pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi...

127
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Agustina Permatasari NIM : 1112015000062 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: ngothien

Post on 03-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN

EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Agustina Permatasari

NIM : 1112015000062

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016

i

ABSTRAK

Agustina Permatasari (111201500062), “Pengaruh Pendidikan

Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi, Konsentrasi Ekonomi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh antara pendidikan

kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif.

Teknik pengambilan sampel menggunakan convience sampling karena peneliti

memilih responden yang memenuhi persyaratan sesuai dengan objek penelitian.

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Dari 70 kuesioner

yang disebar, terdapat 70 kuesioner kembali dengan tingkat pengembaliannya

100% dan penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien pendidikan

kewirausahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,002 jadi lebih kecil dari nilai

probabilitas yaitu 0,05 sehingga berpengaruh positif signifikan terhadap minat

berwirausaha ,koefisien efikasi diri dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dimana

lebih kecil daripada nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga berpengaruh positif

signifikan terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan hasil regresi linier berganda,

pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri secara simultan sebesar 46,930

ditujukan dalam kolom F dengan nilai signifikan 0,000 dimana lebih kecil

daripada nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga dua variabel tersebut berpengaruh

terhadap minat berwirausaha artinya Ha diterima dan Ho ditolak.

Kata kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri, Minat Berwirausaha.

ii

ABSTRACT

Agustina Permatasari (1112015000062),“The Influence Entrepreneurship

Education and Self-Efficacy Toward Entrepreneurial Intent UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Students”. Undergraduate Thesis, Economic

Concentration, Social Education Department, Faculty of Tarbiyah and

Teaching Science, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

The objective of this study is to analyze the influence entreprenuership

education and self-efficacy toward entrepreneurial intent UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta students. This research applies quantitative approach. The technique of

sample taking used in this study is convience sampling because researcher

selected respondents conform the requiretment in accordance with the object of

reseach. This research uses questionnaire as its tool. Among the 70 questionnaire

are distributed, 70 were returned back or in other words, approximately 100% of

the total amount of the distributed ones. The research are tested through Multiple

Linier Regression Analysis.

The results of the study show that coefficient entrepreneurship education

with significants value is 0,002 smaller than probablility value with the result that

has positive impact on entrepeneurial intent significantly. Coefficient Self-efficacy

with significants value is0,000 smaller than probability with the results that has

positive impact on entrepreneurial intent significantly. Based on multiple linier

regression analysis, entrepreneurship education and self-efficacy have positive

impact on entrepreneurial intent simultaneously and significantly then Ha

accepted and Ho rejected.

Key word: Entrepreneurship Education, Self-Efficay, Entrepreneurial Intent.

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat

iman, nikmat islam dan nikmat kesehatan yang berlimpah sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya serta seluruh muslimin

dan muslimah yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.

Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Laporan

skripsi ini membahas mengenai “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi

Diri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan yang

dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun atas bimbingan-Nya dan motivasi

dari berbagai pihak, penulis menyadari bahwa keberhasilan kesempurnaan

merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang berjasa

dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:

1. Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan IPS

3. Bapak Syarifullah, M.Si Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS

4. Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Dr. H. Nurochim, M.M dan Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd Selaku

dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan

pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan

skripsi.

6. Seluruh Dosen Jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan ilmu

iv

pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti

perkuliahan.

7. Seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan

dalam pembuatan surat-surat dan sertifikat.

8. Pimpinan dan staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

membantu penulis dalam menyediakan serta pinjaman literatur yang

dibutuhkan.

9. Keluarga UINPreneurs yang telah membantu dalam usaha memperoleh

data yang penulis perlukan serta mengizinkan untuk melakukan penelitian.

10. Keluarga tercinta Ayahanda Luki Suharto, Ibunda Sihati yang tak henti-

hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang yang tak terhingga dan

memberikan moril dan materiil yang tak terkira kepada penulis. Kakakku

tercinta Desy Bangkit Arihati yang selalu mendoakan penulis, membantu

penulis selama perkuliahan dan selalu memberikan semangat, kasih sayang

yang tak terhingga kepada penulis. Adik kecil ku tersayang Muhammad

Malikul Ammar yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk

tetap semangat dalam mengejar mimpi dan cita-cita.

11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

angkatan 2012 terutama sahabat seperjuangan Nenda Muslihah, Cut Aja

Muliasari, Ismah, Fildzah Octaviani, Iis Mawati, Nurhikmalasari,

Herawari Suherli, Dede Tiara R, Hani Pertiwi, Nurwidi Oktaria

terimakasih atas waktu yang kalian luangkan selama perkuliahan yang

selalu menemani penulis dalam suka maupun duka dan memberikan doa,

dukungan serta motivasi kepada penulis, semoga kita masih bisa bersama

dan menjaga silahturahmi karena Tuhan. Amin.

12. Seluruh teman-teman seperjuangan PPKT MTs Madrasah Pembangunan

(Adila, Chintiya Rahmi, Setyo Wahyuni, Achmad Nurafandi, Nabilah,

Nurul Dwi, Meti Anggraeni, Dita) yang telah membantu penulis dalam

v

masa PPKT dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyusun

skripsi.

13. Kakak-kakak kelas dan adik-adik kelas Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang tergabung di HMJ Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang tak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam

setiap kegiatan di kampus dan memberi semangat penulis dalam

menyusun skripsi.

14. Seluruh kawan-kawan perjuangan, kakak-kakak dan adik-adik di Lembaga

Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cab. Ciputat, Rahma Sari, Agita

Surya Pertiwi, Ajeng Eka, Irfan Ma’ruf, Ijal Rosikhul Ilmi, kak Zikri, kak

Tanto, kak Akmal, kak Deni Tokici, Rendy Chaniago dan lainnya yang

tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas tularan semangat

kepada penulis dalam bidang pers dan telah menemani proses perjuangan

penulis selama perkuliahan dan organisasi.

15. Seluruh teman-teman, kakak-kakak dan adik-adik di HMI Cabang Ciputat,

Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI) HMI Cab. Ciputat,

Komisariat Tarbiyah HMI Cab. Ciputat yang tidak bisa disebutkan satu

persatu yang telah mengajarkan dan memberikan pengalaman penulis

dalam berproses di organisasi dan memberikan semangat penulis dalam

menyusun skripsi.

16. Seluruh kakak-kakak pengurus Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cab.

Ciputat 2015-2016, pengurus Badan Koordinasi Pengurus Besar HMI

Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Bakornas PB HMI LAPMI) 2015-2017

dan kawan-kawan Progeni 11 Unit Kegiatan Mahasiswa Musik Ruang

Inspirasi Atas Kegelisahan (UKM Musik RIAK) yang telah mengajarkan

berproses dalam organisasi dan memberikan semangat dalam menyusun

skripsi penulis.

17. Seluruh teman-teman Latihan kader II HMI Cab. Surabaya 2015 (Marsha

Savira, Agung Nawan, Intan Amalia, Aditya Ahmad, Arief Triwibowo,

Siska NF dan lainnya) dan Arum Faizatul yang telah memberikan

semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi.

vi

18. Semua yang telah datang dan pergi terimakasih atas warna, semangat dan

pernah mengisi kebahagiaan dalam kehidupan penulis sehingga

mendorong penulis untuk bangkit dan terus mengejar mimpi-mimpi dan

cita-cita penulis.

19. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas doa dan

dukungannya.

Demikianlah pengantar dari penulis terlepas dari segala kekurangan yang

ada, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, serta penulis juga

mengharapkan kritik dan saran yang bersipat membangun demi kesempurnaan

penulis selanjutnya.

Akhirnya kepada Allah SWT penulis bermohon, semoga segala bantuan

dari berbagai pihak yang tersebut diatas dibalas oleh-Nya dengan pahala yang

berlipat ganda. Aamiin.

Jakarta, 29 September 2016

Penulis

Agustina Permatasari

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah................................................................................1

B. Identifikasi Masalah .....................................................................................9

C. Pembatasan Masalah ....................................................................................9

D. Perumusan Masalah ...................................................................................10

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................10

F. Manfaat Penelitian .....................................................................................10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik ......................................................................................12

1. Kewirausahaan ....................................................................................12

a. Pendidikan Kewirausahaan .............................................................16

2. Minat ..................................................................................................19

a. Minat Berwirausaha ........................................................... .............20

3. Efikasi Diri ..........................................................................................22

B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................25

C. Kerangka Berpikir ......................................................................................27

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................30

B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................................30

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................31

D. Operasional Variabel Penelitian ................................................................32

viii

1. Definisi Operasional Variabel .............................................................32

E. Instrumen Penelitian ..................................................................................33

1. Uji Validitas dan Reliabillitas Instrumen ............................................35

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................37

1. Jenis dan Sumber data ..........................................................................37

2. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................37

G. Teknik Analisis Data..................................................................................38

1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 38

2. Uji Regresi Linier Berganda .............................................................. 39

H. Hipotesis Statistik ......................................................................................40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskrpsi data ..............................................................................................41

1. Gambaran Umum UINPreneurs ...........................................................41

a. Profil UINPeneurs ...............................................................................41

b. Visi dan Misi UINPreneurs ................................................................42

2. Karakter Responden .............................................................................43

a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .....................................43

b. Data Responden Berdasarkan Usia .....................................................44

c. Data Responden Berdasarkan Fakultas ...............................................45

d. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel ....................................46

B. Pengujian Persayaratan Analisis dan Penguiian Hipotesis .......................69

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ..............................................................69

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Pendidikan Kewirausahaan (X1) .........70

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Efikasi Diri (X2) ..................................71

c. Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha .............................72

2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................................73

a. Uji Normalitas .....................................................................................73

b. Uji Multikolinearitas ...........................................................................74

c. Uji Heteroskedastis .............................................................................76

d. Uji Determinasi (R2) ...........................................................................78

3. Uji Hipotesis Penelitian .......................................................................78

ix

C. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................80

D. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................84

B. Implikasi ....................................................................................................85

C. Saran ..........................................................................................................85

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke

Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2013-2015 .... 2

Tabel 1.2 Daftar Jurusan Yang Mendapatkan Mata Kuliah Kewirausahaan atau

Entrepreneursip .................................................................................. 3

Tabel 1.3 Jumlah Anggota Komunitas UINPreneurs ....................................... 8

Tabel 2.1 Penelitian Relevan ............................................................................ 25

Tabel 3.1 Waktu Penyelesaian Penelitian ...................................................... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 33

Tabel 4.1 Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan ............. 48

Tabel 4.2 Statistik Variabel Pendidikan Kewirausahaan ................................. 49

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan

Kewirausahaan (Pernyataan 1) ........................................................ 49

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan

Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 50

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan

Kewirausahaan (Pernyataan 1) ....................................................... 50

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan

Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 51

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan

Kewirausahaan (Pernyataan 1) ........................................................ 52

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan

Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 52

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan

Kewirausahaan (Pernyataan 1) ....................................................... 53

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan

Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 54

Tabel 4.11 Level Skor Variabel Efikasi Diri ..................................................... 54

Tabel 4.12 Statistik Variabel Efikasi Diri ......................................................... 55

xi

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri

(Pernyataan 1) .................................................................................. 55

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri

(Pernyataan 2) .................................................................................. 56

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri

(Pernyataan 1) ................................................................................. 57

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri

(Pernyataan 2) ................................................................................. 57

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri

(Pernyataan 1) ................................................................................. 58

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri

(Pernyataan 2) ................................................................................. 59

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri

(Pernyataan 1) ................................................................................. 59

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri

(Pernyataan 2) ................................................................................. 60

Tabel 4.21 Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha ........................ 61

Tabel 4.22 Statistik Variabel Minat Berwirausaha .......................................... 61

Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 1) ........................................................... 62

Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 2) .......................................................... 62

Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 3) .......................................................... 63

Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 4) .......................................................... 64

Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 5) ........................................................... 64

Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 6) .......................................................... 65

xii

Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 7) .......................................................... 66

Tabel 4.30 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 8) .......................................................... 66

Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 9) ........................................................... 67

Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 10) ......................................................... 68

Tabel 4.33 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 11) ......................................................... 68

Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 12) ......................................................... 69

Tabel 4.35 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 13) ........................................................ 70

Tabel 4.36 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 (Pendidikan

Kewirausahaan) .............................................................................. 71

Tabel 4.37 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitsa Variabel X2 (Efikasi Diri) ...... 72

Tabel 4.38 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitsa Variabel Y (Minat Berwirausaha)

......................................................................................................... 73

Tabel 4.39 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 76

Tabel 4.40 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan Tolerance .............. 76

Tabel 4.41 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan VIF ....................... 77

Tabel 4.42 Kriteria Uji Multikolinearitas .......................................................... 77

Tabel 4.43 Hasil Uji Koefiesiensi Determinasi (R2) Pada Penelitan Regresi

Berganda ......................................................................................... 79

Tabel 4.44 Hasil Uji t Pada Regresi Berganda ................................................. 79

Tabel 4.45 Hasil Uji F Pada Regresi Berganda ................................................. 81

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 29

Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 44

Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ......................................... 45

Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas ................................... 46

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Menggunakan P-Plot ..................................... 74

Gambar 4.5 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram ............................. 75

Gambar 4.6 Hasil Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas ................................ 78

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................ 88

Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ..................................................... 93

Lampiran 3 Distribusi Frekuensi Data ............................................................... 97

Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................. 99

Lampiran 5 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 101

Lampiran 6 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Minat Berwirausaha) ............ 102

Lampiran 7 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Pendidikan Kewirausahaan) . 104

Lampiran 8 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Efikasi Diri) ......................... 106

Lampiran 9 Surat-surat ...................................................................................... 108

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melambatnya roda pergerakan perekonomian di Indonesia

mempengaruhi tingkat pengangguran di Indonesia. Masalah pengangguran

merupakan masalah yang dihadapi setiap negara. Selama beberapa dekade

terakhir, angka pengangguran semakin meningkat. Krisis di tahun 1998 ikut

menyumbang angka pengangguran di Indonesia.

Dunia kerja makin menjadi sempit, sementara masyarakat membutuhkan

kerja semakin meningkat. Pengangguran yang disebabkan oleh ketiadaan

lapangan kerja menjadi tanggungan pemerintah dan masyarakat industri. Banyak

hal yang harus dibenahi untuk menciptakan kemandirian didalam tubuh

masyarakat.

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa turut menyumbangkan

angka pengangguran di Indonesia karena mahasiswa merupakan calon angkatan

kerja yang belum pasti mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan atau

keinginan mereka.

Dan di Indonesia masalah pengangguran merupakan masalah yang selalu

dihadapi dari setiap tahun, salah satu penyebabnya adalah kurangnya lapangan

kerja untuk angkatan kerja. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam tingkat

pengangguran terbuka jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada

Februari 2015 adalah 5,34 persen dibanding dengan bulan Februari 2014. Hal ini

dapat dilihat pada tabel 1.1

2

Tabel 1.1

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas

Menurut Pendidikan Tertinggi yang di Tamatkan (%), 2013-2015

Sumber : Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) No. 47/05/Th.

XVIII, 5 Mei 2015

Mereka yang lulus dari perguruan tinggi umumnya semakin sulit

mendapakan pekerjaan sehingga keadaan seperti ini menimbulkan masalah

pengangguran yang berdampak negatif terhadap stabilitas sosial dan

kemasyarakatan. Sementara minat berwirausaha masih sangat rendah termasuk

pada lulusan peguruan tinggi. Pada umumnya lulusan perguruan tinggi lebih siap

sebagai pencari kerja dibandingkan dengan pencipta lapangan kerja.

Lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja disebabkan

karena sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi yang

lebih fokus menyiapkan mahasiswanya cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan

sesuai dengan jurusannya bukan menyiapkan mahasiswanya menjadi lulusan yang

siap menciptakan pekerjaan.

Selain karena kurangnya lapangan kerja dan hanya siap sebagai pencari

kerja masih ada permasalahan lain yang menjadi penyebab lulusan perguruan

3

tinggi menganggur yaitu kurikulum yang belum memperkenalkan sisi

kewirausahaan. Dikarenakan kewirausahaan masih dianggap bukan sebagai tujuan

utama dalam dunia pendidikan. Padahal dunia pendidikan sangatlah penting untuk

menumbuhkan sifat semangat kewirausaaan. Dunia pendidikan seharusnya jangan

hanya mengedepankan teori melainkan juga peng-aplikasiannya.

Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak semua jurusan di setiap

fakultas mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Dilihat dari tabel 1.2 yang

berisi daftar jurusan yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan atau

entrepreneurship.

Tabel 1.2

Daftar Jurusan Yang Mendapatkan Mata Kuliah Kewirausahaan atau

Entrepreneurship

No Fakultas Jurusan Semester

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan

Pendidikan Agama Islam VII

2. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial III

3. Manajemen Pendidikan V

4. Pendidikan Biologi VII

5. Pendidikan Fisika VI

6. Pendidikan Kimia VI

7. Fakultas Syariah dan

Hukum

Muamalat (Kosentrasi Perbankan

Syariah)

V

8. Muamalat (Kosentrasi Asuransi

Syariah)

V

9. Muamalat (Kosentrasi ZISWAF) V

10. Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi

Jurnalistik VI

11. Manajemen Dakwah IV

12. Pengembangan Masyarakat Islam II

4

13. Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

Manajemen IV

14. Akuntansi V

15. Fakultas Sains dan

Teknologi

Teknik Informatika VII

16. Agribisnis V

17. Matematika II

18. Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan

Kesehatan Masyarakat (Peminatan

Kesehatan Lingkungan)

VI

Sumber : Pedoman Akademik Program Strata 1 2012/2013 UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa hanya 18 Jurusan yang mendapatkan

mata kuliah kewirausahaan atau entrepereneurship. Sedangkan Fakultas Adab dan

Humaniora, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

serta Fakultas Psikologi tidak ada jurusan yang mendapatkan mata kuliah

kewirausahaan.

Dengan cara berwirausaha merupakan alternatif pilihan untuk mengatasi

pengangguran. Rano mengemukakan wirausaha merupakan salah satu pendukung

menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha

mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri dan jika seseorang

mempunyai kemampuan dan keinginan serta siap untuk berwirausaha, berarti

seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak perlu

mengandalkan orang lain maupun perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan.1

Kontribusi yang dapat diberikan seorang wirausaha kepada Indonesia adalah

menciptakan lapangan kerja, berinovasi dalam produk dan proses.

Kewirausahaan merupakan proses dinamis dalam menciptakan tambahan

kekayaan. Kekayaan ini dihasilkan oleh individu yang memiliki risiko utama

1 Rano Aditia Putra, “Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk

Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajemen FE UNP). Jurnal Manajemen Vol. 1 No. 1

September 2012, hal. 2

5

dalam hal modal, waktu dan komitmen karir atau menyediakan nilai bagi

beberapa produk dan jasa.2

Menurut Robert D.Hisrich yang menjadi pengertian dasar dalam buku

nya mengatakan bahwa, “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang

baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung

resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan

moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi”.3

Dengan kata lain berkewirausahaan adalah proses dinamis atau

penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan diciptakan oleh individu yang berani

mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, atau komitmen

karier atau penyediaan nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh

usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan

sumber-sumber daya.

Robert D. Hisrich et al. mendefinisikan melalui tiga pendekatan,

diantaranya:

1. Pendekatan ekonom, entrepreneur adalah orang yang membawa sumber-

sumber tenaga, material, dan aset-aset lain ke dalam kombinasi yang

membuat nilainya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, dan juga

seseorang yang memperkenalkan perolehan inovasi atau pembaharuan

dan suatu order/tatanan atau tata dunia baru.

2. Pendekatan psikolog, entrepreneur adalah betul-betul seorang yang

digerakkan secara khas oleh kekuatan tertentu kegiatan untuk

menghasilkan dan mencapai sesuatu, pada percobaan, pada

penyempurnaan atau mungkin pada wewenang mencari jalan keluar

yang lain.

3. Pendekatan pebisnis, entrepreneur adalah seorang pebinis yang muncul

sebagai ancaman, pesaing yang agresif, sebaliknya pada pebisnis lain

sesama entrepreneur muncul sebagai sekutu atau mitra, sebuah sumber

penawaran, seorang pelanggan, atau seseorang yang menciptakan

2 Robert C. Ronstadt dalam Robert D. Hisrich; Michael P. Peters; Dean A.

Shepherd, Entrepreneurship, (Jakarta: Salemba Empat, 2008, Edisi 7), hal.9 3 Ibid, hal.10

6

kekayaan bagi orang lain, juga menemukan jalan yang lebih baik agar

memanfaatkan sumber-sumber daya, mengurangi pemborosan dan

menghasilkan lapangan kerja baru bagi orang lain yang dengan senang

hati untuk menjalankannya. 4

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan di sebuah

negara terletak pada peranan perguruan tinggi melalui penyelenggaraan

pendidikan kewirausahaan.5 Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam

mendidik mahasiswanya serta memberikan motivasi sehungga mereka berani

untuk berwirausaha. Pendidikan membuat wawasan individu menjadi lebih

percaya diri, bisa memilih, dan mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan

kreativitas dan inovasi, membina moral, karakter, intelektual serta peningkatan6.

Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu bentuk aplikasi

kepedulian dunia pendidikan terhadap kemajuan bangsana. Di dalam pedidikan

kewirausahaan diperlihatkan diantaranya adalah nilai dan bentuk kerja untuk

mencapai kesuksesan.

Dengan adanya pendidikan kewirausahaan menjadi sangat diperlukan

terlebih dilapangan banyak wirausaha yang masih rendah dalam kemampuan

mengelola usahanya. Sehingga melalui pendidikan kewirausahaan

diharapkanmampu meningkatkan kemampuan dan sikap berwirausahanya.

Minat berwirausaha menurut Fuadi adalah keinginan, ketertarikan serta

kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara

maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko

yang akan terjadi.7 Minat menjadi wirausaha didefinisikan sebagai keinginan

4 Ibid, hal. 9

5 Suharti L & Sirine H, “Faktor-Faktor PengaruhTerhadap Niat Kewirausahaan

(Studi Lapangan Mahasiswa Universitas Kristen Satya Kencana Salatiga)”. Jurnal Manajemen

dan Kewirausahaan, 2 September 2012, hal. 125 6 Rosmiati, Donny T, & Munawar, “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha

Mahasiswa”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 17 No. 1, Maret 2015, hal. 22 7 Fuadi, Iski Fadli, “Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja

Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal”. Jurnal

PTM Vol 9, Desember 2009, hal 93

7

seseorang untuk bekerja mandiri (self employed) atau menjalankan usahanya

sendiri (Rosmiati, Donny, Munawar).8

Dalam kehidupan sehari-hari, efikasi diri sangat berpengaruh terutama

dalam aspek pengetahuan diri karena efikasi diri mempengaruhi individu dalam

menentukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu. Efikasi

diri sebagai indikator kepercayaan diri akan menimbulkan sikap merasa mampu

akan mendirikan usaha baru dan kemampuan mengelola usaha. Pendidikan

kewirausahaan telah diketahui meningkatkan kemampuan diri wirausaha.9

Mahasiswa UIN yang telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan,

pada sebagian kecil yaitu 6 dari 10 mahasiswa mengatakan bahwa tidak memiliki

minat unuk berwirausaha ditambah pengajar mata kuliah pendidikan

kewirausahaan kurang memberikan motivasi untuk minat berwirausaha, mereka

hanya menuntut mahasiswa nya paham dengan apa yang mereka jelaskan dan

mempraktekannya hanya untuk memenuhi syarat sks saja. Sehingga

mempengaruhi kemampuan dirinya dalam menghadapi situasi yang dihadapi yang

lebih luas dan bervariasi.

Gagal dalam berwirausaha menjadi salah satu kurangnya keyakinan

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menjalani kewirausahaan.

Dengan kurangnya keyakinan tersebut akan berdampak dengan kesulitan dalam

menjalani usahanya. Keyakinan yang kurang terhadap usaha yang dijalani

tergantung pemahaman kemampuan dirinya terhadap situasi yang dihadapinya

ketika menjalankan usaha.

Komunitas UINPreneurs merupakan komunitas mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah yang memiliki wirausaha, tercatat sekitar 77 orang yang tergabung

menjadi anggota nya. Hal ini dpat ditujukan dari data awal penerimaan anggota

komunitas UINPreneurs pada tabel 1.3.

8 Rosmiati, Donny T, & Munawar, op.cit, hal. 23

9 Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among

Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for

Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship, 2011, hal. 8

8

Tabel 1.3

Jumlah Anggota Komunitas UINPreneurs

NO Fakultas Jumlah

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan

22 orang

2. Fakultas Adab dan

Humaniora

7 orang

3. Fakultas Syariah dan Hukum 10 orang

4. Fakultas Ushuludin dan

Filsafat

2 orang

5. Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi

14 orang

6. Fakultas Sains dan Teknologi 12 orang

7. Fakultas Dirasat Islamiyah 1 orang

8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 8 orang

9. Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan

1 orang

TOTAL 77 orang

Sumber : Laporan penerimaan anggota Komunitas UINPreneurs,

10 Januari 2015

Sesuai dengan latar belakang, mendorong peneliti untuk melakukan

penelitian ini. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan

kewirausahaan dan kemampuan diri tehadap minat berwirausaha mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

9

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasikasikan masalah sebagai

berikut:

1. Tingkat pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan kerja yang

menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat industri.

2. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam tingkat pengangguran terbuka

jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2015

adalah 5,34 persen dibanding dengan bulan Februari 2014.

3. Lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja dibandingkan

pencipta kerja.

4. Minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah masih rendah.

5. Pengajar mata kuliah pendidikan kewirausahaan masih belum memotivasi

mahasiswa untuk berwirausaha.

6. Kurangnya efikasi diri mempengaruhi minat berwirausaha.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan kewirausahaan dapat menjadi pendorong pertumbuhan

kewirausahaan.

2. Seseorang yang mempunyai kemampuan dan keinginan serta siap untuk

berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan

sendiri.

3. Efikasi seseorang berwirausaha mempengaruhi untuk bekerja mandiri atau

menjalankan usahanya sendiri.

10

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut

1. Apakah terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha?

2. Apakah terdapat pengaruh positif antara efikasi diri wirausaha terhadap minat

berwirausaha?

3. Apakah terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dan

efikasi diri terhadap minat berwirausaha?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dapat dirumuskan tujuan penelitian

sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha.

2. Mengetahui pengaruh efikasi diri wirausaha terhadap minat berwirausaha.

3. Mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap

minat berwirausaha.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sumbangan konsep dengan memperluas kajian dalam ilmu

kewirausahaan.

b. Sebagai referensi bagi berbagai pihak dalam melakukan penelitian tentang

kewirausahaan.

c. Sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam

bidang kewirausahaan.

11

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Instansi

Mengetahui pentingnya kewirausahaan bagi mahasiswa baik dengan

mengembangkan kurikulum pendidikan kewirausahaan dan membuat

seminar-seminar motivasi kewirausahaan.

b. Bagi Dosen

Para dosen mengetahui pentingnya pengetahuan kewirausahaan baik

teori, pelatihan, dan kegiatan kewirausahaan lainnya bagi mahasiswa

agar dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya mencari kerja tetapi

juga dapat menciptakan lapangan kerja.

c. Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu referensi untuk memperluas pengetahuan maupun

pembanding dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah, khususnya

mengenai pengaruh pendidikan kewirusahaan dan efikasi diri terhadap

minat berwirausaha.

d. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu referensi dalam melanjutkan penelitian dalam bidang

kewirausahaan yang lebih luas.

12

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari istilah-

istilah ekonomi bahasa perancis pada abad ke 17 dan 18. Dalam bahasa

perancis diartikan seseorang yang menjalankan proses pemakaman yang

berarti seseorang yang menjalankan proyek atau aktivitas yang penting. Pada

abad ke 20 seorang ekononom Schumpeter mengatakan bahwa entrepreneur

adalah agen perubahan dalam bidang ekonomi, yaitu dengan cara membuka

pasar baru dan menciptakan sesuatu yang baru dengan cara yang baru

sehingga para entrepreneur mengubah ekonomi menjadi maju.1

Pada tahun 1970 di Indonesia konsep kewirausahaan atau

wiraswasta mendapat dukungan pemerintah. Dan konsep ini berkembang

cepat sampai memasuki tahun Pelita III. Dan pada tahun ini perlu

dikembangkan untuk menumbuhkan wiraswasta yang berkompeten.2

Menurut Suryana menyatakan bahwa, “Kewirausahaan adalah

kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya

untuk mencari peluang menuju sukses.”3

Menurutnya kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam

menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya

dengan cara-cara baru dan berbeda, seperti:

1. Pengembangan teknologi

2. Penemuan pengetahuan ilmiah

3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada

1 Herni Ali; Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 11-12 2 Ibid, hal. 13

3 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses,

(Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 2

13

4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak

dengan sumber daya yang lebih efisien.4

Dengan adanya cara-cara baru seperti diatas dapat menambah

kemampuan dalam mengelola sumber daya dengan cara yang baru untuk

menciptakan nilai tambah dalam mencari peluang.

Menurut Robert D. Hisrich mengatakan bahwa, “Kewirausahaan

adalah proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan

diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko utama dengan syarat-

syarat kewajaran, waktu dan komitmen karier atau penyediaan nilai untuk

berbagai barang dan jasa.” 5

Dengan kata lain menciptakan inovasi baru dan berani mengambil

resiko yang diambil dengan melihat waktu dan juga dengan melihat

penyediaan barang dan jasa dapat dikatakan sebagai kewirausahaan.

Robert D. Hisrich mendefinisikan entrepreneurship berdasarkan tiga

pendekatan dari ekonom, psikolog dan pebisnis, diantaranya:

1. Pendekatan ekonom, entrepreneur adalah orang yang membawa

sumber-sumber daya tenaga, material, dan aset-aset lain ke dalam

kombinasi yang membuat nilainya lebih tinggi dibandingkan

sebelumnya dan juga seseorang yang memperkenalkan perubahan,

inovasi dan suatu order/tatanan atau tata dunia baru.

2. Pendekatan psikolog, entrepreneur adalah betul-betul seorang yang

digerakkan secara khas oleh kekuatan tertentu kegiatan untuk

menghasilkan atau mencapai sesuatu, pada percobaan, pada

penyempurnaan atau mungkin pada wewenang mencari jalan keluar

yang lain.

3. Pendekatan seorang pebisnis, entrepreneur adalah seorang pebisnis

yang muncul sebagai ancaman, pesaing yang agresif, sebaliknya

pebisnis lain sesama entrepreneur mungkin sebagai sekutu atau mitra,

sebuah sumber penawaran, seorang pelanggan atau seseorang yang

menciptakan kekayaan bagi orang lain juga menemukan jalan yang

lebih baik untuk memanfaatkan sumber-sumber daya, mengurangi

pemborosan dan menghasilkan lapangan pekerjaan baru orang lain yang

dengan senang hati untuk menjalankannya.6

4 Ibid.

5 Ibid, hal. 44

6 Ibid, hal. 42

14

Menurut Peter F. Ducker mengatakan bahwa, “Kewirusahaan

merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Dapat diartikan seorang wirausahawan ialah orang yang memiliki

kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dengan

yang lain atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.”7

Sedangkan menurut Zimmerer mengartikan, “Kewirausahan sebagai

suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan

dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Artinya

untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovator

yang tinggi.”8

Kewirausahaan memiliki aliran-aliran yaitu:

1. Neo klasik, dimana setiap individu dalam sebuah organisasi tidak

diperhitungkan lebih diutamakan individu yang masukkedalam sistem dan

berinteraksi antara satu sama lain sampai menghasilkan output yang

diharapkan,

2. Schumpeter’s, dalam aliran ini lebih dipengaruhi oleh peran dan kontribusi

dari entrepreneur tersebut dalam suatu organisasi bisnis sehingga

menghasilkan output yang diharapkan.

3. Austrian School, diterangkan bahwa entrepreneur harus memiliki

informasi yang akurat terhadap suatu peluang, dimana informasi tersebut

dapat dilakukan kombinasi dan outsorching sumberdaya untuk melakukan

eksekusi terhadap informasi tersebut.

4. Kirzerian Entrepeneur, dijelaskan bahwa setiap entrepreneur harus

memilliki ilmu pengetahuan, sesuatu yang masih abu-abu akan terlihat

jelas dimata entrepreneur. 9

7 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal 20

8 Ibid.

9 Willy Arafah, Esensi Lingkungan Bisnis & Entrepreneuship, (Jakarta: Universitas

Trisakti, 2010), hal. 11

15

Terdapat beberapa unsur pokok entrepreneurship yang harus

dipenuhi, yaitu:

a. Kemampuan (IQ & Skill)

Kemampuan harus dimiliki oleh seorang entrepreur, baik itu kemampuan

intelektual dan skill (keterampilan).

b. Keberanian (EQ & Mental)

Tidak smua orang memiliki keberanian dan mental yang kuat. Dalam

entrepreneurship mensyaratkan secara mutlak adanya keberanian dan

kekuatan mental.

c. Keteguhan Hati (Motivasi Diri)

Motivasi merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang. Dan inilah yang

melahirkan semangat seorang wirausaha.

d. Kreativitas

Ada tiga komponen dalam kreativitas yaitu pengetahuan teknis, motivasi

dan creative thinking skill. 10

Wirausaha dapat diartikan orang yang berjiwa berani mengambil

resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani

mengambil resiko yang berarti bermental mandiri dan berani memulai usaha,

tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.11

Seorang wirausahawan dalam pemikirannya selalu berusaha

mencari, memanfaatkan serta menciptakan peluang usaha yang dapa

memberikan keuntungan. Jiwa wirausaha tidak memiliki istilah rugi dalam

kamusnya selama orang tersebut melakukan usaha dengan penuh keberanian

dan juga penuh perhitungan.12

Beberapa faktor motivasional yang mempengaruhi intensi wirausaha

salah satunya adalah efikasi diri dan persepsi atas keinginan. Selain dua

faktor tersebut, faktor-faktor pembentuk jiwa wirausaha diantaranya

10

Ali, Herni ; Fazin, Hamam, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 84 11

Kasmir, op.cit, hal. 19

12 Ibid, hal. 20

16

pendidikan, nilai pribadi, usia serta pengalaman bekerja. Pendidikan

seseorang terbukti penting dalam mencapai kesuksesan usaha dengan

pendidikan seseorang mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi

dalam usahanya.13

a. Pendidikan Kewirausahaan

Entrepreuneurship haruslah bisa menjadi disiplin ilmu tersendiri

melalui pendidikan. Menurut Musa Asy’ari melalui pendidikaan Islam

pembudayaan entreprenuership harus dilakukan yaitu untuk memperkenalkan

kemasan fiqih yang bermuatan pemberdayaan ekonomi sebagai bagian

kewajiban menjalankan syaria Islam dan perlu adanya pusat-pusat pelatihan

dan pemberdayaan wirausaha yang diselenggarakan secara berkelanjutan.14

Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah

diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen yang terpisah dari

ilmu-ilmu yang lain, disebutkan:

1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu

terdapat teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.

2. Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi permulaan dan

perkembangan usaha yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan

manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan

kepemilikan usaha.

3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri

yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha

dan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dn makmur.15

Menurut Lo Choi Tung menyatakan bahwa, “Pendidikan

kewirausahaan adalah proses transmisi pengetahuan dan keterampilan

13

Slamet, Franky; Hetty Karunia Tunjungsari; Mei Le, Dasar-dasar

kewirausahaan: Teori & Praktik, (Jakarta: PT. Indeks, 2014), hal. 7 14 Herni Ali; Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 31 15

Soeharto Prawirakusumo, “Peranan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan

wirausaha-wirausaha tangguh”, Makalah Seminar, Jatinangor: PIBI-IKOPIN dan FNSt, 1997,

hal. 4

17

kewirausahaan kepada siswa untuk membantu mereka dalam memanfaatkan

peluang bisnis.”16

Selain itu Hood and Young dalam Lo Choi Tung, menurutnya,

“Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk mengajarkan siswa dalam

memulai dan mengoperasikan bisnis baru agar berhasil dan menguntungkan

sehingga dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.”17

Dari pengertian diatas menurut para tokoh dapat disimpulkan bahwa

pendidikan kewirausahaan merupakan program pendidikkan yang menggarap

aspek kewirausahaan yang bertujuan mengajarkan anak dalam

mengoperasikan bisnis dan memanfaatkan peluang bisnis sehingga dapat

memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.

Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui

pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak

lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan juga diajarkan.

Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan

bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-

orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk

menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-

citanya.

Dalam buku milik Suryana, dilihat dari perkembangannya, sejak

awal abad ke 20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa negara,

misalnya di Belanda dikenal dengan “ondernemer” dan Jerman dikenal

dengan “unternehmer”. Kemudian pada tahun 1950-an pendidikan

kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara seperti di Eropa, Amerika,

dan Kanada. Bahkan, sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang

mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha

baru. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan

16

Lo Choi Tung, The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial

Intention of Engineering Students, (Cityu University of Hong Kong, 2011), hal 36 17

Ibid, hal. 35

18

kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada

beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.18

Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di

bidang industri, kemudian berkembang dan diterapkan di berbagai bidang

lainnya, maka disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya

mengalami evolusi yang pesat.

Terdapat hal lain yang juga mendorong untuk minat berwirausaha

adalah dengan memunculkan figur-figur yang bias menjadi role model dalam

pendidikan kewirausahaan.19

Sementara itu menurut Kuratko dalam

penelitian Wardoyo mengatakan bahwa “partisipasi semua pihak dalam

pendidikan kewirausahaan akan meningkatkan minat berwirausaha”.

Di Indonesia sendiri ada beberapa universitas yang mmeiliki slogan

entrepeneurship seperti Universitas Ciputra (Surabaya) yang memiliki visi

dan misi untuk menciptkan entrepreneur kelas dunia. Sehingga memiliki

program sudi seperti Bisnis Kuliner, Sistem Informasi Bisnis, Bisnis desain

Fashion dan juga International Hospitality and Tourism Business dengan

harapan lulusan Universitas Ciputra bisa menjadi entrepreneur yang handal di

bidangnya masing-masing. Selain Universitas Ciputra yaitu Prasetya Mulya

Business School (Tangerang Selatan) dimana universitas ini hanya fokus

kepada progam studi bidang ekonomi dan bisnis saja. Dan setiap tahunnya

Prasetya Mulya Business School mengadakan kegiatan bernama

Entrepreneur Day dengan konsep pameran bisnis dan produk karya para

mahasiswa.20

Pendidikan kewirausahaan tidak hanya melalui disiplin ilmu

melainkan juga berasal dari kursus dan pengalaman akademik. Menurut Zhao

18

Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses,

(Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 10 19

Wardoyo, Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Intensi

Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta, Makalah disampaikan

pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis II 2012, (Jakarta; Universitas

Tarumanegara), 2012, hal. 7 20

http://www.youthmanual.com/post/dunia-kuliah/jurusan-kuliah-entrepreneurship-

di-lima-universitas-di-indonesia diakses pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 22.21 WIB

19

et al pendidikan semacam itu sebagai tingkat mahasiswa diartikan telah

dipelajari mengenai empat keahlian penting yang dibutuhkan, yaitu:

1. Mengenali peluang-peluang bisnis baru.

2. Mengevaluasi peluang-peluang.

3. Memulai sebuah bisnis.

4. Kewirausahaan Organisasional.21

Dan Ellen A.Drost et al menghipotesiskan bahwa semakin tinggi

persepsi bahwa keahlian-keahlian tersebut sebenarnya telah dipelajari, maka

semakin besar minat untuk berwirausaha.

Adapun perlunya pendidikan kewirausahaan di Indonesia menurut

R. Djatmiko Danuhadimedjo adalah:

1. Untuk mengembangkan, memupuk dan membina bibit atau bakat

pengusaha sehingga bibit tersebut lebih berbobot dan selalu mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan yang mukhahir.

2. Untuk memberikan kesempatan kepada setiap manusia supaya sedapat

mungkin dan menumbuhkan kepribadian wirausaha.

3. Pendidikan kewirausahaan menjadi manusia berwatak dan unggul,

memberikan kemampuan untuk membersihkan sikap mental negatif,

meningkatkan daya saing dan daya juang.

4. Dengan demikian apabila kepribadian wirausaha kita miliki, maka negara

kita yang sedang berkembang ini akan dapat menyusul ketinggalan atau

menyamai negara yang sudah maju.

5. Untuk menumbuhkan cara berpikir yang rasional dan produktif dalam

memanfaatkan waktu dan faktor-faktor modal yang dimiliki tradisional

pribumi.

2. Minat

Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang minat namun mereka

mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Salah satu para ahli yang

21

Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among

Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for

Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship, 2011, hal. 6

20

merumuskan minat adalah Pintrich dan Schunk yang mengartikan minat

menjadi tiga yaitu (1) minat pribadi, yang berasal dari sifat pribadi dan

karakteristik individu yang relatif stabil yang biasanya diartikan langsung

pada beberapa aktivitas seperti perasaan yang senang menyukai aktivitas, (2)

minat situasi, minat yang berhubungan dengan kondisi lingkungan, (3) minat

psikologi, yaitu minat yang perpaduan antara minat pribadi dengan situasi.

Minat merupakan perasaan tertarik atau berkaitan pada suatu hal

atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.22

Sehingga pada dasarnya minat

adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang

berada di luar dirinya sendiri. Dan di ekspresikan melalui pernyataan atau

sikap yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki ketertarikan pada suatu

obyek dibanding dengan obyek lainnya. Seseorang yang memiliki

ketertarikan terhadap sesuatu akan menaruh perhatian yang lebih besar

dibandingkan obyek lainnya

a. Minat Berwirausaha

Menurut Fuadi mengatakan bahwa, “Minat bewirausaha adalah

keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan

keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi.”23

Minat adalah seperangkat mental yang terdiri dari suatu campuran

persaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut atau kecenderungan lain

yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan.

Minat menjadi wirausaha didefinisikan sebagai keinginan seseorang

untuk bekerja mandiri (self employed) atau menjalankan usahanya sendiri

(Rosmiati, Donny, Munawar).24

22

Purwanto, Diktat Pengantar Kewirausahaan,(FISE, UNY, 2006), hal. 17 23

Fuadi, Iski Fadli, “Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja

Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal”. Jurnal

PTM Vol 9, Desember 2009, hal 93 24

Rosmiati, Donny T, & Munawar, “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha

Mahasiswa”, Jurnal Manajemen dan Keuangan, vol. 17, no.1, Maret 2015 hal. 23

21

Dalam penelitian Ellen A. Drost and Stephen J.J McGuire yang

berjudul Fostering Entrepreneurship Among Finnish Business Students :

Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for

Entrepreneurship Education terdapat tiga dimensi dalam minat berwirausaha,

yaitu:

a. Umum

b. Pertumbuhan tinggi

c. Gaya hidup25

Minat berwirausaha umum diartikan sebagai minat seseorang untuk

memulai usaha miliknya sendiri dimana keinginan ini juga otomatis didorong

untuk harapan mendapatkan keuntungan ekonomi. Minat berwirausaha yang

kedua berkaitan dengan minat seseorang untuk memulai usahanya dan secara

besar harapannya untuk membesarkannya mungkin menjadi pemimpin

industri, bisnis internasional atau perusahaan publik. Minat bewirausaha yang

ketiga yaitu minat untuk memulai usaha untuk mendapatkan otonomi dan

sebuah gaya hidup tertentu, mereka cenderung mencari otonomi dan gaya

hidup tertentu seperti melakukan apa yang mereka sukai tanpa adanya

keinginan untuk investasi cepat kembali dan juga tanpa adanya keinginan

untuk pertumbuhan tinggi.

Minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir tapi tumbuh dan

berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhi. Faktor yang

mempengaruhi tumbuhnya keputusan untuk berwirausaha merupakan hasil

interaksi dari beberapa faktor yaitu karakter kepribadian seseorang dan

lingkungannya.

Menurut Lambing dan Kuehl, hasil penelitian terbaru menunjukan

ada empat hal yang mempengaruhi keputusan berwirausaha yaitu diri pribadi,

lingkungan budaya, kondisi sosial, dan kombinasi dari ketiganya. Menurut

Hisrich dan Alma, faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah

lingkungan pendidikan, kepribadian seseorang dan lingkungan keluarga.

25

Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J, op.cit. hal. 3

22

Minat berwirausaha adalah motivasi yang mendorong seseorang

yang terlahir dengan penuh kemauan untuk menciptakan sesuatu yang baru

dan berbeda, membuat keputusan yang sesuai dengan peluang yang ada

dengan berani mengambil resiko dalam menjalani usaha agar memperoleh

keuntungan yang lebih besar dan meraih kesuksesan.

3. Efikasi Diri

Dalam kehidupan sehari-hari, efikasi diri sangat berpengaruh

terutama dalam aspek pengetahuan diri karena efikasi diri mempengaruhi

individu dalam menentukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan

individu.

Bandura mengartikan efikasi diri merupakan keyakinan akan

kemampuan individu untuk dapat mengorganisasi dan melaksanakan

serangkaian tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai suatu hasil yang

diinginkan.26

Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan

bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratan.

Bandura mengatakan bahwa efikasi diri wirausaha telah secara

konsisten ditujukan sebagai sebuah variabel penjelas untuk mengapa orang-

orang yang mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan bertahan dalam

usaha-usaha mereka untuk menyukseskannya.27

Bandura menyarankan bahwa kepercayaan diri akan kemampuan

kita di domain manapun berasal dari empat sumber yaitu, pengalaman-

pengalaman menguasai suatu tugas, permodelan, perkusi sosial dan penilaian

mengenai keadaan-keadaan psikologis seseorang.28

Efikasi diri sebagai

indikator kepercayaan diri akan menimbulkan sikap merasa mampu akan

mendirikan usaha baru dan kemampuan mengelola usaha.

26

Brown dan Inouge dalam A. Bandura, sel efficacy: The Exercise of control, (New

York: W. H. Freemand and Company, 1997), hal. 21 27

Ibid, hal. 350 28

Brown dan Inouge dalam A. Bandura, sel efficacy: The Exercise of control, (New

York: W. H. Freemand and Company, 1997)

23

Zhao et al menemukan bahwa kemampuan diri wirausaha

memprediksi minat berwirausaha diantara 256 mahasiswa MBA. Bandura

menyarankan bahwa kepercayaan diri akan kemampuan kita di domain dari

empat sumber, yaitu:29

1. Pengalaman menguasai suatu tugas.

2. Permodelan.

3. Perkusi sosial.

4. Penilaian menguasai keadaan-keadaan psikologis seseorang.

Pengalaman-pengalaman menguasai tugas secara langsung terkait

dengan program pendidikan yang efektif, pengalaman mungkin didapatkan di

tempat kerja sebagai seorang wirausaha, magang dan pelatihan (Wilson et al).

Pendidikan kewirausahaan telah diketahui meningkatkan kemampuan diri

wirausaha (Wilson et al; Cooper dan Lucas; Zhao et al)30

.

Salah satu tokoh pengusaha yang sukses di Indonesia adalah Alm.

Bob Sadino yang memiliki efikasi diri yang tinggi tanpa mendapatkan

pendidikan kewirausahaan sehingga hingga saat ini bisnis nya dalam bidang

pangan dan peternakan berkembang maju pesat. Bob Sadino bersama istrinya

banyak mengalami cobaan ketika melakukan usaha, beliau percaya bhawa

setiap langkah sukses selalu diawali dengan kegagalan demi kegagalan.

Baginya, kelemahan banyak orang ialah karena terlalu banyak mikir dalam

membuat sebuah rencana sehingga tidak segera melangkah, menurutnya yang

terpenting adalah sebuah tindakan.31

Menurut Bandura, setiap individu memiliki efikasi diri yang

berbeda-beda yang dinyatakan dalam tiga dimensi, yaitu:

a. Tingkat (level)

Pada dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan setiap individu

dalam melakukan sesuatu hal. Dimensi ini memilki implikasi terhadap

29

Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among

Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for

Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship. 2011, hal.8 30

Ibid. 31

www.sipolos.com/biografi-bob-sadino/ diakses pada tanggal 23 Oktober 2015

pukul 12.29 WIB

24

pemilihan tingkah laku yang dirasa mampu dilakukannya dan akan

menghindari hal yang diluar kemampuannya

b. Kekuatan (Strenght)

Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan seorang

individu terhadap kemampuannya. Dan dimensi ini berkaitan dengan

dimensi level taraf kesulitan tugas.

c. Generalisasi (geneality)

Berkaitan dengan luasnya bidang tingkah laku yag mana setiap individu

merasa yakin akan kemampuannya. Dan setiap individu merasa yakin

terhadap kemampuan dirinya. 32

Dalam keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mampu

mengerjakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi efikasi diri menjadi penentu kebehasilan dalam

perfomasi yang akan datang dan kemudian menjadi fakor yang yang

ditentukan pola keberhasilan atau kegagalan perfomasi yang penah dialami.33

Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri menurut Bandura antara lain:

a. Sifat tugas yang dihadapi. Jenis tugas tertentu menuntut kinerja yang lebih

sulit dan berat daripada situasi tugas yang lain

b. Insentif eksternal. Persuasi diberikan orang lain untuk merefleksikan

keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas

c. Status individu dalam lingkungan derajat sosial seseorang. Mempengaruhi

penghargaan dari orang lain dan rasa percaya dirinya

d. Informasi tentang kemampuan dirinya. Efikasi diri seseorang akan

meningkat atau menurun jika ia mendapat informasi positif atau negatif

tentang dirinya.34

32

Albert Bandura, Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change,

Psychological Review, 1997, Vol. 84, No. 2, hal. 194 33

Azwar, S, Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistik Pada Mahasiswa, Jurnal

Psikologi, No. I , hal. 56 34

Albert Bandura, op.cit.

25

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Tabel 2.1

Penelitian Relevan

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel

Penelitian

Hasil

Penelitian

1 Rosmiati, Donny

Teguh Santosa

Junias,

Munawar,

Politeknik

Negeri Kupang

(2015)

Sikap, Motivasi,

dan Minat

Berwirausaha

Mahasiswa

X1 = Sikap,

X2 =

Motivasi

Y = Minat

Berwirausaha

Dari hasil

penelitian

didapat bahwa

model

pembelajaran

kewirausahaan

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap minat

mahasiswa

berwirausaha

2 Rano Aditia

Putra,

Universitas

Negeri Padang

(2012)

Faktor-faktor

penentu

mahasiswa

manajemen untuk

berwirausaha

Dari hasil

penelitian

faktor-faktor

yanng

menentukan

minat

mahasiswa

manajemen

untuk

berwirausaha

ada 6 faktor,

yaitu faktor

26

lingkungan,

faktor harga

diri, faktor

peluang, faktor

kepribadian,

faktor visi dan

faktor

pendapatan

dan percaya

diri.

3 Retno Kadarsih,

Susilaningsih,

Sri Sumaryati,

FKIP Universits

Sebelas Maret

(2013)

Faktor-faktor

yang

memengaruhi

Minat

Berwirausaha

Pada Mahasiswa

Program Studi

Pendidikan

Ekonomi FKIP

UNS

Dari hasil

penelitian

mahasiswa

Program Studi

Pendidikan

Ekonomi FKIP

UNS

mempunyai

minat yang

tinggi untuk

berwirausaha

yaitu sebanyak

96%

4 Wardoyo,

FE Universitas

Gunadarma

(2012)

Pengaruh

Pendidikan dan

Karakteristik

Kewirausahaan

Terhadap Intensi

Berwirausaha

Mahasiswa Pada

X1 =

Pendidikn

X2 =

Karakteristik

Kewirausahaa

n

Y = Intensi

Dari hasil

penelitian

dapat

disimpulkan

bahwa efikasi

diri,

pengambilan

27

Perguruan Tinggi

Swasta Di Jakarta

Berwirausaha resiko dan

materi

pendidikan

berpengaruh

terhadap

intensi

berwirausaha

5 Ellen A. Drost,

Stephen J.J

McGuire

California State

University, Los

Angeles (2011)

Fostering

Entrepreneurship

among Finnish

Business

Students:

Antencendents of

Entrepreneurial

Intent and

Implications for

Entrepreneurship

Education

Hasil dari

penelitian ini

bahwa adanya

hubungan

positif antara

pendidikan

kewirausahaan

dengan minat

berwirausaha

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan dari definisi dalam landasan teori dan juga berdasarkan

penelitian sebelumnya yang menjadi acuan dalam penelitian ini yang berjudul

Fostering Entrepreneurship Among Finnish Business Students : Antecendents of

Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneurship Education oleh

Ellen A. Drost and Stephen J.J McGuire, minat berwirausaha memiliki tiga

dimensi yaitu minat berwirausaha umum, gaya hidup dan pertumbuhan tinggi.

Sedangkan pendidikan kewirausahaan tidak hanya melalui disiplin ilmu

melainkan juga berasal dari kursus dan pengalaman akademik dan sebagai tingkat

mahasiswa diartikan telah dipelajari mengenai empat keahlian penting yang

dibutuhkan, yaitu: Mengenali peluang-peluang bisnis baru, mengevaluasi

peluang-peluang, memulai sebuah bisnis, dan kewirausahaan organisasional,

28

dimana keahlian-keahlian tersebut apabila dipelajari maka semakin besar minat

berwirausaha. Dan efikasi diri sebagai indikator kepercayan diri memiliki empat

faktor yaitu sifat tugas yang dihadapi, insentif eksternal, Status individu dalam

lingkungan dan informasi tentang kemampuan sendiri. Berikut gambar kerangka

pemikiran yang dijadikan dasar pemikiran dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan sementara yang masih lemah

kebenarannya dan perlu dilakukan pembuktian terhadap dugaan tersebut. Adapun

hipotesis yang diajukan menurut kerangka berfikir tersebut adalah sebagai

berikut:

Ha : Terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dengan minat

berwirausaha

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dengan

minat berwirausaha

Ha1 : Terdapat pengaruh positif antara efikasi diri dengan minat berwirausaha.

29

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh positif antara efikasi diri dengan minat

berwirausaha

Ha2 : Terdapat pengaruh positif pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri

dengan minat berwirausaha

Ho2 : Tidak terdapat pengaruh positif pendidikan kewirausahaan dan efikasi

diri dengan minat berwirausaha

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kampus 1 dan kampus 2. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan terhitung

dari bulan Februari sampai Oktober 2016, dengan pembagian waktu dalam

penyusunan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Waktu Penyelesaian Penelitian

No Tanggal Keterangan

1. Februari 2016 Penyelesaian Bab I

2. Maret 2016 Penyelesaian Bab II

3. April 2016 Penyelesaian Bab II

4. Mei 2016 Penyelesaian Bab III

5. Juni 2016 Penyelesaian Bab III

6. Juli 2016 Menyusun Instrumen Kuesioner

7. Agustus 2016 Mengumpulkan data dan pengolahan data

8. September 2016 Penyelesaian Bab IV dan V

9. Oktober 2016 Sidang Akhir

B. Metode dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, yang

ditujukan untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri

terhadap minat berwirausaha. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif atau statistik

31

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.1

Dengan

menggunakan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisi regresi linier

berganda.

Penelitian ini dilakukan karena berdasarkan hubungan satu variabel bebas

dengan satu variabel bebas yaitu Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi diri

(variabel bebas) dan Minat Berwirausaha (variabel terikat).

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu

penelitian.2 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata I UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Sampel merupakan bagian yang berguna bagi tujuan penelitian populasi

dan aspek-aspeknya. Sample adalah bagian populasi yang diambil untuk diteliti.

Metode pengambilan sample dilakukan dengan cara teknik Convenience Sampling

yaitu responden yang dipilih oleh peneliti disebabkan karena mereka yang

memenuhi persyaratan sesuai dengan objek penelitian, dimana teknik ini

sampelnya bisa memberikan informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan

dan hipotesis. 3

Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah yang tergabung dalam UINPreneurs berjumlah 70 responden

dengan asumsi mendapatkan pendidikan kewirausahaan melalui disiplin ilmu

(akademik) maupun kursus dan seminar dan juga telah memiliki usaha.

1

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2011), hal. 8 2 Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana,

2013), Cet. 1, hal.101 3 John Creswell, Riset Pendidikan (terjemahan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2015), Edisi V, hal. 294

32

D. Operasional Variabel Penelitian

Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai ataupun

mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi.4

Di dalam

penelitin ini terdapat tiga variabel yaitu:

1. Minat Berwirausaha

2. Pendidikan Kewirausahaan

3. Efikasi Diri

Dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 Variabel yaitu

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel ini dalam bahasa lainnya disebut variabel terkait. Variabel terkait

merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya

variabel bebas.5 Sehingga variabel dependen dalam penelitian ini yaitu minat

berwirausaha.

2. Variabel Independen (X)

Variabel ini dalam bahasa lain nya disebut variabel bebas, dimana variabel ini

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dan atau timbulnya variabel

dependen.6 Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:

a. Pendidikan Kewirausahaan (X1)

b. Efikasi Diri (X2)

1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional pada variabel-variabel dalam, penelitian ini adalah :

a. Minat berwirausaha adalah keinginan seseorang untuk memulai

usahanya sendiri tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi.

b. Pendidikan kewirausahaan adalah proses transfer pengetahuan tentang

kewirausahaan untuk membantu dalam memanfaatkan peluang bisnis

dan pendidikan kewirausahaan tidak hanya didapat di kelas (disiplin

4 Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Peneltian Pendidikan, (Ciputat : Islamic

Research Publishing, 2009), Cet. Ke 1, hal. 75 5 John Creswell, Riset Pendidikan (terjemahan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2015), Edisi V, hal. 238 6 Ibid, hal. 239

33

ilmu) melainkan juga berasal dari kursus, seminar-seminar ataupun

pengalaman akademik.

c. Efikasi diri adalah keyakinan akan kemampuan diri untuk melakukan

tindakan yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa kuesioner. Instrumen yang

digunakan adala daftar pertanyaan pada lembar angket yang akan dibagikan

kepada anggota UINpreneurs.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan skala likert. Skala pengukuran sendiri merupakan kesepakatan yang

digunkana dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.7 Pengukuran

skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 8 Skala likert

dengan alternatif jawaban yang disesuaikan dengan masing-masing kuesioner.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No. Variabel Dimensi Indikator Sumber Skala

Pengukuran

1. Minat

Berwirausaha

Umum Seberapa tertarik

dengan kegiatan ini

dalam waktu 5 tahun

kedepan

Memulai Bisnis

Memperoleh bisnis

kecil

Ellen A. Drost

et al. (2011)

Skala Likert

1 – 5

1 = Sangat

Tidak

Tertarik

5 = Sangat

Tertarik

Pertumbuhan

Tinggi

Memulai dan

mendirikan usaha yang

pertumbuhannya tinggi

7

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2011), hal 133 8 Ibid., hal. 172

34

Memperoleh dan

mendirikan perusahaan

menjadi bisnis yang

pertumbuhannya tinggi

Memulai bisnis yang

pertumbuhannya cepat

Membuka usaha yang

akan terkenal secara

internasional

Membuka usaha yang

akan nanti akan

terdaftar di bursa efek

Membuka usaha yang

akan menjadi industri

leader

Membuka usaha yang

mempunyai lokasi

dimana-mana

Gaya Hidup Membuka usaha yang

resiko usahanya rendah

Dengan bekerja

sendiri, saya bisa

mengerjakan apa yang

saya suka

Membuka usaha yang

dapat memberikan

gaya hidup yang baik

Memulai dua atau lebih

bisnis yang baru

2. Pendidikan

Kewirausahaan

a. Mengenali Peluang

b.

c. Mengevaluasi Peluang

d.

e. Cara memulai Peluang

f.

g. Organisasi

h. Kewirausahaan

Zhao et al

(2005)

Sakala Likert

1 – 5

1 = Sangat

Sedikit

5 = Sangat

Banyak

35

3. Efikasi Diri Sifat tugas yang

dihadapi

Bandura (1997) Skala Likert

1 – 5

1 = Sangat

Tidak Yakin

5 = Sangat

Yakin

Insentif eksternal

Status individu dalam

lingkungan

Informasi tentang

kemampuan sendiri

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebuah penelitian harus di validitas terlebih dahulu sehingga dapat

dipercaya. Dengan kata lain instrumen yang valid dapat digunakan untuk

mengukur apa yang harusnya diukur.9

Tidak hanya valid atau tidak, suatu

instrumen harus reliabel bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek

yang sama,akanmenghasilkan data yang sama.10

Dalam menguji validitas instrumen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan cara construct validity dan content validity. Di dalam penelitian ini,

menguji validitas dengan cara menganalisis faktor consruct validity, analisis ini

dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan faktor total,

bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor

tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen

memiliki validitas konstruksi yang baik.11

Berikut rumus validitas:

9

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2011), hal. 133 10

Ibid. 11

Ibid., hal. 123-125

36

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

n = Banyaknya subyek

∑ x = Jumlah nilai setiap butir soal

∑ y = Jumlah nilai total

∑ xy = Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y

Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan software

program Stastical Program For Sosial Sains (SPSS) 21 for windows yang dapat

menghasilkan ukuran valid tidaknya suatu instrumen penelitian. Kriteria sebuah

instrumen dapat dinyatakan valid apabila rxy lebih besar daripada rtabel dan

sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari rtabel, maka intrumen dikatakan tidak valid.

Dan bagi item yang tidak valid maka peneliti menggunakan teknik content

validity dengan para ahli.

Uji reliabilitas yaitu suatu cara untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten dengan rumus yang digunakan untuk menguji

reliabilitas dalampenelitian ini yaitu Alpha Cronbach, yang merupakan salah satu

metode yang digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengkur

sikap atau perilaku.

Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan program

Stastical Program For Sosial Sains (SPSS) 21 for windows untuk mengatahui

instrumen dalam penelitian dapat dipercaya atau tidak, dapat diuji reliabilitasnya,

bila koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen tersebut reliabel namun sebaliknya

jika koefisien < 0,6 maka instrumen tesebut tidak reliabel.

37

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari:

a. Data primer

Data ini diperoleh melalui pengukuran minat berwirausaha, pendidikan

kewirausahaan dan efikasi diri terhadap subyek penelitian.

b. Data sekunder

Data ini berupa informasi tambahan yang diperlukan peneliti seperti bahan

olahan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara:

a. Studi Literatur (Library Research)

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dan mencari data, serta teori-

teori yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, melalui

buku-buku, literatur-literatur yang ada di perpustakaan sebagai bahan

acuan dan bahan pertimbangan

b. Field Research

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data ini salah satunya

didapatkan dari lapangan, maka penulis menggunakan instrumen

pengumpulan data yaitu:

1. Angket

Angket diberikan kepada subyek penelitian dan diambil kembali oleh

peneliti, angket yang diberikan bersifat tertutup yang jawabannya

sudah disediakan sehingga responden hanya memilih jawaban yang

telah disediakan.

2. Studi Dokumenter

Merupakan sebuah teknik pengumpulan data dengan cara

menghimpun dan menganalisis dokumen baik secara tertulis maupun

elektronik.

38

G. Teknik Analisis Data

Menggunakan analisis data kuantitatif sebagai bentuk analisa yang

menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data

tersebut harus diklarifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan

tabel-tabel tertentu. Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis

regresi berganda.

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian yang digunakan untuk memperoleh

hasil yang tidak bias dengan sebutan BLUE (Blue Linier Unbiased Estimator).

BLUE dicapai bila memenuhi Uji Asumsi Klasik. Berikut asumsi klasik yang

dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat bahwa sampel diambil dari

populasi yang berdistribusi normal. Uji t dan F mengasumsikan nilai

residual mengikuti disribusi normal. Jika terjadi pelanggaran asumsi ini,

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua

cara mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak,

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik

b. Uji Multikolinearitas

Dilakukan untuk menguji apakah terjadi hubungan atau keterkaitan antar

variabel independennya. Hal ini dijelaskan dalam persamaan VIF =

I/Tolerance.12

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen

lainnya. Batas yang dipakai untuk menunjukkan adanya bebas dari

multikolinearitias dengan nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan

VIF > 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varians

dari residual satu pengamtan ke pengamatan lain.13

Ada dua cara uji

heteroskedastisitas yaitu dengan metode grafik dan metode statistik.

12

R. Gunawan Sudamarto,Statistik Terapan Berbasis Komputer Ddengan

Program IBM SPSS 19, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2013), hal. 224 13

Ibid., hal. 139

39

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Metode grafik biasanya dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel dependen dengan residualnya. Sedangkan metode

statistik dapat dilakukan dengan Uji Park, Ui Glejser, UjiWhite, Uji

Spearman’s Rank Correlation, Uji Goldfeld Quandt dan Uji Breusch-

Pagan-Godfrey.

d. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)

Uji R2 untuk mengukur seberapa jauh variabel beda dalam menerangkan

variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi antaranol dan satu.

Apabila nilai R2 kecil diartikan terbatasnya kemampuan variabel bebas

dalam menjelaskan variabel terikat.

2. Uji Regresi Linier Berganda

Pada penelitian ini variabel bebas mencangkup pendidikan kewirausahaan

dan efikasi diri sedangkan variabel terikatnya adalah minat berwirausaha. Model

persamaan regresi terdapat pada variabel minat berwirausaha (Y), pendidikan

kewirausahaan (X1), dan efikasi diri (X2). Adapun model penelitiannya sebagai

berikut:

Keterangan:

Y = Variabel terikat, yaitu minat berwirausaha

a = Konstanta

X1 = Variabel bebas 1, yaitu pendidikan kewirausahaan

X2 = Variabel bebas 2, yaitu efikasi diri

b1 = Koefisien garis regresi variabel 1

b2 = Koefisien garis regresi variabel 2

e = error

Pengujian hipotesis parsial dan simultasn dengan menggunakan:

a. Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan hubungan antara variabel

independen terhadap variabel dependen secara terpisah atau parsial. Cara

40

mengambil keputusan dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi,

yaitu:

1. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

2. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

b. Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-

variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen. Pengambilan keputusannya dengan menggunakan angka

probabilitas signifikansi, yaitu:

1. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

2. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

H. Hipotesis Statistik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara

pendidikan kewirausahaan dengan minat berwirausaha dan pengaruh antara

efikasi diri dengan minat berwirausaha adalah :

a. Ho : ρ ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh antara pendidikan kewirausahaan

dengan minat berwirausaha

b. Ha : ρ = 0; Terdapat pengaruh antara pendidikan kewirausahaan dengan

minat berwirausaha

c. Ho1 : ρ ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh antara efikasi diri dengan minat

berwirausaha

d. Ha1 : ρ = 0; Terdapat pengaruh antara efikasi diri dengan minat berwirausaha

e. Ho2 : ρ ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi

diri dengan minat berwirausaha

f. Ha2 : ρ = 0; Terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri

dengan minat berwirausaha

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Gambaran Umum UINPreneurs

a. Profil UINPreneurs

UINPreneurs merupakan salah satu komunitas mahasiswa UIN yang

memiliki usaha. Dengan adanya komunitas ini, mahasiswa UIN yang memiliki

usaha mampu bersinergi untuk memasarkan usaha mereka.

Komunitas ini dibentuk pada tanggal 5 Juni 2015 dengan pendirinya

yaitu Supriyadi (Pondok Sepeda), Edy Fajar (Ebi Bag), Deni (Ini Sablon) dan

Iqbal Zaenal (Sahabat Bimbal). UINPreneurs memiliki slogan yaitu “Karena

Berkolaborasi Jauh Lebih Bernilai Daripada Sekedar Berkompetisi”.

UINPreneurs memiliki proses pembinaan dan struktur kepengurusan.

Proses pembinaan atau seleksi ini dimulai dari perekrutan dan dilanjutkan

Sharing Bisnis, Mentoring Group, E-Camp dan Reward.

Saat ini komunitas UINPreneurs memiliki target pengembangan

komunitas dimana tidak hanya beranggotakan dari UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta saja melainkan juga dari UIN, IAIN dan STAIN se-Nusantara seperti

UIN Alauddin Makasar, UIN Ar-Raniry Aceh, UIN Sultan Syarif Kasim Riau,

UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan

Gunung Djati Bandung, UIN Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semaarang,

IAIN Antasari Banjarmasin, IAIN Datokarama Palu, IAIN Sultan Oaimuddin

Kendari, IAIN Maulana Hasanudin Serang, IAIN Raden Intan Lampung, STAIN

Al-Fatah Jayapura, STAIN Jurai Siwo Lampung, dan STAIN Palangkaraya.

Struktur kepengurusan di UINPreneurs melingkupi Dewan Kehormatan

Pengurus, Direktur Eksekutif, Sekretaris, Manajer HRD, Manajer Operasional

Usaha, Manajer Keuangan dan Manajer Marcomm. Dan pada kepengurusan

tahun 2015-2016 ini, direktur eksekutifnya adalah Iqbal Zaenal Mutaqin dengan

dewan kehormatan pengurusnya yaitu Supriyadi, Annisa Febrinel, Edy Fajar dan

Ahmad Ismatullah.

42

Pada kepengurusan tahun 2015-2016, UINPreneurs memiliki beberapa

program kerja yang dibagi menjadi mingguan, bulanan dan tahunan. Untuk

mingguan dilaksanakan 2 minggu sekali seperti mentoring group dan Sharing

bisnis / focus group discussion online, untuk bulanan diadakan 2 bulan sekali

sekali seperti seminar di beberapa fakultas dan study banding usaha dan untuk

program kerja tahunan UINPreneurs mengadakan Campreneur, UINPreneurs

Day dan Gathering Member.

Saat ini sudah ada beberapa produk UINpreneurs dan merchant-

merchant dari UINPreneurs sendiri. Produk UINPreneurs bergerak dibidang

makanan, fashion, bimbingan belajar, jasa seperti peminjaman sepeda dan

outbond, saat ini yang telah berkembang seperti Kedai Keder, D’Falisha, Pondok

Sepeda, Sahabat Bimbal, Sop Duren Kepo, Kemilau Wisata dan lain sebagainya.

UINPreneurs juga mengeluarkan beberapa merchant seperti kaos, jaket dan stiker

yang bisa dilihat di social media seperti instagram dengan ID @uin_merch dan

@maliki_merch

b. Visi dan Misi UINPreneurs

1. Visi

Menjadi wadah untuk membentuk pengusaha-pengusaha muslim yang berdaya

saing tinggi dan berkompeten serta dapat diperhitungkan.

2. Misi

1. Memotivasi dan Menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship mahasiswa.

2. Berbagi pengalaman sukses menjadi entrepreneur dari para pengusaha

sukses.

3. Menjadi aset sumber daya manusia nasional dan kebanggaan masyarakat.

4. Membentuk mahasiswa mandiri, kreatif dan inovatif.

5. Menanamkan nilai-nilai etika bisnis dan kepedulian terhadap sesama pada

mahasiswa.

43

2. Karakter Responden

Berdasarkan convience sampling, maka penelitian ini menyebarkan

kuesioner kepada responden yang merupakan anggota UINPreneurs yang aktif

dalam setiap kegiatan UINPreneurs termasuk rapat harian dan juga sebagai

pengurus UINPreneus yaitu sebanyak 70 kuesioner. Identitas responden

digambarkan melalui beberapa item yang terdiri dari jenis kelamin, fakultas dan

usia.

a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data ini menggambarkan perbandingan banyaknya jumlah antara

responden mahasiswa laki-laki dan perempuan seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Digambarkan bahwa penelitian ini melibatkan 70 responden yang terdiri

dari laki-laki sebayak 24 orang atau 34,3% dan responden perempuan sebanyak

46 orang atau 65,7%. Berdasarkan data diatas, anggota UINPreneurs didominasi

oleh perempuan.

34%

66%

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

44

b. Data Responden Berdasarkan Usia

Dalam pengisian kuesioner, responden diminta untuk mengisi pada

kolom usia yang telah disediakan hal ini dijelaskan pada gambar 4.2.

Gambar 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan gambar 4.2 diketahui dari 70 responden terdapat 13 orang

atau 19,6% merupakan usia 18 tahun, terdapat 14 orang atau 20% pada usia 19

tahun, terdapat 22 orang atau 31,4% merupakan usia 20 tahun, pada usia 21

tahun terdapat 10 orang atau 14,3%, pada usia 22 tahun terdapat 9 orang atau

12,9% dan 2 orang atau 2,9% merupakan usia 23 tahun.

19%

20%

31%

14%

13%

3%

Usia

18 tahun

19 tahun

20 tahun

21 tahun

22 tahun

23 tahun

45

c. Data Responden Berdasarkan Fakultas

Dalam Kuesioner, responden diminta untuk mengisi kolom fakultas

yang telah disediakan. Hasil distribusi dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas

Berdasarkan gambar diatas diketahui dari 70 responden terdapat 23

orang atau 32,9% merupakan mahasiswa dari FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan), 17 orang atau 24,3% merupakan mahasiswa FIDKOM (Fakaultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi), untuk FEB (Fakultas Ekonomi danBisnis) dan

FST (Fakultas Sains dan Teknologi) masing-masing terdapat 7 mahasiswa atau

10% yang menjadi responden, terdapat 4 responden atau 5,7% dari FUH

(Fakultas Ushuludin), 3 orang atau 4,3% masing-masing dari FSH (Fakultas

Syariah dan Hukum) dan FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan

untuk FAH (Fakultas Adab dan Humaniora), FPSI (Fakultas Psikologi) dan

FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) masing-masing fakultas

terdapat 2 mahasiswa yang menjadi responden atau 2,9%.

33%

3%

4% 6% 24%

10%

10%

4% 3% 3%

Fakultas

FITK

FAH

FSH

FUH

FIDKOM

FEB

FST

FISIP

FPSI

FKIK

46

d. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel

Pada bagian ini akan diperlihatkan distribusi frekuensi dan level skor

setiap variable dan dimensi. Instrumen penelitian ini menggunakan skala likert

dengan nilai 1 sebagai angka terendah dan nilai 5 sebagai angka tertinggi.

Dengan demikian skor tertinggi diperoleh dari perkalian nilai tertinggi dan

jumlah butir soal pernyataan setiap variable atau dimensi. Sedangkan skor

terendah diperoleh dari perkalian nilai terendah dan jumlah butir soal pernyataan

setiap variable atau dimensi. Skor variable selanjutnya dikategorikan menjadi

lima buah level kategori.

Membuat tabel frekuensi sebelumnya dilakukan terlebih dahulu hal-hal

sebagai berikut:

1. Mengumpulkan dan mengurutkan data variabel yang akan dihitung.

2. Menghitung jangkauannya.

Range (jangkauan) = Skor tertinggi – Skor terendah

- Skor tertinggi = nilai tertinggi × jumlah butir soal

- Skor terendah = nilai terendah × jumlah butir soal

3. Menentukan berapa banyak kelas (k)

K = 1 + 3,3 log n, dengan n = banyaknya data atau responden.

Dalam penelitian ini jumlah responden adalah 70, sehingga banyaknya kelas

untuk penghitungan distribusi frekuensi variabel adalah K = 1 + 3,3 log 70

= 7, Maka banyaknya kelas dalam penelitian ini adalah 7.

4. Panjang interval kelasnya (i)

interval = Range : Banyaknya kelas

1. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan

(X1)

Pada variabel pendidikan kewirausahaan terdapat 8 butir soal

pernyataan. Dengan demikian:

- Skor Terendah = 1 × 8 = 8

- Skor Tertinggi = 5 × 8 = 40

- Interval = (40 – 8) : 7 = 4,57 = 5

47

Tabel 4.1

Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan

No Nilai Kategori

1 8 – 12 Sangat Sedikit

2 13 – 17 Sedikit

3 18 – 22 Cukup

4 23 – 27 Banyak

5 28 – 32 Sangat banyak

Tabel 4.4 diatas menjelaskan untuk level kategori untuk variabel

pendidikan kewirausahaan berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah dan

nilai intervalnya.

Tabel 4.2

Statistik Variabel Pendidikan Kewirausahaan

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Tabel diatas menunjukkan statistik dari variabel pendidikan

kewirausahaan. Tabel 4.5 menjelaskan rata-rata dari variabel pendidikan adalah

3,87 dengan nilai tengah 4, sedangkan masing-masing nilai minimum dan

maksimum adalah 2 dan 5.

48

Berikut adalah tabel frekuensi variabel pendidikan kewirausahaan

menurut faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan kewirausahaan:

1. Mengidentifikasi Peluang

a. Memulai usaha yang baru

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden pada pernyataan pertama, 2 orang merasa sedikit dalam

memahami dalam memulai usaha yang baru dengan mengidentifikasi peluang, 21

orang merasa cukup dalam dalam memahami dalam memulai usaha yang baru

dengan mengidentifikasi peluang, 31 orang merasa banyak memahami dalam

memulai usaha yang baru dengan mengidentifikas peluang dan 16 orang merasa

sangat banyak dalam memahami dalam memulai usaha yang baru dengan

mengidentifikas peluang.

b. Menciptakan sesuatu yang berbeda

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

49

Dari 70 responden, pada pernyataan kedua, 4 orang merasa sedikit dalam

paham menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang, 16 orang

yang merasa cukup dalam paham menciptakan sesuatu yang berbeda dengan

mengidentifikas peluang, 32 orang merasa banyak memahami dalam menciptakan

sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang, dan 18 orang merasa paham

dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang.

2. Mengevaluasi Peluang

a. Mengembangkan usaha

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam memahami

mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 13 cukup paham dalam

memahami mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 32 orang merasa

banyak memahami dalam mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 24

orang merasa sangat banyak paham dalam memahami mengembangkan usaha dengan

mengevaluasi peluang.

50

b. Mengembangkan keterampilan

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 orang responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam

meengembangkan keterampilan dengan mengevaluasi peluang yang ada, 12 orang

merasa cukup paham dalam memahami mengembangkan usaha dengan mengevaluasi

peluang, 34 orang merasa banyak yang memahami dalam mengembangkan usaha

dengan mengevaluasi peluang, 23 orang sangat banyak paham dalam memahami

mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang.

3. Cara memulai peluang

a. Mengoperasikan bisnis yang baru

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam mengoperasikan bisnis

yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 23 orang merasa cukup paham

51

dalam mengoperasikan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 27

orang merasa banyak memahami dalam mengoperasikan bisnis yang baru dengan

cara memulai peluang yang ada, dan 19 orang mersa sangat banyak paham dalam

mengoperasikan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada.

b. Memanfaatkan bisinis yang baru

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam memanfaatkan bisnis

yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 16 orang merasa cukup paham

dalam memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 36

orang merasa banyak memahami dalam memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara

memulai peluang yang ada, 17 orang merasa sangat banyak paham dalam

memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada.

52

4. Organisasi kewirausahaan

a. Struktur kepemimpinan

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 1 orang merasa sangat sedikit paham dalam memahami

struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan, 2 orang merasa sedikit

paham dalam memahami struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan, 11

orang merasa cukup paham dalam memahami struktur kepemimpinan dalam

orgnisasi kewirausahaan, 33 orang merasa banyak memahami struktur kepemimpinan

dalam orgnisasi kewirausahaan, 23 orang merasa sangat banyak dalam memahami

struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan.

b. Mekanisme dalam organisasi kewirausahaan

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

53

Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam memahami

mekanisme dalam organisasi kewirausahaan, 16 orang merasa cukup paham dalam

memahami mekanisme dalam organisasi kewirausahaan, 31 orang merasa banyak

dalam memahami mekanisme dalam organisasi kewirausahaan dan 22 orang merasa

sangat banyak dalam memahami mekanisme dalam organisasi.

2. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Efikasi Diri (X2)

Pada variabel efikasi diri terdapat 8 butir soal pernyataan. Dengan demikian:

- Skor Terendah = 1 × 8 = 8

- Skor Tertinggi = 5 × 8 = 40

- Interval = (40 – 8) : 7 = 4,57 = 5

Tabel 4.11

Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri

No Nilai Kategori

1 8 – 12 Sangat Tidak Yakin

2 13 – 17 Tidak Yakin

3 18 – 22 Sedang

4 23 – 27 Yakin

5 28 – 32 Sangat Yakin

Tabel 4.11 menjelaskan untuk level kategori untuk variabel efikasi diri

berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah dan nilai intervalnya.

54

Tabel 4.12

Statistik Variabel Efikasi Diri

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai rata-rata dari variabel efikasi diri sebesar

4,23 dengan nilai tengah sebesar 4. Berikut adalah tabel frekuensi variabel efikasi diri

menurut faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri:

1. Sifat tugas yang dihadapi

a. Mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak yakin dalam mendirikan usaha baru

dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya sebagai tugas yang dihadapi, 11

orang merasa sedang meyakini dalam mendirikan usaha baru dengan pengetahuan

dan pengalaman sebelumnya sebagai tugas yang dihadapi, 29 orang merasa yakin

55

dalam mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya

sebagai tugas yang dihadapi, dan 29 orang pun juga merasa sangat yakin dalam

mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya sebagai

tugas yang dihadapi.

b. Mendirikan usaha baru tanpa bantuan orang lain

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 4 orang yang merasa sangat tidak yakin dalam memulai

usaha tanpa bantuan orang lain, 12 orang merasa tidak yakin dalam memulai usaha

tanpa bantuan orang lain, 28 orang merasa sedang dalam meyakini memulai usaha

tanpa bantuan orang lain, 16 orang merasa yakin dalam memulai usaha tanpa bantuan

orang lain dan 10 merasa sangat yakin dalam memulai usaha tanpa bantuan orang

lain.

56

2. Insentif eksternal

a. Menjalani usaha diluar kemampuan sendiri

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 3 orang merasa sangat tidak yakin dalam menjalani usaha

diluar kemampuan sendiri, 12 orang merasa tidak yakin dalam menjalani usaha diluar

kemampuan sendiri, 30 orang merasa sedang dalam meyakini menjalani usaha diluar

kemampuan sendiri, 15 orang yang yakin dalam menjalani usaha diluar kemampuan

sendiri dan 10 orang yang sangat yakin dalam menjalani usaha diluar kemampuan

sendiri.

b. Mengiventasi 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang

baru.

Tabel 4.16

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

57

Dari 70 responden, 1 orang masing-masing merasa sangat tidak yakin dan

tidak yakin dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun

usaha yang baru, 18 orang merasa sedang dalam mengiventasikan 10% dari

pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang baru, 34 orang merasa yakin

dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang

baru, 16 orang merasa sangat yakin dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan

tahunan untuk membangun usaha yang baru.

3. Status individu

a. Berfikir kreatif

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak yakin dalam berfikir kreatif untuk

menunjukkan status individu dalam lingkungan, 4 orang merasa sedang dalam

meyakini berfikir kreatif untuk menunjukkan status individu dalam lingkungan, 28

orang merasa yakin dalam berfikir kreatif untuk menunjukkan status individu dalam

lingkungan dan 37 orang merasa sangat yakin dalam berfikir kreatif untuk

menunjukkan status individu dalam lingkungan.

58

b. Memiliki peluang untuk sukses

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak yakin memiliki peluang untuk sukses

untuk status individu dalam lingkungan, 3 orang merasa sedang dalam meyakini

memiliki peluang untuk sukses untuk status individu dalam lingkungan, 21 orang

merasa yakin dalam memiliki peluang untuk sukses untuk status individu dalam

lingkungan dan 45 orang merasa sangat yakin dalam memiliki peluang untuk sukses

untuk status individu dalam lingkungan.

c. Informasi kemampuan sendiri

a. Mengkomersilkan ide

Tabel 4.19

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

59

Dari 70 responden, terdapat 3 orang yang merasa tidak yakin dalam

mengkomersilkan ide dalam informasi kemampuan dirinya, 12 orang yang merasa

sedang dalam meyakini dalam mengkomersilkan ide dalam informasi kemampuan

dirinya, 27 orang merasa yakin dalam mengkomersilkan ide dalam informasi

kemampuan dirinya dan 28 orang merasa sangat yakin dalam mengkomersilkan ide

dalam informasi kemampuan dirinya.

b. Mampu menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan

Tabel 4.20

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak yakin dalam menjelaskan pertanyaan

tentang kewirausahaan, 10 orang merasa sedang dalam meyakini kemampuan dalam

menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan, 31 orang merasa yakin dalam

menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan, 26 orang merasa sangat yakin dalam

menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan.

3. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Minat Berwirausaha (Y)

Pada variabel minat berwirausaha terdapat 13 butir soal pernyataan. Dengan

demikian:

- Skor Terendah = 1 × 13 = 13

- Skor Tertinggi = 5 × 13 = 65

- Interval = (65 – 13) : 7 = 7,4 = 7

60

Tabel 4.21

Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha

No Nilai Kategori

1 13 – 19 Sangat Tidak Tertarik

2 20 – 26 Tidak Tertarik

3 27 – 33 Sedang

4 34 – 40 Tertarik

5 41 – 47 Sangat Tertarik

Tabel 4.21 menjelaskan untuk level kategori untuk variabel minat

berwirausaha berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah dan nilai intervalnya.

Tabel 4.22

Statistik Variabel Minat Berwirausaha

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Tabel diatas menjelaskan nilai rata-rata variabel minat berwirausaha adalah

sebesar 4,6 dengan nilai tengahnya sebesar 5. Berikut adalah tabel frekuensi variabel

minat berwirausaha menurut indikator yang mempengaruhinya:

61

1. Memulai bisnis

Tabel 4.23

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 1)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 2 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis untuk 5

tahun kedepan, 3 orang merasa sedang untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan,

16 orang merasa tertarik untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan dan 49 orang

merasa sangat tertarik untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan.

2. Memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil

Tabel 4.24

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 2)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak tertarik untuk memiliki keuntungan

dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 7 orang merasa sedang ketertarikan

untuk memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 27 orang

62

merasa tertarik untuk memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun

kedepan dan 33 orang merasa sangat tertarik untuk memiliki keuntungan dari bisnis

yang kecil untuk 5 tahun kedepan.

3. Memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang

tinggi.

Tabel 4.25

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 3)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 3 orang tidak tertarik untuk memulai dan mendirikan

perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi untuk 5 tahun ke depan, 9

orang merasa sedang saja untuk memulai dan mendirikan perusahaan yang

mempunyai pertumbuhan yang tinggi untuk 5 tahun ke depan, 24 orang merasa

tertarik untuk memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan

yang tinggi untuk 5 tahun ke depan dan 34 orang yang merasa sangat tertarik untuk

memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi

untuk 5 tahun ke depan.

63

4. Memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang

pertumbuhannya tinggi.

Tabel 4.26

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 4)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak tertarik memperoleh dan mendirikan

perusahaan menjadi perusahaan yang pertumbuhannya tinggi, 7 orang merasa sedang

saja untuk memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang

pertumbuhannya tinggi, 25 orang merasa tertarik memperoleh dan mendirikan

perusahaan menjadi perusahaan yang pertumbuhannya tinggi dan 37 orang merasa

sangat tertarik memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang

pertumbuhannya tinggi.

5. Memulai bisnis yang akan tumbuh dengan cepat

Tabel 4.27

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 5)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

64

Dari 70 orang responden, 1 orang merasa tidak tertarik memulai bisnis yang

akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan, 8 orang merasa sedang saja untuk

memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan, 30 orang merasa

tertarik memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan dan 31 orang

yang sangat tertarik memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan.

6. Memulai bisnis yang akan memimpin industri

Tabel 4.28

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 6)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 2 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis yang

akan memimpin industri 5 tahun kedepan, 15 orang merasa sedang saja untuk

memulai bisnis yang akan memimpin industri 5 tahun kedepan, 21 orang merasa

tertarik untuk memulai bisnis yang akan memimpin industri 5 tahun kedepan dan 32

orang merasa sangat tertarik untuk memulai bisnis yang akan memimpin industri 5

tahun kedepan.

65

7. Mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang

Tabel 4.29

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 7)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, ada 1 orang yang tidak tertarik untuk mempunyai bisnis

yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun kedepan, 6 orang yang sedang

saja untuk mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun

kedepan, 18 orang yang merasa tertarik untuk mempunyai bisnis yang akan

mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun kedepan dan 45 orang yang merasa sangat

tertarik untuk mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun

kedepan.

8. Memulai bisnis yang akan terdaftar di bursa saham

Tabel 4.30

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 8)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

66

Dari 70 responden, 2 orang yang sangat tidak tertarik untuk memulai bisnis

yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan, 4 orang yang tidak tertarik

untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan, 9 orang

yang sedang saja untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun

kedepan, 5 orang yang tertarik untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham

untuk 5 tahun kedepan dan 30 orang yang sangat tertarik untuk memulai bisnis yang

terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan.

9. Memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik

Tabel 4.31

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 9)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis yang

akan memberikan gaya hidup yang baik untuk 5 tahun kedepan, 7 orang merasa

sedang saja untuk memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik untuk

5 tahun kedepan, 15 orang merasa tertarik untuk memulai bisnis yang akan

memberikan gaya hidup yang baik untuk 5 tahun kedepan dan 45 orang yang merasa

sangat tertarik untuk memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik

untuk 5 tahun kedepan.

67

10. Memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional

Tabel 4.32

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 10)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis yang

akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan, 10 orang yang sedang saja

untuk memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan,

13 orang yang merasa tertarik untuk memulai bisnis yang akan terkenal secara

internasional untuk 5 tahun kedepan dan 44 orang yang sangat tertarik untuk memulai

bisnis yang akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan.

11. Memulai usaha dengan resiko yang kecil

Tabel 4.33

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 11)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

68

Dari 70 responden, 2 orang sangat tidak tertarik untuk memulai usaha dengan

resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 2 orang tidak tertarik untuk memulai usaha

dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 23 orang sedang saja untuk

memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 17 orang tertarik

untuk memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan dan 26 orang

merasa sangat tertarik untuk memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun

kedepan.

12. Menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain

Tabel 4.34

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 12)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 3 orang sangat tidak tertarik untuk menjalankan usaha

sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan, 6 orang merasa tidak tertarik

untuk menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan, 23

orang merasa tertarik untuk menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain

untuk 5 tahun kedepan dan 15 orang merasa sangat tertarik untuk menjalankan usaha

sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan.

69

13. Memulai dua atau lebih bisnis yang baru

Tabel 4.35

Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 13)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari 70 responden, 9 tidak tertarik untuk memulai dua atau lebih bisnis yang

baru untuk 5 tahun, 20 orang sedang saja untuk memulai dua atau lebih bisnis yang

baru untuk 5 tahun, 17 orang tertarik untuk memulai dua atau lebih bisnis yang baru

untuk 5 tahun dan 24 orang sangat tertarik untuk memulai dua atau lebih bisnis yang

baru untuk 5 tahun.

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian kuantitatif, terdapat uji validitas dan uji reliabilitas yang

digunakan untuk mengetahui ukuran baik atau tidaknya suatu instrumen yang akan

digunakan dalam suau penelitian. Biasanya uji ini dilakukan pada penelitian yang

menggunakan instrumen kuesioner. Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan pada

responden sebanyak 25 orang. Berikut adalah deskripsi dari hasil uji validitas dan

reliabilitas.

70

a. Uji Validitas Pendidikan Kewirausahaan (X1)

Tabel 4.36

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1

(Pendidikan Kewirausahaan)

No Item Korelasi Kesimpulan

1 0,430 Valid

2 0,569 Valid

3 0,504 Valid

4 0,529 Valid

5 0,705 Valid

6 0,437 Valid

7 0,622 Valid

8 0,605 Valid

Reliabilitas 0,825 Reliabel

N = 25 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,413)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.36 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel X1

(Pendidikan Kewirausahaan) dinyatakan valid untuk semua pertanyaan. Hal ini

menjadi dasar bagi penggunaan pertanyaan dalam penelitian sebanyak 8 butir untuk

mewakili variabel pendidikan kewirausahaan. Sedangkan berdasarkan hasil uji

reliabilitas yaitu sebesar 0,825 dinyatakan reliabel karena memenuhi kriteria > 0,6.

71

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Efikasi Diri (X2)

Tabel 4.37

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2

(Efikasi Diri)

No Item Korelasi Kesimpulan

1 0,404 Tidak Valid

2 0,232 Tidak Valid

3 0,548 Valid

4 0,770 Valid

5 0,817 Valid

6 0,655 Valid

Reliabilitas 0,794 Reliabel

N = 25 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,413)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.37 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel X2

(Efikasi Diri) dinyatakan valid untuk 4 pertanyaan. Namun untuk item yang tidak

valid peneliti mengganti 2 soal item untuk 1 soal item yang tidak valid dengan

menggunakan validitas content atau validitas ahli sehingga terdapat 8 soal item untuk

mewakili variabel efikasi diri. Sedangkan berdasarkan hasil uji reliabilitas yaitu

sebesar 0,794 dinyatakan reliabel karena memenuhi kriteria > 0,6.

72

c. Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha (Y)

Tabel 4.38

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Y

(Minat Berwirausaha)

No Item Korelasi Kesimpulan

1 0,658 Valid

2 0,284 Tidak Valid

3 0,739 Valid

4 0,819 Valid

5 0,610 Valid

6 0,441 Valid

7 0,470 Valid

8 0,819 Valid

9 0,452 Valid

10 0,454 Valid

11 0,066 Tidak Valid

12 0,096 Tidak Valid

13 0,449 Valid

Reliabel 0,809 Reliabel

N = 25 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,413)

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Berdasarkan tabel 4.38 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel Y (Minat

Berwirausaha) dinyatakan valid untuk 10 pertanyaan. Untuk item yang tidak valid

peneliti mengganti item dengan menggunakan validitas content atau validitas isi

sehingga terdapat 13 soal item untuk mewakili variabel minat berwirausaha.

Sedangkan berdasarkan hasil uji reliabilitas yaitu sebesar 0,809 karena memenuhi

kriteria > 0,6.

73

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah varabel X1, X2, dan Y

yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas digunakan

untuk mengetahui apakah variabel X1, X2, dan Y yang diteliti memiliki distribusi

normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini

menggunakan Kolmogorov-Simirnov dengan alat bantu SPSS 21 for windows.

Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah apabila taraf > 0,05 maka data

tersebut normal, begitu pun sebaliknya apabila taraf signifikan < 0,05 maka data

tersebut tidak normal. Dapat pula dilihat dari hasil p-plot dan histogram. Data yang

dapat digunakan yaitu data yang bersifat normal atau mendekati normal.

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

74

Berdasarkan tampilan grafik hasil uji normalitas P-Plot yaitu terlihat bahwa

titik-titik menyebar disekitas garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah

garis diagonal. Hal ini menggambarkan kesimpulan bahwa data yang digunakan

dalam penelitian ini normal. Sedangkan pada grafik histogram memberikan pola yang

mendekati normal.

Gambar 4.5

Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukkan

model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Dalam pengujian multikolinearitas, sesungguhnya bertujuan untuk menguji

apakah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Uji ini

biasanya hanya terdapat pada pengujian regresi berganda, sebuah penelitian regresi

75

yang tergolong dalam kategori baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel

independennya.

Tabel 4.39

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari tabel di atas yang menjadi tolak ukur apakah variabel bebas dalam

suatu penelitian itu terjadi multikoliniearitas yaitu dengan melihat hasil yang terdapat

dalam kolom Colinearity Statisic (tolerance) dan Variance inflation factor (VIF),

hasil uji multikoliniearitas dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

1) Hasil multikolinearitas dengan melihat tolerance

Tabel 4.40

Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan Tolerance

No. Variabel Tolerance Keputusan

1 Pendidikan

Kewirausahaan 0,523

Tidak Terjadi

Multikolinearitas

2 Efikasi Diri 0,523 Tidak Terjadi

Multikolinearitas

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

76

2) Hasil multikolinearitas dengan melihat VIF

Tabel 4.41

Hasil Uji Multikoliniearitas Dengan Ketentuan VIF

No. Variabel Tolerance Keputusan

1 Pendidikan

Kewirausahaan 1,912

Tidak Terjadi

Multikolinearitas

2 Efikasi Diri 1,912 Tidak Terjadi

Multikolinearitas

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Berdasarkan tabel, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam

penelitian ini tidak terjadi Multikolinearitas sesuai dengan ketentuan berikut:

Tabel 4.42

Kriteria Uji Multikolinearitas

Cara Ketentuan Keputusan

Tolerance Tolerance > 0,10 Tidak terjadi

multikolinearitas

Tolerance < 0,10 Terjadi multikoliniearitas

VIF VIF < 10,00 Tidak terjadi

multikolinearitas

VIF > 10,00 Terjadi multikoliniearitas

c. Uji Heteroskedastis

Uji Heteroskedastis yaitu uji mengenai sama atau tidaknya varians dari

residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya

mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homosedastisitas dan jika variansnya

tidak sama atauberbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.

77

Dasar analisis:

a. Homokedastis terjadi pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data ZPRED

dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik orgin (angka 0) pada

sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur.

b. Heteroskedastis terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola

yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.

Gambar 4.6

Hasil Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari grafik di atas, menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara

acak atau tidak teratur di bawah maupun di atas titik orgin (angka 0) pada sumbu Y

sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini data yang digunakan tidak

terjadi heterokedastis melainkan homoskedastisitas. Hal ini berarti data termasuk

dalam kategori baik dalam penelitian regresi, karena penelitian regresi yang baik

tidak terjadi heterosdistisitas.

78

d. Uji Determinasi (R2)

Tabel 4.43

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pada Penelitian Regresi Berganda

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Dari tabel, nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,571. Hal ini

menunjukkan bahwa minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan

kewirausahaan dan efikasi diri sebesar 57,1% dan sisanya 42,9% dapat dijelaskan

dengan pengaruh lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Uji Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik

analisis regresi berganda menggunakan SPSS 21. Uji regresi berganda ini dilakukan

untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah di ajukan.

a. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda secara Parsial (Uji t)

Tabel 4.44

Hasil Uji t pada Regresi Berganda

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Bagian ini menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka

konstan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi:

79

Y = 12,983 + 0,522 X1 + 0,786 X2

Dimana:

Y = Jumlah Minat Berwirausaha

X1 = Pendidikan Kewirausahaan

X2 = Efikasi Diri

Pada persamaan di atas menunjukan nilai konstanta sebesar 12,983. Hal ini

menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan nilai dari variabel independen, maka nilai

minat berwirausaha (Y) adalah 12,983.

Koefisien regresi pada variabel pendidikan kewirausahaan sebesar 0,522

sehingga dapat diartikan setiap penambahan (karena tanda +) satu skor atau nilai

pendidikan kewirausahaan akan memberi kenaikan skor sebesar 0,522 satuan.

Koefisien regresi pada variabel efikasi diri sebesar 0,786 sehingga dapat

diartikan setiap penambahan (karena tanda +) satu skor atau nilai pendidikan

kewirausahaan akan memberi kenaikan skor sebesar 0,786 satuan.

Kemudian Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel

dependen (Minat Berwirausaha). Dengan dasar keputusannya adalah

Jika Probabilitas (Sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya

tidak signifikan

Jika Probabilitas (Sig) ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima,artnya

signifikan

Tabel diatas memperlihatkan koefiesien variabel pendidikan kewirausahaan

dengan nilai Sig = 0,002 sehingga lebih kecil dari nilai probabillitas 0,05 atau 0,05 ≥

0,002, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan pendidikan

kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha. Dan

untuk koefisien variabel efikasi diri dengan nilai Sig = 0,000 sehingga lebih kecil dari

nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 ≤ 0,000, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga

dapat disimpulkan efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

80

b. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda Secara Menyeluruh (Uji F)

Tabel 4.45

Hasil Uji F pada Regresi Berganda

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016

Pada tabel tersebut, menunjukan hasil Uji F yang terdapat dalam kolom F

yaitu sebesar 46,930 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai probabilitas 0,05

atau 0,05 ≥ 0,000 maka Ha diterima Ho ditolak artinya koefisien regresi signifikan.

Disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, dapat dilihat variabel pendidikan

kewirausahaan Sig = 0,002 lebih kecil dari nilai probabillitas 0,05 atau 0,05 ≥ 0,002,

maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya koefisien regresi sinifikan. Dapat

disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap minat

berwirausaha sebesar 52,2% mempengaruhi minat berwirausaha, sisanya minat

berwirausaha dipengaruhi oleh faktor-fakor lainnya.

Adanya pengaruh antara pendidikan kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha dalam penelitian ini mengandung pengertian bahwa semakin tinggi

pendidikan kewirausahaan yang mempelajari keahlian penting yang dibutuhkan maka

akan semakin besar minat untuk berwirausaha. Keahlian penting yang dimaksud

menurut Zhao at al (2005) seperti mengenali peluang-peluang bisnis baru,

mengevaluasi peluang-peluang, memulai sebuah bisnis dan organisasi kewirausahaan

81

Hal ini sesuai dengan hipotesis Ellen A. Drost et al dalam penelitiannya yang

berjudul Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of

Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education yang mengatakan

semakin tinggi persepsi akan keahlian-keahlian tersebut maka semakin besar minat

berwirausaha untuk mahasiswa.

Dalam pendidikan kewirausahaan menurut Wardoyo, pendidikan

kewirausahaan dapat mendorong peserta didik untuk minat berwirausaha dengan cara

memunculkan figur-figur yang bias menjadi role model dalam berwirausaha. 1

Efikasi diri memiliki probabilitas dengan nilai Sig = 0,000 sehingga lebih

kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 ≤ 0,000, maka Ha diterima dan Ho ditolak

sehingga dapat disimpulkan efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap minat

berwirausaha. Efikasi diri dalam penelitian ini berdimensi tingkat, kekuatan dan

generalisasi memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha sebesar 78,6%.

Pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha melingkupi beberapa

faktor sesuai dengan teori Bandura tentang efikasi diri yang juga disebutkan dalam

penelitian Ellen A. Drost, dimana faktor-faktor ini mempengaruhi efikasi diri

terhadap minat berwirausaha seperti (1) Sifat tugas yang dihadapi sehingga menuntut

kinerja yang lebih sulit dan berat daripada tugas yang lain, (2) Intensif eksternal yang

diberikan orang lain untuk merefleksikan keberhasilan seseorang seperti orang tua,

tokoh masyarakat dan panutan, (3) Status individu dalam lingkungan derajat sosial

seseorang, mempengaruhi penghargaan dari orang lain dan rasa percaya dirinya, (4)

Informasi tentang kemampuan dirinya dimana positif atau negatif akan

mempengaruhi efikasi diri seseorang. Dan faktor-faktor tersebut mempengaruhi

dalam minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dan ditulis dalam penelitian yang berjudul pengaruh self-efficacy terhadap

minat berwirausaha oleh Arridho Sugiarto, menurut Bandura terdapat empat cara

untuk mengembangkan suatu pemahaman mengenai efikasi diri yaitu mastery

1

Wardoyo, Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Intensi

Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta, Makalah disampaikan pada

Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis II 2012, (Jakarta; Universitas Tarumanegara),

2012, hal. 7

82

experiences, social modeling, bujukan sosial atau persuasi dan psychological and

physical states.2

Dalam penelitian ini, pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri memilliki

pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 57,1%. Sisanya minat berwirausaha dapat

dipengaruhi oleh aspek-aspek yang lain, yang disebutkan dalam penelitian

sebelumnya yang berjudul Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students:

Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education oleh

Ellen A. Drost et al yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu pengalaman

berwirausaha dan kepribadian proaktif dimana dalam penelitian tersebut dijelaskan

bahwa pengalaman berwirausaha dan kepribadian proaktif mempengaruhi efikasi diri

terhadap minat berwirausaha.

Menurut Purwanto dalam diktat kewirausahaan, Hal yang mempengaruhi

atau yang mendorong berwirausaha adalah (1) kreativitas dan inovasi, (2) faktor

personal seperti adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang atau komitmen

terhadap bisnis selain itu juga faktor lingkungan seperti adanya persaingan dalam

kehidupan, (3) faktor organisasi seperti adanya tim yang kompak dalam menjalankan

usaha dan memiliki strategi yang mantap sebagai produk tim yang kompak.3

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan tata cara penulisan

karya ilmiah yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, meskipun demikian

dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan dalam penyusunannya

antara lain:

1. Dua faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha dalam penelitian ini belum

cukup menjelaskan faktor yang menjadi dasar dalam pengaruh minat mahasiswa

dalam berwirausaha.

2 Arridho Sugiarto, Pengaruh Self-Efficacy, Locus Of Control dan Risk Taking Behavior

terhadap Intensi berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Skripsi. (Jakarta;

UIN Syarif Hidayatullah), 2013, hal. 22 3

Purwanto, Diktat Pengantar Kewirausahaan, (Yogyakarta; Universitas Negeri

Yogyakarta), 2006, hal. 17

83

2. Penelitian ini menunjukkan bahwa selain pendidikan kewirausahaan dan efikasi

diri, terdapat beberapa variabel lain yang mempengaruhi sebesar 42,9% yang

mempengaruhi minat berwirausaha. Dengan demikian akan lebih lengkap jika

diadakan penelitian lagi untuk melakukan uji lebih lanjut mengenai variabel-

variabel lainnya yang diduga dapat mempengaruhi minat berwirausaha yang

tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Hasil penelitian ini adalah interpretasi yang dilakukan oleh peneliti setelah

melakukan penelitian di UIN Syarif Hidayatullah dengan objek penelitian

anggota UINpreneurs, sehingga ada kemungkinan terdapat perbedaan interpretasi

dari peneliti sebelumnya atau bagi penelitian selanjutnya di dasarkan pada

perbedaan tempat dan objek penelitian.

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi

berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh positif signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 52,2% dengan

nilai signifikan 0,002. Pendidikan kewirausahaan yang dimaksud disini seperti

penguasaan dalam keahlian yang dibutuhkan yaitu mengenali peluang-peluang

bisnis baru, mengevaluasi peluang-peluang, memulai sebuah bisnis dan organisasi

kewirausahaan yang dimana keahlian-keahlian itu didapat dari pendidikan

kewirausahaan yang tidak hanya melalui disiplin ilmu melainkan juga berasal dari

kursus, seminar kewirausahaan dan pengalaman akademik. Pendidikan

kewirausahaan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap minat

berwirausaha

2. Terdapat pengaruh positif signifikan efikasi diri terhadap minat berwirausaha

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 78,6% dengan nilai

signifikan 0,000. Pengaruh positif yang signifikan memberikan dampak yang

positif juga terhadap minat berwirausaha. Faktor-faktor efikasi diri yang

mempengaruhi minat berwirausaha berasal dari sifat tugas yang dihadapi,

persuasif eksternal, status sosial dan kemampuan diri.

3. Hasil studi menunjukkan bahwa ketika dilakukan pengujian variabel secara

simultan (bersama-sama) dengan menggunakan analisis regresi linier berganda,

ditemukan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri secara

simultan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 57,1%. Pengaruh positif

tersebut menunjukan bahwa pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri dapat

menjadi faktor yang penting untuk minat berwirausaha. Keduanya berpengaruh

secara signifikan terhadap minat berwirausaha dimensinya yaitu umum, gaya

hidup dan pertumbuhan tinggi.

85

B. Implikasi

Adanya hubungan positif antara pendidikan kewirausahaan dan minat

berwirausaha memberikan implikasi terhadap desain kurikulum pendidikan

kewirausahaan seperti mengenali peluang, mengevaluasi peluang, memulai bisnis

baru dan organisasi kewirausahaan. Kemudian efikasi diri dengan minat berwirausaha

dapat mengembangkan dalam penggunaan metode pendidikan lalu dengan program

pendidikan seperti praktek langsung, magang, menulis tentang kewirausahaan dan

diskusi dengan para wirausaha yang telah sukses sehingga akan meningkatkan efikasi

diri dan menambah minat mereka dalam memulai bisnis.

C. Saran

1. Pada pendidikan kewirausahaan, menjadikan mata kuliah kewirausahaan menjadi

mata kuliah wajib di setiap jurusan di seluruh fakultas di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, namun mata kuliah kewirausahaan juga sebagai mata kuliah praktek sehingga

dapat meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri menjadi seorang wirausaha.

2. Memprogramkan kegiatan ke kurikulum pendidikan untuk studi langsung ke

wirausaha sukses (perusahaan/organisasi sukses), magang, menulis tentang

kewirausahaan.

3. Penelitian ini menunjukkan terdapat variabel lain sebesar 42,9% yang mempengaruhi

minat berwirausaha. Dengan demikian akan lebih lengkap jika diadakan penelitian

lagi untuk dapat melakukan uji lebih lanjut mengenai variabel-variabel lainnya atau

variabel lainnya yang di sebutkan dalam penelitian sebelumnya oleh Elleh A. Drost,

Stephen J.J. McGuire dengan judul Fostering Entrepreneurship among Finnish

Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for

Entrepreneuship Education yaitu pengalaman berwirausaha dan kepribadian proaktif.

4. Penelitian selanjutnya dapat mengombinasikan antara pernyataan yang bersifat

tertutup dan terbuka sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih

mendalam tentang berbagai hal yang ingin diteliti. Untuk alat ukur variabel dalam

penelitin selanjutnya dapat menyertakan alasan mengapa memiliki pilihan tersebut

pada masing-masing item pernyataan sehingga eksplorasi data tidak dibatasi.

5. Penelitian mendatang sebaiknya ke lingkup yang lebih luas lagi seperti mahasiswa

secara umum di seluruh indonesia dan lebih diidentifikasikan jenis-jenis wirausaha

yang berada di setiap fakultas, memvalidasi perbedaan-perbedaan dan

mengidentifikasi prediktor-prediktor unik.

86

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arafah, Willy. Esensi Lingkungan Bisnis & Entrepreneuship. Jakarta: Universitas

Trisakti. 2010.

Bungin, Burhan. Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Cet. 1. Jakarta:

Kencana. 2013

Creswell, John. Riset Pendidikan (terjemahan). Edisi V. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2015

Herni, ali dan Hamam Fazin. Teologi Entrepreneurship. Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2010.

Hisrich, D. Robert, dkk. Entrepreneurship. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

2008.

Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006

Nuraida dan Halid Alkaf. Metodologi Peneltian Pendidikan. Cet. I. Ciputat :

Islamic Research Publishing. 2009.

Purwanto. Diktat Pengantar Kewirausahaan. Yogyakarta: UNY. 2006.

Slamet, Franky dkk. Dasar-dasar kewirausahaan: Teori & Praktik. Jakarta: PT.

Indeks. 2014.

Sudamarto, R. Gunawan . Statistik Terapan Berbasis Komputer Ddengan

Program IBM SPSS 19. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. 2013

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

2011

Sunyoto, Danang. Metodologi Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: CAPS. 2011.

Suryana. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Jakarta: Salemba Empat. 2009

87

Jurnal

Aditia Putra, Rano. Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk

Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajemen FE UNP). Jurnal Manajemen.

Vol. 1. 2012.

Azwar, S. Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistik Pada Mahasiswa. Jurnal

Psikologi. No. I. 2012.

Bandura, Albert. Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change.

Psychological Review. 1997.

Drost , Ellen A. , et. al. “Fostering Entrepreneurship among Finnish Business

Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for

Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship.

2011.

Fuadi, Iski Fadli. Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja

Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna

Kabupaten Tegal. Jurnal PTM. Vol 9. 2009.

Lo Choi Tung. The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial

Intention of Engineering Students. Cityu University of Hong Kong. 2011.

Rosmiati, dkk. Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 17. 2015.

Soeharto Prawirakusumo, “Peranan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan

wirausaha-wirausaha tangguh”, Makalah dalam seminar, Jatinangor: PIBI-

IKOPIN dan FNSt. 1997.

Suharti L & Sirine H. Faktor-Faktor Pengarhi Terhadap Niat Kewirausahaan

(Studi Lapangan Mahasiswa Universitas Kristen Satya Kencana Salatiga).

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 2012

Wardoyo. “Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap ntensi

Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta”.

Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi

Bisnis II 2012. Jakarta; Universitas Tarumanegara. 2012.

88

Lampiran 1

KUESIONER

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

___________________________________________________________________________

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi/siang/sore, saya adalah mahasiswi S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial (P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

sedang mengadakan penelitian untuk keperluan skripsi mengenai “PENGARUH

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA”.

Untuk Itu, Saya akan sangat berterima kasih jika Anda dapat meluangkan waktu untuk

mengisi semua pertanyaan dalam kuesioner berikut. Ada 3 jenis kuesioner yang akan Anda

isi selama kurang lebih 15 menit. Saya menjamin kerahasiaan data-data dari kuesioner ini dan

hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian semata. Nama Anda tidak perlu

dicantumkan. Semua jawaban Anda akan dihimpun dan diolah menjadi satu kesatuan.

Dengan kata lain jawaban Anda tidak diolah secara individual. Jawaban Anda tidak ada yang

benar atau salah karena pengalaman Anda tidak ada yang sama. Maka diharapkan semua

pertanyaan diisi dan tidak ada yang dikosongi.

Terima kasih atas partisipasi, bantuan, dan kesediaan Anda mengisi kuesioner ini.

Hormat Saya,

Agustina Permatasari

89

KUESIONER

DATA RESPONDEN

Usia : ................................ tahun

Jenis Kelamin : L/P

Fakultas/Jurusan/Semester : ................................................................................................

A. Kuesioner Minat Berwirausaha

Berilah tanda silang (x) pada kolom nilai STT, TT, S, T, dan ST untuk setiap pernyataan yang

menurut Saudara paling sesuai dengan pendapat Saudara tentang minat berwirausaha.

Keterangan

STT = Sangat Tidak Tertarik

TT = Tidak Tertarik

S = Sedang

T = Tertarik

ST = Sangat Tertarik

No. Minat Berwirausaha STT TT S T ST

Seberapa tertarikkah kamu dengan

kegiatan dibawah ini dalam jangka waktu 5

tahun kedepan

1. Memulai bisnis

2. Memiliki keuntungan dari bisnis yang

kecil

3. Memulai dan mendirikan perusahaan yang

pertumbuhannya tinggi

4.

Memperoleh dan mendirikan perusahaan

menjadi perusahaan yang pertumbuhannya

tinggi

5. Memulai bisnis yang akan tumbuh dengan

cepat

6. Memulai bisnis yang akan memimpin

industri

90

7. Mempunyai bisnis yang akan mempunyai

banyak lokasi (Cabang)

8. Memulai bisnis yang akan terdaftar di

bursa saham

9. Memulai bisnis yang akan memberikan

gaya hidup yang baik

10. Memulai bisnis yang akan terkenal secara

internasional

11. Memulai usaha dengan resiko yang kecil

12. Menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan

orang lain

13. Memulai dua atau lebih bisnis yang baru

B. Kuesioner Pendidikan Kewirausahaan

Berilah tanda silang (x) pada kolom nilai SSD, SD, S, B, dan SB untuk setiap pernyataan yang

menurut Saudara paling sesuai dengan pendapat Saudara tentang pendidikan kewirausahaan.

Keterangan :

SSD = Sangat Sedikit

SD = Sedikit

S = Sedang

B = Banyak

SB = Sangat Banyak

No. Pendidikan Kewirausahaan SSD SD S B SB

Selama ini, berapa banyak hal-hal yang

kamu pelajari berkaitan dengan

kewirausahaan

1. Memulai usaha yang baru dengan

mengidentifikasi peluang

2. Menciptakan sesuatu yang berbeda dengan

mengidentifikasi peluang

3. Mengembangkan usaha dengan

mengevaluasi peluang yang ada

91

4. Mengembangkan keterampilan dengan

mengevaluasi peluang yang ada

5. Mengoperasikan bisnis yang baru

6. Memanfaatkan bisnis yang baru

7. Struktur kepemimpinan dalam organisasi

kewirausahaan

8. Mekanisme dalam organisasi

kewirausahaan

C. Kuesioner Efikasi Diri

Berilah tanda silang (x) pada kolom nilai STY, TY, S, Y, dan SY untuk setiap pernyataan yang

menurut Saudara paling sesuai dengan pendapat Saudara tentang efikasi diri.

Keterangan jawaban :

STY = Sangat Tidak Yakin

TY = Tidak Yakin

S = Sedang

Y = Yakin

SY = Sangat Yakin

No. Efikasi Diri STY TY S Y SY

Seberapa yakin kamu melaksanakan peran

dan tugas berikut

1. Mendirikan usaha baru dengan

pengetahuan dan pengalaman sebelumnya

2. Mendirikan usaha baru tanpa bantuan

orang lain

3. Menjalani usaha diluar kemampuan sendiri

4.

Mengiventasikan 10% dari pendapatan

tahunan untuk membangun usaha yang

baru

5. Berfikir kreatif

6. Memiliki peluang untuk sukses

92

7. Mengkomersilkan ide atau pengembangan

yang baru

8. Mampu menjelaskan pertanyaan orang

tentang wirausaha

93

LAMPIRAN 2

UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS

Uji validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 21, yaitu

dengan memperhatikan angka pada Corrected Item- Total Correlation, yang

merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. Sebuah item

dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.

Berikut ini hasil uji validitas dan reliabilitas:

a. Variabel Minat Berwirausaha

94

b. Varibel Pendidikan Kewirausahaan

No Item r hitung r tabel Kesimpulan

1 ,658 0,413 Vaid

2 ,284 0,413 Tidak Valid

3 ,739 0,413 Valid

4 ,819 0,413 Valid

5 ,610 0,413 Valid

6 ,441 0,413 Valid

7 ,470 0,413 Valid

8 ,819 0,413 Valid

9 ,452 0,413 Valid

10 ,454 0,413 Valid

11 ,066 0,413 Tidak Valid

12 ,096 0,413 Tidak Valid

13 ,449 0,413 Valid

95

No Item r hitung r tabel Kesimpulan

1 ,430 ,413 Valid

2 ,569 ,413 Valid

3 ,504 ,413 Valid

4 ,529 ,413 Valid

5 ,705 ,413 Valid

6 ,437 ,413 Valid

7 ,622 ,413 Valid

8 ,605 ,413 Valid

c. Variabel Efikasi Diri

96

No Item r hitung r tabel Kesimpulan

1 ,404 ,413 Tidak Valid

2 ,232 ,413 Tidak Valid

3 ,548 ,413 Valid

4 ,770 ,413 Valid

5 ,817 ,413 Valid

6 ,655 ,413 Valid

97

Lampiran 3

Distribusi Frekuensi Data Responden

a. Jenis Kelamin

b. Usia

34%

66%

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

98

c. Fakultas

19%

20%

31%

14%

13%

3%

Usia

18 tahun

19 tahun

20 tahun

21 tahun

22 tahun

23 tahun

33%

3%

4% 6% 24%

10%

10%

4%

3% 3%

Fakultas

FITK

FAH

FSH

FUH

FIDKOM

FEB

FST

FISIP

FPSI

99

Lampiran 4

Hasil Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

100

B. Uji Multikoliniearitas

C. Uji Heteroskedastisitas

D. Uji Determinasi

101

Lampiran 5

Hasil Uji Hipotesis

a. Uji t

b. Uji F

102

Lampiran 6

Rekap Hasil Kuesioner Responden (Minat Berwirausaha)

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13

1 5 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2

2 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5

3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5

4 5 4 4 3 3 2 4 4 5 3 2 3 2

5 5 4 4 4 4 3 4 5 3 3 3 3 3

6 5 5 4 4 4 4 4 2 4 2 5 4 4

7 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5

8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

11 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5

12 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5

13 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5

14 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4

15 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 5

16 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

18 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5

19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

21 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

22 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2

23 5 3 4 4 4 4 5 3 5 5 3 2 5

24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

25 5 5 5 5 5 5 5 1 5 3 3 2 5

26 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 3 3 3

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5

29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4

30 2 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3

31 5 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 2 2

32 5 3 4 5 4 5 4 4 5 5 3 4 3

33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

34 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5

35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3

36 5 5 2 3 3 5 4 4 4 5 3 3 2

37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3

103

38 3 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 2 2

39 5 4 5 5 5 5 5 2 3 3 4 2 4

40 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4

41 5 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2

42 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 3 3

43 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4 4

44 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 1 3

45 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5

46 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4

47 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 3 4

48 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3

49 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4

50 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4

51 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 2

52 5 4 5 5 4 4 5 3 4 5 3 4 3

53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

54 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4

55 5 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 4 5

56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 3

57 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 1 1 5

58 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4

59 4 4 5 5 4 5 5 1 2 5 5 5 3

60 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5

61 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3

62 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5

63 5 4 5 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3

64 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4

65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

66 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5

67 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3

68 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

70 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3

104

Lampiran 7

Rekap Hasil Kuesioner Responden (Pendidikan Kewirausahaan)

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

1 3 4 3 3 3 3 4 3

2 4 4 4 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 3 4 5 4 5 5 5 4

6 4 3 3 4 3 3 3 3

7 5 5 5 5 4 4 5 5

8 3 4 3 3 3 3 4 4

9 3 4 4 4 4 4 4 4

10 4 4 4 4 4 4 4 4

11 4 4 4 4 4 4 4 4

12 4 4 4 4 4 4 4 4

13 4 5 5 4 5 5 4 4

14 4 3 4 4 3 4 4 4

15 5 4 3 5 5 4 5 5

16 5 5 5 5 5 5 5 5

17 3 4 3 4 5 4 4 4

18 5 5 5 4 3 4 5 5

19 4 5 4 4 5 5 5 5

20 4 4 4 4 4 4 4 4

21 3 3 3 3 4 4 4 4

22 3 3 3 3 3 3 3 3

23 4 4 4 4 3 4 4 3

24 2 2 2 2 2 2 2 2

25 4 3 5 5 3 3 3 3

26 3 2 4 3 3 3 4 3

27 5 5 5 5 5 5 5 5

28 5 5 5 5 5 5 5 5

29 4 4 4 4 4 4 4 4

30 4 4 4 4 4 4 4 4

31 3 3 4 4 4 4 4 3

32 2 3 3 4 3 3 4 3

33 5 5 5 5 5 5 5 5

34 5 5 5 5 5 5 4 4

35 5 4 5 5 5 5 5 5

36 3 4 4 4 4 4 3 3

105

37 4 4 4 4 4 4 5 5

38 3 3 5 3 3 5 5 5

39 4 3 5 4 3 4 5 5

40 4 4 4 4 4 4 5 5

41 3 4 4 4 3 3 3 3

42 3 4 5 5 5 5 5 5

43 4 5 5 5 5 5 5 4

44 4 3 4 4 3 3 4 4

45 5 5 5 5 3 3 5 5

46 4 4 4 4 4 4 4 4

47 4 5 4 5 4 5 4 4

48 3 4 4 3 3 3 4 4

49 4 4 5 5 4 4 4 4

50 4 5 4 4 4 4 4 4

51 4 4 4 4 3 4 4 4

52 3 4 4 5 4 3 3 4

53 5 4 5 5 4 4 5 5

54 4 4 4 4 4 4 4 4

55 4 3 4 4 5 3 2 3

56 3 3 3 5 5 5 1 3

57 5 4 5 4 4 4 4 5

58 4 4 4 4 4 4 4 4

59 4 2 4 5 3 3 3 4

60 3 3 3 3 3 4 4 4

61 3 4 4 4 4 4 4 4

62 4 3 4 3 3 4 3 3

63 3 3 3 3 4 4 3 3

64 3 2 3 3 4 4 3 3

65 5 5 5 5 3 3 5 5

66 5 5 5 5 5 5 5 5

67 4 4 4 4 4 4 4 4

68 4 5 5 5 5 4 4 4

69 5 5 5 5 5 5 5 5

70 5 5 5 4 3 4 5 5

106

Lampiran 8

Rekap Hasil Kuesioner Responden (Efikasi Diri)

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

1 4 2 4 4 4 5 4 4

2 4 4 3 4 4 4 3 4

3 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 2 2 3 3 3 3 3

5 3 3 2 5 5 5 3 4

6 5 3 2 3 4 4 4 4

7 4 3 4 4 5 5 5 4

8 4 3 3 4 4 4 4 4

9 4 3 3 4 5 5 4 4

10 4 3 3 4 3 4 3 4

11 4 4 3 4 4 5 4 4

12 5 4 3 3 5 5 5 4

13 4 4 5 4 5 4 5 5

14 5 3 4 4 5 5 4 3

15 5 3 4 5 5 5 5 5

16 5 5 5 5 5 5 5 5

17 4 3 3 3 4 4 4 4

18 4 5 4 4 4 4 4 4

19 5 5 3 4 5 5 5 4

20 4 4 4 4 4 4 4 4

21 4 4 4 4 4 4 4 4

22 3 3 3 3 3 3 3 3

23 3 2 2 3 4 5 3 3

24 2 2 2 2 2 2 2 2

25 5 2 2 3 4 4 4 4

26 4 3 3 3 4 4 3 4

27 5 3 2 5 5 5 4 5

28 5 3 5 5 5 5 5 5

29 4 4 3 5 5 5 4 4

30 4 3 2 4 5 5 5 5

31 4 2 4 4 4 5 4 3

32 5 2 3 3 4 4 3 2

33 5 5 5 5 5 5 5 5

34 5 4 3 5 5 5 5 5

35 5 4 4 5 5 5 5 5

107

36 3 2 2 3 5 5 5 2

37 5 5 4 4 4 5 4 5

38 5 3 1 4 4 5 5 5

39 5 3 3 4 5 5 5 5

40 3 3 3 3 4 4 3 3

41 3 3 3 4 3 3 2 4

42 4 4 5 5 5 5 2 5

43 5 3 3 4 5 5 5 5

44 5 1 2 3 4 5 5 4

45 5 3 2 4 5 5 5 5

46 4 2 4 3 5 5 4 5

47 4 4 3 4 4 5 4 4

48 4 2 3 4 4 4 4 4

49 5 1 3 4 5 5 4 4

50 4 4 3 4 4 5 4 5

51 4 4 4 4 4 4 3 4

52 4 4 2 3 5 5 5 5

53 5 3 3 4 5 5 5 5

54 4 4 4 4 4 5 4 4

55 3 3 4 1 4 5 3 3

56 5 3 5 5 5 5 5 3

57 4 1 1 5 5 5 5 5

58 4 3 3 4 5 5 4 4

59 5 5 1 3 4 4 4 5

60 3 1 3 3 4 4 4 4

61 3 3 3 3 4 4 4 3

62 3 3 4 4 5 5 5 4

63 5 3 3 4 5 4 4 4

64 3 2 3 4 5 4 3 3

65 4 2 3 4 5 5 5 5

66 5 4 3 5 5 5 5 5

67 4 3 3 3 4 5 4 4

68 5 5 5 5 5 5 5 5

69 5 5 5 5 5 5 5 5

70 5 5 5 4 5 4 5 4

BIODATA

Agustina Permatasari,lahir di Jakarta 06 Agustus 1994. Lahir dari

pasangan Bapak Luki Suharto dan Ibu Sihati sebagai anak kedua dari 3

bersaudara. Bertempat tinggal di Jl. Pamitran Rt 08/06 No. 26 Cijantung, Pasar

Rebo, Jakarta Timur.

Penulis menempuh pendidikan di SDIT PB Sudirman, MTsN 06

Cijantung, MA Sunanul Husna dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama kuliah,

penulis aktif di organisasi ekstra yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),

Lembaga Pers Mahasiswa Islam HMI Cab.Ciputat dan Badan Pengelola Latihan

(BPL) HMI Cab. Ciputat

Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha,

penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan skripsi ini. Semoga dengan

penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia

pendidikan.