepada

koperasi-koperasi maupun mensosialisasikan gerakan memasyarkatkan koperasi

di masyarakat. Tidak adanya penggunaan teknologi seperti tidak adanya media

sosialisasi pada media massa seperti website resmi yang dikelola oleh Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi menjadi kelemahan untuk melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang. seperti yang disampaikan oleh I1-1 sebagai

berikut :

”Kalau penggunaan teknologi kita paling hanya melalui email saja, karena kita juga tidak ada website khusus dinas. Dalam melakukan pembinaan juga kita masih manual belum menggunakan software-software untuk membina koperasinya”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 14.00). Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan dari I1-2 bahwa : “Kita belum menggunakan pemanfaatan teknologi atau media elektronik ya dalam melakukan pembinaan koperasi atau sekedar memberikan informasi serta menerima masukan atau laporan mengenai koperasi. Pembinaan yang dilakukan oleh bidang koperasi masih belum modern dengan menggunakan tekhnologi seperti website dan software akuntansi jadi masih manual saja mengajarkannya. Selain itu juga dinas kita ini belum mempunyai website sendiri jadi masih nginduk ke website kota serang, website kota serang juga suka bermasalah”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 10.55). Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I1-2 yang menerangkan

bahwa dalam melakukan pembinaan koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi Kota Serang belum menggunakan media elektronik seperti

website untuk memberikan informasi, masukan atau laporan mengenai koperasi

kepada masyarakat ataupun belum melakukan sosialisasi dengan menggunakan

media massa seperti website, website yang ada di Dinas tersebut itu hanya

Page 157: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

138

website yang masih menginduk pada website Kota Serang namun dalam

kesehariannya website tersebut juga tidak lengkap dalam menghimpun

informasi mengenai koperasi dan masih sering bermasalah karena masih belum

menjadi perhatian yang penting bagi Pemerintah Kota Serang. Selain itu juga

belum mengajarkan pembukuan akuntansi melalui aplikasi atau software jadi

masih menggunakan sistem yang manual. Belum menggunakan teknologi masa

kini dalam melakukan pembinaan koperasi juga disampaikan oleh I1-5 yaitu

sebagai berikut :

”Aduh belum ada mba, kita aja masih secara manual ngajarinnya. Kita juga dari mana softwarenya belinya mahal. Jadi membuat laporan keuangan/neracanya ya manual aja pake buku. Koperasinya juga gak punya dan ga ngerti kitanya juga ga ngerti”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 Juli 2016 pukul 11.27) Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh I1-4 bahwa sebagai berikut : “Kalau koperasi sudah banyak yang menggunakan software atau aplikasi keuangan tapi itu kebanyakan koperasi KSP yang sudah besar, tapi kalo koperasi warga belum memakai itu jadi masih manual. Kita dalam melakukan pembinaan juga belum menerapkan media elektroik atau teknologi seperti sistem informasi dan sebagainya jadi masih manual saja. karena kita juga tidak ada yang berlatar belakang pendidikan IT. Mungkin nanti kalau kita ada kerjasama dengan pihak ketiga tapi sejauh ini kita belum bekerjasama dengan pihak ketiga palingan dengan dekopinwil kalo mau menanyakan masalah software. Kita melakukan pembinaan juga masih secara manual”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 11.00). Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-4, dan I1-5 yang menerangkan

bahwa dalam melakukan pembinaan koperasi Dinas bagian koperasi belum

menerapkan media elektronik atau teknologi seperti sistem informasi dan

sebagainya, jadi masih secara manual saja mengajarkannya kepada koperasi.

Page 158: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

139

Hal tersebut disebabkan karena para petugas penyuluh koperasi lapangan pun

tidak faham dan mengerti masalah informasi teknologi karena memang mereka

bukan berlatang belakang pendidikan informasi teknologi. Memang sudah ada

beberapa koperasi yang menggunakan software atau aplikasi keuangan tetapi

cara tersebut biasanya digunakan oleh koperasi simpan pinjam yang sudah

besar dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sedangkan koperasi-koperasi

di Kota Serang mayoritas belum menggunakan teknologi semacam aplikasi

akuntansi. Namun pada penjelasannya pula menerangkan bahwa akan

bekerjasama dengan pihak ketiga mengenai pemanfaatan teknologi untuk

melakukan pembinaan kepada koperasi di Kota Serang. Belum pernah ada

pelatihan IT maupun media lainnya dalam melakukan sosialisasi juga

disampaikan oleh I2-1 adalah sebagai berikut :

”Kalau untuk pelatihan IT atau dinas menggunakan teknologi dalam menyelenggarakan pembinaan memang belum ada, kita juga belum make kan masih manual saja dari segi manajemennya sama akuntansinya belum mengelola koperasi secara modern”. (Wawancara di kediaman narasumber I2-1, tanggal 14 agustus 2016 pukul 19.45).

Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan yang disampaikan

oleh I2-5 sebagai berikut :

”Belum pernah ada penggunaan teknologi seperti software dsb. Untuk sekedar informasi mengenai koperasi dari dinas saja kami susah mendapatkannya karena memang dinas tidak menggunakan website atau media lainnya untuk memberikan informasi terkait koperasi untuk koperasi maupun masyarakat Kota Serang”. (Wawancara di kediaman narasumber I2-5, tanggal 3 agustus 2016 pukul 15.34). Berdasarkan hasil wawancara dengan I2-1 dan I2-5 menerangkan bahwa

para pengurus koperasi juga belum pernah mendapatkan pembinaan berupa

Page 159: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

140

penggunaan teknologi atau pelatihan akuntansi yang berbasis teknologi berupa

software maupun aplikasi, sehingga mereka masih menggunakan pengelolaan

akuntansi secara manual. Dan menurut para pengurus koperasi bahwa saat ini

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi belum mengarah pada

pemanfaatan teknologi karena dinas tidak menggunakan website ataupun media

lainnya untuk memberikan informasi terkait koperasi untuk koperasi itu sendiri

maupun untuk masyarakat Kota Serang.

Sering terjadinya rotasi jabatan menjadi suatu hambatan karena dinamika

kerja akan mengalami perubahan karea perlu beradaptasi. Di dalam pemerintahan

seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau yang sekarang dikenal dengan sebutan

ASN (Aparatus Sipil Negara) terjadinya rotasi jabatan merupakan hal yang biasa

dan wajar terjadi. Baik karena jenjang karir maupun karena faktor politis karena

kewenangan kepala daerah. Rotasi jabatan akan menjadi hambatan apabila tidak

sesuai dengan kompetisinya. Seperti yang disampaikan oleh I1-2 sebagai berikut :

”Rotasi promosi jabatan, ini menjadi ancaman karena dalam PNS atau sekarang dikenal dengan ASN hal yang wajar jika kita ditempatkan dimana saja. Saya juga dua tahun lalu hasil rotasi jabatan sampai akhirnya ditempatkan di seksi bina koperasi. Sehingga itu yang menyebabkan kita suka tidak/ belum faham dengan satu bidang yang ditempatkan, didukung dengan background pendidikan yang sangat berbeda. Selain itu hambatannya juga dari segi SDM orang dinasnya yang sedikit dalam melakukan pembinaan ke koperasi itu yang menjadi kekhawatiran saat ini”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 10.55). Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan yang disampaikan oleh I1-1 sebagai berikut : ”Sering terjadinya rotasi jabatan juga mempengaruhi pembinaan koperasi yang dilakukan oleh dinas, karena rotasi jabatan terjadi antara 1 tahun atau dua tahun jabatan”. (Wawancara di Kantor Dinas

Page 160: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

141

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 14.00) Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-2 dan I1-1 yang menerangkan

bahwa rotasi jabatan sering terjadi yang terbaru khususnya pada jabatan Kepala

Seksi. Rotasi jabatan pasti memiliki pengaruh baik itu pengaruh positif maupun

negatif karena ada perpidahan pekerjaan dan tanggung jawab dan akhirnya

mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat jadi terganggu atau terhambat

karena adanya proses pembaharuan. Seperti yang disampaikan oleh I3-1 bahwa

sebagai berikut :

”Dengan adanya rotasi jabatan mempengaruhi kualitas dari SDM itu sendiri. Karena jika sudah terjadi rotasi jabatan diserahkan kepada yang baru sementara yang baru juga tidak mengerti, mereka belajar lagi akhirnya pelayanan terhadap masyarakat khususnya koperasi itu terhambat”. (Wawancara di kediaman narasumber I3-1, tanggal 4 agustus 2016 pukul 11.11). Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I3-1 bahwa terkadang

rotasi jabatan tersebut menjadi ancaman ketika orang tersebut sulit untuk

beradaptasi dan tidak mau untuk belajar sehingga pekerjaan akan terhambat

karena peran dari pemimpin untuk mengarahkan bawahannya tidak optimal dan

hal itu yang akan menghambat dalam melakukan pembinaan kepada koperasi di

Kota Serang. Dari data lapangan yang telah dijelaskan di atas peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa yang menjadi faktor kelemahan (weakness) Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dalam melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang adalah sebagai berikut :

Page 161: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

142

1. Sangat kurangnya kuantitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi khusunya bidang koperasi di Kota

Serang

2. Masih belum memadainya kualitas dari para pegawai dinas yang

membidangi koperasi karena mereka rata-rata bukan berasal dari latar

belakang pendidikan perekonomian yang paham dengan koperasi, tetapi

mereka terus berusaha untuk belajar agar bisa lebih profesional dalam

melakukan pekerjaannya yaitu melakukan pembinaan koperasi. selain itu

kualitas dari Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan yang kurang profesional

dalam membina koperasi dan di rasa belum bisa mengatasi permasalahan

yang menyangkut dengan perkoperasian.

3. Alokasi anggaran dalam penyelenggaraan pembinaan koperasi masih belum

optimal.

4. Masih kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang dalam melakukan

pembinaan koperasi.

5. Pembinaan koperasi di Kota Serang masih belum memanfaatkan teknologi

seperti masih belum memanfaatkan media massa dalam melakukan

sosialisasi sehingga masih kurang masif dalam membina koperasi dan

memasyarakatkan koperasi di Kota Serang, selain itu dalam melakukan

pelatihan akuntansi juga belum menggunakan software maupun aplikasi

yang berkaitan dengan hal tersebut.

Page 162: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

143

6. Rotasi jabatan yang sering terjadi khususnya untuk jabatan Kepala Seksi

sehingga menghambat kinerja dalam penyelenggaraan pembinaan koperasi

di Kota Serang.

4.3.3 Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang di masa yang akan

datang. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi itu sendiri.

Mengatasi buruknya keadaan koperasi di Kota Serang perlu mengoptimalkan

segala peluang dan potensi yang ada guna memperbaiki atau meningkatkan

sekaligus menciptakan koperasi yang berkembang dan sehat serta memberikan

pandangan kepada masyarakat agar dengan melakukan hidup berkoperasi dapat

membawa kesejahteraan perekonomian dan sosial bagi masyarakat di Kota

Serang.

Peluang dan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

keadaan atau kondisi koperasi yang sehat dan berkembang dapat dilihat dari

penataan potensi pengembangan wilayah Kota Serang karena akan berpengaruh

terhadap adanya perubahan secara nyata bagi masyarakat sekitar dan akan

menjadi sorotan pemerintah dan stakeholders. Potensi pengembangan wilayah

yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Serang Tahun 2014-2018 dan secara umum pengembangan potensi wilayah

di Kota Serang terdapat pada sejumlah kawasan yang memiliki nilai strategis,

yaitu :

Page 163: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

144

1. Pengembangan potensi pariwisata di kawasan cagar budaya Banten

Lama.

2. Pengembangan potensi cagar alam di kawasan margasatwa Pulau

Dua.

3. Pengembangan potensi perumahan, perkantoran, wisata belanja, dan

kawasan sport center atau pusat perkotaan olahraga di Kota satelit

Curug dan Kemanisan Curug.

4. Pengembangan potensi perdagangan dan jasa serta pendidikan di

koridor kawasan cepat tumbuh Cipocok Jaya dan Curug.

5. Pengembangan Water Front City atau Pertanian di Kecamatan

Kasemen.

6. Pengembangan Kawasan Agropolitan di Taktakan

7. Pengembangan potensi kawasan Agrowisata buatan di Kecamatan

Curug dan Cipocok Jaya.

Pengembangan potensi wilayah memiliki kaitan erat dengan keadaan dan

kondisi koperasi di wilayah tersebut. Saat ini pemerintah pusat melalui

Kementerian Koperasi dan UKM sedang mengimplementasikan program

memasyarakatkan koperasi atau yang disebut dengan GEMASKOP (Gerakan

Memasyarakatkan Koperasi) dengan adanya program atau kebijakan tersebut

diharapkan pemerintah pusat maupun daerah lebih menggencarkan lagi kesadaran

untuk berkoperasi seperti dengan mendorong mengarahkan dan memotivasi

kelompok sasaran agar tumbuh kesadaran berkoperasi dan berpartisipasi aktif

mengembangkan koperasi. Dengan adanya program tersebut diharapkan

pertumbuhan koperasi di daerah bisa lebih bertambah baik dari segi kuantitas

maupun kualitasnya sehingga tujuan dari adanya koperasi untuk mensejahterakan

perekonomian anggota ataupun masyarakat dapat tercapai. Namun kenyataannya

saat ini keadaan koperasi di Kota Serang masih jauh dari harapan, secara

Page 164: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

145

keseluruhan koperasi di Kota Serang belum ada yang sempurna. Koperasi di Kota

Serang yang aktif rata-rata hanya koperasi pegawai sedangkan koperasi

masyarakat atau warga bisa dikatakan mati suri atau hidup segan mati tak mau

selain itu rata-rata koperasi di Kota Serang sekitar 75% merupakan koperasi yang

bergerak di Simpan Pinjam dan hanya 30-40% koperasi warga yang berjalan

selebihnya tidak. Hal tersebut disampaikan oleh I1-4 sebagai berikut :

“Kondisi koperasi di Kota Serang itu memang bisa dibilang berkembang tetapi yang berkembangnya itu koperasi-koperasi pegawai/KPRI, banyak juga koperasi-koperasi angkatan BRIMOB, POLRES semua adanya di Kota Serang dan yang jalan memang sebenernya koperasi-koperasi itu. Kalau untuk koperasi masyarakat sendiri paling sekitar 30-40% yang jalan. Saat ini koperasi semacam koperasi dari gapoktan di Kota Serang sudah jarang terdengar lagi seperti sudah bisa dikatakan tidak aktif padahal salah satu kecamatan di Kota Serang yaitu Kasemen mempunyai potensi pertanian di Kota ini tapi memang keadaanya saat ini koperasi pertanian pun sudah tidak aktif lagi padahal itu merupakan satu peluang yang bisa di manfaatkan jadi dari adanya gapoktan itu dibuat suatu koperasi yang bisa menjalankan perekonomian kelompok itu dengan cara kekeluargaan dan secara gotong royong sehingga tidak memberatkan anggotanya. Saya rasa tidak hanya kasemen aja kecamatan lain juga bisa jadi potensi bagi berkembangnya pertumbuhan hidup berkoperasi kaya misalnya dari segi umkm kita dorong tuh mereka supaya buat koperasi jadi kan sinergis kebijakan dari kementerian sampai ke daerah juga. Cuma koperasi di Kota Serang kebanyakan KSP, KSP baik yang berbadan hukum di Kota Serang maupun cabang dari kota lain. Dan kebanyakan dari Jakarta Bekasi Depok atau Bandung mereka buka cabang di Kota Serang. Tetapi kebanyakan di Kota Serang itu koperasi KSP kaya semacam lising, memang dia ke masyarakat tapi tidak dijadikan anggota masyarakat yang mengakses koperasi tersebut. Sebenernya kalau dibilang koperasi, mereka badan hukumnya koperasi tapi menjalankannya tidak sesuai dengan prinsip koperasi”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 Juli 2016 pukul 11.00)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I1-4 menerangkan bahwa

keadaan koperasi di Kota Serang masih memprihatinkan tidak semua koperasi di

Kota Serang dikatakan sempurna. Rata-rata koperasi yang aktif dan menjalankan

Page 165: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

146

kegiatannya merupakan koperasi pegawai ataupun karyawan yang memang dalam

segi pelaksanaan kegiatannya hanya tinggal lewat gaji mereka namun

kenyataannya koperasi yang hidup engga mati tak mau adalah koperasi warga

yang bisa dikatakan sekitar 30-40 % saja yang aktif koperasinya termasuk

koperasi pertanian di Kota Serang, keadaan koperasi pertanian di Kota ini sangat

memprihatinkan padahal jika dilihat dari segi potensi wilayah di Kota Serang,

salah satu Kecamatan yaitu Kecamatan Kasemen merupakan potensi dari

pengembangan sektor pertanian di Kota Serang, dengan adanya hal tersebut

seharusnya koperasi pertanian juga tumbuh dan berkembang di kelompok

pertanian tetapi kenyataan saat ini koperasi tersebut tidak berkembang, padahal

dengan adanya koperasi pertanian dapat merangkul para kelompok petani di

Kecamatan tersebut terbantu dan membawa manfaat bagi perekonomian petani di

wilayan Kecamatan Kasemen. Selain di wilayah Kasemen yang mempunyai

potensi pertanian terdapat pula Kecamatan Curug dan Cipocok Jaya yang

berpotensi dalam segi UMKM, dengan kelompok sasaran tersebut dapat dirdorong

untuk dapat mendirikan koperasi yang sehat sehingga masyarakat dalpat lebih

berpartisipasi dan berperan aktif dalam membentuk dan mengembangka koperasi.

Sehingga manfaatnya dapat mengembangkan perekonomian di wilayah tersebut.

Dengan adanya kegiatan atau program Gerakan Memasyarakatkan Koperasi

(GEMASKOP) yang saat ini digaungkan oleh pemerintah agar lebih mendorong

pertumbuhan koperasi di daerah-daerah di Kota Serang memiliki kaitannya

dengan penataan potensi pengembangan wilayah di Kota Serang yang akan

berdampak pada pertumbuhan kesadaran berkoperasi di masing-masing

Page 166: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

147

kecamatan yang mempunyai berbagai potensi sehingga keadaan koperasi di Kota

Serang bisa lebih bertambah baik dari segi kuantitasnya maupun kualitasnya.

Penataan potensi wilayah menjadi peluang untuk memperbaiki pertumbuhan

kesadaran berkoperasi di Kota Serang. karena perkembangan wilayah tidak

terfokus disatu titik saja melainkan merata dan tertata dengan baik sesuai dengan

potensi yang ada. Hal tersebut diharapkan akan berdampak pada perubahan

kebiasaan masyarakat agar lebih berpartisipasi dan mendorong peran serta

masyarakat untuk hidup berkoperasi maupun mengembangakn koperasi di Kota

Serang.

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang memiliki

tugas dan tanggung jawab dalam bidang koperasi termasuk dalam melakukan

pembinaan koperasi. Namun peran Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi khususnya bidang koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi tidak

menyeluruh hanya Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi yang bertugas

namun banyak SKPD dan lembaga lain yang terlibat atau memiliki tanggung

jawab dalam melakukan pembinaan koperasi seperti diantaranya Dinas Koperasi

dan UMKM Provinsi Banten, Sekretaris Daerah Bidang Kesejahteraan

Masyarakat, Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang (DEKOPINDA),

Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Lembaga Keuangan Dana

Bergulir (LPDB), Badan Usaha, UMKM, Pusat-pusat Koperasi, Kecamatan,

Kelurahan dan pihak-pihak lainnya yang terlibat. Banyaknya SKPD yang terlibat

menjadi sebuah peluang dalam penyelenggaraan pembinaan koperasi di Kota

Page 167: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

148

Serang jika dioptimalkan dengan baik tentunya. Seperti yang disampaikan oleh

I1-2 sebagai berikut :

”Sebenernya untuk melakukan pembinaan koperasi atau menangani koperasi ini banyak pihak yang terlibat dan menjalin kerjasama seperti Dinas Koperasi dan Umkm Provinsi Banten, Dekopinda Kota Serang, Lapenkop, Lembaga Keuangan (LPDB), Badan Usaha, UMKM, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, Pusat-Pusat Koperasi, kecamatan, kelurahan dan pihak-pihak lainnya tapi memang kami masih belum bekerjasama dengan semuanya baru beberapa saja untuk melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 10.55)

Pernyataan selanjutnya juga disampaikan oleh I1-1 sebagai berikut : ”Peluang yang bisa kita manfaatkan jadi ada kerjasama dengan DEKOPINDA dengan menjadi pemateri dalam pembinaan atau penyuluhan, kerjasama dengan SKPD lain, dengan SETDA juga bidang kesra kalau misalkan koperasi butuh modal”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 14.00).

Pernyataan selanjutnya juga disampaikan oleh I1-4 sebagai berikut :

“Sebenernya banyak yaa peluang untuk pembinaan koperasi ini bisa bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Dekopinda ataupun Dekopinwil, Dinas Koperasi Provinsi Banten, SKPD di Kota Serang, Badan Usaha juga kan kita bisa kerja sama dengan memfasilitasi koperasi sama bank-bank untuk masalah permodalan”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 11.00). Berdasarkan hasil wawancara yang disampaikan oleh I1-1, I1-2, I1-4

menerangkan bahwa sebenarnya peluang untuk mewujudkan pembinaan koperasi

yang baik di Kota Seranng memang yang paling berwenang dalam melakukan

pembinaan itu Dinas yang membidangi koperasi dalam hal ini Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang namun pembinaan koperasi

ini bersifat sangat terbuka karena sebenernya ada beberapa SKPD terkait yang

Page 168: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

149

memiliki peran untuk melakukan pembinaan koeprasi seperti Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Bagian Perdagangan Perindustrian, Dinas Pertanian,

Dinas Sosial, Dinas Perikanan dan Kelautan, Kecamatan dan Kelurahan. Selain

itu masih terdapat banyak lagi mitra yang bisa mendorong perkembangan

koperasi seperti Usaha Kecil Menengah, Lembaga Keuangan, Badan Usaha,

Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang, Perusahaan, Mahasiswa

Gerakan Koperasi dan Persatuan Koperasi seperti yang disampaikan oleh I2-1

sebagai berikut :

“Kalau menurut saya gini, untuk komunitas-komunitas asongan, atau pengrajin kerupuk itu diorganisir untuk membentuk koperasi ataupun komunitas warga, kalau chemistrynya dapet, kompak itu bisa di bangun koperasi. Jadi kita kan banyak UMKM nah di sosialisasikan deh pentingnya koperasi ke komunitas itu saya yakin lebih kena. Dan koperasi bisa lebih memasyarakat dan semakin banyak koperasi yang akan terbentuk jika menggaet komunitas-komunitas tadi”. (Wawancara di Kediaman Narasumber I2-1 tanggal 14 agustus 2016 pukul 19.45) Pernyataan selanjutnya juga disampaikan oleh I3-2 sebagai berikut : “Kita ini kan banyak perusahaan, pembinaan koperasi ini tidak bisa di bebankan dari anggaran 1 T Kota Serang tidak hanya dari APBD, orang yang punya kewenangan itu bisa membangun jejaring kemitraan dengan semua stakeholder dengan perusahaan. Membangun kemitraan dengan mengembangkan koperasi melalui dana-dana csr perusahaan. Pemerintah bisa menggaet seluruh stakeholder untuk bisa ikut mengembangkan koperasi bicara pasar kita gunakan asosiasi pengusaha pasar, kita gunakan kementerian perdagangan. Jadi dinas ini khusunya bidang koperasi untuk melakukan pembinaan tidak berjalan dengan sendirinya tapi bisa bekerjasama dengan stakeholder. Minimal kerjasama dengan bidang lain dalam satu dinas karena sepayung dengan pemerintahan, baru abis itu dengan perusahaan atau stakeholder lainnya. Di pertanian ada gapoktan bisa diikutkan jadi koperasi, di dinsos ada pkh itukan dinsos tidak hanya sekedar mengasih makan tapi bisa juga mengembangkan bisnis ketika bisnis dikembangkan bareng-bareng koperasi masuk kelembagaannya”. (Wawancara di Kantor Koperasi Civitas Akademika Untirta Kota Serang, tanggal 30 agustus 2016 pukul 13.50).

Page 169: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

150

Berdasarkan hasil wawancara oleh I2-1 dan I3-2 menyimpulkan bahwa

peluang untuk mewujudkan pembinaan koperasi selain bekerjasama dengan

SKPD atau instansi terkait tetapi juga bisa memanfaatkan peluang untuk

bekerjasama dengan stakeholders, kelompok sasaran yang bisa dijadikan mitra

seperti UMKM, Gerakan Koperasi atau Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota

Serang, Badan Usaha, Lembaga Keuangan Dana Bergulir (LPDB), Lembaga

Keuangan lainnya seperti bank, dan Perusahaan.

Dalam era perkembangan teknologi saat ini sudah seharusnya instansi

pemerintahan menggunakan dan memanfaatkan teknologi dalam melakukan

pelayanan kepada masyarakat tidak terkecuali Dinas yang membidang koperasi

dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang seperti memberikan

informasi terkait dengan koperasi secara luas, lengkap, dan terbaru. Seperti yang

disampaikan oleh I2-5 sebagai berikut :

“Pihak dinas koperasi seharusnya bikin website atau blog karena selama ini masih keterbatasan informasi mengenai koperasi. Jadi supaya lebih professional juga, tapi saat ini belum mengarah kesana. Sebenernya itu bisa menjadi peluang agar pembinaan bisa berjalan dengan massif karena banyak informasi yang bisa di dapatkan oleh gerakan koeprasi maupun masyarakat secara luas tentang koperasi di Kota Serang. Selain itu juga koperasi diarahkan ke pemasrannya jadi dinas koperasi bisa memfasilitasi kerjasama dengan pihak swasta”. (Wawancara di Kediaman narasumber I2-5, tanggal 3 agustus 2016 pukul 15.34). Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I2-5 menyatakan bahwa

saat ini di era perkembangan teknologi sudah saatnya pemerintah khususnya

dinas yang membidangi koperasi memanfatkan teknologi berupa pembuatan

website dan sebagainya agar pelayanan dalam melakukan pembinaan koperasi

berupa memberikan informasi kepada publik dan melakukan pembinaan dengan

Page 170: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

151

menggunakan software atau aplikasi akuntansi dapat terlaksana agar pembinaan

koperasi di Kota Serang bisa semakin berkembang sesuai dengan perkembangan

jaman.

Dari data lapangan yang telah dijelaskan di atas peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa yang menjadi faktor peluang (Opportunities) Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dalam melakukan

pembinaan koperasi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kota Serang memiliki perencanaan dalam pembangunan maka perlu di

dorong pembangunan potensi wilayah Kota yang akan berdampak pada

perilaku masyarakat dalam hidup berkoperasi atau Gerakan

Memasyarakatkan Koperasi (GEMASKOP) yang akan berdampak pada

pertumbuhan kesadaran atau partisipasi aktif untuk berkoperasi pada

masyarakat di Kota Serang.

2. Dalam melakukan pembinaan koperasi sebenernya banyak SKPD yang

terlibat diantaranya Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi, Dinas

Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, Sekretaris Daerah Khsusnya bidang Kesejahteraan Sosial,

Kecamatan, dan Kelurahan dan sebagainya.

3. Peluang juga bisa dimanfaatkan dari masyarakat, atau kelompok sasaran dan

juga banyak stakeholders yang bisa dijadikan mitra seperti UMKM, Gerakan

Koperasi/ Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang, Badan Usaha,

Lembaga Keuangan Dana Bergilir, dan Perusahaan.

Page 171: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

152

4. Di era perkembangan teknologi saat ini perlu dimanfaatkannya media untuk

melakukan pembinaan seperti sosialisasi secara kreatif dan masif dan

melakukan pembinaan pengelolaan keuangan secara modern dengan

menggunakan aplikasi atau software tertentu.

4.3.4 Threats (Ancaman)

Threats merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini

dapat mengganggu organisasi itu sendiri. Kondisi yang terjadi merupakan

ancaman dari luar organisasi itu sendiri, misalnya kompetitor, kebijakan

pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dalam

melakukan pembinaan koperasi juga memiliki hambatan yang disebabkan oleh

faktor eksternal atau hambatan yang berasal dari luar organisasi, sehingga

akibatnya dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang belum optimal.

Salah satu hambatan tersebut adalah masih banyak pengurus dan anggota

koperasi yang masih belum faham terhadap kegiatan berkoperasi. Seperti yang

disampaikan oleh I1-1 yang menyatakan sebagai berikut :

“Ancamannya atau kendalanya kadang-kadang dan memang kebanyakan baik pengurus maupun anggota koperasinya mereka belum faham tentang koperasi itu sendiri banyak yang belum mengerti. Selain itu koperasi itu sendiri biasanya yang aktif hanya pengurusnya saja, sementara para anggotanya itu jarang mendapatkan pembinaan dari pengurusnya. Selain itu ancaman untuk koperasinya apalagi koperasi simpan pinjam, di Kota Serang itu banyak bank keliling yang beratasnamakan koperasi tapi tidak menjalankan prinsip koperasi”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 14.00).

Pernyataan selanjutnya juga disampaikan oleh I1-2 sebagai berikut :

Page 172: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

153

“Hambatan yang terjadi dari pihak koperasinya, kita sudah ngebina begini begitu tapi feedback nya saya rasa masih kurang, jadi kalau pengurusnya sudah semangat lalu anggotanya susah ya itu repot karena untuk menjalankan atau mengembangkan koperasi itukan harus dengan usaha bersama. Selain itu masih banyaknya pengurus dan anggota koperasi yang tidak paham dengan materi ketika selesai diberikan penyuluhan atau pembinaan atau workshop, jadi sudah langsung lupa dan tidak diterapkan langsung ke aktivitas perkoperasinya karena pembinaan ini bertujuan untuk mengembangkan koperasi tersebut. Lalu para pengurus dan anggota koperasi yang kebanyakan masih kurang peduli untuk mengembangkan usahanya, selain itu faktor kurang aktifnya pengurus dan anggota dalam melakukan pengembangan koperasi”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 10.55).

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1-1 dan I1-2 menerangkan bahwa

yang menjadi hambatan paling mendasar ada pada pengurus dan anggota

koperasi itu sendiri, seperti diantaranya masih kurangnya keinginan dan

kemauan dari pengurus dan anggota dalam mengembangkan koperasi, selain itu

kurangnya memahami arti berkoperasi atau tidak menjalankan prinsip-prinsip

dalam berkoperasi secara baik dan benar sehingga banyak anggota yang kurang

aktif dalam melakukan pengembangan koperasi padahal koperasi bisa

berkembang dan sehat itu membutuhkan kerjasama semua pihak. Hal tersebut

juga didukung dengan adanya pernyataan dari I2-4 adalah sebagai berikut :

“Mungkin dari anggotanya bu, kalau dari pemerintah kan sebetulnya hanya memfasilitasi. Sebetulnya yang memajukan itukan dari kita yang kurang kompak kurang solid”. (Wawancara di Kantor Koperasi Tunas Mandiri, tanggal 3 agustus 2016 pukul 10.21).

Hal yang sama juga disampaikan oleh I1-4 yaitu sebagai berikut : “Ancamannya itu pengetahuan tentang koperasi dari anggota itu yang masih kurang. Sebenernya bisa memanfaatkan dana pendidikan yang ada di koperasi untuk memberikan pendidikan tentang berkoperasi yang baik dan benar ke anggota supaya memang benar-benar mendapatkan pendidikan agar lebih paham dengan hidup berkoperasi”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 11.00)

Page 173: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

154

Berdasarkan hasil wawancara I2-4 dan I1-4 menerangkan bahwa yang

menjadi hambatan salah satunya adalah kurangnya kepemahaman dan

ketidakpedulian pengurus dan anggota koperasi dalam mengembangkan atau

memajukan koperasinya. Hal tersebut bisa dilihat dari setelah dilakukan

pembinaan dari pihak dinas yang membidangi koperasi mereka tidak langsung

menerapkan ilmu yang didapatkan dalam proses pembinaan koperas, hal tersebut

yang menyebabkan bahwa koperasi di Kota Serang kurang berkembang dan

masih membutuhkan perhatian. Padahal pembinaan koperasi bisa berjalan dengan

optimal ketika pihak penyelenggara dan pihak yang diselenggarakan harus

sinergi untuk mengembangkan koperasi agar lebih baik lagi dan membawa

manfaat bagi para pengurus maupun anggotanya.

Selain itu persepsi masyarakat mengenai koperasi itu bagaimana masih

belum semuanya faham karena bisa dilihat berdasarkan hal tersebut sehingga

masyarakat Kota Serang yang berpartisipasi untuk ikut serta menjadi anggota

koperasi masih rendah seperti yang disampaikan oleh I3-2 sebagai berikut :

“Dan persepsi masyarakat mengenai koperasi itu apa masih belum semuanya faham.. karena mungkin sosialisasi yang dilakukan dinas tidak berkelanjutan mengenai memasyarakatkan koperasi sehingga masyarakat yang berpartisipasi ikut serta menjadi anggota koperasi masih rendah”. (Wawancara di Kantor Koperasi Civitas Akademika Untirta Kota Serang, tanggal 30 Agustus 2016 pukul 13.50).

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh I1-5 yaitu sebagai berikut :

“Selain itu kepemahaman dan pasrtisipasi masyarakat Kota Serang untuk berkoperasi juga masih kurang, karena saat ini program yang sedang digiatkan oleh pemerintah pusat adalah gemarkop gerakan memasyarakatkan koperasi jadi supaya masyarakat khususnya di Kota Serang lebih terbiasa dengan hidup berkoperasi agar bisa sejahtera

Page 174: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

155

warganya”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 11.27)

Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan dari I1-4 : “Selain itu partisipasi masyarakat Kota Serang yang masih rendah untuk

ikut berkoperasi mereka masih menganggap kalau koperasi itu badan usaha sejenis rentenir karena memang menjadi ancaman juga bagi koperasi dengan munculnya koperasi-koperasi simpan pinjam yang menjalankan usahanya seperti lising tapi beratasnamakan koperasi sementara menjalankan usahanya tidak sesuai dengan prinsip koperasi”.(Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 11.00).

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I3-2, I1-5, I1-4 dapat

disimpulkan bahwa rendahnya partisipasi masyarakat Kota Serang untuk ikut

dalam berkoperasi hal tersebut disebabkan karena ada beberapa masyarakat

kota serang yang masih belum faham tentang berkoperasi atau menjalankan

prinsip koperasi yang benar, banyak pula yang mereka menganggap koperasi itu

tidak penting dalam meningkatkan perekonomian karena mereka merasa

khawatir bahwa koperasi itu identik dengan badan usaha yang fiktif dan suka

membawa uang anggotanya dan hal itulah yang menyebabkan partisipasi

masyarakat untuk ikut berkoperasi di Kota Serang masih rendah.

Kesulitan mendapatkan permodalan bagi koperasi untuk pengembangan

koperasinya ternyata menjadi hambatan dalam penyelenggaraan pembinaan

koperasi. Karena jika sudah dibina oleh pihak pemerintah tetapi koperasi itu

sendiri sulit untuk mendapatkan dana untuk bisa mengembangkan usaha

koperasinya juga sama saja berarti pembinaan yang dilakukan menjadi sia-sia

dan kurang bermakna dalam praktiknya. Hal tersebut juga diungkapkan oleh I2-4

sebagai berikut :

Page 175: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

156

“Selain itu pembinaan yang dilakukan oleh dinas kota memang sudah efektif tapi kitanya terbentur dengan biaya, mau mengembangkan juga terbentur dengan biaya, modalnya saja hanya dari anggota. Koperasi kita juga masih jalan ditempat, belum bisa membuat suatu produksi yang bisa berdampak pada perkembangan koperasi ini. Kita hanya ATK di lingkungan sekolah saja, tapi kalau tuntutat waktu workshop ya koperasi itu juga harus ada wirausahanya. Tapi kita hanya baru dari anggota pegawai koperasi. Kita saja simpanan wajibnya hanya 10.000 perbulan”. (Wawancara di Kantor Koperasi Tunas Mandiri, tanggal 3 agustus 2016 pukul 10.21)

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh I1-3 adalah sebagai berikut : “Yang menjadi salah satu hambatan nya yaitu dari segi permodalan, memang kita membina koperasi tersebut dengan pelatihan dsb tetapi balik lagi tujuan kita membina koperasi-koperasi adalah untuk mengembangkan koperasi khususnya yang ada di Kota Serang tetapi mereka tersendat dengan masalah kekurangan modal dan kekurangan akses atau sulitnya mendapatkan modal tersebut sementara saat ini dinas tidak boleh lagi memberikan bantuan berupa uang/modal kepada koperasi kalaupun bantua paling berupa barang. Nah itulah jadi masalah permodalan untuk pengembangan koperasi yang masih sulit didapatkannya. Karena untuk mendapatkan permodalan tersebut membutuhkan syarat-syarat yang khusus terkadang para pengurus dan anggota koperasinya pun masih ada yang tidak mampu atau paham untuk mengurus persyaratan tersebut selain itu juga tidak adanya kemauan yang sungguh-sungguh dan akhirnya mereka menerima dengan keadaan yang ada yaitu mendapatkan modal dari para anggotanya dan modal yang didapatkan juga tidak seberapa. Jika seperti itu tujuan untuk melakukan pembinaan itu untuk mengembangkan koperasi atau supaya koperasi di Kota Serang berkembang menjadi tidak berjalan dengan optimal”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 11.45)

Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan yang disampaikan oleh I1-2

yaitu sebagai berikut : “Dan faktor ekonomi seperti permodalan koperasi yang kurang sehingga kegiatan/aktivitas koperasi begitu-begitu saja atau jalan ditempat dan sulit untuk mengembangkan koperasinya”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 10.55).

Page 176: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

157

Berdasarkan hasil wawancara yang disampaikan oleh I2-4, I1-3, dan I1-2

dapat disimpulkan bahwa sulitnya untuk mendapatkan permodalan bagi

pengembangan koperasi menjadi salah satu ancaman atau hambatan dalam

menyelenggarakan pembinaan koperasi. Karena jika pihak dinas yang

membidangi koperasi telah melakukan pembinaan namun pihak koperasinya ingin

mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan dari pembinaan namun

terhambat dengan kurangnya modal yang mereka miliki sehingga untuk

melakukan pengembangan usaha koperasipun menjadi terhambat dan akhirnya

pembinaan yang dilakukan oleh dinas yang membidangi koperasi menjadi belum

optimal dan terkesan kurang bermakna.

Keberadaan kompetitor atau pesaing juga merupakan suatu ancaman bagi

kelembagaan koperasi di Kota Serang. Keberadaan pesaing tersebut akan

membawa dampak bagi terhambatnya perkembangan usaha yang dijalankan oleh

koperasi yang ada di Kota Serang, dengan adanya usaha waralaba milik swasta

tersebut mempengaruhi perkembangan koperasi serba usaha di Kota Serang selain

itu juga dengan adanya badan usaha keuangan atau rentenir ataupun bank keliling

juga membawa dampak bagi perkembangan koperasi simpan pinjam di Kota

Serang. Seperti yang disampaikan oleh I1-3 sebagai berikut :

“Ancaman lainnya juga banyaknya/ menjamurnya usaha waralaba yang mengganggu keberadaan koperasi serba usaha di Kota Serang sehingga koperasi serba usaha yang didirikan oleh pengurus dan anggota koperasi menjadi bangkrut dan tidak beroperasional lagi”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 11.45).

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh I2-5 adalah sebagai berikut : “Untuk pengembangan sebenernya dinas koperasi sudah membantu, sempat bikin bina mart tapi di tengah jalan bina martnya ini mati dan

Page 177: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

158

sudah tidak berjalan lagi usahanya. Itu juga dikarenakan karena banyaknya saingan seperti alfamart dan indomart yang sudah semakin merajalela koperasi seba usaha seperti pewaralaba seperti itu. Selain itu dari pihak kami SDMnya juga masih belum faham ilmunya, selain itu ketidaksiapan dari pengurus maupun anggota koperasi untuk mengelola bina mart ini juga yang mengakibatkan bina mart ini tidak berjalan lagi”. (Wawancara di Kediaman Narasumber I2-5 tanggal 3 agustus 2016 pukul 15.34)

Pernyataan tersebut juga didukung dengan pernyataan dari I1-2 sebagai berikut : “Masih ada beberapa koperasi yang atas namanya atau badan hukumnya koperasi tetapi pada saat menjalankan kegiatan sehari-harinya itu tidak sesuai dengan prinsip perkoperasian. Contohnya seperti menjamurnya lising yang beratasnamakan koperasi atau badan hukumnya koperasi tetapi menjalankan kegiatannya tidak sesuai dengan prinsip koperasi yang benar seperti meminjamkan uang ke yang bukan selain anggota dan membagikan keuntungannya tidak kepada seluruh anggota melainkan hanya untuk dikonsumsi pribadi jadi bukan untuk kemaslahatan bersama”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi tanggal 14 Juli 2016 pukul 10.55) Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I1-3, I2-5, I1-2 bahwa

keberadaan badan usaha lain seperti pewaralaba dan bank keliling juga menjadi

suatu hambatan atau ancaman dalam perkembangan koperasi di Kota Serang hal

ini berkaitan dengan pembinaan koperasi karena diadakannya pembinaan

koperasi itu untuk mengembangkan atau memberdayakan koperasi namun

kenyataannya kehadiran competitor atau pesaing tersebut membawa dampak

kepada koperasi karena dengan kehadiran mereka masyarakat Kota Serang lebih

memilih untuk mengakses badan usaha tersebut dibandingkan dengan koperasi

dan akan membawa pada ketidakperkembangannya koperasi di Kota Serang.

padahal keuntungan dari koperasi pun tidak seberapa dan koperasi lama-lama

akan tergilas keberadaannya dengan badan usaha swastaa tersebut.

Page 178: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

159

Peran dari stakeholders sangat penting dalam penanganan pembinaan

koperasi di Kota Serang ini mengingat banyak stakeholders yang harus terlibat

untuk mengatasi permasalahan tersebut sesuai tugas pokok dan fungsinya seperti

Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang, Petugas Penyuluh Koperasi

Lapangan (PPKL), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA),

Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Sosial, Lembaga Keungan

Dana Bergulir, UMKM, Badan Usaha lain dan sebagainya. Untuk itu kerjasama

menjadi hal yang sangat penting untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun

saat ini kerjasama menjadi sebuah hambatan dalam mengatasi permasalahan

pembinaan koperasi karena belum berjalan dengan baik atau belumnya menjalin

kerjasama dengan beberapa SKPD. Seperti yang disampaikan oleh I3-1 yaitu

sebagai berikut :

“Ada kerjasama antara Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi khusunya bidang koperasi dengan DEKOPINDA Kota Serang dan sudah berjalan baik tetapi memang harus terus di tingkatkan lagi kerjasamanya. Namun kerjasama yang dilakukan antar SKPD masih sangat lemah atau sangat kurang untuk membina dan mengembangkan koperasi di Kota Serang karena masih sebatas wacana saja belum ada tindakan”. (Wawancara di kediaman narasumber I3-1, tanggal 4 agustus 2016 pukul 11.11). Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I3-1, menerangkan bahwa

kerjasama antara Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi khususnya

bidang koperasi dan Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang sudah

berjalan dengan baik untuk melakukan kerjasama dalam melakukan pembinaan

koperasi seperti melakukan sosialisasi, dan pembinaan kepada pengurus koperasi

biasanya dekopinda menjadi pemateri dalam penyelenggaraan pembinaan yang

dilakukan oleh Dinas yang membidangi koperasi. Namun hubungan kerjasama

Page 179: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

160

antar SKPD yang terkait atau lintas sektor masih sangat lemah bahkan sangat

kurang untuk menjalin hubungan dalam konteks pembinaan koperasi sehingga

perannya masih berjalan masing-masing seharusnya jika kerjasama atau

hubungan antar SKPD berjalan seiringan dan sinergis akan menghasilkan

pembinaan yang optimal dan terfokus maupun menyeluruh. Kerjasama yang

dilakukan lintas sektor sudah sering diajukan di berbagai forum pertemuan

namun implementasinya tidak baik bahkan dengan beberapa SKPD tidak

berjalan. Seperti pernyataan yang disampaikan oleh I3-2, sebagai berikut :

“Sebenernya gagasan-gagasan bisa bekerjasama dengan siapa saja sudah jelas dan sudah diajukan di berbagai forum tapi implementasinya memang kerjasama dengan SKPD atau lembaga lainnya tidak baik bahkan dengan beberapa SKPD tidak berjalan”. (Wawancara di Kantor Koperasi Civitas Akademika Untirta, tanggal 30 agustus 2016 pukul 13.50).

Pernyataan tersebut didukung dengan pernyataan dari I1-2 yaitu sebagai berikut : “Sejauh ini pembinaan dilakukan dari kita ajasih, tidak ada atau belum ada kerjasama dengan SKPD lain. Sejauh ini yang kita lakukan baru dengan dekopinda Kota Serang karena dekopinda adalah kumpulan gerakan koperasi di Kota Serang jadi mereka tahu apa saja masukan-masukan yang harus dilakukan dalam melakukan pembinaan koperasi tetapi itu juga dirasa masih kurang intensitasnya”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 14 juli 2016 pukul 10.55)

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh I1-4 : “Nah itu dia peluang memang banyak tapi belum kita manfaatkan, jadi kalau koordinasi masih kurang. Sebenernya lintas program antar SKPD juga sangat penting kita bisa masuk seperti ke penyuluh pertanian. Kita seharusnya kerjasama ke penyuluh-penyuluh lain ya seperti ke penyuluh pertanian, dinas tenaga kerja dan sebagainya kita bisa masuk kesitu. Cuma kita belum merumuskan semuanya itu jadi kita baru hanya pada dinas koperasi ini dengan koperasinya. Jadi belum kita kembangkan ke yang lain jadi masih focus ke pembinaan koperasi-koperasi secara umum saja. Paling kerjasamanya baru Dekopinda/Dekopinwil dan Lapenkop masih hanya sebatas itu dan saya rasa intensitasnya juga masih kurang mesti ditingkatkan lagi”. (Wawancara di Kantor Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, tanggal 19 juli 2016 pukul 11.00)

Page 180: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

161

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh I3-2, I1-2, I1-4 menerangkan

bahwa pembinaan koperasi yang dilakukan oleh Dinas yang membidangi

koperasi saat ini memang belum bekerjasama dengan SKPD lain, kerjasama

untuk melakukan pembinaan saat ini hanya baru dengan DEKOPINDA Kota

Serang namun kerjasama tersebut juga masih perlu adanya peningkatan atau

intensitasnya ditambahkan karena sejauh ini memang pembinaan yang dilakukan

hanya dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi saja belum

bekerjasama dengan lintas sektor, lintas SKPD dan kerjasama dengan

Stakeholder pun perlu dimulai dari awal dengan stakeholder yang belum

menjalin kerjasama tetapi jika sudah adanya kerjasama tetap harus adanya

peningkatakan agar pembinaan yang dilakukan bisa lebih efektif efisien dan

optimal sehingga hasilnya pun koperasi di Kota Serang dapat lebih diberdayakan

dan berkembang.

Dari data lapangan yang telah dijelaskan diatas peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa yang menjadi faktor ancaman (threats) Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dalam melakukan pembinaan koperasi

adalah sebagai berikut :

1. Masih banyak pengurus dan anggota koperasi yang kurang paham dan kurang

peduli untuk mengembangkan perkoperasiannya.

2. Kurangnya kepemahaman masyarakat Kota Serang dalam berkoperasi

sehingga mengakibatkan partisipasi masyarakat Kota Serang untuk

berkoperasi juga masih rendah.

3. Sulitnya mendapatkan permodalan untuk pengembangan koperasi.

Page 181: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

162

4. Banyaknya pesaing koperasi seperti usaha waralaba milik swasta dan badan

usaha/ bank keliling dan rentenir yang menghambat perkembangan koperasi

sehingga koperasi serba usaha di Kota Serang yang rata-rata gulung tikar.

5. Dan masih lemahnya kerjasama antar SKPD dan stakeholders lain dan

perusahaan atau pelaku usaha yang belum baik atau belum terjalin.

4.4 Pembahasan

Dari pemaparan di atas mengenai gambaran umum analisis SWOT Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam pembinaaan koperasi di Kota

Serang dapat diketahui bahwa dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota

Serang Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang masih

mengalami permasalahan yang cukup kompleks sehingga perlu analisis yang

lebih mendalam.

Permasalahan yang kompleks dalam melakukan pembinaan koperasi di

Kota Serang, sehingga dalam identifikasi masalah penelitian mengamati masih

identifikasi diantaranya masih banyaknya koperasi resmi di Kota Serang yang

tidak aktif terlihat dari data pada tahun 2014 awalnya 342 lalu tahun 2015

jumlah koperasi menjadi 182 terdiri dari koperasi aktif 93 koperasi tidak aktif

67, kurangnya perhatian dan pembinaan dari pemerintah kepada koperasi di

Kota Serang, masih adanya manajemen koperasi yang dikelola secara sederhana,

dan kurangnya partisipasi masyarakat untuk berkoperasi terlihat dari minimnya

anggota koperasi tahun 2014 sebesar 12.402 dengan persentase 2.02% dari

jumlah penduduk Kota Serang sebanyak 613.774 jiwa.

Page 182: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

163

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu kiranya menganalisis lebih

mendalam untuk menentukan strategi yang tepat dalam mengatasi permasalahan

pembinaan koperasi. Dalam analisis SWOT akan dianalisis apa yang menjadi

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga dapat merumuskan strategi

yang tepat. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Faktor kekuatan (strengths) Dinas Perdagangan Peridustrian dan

Koperasi dalam pembinaan koperasi di Kota Serang diantaranya adalah adanya

Undang-Undang Republik Indonesia No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasiaan

selian itu didukung dengan adanya Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM

Republik Indonesia No.10/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Kelembagaan

Koperasi yang mendorong Pemerintah Daerah yang membidangi bidang

koperasi untuk melakukan pembinaan secara optimal. Kebijakan Pemerintah

Kota Serang saat ini sudah mulai berorientasi dan mendukung pada

pengembangan koperasi dilihat dari adanya Peraturan Daerah yang sedang di

susun tentang pemberdayaan koperasi hal tersebut menunjukkan bahwa

Pemerintah Daerah Kota Serang sudah mulai memberikan perhatian kepada

keadaan koperasi agar bisa menjadi alat untuk mensejahterakan perekonomian

anggota secara khusus dan masyarakat Kota Serang secara umum. Selain itu

Pemerintah Pusat dan Provinsi melalui Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

Banten telah memberikan perhatian lebih kepada Kota Serang dengan

mengirimkan Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) sebanyak 28 orang

dan merupakan jumlah terbanyak di daerah Provinsi Banten.

Page 183: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

164

Faktor kelemahan (weakness) Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang dalam pembinaan koperasi diantaranya adalah masih

sangat kurangnya Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Dinas khususnya

bidang koperasi di Kota Serang, Kualitas Sumber Daya Manusia Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dan Petugas Penyuluh

Koperasi Lapangan yang masih belum memadai dan profesional dalam membina

koperasi di Kota Serang, alokasi anggaran dalam melakukan pembinaan

koperasi masih belum optimal, masih kurangnya sarana dan prasarana yang

menunjang dalam melakukan pembinaan koperasi, pembinaan koperasi di Kota

Serang masih belum menggunakan pemanfaatan teknologi atau belum adanya

media massa dalam mensosialisasikan berita maupun penyelenggaraan

pembinaan koperasi sehingga masih kurang massif dan rotasi jabatan yang suka

terjadi khususnya Kepala Seksi maupun staff sehingga menjadi penghambat

dalam melakukan pelayanan publik berupa pembinaan kepada koperasi di Kota

Serang.

Faktor peluang (opportunities) Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang dalam pembinaan koperasi di Kota Serang adalah Kota

Serang memiliki perencanaan dalam pembangunan selain itu adanya program

pemerintah pusat yaitu Gerakan Memasyarakatkan Koperasi (GEMASKOP)

untuk di berbagai daerah sehingga perlu adanya sinergitas dalam

mengimplementasikan program tersebut di Kota Serang, maka perlu di dorong

pengembangan potensi wilayah Kota yang akan berdampak pada pertumbuhan

kesadaran berkoperasi masyarakat di Kota Serang, dalam melakuakn pembinaan

Page 184: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

165

koperasi sebenarnya banyak SKPD yang terlibat diantaranya Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA), Sekretaris Daerah bagian Kesejahteraan Sosial, Dinas Pertanian,

Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten dan

sebagainya, peluang juga bisa dimanfaatkan dari masyarakat atau kelompok

sasaran dan stakeholders yang bisa dijadikan mitra seperti UMKM, Gerakan

Koperasi/ Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang, Badan Usaha,

Lembaga Keuangan, Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Lembaga Pendidikan

Koeprasi, serta Perusahaan. Pada era perkembangan teknologi saat ini perlu

memanfaatkan media elektronik untuk melakukan pembinaan kepada koperasi

berupa sosialisasi-sosialisasi secara kreatif dan masif.

Faktor ancaman (threats) Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

dalam pembinaan koperasi di Kota Serang adalah masih banyak pengurus dan

anggota koperasi yang kurang paham dan kurang peduli untuk mengembangkan

perkoperasiannya, kurangnya kepemahaman masyarakat Kota Serang dalam

berkoeprasi sehingga mengakibatkan partisipasi masyarakat Kota Serang dalam

berkoperasi juga masih rendah, sulitnya mendapatkan permodalan untuk

pengembangan koperasi, banyaknya pesaing koperasi seperti usaha waralaba

milik swasta dan bdan usaha/ bank keliling dan rentenir yang menghambat

perkembangan koperasi serba usaha dan simpan pinjam di Kota Serang, dan

masih lemahnya kerjasama antar SKPD dan stakeholders lain dan perusahaan

atau kerjasama dengan pelaku usaha yang belum baik atau belum terjalin. Jika

digambarkan menggunakan Matriks SWOT dapat dilihat sebagai berikut :

Page 185: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

166

Tabel 4.10

Matriks SWOT

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strengths (S) Weaknesses (W)

a. Undang-Undang RI No 25 Tahun 1992 dan Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM RI No.10/Per/ M.KUKM/IX/2015 tentang Kelembagaan Koperasi

b. Kebijakan Pemerintah Kota Serang sudah mulai memperhatikan pemberdayaan koperasi

c. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi telah memberikan perhatian kepada Kota Serang dengan mengirimkan PPKL berjumlah 25 orang.

a. Kurangnya SDM bidang koperasi DinasPerdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

b. Kualitas SDM DAN Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) Masih belum memadai atau kurang profesional

c. Alokasi anggaran untuk pembinaan koperasi belum optimal

d. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang dalam penyelenggaraan pembinaan koperasi

e. Belum menggunakan pemanfaatan teknologi dalam melakukan pembinaan koperasi

f. Sering terjadi rotasi jabatan. Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

a. Pengembangan potensi wilayah kota akan berdampak pada pertumbuhan kesadaran berkoperasi masyarakat Kota Serang

b. Banyak intansi/SKPD yang harusnya teribat.

c. Banyak masyarakat atau kelompok sasaran dan stakeholders yang bisa dijadikan mitra seperti UMKM, Gerakan koperasi atau DEKOPINDA, Badan Usaha,

a. Merangkul stakeholders yang bisa dijadikan mitra seperti DEKOPINDA, perusahaan, UMKM, kelompok masyarakat, kelompok sosial, gerakan koperasi, untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana berkoperasi.

b. Mendorong pembentukan koperasi baik pada instansi pemerintah maupun swasta serta kelompok masyarakat (Petani,

a. Membangun koordinasi dan kerjasama yang baik antar dengan SKPD lain.

b. Mengoptimalkan SDM yang ada dan melibatkan stakeholders.

c. Mengoptimalkan anggaran yang ada serta membangun kemitraan dengan stakeholders.

d. Mengoptimalkan peran media elektonik dalam melaksanakan pembinaan koperasi

Page 186: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

167

Lembaga Keuangan (LPDB), Komunitas Sosial dan Perusahaan.

d. Pemanfaatan teknologi media massa

Nelayan) dsb. c. Memanfaatkan media

elektronik untuk melakukan sosialisasi tentang berkoperasi secara masif.

Threats (Ancaman) Strategi ST Strategi WT

a. Masih banyak pengurus dan anggota koperasi yang kurang paham dan peduli terhadap pengembangan perkoperasiaan.

b. Kurangnya kepemahaman masyarakat Kota Serang dalam berkoperasi

c. Sulitnya mendapatkan permodalan untuk pengembangan koperasi

d. Banyak pesaing koperasi seperti usaha waralaba milik swasata dan bank keliling atau rentenir yang menghambat perkembangan koperasi

e. Kerjasama antar SKPD dan

stakeholders tidak berjalan baik

a. Melakukan sosialisasi secara masif dan kreatif agar masyarakat khususnya pengurus dan anggota koperasi akan sadar paham dan peduli Tentang berkoperasi.

b. Memotivasi serta memfasilitasi kelompok masyarakat untuk membentuk koperasi

c. Membangun koordinasi dan kerjasama antar SKPD serta stakeholder agar terintegrasi dan bersama-sama membangun semangat berkoperasi.

d. Mendorong masyarakat atau pengurus maupun anggota koperasi untuk membangun koperasi yang produktif dan mampu berdaya saing sehingga koperasi di Kota Serang bisa berkembang

a. Melakukan pengadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan perkoperasiaan.

b. Mengoptimalkan peran Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) serta meningkatkan kualitas PPKL.

c. Mengembangkan media elektronik yang membantu dalam program penyadaran serta menumbuhkan semangat berkoperasi.

d. Melakukan kerjasama dan singronisasi program antar SKPD yang terkait dalam penyelenggaraan pembinaan perkoperasian.

e. Membangun kemitraan dengan stakeholder dan pihak swasta untuk menumbuhkan semangat berkoperasi.

(Sumber : Peneliti diolah, 2016)

1. Strategi SO (Strengths – Opportunities)

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik

wawancara bahwa strategi pembinaan koperasi di Kota Serang

berdasarkan strategi SO (Strengths – Opportunities) yang dapat dilakukan

Page 187: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

168

diantaranya : Merangkul stakeholders yang bisa dijadikan mitra seperti

DEKOPINDA, perusahaan, UMKM, kelompok masyarakat, kelompok

sosial, gerakan koperasi, untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat

tentang bagaimana berkoperasi karena pihak Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi khususnya bidang koperasi dirasa kurang

optimal jika sosialisasi yang dilakukan tanpa bekerjasama dengan mitra-

mitra terkait, hal tersebut juga bertujuan agar semua pihak baik dari

pengurus maupun anggota koperasi Kota Serang dapat paham dan

mengerti bagaiamana hidup berkoperasi sehingga jika dua hal tersebut

sudah dilaksanakan, diharapkan dapat menumbuhkan rasa peduli untuk

menggerakkan dan mengembangkan koperasinya sehingga seluruh

anggota koperasi bisa terbantu dengan adanya koperasi dan secara umum

perekonomian masyarakat Kota Serang dapat terbantu dengan manfaat

dari berkoperasi. Mendorong pembentukan koperasi baik pada instansi

pemerintah maupun swasta serta kelompok masyarakat (Petani, Nelayan)

dsb. Karena berdasarkan undang-undang pengertian pembinaan koperasi

tidak hanya memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi

tetapi juga pemerintah harus menciptakan dan mengembangkan iklim dan

kondisi yang mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi

sehingga pemerintah yang membidangi koperasi dalam hal Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi diharapkan untuk melakukan

gerakan memasyarakatkan koperasi sehingga potensi-potensi koperasi di

Kota Serang seperti koperasi dari kelompok pertanian maupun nelayan

Page 188: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

169

serta barang dan jasa (UMKM) diharapkan lahir kembali ataupun

meningkat pertumbuhannya sehingga budaya berkoperasi di Kota Serang

bisa terwujud. Memanfaatkan media elektronik untuk melakukan

sosialisasi tentang berkoperasi secara masif karena saat ini pihak Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi khususnya bidang koperasi Kota

Serang dalam melakukan pembinaan koeprasi belum memanfaatkan media

elektronik dalam melakukan salah satu bentuk pembinaan yaitu sosialisasi

karena saat ini peran media eletronik memiliki peran yang sangat penting

di era globalisasi saat ini agar para pengurus ataupun masyarakat dapat

mudah mengakses serta lebih efektif dalam menyampaikan informasi

kepada publik mengenai koperasi.

2. Strategi WO (Weakness – Opportunities)

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik

wawancara, bahwa strategi pembinaan koperasi di Kota Serang, strategi

WO (Weakness-Opportunities) yang dapat dilakukan diantaranya:

Membangun koordinasi dan kerjasama yang baik antar dengan SKPD lain,

dengan melakukan koordinasi dan kerjasama akan lebih mudah dalam

mengatasi permasalahan koperasi. Mengoptimalkan SDM yang ada dan

melibatkan stakeholders, dengan keterbatasan SDM yang dimiliki oleh

bidang koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota

Serang yang ada perlu kiranya melibatkan partisipasi dari stakeholders

dalam melakukan pembinaan koeprasi seperti Dewan Koperasi Indonesia

Daerah Kota Serang, gerakan koperasi, kelompok masyarakat, mahasiswa

Page 189: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

170

dan lain sebagainya untuk terlibat dalam melakukan pembinaan koperasi

secara massif dan berkelanjutan. Mengoptimalkan anggaran yang ada serta

membangun kemitraan dengan stakeholders, memang anggaran

merupakan faktor yang sangat penting dalam berorganisasi namun

keterbatasan anggaran bisa saja diantisipasi dengan membangun kemitraan

dengan perusahaan yang memiliki dana CSR dan pihak swasta untuk turut

serta memfasilitasi dalam melakukan pembinaan koperasi.

Mengoptimalkan peran media elektonik dalam melaksanakan pembinaan

koperasi karena dengan cara mensosialisasikan tentang pentingnya peran

koperasi berdasarkan dengan fakta yang ada di lapangan dapat

menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk berkoperasi

serta mengubah perilaku-perilaku pengurus maupun anggota koperasi

untuk aktif dalam mengembangkan koperasinya.

3. Strategi ST (Strengths – Threats)

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik

wawancara bahwa strategi dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota

Serang, strategi ST (Strengths – Threats ) yang dapat dilakukan

diantaranya adalah sebagai berikut : Melakukan sosialisasi secara masif

dan kreatif agar masyarakat khususnya pengurus dan anggota koperasi

akan sadar paham dan peduli tentang berkoperasi, dengan cara ini akan

terlihat perubahan yang terjadi karena perlunya sosialisasi dan pembinaan

yang berkala atau berkelanjutan dan kreatif agar pengurus dan anggota

koeprasi tidak bosan untuk ikut dalam kegiatan pembinaan serta

Page 190: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

171

sasarannya tidak hanya kepada koperasi yang sudah bagus saja

perkembangannya sedangkan seharusnya koperasi yang masih kecil atau

rendah perkembangannya seharusnya juga bisa ikut merasakan pembinaan

koperasi yang dilakukan oleh dinas sehingga prinsip pembinaanya

menyeluruh kepada koperasi yang ada di Kota Serang dan tidak tebang

pilih. Memotivasi serta memfasilitasi kelompok masyarakat untuk

membentuk koperasi, dengan cara ini kelompok masyarakat Kota Serang

seperti kelompok UMKM kelompok petani maupun kelompok nelayan

bisa dirangkul oleh pihak Dinas dan dapat termotivasi untuk mendirikan

koperasi sesuai dengan kebutuhan kelompok masayrakatnya sehingga

pertumbuhan koperasi aktif di Kota Serang dapat bertambah. Membangun

koordinasi dan kerjasama antar SKPD serta stakeholder agar terintegrasi

dan bersama-sama membangun semangat berkoperasi. Mendorong

masyarakat untuk membangun koperasi yang produktif dan mampu

berdaya saing sehingga koperasi di Kota Serang bisa berkembang, dengan

cara ini pemerintah terus memberikan perhatian dan motivasi kepada

masyarakat yang berkoperasi agar mereka terus mengembangkan

koperasinya sehingga manfaat koperasi bisa dirasakan oleh seluruh

anggotanya selain itu juga memberikan fasilitas dengan bekerjasamanya

pemerintah dengan lembaga keuangan maupun perusahaan dengan cara

memberikan kemudahan mendapatkan modal agar koperasi yang ingin

berkembang namun terkendala dengan tidak memiliki modal yang cukup

bisa terbantu.

Page 191: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

172

4. Strategi WT (Weakness – Threats)

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik

wawancara bahwa strategi dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota

Serang, strategi WT (Weakness – Threats) yang harus dilakukan

diantaranya adalah sebagai berikut : Melakukan pengadaan sarana dan

prasarana penunjang kegiatan perkoperasiaan, pengadaan sarana dan

prasarana sangat penting sekali untuk melancarkan pelaksanaa program

terutama kendaraan operasional seperti motor dan mobil operasional yang

dirasa perlu selain itu juga komputer yang sangat dibutuhkan dan juga

tempat yang memenuhi yang dimiliki oleh dinas untuk melakukan

pembinaan koeprasi di Kota Serang. Mengoptimalkan peran Petugas

Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) serta meningkatkan kualitas PPKL,

karena PPKL merupakan petugas yang memiliki tanggung jawab paling

besar dalam keberhasilan suatu pembinaan koperasi karena itu PPKL di

Kota Serang seharusnya dioptimalkan lagi dari segi kualitasnya karena

dari segi kuantitasnya dirasa PPKL sudah cukup untuk melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang jadi seharusnya setiap minggu harus

ada pertemuan antara PPKL dan pihak Dinas untuk membahas

permasalahan apa saja yang dihadapi oleh PPKL dalam melakukan

pembinaan di lapangan selanjutnya pihak dinas sama-sama menyoroti dan

memberikan penilaian maupun perhatian terhadap kinerja PPKL agar

tujuan adanya PPKL untuk membantu Dinas dalam melakukan pembinaan

koperasi di lapangan bisa optimal pelaksanaanya dan hal tersebut akan

Page 192: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

173

berhubungan dengan perkembangan kualitas maupun kuantitas koperasi di

Kota Serang. Mengembangkan media elektronik yang membantu dalam

program penyadaran serta menumbuhkan semangat berkoperasi, dengan

cara ini pihak yang membidangi koperasi yaitu Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang lebih mengembangkan lagi media

elektronik berupa website yang dimiliki saat ini karena website yang ada

saat ini masih sangat jauh dari perkembangan website miliki SKPD terkait

di daerah lain. Jadi seharusnya Dinas lebih mengembangkan lagi media

elektronik seperti website untuk membantu program-program

perkoperasian yang dilakukan oleh bidang koperasi di Kota Serang

Melakukan kerjasama dan singkronisasi program antar SKPD yang terkait

dalam penyelenggaraan pembinaan perkoperasian, dengan cara ini pihak

Dinas terkait dapat melakukan singkronisasi program kepada pihak Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, pihak Kementerian Koperasi dan

UMKM dan pihak Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota

Serang maupun dinas terkait lainnya sehingga bisa sama-sama melakukan

pembinaan koperasi secara optimal dan efisien. Membangun kemitraan

dengan stakeholder dan pihak swasta untuk menumbuhkan semangat

berkoperasi.

Berdasarkan strategi analisis SWOT yang telah disajikan di atas, peneliti

mencoba merumuskan strategi alternatif yang dapat dilakukan oleh Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi di

Kota Serang, strategi alternatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

Page 193: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

174

1. Strategi I, strategi penguatan kelembagaan organisasi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang. Pada strategi ini Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi perlu melakukan penguatan

kelembagaan dengan cara meningkatkan manajemen oraganisasi di

instansi tersebut dengan memperhatikan sejak dini perencanaan dalam

membuat program-program untuk upaya mengatasi permasalahn

perkoperasiaan, meningkatkan kekuatan SDM dengan meningkatkan

jumlah SDM bidang koperasi dan meningkatkan kualitas SDMnya serta

mengoptimalkan peran PPKL dalam melakukan penyuluhan atau

pembinaan kepada koperasi secara langsung agar pembinaan yang

dilakukan tidak hanya sekedar penyuluhan secara administratif namun

bertujuan untuk sama-sama membangun dan mengembangkan koperasi di

masyarakat Kota Serang, meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar

bidang, meningkatkan alokasi anggaran untuk program pembinaan

koperasi, meningkatkan sarana prasarana yang berguna untuk menunjang

dalam melaksanakan pembinaan koperasi, serta mengembangkan media

elektronik seperti aplikasi-aplikasi untuk mengelola akuntansi secara

modern selain itu website untuk memberikan informasi serta menjadi

media sosialisasi secara kreatif dan massif terkait masalah perkoperasiaan

di Kota Serang.

2. Strategi II, Strategi membangun serta memperkuat kerjasama lintas sektor

dalam melakukan pembinaan koperasi. Pada strategi ini Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi perlu meningkatkan komunikasi

Page 194: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

175

lintas sektor baik secara formal maupun informal. Meningkatkan

kerjasama dengan stakeholders atau SKPD memiliki peran untuk

mengatasi permasalahan pembinaan koperasi seperti kerjasama dengan

Badan Perencanaan Pembanguna Daerah, Dinas Perdangangan

Perindustrian dan Koperasi, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan

Perikanan, Dinas Sosial, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten,

Kementerian Koperasi dan UKM RI, Kecamatan dan Kelurahan.

Melakukan sinkronisasi program kerja SKPD terkait penyelenggaraan

pembinaan koperasi agar terhubungnya atau terintegrasinya program yang

terarah dan efektif sehingga SKPD bisa saling berjalan beriringan untuk

melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang. Selain itu membentuk

keompok gerakan koperasi lintas sektor untuk berperan dalam melakukan

pembinaan koperasi. Sedangkan menjalin kerjasama dengan stakeholders

seperti dengan Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang maupun

Wilayah Banten, Lembaga Pendidikan Koperasi, selain itu kelompok

masyarakat seperti UMKM, Kelompok-kelompok koperasi, Lembaga

Keuangan, Badan Usaha, Perusahaan dsb.

3. Strategi III, strategi mendorong peran serta masyarakat khususnya

pengurus dan anggota koperasi untuk berperan aktif dalam

mengembangkan dan memberdayakan koperasi. Strategi ini diharapkan

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang merangkul

masyarakat atau khususnya pengurus maupun anggota koperasi atau

gerakan koperasi untuk bersama-sama terlibat dalam menyelenggarakan

Page 195: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

176

pembinaan koperasi yang bertujuan untuk mengembangkan koperasi di

Kota Serang namun pembinaan yang dilakukan tidak boleh tebang pilih,

Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang khususnya

bidang koperasi melakukan pembinaan tidak hanya melakukan pembinaan

kepada pengurus koperasi saja melainkan juga anggota koperasi karena

anggota koperasi memiliki peran yang penting dalam berjalannya suatu

koperasi untuk berkembang. Selain itu memfasilitasi dan mendorong

terbentuknya komunitas – komunitas koperasi seperti mendorong dan

mendukung ataupun bekerjasana dengan Dewan Koperasi Indonesia

Daerah Kota Serang dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan

pemberdayaan koperasi. Selain itu Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi juga harus membangun kemitraan dengan perusahaan untuk turut

memberikan dukungan dalam penyelenggaraan pembinaan koperasi

dengan pemanfaatan dana CSR untuk dioptimalkan guna memberikan

kerjasama atau kemitraan dengan koperasi dalam bentuk memberikan

modal untuk mengembangkan dan memberdayakan koperasi di Kota

Serang.

4. Strategi IV, strategi penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat

untuk hidup berkoperasi. Pada strategi ini Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi perlu meningkatkan kepemahaman dan

kepedulian masyarakat untuk berkoperasi melalui sosialisasi atau

pembinaan yang dilakukan secara continue atau berkelanjutan dan berjalan

terus menerus dan dilakukan secara masif dan kreatif sehingga masyarakat

Page 196: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

177

di Kota Serang bersedia dan tertarik untuk hidup berkoperasi bisa dengan

mendirikan koperasi baru maupun gabung menjadi anggota koperasi

disuatu kelompok ataupun daerah, karena hal tersebut juga untuk

mendukung program gerakan memasyarakatkan koperasi yang sedang

digalkkan oleh kementerian agar koperasi bisa tumbuh lebih baik di setiap

daerah baik secara kualita maupun kuantitasnya, dilakukan secara masif

dan kreatif bisa dilakukan dengan memanfaatkan media massa, melakukan

sosialiasasi di setiap kelurahan atau kecamatan, ataupun sosialiasi dengan

kelompok usaha seperti UMKM, kelompok yang memiliki kepentingan

perekonomian yang sama seperti kelompok pertanian dan nelayan hal

tersebut bisa untuk mendorong pertumbuhan koperasi di Kota Serang bisa

lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu juga sosialisasi secara

berkelanjutan juga bisa memotivasi masyarakat untuk menyadari peran

koperasi yang penting untuk membantu perekonomian disuatu daerah

tetapi jika manajemen perkoperasiannya dilakukan sesuai dengan prinsip-

prinsip ekonomi dan hal tersebut akan membawa dampak ekonomi san

sosial bagi anggota yang ikut berkoperasi.

Kemudian, berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan

oleh peneliti, diperoleh faktor-faktor pendukung dan penghambat pembinaan

koperasi di Kota Serang yang ditunjukkan pada tabel 4.11 adalah sebagai

berikut:

Page 197: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

178

Tabel 4.11

Faktor Pendukung Pembinaan Koperasi di Kota Serang

FAKTOR PENDUKUNG

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL

1. Tersedianya Data-Data tentang koperasi di Kota Serang secara lengka baik dari jumlah koperasi jenis-jenis koperasi dan lain sebagainya.

1. Pengakuan dari Disdagperinkop Kota Serang

2. Tersedianya banyak Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan.

2. Keaktifan beberapa pengurus dan anggota Koperasi

3. Produk Unggulan 4. Kerjasama usaha (kemitraan) 5. Pengurus yang baik, disiplin dan

punya wawasan luas tentang koperasi

(Sumber : Peneliti Tahun 2016)

Tabel 4.12

Faktor Penghambat Pembinaan Koperasi di Kota Serang

FAKTOR PENGHAMBAT

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia di Bidang Koperasi 1. Kurangnya sarana prasarana

yang memadai 2. Kualitas SDM atau personil yang

ada di bidang koperasi dan Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan yang kurang memadai

2. Anggota koperasi yang tidak aktif

3. Kurangnya sarana prasarana yang memadai

3. Rendahnya partisipasi pengurus untuk ikut pembinaan

4. Anggaran yang dialokasikan kurang

4. Rendahnya kemampuan pengurus dan anggota koperasi dalam mengaplikasikan manajemen dan teknologi modern

5. Terjadinya rotasi jabatan 5. Kurangnya permodalan 6. Belum menggunakan pemanfaatn

teknologi modern 6. Disiplin yang masih lemah

dalam berorganisasi 7. Luasnya jangkauan koperasi di

Kota Serang 7. Lemahnya ketaatan anggotan

dalam menjalankan kewajibannya

8. Akses permodalan yang rumit 8. Kurangnya SDM dan manajemen yang baik

9. Rendahnya kepemilikan sekretariat pertemuan koperasi

Page 198: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

179

10. Pengetahuan dan partisipasi masyarakat untuk berkoperasi masih rendah

11. Banyaknya pesaing koperasi yaitu usaha waralaba dan bak keliling

12. Sulitnya mengakses permodalan 13. Kepengurusan yang tidak

berubah dari tahu ke tahun 14. Kurang semangat dalam

mengembangkan usaha koperasi.

(Sumber : Peneliti Tahun 2016)

Page 199: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

180

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai strategi Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi dalam pembinaan koperasi di Kota Serang yang didalamnya

menggunakan teknik analisis SWOT dalam David (2010:327) yang terdiri dari

empat dimensi yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian serta penjabaran

dari masing-masing dimensi dari teori yang digunakan, maka kesimpulan dari

penelitian ini bahwa pelaksanaan strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam pembinaan koperasi di Kota Serang belum berjalan dengan optimal.

Pencapain strategi yang belum maksimal ini tidak terlepas dari faktor-faktor dalam

penerapan strategi tersebut, adapun faktor-faktor yang menyebabkan belum

maksimalnya strategi yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang tersebut terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan

eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam organisasi

terdiri dari faktor kekuatan dan faktor kelemahan. Sedangkan lingkungan eksternal

adalah lingkungan yang berasal dari luar organisasi yang terdiri dari faktor peluang

dan faktor ancaman.

Page 200: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

181

Faktor kekuatan yang terdapat dalam Strategi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang diantaranya

adalah Dinas Perdagangan Perindustrian da Koperasi memiliki dasar hokum yang

kuat dalam membina koperasi yaitu Undang-Undang No 25 Tahun 1992 dan

Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM RI No. 10/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang

Kelembagaan Koperasi selain itu Pemerintah Kota Serang juga sudah mulai

memperhatikan perkembangan koperasi di Kota Serang dengan telah memberikan

Kebijakan berupa adanya Peraturan Daerah tentang Pemberdayaan Koperasi, dan

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten telah memberikan perhatian lebih

kepada Kota Serang dengan mengirimkan dan menugaskan Petugas Penyuluh

Koperasi Lapangan (PPKL) berjumlah 25-27 orang.

Faktor kelemahan antara lain yaitu kurangnya sumber daya manusia di

bidang koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang, selain

itu kualitas sumber daya manusia dan Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan masih

belum memadai atau kurang professional, adanya alokasi anggaran untuk pembinaa

koperasi yang belum optimal, kurangnya sarana prasarana penunjang dalam

penyelenggaraan koperasi, belum adanya pengunaan dan pemanfaatan teknologi

dalam melakukan pembinaan koperasi, serta adanya rotasi jabatan yang sering

terjadi.

Selain lingkungan internal, Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang juga dipengaruhi oleh

lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal atau lingkungan yang berasal dari luar

organisasi terdiri dari faktor peluang dan faktor ancaman. Faktor peluang

Page 201: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

182

diantaranya adalah adanya pengembangan potensi wilayah kota yang akan

berdampak pada pertumbuhan kesadaran berkoperasi masyarakat di Kota Serang,

banyaknya instansi/ SKPD yang harusnya terlibat dalam pembinaan koperasi,

banyak masyarakat atau kelompok sasaran dan stakeholders yang bisa dijadikan

mitra seperti UMKM, gerakan koperasi, DEKOPINDA, Badan Usaha Lembaga

Keuangan (LPDB), komunitas sosial dan perusahaan, serta adanya pemanfaatan

tekologi media massa.

Faktor ancamannya adalah masih banyaknya pengurus dan anggota koperasi

yang kurang paham dan peduli terhadap pengembangan perkoperasiaan. Kurangnya

kepemahaman masyarakat Kota Serang dalam berkoperasi, sulitnya mendapatkan

permodalan untuk pengembangan koperasi, banyak pesaing koperasi seperti usaha

waralaba milik swasta dan bank keliling atau rentenir yang menghambat

perkembanga koperasi, dan kerjasama antar SKPD dan stakeholders tidak berjalan

dengan baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi dalam Pembinaan Koperasi di Kota Serang, maka

peneliti mencoba memberikan saran dari hasil penelitiannya agar dapat membantu

dalam penyelenggaran pembinaan koperasi adalah sebagai berikut :

1. Strategi penguatan kelembagaan organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi Kota Serang. Dengan cara Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi Kota Serang perlu memberikan perhatian khusus terhadap

pemberdayaan atau pembinaan koperasi dengan memperhatikan kinerja dan

Page 202: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

183

kendala Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) dengan cara membuat

suatu forum koperasi karena sampai saat ini belum adanya forum koperasi

yang bertujuan untuk mendorong koperasi yang tertinggal supaya lebih maju

dan berkembang, meningkatkan pendanaan, dan meningkatkan sarana

prasarana guna menunjang pelaksanaan pembinaan koperasi diKota Serang.

2. Strategi membangun serta memperkuat kerjasama lintas sektor dalam

melakukan pembinaan koperasi. Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi perlu membangun dan mengoptimalkan kerjasama lintas sektor

dengan melakukan koordinasi secara intensif karena pembinaan koperasi

tidak hanya dilakukan oleh Dinas tersebut melainkan juga dapat bekerjasama

dengan pihak lain serta mengoptimalkan peran Dewan Koperasi Indonesia

Daerah Kota Serang.

3. Strategi mendorong peran serta masyarakat khususnya pengurus dan anggota

koperasi untuk berperan aktif dalam mengembangkan dan memberdayakan

koperasi. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi perlu merangkul

stakeholders seperti perusahaan untuk turut serta dalam mengatasi

permaslahan pembinaan koperasi dengan melibatkan mereka untuk

memfasilitasi permodalan dari dana CSR yang dikeluarkan dari perusahaan

untuk pemberdayaan koperasi di Kota Serang.

4. Strategi penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup

berkoperasi. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi perlu

meningkatkan kepemahaman dan kepedulian masyarakat dengan melakukan

sosialisasi atau pembinaan secara berkelanjutan atau berjalan terus menerus

secara massif dan kreatif agar masyarakat Kota Serang termotivasi untuk

Page 203: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

184

hidup berkoperasi, selain itu pembinaan yang dilakukan ke koperasi jangan

tebang pilih harus rata semuanya dan berkelanjutan terus menerus serta

adanya monitoring atau pengawasan dari pemerintah secara berkala, selain

itu sosialisasi mengenai informasi tentang koperasi dan pembinaan dengan

memanfaatkan media massa ataupun mengembangkan media elektronik

seperti website agar informasi mengenai koperasi bisa tersebar untuk publik.

Page 204: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Bungin, Burhan. 2009. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali

Press.

David R, Fred. 2010. Strategic Management. Jakarta: Salemba Empat.

Dirgantoro, Crown. 2005. Manajemen Stratejik Konsep, Kasus dan Implementasi.

Jakarta: Grasindo.

Fuad, Anis dan Nugroho Kandung. 2012. Panduan Praktis Peneliti Kualitatif.

Serang: FISIP Untirta Press.

Kartasapoetra G, S Bambang. Dkk. 2003. Koperasi Indonesia. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Olivier, S. 2007. Strategic Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Pearch, A J and Robinson, B. Richard. 2011. Manajemen Strategi-Formulasi,

Implementasi, dan Pengendalian edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Bumi

Aksara.

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara.

Sindoro, Alexander. 2004. Manajemen Strategis: Konsep. Jakarta: PT Indeks.

Page 205: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

xv

Sudarsono. Edilius. 2004. Manajemen Koperasi Idonesia. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Sumarsono, Sonny. 2003. Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suhartati, Tati. 2005. Manajemen Strategik Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Umar, Husein. 1999. Strategic Management in Action. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Widiyanti. Ninik. 2002. Manajemen Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dokumen-Dokumen :

Undang-Undang No 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi

Peraturan Menteri Koperasi dan UMKM Republik Indonesia

No.10/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Kelembagaan Koperasi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Periode 2012

2017

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Serang 2014-2018

Rencana Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Periode 2014-2018

Rencana Kerja Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Periode 2017-2018

Banten Dalam Angka 2015

Serang Dalam Angka 2015

Page 206: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

xvi

Laporan Koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Tahun 2015

Jurnal Penelitian:

Rizkiyani, Tiwi. 2012. Analisis Strategi Pengembangan Koperasi di Kabupaten

Serang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa: Skripsi.

Yunita. 2015. Strategi Pengembangan Pariwisata di Desa Sawarna Kecamatan

Bayah Kabupaten Lebak. Serang: Ilmu Administrasi Negara FISIP-UNTIRTA

Mursi. 2015. Strategi Dinas Kesehatan dalam Penyelenggaraan Kesehatan

Lingkungan di Kota Serang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa: Skripsi.

Sumber Lain:

(http://bisnis.liputan6.com/read/2158516/61-ribu-koperasi-bakal-dibubarkan-

januari, diunduh pada hari rabu, 01 April 2015 pukul 20.15 WIB).

Serangkota.go.id

Page 207: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

LAMPIRAN

Page 208: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 209: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 210: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 211: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 212: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 213: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 214: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 215: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 216: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 217: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 218: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 219: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 220: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan
Page 221: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN KOPERASI

DALAM MELAKUKAN PEMBINAAN KOPERASI DI KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah

penelitian, maka disusun pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan :

1. Kepala Bidang Koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang

2. Kepala Seksi Bina Koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang

3. Kepala Seksi Fasilitasi dan Kemitraan Dinas Perdagangan Perindustrian

dan Koperasi Kota Serang

4. Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Pedoman Wawancara

Page 222: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

1. Strengths

a. Bagaimanakah kondisi koperasi saat ini di Kota Serang?

b. Seberapa pentingkah hidup berkoperasi untuk masyarakat di Kota

Serang?

a. Bagaimana kemampuan SDM bidang koperasi di Disdagperinkop

Kota Serang dalam melakukan pembinaan koperasi ?

b. Bagaimana pemahaman SDM bidang koperasi Disdagperinkop Kota

Serang tentang pembinaan koperasi ?

c. Bagaimana anggaran dalam program pembinaan koperasi?

d. Bagaimana evaluasi/monitoring anggaran pembinaan koperasi di

Kota Serang ?

e. Bagaimana sarana dan prasarana pendukung dalam melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang ?

f. Program apa yang dikembangkan atau dijalankan oleh Dinas dalam

melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang ?

g. Bagaimana cara memanajemen program untuk melakukan pembinaan

koperasi di Kota Serang ?

h. Kekuatan apa yang dimiliki oleh Dinas dalam melakukan pembinaan

koperasi di Kota Serang ?

2. Weakness

a. Kelemahan apa yang dimiliki Dinas dalam melakukan pembinaan

koperasi di Kota Serang ?

Page 223: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

b. Program atau pelatihan apa yang diadakan Dinas untuk

meningkatkan kemampuan SDM dalam melakukan pembinaan

koperasi ?

c. Bagaimana pengelolaan anggaran pembinaan koperasi di Kota

Serang?

d. Kendala apa yang dimiliki/ di alami oleh Dinas dalam melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang ?

e. Bagaimana keadaan koperasi di Kota Serang saat ini?

3. Opportunities

a. Bagaimana keadaan koperasi di Kota Serang saat ini?

b. Bagaimana potensi koperasi yang dimiliki di Kota Serang saat ini?

c. Bagaimana dukungan pengurus koperasi terhadap pembinaan yang

dilakukan oleh Dinas ?

d. Sejauhmana tingkat partisipasi/ dukungan dari pengurus atau anggota

koperasi terhadap pembinaan yang dilakuka oleh Dinas ?

e. Peluang apa yang bisa dimanfaatkan dari adanya pembinaan koperasi

di Kota Serang ?

f. Peluang/potensi yang bisa dimanfaatkan bagi keberhasilan

pengembangan koperasi di Kota Serang ?

f. Kebijakan apa yang diberikan oleh pemerintah daerah maupun pusat

untuk pembinaan koperasi di Kota Serang ?

g. Bagaimana hubungan kerjasama dengan pihak lain agar koperasi

dapat berkembang ?

Page 224: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

h. Manfaat apa yang didapatkan oleh koperasi dari adanya pembinaan

yang dilakukan oleh Dinas ?

4. Threats

a. Bagaimana dengan pembinaan yang tidak berkelanjutan ?

b. Ancaman apa yang didapatkan oleh Dinas dalam melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang?

c. Bagaimana dengan persaingan pengembangan yang dialami koperasi

dengan perusahaan swasta lainnya?

d. Bagaimana cara mengatasi ancaman dalam melakukan pembinaan

koperasi?

e. Strategi apa yang dilakukan oleh Dinas untuk memanfaatkan peluang

dan meredam ancaman ?

Page 225: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN KOPERASI

DALAM MELAKUKAN PEMBINAAN KOPERASI DI KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah

penelitian, maka disusun pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan :

1. Pengurus Koperasi

Pedoman Wawancara :

1. Strengths

a. Bagaimana peran Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang dalam pengembangan koperasi di Kota Serang ?

b. Apakah sering mendapatkan pembinaan dari Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang ?

c. Program apa saja yang didapatkan oleh koperasi dari Dinas

Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang dalam

pembinaan koperasi di Kota Serang ?

d. Bagaimana cara yang dilakukan oleh Dinas dalam melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang ?

2. Weakness

Page 226: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

a. Pelatihan atau pembinaan apa saja yang didapatkan pengurus

koperasi dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang?

b. Fasilitas atau bantuan apa saja yang didapatkan koperasi terkait

pembinaan koperasi dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang?

c. Bagaimana koordinasi dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi Kota Serang dalam melakukan pembinaan koperasi kepada

koperasi di Kota Serang ?

d. Bagaimana kinerja Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi

Kota Serang dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang?

e. Bagaimanakah Partisipasi pengurus/ anggota koperasi dalam

mengikuti pembinaan koperasi yang dilakukan oleh Dinas ?

3. Opportunities

a. Potensi apa yang dimiliki koperasi di Kota Serang ?

b. Bagaimana partisipasi masyarakat Kota Serang dengan adanya

Koperasi ?

c. Bagaimana dukungan pengurus koperasi dalam pengembangan

koperasi di Kota Serang?

d. Manfaat apa yang didapatkan pengurus dan anggota koperasi dari

adanya pembinaan koperasi yang dilakukan oleh Dinas di Kota

Serang?

e. Bagaimanakah Partisipasi pengurus/ anggota koperasi dalam

Page 227: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

mengikuti pembinaan koperasi yang dilakukan oleh Dinas ?

4. Threats

a. Ancaman apa yang dirasakan koperasi di Kota Serang saat ini?

b. Ancaman apa yang didapatkan terkait menghambat pembinaan

koperasi di Kota Serang?

c. Bagaimanakah partisipasi masyarakat di Kota Serang dalam

keikutsertaan koperasi saat ini?

c. Bagaimanakah Partisipasi pengurus/ anggota koperasi dalam

mengikuti pembinaan koperasi yang dilakukan oleh Dinas ?

d. Cara apa yang dapat dilakukan untuk meminimalisir ancaman yang

datang dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang?

Page 228: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN KOPERASI

DALAM MELAKUKAN PEMBINAAN KOPERASI DI KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah

penelitian, maka disusun pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan :

1. Tokoh Pemerhati/Pengamat Koperasi Kota Serang

2. Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Serang

Pedoman Wawancara:

1. Strengths

a. Bagaimana Kondisi Koperasi di Kota Serang saat ini?

b. Bagaimana dampak yang timbulkan dari koperasi bagi masyarakat di

Kota Serang?

c. Kekuatan apa yang dimiliki Dinas dalam melakukan pembinaan

koperasi di Kota Serang ?

d. Bagaimana Kualitas SDM yang dimiliki oleh Dinas dalam melakukan

pembinaan kepada koperasi di Kota Serang?

e. Apakah pembinaan yang dilakukan oleh Dinas kepada koperasi sudah

berjalan dengan optimal ? jika belum apa penyebabnya?

Page 229: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

2. Weakness

a. Apa yang menjadi kelemahan Dinas dalam melakukan pembinaan

koperasi di Kota Serang?

b. Apa saja yang menjadi faktor penghambat Dinas dalam melakukan

pembinaan koperasi di Kota Serang?

c. Apakah koperasi-koperasi di Kota Serang sudah baik dalam melakukan

manajemennya?

d. Bagaimana partisipasi atau dukungan koperasi dalam mengikuti

pembinaan koperasi ?

3. Opportunities

a. Bagaimanakah peluang yang bisa didapatkan oleh koperasi dari adanya

pembinaan koperasi ?

b. Peluang apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan

koperasi?

c. Apa saja peluang yang muncul dari adanya program pembinaan atau

pengembangan koperasi ?

4. Threats

a. Ancaman Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam

melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang?

b. Bagaimana koordinasi antara dinas dan para pengurus koperasi di Kota Serang ? c. Bagaimana cara untuk meredam ancaman yang muncul dalam

melakukan pembinaan koperasi ?

Page 230: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Pedoman Wawancara tentang Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam Melakukan Pembinaan Koperasi

di Kota Serang

Penelitian ini dilakukan dalam rangka peyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan

dengan masalah penelitian maka disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah

ini. Peneliti akan menjaga kerahasiaan informan dalam penelitian ini.

Informan Dimensi Pedoman Wawancara

1. Kepala Bidang Koperasi Disdaginkop 2. Kepala Seksi Bina Koperasi Disdaginkop 3. Kepala Seksi Fasilitasi

dan Kemitraan Disdaginkop 4. Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) 5. Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota

Serang 6. Tokoh Pemerhati / Pengamat Koperasi Kota Serang

Strength (Kekuatan)

1. Manajemen Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam pembinaan koperasi. 2. Kemampuan SDM Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam pembinaan koperasi. 3. Anggaran dalam pembinaan koperasi. 4. Sarana prasarana pendukung dalam melakukan pembinaan koperasi. 5. Bentuk Kerjasama Pemerintah dengan pihak lain untuk mengembangkan koperasi. 6. Program apa yang dikembangkan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan/ pengembangan koperasi. 7. Kekuatan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi.

Page 231: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Weakness (Kelemahan)

1. Kelemahan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan Pembinaan Koperasi. 2. Program pelatihan yang diadakan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi untuk meningkatkan SDM dalam melakukan pembinaan koperasi. 3. Pengelolaan anggaran dalam melakukan pembinaan koperasi. 4. Budaya Organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi. 5. Kendala/Hambatan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi. 6. Fasilitas sarana/prasarana dalam melakukan pembinaan koperasi.

Opportunities (Peluang)

1. Peluang/ potensi yang bisa dimanfaatkan dalam melakukan pembinaan koperasi. 2. Cara untuk memanfaatkan peluang tersebut. 3. Kerjasama/kemitraan dengan pihak lain (perusahaan/instansi). 4. Peluang/potensi yang bisa dimanfaatkan bagi keberhasilan pengembangan koperasi di Kota Serang. 5. Sejauhmana tingkat partisipasi/dukungan dari koperasi dalam program pembinaan koperasi.

Threats (Ancaman)

1. Ancaman/ hambatan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang. 2. Partisipasi/dukungan pengurus/anggota koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi. 3. Partisipasi dari pihak luar (perusahaan/ instansi) dalam melakukan pembinaan koperasi. 4. Cara Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam menyikapi ancaman tersebut.

Page 232: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Pedoman Wawancara tentang Strategi Dinas Perdagangan Perindustrian dan

Koperasi dalam Melakukan Pembinaan Koperasi

di Kota Serang

Penelitian ini dilakukan dalam rangka peyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan

dengan masalah penelitian maka disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah

ini. Peneliti akan menjaga kerahasiaan informan dalam penelitian ini.

Informan Dimensi Pedoman Wawancara

1. Koperasi 2. Tokoh Pemerhati / Pengamat Koperasi Kota Serang

Strength (Kekuatan)

1. Manajemen Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam pembinaan koperasi. 2. Kemampuan SDM Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam pembinaan koperasi. 3. Program/pelatihan apa yang dikembangkan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan/ pengembangan koperasi. 4. Kekuatan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi. 5. Manfaat yang dirasakan oleh koperasi dari Pembinaan yang dilakukan Dinas koperasi di Kota Serang. 6. Partisipasi/dukungan pengurus/anggota koperasi dalam mengikuti pembinaan koperasi.

Page 233: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Weakness (Kelemahan)

1. Kelemahan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan Pembinaan Koperasi. 2. Kendala/Hambatan yang dimiliki Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi. 3. Fasilitas sarana/prasarana dalam melakukan pembinaan koperasi. 4. Penilaian kinerja Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi. 5. Manfaat yang dirasakan oleh koperasi dari Pembinaan yang dilakukan Dinas koperasi di Kota Serang. 6. Partisipasi/dukungan pengurus/anggota koperasi dalam mengikuti pembinaan koperasi

Opportunities (Peluang)

1. Peluang/ potensi yang bisa dimanfaatkan dalam mengikuti pembinaan koperasi. 2. Cara untuk memanfaatkan peluang tersebut. 3. Kerjasama/kemitraan dengan pihak lain (perusahaan/instansi). 4. Peluang/potensi yang bisa dimanfaatkan bagi keberhasilan pengembangan koperasi di Kota Serang. 5. Tingkat partisipasi/dukungan dari koperasi dalam program pembinaan koperasi.

Threats (Ancaman)

1. Ancaman/ hambatan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dalam melakukan pembinaan koperasi di Kota Serang. 2. Partisipasi/dukungan pengurus/anggota koperasi dalam mengikuti pembinaan koperasi.

Page 234: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992

TENTANG

PERKOPERASIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa Koperasi ,baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju,adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi;

b. bahwa koperasi perlu lebih membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip Koperasi sehingga mampu berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional;

c. bahwa pembangunan koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan seluruh rakyat;

d. bahwa untuk mewujudkan hal-hal tersebut dan menyelaraskan dengan perkembangan keadaan, perlu mengatur kembali ketentuan tentang perkoperasian dalam suatu Undang-undang sebagai pengganti Undang-undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1),dan pasal 33 Undang-undang Dasar 1945;

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PERKOPERSIAN.

Page 235: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang -undang ini yang dimaksud dengan: 1. Koperasi adalah badan usahayang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum

Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

2. Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan Koperasi. 3. Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang. 4. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi. 5. Gerakan koperasi adalah keseluruhan organisasi Koperasi dan kegiatan perkoperasian

yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita bersama Koperasi.

BAB II LANDASAN , ASAS ,DAN TUJUAN

Bagian Pertama

Landasan dan Asas

Pasal 2 Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan

Bagian Kedua

Tujuan

Pasal 3 Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju ,adil ,dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 .

BAB III

FUNGSI , PERAN, DAN PRINSIP KOPERASI

Bagian Pertama Fungsi dan Peran

Pasal 4

Fungsi dan peran Koperasi adalah: a. membangun dan mengembangkan potesi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan pada masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat ;

c. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perkonomian nsional dengan koperasi sebagai sokogurunya ;

Page 236: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

d. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perkonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Bagian Kedua

Prinsip Koperasi

Pasal 5 (1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut;

a. keanggotaan bersifat suka rela dan terbuka; b. pengelolaan dilaksanakan secara demokratis; c. pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa

usaha masing-masing anggota; d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; e. kemandirian.

(2) Dalam mengembangkan Koperasi ,maka Koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi sebagai berikut: a. pendidikan perkoperasian; b. kerja sama antar Koperasi.

BAB IV

PEMBENTUKAN

Bagian pertama Syarat dan Pembentukan

Pasal 6

(1) Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang. (2) Koperasi Skunder dibentuk sekurang -kurangnya 3 (tiga) Koperasi.

Pasal 7

(1) Pembentukan Koperasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 dilakukan dengan kata pendirian yang memuat Anggaran Dasar.

(2) Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia.

Pasal 8 Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1) memuat Sekurang-kurangnya a. daftar nama pendiri; b. nama dan tempat kedudukan ; c. maksud dan tujuan serta bidang usaha; d. ketentuan mengenai keanggotaan ; e. ketentuan mengenai Rapat Anggota ; f. ketentuan mengenai pengelolaan ; g. ketentuan mengenai permodalan ; h. ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya ; i. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha ; j. ketentuan mengenai sanksi.

Bagian Kedua

Status Badan Hukum

Page 237: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Pasal 9

Koperasi memperoleh status badan hokum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah .

Pasal 10 (1) Untuk mendapatkan pengesahan aebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 9, para pendiri

mengajukan permintaan secara tertulis disertai akta pendirian Koperasi. (2) Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan

setelah diterimanya permintaan pengesahan. (3) Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia.

Pasal 11

(1) Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian ditolak ,alasan penolakan diberitahukan kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan.

(2) Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendri dapat mengajukan permintaan ulang dalam waktu palng lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya penolakan.

(3) Kuputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka waktu paling lama 1(satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang .

Pasal 12

(1) Perubahan Anggaran Dasar dilakukan oleh Rapat Anggota . (2) Terhadap Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut penggabungan, pembagian,dan

perubahan bidang usaha Koperasi dimintakan pengesahan kepada pemerintah.

Pasal 13 Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pengesahan atau penolakan pengesahan akta pendirian ,dan perubahan Anggaran Dasar Sebagaimana dimaksud dalam pasal 9, pasal 10, pasal 11, dan pasal 12 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pasal 14

(1) Untuk keperluan pengembangan dan//atau efisiensi usaha ,satu Koperasi atau lebih dapat: a. menggabungkan diri menjadi satu dengan Koperasi lain ,atau b. bersama Koperasi lain meleburkan diri dengan membentuk Koperasi baru .

(2) Penggabungan atau peleburan dilakukan dengan persetujuanRapat Anggota masing-masing Koperasi.

Bagian Ketiga

Bentuk dan Jenis

Pasal 15 Koperasi dapat berbentuk koperasi Primer atau Koperasi Sekunder.

Pasal 16

Jenis Koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.

BAB V KEANGGOTAAN

Pasal 17

(1) Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa Koperasi.

Page 238: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

(2) Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku daftar anggota .

Pasal 18 (1) Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang mampu

melakukan tindakan hukum atau Koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

(2) Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan ,hak, dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

Pasal 19

(1) Keanggotaan Koperasi didasarkan pada kesamaaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha Koperasi.

(2) Keanggotaan Koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dipenuhi.

(3) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan. (4) Setiap Anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap Koperasi

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar .

Pasal 20 (1) Setiap Anggota mempunyai kewajiban:

a. mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota;

b. berpartisipasi dalam kegiatan usahs yang diselenggarakan oleh Koperasi; c. mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan.

(2) Setiap Anggota mempunyai hak: a. menghadiri ,menyatakan pendapat ,dan memberikan suara dalam Rapat Anggota; b. memilihdan/atau dipilih menjadi aggota Pengurus atau Pengawas; c. meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar; d. mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar Rapat Anggota baik

diminta maupun tidak diminta. e. memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang antara sesama aggota; f. mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi menurut ketentuan dalam

Anggaran Dasar.

BAB VI PERANGKAT ORGANISASI

Bagian Pertama

Umum

Pasal 21 Perangkat organisasi Koperasi terdiri dari : a. Rapat Aggota; b. Pengurus; c. Pengawas.

Bagian Kedua Rapat Anggota

Pasal 22

Page 239: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

(1) Rapat Anggota merupakan Pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi. (2) Rapat Anggota dihadiri oleh aggota yang pelaksanaanya diatur dalam

Anggaran Dasar.

Pasal 23 Rapat Anggota menetapkan : a. Anggaran Dasar ; b. Kebijakan umum dibidang organisasi ,manajemen ,dan usaha Koperasi; c. pemilihan ,pengangkatan ,pemberhentian pengurus dan pengawas ; d. rencana kerja ,rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi ,serta pengesahan

laporan keuangan ; e. pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya ; f. pembagian sisa hasil usaha ; g. penggabungan ,peleburan ,pembagian ,dan pembubaran Koperasi .

Pasal 24 (1) Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufa Kat. (2) Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah ,maka pengambilan

keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak . (3) Dalam dilakukan pemungutan suara ,setip anggota mempunyai hak satu suara . (4) Hak suara dalam Koperasi Sekunder dapat diatur dalam Anggaran Dasar dengan

mempertimbagkan jumlah anggota dan jasa usaha Koperasi anggota secara berimbang.

Pasal 25 Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas mengenai pengelolaan Koperasi.

Pasal 26

(1) Rapat anggota dilakukan paling sedikit dalam 12 (satu) tahun. (2) Rapat anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus diselenggarakan paling

lambat 6(enam) bulan setelah tahun buku lampau.

Pasal 27 (1) Selain Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam pasal 26, Koperasi dapat melakukan

Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.

(2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota Koperasi atau atas keputusan Pengurus yang pelaksanaanya ditur dalam Anggaran Dasar.

(3) Rapat Anggota Luar Biasa Mempunyai wewenang yang dengan wewenang Rapat Anggota sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 23.

Pasal 28

Persyaratan, tata cara, dan tempat penyelenggaraan Rapat Anggota dan Rapat Anggota Luar Biasa diatur dalam Anggaran Dasar.

Bagian Ketiga Pengurus

Pasal 29

(1) Pengurus dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota. (2) Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota.

Page 240: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

(3) Untuk pertama kali,susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian.

(4) Masa jabatan Pengurus paling lama 5 (lima) tahun. (5) Persyaratan untuk dapat dipilh dan diangkat menjadi Anggota.

Pasal 30 (1) Pengurus bertugas:

a. mengelola Koperasi dan usahanya; b. mengajukan rancangan rencana kerjaserta rancangan rencanaanggaran pendapatan

dan belanja Koperasi ; c. menyelenggarakan Rapat Anggota; d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib; f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

(2) Pengurus berwenang; a. mewakili Koperasi di dalam dan diluar pengadilan; b. memutuskan penerimaan dan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian

anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; c. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai

dengan tanggunajawabnya dan keputusan Rappat Anggota.

Pasal 31 Pengurus bertanggungjawab mengenai segala kegiatan pengelolaan Koperasi dan usahanya kepada Rapat Anggota atau Rapat Anggota Luar Biasa.

Pasal 32 (1) Pengurus Koperasi dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk

mengelola usaha. (2) Dalam Pengurus Koperasi bermaksud untuk mengangkat pengelola,maka rencana

pengangkatan tersebut diajukan kepada Rapat Anggota untuk mendapat persetujuan. (3) Pengelola bertanggungjawab kepada Pengurus. (4) Pengelolaan usaha oleh Pengelola tidak mengurangi tanggung jawab pengurus

sebagaimana dmaksud dalam pasal 31.

Pasal 33 Hubungan antara Pengelola usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 32 dengan Pengurus Koperasi merupakan hubungan kerja atas dasar perikatan.

Pasal 34 (1) Pengurus,baik bersama-sama,maupun sendiri-sendiri,menanggung kerugian yang di derita

Koperasi ,karena tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaiannya. (2) Di samping penggantian kerugian tersebut,apabila tindakan itu dilakukan dengan

kesengajaan ,tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan penuntutan.

Pasal 35

Setelah tahun buku Koperasi di tutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan ,Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya:

Page 241: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

a. pernitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut;

b. keadaan dan Koperasim serta hasil usaha yang dapat dicapai.

Pasal 36 (1) Laporan tahunan sebagaimana yang dimaksud pasal 35 ditandatangani oleh semua Rapat

Pengurus. (2) Apabila salah seorang Anggota Pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut ,

anggota yang bersangkutan menjelaskan alasannya secara tertulis.

Pasal 37 Persetujuan terhadap laporan tahunan, termasuk pengesahan perhitungan tahunan, merupakan penerimaan pertanggungjawaban Pengurus oleh Rapat Anggota.

Bagian Keempat Pengawas

Pasal 38

(1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dan Rapat Anggota. (2) Pengawas bertanggungjawab kepada Rapat Anggota. (3) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai Anggota Pengawas ditetapkan dalam

Anggaran Dasar.

Pasal 39 (1) Pengawas bertugas:

a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelola Koperasi; b. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya;

(2) Pengawas berwenang : a. meneliti catatan yang ada pada Koperasi ; b. mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;

(3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.

Pasal 40 Koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan public.

BAB VII MODAL

Pasal 41

(1) Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. (2) Modal sendri dapat berasal dari:

a. Simpanan Pokok; b. Simpanan Wajib ; c. Dana Cadangan ; d. Hibah.

(3) Modal Pinjaman dapat berasal dari : a. Anggota; b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya; c. Bank dan lembaga keuangan lainnya ; d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;

Page 242: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

e. Sumber lain yang sah.

Pasal 42 (1) Selain modal sebagai dimaksud dalam pasal 41,Koperasi dapat pula melakukan

pemupukan Modal yang juga berasal dari Modal penyertaan. (2) Ketentuan mengenai pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan diatur Lebih

lanjut dengan peraturan pemerintah.

BAB VIII LAPANGAN USAHA

Pasal 43

(1) Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota;

(2) Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota Koperasi.

(3) Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama di segala bidang kehidupan ekonomi rakyat.

Pasal 44

(1) Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk; a. anggota Koperasi yang bersngkutan; b. Koperasi lain dan/atau anggotanya.

(2) Kegitan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau satu-satunya kegiatan usaha Koperasi.

(3) Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh Koperasi diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

BAB IX

SISA HASIL USAHA

Pasal 45 (1) Sisa hasil usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu

tahun buku dikurangi dengan biaya,penyusutan ,dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

(2) Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan ,dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan Koperasi, serta digunakan untuk pendidikan Perkoperesian dan keperluan lain dari Koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

(3) Besarnya Pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota,

BAB X PEMBUBARAN KOPERASI

Bagian Pertama

Cara Pembubaran Koperasi

Pasal 46 Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan: a. Keputusan Rapat Anggota,atau

Page 243: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

b. Keputusan Pemerintah.

Pasal 47 (1) Keputusan pembubaran oleh pemeritah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 huruf b

dilakukan apabila: a. terdapat bukti bahwa Koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan Undang-

undang ini; b. kegiatan bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan; c. kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.

(2) Keputusan pembubaran Koperasi oleh pemerintah dikeluarkan dalam waktu paling lambat 4 (empat) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan rencana pembubaran tersebut oleh Koperasi yang bersangkutan.

(3) Dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal penerimaan pemberitahuan, Koperasi yang bersangkutan berhak mengajukan keberatan.

(4) Keputusan Pemerintah mengenai diterima atau ditolaknya keberatan atas rencana pembubaran diberikan paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya pernyataan keberatan tersebut.

Pasal 48

Ketentuan mengenai pembubaran Koperasi oleh pemerintah dan tata cara pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 49 (1) Keputusan pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis oleh

Kuasa Rapat Anggota kepada: a. semua kreditor; b. pemeritah.

(2) Pemberitahuan kepada semua Kreditor dilakukan oleh pemerintah dalam hal pembubaran tersebut.

(3) Selama pemberitahuan pembubaran Koperasi belum diterima oleh kreditor maka pembubaran Koperasi belum berlaku baginya.

Pasal 50

Dalam pemberitahuan sebagamana dimaksud dalam pasal 49 disebutkan: a. nama dan alamat penyelesaian, dan b. ketentuan bahwa semua kreditor dapat mengajukan tagihan dalam jangka waktu 3(tiga)

bulan sesudah tanggal diterimanya surat pemberitahuan pembubaran.

Bagian Kedua Penyelesaian

Pasal 51

Untuk kepentingan kredtor dan para anggota Koperasi terhadap pembubaran Koperasi dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian.

Pasal 52 (1) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut

Penyelesai. (2) Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan Rapat Anggota, penyelesai ditunjuk oleh

Rapat Anggota.

Page 244: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

(3) Untuk penyelesaian berdasarkan keputusan pemerintah , penyelesai dtunjuk oleh Pemerintah.

(4) Selama dalam proses penyelesaian,Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan "Koperasi dalam penyelesaian".

Pasal 53

(1) Penyelesaian segera dilaksanakan setelah dikeluarkan keputusan pembubaran Koperasi. (2) Penyelesai bertanggungjawab kepada kuasa Rapat Anggota dalam hal penyelesaiditunjuk

oleh Rapat Anggota dan kepada pemerintah dalam hal penyelesai ditunjuk oleh pemerintah.

Pasal 54

Penyelesai mempunyai hak,wewenang, dan kewajiban sebagai berikut: a. melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama "Koperasi dalam penyelesaian ". b. mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan ; c. memangil pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan,baik sendiri-

sendiri maupun bersama-sama; d. memperoleh ,memeriksa ,dan mengunakan segala catatan yang dan arsip Koperasi; e. menetapkan dan melaksanakan segal kewajiban pembayaran yang didahulukan dari

pembayaran hutang lainnya; f. menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan sisa kewajiban Koperasi; g. membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota ; h. membuat berita acara penyelesaian.

Pasal 55 Dalam hal terjadi pembubaran Koperasi ,anggota hanya menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, simpanan wajib dam modal penyertaan yang dimilikinya.

Bagian Ketiga Hapusnya Status Badan Hukum

Pasal 56

(1) Pemerintah mengumumkan pembubaran Koperasi dalam berita Negara Republik Indonesia.

(2) Status Badan Hukum Koperasi hapus sejak tanggal pengumuman pembubaran Koperasi tersebut dalam berita Negara Republik Indonesia.

BAB XI

LEMBAGA GERAKAN KOPERASI

Pasal 57 (1) Koperasi secara bersama-sama mendirikan satu organisasi tunggal yang berfungsi sebagai

wadah untuk memperjuangkan kepentingan dan bertindak sebagai pembawa aspirasi Koperasi.

(2) Organisasi ini berazaskan Pancasila. (3) Nama,tujuan,susunan, dan tata kerja organisasi diatur dalam Anggaran Dasar organisasi

yang bersangkutan.

Pasal 58 (1) Organisasi tersebut melakukan kegiatan:

a. memeperjuangkan dan menyalurkan aspirasi Koperasi;

Page 245: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

b. meningkatkan kesadaran berkoperasi di kalangan masyarakat. c. melakukan pendidikan perkoperasian bagi anggota dan masyarakat; d. mengembangkan kerja sama antar Koperasi dan anggota Koperasi dengan Badan

usaha lain, baik pada tingkat nasional maupun internasional. (2) Untuk melaksanakan kegiatan tersebut,Koperasi secara bersama-sama menghimpun dan

Koperasi.

Pasal 59 Organisasi yang dibentuk sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 57 ayat (1) disahkan oleh pemerintah.

BAB XII PEMBINAAN

Pasal 60

(1) Pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan Koperasi.

(2) Pemerintah memberikan bimbingan,kemudahan dan perlindungan kepada Koperasi.

Pasal 61 Dalam upaya menciptakan dan mengembangkan iklim yang kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan Koperasi,pemerintah; a. memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya kepada Koperasi; b. meningkatkan dan memantapkan kemampuan Koperasi agar menjadi Koperasi yang

sehat,tangguh,dan mandiri; c. mengupayakan tata hubungan usaha yang saling menguntungkan antara Koperasi dengan

Badan usaha lainnya; d. membudayakan Koperasi dalam masyarakat.

Pasal 62 Dalam rangka memberikan bimbingan dan kemudahan kepada Koperasi ,pemerintah: a. membimbing usaha Koperasi yang sesuai dengan kepentingan ekonomi anggotanya; b. mendorong, mengembangkan, dan membantu pelaksanaan pendidikan, pelatihan,

penyuluhan, dan penelitian perkoperasian; c. memberikan kemudahan untuk memperkokoh pemodalan Koperasi serta mengembangkan

lembaga keuangan Koperasi; d. membantu pengembangan jaringan usaha Koperasi dan kerja sama yang saling

menguntungkan antar Koperasi; e. memberikan bantuan konsultasi guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh

Koperasi dengan tetap memperhatikan Anggaran Dasar dan prinsip Koperasi.

Pasal 63 (1) Dalam rangka pemberian perlindungan kepada Koperasi,pemerintah dapat:

a. menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan oleh Koperasi; b. menetapkan bidang kegiatan ekonomi di suatu wilayah yang telah berhasil diusahakan

oleh Koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya. (2) Persyaratan dan tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih

lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pasal 64

Page 246: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Pembahasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Pasal 61, Pasal 62, dan Pasal 63 dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan kepentingan ekonomi nasional,serta pemerataan kesepakatan berusaha dan kesempatan kerja.

BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 65

Koperasi yang telah memiliki status badan hukum pada saat Undang-undang ini berlaku,dinyatakan telah diperoleh status badan hukum berdasarkan Undang-undang ini.

BAB XIV KETENTUAN PENUTUP

Pasal 66

(1) Dengan berlakunya Undang-undang ini,maka Undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian (lembaran Negara tahun 1967 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 2832) dinyatakan tidak berlaku lagi;

(2) Peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang pokok- pokok perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 23,Tambahan Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 2832 ) dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum diganti berdasarkan Undang-undang ini.

Pasal 67

Undang-undang ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta Pada tanggal 21 Oktober 1992 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd SOEHARTO

Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 21 Oktober 1992 MENTRI/SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd MOERDIONO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1992 NOMOR 116

Page 247: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

DOKUMENTASI

Narasumber : Samsul Ma’arif, S.Ag. M.Pd Jabatan : Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Perdagangan

Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Narasumber : Mutiara Nurul Hidayah, STP. MM Jabatan : Kepala Seksi Bina

Koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Serang

Page 248: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Narasumber : Tondi Apriliaries Sagala, S.Sos. MM Jabatan : Kepala Seksi Fasilitasi dan Kemitraan Koperasi dan

UMKM Dinas Perdagangan Peridnustrian dan Koperasi Kota Serang

Narasumber : Ari Syahrina, SE Jabatan : Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan Kementerian

Koperasi dan UKM Republik Indonesia

Page 249: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Narasumber : Muhadiyah Jabatan : Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Banten Narasumber : Drs. H. Hidayat Jabatan : Ketua Bidang

Advokasi dan Sosialisasi Dekopinda Kota Serang

Page 250: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Narasumber : Abdul Fatah, M.Pd Jabatan : Pengamat Koperasi Kota Serang dari Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

Narasumber : Achmad Mulyadi Djuni Suparta Jabatan : Ketua KPRI “Mitra Teknologi Sejahtera”

Page 251: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Narasumber : Encu Suhartini Jabatan : Pengurus

Koperasi Wanita “Wanita Berkarya”

Narasumber : Dadi Masyudi, S.Pd Jabatan : Ketua Koperasi Tunas Mandiri SMK PGRI 4 Kota Serang

Page 252: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Narasumber : Pardianto. S.Sos Jabatan : Bendahara Koperasi Bina Usaha

Narasumber : Abdullah Irham Jabatan : Pengurus Koperasi Niaga Asketik (KANIA)

Page 253: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Kegiatan Koordinasi Bidang Koperasi yaitu Gerakan Sadar Koperasi/ Memasyarakatkan Koperasi di Kota Serang

Peserta Acara Gerakkan Memasyarakatkan Koperasi pada 2 Agustus 2016 di Kota Serang

Page 254: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Salah Satu Koperasi Berprestasi di Kota Serang yaitu KP-RI Pusaka

Koperasi Serba Usaha Mandiri koperasi aktif di Kota Serang

Page 255: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Koperasi Serba Usaha Binamart yang saat ini gulung tikar karena rendahnya minat masyarakat untuk membeli barang disini dan tidak mampu bersaing dengan waralaba lainnya.

Kondisi salah satu usaha koperasi Bina Usaha yang telah gulung tikar

Page 256: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Struktur Organisasi Koperasi Aktif di Kota Serang Koperasi Serba Usaha Niaga Asketik

Koperasi Cahaya Abadi yang belokasi di daerah Kasemen

Page 257: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Salah satu koperasi yang aktif tetapi tidak berkembang dalam kegiatannya yaitu koperasi Bina Karya Kasemen Kota Serang.

Salah satu koperasi yang tidak sesuai dengan fungsinya karena plang nama pun tidak ada, tidak ada aktivitas perkoperasian yaitu kopontren bina karya Banten Kota Serang

Page 258: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

Koperasi nelayan yang berlokasi di daerah Karangantu

Koperasi yang berlokasi di daerah Kasemen

Page 259: STRATEGI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN DAN …repository.fisip-untirta.ac.id/770/1/STRATEGI DINAS PERDAGANGAN... · 18. Kawan-kawan KKM 28 Kubang Puji Tahun 2015 dan “Nde” dengan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

Wungu Amali Ilmi Kewarganegaraan Indonesia

Alamat

JL, Pulosari Raya Blok 22 No. 72

RT.002/RW.016 Perumnas 1 Karawaci,

Kota Tangerang - Banten 15138

Kesehatan

Baik

Tempat, Tanggal Lahir

Tangerang, 03 Oktober 1994 Jenis Kelamin Perempuan

No. Telp/HP 021-5911341 / 085695914612 Status Belum Menikah

Agama Islam Email [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Nama Sekolah / Universitas Tahun Lulus / Tidak

S1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2012-2016 Lulus

SMA SMAN 5 Kota Tangerang 2012 Lulus

SMP SMPN 19 Kota Tangerang 2009 Lulus

SD SDN Karawaci Baru 2 Tangerang 2006 Lulus

MINAR / PENGALAMAN ORGANISASI

Nama Organisasi Periode

Anggota Osis SMPN 19 Kota Tangerang 2010

Anggota Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa

(KOKESMA) UNTIRTA 2012

Kepala Divisi Kesekretariatan Himpunan Mahasiswa

Ilmu Administrasi Negara Untirta 2013

Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Untirta

2014

Kepala Bidang Kesekretariatan BEM FISIP 2015

DATA PRIBADI