strategi belajar (metode pemb.) utk kelompok lain.docx

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernah usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi pendidikan. Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak- anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa, negara,dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu ‘ranah pembelajaran’ yang paling menonjol meskipun juga mengandung ranah pembelajaran lainnya. Ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Ranah kognitif atau ranah perubahan pengetahuan ( P ); Ranah afektif ataurana perubahan sikap-perilaku (S) ; dan Ranah psikomotorik atau rana perubahan maupun peningkatan keterampilan ( K ). Maka dari itulah sangat diperlukan berbagai macam metode yang dapat diterapkan agar dapat menciptakan pembelajaran yang variatif dan sesuai dengan kondisi dan siswa yang diajar. Maka dari itu dalam makalah ini akan disajikan beberapa metode yang dapat diterapkan pada saat mengajar. Sehingga diharapkan nantinya kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan menarik. 1

Upload: zurachmah-sd

Post on 02-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangUpaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak

akan pernah usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi pendidikan. Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa, negara,dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu ‘ranah pembelajaran’ yang paling menonjol meskipun juga mengandung ranah pembelajaran lainnya. Ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Ranah kognitif atau ranah perubahan pengetahuan ( P ); Ranah afektif ataurana perubahan sikap-perilaku (S) ; dan Ranah psikomotorik atau rana perubahan maupun peningkatan keterampilan ( K ).

Maka dari itulah sangat diperlukan berbagai macam metode yang dapat diterapkan agar dapat menciptakan pembelajaran yang variatif dan sesuai dengan kondisi dan siswa yang diajar. Maka dari itu dalam makalah ini akan disajikan beberapa metode yang dapat diterapkan pada saat mengajar. Sehingga diharapkan nantinya kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik dan menarik.

B. Rumusan MasalahMengacu pada uraian masalah diatas maka fokus penyelesaiannya dapat dibatasi

pada :1. Apa yang dimaksud dengan metode mengajar?2. Apa saja jenis – jenis metode mengajar , pengertian, Kelebihan dan

kekurangan serta langkah - langkahnya ?

C. TujuanBerdasarkan latar belakang yang dikaji, maka makalah ini bertujuan

untuk menambah wawasan kita tentang metode pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan dalam sebuah rencana pembelajaran bagi kita sebagai calon pendidik agar dalam proses pembelajaran lebih terarah, mudah dipahami dan tepat sasaran. Lebih dari itu makalah ini juga bertujuan agar para pendidik lebih matang lagi dalam mempersiapkan suatupelaksanaan pembelajaran dikelas maupun diluar kelas.

1

Page 2: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis

untuk menyampaikan informasi (Gerlach dan Elly, 80:14).Selain itu, metode juga merupakan langkah operasional dari strategi

pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran.

Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memeroleh sesuatu.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas jelas bahwa pengertian Metode pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. Unsur–unsur metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan aktivitas untuk mencapai tujuan. Adapun metode dalam pembahasan ini yaitu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistimatik dan disengaja untuk menciptakan kondisi-kondisi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar, sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.

Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:

1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar

2

Page 3: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuh- kan rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya

3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran

4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar

5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuh kan kreativitas warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya

6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran

7. Pendorong dalam melengkapi Kekurangan hasil belajar, cara untuk untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) ekspositori; (3) demonstrasi; (4) drill dan latihan; (5) tanya jawab; (6) inquiry; (7) discovery; (8) permainan.

B. Macam – Macam Metode Pembelajaran 1. Metode Ceramah

a. Pengertian Metode ceramah merupakan metode yang paling umum atau paling

banyak digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode ceramah merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Wina Sanjaya mendefinisikan metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung  kepada sekelompok siswa.” (Wina Sanjaya 2008:147.)

Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.” (Yatim Riyanto 2010: 27.)   Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa metode ceramah merupakan metode yang sudah sejak lama digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang bersifat konvesional atau pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered).

3

Page 4: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

Pemilihan metode ceramah pada umumnya digunakan karena sudah menjadi kebiasaan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Di samping itu juga, metode ceramah digunakan karena guru biasanya belum puas kalau dalam kegiatan pembalajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga kalau ada guru yang berceramah berarti ada kegiatan pembelajaran dan jika tidak ada guru berarti tidak ada kegiatan pembelajaran.

b. Kelebihan dan Kekurangan Ada beberapa alasan yang mengapa metode ceramah  sering

digunakan, alasan ini merupakan sekaligus menjadi keunggulannya. Keunggulan-keunggulannya adalah:

1. Guru mudah menguasai kelas.2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.

5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik. (Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain 2006: 97)

Di samping keunggulan-keunggulan tersebut, metode ceramah juga memiliki Kekurangan-Kekurangan. Kekurangan-Kekurangannya adalah:

1. Mudah terjadi verbalisme (pengertian kata-kata).2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar

menerimanya.3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada

ceramahnya, ini sukar sekali. (Ibid, h. 97.)

c. Langkah – Langkah Metode CeramahLangkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah Ada tiga langkah

pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pe-laksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

Tahap Persiapan

Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.2) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.3) Mempersiapkan alat bantu.

Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan: 1) Langkah Pembukaan.Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.2) Langkah Penyajian.Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran de-ngan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembe-

4

Page 5: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

lajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.3) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.Perlu diperhatikan, bahwa ceramah akan berhasil baik, bila didukung

oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya jawab, tugas, latihan dan lain-lain.

Metode ceramah itu wajar dilakukan bila:(a) ingin mengajarkan topik baru,(b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa,(c) menghadapi se-jumlah siswa yang cukup banyak.

2. Metode Ekspositori a. Pengertian

Metode ekspositori sama seperti metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran). Tetapi pada metode ekspositori dominasi guru banyak berkurang, karena tidak terus-menerus berbicara.ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal, dan pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Murid tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Tetapi juga membuat soal latihan dan bertanya kalau tidak mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan murid secara individual, menjelaskan lagi kepada murid secara individual dan klasikal. Kalau dibandingkan dominasi guru dalam kegiatan belajar mengajar,metode ceramah lebih terpusat pada guru daripada metode ekspositori. Pada metode ekspositori siswa belajar lebih aktif daripada metode ceramah. Murid mengerjakan latihan soal sendiri, mungkin juga dilakukan sambil bertanya dan mengerjakannya bersama dengan temannya, atau disuruh membuatnya di papan tulis.

Melihat perbedaan-perbedaan di atas, cara mengerjakan matematika yang pada umumnya digunakan para guru matematika adalah lebih tepat dikatakan sebagai menggunakan metode ekspositori daripada ceramah. Yang biasa dinamakan mengajar matematika dengan metode ceramah (seperti yang tercantum dalam satuan pelajaran) menurut penjelasan di atas sebenarnya adalah metode ekspositori, sebab guru memberikan pula soal-soal latihan untuk dikerjakan murid di kelas.

b. Kelebihan dan KekuranganBerikut ini adalah beberapa kelebihan metode ekspositori adalah: o Dapat menampung kelas besar. o Bahan pelajaran diberikan secara urut oleh guru. o Guru dapat menentukan hal-hal yang dianggap penting. 

5

Page 6: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

o Guru dapat memberikan penjelasan-penjelasan secara individual maupun klasikal. 

Selain mempunyai beberapa kelebihan, metode ekspositori juga memiliki beberapa Kekurangan, yaitu antara lain: 

o Metode ini tidak menekankan penonjolan aktivitas fisik seperti aktivitas mental siswa, sehingga siswa yang terlalu banyak mengikuti pembelajaran (kegiatan belajar mengajar) dengan metode ekspositori cenderung tidak aktif dan tidak kreatif.

o Kegiatan terpusat pada guru sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran). 

o Pengetahuan yang didapat dengan metode ekspositori cepat hilang, karena seringkali siswa kurang terlibat daam pembelajaran.

o Kepadatan konsep dan aturan-aturan yang diberikan dapat berakibat siswa tidak menguasai bahan pelajaran yang diberikan. 

c. Langkah – Langkah Metode EkspositoriAda beberapa langkah dalam penerapan metode ekspositori, yaitu:Persiapan (Preparation) Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk

menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan di antaranya adalah:

1)         Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif;2)         Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai;3)         Bukalah file dalam otak siswa.Penyajian       (Presentation) Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran

sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Guru harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:

1)  penggunaan bahasa,2)  intonasi suara,3)  menjaga kontak mata dengan siswa,dan4)  menggunakan trik-trik yang menyenagkanKorelasi   (Correlation)Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran

dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.

6

Page 7: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

Menyimpulkan          (Generalization)Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari

materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian.

Mengaplikasikan       (Application)Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah

mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya:

1)  Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan,

2)  Dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.

3. Metode Demonstrasia. Pengertian

”Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.”(Wina Sanjaya 2008: 152)

Melalui metode demonstrasi, guru dapat memperlihatkan suatu proses, peristiwa, atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik. Demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari yang sekadar memberikan pengetahuan yang sudah diterima begitu saja oleh peserta didik, sampai pada cara agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah.

Agar pembelajaran dengan menggunakan metode berlangsung secara efektif dan efisien, ada beberapa yang dapat diperhatikan, yaitu :

a. Lakukanlah perencanaan yang matang sebelum pembelajaran dimulai. Hal-hal tertentu perlu dipersiapkan, terutama fasilitas yang akan digunakan untuk kepentingan demonstrasi.

b. Rumuskanlah tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan pilihlah materi yang tepat untuk didemonstrasikan.

c. Buatlah garis besar langkah-langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika yang dikuasai dan dipahami baik oleh peserta didik maupun oleh guru.

d. Tetapkanlah apakah demontrasi tersebut akan dilakukan guru atau oleh peserta didik, atau oleh guru kemudian diikuti peserta didik.

e. Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian seluruh peserta didik, dan ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan.

f. Upayakanlah agar semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

7

Page 8: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

g. Lakukanlah evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap efektivitas metode demonstrasi maupun terhadap hasil belajar peserta didik.

Untuk memantapkan hasil pembelajaran melalui metode demonstrasi, pada akhir pertemuan dapat diberikan tugas-tugas yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan.

b. Kelebihan dan Kekurangan Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa

kelebihan, di antaranya:a. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat

dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa Kekurangan, di antarannya:

a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.

b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.

c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

c. Langkah – Langkah Metode DemostrasiSanjayaW. (2006: 151-152) menyatakan langkah – langkah menggunakan metode demonstrasi sebagai berikut :a. Tahap Persiapan

Pada Tahap persiapan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan :- Rumusan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa setelah proses

kegiatan demonstrasi berakhir. Tujuan in meliputi beberapa aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu.

- Persiapkan garis besar langkah – langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan.

8

Page 9: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

- Lakukan uji coba demonstrasi, uji coba ini meliputi segala peralatan yang diperlukan.

b. Tahap Pelaksanaan1) Langkah Persiapan

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatika diantaranya :

Aturlah tempat duduk yang memungkinkan sesama siswa dapt memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

Kemukakan tujua apa yang hendak dicapai oleh siswa. Kemukakan tugas – tugas yang harus dilakukan oleh siswa,

misalnya siwa ditugaskan untuk mencatat hal – hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

2) Langkah pelaksanaan demonstrasi Mulailah demonstrasi dengan kegiatan – kegiatan yang

merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan – pertanyaan yang medorong siswa sehinggga siswa tertarik memperhatina demonstrasi.

Ciptakan suasana yang meyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.

Yakinlah bahwa semua siswa mengikuti jalannnya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.

Berikan kesempaatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

3) Langkah mengakhiri demonstrasi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Bimbinglah siswa kea rah pertumbuhan diskusi kelompok. Ambillah sejumlah kesimpulan dari hasil demonstrasi. Buatlah laporan hasil demonstrasi secara tertulis.

4. Metode Drill dan Latihana. Pengertian

Banyak alat yang dapat membantu orang untuk dapat berhitung cepat dan cermat. Daftar kuadrat, daftar akar, dekak-dekak, dan kalkulator misalnya. Tetapi berhitung cepat dan cermat tanpa alat di sekolah tetap diperlukan. Karena itu dalam kegiatan belajar ini akan dibicarakan pula metode drill dan metode latihan. Dalam banyak hal kata “drill” dan “latihan” merupakan sinonim. Namun di sini kedua kata itu akan dibedakan artinya.

Sesudah murid memahami penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan bulat positif sampai 100, akhirnya mereka dituntut untuk dapat mengerjakannya dengan cepat dan cermat. Kemampuan mengenai fakta-fakta dasar berhitung ini tergantung pada ingatan. Cepat mengingat, kemampuan mengingat kembali dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat lisan merupakan hal-hal yang perlu untuk “hafal”. Kemampuan-kemampuan demikian merupakan tujuan dari metode drill.

9

Page 10: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

Sebelum program pengajaran matematika yang sekarang berlaku, pengajarannya terlalu ditekankan pada drill atau latihan. Perlu disadari bahwa belajar keterampilan secara rutin menyebabkan sedikit yang dapat diingat, sedikit pengertian, dan sedikit aplikasi dalam masalah sehari-hari. Karena itu drill hendaknya diadakan bila perlu saja. Dengan demikian antara keterampilan, pengertian, dan penerapan akan menjadi seimbang dan pengajaran menjadi efisien.

Demikian pula mengenai metode latihan, guru perlu mengetahui bila itu harus dilakukan. Latihan diperlukan agar siswa terampil menyelesaikan soal-soal yang pengertian dan prosedur penyelesaiannya sudah dipahami.

Akibat dari terlalu dini atau lambat mendapat latihan tidak seburuk akibat terlalu dini atau lambat mendapat drill. Jika terlalu dini akan lamban menyelesaikan soal, karena masih ada hal – hal yang belum jelas baginya.

b. Kelebihan dan KekuranganAdapun kelebihan metode drill dan latihan  diantaranya adalah

Metode ini merupakan aplikasi pengajaran modern disebut juga azas aktivitas dalam mengajar yaitu guru mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas sehubungan dengan apa yang dipelajari, sehingga :

1. Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri2. Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah

menginformasikan dan dan mengkomunikasikan sendiri. 3. Dapat mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan 4. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa 5. Dapat mengembangkan kreativitas siswa6. Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak.

Adapun Kekurangan metode drill dan latihan1. Latihan tersebut sulit dikontrol guru kemungkinan latihan

itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa. 2. Sulit untuk dapat memenuhi pemberian latihan3. Pemberian latihan terlalu sering dan banyak, akan dapat

menimbulkan keluhan siswa, 4. Dapat menurunkan minat belajar siswa kalau latihan terlalu

sulit5. Pemberian latihan yang monoton dapat menimbulkan

kebosanan siswa apabila terlalu sering. Khusus tugas kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif.

c. Langkah – Langkah Matode Drill dan Latihan Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan

latihan tertentu. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-

mula kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.

Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.

10

Page 11: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang essensial dan berguna.

5. Metode Tanya Jawaba. Pengertian

”Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain 2006: 94.). Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan  pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi  verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.

Namun, tidak pada setiap kegiatan belajar mengajar dapat disebut menggunakan metode tanya jawab. Dalam metode tanya jawab, pertanyaan - pertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik, demikian pula halnya jawaban yang dapat muncul dari guru maupun peserta didik. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode ini siswa menjadi lebih aktif daripada belajar mengajar dengan metode ekspositori. Meskipun aktivitas siswa semakin besar, namun kegiatan dan materi pelajaran masih ditentukan oleh guru.

Dalam metode tanya jawab, pertanyaan dapat digunakan untuk merangsang keaktifan dan kreativitas berpikir siswa / peserta didik. Karena itu, mereka harus didorong untuk mencari dan menemukan jawaban yang tepat dan memuaskan. Sebelum pertanyaan-pertanyaan itu diberikan, sebagai pengarahan diperlukan pula cara informatif. Bahan yang diajarkan masih terbatas pada hal-hal yang ditanyakan oleh guru. Inisiatif dimulai dari guru. Sesudah pengarahan, dimulailah dengan pengajuan pertanyaan. Jika pertanyaan terlalu sulit, jawaban siswa mungkin hanya “tidak tahu”, “tidak dapat”, gelengan kepala, atau hanya diam saja. Kelas diam bisa juga diakibatkan oleh sikap atau tindakan guru yang tidak menyenangkan siswa. Hal ini dapat menjengkelkan guru. Kalau guru marah karena hal tersebut, murid akan menjadi (lebih) takut untuk menjawab atau bertanya.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode tanya jawab, sebagai berikut :

a. Guru perlu menguasai bahan secara penuh (maksimal), jangan sekali-kali mengajukan pertanyaan yang guru sendiri tidak memahaminya atau tidak tahu jawabannya.

b. Siapkanlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada peserta didik sedemikian rupa, agar pembelajaran tidak menyimpang dari bahan yang sedang dibahas, mengarah pada pencapaian tujuan pembelajaran dan sesuai dengan kemampuan berpikir peserta didik (siswa).

Pertanyaan yang baik memiliki kriteria sebagai berikut :a. Memberi acuan, pertanyaan yang memberi acuan adalah suatu

bentuk pertanyaan yang sebelumnya diberikan uraian singkat

11

Page 12: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

tentang apa-apa yang akan ditanyakan, jadi pertanyaan tersebut merupakan kelanjutan dari ceramah guru.

b. Memusatkan jawaban, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan perlu di pusat kan pada apa-apa yang menjadi tujuan kegiatan pembelajaran.

c. Memberi tuntunan, guru dapat menuntun peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun mereka pada jawaban yang benar.

d. Melacak jawaban peserta didik, guru mengajukan beberapa pertanyaan kembali meskipun jawaban atas pertanyaan pertama sudah benar.

b. Kelebihan dan KekuranganKelebihana. Kelas lebih aktif karena siswa tidak hanya mendengarkan saja.b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga

guru mengetahui hal-hal yang belum diketahui siswa.c. Guru dapat mengetahui sejauh mana penangkapan siswa

terhadap sesuatu yang diterangkan.

Kekurangana. Dengan tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang

dari pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.

b. Membutuhkan waktu lebih banyak.

c. Langkah – Langkah Metode Tanya JawabUntuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan metode

tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :1. Menentukan tujuan yang akan dicapai.2. Merumuskan pertanyaan yang akan diajukan.3. Pertanyaan diajukan kepada siswa secara keseluruhan, sebelum

menunjuk salah satu siswa untuk menjawab.4. Membuat ringkasan hasil Tanya jawab, sehingga diperoleh

pengetahuan secara sistematis (Armai Arief 144: 2002).

6. Metode Inquirya. Pengertian

Inquiri berasal dari bahasa Inggris “inquiry”, yang secara harfiah berarti penyelidikan. Carin dan Sund (1975) mengemukakan bahwa inquiry adalah the process of invstigating a problem. Adapun Piaget, mengemukakan bahwa metode inquiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta

12

Page 13: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

menghubungkan penemuan yang satu dengan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lain.

Mengajar dengan penemuan biasanya dilakukan dengan ekspositori dalam kelompok - kelompok kecil (di laboratorium, bengkel, atau kelas). Tetapi mengajar dengan metode inquiri dapat dilakukan melalui ekspositori, kelompok, dan secara sendiri-sendiri. Dalam metode penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya sendiri, tetapi sudah diketahui oleh guru. Tetapi dalam metode inquiri, hal yang baru itu juga belum dapat diketahui oleh guru. Dalam metode ini selain sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi sumber informasi data yang diperlukan, siswa masih harus mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis, dan mentesnya.

Sebuah contoh pengajaran penemuan dalam geometri adalah menarik jarak antara dua garis yang sejajar. Sejenis dengan ini, dalam inquiri adalah menarik jarak antara dua garis yang bersilangan sembarang dalam ruang. Contoh-contoh topik lainnya untuk inquiri adalah menentukan kepadatan lalu lintas di suatu perempatan, menentukan air yang terbuang percuma dari kran ledeng yang rusak, menentukan banyak air suatu aliran sungai.

Sebuah tujuan mengajar dengan inquiri adalah agar siswa tahu dan belajar metode ilmiah dengan inquiri dan mampu mentransfernya ke dalam situasi lain.

Selain itu Sund and Trowbridge (1973) mengemukakan tiga macam metode inquiri sebagai berikut :

a. Inquiry terpimpin (guide inquiry); peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing.

b. Inquiry bebas (free inquiry); pada inqiri bebas peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Pada pengajaran ini peserta didik harus dapat mengidentifikasikan dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki.

c. Inquiry bebas yang dimodifikasi (modified free inquiry); pada inquiri ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.

b. Kelebihan dan KekuranganTeknik inquiry ini memiliki keunggulan yaitu : a. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada

siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.

b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.

c. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka.

d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.

13

Page 14: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. f. Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.g. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. i. Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional. j. Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga

mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.Di samping memiliki keunggulan, metode ini juga mempunyai Kekurangan, di antaranya:a. Jika metode ini digunakan sebagai metode pembelajaran, maka

akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.b. Metode ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena

terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan

waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

c. Langkah - Langkah Metode InquiryMetode ini terdiri dari 4 tahap, yaitu :1. Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, teka-teki, dan sebagainya.2. Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukannya untuk memecahkan pertanyaan, pernyataan, masalah, dan sebagainya.3. Siswa menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inquiri yang baru dilaksanakan.4. Siswa menganalisis metode inquiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.Adapun kegiatan-kegiatan dalam menerapkan metode inquiri, sebagai berikut :a. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam;b. merumuskan masalah yang ditemukan;c. merumuskan hipotesis;d. merancang dan melakukan eksperimen;e. mengumpulkan dan menganalisis data;f. menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni : objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab.

14

Page 15: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

7. Metode Discoverya. Pengertian

Penemuan (discovery) merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar. Dalam metode ini tidak berarti sesuatu yang ditemukan oleh peserta didik (siswa) benar -benar baru sebab sudah diketahui oleh orang yang lain.

b. Kelebihan dan KekuranganMetode discovery memiliki kebaikan-kebaikan seperti diungkapkan

oleh Suryosubroto (2002:200) yaitu: a. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak

persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, andaikata siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu,

b. Pengetahuan diperoleh dari metode ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer,

c. Metode penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan,

d. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri,

e. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus,

f. Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan,

g. Metode ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan guru berpartisispasi sebagai sesame dalam situasi penemuan yang jawaban nya belum diketahui sebelumnya,

h. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisssisme yang sehat untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

Kekurangan metode discovery Suryosubroto (2002:2001) adalah: a. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara

belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain,

b. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa

15

Page 16: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.

c. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional,

d. Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan,

e. Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin tidak ada,

f. Metode ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.

c. Langkah - Langkah Metode DiscoveryCara mengajar dengan metode penemuan menempuh langkah –

langkah berikut :a. Adanya masalah yang akan dipecahkanb. Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik.c. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik

melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas.

d. Harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan.e. Susunan kelas diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan

terlibatnya harus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar

f. Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan dataGuru harus memberikan jawaban dengan cepat dan tepat dengan

data dan informasi.

8. Metode Permainana. Pengertian

Seorang guru menyuruh tiap murid menuliskan hitungan sesuai dengan suruhannya tanpa mengatakan apa yang dihitungnya. Suruhan tersebut adalah demikian.

“Tulislah bilangan banyak adikmu”“Tambah itu dengan tiga”“Kalikan dua”“Sekali lagi, kalikan enam.”“Sekarang, bagi empat”“Terakhir, kurangi delapan”Kemudian guru bertanya kepada Budi.

16

Page 17: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

Guru : “Berapa hasil akhir yang kau peroleh?”Budi : “Sepuluh.”Guru : “Jadi adikmu tiga orang, bukan?”Budi : “Ya, Bu.”Semua anak yang menyebutkan hasil akhir hitungannya dapat ditebak

dengan benar jumlah adik masing-masing oleh Guru.Contoh tersebut merupakan permainan. Hal seperti itu disenangi oleh

anak-anak. Yang pertama jawabnya bermacam-macam, asal alasannya dapat diterima. Permainan matematika adalah suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional pengamatan matematika. Tujuan ini dapat menyangkut aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.

Walaupun permainan matematika menyenangkan, penggunaannya harus dibatasi. Barangkali sekali-kali dapat juga diberikan untuk mengisi waktu, mengubah suasana yang tegang / “tekanan tinggi”, menimbulkan minat, dan sejenisnya. Seharusnya direncanakan dengan tujuan instruksional yang jelas, tepat penggunaannya, dan tepat pula waktunya.

Permainan yang mengandung nilai-nilai matematika dapat meningkatkan keterampilan, penanaman konsep, pemahaman, dan pemantapannya; meningkatkan kemampuan menemukan, memecahkan masalah, dan lain-lainnya. Yang begini harus banyak dipakai, terpadu dengan kegiatan belajar mengajar. Ketika anak-anak mulai belajar koordinat, permainan yang menyangkut koordinat dapat diberikan.

b. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihannya adalah :

a. Merangsang perkembangan motorik anak, karena dalambermain membutuhkan gerakan-gerakan

b. Merangsang perkembangan berfikir anak, karena dalambermain membutuhkan pemecahan masalah bagaimanmelakukan permainan itu dengan baik dan benar

c. Melatih kemandirian anak dalam melakukan sesuatu secaramandiri tidak menggantungkan diri pada orang lain.

d. Melatih kedisiplinan anak, karena dalam permainan adaaturan-aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan.

e. Anak lebih semangat dalam belajar, karena naluri anak usiadini belajar adalah bermain yang didalamnya mengandungpelajaran. Kekurangan Metode Bermain

a. Membutuhkan biaya yang lebih, karena dalam metodebermain membutuhkan alat atau media yang harusdipersiapkan terlebih dahulu 

b. Membutuhkan ruang atau tempat yang khusus sesuai dengantipe permainan yang dilakukan

c. Sering terjadi saling berebut alat atau media bermain antaraanak yang satu dengan yang lainnya apabila alat ataumedianya tidak mencukupi 

17

Page 18: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

c. Langkah - Langkah Metode Permainan1) Tahap Persiapan

a. Merumuskan tujuan yang hendak dicapaib. Guru menjelaskan manfaat dari permainan yang akan

dilakukanc. Menentukan macam kegiatan bermaind. Menentukan ruang dan tempat bermaine. Mempersiapkan bahan, alat atau media yang digunakan

dalam bermain

2) Tahap pelaksanaanDalam tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu :a. Tahap Pembukaan. Pada tahap ini guru memberikan

arahan kepada murid apa yang harus dilakukan danbagaimana melakukannya

b. Tahap Pelaksanaan. Pada tahap ini para muridmemainkan permainan yang sudah ditentukan denganmengikuti rambu-rambu yang telah ditentukan pula.

3) Tahap Penutupan.Pada tahap ini guru memberikan reward kepada murid-murid yang telah melakukan permainan dengan baik dan benar. Selain memberi reward guru memberikan arahan kepada anak yang belum baik dan benar dalam bermain dan menyuruh mengulangi lagi sampai bisa melakukan dengan baik dan benar.

9. Metode Eksperimana. Pengertian

”Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain 2006: 84)

Dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen, siswa diberikan kesempatan untuk mengalami  sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan tentang suatu permasalahan terkait materi yang diberikan. Peran guru sangat penting pada metode eksperimen, khususnya dalam ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan memaknai kegiatan eksperimen dalam kegiatan pembelajaran.

Pemahaman siswa akan lebih kuat dan mendalam jika siswa diberikan kesempatan untuk mengalami secara langsung dalam suatu proses, analisis dan pengambilan kesimpulan terhadap suatu masalah. Hal ini akan menimbulkan kepercayaan pada siswa bahwa yang dipelajari merupakan suatu yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pembelajaran matematika dikatakan ilmu pasti, yang artinya bahwa setiap pernyataan dalam matematika dapat dibuktikan secara analitis dan logis. Mengingst 

18

Page 19: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

hal tersebut maka metode eksperimen sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi-materi yang membutuhkan keterlibatan siswa secara langsung, misalnya materi Peluang, Konsep bilangan, dan Bangun-bangun geometri.

b. Kelebihan dan KekuranganKeunggulan-keunggulan metode eksperimen adalah: Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran dan

kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku saja.

Dapat mengembangkan sikap untuk studi eksploratis tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seorang ilmuan.

Metode ini didukung oleh azas-azas didaktik modern. (Syaiful Sagala, Konsep dan Makna, h. 220-221.)

Kekurangan-Kekurangan metode eksperimen adalah: Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan dan ketabahan. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan

karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan dan pengendalian.(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain 2006: 85)

c. Langkah - Langkah Metode EksperimenCara mengajar dengan metode penemuan menempuh langkah-langkah berikut :a. Adanya masalah yang akan dipecahkanb. Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik.c. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik

melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas.

d. Harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan.e. Susunan kelas diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan

terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

f. Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data.

g. Guru harus memberikan jawaban dengan cepat dan tepat dengan data dan informasi yang diperlukan peserta didik.

19

Page 20: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

1. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang sistematis untuk menyampaikan informasi.

2. Metode pembelajaran yang ada yaitu : metode ceramah, ekspositori, demonstrasi, drill dan metode latihan, tanya jawab, inquiry, discovery, permainan dan eksperimen.

3. Semua metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing, sehingga tidak ada metode yang lebih unggul atau lebih jelek dari yang lain karena metode – metode yang ada saling melengkapi dan dalam penggunaannya memang sebaiknya dikombinasikan.

4. Langkah – langkah dibuat untuk menghindari penyimpangan – penyimpangan dari metode yang ada agar metode pembelajaran dapat disampaikan secara procedural dan tersistematis kepada siswa.

B. SaranKarena masing – masing siswa di masing – masing sekolah memiliki karakteristik yang berbeda maka guru harus tanggap dalam memilih berbagai metode mengajar yang ada serta dapat mengkombinasikan metode satu dengan yang lain sehingga pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan sehingga hasil belajar yang diharapkan pun dapat tercapai.

20

Page 21: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

DAFTAR PUSTAKA

Gerlach, V.S.; Elly, D.P.; Melnick, R. 1980. Teaching and Media. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Riyanto Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.Syaiful Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: AlfabetaArief Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta :

Ciputathttp://file.upi.edu/Diretori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/

195404021980112001-IHAT_HATIMAH/Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_taktik_dan.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/METODE__PEMBELAJARAN__MATEMATIKA,_BERMAIN__SAMBIL__BELAJAR.pdf

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2010/04/metode-ekspositori.htmlhttp://dayufunmath.wordpress.com/2012/01/12/metode-ekspositori-dalam-

pembelajaran-matematika/http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2249726-kelebihan-dan-

kekurangan-metode-bermain/#ixzz2D0JXZ4iO

21

Page 22: Strategi Belajar (Metode Pemb.) utk Kelompok Lain.docx

22