strategi desain

4
STRATEGI DESAIN 1. PENCAHAYAAN Bangunan ini memiliki bentuk site yang memanjang dengan ukuran 10 m x 38,5 m dan dengan keadaan site yang berdempetan dengan bangunan yang lebih tinggi di sekitarnya. Dalam menghadapi masalah ini, bangunan menggunakan void yang berada di tengah dan menggunakan toplighting berbahan polikarbonat di bangian belakang, sehingga semua ruang dapat terkena cahaya alami. VOID POLIKARBON Penerapan toplighting di ruangan bagian belakang dengan menggunakan material transparan yakni polikarbonat supaya Penggunaan skylight di beberapa tempat, mayoritas berada di atas tempat beribadah membakar dupa. Memaksimalkan cahaya alami masuk dalam

Upload: aisyah

Post on 17-Feb-2016

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

strategi desain bangunan daerah tropis

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Desain

STRATEGI DESAIN

1. PENCAHAYAAN

Bangunan ini memiliki bentuk site yang memanjang dengan ukuran 10 m x 38,5 m dan dengan keadaan site yang berdempetan dengan bangunan yang lebih tinggi di sekitarnya. Dalam menghadapi masalah ini, bangunan menggunakan void yang berada di tengah dan menggunakan toplighting berbahan polikarbonat di bangian belakang, sehingga semua ruang dapat terkena cahaya alami.

VOIDPOLIKARBONAT

Penerapan toplighting di ruangan bagian belakang dengan menggunakan material transparan yakni polikarbonat supaya ruangan dapat mendapatkan cahaya alami

Penggunaan skylight di beberapa tempat, mayoritas berada di atas tempat beribadah membakar dupa. Memaksimalkan cahaya alami masuk dalam ruang untuk respon iklim, dan mengurangi sedikit kelembaban yang tinggi

Page 2: Strategi Desain

2. PENGHAWAAN

Dari data yang didapat kecepatan angin di sekitar bangunan ini adalah 0,8 m/s namun kecepatan angin yang ada di dalam bangunan hampir tidak ada, 0,0 m/s. Keadaan ini diperkirakan desibabkan karena posisi bangunan yang diapit oleh tiga bangunan yang lebih tinggi. Kalau dilihat dari desain bangunan sudah disediakan bukaan-bukaan untuk penghawaan alami. Bangunan ini juga menggunakan kipas alami yang bergerak dengan tenaga angin untuk menggerakkan udara yang ada dalam ruang juga supaya berganti.

Bukaan jendela untuk jalu pergantian udara disesuaikan dengan konsep bangunan.

Void yang disediakan ditengah bangunan selain untuk pencahayaan alami juga disediakan untuk penghawaan alami

Penghawaan alami melalui atap. Di beberapa bagian pada atap didesain dengan adanya lubang-lubang untuk pencahayaan alami dan dengan penambahan kipas alami

Page 3: Strategi Desain

3. SUHUsuhu yang ada dalam bangunan ini yang didapat dari hasil praktikum adalah rata-rata 340C. Dalam mengatasi suhu di iklim tropis ini bangunan didesain dengan ketinggian atap yang cukup tinggi, sekitar ± 5m yang nantinya dengan bantuan angin ruangan menghasilkan suhu yang lebih rendah sehingga mencapai kenyamanan termal. Selain ketinggiannnya, bangunan ini lebih banyak menggunakan material kayu untuk dinding dan hanya dibeberapa bagian yang menggunakan dinding batu bata, itupun dilapisi dengan keramik, sehingga ruangan terasa lebih sejuk

4. HUJANCurah hujan di kota Solo termasuk dalam kategori tinggi, terlebih jika hujan turun sering diiringi dengan angin kencang. Dengan keadaan yang seperti itu bangunan ini meneraptakn tritisan pada tiap sisinya yang dilengkapi dengan talang agar air hujan dari atap tidak langsung jatuh ketanah sehingga tempias.

Page 4: Strategi Desain

5. KELEMBABANDari data praktkum yang didapat, kelembaban di bangunan ini berkisar antara 40-60% di tiap titik ruang. Dari standart yang SNI yang berlaku angka tersebut menunjukkan kelembaban yang nyaman. Bangunan ini memiliki pola ruang memanjang dengan sedikit batasan yang menyebabkan jalur angin dapat keluar masuk dengan lancar dan memiliki ruang terbuka ditengan bangunan sebagai tempat untuk masuknya cahaya matahari sehingga kelembaban dalam bangunan tersebut nyaman dan sehat.